Tahun 3 Buku 2
TUNAS MUDA Buku Pegangan Guru
Para Nabi Allah
Anak-Anak Belajar dari Kehidupannya Bila anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki. Bila anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi. Bila anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri. Bila anak dibesarkan dengan hinaan, maka ia belajar menyesali diri. Bila anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar menahan diri. Bila anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri. Bila anak dibesarkan dengan pujian, maka ia belajar menghargai. Bila anak dibesarkan dengan perlakuan sebaik-baiknya, maka ia belajar keadilan. Bila anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar menaruh kepercayaan. Bila anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menyenangi dirinya. Bila anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan. (Penulis Tidak Diketahui)
Tahun 3 Buku 2
TUNAS MUDA Buku Pegangan Guru Oktober November Desember
Para Nabi Allah
Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan Apakah yang perlu kuketahui tentang murid kelas Tunas Muda? Bagaimana mengajar murid kelas Tunas Muda? Bagaimana membangun hubungan dengan murid-muridku? Sepuluh Komponen Pengajaran yang Efektif Empat Langkah Rencana Mengajar Sebelum Anda mengajar kepada murid-murid Oh Tuhan, jadikanku hamba-Mu! Ayat Hafalan (Oktober/November/Desember) Pembacaan Alkitab (Oktober/November/Desember)
i ii vi vii viii ix x xi xii xiii xv
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1 15 27 39 51 63 75
9. 10. 11. 12. 13.
i
Para Nabi Allah Yunus Menentang Perintah Allah Amos Hadapi Ketidakjujuran Hosea dan Perzinahan Rohani Yesaya: "Saya Melihat Tuhan" Yeremia: "Akan ada Pembuangan" Habakuk Nantikan Keadilan Allah Penglihatan Yehezkiel tentang Penghukuman Allah dan Harapan Daniel dan Ketiga Temannya: "Tidak!" Sadrakh, Mesakh dan Abednego Pesan Hagai: Jangan Lupakan Allah pada Masa Keberhasilan Maleakhi: Kasih yang Menjadi Dingin Ulasan
Para Nabi Allah
87 99 113 125 137 149
Bagaimana Anda Gunakan Buku Pegangan ini? Buku Pegangan Guru ini akan sangat membantu Anda mempersiapkan bahan pelajaran dengan lebih baik. Kita berharap dapat saksikan bagaimana firman Allah mempengaruhi dan mengubah kehidupan murid-murid. Sempatkan sedikit waktu untuk membaca beberapa petunjuk berikut. Bayangkan bahwa Anda sedang melakukan persiapan mengajar murid-murid kelas Tunas Muda.
GARIS BESAR
contoh
Kitab Bacaan Mat. 1:18; Luk. 2:21-23; Mat. 4:1-10; Ibr. 2:18; Mat. 4:23-25; Ibr. 5:7
Kitab Bacaan terdiri dari bagian Alkitab yang akan Anda gunakan untuk menyampaikan pelajaran.
Kebenaran Alkitab Yesus, Anak Manusia, adalah sepenuhnya manusia sehingga Ia memahami akan keadaan kita.
Kebenaran Alkitab menyatakan kebenaran Alkitab yang diajarkan kepada kita.
Tujuan Pelajaran Membagikan pemikiran yang terdalam kepada Yesus karena Ia mengasihi kita. Ayat Hafalan Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberita-kan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Luk. 2:10-11)
Tujuan Pelajaran memberi contoh nyata kepada muridmurid tentang Kebenaran Alkitab untuk diterapkan dalam kehidupan mereka. Ayat Hafalan dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru LAI, untuk mendukung Tujuan Pelajaran. Menghafalkan satu ayat Alkitab setiap minggunya dapat membantu murid-murid untuk memegang firman Allah.
Para Nabi Allah ii
Altar menyediakan informasi tambahan dan beberapa
Belakang Belakang pandangan yang berkaitan dengan isi pelajaran. Alkitab Alkitab
Makanan Rohani untuk
membantu Anda mempersiapkan hati sebelum mengajar. Pula dapat menjadi tantangan sekaligus memberikan kekuatan kepada Anda dalam melangkah bersama dengan Kristus.
Renungan Alkitab
Mengenai menyediakan pandangan mengenai perkembangan
Murid Belakang murid, menawarkan berbagai ide maupun petunjuk Anda Alkitab
dalam mengajar dan memahami kelompok usia ini.
Persiapkan Hati Murid
iii
Para Nabi Allah
menarik perhatian murid-murid dan membantu mereka terpusat pada tema pelajaran. (5 menit)
Pemahaman Alkitab
inti dari bagian pelajaran di mana setiap murid dapat secara langsung terlibat dalam mempelajari firman Allah. Murid-murid akan menemukan apa yang dikatakan oleh firman Allah dan belajar bagaimana menerapkan firman Allah itu dalam kehidupan mereka. Selama waktu pelajaran, arahkan mereka untuk menggunakan Lembar Kerja Murid yang berisi berbagai pengajaran dan pertanyaan untuk didiskusikan. (30 – 40 menit)
Aplikasi Kehidupan
memotivasi murid-murid membuat rencana aktivitas untuk menerapkan Tujuan Pelajaran dalam kehidupan sehari-hari mereka. Murid-murid menerapkan apa yang telah dipelajari dalam dunia mereka. Bantulah setiap murid untuk menanggapi firman Allah secara pribadi sebagaimana Roh Kudus akan menyertai mereka dalam melakukan suatu aplikasi kehidupan.
Aktivitas membantu murid-murid mempelajari Alkitab dan pengajarannya hingga akan semakin yakin dengan apa yang diajarkan firman Allah ketika mereka menerapkannya.
Kesimpulan Evaluasi
membantu murid-murid untuk menjawab pertanyaan: “Apakah makna pelajaran ini bagiku? Bagaimana aku dapat menerapkannya?” Sediakan waktu untuk melakukan evaluasi. Bagian manakah yang terbaik dari kelas pada hari ini? Perubahan sikap apakah yang kamu dapat lakukan?
Para Nabi Allah iv
Bagaimana Lembar Kerja Murid dapat Membantu Murid Anda? Lembar Kerja Murid membantu murid-murid dalam menemukan firman Allah bagi diri mereka sendiri. Arahkan mereka melalui 3 tahapan sederhana ini.
Temuan Alkitab
membantu murid-murid untuk menemukan jawaban Allah melalui cerita Alkitab atau perikop dalam Alkitab. Mereka akan menambah pengetahuan mengenai Alkitab dan berbagai pengajarannya sekaligus akan menemukan apa yang firman Allah sampaikan melalui pelajaran.
Aplikasi Kehidupan
memotivasi murid-murid membuat rencana aktivitas untuk menerapkan Tujuan Pelajaran dalam kehidupan sehari-hari mereka. Murid-murid menerapkan apa yang telah dipelajari dalam dunia mereka. Bantulah setiap murid untuk menanggapi firman Allah secara pribadi sebagaimana Roh Kudus akan menyertai mereka dalam melakukan suatu aplikasi kehidupan.
Aktivitas membantu murid-murid mempelajari Alkitab dan pengajarannya hingga akan semakin yakin dengan apa yang diajarkan firman Allah ketika mereka menerapkannya.
v
Para Nabi Allah
Apakah yang perlu kuketahui tentang murid kelas Tunas Muda? u Kurang Percaya Diri Murid-murid kelas Tunas Muda mungkin merasa kurang percaya diri sehingga kadang berkata-kata dengan kasar karena rasa takut mereka. Oleh karena itu, kata-kata bijak yang paling tepat untuk diajarkan kepada mereka adalah "lakukan apa yang kamu ingin orang lain lakukan terhadap dirimu". u Masa Puber Masa puber menyebabkan munculnya masalah seorang murid untuk bersosialisasi. Bila seorang saudari pada usia 11 tahun telah disenangi oleh teman-temannya, tetapi mengapa pada saat ia menginjak usia 12 tahun justru merasa sulit untuk bergaul? Mungkin ia sedang memasuki masa puber. u Bingung terhadap Jati Diri Sebagian besar murid kelas Tunas Muda yang sedang menjalani masa puber akan mengalami kelabilan dalam perasaan mereka. Mereka belum dapat memutuskan siapa diri mereka yang sebenarnya: Seorang anakkah? Seorang dewasakah? Seorang Anakkah atau dewasakah? Selain itu, mereka pun belum dapat memutuskan keinginan untuk menjadi seseorang yang diharapkan. Apakah anakanak ini egois? Pasti! Tetapi hal ini bukanlah karena kesengajaan ataupun hal yang buruk. Tetapi justru merupakan suatu kesulitan yang telah menjadi bagian dari perkembangan si anak. u Perkembangan Moral Tekanan dari teman-teman sebaya merupakan pengaruh yang begitu kuat. Keinginannya untuk menjadi sama seperti teman-temannya itu mempengaruhi tingkah laku sehingga membuat mereka mulai berani membantah. Sekalipun mungkin secara sembrono murid-murid mengikuti perbuatan teman-teman, tetapi mereka akan tetap bersikap menentang perbuatan atau permintaan dari orang dewasa. Oleh karena itu, cobalah untuk menjadi lebih peka terhadap segala kebutuhan mereka dan usahakan untuk tidak mempermalukan
Para Nabi Allah vi
Bagaimana mengajar murid kelas Tunas Muda? l Setiap murid belajar dengan cara yang berbeda... Ada beberapa saran yang dapat membantu ketika Anda mengajar: u Gunakan Variasi Setiap orang belajar dengan cara yang berbeda. S e b a g i a n besar murid kelas Tunas Muda akan lebih cepat belajar dari pengalaman. Oleh karena itu, gunakan suatu cara yang bervariasi dalam membawakan pelajaran. u Peringatan Batas Waktu Saat Anda memberi tugas kepada murid-murid, berikan pula batasan waktu kepada mereka untuk mengerjakannya, pastikan Anda memberikan peringatan 5 menit dan kemudian 1 menit sebelum selesai. Bila jumlah murid lebih dari 8 orang, kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 2 orang atau lebih, termasuk tugas-tugas yang bersifat diskusi atau pengalaman pribadi. u Jadilah Diri Anda Sendiri Saat Anda berbagi pengalaman pribadi dalam pelajaran, mereka akan mengikuti cerita Anda. Jadilah diri Anda sendiri! Bicarakan tentang pergumulan pribadimu. Dengan berbagi perasaan Anda, maka mereka pun akan berbagi perasaan mereka.
vii
Para Nabi Allah
u Gunakan Alkitab Ajaklah murid-murid untuk membawa Alkitab sendiri dan mintalah untuk mencatat. Anda dapat meminta mereka menggunakan Alkitab dengan versi yang sama. Hal ini akan membantu mereka menjadi fokus terhadap pelajaran tanpa ada permasalahan dalam penafsiran. Setelah membaca perikop dalam Alkitab, pastikan mereka memahami kata-kata dan kalimat-kalimat yang penting sehingga ketika Anda memberi penjelasan, proses belajar akan menjadi lebih berarti bagi murid-murid. u Proses Belajar yang Aktif Proses belajar yang aktif adalah tepat bagi anak-anak usia muda. Mereka hidup dalam perkembangan zaman yang cepat berubah. Berilah batasan waktu aktivitas 15 menit lamanya. Biarkan diskusi berjalan dengan bebas. Berikan motivasi agar murid-murid dapat mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka. l Anda berada pada posisi yang dapat tingkatkan kerohanian murid-murid oleh perkataan dan perbuatan Anda.
Bagaimana membangun hubungan dengan murid-muridku?
Y
esus hendak menjadi sahabat selama kita tetap menjadi muridmurid-Nya. Demikian pula hubungan Anda dengan muridmurid dapat mempengaruhi keberhasilan pengajaran yang diberikan. Selama Anda berusaha untuk lebih mengenali mereka, maka mereka pun berusaha untuk lebih mengenali Anda, sehingga kemampuan Anda memasukkan firman Allah ke dalam kehidupan mereka dan kemampuan mereka mendengarkan firman Allah akan semakin meningkat. Mulailah dari diri Anda! Berbicaralah dengan Penuh Hormat terhadap Murid-Murid Murid-murid kelas Tunas Muda tidak lagi memandang diri mereka sebagai seorang anak. Mereka dapat membina hubungan baik dengan orang dewasa yang dapat menghargai kemampuan dan talenta mereka dan dengan senang hati dapat menerima berbagai saran yang bersifat membangun. Turutlah Berpartisipasi bersama dengan Murid-Murid Berpartisipasilah dengan muridmurid saat dalam kelas maupun di luar kelas. Bila Anda menugaskan mereka untuk menggunting, merekatkan dan menggambar, turutlah bergabung bersama dengan mereka. Hal ini akan menghilangkan kesan bahwa aktivitas ini bersifat kekanakan. Bila murid-murid berjumlah sedikit saja, maka Anda dapat bergabung dengan mereka dalam diskusi. Apabila dibagi dalam kelompok yang lebih kecil, maka akan lebih bijaksana bila Anda tidak terpaku pada satu kelompok
melainkan membaur di antara mereka. Bila Anda lebih banyak meluangkan waktu bersama dengan mereka, maka mereka akan menaruh hormat dan menghargai Anda. Luangkan Waktu untuk Lebih Mengenal Murid-Murid Sepuluh hingga lima belas menit sebelum kelas dimulai merupakan waktu yang paling berharga bagi Anda. Sapalah ketika mereka tiba. Dengarkan dengan penuh perhatian ketika mereka bercerita tentang berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupan mereka. Anda tidak perlu bersikap seperti anak remaja untuk berkomentar dengan mereka. Sebaliknya, Anda adalah orang yang berpengaruh dalam kehidupan mereka. Luangkan waktu bersama mereka di luar jam pelajaran. Makan bersama merupakan hal yang baik untuk membangun suatu hubungan. Hubungilah mereka sesekali waktu hanya untuk mengobrol. Anda pun dapat mengingat penghargaain khusus yang telah mereka raih melalui kartu ucapan selamat.
