TERATAI MERAH Sang Aku dan Kesederhanaan Dharma Weda Om Swastiastu, Penderitaan dan kesenangan hidup yang datang dan pergi silih berganti membuat Sang Diri mulai mencari tentang keberadaan “Aku” yang sebenarnya. Sumber inspirasi dan samudera pengetahuanpun terus dicari baik didalam maupun diluar diri. Setelah dalam masa pencarian yang panjang dengan segala suka dan dukanya, diri ini akhirnya menemukan juga Sang Aku sejati dibawah bimbingan Sang Guru Universal “Dewa Ganesha” manifestasi dari esensi Kebenaran Tertinggi (Sat), Pengetahuan atau Kesadaran Murni (Cit) dan Kebahagiaan Tertinggi (Ananda). Dari sanalah akhirnya dapat disadari bahwa Sang “AKU” sesungguhnya adalah satu. Disaat kesadaran akan kesatuan itu tercapai maka segala dualisme/rwa bhineda akan terlampaui menuju kedamaian tertinggi, beruntunglah sang jiwa yang mampu berada dalam kedamaian yang tak terhingga itu. Mari kita berjalan bersama-sama menuju tempatNya yang abadi didalam diri masing-masing, dengan kesederhanaan dan keluhuran Weda, sebagai Kitab Suci pertama yang turun di alam semesta ini. Lupakanlah tradisi fanatik dengan sarana persembahan luar biasa banyak, luar biasa rumitnya, luar biasa ancamannya bila tidak dilaksanakan.
1
Marilah kembali kepada ajaran sejati dari Weda, seperti jelas-jelas diutarakan dalam Bagavad Gita 9.26 – 9.28 sebagai berikut: Sloka 9.26 Patram puṣpam phalam toyam yo me bhaktyā prayacchati Tad aham bhakty-upahrtam aśnāmi prayatātmanaḥ Kalau seseorang mempersembahkan daun, bunga, buah atau air dengan cinta bhakti, Aku akan menerimanya. Sloka 9.27 Yat karoṣi yad aśnāsi yaj juhoṣi dadāsi yat Yat tapasyasi kaunteya tat kuruṣva mad-arpanam Apapun yang engkau lakukan, apapun yang engkau makan, apapun yang engkau persembahkan atau berikan sebagai sumbangan serta pertapaan dan apapaun yang engkau lakukan–lakukanlah kegiatan itu sebagai persembahan kepada-Ku, wahai putera Kunti. Sloka 9.28 śubhāśubha-palair evam mokṣyase karmabandhanaih Sannyāsa-yoga-yuktātmā vimukto mām upaiṣyasi Dengan cara seperti ini engkau akan dibebaskan dari ikatan terhadap pekerjaan serta hasil yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dari pekerjaan itu. Dengan pikiran dipusatkan kepada-Ku dalam prinsip pelepasan ikatan ini, engkau akan mencapai pembebasan dan datang kepada-Ku.
2
Agama Veda (Hindu) itu sebenarnya sangat sederhana dan sarat dengan filsafat Ketuhanan yang memberikan jalan terang bagi umatNya sebagai tuntunan menghadapi hidup ini. Namun kegelapan karena kurangnya pengetahuan tentang Ajaran Veda menyebabkan sebagian besar umat Hindu (lebih dari 90%) ketakutan akan akibat yang “mungkin” terjadi kalau kita melepaskan keterikatan tradisi yang menyimpang dari Veda. Beberapa contoh nyata dalam kehidupan tradisi Hindu keseharian yang sudah melenceng dari Veda sebagai berikut: 1. Upacara Ngaben, bila banten kurang dari 1 truk dengan biaya minimal Rp. 5.000.000, maka bukan disebut Ngaben. 2. Piodalan Pura, bila banten kurang dari 1 truk dengan biaya minimal Rp. 10.000.000, maka dianggap mengotori desa. 3. Ada anggapan dari umat Hindu kalau berYadnya/Spiritual identik dengan kehidupan material keseharian, kalau kita bisa beli mobil BMW seharga Rp. 1 Milyar, kenapa kita tidak mampu atau tidak boleh untuk membuat/membeli banten senilai Rp. 1 Milyar untuk Yadnya. 4. Kerauhan/Kerasukan dari makhluk halus yang masih dipercaya, yang sering mengatakan sarana kurang, mantra kurang, dsb yang berpotensi menyebabkan penyakit, penderitaan, kerusuhan, dsb. Ketakutan kepada makhluk halus seperti itu sangatlah berlebihan karena tidak ada sedikitpun
3
hukuman/kemarahan dari Hyang Widhi bila persembahan, sarana dan mantra persembahyangan kita kurang atau tidak sempurna. 5. Masih banyak lagi contoh nyata kehidupan spiritual umat Hindu yang sudah melenceng jauh dari aslinya, yang disebabkan oleh ketakutan karena kegelapan yang diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan Weda. Semoga Hyang Ganesha memberikan penuntun untuk menerangi kegelapan kita dalam menempuh kehidupan spiritual. Semoga buku sederhana ini bermanfaat sebagai sahabat dalam perjalanan sang diri mencari kebenaran sejati. Om Santhi Santhi Santhi Om Lombok, 01 Januari 2014 Sisya Maha Ganapati,
Shri Arya Agung Partama Wasa
4
Keluarga Ganesha di Mangal Manjusha, India
5
TERATAI ORANGE Pembuka Gerbang Kesadaran Aum Sri Ganesha, putra Dewa Siwa dan Parwati atau Bapa Akasa dan Ibu Pertiwi atau Lingga dan Yoni, yang digambarkan sebagai Pemimpin Utama (Vinayaka) atau sebagai Dewa Penghalau segala rintangan / Pengelukat (Vighnesvara). Karena Beliau sebagai penguasa segala rintangan, maka segala upacara atau pemujaan didahului dengan memuja / memanggilNya terlebih dahulu. Vinayaka adalah Realitas Utama yang maha pemurah, abadi dan penganugerah kegembiraan serta kemuliaan kepada mereka yang memuja-Nya. Beliau dimuliakan sebagai “Samasta Loka Samkara” yang memberi kesejahteraan bagi segenap alam semesta, yang senantiasa cemerlang. Ganesha lahir sebagai replika dari penguasa hati Ibu dan Bapak alam semesta. Ia sesungguhnya melambangkan Tuhan yang paling menguntungkan, sekaligus merupakan simbol dari puncak pengalaman spiritual dan sebuah altar kesempurnaan. Gajanana, Dewata dengan tubuh kuat yang disertai dengan kecerdasan murni , yang positif, baik dan mulia, selalu tenang dan waspada. Ia adalah kesayangan Parvati, Dewi tak terbatas penguasa kekayaan material dan putra kesayangan Dewa Siwa, penguasa keberuntungan yang meliputi segalanya, sehingga
6
merupakan gabungan antara kekayaan duniawi dan kesempurnaan surgawi. Ganesha dipuja dalam Rg Veda dan Atharva Veda. Hal ini menunjukkan pemujaan terhadap Ganesha sama tuanya dengan Veda. Ganapati Gayatri Mantra juga disebutkan dalam Upanisad. Ganesha juga dikatakan menulis Mahabharata dengan didiktekan oleh Bhagavan Vyasa. Menurut Kundalini yoga, Ganesha menempati cakra adhara berarti “dasar, pondasi”. Cakra muladara adalah hal yang penting yang merupakan dasar/sumber kekuatan ilahi yang terpendam. Sri Ganesha adalah “Aum Antaryamin” Tuhan Penguasa Batin yang menuntun kehidupan Sang Diri dalam sebuah perjalanan suci dari kelahiran menuju kematian untuk mencapai tempat terakhir “Moksa” penyatuan sang “AKU”. Ganapati digambarkan sebagai manusia berkepala gajah untuk menunjukkan kesatuan makhluk yang kecil (mikrokosmos) yakni manusia dengan Yang Agung (makrokosmos) yang digambarkan sebagai gajah. Swastika atau di Bali sebagai tapak dara adalah yantra atau simbol grafis dari Ganesha yang disebut Ganeshayantra. Belalai Ganesha yang kadang-kadang bengkok kekiri (itampiri) kadang-kadang kekanan (valampiri) dihubungkan dengan dua jalan / dualisme / rwa binedha, juga melambangkan tapak dara / swastika yang dapat diarahkan kesegala penjuru, bolak balik no problem. Tapak Dara adalah lambang keberuntungan
7
atau keselamatan, juga lambang ilmu pengetahuan. Garis yang berpotongan secara sederhana menggambarkan alam semesta yang berasal dari titik pusat, bindu, symbol ether, yang mengembang ke empat penjuru dan menjadi empat unsur alam semesta untuk mencapai keseimbangan / stabilitas diri sendiri (mikrokosmos) maupun alam sekitar (makrokosmos). Taring Ganesha yang hanya satu (ekadanta) merupakan simbol pendukung kehidupan yang sejati, yang melenyapkan maya / ilusi, simbol kesatuan antara yang berwujud dengan yang tak berwujud. Sebagai Penguasa Alam Semesta, Ganesha memiliki empat buah tangan, melindungi empat penjuru alam, penguasa 4 kitab suci weda, penguasa empat unsur alam. Ia membawa tali penjerat sebagai tanda penguasa alam semesta. Tangannya dalam sikap pemberi anugrah (varamudra) sebagai tanda Ia yang memenuhi segala keinginan dan kerinduan padaNya. Tangannya yang memegang kapak mengusir segala kecemasan, menolak segala halangan dan bahaya, mengatasi kematian, memusnahkan penderitaan. Tangannya yang memegang tempat perhiasan yang penuh dengan emas adalah perlambang sebagai Dewa Kemakmuran. Wahana Dewa Ganapati adalah seekor tikus (musaka) sebagai simbolis yang menguasai bagian dalam dari segala sesuatu. Atman yang meresapi segala sesuatu adalah seekor tikus yang tinggal didalam lubang buddhi (intelek) yang merupakan hati nurani setiap makhluk. Ia yang bersembunyi dibalik bentuk ilusi yang tidak
8
terduga dan tidak seorangpun mengetahui bahwa penguasa didalam diri (Sang Diri) adalah kebahagiaan yang sejati. Ganesha berbadan gemuk dengan perutnya yang gendut, karena semua manifestasi dan alam semesta yang maha luas ada didalam perutnya, Ia sendiri tidak berada didalamnya. Daun telinganya yang lebar sebagai lambang kebijaksanaan yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam mencapai kesempurnaan Bhakti. Ganesha disimbolkan sebagai Omkara atau pranawa adalah simbol universal Tuhan / Brahman. AUM menjadi lambang Brahman sebagai dunia yang terwujud maupun yang tak terwujud / yang mutlak yang memiliki unsur ruang yang tak terbatas yaitu A (Akara), U (Ukara) dan M (Makara) tanpa permulaan, tanpa akhir, tanpa sebab-akibat, tak termusnahkan, ada dimana-mana. Omkara adalah Brahman tujuan tertinggi, Ganesha itu sendiri, sebagai permulaan dan akhir segalanya. Mantra suci AUM dalam wujud Sinar yang merupakan pusat kekuatan yang Maha Dahsyat (Hyang Rudram), bisa dianggap nampak dan tidak nampak, skalaniskala, rwa-bhineda yang disimbolkan sebagai aksara Ang-Ah. Ang-Ah bila dimanfaatkan dalam teknik pernafasan akan mampu menambah kekuatan daya hidup dengan cara mengucapkan mantra Ang saat menarik nafas dan menyimpannya diperut, kemudian ucapkan mantra Ah ketika mengeluarkan nafas diikuti dengan membayangkan keluar dari Ubun-ubun. Namun
9
jika mantra ini dibalik menjadi Ah-Ang bisa menyebabkan kelepasan /kemoksaan. Ang-Ah adalah kekuatan mantra rwa-bhineda, yang mengalir melalui dua jalan utama yaitu dari atas (akasa/kepala) dan bawah (tanah/kundalini). Dari kedua aliran tersebut akan menyatu/lebur dalam wujud AUMOmkara, maka tidak diragukan lagi Anugerah Yang Maha Agung akan dirasakan. Rwa-bhineda yang mengalir dari atas/akasa adalah berupa ether/gas/energi halus. Energi halus ini merupakan asal mula, asal mula bisa dianggap dari kosong menjadi berisi, dari tidak ada menjadi ada atau diciptakan yang biasa kita sebut sebagai Bapa Akasa atau Lingga atau Siwa atau Bathara Guru (Aksara-AH), sesungguhnya merupakan kekuatan Brahman yang sangat besar, yang berada dialam semesta. Perjalanan AH yang berasal dari atas/akasa akan berhenti sampai di Ajna Cakra/ mata ketiga / tri netra. Kekuatan Aksara ANG (Ibu Pertiwi atau Yoni atau Durga atau Ibu Kundalini atau Nini Bagawati atau Gayatri) yang mengalir dari kundalini /bawah /Ibu Pertiwi, berwujud Api beserta hawa panasnya, Air beserta hawa sejuknya dan Udara beserta hawa segarnya. Kekuatan ANG akan terus mengalir keatas untuk bersatu dengan Kekuatan AH yang berada di Adnya Cakra / Mata Ketiga. Penyatuan kekuatan ANGAH ini menimbulkan gema suara AUM-Omkara. Aksara AUM dibaca seperti suara auman harimau OOOngmmm.
10
AUM merupakan Brahman yang sesungguhnya, yang transenden dan universal. Mereka yang bermeditasi melalui pengulangan Pranava AUM, akan mencapai segala kebahagiaan, pengampunan, kekekalan, keberadaan tertinggi yang meresapi segalanya, yang tak termusnahkan. Dalam Katha Upaniṣad dikatakan bahwa tujuan suci yang diuraikan oleh semua Veda adalah AUM; yaitu Brahman yang tak terhancurkan; dan dengan mengetahuinya, maka apa yang diinginkan seseorang akan tercapai. Chandogya Upaniṣad menyatakan bahwa, yang merupakan satu bagian dari Mahabrahman pada Atharwa Veda, juga menggambarkan meditasi melalui pengulangan dari kata-kata suci ini dan menyatakan bahwa para calon spiritual dapat mencapai kediaman awal dan tertinggi dengan perenungan yang tak putusputusnya. Oleh karena itu, tumbuhkanlah niat untuk memuja Brahman melalui kata-kata suci AUM. Dalam Bhagavad Gītā, VIII. 13 terdapat pernyataan berikut. Aum ity ekaksaram brahma vyaharan mam anusmaran Yah prayati tyajan deham sa yati paramam gatim Dia yang mengucapkan aksara tunggal AUM, yaitu Brahman, dan mengenangkan AKU, sewaktu ajal telah memanggil kembali, meninggalkan badan jasmani, pergi ketujuan tertinggi. Dalam Mandukya Upaniṣad, sloka 1, keagungan dari suku kata mistis ini diuraikan sebagai berikut.
11
aum ity etad aksaram idam sarvam, tasyopavyakhyanam bhutam bhavad bhavisyad iti sarvam aum kara eva, yac canyat trikalatitam tad api aumkaraeva Om adalah suku kata yang menyatakan semuanya ini. Apa saja yang merupakan masa silam, sekarang dan masa yang akan datang, semuanya ini adalah Om saja. Dan apa pun yang berada di luar waktu, yang tiga itu hanyalah Om saja. AUM menyatakan Brahma, sang pencipta, Viṣnu sang pemelihara, dan Śiva, sang pelebur. AUM, merupakan Nada Brahma atau Suara Brahman, yang merupakan bija atau benih mantra dan biasanya dipakai sebagai awalan bagi seluruh mantra lainnya. Hati (jantung) merupakan tempat kedudukan Atma dan dari sana berkembang 108 buah nadi, sehingga jumlah dari mantra yang diucapkan adalah 108 kali dan jumlah manik-manik pada untaian mala adalah 108 butir. AUM melampaui sifat-sifat sattva, rajas dan tamas. AUM menggerakan prana atau daya vital kosmis, dan dalam diri manusia dinyatakan dalam Pranawayu atau nafas vital. Oleh karena itu Ia dikenal sebagai pranava. Setiap getaran dalam badan dan di alam semesta bermula dari AUM, dihidupi oleh AUM, dan kembali terserap ke dalam AUM. Bhagavan Manu menyatakan bahwa pengulangan dari Mantra Gayatri yang diawali dengan pranava AUM dan wahavyahrti Bhur, Bhuvah, Svah, baik pada waktu pagi hari maupun senja hari, akan memberikan para pemujanya segala pahala dari mempelajari Veda.
12
Seperti ular yang melepaskan kelongsongnya sendiri, sedemikian pulalah sang dvijati melepaskan segala dosa-dosanya dengan pengulangan secara teratur ketiga anggota Gayatri Mantra dengan AUM dan ketiga mahawyahrti. Atmanivedanam merupakan penyerahan diri secara total kepada Hyang Ganesha-Rudram dalam wujud Omkara. Segalanya adalah berasal dariNya dan kembali kepadaNya, sehingga berbahagialah kita diberikan kesempatan untuk menjadi BhaktaNya.
13
Ganesha di Pura Giri Natha Makasar
14
TERATAI HIJAU Cakrawala Yoga A. LAPISAN TUBUH Lapisan Tubuh berjumlah tujuh buah yang berhubungan dengan jumlah cakra utama sebagai berikut : 1. Tubuh Fisik (Buana Maya Kosa) Tubuh fisik kita dapat dilihat, dirasakan, dapat bergerak atau yang bersifat nyata dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta 2. Lapisan Tubuh Etheris ( Anna-Maya Kosa) Merupakan kembaran halus tubuh fisik, namun berupa sinar yang memancar keluar dari tubuh fisik dengan ukuran antara 1 - 3 Cm. 3. Lapisan Tubuh Energi (Prana-Maya Kosa) Merupakan pintu keluar masuknya energi tubuh dari alam semesta yang disebut Prana Jiwa. 4. Lapisan Tubuh Mental–Astral ( Mano Maya Kosa ) Dapat keluar dari tubuh fisik, bisa pergi kemanapun sesuai tujuan dan keperluannya. Bisa menyerupai berbagai macam bentuk (tergantung visual) yang dapat keluar dari tubuh fisik. 5. Lapisan Tubuh Budhi (Jnana Maya Kosa) Tempatnya kebahagiaan yang abadi, keinginan dan kehidupan duniawi tidak banyak berpengaruh. 6. Lapisan Tubuh Atman (Ananda Maya Kosa)
15
Merupakan singgasana emas bagi Atman / Roh Suci. Tujuan utamanya hanya memberi kekuatan Hidup ( Prana) pada tubuh fisik kita. 7. Lapisan Tubuh Kosmis (Satyam Maya Kosa) Merupakan ruang kosmis penyatuan kekuatan Hyang Maha Kuasa / Brahman, inilah lapisan tubuh yang paling dicari oleh penekun spiritual. B. CAKRA CAKRA berarti perputaran energi atau pusat aliran energi dalam bentuk roda/cakram. Dalam inti cakra terdapat jalinan simpul yang menyerupai anyaman. Anyaman/Inti cakra ini berhubungan erat dengan cakracakra lainnya, melalui nadi-nadi atau jalur meridian (tempat mengalirnya Prana). Menurut Kitab Tantra dan Kundalini Yoga di dalam lapisan tubuh terdapat 365 Cakra. Terdapat tujuh cakra utama dalam tubuh sebagai berikut : 1. Cakra Mahkota ( Sahasrara ) Cakra ini berada atas kepala dengan akarnya pada ubun-ubun. Dengan seribu berkas sinar/helai daun berwarna warni kemilauan, semua warna yang terlihat sangat mengagumkan. Bila Cakra Sahasrara sudah berkembang akan menuntun orangnya lebih mendalami hal-hal yang bersifat kerohanian/spiritual. 2. Cakra Ajna (Mata ketiga)
16
3.
4.
5.
6.
7.
Aktifnya cakra Ajna menyebabkan pewaskitaan penglihatan/tembus pandang. Letaknya diantara kedua alis dengan dua berkas sinar ditengahnya terdapat lingkaran dengan warna putih cemerlang (sinar matahari). Cakra Wisudha (tenggorok) Letaknya didaerah tenggorokan depan pada tubuh fisik. Cakra ini mempunyai 16 berkas sinar dengan warna dominan biru muda dan lembayung bening. Cakra Anahata (Jantung) Terletak di daerah dada berdekatan dengan organ jantung pada tubuh kita. Cakra ini memiliki 12 berkas sinar. Cakra Manipura (Pusar) Merupakan cakra pusat pemrosesan prana. Akar-akar cakra ini menyebar hampir keseluruh cakra utama. Letaknya di cekungan dipusar tubuh fisik. Terdiri dari 10 berkas sinar berwarna kehijauan bagian tepinya semakin ketengah warna kekuningan dan intinya kemerahan. Cakra Svadhistana (Sex) Terletak di daerah kemaluan, memancarkan 6 berkas sinar berwarna oranye (jingga). Sesuai sifat air, cakra ini mempengaruhi nafsu dan emosi. Cakra Muladhara (Dasar) Letaknya diantara anus dan kemaluan, dengan warna kemerah-merahan dengan 4 berkas sinar (tapak dara). Disinilah bersemayamnya kekuatan
17
Suci Ibu Kundalini yang berwujud Naga Emas melilit Lingga Swayambu Siwa dengan tiga setengah lilitan utama.
C. KUNDALINI Energi Kundalini merupakan energi sangat besar seperti energi Nuklir yang berada dalam tubuh. Dapat dibayangkan betapa besarnya energi yang ada dalam tubuh kita, bila energi ini mampu kita bangkitkan. Dalam ajaran Yoga, energi Kundalini disimbolkan sebagai Naga Sakti dalam keadaan tidur dengan kepala menghadap ke bawah yang melilit pada Lingga Swayambu Siwa dengan tiga setengah lilitan utama. Kundalini adalah Ibu yang melindungi kita, Ibu alam semesta sering disebut sebagai Ibu Durga ( Hyang Nini Bagawati), Ibu Gayatri dan Ibu Saraswati. Kundalini Sakti dibangkitkan dengan cara Japa, Pengaturan nafas, meditasi, melukat. Bila energi Kundalini telah mencapai Cakra Ajna dan Cakra Sahasrara ini adalah sesuatu yang sangat diharapkan karena Penyatuan Kundalini (Hyang Nini Bagawati) dengan Sanghyang Siwa merupakan berkah dari Maha Agung hingga kita mencapai kesadaran yang Agung ( kesadaran Somia). D. GELOMBANG OTAK Otak kita setiap saat menghasilkan impuls-impuls listrik yang lebih dikenal sebagai Gelombang Otak, yang terdiri dari 4 jenis sebagai berikut :
18
1. Beta Gelombang otak yang frekuensinya paling tinggi, 1240 Hz yang dihasilkan dari proses berpikir secara sadar, dalam kegiatan sehari-hari. 2. Alfa Frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan beta, yaitu 8-12 Hz yang berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai, merupakan pintu gerbang atau jembatan penghubung antara pikiran sadar dan bawah sadar. 3. Theta Frekuensinya 4-8 Hz, yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar, muncul saat kita bermimpi/meditasi yang sangat dalam, keheningan, ketenangan, dan puncak kebahagiaan. 4. Delta Gelombang otak yang paling lambat, dengan frekuensi 0,1-4 Hz, merupakan frekuensi dan pikiran nirsadar. Mendasari kerja intuisi, empati, dan tindakan yang bersifat insting. E. CARA KERJA MEDITASI Pada prinsipnya meditasi adalah kegiatan untuk memasuki alam bawah sadar kita. Pada saat kita menyelami pikiran bawah sadar, kita mengalami proses peningkatan kesadaran. Semakin dalam menyelam melalui betha, alpha, tetha, delta, kita akan bisa mencapai puncak kehidupan spiritual. Di situ kita bisa menemukan siapa kita yang sebenarnya. Semakin
19
dalam kita memasuki pikiran bawah sadar, kesunyian dan keheningan akan semakin kita rasakan. Meditasi tidak dapat dijelaskan lebih jauh karena sifat meditasi itu adalah : “Tidak dapat dijelaskan lewat kata-kata, Hanya dapat dialami” “Anda harus terjun ke dalamnya, indahnya meditasi ialah bahwa anda tak pernah tahu di mana Anda berada, ke mana Anda pergi, dan apa jadinya akhir perjalanan Anda. Betapa maha pentingnya meditasi itu, tak ada akhir maupun awalnya. Ia bagai setetes air embun. Dalam setetes air itu terkandung semua air yang mengalir, sungai-sungai besar, air terjun dan samudra”.
