AMANAT DAN REALITAS SOSIAL YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL “RUBIAH: JIKA AKU BOLEH MEMILIH” KARYA DONA SANG
JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Oleh
KHAERUL IMAMULYADI E1C 110 082
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2017
ii
MANDATE AND REALITY SOCIAL CONTAINED IN NOVEL “RUBIAH: IF I MAY CHOOSE” BY DONA SANG By Khaerul Imamulyadi E1C110082
[email protected]
ABSTRACT
This researched is motivated by reality that novel “Rubiah: If I May Choose” by Dona Sang there are many values of life is able to create a sample in real life. This novel tell about simple story to disenchant us about the meaning of be gratefull life. Researched problems of this research is how the mandate and social reality contained in novel “Rubiah: If I May Choose” by Dona Sang. Purpose of this research is to describing mandate and social reality contained in novel “Rubiah: If I May Choose” by Dona Sang. This type of research is qualitative research, qualitative research do not use calculation cause data in this research only use word, sentence, discourse and text contained in novel “Rubiah: If I May Choose” by Dona Sang. Data collection technique use references engineering and technical record. Meanwhile, technical analysis data use steps such identification, classification, and interpretation. This research results show that. (1) mandate contained in novel “Rubiah: If I May Choose” created by Dona Sang divided into four part: a) mandate under the covers of religion values prayer, tawakal, grateful, and power of God. b) mandate under the covers of moral values: entertain, compassionate, politeness, and advise. c) mandate under the covers of culture values: be thankful, funeral, greetings, and ask permission when visit. d) mandate under the covers of social values: mutual help, and appreciate older people. (2) Reality social contained in novel “Rubiah: If I May Choose” created by Dona Sang cover three form of social reality: a) social interaction, b) cultural, c) social values. Keyword: Mandate and Reality Social.
iii
AMANAT DAN REALITAS SOSIAL YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL “RUBIAH: JIKA AKU BOLEH MEMILIH” KARYA DONA SANG By Khaerul Imamulyadi E1C110082
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang kaya dengan nilai-nilai kehidupan yang dapat dijadikan contoh dalam kehidupan nyata. Novel ini menceritakan sebuah kisah sederhana yang menyadarkan kita tentang arti syukur dan mensyukuri hidup. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah amanat dan realitas sosial yang terkandung dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan amanat dan realitas sosial yang terkandung dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang tidak menggunakan perhitungan karena data dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, wacana, serta teks yang terdapat pada novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan teknik catat. Sementara itu, teknik analisis data menggunakan langkah-langkah seperti: Identifikasi, klasifikasi, dan interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa. (1) Amanat yang terdapat pada novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang dibagi menjadi empat, yaitu: a) Amanat berdasarkan nilai agama meliputi: mengerjakan shalat, tawakkal, bersyukur, dan kekuasaan Tuhan. b) Amanat berdasarkan nilai moral meliputi: menghibur, berbelas kasih, sopan santun, dan menasehati. c) Amanat berdasarkan nilai budaya meliputi: berterima kasih, melayat, dan mengucapkan salam dan meminta izin ketika bertamu. d) Amanat berdasarkan nilai sosial meliputi tolong menolong dan menghargai orang yang lebih tua. (2) Realitas sosial yang terdapat dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang meliputi tiga bentuk realitas sosial, yaitu a) Interaksi Sosial, b) Kebudayaan, c) Nilai dan Norma Sosial.
Kata kunci: Amanat dan Realitas Sosial.
