The Mark of Success 80 years and beyond
Laporan Tahunan Annual Report
2011
Daftar Isi Contents 01 Visi Kami dan Nilai-nilai Kami Our vision and values
profil perseroan company profile
02 Struktur Organisasi Organisation Structure 04 Sejarah Perusahaan Company History 08 Ikhtisar Data Keuangan Summary Of Financial Data 12 Laporan Dewan Komisaris Report Of The Board Of Commissioners 16 Laporan Direksi Report Of The Board Of Directors 22 Diskusi dan analisis manajemen Management’s Discussion and Analysis 30 Sorotan Peristiwa Event Highlights 32 Laporan Mengenai Tata Kelola Perusahaan Report On Corporate Governance 36 Laporan Komite Audit Report of the Audit Committee 38 Informasi Khusus Bagi Pemegang Saham Specific Information For Shareholders 43 Pengesahan Laporan Tahunan 2011 Ratification of the 2011 Annual Report 44 Laporan Keuangan Financial Statements
Visi Kami dan Nilai-Nilai Kami Our Vision and Values Visi Menjadi perusahaan bir yang terkemuka dan bertanggung jawab di Indonesia
Vision To be the leading, responsible brewer in Indonesia
Nilai-Nilai Respek, kegembiraan, semangat berinovasi, dan mengutamakan kualitas
Values Respect, enjoyment, innovative spirit and passion for quality
Profil Perseroan Company Profile Pertama kali didirikan dengan nama Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen di Medan pada tahun 1929, perusahaan ini mengoperasikan brewery-nya di Surabaya sebelum membangun brewery kedua di Tangerang pada tahun 1972 .
First established as Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen in Medan in 1929, the company was operating a brewery in Surabaya before it built a second brewery in Tangerang in 1972.
Setelah sekian lama, perusahaan ini bertambah kuat dan menjadi brewer terkemuka di Indonesia saat ini. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya, perusahaan ini berubah nama menjadi PT Multi Bintang Indonesia (MBI) ketika go publik pada tahun 1981. Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), MBI menjadi anak perusahaan Asia Pacific Breweries Limited (APB) dari Singapura ketika APB mengakuisisi saham mayoritas di MBI pada tahun 2010.
Over time, the company grew in strength to become a leading brewer in Indonesia today. In line with its growth and development, the company was renamed PT Multi Bintang Indonesia (MBI) when it went public in 1981. Listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX), MBI became a subsidiary of Asia Pacific Breweries Limited (APB) from Singapore when APB acquired a majority stake in MBI in 2010.
MBI sinonim dengan bir Bintang, merek bir unggulan Indonesia. Selain menawarkan portofolio merek bir dan minuman ringan, MBI juga memproduksi dan memasarkan Heineken, Bintang Zero dan Green Sands di Indonesia.
MBI is synonymous with Bintang beer, the iconic beer brand of Indonesia. Offering a portfolio of beer brands and soft drinks, MBI also produces and markets Heineken, Bintang Zero and Green Sands in Indonesia.
Meskipun brewery MBI berada di Sampang Agung dan Tangerang, MBI melalui anak perusahaannya, PT Multi Bintang Indonesia Niaga telah memantapkan pijakannya dalam bidang penjualan dan pemasaran di seluruh kota besar di Indonesia yang terbentang dari Medan di Sumatra Utara hingga ke Jayapura di Papua.
While the breweries of MBI are situated in Sampang Agung and Tangerang, MBI through its subsidiary, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, has established an extensive sales and marketing footprint across all major Indonesian cities, spanning from Medan in North Sumatra to Jayapura in Papua.
annual report / laporan tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
01
Struktur Organisasi Organisation Structure
General Meeting of Shareholders
Board of Directors
Board of Commissioners
Internal Audit
Finance Division
Tangerang Brewery
02
pt Multi bintang indonesia tbk
Supply Chain Division
Audit Committee
Human Resources Division
Sampang Agung Brewery
annual report / laporan Tahunan 2011
Our Mark of Quality PT Multi Bintang celebrates another sterling year in 2011 as we continue to demonstrate strength, capability and a steadfast commitment to crafting the best brews. Spurred on by our triumphant wins at the Brewing Industry International Awards and the Monde Selection, we have made a mark that is here to stay – 80 years and counting.
Sejarah Perusahaan Company History 1929
Pendirian NV Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen di Medan. Incorporation of NV Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen in Medan.
1931
Pengoperasian brewery Greenfield di Surabaya dan memulai produksi “Java Beer”. Commissioned Greenfield brewery in Surabaya and commenced production of “Java Beer”.
1936
Heineken Group menjadi pemegang saham utama perusahaan yang berubah nama menjadi Heineken Indische Bierbrouwerijen Maatschappij. Heineken Group became the main shareholder of the company that was renamed Heineken Indische Bierbrouwerijen Maatschappij.
1965
1949
Perusahaan diambil alih oleh Pemerintah dengan kampanye nasionalisasi di Indonesia.
Setelah Perang Dunia II, brewery melanjutkan operasi dan memperkenalkan bir Heineken ke pasar. After World War II, the brewery resumed operations and introduced Heineken beer in the market.
The company was taken over by the Government with the nationalisation campaign in Indonesia.
1967
Heineken memperoleh kembali kepemilikan perusahaan dan merek Bintang Baru dilahirkan. Heineken regained ownership of the company and the brand Bintang Baru was born.
1972
Perusahaan berubah nama menjadi PT Perusahaan Bir Indonesia. The company was renamed PT Perusahaan Bir Indonesia.
04
pt Multi bintang indonesia tbk
1973
Brewery Greenfield di Tangerang mulai beroperasi. Greenfield brewery in Tangerang commenced operation.
1981
Mengambil alih PT Brasseries de L’Indonesie dengan brewery di Medan. Took over PT Brasseries de L’Indonesie with a brewery in Medan.
1981
Perusahaan mendaftarkan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebagai PT Multi Bintang Indonesia. The company went public listed on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange as PT Multi Bintang Indonesia.
1992
Penutupan brewery di Medan. Closure of brewery in Medan.
1997
Memindahkan operasi brewery dari Surabaya ke Sampang Agung tempat dibangunnya brewery baru. Relocated brewing operations in Surabaya to Sampang Agung where a new brewery was built.
2005
Mendirikan PT MBI Niaga untuk penjualan dan pemasaran merek perusahaan. Established PT MBI Niaga for the sales and marketing of the company’s brands.
2010
Asia Pacific Breweries Limited dari Singapore menjadi pemegang saham utama di PT Multi Bintang Indonesia Tbk. Asia Pacific Breweries Limited from Singapore became a major shareholder of PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
pt Multi bintang indonesia tbk
05
A mark of precision
induces growth.
Ikhtisar Data Keuangan Summary of Financial Data
9.79%
14.52%
675,747
507,382
Laba Usaha (dalam jutaan rupiah) Operating Profit (in millions of rupiah)
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan (dalam jutaan rupiah) Total Comprehensive Income for the Year (in millions of rupiah)
dalam Jutaan Rupiah in millions of Rupiah
2011
2010
2009
2008
2007
Penjualan Bersih Net Sales
1,858,750
1,790,164
1,616,264
1,325,661
978,600
Laba Kotor Gross Profit
1,080,333
1,028,176
849,346
639,105
442,572
Laba Usaha Operating Profit
675,747
615,471
509,972
289,430
130,405
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income for the Year
507,382
443,050
340,577
222,382
84,456
Laba per Saham Earnings per Share
24,074
21,021
16,158
10,551
4,005
Modal Kerja Bersih Net Working Capital
(3,834)
(34,785)
(290,712)
(36,331)
(158,128)
1,220,813
1,137,082
993,465
941,389
621,835
Jumlah Kewajiban Total Liabilities
690,545
665,714
888,122
597,123
424,028
Jumlah Ekuitas Total Equity
530,268
471,368
105,343
344,266
197,807
Rasio Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Terhadap Jumlah Aset % Total Comprehensive Income for the Year to Total Assets Ratio %
42
39
34
24
14
Rasio Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Terhadap Jumlah Ekuitas % Total Comprehensive Income for the Year to Shareholders’ Equity Ratio %
96
94
323
65
43
Rasio Lancar % Current Ratio %
99
94
66
94
59
Rasio Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Ekuitas % Total Liabilities to Total Equity Ratio %
130
141
843
173
214
Rasio Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aset % Total Liabilities to Total Assets Ratio %
57
59
89
63
68
Jumlah Aset Total Assets
08
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
7.36% 1,220,813 Jumlah Aset (dalam jutaan rupiah) Total Assets (in millions of rupiah) Penjualan Bersih (dalam jutaan rupiah) Net Sales (in millions of rupiah)
1,858,750
11 10
1,790,164
09
1,616,264
08
1,325,661
07
978,600
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan (dalam jutaan rupiah) Total Comprehensive Income for the Year (in millions of rupiah)
507,382
11 10
443,050
09 08 07
340,577 222,382 84,456
Jumlah Aset (dalam jutaan rupiah) Total Assets (in millions of rupiah)
1,220,813
11 10
1,137,082
09
993,465
08 07
941,389 621,835
annual report / laporan tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
09
A mark of foresight
inspires excellence.
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Kami juga tetap fokus dalam mengembangkan, memelihara, dan menegakkan praktik terbaik dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik untuk akuntabilitas yang lebih besar kepada semua pemegang saham dan pemangku kepentingan Perseroan.
Dewan Komisaris (Dewan) merasa bangga bahwa Perseroan telah melaporkan setahun lagi pertumbuhan yang menguntungkan pada tahun 2011. Peningkatan kinerja ini merupakan penegasan atas strategi yang telah direncanakan dan diterapkan Direksi (BOD) dengan menggaris bawahi landasan yang kokoh bagi Perseroan dan mereknya. Dalam memenuhi tanggung jawab kami untuk mengawasi manajemen Perseroan, kami menyelenggarakan rapat-rapat secara teratur dengan BOD untuk meninjau kinerja Perseroan dan mendiskusikan peristiwa eksternal serta kondisi pasar yang memiliki potensi untuk memengaruhi atau mendatangkan kesempatan untuk bisnis. Kami juga tetap fokus dalam mengembangkan, memelihara, dan menegakkan praktik terbaik dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik untuk akuntabilitas yang lebih besar kepada semua pemegang saham dan pemangku kepentingan Perseroan. Dewan dibantu oleh Komite Audit dalam mengawasi integritas laporan keuangan
12
pt Multi bintang indonesia tbk
Perseroan, kepatuhannya terhadap persyaratan undang-undang dan peraturan yang berlaku, kualifikasi serta independensi auditor eksternal dan kinerja staf audit internal serta audit eksternalnya. Ketua Komite secara rutin melaporkan penilaian mereka kepada Dewan dan kami puas bahwa Komite telah memenuhi ketentuannya secara efektif. Bersama-sama dengan Komite Audit, Dewan meninjau laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit dan laporan terkait untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Desember 2011. Pada rapat yang diselenggarakan tanggal 12 Maret 2012, kami menerima laporan keuangan dan laporan terkait seperti yang disajikan pada laporan tahun ini. Seperti yang diusulkan BOD, kami merekomendasikan bahwa jumlah dividen untuk tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp 507.238 juta. Dividen ini akan setara dengan Rp 24.074 per saham, berdasarkan nilai nominal per saham sebesar Rp 1.000.
annual report / laporan Tahunan 2011
We also remained focused on developing, maintaining and enforcing the best practices and good corporate governance principles for greater accountability to all our shareholders and stakeholders.
The Board of Commissioners (Board) is pleased that the company has reported another year of profitable growth in 2011. The improved performance is an affirmation of the strategies that the Board of Directors (BOD) devised and implemented while underlining the firm foundation of the company and our brands. In fulfilling our responsibility of overseeing the company’s management, we convened at regular meetings with the BOD to review the performance of the company and discuss about external events and market conditions that could potentially impact or bring about opportunities for the business. We also remained focused on developing, maintaining and enforcing the best practices and good corporate governance principles for greater accountability to all our shareholders and stakeholders. The Board is assisted by the Audit Committee in the oversight of the integrity of the company’s
annual report / laporan tahunan 2011
financial statements, its compliance with legal and regulatory requirements, the qualifications and independence of the external auditors and the performance of its internal audit staff and external auditors. The Chairman of the Committee regularly updated the Board on their assessments and we are satisfied that the Committee has fulfilled its charter effectively. Together with the Audit Committee, the Board reviewed the company’s audited financial statements and related reports for the fiscal year ended 31 December 2011. During our meeting on 12 March 2012, we adopted the financial statements and related reports as presented in this Annual Report. As proposed by the BOD, we recommend that the total dividend for 2011 be set at Rp 507,238 million. This dividend would be equivalent to Rp 24,074 per share, based on par value per share of Rp 1,000.
pt Multi bintang indonesia tbk
13
Selama tahun berjalan, komposisi Dewan mengalami perubahan. Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Bapak Sijbe Hiemstra dan Bapak Koh Poh Tiong yang telah mengundurkan diri pada tanggal 1 Oktober 2011. Menggantikan tempat beliau berdua, kami menyambut Bapak Theodorus A.F. de Rond dan Bapak Pascal De Petrini yang telah diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris Jakarta, 12 Maret 2012
Dr Cosmas Batubara Presiden Komisaris
Sebagai penutup, kami ingin menyampaikan penghargaan kepada BOD, manajemen dan staf atas dedikasi serta kontribusinya. Kami mengharapkan dukungan mereka pada tahun 2012 dan di tahun-tahun mendatang.
1
14
pt Multi bintang indonesia tbk
2
3
4
annual report / laporan Tahunan 2011
During the year, the composition of the Board underwent changes. Our heartfelt gratitude goes to Mr Sijbe Hiemstra and Mr Koh Poh Tiong who stepped down on 1 October 2011. In their stead, we welcome Mr Theodorus A.F. de Rond and Mr Pascal De Petrini who have been appointed Commissioners of the Board. In closing, we would like to record our appreciation to the BOD, management and staff for their dedication and contributions. We look forward to their continued support in 2012 and many more years to come.
For and on behalf of the Board of Commissioners Jakarta, 12 March 2012
Dr Cosmas Batubara President Commissioner
1. Pascal De Petrini Komisaris Commissioner 2. Theodorus A.F. de Rond Komisaris Commissioner 3. Cosmas Batubara Presiden Komisaris / Komisaris Independen President Commissioner / Independent Commissioner 4. Bobby Henry Noya Komisaris Commissioner 5. Roland Pirmez Komisaris Commissioner 6. Martiono Hadianto Komisaris Independen Independent Commissioner
5
annual report / laporan tahunan 2011
6
7
7. Subarto Zaini Komisaris Independen Independent Commissioner
pt Multi bintang indonesia tbk
15
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Secara keseluruhan, penjualan kami meningkat sebesar 4% menjadi Rp 1.859 miliar. Laba usaha meningkat sebesar 10% menjadi Rp 676 miliar berkat penjualan yang kuat dan beban usaha yang lebih rendah.
Leonard C.J. Evers Presiden Direktur President Director
16
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
Overall, our sales rose 4% to Rp 1,859 billion. Operating profit gained 10% to Rp 676 billion on the back of strong sales and lower operating expenses. Tahun 2011 patut disyukuri karena tahun ini PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MBI) merayakan 80 tahun kejayaan perusahaan. Kami terus tumbuh, meningkatkan pangsa pasar dan selalu berada di depan persaingan. Semua keberhasilan ini dicapai di tengah-tengah pasar bir Indonesia yang datar dan lingkungan beroperasi yang penuh tantangan yang menyebabkan terjadinya pengallihan pendapatan ke produk konsumen lainnya.
2011 was a year to celebrate as PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MBI) marked 80 years of brewing excellence. We continued to grow, increase our market share and stay ahead of the competition. All these were achieved amidst a flat Indonesian beer market and a challenging operating environment where there has been a diversion of disposable income to other consumer products.
Secara keseluruhan, penjualan kami meningkat sebesar 4% menjadi Rp 1.859 miliar. Laba usaha meningkat sebesar 10% menjadi Rp 676 miliar berkat penjualan yang kuat dan beban usaha yang lebih rendah. Marjin usaha kami meningkat sebesar 2% menjadi 36%.
Overall, our sales rose 4% to Rp 1,859 billion. Operating profit gained 10% to Rp 676 billion on the back of strong sales and lower operating expenses. Our operating margin improved by 2% to 36%.
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan tumbuh sebesar 15% menjadi Rp 507 miliar sementara laba per saham meningkat dari Rp 21.021 menjadi Rp 24.074. Dengan perputaran yang lebih tinggi dan manajemen modal kerja yang baik, posisi total kas kami meningkat sebesar 20%. Kami bersemangat untuk terus meningkatkan sasaran, meningkatkan nilai pemegang saham di masa depan. Sesungguhnya, kami mendapatkan peringkat sebagai Perusahaan dengan ROE (return of equity) Terbaik dan Perusahaan dengan ROA (return of asset) Terbaik ketiga dari majalah bisnis SWA yang terkemuka untuk kinerja kami tahun lalu.
annual report / laporan tahunan 2011
Total Comprehensive Income for the Year grew 15% to Rp 507 billion while earnings per share increased from Rp 21,021 to Rp 24,074. With a higher turnover and sound working capital management, our total cash position improved by 20%. We are heartened to have further raised the bar yet again, unlocking further shareholder value. In fact, we were ranked the Best ROE (return of equity) Company and third Best ROA (return of assets) Company by the distinguished SWA business magazine for our performance in the previous year.
pt Multi bintang indonesia tbk
17
Memimpin dengan keunggulan daya saing Portofolio merek kami yang beraneka ragam, keunggulan komersial, kerangka distribusi yang kuat dan efisiensi serta kemampuan yang terus dipertahankan tetap menjadi pilar-pilar utama keberhasilan kami pada tahun 2011. Melalui manajemen portofolio, kami terus memenuhi berbagai macam kebutuhan dan permintaan yang berbeda di dalam industri minuman. Patut dicatat, bir Bintang buatan negeri sendiri tetap menjadi merek bir pilihan di Indonesia sementara Heineken mengokohkan diri sebagai bir premium internasional terkemuka. Pada saat yang bersamaan, Bintang Zero dan Green Sands memuaskan dahaga konsumen minuman non alkohol. Memanfaatkan pemasaran terpadu dan inovatif, kami memastikan merek ini mempertahankan hubungannya dengan konsumen yang sudah ada serta menarik perhatian konsumen baru. Pada tahun 2011, perluasan distribusi juga memberikan kontribusi dalam menembus pasar dan memperbesar pangsa pasar. Sebagai merek terpercaya di Indonesia, kami berkomitmen untuk menciptakan bir berkualitas tertinggi. Sementara penjualan kami meningkat pesat, Bir Bintang telah meraih penghargaan di berbagai kompetisi internasional yang mengukuhkan kualitas produk kami. Tahun lalu, Bir Bintang memenangkan medali Emas di ajang Brewing Industry International Awards 2011. Untuk terus menghasilkan bir yang berkualitas, kami fokus dalam memastikan integritas produksi. Sejalan dengan hal tersebut adalah proses peningkatan kemampuan Brewery Tangerang
18
pt Multi bintang indonesia tbk
dengan mengoperasikan bottling line baru dan tempat pengolahan limbah karbon dioksida baru tahun lalu. Sebagai hasilnya, produktivitas pengemasan kami meningkat secara signifikan dan pengolahan karbon dioksida menjadi lebih efisien. Bersama-sama dengan program manajemen biaya kami yang pro-aktif, tonggak prestasi yang diraih konsisten dengan prioritas kami untuk memastikan produksi yang optimal. Melangkah ke depan, kami akan terus mengawasi perkembangan pasar dengan cermat saat kami terus memaksimalkan merek-merek yang berharga, pemasaran yang kuat, kerangka distribusi dan keahlian brewing untuk pertumbuhan dan keuntungan perusahaan yang lebih besar. Penghargaan MBI telah mengalami 80 tahun yang hebat dan kesuksesan perusahaan tidak mungkin tercapai tanpa kontribusi karyawan kami. Penghargaan yang tulus saya sampaikan kepada para karyawan serta Dewan Komisaris, anggota Direksi, pemegang saham, mitra usaha dan konsumen atas dukungan yang tak ada habisnya. Saya berharap bisa membagi kesuksesan kami selama 80 tahun berikutnya dan setelahnya.
Untuk dan atas nama Direksi, Jakarta, 12 Maret 2012
Leonard C.J. Evers Presiden Direktur
annual report / laporan Tahunan 2011
Surpassing through excellence Our diversified brand portfolio, commercial excellence, robust distribution framework and sustained efficiency and capabilities remained the key pillars of our achievements in 2011. Through portfolio management, we continued to satisfy different needs and likes in the beverage industry. Notably, homegrown Bintang beer solidly remains the choice beer brand in Indonesia while Heineken holds its own as the leading international premium beer. At the same time, Bintang Zero and Green Sands quench the thirst for non-alcoholic beverages. Leveraging concerted and innovative marketing, we ensured these brands sustained their rapport with existing consumers while winning over new ones. In 2011, their extended distribution also worked in gaining further market penetration and share. As trusted brands in Indonesia, we are committed to crafting brews of the highest quality. While our sales speak volumes, Bintang beer has been clinching awards at various international competitions which reaffirm our promise of quality. Just last year, Bintang beer won a Gold medal at the distinguished Brewing Industry International Awards 2011. To keep producing quality brews, we focused on ensuring production integrity. Aligned with this is our phased upgrading of the Tangerang Brewery that launched a new bottling line and a new carbon dioxide recovery plant last year. As a result, our packaging productivity improves considerably while the treatment
annual report / laporan tahunan 2011
of carbon dioxide becomes more efficient. Together with our pro-active cost management programme, the milestones are consistent with our priority to ensure optimal production. Moving forward, we shall continue to closely monitor market developments as we further maximise our valuable brands, robust marketing and distribution framework and brewing expertise for further growth and profitability of the company.
