TATA CARA PEMILIHAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM) DARI TAHUN 1950 – 2012 Kurniatun
Sumber: http://ugm.ac.id
"Alhamdulillah kami sudah punya pejabat rektor dengan legitimasi kuat," kata Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Sofian Effendi saat mengumumkan hasil pemungutan suara di Gedung Pusat UGM, Kamis 22 Maret 2012. Melalui putaran akhir pemungutan suara MWA UGM, Prof. Pratikno, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Politik UGM, meraih kemenangan telak dalam pemilihan rektor periode 2012-2017 (http://www.tempo.com). Prof. Dr. Pratikno terpilih menjadi Rektor UGM periode 20122017. Pratikno menjadi peraih suara terbanyak dalam pemilihan yang digelar oleh MWA dengan 26 suara. Sidang pleno MWA digelar di Balai Senat Gedung Pusat UGM Bulaksumur Yogyakarta, Kamis (22/3/2012). Sidang dipimpin 1
Arsiparis Arsip UGM
40
1
langsung oleh Ketua MWA Prof. Dr. Sofian Effendi. Dalam pemilihan itu, Pratikno memperoleh 26 suara, Marsudi Triatmodjo sebanyak 5 suara dan Danang Parikesit 1 suara. Saat penghitungan suara semua civitas akademik UGM menyaksikan dari layar televisi yang dipasang di Balairung UGM. Setelah penghitungan akhir selesai dan Pratikno dinyatakan sebagai rektor terpilih periode 2012-2017, Pratikno akan menggantikan Prof. Dr. Ir. Sudjarwadi. (http://news.detik.com). Sebagai lembaga kearsipan UGM, Arsip UGM memiliki khasanah arsip tentang kegiatan pemilihan rektor, yang terdiri dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah RI, Keputusan Presiden, Surat Keputusan Presidium UGM, Peraturan Senat UGM, Keputusan Senat Akademik Sementara (SAS), Keputusan MWA UGM dan beberapa khazanah kliping media. Dari berbagai sumber arsip yang tersimpan diArsip UGM dapat diketahui tentang kegiatan pemilihan rektor di UGM sebagai berikut: Tahun 1950-1977 Pemilihan Rektor UGM sejak tahun 1950 sampai tahun 1977
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 37/1950 tentang Peraturan Sementara tentang Universitit Negeri Gadjah Mada. Dalam bab IX pasal 31 disebutkan presiden universitit diangkat oleh Presiden RI, seberapa dapat dari antara guru besar atas usul senat universitit dengan mengingat pertimbangan dewan kurator buat waktu yang tertentu tidak melebihi empat tahun dan dapat diangkat lagi atas usul senat universitit dengan mengingat pertimbangan dewan kurator. Pengangkatan Prof. Dr. M. Sardjito sebagai Presiden Universitit Negeri Gadjah Mada berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 143/A/50, dengan pemangku jabatan Assaat, pengangkatan tersebut berlaku mulai tanggal 1 Agustus 1950. Pada masa tersebut presiden universitas diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Hal ini dapat diketahui dari Undang-Undang No. 22 Tahun 1961 tentang P e rg u r u a n Ti n g g i p a s a l 1 2 menyebutkan (1) universitas/ institut dipimpin oleh presiden universitas/ institut yang dalam segala segi kedudukannya, baik yang bersifat penyelenggaraan pendidikan maupun tata-usaha, didampingi oleh senat universitas/ institut atas dasar musyawarah. Pada pasal 20, Ayat (2) menyebutkan presiden universitas/ institut negeri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden RI atas usul menteri setelah mendengar pertimbangan senat, dan memangku
