TINGKAT KESERAGAMAN BOBOT BADAN (Uniformity) STRAIN COBB PADA PEMELIHARAAN PERIODE STARTER DI PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 4 PEKANBARU
LAPORAN TUGAS AKHIR
Oleh: YANSEL PUTRA NIM. 1201371024
PROGRAM STUDI PETERNAKAN JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH 2015
TINGKAT KESERAGAMAN BOBOT BADAN (Uniformity) STRAIN COBB PADA PEMELIHARAAN PERIODE STARTER DI PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 4 PEKANBARU
LAPORAN TUGAS AKHIR
Oleh: YANSEL PUTRA NIM. 1201371024
Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III
PADA
PROGRAM STUDI PETERNAKAN JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2015
LAPORAN TUGAS AKHIR
TINGKAT KESERAGAMAN BOBOT BADAN (Uniformity) STRAIN COBB PADA PEMELIHARAAN PERIODE STARTER DI PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 4 PEKANBARU
Oleh: YANSEL PUTRA NIM. 1201371024
Menyetujui, Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Pangan
Dosen Pembimbing
Ir. Setya Dharma, M.Si NIP.196010061987031003
Ir. Irzal Irda, MP NIP. 196704241993031004
Direktur Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Ir. Gusmalini, M.Si NIP. 195711101987032001
LAPORAN TUGAS AKHIR
TINGKAT KESERAGAMAN BOBOT BADAN (Uniformity) STRAIN COBB PADA PEMELIHARAAN PERIODE STARTER DI PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 4 PEKANBARU
OLEH: YANSEL PUTRA NIM. 1201371024
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji Laporan Tugas Akhir Program Studi Peternakan Jurusan Budidaya Tanaman Pangan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Pada Tanggal 9 Juli 2015
No
Nama
Jabatan
1
Eva Yulia, S.Pt, M.Si
Ketua Penguji
2
Ir. Nelzi Fati, M.Si
Anggota
3
Ir. Irzal Irda, MP
Pembimbing
Tanda Tangan
TINGKAT KESERAGAMAN BOBOT BADAN (Uniformity) STRAIN COBB PADA PEMELIHARAAN PERIODE STARTER DI PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 4 PEKANBARU Oleh : Yansel Putra 1201371024 Program Studi Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh RINGKASAN Parent stock strain cobb merupakan hasil persilangan dari grand parent stock, kemudian disilangkan kembali dan menghasilkan final stock yang saat ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan broiler. Keseragaman bobot badan ayam adalah faktor yang dapat mempengaruhi jumlah produksi telur. Tingkat keseragaman yang baik (good uniformity) harus mencapai 80 %. Karena tingkat keseragaman selama periode starter merupakan dasar awal untuk mencapai keseragaman periode berikutnya. Keseragaman bobot badan yang rendah (<80%) akan berpengaruh terhadap pencapaian puncak produksi. Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui pencapaian tingkat keseragaman bobot badan (uniformity) strain cobb pada pemeliharaan periode starter di PT. Charoen Pokphand. Laporan tugas akhir ini di ambil dari pelaksanaan PKPM di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Pekanbaru, yang bertempat di Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mulai dari tanggal 16 Maret 2015 sampai dengan 31 mei 2015. Metode yang digunakan yaitu dengan berpartisipasi aktif mengikuti serta melaksanakan proses pemeliharaan, melakukan penimbangan sampel sebanyak 10% pada setiap minggu dan melakukan pengolahan data. Alat yang digunakan adalah kandang jenis tertutup, pemanas, feeder tray, babby chick feeder, tempat minum (galon), hanging tube, feeder trough, termometer, kotak ayam, lori, timbangan digital kapasitas 10 kg dengan ketelitian 0.05”, tirai plastik, bola lampu, ember, Thermohygrometer 4 buah , polinet, alat bersih-bersih, alat tulis dan peralatan lainnya. Bahan yang digunakan adalah ayam parent stock strain cobb pakan, obat-obatan, vitamin, vaksin, air minum, litter, dll. Berdasarkan PKPM yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa persentase keseragaman ayam pada saat DOC masuk adalah 78%, Minggu pertama 61%, kedua 74%, ketiga 68%, dan minggu keempat 52%. Setiap minggu tingkat keseragaman ayam mengalami penurunan dan belum mencapai standar yang ditetapkan perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya keseragaman sesuai standar adalah kepadatan kandang yang tinggi dan ketersediaan tempat pakan yang tidak sesuai dengan standar. Untuk memperoleh tingkat keseragaman ayam yang tinggi atau sesuai dengan standar perlu ditingkatkan pengontrolan terhadap kepadatan kandang, ketersedian tempat pakan, suhu, dan kelembaban di dalam kandang. Kata kunci: Parent Stock, Keseragaman, Faktor-faktor keseragaman
Alhamdulillah hirobbil a’lamin
Kupanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, serta shalawat dan salam kuhaturkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dengan ketulusan hati untuk segala Cinta, kasih dan kerendahan hati kupersembahkan sebuah karya atas pembelajaranku yang aku dedikasikan untuk orang-orang yang selalu mencintaiku, menyayangiku, dan memotivasiku
Ibu dan Ayah tercinta, yang selalu ada disaat susah maupun senang, dan selalu mendoakan aku didalam sujudnya, teriring do’a untuk Ibu dan Ayah tercinta. Semoga Allah SWT kelak membalas dengan jannah Nya
Kakakku tersayang Reni Firdahri, Akmul Fauzi dan adikku Khairatun Nisa yang selalu berdoa untuk keberhasilan ku.
Untuk seluruh keluarga besarku, sahabat-sahabatku Keluarga besar FSI Al-Azzam, Himapangan 2014, serta almamater tercinta yang selalu ku banggakan
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak. Untuk itu Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang terkait.
Dengan selesainya penulisan Laporan Tugas Akhir ini, Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Ir. Irzal Irda, MP selaku dosen penasehat akademik yang telah banyak memberikan nasehat, dukungan, arahan dan bimbingan selama menempuh pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh ini. Tampa nasihat dan arahan dari seorang penasehat akademik, maka tiada terstruktur perencanaan studi selama menempuh pendidikan diploma III. Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala jasa yang telah bapak berikan kepada kami dengan surganya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibuk Ir. Gusmalini, M.Si selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Bapak Ir. Setya Dharma, M.Si selaku Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Ibu Muthia Dewi, S.Pt, M.Sc selaku Ketua Program Studi Peternakan yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi penulisan Laporan Tugas Akhir ini, serta kepada seluruh dosen Program Studi Peternakan yang telah senantiasa memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan serta menjadikan kami lebih berguna dengan ilmu yang diberikan kepada kami. Tak lupa penulis berterima kasih kepada seluruh Staf kususnya Jurusan Budidaya Tanaman Pangan yang telah banyak membantu dalam pengurusan segala administrasi. Ucapan terimakasih juga Penulis tujukan kepada bapak Idrus, S.Pt selaku manager PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Petapahan, Riau, dan seluruh Staf dan karyawan, yang telah bersedia membantu demi kelancaran Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. Cinta dan dukungan berupa moril maupuin materil dari kedua orang tua penulis yang tersayang. Terimakasih atas segala yang dilakukan demi penulis, dan berterimakasih atas setiap senyuman yang penuh cinta, yang terpancar serta doa dan restu yang selalu mengiring tiap langkah penulis. Terimakasih kepada Bapak Darlis dan Ibu Wildayati yang senantiasa memberikan kasih sayang sepanjang masa sehingga penulis bisa sampai ketitik ini. Buat my Brother Akmul Fauzi, my sister Reni Firdahri, S.Pd, dan khairatunnisa, trimakasih atas segala dukungan dan pengorbanannya yang telah diberikan kepadaku semoga ku mampu mewujudkan cita-cita keluarga kita. Teruntuk buat bang Altoyo, S.Pi terimakasih tak terhingga ku ucapkan atas segala bimbingan, arahan, dan segala nasihatnya, tempat berbagi dalam mencari solusi,yang selama ini sudah saya anggap sebagai keluarga saya sendiri, dan sahabat-sahabatku semua Proggram Studi Peternakan, terimakasih atas segala ukiran persahabatan yang kita lalui bersama baik suka maupun duka, terimakasih atas kekeluargaan yang begitu besar meskipun tanpa ikatan darah. Jalinan persahabatan ini semoga Allah jaga hingga ke surga nanti. Pesan ku untuk adek-adek semua program studi peternakan sebuah kesuksesan itu butuh perjuangan, perjuangan itu butuh pengorbanan, pengorbanan butuh keikhlasan hati, orang yang sukses adalah orang yang mampu mengikhlaskan hatinya (karena ALLAH SWT)dalam setiap kegiatan.
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur Penulis aturkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada Penulis hingga saat ini. Atas petunjuk-Nya Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang disusun berdasarkan hasil Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa yang Penulis lakukan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Pekanbaru. Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Diploma III pada Program Studi Peternakan, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, dengan harapan dapat memberikan informasi mengenai “Tingkat Keseragaman Bobot Badan (Uniformity) Strain Cobb Pada Pemeliharaan Periode Starter di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Pekanbaru”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, hanya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah yang akan membalasnya. 1. Ir. Gusmalini, M.Si sebagai Direktur Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. 2. Ir. Setya Dharma, M.Si selaku Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Pangan 3. Muthia Dewi, S.Pt, M.Sc selaku Ketua Program Studi Peternakan. 4. Ir. Irzal Irda, MP selaku dosen Pembimbing Akademik. Penulis menyadari bahwa manusia tidak luput dari khilaf, seandainya terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan laporan ini penulis mengharapkan
kritik
dan
saran
yang
sifatnya
membangun
demi
kesempurnaannya. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan dan peternakan. Akhir kata Penulis ucapkan terimakasih.
Tanjung Pati, 2015
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ...........................................................................
i
DAFTAR ISI ..........................................................................................
ii
DAFTAR TABEL .................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
vi
I.
PENDAHULUAN ........................................................................
1
1.1 Latar belakang .................................................................... 1.2 Tujuan ................................................................................
1 2
TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................
3
II.
2.1 2.2 2.3
Parent Stock Cobb............................................................. Arti penting keseragaman .................................................. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseragaman .............. 2.3.1 Kepadatan kandang ................................................... 2.3.2 Kebutuhan tempat pakan dan tempat minum .......... 2.3.3 Suhu dan kelembaban ............................................... 2.3.4 Lama pencahayaan .................................................... 2.4 Kontrol bobot badan ayam ................................................ 2.5 Seleksi dan grading ..........................................................
3 3 5 5 6 7 9 9 10
III. METODE PELAKSANAAN ......................................................
12
3.1 3.2 3.3
Waktu dan tempat .............................................................. Alat dan bahan ................................................................... Proses pemeliharaan .......................................................... 3.3.1 Persiapan penerimaan DOC ...................................... 3.3.2 Proses penerimaan DOC ........................................... 3.3.3 Pemeliharaan periode starter .................................... Pelaksanaan pengambilan data ..........................................
12 12 14 14 15 16 18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................
21
3.4
4.1 4.2 4.3
Tingkat keseragaman bobot badan .................................... Pengaruh kepadatan kandang terhadap keseragaman ayam ................................................................................... Pengaruh ketersediaan tempat pakan terhadap keseragaman ayam .............................................................
ii
21 22 23
V.
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
26
5.1 5.2
Kesimpulan ........................................................................ Saran ..................................................................................
26 26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................
27
LAMPIRAN .................................................................................
28
iii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1.
Kebutuhan ruangan beberapa tipe anak ayam periode starter.......
2.
Standar penggunaan beberapa jenis untuk pemeliharaan
6
ayam bibit periode starter ..............................................................
7
3.
Kebutuhan suhu ideal untuk ayam bibit periode starter................
8
4.
Kelembaban ideal untuk ayam bibit periode starter .....................
9
5.
