THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS’ ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM Eva Sri Nur, Hernawan Abstract The purpose of this research was to know the difference of the students achievement using cooperative learning model type time token and type playing answers on the concept ecosystem. The research was conducted in Oktober 2013 to April 2014 in the SMP Nurul Iman Tasikmalaya. Pre-experimental research method using the population of all classes VII SMP Nurul Iman Tasikmalaya. Samples used by 2 classes are taken by sampling saturned is VII A class and VII B class, each consisting of 23 and 24 research students. Research instrumen is a achievement test concept ecosystem, the data analysis technique used is the average in the two difference (uji-t) with a significance level (α) = 5 %. Based on data analysis and hypothesis testing shows that there are differences in student achievement that use cooperative learning model type of time token and type playing answers seen in aspects of cognitive (knowledge). Student achievement process using cooperative learning model type time token is considered better than the student achievement process using cooperative learning model type playing answers.
Keyword: Cooperative learning model type time token and type playing answers, achievement.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETIME TOKENDANTIPE PLAYING ANSWERSPADA KONSEP EKOSISTEM Eva Sri Nur, Hernawan Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswan yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token dan tipe playing answers pada konsep Ekosistem. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan April 2014 di SMP Nurul Iman Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan pre-eksperimental dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMP Nurul Iman Tasikmalaya. Sampel yang digunakan sebanyak dua kelas yang diambil secara sampling jenuh yaitu kelas VII A dan kelas VII B masing-masing terdiri dari 23 siswa dan 24 siswa. Instrumen penelitian adalah berupa tes hasil belajar pada konsep ekosistem, teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) dengan taraf signifikan (α) = 5 %. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token dan tipe playing answers pada konsep Ekosistem dilihat pada aspek kognitifnya (pengetahuannya). Hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token dinilai lebih baik daripada hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe playing answers.
Kata kunci:Model pembelajaran kooperatif tipe time token dan tipe playing answers, hasil belajar.
Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran IPA pada umumnya adalah mata pelajaran yang sangat menarik bagi siswa, tetapi ada sebagian siswa yang beranggapan bahwa IPA adalah mata pelajaran yang sulit. Untuk itu, dalam proses belajar mengajar diperlukan berbagai model pembelajaran, agar siswa lebih tertarik dalam mata pelajaran IPA. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan membuat siswa terlihat aktif sehingga proses belajar tidak terpusat kepada guru saja. Berdasarkan hasil observasi dengan guru IPA di kelas VII SMP Nurul Iman Kota Tasikmalaya terdapat beberapa masalah, yaitu siswa cenderung tidak menunjukkan minat yang baik terhadap pembelajaran IPA dan motivasi belajar mereka sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai mata pelajaran IPA yang belum mencapai KKM. Hal ini disebabkan karena guru IPA di kelas VII SMP Nurul Iman Kota Tasikmalaya masih banyak menggunakan metode ceramah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa hanya mendengarkan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Dan itulah salah satu alasan kenapa penulis memilih tempat penelitian di kelas VII SMP Nurul Iman Kota Tasikmalaya. Yang diharapkan dengan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbeda dari yang sebelumnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, untuk mengatasi kesulitankesulitan yang dihadapi oleh siswa maka dipilihlah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan model yang dapat meningkatkan keaktifan siswa serta memberikan iklim kondusif dalam perkembangan daya nalar dan kreasi siswa. Model pembelajaran kooperatif yang akan diterapkan dalam penelitian ini yaitu tipe time token dan tipe playing answers. Kedua model tersebut sama-sama melatih siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, menumbuhkan tanggung jawab, menghargai pendapat orang lain, meningkatkan keterampilan sosial, meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, bertukar pendapat dan mengekspresikan ide-idenya secara lebih leluasa dengan temannya bahkan kepada guru. Ekosistem merupakan bahasan yang esensial dan banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu dalam mempelajari ekosistem ini banyak konsep-konsep yang perlu diketahui oleh siswa, supaya siswa lebih paham terhadap apa yang sedang dipelajari. Adapun model pembelajaran kooperatif tipe time token merupakan model pembelajaran yang proses pembelajarannya dengan menggunakan kupon berbicara, di mana setiap kupon berlaku untuk satu menit berbicara. Penggunaan model tersebut salah satunya bertujuan agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe playing answers merupakan model pembelajaran yang proses pembelajarannya menggunakan pertanyaan dan jawaban yang telah disediakan oleh guru. Kemudian masing-masing kelompok mencari jawaban sesuai pertanyaan yang diterimanya. Dengan kata lain, proses pembelajarannya menggunakan jawaban-jawaban yang ditemukan oleh siswa pada saat diskusi kelompok berlangsung. Maka dari itu model