20
Ganesha dan Saudaranya Kartikeya di Pura Tanah Lot Tabanan
21
TERATAI KUNING Puja Bhakti PEMBUKA OM... BATHARA GURU BONGKOLING LIDAH MADYANING LIDAH BATHARI BAGAWATI PUCUKING LIDAH KALIKA JOTI SRANA BONGKOL LIDAH SANGHYANG KEDEP MADYANING LIDAH SANGHYANG SIDHI PUCUKING LIDAH SANGHYANG MANDI SANGHYANG TRI MANDI RING CIPTA SANGHYANG MANDI WISESA BAYUNTA SANGHYANG SARPA MANDI RING SABDA MANDI SAPARANING WUWUS…OM OM…IDEP AKU BATARA GURU, ANGURIP SASTRA KABEH, ONGKARA,ANGKARA,MANGKARA URIP, BAGAWAN CINTYA ANGURIP SASTRA KABEH, SANGHYANG SARASWATI URIP, IKA BATARA GURU AKARYA PANGURIP SASTRA UTAMA OM ANGURIPIN SANGHYANG MANTRA TKA URIP 3X PELUKATAN BHAKTA OM APAVITRAAH PAVITHROVAA SARVAAVASTHAAM GATOPIVAA YAH SMARAET PUNDARIKAAKSHAM SABAAHYAABHYANTARAH SUCHI
22
Oh Tuhan kami memercikan air suci ini di atas kepala hamba dan memusatkan pikiran pada dewa seperti bunga teratai Sehingga hamba disucikan luar dalam OM OM OM SAMPURNA YA NAMAH OM SANGHYANG SIWA NIRMALA JNANA OM SUDDHA SUDDHA SUDDHA ASTU PARI SUDDHA ASTU SUDDHA AKASA SUDDHA BUMI SUDDHA WIGHNA SUDDHA MALA SUDDHA PAPA KLESA KASUDDHA DEN SANG HYANG TRILOKANATHA OM SIDDHIRASTU TAT ASTHU SWAHA Pemercikan tirtha ke badan 3X: OM BUDHA PAWITRA YA NAMAH OM DHARMA MAHA TIRTHA YA NAMAH OM SANG HYANG MAHA TOYA YA NAMAH SVAHA Diminum 3X: OM SHREE KESHAVAAYA SVAAHA OM SHREE NARAAYANAAYA SVAAHA OM SHREE MAADHAVAAYA SVAAHA Diusapkan ke muka: OM GOVINDAAYA NAMAHA PENYUCIAN PIKIRAN/JIWA Oṁ tejo’asi tejo mayi dhehi, vīryamasi vīrya mayi dhehi, balamasi balam mayi dhehi, ojo’as ojo mayi dhehi, matyurasi matyum mayi dhehi, saho’asi saho mayi dhehi
23
Oṁ Tuhan Yang Maha Esa, Engkau adalah sumber dari cahaya, anugerahkanlah cahaya itu kepada kami, Engkau adalah pahlawan kami, anugerahkanlah sifat kepahlawanan itu kepada kami, Engkau adalah sumber kekuatan, anugerahkanlah kekuatan itu kepada kami. Engkau memancarkan cahaya, anugerahkanlah pancaran cahaya itu kepada kami. Engkau menaklukkan keagungan dan cinta kasih, anugerahkanlah hal itu kepada kami. Semogalah kami menjadi pusat, dan sumber dari kebajikan yang suci. (Yajurveda XVI.6) KUTA MANTRA (mensucikan tempat pemujaan) OM HUNG HRAH PHAT ASTRA YA NAMAH OM ATMA TATTVATMA SUDDHA MAM SVAHA OM KSAMA SAMPURNA YA NAMAH SVAHA OM SHRI PASUPATAYE HUNG PHAT OM SHRIYAM BHAVANTUSUKHAM BHAVANTU PURNAM BHAVANTU YA NAMAH SVAHA OM HRANG HRING SAH PARAMA SIVA ADITYA YA NAMAH SVAHA OM I – BA – SA – TA – A OM WA – SI – MA – NA – YA MANG – UNG – ANG NAMAH OM SA – BA – TA – A – I OM NA – MA – SI – VA – YA ANG – UNG – MANG NAMAH GANTHANADAHA (pemujaan terhadap genta) OM GANTAAGRAE BRAHMADAIVATYAM
24
MAKUTAE GARUDASTATHA NAADAE SARASVATI VINDYANNAALE NAAGAADHIDAIVATAM Ya tuhan kami memuja brahma pada puncak Ghanta kami memuja Garuda pada pegangan Ghanta kami memuja Sarasvati pada suara Ghanta kami memuja pelayannya dari ketiganya pada bandul Ghanta Ketika Ghanta dibunyikan para roh jahat lari,para bidadari dan dewa akan datang KALASHA PUJA (Pemujaan Pada Kumbha - Ngarga Tirta ) OM AAPO VAA IDAGUM SARVAM VISHVAABHUTAANYAA PAH PRAANAAVAA AAPAH PASHAVA AAPO (A) NAMAAPO AMRTAMAAPASSAMRAADAAPO VIRAADAAPASSVARAADAAPASHCHANDAAGUSYA APO JYOTIGUSHYAAPO YAJUGUSHYAAPASSATYAMAAPASSARVAA DEVATAA AAPO BHUR BHUVAHSUVARAAPA OM Oh tuhan sesungguhnya semuanya ini adalah air Semua mahluk hidup adalah air Nafas vital dalam badan adalah air semua benda adalah air planet-planet yang bercahaya adalah air weda, Kebenaran Segala devata adalah air Tiga dunia yang dinyatakan sebagai Bhur,Bhuvah ,Svah adalah air
25
Sumber dari segalanya ini adalah yang tertinggi, OM OM KALASHASYA MUKHAE VISHNUHU KANTAE RUDRAH SAMAASHRITHA MULAE TATRA STHITHO BRAHMA MADHYAEMAATRAGANAH SMRITAH Oh tuhan kami memujamu sebagai dewa Vishnu pada mulut kumbha Kami memuja rudra pada lehernya kumbha dan dewa brahma pada dasarnya kami memuja ibu alam semesta /ibu tiga devata dan pengikutnya di tengah-tengah/ didalam kumbha Demikianlah aspek laki-laki dan perempuan dari tri sakti dipuja, sembah sujud padamu semua. AVAAHANAM/DEWA PRATISTHA, Pengundang Dewa AAVAAHAYAAMI VIGHESHAM SURARAAJARCHITESHVARAM ANATHANAATHAM SARVAJNAM PUJAARTHAM GANAANAAYAKAM OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA NAMAHA AAVAAHANAM SAMARPAYAAMI Om dewa Ganesha, kami menyambut-Mu terimalah sujudku yang paling dalam pada-Mu engkau maha mengetahui yang dipuja oleh dewa-dewa di surga Hormat kepada Siddhi Vinaayakaa, kami mengundangmu
26
OM PRANAMYA SANG LINGGAM, DEVA LINGGAM MAHESVARA SARVA DEVATI DEVANAM TASMEI LINGGA YA NAMAH SVAHA Om Lingga manifestasi Hyang Widhi Dewa Dewi, kami menyambut-Mu silahkan berstana pada lingga, kami mengundangmu PASUPATI PUJA OM SANG HYANG PASUPATI ANG UNG MANG YA NAMAH SVAHA OM BRAHMA ASTRA PASUPATI YA NAMAH SVAHA OM WISNU ASTRA PASUPATI YA NAMAH SVAHA OM RUDRA ASTRA PASUPATI YA NAMAH SVAHA OM ISVARA ASTRA PASUPATI YA NAMAH SVAHA OM YA NAMAH SVAHA OM MULADHARA CHAKRA PASUPATI MAHASAKTI OM SWADHISTANA CHAKRA PASUPATI MAHASAKTI OM MANIPURA CHAKRA PASUPATI MAHASAKTI OM ANAHATA CHAKRA PASUPATI MAHASAKTI OM WISUDHA CHAKRA PASUPATI MAHASAKTI OM AJNA CHAKRA PASUPATI MAHASAKTI OM SAHASRARA CHAKRA PASUPATI MAHASAKTI OM SANG HYANG AJI SARASVATI TUMURUN MARING SURYA CHANDRA ANGAWE PASUPATI MAHASAKTI ANGAWE PANGURIP MAHA SAKTI ANGURIP SAHANANING RAJA KARYA ANGURIP ANGGA SARIRANKU
27
TEKA URIP TEKA URIP TEKA URIP OM SANG HYANG AKASA PERTIVI PASUPATI MAHASAKTI OM EKA VASTU VIGNAM SVAHA MRTYUNJAYA STAWA OM : ujung rambut OM : ubun-ubun I : kepala A : dahi (antara kedua mata) KA : muka SA : lidah MA : leher RA : hati LA : perut WA : pusar YA : kemaluan UM : kedua kaki namah swaha OM OM A RA KA SA MA RA LA WA YA UM namah swaha Om Om Kumudhajaya jiwat sarira ksanda disime Om myum sah wausat Mrtyunjaya namah Trayambhakam Yajamahe Sugandhim Pusthivardhanam Urvarukam Iva Vandhanat Mrtyor Muksiya Mamrtat CATUR DAÇA ÇIWA Om Am Prasada Kala Çiwaya namah: kaki kanan
28
Om Am Sthiti Kala Çiwaya namah: kaki kiri Om Am Kala Kuta Çiwaya namah: perut Om Am Maha Suksma Çiwaya namah : pusar Om Am Suksma Çiwaya namah : hati Om Am Anta Kala Çiwaya namah : tangan kanan Om Am Adhi Kala Çiwaya namah : tangan kiri Om Am Parama Çiwa suksmaya namah : mata kanan Om Am Ati suksma Çiwaya namah : mata kiri Om Am Suksmatara Çiwaya namah : telinga kanan Om Am Suksmatama Çiwaya namah : telinga kiri Om Am Çada Çiwaya namah : antara dua alis Om Am Parama Çiwaya namah : ujung hidung Om Am Sunya Çiwaya namah : ujung rambut ANGA NYASA Sentuhlah pusat jantung OM TATSAVITUR BRAHMĀTMANE HRDAYĀYA NAMAḤ (Hamba bermeditasi pada Brahma, si Pencipta abadi, dalam jantung hamba Bersembah pada-Nya) Sentuhlah dahi VARENYAM VIṢNVĀTMANE ŚIRASE SVĀHĀ. (Hamba bermeditasi kepada Viṣnu pada dahi hamba, sembah sujud kepada-Nya) Sentuhlah pucuk kepala BHARGO DEVASYA RUDRĀTMANE ŚIKHĀYAI VAṢAṬ (Hamba bermeditasi pada Rudra, sebagai aspek dari Śiva, pada puncak kepala. Bersembah sujud kepadaNya)
29
Sentuh bahu kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya DHĪMAHI TATTVĀTMANE KAVACĀYA HUM (Hamba bermeditasi pada prinsip pencerahan yang melindungi hamba sebagai sebuah benteng. Sembah sujud kepadaNya) Sentuh mata kanan DHIYO YO NAḤ (Hamba bermeditasi dan berdoa pada prinsip yang mencerahi, untuk melindungi mata kanan hamba) Sentuhlah mata kiri JNĀNĀTMANE (Hamba bermeditasi dan berdoa pada kecemerlangan roh, untuk melindungi mata kiri hamba) Sentuhlah pusat dari alis mata NETRATRAYĀYA VAUṢAṬ (Hamba bermeditasi dan berdoa pada Tuhan untuk membuka mata ketiga hamba) Letakkan kedua belah tangan di atas kepala dan pertemukan kedua telapak tangan Pada pengucapan kata “PHAṬ”, tepukkan tangan empat kali, tanpa membuat suara terlalu banyak (keras), untuk mengusir getaran-getaran jahat. PRACODAYĀT SARVĀTMANE ASTRĀYA PHAṬ (Hamba bermeditasi pada roh yang meresapi segalanya, untuk mencerahi hamba dan mengusir segala kejahatan) PRANAYAMA OM PRANAVASYA PARABRAHMA RSIH
30
PARAMATMA DEVATA DAIVI GAYATRI CHANDHA PRANAYAMAE VINIYOGAH Parabrahma atau Tuhan yang Transendental adalah Guru yang tertinggi untuk pranava (OM). Paramatma, Tuhan yang meliputi segala hal, adalah yang dipuja dalam mantra ini. Gayatri adalah ritmenya, kami menghaturkan pranayama kami. Pranayama ANG-AH beberapa kali putaran untuk membersihkan seluruh lapisan tubuh, sampai mendapatkan ketenangan lahir bathin. OMKARA DHYANAM AUM (Dibaca OOOOONNGGGMMMM…… seperti suara lebah) Gemakan sebanyak 7 X (1 putaran Cakra) atau 21 X (7 cakra, 9 gerbang, 5 pusat semesta) GURU/GANESHA PUJA OM NAMO BHAGABATAE GAJAANAAYA NAMAHA OM GAM GANAPATI YA NAMAH OM SRI MAHA GANAPATI YA ANAMAH OM SRI SIDDHI VINAYAKA YA NAMAH OM SHREEM HREEM KLEEM GANESHWARAYA BRAHMARUPAAYA CHARAAVE SARVA SIDDHI PRADESHAAYA VIGHNESHAAYA NAMO NAMAH Om Dewa Ganapati Penguasa Semua Ciptaan Hamba Berbhakti Dan Berpasrah Diri Engkaulah Brahma Wishnu Dan Siwa
31
Penganugerah Segala Keinginan Pemberi Kekuatan Supranatural, Kekuatan Siddhi Pemberi Kejayaan, Kekayaan Dan Keabadian Engkau Adalah Guru Alam Semesta OM SHREEM HREEM KLEEM GLAUM GAM GANAPATAYAE VARA VARADA SARVA JANAMAI VASHAMANAAYA SVAAHA Ada banyak biji (benih) didalam mantra ini mantra ini memberikan anugerah aku persembahkan rasa egoku sebagai persembahan OM VAKRATUNDA MAHAKAYA SURYAKOTI SAMAPRABHA NIRVIGHNAM KURU ME DEVA SARVA KARYESU SARVADA Om Dewa Yang Bersinar Kemilau Berjuta Cahaya Dengan Gading Yang Indah Dan Perkasa Dengan Tubuh Yang Besar Tiada Banding Buatlah Usahaku Dan Semua Kegiatanku Bebas Dari Segala Rintangan OM MAHA VIGHNAAN PRAMUCHYATAE MAHAA PAAPAAN PRAMUCHYATAE SARVA DOSHAAN PRAMUCHYATAE SA SARVAVID BHAVATI Om dewa Ganesha, semoga segala halangan dilenyapkan segala dosa-dosa dihancurkan segala kesalahan diperbaiki (dimaafkan) semoga Deva Ganesha memberkati baktanya dengan pengetahuan yang benar dan tepat
32
OM GANANAM TVA GANAPATIM HAVAMAHE KAVIM KAVINAM UPAMASRAVASTAMAM JYESTHARAJAM BRAHMANAM BRAHMANAS PATA A NAH SRNVANN UTIBHIH SIDA SADANAM PRANO DEVI SARASVATI VAAJEBHIR VAJINIVATI DHINAAMA VITRYAVATU GANESHAAYA NAMAH SARASVATYAI NAMAH SHRI GURUBHYO NAMAH HARI OM OM SANTHI SANTHI SANTHI OM Om Dewa Ganesha, Yang Sesungguhnya Adalah Brahma Wishnu Siwa Pemimpin Semua Makhluk, Bidadari, Dewa, Planet, Alam Semesta Semua Maha Guru Dan Bhakta Berbhakti Kepadamu Engkaulah Yang Pertama Dipuja, Dijunjung Serta Dihormati Yang Memberikan Anugerah Tanpa Batas Kepada Semua Bhakta Om Dewa Ganesha, Jauhkanlah Dari Semua Halangan Dan Terimalah Puja Kami Sembah Sujud Hamba Kepada Ganesha Sembah Sujud Hamba Kepada Dewi Saraswati Sembah Sujud Hamba Kepada Maha Guru Semoga Damai Damai Damai Selalu DIKPALAKAS, Hormat Kepada Dewata Nawasanga OM SANG, HYANG ISWARA
33
OM BANG, HYANG BRAHMA OM TANG, HYANG MAHADEWA OM ANG, HYANG WISHNU OM ING, HYANG SIWA OM NANG, HYANG MAHESWARA OM MANG, HYANG RUDRA OM SING, HYANG SANGKARA OM WANG, HYANG SAMBHU OMM YANG, HYANG GURU GAYATRI DHYANA OM BHUR OM BHUVAH OM SVAH OM MAHAH OM JANAH OM TAPAH OM SATYAM TAT SAVITUR VARENYAM BHARGO DEVASYA DHIMAHI DHIYO YO NAH PRACODAYAT OM APO JYOTI RASO AMERTAM BRAHMA BHUR BWAH SWAR OM kami memusatkan pikiran kepada Tuhan yang abadi, sang pencipta, yang layak dipuja, tanpa awal dan akhir, sinar kebijaksanaan, kebenaran yang abadi bimbinglah kami menuju kesempurnaan/pencerahan lindungilah kami dari rendaman karma anugerahi kami segala kesempurnaan hidup semoga Tuhan memberkati pada ketiga dunia GAYATRI KARANYASA OM BHUR : sentuhkan jempol dengan pangkal jari manis
34
OM BHUVAH : sentuhkan jempol dengan pangkal kelingking OM SVAH : sentuhkan jempol dengan tengah kelingking OM MAHAH : sentuhkan jempol dengan ujung kelingking OM JANAH : sentuhkan jempol dengan ujung jari manis OM TAPAH : sentuhkan jempol dengan ujung jari tengah OM SATYAM : sentuhkan jempol dengan ujung telunjuk TAT SAVITUR VARENYAM : sentuhkan jempol dengan tengah jari telunjuk BHARGO DEVASYA DIMAHI : sentuhkan jempol dengan pangkal jari telunjuk DHIYO YO NAH PRACODAYAT : sentuhkan jempol dengan pangkal jari tengah OM APO JYOTIH : sentuhkan ketiga jari tengah tangan kanan ke mata kanan RASO AMERTAM : sentuhkan ketiga jari tengah tangan kanan ke mata kiri BRAHMA BHUR BUVAH SVAR OM : sentuhkan ketiga jari tengah tangan kanan ke mata ketiga / selaning lelata GANDHODAKA SNAANAM (Memandikan Archa dengan air kumkuman / air kembang OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA YA NAMAHA GANDHODAKA SNAANAM SAMARPAYAAMI Sembah sujud kepada Siddhi Vinayaka
35
kami mempersembahkan air kumkuman/kembang untuk mandi OM BHADRAM KARNEBHIH SRINUYAMA DEVA BAHADRAM PASYEMAKSI BHIRYAJATRAHA STHIRAIRANGAISTUSTUVAM SASTANUBHIR VYASEMA DEVAHITAM YADAYUH Om Kesucian, yang kita dengarkan dengan telinga. Yang suci semoga kita melihatnya dengan mata. Semoga kita selalu menyanyikan kejayaannya dan menikmati kesehatan yang baik yang engkau anugerahkan OM SVASTI NA INDRO VRDDHA SRAVAH SVASTINAH PUSA VEDAH SVASTI NASTARKSYO ARISTANEMIH SVASTI NO BRHASPATIR DADHATU OM SANTHI SANTHI SANTHI Om Semoga Indra pemimpin para Dewa, Dewa Matahari yang mengetahui segalanya dan Garuda yang menghilangkan segala malapetaka, dan Brhaspati Dewa penguasa pikiran dan guru mahluk surgawi. Semuanya ini menjadi kekuatan Tuhan, lindungilah kami dan berkahilah dengan kemakmuran. Om...Damai, damai, damai OM NAMASTE GANAPATAYE TVAM EVA PRATYAKSAM TAT TVAM ASI TVAM EVA KEVALAM KARTASI TVAM EVA KEVALAM DHARTASI TVAM EVA KEVALAM HARTASI TVAM EVA SARVAM KHALVIDAM BRAHMASI
36
TVAM SAKSADATMASI NITYAM (O Dewa Ganapati) Engkau adalah manifestasi yang dapat dilihat dari intisari kata “Itu adalah Engkau”, Engkau adalah pelaksana, pencipta dan pelindung alam semesta, engkau sendiri juga adalah pelebur, Engkau adalah semua ini dalam ciptaan, karena Engkau adalah Brahman, Engkau adalah Atman yang abadi dalam tubuh RTAM VACMI, SATYAM VACMI Aku mengatakan kebenaran Kitab Suci, aku mengatakan kebenaran yang aku alami AVA TVAM MAM, AVA VAKTARAM, AVA SROTARAM AVA DATARAM, AVA DHATARAM AVA AVANUVACAM AVA SISYAM, AVA PASCATTAT, AVA PURASTAT, AVOTTARATTAT, AVA DAKSINOTTAT AVACORDHVATTAT, AVADHARATTAT SARVATO MAM PAHI PAHI SAMANTAT (O Dewa Ganapati) Lindungilah hamba, lindungilah para pembicara, lindungilah para pendengar, lindungilah para pemberi, lindungilah para penyelamat, lindungilah orang yang memberikan pelajaran, lindungilah para siswa, lindungilah dari barat, lindungilah dari timur, lindungilah dari selatan, lindungilah dari atas, lindungilah dari bawah, lindungilah hamba dari semua sisi TVAM VANMAYASTVAM CINMAYAH TVAMANANDAMAYASTVAM BRAHMAMAYAH TVAM SACCIDANANDA ADVITYOSI TVAM PRATYAKSAM BRAHMASI
37
TVAM JNANAMAYO VIJNANAMAYOSI Engkau adalah wujud dari ucapan, Engkau adalah kebahagiaan yang abadi, Engkau adalah wujud dari semua kekuatan Brahman, Engkau adalah pengetahuan – kebahagiaan dan satu tanpa ada yang kedua, Engkau adalah manifestasi Brahman, Engkau adalah wujud dari ilmu pengetahuan Kitab Suci dan pengetahuan diri sendiri SARVAM JAGADIDAM TVATTO JAYATE SARVAM JAGADIDAM TVATTASTISTHATI SARVAM JAGADIDAM TVAYI LAYAMESYATI SARVAM JAGADIDAM TVAYI PRATYETI TVAM BHUMIRAPO ANALO ANILO NABHAH TVAM CATVARIVAKPADANI (O Dewa Ganapati) Seluruh dunia ini bersemi dariMu, dunia ini beristirahat didalamMu, dunia ini datang dariMu, Engkau adalah bumi, air, api, udara, ruang hampa, Engkau adalah empat wujud dari ucapan TVAM GUNATRAYATITAH TVAM DEHATRAYATITAH TVAM AVASTHATRAYATITAH TVAM KALATRAYATITAH (O Dewa Ganesa) Engkau diluar dari ketiga guna (Satwam-Rajas-Tamas), Engkau diluar dari ketiga tubuh (Kasar-Halus-Penyebab), Engkau diluar dari tiga kondisi (bangun-mimpi-tidur tanpa mimpi), Engkau diluar dari tiga waktu (masa lalu-sekarang-masa depan) TVAM MULADHARASTHITOSI NITYAM TVAM SAKTITRAYATMAKAH TVAM YOGINO DHYAYANTI NITYAM
38
(O Dewa Ganapati) semua ketiga kekuatan (menciptamemelihara-melebur) adalah milikMu, dengannya Engkau memiliki kediaman yang tetap (dalam semua mahluk) di sebuah tempat yang bernama “Muladhara”, para Yogi yang memuja Sakti-Upasana tetap bermeditasi terhadapMu sebagai Dewa dari kekuatan ini TVAM VRAHMA TVAM VISNUS TVAM RUDRAS TVAM INDRAS TVAM AGNIS TVAM VAYUS TVAM SURYAS TVAM CHANDRAMAS TVAM BRAHMA BHUR BHUVAH SVAROM (O Dewa Ganapati) Engkau adalah Trimurti, Brahma Wisnu Siwa, Engkau adalah Indra, Engkau adalah api dan udara, Engkau adalah matahari dan bulan, Engkau adalah Brahman dan ketiga dunia Bhur loka, Antariksa Loka, Swargaloka, Engkau adalah OM GANADIM PURVAMUCCARYA VARNAMDIM TADANANTARAM ANUSVARAH, PARATARAH, ARDHENDULASITAM TARENARUDDHAM, ETATTAVAMANUSVARUPAM GAKARAH PURVARUPAM, AKARO MADHYAMARUPAM ANUSVARA-SCANTYARUPAM, BINDURUTTARARUPAM NADAH SANDHANAM, SAMHITA SANDHIH Pertama tama kita mengucapkan suku kata G dalam kata GAM, diikuti A ditambahkan nasal M yang ditunjukkan oleh sebuah titik dan garis, kemudian dihiasi bulan sabit, ini melambangkan Dewa Ganapati wujudmu yang Agung yang dianugerahi dengan guna,
39