Standar dan nilai keseragaman ayam petelur.................................
10
6.
Tingkat keseragaman ayam pada pemeliharaan periode starter di PT. Charoen Pokphand ..............................................................
21
Realisasi dan standar kepadatan kandang pada pemeliharaan Parent Stock strain Cobb periode starter di PT. Charoen Pokphand .......................................................................................
22
7.
9.
Realisasi dan standar penggunaan tempat pakan pada pemeliharaan Parent Stock strain Cobb periode starter di PT. Charoen Pokphand ....................................................................................... 24
10.
Standar penggunaan beberapa jenis tempat pakan pada pemeliharaan ayam bibit ................................................................
iv
24
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.
Halaman
Struktur organisasi PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Pekanbaru .....................................................................................
v
29
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1.
Profil perusahaan ..........................................................................
28
2.
Kepadatan kandang pada pemeliharaan Parent Stock di PT. Charoen Pokphand periode starter minggu ke 1 ...................
33
Kepadatan kandang pada pemeliharaan Parent Stock di PT. Charoen Pokphand periode starter minggu ke 2 ...................
33
Kepadatan kandang pada pemeliharaan Parent Stock di PT. Charoen Pokphand periode starter minggu ke 3 ...................
33
Kepadatan kandang pada pemeliharaan Parent Stock di PT. Charoen Pokphand periode starter minggu ke 4 ...................
34
Pencahayaan, konsumsi air, suhu dan kelembaban Parent Stock strain Cobb fase starter di PT. Charoen Pokphand ..
35
7.
Data penimbangan sampel bobot badan DOC ...............................
36
8.
Persentase keseragaman DOC masing-masing brooder ................
38
9.
Persentase keseragaman DOC secara keseluruhan ........................
38
10.
Data penimbangan sampel bobot badan ayam minggu ke-1 .........
39
11.
Persentase keseragaman bobot badan ayam pada minggu ke-1 ....
41
12.
Persentase keseragaman bobot badan ayam keseluruhan pada minggu ke-1 ..........................................................................
41
13.
Data penimbangan sampel bobot badan ayam minggu ke-2 .........
42
14.
Persentase keseragaman ayam setiap brooder pada minggu ke-2 .
44
15.
Persentase keseragaman ayam secara keseluruhan pada minggu ke-2 .........................................................................
44
16.
Data penimbangan sampel bobot badan ayam minggu ke-3 .........
45
17.
Persentase keseragaman setiap brooder pada minggu ke-3 ..........
46
18.
Data penimbangan sampel bobot badan ayam minggu ke-4 ........
47
19.
Persentase keseragaman ayam secara keseluruhan pada minggu ke-4 .........................................................................
49
Dokumentasi kegiatan ...................................................................
50
3. 4. 5. 6.
20.
vi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Usaha ternak ayam ras di Indonesia dalam kebijakan Sub-Sektor Peternakan memperoleh perioritas utama, selain sektor pertanian pangan (Murtidjo, 1987). Perkembangan peternakan ayam ras, baik ayam potong maupun ayam petelur di Indonesia menunjukkan peningkatan yang sangat pesat. Dalam menjaga kualitas maupun kuantitas final stock yang beredar di pasaran, pemerintah telah mengeluarkan kebijaksanaan menutup impor parent stock dengan surat edaran Direktorat Jenderal Peternakan No. TN 220/173/E/0387. Kondisi ini memberi peluang kepada peternak-peternak besar di Indonesia dalam usaha pembibitan (Sudaryani dan Santosa, 2003). Perkembangan peternakan yang sangat pesat tersebut perlu didukung oleh penyediaan bibit yang berkualitas dan handal. Bibit merupakan bahan baku dalam proses pemeliharaan. Sebagai faktor penting bibit memegang 30% kunci pencapaian performa produksi daging broiler, hal ini disebabkan karena bibit membawa faktor genetik yang menentukan 30% performa produksi. Keberadaan perusahaan pembibitan ayam (breeding farm) sangat berperan, salah satunya adalah PT. Charoen Pokphand Jaya Farm. Breeding farm 4 Pekanbaru merupakan cabang dari induk PT. Charoen Pokphand. Breeding farm merupakan perusahaan yang bergerak dalam pemeliharaan parent stock. Pada breeding farm pemeliharaan parent stock secara intensif ditujukan untuk menghasilkan HE (Hatching Egg) yang baik dalam kualitas maupun kuantitas. HE yang dihasilkan oleh breeding farm diharapkan mampu menyuplai kebutuhan unit hatchery secara kontiniu agar proses penetasan
1
berlangsung secara lancar. Produksi HE yang tinggi dan berkualitas tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain; keseragaman berat badan, kualitas pakan, jumlah konsumsi pakan, umur saat mulai bertelur, kesehatan ayam dan lingkungan. Keseragaman menjadi ukuran variabilitas ayam dalam suatu populasi. Keseragaman yang baik dapat diartikan ayam dalam satu populasi memiliki kesamaan, kondisi ini menjadi syarat penting agar produksi telur atau hen day production bisa mencapai puncak. Keseragaman ayam tidak optimal (<80%) akan berpengaruh terhadap waktu produksi telurnya akan sangat beragam sehingga puncak produksi sulit tercapai (Medion, 2009). Anonimous (2013) menyatakan bahwa pertumbuhan yang merata menjadi salah satu indikator, ayam memiliki performan produktivitas yang baik. Keseragaman yang baik ini juga menggambarkan tatalaksana pemeliharaannya telah diterapkan dengan bagus. Fadilah dan Fakhturoji (2013) juga menyatakan bahwa tingkat keseragaman yang baik (good uniformity) harus mencapai 80 %. Karena tingkat keseragaman selama periode brooding merupakan dasar awal untuk mencapai keseragaman periode berikutnya. Berdasarkan uraian di atas maka perlu diketahui tingkat keseragaman bobot badan strain cobb pada pemeliharaan periode starter di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Pekanbaru. 1.2 Tujuan Tujuan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah mengetahui tingkat pencapaian persentase keseragaman bobot badan ayam pada pemeliharaan parent stock periode starter di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Pekanbaru.
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Parent Stock Cobb 500 Unggas memiliki ciri khusus dalam hal klasifikasi bibit. Nenek moyang dari ayam ras adalah galur murni yang disebut dengan pure line (PL), bibit yang mempunyai spesifikasi tertentu yang menghasilkan bibit grand parent stock (GPS) atau disebut juga dengan ayam nenek. Grand parent stock menghasilkan bibit ayam parent stock. Parent stock menghasilkan final stock, hasil budidaya teknologi yang memiliki karakteristik ekonomis, dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging, konversi pakan rendah, siap potong pada usia relatif muda, serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak. Salah satu parent stock broiler breeder yang banyak dipelihara di Indonesia adalah parent stock cobb 500, merupakan merek dagang yang dimiliki oleh cobb vantress, inc. Cobb 500 merupakan broiler dengan ciri warna bulu putih, jengger tunggal, kaki kuning dan besar. Keunggulan dari cobb 500 mempunyai daya pengoversi pakan yang cukup baik, pertumbuhan cepat, dan tingkat keseragaman tinggi. Ayam jenis cobb berasal dari benua Amerika (Cobb, 2008). 2.2 Arti penting keseragaman Keseragaman berasal dari kata seragam yang telah mendapat kata awalan maupun akhiran. Terlepas dari itu arti kata keseragaman adalah menggunakan atau perlakuan sesuatu yang berpredikat. Kegunaan keseragaman ini berbedabeda ada yang berguna untuk kemudahan pengelompokan, ada juga yang berguna untuk pencapaian suatu tujuan. Pada pemeliharaan ternak berupa pembibitan
3
maupun
penggemukan,
keseragaman
sangat
penting
artinya,
minsalnya
keseragaman berat badan bagi bakal indukan ayam pedaging (broiler breeder) maupun indukan petelur (Thamrin, 2013). Keseragaman menjadi ukuran variabilitas ayam dalam suatu populasi. Secara fisik berat badan ayam bibit dan ayam petelur harus seragam. Keseragaman yang baik dapat diartikan bahwa berat badan ayam dalam satu populasi memiliki kesamaan. Keseragaman yang tinggi menjadi syarat penting agar produksi telur atau hen day production bisa mencapai puncak. Keseragaman ayam yang tidak optimal akan berpengaruh pada waktu mulai berproduksi sangat beragam sehingga puncak produksi sulit dicapai (Medion, 2009). Target produksi yang berat membutuhkan simpanan nutrisi yang cukup dan siap digunakan ketika asupan nutrisi belum optimal.
Simpanan nutrisi
tersebut akan diambil dari kelebihan berat badan. Bobot badan ayam yang telalu berat juga bukan sebuah keuntungan. Bobot badan ayam yang terlalu berat akan mengakibatkan timbunan lemak di daerah perut (abdomen). Kondisi ini akan mengurangi elastisitas saluran telur karena tertahan oleh tumpukan lemak tubuh, akibatnya saat terjadi kontraksi saluran telur relatif sulit kembali ke posisi semula atau ada sebagian saluran telur yang berada diluar, hal ini akan memicu munculnya kasus prolapse. Kelompok ayam yang berat badannya sangat ringan saat mulai bertelur akan menghabiskan cadangan energinya sehingga tidak mampu menjaga kestabilan produksi, hal ini berpengaruh terhadap jumlah produksi dan ukuran telur (Medion, 2009).
4
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi keseragaman 2.3.1 Kepadatan kandang Pada proses pemeliharaan ayam bibit maupun ayam petelur kepadatan sangat penting diperhatikan. Kesalahan dalam manajemen kepadatan kandang sangat berdampak terhadap pertumbuhan dan produksi ayam. Kepadatan kandang yang terlalu tinggi akan menyebabkan beberapa masalah diantaranya adalah, tingkat konsumsi pakan berkurang, pertumbuhan ayam terhambat, efisiensi pakan berkurang, tingkat kematian meningkat, dan kasus kanibalisme meningkat (Fadilah, 2013). Kepadatan kandang akan mempengaruhi aktivitas ayam, selain itu juga dapat meningkatkan persaingan antar ayam dalam memperoleh oksigen. Kepadatan kandang yang berlebih dapat menghambat pertumbuhan anak ayam. Kandang yang padat akan menurunkan ketersediaan oksigen, selain itu feses yang dihasilkan pun akan lebih banyak sehingga amonia pun meningkat. Oksigen yang berkurang dan amonia yang meningkat menjadi penyebab terganggunya kesehatan ayam. Keadaan ini akan menyebabkan metabolisme dalam tubuh terganggu dan akan memicu ayam terserang penyakit pernapasan. Kepadatan yang berlebih juga akan menstimulasi kanibalisme pada ayam (Anonimous, 2015) Kebutuhan ruangan setiap jenis ayam yang dipelihara sangatlah berbeda. Untuk memberikan ruang yang cukup dan kenyamanan pada ayam
pada
pemeliharaan periode starter dapat berpedoman pada standar kebutuhan ayam. Kebutuhan ruang untuk beberapa tipe anak ayam pada periode starter dapat dilihat pada Tabel 1.
5
Tabel 1. Kebutuhan ruangan bagi beberapa tipe anak ayam periode starter Kebutuhan ruangan (m2/ekor)
Tipe anak ayam Induk petelur ringan Jenis betina
0,079
Jenis jantan
0,093
Pembibit petelur medium Jenis betina
0,093
Jenis jantan
0,116
Pembibit ayam potong Jenis betina
0,093
Jenis jantan
0,139
Sumber: Sudaryani dan Santosa, 2003 2.3.2 Kebutuhan tempat pakan dan tempat minum Ransum dan air minum merupakan dua unsur utama yang diperlukan untuk pertumbuhan ayam. Keterbatasan untuk mendapatkan kedua unsur tersebut akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan.
