MINGGU, 17 JANUARI 2016 / 6 RABIUL AKHIR 1437 H
HARGA: RP 3.000
www.radarsukabumi.com
Tiga Penambang Emas Pasirpiring Tertimbun ing, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kemarin (16/1). Dua penambang naas itu yakni, Epul (27) warga Kampung Cijeruk, Desa/Kecamatan Waluran dan Abo warga Kampung Cibenda Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas. Sementara satu korban selamat yakni Risman (20) warga Kampung Cimangkok Kecamatan Kalibunder. Informasi yang dihimpun, jasad Epul
Satu Tewas, Satu Selamat, Satu Belum Ditemukan SUKABUMI - Longsor di lokasi penambang emas liar kembali memakan korban jiwa. Kali ini, dua penambang (Gurandil) tewas dan satu selamat setelah tertimbun longsor yang terjadi di Blok 94 Pasirpir-
berhasil ditemukan tim gabungan dari Polsek, Koramil, Satpol PP dan warga setempat tertimbun tanah sedalam 3 meter. Sedangkan Abo hingga kini masih dalam pencarian. Kepada Radar Sukabumi, Camat Waluran, Jatmika mengatakan, sebelum insiden nahas itu terjadi, wilayah Waluran sejak Jumat malam diguyur hujan deras. Akibatnya, tanah tempat kejadian yang merupakan milik perhutani itu labil dan
EVAKUASI : Sejumlah warga dan tim gabungan saat melakukan pencarian dan korban yang tertimbun di dalam lobang tambang emas.
AKTOR
Reza Dikontrak untuk Trilogi Habibie & Ainun
Luhut Panjaitan Apresiasi Polisi JAKARTA - Menteri Koordinasi Politik, Hukum, dan HAM (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan, mengapresiasi kinerja kepolisian yang berha-
JAKARTA – Film Rudy Habibie yang merupakan seri kedua dari Habibie & Ainun ternyata bukan film terakhir. Masih akan ada lanjutannya di film ketiga. Ya, film yang bercerita tentang masa muda Presiden RI ketiga B.J. Habibie tersebut akan dibuat trilogi. Hal itu dikonfirmasi oleh Reza Rahadian, 29, aktor pemeran utama di film-film tersebut. ’’Jadi, saya ’’dipaksa’’ untuk menandatangani kontrak trilogi Habibie & Ainun. Pihak MD (MD Entertainment, Red) bilang, saya nggak boleh menandatangani untuk satu film saja, harus satu paket trilogi,’’ kata Reza dalam acara syukuran film Rudy Habibie di MD Tower, Kuningan, kemarin (15/1) yang juga dihadiri oleh B.J. Habibie dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Baginya, memang susah untuk menolak peran Habibie. Sebab, melalui film pertamanya, Habibie & Ainun, banyak pencapaian yang telah didapat Reza. ’’Film itu fenomenal dan menjadi momentum saya sebagai aktor,’’ tegasnya. Rudy Habibie yang disutradarai Hanung Bramantyo bercerita tentang masa muda Habibie ketika kuliah di Jerman. Tentu akan ada lawan main Reza di film ini. ’’Tetapi, dengan siapa, saya belum boleh kasih tahu. Pemain lain juga masih dirahasiakan,’’ DIKONTRAK...Baca
MELOBANG : Para penambang liar di Blok 94 Pasirpiring, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi saat melakukan penambangan.
sil melumpuhkan para teroris yang meledakkan bom di kawasan Sarinah, Kamis (14/1), dalam kurun waktu 11 menit. “Tadi dari apa yang saya lihat
proses penanggulangan di lapangan hanya sebelas menit. Itu satu prestasi,” kata dia di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, LUHUT...Baca
Hal 4
Tak Ada Palang, Lintasan KA Makan Korban Lagi SUKABUMI --Pintu lintasan Kereta Api (KA) Pangrango (Sukabumi-Bogor) di Kampung Raweuy, Jalan Palasari, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong kembali makan korban jiwa. Akibat perlintasan tersebut tanpa dilengkapi dengan palang, kali ini seorang guru SDN Karangtengah, Kecamatang Gunungpuyuh, Kota Sukabumi yang diketahui bernama Lulu Mutiara (30) tewas akibat tersenggol Kereta api saat hendak melintas pada pukul 11.46 WIB, kemarin (16/1). Informasi yang d i himpun, inLulu Mutiara
Hal 4
AYA-AYA WAE
TAK...Baca
PLN Siagakan 273 Personel Handal SUKABUMI - Sebagai upaya antisipasi pemadaman (gangguan) listrik di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Perusahaan Listerik Negara (PLN) untuk area Sukabumi mengecek seluruh peralatan operasional setiap rayon PLN. Selain itu, sebanyak 273 tenaga teknis disiapkan jika sewaktu-waktu terjadi gangguan. Pantauan Radar Sukabumi, pengecekan alat operasional PLN setiap rayon langsung dimonitoring oleh Manajer PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Sukabumi, Arief Prasetya. Selain peralatan, kendaraan khusus untuk teknis pun tak luput dari pemeriksaan. Hal itu supaya, layananan PLN 24 jam berjalan dengan baik dan optimal. “Ini adalah upaya kami dalam mempersiapkan diri mengatasi gangguan listrik. Tentunya demi pelayPLN...Baca
Hal 4
Hal 4
FOTO : YADI PURNAMA FOR RADARSUKABUMI
KA Pangrango saat melintas di sekitar Pintu Kampung Raweuy, Jalan Palasari, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, kemarin (16/1).
SIAGA : PT. PLN (Persero) APJ Sukabumi mempersiapkan sebanyak 273 personel handal dan perlengkapan sebagai antisipasi gangguan mendadak, di Pusbangdai Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, kemarin (16/1).
Mereka yang Lolos dari Maut Teror Jakarta
Bom Kedua Meledak, Pandangan pun Buram Selain luka fi sik, yang masih terus menggelayuti para korban selamat teror Jakarta adalah trauma. Ada yang sampai minta terus ditunggui. MIMIK Dwi Siti Rhomdoni terlihat lega setelah dr Kisli Setiawan Pratomo SpOT melakukan visite tadi malam (15/1). Sebab, dia dinyatakan tidak perlu menjalani operasi. Namun, dokter spesialis ortopedi itu meminta Dwi yang dirawat di kamar 401 RS Medika Permata Hijau Jakarta tetap bersabar ”Tidurnya jangan pakai bantal dulu,” tutur dokter Kisli.
”Perah Susu” demi AIDS BUKAN. Ini bukan cerita tentang peternak sapi yang sedang beramal untuk kepedulian terhadap AIDS. Ini adalah event tahunan, sejak 2003, yang dilakukan para bintang Japanese Adult Video (JAV). Mereka merelakan payudaranya disentuhsentuh para fans. Tujuannya satu, yakni membuka kotak amal untuk penanggulangan AIDS. ”Saya sudah tidak sabar menunggu banyak orang mengusap dada saya,” kata Rina Serina, salah seorang bintang porno itu, kepada harian Tokyo Sport. ”Dan saya lebih senang kalau Anda lembut nyentuhnya,” tambah dia. PERAH...Baca
SUBUH
JPNN. STAF public relation Serikat Perusahaan Pers (SPS) tersebut merupakan salah seorang korban selamat serangan bom yang terjadi di gerai Starbucks, Skyline Building, Jakarta, Kamis lalu (14/1). Saat teror itu berlangsung, perempuan yang
Hal 4
04:26
DZUHUR
12:03
ASHAR
15:29
MAGRIB
akrab disapa Dwiki tersebut tengah ngopi bersama Sekhudin, teman satu kantor. Dwi dan Sekhudin berada di Starbucks sejak pagi. Agendanya adalah melakukan meeting bisnis dengan jajaran humas Pemkab
18:20
ISYA
19:33
DALAM PERAWATAN: Dwi Siti Rhomdoni saat disuapi di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta, kemarin (15/1).
Batanghari, Jambi. Sampai pertemuan itu berlangsung, kondisi masih normal. ”Bom pertama meledak sekitar 15 menit setelah
agenda meeting itu selesai,” kata perempuan kelahiran Sukabumi, 27 BOM...Baca
Hal 4
Email:
[email protected]
MOVIE
HALAMAN 2
MINGGU, 17 JANUARI 2016 / 6 JUMADIL AKHIR 1437 H
RADAR SUKABUMI
Did You Know?
D ATA F I L M
T H E 5 T H WAV E
Perdalam Emosi agar
Meski novel lanjutan The 5th Wave, The InÀnite Sea, rilis sejak tahun lalu, sutradara J. Blakeson ternyata sama sekali belum membacanya. Dia mengaku takut hal itu akan merusak jalan cerita The 5th Wave yang sekuelnya belum tentu dibuat. ’’Aku hanya ingin menjaga agar cerita di buku kedua tidak tercampur pada Àlm pertama. Aku nggak ingin Àlm selanjutnya kacau karena melenceng dari novel,’’ ujarnya kepada Film Journal International.
Banyak fans yang kecewa karena beberapa bagian penting di novel tidak diangkat dalam Àlm. Bahkan, beberapa scene yang telah dibuat harus dipotong. Menurut Blakeson, bagian itu bukan inti Àlm karena dirinya ingin fokus pada karakter Cassie. Dia tahu bahwa semua orang punya part favorit di buku. Tapi, demi hasil maksimal, dia tidak bisa memasukkan semuanya.
ILUSTRASI:RAGA
Meski baru kali pertama menjadi peran utama dalam Àlm Young Adult berkonsep sci-À, Chloe Grace Moretz melakukan semua adegan aksinya sendiri. Sebelumnya, dia berlatih selama tiga bulan dengan kru stuntman Jackie Chan. Dia juga menggunakan pelindung lutut agar aman karena pernah keseleo saat melakukan adegan aksi di Àlm lain. Meski begitu, hal itu tidak mematahkan semangat Moretz untuk melakoni adegan aksi.
Lebih Riil
MASIH ingat film trilogi Hunger Games? Atau sudah tak sabar menanti film ketiga trilogi The Maze Runner? Tenang, film adaptasi salah satu novel laris bergenre young adult (YA), The 5th Wave, siap menghiburmu mulai hari ini di bioskopbioskop Indonesia. Tak jauh berbeda dengan film young adult yang mendominasi box office tahun lalu, film garapan J. Blakeson itu mengusung aksi heroik seorang remaja biasa bernama Cassie Sullivan. ’’Saat berada dalam situasi yang sangat berbahaya, Cassie berubah menjadi perempuan kuat. Bisa dibilang dia adalah karakter paling kuat yang pernah aku perankan,’’ ujar Chloe Grace Moretz yang didapuk sebagai pemeran utama tersebut pada News.com.au. Kali ini Moretz harus menghadapi sebuah UFO raksasa yang tibatiba melayang di atas kota. Sejak kedatangan UFO itu, berbagai peristiwa aneh mulai terjadi. Pada gelombang pertama, semua power mati dan bumi ditelan kegelapan. Lalu, gelombang kedua menciptakan gempa bumi dan bahkan tsunami yang memorak-porandakan kota. Ketiga, sebuah wabah mematikan hampir memusnahkan sebagian besar umat manusia. Keempat, The Others mulai menginvasi bumi. Lalu, apa yang terjadi pada gelombang kelima? Mereka yang bertahan harus melawan serangan The Others, termasuk Cassie beserta ayah dan adik laki-lakinya yang ternyata imun terhadap wabah. Namun, emosi Cassie diuji saat The Others berhasil mengambil
Sutradara: J. Blakeson Produser: Graham King, Tobey Maguire, Lynn Harris, Matthew Plouffe Adaptasi: The 5th Wave oleh Rick Yancey Pemain: Chloe Grace Moretz, Nick Robinson, Ron Livingston, Maggie Siff, Alex Roe, Maria Bello, Maika Monroe, Liev Schreiber Screenplay: Susannah Grant, Akiva Goldsman, Jeff Pinkner Musik: Henry Jackman Sinematografer: Enrique Chediak Produksi: GK Films, Material Pictures Distributor: Columbia Pictures Rilis: 22 Januari 2016 (AS) Durasi: 112 menit
BLACKMOVIE
UTAMAKAN KELUARGA: Menghadapi gelombang kelima, Cassie harus mencari sang adik yang diculik The Others.
si adik. Blakeson memang sengaja mengemas film tersebut lebih humanis dan menonjolkan sisi emosional bila dibandingkan dengan film-film young adult populer sebelumnya. ’’Cassie nggak begitu peduli dengan cinta segi tiganya. Dia berfokus mencari adiknya,’’ kata Moretz pada USA Today. Namun, ada beberapa persamaan antara The 5th Wave dan Independence Day (1996) yang juga mengusung konsep scifi. Beberapa pencinta scifi pun merasa Independence Day: Resurgence yang dirilis Juni nanti lebih patut ditunggu karena efeknya lebih bombastis dan menegangkan. ’’Karena suka membaca novelnya, aku memang memba yangkan untuk membawa film ini dengan sentuhan khas remaja,’’ terang Blakeson dilansir dari Film Journal International. Blakeson memang ingin membuat film itu lebih realistis. Problem kehidupan sehari-hari ala remaja seperti percintaan,
keluarga, hingga masalah personal ingin dia kemas dengan cara yang lebih menarik. ’’Yang paling penting dari film ini bukanlah betapa ngerinya dunia, tapi betapa indahnya dunia melalui harapan dan kesabaran Cassie,’’ tuturnya pada Film Journal International. Blakeson menjaga agar The 5th Wave tetap colorful dan sinematik. Apakah film tersebut akan dibuat sampai judul novel terakhir seperti young adult lain? Meski para penggemar The 5th Wave optimistis dengan hal itu, sang sutradara belum punya jawaban pasti. ’’Aku belum berpikir tentang film sekuelnya. Tapi, bila banyak fans yang meminta dan Sony menyetujui, aku akan menggarapnya,’’ ucap Blakeson dilansir dari Film Journal International. Meski begitu, penikmat The 5th Wave masih bisa menikmati The Infinite Sea yang dirilis tahun lalu dan The Last Star, novel ketiganya, yang dirilis tahun ini. (bs/grc/c14/rat)
BLACKMOVIE
TEMAN SEPERJUANGAN: Dalam misinya mencari sang adik, Cassie bertemu dengan Evan dan terlibat dalam cinta segi tiga.
CERPEN
HALAMAN 3
MINGGU, 17 JANUARI 2016 / 6 JUMADIL AKHIR 1437 H
RADAR SUKABUMI
Tahun Baru dan Peradilan Orang-Orang Vastivia OLEH ILHAM Q. MOEHIDDIN Hari Pertama setelah Malam Tahun Baru RANGORANG yang bekerja sejak malam tahun baru itu seperti tak lelah. Ketika subuh pertama beranjak, di hari pertama Januari, mereka setia melubangi tanah, mendirikan tiang, dan menggosok alas pualam di sebuah altar. Sesuatu telah membuat orang-orang itu tergesa memersiapkan semuanya. Sesuatu peristiwa mendesak mereka, peristiwa yang diawali persis sepekan lalu, menyita perhatian warga Vastivia dan membuhul gunjingan di setiap kumpulan orang-orang, bahkan di pertemuan kelompok rajut. Aku mengumpulkan semua catatan mengenai peristiwa itu, untuk tetap membuatku ingat bahwa Vastivia pernah merekam sebuah pengkhianatan.
O
Sepekan sebelum Malam Tahun Baru ’’Tangkap dia, sekarang!” teriak Hakim Jaloz. Telapak tangannya menempel ke permukaan meja. Dua petugas pengadilan yang diteriakinya berlompatan, tergesa-gesa melewati koridor yang langsung mengakses pintu menuju lobi utama kantor Pengadilan Vastivia. Satu regu segera bergerak untuk melaksanakan perintah sang hakim. Di Vastivia, hakim adalah orang kedua paling berkuasa menjalankan pemerintahan, setelah wali kota. Hukum tertinggi berada pada kolektivitas warga Vastivia. Itulah mengapa ada plaza luas di tengah kota ini. Ada tribun berjenjang lima yang melingkar panjang mengelilingi plaza luas ini. Ada sebuah panggung besar berisi tiga meja di sisi timur plaza. Juga sebuah panggung kecil, 2 x 2 meter luasnya, dan dua meter tingginya, di sisi berlawanan dari panggung besar, di sisi barat plaza. Plaza itu dikepung empat jalan yang membuatnya terasing jika terlihat dari udara. Viesneva memisahkan plaza itu dari kumpulan kantor pemerintah di sebelah barat. Liesnabon memotong plaza dari sarana perekonomi warga di sisi utara. Ulasijan mengiris plaza dari pusat studi dan kepustakaan di sisi selatan. Ainnestock meregresi plaza itu dari kawasan industri di sisi timur. Lokasinya strategis, bukan? Posisi empat jalan itu memudahkan warga menuju plaza. Di akhir pekan, orang-orang akan datang menanak kesenangan di rerumputan hijau plaza itu, bersapaan, memuja keakraban di antara mereka, dan membiarkan kanak bermain. Di plaza ini semua orang setara. Mataku melihat dengan saksamakesibukanyangsegerausai itu. Tepat di hari pertama tahun baru, di sisi selatan plaza telah siap lubang dengan kedalaman dua meter. Di sampingnya ada tiang lima meter berbentuk huruf ’’L” terbalik. Di sudut lain plaza ada altar marmer berceruk busur selingkar leher orang dewasa. Seorang bernama Zamboni telah dibawa paksa ke depan Hakim Jaloz. Sepekan lalu, satu regu beranggota enam orang telah menyatroni ruang kerjanya, mencokoknya ke hadapan Jaloz, di lantai dua kantor Hakim Vastivia. Zamboni gemetar. Mata Hakim Jaloz seperti menyala-nyala saat itu. Air muka Zamboni dipenuhi kecemasan. ’’Kau mengubah dokumen perbendaharaan kota!” Tajam Hakim Jaloz melemparkan tuduhan ke muka Zamboni. Tak satu kata pun keluar dari mulut Zamboni. Jaloz lebih menyeramkan ketimbang seorang Mestizo yang menantang Juan Dahlmann bertarung pisau di wilayah selatan Argentina dalam cerpen Borges. Tak ada orang yang begitu yakin mengeluarkan perintah penangkapan pada pejabat kota, bahkan ketika si pejabat berada di ruang kerjanya. ’’Jawab aku!” teriak Jaloz. Sendi Zamboni seperti patah. Ia kini berdiri pada lututnya. ’’Aku, aku tak melakukannya,” sahut Zamboni ngeri. Nyalinya sudah lama pergi. ’’Lalu siapa! Hantu!?” Jaloz memajukan kepalanya. Ujung hidungnya melampaui ujung meja. Suara Jaloz menjalar bagai api. Tapi Zamboni tak mengerti mengapa kemalangan hanya menimpa dirinya saja. Ia tiba-tiba jadi pesakitan di hadapan Jaloz. Padahal karirnya sedang menanjak saat ini. Mengenai Zamboni --semula ia pegawai rendahan di Balai Kota Vastivia. Tugasnya mengumpulkan dan merestorasi dokumen kota, mengadas, kemudian menatanya di jejeran lemari ruang data. Ia membuat dua salinan untuk setiap dokumen yang dikadas, sebelum satu salinan ia kirim ke Kepustakaan Vastivia. Zamboni 15 tahun bertugas di balai kota sebelum dipromosikan sebagai Kepala Biro Kependudukan Vastivia. Ia menikahi putri Imam Kuil Rastyan, perempuan tercantik distrik kecil Kastien di tenggara Vastivia.
Barangkali Zamboni menganggap diri orang termujur seVastivia dan orang-orang juga mengiranya begitu, sampai pada siang di mana satu grup petugas menggebah dan menghadapkannya ke Hakim Jaloz. ’’Panggil panitera!” Leher Jaloz terangkat tinggi, meneriaki seorang petugas yang bergegas bicara ke interkom. Tak semenit, seorang lelaki tua datang tergopoh-gopoh. ’’Yang Mulia?” ’’Siapkan peradilan untuk orang ini!” perintah Jaloz. Zamboni tersedak ludahnya sendiri. Panitera menyanggupi lalu berbalik pergi. Jaloz memicingkan mata kepada Zamboni. ’’Kau, kau akan mendapatkan perhitungan. Kau harus membela dirimu sendiri. Aku akan memeriksamu, Zamboni. Kau harus hati-hati menjelaskan perkara ini di hadapan warga kota,” desisnya. Zamboni langsung dijebloskan ke tahanan. Ia akan mendekam di situ menunggu peradilan atas dirinya. Ia tak boleh menelepon. Wali Kota Palyska menggerutu. Kabar sudah sampai ke mejanya, beberapa menit setelah penangkapan Zamboni. Petrova gugup saat bercerita tentang pendadakan terhadap lelaki itu. Muka sekretaris Palyska itu pias bagai kertas. Tubuhnya lunglai di sofa kantor wali kota. ’Apa yang diakui Zamboni?” tanya Palyska. Petrova menggeleng pelan. ’’Tak ada --ia seperti kucing basah di hadapan Jaloz.’’ Palyska me-
nyeka keringat dingin yang tiba-tiba mem banjiri lehernya. Hari masih pagi, ruangan itu berpendingin udara, tapi gerah menyergap tubuh Palyska. Ini ide Petrova --dan untuk jasa Zamboni, Petrova memberinya 10 juta hast serta merelakan tubuhnya dicumbui Zamboni di hotel paling mewah di Vastivia. ’’Zamboni menerima apa pun yang pantas ia terima,’’ kata Petrova. Ia mencoba menenangkan dirinya. Ia terus membayangkan bagaimana lelaki paling mujur di Vastivia itu membuncahkan segala gairah ke tubuhnya. Satu jam bersama Zamboni --dan Petrova tak menikmati apa pun. Lima jam perempuan itu harus mandi untuk menangisinya. Hari Pertama setelah Malam Tahun Baru Usai kesibukan yang melelahkan di malam tahun baru itu, para pekerja bergiliran pulang. Kehadiran mereka segera digantikan ratusan warga kota yang langsung memenuhi tribun di plaza itu. Orang-orang seketika hening. Tiga orang bertoga
memasuki plaza dan naik ke panggung besar. Hakim Jaloz berjalan terburu-buru, mengamit ujung jubahnya agar tak terkena tanah. Wakil hakim menyusul di belakangnya. Sang panitera tampak terlalu kikuk untuk hadir di plaza ini. Orang-orang menertawakannya. Asin laut terbawa angin dari arah timur plaza. Jaloz menganggukkan kepala pada petugas pengadilan yang segera berteriak. ’’Warga Vastivia memanggil ke peradilan ini seorang lelaki bernama Zamboni yang diduga menggelapkan dokumen perbendaharaan Vastivia!’’ Masuklah dua petugas mengawal Zamboni. Ia hampir tak sanggup berjalan sendiri dan harus dipapah untuk naik ke panggung kecil. Istrinya yang cantik dan dua putranya berdiri sedih di sudut tribun utara. ’’Baiklah, Zamboni,” Hakim Jaloz membuka peradilan. Wajahnya yang berminyak terlihat berkilat, ’’kau harus membuktikan bahwa kau tak bersalah.’’ Sebagai hakim, tugas Jaloz hanya memeriksa. Penentu hukuman di peradilan ini adalah warga Vastivia. Jika Zamboni tak bisa membuktikan dakwaan terhadapnya, maka warga Vastivia akan menentukan hukuman untuknya. Warga kota tiba-tiba riuh. Para hakim menunggu dengan sabar sampai semua orang berhenti bersuara. ’’Zamboni, apakah kau menerima dakwaan?” tanya Jaloz. Zamboni tergugu. Kedua putranya menyembunyikan wajah mereka ke perut ibunya. ’’Tidak,” Zamboni memelas. Matanya diedarkan ke semua warga di tribun. Namun orang-orang mendelik padanya dengan kesumat kebencian, ’’Aku tak tahu bahwa angka-angka yang aku ubah itu adalah isi laporan kwartal perbendaharaan kota.’’ Jaloz gusar. Zamboni memandang takut. Dagunya diangkat, perutnya bergejolak. Jaloz berusaha mengatasi kecemasan yang menyerangnya. ’’Jika kau diperintah, lalu siapa yang memerintahmu?” teriak Jaloz.
