HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI PULAU BUNAKEN KELURAHAN BUNAKEN KECAMATAN KEPULAUAN BUNAKEN KOTA MANADO SULAWESI UTARA CORRELATION BETWEEN ENERGY INTAKE WITH NUTRITIONAL STATUS OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS AT ISLAND BUNAKEN SUB-DISTRICT BUNAKEN DISTRICT ARCHIPELAGO BUNAKEN CITY MANADO NORTH SULAWESI Winansi Mananoru*, Anita Basuki** , Shirley E.S. Kawengian* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ** Puskesmas Wawonasa Manado ABSTRACT Background: Undernutrition problem in a general because of poverty, its reducing is food supplying, insufficiently better environment quality, its reducing is society knowledge about nutrient, balanced menu and health. On the contrary more nutrient problem because of economic growth on streaked given society to be espoused by its gnostic reducing about nutrient, balanced menu and health. The objective of research was to understanding the correlation between intake energy and nutritional status of elementary school students. Research Methods: This study applying analyses survey method by using cross sectional approach. The total samples in this study were 75 students with a request criteria. Data were collected through interview technique by using food frequency questionnaire, the body weight was measured by scales weights, body height was measured by microtoise instrument. The statistical tests were used to analyze the correlation between variables using fisher exact. Research results: The results of study showed that in general, the student have normal nutritional status, using the index W/A 89.3%, H/A 92.0%, W/T 97.3% and BMI/A 89.3%. Conclusion: Status nutritional results show statistic there’s significant correlation between intake energy with nutritional status by using index W/A, BMI/A and there was no significant correlation between intake energy with nutritional status by index H/A and W/H. Keywords: Energy Intake, Nutritional Status, Elementary School Students. ABSTRAK Latar belakang: Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan. Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara asupan energi dengan status gizi berdasarkan indeks antropometri BB/U, TB/U, BB/TB dan IMT/U. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cros sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 sampel yang memenuhi criteria sampel. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner metode frekuensi makanan, timbangan berat badan untuk mengukur berat badan, alat ukur tinggi badan untuk mengukur tinggi badan. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan fisher-exact. Hasil penelitian: hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak memiliki status gizi normal berdasarkan indeks BB/U 89.3%, TB/U 92.0%, BB/TB 97.3% dan IMT/U 89.3%. Kesimpulan: hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U dan IMT/U dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi berdasarkan indeks TB/U dan BB/TB. Kata kunci : Asupan Energi, Status Gizi, Anak Sekolah Dasar
1
PENDAHULUAN Pada saat ini, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan serta adanya daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan (Almatsier, 2009). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 prevalensi anak pendek umur 6-12 tahun (35.8%), prevalensi kegemukan pada anak usia sekolah masih tinggi yaitu 9.2% atau masih di atas 5.0%, dan di Sulawesi Utara yang gemuk 6.4% (Depkes, 2011). Prevalensi kurus pada anak sekitar 11.0 % dan untuk Sulawesi Utara berada di bawah rata-rata tingkat nasional yaitu 5.4% yang kurus. Berdasarkan hasil penelitian pada anak sekolah dasar di SD Kristen Solagratia Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Manado didapat status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) 83.3% status gizinya baik dan 16.7% status gizinya kurang (Bolang, 2011). Kelurahan Bunaken merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Pulau Bunaken dan berada di wilayah Kota Manado. Kota Manado memiliki visi untuk “Menjadi Kota Ekowisata tahun 2015”. Bunaken merupakan salah satu tempat parawisata yang sudah cukup terkenal secara global. Untuk mencapainya, perlu adanya pembangunan sumberdaya manusia yang baik dan produktif. Membangun manusia seutuhnya berarti menjamin adanya peningkatan taraf hidup rakyat dari seluruh lapisan masyarakat dan
Masalah gizi yang terjadi pada m masalah pembangunan di masa sel kurang baik terutama terhadap anaksumber daya pembangunan m mengalami kekurangan gizi, intelektualnya tidak berkembang se ketika harus memimpin suatu kemunduran suatu generasi atau s anak-anak memerlukan perhatian ketersediaan zat-zat gizi. Dan mel tentang gizi di Kelurahan Bunaken penelitian hubungan antara asupan murid sekolah dasar di di Kepulaua Kota Manado Sulawesi Utara. Berdasarkan hal di atas, maka tuj untuk mengetahui hubungan antara a pada anak sekolah dasar di Kepulaua Kota Manado Sulawesi Utara.
METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian dan SD Inpres Kelurahan Bunak Manado pada bulan Februari-April 2 Populasi penelitian adalah seluru dan SD Inpres Bunaken berjumlah penelitian ini adalah total populasi y yang berjumlah 75 siswa. Pengumpulan data dilakukan den dan pengukuran berat dan tinggi b yaitu, Editing data, yaitu kegiat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi masing-masing variabel yang diteliti. Adapun tujuan dari analisis univariat ini adalah untuk memperlihatkan/ menjelaskan distribusi data dari variabel yang terlibat dalam penelitian. Analisis bivariat dimaksudkan untuk menunjukkan uji hubungan antara variabel independen (asupan energi) dengan variabel dependen (status gizi). Analisis statistik asupan energi dengan status gizi menggunakan fisher exact. HASIL PENELITIAN Tabel 4.1 Distribusi Berdasarkan Karakteristik Responden Karakteristik Responden N % Umur (tahun) 9 28 37,33 10 35 46,67 11 12 16 Jenis kelamin Laki-laki 38 50,67 Perempuan 37 49,33 Pendidikan Ayah SD SMP SMA Sarjana Pendidikan Ibu SD SMP SMA
8 37 29 1
10,67 49,33 38,7 1,33
13 40 20
17,33 53.33 26,7
Tukang/Buruh Bangunan
Tabel 4.2 Hubungan antara Asupan E BB/U TB/U Asupan K N K N Energi (% (%) (%) (%) Kurang 66.7 33.3 21.4 78 95 Cukup 3.0 97.0 4.9
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara menggunakan formulir food fr dilakukan pada 75 anak yang duduk 1 dan SD Inpres Bunaken menun responden sudah memenuhi ang responden yang memenuhi angka k memiliki asupan energi yang ku Kelurahan Bunaken merupakan kel pantai sehingga mudah untuk menda responden mengkonsumsi ikan yan sayuran, yang didapat di daerah memenuhi angka kecukupan gizi sekolah. Rata-rata responden yang tidak mengalami masalah dalam hal Penelitian yang dilaksanakan pa
dilaksanakan pada anak sekolah dasar di SD Inpres Borong Jambu 1 Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar sebagian besar cenderung memiliki tingkat konsumsi energi dalam jumlah yang cukup yaitu 97.9% dan tingkat konsumsi energi dalam jumlah yang kurang sebesar 2.1% (Ryadinency dkk, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan pada anak sekolah dasar di Kelurahan Bunaken Kota Manado berdasarkan BB/U terdapat 10.7% responden memiliki status gizi kurang dan 89.3% responden yang memiliki status gizi normal. Hal yang sama yang pernah dilakukan penelitian pada anak Sekolah Dasar Di Desa Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan bahwa 26,7% anak mengalami gizi kurang dan 1,1% gizi buruk (Jumariah dkk, 2007), apabila dibandingkan dengan penelitian maka dapat dikatakan terjadi penurunan status gizi khususnya status gizi kurang. Hasil penelitian yang dilakukan pada anak sekolah dasar di Kelurahan Bunaken Kota Manado berdasarkan TB/U terdapat 8.0% responden yang memiliki status gizi yang tidak normal dan 92.0% responden yang memiliki status gizi yang normal. Hal yang sama pernah diteliti pada anak Sekolah Dasar Negeri Tembelang Semarang tahun 2012 bahwa sebagian besar anak berstatus gizi normal sebanyak 26% dan status gizi yang tidak normal sebanyak 18% (Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dipenogoro, 2012), apabila dibandingkan dengan penelitian ini dapat dikatakan terjadi penurunan sebesar 2% khususnya status gizi yang tidak normal. Pada usia enam tahun, anak laki-laki lebih tinggi dan lebih berat dari anak perempuan. Namun pada saat usia sembilan tahun, tinggi badan anak perempuan rata-rata sama dengan anak laki-laki, sedangkan berat badannya sedikit lebih besar. Karena laju pertumbuhan kelompok usia tersebut menurun, kebutuhan gizi dan