pembelajaran kooperatif tipe time token dan tipe playing answers diharapkan dapat membantu dalam proses belajar siswa kelas VII di SMP Nurul Iman Kota Tasikmalaya. Kedua model tersebut diharapkan menjadi salah satu alternatif pada proses pembelajaran konsep ekosistem. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token dan Tipe Playing Answers pada Konsep Ekosistem”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah yaitu “apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token dan tipe playing answers pada konsep Ekosistem ?”. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token dan tipe playing answers pada konsep ekosistem di kelas VII SMP Nurul Iman Kota Tasikmalaya. D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoretis Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai hasil kaji untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan memberikan kemudahan dalam mempelajari suatu konsep sehingga belajar yang aktif dan efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi Sekolah Memberikan kepada sekolah sumbangan yang baik dalam rangka perbaikan proses pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. b. Bagi Guru 1) Dijadikan dasar pemikiran dalam pengambilan keputusan guru dalam memilih metode yang tepat dalam kegiatan pengajaran. 2) Memperoleh gambaran mengenai cara mengelola model pembelajaran kooperatif tipe time token dan tipe playing answers. 3) Sebagai bahan masukan dan pertimbangan suatu alternatif pengembangan pembelajaran IPA untuk meningkatkan pencapaian pada aspek kognitif siswa. 4) Meningkatkan motivasi guru dalam proses pembelajaran. c. Bagi Siswa 1) Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru dengan menggunakan model pembelajaran yang diterapkan. 2) Meningkatkan motivasi karena siswa merasa terlibat dan aktif dalam proses pembelajaran.
3) Memacu siswa sehingga mampu berpikir aktif, kreatif, dan inovatif. d. Bagi Penulis Peneliti dapat mengetahui penerapan model pembelajaran IPA pada konsep ekosistem terhadap keaktifan siswa dalam kelas serta hasil belajar yang diperoleh. Pembahasan A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Model pembelajaran kooperatif tipe time token pada dasarnya merupakan sebuah varian diskusi kelompok dimana ciri khasnya adalah setiap siswa diberi kupon bicara satu menit waktu bicara. Apabila siswa telah habis kuponnya, siswa tersebut tidak dapat berbicara lagi. Menurut Aqib, Zainal (2013:33) “Model pembelajaran kooperatif tipe time token merupakan struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial. Selain itu, juga untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali”. Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe time token menurut Suprijono, Agus (2009:133) antara lain: 1. kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning/CL); 2. setiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu 30 detik. setiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan; 3. apabila siswa selesai bicara kupon yang dipegang siswa diserahkan. Setiap berbicara satu kupon; 4. siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh berbicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis; dan 5. dilanjutkan seterusnya seperti itu. B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Playing Answers Model pembelajaran kooperatif tipe playing answers merupakan model pembelajaran yang menantang siswa untuk mencari jawaban dari soal-soal yang telah disiapkan. Menurut Zaini, Hisyam (2008:84) “Bermain jawaban adalah sebuah permainan yang dapat melibatkan semua peserta didik dari awal sampai akhir. Dalam permainan ini mereka ditantang untuk mencari jawaban yang benar dan sekaligus bergantung pada faktor keberuntungan”. Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe playing answers menurut Zaini, Hisyam (2008:84-85) antara lain: 1. langkah awal, antara lain: a. buatlah sejumlah pertanyaan yang memerlukan jawaban ringkas dan masing-masing ditulis pada selembar kertas; b. tulis sejumlah kemungkinan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang nomor satu. Jumlah jawaban harus lebih banyak dari jumlah pertanyaan. Misalnya jumlah pertanyaan adalah 20, maka jumlah jawabannya adalah antara 25 sampai 30;
