TAHTA KESENIAN PARA PELAKON : 1. BAGINDA RAJA 2. TUAN MUDA 3. BADUT 4. RONGGENG
ADEGAN 1
DI SEBUAH KERAJAAN DUDUK SEORANG RJA DI SINGGAH SANANYA DENGAN WAJAH GELISAH. 01. Baginda Raja : Badut… badut… dimanakah kamu badut ? (Berteriak) Badutt…!!! 02. Badut
: Daulat, baginda raja. (tergesa-gesa)
03. Baginda Raja : Kemana saja kamu ?apakah sekarang telingamu sudah tuli ! Aku memanggilmu dari tadi. 04. Badut
: Ampun… Baginda raja, beribu ampun. Hamba tadi sedang menyiapkan
beberapa acara untuk pesta besok, Baginda. 05. Baginda Raja : (marah) Dasar goblok !!! Sudah berapa tahun kau mengabdi denganku ? Seharusnya kau tahu meskipun semua persiapan pesta itu adalah tugasmu, tapi tetap saja titahkulah yang harus kamu utamakan terlebih dahulu. Ah… sudahlah percuma saja aku menjelaskannya, tetap saja kamu susah mengerti. Lalu, apakah untuk acara besok semuanya lancar dan sudah sesuai dengan perintahku ? 06. Badut
: Ampun… baginda raja. Sungguh hamba minta maaf atas semua
kesalahan ini. Hehehe… Pastinya sudah dong baginda, kesenian ronggeng kan. pokonya semuanya sudah siap, besok sudah siap untuk tinggal landas.
07. Baginda Raja : (Tertawa keras) Hahaha… (kemudian bersedih) tapi bagaimana dengan rakyat-rakyatku yang mengatakan tidak setuju dengan kesenian ini, Badut ? 08. Badut
: Kalau perkara itu saya belum tahu, Baginda ? (Bingung)
09. Baginda Raja : Dasar goblok, otak udang !!! Katanya tadi sudah kamu atasi semuanya…(Sangat marah) 10. Badut
: Ampun Baginda… beribu ampun, hamba sangat kesulitan menghadapi
masalah yang satu ini, Baginda. Sudah berbagai cara hamba lakukan untuk membujuk mereka tetapi tetap saja gagal. 11. Baginda Raja : Yasudah begini saja, suruh putraku untuk menemui rakyat tersebut. Suruhlah dia untuk membujuk mereka dengan cara yang sangat halus. Karena aku tahu putraku merupakan seorang yang lemah lembut dan berjiwa satriya, pasti mereka semua akan terbujuk oleh tuturan katanya. 12. Badut
: Baikalah baginda raja. Semua perintah baginda akan saya lakukan.
BADUT PERGI MENEMUI TUAN MUDA UNTUK MENYAMPAIKAN PESAN DARI BAGINDA RAJA. SEMENTARA ITU TUAN MUDA SEDANG ASIK TIDUR DIATAS SINGGAH SANANYA DENGAN DITEMANI DAYANG YANG SIAP MELAYANI PERINTAH TUAN MUDA. 13. Tuan Muda
: Ah… hidup ini terasa sangat membosankan. Tiap hari Cuma bermalas-
malasan seperti ini. Baginda goblok dan Badut jonggos itu selalu sibuk denagn hal-hal yang tidak penting. Hei para dayang, cepat ambilkan aku makanan dan buah-buahan. 14. Dayang
: Baik tuan muda.
15. Tuan Muda
: Cepat perutku sudah sangat lapar !!!
BADUT TIBA. 16. Badut
: Tuan Muda…
17. Tuan Muda
: Tidak sopan sekali kau jonggos !!!kau piker sedang bicara dengan siapa ?