ILUSTRASI BAGUS/JAWA POS
’’Petrova, sekretaris wali kota Vastivia!’’ Warga tertegun. Mereka kemudian berbisik-bisik. Jaloz menyeka keringat di dahinya. ’’Hadapkan Petrova ke depan warga Vastivia!” perintahnya. Petrova digiring turun dari tribun. Wajah perempuan itu pias bukan main. Tapi anggukan Hakim Jaloz membuatnya tenang. Ia tak menyangka Zamboni akan menyebut namanya. Ia dinaikkan ke panggung, bersisian dengan Zamboni. ’’Petrova,’’ datar suara Hakim Jaloz, ’’apa pembelaanmu?” ’’Aku tak melakukannya.’’ Plak! Telapak kanan Zamboni mendarat di pipi Petrova. Perempuan itu kaget setengah mati. Darahnya mengalir cepat. Wajahnya panas, harga dirinya jatuh. ’’Kau, kau berbohong Petrova!” Zamboni menunjuk muka perempuan itu. ’’Kau menyogokku dengan tubuhmu dan uang 10 juta hast agar aku tak bicara pada siapa pun!’’ Orang-orang terkejut, termasuk istri Zamboni. Perempuan
cantik itu buru-buru membekap mulutnya sendiri. Ia sukar memercayai apa yang baru diucapkan suaminya. Amarah warga Vastivia sukar ditahan lagi. Benda-benda beterbangan ke panggung kecil di mana Zamboni dan Petrova berdiri. Petrova menutup hidungnya --sebuah benda membuat hidungnya berdarah. Dengan suara sengau dan telunjuk yang mengacung ke udara, perempuan itu bicara, ’’Palyska juga terlibat perkara ini!” Petrova menyahuti warga dengan keras. Tangan-tangan yang hendak melayangkan benda ke panggung, tiba-tiba terhenti. Mata mereka kini tertuju pada Palyska yang sedang duduk di tribun utama. Hakim Jaloz menghela napas berat. ’’Hadapkan Palyska ke depan warga Vastivia!” teriaknya. Tak ada yang bisa dilakukan kecuali menghadirkan orang-orang itu. Palyska segera turun dan dikawal naik ke panggung, bersisian bersama Zamboni dan Petrova. Seharusnya Jaloz segera meminta Palyska membela dirinya atas tudingan Petrova. Jaloz hanya menyandarkan punggungnya saat orang-orang menuding ke arah mereka bertiga. Palyska mengedarkan matanya ke tribun. Ada anak perempuannya duduk di antara warga. ’’Semua akhirnya terbuka. Aku tak mengira akan secepat ini,’’ lelaki itu mendelik pada Petrova di sisi kirinya. Perempuan itu sibuk menyeka darah dari hidungnya. ’’Seusai jam kantor, kami ke Paterna Uljibeer untuk beberapa gelas bir dingin. Tiba-tiba Petrova bercerita tentang keanehan laporan kwartalan perbendaharaan kota. Dokumen itu harus diperbaiki, katanya, dan aku setuju. Auditor akan datang dua hari berselang,’’ ujar Palyska. Ia meneruskan ceritanya. Mereka kemudian mencari orang yang tepat untuk memperbaiki dokumen dan Petrova menyebut nama Zamboni. Menurut Petrova, lelaki itu berpengalaman 15 tahun bekerja di balai kota. Petrova menemui Zamboni untuk membicarakan hal itu. Seorang perempuan berdiri dan membuat Palyska berhenti bicara. ’’Mengapa tak kau biarkan auditor memeriksa dan menemukan kekeliruan itu?” tanyanya. ’’Benar,” Palyska menegakkan punggungnya, ’’Cukup sederhana, bukan? Membiarkan auditor menemukan keanehan itu dan menghancurkan kredibilitasku sebagai wali kota Vastivia.’’ Palyska menggeleng. ’’Tentu saja tidak. Sebab itulah kubiarkan Petrova menyelesaikan sisanya.’’ Palyska kagum pada hasil kerja Zamboni. Tapi auditor tak mau kompromi. Secara teknis dokumen itu benar, tapi kebocoran tetaplah kebocoran. Hilangnya sejumlah uang dari perbendaharaan kota tak bisa dianggap tak pernah terjadi. Auditor membuat aduan ke pengadilan. Orang-orang berteriak gusar. Dari arah tribun terdengar teriakan, ’’Hukum mati mereka!’’ Teriakan itu memicu kegaduhan warga lainnya. Telunjuk mereka menuding ke tiga orang di panggung kecil itu. Jaloz siap mengetuk palu, mengesahkan vonis warga untuk ketiganya. Petrova panik. Keadaan itu di luar dugaannya. Perempuan itu melompat turun dari panggung, tersungkur keras dengan wajah mencium tanah. Ce mong darah bercampur tanah memenuhi hidung dan mulutnya. Perempuan itu langsung bangun dan lari menuju panggung besar. ’’Tembak dia, tembak!” teriak Jaloz. Tapi tak ada yang mencegah Petrova. Tak ada suara letusan. Gadis itu tegak di depan panggung besar. ’’Hukum dia juga,’’ Petrova menuding muka Hakim Jaloz, ’’Dia tak menyelesaikan pekerjaan yang didanai pajak warga Vastivia. Ia menyuapku agar membujuk wali kota dan Zamboni, tapi ia bahkan tak berusaha menolongku di hadapan kalian,” Petrova mendaku dalam isak tangisnya. Warga Vastivia diam tak bergerak. Pengakuan Petrova seperti pecut yang dilecutkan ke telinga mereka. Wakil hakim tiba-tiba memerintahkan penangkapan dan enam petugas sudah mengepung Jaloz. Hari Kedua setelah Malam Tahun Baru Angin laut yang kering berhembus dari selatan Vastivia di hari kedua tahun baru. Kota itu baru saja mengakhiri riwayat empat pelaku korupsi. Angin yang meniup tubuh Zamboni yang mengayun pelan di tiang gantungan, menyapukan debu ke wajah Petrova yang ditanam sebatas leher di liang dua meter, mengirim bau anyir darah dari kepala Palyska yang menggelinding dekat altar marmer. Angin yang mengeringkan tubuh Jaloz yang teronggok di sudut panggung besar. Di toganya ada liang menganga, bekas tikaman belati panitera yang ikut mengepungnya. *** Molenvliet, Desember 2015 Cerpen ini berutang gagasan dari Àlsafat negara Thomas Hobbes.
Puisi-Puisi YULI SETYO BUDI Cinta Sejati Tahukah kamu bahwa Majnun dibunuh oleh cintanya kepada Laila? Tahukah kamu bahwa Qarun dibunuh oleh cintanya kepada harta? Karena itu, maaf bila aku tak bisa menjual, apalagi memberikan, cintaku yang telah kugadaikan kepada-Nya. Pinjamlah cintaku dari Dia.
Samudera Kesabaran Aku ragu, apakah kebencian yang kau curahkan kepadaku akan kurasa menyakitkan. Sebab, setiap malam telah kugali relung hatiku menjadi seluas samudera. Kotoran sepekat apa pun yang mewarnai kebencianmu akan tercuci bersih. Bau bacin semenyengat apa pun akan kembali hambar. Bibit penyakit seganas apa pun akan menjadi tawar.
Penyesalan Aku tak sadar bahwa ketika kutanam benih dendam di dadaku, sejatinya aku telah terjerat utang. Utang yang harus kubayar dengan teramat mahal. Apalagi ketika kuncup dendam itu kutaburi pupuk kedengkian. Sepanjang sisa hidupku, tanpa sadar, aku terpaksa membayarnya dengan darah, daging,
hati, perasaan, kedamaian, dan kebahagiaan. Tak ada yang tersisa.
Mengapa kita harus bersedih, bila kita tahu: Hilangnya malam selalu disusul datangnya siang. Air mendidih pasti menguap. Panas menyengat pada saatnya diselimuti hujan.
galami kesulitan. Menolong orang yang dizalimi. Memberi petunjuk orang yang sesat. Menyembuhkan orang yang sakit. Meringankan beban orang yang mendapat cobaan. Aku pernah berjanji, tapi hanya untuk yang minta pertolongan-Ku: Berdoalah kamu kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Iblis
Syukuri Nikmat
Kita diserang iblis dari depan dengan bayang ketakutan. Kita diserang iblis dari samping dengan cinta keluarga. Kita diserang iblis dari belakang dengan dilupakan sejarah. Kita diserang iblis dari bawah dengan mengelus kemaluan. Kita diserang iblis dari atas dengan pengagungan akal. Kita tak mungkin sembunyi atau sempat berlari. Kita harus melawan dengan senjata di dada. Ada apa didadamu?
Kamu sering merasa biasa bisa berjalan tegak, bahkan berlari kencang. Kamu sering merasa biasa bisa tidur nyenyak, bahkan mendengkur keras. Kamu sering merasa biasa bisa belanja barang, bahkan sering memborong. Kamu sering merasa113395 biasa bisa makan enak, bahkan kekenyangan. Pernahkah kamu bertemu si kaki pincang dan kesulitan melangkah? Pernahkah kamu dirawat di rumah sakit dengan tubuh penuh kabel? Pernahkah kamu kerampokan dan rumahmu terbakar habis? Pernahkah kamu tersedak dan sulit bernapas?
Jangan Bersedih
Aku Perkenalkan Aku: Akulah yang menyelamatkan orang yang tenggelam. Memberi jalan keluar orang-orang yang men-
Dia pasti akan datang; entah pagi, siang, sore, atau malam. Sebab, siapa pun yang lari dari kematian, sejatinya dia sedang menjemputnya di tujuan. Kematian tidak pernah meminta izin kepada siapa saja. Tidak pernah pilih kasih kepada siapa saja. Dan tidak pernah merajuk. Kematian tidak pernah memberi aba-aba. Dia datang dengan sangat tiba-tiba.
Bayang-Bayang Kita tidak akan pernah menang perang melawan bayang-bayang. Biarkan dia melewati dan menghantam kita. Kita juga tidak akan pernah kalah, asal kita tidak pernah menyerang.
Jika malam telah sangat kelam, maka kegelapan itu akan segera pergi. Jika sebuah masalah sudah sangat menghimpit, maka itu tandanya akan segera muncul jalan keluar.
Jangan Bicara Jangan pernah bicara kalau nantinya kamu hanya akan minta maaf atas apa yang pernahkamu ucapkan itu.
Tak Ada Yang Hilang Tidak ada sesuatu yang hilang. Yang ada adalah berubah tempat dan berubah wujud. Atau justru kita yang lupa?
Akan tetapi
Ada Saatnya
Kawan, jangan pernah berteman dengan penyuka kata akan tetapi. Sebab, mereka akan selalu menyertakan keburukan dalam kebaikan. Dan akan selalu menyertai kebaikan dengan keburukan.
Tidak ada gembok yang tidak bisa dibuka. Tidak ada simpul yang tidak bisa dilepas. Tidak ada jarak yang jauh yang tidak bisa didekatkan. Tidak ada yang hilang yang tidak bisa ditemukan. Semua ada saatnya.
Kematian
Selalu Ada Jalan Keluar
Kita selalu membawa kematian. Kita berjalan menuju kematian. Kita sedang menunggu kematian.
Jika tali telah menegang kencang, maka itu tandanya akan putus.
YULI SETYO BUDI, wartawan dan penyair. Tinggal di Surabaya.
TERUSAN
HALAMAN 4
MINGGU, 17 JANUARI 2016 / 6 RABIUL AKHIR 1437 H
RADAR SUKABUMI
Tiga Penambang Emas Pasirpiring Tertimbun sambungan dari Hal 1
amblas. “Benar telah terjadi tertimbunnya warga penambang di Blok 94 Pasir Piring Desa Waluran. Dua orang tertimbun dan satu orang lainnya selamat,” ujar Jatmika kepada Radar Sukabumi. Saat kejadian, lanjut Jatmika, para korban ini sedang melakukan aktivitas penggalian emas yang dipastikan tidak berijin. Pada kedalaman yang diperkirakan 4 meter, lobang yang digali korban amblas. Akibatnya, korban pun tertimbun tanah pada kedalaman yang ditaksir 4 meter. “Sekitar pukul 15.20 WIB korban atas nama Epul berhasil ditemukan. Berarti tinggal satu lagi korban yang belum ditemukan,” bebernya. D i k at a k a n Jat m i k a,
proses pencarian korban menggunakan alat tradisional seperti halnya cangkuk dan garpu. Pasalnya, m e l i h a t m e d a n s e c a ra geografisnya, tempat kejadian sangat sulit diakses alat berat. Sehingga, untuk menemukan korban yang masih tertimbun, tim evakuasi menggunakan alat seadanya. “Jaraknya cukup jauh dari jalan raya, sehingga sulit diakses oleh alat berat. Tim menggunakan alat seadanya untuk mencari korban. Ka m i p a s t i k a n , l a ha n yang dijadikan pertambangan ini tidak memiliki ijin atau ilegal,” singkatnya. Sementara itu, Ketua SARDA Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidik menambahkan, pihaknya beserta tim yang lainnya hingga kini masih beru-
paya melakukan pencarian korban yang belum ditemukan. Pasalnya, informasi yang diterimanya ada tiga korban yang tertimbun dan s a t u s e l a m a t . Na m u n , laporan tersebut belum jelas dan masih simpang siur. Untuk memastikan itu, ia mengaku masih di lokasi menunggu keterangan dari korban yang selamat. “Epul ditemukan habis ashar, sementara Abo ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB. Informasinya masih simpang siur, ada yang menyatakan tiga orang tertimbun dan satu orang selamat. Terus ada info lagi, dua tertimbun satu selamat. Nah untuk memastikan itu, kami menunggu keterangan dari korban selamat yang kini masih dirawat,” bebernya. (ren/d)
Tak Ada Palang, Lintasan KA Makan Korban Lagi sambungan dari Hal 1
siden tersebut terjadi saat korban pulang mengajar dijemput adik kandungnya, Riki (26) menggunakan motor. “Tadi saya lewat di TKP. Saya sedang moto kereta yang akan melintas. Eh, setelah keretanya melint a s. t a u n y a a d a o r a n g berkerumun. Katanya ada yang tersenggol kereta,” kata Yandi Purnama kepada Radar Sukabumi. Ia juga tidak mengetahui detail kronologis kejadiannya. hanya saja, b e rd a s a rk a n i n f o r ma s i yang diketahuinya, motor
yang dikemudikan adik korban itu terus melaju. yang padahal, kereta api sudah semakin mendekat. “katanya ada warga yang sudah mengingatkan ada kereta api akan melintas. Karena tidak ada palang pintunya, motor yang ditumpangi korban semakin mendekat dan akhirnya tersenggol kereta hingga terpental,” tambahnya. Akibatnya, Lulu mengalami luka di bagian kepala hingga pecah pembuluh darah. Sementara adik kandungnya hanya mengalami ringan. Korban pun langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Dae-
rah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Namun sayangnya, dalam penanganan medis, korban tak bisa diselamatkan akibat luka parah yang dideritanya. Korban menghembuskan napas sekitar pukul 16.00 WIB. “Kami juga turut berduka cita atas meninggalnya salah satu guru di Kota Sukabumi. Saya ju ga m e n d e n ga r kabar itu dari komunitas pecinta kereta api (Railfans Sukabumi). Mudah-mudahan pemerintah segera memasang plang pintu agar tidak ada lagi korban berjatuhan,” harapnya.(cr6/t).
”Perah Susu” demi AIDS sambungan dari Hal 1
Acara tersebut diberi judul Boob Aid. Terjemahan bebasnya, Amal Payudara. Di Jepang acara yang berlangsung 24 jam itu akan disiarkan lewat kanal televisi dewasa Sabtu (30/8). Yang menyokong adalah Japan Foundation for AIDS Prevention. ’’Saya enggak pernah menyangka payudara saya
bisa berkontribusi untuk masyarakat,’’ tambah Serina, perempuan berambut buntut kuda itu. Iku Sakuragi, kolega Serina, juga antusias. Dia tak keberatan asetnya disentuh-sentuh ratusan orang. ’’Ini kan untuk amal. Ayo remas dan beramal. Bergembiralah,’’ seru perempuan 21 tahun tersebut. Selain untuk AIDS, acara remas masal itu diseleng-
garakan untuk mengangkat citra introver perempuan Jepang. Mereka masih kerap menerima perlakuan seksis dan diskriminatif. Di jagat negara maju, tingkat partisipasi perempuan Jepang dalam dunia kerja terbilang rendah. Dukungan terhadap karir juga minim lantaran perempuan dipandang harus terus ada di dalam rumah. (AFP/c10/dos)
Politikus PKS yang Jadi Korban Salah Sasaran KPK JAKARTA - Bukannya marah, anggota Komisi II DPR Yudi Kotouky yang sempat jadi korban salah sasaran penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) justru memberikan dukungan kepada lembaga antirasuah itu untuk bekerja profesional. Dia mendukung KPK agar bisa lebih baik dengan bekerja sesuai prosedur. Pa s a l n y a, K P K t e l a h melakukan kealpaan dalam menggeledah ruangannya di gedung Nusantara I DPR, Jumat (15/1) kemarin. “Seharusnya, jika penyidik KPK melakukan sesuai prosedur dan memiliki informasi yang benar, tentu mereka tidak akan salah lokasi ruangan yang akan digeledah,” jelas Yudi di Jakarta, Sabtu (16/1). Penyidik KPK dipimpin AKBP Christian sempat
FOTO: DOK.JPNN.COM.
Dua anggota Brimob menjaga ruangan kerja anggota DPR dari PKS, Yudi Katouky.
bikin blunder dalam rangkaian penggeledahan di DPR terkait kasus suap anggota Komisi V Fraksi PDIP Damayanti Wisnu Putranti. Penyidik yang seharusnya menggeledah ruangan Wakil
Ketua Komisi V Yuddy Widiana Adia, malah mendatangi ruangan Yudi Kotouky bersama personel Brimob. Akibat kejadian salah sasaran KPK itu, Yudi mengaku dihubungi keluarga dan kerabat tentang kebenaran
dirinya jadi incaran KPK dalam kasus proyek jalan di Ambon, tersebut. Yudi yang merupakan wakil rakyat Papua dari PKS, berharap kesalaham ini diluruskan oleh KPK dan media. (fat/jpnn)
PLN Siagakan 273 Personel Handal sambungan dari Hal 1
anan yang prima kepada masyarakat,” ujar Arief kepada Radar Sukabumi usai mengecek alat operasional di area Pusat Pengembangan dan Dawah Islam (Pusbangdai), Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, sekitar pukul 10.00 WIB kemarin (16/1). Berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya, gangguan listrik baik di Kota maupun
Kabupaten Sukabumi lebih pada kondisi alam. Seperti halnya longsor, hujan deras disertai petir dan dahan pohon yang berada di atas kabel listerik. Sehingga, melalui kesiagaan saat ini gangguan tersebut diharapkan dapat diminimalisir. “Makanya, tenaga teknis kita siap siaga 1x24 jam jika sewaktu-waktu terjadi gangguan,” bebernya. Selain alat-alat penunjang kerja yang diperiksa,
alat pengamanan bagi para pekerja juga tak luput dari pengecekan. Pasalnya, PLN selaku perusahaan negara juga memikirkan keselamatan para pekerja dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya selaku tenaga teknis. “Motto kami dalam bekerja, berangkat selamat, bekerja selamat dan pulang selamat. Jadi dalam kesempatan ini kita cek semuanya supaya motto itu terwujud,” jelasnya.
Tak hanya pada peralatan teknis, antisipasi gangguan listrik juga dengan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain yang terkait. Baik Pemerintah daerah maupun masyarakat luas. Hal ini lebih pada gangguan yang disebabkan oleh ranting atau dahan pohon. “Untuk melakukan pemangkasan tentunya tidak serta merta. Kami lakukan komunikasi dengan instansi terkait dan juga masyarakat,” singkatnya. (Ren)
Luhut Panjaitan Apresiasi Polisi sambungan dari Hal 1
Sabtu, (16/1). Lebih jauh, kata Luhut, langkah yang diambil kepolisian mengantisipasi aksi teror patut diancungi jempol. Sebab, polisi melumpuhkan para teroris yang lebih memiliki persiapan matang. “Bahwa polisi melakukan tugas dengan sangat profesional,” paparnya. Kendati demikian, Luhut berujar, agar pihak kepoli-
sian terus mengasah kesiapannya menghadapi ancaman teroris. “Buat evaluasi ke depan. Mapping lokasi yang bisa jadi ancaman,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Musyafak mengatakan sebanyak tujuh identitas korban meninggal dalam serangan di kawasan Sarinah telah diketahui. “ Ti m g a b u n g a n DV I dari DVI Dokkes Polri dan
Dokkes Polda Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan terhadap korban sesuai dengan standar DVI Interpol dan Ilmiah,” kata Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (16/1). Tujuh jenazah itu, dia mengemukakan, ditemukan di tiga lokasi berbeda dalam serangan di kawasan Sarinah. “Yakni Pos Polisi Sarinah, halaman Starbuck dan di dalam Starbuck,” jelasnya. Musyafak menambahkan, untuk mendukung identifi-
kasi, pihaknya juga menggunakan sistem sidik jari. Kemudian, juga telah mengunjungi alamat korban. Lalu, mencocokan sampel dari pihak keluarga dengan korban. “Kami lakukan pencocokan sampel dari DNA korban dengan keluarganya dan juga meminta keterangan keluarga. Untuk WN Kanada, kami ambil cocokan dari sidik jari di paspor korban,” jelas dia.(Mg4/ jpnn).