Para Nabi Allah viii
Sepuluh Komponen Pengajaran yang Efektif
I
man Kristiani dapat dirasakan dan dialami, dan murid-murid Anda akan menjadi lebih dewasa bila Anda memberikan kepada mereka kesempatan untuk mengalami dan melakukan kebenaran firman Allah. Daftar ini berfungsi untuk mengingatkan bagaimana muridmurid harus belajar dan sekaligus sebagai suatu tantangan bagi Anda untuk meningkatkan kualitas mengajar Anda secara berkesinambungan.
Melakukan Bantulah mereka belajar lakukan sesuatu berdasarkan pesan yang disampaikan. Mereka akan lebih cepat belajar melalui pengalaman daripada hanya mendengarkan pengajaran berjam-jam lamanya.
Melihat Saat Anda dapat memberikan gambaran mengenai pesan yang disampaikan, maka mereka akan mempunyai kesan yang mendalam pada benak mereka.
Mendengar
Berkarya Berilah motivasi agar murid-murid dapat menyalurkan kreativitas mereka kepada pemahaman terhadap firman Allah.
Bermain Aktivitas adalah hal yang baik untuk membuat mereka belajar.
Memperagakan yang mereka lihat dari Alkitab.
Sediakan berbagai cerita atau contoh yang menarik.
Menggambar Menulis Tulisan yang kreatif merupakan suatu cara yang efektif bagi para anak muda untuk berkomunikasi dan belajar.
Mintalah murid-murid untuk membagikan iman mereka dengan mengambar apa yang dilihat dari Alkitab.
Menjalani Bekerja Sama Murid-murid akan lebih mudah belajar bila mereka dapat saling bekerja sama dengan yang lainnya. ix
Para Nabi Allah
Tantanglah murid-murid untuk menjalani iman mereka dalam kehidupan ini.
Empat Langkah Rencana Mengajar
A
llah telah menciptakan setiap anak berbeda satu sama lainnya. Kita harus mengajarkan mereka dengan cara supaya setiap murid dapat bertumbuh sesuai dengan perkembangan masing-masing. Beri mereka motivasi dan dorongan untuk senantiasa mengetahui kebenaran firman Allah dan bantulah mereka untuk melakukan dan menerapkan firman Allah di dalam kehidupan mereka.
Temukan firman Allah ketika Anda Mengajar di dalam Kelas.
Termotivasi
Membuat Tujuan Pelajaran yang lebih bersifat pribadi sehingga dapat dihubungkan dengan pengalaman murid-murid.
Tahu Kebenaran
Mengembangkan rencana pelaksanaan pelajaran yang dapat diterapkan murid-murid dalam kehidupan mereka. Setiap menit dalam kelas merupakan sesuatu yang berharga. Berdoalah agar Allah berikan petunjuk kepada Anda.
Lakukan Kebenaran
Terapkan Kebenaran
Para Nabi Allah x
Sebelum Anda Mengajar kepada Murid-Murid u Sediakan cukup waktu untuk melakukan persiapan Buku Pegangan Guru ini disusun untuk mengurangi waktu persiapan Anda dan bukan untuk meniadakannya. Bacalah bahan pelajaran sedikitnya satu minggu sebelum Anda mengajar. Anda mungkin perlu mengumpulkan beberapa bahan untuk acara diskusi dan aktivitas. Cobalah untuk mengenal bentuk pelajaran dalam buku ini. Mungkin tidak semua bahan pelajaran dapat dibahas karena keterbatasan waktu yang Anda punyai. Anda dapat membawakan sisa bahan tersebut di lain pertemuan atau dalam suatu persekutuan. u Bersikap fleksibel Bersikap fleksibel berarti memberikan kepada Allah kesempatan untuk menyatakan pekerjaan-Nya melalui diri kita. Bila mengalami kondisi di mana seorang murid belum memahami pelajaran yang diberikan, maka Anda harus siap untuk melakukan penyesuaian. Allah mungkin mempunyai pendekatan yang berbeda terhadap murid yang satu ini. Seringkali bimbingan Allah justru datang selagi kita tidak begitu mengharapkan. Tujuannya agar kita dapat menjadi seorang pengajar yang efektif. xi ix
Para Nabi Allah
u Bersikap kreatif Jangan katakan kepada diri sendiri bahwa Anda bukanlah seorang yang kreatif. Janganlah bersikap ragu-ragu untuk melakukan berbagai hal yang tidak tersedia di dalam buku pegangan ini. Anda dapat menyesuaikan bahan pelajaran menjadi lebih bersifat pribadi dengan berbagai ide yang Anda terapkan kepada murid-murid di kelas. u Berdoalah dengan tekun Seringkali dikatakan bahwa, “Doa adalah nafas hidup bagi orang Kristen!” Anda akan beroleh hikmat, kekuatan dan kesabaran yang lebih besar ketika membuat suatu komitmen di dalam peran sebagai seorang guru dan di dalam setiap pelajaran ini kepada Allah!
Oh Tuhan, jadikanku hamba-Mu!
M
urid-murid dapat lebih banyak belajar dari cara hidup Anda. Mereka akan menyerap berbagai macam pesan mengenai kasih Allah dan iman kekristenan setiap kali berinteraksi dan melihat perbuatan Anda. Jangan remehkan kekuatan gaya hidup Anda sendiri. Murid-murid melihat kepada orang di sekitar mereka yang dapat menunjukkan cara mengasihi Allah dan hidup sebagai seorang Kristen. Mohonlah kepada Allah untuk menjadikan Anda seorang hamba yang rendah hati berdoa kepada-Nya dalam setiap waktu dan setiap hari.
Allah tidak mengharapkan Anda menjadi seorang guru yang terbesar. Allah menghendaki Anda untuk menjadi seorang hamba, melakukan yang terbaik
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kol. 3:23)
yang dapat Anda lakukan, dan beriman bahwa Ia dapat melakukan hal yang mustahil sekalipun.
“Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.” (2 Kor. 4:7)
Para Nabi Allah xii
Ayat Hafalan (Oktober/November/Desember) 1. "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." (Kis. 9:15) 2. "Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak." (Ul. 8:1a) 3. "Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang fasik akan senantiasa celaka." (Ams. 12:22) 4. "Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah." (Yak. 4:4b) 5. "Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu." (1 Pet. 1:15) 6. "Tunjukkan kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!" (Zak. 7:9b) 7. "Tuhan itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada pada musuh-Nya." (Nah. 1:2b) 8. "...supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus." (Tit. 2:12-13) 9. "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu." (Kel. 14:13a) 10. "Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar." (2 Kor. 3:18)
xiii ix
Para Nabi Allah
11. "Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan; aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu dan merenungkan perbuatanperbuatan-Mu." (Mzm. 77:12a,13) 12. "Bahwasanya Aku, Tuhan, tidak berubah...Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu." (Mal. 3:6-7)
Para Nabi Allah xiv
Pembacaan Alkitab (Oktober/November/Desember)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
xv ix
Para Nabi Allah
Kel. 16 – 18 Kel. 19 – 21 Kel. 22 ─24 Kel. 25 ─27 Kel. 28 ─30 Kel. 31 ─33 Kel. 34 ─36 Kel. 37 – 39 Kel. 40 ─Im. 2 Im. 3 ─5 Im. 6 ─8 Im. 9 ─11
pelajaran
1
Para Nabi Allah
GARIS BESAR
Latar Belakang Alkitab
Kitab Bacaan Ayat pilihan dari kitab Amsal.
Sering kali hanya nama nabi seperti Elia dan Elisa yang diingat akan pentingnya peranan kenabian mereka dalam bentuk sejarah orang Israel. Bagaimanapun, ada pula banyak nabi lainnya yang bekerja bagi Allah. Yang menariknya, mereka merupakan penulis dari kitab para nabi pada Perjanjian Lama, tetapi karena banyak kitab yang berupa uraian singkat dan berfokus pada kejadian saat itu, maka banyak orang yang tidak mengetahui keberadaan dari kitab-kitab tersebut. Kitab para nabi ini dapat dibagi ke dalam dua bagian: Kitab nabi besar dan kitab nabi kecil. Kitab nabi besar disebut demikian bukan karena Yesaya, Yeremia, Yehezkiel atau Daniel yang lebih menonjol, tetapi karena kitab-kitab ini lebih banyak isinya dan lebih diketahui tentang hasil pelayanan mereka. Sementara, kedua belas kitab nabi kecil dikategorikan berdasarkan pada berapa kali mereka melayani Allah. Umumnya, Hosea, Amos, Yunus, Mikah, Nahum, Habakuk dan Zefanya bernubuat saat Asyur sedang berjaya, sekalipun dua nabi yang disebutkan terakhir lebih dekat kepada masa Babel yang taklukkan setiap orang. Hagai, Zakharia dan Maleakhi bernubuat setalah masa pembuangan, memotivasi orang Yahudi untuk membangun kembali hidup mereka di Yerusalem. (Untuk Obaja dan Yoel dapat dilihat pada pelajaran.)
Kebenaran Alkitab Allah memakai banyak perbedaan manusia untuk lakukan pekerjaan-Nya. Tujuan Pelajaran 1. Mengetahui dasar tentang tulisan nabi. 2. Menjadi siap dipakai Allah sebagai alat-Nya, bahkan dalam pekerjaan Allah yang terkecil sekalipun Ayat Hafalan "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." (Kis. 9:15)
Para Nabi Allah 1
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
(Hanya satu hal yang sering menghambat kita dari keberanian memberitakan kabar baik yaitu diri kita sendiri.)
Kita hidup pada masa dan tempat di mana ada banyak agama berkembang bebas. Tidak seperti para nabi, kita tidak teraniaya terhadap apa yang dikatakan atau dilakukan. Faktanya, kita dapat berdiri pada sudut jalan sambil beritakan injil tentang Yesus Kristus dan keselamatan-Nya sepanjang hari dan tidak seorangpun yang pedulikan hal tersebut atau pemerintah yang mengancam hidup kita. Hanya satu hal yang sering menghambat kita dari keberanian memberitakan kabar baik yaitu diri kita sendiri. Kita mengira bahwa diri kita tidak memiliki kata-kata yang tepat untuk dikatakan atau mengira orang lain beranggapan diri kita ini fanatik dengan menghentikan mereka di jalan. Dalam berbagai cara, kita seperti murid-murid Yesus, yang menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah mengabaikan Tuhan, bahkan rela mati demi-Nya sekalipun. Tetapi ketika tiba saatnya untuk berdiri bagi-Nya dengan mengaku mengenal-Nya, mereka lari ketakutan. Hari ini, kita menyatakan diri sebagai para pengikut Yesus Kristus yang setia dan bila hidup dalam situasi, di mana agama tidak boleh disebarkan, apakah kita siap pula untuk mati demi umat percaya lainnya. Kemudian, mengapa kita harus menanggung resiko hanya untuk beritahukan kepada seseorang tentang Tuhan Yesus? Mungkin kita temukan hidup sekarang ini lebih mudah untuk menderita penderitaan jasmani, karena itu segeralah beritakan injil. Selagi belum harus alami dampak buruk dari apa yang kita katakan dan lakukan. Tetapi bila benar-benar ingin pertahankan apa yang kita yakini, kita harus mulai dengan bersaksi.
Mengenai Murid Rohani Anda Alkitab untuk
Alkitab
ix2
Para Nabi Allah
Pelajaran ini merupakan perkenalan dasar dari Kitab para nabi dan karena berkaitan dengan sejarah, beberapa murid tampaknya kurang begitu tertarik akan hal ini. Bagaimanapun, karena banyak jemaat yang kurang tahu tentang nabi-nabi ini, khususnya nabi kecil, adalah penting untuk membicarakan peranan yang mereka emban. Mereka berikan banyak peringatan dari penghakiman Allah yang tertunda dan mendesak umat Israel untuk kembali kepada Allah. Beberapa dari pesan mereka tampak berlebihan, tetapi hal ini karena umat menolak untuk mendengarkannya. Ada banyak yang dapat dipelajari dari hidup para nabi ini. Mereka memang memiliki suatu pekerjaan yang sulit, tetapi mengakhirinya dengan rasa harga diri, martabat,
kerelaan. Ada beberapa karakteristik yang murid-murid dapat teladani agar menjadi alat Allah. Dalam bagian Aplikasi Kehidupan, diskusikan pentingya menjadi mampu selesaikan hal-hal kecil yang Allah embankan kepada kita sebelum kita dapat beroleh amanat yang lebih besar. Memang sulit katakan bahwa kita rela mati demi Tuhan Yesus, bila tidak dapat sadar sepenuhnya untuk dengarkan khotbah sepanjang dua jam. Motivasilah murid-murid untuk menyatakan kesetiaan dan kebulatan tekad mereka bekerja bagi Allah melalui hal sehari-hari yang mencerminkan iman kita. Ketika dapat lakukan hal tersebut, mereka akan siap lanjutkan apa yang para nabi itu lakukan.