G adalah wujud pertama, A adalah wujud yang ditengah dan M adalah wujud terakhir dan titik adalah sebuah nasal ditunjukkan oleh bulan sabit. SA ESA GANESAVIDYA, GANAKA RSIH NICRAD GAYATRI CHANDAH, GANAPATIRDEVATA Ini adalah Ganesa-widya, Rsi yang berada dibelakang inspirasi ini adalah Ganaka, Nicrt Gayatri adalah ukurannya, Ganapati adalah Dewa (dari mantra ini) AUM GAM GANAPATAYE NAMAH Om Gam Pemujaanku Pada Dewa Ganapati EKADANTA YA VIDMAHE VAKRATUNDA YA DHIMAHI TANNO DANTIH PRACODAYAT Kami telah mendengar tentang Ekadanta, kami bermeditasi pada Wakratunda, semoga para Danti memberikan inspirasi kepada kita (dalam bermeditasi) EKADANTAM CATURHASTAM PASANKUSADHARINAM RADAM CA VARADAM HASTAIRBIBHRANAM MUSAKADHVAJAM RAKTAM LAMBODARAM SURPAKARNAKAM RAKTAVASASAM RAKTAGANDHANULIPTANGAM RAKTAPUSPAIH SUPUJITAM BHAKTANUKAMPINAM DEVAM JAGATKARANAMACYUTAM AVIRBHUTAM CA SRSTAYADAU PRAKRTEH PURUSAT PARAM EVAM DHYAYATI YO NITYAM SA YOGI YOGINAM VARAH Orang yang selalu bermeditasi kepadaNya, yang memiliki satu gading (kanan), yang memiliki empat tangan, yang memegang tali dan sebuah tongkat, yang
40
memegang sesuatu yang sangat indah, yang membuka jari jemarinya memberikan anugerah, yang memiliki pataka yang melahirkan lencana pengetahuan, yang kulitnya berwarna merah, yang perutnya besar, yang telinganya besar, yang memakai pakaian merah, yang tubuhnya diperciki wewangian cendana merah, yang dihiasi dengan bunga merah, yang sangat mencintai para pemujaNya, yang bersinar, yang telah tercipta sebelum awal dunia ini, sesuatu diluar prakirti dan purusha (purusottama), Yogi yang bermeditasi padanya adalah Yogi yang paling baik diantara Yogi NAMO VRATAPATAYE, NAMO GANAPATAYE NAMAH PRAMATHAPATAYE, NAMASTE ASTU LAMBODARAYAIKADANTAYA VIGHNANASINE, SIVASUTAYA, SRI VARADAMURTAYE NAMAH OM SANTHI SANTHI SANTHI OM Penghormatanku kepada Vratapati, penghormatanku kepada Ganapati, penghormatanku kepada Pramathapati, Penghormatanku kepada Lambodara, Ekadanta, Vighnanasin, Putra Siva, dan penghormatan berulangkali kepada Varadamurti Om damai damai damai Om NARIKELODAKA SNAANAM, Memandikan arca dengan air kelapa SVACHHAIR NAANAAVIDHAIR DIVYAI GRAHAANA STHAAPANODAKAIHI SARVA TIRTHA SAMAANITAM PAYAHA PRIYA PRASIDAMAE OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA NAMAHA
41
NARIKELODAKA SNAANAM SAMARPAYAAMI Ya Tuhan Ganesha, dari berbagai buah kelapa yang berbeda dari air nektar yang segar adalah untuk memandikanMu Mohon terimalah dan anugerahi kami Sembah sujud kepada Siddhi Vinayaka kami mempersembahkan air kelapa MAHA ABHISEKA, Memandikan Arca Uttama OM APOHISTA MAYO BHUVAHA Engkau Selalu Memberikan Kebahagiaan Bagi Para Bhakta OM TAANA OORJAE DADHAATANA Anugerahi Kami Kekuatan Untuk Melakukan Tindakan Yang Mulia OM MAHAERANAAYA CHAKSHASAE Anugerahi Kami Untuk Mencapai Kebijaksanaan Tertinggi OM YOHAVA SHIVATAMO RASAHA Anugerahkanlah Kami Untuk Mencapai Kebahagaiaan OM TASYA BHAAJAYATAE HANAHA Anugerahkanlah Kami Untuk Tumbuh Di Dunia Dengan Kebajikan OM USHATEERIVA MATARAHA Engkau Memberi Kami Perlindungan Seperti Seorang Ibu OM TASMA ARANGA MAMAVAHA Kami Mematuhi Engkau Dalam Berbagai Cara OM YASYA KSHAYAAYA JINVATHA Lenyapkan Segala Dosa Dan Lindungi Kami
42
OM APO JANAYATHA CHA NAH Anugerahi kami dengan anak dan cucu yang berjiwa spiritual GAYATRI VASTRAM, Mempersembahkan Pakaian/Vastram OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA YA NAMAHA VASTRAYUGMAM SAMARPAYAAMI Sembah sujud kepada Siddhi Vinayaka, kami mempersembahkan pakaian YAJNOPAVITA, Menghaturkan Benang Suci OM YAJNOPAVITA PARAMAM PAVITRAM PRAJAPATIR YAT SAHAJAM PURASTAT AYUSYAMAGRYAM PRATIMUN CA SUBHRAM YAJNOPAVITAM BALAMSTU TEJAH OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA YA NAMAHA YAJNOPAVITAM SAMARPAYAAMI benang suci ini sangat sakral yang telah diberkati oleh para dewa dan leluhur memberikan berkah umur panjang dan kesucian serta kemurnian memberkati kekuatan, kejernihan dan kecemerlangan Sembah sujud kepada Siddhi Vinayaka, kami mempersembahkan benang suci ABHARANAM, mempersembahakan perhiasan OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA YA NAMAHA ABHARANAM SAMARPAYAAMI Sembah Sujud Kepada Siddhi Vinayaka
43
Kami Mempersembahkan Perhiasan OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA YA NAMAHA PUSPHAMALADHRAYAMI PUJAYAMI Sembah Sujud Kepada Siddhi Vinayaka Kami Mempersembahkan Kalung Bunga OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA YA NAMAHA DURVAKURAM SAMARPAYAAMI Sembah Sujud Kepada Siddhi Vinayaka Kami Mempersembahkan Alang-Alang SINDURAM-VIBHUTI, mempersembahkan kumkum dan vibhuti OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA YA NAMAHA VIBHUTI SAMARPAYAAMI Sembah Sujud Kepada Siddhi Vinayaka Kami Mempersembahkan Vibhuti OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA YA NAMAHA SINDURAM SAMARPAYAAMI Sembah Sujud Kepada Siddhi Vinayaka Kami Mempersembahkan Kumkum MENGHATURKAN PEJATI (Bila Ada Pejati) Om Siva sutram yajna pavitram paramam pavitram Prajapatir yogayusyam Balam astu teja paranam Guhyanam triganam trigunatmakam Om Paramasiva Tanggohyam Siva Tattva Parayanah Sivasya Pranata Nityam Candhisaya Namostute Om Naividyam Brahma Visnuca Bhoktam Deva Mahesvaram Sarva Vyadi Na Labhate
44
Sarva Karyanta Siddhantam. Om Jayarte Jaya mapnuyap Ya Sakti Yasa Apnoti Siddhi Sakalam Apnuyap Paramasiva Labhate ya namah svaha MENGHATURKAN CANANG SARI (Bila Ada) Om tamolah panca pacara guru paduka bhyo namah swaha Om shri Deva Devi Sukla ya namah svaha MENGHATURKAN BUNGA/AIR/DUPA/API Om Puspam Samarpayami Om Toyam Samarpayami Om Dupam Samarpayami Om Dipam Samarpayami Sarva Baktyam Samarpayami GANDHAM, mempersembahkan serbuk cendana/harum OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA YA NAMAHA GANDHAM SAMARPAYAAMI Sembah Sujud Kepada Siddhi Vinayaka Kami Mempersembahkan Serbuk Cendana/harum AKSHATA, mempersembahkan beras merah OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA YA NAMAHA AKSHATAM SAMARPAYAAMI Sembah Sujud Kepada Siddhi Vinayaka Kami Mempersembahkan Beras Merah
45
NAIVEDAM, mempersembahkan makanan suci OM PRANAAYA SVAAHA OM APAANAAYA SVAAHA OM VYANAAYA SVAAHA OM UDAANAAYA SVAAHA OM SAMAANAAYA SVAAHA OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA YA NAMAHA NAANAABHAKSHYA NAIVEDYAM SAMARPAYAAMI Oh Tuhan Terhadap Kelima Prana Atau Napas Vital Alam Semesta, Aku Persembahkan Makanan Suci Sembah Sujud Kepada Siddhi Vinayaka Kami Mempersembahkan Beberapa Jenis Makanan Suci PHALAA, mempersembahkan buah-buahan, umbiumbian (Bila Ada) OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA NAMAHA PHALAANI SAMARPAYAAMI Sembah Sujud Kepada Siddhi Vinayaka Kami Mempersembahkan Buah-Buahan MODAKHA, mempersembahkan kue manis manisan OM SHRI SIDDHI VINAYAKAAYA NAMAHA MODAKAAN SAMARPAYAAMI Sembah Sujud Kepada Siddhi Vinayaka Kami Mempersembahkan Kue Manis / Manisan
/
46
TAMBULAM, mempersembahkan daun sirih dan buah pinang OM SHRI SIDDHI VINAYAKAAYA NAMAHA TAAMBULAM SAMARPAYAAMI Sembah sujud pada siddhi Vinayaka kami mempersembahkan daun sirih dan buah pinang ARCANAM, menaburkan bunga dan beras kuning, diiringi 108 nama Ganesha (Shri Ganesha Ashtottara Shatanamavalihi) OM VINAYAKAAYA NAMAH Penghormatan pada Ganesa, penguasa di Surga OM VIGHNARĀJĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penghalang segala rintangan OM GAURĪPUTRĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, putra Gaurī OM GANEŚVARĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pemimpin para gana OM SKANDĀNUJĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, kakak tertua Skanda OM AVYAYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, dewa yang tanpa wujud dan tidak terhancurkan OM PŪTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, kesadaran yang murni OM DAKṢĀDHYAṢĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, dewa para Dakṣa OM DVIJAPRIYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang terlahir dua kali
47
OM AGNIGARVACHIDE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang menghancurkan ego Agni, dewa api OM INDRA ŚRĪPRADĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang mengembalikan kekayaan Indra OM VANIBALAPRADĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penganugerah kata-kata yang sempurna OM SARVA SIDDHIPRADĀYAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang menganugerahkan semua kekuatan supernatural OM ŚARVATANAYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, putra Śiva OM ŚARVARIPRIYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, putra Śakti pasangan dewa Śiva OM SARVATMAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penghormatan pada Ganeśa, yang teragung OM SRṢṬIKARTRE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pencipta jagat-raya OM DEVĀNIKĀRCITĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang dipuja para dewa OM ŚIVĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang adalah Dewa Śiva sendiri OM ŚUDDHABUDDHIPRIYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang menganugerahkan pemujanya dengan kecerdasan yang murni
48
OM ŚĀNTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang penuh kedamaian OM BRAHMACĀRINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang hidup membujang OM GAJĀNĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki wajah gajah OM DVAIMĀTURĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, putra dengan dua ibu OM MUNISTUTYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang dipuja oleh para rṣi OM BHAKTAVIGHNAVINĀŚINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penghilang semua masalah pemuja-Nya OM EKADANTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki satu gading OM CATURBĀHAVE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki empat tangan OM ŚAKTISAMYUTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang dipenuhi dengan energi OM CATURĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang cerdas dan pintar OM LAMBODARĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki perut kosmis OM ŚŪRPAKARNĀYA NAMAḤ
49
Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki telinga lebar OM HERAMBĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang dipuja pertama OM BRAHMAVITTAMĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang mengetahui Brahman OM LĪLĀYA NAMAḤ Penghormatan pada permainan ilahi Ganeśa OM GRAHAPATAYE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pemimpin bumi OM KĀMINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, dewa penuh kasih OM SOMASŪRYĀGNI LOCANĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang tiga matanya adalah; matahari, bulan dan api OM PĀŚĀNKUŚADHARĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang membawa tali dan tombak OM CANDĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang maha kuat OM GUNĀTITĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang melampaui tiga guna OM NIRANJANĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang tanpa atribut OM AKALMAŚĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang bebas dari segala noda OM SVAYAMSIDDHĀRCITA PADĀYA NAMAḤ
50
Penghormatan pada Ganeṣa, yang kakinya dipuja oleh para siddha OM BĪJAPŪRAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, benih jagat-raya OM AVYAKTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang tidak bermanifestasi OM VARADĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pemberi anugerah OM ŚAŚVATĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang abadi OM KRTINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, kecerdasan yang kreatif OM VIDVATPRIYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pencinta kebijaksanaan OM VITABHAYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang bebas dari rasa takut OM GADINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang membawa gada OM CAKRINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang membawa cakra OM IKṢUCĀPADHARĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, panah tebu OM ABJOTPALAKARĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang tangannya seperti teratai OM ŚRIŚĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang adalah dewa kemakmuran OM ŚRĪPATĀYE NAMAḤ
51
Penghormatan pada Ganeṣa, yang adalah Dewa Viṣnu sendiri OM STUTIHARṢITĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang berkenan dengan pujian OM KULADRIBHETRE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang seperti gunung yang kokoh OM JATINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki rambut bergelung OM CANDRACUDĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang dahinya dihiasi oleh bulan sabit OM AMAREŚVARĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, dewa para mahluk surgawi OM NAGAYAJNOPAVITINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki ular pada kakinya yang suci OM ŚRĪKANTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki leher (atau suara) yang indah OM RĀMĀRCITAPADĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang kakinya dipuja oleh Śrī Rāma OM VRTANE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki sumpah yang ia tepati OM STULAKANTĀYA NAMAḤ
52
Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki leher gajah OM TRAYIKARTRE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pencipta tiga dunia OM KAVAYE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penyair yang agung OM SĀMAGHOṢAPRIYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pencipta nyanyian dan mantra-mantra Veda OM PURUṢOTTAMĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, mahluk yang tertinggi OM STHŪLATANDĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki mulut yang besar (wajah gajah) OM AGRAGANYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang tertinggi OM GRĀMANYAI NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang dipuja oleh semua agama OM GANAPĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pemimpin para gana OM STHIRĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang abadi OM VRDDHIDĀYAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang diberkahi dengan kemakmuran OM SUBHAGĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang sangat indah OM ŚURĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, dewa yang pemberani OM VAGIŚĀYA NAMAḤ
53
Penghormatan pada Ganeṣa, penganugerah kemampuan berpidato yang terbaik OM SIDDHIDĀYAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penganugerah siddhi OM DURVĀBILVAPRIYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penganugerah daun bilva dan rumput kuśa OM KĀNTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang adalah dewa kami OM PĀPAHĀRINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penghancur dosa-dosa OM KRTĀGAMĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang mengembalikan kesehatan dan kemakmuran OM SAMĀHITĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pemberi restu semua orang OM VAKRATUNDĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki wajah yang bulat OM ŚRĪPRADĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penganugerah kekayaan OM SAUMYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang selalu damai OM BHAKTAKĀNKṢITADĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pengabul keinginan pemujanya OM ACYUTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang tak terkalahkan OM KAIVALYĀYA NAMAḤ
54
Penghormatan pada Ganeṣa, yang adalah kebebasan OM SIDDHĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang maha sempurna OM SACIDĀNANDAVIGRAHĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, perlambangan kebenaran, kesadaran dan anugerah OM JNĀNINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki kebijaksanaan yang agung OM MĀYĀYUKTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang berpura-pura selalu bersama (terpengaruh) māyā, kekuatan ilusi OM DĀNTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, dewa yang sangat halus OM BRAHMADVEŚA VIVARJITĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang bebas dari rasa benci OM PRĀMATTA DAITYABHAYADĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penebar ketakutan pada para raksasa OM VYAKTAMŪRTAYE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memperlihatkan kebenaran OM AMURTAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang tidak memiliki wujud OM SARVATOMUKHĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang wajahnya ada dimana-mana OM PĀRVATIŚANKAROTSANGA KHELANOTSAVĀYA NAMAḤ
55
Penghormatan pada Ganeṣa, putra Śiva dan Śakti OM SAMASTA JAGADĀDHĀRĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang menyokong jagat raya OM VARAMUṢAKA VĀHANĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang kendaraannya adalah tikus OM HRṢṬA CITTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang selalu bahagia OM PRASANNĀṬMANE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang penuh dengan berkah OM ŚRĪ SARVASIDDHIPRADĀYAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penganugerah kekuatan supranatural TRIMURTI GANESHA AJAM NIRVIKALPAM NIRAKARAMEKAM NIRANANDAM ADVAITAM ANANDAPURNANAM PAKAM NIRGUNAM NIRVISESAM NIRIHAM PARABRAHMA RUPAM GANESAM BHAJEMA Penghormatan pada Ganesa yang tak terlahirkan yang dan mati, yang tak berwujud, Satu tanpa ada yang kedua. Perlambangan berkah, yang tertinggi diantara yang tertinggi, melampaui maya dan tiga sifat guna, abadi dan selalu damai. Pada Ganesa yang suci, kami memujamu. GUNATITAM ADYAM CIDANANDA RUPAM CIDABHASAKAM SARVAGAM JNANAGAMYAM MUNIDHYEYAM AKASARUPAM RESAM