Jumlah dan distribusi yang
terbatas akan mengakibatkan peningkatan kompetisi ayam dalam mendapatkan makanan dan minum. Akibatnya ayam yang kalah dalam kompetisi memiliki sedikit kesempatan memperoleh nutrisi dan sebaliknya, ayam yang menang dalam kompetisi mendapatkan jumlah yang lebih banyak sehingga berat badannya lebih besar (Medion, 2008). Pemberian jumlah pakan yang cukup harus didukung oleh pendistribusian tempat pakan yang cukup pula. Agar pendistribusian tempat pakan sesuai dengan kebutuhan ayam, dapat berpedoman kepada standar yang telah ditetapkan untuk ayam bibit. Standar penggunaan berbagai jenis tempat pakan untuk pemeliharaan ayam bibit pada periode starter dapat dilihat pada Tabel 2.
6
Tabel 2. Standar penggunaan beberapa jenis tempat pakan untuk pemeliharaan ayam bibit pada periode starter. Jenis tempat pakan
Kapasitas (ekor/unit)
Feeder tray (diameter 30.5 cm)
25
Feeder tray (diameter 40.6 cm)
33
Tempat pakan memanjang
5 cm/ekor
Sumber: Sudaryani dan Santosa, 2003 2.3.3 Suhu dan kelembaban Ayam ras memiliki kebutuhan suhu kandang yang berbeda untuk setiap periode kehidupannya. Semakin bertambah umur, ayam semakin membutuhkan suhu kandang yang lebih sejuk.
Suhu kandang yang terlalu tinggi bisa
menyebabkan stres dan panas, sehingga akan meningkatkan konsumsi air minumnya, tetapi menurunkan tingkat konsumsi pakan.
Perbedaan model
kandang juga mempengaruhi suhu ideal. Untuk kandang closed house yang relatif tertutup, suhu yang nyaman berkisar 22 – 25 0C (Setyono, Ulfah dan Suharti, 2013). Untuk memudahkan dalam pengaturan dan pengontrolan suhu, dapat berpedoman pada standar. Standar suhu untuk ayam bibit pada periode starter dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 3. Kebutuhan suhu ideal untuk ayam bibit periode starter Suhu (0C) 33 30 28 25
Minggu I II III IV Sumber : Sudaryani dan Santosa, 2003
Anonimous (2005) menyatakan bahwa suhu kandang yang terlalu panas atau dingin akan menyebabkan gangguan kesehatan dan pertumbuhan pada anak ayam. Suhu yang dingin akan menyebabkan anak ayam bergerombol mendekati
7
brooder dan malas beraktivitas, termasuk makan dan minum. Suhu yang terlalu panas membuat ayam akan menjauhi brooder dan mencari tempat yang lebih dingin dengan aliran udara yang lebih banyak.
Ayam juga akan melakukan
panting (terengah-engah), meningkatkan konsumsi minum dan mengurangi konsumsi ransum. Penurunan konsumsi ransum pada ayam akan menyebabkan asupan nutrisi dalam tubuh berkurang sehingga dapat menghambat pertumbuhannya. Konsumsi minum yang meningkat akan menyebabkan ayam mengeluarkan feses dengan konsistensi lebih encer. Feses yang encer dapat menyebabkan litter lebih cepat lembab. Keadaan litter yang basah dengan suhu lingkungan yang tinggi merupakan faktor utama yang memicu meningkatnya kadar amonia dalam kandang ayam karena aktivitas bakteri ureolitik meningkat.
Pada suhu panas
anak ayam akan lebih mudah mengalami dehidrasi yang ditandai dengan kaki dan kulit tubuh yang kering (Anonimous, 2015). Kelembaban kandang juga akan berpengaruh pada aktivitas ayam, bahkan dapat mempengaruhi kesehatan ayam. Kelembaban kandang yang tinggi dapat diartikan kandungan air dalam udara kandang tinggi, sehingga dapat memicu bakteri pengurai asam urat yang terdapat dalam feses menghasilkan gas amonia lebih banyak. Kelembaban kandang yang tinggi juga akan memicu tumbuhnya jamur. Untuk memudahkan dalam pengaturan dan pengontrolan kelembaban, dapat berpedoman pada standar. Standar kelembaban dalam kandang untuk ayam bibit pada periode starter dapat dilihat pada Tabel 4.
8
Tabel 4. Kelembaban ideal bagi ayam bibit pada periode starter Hari 1-2 3-5 6-8 9-11 12-15 >15 Sumber : Tamalludin, (2014)
Kelembaban (%) 60-70 60-70 60-70 60-70 60-70 60-70
2.3.4 Lama pencahayaan Keberadaan cahaya yang masuk ke dalam ruangan memungkinkan ayam untuk mampu melihat lingkungan sekitar, terutama makanan dan air minum yang tersedia. Keberadaan cahaya tersebut tentu akan berpengaruh terhadap frekwensi ayam makan dan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh ayam. Jumlah makanan yang masuk kedalam tubuh (feed intake), juga berpengaruh terhadap proses produksi (Sudarmono, 2003). Menurut Anonimous (2015) pencahayaan merupakan penstimulasi yang kuat untuk meningkatkan produktivitas ayam. Adanya pencahayaan akan menstimulasi ayam untuk selalu mengkonsumsi ransum, selain itu cahaya merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroksin yang berfungsi meningkatkan proses metabolisme sehingga dapat memacu pertumbuhan anak ayam. Pencahayaan pertama kali diberikan selama 24 jam kemudian dikurangi secara bertahap sejalan dengan bertambahnya umur ayam. 2.4 Kontrol bobot badan Fadilah dan Fatkhuroji (2013) menyatakan bahwa keseragaman ayam diketahui melalui pengontrolan bobot badan ayam.
Kontrol bobot badan
dilakukan dengan cara penimbangan sampel sebanyak 10% dari jumlah ayam 9
setiap minggu. Tingkat keseragaman yang baik (good uniformity) harus mencapai 80 %, karena tingkat keseragaman selama periode starter merupakan dasar awal untuk mencapai keseragaman periode berikutnya. Standar an nilai keseragaman dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Standar dan nilai keseragaman ayam petelur Keseragaman (uniformity)
Nilai keseragaman
80 %
Bagus
70 %
Rata-rata
60%
Jelek
Sumber: Fadilah dan Fatkhuroji, 2013 Kelompok ayam dianggap seragam apabila bobot badan yang tercatat terletak antar +20% atau -20% dari rata-rata bobot badan ayam yang ditimbang, atau 80% dari ayam yang ada di dalam kandang terdapat +10% dan -10% dari rata-rata bobot badan (Fadilah dan Fatkhuroji, 2013). 2.5 Seleksi dan grading Brooding yang baik akan menghasilkan pullet yang berkualitas, seragam dan tingkat ayam yang diafkir sangat sedikit. Penyeleksian bertujuan untuk memisahkan anak ayam yang kecil, kaki kering, terkena omphalitis, dan abnormal.
Ayam yang diseleksi sesegera mungkin dimusnahkan dan dicatat
sebagai penyusutan ayam (depletion) (Fadilah dan Fatkhuroji, 2013). Grading adalah kegiatan mengelompokkan ayam berdasarkan ukuran beratnya, ayam yang kecil dikelompokkan tersendiri dan diberi perlakuan khusus hingga bobot badan nya bisa mencapai ayam yang besar. Perlakuan khusus untuk ayam yang memiliki bobot badan rendah diantaranya pemberian vitamin secara terus menerus, pemberian pemanas lebih lama, sesering mungkin membangunkan
10
anak ayam untuk makan, serta mengurangi perbandingan tempat pakan dan tempat minumnya dengan anak ayam. Anak ayam yang bobot badan di atas standar, pemberian pakannya dikontrol sehingga pertumbuhannya tidak terlaju cepat. Grading terhadap ayam secara keseluruhan perlu dilakukan sejak berumur 17 – 22 hari. Perlakuan ini berkorelasi nyata antara keseragaman ayam pada pemeliharaan periode starter dan keseragaman ayam pada periode pertumbuhan dan periode produksi. Anak ayam perlu dilakukan seleksi untuk menjaga kualitas dari keseragaman pullet yang dihasilkan (Fadilah dan Fatkhuroji, 2013).
11
III. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan tempat Tugas akhir ini mulai disusun pada saat Pengalaman
Kerja Praktek
Mahasiswa (PKPM) dilaksanakan tanggal 16 Maret 2015 sampai dengan 31 Mei 2015 di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4, Pekanbaru. 3.2 Alat dan bahan a. Ayam Ayam yang digunakan pada tugas akhir ini adalah ayam bibit parent stock strain cobb periode starter sebanyak 9.000 ekor. Ayam tersebut dipelihara mulai dari umur 1 hari sampai dengan umur 4 minggu. b. Kandang Kandang yang digunakan pada pemeliharaan adalah kandang postal (closed house). Dalam kandang tersebut terdapat 5 pen, 1 pen untuk ayam jantan dan 4 pen untuk ayam betina. Kandang ini terdiri dari 2 jenis lantai yaitu lantai slat dan lantai litter. c. Ransum Ransum yang digunakan pada pemeliharaan ini adalah ransum khusus ayam bibit yang diproduksi langsung oleh PT. Charoen Pokphand. Kandungan nutrisi ransum yang digunakan menjadi rahasia perusahaan. Kode ransum yang digunakan adalah 530 pada umur 1 - 2 minggu, 531 J pada umur 3 - 4 minggu.
12
d. Air minum Air minum yang digunakan dalam proses pemeliharaan adalah air yang bersumber dari mata air alami yang disalurkan dengan mesin melalui pipa. Air minum diberikan secara ad libitum. Air minum yang diberikan pada ayam terdiri dari 2 jenis yaitu, air tanpa obat-obatan dan air yang dicampur dengan obatobatan. e. Vaksin dan obat Vaksin yang diberikan adalah NDCI + IBMa5 (mata kiri), Reo Live S1133 (subcutan), ND Killed broiler (subcutan), AI killed (subcutan), Fowl Pox (sayap kanan), sedangkan obat yang diberikan adalah Glucolin, Baytril, Perfexsol-H dan Nopstres. f. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam proses pemeliharaan adalah feeder tray, baby chick feeder, tempat minum (galon), hanging tube, feeder trough, termometer, box ayam, lori, timbangan digital kapasitas 10 kg dengan ketelitian 0.05”, tirai plastik, bola lampu, ember, Thermohygrometer 4 buah , alat bersihbersih, alat tulis dan peralatan lainnya.
13
3.3 Proses pemeliharaan 3.3.1 Persiapan penerimaan DOC a. Pemasangan termometer ruang. Pemasangan termometer ruang 24 jam sebelum DOC masuk. Termometer ini berfungsi untuk mengetahui suhu pada setiap brooder. Termometer dipasang di setiap brooder dengan ketinggian 5 – 10 cm di atas litter. b. Pengecekan pemanas Pemanas dihidupkan 6 jam sebelum DOC masuk agar suhu di dalam kandang benar-benar merata.
Pengecekan pemanas dilakukan 2 jam sebelum
DOC masuk. Dua jam sebelum DOC masuk pemanas harus dipastikan sudah menyala dan suhu ruangan sudah mencapai 32ºC. c. Pemasangan litter 1. Pemasangan polinet Pemasangan polinet pada lantai kandang berfungsi sebagai alas litter atau tempat ditebarkannya serutan. Pemasangan polinet bertujuan agar serutan tidak jatuh ke bawah lantai kandang dan menghindari pelepuhan pada kaki ayam. Pada pemasangannya polinet diikatkan setinggi 32 cm pada dinding kandang, tujuannya adalah agar saat chick-in nantinya DOC tidak keluar dari area brooder. Polinet dipasang pada lantai slat dengan panjang 120 m, lebar 4 m kanan dan 4 m kiri.