Persiapkan Hati Murid
Tanpa melihat ke dalam Alkitab, mintalah muridmurid untuk sebutkan nama nabi sebanyak mungkin. Setelah itu, mintalah mereka untuk sebutkan satu hal yang berkaitan dengan diri mereka. Sebagian besar dari murid-murid akan merasa kesulitan melakukan hal tersebut, kecuali bagi nama nabi yang benar-benar sering disebutkan. Diskusikan tentang pentingnya mengetahui kehidupan para nabi dan bimbinglah mereka ke dalam Lembar Kerja # 1.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Para Nabi Para nabi yang dipilih oleh Allah diberi amanat untuk bernubuat dan sampaikan pesan-Nya. Ketika memikirkan para nabi, kita cenderung teringat akan Samuel atau Debora. Kita tahu orang-orang seperti Elia dan Elisa sungguh baik. Mereka melayani umat ketika Israel terbagi menjadi dua kerajaan. Mujizat dan kehidupan mereka dituliskan dalam kitab 1 dan 2 RajaRaja. Tetapi ada pula para nabi lainnya yang bernubuat selama sisa sejarah umat Israel, dari masa ketika Asyur taklukkan kerajaan utara, Israel, hingga Babel berkuasa atas seluruh musuhnya. Ada pula beberapa yang
Para Nabi Allah 3
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
(Karena Lembar Kerja ini memuat banyak informasi, Anda boleh membagi murid-murid ke dalam beberapa kelompok untuk mempelajarinya dan bagikan pandangan mereka kepada murid lainnya. Atau bila waktu masih ada, Anda boleh memeriksa lebih teliti setiap nabi.)
ix4
Para Nabi Allah
melayani saat umat Israel diizinkan kembali ke Yerusalem, setelah tujuh puluh tahun dalam masa pembuangan. Berikut adalah daftar tulisan para nabi. Mereka disebut demikian karena diyakini telah menulis beberapa kitab yang terdapat dalam Perjanjian Lama. Beberapa kitab di antaranya panjang, sedangkan yang lainnya pendek. Beberapa di antaranya sukar untuk dipahami, karena mengandung banyak nubuatan, sementara yang lainnya lebih mudah dipahami. Enam belas kitab yang menyebutkan nama penulisnya (kitab Ratapan diyakini ditulis oleh Yeremia) dapat dibagi ke dalam dua bagian: Kitab nabi besar dan kitab nabi kecil. Kitab nabi besar (Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan Daniel) bukan karena lebih menonjol, tetapi karena kitab-kitab mereka lebih panjang, lebih diketahui diri dan pelayanan mereka sebagai suatu hasil. Umumnya, kitab-kitab nabi kecil adalah singkat dan tidak banyak diketahui tentang diri mereka, hanya dituliskan dalam pasal-pasal yang singkat. Untuk beberapa kitab para nabi, ada beberapa perdebatan tentang kapan mereka bernubuat, hal ini disebabkan karena kekurangan informasi. Secara umum daftar dalam urutan perintah saat setiap nabi melayani, sekalipun ada yang mungkin tumpang tindih dengan lamanya hidup mereka (atau tidak diketahui tanggalnya dengan tepat). Tanggal yang sebenarnya tidaklah dituliskan, karena bukan merupakan kesepakatan dari semua nabi. Apa yang penting bagi murid-murid adalah memiliki pandangan umum dari para nabi melalui sejarah umat Israel. Muridmurid dapat melihat ayat-ayat untuk mengisi sisa dari daftar yang ada dan lihatlah berapa banyakkah yang mereka dapat pelajari tentang para nabi ini. Yunus l Melayani selama masa pemerintahan raja Yerobeam II (2 Raj. 14:23-25) untuk Israel; ia diberikan perintah untuk beritakan kabar baik ke Niniwe, ibukota Asyur, tetapi melarikan diri dan akhirnya ditelan oleh seekor ikan besar setelah dilemparkan ke laut dari kapal. l Lihatlah Yun. 1:1. Anak siapakah Yunus itu? (Amitai)
Amos l Bernubuat selama masa pemerintahan raja Yerobeam II dan sebagian dari kitabnya (dari sebagian pasal 2 dan selanjutnya) merupakan penghukuman Allah yang tertunda untuk Israel (Am. 1:1). l Lihatlah Am. 1:1. Apakah pekerjaan Amos sebelum menjadi seorang nabi? (Seorang petani atau gembala) Hosea l Bernubuat selama masa pemerintahan raja Yerobeam II (Hos. 1:1) untuk Israel. l Lihatlah Hos. 1:2. Apakah yang diketahui orang banyak tentang dirinya? (Allah perintahkan agar Hosea menikahi seorang perempuan sundal.) "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." (Kis. 9:15)
Mikah l Sekalipun penglihatannya mengenai Samaria (ibukota Israel) dan Yerusalem (ibukota Yehuda), tetapi ia bernubuat sebagian besar kepada Yehuda, karena menyinggung nama raja-raja Yehuda (Mik. 1:1); tidak banyak yang diketahui tentang nabi tersebut, selain yang ditemukan dalam kitab Mikah dan Yer. 26:18, yang menyatakan bahwa ia berasal dari Moresyet, daerah Yehuda. Yesaya l Sekalipun Yesaya berbicara tentang dosa Israel dan Yehuda, tetapi ia bernubuat sebagian besar kepada Yehda, karena menyinggung nama raja-raja Yehuda (Yes. 1:1). l Lihatlah Yes. 6:6-8. Apakah yang menarik tentang panggilan Yesaya itu? (Mulut dan bibirnya dikuduskan oleh malaikat yang menyentuhkannya dengan bara api.) Nahum l Ia berbicara sebagian besar tentang kejatuhan Niniwe, ibukota Asyur, yang telah taklukkan kerajaan Israel utara. Ini bertujuan untuk berikan penghiburan kepada Yehuda, memberitahukan musuh mereka akan dihancurkan pada akhirnya; tidak banyak yang diketahui tentang nabi tersebut; ia berasal dari Elkosy (Nah. 1:1) dan namanya berarti 'penghiburan'.
Para Nabi Allah 5
Zefanya l Bernubuat selama pemerintahan Yosia (Zef. 1:1) dan memperingati akan terjadinya penghukuman atas Yehuda, bila tidak berbalik dari kejahatan mereka. l Lihatlah Zef. 1:1. Apakah yang menarik tentang asal dari nabi tersebut? (Ia adalah keturunan dari Hizkia.)
Dua Belas Nabi Kecil Hosea Yoel Amos Obaja Yunus Mikah Nahum Habakuk Zefanya Hagai Zakharia Maleakhi
Yeremia l Menurut Yer. 1:1-3, ia bernubuat di Yehuda dari masa raja Yosia hingga penduduk Yehuda masuk ke dalam pembuangan, dibawa sebagai tawanan ke Babel; sebagian besar orang setuju bahwa dirinyalah yang menulis kitab Ratapan. l Lihatlah Yer. 1:1. Selain seorang nabi, menjadi apakah dirinya? (Seorang imam) Habakuk l Bernubuat di Yehuda sejak Israel utara ditaklukkan oleh Asyur; tidak banyak yang diketahui tentang nabi tersebut, kecuali bahwa ia hidup sezaman dengan Yeremia dan mungkin menyaksikan penyerangan Babel dan pembuangan orang Israel. Yehezkiel l Dipanggil menjadi seorang nabi (sebelumnya seorang imam) setelah ia dibuang ke Babel (Yeh. 1:1-2) dan bernubuat kepada penduduk Israel yang berada dalam pembuangan bersama dengan dirinya. l Lihatlah Yeh. 24:15-18. Apakah yang terjadi dengan istrinya dan apakah yang ia harus lakukan? (Istrinya meninggal dan Allah beritahukan bahwa Yehezkiel tidak berduka karena kematian istrinya, sebagaimana penduduk Yehuda tidak berduka karena Yerusalem, yang telah dihancurkan.) Daniel l Bernubuat kepada tawanan dan raja-raja Babel tentang nubuatan terjadinya kekuasaan dunia; ia ditawan ketika masih mudah dari Yehuda ke Babel. Ia dan ketiga temannya pertahankan iman mereka di hadapan raja Babel, dengan hadapi dapur perapian dan gua singa.
ix6
Para Nabi Allah
Hagai l Berbicara kepada kelompok pertama dari orang buangan yang diizinkan kembali ke Yerusalem (Hag. 1:1) bersama dengan Zerubabel; ia mungkin mengirim sebuah surat ke Yerusalem, sementara dirinya masih di Babel. l Lihatlah Hag. 1:2-3,7-8. Apakah pesan Hagai kepada orang-orang Yehuda di Yerusalem? (Untuk membangun kembali Bait Suci.)
(Penting untuk tegaskan bahwa tanggal sebenarnya tidaklah penting. Yang penting adalah pesan nabi yang ditujukan kepada umat Allah, termasuk kita hari ini. Kita dapat kaitkan dengan banyak hal dan peringatan pada zaman dahulu.)
Zakharia l Pesan Zakharia adalah serupa dengan pesan Hagai dan ditujukan kepada orang-orang Yehuda yang telah kembali ke Yerusalem untuk membangun hidup mereka; ia pun seorang imam. Sekalipun dirinya sezaman dengan Hagai, tetapi ia melayani sedikit lebih lama daripada Hagai dan sebenarnya kembali ke Yerusalem untuk bekerja sebagai seorang imam (Neh. 12:1,16). Maleakhi l Bernubuat lebih lama daripada Hagai dan Zakharia, karena ia berbicara tentang pengabaian dan hilangnya ibadah yang sejati dari umat; banyak yang beranggapan bahwa ia adalah nabi terakhir dari Perjanjian Lama. l Lihatlah Mal. 3:8-9. Apakah nabi menuduh umat berbuat sesuatu hal? (Merampok rumah Allah) Obaja l Sekalipun tidak pasti kapan Obaja bernubuat, tetapi pesannya ditujukan kepada penduduk Yehuda, karena ia berbicara tentang kehancuran Yerusalem (Ob. 1:11-14) dan bagaimana Edom akan dihancurkan; beberapa orang beranggapan bahwa nubuatan penyerangan Yerusalem yang disebutkan dalam ayat 11-14 dilakukan pada pemerintahan Yoram (2 Raj. 8:20-22), berarti ia sezaman dengan Elisa. Yang lainnya beranggapan bahwa penyerangan tersebut dilakukan oleh Babel.
Para Nabi Allah 7
Alkitab
Amos
Hosea Mikah
Yesaya
Nahum
Zefanya
Yeremia
Kepada Siapa Nabi Bernubuat?
Pernyataan Penting & Berita yang Menarik
l Lihatlah Yun. 1:1. Anak siapakah Yunus l Melayani selama masa pemerintahan itu? raja Yerobeam II (2 Raj. 14:23-25) untuk Israel; ia diberikan perintah untuk beritakan kabar baik ke Niniwe, ibukota Asyur, tetapi melarikan diri dan akhirnya ditelan oleh seekor ikan besar setelah dilemparkan ke laut dari kapal. l Bernubuat selama masa pemerintahan l Lihatlah Am. 1:1. Apakah pekerjaan raja Yerobeam II dan sebagian dari kitabnya Amos sebelum menjadi seorang nabi? (dari sebagian pasal 2 dan selanjutnya) merupakan penghukuman Allah yang tertunda untuk Israel (Am. 1:1). l Bernubuat selama masa pemerintahan raja Yerobeam II (Hos. 1:1) untuk Israel.
l Lihatlah Hos. 1:2. Apakah yang diketahui orang banyak tentang dirinya?
l Sekalipun penglihatannya mengenai l Tidak banyak yang diketahui tentang Samaria (ibukota Israel) dan Yerusalem nabi tersebut, selain yang ditemukan dalam (ibukota Yehuda), tetapi ia bernubuat seba- kitab Mikah dan Yer. 26:18, yang menyatagian besar kepada Yehuda, karena kan bahwa ia berasal dari Moresyet, daerah Yehuda. menyinggung nama raja-raja Yehuda (Mik. 1:1). l Lihatlah Yes. 6:6-8. Apakah yang l Sekalipun Yesaya berbicara tentang dosa Israel dan Yehuda, tetapi ia bernubuat menarik tentang panggilan Yesaya itu? sebagian besar kepada Yehda, karena menyinggung nama raja-raja Yehuda (Yes. 1:1). l Ia berbicara sebagian besar tentang l Tidak banyak yang diketahui kejatuhan Niniwe, ibukota Asyur, yang telah tentang nabi tersebut; ia berasal dari taklukkan kerajaan Israel utara. Ini bertuElkosy (Nah. 1:1) dan namanya juan untuk berikan penghiburan kepada berarti 'penghiburan'. Yehuda, memberitahukan musuh mereka akan dihancurkan pada akhirnya. l Bernubuat selama pemerintahan Yosia l Lihatlah Zef. 1:1. Apakah yang menarik (Zef. 1:1) dan memperingati akan terjadinya tentang asal dari nabi tersebut? penghukuman atas Yehuda, bila tidak berbalik dari kejahatan mereka. l Menurut Yer. 1:1-3, ia bernubuat di Yehuda dari masa raja Yosia hingga penduduk Yehuda masuk ke dalam pembuangan, dibawa sebagai tawanan ke Babel. l Sebagian besar orang setuju bahwa dirinyalah yang menulis kitab Ratapan.
l Lihatlah Yer. 1:1. Selain seorang nabi, menjadi apakah dirinya?