56
PARABRAHMA RUPAM GANESAM BHAJEMA Kami memuja Ganesa yang melampaui tri guna, Mahluk Suci, yang wujudnya adalah kesadaran murni, yang bersinar dengan pikiran yang suci, yang menyerpa dan disadari melalui pengetahuan suci. Para Rsi bermeditasi pada-Nya sebagai langit yang luas. Pada Ganesa, dewa yang transendental, kami memberikan hormat. JAGAT KARANAM KARANAJNANA RUPAM SURADIM SUKHADIM YUGADIM GANESAM JAGADVYAPANAM VISVA VANDYAM SURESAM PARABRAHMA RUPAM GANESAM BHAJEMA Kami memberikan salam hormat pada Ganesa, yang adalah pencipta, penjaga dan penghancur jagat-raya. Ia adalah penyebab dari semua penyebab Ia adalah sumber dari kebahagiaan dan pencipta semua bidadari, zaman, yuga. Ia adalah penguasa para gana, mahluk hidup. Ia adalah prinsip yang menyerap dalam segalanya, dipuja dan dipuji oleh semua, Dewa yang suci. Pada Dewa yang transendental kami memberikan penghormatan. RAJO YOGATO BRAHMA RUPAM SRUTIJNAM SADA KARYASAKTAM HRDACINTYA RUPAM JAGATKARAKAM SARVA VIDYA NIDHANAM PARABRAHMA RUPAM GANESAM NATASMAH Dengan memiliki raja guna-kemampuan mencipta-Ia mengambil wujud sebagai Brahma; Ia adalah penguasa Weda. Dengan mengambil wujud Visnu, Ia melindungi dunia. Ia tidak mampu dipikirkan dan sumber dari
57
segala kebijaksanaan; Ia adalah Siva. Pada Ganesa yang transendental, kami memberikan hormat. SADA SATTVAYOGAM MUDA KRIDAMANAM SURARIN HARANTAM JAGATPALAYANTAM ANEKAVATARM NIJAJNANAHARAM SADA VISNU RUPAM GANESAM NAMAMAHA Penghormatan pada Ganesa yang memiliki sifat yang tenang yang disebut dengan sattva guna dan wujud Visnu. Menghancurkan para raksasa, Dewa Visnu menegakkan dharma untuk melindungi jagat-raya. Demi tujuan ini ia mengambil wujud sebagai avatara atau inkarnasi yang berbeda dan menghilangkan menyingkap tabir kebodohan dari para pemujanya. Pada Ganesa yang adalah Visnu, kami memberikan penghormatan kami. TAMO YOGINAM RUDRA RUPAM TRINETRAM JAGADDHARAKAM TARAKAM JNANA HETUM ANEKAGAMAISVAM JANAM BODHAYANTAM SADA SIVA RUPAM GANESHAM NAMAMAHA Kami memuja Ganesa yang memiliki tamo guna dan bernama Rudra (Siva) untuk menghancurkan kebodohan jiwa-jiwa yang ada. Oleh karna itu dewa dengan tiga mata ini adalah saksi kesadaran yang memberikan pengetahuan mulia yang akan membawa jiwa-jiwa ke seberang lautan kelahiran kembali. Pada Ganesa, yang adalah Siva sendiri, kami memberikan penghormatan. TAMASTHOMAHARAM JANAJNANAHARAM TRAYI VEDASARAM PARABRAHMAM PARAM MUNIJNANAKARAM VIDURE VIKARAM
58
SADDA BRAHMA RUPAM GANESAM NAMAMAHA Penghormatan pada Ganesa yang adalah Brahman dan penghancur kebodohan para pemujanya. Ia adalah makna dari semua kebijaksanaan Weda. Ia memperlihatkan Keberanian pada orang suci dan para rsi yang memuja-Nya. Pada Ganesa, Brahman yang murni kami memberikan penghormatan. NIJAIROSADHI TARPAYANTAM KARAUGHAIH SUROUGHAN KALABHIHI SUDHASRAVINIBHIHI DINESAMSI SANTAPAHARAM DVIJESAM SASANKA SVARUPAM GANESAM NAMAMAH Penghormatan pada Ganesa, yang mengambil wujud bulan dan menjaga seluruh tumbuhan. Melalui sinarnya yang memberi kehidupan , Ia memberikan kebahagiaan bagi para penghuni surga dengan memberikan sinar matahari. Pada Ganesa, raja dari kerajaan tumbuhan, kami memberikan penghormatan. PRAKASA SVARUPAM NABHO-VAYA RUPAM VIKARADI HETUM KALAKALA BHUTAM ANEKA KRIYANEKA SAKTI-SVARUPAM SADA SAKTI RUPAM GANESAM NAMAMAH Penghormatan pada Ganesa yang adalah prinsip penerangan. Ia adalah langit, angin dan sumber penciptaan untuk menjalankan tugas yang berbeda, ia mengambil wujud yang berbeda dan melakukan tugasnya dengan sempurna . ialah yang kami puja. PRADHANA SVARUPAM MAHATATTVA RUPAM DHARAVARI RUPAM DIGISADI RUPAM ASAT SATSVARUPAM JAGAD HETUBHUTAM SADA VISVA-RUPAM GANESAM NATAHASMAH
59
Penghormatan pada Ganesa yang adalah energi penciptaan, kecerdasan kosmis, bumi, air dan juga dewa pelindung. Ia nampak sebagai zat dan energi yang tetap ada di jagat-raya. Pada Ganesa dalam wujud kosmisnya kami memberikan hormat. TVADIYE MANAHA STHAPAYED ANGHRIYUGME JANO VIGHNA SANGHANNA PIDAM LABHET LASAT SURYABIMBE VISALE STHITOYAM JANO DHVANTA BADHAM KATHAM VA LABHET Wahai Ganesa, orang-orang harus selalu ingat untuk selalu bersujud di kaki padmamu. Maka mereka tidak akan pernah menemui halangan. Bagaimana mungkin ada kesedihan jika mentari masih bersinar? Bagaimana cara masalah menghalangi mereka yang memujamu? VAYAM BHRAMITAS SARVATHA JNANA-YOGAT ALABDHASTAVANGHRIM BAHUN VARSA PUGAN EDANIMAVAPTAH TAVAIVA PRASADAT PRAPANNAN SADA PAHI VISVAMBHARADYA Ditenggelamkan oleh kebodohan, tanpa melihat kaki padmamu sekian lama, kami berduka. Karena berkahmu kami mendapatkan darsanmu dan merasa diberkahi. Wahai Ganesa, penyangga jagat-raya, berkahilah kami, lindungilah kami dan lindungilah semua orang. Salam hormat! Ganesa sangat berkenan dengan doa ini dan menyebut orang-orang yang berdoa seperti ini sebagai ‘SthavaRaja’ yang berarti ‘Raja semua pendoa.’ Ia juga memberkahi nyanyian suci ini dan berkata “siapapun yang menyanyikan lagu ini setiap hari pada pagi hari,
60
pada siang hari dan pada malam hari, Aku akan memberkahinya dengan harta melimpah, keluarga yang baik dan kebahagiaan disini dan di alam sana. Jiwanya akan mencapai Kerajaan abadiku di surga. MAHA ABHISEKA LINGGA, memandikan lingga dengan air kumkum Sama dengan Maha Abhiseka Ganesha, ditambah mantra berikut: OM HREEM NAMAH SIVAYA AWAHANAM SAMARPAYAMI OM HREEM NAMAH SIVAYA ASANAM SAMARPAYAMI OM HREEM NAMAH SIVAYA PADYAM SAMARPAYAMI OM HREEM NAMAH SIVAYA ARGYAM SAMARPAYAMI OM HREEM NAMAH SIVAYA ACAMANYAM SAMARPAYAMI OM KATYAYANA YA WIDMAHI KANYA KUMARI DIMAHI TANO DURGA PRACODAYAT OM TAT PURUSHA YA WIDMAHI MAHADEWA YA DIMAHI TANO RUDRA PRACODAYAT
61
Bila tersedia waktu lebih banyak bisa ditambahkan dengan Rudra Parayana Abhiseka Lingga (Shri Rudraprasnah dalam Bab Agni Hotra). LINGGA ARCANAM, menaburkan bunga dan beras kuning pada archa Lingga Durga Sukta Om jātavedase sunavāma soma marātīyato nidahāti vedaḥ| sa naḥ parṣadati durgāni viśvā nāveva sindhum duritā’tyagniḥ tā-magnivarnām tapasā jvalantīm vairocanīm karmaphaleṣu juṣṭam| durgām devīgm śaranamaham prapadye sutarasi tarase namaḥ|| agne tvam pārayā navyo asmānthsvastibhirati durgāni viśvā| puśca prthvī bahulā na urvī bhavā tokāya tanayāya śamyoḥ|| viśvāni no durgahā jātavedah-sindhunna nāvā duritā’tiparṣi| agne atrivanmanasā grnāno-‘smākam bodhyavitā tanunām|| prtanā jitagm sahamānamugramagnigm huvema paramā tsadhasthāt| sa naḥ parṣadati durgāni viśvā kṣāmaddevo ati duritā’tyagniḥ|| pratnoṣika mīdyo adhvareṣu sanācca hotā navyaśca satsi svāncā’gne tanuvam piprayasvāsmabhyam ca saubhagamāyajasva||
62
gobhirjuṣṭamayujo isiktam tavendra viṣnoranusancarema| nākasya prṣṭhamabhi samvasāno vaiṣnavīm loka iha mādayantām|| om kātyāyanāya vidmahe kanyakumāri dhīmahi| tanno durgiḥ pracodayāt|| Om śāntiḥ śāntiḥ śāntiḥ|| Sivopasana Nidhanapataye namah |1| Nidhanapatantikaya namah |2| Urdhvaya namah |3| urdhvalingaya namah |4| Hiranyaya namah |5| Hiranyalingaya namah |6| Survarnaya namah |7| Survarnalingaya namah |8| Divyaya namah |9| Divyalingaya namah |10| Bhavaya namah |11| Bhavalingaya namah |12| Sarvaya namah |13| Sarvalingaya namah |14| Sivaya namah |15| Sivalingaya namah |16| Jvalaya namah |17| Jvalalingaya namah |18| atmaya namah |19| Atmalingaya namah|20| Paramaya namah |21|
63
Paramalingaya namah |22| Etatsomasya suryasya sarva-lingagg sthapayati panimantram pavitram|23| Sadyojatam prapadyami sadyoojataya vai namo namah bhavebhavenatibhave bhavasva mam|bhavodbhavaya namah |24| Vamadevaya namo |25| Jyesthaya namo |26| Ssresthaya namo |27| Rudraya namah |28| Kalaya namah |29| Kalavikaranaya namo |30| Balavikaranaya namo|31| balaya namo |32| balapramathanaya nama |33| Ssarva-bhutadamanaya namo|34| manonmanaya namah |35| aghorebhyo’tha ghorebhyo ghoraghoratarebhyah | sarvebhya-ssarvasarvebhyo namaste astu rudrarupebhyah |36| tatpurusaya vidmahe mahadevaya dhimahi | tannorudrah pracoodayat |37| isana-ssarva-vidyana-misvara-ssarva-bhutanam brahma dhipatirbrahmanoo dhi-pati’rbrahma sivo me astu sadasivoom. Namo hiranyabahave hiranyavarnaya hiranyarupaya hirannyapataye’mbikapataya umapataye pasupataye namo namah||
64
rtagm satyam param brahma purusam krsnapingalam | urdhvaretam virupaksam visvavarupaya vai namo namah || Sarvo vai rudra-stasmai rudraya namo astu | puruso vai rudra-ssanmaho namoh namah| Visvam bhutam bhuvanam citram bahudha jatam jayamanam cayat | sarvo hyse rudra-stasmai rudraya namo astu|| Kadrudaya pracetase midhusthamaya tavyase | vocema santamag hrde | sarvo hyesa rudrastasmai rudraya namoh astu|| Om santih santih santih || DAKSHINA, mempersembahkan uang logam / sesari OM SHRI SIDDHI VINAYAKAAYA NAMAHA HIRANYA DAKSHINAAM SAMARPAYAAMI Sembah Sujud Kepada Siddhi Vinayaka Kami Mempersembahkan Uang Logam Seperti Mempersembahkan Pikiran Keemasan MENGHATURKAN SEGEHAN, BHUTA YADNYA OM ATMA TATTVATMA SUDDHA MAM SVAHA OM SVASTI-SVASTI SARVA BHUTA SUKA PRADHANA YA NAMAH SVAHA OM AGNAYE SVAAHAA OM SOMAYA SVAAHAA OM AGNI SOMABHYAM SVAAHAA OM VISVEBHYO DEVEBBHYAH SVAAHAA OM DHANVATARAYE SVAAHAA OM KAHVAI SVAAHAA
65
OM ANUMATYAI SVAAHAA OM PRAJAPATAYE SVAAHAA OM DYAVA PRTHIVIBHYAH SVAAHAA OM SVISTAKRITE SVAAHAA OM SHANTIH SHANTIH SHANTIH OM MENGHATURKAN UPAKARA OM HUNG HRAH PHAT ASTRA YA NAMAH OM ATMA TATTVATMA SUDDHA MAM SVAHA OM KSAMA SAMPURNA YA NAMAH SVAHA OM SHRI PASUPATAYE HUNG PHAT OM SHRIAM BHAVANTU SUKHAM BHAVANTU PURNAM BHAVANTU YA NAMAH SVAHA MEMERCIKI TIRTHA KE SEMUA PERSEMBAHAN OM PRATAMA SUDHA OM DVITYA SUDHA OM TRITYA SUDHA OM CATURTI SUDHA OM PANCAMI SUDHA SUDHA SUDHA VARIASTU YA NAMAH SVAHA. OM PUSPAM SAMARPAYAMI OM DUPAM SAMARPAYAMI OM DIPAM SAMARPAYAMI OM TOYAM SAMARPAYAMI SARVA BAKTYAM SAMARPAYAMI
66
DIPA PRADAKSINA - MANGALA ARATI - MAHA GANAPATI CHANDRADITYAUCHA DHARANI VIDYUDAGNI STHATHAIVACHA TWAMEWA SARVAJYOTHIMSHI ARTIKYAM PRATIGRAPHYATAAM Ya Tuhan Ganesha, Kami Memuja Cahaya Bulan, Matahari Dan Api Yang Dipersembahkan Kepadamu Semoga Semua Ini Menyenangkan-MU OM MAHA VIGHNAAN PRAMUCHYATAE MAHAA PAAPAAN PRAMUCHYATAE SARVA DOSHAAN PRAMUCHYATAE SA SARVAVID BHAVATI Om dewa Ganesha, semoga segala halangan dilenyapkan segala dosa-dosa dihancurkan segala kesalahan diperbaiki (dimaafkan) semoga Deva Ganesha memberkati baktanya dengan pengetahuan yang benar dan tepat DIPA PRADAKSINA - LINGGA OM SOMO VAA ETASYA RAAJYAMAADATTE YO RAAJA SAN RAAJYOVAA SOMENA YAJATE DEVASUVAAMETAANI HAVIGUMSHI BHAVANTI ETAAVANTO VAI DEVAANAAGUM SAVAAHA TA EVAASMAI SAVAAN PRAYACHCHANTI TA ENAM PUNAS SVANTE RAAJYAAYA DEVASU RAAJA BHAVATI
67
DIPA PRADAKSINA - SARVA DEVATA OM OM PARAMA SIWA YA NAMAH OM OM SADA SIWA YA NAMAH OM OM SADA RUDRA YA NAMAH OM OM MAHA DEWA YA NAMAH OM MAM ISWARA YA NAMAH OM UM WISHNU YA NAMAH OM AM BRAHMA YA NAMAH Om Sujud Kepada Parama Siwa Om Sujud Kepada Sada Siwa Om Sujud Kepada Sada Rudra Om Sujud Kepada Maha Dewa Om Sujud Kepada Iswara Om Sujud Kepada Wishnu Om Sujud Kepada Brahma RAKSHASUTRA, mengenakan benang suci OM YAJNO PAVITAM PARAMAM PAVITRAM PRAJAPAATERYAT SAHAJAM PURASTAT AYUSHYAMAGRYAM PRATIMUNCHASUBRAM YAJNO PAVITAM BALAM ASTU TEJAH OM VRATTEN DEEKSHAMAPNOTI DEEKSHAYA APNOTI DAKHSINAM DAKSHINA SHRADDHAMAPNOTI SRADDHAYA SATYAMAPYATE ASTRA MANTRA, sebelum Muspa Om Hung Hrah Phat Astra ya namah Om Atma Tattvatma Suddha mam svaha Om Ksama Sampurna ya namah svaha
68
Om Shri Pasupataye Hung Phat Om Shriam bhavantu Sukham Bhavantu Purnam Bhavantu ya namah svaha Om Ksamasvamam Jagatnatha Sarva Papa Nirantaram Sarva Karya Siddhan Dehi Pranamya Karya Suryasvaram Tvam Surya Tvam Sivakarah Tvan Ludra Bahni Laksanam Tvamna Mani Sarva Gatakarah Mama Karya Prajayate Om Ksamasvamam Mahasakti Asta Aisvarya Gunaatmakam Nasayet Satatam Papam Sarva Loka Darsanam Om Anugraha Mano Haram Deva Datha Nugrahaka Arcanam Sarva Pujanam, Namo Sarva Nugrahaka Deva Devi Mahasiddhi Yajnanga Nirmalatmakam Laksmi Sidisca Dirgahayur Nirvighnam Sukha Verddhisca MUSPA A. Muspa Puyung Om Atma tattvatma suddha mam svaha B. Siwa Radhitya Om Adityasya param jyotih Rakta teja namo’stute
69
Sveta pangkaja madhyasta Bhaskaraya namo’stute Om Hrang Hring Sah paramasiva adhitya ya namah svaha C. Hyang Widhi / Ista Dewata Om nama dewa adhistanaya Sarwa wyapi wai siwaya Padmasana ekapratisthaya Ardhanareswaryai namo namah Om akasam nirmalam sunyam Gurudewa wyomantaram Siwa nirwana wiryanam rekha omkara wijayam D. Kawitan Om Dewa Dewi tri dewanam Tri murti tri lingganam Tri purusha suddha nityam Om guru dewa guru rupam Guru madhyam guru purwam Guru pantaram dewam Guru dewa suddha nityam Om Brahma Wisnu Iswara Jiwatmanam tri lokanam Sarwa jagat pratisthanam Suddha klesa winasanam Om Om akasa byoma Çiwa tattwaya namah Om Om Pretthiwi prabhawati Dewi tattwaya namah E. Bhatara Kabeh Sesuai dengan Bhatara yang diinginkan
70
F. Panugrahan Om anugraha manoharam Deva datta nugrahaka Arcanam sarva pujanam Namah sarva nugrahaka Deva devi mahasiddhi yajnangga nirmalatmakam Laksmi siddhisca dirgahayuh Nirvighna sukha verddhisca G. Muspa Puyung Om deva suksma paramacintya ya namah svaha Om santih santih santih Om NUNAS TIRTA PENGELUKATAN Om Gangga muncar saking wetan Dewa Iswara Bhatarania pangilanganing sarwa roga, moksah ilang Om Gangga muncar saking daksina Dewa Brahma Bhatarania pangilanganing sarwa dosa, moksah ilang Om Gangga muncar saking kulon Dewa Mahadewa Bhatarania pangilanganing sarwa klesa, moksah ilang Om Gangga muncar saking uttara Dewa Wisnu Bhatarania, pangilanganing sarwa papa pataka, moksha ilang Om Gangga muncar saking madya Dewa Siwa Bhatarania, pangilanganing dasamala, moksah ilang Om Dewa Siwa wenang anglukat anglebur dasamala ONG SANG BANG TANG ANG ING NANG MANG SING WANG YANG ANG UNG MANG ANG AH ONG
71
NUNAS TIRTA AMERTHA OM GANGGA SARASVATI SUNYAM JAYA TIRTHA MAHOTTAMAM JAYA SHRI JAYA MURTINAM SARVA KLESA VINASANAM. OM BHUR BHUVAH SVAH MAHA GANGGA TIRTHA PAVITRANI YA NAMAH SVAHA PRADAKSINA PRADAKSHINATRAYAM DEVA PRAYATNAENA MAYA KRITAM TAENA PAAPAANI SARVAANI VYAPOHATU GANESHVARA OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA NAMAHA PRADAKSHINAAN SAMARPAYAAMI Ya Tuhan Ganesha, Aku melakukan puja dan berkeliling tiga kali untuk melenyapkan segala dosadosa kami dan karma buruk. Mohon lenyapkan segala karma buruk dan berkatilah kami sujud kepada siddhi vinayaka. Aku persembahkan pujian dan berkeliling NAMASKAARA, Sembah Sujud Kepada Ganesha Dan Para Deva Dengan Mempersembahkan DoaDoa NAMASTE VIGHNASAMHARTRAE NAMO BHAKTAEPSITAPRADA NAMASTE DEVADEVESHA NAMASTAE GANANAAYAKA
72
Sembah sujud kepada Deva para gana dan para Deva pemberi berkah kepada para Bhakta dan pelindung dari segala halangan PURANA AHUTI MANTRAM Mantra Penyempurnaan OM PURNAM AADAH PURNAM MIDAM PURNAAT PURNAM UDACHYATE PURNASYA PURNAAMAADAYA PURNAMEVAA VAISHISHYATE itu sempurna, ini sempurna dari sempurna timbullah yang sempurna sempurnalah yang tertinggal/terlupakan KSAMAA PRAARTHANAA mantra permohonan maaf OM YADAKSARAPADABHRASTAM MAATRAAHINAM TU YAD BHAVET TATSARVAM KSAMYATAAM DEVA NAARAAYANA NAMOSTU TE OM SHANTI SHANTI SHANTI OM Sujud Kepadamu Dewa Narayana Maafkan Aku Atas Segala Kesalahan Dalam Huruf Atau Pengucapan Mantra Yang Mungkin Terjadi Dalam Pujaku Ini Oh Tuhan Semoga Damai Dan Damai Dimana-Mana PENUTUP Oṁ Dyauḥ śāntir antarikṣaṁ śāntiḥ pṛthivī śāntir āpaḥ śāntir oṣadhayaḥ śāntiḥ vanaspatayaḥ śāntir viśve
73
devaḥ śāntir brahma śāntiḥ sarvaṁ śāntiḥ śāntir eva śāntiḥ sā mā śāntir edhi Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, anugerahkanlah kedamaian di langit, damai di angkasa, damai di bumi, damai di air, damai pada tumbuh-tumbuhan, damai pada pepohonan, damai bagi para Devata, damailah Brahma, damailah alam semesta. Semogalah kedamaian senantiasa datang pada kami. Oṁ sarve bhavantu sukhinaḥ sarve śāntu niramayaḥ sarve bhadrāni paśyantu mā kaścid duḥkha bhāg bhavet Ya Hyang Widhi, semoga semuanya memperoleh kebahagiaan, semoga semuanya memperoleh kedamaian, semoga semuanya memperoleh kebajikan dan saling pengertian dan semoga semuanya terbatas dari penderitaan. (Yayurveda XXXVI.17.)
74
Ganesha dan Nagaraja di Pura Kaweri, Narmada, Lombok
75
TERATAI BIRU Homa Yadnya / Agni Hotra Yatrā suhārdāṁ sukṛtam – agnihotrahutaṁ yatrā lokaḥ, taṁ lokaṁ yamniyabhisambhuva sā no ma hiṁsit puruśān paśuṁūca Di mana mereka yang hatinya mulia bertempat tinggal, orang yang pikirannya damai dan mereka yang mempersembahkan Agnihotra, di sanalah majelis (pimpinan masyarakat) bekerja dengan baik, memelihara masyarakat, tidak menyakiti mereka dan binatang ternaknya. (Atharvaveda XXVIII.6) Sumber tertua tentang ūpacāra Hoṁa Yajña/Agnihotra dapat kita jumpai dalam kitab suci Veda khususnya kitab Ṛgveda X.66.8 dan kitab Atharvaveda VI.97.1 Mereka yang secara rutin melakukan Agnihotra, maka kemakmuran akan dapat terwujud. Sumber ajaran Agnihotra di Nusantara (Indonesia) seperti: Ramayana, Agastya parwa (355) , Kakawin Sutasoma 79.8, Tantri Kāmanîaka 142, Nāgarakṛtāgama 8.4 Ādiparwa (197), Brahmanda Purāna 127 dan 178, Wirataparwa 12, Rāmāyana 5.9, Sutasoṁa 1.11;109.4;110.6;119.12, Nāgarakṛtāgama 83.6, Nitiśāstra 8.1;1.114, Tantu Pagelaran 90, Kidung Harsawijaya 6.85; 6.93, Arjunawijaya 53.3; 53.4, Partayajña 11.10, Sasasamuccaya 64, Ślokātara 41, Tantri Kāmandaka 38, Tantri Kadiri 1.38, Calon Arang 122.
