PERBANDINGAN LAMA PUNCAK PRODUKSI PADA AYAM BIBIT STRAIN ROSS 308 DAN STRAIN COBB 500 DI PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 PEKANBARU
LAPORAN TUGAS AKHIR
Oleh : NIKE HARMILA NBP. 1201371014
PROGRAM STUDI PETERNAKAN JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH PAYAKUMBUH 2015
1
PERBANDINGAN LAMA PUNCAK PRODUKSI PADA AYAM BIBIT STRAIN ROSS 308 DAN STRAIN COBB 500 DI PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 PEKANBARU
LAPORAN TUGAS AKHIR
Oleh :
NIKE HARMILA BP. 1201371014
Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md)
PROGRAM STUDI PETERNAKAN JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH PAYAKUMBUH 2015
2
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERBANDINGAN LAMA PUNCAK PRODUKSI PADA AYAM BIBIT STRAIN ROSS 308 DAN STRAIN COBB 500 DI PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 PEKANBARU Oleh :
NIKE HARMILA NBP. 1201371014
Menyetujui : Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Pangan
Dosen Pembimbing Akademis
Ir. Setya Dharma, M.Si NIP. 196010061987031003
Ir. Irzal Irda, MP NIP.196704241993031004
Mengetahui, Direktur Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Ir. Gusmalini, M.Si NIP. 195711101987032001
3
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERBANDINGAN LAMA PUNCAK PRODUKSI PADA AYAM BIBIT STRAIN ROSS 308 DAN STRAIN COBB 500 DI PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 PEKANBARU Oleh :
NIKE HARMILA NBP. 1201371014
Telah diuji dan dipertahankan didepan tim penguji laporan tugas akhir Program Studi Peternakan Jurusan Budidaya Tanaman Pangan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Pada Tanggal 6 Agustus 2015
TIM PENGUJI
No
Nama
Jabatan
1
Ir. Nelzi Fati, MP
2
Toni Malvin, S.Pt, MP
Anggota
3
Ir. Irzal Irda, MP
Anggota
Tanda Tangan
Ketua
4
PERBANDINGAN LAMA PUNCAK PRODUKSI PADA AYAM BIBIT STRAIN ROSS 308 DAN STRAIN COBB 500 DI PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 PEKANBARU OLEH : NIKE HARMILA RINGKASAN Strain Ross 308 merupakan salah satu jenis ayam parent stock yang banyak dipelihara untuk menghasilkan broiler. Strain Ross 308 mulai berproduksi pada umur 25 minggu atau 175 hari dengan HDP 5% serta body weight 2.975 gram. Strain Cobb 500 merupakan salah satu strain broiler yang ada di Indonesia yang memiliki titik tekan pada perbaikan feed consumption rate (FCR), pengembangan genetik diarahkan pada pembentukan daging dada, mudah beradaptasi dengan lingkungan tropis (heat stress) serta produksinya yang efisien (bobot badan 1,8 – 2 kg dengan FCR 1,65). Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui perbandingan umur tercapai dan lama puncak produksi ayam bibit strain Ross 308 dan strain Cobb 500. Laporan tugas akhir diambil dari pelaksanaan PKPM di PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 3 Pekanbaru, yang beralamat di Desa Batu Langkah Kecil, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mulai dari tanggal 16 Maret 2015 sampai dengan tanggal 31 Mei 2015. Untuk mendapatkan produksi yang baik, perlu dilakukan pengontrolan berat badan dan keseragaman ayam. Produksi telur diketahui telah mencapai puncaknya apabila selama 3 hari berturut-turut persentase produksi telur sudah tidak mengalami peningkatan lagi (Rahayu, dkk, 2011). Bahan yang digunakan adalah : Ayam strain Ross 308 dan strain Cobb 500, telur ayam strain Ross 308 dan strain Cobb 500, pakan ayam jantan dengan kode 535 RJ, pakan ayam betina dengan kode 534, obat-obatan, vaksin, material nest base dan litter (sekam dan serutan kayu), kapur dan air. Alat yang digunakan yaitu lori, tray, roxel, trought, nipple, cooling pad, blower, nest box, sekat pen, secorek, panel, timbangan ayam, timbangan telur, tong air, alat grading, alat tulis, alat kebersihan dan peralatan lainnya. Berdasarkan PKPM yang telah dilaksanakan selama 10 minggu dapat disimpulkan bahwa puncak produksi, baik pada ayam strain Ross 308 maupun ayam strain Coob 500 dicapai pada umur 30 minggu. Pada strain Ross 308 puncak produksi mingguan yang dicapai yaitu 85,35% dan puncak produksi harian yaitu 86,75% sedangkan, pada ayam strain Cobb 500 produksi puncak mingguan yaitu 88,66% dan harian 89,63%. Puncak produksi pada strain Cobb 500 lebih lama dibandingkan dengan strain Ross 308.
Kata Kunci : Strain Ross 308, Strain Cobb 500.
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, atas izin dan limpahan rahmat-Nya sehingga Penulis mampu menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Perbandingan Lama Puncak Produksi Pada Ayam Bibit Strain Ross 308 Dan Strain Cobb 500 Di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru ” sesuai dengan yang diharapkan. Laporan tugas akhir ini merupakan laporan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dan merupakan salah satu syarat menyelesaikan pendidikan diploma III yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa semester VI, terutama program studi Peternakan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Dengan selesainya penulisan laporan ini Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil, dorongan semangat, bimbingan serta untaian do’anya demi kesuksesan Penulis. Pada kesempatan ini Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Ibu Ir. Gusmalini, M.Si selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
2.
Bapak Ir. Setya Dharma, M,Si selaku Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Pangan Politeknik Pertanian Universitas Andalas.
3.
Ibu Muthia Dewi, S.Pt, M.Sc selaku Ketua Program Studi Peternakan.
4.
Bapak Ir. Irzal Irda, MP selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan bagi penulis.
5.
Bapak Parwis Nasution S.Pt selaku manager PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru.
6
6.
Bapak Susanto S.Pt selaku pembimbing lapang yang telah membimbing penulis selama kegiatan PKPM.
7.
Semua karyawan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru yang begitu luar biasa memberikan bantuan berupa moril dan materil kepada Penulis dalam pengumpulan data selama kegiatan PKPM.
8.
Semua pihak yang telah ikut membantu dalam penulisan laporan tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan dan
penyusunan laporan ini. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk mewujudkan kesempurnaan penulisan laporan ini. Akhir kata Penulis ucapakan terima kasih.