Appreciation It has been 80 great years for MBI and the success of the company would not have been possible without the contributions of our employees. My heartfelt appreciation goes to them as well as to our Board of Commissioners, Board members, shareholders, business partners and customers for your unstinting support. I look forward to sharing our success in the next 80 years and more.
For and on behalf of the Board of Directors, Jakarta, 12 March 2012
Leonard C.J. Evers President Director
pt Multi bintang indonesia tbk
19
A mark of commitment
incites enjoyment.
Diskusi dan Analisa Manajemen Management’s Discussion and Analysis Merek andalan kami, Bir Bintang (Bintang) berusia 80 tahun pada tahun lalu. Mempertahankan fokus kami dalam memperkuat kepemimpinan pasar dan merek, Bintang mencatat pertumbuhan baik dalam pangsa pasar dan pendapatan melalui inisiatif merek.
Pada tahun 2011, MBI tetap fokus untuk menumbuhkan merek kami, mengembangkan keunggulan komersial dan meningkatkan produktivitas. Kami juga lebih melibatkan dan memberdayakan karyawan serta pemangku kepentingan di dalam komunitas untuk keberlanjutan selama 80 tahun berikutnya dan setelahnya. Portofolio Merek Kami Mengikuti kenaikan cukai sebesar 300% yang diberlakukan bulan April 2010, pasar bir di Indonesia tetap datar. Namun, penjualan kami terus tumbuh, berkat merek yang kuat, pemasaran terpadu dan kepatuhan pada kerangka route to market. Bir Bintang Merek andalan kami, Bir Bintang (Bintang) berusia 80 tahun pada tahun lalu. Mempertahankan fokus kami dalam memperkuat kepemimpinan pasar dan merek, Bintang mencatat pertumbuhan baik dalam pangsa pasar dan pendapatan melalui inisiatif merek. Di antaranya adalah kampanye musik tematik yang sukses “Bersama Kita Bintang” (Together We Are Stars) yang merayakan “persahabatan dan kebersamaan.”
Leonard C.J. Evers Presiden Direktur President Director
Chan Poh Kheng Direktur dan Sekretaris Perusahaan Director and Corporate Secretary
Pada bulan Agustus 2011, Bintang menghadirkan kemasan yang lebih segar dan terkini, suatu gerakan yang didesain untuk meningkatkan daya tarik Bintang di antara peminum dewasa muda yang cerdas. Selain itu, platform media digital dan sosial dimanfaatkan untuk menghubungkan merek ini dengan kelompok konsumen yang akrab dengan internet. Hasilnya, Bintang menonjol sebagai pelopor di antara para pesaingnya dan lebih mempertajam daya saing dengan aplikasi BlackBerry dan permainan Facebook yang kami luncurkan pada tahun berjalan. Melalui acara turis dan kebudayaan, Bintang terus mempertegas statusnya sebagai ikon merek bir di Indonesia. Di luar Indonesia, Bintang bersinar pada persaingan internasional dengan memenangkan medali emas pada Brewing Industry Internatinal Awards 2011 dan medali perunggu pada NZ Brewers Awards 2011.
Bambang Britono Direktur Director
22
pt Multi bintang indonesia tbk
Elien Clara Smits Direktur Director
Heineken Meskipun ada persaingan yang lebih besar dari bir impor akibat pelaksanaan Zona Perdagangan
annual report / laporan Tahunan 2011
In 2011, MBI stayed focused on growing our brands, improving our commercial excellence and enhancing our productivity. We also further engaged and enriched our employees and stakeholders in the community for sustainability in the next 80 years and beyond. Our Brand Portfolio Following the 300% excise hike that was introduced in April 2010, the beer market in Indonesia has remained flat. Nevertheless, our volumes grew, owing to strong brand equity, concerted marketing and a sound route to market framework.
Our flagship brand, Bintang beer (Bintang) turned 80 last year. Maintaining our focus on strengthening market leadership and brand equity, Bintang recorded growth in both market share and profitability through brand-led initiatives.
Bintang Beer Our flagship brand, Bintang beer (Bintang) turned 80 last year. Maintaining our focus on strengthening market leadership and brand equity, Bintang recorded growth in both market share and profitability through brand-led initiatives. Amongst them was the successful “Bersama Kita Bintang” (Together We Are Stars) thematic music campaign that celebrates “friendship and togetherness”. In August 2011, Bintang unveiled a fresher and more contemporary packaging, a move that was designed to enhance Bintang’s appeal amongst the discerning young adult drinkers. In addition, digital and social media platforms were leveraged to connect the brand with this group of consumers whom many are internet-savvy. As a result, Bintang stood out as a pioneer amongst its peers and further sharpened its competitive edge with the Blackberry applications and Facebook games that we launched during the year. Through tourist and cultural events, Bintang continued to underline its status as the iconic beer brand of Indonesia. Beyond Indonesia, Bintang shone at international competitions which saw the brand winning a gold medal at the Brewing Industry International Awards 2011 and a bronze medal at the NZ Brewers Awards 2011. Heineken In spite of stronger competition from imported beers with the implementation of the Free Trade
annual report / laporan tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
23
Bebas (FTZ) di Kepulauan Riau, namun Heineken mengalami peningkatan penjualan nominal pada tahun lalu. Membedakan Heineken sebagai merek bir premium internasional, kami meneruskan untuk memanfaatkan kerja sama sponsorship global UEFA Champions League sementara mendekatkan diri dengan konsumen melalui acara musik khas, Heineken Thirst. Melalui pemasaran, pengemasan dan produk yang inovatif, Heineken terus menawarkan pengalaman minum unik yang mengoptimalkan kepuasan konsumen. Dua inisiatif yang diterima dengan baik oleh konsumen di Indonesia yang beriklim tropis meliputi Heineken Extra Cold dan Heineken Sub Zero. Inisiatif pertama adalah draft bir yang disajikan pada suhu 0 derajat Celsius sementara yang kedua menggunakan pendingin untuk menyajikan Heineken pada minus 4 derajat Celsius. Rencana lebih lanjut sedang dipersiapkan untuk memperluas ketersediaan penawaran ini pada lebih banyak gerai di seluruh Indonesia. Bintang Zero dan Green Sands Tahun lalu, persediaan minuman gandum nonalkohol, Bintang Zero dan merek minuman ringan kami, Green Sands, terganggu oleh penghentian produksi selama tiga bulan di brewery Tangerang guna memfasilitasi peningkatan mutu. Hasilnya, kedua merek mengalami penurunan jumlah penjualan dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian kami mempertahankan inisiatif pemasaran dan distribusi merek dan kembali memproduksi merek ini pada bulan September tahun lalu.
“Stand Out Festival,” “Super Date” pada Hari Valentine dan “Youth Vaganza.” Operasi Secara operasional, kami terus memastikan bahwa produksi dilakukan secara optimal dan kualitas produksi yang dihasilkanpun optimal, guna memenuhi tuntutan pasar atas merek kami. Peningkatan Kapasitas Berkat permintaan yang lebih tinggi untuk Bintang dan Heineken sementara peningkatan kemampuan brewery di Tangerang sedang berlangsung, kami memaksimalkan brewery di Sampang Agung untuk menghasilkan persediaan bir yang sangat dibutuhkan di pasar. Hasilnya, brewery meraih rekor produksi tahun lalu. Proses peningkatan mutu di Brewery Tangerang berlanjut sesuai rencana. Bottling line baru dan tempat pengolahan limbah karbon dioksida yang lebih besar dioperasikan masing-masing pada bulan Januari dan Desember 2011. Bottling line baru mampu mengisi 36.000 botol per jam, telah meningkatkan efisiensi pengemasan brewery hingga 30% sementara tempat pengolahan limbah memenuhi persyaratan pengolahan karbon dioksida secara efisien.
Selama tahun berjalan, kami mengembangkan hubungan dagang dan memperkuat visibilitas eceran Bintang Zero untuk mempengaruhi pilihan konsumen di titik penjualan.
Untuk mempertahankan biaya dan keunggulan daya saing, kami merangkul manajemen supply chain yang berfokus antara lain pada distribusi, market intelligence, manajemen persediaan dan arus kas. Dengan begitu, kami mampu menghasilkan strategi yang inovatif dan menempatkan solusi berbeda untuk melayani konsumen secara optimal.
Untuk menarik peminum muda, Green Sands meremajakan kemasannya dan melakukan serangkaian inisiatif untuk menjangkau kawula muda. Di antaranya adalah “First Day of School”,
Total Productive Management Perbaikan dan inisiatif membuat brewery serta supply chain kami berjalan seiring dengan komitmen kami terhadap program Total Productive
24
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
Zone (FTZ) in Riau Islands, Heineken saw a nominal volume increase last year. Differentiating Heineken as an international premium beer brand, we continued to leverage the global sponsorship of the UEFA Champions League while striking a chord with consumers through the signature Heineken Thirst music events. Through innovative marketing, packaging and products, Heineken continued to offer unique drinking experiences that optimise consumer satisfaction. Two such initiatives that have gone down well with consumers in tropical Indonesia included the Heineken Extra Cold and Heineken Sub Zero. The former is draft beer served at 0 degrees Celsius while the latter utilises coolers to serve Heineken at minus 4 degrees Celsius. Further plans are underway to extend the availability of these offerings at more outlets across Indonesia. Bintang Zero and Green Sands Last year, the supply of our non-alcoholic malt drink, Bintang Zero and our soft drink brand, Green Sands were limited by a three-month production halt at the Tangerang Brewery to facilitate its upgrading. As a result, both brands saw a decline in volume as compared to the year before.
To appeal to young drinkers, Green Sands revitalised its packaging and ran a series of youth-targeted outreach initiatives. Amongst them were “First Day of School”, “Stand Out Festival”, “Super Date” on Valentine’s Day and the “Youth Vaganza”. Operations Operationally, we continued to ensure optimal production and product quality as we meet market demand for our brands. Enhanced Capacity Owing to a higher demand for Bintang and Heineken while the upgrading of the brewery in Tangerang was ongoing, we further tapped on our brewery in Sampang Agung to generate the much-needed beer supply in the market. As a result, the Sampang Agung brewery achieved a record output last year. The phased-upgrading at Tangerang Brewery continued to progress as planned. A new bottling line and a larger carbon dioxide recovery plant were commissioned in January and December 2011 respectively. The former, capable of filling up to 36,000 bottles per hour, has improved the packaging efficiency of the brewery by 30% while the latter fulfils the requirements of efficient carbon dioxide treatment.
Nevertheless, we maintained our initiatives for brand marketing and distribution while we timed to resume production of these brands in September last year.
To sustain our cost and competitive advantage, we also embraced supply chain management that focused on distribution, market intelligence, inventory management and cash flow, amongst others. With that, we have been able to conceive innovative strategies and deploy differentiated solutions to serve customers in an optimal fashion.
During the year, we further improved trade relationships and strengthened the retail visibility of Bintang Zero to influence consumers’ choice at point of sale.
Total Productive Management The improvements and initiatives made for our brewery and supply chain have been in line with our commitment to the Total Productive
annual report / laporan tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
25
Management (TPM). Untuk kesinambungan efisiensi dan manajemen biaya yang lebih baik, kami telah menanamkan kepada karyawan kami budaya kerugian nihil dan memastikan setiap kerugian atas waktu, produktivitas, sumber daya dan produk dipulihkan dengan hasil yang lebih baik. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menyadari pentingnya mendukung komunitas dan membina karyawan kami –yang kami nilai sebagai aset kami paling berharga –, kami telah mengambil tindakan proaktif dalam bertanggung jawab secara sosial. Tidak terkecuali tahun 2011 saat kami memusatkan fokus pada proyek sosial dan pengembangan kemampuan yang berarti. Mengembangkan Karyawan Kami Mempromosikan kerja sama tim, keterlibatan karyawan tetap menjadi prioritas di MBI dengan kekuatan staf sebanyak 460 orang. Sementara itu, kami memastikan karyawan kami memiliki keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan di bidangnya. Pelatihan fungsional dan manajerial dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Seiring dengan sasaran perusahaan untuk mengembangkan tingkat keamanan selama dan di luar jam bekerja, serangkaian pelatihan keamanan di seluruh perusahaan telah dilakukan. Sebagai contoh, program pelatihan “Defensive Driving & Riding” dilakukan di kedua brewery di Sampang Agung dan Tangerang. Program, ditujukan untuk mengurangi tingkat kecelakaan di jalan bagi karyawan dan keluarganya, menyediakan petunjuk teoritis dan praktis yang berguna bagi karyawan yang didorong untuk menjadi duta keamanan bagi perusahaan di jalan.
26
pt Multi bintang indonesia tbk
Mendukung Kebudayaan Setempat Kontribusi MBI terhadap kebudayaan dan pariwisata Indonesia telah mencapai tingkat baru dengan penandatanganan Memorandum of Understanding antara perusahaan dan Institut Pariwisata Bandung pada tanggal 18 Juni 2011. Dengan begitu, MBI menegaskan komitmen kami terhadap industri dengan Bintang memainkan peran yang lebih aktif sebagai bir Indonesia di negara yang juga terkenal akan kecantikan alam serta keunikan budayanya. Menolong Komunitas Pada bulan Mei 2011, kami menyampaikan sumbangan kepada Sumber Kasih, sebuah panti asuhan yang berada di Ambarawa. Sumbangan ditujukan untuk menolong panti asuhan mengembangkan kemampuannya untuk menangani peningkatan jumlah anak asuhnya. Tepat sebelum Hari Raya Islam tahun lalu, kami menyantuni anak yatim piatu dan orang tua yang tinggal di sekitar brewery di Tangerang dan Sampang Agung dengan hadiah berupa sumbangan uang, makanan dan pakaian. Dalam inisiatif lain yang masih berlanjut, kami memastikan pemberian sumbangan bulanan dalam bentuk persediaan makanan bayi untuk keluarga miskin. Setiap bulan, Kota Tangerang membutuhkan sekitar 200 kantong darah di klinik dan rumah sakit pemerintah setempat. Sebagai bukti nyata, kami menyelanggarakan kegiatan donor darah di Brewery Tangerang dan mendapatkan dukungan dari karyawan kami yang siap untuk menjadi pendonor.
annual report / laporan Tahunan 2011
Management (TPM) programme. For continual efficiency and better cost management, we have imbued in our employees an attitude towards a zero loss culture and ensured that every loss in time, productivity, resources or product is recovered for a better yield. Corporate Social Responsibility Recognising the importance of enabling the community and nurturing our employees – whom we value as our most precious asset – we have taken a proactive stance in being socially responsible. 2011 was no exception as we devoted our focus on meaningful social and capacity enhancement projects. Developing Our People Promoting team spirit, employee engagement remained a priority at MBI which has a staff strength of 460. Meanwhile, we ensured that our employees possess the skills and knowledge required in their field of work. Functional and managerial trainings were conducted periodically throughout the year. In line with the company’s target to improve safety levels during and outside of work, a range of company-wide safety trainings has also been put in place. For instance, the “Defensive Driving & Riding” training programme was conducted at both breweries in Sampang Agung and Tangerang. The programme, aimed at reducing road accident rates among employees and their families, provided useful theoretical and practical pointers for employees who were encouraged to be road safety ambassadors of the company.
annual report / laporan tahunan 2011
Supporting Local Culture MBI’s contribution to the Indonesian culture and tourism has been taken to a new level with the signing of a Memorandum of Understanding between the company and the Bandung Institute of Tourism on 18 June 2011. With that, MBI re-affirmed our commitment to the industry with Bintang playing a more active role as the Indonesian beer of the country that is also famed for its beautiful nature and unique culture. Helping the Community In May 2011, we made a donation to Sumber Kasih, an orphanage located in Ambarawa. The donation was made to help the orphanage expand its capacity so as to cope with the increase in the number of beneficiaries. Just before the Moslem Celebration Day last year, we brought cheer to the orphans and elderly living near the breweries in Tangerang and Sampang Agung with gifts such as food and clothing, as well as cash donations. In another ongoing initiative, we ensured monthly donations of infant food supply to impoverished families. Every month, the Tangerang city needs some 2,000 bags of blood at its local government clinics and hospitals. Doing our part, we conducted a blood donation drive at the Tangerang Brewery and garnered the support of our employees who readily came forward to be blood donors.
pt Multi bintang indonesia tbk
27
Mempromosikan Sikap Minum yang Bertanggung Jawab Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, kami telah menegaskan pentingnya sikap minum yang bertanggung jawab di antara karyawan, duta merek, mitra dan konsumen kami. Di samping menampilkan pesan sikap minum yang bertanggung jawab pada kemasan utama dan sekunder serta bentuk komunikasi lainnya, kami telah meluncurkan inisiatif penyaringan usia pada awal tahun 2011 untuk memastikan produk bir kami hanya tersedia bagi konsumen berusia 21 tahun ke atas. Seiring dengan inisiatif, stiker yang menampilkan tanda “21+” telah ditempelkan di toko swalayan di seluruh Indonesia. Ulasan Keuangan Perputaran Bersih dan Biaya Walaupun pasar bir yang datar akibat kenaikan cukai sebesar 300% yang efektif sejak bulan April 2010, penjualan kami telah meningkat dan hal ini menyebabkan peningkatan pendapatan sebesar 4% menjadi Rp 1.859 miliar. Beban pokok penjualan sedikit lebih tinggi sebesar 2% terutama disebabkan oleh penjualan yang lebih tinggi. Laba kotor meningkat sebesar 5% dari Rp 1.028 miliar menjadi Rp 1.080 miliar. Marjin Laba Kotor kami tetap bertahan sebesar 58%. Dibandingkan tahun lalu, beban usaha lebih rendah sebesar 2% dari Rp 413 miliar menjadi Rp 405 miliar yang disebabkan oleh lebih rendahnya kerugian kurs dan lebih ketatnya beban manajemen. Laba Usaha dan Laba Bersih Perseroan melaporkan kinerja yang baik dengan pertumbuhan laba usaha sebesar 10% dari Rp 615 miliar menjadi Rp 676 miliar, terutama berkat penjualan yang besar. Marjin usaha meningkat sebesar 2% dari 34% menjadi 36%. Demikian pula, laba sebelum pajak tumbuh sebesar 15% dari Rp 594 miliar menjadi Rp 680 miliar. Laba sebelum pajak yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan beban pajak dari Rp 151 miliar menjadi Rp 173 miliar. Jumlah laba komprehensif tahun berjalan meningkat sebesar 15% dari Rp 443 miliar menjadi Rp 507 miliar. Laba per saham meningkat dari Rp 21.021 menjadi Rp 24.074. Sejak tanggal pelaporan hingga penyusunan laporan ini, tidak terjadi peristiwa penting yang akan memengaruhi kinerja Perseroan secara material. Neraca Jumlah aset tumbuh sebesar Rp 84 miliar dari Rp 1.137 miliar menjadi Rp 1.221 miliar pada tahun 2011. Peningkatan ini berkat kenaikan aset lancar dan aset tak lancar masing-masing sebesar Rp 59 miliar dan Rp 25 miliar.
28
pt Multi bintang indonesia tbk
Di samping menampilkan pesan sikap minum yang bertanggung jawab pada kemasan utama dan sekunder serta bentuk komunikasi lainnya, kami telah meluncurkan inisiatif penyaringan usia pada awal tahun 2011 untuk memastikan produk bir kami hanya tersedia bagi konsumen berusia 21 tahun ke atas. Peningkatan aset lancar terutama berkat piutang usaha dan kas yang lebih besar dari aktivitas operasi. Peningkatan aset tidak lancar dari Rp 540 miliar menjadi Rp 565 miliar sebagian besar disebabkan oleh pengeluaran modal yang terjadi dalam memodernisasi brewery di Tangerang. Terutama disebabkan utang yang lebih tinggi, kewajiban lancar meningkat dari Rp 632 miliar menjadi Rp 659 miliar. Modal kerja bersih Perseroan tetap sehat dengan peningkatan sebesar Rp 31 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian pula, rasio lancar untuk tahun terlapor juga menunjukkan peningkatan dari 94% menjadi 99% bila dibandingkan tahun sebelumnya. Arus Kas Arus kas Perseroan tetap sehat sepanjang tahun. Posisi total kas meningkat sebesar 20%, berkat penjualan yang lebih tinggi dan manajemen modal kerja yang baik. Penggunaan Laba Mengingat kinerja Perseroan yang kuat tahun ini maka diusulkan pembayaran dividen sebesar 100% dari saldo laba.
annual report / laporan Tahunan 2011
Versus the previous year, operating expenses improved by 2%, from Rp 413 billion to Rp 405 billion due to lower foreign exchange losses and tighter cost management. Operating Profit and Net Profit The Company reported a solid performance with operating profit growing 10% from Rp 615 billion to Rp 676 billion, attributable mainly to strong sales. Operating margin improved by 2% from 34% to 36%.
Besides featuring responsible drinking messages on our primary and secondary packaging as well as communications collaterals, we launched an age screening initiative in early 2011 to ensure that our beer products are only available to consumers aged 21 years and above. Promoting Responsible Drinking As a socially responsible company, we have been championing the importance of responsible drinking among our employees, brand ambassadors, partners and consumers. Besides featuring responsible drinking messages on our primary and secondary packaging as well as communications collaterals, we launched an age screening initiative in early 2011 to ensure that our beer products are only available to consumers aged 21 years and above. In line with the initiative, stickers bearing “21+” have been put up at convenient stores across Indonesia. Financial Review Net Turnover and Costs Despite the flat beer market as a result of the 300% excise hike that took effect in April 2010, our volumes improved and this led to a revenue gain of 4% to Rp 1,859 billion. Cost of goods sold increased marginally by 2% mainly from the higher volume sold.