76
Hoṁa Yajña / Agnihotra adalah ūpacāra Veda yang merupakan permata atau mutiara dari semua Yajña dalam agama Hindu. Berikut tahapan Homa Yadnya: 1. PUJA BHAKTI Melaksanakan Puja Bhakti seperti diuraikan dalam Teratai Kuning. Apabila Puja Bhakti telah dilaksanakan, bisa dimulai dari Omkara Dhyanam dan dilanjutkan dengan pemujaan Guru Puja Ganesha dan Trimurti Ganesha. 2. AGNI PUJA, memulai menyalakan api di Agnikunda Om Mahajwalaye Vidmahe Agnidevaye Dhimahi Tanno Agnih Prachodayat Om Bhur Bhuvah Svah Dyauriva Bhumna Prithiviva Varimnaa Tasyaaste Prthivi Devayajani Pristhe Gnim Anaadam Anaadyaayaadadhe Om Udbudhyasvaagne Pratijaagrihi Tvam Istaapurte Sam Srijethaam Ayam Ca Asmint sadhasthe Adhyuttarasmin Vishve Devaa Yajamaanascha Sidata
77
Agnihotra pada waktu sore/malam hari Om Agniya swaha, Idam Agniya idam na mama Om Somaya swaha, idam somaya idam na mama Om Prajapataye swaha Idam Prajapataye idam na mama Om Indraya swaha, Idam Indraya idam na mama Om Agni jyotir jyotir agnih swaha Om Agni varcho jyotir varchah swaha Om Agni jyotir jyotir Agni swaha Om Sajur Dewena Sawitra Saju Ratryendravatya Jusanah Agnir Vetu Swaha Agnihotra pada waktu pagi/siang hari Om Suryaya swaha, idam Suryaya idam na mama Om Somaya swaha, idam somaya idam na mama Om Prajapataye swaha Idam Prajapataye idam na mama Om Indraya swaha, Idam Indraya idam na mama Om Suryo jyotir jyotir suryah swaha Om Suryo varcho jyotir varchah swaha Om jyotih suryah Suryo jyotir swaha Om Sajur Dewena Sawitra Sajur Ushasendravatya Jusanah Suryo Vetu Swaha
3. AGNI SUKTA Ṛgveda I.1-9: Agni sebagai purohita para Devata yang mewakili semua Devata untuk menerima bhakti persembahan dari umat-Nya
78
a. Oṁ Agnim īle purohitaṁ yajñasya devam ṛtvijam hotāraṁ ratnadhātamam Kami memuja Agni, Pandita Utama, Deva penyelenggara ūpacāra Yajña, kami memuja (Engkau), pemberi anugerah (kekayaan) utama. b. Agniḥ pūrvebhir ṛṣibhir īdyo nutanair uta sa devām eha vakṣati Agni, Engkau dipuja oleh para mahāṛṣi di masa yang silam dan kini, semoga Engkau mendatangkan para Deva hadir disini. c. Agnina rayim aśnavat poṣam eva dive-dive yaśasaṁ vīravattamam Melalui Agni, umat manusia memperoleh harta benda (dan) kebahagiaan setiap hari, sangat mulia (dan) pahlawan yang agung. d. Agne yaṁ yajñam adhvaraṁ viśvātaḥ paribhūr asi sa id deveṣu gacchati Oh Agni, pemujaan dan persembahan yang ditujukan kepada-Mu dari setiap sisi, (semuanya) itu sampai kepada para Deva. e. Agnir hotā kavikratuḥ satyas citraśravastamaḥ
79
devo devebhir ā gamat Semoga Agni, Pandita yang bijaksana, sangat cerdas, kebenaran dan kebijaksanaannya yang maha agung datang bersama para Deva. f. Yad anga dāśuṣe tvam Agne bhadraṁ kariṣyasi tavet tat satyam Aṅgiraḥ Rahmat apapun wahai Hyang Agni yang Engkau karuniakan kepada pemuja- Mu, wahai Aṅgira, itulah kebenaran-Mu. g. Upa tvāgne dive-dive dosāvastar dhiya vayam namo bharanta emasi Kepada, wahai Hyang Agni siang dan malam, yang menerangi kegelapan, kami datang menghadap-Mu dengan kebaktian (yang mantap). h. Rājantam adhvarānam gopam ṛtasya dīdivim vardhamānam sve dame Hyang Agni pengatur persembahan, pengendali hukum abadi yang senantiasa bercahaya, berkilauan di rumah kami. i. Sa naḥ pīteva sunave ‘gne sūpāyano bhava sacasva nah svastaye
80
Wahai Hyang Agni, mudahkanlah mendekati kami, seperti seorang ayah kepada anaknya. Tinggallah bersama kami untuk kebahagiaan kami. 4. GANESHA ASHTOTTARA SHATANAMAVALIHI OM VINAYAKAAYA NAMAH Penghormatan pada Ganesa, penguasa di Surga OM VIGHNARĀJĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penghalang segala rintangan OM GAURĪPUTRĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, putra Gaurī OM GANEŚVARĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pemimpin para gana OM SKANDĀNUJĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, kakak tertua Skanda (Subrahmanya) OM AVYAYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, dewa yang tanpa wujud dan tidak terhancurkan OM PŪTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, kesadaran yang murni OM DAKṢĀDHYAṢĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, dewa para Dakṣa OM DVIJAPRIYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang terlahir dua kali OM AGNIGARVACHIDE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang menghancurkan ego Agni, dewa api OM INDRA ŚRĪPRADĀYA NAMAḤ
81
Penghormatan pada Ganeṣa, yang mengembalikan kekayaan Indra OM VANIBALAPRADĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penganugerah katakata yang sempurna OM SARVA SIDDHIPRADĀYAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang menganugerahkan semua kekuatan supernatural OM ŚARVATANAYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, putra Śiva OM ŚARVARIPRIYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, putra Śakti pasangan dewa Śiva OM SARVATMAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penghormatan pada Ganeśa, yang teragung OM SRṢṬIKARTRE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pencipta jagat-raya OM DEVĀNIKĀRCITĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang dipuja para dewa OM ŚIVĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang adalah Dewa Śiva sendiri OM ŚUDDHABUDDHIPRIYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang menganugerahkan pemujanya dengan kecerdasan yang murni OM ŚĀNTĀYA NAMAḤ
82
Penghormatan pada Ganeṣa, yang penuh kedamaian OM BRAHMACĀRINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang hidup membujang OM GAJĀNĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki wajah gajah OM DVAIMĀTURĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, putra dengan dua ibu OM MUNISTUTYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang dipuja oleh para rṣi OM BHAKTAVIGHNAVINĀŚINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penghilang semua masalah pemuja-Nya OM EKADANTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki satu gading OM CATURBĀHAVE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki empat tangan OM ŚAKTISAMYUTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang dipenuhi dengan energi OM CATURĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang cerdas dan pintar OM LAMBODARĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki perut kosmis
83
OM ŚŪRPAKARNĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki telinga lebar OM HERAMBĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang dipuja pertama OM BRAHMAVITTAMĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang mengetahui Brahman OM LĪLĀYA NAMAḤ Penghormatan pada permainan ilahi Ganeśa OM GRAHAPATAYE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pemimpin bumi OM KĀMINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, dewa penuh kasih OM SOMASŪRYĀGNI LOCANĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang tiga matanya adalah; matahari, bulan dan api OM PĀŚĀNKUŚADHARĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang membawa tali dan tombak OM CANDĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang maha kuat OM GUNĀTITĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang melampaui tiga guna OM NIRANJANĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang tanpa atribut OM AKALMAŚĀYA NAMAḤ
84
Penghormatan pada Ganeṣa, yang bebas dari segala noda OM SVAYAMSIDDHĀRCITA PADĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang kakinya dipuja oleh para siddha OM BĪJAPŪRAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, benih jagat-raya OM AVYAKTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang tidak bermanifestasi OM VARADĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pemberi anugerah OM ŚAŚVATĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang abadi OM KRTINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, kecerdasan yang kreatif OM VIDVATPRIYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pencinta kebijaksanaan OM VITABHAYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang bebas dari rasa takut OM GADINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang membawa gada OM CAKRINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang membawa cakra OM IKṢUCĀPADHARĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, panah tebu OM ABJOTPALAKARĀYA NAMAḤ
85
Penghormatan pada Ganeṣa, yang tangannya seperti teratai OM ŚRIŚĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang adalah dewa kemakmuran OM ŚRĪPATĀYE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang adalah Dewa Viṣnu sendiri OM STUTIHARṢITĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang berkenan dengan pujian OM KULADRIBHETRE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang seperti gunung yang kokoh OM JATINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki rambut bergelung OM CANDRACUDĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang dahinya dihiasi oleh bulan sabit OM AMAREŚVARĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, dewa para mahluk surgawi OM NAGAYAJNOPAVITINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki ular pada kakinya yang suci OM ŚRĪKANTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki leher (atau suara) yang indah
86
OM RĀMĀRCITAPADĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang kakinya dipuja oleh Śrī Rāma OM VRTANE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki sumpah yang ia tepati OM STULAKANTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki leher gajah OM TRAYIKARTRE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pencipta tiga dunia OM KAVAYE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penyair yang agung OM SĀMAGHOṢAPRIYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pencipta nyanyian dan mantra-mantra Veda OM PURUṢOTTAMĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, mahluk yang tertinggi OM STHŪLATANDĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki mulut yang besar (wajah gajah) OM AGRAGANYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang tertinggi OM GRĀMANYAI NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang dipuja oleh semua agama OM GANAPĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pemimpin para gana OM STHIRĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang abadi
87
OM VRDDHIDĀYAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang diberkahi dengan kemakmuran OM SUBHAGĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang sangat indah OM ŚURĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, dewa yang pemberani OM VAGIŚĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penganugerah kemampuan berpidato yang terbaik OM SIDDHIDĀYAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penganugerah siddhi OM DURVĀBILVAPRIYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penganugerah daun bilva dan rumput kuśa OM KĀNTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang adalah dewa kami OM PĀPAHĀRINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penghancur dosa-dosa OM KRTĀGAMĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang mengembalikan kesehatan dan kemakmuran OM SAMĀHITĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pemberi restu semua orang OM VAKRATUNDĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki wajah yang bulat OM ŚRĪPRADĀYA NAMAḤ
88
Penghormatan pada Ganeṣa, penganugerah kekayaan OM SAUMYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang selalu damai OM BHAKTAKĀNKṢITADĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, pengabul keinginan pemujanya OM ACYUTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang tak terkalahkan OM KAIVALYĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang adalah kebebasan OM SIDDHĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang maha sempurna OM SACIDĀNANDAVIGRAHĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, perlambangan kebenaran, kesadaran dan anugerah OM JNĀNINE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memiliki kebijaksanaan yang agung OM MĀYĀYUKTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang berpura-pura selalu bersama (terpengaruh) māyā, kekuatan ilusi OM DĀNTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, dewa yang sangat halus OM BRAHMADVEŚA VIVARJITĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang bebas dari rasa benci OM PRĀMATTA DAITYABHAYADĀYA NAMAḤ
89
Penghormatan pada Ganeṣa, penebar ketakutan pada para raksasa OM VYAKTAMŪRTAYE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang memperlihatkan kebenaran OM AMURTAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang tidak memiliki wujud OM SARVATOMUKHĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang wajahnya ada dimana-mana OM PĀRVATIŚANKAROTSANGA KHELANOTSAVĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, putra Śiva dan Śakti OM SAMASTA JAGADĀDHĀRĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang menyokong jagat raya OM VARAMUṢAKA VĀHANĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang kendaraannya adalah tikus OM HRṢṬA CITTĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang selalu bahagia OM PRASANNĀṬMANE NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, yang penuh dengan berkah OM ŚRĪ SARVASIDDHIPRADĀYAKĀYA NAMAḤ Penghormatan pada Ganeṣa, penganugerah kekuatan supranatural
90
5. ATHARWA SHIRSA Om Bhadram Karnebhih Srinuyama Deva Bahadram Pasyemaksi Bhiryajatraha Sthirairangaistustuvam Sastanubhir Vyasema Devahitam Yadayuh Om Kesucian, yang kita dengarkan dengan telinga. Yang suci semoga kita melihatnya dengan mata. Semoga kita selalu menyanyikan kejayaannya dan menikmati kesehatan yang baik yang engkau anugerahkan. Wahai Dewa, Om...Damai, damai, damai Om Svasti Na Indro Vrddha Sravah Svastinah Pusa Vedah Svasti Nastarksyo Aristanemih Svasti No Brhaspatir Dadhatu Om Santhi Santhi Santhi Om Semoga Indra pemimpin para Dewa, Dewa Matahari yang mengetahui segalanya dan Garuda yang menghilangkan segala malapetaka, dan Brhaspati Dewa penguasa pikiran dan guru mahluk surgawi. Semuanya ini menjadi kekuatan Tuhan, lindungilah kami dan berkahilah dengan kemakmuran. Om...Damai, damai, damai Om namaste ganapataye 1. tvam eva pratyaksam tat tvam asi, tvam eva kevalam kartasi, tvam eva kevalam dhartasi,
91
tvam eva kevalam hartasi, tvam eva sarvam khalvidam brahmasi, tvam saksadatmasi nityam (O Dewa Ganapati) Engkau adalah manifestasi yang dapat dilihat dari intisari kata “Itu adalah Engkau”, Engkau adalah pelaksana, pencipta dan pelindung alam semesta, engkau sendiri juga adalah pelebur, Engkau adalah semua ini dalam ciptaan, karena Engkau adalah Brahman, Engkau adalah Atman yang abadi dalam tubuh. 2. rtam vacmi, satyam vacmi Aku mengatakan kebenaran Kitab Suci, aku mengatakan kebenaran yang aku alami. 3. ava tvam mam, ava vaktaram, ava srotaram, ava dataram, ava dhataram, ava avanuvacam ava sisyam, ava pascattat, ava purastat, avottarattat, ava daksinottat, avacordhvattat, avadharattat, sarvato mam pahi pahi samantat (O Dewa Ganapati) Lindungilah hamba, lindungilah para pembicara, lindungilah para pendengar, lindungilah para pemberi, lindungilah para penyelamat, lindungilah orang yang memberikan pelajaran, lindungilah para siswa, lindungilah dari barat, lindungilah dari timur, lindungilah dari selatan, lindungilah dari atas, lindungilah dari bawah, lindungilah hamba dari semua sisi.
92
4. tvam vanmayastvam cinmayah, tvamanandamayastvam brahmamayah, tvam saccidananda advityosi tvam pratyaksam brahmasi, tvam jnanamayo vijnanamayosi Engkau adalah wujud dari ucapan, Engkau adalah kebahagiaan yang abadi, Engkau adalah wujud dari semua kekuatan Brahman, Engkau adalah pengetahuan – kebahagiaan dan satu tanpa ada yang kedua, Engkau adalah manifestasi Brahman, Engkau adalah wujud dari ilmu pengetahuan Kitab Suci dan pengetahuan diri sendiri 5. sarvam jagadidam tvatto jayate, sarvam jagadidam tvattastisthati, sarvam jagadidam tvayi layamesyati, sarvam jagadidam tvayi pratyeti, tvam bhumir apo analo anilo nabhah, tvam catvari vakpadani (O Dewa Ganapati) Seluruh dunia ini bersemi dariMu, dunia ini beristirahat didalamMu, dunia ini datang dariMu, Engkau adalah bumi, air , api, udara, ruang hampa, Engkau adalah empat wujud dari ucapan 6. tvam gunatrayatitah, tvam dehatrayatitah, tvam avasthatrayatitah, tvam kalatrayatitah (O Dewa Ganesa) Engkau diluar dari ketiga guna (Satwam-Rajas-Tamas), Engkau diluar dari ketiga tubuh (Kasar-
93
Halus-Penyebab), Engkau diluar dari tiga kondisi (bangun-mimpi-tidur tanpa mimpi), Engkau diluar dari tiga waktu (masa lalusekarang-masa depan) 7. tvam muladhara sthitosi nityam, tvam sakti trayatmakah, tvam yogino dhyayanti nityam (O Dewa Ganapati) semua ketiga kekuatan (mencipta-memelihara-melebur) adalah milikMu, dengannya Engkau memiliki kediaman yang tetap (dalam semua mahluk) di sebuah tempat yang bernama “Muladhara”, para Yogi yang memuja Sakti-Upasana tetap bermeditasi terhadapMu sebagai Dewa dari kekuatan ini 8. tvam vrahma tvam visnustvam rudrastvam indrastvam agnistvam vayustvam suryastvam chandramastvam brahmabhurbhuvah svarom (O Dewa Ganapati) Engkau adalah Trimurti, Brahma Wisnu Siwa, Engkau adalah Indra, Engkau adalah api dan udara, Engkau adalah matahari dan bulan, Engkau adalah Brahman dan ketiga dunia Bhur loka, Antariksa Loka, Swargaloka, Engkau adalah OM 9. ganadim purvamuccarya varnamdim tadanantaram, anusvarah, paratarah, ardhendulasitam, tarena ruddham, etattava manu svarupam, gakarah purvarupam, akaro madhyama rupam, anusvara-scantyarupam,
94
bindur uttara rupam, nadah sandhanam, samhita sandhih Pertama tama kita mengucapkan suku kata G dalam kata GAM, diikuti A ditambahkan nasal M yang ditunjukkan oleh sebuah titik dan garis, kemudian dihiasi bulan sabit, ini melambangkan Dewa Ganapati wujudmu yang Agung yang dianugerahi dengan guna, G adalah wujud pertama, A adalah wujud yang ditengah dan M adalah wujud terakhir dan titik adalah sebuah nasal ditunjukkan oleh bulan sabit. 10. sa esa ganesa vidya, ganaka rsih, nicrad gayatri chandah, ganapatir devata Ini adalah Ganesa-widya, Rsi yang berada dibelakang inspirasi ini adalah Ganaka, Nicrt Gayatri adalah ukurannya, Ganapati adalah Dewa (dari mantra ini) 11. Aum gam ganapataye namah Om Gam pemujaanku pada Dewa Ganapati 12. ekadantaya vidmahe, vakratundaya dhimahi, tanno dantih pracodayat Kami telah mendengar tentang Ekadanta, kami bermeditasi pada Wakratunda, semoga para Danti memberikan inspirasi kepada kita (dalam bermeditasi) 13. ekadantam caturhastam pasankusadharinam, radam ca varadam, hastair bibhranam
95
musakadhvajam, raktam lambodaram surpakarnakam raktavasasam, raktagandhanuliptangam raktapuspaih supujitam, bhaktanukampinam devam jagatkaranam acyutam, avirbhutam ca srstayadau prakrteh purusat param, evam dhyayati yo nityam sa yogi yoginam varah Orang yang selalu bermeditasi kepadaNya, y ang memiliki satu gading (kanan), yang memiliki empat tangan, yang memegang tali dan sebuah tongkat, yang memegang sesuatu yang sangat indah, yang membuka jari jemarinya memberikan anugerah, yang memiliki pataka yang melahirkan lencana pengetahuan, yang kulitnya berwarna merah, yang perutnya besar, yang telinganya besar, yang memakai pakaian merah, yang tubuhnya diperciki wewangian cendana merah, yang dihiasi dengan bunga merah, yang sangat mencintai para pemujaNya, yang bersinar, yang telah tercipta sebelum awal dunia ini, sesuatu diluar prakirti dan purusha (purusottama), Yogi yang bermeditasi padanya adalah Yogi yang paling baik diantara Yogi 14. namo vratapataye, namo ganapataye, namah pramathapataye, namaste astu lambodarayaikadantaya vighna nasine, siva
96
sutaya, sri varadamurtaye namah Penghormatanku kepada Vratapati, penghormatanku kepada Ganapati, penghormatanku kepada Pramathapati, Penghormatanku kepada Lambodara, Ekadanta, Vighnanasin, Putra Siva, dan penghormatan berulangkali kepada Varadamurti Om Santhi Santhi Santhi Om 6. HIRANYAGARBHA SUKTA Om hiranyagarbhaḥ samavartatāgre bhutasya jātaḥ patireka āsīt | sa dādhāra prthivīm dyāmutemām kasmai devāya haviṣā vidhemal|| ya ātmadā baladā yasya viśva upāsate praśiṣam yasya devāḥ| yasya chāyāmrtam yasya mrtyuḥ kasmai devāya haviṣā vidhema|| yaḥ prānato nimiṣato mahitvaika idrājā jagato babhuva| ya īśe asya dvipadaścatuṣpadaḥ kasmai devāya haviṣā vidhema|| yasyeme himavanto mahitvā yasya samudram rasayā sahāhuḥ| yasyemāḥ pradiśo yasya bāhu kasmai devāya haviṣā vidhema|| yena dyaurugrā puthivī ca drlahā yena svaḥ stabhitam yena nākaḥ|
97
yo antarikṣe rajaso vimānaḥ kasmai devāya haviṣā vidhema|| yam krandasī avasā tastabhāne abhyaikṣetām manasā rejamāne| yatrādhi sura udito vibhāti kasmai devāya haviṣā vidhema|| āpo hā yadbrhatīrviśvamāyan garbham dadhānā janayamtīragnim| tato devānām samavartatāsurekaḥ kasmai devāya haviṣā vidhema|| yaścidāpo mahinā paryapaśyad dakṣam dadhānā janayamtīryajnam| yo deveṣvadhi deva eka āsītkasmai devāya haviṣā vidhema|| mā no himsījjanitā yaḥ prthivyā yo vā divam satyadharmā jajāna| yaścāpaścandrā brhatīrjajāna kasmai devāya haviṣā vidhema|| prajāpate na tvadetānyanyo viśvā jātāni pari tā babhuva| yatkāmāste juhumastanno astu vayam syāma patayo rayīnām|| Om śāntiḥ śāntiḥ śāntiḥ|| 7. PRTHIVI SUKTA Pṛthivī adalah wujud Tuhan yang Maha Esa sebagai penguasa bumi. Ia digambarkan sebagai seorang ibu yang penuh cinta kasih yang sejati memelihara semua mahluk di bumi ini dengan menjadikan bumi
98
seperti seorang ibu yang memberikan segalanya kepada putra-putrinya yang baik. Oṁ tvamasyāvapanā janānāmaditiḥ kāmadughā parathāna. Yat ta śnam tat ta ā pūrayati prajāpatiḥ prathamajā ṛtasya - Wahai Ibu pertiwi Engkaulah yang memberikan kesuburan dan selalu memenuhi keinginan umat manusia. Deva Prajāpati akan melengkapi bilamana ada yang kurang untuk ibu pertiwi. (Atharvaveda XII.1.61.) Upasthāste anamīvā ayaksmā asmabhayaṁ santu pṛthivī prasūtāḥ. Dīrghaṁ na āyaḥḥ pratibudhyamānā vayaṁ tubhyaṁ balihṛtaḥ syāma – Ya Tuhan Yang Maha Esa! Kami tidur (istirahat) dipelukan ibu pertiwi dan berikanlah karunia supaya kami hidup tanpa penyakit apapun, dan mendapatkan kehidupan yang panjang, kami akan selalu memuja-Mu dengan sepenuh hati. (Atharvaveda XII.1.62.) Bhūme mātarnidhehi mā bhadrayā supratiṣthitam. Samvi dānā divā kave śrīyāṁ mā dhehi bhūtaum - Wahai Ibu Pertiwi lindungilah kami dan berikanlah karunia-Mu supaya kita hidup dalam kedamaian. Oh Ibu Pertiwi, tetapkanlah kami dalam kekayaan dan kebahagiaan. (Atharvaveda XII.1.63) 8. PURUSHA SUKTA Oṁ Sahasraśīrṣā puruṣaḥ sahasrākṣaḥ sahasrapāt, sa bhūmim viśvāto vṛtvaty atiṣthad daśāṅgulam.
99
Puruṣa berkepala seribu, bermata seribu, berkaki seribu, memenuhi dunia, pada semua arah, mengisi angkasa selebar sepuluh jari. Puruṣa evedaṁ sarvaṁ yad bhūtam yac ca bhavyamutāmritatvasyeśano yad annenātirohati. Sesungguhnya Puruṣa adalah semua ini semua yang ada sekarang dan yang akan datang, ia adalah raja keabadian yang terus membesar dengan makanan. Etāvān asya mahimāto jyāyāmas ca puruṣa āpado’sya viśvā bhūtāni tripād asyamṛtaṁ divi. Demikian hebat kebenarannya. Dan Puruṣa bahkan lebih besar dari ini. Semua wujud ini adalah seperempat dari dirinya. Tiga perempat lagi adalah keabadian ada di sorga. Tripād ūrdhva ud ait Puruṣaḥ pādo syehabhavat punaḥ,tato viṣan vya krāmat sāśanānaśane abhi. Tiga perempat sari Puruṣa pergi membubung jauh. Seperempat lagi berada di dunia ini yang berproses terus menerus berselang-seling dalam berbagai wujud yang bernyawa dan yang tidak bernyawa. Tasmād virāj ajāyata virājo adhi puruṣaḥ, sa jāto aty aricyata paścad bhūmiṁ atho puraḥ. Dari dia Virāj lahir dan dari Viraj kembali. Segera setelah ia lahir ia mengembang ke timur mengembang kebarat mengatasi dunia. Yat puruśeṅa haviṣā devāyajñam atanvata, vasanto asyāsid ājyam grīṣma idhmaḥ śarad dhaviḥ. Ketika para bhakta mengadakan ūpacāra korban dengan Purusa sebagai persembahan, maka
100
minyaknya adalah musim semi, kayu bakarnya adalah musim panas dan sajian persembahannya adalam musim gugur. Taṁ yajñam barhiṣi prauksan puruṣaṁ jātam agrataḥ, tena devā ayajanta sādhya ṛṣayas ca ye. Mereka mengorbankan sebagian korban pada rumput Purusa yang lahir pada awal penjadian. Pada dia para Deva dan semua sadhyas dan para ṛṣi mempersembahkan kurban. Tasmād yajñāt sarvahutaḥ sambhṛtaṁ pṛsadājyampasūn tāmś cakre vāyavyān aranyān grāmyāś ca ye. Dari korban itu, yang padanya universal di persembahkan keluarlah dadih dan mentega yang sudah bercampur. Kemudian ia jadikan binatangbinatang yang padanya Vāyu berbeda. Baik binatang buas maupun binatang jinak. Tasmād yajñāt sarvahuta ṛcaḥ sāmāni jajñire, chandānsi jajñire tasmād yajus tasmād ajāyata. Dari korban itu, yang padanya universal dipersembahkan, ṛca dan nyanyian Sāma lahir. Dari dia lahirnya metrik. Dari dia lahirnya Yajus. Tasmād aśva ajāyanta yeke chobayadataḥ, gavo ha yajñire tasmāt tasmāj jāta ajāvayaḥ. Dari dia lahirlah kuda dan binatang apa saja yang mempunyai gigi dua baris. Sapi lahir dari dia. Dari dialah lahirnya kambing dan biri-biri. Yat puruṣaṁ vyadadhuḥ katidhā vyakalpayan mukhaṁ kim asya kau bāhū kā ūrū pādā ucyete.
101
Ketika mereka menjadikan Purusa korban, menjadi berapa bagiankah mereka bagi dia ? Dan apakah mereka sebut paha kakinya ? Brāhmano’sya mukham āsīd bāhū rājanyah kṛtaḥ, ūrū tad asya yad vaiśyaḥ pādbhyam śūdro ajāyata. Mulutnya menjadi Brāhmana, lengannya menjadi Rājanya, pahanya menjadi Vaiśya, Sudra lahir dari kakinya. Candramā manaso jātās cakṣoḥ sūryo ajāyata, mukhād Indraścāgniśca prānād vāyur ajāyata. Bulan lahir dari pikirannya, matahari dari matanya, Indra dan Agni lahir dari mulutnya, Vāyu dari napasnya. Nābhyā āsīd antarikṣaṁ śirṣo dyauḥ sam avartata, pādbhyām bhūmir disahśrotrat tathā lokān akalpayan. Dari pusarnya cakrawala ini lahir, dari kepalanya lahir langit, dari kakinya lahir dari bumi, dari telinganya lahir keempat penjuru mata angin, demikianlah mereka membentuk dunia ini. Saptāsyāsan paridhayas triḥ sapta samidhaḥ kṛtāḥ devā yad yajñaṁ tanvānā abadhnam puruṣaṁ paśum. Tujuh pagar kelilingnya ūpacāra korban itu, tiga kali enam potong kayu bakar disiapkan, ketika para Deva mempersembahkan ūpacāra itu yang mengikut Purusa sebagai korban. Yajñena yajñam ajāyanta devās tāni dharmāni prathamāmy āsan,te ha nākam mahimānaḥ sacanta yatra pūrve sādhyaḥ śānti devāḥ.