Tanjung Pati, Juni 2015
NH
7
Halaman Persembahan Alhamdulillah… Puji syukur kehadirat Allah SWT Maha penguasa waktu lagi Maha pemberi kesempatan. Salawat beserta salam untuk Nabi Muhammad SAW yang telah membangkitkan umat dari jazirah kebodohan hingga penuh dengan ilmu pengetahuan Untuk ayahanda tercinta (Darnis Dt. Paduko Tuan) dan Buat Ibunda Terkasih (Misnar) yang tak hentinya mencurahkan kasih sayang untuk kami anak-anaknya, tetesan keringat juga air mata yang kalian berikan akan jadi penyemangat hidup buat anakmu selalu...Semoga kami semua bisa membalasnya…amiiin Dengan untaian do’a Kakakku tersayang (Alwa Ebra dan Almevia S.Pd) serta adikku tercinta (Lea Mehutri dan Wanda Handoyo) yang selalu memberikan semangat untuk terus berjuang menggapai mimpiku.. Teristimewa buat nenekku (Rabiatun dan Marina) yang telah membuat ku ada di dunia ini dan juga selalu menyayangiku.. Tek Iyas beserta keluarga besar, terima kasih atas doa dan semua dukungannya semoga keberhasilanku ini jadi kebanggaan untuk semua.. Terima kasih buat pembimbingku Bapak Ir. Irzal Irda MP atas bimbingan juga pertolongannya selama muridmu menyelesaikan laporan tugas akhir ini Special to my love dear yg paling baik… Yunus Yahya Alqodri Saragih. Thanks buat motivasi & dukungan yang diberikan kepadaku disaat diri ini dihempas kegalauan & ketidakpastian. Buat selalu jadi penyejuk hatiku Suka dan duka… kesetiaan dan kehadiran mu slama ini membuat ku bersemangat untuk menyelesaikan semua ini.. Teristimewa buat sobat seperjuangan kawan terbaikku …Wiwi,Sahaja, Sari, Via, Rika, Yora, Bang Kom, Aldo, Kak Des, Dea, Yasni, Rifka,Yansel dan keluarga Besar Forsimater.
8
Buat Buk Faizah dan keluarga besar(Sovi dan Amy) serta Om Is dan keluarga besar, terima kasih atas kebaikannya selama ini, Semoga dibalas Allah dengan pahala.. Buat Pak Santo dan keluarga besar PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru, Terima kasih atas bantuan dan kebaikannya selama kami magang di sana.. Truz sobat2 yang tak kesebut namanya lagi baik yang senior maupun junior, laki-laki maupun perempuan, dan semua yang pernah kukenal..just thanks.. Akhir kata Terima kasih buat semuanya, semga kebaikan kalian semua di balas oleh Allah amin…..( Salam Manis Nike Harmila)
9
DARTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ..................................................................................
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................
viii
DAFTAR ISI .................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xiv
I.
PENDAHULUAN .................................................................................
1
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1.2. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................
1 2
II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................
4
2.1. Parent stock .................................................................................... 2.1.1. Parent Stock Strain Ross 308 ............................................... 2.1.2. Parent Stock Strain Cobb 500 .............................................. 2.2. Performan Parent Stock ................................................................... 2.3. Pemeliharaan Masa Layer ............................................................... 2.3.1. Kebutuhan ruang .................................................................. 2.3.2. Pemberian pakan dan minum ............................................... 2.3.3. Kontrol berat badan dan keseragaman (uniformity) ............. 2.3.4. Pencahayaan ......................................................................... 2.4. Produksi Telur (Production Egg) ................................................... 2.5. Puncak Produksi..............................................................................
4 4 5 5 6 6 7 7 7 8 8
III. METODE PELAKSANAAN ..............................................................
10
3.1. Waktu dan Tempat ......................................................................... 3.2. Bahan dan Alat ............................................................................... 3.3. Pelaksanaan .................................................................................... 3.3.1. Metode.................................................................................. 3.3.2. Uraian Kegiatan ...................................................................
10 10 10 10 11
10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................
14
4.1. Hasil ............................................................................................... 4.2. Pembahasan .....................................................................................
14 17
V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................
20
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
21
LAMPIRAN ..................................................................................................
23
11
DAFTAR TABEL Nomor 1. 2.
Halaman Data produksi telur mingguan strain Ross 308 dan strain Cobb 500 di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru .........................
14
Data produksi telur harian strain Ross 308 dan strain Cobb 500 di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru. .......................
15
12
DAFTAR GAMBAR Nomor 1.
Halaman Grafik persentase produksi telur mingguan di PT Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru ..................................................
15
13
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
1.
Halaman
Data body weight ayam betina strain Ross 308 dan strain Cobb 500 umur 1 hari sampai 35 minggu di PT. Charoen Pokphand
Jaya Farm 3 Pekanbaru ...................................................................
23
2.
Sejarah perusahaan ..........................................................................
24
3.
Visi dan misi perusahaan ................................................................
26
4.
Letak geografis perusahaan .............................................................
27
5.
Sumber daya perusahaan .................................................................
28
6.
Struktur organisasi perusahaan .......................................................
29
7.
Dokumentasi selama kegiatan PKPM .............................................
30
14
I.
1.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Usaha dan pengembangan peternakan saat ini menunjukkan prospek yang
sangat cerah dan mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi pertanian. Kebutuhan akan bahan pangan khususnya yang berasal dari daging, telur, dan susu dari tahun ke tahun selalu meningkat, sejalan dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat akan peranan zat-zat makanan terutama protein bagi kehidupan.
Salah satu cara agar kebutuhan
masyarakat akan daging dapat terus terpenuhi adalah dengan melakukan pembibitan broiler (Hermanto, 2013). Garis keturunan dalam menghasilkan broiler secara berurutan yaitu mulai dari pure line, great grand parents stock, grand parents stock, parent stock, dan final stock.
Anonimous, (2002) menyatakan bahwa parent stock yaitu ayam
indukan yang menghasilkan final stock dan merupakan turunan dari grand parent stock yang memiliki sifat sesuai dengan tujuan pemeliharaan.
Final stock
merupakan ayam yang khusus dipelihara untuk menghasilkan telur atau daging yang telah melalui berbagai persilangan dan seleksi. Diantara ayam jantan dan betina final stock tidak boleh disilangkan karena keturunannya hanya akan menghasilkan produksi 50 % dari induknya (Anggorodi, 1984). Di Indoneasia, terdapat lima galur broiler modern, yaitu Cobb, Lohman, Ross, Hubbard dan Hybro. Berdasarkan cara pembuatan galur, material genetik setiap individu ayam indukan (parent stock / PS) dengan ayam komersial (final stock/FS) dan setiap galur adalah sama.
15
Meskipun keberadaan strain Ross 308 dan strain Cobb 500 terus didesak dengan jenis strain lainnya, namun strain ini masih menjadi pilihan perusahaan dalam menghasilkan final stock karena mempunyai kelebihan terutama body weight, konsumsi pakan, konversi pakan, mortalitas dan performan produksi telur, Cobb Vantress, Inc, (1998) dan Fetwell, (1992) dalam Hermanto, (2013). Hal yang menjadi tolok ukur keberhasilan dalam pemeliharaan ayam petelur bibit pada masa layer adalah tercapainya puncak produksi dan mampu bertahan lama pada produksi puncak serta tingginya persentase telur tetas (Hatching Egg). Tercapainya puncak produksi dan bertahan lama pada masa puncak produksi pada masa layer tidak akan terlepas dari berhasilnya pemeliharaan pada masa grower dan starter.
