THE IMPLEMENTATION TEST OF ACTIVE LEARNING MODEL TYPE QUIZ TEAM ON DIVERSITY OF LIVING THINGS CONCEPT IN CLASS VII MTs TANJUNG KAWALU KOTA TASIKMALAYA
Nina Alawiyah, Rakatika
Abstract Diversity of living things is one of natural science lesson which learning about life organization. This material is quite complex and there are many new terms that MTs students have not known before. So this material is considered quite difficult by most MTs students. This will have a negative impact on student learning outcomes. Therefore, to increase student interest and student learning outcomes required a way that students can understand material. One way to do that is by applying a learning model of active learning model type quiz team. Active learning model type quiz team can improve student’s ability and responsibility for what they learn through a fun and not boring. Students are given the opportunity to discuss with their friends group, thought to make question of material which presented by the teacher, provide questions to other groups and answer question from the other groups, so as to increase the seriousness of student in participating in the learning process and mativate students to understand and master the material even thought the material is considered to be quite difficult. Keywords : quiz team, learning outcomes and diversity of living things
1
UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII MTs TANJUNG KAWALU KOTA TASIKMALAYA
Nina Alawiyah, Rakatika
Abstrak Keanekaragaman makhluk hidup merupakan salah satu materi pelajaran IPA yang mempelajari tentang organisasi kehidupan. Materi ini cukup kompleks dan terdapat banyak istilah baru yang belum diketahui siswa MTs sebelumnya sehingga materi ini dianggap cukup sulit oleh sebagian siswa MTs, hal ini akan berdampak kurang baik terhadap hasil belajar siswa. Oleh sebab itu untuk meningkatkan minat siswa dan hasil belajar siswa diperlukan suatu cara supaya siswa dapat memahami materi tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran berupa model pembelajaran aktif tipe quiz team. Model pembelajaran aktif tipe quiz team dapat meningkatkan kemampuan dan tanggung jawab siswa terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak membosankan, siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya, berfikir untuk membuat pertanyaan dari materi yang disampaikan oleh guru, memberikan pertanyaaan pada kelompok lain dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain sehingga dapat meningkatkan keseriusan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan memotivasi siswa untuk memahami dan menguasai materi meskipun materinya dianggap cukup sulit. Kata kunci : quiz team, hasil belajar dan keanekaragaman makhluk hidup. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju menuntut peningkatan kualitas individu. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia. Melalui praktek pendidikan diharapkan individu dapat mengalami perubahan tingkah laku yang diharapkan. Pemerintah telah melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan mutu pendidikan salah satunya dengan mengadakan perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Namun pada kenyataannya terobosan tersebut belum menunjukkan hasil yang optimal.
2
Praktek pendidikan di sekolah berlangsung melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara sumber pesan dan penerima pesan. Guru sebagai sumber pesan berperan sebagai pengontrol agar proses komunikasi antar siswa sebagai penerima pesan terhindar dari gangguan yang dapat membuat komunikasi menjadi tidak lancar. Komunikasi yang tidak lancar antara guru dan siswa menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tersampaikan secara optimal. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar dan penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat membuat proses pembelajaran tidak efektif. Model pembelajaran yang digunakan harus mampu meningkatkan perhatian dan minat serta motivasi belajar siswa sehingga mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Namun pada kenyataannya masih banyak guru yang dalam proses pembelajarannya masih menggunakan model pembelajaran klasik. Siswa dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dalam menyerap pelajaran. Siswa hanya menjadi pendengar pasif, sehingga suasana belajar menjadi membosankan dan konsentrasi siswa menjadi melemah. Terkadang siswa tidak mengerti apa yang disampaikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA kelas VII MTs Tanjung menyatakan bahwa pada tahun pelajaran 2011/2012 masih ada siswa yang kurang memahami konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup, hal ini terlihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa 62 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA adalah 65. Kurangnya pengetahuan guru mengenai model-model pembelajaran serta kesulitan dalam mempraktekannya menyebabkan selama proses pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran langsung yang ternyata hasilnya kurang memuaskan, oleh sebab itu peneliti akan mencoba menerapkan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team. Berkaitan dengan masalah tersebut, penulis mencoba mencari solusi yaitu dengan menggunakan model pembelajaran aktif. Salah satu model pembelajaran aktif yang digunakan adalah model pembelajaran aktif tipe quiz team. Model pembelajaran aktif tipe quiz team dapat meningkatkan kemampuan dan tanggung jawab siswa terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak membosankan, siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya, berfikir untuk membuat pertanyaan dari materi yang disampaikan oleh guru, memberikan pertanyaaan pada kelompok lain dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain sehingga dapat meningkatkan keseriusan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan memotivasi siswa untuk memahami dan menguasai materi meskipun materinya dianggap cukup sulit. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “apakah model pembelajaran aktif tipe Quiz Team cocok diterapkan untuk menjelaskan konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup di kelas VII MTs Tanjung Kawalu Kota Tasikmalaya?”.