102
Deva-Deva dengan mengandalkan ūpacāra korban memuja (dia yang juga) ūpacāra korban. Mereka yang agung mencapai sorga yang mulia tempat para Sadhyas, Deva-Deva jaman dahulu. (Rgveda X.90.1-16) 9. DURGA SUKTA Om jātavedase sunavāma ssoma marātīyato nidahāti vedaḥ| sa naḥ parṣadati durgāni viśvā nāveva sindhum duritā’tyagniḥ tā-magnivarnām tapasā jvalantīm vairocanīm karmaphaleṣu juṣṭam| durgām devīgm śaranamaham prapadye sutarasi tarase namaḥ|| agne tvam pārayā navyo asmānthsvastibhirati durgāni viśvā| puśca prthvī bahulā na urvī bhavā tokāya tanayāya śamyoḥ|| viśvāni no durgahā jātavedah-sindhunna nāvā duritā’tiparṣi| agne atrivanmanasā grnāno-‘smākam bodhyavitā tanumām|| prtanā jitagm sahamānamugramagnigm hvema paramā tsadhasthāt| sa naḥ parṣadati durgāni viśvā kṣāmaddevo ati duritā’tyagniḥ|| pratnoṣika mīdyo adhvareṣu sanācca hotā navyaśca satsi svāncā’gne tanuvam piprayasvāsmabhyam ca saubhagamāyajasva||
103
gobhirjuṣṭamayujo nisiktam tavendra viṣnoranusancarema| nākasya prṣṭhamabhi samvasāno vaiṣnavīm loka iha mādayantām|| om kātyāyanāya vidmahe kanyakumāri dhīmahi| tanno durgiḥ pracodayāt|| Om śāntiḥ śāntiḥ śāntiḥ|| 10. SIWOPASANA Nidhanapataye namah |1| Nidhanapatantikaya namah |2| Urdhvaya namah |3| urdhvalingaya namah |4| Hiranyaya namah |5| Hiranyalingaya namah |6| Survarnaya namah |7| Survarnalingaya namah |8| Divyaya namah |9| Divyalingaya namah |10| Bhavaya namah |11| Bhavalingaya namah |12| Sarvaya namah |13| Sarvalingaya namah |14| Sivaya namah |15| Sivalingaya namah |16| Jvalaya namah |17| Jvalalingaya namah |18| atmaya namah |19| Atmalingaya namah|20| Paramaya namah |21|
104
Paramalingaya namah |22| Etatsomasya suryasya sarva-lingagg sthapayati panimantram pavitram|23| Sadyojatam prapadyami sadyoojataya vai namo namah bhavebhavenatibhave bhavasva mam|bhavodbhavaya namah |24| Vamadevaya namo |25| Jyesthaya namo |26| Ssresthaya namo |27| Rudraya namah |28| Kalaya namah |29| Kalavikaranaya namo |30| Balavikaranaya namo|31| balaya namo |32| balapramathanaya nama |33| Ssarva-bhutadamanaya namo|34| manonmanaya namah |35| aghorebhyo’tha ghorebhyo ghoraghoratarebhyah|sarvebhya-ssarvasarvebhyo namaste astu rudrarupebhyah |36| tatpurusaya vidmahe mahadevaya dhimahi|tannorudrah pracoodayat |37| isana-ssarva-vidyana-misvara-ssarva-bhutanam brahma dhipatirbrahmanoo dhi-pati’rbrahma sivo me astusadasivoom. Namo hiranyabahave hiranyavarnaya hiranyarupaya hirannyapataye’mbikapataya umapataye pasupataye namo namah||
105
Rtagm satyam param brahma purusam krsnapingalam|urdhvaretam virupaksam visvavarupaya vai namo namah|| Sarvo vai rudra-stasmai rudraya namo astu| puruso vai rudra-ssanmaho namoh namah| Visvam bhutam bhuvanam citram bahudha jatam jayamanam cayat|sarvo hyse rudra-stasmai rudraya namo astu|| Kadrudaya pracetase midhusthamaya tavyase|vocema santamag hrde|sarvo hyesa rudrastasmai rudraya namoh astu|| Om santi santi santi|| 11. SRI RUDRAPRASNAH, Lagunyasah Om asya śhrī rudrāadyāaya praśhna mahāamantrasya Aghora ruṣhiḥ anuṣhṭup chāndaḥ Samkarṣhana murti svarupo yo sāavāadityaḥ paramapuruṣhaḥ sa eṣha rudro devatāa || namaḥ śivāayeti bījam | śivatarāayeti śhaktiḥ |mahāadevāayeti kīlakam | śhrī sāamba sadāaśiva prasāadasiddhyarthe jape viniyogah || Om agnihotrāatmane amguṣṭhāabhyaām namaḥ | darśapurnamāasāatmane tarjanībhyāam namaḥ | chāaturmāasyāatmane madhyamāabhyām namaḥ | nirudhapaśubamdhāatmane anāamikāabhyāam namaḥ | jyotiṣṭomāatmane kaniṣṭhikāabhyāam namaḥ |
106
sarva kratvāatmane kara tala kara prṣṭhāabhyāam namaḥ | Om agnihotrāatmane hrudayāaya namaḥ | darśhapurnamāasāatmane śhirase svāahāa | cāaturmāasyāatmane śhikaāyai vasat | nirudhapaśhubandhāatmane kavacāaya hum | jyotiśhṭhomāatmane netratrayāaya vauṣaṭ | sarvakratvāatmane astrāaya phaṭ | bhurbhuvaḥsuvarom iti digbhandhaḥ || 12. SRI RUDRAPRASNAH, Dhyanam āapāatāalanabhaḥsthalāanta bhuvana brahmāanda māavi sphurat jyotiḥ sphāatika linga mauli vilasat purnenduvāantāamrutaiḥ | asto kāapluta meka mīśha maniśham rudrāanuvāakāam japan Dhyāaye dīpsita siddhaye druva padam vipro bhiṣinchecchivam || brahmāanda vyāapta dehāa bhasita himarucāa bhāasamāanāa bhujamgaiḥ kanṭhe kāalāah kapardāaḥ kalita śhaśikalāaśh canda kodanda hastāaḥ | tryakṣāa rudrāakṣa māalāaḥ prakaṭita vibhavāaḥ śhāambhavāa murti bhedāaḥ rudraah śhrīrudra sukta prakaṭita vibhavāa naḥ prayacchantu saukhyam || Om ganaanaam tvaa ganapatigum;havaamahe kavim Kavinaamupamashravastamam |
107
Jyeshtharajam brahmanaam brahmanaspata Aa nah shrunvannutibhissida saadanam || mahaganapateye namah || śham ca me mayaśhca me priyam ca me nukāamaśhcame kāamaśhca me saumanasaśhca me bhadram ca me śhreyaśhca me vasyaśhca me yaśhaśhca me bhagaśhca me dravinam ca me yantāa ca me dhartāa ca me kṣhemaśhca me dhrutiśhca me viśhvam ca me mahaśhca me samvichca me jnāatram ca me suśhca me prasuśhca me sīram ca me layaśhca ma rtam ca me mrtam ca me yakṣhmam ca me nāamayachca me jīvāatuśhca me dhīrgāayutvam ca me na mitram ca me bhayam ca me sugam ca me śhayanam ca me suṣhāa ca me sudinam ca me || 3|| 13. SRI RUDRAPRASNAH, Namakam Om namo bhagavate rudraya || Om namaste rudra manyava utota isave namah |namaste astu dhanvane bahubyamuta te namah | Ya ta isuh sivatama sivam babhuva te dhanuh |siva saravya ya tava taya no rudra mrdaya | Ya te rudra siva tanuraghora papakasini | taya nastanuva santamaya girisamtabhicakasihi |
108
Yamisum girisanta haste bibharsyastave |sivam giritra tam kuru ma higmsih purusam jagat | Sivena vacasa tva girisacchavadamasi | yatha nah sarvamijjagadayaksmagm sumana asat | Adhyavocadadhivakta prathamo daivyo bhisak | Ahigsca sarvanjambhayantsarvasca yatudhanyah | Asau yastamro aruna uta babhruh sumangalah | ye cemagm rudra abhito diksu sritah sahasraso vaisagm heda imahe | Asau yo vasarpati nilagrivo vilohitah | utainam gopa adrsannadrsannudaharyah | Utainam visva bhutani sa drsto mrdayati nah | Namo astu nilagrivaya sahasraksaya midhuse | atho ye asya sattvano ham tebhyo karannamah | Pramunca dhanvanastvamubhayorartni yorjyam | yasca te hasta isavah para ta bhagavo vapa | Avatatya dhanustvagm sahasraksa satesudhe | nisirya salyanam mukha sivo nah sumana bhava | Vijyam dhanuh kapardino visalyo banavagm uta | anesannasyesava abhurasaya nisamgathih | Ya te hetirmidhustama haste babhuva te dhanuh | taya sman visvatastvamayaksmaya paribbhuja | Namaste astvayudhayanatataya dhrsnave | ubhabhyamuta te namo bahubhyam tava dhanvane | Pari te dhanvano hetirasmanvrnaktu visvatah | atho ya isudhistavare asmannidhehi tam || Namaste astu bhagavanvisvesvaraya mahadevaya tryambakaya tripurantakaya trikagnikalaya kalagnirudraya nilakanthaya mrtyunjayaya
109
sarvesvaraya sadasivaya srimanmahadevaya namah ||1|| Namo hiranyabahave senanye disam ca pataye namo Namo vrksebhyo harikesebhyah pasunam pataye namo Namah saspinjaraya tvisimate pathinam pataye namo Namo babhlusaya vivyadhine’nnanam pataye namo Namo harikesayopavitine pustanam pataye namo Namo bhavasya hetyai jagatam pataye namo Namo rudrayatatavine ksetranam pataye namo Namah sutayahantyaya vananam pataye namo Namo rohitaya sthapataye vrksanam pataye namo Namo mantrine vanijaya kaksanam pataye namo Namo bhuvamtaye varivaskrtayausadhinam pataye namo Nama uccairghosayakrandayate pattinam pataye namo Namah krtsnavitaya dhavate sattvanam pataye namah ||2|| Namah sahamanaya nivyadhina avyadhininam pataye namo Namah kakubhaya nisangine stenanam pataye namo Namo nisangina isudhimate taskaranam pataye namo Namo vancate parivancate stayunam pataye namo Namo nicerave paricarayaranyanam pataye namo
110
Namah srkavibhyoo jighagmsadbhyo musnatam pataye namo Namo’simadbhyo naktamcaradbhyah prakrntanam pataye namo Nama usnisine giricaraya kuluncanam pataye namo Nama isumadbhyo dhanvavibhyasca vo namoh Nama atanvanebhyah pratidadhanebhyasca vo namo Nama ayacchadbhyo visrjadbhyasca vo namo Namo’syadbhyo vidhyadbhyasca vo namo Nama asinebhyah sayanebhyasca vo namo Namah svapadbhyo jagradbhyasca vo namo Namastisthadbhyo dhavadbhyasca vo namo Namah sabhabhyah sabhapatibhyasca vo namo Namo asvebhyo’svapatibhyasca vo namah ||3|| Nama’avyadhinibhyo vividhyantibhyasca vo namo Nama uganabhyastrgmhatibhyasca vo namo Namo grtsebhyo grtsapatibhyasca vo namo Namo vratebhyo vratapatibhysca vo namo Namo ganebhyo ganapatibhyasca vo namao Namo virupebhyo visvarupebhyasva vo namo Namo mahadbhyah ksullakebhyasca vo namo Namo rathibhyo’rathebhyasca vo namo Namo rathebhyo rathapatibhyasca vo namo Namah senabhyah senanibhyasca vo namo Namah,ksattrbhyah sangrahitrbhyasca vo namo Namastaksabhyo rathakarebhyasca vo namo Namah kulalebhyah karmarebhyasca vo namo Namah punjistebhyo nisadebhyasca vo namoh Nama isukrudbhyo dhanvakradbhyasca vo namo
111
Namo mrgayubhyah svanibhyasca vo namo namah svabhyah svapatibhyasca vo namoh ||4|| Namo bhavaya ca rudraya ca namah sarvaya ca pasupataye ca Namo nilagrivaya ca sitikanthaya ca namah kapardine ca vyuptakesaya ca Namah sahasraksaya ca satadhanvance ca namo girisaya ca sipivistaya ca Namo midhustamaya cesumate ca namo hrasvaya ca vamanaya ca Namo brhate ca varsiyase ca namo vrddhaya ca samvrdhvane ca Namo agriyaya ca prathamaya ca nama asave cajiraya ca Namah sighriyaya ca sibhyaya ca nama urmyaya cavasvanyaya ca Namah srotasyaya ca dvipyaya ca ||5|| Namo jyesthaya ca kanisthaya ca namah purvajaya caparajaya ca Namo madhyamaya capagalbhaya ca namo jaghanyaya ca budhniyaya ca Namah sobhyaya ca pratisaryaya ca namo yamyaya ca ksemyaya ca Nama urvaryaya ca khalyaya ca namah slokyaya ca vasanyaya ca Namo vanyaya ca kaksyaya ca namah sravaya ca pratisravaya ca Nama asusenaya casurathaya ca namah suraya cavabhindate ca
112
Namo varmine ca varuthine ca namo bilmine ca kavacine ca Namah srutaya ca srutasenaya ca ||6|| Namo dundubhyaya cahananyaya ca namo dhrsnave ca pramrsaya ca Namo dutaya ca prahitaya ca namo nisangine cesudhimate ca Namastiksnesave cayudhine ca namah svayudhaya ca sudhanvane ca Namah srutyaya ca pathyaya ca namah katyaya ca nipyaya ca Namah sudyaya ca sarasyaya ca namo nadyaya ca vaisantaya ca Namah kupyaya cavatyaya ca namo varsyaya cavarsyaya ca Namo meghyaya ca vidyutyaya ca nama idhriyaya catapyaya ca Namo vatyaya ca resmiyaya ca namo vastavyaya ca vastu paya ca ||7|| Om hara hara hara hara om Namah somaya ca rudraya ca namastamraya carunaya ca Namah sangaya ca pasupataye ca nama ugraya ca bhimaya ca Namo agrevadhaya ca durevadhaya ca namo hantre ca hanisaye ca Namo vrksebhyo harikesebhyo namastaraya namassambhave ca mayobhave ca Namah sankaraya ca mayaskaraya ca namah sivaya ca sivataraya ca
113
Namastirthyaya ca kulyaya ca namah paryaya cavaryaya ca Namah prataranaya cottaranaya ca namah ataryaya caladyaya ca Namah saspyaya ca phenyaya ca namah sikatyaya ca pravahyaya ca ||8|| Nama irinyaya ca prapathyaya ca namah kigmsilaya ca ksayanaya ca Namah kapardine ca pulastaye ca namo gostyaya ca grhyaya ca Namastalpyaya ca gehyaya ca namah katyaya ca gahvaresthaya ca Namo hradayyaya ca nivespyaya ca namah pagm savyaya ca rajasyaya ca Namah suskyaya ca harityaya ca namo lopyaya colapyaya ca Nama urvyaya ca surmyaya ca namah parnyaya ca parnasadyaya ca Namo’paguramanaya cabhighnate ca nama akhkhidate ca prakhkhidate ca Namo vah kirikebhyo devanagm hrdayebhyo namo viksinakebhyo namo vicinvatkebhyo Nama anirhatebhyo nama amivatkebhyah ||9|| Drape andhasaspate daridrannilalohita | esam purusanamesam pasunam ma bherma ro mo esam kincanamamat Ya te rudra siva tanuh siva visvahabhesaji | siva rudrasya bhesaji taya no mrda jivase ||
114
Imagm rudraya tavase kapardine ksayadviraya prabharamahe matim |yatha nah samasaddvipade catuspade visvam pustam grame asminnanaturam || Mrda no rudrota no mayaskrdhi ksayadviraya namasa vidhemate|| yaccham ca yosca manurayaje pita tadasyama tava rudra pranitau|| Ma no mahantamuta ma no arbhakam ma na uksantamuta mana uksitam | ma no vadhih pitaram mota mataram priya ma nastanuvo rudra ririsah | Ma nastoke tanaye ma na ayusi ma no gosu ma no asvesu ririsah | viranma no rudra bhamito vadhirhavismanto namasavidhema te | Aratte goghna uta purusaghne ksayadviraya sumnamasmete astu | raksa ca no adhi ca deva bruhyadha ca nah sarmayaccha dvibarhah Stuhi srutam gartasadam yuvanam mrganna bhimamupahatnumugram | mrda jaritre rudra stavano anyanteasmannivapantu senah | Parino rudrasya hetirvrnaktu pari tvesasya durmati raghayoh|ava sthira maghavadbhayastanusva midhvastokaya tanayayamrdaya || Midhustama sivatama sivo nah sumana bhava|parame vrksaayudhannidhaya krttim vasana acara pinakam bibhradagahi || Vikirida vilohita namaste astu bhagavah|yaste sahasragmhetayonyamasmannivapantu tah | sahasrani sahasradha bahuvostava hetayah|tasamisano bhagavah paracina mukha krdhi ||10||
115
Sahasrani sahasraso ye rudra adhi bhumyam | tesagm sahasrayojane vadhanvani tranmasi | Asminmahatyarnave’ntarikse bhava adhi | Nilagrivah sitikanthah sarva adhah,ksamacarah | Nilagrivah sitikantah divagmrudra upasaritah | Ye vrksesu saspinjara nilagriva vilohitah | ye bhutanamadhipatayo visikhasah kapardinah | Ye annesu vividhyanti patresu pibato janan | Ye patham pathiraksaya ailabrda yavyudhah | Ye tirthani pracaranti srkavanto nisanginah | ya etavantasca bhuyagmsasca diso rudra vitasthire | Tesagm sahasrayojane vadhanvani tanmasi || Namo rudrebhyo ye prthivyam ye ntarikse ye divi yesamannam vato varsamisavastebhyo dasa pracirdasa daksina dasa praticirdasodicirdasordhvastebhyo namaste no mrdayantu te yam dvismo yasca no dvesti tam vo jambhe dadhami||11|| Tryambakam yajamahe sugandhim pustivardhanam | urvarukamiva bandhananmrtyormuksiya ma mrtat || Yo rudro agnau yo apsu ya osadhisu yo rudro visva bhuvanavivesa tasmai rudraya namo astu || Ye te sahasramayutam pasa mrtyo martyaya hantave|tan yajnasya mayaya sarvanava yajamahe | Mrtyave svaha mrtyave svaha || Prananam granthirasi rudro ma visantakah|tenannenapyayasva | namo rudraya visnave mrtyurme pahi | Tamu stuhi yah svisuh sudhanvo yo visvasya ksayati
116
bhesajasya|yaksvamahe saumanasaya rudram namobhirdevamasuram duvasya || Ayam me hasto bhagavanayam me bhagavattarah | ayam me visvabhesajo yagm sivabhimarsanah || Om santi santi santi || 14. SRI RUDRAPRASNAH, Camakamprasnah Om agnavisnu sajosasemavardhantuvam girah | Dyumnairvajebhiragatam | vajasca me prasavasca me Prayatisca me prasitisca me dhitisca me kratusca me Svarasca me slokasca me sravasca me srutisca me Jyotisca me suvasca me pranasca me panasca me vyanasca me’susca me Cittam ca ma adhitam ca me vakca me manasca me Caksusca me srotram ca me daksasca me Balam ca ma ojasca me sahasca ma ayusca me Jara ca ma atma ca me tanusca me sarma ca me Varma ca me’ngani ca me’sthani ca me parugmsi ca me sarirani ca me ||1|| Jyaisthyam ca ma adhipatyam ca me Manyusca me bhamasca me’masca me’ambhasca me Jema ca me mahima ca me varima ca me prathima ca me Varsma ca me draghuya ca me vrddham ca me vrddhisca me Satyam ca me srddha ca me jagacca me dhanam ca me Vasasca me tvisisca me krida ca me modasca me
117
Jatam ca me janisyamanam ca me suktam ca me sukrtam ca me Vittam ca me vedyam ca me bhavisyacca me Sugam ca me supatham ca ma rddham ca rddhisca me Klptam ca me klptisca me matisca me sumatisca me ||2|| Sam ca me mayasca me priyam ca me’nukamasca me kamasca me Saumanasasca me bhadram ca me sreyasca me Vasyasca me yasasca me bhagasca me dravinam ca me Yanta ca me dharta ca me ksemasca me dhrtisca me Visvam ca me mahasca me samvicca me jnatram ca me Susca me prasusca me siram ca me layasca me Rtam ca me’mrtam ca me’yaksmam ca me’namayacca me Jivatusca me dirghayutvam ca me’namitram ca me’bhayam ca me Sugam ca me sayanam ca me susa ca me sudinam ca me ||3|| Urkca me sunrta ca me payasca me rasasca me Ghrtam ca me madhu ca me sagdhisca me sapitisca me Krsisca me vrstisca me jaitram ca ma audhidyam ca me Rayisca me rayasca me pustam ca me pustisca me
118
Vibhu ca me prabhu ca me bahu ca me bhuyasca me Purnam ca me purnataram ca me’ksitisca me kuyavasca me’nnam ca me’ksucca me Virhayasca me yavasca me masasca me tilasca me Mudgasca me khalvasca me godhumasca me masurasca me Priyangavasca me’navasca me syamakasca me nivarasca me ||4|| Asma ca me mrttika ca me girayasca me parvatasca me sikatasca me Vanaspatayasca me hiranyam ca me yasca me Sisam ca me trapusca me syamam ca me Loham ca me’gnisca ma apasca me Virudhasca ma osadhayasca me krstapacyam ca me’krstapacyam ca me Gramyasca me pasava aranyasca yajnena kalpantam Vittam ca me vittisca me bhutam ca me bhutisca me Vasu ca me vasatisca me karma ca me saktisca me’rthasca ma Emasca ma itisca me gatisca me ||5|| Agnisca ma indrasca me somasca ma indrasca me Savita ca ma indrasca me sarasvati ca ma indrasca me Pusa ca ma indrasca me brhaspatisca ma indrasca me Mitrasaca ma indrasca me varunasca ma indrasca me
119
Tvasta ca ma indrasca me dhata ca ma indhrasca me Visnusca ma indrasca me’svinau ca ma indrasca me Marutasca ma indrasca me visve ca me deva indrasca me Prthivi ca ma indrasca me’ntrariksam ca ma indrasca me Dyausca ma indrasca me disasca indrasca me Murdha ca ma indrasca me prajapatisca ma indrasca me ||6|| Agmsusca me rasmisca me’dabyasca me’dhipatisca ma Upagmsusca me’ntaryamasca ma aindravayavasca me Maitravarunasca ma asvinasca me pratiprasthanasca me Sukrasca me manthi ca ma agrayanasca me vaisvadevasca me Dhruvasca me vaisvanarasca ma rtugrahasca me’tigrahyasca ma Aindragnasca me vaisvadevasca me Marutvatiyasca me mahendrasca ma adityasca me savitrasca me Sarasvatasca me pausnasca me patnivatasca me hariyojanasca me ||7|| Idhmasca me barhisca me vedisca dhisniyasca me Srucasca me camasasca me gravanasca me svaravasca ma Uparavasca me’dhisavane ca me dronakalasasca me
120
Vayavyani ca me putabhrcca ma adhavaniyasca ma Agnidhram ca me havirdhanam ca me grhasca me sadasca me Purodasasca me pacatasca me’vabhrthasca me svagakarasca me ||8|| Agnisca me gharmasca me’rkasca me suryasca me Pranasca me’svamedhasca me prthivi ca me distisca me Ditisca me dyausca me sakvarirangulayo disasca me yajnena kalpantamrkca me Sama ca me stomasca me yajusca me Diksa ca me tapasca rtusca me Vratam ca me horatrayorvrstya brhadrathantare ca me yajnena kalpetam ||9|| Garbhasca me vatsasca me tryavisca me tryavica me Dityavat ca me dityauhi ca me pancavisca me pancavi ca me Trivatsasca me trivatsa ca me turyavat ca me turyauhi ca me Pasthavat ca me pasthauhi ca ma uksa ca me vasa ca ma Rsabhasca me vehacca me’nadvanca me dhenusca ma Ayuryajnena kalpatam prano yajnena kalpatampano yajnena kalpatam vyano yajnena kalpatam caksuryajnena kalpatagm srotam yajnena kalpatam mano yajnena kalpatam vagyajnena kalpatamatma yajnena kalpatam yajno yajnena kalpatam ||10||
121
Eka ca me tisrasca me panca ca me sapta ca me nava ca ma ekadasa ca me trayodasa ca me pancadasa ca me saptadasa ca me navadasa ca ma ekavigmsatisca me trayovigmsatisca me pancavigmsatisca me saptavigmsatisca me navavigmsatisca ma ekatrigmsacca me trayastrigmsacca me catasrasca mestau ca me me’stavigmsatisca me dvatrigmsacca me sattrigmsacca me catvarigmsacca me catuscatvarigmsacca me’stacatvarigmsacca me Vajasca prasavascapijasca kratusca suvasca murdhah ca Vyasniyasca’ntyayanascantyasca bhauvanasca bhuvanascadhipatisca Om ida devahurmanuryajnanih brhaspatirukthamadanisagmsisadvisve devah suktavacah prthivimatarm mahigmsirmadhu manisye madhu janisye madhu vaksyami madhu vadisyami madhumatim devebhyo vacamudyasagmsusrusenyam manusyebhyastam ma deva avantu sobhayai pitaro’numadantu|| Om santi santi santi || Makna dari pemujaan Sri Rudraprasnah tersebut diatas : Sri Rudram, juga dikenal sebagai Sri Rudraprasnah atau Shata Rudriyam atau Rudradhyaya, adalah sebuah himne yang dipersembahkan kepada Brahman (Kesadaran Semesta) Yang Maha Esa, Diri Yang Maha Tinggi-
122
Yang meresapi dan meliputi segala sesuatunya yang ada di jagat raya ini, sekaligus melampaui alam semesta, yang disebut dengan nama Rudra-Siva, yang hadir dalam wujud-Nya sebagai Tuhan Maha Suci, Maha melindungi, Maha pengasih, Maha pemurah, dan juga hadir dalam wujud-Nya sebagai Hyang Maha Menakutkan, Maha Mengerikan, yang Hyang kenakan saat Hyang meleburkan dan menghancurkan makrokosmos ini. Sri Rudram terdapat dalam Kanda Yajurveda Taithiriya Samhita di kanda (bab) ke empat dan tujuh, prasna (topik) ke 5, dan dianggap sebagai salah satu bagian dari 108 Upanishad. Sri Rudram juga disebut sebagai Namakam karena mengandung pengulangan kata Namaha atau Namo Namaha di dalamnya. Sri Rudram diikuti oleh Chamakam dan disebut demikian karena pengulangan kata “Cha me’ (dan untukku) Bahkan dalam veda sekalipun, engkau tidak bisa melihat sebuah bagian seperti Sri Rudram yang mengandung banyak nama Tuhan bersamaan dengan kata, namah, dan penghormatannya/penyembahannya. Mantra lima aksara NAMASHIVAYA, berasal dari himne yang agung dan mulia ini. Untuk mendapatkan Karunia dan anugerah Isvara atau Purusottama, dan untuk menyingkirkan rintangan dan hambatan dalam menapaki jalan spiritualmu, Sata Rudriya adalah sarana yang paling manjur dan ampuh. Sata Rudriya atau Sri
123
Rudram adalah obat mujarab untuk menghancurkan dan melumpuhkan semua rintangan yang menghadang jalan spiritualmu, maka dari itu, lantunkanlah Sri Rudram dimanapun engkau berada. Bahkan bagi citta-naiscalya, untuk membebaskan diri dari pergolakan kehidupan yang penuh emosi, Sata Rudriya sangat dianjurkan oleh mereka-mereka yang mengerti tradisi Weda dengan baik sekali. Dalam salah satu Upanishad berbunyi “Barang siapa yang melantunkan Sata Rudriya berulang-ulang, maka ia dibebaskan dari semua dosa yang diakibatkan oleh melukai seorang Brahmana, merampok atau menjarah kekayaan pihak lain dan seterusnya….” “SRI RUDRAM yang juga disebut ‘Rudropanishad’ atau ‘Shatarudriyam’ merupakan salah satu instrument utama untuk mencapai dan meraih ‘MUKTHI’ [bebas dari lingkaran kelahiran dan kematian yang tak berkesudahan atau samsara], dan Sri Rudram adalah sarana Tercanggih untuk meraih kesadaran Atma sejati”, dan akhirnya dipuji dan diagungkan sebagai sebuah Upanishad”. Diantara semua sumber-sumber pengetahuan, Weda-lah yang teragung dan adiwidia (pengetahuan yang paling tinggi); dalam Weda, Rudra Ekadasi adalah yang tertinggi; dalam Rudram; mantra Pancaksari Namasivaya adalah yang teringgi, termulia dan teragung; dalam mantra Namasivaya,
124
dua kasara Siva menunjukan supremasi tertinggi, termulia, terutama, teristimewa dan tiada yang lain. Di jantungnya SRI RUDRAM terdapat Mahamantra yang sangat ampuh, mujarab, sakti mandraguna, berdaya, perkasa, manjur, yang dikenal sebagai “Panchaksari” ̶̶̶ - intisari yang menjelaskan dan menggambarkan kebenaran abadi tentang TUHAN {“Paramatma Swarupam”} RUDRA secara harfiah berarti “Api yang muncul dari perut bumi yang menyebarkan karunia dan anugerah Tuhan ke seluruh penjara dunia dan alam semesta”. Kidung atau nyanyian Sri Rudram merupakan semua himne atau gita puja yang tertua dan kuno dari jaman purbakala yang menyembah dan mengagungkan Tuhan Shiva. Lewat pengidungan dan pelantunan Sri Rudram, semua aspek dan atribut Dewa Shiva disembah dan diagungkan serta dimuliakan. Rudra Maha Yajnam adalah wujud yang paling penting dan utama untuk menyembah dan memuliakanTuhan Shiva, yang merupakan sumber asli energi kosmis bagi seluruh ciptaan.Wujud suci-Nya meliputi dan membentang ke seluruh planet galaksi dan jagat raya baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui.Tuhan Shiva adalah Penguasa dan Penakluk Kematian dan merupakan perwujudan Tuhan Maha Welas Asih dan Maha Memaafkan, Maha Penyayang dan Maha Pengasih. Kita sebagai umat manusia berhutang kehidupan pada-Nya – Tuhan Shiva, dan harus menyembah dan memuja-Nya dengan tiada putusnya dengan penuh syukur demi kesejahteraan umat manusia.