18. Badut
: Hehehe… ampun tuan muda, tidak usah marah seperti itu. Nanti wajah
tuan muda yang ganteng itu bisa hilang lho.. 19. Tuan muda
: Hei… kurang ajar sekali kau jonggos, pengawal… penggawal…
20. Badut
: Tenang dulu tuan muda, tenang… hamba kesini ingin memberikan suatu
penawaraan yang bagus terhadap tuan muda. 21. Tuan Muda
: Baikalah, tetapi jika hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang kamu
katakana, ku bunuh kau !!! 22. Badut
: Hehe..makanya dengarkan dulu tuan muda. Baginda raja menyuruhku
kesini untuk memberitahukan sebuah tugas peting. Baginda menyuruh tuan muda untuk menaklukan rakyatnya yang tidak setuju dengan diadakannya acara kesenian ronggeng. Kesenian yang menurut hamba sangat jelek, sangat kotor, kerena rata-rata pemain ronggeng itu merupakan wanita penghibur, tuan muda. Jadi hamba mempunyai usulan bagaiman kalau warga tersebut kita provokasi, supaya mereka menjadi sangat marah kepada kesenian ini dan juga baginda raja. 23. Tuan Muda
: Apa kau sudah gila, baginda raja itu adalah ayahku, tentu saja aku tidak
akan tega melakukan hal yang sangat jahat tersebut. 24. Badut
: (menyindir) Jangan munafik tuan muda.
25. Tuan Muda
: (kaget) Apa maksudmu ?!
26. Badut
: Sudahlah tuan muda, hamba itu tahu apa yang sedang dipikrkan tuan
muda saat ini. Tuan muda menganggap kesenian ini hal yang tidak penting juga kan ?dan tuan muda juga bermaksud untuk mengacaukan acara tersebut kan ? 27. Tuan Muda
: Bohong !itu semua tidak benar. Aku sangat menyukai kesenian tersebut.
Seperti halnya Baginda Raja. Dan kesenian itu merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang kami. Jadi tidak mungkin aku menghianatinya.
28. Badut
: Apakah perlu tuan muda, kesenian yang sudah ketinggalan zaman itu
dipertahankan. Dan apakah tuan muda tidak mempunyai hasrat menguasai kerajaan ini? 29. Tuan Muda
: Bicaramu sangat lancang Jonggos !!!
30. Badut
: Lalu apakah tuan muda juga tidak ingin merubah kesenian ronggeng
tersebut dengan kesenian yang lebih modern ?ayolah tuan muda, ini semua sudah di depan mata. 31. Tuan Muda
: (Hanya terdiam)
32. Badut
: Ayolah Tuan muda jangan diam saja…
33. Tuan Muda
: (Bingung)
34. Badut
: Nanti masalah rencana bisa kita pikirkan bersama-sama.
35. Tuan Muda
: Baiklah… aku terima tawaranmu. Ternyata kau sangat pandai Jonggos,
sampai-sampai aku tidak bisa menutupi niat burukku yang sudah aku pendam sejak lama. MEREKA BERDUA TERTAWA BERSAMA-SAMA KEMUDIAN PERGI. DITEMPAT LAIN BAGINDA RAJA TERLIHAT SANGAT GELISAH MENUNGGU KEDATANGAN BADUT. 36. Baginda Raja : (sedih) Ahh..aku sangat kebingungan dengan hal ini, kenapa rakyatku tidak ada yang setuju aku mengadakan kesenian ronggeng. Padahal kesenian ini merupakan kesenian turun menurun dari para leluhur, kesenian yang patut dijaga dan dilestarikan. Apa arti kehidupan ini jika kesenian itu sirna, pasti… pasti… kehidupan ini akan sunyi ditelan perkembangan zaman yang memprihatinkan ini. (Menangis) ya tuhan apakah salah hambamu ini. Badut… badut… kenapa kamu lama sekali! Badut tolonglah aku badut. Baduttt!!! BADUTPUN KEMBALI KE ISTANA BERSAMA DENGAN TUAN MUDA. WAJAH MEREKA TERLIHAT SENANG, KARENA RENCANA MEREKA UNTUK MEMPROVOKASI WARGA TERNYATA BERHASIL.
37. Tuan Muda
: Hamba menghadap Baginda.