1
Lihatlah halaman sebelumnya.
Yunus
Ada dua nubuatan di Persia untuk para tawanan.
Ada tiga nubuatan bagi Israel sekitar zaman pemerintahan Yerobeam II hingga Israel ditaklukkan oleh Asyur.
1
Pemahaman
Para Nabi Allah
Alkitab
Lembar Kerja # 1
Nabi
Tiga nabi, termasuk Habakuk pada halaman berikutnya, melayani banyak di Yehuda, dari masa raja Hizkia hingga Yerusalem dihancurkan oleh Babel dan penduduk Yehuda ditawan.
pelajaran
Pemahaman
Para Nabi Allah
Nabi Habakuk
Yehezkiel
Daniel
Hagai Ada tiga nubuatan bagi orang Yehuda yang telah kembali ke Yerusalem untuk membangun rumah mereka.
1
Lembar Kerja # 1
Kepada Siapa Nabi Bernubuat? l Bernubuat di Yehuda sejak Israel utara ditaklukkan oleh Asyur
Pernyataan Penting & Berita yang Menarik l Tidak banyak yang diketahui tentang nabi tersebut, kecuali bahwa ia hidup sezaman dengan Yeremia dan mungkin menyaksikan penyerangan Babel dan pembuangan orang Israel.
l Lihatlah Yeh. 24:15-18. Apakah yang l Dipanggil menjadi seorang nabi (sebeterjadi dengan istrinya dan apakah yang ia lumnya seorang imam) setelah ia dibuang harus lakukan? ke Babel (Yeh. 1:1-2) dan bernubuat kepada penduduk Israel yang berada dalam pembuangan bersama dengan dirinya. l Bernubuat kepada tawanan dan raja-raja l Ia ditawan ketika masih mudah dari Babel tentang nubuatan terjadinya kekuaYehuda ke Babel. Ia dan ketiga temannya saan dunia. pertahankan iman mereka di hadapan raja Babel, dengan hadapi dapur perapian dan gua singa l Berbicara kepada kelompok pertama l Lihatlah Hag. 1:2-3,7-8. Apakah pesan dari orang buangan yang diizinkan kembali Hagai kepada orang-orang Yehuda di ke Yerusalem (Hag. 1:1) bersama dengan Yerusalem? Zerubabel.
l Ia mungkin mengirim sebuah surat ke Yerusalem, sementara dirinya masih di Babel.
Zakharia
Maleakhi
Obaja Ada tiga bahasan tentang kapan dua nabi ini melayani Allah.
pelajaran
Yoel l Dari Yl. 2:32; 3:1,6,8,16-20, sepertinya tampak mengarahkan pesannya kepada penduduk Yehuda. Ia peringatkan penghukuman Allah, karena dosa mereka. Sekalipun disebutkan dalam Yl. 1:1 bahwa ayahnya adalah Petuel, tetapi tidak diketahui tentang dirinya. Beberapa orang beranggapan bahwa ia telah tuliskan ini kitab ini sebelumnya, seperti Obaja. Yang lainnya beranggapan hal tersebut terjadi setelah masa Hagai dan Zakharia.
Yoel
l Pesan Zakharia adalah serupa dengan pesan Hagai dan ditujukan kepada orangorang Yehuda yang telah kembali ke Yerusalem untuk membangun hidup mereka.
l Ia pun seorang imam. Sekalipun dirinya sezaman dengan Hagai, tetapi ia melayani sedikit lebih lama daripada Hagai dan sebenarnya kembali ke Yerusalem untuk bekerja sebagai seorang imam (Neh. 12:1,16).
l Bernubuat lebih lama daripada Hagai dan Zakharia, karena ia berbicara tentang pengabaian dan hilangnya ibadah yang sejati dari umat. l Banyak yang beranggapan bahwa ia adalah nabi terakhir dari Perjanjian Lama.
l Lihatlah Mal. 3:8-9. Apakah nabi menuduh umat berbuat sesuatu hal?
l Sekalipun tidak pasti kapan Obaja bernu- l Beberapa orang beranggapan bahwa buat, tetapi pesannya ditujukan kepada nubuatan penyerangan Yerusalem yang penduduk Yehuda, karena ia berbicara ten- disebutkan dalam ayat 11-14 dilakukan tang kehancuran Yerusalem (Ob. 1:11-14) pada pemerintahan Yoram (2 Raj. 8:20-22), dan bagaimana Edom akan dihancurkan. berarti ia sezaman dengan Elisa. Yang lainnya beranggapan bahwa penyerangan tersebut dilakukan oleh Babel. l Dari Yl. 2:32; 3:1,6,8,16-20, sepertinya tampak mengarahkan pesannya kepada penduduk Yehuda. Ia peringatkan penghukuman Allah, karena dosa mereka.
l Sekalipun disebutkan dalam Yl. 1:1 bahwa ayahnya adalah Petuel, tetapi tidak diketahui tentang dirinya. Beberapa orang beranggapan bahwa ia telah tuliskan kitab ini sebelumnya, seperti Obaja. Yang lainnya beranggapan hal tersebut terjadi setelah masa Hagai dan Zakharia.
2
Lembar Kerja # 2 Kehidupan Para Nabi Lembar Kerja sebelumnya berikan kita suatu rangkuman tentang apa yang setiap nabi tuliskan. Dalam kuartal ini, kita akan menyelidiki kehidupan beberapa orang dari mereka dan mengetahui lebih banyak tentang pelayanan mereka melalui setiap pelajaran. Tetapi sebelum kita lakukan semuanya itu, adalah baik untuk memahami secara umum apa yang para nabi itu perbuat. Berikut adalah suatu daftar dari hal-hal yang para nabi itu perbuat setiap harinya: l menentang raja-raja yang jahat l mengkritik ibadah yang sia-sia dan kegagalan para imam l memberitahukan dosa umat
ix8
Para Nabi Allah
l memanggil umat agar bertobat l menyampaikan nubuatan dan penghukuman Allah l mendoakan bagi umat
(Sekalipun sulit, para nabi itu terus lanjutkan pekerjaan Allah yang diembankan kepada mereka. Inilah tanda dari seorang hamba Allah yang setia, yang bertahan hingga pada akhirnya.)
Sebenarnya, menjadi seorang nabi bukanlah pekerjaan yang menyenangkan. Sebagian besar manusia tidak suka mendengarkan apa yang mereka katakan, karena biasanya berupa pesan penghukuman Allah yang akan datang atau berkaitan dengan dosa mereka. Selain tanggung jawab yang besar, mereka harus berhadapan dengan banyak hal yang sulit pula. Berikut beberapa hal yang harus dipertahankan dalam pelayanan mereka. 1. Lihatlah Yer. 37 dan 38:4-5. Apakah yang terjadi dengan Yeremia? (Yeremia dimasukkan ke dalam penjara karena para pemuka raja Zedekia beranggapan bahwa ia hendak menyeberang dan bergabung dengan pihak musuh. Raja hanya ingin nabi memberkati umat dan tidak ingin mengetahui bahwa mereka akan dihancurkan segera. Yeremia hanya katakan apa yang Allah beritahukan kepadanya, tetapi ia hampir terbunuh karena perkataannya itu. Beruntunglah, akhirnya ia terselamatkan – Yer. 38:14-16.) 2. Lihatlah Yes. 6:9-13. Allah beritahukan Yesaya untuk beritakan kepada umat, tetapi apa yang terjadi dengan perkataannya itu? (Perkataan Yesaya tidak dihiraukan. Bayangkan nabi yang beritahukan umat setiap harinya bahwa mereka seharusnya kembali kepada Allah atau akan menderita akibat perbuatannya, tetapi justru tidak ada seorang umatpun yang mendengarkannya. Tampaknya sia-sia, tetapi ia tetap beritahukan umat seperti yang Allah perintahkan kepadanya.) 3. Lihatlah 1 Raj. 19. Apakah yang terjadi dengan Elia? (Ia harus melarikan dirinya, karena ada yang ingin membunuhnya. Ini cukup sulit karena harus berhadapan langsung dengan raja, tetapi sekarang, ia harus selamatkan dirinya.) 4. Lihatlah Hos. 1:1-3. Apakah yang Hosea diminta untuk lakukan? (Menikahi seorang perempuan sundal dan melahirkan anak-anak dari istrinya itu. Ini tampaknya perbuatan yang tidak pantas bagi seorang nabi untuk lakukan, tetapi Allah memiliki alasan-Nya. Hosea mungkin beranggapan bahwa hal ini adalah suatu
Para Nabi Allah 9
permintaan yang aneh, tetapi ia mematuhinya dan memiliki kesulitan hidup melalui pelayanannya itu.)
Pertanyaan di sebelah kanan ini tidaklah terdapat pada Lembar Kerja Murid. Sempatkan waktu untuk diskusikan mengenai pandangan mereka.)
Manakah yang kalian rasa paling sulit untuk dihadapi? Mengapa? (Jawaban murid-murid.) Sekalipun sulit, para nabi itu terus lanjutkan pekerjaan Allah yang diembankan kepada mereka. Inilah tanda dari seorang hamba Allah yang setia, yang bertahan hingga pada akhirnya.
pelajaran
(Elia bukanlah nabi yang menuliskan kitab, tetapi kehidupannya disebutkan di sini hanya sebagai contoh dari sulitnya pelayanan yang harus ia pertahankan. Pastikan murid-murid tidak merasa bingung dengan disebutkan namanya.
1
Pemahaman
Para Nabi Allah
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Kehidupan Para Nabi NG AH YA APAK PERBUAT? KA MERE
AKAH RTI AP SEPE IDUPAN KEH A ITU? MEREK
menentang raja-raja yang jahat r mengkritik ibadah yang sia-sia dan r kegagalan para imam memberitahukan dosa umat r memanggil umat agar bertobat r menyampaikan nubuatan dan r penghukuman Allah mendoakan bagi umat r Sebenarnya, menjadi seorang nabi bukanlah pekerjaan yang menyenangkan. Sebagian besar manusia tidak suka mendengarkan apa yang mereka katakan, karena biasanya berupa pesan penghukuman Allah yang akan datang atau berkaitan dengan dosa mereka. Selain tanggung jawab yang besar, mereka harus berhadapan dengan banyak hal yang sulit pula. Berikut beberapa hal yang harus dipertahankan dalam pelayanan mereka.
