PUTUSAN Nomor : 10/Pdt.G/2011/PA.Gst.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Gunungsitoli yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut di bawah ini dalam perkara permohonan Isbat Nikah dan Cerai Talak, antara : Pemohon, umur 46 tahun, Agama Kristen Protestan, pendidikan Sarjana (S.1), pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, .Sebagai Pemohon. M e l a w a n: Termohon, umur 45 tahun, Agama Islam, pekerjaan pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal Pendidikan, SLTA Dahulu bertempat tinggal di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, dan sekarang tidak diketahui alamatnya, yang pasti masih diwilayah Indonesia Sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon serta saksi-saksi di muka persidangan.
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon berdasarkan permohonannya, tertanggal 17 Maret 2011 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Gunungsitoli pada tanggal 17 Maret 2011 dengan nomor : 10/Pdt.G/2011/PA.Gst, mengajukan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon adalah suami sah dari Termohon menikah pada tanggal 28 Oktober 1995 sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor :576/01/I/1995 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri; 2.
Bahwa sesudah menikah antara Pemohon dan Termohon telah memperoleh Kutipan Akata Nikah dari yang berwenang, akan tetapi Kutipan Akta Nikah tersebut berada ditangan Termohon, sedangkan yang ada pada Pemohon hanya Fotocopy;
Hal 1 dari 12 halamanan putusan no: 10/Pdt.G/2011/PA.Gst
3.
Bahwa oleh karena Pemohon tidak memiliki kutipan asli buku nikah dengan Termohon, maka melalui permohonan ini Pemohon bermohon agar mengistbatkan pernikahan Pemohon dan Termohon yang dilaksakan pada tanggal 28 Oktober 1995, untuk dipergunakan Pemohon dalam mengurus perceraian ini;
4.
Bahwa sesudah menikah Pemohon dan Termohon melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri dan telah memperoleh 3 (tiga) orang anak masingmasing bernama : 1).”Anak I” umur 13 tahun. 2). “Anak II”, umur 10 tahun. 3). “Anak III”, umur 8 tahun, dan ketiga orang anak tersebut sekarang tinggal bersama Pemohon;
5.
Bahwa sesudah menikah Pemohon dan Termohon tinggal bersama di Kota Bogor dan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun-rukun saja;
6.
Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai berantakan ketika Termohon tertangkap basah dengan seorang lelaki pada bulan Mei 2007, dan akibat dari perbuatan Termohon tersebut, Termohon telah diperiksa oleh pihak Kepolisian di Bogor;
7.
Bahwa sejak kejadian tersebut Termohon tidak pernah kembali lagi kepada Pemohon, akhirnya pada tanggal 16 Juli 2007 Pemohon kembali ke Nias dan hingga saat ini telah terjadi pisah tempat tinggal sudah lebih dari 4 tahun lamanya, dan setelah Pemohon tinggal di Nias akhirnya Pemohon kembali keagama semula yaitu agama Kristen Protestan;
8.
Bahwa Pemohon telah berusaha mencari alamat Termohon baik sewaktu Pemohon tinggal di Bogor maupun setelah Pemohon tinggal di Nias dengan melalui pihak famili Pemohon yang tinggal di Bogor untuk mencari tempat tinggal Termohon, akan tetapi alamat Termohon tidak diketahui lagi;
9.
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon sudah tidak tahan dan tidak sabar lagi dengan perbuatan Termohon serta telah cukup alasan bagi Pemohon untuk mengajukan permohonan ini kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Gunungsitoli, dan memohon kepada Bapak agar memanggil Pemohon dan Termohon di persidangan Pengadilan untuk didengar keterangannya, dengan memberikan Putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Primair :
1.
Mengabulkan permohonan Pemohon ; Hal 2 dari 12 halamanan putusan no: 10/Pdt.G/2011/PA.Gst
2.
Menetapkan sahnya perkawinan antara Pemohon dan Termohon yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1995 di Kecamatan Pracimantoro Kab. Wonogiri;
3.
Menjatuhkan Talak Satu Ba’in Shugra Pemohon terhadap Termohon;
4.