Dikontrak untuk Trilogi Habibie & Ainun sambungan dari Hal 1
ucap dia.Sementara itu, B. J. Habibie menceritakan bahwa Reza, melalui perannya sebagai dirinya dalam Habibie &Ainun,
memberikan pengalaman luar biasa baginya. Bahkan, bagi hidupnya. Reza, lanjut dia, secara tidak langsung pernah menyelamatkan hidupnya.Beberapa waktu lalu Habibie ke Jerman dan
harus membeli obat jantung ke apotek. Tetapi, petugas apotek mengatakan harus ada resep dari dokter. ’’Saya tidak punya resepnya,’’ kata tokoh yang pernah menjabat menteri negara riset
dan teknologi itu. ’’Pemilik apotik lalu melihat saya dan bilang, Anda Habibie yang bermain di Habibie & Ainun bukan? Padahal, wajah saya dan Reza kan beda,’’ kenangnya. (dod/c4/jan)
Bom Kedua Meledak, Pandangan pun Buram sambungan dari Hal 1
Maret 1983, itu. Menurut keyakinannya, bom meledak pertama di pos polisi Sarinah yang hanya terpisah Jalan Wahid Hasyim dari Skyline. Akibat bom itu, kaca bagian depan Starbucks yang menghadap ke Jalan M.H. Thamrin pecah. Dwi menjelaskan, di dalam gerai kopi itu ada tiga baris kursi. Dia duduk di baris kedua dari jendela. Ketika bom pertama meledak, dia langsung terjatuh dan membentur kursi di sampingnya. Sedangkan Sekhudin langsung keluar melompat kaca karena masih kuat. ”Saya sempat jatuh tersungkur. Setelah itu saya berdiri, tetapi masih duduk,” kata Dwi yang kemarin pagi dijenguk Ketua Umum SPS Dahlan Iskan dan istri, Ny Nafsiah Dahlan, selama sekitar satu jam. Saksi mata lain menyebutkan, bom pertama meledak pada pukul 10.45 di Starbucks. Baru dua menit kemudian, bom kedua meledak di pos polisi depan Sarinah. Saat bom kedua
meledak dengan kekuatan lebih besar, pandangan mata Dwi langsung buram karena asap. Telinga kanannya kemudian mendengung dan terus berbunyi ngunG. Dengan samar-samar Dwi mendengar suara orang minta tolong dan berteriak. Ada seorang ibu yang tubuhnya penuh pecahan kaca akibat ledakan kedua itu. Sambil merangkak, Dwi langsung menggapai jendela dan keluar ke arah Jalan Wahid Hasyim. Dwi mengatakan, kesadarannya tetap terjaga dari bom pertama sampai dia digeret orang untuk masuk ke dalam taksi. ”Tetapi, telinga saya terus mendengung sampai ke rumah sakit,” katanya. Dwi dievakuasi dengan taksi ke RS Ibu dan Anak (RSIA) YPK Mandiri Menteng. Di rumah sakit yang tidak terlalu jauh dari TKP ledakan itu, Dwi sempat diberi sejumlah obat dan air teh manis. Setelah sedikit tenang dari trauma, dia sempat menceritakan kejadian kepada seorang dokter di RSIA YPK Mandiri. Setelah menjalani per-
awatan pertama, sekitar pukul 14.00 dia dibawa pulang ke Jalan Kudus, Blora, Menteng, Jakarta Pusat. Kata dokter saat itu, efek pengobatan perdana tersebut adalah rasa mual dan muntah-muntah. Setelah satu jam di rumah, D w i memang akhirnya muntah-muntah. Dia kemudian dirujuk ke RS Medika Permata Hijau. Informasi dari dokter, ada sedikit keretakan tulang di leher bagian belakang sehingga harus dipasangi ips melingkar. Asep Yanto Rukmanto memang tak mengalami langsung kengerian teror pada Kamis lalu itu seperti Dwi. Tapi, dia tak kalah trauma lantaran dua anaknya, Agus Kurniawan, 34, dan Nurman Permana, 24, turut menjadi korban luka. Keduanya kini masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Polisi berpangkat aiptu tersebut baru kemarin sore kembali bertugas. Sebelumnya, sejak meletusnya teror itu, dia harus ”bolos” dari tugasnya di pos polisi di Pulo Mas, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur,
HARIAN PAGI
RADAR SUKABUMI Jl. Salabintana KM 3,5 Panjalu Kab. Sukabumi, Telp. (0266) 219204 /Fax. (0266) 219322
untuk menjaga anaknya. ”Alhamdulilah, mereka sudah baikan dan sedang dijaga ibunya,” ujarnya saat dikerubungi awak media di depan gedung utama RSPAD kemarin (15/1). Dia mengaku tak tega membiarkan dua anak nya itu terlalu lama sendiri. Apalagi, setelah melihat wajah trauma mereka sesaat setelah kejadian. Mental dua anaknya tersebut sangat terpukul gara-gara tragedi yang menewaskan tujuh orang itu. Padahal, secara fisik, mereka sebenarnya tak mendapatkan luka berat. Agus, misalnya, tak mengalami luka serius. Namun, dia shock karena telinganya mendengung sampai kini. Sedangkan sang adik, Permana, harus menerima perawatan operasi karena luka robek di bahu akibat serpihan bom saat meledak. ”Malam kemarin (Kamis, 14/1, Red) mereka sampai takut saat saya tinggal. Akhirnya saya seharian nggak pulang,” jelasnya. Pria yang tinggal di Bogor itu mengaku ma sih ingat betul saat pertama men-
dengar kabar dari sang istri tentang dua anak mereka. ”Saat itu saya langsung naik sepeda motor ke TKP. Saat saya tiba di sana, mereka sudah tidak ada. Mereka sudah diantarkan ke Puskesmas Tanah Abang oleh tetangga kos mereka,” imbuhnya. Saat kejadian, anaknya baru pulang dari rumah orang tua mereka di Bogor. Karena ada suatu keperluan, kakak beradik yang kebetulan satu kos di wilayah Tanah Abang, Jakarta, itu hendak ke gerai operator seluler di Sarinah. ”Mereka itu ke sana niatnya jalan karena dekat. Dan, pas mau menyeberang, ternyata pos polisi (depan Sarinah) yang dilewati meledak. Tanpa pikir panjang, mereka lari menghindar, mencar entah ke mana,” ujarnya menceritakan apa yang didengar dari kedua anaknya. Kisah Anggun Artika Sari tak kalah miris. Kamis pagi lalu (14/1) itu, perempuan asal Tegal tersebut ke kawasan Sarinah untuk menjalani tes wawancara pekerjaan. Namun, peker-
jaan belum didapat, Anggun malah terkena musibah. Berdasar pengakuan sang bibi Sajinah, Anggun berangkat dari Condet, Jakarta Timur, bersama sepupunya, Rico. Mereka berangkat dengan mengendarai sepeda motor. Sampai di sekitar lokasi, mereka ternyata ditilang polisi. Karena terburu-buru, Anggun pun memutuskan untuk turun. Dia langsung menuju lokasi wawancara. Tak berselang lama, dia kembali dan hendak menghampiri sepupunya yang masih di sekitar pos polisi. Tapi, tiba-tiba bom meledak. Anggun yang berada tak jauh dari lokasi terkena serpihan bom. Dia mengalami luka di kaki kanan. Belakangan diketahui, Anggun yang berada di dekat pos polisi berhasil diselamatkan seorang driver Go-Jek. Dalam video yang beredar di media sosial, sang bapak terlihat menyeberang ke arah perempatan Sarinah untuk menyelamatkan seorang perempuan yang diduga Anggun. Anggun selamat, tapi tidak demikian halnya dengan Rico. Dia menjadi salah
seorang di antara tujuh korban meninggal. Terpisah, kisah heroik satpam Sarinah yang sempat tersebar melalui media sosial dipastikan tidak benar. Kemarin, Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Ira Puspadewi mengklarifikasi kabar yang sudah terlanjur menjadi viral itu. ”Tidak ada satpam kami yang menjadi korban,” ujarnya. Dalam informasi yang beredar, satpam pem berani itu dikabarkan mengetahui ulah aneh pelaku. Mereka menanamkan bom di dalam tubuh dan hendak masuk perbelanjaan Sarinah. Dia lantas curiga dan membawa para pelaku ke pos polisi.Bom itu lantas meledak dan membuat sang satpam tewas. Menurut Ira, pihaknya sudah melakukan pengecekan dan informasi itu dipastikan tidak benar. Dia juga memastikan tidak ada satupun teroris yang sempat masuk ke Sarinah. ”Dari CCTV tidak ada rekaman yang menunjukkan para pelaku ke tempat kami,” tutupnya. (wan/bil/mia/ dim/c9/c10/ttg)
PRESKOM: Misbahul Huda KOMISARIS: H.M. Alwi Hamu PELAKSANA DIREKSI: Aswan Achmad,Hety GENERAL MANAGER : Untung Bachtiar PEMIMPIN REDAKSI : Untung Bachtiar REDAKTUR PELAKSANA: Sri Sumarni REDAKTUR SENIOR: Rahmad Yanadi KORLIP: Ferly Rizal REDAKTUR: Nurfalah, Andri Somantri ASSISTEN REDAKTUR Handi Salam, Wahyu REPORTER: Widi Fitria, Rendi Rustandi, Ujang Herlan BIRO CICURUG: Andri Somantri GRAFIS: Yuzhar dwika PHOTOGRAPHER: - PRACETAK/ PERWAJAHAN: Ridho Cahya(Koordinator), Wishnu Handika, Darwin Sandy, Hamdan Eka TEKNOLOGI INFORMASI (IT): Beni Irawan IKLAN: Vega Sukmayudha (koordinator) Jakarta: M. Romdhoni PEMASARAN:Asep Gunawan (koordinator) KEUANGAN : Wiwin Winarti HRD: Didit Rahma Aditya BOGOR: GRAHA PENA Jl. K.H.R. Abdullah Bin Muhammad Nuh Bogor Telp. (0251) 7544001 (Hunting) Faks. (0251) 7544008PERWAKILAN JAKARTA: GRAHA PENA Lt. 6 Jl. Kebayoran Lama No. 12 Jakarta 12210Telp./Fax.: (021) 53699624 E-MAIL:
[email protected] [email protected] BANK: BCA Cabang Utama Sukabumi. No Rekening: 0383029209 PENERBIT: PT Bogor Ekspres Media. SIUPP:651/SK/MENPEN/SIUPP/28 Oktober 1998 PERCETAKAN: PT Bogor Media Grafika. Wartawan Radar Sukabumi selalu dibekali identitas dan tidak diperbolehkan menerima apa pun dari narasumber.
PARIWISATA
30
HALAMAN 5
RADAR SUKABUMI
MINGGU,17 JANUARI 2016 / 6 RABIUL AKHIR 1437 H
Menikmati Indahnya Pantai Cibuaya Ujunggenteng SUKABUMI - Seperti tidak ada habisnya jika membicarakan keindahan dan kecantikan Pantai Ujung Genteng, Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi ini. Pantai yang berada di ujung selatan Sukabumi itu selalu menawarkan keindahan alam melalui jajaran pantai yang ada di sepanjang pantainya. Selain menyuguhkan kecantikan pasir putih dan ombak laut yang bersih dan tak kalah menarik dari pantai-pantai lain di Indonesia, keindahannya menyita perhatian para wisatawan yang datang. Bila Anda sedang berkunjung ke pantai ini, tak lengkap rasanya jika tidak singgah terlebih dahulu di Pantai Cibuaya. Tak heran jika pantai yang disebut pasir putih tersebut menjadi pilihan
wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satu warga Surade, Kabupaten Sukabumi, Acep, nama Cibuaya diberikan oleh warga pada zaman dulu. Sebab, di kawasan tersebut banyak buaya berkeliaran, sehingga dinamakan Pantai Cibuaya. “Dulu di sini ada muara dan isinya buaya. Makanya dinamakan Cibuaya, sekarang sudah enggak ada, yang ada hanya pantai,” ucap pria yang juga membuka penginapan kepada Radar Sukabumi, kemarin (7/8). Untuk mengunjungi Pantai Cibuaya, waktu yang ditempuh kurang lebih tiga jam jika menggunakan kendaraan roda dua. Sementara jika menggunakan mobil bisa ditempuh selama empat atau lima jam. Kondisi jalan
yang sempit serta berkelok menjadikan perjalanan Anda menjadi lebih lama dan panjang. Namun tidak usah khawatir, pasalnya di sepanjang perjalanan Anda akan disuguhi pemandangan yang sangat indah. Pantai Cibuaya tergolong pantai yang tenang, sehingga Anda bisa berenang tanpa takut terseret ombak. Tapi perlu diperhatikan juga rambu-rambu di pantai tersebut. Karena ada beberapa pantai yang dilarang untuk berenang. Biasanya larangan itu ditandai dengan bendera merah bertuliskan dilarang berenang di tengah. Salah satu wisatawan, Anisa mengaku baru pertama kalinya mengunjungi Pantai Cibuaya ini. Saking cantiknya, dirinya enggan pulang kembali ke kampung
halamannya di Bandung. “Pasirnya masih bersih, lautnya juga bersih pemandangan disini sangat bagus,” pungkasnya. (wdy/e)
FOTO:WIDI/RADAR SUKABUMI
MOMENT : Wisatawan sedang berselfie di Pantai Cibuaya.
TIDAK ADA BANDINGANNYA : Indahnya sunset Pantai Cibuaya .
MASIH PERAWAN : Keindahan Pantai Cibuaya menjadikan pantai ini favorit para wisatawan.
Rujak Cireng Ala Saung Galing, Bikin Ngiler SUKABUMI - Bagi pecinta kuliner khususnya yang beraliran pedas, nama rujak sudah tak asing lagi. Makanan khas yang menyajikan cita rasa pedas itu, kerap menjadi buruan masyarakat. Tapi, ada yang berbeda di Kampung Cikadu, Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi. Rujak yang ditawarkan berbeda dari umumnya. Sebab, cireng yang biasa disantap hangat dijadikan rujak dengan cita rasa khas. Cireng atau Aci Digoreng ini merupakan makanan berbahan dasar aci atau sagu, atau bisa juga pakai tepung tapioka. Menu tersebut menjadi salah satu jajanan favorit di sini. Andri Hidayat, sang pemi-
MAKNYOS : Pemilik Saung Galing, Andi Hidayat menunjukan dua menu unggulan siap santap Rujak Cireng dan Bajigur di Kampung Cikadu, Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi.
lik saung mengatakan, cireng yang lazimnya disantap dengan saus atau sambal itu dibuat sedemikian rupa dengan rasa khas Jawa Barat (Jabar) dan Padang yang terkenal rujaknya maknyos. “ Pe r t a ma n ya b e raw a l dari hobi jajan cireng sejak kecil. Nah, kali ini saya merubahnya lebih modern, dengan memadukan dua menu makanan kuliner Indonesia. Biasanya cireng hanya dengan saus, sekarang cireng dengan rujak yang manis serta menggiurkan,” ujar Andri kepada Radar Sukabumi, kemarin (5/9). Dalam pengolahannya tidak ada perbedaan. Ia membuatnya seperti membuat cireng pada umumnya. Hanya sambal coc-
olannya diganti dengan memakai sambel rujak. Untuk bahan cireng dikurangi tepung sagu, karena biasanya jika semakin banyak tepung sagunya, cireng jadi semakin alot setelah dingin. Tapi, semua tergantung selera. “Cireng yang kami suguhkan jelas berbeda. Karena kami sedikit mengurangi kadar sagu atau terigu, untuk lebih nyaman di lidah dan rasanya pasti melekat hingga ketagihan,” terangnya. Dirinya sempat ragu dengan hasil olahannya itu. Tapi setelah dicoba, ternyata enak juga ngemil cireng pakai sambal rujak, dan paling enak di makan waktu masih panas. Karena kalau sudah dingin, cirengnya jadi sedikit keras.
“Makanan ini cocok disantap ketika masih panas loh, coba saja rasain,” imbuhnya. Adapun untuk pelengkap menu salah satu unggulannya tersebut, Saung Galing pun menyajikan minuman bajgur yang tentunya cocok pada musim sekarang. “Kebetulan kan semakarang musim hujan, jadi cocok banget kalau sambil minum bajigur,” sarannya. Apalagi, minuman berbahan dasar jahe dan kelapa sanyen ini tentu sudah tak asing lagi. Tapi, ada perbedaan lagi, selain praktis, minuman ini pun disajikan secara murah. “Harga pergelasnya hanya Rp 2500, murah kan? Penasaran yuk mampir ke Saung Galing,” tandasnya. (cr3/t)
TASTE
HALAMAN 6
MINGGU, 17 JANUARI 2016 / 6 JUMADIL AKHIR 1437 H
RADAR SUKABUMI
Happy Suhadi Tekuni Food Stylist
Deg-degan Dandani Minuman
Rasanya Manis tanpa Enek Berburu Dessert di Kota Malang
Mendandani makanan dan minuman supaya eye-catching saat difoto. Itulah tugas food stylist. Happy Suhadi menekuni profesi tersebut setahun terakhir. SEJAK 2013, Happy Suhadi, 40, dipercaya menjadi admin media sosial komunitas kuliner di Surabaya. Sejak itu pula passionnya di dunia kuliner semakin ersalurkan. Sejak kecil Happy paling suka makan dan memasak. Dia gemar berburu kuliner sampai ke luar kota. Sampaiampai, dia menjadi jujukan referensi kuliner teman-temannya. ’’Sejak saya kut komunitas kuliner itu, hobi kuliner emakin menjadi-jadi,’’ ujar perempuan kelahiran Surabaya, 12 Juni 1975, tersebut. Kenalan Happy di bidang kuliner juga semakin banyak. Sebab, sebagian besar member komunitas tersebut adalah pemilik restoran atau gerai makanan kecil di Kota Pahlawan. Di sisi lain, Happy sangat hobi menata makanan untuk difoto. Seperti orang-orang pada umumnya yang hobi mengabadikan makanan sebelum dimakan, lalu di-upload di media sosial. Namun, Happy tergolong total kalau ’’mengarahkan’’ makanan. Tidak cuma asal jepret. Dia akan memadu padankan makanan dengan barangbarang dapur. Misalnya, taplak beralas shabby chic atau alenan hias. ’’Ternyata ada yang memperhatikan dan menganggap saya bisa styling makanan,’’ papar anak pertama dari empat bersaudara pasangan Didi Suhadi dan Indah Sari Magdalena tersebut. Pada Februari 2014, dia ditelepon seorang teman dan diberi job food styling untuk kali pertama. Happy sempat kaget karena sebelumnya tidak pernah terpikir jadi food tyling. ’’Dia hanya bilang, udah kamu pasti bisa. Kayak yang kamu foto di Instagram itu lho,’’ katanya menirukan perkataan temannya. Job pertamanya adalah ’’mendandani’’ terang bulan terkenal yang me-launching varian rasa terbaru. Untuk mematangkan konsep, Happy mempelajari kelebihan dan kekurangan produk tersebut. Bagi dia, styling makanan adalah cara menciptakan makanan yang indah secara visual. ’’Jadi, kalau food styling itu makanan yang dibuat tidak untuk dimakan,’’ ucapnya, lantas tertawa. Dari terang bulan yang akan di-styling, Happy menemukan kekurangan pada varian taro. Warna ungunya kurang bagus untuk difoto. Happy lantas menyiasatinya dengan mengganti bubuk tepung taro dengan warna yang lebih terang. Owner pun setuju karena memang untuk keperluan foto. Dari semua makanan yang didandani, Happy deg-degan ika menangani minuman. Menata minuman itu sangat menantang. Tekstur minuman bisa mengendap atau es batu bisa semakin mencair. Kalau sudah mencair, penampakannya tentu jadi tidak maksimal. Bahkan, Happy pernah menggunakan es batu akrilik alias es batu hiasan. Jika minumannya dicampur whipped cream, Happy akan meletakkan tisu di atas minuman sebelum diberi whipped ream. Tujuannya, minuman tidak cepat melebur. ’’Sebenarnya, para food styling punya cara improvisasi yang berbedabeda,’’ ucap penghobi drama korea tersebut. Sejauh ini Happy hanya fokus untuk styling. Untuk fotografer, pihak klien yang menyediakan sendiri. Karena profesi barunya itu, Happy jadi sering dikirimi makanan oleh eman-temannya yang mendirikan bisnis kuliner. ’’Kalau atu produk saja saya gratisin,’’ ungkapnya alumnus Universitas Kristen Petra itu. (ina/c15/jan)
Kuliner Malang bukan sekadar bakso, pangsit, atau keripik. Dessert-nya juga bikin ngiler. Menjamurnya kafe membuat hidangan penutup itu sering ditemui di sana. Kabar baiknya lagi, semua murah meriah.
Kafe yang baru dibuka beberapa bulan ini punya andalan soft served ice cream dengan topping dan saus. Tidak perlu cemas rasanya kemanisan karena hampir semua elemennya tidak terlalu manis, bahkan sausnya! Yang suka berlama-lama ngafe sebaiknya memilih varian es dalam cup atau es krim wafel. Porsinya lumayan (banyak). Hindari jam-jam sepulang sekolah agar tidak antre. @uniccone
DUA tahun terakhir, Malang makin dibanjiri tempat nongkrong baru. Kafe dan kedai mungil didesain dengan interior cantik yang Instagramable. Konsep tersebut juga diterapkan pada menunya. Ya, selain cantik di dunia nyata, imutnya kafe dan menu kerap dipamerkan di akun Instagram. Plus, tagar #hits dibubuhkan untuk lebih mengena. Karena sasarannya adalah anak muda, harga dessert dan camilan di kafe-kafe itu ramah di kantong. Berdasar hasil jalanjalan For Her di Malang, satu menu dessert dibanderol seharga Rp 4 ribu hingga Rp 25 ribu. Bergantung porsi, varian, dan lokasinya. Harga yang tidak terlalu mahal untuk makan-makan cantik, kan? Selain murah dan asyik buat nongkrong cantik, kafe-kafe tersebut terletak di lokasi strategis. Tepatnya di area kampus
atau tengah kota. Namun, dibutuhkan ketelitian untuk menemukan lokasi nongkrong tersebut. Tidak jarang, beberapa di antaranya nyempil dan tidak dilengkapi tetenger. Kali ini For Her merekomendasikan lima tempat untuk dessert. Seluruhnya berlokasi di tengah kota dan dapat dijangkau dengan menaiki angkutan kota. Ada kedai cake, gelato, es krim, dan cake in a jar. Pertama, ada Mochimaco, mochi es krim. Yang pertama menarik perhatian adalah tagline-nya: Kesukaan Para Wanita. Ujaran itu memang bukan cuma tulisan. Sebab, mayoritas pengunjung adalah perempuan. Kafe dengan menu andalan mochi isi es krim tersebut juga punya tim waiter yang rapi dan kekinian banget. Buat yang suka olahan es krim, ada BVGIL Gelato & Friends dan Uniccone. BVGIL menyajikan gelato ala rumahan dengan total 31 varian rasa yang ganti setiap hari. Perlu diperhatikan, jangan mengunjungi BVGIL terlalu sore. Bisa jadi varian favorit Anda tidak tersedia karena mereka tidak me-restock gelato yang telah habis. Uniccone menjadi lokasi perburuan es krim selanjutnya. Lokasinya cukup
dekat dengan Stasiun Kota Malang, cukup lima menit berjalan. Mereka menyajikan soft served ice cream dengan empat varian rasa. Ada vanila, beri, bubble gum, dan cokelat. Yang seru, dengan bujet Rp 14 ribu, kita sudah bisa menikmati es krim dalam cone lengkap dengan saus dan crunchy topping. Porsinya pun lumayan untuk mengganjal perut. Nah, penggemar cake bisa mengunjungi Idut’s Cake atau cake in a jar-nya Bunchbead. Keduanya menawarkan cake dengan rasa yang tidak terlalu manis. Idut’s Cake memiliki specialty cake berlapis seperti rainbow cake dan velvet cake. Harganya mencapai Rp 15 ribu–Rp 17,5 ribu per potong. Asyiknya, mereka amat royal memberikan lapisan cream cheese! Bunchbead punya konsep cake yang unik. Yaitu, menyajikancake dalam wadah stoples kaca. Varian andalannya adalah chocolate cake dan strawberry shortcake. Lapisan cake disajikan dalam stoples plus tambahan wafer, cookie crumbles, dan satu scoop es krim. Kalau Anda ingin bereksperimen, Bunchbead juga menyediakan menu customized cake in a jar dengan pilihan isi. (fam/c14/jan)
Jangan lantas berpikir cake in a jar yang bantat dan tidak mekar. Sebab, mereka menyajikan potongan cake dipadu cream cheese, saus, serta pernak-pernik seperti sereal, es krim, cookies’ crumble, hingga buah-buahan. Strawberry shortcake-nya layak dicoba. Ada sensasi soft dari cake, renyahnya sereal dan wafer, plus potongan stroberi yang asam manis segar.