c. kelompokkan jawaban-jawaban yang dibuat pada langkah kedua sesuai kategori tertentu. Misalnya adalah kategori; tokoh, nama tempat, peristiwa, tahun, dan lain-lain; d. masukkan jawaban-jawaban tadi ke dalam kantong-kantong kertas. Setiap kantong ditulisi nama kategori sesuai dengan kategori jawaban; dan e. tempelkan kotak-kotak kertas yang berisi jawaban tadi pada selembar kertas karton, kemudian pasang di depan kelas. 2. langkah-langkah permainan, antara lain: a. bagi kelas menjadi beberapa kelompok. Besar kelompok disesuaikan dengan jumlah siswa. Usahakan masing-masing kelompok tidak lebih dari enam orang; b. beri masing-masing kelompok beberapa pertanyaan. Jumlah pertanyaan harus sama untuk semua kelompok; c. minta masing-masing kelompok untuk mendiskusikan jawaban dan mencari kira-kira di kotak yang mana jawaban tersebut berada; d. mulai permainan dengan meminta salah satu kelompok untuk membacakan satu pertanyaan, kemudian salah satu anggota kelompok menjawab sesuai dengan kartu jawaban yang diambil dari kotak; e. langkah no empat diulang untuk kelompok yang lain sampai pertanyaan habis, atau waktu tidak memungkinkan; dan f. guru atau dosen memberi klarifikasi jawaban. C. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Dan Tipe Playing Answers Tes hasil belajar siswa di kelas VII A SMP Nurul Iman Kota Tasikmalaya yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran koperatif tipe playing answers diperoleh nilai minimun 21, nilai maksimum 35, rentang 14, rata-rata 30,35, varians 8,96, standar deviasi 2,99, dan KKM 30. Sedangkan tes hasil belajar siswa di kelas VII B SMP Nurul Iman Kota Tasikmalaya yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token diperoleh nilai minimum 24, nilai maksimum 37, rentang 13, rata-rata 31,75, varians 7,89, standar deviasi 2,81, dan KKM 30. Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisis dengan menggunakan uji t komparatif dan uji t deskriptif. Uji t komparatif digunakan untuk membandingkan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token dan tipe playing answers. Uji t deskriptif digunakan untuk mengetahui apakah nilai tes akhir telah mencapai KKM atau belum. Namun sebelum dilakukan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
Untuk mengetahui normalitas data digunakan uji Lilliefors karena datanya . Uji normalitas data hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe playing answers dengan menggunakan uji Liliefors diperoleh L0 = 0,11 dan Lkritis = 0,18. Demikian pula uji normalitas data hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token dengan menggunakan uji Liliefors diperoleh L0 = 0,06 dan Lkritis = 0,18. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua data telah diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas varians dengan menggunakan uji Fmaksimum diperoleh nilai Fhitung = 1,14 sedangkan Ftabel = 2,02. Jadi, menurut perhitungan tersebut, maka didapat Fhitung < Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut memiliki varians yang homogen. Karena kedua kelompok data telah diambil dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua kelompok data variansnya homogen, maka pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji t. Dari hasil perhitungan, diperoleh thitung = -1,61 dan ttabel = 0,04. diketahui bahwa thitung = -1,61 terletak di daerah penolakan H0. Dengan demikian, hipotesis yang penulis ajukan, yaitu “terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token dan tipe playing answers pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Nurul Iman Kota Tasikmalaya”, diterima. Hasil perhitungan uji t deskriptif pada nilai tes akhir hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe playing answers diperoleh thitung = 0,56 dan ttabel = 1,72. diketahui bahwa thitung = 0,56 terletak di daerah penerimaan Ho. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran koopertaif tipe playing answers pada konsep Ekosistem di kelas VII A SMP Nurul Iman Kota Tasikmalaya telah mencapai KKM. Sedangkan hasil perhitungan uji t deskriptif pada nilai tes akhir hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token diperoleh thitung = 3,07 dan ttabel = 1,71. Diketahui thitung = 3,07 terletak di daerah penerimaan Ho. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran koopertaif tipe time token pada konsep Ekosistem di kelas VII B SMP Nurul Iman Kota Tasikmalaya telah mencapai KKM. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dari dua kelas yang dijadikan sampel di kelas VII SMP Nurul Iman Kota Tasikmalaya menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe time token dinilai lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa apabila dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe playing answers. Hal ini dilihat berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe playing answers adalah 30,35. Sedangkan ratarata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token adalah 31,75.
