SALAM REDAKSI Memiliki kampus yang berkualitas, berdedikasi dan menarik adalah dambaan kita bersama. Untuk merealisasikan mimpi tersebut, iklim akademik yang sehat adalah faktor penting yang sangat berpengaruh. Tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi segenap warga kampus. Para pembaca civitas akademika Universitas Negeri Medan (Unimed) yang berbahagia. Dengan misi tersebut, majalah Unimed hadir kembali pada edisi pertama tahun 2014 ini dengan kemasan dan isi yang semakin menarik, padat dan bernas. Bentuk dan bacaan menggugah para mahasiswa serta segenap civitas akademika yang memiliki kesamaan visi untuk menciptakan iklim budaya akademik yang sehat dan potensial di Universitas Negeri Medan. Majalah ini merupakan majalah internal Humas Unimed yang berusaha menampilkan berbagai informasi internal dan peliputan berbagai kegiatan Unimed. Pada edisi pertama, majalah Unimed menghadirkan laporan utama mengenai Budaya Akademik di Universitas Negeri Medan yang senantiasa kental dengan berbagai inovasi serta kegiatan kreatif di berbagai bidang kajian ilmu. Dalam upaya perwujudan misi dan tujuan Universitas Negeri Medan sebagai universitas yang unggul, maka menciptakan budaya akademik yang mendukung proses eksplorasi bakat, minat dan kemampuan mahasiswa, dosen dan segenap civitas akademika Universitas Negeri Medan merupakan agenda yang membutuhkan perhatian penuh dari berbagai pihak. Dalam pewartaan seputar budaya akademik di Universitas Negeri Medan ini, dewan redaksi telah melakukan sejumlah wawancara langsung kepada pihak‐pihak terkait, pimpinan dan civitas akademika lainnya. Tentu saja, dalam perjalanan menuju peningkatan kualitas kinerja Humas Unimed, berbagai bentuk kekurangan yang ditemukan menjadi intropeksi. Selain itu, beragam informasi tentang Unimed dan kegiatan mahasiswa yang bersangkutan kami hadirkan dalam majalah Humas ini. Kami berharap informasi ini dapat menginspirasi seluruh civitas akademika Unimed, agar lebih antusias dan semangat melakukan perbaikan juga tekun dan lebih optimis meningkatkan kualitas intelektual untuk membantu pencapaian citra Universitas Negeri Medan sebagai salah satu kampus barometer kelahiran tenaga pendidik dan tenaga professional yang kompeten. Bravo! Selamat Membaca Dewan Redaksi
TAJUK RENCANA Pembina Rektor Unimed Para Pembantu Rektor
EDITORIAL
2 3
Penanggung Jawab Kepala Humas Muhammad Surip, S.Pd. M.Si. Pimpinan Redaksi Muhammad Surip, S.Pd., M.Si. Anggota Dewan Redaksi M. Oki Fardian Gafari, S.Sos., M.Hum. Hendra Kurnia Pulungan, S.Sos., M.I.Kom. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom. Sekretaris Marina K. Simorangkir, S.Sos., Anggota Syahruddin Siregar Arfi Lubis, S.Kom. Jihan Siska
FOKUS UTAMA
4
LINTAS PERISTIWA
12
PROFIL
24
ARTIKEL ILMIAH CERPEN
30 43
Tajuk
Rencana
B
eberapa tahun belakangan, Universitas Negeri Medan semakin gencar membangkitkan vitalitas
kehidupan kampus dengan berbagai kemudahan akses informasi dan komunikasi. Mulai dari
administrasi hingga berbagai kepentingan internal. Tujuannya tentu saja untuk mempermudah
akses informasi dari pihak universitas kepada seluruh elemen-elemen kampus terutama mahasiswa dan segenap civitas akademika. Sejak direalisasikan, Kartu Program Studi Online hingga saat ini menjadi andalan. Kemudian, Universitas Negeri Medan terus melakukan perbaikan dan digitalisasi sistem informasi dalam berbagai bidang. Yakni melalui perpustakaan digital. Selain sebagai bentuk keseriusan Universitas Negeri Medan dalam meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan mahasiswa sesuai dengan zaman digital, kebijakan ini sekaligus dilaksanakan agar mahasiswa dan segenap civitas akademika siap berperan dan berjuang mewujudkan visi Unimed menyongsong dunia internasional. Universitas Negeri Medan senantiasa mengupayakan program-program akademik maupun nonakademik yang lebih baik dan inovatif untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Berbagai program terkait keguruan dan sejumlah upaya peningkatan kualitas tidak hanya dilakukan melalui pembelajaran sepanjang perkuliahan atau program kegiatan penunjang. Kebijakan-kebijakan tersebut dilakukan untuk menciptakan budaya akademik yang sehat dan mendukung potensi seluruh insan akademik dalam mengaktualisasikan diri dan mencapai prestasi. Namun seiring perkembangan zaman, pembentukan budaya akademik tentu saja tidak bisa disamakan dengan 'iklim' pada masa-masa sebelumnya. Arus perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi berpengaruh sangat kuat dan pada akhirnya mesti dijadikan sebagai partner dalam menentukan sejumlah kebijakan dan inovasi agar dapat merangkul seluruh kalangan. Hal inilah yang juga senantiasa dilakukan Universitas Negeri Medan dalam upaya pembentukan budaya akademik di lingkungan kampus. Terlepas dari berbagai kendala yang muncul, kesadaran untuk mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki segenap insan akademik dan potensi-potensi pendukung lainnya adalah dasar yang paling penting dalam upaya perwujudan budaya akademik yang sehat, mendukung dan mampu memberikan kesejahteraan kepada seluruh mahasiswa, dosen dan civitas akademika dari berbagai disiplin ilmu. Oleh sebab itu, dengan kesatuan misi untuk kebaikan bersama, tekad dan keberanian membangun, berinovasi dan senantiasa memperbaiki kualitas diri harus menjadi karakter yang dimiliki setiap insan.
2
Edisi 9 Januari - Maret 2014
HUMAS UNIMED
Editorial K
ualitas sumber daya manusia akademik dan sumber daya pendukung lainnya berkaitan erat dengan kondisi budaya akademik. Karakteris k lingkungan sosialisasi yang terbentuk di lingkungan akademis tersebut pada akhirnya akan memberi pengaruh besar dalam perkembangan segenap warga akademik dan perangkatnya. Di lingkungan perguruan nggi, dengan keberagaman disiplin ilmu yang dimiliki, tentu saja penciptaan budaya akademik cenderung lebih varia f. Di samping memang memiliki tujuan dan kepen ngan yang berbeda, perguruan nggi sebagai wilayah eduka f kalangan muda sudah seharusnya lebih serius dan fokus mendesain pembelajaran serta kegiatan akademik yang mendukung segenap lapisan masyarakat akademik. Tidak berar mes ketat dengan aturan yang mengekang. Budaya akademik, dapat dipahami sebagai suatu ak vitas kehidupan dan kegiatan akademik yang dihaya , dimaknai dan diamalkan oleh warga akademik di lembaga pendidikan. Selanjutnya, dalam peneli an yang dilakukan Kistanto pada tahun 2000 tentang Budaya Akademik di sepuluh Universitas di Indonesia, dapat disimpulkan beberapa konsep budaya akademik. Yaitu; penghargaan terhadap pendapat orang lain secara obyek f, pemikiran rasional dan kri s-anali s dengan tanggung jawab moral, kebiasaan membaca, penambahan ilmu dan wawasan, kebiasaan meneli dan mengabdi kepada masyarakat, penulisan ar kel, makalah, buku, diskusi ilmiah, proses belajar-mengajar, dan manajemen perguruan nggi yang baik. Tidak terbatas pada kriteria-kriteria tersebut, budaya akademik mahasiswa, dosen dan seluruh civitas akademika juga dapat dibangun dari berbagai kegiatan organisasi. Hal ini tentu saja masih dalam upaya peningkatan kualitas hard skill dan so skill yang sudah seharusnya dimiliki mahasiswa sebagai insan masa depan. Selain itu, membudayakan pemberian penghargaan akademik, keilmuan, teknologi dan kebudayaan kepada mahasiswa dan dosen yang berprestasi adalah ak vitas yang sangat menunjang terbentuknya budaya akademik yang sehat. Hal ini dilakukan agar stamina berprestasi se ap insan kampus senan asa bertambah karena dibarengi dengan perha an dan semangat serta dukungan dari pihak-pihak terkait. Sebaliknya, tentu saja pemberian sanksi terhadap pelaku kejahatan, misalnya penjiplak, juga harus dilakukan. Fenomena kejahatan copy-paste telah menjalar ke berbagai ranah. Terutama di lingkungan akademik. Maka, untuk mengontrol dan meminimalisir kejahatan tersebut, perguruan nggi adalah pihak yang paling bertanggung jawab untuk memberantasnya. E ka dalam dunia akademik menjadi pedoman. Berdampingan dengan upaya-upaya tersebut, menumbuhkan rasa kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan pen ng dilakukan untuk menyeimbangkan kondisi budaya akademik. Agar pencapaian akademik, terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian berlangsung dalam suasana emosi dan spiritual yang stabil. Sekaligus menjadi medium aktualisasi diri seluruh insan akademik yang menggerakkan, menjalankan dan mendukung terciptanya budaya akademik yang secara harfiah memiliki kebutuhan tersebut dalam proses peningkatan kualitas hidupnya. Bukankah pada hakikatnya segala upaya yang dilakukan oleh manusia adalah untuk mendapatkan kebahagiaan dan menciptakan kesejahteraan hidup? Dengan memperha kan dimensi-dimensi tersebut, budaya akademik dapat 'mendarah daging' di seluruh insan akademik, dak hanya sebatas pelaksanaan proses pembelajaran yang berkiblat pada pedoman kurikulum atau peraturan tertentu.
HUMAS UNIMED
Edisi 9 Januari - Maret 2014
3
Fokus Utama
BUDAYA AKADEMIK DALAM UNIMED Pemantauan Intensif Demi Perwujudan Budaya Akademik Di Unimed
P
rof. Dr. Yusnadi, M.S. merupakan Pembantu Dekan I (PD I) Bidang Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan. Berbicara tentang b u d a y a akademik, perlu rasanya untuk ditelisik lebih jauh d a l a m mewujudkan suatu karakter akademik di s u a t u perguruan nggi di mana p u n . Termasuk di Universitas Negeri Medan (Unimed) yang sangat menggaungkan nilai-nilai karakter. Terbuk dengan adanya mo o “The Character Building University” yang dipegang teguh. Beliau mengungkapkan bahwa budaya akademik berkaitan dengan kondisi dan upaya u nt u k m e m b a n g u n m a h a s i swa m e n j a d i akademisi yang berkarakter. Upaya-upaya itulah yang kemudian terangkum dalam sebuah buku yang di dalamnya mencakup: kejujuran, rasa hormat, responsibility (tanggung jawab), fairness (keadilan), toleransi, ketangguhan, keuletan dan kerja keras, religiuitas, karakter cerdas dan bijak yang melipu intelektual (berkaita dengan kemampuan/kepintaran), emosional (berkaitan dengan pengendalian diri), sosial (berkaitan dengan memahami orang lain), dan kineste k
4
Edisi 9 Januari - Maret 2014
(kesegaran jasmani). Yang kemudian akan menjadikan ciri khas dari alumni Unimed. Hal itu sudah dimulai pada tahun 2012. Secara konsepsional sudah bagus dan mulai baik. Hanya saja, implementasinya masih belum mencakup seluruh civitas akademika—baik itu dosen, pegawai, maupun mahasiswa. “Hal itu sudah dilaksanakan, tapi memang hasilnya belum kelihatan maksimal. Hal itu dapat ditelusuri dari perilaku dosen dalam hal berkompe si di ngkat nasional, yang masih kurang baik. Dari total dosen yang mencapai seribu lebih, persentase y a n g “Hal itu sudah dilaksanakan, tapi membuat memang hasilnya belum kelihatan peneli an maksimal. Hal itu dapat ditelusuri d a k dari perilaku dosen dalam hal seimbang. berkompe si di ngkat nasional, Selain itu, yang masih kurang baik. Dari total dapat juga dosen yang mencapai seribu lebih, dilihat dari p ersentase yang membuat p r o s e s peneli an dak seimbang. Selain itu, pembelajara dapat juga dilihat dari proses n. Mencakup b e r a p a pembelajaran. Mencakup berapa persen dosen persen dosen yang datang tepat yang datang waktu dan pulang tepat waktu, serta tepat waktu dosen yang memberikan kuliah dan pulang dengan menggunakan silabus” tepat waktu, serta dosen y a n g memberikan kuliah dengan menggunakan silabus”, jelas Yusnadi. Tidak hanya berlaku di kalangan dosen saja, bidang kepegawaian fakultas juga banjir keluhan yang datang dari mahasiswa. Terkait dengan itu, Yusnadi memaparkan bahwa pelayanan
HUMAS UNIMED
merupakan prioritas utama bagi pegawai dalam melayani mahasiswa. Mahasiswa juga sebagai civitas akademik masih kurang mencerminkan budaya akademik. Misalnya, persentasi mahasiswa berdiskusi dalam memanfaatkan perpustakaan. Mahasiswa kebanyakan kurang mandiri dalam hal mencari ilmu. Padahal, fasilitas dak dikatakan kurang dan dak dikatakan lebih. Jadi, ak vitas seper itu yang menunjukkan bahwa implementasi budaya akademik dak terlalu baik sebagai salah satu karakter Unimed. Untuk dapat mewujudkan itu semua, perlu kiranya peran serta semua pihak. Apakah itu dari pihak Rektorat, Fakultas, maupun UKM atau organisasi yang ada di lingkungan kampus. Agar tujuan untuk mewujudkan universitas yang memiliki karakter seper yang dimaksud di atas dapat terwujud. “Suatu kegiatan itu seharusnya dilakukan secara simultan/con nue. Ar nya, program itu harus dikawal betul, agar kita dak
hilang semangat untuk melaksanakannya hingga tujuan itu berhasil. Persoalan karakter merupakan persoalan yang dak parsial. Tapi dia harus simultan. Simultan ar nya secara bersamasama dan terus dilakukan untuk mewujudkan karakter-karakter yang dikatakan tersebut. Dan itu merupakan proses yang dak selesai setahun, dua tahun. Dalam proses itulah perlu keterlibatan semua pihak. Jadi semua sub-sub organisasi yang ada di Unimed harus melaksanakan budaya karakter yang ingin dibudayakan di Unimed ini”, jelasnya. “Kalau ke depannya kita dak memaksimalkan nilai-nilai karakter di Unimed menjadi sebuah budaya akademika, maka tulisan The Character Building University hanya nggal nama saja”, tegas Yusnadi.
Berangkat Dari Proses Kreatif Berkesenian
K
egiatan mahasiswa menjadi cermin kondisi budaya akademik yang terbentuk di lingkungan perguruan nggi. Tidak hanya melipu kegiatan akademis tetapi juga melibatkan so skill dalam prak knya. Produk vitas perguruan nggi terlihat dari kinerja pilar-pilar di dalamnya, dan juga dari kinerja yang terus mengalami peningkatan. Sebagai bagian dari lingkup akademis, gejolak p e rs a i n ga n i nt u i f i t u b e r b a u r d e n ga n keterbukaan informasi yang didapat dari diskusidiskusi mini. Seper yang dikatakan Drs. Zulkifli, M.Sn. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni (PD I FBS), bahwa buadaya akademik di Unimed sudah berjalan, tetapi segala sesuatunya berproses, yang tercermin dari ak vitas HUMAS UNIMED
akademik yang dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa. Di lingkungan F B S khususnya, sedari awal perkuliahan, pertengah an, hingga ujian, budaya akademik terus bergulir. Tradisi di FBS sejak Khairil Ansari menjabat s e b a ga i d e ka n , yang masih diteruskan hing ga saat ini, yaitu acar a kuliah perd ana, yang dilak sanakan pada awal semester ajaran b a r u . Te m a n y a terus di-update dan digan se ap Edisi 9 Januari - Maret 2014
5
tahunnya demi menyambut golongan akademisi muda. Dalam kuliah perdana tersebut, seluruh jurusan di F B S turut andil berpar sipasi menampilkan kebolehan sesuai dengan kompetensi masing-masing. Masih segar dalam ingatan, pada kuliah perdana yang lalu, diisi
dan Oktoberfest, oleh bahasa Jerman. Dari segi pengembangan ilmu, yakni seminar forum FBS se ap jumat dalam minggu pertama se ap bulan yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa yang terbuka secara umum. Pembicara didatangkan dari kalangan dosen yang baru pulang dari
dengan unjuk kebolehan sastra, pemutaran film oleh jurusan bahasa Inggris, penampilan dari bahasa asing, seni musik, tari, dan juga seni rupa. Beliau menerangkan bahwa FBS berpotensi, karena fakultas tersebut gabungan dari jurusan bahasa dan seni, yang merupakan roh dari kebudayaan. Secara umum dikatakan budaya itu melingkupi ak vitas budi dan daya. Dan secara spesifik, sastra dan seni. Boleh dikatakan budaya akademik sudah berjalan. Untuk FBS, agenda ke depan juga sudah dipenuhi dengan sederetan program jurusan, di antaranya produk dari jurusan bahasa Prancis,
menempuh pendidikan S2 dan S3. Untuk menularkan semangat kepada mahasiswa demi pencapaian yang lebih baik. Kegiatan forum diskusi ini sempat vakum di tahun 2013, tetapi sekarang sedang ditumbuhkembangkan lagi. Di seni rupa juga ada forum Kamisan, dilaksankan se ap hari kamis, minggu kedua se ap bulan. Selain itu juga ada kegiatan-kegiatan di HMJ masing-masing, performance dari seni musik di music corner se ap Jumat, yang diberi nama “Friday Ac on”. Beliau menyebutkan kegiatankegiatan seper itu adalah ajang pengembangan budaya akdemik, berbasis momen khusus dan
6
Edisi 9 Januari - Maret 2014
HUMAS UNIMED
yang bersifat terorganisir. Di samping itu juga masih ada kegiatan ru nitas mahasiswa, seper proses perkuliahan dan diskusi kecil. Jika menyinggung tentang seberapa banyak Unimed telah memfasilitasi budaya akademik, atau dalam lingkup ini F B S, maka beliau mengatakan hal tersebut belum dapat dikatakan banyak, tetapi alat-alat musik di jurusan seni sudah memadai, hanya saja masih terdapat kekurangan karena beragamnya jenis alat musik. Untuk saat ini memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Yang menjadi harapan adalah dibangunnya ruang pertunjukan yang representa f. Ada rencana Unimed ke arah sana. Semoga bisa segera direalisasi sebagai wadah pengembangan bakat mahasiswa, karena FBS cukup produk f dalam membuat kegiatan. Dalam hal ikut serta dalam Proposal Kegiatan Mahasiswa, FBS juga terbilang masih antusias, jika diibaratkan dalam bentuk diagram, kurvanya mengalami kenaikan. Walaupun, dari segi kualitas masih belum cukup unggul. Kemauan akan membuka jalan, dak menutup kemungkinan jika terus dibina, akan terealisasi suatu kegiatan yang benar-benar berkualitas. Proses pengembangan ilmu berjalan searah dengan lahirnya so skill di kalangan dosen dan m a h a s i s wa . Ke p a t u h a n , s o p a n s a n t u n , keter ban, kebersihan, dan kerapian, tercermin dari kepribadian yang dimiliki oleh seluruh staff akademisi, baik dosen, pegawai, dan mahasiswa. Jika menyoro lingkungan, tercermin dari tempat parkir dan pengelolaan lahan yang tergolong baik. H a s i l d a r i p ro d u k b u d aya a ka d e m i k mahasiswa di fakultas juga diboyong ke ranah universitas, salah satu contohnya lukisan seni rupa di lantai 2 Biro Rektor. Selain itu juga pengadaan nota kesepahaman atau sering d i ke n a l d e n ga n M o U ( M e m o ra n d u m o f
HUMAS UNIMED
Understanding) FBS dengan pihak luar dan dalam negeri. Di antaranya, Prodi Pendidikan Seni Tari yang bermitra dengan Tjong A Fie, Yayasan Pendidikan Cemara Asri Medan, Universitas Negeri Medan, Universitas Islam Riau. Prodi Pendidikan Bahasa Prancis yang bermitra dengan IFI (Ins tute Francais Indonesia), RRI (Radio Republik Indonesia), P4TK Jakarta, San ka Dyandra Hotel. Prodi Pendidikan Bahasa Jerman bermitra dengan Bank Mandiri Syariah Medan. Dan Prodi Sastra Indonesia yang menjalin kerja sama dengan Radio Mixx FM, Balai Bahasa Sumut, Radio Star News, PT Sinergi Manajemen Berita Online, Kantor Berita Antara Sumut, Radio La Femme, dan Deli TV Medan. Dari pihak luar, FBS menjalin kerja sama dengan Konjen Jepang di Medan, dan juga Language and Cultural Exchange (LCE). Beliau berharap kegiatan seper kuliah perdana, kegitan prodi yang sudah dilaksanakan dan diraih saat ini dapat di ngkatkan terus. Nota kesepahaman dapat terus berjalan dengan mitra yang semakin luas. Dan apa yang sudah direncanakan dapat segera terealisasi. Bisa dikatakan sebagian besar krea vitas mahasiswa didorong oleh tuntunan dan pemenuhan tugas perkuliahan, dalam hal ini budaya akademik. Kegiatan diskusi tersebut dis mulasi oleh adanya suatu keharusan. Tidak dipungkiri proses krea f lahir dari budaya akademik, lewat program kegiatan HMJ, prodi, fakultas, bahkan ngkat universitas. Meskipun pada akhirnya kembali lagi pada individualitas seseorang , namun rangsangan awalnya bersumber dari budaya akademik. Semoga budaya akademik di Unimed tetap bergiat, sehingga menghasilkan pribadi yang cerdas dan santun, sehingga dak hanya membawa perubahan di kalangan kampus, tetapi juga ke masyarakat luas.