Likewise, profit before tax grew 15% from Rp 594 billion to Rp 680 billion. The higher pretax profit thus led to an increase in tax expense from Rp 151 billion to Rp 173 billion. Total comprehensive income for the year gained 15% from Rp 443 billion to Rp 507 billion. Earnings per share increased from Rp 21,021 to Rp 24,074. From the reporting date up to the compilation of this report, no significant events had taken place that would materially affect the results of the Company. Balance Sheet Total assets grew by a further Rp 84 billion from Rp 1,137 billion to Rp 1,221 billion in 2011. The rise was attributable to increases in current assets and non-current assets by Rp 59 billion and Rp 25 billion respectively. The rise in current assets was attributable mainly to higher trade receivables and higher cash from operating activities. The increase in non-current assets from Rp 540 billion to Rp 565 billion was largely due to the capital expenditures incurred in modernising the brewery in Tangerang. Owing largely to higher payables, current liabilities increased from Rp 632 billion to Rp 659 billion. The net working capital of the company remained healthy with an improvement over last year by Rp 31 billion. Likewise, the current ratio for the year also improved from 94% to 99% as compared to a year ago. Cash Flow The cash flow of the Company remained healthy throughout the year. Total cash position improved by 20%, owing to higher turnover and sound working capital management. Appropriation of Profits Given the Company’s strong performance this year, a 100% dividend payout from the retained earnings of the year is proposed.
Gross profit grew 5% from Rp 1,028 billion to Rp 1,080 billion. Our gross profit margin remained healthy at 58%.
annual report / laporan tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
29
Sorotan Peristiwa Event Highlights Januari/January 2011
Februari/February 2011 • Bir Bintang memenangkan Emas pada Brewing Industry International Award. • Bintang beer won Gold at the Brewing Industry International Award.
• Mengoperasikan bottling line baru di Brewery Tangerang yang menghasilkan peningkatan produktivitas pengemasan sebesar 30%. • Commissioned a new bottling line in Tangerang Brewery, resulting in a 30% increase in packaging productivity.
Juni/June 2011
• Bir Bintang memenangkan Emas pada Monde Selection Award. • Menandatangani Nota Kesepahaman dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung yang menegaskan komitmen Bir Bintang untuk memainkan peranan yang lebih aktif dalam pariwisata di Indonesia.
Juli/July 2011 • MBI mendapatkan peringkat sebagai Perusahaan dengan ROE (return of equity) Terbaik dan Perusahaan dengan ROA (return of assets) Terbaik ketiga dari Majalah SWA, majalah bisnis terkemuka di Indonesia. • MBI was ranked Best ROE (return of equity) Company and third Best ROA (return of assets) Company by SWA Magazine, a highly regarded business magazine in Indonesia.
• Bintang beer clinched Gold at the Monde Selection Award. • Signed a Memorandum of Understanding with the Bandung Institute of Tourism, reaffirming Bintang beer’s commitment to play a more active role for tourism in Indonesia.
30
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
April/April 2011
Mei/May 2011
• Meluncurkan inisiatif penyaringan usia untuk mempromosikan sikap minum yang bertanggung jawab yaitu hanya untuk mereka yang berusia 21 tahun keatas. • Launched an age screening initiative to promote responsible drinking from 21 years of age.
• Memberikan sumbangan kepada panti asuhan Sumber Kasih untuk menolong meluaskan kemampuannya menampung lebih banyak anak asuh. • Menyelenggarakan donor darah di Brewery Tangerang. • Made a donation to the Sumber Kasih orphanage to help in expanding capacity for more beneficiaries. • Conducted a blood donation drive in Tangerang Brewery.
Agustus/August 2011 • Menyumbangkan uang tunai, makanan dan pakaian kepada manula dan yatim piatu yang tinggal di sekitar brewery di Tangerang dan Sampang Agung. • Bir Bintang memenangkan medali Perunggu pada BrewNZ Awards 2011. • Bir Bintang meluncurkan kemasan yang lebih kontemporer guna meningkatkan daya tariknya terhadap peminum dewasa muda yang cerdas. • Donated cash, food and clothing to the elderly and orphans residing near the breweries in Tangerang and Sampang Agung. • Bintang beer clinched the Bronze medal at the BrewNZ Awards 2011. • Bintang beer unveiled a more contemporary packaging that further enhanced its appeal amongst discerning young adult drinkers.
annual report / laporan tahunan 2011
Desember/December 2011
• Mengoperasikan tempat pengolahan karbon dioksida yang baru di brewery Tangerang. • Commissioned a new carbon dioxide recovery plant at the brewery in Tangerang.
pt Multi bintang indonesia tbk
31
Laporan Mengenai Tata Kelola Perusahaan Report on Corporate Governance Kebijakan Perseroan untuk meningkatkan kinerja dan memaksimalkan nilai perusahaan mencakup prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku. Dewan Komisaris dan Direksi berkomitmen untuk memastikan bahwa standar tertinggi dari Tata Kelola Perusahaan diterapkan di seluruh lingkup Perseroan. Proses tata kelola bertujuan untuk memastikan Perseroan memenuhi aspirasi dan ekspektasi sosial pemangku kepentingan serta memenuhi tugasnya dengan cara yang diharapkan sebagai warga korporasi yang baik. Praktik Tata Kelola Perusahaan pada PT Multi Bintang Indonesia Tbk berada di tingkat Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, Audit Internal dan Kode Etik Bisnis. Rapat Umum Pemegang Saham Pada tahun 2011, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dilakukan pada tanggal 25 Mei (RUPST) dengan keputusan sebagai berikut: menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun 2010 dan meratifikasi laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit, menyetujui pendeklarasian dan pendistribusian dividen untuk tahun 2010; menguasakan Dewan Komisaris agar menunjuk kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011; menyetujui pengangkatan kembali anggota Direksi dan Dewan Komisaris; menguasakan Dewan Komisaris untuk menentukan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Pada tanggal 28 September 2011, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan untuk menyetujui perubahan atas susunan Dewan Komisaris Perseroan. Dewan Komisaris Dewan Komisaris mengawasi dan memberikan pengarahan tentang kebijakan Direksi dan hal umum yang berkaitan dengan Perseroan serta kegiatan bisnisnya. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Dewan Komisaris bertindak sepenuhnya untuk kepentingan Perseroan dan para pemangku kepentingannya. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu tiga tahun. Setelah berakhirnya masa ini, anggota
32
pt Multi bintang indonesia tbk
Dewan Komisaris dan Direksi berkomitmen untuk memastikan bahwa standar tertinggi dari Tata Kelola Perseroan diterapkan di seluruh lingkup Perusahaan. dapat diangkat kembali. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 25 Mei 2011, anggota Dewan Komisaris diangkat kembali untuk masa jabatan tiga tahun berikutnya. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 September 2011, susunan Dewan Komisaris berubah. Pada tanggal 31 Desember 2011, Dewan Komisaris terdiri atas satu Presiden Komisaris dan enam Komisaris, tiga di antaranya adalah Komisaris Independen. Susunan ini mematuhi ketentuan pencatatan BEI di mana sekurangkurangnya 30% Dewan adalah Komisaris Independen. Total remunerasi Dewan Komisaris pada tahun 2011 adalah sebesar Rp1,1miliar. Komite Audit Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dan Ketuanya adalah Komisaris Independen. Tujuan utamanya adalah untuk membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tanggung jawab mereka yang berkaitan dengan manajemen risiko usaha, pengendalian internal, dan Kode Etik. Fokus utama Komite Audit adalah untuk memastikan bahwa risiko bisnis dan pengendalian internal Perseroan sudah tepat dan dikelola secara efektif. Hal ini akan membantu mereka untuk membuktikan kepada Dewan Komisaris bahwa risiko bisnis dan masalah pengendalian telah diidentifikasi dan telah diambil tindakan yang sesuai serta tepat waktu. Informasi lebih lanjut tentang kegiatan Komite Audit disajikan dalam Laporan Komite Audit.
annual report / laporan Tahunan 2011
approve the changes in the composition of the Board of Commissioners of the Company.
The Board of Commissioners and Board of Directors are committed to ensuring the highest standards of Corporate Governance throughout the Company. The Company’s policy to improve performance and maximise corporate value embraces good corporate governance principles in compliance with standards and regulations. The Board of Commissioners and Board of Directors are committed to ensuring the highest standards of Corporate Governance throughout the Company. The governance process is aimed at ensuring that the Company meets stakeholders’ aspirations and social expectations and fulfills its duties in a manner that is expected of a good corporate citizen. Corporate Governance is practised by Board of Directors, Board of Commissioners, Audit Committee, Internal Audit and Code of Business Conduct. General Meeting of Shareholders In 2011, the Annual General Meeting of Shareholders (“AGMOS”) was held on 25 May with the resolutions as follows: approve the Annual Report for 2010 and ratify the consolidated audited financial statements; approve the declaration and distribution of the final dividend for 2010; authorise the Board of Commissioners to appoint a registered public accountant to audit the Company’s consolidated financial statements for the year ending 31 December 2011; approve the re-appointment of the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners; and authorise the Board of Commissioners to determine the remuneration for the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the company. On 28 September 2011, the Extraordinary General Meeting of Shareholders was held to
annual report / laporan tahunan 2011
Board of Commissioners The Board of Commissioners supervises and advises on the policy of the Board of Directors and the general course of the Company’s affairs and business operations. In performing their duties, the members of the Board of Commissioners act in the best interests of the Company and its stakeholders. Members of the Board of Commissioners are appointed by a General Meeting of Shareholders for a term of three years. Upon expiration of this term, members may be re-appointed. In the AGMOS on 25 May 2011, the existing Board of Commissioners was re-appointed for a further three-year term. In the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 28 September 2011, the composition of the Board of Commissioners has been changed. As at 31 December 2011, the Board of Commissioners comprised one President Director and six Commissioners, three of them are Independent Commissioners. This composition is in compliance with the IDX listing requirements where at least 30% of the Board must be Independent Commissioners. The total remuneration of the Board of Commissioners in 2011 was Rp 1.1 billion. Audit Committee The Audit Committee was established by the Board of Commissioners and its Chairman is an Independent Commissioner. Its primary purpose is to assist the Board of Commissioners and the Board of Directors in carrying out their responsibilities with regard to the management of business risks, internal controls and the Code of Conduct. The Audit Committee’s primary focus is to ensure that the Company’s business risks and internal controls are appropriate and managed effectively. This will enable them to provide evidence to the Board of Commissioners that business risks and control issues are identified and that appropriate and timely action is taken. Further information on the activities of the Audit Committee is provided in the Report of the Audit Committee.
pt Multi bintang indonesia tbk
33
Direksi Susunan Direksi Perseroan adalah berimbang, terdiri atas direktur yang berkualitas dan berpengalaman. Direksi bertemu setiap minggu untuk meninjau masalah kinerja dan sumber daya. Direksi bertanggung jawab penuh mengelola Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan. Tanggung jawab dasar Direksi adalah (antara lain) mengarahkan dan mengelola Perseroan berdasarkan tujuan Perseroan dan mengendalikan, memelihara serta mengelola aset Perseroan untuk kepentingan Perseroan Direksi diberi wewenang untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan, atas segala hal dalam semua peristiwa; mengikat Perseroan kepada pihak lain dan pihak lain kepada Perseroan; serta mengambil semua tindakan terkait manajemen dan kepemilikan di dalam batasan yang ditetapkan oleh Anggaran Dasar Perseroan. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu tiga tahun. Setelah berakhirnya masa ini, anggota dapat diangkat kembali. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 25 Mei 2011, anggota Dewan Komisaris diangkat kembali untuk masa jabatan tiga tahun berikutnya. Departemen Audit Internal PT Multi Bintang Indonesia Tbk memiliki Departemen Audit Internal yang mapan. Tujuan utamanya adalah mengkaji kegiatan operasional dan risiko bisnis untuk memberikan saran perbaikan untuk pengendalian internal dan efisiensi operasional. Departemen Audit Internal melaporkan secara administratif kepada manajemen eksekutif dan secara fungsional kepada Direksi, Komite Audit, dan Audit Internal group Asia Pacific Breweries. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, anggota Departemen Audit Internal berwenang untuk memiliki akses penuh, bebas, dan tidak terbatas terhadap semua fungsi, catatan, properti dan personel Perusahaan. Tabel di samping menunjukkan kehadiran pada rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit pada tahun 2011. Manajemen Risiko Sistem manajemen risiko perusahaan (“ERM”) diterapkan pada semua tingkatan Perseroan, termasuk pada tingkatan divisi, departemen, dan proses. Risiko utama, tindakan pengendalian dan manajemen diidentifikasi dan dipantau oleh unit operasional, ditinjau oleh manajemen, dan divalidasi oleh Presiden Direktur. Komite Audit mengkaji profil risiko Perusahaan dan memandu
34
pt Multi bintang indonesia tbk
manajemen memeriksa dan memastikan bahwa manajemen risiko dan pengendalian internal yang praktis dan sempurna telah dilaksanakan. Kode Etik Bisnis Merupakan kebijakan perusahaan bahwa seluruh karyawan dan direksi harus berperilaku sesuai dengan standar etika yang tinggi dan dengan demikian melayani kepentingan Perseroan, karyawan, dan masyarakat luas yang menjadi bagiannya. Kode Etik meliputi berbagai persoalan yang terkait dengan korupsi, konflik kepentingan, hadiah, mencegah penipuan, melindungi informasi rahasia, memelihara catatan yang akurat dan melaporkan setiap perilaku yang tidak patut, tidak etis, atau melawan hukum. Kode Etik Bisnis Perusahaan diperkenalkan pada tahun 2008, yang di dalamnya mencakup pengangkatan Direksi yang juga anggota Komite Kode Etik atau Perwakilan Terpercaya. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai pejabat penghubung antara Perseroan dan para pemegang saham, otoritas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, investor, analis dan publik. Sekretaris Perusahaan melakukan peran yang sangat vital dalam menjaga keterbukaan Perseroan, dan bertanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap ketetapan dan peraturan pasar modal, memberikan saran kepada Direksi mengenai setiap perubahan peraturan serta mengatur rapat Dewan Komisaris dan Direksi serta memfasilitasi penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Paparan Publik. Rapat Dewan Komisaris BOC Meeting Frekuensi Frequency
Kehadiran Attendance
Cosmas Batubara Subarto Zaini Bobby H. Noya Martiono Hadianto Roland Pirmez Koh Poh Tiong Sijbe Hiemstra Theodorus A.F. de Rond Pascal De Petrini Sri Urip Fransiscus A. Alijoyo Leonard C.J. Evers Danny Chan (Chan Poh Kheng) Bambang Britono Elien Clara Smits
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 1 2 1 1
Catatan: Note:
Diangkat sejak 1 Oktober 2011 Appointed as of 1 October 2011
3 3 3 3
Mengundurkan diri sejak 1 Oktober 2011 Resigned as of 1 October 2011
annual report / laporan Tahunan 2011
Board of Directors The Composition of the Board of Directors is balanced, consisting of qualified and experienced directors. The Board meets on a weekly basis to review performance and resource issues. The Board of Directors is fully responsible for the management of the Company for the benefit and the purpose of the Company. The basic duties of the Board of Directors are (among others) directing and managing the Company in accordance with the purpose of the Company and controlling, maintaining and managing the assets of the company for the benefit of the Company. The Board of Directors is empowered to represent the Company inside and outside the Court, on everything and in all events to bind the Company to other parties and other parties to the Company, and to take all actions relating to the management and ownership within the limits set by the Company’s articles of association. The members of the Board of Directors are appointed by a General Meeting of Shareholders for a term of three years. Upon expiration of this term, members may be re-appointed. In the AGMOS on 25 May 2011, the existing Board of Directors was re-appointed for a further threeyear term. Internal Audit Department The Company has a well-established Internal Audit Department. Its primary objective is to review operations and business risks and to advise on Rapat Direksi BOD Meeting Frekuensi Frequency
44 44 44 44
Rapat Komite Audit AC Meeting
Kehadiran Attendance
36 38 34 40
annual report / laporan tahunan 2011
Frekuensi Frequency
Kehadiran Attendance
4
3
4 4 3 3
4 4 3 3
improvements for internal controls and efficiency of operations. The Internal Audit Department reports administratively to the executive management and functionally to the Board of Directors, Audit Committee and Internal Audit of the Asia Pacific Breweries group. In carrying out their duties and responsibilities, members of the Internal Audit Department are authorised to have full, free and unrestricted access to all Company functions, records, property and personnel. The table below shows the attendance at meetings of the Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee in 2011. Risk Management Enterprise-wide risk management (“ERM”) system is implemented at all levels of the Company, including divisional, departmental and process levels. Key risks, control measures and management actions are identified and monitored by the operational units, reviewed by the management, and validated by the President Director. The Audit Committee reviews the risk profiles of the Company and guides the management to check and ensure that practical and robust risk management and internal controls are in place. Code of Business Conduct It is company policy that all employees and directors conduct themselves in accordance with high ethical standards and thus serve the best interests of the Company, its employees and the broader society of which it is a part. The Code of Conduct covers issues related to corruption, conflict of interest, gifts, preventing fraud, protecting confidential information, keeping accurate records and reporting inappropriate, unethical or illegal behaviour. The Company’s Code of Business Conduct was introduced in 2008. It includes the appointment of Directors who are also members of the Code of Conduct Committee or Trusted Representatives. Corporate Secretary The Corporate Secretary acts as the liaison officer between the Company and the shareholders, Capital Markets and Financial Institutions Supervisory Authority, investors, analysts and the public. The Corporate Secretary performs a vital role in keeping the Company transparent, and is responsible for monitoring compliance with capital markets rules and regulations, advising the Board of Directors on any regulatory changes as well as administering the meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors. The Corporate Secretary also facilitates the holding of the General Meeting of Shareholders and the Public Expose.
pt Multi bintang indonesia tbk
35
Laporan Komite Audit Report of the Audit Committee
Komite Audit (“Komite”) dibentuk dan bertanggung-jawab kepada Dewan Komisaris Perseroan. Komite ini, beranggotakan Martiono Hadianto, Ketua, Sri Urip dan F. Antonius Alijoyo, merupakan pihak-pihak yang independen, dan Ketuanya adalah seorang Komisaris Independen. Tugas Komite adalah membantu Dewan Komisaris dalam tanggung jawab pengawasannya sehubungan dengan, antara lain: 1. prinsip dan prosedur akuntansi serta pelaporan keuangan Perseroan, 2. kecukupan sistem pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan dan 3. mutu serta integritas laporan keuangan Perseroan. Dalam melaksanakan fungsinya, Komite bekerja sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007. Sepanjang tahun 2011, Komite menyelenggarakan rapat-rapat secara teratur dengan Presiden Direktur, Direktur Keuangan, Tim Auditor Internal dan Auditor Eksternal. Komite meninjau hal-hal berikut dalam rapat-rapat ini: a. Rencana audit dari auditor eksternal dan internal (termasuk yang berhubungan dengan persyaratan audit internal grup), hasil pemeriksaan mereka, komunikasi dan evaluasi sistem pengendalian internal serta tindakan perbaikan yang sudah diambil; b. Laporan keuangan dan laporan auditor Perseroan sebelum diajukan kepada Dewan
36
pt Multi bintang indonesia tbk
Komisaris atau Bapepam, jika relevan; c. Kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku serta Kode Etik Bisnis Perseroan; d. Kemandirian (independensi) serta objektivitas auditor eksternal dan internal; e. Masalah-masalah bisnis terkait yang menyangkut manajemen risiko bisnis dan pengendalian internal. Sepanjang tahun ini Komite mengadakan rapat satu kali dengan auditor internal dan eksternal tanpa kehadiran manajemen eksekutif. Komite melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka selama tahun 2011 sesuai dengan panduan yang dimuat dalam Ketentuan Komite Audit yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris Perseroan.
Untuk dan atas nama Komite Audit, Jakarta, 9 Maret 2012
Martiono Hadianto Ketua Komite Audit
annual report / laporan Tahunan 2011
The Audit Committee (“Committee”) is established by and accountable to the Board of Commissioners of the Company. The Committee, whose members are Martiono Hadianto, Chairman, Sri Urip and F. Antonius Alijoyo, consists of independent parties, with the Chairman of the Committee being an Independent Commissioner. The task of the Committee is to assist the Board of Commissioners in overseeing responsibilities relating to, among other duties: 1. accounting and financial reporting principles and procedures of the Company, 2. the adequacy of the Company’s systems of internal control over financial reporting and 3. the quality and integrity of the Company’s financial statements. In carrying out its function, the Committee operates in accordance with the regulations established by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) and Corporate Law (Undang-Undang Perseroan Terbatas) No.40/ 2007. During 2011, the Committee conducted regular meetings with the Company’s President Director, Finance Director, Internal Auditors and External Auditors. The Committee reviewed the following items during these meetings: a. The audit plans of the external and internal auditors (including those related to group internal audit requirements), the results of their examinations, communications and evaluations of the systems of internal controls and remedial actions taken; b. The financial statements and auditors’ report
annual report / laporan tahunan 2011
of the Company before their submission to the Board of Commissioners or Bapepam when relevant; c. Compliance with the relevant laws and regulations and with the Company’s Code of Business Conduct; d. The independence and objectivity of the external and internal auditors; and e. Relevant business issues in so far as they relate to the management of business risks and internal controls. The Committee had one meeting with internal and external auditors without the presence of executive management during the year. The Committee fulfilled its duties and responsibilities during 2011 in accordance with the guidelines stipulated in the Audit Committee Charter established by the Board of Commissioners of the Company.
For and on behalf of Audit Committee, Jakarta, 9 March 2012
Martiono Hadianto Chairman of Audit Committee
pt Multi bintang indonesia tbk
37
Informasi Khusus Bagi Pemegang Saham Specific Information for Shareholders
1. Hasil Pencapaian Results Rp juta Rp million
Rp juta Rp million
2011
2010
1,858,750
1,790,164
Laba sebelum pajak Profit before tax
680,487
594,162
Beban pajak penghasilan Income tax expense
173,105
151,112
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income for the Year
507,382
443,050
144
134
Penjualan bersih tahun ini Net sales for the year
Hak kepemilikan pemegang saham minoritas dalam laba bersih anak Perusahaan Minority interest in subsidiary’s net profit Penggunaan: Appropriation: Dividen tunai untuk hasil 2010: Cash dividends for 2010 result: Dividen final Rp 21.279 per saham Final dividend of Rp 21,279 per share
448,349
Dividen tunai untuk hasil 2011: Cash dividends for 2011 result: Rencana dividen final Rp 24.074 per saham Proposed final dividend of Rp 24,074 per share
507,238
Total dividen Total dividend
507,238
448,349
Dewan Direksi mengusulkan dividen final sebesar Rp 24.074 per saham, dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan diselenggarakan pada tahun 2012. The Board of Directors proposes a final dividend of Rp 24,074 per share, subject to approval at the Annual General Meeting of Shareholders to be convened in 2012.