iv
1. PENDAHULUAN Karya sastra memiliki banyak bentuk. Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan suatu cerita yang bermain dalam dunia manusia dan benda yang ada disekitar kita, tidak mendalam, lebih banyak melukiskan suatu saat dari kehidupan seseorang, dan lebih mengenal suatu episode menurut Jassin (dalam Nurgiyantoro, 2002:16). Jadi, dapat dikatakan novel merupakan salah satu genre karya sastra yang biasanya memberikan persoalan-persoalan lebih kompleks dalam suatu pristiwa. Selain itu, novel bisa menjadi sebuah refleksi dari kehidupan masyarakat yang mungkin tidak disadari. Seperti novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini. Novel ini menceritakan persoalan-persoalan kehidupan yang dapat dijadikan refleksi dalam kehidupan masyarakat. Peneliti memilih novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karena memiliki ketertarikan dari novel-novel lainnya. Ketertarikan menganalisis novel tersebut dilihat dari kisah di dalam novel. Novel ini menceritakan sebuah kisah sederhana yang menyadarkan kita tentang arti syukur dan mensyukuri hidup. Jika dilihat dari tokoh utamanya yaitu Rubiah. Rubiah adalah gadis dari keluarga ekonomi lemah yang berkeinginan untuk tetap bersekolah menuntut sebab cinta akan ilmu pengetahuan. Selain itu, Rubiah juga memiliki kepekaan sosial yang ekstra. Dalam hal ini, kepekaan sosial yang dimaksud adalah Rubiah yang selalu membantu ibunya setiap hari membersihkan ubi hasil kebun untuk dijual di pasar esok hari demi menyambung hidup, karena hasil penjualan ubi tersebut merupakan mata pencaharian utama keluarga kecil Rubiah. Demikian pula jika
1
dilihat dari bahasa yang digunakan cukup sederhana dan komunikatif. Dalam hal ini, novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” tidak menggunakan bahasa yang terlalu tinggi yang dapat menyulitkan pembaca dalam memahaminya. “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” merupakan salah satu novel karya Dona sang yang memberikan contoh yang baik bagi para pembaca sastra. Novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” menyajikan masalah kehidupan dan lingkungan sekitar Rubiah. Novel tersebut menceritakan tentang seorang gadis kecil (Rubiah) dari keluarga sederhana yang tak luput dari beban pekerjaan membantu ibunya membanting tulang untuk menghidupi keluarga. Selain itu, Rubiah memiliki hasrat untuk tetap bersekolah walaupun harus jauh dari keluarga dengan tinggal di Panti Asuhan karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah. Contoh lain yang dapat dilihat dari kehidupan sekitar kita adalah banyak siswa maupun mahasiswa yang senantiasa membantu orang tuanya mengurangi beban untuk menghidupi keluarga selain itu, banyak kita lihat siswa maupun mahasiswa yang jauh dari kelurga demi menuntut ilmu pengetahuan. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas peneliti tertarik untuk menganalisis amanat dan realitas sosial yang terkandung di dalam novel tersebut. Amanat merupakan pesan yang disampaikan oleh penulis untuk para pembaca melalui karya sastra yang diciptakan. Realitas sosial adalah suatu peristiwa yang benar-benar terjadi di masyarakat. Rumusan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah amanat yang terkandung dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang?, dan bagaimanakah realitas sosial yang terkandung
2
dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang?. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan amanat yang terkandung dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang dan mendeskripsikan realitas sosial yang terkandung dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang. Adapun manfaat penelitian ini secara teoritik adalah penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terhadap penelitian sastra dalam bidang apresiasi sastra terutama mengenai amanat dan realitas sosial dalam novel dan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitianpenelitian selanjutnya dalam bidang apresiasi sastra terutama mengenai amanat dan realitas sosial dalam novel. Sedangkan manfaat secara praktik adalah penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti-peneliti lain yang akan melakukan penelitian sastra dengan permasalahan yang sejenis atau hampir sama.
2. KAJIAN PUSTAKA Pada dasarnya suatu penelitian tidak beranjak dari awal karena umumnya telah ada acuan yang didasarinya. Hal ini bertujuan sebagai titik tolak untuk mengadakan suatu penelitian. Adapun penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. a.
Farida Yani (2011) yang berjudul “Nilai-nilai Sosial Budaya dalam Novel Merpati Kembar di Lombok Karya Nuriadi dan Kaitannya dengan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMA”.
3
b.
Ruslan (2011) yang berjudul “Nilai Sosial dan Pendidikan dalam Novel Maryamah Karpov Karya Andrea Hirata”.
c.
Henny Wilya (2013) dengan judul penelitian Kajian Struktural dan Realita Sosial Novel Keluarga Cemara karya Arswendo Atmowiloto Serta Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA.
d.
Nur Asri Mulinda (2014) yang berjudul “Fenimisme dan Nilai Sosial dalam Novel Tarian Bumi Karya Oka Rusmini Serta Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA”.
3. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif selalu bersifat deskriptif, artinya data-data yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi fenomena dan tidak berupa angka-angka. Dalam ilmu sastra, sumber datanya berupa naskah karya sastra. Data yang digunakan sebagai dasar penelitian ini berwujud kata-kata, kalimat dan wacana yang terdapat dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang. Wujud data dalam penelitian ini berupa kata-kata, frase, kalimat, dan wacana yang terdapat dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang. Sumber data penelitian ini adalah novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang. Adapun identitas novel sebagai berikut. Judul
: Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih
Penulis
: Dona Sang
4
Editor
: Andriyati
Cover
: Mano Wolfie
Lay out
: Alfian
Penerbit
: Republika
Cetakan
: I November 2014
Jumlah halaman
: vi+ 214 halaman
Ukuran kertas
: 13,5x20.5
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kepustakaan dan teknik catat. Teknik kepustakaan adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Teknik ini diterapkan untuk mempelajari sasaran dan kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini. Kepustakaan yang dimaksud adalah buku-buku teori sastra, buku-buku metodologi penelitian, dan buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Sedangkan teknik merupakan lanjutan dari teknik studi pustaka. Teknik catat dilakukan untuk memperoleh data dengan cara mencatat data yang berupa kata-kata, frase, kalimat dan wacana. Arikunto (2013:203), Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan pengertian tersebut, maka di dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa kartu data.
5
Langkah-langkah dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Membaca novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang secara berulang-ulang dan cermat kata demi kata, dan kalimat demi kalimat. b. Mengidentifikasi aspek amanat dan realita sosial yang terkandung dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang. c. Setelah melakukan identifikasi aspek amanat dan realita sosial, maka selanjutnya mengklasifikasikan aspek amanat dan realita sosial yang terkandung dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang. d. Aspek-aspek yang telah diklasifikasikan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui aspek-aspek amanat dan realitas sosial yang terkandung dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang. e. Menyimpulkan hasil yang didasarkan pada analisis data secara keseluruhan. Metode penyajian hasil dalam penelitian ini menggunakan metode informal dengan penyajian melalui cara merumuskan kata-kata biasa yang berkaitan dengan amanat dan realitas sosial yang terdapat dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang. Metode informal yaitu pemaparan atau penyajian hasil analisis yang dituangkan dalam bentuk kata-kata (Mahsun, 2014:123).
4. PEMBAHASAN Amanat yang Terkandung Dalam Novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” Karya Dona Sang antara lain.
6
1. Amanat Berdasarkan Nilai Agama a. Mengerjakan Shalat Mengerjakan sholat adalah kewajiban umat muslim. Seseorang muslim tidak boleh meninggalkan sholat lima waktu. Hal ini dapat dilihat pada tokoh Rubiah yang mengerjakan shalat magrib berjamaah. Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut. Aku tiba di ruang shalat bertepatan dengan Bu Nur mengangkat tangan bertakbiratul ikhram yang pertama. Shalat magrib telah dimulai. Bu Nur yang menjadi imam, karena tak ada seorang laki-lakipun di ruang ini (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih,2014:149). Berdasarkan kutipan di atas, amanat yang dapat di ambil adalah sebagai umat beragama khususnya yang menganut agama Islam harus melaksanakan kewajibannya yaitu mengerjakan shalat. b. Tawakal Tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah berusaha kerja keras dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan. Hal ini dapat dilihat pada nasihat tokoh Kak Aliya kepada tokoh Rubiah untuk menyerahkan urusan jodoh kepada Allah. Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut. Beberapa hari setelah prosesi pernikahan berlangsung, kutanyakan pada Kak Aliya bagaimana caranya ia bisa menikah dengan sahabatnya sendiri yang sudah terhitung tahun lamanya tak bertemu. Sambil berbisik Kak Aliya mengatakan, “Allah menjagakannya untukku, Biah . Mungkin sekarang kau belum mengerti namun suatu hari nanti kau akan pahami. Serahkan semuanya pada Allah” (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih,2014:95).