3
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecocokan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team jika diterapkan pada proses pembelajaran konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup di kelas VII MTs Tanjung Kawalu Kota Tasikmalaya. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Kegunaan Teoretis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam penerapan model-model pembelajaran yang selama ini dipelajari. b. Bagi siswa, untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas dalam melakukan kegiatan belajar. c. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan model dan strategi pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa serta memberikan gambaran mengenai penggunaan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team. d. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan memberikan gambaran mengenai pengaruh model-model pembelajaran aktif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental. Penelitian ini menggunakan satu kelas tanpa kelas kontrol. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dengan membandingkan hasil pretest dan posttest. Variabel Penelitian Dalam Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel bebas, dalam penelitian ini adalah model pembelajaran aktif tipe Quiz Team. 2. Variabel terikat, dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Tanjung Kawalu Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 4 kelas, dengan jumlah siswa 122 orang. Sampel dalam penelitian dipilih secara purposive sample yaitu berdasarkan nilai rata-rata ulangan IPA yang paling rendah tahun ajaran 2012/2013 yakni kelas VII A MTs Tanjung Kawalu Kota Tasikmalaya sebanyak 40 orang.
4
Disain Penelitian Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-test and Post-test Group. Di dalam disain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (01) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (02) disebut post-test. Adapun disain penelitian ini adalah: Pola
:
Keterangan 01 X
: : hasil observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (pre-test) : perlakuan (treatment) dengan menggunakan model pembelajaan aktif tipe Quiz Team : hasil observasi yang dilakukan sesudah eksperimen (post-test)
02
01 X 02
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, tes dan studi literatur. Observasi dilakukan untuk memperoleh data dan informasi mengenai proses pembelajaran selama penelitian dengan menghadirkan rekan sebagai observer. Tes yang diberikan kepada siswa berbentuk pilihan ganda dengan empat option, dan dilakukan secara periodik dengan dua tahap, yaitu tes awal (pretest) sebelum melaksanakan proses pembelajaran dan tes akhir (posttest) setelah melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe quiz team. Studi literatur, dilakukan sebagai upaya pengumpulan teori-teori atau materi-mteri yang relevan dengan permasalahan yang dibahas. Hasil kajian digunakan sebagai landasan atau acuan dalam melakukan penelitian. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup. Bentuk tes berupa soal pilihan ganda dengan empat option dengan jumlah 40 soal. Hasil belajar yang diukur adalah ranah kognitif yang dibatasi hanya pada tingkatan mengingat (C1), memahami (C2), dan mengaplikasikan (C3). Kemudian dilakukan uji coba instrumen penelitian yang bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal yang digunakan dalam penelitian. Berikut ini rumus perhitungan validitas dan reliabilitas: 1. Uji Validitas
5
2. Uji Reliabilitas
Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh diolah dengan uji t untuk mengetahui perbedaan hasil pretest dan posttest dan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar sama atau lebih besar dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan. PEMBAHASAN Penerapan Model Pembelajaran Aktif Model pembelajaran aktif merupakan suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, siswa didorong untuk berpikir, menganalisa, menyimpulkan, dan menemukan pemahaman konsep baru dan mengintegrasikannya dengan konsep yang sudah siswa ketahui sebelumnya. Menurut Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad (2012:76) ada beberapa ciri dari proses pembelajaran aktif, yaitu: 1. pembelajaran berpusat pada siswa; 2. pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata; 3. pembelajaran mendorong anak untuk berpikir tingkat tinggi; 4. pembelajaran melayani gaya belajar anak yang berbeda-beda; 5. pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multi arah; 6. pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar; 7. penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar; 8. guru memantau proses belajar siswa; dan 9. memberikan umpan balik terhadap hasil belajar siswa. Menurut Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohamad (2012:106) “Pembelajaran aktif merupakan proses pembelajaran dimana seseorang guru harus dapat menciptakan suasana yang demikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan juga mengemukakan gagasannya”. Sedangkan Hakiim, Lukmanul (2009:54) mengemukakan: pembelajaran aktif adalah kegiatan mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Siswa lebih aktif mempelajari materi pembelajaran yang menyiapkan siswa untuk hidup, informasi yang diterima lebih lama diingat dan disimpan, dan lebih menikmati suasana kelas yang nyaman. Siswa mengemukakan pendapat, tanya jawab, mengembangkan pengetahuannya, memecahkan masalah, diskusi, dan menarik kesimpulan. Peran guru tidak dominan menguasi proses pembelajaran melainkan memberikan kemudahan (fasilitator).