Selain itu, produksi puncak juga
sangat dipengaruhi oleh body weight ayam baik masa starter maupun masa grower. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dilakukan tugas akhir dengan judul “Perbandingan Lama Puncak Produksi Pada Ayam Bibit Strain Ross 308 Dan Strain Cobb 500 Di PT Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru”. 1.2.
Tujuan dan Kegunaan
1.2.1. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan tugas akhir ini antara lain:
16
1.
Mengetahui perbandingan umur tercapai dan lama puncak produksi ayam bibit strain Ross 308 dan strain Cobb 500 di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru.
2.
Melatih mahasiswa mengembangkan kemampuan yang telah didapatkan di bangku kuliah dan menerapkan sesuai dengan perkembangan di lapangan.
3.
Memperkaya kemampuan-kemampuan praktis dan memperluas wawasan di bidang peternakan sehingga, setelah lulus nantinya mahasiswa lebih siap untuk bekerja.
1.2.2. Kegunaan Laporan ini diharapkan berguna bagi mahasiswa Politeknik Pertanian dan Perusahaan antara lain : 1.
Menciptakan hubungan yang harmonis dan interaksi yang saling menguntungkan antara perguruan tinggi dan perusahaan.
2.
Memberi tambahan data dan informasi yang bermanfaat bagi generasi penerus
Program
Studi
Peternakan
Politeknik
Pertanian
Negeri
Payakumbuh. 3.
Adanya pemikiran dan gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi perusahaan.
17
II.
2.1.
TINJAUAN PUSTAKA
Parent Stock
2.1.1. Parent stock strain Ross 308 Strain Ross 308 merupakan salah satu jenis ayam parent stock yang banyak dipelihara untuk menghasilkan broiler.
Strain Ross 308 berasal dari
negara Inggris. Ayam ini memiliki daya tumbuh sangat cepat, efisiensi pakan tinggi dan mortalitas rendah. Ayam dengan strain Ross 308 memiliki kaki yang kuat sehingga tidak mudah lumpuh. Sistem kerja jantung kuat sehingga tahan terhadap suara-suara yang keras.
Ayam strain Ross 308 diciptakan untuk
menghasilkan daging yang berkualitas baik. Genotipe Ross 308 dipilih untuk menghasilkan anak ayam atau DOC yang tahan terhadap perubahan lingkungan. Hal ini dicapai dengan persilangan antara garis induk dengan garis jantan yang cepat tumbuh, pakan efisien dan menghasilkan daging yang tinggi (Anonimous, 2006). Strain Ross 308 memiliki keunggulan berupa FCR lebih efisien, laju pertumbuhan lebih cepat, daya hidup lebih bagus, fokus pengembangan genetik pada kekuatan kaki sebagai penyeimbang berat badan (Anonimous, 2006). Strain Ross 308 mulai berproduksi pada umur 25 minggu atau 175 hari dengan HDP 5% serta body weigth 2.975 gram. Standar puncak produksi pada strain Ross 308 yaitu 86% yang akan tercapai pada saat ayam berumur 7 minggu produksi (PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru, 2015).
18
2.1.2.
Parent stock strain Cobb 500 Strain Cobb 500 merupakan salah satu strain broiler yang ada di Indonesia
yang memiliki titik tekan pada perbaikan feed consumption rate (FCR), pengembangan genetik diarahkan pada pembentukan daging dada, mudah beradaptasi dengan lingkungan tropis (heat stress) serta produksinya yang efisien yaitu bobot badan 1,8 – 2 kg dengan FCR 1,65.
Saat ini bibit Cobb 500
digunakan untuk produksi broiler lebih dari 60 negara (Anonimous, 2006). Breeder Cobb Vantress, inc. (2008) dalam Sutrisno, (2013) melaporkan bahwa strain Cobb 500 mulai bertelur pada umur 24 minggu dengan HDP 5%. Pada awal masa produksi terjadi kenaikan produksi telur secara signifikan hingga mencapai puncak produksi (peak production). 2.2.
Performan Parent Stock Performan produksi merupakan salah satu cara untuk mengukur
kemampuan ternak dalam menghasilkan produksi diantaranya yaitu performan produksi yang didasarkan oleh pertambahan bobot badan, konsumsi dan konversi pakan (Rasyaf, 1995). Ada beberapa hal yang mempengaruhi performan ayam petelur diantaranya yaitu : 1.
Strain ayam : Strain yang berbeda akan menampilkan tingkat pertambahan bobot badan yang berbeda dan produksi yang berbeda pula.
2.
Mutu ransum : mutu ransum yang baik akan diperoleh konversi yang kecil atau efisien.
Semakin baik mutu pakan yang diberikan maka, semakin
baik pula produksi yang dihasilkan, namun harus sesuai dengan kebutuhan ayam. Ayam betina membutuhkan kalsium dalam jumlah lebih banyak
19
dari pada ayam jantan untuk menghasilkan telur sedangkan, ayam jantan membutuhkan protein yang lebih banyak untuk menghasilkan sperma. 3.
Kondisi kandang : kandang yang baik akan memberikan kenyamanan pada ayam untuk bertelur dan melakukan perkawinan.
4.
Jenis kelamin : ayam jantan cenderung lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan ayam betina karena pakan yang dimakan tidak dipergunakan untuk menghasilkan telur dan produksi melainkan, hanya untuk pembentukan body weight saja.
5.
Periode bertelur ayam ras petelur lebih panjang, bisa berlangsung selama 13-14 bulan atau hingga ayam berumur 20 minggu karena tidak memiliki sifat mengeram seperti ayam kampong.
2.3.
Pemeliharaan Masa Layer Masa layer merupakan masa pemeliharaan saat ayam berumur 24 atau 25
minggu dan sudah mulai menghasilkan telur.
Pada masa ini banyak hal yang
harus diperhatikan agar tercapainya produksi telur yang maksimal yang biasa disebut dengan produksi puncak. Hal yang paling penting diperhatikan pada masa layer antara lain : 2.3.1. Kebutuhan ruang Kebutuhan ruang pada masa layer sama dengan masa grower. Setiap 1 m² ruang bisa diisi sebanyak 6-8 ekor ayam.
Sudaryani dan Santosa, (2003)
menyatakan bahwa, untuk ayam pembibit broiler 1/3 litter dan 2/3 slat membutuhkan ruangan 0,19 m (mini) dan 0,23 m (normal)
20
2.3.2. Pemberian pakan dan minum Pemberian pakan pada fase layer dibutuhkan sebagian besar untuk produksi telur. Untuk itu ayam harus mendapat pakan dalam jumlah yang cukup, karena apabila kekurangan walaupun dalam jumlah yang sedikit maka produksi akan menurun. Kebutuhan pakan untuk ayam tergantung pada strain, umur, besar ayam, aktivitas, suhu lingkungan, kecepatan tumbuh, kesehatan dan imbangan zat pakan
untuk
mempertahankan
kehidupan,
pertumbuhan
dan
reproduksi
(Mulyantini, 2010). Pemberian minum juga sangat penting pada masa ini dalam pembentukan telur. Pada fase layer jumlah air minum yang dibutuhkan 2 kali lipat dari jumlah pakan yang diberikan (Sutrisno, 2013). 2.3.3. Kontrol berat badan dan keseragaman (uniformity) Untuk mendapatkan produksi yang baik, perlu dilakukan pengontrolan berat badan dan keseragaman ayam.