7
Berdasarkan kutipan di atas, amanat yang bisa di ambil adalah sebagai umat beragama khususnya yang menganut agama islam harus yakin sepenuhnya kepada Allah SWT untuk menyerahkan segala urusan dunia kepada–Nya karena Dialah yang Maha Mengatur alam semesta beserta isinya termasuk perkara jodoh. 2. Amanat Berdasarkan Nilai Moral Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan perbuatan baik atau buruk. Nilai moral dalam cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa pula nilai moral yang buruk atau jelek. Adapun bentuk amanat berdasarkan nilai moral yang terkandung dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang dapat dilihat dari data berikut. a. Menghibur Menghibur adalah suatu perbuatan yang dilakukan untuk menyenangkan dan menyejukkan hati atau untuk melupakan kesedihan dan sebagainya. Hal ini dapat dilihat pada tokoh Rubiah yang mencoba menghibur Ibunya yang sedang bersedih karena ayah Rubiah pergi meninggalkan dunia untuk selamanya. Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut. “Tabahlah, Ibu! Kita semua mencintai Ayah, meski jalannya memang harus begini.” Aku mengusap lembut punggung Ibu yang berbaring membelakangiku di dalam biliknya. Kawan hidupnya sudah tak lagi ada. Aku mencoba menghibur meski kutahu sekarang bukan hiburan yang dibutuhkannya. Aku mencoba menguatkan walau diriku sendiri terasa rapuh–hancur luluh tanpa pijakan (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih, 2014:113).
8
Berdasarkan kutipan di atas, amanat yang dapat diambil adalah ketika kerabat atau saudara sedang mendapat musibah hendaknya kita berusaha untuk menguatkan hati mereka. b. Berbelas kasih Berbelas kasih adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain. Hal ini dapat dilihat pada tokoh Rubiah yang merasa tidak tega melihat Ibunya mengerjakan pekerjaan dapur sendiri. Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut. Meski sebenarnya sungguh lelah usai berjalan di bawah terik matahari siang, aku tak tega jika harus membiarkan Ibu mengerjakan pekerjaan dapur sendiri, mengingat ia sudah berangkat seusai solat subuh tadi. Jadi, mau tak mau, terlebih dahulu aku harus mengurusi segala tetek bengek dunia dapur, bergelimang arang, bermandi asap dari kayu separuh basah. Gatok yang pulang sekolah lebih cepat dariku akan memakan makanan sisa tadi malam untuk mengganjal perutnya. Ayah? Ia pergi mencari warung nasi. Di sana, bualannya dinanti dan diminati (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih, 2014:45–46 ). Berdasarkan kutipan di atas, amanat yang dapat diambiil adalah sebagai makhluk sosial harus saling membantu untuk meringankan beban sesama terutama kepada orangtua, sebagai anak yang berbakti harus membantu meringankan beban mereka. 3. Amanat Berdasarkan Nilai Budaya Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaaan/ tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu daerah tertentu. Adapun bentuk amanat berdasarkan nilai budaya yang terkandung dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang dapat dilihat dari data berikut. 9
a. Berterima kasih Berterima kasih adalah ungkapan bentuk syukur kepada Allah atas apa yang diberikan–Nya dan juga sebagai cara menghargai serta membalas budi baik orang lain atas apa yang diberikannya kepada kita. Berterima kasih merupakan Nilai budaya berdasarkan aspek moral. Hal ini dapat dilihat pada tokoh Rubiah yang mengucapkan terima kasih atas budi baik tokoh Bu Nur yang diterimanya . Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut. Sebelum Bu Nur meninggalkanku, berulang kali aku mengucapkan terima kasih atas budi baiknya. Aku bersyukur karena Tuhan telah mengirimkanku pada seorang yang berhati mulia seperti Bu Nur. Ah, tampaknya aku sudah memulai belajar mengamalkan nasihatnasihat yang baru saja aku terima (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih, 2014:145). Berdasarkan kutipan di atas, amanat yang dapat diambil adalah membiasakan diri untuk mengucapkan terima kasih sebagai bentuk syukur karena telah mendapatkan kebaikan atau pun bantuan, seperti yang dilakukan Rubiah yang mengucapkan terima kasih atas budi baik Bu Nur. b. Mengucapkan salam dan meminta izin ketika bertamu Mengucapkan salam dan meminta izin ketika bertamu adalah cara atau kebiasaan yang ditanamkan sejak dini ketika bertamu. Hal tersebut dipertegas dalam firman Allah yang berbunyi “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya (QS. An-Nur :27).” Mengucapkan salam dan meminta izin merupakan nilai budaya berdasarkan aspek norma. Hal ini dapat dilihat pada tokoh Rubiah dan keluarganya ketika datang bertamu ke rumah Bu Nur. Tokoh
10
ibu Rubiah menekan bel yang menempel dikusen pintu sebelum dipersilakan masuk oleh tokoh Bu Nur (pemilik rumah), menekan bel atau mengetuk pintu merupakan cara meminta izin pada era sekarang ini. Hal ini juga dapat dilihat pada tokoh Rubiah yang mengucap salam dan mengetuk pintu sebelum dibukakan pintu rumah. Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut. Dua kali ibu menekan bel yang menempel pada kusen pintu rumah induk hingga seorang wanita berusia diakhir enam puluh tahun membuka pintu dengan gerakan lamban. Ia tersenyum menyambut kedatangan kami. Ku ketahui kemudian perempuan tua ini bernama Bu Nur, pemilik sekaligus pengelola panti asuhan (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih, 2014:135). Darahku bergejolak tak menentu. Ada rasa bahagia yang sulit sekali di bendung saat mengucapkan salam dan mengetuk pintu dengan perlahan. Tak ada yang menyahut . Hening? (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih, 2014:204). Berdasarkan kutipan di atas, amanat yang dapat diambil adalah membiasakan diri mengucap salam dan meminta izin ketika akan masuk ke rumah orang lain, seperti yang dilakukan tokoh Ibu yang meminta izin dengan cara menekan bel, mengucap salam dan mengetuk pintu seperti yang dilakukan tokoh Rubiah. 4. Amanat Berdasarkan Nilai Sosial Nilai sosial yaitu nilai-nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan antara individu dalam masyarakat. Adapun bentuk amanat berdasarkan nilai sosial dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang dapat dilihat pada data berikut. a. Tolong menolong Tolong menolong adalah saling membantu antar sesama manusia. Membantu tanpa pamrih: membantu tanpa mengharapkan imbalan. Manusia tidak
11
dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain sehingga manusia disebut makhluk sosial. Hal ini dapat dilihat pada tokoh Kak Aliya yang membantu memenuhi kebutuhan keluarga Rubiah dengan cara memberikan uang untuk membeli beras dan memenuhi kebutuhan sekolah adik Rubiah (Gatok). hal tersebut terlihat pada kutipan berikut. Air mataku lagi-lagi berjatuhan membaca baris-baris surat yang ditulis Kak Aliya. Sungguh besar rasa rinduku padanya. Tanganku menarik sehelai kertas cukup tebal dari dalam amplop. Selembar wesel. Dari mataku yang basah kulihat angka dengan jumlah nol cukup banyak tertera di sana. Besar sekali jumlah itu, pasti Kak Aliya telah menguras sebagian tabungannya. Ini lebih dari cukup untuk membelli beras selama berbulan-bulan dan memenuhi kebutuhan sekolah Gatok. Saat mengiriminya surat tempo hari aku tak pernah bermaksud untuk memintainya uang, namun aku bersyukur karena ini sangat dapat membantu Ibu mencukupi kebutuhannya (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih, 2014:167-168). Berdasarkan kutipan di atas, amanat yang dapat diambil adalah dalam kehidupan bermasyarakat sikap tolong menolong harus diamalkan, sebagaimana dalam agama dianjurkan untuk saling membantu sesama. b. Menghargai orang yang lebih tua Menghargai orang yang lebih tua merupakan kewajiban setiap manusia dalam bergaul di tengah masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada tokoh Aliya yang mengingatkan tokoh Rubiah untuk mendengarkan dengan baik jika orang tua sedang bicara. Mendengarkan dengan baik jika orang tua sedang bicara merupakan wujud menghargai orang yang lebih tua. Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut.