Edisi 9 Januari - Maret 2014
7
Harapan Perwujudan Budaya Akademik bagi Dosen dengan Program “English Discussion Club”
I
hwal pemerataan dan perkembangan budaya akademik di universitas, tentu tak afdol jika dak ditarik benang merah dari pangkalnya. Tentu saja, hal ini bertujuan agar keseutuhan kondisi budaya akademik dapat diiden fikasi dan senan asa diperbaiki kualitasnya. Menanggapi hal ini, Pembantu Dekan I Fakultas Teknik (FT), Prof. D r. S u m a r n o , M.Pd., menyatakan bahwa permasalahan yang berkaitan dengan kebaikan dan hal-hal posi f terkait budaya akademik di lingkungan Universitas Negeri Medan masih rendah, dan harus diupayakan lebih baik lagi. Untuk mendukung hal itu budaya akademik di Fakultas Teknik bersandar pada tri dharma perguruan nggi yang melipu ga kegiatan, yakni pendidikan, pengajaran, dan pengabdian masyarakat. Pada ngkat pendidikan dan pengajaran diusahakan untuk memfasilitasi sebaik mungkin pembelajaran di kelas dan jika ada mahasiswa yang berkenan terjun ke lapangan, paling dak dari pihak fakultas akan m e n ga n ta r ka n s u rat d a n m e nye ra h ka n mahasiswa tersebut ke industri yang dituju. Selanjutnya, untuk kegiatan pengabdian masyarakat, pihak fakultas akan memberikan
8
Edisi 9 Januari - Maret 2014
informasi dan pengarahan terkait kegiatan tersebut, dan melakukan pertemuan jika diperlukan. Semua itu demi mewujudkan budaya akademik yang gemilang. Sebagai pembuk an budaya akademik yang berjalan, Prof. Dr. Sumarno, M.Pd., menyebutkan beberapa proposal kegiatan mahasiswa yang lolos dan membawa pembuat ide briliannya tersebut berangkat ke Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri semarang. Pihak fakultas senan asa berusaha mengajak para mahasiswa untuk bergiat membuat program-program pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Selain kecemerlangan prestasi program pengabdian masyarakatnya, keberadaan komunitas atau perkumpulan mahasiswa yang berada dalam lingkup jurusan dan fakultas turut serta mendorong krea vitas mahasiswa. Melalui Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Senat yang telah terseleksi personelnya, mereka d i e m b a n i ta n g g u n g j awa b u nt u k d a p at melindungi mahasiswa, dan menginformasikan jika ada mahasiawa yang menonjol secara akademik yang bisa dihimpun. Salah satu bentuk pencapaian dari kinerja yang diupayakan adalah penghargaan sebagai Juara II Lomba Futsal saat Dies Natalis Unimed beberapa bulan lalu. Dalam kegiatan ulang tahun Unimed yang diadakan di DPR (di bawah pohon rindang) tersebut, semua jurusan teknik terlibat berkegiatan. Itu menandakan susunan direksinya efisien, dari atas menginformasikan ke bawah, dan yang bawah merangkul, hingga birokrasinya berjalan. Namun masih belum ada komunitas mahasiswa yang terbentuk secara mandiri tanpa mentoring pihak HUMAS UNIMED
fakultas. B e l i a u j u ga m e n e ga s ka n t o l o k u k u r berjalannya sebuah birokrasi, yang dak sematamata mengganggap dirinya lebih unggul dari PD I sebelumnya. Karena, peningkatan tersebut hanya bisa dilihat jika ada regenerasi. “Jika setelah saya lebih baik berar saya berhasil, dan kalau setelah saya lebih buruk berar Pak Sam, PD I terdahulu yang berhasil”, demikian ujar Prof. Marno. Selama ini yang menjadi kendala budaya akademik di Fakultas Teknik adalah validasi instrumen atau kebenaran latar belakang masalah yang masih terdapat banyak kesalahan, dan untuk itu sudah ada upaya pengumpulan dosen-dosen untuk membina pengajaran tersebut, seper judul peneli an skripsi yang kurang benar, dapat dikomunikasikan dan didiskusikan bagaimana memperbaikinya. Dulu juga ada english discussion club, atau student english, klub untuk pendalaman bahasa Inggris bagi mahasiswa, tetapi sekarang terhen karena dosennya sedang melanjutkan pendidikan. Kendala selanjutnya yang mengganjal ruang gerak jurusan Teknik Elektro adalah pencarian dosen yang mumpuni untuk merancang pembuatan robot dan permesinan, yang diharapkan akan segera berakhir. Namun di balik itu semua, ada juga hal posi f yang sudah berjalan, yaitu kegiatan akademik yang berorientasi peneli an (jurnal) yang dilakukan se ap bulan April dan November. Soal diskusi ilmiah fakultas, saat ini belum ada. Tetapi, di jurusan Teknik Mesin sudah terjadwal kegiatan diskusi yang ru n dilakukan se ap hari kamis untuk membahas masalah yang ada di bengkel, hal itu sejalan dengan pelaksanaan pembelajaran. Apabila sewaktu-waktu ada masalah yang ru n muncul, maka akan didiskusikan kembali sebagai evaluasi agar tercipta satu penyelesaian. Di kalangan dosen juga sudah mulai berlaku
HUMAS UNIMED
kebijakan disiplin, terhitung sejak januari 2014 lalu. Kebijakan ini berupa ketepatan waktu ujian meja hijau yang dimulai pukul 09.00 WIB, dan apabila lewat 15 menit, maka ujian mahasiswa tersebut akan ditunda dan dijadwal ulang. Dosen yang bersangkutan tentunya akan ditegur dan setelah ga kali melakukan kesalahan yang sama, maka akan dilakukan sanksi dan dikurangi jumlah bimbingannya. Sementara ini masih pro dan kontra, sebagian dosen mengaku senang karena jadwal lebih terkontrol, karena memang masih terlibat di beberapa keperluan lain. Di sisi lain, di Fakultas Teknik juga sudah terbentuk unit usaha, seper unit usaha permesinan, tata busana, tata rias, dan perkayuan, namun berkendala di payung kebijakan, alhasil dak bisa seper unit usaha murni yang menjual produk sendiri. Nan nya jika sudah profit akan ditata ulang, agar bisa menjadi usaha mndiri dan memdapatkan income generate. Segala yang telah berjalan patut diapresiasi, berar budaya akademik sudah mulai berjalan op mal, tentunya juga sebagai cerminan bagi fakultas lain untuk sama-sama mewujudkan civitas akademika yang budaya akademiknya gemilang. Jika di kalangan mahasiswa, budaya tersebut sudah terbangun, kini Prof. Dr. Sumarno, M.Pd.,mengharapkan adanya lahan pendalaman bahasa Inggris “English Discussion Club” bagi dosen di level universitas, agar seluruh dosen bisa menerapkan pengalaman dan ilmunya untuk berbicara dan menulis dengan menggunakan bahasa Inggris di seminar-seminar bertaraf internasional. Semoga harapan-harapan yang membawa kebaikan bersama segera terwujud. Di samping pengop malan di jenjang universitas, terlebih akarnya di fakultas perlu diperkuat, demi menyelaraskan kecerdasan dan individual berkarakter.
Edisi 9 Januari - Maret 2014
9
Berkarya di Bawah Pohon Rindang “DPR”
M
elintasi gerbang pertama Unimed, kita akan menemukan pos satpam di sebelah kiri, sedikit melaju ke depan, di seberang akan tampak pintu keluar kendaraan bermotor, tempat pemeriksaan Surat Tanda Naik Kendaraan (STNK). Tepat di depan dan di belakang para pener b kendaraan bermotor itu terbentang sebuah lapangan ber-pavin block yang di kawal dengan pohon-pohon rindang. T emp at b iasa ko n gkow an ak mu d a, mahasiswa lintas jurusan dengan berbagai urusan. Tak pelak beberapa dosen juga tertangkap mata memanfaatkan lahan ini untuk diskusi mata kuliah. Suasana yang apik, membuka cakrawala dengan udara yang lebih leluasa keluar masuk ke paru. DPR sebutannya, “Di bawah Pohon Rindang”. Asal muasal katanya entah sejak kapan ada, namun sebutan itu memang pantas
10 Edisi 9 Januari - Maret 2014
rasanya. Mengingat lokasinya yang teduh dan terbuka. Sedikit bergeser ke DPR yang asli, Dewan Perwakilan Rakyat, nama “Di bawah Pohon Rindang” seja nya menyinggung pejabat yang berdiskusi urusan negeri. Sebagai lawannya adalah diskusi mahasiswa yang tak kalah pen ng, khususnya bagi yang berdarah muda. Dari mulai diskusi tugas kuliah, diskusi sastra, tempat la han pertunjukan sastra maupun musik, tempat perkumpulan berbagai komunitas, baik UKM maupun independen. DPR telah banyak mendukung kebutuhan mahasiswa, bahkan banyak melahirkan bibit-bibit pengusaha. Mulai dari produk MLM hingga usaha kecil-menengah yang dilakoni mahasiswa. Yang membuat mahasiswa betah duduk berlama-lama tak lain karena adanya panganan yang diajajakan di sekitarnya. Sesekali menambah suasana santai, lari sejenak dari h i r u k p i ku k kegiatan kampus. Se ap minggunya ada kegiatan ru n yang berlangsung di DPR, di antaranya d i s k u s i komunitas kepenulisan. Di antaranya
HUMAS UNIMED
adalah Komunitas Tanpa Nama (Kontan) dan Gelitar (Gerakan Literasi). Komunitas Tanpa Nama (Kontan), dari awal terbentuk tahun 2010 telah memilih DPR sebagai sekretariat, yang beratapkan langit, beralaskan tanah dan berdindingkan angin. Sampai saat ini anggota komunitas masih ru n bertandang ke DPR se ap Jumat pukul 14.00 WIB, mendiskusikan seluk beluk sastra dan penciptaan serta pengiriman karya ke media massa. Menghitung bulan hingga genap empat tahun D P R menjadi saksi mahasiswa-mahasiswa penuh karya keluar dari rahim komunitas. Bisa dikatakan serupa dengan Kontan, Gelitar yang baru terbentuk tahun 2013 ini juga ak f kumpul bersama di hari Jumat, tepatnya pukul 11.00 W I B. Selain itu juga terjalin silaturrahim antar komunitas, Sarasehan yang 2 Maret lalu berlangsung di DPR, mendiskusikan tentang sastra, cerpen feminis yang se daknya menghimpun 15 mahasiswa dari berbagai komunitas. Heny Anggraeni, mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia yang juga anggota dari Gelitar mengungkapkan gelaran Sarasehan di DPR karena ke adaan ruangan yang dapat digunakan untuk wadah diskusi, bertepatan dengan digunakannya Open Stage untuk keperluan lain. Bukan hanya disebabkan ke adaan ruang yang membuat berbagai kegiatan berlimpah di DPR, tetapi sisi unggul DPR itu sendiri, wadah outdoor yang memiliki kapasitas luas dan udara yang sejuk. Namun, ia menyayangkan kondisi sampah yang menumpuk di k- k tertentu serta baliho yang menyebabkan terbatasnya jarak pandang. Baliho tersebut menghalangi mata memandang ke sisi lain DPR. Sejalan dengan itu, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Komisariat FBS juga kerap menggunakan DPR sebagai sarana diskusi dan rapat ke ka akan membentuk program kegiatan. Sekitar 10 mahasiswa ikut terlibat dalam perumusan kegiatan. Ti an Berkat Gea, Bendahara GMKI Komisariat FBS mengatakan
HUMAS UNIMED
kekurangan D P R terletak pada kuan tas pepohonan yang mulai menipis sehingga siang hari akan terasa panas, ini disebabkan karena berkurangnya pepohonan yang biasa menghalangi panas matahari dengan dahandahannya. Baginya, walaupun sejak tahun lalu telah ada sekretariat khusus di Jalan Pimpinan, komisariatnya lebih memilih mengadakan diskusi di DPR karena jaraknya yang lebih jauh dibanding DPR, lahannya luas, dekat, dak mengeluarkan biaya, dan yang terutama fleksibilitas waktunya, karena rapat tersebut dilakukan dengan mencari jadwal kosong di sela-sela kegiatan perkuliahan. Keterbukaan ruang yang akhirnya membuka cakrawala pemikiran mahasiswa untuk lebih krea f dan inova f dan bebas berekspresi mengimplementasikan ide-ide cerahnya. Demi menutupi kekurangan DPR perlu dibenahi pertamanannya dengan menambahi ornamen pendukung yang berwarna, mengisi kembali pavin-block yang terlepas, pembersihan paritparit yang berlumut, juga rerumputan yang kurang menyerap air, hingga air tergenang di permukaan, itu juga yang menyebabkan banyaknya nyamuk di area tersebut. Berhubungan langsung dengan budaya akademik dan keterkaitan tugas kuliah, DPR senan asa dijadikan wadah untuk memfasilitasi kegiatan berbasis akademik. Drs. Zulkifli, M.Sn. selaku PD I FBS berpendapat bahwa DPR masih butuh perha an dan perbaikan. Hal tersebut akan berproses dan terus diupayakan. Tidak hanya di sekitar kawasan FBS dan FIS, tempat dengan fungsi serupa tersebar di hampir se ap fakultas dan beberapa lokasi lengang di kawasan Universitas Negeri Medan. Seper pelataran stadion, taman bermain kanak-kanak FIP, pelataran kesekretariatan Unit Kegiatan Mahasiswa, beranda Laboratorium FMIPA, dan areal gedung H. Anif. Semoga ke depannya DPR kita, bisa menjadi lebih apik dengan kerapian dan kehijauannya yang menarik.