1. Lihatlah Y er. 37 dan 38: Yeremia? 4-5. Apakah
yang terjadi
dengan
2. Lihatlah Y es. beritakan kepa 6:9-13. Allah beritahuk an perkataannya da umat, tetapi apa yang Yesaya untuk itu? terjadi deng an 3. Lihatlah 1
Raj. 19. Apak
ah yang terj
adi dengan
4. Lihatlah Hos . 1:1-3. Apaka lakukan? h yang Hosea
Elia?
diminta untuk
3
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Membutuhkan Seseorang untuk Bekerja l Gaji rendah dan tidak beroleh tunjangan kesehatan l Dibutuhkan untuk mengkritik orang sehari-harinya l Beresiko meninggal atau masuk penjara l Rela dihiraukan atau dianiaya l Siap berjalan jauh l Tidak boleh bernegosiasi l Berlaku seumur hidup l Tidak ada promosi kenaikan jabatan Setelah membaca semua persyaratan yang ada, kalian mungkin akan katakan kepada diri sendiri, "Siapakah yang akan mengambil peluang pekerjaan seperti ini?" Ketika orang mencari pekerjaan hari ini, mereka ingin yang aman, bergaji tinggi dan berpeluang
10 ix
Para Nabi Allah
"Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas atau perak, melainkan juga dari kayu atau tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia." (2 Tim. 2:20-21)
untuk promosi kenaikan jabatan. Bagaimanapun, satu hal yang ketinggalan adalah ingin membuat perbedaan dalam kehidupan para nabi saat menyatakan siap untuk lakukan pekerjaan mereka yaitu berkesempatan habiskan hidup mereka bersama dengan Allah di surga. Sekalipun setiap alasan itu berkaitan dengan iman kita, tetapi tidak banyak yang rela korbankan sedikit dari waktu, usaha ataupun uangnya, biarlah seluruh hidup kita bagi Allah dan pekerjaan kudus-Nya. Tampaknya selama beroleh sesuatu yang kita inginkan dari Allah, apa yang Allah inginkan dari kita dapat tertunda. Hari ini, Allah tidak menyuruh kita untuk masuk penjara, korbankan sekolah atau pekerjaan kita untuk lakukan pekerjaan-Nya. Ia ingin kita tunjukkan kepada-Nya bahwa Ia adalah penting bagi kita, bahkan dalam situasi yang paling sederhana sekalipun dan senantiasa siap untuk dipakai oleh-Nya. Dalam 2 Tim. 2:20-21 dikatakan bahwa kita adalah alat Allah. Bagaimanapun, sebagian besar dari kita tidak bertindak seperti itu, setidaknya tidak ketika diperlukan. Seperti Petrus yang katakan bahwa dirinya rela mati bagi Yesus Kristus, tetapi nyatanya melarikan diri pada saat tanda bahaya pertama. Bukanlah hanya dalam hal-hal yang besar permasalahan iman kita. Bacalah kutipan berikut dan lihatlah dengan apa kalian dapat menjelaskannya. Aneh, bukan? Betapa anehnya, $ 100 tampak begitu besar nilainya ketika kalian membawanya ke gereja, tetapi begitu kecil nilainya ketika membawanya ke mal. Betapa anehnya, terasa begitu lama beribadah kepada Allah selama satu jam, tetapi terasa begitu singkatnya sebuah tim bermain bola basket selama 60 menit. Betapa anehnya, kita tidak dapat memikirkan apa-apa untuk berkata ketika berdoa, tetapi tidak memiliki kesulitan memikirkan hal-hal untuk berkata kepada seorang teman. Betapa anehnya, hati kita berdebar-debar ketika sebuah permainan bola kasti memasuki waktu tambahan, tetapi bersungut-sungut ketika suatu khotbah diperpanjang dari waktu biasanya. Betapa anehnya, terasa sukar membaca satu pasal dalam Alkitab, tetapi terasa mudah membaca 100 halaman dari novel terbaik.
Para Nabi Allah 11
(...Betapa anehnya, terasa lama habiskan waktu beberapa jam lamanya di gereja, tetapi terasa singkatnya ketika menonton sebuah film.)
Betapa anehnya, orang ingin beroleh tempat duduk paling depan saat permainan atau konser, tetapi berebut beroleh tempat duduk saat kebaktian di gereja. Betapa anehnya, kita memerlukan 2 atau 3 minggu terlebih dahulu untuk sesuaikan kegiatan gereja ke dalam jadwal kita, tetapi dapat sesuaikan jadwal kita kepada kegiatan lainnya pada suatu saat tertentu. Betapa anehnya, terasa sukar bagi beberapa orang untuk mempelajari cara memberitakan injil yang sederhana kepada sesama, tetapi terasa mudahnya bagi beberapa orang untuk memahami dan mengulang suatu rumor. Betapa anehnya, kita percaya apa yang surat kabar beritakan, tetapi bertanya-tanya tentang apa yang Alkitab katakan. Betapa anehnya, setiap orang ingin menuju surga, tetapi ingin tidak harus percaya atau berpikir, berkata dan bertindak sesuatu yang benar. Betapa anehnya, kamu dapat kirimkan satu juta candaan melalui e-mail dan tersebar seperti api, tetapi ketika mulai mengirimkan pesan tentang Tuhan, banyak orang yang berpikir dua kali untuk membagikannya. Aneh, bukan? Apakah kalian tertawa? Apakah kalian berpikir? Sebarkan injil dan bersyukurlah kepada Tuhan, karena Ia baik! Ini bukanlah APA yang kalian miliki dalam hidup, tetapi SIAPA yang kalian ingin selamatkan. (Tidak Diketahui)
Hal untuk Direnungkan: 1. Seberapa seringkah yang 'aneh, bukan' kalian dapat jelaskan? 2. Banyak hal sulit yang tidak dapat dibandingkan dengan apa yang para nabi harus pertahankan dalam pelayanan mereka. Lebih penting lagi, mereka melakukannya dengan rela hati. Lihatlah pada daftar ini sekali lagi. Adakah satu hal yang kalian dapat lakukan pada hari ini untuk tunjukkan kepada Allah bahwa kalian cukup peduli untuk berusaha, sekalipun dalam hal terkecil dari iman kalian? Berdoalah kepada Allah tentang hal tersebut dan bertekadlah, seperti halnya para nabi, untuk melakukannya! Ketika dapat taklukkan halhal kecil, maka kita beroleh kesempatan besar dari Allah untuk kita lakukan!
12 ix
Para Nabi Allah
pelajaran
1
Lembar Kerja # 3
Aplikasi
Para Nabi Allah
Kehidupan
Akankah Kalian Tanggapi Iklan Semacam ini?
Hari ini, Allah tidak menyuruh kita untuk masuk penjara, korbankan sekolah atau pekerjaan kita untuk lakukan pekerjaanNya. Ia ingin kita tunjukkan kepada-Nya bahwa Ia adalah penting bagi kita, bahkan dalam situasi yang paling sederhana sekalipun dan senantiasa siap untuk dipakai oleh-Nya. Bagaimanapun, sebagian besar dari kita tidak bertindak seperti itu, setidaknya tidak ketika diperlukan. Seperti Petrus yang katakan bahwa dirinya rela mati bagi Yesus Kristus, tetapi melarikan diri saat tanda bahaya pertama. Bukanlah hanya dalam hal-hal yang besar permasalahan iman kita. Bacalah kutipan berikut dan lihatlah dengan apa kalian dapat menjelaskannya.
Aneh, bukan? Betapa anehnya, $ 100 tampak begitu besar nilainya ketika membawanya ke gereja, tetapi begitu kecil nilainya ketika membawanya ke mal. Betapa anehnya, terasa begitu lama beribadah kepada Allah selama satu jam, tetapi terasa begitu singkatnya sebuah tim bermain bola basket selama 60 menit.
Membutuhkan
Bekerja
ik, Bila kalian tertar silahkan hubungi...
Betapa anehnya, hati kita berdebardebar ketika sebuah permainan bola kasti memasuki waktu tambahan, tetapi bersungut-sungut ketika suatu khotbah diperpanjang dari waktu biasanya.
Betapa anehnya, terasa sukar bagi beberapa orang untuk mempelajari cara memberitakan injil yang sederhana kepada sesama, tetapi terasa mudahnya bagi beberapa orang untuk memahami dan mengulang suatu rumor.
Betapa anehnya, orang ingin beroleh tempat duduk paling depan saat permainan atau konser, tetapi berebut beroleh tempat duduk saat kebaktian di gereja.
Betapa anehnya, kita percaya apa yang surat kabar beritakan, tetapi bertanya-tanya tentang apa yang Alkitab katakan.
Betapa anehnya, terasa sukar membaca satu pasal dalam Alkitab, tetapi terasa mudah membaca 100 halaman dari novel terbaik.
Betapa anehnya, kita tidak dapat memikirkan apa-apa untuk berkata ketika berdoa, tetapi tidak memiliki kesulitan memikirkan halhal untuk berkata kepada seorang teman.
Seseorang untuk
ngan kesehatan tidak beroleh tunja Gaji rendah dan mengkritik orang sehari-harinya l njara Dibutuhkan untuk l al atau masuk pe Beresiko meningg l atau dianiaya Rela dihiraukan l Siap berjalan jauh i l egosias Tidak boleh bern l hidup ur Berlaku seum l osi kenaikan jabatan Tidak ada prom l
Betapa anehnya, kita memerlukan 2 atau 3 minggu terlebih dahulu untuk sesuaikan kegiatan gereja ke dalam jadwal kita, tetapi dapat sesuaikan jadwal kita kepada kegiatan lainnya pada suatu saat tertentu.
Betapa anehnya, setiap orang ingin menuju surga, tetapi ingin tidak harus percaya atau berpikir, berkata dan bertindak sesuatu yang benar. Betapa anehnya, kamu dapat kirimkan satu juta candaan melalui e-mail dan tersebar seperti api, tetapi ketika mulai mengirimkan pesan tentang Tuhan, banyak orang yang berpikir dua kali untuk membagi-kannya. Aneh, bukan? Apakah kalian tertawa? Apakah kalian berpikir? Sebarkan injil dan bersyukurlah kepada Tuhan,
Hal yang Direnungkan:
1. Seberapa seringkah yang 'aneh, bukan' kalian dapat jelaskan? karena Ia baik! Ini bukanlah APA yang 2. Banyak hal sulit yang tidak dapat dibandingkan dengan apa kalian miliki dalam hidup, tetapi SIAPA yang para nabi harus pertahankan dalam pelayanan mereka. Lebih yang kalian ingin selamatkan. penting lagi, mereka melakukannya dengan rela hati. Lihatlah pada daftar ini sekali lagi. Adakah satu hal yang kalian dapat lakukan pada hari ini untuk tunjukkan kepada Allah bahwa kalian cukup peduli untuk berusaha, sekalipun dalam hal terkecil dari iman kalian? Berdoalah kepada Allah tentang hal tersebut dan bertekadlah, seperti halnya para nabi, untuk melakukannya! Ketika dapat taklukkan hal-hal kecil, maka kita beroleh kesempatan besar dari Allah untuk kita lakukan!
4
Aktivitas pelajaran
Lembar Kerja # 4 Aktivitas
Para Nabi Allah
1
Lembar Kerja # 4
Pencarian Nama Penulis Kitab Nabi Lihatlah berapa banyak penulis kitab nabi yang kalian dapat temukan tanpa melihat nama mereka. Selamat mencoba! Nama tersebut dapat mendatar, menurun, diagonal dan terbalik.
(Nama nabi-nabi dapat ditemukan secara mendatar, menurun, diagonal dan terbalik. Jawaban telah diberi garis.)
A
L
E
I
K
Z
E
H
E
Y
O
D
N
G
M
B
A
D
Z
E
F
A
N
Y
A
R
E
H
O
G
S
U
N
U
Y
E
H
N
O
L
A
Y
A
S
E
Y
O
R
U
A
M
B
E
K
G
H
H
O
K
E
M
H
B
Y
A
I
I
B
A
Y
O
M
K
E
M
A
R
J
N
M
Y
G
H
I
S
L
U
O
K
Y
A
A
S
O
M
A
A
B
E
I
B
U
D
E
D
E
E
F
G
A
I
R
A
H
K
A
Z
M
A
L
E
A
K
H
I
H
O
Y
M
E
5
Para Nabi Allah 13
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Kel. 16 – 18
14 ix
Para Nabi Allah
Ketika membaca kitab Nabi-Nabi, kita mungkin temukan pesan yang sulit untuk dipahami atau diulang, karena sebagian besar dari pesan tersebut mengenai dosa dan penghukuman umat Allah. Bagaimanapun, kitab-kitab tersebut dikategorikan ke dalam Kitab Suci karena suatu alasan. Sekalipun kitab-kitab itu telah ditulis ribuan tahun yang lalu, tetapi pesan yang ada masih sama, yaitu: Kita cenderung untuk berbuat dosa dan kelak tiba saatnya Allah akan hakimi kita. Bagaimanapun, setelah hari penghakiman itu, akan tiba saatnya untuk penyelamatan dan sukacita kekal bagi yang tetap setia. Dari beberapa bulan ini, biarlah kita belajar dari apa yang setiap nabi harus katakan dan doakan, agar kita menjadi bagian dari sisa umat pilihan yang bersaksi bagi kemuliaan Allah.
pelajaran
2
Yunus Menentang Perintah Allah
GARIS BESAR Kitab Bacaan Kitab Yunus Kebenaran Alkitab Allah telah perintahkan kita untuk sebarkan injil-Nya dan lakukan pekerjaan-Nya. Tujuan Pelajaran Lanjutkan kewajiban kita tanpa bersungut-sungut. Ayat Hafalan "Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak." (Ul. 8:1a)
Latar Belakang Alkitab Yunus merupakan salah seorang nabi kecil. Ia bernubuat selamat pemerintahan Yerobeam II, yang merupakan raja Israel dari tahun 793-753 SM (2 Raj. 14:16-29). Sekalipun seorang yang jahat, Yerobeam II merupakan raja yang berkuasa secara politik. Kemakmuran Israel berakhir setelah ditaklukkan oleh orang Asyur pada tahun 722 SM, setengah dari pemerintahannya. Selama pelayanan Yunus, orang Asyur merupakan musuh yang ditakuti. Tidaklah heran bila Yunus tidak ingin pergi dan beritakan kabar baik di kota Niniwe, ibu kota Asyur, ketika Allah menyuruhnya ke sana. Dalam kitab Nahum tercatat banyak perbuatan jahat orang Asyur, termasuk pemerasan terhadap yang lemah (2:12), persundalan dan ahli sihir (3:4). Yunus mungkin merasa takut bahwa mereka bertobat dan menerima kemurahan Allah, sesuatu yang ia anggap bahwa mereka tidaklah pantas untuk menerimanya. Ia memilih untuk menjauhkan diri dari kota Niniwe dan pergi ke Yafo dengan menaiki sebuah kapal yang akan berangkat ke Tarsis.