Hal ini dapat dilakukan dengan
penimbangan body weight setiap minggu. Penimbangan dilakukan dengan cara pengambilan sampel secara acak disetiap sudut. Keseragaman diukur ±10% dari rata-rata berat populasi (Sudaryani dan Santosa, 2003). 2.3.4. Pencahayaan Program pencahayaan pada masa layer diberikan selama 13-14 jam per hari.
Pencahayaan bisa sebagian dari cahaya matahari secara langsung dan
sebagian lagi dari cahaya lampu atau cahaya buatan. Warna cahaya berpengaruh pada produksi ayam. Warna yang mempengaruhi reproduksi adalah warna cahaya
21
merah atau orange, sedangkan cahaya biru mempengaruhi pertumbuhan (Setyono, 2013). Cahaya masuk melalui mata, kemudian sampai ke otak untuk merangsang kelenjar pituitary dan memaksanya untuk mensekresikankan hormon FSH yang meningkat jumlahnya sehingga mengaktifkan ovarium untuk menghasilkan produksi (Suprijatna, dkk, 2008). Ayam sangat peka terhadap lama pencahayaan dan intensitas cahaya. 2.4.
Produksi Telur (Egg Production) Produksi telur adalah banyaknya telur yang dihasilkan oleh setiap kandang
yang dihitung dalam Hen Day Production (HDP).
Total jumlah telur yang
dihasilkan dibagi dengan jumlah betina yang hidup pada hari tersebut, data perhari selama 7 hari kemudian dikalkulasikan untuk mencari produksi telur mingguan (Sudaryani dan Santosa, 2003). Breeder farm merupakan faktor kunci dalam rangka menghasilkan telur tetas yang berkualitas baik dan fertilitas yang tinggi untuk menghasilkan anak ayam sebagai bibit pedaging maupun petelur.
Telur tetas
(Hatching Egg)
merupakan telur fertil atau telah dibuahi yang dihasilkan dari peternakan ayam pembibit, bukan dari ayam petelur komersial, yang digunakan untuk ditetaskan. Fertilitas merupakan persentase telur yang fertil dari seluruh telur yang digunakan dalam suatu penetasan (Suprijatna, 2008). 2.5.
Puncak Produksi Produksi telur diketahui telah mencapai puncaknya apabila selama 3 hari
berturut-turut persentase produksi telur sudah tidak mengalami peningkatan lagi 22
(Rahayu, dkk, 2011). Cobb, (2008) dalam Sutrisno, (2013) menambahkan bahwa puncak produksi adalah saat dimana produksi telur sudah mencapai maksimal dan tidak terjadi kenaikan produksi berlangsung selama 2-3 minggu berturut-turut. Standar puncak produksi untuk strain Ross 308 yaitu 86% dan strain Cobb 500 yaitu 83% (PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru, 2015). Sesuai dengan pola siklus bertelur, maka setelah mencapai puncak produksi, sedikit demi sedikit jumlah produksi mulai mengalami penurunan secara konstan dalam jangka waktu cukup lama (selama 52-62 minggu sejak pertama kali bertelur). Laju penurunan produksi telur secara normal berkisar antara 0,4-0,5% per minggu.
23
III.
3.1
METODE PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat Laporan tugas akhir diambil dari pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek
Mahasiswa (PKPM) di PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 3 Pekanbaru, yang beralamat di Desa Batu Langkah Kecil, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mulai dari tanggal 16 Maret 2015 sampai dengan tanggal 31 Mei 2015. 3.2.
Bahan Dan Alat Bahan yang digunakan selama pengambilan data adalah : 1) Kandang
(Hen House/HH) 1, 2) Kandang 13, 3) Ayam strain Ross 308, 4) Ayam strain Cobb 500, 5) telur ayam strain Ross 308, 6) telur ayam strain Cobb 500, 7) pakan ayam jantan dengan kode 535 RJ, 8) pakan ayam betina dengan kode 534, 9) obatobatan, 10) vaksin, 11) material nest base dan litter (sekam dan serutan kayu), 12) kapur dan 13) air. Alat yang digunakan berupa : 1) lori, 2) tray, 3) roxel, 4) trought, 5) nipple, 6) cooling pad, 7) blower, 8)nest box, 9) sekat pen, 10) secorek, 11) panel, 12) timbangan ayam, 13) timbangan telur, 14) tong air, 15)alat grading, 16) alat tulis, 17) alat kebersihan dan 18) peralatan lainnya. 3.3.
Pelaksanaan
3.3.1. Metode Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode pengambilan data primer dan sekunder. Pengambilan data primer dilakukan secara langsung ke lapangan
24
yaitu dengan mengikuti semua kegiatan yang dilakukan di kandang 1 ayam strain Ross 308 dan kandang 13 ayam strain Cobb 500, sedangkan data sekunder diperoleh dari staff bagian statistik, admin dan literatur. Data yang diambil adalah body weight DOC umur 1 hari (DOC masuk) sampai ayam umur 35 minggu, persentase produksi telur harian dan mingguan, persentase puncak produksi, umur memasuki puncak produksi dan lama puncak produksi. 3.3.2. Uraian kegiatan Kegiatan yang diikuti selama pengambilan data atau PKPM adalah sebagai berikut: a.
Pemberian pakan Pemberian pakan pada ayam betina dilakukan pagi hari pukul 07.00 WIB
dengan menggunakan trought (mesin pengecer secara otomatis) yang telah diisi sehari sebelumnya, yang memakan waktu selama 8-10 menit sedangkan pemberian pakan jantan dilakukan setelah pemberian pakan batina menggunakan roxel yang juga telah diisi sehari sebelumnya. Pengaturan pemberian pakan pada ayam petelur masa layer adalah sebagai berikut : 1.
Berikan pakan dalam bentuk crumble.
2.
Pakan diisi pada tempat pakan bak utama, bak tambahan dan roxell sehari sebelum pemberian pakan.
3.
Pada pagi hari trought dihidupkan dan roxel diturunkan.
4.
Pakan diberikan sesuai jumlah kebutuhan dan selalu tepat waktu.
25
b.