Dalam proses pembelajarannya, siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token dalam diskusi antar kelompok lebih terbuka dan lebih konsentrasi pada materi yang dipelajari oleh masing-masing kelompoknya. Selain itu, siswa lebih aktif dalam mengeluarkan ide atau pendapatnya pada saat diskusi kelompok berlangsung. Salah satunya, agar kupon yang dipegang oleh setiap siswa habis sehingga tidak ada siswa yang mendominasi pembicaraan di dalam kelas. Dengan adanya diskusi kelas dalam model pembelajaran kooperatif tipe time token dapat menambah wawasan berpikir yang lebih luas dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain ataupun pertanyaan yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, daya tangkap siswa terhadap materi ekosistem lebih cepat apabila dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe playing answers. Dari kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe playing answers, terlihat hanya siswa yang bagus akademiknya yang mendominasi pembelajaran dalam kelas. Sementara, siswa yang lemah akademiknya hanya mengikuti dan menjadi pelengkap dalam kelompoknya. Sehingga, siswa tidak begitu aktif dan partisipasi sesama anggota kelompok tidak terjalin dengan baik pada saat proses pembelajaran berlangsung. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kedua model di kelas yang berbeda terdapat beberapa kendala terutama pada model pembelajaran kooperatif tipe playing answers. Di mana, terdapat beberapa kendala pada saat mencari jawaban. Salah satunya, yaitu memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pencarian jawaban, karena meskipun beberapa kelompok cepat dalam menemukan jawaban akan tetapi jawaban yang ditemukan itu belum tentu benar. Maka, kelompok yang jawabannya masih salah harus terus mencari jawaban. Selain itu, pada saat masing-masing kelompok mencari jawaban, suasana di kelas tidak kondusif. Sedangkan kendala pada model time token yaitu masih ditemukan siswa yang tidak berani untuk berbicara atau mengeluarkan pendapatnya. Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka penulis berkesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token dan tipe playing answers pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Nurul Iman Kota Tasikmalaya. Hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token lebih baik daripada hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe playing answers pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Nurul Iman Kota Tasikmalaya.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan: 1. dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe time token dan tipe playing answers guru membimbing proses diskusi agar sasaran dari diskusi tercapai, dan guru juga diharapkan dapat mengalokasikan atau merencanakan waktu pada setiap langkahnya, agar proses pelaporan setiap kelompok dapat dioptimalkan; 2. berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe time token mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe playing answers. Maka, diharapkan guru dapat memberikan rangsangan dan motivasi belajar kepada siswa agar tercipta suasana belajar yang menarik dan menyenangkan; 3. peningkatan hasil belajar kognitif ini tidak terlepas dari peranan guru, orang tua dan lingkungan sekitar. Guru harus menjadi fasilitas belajar bagi siswa, oleh karena itu guru dituntut lebih kreatif dan inovatif menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. Orang tua dituntut memberikan perhatian dan bimbingan di luar sekolah sehingga minat belajar siswa lebih tinggi. Lingkungan yang kondusif akan membuat siswa nyaman dan terdorong untuk belajar lebih giat; dan 4. bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mencoba model pembelajaran kooperatif tipe time token dan tipe playing answers pada konsep yang berbeda dari konsep yang telah peneliti gunakan. Daftar Pustaka Aqib, Zainal. (2013). Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran kontekstual (inovatif). Bandung: Yrama Widya. Hernawan, Edi. (2012). Pengantar Statistika Parametrik untuk Penelitian Pendidikan. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya: Tidak diterbitkan. Suprijono, Agus. (2009). Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Zaini, Hisyam. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Riwayat Penulis Eva Sri Nur adalah mahasiswa angkatan 2010 pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (lulus tahun 2014).