14
2. Pemasangan litter Setelah polinet terpasang rapi di atas slat maka selanjutnya dilakukan penaburan litter dengan ketebalan ±15 – 20 cm. Litter yang digunakan adalah campuran serbuk gergaji dan sekam. 3. Pemasangan kertas DOC Pemasangan kertas DOC bertujuan agar pakan dapat disebarkan di atas koran sehingga anak ayam mudah memperoleh pakan dan anak ayam bisa makan disetiap tempat dalam ruangan brooder. Kertas DOC juga berfungsi agar DOC tidak memakan litter.
Pemasangan kertas DOC biasanya dilakukan 6 jam
sebelum DOC masuk dan akan dilepas setelah 30 jam. d. Pengaturan tempat pakan dan tempat minum Feeder tray dan tempat minum diatur dengan diletakkan memanjang. Pada brooder jantan feeder tray disusun sebanyak 20 buah dan tempat minum galon sebanyak 8 buah. Pada brooder betina feeder tray disusun sebanyak 50 buah dan tempat minum galon 12 buah. 3.3.2 Proses penerimaan DOC Proses penerimaan DOC di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 biasanya dilakukan pada pagi hari antara pukul 06.00 – 07.00 WIB, malam hari antara pukul 23.00 – 03.00 WIB dini hari. Sedangkan proses penanganan saat DOC masuk (chick in) yang diterapkan di PT. Charoen Pokphand adalah sebagai berikut : 1.
Mengecek surat jalan serta jumlah box DOC yang dilakukan oleh petugas statistik dan supervisor.
15
2.
Menghitung jumlah DOC per box dan melakukan seleksi dan culling terhadap DOC yang cacat atau performance nya buruk.
3.
Menimbang sampel bobot badan DOC sebanyak 1 box per brooder
4.
Memasukkan DOC ke dalam brooder, sambil memberikan air minum yang dicampur dengan Glucolin dengan konsentrasi 3%, dilakukan dengan memegang anak ayam kemudian mencelupkan paruhnya ke dalam air minum beberapa saat sehingga anak ayam benar-benar meminum air tersebut minimal satu tegukan.
5. Memberi pakan dan minum DOC Setelah DOC dimasukkan ke dalam brooder, selanjutnya diberikan pakan dan minum. Pakan diberikan dengan cara ditebarkan di atas feeder tray dan kertas DOC. Air minum diberikan secara manual dengan melalui tempat minum galon. Air minum yang diberikan adalah air biasa yang dicampur dengan Perfexol. Perfexol merupakan zat elektrolit sebagai pengganti cairan tubuh pada DOC. Dosis Perfexol untuk pemberian air minum pada DOC yaitu 40 gram dicampur dengan air sebanyak 400 liter air. 3.3.3
Pemeliharaan periode starter
a. Pemberian pakan Metode pemberian pakan yang dilakukan adalah metode full feed dan point feed. Metode full feed adalah metode pemberian pakan secara ad libitum (terus menerus).
Metode point feed adalah metode pemberian pakan berdasarkan
standar kebutuhan ayam setiap minggu. Metode full feed dilakukan pada minggu pertama dan minggu 2,3 dan 4 untuk ayam yang bobot badannya termasuk kecil
16
dan extra kecil. Metode point feed dilakukan mulai minggu kedua untuk ayam bobot badannya termasuk besar dan sedang. b. Pemberian obat-obatan Pemberian obat-obatan dilakukan melalui air minum. Jenis obat yang diberikan adalah: baytril (umur 1 – 4 hari), Pefexol (umur 1 – 26 hari), Prochick (umur 16 – 18 hari), dan Nopstres (umur 18 – 28 hari). c. Vaksinasi Pada pemeliharaan periode starter ada beberapa vaksinasi yang dilakukan diantaranya sebagai berikut: -
Umur 1 minggu : Vaksinasi NDCL + IBMa5 aplikasinya melalui tetes mata (mata kiri), Vaksinasi Reo Live S1133 aplikasinya melalui subcutan pada kulit leher.
-
Umur 2 minggu : Vaksinasi ND Concentrate aplikasinya melalui subcutan
-
Umur 3 minggu : Vaksinasi ND IB Ma5 aplikasi tetes mata kanan, AI Killed aplikasi melalui subcutan, dan Fowl Pox melalui tusuk sayap.
d. Penimbangan sampel Penimbangan sampel adalah penimbangan berat badan ayam yang dilakukan seminggu sekali dengan menimbang 10% dari populasi satu brooder/pen.
Penimbangan dilakukan untuk mengetahui keseragaman bobot
badan ayam yang ada dalam satu kandang. Melalui penimbangan sampel setiap minggu akan diketahui pencapaian bobot badan ayam dalam kandang tersebut apakah sesuai target atau tidak
17
e.
Grading dan seleksi Grading adalah mengelompokkan ayam sesuai dengan beratnya. Kegiatan
grading pada pemeliharaan ayam periode starter dilakukan pada umur 8 hari. Tujuannya adalah untuk mencapai body week yang seragam. Pada pelaksanaan grading ayam dikelompokkan menjadi 4 bagian, besar, sedang, kecil dan ekstra kecil. Rumus untuk menentukan berat ayam adalah sebagai berikut: -
Besar = rata-rata bobot badan + (10% x rata-rata bobot badan)
-
Sedang = rata-rata bobot badan
-
Kecil = rata-rata bobot badan – (10% x rata-rata bobot badan)
-
Ekstra kecil = rata-rata bobot badan kecil – (10% x rata-rata bobot badan) Penyeleksian bertujuan untuk memisahkan anak ayam yang kecil, kaki
kering, terkena omphalitis, dan abnormal. Ayam yang diseleksi sesegera mungkin dimusnahkan dan dicatat sebagai penyusutan ayam (depletion). 3.4 Pelaksanaan a. Pengambilan data Pengambilan data dilakukan melalui penimbangan sampel setiap minggu. Jumlah sampel yang ditimbang adalah 10% dari populasi setiap brooder. Penimbangan dilakukan untuk mengetahui keseragaman bobot badan ayam yang ada dalam satu kandang. Melalui penimbangan sampel dapat diketahui tingkat keseragaman ayam dalam kandang tersebut.
Proses yang dilakukan dalam
penimbangan sampel adalah: 1. Menghitung jumlah ayam setiap brooder berdasarkan recording 2. Menentukan jumlah sampel yang akan ditimbang 10% dari populasi setiap brooder.
18
3. Menentukan titik timbang pada setiap brooder, disetiap brooder terdapat satu titik timbang. 4. Penimbangan dilakukan setiap minggu pada titik timbang dan waktu yang sama. 5. Penimbangan sampel menggunakan timbangan digital 10 kg dengan ketelitian 0.05”. b. Parameter yang diamati Dalam proses pemeliharaan periode starter yang diamati adalah bobot badan setiap minggu dan tingkat keseragaman ayam. a. Bobot badan diperoleh dari hasil penimbangan sampel setiap minggu. b. Tingkat keseragaman Langkah-langkah menghitung tingkat keseragaman adalah dengan menghitung jumlah sampel, total bobot badan keseluruhan, rata-rata bobot badan, menghitung batas berat terendah dan tertinggi dengan cara plus/minus 10%, menghitung jumlah bobot badan ayam yang seragam, menghitung persentase ayam yang seragam. 1. Jumlah sampel = jumlah seluruh sampel yang ditimbang 2. Total bobot badan (BB) = BB masing-masing ayam dijumlahkan 3. Rata-rata (BB) = total BB : jumlah sampel 4. Batas BB terendah = rata-rata BB - (10% x rata-rata BB) 5. Batas BB tertinggi = rata-rata BB + (10% x rata-rata BB)
19
6. Selanjutnya menghitung jumlah bobot badan (BB) ayam yang berada diantara BB terendah dan BB tertinggi = BB ayam yang seragam 7. Persentase keseragaman = (jumlah BB ayam yang seragam : jumlah sampel) x 100 %.
20
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat keseragaman bobot badan Hasil penghitungan tingkat keseragaman pada pemeliharaan ayam parent stock strain cobb di PT. Charoen Pokphand periode starter dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Tingkat keseragaman pada pemeliharaan periode starter di PT. Charoen Pokphand No
Uraian
1 2 3 4 5 6
Jumlah sampel (ekor) Total BB (gr) Rata-rata BB (gr) Standar BB (gr) Tingkat keseragaman (%) Standar keseragaman (%)
DOC masuk 640 27.109 42 45 78 70
Minggu 1 960 174.221 181 160 61 70
Minggu 2 919 321.149 349 280 74 75
Minggu 3 800 382.188 478 400 68 80
Minggu 4 980 592.915 605 520 52 80
Pada Tabel 6 dapat dilihat pencapaian tingkat keseragaman ayam periode starter atau brooding pada setiap minggu. Persentase keseragaman yang tinggi atau mencapai standar yang ditetapkan oleh perusahaan hanyalah pada saat DOC masuk. Tingkat keseragaman yang dicapai minggu pertama sampai mingge ke empat lebih rendah dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan. Fadilah dan Fakhturoji (2013) menyatakan, tingkat keseragaman yang baik (good uniformity) harus mencapai 80% karena tingkat keseragaman selama periode brooding merupakan dasar awal untuk mencapai keseragaman periode berikutnya.
Pada PT. Charoen Pokphand tingkat keseragaman yang dicapai
belum 80%. Rendahnya pencapaian tingkat keseragaman tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kepadatan kandang, ketersediaan tempat pakan, suhu,
21
kelembaban, dan pencahayaan. Diantara lima faktor di atas, faktor yang paling mempengaruhi adalah kepadatan kandang dan ketersediaan tempat pakan. 4.2 Pengaruh kepadatan kandang terhadap keseragaman ayam Kepadatan kandang adalah faktor yang sangat penting diperhatikan dalam proses pemeliharaan ayam. Kepadatan kandang yang terlalu padat akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ayam. Dari hasil pengamatan di lapangan, kepadatan kandang pada proses pemeliharaan ayam parent stock strain cobb pada periode starter di PT. Charoen Pokphand belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaaan (Tabel 7). Tabel 7. Realisasi dan standar kepadatan kandang pada pemeliharaan parent stock strain cobb periode starter di PT. Charoen Pokphand
I
Realisasi kepadatan kandang (ekor/m2) 48 - 29
Standar kepadatan kandang (ekor/m2) 50-25
II
28
22
III
14
12
IV
9
7
Minggu
Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa realisasi kepadatan kandang pada setiap minggu melebihi standar perusahaan, namun jika dibandingkan dengan pendapat Sudaryani dan Santosa (2003), kepadatan kandang pada pemeliharaan ayam parent stock strain cobb pada periode starter di PT. Charoen Pokphand sudah sesuai dengan standar kebutuhan ruangan ayam bibit.
Kepadatan kandang
menurut Sudaryani dan Santosa (2003) untuk ayam bibit jenis betina pada periode starter adalah 0,093 m2/ekor. Penyediaan ruangan per ekor pada pemeliharaan di PT. Charoen Pokphand pada minggu 1 adalah 0,020 m2/ekor (1m2 ruangan ditempati 48-29 ekor ayam), minggu kedua 0,035 m2/ekor, minggu ketiga 0,05
22
m2/ekor, dan minggu keempat 0,11 m2/ekor. Kebutuhan ruangan per ekor pada pemeliharaan di PT. Charoen Pokphand
sudah sesuai dengan sesuai dengan
standar pada pemeliharaan ayam bibit. Tidak sesuainya kepadatan kandang dengan standar pada pemeliharaan di PT. Charoen Pokphand disebabkan karena pengontrolan kepadatan kandang oleh petugas di lapangan tidak terlalu diperhatikan. Sering terjadi kesalahan-kesalahan pada teknis pemeliharaan yang menyebabkan tidak meratanya jumlah ayam pada suatu brooder. Kesalahan yang sering terjadi adalah bobolnya sekat brooder sehingga ayam berpindah-pindah. 4.3 Pengaruh ketersediaan tempat pakan terhadap keseragaman ayam Tempat pakan adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam proses pemeliharaan ayam bibit. Jumlah pendistribusian pakan yang cukup harus didukung oleh penyediaan jumlah tempat pakan yang cukup. Jumlah dan distribusi tempat pakan yang terbatas akan mengakibatkan peningkatan kompetisi ayam dalam mendapatkan pakan. Dari hasil pengamatan di lapangan ketersediaan tempat pakan pada pemeliharaan ayam parent stock strain cobb periode starter di PT. Charoen Pokphand belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.