@bbun @ uncchhbbeeaadd
Mochi yang dijual di sini murah, hanya Rp 4 ribu hingga Rp 6 ribu per buah, bergantung varian rasa yang dipilih. Semua enak, tetapi yang paling recommended adalah mochi dengan isian green tea dan oreo. Kalau kurang puas, bisa pilih dessert mochi-es krim, mochi, nata de coco, plus kelapa muda yang disajikan dalam batok.
TELITI: Happy memperlihatkan cara kerjanya dengan menampilkan styling untuk sarapan.
@mochimaco
FOTO-FOTO: FAHMI SAMASTUTI/JAWA POS
@bvgilgelato
Gelato yang dibuat superlumer serta tidak terlalu creamy dan manis sehingga tidak lekas bikin enek. Selain menjual varian favorit seperti cokelat, vanila, dan buah-buahan, mereka menyediakan rasa yang tidak biasa. Misalnya, kemangi, chai tea, buah naga, bahkan chilli chocolate. Berani coba?
Idut’s Cake memiliki specialty donat kentang dan cake lembut. Baru-baru ini, mereka juga meluncurkan menu baru steamed cheesecake. Sayangnya, cheesecake-nya keburu tandas saat dikunjungi. Idut’s amat royal memberikan cream cheese dan cake crumbled. Recommended: red velvet cake! Kuenya lembut. Krimnya pun tidak enek dan mendominasi rasa cake. @idutscake
11
HEALTH
HALAMAN 7
MINGGU, 17 JANUARI 2016 / 6 JUMADIL AKHIR 1437 H
RADAR SUKABUMI
Tumor Otak Pituitary dan Efek Sampingnya
Penderita Bisa Alami Infertilitas Masalah kesuburan tidak hanya disebabkan gangguan pada organ reproduksi. Tumor juga bisa menjadi penyebabnya. Terutama tumor otak jenis pituitary.
ABOUT
BERKUALITAS: Orang dewasa harus memenuhi kebutuhan tidur malamnya delapan jam per hari.
PASANGAN suami-istri yang tak kunjung dikaruniai buah hati biasanya melakukan serangkaian tes kesuburan. Memastikan, tidak ada masalah dengan organ reproduksi masing-masing. Tetapi, jika sudah melakukan tes dan hasilnya tidak ada masalah, skrining otak bisa menjadi pilihan selanjutnya. Spesialis bedah saraf Surabaya Neuroscience Institute dr Rahadian Indarto Susilo SpBS mengatakan, dalam kasus tumor otak pituitary, penanganan memang berasal dari spesialis bedah saraf. Namun, hampir semua kasus adalah rujukan dari dokter spesialis lainnya. ’’Yang cukup sering itu rujukan spesialis kebidanan dan kandungan, serta spesialis mata,’’ ucap dokter yang berpraktik di RSUD dr Soetomo tersebut. Tumor pituitary adalah tumor yang tumbuh di kelenjar pituitary. Kelenjar pituitary merupakan kelenjar endokrin berbentuk oval kecil. Tempatnya ada di dasar otak, di belakang hidung di bawah saraf optik yang menuju mata. Biarpun hampir semua kasus tumor itu jinak, efek samping yang ditimbulkan cukup berbahaya. Sebab, kelenjar pituitary sering disebut sebagai kelenjar utama tubuh manusia. Ia mengatur
Ragam Penyebab Tidur Tidak Berkualitas TENTU kita familier dengan rasa kantuk yang melanda saat siang, ketika sedang sibuk-sibuknya bekerja atau beraktivitas. Padahal, pekerjaan harus segera diselesaikan. Coba kita evaluasi kebiasaan atau hal yang dialami akhir-akhir ini. Sebab, ada beberapa hal yang menjadi penyebab munculnya rasa kantuk intens saat siang. Yang paling umum adalah gangguan kualitas tidur. Idealnya, orang dewasa membutuhkan delapan jam tidur setiap malam. Sayangnya, kebiasaan begadang atau lembur menyita waktu tidur malam. Penyebab lain lebih bersifat gangguan fisiologis. Misalnya, sleep apnea. Penderita sleep apnea mengalami gangguan pada saluran pernapasan saat tidur. Kondisi itu mengakibatkan penderita sering mendengkur dan sulit bernapas normal. Penderita pun lebih sering terbangun sehingga tidur tidak pulas. Gangguan kesehatan lain adalah narcolepsy. Gejalanya adalah rasa lemas luar biasa saat terbangun. Sebaliknya, pada penderita narcolepsy, saat menjelang tidur, tubuh terasa bertenaga sehingga sulit tidur lelap. Narcolepsy bisa disembuhkan dengan terapi obatobatan tertentu atas arahan dan resep dokter. Sensasi pegal atau tidak nyaman pada kaki saat tidur juga menjadi masalah. Alhasil, tidur menjadi kurang pulas yang berujung pada berkurangnya jam tidur normal. Terapi saraf kaki sangat disarankan bagi orang-orang dengan gangguan tersebut. Sindrom lelah berlebih juga patut diwaspadai, terlebih bagi pekerja berat. Intensitas pekerjaan yang terlalu banyak akan memengaruhi kinerja metabolisme sehingga tubuh lelah berkepanjangan. Kelelahan itu sulit pulih meski sudah tidur sehingga rasa kantuk pun selalu menyerang. Jika merasa mengalami salah satu gejala tersebut, segera konsultasikan dengan tenaga medis terkait. Gangguan tidur atau kantuk berkepanjangan tidak bisa dianggap sepele karena berkaitan dengan kualitas hidup dan pekerjaan seseorang. (About/len/c7/jan)
hampir seluruh hormon. ’’Ukurannya sebesar kacang polong,’’ ucap Rahadian. Kelenjar itu terdiri atas beberapa jenis sel. Setiap sel memproduksi hormon spesifik yang dilepaskan ke pembuluh darah. Di dalamnya bisa tumbuh tumor. Ada dua jenis sel tumor yang bisa menyerang. Yakni sel tumor yang memproduksi hormon dan tidak memproduksi hormon. Kasus yang paling banyak, sel tumor menghasilkan hormon prolaktin yang bertugas meningkatkan kelenjar payudara dan pembentukan air susu. Karena itu, pada perempuan yang mempunyai tumor pituitary, siklus
menstruasinya tidak teratur. Bahkan bisa tidak menstruasi dalam jangka waktu yang lama seperti halnya ibu menyusui. Sehingga, perempuan tersebut akan sulit hamil. Bukan hanya perempuan, tumor itu juga bisa menyerang laki-laki. Bila kasusnya sama, pada laki-laki juga hormon prolaktinnya yang tumbuh berlebihan. ’’Efek sampingnya adalah terjadi impotensi dan payudara laki-laki bisa membesar,’’ papar dokter yang juga berpraktik di RS Premier tersebut. Rahadian memberikan contoh, ada pasiennya yang masih berusia muda datang dengan keluhan awal impotensi. Setelah dilakukan rangkaian pemeriksaan, rupanya ada tumor dalam kelenjar pituitary-nya. Maka, dilakukan operasi untuk menghilangkan tumornya. Tindakan yang dilakukan kepada pasien tumor tersebut sangat kasuistik. Bila tumornya cukup besar dan memungkinkan untuk dioperasi, dilakukan operasi. Namun, bila tumornya sangat kecil dan tidak menimbulkan gejala yang mengganggu, dokter bisa melakukan observasi dulu selama setahun. ’’Nanti satu tahun ke depan MRI lagi untuk melihat progresivitas tumornya,’’ paparnya. Bila harus dioperasi pun, pasien tidak perlu takut. Sebab, teknologi operasi sekarang lebih canggih. Misalnya dengan metode endoscopic neurosurgery. (ina/c19/jan)
ANGGER BONDAN/JAWA POS
Sembuh, Lakukan Program Anak
ABOUT
JANGAN MEMBUNGKUK: Jika beraktivitas, posisi tubuh seharusnya dijaga.
Posisi Benar demi Punggung Sehat KELUHAN yang sering muncul sesudah beraktivitas adalah pegal di punggung bagian bawah. Intensitasnya pun bervariasi, mulai ringan hingga berat. Selain karena faktor frekuensi aktivitas, posisi tubuh yang salah berakibat pada sakit di bagian punggung. Misalnya, saat duduk. Idealnya, posisi punggung harus lurus saat duduk. Namun, beberapa orang cenderung duduk dengan posisi tulang punggung yang salah. Ada yang terlalu maju atau bahkan bungkuk. Jika terlalu lama berada di posisi yang salah, tulang dan otot-otot di sekitarnya akan sakit. Posisi saat bekerja atau beraktivitas juga bisa berpengaruh. Misalnya, ketika membereskan perabotan atau memindahkan barang berulang-ulang. Ketika tubuh melakukan gerakan membungkuk (saat mengambil barang) berulang-ulang, tulang punggung akan mengalami tekanan. Tekanan itulah yang memicu timbulnya rasa sakit pada punggung. Barang yang terlalu berat pun berdampak pada sakit di bagian punggung. Pundak bisa terdampak jika beban barang melewati batas. Alhasil, rasa sakit akan menjalar ke pundak, bahkan leher. Sakit punggung yang terus-menerus bisa berdampak serius. Mulai cedera hingga perubahan struktur tulang. Karena itu, mulailah memperbaiki cara duduk, posisi tubuh, dan mengurangi beban yang dibawa. Dengan begitu, posisi punggung kembali normal. Konsultasi dengan ahli ortopedi perlu dilakukan. Asupan gizi, terlebih kalsium dan vitamin D, juga perlu ditambah. (About/len/c7/jan)
MODEL: DYAH WAHYU UTAMIFOTO: ANGGER BONDAN/JAWA POS
TANDAI: Bagi perempuan, salah satu gejala mengalami tumor otak pituitary adalah datang bulan yang tidak teratur. Hormon prolaktin juga meningkat.
Tumor jinak yang tumbuh di kelenjar pituitary (kelenjar yang mengatur semua hormon dalam tubuh).
Angka kejadiannya, 10 persen dari total populasi.
Sebanyak 1–5 persen dari tumor pituitary diturunkan dalam satu keluarga.
Dua hormon yang paling sering diproduksi tumor ini adalah hormon prolaktin (hormon produksi air susu ibu) serta hormon pertumbuhan yang mengakibatkan gigantisme atau akromegali (pertumbuhan dan pembesaran tangan, kaki, dahi, dan rahang).
Diagnosis tumor meliputi pemeriksaan fisik, MRI, darah, tes urine, hingga biopsi.
SPESIALIS kebidanan dan kandungan biasanya menjadi lini utama dalam pemeriksaan pasien infertil. Diagnosis infertilitas yang disebabkan tumor pituitary ditentukan ketajaman analisis obsgyn. Spesialis kandungan RSUD dr Soetomo dr Pungky Mulawardhana SpOG mengatakan, tugasnya sebagai obsgyn adalah menemukan diagnosis dengan cepat. ’’Khususnya bila gejalanya merujuk kepada gangguan haid (tidak teratur),’’ paparnya. Salah satu pengalaman dia adalah menangani pasien perempuan dengan keluhan infertilitas. Sang pasien sudah menikah 5 tahun dan melakukan pengobatan, namun tak kunjung mendapat keturunan. Pasien tersebut memiliki siklus haid yang tidak teratur. Setelah diobservasi lebih lanjut, diketahui pasien itu juga sering mengalami nyeri kepala. Lalu, Pungky melakukan pemeriksaan hormon prolaktin. Rupanya, kadar prolaktin sang pasien meningkat. Setelah pasien menjalani pemeriksaan MRI kepala, diketahui adanya tumor pituitary. Lalu,
Pungky merujuk pasien itu ke spesialis bedah saraf untuk tindakan selanjutnya. ’’Pasien dioperasi. Setelah itu, dicoba program punya anak dan bisa hamil lagi. Sekarang usia anaknya 1 tahun,’’ tuturnya. Selain gangguan haid, perempuan penderita tumor pituitary mempunyai gejala lain. Misalnya, keluarnya air susu dari payudara, kekeringan pada vagina, osteoporosis, dan nyeri kepala. Dengan adanya gejala yang mengarah kepada tumor pituitary, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan hormon prolaktin dan MRI kepala. Untuk alur pemeriksaan pasien infertilitas, memang beragam. Sederhananya, bila pasangan suami istri yang tinggal satu atap dalam setahun belum dikaruniai anak, sebaiknya segera memilih alur pemeriksaan. Suami bisa berkonsultasi ke spesialis andrologi untuk analisis sperma. Sedangkanperempuan,pemeriksaannya lebih beragam. Yaitu, USG, laparoskopi, hingga pemeriksaan berbagai kadar hormon. (ina/c4/jan)
11
KULINER
MINGGU, MINGGU
MINGGU, 3 AGUSTUS 2014 / 17 JANUARI 2016 7 SYAWAL 1435 H
6 RABIUL AKHIR 1437 H
Ba gi b apak i bu y an g pu ny a bu ah h at i usia balita ( 5 tahu n ke b aw ah) dan i ngin dim uat d i ko ra i ni , isi biodata di samping ini, gunting, tempelkan di b alik f ot o da n ki ri m kan k e Ha ri an Radar S uka bu mi , Jl Salabintana Pa njalu, D esa W ar nasa ri , Ke camatan / Ka bupa ten Suka bumi
RADAR SUKABUMI
HALAMAN 8 9 HALAMAN
MINGGU, 27 DESEMBER 2015 / 16 RABIUL AWAL 1437 H
RADAR SUKABUMI
NAMA : RAKEAN JABBAR THARIQ TTL : SUKABUMI, 10, SEP 2012 NAMA IBU : RANI NAMA AYAH: FIRMANSYAH ALAMAT : BHAYANGKARA GANG GELATIK, KECAMATAN GUNUNGPUYUH, KOTA SUKABUMI
NAMA : RENO ALSHIDIK TTL : SUKABUMI JULI 2011 NAMA IBU : OLIS NAMA AYAH : YOSEP ALAMAT : TEGALPARI, RT 04/01, KECAMATAN GUNUNGPUYUH, KOTA SUKABUMI
NAMA : FAWAZ (MBOH) TTL : 10 SEP 2012 NAMA IBU : WINI NAMA AYAH : AEP ALAMAT : GANG GELATIK, KELURAHAN GUNUNGPUYUH, KOTA SUKABUMI
NAMA : ALMIRA TTL : SUKABUMI, 12 DESEMBER 2010 IBU : RIMA AYAH : EDU Alamat: JALAN BHAYANGKARA NO. 125, GUNUNGPUYUH, KOTA SUKABUMI
Nama : M Guntur Putra A TTL : Sukabumi 02 Januari 2014 Alamat : Jl Selabintana No 138 Rt 12/03 Kp Panjalu Kabupaten Sukabumi Nama Ayah : Aceng ZA IBU : Eneng Lindawati
Melirik Pendidikan RA Azzahra
Cetak Anak Cerdas, Saleh dan Berakhlakul Karimah Raudatul Athfal (RA), merupakan pendidikan pra sekolah untuk mengembangkan potensi anak pada jenjang usia 4-6 tahun. Seperti yang dilakukan RA Azzahra Kota Sukabumi. Lembaga pendidikan berbasis Islam tersebut, kini menerapkan metode pendidikan santun untuk mencetak peserta didik yang maju, cerdas, saleh dan berakhlakul karimah. WIDI FITRIA - Sukabumi RA Azzahra yang berlokasi di Jalan Pabuaran, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi ini menjadi pilihan para orang tua murid untuk menitipkan anaknya dalam rangka mencari dan menimba ilmu di sekolah tersebut. Lembaga pendidikan yang berdiri lama ini punya segudang prestasi akademik. Maka tak heran jika sekolah ini menjadi RA unggulan di Kota Sukabumi. Adapun pendekatan khusus yang diberikan para pengajarnya lebih mengedepankan metode belajar sambil bermain. “Maksudnya sambil bermain, anak biar gampang dan mudah untuk menyerap materi belajar yang diberikan oleh gurunya,” ujar Nia Nulina, salah seorang guru RA Azzahra kepada Radar
Sukabumi. Disini, pihak sekolah menyediakan dua kelompok belajar yaitu kelompok A dan B. Untuk kelompok A, anak- anaknya berusia di bawah lima tahun dan Kelompok B diisi oleh anak usia enam sampai tujuh tahun untuk persiapan menghadapi Sekolah Dasar (SD). Metode belajar kelompok A, butuh pendekatan khusus. Sebab, murid-muridnya dinilai masih punya ego dan sikap manja. “Murid harus dibikin senyaman mungkin, seperti di rumah mereka dapat kasih sayang dari ibu rumah disini mereka juga dapat kasih sayang dari ibu sekolah,”ujarnya. Di sini, tidak ada tekanan belajar kepada murid-muridnya. Dalam aktivitas belajar mengajar, murid-murid
lebih banyak menerima pelajaran seperti bernyanyi, bercerita dan berdoa. “Di semester pertama ketika anak ada di kelompok A, kita ajarkan cara beretika, pengenalan adab sopan santun dan cara bersosialisasi kepada teman mereka yang baru,”tutur Nia. Setelah mereka berlanjut ke kelompok B, minimal sudah bisa bersosialisasi dan mulai memahami cara menulis dan membaca. Sementara itu, kepala RA Azzahra sekaligus guru di kelompok B, Lia Nurmalia (43) menambahkan, para pengajar yang ada di sekolahnya memiliki gaya dan ciri khas pengajaran yang berbeda-beda. Selain memadukan pedoman dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) dan Kantor Kementrian Agama (Kemenag), pendekatan serta kasih sayang lebih di utamakan pihak sekolah. “Alhamdulillah para lulusan dari kami ketika mereka akan lanjut ke SD dan sudah bisa baca dan tulis. Itu suatu kebanggaan bagi kami sebagai pengajar,”ujarnya. Alat peraga yang dimiliki, sangat menunjang belajar yang ada disini. “Fasilitas bermain yang
SERU:Sejumlah anak tengah bermain bersama gurunya di halaman RA Azzahra Sukabumi.
RAMAH :Pengajar RA Azzahra Sukabumi.
ada di kami juga lumayan
banyak dalam memban-
tu proses belajar sambil
bermain,”urainya. (*/t)
FOTO:IST
TK OK : KOMPAK :Guru dan orang tua siswa bermain menggunakan fasilitas bermain yang lengkap.
HALAMAN 9
SABTU, 17 JANUARI 2016 / 6 RABIUL AKHIR 1437 H
RADAR SUKABUMI
Mereka Yang Terpilih 20 Besar Finalis HGRS 2015
Semakin Muslimah dan Inspiratif SUKABUMI. Ajang Pemilihan Muslimah Inspriratif Hijab Geulis Radar Sukabumi (HGRS) 2015, kini telah mendekati grandfinal. Sebanyak 20 besar finalis telah terpilih beradasarkan hasil penjurian Performance Fashion, Beauty dan Hijab Class pada hari Minggu tanggal 10 Januari 2016 di Trixie Japanesse Resto and Cafe. Juri yang terdiri dari Desi, Iren, dan Nhawal menyatakan sulit memutuskan 20 besar finalis ini. Karena hampir secara keseluruhan peserta memiliki kemampuan dan potensi. Namun demikan, karena finalis hanya menempatkan 20 peserta maka, kami harus tetap memilih dan memutuskankan, ujar Iren salah satu juri pada ajang ini. Adapun mereka yang terpilih diantaranya; Alivia Elena (16 th) Pelajar SMAN 3 Kota Sukabumi dengan nilai 75 dan 1447 polling, Ajeng Noviani (17 th) Pelajar SMAN 3 Kota Sukabumi dengan nilai 75 dan 1174 polling, Dilami Aulia Fatima (15 th) Pelajar SMAN 3 Kota Sukabumi dengan nilai 78 dan 1142 polling, Farhana Al Katiri (20 th) Mahasiswi 17 Agustus 1945 Jakarta dengan nilai 70 dan 980 polling, Febby Anandalia (16 th) Pelajar SMAN 3 Kota Sukabumi dengan nilai 82 dan 639 polling, Niken Khairunnisa (15 th) Pelajar SMAN 3 Kota Sukabumi dengan nilai 75 dan 470 polling, Audri Rostiana (17 th) Pelajar SMKN
Peserta dan Para Juri photo bersama
2 Kota Sukabumi dengan nilai 78 dan 236 polling, Nadia Apriliani (18 th) Mahasiswi Universitas Muhamaddiah Kota Sukabumi dengan nilai 80 dan 197 polling, Alica Khorirunnisa (17 th) Pelajar SMAN 1 Cicurug dengan nilai 72 dan 170 polling, Alia Firdaus (19 th) Mahasiswi STKIP PGRI dengan nilai 70 dan 121 polling, Aeniah (19 th) Mahasiswi STMIK Nusa Mandiri dengan nilai 75 dan 120 polling, Vicha Febby TS (17 th) Pelajar SMAN 3 Kota Sukabumi dengan nilai 80 dan 118 polling, Neng Cindy Dara
3.Adeliani Abidin
4.Nadia Apriliani
10.Ajeng Noviyani SF
11.Alivia Elena Putri I
17.Fauziah Tripurnamawati
18.Siska Mariana
Permata (15 th) Pelajar SMAN 1 Kota Sukabumi dengan nilai 73 dan 115 polling, Siska
1.Mutiara Cendekia Sandyakala
Mariana (18 th) Pelajar SMK Plus Al-Farhan dengan nilai 72 dan 110 polling, Irna (16 th)
2.Febby Anandalia
Pelajar MA Tarbiyatul Falah dengan nilai 73 dan 109 polling, Adelian Abidin (17 th) pelajar SMAN 4 Kota Sukabumi dengan nilai 80 dan 108 polling, Dede Santi Maharani (18 th) Pelajar SMK Plus Al-Farhan dengan nilai 74 dan 107 polling, Mutiara Cendekia S (21 th) Mahasiswi UIN Bandung dengan nilai 85 dan 105 polling, Anggie Wulansari (21 th) Karyawati Swasta dengan nilai 77 dan 103 polling, Fauziah Tri Purnama (16 th) Pelajar SMAN 3 Kota Sukabumi dengan nilai 72 dan 101 polling.