38. Baginda Raja : Silahkan duduk anakku. Bagaimana dengan tugasmu, apakah semuanya lancar. 39. Tuan Muda
: Oh… tentu saja baginda, dengan kelembutan dan ketenangan, hamba
bisa melakukan tugas tersebut dengan sangat mudah, bahkan mereka akan menyiapkan kejutan bagi baginda raja karena baginda sudah menyelenggarakan kegiatan kesenian ronggeng yang sangat fantastis ini. Iya kan, Badut ? 40. Badut
: iya, baginda raja. Betul sekali.
41. Baginda Raja : Benarkah itu ? (tertawa sangat kencang) bagus… bagus… tidak sia sia aku mempunyai anak sepandai dan berbakti seperti kamu. Dan kamu badut meskipun kamu goblok tapi aku tetap bangga. Karena kamulah satu-satunya jonggos yang sangat setia dan sangat patuh terhadapku. 42. Tuan Muda
: Jangan terlalu memuji kami ayahanda, ini semua juga berkat ayahhanda
yang telah membimbingku sejak kecil sehingga aku bisa seperti ini. Dan untuk Badut memang dia pantas mendaptkankan pujian, tetapi hendaknya janganlah terlalu dilebihlebihkan. Karena dia juga masih sering melakukan kesalahan. 43. Badut
: (pandangan sinis kepada tuan muda)
44. Baginda Raja : Baiklah-baiklah anakku. Tetapi tentunya aku akan memberikan sedikit hadiah kepada kalian karena kalian sudah melaksanakan tugas ini dengan sangat baik, sebagai hadiahnya akan kuberikan anakku sebuah permata mahal yang jika dijual bisa untuk membeli separuh kerajaan ini. Terimalah anakku !dan untukmu badut akan kuberi sebuah berlian, yang jika dijual dapat untuk membeli rumah sepuluh kepala keluarga. Terimalah. MEREKAPUN SANGAT SENANG MENDAPAT HADIAH DARI BAGINDA, KARENA DENGAN HADIAH TERSEBUT MEREKA DAPAT MEMBAYAR WARGA, DENGAN ITU
AKAN BANYAK LAGI WARGA YANG AKAN MELAKUKAN PEMBERONTAKAN TERHADAP KERAJAAN DAN KESENIAN ITU.
ADEGAN 2 PARA RONGGENG SEDANG BERLATIH MENARI DI SEBUAH TEMPAT DI KERAJAAN TERSEBUT. 45. Ronggeng 1
: Gerakakanmu masih kurang lemes lho ya…
46. Ronggeng 2
: Namanya juga masih baru
47. Ronggeng 3
: iya, masih untung grup ronggeng kita kedatangan anak baru, semenjak
kepergian pembayun yang memilih pergi untuk menjadi penyanyi dangdut dikota. 48. Ronggeng 4
: kok tega banget yah pembayun meninggalkan kesenian ronggeng ini
yang jelas-jelas menjadi kesenian turun temurun di desa kita. 49. Ronggeng 1
: lha mau bagaimana lagi, disinikan sudah banyak warga yang tidak
menyukai kesenian ini lagi. Kalau bukan baginda raja yang memperjuangkan kesenian ini. Pasti kita sudah diusir sama warga yang sangat benci dengan kesenian ini. 50. Ronggeng 2
: Sebagai orang baru yang ada disini kok aku jadi ngeri ya denger cerita
kalian. 51. Ronggeng 3
: Tidak usah khawatir, masih ada baginda raja yang melindungi kita kok.
52. Ronggeng 4
: Tapi aku juga takut sih, kira-kira sampai kapan ya baginda raja dapat
melindungi kita dan mempertahankan kesenian ini. 53. Ronggeng 1
: Ya… sampai baginda mati mungkin.
54. Ronggeng 2
: Berarti kalau baginda mati… Tuan Muda dong yang menggantikannya.
55. Ronggeng 3
: Ya iyalah, masa bandut jongos itu yang menggantikan, kan tidak
mungkin.
56. Ronggeng 4
: Tapi aku dengar-dengan dari warga yang lain kalau tuan muda itu tidak
pro dengan kesenian ronggeng ini. Bahkan dia rela membayar warga untuk menggagalkan acara kesenian yang akan diselenggarakan di kerajaan ini. 57. Ronggeng 1
: (kaget) lho masa to… kamu tahu dari siapa berita yang sangat
mengagetkan ini. 58. Ronggeng 4
: Lha ya, dari suamiku to…, kan suamiku juga diajakin, tapi dia nggak
mau. 59. Ronggeng 2
: waduhh…mati akuu.