Karena realisasi penggunaan tempat pakan yang kurang,
menyebabkan kapasitas ayam/unit tempat pakan melebihi standar yang telah ditetapkan perusahaan. Realisasi penggunaan beberapa jenis tempat pakan pada pemeliharaan ayam parent stock strain cobb pada periode starter di PT. Charoen Pokphand dapat dilihat pada Tabel 8.
23
Tabel 8. Realisasi dan standar penggunaan tempat pakan pada pemeliharaan parent stock strain cobb periode starter di PT. Charoen Pokphand Jenis tempat pakan
Minggu
Realisasi (Ekor/unit)
Standar Charoen Pokphand (Ekor/unit)
I
Feeder tray
24
20
II
Babby chick
19
15
III
Hanging tube
20
20
IV
Trough (ekor/m)
20
10
Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa realisasi penggunaan tempat pakan secara keseluruhan pada pemeliharaan di PT. Charoen Pokphand melebihi standar yang telah ditetapkan perusahaan. Penggunaan tempat pakan yang sesuai hanya tempat pakan jenis hanging tube. Jika dibandingkan dengan pendapat Sudaryani dan Santosa (2003) penggunaan beberapa jenis tempat pakan tidak sesuai dengan standar untuk ayam bibit. Karena menurut Sudaryani dan Santosa (2003) standar penggunaan beberapa jenis tempat pakan pada pemeliharaan ayam bibit dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Standar penggunaan beberapa jenis tempat pakan pada pemeliharaan ayam bibit Minggu
Standar (ekor/unit)
Jenis tempat pakan
I
Feeder tray
33
II
Hanging tube
17
III
Trough (ekor/m)
7
Sumber: Sudaryani dan Santosa, 2003. Berdasarkan
pengamatan
di
lapangan
penyebab
tidak
sesuainya
penggunaan tempat pakan dengan standar adalah bukan karena ketersediaan peralatan tempat pakan yang tidak cukup/kurang, tetapi disebabkan karena
24
kurangnya pengontrolan pendistribusian tempat pakan dalam brooder oleh petugas kandang dan tempat pakan yang sudah kotor sering ditumpuk sehingga penggunaan tempat pakan berikutnya terkenda.
25
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa; 1. Persentase keseragaman ketika DOC baru masuk yaitu 78 %, pada minggu pertama 61 %, minggu kedua 74 %, minggu ketiga 68 %, sedangkan pada minggu keempat 52 %. 2. Pencapaian persentase keseragaman belum sesuai dengan standar yang ditetapkan. 5.2 Saran Untuk memperoleh keseragaman ayam yang tinggi disarankan pada peternak untuk meningkatkan pengontrolan terhadap suhu, kelembaban, kepadatan kandang dan tempat pakan.
26
BAB VI. DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 2003. Air sumber kehidupan utama bagi ayam. Poltry Indonesia. www.poultryindonesia.com. Didownload tanggal 1 Juni 2015 Anonimous. 2005. Budidaya peternakan Poultry Indonesia www.google.com Anonimous. 2013. Pertumbuhan ayam tidak rata. http://dokterunggas.com/2013 /02/25pertumbuhan-ayam-tidak-rata-mengapa. Anonimous. 2015. Saat masa awal menjadi penentu. Jurusan peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung http://ptl.fp.Unila.ac.id/ Cobb. 2008. Product Cobb 500. Cobb-Vantress, inc. Brazilia Ltd Fadilah, R. dan Fatkhuroji. 2013. Memaksimalkan Produksi Ayam Ras Petelur. Agromedia. Jakarta. Fadilah, R. 2013. Super Lengkap Beternak Ayam Broiler. Agromedia. Jakarta. Charoen Pokphand. 2015. Manajemen Pemeliharaan Strain Cobb PT. Charoen Pokphand. 2015. Medion Info. 2008. Konsultasi Pertumbuhan Ayam Tidak Rata. https://info.medion.co.id/index.php/konsultasi_teknis/broiler.diunduh Tanggal 5 Juli 2015 Medion Info. 2009. Arti Pentingnya Keseragaman Ayam Petelur. http://info.medion.co.id/index.php/artikel/layer/tata-laksana/pentingnya keseragaman didownload Tanggal 9 Juni 2015. Murtidjo, BA. 1987. Pedoman beternak ayam brolier. Kanisius. Yogyakarta. Rasyaf, M. 2005. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta. Sarana Satwa. 2014. Aspek-aspek yang Perlu Diperhatikan Dalam Manajemen Grower dan Pre-layer. http://saranasatwa.com/index.php.option=com _conten&view=article&id=75:26&catid=35:article&itemid=57 didownload Tanggal 10 Juni 2015. Sudarmono, AS. 2003. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Kanisius. Yogyakarta. Sudaryani dan Santosa. 2003. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya. Jakarta Setyono, J. Ulfah, M. Suharti, S. 2013. Sukses Meningkatkan Produksi Ayam Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta. Tamalludin, F. 2014. Panduan lengkap ayam broiler. Penebar swadaya. Jakarta Thamrin. 2013. Arti Keseragaman.http://tedonglemo.blogspot.com/2013/10 /keseragaman.html.didownload Tanggal 13 Juni 2015.
27
Lampiran 1. Profil perusahaan a. Sejarah PT. Charoen Pokphand Jaya Farm merupakan anak perusahaan dari Charoen Pokphand Groub, sebuah perusahaan terbesar di Thailand yang bergerak di berbagai bidang diantaranya bidang peternakan. Charoen Pokphand Group diketahui bahwa perusahaan tersebut masuk ke Indonesia pertama kali pada tahun 1972 yaitu dengan mendirikan paprika pakan pertama di Ancol, Jakarta, dengan nama PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Kemudian didirikan pembibitan (breeding farm) dan penetasan (hatchery) guna memenuhi DOC di Indonesia. PT. Charoen Pokphand Jaya Farm adalah perusahaan pembibitan ayam broiler (breeding farm) yang memproduksi telur tetas (hatching egg). Perusahaan ini memiliki banyak farm, salah satunya farm 4 Pekanbaru yang didirikan pada tanggal 5 Januari 2015 dan beroperasi sampai sekarang yang berlokasi di Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Kandang yang di miliki berjumlah 20 kandang dan dibagi menjadi 4 flock. b. Letak geografis PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Pekanbaru terletak di Desa Petapahan yang secara langsung berbatasan dengan; Utara
: Petapahan kampung
Selatan
: Simpang Topas
Barat
: Desa SP 1 Petapahan jaya
Timur
: Flamboyan Petapahan merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Tapung,
Kabupaten Kampar. Desa petapahan ini dipimpin oleh Kepala Desa Bapak Abdul
28
Cholil, Kepala Camat Hambali, SE. MBH, dan dipimpin oleh Bupati yaitu Bapak Jefri Nur. Desa ini dihuni oleh 8500 jiwa yang terdiri dari 4000 orang laki-laki dan 4500 orang wanita. Mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Petapahan adalah berkebun dengan persentase 70%, berdagang 20%, pegawai 10%. c. Struktur organisasi Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antar bagian secara posisi yang ada pada perusahaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan struktur organisasi. Pemimpin tertinggi di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Pekanbaru adalah manager. Dimana seorang manager membawahi beberapa orang supervisor, teknisi, animal healthy atau coordinator lapangan dan bidang personalia teknisi. Gambar 1. Sruktur organisasi PT. Charoen Pokphan Jaya Farm 4 Pekanbaru
29
HH 10 – 14 FARM MANAGER
Idrus S.Pt
HH 05 – 09
Caretaker : 1.Ade Robianton 2. Rikohendrizal 3.Zahrial Efendi 4.Bagus Setiawan 5.Sendar Aminsyah 6.Suprianja 7.Dedi Nainggolan 8.Aprizal 9. Tigor Martahan 10. Septian Haripin 11.Marganda S.
Feed Sender 1. Ribowo
ASST.MANAGER ER Febrison Purba S.Pt
Caretaker : 1.Robin damanik
Caretaker : 1.Jonar pakpahan
Security 1.Erwin 2.Ransisko
Co Driver 1.Andika 2.Agus salim
Caretaker : 1.M. Joni
Sumber : Bagian P&GA PT. Charoen Pokphand. 2015
d. Tenaga kerja Tenaga kerja adalah suatu komponen pada unit usaha tertentu yang merupakan penggerak dari seluruh unit kegiatan. Tenaga kerja dalam sebuah
30
SUPERVISO Joni Reza S
Caretaker 1. Daniel
usaha peternakan ayam parent stock memiliki peran penting dalam menentukan hasil produksi, diantaranya manajemen tenaga kerja yang baik akan menghasilkan produksi yang baik. Karyawan di breeding farm 4 Pekanbaru berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Supervisor tingkat pendidikannya meliputi lulusan D3 dan S1, untuk tenaga kerja operasional meliputi lulusan SD hingga SMA. Jumlah karyawan tetap di Farm 4 Pekanbaru adalah 11 orang, outsorching 69 orang, security 16 orang, dan men power sebanyak 97 orang yang terdiri dari tenaga kerja lokal sebanyak 30 orang dan pendatang 67 orang. Disiplin, tanggung jawab dan kerja sama sangat dianjurkan pada semua karyawan demi terciptanya etos kerja yang tinggi. e. Sarana produksi 1. Lahan Luas lahan PT. Charoen Pokphand Jaya farm 4 Pekan Baru adalah 29.5 Ha dengan rincian penggunaan sebagai berikut; tempat pembangunan kantor dan lingkungan seluas 1 Ha, lokasi gudang dan grase seluas 3.56 Ha, lokasi tempat penginapan seluas 1 Ha, lokasi kandang beserta lingkungan seluas 24 ha.
2. Bangunan Bangunan yang terdapat di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Pekanbaru dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
31
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Uraian Office Kandang Kantin Mes karyawan tetap Mes karyawan Mes tamu Flock Mushalla Kantor security Gudang pakan Gudang vaksin Gudang peralatan Gudang serutan Gudang peralatan kandang Gudang material Ruang sanitasi 1 Ruang sanitasi 2 Bangunan genset Ruangan washer Tempat parker
Jumlah 1 20 1 9 10 1 4 1 1 2 1 1 1 1 2 10 12 3 2 3
Satuan Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Kamar Kamar Unit Unit Unit
a. Sarana transportasi Sarana transportasi merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Pekanbaru memiliki 1 unit mobil Avanza, 3 unit Colt Deasel , 1 unit speda motor.
b. Sumber listrik Kegiatan operasional perusahaan tidak terlepas dari penggunaan tenaga listrik yang cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik yang besar
32
tersebut PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Petapahan mendirikan 3 unit pembangkit listrik sendiri yaitu 2 unit genset masing-masing kapasitas 500 KPA dan 1 unit dengan kapasitas 400 KPA. f. Kerjasama perusahaan Dalam melakukan kegiatannya PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Pekanbaru telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan mitra diantaranya :
g.
-
PT. Vista Grain
-
PT. Centralavian Pertiwi
-
PT. Cipta Khatulistiwa Mandiri
-
PT. Istana Satwa Borneo
-
PT. Satwa Utama Raya
-
PT. Vista Agung Kencana
-
PT. Primafood Internasion
-
PT. Poly Packaging Industr
-
PT. Feprotama Perti
Proggram kerja utama Proggram kerja utama PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4 Pekanbaru
adalah memproduksi telur tetas (hatching egg). Telur tetas yang dihasilkan akan dikirim ke beberapa hatchry di Propinsi Riau.