Pemberian air minum Air yang diberikan adalah air yang bersih dan layak diminum serta bebas
dari bahan kimia. Tempat minum yang digunakan pada periode layer yaitu nipple drinker. Nipple yaitu tempat minum otomatis dari bahan plastik dengan pentil stainless pada bagian bawahnya yang bila ditekan akan mengeluarkan air. Dalam satu kandang dipasang empat jalur rangkaian nipple yang panjangnya disesuaikan dengan panjang kandang. Jarak setiap dot nipple 30 cm sehingga jumlah dot nipple dalam kandang sebanyak 1.440 dot. Hybro (2001) dalam Hermanto (2013) menyatakan bahwa dalam satu nipple digunakan untuk 8-9 ekor ayam. Perangkat tempat minum nipple terdiri dari pipa paralon untuk saluran air minum, pentil atau dot nipple, pipa besi sebagai penyangga paralon, tali penggantung pipa besi dan paralon, kawat sling dengan tegangan rendah di bagian atas paralon sebagai penghalang ayam untuk tidak bertengger dengan kekuatan 120 volt, regulator atau pengukur tekanan air, perangkat dosatron (pencampur obat) yang dilengkapi water meter, dan tong air. Tempat minum dipasang dengan ketinggian kurang lebih 52 cm dari atas slat Seluruh air minum ayam berasal dari sumur artesis yang ditampung pada penampungan air berkapasitas 100.000 liter. Air dipompa ke dalam tangki atau tong dalam kandang yang berkapasitas 1.000 liter. Setelah itu, air akan melewati saringan masuk dan diukur pada water meter, kemudian air melewati dosatron dan masuk ke regulator.
26
c.
Pengumpulan telur Pengutipan telur dilakukan oleh 2 orang anak kandang yang dilaksanakan
sebanyak 5 kali sehari yaitu:
Kutipan 1 : 07.30 WIB
Kutipan 2 : 09.00 WIB
Kutipan 3 : 10.30 WIB
Kutipan 4 : 13.30 WIB
Kutipan 5 : 15.30 WIB
3.3.3. Parameter yang diukur a. b.
27
IV.
4.1
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
4.1.1. Produksi telur Data produksi telur mingguan strain Ross 308 dan strain Cobb 500 di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 1. Data produksi telur mingguan strain Ross 308 dan strain Cobb 500 di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru. Umur
Strain Ross 308
Strain Cobb 500
Jumlah Telur
Produksi
(Ekor)
(Butir)
0*
8.605
41
25
0*
8.598
26
1
27
Umur Produksi
Populasi
(Minggu)
(Minggu)
24
Jumlah Produksi Telur Telur
Populasi
Telur
Umur Produksi
(%)
(Minggu)
(Ekor)
(Butir)
0,07
0*
8.086
405
0,67
2.574
3,44
1
8.679
6.917
11,38
8.590
15.115
25,11
2
8.670
24.508
40,34
2
8.575
35.711
59,39
3
8.666
42.883
70,66
28
3
8.552
46.551
77,55
4
8.656
51.241
84,74
29
4
8.526
50.123
83,73
5
8.646
52.962
87,41
30
5
8.492
50.940
85,35
6
8.634
53.657
88,66
31
6
8.459
50.705
85,30
7
8.618
53.020
87,73
32
7
8.392
50.456
85,21
8
8.602
52.470
86,98
33
8
8.371
49.778
84,74
9
8.586
51.314
85,22
34
9
8.354
48.491
82,75
10
8.573
50.219
83,56
35
10
8.329
47.377
81,02
11
8.560
49.354
82,24
Ayam
Keterangan : * = Umur minggu pertama produksi dihitung apabila rata-rata produksi telur telah mencapai 3,5%.
28
(%)
Persentase PE (%)
Persentase Produksi Telur Mingguan Di PT. Chaoroen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Strain Ross 308 Strain Cobb 500
Gambar 1. Grafik persentase produksi telur mingguan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru. Data produksi telur harian strain Ross 308 dan strain Cobb 500 di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 2. Data produksi telur harian strain Ross 308 dan strain Cobb 500 di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru. Umur
Strain Ross 308 Umur Produksi
(Hari)
Strain Cobb 500 Produksi
Populasi
Jumlah Telur
(Hari)
(Ekor)
1
2
190
Produksi
Telur
Umur Produksi
Populasi
Jumlah Telur
Telur
(Butir)
(%)
(Hari)
(Ekor)
(Butir)
(%)
3
4
5
6
7
8
9
15
8.572
6.250
72,89
22
8.665
7.035
81,18
191
16
8.570
6.365
74,23
23
8.664
7.171
82,75
192
17
8.566
6.545
76,33
24
8.663
7.242
83,57
193
18
8.564
6.726
78,44
25
8.662
7.299
84,23
194
19
8.562
6.773
78,99
26
8.659
7.458
86,06
195
20
8.558
6.974
81,33
27
8.657
7.515
86,72
196
21
8.552
6.918
80,68
28
8.656
7.521
86,79
Ayam
29
197
22
8.547
7.133
83,41
29
8.654
7.577
87,53
198
23
8.543
7.076
82,74
30
8.654
7.521
86,89
199
24
8.540
7.169
83,83
31
8.653
7.522
86,90
200
25
8.537
7.161
83,73
32
8.652
7.535
87,05
201
26
8.534
7.209
84,30
33
8.650
7.557
87,30
202
27
8.531
7.179
83,95
34
8.647
7.594
87,73
203
28
8.526
7.196
84,14
35
8.646
7.656
88,45
204
29
8.524
7.152
83,88
36
8.645
7.695
89,00
1
2
3
4
5
6
7
8
9
205
30
8.521
7.301
85,63
37
8.644
7.705
89,12
206
31
8.518
7.332
86,00
38
8.640
7.749
89,63
207
32
8.515
7.253
85,07
39
8.638
7.685
88,89
208
33
8.509
7.396
86,75
40
8.638
7.624
88,18
209
34
8.504
7.292
85,53
41
8.637
7.617
88,10
210
35
8.492
7.214
84,61
42
8.634
7.582
87,69
211
36
8.486
7.277
85,69
43
8.633
7.623
88,29
212
37
8.481
7.284
85,77
44
8.631
7.668
88,81
213
38
8.476
7.220
85,02
45
8.630
7.628
88,35
214
39
8.472
7.259
85,48
46
8.629
7.548
87,42
215
40
8.467
7.216
84,97
47
8.628
7.588
87,89
216
41
8.463
7.197
84,75
48
8.622
7.467
86,48
217
42
8.459
7.252
85,40
49
8.618
7.498
86,84
218
43
8.457
7.242
85,61
50
8.618
7.547
87,57
219
44
8.454
7.254
85,75
51
8.617
7.569
87,83
220
45
8.451
7.295
86,24
52
8.614
7.600
88,19
221
46
8.449
7.160
84,64
53
8.611
7.501
87,04
222
47
8.446
7.202
85,14
54
8.608
7.529
87,36
223
48
8.442
7.124
84,22
55
8.606
7.414
86,03
224
49
8.392
7.179
84,87
56
8.602
7.310
84,82
225
50
8.390
7.108
84,70
57
8.600
7.356
85,51
226
51
8.387
7.103
84,64
58
8.597
7.398
86,00
30
227
52
8.384
7.166
85,39
59
8.596
7.479
86,94
228
53
8.381
7.059
84,12
60
8.594
7.422
86,28
229
54
8.379
7.078
84,34
61
8.594
7.280
84,63
230
55
8.375
7.201
85,81
62
8.588
7.188
83,56
231
56
8.371
7.063
84,16
63
8.586
7.191
83,60
232
57
8.368
6.961
83,16
64
8.572
7.196
83,81
233
58
8.366
6.990
83,50
65
8.570
7.306
85,09
234
59
8.362
6.889
82,30
66
8.568
7.198
83,83
235
60
8.360
6.968
83,24
67
8.565
7.199
83,85
236
61
8.357
6.895
82,37
68
8.565
7.116
82,88
237
62
8.356
6.911
82,56
69
8.560
7.075
82,40
238
63
8.354
6.877
82,15
70
8.560
7.129
83,03
239
64
8.350
6.905
82,66
71
8.559
7.131
83,18
240
65
8.347
6.878
82,33
72
8.557
7.099
82,81
241
66
8.342
6.738
80,66
73
8.552
7.015
81,83
242
67
8.337
6.688
80,06
74
8.549
6.921
80,73
243
68
8.335
6.729
80,55
75
8.546
6.996
81,61
244
69
8.332
6.769
81,03
76
8.543
7.040
82,12
245
70
8.329
6.670
79,84
77
8.540
7.152
83,42
246
71
8.327
6.452
77,46
78
8.537
7.207
84,19
247
72
8.329
6.474
77,73
79
8.536
7.105
83,00
4.2.