60. Ronggeng 3
: Husss jangan keras-keras bicaranya nanti kalau ada yang tau bisa repot
kita. 61. Ronggeng 1
: Sudah sudah, mending kita latihan saja daripada kita ngegosip hal yang
belum tentu benar. SUARA MUSIK MENGALUN. MEREKAPUN KEMUDIAN MELANJUTKAN LATIHAN MEREKA. MESKIPUN DALAM HATI, MEREKA MERASA SANGAT GELISAH. ADEGAN 3 DIRUANG TENGAH KERAJAAN TERLIHAT TUAN MUDA DAN BADUT SEDANG BERCAKAP. MEMBICARAKAN SEBUAH HAL YANG SANGAT PENTING. 62. Tuan muda
: Hei badut bagaimana rencana kita selanjutnya ?
63. Badut
: Saya kok malah jadi bingung ya, Tuan muda.
64. Tuan muda
: Goblok…goblok… dasar badut sialan.
65. Badut
: Ya maaf tuan muda, sepertinya kali ini saya kehabisan akal.
66. Tuan muda
: Ah… memang otakmu itu otak udang, Badut.
67. Badut
: Jangan gitu dong tuan muda, kasih saya waktu untuk berfikir…
68. Tuan muda
: Ya sudah, ayo kita sama-sama berfikir.
69. Badut
: Nah…
70. Tuan muda
: Apa…
71. Badut
: Bagaimana kalau sekarang kita lihat para ronggeng berlatih ?
72. Tuan muda
: Tidak.
73. Badut
: Kenapa ?
74. Tuan muda
: Lha sudah tahu kalau kita itu benci sama kesenian abal-abal itu, kenapa
kita malah menontonnya !! 75. Badut
: Ini juga sebuah rencana, Tuann
76. Tuan muda
: Rencana gundulmu itu, rencana kok lihat para ronggeng latihan.
77. Badut
: Rencananya, seperti ini tuan.
78. Tuan muda
: Bagaimana ?
79. Badut
: Kita culik salah satu ronggeng tersebut, dengan begitu rencana kita untuk
membubarkan kesenian ini menjadi sangat kuat dan sangat berhasil tuan. 80. Tuan muda
: Lalu.
81. Badut
: Lalu setelah itu kita lapor sama baginda raja, kalau salah satu penari
ronggeng ada yang diculik. Pasti dia akan sangat kebingungan tuan muda. 82. Tuan muda
: Lalu.
83. Badut
: Lalu baginda raja akan membatalkan acara kesenian itu.
84. Tuan muda
: Lalu.
85. Badut
: Lalu, aku bunuh tuan muda !!!
86. Tuan muda
: Ngomong apa kamu ?
87. Badut
: Hehe..enggak tuan muda. Habis tuan muda Cuma ngomong
lalu…lalu…laluu.. 88. Tuan muda
: hahhaa…tadi itu aku bercanda badut. Gini-gini kan saya masih punya
selera humor. 89. Badut
: iya tuan muda. Iya.
90. Tuan muda
: Memangnya kamu mau kalau aku jadi pemarah terus.
91. Badut
: Ya tidaklah, Tuan.
92. Tuan muda
: Ya sudah ayo kita laksanakan rencana kita.
93. Badut
: Siapp.
AKHIRNYA MEREKA BERDUA PERGI KETEMPAT DIMANA PARA RONGGENG BERLATIH. 94. Tuan muda
: Heh badut, apakah benar disini tempatnya ?
95. Badut
: Ya benar lah tuan tidak mungkin saya lupa.
96. Tuan muda
: Kenapa, tidak sampai-sampai badut.
97. Badut
: Ini sudah sampai, tuan.
98. Tuan muda
: Masa sih?
99. Badut
: iya betul.
100.
Tuan muda
: Tapi kenapa sepi sekali ?bukankah seharusnya ada suara music
yang mengalun. 101.