Edisi 9 Januari - Maret 2014
11
Edisi 9 Januari - Maret 2014
12
Lintas Peristiwa
PROGRAM PROFESI GURU SM3T ANGKATAN II TAHUN 2014
U
nimed mulai melaksanakan perkuliahan Program Profesi Guru SM3T Angkatan II Tahun 2014 pada hari senin tanggal 3 maret 2014. Perkuliahan dilaksanakan dimasing-masing Program Studi dilingkungan Unimed, dalam pengawasan ak f pimpinan fakultas. Adapun Program Studi yang diberi amanah untuk melaksanakan PPG SM3T adalah Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia pesertanya 18 orang, Prodi Pendidikan Olah Raga pesertanya 19 orang, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris pesertanya 13 orang, Prodi Pendidikan Biologi pesertanya 16 orang, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pesertanya 47 orang, Prodi Pendidikan Ekonomi pesertanya 19 orang, Prodi Pendidikan Fisika pesertanya 10 orang, Prodi Pendidikan Sejarah pesertanya 13 orang, dan Prodi Pendidikan Matema ka pesertanya 13 orang. Jumlah keseluruhan peserta PPG SM3T di Unimed sebanyak 166 orang. Perkuliahan PPG SM3T tersebut dilaksanakan oleh para dosen dimasing-masing Program Studi yang berpendidikan S2 dan S3 sesuai bidang ilmu yang dimiliki. Perkuliahan akan dilaksanakan selama 1 tahun dalam 2 semester. Untuk semester pertama, perkuliahan dilaksanakan dalam bentuk workshop yakni analisis kajian teori dan kasus. Dosen pengampu mata
kuliah pada program PPG SM3T ini dak diperbolehkan hanya ceramah-ceramah dalam paparan teore s, namun harus bentuk belajar bersifat workshop dalam bentuk analisis permasalahan-permasalahan yang melingkupi tugas dan tanggungjawab guru profesional. Pada semester kedua, perkuliahan dak lagi dilaksanakan diruang kulih, akan tetapi peserta program P P G S M3T melaksanakan praktek perkuliahan lapangan. Sebelum PPL prodi masing-masing sebagai pelaksana harus sudah menentukan sekolah mitra tempat PPL dan menunjuk Guru Pamong yang ikut mengontrol dan menilai dalam proses PPL nan nya. Selama satu semesterlah peserta PPG SM3T akan melaksanakan PPL di masing-masing sekolah yang telah ditunjuk. Diakhir kegiatan PPL, seluruh peserta akan di uji dalam kegiatan real teaching di sekolah oleh dosen pembimbing dan guru pamong. Selanjutnya seluruh peserta PPG SM3T akan mengiku tes uji akhir secara online, bila mendapatkan nilai sesuai yang ditentukan, maka peserta dianggap lulus dan akan di judicium untuk mendapatkan Ser fikat Pendidik Guru Profesional. Selama satu tahun perkuliahan PPG SM3T, semua dana ditanggung oleh pemerintah. Fasilitas yang diberikan oleh pemerintah dalam program ini adalah biaya perkuliahan, biaya hidup, biaya asrama dan PPL ditanggung oleh pemerintah. Jadi semua peserta nggal fokus saja dalam proses perkuliahan. Mudah-mudahan kegiatan ini akan memupuk peserta untuk memiliki jiwa cita t a n a h a i r d a n tanggungjawab bersama dalam mencerdaskan anak bangsa. Sehingga pada saat nan nya sudah menjadi guru ditempat sekolah masing-masing akan terbangunlah kepribadian guru profesional yang baik ditopang dengan penguasaan keilmuan yang sempurna. HUMAS UNIMED
Lintas Peristiwa
K
Edisi 9 Januari - Maret 2014
13
SILATURAHIM NASIONAL BIDIKMISI 2014
amis siang yang mendung, berubah menjadi begitu hangat di Bidakara, Jalan Gatot Subroto KAV.71-73 12870, Tebet, Jakarta. Lebih dari seribu mahasiswa berprestasi dari seluruh perguruan nggi di Indonesia yang mendapat beasiswa Bidikmisi berkumpul, memadu semangat, membakar ketakutan menjadi keop misan menyongsong masa depan. Sejak 26-28 Februari 2014, kegiatan silaturahim ini berlangsung dengan sangat khidmat, dihadiri oleh penerima program Bidikmisi 2010 sampai 2013 dan mahasiswa ADik P2B serta lulusan program Bidikmisi yang seluruhnya berjumlah +1.100 mahasiswa, berasal dari 98 PTN dan 39 PTS di 14 Koper s Wilayah. Pada hari pertama, Rabu (26/02/2014), kegiatan dimulai dengan seminar Bahaya Narkoba dari BNN, seminar Mo vasi, dan ditutup dengan pembentukan Forum Bidikmisi Nasional. Selanjutnya, yang menjadi acara puncak adalah silaturahim dengan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono bersama para menteri di hotel Bidakara. Suasana haru menyelimu pertemuan para mahasiswa dengan Presiden RI tersebut. Dalam sambutannya, SBY berulangkali meni hkan air mata karena terkenang pada perjalanan hidup dan perjuangannya sebelum menjadi presiden. Banyak kesamaan rasa antara mahasiswa bidikmisi dengan presiden yang pada akhirnya mengundang tangis. Momentum yang sangat berar tersebut s e m a k i n b e r ke s a n d e n g a n a d a n y a s e m i n a r kepemimpinan, kewirausahaan, seminar panel tentang beasiswa serta seminar kesempatan kerja. Malam harinya, dilanjutkan dengan acara ramah tamah Mendikbud dengan mahasiswa Bidikmisi, Dirjen Dik , pemberian penghargaan kepada mahasiswa bidikmisi yang berprestasi dan ditutup dengan unjuk talenta m a h a s i s w a B i d i k m i s i . Ke g i a t a n i n i b e r h a s i l mengeksplorasi keis mewaan mereka. Ternyata masalah ekonomi dak menjadi kendala yang mampu menghen kan tekad serta cita-cita mereka dalam meraih prestasi. Terbuk , sejumlah penghargaan ngkat nasional dan internasional berhasil diraih oleh mahasiswa Bidikmisi. Tidak hanya itu, telenta lain pun begitu mempesona. Misalnya, prestasi di bidang seni, olahraga, sains dan karya ilmiah lainnya yang patut dibanggakan. Pertemuan antara mahasiswa Bidikmisi berprestasi dengan Presiden RI dan Mendikbud ini diharapkan akan m e m b e r i ka n m o va s i u n t u k t e r u s - m e n e r u s
meningkatkan potensi diri menjadi insan yang bermakna bagi kehidupan bermasyarakat. Beberapa tujuan lain seper : meningkatkan wawasan kebangsaan dan kemandirian mahasiswa, memupuk kebersamaan di antara mahasiswa penerima bantuan biaya pendidikan, membangun jejaring komunikasi dan koordinasi dalam kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada peningkatan cinta Indonesia, serta mengapresiasi keberhasilan kinerja mahasiswa berprestasi. S e l a i n i t u , ke g i a ta n s i l a t u ra h i m i n i j u ga mempertemukan mahasiswa Bidikmisi dengan berbagai tokoh wirausaha suskes, yang akan menginspirasi dan memo vasi mahasiswa Bidikmisi agar terus berprestasi menuju bangsa yang mandiri. Diharapkan dengan adanya pertemuan mahasiswa dan lulusan Bidikmisi ini, dapat mempererat silaturahim dan meneguhkan semangat meraih kesuksesan. Forum Bidikmisi Nasional juga sudah saatnya dibentuk untuk menjadi medium berbagi informasi dan pengetahuan tentang pendidikan serta lapangan kerja bagi seluruh mahasiswa Bidikmisi. Program Beasiswa pendidikan yang telah sampai tahun kelima ini memberi keyakinan dan harapan cerah bagi Indonesia. Dengan penghasilan orang tua kurang dari 1 juta per bulan, mahasiswa-mahasiswa cerdas tersebut telah menunjukkan prestasi akademik yang mengagumkan. IPK rata-rata nasional untuk laki-laki sebesar 3,13 dan perempuan sebesar 3,27. Pada acara Silaturahim Nasional Bidikmisi Nasional 2014 yang mengusung tema Kebangkitan Kaum Dhuafa inilah mahasiswa-mahasiswa berprestasi tersebut bersemuka dan saling mentransfer semangat. Sampai tahun 2013, bantuan Bidikmisi telah diberikan kepada 147.905 orang mahasiswa yang tersebar di 98 PTN dan 590 PTS. Pada tahun 2013 program Bidikmisi telah menghasilkan lukusan dari program D3 sebanyak 1.793 mahasiswa. Pada tahun 2014 akan meluluskan mahasiswa Bidikmisi dari program S1 dan D4 dari angkatan 2010 sebanyak 16.325. Dalam kesempatan yang sama, juga diluncurkan program Presiden al Scholarship oleh Presiden RI, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Program beasiswa ini merupakan bantuan bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Master dan Doktor yang dibiayai Pemerintah Indonesia melalui HUMAS UNIMED
Edisi 9 Januari - Maret 2014
14
pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Sasaran program beasiswa ini adalah warga negara Indonesiayang berkemampuan
Lintas Peristiwa akademik dan memiliki jiwa kepemimpinan yang nggi sehingga lolos seleksi. Semoga senan asa menjadi pemicu untuk berprestasi dan berkarya!
Seputar Indonesia RCTI "Goes to Campus" di UNIMED
S
enat Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unimed mengadakan kegiatan yang cukup menggugah krea vitas mahasiswa dalam mencintai kejurnalis kan. Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama antara SMF FBS dengan Seputar Indonesia RCTI. Acara Goes to Campus di Unimed bertajuk menambah wawasan para mahasiswa tentang dunia Jurnalis k atau Broadcas ng dan News. Kegiatan dilaksan a k a n p a d a h a r i Kamis, 1 3 Maret 2014 di Ruang Pertem u a n Digital Librar y Unimed. Kegiatan Seputar Indonesia RCTI "Goes to Campus" dibuka oleh Dekan FBS Unimed Dr. Isda Pramunia , M . H u m . D a l a m s a m b u t a n nya b e l i a u s a n ga t mengapresiasi kegiata Senat Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni ini, yang telah mampu menjalin kerja sama dengan Seputar Indonesia RCTI dalam bentuk kegiatan “Goes to Campus”. Kita berharap kegaitan ini akan memberikan inspirasi para mahasiswa bahwa dunia kerja dalam bidang Jurnalis k/Broadcas ng itu sangat menjanjikan. Kita di FBS ada mata kuliah di beberapa prodi tentang Kejurnalis kan, dan jurnalis k
itu dekat dengan bahasa. Mudah-mudahan RCTI akan memberikan ruang kerja untuk alumni Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Goes to Campus RCTI di Unimed ini dirangkai dengan kegiatan Workshop Jurnalis k Broadcas ng dan News yang di ini langsung oleh Riyanto Wicaksono (RCTI) dan Inne Sudjono (Seputar Indonesia). Dalam paparannya mereka menjelaskan berkaitan dengan dunia kerja Jurnalis k Broadcas ng dan News. Bagaimana cara meliput dan membuat berita, bagaimana kerja Broadcas ng di RCTI dari liputan hingga tayang. Peserta kegiatan Goes to Campus Seputar Indonesia RCTI ini di hadiri oleh 400an mahasiswa Unimed yang sangat ak f dan agresif mendengarkan paparan dari para pemateri. Cukup banyak para mahasiswa yang bertanya tentang dunia kerja Broadcas ng. Setelah paparan selesai disampaikan pemateri. Beberapa mahasiswa langsung mencoba menjadi reporter di depan kamera sou ng milik RCTI. Komentar beberapa mahasiswa mengatakan ini merupakan pengalaman luar biasa buat kami, jarang-jarang kami dapat kesempatan mencoba menjadi reporter pembaca berita di depan camera RCTI. Ketua pani a Hasbi Ramadhan dan sekretarisnya Nurul S. Waruwa mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja keras kita untuk bisa menjalin kerja sama dengan Seputar Indonesia RCTI dalam bentuk kegiatan “Goes to Campus” yang di rangkai dengan kegiatan workshop tentang Jurnalis k/Broadcas ng. Kami senat mahasiswa FBS akan terus berkarir mengadakan berbagai kegiatan yang mampu menginspirasi mahasiswa untuk lebih menunjukkan krea vitasnya dalam keilmuan yang akan menunjang kesuksesan hidupnya. (Humas Unimed). HUMAS UNIMED
Lintas Peristiwa
Edisi 9 Januari - Maret 2014
15
GEOGRAFI FIS UNIMED DAN GEOGRAFI UGM MENGADAKAN SURVEY AWAL PENELITIAN GUNUNG SINABUNG Geografi Unimed menjajaki kerja sama dalam bidang Peneli an Pengelolan Sumberdaya dan Lingkungan Pasca Erupsi Gunung Sinabung dengan Geografi UGM Pada tanggal 23 s.d 26 Januari 2014. Selanjutnya akan dilakukan kesepakatan bersama antara kedua belah pihak Geogradi Unimed dan Geogradi UGM dalam menindaklanju temuan dalam bentuk peneli an bersama. Bencana Alam Gunung Sinabung merupakan salah satu bencana alam yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Menigkatnya ak fitas vulkanik gunung yang berada di Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara ini, merupakan fenomena yang cukup unik khususnya bagi penggiat ilmu kegeografian. Pasalnya gunung ini sebelumnya merupakan gunung api yang terkategori pe B, yang berar sesudah tahun 1600 belum tercatat dak lagi mengadakan erupsi magma k namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seper kegiatan solfatara. Namun pada tahun 2010 kemarin, gunung Sinabung kembali mengalami erupsi setelah kurang lebih 400 tahun dorman, sehingga saat ini gunung ini berubah pe menjadi pe A. Kejadian ini tentunya menjadi perha an seluruh masyarakat khususnya peneli dalam bidang kegunungapian. Erupsi gunung Sinabung yang terjadi secara baba ini, tentunya sangat mengejutkan bagi masyarakat terutama Pemerintah daerah Karo, yang dari kesiapsiagaan masih sangat minim pengalaman. Kebijakan-kebijakan yang bersifat tanggap bencana, juga masih sangat kurang terutama dalam hal perencanaan ruang yang berbasis mi gasi bencana. Hal ini tentunya sangat berdampak pada keresahan masyarakat yang terkena dampak erupsi, yang sudah hampir 5 bulan lamanya berada di pengungsian. Berangkat dari fenomena yang terjadi dan permasalahan yang berkembang maka Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan dan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada berinisia f melalukan peneli an kerjasama yang melibatkan masing-masing ins tusi. Serangkain survey awal dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang isu-isu yang berkembang di lokasi terjadinya erupsi. Survey ini melibatkan beberapa orang dosen dan mahaisiswa baik dari Unimed dan UGM,
dengan berbagai latar belakang keilmuan diantaranya : Ilmu Tanah, Geologi dan Geomorfologi, Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, serta Pendidikan Geografi. Adapun m yang terlibat dalam kegiatan survey awal ini adalah : 1. Dr. Restu MS (Dekan FIS - Unimed) 2. Prof. Dr.rer.nat. Junun Sartohadi, M.Sc. (Guru Besar Ilmu Tanah - UGM) 3. Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastu ,S.Si,M.Sc (Unimed) 4. Dra. Nurmala Berutu, M.Pd (Unimed) 5. Drs. Ali Nurman, M.Si (Unimed) 6. Dra. Asnidar. M.Si (Unimed) 7. M. Ridha S. Damanik, S.Pi, M.Sc (Unimed) Survey awal peneli an ini dilaksanakan selama 4 hari mulai dari tanggal 23 s.d 26 Januari 2014. Dalam survey ini dilakukan observasi ke beberapa lokasi. Adapun lokasi yang dikunjungi diantaranya : 1. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pertamina (Lau debuk-debuk) Lokasi ini dikunjungi untuk meninjau sejauh mana pengaruh ak vitas Gunung Sinabung terhadap Gunung Sibayak. Pada lokasi ini dilakukan pengematan ke Pembangkit listrik tenaga panas bumi yang dikelola oleh PT. Pertamina.
Prof. Junun Sartohadi (UGM) beserta dosen dari Jurusan Pendidikan Geografi Unimed, saat berdiskusi di Lokasi Pembangkit listrik tenaga panas bumi yang dikelola oleh PT. Pertamina, Lau Debuk-Debuk.
HUMAS UNIMED
Edisi 9 Januari - Maret 2014
16
2. Air Terjun Sipiso-piso Kunjugan ke lokasi air terjun Sipiso-piso merupakan bagain dari rangkaian survey awal peneli an yang akan dilakukan oleh Unimed dan UGM. Pada lokasi ini dilakukan beberapa pengamatan aspek-aspek geomorfologi, geologi dan tanah yang berkaitan dengan fenomema vulkanik yang terjadi di Sinabung
Lintas Peristiwa 3. Posko Bencana Sinabung (Kantor DPRD Kab. KaroKabajahe) Kunjungan pada posko ini bertujua untuk mencari informasi selengkap mungkin tentang kondisi terkini erupsi gunung Sinabung. Dari kunjungan ini dilakukan diskusi dengan m pusat data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Gunung Sinabung. Dari kunjungan ini diperoleh data-data terkait dengan kondisi pengungsi yang tersebar di beberapa lokasi penampungan di sekitar Kabanjahe. 4. Pos Pengamatan Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mi gasi Bencana Geologi Kementrian ESDM
Tim Dosen Jurusan Pendidikan Geografi Unimed dan Prof. Junun Sartohadi (UGM) saat berada di air terjun Sipiso-piso
Tim dosen Unimed sedang berdiskusi dengan staf Pos Pengamatan Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mi gasi Bencana Geologi Kementrian ESDM tentang kondisi terkini Erupsi Gunung Sinabung
Air Terjun Sipiso-sipo merupakan bagian dari lokasi yang diama dalam survey awal peneli an Gunung Sinabung
Dilokasi ini, m dosen dari Unimed dan UGM melakukan pengumpulan data-data rekaman kejadian erupsi Sinabung yang direkam oleh Pos Pengamatan Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mi gasi Bencana Geologi Kementrian ESDM. Pos ini berada di desa Ndokum Siroga, Kec. Simpang Empat Kab. Karo. Beberapa informasi yang dapat dihimpun dari pos pengamatan ini diantaranya, Tim dosen Unimed sedang berdiskusi dengan staf Pos Pengamatan Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mi gasi Bencana Geologi Kementrian ESDM tentang kondisi terkini Erupsi Gunung Sinabung rekaman kejadian erupsi, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunug Sinabung, Peta Geologi Gunung Sinabung, dan informasi terkini tentang ak vitas gunung sinabung.
HUMAS UNIMED
Lintas Peristiwa 5. Dusun Lau Kawar Pengamatan ke Dusun Lau Kawar, merupakan bagain dari rangkaian survey awal untuk melihat secara langsung kondisi desa yang berdekatan dengan Gunung Sinabung. Tim dosen dari Unimed dan UGM memilih lokasi dusun lau kawar yang berada di sebelah utara Gunug Sinabung. Desa ini hanya berjarak kurang lebih 2 kilometer dari Gunung Sinabung. Desa ini termasuk desa yang masuk dalam kawasan berbahaya karena kurang dari 5 km dari gunung Sinabung. Pada dusun Lau Kawar ini juga terdapat Laboratorium Alam Jurusan Pendidikan Geografi, dimana laboraorium ini dijadikan sebagai lokasi Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa jurusan pendidikan geografi.
Edisi 9 Januari - Maret 2014
17
sangat dekat dengan Gunung Sinabung. Selain dekat, letak desa ini juga mengarah tepat pada kawah lahar yaitu disebelah utara Gunung Sinabung. Pada saat dilakukan pengamatan dari desa ini, m dosen mendengarkan dan merasakan erupsi yang terus terjadi. Tim dosen dari Unimed dan UGM mengambil beberapa sampel debu dari desa ini yang nan nya akan dianalisis lebih lanjut. Kerusakan lahan pertanian yang terjadi di Desan Suka Meriah. Pengumpulan data dan informasi kondisi sinabung ini merupakan bagian dari rencana peneli an kerjasama yang dilakukan oleh jurusan Pendidikan Geografi Unimed dan Fakultas Geografi UGM. Dari informasi yang terkumpul, akan menjadi masukan untuk penyusunan proposal peneli an lebih lanjut, dan juga dijadikan sebagai sumber informasi bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan peneli an yang lebih spesifik sesuai dengan bidang kajiannya masing-masing.