12
“Kalau orang tua sedang bicara harap didengarkan. Jangan mendongkol. Semua ini untuk kebaikan kau, Biah!” seru Kak Aliya (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih, 2014:57). Berdasarkan kutipan di atas, amanat yang dapat diambil adalah ketika orang yang lebih tua sedang bicara sebaiknya kita mendengarkannya dengan baik sebagai bentuk menghargai dan menghormatinya. Sebagaimana dalam agama menganjurkan umatnya untuk saling menghargai sesama terlebih orang yang lebih tua. Realitas
Sosial yang Terkandung dalam Novel “Rubiah: Jika Aku Boleh
Memilih” Karya Dona Sang antara lain. 1. Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang dengan perorangan, antara kelompokkelompok manusia maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia (Soekanto, 2014: 55). a. Interaksi Sosial antara Rubiah dengan Ibu “Biah ke sinilah, Nak!” suara Ibu mengurungkan niatku untuk lari. Perlahan aku mendekat, bergabung dengan adik ku dan para pelayat lainnya. Aku tak yakin yang kulangkahkan ini adalah kakiku, terasa sangat ringan mengawang. “Ikhlaskan hatimu, Nak. Ayahmu… ayahmu telah pergi, tak lama setelah kau berangkat tadi pagi” suara Ibu terbata-bata (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih, 2014:109). Berdasarkan kutipan di atas, interaksi sosial terjadi antara Ibu dengan Rubiah. Ibu memanggil Rubiah dan menasehatinya untuk mengikhlaskan hati atas kepergian ayahnya.
13
b. Interaksi sosial antara Rubiah dengan Kak Aliya Interaksi sosial antara Rubiah dengan Kak Aliya terlihat ketika Kak Aliya menasehati Rubiah untuk bersyukur dan berbakti kepada orangtua. Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut. Lagi-lagi Kak Aliya tersenyum, “ Bagaimanapun keadaan orang tua kita, kita harus tetap berbakti padanya. Bersyukurlah, Biah. Tak gampang memang menjadi dirimu, tapi dengan syukur semuanya akan terasa lebih mudah dan indah.” (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih, 2014:31). 2. Kebudayaan Kebudayaan
adalah
kompleks
yang
mencakup
pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuankemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain, kebudayaan mencakup semuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat (E.B Tylor dalam Soekanto, 2014: 148). Aspek kebudayaan berdasarkan kepercayaan memperlakukan ari-ari dengan baik terlihat dalam novel ini. Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut. “Tak ada hubungan macam apa kata kau? Ari-ari itu kan dulunya bagian dari tubuh kita ketika masih dalam kandungan. Berbentuk gumpalan yang cukup besar. Menurut kebiasaan, sebelum dikubur harus dibersihkan dengan air terlebih dahulu. Setelah bersih dari darah kemudian dibungkus menggunakan kain bersih. Kalau perlu kainnya berwarna putih. Pendeknya, ari-ari itu harus diperlakukan dengan baik. Jika tak ‘dimandikan’ alamat akan anyirlah badan si anak hingga tua nanti,” terang mak pik bersungguh-sungguh (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih, 2014:39).
14
Berdasarkan kutipan di atas, terdapat suatu kepercayaan atau keyakinan orang minangkabau khususnya di dusun Baringin ( dusun tempat tinggal Rubiah) yaitu harus memperlakukan ari-ari dengan baik, jika tidak diperlakukan dengan baik maka akan anyir (amis) bau badan si anak hingga tua nanti. Aspek kebudayaan yang terdapat juga dalam novel ini adalah aspek kebudayaan berdasarkan adat istiadat. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut. 3. Nilai dan Norma Sosial Nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak berupa prinsip-prinsip, patokan-patokan, anggapan maupun keyakinan yang berlaku disuatu masyarakat. Prinsip-prinsip dalam nilai sosial itu menyangkut penilaian apakah sesuatu itu baik, benar dan berharga yang seharusnya dimiliki dan dicapai oleh warga masyarakat. Nilai-nilai sosial tidak dapat dipisahkan dari fakta sosial. Norma sosial merupakan norma-norma kemasyarakatan yang memberikan petunjuk bagi prilaku seseorang yang hidup di masyarakat (Soekanto, 2014: 172). Berikut beberapa kutipan data nilai dan norma sosial yang terkandung dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang antara lain. Terlepas dari itu semua, kesedihanku