5.Vicha Febby Tiana
6.Audri Rostiana
7.Dilami Aulia Firdaus
8.Anggie Wulansari
12.Niken Khoerunisa S
13.Dede Santi Maharani
14.Neng Sindy Dara P
15.Irna
19.Alia Firdaus
Mereka yang terpilih merupakan finalis Hijab Geulis Radar Sukabumi 2015 yang selanjutnya akan mengikuti Roadshow ke beberapa tempat yang telah ditentukan oleh panitia sebagai wujud dari memperkenalkan dan mempromosikan diri sebagai Finalis. Tentunya, bagi mereka jangan terlalu cepat puas dengan hasil yang diperoleh saat ini, namun diharapkan dapat mempersiapkan diri untuk persaingan sebenarnya, pada malam puncak Hijab Geulis Radar Sukabumi 2015. Dari mereka memang banyak yang telah berpengalaman dalam ajang pemilihan seperti ini, terlihat dari cara mereka berjalan dan berpose didepan kamera, namun tak sedikit pula dari mereka yang terlihat kaku, tegang dan dingin didepan kamera, ujar Fajar Gumelar, Fotografer Elnara. Bagi 30 peserta yang tidak lolos menuju Grand Final jangan kecil hati karena masih banyak kesempatan kedepan bersama El Nara Pasma Production untuk berkembang dan masju melalui event event yang telah di persiapkan. Tetap semangat dan selalu up date tentang perkembangan Hijab Geulis Radar Sukabumi, pungkas Nawal ketua pelaksana mengakhiri penjelasannya.(*)
9.Aeniah
16.Alica Khoerunnisa
20.Farhana Alkhatiri
BUKU
HALAMAN 10
MINGGU, 17 JANUARI 2016 / 6 JUMADIL AKHIR 1437 H
RADAR SUKABUMI
Kisah Jaringan Perlawanan Global Ben Anderson dalam buku ini mencatat dengan cermat dan menyuguhkannya dalam paparan yang sungguh enak. Karakter tokoh juga dijadikannya sandaran interpretasi peristiwa bersejarah.
judul
Mengendalikan Masa Depan
Penulis
Afthonul Afif
Penerbit IRCiSoD
Renungan untuk Masa Depan BUKU ini berisi esai-esai yang mengajak Anda untuk masuk dunia psikososial. Yang masih awam dengan psikologi tak perlu khawatir. Sebab, ringkasnya esai dalam buku ini memberikan jalan alternatif untuk merenungkan kembali nilai-nilai kehidupan. Mulai masalah konflik, budaya pop, maupun tantangan menghadapi masa depan. (*)
Jalan Takwa Meraih Bahagia Fajar Kurnianto, Quanta, 2016 (agama/motivasi)
Soe Hok Gie... Sekali Lagi Rudy Badil (editor), Kepustakaan Populer Gramedia, Januari 2016 (nonfiksi)
Leadership Itu ’’Dipraktikin’’ Tim Wesfix, Grasindo, Desember 2015 (motivasi)
Bersedihlah saat Hidupmu Begitu Jauh dari Allah Syafaat Slamet, Mizania, 2015 (agama/motivasi)
PERTAMATAMA yang patut diacungi jempol adalah bahwa buku ini bukan semata paparan riset nan kering. Melainkan lebih serupa kisahan novel detektif. Almarhum Bennedict Anderson yang wafat di Batu, Jawa Timur, pada 12 Desember 2015 (selanjutnya disebut Ben) menggunakan tokoh utamanya, novelis sekaligus pejuang kemerdekaan Filipina, José Rizal (lahir 1873), dan Isabelo de los Reyes (lahir 1864). Lantas membahas tokoh pergerakan Filipina lain, Mariano Ponce, menyentuh pejuang nasionalisme di Kuba, Tiongkok, dan Jepang. Berdasar kisah hidup yang tercatat dalam data sejarah dan novel yang mereka bikin, Ben mengungkap kisah sedih penjajahan Spanyol di wilayah Asia Tenggara, khususnya Filipina, dan Amerika Latin, khususnya Kuba. Penjajahan dan resistensi yang menyertainya membentuk kaitan satu sama lainnya dalam apa yang Ben sebut Zaman Globalisasi Perdana. Tanpa canggung, Ben menyilangkan analisisnya dari novel kepada kehidupan penulisnya. Novel Noli me tangere dan El Filibusterismo (1891) diperlakukan sebagai biografi dari penulisnya, José Rizal. Noli me tengere mengisahkan perlawanan tokoh-tokoh pergerakan Filipina melawan penjajahnya, Spanyol. Novel pertama
yang ditulis Rizal ini mengakibatkan ia menuai kecaman dari pihak Spanyol maupun elite pribumi. Novel ini membuat Rizal dinilai sebagai sosok penggerak antikolonial di daratan Filipina. Noli me tangere mengguratkan novel yang membangun lanskap nasionalisme Filipina. Paro kedua abad ke-19 yang menjadi keseluruhan latar buku ini memang abad yang dipenuhi konflik berdarah. Konflik ini melibatkan para aktivis yang berasal dari wilayah jajahan yang merentang antara Filipina dan Tiongkok di Asia hingga Kuba serta Puerto Rico di Amerika Latin. Para aktivis yang terancam oleh penjajah di tanah kelahirannya berjumpa di negara induk koloninya. Di Spanyol, sebagai negara induk koloni, pikiran para pejuang kemerdekaan tersebut terbuka oleh sekian kenyataan yang sebelumnya tidak mereka duga. Paling tidak, mereka mengalami secara langsung pergolakan-pergolakan di pusat koloni yang sebelumnya mereka serap melalui bacaanbacaan progresif berupa jurnal maupun buku. Di negara induk, mereka melihat pergolakan aktivis penentang kaum borjuis yang didukung rezim berkuasa. Kehidupan rakyat kecil di negara induk kolonial yang tak kalah menyedihkannya. Kaum buruh dieksploitasi di pabrik-pabrik milik kaum borjuis yang tak ubahnya ruang penyiksaan. Perlawanan kaum penentang borjuis di Eropa Barat ini melibatkan para penyair besar abad ke-19. Mallarme dan Rimbaud di satu pihak dan Emilia Zola pada pihak lain menjadi bagian dari aksi-aksi serta agitasi lewat tulisan dalam jurnal-jurnal radikal maupun novel.
Judul Buku Di Bawah Tiga Bendera penGARANG Bennedict Anderson penerjemah Ronny Agustinus penerbit Marjin Kiri cetakan 2015 halaman 378 isbn -
José Rizal mencecap pergerakan Eropa yang menggairahkan dan beringas. Pengalaman ini merasuk ke El Filibusterismo. Dalam novel ini, bukan saja tokoh Filipina yang berperan, melainkan juga tokoh-tokoh dari Prancis, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Kuba. Tanpa canggung, novel ini menggunakan lanskap global sebagai refleksi sekaligus antisipasi situasi kekinian yang dialami penulisnya. Tak dimungkiri, jejaring global pergerakan dan juga cengkeraman kolonial pada abad ke-19 merasuk
ke dalam novel ini. Dunia pada akhir abad ke-19 menjadi tampak beda sekali dengan abad-abad sebelumnya. Itu terjadi berkat melajunya pergerakan melalui agitasi lewat jurnal-jurnal yang sampai ke tanah kolonial, membentuk jaringan global lewat cetakan. Media massa, novel, buku, berlayar dari Eropa Barat, ke Asia dan Amerika Latin lewat laut. Pada saat itu, telegraf juga telah menghubungkan antaribu kota di antarbenua. Surat-surat pribadi berlalu-lalang melintas antarbenua. Ben dalam buku ini mencatat dengan cermat, bak seorang penyidik kelas wahid, dan menyuguhkannya dalam paparan yang sungguh enak. Dengan piawai pula , Ben melakukan interpretasi suatu kejadian berdasar kecenderungan karakter seseorang. Tampaknya, dalam sejarah, tidak harus selalu data tulis akurat yang digunakan dalam analisis. Konteks juga berguna dijadikan sarana interpretasi untuk melengkapi. Data pun menjadi segar dan hidup. Dalam kondisi penjajahan, negosiasi mudah sekali diabaikan antara penjajah bersenjata dengan terjajah tanpa senjata seperti dialami oleh José Rizal di Filipinan atau Jose Marti di Kuba. Dengan gampangnya pemerintah kolonial Spanyol di Filipina mendiktekan sebuah keputusan bahwa José Rizal secara sengaja mengagitasi rakyat agar membangkang otoritas kolonial. Eksekusi kepada Rizal terjadi ketika Spanyol dipimpin rezim Canovas . Rezim ini terkenal galak dan tanpa ampun mengeksekusi dan menghabisi seluruh koloni. Contohnya, pembangkangan Kuba yang kemudian ditanggapi Canovas dengan mengirimkan
200.000 prajurit. Kala itu, kaum anarkis Eropa merupakan kelompok yang menampung pelarian atau pengasingan kaum pemberontak di tanah jajahan. Tindakan melancarkan pembunuhan dengan pistol atau bom kepada para borjuis lazim dilakukan saat itu. Terlebih, ditemukan granat oleh Alfred Nobel yang memudahkan aksi balas dendam kepada kaum borjuis dikerjakan. Ben di awal buku yang indah ini mengatakan, di abad ke-19, titik-titik pergerakan di dunia saat itu bagaikan bintang-bintang di langit di daerah tropis. Sekalipun tampak statis, sebetulnya mereka saling berhubungan dan membentuk medan gravitasi. Mereka berkait satu sama lain membentuk jaringan perlawanan global. Metodenya radikal dalam pengertian sebenarnya. Para aktivis di bawah usia 40 tahun melancarkan aksi agitasi pemikiran, berorganisasi, melakukan serangan bersenjata, dan mencanangkan kemerdekaan. Ben yakin kematian Rizal lebih disebabkan tulisan novelnya daripada artikelnya. Ben juga percaya hukuman mati pada Rizal justru mengobarkan semangat untuk merdeka di seantero Filipina. Sekalipun baru lama kemudian kemerdekaan itu diraih. (*)
IMAM MUHTAROM Mahasiswa magister Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, UI
Sahabatmu Kekuatan Jiwamu
Prosa Thriller Rasa Melayu
Rizem Aizid, Diva Press, 2015 (motivasi)
5W1H; Kisah Dian Sastrowardoyo dan Oblinepreneur Lainnya Yoris Sebastian, Gramedia, Januari 2016 (motivasi/bisnis)
3D; Disyukuri Dijalani Dinikmati Azizah Hefni, Diva Presa, Desember 2015 (motivasi)
Judul Buku
Semesta Cinta, Pengantar kepada Pemikiran Ibn ’Arabi
Penulis
Haidar Bagir
cetakan
I/November 2015
PENerbit Mizan
Menghidangkan ’’Ibn ’Arabi Sehari-hari’’ BUKU ini adalah pengantar kepada samudra keluasan pemikiran Ayikh al-Akbar Ibn ’Arabi. Di dalamnya dihidangkan ’’Ibn ’Arabi sehari-hari,’’ ceceran hikmah yang mencerahkan jiwa dan pemikiran. Judul ’’Semesta Cinta’’ merujuk kepada titik pusat pemikiran Ibn ’Arabi mengenai cinta sebagai sumber pemahaman tentang Islam dalam segenap aspeknya. (*) SUMBER: Toko Buku Uranus Surabaya
Kisah Silat dan Riwayat Kesunyian Oleh ABDUL AZIZ RASJID*
Benny Arnas menunjukkan bahwa dia tengah beranjak dari zona nyaman. Ketiadaan sosok protagonis dalam novel ini menjadi poin paling unik. NOVEL Melayu kebanyakan berkisah tentang romansa percintaan berlatar budaya lokal. Sastra Melayu yang sudah berkembang lama memang mengakar dengan genre demikian. Namun, Benny Arnas dengan novel Tanjung Luka terbarunya membawa rasa berbeda dari novel berlatar dan bergaya Melayu. Tanjung Luka justru menyajikan kisah roman thriller berlatar mitos masyarakat Dukuh Ulakkungkung, Lubuklinggau. Keseluruhan tubuh prosa dimulai dari pijakan sebuah mitos yang berkembang di Dukuh Uluakkungkung: bahwa siapa saja yang lahir di kandang babi sepanjang hidupnya akan dinaungi kesialan. Markonet dahulu lahir di kandang babi. Kemudian, dia bertubuh bongsor, berkelakukan laki-laki, dan ditinggal suami pertama, Zawalib. Itu terjadi karena prasangka bahwa Markonet tidak perawan lantaran tidak ada darah di seprai ranjang pengantin (hal. 17). Setelah Markonet menjanda, hanya Barkumkum, garin masjid, yang mau mendekati. Kelahiran putra Markonet dan
Barkumkum, Tanjungluka, pun di dekat kandang babi. Di tanjung Sungai Kelingi dalam perjalanan menuju dukun bayi Mak Jakun. Rupanya babi-babi hutan itu juga berdiam dalam persembunyian, karena beberapa dari mereka hendak melahirkan (hal. 31). Lengkaplah sudah kutukan meliputi keluarga Markonet dan Barkumkum. Mitos tersebut diimani sebagai kutukan yang terus diperbincangkan. Sebab, mulut wanita adalah matahari yang dibekap kain. Seperti apa pun upaya untuk menutupi, sinarnya akan memancar ke mana-mana (hal. 35). Kutukan pertama yang timbul di keluarga Markonet adalah isu bahwa Markonet bekerja di lokalisasi pelacuran Patokbesi. Isu itu jelas menampar Barkumkum yang bercitra lelaki saleh. Puncak dari itu adalah terbunuhnya Mami Berong di dalam rumah Barkumkum. Pembunuhan pertama dengan memukul kepala Mami Berong menggunakan palu itu menjadikan Barkumkum mendekam di sel penjara. Yang disusul kejadian demi kejadian yang merusak keharmonisan keluarga kecil itu. Markonet melarikan diri, dikucilkan tetangga, dan lara berlarat-larat dalam dada Tanjungluka, si anak lelaki, yang mencoba tidak percaya bahwa ayahnya membunuh. Jangan-jangan Tuhan bersekongkol dengan orang-orang Kampung untuk memerudukkan keluarganya ke dalam kehancuran? Mati-matian Tanjungluka
KISAHKISAH silat selalu berkaitkelindan dengan tragedi manusia yang terbuang. Melalui sang tokoh utama, trajektori nasib acap kali dimulai dari kesebatangkaraan. Misalnya, kisah berawal dari pembunuhan sadis orang tua akibat perebutan kekuasaan atau bermula dari pembantaian sebuah kampung oleh segerombolan bandit. Kesebatangkaraan lalu menjadi tanda terbuangnya sang tokoh dari riwayat keluarga atau dari identitas etnik maupun ras: ia pun menjadi subjek yang anonim. Kelak, keterbuangan itu, dalam alur cerita lalu menjadi pangkal dari suara keras untuk menyatakan subversi. Keterbuangan manusia dalam kisah-kisah silat acap kali pula bersifat repetitif. Terjatuh di sebuah jurang, tersesat di dalam gua atau rimba, mengasingkan diri dalam sebuah ruang yang memisahkan sang tokoh dengan khalayak ramai, menjadi episode penting muasal kehadiran seorang jagoan. Dari sana dia lantas menemukan jurus-jurus sakti dari peninggalan atau gemblengan seorang datuk persilatan. Lazimnya, sang datuk juga sengaja membuang diri lewat pengasingan diri. Pertemuan tersebut adalah perjumpaan sekaligus perpisahan sunyi
Judul Buku Tanjung Luka Penulis Benny Arnas penerbit Gramedia Pustaka Utama cetakan I, November 2015 tebal x+289 halaman
menghapus kutukan dari dalam kepalanya (hal. 60). Benny Arnas memang sedang beranjak dari zona nyaman dalam menulis prosa. Dia memfokuskan diri untuk menceritakan kisah pembunuhan demi pembunuhan bercampur gaya detektif, dengan latar dan bahasa Melayu. Jejak rasa Melayu dalam tubuh novel ditandai dengan gaya Benny Arnas dengan kalimat penuh
tanpa perantara. *** Seno Gumira Ajidarma (SGA) dalam novel Nagabumi I Jurus Tanpa Bentuk (Gramedia, 2009) secara umum masih meramu nasib seorang pendekar dalam corak keterbuangan dan kesunyian semacam itu. Sejak awal cerita dibuka, kita langsung menemui pengasingan diri pendekar tanpa tanding yang secara identitas disumirkan oleh SGA mulai dari nama, keluarga, bahkan golongan. Kita hanya tahu, Pendekar Tanpa Nama –begitulah SGA menyebut tokoh rekaannya– 113395 adalah pendekar lapisan teratas dunia persilatan. Dia bertempur sekaligus membantai seratus pendekar baik dari golongan hitam maupun putih dan merdeka di atas bukit karang. Seusai pertempuran yang dramatis tersebut, ia lalu mengundurkan diri dalam gua yang sunyi. Tapi, kesunyian dalam arti suasana eksternal yang sepi ataupun suasana batin yang teduh dan tenang. Bukan masa depan yang mudah dijelang oleh Pendekar Tanpa Nama. Di dalam gua tempat ia mendirikan rumah sunya dalam samadhi, ia tetap diburu pendekar-pendekar lain, bahkan setelah ia mengasingkan diri selama 25 tahun.
bunga-bunga serta dialek-dialek khas Melayu. Alamakjang, amboi, alebam, oi, bengak, dan acakadut contohnya. Ciri lain yang menjadikan novel ini sangat Melayu adalah dunia patrilinear, bahwa lelaki selalu lebih unggul daripada perempuan. Benny Arnas lebih fokus pada kisah-kisah lelaki yang menjadi tokoh dalam novel ini. Bahkan, dalam salah satu teks, Benny Arnas menyindir posisi perempuan tradisional Lubuklinggau yang dinomorduakan. Perempuan harus turut bekerja keras mencari uang. Awalnya Tanjungluka mengira perempuanperempuan itu telah menjadi kacung suaminya yang sedang leyeh-leyeh di rumah (hal. 67). Thriller Benny Arnas memang tidak jedar-jeder seperti film Barat. Namun, cukup membuat kuduk meremang bila membandingkan dengan awalan dalam novel ini. Kejutan utama Benny Arnas adalah menjebak pembaca dengan ekspektasi disuguhi novel romantis manis, namun mendadak menjadi horor di bagian tengah hingga akhir. Selama Tanjungluka mencari cara bagaimana membebaskan Barkumkum dan terus mengulik siapa sebenarnya pembunuh Mama Berong, terkuaklah fakta-fakta mengerikan. Perjalanan hidup membawanya ke Rumah Sakit Jiwa tempat Barkumkum dirawat karena diduga gila, melarikan diri ke Binjai, bahkan mengorek kebenaran dari Markonet.
Menariknya, di tengah penyamaran untuk memecahkan teka-teki pemburuan dirinya, pendekar pilih tanding ini tak hanya mengandalkan kemampuan silat seperti Jurus Tanpa Bentuk, Jurus Bayangan Cermin, yang membuatnya legendaris sebagai pesilat nomor wahid. Dalam kesendirian di bilik kamar yang sepi, ia memilih perjuangan politik identitas serta politik ingatan dengan menuliskan riwayat hidupnya. *** Dalam buku silat setebal 815 halaman yang ditulis SGA itu, dan alur cerita di dalamnya yang melangkah ke urutan kronologi yang lebih belakang (flash back) –untuk kemudian bergerak maju mematuhi rentetan sebab akibat– kita sebenarnya tengah berhadapan dengan seorang pendekar sebagai makhluk bercerita. Bukan sebaliknya, riwayat pendekar sebagai makhluk yang diceritakan oleh seorang pencerita semisal kita temui melalui cersil populer karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo. Pendekar Tanpa Nama juga sosok yang berdiri di luar kebiasaan zaman di mana ia hidup. Ia hadir di luar pagar kekuasaan, yang berisi para pujangga yang hanya bisa memuji-muji, membesarkan-besarkan citra dan peran raja. Pendekar Tanpa Nama, yang bergulat
Ketiadaan sosok protagonis dalam novel ini menjadi poin paling unik. Ketika kebanyakan novel mengunggulkan satu tokoh untuk menjadi pahlawan yang mengangkat trofi kemenangan di akhir, Benny Arnas justru membuat semua tokoh dalam novel memiliki sisi buruk menonjol. Semua orang memiliki sisi iblis yang mendominasi dalam sekali waktu. Bukankah demikian manusia hidup? Sosok-sosok hero dalam pandangan manusia pasti memiliki sisi buruk yang kadang tersamar oleh silau pujian. Dengan memahami nilai dari novel Tanjung Luka ini, kita akan setidaknya melihat kebaikan dan keburukan orang secara sewajarnya. Tidak mendewakan orang yang berbuat baik, pun tidak mendakwa penghuni neraka yang kebetulan kurang baik. Manusia tak berhak menentukan surga dan neraka manusia, jangan banyak merutuk dan menyalahkan, apalagi sampai menyeret-nyeret surganeraka (hal. 281). (*)
R. TEGAR ZAKARIA Penulis cerpen dan ulasan buku
dalam kehidupan dan tantangan konkret di tengah situasi politik tingkat tinggi antara oknum-oknum istana yang beraliansi dengan perkumpulan persilatan bersifat bromocorah, lebih menyerupai sosok penulis urban. Dia hadir untuk menegaskan bahwa siapa pun memiliki kemungkinan melakukan penyingkapan kebenaran. Ia merupakan rumah cerita yang dalam pengembaraannya seorang diri mendeskripsikan desawarnana (deskripsi mengenai desa-desa). Utamanya, penyingkapan hidup rakyat yang diminta raja meninggalkan pekerjaan lalu diperkejakan secara paksa sebagi ulun (budak) dan menyerahkan tanah garapan untuk digantikan oleh simbol-simbol kekuasaan berupa candi persembahan. Nagabumi juga merupakan metafor dari teks perlawanan terhadap versi tunggal yang disebarluaskan demi kepentingan kekuasaan untuk mengontrol informasi. Pendekar Tanpa Nama dalam riwayat kesunyiannya yang panjang adalah kisah sebuah tindakan, rakyat yang menolak takluk, dan suara kebenaran lain yang mewartakan kesadaran bahwa rakyat jelata tak boleh terus sunyi dalam penderitaan. (*) *) Esais
RUANG PUTIH
HALAMAN 11
RADAR SUKABUMI
MINGGU, 17 JANUARI 2016 / 6 JUMADIL AKHIR 1437 H
Gejala Waham dan Pola Berulang dalam Sastra Indonesia Oleh A.S. LAKSANA
Sastra tidak boleh diam saja berpangku tangan. Ia harus menjadi alat yang –secara langsung– bisa mendorong perubahan atau membentuk karakter masyarakat sesuai yang diinginkan oleh sastrawannya.”