jabatan selama masa empat tahun dan jika perlu dapat diangkat kembali. Selanjutnya pada tahun 1967, UGM mengeluarkan kebijakan tentang pemilihan calon rektor. Hal itu tertuang dalam Keputusan Presidium UGM No. 35 Tahun 1967 tentang Pemilihan Tjalon Rektor. Dalam pasal 1 disebutkan yang dapat dipilih sebagai calon rektor adalah: a. Tenaga tetap edukatif (dosen biasa) yang senior yang memenuhi persjaratan (menondjol, terutama unsur kepribadian/ kepemimpinan/ kewibawaan/ watak technis/ akademis) dalam lingkungan UGM, b. S e p e r t i p e r s j a r a t a n j a n g tercantum dalam a dari lingkungan Direktorat Djenderal Perguruan Tinggi, c. Tenaga lain, djika tidak ada tjalon dari lingkungan Direktorat Djenderal Perguruan Tinggi. Pasal 2 keputusan tersebut menyebutkan bahwa yang dapat memilih calon rektor adalah anggotaanggota Senat UGM yang terdiri dari: 1. Anggota-anggota presidium 2. Guru-guru besar biasa dan luar biasa 3. Dekan-dekan fakultas, kepala lembaga yang setingkat dengan fakultas dalam lingkungan UGM Pasal 3 berbunyi: Oleh Presidium UGM sekurang-kurangnya akan disampaikan tiga orang calon rektor kepada Direktur Djenderal Perguruan 41
Tinggi yang disertai dengan berita acara mengenai prosedur serta hasil pemilihan calon rektor oleh Senat UGM. Pasal 4: Pemilihan calon rektor dilakukan dengan musyawarah dan jika tidak mungkin dengan pemungutan suara (voting). Pasal 5: Rapat senat untuk pemilihan calon rektor dipimpin oleh ketua. Pasal 7: Sesuai dengan bunyi ayat 2 pasal 20 Undang-Undang No. 22 Tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi, keputusan senat mengenai pencalonan rektor hanya merupakan bahan pertimbangan bagi Dirjen Perguruan Tinggi/Menteri Pendidikan dan Kebudajaan untuk diusulkan kepada presiden RI guna mendapat surat keputusannya. Kemudian pada tahun 1968, Senat UGM mengeluarkan Peraturan Senat UGM No. 34 Tahun 1968 tentang Pemilihan Rektor UGM. Pasal 1 peraturan tersebut berbunyi: pemilihan rektor dengan cara pemungutan suara oleh Anggota Senat UGM dalam suatu rapat senat tertutup khusus diadakan untuk keperluan pemilihan Rektor UGM. Pasal 2 menyebutkan tentang syarat yang dapat diajukan sebagai Rektor UGM ialah mereka yang memenuhi syarat-syarat: a. Mempunyai watak yang baik, budi yang luhur, berjiwa Pancasila sejati b. Tenaga edukatif yang menjabat guru besar tetap pada UGM dan sekurang-kurangnya sudah tiga tahun berturut-turut bekerja 42
c.
d.
e.
f.
g.
h. i. j.
sebagai pegawai tetap di dalam lingkungan UGM. Pernah menjabat pimpinan di dalam lingkungan perguruan tinggi umumnya dan lingkungan UGM pada khususnya Mempunyai pengalaman intensif dalam hubungannya dengan badan-badan ilmiah tingkat nasional ataupun internasional Mempunyai publikasi-publikasi yang tersiar luas dalam dunia ilmu pengetahuan Sedapat mungkin pernah aktif dalam perjuangan kemerdekaan, baik dalam lapangan sipil ataupun militer Pernah memberikan sumbangansumbangan pikiran yang konkret kepada UGM Mempunyai akademik record yang baik Mempunyai kewibawaan Tidak tersangkut G.30.S/PKI
Pada pasal 3 diatur tentang rapat pemilihan yang diadakan dalam dua rapat, yaitu: a. Rapat persiapan b. R a p a t p e m i l i h a n y a n g sesungguhnya Dalam rapat persiapan maupun rapat pemilihan yang sesungguhnya, jumlah anggota yang hadir harus sekurang-kurangnya sebesar separuh dari jumlah anggota seluruhnya ditambah satu. Dalam rapat persiapan diajukan nama-nama calon secara bebas dan rahasia dengan tidak perlu
menghitung jumlah suara yang masuk. Kemudian kepada para calon ditanyakan tentang kesanggupan m e n j a d i r e k t o r. K e t u a r a p a t ditugaskan untuk: 1. Mengumumkan lewat Humas UGM untuk diteruskan kepada mass media yang ada mengenai waktu dan tempat rapat pemilihan akan diadakan. 2. Segera setelah riwayat hidup para calon masuk, turunannya supaya segera dikirim kepada para anggota senat 3. Segera mengirimkan undangan rapat pemilihan kepada para anggota senat Cara pemilihan diatur dalam Pasal 6 yakni diadakan secara bertahap, dengan catatan bahwa yang d i p e rg u n a k a n s e b a g a i s a t u a n hitungan 100% di dalam menghitung suara adalah jumlah seluruh anggota senat yang hadir, termasuk suara yang abstain. Dalam pemilihan angka pecahan 0,5% ke atas dianggap sebagai angka satu dan kurang dari 0,5% dihapuskan. Pasal 8: Segera setelah pemilihan selesai maka oleh ketua rapat pemilihan dengan dibantu oleh staf sekretariat UGM harus dibuat sebuah risalah mengenai jalannya pemilihan, untuk kemudian diberi amandemen jika perlu dan kemudian disahkan oleh semua anggota senat yang hadir. Tahun 1980-1990an Tahun 1980-1990an, tata cara pemilihan Rektor UGM dapat dilihat