Pembahasan
4.2.1. Produksi telur dan lama puncak produksi Berdasarkan pada data yang tercantum pada Tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa ayam strain Ross 308 dan strain Cobb 500 sama- sama sudah mulai bertelur saat berumur 24 minggu, namun masih dalam jumlah yang sedikit. Produksi minggu pertama ayam strain Ross 308 tercatat pada saat ayam berumur 26 minggu sedangkan, pada strain Cobb saat umur 25 minggu. Dikatakan minggu
31
pertama produksi apabila Average produksi minggu tersebut mencapai 3,5% (PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 pekanbaru). Puncak produksi baik pada ayam strain Ross 308 maupun ayam strain Coob 500 dicapai pada umur 30 minggu. Pada strain Ross 308 puncak produksi mingguan yang dicapai yaitu 85,35% dan puncak produksi harian yaitu 86,75% sedangkan, pada ayam strain Cobb 500 produksi puncak mingguan yaitu 88,66% dan harian 89,63%.
Puncak produksi pada strain Cobb 500 lebih lama
dibandingkan dengan strain Ross 308. Produksi telur pada puncak produksi kedua strain tersebut sudah melebihi standar yang ditetapkan yaitu 86% untuk strain Ross 308 dan 83% strain Cobb 500, (PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru, 2015). Produksi telur strain Cobb 500 bertahan di atas 83% selama 49 hari dan bertahan di atas 86% selama 33 hari sedangkan, strain Ross 308 hanya bertahan di atas 83% selama 37 hari dan di atas 86% selama 3 hari, hal itupun terjadi secara berulang. Puncak produksi akan tercapai dengan baik apabila tingkat keseragaman (uniformity) body weight ayam dewasa bagus atau di atas 80%. Pencapaian body weight dan keseragaman (uniformity) ayam strain Cobb
500 lebih bagus
dibandingkan dengan body weight dan keseragaman (uniformity) strain Ross 308 seperti yang ada pada Lampiran 1.
Semakin tinggi tingkat keseragaman
(uniformity) ayam maka, semakin tinggi pula puncak produksi telur yang dicapai. Haloho (2013) dalam Sutrisno (2013) menyatakan bahwa keseragaman pada saat dewasa
kelamin
menyebabkan
ayam
mempunyai
kecenderungan
untuk
berproduksi secara serentak. Puncak produksi yang tinggi dicapai dengan
32
keserentakan produksi ditambah dengan kemampuan individu ayam dalam kenaikan kemampuan produksi. Pencapaian puncak produksi juga berkaitan dengan fungsi organ reproduksi ayam yang sudah berkembang dan berfungsi secara maksimal, serta harus didukung oleh manajemen pemeliharaan masa starter dan grower yang bagus. Analisa lebih lanjut memperlihatkan ketidaksesuaian antara produksi aktual dilapangan dengan standar produksi strain Ross 308 dan strain Cobb 500 . Hal ini disebabkan karena terdapat perbedaan antara manajemen pemeliharaan yang dilakukan antara strain tersebut. Selain kualitas bibit,tipe atau strain ayam dan manajemen pemeliharaan, faktor lingkungan juga mempengaruhi produksi telur.
Faktor lingkungan adalah salah satu hal utama yang mempengaruhi
kemampuan produksi (70%) ayam pembibit, selain faktor tipe ayam dan strain (30%), (Rasyaf, 1991). Usaha dalam hal pemenuhan kriteria lingkungan yang disarankan oleh breeder telah dilakukan oleh PT.CPJF 3 dengan menggunakan kandang close house. Kriteria yang bisa diatur dengan kandang sistem close house diantaranya yaitu suhu atau temperatur, kelebapan udara dan intensitas cahaya. Sudaryani dan Santosa, (2003) menyatakan bahwa suhu yang baik dalam kandang kurang lebih 21ºC-27ºC dengan kelembapan 60%. Setelah mengalami puncak produksi, terjadi penurunan laju produksi pada minggu berikutnya yang disebabkan bertambahnya umur ayam. Prambudi (2007) dalam Sutrisno (2013), menyatakan bahwa dalam keadaan fisiologis tubuh ayam
33
yang normal, semakin bertambah umur ayam setelah mengalami puncak produksi akan mengurangi kemampuan ayam dalam berproduksi.
34
V.
5.1.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan dari hasil pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa
yang telah dilaksanakan selama 10 minggu dapat disimpulkan bahwa : 1.
Untuk puncak produksi, baik pada ayam strain Ross 308 maupun ayam strain Coob 500 dicapai pada umur 30 minggu.
2.
Pada strain Ross 308 puncak produksi mingguan yang dicapai yaitu 85,35% dan puncak produksi harian yaitu 86,75% sedangkan, pada ayam strain Cobb 500 produksi puncak mingguan yaitu 88,66% dan harian 89,63%. Produksi telur pada puncak produksi kedua strain tersebut sudah melebihi standar yang ditetapakan yaitu 86% untuk strain Ross 308 dan 83% strain Cobb 500.
3.
Puncak produksi pada strain Cobb 500 lebih lama dibandingkan dengan strain Ross 308.
5.2.
Saran Melihat besarnya pengaruh body weight dan tingkat keseragaman
(uniformity) terhadap produksi puncak, maka Penulis menyarankan kepada peternak ayam petelur terutama untuk pembibitan untuk selalu memperhatikan pengontrolan berat badan dan keseragaman agar tercapai puncak produksi yang maksimum.