Kondisi jalan menuju Dusun Lau Kawar pasca erupsi Gunung Sinabung pada saat dilakukan survey awal peneli an bulan Januari 2014. Kerusakan lahan pertanian yang terjadi di Desan Suka Meriah.
Dusun Lau Kawar yang juga merupakan laboratorium alam bagi jurusan Pendidikan Geografi Unimed.
6. Desa Suka Meriah Pengamatan di desa Suka Meriah dilakukaan pada tanggal 25 Januari 2014. Desa ini merupakan desa yang
Kepulan awan panas yang saat terjadinya erupsi Gunung Sinabung yang terama pada saat survey awal
HUMAS UNIMED
Edisi 9 Januari - Maret 2014
Lintas Peristiwa
18
UNIMED SEHAT
B
ila anda berjalan-jalan se ap jumat pagi di seluruh lingkungan Universitas Negeri Medan, akan terlihat suatu ak vitas kebersamaan dalam berolah raga didepan Biro Rektor dan fakultas-fakultas. Ak vitas berolah raga ini disebut jumat sehat, yang merupakan kebijakan Rektor Unimed Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, untuk mendorong hidup sehat seluruh civitas akademika Unimed dan memupuk kebersamaan. Diharapkan melalui ak vitas jumat sehat tersebut, seluruh dosen dan pegawai di lingkungan Unimed akan terhindar dari gangguan penyakit yang akan mempengaruhi kinerja dan tanggungjawab masingmasing yang diembannya. Olah raga jumat sehat yang dilakukan di lingkungan Unimed dilaksanakan se ap jumat pagi dimulai pukul 06.30 Wib di depan kantor Biro Rektor dan depan Fakultas-fakultas yang diiku oleh para dosen dan pegawai. Walau hal ini dak menjadi suatu kewajiban bagi se ap dosen dan pegawai, namun mayoritas dosen dan pegawai ak f mengiku kegiatan olah raga jumat sehat tersebut. Ak vitas olah raga jumat sehat ini dak mengganggu jam kerja kantor bagi para pegawai dilingkungan Unimed, karena dimulai pada pukul 06.30 Wib dan berakhir pukul 08.00 Wib. Kegiatan olah raga jumat sehat ini juga menjadi media belajar untuk mengimplementasikan teori-teori
kajian bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed, karena yang memimpin kegiatan olah raga jumat sehat tersebut adalah para mahasiswa dan dosen FIK Unimed. Bila diama ak vitas olah raga tersebut akan kita lihat bahwa bentuk dan pola gerak senam pagi berbeda-beda. Berbeda dengan bentuk pola dan gerak yang dilakukan oleh kantor-kantor pemerintahan dan kantor swasta yang melakukan senam pagi, akan terlihat gerakannya itu-itu saja. Kegiatan jumat sehat ini diharapkan akan mendukung para dosen dan pegawai untuk bisa hidup sehat dan menjadi ak vitas gaya hidup sehat. Karena olahraga teratur merupakan faktor pen ng bagi gaya hidup sehat se ap orang, oleh karena itu olah raga teratur harus menjadi bagian dari kegiatan ru nitas kita agar gaya hidup sehat bisa kita raih dengan mudah. Banyak jenis olah raga yang bisa kita lakukan secara teratur untuk mendukung kesehatan tubuh kita. Olah raga teratur ini bisa kita pilih sesuai dengan cara hidup kita sehari-hari. Kita berharap ak vitas jumat sehat ini akan dapat meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan fungsi otak, mengurangi stres dan menurunkan kolesterol para dosen dan pegawai, sehingga akan dapat meningkatkan kinerja untuk meraih prestasi untuk Unimed yang lebih baik. (Humas Unimed).
HUMAS UNIMED
Lintas Peristiwa
Edisi 9 Januari - Maret 2014
19
UNIMED MERANCANG ULANG KURIKULUM PPG 2014
P
ada hari jumat dan sabtu, 21 – 22 Februari 2014, bertempat di ruang pertemuan Perpustakaan Digital Universitas Negeri Medan di adakan suatu pertemuan para dosen m pengajar pada Program Profesi Guru di beberapa Program Studi yang ada dilingkungan Universitas Negeri Medan. Kegiatan tersebut dinamakan suatu kegiatan Sosialisasi Kurikulum PPG bagi dosen Pengampu dan Guru Pamong SM-3T Unimed Angkatan II Tahun 2014 dan dilanjutkan dengan Merancang Ulang Kurikulum Program Profesi Guru untuk disesuaikan dengan Implementasikan Kurikulum 2013. Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Unimed Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. Rektor dalam sambutannya menyampaikan agar pertemuan ini membawa kebaikan dan keberkahan bagi terselenggaranya Program Profesi Guru yang akan menghasilkan guru-guru professional sesuai bidang ilmu yang ditekuni masing-masing, serta mampu dan mahir mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pembelajaran. Pertemuan ini dijadikan ajang untuk menyatukan persepsi para dosen dosen pengampu dan guru p amo n g yan g akan men j ad i pengajar pada Program Profesi Guru untuk keseluruhan ak vitas
pembelajaran nan nya, agar benar-benar mampu mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu pertemuan ini dilakukan diskusi ak f untuk merancang kurikulum baru yang sesuai dengan kurikulum 2013. Program Profesi Guru yang telah dilaksanakan di beberapa Program Studi yang ada dilingkungan Unimed telah berjalan sejak 2 0 1 0 . Te l a h m e w i s u d a r a t u s a n g u r u professional dalam jabatan, mereka diberikan ser fikat sebagai tanda guru professional dan langsung mendapatkan tunjangan ser fikasi guru. Namun pada tahun 2012/2013 program profesi guru (PPG) telah meluluskan 159 guru professional setelah mereka mengiku program Sarjana Mendidik Di Daerah Terluar, Ter nggal dan Terdepan (SM3T) selama satu tahun di Aceh, Nias, Papua dan daerah lainnya. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk workshop kurikulum PPG dan menyusun kurikulum baru PPG yang telah mengimplementasikan kurikulum 2013. Sehingga nan nya akan menghasilkan guru-guru professional yang telah siap menerapkan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. Semoga harapan baik ini akan mudah tercapai demi Unimed yang lebih baik. (Humas Unimed).
HUMAS UNIMED
Edisi 9 Januari - Maret 2014
20
Lintas Peristiwa
UNIMED TELAH MELAHIRKAN SEORANG ARTIS PROFESIONAL
Pada hari jumat, 21 Februari 2014 seorang mahasiswi Prodi pendidikan Seni Musik FBS Unimed bernama Nova Sada Putri Pandia telah menjadi Juara Ranner Up New AFI Indosiar. Nova telah berhasil bersaing dengan ratusan peserta New AFI Indosiar yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia. Namun pada Grand Final Nova belum mampu menyaingi Sep ani asal Jakarta. Walau kalah bersaing, Nova tetap sebagai juara Ranner Up New AFI Indosiar dan berhasil membawa hadiah yang manakjubkan. Nova Pandia telah membawa nama baik Unimed di ajang New AFI Indosiar, karena dalam beberapa tampilannya Nova tetap bangga menyebutkan sebagai mahasiswa Universitas Negeri Medan, karena Unimed
lah yang mendidiknya sebagai wanita yang mahir dalam bernyanyi. Semoga akan bermunculan Nova-nova baru yang dapat mengharumkan nama baik Unimed. Seleruh civitas akademika Unimed dan seluruh masyarakat Sumatera Utara tentunya sangat berbangga dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Nova telah menjadi juara Ranner Up New AFI Indosiar 2014. Semoga semangat Nova akan mens mulasi seluruh mahasiswa Unimed untuk berjuang dan memiliki semangat unggul dalam berkarya dan berprestasi lebih baik. Se ap manusia yang memiliki kesungguhan dan keseriusan, pas ada jalan untuk meraih harapan dan cita-cita hidup ini. (Humas Unimed). HUMAS UNIMED
Lintas Peristiwa
Edisi 9 Januari - Maret 2014
21
MAHASISWA DAN GERAKAN KEBUDAYAAN Di Jerman, sejak pemerintahan Hitler, semangat kebangsaan yang diusung masyarakat akibat pengaruh Nazi adalah chauvinisme, yaitu mengagungkan bangsanya sendiri. Paham ini hampir sama dengan narsisisme yang iden k dengan pemujaan terhadap diri dan bangsanya sendiri. Sejarah menuliskan bahwa Hitler memang penganut narsisisme dan chauvinisme. Bagi H i t l e r, ra s A r i a d i Jerman adalah ras u n g g u l a t a u uebermensch dibandingkan ras Yahudi dan ras lainnya. Dengan semangat yang demikian, bahkan Hitler pernah menjadikan suku Yahudi sebagai target pembunuhan karena dianggap telah menodai ras Aria. Ideologi yang pernah dianut masyarakat Jerman pada masa Nazi Hitler tersebut diduga berkaitan erat dengan paham etnosentris, yang menganggap bahwa kebudayaannya lebih baik dari kebudayaan yang lain. Paham ini mengakibatkan minimnya sikap toleransi antarsesama yang kemudian rentan menimbulkan perpecahan. Dewasa ini, paham tersebut juga dak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat sosial di berbagai belahan dunia yang pada hakikatnya cenderung memiliki perbedaan. Sekitar tahun 1906, W.G Summer mendengungkan persoalan ini. Pakar sosiologi tersebut menuliskan etnosentris sebagai prejudicial a tudes antara in groups dan out groups. Sikap, kebiasaan dan perilaku kelompok “kami” lebih superior dari pada kelompok “kamu”. Selanjutnya, paham yang demikian
menjalari berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat dunia, terutama yang bersinggungan dengan upaya mempertahankan eksistensi dan kelestarian suatu golongan kebudayaan. Tentu saja, jika ditelaah, paham ini pun pada akhirnya b e r h u b u n ga n e ra t dengan pergerakan ideologi kaum marxis atau hegemoni yang dipandu gramsci. Keterlibatan masyarakat dunia, tak pelak membawa I n d o n e s i a s e b a ga i b a g i a n d a r i perkembangan paham t e r s e b u t . Etnosentrisme lambat laun muncul sebagai sebuah petanda dan penanda suatu kelompok etnis. Dalam kesejarahannya, paham tersebut kemungkinan besar telah mendasari keberadaan sistem norma dan budaya masing-masing etnis yang ada. Namun dak menjadi bom waktu seper pada beberapa waktu belakangan ini, ke ka ngkat egoisitas dan kecurigaan semakin nggi akibat tuntutan peradaban. Seiring perkembangan zaman dan gejolak sosial yang berbeda pada ap masa, sebagian besar dari kegiatan masyarakat plural di Indonesia menjadi sangat rentan dengan perseteruan dan perpecahan. Tidak hanya dikarenakan inkulturasi dan akulturasi kebudayaan asing dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga akibat lunturnya semangat berbangsa dan berbudaya. Implementasi nilai-nilai luhur pancasila yang dinobatkan sebagai landasan negara masih menjadi cita-cita bersama. Sebab keberagaman masyarakat pada ap wilayah kerap menjadi amsal munculnya HUMAS UNIMED
Edisi 9 Januari - Maret 2014
22
permasalahan sosial. Beberapa kasus yang terjadi misalnya, per kaian antarsuku Nduga di Wamena, Papua yang menelan korban jiwa dan bentrokan antarwarga suku Nias di dusun Adian Nago dengan warga desa Tolang, k e c a m a t a n Sayurma nggi, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Seyogianya, problema ka semacam ini dak menjadi persoalan pelik bagi Indonesia yang dibangun dari perbedaan. Bak gayung bersambut, realita ini sudah memang seharusnya direspon dengan serius. Upaya peredaman konflik dengan jalur hukum tentu bukan merupakan solusi tunggal dan terbaik. Perpecahan masyarakat Indonesia adalah persoalan yang penyelesaiannya membutuhkan ndakan komprehensif tanpa menanggalkan satu pun dari sekian banyak yang berbeda itu. Etnosentrisme mes dipupuki etnorela visme. Penumbuhan kesadaran untuk mempercayai etnis lain ini tentu saja dak sekedar perkara menerima dan memberi tempat di samping tempat nggal. Terlebih bagaimana kepercayaan itu mampu menepis berbagai dugaan-dugaan buruk terhadap etnis lain. Tidak hanya pen ng bagi golongan tua yang notabene menjadi pemuka adat. Etnorela visme sangat urgen untuk ditularkan ke kalangan muda. Hal ini sekaligus sebagai bentuk an sipasi terhadap berbagai kemungkinan-kemungkinan buruk yang saat ini dekat dengan kaula muda. Misalnya dalam organisasi keetnisan, organisasi kepemudaan dan organisasi kampus yang memiliki pergerakan ke masyarakat. Sebagai agen perubahan, mahasiswa adalah cerminan bangsa Indonesia beberapa waktu ke depan. Maka, melibatkan mahasiswa dalam upaya pelestarian dan penjagaan nilai-nilai budaya yang adiluhung adalah pilihan paling bijak.
Lintas Peristiwa Universitas Negeri Medan, dengan berteguh niat pada The character Building University, memberi celah tafsir bagi berbagai kalangan, khususnya mahasiswa untuk membentuk karakter yang sesuai dengan keluhuran bangsa. Salah satunya dalam menanggapi kasus antaretnis yang berbahaya. Bermula dengan serius melakukan kajian tentang kebudayaan, dalam asuhan Mukhlis Hasbullah M.Sn., serangkaian ak vitas mahasiswa jurusan Seni Musik bersama mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni lainnya, perlahan-lahan dilengkapi dengan p e r n a k- p e r n i k d a n ornamen etnis yang ada di Sumatera Utara. Se ap hari rabu, seluruh mahasiswa yang mengiku kajian kebudayaan ini secara serentak mengenakan dan memodifikasi berbagai bentuk aksesoris yang menunjukkan iden tas kebudayaan di Sumatera Utara menjadi pakaian yang dikenakan di lingkungan kampus. Sebagai wilayah yang mul kultur, tentu saja ak vitas ini sangat bermanfaat. Beberapa di antaranya yakni dapat mengenalkan kepada publik, khususnya antarmahasiswa, tentang ornamen etnis yang ada di Sumatera Utara beserta nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, menumbuhkan kesadaran memiliki antaretnis, mengembangkan sikap toleransi dan kecintaan pada semua etnis di Sumatera Utara, serta menanamkan sikap dan paham mul kulturalisme yang substansional untuk pengembangan etnorela visme di kalangan mahasiswa. Ru nitas yang sederhana ini menjadi sangat menarik ke ka para mahasiswa yang begitu lekat dengan dunia fashion pada akhirnya mampu menciptakan kreasikreasi baru berbahan mentah pernak-pernik etnis sebagai bagian dari gaya keseharian di lingkungan kampus. Perkuliahan tentu semakin sumringah dan semakin kental dengan Sumatera Utara. Bravo!
HUMAS UNIMED
Lintas Peristiwa
Edisi 9 Januari - Maret 2014
23
AIR MINUM KEJUJURAN “Saya Bangga Jujur, Saya Jujur dan Saya Sukses” Jujur merupakan sikap posi f yang harus dimiliki se ap orang. Namun pada masa sekarang ini, kejujuran merupakan hal yang mulai langka/ hal yang jarang bisa kita jumpai. Bahkan perbandingannya sangat jauh sekali antara orang jujur dengan yang dak. Padahal, kejujuran dapat menunjukan jalan kebaikan. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa “Kejujuran itu mahal, bahkan lebih mahal dari intan permata.” Ungkapan itu mbul karena fenomena hidup yang memperlihatkan nilai kejujuran pada diri manusia banyak yang terkikis serta sedikit yang memiliki pribadi jujur. Bahkan terkadang harus berpikir dua kali untuk bisa mempercayai seseorang. Akibatnya, manusia selalu dihantui dengan kewaspadaan, ke h a - h a a n , s e r ta keresahan hidup khususnya dalam menjaga harta benda yang dimiliki. Untuk mencapai sesuatu dengan sukses dalam segala hal dan bidang apapun, sebenarnya yang paling pen ng itu adalah kejujuran. Misalnya dalam ak vitas jual beli. Tentu nilai kejujuran harus dibangun pada kedua belah pihak. Baik itu penjual maupun pembeli. Jika diama , beberapa waktu belakangan Universitas Negeri Medan tengah dibanjiri air mineral gelas di dalam satu kardus yang diletakkan di pintu masuk dan sejumlah tempat bercengkrama mahasiswa di lingkungan kampus. Uniknya, air mineral gelas tersebut diletakkan saja di dalam kardus, tanpa penjual, hanya slogan tentang kejujuran. Ya, ini yang dinamakan air mineral kejujuran. Hal-hal kecil semacam itu, sering luput dari sorotan publik, termasuk para penghuni kampus. Namun berkat kesadaran beberapa pihak, pendidikan karakter khusus kejujuran dengan menjual Air mineral gelas, kembali
terlaksana di lingkungan kampus. Maksud kejujuran di sini bukanlah terletak kepada penjual yang harus bersikap jujur dalam menjual barang dagangannya, melainkan kejujuran yang ditanamkan pada seorang pembeli. Mengapa demikian? Karena, air mineral “air mineral gelas” yang dijual dak diawasi atau ditunggu, melainkan diletakkan begitu saja ditempat yang strategis. Sikap itu juga dapat diketahui pada sebuah kertas pu h yang dilekatkan p a d a ka r d u s t e m p a t a i r mineral itu dijual dengan bertuliskan “Air minum Rp 500,00 Saya Bangga Jujur, Saya Jujur Saya Sukses.” Untuk tempat peletakkan air mineral sendiri diletakkan dibanyak k—ada di se ap pintu masuk fakultas, pintu masuk masjid, dan dibawah pohon rindang (DPR) tepatnya depan Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Seseorang yang ingin membeli air mineral, nggal mengambil saja dan membayar sesuai dengan tarif yang sudah tertuliskan di kardus tempat air mineral tersebut. Jikapun ada kembaliannya maka nggal mengambil ditempat yang sudah di siapkan. Disinilah kejujuran itu sangat menentukan bagi seorang pembeli yakni kejujuran yang langsung berhadapan kepada Tuhan. Tidak jarang memang, terkadang perilaku jahil itu muncul. Misalnya, ada yang mengambil tetapi dak dibayar, bahkan ada yang sampai ha mengambil uang hasil jualan yang terdapat di dekat air mineral gelas itu diletakkan. Namun keadaan tersebut dak lantas memutuskan tekad mahasiswa penggerak Air mineral kejujuran untuk tetap membentuk karakter kejujuran pada para mahasiswa. Perbuatan yang sangat sederhana, tetapi memiliki manfaat yang sangat luar biasa. Bahkan perlu diapresiasi oleh semua orang. HUMAS UNIMED
Profil Prof. Dr. Biner Ambarita, M. Pd.