125
“Dengan mengidungkan dan melantunkan Rudram, engkau meraih keduanya; apakah kemakmuran duniawi dan pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian.” “Dengan mengidungkan satarudriya secara berulang-ulang, engkau menjadi abadi, karena nama Tuhan yang terkandung di dalamnya adalah Nektarin-minuman keabadian.” “Barang siapa yang membaca satarudriya maka ia akan menjadi semurni api, semurni udara dan mencapai Pencerahan abadi.” Dengan melantunkan dan mengidungkan Sri Rudram serta memahami arti dan maknanya, akan memandu engkau mengalami “Easwara Bhawam” (melihat dan merasakan Tuhan dalam segala sesuatu dan dalam diri setiap orang). 15. ABHAYA DAN SIVASAMKALPA Mantram ini mendorong umat-Nya senantiasa tegar dalam menghadapi berbagai cobaan, tidak ada rasa takut atau khawatir dan hidup dalam ketenangan. Oṁ Abhayaṁ mitrād abhayam amitrād abhayam jñātād ajñātād abhayaṁ puroyaḥ. abhayaṁ naktaṁ abhayam divanaḥ sarva āsā mama mitram bhavatu Ya Tuhan Yang Mahakuasa ! Semoga saya tidak takut kepada kawan-lawan, dan tidak takut kepada yang tidak dikenal, semoga malam dan siang hari kami tanpa takut. Semoga semua arah memberikan sahabat kepada kami. (Ṛgveda IX.15.6)
126
Oṁ yajjāgrato dūramudaiti daivaṁ tadu suptasya tathaivaiti. Dūraṁ gamaṁ jyotisām jyotirekaṁ tanme manaḥ śivasaṁkalpamastu. Pikiran yang dengan kekuatan dengan kesadaran pada saat sedang bergadang (Jagratah) pergi jauh kemana-mana (Duramdaiti), demikian juga pada waktu tidur (Tatu Suptasya) pergi (berjalan) kemanamana (Tatha Eva Eti). Pikiran yang demikian (Tat) yang pergi kemana-mana (Duram Gamam) dan paling bercahaya atau bersinar dalam semua cahaya (Jyotisam Jyoti) adalah hanya satu, yaitu pikiran (Ekam), dengan demikian “He Tuhan pikiran seperti itu (Tat Memana) menjadi baik, damai dan memiliki pikiran yang baik (Śivasṁkalpamastu)”. (Yajurveda XXXIV.1) 16. BUTHA YADNYA Yaitu persembahan makanan, berupa nasi atau kue manis tanpa garam dipersembahkan kedalam api suci : OM AGNAYE SVAAHAA OM SOMAYA SVAAHAA OM AGNI SOMABHYAM SVAAHAA OM VISVEBHYO DEVEBBHYAH SVAAHAA OM DHANVATARAYE SVAAHAA OM KAHVAI SVAAHAA OM ANUMATYAI SVAAHAA OM PRAJAPATAYE SVAAHAA OM DYAVA PRTHIVIBHYAH SVAAHAA OM SVISTAKRITE SVAAHAA
127
17. PRADAKSINA PRADAKSHINATRAYAM DEVA PRAYATNAENA MAYA KRITAM TAENA PAAPAANI SARVAANI VYAPOHATU GANESHVARA OM SRI SIDDHI VINAAYAKAAYA NAMAHA PRADAKSHINAAN SAMARPAYAAMI Ya Tuhan Ganesha, aku melakukan puja dan berkeliling tiga kali untuk melenyapkan segala dosadosa kami dan karma buruk. Mohon lenyapkan segala karma buruk dan berkatilah kami sujud kepada siddhi vinayaka. Aku persembahkan pujian dan berkeliling 18. NAMASKAARA, Sembah Sujud Kepada Ganesha dan Para Dewa BHAKTAEPSITAPRADA NAMASTE DEVADEVESHA NAMASTAE GANANAAYAKA Sembah sujud kepada Deva para gana dan para Deva pemberi berkah kepada para Bhakta dan pelindung dari segala halangan 19. PURANA AHUTI MANTRAM, Mantra Penyempurnaan OM PURNAM AADAH PURNAM MIDAM PURNAAT PURNAM UDACHYATE PURNASYA PURNAAMAADAYA PURNAMEVAA VAISHISHYATE itu sempurna, ini sempurna
128
dari sempurna timbullah yang sempurna sempurnalah yang tertinggal/terlupakan 20. KSAMAA PRAATHANAA, Mantra Permohonan Maaf OM YADAKSARAPADABHRASTAM MAATRAAHINAM TU YAD BHAVET TATSARVAM KSAMYATAAM DEVA NAARAAYANA NAMOSTU TE OM SHANTI SHANTI SHANTI OM Sujud Kepadamu Dewa Narayana Maafkan Aku Atas Segala Kesalahan Dalam Huruf Atau Pengucapan Mantra Yang Mungkin Terjadi Dalam Pujaku Ini Oh Tuhan Semoga Damai Dan Damai Dimana-Mana
21. SANTI MANTRA, Penutup Oṁ Dyauḥ śāntir antarikṣaṁ śāntiḥ pṛthivī śāntir āpaḥ śāntir oṣadhayaḥ śāntiḥ vanaspatayaḥ śāntir viśve devaḥ śāntir brahma śāntiḥ sarvaṁ śāntiḥ śāntir eva śāntiḥ sā mā śāntiredhi Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, anugerahkanlah kedamain di langit, damai di angkasa, damai di bumi, damai di air, damai pada tumbuh-tumbuhan, damai pada pepohonan, damai bagi para Devata, damailah Brahma, damailah alam semesta. Semogalah kedamaian senantiasa datang pada kami.
129
Oṁ sarve bhavantu sukhinaḥ sarve śāntu niramayaḥ sarve bhadrāni paśyantu mā kaścid duḥkha bhāg bhavet Ya Hyang Widhi, semoga semuanya memperoleh kebahagiaan, semoga semuanya memperoleh kedamaian, semoga semuanya memperoleh kebajikan dan saling pengertian dan semoga semuanya terbatas dari penderitaan. (Yayurveda XXXVI.17.)
130
Ganesha dan Nagaraja di Pura Kaweri, Narmada, Lombok
131
TERATAI PUTIH Japa Japa adalah pengucapan mantra secara berulangulang dengan penuh perasaan (Bhawa). Japa melepaskan keterikatan, menghancurkan rintangan, melebur dosa-dosa, menghapus karma negatif dan membuat kita menyatu dengan Hyang Widhi. Dalam Bhagavad Gita 10-25 diuraikan: Sloka 10.25 Maharsinam bhrgur aham giram asmy ekam aksaram yajnanam japa-yajno ‘smi sathavaranam himalayah Di Antara resi-resi yang mulia, Aku adalah Bhrgu; diantara getaran-getaran suara Aku adalah om yang bersifat rohani. Di Antara korban-korban suci Aku adalah ucapan nama-nama suci Tuhan [japa], dan Antara benda-benda yang tidak bergerak Aku adalah pegunungan Himalaya. Sloka tersebut menjelaskan bahwa yang utama dari korban suci adalah Japa Yadnya, yakni pengucapan nama suci Hyang Widhi secara berulang ulang, yang akan menuntun kita menemukan roh utama (paramaatma) dalam diri kita sendiri. GENITRI MANTRA OM HRAM MA JAPAM GRHAISWAHA SAT PRAYOJANAM DEHI OM HRAM MA DHYANAM GRHAISWAHA SAT PRAYOJANAM DEHI
132
OM HRAM MA YOGAM GRHAISWAHA SAT PRAYOJANAM DEHI JAPA GANESHA, pilih salah satu OM VINAYAKA YA NAMAH (Ganesha pada masa keemasan/kemakmuran) OM GAJAKARANAKA YA NAMAHA (pembersihan 72.000 nadi, cakra, kekuatan supranatural) OM GANESHA YA NAMAH (menjernihkan pikiran, kebijaksanaan, ilmu pengetahuan) JAPA SHAKTI, untuk Ibu Alam Semesta OM SHRI DURGHA YA NAMAH JAPA SIWA, untuk Bapak Alam Semesta OM NAMA SIWA YA JAPA OMKARA, untuk Brahman OOOOOOONGMMMMMMM.........................
133
Nagaraja di Pura Dalem Purwa Tabanan, erat hubunganya dengan Ganesha
134
TERATAI EMAS Meditasi Ganesha 1. Badan dalam keadaan bersih minimal cuci muka, tangan dan kaki, pakai pengharum badan/parfum 2. Nyalakan dupa, kemenyan atau lilin aroma therapy. Point 1 dan 2 ini tidak mutlak (bisa diabaikan) akan tetapi lebih bagus dilakukan karena akan menambah keheningan/kesucian pikiran dan suasana 3. Duduk tegak dan rileks 4. Rilekskan seluruh tubuh tanpa ada satu bagianpun yang tegang 5. Ucapkan Ganesa Gayatri dan Guru Puja dalam hati sambil membayangkan Dewa Ganesa berdiri/duduk dihadapan kita 6. Tarik napas panjang dan halus dari hidung sambil mengembungkan perut (ucapkan dalam hati ANG). Rasakan energi Ibu Pertiwi/Durga Maheswari masuk bersama napas untuk memberi energi/makanan halus kepada seluruh tubuh. 7. Keluarkan napas panjang dan halus dari hidung sambil mengempeskan perut (ucapkan dalam hati AH). Rasakan energi Bapa Akasa/Siwa Mahaguru keluar bersama segala kekotoran, karma negatif, kesialan hidup, penyakit, dsb. Energi Bapa Akasa bersifat melukat/membersihkan tubuh lahir batin . 8. Lakukan Langkah 6-7 (pernapasan bayi/perut) selama kurang lebih 21-33 putaran (gunakan genitri/tasbih) atau sampai badan merasa rileks/melayang.
135
9. Bayangkan Dewa Ganesa memberi anugerah dari tangannya berupa sinar warna putih kekuningan seperti sinar matahari, yang menyinari seluruh tubuh, membersihkan segala kekotoran, penyakit, karma negatif, kesialan hidup, melenyapkan kemiskinan dan penderitaan hidup, melenyapkan semua rintangan, menghapus segala dosa. Bayangkan tubuh betul-betul bersih lahir batin oleh sinar suci Beliau. 10. Bayangkan Dewa Ganesa masuk kedalam badan menempati seluruh ruang badan, karena pada hakekatnya Beliau menempati seluruh ruang ciptaannya baik makrokosmos maupun mikrokosmos. 11. Bayangkan kekuatan Ibu Pertiwi/Ibu Dewi Kundalini berwujud sinar berwarna Kuning naik dari Muladhara Cakra menuju Ajna Cakra tempat bertemu dengan kekuatan Bapa Akasa/Siwa Mahaguru yang berwujud sinar berwarna Putih dari atas kepala. 12. Bayangkan kedua kekuatan ini menyatu menjadi bulatan sinar berwara putih kekuningan/keemasan (ucapkan dalam hati AUM). 13. Bayangkan sinar ini membakar/membersihkan segala kekotoran, penyakit, karma negatif, dosadosa, dll agar diri kita bersih lahir batin mulai dari kepala kemudian bergerak turun menuju leher, tangan kanan, kembali ke leher, tangan kiri, kembali ke leher, dada, ulu hati, perut, kemaluan, dubur, kaki kanan, kembali ke dubur, kaki kiri, kembali ke dubur,
136
menuju tulang ekor naik melewati sepanjang tulang belakang menuju puncak kepala/sahasrara cakra. 14. Bayangkan sinar itu memendar ke empat penjuru membentuk tanda + atau tapak dara, perkecil sinar tapak dara itu lalu tempatkan di Ajna Cakra. Ucapkan dalam hati aksara suci AUM secara terus menerus sampai dalam keadaan sadar dan tidak (keadaan hening tanpa kata dan pikiran - Samadhi) 15. Sadarkan diri kepada keadaan semula sambil mengembangkan sinar itu menjadi semakin besar dengan ucapan AUM didalam hati. Biarkan sinar itu terus membesar sampai menutupi seluruh badan. Dengan tetap mengucapkan AUM sadari sinar itu terus membesar memenuhi alam semesta keempat penjuru lalu kesegala penjuru sampai tak terbatas. Sinar itu sekarang adalah diri sendiri dan diri sendiri adalah sinar itu. Sang Diri yang telah menyatu dengan sinar AUM, menyatu pula dengan alam semesta dan kekuatan asal dari Pranawa AUM yaitu Brahman Sang Pencipta yang meliputi segala ciptaan-Nya. Biarkan Sang Diri menyatu dengan kekuatan Maha Agung Sang Pencipta dengan sendirinya tanpa campur tangan pikiran. Yang ada hanyalah gema suara AUM memenuhi ruang dan waktu. 16. Kembalikan kesadaran dengan dipenuhi rasa kebahagiaan, suka cita, kasih sayang, bebas dari dualisme baik-buruk, susah-senang, hati dan pikiran dalam keadaan netral ditengah hiruk pikuk kekotoran duniawi. Anggap Sang Diri seperti sebuah bunga
137
teratai yang muncul jauh diatas permukaan air menyongsong kesucian sang Surya, berdiri diatas daun yang mengambang di air kehidupan yang kadang tenang kadang bergelombang, kadang keruh kadang jernih, dengan akarnya yang mencari makanan untuk menunjang hidup dengan menancap kokoh didasar kehidupan duniawi penuh lumpur dan kekotoran. 17. Akhiri dengan ucapan Terimakasih Tuhan Aum Asthungkara ya namah
138
Candi Ganesha di komplek Candi Penataran, Jawa Timur
139
TERATAI UNGU Ganesha Wisesa A. SURYA NAMASKARA Bertujuan untuk memohon dan menyerap energi Dewa Ganesha dalam wujud Surya/Matahari, kegunaannya adalah untuk kesehatan/menguatkan badan, menambah energi prana, melenyapkan/membakar energi negatif, mencerahkan aura dan mempertajam pandangan mata/kewibawaan. Berdiri tegak menghadap matahari pagi (tidak boleh lewat dari jam 8), cakupkan tangan didada, pandangi matahari tanpa berkedip dengan mantra : Aum Gam Ganapati ya namah 1 Aum hrāmmitrāya namah 2 Aum hrīm ravaye namah 3 Aum hrūmsūryāya namah 4 Aum hraimbhānave namah 5 Aum hraumkhagāya namah 6 Aum hrah pusne namah 7 Aum hrāmhiranya garbhāya namah 8 Aum hrīmmarīcaye namah 9 Aum hrūmādityāya namah 10 Aum hraim savitre namah 11 Aum hraumarkāya namah 12 Aum hrahbhāskarāya namah Bayangkan kekuatan sinar matahari masuk kedalam kedua mata, injak tanah 3X untuk menyeimbangkan kekuatan Bapa akasa dan Ibu Pertiwi Tutup ritual dengan ucapan Terimakasih Tuhan
140
B. PELUKATAN SRI GANESHA Pilih tempat melukat yang memiliki energi pelukatan yang baik seperti laut, mata air, pertemuan laut dan sungai (muara), pertemuan dua atau lebih sungai, mata air didalam/ditengah sungai, mata air didalam/dipinggir laut. Prosesinya adalah sebagai berikut : 1. Siapkan kain putih untuk tutup badan saat melukat. 2. Siapkan tempayan tanah atau keramik berkapasitas ± 1 liter dengan bunga berjumlah ganjil (1,3,5,7,9 atau 11 macam). Kualitas terbaik dengan menggunakan minimal 7 macam dengan bunga utama : cempaka putih-kuning, mawar merah-putih, melati, tunjung/teratai merah-putih. Isi dengan air laut/mata air dari tempat melukat, tempatkan didepan tempat sembahyang. 3. Lakukan puja Ganesha dan persembahyangan 4. Mohon tirta pengelukatan kepada penguasa segara/mata air dengan ucapan dan bahasa sendiri yang bisa dimengerti maknanya, sambil membayangkan kekuatan pengelukatan beliau turun menuju laut/mata air tempat melukat dan menuju tempayan yang berisi tirta pengelukatan. 5. Mandi seluruh badan dengan memakai kain putih, bisa mandi langsung atau disiramkan. 6. Setelah selesai mandi, ambil tempayan tadi tempatkan didepan kepala sejajar ubun ubun, mohon kekuatan tirta pengelukatan kepada Tuhan/Dewa Penguasa Tirtha dengan bahasa
141
sendiri untuk membersihkan segala kekotoran, penyakit, kesialan hidup, dosa-dosa dan karma negatif. 7. Tarik napas panjang sambil membayangkan kekuatan itu turun memenuhi tirtha dalam tempayan. 8. Tahan napas sambil menghentakkan kaki kanan 3X ke tanah, tujuannya untuk menyambung kekuatan Ibu Pertiwi dan Bapa Akasa 9. Siramkan tirtha pengelukatan sambil menghembuskan napas pelan dan panjang. 10. Tutup ritual dengan ucapan Terimakasih Tuhan Aum Asthungkaraya namah. C. SRI GANESHA SMARA SHAKTI Perwujudan Ganesha sebagai Dewa Kamajaya dan Dewi Kamaratih merupakan manifestasi dari kasih sayang dan cinta sang pencipta yang tanpa batas. Perwujudan kasih sayang ini bisa kita mohon untuk pengasihan, penarik rezeki, penenang perselisihan, awet muda dan perdamaian. Prosesinya dalam bentuk pengelukatan sebagai berikut : 1. Dilakukan setiap habis mandi, gunakan penutup badan dengan kain warna putih. 2. Siapkan tempayan dari tanah atau keramik berkapasitas ± 1 liter, isi dengan air (lebih bagus mata air) diberi bunga berwarna ganjil (1,3,5,7,9 atau 11 macam). Kualitas terbaik dengan menggunakan minimal 7 macam dengan bunga
142
3.
4.
5.
6.
7.
utama : cempaka putih-kuning, mawar merahputih, melati, tunjung/teratai merah-putih. Kalau bisa air dalam tempayan didiamkan dahulu selama 6-12 jam di ruang terbuka untuk memberi efek yang lebih kuat penyatuan energi Bapa Akasa dan Ibu Pertiwi. Pegang tempayan setinggi kepala ucapkan dalam hati sambil menarik napas panjang : Aum Namo Bhagabatae Gajaanaaya namaha, Aum Sri Ganesa ya Namah, Aum Sri Mahaganapataye namah, Aum Gam Ganapataye namah, Aum Sri Vinayaka ya namah, Aum Shrim hrim Klim Ganesvaraya Brahmarupaya carave, Sarvasiddhi pradesaya vighnesaya namo namah, Aum Dewa Kamajaya Dewi Kamaratih, regep ngeranjing ring angga sariranku dados amerta, pengasihan, pengelukatan. Wehana guna pengasih sidhi mandi sidhi ngucap. Tahan napas sebentar sambil membayangkan kekuatan beliau turun, kemudian injak tanah 3 X dengan kaki kanan, tujuannya untuk mensinergikan kekuatan Bapa Akasa dan Ibu Pertiwi. Keluarkan napas sembari mengucurkan tirta pengelukatan tersebut diatas ubun-ubun sambil membayangkan Dewa Kamajaya-Kamaratih berdampingan mesra memberikan anugrah. Tutup ritual dengan ucapan terimakasih Tuhan, Aum Asthungkara ya Namah
143
Pada hari-hari suci terutama hari kelahiran, setelah selesai melukat cakupkan tangan didada dengan memegang tunjung/teratai warna ungu/biru, mohonkan kekuatan Dewa Kamajaya-Kamaratih masuk kedalam badan melalui bunga teratai tersebut dengan menggemakan aksara suci AUM sebanyak 21X (3 kali putaran Cakra), setelah itu makanlah bunga teratai tersebut. D. SHIVAMBU KALPA Shivambu Kalpa (Terapi urine) terdapat dalam Kitab Sri Damar Tantra di India sekitar 5000 tahun yang lalu. Kitab ini memuat 107 sloka (ayat) tentang percakapan rahasia antara Dewa Siwa dan Shaktinya Dewi Parvati mengenai rahasia awet muda dan kesehatan. Urine itu mengandung berbagai senyawa berharga, seperti mineral, vitamin, hormon, enzim, antibodi, antialergen, antigen, asam amino, serta bahan nutrien lain yang berguna bagi tubuh. Bahan-bahan senyawa yang ditemukan di dalam urine ini bersifat murni, bio-aktif dan mempunyai kemampuan menyembuhkan sendiri ( bioself healing power). Selain itu urine mempunyai sifat-sifat tertentu, yang tidak dimiliki oleh obat paten, yaitu : 1. Elemen germanium Dalam urine terdapat ratusan senyawa bahan obat dan selama bahan-bahan obat tersebut masih dalam bentuk kesatuan urine, maka bahan-bahan obat tersebut tidak akan menimbulkan keracunan.