semakin mengakar di kala teringat akan apa yang dilakukan Ayah semasa hidupnya. Tak pernah sekali pun kulihat ia mengerjakan salat atau puasa di bulan Ramadhan. Kesenangan membeli angka togel. Tak bosan-bosannya setiap hari menghardik ibu. Bekal apa yang dibawanya ketika bekalang tanah di dalam kubur? Amalan apa yang bisa menolongnya di akhirat? Aku takut sekali memikirkannya meski perkara dosa dan pahala itu adalah urusan Ilahi (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih, 2014:111). Berdasarkan kutipan di atas tergambar nilai dan norma sosial tidak baik yang dilakukan ayah Rubiah yaitu ia tidak pernah mengerjakan shalat dan
15
berpuasa di bulan Ramadhan sebagaimana yang diperintahkan Allah kepada umatnya. Kesenangan membeli angka-angka togel, togel merupakan judi yang dikendalikan dari luar negeri. Judi adalah perbuatan yang diharamkan dalam agama dan dilarang oleh bangsa Indonesia. Sebagai umat beragama seharusnya melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangannya. Nilai dan norma sosial juga terlihat pada kutipan berikut. Aku tiba di ruang shalat bertepatan dengan Bu Nur mengangkat tangan bertakbiratul-ikhram yang pertama. Shalat magrib telah dimulai. Bu Nur yang menjadi imam, karena tak ada seorang laki-lakipun di ruang ini (Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih, 2014:149). Berdasarkan kutipan di atas, terdapat nilai dan norma sosial yang dilakukan Rubiah yaitu mengerjakan Shalat. Mengerjakan shalat merupakan kewajiban umat muslim, berarti pada kutipan di atas, Rubiah mentaaati nilai dan norma sosial dalam masyarakat yaitu mengerjakan shalat. 5. PENUTUP Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa. (1) Amanat yang terdapat pada novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang dibagi menjadi empat, yaitu: a) Amanat berdasarkan nilai agama meliputi: mengerjakan shalat, tawakkal, bersyukur, dan kekuasaan Tuhan. b) Amanat berdasarkan nilai moral meliputi: menghibur, berbelas kasih, sopan santun, dan menasehati. c) Amanat berdasarkan nilai budaya meliputi: berterima kasih, melayat, dan mengucapkan salam dan meminta izin ketika bertamu. d) Amanat berdasarkan nilai sosial meliputi tolong menolong dan menghargai orang yang lebih tua. (2) Realitas sosial yang terdapat dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang meliputi tiga
16
bentuk realitas sosial, yaitu a) Interaksi Sosial, b) Kebudayaan, c) Nilai dan Norma Sosial. Melalui penelitian ini peneliti menyarankan untuk semua pihak dapat menerapkan amanat yang terkandung dalam novel “Rubiah: Jika Aku Boleh Memilih” karya Dona Sang dalam kehidupan sehari-hari, dan untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penelitian dibidang sastra khususnya apresiasi sastra.
DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. 2014. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Cerpen Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta Karya Gus TF Sakai” (Skripsi) Mataram: FKIP Universitas Mataram. Endaswara, Suwardi. 2006. Metodelogi Penelitian Sastra: Epistemologi,Model, Teori,dan Aplikasi.Yogyakarta:Pustaka Widyatama. Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Rajawali Pers. Moleong, Lexy J. 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press. Pradopo, Rachmat Joko. 2010. Beberapa Teori Sastra, Metode kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ratna, NyomanKutha.2011. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ritzer, George dan Donglas J. Goodman. 2009. Teori Sosiologi (Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern). Yogyakarta: Kreasi Wacana.
17
Ruslan. 2011. Nilai Sosial dan Pendidikan dalam Novel Maryamah Karpov Karya Andrea Hirata. (Skripsi) Mataram: FKIP Universitas Mataram. Siswantoro.2005. Metode Penelitian Sastra: Analisis Psikologis. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Soekanto, Soejono. Sosiologi:Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Stanton, Robert. 2012. Teori Fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sukada, Made. 2013. Pembinaan Kritik Sastra Indonesia. Bandung: CV Angkasa. Teeuw, Amold. 1983. Sastra Baru Indonesia. Flores: Nusa Indah.
18