6
Silberman, Mel (2009:54) mengemukakan manfaat model pembelajaran aktif dalam proses belajar mengajar adalah: 1. model pembelajaran aktif yang nyenangkan dapat memotivasi siswa untuk menguasai materi pelajaran yang diajarkan, sekalipun materinya membosankan; 2. membantu siswa untuk mereview apa yang telah mereka pelajari dan berinteraksi dengan siswa yang lainnya; 3. membantu guru dalam mengorganisir kegiatan pembelajaran, sehingga panyampaian materi lebih efisien; dan 4. mendorong guru untuk lebih kreatif dalam mempersiapkan kegiatan pembelajaran. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran aktif adalah model pembelajaran yang mengutamakan pada keaktifan siswa dan mendorong siswa untuk memecahkan masalah yang diterimanya serta mengemukakan gagasannya. Kecocokan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Dalam penelitian ini proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif tipe quiz team. Model menggunakan model pembelajaran aktif tipe quiz team merupakan salah satu cara meningkatkan kemampuan dan tanggung jawab siswa terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak membosankan. Melalui model pembelajaran aktif tipe quiz team siswa di dorong berfikir untuk membuat pertanyaan dari materi yang disampaikan oleh guru, memberikan pertanyaaan pada kelompok lain dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran aktif tipe quiz team menurut Zainni, Hisyam, et al (2008:54) yaitu: 1. pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam tiga segmen; 2. bagi peserta didik menjadi tiga kelompok A, B, dan C; 3. sampaikan kepada peserta didik format pembelajaran yang anda sampaikan kemudian mulai presentasi. Batasi presentasi maksimal 10 menit; 4. setelah presentasi minta kelompok A untuk menyiapkan pertanyaanpertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi catatan mereka; 5. minta kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C; 6. kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak bisa menjawab, lemparkan kepada kalompok B; 7. jika tanya jawab ini selesai, lanjutkan perkuliahan kedua, dan tunjuk kelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan seperti proses untuk kelompok A; 8. setelah kelompok B selesai dengan pertanyaannya, lanjutkan perkuliahan ketiga, kemudian tunjuk kelompok C sebagai penanya; 7
9. akhiri perkuliahan dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada pemahaman peserta didik yang keliru. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer pada proses pembelajaran pertemuan pertama, model pembelajaran aktif tipe quiz team membuat siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Namun siswa masih kebingungan saat proses pembelajaran berlangsung. Setiap kelompok wajib membuat pertanyaan untuk kelompok lain sedangkan siswa tidak terbiasa membuat pertanyaan apalagi dalam membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan dibatasi waktu sehingga siswa merasa terburu-buru dalam membuat dan menjawab pertanyaan. Hal ini dikarenakan siswa belum pernah mencoba menggunakan model pembembelajaran aktif tipe quiz team sebelumnya. Siswa mampu memahami materi yang disampaikan walaupun siswa mengalami kesulitan dalam menjelaskan organel-organel sel dan membedakan antara sel tumbuhan dan sel hewan. Pada pertemuan kedua siswa lebih terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak kebingungan lagi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran karena sudah pernah mencoba pada pertemuan sebelumnya. Siswa terlihat lebih serius saat berdiskusi membuat soal dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain, apalagi saat menjawab pertanyaan yang dibatasi waktu siswa terlihat sangat bersemangat dalam memberikan dan menjawab pertanyaan. Namun yang menjawab pertanyaan adalah orang yang sama pada pertemuan kesatu sedangkan yang lainnya hanya diam. Penyampaian materi pada pertemuan kedua ini belum mencapai waktu yang ditentukan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa model pembelajaran aktif tipe quiz team cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup di kelas VII MTs Tanjung Kawalu Kota Tasikmalaya. Hal itu ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya sesudah menggunakan model pembelajaran aktif tipe quiz team yang memperoleh nilai rata-rata sebesar 30,25 lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya sebelum menggunakan model pembelajaran aktif tipe quiz team yang memperoleh nilai rata-rata sebesar 19,4. Seperti yang digambarkan dalam diagram dibawah ini:
Gambar 4.7 Diagram Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest
8
Model pembelajaran aktif tipe quiz team merupakan suatu model pembelajaran aktif yang proses pembelajarannya menuntut siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya mendengar apa yang disampaikan oleh guru atau bertanya apa yang tidak siswa pahami tapi siswa dituntut untuk membuat pertanyaan yang akan diberikan pada kelompok lain sehingga siswa memerlukan pemikiran yang lebih mendalam. Dari membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diberikan, perlahan-lahan siswa mulai memahami materi yang disampaikan. Selain itu, proses belajar membuat siswa lebih bisa memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin. Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe quiz team dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya. Adapun kelebihannya adalah siswa dapat terlibat secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan sehingga meningkatkan keseriusan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan kekurangannya adalah tidak semua siswa dapat membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diberikan, siswa yang menjawab pertanyaan masih orang yang sama pada pertemuan pertama sedangkan siswa lain yang satu kelompok hanya diam saja. Selain kekurangan dan kelebihan, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan model pembelajaran aktif tipe quiz team, diantaranya: 1. jumlah siswa dalam satu kelompok terlalu banyak sehingga saat siswa melaksanakan diskusi suasana agak gaduh: dan 2. memerlukan perhitungan waktu yang tepat dalam melaksanakan kuis agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan adanya kekurangan dan kelebihan tersebut, maka observer memberikan saran bagi peneliti dalam menyempurnakan model pembelajaran aktif tipe quiz team sebelum menggunakan model pembelajaran aktif tipe quiz team harus mempelajari dan mempersiapkan secara maksimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien, dan ditambah dengan penggunaan media pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menarik lagi dan siswa lebih berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran aktif tipe Quiz Team cocok diterapkan untuk menjelaskan konsep Keanekaragaman makhluk hidup di kelas VII MTs Tanjung Kawalu Kota Tasikmalaya. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. dalam penerapan model pembelajaran aktif tife Quiz Team hendaknya guru membagi tugas masing-masing anggota kelompok agar semua siswa dapat terlibat secara aktif;
9
2. hendaknya guru memperhitungkan waktu dalam menyampaikan materi, membuat pertanyaan, memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan agar pembelajaran dapat berlangsung efektif; 3. dalam melaksanakan proses pembelajaran hendaknya dibantu oleh media pembelajaran agar lebih menarik dan menambah motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran; dan 4. bagi peneliti selanjutnya, hendaknya mencoba menerapkan model pembelajaran aktif tipe quiz team pada konsep yang lain. Daftar Pustaka Afsari, Ai Pujiantika. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quiz Team pada Konsep Sistem Respirasi di Kelas XI SMA Negeri 1 Sindangksih Kabupaten Ciamis. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya: tidak diterbitkan. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hakiim, Lukmanul. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hernawan, Edi. (2012). Pengantar Statistika Parametrik Untuk Penelitian Pendidikan. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi. Silberman, Mel. (2009). Active Learning. Yogyakarta: Insan Madani. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. (2010). Cooperative Learning. Yogyakata: Pustaka Pelajar. Triani, Mira. (2010). Metode Team Quiz dan Talking Stick. [Online]. Tersedia: http://metode-team-quiz-dan-talking-stick_3243.html [22 Desember 2012]. Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohamad. (2012). Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif lingkungan Kreatif Efektif Menarik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Widaningsih, Dedeh. (2009). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Paket Modul Pembelajaran PSPM FKIP UNSIL. Tasikmalaya: Tidak dipublikasikan. Zainni, Hisyam, et al. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani. Riwayat Penulis Nina Alawiyah adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi Tasikmalaya, angkatan 2009 yang sedang pelaksanaan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (Lulus tahun 2013).
10