Badut
: Disini itu temaptnya sangat ajaib tuan, suapaya kita bisa
mendengar dan melihat para ronggeng kita harus mengucapkan mantra. 102.
Tuan muda
: Tapi aku tidak tahu mantranya.
103.
Badut
: Tenang saja tuan, hamba sangat tahu mantra tersebut. Baginda
rajalah yang mengajariku. Tuan muda
: Kampret orang itu, sijonggos malah dikasih tahu, tetapi anaknya sendiri
malah tidak tahu. Badut
: Hahaha…,
Tuan muda
: Bagaimana mantranya ?
Badut
: Crut…
Tuan muda
: Crut…
Badut
: crot…
Tuan muda
: crot…
Badut
: ih ih
Tuan muda
: ih ih
Badut
: uh uh
Tuan muda
: ih ih
Badut
: dil
Tuan muda
: dil
Badut
: al
Tuan muda
: al
Badut
: el
Tuan muda
: el
Badut
: Auw, auw
Tuan muda
: Auw, auw
Badut
: Pet, kopat, kapet, jreng, weleh, weleh.
Tuan muda
: Pet, kopat kapet, jreng, weleh, weleh.
Badut
: Sir, gobang gosir.
Tuan muda
: Sir, gobang gosir
Badut
: Ui ui ui ao
Tuan muda
: ui ui ui ao,(suara music dan para ronggeng akhirnya terlihat wahhhhh…
edan benar-benar berhasil. Aku memang tidak salah bekerjasama denganmu badut. Badut
: Hahaha… lihat tuan muda para ronggeng itu. Mereka sangat cantik-
cantik. Tuan muda
: iya ternyata ronggeng disini sangat cantik-cantik, pantas baginda raja
sangat memperjuangkan kesenian ini. Ternyata salah satunya ini to… PARA RONGGENGPUN KAGET MELIHAT KEDATANGAN MEREKA 1. Ronggeng 1
: Itu…itu…tuan muda dan badut.(kaget)
2. Ronggeng 2
: Mau apa mereka datang kesini ?
3. Ronggeng 3
: Perasaanku kok tidak enak,
4. Ronggeng 4
: Sepertinya, mereka akan berbuat jahat.
5. Ronggeng 1
: Lalu apa yang harus kita lakukan ?
6. Ronggeng 4
: Tenang… mereka tidak akan berani berbuat apa-apa disini, kalau sampe
mereka berani, aku akan lapor pada baginda raja. 7. Tuan muda
: (Tertawa jahat) Hahaha…Kami akan menculik salah satu dari kalian.
8. Badut
: Betul.
9. Tuan muda
: Aku akan membuat kesenian tradisional ini meghilang.
10. Badut
: Betul, betul, betul.
11. Tuan muda
: Ayo badut, bawa salah satu dari mereka.
12. Badut
: Baik Tuan. Ayo manisku mendekatlah (berlari dan menangkap salah satu
ronggeng) 13. Ronggeng 2
: Tolong….
14. Ronggeng
: Kami akan melaporkan kalian pada baginda.
15. Badut
: Jangan galak-galak seperti itu dong manis, kami hanya ingin meminjam
salah satu teman kalin. 16. Tuan muda
: Coba saja… tapi kalian tidak akan pernah melihat teman kalian lagi.
17. Ronggeng
: Tidak !!!
18. Badut
: Ayo cepat pergi tuan.
19. Tuan muda
: Sebentar.. sepatuku hilang
20. Badut
: Cepat tuan. Sebelum ada yang melihat kita.
21. Tuan muda
: Oke ayo kita pergi, sepatuku udah ketemu.
BADUT DAN TUAN MUDA KEMUDIAN MEMBAWA RONGGENG TERSEBUT KE SUATU TEMPAT. SETELAH ITU BADUT BERGEGAS MENEMUI BAGINDA. 22. Badut
: Baginda…baginda…baginda…(terkesan panik)
23. Baginda raja : Hei, badut goblok kenapa kau berteriak seperti itu. Aku itu tidak budge seperti kamu. 24. Badut
: Maafkan hamba Baginda raja,
25. Baginda raja : Maaf, maaf, memangnya aku ini tempat untuk meminta maaf apa ? 26. Badut
: Tapi… tapi… Hamba mempunyai berita yang sangat penting baginda
raja. 27. Badut
: Ee..anu baginda raja.