Nama Lengkap
: Prof. Dr. Biner Ambarita, M. Pd.
NIP
: 195705151984031004
NIDN
: 0015055706
Golongan/Pangkat
: IV d/Lektor Kepala
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir
: Sibual-bual Taput/15 Mei 1957
Fakultas
: Fakultas Bahasa dan Seni
Program Studi
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Perguruan Tinggi
: Universitas Negeri Medan
Bidang Keahlian
: Administrasi Pendidikan (Manajemen Pendidikan)
Alamat Kantor
: Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate
Telepon/faximile
: (061) 6613319/(061) 6613319
Alamat Rumah
: Jl. Sukarela Timur No. 17 L. Dendang Deli Serdang
No.Telp/Hp
: 08126561347
Alamat E-mail
:
[email protected]
Pembantu Rektor III UNIMED 1. 2007 - 2011 2. 2011 - 2015
24
Edisi 9 Januari - Maret 2014
HUMAS UNIMED
Profil Prof. Dr. Biner Ambarita, M. Pd.
KESIBUKAN TIDAK MENJADI ALASAN UNTUK TIDAK MENULIS DAN BERKARYA Prof. Dr. Biner Ambarita, M. Pd., lahir di Sibual-bual Taput/15 Mei 1957. Sekarang menjabat sebagai Pembantu Rektor IV (PR III) Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan dan juga staf pengajar di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni. Tahun 1980, beliau menyelesaikan pendidikan di IKIP Medan dengan Gelar Sarjana Muda, Bidang Ilmu “Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia”. Tahun 1982 menyelesaikan pendidikan di IKIP Medan dengan Gelar (Drs), Bidang Ilmu “Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia”. Tahun 2003 berhasil mendapatkan gelar Magister Pendidikan di Unimed dengan Bidang Ilmu “ Teknologi Pendidikan”. Kemudian Gelar Doktor Pendidikan beliau raih pada tahun 2010 di Unimed dengan Bidang Ilmu “Manajemen Pendidikan”. Di tengah kesibukannya sebagai Pembantu Rektor III Universitas Negeri Medan, beliau masih tetap produk f untuk terus menulis, baik itu jurnal/majalah, buku, maupun melakukan peneli an. Peneli an yang telah dirampungkan beliau dalam 3 tahun terakhir yaitu: Pengaruh Kepemimpinan, Manajemen Personalia, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Dosen di Universitas Negeri Medan, Tahun 2010, Sumber Pendanaan: Pribadi dan Pengembangan Disain Model Supervise Akademik Berbasis Manajemen Pendidikan,
HUMAS UNIMED
Tahun 2013, Sumber Pendanaan: Dik . Untuk penulisan karya ilmiah lainnya, sudah banyak judul yang telah dituliskan dalam 3 tahun terakhir. Seper pada penulisan jurnal/majalah yaitu: Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing Perguruan Tinggi Menghadapi Era Globalisasi No. ISSN 1978-869X Vol. 3, No. 1/ April 2010, Implementasi Strategi Manajemen Holis k dalam Upaya Pencapaian Standar Proses Pembelajaran, No. ISSN 1978-869 X Vol. 2, No. 2/ September 2010, Upaya Peningkatan Sikap Profesional Guru Melalui Peningkatan Kebiasaan Membaca, No ISSN 0216-1370 Th.XXX, No. 2/ Juni 2011, Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan, No ISSN 1978-869 X, Vol. 5, No. 1/ April 2012, Sinerginitas Berbasisi Mul kulturalisme dalam Perspek f Manajemen Organisasi Global, No ISSN 1978-869 X, Vol. 6, No. 1/ A p r i l 2 0 1 3 , P ro fe s i o n a l i s m e , E s e n s i Kepemimpinan, dan Manajemen Organisasi, No ISSN 1978-869X, Vol. 6, No. 2/ September 2013. Kemudian beliau juga menulis berbagai buku, seper buku: Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Penerbit Alfabeta CV, Bandung, Pengajaran Bahasa Indonesia Jilid I dan Pengajaran Bahasa Indonesia Jilid II Penerbit USU Press, Medan, Manajemen dalam Gamitan Pendidikan Penerbit USU Press, Medan, tahun 2010. Manajemen
Edisi 9 Januari - Maret 2014
25
d a l a m K i s a ra n Pe n d i d i ka n Pe n e r b i t Alphabeta C V, Bandung, tahun 2012. Kemampuan Membaca dan Sikap Professional Penerbit Alphabeta C V, Bandung, Manajemen Pendidikan dan Komunikasi Penerbit Alphabeta CV, Bandung, dan Perilaku Organisasi penerbit Alphabeta CV, Bandung, tahun 2013. Bentuk pengabdian kepada masyarakat juga selalu dilakukan hampir di se ap tahunnya, di antaranya: tahun 2011 sebagai Wakil Ketua Pani a Pengawasan Penyelenggaraan Ujian Nasional SMA/MA/SMK Tahun Pelajaran 2011/2012 Tingkat Provinsi Sumatera Utara, Sekretaris Pani a Nasional Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Unimed, Sekretaris Seleksi Lokal Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SLMPTN) Program D-3 Reguler dan S-1 Non Regular Unimed. Pada tahun 2 0 1 2 s e b a ga i Wa k i l Ket u a Pa n i a Pengawasan Penyelenggaraan Ujian Nasional SMA/MA/SMK Tahun Pelajaran 2011/2012 Tingkat Provinsi Sumatera Utara, Pertemuan Pani a Lokal Seleksi Nasional Masuk Pe rg u r u a n T i n g g i N e ge r i ( S N M P T N ) Sumatera Utara di Sanur Beach Hotel Bali, Sekretaris Pani a Nasional Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Unimed. Di tahun 2013 bertugas sebagai Wakil Ketua Pani a Pengawasan Penyelenggaraan Ujian Nasional SMA/MA/SMK Tahun Pelajaran 2012/2013 Tingkat Provinsi Sumatera Utara, Pertemuan Pani a Lokal Ujian Masuk Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (U M B), dan Sekretaris Pani a Nasional Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Unimed. Selain ak f menulis, beliau juga ak f menyampaikan makalah pada pertemuan/seminar ilmiah, misalnya pada 6
26
Edisi 9 Januari - Maret 2014
Februari 2010 dengan Judul makalah E ka Pendidikan dalam Perspek f Perlaku Organisasi di Hotel Madani Medan, Penanaman dan Implementasi Nilai Karakter Keadilan (Fairnes) dan Strategi dan Implementasi Pendidikan Karakter dalam Ekstrakurukuler, 5-7 Desember 2011 di Gelanggang Olah Raga Unimed, tanggal 1314 Desember 2011 di Hotel Grand Mu ara Berastagi dengan judul makalah Strategi dan Implementasi Pendidikan Karakter dalam Ekstrakurikuler, tanggal 16 Desember 2011 di Ruang Sidang B Biro Rektor Unimed judul makalah Peningkatan Organisasi Kemahasiswaan Melalui Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Komitmen Organisasi di Unimed, Kebijakan Pendidikan Karakter dalam Ekstrakurikuler di Universitas Negeri Medan disampaikan di Ruang Sidang B Biro Re k t o r U n i m e d 1 M e i 2 0 1 2 , E s e n s i Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi Bagi Kalangan Pemuda di Markas Kompi Paskhas A BS Medan 15-17 Juli 2012, Sinergitas Berbasis Mul kulturalisme dalam Perspek f Manajemen Organisasi Global 30 November-04 Desember 2012 disajikan dalam IMTGT-Varsity Carnifal yang ke-14 di Malaysia, Urgensi Undang-Undang Keamanan Nasional dalam Stabilitas dan Sinergitas Nasional, disajikan dalam Kegiatan Dialog Interak f Rancangan Undang-Undang Kemanan Nasional ( R U U Kamnas) di Auditorium Unimed pada Tanggal 20 November 2013. Dedikasi yang nggi serta semangat untuk terus berkarya telah melekat pada diri Prof. Dr. Biner Ambarita, M. Pd. Kesibukan sebagai PR III Universitas Negeri Medan dan kesibukan yang lain, dak menjadikan alasan untuk dak menulis dan berkarya.
HUMAS UNIMED
Profil Prof. Motlan, M.Sc., Ph.D
Nama
: Prof. Motlan, M.Sc., Ph.D
Alamat Kantor
Medan Estate. M e d a n
Pangkat/Jabatan/Golongan : Pembina Tkt. I/Lektor
(20221)
Kepala/IV-d NIP
: 19590805 198601 1 001
Tempat dan tanggal lahir
: Lumbanjulu, 8 Mei 1959
: Jl. Willem Iskandar Ps V
Alamat Rumah
: Jl. Penampungan 1 No. 9 Helve a.M e d a n
HP
: 0813-625-656-88
Unit Kerja Asal/Departemen : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan/ Kemdiknas
HUMAS UNIMED
Edisi 9 Januari - Maret 2014
27
Profil Prof. Motlan, M.Sc., Ph.D
SANG PENELITI Aura posi f senan asa terpancar dari dosen yang sejak tahun 1986 sudah mengajar di jurusan Fisika Universitas Negeri Medan ini. Op misme yang benar-benar mengakar dalam dirinya memperkuat kharisma sebagai seorang pendidik. Lulusan IKIP Medan pada tahun 1984 yang sejak tahun 2011 menjadi Kepala Prodi Pendidikan Fisika Program Pascasarjana UNIMED, menyelesaikan studi dan meraih gelar M.Sc pada jurusan fisika di Macquarie University, Sydney. NSW 2109 Australia pada tahun 1994, kemudian gelar Ph.D pada jurusan yang sama, di Macquarie University, Sydney. NSW 2109 Australia juga pada tahun 2001. Selain ak f mengajar mata kuliah Pendahuluan Fisika Zat Padat, Fisika Kuantum, Fisika Modern, Elektronika Dasar, Fisika Dasar I dan II, Fisika Umum I dan II, General Physics I and I I ( ke l a s b i l i n g u a l / I n t e r n a s i o n a l ) d a n Pendahuluan Semikonduktor, Prof. Motlan,
28
Edisi 9 Januari - Maret 2014
M.Sc., Ph.D adalah dosen yang ak f melakukan riset dan publikasi karya. Terbuk , bersama rekan peneli , sejumlah karya telah dihasilkan. Yaitu: Sun Jinjun Krystyna Drozdowicz- Tomsia, E. M. Goldys and, Motlan, synthesis and characterisa on of CdSe/TO P O, under prepara on. Sistem Pemetaan dan Deteksi Perubahan Wilayah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Dengan Memanfaatkan Teknologi Inderaja, (Peneli an Hibah Bersaing, 2006-2007). Guang Hua Zhu, Krystyna Tomsia, Hong Yu, Motlan, Ewa M. Goldys, Chemically binding Eu3+ onto CdS Semiconductor nanopar cle, Chinese Chemical Le ers,18, 581-584(2007). Motlan, Guanghua, K. Drozdowicz-Tomsia, K. McBean, M. Philip, and E. M. Goldys, Effect annealing ZnS nanocyrstal grown by colloidal synthesis, Op cal Materials, 29, 1579-1583(2007). Motlan, K. S. A. Butcher, Krystyna Drozdowicz- Tomsia, E. M. Goldys and T. L. Tansley, Cathodoluminescence
HUMAS UNIMED
study of multilayer GaSb/GaAS selfassembled quantum dots grown by metalorganic chemical vapour deposition, Accepted with minor revision in Solid State Electronic. Guang Hua Zhu, Krystyna Tomsia, Hong Yu, M o t l a n , Ewa M . G o l d ys , Sy nt h e s i s a n d Characteriza on of disodium
ethylenediaminetetraace c acid capped and europium doped CdS nanopar cles, Solid State Communica ons, Volume 137, 2006, 503-506(2006). Krystyna DrozdowiczTomsia, E. M. Goldys, Motlan Motlan, Hadi Zareie, and Ma hew R. Phillips, Growtht e m p e ra t u r e d e p e n d e n t cat h o d o l u m i n e s c e n c e p ro p e r e s o f G a S b / G a A s q u a nt u m - d o t m u l l aye r structures, Appl. Phys. Le . 86, 173113(2005). Motlan, E. M. Goldys, K. S. A. B u t c h e r a n d T. L . Ta n s l e y , Cathodoluminescence of GaSb/GaAs selfassembled quantum dots grown by MOCVD, Materials Le ers, 58(1-2), 80-83(2004). Motlan, K. S. A. Butcher, E. M. Goldys and T. L. Tansley, Mul layer GaSb/GaAs selfa s s e m b l e d q u a nt u m d o t s g ro w n b y metalorganic chemical vapor deposi on, Materials Chemistry and Physics, 81(1), 810(2003). Marie Wintrebert-Fouquet, K. Sco A. butcher, and Motlan, High sensi vity, high resolu on X – ray photoelectron analysis of InN, Phys. Stat. Sol. c(7), 2785 – 2789(2003). Motlan, E. M. Goldys and T. L. Tansley, 1999, Growth op misa on of GaSb/GaAs self-assembled quantum dots grown by MOCVD, Jornal of Crystal Growth,
HUMAS UNIMED
236(4), 621 –626(2002). Motlan, E. M. G o l d y s , a n d L . V. D a o , 1 9 9 9 , Photoluminescence of GaSb self-assembled quantum dots grown by metalorganic chemical vapor deposi on, J. Vac. Sci. Technol. B 20, 291(2002). A. A. Toropov, V. A. Solov'ev, B. Ya. Meltser, Ya. A. Terent'ev, S. V. Ivanov, P. S. Kov'ev, Motlan, and E. M. Goldys, GaAs in GaSb – a new type of heterostructure emi ng at 2 m wavelength, Journal of Materials Chemistry, 12, 309 – 311(2002). V. A. Solov'ev, A. A. Toropov, B. Ya. Meltser, Ya. A. Terent'ev, R. N. Kyu , A. A. Sitnikova, A. N. Semenov, S. V. Ivanov, Motlan, E. M. Goldys, and P. S. Kov'ev, GaAs in GaSb: Strained Nanostructures for Mid-Infrared Optoelectronics, Physics and technics of Semiconductors, 36(7), 816 – 820(2002). Motlan, E. M. Goldys, and T. L. Tansley, The effect of target nitrida on on structural proper es of InN grown by radio-frequency reac ve spu ering, Thin solid Films, 422(12), 28 – 32(2002). Motlan, E. M. Goldys, and T. L. Tansley, Op cal and electrical proper es on InN grown by radio-frequency reac ve spu ering, Journal of Crystal Growth, 241(12), 165 – 170(2002). Motlan and E. M. Goldys, Photoluminescence of mul lyar GaSb/GaAs self-assembled quantum dots grown by metalorganic chemical vapor deposi on at atmospheric pressure, Appl. Phys. Le ., 79, 2976(2001). Selain itu, sejumlah seminar bertaraf internasional pun telah digelar. Ini suatu kebanggaan!
Edisi 9 Januari - Maret 2014
29
Artikel Ilmiah PENGUATAN BUDAYA AKADEMIK UNIMED MENUJU THE CHARACTER BUILDING UNIVERSITY TAHUN 2025 Oleh: Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd. (Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan) Abstrak Unimed sebagai The character Building University tahun 2025 merupakan harapan dan cita-cita yang dapat direalisasikan melalui penguatan budaya akademik. Penguatan budaya akademik mengalami kendala dalam hal proses sistem pengendalian manajemen. Kendala dalam proses sistem pengendalian manajemen dapat diselesaikan dengan peningkatan komunikasi interpersonal dan korrdinasi antara individu dalam struktur organisasi.
Kata Kunci: The Character Building University, Budaya Akademik, Sistem Pengendalian Manajemen, Komunikasi Interpersonal, Koordinasi.
Pendahuluan Unimed salah satu universitas yang menjadi barometer pembangun pendidikan di Indonesia telah menetapkan dirinya sebagai The Character Building University tahun 2025. Penetapan tersebut berdasarkan kesadaran yang nggi atas pen ngnya pembangunan perguruan nggi yang memiliki budaya akademik yang baik dan unggul. Budaya akademik yang baik menjamin kualitas dan kesinambungan perguruan nggi. Terkait dengan hal tersebut, Dipojono (2014) mengatakan bahwa seiring dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan informasi yang sangat pesat di era digital ini, perguruan nggi dituntut dak hanya fokus dalam proses pemindahan ilmu pengetahuan ( knowledge transfer), namun juga berperan ak f dalam membangun budaya akademik yang baik. Sabda (2014) menekankan pen ngnya transformasi budaya akademik (academic cultural transforma on) yang harus dilakukan untuk menunju perguruan nggi yang unggul. Tiernney (1988) mengemukakan budaya akademik sangat erat kaitannya dengan sistem manajemen, sehingga kajian tentang budaya akademik dan upaya peningkatannya adalah kajian sistem manajemen dan fungsi-fungsinya di perguruan nggi.