dalam beberapa khazanah kliping media. Berdasarkan Kliping Media di Arsip UGM diketahui bahwa pemilihan Rektor UGM periode 1981-1985 dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5/1980 tentang Pokok-pokok Organisasi Universitas/ Institut Negeri, yang antara lain menyebutkan: universitas hanya diminta pertimbangan saja. Keputusan ada di tangan Menteri P dan K yang disahkan Kepala Negara. Peraturan Pemerintah No. 5/1980 pasal 2 ayat (1) menyebutkan bahwa universitas/ institut adalah unit organik di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dipimpin oleh rektor yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam Pasal 50 disebutkan: (1) Rektor universitas/ institut diangkat dan diberhentikan oleh Presiden RI atas usul Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2) Sebelum mengajukan usul pengangkatan/ pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meminta pertimbangan senat guru besar melalui rektor. Tahun 2000-an Pada tahun 2000 terjadi perubahan status UGM menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Hal ini menyebabkan perubahan pula dalam tata cara 43
pemilihan Rektor UGM. Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI No. 153 Tahun 2000 tentang Penetapan Universitas Gadjah Mada sebagai Badan Hukum Milik Negara. Pasal 18 ayat 1 dan 2 peraturan ini menyebutkan: 1. Rektor universitas diangkat dan diberhentikan oleh MWA melalui suatu pemilihan dengan suara yang dimiliki unsur menteri adalah 35 persen dari seluruh suara yang sah dan 65 persen sisanya dibagi rata kepada setiap anggota lainnya. 2. Calon rektor universitas diajukan oleh SA universitas kepada MWA melalui suatu proses pemilihan Calon rektor disebutkan di pasal 19 harus memenuhi persyaratan utama sebagai berikut: a. Berkewarganegaraan Indonesia b. Sehat jasmani dan rohani c. Berpendidikan doktor
d. Memiliki integritas komitmen dan kepemimpinan yang tinggi e. Memiliki jiwa kewirausahaan f. Berwawasan luas mengenai pendidikan tinggi Tata cara pemilihan rektor disebutkan di pasal 20 yaitu: 1. Tata cara pemilihan rektor universitas dapat dilakukan melalui pembentukan panitia oleh MWA yang bertugas menyeleksi bakal calon rektor melalui mekanisme kompetisi terbuka, baik yang berasal dari dalam maupun luar universitas. 2. M W A d a p a t m e m i n t a pertimbangan kepada SA dan MGB terhadap bakal calon rektor sebelum dilaksanakan pemilihan. 3. Pemilihan rektor dilakukan dalam suatu rapat terbuka MWA yang dipimpin oleh Ketua MWA. 4. Calon rektor yang memperoleh suara terbanyak diangkat sebagai rektor melalui keputusan MWA.
Sri Sultan HB X sedang memilih calon Rektor UGM (Khazanah Arsip UGM)
44
Pada tahun 2002 SAS UGM mengeluarkan SK Nomor: 316/SK/SAS/2002 tentang Tata Cara Pemilihan Calon Rektor oleh SAS UGM. Pasal 1 ayat: (5) Pemilihan adalah pemberian suara yang dilakukan oleh anggota SAS untuk memilih calon rektor (6) Calon rektor yang dipilih oleh SAS adalah calon yang memenuhi syarat administrasi setelah diseleksi oleh PAH Pemilihan Rektor (7) Calon terpilih adalah calon-calon yang mendapat suara terbanyak dalam pemilihan Prinsip pemilihan disebutkan pada pasal 4 dengan ayat-ayat sebagai berikut: (1) Pemilihan rektor dilakukan secara bertahap, yaitu tahap pertama yang akan memilih lima orang calon dan tahap kedua yang akan memilih tiga orang calon (2) Setiap anggota SAS mempunyai hak suara yang sama (3) Pemberian suara dilaksanakan secara langsung, bebas dan rahasia (4) U n t u k m e n g g u n a k a n h a k suaranya, anggota SAS harus hadir pada waktu pemilihan dilaksanakan (5) SAS melaksanakan pemilihan rektor untuk memilih tiga orang calon rektor yang diajukan kepada Majelis WaliAmanat. Pasal 5 menyebutkan tentang pemberian suara:
(1) Setiap anggota SAS memberikan suara dengan melingkari satu nama calon yang sudah disahkan pada selembar kertas suara yang telah disediakan oleh PAH Pemilihan Rektor (2) Pemilihan calon rektor tidak mengenal sistem penggabungan suara diantara calon-calon Pengesahan tentang calon rektor disebutkan dalam pasal 6: (1) Lima calon yang mendapat suara terbanyak ditetapkan sebagai calon rektor untuk dipilih oleh SAS pada pemilihan berikutnya (2) A p a b i l a a d a c a l o n y a n g mengundurkan diri, yang mendapat suara terbanyak berikutnya dinyatakan sebagai calon rektor (3) Apabila ada dua atau lebih calon terpilih mendapat suara sama maka khusus untuk calon-calon tersebut diadakan pemilihan ulang Pada tahun 2002 setiap calon rektor diwajibkan mengikuti presentasi dan wawancara. Hal ini disebutkan pada pasal 7: (1) Lima calon Rektor UGM melaksanakan presentasi dan mengikuti wawancara yang dilaksanakan oleh SAS (2) Wawancara dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh SAS UGM (3) Anggota tim adalah para mantan Rektor UGM (4) Presentasi dan wawancara calon Rektor UGM dilaksanakan di hadapan sidang SAS UGM 45
Mendiknas Prof. Dr. A. Malik Fajar sedang memasukkan kartu suara pemilihan Rektor UGM (Khazanah Arsip UGM)
Pasal 8 berbunyi pimpinan sidang pemilihan membuat berita acara yang memuat proses dan hasil pelaksanaan pemilihan. Pasal 9 menyebutkan keputusan ini hanya berlaku untuk pemilihan calon Rektor UGM masa bakti 2002-2007. Pada tahun 2007 MWA UGM mengeluarkan Keputusan MWA UGM Nomor: 08/SK/MWA/2007 tentang Tata Cara Pemilihan dan Penetapan Rektor UGM. Pasal 2 keputusan tersebut menyebutkan: (1) Bakal calon rektor yang akan dipilih sebagai calon rektor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. B e r k e w a r g a n e g a r a a n Indonesia; b. Mempunyai komitmen tinggi untuk mempertahankan Pancasila dan UndangUndang Dasar Republik Indonesia; c. Sehat jasmani dan jiwa yang dinyatakan dengan Surat 46
Keterangan Dokter; d. M e m i l i k i g e l a r h a s i l pendidikan Strata 3 dari perguruan tinggi yang diakui oleh universitas; e. Memiliki moral, integritas, dan komitmen yang tinggi; f. M e m i l i k i j i w a kepemimpinan, kemampuan manajerial yang profesional dan mampu bekerja dalam teamwork; g. Memiliki wawasan yang luas dan visioner mengenai perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tinggi dan visi serta misi universitas; h. Tidak mempunyai hubungan keluarga dengan anggota MWA baik karena kelahiran (orang tua, anak atau saudara kandung) maupun karena perkawinan (suami-istri atau mertua-menantu); i. Tidak pernah dihukum
karena melakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; j. Pernah menduduki jabatan pimpinan dalam lingkungan perguruan tinggi atau jabatan yang setara sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun; k. Dicalonkan oleh sekurangkurangnya 5 (lima) orang masyarakat UGM yang dibuktikan dengan tanda tangan. Pasal 8 ayat 1 keputusan ini menyebutkan proses pemilihan calon rektor dilakukan dalam Rapat Gabungan Pleno SA dan MGB. Adapun proses pemilihan calon rektor disebutkan di pasal 9: (1) Setelah pemaparan visi dan misi rapat dilanjutkan dengan acara pemungutan suara untuk memilih 3 (tiga) calon rektor yang memperoleh suara terbanyak (2) Pemungutan suara dilakukan oleh Anggota SA dan MGB UGM yang hadir secara langsung, bebas, dan rahasia dengan cara mengisi surat suara yang telah disiapkan oleh PAH. (PAH= Panitia Ad-Hoc, diatur dalam Keputusan SAS UGM No. 181/SK/SAS/2001 tentang Pembentukan Panitia Ad-Hoc Pemilihan Rektor UGM dan Keputusan SAS UGM No.