asupan gizinya seringkali kurang, n mereka yang memiliki postur tub keturunan (Khomsan, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan Kelurahan Bunaken Kota Manado 2.7% responden yang memiliki stat 97.3% responden yang memiliki sta sama pernah diteliti pada anak sekol Lumpangang Desa Biangkeke Kabu besar anak berstatus gizi normal se yang tidak normal sebanyak 7.1% apabila dibandingkan dengan peneli penurunan khususnya status gizi yan juga pernah diteliti pada anak sekola bahwa hasil penelitian didapatkan status gizi tidak baik dan 89 % yang 2007), apabila dibandingkan dengan terjadi peningkatan khususnya status Hasil penelitian yang dilakuk Kelurahan Bunaken Kota Manado 10.7% responden yang memiliki sta 89.3% responden yang memiliki sta sama juga pernah diteliti pada anak Kecamatan Tombariri Kabupaten M didapatkan 11.1 % murid yang meng 88.9 % yang status gizinya baik dibandingkan dengan penelitian peningkatan khususnya status gizi ya Pendidikan orang tua yang seb untuk ayah dan ibu dapat mem
masalah status gizi kurang, namun angka terbanyak berada dalam kategori pertumbuhan yang normal. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada anak sekolah dasar di Kelurahan Bunaken menunjukkan bahwa responden dengan asupan energi kurang terdapat 6 responden (66.7%) yang status gizi berdasarkan BB/U kurang dan sebanyak 2 responden (3.0%) dengan status gizi berdasarkan BB/U normal. Dan responden dengan asupan energi cukup berjumlah 2 responden (3.0%) dengan status gizi yang kurang, untuk asupan energi cukup dengan status gizi yang normal berjumlah 64 responden (97.0%). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asupan energi dengan BB/U. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilaksanakan pada anak sekolah dasar kelas 4, 5 dan 6 SD Negeri Ngesrep 02 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, ditemukan bahwa terdapat hubungan antara asupan energy dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U (Pahlevi dan Indarjo, 2012). Hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada anak sekolah dasar di Kelurahan Bunaken menunjukkan bahwa responden dengan asupan energi kurang terdapat 3 responden (21.4%) yang status gizi berdasarkan TB/U pendek dan sebanyak 11 responden (78.6%) dengan status gizi berdasarkan TB/U normal. Dan responden dengan asupan energi cukup berjumlah 3 responden (4.9%) dengan status gizi yang kurang, untuk asupan energi cukup dengan status gizi yang normal berjumlah 58 responden (95.1%). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan energi dengan TB/U. Hal ini bisa disebabkan karena jumlah sampel yang kecil, sehingga hanya dilihat dari sebagian anak. Di samping itu, waktu penelitian dan ketelitian dalam wawancara metode frekuensi makanan juga merupakan kendala karena kelemahan dari metode ini, yaitu cukup menjemukkan bagi pewawancara dan juga
energi dengan status gizi berdasar 2011). Penelitian ini berbeda denga pada anak sekolah dasar penderi Kecamatan Kedungkandang Kota hubungan yang bermakna antara as berdasarkan indeks TB/U (Setjowati Hasil penelitian yang telah dil dasar di Kelurahan Bunaken me dengan asupan energi kurang terda status gizi berdasarkan BB/TB kura (92.9%) dengan status gizi berd responden dengan asupan energi (1.6%) dengan status gizi yang kura dengan status gizi yang normal ber Hal ini menunjukkan bahwa tidak te energi dengan BB/TB. Hal ini dise yang dapat mempengaruhi status seperti pola asuhan orang tua yang b karena tingkat pendidikan orang tu tumbuh kembang anak, karena deng orang tua dapat menerima segala tentang cara pengasuhan anak yan dengan penelitian yang telah dil Arjowinangun I Pacitan menyatak antara asupan energi dan status gi pada anak sekolah dasar Arjowi (Isdaryanti, 2007). Hasil penelitian yang telah dil dasar di Kelurahan Bunaken me dengan asupan energi kurang terda