30
Edisi 9 Januari - Maret 2014
The Character Building University The character Building University merupakan harapan dan cita-cita segenap civitas akademika Universitas Negeri Medan, yang akan terwujud pada tahun 2025. Harapan dan cita-cita tersebut ditetapkan dan dianalogiskan oleh Syawal Gultom sebagai sebuah bangunan megah dan kokoh dengan enam pilar atribut karakter yang diadobsi dari konsep Josephson Ins tute (2011) yang disebutnya sebagai “The Six Pillars of Character”, yaitu hal yang dapat dipercaya (trustworthy), penuh hormat (respec ul), bertanggungjawab (responsible), keadilan (fairness), perduli atau acuh (caring), warga Negara (ci zen). Pilar-pilar karakter tersebut menuntut proses olah pikir, olah ha , olah rasa/karsa, dan olah raga. Josephson Ins tute menampilkan indikator dari enam pilar karakter tersebut, sebagai berikut: (1) Orang yang dapat dipercaya adalah orang yang jujur, dak mencuri, dak menipu, dapat diandalkan, memiliki keberanian untuk melakukan yang benar, membangun reputasi yang baik, loyal kepada keluarga, teman, dan Negara; (2) Orang yang hormat harus memperlakukan orang lain dengan hormat, mengiku Golden Rule, toleran dan menerima perbedaan, menerapkan sopan santun, menggunakan bahasa yang baik dalam berkomunikasi, memperha kan perasaan orang
HUMAS UNIMED
Artikel Ilmiah lain, dak melakukan ancaman, memukul atau menyaki orang lain, melakukan kemufakatan damai terhadap orang lain yang melakukan kemarahan, p e n g h i n a a n , d a n ya n g s e r i n g m e n e nta n g kemufakatan; (3) Orang yang bertanggungjawab adalah melakukan rencana ke depan, tekun dan selalu mencoba, melakukan yang terbaik, mengontrol diri, berdisiplin, berpikir sebelum ber ndak dan memper mbangkan konsekuensi, bertanggungjawab atas kata-kata, ndakan dan sikap, dan menetapkan contoh yang baik bagi orang lain; (4) Orang yang adil adalah bermain sesuai dengan aturan, berbagi dan bergiliran, berpikiran terbuka, mendengarkan orang lain, dak mengambil keuntungan dari orang lain, dak menyalahkan orang lain, dak sembarangan, memperlakukan semua orang secara adil; (5) Orang yang perduli a d a l a h p e n u h ka s i h d a n m e m p e r l i h at ka n kepedulian, mengungkap rasa syukur, memaa an orang lain, membantu orang yang membutuhkan; (6) Orang yang menyadari dirinya sebagai warga Negara adalah mau bekerja sama, bertempat nggal jelas dan formal, terlibat dalam urusan yang membuat masyarakat agar lebih baik, menjadi tetangga yang baik, mentaa hukum dan aturan, menghorma pemerintah (otoritas), melindungi lingkungan. Keenam pilar karakter tersebut merupakan budaya akademi yang harus dibangun dan dikembangkan sehingga seluruh prencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan berorientasi pada tata kelola pembangunan budaya akademik. Penguatan Budaya Akademik Unimed Shen (2012) mengemukakan bahwa, “academic culture of universi es mainly consists of academic outlooks, academic spirits, academics ethics and academic enviroments”. Sehubungan dengan hal tersebut, budaya akademik akan terlihat dari tri dharma perguruan nggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, peneli an, dan pengabdian pada masyarakat. Upaya-upaya peningkatan kualitas bidang pendidikan Unimed melakukan berbagai perubahan kurikulum dan proses pembelajaran diantaranya kurikulum berbasis kompetensi, sistem HUMAS UNIMED
blok dan learning revolu on, penguatan terhadap peneli an mahasiswa yang jujur dan disebarkan ke khalayak ramai melalui media informasi kertas dan elektronika digital. Peneli an mahasiswa diharapkan bersifat inova f, sehingga kebaharuan peneli an dapat dipertanggungjawabkan. Lebih lanjut Muhammadisadr (2012) mengatakan bahwa karya inova f perguruan nggi adalah salah satu budaya perguruan nggi yang harus diupayakan. Sejalan dengan hal itu, upaya-upaya tersebut berorientasi pada pegembangan karakter intelektual sehingga civitas akademika Unimed menjadi manusia yang d a p at d i p e rcaya ka re n a ko m p ete n s i ya n g dimilikinya. Ritchhart (2002) mendefenisikan Karakter intelektual sebagai berikut: “Intellectual Character. An overarching term to describe a set of disposi ons that not only shape but also mo vate intellectual behavior. Character implies a consistent deployment of abili es so that pa erns of behavior are established over me. Character builds on beliefs, a tudes, temperaments, and tendencies but is also developable and must be nurtured by the environment”. Berdasarkan pendapat ahli tersebut karakter intelektual adalah memecahkan sejumlah disposisi-disposisi, dak hanya membentuk, akan tetapi juga memo vasi perilaku intelektual. Perilaku intelektual adalah kebiasaan berpikir secara ilmiah dalam menghadapi dan menyelesaiakn persoalan. Berpikir secara ilmiah berar berpikir dengan mengiku pola-pola dan aturan ilmiah. Blythe (1998) mengatakan, “ If one's intellectual character is shaped by the thinking disposi ons one possesses, which disposi ons are most important to cul vate and nurture? If the goal is intelligent behavior in the world, which disposi ons can best mo vate thinking that is reasonably flexible, reflec ve, and produc ve in achieving its ends or goals with regard to making decisions, solving problems, or developing understanding “. Terkait dengan hal tersebut pada tabel 1. berikut ditampilkan ku pan Blythe (1998) tentang ga pandangan ahli hal indikator “intellectual Character” secara filosofis. Edisi 9 Januari - Maret 2014
31
Artikel Ilmiah Tabel 1. Indikator Karakter Intelektual Secara Filosofis
Faciones and Sanchez:
Ennis:
Paul:
Seven Subdispositions
Twelve Dispositions of
Thirteen Virtues and
of a Critical Thinker
the Ideal Critical Thinker
Passions
1. Inquisitiveness
1. To be clear about
1. Passion for clarity,
2. Open-mindedness 3. Systematicity 4. Analyticity 5. Truth seeking 6. Critical-thinking self-confidence 7.Maturity
intended meanings 2. To determine and Maintain focus
accuracy, fairmindedness 2. Fervor for getting to
3. To tidake the total situation into account 4. To seek and offer reasons
the bottom of things 3. Sympathetic listening to opposing views 4. Drive to seek out
5. To try to be well
evidence
informed
5. Aversion to
6. To look for alternatifs
contradiction,
7. To seek precision as
sloppy thinking,
required
inconsistent
8. To be aware of one’s Own beliefs
use of standards 6. Devotion to truth
9. To be open -minded
7. Intellectual courage
10. To withhold judgment
8. Intellectual humility
when evidence is
9. Intellectual empathy
insufficient
10. Intellectual integrity
11. To tidake a position 12. To use one’s
11. Intellectual perseverance
criticalthinking
12. Faith in reason
abilities
13. Intellectual sense of justic
Fokus dalam bidang pendidikan, Perkins, dkk (1993), Marzano, dkk (1998), Costa and Kallick (2000) mengemukakan implementasi karakter intelektual
32
Edisi 9 Januari - Maret 2014
dalam perpek f pembelajaran, diperlihatkan pada tabel 2 berikut.
HUMAS UNIMED
Artikel Ilmiah Tabel 2. Indikator Intelektual Karakter dalam Perpek f Pembelajaran
Perkins, Jay, and Tishman: Seven Thinking Dispositions 1. To be broad and adventurous 2. Toward sustained intellectual curiosity 3. To clarify and seek understanding 4. To plan and be strategic 5. To be intellectually careful 6. To seek and evaluate reasons 7. To be metacognitive
HUMAS UNIMED
Marzano: Fifteen Habits of Creative, Self-Regulated, and Critical Learning and Thinking
Costa and Kallick: Sixteen Habits of Mind
1. Engaging intensely in tasks even when answers or solutions aren’t immediately apparent 2. Pushing the limits of your knowledge and abilities 3. Generating, trusting, And maintaining own standards of evaluation 4. Generating new ways Of viewing a situation Outside the boundaries Of standard conventions 5. Being aware of your Own thinking 6. Planning 7. Being aware of Necessary resources 8. Being sensitive to feedback 9. Evaluating the Effectiveness of your actions 10. Being accurate and seeking accuracy 11. Being clear and Seeking clarity 12. Being open-minded 13. Restraining impulsivity 14. Tidaking a position When the situation warrants it 15. Being sensitive to others’ feelings and level of knowledge
1. Persisting 2.Managing impulsivity 3. Listening with understanding and empathy 4. Thinking flexibly 5. Thinking about thinking (metacognition) 6. Striving for accuracy 7. Questioning and posing problems 8. Applying past knowledge to new situations 9. Thinking and communicating with clarity and precision 10. Gathering data through all senses 11. Creating, imagining, innovating 12. Responding with Wonderment and awe 13. Tidaking responsible risks 14. Finding humor 15. Thinking interdependently 16. Remaining open to Continuous learning
Edisi 9 Januari - Maret 2014
33
Artikel Ilmiah Proses pembelajaran yang dilaksanakan di Unimed harus mencapai indikator-indikator karakter i n t e l e k t u a l y a n g d i ke m u k a k a n t e r s e b u t . Ketercapaian hal tersebut dapat dijamin dengan kelengkapan berbagai sarana-dan prasaran yang dibutuhkan, sehingga diperlukan pengembangan secara terus menerus mengiku perkembangan ipteks. Penguatan kualitas peneli an yang dilaksanakan di unimed melipu kedalaman dan keluasan yang pada prinsipnya mengarah pada pengembangan ipteks dan kebermanfaatan bagi kehidupan manusia dan alam semesta. Kualitas peneli an dapat diakui jika dan hanya karena jika teruji secara empirik dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan manusia serta alam semesta. Pengujian kualitas dapat dilakukan oleh sejumlah pakar melalui penerimaan karya peneli an tersebut untuk disajikan dalam jurnal-jurnal nasional dan internasional yang terakreditasi dan ternama.
Pembangunan karakter civitas akademika, khususnya mahasiswa dak saja hanya pengintegrasian dan penguatan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran, akan tetapi juga dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler melipu program penalaran dan keilmuan, pengembangan bakat, minat dan kegemaran, kepedulian sosial, kesejahteraan, dan kegiatan penunjang lainnya. Kegiatan ekstrakurikuler terintegrasi dalam program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pembantu Dekan III, dan ga belas organisasi mahasiswa (Ormawa). Program program tersebut adalah bagian dari budaya akademik yang melaksanakan proses olah pikir, olah ha , olah rasa/karsa, dan olah raga, sehingga membentuk manusia-manusia unggul dan kompe f, serta berwibawa. Tabel 3 hingga tabel 6 menampilkan defenisi, indikator, dan model insan yang terbangun (Pangaribuan, dkk, 2012).
Tabel 3. Olah Pikir, Tujuan, Defenisi, dan Indikator
Defenisi Menciptakan Insan Cerdas Sempurna perkembangan akal budinya untuk berpikir dan mengerti. Kritis Sifat ingin tahu dan keinginan mencari kebenaran informasi tentang sesuatu Kreatif
Pikiran yang menca ri berbagai solusi dalam menyelesaikan suatu masalah.
Inovatif
Pikiran yang mengemukakan dan menghasilkan hal -hal yang ba ru dan orisinal.
34
Edisi 9 Januari - Maret 2014
Indikator Prestasi belajar, dalam ranah kognisi. Bertanya dan memberi kan argumentasi secara sistematis dan analitis. Mengajukan berbagai alternatif untuk menyele saikan persoalan. Meng gunakan sesuatu yang tidak lajim untuk menye lesaiakan persoalan. Mengemukakan ide baru, Menciptidakan metode atau cara baru ataupun benda baru.
HUMAS UNIMED
Artikel Ilmiah Ingin Tahu
Menyelidiki kebenaran sesuatu kejadian atau fenomena.
Berpikir Terbuka
Menerima hal -hal yang baru dan yang tidak lazim dalam pikirannya.
Suka bertanya, peka terhadap kejadian dan member respon, suka menyelidiki sesuatu. Menerima saran, mene rima kritik dengan lapang dada, berpikiran luas. Kuantitas hasil kerja, kuantitas buah pikiran. Hasil pikiran dengan mempertimbangkan pemanfaatan ipteks. Melakukan evaluasi, membandingkan hasil dengan target, memban dingkan proses dengan prosedur standar.
Produktif
Banyak menghasilkan hasil kerja, hasil pikiran. Berorientasi Pikiran yang memanfaatkan fenomena Ipteks dan ipteks. Reflektif
Pikiran yang selalu menganalisis hasil pekerjaan dan membandingkannya dengan target yang telah digariskan.
Tabel 4. Olah Ha , Tujuan, Defenisi, dan Indikator
Defenisi Menciptakan Insan: Jujur Mengatakan hal yang sebenarnya, mencukupkan diri atas hak-haknya.
Indikator Jujur dalam perkataan, jujur dalam menerima hak, jujur menjalankan kewajibannya.
Beriman
Meyakini sesuatu yang akan terjadi berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan.
Yakin atas jawaban doa Yakin atas pertolongan Tuhan. Yakin atas kebai kan dan anugrah Tuhan.
Bertaqwa
Melaksanakan perintah Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan.
Menjalankan kewajiban agama.
Adil
Bertindak dan melakukan sesuatu berdasarkan hak dan kewajiban.
Menimbang dengan tidak berat sebelah.
HUMAS UNIMED
Edisi 9 Januari - Maret 2014
35
Artikel Ilmiah Bertanggung Melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan target, serta menerima jawab resiko atas perbuatannya.
Mengerjakan tugas dengan baik dan benar serta tuntas. Meresponi resiko dengan benar.
Berempati
Ikut serta merasakan keadaan orang lain.
Ikut bersedih dengan orang yang bersedih. Ikut bergembira dengan orang yang bergembira. Memaklumikelemahan dan kekurangan orang lain.
Berani mengambil Resiko
Tidak ragu bertindak dan melakukan sesuatu yang diyakininya.
Melakukan hal-hal yang sulit, melakukan hal-hal yang baru, melakukan hal-hal yang tidak lazim.
Pantang Menyerah
Tidak mau berhenti berusaha walaupun mengalami banyak kesulitan sehingga berhasil. Rasa senang melakukan atau memberi sesuatu tanpa menuntut balas jasa.
Terus berusaha. Tidak jerah, banyak taktik
Suka menolong dan berkorban untuk orang lain.
Membantu orang lain dengan cekatan dan tidak menuntut balas. Suka menyelamatkan orang lain dengan gagah berani.
Rela Berkorban
Patriotik
Suka memberi dan tidak menuntut balik, suka menolong dengan iklas. Menggunakan waktunya untuk membantu orang lain dengan iklas.
Tabel 5. Olah Rasa atau Karsa, Tujuan, Defenisi, dan Indikator
Menciptakan Insan: Peduli
36
Defenisi Memperhatikan orang lain dan membantu
Edisi 9 Januari - Maret 2014
Indikator Memberi respon dengan senang hati kepada stimulus orang lain.
HUMAS UNIMED
Artikel Ilmiah Ramah
Suka menyapa dan beramah tamah dengan senyum yang tulus.
Menyapa dengan baik, suka berkenalan, suka bertanya dan member kabar.
Nyaman
Tidak memberi stimulus atau respon atas stimulus dengan cara yang impulsif dan memaksa
Mau menerima keadaan, meberi stimulus dengan cara yang baik, merespon dengan cara yang baik.
Saling Menghargai
Memberi keutamaan kepada orang lain.
Mendahulukan orang lain untuk berbicara, member stimulus maupun respon dengan hormat.
Toleran
Dapat menerima perbedaan dan kekurangan orang lain.
Menerima keragaman budaya, agama, suku, ras dalam pergaulan.
Suka menolong
Mudah dan suka member bantuan.
Memberi bantyuan pikiran, tenaga, maupun dana, serta waktu.
Gotong royong
Kerja sama untuk tujuan bersama.
Bekerja sama dengan tulus untuk kebersamaan.
Nasionalis
Bangga dan cinta terhadap bangsa dan negaranya sendiri.
Bela Negara, mencintai produk Negara sendiri,
kosmopolit
Menjadi warga dunia
Mudah beradaptasi, memliki pengetahuan luas.
Dinamis
Cekatan dan terus berpikir dan bertindak.
Bergerak pikirannya, rajin bertindak dan berubah.
Kerja Keras
Menggunakan energi besar dan waktu yang panjang untuk usaha dan pekerjaan.
Waktu kerja panjang, focus dalam pekerjaan
HUMAS UNIMED
Edisi 9 Januari - Maret 2014
37
Artikel Ilmiah Tabel 6. Olah Raga, Tujuan, Defenisi, dan Indikator
Defenisi Menciptakan Insan: Tangguh Cekatan dan kuat.
Indikator Cekatan bergerak, tahan lama, kuat dan kokoh.
Bersih
Bebas dari kotoran.
Bebas dari sampah atau limbah.
Sehat
Dalam keadaan baik seluruh badan dan bagian-bagiannya serta jiwanya.
Tidak sakit badan dan tidak sakit jiwa, stress terkendali.
Disiplin
Teapat waktu hadir, kembali, dan mengerjakan sesuatu.
Melaksanakan aturan dan peraturan dengan tepat.
Sportif
Tidak curang dalam berkompetisi, dan dapat mengakui kelebihan orang lain.
Bertindak sesuai dengan aturan, menghargai kelebihan orang lain.
Handal
Dapat diharapkan untuk melakukan sesuatu dengan tepat dan benar.
Tepat kerja, tepat waktu, dan tepat proses.
Berdaya tahan
Sanggup bekerja dalam waktu lama dalam pekerjaan serius.
Tahan bekerja lama, tidak mudah letih, tidak mudah bosan.
Bersahabat
Memperlihatkan sikap baik dan ramah. Dapat bekerja sama serta fleksibel.
Ramah, respek.
Kooperatif
Menerima pendapat orang lain, bekerja sama dengan baik.
Determinative Penuh perhitungan dan pertimbangan.
Tidak gegabah, banyak taktik, berorientasi hasil yang baik.
Kompetitif
Berdaya saing tinggi.
Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dan relevan.
Ceria
Selalu bergembira walaupun dalam kondisi banyak tekanan.
Tidak murung, suka berkelakar, bernyanyi, dan bergirang hati.
Gigih
Tidak mau menyerah dan selalu berusaha hingga berhasil.
Terus menerus berupaya keras, tidak berhenti sebelum berhasil, selalu mencari caracara untuk berhasil.
38
Edisi 9 Januari - Maret 2014
HUMAS UNIMED
Artikel Ilmiah Kendala dan Solusi Rancangan awal strategi Unimed dalam mencapai harapan dan cita-cita tersebut adalah strategi LRAIS (Leadership, relevance, academic admosphere, internal management and organiza on, sustainability). Strategi tersebut dapat d i ke m b a n g ka n m e n j a d i s t ra t e g i L A I S R E S (Leadership, Academic Atmosphere, Internal Management and Organiza on, Suppor ng, R e l e v a n c e , E ffi c i e n c y a n d p r o d u c v i t y, Sustainability). Kendala utama yang muncul adalah melipu penetapan strategi dan proses sistem pengendalian manajemen (Management Control System). Jika strategi dan detailnya dak terumuskan secara jelas, maka akan memunculkan kendala ketercapaian citacita. Anthony (2011) mengatakan bahwa proses sistem pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer pada seluruh ngkatan memas kan
Perumusan Strategi
bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi. Jika organisasi tersebut adalah organisasi pendidikan, khususnya Unimed, maka seluruh pimpinan Unimed mulai dari seluruh jajaran rektor, dekan, jurusan, program studi, kepala laboratorium, tata usaha harus menjamin terlaksananya strategi yang ditetapkan. Penger an pengendalian manajemen adalah berbeda dengan pengendalian tugas. Pengendalian manajemen terfokus pada koordinasi para manajer dalam pelaksanaan strategi, sedangkan pengendalian tugas terfokus pada pengendalian tupoksi masing-masing komponen dalam struktur organisasi. Gambar berikut memperlihatkan hubungan perumusan strategi, pengendalian manajemen, dan pengendalian tugas (Anthony), 2011).