Lampiran 2. Kepadatan kandang pada pemeliharaan parent stock di PT. Charoen Pokphand periode starter minggu ke-1
Brooder
Jumlah ayam (Ekor)
Hari 1-2 Luas Kepadatan brooder brooder (m2) (Ekor/(m2)
33
Hari 3-4 Luas Kepadatan brooder brooder (m2) (Ekor/(m2)
Hari 5-6 Luas Kepadatan brooder brooder (m2) (Ekor/(m2)
Brooder 1 Brooder 2 Brooder 3 Brooder 4 Brooder 5 Brooder 6 Brooder 7 Brooder 8
1115 1119 1200 1120 1200 1200 1118 1200 Rata-rata
Lampiran 3.
1 2 3 4
Besar Sedang Kecil Ekstra kecil
Lampiran 4.
1 2 3 4
Lampiran 5.
Brooder 1
32 32 32 32 32 32 32 32
48
35 35 38 35 38 38 35 38
40 40 40 40 40 40 40 40
37
28 28 30 28 30 30 28 30 29
Jumlah ayam (Ekor) 3557 4582 808 216 Rata-rata
Luas Brooder (m2)
Kepadatan Kandang (Ekor/m2)
144 176 16 16
25 26 51 14 28
Kepadatan kandang pada pemeliharaan parent stock di PT. Charoen Pokphand periode starter minggu ke-3
Kelompok ayam Besar Sedang Kecil Ekstra kecil
No
46 47 50 47 50 50 47 50
Kepadatan kandang pada pemeliharaan parent stock di PT. Charoen Pokphand periode starter minggu ke-2
Kelompok ayam
No
24 24 24 24 24 24 24 24
Jumlah ayam (Ekor) 3554 4579 800 206 Rata-rata
Luas brooder (m2) 200 360 40 16
Kepadatan kandang (Ekor/m2) 18 13 20 13 14
Kepadatan kandang pada pemeliharaan parent stock di PT. Charoen Pokphand periode starter minggu ke-4 Jumlah ayam (Ekor) 3081
Luas brooder (m2) 300
34
Kepadatan kandang (Ekor/m2) 10
2 3 4
1277 2392 2376 Rata-rata
120 240 240
11 10 10 9
Lampiran 6. Pencahayaan, konsumsi air, suhu dan kelembaban selama pemeliharaan parent stock Strain cobb pada periode starter di PT. Charoen Pokphand Hari
Pencahayaan
Konsumsi
35
Suhu
Kelembaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
(Jam) 24.00 23.00 22.00 21.00 20.00 19.00 18.00 18.00 17.00 16.00 16.00 16.00 14.00 14.00 13.00 13.00 13.00 16.00 16.00 16.00 16.00 14.00 14.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00
Air (Liter) 570 576 602 630 648 668 686 774 776 780 780 785 774 770 884 885 884 884 884 884 880 890 880 860 850 810 800 800 980 1.200 1.200 1.200 1.200 1.210 1.210 2.115 2.115 1.104 2.104 2.104 2.104 2.104
0
C 30.00 29.00 29.00 28.00 27.00 27.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.30 25.50 26.50 26.00 26.00 26.00 26.50 25.60 26.00 26.00 26.60 26.50 26.60 27.50 27.20 26.50 26.60 25.60 26.60 26.50 27.00 26.60 26.00 26.50 26.50 26.50 26.40 26.70 25.60
(%) 75.00 75.00 76.00 75.00 75.00 74.00 75.00 75.00 74.00 74.00 74.00 74.00 75.00 75.00 75.00 75.00 80.00 88.00 88.00 87.00 87.00 80.00 80.00 81.00 87.00 88.00 88.00 88.00 80.00 80.00 81.00 87.00 87.00 87.00 87.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00
Lampiran 7. Data penimbangan sampel bobot badan DOC parent stock strain cobb di PT. Charoen Pokphand. NO
Betina Brooder 1
Brooder 2
36
Brooder 3
Brooder 4
1
44.5
42.5
45.5
45.0
44.0
43.0
44.0
37.5
2 3
42.5 48.5
44.0 42.5
41.0 46.5
40.5 38.5
45.0 44.0
45.5 43.0
43.0 42.5
45.0 44.0
4 5
46.5 46.5
42.5 45.5
44.5 38.5
38.5 40.0
45.0 44.0
45.5 43.0
45.0 47.0
44.5 42.0
6 7
46.5 39.0
39.5 41.0
42.0 46.5
45.5 41.5
39.0 37.5
42.0 39.0
44.0 42.0
39.0 43.0
8 9
46.5 48.0
39.0 43.5
44.5 43.0
44.0 45.0
40.0 40.5
40.0 44.5
39.0 44.0
41.5 42.0
10 11
37.5 48.0
44.5 38.5
42.5 47.5
38.0 45.5
44.5 46.5
36.5 46.0
47.5 40.5
37.5 50.5
12 13
43.5 44.0
45.0 38.0
41.5 43.0
41.5 41.5
49.5 45.5
44.0 44.0
48.5 44.5
46.5 42.5
14 15
39.0 47.0
37.0 44.0
38.5 43.5
46.5 38.5
43.0 39.0
46.5 42.5
46.0 43.0
40.5 48.5
16 17
42.5 42.5
43.0 48.5
44.0 38.0
42.5 46.5
39.0 45.0
40.5 42.5
46.0 45.0
35.5 46.5
18 19
36.5 40.0
45.0 42.0
37.0 35.0
38.5 35.5
50.5 43.0
41.0 46.5
46.5 50.0
47.0 39.5
20 21
40.0 41.5
37.0 36.5
49.0 44.0
36.5 42.5
41.0 46.5
42.5 40.0
41.5 47.5
40.0 44.5
22 23
42.5 40.0
35.5 41.5
46.5 36.5
47.0 37.5
41.5 39.0
44.5 44.5
48.0 43.5
45.0 37.0
24 25
41.5 41.5
38.5 43.5
40.0 42.5
53.5 40.5
46.0 42.0
43.5 39.0
41.0 44.0
43.0 42.5
26 27
39.0 41.5
40.0 43.0
42.0 44.5
40.5 42.5
39.5 43.5
43.5 43.5
36.0 41.5
47.0 45.0
28 29
45.5 35.0
42.5 38.5
44.0 45.0
39.0 33.5
46.0 41.0
40.5 43.5
45.5 50.0
43.5 43.5
30 31
46.0 40.5
39.0 42.0
45.5 45.0
41.5 41.0
44.5 39.5
46.5 42.5
50.0 42.0
48.0 46.5
32 33
38.5 41.0
44.0 39.5
40.5 41.0
45.5 42.0
46.5 42.5
43.5 47.5
43.0 41.5
42.5 48.0
34 35
39.0 38.0
41.5 42.0
43.0 42.5
47.0 38.5
40.0 45.0
42.5 40.5
41.5 44.0
46.0 38.0
36 37
47.0 39.5
44.5 45.0
41.5 43.5
40.0 43.5
41.5 43.5
47.0 48.5
40.0 44.5
44.5 41.0
38 39 40
39.0 45.5 44.0
46.0 47.0 44.0
42.0 37.0 41.0
43.5 39.5 37.5
44.0 45.5 42.0
43.0 45.0 43.0
40.0 39.5 43.0
50.0 37.0 45.5
Betina N0 41 42
41.0 46.0
36.5 43.5
43.5 39.5
43.0 35.0
41.0 40.5
38.0 43.5
39.0 37.5
38.0 42.5
43 44
44.5 38.0
44.0 49.5
40.5 46.0
44.5 45.0
50.5 41.0
46.0 40.5
44.0 40.5
41.0 39.5
Brooder 1
Brooder 2
Brooder 3
37
Brooder 4
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
41.5
36.5
42.5
42.5
42.0
45.5
44.5
44.5
47.0 40.5
34.5 46.0
39.0 45.0
41.0 46.0
41.5 51.0
37.0 49.5
48.5 47.5
39.5 39.5
38.0 46.0
44.5 43.5
40.5 47.5
45.0 33.0
46.0 37.0
39.0 43.5
42.5 39.5
42.5 35.5
40.0 35.0
42.0 40.0
48.0 39.5
43.5 44.0
36.0 43.0
48.5 45.0
46.5 43.0
47.0 42.0
37.0 45.5
43.5 43.5
45.5 50.0
45.0 43.5
42.0 35.5
39.0 42.5
42.5 44.0
39.0 42.0
42.0 42.0
44.0 42.5
41.5 44.5
40.0 38.0
43.0 35.5
38.0 42.5
43.5 46.5
43.5 38.5
44.5 45.0
39.5 40.0
42.0 39.5
42.5 38.0
37.0 41.0
36.5 45.5
37.5 36.5
46.5 44.0
45.5 37.0
43.5 41.0
43.5 40.5
42.0 38.0
41.5 46.0
42.0 40.5
37.5 35.5
36.0 47.0
39.0 44.0
47.0 41.5
42.5 50.5
35.5 40.0
41.5 35.0
35.5 43.0
41.5 47.0
43.0 38.0
39.0 35.5
45.0 38.5
45.5 39.0
45.5 39.5
39.0 43.0
40.5 40.0
42.0 45.0
41.0 42.5
42.5 37.0
38.5 42.5
40.0 47.0
41.0 41.0
36.0 42.5
35.5 47.0
36.0 43.5
40.5 39.0
41.5 40.0
40.5 41.5
47.0 44.0
42.0 46.0
40.0 43.5
43.0 40.0
43.5 40.5
43.5 38.0
43.0 38.5
43.5 40.5
44.5 41.0
40.0 36.5
42.5 40.0
38.5 44.0
47.0 42.5
37.5 43.0
39.5 41.0
40.0 38.0
38.5 44.0
46.5 42.5
43.5 42.5
46.5 45.5
41.5 42.5
39.5 44.5
43.5 49.5
37.5 40.0
39.0 41.5
44.0 41.0
43.0 43.0
50.0 44.0
47.5 47.0
38.5 44.5
39.5 43.5
49.5 44.5
48.0 43.5
43.0 36.5
39.0 43.5
41.5 38.0
42.0 42.0
41.5 42.5
37.5 41.0
42.0 44.5
37.5 40.0
48.0 44.0
39.5 43.0
44.0 49.0
40.0 38.5
39.0 45.0
48.0 39.0 40.0
42.0 41.5 44.0
42.0 40.0 50.0
39.5 39.0 36.5
43.0 44.0 43.0
51.0 39.0 42.0
46.0 40.0 49.0
40.0 41.5 40.0
Lampiran 8. Persentase keseragaman DOC masing-masing brooder
Uraian
Brooder 1
Brooder 2
Brooder 3
Brooder 4
Brooder 1
Brooder 2
Brooder 3
Brooder 4
Total
3371.50
3364.50
3455.00
3486.50
3338.50
3380.50
3361.00
3351.50
Count
80.00
80.00
80.00
80.00
80.00
80.00
80.00
80.00
38
Rata-rata Bawah 10% Atas +10 % Jumlah 10% jumlah +10% Uniformity
42.14
42.06
43.19
43.58
41.73
42.26
42.01
41.89
37.93
37.85
38.87
39.22
37.56
38.03
37.81
37.70
46.36
46.26
47.51
47.94
45.90
46.48
46.21
46.08
7.00
9.00
2.00
9.00
10.00
10.00
11.00
9.00
11.00
10.00
3.00
10.00
9.00
10.00
9.00
12.00
59.25
58.50
74.25
58.50
58.75
57.50
57.75
56.00
Lampiran 9. Persentase keseragaman DOC secara keseluruhan Uraian
Jumlah 27109.00
Total Count Rata-rata
640.00
Bawah -10%
38.12
Atas +10 %
46.59
Jumlah -10%
78.00
Jumlah +10%
64.00
Uniformity
77.81
% -10%
12.19
% +10%
10.00
42.36
Lampiran 10. Data penimbangan sampel bobot badan ayam minggu ke-1
NO 1 2
Brooder 1 195 175 185 200 160 150
Betina Brooder 2 Brooder 3 150 190 165 175 165 205 190 210 200 185
39
195 175
175 205
Brooder 4 190 195 200 185
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
175 195 215 195 190 175 220 200 200 205 200 200 185 200 190 190 200 150 160 200 155 190 170 205 205 200 195 185 200 210 200 160 185 150 190 195 150 165
205 195 165 205 210 220 155 210 160 165 195 210 185 150 175 205 185 160 185 175 160 215 220 185 160 190 210 170 215 190 165 190 220 190 220 190 190 180
165 170 165 205 165 180 155 190 195 175 185 200 200 150 180 205 220 165 205 205 175 190 200 115 190 210 220 165 155 175 180 205 210 185 190 200 185 190
205 200 160 195 150 250 165 160 165 165 150 190 205 170 200 180 200 195 210 180 210 190 155 200 200 210 190 210 175 205 230 200 185 200 200 155 160 200
200 195 170 175 180 155 155 170 160 155 185 165 185 165 190 170 165 190 165 195 165 185 205 195 155 165 185 185 150 200 170 200 155 195 205 150 180 165
175 195 170 215 215 185 160 200 220 180 195 150 165 160 155 190 165 185 200 170 200 165 170 190 195 155 195 210 180 220 180 165 190 210 200 200 180 205
160 155 210 195 160 200 165 190 170 180 215 170 165 205 205 200 150 205 180 205 205 205 210 165 210 150 150 210 150 175 160 185 165 200 200 200 195 195
175 210 205 165 170 170 180 160 155 205 200 170 210 200 200 205 175 165 210 160 190 165 165 200 190 210 195 175 215 165 170 205 155 270 190 160 215 150