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asupan energi dengan IMT/U. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan pada anak sekolah dasar di SD GMIM IV Kota Tomohon Sulawesi Utara ditemukan terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi berdasarkan indeks IMT/U (Karundeng, 2011). Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilaksanakan pada anak jalanan di Kota Bandung ditemukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi berdasarkan indeks IMT/U karena pada penelitian hanya dilakukan recall 1x24 jam sehingga diduga memberikan hasil yang kurang representatif (Nuraini dan Dewi, 2009). Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan pada anak sekolah dasar kelas V Kecamatan Dekai Suku Momuna Kabupaten Yahukimo Propoinsi Papua bahwa, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi berdasarkan indeks IMT/U (Bahabol M, 2012). KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan status gizi berdasarkan berat badan menurut umur (BB/U) menunjukkan bahwa sebesar 89.3% anak sekolah dasar di Kelurahan Bunaken Kota Manado berada pada kategori normal, berdasarkan tinggi badan menurut umur (TB/U) menunjukkan bahwa sebesar 84.0% anak sekolah dasar di Kelurahan Bunaken Kota Manado berada pada kategori normal, berdasarkan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) menunjukkan bahwa sebesar 97.3% anak sekolah dasar di Kelurahan Bunaken Kota Manado berada pada kategori normal, berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) menunjukkan bahwa sebesar 88.0% anak sekolah
1. Perlunya kerjasama lintas progra pemerintah maupun masyarakat gizi. 2. Perlunya penganekaragaman ma agar dapat memenuhi kebutuha akan asupan karbohidrat, lemak, p 3. Perlunya dilakukan penelitian l faktor-faktor yang mempengaruh dan penyakit infeksi dan renda sekolah dasar di Kelurahan Bunak
DAFTAR PU
Almatsier S. 2009. Prinsip Dasar I PT Gramedia Pustaka Umum Almatsier S, Soetardjo S, Soekatri M Daur Kehidupan. Jakarta: PT Anggraini E. 2011. Hubungan An Status Gizi Pada Anak Se Kecamatan Tombariri Ka Fakultas Kesehatan Masyara Manado. Bahabol M. 2013. Hubungan Asupa Anak Sekolah Dasar (Stud Kecamatan Dekai Suku M Propinsi Papua. Program Kedokteran, Universitas Bra
Bolang J. 2011. Hubungan antara Gizi pada Anak SD K
Jasmani Anak Sekolah Dasar di SD N Kartasura I. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 49-60. Fakultas Ilmu Keaehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ipa A, Sirajuddin. 2010. Status Gizi Anak Sekolah Keluarga Nelayan di SDN 40 Lumpangang Desa Biangkeke Kabupaten Bantaeng. Media Gizi Pangan, Vol. IX, Edisi 1, Januari – Juni 2010: Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan, Makassar. Isdaryanti C. 2007. Asupan Energi Protein, Status Gizi dan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar Arjowinangun 1 Pacitan. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Jumirah, Lubis Z, dan Aritonang E. 2007. Status Gizi dan Tingkat Kecukupan Energi dan Protein Anak Sekolah Dasar di Desa Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan. Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat FKM USU. Karundeng G. 2011. Hubungan Antara Asupan Energi dengan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar Kelas III-V SD GMIM Tomohon Sulawesi Utara. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado. Khomsan A. 2012. Ekologi Masalah Gizi, Pangan dan Kemiskinan. Bandung: Alfabeta. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro dkk. 2012. Hubungan Asupan Gizi Makan Pagi dan Makan Siang dengan Status Gizi dan Kesegaran Jasmani Pada Anak Sekolah Dasar Negeri Tembalang Semarang Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat: Vol. 1, No.2, Tahun 2012, Halaman 596-604 (online:
Studi Gizi Masyarakat, Fak Pertanian Bogor. Riskesdas. 2010. Laporan Nasio Jakarta. Ryadinency R, Hadju V dan Syam Penyakit Infeksi dan Status Tahun di Kawasan Pembu Gizi Masyarakat Indonesia, 49-53. Program studi Ilm Masyarakat, Universitas Has Setjowati N. 2005. Hubungan Kad Badan Anak Sekolah Da Kedokteran Barwijaya, Vo Laboratorium Ilmu Kese Kedokteran Universitas Braw