Tujuan, strategi, dan kebijakan
Pengendalian Manajemen
Penerapan Strategi
Pengendalian Tugas
Kinerja yang efisien dan efektif dari tugas-tugas individual
Gambar Hubungan Perumusan Strategi, Pengendalian Manajemen Dan Pengendalian Tugas
HUMAS UNIMED
Edisi 9 Januari - Maret 2014
39
Artikel Ilmiah Kendala utama penguatan budaya akademik berdasarkan kajian yang telah dipaparkan adalah persoalan perumusan strategi dan pengendalian manajemen. Perumusan strategi sebaiknya dak dilimpahkan kepada individu, akan tetapi harus seluruh pimpinan mengambil peran dan duduk bersama dalam perumusan strategi. Implementasi strategi yang sukses dipengaruhi komunikasi interpersonal dan koordinasi individu dalam struktur oragnisasi. Komunikasi interpersonal dan koordinasi yang menerapkan secara formal dan informal akan lebih baik jika hanya secara formal. Penutup Tulisan ini adalah pengkajian atas akar permasalahan yang mengakibatkan kemungkinan dak op mumnya pencapaian cita-cita dan harapan Unimed sebagai The Character Building University pada tahun 2025. Kendala utama yang harus segera diatasi adalah menyangkut perumusan strategi dan implementasinya. Peningkatan komunikasi interpersonal dan koordinasi dalam struktur organisasi adalah solusi yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan. Da ar Pustaka Anthony Robert N., Vijay Govindarajan. Alih bahasa R. Suyoto Bakir. 2011. Sistem Pengendalian Manajemen. Jilid 1. Edisi 12. Jakarta: Karisma Publishing Group. Blythe, T. (1998). The teaching for understanding guide. San Francisco: JosseyBass. Costa, A., & Kallick, B. (2000). Discovering and exploring habits of mind. Alexandria,VA: Associa on for Supervision and Curriculum Development Dipojono Hermawan Kresno. Membangun Budaya Akademik melalui Tata Kelola Perguruan T i n g g i y a n g B a i k . h p://www.dik .go.id/?p=13542&lang=id #, diakses tanggal 28 Maret 2014.
40
Edisi 9 Januari - Maret 2014
Josephson Ins tute. Thes Six Pillars of Character. h p://charactercounts.org/sixpillars.html. diakses tanggal 11 Agustus 2011. Marzano, R. J., Brandt, R. S., Hughes, C. S., Jones, B. F., Presseisen, B. Z., Rankin, S. C., & Suhor, C. (1988). Dimensions of thinking:A framework for curriculum and instruc on. Alexandria,VA: Associa on for Supervision and Curriculum Development Muhammadisadr. A Culture Model as Mediator and Repository Source for Innova on. “Higher Educa on Studies, Vo. 2. No. 2. June 2012' www.ccsenet.org/hes. Pangaribuan Wanapri, Tappil Rambe, Dody Feliks, Pandimun Ambarita. 2012. Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Konsep dan Implementasi. Medan: Unimed Press, 2012. Perkins, D. N., Jay, E., & Tishman, S. (1993). New concep ons of thinking: From ontology to educa on. Educa onal Psychologist, 28(1), 67–85. Ritchhart Ron. 2002. Intellectual Character, What it is, Why it ma ers, and How to Get it. Sanfranscisko: Jossey Bass, a Wiley Company Sabda Syaifuddin H. (h p://iainantasari.ac.id/v2/2014/02/24/budayabelajar-sebagai-budaya-akademik-ptunggul.html), diakses tanggal 28 Maret 2014. Shen Xi, Xianghong Tian. Academic Culture and Campus Culture of Universi es. Higher Educa on Studies, Vol. 2, No. 2, June 2012. www.ccsenet.org/hes Tierney William G. Organiza onal Culture in Higher Educa on: Defining the Essen als. The Journal of Higher Educa on. Vol. 59. No. 1 (Jan-Feb, 1988). Ohio State University Press.
HUMAS UNIMED
Artikel Ilmiah BUDIDAYA RUSA BERSEKALA PULAU KECIL UNTUK USAHA KOMERSIAL Oleh: PDr. Mu i Sudibyo, M.Si Jurusan Biologi FMIPA Univwrsitas Negeri Medan Abstrak Budidaya rusa yang sering disebut sebagai Penangkaran adalah suatu kegiatan untuk mengembangbiakan satwaliar yang bertujuan untuk memperbanyak populasi dengan tetap mempertahankan kemurnian gene k sehingga kelestarian dan keberadaan jenis satwa dapat dipertahankan di habitat alamnya (Thohari et al. 1991). Penangkaran satwaliar merupakan salah satu program pelestarian dan pemanfaatan untuk tujuan konservasi dan ekonomi.
Pemanfaatan rusa sebagai jenis yang dilindungi telah dilakukan berdasarkan PP Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. Bentuk pemanfaatannya dapat berupa pengkajian, peneli an dan pengembangan; penangkaran; perburuan; perdagangan; peragaan; pertukaran; dan pemeliharaan untuk kesenangan. Pengurusan ijin pemanfaatan diatur dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 447/KptsII/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. Pemanfaatan dapat dilakukan oleh perorangan, badan hukum, koperasi, atau lembaga konservasi. B i b i t r u s a ya n g a ka n d i p e l i h a ra d a l a m penangkaran didatangkan dalam jumlah yang disesuaikan dengan proyeksi jumlah rusa yang diperlukan untuk perburuan. Beberapa aspek yang diperlukan dalam pemeliharaan melipu : seleksi bibit, adaptasi, pakan, administrasi pencatatan, dan pemanenan. Budidaya rusa bersekala pulau kecil dan terpencil/terluar dari perbatasan Indonesia memiliki ga fungsi utama : 1. Sebagai aspek legalitas kepemilikan pulau-pulau terpencil dan terluar dan dak berpenduduk yang memiliki potensi diklaim milik negara lain 2. Pemanfaatan lahan dur yang selama ini kurang mendapatkan perha an oleh Pemerintah Pusat maupun lokal. 3. Menjaga kelestarian satwa asli Indonesia dan 4. Pembukaan usaha baru pengembangan produk daging dan ranggah muda (velvet antler) sebagai bahan nutraceu cal/ bahan obat alami. Rusa merupakan satwa liar yang sampai saat ini masih bersatatus dilindungi. Di dunia saat ini terdapat 34 jenis rusa, empat diantaranya merupakan jenis asli dari Indonesia yakni Rusa morensis (rusa mor) Rusa unicolor (rusa sambar) Axis kuhlii (Rusa Bawean), dan Mun acus muntjak (Kijang). Dua jenis rusa diantaranya rusa mor dan HUMAS UNIMED
rusa sambar sudah banyak ditangkarkan oleh masyarakat namun belum menghasilkan produk bersekala Nasional. Rusa memiliki potensi yang sangat nggi yang hingga saat ini belum banyak diupayakan secara maksimal oleh pengusaha Nasional, meskipun status rusa adalah dilindungi, namun melalui upaya penangkaran dapat memanen hasil F2 (keturunannya). Rusa bekembang biak sangat cepat, karena hanya butuh waktu 9 bulan untuk masa kehamilan dan 4 bulan masa penyapihan. Musim kawin rusa (Timor dan Sambar) di Indonesia umumnya terjadi pada bulan Desember hingga April. Dalam upaya penangkaran rasio rusa jantan dengan be na umumnya adalah 1 : 4, dengan kondisi ini se ap tahun produksi rusa dapat menghasilkan 4 anak. Upaya penangkaran dalam sekala pulau kecil kurang dari (2 x 2 km) dengan ketersediaan pakan alami yang cukup dan terkendali rusa akan berkembang biak sangat cepat seper halnya kambing. Pengusahaan peternakan rusa lebih menguntungkan dibandingkan dengan usaha ternak kambing dan sapi. Sebagai perbandingan harga seekor rusa mor ukuran sedang 40 – 50 kg adalah 6 – 8 juta, rusa sambar 50 – 100 kg dapat mencapai 12 juta/ekor. Agar supaya usaha penangkaran dak menimbulkan kerugian maka diperlukan studi kelayakan dari sisi ekonomi melipu : analisis biaya dan pendapatan, analisis k impas modal, analisis ngkat kelayakan usaha dan analisis ngkat efisiensi penggunaan modal. Analisis kelayakan ini keakuratannya sangat ditentukan oleh asumsi yang masuk akal dan harga yang berlaku saat analisis ini dibuat. Analisis k Impas Modal ( “ Break Event Point” / BEP ). Ada 2 jenis perhitungan BEP, yaitu BEP Volume Produksi dan BEP Harga Produksi, dengan penghitungan sebagai berikut : Tingkat kelayakan usaha dapat diketahui dengan Edisi 9 Januari - Maret 2014
41
Artikel Ilmiah perbandingan antara hasil dan biaya penjualan operasional, atau dikenal dengan is lah : “ Benefit Cost Ra o “ / “ B / C Ra o”. Jika nilainya lebih dari 1 maka usaha dinyatakan layak. Rumus “B / C Ra o” adalah sebagai berikut : Analiasis ngkat efisiensi penggunaan modal dapat diketahui dengan perbandingan antara keuntungan dan biaya operasional dikalikan 100% atau lebih dikenal dengan is lah “ Return of Investment “ atau “ ROI “ dengan penghitungan sebagai berikut : Hasil-hasil utama dari rusa adalah : 1. Daging Daging rusa (venison) memiliki nilai gizi yang baik karena rendah kalori dan kolesterol sehingga
menjadi pilihan konsumen modern saat ini. Daging rusa adalah salah satu yang paling bergizi dari semua daging merah. Rusa muda memiliki kurang dari 2 persen lemak (lebih rendah dari daging ayam tanpa kulit), memiliki kandungan lemak tak jenuh dua kali, mengandung omega 3 sampai omega 6, beberapa rusa dengan umur yang lebih tua Venisonnya adalah salah satu yang paling bergizi dari semua daging merah.kandungan daging rusa antara lain Vitamin B6, B12, kalium, fosfor, ribofl avin, niacin - dan
merupakan sumber seng. sehingga daging rusa merupakan sumber protein yang sehat. 2. Velvet antler (ranggah muda)/”tanduk muda Rusa mor/sambar jantan memiliki ranggah sedang be nanya dak. Ranggah mengalami pelepasan se ap tahun dan mengalami tahap perkembangan lepas ranggah, ranggah muda,
ranggah keras dan lepas ranggah. Pada saat ranggah muda (setelah lepas ranggah) dalam waktu 60 hari mengalami pertumbuhan sangat cepat, se ap hari dapat bertambah panjang 1 – 2 cm. Pada kondisi inilah ranggah mengandung bahan yang sangat bermanfaat bagi manusia karena mengandung berbagai bahan seper bahan ak f Insulin Like Growth Factor (IGF-1), Epidermal Growth Factor
42
Edisi 9 Januari - Maret 2014
(EGF), Glycosaminoglycans (GAGs), vitamin A dan E, mineral, asam uronat, dan Asam sialat bahan ak f tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar obat. Sebagai ilustrasi manfaat dari ekstrak ranggah muda dengan asam amino IGF 2400 ng/gm dapat bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan badan, afrodisiak, awet muda (an aging), menghaluskan kulit, memperkuat daya tahan otot, suplemen pemulihan tenaga, meningkatkan kekebalan tubuh dan penyedia nutrisi tulang persendian dan fungsi sendi. Contoh-contoh produk yang sudah beredar di pasar internasional merupakan produk ekstrak velvet dari New Zealand. 3. Susu rusa Disamping velvet, susu rusa berpotensi dikembangkan menjadi produk unggulan baru dari hewan liar. Susu rusa dan produk-produknya secara tradisional telah digunakan untuk tujuan pengobatan. Pada susu rusa merah (Cervus elaphus) dapat menghasilkan pep da bioak f dengan teknik
hidrolisis protein susu menggunakan enzim pencernaan dan fermentasi menggunakan Lactobacillus belburueckii subsp bulguricus, Streptococcus salivarius subs thermophilus dan Lactobacillus casi strain Shirota. Susu rusa (25.7±0.76%) lebih padat dibanding susu sapi (12.1±0.01%), mengandung total protein 8.8±0.13% dua kali lebih nggi di banding susu sapi (4.1±0.02%), kandungan kasein 8.7±0.13% dan susu sapi 4.0±0.02%. Pada rusa merah Iberia Cervus elaphus hispanicus mengandung 11,5% lemak, 7,6% protein, sedang susu sapi 4,3 % lemak dan 3,2 % protein. 4. Kulit Kulit rusa telah diketahui memiliki kualitas yang sangat baik untuk pembuatan produk berbasis kulit seper dompet, tas, sepatu dan jaket kulit dari rusa. Pengembangan produk rusa memberikan kontribusi yang sangat posi f terhadap pengurangan impor daging yang merupakan kebutuhan pokok pen ng bagi pemenuhan gizi masyarakat Indonesia yang sampai saat ini masih sangat bergantung pada negara lain khususnya Australia sebagai pengekpor sapi/daging di Indonesia.
HUMAS UNIMED
Oleh: Heny Anggreini Prodi Sastra Indonesia 2013
“Le, Mbok wariskan kain-kain ba k ini kepadamu seper Eyang yang dulu mewariskannya kepada Mbok. Kamu harus menjaganya yo le dan kelak wariskanlah pada keturunanmu. Hiduplah dengan bahagia, kejar masa depanmu. Doa Mbok selalu merestuimu, Le,” ujar Mbok Sun , pemba k yang terkulai di lam yang berseperai ba k Pekalongan, bermo f Jlamprang. Garis dan gurat wajahnya menunjukkan kesenjaan usia. *** Siang itu, matahari terik. Tampak gersang, daundaun kering berserakan di halaman dan dihembus angin. Jarak satu rumah ke rumah lain cukup jauh, sekitar 100 m, sehingga kampung Sukasari terlihat sepi. Hanya suara pohon yang dihembus angin dan kicauan burung yang bertengger di pohonlah yang membuat suasana jadi sedikit riuh. Lelaki kerempeng itu, duduk di bawah pohon kersen dan mengulur peris wa 3 tahun silam ke ka mboknya mewariskan beberapa kain ba k. Pandangannya lapang menerabas ladang jagung milik orang yang digarapnya. Itu pekerjaan sampingan Prasetyo bila sedang libur. Apabila Prasetyo bekerja, maka istrinyalah yang berladang. “Mbok, di sini aku hanya menjadi kuli pabrik. Tidak lebih. Kehidupan keluargaku—kekurangan. Setelah 2 bulan kepergian Mbok, aku putuskan untuk merantau ke Sumatera Utara mengejar mimpiku karena di Jawa pun aku dak punya siapasiapa lagi. Aku datang ke sini karena mereka bilang Deli adalah tempat dimana pohon yang berdaun uang, tapi nyatanya aku dijadikan budak. Aku merasa dak bisa membahagiakan istriku.” Prasetyo menghela nafas se ap kali bercerita tentang kege ran hidupnya. “Tidak apa-apa, Mas. Kita jalani bersama,” ujar istrinya, Widuri, berambut ikal dan dikepang yang HUMAS UNIMED
CERPEN
Demi Anakku
sedari tadi berdiri di belakang suaminya. Prasetyo menoleh dan menatap lekat mata istrinya. Dia tersenyum, sedangkan Widuri mulai berkaca-kaca lalu berjalan menghampiri Prasetyo dan memegang kuat pundaknya. “Mari kita masuk, Mas. Adek sudah selesai masak.” Widuri menarik tangan suami Prasetyo. “Masak apa ?” tanya Prasetyo berbisik di telinga Widuri sambil merangkulnya. “Jagung di sayur asam sama ikan asin goreng.” Widuri menatap mata suaminya dengan penuh cinta. Dia tersenyum. Mata mereka saling bertemu dan bercerita tentang kenangan cinta dan kasih yang dirajut dahulu. *** Widuri menyusun pakaian yang baru saja selesai dilipatnya ke almari. Geraknya terhen ke ka melihat tumpukan kain ba k yang tersusun rapi dari celah-celah tumpukan pakaiannya. Warnanya masih c e ra h s e p e r 2 ta h u n l a l u s a at P ra s e t yo memberikannya kepada Widuri. Dia tersenyum melihat kain ba k Sida Muk . Dibukanya lipatan kain ba k itu satu per satu. Prasetyo yang melihat, tersenyum. Dia masuk dan mendeka istrinya yang tengah duduk di lam membentang kain ba k warisan si Mbok. “Itu semua ba k Solo. Yang Adek pegang itu namanya ba k Sida Luhur. Ar nya harapan untuk mencapai kedudukan yang nggi dan dapat menjadi panutan masyarakat. Yang ini ba k Sido Muk , dipakai pengan n. Masih ingatkan saat pernikahan kita. Mas minta kamu menggunakan kain ba k ini, karena Mas berharapan kita akan bahagia lahir dan ba n.” Widuri terus mendengarkan penjelasan suaminya, dia terpukau. Kadang dilemparnya senyum.