Para Nabi Allah 15
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
(Dalam Rm. 11 diingatkan bahwa kasih karunia Allah adalah cuma-cuma, tidak dapat diperoleh dengan perbuatan baik atau karakter yang bermoral saja.)
Yunus harus berjuang dengan suatu pertanyaan lama yaitu mengapa Allah pedulikan orang-orang jahat. Mengapa mereka semua tidak dimasukkan saja ke dalam neraka sekarang ini? Dengan demikian, kita akan memiliki dunia yang damai sejahtera, yang selama ini kita dambakan. Tampaknya benar pula untuk dilakukan. Bagaimanapun, ini bukan sekedar kasih karunia Allah. Kita sepertinya beranggapan bahwa kita dapat mendapatkannya karena merasa cukup baik. Tetapi bagaimana kita akan menyatakan karakter Allah? Tentu tidak adil bagi Allah untuk menyatakan belas kasihan-Nya hanya kepada satu macam manusia, yang kita kira pantas mendapatkannya. Faktanya, tidak ada seorang dari antara kita yang pantas mendapatkannya. Tetapi Yunus merasa takut ketika harus pergi dan beritakan kabar baik kepada pihak musuh. Intinya, ia beranggapan dirinya lebih benar daripada penduduk Niniwe, yang tidak pantas mendapatkan kasih Allah. Apakah kita semua kadang seperti Yunus? Ketika memerlukan anugerah Allah, kita berdoa dengan tekunnya tanpa keraguan, tetapi berdoa dengan singkatnya terhadap pihak lain yang penuh dosa. Dalam Rm. 11 diingatkan bahwa kasih karunia Allah adalah cuma-cuma, tidak dapat diperoleh dengan perbuatan baik atau karakter yang bermoral saja. Kita seharusnya belajar dari Yunus dan berusaha untuk tidak mendikte karakter Allah menjadi seperti kita. Lebih baik, kita membuat diri menjadi seperti Dia setiap harinya dan dipenuhi dengan kasih karunia dan belas kasihan yang sama terhadap orang lain.
Mengenai Murid Anda Alkitab
1x 16
Para Nabi Allah
Ketika anak-anak masih muda, mereka ingin banyak mengambil tanggung jawab, karena ingin bertindak seperti orang dewasa. Mereka ingin membantu membersihkan lantai, menjual bahan makanan, bahkan mencuci peralatan makan. Tetapi ketika tiba waktunya, mereka sering kali katakan banyak alasan, seperti mereka tidak siap, mereka masih terlalu muda atau mereka tidak dapat memegang semua tanggung jawab itu. Pada dasarnya, anak-anak yang masih muda tidak akan pernah benarbenar dapat bertindak sebagaimana seharusnya. Agar dapat tuntaskan tanggung jawab yang Allah percayakan kepada mereka, maka penting bagi kita untuk secara positif menguatkan penuntasan
tanggung jawab tersebut, supaya mereka benar-benar merasa bertanggung-jawab dan mampu lakukan semuanya itu dengan baik. Penguatan semangat tersebut tidak harus menunggu hingga mereka telah beroleh suatu tanggung jawab yang besar. Dapat menjadi sesuatu yang sederhana yang mereka sumbangkan terhadap ruang kelas (seperti bersihkan sesuatu, siapkan sesuatu) atau gereja (seperti mengembalikan Alkitab ke tempatnya, membersihkan aula). Ketika mereka dapat merasa percaya diri terhadap kemampuan diri, mereka tentu tidak akan ragu untuk turut serta dala pekerjaan kudus lainnya. Sebagaimana kita memotivasi anak-anak, ketika mereka hendak mengambil langkah pertama, kita harus kuatkan perasaan labil dan sensitif yang para remaja muda miliki.
Persiapkan Hati Murid
Sebelum memulai pelajaran ini, lihatlah berapa banyak murid-murid yang mengetahui tentang kehidupan Yunus dengan menanyakan beberapa pertanyaan ini kepada mereka. Mereka tidak seharusnya melihat ke dalam Alkitab untuk mencari jawabannya (jawaban dapat ditemukan di dalam 2 Raj. 14:23-26; Yun. 1:1-2,17). l Anak siapakah Yunus ini? (Yunus, anak dari Amitai) l Kapan Yunus bernubuat? (Selama masa pemerintahan Yerobeam II, yaitu sekitar 793-753 SM.) l Kepada siapakah Yunus melayani? (Kepada orang Israel dan orang Niniwe) l Apakah pesan Yunus kepada orang Niniwe? (Agar bertobat) l Catatan apakah yang paling diingat tentang Yunus? (Ditelan oleh seekor ikan besar.) Lanjutkan ke Lembar Kerja # 1.
Para Nabi Allah 17
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Nabi yang Tidak Bertanggung-jawab
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
1x 18
Para Nabi Allah
1.
Lihatlah Yun. 1:1-2. Apakah tanggung jawab yang Allah berikan kepada Yunus? (Ia seharusnya pergi ke Niviwe, ibu kota Asyur, yang merupakan musuh dari Israel dan beritakan pertobatan kepada mereka.)
2.
Lihatlah Yun. 1:3-5. Bagaimana Yunus menanggapinya? (Ia menjauhkan diri dari Niniwe. Ia beroleh suatu kapal yang hendak menuju ke Tarsis. Faktanya, ia tidak merasa begitu bersalah, karena ia dapat tidur, mengira dapat menjauh dari hadirat Allah.)
3.
Apakah perilakunya lebih buruk daripada bila Allah menyuruh beberapa orang biasa melakukan tugas yang serupa? (Yunus adalah seorang nabi Allah. Pekerjaannya adalah memberitahukan pesan Allah. Tetapi sekarang, ia memilih terhadap siapa ia ingin beritahukan dan akhirnya beroleh selamat. Pada dasarnya, ia mengambil peran Allah dengan memutuskan siapa yang pantas dan yang tidak pantas.)
4.
Lihatlah Yun. 1:4,6-17. Akibat apakah yang ia harus tanggung? (Kapal yang ia tumpangi menghadapi badai yang dahsyat dan setelah membuang undi, awak kapal dan penumpang lainnya baru menyadari bila Yunuslah yang menyebabkan angin dan hujan yang dahsyat ini terjadi. Kemudian, Yunus sarankan bahwa mereka lemparkan dirinya ke laut, supaya mereka tidak alami kebinasaan karena dirinya telah tidak patuhi perintah Allah. Sebaliknya, perbuatan Yunus sebelumnya telah sebabkan yang lainnya menderita. Setelah dilemparkan ke laut, Yunus ditelan oleh seekor ikan besar dan tetap terpelihara di dalam perut ikan itu tiga hari dan tiga malam lamanya.)
5.
Menurut kalian, apakah tindakan Yunus melarikan diri itu dapat dibenarkan? (Jawaban murid-murid.)
"Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
6.
Bacalah Yun. 2:1-10; 3:1-10 dan 4:1-4. Sekalipun Yunus bertobat atas ketidakpatuhannya dan pergi beritakan pertobatan kepada penduduk Niniwe, mengapa ia masih marah? (Selagi berada dalam perut ikan, Yunus mungkin menyesali bahwa ia telah melarikan diri dari tanggung jawabnya. Ia sadari bahwa tidaklah dapat dirinya lari dari hadapan Allah yang Maha kuasa, sehingga berdoa dengan sepenuh hati. Tetapi bukan berarti ia sadari terhadap apa yang dilakukannya. Yunus tahu bahwa dirinya tidak memiliki pilihan, selain mematuhi perintah Allah, tetapi ia tidak lakukan dengan sepenuh hati. Seperti yang diserukan, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan", ia mungkin berpikir, "Saya harap tidak seorangpun yang bertobat, karena mereka semua pantas untuk mati." Ini bukanlah rahasia lagi, bila ia berharap para musuhnya tidak beroleh suatu kesempatan dari Allah. Faktanya, dalam perbincangan dirinya dengan Allah (Yun. 4), Yunus terdengar seperti dibodohi oleh Allah, karena ia tahu bahwa Allah akan tunjukkan kasih karunia-Nya dan ia merasa tidak ada artinya pergi ke tanah musuh itu.)
7.
Lihatlah Yun. 4:5. Mengapa Yunus menanti dengan berdiri di luar kota Niniwe? (Yunus mungkin berharap bahwa tidak ada lagi kesempatan bagi penduduk Niniwe untuk bertobat, sehingga Allah akan hancurkan semuanya dan ia dapat bersaksi dengan senang hati.)
8.
Lihatlah Yun. 4:6-11. Pelajaran macam apakah yang Allah ingin Yunus pelajari dari pohon jarak itu? (Yunus lebih peduli terhadap pohon jarak daripada kehidupan manusia, musuh maupun bukan musuh. Tetapi Allah yang menciptakan segala sesuatu dan hanya Ialah yang dapat selamatkan siapapun dan apapun yang Ia inginkan, terutama ketika berkaitan dengan manusia. Ketika awak kapal memohon bagi belas kasihan, Allah kabulkan doa mereka. Ia pun selamatkan Yunus dari dalam perut ikan. Sekarang, bila ingin selamatkan penduduk Niniwe, Ia tentu memiliki hak untuk hal itu. Hari ini, kita perlu
(Yun. 1:2)
Para Nabi Allah 19
pelajaran
memiliki belas kasihan terhadap semua orang pula dan bukannya memilih siapa yang mendapat berita baik. Tugas kita adalah menabur benih dan biarlah Allah yang menumbuhkannya.
2
Yunus Menentang Perintah Allah
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Nabi yang Tidak Bertanggung-jawab
1. Lihatlah Yun. 1:1-2. Apakah tanggung jawab yang Allah berikan kepada Yunus? 2. Lihatlah Yun. 1:3-5. Bagaimana Yunus menanggapinya? 3. Apakah perilakunya lebih buruk daripada bila Allah menyuruh beberapa orang biasa melakukan tugas yang serupa? 4. Lihatlah Yun. 1:4,6-17. Akibat apakah yang ia harus tanggung? 5. Menurut kalian, apakah tindakan Yunus melarikan diri itu dapat dibenarkan? 6. Bacalah Yun. 2:1-10; 3:1-10 dan 4:1-4. Sekalipun Yunus bertobat atas ketidak-patuhannya dan pergi beritakan pertobatan kepada penduduk Niniwe, mengapa ia masih marah? 7. Lihatlah Yun. 4:5. Mengapa Yunus menanti dengan berdiri di luar kota Niniwe? 8. Lihatlah Yun. 4:6-11. Pelajaran macam apakah yang Allah ingin Yunus pelajari dari pohon jarak itu?
6
Lembar Kerja # 2 Apakah Kita Seorang Yunus?
(Lembar Kerja ini lebih bersifat informatif. Pastikan murid-murid mendiskusikan sebanyak mungkin hal dari Lembar Kerja ini.)
20 1x
Para Nabi Allah
Satu kata untuk rangkumkan perilaku Yunus adalah tidak bertanggung-jawab. Ia hampir kehilangan nyawanya sendiri dan menyebabkan orang lain di dalam kapal menderita karena perbuatannya. Tetapi tidak semuanya adalah salah dengan perilakunya. Ketika Yunus diberi suatu tugas untuk dilakukan, ia pun menanggapinya dengan menjadi TAKUT, MARAH dan TIDAK MAU BERBAGI. Ia takut pergi ke daerah musuh. Ia marah karena Allah ingin selamatkan orang jahat. Ia tidak mau berbagi kasih karunia Allah kepada sesama. Ini bukanlah perilaku yang Allah ingin kita miliki ketika Ia berikan suatu tanggung jawab yang penting kepada kita. Tetapi sayangnya, banyak pekerja Allah yang berperilaku seperti ini.
"Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?" (Yun. 4:11)
Apakah kalian ingat Elia? Ia adalah seorang nabi Allah pula yang melayani sebelum Yunus kepada Israel (875-848 SM), selama masa pemerintahan Ahab. Ia lakukan banyak pekerjaan luar biasa bagi Allah hingga istri Ahab, Izebel, mengancam untuk membunuhnya. Kemudian, ia menjadi begitu TAKUT dan melarikan diri, bahkan memohon agar Allah mencabut nyawanya (1 Raj. 19:1-4). Ia merasa bahwa tugasnya telah menyebabkan banyak kesulitan yang tidak diharapkan. Tetapi Allah datang kepadanya dan menghibur dirinya dengan menunjukkan hadirat-Nya, membiarkan Elia tahu bahwa dirinya tidaklah seorang diri menanggung hal serupa. Allah bahkan berikan Elia kesempatan untuk melatih seseorang yang akan menggantikan dirinya. Hari ini, Allah mungkin menyuruh lakukan sesuatu yang menakutkan kita, seperti memberitakan injil kepada seseorang. Tetapi karena merasa takut bukan berarti dapat dibenarkan bila kita tidak melakukannya. Allah tidak pernah katakan bahwa pekerjaan-Nya akan mudah, tetapi Ia janjikan senantiasa menyertai kita. Apakah kalian ingat Musa? Ia adalah salah seorang pemimpin besar. Ia diberikan banyak tanggung jawab yang penting dan menyelesaikannya tanpa sungutsungut pada akhirnya. Bagaimanapun selama satu masa, setelah pengembaraan di padang gurun hampir 40 tahun itu, ia benar-benar lelah hadapi umat Israel dan siapakah yang dapat salahkan dirinya? Umat tidak berbuat apa-apa, selain bersungut-sungut setiap harinya tentang kekurangan makanan, air atau keadaan pahit mengenai situasi mereka. Setelah generasi baru dari umat berkembang, Musa mungkin berharap banyak terhadap mereka. Tetapi nyatanya, mereka pun sama seperti nenek moyang yang terdahulu. Mereka bersungut-sungut tentang kekurangan air dan marah terhadap Musa. Allah menampakkan diri dan beritahukan kepada Musa untuk memukul batu karang dengan tongkat, sehingga keluarlah banyak air dari padanya. Ini menunjukkan bahwa Allah masih menyertai umat-Nya. Tetapi ketika Musa ke luar untuk bertemu dengan mereka, ia begitu MARAH hingga tidak dapat kendalikan emosinya dan memukul batu karang itu dua kali. Karena Musa tidak dengarkan perintah Allah, maka ia dilarang untuk masuk ke tanah perjanjian (Bil. 20:1-13). Sekalipun
Para Nabi Allah 21
tampaknya seperti suatu hukuman yang terlampau berat bagi Musa, tetapi Allah menganggap hal itu begitu seriusnya ketika kita meremehkan keputusan-Nya. Seperti Yunus, Musa pun beranggapan bahwa umat memang tidak pantas untuk menerima kasih karunia Allah. Tetapi mengapa orang yang suka menentang beroleh sesuatu dari Allah? Allah memberitahukan bahwa kita tidak memiliki hak untuk marah terhadap siapapun. Hari ini, Allah mungkin menyuruh menolong orang lain yang kita anggap tidak seharusnya atau mungkin bersungut-sungut ketika Allah beritahukan untuk lakukan sesuatu yang kita rasa tidak adil. Tetapi kita harus ingat bahwa kita adalah alat Allah. Siapakah diri kita yang dapat menilai seseorang yang pantas menerima kasih karunia Allah ataupun yang tidak pantas? Kita hanya dapat memohon agar Allah membantu kita selesaikan kehendak-Nya. Apakah kalian ingat orang Yahudi yang dipilih? Sekalipun bukanlah para nabi seperti pada Perjanjian Lama, tetapi mereka diberi tugas yang sama untuk memberitakan kabar baik dan selamatkan jiwa. Sebelum terangkat ke surga, Yesus membiarkan mereka tahu bahwa setiap orang, termasuk orang kafir, berhak untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya. Tetapi orang Yahudi TIDAK MAU BERBAGI injil kepada orang kafir pada mulanya. Orang Yahudi beranggapan bahwa merekalah umat istimewa yang mengenal Allah. Bahkan ketika orang kafir ingin bergabung dengan mereka, mereka menginginkan hal-hal pasti bagi mereka, seperti sunat, untuk membuat perbedaan hidup dengan mereka (Kis. 15:1-21). Keinginan ini dinyatakan dengan bagaimana mereka menolak untuk berbagi, sebagaimana Yunus menanti di luar kota Niniwe. Sekalipun telah beritakan pesan Allah, tetapi ia tidak rela bila penduduk Niniwe diselamatkan. Tetapi Yesus Kristus menunjukkan Petrus dan para rasul lainnya melalui penglihatan dan bukti hidup yang nyata (seperti Kornelius dan keluarga yang menerima Roh Kudus) bahwa seharusnya tidak ada perbedaan ketika seseorang ingin masuk ke dalam kerajaan Allah. Hari ini, kita mungkin disuruh bagikan hal-hal yang merupakan milik kita, karena kita telah bekerja keras untuk hal-hal tersebut. Sebagai contoh, kita mungkin menolak untuk bagikan waktu atau uang kepada sesama, selain kepada gereja. Sekalipun gereja itu
22 1x
Para Nabi Allah
penting, tetapi bukanlah satu-satunya tempat yang dapat merasakan apa yang kita miliki. Kita harus ingat bahwa segala sesuatu adalah Allah yang berikan dan kita seharusnya membagikannya dengan cuma-cuma dan tanpa sungut-sungut.
"Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya." (2 Tim. 4:2a)
Sekalipun bukan seorang nabi hari ini, tetapi kita masih diberikan suatu peran dan tanggung jawab yang serupa. Dalam 1 Pet. 2:5 dikatakan bahwa kita ini adalah suatu imamat yang kudus dan merupakan bagian dari rumah Allah yang rohani, kita kadang diminta untuk mengambil suatu keputusan yang sulit dalam hidup, sebagaimana Yunus diperintahkan untuk melakukan suatu hal. Inilah sebabnya Allah telah berikan kita beberapa tanggung jawab yang cukup berat sebagai para pengikut-Nya, tetapi kita harus rela untuk jalankan tugas dan peran kita ini. Berikut adalah beberapa hal yang Allah telah suruh kita lakukan yang kadang dapat menjadi sulit untuk dijalani. Manakah yang kalian rasa paling sulit? Urutkan hal-hal tersebut dari yang paling sulit hingga yang paling mudah untuk djalani. Jelaskan urutan tersebut dan apakah yang kalian dapat lakukan untuk membantu penuhi perintah Allah pada setiap halnya? (Jawaban murid-murid.) 1. Mengasihi musuh (Mat. 5:38-48) Apakah yang kalian rasakan bila musuh bertobat? 2. Beritakan firman dalam segala macam keadaan (2 Tim. 4:2) Apakah yang kalian rasakan tentang beritakan firman kepada teman? 3. Gunakan pendidikan kalian untuk lakukan pekerjaan kudus Apakah yang kalian rasakan bila Allah ingin kalian gunakan pengetahuan komputer untuk menyiapkan suatu program bagi gereja? 4. Memberi tawaran dan membantu orang miskin (1 Yoh. 3:17-18) Apakah yang kalian rasakan bila harus menjadi sukarelawan selama tiga jam untuk membantu orang miskin?
Para Nabi Allah 23
pelajaran
2
Yunus Menentang Perintah Allah
Lembar Kerja # 2
Pemahaman Alkitab
Apakah Kita Seorang Yunus? Satu kata untuk rangkumkan perilaku Yunus adalah tidak bertanggungjawab. Ia hampir kehilangan nyawanya sendiri dan menyebabkan orang lain di dalam kapal menderita karena perbuatannya. Tetapi tidak semuanya adalah salah dengan perilakunya. Ketika Yunus diberi suatu tugas untuk dilakukan, ia pun menanggapinya dengan menjadi TAKUT, MARAH dan TIDAK MAU BERBAGI. Ia takut pergi ke daerah musuh. Ia marah karena Allah ingin selamatkan orang jahat. Ia tidak mau berbagi kasih karunia Allah kepada sesama. Ini bukanlah perilaku yang Allah ingin kita miliki ketika Ia berikan suatu tanggung jawab yang penting kepada kita. Tetapi sayangnya, banyak pekerja Allah yang berperilaku seperti ini.
Apakah kalian ingat Elia?
Apakah kalian ingat Musa?
Apakah kalian ingat orang Yahudi?
______________________
______________________
______________________
______________________
______________________
______________________
Sekalipun bukan seorang nabi hari ini, tetapi kita masih diberikan suatu peran dan tanggung jawab yang serupa. Dalam 1 Pet. 2:5 dikatakan bahwa kita ini adalah suatu imamat yang kudus dan merupakan bagian dari rumah Allah yang rohani, kita kadang diminta untuk mengambil suatu keputusan yang sulit dalam hidup, sebagaimana Yunus diperintahkan untuk melakukan suatu hal. Inilah sebabnya Allah telah berikan kita beberapa tanggung jawab yang cukup berat sebagai para pengikut-Nya, tetapi kita harus rela untuk jalankan tugas dan peran kita ini. Berikut adalah beberapa hal yang Allah telah suruh kita lakukan yang kadang dapat menjadi sulit untuk dijalani. Manakah yang kalian rasa paling sulit? Urutkan hal-hal tersebut dari yang paling sulit hingga yang paling mudah untuk djalani. Jelaskan urutan tersebut dan apakah yang kalian dapat lakukan untuk membantu penuhi perintah Allah pada setiap halnya? 1. Mengasihi musuh (Mat. 5:38-48) Yang Yang Sulit Tersulit Termudah Apakah yang kalian rasakan bila musuh bertobat? 2. Beritakan firman dalam segala macam keadaan (2 Tim. 4:2) 1. Apakah yang kalian rasakan tentang beritakan firman kepada teman? 3. Gunakan pendidikan kalian untuk lakukan pekerjaan kudus 2. Apakah yang kalian rasakan bila Allah ingin kalian gunakan pengetahuan komputer untuk menyiapkan suatu program bagi gereja? 3. 4. Memberi tawaran dan membantu orang miskin (1 Yoh. 3:17-18) Apakah yang kalian rasakan bila harus menjadi sukarelawan selama 4. tiga jam untuk membantu orang miskin?
7
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Banyak Peran Kita yang Lainnya 1.
Selain menjadi suatu imamat yang kudus, kita pun diberi peran lain dalam hidup. Berikut adalah beberapa peran lain yang Allah telah berikan kepada kita pada hari ini. Berilah garis pada setiap peran yang ada pada tanggung jawab kita. Peran Kita yang Lainnya Tanggung Jawab Kita ...anak _________________ ...saudara kandung _________________ ...murid _________________ ...jemaat _________________ ...lainnya _________________
2.
24 1x
Para Nabi Allah
Dalam setiap peran di atas, apakah Allah telah menyuruh kita untuk lakukan sesuatu yang tampaknya sulit untuk dikerjakan? Atau apakah kita melarikan diri dari tanggung jawab yang Ia berikan? Bagikan pengalaman kepada muridmurid lainnya dan diskusikan apa yang kita telah pelajari dari kejadian tersebut.
Mengapa kita kadang bersungut-sungut tentang suatu hal atau bahkan melarikan diri dari tanggung jawab? Apakah yang kita dapat lakukan untuk pastikan bahwa kita tidak bersungut-sungut dalam masa yang akan datang ketika diberikan suatu tugas untuk dilakukan? Apakah kita dapat selesaikan tanggung jawab tersebut?
pelajaran
3.
2
Aplikasi
Yunus Menentang Perintah Allah
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Banyak Peran Kita yang Lainnya
1. Selain menjadi suatu imamat yang kudus, kita pun diberi peran lain dalam hidup. Berikut adalah beberapa peran lain yang Allah telah berikan kepada kita pada hari ini. Berilah garis pada setiap peran yang ada pada tanggung jawab kita. Peran Kita yang Lainnya
Tanggung Jawab Kita
...anak
_________________
...saudara kandung
_________________
...murid
_________________
...jemaat
_________________
...lainnya
_________________
2. Dalam setiap peran di atas, apakah Allah telah menyuruh kita untuk lakukan sesuatu yang tampaknya sulit untuk dikerjakan? Atau apakah kita melarikan diri dari tanggung jawab yang Ia berikan? Bagikan pengalaman kepada murid-murid lainnya dan diskusikan apa yang kita telah pelajari dari kejadian tersebut. 3. Mengapa kita kadang bersungut-sungut tentang suatu hal atau bahkan melarikan diri dari tanggung jawab? Apakah yang kita dapat lakukan untuk pastikan bahwa kita tidak bersungut-sungut dalam masa yang akan datang ketika diberikan suatu tugas untuk dilakukan? Apakah kita dapat selesaikan tanggung jawab tersebut?
8
Aktivitas Jadikan Aku Saluran Berkat Setelah pelajaran ini, bagikan pujian dari Kidung Rohani # 409 (Jadikan Aku Saluran Berkat) kepada murid-murid. Mintalah mereka untuk menyatakan syair dan maknanya dalam kehidupan. Hidup dalam dunia yang berliku, banyak keluh dan kesah; Bawa terangmu di dunia yang gelap, hapuskan sgala duka. Reff.: Jadikan aku saluran berkat, memancarkan terang Kristus. Jadikan aku, oh, Juruselamat, Saluran berkat, bagi umat-Mu.