APAKAH mutu karya sastra kita sekarang lebih baik jika dibandingkan dengan karya sastra dari generasi terdahulu? Saya tidak tahu. Tetapi, saya berharap begitu. Saya berharap kita mampu menghasilkan sesuatu yang lebih berkualitas hari ini jika dibandingkan dengan yang kemarin. Itu akan menunjukkan bahwa kita adalah kaum yang mampu belajar dan tahu cara meningkatkan diri. Namun, sastra tentu bukan garis lurus atau sebuah grafik menanjak semacam itu. Mutu adalah konsekuensi belaka dari kecintaan tiap-tiap orang –yang kadarnya berbeda-beda– terhadap bidang yang digeluti. Ia hasil dari pembelajaran yang terus-menerus dan ketekunan tiaptiap individu untuk mendorong kreativitas sampai batas maksimum. Di luar soal itu, ada satu hal yang saya pikir sangat krusial untuk dibicarakan, yakni gejala-gejala waham yang menjangkiti dunia sastra kita sejak awal mula dan bagaimana ia diulangi terus-menerus hingga sekarang. Akibatnya, dari waktu ke waktu, kita hanya berkutat pada masalah yang sesungguhnya serupa, hanya bajunya berbeda. Untuk itu, kita perlu melihat ke belakang dan memeriksa pemikiran-pemikiran yang dominan di dalam kesastraan kita. Pemikiran pertama, sastra harus memiliki manfaat langsung bagi masyarakat di tempat ia tumbuh. Pemikiran itu melahirkan satu pendirian yang meyakini sastra sebagai alat perjuangan, pemberi pencerahan, atau trompet yang memekakkan telinga dan membuat orang-orang terbangun dari tidur serta langsung melakukan perubahan seketika itu juga. Sutan Takdir Alisjahbana (STA) memulainya pada masa Balai Pustaka dengan pandangan tegas bahwa sastra harus bertendensi. Dengan modernisme Barat sebagai kiblat, dia berpendapat bahwa seni harus bermuatan didaktis demi menyingkirkan tradisi usang dan benalu-
benalu pra-Indonesia. Yang kedua, pemikiran kakak beradik Sanusi dan Armijn Pane. Armijn meyakini bahwa sastrawan adalah ”hamba sukmanya”, sebuah benih liberalisme dalam sastra, sebuah pendirian yang bertolak belakang dengan pendirian Takdir. Dalam mengamalkan pendiriannya, Takdir menulis karya-karya yang menurut Sanusi sebetulnya bagus, tetapi menjadi tidak tertahankan pada bagian-bagian yang bertendensi. Sebaliknya, Takdir memuji Belenggu karya Armijn sebagai karya yang romantis, tetapi menyayangkannya karena gelap gulita, pesimistis, dan melemahkan semangat. Itu perbedaan pemikiran yang tidak ada jalan tengahnya. Sekarang kita tahu, Belenggu jauh lebih bagus sebagai karya sastra jika dibandingkan dengan karya-karya STA. Pada masa Jepang, kita masih berurusan dengan hal yang sama. Tentara pendudukan Jepang menetapkan bahwa sastra adalah alat perjuangan dan para sastrawan dihimpun ke dalam kantor pusat kebudayaan bentukan kantor propaganda. Sebetulnya prinsip itu sejalan dengan prinsip sastra bertendensi STA. Tetapi, kali ini STA tersingkir karena tendensinya mengarah ke Barat. Sanusi dan Armijn, yang berorientasi ke khazanah leluhur, mendapatkan tempat di bawah pendudukan militer Jepang yang mendorong sastra ikut berjuang demi ilusi berikutnya: kemegahan Asia Timur Raya. Takdir tidak menulis selama masa pendudukan Jepang. Chairil Anwar membuat perlawanan dengan puisi-puisinya yang berwatak individualistis. Fase berikutnya adalah pertarungan antara kubu Lekra dan Manifes Kebudayaan. Satu pihak mengedepankan semangat mendidik rakyat sesuai garis partai; pihak lainnya memperjuangkan humanisme universal yang dianggap kontrarevolusioner. Kedua kubu samasama membangun benteng untuk mempertahankan pendirian masing-masing. Mereka memperluas jaringan, baik di dalam maupun luar negeri, juga men-
Jihad Antikorupsi Oleh SOSIAWAN LEAK JARANG yang paham, apalagi mengakui, bahwa meletusnya peristiwa 10 November 1945 di Surabaya sedikit banyak dilambari oleh Resolusi Jihad yang diserukan kaum alim ulama beberapa saat sebelumnya. Soal pertempuran paling mematikan demi mempertahankan kemerdekaan RI yang kala itu baru berusia 84 hari tersebut, kebanyakan orang hanya akan mengingat seruan ’’Allaahu akbar!” yang gencar dan terus-menerus diteriakkan Bung Tomo dalam orasi provokatifnya di RRI (Radio Republik Indonesia) setiap menjelang magrib. Padahal, cara penelaahan latar belakang peristiwa heroik yang memakan korban hingga 16.000 pejuang republik dan 2.000 tentara musuh serta mengusir 200 ribu warga sipil untuk mengungsi tersebut tak sesederhana demikian. Meski kerap diakui ada korelasi antara seruan itu dan fakta kejadian di medan laga yang mengindikasikan bahwa ’’Allahu akbar’’ telah menggempitakan semangat arek-arek Suroboyo hingga dengan cara dan peralatan ala kadarnya nekat menggasak pasukan NICA (disponsori Inggris dengan menyewa tentara Gurka dan ditunggangi Belanda), ada hal lain yang lebih mendasar. Yakni, bahwa peristiwa itu terjadi dalam waktu yang berdekatan serta berimpitan secara geografis dan ideologis dengan Resolusi Jihad; hasil keputusan rapat besar konsul-konsul NU (Nahdlatul Ulama) se-Jawa dan Madura, di Surabaya (22–23 Oktober 1945). Hal tersebut termaktub jelas dalam keputusan butir kedua yang berbunyi, ’’Supaya memerintahkan melanjutkan perjuangan bersifat sabilillah untuk tegaknya Negara Republik Indonesia Merdeka dan Agama Islam,” menyusul bunyi keputusan di butir pertama, ’’Memohon dengan sangat kepada pemerintah Republik Indonesia supaya menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata serta sepadan terhadap usaha-usaha yang akan membahayakan kemerdekaan agama dan negara Indonesia, terutama terhadap pihak Belanda dan kaki tangannya.’’ Beruntung, ingatan tentang Allaahu akbar-nya Bung Tomo itu tak menggelincirkan memori kolektif massa ke arah yang lebih jauh hingga berpotensi mengingkari peran umat Islam dalam sejarah perjuangan negeri ini meraih dan mempertahankan kemerdekaannya. Pertempuran melawan pemerintah Hindia Belanda yang digelorakan Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat (1821–1837) juga sering dipahami dengan sembrono hingga hampir menisbikan peran umat Islam selaku penopang utama perjuangan menentang penjajahan. Meski tercatat keterlibatan Belanda dalam perang tersebut (sejak 21 Februari 1821) semula atas inisiatif kaum adat yang kepepet serta butuh bantuan untuk melumpuhkan kaum Padri, harus disadari bahwa perang itu pada hakikatnya dicetuskan oleh kaum Padri (ulama) atas nama agama sebagai upaya melakukan pemurnian ajaran Islam. Perang itu adalah jihad fi sabilillaah (perang di jalan Tuhan) yang wajib dilakukan oleh seluruh pemeluknya lantaran bertujuan menumpas kebatilan dan segala hal yang melanggar norma agama. Sayangnya, memori massa tentang perang itu sebatas perjuangan melawan penjajah saja. Bukan lagi perjuangan yang disemangati oleh keimanan untuk menentang segala perilaku dan praktik kehidupan yang menyimpang dari Islam. Padahal, misi agama itulah satu-satunya alasan
yang menyebabkan perjuangan Tuanku Imam Bonjol beroleh dukungan masyarakat secara luas hingga merepotkan pihak musuh (semula kaum adat dan pemerintah Hindia Belanda, belakangan sejak 1833 Belanda saja). Demikian pula halnya dengan Perang Diponegoro yang terjadi pada 1825 hingga 1830. Perang yang letusannya diprovokasi pihak pemerintah kolonial Belanda (lewat Patih Danurejo) dengan cara memasang patok pembangunan jalan di makam leluhur Pangeran Diponegoro belakangan cuma mampu mematok memori massa dengan tafsiran bahwa perang tersebut sebatas bertujuan memperjuangkan kemerdekaan. Ia adalah perang yang hanya pantas dicatat lantaran menelan korban 200.000 nyawa di pihak sang pangeran serta 15.000 tentara musuh (8.000 berkebangsaan Belanda dan 7.000 kaum pribumi) di pihak pemerintah kolonial. Pun ia hanyalah perang yang dipungkasi oleh tragedi kemanusiaan tersebab kelicikan De Kock menipu, lantas menangkap Diponegoro lewat siasat busuk bertopeng perundingan di Rumah Residen Kedu (28 Maret 1830). Padahal, menurut sang pangeran dan pengikutnya, perang itu adalah jihad melawan Belanda dan orang-orang Jawa yang murtad. Sebagai muslim taat, Diponegoro tidak senang terhadap pengaruh Belanda yang dianggap telah mengendurkan religiusitas Keraton Jogja waktu itu, terbukti dengan kebijakan-kebijakannya yang pro-Belanda. Itulah satu-satunya topangan ideologis dari perang yang dilakukan atas nama ajaran dan cita-cita Islam tersebut. Maka, tidaklah mengherankan jika perang itu beroleh dukungan yang luar biasa dan tanpa pamrih dari masyarakat pemeluknya. Hingga wajarlah kalau jihad fi sabilillaah yang diserukan Pangeran Diponegoro melawan musuh-musuh agamanya menjadi momok paling mengerikan bagi para pembesar pemerintahan kolonial maupun pemerintahan resmi Kerajaan Belanda di Netherland. Ia juga tercatat sebagai salah satu pertempuran besar di Jawa masa lalu yang menyebabkan kas kedua pemerintahan compang-camping kala berusaha memadamkannya dengan segera. Kini, tatkala beragam bentuk penjajahan yang malih rupa sebagai kolonialisme Hindia-Belanda telah tamat, fasisme Jepang telah pergi, dan tipuan NICA telah minggat, apakah tidak ada lagi kemungkinan lahirnya bentuk penjajahan baru yang lebih canggih dan tak kentara? Usai diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, apakah kemerdekaan di negeri ini benar-benar telah hadir dan bermakna tanpa ada kolonialisme baru yang menyaru rupa-rupa beraneka? Nyatanya, meski senantiasa diinisiatori oleh warga bangsa sendiri, dioperatori oleh perangkat kekuasaan pemerintahan sendiri, serta dieksekusi oleh oknum birokrasi dan warga biasa anggota masyarakat kita sendiri, korupsi nyata-nyata telah mengadopsi karakter penjajahan yang bejat dan berdaya isap lebih dahsyat ketimbang para penjajah masa lalu. Maka, jika di masa lampau praktik penjajahan yang jelas-jelas mencederai ajaran agama itu ditolak tegas oleh para pejuang dan umat Islam lewat jihad fi sabilillaah, semestinya praktik korupsi di masa kini yang nyata-nyata lebih keji merampas harkat kehidupan dan merontokkan nilai-nilai kemanusiaan wajib mendapat perlawanan dari kaum agamawan berikut seluruh umat beragama! Semoga! (*) Koordinator Gerakan Puisi Menolak Korupsi
jalankan fungsi-fungsi propaganda untuk memenangi pertarungan. Kekalahan PKI dalam pertarungan politik dan tumbangnya Lekra dalam kesenian menyisakan kepedihan yang panjang hingga sekarang. Dalam bukunya, Kekerasan Budaya Pasca 1965, Wijaya Herlambang membuat kajian serius tentang bagaimana propaganda terus bekerja, di antaranya melalui karya sastra, untuk membangun narasi setelah pertarungan politik yang menghancurleburkan PKI dan para simpatisannya. Setelah kekalahan politik itu, kubu realisme sosialis seperti tidak mampu bangkit selamanya. Estetika realisme sosialis seolah-olah tidak bisa bekerja optimum di luar garis partai. Kita bisa berspekulasi bahwa ada faktor propaganda di sini. Pemikiran-pemikiran kaum liberal terus diproduksi dan disebarluaskan melalui media massa kapitalis. Tujuannya, memisahkan seniman dan sastrawan dari rakyat serta menjadikan gagasan seni sebagai alat perlawanan kehilangan relevansi di tengah dunia yang berubah. Masalahnya, dari kubu realisme sosialis, tampaknya tidak pernah muncul gerakan atau kebangkitan kembali yang signifikan untuk merebut wacana yang didominasi kubu lawan. Perayaan-perayaan sastra, juga penghargaan-penghargaan internasional yang diberikan setiap tahun kepada karya-karya atau penulis-penulis terbaik, di berbagai ajang, hampir semuanya diselenggarakan oleh negara-negara bekas blok Barat dalam perang dingin. Tidak ada perayaan tandingan oleh para penghayat paham sastra bertendensi atau sastra sebagai alat perjuangan yang memberikan penghargaan kepada karya-karya atau para penulis yang setia mengikuti estetika ”sastra sebagai alat perjuangan”. Di Indonesia, wacana tandingan terhadap humanisme universal baru muncul lagi pada 1984, ketika Ariel Heryanto dan Arief Budiman menyodorkan pemikiran sastra kontekstual. Namun, itu pun hanya sebentar. Baru beberapa tahun belakangan,
muncul lagi kecenderungan yang mirip dengan paham garis partai, yaitu ”sastra islami” yang dipromosikan oleh jaringan yang menyebut diri Forum Lingkar Pena (FLP). Selain kesuksesan komersial dengan beberapa judul buku yang diterbitkan oleh para penulis dalam jaringan itu dan euforia yang bersifat ideologis-islami selama beberapa saat, kita tidak pernah menemukan kajian serius yang membahas estetika ”sastra islami”: Apakah ia gerakan politik, gerakan moral, atau gerakan yang menyodorkan konsep estetika baru yang membedakannya dari estetika kesastraan lainnya. Saya melihatnya sebagai kelanjutan dari sastra bertendensi, sebuah hasrat berkobar untuk mendidik masyarakat. Dari tinjauan ringkas itu, kita bisa melihat pola berulang bahwa pertarungan pemikiran di medan sastra Indonesia adalah pertarungan antara dua asumsi yang sudah kita singgung sebelumnya. Pada masa Balai Pustaka, munculnya hasrat mendidik bisa mudah dipahami. Indonesia belum merdeka waktu itu, tetapi keindonesiaan sudah dirumuskan dan diikrarkan secara politik melalui Sumpah Pemuda. Sebuah negara baru sedang menunggu kelahirannya. Maka, orang-orang harus lekas dibangunkan, harus dididik agar pintar, dan gerak ke arah sana harus dipercepat. Sastra tidak boleh diam saja berpangku tangan. Ia harus menjadi alat yang –secara langsung– bisa mendorong perubahan atau membentuk karakter masyarakat sesuai yang diinginkan oleh sastrawannya. Hasrat untuk mendidik membuat Takdir melupakan hal yang sangat penting: Sastra memerlukan kecakapan. Sampai sekarang, dorongan untuk mendidik itu tetap saja menjadi hantu yang membayang-bayangi kesadaran para pegiat kesastraan kita. Setiap saat kita masih akan berhadapan dengan gugatan tentang sastra yang mestinya berpihak ke rakyat kecil. Asumsi dasar dari gugatan itu adalah ”kenyataan” bahwa sastra telah berlari menjauhi rakyat dan para sastrawan adalah
penghuni puri-puri tua yang asyik dengan diri sendiri serta berbahasa dalam cara yang tak bisa dipahami. Gugatan semacam itu sebetulnya mudah dipatahkan. Kesastraan, bagaimanapun, adalah wilayah elitis yang dihuni oleh orang-orang dengan kegilaan menekuni bahasa, bermain-main dengan bahasa, dan melakukan berbagai percobaan dengan bahasa. Tidak semua orang bisa diharapkan memiliki ketekunan yang sama dalam urusan berbahasa, sebagaimana tidak semua orang memiliki ketabahan berhadapan dengan matematika dan angka-angka; tidak semua orang memiliki ketekunan menggeluti fisika kuantum; tidak semua orang juga bisa berkhidmat mendalami ilmu ekonomi; dan tidak semua musisi tahan mempelajari musik klasik. Pada saatnya, barangkali sastra bisa dinikmati oleh khalayak pembaca yang lebih banyak. Tetapi, itu mensyaratkan peningkatan standar pengetahuan pembaca secara umum sehingga apa yang semula tampak elitis menjadi terjangkau oleh lebih banyak orang. Juga, tugas pemerintahlah mengadakan pendidikan yang mampu menghasilkan manusia gemar membaca. Penulis hanyalah orang yang berkarya dengan pemahamannya tentang apa yang berguna untuk dijalani, untuk dibela serta dipertahankan, juga dengan pemahamannya akan makna keadilan, kebenaran, dan sebagainya yang dianggap sebagai nilai yang esensial bagi kehidupan manusia. Lalu, dia mempelajari teknik terbaik untuk menyampaikannya. Dia bisa bersikap sinis, bisa memberontak, bisa merelatifkan nilai-nilai, bisa apa saja. Tetapi, dia paham nilai-nilai dasar itu. Tanpa kecakapan yang memadai, tanpa pengetahuan tentang bagaimana menuturkan cerita sebaik mungkin, pemikiran sebesar apa pun akan tampil sebagai karya yang njelehi. (*) Akun Twitter: @aslaksana
Selalu Teringat Bung Karno (Obituari Edhi Sunarso) Oleh DJULI DJATIPRAMBUDI SUARA Edhi Sunarso tiba-tiba berubah parau dengan air muka menerawang jauh. Matanya tampak berkaca-kaca ketika memori itu diceritakan kembali pada suatu hari saat saya mewawancarainya untuk sebuah penulisan buku Edhi Sunarso: Seniman Pejuang. Buku ini diterbitkan pada 2010, ditulis oleh sembilan penulis dengan fokus disiplin masing-masing, dan dieditori oleh Mikke Susanto. Edhi Sunarso tidak bisa menghapus memori itu lantaran dia mendengar bunyi sirene yang meraung-raung dengan puluhan mobil beriringan melintas di bawahnya ketika dia sedang berada di ketinggian sekitar sembilan meter untuk merampungkan patung Dirgantara yang didirikan di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan. Iring-iringan mobil itu tidak lain adalah rombongan pengantar jasad Presiden Soekarno, sang pemilik ide pembuatan patung itu, menuju Bandara Halim Perdanakusuma untuk selanjutnya diterbangkan menuju peristirahatan terakhir di Kota Blitar. Hari itu kalender menunjukkan tanggal 21 Juni 1970, sang Proklamator wafat dan dimakamkan. Tanpa pikir panjang, Edhi Sunarso bergegas turun dari tangga penyangga patung yang tengah dibangunnya itu, kemudian mengejar iring-iringan mobil tersebut menuju Blitar. Peristiwa itu bagi pengalaman hidup Edhi Sunarso dirasakan sungguh dramatis. Karena itu, peristiwa tersebut dikenangnya sepanjang hidup dirinya. Edhi Sunarso adalah pematung legendaris yang dipercaya Bung Karno untuk membuat patung Dirgantara. Juga patung-patung monumental lainnya, misalnya patung Selamat Datang di Bundara Hotel Indonesia dan patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta. Patung Dirgantara memang memiliki makna tersendiri bagi Edhi Sunarso, seperti yang dituturkannya ini, ’’Dana pembangunan patung Dirgantara sampai Bung Karno wafat memang belum lunas. Meskipun demikian, saya tidak mempermasalahkan. Saya ikhlas. Ketika Bung Karno dalam keadaan sakit, saya sempat dipanggil untuk membicarakan kelanjutan pembangunan monumen itu. Saya akhirnya dapat tambahan dana untuk menyelesaikan patung itu dengan terlebih dahulu Bung Karno menjual mobilnya.’’ 113395 Atas peristiwa itu, Edhi Sunarso benarbenar merasa mendapat pelajaran sangat berharga. ’’Itulah Bung Karno. Sekalipun beliau dalam keadaan sakit tetap saja bersemangat dan bertanggung jawab untuk penyelesaian patung Dirgantara, walaupun harus menjual mobil pribadinya,’’ tutur Edhi Sunarso dengan mimik bangga. ’’Dalam pengerjaan patung Dirgantara, Bung Karno juga sempat menengok ke studio saya di Jogja. Beliau juga sempat meninjau dua kali ke lokasi pembangunan patung,’’ katanya. Kisah hubungan seniman dengan Bung Karno yang begitu akrab memang telah
DOKUMENTASI EDHI SUNARSO
BERI SEMANGAT: Bung Karno saat mengunjungi studio Edhi Sunarso (duduk, dua dari kiri) di Jogjakarta. Bagi Edhi Sunarso, Bung Karno adalah pemacu semangatnya.
menjadi fakta sejarah yang tidak terbantahkan. Di satu sisi, seniman memerlukan semacam patron untuk pengembangan ide-ide kreatifnya. Di sisi lain, sang presiden adalah figur yang memang memiliki kepekaan estetik-simbolik yang kuat. Hal itu dibenarkan Bung Karno sendiri, seperti yang ditulis Solichin Salam dalam Bung Karno Putra Fajar (2005): ’’Saya dilahirkan dengan sifat-sifat ’gevoelmens’ dan ’artis’ dan saya bangga bahwa bangsa Indonesia pun adalah salah satu ’bangsa perasaan’ (satu gevoelvolk), satu ’bangsa artis’ –satu ’artistenvolk’.’’ Karena itu, kita menjadi mafhum jika kemudian Bung Karno rutin menggelar semacam coffee morning di beranda belakang Istana Merdeka bersama para seniman. Forum tersebut acap kali dipakai untuk merembuk ide-ide kreatif bagaimana membangun ibu kota negara yang megah dan beradab dari suatu bangsa yang besar. Maka, untuk merealisasi visi itu, Bung Karno lantas menunjuk pelukis Henk Ngantung menjadi gubernur DKI Jakarta (1964–1965) dan sesudah itu Ali Sadikin (1966–1977) dengan tugas merealisasikan ide-ide besar sang presiden. Kehadiran Edhi Sunarso di tengah konteks sejarah tersebut memperlihatkan suatu konfigurasi gerak sejarah peradaban bangsa yang saling bersinergi. Dalam hal ini, Bung Karno lantas bisa dipahami sebagai ’’sang poros’ yang menggerakkan orbit sejarah peradaban bangsa. Sementara itu, pelukis, arsitek, dan pematung seperti halnya Edhi Sunarso berperan sebagai elemen-elemen atau nukleusnukleus peradaban yang menerjemahkan ide-ide ’’sang poros’’. Dengan konfigurasi semacam itu, sebagai seniman sejati, Edhi Sunarso tidak merasa menjadi subordinasi dari gagasan besar Bung Karno. Menurut Edhi Sunarso, dalam hal proses mengaktualisasi ide-ide Bung Karno, seperti tatkala membangun sejumlah patung publik yang monumental, termasuk Monumen Nasional (Monas), dirinya justru diberi kebebasan untuk menafsirkan
secara visual ide-ide Bung Karno. Dia menyadari bahwa untuk membangun peradaban yang besar dan monumental tidak mungkin direngkuh sendiri oleh seorang individu. Perlu adanya pusat penyatuan ’’energi semesta’’, seperti ideologi, nasionalisme, kebanggaan berbangsa, nilai-nilai budaya, dan sebagainya. Di situlah Bung Karno hadir menjadi penyatu ’’energi semesta’’ tersebut. Ketika bertemu dengan Bung Karno, seperti diceritakan Edhi Sunarso, sesuatu yang semula dianggap tidak mungkin dibangun menjadi sangat mungkin diwujudkan. Dengan kata-kata Bung Karno yang penuh karisma, segala kesulitan teknis membuat patung bisa diselesaikan dengan baik. Edhi Sunarso tidak bisa mengelak ketika Bung Karno bilang, ’’Dhi... apa kau rela jika yang mengerjakan patung itu orang asing?’’ Kata-kata Bung Karno itu menyentuh jiwa patriotik dan kreatifnya. Pendek kata, bagi Bung Karno, tidak ada kata tidak bisa untuk suatu tugas besar yang mengemban visi bangsa. National pride menjadi taruhannya. Sekalipun, diakuinya, saat itu Edhi Sunarso benarbenar kesulitan teknis untuk membuat patung berukuran besar karena sebelumnya dia belum punya pengalaman mengerjakan patung monumen. Hubungan Edhi Sunarso, pematung karismatik kelahiran Salatiga, 2 Juli 1932, dengan Bung Karno telah menjadi narasi sejarah seni rupa Indonesia. Dia adalah pelopor seni patung/monumen publik di Indonesia yang sulit dicari penggantinya. Ketika sebuah pesan pendek masuk ke nomor handphone saya, Senin, 4 Januari 2015, pas tengan malam, yang mengabarkan empu ageng seni patung ISI Jogjakarta itu berpulang, saya kemudian terbayang sikapnya yang rendah hati, mau berbagi ilmu dan pengalaman, meskipun dia adalah milestone terpenting seni patung modern Indonesia. (*) Peneliti dan pengajar seni rupa Unesa, Surabaya
HALAMAN 12
STYLE RADAR SUKABUMI
MINGGU, 17 JANUARI 2016 / 6 JUMADIL AKHIR 1437 H
GRAY is a color of maturity and responsibility. Itulah yang ingin ditonjolkan pada edisi kali ini. Saat teknologi semakin berkembang pesat dan para cewek berlomba-lomba menjadi seorang alpha, Alben Ayub Andal menonjolkan sisi feminin tanpa harus menampakkan lekuk tubuh melalui koleksi Keelia Interim-nya. (grc/fri/c23/rat)
In nature, light gray is feminine and dark gray is masculine. Misalnya, atasan tanpa lengan dengan aksen lipatan di bagian depannya. It’s sophisticated yet cheerful berkat warna cerahnya. Ditambah dengan miniskirt, look playful-lah yang akan didapat. On the other side, warna abu-abu yang lebih gelap menambah kesan powerful, apalagi dengan cutting high-low-nya yang unik. Tas koleksi Lodwik yang bakal jadi most wanted cocok dipadukan untuk mencuri perhatian.