28. Baginda raja : Anunya siapa? 29. Badut
: Bukan, anu…
30. Baginda raja : iyaa..anunya siapa goblok. 31. Badut
: Salah satu penari ronggeng diculik baginda…
32. Baginda raja : Apa...? diculik. (kaget) 33. Badut
: Iya, baginda raja.
34. Baginda raja : Lalu bagaimana dengan acara besok, badut. 35. Badut
: Ya…ya hamba tidak tahu baginda, lha wong ronggengnya saja diculik.
36. Baginda
: Dasar goblok, siapa yang sebenarnya melakukan perbuatan ini !
37. Badut
: Ya mana hamba tahu baginda.
38. Baginda raja : cepat panggilkan putraku…cepat !!! 39. Badut
: Baik baginda, baik. (Tergesa-gesa)
40. Baginda raja : (Menangis) 41. Tuan muda
: Hamba menghadap ayah.
42. Baginda raja : Kemarilah anakku. 43. Tuan muda
: iya, ayah.
44. Baginda raja : Sepertinya, ayahmu ini sudah tidak sanggup lagi mempertahankan kesenian dan kerajaan ini nak, dan waktu ayah seperti sudah sangat dekat.
45. Tuan muda
: Jangan bicara seperti itu, ayah. Aku masih membutuhkan ayah
begitupula dengan kesenian ronggeng ayah. 46. Baginda raja : Tidak anakku, kamulah yang sebentar lagi akan menggantikan ayah, dan kamu juga yang akan menjaga kesenian itu. 47. Tuan muda
: Tapi ayah.
48. Baginda raja : Tidak ada kata tapi bagi insan yang ingin maju anakku. Hanya insan yang ingin mundur saja yang bilang seperti itu. 49. Tuan muda
: Lalu apa yang harus saya lakukan ayah ?
50. Baginda raja : Kamu cukup membantu ayah. 51. Tuan muda
: Membantu apa ?
52. Baginda raja : Bantulah ayah supaya acara besok dapat berjalan dengan baik. Ayah ingin sekali melihat kesenian ronggeng itu anakku. 53. Tuan muda
: Baik ayah aku akan membantu ayah.
54. Baginda raja : Tangani juga kasus penculikan yang menimpa para ronggeng. 55. Tuan muda
: Baik ayah.
56. Baginda raja : Jika semuanya berhasil aku akan memberikan sebuah hadiah yang sangat tak terduga untukmu anakku. 57. Tuan muda
: Baik ayah, akan segera saya laksanakan.
DENGAN BERSEMANGAT DAN PENUH PERCAYA DIRI AKHIRNYA TUAN MUDA SEGERA PERGI UNTUK MEMBEBASKAN RONGGENG. DAN MENGATAKAN KEPADA RONGGENG UNTUK TETAP TUTUP MULUT ATAS APA YANG TERJADI
ADEGAN 4 ACARA YANG DINANTIKAN BAGINDAPUN TIBA SEMALAM SUNTUK BADUT DAN PARA DAYANG-DAYANG MENYIAPKAN SEGALA KEPERLUAN UNTUK ACARA KESENIAN TERSEBUT. 58. Baginda raja : Akhirnyaaa… sebentar lagi aku dapat menyaksikan acara kesenian ronggeng tersebut. Yang pastinya sangat bagus dari pada acara modern di zaman globalisasi ini. Sudah sangat lama aku menantikan acara ini. Dan ternyata banyak juga yang datang kesini untuk menghadiri acara kesenian ini. 59. Badut
: Bagaimana baginda apakah baginda senang dengan semua ini. Hehe..
60. Baginda raja : Tentu saja badut, memang kerjamu sangat bagus. 61. Badut
: Ini semua juga berkat kerja keras putra baginda raja.
62. Baginda raja : Oh iya..dimana putraku sekarang. 63. Badut
: Tidak tahu baginda, sejak tadi hamba juga tak melihatnya.