35
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi, R. 1984. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia Pustaka, Jakarta. Anonimous. 2002. Operational Procedur Poultry Production. CP. Group. Anonimous. 2006. Cara Memilih Ayam Negri. http://www..peternakan .com/Tip/Ayam/topik01.htm. Diakses tanggal 3 Juni 2015. Anonimous. 2013. Kandang Tertutup (Close House). https://peralatankandangayamkita.wordpress.com/2013/03/10/kandangtertutup-close-house-dan-biayanya. Di akses Tanggal. 5 Juni 2015. Hermanto, D. 2013. Perbedaan Produksi Dan Grade Telur yang Dihasilkan Parent Stock Strain Cobb 500 Dan Ross 308 Pada Awal Siklus Produksi Untuk Meningkatkan Keuntungan Perusahaan Di PT Charoen Pokphan Jaya Farm 1 Pekanbaru. Laporan Tugas Akhir. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Mulyantini, N. G. A. 2010. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 226 hal. PT.
Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru. Pemeliharaan Ayam Bibit. Pekanbaru.
2015. Data Statistik
Rasyaf, M. 1991. Mengelola Penetasan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. 132 hal. Rasyaf, M. 1995. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya, Jakarta. Santosa, H., T. Sudaryani dan I. Rahayu. 2011. Panduan Lengkap Ayam. Penebar Sawadaya. Jakarta. 236 hal. Setyono. 2013. Pemilihan Dan Penentuan Penggunaan Bibit Ayam Ras Pedaging. http://www.pustakadunia.com/artikel-pustaka-umum/pemilihandan-penentuan-penggunaan-bibit-ayam-ras-pedaging. Diakses tanggal 15 Mei 2015. Sudaryani, T. dan H. Santosa. 2003. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya, Jakarta. Cetakan VII. 159 hal. Suprijatna, E., U. Atmomarsono dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta. 227 hal.
36
Sutrisno. 2013. Perbedaan Tingkatan Umur Ayam Terhadap Produksi Dan Persentase Grade Telur Tetas Ayam Cobb 500 Di PT Charoen Pokphan Jaya Farm Pekanbaru. Laporan Tugas Akhir. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Yuwanta, T. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta. 151 hal.
37
LAMPIRAN Lampiran 1. Data body weight ayam betina strain Ross 308 dan strain Cobb 500 umur 1 hari sampai 35 minggu di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru. Strain Ross 308
Strain Cobb 500
Umur Body Weight (BW) (gr) (Minggu)
Standar
Reallisasi
Uniformity (%)
Body Weight (BW) (gr) Standar
Reallisasi
Uniformity (%)
awal
40
39,05
75,52
40
39,41
78,89
1
150
150,12
79,58
160
168,77
72,71
2
260
346,02
49,83
280
342,56
69,05
3
360
507,55
66,83
400
493,28
80,93
4
460
671,10
54,69
520
578,62
86,28
5
550
751,91
50,33
620
675,06
44,47
6
640
760,11
68,06
720
839,09
59,10
7
730
795,87
51,33
820
925,76
85,48
8
820
819,06
59,83
920
926,56
70,46
9
910
976,71
54,50
1.020
960,44
73,01
10
1.000
1.080,77
62,00
1.110
1.114,09
83,81
11
1.100
1.126,77
61,20
1.190
1.160,57
87,06
12
1.200
1.208,14
77,00
1.280
1.240,12
70,43
13
1.310
1.275,30
69,40
1.370
1.315,18
78,33
14
1.420
1.353,38
70,60
1.450
1.376,90
82,50
15
1.530
1.478,42
65,40
1.530
1.483,59
84,38
16
1.640
1.652,31
74,80
1.610
1.568,67
92,08
17
1.760
1.753,52
84,60
1.750
1.706,06
88,75
18
1.890
1.817,91
82,60
1.880
1.843,17
91,04
19
2.020
1.970,59
80,00
2.020
2.010,53
88,26
20
2.160
2.110,12
80,00
2.150
2.186,79
80,00
21
2.300
2.327,30
82,60
2.410
2.486,53
84,67
22
2.440
2.413,30
82,00
2.580
2.636,11
80,00
23
2.600
2.630,92
84,17
2.740
2.775,83
90,48
38
24
2.750
2.745,70
84,36
2.900
2.873,27
95,84
25
2.910
2.808,63
84,17
3.000
3.030,09
94,17
26
3.090
2.851,70
84,75
3.190
3.105,72
92,19
27
3.230
3.093,19
87,84
3.280
3.259,61
92,50
28
3.350
3.171,99
90,35
3.350
3.345,34
81,56
29
3.400
3.261,60
92,47
3.400
3.409,06
80,63
30
3.440
3.685,77
76,06
3.440
3.479,48
84,38
31
3.460
3.701,03
80,12
3.460
3.497,81
82,19
32
3.480
3.704,83
81,66
3.480
3.509,76
85,39
33
3.500
3.705,95
81,85
3.500
3.568,79
88,06
34
3.520
3.708,11
82,05
3.520
3.579,05
89,37
35
3.540
3.910,97
86,30
3.540
3.589,07
83,05
Lampiran 2. Sejarah Perusahaan Perusahaan Charoen Pokphand Group ini pertama kali berdiri di Bangkok pada tahun 1921, kemudian berkembang sampai ke hongkong, Thailand dan kemudian dibuka cabang di Indonesia pada tahun 1972 yang berada di Jl. Ancol Barat VIII No.1 dengan nama PT. Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmil, dan berubah menjadi PT. Charoen Phokpand Indonesia Tbk. Cabang perusahaan di Indonesia sendiri sebanyak 152 unit perusahan yang bergerak di berbagai bidang usaha.
Bidang usaha tersebut antara lain : bidang usaha pertanian,
peternakan (agrobisnis), Salah satu cabang PT. Charoen pokphand Indonesia yang bergerak dibidang peternakan adalah PT. Charoen Pokphand Jaya Farm unit 3 yang terletak di Desa Batu Langkah Kecil, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Pekanbaru. Perusahaan ini bergerak dibidang pembibitan (breeder) dengan produk utamanya
39
adalah telur tetas ( Hatching Egg). Perusahaan ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan DOC atau permintaan pasar yang semakin meningkat tiap tahunya. PT. Charoen Pokphand Jaya Farm unit 3 perusahaan yang mulai beroperasi pada tangal 9 Agustus 2010 dibawah pimpinan Bapak Idrus S.Pt. Kemudian diteruskan oleh Bapak Parwis Nasution S.Pt, yang sebelumnya menjabat sebagai meneger farm 4 Pekanbaru. Kemajuan teknologi, perbaikan menagemen dan peningkatan perkembangan pola fikir membuat semakin besar tanggung jawab perusahaan ini dalam menghasilkan telur dengan daya tetas, kualitas dan kuantitas yang baik. Perusahaan ini berdiri diatas lahan 22 Ha yang memelihara ayam pembibit (breeder) PS ( Parent Stock). Jenis ayam parent stock yang dipelihara adalah ayam strain Cobb 500 8 kandang dan Ross 308 12 kandang dengan produk utama HE dan produk sampingan ialah telur komersil, feses dan ayam afkir. PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru merupakan perusahaan corporate sehingga pembiayaan dan pemasaran produk lebih jelas dan mudah dilaksanakan.