144
2. Adaptogen Urine yang diminum dapat berfungsi sebagai stabilisator kondisi darah. 3. Q-tonik Setelah minum urine secara rutin dalam beberapa hari atau beberapa minggu, akan terjadi efek, di mana badan terasa panas dan kuat. 4. Meningkatkan sistem ketahanan tubuh Terapi urine ini mempunyai khasiat melancarkan peredaran darah, penenang, dan dapat menghilangkan panas dalam, mata merah, bengkak, luka terpukul, berfungsi sebagai pengurang rasa sakit (analgesik), menetralkan racun-racun, menjaga keseimbangan organorgan dalam tubuh, mengaktifkan sel-sel yang sudah lemas, sehingga dapat meningkatkan daya penyembuhan dan stamina tubuh. 5. Efek-efek yang lain Shivambu adalah sebagai berikut : Kulit bersih berkilat, air muka jernih Rambut bertambah hitam dan subur Bercak-bercak kulit hilang Buang air besar/kecil lancar Lincah dan gesit, cepat pulih dari keletihan Tidur nyenyak, pandangan mata lebih terang Berat badan stabil, pikiran (otak) lebih terang
145
Menghambat proses penuaan Semangat tinggi, daya tahan dan stamina meningkat Saat memulai terapi urine selama beberapa hari atau beberapa minggu, akan terjadi proses atau reaksi penyembuhan, pengeluaran racun dan toksin yang dikenal sebagai reaksi kotan hanno. Gejalanya adalah : mencret, lelah, nyeri otot, dan ngilu sendi, demam, pening, perut kembung, melilit, dan lain-lain. Gejala ini merupakan tanda bahwa tubuh sedang mencuci dan mengeluarkan sisa-sisa bahan kimia, racun, toksin, dan lain-lain. Itu tanda penyakitnya membaik dan akan sembuh. Reaksi ini akan hilang sendiri dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Bila ada reaksi berlebihan, minum urine dapat dihentikan dulu 2-4 hari sampai reaksi kotan hanno ini menghilang. Berikut adalah tahapan metode Shivambu : 1. Siapkan mangkuk dari tanah atau keramik untuk penampungan urine 2. Sebelum memulai prosesi ini puja Dewa Ganesa dengan mulamantra : Aum Namo Bhagabatae Gajaanaaya namaha Aum Sri Mahaganapati ya namah 3. Pada saat mengeluarkan urine/kencing, buanglah urine yang keluar paling awal, tampung bagian tengahnya, dan buang urine yang keluar paling akhir. Jadi yang dipakai adalah bagian tengah saja. Ini bisa diibaratkan seperti ular, dimana kepala ular (awal kencing) dan ekor ular
146
(akhir kencing) adalah bisa/racun yang berbahaya. Pada saat menampung urine ucapkan mantra : Aum Sarvam Shristi Prabava Rudra ya Namah 4. Angkat Urine yang sudah ditampung setinggi kepala ucapkan mantra : Aum Hrim Klim Bhairava ya Namah 5. Pada saat minum/cuci muka/cuci mata dengan urine ucapkan mantra : Aum Shrim Klim Udda Maheswara ya Namah 6. Tutup prosesi ini dengan ucapan Terimakasih Tuhan Aum Asthungkara ya Namah E. GANESHA TRIKUTA Salah satu dari kekuatan Ganesha berupa mata ketiga dan pendengaran gaib, yang dapat diakses dengan teknik berikut : 1. Duduk tegak/berdiri dengan relaks/santai 2. Atur napas ANG-AH beberapa kali putaran 3. Ucapkan dalam hati mantra Ganesha : Aum Namo Bhagabatae Gajaanaaya namaha Aum Gajakaranakaya namaha Aum Bhalachandraaya namaha Konsentrasikan bulatan warna merah pada tengah-tengah tapak dara (tanda +) warna putih, tempatkan diantara kedua alis sambil memohon kepada Dewa Ganesa untuk
147
membukakan mata ketiga dan pendengaran gaib, dengan terus menerus mengucapkan Aum Gajakaranakaya namaha 4. Dalam melatih teknik ini pergunakan minyak wangi yang dioleskan diantara dua alis (Ajna Cakra), dibawah jakun (Wisudha Cakra) dan di pusar.
148
Meru Ganesha Pura Nteg Gana, Bali
149
TERATAI MUTIARA 32 Wujud Ganesha Dewa Ganesha memiliki 32 wujud dan mantra khusus untuk tujuan tertentu, sebagaimana berikut ini: 1. -Om Bala Ganapataye Namaha. Untuk Pengaturan/perbaikan mental/watak 2.-Om Taruna Ganapataye Namaha Untuk Memperbaiki sikap hidup 3.-Om Bhakti Ganapataye Namaha Untuk Perlindungan total kepada para Bhakta 4.- Om Vira Ganapataye Namaha Untuk Keberlimpahan hidup 5.-Om Shakti Ganapataye Namaha Untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan 6.-Om Dvija Ganapataye Namaha Untuk mencapai kejayaan/kesuksesan hidup 7.-Om Siddhi Ganapataye Namaha Untuk mendapatkan 8 kekuatan shakti Sri Ganesha 8.-Om Uchhista Ganapataye Namaha Untuk perlindungan keturunan dan warisan 9.-Om Vighna Ganapataye Namaha Untuk menghancurkan segala rintangan/halangan 10.-Om Kshipra Ganapataye Namaha Untuk menyelesaikan tugas secepatnya 11.-Om Heramba Ganapataye Namaha Untuk menghancurkan musuh 12.-Om Lakshmi Ganapataye Namaha Untuk kemakmuran dan kekayaan 13.-Om Maha Ganapataye Namaha Untuk kesenangan/kemuliaan 14.-Om Vijaya Ganapataye Namaha Untuk kemenangan dalam peperangan/perkelahian
150
15.-Om Nritya Ganapataye Namaha Untuk kesempurnaan seni/kesenian 16.-Om Urdhva Ganapataye Namaha Untuk kesempurnaan spiritual 17.-Om Ekakshara Ganapataye Namaha Untuk mencapai kesempurnaan pengetahuan 18.-Om Vara Ganapataye Namaha Untuk menggapai keinginan 19.-Om Triakshara Ganapataye Namaha Untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan 20.-Om Kshipra-Prasada Ganapataye Namaha Untuk kedamaian fikiran/perasaan 21.-Om Haridra Ganapataye Namaha Untuk keberuntungan 22.-Om Ekadanta Ganapataye Namaha Untuk menekan hawa nafsu dan menumbuhkan sikap bertanggungjawab 23.-Om Shrishti Ganapataye Namaha Untuk bisa membedakan hal baik dan buruk, penting dan tidak penting 24.-Om Uddanda Ganapataye Namaha Untuk kejernihan dan kemurnian fikiran 25.-Om Runamochana Ganapataye Namaha Untuk membebaskan diri dari hutang karma, hutang budi dan hutang material 26.-Om Dhundhi Ganapataye Namaha Untuk menghancurkan musuh dalam diri sendiri 27.-Om Dvimukha Ganapataye Namaha Untuk mencapai kebahagiaan dan kesenangan hidup 28.-Om Trimukha Ganapataye Namaha Untuk memperoleh anugrah dari Dewa Dattatreya / Tri Murti 29.-Om Simha Ganapataye Namaha Untuk menghancurkan kejahatan/kekejaman
151
30.-Om Yoga Ganapataye Namaha Untuk mencapai Samadhi/penyatuan dengan energy alam semesta 31.-Om Durga Ganapataye Namaha Untuk perlindungan dalam perjalanan atau dari segala macam penyakit dan ilmu hitam 32.-Om Sankatahara Ganapataye Namaha Untuk menyelesaikan segala permasalahan/problem hidup
Japa atas salah satu atau keseluruhan dari mantra tersebut minimal 7 X putaran Japamala atau sebanyak 756 X per hari untuk mencapai tujuan yang diinginkan atas anugrah Sri Ganapati.
152
Ganesha di Pura Sri Sedana, Cakranegara
153
TERATAI INTAN Sri Ganapati Atharva Sirsa Atharva-sirsa memuat tentang Ganapati yang merupakan bagian dari Atharva Veda, Kitab Suci Agama Hindu, yang WAJIB dipercaya dan menjadi pegangan hidup beragama umat Hindu. Dengan mengucapkan mantra ini secara tulus dan rutin, akan mencapai kediaman Brahman, segala tujuan hidup Dharma-Artha-Kama-Moksha akan tercapai, selalu hidup bahagia. Bebas dari 5 jenis dosa besar yaitu: membunuh anakanak, membunuh wanita, membunuh sapi, bunuh diri, membunuh guru/brahmana dan bebas dari segala dosa. Bebas dari semua karma negatif/buruk, mencapai kebaikan dan kasih. Dengan mengucapkan mantra ini seribu kali, segala keinginan akan tercapai. Berikut petikan mantra dan makna Shri Ganapati Atharwashirsa Om Bhadram Karnebhih Srinuyama Deva Bahadram Pasyemaksi Bhiryajatraha Sthirairangaistustuvam Sastanubhir Vyasema Devahitam Yadayuh Om Kesucian, yang kita dengarkan dengan telinga. Yang suci semoga kita melihatnya dengan mata.
154
Semoga kita selalu menyanyikan kejayaannya dan menikmati kesehatan yang baik yang engkau anugrahkan. Wahai Dewa, Om...Damai, damai, damai Om Svasti Na Indro Vrddha Sravah Svastinah Pusa Vedah Svasti Nastarksyo Aristanemih Svasti No Brhaspatir Dadhatu Om Santhi Santhi Santhi Om Semoga Indra pemimpin para Dewa, Dewa Matahari yang mengetahui segalanya dan Garuda yang menghilangkan segala malapetaka, dan Brhaspati Dewa penguasa fikiran dan guru makhluk surgawi. Semuanya ini menjadi kekuatan Tuhan, lindungilah kami dan berkahilah dengan kemakmuran. Om...Damai, damai, damai Om namaste ganapataye 1. tvam eva pratyaksam tat tvam asi, tvam eva kevalam kartasi, tvam eva kevalam dhartasi, tvam eva kevalam hartasi, tvam eva sarvam khalvidam brahmasi, tvam saksadatmasi nityam (O Dewa Ganapati) Engkau adalah manifestasi yang dapat dilihat dari intisari kata “Itu adalah Engkau”, Engkau adalah pelaksana, pencipta dan pelindung alam semesta, engkau sendiri juga adalah pelebur, Engkau adalah semua ini dalam ciptaan, karena Engkau adalah Brahman,
155
Engkau adalah Atman yang abadi dalam tubuh 2. rtam vacmi, satyam vacmi Aku mengatakan kebenaran Kitab Suci, aku mengatakan kebenaran yang aku alami 3. ava tvam mam, ava vaktaram, ava srotaram, ava dataram, ava dhataram, ava avanuvacam ava sisyam, ava pascattat, ava purastat, avottarattat, ava daksinottat, avacordhvattat, avadharattat, sarvato mam pahi pahi samantat (O Dewa Ganapati) Lindungilah hamba, lindungilah para pembicara, lindungilah para pendengar, lindungilah para pemberi, lindungilah para penyelamat, lindungilah orang yang memberikan pelajaran, lindungilah para siswa, lindungilah dari barat, lindungilah dari timur, lindungilah dari selatan, lindungilah dari atas, lindungilah dari bawah, lindungilah hamba dari semua sisi 4. tvam vanmayastvam cinmayah, tvamanandamayastvam brahmamayah, tvam saccidananda advityosi tvam pratyaksam brahmasi, tvam jnanamayo vijnanamayosi Engkau adalah wujud dari ucapan, Engkau adalah kebahagiaan yang abadi, Engkau adalah wujud dari semua kekuatan Brahman, Engkau adalah pengetahuan – kebahagiaan dan satu tanpa ada yang kedua, Engkau adalah
156
manifestasi Brahman, Engkau adalah wujud dari ilmu pengetahuan Kitab Suci dan pengetahuan diri sendiri 5. sarvam jagadidam tvatto jayate, sarvam jagadidam tvattastisthati, sarvam jagadidam tvayi layamesyati, sarvam jagadidam tvayi pratyeti, tvam bhumir apo analo anilo nabhah, tvam catvari vakpadani (O Dewa Ganapati) Seluruh dunia ini bersemi dariMu, dunia ini beristirahat didalamMu, dunia ini datang dariMu, Engkau adalah bumi, air , api, udara, ruang hampa, Engkau adalah empat wujud dari ucapan 6. tvam gunatrayatitah, tvam dehatrayatitah, tvam avasthatrayatitah, tvam kalatrayatitah (O Dewa Ganesa) Engkau diluar dari ketiga guna (Satwam-Rajas-Tamas), Engkau diluar dari ketiga tubuh (KasarHalus-Penyebab), Engkau diluar dari tiga kondisi (bangun-mimpi-tidur tanpa mimpi), Engkau diluar dari tiga waktu (masa lalusekarang-masa depan) 7. tvam muladhara sthitosi nityam, tvam sakti trayatmakah, tvam yogino dhyayanti nityam (O Dewa Ganapati) semua ketiga kekuatan (mencipta-memelihara-melebur) adalah milikMu, dengannya Engkau memiliki kediaman yang tetap (dalam semua makhluk) di sebuah tempat yang bernama “Muladhara”, para Yogi yang
157
memuja Sakti-Upasana tetap bermeditasi terhadapMu sebagai Dewa dari kekuatan ini 8. tvam vrahma tvam visnustvam rudrastvam indrastvam agnistvam vayustvam suryastvam chandramastvam brahmabhurbhuvah svarom (O Dewa Ganapati) Engkau adalah Trimurti, Brahma Wisnu Siwa, Engkau adalah Indra, Engkau adalah api dan udara, Engkau adalah matahari dan bulan, Engkau adalah Brahman dan ketiga dunia Bhur loka, Antariksa Loka, Swargaloka, Engkau adalah OM 9. ganadim purvamuccarya varnamdim tadanantaram, anusvarah, paratarah, ardhendulasitam, tarena ruddham, etattava manu svarupam, gakarah purvarupam, akaro madhyama rupam, anusvara-scantyarupam, bindur uttara rupam, nadah sandhanam, samhita sandhih Pertama tama kita mengucapkan suku kata G dalam kata GAM, diikuti A ditambahkan nasal M yang ditunjukkan oleh sebuah titik dan garis, kemudian dihiasi bulan sabit, ini melambangkan Dewa Ganapati wujudmu yang Agung yang dianugrahi dengan guna, G adalah wujud pertama, A adalah wujud yang ditengah dan M adalah wujud terakhir dan titik adalah sebuah nasal ditunjukkan oleh bulan sabit.
158
10. sa esa ganesa vidya, ganaka rsih, nicrad gayatri chandah, ganapatir devata Ini adalah Ganesa-widya, Rsi yang berada dibelakang inspirasi ini adalah Ganaka, Nicrt Gayatri adalah ukurannnya, Ganapati adalah Dewa (dari mantra ini) 11. Aum gam ganapataye namah Om Gam pemujaanku pada Dewa Ganapati 12. ekadantaya vidmahe, vakratundaya dhimahi, tanno dantih pracodayat Kami telah mendengar tentang Ekadanta, kami bermeditasi pada Wakratunda, semoga para Danti memberikan inspirasi kepada kita (dalam bermeditasi) 13. ekadantam caturhastam pasankusadharinam, radam ca varadam, hastair bibhranam musakadhvajam, raktam lambodaram surpakarnakam raktavasasam, raktagandhanuliptangam raktapuspaih supujitam, bhaktanukampinam devam jagatkaranam acyutam, avirbhutam ca srstayadau prakrteh purusat param, evam dhyayati yo nityam sa yogi yoginam varah Orang yang selalu bermeditasi kepadaNya, y ang memiliki satu gading (kanan), yang memiliki empat tangan, yang memegang tali dan sebuah tongkat, yang memegang sesuatu yang sangat indah, yang membuka jari jemarinya memberikan anugrah, yang
159
memiliki pataka yang melahirkan lencana pengetahuan, yang kulitnya berwarna merah, yang perutnya besar, yang telinganya besar, yang memakai pakaian merah, yang tubuhnya diperciki wewangian cendana merah, yang dihiasi dengan bunga merah, yang sangat mencintai para pemujaNya, yang bersinar, yang telah tercipta sebelum awal dunia ini, sesuatu diluar prakirti dan purusha (purusottama), Yogi yang bermeditasi padanya adalah Yogi yang paling baik diantara Yogi 14. namo vratapataye, namo ganapataye, namah pramathapataye, namaste astu lambodarayaikadantaya vighna nasine, siva sutaya, sri varadamurtaye namah Penghormatanku kepada Vratapati, penghormatanku kepada Ganapati, penghormatanku kepada Pramathapati, Penghormatanku kepada Lambodara, Ekadanta, Vighnanasin, Putra Siva, dan penghormatan berulangkali kepada Varadamurti 15. etadatharvasirsa yo’dhite, sa brahmabhuyayam kalpate, sa sarvatah sukhamedhate, sa sarvavighnaina badhyate, sa pamcamahapapat pramucyate. Siapapun yang bermeditasi pada Atharvasirsa dapat menyatu dengan brahman. Ia akan mendapatkan kebahagiaan di mana-
160
mana. Ia tidak akan mendapatkan berbagai macam rintangan. Ia terbebas dari ( semua dosa ) lima dosa besar. 16. Sayamadhiyano divasakrtam papam nasatati, prataradhiyano ratrikrtam papam nasayati, sayampratah prayunjano’papo bhavati, sarvatradhiyano’pavighno bhavati, dharmarthakamamoksam ca vindati. Orang yang mengucapkan mantra ini pada sore hari, semua dosa yang dilaksanakannyapada siang hari akan terhapus. Orang yang mengucapkan mantra ini pada pagi hari, semua dosa yang dilakukannya pada malam hari akan terhapus. Orang yang mengucapkan mantra ini baik pagi dan sore hari, akan menjadi orang tanpa dosa. Orang yang mengucapkan mantra ini di mana-mana (dan setiap waktu) tidak akan mendapatkan rintangan, dan mendapatkan semua empat tujuan manusia, yaitu kebaikan agama (Dharma), kekayaan (Artha), bendabenda yang diinginkan (Kama), dan kebebasan (Moksa). 17. Idam atharva sirsa asisyaya na deyam, yo yadi mohad dasyati sa papiyat bhavati Atharva-sirsa ini seharusnya tidak diajarkan terhadap siswa yang tidak berkualitas. Orang yang berusaha melakukan hal ini akan berdosa. 18. Sahasravartanat yam yam kamamadhite tam tam anena sadhayet Semoga orang yang dapat memenuhi semua keinginannya dengan mengulangi mantra ini ribuan kali. 19. Anena ganapati mabhisincati sa vagmi bhavati
161
Orang yang memandikan ganapati dengan Atharva-sirsa akan menjadi penceramah yang terkenal. 20. Caturthyamanasnan japati sa vidyavan bhavati Orang yang berpuasa dan melaksanakan japa-yoga pada hari ke empat pada dua minggu hari bulan akan mendapatkan pengetahuan. 21. Ityatharvanavakyam Kemudian mengatakan tentang Atharvana 22. Brahmadyavaranam vidyat, na bibheti kadacaneti Orang harus mengetahui Brahman, dan Adimaya seiring dengan kekuatannya yang terselubung. ( kemudian ), ia tidak perlu merasa takut lagi. 23. Yo durvankurairyajati sa vaisravanopamo bhavati Ia, yang memuja ( Dewa Ganapati ) dengan ilalang Durva akan memilki kekayaan yang sama dengan Kubera. 24. Yo lajairyajati sa yasovan bhavati, sa medhavan bhavati Ia, yang memuja dengan nasi kukus akan mendapatkan ketenaran dan keberhasilan; ia akan menjadi orang yang sangat pintar. 25. Yo modakasahasrena yajati sa vanchita phalamavapnoti Ia, yang memuja dengan ribuan Modaka, segala kebutuhannya akan terpenuhi. 26. Yah sajyasamidbhiryajati sa sarvam labhate sa sarvam labhate Orang yang melaksanakan upacara kurban dengan mempersembahkan kayu bersama dengan ghee dalam pemujaan, ia akan mendapatkan segalanya.
162
27. Astai bramanan samyag grahayitva suryavarcasvi bhavati Orang yang membuat delapan orang lainnya menjadi pandai dalam Atharva-sirsa akan mendapatkan kejayaan seperti matahari. 28. Suryagrahe mahanadyam pratimasamidhau va japtva siddhamatro bhavati, mahavighnat pramucyate, mahadosat pramucyate, mahapapat pramucyate Dengan melaksanakan japa pada saat gerhana matahari atau dengan duduk di tepi sungai suci, atau dengan duduk di depan sebuah patung ( ganapati ), seorang sadhaka akan mendapatkan apapun yang dijanjikan dalam mantra-mantra ini. ( khususnya ) ia akan terbebas dari semua rintangan, bebas dari semua kehancuran dan semua dosa. 29. Sa sarvavid bhavati, sa sarvavid bhavati, ya evam veda, iti upanisad Ia ( yang memiliki pengetahuan ini ) menjadi maha tahu. Mengetahui hal ini adalah benar, dan memahami upanisad. Om sahanavavatu, saha nau bhunaktu, saha viryam karavavahai, tejasvinavadhitamastu, ma vidvisavahai Om santih santih santih Iti sriganaptyatharvasirsopanisad
163
Ganesha di Pura Gunung Agung, Desa Taman Sari , Lombok
164
Daftar Pustaka Rg Veda Samhitā, Dewanto S.S, Pāramita Surabaya, 2005 Yajur Veda Samhitā, Dewanto S.S, Pāramita Surabaya, 2005 Atharva Veda Samhitā, Dewanto S.S, Pāramita Surabaya, 2005 Samma Veda Samhitā, I Wayan Maswinara, Pāramita Surabaya, 1999 Bhagavad Gītā, Śrī Śrīmad, The Bhaktivedanta Book Trust, 2006 Ganeśha Purāna, Bibek Debroy , Pāramita Surabaya, 2001 Linga Purāna, Bibek Debroy , Pāramita Surabaya, 2001 Agni Purāna, Bibek Debroy , Pāramita Surabaya, 2001 Agnihotra, I Wayan Sumatra, 2012 Wedaparikrama, G. Pudja M.A, 1971 Laya Yoga, I Made Sunetra Se.Be.Mm, Pāramita Surabaya, 2004 Ilmu Hanumān, Kadek Yudhiantara, Pāramita Surabaya, 2002 Śiva Purāna, Gede Oka Sanjaya, Pāramita Surabaya, 2001
165
Cahaya Kebijaksanaan Ganeśa, I Made Adi Wirawan, Pāramita Surabaya, 2011 Kejayaan Ganeśa, Sri Astiti S.Pd, Pāramita Surabaya, 2002 Sri Ganeśha Puja, Made Aripta Wibawa, Pt. Empat Warna Komunikasi, 2006 Daśākṣara, Śaiwa Śiddhanta Dan Kanda Pat, Kadek Yudhiantara, Pāramita Surabaya, 2003 Rahasia Om, A.A Ngurah Prima Surya Wijaya, Pāramita Surabaya, 2011 Kanda Pat Madu Muka, Drs. I Ketut Nantra, Pāramita Surabaya, 2011 Usada Bali, Prof. Dr. Ngurah Nala M.P.H, Pt. Upada Sastra Denpasar, 2002 Aji Maya Santhi, I Made Bidja, Bp, 1991 Ganeśa Sebagai Avighneśvara, Vināyaka Dan Pengelukat, Pāramita Surabaya, 1999 Pranawa Om, Anadas Ra, Pāramita Surabaya, 2008 Kanda Sanga Tanpa Sastra Panugrahan Dalem Nusa, Jero Mangku Made Buda, Pāramita Surabaya, 2011 Gayatri Sādhanā Maha Mantra Menurut Weda, I Wayan Maswinara, Pāramita Surabaya, 1997 Sruti The Eternal Echoes, Prasanthi Nilayam, Sri Sathya Sai Sadhana Trust, 2010
166