183/SK/SAS/2001 tentang Keanggotaan Panitia Ad-Hoc Pemilihan Rektor UGM). (3) Anggota SA dan MGB yang menjadi calon rektor tidak berhak memilih (4) N a m a t i g a c a l o n r e k t o r sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya diserahkan oleh SA kepada MWA selambatlambatnya 3 (tiga) hari setelah rapat gabungan pleno SA dan MGB. Pasal 13 menyebutkan tentang Tata Cara Pemilihan: (1) Pemilihan rektor dilakukan secara bertahap yaitu tahap pertama memilih 2 (dua) orang calon tahap ke dua memilih satu calon (2) Dua calon yang mendapat suara terbanyak ditetapkan sebagai calon rektor untuk dipilih oleh MWApada tahap kedua (3) Apabila dalam pemilihan tahap pertama seorang calon berhasil memperoleh suara 50% ditambah 1 (satu) maka pemilihan tahap kedua tidak perlu dilaksanakan (4) Setiap anggota MWAmempunyai hak suara yang sama kecuali menteri (5) Pemberian suara dilaksanakan secara langsung, bebas dan rahasia (6) U n t u k m e n g g u n a k a n h a k suaranya, anggota MWA harus hadir pada waktu pemilihan (7) Apabila terdapat 2 (dua) orang 47
calon yang memperoleh suara yang sama maka diadakan pemilihan ulang khusus untuk 2 (dua) orang yang mendapat suara yang sama. Pasal 14 menyebutkan tentang pemberian suara: (1) S e t i a p a n g g o t a M W A memberikan suara dengan melingkari salah satu nomor urut calon pada surat suara yang telah disediakan (2) Pemilihan calon rektor tidak
Rektor Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
48
Nama Rektor
mengenal sistem penggabungan suara diantara calon-calon rektor Pasal 18 berbunyi: Rektor terpilih dilantik dan diambil sumpahnya oleh MWA selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah proses penetapan calon terpilih. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa sejak UGM berdiri sampai saat ini telah terjadi banyak perubahan dalam tata cara pemilihan Rektor UGM. Adapun Rektor UGM dari awal pendirian hingga sekarang adalah sebagai berikut: Periode
Prof. Dr. M. Sardjito 1949-1962 Prof. Ir. Herman Johannes 1962-1966 Drg. Nazir Alwi 1966-1967 Drs. Soepojo Padmodipoetro (Ketua Presidium) 1967-1968 Drs. Soeroso H. Prawirohardjo, M.A. 1968-1973 Prof. Dr. Sukadji Ranuwihardjo, M.A. 1973-1977; 1977-1981 Prof. Dr. Teuku Jacob, M.S., M.D. 1981-1986 Prof. Dr. Koesnadi Hardja Soemantri, S.H. 1986-1990 Prof. Dr. Mochamad Adnan, M.Sc. 1990-1994 Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprojo, M.Com. 1994-1998 Prof. Dr. Dr. Ichlasul Amal, M.A. 1998-2002 Prof. Dr. Sofian Effendi, M.PIA. 2002-2007 Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D. 2007-2012 Prof. Dr. Pratikno 2012-2017
Daftar Singkatan: SA = Senat Akademik SAS = Senat Akademik Sementara MWA = Majelis Wali Amanat MGB = Majelis Guru Besar PAH = Panitia Ad-Hoc
REFERENSI Undang-Undang No. 22 Tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi.
Keputusan Senat Akademik Sementara UGM Nomor: 316/SK/SAS/2002 tentang Tata Cara Pemilihan Calon Rektor oleh Senat Akademik Sementara Universitas Gadjah Mada. Peraturan Senat UGM No. 34 Tahun 1968 tentang Pemilihan Rektor UGM. Sumber Internet:
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 1950 tentang Peraturan Sementara tentang Universitit Negeri Gadjah Mada.
”Prof. Dr. Pratikno Terpilih menjadi R e k t o r U G M ” , http://www.ugm.ac.id/index.php ?page=rilis&artikel=4534 (dl: 2 Januari 2013).
Peraturan Pemerintah RI No. 5 Tahun 1980 tentang Pokok-pokok Organisasi Universitas/ Institut Negeri.
“Pratikno Jabat Rektor UGM 20122017”, http://www.tempo.co/ read/news/ 2012/03/22/ 079391958/ (dl: 2 Januari 2013).
Keputusan Majelis Wali Amanat U G M N o m o r : 08/SK/MWA/2007 tentang Tata Cara Pemilihan dan Penetapan Rektor UGM.
“Pratikno Terpilih sebagai Rektor UGM”, http://news.detik.com/ read/2012/03/ 22/134541/ 1874420/10/ (dl: 2 Januari 2013).
Keputusan Presidium UGM No. 35 Tahun 1967 tentang Pemilihan Tjalon Rektor.
49