38
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
2. Pemegang Saham Shareholders Kepemilikan modal ditempatkan PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebagai berikut: The ownership of the issued share capital of PT Multi Bintang Indonesia Tbk is as follows:
Jumlah saham Number of shares
dalam % in %
Nilai nominal (dalam juta rupiah) Par value (in Rp million)
15,823,570
75.10%
15,824
Public
3,680,870
17.47%
3,680
Hollandsch Administratiekantoor B.V.
1,565,565
7.43%
1,566
21,070,000
100.00
21,070
Pemegang Saham Shareholders Asia Pacific Breweries Limited
Tidak ada komisaris atau direktur yang memiliki saham di Perusahaan dan anak perusahaannya. None of the commissioners or directors holds shares in the Company and its subsidiary.
Penjualan Bersih Net Sales
Rp 1,859 Rp 507
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income for the Year
annual report / laporan tahunan 2011
miliar billion miliar billion
pt Multi bintang indonesia tbk
39
3. Komisaris dan Direksi Per 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Cosmas Batubara Presiden Komisaris / Komisaris Independen Bapak Batubara memangku jabatan sejak tanggal 30 Juni 1998. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Agung Podomoro Land Tbk, Presiden Komisaris PT Intiland Development Tbk, Wakil Presiden Komisaris PT Tunas Ridean Tbk, Komisaris PT Ciputra Development Tbk dan Komisaris PT Metropolitan Kentjana Tbk. Subarto Zaini Komisaris Independen Beliau memangku jabatan sejak tanggal 30 Juni 1998 dan juga menjabat sebagai Penasihat Senior Leadership Inc. Di Januari 2010, beliau ditunjuk sebagai anggota Komite Audit PT Bentoel International Investama Tbk dan sejak Januari 2011 sebagai anggota Komite Audit AKR Corporindo Tbk. Martiono Hadianto Komisaris Independen & Ketua Komite Audit Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen pada tanggal 15 Mei 2007 dan telah mejabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tanggal 15 Mei 2008. Bapak Martiono kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Newmont Nusa Tenggara. Sebelumnya, beliau memegang jabatan direktur dan komisaris di beberapa perusahaan dan lembaga pemerintahan, termasuk Presiden Direktur PT Pertamina, Direktur dan Komisaris PT Garuda Indonesia.
40
Theodorus Antonius Fredericus de Rond Komisaris Diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tanggal 1 Oktober 2011. Bapak de Rond adalah Chairman Heineken Asia Pacific Pte Ltd pada saat ini dan menjabat sebagai direktur Asia Pacific Investment Pte Ltd dan Asia Pacific Breweries Group Ltd. Beliau telah bergabung dengan Heineken Group sejak tahun 1978 dan telah memegang beberapa posisi manajemen senior internasional di Eropa, Amerika Latin, dan Asia Pasifik. Pascal De Petrini Komisaris Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tanggal 1 Oktober 2011. Saat ini Bapak De Petrini memegang jabatan sebagai anggota Direksi Asia Pacific Breweries Limited dan juga Chief Executive Officer untuk Makanan dan Minuman dari Fraser and Neave Limited. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau ‘dibesarkan’ oleh Danone Group International, di Eropa dan Asia Pasifik. Direksi Leonard Cornelis Jorden Evers Presiden Direktur Diangkat sebagai Presiden Direktur pada tanggal 23 Agustus 2010. Sebelum bergabung dengan MBI, Bapak Evers adalah General Manager Grande Brasserie de NouvelleCaledonie, Kaledonia Baru (2006), di mana beliau menggandakan laba perusahaan dan meningkatkan pangsa pasarnya maupun pendapatannya. Sebelum itu, beliau memegang berbagai jabatan manajemen senior di Grup Heineken di Polandia, Jepang, dan Belanda.
Roland Pirmez Komisaris Bapak Pirmez diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tanggal 10 Februari 2010. Beliau bergabung dengan Heineken Group pada tahun 1996 sebagai Direktur Pengelola di Angola dan menduduki berbagai posisi manajerial di Afrika, Heineken di Rusia, dan Thai Asia Pacific Brewery Co Ltd. Beliau diangkat sebagai Chief Executive Officer Asia Pacific Breweries Limited pada 1 Oktober 2008.
Danny Chan (Chan Poh Kheng) Direktur Keuangan & Sekretaris Perusahaan Diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan pada tanggal 1 Juli 2010 dan sebagai Direktur pada 23 Agustus 2010. Sebelum bergabung dengan MBI, Bapak Chan adalah General Manager pada Kantor Direktur Regional (Indo China) dari Asia Pacific Breweries Limited, sejak 1 Agustus 2009. Antara tahun 2007 dan 2009, Bapak Chan adalah General Manager Laos Asia Pacific Breweries Limited. Sebelumnya beliau pernah menyandang berbagai jabatan Manajer Keuangan di beberapa perusahaan di bawah naungan APB.
Bobby Henry Noya Komisaris Sebelum beliau diangkat sebagai Komisaris pada tanggal 3 Juni 2005, Bapak Noya telah bekerja untuk PT Multi Bintang Indonesia Tbk sejak tahun 1988 dan menjadi anggota Direksi Perseroan dari tahun 1998 hingga 2005.
Bambang Britono Direktur Corporate Affairs Diangkat sebagai Direktur pada tanggal 16 Desember 1998, Bapak Britono bergabung dengan Perseroan pada tahun 1990 dan menduduki berbagai jabatan pemasaran dan penjualan. Sebelum penugasannya sebagai
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
3. Commissioners and Directors As of 31 December 2011, the composition of the Board of Commissioners is as follows: Board of Commissioners Cosmas Batubara President Commissioner / Independent Commissioner Mr Batubara has held this post since 30 June 1998. He is concurrently President Commissioner of PT Agung Podomoro Land Tbk, President Commissioner of PT Intiland Development Tbk, Vice President Commissioner of PT Tunas Ridean Tbk, Commissioner of PT Ciputra Development Tbk and Commissioner of PT Metropolitan Kentjana Tbk. Subarto Zaini Independent Commissioner Mr Zaini has held this post since 30 June 1998 and has also served as Senior Advisor of Leadership Inc. In January 2010, he was appointed as member of the Audit Committee of PT Bentoel International Investama Tbk and as per January 2011, as a member of the Audit Committee of AKR Corporindo Tbk. Martiono Hadianto Independent Commissioner & Chairman of Audit Committee Mr Hadianto was appointed as an Independent Commissioner on 15 May 2007 and has served as Chairman of the Audit Committee since 15 May 2008. Mr Hadianto is currently President Director of PT Newmont Nusa Tenggara. Previously, he held various directorships and commissioner posts in companies and governmental institutions, including President Director of PT Pertamina, Director and Commissioner of PT Garuda Indonesia. Roland Pirmez Commissioner Mr Pirmez was appointed as a Commissioner of the Company on 10 February 2010. He joined the Heineken Group in 1996 as Managing Director in Angola and held various management positions in Africa, Heineken in Russia and Thai Asia Pacific Brewery Co Ltd. He was appointed as Chief Executive Officer of Asia Pacific Breweries Limited on 1 October 2008. Bobby Henry Noya Commissioner Prior to his appointment to this post on 3 June 2005, Mr Noya had worked for PT Multi Bintang Indonesia Tbk since 1988. From 1998 to 2005, he was a member of the Company’s Board of Directors.
annual report / laporan tahunan 2011
Theodorus Antonius Fredericus de Rond Commissioner Appointed as a Commissioner of the Company on 1 October 2011, Mr. de Rond is the Chairman of Heineken Asia Pacific Pte Ltd at present and holds directorships at Asia Pacific Investment Pte Ltd and Asia Pacific Breweries Group Ltd. He joined Heineken Group in 1978 and held several international senior management positions in Europe, Latin America, and Asia Pacific. Pascal De Petrini Commissioner He was appointed to serve as a Commissioner of the Company on 1 October 2011. Currently Mr De Petrini is a member of the Board of Directors of Asia Pacific Breweries Limited and Chief Executive Officer for Food and Beverage of Fraser and Neave Limited. Before joining the Company, he was ‘raised’ with Danone Group International, in Europe and Asia Pacific. Board of Directors Leonard Cornelis Jorden Evers President Director Mr Evers was appointed as President Director on 23 August 2010. Prior to joining MBI, Mr Evers was General Manager of Grande Brasserie de Nouvelle-Calédonie, New Caledonia (2006), where he more than doubled the company’s profitability and considerably improved its market share as well as cash generation. Before that he held various senior management positions within the Heineken Group in Poland, Japan and the Netherlands. Danny Chan (Chan Poh Kheng) Finance Director & Corporate Secretary Mr Chan was appointed as Corporate Secretary on 1 July 2010 and Director on 23 August 2010. Before joining MBI, Mr Chan was General Manager at the Regional Director’s Office (Indo China) of Asia Pacific Breweries Limited, a position he held since 1 August 2009. Between 2007 and 2009, Mr Chan was General Manager of Laos Asia Pacific Breweries Limited. He had previously held various finance manager positions in several operating companies within APB. Bambang Britono Corporate Affairs Director Appointed as Director on 16 December 1998, Mr Britono joined the Company in 1990 and worked in various marketing and sales positions. Before his assignment
pt Multi bintang indonesia tbk
41
Direktur Corporate Affairs, beliau adalah Direktur Sumber Daya Manusia di MBI.
as Corporate Affairs Director, he was the Human Resources Director of MBI.
Elien Clara Smits Direktur Supply Chain Diangkat sebagai Direktur pada tanggal 5 Agustus 2008. Ny. Smith bergabung dengan Heineken pada tahun 1997. Sebelum bergabung dengan PT Multi Bintang Tbk, beliau pernah memegang berbagai jabatan manajemen teknis dan supply chain untuk bisnis minuman ringan Heineken Vrumona di Negeri Belanda, Heineken Netherlands dan Heineken Europa Timur Pusat.
Elien Clara Smits Supply Chain Director Mrs Smits was appointed as Director on 5 August 2008. She joined Heineken in 1997. Prior to joining MBI, she held various technical and supply chain management positions in Heineken’s soft drinks business in the Netherlands at Vrumona, Heineken Netherlands and Heineken Central Eastern Europe.
4. Auditor Kantor akuntan publik terdaftar, KAP Siddharta & Widjaja (anggota KPMG International) telah melaksanakan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian kami untuk tahun 2011.
4. Auditors A registered public accountant KAP Siddharta & Widjaja (a member firm of the KPMG International) had performed their audit for our Consolidated Financial Statements of the year 2011.
5. Saham Beredar Shares in Circulation 2011 Q1
Q2
Q3
Q4
27.5
30.5
20
239
Harga saham tertinggi (Rp) Highest price per share (Rp)
275,000
370,000
365,000
359,000
Harga saham terendah (Rp) Lowest price per share (Rp)
250,000
268,000
276,000
320,500
Jumlah saham yang diperdagangkan (ribu) Shares traded (thousands)
2010 Q1
Q2
Q3
Q4
369.5
37.5
17.5
29
Harga saham tertinggi (Rp) Highest price per share (Rp)
180,000
170,000
200,000
274,950
Harga saham terendah (Rp) Lowest price per share (Rp)
156,000
162,500
170,000
203,000
Jumlah saham yang diperdagangkan (ribu) Shares traded (thousands)
6. Kronologi Pencatatan Saham Chronology of Share Listing Tipe Pencatatan Type of Listing
Tanggal Pencatatan Date of Listing
Perubahan Jumlah Saham Changes in Number of Shares
Total Saham Total Shares
Penawaran Umum Public Offering
15 December 1981
3,520,012
3,520,012
21 January 2001
17,549,988
21,070,000
Company Listing Company Listing
42
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
Pengesahan Laporan Tahunan 2011 Ratification of the 2011 Annual Report
This 2011 Annual Report and the accompanying financial statements and related information are the responsibility of the Board of Directors and the Board of Commissioners of PT Multi Bintang Indonesia Tbk which were approved on 12 March 2012 evidenced by the signatures below.
Laporan Tahunan 2011 ini dan laporan keuangan serta informasi terkait yang menyertainya merupakan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris PT Multi Bintang Indonesia Tbk yang disetujui pada 12 Maret 2012 yang dibuktikan dengan tanda tangan di bawah ini.
Cosmas Batubara Presiden Komisaris/ Komisaris Independen President Commissioner/ Independent Commissioner
Subarto Zaini Komisaris Independen Independent Commissioner
Martiono Hadianto Komisaris Independen Independent Commissioner
Roland Pirmez Komisaris Commissioner
Theodorus A.F. de Rond Komisaris Commissioner
Pascal De Petrini Komisaris Commissioner
Bobby Henry Noya Komisaris Commissioner
Leonard C.J. Evers Presiden Direktur President Director
Chan Poh Kheng Direktur Director
Bambang Britono Direktur Director
Elien Clara Smits Direktur Director
annual report / laporan tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
43
Laporan Keuangan Financial Statements
annual report / laporan Tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
45
46
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
annual report / laporan Tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
47
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ 31 Desember/ Notes December 2011
Aset
31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31 Desember/ December 2010
1 Januari/ January 2010
Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha dari pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan Setelah dikurangi penyisihan persediaan slow-moving sebesar Rp 2.049 juta pada tahun 2011 (2010: Rp 5.115 juta dan 1 Januari 2010: Rp 5.218 juta) Biaya dibayar dimuka Aset lancar lainnya Jumlah aset lancar Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan, bersih Aset tetap Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 554.839 juta dan penyisihan penurunan nilai aset sebesar Rp 20.383 juta pada tahun 2011 ( 2010: Rp 500.872 juta dan Rp 14.311 juta, dan 1 Januari 2010: Rp 421.963 juta dan Rp 2.495 juta) Aset tak berwujud Setelah dikurangi amortisasi sebesar Rp 13.631 juta pada tahun 2011(2010: Rp 13.602 juta dan 1 Januari 2010: Rp 12.788 juta) Aset lainnya Jumlah aset tidak lancar
3b,4
248.409
206.585
337.162
5
261.690 2.775
216.394 4.842
91.685 2.663
3d,6
106.732 21.639 14.794
101.153 47.110 21.157
110.497 14.200 5.275
656.039
597.241
561.482
3i,10g
13.390
6.069
5.661
3e,8
547.202
528.879
420.864
4.182
30 4.863
843 4.615
564.774
539.841
431.983
1.220.813
1.137.082
993.465
3f
Jumlah aset
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
48
pt Multi bintang indonesia tbk
Assets Current Assets Cash and Cash Equivalents Trade receivables from third parties Other receivables Inventories Net of allowance for slowmoving inventories of Rp 2,049 million in 2011 (2010: Rp 5,115 million and 1 January 2010: Rp 5,218 million) Prepaid Expenses Other Current Assets Total Current Assets Non-current assets Deferred tax assets, net Fixed assets Net of accumulated depreciation of Rp 554,839 million and impairment allowance of Rp 20,383 million in 2011 (2010: Rp 500,872 million and Rp 14,311 million, and 1 January 2010: Rp 421,963 million and Rp 2,495 million) Intangible assets Net of amortization of Rp 13,631 million in 2011 (2010: Rp 13,602 million and 1 January 2010: Rp 12,788 million) Other assets Total non-current assets Total assets
See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
annual report / laporan Tahunan 2011
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Consolidated Statements of Financial Position (Continued) 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali untuk nominal saham)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha Hutang pajak lainnya Hutang pajak penghasilan Liabilitas jangka pendek lainnya Jaminan embalasi Instrumen keuangan derivatif JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan, bersih Kewajiban untuk imbalan kerja JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham: Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 21.070.000 saham Tambahan modal disetor Saldo laba: Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (In millions of Rupiah, except for par value of shares)
Catatan/ 31 Desember/ Notes December 2011
31 Desember/ December 2010
1 Januari/ January 2010
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES
9
79.489
45.954
49.884
10a 10b
33.311 41.567
22.424 33.658
160.235 31.309
11 3h
335.597 169.909
362.268 162.374
439.230 146.593
3l,7
-
5.348
24.943
659.873
632.026
852.194
3i,10g
29.255
26.679
29.533
3g,12
1.417
7.009
6.395
30.672
33.688
35.928
Trade payables Other taxes payable Income taxes payable Other current liabilities Deposits on containers Derivative financial instruments Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities, net Employee benefits obligation TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES EQUITY Equity attributable to owners of the parent entity SHARE CAPITAL, par value of Rp 1,000 per share: Authorized, issued and fully paid-up 21,070,000 shares Additional paid-in capital Retained earnings:
13
21.070
21.070
21.070
14
1.802
1.802
1.802
15
8
7
6
Appropriated
507.230 530.110
448.342 471.221
82.333 105.211
Unappropriated
158 530.268
147 471.368
132 105.343
1.220.813
1.137.082
993.465
Kepentingan nonpengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
annual report / laporan Tahunan 2011
Non-controlling interests TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
pt Multi bintang indonesia tbk
49
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated Statements of Comprehensive Income TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi Rugi pelepasan/penjualan aset tetap
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
2011
2010
3j,16 3d,17
1.858.750 (778.417)
1.790.164 (761.988)
1.080.333
1.028.176
(309.855) (89.627) (5.104)
(321.838) (90.050) (817)
(404.586)
(412.705)
675.747
615.471
OPERATING PROFIT
10.482 (5.742)
6.840 (28.149)
NET FINANCE INCOME (COST): Finance income Finance costs
4.740
(21.309)
680.487
594.162
PROFIT BEFORE INCOME TAX
(177.850) 4.745
(154.374) 3.262
TAX (EXPENSE) INCOME: Current Deferred
(173.105)
(151.112)
507.382
443.050
-
-
507.382
443.050
18 19 3e,8
LABA USAHA PENDAPATAN (BIAYA) KEUANGAN NETO: Pendapatan keuangan Biaya keuangan
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (BEBAN) PENGHASILAN PAJAK: Pajak kini Pajak tangguhan
3i,10c
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
Laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk (dalam Rupiah): Laba tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan (dalam angka penuh)
507.238 144 507.382
24.074
21.070.000
pt Multi bintang indonesia tbk
Marketing and selling expenses General and administrative expenses Loss on disposal/sales of fixed assets
PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR Net profit attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
21.021
Earnings per share attributable to owners of the parent entity (in Rupiah): Profit for the year
21.070.000
Weighted average of total outstanding/issued shares (in full amount)
3m
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
50
442.916 134 443.050
NET SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT
See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
annual report / laporan Tahunan 2011
annual report / laporan Tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
51
-
1.802
-
-
21.070
1.802
21.070
8
1 -
-
7
1 -
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Dividen kas oleh entitas anak Pencadangan saldo laba untuk cadangan menurut undangundang (Catatan 15) Laba bersih tahun 2011 Dividen kas (Catatan 20) Saldo per 31 Desember 2011
Perubahan ekuitas di 2011
-
-
530.110
507.238 (448.349)
-
471.221
442.916 (76.906)
-
105.211
158
144 -
(133)
147
134 -
(119)
132
105.343
Balance as of 1 January 2010
(133) Cash dividend by a subsidiary Appropriation of retained earnings for statutory reserves (Note 15) 507.382 Net profit for 2011 (448.349) Cash dividends (Note 20) Balance as of 530.268 31 December 2011
Changes in equity in 2011
See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
507.230
(1) 507.238 (448.349)
-
448.342
(1) 442.916 (76.906)
-
82.333
(119) Cash dividend by a subsidiary Appropriation of retained earnings for statutory reserves (Note 15) 443.050 Net profit for 2010 (76.906) Cash dividends (Note 20) Balance as of 471.368 31 December 2010
-
-
-
6
Dividen kas oleh entitas anak Pencadangan saldo laba untuk cadangan menurut undangundang (Catatan 15) Laba bersih tahun 2010 Dividen kas (Catatan 20) Saldo per 31 Desember 2010
1.802
Changes in equity in 2010
21.070
Perubahan ekuitas di 2010
Saldo per 1 Januari 2010
Jumlah ekuitas/ Total equity
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Attributable to equity holders of the parent entity Saldo laba/ Retained earnings Jumlah sebelum Kepentingan Tambahan nonkepentingan modal non-pengendali/ pengendali/ disetor/ NonTotal before Additional Sudah ditentukan Belum ditentukan Modal controlling paid-in penggunaannya/ penggunaannya/ non-controlling saham/ interests interest capital Appropriated Unappropriated Share capital
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas ke pemasok dan karyawan Penerimaan bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Pembayaran kas lain-lain Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
2010
1.813.454
1.665.455
(972.025) 7.607 (169.941) (7.340)
(1.151.396) 6.463 (152.025) (48.441)
671.755
320.056
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES: Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees Interest received Corporate income tax paid Other cash paid Net cash provided by operating activities
(183.998) 1.007
(139.487) 285
(182.991)
(139.202)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES: Acquisitions of fixed assets Proceeds from sales of fixed assets Net cash used in investing activities
(446.940)
(311.431)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITY: Payments of cash dividends/Net cash used in financing activities
41.824
(130.577)
INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN
206.585
337.162
CASH AND CASH EQUIVALENTS, BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN
248.409
206.585
CASH AND CASH EQUIVALENTS, END OF YEAR
82.067
NON-CASH INVESTING ACTIVITY: Fixed asset acquisitions not settled at year end
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Pembayaran dividen kas/Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS
AKTIVITAS INVESTASI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS: Pembelian aset tetap yang masih terhutang pada akhir tahun
39.014
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
52
pt Multi bintang indonesia tbk
See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Notes to the Consolidated Financial Statements TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1. Umum a. Induk Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“Perseroan”) Perseroan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929 berdasarkan akta notaris No. 8 dari Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari Kelompok Asia Pacific Breweries dan Heineken, dimana pemegang saham utama adalah Fraser & Neave Ltd. (Asia Pacific Breweries) dan Heineken N.V. (Heineken). Transaksi dan saldo signifikan dengan pihak berelasi disajikan dalam Catatan 21 atas laporan keuangan konsolidasian.