210 205 165 200 205 220 205 200 200 215 155 205 160 185 160 230 185 200 185 190 185 210 205 200 180 210 205 155 190 205 195 150 170 155 195 175 190 180
175 180 170 195 110 200 190 170 165 200 200 210 185 156 160 190 195 185 150 175 200 200 210 170 170 195 185 190 185 185 150 195 200 210 205 155 180 160
170 210 200 205 190 155 165 160 190 190 150 190 160 175 200 195 155 200 160 170 150 205 175 185 190 200 185 190 170 200 165 165 205 180 195 180 185 190
195 185 170 195 195 195 195 190 190 210 165 165 165 190 190 190 215 185 190 180 165 180 170 185 205 260 160 190 200 190 220 200 185 190 175 195 200 195
Betina No
Brooder 1
Brooder 2
Brooder 3
Brooder 4
41
205
170
165
180
160
165
190
175
200
190
180
175
42
170
185
170
225
190
190
175
180
185
180
150
170
43
155
195
180
165
190
185
185
160
175
140
160
180
44
145
170
190
215
185
185
175
190
175
160
155
175
40
45
180
165
170
190
175
165
170
175
160
185
175
150
46
170
180
160
180
165
165
205
185
170
175
205
180
47
145
170
180
160
215
150
185
170
185
170
165
160
48
195
175
190
170
185
175
170
185
165
185
190
175
49
175
200
150
150
160
165
165
160
175
170
195
185
50
160
170
180
165
175
195
160
185
160
195
170
160
51
150
190
180
170
175
165
165
200
185
160
180
175
52
165
160
205
170
175
175
185
200
150
165
165
175
53
190
150
180
195
160
185
155
165
170
155
185
185
54
190
160
150
215
160
160
155
190
165
160
165
160
55
180
165
195
170
160
185
175
175
185
160
170
175
56
210
170
185
185
155
185
175
170
200
185
155
170
57
175
190
150
195
175
175
155
150
185
145
205
180
58
180
195
180
195
200
195
165
175
175
180
195
165
59
175
165
175
190
190
190
165
165
165
175
165
160
60
195
185
160
200
155
170
160
185
160
165
170
165
61
200
170
175
195
160
195
170
205
165
165
190
175
62
195
150
185
170
175
180
200
175
165
170
160
205
63
180
175
185
175
160
160
160
155
160
160
165
175
64
180
180
185
165
170
165
165
160
175
160
165
175
65
185
200
155
165
160
190
180
160
190
170
155
190
66
155
180
185
175
165
160
170
170
210
195
165
175
67
180
165
150
145
195
160
180
155
190
170
185
155
68
200
150
170
160
165
155
165
180
200
190
190
160
69
175
175
170
150
175
200
175
175
190
165
155
165
70
185
160
155
190
150
185
170
175
180
170
160
170
71
160
190
155
170
165
190
200
195
165
175
175
190
72
175
170
190
160
195
175
180
175
165
190
170
195
73
200
160
170
165
170
195
170
165
175
180
185
155
74
160
175
165
205
175
185
160
165
160
160
160
165
75
140
165
170
170
175
165
165
140
195
165
170
175
76
160
175
165
160
150
180
170
170
160
160
165
175
77
180
165
170
195
165
1785
165
190
160
170
175
170
78
160
160
165
185
195
160
190
160
170
170
200
195
79
180
180
170
200
180
165
200
170
165
170
185
185
80
170
170
180
175
165
165
185
165
165
170
160
160
Lampiran 11. Persentase keseragaman ayam setiap brooder pada minggu ke1
Uraian
Brooder 1
Brooder 2
Brooder 3
Brooder 4
Brooder 1
Brooder 2
Brooder 3
Brooder 4
Total
22415.00
22040.00
22420.00
22181.00
20865.00
22715.00
20895.00
20690.00
41
Count Rata-rata Bawah 10% Atas +10 % Jumlah. 10% Jumlah +10% Uniformity
120.00
120.00
120.00
120.00
120.00
120.00
120.00
120.00
186.79
183.67
186.83
184.84
173.88
189.29
174.13
172.42
168.11
165.30
168.15
166.36
156.49
170.36
156.71
155.18
205.47
202.03
205.52
203.33
191.26
208.22
191.54
189.66
27.00
36.00
31.00
23.00
16.00
56.00
8.00
11.00
17.00
20.00
18.00
14.00
14.00
5.00
13.00
18.00
63.33
53.33
59.17
69.17
75.00
49.17
82.50
75.83
Lampiran 12. Persentase keseragaman ayam keseluruhan pada minggu ke-1 Uraian
Jumlah 174221.00
Total Count Rata-rata
960.00
Bawah -10%
163.33
Atas +10 %
199.63
Jumlah. -10%
182.00
Jumlah +10%
192.00
Uniformity
61.04
% - 10%
18.96
% +10 %
20.00
181.48
Lampiran 13. Data penimbangan sampel bobot badan ayam minggu ke-2
NO 1 2
Brooder 1 370 335
Brooder 2 320 330
Brooder 3 340 345
Betina Brooder 4 Brooder 5 290 285 320 320
42
Brooder 6 370 415
Brooder 7 390 400
Brooder 8 295 320
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
330 340 355 380 360 335 375 345 325 320 350 360 370 345 330 345 375 385 380 355 355 345 330 360 350 340 350 375 360 335 385 350 365 370 360 365 335 350 370 310 320 375 320 360 350 365 335 340 370 345 375 320 345 360 370
335 385 325 335 380 375 320 345 350 350 350 330 335 360 350 345 345 305 380 375 355 400 360 345 350 365 350 365 335 320 380 325 340 365 325 370 355 360 325 325 340 355 370 375 350 335 395 375 330 360 320 335 330 355 355
375 365 320 350 355 345 365 370 345 395 355 355 300 365 340 365 340 360 385 325 375 360 315 350 360 340 350 315 345 335 350 385 340 385 325 335 385 355 340 345 365 355 335 340 345 340 380 345 385 335 380 325 345 345 365
320 340 325 335 270 315 310 300 305 335 320 335 325 325 320 395 315 310 305 310 330 350 325 320 340 305 330 330 330 330 315 340 305 315 345 325 315 370 330 330 305 300 350 325 305 335 310 310 345 385 285 320 320 315 330
345 320 315 335 300 325 320 325 310 280 305 255 290 335 325 320 265 345 325 340 330 335 340 350 305 290 320 280 290 350 315 335 350 410 345 370 395 335 385 395 370 360 395 340 345 350 415 315 370 420 410 355 350 355 350
365 360 350 350 385 330 380 400 385 325 365 385 340 360 405 300 385 335 335 350 335 395 420 305 295 285 320 345 395 315 365 320 315 370 365 305 320 315 280 360 285 330 340 355 315 350 360 330 360 330 360 345 360 370 335
365 380 400 360 360 370 370 395 380 390 440 350 390 345 395 385 375 375 415 390 390 405 360 345 340 420 420 360 415 380 400 390 410 400 410 385 425 385 435 405 425 325 385 420 382 405 415 380 360 385 380 415 415 420 365
310 310 280 320 315 305 325 320 325 315 380 330 340 335 380 285 310 295 315 320 365 310 315 495 310 325 320 280 330 300 315 315 350 335 320 290 315 315 320 350 325 330 330 340 320 335 305 330 315 305 305 350 290 325 340
No 58 59 60 61 62
Brooder 1 335 345 340 305 340
Brooder 2 345 355 350 335 340
Brooder 3 325 405 320 320 305
Brooder 4 335 350 315 320 310
Brooder 5 385 345 425 350 410
Brooder 6 365 375 350 345 355
Brooder 7 415 370 390 375 400
Brooder 8 315 245 292 360 315
43
63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119
340 365 325 350 330 370 340 340 390 355 380 350 350 345 350 370 365 350 345 360 335 345 350 345 355 365 345 325 330 355 345 330 345 325 340 355 365 330 360 370 355 350 365 320 340 380 355 340 345 355
370 350 365 370 360 370 360 375 385 340 305 330 355 330 345 360 370 345 385 375 340 365 340 365 350 335 370 355 340 360 365 310 345 310 340 325 360 345 355 360 300 365 395 320 345 325 365 315 410 340
345 355 360 285 345 365 360 320 270 350 340 365 365 350 360 335 350 345 350 320 330 330 360 345 325 350 355 315 355 300 345 290 270 345 345 330 355 300 310 345 355 335 345 350 330 360 350 335 360 350
305 340 330 305 305 320 320 310 315 335 340 340 315 335 340 335 310 335 350 300 315 335 295 320 310 325 315 340 305 320 320 300 310 320 325 320 335 315 340 380 395 360 340 335 340 365 380 370 375 330 350
340 385 355 315 370 380 385 410 325 395 405 425 360 400 425 355 360 340 345 350 350 385 405 385 375 400 380 335 340 295 390 340 355 380 385 390 340 340 345 360 365 360 365 370 360 345 360 355 360 370 375 315
360 375 375 350 360 350 395 355 305 365 355 360 380 335 350 365 350 350 365 345 355 345 355 345 350 365 345 335 335 395 350 350 360 360 330 345 355 350 345 355 335 380 340 385 340 385 300 335 365 370
395 395 380 390 365 390 410 380 380 415 400 355 410 410 380 410 385 415 420 425 485 370 355 385 395 365 335 315 335 365 390 305 355 340 365 370 360 320 380 380 305 345 360 350 360 330 340 335 325 355 365 330 375
335 305 310 290 325 315 335 315 330 300 300 290 305 280 305 315 300 320 315 320 315 345 345 305 305 310 305 310 315 325 290 310 330 315 345 340 325 305 315 280 300 280 295 315 300 290 215 285 300 315 300 275 295 300 320 315
Lampiran 14. Persentase keseragaman ayam setiap brooder minggu ke-2
Uraian Total Count Average
Brooder 1 39570 113 350.18
Brooder 2 39590 113 350.35
Brooder 3 38935 113 344.56
Brooder 4 37245 114 326.71
44
Brooder 5 40485 115 352.04
Brooder 6 39675 113 351.11
Brooder 7 44182 116 380.88
Brooder 8 41467 119 339.89
Min -10% Mak +10% Julmlah 10% Jumlah+10% Uniformity
315.16 385.19
315.32 385.39
310.10 379.01
294.04 359.38
316.84 387.25
316.00 386.22
342.79 418.97
305.90 373.88
2.00 1.00 97.35
6.00 4.00 91.15
9.00 9.00 84.07
3.00 10.00 88.60
18.00 19.00 67.83
13.00 8.00 81.42
14.00 11.00 78.45
42.00 4.00 62.30
Lampran 15. Persentase keseragaman ayam secara keseluruhan pada mingguke-2 Uraian
Jumlah
Jumlah
321149
Count
919.00
Average
349.45
Min -10%
314.51
Mak +10%
384.40
Jumlah -10%
121.00
Jumlah+10%
119.00
Uniformity
73.88
% -10 %
13.17
% +10%
12.95
Lampiran 16. Data penimbangan sampel bobot badan ayam minggu ke-3 Betina No 1 2 3