Artinya usaha yang dilakukan oeh perusahaan PT. Charoen
Pokphand Jaya Farm saling berkonjunggasi mulai dari budidaya, pengadaan bibit, pengadaan pakan dan hasil olahan makanan serta mempunyai pasar yang jelas. Sumber dana PT. Charoen Pokphand Jaya Farm unit 3 didapat malalui accounting di CO (Central Office) dikantor pusat pada masing – masing daerah yang tersebar di Indonesia, sehingga bagian PGA (Pers General Area) yang dibantu oleh admin PT. Charoen Pokphand Jaya Farm unit 3 membuat laporan
40
keuangan terhadap barang dan biaya – biaya yang dibutuhkan seperti perbaikan kandang, biaya tenaga kerja vaksin, pengadaan perlengkapan kandang dan biaya oprasional lain. Kemudian accounting akan menerima, mempertimbangkan lalu mengirimkan biaya yang dibutuhkan melalui PGA, dan akan dipergunakan seperti yang telah direncanakan.
41
Lampiran 3. Visi dan Misi Perusahaan Visi PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru Menjadi breeding farm yang berkembang dan menghasilkan telur tetas yang yang berkulitas baik Misi PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru 1. Melakukan pendekatan terhadap karyawan sehingga dapat memberikan hasil yang baik terhadap perusahaan. 2. Melakukan perbaikan manejement yang lebih baik dari sebelumnya. 3. Pencapaian produksi sesuai standar yang telah ditetapkan oleh breeder.
42
Lampiran 4. Letak Geografis Perusahaan PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru terletak di Desa Batu Langkah Kecil, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau (Pekanbaru). Lingkungan Perusahaan : a.
Sebelah Barat
: Perkebunan Masyarakat
b.
Sebelah Timur : Perkebunan Masyarakat
c.
Sebelah Utara : Perkebunan Masyarakat
d.
Sebelah Selatan : Perkebunan Masyarakat
43
Lampiran 5. Sumber Daya Perusahaan
Asset Perusahaan a.
Kantor
: 1 unit
b.
Mess
: (1 unit mess tamu, 5 unit mes staff dan 8 unit mess
karyawan) c.
Kandang
: 20 kandang (20 ha )
d.
Fasilitas lain : gudang, garasi, ruang genset, kantin, pos security, parkiran
e.
Transportasi
: 2 unit mobil Truk, 1 unit mobil HE, 1 unit mobil pribadi
avanza dan 1 unit sepeda motor
44
Lampiran 6. Struktur Organisasi Perusahaan
PT.Charoen Pokphand Jaya Farm 3 mempunyai struktur organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang sama dan masing-masing mempunyai tanggung jawab dan wewenang. mempunyai struktur organisasi yaitu mulai dari Menejer ,Asisten menejer, PG&A, Supervisior, Ast supervisior, Stastistik, Koorlap, Chif Flock, Chif mekanik, Ceretaker, Waser, Mekanik.
FARM MANAGER
Parwis Nasution S.Pt Monthly Worker Permanent Worker
STAFF P&GA Hensroni A.Md
SUPERVISOR F.3 Hadi Susanto SUPERVISOR F.4 Susanto S.Pt
SUPERVISOR F.1 Riky Mukra S.Pt
SUPERVISOR F.2 Roni Gusnedi A.Md
Caretaker :
Caretaker :
1.Uba S 2. Samsul Bahri 3.Khairul Sabri 4.Priadi 5.M.Jefri 6.Jumaidi Akmal 7.Periguan 8.Abdullah 9. Nurwahid 10. Diman
1. Fani Setiawan 2.Sugiharto 3.Yopi Mardinas 4.Sapriono T 5.Jendri Irawan 6.Khairul Mizan 7.Randu 8.Afrizal 9. Rahmat Hidayat 10. Kheri Fachrudin 11.Abdul Nasution
HH 05 – 08 35.712 PS
HH 01 – 04 35.712 PS
SUPERVISOR F. 5 (ASS. MANAGER) Irvan Yendra A.Md
Caretaker :
Caretaker
1.M Rasid 2.Abdul Aziz 3.Darwin 4.M. Eko Saputra 5.M.Tika reza 6.Ismail Candra 7.Edi Roza Putra 8.Eki Saputra 9.Dede Edo Dedi 10.Suswa Redi P
1.Supardi 2. M.rasid 3.Engga fernanda 4.Akmal Mahmudi 5.Roni Adiputra 6.Jamaluddin 7.Samsul S 8.Zulyatul Heri 9.Ario Winata 10. Rudi Hamdi 11.Imus
1. Warsito 2. Harri Fitriawan 3. Sarisal 4. M.Ridwan 5.Samsul Bakri 6.Davit Aditya 7.Firman 8.Hafis Fajri 9.Krisdianto W 10.Pesta 11.Irsandi
HH 09 – 12 53.568 PS
HH 13 – 16 53.568 PS
HH 17 – 20 53.568 PS
Caretaker :
Mechanic 1. Budi Permata H 2. Yuni Yuharnis 3. Reky Gusnedi 4. Boy
Driver 1. Julianto 2. Hari Dedi Co Driver 1.Aan 2.Burhan Basir Washer 1.Linda Erningsih 2.Anggi
Security 1. Faisal 2. Hendri 3. Azwar 4. Suzarman 5. Alfikri 6. Jasril 7. Muchtar 8. Andi Putra 9. Ari Z. Batu bara 10.Mike Jekson 11.wahyudi 12.Yoyon K 13.Ardi Hartono 14.suandi
Feed Sender 1. Aldi Yasri
gardener 1.Baitul 2. Mawardi Total MP : 89Person – 20 HH Total Capacity : 181,350 PS Total PS Direct Worker : 3.358 PS Total PS /Total Worker : 2.060 PS
45
Lampiran 7. Dokumentasi Selama Kegiatan PKPM
Ayam strain Cobb
Penimbangan BW
Ayam strain Ross
Lingkungan Kandang
46
Cooling Pad
Blower
Pakan Ayam
Bedah Ayam
47
Vaksinasi
Pengumpulan Telur
Produksi Telur
Grading Telur
48
RIWAYAT HIDUP Nike Harmila.
Dilahirkan di Tanjung Pati, Kabupaten Lima Puluh Kota,
Sumatera Barat pada tanggal 29 Mei 1993. Penulis adalah mahasiswa Program studi Peternakan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh angkatan 2012. Penulis berhasil menamatkan SD pada tahun 2006 di SD N 09 Sarilamak Selanjutnya, penulis berhasil menamatkan SMP pada tahun 2009 di SMP N 1 Harau, dan SMA tahun 2012 di SMA N 1 Harau. Penulis pernah aktif sebagai anggota dalam organisasi kampus diantaranya Forum Studi Islam Al-Azzam Periode 2012-2013, Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Periode 20132014, Anggota forum silaturahmi mahasiswa peternakan (Forsimater). Penulis pernah meraih juara harapan 1 lomba mahasiswa berprestasi tingkat Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada tahun 2014.
i