1. General a. Parent Company PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“the Company”) The Company was established on 3 June 1929, based on notarial deed No. 8 of Tjeerd Dijkstra, notary public in Medan, under the name N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. The Company is domiciled in Indonesia with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, and breweries located at Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 and Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, East Java. The Company is part of the Asia Pacific Breweries Group and Heineken Group, where the ultimate shareholders are Fraser & Neave Ltd. (Asia Pacific Breweries) and Heineken N.V. (Heineken). Significant transactions and balances with related parties are disclosed in Note 21 to the consolidated financial statements.
Pada tanggal 15 Desember 1981, 16,71% dari modal dasar Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Dengan surat dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ. EEM/12-2000 tanggal 18 Desember 2000 dan PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 tanggal 29 Januari 2001, saham Perseroan yang ditempatkan sejumlah 21.070.000 dicatatkan di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 12 Januari 2001 dan di Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 5 Pebruari 2001. Pada tanggal 30 Nopember 2007, Bursa Efek Surabaya di-merger ke Bursa Efek Jakarta, dan keduanya membentuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian, sejak 3 Desember 2007, sahamsaham Perseroan diperdagangkan di BEI.
On 15 December 1981, 16.71% of the Company’s authorized share capital was listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. By letters from PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/12-2000 dated 18 December 2000 and PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/ BES/I/2001 dated 29 January 2001, the Company’s issued shares totalling 21,070,000 were listed on the Jakarta Stock Exchange from 12 January 2001 and on the Surabaya Stock Exchange from 5 February 2001. On 30 November 2007, the Surabaya Stock Exchange was merged into the Jakarta Stock Exchange to become the Indonesia Stock Exchange (IDX). Accordingly, from 3 December 2007, the Company’s shares were traded on the IDX.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 5, tanggal 5 Agustus 2008. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-61423.AB.01.02.Tahun 2008 pada tanggal 11 September 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The most recent amendment was affected by deed of notary public H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 5, dated 5 August 2008. The deed was ratified by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia under No. AHU-61423. AB.01.02.Tahun 2008 on 11 September 2008.
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Untuk mencapai tujuan usahanya, Perseroan dapat melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: • Produksi bir dan minuman lainnya dan produkproduk lain yang relevan • Pemasaran produk-produk tersebut di atas, pada pasar lokal dan internasional • Impor atas bahan-bahan promosi yang relevan dengan produk-produk di atas.
In accordance with the Articles of Association, the Company operates in the beer and other beverages industry. To achieve its business objectives, the Company can conduct the following activities: • The production of beer and other beverages and other relevant products • The marketing of its products, as mentioned above, in local and international markets • The importation of promotional materials relevant to the above products.
annual report / laporan Tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
53
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum (Lanjutan) a. Induk Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“Perseroan”) (lanjutan) Perseroan memulai operasi komersial pada tahun 1929.
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1. General (continued) a. Parent Company PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“the Company”) (continued) The Company commenced commercial operations in 1929.
Per 31 Desember 2011 dan 2010, Perseroan mempekerjakan sejumlah 357 dan 418 karyawan.
As of 31 December 2011 and 2010, the Company had 357 and 418 employees, respectively.
Per 31 Desember 2011 dan 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2011 and 2010, the composition of the Company’s Board of Commissioners and the Directors were as follows:
2011
2010
Presiden Komisaris/ Komisaris Independen
Tn./Mr. Cosmas Batubara
Tn./Mr. Cosmas Batubara
President Commissioner/ Independent Commissioner
Komisaris Independen
Tn./Mr. Subarto Zaini Tn./Mr. Martiono Hadianto
Tn./Mr. Subarto Zaini Tn./Mr. Martiono Hadianto
Independent Commissioners
Komisaris
Tn./Mr. Bobby Henry Noya Tn./Mr. Pascal, Yves de Petrini Tn./Mr. Theodorus Antonius Fredericus de Rond Tn./Mr. Roland Pirmez
Tn./Mr. Bobby Henry Noya Tn./Mr. Sijbe Hiemstra Tn./Mr. Koh Poh Tiong
Commissioners
Presiden Direktur
Tn./Mr. Leonard Cornelis Jorden Evers
Tn./Mr. Leonard Cornelis Jorden Evers
President Director
Direktur
Tn./Mr. Bambang Britono Tn./Mr. Chan Poh Kheng Ny./Mrs. Elien Clara Smits
Tn./Mr. Bambang Britono Tn./Mr. Chan Poh Kheng Ny./Mrs. Elien Clara Smits
Directors
Tn./Mr. Roland Pirmez
54
Laporan keuangan telah disetujui untuk diterbitkan oleh direksi pada tanggal 2 Maret 2012.
The financial statements were approved for issuance by directors on 2 March 2012.
b. Entitas anak PT Multi Bintang Indonesia Niaga PT Multi Bintang Indonesia Niaga didirikan dengan akta notaris Singgih Susilo, SH No. 69, tanggal 17 Desember 2004. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 tanggal 29 Desember 2004, didaftarkan dengan No. TDP 09.05.1.51.50089 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Pusat No. 09.05.000055 tanggal 10 Januari 2005, dan diumumkan dalam Tambahan No. 1059 pada Berita Negara No. 9 tanggal 1 Pebruari 2005.
b. Subsidiary PT Multi Bintang Indonesia Niaga PT Multi Bintang Indonesia Niaga was established by deed of Singgih Susilo, SH No. 69, dated 17 December 2004. This deed was ratified by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 on 29 December 2004, registered under No. TDP 09.05.1.51.50089 at Central Jakarta Company Registration Office No. 09.05.000055 on 10 January 2005, and published in Supplement No. 1059 to State Gazette No. 9 on 1 February 2005.
Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, entitas anak beroperasi sebagai distributor utama minuman. Entitas anak memulai operasi komersial pada tanggal 1 Januari 2005.
In accordance with the Articles of Association, the subsidiary operates as a beverage main distributor. The subsidiary commenced commercial operations on 1 January 2005.
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum (Lanjutan) b. Entitas anak PT Multi Bintang Indonesia Niaga (lanjutan) Per 31 Desember 2011 dan 2010, entitas anak mempunyai masing-masing 113 dan 108 karyawan.
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1. General (continued) b. Subsidiary PT Multi Bintang Indonesia Niaga (continued) As of 31 December 2011 and 2010, the subsidiary had 113 and 108 employees, respectively.
Jumlah aset entitas anak per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing Rp 640.707 juta dan Rp 669.437 juta.
Total assets of the subsidiary as of 31 December 2011 and 2010 were Rp 640,707 million and Rp 669,437 million, respectively.
Entitas anak adalah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat yang berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430.
The subsidiary is an Indonesian domiciled company with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430.
Persentase kepemilikan Perseroan pada PT Multi Bintang Indonesia Niaga adalah 99,9%.
The Company’s ownership interest in PT Multi Bintang Indonesia Niaga is 99.9%.
2. DASAR PENYUSUNAN a. Pernyataan kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian Perseroan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Keputusan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas peraturan No. VIII.G.7. b. Laporan arus kas Laporan arus kas konsolidasian menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dan disusun dengan metode langsung. c. Dasar pengukuran Laporan keuangan konsolidasian disusun atas dasar akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali dinyatakan lain. d. Mata uang penyajian Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam jutaan Rupiah. e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan PSAK di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah asset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi-estimasi tersebut dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari estimasi-estimasi tersebut.
annual report / laporan Tahunan 2011
2. BASIS OF PREPARATION a. Statement of compliance The Company’s consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“PSAK”) and the regulations imposed by the Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) i.e. regulation No.VIII.G.7 regarding Guidelines for the Preparation of Financial Statements and Decree No. KEP-554/ BL/2010 regarding Amendment to Regulation No. VIII.G.7. b. Statement of cash flows The consolidated statements of cash flows present the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities, and are prepared using the direct method. c. Basis of measurement The consolidated financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, unless otherwise stated. d. Presentation currency The consolidated financial statements are presented in millions of Rupiah. e. Use of judgements, estimates and assumptions The preparation of financial statements in conformity with PSAK requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although those estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
pt Multi bintang indonesia tbk
55
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. DASAR PENYUSUNAN (lanjutan) e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan juga pada periode-periode yang akan datang dimana revisi tersebut terjadi. f. Standar, revisi standar dan interpretasi (i) Standar, revisi standar dan interpretasi yang diterapkan di 2011 Standar, revisi standar dan interpretasi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, yang relevan terhadap laporan keuangan Perseroan dan entitas anak:
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. BASIS OF PREPARATION (Continued) e. Use of judgements, estimates and assumptions (continued) Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected. f. Standards, amendments and interpretations (i) Standards, amendments and interpretations adopted in 2011 The following standards amendments and interpretations, which became effective for financial statements beginning on or after 1 January 2011, are relevant to the Company and subsidiary’s financial statements:
- PSAK No. 1 (2009 Revision): Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements - PSAK No. 2 (2009 Revision): Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows - PSAK No. 3 (2010 Revision): Laporan Keuangan Interim/Interim Financial Reporting - PSAK No. 4 (2009 Revision): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri/Consolidated and Separate Financial Statements - PSAK No. 7 (2010 Revision): Pihak-Pihak Berelasi/Related Parties - PSAK No. 8 (2010 Revision): Peristiwa Setelah Periode Pelaporan/Events after The Reporting Period - PSAK No. 19 (2010 Revision): Aset Takberwujud/Intangible Assets - PSAK No. 23 (2010 Revision): Pendapatan/Revenue - PSAK No. 25 (2009 Revision): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan/Accounting Policies, Changes in Accounting in Estimates, and Errors - PSAK No. 48 (2009 Revision): Penurunan Nilai Aset/Impairment of Assets - PSAK No. 57 (2009 Revision): Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi/Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets - PSAK No. 58 (2009 Revision): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan/Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations - ISAK No. 17: Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai/Interim Financial Reporting an Impairment
56
Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi Perseroan dan entitas anak sebagai akibat dari implementasi standar dan revisi standar diatas tidak signifikan kecuali untuk area berikut:
The impacts from the changes in the Company and subsidiary’s accounting policies as a result of the implementation of the above standards and amendments are not significant, except for the following areas:
Sesuai dengan PSAK No.1 (Revisi 2009),“Penyajian Laporan Keuangan”, kepentingan non-pengendali disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Sebelumnya, hak minoritas disajikan terpisah diantara liabilitas dan ekuitas.
In accordance with PSAK No. 1 (2009 Revision),“Presentation of Financial Statements”, non-controlling interest is presented within equity. Previously, minority interest was presented separately between liabilities and equities.
Informasi komparatif, termasuk penambahan laporan posisi keuangan konsolidasian untuk tanggal 1 Januari 2010 telah disajikan agar sesuai dengan standar tersebut. Karena perubahan pada standar akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham.
Comparative information, including the additional consolidated statement of financial position as of 1 January 2010 has been presented so that it is also in conformity with the revised standard. Since the change in accounting standard only impacts presentation aspects, there is no impact on earnings per share.
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. DASAR PENYUSUNAN (lanjutan) f. Standar, revisi standar dan interpretasi (lanjutan) (ii) Standar, revisi standar dan interpretasi yang telah dikeluarkan tapi belum efektif
2. BASIS OF PREPARATION (Continued) f. Standards, amendments and interpretations (continued) (ii) Standards, amendments and interpretations issued but not yet effective
Terdapat beberapa standar, revisi standar dan interpretasi yang sudah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, dan belum diterapkan di dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini. Berikut ini standar, revisi standar dan interpretasi berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
A number of new accounting standards, amendments and interpretations have been issued but are not yet effective for financial statements year ended 31 December 2011, and have not been applied in preparing these consolidated financial statements. The following standards, amendments and interpretations, which will become effective for financial statements beginning on or after 1 January 2012:
-
PSAK No. 10 (2010 Revision): Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK No. 16 (2011 Revision): Aset Tetap/Fixed Assets PSAK No. 24 (2010 Revision): Imbalan Kerja/Employee Benefits ISAK No. 15: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya/The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their interaction - PSAK No. 46 (2010 Revision): Pajak Penghasilan/Income Taxes - PSAK No. 50 (2010 Revision): Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation - PSAK No. 56 (2011 Revision): Laba per Saham/Earnings per Share - PSAK No. 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures Dampak dari penerapan standar, revisi standar dan interpretasi tersebut belum ditentukan.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode-periode yang disajikan adalah sebagai berikut: a. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pihak-pihak Berelasi”. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. b. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan semua deposito berjangka yang periode jatuh temponya tidak lebih dari tiga bulan sejak tanggal penempatannya. c. Prinsip konsolidasian Laporan keuangan merupakan konsolidasian dari laporan keuangan entitas induk PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan laporan keuangan entitas anak PT Multi Bintang Indonesia Niaga, dengan persentase kepemilikan 99,9%.
annual report / laporan Tahunan 2011
The extent of impact of adopting these new accounting standards, amendments and interpretations has not been determined. 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The significant accounting policies set out below have been applied consistently to all periods presented in these consolidated financial statements: a. Transactions with related parties In these consolidated financial statements, the related party terms used are in accordance with PSAK No. 7 (2010 Revision), “Related Parties”. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. b. Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents comprise cash on hand, cash in banks and short-term time deposits with original maturities of three months or less. c. Basis of consolidation The financial statements represent the consolidation of the financial statements of the parent company, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, and the financial statements of its subsidiary, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, for which the parent company’s ownership interest is 99.9%.
pt Multi bintang indonesia tbk
57
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) c. Prinsip konsolidasian (lanjutan) Transaksi, saldo dan keuntungan signifikan yang belum direalisasi antar perusahaan telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali apabila harga perolehan tidak dapat diperoleh kembali.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Basis of consolidation (continued) All significant intercompany transactions, balances, and unrealized gains on transactions between the company and subsidiary have been eliminated. Unrealized losses are also eliminated unless cost cannot be recovered.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated.
Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas entitas induk. Laba atau rugi dari setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan kepada entitas induk dan kepentingan non-pengendali.
Non-controlling interests are presented within the equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity of the parent company. Profit or loss and each component of other comprehensive income is allocated to the parent company and non-controlling interests.
d. Penilaian persediaan Persediaan dinilai menurut harga yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi (the lower of cost or net realizable value). Harga perolehan dihitung dengan metode rata-rata dan meliputi semua biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai siap di lokasi dan pada kondisi yang sekarang. Nilai persediaan barang jadi dan barang dalam pengolahan meliputi biaya overhead pabrik tetap dan variabel selain biaya material dan upah langsung. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan atas persediaan slow-moving ditetapkan berdasarkan penelaahan manajemen atas status persediaan pada akhir tahun. e. Aset tetap Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi. Perseroan dan entitias anak menggunakan model biaya untuk mengukur aset tetap mereka dan kebijakan tersebut diterapkan terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Aset tetap selain tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset yang bersangkutan sebagai berikut:
58
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
pt Multi bintang indonesia tbk
d. Inventory valuation Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is based on the average method and includes expenditures incurred in acquiring the inventories and bringing them to their present location and condition. Finished goods and work in progress include an appropriate proportion of fixed and variable factory overhead in addition to materials and direct labor. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to complete the sale. The allowance for slow-moving inventories is provided based on management’s review of the inventory’s status at year end. e. Fixed assets Land rights are stated at cost and not amortized. The Company and subsidiary use the cost model to measure their fixed assets and applies that policy to the entire class of fixed assets. Fixed assets other than land are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Depreciation is calculated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the respective assets as follows:
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) e. Aset tetap (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Fixed assets (continued)
Tahun/Years Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2
10-40 5-30 5 5-15 8-12 4 5-15
Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi dari biayabiaya bahan, peralatan serta biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan penyelesaian aset tetap. Akumulasi biaya tersebut akan direklasifikasi ke dalam akun aset tetap yang bersangkutan pada saat pekerjaan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress represents the accumulated cost of materials, equipment and other costs relating directly to the construction of fixed assets. Accumulated costs are reclassified to the related fixed asset captions when construction is completed and the asset is ready for its intended use.
Beban pemeliharaan normal dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan, sedangkan penambahan, pemugaran, perluasan, dan lain-lain yang menambah masa manfaat atau kapasitas aset dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, sedangkan laba (rugi) yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Normal maintenance expenses are charged to the consolidated statement of comprehensive income for the year, while betterments, renovations, expansion, etc. that increase the useful life or capacity of the assets are capitalized. Fixed assets which are no longer utilized or sold are removed from the related group of fixed assets, and the gains (losses) are recorded in the current year consolidated statement of comprehensive income.
Perseroan dan entitas anak melakukan penelaahan untuk menentukan indikasi terjadinya penurunan nilai aset pada akhir tahun. Perseroan dan entitas anak menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas nilai asetnya apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aset dan mengakuinya sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company and subsidiary conduct a review to determine whether there is any indication of asset value impairment at the end of the year. If any such indications exist, then the Company and subsidiary estimate the recoverable amount of their assets and recognize the impairment in asset values as an expense in the consolidated statement of comprehensive income.
f. Aset tidak berwujud Biaya-biaya yang terkait dengan perolehan dan pengembangan perangkat lunak komputer dikapitalisasi. Biaya-biaya tersebut akan diamortisasi sepanjang tiga tahun masa manfaat perangkat lunak tersebut dengan menggunakan metode garis lurus.
f. Intangible assets Costs attributable to the acquisition and customization of computer software are capitalized. Accumulated costs are amortized over the software’s three year expected useful life using the straight-line method.
g. Imbalan kerja Imbalan pasca kerja Kewajiban Perseroan dan entitas anak atas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah imbalan pasca-kerja di masa depan yang
g. Employee benefits Post-employment benefits The Company and subsidiary’s obligation for postemployment benefits is calculated at the present value of estimated future benefits that the employees
annual report / laporan Tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
59
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) g. Imbalan kerja (lanjutan) Imbalan pasca kerja (lanjutan) timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan aset program pasca-kerja. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Perhitungan aktuaria yang terakhir dilakukan untuk angka per 31 Desember 2011.
60
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Employee benefits (continued) Post-employment benefits (continued) have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary, using the projected unit credit method. The most recent actuarial valuation was carried out as of 31 December 2011.
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu akan tercermin dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi dari sisa rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When the benefits of a plan change, the portion of the benefits that relate to past service by employees is reflected in the consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the estimated average vesting period remaining. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the consolidated statement of comprehensive income.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi sepuluh persen atas nilai yang lebih besar antara nilai kini kewajiban imbalan pasti (sebelum dikurangi aset program) dan nilai wajar dari aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui.
Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed ten percent of the greater of the present value of the defined benefit obligation (before being deducted by plan assets) and the fair value of the plan assets at the date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Otherwise, the acturial gains or losses are not recognized.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Perseroan dan entitas anak memberikan penghargaan tambahan untuk karyawan yang mencapai kriteria tertentu dalam masa kerja. Imbalan diberikan pada acara tertentu setiap tahun. Perseroan dan entitas anak juga memberikan penghargaan untuk karyawannya yang mencapai usia pensiun.
Other long-term employee benefits The Company and subsidiary provide additional awards for its employees who meet certain length of service requirements. The benefits are given on certain occasions each year. The Company and subsidiary also provide awards to its employees who reach retirement age.
Kewajiban bersih Perseroan dan entitas anak atas imbalan kerja jangka panjang selain imbalan pasca kerja adalah nilai dari imbalan di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Nilai kewajiban dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuaria yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian di periode mereka timbul.
The Company and subsidiary’s net obligation in respect of long-term employee benefits other than post-employment benefits is the amount of future benefits that employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The amount of the obligation is calculated by an independent actuary using the projected unit credit method. Any actuarial gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income in the period in which they arise.