Edisi 9 Januari - Maret 2014
43
“Dan ini, Mas meminta agar orang tua kamu menggunakan ba k ini, Truntum namanya. Dipakai orang tua pengan n. Truntum berar menuntun. Orangtua menuntun mempelai memasuki hidup baru. Ini ba k Semen Rama mengandung ajaran sifat-sifat utama yang seharusnya dimiliki oleh s e o ra n g ra j a a ta u p e m i m p i n ra k ya t a ta u memberikan kehidupan yang berkembang atau makmur. Mo fnya memiliki beberapa ornament, ada yang bermo f garuda, megamendung, sama tumbuh-tumbuhan. Sebenarnya banyak lagi, tapi Mas sudah lupa karena dak melihat Mbok memba k lagi,” ujar Prasetyo dengan wajah yang sedikit menahan, karena dak ingin kesedihannya terlihat se ap kali mengingat hal yang berhubungan dengan Ibunya. “Nah ini, Mas sangat suka mo fnya. Ini mo f Sida Asih. Harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antarsesama. Hemm, ini Mas kasih tahu. Ada juga ba k Yogyakarta. Diang gap sakral dan orang biasa dilarang menggunakannya, karena hanya dikenakan raja dan keluarganya. Namanya itu ba k Parang Rusak, Parang Barong, Sawat dan Kawung,” papar Prasetyo lagi. Widuri menghela nafas, “Ternyata Mas sangat mengetahui tentang semua itu. Saya merasa malu sebagai orang keturunan Jawa yang dak banyak tahu padahal dulu nggal di Jawa.” Widuri tersenyum malu—menunduk. “Mbok yang menjelaskannya kepada Mas waktu memba k. Dulu kan Mas sering memperha kannya se ap kali memba k, tapi sayangnya Mas tetap gak bisa. Apalagi sebelum kepergiannya. Mbok selalu mengatakan, gunakanlah kain-kain ba k ini sesuai dengan kegunaannya. Karena itu merupakan wastra dan karya seni budaya, yang dihadirkan pada upacara-upacara tradisi dalam masyarakat Jawa.” *** Adzan subuh berkumandang. Hawa masih terasa dingin—merayu, mencoba mendekap tubuh untuk kembali lelap berselimut di atas lam yang kapuknya sudah menipis. Semilir angin menghembus wangi rerumput, hingga menambah kesejukan pagi. Setelah malam tenggelam sepi, kini kampung Sukasari tampak mendesah. Jam dinding menunjukkan pukul 05.00 WIB, deraknya merajai rumah yang mulai gusar dengan segala kegiatan ru n. Seorang perempuan
44
Edisi 9 Januari - Maret 2014
seperempat abad melangkah ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Periuk yang berisi ubi kayu yang akan direbus dijerangnya di tungku yang telah menyala. Bersama lampu sen r di tangan kirinya menambah terang rumah yang berdinding papan dan tepas itu. Karena sebelumnya hanya bias cahaya matahari yang masih malu-malu menampakkan sinarnya yang menerangi se ap rumah di kampung Sukasari. Prasetyo masih tampak duduk di sajadah berwarna cokelat dengan menadahkan tangan. Terlihat bibirnya yang hitam berkomat-kamit, mengucap doa. Widuri, setelah merebus ubi kayu, pergi ke kamar berukuran 3 x 3 m untuk merapikan kasur yang berseperai ba k dengan mo f Lawang Sewu. “Bagaimana kandunganmu selama Mas nggal bekerja, Wid? Sehatnya?” tanya Prasetyo yang pukul 04.00 WIB baru sampai di rumah, setelah 2 minggu dak pulang karena mendapat giliran menjaga gudang pabrik. “Alhamdulillah kandungan Adek sehat, Mas,” jawab Widuri tersenyum. Matanya memerah. Pandangan kabur dan berkaca-kaca. Terlihat air mata berlinang di pelupuk matanya. “Kenapa, Dek?” Widuri tertunduk dan perlahan menjatuhkan tubuhnya—terduduk. Kepalanya bersandar di bahu Prasetyo. Dia terseduh. Prasetyo mengelus rambut Widuri yang tergerai. Tangisnya pecah dan menjadijadi. “Apa yang menyesakkan ba nmu, Dek?” “Adek dak ikhlas kalau Mas diperbudak dan diperlakukan dak manusiawi oleh mereka. Upah yang diberikan mereka pun dak layak,” adunya pada Prasetyo. “Adek tahu dari mana? Jangan berpikiran seper itu.” “Mereka. Semua warga di kampung ini telah mengetahuinya. Tapi kenapa Mas dak pernah cerita tentang semua ini. Mas menyimpan semuanya dan menganggap dak ada masalah apa-apa.” “Mas dak ingin kamu khawa r. Adek kan sedang hamil, jangan memikirkan hal yang aneh-aneh. Biar masalah itu Mas yang memikirkannya sendiri. Ingat, orang hamil dak boleh sering nangis nan anaknya jadi cengeng,” jawab Prasetyo menenangkan suasana. *** HUMAS UNIMED
Malam. Mendung. Hujan menyetubuhi bumi dengan rin knya. Sesekali pe r menyambar. Di kamar, Prasetyo dan Widuri saling membungkam kata, hanya suara deheman yang berulang terdengar. Kadang saling pandang, lirik, dan sesekali mata mereka bertemu. Widuri menghela nafas panjang, “Mas, beberapa bulan lagi anak kita akan lahir, tapi kita belum punya uang simpanan untuk kelahirannya. Bersalin…” Prasetyo langsung memotong perkataan Widuri, “Dek, Adek tahu sendiri kan kalau upah Mas dak besar. Bagaimana mau menabung, bisa buat makan sehari-hari saja sudah syukur. Tapi Mas akan mengusahakannya. Mas akan coba pinjam sama Pak Darmo.” “Rentenir itu, Mas?” Widuri terkejut. Dia bangkit dan terduduk di kasur. Padahal baru saja merebahkan tubuhnya. Prasetyo hanya diam mengiyakan. Widuri menghela nafas. “Tidak, Mas. Sebagai puteri Jawa kelahiran Sumatera saya merasa punya tanggung jawab untuk menjaga kehormatan keluarga saya. Kalau saya berhutang, apa kata keluarga saya.” Nada suaranya meninggi. Widuri dak sanggup melihat tatapan Prasetyo. Matanya langsung berkaca-kaca. “Baiklah, tapi setelah itu bagaimana kita melunasinya. Belum lagi membeli dan memenuhi segala kebutuhan anak kita setelah lahir. Apa kita akan minjam lagi sama rentenir itu? Adek dak mau, Mas. Adek dak sanggup kalau harus berhutang dengan renatenir itu. apalagi ini untuk kelahiran anak kita.” Suara Widuri mulai bergetar. “Kenapa Adek berkata seper itu? Bukankah akan kita lalui bersama?” Prasetyo menatap mata Widuri penuh dengan kasih dan harapan. Widuri mengambil tatapannya. Terlihat ada ketulusan dan keyakinan di sana. Widuri duduk membelakangi Prasetyo. Dia hanya diam. Hening. Pe r masih terus menyambar. Gemuruhnya menambah kege ran. Malam semakin larut. Dipandangnya almari di sudut sebelah jendela. Widuri beranjak dari duduknya menghampiri almari tersebut. Dibukanya perlahan, lalu mengambil tumpukan kain ba k. “Sedang apa, Dek?” Prasetyo terbangun karena mendengar suara pintu almari yang dibuka. “Tidak ada apa-apa, Mas.” Widuri terkejut. ***
HUMAS UNIMED
Subuh yang berbeda. Tidak ada jerangan periuk berisi ubi kayu yang akan direbus ataupun jagung di tungku. Tapi di ruang berukuran 2 x 3 m, tampak Prasetyo sedang bersujud lalu duduk di antara dua sujud. Dia mengucap salam. Prasetyo menengadah ke atas langit-langit. Dipandangannya cukup lama. Matanya penuh dengan harapan dan bibir yang terus meminta. Dia menengadahkan tangan. “Kuatkanlah hmaba, Ya Allah. Hamba serahkan segalanya padamu. Berilah hamba ketabahan, kesabaran, dan keikhlasan menjalani kehidupan ini. Amin.” Widuri masih terlelap dalam balutan selimut. Prasetyo yang masih duduk di atas kar purun mengarahkan matanya ke kamar, dipandangnya Widuri. Terlihat dari matanya kalau banyak hal yang ingin ia katakan. Prasetyo bergegas ke dapur. Tidak ada apa-apa yang bisa dimakan. Dia hanya minum air pu h. Setelah itu, Prasetyo pergi ke ladang memakai capingnya dan membawa cangkul di pundak. Dibiarkannya Widuri tetap larut ter dur. Karena Widuri pas kelelahan. *** Widuri melihat Prasetyo dari jendela kamar yang tengah menggembur tanah, setelah panen. Ada kegundahan diraut wajahnya. Ada yang ingin disampaikannya, tetapi karena rasa takut yang begitu besar Widuri mengurungkan niatnya. Ia gelisah. Tidak ada lauk pauk yang dimasak Widuri. Dia juga dak menjerang air untuk membuat teh. Apapun dak dikerjakannya. Piring kotor masih tertumpuk. Gelas bekas minum tadi malam masih terletak di atas meja. Rumahnya dak lagi tertata. Hari sudah siang, Prasetyo pulang. Dilihatnya daun-daun masih berserakan di teras. Dia melongo. Prasetyo masuk, dia terkejut melihat keadaan rumah yang masih berantakan, sama seper saat dia pergi meninggalkan rumah tadi pagi. “Dek… Dek…,” jerit Prasetyo yang terus berjalan ke dapur. Tidak dilihatnya ada lauk pauk di atas meja. Prasetyo pergi ke kamar, dilihatnya Widuri tengah berdiri di depan jendela. “Dek, Adek kenapa?” Widuri dak menjawab. Pandangannya terus mengarah ke luar jendela. “Rumah masih berantakan. Makanan juga dak ada. Adek sakit?” Edisi 9 Januari - Maret 2014
45
“Adek sengaja dak masak. Uangnya akan Adek simpan untuk keperluan lahiran nan , kebutuhan anak kita,” jawab Widuri ketus. “Tapi bukan begitu caranya. Mas akan usahakan agar ada uang waktu kelahiran anak kita nan .” “Dengan apa? Minjam sama rentenir itu? Mas, Adek dak mau kalau kita punya hutang sama rentenir itu, bunganya sangat besar. Lebih baik Adek dak makan dari pada harus hutang. Atau, Mas jual saja beberapa kain ba k itu. Uangnya bisa digunakan untuk keperluan keluarga kita.” “Dek, Adek tahu kan kalau itu warisan dari si Mbok. Mana mungkin Mas menjualnya.” “Kenapa dak? Kita membutuhkan uang. Mas mau kita berhutang dari pada menjual beberapa dari ba k itu.” “Dek. Mas rasa Adek sudah kelewatan. Sudah dak menghargai Mas lagi. Sekarang terserah Adek. Tapi Mas tetap dak mengijinkan Adek menjual kain ba k itu walau hanya satu,” bentak Prasetyo. Prasetyo pergi meninggalkan Widuri. Ini kali pertama Prasetyo membentak Widuri. Widuri terdiam. Matanya memerah. Bahunya berguncang. Dia terduduk sambil mengelus kandungannya. Kejadian itu membuat mereka saling diam. Bila malam, sewaktu akan dur, Prasetyo selalu membelakangi Widuri. Tidak hanya itu saja, Prasetyo dak lagi makan di rumah. Hari-hari Widuri sendiri. Saat senja ba, barulah Prasetyo pulang. Hal itu membuat dadanya Sesak. Widuri merasa tersiksa lahir dan ba n. Delapan hari sudah. Rumah kecil itu tampak sepi dari suara-suara yang biasanya selalu mengadu kata kasih dan cinta. Kini sepi, jauh dari kata apalagi pandang. *** Pagi itu, mendung. Hingga kini, apapun dak lagi disediakan Widuri di atas meja makan. Bila matahari sudah mulai naik seper ga, maka Widuri bersiapsiap pergi ke pasar yang jaraknya sekitar 2 km dari rumahnya. Untuk sampai di sana, Widuri harus melewa jalan kus yang berkubang. Melewa semak-semak yang jalannya hanya setapak, hingga sampai di jembatan gantung. Di sekitar jembatan i t u l a h W i d u r i m e n j u a l h a s i l p a n e n ta n p a sepengetahuan pemiliknya dan Prasetyo. “Mau kemana, Dek?” Widuri terkejut mendengar suara itu. Biasanya Prasetyo sudah pergi lebih dulu ke pabrik.
46
Edisi 9 Januari - Maret 2014
“Ke pasar,” jawabnya ketus. “Untuk apa? Kamu jangan terlalu lelah. Jaga kandunganmu.” “Kalau saya menjaga kandungan saya, apa bisa saya melahirkannya? Memenuhi segala kebutuhannya. Dia butuh ini, butuh itu, bagaimana? Apa saya harus berhutang dulu atau mengemis—meminta-minta.” Widuri meninggikan suaranya. “Dek, Mas hanya tanya untuk apa kamu ke pasar,” bentak Prasetyo. “Mencari uang. Saya jual hasil panen itu,” ketus Widuri. “Tapi mana boleh kita menjualnya, itu bukan hak kita.” “Hak? Mas, masih memikirkan hak? Selama ini kita memang dak pernah mendapatkan hak kita. Se ap pagi sampai menjelang magrib, saya terus bekerja. Mencangkul, menanam, membersihkan ladang, semua saya kerjakan. Tapi apa saya mendapatkan hak saya. Tidak. Se ap panen, mereka hanya memberikan dua per empat dari hasil panen. Dan, Mas. Apa se ap Mas memanen, Mas mendapatkan upah? Tidak kan? Apa salahnya Mas, kalau kita mengambil sedikit hak kita. Walaupun dengan sembunyi-sembunyi. Apa saya akan dianggap sebagai pencuri bila melakukannya? Mengambil hak saya. Saya juga dak mau memberikan anak kita makan dengan hasil seper ini kalau memang hal itu dianggap mencuri, tapi sebagai seorang ibu, apapun akan saya lakukan, agar anak saya terlahir dengan sehat.” “Dek, is ghfar.” “Sudahlah, Mas. Biarkan seorang ibu ini melakukan sesuatu untuk anaknya. Apapun itu. Biarkan.” Widuri ke luar sambil memegang kandungannya. Sesekali tangannya menghapus a i r m a t a y a n g j a t u h . B i b i r n y a g e m e t a r. Dibungkamnya mulut, agar suara tangisnya dak terdengar. “Mas, juga ingin anak kita lahir, Dek. Anak pertama kita. Mas ingin memakaikannya kain ba k Sida Luhur agar kelak menjadi panutan masyarakat,” gumam Prasetyo pelan dan terus memandang jauh ke arah Widuri yang semakin cepat melangkahkan kakinya. Gelitar, Oktober 2013
HUMAS UNIMED
Fragmen Perjalanan dan Arus Magdalena A
ku masih belum mampu berpejam ke ka petang menguarai.
Usia melonca angka-angka kema an, ga arus magdalena yang berselang panjang. Pada rindu yang berparau untuk malam pekat mengernyit serpuh-serpuh kenangan. Peron memalam, kemudian berdatangan ari-ari shubuh mulai bergumam tentang embun dan senyum yang mengitari derak waktu. Medan, Telah kusampaikan saut rumputan yang berpesta hujan-lalu kata yang tak akan ma Sebab ia menjadi fetus urat perempuan yang pulang malam. Pada kisah kita, tentang perjalananperjalanan sunyi dan serdadu angin, aku membayangkan kau lelah dimagdalena. Menyicil semacam picisan jantung, tempat menyimpan ruas-ruas kenangan di bibir putus-putus. lalu aku teringat, diam ke ka ia berbicara. Menggonjong puisi-puisi ma yang kau tuliskan.
CERPEN
Oleh: Julaiha S. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2012
Ah, aku kelelahan, selalu berpegangan pada pe spe s yang jerahak. pada kota yang tua, di antara malam pekat belahan bibir yang mereka gumpalan daging berkuah darah amis semua telah kukumpulkan dalam kotamu, di sini. Alamat berkepulangan di jaring bisu menceracau lengang dan jantung yang bertubrukan sungguh, dua belas magdalena adalah fragmen perjalanan yang mengenang ingus anak pan kemudian aku susun dalam kepergian pui k di surat-surat berairmu. Hari semakin petang, petani-petani memanggul cangkul dan menuju ke rumah gubuk penuh cinta yang diam dari istri-istri. menggiling kisah menuju rubiyah peraduan sunyi membawa pulang untuk ibu dan anak-anak angin, disini. Magdalena. Medan, 2014
HUMAS UNIMED
Edisi 9 Januari - Maret 2014
47
Marina K. Simorangkir, S.Sos Lahir di Medan, 30 Maret 1979 Bertugas di Humas Unimed sejak 2003
Bapak Tappil Rambe, S.Pd. M.Si., selaku kepala Humas Universitas Negeri Medan terus berupaya melakukan berbagai terobosan dan gagasan bersama tim humas untuk perubahan kearah lebih baik dalam meningkatkan pencitraan Unimed kepada publik. Bentuk rancangan yang akan difokuskan adalah memelihara dan menjalin baik hubungan yang terus terjaga dengan para jurnalis dan media masa lokal dan nasional. Selain itu melakukan berbagai kegiatan pelatihan dan workshop yang menunjang peningkatan kualitas SDM Humas.
STRUKTUR HUMAS UNIMED 2014
Unimed untuk berperan dalam pencitraan. Paran tim humas dituntut untuk secara serempak membangun konsensus dan pemahaman, menciptakan kepercayaan dan harmoni, pandai bicara dan mempengaruhi opini publik, mengantisipasi konflik dan menyelesaian perselisisihan internal. Salah satu konsep dasar dari praktik humas adalah mengetahui siapa yang menjadi pendengar atau pemirsa. Bagi praktisi humas global, ini berarti mengetahui khalayak merupakan kewajiban sehingga akan menyesuaikan harapan dan tantangan. Untuk itu, dibutuhkan Para petugas humas dengan tanggung keahlian khusus termasuk jawab internal yang tinggi harus kemampuan berkomunikasi aktif mampu bersinergi terus dengan secara santun, beretika, dan bermoral media massa dan melayaninya lebih baik, serta memiliki skill kehumasan dari sekedar sebagai kolega, namun untuk menunjang tugas dan fungsi harus sering duduk bersama dalam yang diamanahkan pimpinan kepada membatu personil humas.
Pembina
: Rektor Unimed Prof. Ibnu Hajar, M.Si.
Penanggung Jawab I
: Pembantu Rektor II Unimed Drs. Chairul Azmi, M.Pd.,
Penanggung Jawab II
: Kepala Biro BAUK Unimed Mangasi Siregar, SH.,
Kepala Humas
: Muhammad Surip, S.Pd. M.Si.
Staf Ahli
: M. Oki Fardian Gafari, S.Sos. M.Hum.,
Bendahara
: Marina K. Simorangkir, S.Sos.,
Anggota
: Nurhaida, SH. M.Kn., Syahruddin Siregar Arfi Lubis, S.Kom., Jihan Siska
HUMAS UNIMED
HP. 081260740412
Syahruddin Siregar Lahir di Medan, 05 Oktober 1961 abangda Ucok Humas sebagai petugas humas Unimed sejak 1998, HP. 081362329143
Arfi Lubis, S.Kom Medan, 05 Oktober 1979 Bertugas di Humas Unimed sejak 2002 HP. 081361111534
Jihan Siska Bertugas di Humas Unimed sejak 1 Juni 2013 HP. 081263609210