Membebankan biaya perkara sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku;
Subsidair : - Mohon putusan yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan kedua belah pihak yang berperkara telah dipanggil untuk datang menghadap di persidangan; Menimbang, bahwa Pemohon hadir dalam persidangan sedangkan Termohon tidak hadir dalam persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut dua kali berturut-turut melalui RRI Gunungsitoli tanggal 23 Maret 2011 dan tanggal 25 April 2011 dan tidak ternyata ketidakhadirannya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa karena Termohon tidak hadir dalam persidangan maka mediasi tidak dapat dilaksanakan; Menimbang, bahwa Meskipun mediasi tidak dapat dilaksanakan namun Majelis Hakim telah berusaha menasehati Pemohon agar bersabar dan mau rukun dalam membina rumah tangganya dengan Termohon, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil dan Pemohon tetap pada pendiriannya semula yaitu ingin bercerai dengan Termohon; Menimbang, bahwa kemudian telah dibacakanlah permohonan Pemohon tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa sebelum memasuki pokok perkara, Majelis hakim terlebih dahulu memeriksa permohonan Istbat Nikah yang diajukan Pemohon, dan dari pemeriksaan tersebut, Majelis telah menjatuhkan Putusan Sela Nomor : 10/Pdt.G/2011/PA.Gst.Tanggal 28 Juli 2011 amarnya menetapkan sahnya perkawinan antara Pemohon (PEMOHON) dengan Termohon (TERMOHON) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1995 di Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah menghadirkan bukti saksi di muka sidang masing-masing yang mengaku bernama sebagai berikut:
Hal 3 dari 12 halamanan putusan no: 10/Pdt.G/2011/PA.Gst
1. “Saksi I Pemohon”, Umur 53 tahun, Agama Kristen Protestan, Pekerjaan Swasta, Tempat tinggal di Kabupaten Bogor,
Dibawah sumpah/janjinya
memberikan
keterangan sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan pemohon dan Termohon karena saksi teman akrab Pemohon; - Bahwa saksi kenal dengan Termohon adalah istrinya yang sah menikah secara Islam di Kecamatan Pracimantoro Kab. Wonogiri; - Bahwa saksi mengetahui keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon pada awal pernikahan rukun dan damai; - Bahwa saksi mengetahui adanya berantakan/keretakan dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai dari tahun 2007; - Bahwa saksi mengetahui penyebabkan
berantakannya/ keretakan rumah tangga
Pemohon dan Termohon disebabkan Termohon tertangkap basah dengan seorang lelaki pada bulan Mei 2007, maka sejak itulah rumah tangga Pemohon dan termohon tidak rukun dan damai lagi; - Bahwa saksi mengetahui sejak kejadian tersebut, Termohon pergi dari rumah dan tidak kembali lagi kepada Pemohon; - Bahwa saksi mengetahui Pemohon dan termohon sudah pisah rumah sejak tahun 20072008 atau lebih kurang 4 tahun; - Bahwa saksi mengetahui antara Pemohon dan Termohon sudah tidak layak bersatu karena Termohon sudah pergi dan alamatnya tidak diketemukan lagi; - Bahwa sepengetahuan saksi Termohon tidak pernah lagi kembali kepada Pemohon sedangkan Pemohon sudah pindah ke Gunungsitoli dan sudah kembali ke agama semula yaitu Kristen Protestan; - Bahwa saksi mengetahui anak-anak Pemohon dan Termohon berada ditangan Pemohon; - Bahwa sebagai keluarga saksi sudah tidak sanggup lagi mendamaikan Pemohon karena memang sudah tekad Pemohon ingin bercerai dengan Termohon; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Pemohon tidak keberatan dan tidak pula ada tambahan;
Hal 4 dari 12 halamanan putusan no: 10/Pdt.G/2011/PA.Gst
2. “Saksi II Pemohon”, umur 47 tahun, agama Kristen Protestan,
Pekerjaan Swasta