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) h. Provisi Provisi diakui sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan Perseroan dan entitas anak memiliki kewajiban masa kini baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif yang dapat diestimasi dengan andal dan kemungkinan besar mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut. Provisi ditentukan dengan mendiskontokan nilai perkiraan pengeluaran sebelum memperhitungkan pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas yang bersangkutan. Jaminan embalasi atas botol, krat, keg, dan tabung CO2 di pasar dinilai berdasarkan harga jaminan yang berlaku. i. Pajak penghasilan Perseroan dan entitas anak menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung pajak penghasilan. Berdasarkan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui sebesar taksiran konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari selisih nilai aset dan liabilitas yang tercatat dalam laporan keuangan dengan nilai yang digunakan sebagai basis perhitungan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti rugi fiskal, sepanjang terdapat kemungkinan yang cukup besar bahwa manfaat tersebut dapat direalisasi. j. Pengakuan pendapatan Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima, setelah dikurangi retur penjualan, diskon dagang dan rabat volume. Pendapatan diakui jika risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pembeli, kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir, biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur secara andal dan manajemen tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang. Waktu perpindahan risiko dan manfaat kepemilikan barang bervariasi tergantung pada perjanjian dalam setiap kontrak penjualan. Untuk penjualan domestik, perpindahan risiko dan manfaat umumnya terjadi pada saat barang sampai di gudang pelanggan; sedangkan untuk penjualan ekspor, perpindahan risiko dan manfaat umumnya terjadi pada saat barang dimuat ke dalam kapal.
annual report / laporan Tahunan 2011
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Provisions A provision is recognized if, as a result of a past event, the Company and subsidiary have a present legal or constructive obligation that can be estimated reliably, and it is probable that an outflow of economic benefits will be required to settle the obligation. Provisions are determined by discounting the expected future cash flows, at a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the liability. The liability for deposits on bottles, crates, kegs, and CO2 cylinders in the market is valued at current deposit prices. i. Income taxes The Company and subsidiary apply the asset and liability method of accounting for income taxes. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized for the estimated future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carry forwards, to the extent that realization of such benefits is probable. j. Revenue recognition Revenue from the sales of goods is measured at the fair value of the consideration received or receivable, net of returns and allowances, trade discounts and volume rebates. Revenue is recognized when significant risks and rewards of ownership have been transferred to the buyer, recovery of the consideration is probable, the associated costs and possible return of goods can be estimated reliably, and there is no continuing management involvement with the goods. The timing of the transfer of risks and rewards varies depending on the individual terms of the contract of sale. For local sales, transfer usually occurs when the product is received at the customer’s warehouse; however, for some export sales, transfer occurs upon loading the goods onto the relevant carrier.
pt Multi bintang indonesia tbk
61
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) k. Penjabaran valuta asing Pembukuan diselenggarakan dalam Rupiah. Transaksitransaksi dalam valuta asing dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs tanggal transaksi. Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal periode, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir periode. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing telah dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut:
1 (satu) Dolar Amerika Serikat 1 (satu) Euro 1 (satu) Poundsterling Inggris 1 (satu) Dolar Australia 1 (satu) Franc Swiss 1 (satu) Dolar Singapura
2011 Dalam Rupiah/ In Rupiah 9.068 11.739 13.969 9.203 9.636 6.974
Laba dan rugi kurs mata uang asing, yang telah maupun yang belum direalisasi, tercermin dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian di periode yang bersangkutan. l. Aset dan liabilitas keuangan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengharuskan aset dan liabilitas keuangan dikelompokkan berdasarkan sifat dan tujuannya ke dalam kategori berikut:
62
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Foreign currency translation Accounting records are maintained in Rupiah. Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates prevailing at transaction date. The foreign currency gain or loss on monetary items is the difference between amortized cost at the beginning of the period, adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost in foreign currency translated at the exchange rate at the end of the reporting period. At reporting dates, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies have been translated into Rupiah at Bank Indonesia middle rates as follows: 2010 Dalam Rupiah/ In Rupiah 8.991 11.956 13.894 9.143 9.600 6.981
1 (one) United States Dollar 1 (one) Euro 1 (one) Great Britain Poundsterling 1 (one) Australian Dollar 1 (one) Swiss Franc 1 (one) Singapore Dollar
Foreign exchange gains and losses, realized and unrealized, are reflected in the consolidated statement of comprehensive income in each related period. l. Financial assets and liabilities PSAK No. 55 (2006 Revision) requires that financial assets and liabilities be classified based on their nature and purpose into the following categories:
a) Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi b) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo c) Pinjaman yang diberikan dan piutang d) Aset keuangan tersedia untuk dijual e) Liabilitas keuangan lainnya
a) Financial assets and financial liabilities at fair value through profit or loss b) Held to maturity investments c) Loans and receivables d) Available-for-sale financial assets e) Other financial liabilities
Aset keuangan Perseroan dan entitas anak terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dari pihak ketiga dan piutang lain-lain, yang dikategorikan sebagai “Pinjaman yang diberikan dan piutang”. Liabilitas keuangan terdiri dari hutang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan jaminan embalasi, yang dikategorikan sebagai “Liabilitas keuangan lainnya”.
The Company and subsidiary’s financial assets are comprised of cash and cash equivalents, trade receivables from third parties and other receivables, which are categorized as “Loans and receivables”. Financial liabilities consist of trade payables, other current liabilities and deposits on containers, which are categorized as “Other financial liabilities”.
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) l. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Suatu instrumen keuangan diakui pada saat Perseroan dan entitas anak menjadi pihak dari ketentuan kontrak suatu instrumen keuangan. Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat hak kontraktual Perseroan dan entitas anak atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, yaitu ketika aset dialihkan kepada pihak lain tanpa mempertahankan kontrol atau pada saat secara substansial seluruh risiko dan manfaat telah ditransfer. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas Perseroan dan entitas anak kadaluwarsa, atau dilepaskan atau dibatalkan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada nilai wajar, ditambah biaya transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan atas kerugian penurunan nilai, jika diperlukan. Biaya perolehan diamortisasi diukur dengan mendiskontokan jumlah aset menggunakan suku bunga efektif, kecuali efek diskonto tidak akan signifikan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang mendiskontokan arus kas masa depan yang diharapkan dengan nilai bersih tercatat pada pengakuan awal. Efek bunga pada penerapan metode suku bunga efektif diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Financial assets and liabilities (continued) A financial instrument is recognized when the Company and subsidiary become a party to the contractual provisions of the instrument. Financial assets are derecognized when the Company and subsidiary’s contractual rights to the cash flows from the financial assets expire, i.e. when the asset is transferred to another party without retaining control or when substantially all risks and rewards are transferred. Financial liabilities are derecognized if the Company and subsidiary’s obligations expire, or are discharged or cancelled. Financial assets that are categorized as loans and receivables are initially measured at fair value, plus any significant directly attributable transaction costs. Subsequent to initial recognition, they are carried at amortized cost, net of provision for impairment, if necessary. Amortized cost is measured by discounting the asset amounts using the effective interest rate, unless the effect of discounting would be insigniciant. The effective interest rate is the rate that discounts expected future cash flows to the net carrying amount, on initial recognition. Interest effects from the application of the effective interest method are recognized in statement of comprehensive income.
Penyisihan penurunan nilai diakui untuk aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang bila terdapat bukti yang objektif bahwa Perseroan dan entitas anak tidak akan mampu memulihkan nilai tercatat sesuai dengan ketentuan awal dari instrumen tersebut. Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai sekarang dari estimasi arus kas yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal. Perubahan penyisihan penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
An impairment provision is recognized for financial assets that are categorized as loans and receivables when there is objective evidence that the Company and subsidiary will not be able to recover the carrying amounts according to the original terms of the instrument. The amount of the impairment loss is the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of its estimated future cash flows discounted at the original effective interest rate. Changes in the impairment provision are recognized in statement of comprehensive income.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan lainnya diukur pada nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Other financial liabilities are initially measured at fair value less any significant directly attributable transaction costs. Subsequent to initial recognition, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method.
annual report / laporan Tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
63
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) l. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan disajikan nilai netonya dalam laporan posisi keuangan jikalau Perseroan dan entitas anak memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau pada saat aset tersebut direalisasi dan liabilitas tersebut diselesaikan secara simultan.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Financial assets and liabilities (continued) Financial assets and financial liabilities can be set off and presented net in the statement of financial position when there is a legal right of offset and there is an intention to settle on a net basis, or when the asset is realized and the liability settled simultaneously.
Instrumen keuangan derivatif Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajar dan diakui sebagai aset atau kewajiban di laporan posisi keuangan. Perubahan atas nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai penghasilan atau penghasilan komprehensif lainnya tergantung pada tujuan dari instrumen derivatif tersebut dan apakah memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai. Akuntansi untuk laba dan rugi sehubungan dengan perubahan atas nilai wajar dari instrumen derivatif dan dampaknya terhadap laporan keuangan akan tergantung dari penunjukkan lindung nilainya dan apakah lindung nilai sangat efektif dalam usaha mengimbangi perubahan dalam nilai wajar atau arus kas aset, liabilitas, maupun transaksi yang diperkirakan akan terjadi yang dilindungi.
Derivative financial instruments Derivative financial instruments are measured at fair value and recognized as either assets or liabilities on the statement of financial position. Changes in the fair value of derivative instruments should be recognized in earnings or other comprehensive income depending on the designated purpose of the derivatives and whether it qualifies for hedge accounting. The accounting for gains and losses associated with changes in the fair value of the derivatives and the effect on the financial statements will depend on its hedge designation and whether the hedge is highly effective in achieving offsetting changes in the fair value or cash flows of the asset, liability or forecasted transaction hedged.
m. Laba per saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ ditempatkan selama tahun berjalan.
m. Earnings per share Earnings per share are computed by dividing net profit by the weighted average number of shares outstanding/issued during the year. 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
4. KAS DAN SETARA KAS Kas Bank: Citibank N.A PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Royal Bank of Scotland PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deposito berjangka: Citibank N.A PT Bank Rabobank International Indonesia
64
pt Multi bintang indonesia tbk
2011
2010
1.507
2.349
79.693 7.122
43.745 5.333
83 2 2
134 19 3 2
86.902
49.236
40.000 120.000
105.000 50.000
160.000
155.000
248.409
206.585
Cash on hand Cash in banks: Citibank N.A PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Royal Bank of Scotland PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Time deposits: Citibank N.A PT Bank Rabobank International Indonesia
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2011 Tingkat bunga per tahun: Deposito Rupiah
3,52% - 7,25%
Lihat Catatan 22 untuk rincian saldo dalam valuta asing. 5. PIUTANG USAHA DARI PIHAK Ketiga 2011 Saldo piutang usaha dari pihak ketiga berdasarkan umurnya adalah sebagai berikut: Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2010
4,95% - 6,70%
Annual interest rates Rupiah deposits
See Note 22 for details of balances in foreign currencies. 5. TRADE RECEIVABLES FROM THIRD PARTIES 2010
226.252
184.740
34.945 493 261.690
31.654 216.394
The aging of the trade receivables from third parties is as follows: Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days
Lihat Catatan 22 untuk rincian saldo dalam valuta asing.
See Note 22 for details of balances in foreign currencies.
Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang dapat tertagih sehingga penyisihan penurunan nilai untuk piutang usaha nihil.
Management believes that all receivables are collectible. Therefore, the provision for impairment of trade receivables is nil. 6. INVENTORIES
6. PERSEDIAAN
Barang jadi Barang dalam pengolahan Bahan baku Bahan kemasan Suku cadang Persediaan lain-lain Dikurangi penyisihan persediaan slowmoving Barang dalam perjalanan
Mutasi dalam penyisihan persediaan slowmoving adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan Penghapusan Saldo akhir
annual report / laporan Tahunan 2011
2011
2010
23.214 16.142 20.716 6.673 14.491 2.237
32.820 13.423 22.351 5.251 16.844 3.832
83.473
94.521
(2.049) 81.424 25.308 106.732
(5.115) 89.406 11.747 101.153
(5.115) (2.932) 5.998 (2.049)
(5.218) (1.278) 1.381 (5.115)
Finished goods Goods in process Raw materials Packaging materials Spare parts Other inventories Less allowance for slow-moving inventories Materials in transit
Movements in the allowance for slowmoving inventories are as follows: Beginning balance Additions Write offs Ending balance
pt Multi bintang indonesia tbk
65
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
6. PERSEDIAAN (lanjutan) Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan slow-moving sudah mencukupi. Pada 31 Desember 2011, persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar SGD 15.518.000 (ekuivalen dengan Rp 108.223 juta). Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi kemungkinan risiko kerugian yang antara lain dapat timbul akibat kebakaran, bencana alam, dan banjir.
2011
66
At 31 December 2011, the inventories were insured for SGD 15,518,000 (equivalent to Rp 108,223 million). Management believes that the sum insured is sufficient to cover the risk of potential loss due to, among other risks, fire, natural catastrophy, and flooding. 7. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS Represents the fair value of forward exchange contracts with various banks as follows:
7. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF Merupakan nilai wajar dari kontrak valuta berjangka dengan berbagai bank sebagai berikut:
Liabilitas instrumen keuangan derivatif
6. INVENTORIES (Continued) Management believes that the provision for slow-moving inventories is adequate.
2010 -
5.348
Derivative financial instrument liabilities
Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko perubahanperubahan nilai tukar valuta asing yang timbul dari aktivitas operasional. Instrumen keuangan derivatif dari Perseroan tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai karena persyaratan untuk penerapan akuntansi lindung nilai tidak terpenuhi. Perubahan atas nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun berjalan.
When necessary, the Company enters into forward exchange contracts to manage its net exposure to changes in foreign currency exchange rates arising from operating activities. The Company’s derivative financial instruments did not qualify for hedge accounting because the requirements for the application of hedge accounting were not met. The change in fair value of these derivative instruments was recognized in the consolidated statement of comprehensive income for the respective year.
Kontrak valuta berjangka yang ada per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The outstanding forward foreign exchange contracts as of 31 December 2010 were as follows:
a. Membeli dari Citibank, N.A., Jakarta: - USD 3.860.000 untuk Rp 37.347 juta, tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara 11 Januari hingga 8 Agustus 2011. - EUR 3.300.000 untuk Rp 40.316 juta, tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara 24 Januari hingga 19 Agustus 2011.
a. To buy from Citibank, N.A., Jakarta: - USD 3,860,000 for Rp 37,347 million, contract settlement dates range from 11 January to 8 August 2011. - EUR 3,300,000 for Rp 40,316 million, contract settlement dates range from 24 January to 19 August 2011.
b. Membeli dari HSBC, Jakarta: - USD 1.500.000 untuk Rp 14.724 juta, tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara 9 Pebruari hingga 14 April 2011. - EUR 2.260.000 untuk Rp 29.874 juta, tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara 6 Januari hingga 6 April 2011.
b. To buy from HSBC, Jakarta: - USD 1,500,000 for Rp 14,724 million, contract settlement dates range from 9 February to 14 April 2011. - EUR 2,260,000 for Rp 29,874 million, contract settlement dates range from 6 January to 6 April 2011.
Per 31 Desember 2011, tidak ada kontrak valuta berjangka yang masih belum selesai.
As of 31 December 2011, there was no outstanding forward foreign exchange contracts.
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8. ASET TETAP
8. FIXED ASSETS 2011 Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ balance Additions Deductions Reclassifications
Harga perolehan: Tanah Bangunan dan Perumahan
Saldo akhir/ Ending balance
9.209
-
-
-
9.209
57.616
207
-
1.149
58.972
Mesin dan peralatan Alat-alat Pengangkutan Inventaris Krat Botol
321.569
667
(27.396)
168.212
463.052
283 66.613 122.842 288.936
1.938 10.207 60.870
(847) (33.993)
645 -
283 69.196 132.202 315.813
Keg dan tabung CO2
30.914
4.152
(73)
-
34.993
146.080 1.044.062
62.904 140.945
(274) (62.583)
(170.006) -
38.704 1.122.424
Mesin dan peralatan dalam penyelesaian
Akumulasi depresiasi: Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2
Nilai buku
Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Machineries and installations under construction Accumulated depreciation:
(22.300)
(1.823)
-
-
(24.123)
(163.795)
(27.123)
21.570
-
(169.348)
(283) (50.053) (86.320) (165.184)
(6.557) (9.534) (63.659)
839 33.993
-
(283) (56.610) (95.015) (194.850)
(12.937) (500.872)
(1.743) (110.439)
70 56.472
-
(14.610) (554.839)
Penurunan nilai aset: Mesin dan peralatan Krat Botol
Cost: Land
(5.603) (585) (8.123)
(8.004) (1.832) (1.943)
3.596 292 1.819
-
(10.011) (2.125) (8.247)
(14.311)
(11.779)
5.707
-
(20.383)
528.879
annual report / laporan Tahunan 2011
547.202
Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Asset impairment: Machinery and installations Crates Bottles
Net book value
pt Multi bintang indonesia tbk
67
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8. ASET TETAP (lanjutan)
8. FIXED ASSETS (continued) 2010
Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ balance Additions Deductions Reclassifications Harga perolehan: Tanah Bangunan dan Perumahan
Saldo akhir/ Ending balance
9.209
-
-
-
9.209
57.616
-
-
-
57.616
Mesin dan peralatan Alat-alat Pengangkutan Inventaris Krat Botol
294.618
7.386
(1.644)
21.209
321.569
283 63.776 110.575 251.442
1.007 12.988 49.791
(210) (721) (12.562)
2.040 265
283 66.613 122.842 288.936
Keg dan tabung CO2
27.810
3.135
(31)
-
30.914
29.993 845.322
139.601 213.908
(15.168)
(23.514) -
146.080 1.044.062
Mesin dan peralatan dalam penyelesaian
Akumulasi depresiasi: Bangunan dan perumahan
(1.793)
-
-
(22.300)
Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol
(148.377)
(16.005)
587
-
(163.795)
(276) (44.189) (77.944) (119.395)
(7) (6.074) (9.052) (58.351)
210 676 12.562
-
(283) (50.053) (86.320) (165.184)
Keg dan tabung CO2
(11.275) (421.963)
(1.693) (92.975)
31 14.066
-
(12.937) (500.872)
Penurunan nilai aset:
Nilai buku
68
Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Machineries and installations under construction Accumulated depreciation:
(20.507)
Mesin dan peralatan Krat Botol
Cost: Land
(1.366) (938) (191)
(5.267) (8.123)
1.030 353 191
-
(5.603) (585) (8.123)
(2.495)
(13.390)
1.574
-
(14.311)
420.864
pt Multi bintang indonesia tbk
528.879
Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Asset impairment: Machinery and installations Crates Bottles
Net book value
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8. FIXED ASSETS (continued) Depreciation was charged to:
8. ASET TETAP (lanjutan) Penyusutan dibebankan pada: 2011 Biaya produksi Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi
2010
104.591 3.834 2.014
87.613 3.807 1.555
110.439
92.975
Production costs Marketing and selling expenses General and administrative expenses
Mesin dan peralatan dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2011 sudah selesai 42%. Pekerjaan ini diharapkan untuk selesai di tahun 2012.
Machinery and installations under construction as of 31 December 2011 were 42% complete. Construction is expected to be completed in 2012.
Pada tahun 2011 dan 2010, Perseroan dan entitas anak menjual aset tetap tertentu sebagai berikut:
In 2011 and 2010, the Company and subsidiary sold certain fixed assets as follows:
Hasil penjualan Nilai buku aset tetap yang dilepas/dijual Rugi pelepasan/penjualan aset tetap
2011
2010
1.007 (6.111) (5.104)
285 (1.102) (817)
Pada 31 Desember 2011, aset tetap (selain tanah) dengan nilai buku sebesar Rp 537.993 juta diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar SGD 281.275.640 (ekuivalen dengan Rp 1.961.616 juta). Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi kemungkinan kerugian yang antara lain dapat timbul akibat kebakaran, bencana alam dan banjir. Rincian dari tanah adalah sebagai berikut: - Satu sertifikat HGB terletak di Desa Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat, berlaku sampai dengan 10 April 2033. - 49 sertifikat HGB terletak di Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, berlaku sampai dengan tahun 2024 - 2027. Sertifikat tanah tersebut di atas adalah atas nama Perseroan. Berdasarkan hukum yang berlaku saat ini, Perseroan dapat mengajukan perpanjangan atas sertifikat HGB tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perseroan telah membentuk penyisihan penurunan nilai aset tetap sebesar Rp 20.383 juta dan Rp 14.311 juta, untuk aset tetap tertentu yang nilai tercatatnya melebihi perkiraan nilai yang dapat diperoleh kembali. Perubahan penyisihan penurunan nilai aset dibebankan atau dikreditkan pada beban umum dan administrasi atau beban pokok penjualan sesuai dengan pencatatan beban penyusutan dari aset yang bersangkutan.
annual report / laporan Tahunan 2011
Proceeds Net book value of fixed assets disposed/sold Loss on disposal/sales of fixed assets
At 31 December 2011, fixed assets (excluding land) with a total net book value of Rp 537,993 million were insured for SGD 281,275,640 (equivalent to Rp 1,961,616 million). Management believes this sum insured is sufficient to cover potential loss due to, among other risks, fire, natural catastrophe, and flooding. Details of land are as follows: - One HGB title certificate located at Desa Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, West Java, valid until 10 April 2033. - 49 HGB title certificates located at Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, East Java, valid through 2024 - 2027. These land title certificates are in the name of the Company. Under current law, the Company can apply for an extension of the term of HGB title certificates. As at 31 December 2011 and 2010, the Company had provided an impairment allowance amounting to Rp 20,383 million and Rp 14,311 million, respectively, for certain fixed assets whose carrying value exceeded their expected recoverable amounts. Changes in the allowance for asset impairments are charged or credited to general and administrative expenses or cost of goods sold in accordance with the recording of depreciation expense of the related assets.