64. Baginda raja : kalau begitu cari dia badut, acaranya sudah hamper dimulai. 65. Badut
: Baik Baginda.
BADUTPUN PERGI MENCARI TUAN MUDA. 66. Badut
: Tuan muda… tuan muda…
67. Tuan muda
: hey badut jangan berteriak seperti itu.
68. Badut
: Apa yang tuan muda lakukan disini?
69. Tuan muda
: Menurutmu ?
70. Badut
: Saya tidak tahu tuan muda.
71. Tuan muda
: Dasar goblok ! Aku itu sedang bersiap-siap untuk merayakan
kemenangan kita…
72. Badut
: Maksud tuan ?
73. Tuan muda
: Hei badut, aku itu sudah berhasil membuat acara kesenian ini menjadi
sukses. 74. Badut
: Lalu.
75. Tuan muda
: Baginda raja telah berjanji kepadaku jika aku bisa membuat acara ini
menjadi sukses. Makaaa… 76. Badut
: Maka apa tuan muda ?
77. Tuan muda
: Maka dia akan memberi sebuah hadiah kepadaku.
78. Badut
: Hadiah berlian lagi, tuanku.
79. Tuan muda
: Cuihh… ya pasti bukanlah, dia akan memberikan kekuasaannya
kepadaku badut, dan kemudian aku akan membuat kerajaan menjadi kerajaan yang sangat modern semodern moderennya. Hahaha 80. Badut
: Wah ide bagus itu tuan.
81. Tuan muda
: Iya dong.
82. Badut
: Lalu apalagi tuan ?
83. Tuan muda
: Lalu aku akan menghilangkan kesenian ronggeng tersebut. Dan
menjebloskan ayahku kedalam penjara. Hahaha… 84. Badut
: Lalu bagaimana dengan saya tuan ?
85. Tuan muda
: Tenang saja aku akan mengangkatmu menjadi mentri, yah… meskipun
kamu bodoh, tetapi kadang kamu pintar juga. 86. Badut
: Terima kasih Tuan, terima kasih.
87. Tuan muda
: Sepertinya acarnya sudah hampir dimulai ?
88. Badut
: Iya tuan,
89. Tuan muda
: Ayo sebaiknya kita bergegas kesana.
90. Badut
: Baik Tuan.
MEREKAPUN BERGEGAS MENUJU TEMPAT ACARA . 91. Baginda raja : Oh… akhirnya anakku yang tercinta. Darimana saja kamu nak ? 92. Tuan muda
: Hehe… tadi bingung memilih baju untuk dipakai di acara ini ayah.
93. Baginda raja : Hahah… kamu memang lucu anakku, sebenarnya baju apapun yang kamu pakai pasti semuanya akan kelihatan bagus nak. 94. Tuan muda
: Ah, ayah bisa saja.
95. Baginda raja : Yasudah nak, lebih baik sekarang kita menonton kesenian ronggeng yang sangat bagus itu. Baduttt…panggil para ronggeng. 96. Badut
: Baik, baginda raja.
PARA RONGGENG KEMUDIAN DATANG DAN MEMBERIKAN PERTUNJUKAN YANG SANGAT MERIAH TERHADAP RAJA. MESKIPUN DALAM HATI MEREKA SANGAT TERTEKAN AKIBAT ANCAMAN DARI TUAN MUDA DAN BADUT. ADEGAN 5 ACARAPUN SELESAI KEMUDIAN TUAN MUDA MENAGIH JANJI KEPADA BAGINDA RAJA. 97. Tuan muda
: Saya mengahadap ayah.
98. Baginda raja : Kemrilah anakku. 99. Tuan muda
: Baik ayah.
100.
Baginda raja : Aku mau bertanya beberapa hal terhadapmu nak.
101.
Tuan muda
102.
Baginda raja ; Apakah selama ini kamu tidak menghianati ayah ?
: Pertanyaan tentang apa ayah ?
103.
Tuan muda
: Tidak.