1 495 545 530
2 410 450 540
3 580 490 535
4 405 445 495
No 101 102 103
45
1 405 445 495
2 435 450 390
3 420 400 495
4 435 450 390
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
430 540 480 490 470 590 490 490 470 450 555 550 460 490 500 355 490 525 480 545 455 505 495 490 590 520 490 530 495 470 495 510 450 570 550 585 450 540 460 430 480 505 480 590 530 455 560 540 565 470 460 495 580 480 520 485
505 510 490 475 435 435 470 475 475 480 495 425 515 445 425 500 595 440 375 510 455 495 420 475 470 415 590 390 405 450 500 600 445 425 420 455 505 450 475 440 450 390 405 450 535 445 480 500 450 395 535 450 530 500 450 385
540 490 465 500 475 495 505 465 450 440 495 425 480 425 495 490 400 445 430 510 390 495 445 545 570 550 490 470 485 505 570 420 425 485 500 500 510 500 440 465 400 520 555 555 470 495 455 535 495 450 490 500 490 495 500 495
395 435 490 495 520 505 490 505 575 490 475 490 550 475 495 505 405 445 480 575 435 465 490 475 550 440 540 455 530 425 525 555 470 500 505 490 475 470 455 500 455 440 475 510 455 450 475 475 430 560 545 525 455 520 475 415
No 61 62 63 64 65 66
1 490 535 530 510 590 490
2 395 445 535 530 430 530
3 445 460 490 490 555 480
4 400 425 400 420 440 415
104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160
395 435 490 495 520 505 490 505 575 490 475 490 550 475 495 505 405 445 480 575 435 465 490 475 550 440 540 455 530 425 525 555 470 500 505 490 475 470 455 500 455 440 475 510 455 450 475 475 430 560 545 525 455 520 475 415
500 485 500 495 515 445 500 480 460 475 540 560 520 600 485 475 440 475 495 480 440 475 420 540 520 495 490 480 430 410 475 500 475 500 540 520 485 475 400 480 495 500 540 540 485 460 475 400 500 415 475 415 460 430 550 480
370 595 470 415 430 360 480 480 450 520 470 500 515 520 585 500 580 580 570 505 420 505 485 460 415 465 470 470 475 470 520 400 490 510 465 490 515 575 490 475 460 450 420 495 450 460 480 480 505 460 528 500 525 480 460 495
500 485 500 495 515 445 500 480 460 475 540 560 520 600 485 475 440 475 495 480 440 475 420 540 520 495 490 480 430 410 475 500 475 500 540 520 485 475 400 480 495 500 540 540 485 460 475 400 500 415 475 415 460 430 550 480
No 161 162 163 164 165 166
1 400 425 400 420 440 415
2 445 415 420 485 495 450
3 460 465 480 450 550 560
4 445 415 420 485 495 450
Betina
46
67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
490 515 495 480 440 550 405 435 510 535 480 560 570 515 505 495 480 480 580 395 525 520 490 550 435 530 500 490 430 505 495 475 450 490
450 435 395 490 480 415 475 540 450 480 495 490 490 500 450 540 505 510 490 475 420 460 485 480 420 475 475 385 450 435 475 450 495 540
415 450 490 465 470 475 445 555 450 480 415 455 485 555 445 380 470 475 460 430 450 540 460 505 450 510 405 490 510 430 465 495 495 400
460 450 430 420 445 405 520 445 435 415 415 450 445 450 420 400 425 455 450 400 390 400 405 420 395 490 455 375 430 460 340 345 445 450
167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200
460 450 430 420 445 405 520 445 435 415 415 450 445 450 420 400 425 455 450 400 390 400 405 420 395 490 455 375 430 460 340 345 445 450
470 490 420 495 490 550 500 415 490 435 475 510 480 460 520 555 505 500 540 590 495 470 450 585 490 550 500 575 470 545 420 490 400 475
430 475 570 595 590 590 450 480 470 485 480 415 425 475 405 430 550 510 500 415 520 380 480 350 590 540 500 475 575 525 535 355 550 435
470 490 420 495 490 550 500 415 490 435 475 510 480 460 520 555 505 500 540 590 495 470 450 585 490 550 500 575 470 545 420 490 400 475
Lampiran 17. Persentase keseragaman setiap brooder pada minggu ke-3 Uraian
Brooder 1
Count Average
Brooder 2
Brooder 3
Brooder 4
200
200
200
200
480.625
476.05
482.515
471.75
Min -10%
432.5625
428.445
434.2635
424.575
Mak +10%
528.6875
523.655
530.7665
518.925
Jumlah -10%
36
33
34
37
Jumlah+10%
38
29
33
34
Uniformity
63
69
66.5
64.5
% -10 %
18
16.5
17
18.5
% +10%
19
14.5
16.5
17
Lampiran 18. Data penimbangan sampel bobot badan ayam minggu ke-4
NO
Pen 1
Pen 2
Pen 3
Pen4
1
680
610
460
485
485
545
620
625
575
830
690
2
530
585
490
455
580
555
615
650
695
583
580
47
3
510
645
570
565
530
470
515
700
595
805
630
4
650
670
560
460
535
550
580
670
560
595
720
5
635
545
510
505
680
490
600
730
800
570
655
6
750
685
510
450
655
565
580
555
720
805
630
7
670
595
680
510
460
620
580
500
675
670
700
8
550
680
455
455
440
580
560
670
510
720
760
9
655
605
520
520
550
480
520
550
700
725
800
10
685
610
660
515
500
495
550
555
610
625
795
11
720
550
550
460
440
550
665
595
590
655
600
12
680
515
565
430
505
630
550
650
635
720
555
13
570
575
685
430
470
645
600
745
720
735
645
14
810
620
590
425
545
645
530
670
630
555
560
15
560
550
605
460
500
625
570
750
800
660
715
16
695
740
550
490
450
630
580
435
790
770
640
17
600
710
495
600
560
600
575
700
680
680
675
18
695
745
565
575
520
615
500
595
650
685
655
19
600
655
665
520
520
540
550
530
785
655
625
20
645
545
600
450
520
570
635
560
770
655
615
21
675
600
495
530
485
530
655
635
555
475
610
22
625
585
545
505
490
540
530
600
560
560
615
23
610
720
570
480
460
540
770
620
800
580
670
24
695
745
535
500
490
550
575
530
560
570
725
25
720
765
670
490
540
535
540
665
800
700
580
26
700
620
500
450
555
545
640
650
670
645
650
27
690
590
500
470
580
535
590
645
600
690
650
28
580
600
560
440
505
580
680
560
800
700
535
29
610
645
600
480
575
580
590
575
600
600
675
30
715
550
605
435
470
570
740
700
845
590
680
31
650
585
585
515
605
560
670
595
545
585
710
32
750
535
595
450
570
565
575
645
760
475
515
33
645
705
635
470
560
550
650
600
690
570
600
34
655
590
525
520
590
580
670
595
670
665
35
755
575
585
430
490
560
535
730
735
695
36
510
685
565
465
435
555
600
640
590
710
37
630
520
565
500
510
550
685
660
660
500
38
650
560
520
575
530
575
580
760
770
660
39
700
650
510
550
555
640
700
590
680
680
40
650
640
560
500
480
685
700
705
585
750
41
635
540
555
520
510
490
565
660
560
590
NO
Pen 1
Pen 2
Pen 3
Pen4
42
680
600
525
510
560
600
695
830
580
565
43
560
630
550
550
490
680
690
780
700
865
44
585
610
540
435
540
535
630
785
645
730
45
670
555
565
460
620
625
655
615
690
480
48
46
580
675
595
400
460
620
720
770
700
760
47
810
555
600
460
510
550
680
700
600
750
48
675
600
565
505
585
660
600
625
830
49
705
565
440
500
505
650
690
625
625
50
650
630
565
520
560
750
710
645
650
51
645
620
585
455
595
650
570
690
535
52
660
545
565
470
570
685
645
700
655
53
690
640
570
470
470
580
565
600
620
54
660
600
565
525
590
505
755
590
535
55
685
620
585
455
600
750
545
610
580
56
670
530
605
550
620
545
560
700
640
57
745
620
585
495
625
520
595
600
595
58
750
555
605
540
600
620
725
665
595
59
850
550
585
515
570
490
610
685
535
60
720
600
570
460
550
705
600
560
565
61
610
560
640
475
600
570
600
725
600
62
650
605
450
430
575
600
690
670
595
63
690
580
540
575
550
610
730
805
525
64
650
545
540
560
535
700
770
600
625
65
600
610
570
490
640
645
600
675
682
66
575
715
565
560
540
610
580
600
705
67
680
590
560
490
540
655
805
710
745
68
675
625
530
515
490
670
610
545
650
69
885
730
580
470
570
720
680
490
590
70
695
520
555
565
500
830
610
865
675
71
650
660
555
465
660
600
610
765
700
72
545
715
565
455
640
700
565
655
685
73
760
550
585
525
540
720
785
590
680
74
670
525
605
460
550
525
595
585
710
75
500
495
755
515
600
530
580
610
590
76
655
685
720
580
700
620
585
625
665
77
720
510
725
430
575
605
600
710
695
78
690
565
730
470
550
570
600
545
710
79
685
510
735
510
520
675
525
520
500
80
560
645
655
480
495
475
580
555
660
81
705
600
625
500
590
740
580
585
670
82
785
580
555
560
690
555
595
560
690
83
720
625
540
510
520
580
600
680
580
84
705
550
525
470
580
775
705
590
605
NO
Pen 1
Pen 2
Pen 3
Pen4
85
570
465
510
455
560
640
805
560
750
86
590
655
570
540
540
580
570
690
675
87
685
555
590
560
510
600
680
690
530
88
765
460
625
570
525
590
620
635
580
49
89
670
565
560
640
560
720
600
725
540
90
600
570
535
515
535
625
700
730
700
91
585
560
510
610
600
650
730
685
580
92
610
565
570
425
610
700
685
730
595
93
650
575
500
560
615
670
640
705
630
94
645
510
550
560
530
730
650
750
675
95
700
680
610
525
545
555
700
595
755
96
660
565
520
470
660
500
605
740
560
97
665
625
550
455
595
670
655
690
670
98
625
550
550
480
555
550
600
695
710
99
660
460
530
585
620
555
650
575
660
100
660
510
560
525
615
545
705
585
710
Lampiran 19. Persentase keseragaman ayam secara keseluruhan pada minggu ke-4
Uraian
Jumlah
Total
592915.00
Count
980.00
Average
605.02
Min -10%
544.51
Mak +10%
665.52
Jumlah -10%
222.00
Jumlah+10%
248.00
Uniformity
52.04
% -10 %
22.65
% +10%
25.31
Lampiran 20. Dokumentasi kegiatan
50
51