Aksesori Pom-Pom Warna-warni KAMU suka banget memakai outfit serbaabu-abu. Tapi, terkadang kamu pengin menambah sentuhan warna-warni agar harimu lebih berwarna. Sayangnya, berbagai cara mix and match sudah kamu lakukan dan kamu masih pengin a touch of something new. Tenang, kamu bisa membuat pom-pom sebagai aksesori tambahan. (fri/c23/rat) Yang kamu butuhkan: • Kain tile dengan varian warna sesuai selera • Benang jahit (lebih baik warna netral seperti hitam atau putih) • Gunting atau cutter Cara membuat: • Tentukan berapa banyak pom-pom yang ingin kamu buat. Potong beberapa kain tile sesuai dengan jumlah pom-pom yang masingmasing panjangnya 60 cm dan lebar 5 cm. • Ambil potongan kardus atau sesuatu yang keras sebagai cetakan untuk menentukan diameter pom-pom. Lalu, lilitkan satu lembar kain tile yang telah kamu potong ke kardus tersebut. Lilitkan sampai nggak tersisa dan lakukan hal yang sama pada potongan lain. • Lepaskan lilitan dari cetakan. Gunakan benang jahit untuk mengikat bagian tengahnya. Harus persis di tengah ya agar hasilnya bisa bulat sempurna. • Guntinglah pinggiran lilitan tersebut. Pastikan nggak ada yang terlewat agar pompomnya merekah. Lakukan step yang sama hingga pom-pom terakhir. Setelah itu, rangkailah semua pom-pommu pada satu benang hingga membentuk scarf. Selamat berkreasi!
Gray is the color of compromise. Saat tubuh terlihat terlalu kurus berkat kerja keras tahun lalu, drapery dress hadir untuk memberikan kesan tubuh yang lebih bervolume. Kerah sabrinanya menonjolkan the skinny’s bare shoulders. Begitu juga dengan A-line dress. Dengan cutting yang high-low, dress tersebut membuat kaki terlihat lebih jenjang. It’s backless and ribbons menciptakan kesan simpel nan seksi.
MODEL: JENNIFER SEPTIANA (SMA ST LOUIS 1 SURABAYA) & YOLANDA WENUR • MODEL DIY: NATASYA RACHEL (SMA SANTO HENDRIKUS SURABAYA) • FOTOGRAFER: FARUQY/DETEKSI • WARDROBE: INTERIM CLOTHING COMPANY (LINE: INTERIM. CLOTHING), BAG BY LODWIK (WWW.LODWIK.COM; IG: LODWIK_ FACTORY) • MAKE-UP & HAIRDO: ADITYA SO (IG: ADITYASO_ MAKEUP) • STUDIO: PUZZLE STUDIO (BBM: 7D5D6C95)
113395
Gray is timeless and sophisticated. A minidress bisa terlihat lebih modern saat diberi cutting wrappedasymmetric pada bagian bawah. Still, kerah sabrina adalah pilihan pas untuk si tubuh mungil. Di sisi lain, sisi timeless terlihat pada bat winged top yang tampak seperti kimono dan semakin menonjolkan kesan calm dari warna abu-abu. Midi skirt adalah pasangan tepat to show off the beauty legs.
HALAMAN 13
CYCLING SUNDAY
MINGGU, 17 JANUARI 2016 / 6 JUMADIL AKHIR 1437 H
RADAR SUKABUMI
Ritte; Brand Amerika, Rasa Belgia, Buatan Asia
Kampanye Doping Psikologis Semakin banyak brand independen di arena cycling dunia. Salah satu yang paling eye-catching adalah Ritte. Baru berdiri pada 2010, perusahaan itu bisa dibilang bermula dari keisengan.
TATANG MARTADINATA FOR JAWA POS
INOVATIF: Spencer Canon, pendiri Ritte, memberikan penjelasan terkait frame sepeda yang dihasilkan perusahannya. Ritte adalah salah satu brand independen yang paling ternama di dunia. Saat ini, Ritte menjual sekitar 1.000 frame per tahun. Harapannya tahun depan, penjualannya meningkat sampai sepuluh kali lipat.
Pernah Selamat dari Tsunami TSUNAMI pada 2004 yang mengakibatkan ratusan ribu orang tewas ternyata memberikan kesan besar bagi Spencer Canon, pendiri Ritte. Karena dia termasuk salah satu korban yang selamat! Pengalaman itu terjadi saat dia berlibur bersama temantemannya di Thailand, melakukan wisata rock climbing. Kebetulan, tebing yang mereka tanjaki menghadap ke laut. Saat tsunami melanda, Canon sempat merasa aneh, karena tiba-tiba air ’’hilang’’ dari pantai. Tidak lama kemudian, dia melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana tsunami terbentuk, dengan dinding air menjulang tinggi siap menelan semua yang dilalui. ’’Saya beruntung, kawasan tempat kami berada agak memecah gelombang tsunami. Jadi, tinggi yang menghantam kami mungkin hanya sekitar 8 meter, tidak sampai 20-an meter,’’ cerita Canon. Beruntung lagi, lanjut dia, dirinya juga sudah setahun menekuni surfing. Sehingga ketika ditelan gelombang, dia tidak panik. Dia terus berenang ke atas, dan terhindar dari hantaman benda-benda lain di sekeliling. Teman-teman Canon waktu itu juga selamat. Walau akibatnya, sampai hari ini Canon belum pernah kembali ke Asia Tenggara. (aza)
JAWA POS PHOTO
BRAND KREATIF: Azrul Ananda bersama Spencer Canon di kantor Ritte di Santa Monica. Frame yang dipegang itu adalah Ritte Ace dengan corak balap klasik Gulf. Ritte adalah satu-satunya brand sepeda yang punya hak memproduksi frame dengan corak klasik Gulf.
RITTE.CC
TIM: Brand Ritte juga memiliki tim sepeda amatir bernama POC+RITTE yang berbasis di Los Angeles. Di situsnya, dengan nada bercanda, para pembalap tim ini disebut memakai sepeda terhebat di dunia, helm, kacamata, dan jersey yang paling terkenal di seluruh penjuru dunia.
MEREK Ritte mungkin tidak familier bagi kebanyakan penggemar cycling. Namun, merek ini sudah punya penggemar di berbagai penjuru dunia, dan sudah menjalin kerja sama dengan merek-merek kondang cycling seperti produsen helm dan apparel dari Swedia, POC. Melihat desain dan namanya, wajar bila orang mengira Ritte berasal dari Eropa. Khususnya Belgia. Nama ’’Ritte’’ memang terinspirasi dari Henri ’’Ritte’’ Van Lerberghe, pembalap Belgia yang pada 1919 memenangi lomba terbesar di negara itu (dan salah satu lomba paling top di dunia): Ronde van Vlaanderen alias Tour of Flanders. Van Lerberghe tergolong pembalap unik, membalap sebagai individual, bukan bagian dari tim. Dia juga suka attack ’’ngawur’’, dan punya banyak trik. Ketika memenangi Tour of Flanders, kabarnya dia melakukannya dengan sepeda pinjaman dan setelah minum-minum di pub. Sejarah mencatat kemenangannya pada 1919 sebagai yang paling telak, finis 14 menit di depan runner-up! Walau namanya terinspirasi dari Belgia, merek sepeda Ritte ternyata berasal dari Amerika Serikat. Tepatnya dari Santa Monica di kawasan Los Angeles, Negara Bagian California. Pendirinya seorang entrepreneur muda bernama Spencer Canon, kelahiran 11 Agustus 1976. Canon memang orang kreatif. Sebelum mendirikan Ritte, pria asal Dallas, Texas, itu bekerja di industri advertising. Sebagai desainer dan penulis. Dia melakukannya sambil menekuni balap sepeda, plus punya hobi ekstra rock climbing. Ketika mendirikan Ritte pun, dia awalnya bukan merancang sepeda, melainkan jersey. Dia membuat tim ’’palsu’’ bernama Ritte, dengan desain jersey sendiri. Rupanya, desain timnya begitu populer, dan Canon lantas ’’terpanggil’’ untuk melangkah lebih jauh. Membuat dan menjual sepeda yang memenuhi kebutuhan pembalap seperti dirinya, tapi dengan harga yang tidak gila-gilaan. Sadar pentingnya nama, Ritte pun dipilih. ’’Kita membutuhkan nama yang punya cerita,’’ ungkapnya saat dikunjungi Jawa Pos di kantornya di kawasan Santa Monica Airport. Untuk lambang, Canon memilih simbol singa, yang juga simbol khas kawasan Flanders di Belgia (Lion of Flanders). Karena tidak punya pabrik atau bengkel, Canon pun bertemu dengan produsen frame karbon dari Asia, dengan pabrik di Tiongkok. Lahirlah Ritte edisi pertama, yang dinamai Bosberg. Canon tidak mendesain sendiri sepeda itu, melainkan menggunakan frame yang sudah jadi dari produsen tersebut. Laku dan terus laku, Canon pun mulai
TATANG MARTADINATA FOR JAWA POS
PUSAT: Suasana luar kantor pusat Ritte di Santa Monica, California. Karena tidak punya pabrik atau bengkel, Ritte menjalin kerja sama dengan produsen dari Tiongkok.
ASYIK: Mainan yang berada di salah satu laptop pekerja Ritte. Perusahaan ini sangat ramping karena hanya punya empat karyawan yang bekerja di kantor pusat. TATANG MARTADINATA FOR JAWA POS
CANTIK: Inilah sepeda Ritte Ace 2015. Sepeda ini mendapat pujian tinggi di Amerika Serikat karena desainnya yang sangat khas dan menawarkan performance tinggi.
RITTE.CC
TATANG MARTADINATA FOR JAWA POS
KEREN: Sejumlah produk Ritte terpajang di kantornya di Santa Monica, California.
mendesain sendiri frame-frame Ritte selanjutnya. Lulusan kuliah jurusan seni patung (dan S-2 jurusan filsafat), desain-desain frame Ritte terlihat sangat khas. Tapi tetap menawarkan performance tinggi, mengingat Canon memang pembalap dan dia tahu apa yang dibutuhkan seorang pembalap. Frame utama Ritte setelah Bosberg adalah Vlaanderen, dan terakhir Ace. Ada pula frame dari stainless steel, dinamai Snob. Dengan latar belakang advertising, Canon pun menerapkan konsep promosi yang seru dan humoris. Misalnya, merilis video yang seolah-olah menyatakan Ritte sebagai produk ilegal oleh badan balap sepeda dunia, UCI. Di video itu, seseorang yang dikisahkan sebagai ofisial UCI berbicara dalam bahasa Prancis, mengatakan frame Ritte ilegal karena ’’terlalu cantik’’. Lebih spesifik, frame Ritte memberikan dampak ’’doping psikologis’’. Sama seperti nama pembalap yang menginspirasi nama, Ritte memang berusaha untuk tidak terlalu ’’serius’’. Canon terus menegaskan itu. ’ Banyak orang di cycling ini menjadi terlalu serius. Cycling tetap harus menyenangkan,’ ucapnya. Karena produksinya tetap di Tiongkok, dan pengecatan dilakukan di Taiwan (frame besi Ritte juga dibuat di Taiwan), maka praktis Ritte tidak perlu banyak karyawan. Total hanya ada empat orang –termasuk Canon– yang bekerja di kantor mereka di Santa Monica. Dengan operasi yang sangat ramping, frame mereka bisa dijual dengan harga yang tidak gila-gilaan. Sebuah frame Ritte Ace dijual tak sampai USD 3.000. Canon menegaskan bahwa Ritte memang tidak ingin menjual sepeda yang mahal. ’’Ongkos produksi kami sama dengan (merek papan atas Italia). Kami memang tidak ingin produk kami jadi mahal. Harus dijual dengan harga yang sewajarnya,’’ ujarnya. Saat ini, Ritte menjual sekitar 1.000 frame per tahun. Ke depan, Canon mengungkapkan harapan untuk berkembang, bahkan sampai sepuluh kali lipat. Tapi, bukan sekadar lewat frame sepeda. Bisa lewat produk-produk lain, termasuk menjual jersey dan apparel (seperti sejarah pertama merek Ritte). ’ Saya tidak melihat Ritte sebagai merek sepeda. Saya melihat Ritte sebagai merek fashion dan lifestyle,’’ ungkapnya. (azrul ananda)
113395
AFRIZAL-DENPASAR
BAKTI SETYANTA-BATANG
Redaksi menerima kiriman kartun bertema SEPEDA. Kirim karya Anda dalam kertas ukuran A4, hitam putih, tulis nama dan alamat lengkap di balik karya + sertakan fotokopi KTP yang masih berlaku ke: Redaksi Jawa Pos Graha Pena Lt 4 Jl A Yani 88 Surabaya 60234 atau lewat e mail:
IKLAN BARIS MINGGU, 17 JANUARI 2016 / 6 RABIUL AKHIR 1437 H
RADAR SUKABUMI
KEHILANGAN STNK
LOWONGAN KERJA
MEBEUL
HLG STNK F - 5927 - TU An. Markus Silalahi
Butuh Sopir Kanvas, Min. SMA, Max 35 Thn. SIM B, Disiplin & Kuasai area Cjr & SMI. Hub. 085871255717 / 089657560358 ( Bpk. Indra)
QUEEN Meubel Menerima Pesanan Kitchenset, Kamar Set dll Jl Nyomplong No.65a Tlp 0266)227215, 85863531844,081282960667
Kesempatan Berkarya di lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid Unit Sukabumi. 1. Marketing. -Ikhwan Tdk Meroko - Pengalaman Min 1 Thn - Pendidikan Min D3 - Usia Maks 25Th 2. Administrasi Keuangan - Akhwat Berhijab - Belum Menikah - Pend Min. SMK Akuntansi. Lamaran Paling Lambat Sampai Tanggal 20 Januari 2016. Hub: 0819-0273-0454 Lmaran di tujukan ke jl. Kenari 2 No.4
SELULER
HLG STNK F - 2481 - TP An. Tuti
TOKO KOMPUTER APOLLO COMPUTER Menjual Hardware, Note-book, CCTV, Accessories, Printer, tablet, dll Jl. Jend. A. Yani No.124 Tlp (0266)222685, (0266) 7001977, HP 08572320 8455 Sukabumi. RNY COMPUTER , Hardware, Notebook, CCTV, Camera Digital, GPS, PC, Tablet, Projector, Jl. A. Yani No 216 /232 Tlp ( 0266 ) 221079 Fax . ( 0266) 217890 Sukabumi. PLANET COMPUTER Sales, Service, Upgrade, Accessories Jl A Yani Shopping Center Lt I Block C1-C3 Kota Sukabumi Tlp (0266) 240758 APOLLO COMPUTER Menjual : Hardware, Note-book, CCTV, Accessories, printer , tablet dll Jl. Jend. A. Yani No 124 Tlp ( 0266 ) 222685, (0266) 7001977,HP 0857 2320 8455 Sukabumi METRO COMPUTER Accessories, Sale & Service Jl JEndral A Yani No 179 Kota Sukabumi MULTI TECH COMPUTER Sales, Service, Accessories, Upgrade Jl A Yani Shopping Center Lt Dasar Block A1 No 92 Kota Sukabumi Tlp (0266)237116 SK SUKABUMI KOMPUTER Sales, Service, Up Grade, Accessories Computer Jl A Yani Shopping Center Lt Dasar Blok A 5-6 Kota Sukabumi Tlp (0266)225513 GLOBAL COMPUTER Spesialis Service, LCD, Accessories, Jual/ Beli Baru/Bekas, Tukar Tambah Jl A yani Shopping Center Lt Dasar Blok C5 Kota Sukabumi Tlp (0266)6250848, 085861234663 PLANET PRINTER SUKABUMI Spesialis Service, Penjualan,inkjet,Pasang Infus,Refill Toner Jl A yani Shopping Center Lt Dasar Blok B-5 Kota Sukabumi Tlp (0266)216817 TAZIECK COMPUTER Sales, Service, Maintanance, Upgrade, Networking & Accessories Jl A yani Shopping Center Lt Dasar Blok C3 Kota Sukabumi MILLENIUM COMPUTER Sales, Pheriperals, Service, Networking, Accessories, Programing Jl A Yani Shopping Center Lt I Block B 3-4 Kota Sukabumi Tlp (0266)233779-215205 SWADARMA COMPUTER Sales, Service, Up Grade, Accessories Computer Jl A Yani Shopping Center Lt I Block C5 Kota Sukabumi Tlp (0266) 70435544-9145346 PRAMUDIA COMPUTER Sales, Service ,Peripherals,Accessories ,Printer,Monitor,Network Jl A Yani Shopping Center Lt 1 Blok D5-6 Kota Sukabumi Tlp (0266)243563
Sinar Joyo Boyo Plastik: Dibutuhkan sales: Pria, mpy motor & SIM C, pglaman, pnmpatan Sukabumi. Kirim lamaran ke:
[email protected], cp: 085292812045 (Haris)
LOWONGAN KERJA DUTA GLOBAL EXPASINDO Segera bergabung dengan kami di DG.EX Indonesia yang berada dalam naungan Global Group Indonesia Kami perusahaan Naional b e rg e ra k d a l a m b i d a n g Jasa, Produksi, Kesehatan, Periklanan dan food akan m e m b u k a k a n t o r- k a n t o r baru dan membutuhkan 300 manager Muda baru, serta ribuan karyawan untuk posisi Staf, Adm, Gudang, Receptionist, Keuangan dan Pengawas. (Untuk kantor Cianjur & Sukabumi) Syarat-syarat : - Minimal SMA/Sederajat - Usia maksimal 26 Tahun - Photo copy STTB/Surat Tanda Kelulusan - Photo copy KTP, Daftar Riwayat Hidup - Surat Keterangan Kelakuan Baik - Photo berwarna 2x3 dan 3x4 2 Lembar - Surat lamaran Kerja Fasilitas yang diberikan : 1. Gaji Pokok Rp. 1,1 jt s/d 7,7 jt 2. Mess Gratis 3. Tunjangan Kesehatan Bawa Langsung Lamaran Anda Ke : DUTA GLOBAL EXPASINDO CABANG CIANJUR Jl. Desa Gekbrong, Samping Pos Pantau Laka Lantas Gekbrong, Cianjur, Kecamatan Gekbrong Cianjur Info Hubungi :
087717671212/085603124943
TARIF IKLAN BARIS. RP. 15.000 MAKS 10 BARIS MINI 3 BARIS (38 Karakter)
666 Phone Shop Jual Beli Tukar Tambah Hp Baru/Second Super Mall Sukabumi Lt 3 Jl Ahmad Yani Tlp081563916006, 085759573219 Abrael Warung Blackberry Jual Beli Tukar Tambah Hp Baru/Second Super Mall Sukabumi Lt 3 Jl Ahmad Yani Tlp 081563630909, 081319260909, 0856236667 Akano Komunika Jual Beli Tukar Tambah Hp Baru/Second Super Mall Sukabumi Lt 3 Jl Ahmad Yani Tlp (0266) 7027137, 7017121, 7027134 PT Prima Multi Usaha Indonesia, dealer resmi XL, Danalaga Squere Blok 68 All_in Cellular Jual Beli Tukar Tambah Hp Baru/Second Super Mall Sukabumi Lt 3 Jl Ahmad Yani Tlp 085723221111, 08562301010, 085794937890 AP Phoneshop Jual Beli Tukar Tambah Hp Baru/Second Super Mall Sukabumi Lt 3 Jl Ahmad Yani Tlp 085723230504 Banzema Phoneshop Jual Beli Tukar Tambah Hp Baru/Second Super Mall Sukabumi Lt 3 Jl Ahmad Yani Tlp 085863122269,PIN 284EFEA0 Gallery Cellular Jual Beli Tukar Tambah Hp Baru/Second Super Mall Sukabumi Lt 3 Jl Ahmad Yani Tlp 08572003080 Gamma Service Terima Service Segala Jenis Hand Phone Jual Beli Tukar Tambah Hp Baru/Second Tlp 08562092773, (0266)2527030
FLORIST KAWANUA FLORIST terima pesanan karangan bunga, jl. Jendral Sudirman. Tlp (0266) 224361 CHEN’S FLORIST, Terima pesanan Rangkaian Bunga,Rental Tanaman Hias, Jl Sriwijaya No.43 Tlp (0266)231058 HP 081584105896 STA LA TANSA FLORIST Terima pesanan berbagai karangan Bunga & Dekorasi Tlp. 082130135833
KEDAI KOPI BATOK Kopi asli brgaransi disajikan dlm gelas batok mnghasilkn cita rasa khas tradisional, Jl. RA Kosasih (dkt simpang goalpara/batas kota) 085720520555.
PENGOBATAN Apotik Sudirman, Jl. Jend Sudirman No 51. Telp: (0266) 222291
KULINER Rumah Makan Tunas Jaya 2, Jl. Bhayangkara No. 85, 085871159919, 082117254065, sedia sop iga dan rendang sapi, dll WARUNG AA, Sedia menu enak dan nikmat : soto betawi, sate kambing, sop dll, Batas Kota, Jl Palabuhan Dua Km 9 SMI. “ “ Tlp:0266-6325279 CAH SOLO Ayam bakar dan ikan bakar “bukan sekedar ayam dibakar” Tlp. 0266 -7031031 Smi Warung makan Ibu Mishil rasa bintang lima harga kaki lima,terima pesanan Jl.Salabintana No.41 Hub : 0266219087 Hp.08133233305
RM Tunas Jaya, masakan padang, rendang bukan sembarang rendang tp rendang padang asli. Terima Pesanan Katering Jl. Jend Sudirman No.3
ANUGRAH CIPTA EKAPUTRA Industri Logam & Perbengkelan, Cibatu kec. Cisaat kab. smi tlp. 0266-218021
Warung mkn BEBEK JONTOR, jontornya bikin keSOHOOORR !! Jl. Selabintana Km.3 Smi. 085624101595
PD Mandiri, Sedia pesanan daging sapi, daging kerbau, sapi Qurban dll. Pasar Pelita Sukabumi, Tlp. 085793968881
Aneka Kue Maya Rasa menerima pesanan siap antar Alamat: Jl. Raya Sukaraja No. 6 Tlp. (0266) 230354 Catering Mumtaza, Terima Pesanan Nasi Bakar, Nasi Pepes, Nasi Box, Dll. Jl. Selabintana Telp. 081546899941 SUKA NGOPI ? mau tau cara beda mnm kopi ? kunjungi STARBOOTH COFFEE ICE CAPPUCINNO Cincau (capcin) prtama di smi, DAGO (sebrang DPRD). Rasa dunia,harga kaki lima. RM SIMAY MASAKAN PADANG, menu spesial: Rendang daging sapi dan rendang ayam kampung ( bisa prasmanan ) “ 3 Cabang 1 Rasa “ . Jl.Jend. Sudirman ( dpn RS Assyifa ), Jl. Cikiray ( Samping SMA MY ) Jl. Pelabuhan 2 Sukabumi Tlp ( 0266) 217538 DONAT MADU CIHANJUANG BANDUNG Sedia donat Fresh open kitchen yang halal & sehat dengan harga terjangkau, 1 = 4 rb, 6= 23 rb, 12=45 rb Jl. RA Kosasih No 85 Ciaul Smi Tlp 0266-245149
KURSUS Juliana Jaya, tempat Kursus Menjahit Terkemuka Jl. Brawijaya No.12 Dpn Mamih Ungu Tlp 085107003867 / 085860728275
ANEKA PD MULYA AGUNG Menjual dan Menerima pesanan siap antar : kusen Pintu, jendela dll Jl. Sukaraja No 176 Sukaraja Smi
TOKO OBAT TOKO HERBAL A LONG, Menjual Produk Kecantikan, Acsessories Alat Bantu Orang Dewasa dan obat kuat herbal Pesan Antar Gratis, Hub: 085723456080
Jl. Pelabuhan II No 34 Smi Hp. 081563162128 Jl. Raya Cisaat No 214 Smi Hp. 085863321214 Jl. Siliwangi ( Pertigaan Cidahu ) Cicurug Hp. 085724135845.
rumah lokasi jl raya jampangkulon kaum kolot lt. 580m lb. 273m tanah kolam lokasi jl raya jampangkulon sukabumi lt 557
INDOBATA menyediakan : Genteng beton multiline/urat batu, batako press, paving block (Brg2 tsb brsrtifikat SNI). Jl. Ry Karang Hilir no.833 Cibadak 43351 Smi. 0266-532888/0818107180.