1. Baginda raja : Apakah selama ini, kamu setia dengan perintah-perintah ayah ? 2. Tuan muda
: Setia sekali ayahanda. Sungguh…
3. Baginda raja : Lalu, apa yang selama ini kamu lakukan bersam dengan badut ? 4. Tuan muda
: Ee… hamba hanya menjalankan tugas yang diperintahkan oleh
ayahanda..(ketakutan) 5. Baginda raja : Hahaha…. Dasar bodoh kamu nak, diajarkan hal yang baik demi menjaga kelestarian budaya, kok malah menyeleweng. 6. Tuan muda
: Apa maksud ayah ?
7. Baginda raja : Jangan, merasa gelisah seperti itu dong anakku. 8. Tuan muda
: Ayah menuduhku menghianati kerajaan dan kesenian itu.
9. Baginda raja : Ayah tidak menuduh, nak. Tetapi ayah mengetahui semua hal yang telah kau lakukan terhadap ayah. 10. Tuan muda
: Aku tidak mengerti maksud ayah…
11. Baginda raja : Kalau begitu tanyakan saja pada badut. Badut… 12. Badut
: Siap, Baginda raja.
13. Baginda raja : Badut, apa saja yang dilakukan tuan muda selama ini ? 14. Badut
: Dia mencoba menghianati baginda raja.
15. Baginda raja ; Kamu dengar anakku ?lalu apalagi ? 16. Badut
: Dia juga mencoba, merusak kesenian dengan cara menculik para
ronggeng, baginda. 17. Tuan muda
: Dasar bajingan kamu, jonggos !!!akan kubunuh kau…
18. Badut
: Tolong hamba baginda…
19. Baginda raja : Stop… jangan sampe ada keributan disini ! 20. Badut
: Tidak akan kulepaskan kau, Badut sialan !!
21. Baginda raja : Penggawal tangkap tuan muda, dan masukan dia dalam penjara. AKHIRNYA RAJA MENJEBLOSKAN PUTRANYA SENDIRI KEDALAM PENJARA, BAGINYA HUKUM ITU NOMOR SATU, MESKIPUN YANG DIHUKUM ITU ADALAH PUTRANYA SENDIRI. 22. Baginda raja : (Menangis) badut… aku telah berdosa badut. Aku gagal dalam mendidik anakkku sendiri. Dia tumbuh menjadi anak yang gila harta, gila masa depan, sampaisampai kesenian ronggeng yang sangat unik dan patut dilestarikan, ingin dia rusak. Badut..sekarang aku harus bagaimana badut ? Aku merasa hampa, hina dan tak berdaya. Ahhhhh … 23. Badut
: Jangan sedih tuanku, jangan menyalahkan diri sendiri. Mungkin semua
ini memang sudah menjadi takdir dari yang maha kuasa, maha segalaNYA. Kuatkanlah hati baginda, zaman ini sudah modern baginda, sebaiknya semua ini kita manfaatkan untuk menjaga dan melestarikan kesenian tersebut. Dan juga mulai sekarang kita harus berhati-hati terhadap tangan-tangan jahat yang ingin menghancurkan kesenian nenek moyang kita. 24. Baginda raja : Cerdik kamu badut, memang sebaiknya aku tidak harus berlarut-larut dalam kesedihan ini. Nasi sudah menjadi bubur, biarkan yang sudah terjadi. Kita ambil hikmahnya saja untuk kelangsungan hidup kita di zaman modern ini. 25. Badut
: Siap baginda raja. Pokoknya beres. Hehe…
26. Baginda raja : Kenapa kau hanya tertawa. 27. Badut
: lha memang kenapa ?
28. Baginda raja : Ayo kita raimakan lagi, kesedihan ini supaya menjadi kebahagiaan. Panggil para ronggeng sekarang juga.
29. Badut
: Siap, baginda raja.
AKHIRNYA PERTUNUJUKAN RONGGENGPUN KEMABALI DIMULAI KALI INI DINIKMATI TANPA BEBAN APAPUN OLEH BAGINDA RAJA MAUPUN PARA RONGGENG. MEREKA LARUT DALAM SEBUAH KESENIAN YANG INDAH, KESENIAN YANG PATUT DIPERTAHANKAN KEASLIANNYA.