pt Multi bintang indonesia tbk
69
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9. HUTANG USAHA Hutang usaha merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku, bahan kemasan dan barang dagangan. 2011 Pihak ketiga (termasuk dalam valuta asing ekuivalen dengan 2011: USD 6.480.284 dan 2010: USD 2.440.165) Pihak berelasi (termasuk dalam valuta asing ekuivalen dengan 2011: EUR 352.924 dan 2010: EUR 292.488) Saldo hutang usaha berdasarkan umurnya adalah sebagai berikut: 1 - 30 hari 31 - 60 hari > 60 hari
9. TRADE PAYABLES Trade payables represent liabilities incurred for the purchases of raw materials, packing materials and merchandise goods. 2010
75.346
42.457
4.143 79.489
3.497 45.954
77.939 273 1.277 79.489
39.627 6.305 22 45.954
2011
2010
831 2.973 29.507 33.311
1.217 2.516 18.691 22.424
2011
2010
11.881 29.686 41.567
10.734 22.924 33.658
70
pt Multi bintang indonesia tbk
Income tax article 21 Income tax article 23/26 Value added tax
b. Income taxes payable consist of:
b. Hutang pajak penghasilan terdiri dari:
Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29
The aging of the trade payables is as follows: 1 - 30 days 31 - 60 days > 60 days
10.TAXATION a. Other taxes payable consist of:
10.PERPAJAKAN a. Hutang pajak lainnya terdiri dari:
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak pertambahan nilai
Third parties (including foreign currencies portion equivalent to 2011: USD 6,480,284 and 2010: USD 2,440,165) Related parties (including foreign currencies portion equivalent to 2011: EUR 352,924 and 2010: EUR 292,488)
Income tax article 25 Income tax article 29
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10.PERPAJAKAN (lanjutan) c. Komponen beban (manfaat) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2011 Kini: Entitas induk Entitas anak Tangguhan: Entitas induk Entitas anak
123.265 54.585
110.291 44.083
177.850
154.374
2.576 (7.321)
(2.854) (408)
(4.745)
(3.262)
173.105
151.112
d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak peghasilan konsolidasian dengan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2011 Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Tarif pajak yang berlaku Perbedaan permanen dikalikan dengan tarip pajak 25%: Entitas induk Entitas anak
annual report / laporan Tahunan 2011
10.TAXATION (continued) c. The components of income tax expense (benefit) are as follows: 2010 Current: Parent Subsidiary Deferred: Parent Subsidiary
d. The reconciliation between the consolidated profit before income tax and income tax expense is as follows: 2010
680.487 25%
594.162 25%
170.122
148.541
Consolidated profit before income tax Statutory tax rate Permanent differences, at 25% tax rate:
3.496 (513)
3.026 (455)
2.983
2.571
173.105
151.112
Parent Subsidiary
pt Multi bintang indonesia tbk
71
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10.PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan dalam perhitungan pajak penghasilan badan). Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian dengan laba kena pajak Perseroan adalah sebagai berikut: 2011 Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Eliminasi Sebelum eliminasi Laba sebelum pajak penghasilan entitas anak Laba sebelum pajak penghasilan entitas induk Bagian laba entitas anak Perbedaan permanen: Penyusutan aset tetap Tunjangan karyawan Perjamuan, sumbangan, dan lainnya Pendapatan bunga Jumlah perbedaan permanen Laba untuk menghitung pajak
10.TAXATION (continued) e. Corporate income tax is computed for each company as a separate legal entity (consolidated financial statements are not applicable for computing corporate income tax). The reconciliation of consolidated profit before income tax to the Company’s taxable profit is as follows: 2010
680.487 143.701
594.162 132.716
824.188
726.878
(191.108)
(176.525)
Consolidated profit before income tax Eliminations Before eliminations Subsidiary’s net profit before income tax
633.080 (143.701)
550.353 (132.717)
Parent profit before income tax Share in profit of subsidiary
16.593 822 (3.431)
(18) 13.028 593 (1.495)
13.984
12.108
Permanent differences: Depreciation of fixed assets Employee benefits Entertainment, donations, and others Interest income Total permanent differences
503.363
429.744
Profit subject to income tax
Perbedaan temporer: Laba belum terealisasi dalam persediaan Penyusutan aset tetap Laba penjualan aset tetap Biaya imbalan kerja dan bonus yang masih harus dibayar Penyisihan persediaan slow-moving Penyisihan untuk penurunan nilai aset tetap Royalti dan lisensi Biaya yang masih harus dibayar lainnya Jumlah perbedaan temporer Laba kena pajak
72
pt Multi bintang indonesia tbk
Temporary differences: Unrealized profits in inventories Depreciation of fixed assets
15.629 (36.530) 2.524
(12.833) 737
(7.938) (3.066)
14.106 (103)
6.072 689 12.316
11.815 919 (3.223)
(10.304)
11.418
Gain on sales of fixed assets Accrued employee benefits expenses and bonus Provision for slow-moving inventory Provision for impairment of fixed assets Royalty and licence fee Other accrued expenses Total temporary differences
493.059
441.162
Taxable profit
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10.PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan dalam perhitungan pajak penghasilan badan) (lanjutan)
10.TAXATION (continued) e. Corporate income tax is computed for each company as a separate legal entity (consolidated financial statements are not applicable for computing corporate income tax) (continued)
Laba kena pajak masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut: 2011
The taxable profit of each Company is as follows:
Entitas induk Entitas anak
441.162 176.332 617.494
493.059 218.340 711.399
Laba kena pajak telah sesuai dengan SPT Tahunan Pajak Penghasilan tahun yang bersangkutan.
f. Perhitungan beban pajak kini dan hutang pajak adalah sebagai berikut: 2011 Entitas induk: Laba kena pajak Beban pajak kini Pajak dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Hutang pajak penghasilan pasal 29 Entitas anak: Laba kena pajak Beban pajak kini Pajak dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Hutang pajak penghasilan pasal 29
annual report / laporan Tahunan 2011
2010 Parent Subsidiary
The amounts of taxable profit corresponds, in all material respects, with the amounts reported in the related annual corporate tax returns. f. The calculation of current tax expense and payable is as follows: 2010
493.059
441.162
(123.265)
(110.291)
5.877 1.726 96.144 (19.518)
8.580 1.208 78.635 (21.868)
218.340
176.332
(54.585)
(44.083)
3.119 41.298 (10.168)
3.218 39.809 (1.056)
Parent: Taxable profit Current tax expense Prepaid taxes: Income tax article 22 Income tax article 23 Income tax article 25 Income tax article 29 payable Subsidiary: Taxable profit Current tax expense Prepaid taxes: Income tax article 23 Income tax article 25 Income tax article 29 payable
pt Multi bintang indonesia tbk
73
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10.PERPAJAKAN (lanjutan) g. Komponen aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2011 Entitas induk: Aset pajak tangguhan: Laba belum terealisasi dalam persediaan Imbalan dan kompensasi kerja Penyisihan persediaan slow-moving Penyisihan untuk penurunan nilai aset tetap Lain-lain
Parent: Deferred tax assets: 3.907 6.606 512
8.591 1.279
5.096 4.411
3.578 1.159
20.532
14.607
Unrealized profits in inventories Employee benefits and compensation Allowance for slow-moving inventories Provision for impairment of fixed assets Others
Liabilitas pajak tangguhan: Aset tetap
(49.787)
(41.286)
Deferred tax liability: Fixed assets
Liabilitas pajak tangguhan, bersih
(29.255)
(26.679)
Deferred tax liability, net
Entitas anak: Aset pajak tangguhan: Biaya promosi dan jasa profesional yang masih harus dibayar Imbalan dan kompensasi kerja Liabilitas pajak tangguhan: Aset tetap Aset pajak tangguhan, bersih
11.857 1.960
4.466 2.132
13.817
6.598
(427)
(529)
13.390
6.069
Deferred tax assets, net
h. Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan dan entitas anak melaporkan/ menyetorkan pajakpajaknya berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut sebelum masa kadaluwarsa pemeriksaan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh peraturan yang berlaku.
pt Multi bintang indonesia tbk
Subsidiary: Deferred tax assets: Accrued promotion and professional fees expense Employee benefits and compensation Deferred tax liability: Fixed assets
Realisasi dari aset pajak tangguhan Perseroan dan entitas anak tergantung pada laba fiskal yang dapat dihasilkan pada periode mendatang. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan ini dapat dipulihkan pada periode mendatang.
74
10.TAXATION (continued) g. The component of the deferred tax assets and liabilities are as follows: 2010
Realization of the Company and subsidiary’s deferred tax assets is dependent upon the availability of future taxable income. Management believes that these deferred tax assets are realizable in the foreseeable future. h. Under the taxation laws of Indonesia, the Company and subsidiary submit tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11.OTHER CURRENT LIABILITIES
11.LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA Uang muka dari pelanggan Iklan dan promosi Gaji dan kompensasi karyawan lainnya Royalti Perolehan aset tetap dan suku cadang Transportasi Dividen Lainnya
2011
2010
52.756 80.063 41.433 16.897 44.096 37.199 5.604 57.549 335.597
41.317 66.122 38.479 3.083 120.867 28.635 4.195 59.570 362.268
12.IMBALAN KERJA a. Program pensiun imbalan pasti Perseroan dan entitas anak telah membentuk program pensiun imbalan pasti (“Program”) yang pesertanya meliputi seluruh karyawan tetap Perseroan dan entitas anak. Program tersebut memberikan imbalan pensiun yang akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, yang jumlahnya terutama tergantung pada masa kerja dan kompensasi pada saat karyawan tersebut pensiun.
Advance from customer Advertising and promotion Salaries and other employee compensation Royalties Acquisition of fixed assets and spare parts Transportation Dividends Others
12.EMPLOYEE BENEFITS a. Defined benefit pension plan The Company and its subsidiary have established a defined benefit pension plan (the “Plan”) that covers all permanent employees of the Company and its subsidiary. The Plan provides for benefits to be paid to eligible employees at retirement based primarily upon years of service and remuneration on retirement.
Perseroan dan entitas anak memberikan kontribusi pada Dana Pensiun Multi Bintang (Dana Pensiun telah disetujui oleh Menteri Keuangan). Perseroan dan entitas anak mendanai program ini melalui kontribusi yang jumlahnya cukup untuk memenuhi persyaratan minimum dalam peraturan dana pensiun.
The Company and subsidiary make contributions to the Multi Bintang Pension Fund (the Pension Fund has been approved by the Minister of Finance). The Company and subsidiary have funded this plan through contributions which are sufficient to meet the minimum requirements set forth in applicable pension fund laws.
b. Selisih antara kewajiban menurut UndangUndang Ketenagakerjaan dengan program pensiun imbalan pasti Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan Indonesia (Undang-Undang No. 13/2003), Perseroan dan entitas anak diharuskan untuk memberikan manfaat pensiun minimum, jika belum dipenuhi oleh program pensiun yang diselenggarakan, kepada para karyawan yang mencapai usia pensiun.
b. Excess of obligation under Labor Law over defined benefit pension plan Under Indonesian labor regulations (Law No. 13/2003), the Company and its subsidiary are required to provide a minimum pension benefit, if not already covered by the sponsored pension plan, to their employees upon retirement.
annual report / laporan Tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
75
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12.IMBALAN KERJA (lanjutan) 12.EMPLOYEE BENEFITS (continued) c. Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan c. The amounts recognized in the consolidated konsolidasian adalah sebagai berikut: statements of financial position are as follows: Selisih antara kewajiban menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan program pensiun imbalan pasti/ Program pensiun Excess of obligation Imbalan kerja jangka Kewajiban untuk under Labor Law panjang lainnya/ imbalan kerja/ imbalan pasti/ over defined benefit Other long-term Employee benefits Defined benefit pension plan employee benefits obligation pension plan 2011 2010 2011 2010 2011 2010 2011 2010 Nilai kini dari Present value of kewajiban defined benefit imbalan pasti 93.969 72.861 7.804 6.854 732 803 102.505 80.518 obligation Nilai wajar aset Fair value of plan program (73.695) (74.158) - (73.695) (74.158) assets Status tidak didanai 20.274 (1.297) 7.804 6.854 732 803 28.810 6.360 Unfunded status Nilai bersih kerugian aktuaria yang Unrecognized net belum diakui (28.868) (3.616) 1.514 3.327 8 17 (27.346) (272) actuarial loss Biaya jasa lalu yang Unrecognized past belum diakui (47) (74) (47) (74) service cost Perubahan aset Change in deferred tangguhan 995 995 asset Kewajiban pensiun Defined benefit imbalan pasti (8.594) (3.918) 9.271 10.107 740 820 1.417 7.009 pension liability Kewajiban pensiun Benefits obligation at pada awal tahun (3.918) (3.151) 10.107 9.029 820 517 7.009 6.395 beginning of year Biaya imbalan 3.308 6.634 (41) 1.334 116 634 3.383 8.602 Benefits expense Imbalan yang dibayar (7.984) (7.401) (795) (256) (196) (331) (8.975) (7.988) Benefits paid Kewajiban pensiun Benefits obligation pada akhir tahun (8.594) (3.918) 9.271 10.107 740 820 1.417 7.009 at end of year
76
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12.EMPLOYEE BENEFITS (continued) 12.IMBALAN KERJA (lanjutan) d. The amounts recognized in the consolidated d. Jumlah yang diakui di laporan laba rugi statements of comprehensive income are as follows: komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: Selisih antara kewajiban menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan program pensiun imbalan pasti/ Program pensiun Excess of obligation Imbalan kerja jangka under Labor Law panjang lainnya/ imbalan pasti/ over defined benefit Other long-term Biaya imbalan/ Defined benefit pension plan employee benefits Benefits expense pension plan 2011 2010 2011 2010 2011 2010 2011 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset program Kerugian (keuntungan) bersih aktuaria yang diakui Amortisasi dari biaya jasa lalu diakui yang belum diakui Efek kurtailmen Efek settlemen Perubahan aset tangguhan Biaya imbalan bersih
4.295 5.643
4.956 7.421
638 510
796 657
152 57
173 67
5.085 6.210
5.925 Current service cost 8.145 Interest cost
(5.308)
(6.738)
-
-
-
-
(5.308)
(6.738)
-
-
(222)
(136)
(1)
394
(223)
258
(1.169) 842
-
17 (628) (356)
17 -
(80) (12) -
-
(63) (1.809) 486
17 -
(995)
995
-
-
-
-
(995)
995
3.308
6.634
(41)
1.334
116
634
3.383
8.602
e. Asumsi aktuaria Asumsi dasar per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Tabel Mortalita Tingkat diskonto Tingkat hasil yang diharapkan dari aset program Kenaikan gaji Usia pensiun
annual report / laporan Tahunan 2011
CSO 1980 6.7% per tahun/p.a.
Expected return on plan assets Recognized net actuarial loss (gain) Amortization of unrecognized past service cost Effect of curtailment Effect of settlement Change in deferred asset Net benefit expenses
e. Actuarial assumptions The principal actuarial assumptions as of 31 December 2011 and 2010 are as follows: 2010 CSO 1980 8% per tahun/p.a.
Mortality table Discount rate
7.5% per tahun/p.a. 7% per tahun/p.a. 8% per tahun/p.a. 6% per tahun/p.a. 57 57
Rate of expected return on plan assets Pensionable salary increases Pension age
pt Multi bintang indonesia tbk
77
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13.SHARE CAPITAL 13.MODAL SAHAM The Company’s authorized share capital consists of Modal dasar Perseroan terdiri atas 21.070.000 saham 21,070,000 shares at a nominal value of Rp 1,000 (Rupiah) dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah) per saham dan per share which have been issued to and fully paid-up by seluruh saham telah ditempatkan dan disetor penuh oleh the following shareholders: pemegang saham berikut: Jumlah saham/ Jumlah Number Persentase/ nominal/ Pemegang saham of shares Percentage Nominal value Shareholders Asia Pacific Breweries Limited Masyarakat lainnya Hollandsch Administratiekantoor B.V.
15.823.570 3.680.870
75,10 17,47
15.824 3.680
1.565.560 21.070.000
7,43 100,00
1.566 21.070
Asia Pacific Breweries Limited Public shareholders Hollandsch Administratiekantoor B.V.
14.TAMBAHAN MODAL DISETOR Tambahan modal disetor merupakan selisih antara harga jual dengan nilai nominal saham Perseroan yang dijual kepada masyarakat Indonesia pada tahun 1981.
14.ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account represents the amount received by the Company in excess of the Rupiah par value of the shares sold to the Indonesian public in 1981.
15.SALDO LABA YANG DICADANGKAN Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007, Perseroan diwajibkan mengalokasikan sejumlah tertentu dari laba bersih setiap tahunnya ke dana cadangan hingga cadangan tersebut mencapai 20% dari modal ditempatkan. Jumlah minimum yang wajib dicadangkan belum ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. Cadangan ini harus digunakan untuk menutup kerugian pada masa yang akan datang yang tidak dapat ditutup dengan saldo laba.
15.APPROPRIATED RETAINED EARNINGS Under the Indonesian Company Law No. 40 of 2007, the Company is obliged to annually allocate a certain amount from net income to a statutory reserve fund, until the statutory reserve fund reaches 20% of subscribed capital. The minimum requested amount, to be annually allocated to the statutory reserve fund, has not yet been determined by the Indonesian Government. The statutory reserve fund shall be used to offset future losses not otherwise absorbed by retained earnings.
Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 25 Mei 2010 (risalah dituangkan dalam akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 24, tanggal 25 Mei 2010), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta dari laba bersih Perseroan untuk tahun 2009 sebagai cadangan. Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 25 Mei 2011 (risalah dituangkan dalam akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 23, tanggal 25 Mei 2011), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta dari laba bersih Perseroan untuk tahun 2010 sebagai cadangan.
At the Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 25 May 2010 (notarized by deed of H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 24, dated 25 May 2010), the shareholders agreed to allocate Rp 1 million of the Company’s 2009 net income as statutory reserve. At the Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 25 May 2011 (notarized by deed of H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 23, dated 25 May 2011), the shareholders agreed to allocate Rp 1 million of the Company’s 2010 net income as statutory reserve.
16.NET SALES
16.PENJUALAN BERSIH Merupakan penjualan bersih ke pihak ketiga: Lokal Ekspor
78
pt Multi bintang indonesia tbk
2011
2010
1.843.519 15.231 1.858.750
1.775.834 14.330 1.790.164
Represent net sales to third parties for: Local Export
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16.PENJUALAN BERSIH (lanjutan) Rincian pelanggan utama dengan nilai penjualan bersih melebihi 10% dari nilai penjualan bersih konsolidasian adalah sebagai berikut: 2011 PT Gitaswara Indonesia PT Bintang Bali Indah
16.NET SALES (continued) Major customers for which the net sales value exceeded 10% of the consolidated net sales are as follows: 2010
333.952 304.671
314.207 293.677
2011
2010
371.760 62.114 337.656
356.908 70.577 327.878
771.530
755.363
(2.719) 768.811 9.606 778.417
928 756.291 5.697 761.988
17.BEBAN POKOK PENJUALAN Bahan baku dan bahan kemasan yang dipakai Biaya upah langsung Biaya pabrikasi Jumlah biaya produksi (Kenaikan) penurunan barang dalam pengolahan Biaya produksi Penurunan barang jadi
17.COST OF GOODS SOLD
Pemasok dengan nilai pembelian melebihi 10% dari pembelian konsolidasian: 2011 Joe White Maltings Diageo Global Supply PT United Can Company
62.442 46.051 88.809
88.484 46.066 86.248
2011
2010
annual report / laporan Tahunan 2011
(Increase) decrease in goods in process Cost of production Decrease in finished goods
147.068 108.875 35.578 3.834 14.500 309.855
173.027 97.734 35.203 3.807 12.067 321.838
Joe White Maltings Diageo Global Supply PT United Can Company 18.MARKETING AND SELLING EXPENSES
19.BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Gaji dan kompensasi karyawan lainnya Penyusutan dan amortisasi Perjalanan, komunikasi, jasa profesional, dan lain-lain
Raw materials and packaging materials used Direct labor cost Manufacturing overhead Total production costs
Suppliers for which the purchase value exceeded 10% of the consolidated purchases: 2010
18.BEBAN PEMASARAN DAN PENJUALAN Promosi Distribusi Gaji dan kompensasi karyawan lainnya Penyusutan Lain-lain
PT Gitaswara Indonesia PT Bintang Bali Indah
Promotion Distribution Salaries and other employee compensation Depreciation Other
2011
19.GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2010
49.548 2.224
57.548 2.556
37.855 89.627
29.946 90.050
Salaries and other employee compensation Depreciation and amortization Travelling, communications, professional fees, and other
pt Multi bintang indonesia tbk
79
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
20.CASH DIVIDENDS
20.DIVIDEN KAS 2011 Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2009: Dividen kas final sebesar Rp 3.650 (Rupiah) per saham, diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Tahunan tanggal 25 Mei 2010 (diaktakan dalam akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 24, tanggal 25 Mei 2010) Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2010: Dividen kas final sebesar Rp 21.279 (Rupiah) per saham, diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Tahunan tanggal 25 Mei 2011 (diaktakan dalam akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 23, tanggal 25 Mei 2011)
2010
-
Liabilitas jangka pendek lainnya (Catatan 11): Jasa teknik: Asia Pacific Breweries Limited, Singapura Royalti: Heineken Brouwerijen B.V., Belanda Biaya-biaya tenaga kerja asing - Heineken Brouwerijen B.V., Belanda Lainnya
80
4.143
-
Cash dividends for 2010 result: Final cash dividends of Rp 21,279 (Rupiah) per share, as per Annual General Meeting of Shareholders of the Company on 25 May 2011 (notarized by deed of H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 23, dated 25 May 2011)
448.349
21.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Saldo signifikan dengan pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Dalam jutaan Rupiah/In millions of Rupiah % Hutang Usaha (Catatan 9): Mouterij Albert N.V., Belanda
76.906
Cash dividends for 2009 result: Final cash dividends of Rp 3,650 (Rupiah) per share, as per Annual General Meeting of Shareholders of the Company on 25 May 2010 (notarized by deed of H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 24, dated 25 May 2010)
5,21
21.RELATED PARTIES BALANCES AND TRANSACTIONS Significant outstanding balances with related parties as of 31 December 2011 and 2010 are as follows: 2010 Dalam jutaan Rupiah/In millions of Rupiah %
3.497
7,61
20.110
5,99
14.161
3,91
3.286
0,98
2.612
0,72
1.930 430 25.756
pt Multi bintang indonesia tbk
0,58 0,13 7,68
882 3.112 20.767
0,24 0,86 5,73
Trade payables (Note 9): Mouterij Albert N.V., The Netherlands Other current liabilities (Note 11): Technical fees: Asia Pacific Breweries Limited, Singapore Royalty: Heineken Brouwerijen B.V, the Netherlands Charges related to employee costs Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands Others
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
21.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah % Pembelian persediaan: Mouterij Albert N.V., Belanda Jasa teknik: Heineken Supply Chain B.V., Belanda (Catatan 24a) Asia Pacific Breweries Limited, Singapura (Catatan 24a)
16.038
4,37
-
-
49.278 49.278
6,33 6,33
21.RELATED PARTIES BALANCES AND TRANSACTIONS (continued) Significant related party transactions during 2011 and 2010 are as follows: 2010 Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah %
22.963
9.131
36.876 46.007
5,26
1,20
4,84 6,04
Royalti: Heineken Brouwerijen B.V., Belanda (Catatan 24e)
9.774
1,25
Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak berelasi/ Related parties Asia Pacific Breweries Limited, Singapura/ Asia Pacific Breweries Limited, Singapore
9.863
1,29
Purchases of inventories: Mouterij Albert N.V., The Netherlands Technical services: Heineken Supply Chain B.V.,The Netherlands (Note 24a) Asia Pacific Breweries Limited, Singapore (Note 24a)
Royalty: Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands (Note 24e)
The nature of the relationship and transactions with related parties is as follows:
Hubungan relasi/ Related parties relationship Pemegang saham/ Shareholder
Transaksi/ Transactions Jasa teknik/ Technical services
Mouterij Albert N.V., Belanda/ Mouterij Albert N.V., The Netherlands
Perusahaan afiliasi/ Affiliate company
Pembelian persediaan/ Purchases of inventories
Heineken Supply Chain B.V., Belanda/ Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands
Perusahaan afiliasi/ Affiliate company
Jasa teknik/ Technical services
Heineken Brouwerijen B.V., Belanda/ Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands
Perusahaan afiliasi/ Affiliate company
Royalti/ Royalty
annual report / laporan Tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
81
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
21.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Kompensasi personil manajemen kunci Yang termasuk personil manajemen kunci adalah Komisaris dan Direksi.