BUBUR BAPAK JIBRIL Bundaran Sukaraja Dpn Pos Polisi Sukaraja di jamin 100 % halal Sip dech...
Rm DA, RAOS Jl Pabuaran No 44 Tlp 085659132289
P E R M ATA O P T I K A L , J u a l macam2 kacamata, frame, & lensa/ lensa kontak
Dijual Rumah & Penginapan lokasi jl. raya jampang kulon blok pasirpogor kab sukabumi lt. 507m lb. 421m
CV SAHABAT (H. Nanang , Hj. Jeje & Ado) Spesialis Pemasangan : Krey, Rolling Door, Awnings, Pagar, Trali Besi Tangga Putar dll Jl Cagak No 337 Cisaat-Sukabumi Tlp (0266)225863 - 6247855
CV. SILIWANGI PUTRA Jual & Terima Pesanan : Alat alat Pertanian Aneka Pisau Import & Lokal, Perlengkapan TNI/Polri, Pengecoran Logam Jl Raya Cisaat No. 217 Cisaat Sukabumi Tlp (0266)231324
OPTIKAL
JUAL RUMAH
OTOMOTIF
ANEKA
JUAL BELI Brg bkas: embr, jrigen, koran, krts kntr, dll. Hub: 081563111478 Toko Perhiasan Perak “MANDIRI” Jual-beli Perhiasan Perak Menerima Pesanan: Sepuh Kuning, Sepuh Merah, dan Patri Emas/ Perak. Jl. Terminal Sukaraja Block CI No. 33 PT ARMINAREKA PERDANA (BIRO UMROH & HAJI PLUS) JL. JEND. SUDIRMAN NO.64, U n t u k Te n a g a P e m a s a r a n 087878119191 PD SETA LOGAM Jual & Terima Pesanan Borgol, Pisau, Samurai, Perlengkapan ABRI, Alat Pertanian & Pengecoran Logam Jl Raya Cibatu No 314 Cisaat Sukabumi (0266)226501
DEALER LARIS II Jual Beli Mobil Bekas (Second), Jl Sekarwangi Cibadak SUZUKI PUSAKA MOTOR All Pick Up & Ertiga HUB : 085214096200 NUANSA ILHAM MOTOR Jual Beli Mobil Baru/Bekas Cash&Credit Jl Raya Cisaat No. 148 Cisaat Sukabumi Tlp (0266) 226344,085861379155 Toko Aki Odeon Jual Berbagai Macam Aki Berkualitas Jl Pajagalan no 30 , Tlp 222461 KIKI MOTOR Jual Suzuki APV & Daihatsu Grand Max Jl Arif Rahman Hakim No 49 Tlp 085723474977 SUZUKI PUSAKA MOTOR all pick up HUB: 0266-222258 / 222280 / 0857123465429 O’GEM MOBIL Jual Beli Kendaraan Second Jl.Veteran I No.80 Kota Sukabumi Tlp.(0266)220418,081318134640 SAFIRA MOTOR Jl. R.A Kosasih No. 20 Telp:0818777037
PERCETAKAN WAY WAY P R I N T I N G m e n erima bikin stempel otomatis, cetak brosur, neon box, bilboard, undangan, souvenir, krtu nama dll. Almt GIANT smi plaza. Hp. 085793561997. P e r c e t a k a n R u s y d a Te r i m a o r d e r s p a n d u k , b a n n e r, billboard,nota, kartunama dll Jl Bhayangkara No.64 Rawasalak 085720888878 JATRISTA DIGITAL PRINTING Menerima pembuatan kaos satuan dan partai design sukaa2 bs ditunggu Mulai dr 45.000 an workshop: supermall sukabumi lt dasar dkt ekalator / jl sriwidari no 66 sukabumi atas hotel arondari
PT GAS Tanjungsari Grosir Gas Elpiji Jl Jendral Sudirman no.31 (222483) PT A’ReSTU Anugerah Jaya Danalaga Squere Blok 68 081911952129 Slamet Lestari Mandiri Jl AR Hakim No.40 (243372) DINAMO ABADY Menerima Service Dinamo Jl Cibatu Cisaat Tlp 085759555824
TOKO MEDIA, Sedia : Perlengkapan bengkel, Stainless steel, Kuningan,Almunium,Acrylic dll Jl. Siliwangi III No 4 Cibatu Cisaat Sukabumi HP 085724043777 ( Lutfhi Fauzi / Kaka ) CV TENAR PERKASA SUKABUMI siap mnrima pmasangan RANGKA ATAP BAJA RINGAN ‘unggul’ & Grosir Genteng MANTILI. Jl. Ry Karangtengah 548 Cibadak. 0266533287/085659072324. TOKO ‘ABI’ Jl. Raya Pakuwon 27 (dpn STM
PELUANG USAHA Usaha Resto & I.T yg sdg berkembang dibbrp negara butuh partner utk diajak kelola bareng dsana. hanya dg min ikut 10% share, anda sdh dpt profit,gaji blnan & fslts penddkan kesehatan gratis dsna. Minat H.081288924004.
KESEHATAN
KESEHATAN
DETOK CENTER ONE STOP SOLUTION Solusi seluruh masalah kesehatan anda Jl. Siliwangi No. 80 B Hp 0819.1178.8822 Sukabumi
DETOK CENTER ONE STOP SOLUTION Solusi seluruh masalah kesehatan anda Jl. Siliwangi No. 80 B Hp 0819.1178.8822 Sukabumi
Hub : 0815 7201 0465
HOTEL
TELEVISI
RADIO
RAHARJA HOTEL Jl. Arif Rahman Hakim No. 59 Sukabumi Tlp ( 0266) 222264 SELABINTANA HOTEL Jl. Selabintana km. 7 Sukabumi Tlp.(0266) 221501 TAMAN SARI HOTEL Jl. Suryakencana no. 112 Sukabumi Tlp. (0266) 225008 AUGUSTA HOTEL Jl. Raya Cikukulu No 72 Sukabumi Tlp. ( 0266 ) 227456 Jl. Raya cisolok Palabuhanratu INA SAMUDRA BEACH HOTEL Jl. raya Cisolok Km. 7 Palabuhanratu Tlp. ( 0266 ) 431200
RADIO
MUSTIKA HOTEL Jl. Bhayangkara No 101 Sukabumi Tlp ( 0266 ) 222287 PANGRANGO HOTEL Jl. Selabintana Km. 7 Sukabumi Tlp. (0266)211532
BUTIK NOER GORDEN Menerima, jual, Cuci gorden, flit dan rupa2 gorden, Vitrage, Karpet, pesanan Jl. RA Kosasih No. 359 (Pintu Hek) Tlp. 0266 - 221359
Ruko Cisuda Riverside Blok D-E Jalan R.A Kosasih No. 80 Sukabumi Telp. (0266) 625 4411, 234 938
OTOMOTIF MIWA “ CAR WASH” Cuci Mobil/ Motor, Bersih, Cepat, Murah, Aman. Siap Antar Jemput. Alamat : Jl. Pelda RE. Suryanta No.44-56 Depan Kantor Kelurahan Nanggeleng, telp 08154636823 / 085722516751 Promo akhr tahun HONDA: MOBILIO disc hebat dp 14 jutaan R.Stock HRV, jazz, brio, crv. info: nur adi 081214650000 Datsun GO Panca T Aktif 1,2 MT’15 Pth,Km4rbn,F-Sukabumi, 85Jt.Ng 085624974875/085695297131
RUMAH MAKAN RM. S I M A Y Masakan Padang, menu spesial : Rendang Daging dan Rendang Ayam kampung ( Bisa Prasmanan ) “ 3 Cabang 1 Rasa” Jl. Jend. Sudirman ( dpn RS. Assyifa ) Jl. Cikiray ( Samping SMA MY ) Jl. Pelabuhan 2 Sukabumi Tlp. ( 0266 ) 217538
HALAMAN 15
TRAVELING RADAR SUKABUMI
MINGGU, 17 JANUARI 2016 / 6 JUMADIL AKHIR 1437 H
Mengabadikan Kecantikan Aceh
Disuguhi Pesona Ujung Pelangi Mendengar Aceh, yang terbayang adalah gerakan separatis, hukum syariah, dan dahsyatnya tsunami. Bayangan itu sirna ketika saya menginjakkan kaki di Banda Aceh.
MAU KE SINI LAGI: Pantai Ulee Lheue menyajikan pemandangan apik perpaduan perbukitan dengan luasnya laut. DYANA SARVASTI
TIDAK tampak aroma militerisme atau kemurungan akibat tsunami. Namun, kesantunan syariah tetap terasa. Muslimah di Aceh memakai pakaian sopan tertutup, tetapi santai dan gaul. Masyarakat Aceh juga sangat memuliakan tamu. Peumulia jamee adat geutanyo yang berarti memuliakan tamu adalah adat-istiadat kami merupakan spirit masyarakat Aceh untuk membangun pariwisatanya. Tiba di Banda Aceh menjelang sore tidak menyurutkan antusiasme saya untuk menikmati keindahan Aceh pada hari itu. Pantai Ulee Lheue adalah tujuan awal. Perjalanan ke sana hanya membutuhkan waktu 10 menit dari penginapan di Kota Banda Aceh. Mata saya langsung tertuju pada indahnya perbukitan Dyana Sarvasti yang beradu dengan dokter, Surabaya luasnya laut. Penulis Masyarakat Aceh berkumpul untuk sekadar makan jagung bakar, foto-fotoan, atau memancing. Pelabuhan Ulee Lheue tidak jauh dari pantai. Sejauh mata memandang, tampak perahu nelayan bersandar dengan warnawarnanya yang cantik. Kami juga melewati Masjid Baiturrahim, masjid yang tetap utuh ketika tsunami melanda. Sore itu, hujan gerimis menemani. Ketika hujan berhenti, kami disuguhi indahnya pelangi dan bersyukur baru di Aceh ini saya bisa melihat ujungnya. Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami Aceh, Museum Aceh, dan Taman Putroe Phang (Taman Putri Pahang) adalah tempat-tempat yang wajib dikunjungi selama di Aceh. Tempat-tempat tersebut
DYANA SARVASTI
TERLIHAT JELAS: Saat gerimis berhenti, muncullah pelangi menghiasi langit.
dapat menggambarkan sejarah Aceh secara garis besar. Masyarakat Aceh juga memiliki kebiasaan membagi waktu yang unik. Terutama pada Jumat, sejak sekitar pukul 12.00 hingga pukul 14.00, semua toko tutup. Kegiatan berhenti sementara. Begitu pula ketika menjelang magrib mulai pukul 18.00 hingga pukul 20.00. Waktu-waktu tersebut adalah saat masyarakat Aceh beribadah dan beristirahat. Setelah itu, kegiatan kembali berlangsung normal. Toko-toko buka hingga pukul 00.00. Warung kopi yang dalam bahasa Aceh disebut keude kupi bertebaran di sepanjang jalan, melayani pembeli hingga menjelang subuh. Masyarakat Aceh mempunyai kegemaran menyesap kopi tanpa batasan waktu. Aceh kaya akan pantai yang indah. Pantai Lampuuk yang terletak di Desa Meunasah Masjid, Lhoknga, berjarak 15 km dari Banda Aceh. Tidak jauh dari Pantai Lampuuk, terdapat Pantai Lhoknga yang berjarak 22 km dari Banda Aceh melalui jalan darat. Indahnya pantai dapat dinikmati tanpa
membeli tiket terlebih dahulu alias gratis. Saya terkesima melihat pemandangan berupa perpaduan antara bukit, sungai, pohon pinus, dan pantai. Sungguh indah. Perjalanan pun berlanjut ke Gunung Kulu, Aceh Jaya. Melewati jalan berkelokkelok, tampak Pantai Pasir Paro yang cantik dari atas bukit. Selanjutnya, saya menyusuri jalan mulus beraspal dengan pemandangan perbukitan hingga bertemu Pantai Pasi Jantang, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, sebelum Grutee sebelah kanan jalan dari Banda Aceh ke Meulaboh. Cantik luar biasa. Katanya, pemandangan ke arah Meulaboh lebih cantik lagi. Sayang, perjalanan saya hanya berhenti di sini. Waktulah yang tidak mengizinkan. Saya harus kembali ke Jawa. Aceh, bagi saya, adalah kota eksotis dan mistis. Menikmati Aceh rasanya tidak cukup bila hanya beberapa hari. Keindahan Aceh yang muncul pascatsunami adalah anugerah Tuhan dan hikmah musibah. Semoga suatu hari saya bisa ke sana lagi. (*/c6/ayi)
Menikmati Suhu Dingin Kazan, Rusia
Tua Muda Riang Bermain Katok Saat ini saya menjalani pendidikan di Rusia. Akhir tahun menjadi momen yang indah di tempat saya berada, Kazan. Tempat itu bersolek merayakan momen menuju 2016. KAZAN merupakan kota ketiga Rusia yang paling banyak dikunjungi wisatawan setelah Moskow dan Petersburg. Keunikan kota tersebut terletak pada toleransi antara Islam dan Kristen Ortodoks. Hal itu tecermin dari banyaknya masjid dan gereja ortodoks yang berdiri tegak saling berdampingan. Di antaranya, Mesjid Qul Sharif dan Gereja Blagovesynsky yang terletak dalam kompleks Kremlin Kazan. Keduanya merupakan bangunan cantik dan megah. Bagi warga Kazan, musim dingin adalah keceriaan. Suhu -20 derajat Celsius tidak menjadi halangan untuk beraktivitas di luar ruangan. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun riang gembira bermain seluncuran atau ice skating yang dalam bahasa Rusia disebut Katok. Patung-patung es menawan berbagai bentuk menghiasi sekitar area ice skating dan menjadi objek berfoto ria ataupun selfie. Kota Kazan dikelilingi sungai besar seperti Sungai Volga dan Sungai Kazanka. Saat musim dingin, sungai dan danau otomatis membeku. Warga bisa berjalan dan bermain di atas sungai beku tersebut. Hal yang menarik adalah banyak orang memancing di atas sungai beku itu. Alasannya, ikan-ikan lebih besar dan lebih mudah dipancing. Meski harus menahan dingin yang menusuk tulang saat memancing, mereka tetap senang
Penulis: Hilman Fauzia Khoeruman, dosen, Rusia
dan menikmati nuansa memancing di atas sungai atau danau beku saat musim dingin. Sebelum memancing, kita harus melubangi sungai beku tersebut dengan alat khusus. Tak kalah menarik, sepanjang pinggiran sungai beku selalu ada pameran atau festival bertema musim dingin. Area pinggiran sungai beku biasa menjadi tempat berkumpul warga. Maklum saja, pinggiran sungai beku disulap sedemikian rupa menjadi tampak indah dengan keceriaan lampu warna-warni yang menghiasi di setiap sudut. Bagi saya, pengalaman pertama bermain ice skating di ruang terbuka dalam suhu -20 derajat Celsius sungguh luar biasa. Sebab, saya bisa merasakan kegembiraan warga Kazan pada liburan musim dingin kali ini. Begitu juga berjalan menyeberangi sungai di atas permukaan beku. Adalah kegembiraan yang tidak biasa bagi saya. Menjelang tahun baru, hiasan-hiasan khas menghiasi setiap sudut jalan. Ditambah permukaan bersalju, suasana semakin putih, tenang, dan indah. Pohon Natal menjulang tinggi diselimuti salju dengan lampu berwarna-warni mencerminkan keceriaan tahun baru di Kazan, Rusia. (*/c17/ayi)
HILMAN FAUZIA KHOERUMAN
HIBURAN: Saya (tiga dari kanan) bersama teman-teman bermain ice skating. Di luar musim dingin, lapangan itu merupakan permukaan tanah biasa.
113395
HILMAN FAUZIA KHOERUMAN
BERSOLEK: Menjelang akhir tahun lalu, Kazan dihiasi oleh lampu warna-warni.
TOKOH
30
HALAMAN 16
MINGGU,17 JANUARI 2016 / 6 RABIUL AKHIR 1437 H
RADAR SUKABUMI
pojoksatuid
35
pojoksatu
Lelah Dekat dengan Pelopor Sekolah Surfing Raising Star, Nuraedin
Manfaatkan Potensi Ombak Cimaja yang Mendunia Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Sukabumi begitu melimpah. Dimulai pertambangan, wisata alam dan juga keindahan pantai. Jika semua SDA itu dapat dimanfaatkan dengan baik, maka tentunya diyakini akan berpengruh terhadap roda perekonomian masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh Nuraedin (43) yang memanfaatkan ombak Cimaja untuk membuka sekolah surfing. Seperti apa sistem dan cara pembelajarannya? Berikut petikan wawancara wartawan Radar Sukabumi, Rendi Rustandi dengannya.
1- Apa yang melatarbelakangi anda membuka sekolah surfing?
Kabupaten Sukabumi ini keindahan pantainya begitu sangat luar biasa. Semua keindahan yang ada di daerah lain, di Suk-
abumi juga ada. Bahkan, dunia internasional mengakui bahwa Palabuhanratu merupakan pantai kedua bali. Mengingat kekayaan alam itu, dari sekian luas hamparan pantai dan deburan ombak, ternyata ada ombak yang konsisten dengan intensitasnya seperti di Cimaja ini. Makanya, melihat kesempatan dan peluang itu saya putuskan untuk membuka sekolah surfing ini. 2-Ap a tujuan anda mendirikan sekolah ini? Saat ini kita mengetahui, banyak atlet surfing yang berasal dari luar daerah. Sementara selama ini belum ada di Kabupaten Sukabumi atlet surfing. Dengan didirikannya sekolah surfing pada tahun 2011 ini, supaya menjadi lembaga yang melahirkan atlet surfing Kabupaten Sukabumi yanh handal dan mampu berkompetisi dengan dunia luar sehingga mengharumkan nama daerah. Sumber Daya Manusia di daerah kita banyak, tinggal kita mengarahkannya.
3- Bagaimana sistem pembelajaran sekolah surfing ini? Pada prinsifnya, sistem pembelajaran sekolah surfing ini tidak jauh beda dengan proses pembelajaran di lembaga pendidikan lainnya. Hanya saja, sekolah surfing ini dilaksanakan di lapangan bukan di dalam ruangan. Pelaksanaannya, 25 persen teori tentang surfing dan 75 persen praktik di lapangan (pantai, red). Dalam teori, pelajar akan mengetahui bagaimana menggunakan papan selancar, menghadapi kondisi darurat dan juga gaya dalam surfing. 4- Bagaimana tanggapan masyarakat terkait keberadaan sekolah surfing ini? Selama ini Alhamdulillah kami rasakan sangat baik dan bagus. Hal ini terbukti, selain banyaknya pelajar dari lokal, juga adanya pelajar yang berasal dari luar daerah. Menurut kami, banyak keuntungan bagi orang yang sudah lihai bermain surfing. Selain bisa menjadi atlet daerah, juga bisa me-
mandu warga negara asing yang datang ke Indonesia untuk berselancar menerjang ombak. 5- Pasilitas apa saja yang menunjang sistem pembelajaran sekolah surfing ini? Selain pantai dengan ombak yang konsisten setinggi dua meter lebih, papan selancar, tempat pertemuan dan istirahat juga telah kami sediakan. Bahkan, dalam sekolah surfing ini, papan selancar yang kami gunakan merupakan papan selancar produk asli Sukabumi. Sementara tempat istirahat dan pertemuannya bernuansa alam, kami namakan dengan ‘Bettah Coba’. Alhamdulillah, selama ini pelajar merasa nyaman. 6- Terkait dengan keberadaan sekolah surfing ini, bagaimana peran pemerintah? Kami selaku masyarakat Kabupaten Sukabumi tentunya berharap Pemerintah Kabupaten Sukabumi ikut andil dalam kemajuan sekolah surfing ini.
Pasalnya, jika sekolah surfing ini dikembangkan, ke depannya akan sangat menguntungkan bagi pemerintah juga. Karena, kami meyakini akan banyak warga negara asing yang akan datang ke Sukabumi untuk mencoba berselancar di Pantai Sukabumi. Namun sayang, selama lima tahun lebih ini, Pemkab Sukabumi belum memberikan perhatiannya kepada kami selaku aktivis surfing. 7- Apa harapan anda ke depan dengan sekolah surfing ini? Kami tentunya berharap, sekolah surfing ini mampu melahirkan atlet daerah yang mampu mengharumkan nama daerah Kabupaten Sukabumi. Selain itu, semoga Pemkab Sukabumi memperhatikan dan ikut membantu terhadap kemajuan sekolah surfing yang berbasis pemanfaatan SDA Kabupaten Sukabumi ini. Karena tentunya, pemanfaatan SDA yang kami lakukan ini tidak akan maju dan berkembang, tanpa bantuan dari pemerintah.(*)
Sejumlah siswanya saat menjalani latihan surfing di kolam renang. Nama: Nuraedin Isteri: Rokiyah Anak: Faisal, Rimah dan April
Nuraedin menunjukan papan selancar
Para siswa serius memperhatikan teknik berenang menggunakan papan selancar.
Nuraedin saat beraksi menaklukan Ombak Cimaja
Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Cimaja, Kecamatan Cikakak. Madrasan Tsanawiyah Jaelani, Cimaja Kecamatan Cikakak. Organisasi Bendahara Sukabumi Surfing Asosiasi.
Hotel Agusta Pelabuhan Ratu Jl.Raya pantai Citepus- Jawa Barat 43115 Indonesia tlp : ( 0266 )432273 Fax : ( 0266 )432274 Email :
[email protected]
Hotel Agusta Sukabumi Jl. Cikukulu No.22 sukabumi-Jawa Barat 43151 Indonesia tlp : ( 0266 ) 227456, 222299 fax : ( 0266 ) 227455 Email :
[email protected]
%!&%21* 0BMBA>*LQLO H>K!F2KAF RKQRH-BOFLAB RI>K>K
35202
72<27$ $87268.$%80, %,0%,03HQJHGDU7R\RWD
$OO1H 5 3 +DUL 5S3HU+DUL
$J\D $J\ J D J\ 5S3HUKDUL
6WDUW$QJVXUDQ
1HZ5 1 5 UL UL 5S3HU+DUL
%>AF>E)>KDPRKD A>K2KAF>K*BK>OFH (LJMLO$>P (RIH>P 13 0J>OQ-ELKB