Bertempat tinggal di Kota Guunungsitoli, Dibawah sumpah dan janjinya memberikan keterangan sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi kakak Ipar Pemohon; - Bahwa saksi kenal dengan Termohon adalah istrinya yang sah menikah secara Islam di Kecamatan Pracimantoro Kab. Wonogiri; - Bahwa saksi mengetahui Pemohon sebelum menikah beragama Kristen Protesan, dan sekarang sudah kembali lagi keagama semula; - Bahwa saksi mengetahui Termohon adalah orang Jawa; - Bahwa saksi mengetahui Pemohon dan Termohon setelah menikah tinggal di kota Bogor; - Bahwa saksi pernah berjumpa dan bicara dengan Termohon ketika Termohon diajak Pemohon ke Nias; - Bahwa saksi mengetahui keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon pada awal pernikahan rukun dan damai; - Bahwa saksi mengetahui adanya berantakan/keretakan dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai dari tahun 2007; - Bahwa saksi mengetahui penyebabkan
berantakannya/ keretakan rumah tangga
Pemohon dan Termohon disebabkan Termohon tertangkap basah dengan seorang lelaki pada bulan Mei 2007, maka sejak itulah rumah tangga Pemohon dan termohon tidak rukun dan damai lagi; - Bahwa sejak Pemohon berpisah dengan Termohon sampai sekarang Pemohon dan anakanaknya tinggal di Nias; Menimbang, bahwa atas pertanyaan
Majelis Hakim atas kesaksian atau
keterangan saksi-saksi tersebut pada prinsipnya Pemohon menyatakan tidak berkeberatan dan Pemohon memberikan tanggapan bahwa bukan sekali Termohon ke Nias melainkan sudah sering. Menimbang, bahwa selanjutnya Pemohon menyampaikan kesimpulan akhirnya dalam perkara ini secara lisan yang pada pokoknya menyatakan agar perkara ini segera diberi putusan dengan mengabulkan permohonan Pemohon.
Hal 5 dari 12 halamanan putusan no: 10/Pdt.G/2011/PA.Gst
Menimbang, bahwa semua hal-ihwal yang terjadi dalam persidangan telah dicatat dalam berita acara yang bersangkutan dan untuk menyingkat uraian putusan ini merujuk kepada berita acara tersebut yang tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas, Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon dan Termohon dipanggil untuk datang menghadap dipersidangan; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut Pemohon telah datang menghadap secara inperson, sedang Termohon tidak pernah datang menghadap di persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai kuasa/wakilnya meskipun telah dipanggil secara sah dan patut untuk menghadap di persidangan sesuai dengan surat panggilan (relaas) dalam perkara ini, serta tidak datangnya Termohon bukan disebabkan suatu halangan yang sah menurut hukum dan Termohon juga tidak ada mengajukan jawaban tertulis mengenai tangkisan (eksepsi) tentang kewenangan relatif, sedangkan permohonan Pemohon dipandang berdasarkan hukum dan beralasan, maka berdasarkan pasal 149 ayat (1) R.Bg perkara ini diperiksa dan diputus tampa hadirnya Termohon (Verstek). Menimbang, bahwa dalam rangka upaya perdamaian Majelis hakim sudah berupaya Menasehati Pemohon agar hidup rukun kembali dengan Termohon namun usaha tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan lebih lanjut mengenai pokok perkara Majelis Hakim berpendapat perlu mempertimbangkan terlebih dahulu apakah Pengadilan Agama Gunungsitoli berwenang untuk memeriksa perkara a quo karena dalam identitasnya Pemohon adalah beragama Kristen Protestan; Menimbang, bahwa pekara ini adalah bidang perkawinan, di mana Pemohon semula beragama Islam akan tetapi saat ini beragama Kristen sedangkan Termohon beragama Islam, dan perrnikahan keduanya dilaksanakan secara Islam di hadapan PPN Kantor Urusan Agama Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri, maka berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor: 30/TUADA-AG/III-UM/8/1993 tanggal 31 Agustus 1983 maka perkara ini adalah kewenangan Pengadilan Agama; Hal 6 dari 12 halamanan putusan no: 10/Pdt.G/2011/PA.Gst