Key management includes Commissioners and Directors.
Berikut ini mencerminkan kompensasi yang dibayarkan atau terutang kepada personil manajemen kunci:
The following reflects compensation paid or payable to key management personnel:
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek lainnya Imbalan pasca kerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya
82
21.RELATED PARTIES BALANCES AND TRANSACTIONS (continued) Key management employees compensation
pt Multi bintang indonesia tbk
2011
2010
18.738 2 169
19.418 198 221
Salaries and other short-term benefits Post-employment benefits Other long-term benefits
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
22.ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING Aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Valuta asing/ Foreign currency Aset: Kas dan setara kas
22.MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES Monetary assets and liabilities denominated in various foreign currencies as of 31 December 2011 are as follows: Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah Assets: Cash and cash equivalents
USD EUR GBP SGD CHF AUD
300.844 142.639 116.064 13.058 10.709 494
2.728 1.674 1.621 91 103 5
Piutang usaha - pihak ketiga
USD
84.960
770
Trade receivables - third parties
Piutang lain-lain - pihak ketiga
EUR USD SGD
8.686 42.619 13.727
102 386 96
Other receivables - third parties
7.576 Liabilitas: Hutang usaha - pihak ketiga
USD 3.913.390 EUR 1.538.671 GBP 373.260
(35.487) (18.062) (5.214)
Hutang usaha - pihak berelasi
EUR
352.924
(4.143)
Liabilitas jangka pendek lainnya
EUR 5.315.808 USD 2.208.641 SGD 190.271 CHF 53.590 GBP 1.507
(62.402) (20.028) (1.327) (516) (21)
Liabilities: Trade payables - third parties
Other current liabilities
(147.200) Liabilitas moneter bersih dalam valuta asing Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko perubahan nilai tukar valuta asing yang timbul dari aktivitas operasional.
annual report / laporan Tahunan 2011
(139.624)
Net monetary liabilities in foreign currencies
When necessary, the Company enters into forward exchange contracts to manage its net exposure to changes in foreign currency exchange rates arising from operating activities.
pt Multi bintang indonesia tbk
83
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
23.INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Instrumen Keuangan Aset dan liabilitas Perseroan dan entitas anak diharapkan dapat terealisasi atau diselesaikan dalam waktu dekat. Oleh karena itu, nilai tercatatnya diperkirakan mendekati nilai wajarnya.
23.FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT Financial Instruments The Company and subsidiary’s financial assets and liabilities are expected to be realized or settled in the near term. Therefore, their carrying amounts approximate their fair values.
Manajemen risiko keuangan Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perseroan dan entitas anak adalah risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko nilai tukar mata uang asing.
Financial risk management The main risks arising from the Company and subsidiary’s financial instruments are credit risk, liquidity risk and foreign exchange risk.
Risiko kredit Risiko kredit Perseroan dan entitas anak terutama berasal dari risiko kerugian yang muncul apabila pelanggan gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Perseroan dan entitas anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan memiliki kebijakan untuk memonitor risiko kredit seperti menetapkan batasan jumlah piutang yang diberikan kepada pelanggan. Penjualan produk dilakukan dengan pelanggan yang memiliki sejarah kredit yang baik.
Credit risk The Company and subsidiary’s credit risk mainly arises from risk of loss if customers fails to discharge their contractual obligations. The Company and subsidiary manage and control the credit risk by having policies in place to monitor credit risk, such as setting customers credit limits. Sales of products are made to customers with an appropriate credit history.
Risiko likuiditas Perseroan dan entitas anak akan mengalami risiko likuiditas jika terdapat perbedaan waktu antara tertagihnya piutang dan penyelesaian hutang yang signifikan. Perseroan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas ini dengan melakukan pengawasan secara terus menerus atas arus kas proyeksi dan aktual. Untuk menghindari konsentrasi atas risiko kredit, kas dan setara kas telah disimpan pada beberapa institusi keuangan berbeda yang berkinerja baik. Risiko nilai tukar mata uang Transaksi pembelian aset tetap dan persediaan dari produsen luar negeri dan pembayaran biaya iklan dan promosi menyebabkan Perseroan dan entitas anak memiliki risiko nilai tukar mata uang asing, terutama dari hutang dalam mata uang US Dolar dan Euro. Perseroan dan entitas anak mengelola keseluruhan risiko dengan membeli atau menjual US Dolar dan Euro, jika diperlukan. Pada tanggal pelaporan, nilai bersih risiko nilai tukar mata uang asing Perseroan dan entitas anak tercermin di Catatan 22.
84
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
pt Multi bintang indonesia tbk
Liquidity risk The Company and subsidiary would be exposed to liquidity risk if there is a significant mismatch in the timing of receivables collection and the settlement of payables. The Company and subsidiary manage this liquidity risk by on going monitoring of the projected and actual cash flows. To avoid concentration of credit risk, cash and cash equivalents have been deposited at a number of different financial institutions of good standing. Currency risk Purchases of fixed assets and inventories from overseas suppliers and payment of advertising and promotions costs expose the Company and subsidiary to fluctuating foreign exchange rates, primarily arising from US Dollar and Euro payables. The Company and subsidiary manage the overall risk by buying or selling US Dollars and Euro at spot rates when necessary. At reporting dates, the Company and subsidiary’s net exposure to foreign currencies was reflected in Note 22.
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
23.INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Pengelolaan modal Kebijakan Perseroan adalah untuk menjaga dasar modal yang kuat sehingga menjaga kepercayaan investor, kreditor dan pasar dan juga untuk mempertahankan perkembangan masa depan dari bisnis Perseroan. Dalam usaha untuk menjaga struktur modal yang optimal, manajemen dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Tidak ada perubahan yang dilakukan oleh Perseroan dalam melakukan pengelolaan modalnya selama tahun berjalan. 24.PERJANJIAN-PERJANJIAN a. Perseroan mengadakan perjanjian bantuan teknik (“Perjanjian”) dengan Heineken Supply Chain B.V., Belanda (“HSC”), pihak berelasi, di mana HSC setuju untuk memberikan bantuan teknik, pembelian dan jasa lainnya, sebagaimana dan pada saat diminta oleh Perseroan, selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 1 Januari 1981. Berdasarkan Perjanjian ini, HSC juga akan menjamin Perseroan untuk pemakaian yang berkelanjutan atas label dan merek dagang Bir Bintang. Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk setiap 10 tahun berikutnya (perpanjangan terakhir di tahun 2001) selama tidak ada pernyataan secara tertulis dari salah satu pihak yang memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian tersebut. Sebagai imbalan atas bantuan teknik dan hak penggunaan merek dagang, Perseroan setuju membayar kepada HSC sebesar EUR 3,6302 untuk setiap hektoliter bir yang diproduksi. Berkenaan dengan perubahan kepemilikan pemegang saham mayoritas pada 10 Pebruari 2010, maka HSC mengalihkan seluruh hak, kepentingan dan kewajiban yang ada di Perjanjian kepada Asia Pacific Breweries Limited. b. Pada tahun 2003, Perseroan mengadakan perjanjian lisensi merek dagang (“Perjanjian”) dengan Diageo Ireland, Republik Irlandia, dan Diageo Great Britain Limited (“DGBL”), Inggris. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan menikmati hak eksklusif untuk memproduksi dan menjual Guinness Foreign Extra Stout (“FES”) di Indonesia dan dapat meminta bantuan teknik dari DGBL sehubungan dengan produksi FES. Perjanjian ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan 31 Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian ini. Atas hak eksklusif tersebut, Perseroan membayar kepada DGBL sejumlah royalti sebesar 8,5% dari nilai penjualan bersih FES termasuk pajak penjualan barang mewah dan bea cukai.
annual report / laporan Tahunan 2011
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23.FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Capital management The Company’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the Company’s business. To maintain optimal structure of capital, management determine the level of dividends paid to shareholders. There were no changes in the Company’s approach to capital management during the year. 24.AGREEMENTS a. The Company entered into a technical assistance agreement (“the Agreement”) with Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands (“HSC”), a related party, whereby the latter will render technical, buying and other services, as and when requested by the Company, for a period of 10 years effective from 1January 1981. Under the Agreement, HSC shall also provide to the Company the continued use of the Bir Bintang label and trademark. The Agreement was automatically renewed for another 10 years (most recently in 2001) as neither of the parties gave notice in writing of any intention to terminate the Agreement. In consideration for the technical services and the right to use trademarks, The Company has agreed to pay HSC a fee of EUR 3.6302 per hectoliter of lager beer produced In relation to the change of the major shareholders of the Company as of 10 February 2010, HSC assigned all rights, interests and obligations of the Agreement to Asia Pacific Breweries Limited. b. In 2003, the Company entered into a trademark license agreement (“the Agreement”) with Diageo Ireland, Republic of Ireland, and Diageo Great Britain Limited (“DGBL”), United Kingdom. Under the Agreement, the Company enjoys the exclusive right to produce and sell Guinness Foreign Extra Stout (“FES”) in Indonesia and may request technical assistance from DGBL in connection with the production of FES. The agreement covers a period of 10 years until 31 December 2013 and thereafter, unless and until terminated by either party. For these rights, the Company pays DGBL a royalty fee equal to 8.5% of FES net sales price including any luxury sales tax and excise duty.
pt Multi bintang indonesia tbk
85
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
24.PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) c. Pada tahun 1982, Perseroan mengadakan perjanjian royalti (“Perjanjian”) dengan Green Sands S.A., Swiss (“GSS”). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan diperbolehkan menggunakan merek dagang Green Sands, membeli konsentrat dan memproduksi Green Sands selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 30 Juni 1982. Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk setiap 5 tahun berikutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri perjanjian ini secara tertulis sekurang-kurangnya 12 bulan sebelum tanggal pengakhiran. Tidak ada satu pihak yang mengeluarkan pemberitahuan tersebut saat ini. Perseroan setuju untuk membayar royalti kepada GSS sebesar CHF 1,79 untuk setiap hektoliter penjualan Green Sands. d. Efektif sejak 1 Januari 2004, Perseroan memperbaharui perjanjian distribusi (“Perjanjian”) dengan PT Gitaswara Indonesia, dimana PT Gitaswara Indonesia menikmati hak tunggal untuk mendistribusikan dan menjual bir hitam Guinness (Guinness Stout) yang diproduksi oleh Perseroan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan 31 Desember 2013, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian ini. e. Pada tanggal 17 Januari 2005, Perseroan mengadakan perjanjian lisensi merek dagang (“Perjanjian”) dengan Heineken Brouwerijen B.V., Belanda, pihak berelasi. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan menikmati hak eksklusif untuk menggunakan merek dagang Heineken selama jangka waktu 10 tahun, yang mana Perseroan membayar sejumlah royalti sebesar 7,2% dari nilai penjualan bersih Heineken. 25.KOMITMEN a. Per 31 Desember 2011, Perseroan memiliki fasilitasfasilitas kredit yang belum digunakan sebagai berikut: - Citibank, N.A., revolving uncommitted short-term loan sejumlah Rp 75 milyar yang akan berakhir pada bulan Juli 2012 dan overdraft line checking account sejumlah Rp 14,7 milyar yang akan berakhir di bulan Juli 2012. - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“Bank”), revolving uncommitted shortterm loan sejumlah Rp 100 milyar. Fasilitas ini akan berakhir pada 30 November 2012.
86
pt Multi bintang indonesia tbk
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24.AGREEMENTS (continued) c. In 1982, the Company entered into a royalty agreement (“the Agreement”) with Green Sands S.A., Switzerland (“GSS”). Under the Agreement, the Company is granted the permission to use the Green Sands trademark, to purchase their concentrate and manufacture Green Sands for a period of 10 years effective from 30 June 1982. The Agreement is automatically renewable for another 5 years, unless and until either party gives to the other 12-month prior notice in writing of its intention to terminate the Agreement. Neither party has issued such notice to date. The Company has agreed to pay GSS a royalty of CHF 1.79 per hectoliter of Green Sands sales as consideration for such rights. d. Effective from 1 January 2004, the Company renewed its distribution agreement (“the Agreement”) with PT Gitaswara Indonesia, whereby PT Gitaswara Indonesia enjoys the sole right to distribute and sell Guinness Stout brewed by the Company in and throughout Indonesia. The Agreement covers a period of 10 years until 31 December 2013, unless and until terminated by either party. e. On 17 January 2005, the Company entered into a trademark license agreement (“the Agreement”) with Heineken Brouwerijen B.V., the Netherlands, a related party. Under the Agreement, the Company has the exclusive right to use Heineken trademarks for a period of 10 years, for which the Company pays a royalty fee equal to 7.2% of Heineken sales proceeds. 25.COMMITMENTS a. As of 31 December 2011, the Company have unused credit facilities as follows: - Citibank, N.A., revolving uncommitted short-term loan for the amount of Rp 75 billion which will expire in July 2012 and an overdraft line checking account for the amount of Rp 14.7 billion which expires in July 2012. - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“Bank”), revolving uncommitted short-term loan for the amount of Rp 100 billion. This facility will expire in 30 November 2012.
annual report / laporan Tahunan 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Notes to the Consolidated Financial Statements (continued) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25.KOMITMEN (lanjutan) b. Per 31 Desember 2011, Perseroan mempunyai ikatan sehubungan dengan pembelian aset tetap sejumlah ekuivalen dengan Rp 20.406 juta.
25.COMMITMENTS (continued) b. As of 31 December 2011, commitments for purchases of fixed assets amounted equivalent to Rp 20,406 million.
26.INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN Laporan keuangan entitas induk saja di halaman berikut ini, dimana tidak termasuk saldo dari entitas anak Perseroan, telah disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk investasi pada entitas anak, dimana disajikan pada harga perolehan. Sebelum 2011, investasi pada entitas anak di laporan keuangan entitas induk saja disajikan dengan menggunakan basis investasi ekuitas.
26.SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION The following parent-company-only financial statements, which exclude the balances of the Company’s subsidiary, have been prepared using the accounting policies that are consistent with those applied to the Company’s consolidated financial statements, except for investments in subsidiary, which have been presented at cost. Prior to 2011, investments in subsidiary had been presented as equity-basis investments in the parent-company-only financial statements.
annual report / laporan Tahunan 2011
pt Multi bintang indonesia tbk
87
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA/ PARENT-COMPANY-ONLY)
Laporan Posisi Keuangan Statement of Financial Position 31 DESEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
31 DECEMBER 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
ASET
ASSETS
ASET LANCAR KAS DAN SETARA KAS PIUTANG USAHA: Pihak ketiga Pihak berelasi PIUTANG LAIN-LAIN: Pihak ketiga Pihak berelasi PERSEDIAAN Setelah dikurangi penyisihan persediaan slowmoving sebesar Rp 2.049 juta BIAYA DIBAYAR DIMUKA ASET LANCAR LAINNYA JUMLAH ASET LANCAR
CURRENT ASSETS 148.541 67.798 191.175 2.115 18.000
101.868 20.504 14.419 564.420
ASET TIDAK LANCAR INVESTASI PADA ENTITAS ANAK ASET TETAP Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 536.482 juta dan penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 20.383 juta ASET LAINNYA JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET
88
pt Multi bintang indonesia tbk
CASH AND CASH EQUIVALENTS TRADE RECEIVABLES: Third parties Related party OTHER RECEIVABLES: Third parties Related party INVENTORIES Net of allowance for slow-moving inventories of Rp 2,049 million PREPAID EXPENSES OTHER CURRENT ASSETS TOTAL CURRENT ASSETS NON-CURRENT ASSETS
13.771
541.051 3.805 558.627 1.123.047
INVESTMENT IN SUBSIDIARY FIXED ASSETS Net of accumulated depreciation of Rp 536,482 million and impairment allowance of Rp 20,383 million OTHER ASSETS TOTAL NON-CURRENT ASSETS TOTAL ASSETS
annual report / laporan Tahunan 2011
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA/ PARENT-COMPANY-ONLY)
Laporan Posisi Keuangan (lanjutan) Statement of Financial Position (continued) 31 DESEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
31 DECEMBER 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK HUTANG USAHA: Pihak ketiga Pihak berelasi HUTANG PAJAK LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA: Pihak ketiga Pihak berelasi PINJAMAN DARI PIHAK BERELASI JAMINAN EMBALASI JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
75.343 4.143 54.980 160.513 52.723 220.000 123.443 691.145
LIABILITAS JANGKA PANJANG LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN, bersih
NON-CURRENT LIABILITY 33.162
EKUITAS MODAL SAHAM, nilai nominal Rp 1.000 per saham: Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 21.070.000 saham TAMBAHAN MODAL DISETOR SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI SALDO LABA: Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
annual report / laporan Tahunan 2011
TRADE PAYABLES: Third parties Related parties TAXES PAYABLE OTHER CURRENT LIABILITIES: Third parties Related parties LOAN FROM RELATED PARTY DEPOSITS ON CONTAINERS TOTAL CURRENT LIABILITIES
DEFERRED TAX LIABILITIES, net EQUITY
21.070 1.802
613 8 375.247 398.740 1.123.047
SHARE CAPITAL, par value of Rp 1,000 per share: Authorized, issued and fully paid-up 21,070,000 shares ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL DIFFERENCE IN VALUE RESULTING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS BETWEEN COMPANIES UNDER COMMON CONTROL RETAINED EARNINGS Appropriated Unappropriated TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
pt Multi bintang indonesia tbk
89
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA/ PARENT-COMPANY-ONLY)
Laporan Laba Rugi Komprehensif Statement of Comprehensive Income TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi Rugi pelepasan/penjualan asset tetap
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1.314.769 (696.264) 618.505 (1.758) (84.294) (5.104)
NET SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT Marketing and selling expenses General and administrative expenses Loss on disposal/sales of fixed assets
LABA USAHA
527.349
OPERATING PROFIT
PENDAPATAN KEUANGAN NETO: Pendapatan keuangan Biaya keuangan
136.823 (26.448)
NET FINANCE INCOME: Finance income Finance costs
110.375 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK LABA TAHUN BERJALAN
637.724 (129.748) 507.976
PROFIT BEFORE INCOME TAX INCOME TAX EXPENSE PROFIT FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
507.976
OTHER COMPREHENSIVE INCOME TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
24.109
Earnings per share (in Rupiah): Profit for the year
21.070.000
Weighted average of total outstanding/ issued shares (in full amount)
Laba per saham (dalam Rupiah): Laba tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ ditempatkan (dalam angka penuh)
90
pt Multi bintang indonesia tbk
annual report / laporan Tahunan 2011
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA/ PARENT-COMPANY-ONLY)
Laporan Perubahan Ekuitas Statements of Changes in Equity TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Selisih nilai transaksi rektrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value resulting from Tambahan restructuring Saldo laba/Retained earnings transactions modal between Sudah Belum Jumlah disetor/ Modal companies ditentukan ditentukan ekuitas/ saham/ Additional Total paid-in under common penggunaannya/ penggunaannya/ Share control Appropriated Unappropriated equity capital capital Saldo per 31 Desember 2010 21.070
1.802
613
7
315.621
Balance as of 339.113 31 December 2010
Perubahan ekuitas di 2011 Pencadangan saldo laba untuk cadangan menurut undang-undang Laba bersih tahun 2011 Dividen kas
Changes in equity in 2011 Appropriation of retained earnings for statutory reserves
-
-
-
1
(1)
-
-
-
-
507.976 (448.349)
507.976 (448.349)
Saldo per 31 Desember 2011 21.070
1.802
613
8
375.247
Balance as of 398.740 31 December 2011
annual report / laporan Tahunan 2011
Net profit for 2011 Cash dividends
pt Multi bintang indonesia tbk
91
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA/ PARENT-COMPANY-ONLY)
Laporan Arus Kas Statement of Cash Flows TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas ke pemasok dan karyawan Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Pembayaran kas lain-lain Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1.366.054 (600.002) 4.107 (24.901) (124.329) (7.340) 613.589
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES: Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees Interest received Interest paid Corporate income tax paid Other cash paid Net cash provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(183.998) 1.007
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Penerimaan dividen kas Pembayaran dividen kas Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
132.716 (446.940) (314.224)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES: Received from cash dividends Payments of cash dividends Net cash used in financing activities
KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS
116.374
INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN
32.167
CASH AND CASH EQUIVALENTS, BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN
148.541
CASH AND CASH EQUIVALENTS, END OF YEAR
AKTIVITAS INVESTASI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS: Pembelian aset tetap yang masih terhutang pada akhir tahun
92
pt Multi bintang indonesia tbk
(182.991)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES: Acquisitions of fixed assets Proceeds from sales of fixed assets Net cash used in investing activities
NON-CASH INVESTING ACTIVITY: 39.014
Fixed asset acquisitions not settled at year end
annual report / laporan Tahunan 2011
www.multibintang.co.id www.birbintang.co.id
Head Office
Talavera Office Park 20th Floor Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav 22-26 Jakarta 12430, Indonesia PO BOX 3264 JKT, Jakarta 10032 T (62-21) 7592 4611 F (62-21) 7592 4617
Breweries
Jl. Daan Mogot Km. 19, PO BOX 3264, Jakarta 10032 T (62-21) 619 0108, 545 0750 F (62-21) 619 0190 Jl. Raya Mojosari-Pacet Km. 50, Sampang Agung Kc. Kutorejo, Kab. Mojokerto, Jawa Timur T (62-321) 592 505 F (62-321) 592 508