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 66 ayat (2) jo pasal 73 ayat (1) Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan perubahan kedua Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 maka perkara ini adalah kewenangan relatif Pengadilan Agama Gunungsitoli untuk mengadili; Menimbang, bahwa didasarkan kepada permohonan dan keterangan Pemohon maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah bahwa Pemohon mengajukan permohonan cerai dari Termohon dengan alasan bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai berantakan ketika Termohon tertangkap basah dengan seorang lelaki pada bulan Mei 2007, dan akibat dari perbuatan Termohon tersebut, Termohon telah diperiksa oleh pihak Kepolisian di Bogor, dan sejak kejadian tersebut Termohon tidak pernah kembali lagi kepada Pemohon, akhirnya pada tanggal 16 Juli 2007 Pemohon kembali ke Nias dan hingga saat ini telah terjadi pisah tempat tinggal sudah lebih dari 4 tahun lamanya, dan setelah Pemohon tinggal di Nias akhirnya Pemohon kembali ke agama semula yaitu agama Kristen Protestan, dan Pemohon telah berusaha mencari alamat Termohon baik sewaktu Pemohon tinggal di Bogor maupun setelah Pemohon tinggal di Nias dengan melalui pihak famili Pemohon yang tinggal di Bogor untuk mencari tempat tinggal Termohon, akan tetapi alamat Termohon tidak diketahui lagi, Pemohon berpendapat bahwa rumah tangganya dengan Termohon sudah tidak ada harapan hidup rukun lagi; Menimbang, dalam perkara ini Pemohon juga telah mengajukan permohonan pengesahan
nikah
dan
Majelis
telah
menjatuhkan
10/Pdt.G/2011/PA.Gst. tanggal 28 Juli 2011 yang
Putusan
Sela
Nomor
:
amarnya menetapkan sahnya
perkawinan antara Pemohon (PEMOHON) dengan Termohon (TERMOHON) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1995 di Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon di persidangan telah mengajukan
dua orang saksi masing-masing bernama “Saksi I
Pemohon” dan “Saksi II Pemohon”; Menimbang, bahwa saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon adalah orang-orang yang tidak dilarang menjadi saksi dan telah berjanji serta telah memberi keterangan di depan Sidang dan keterangan saksi-saksi a quo, adalah berdasar alasan dan pengetahuan Hal 7 dari 12 halamanan putusan no: 10/Pdt.G/2011/PA.Gst
dan saling bersesuaian serta relevan dengan dalil-salil permohonan pemohon, maka keteraangan saksi-saksi a quo telah memenuhi syarat formil dan material dan dapat diterima, berdasarkan ketentuan Pasal 308, 309 dan 310 R.Bg. Menimbang, bahwa dari keterangan kedua orang saksi yang diajukan Pemohon, dihubungkan dengan permohonan Pemohon dan keterangan Pemohon, Majelis Hakim menemukan fakta yang telah dikonstatir sebagai fakta hukum sebagai berikut: - Bahwa Pemohon adalah suami sah dari Termohon menikah secara Islam di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri; - Bahwa Pemohon dan Termohon telah berhubungan layaknya suami istri dan telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, dan ketiga anak tersebut berada dalam asuhan Pemohon; - Bahwa sesudah menikah Pemohon dan Termohon tinggal bersama di Kota Bogor dan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun-rukun saja; - Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai berantakan ketika Termohon tertangkap basah dengan seorang lelaki pada bulan Mei 2007, - Bahwa sejak kejadian tersebut Termohon tidak pernah kembali lagi kepada Pemohon, akhirnya pada tanggal 16 Juli 2007 Pemohon kembali ke Nias dan hingga saat ini; - Bahwa Pemohon dan Termohon telah terjadi pisah tempat tinggal sudah lebih dari 4 tahun lamanya, - Bahwa Pemohon telah masuk kembali ke agama semula yaitu agama Kristen Protestan; - Bahwa Pemohon telah berusaha mencari alamat Termohon baik sewaktu Pemohon tinggal di Bogor maupun setelah Pemohon tinggal di Nias dengan melalui pihak famili Pemohon yang tinggal di Bogor untuk mencari tempat tinggal Termohon, akan tetapi alamat Termohon tidak diketahui lagi; Menimbang, bahwa dari fakta yang ditemukan di atas Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah benar-benar pecah dan tidak mungkin diharapkan akan dapat hidup rukun lagi dalam satu rumah tangga sehingga tujuan perkawinan yang diharapkan sebagaimana pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 21, yakni mewujudkan kehidupan rumah tangga sakinah, mawaddah dan rahmah tidak terwujud dengan demikian alasan perceraian sebagaimana dimaksud pasal 39 ayat (2) Undang-
Hal 8 dari 12 halamanan putusan no: 10/Pdt.G/2011/PA.Gst
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam telah terpenuhi; Menimbang, bahwa keinginan Pemohon untuk mengakhiri perkawinannya dengan Termohon sedemikian kuatnya apalagi kedua belah pihak telah berpisah selama kurang lebih empat tahun, sebagai manusia normal kalau hal ini berlarut-larut tentu akan bisa menimbulkan mafsadat bagi Pemohon apalagi kedua belah pihak memang tidak mungkin lagi untuk bersatu
dan terhadap masalah ini Majelis Hakim sependapat dengan kaedah
fiqhiyah yang berbunyi : ﺪﺭﺃﺍﻠﻣﻔﺎﺴﺩ ﻣﻗﺩﻢ ﻋﻠﻰ ﺠﻟﺏ ﺍﻟﻣﺼﺎﻟﺢ Artinya : “Menghindari mafsadat lebih diutamakan dari pada mengambil
maslahat”
dengan demikian unsur ketiga telah terpenuhi; Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas Majelis
Hakim berpendapat bahwa alasan Pemohon tentang perceraian telah terbukti oleh karena permohonan Pemohon dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa di depan persidangan telah ditemukan fakta berdasarkan pengakuan Pemohon sejak berpisah dengan Termohon tepatnya setelah Pemohon pulang ke Gunungsitoli pada tahun 2007 Pemohon telah kembali memeluk agama Kristen dan pengakuan Pemohon tersebut juga telah dibenarkan dan diperkuat dengan keterangan saksisaksi, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat Pemohon tidak lagi diberi i izin untuk mengikrarkan talak tetapi Majelis Hakim dapat menyatakan bahwa perkawian antara Pemohon dan Termohon putus karena perceraian;. Menimbang, bahwa untuk memenuhi pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 dan pasal 35 Peraturan Pemerintah nomor 9 Tahun 1975, Majelis Hakim memerintahkan Panitera / Sekretaris Pengadilan Agama Gunungsitoli agar mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap ke PPN / KUA Kecamatan Gununsitoli dan kepada PPN / KUA Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri untuk dicatat; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) UU nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan UU Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua UU Nomor 50 Tahun 2009 maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Hal 9 dari 12 halamanan putusan no: 10/Pdt.G/2011/PA.Gst
Memperhatikan segala ketentuan peraturan per-Undang-undangan yang berlaku serta hukum syara’ yang berkaitan dalam perkara ini; M E N G A D I L I 1. Menyatakan, bahwa Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datang menghadap dimuka persidangan tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 3. Menetapkan sahnya perkawinan antara Pemohon (PEMOHON) dengan Termohon (TERMOHON) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1995 di Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri; 4. Menjatuhkan Talak satu Bain Sughra Pemohon (Pemohon) terhadap Termohon (Termohon); 5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Gunungstoli untuk menyampaikan Salinan Putusan kepada PPN/KUA Kecamatan Gunungsitoli dan kepada PPN/KUA Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri; 6. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 261000,00 (dua ratus enam puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2011 M bertepatan dengan tanggal 26 Sya'ban 1432 H. oleh Drs. Indrawisol sebagai Hakim Ketua Majelis serta
Samsul Hadi, S.Ag dan
M. Andri Irawan, S.HI sebagai hakim-hakim
Anggota serta diucapkan oleh Ketua Majelis pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota serta Rosman Zega sebagai Panitera dan dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon. Ketua Majelis,
Drs. Indrawisol Hakim Anggota,
Samsul Hadi, S.Ag
Hakim Anggota,
M. Andri Irawan, S.HI
Hal 10 dari 12 halamanan putusan no: 10/Pdt.G/2011/PA.Gst
Panitera,
Rosman Zega
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Biaya Panggilan 4. Redaksi 5. Materai Jumlah
: Rp. 30.000,: Rp. 50.000,: Rp.170.000,: Rp. 5.000,: Rp. 6.000,---------------------Rp. 261.000,-
Hal 11 dari 12 halamanan putusan no: 10/Pdt.G/2011/PA.Gst
Hal 12 dari 12 halamanan putusan no: 10/Pdt.G/2011/PA.Gst