Para Nabi Allah 25
Kesimpulan Evaluasi Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Kel. 19 – 21
26 1x
Para Nabi Allah
Allah telah berikan banyak tanggung jawab kepada kita pada hari ini. Kadang, kita ingin sekali selesaikan tanggung jawab tersebut. Bagaimanapun, ada pula banyak kejadian yang membuat kita bersungut-sungut atau menundanya, karena tidak ingin melakukan pekerjaan itu. Kita senantiasa merasa memiliki sejumlah alasan untuk memikirkan cara melakukannya, tetapi pelajaran hari ini telah beritahukan bahwa kita sering membiarkan perasaan atau pemikiran manusialah yang bekerja. Kita seharusnya senantiasa memohon agar kehendak Allahlah yang terjadi, bahkan bila sesuatu hal masih belum kita pahami. Hanya Ialah yang mengetahui apa yang terbaik. Akhirilah dengan berdoa.
pelajaran
3
Amos Hadapi Ketidakjujuran
GARIS BESAR
Latar Belakang Alkitab
Kitab Bacaan Ayat pilihan dari kitab Amos dan Amsal
Amos adalah seorang nabi kecil dan sezaman dengan Yunus. Pelayanannya dimulai kira-kira tahun 760 SM, tiga puluh tahun setelah Yunus mulai beritakan pesan Allah di Israel. Sebenarnya, Amos adalah seorang peternak domba dari Yehuda. Bagaimanapun, ia bernubuat di Israel, pada mulanya di bawah pemerintahan Yerobeam II dan kemudian, tiga raja yang menggantikan Yerobeam II, karena masing-masing pemerintahan mereka tidak bertahan lama. Faktanya, sekitar tiga puluh tahun setelah masa Amos, kerajaan Israel utara ditaklukkan oleh Asyur. Ini merupakan masa yang kacau ketika ia melayani. Para penguasa semuanya berbuat jahat dan umat telah terjatuh ke dalam penyembahan berhala. Dengan beratnya dosa mereka, merupakan bukti bahwa banyak umat yang beroleh kemakmuran dengan cara yang tidak jujur. Sebagai akibatnya, suatu bagian dari kitab ini menunjukkan terjadinya pemerasan orang kaya terhadap orang miskin dan orang lemah maupun ketidakadilan sosial lainnya yang terjadi pada masa itu. Karena Amos adalah seorang peternak domba, ia sering gunakan bahasa sederhana seperti padang rumput, lembu, pegunungan, untuk menyata-kan pesan Allah kepada umat.
Kebenaran Alkitab Allah hadapi dengan tegas kepada barangsiapa yang tidak jujur. Tujuan Pelajaran Lakukan segala sesuatu dengan kejujuran dan keadilan. Ayat Hafalan "Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang fasik akan senantiasa celaka." (Ams. 12:22)
Para Nabi Allah 27
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab 22 1x
(Kita sering gagal melihat kesalahan diri sendiri ketika melihat kesalahan orang-orang di sekitar tampak lebih buruk daripada diri kita.)
Dalam Am. 1:1-2:3 merupakan garis besar penghukuman terhadap banyak bangsa, termasuk Tirus, Edom dan Moab, yang telah menganiaya dan menyerang Israel dan Yehuda beberapa tahun yang lalu. Orang Israel mungkin merasa senang ketika mendengar pernyataan ini, karena musuh-musuh tersebut memang pantas untuk menerima atas segala penyerangan yang telah membuat mereka menderita. Akhirnya, Allah akan membalas mereka. Tetapi orang Israel dan orang Yehuda sepertinya terkejut ketika penghukuman tersebut beralih pula kepada diri mereka sendiri. Hari ini, kita sering gagal melihat kesalahan diri sendiri ketika melihat kesalahan orang-orang di sekitar tampak lebih buruk daripada diri kita, sebagaimana orang Israel memusatkan pada betapa jahatnya musuh mereka itu. Dalam Mat. 7:3, Yesus Kristus bertanya kepada kita, "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?" Sungguh, kita sering merasa lebih benar daripada yang kita kira. Inilah alasan mengapa kita perlu senantiasa mengintrospeksi diri, mengabaikan kesalahan orang-orang di sekitar. Dalam Am. 7:7 menyatakan penglihatan tali sipat Allah. Inilah standar mutlak yang perlu kita ukurkan terhadap diri sendiri, karena hanya standar inilah yang Allah akan pakai untuk menghakimi kita. Daripada terus membuat alasan untuk perilaku, biarlah kita jalani hidup yang benar bersama Allah.
Mengenai Murid Anda Alkitab
28 1x
Para Nabi Allah
Menjadi seorang Kristen kadang dapat berselubungkan perilaku benar dari seseorang. Sesungguhnya, orang Kristen seharusnya menjadi seorang yang baik dan berperilaku santun. Tetapi ingatkah seorang pengabar injil yang muncul dalam acara televisi yang bernama Jim Bakker? Ia adalah seorang yang terkenal dan banyak yang menyumbang dana untuk pelayanannya. Tetapi suatu hari, masyarakat luas temukan bahwa ia telah menyalahgunakan keuangan gereja untuk keuntungan pribadi dan tentunya diusut kemudian. Kejadian ini sukar bagi kita bayangkan 'seorang Kristen' menjadi orang jahat. Kita memiliki Allah sebagai Pemimpin kita dan Hakim pada akhirnya. Kita memiliki standar yang lebih tinggi untuk hidup. Kita tidak akan berani untuk lakukan apapun yang mungkin beresiko kehilangan keselamatan kekal kita. Tetapi, banyak dari
antara kita yang sering sembunyikan nama kekristenan kita di belakang dan lakukan atau katakan hal-hal yang tidak saleh tanpa merasa bersalah. Mungkin karena orang Kristen, sehingga membuat diri kita terasa lebih benar daripada yang lainnya, bahwa perilaku kita tidak pernah tampak begitu buruk. Atau mungkin karena tidak membunuh atau mencuri, sehingga merasa tindakan kita tentu lebih dapat diterima dibandingkan dengan yang lainnya. Bagi murid-murid kelas Tunas Muda, mereka pun mungkin memiliki perasaan yang sama. Mungkin mereka merasa lebih baik daripada temanteman yang tidak pergi ke gereja. Kebohongan atau kesalahan kecil mereka tidaklah tampak separah teman-teman, karena masih membawa sebutan seorang Kristen. Tetapi nyatanya, menjadi seorang pengikut Yesus Kristus memberikan kita tanggung jawab lebih, karena memiliki standar untuk hidup. Ketika tersandung, kita jatuh lebih parah daripada seseorang yang bukan Kristen. Oleh karena itu, ingatkan murid-murid akan status istimewa mereka sebagai salah seorang yang dipilih Allah, sekaligus warisan amanat untuk jalani suatu hidup yang saleh sebagai suatu akibat dari status tersebut.
Persiapkan Hati Murid
Mintalah murid-murid untuk mengukur diri mereka dengan skala 1 hingga 10 perihal bagaimana kejujuran yang dimiliki, dengan angka 1 berarti tingkat kejujuran yang terendah dan angka 10 berarti tingkat kejujuran yang tertinggi. Tidak ada standar yang mutlak dalam pengukuran ini. Ini benar-benar pengukuran dari satu sisi yang mereka rasakan. Setelah itu, mintalah murid-murid untuk berbagi tingkat kejujuran dan alasan mengapa mereka memilih angka tersebut (mereka dapat berbagi dalam pasangan bila terasa lebih nyaman). Ketika mereka berdiskusi, maka jelaskan bahwa kita sering mengukur diri dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain atau standar yang lainnya. Kadang, kita merasa diri ini lebih buruk ketika mengikuti seseorang yang saleh, tetapi tidak merasa terlalu buruk ketika mengikuti perilaku yang tidak terkendali. Pada pelajaran hari ini, orang Israel gunakan banyak ketidakjujuran untuk memperoleh kemakmuran mereka, tetapi merasa tidak bermasalah karena setiap orang pun berbuat demikian. Marilah kita temukan bagaimana Allah merasakan hal ini.
Para Nabi Allah 29
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Dosa-Dosa Israel
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Sebagaimana kita pelajari kehidupan para nabi, maka menjadi nyatalah bahwa semua nabi diutus oleh Allah untuk hadapi dosa-dosa umat. Setelah kematian Salomo, Israel terbagi ke dalam dua kerajaan, dengan Israel di sebelah utara dan Yehuda di sebelah selatan. Sekalipun kedua kerajaan sering kali terjatuh karena ketidakpatuhan mereka terhadap Allah; Israel tidak memiliki seorang rajapun yang baik untuk memimpin rakyatnya selama sejarah. Amos adalah salah seorang nabi yang diutus untuk hadapi dosa-dosa Israel. Selama masa itu, umat sebenarnya sungguh makmur dan salah satu topik yang ia bicarakan karena kekayaan umat diperoleh dari banyak ketidakadilan sosial. Lihatlah ayat-ayat berikut dan catatlah apa yang merupakan kesalahan umat pada tempat yang telah disediakan. l Am. 2:6 dan 8:6 (menjual orang benar dan orang miskin karena uang, mungkin karena mereka tidak mampu membayar kembali hutang atau pinjaman.) l Am. 2:7 (menginjak-injak orang lemah dan tidak tidak biarkan mereka beroleh keadilan; melanggar kekudusan nama Allah dengan cara-cara yang tidak pantas.) l Am. 2:8; Kel. 22:25-26 (menjadikan milik umat sebagai gadai dan mengambilnya setelah semalaman tidak dikembalikannya pinjaman itu, karena para peminjam sepertinya orang miskin dan mungkin hanya memiliki jubah yang adalah satusatunya pakaian hangatnya.) l Am. 8:5 (mengecilkan ukuran dan memperbesar harga barang untuk beroleh lebih banyak uang.) Pada dasarnya, banyak umat yang beroleh kekayaan mereka melalui ketidakjujuran. Mereka terus menindas orang miskin sepanjang dapat hasilkan uang dan menikmati gaya hidup mereka. Bagaimanapun menjadi umat Allah, mereka seharusnya telah mengetahui harapan Allah dengan baik mengenai orang miskin. Dalam Ams. 20:23 dikatakan, "Dua macam batu timbangan adalah kekejian bagi Tuhan dan neraca serong itu tidak baik." Dalam Perjanjian Lama, ada banyak hukum yang menghadapi ketidakpedulian perihal mendapatkan untung dan berbagi.
30 1x
Para Nabi Allah
1.
2.
3.
Jelaslah Allah inginkan umat untuk berbagi dengan rela hati. Bagaimanapun, umat selama zaman Amos tidak memahami pentingnya perintah Allah. Sebagai akibatnya, Amos diutus untuk menyatakan dosa-dosa Israel dan beritahukan penghukuman Allah bagi perilaku mereka yang berdosa itu. Lanjutkan ke Lembar Kerja # 2 untuk temukan bagaimana Allah rencanakan penghukuman umat karena dosa-dosa mereka. pelajaran
"Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu 22 1x di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan."
Lihatlah Kel. 23:6-8. Apakah Allah inginkan umat Israel lakukan penindasan terhadap orang miskin? (Allah inginkan orang-orang miskin justru terlindungi dari segala bentuk ketidakadilan. Bagaimanapun, hasil kekayaan janganlah karena tidak peduli atau bergantung kepada mereka. Lihatlah Ul. 15:1-11. Apakah Allah inginkan umat Israel lakukan hutang? (Setiap tujuh tahun, umat Israel diminta untuk membebaskan hutang yang mereka miliki terhadap sesama. Dengan cara demikian, akan ada keseimbangan antara orang kaya dan orang miskin serta jarak antara kehidupan sosial umat dapat dipersempit. Tetapi Allah pun menegaskan bahwa setiap orang seharusnya memberi dan yang lebih penting lagi, melakukannya dengan hati yang rela setiap saat.) Dalam Rut 2:2-3, apakah sang pemilik ladang perhatikan keadaan orang miskin? (Sang pemilik ladang akan sisakan gandum yang jatuh ke tanah setelah penuaian bagi orang miskin yang datang ke ladang dan yang memungutnya.)
3
Pemahaman
Amos Hadapi Ketidakjujuran
Alkitab
Lembar Kerja # 1
(Ul. 15:7-8)
Dosa-Dosa Israel Sebagaimana kita pelajari kehidupan para nabi, maka menjadi nyatalah bahwa semua nabi diutus oleh Allah untuk hadapi dosa-dosa umat. Setelah kematian Salomo, Israel terbagi ke dalam dua kerajaan, dengan Israel di sebelah utara dan Yehuda di sebelah selatan. Sekalipun kedua kerajaan sering kali terjatuh karena ketidakpatuhan mereka terhadap Allah; Israel tidak memiliki seorang rajapun yang baik untuk memimpin rakyatnya selama sejarah. Amos adalah salah seorang nabi yang diutus untuk hadapi dosadosa Israel. Selama masa itu, umat sebenarnya sungguh makmur dan salah satu topik yang ia bicarakan karena kekayaan umat diperoleh dari banyak ketidakadilan sosial. Lihatlah ayat-ayat berikut dan catatlah apa yang merupakan kesalahan umat pada tempat yang telah disediakan.
l Am. 2:6 dan 8:6
l Am. 2:7
l Am. 8:5
l Am. 2:8; Kel. 22:25-26
Dalam Ams. 20:23 dikatakan, "Dua macam batu timbangan adalah kekejian bagi Tuhan dan neraca serong itu tidak baik." Dalam Perjanjian Lama, ada banyak hukum yang menghadapi ketidakpedulian perihal mendapatkan untung dan berbagi. 1. Lihatlah Kel. 23:6-8. Apakah Allah inginkan umat Israel lakukan penindasan terhadap orang miskin?
2. Lihatlah Ul. 15:1-11. Apakah Allah inginkan umat Israel lakukan hutang?
3. Dalam Rut 2:2-3, apakah sang pemilik ladang perhatikan keadaan orang miskin?
______________________
______________________
______________________
______________________
______________________
______________________
______________________
______________________
______________________
Jelaslah Allah inginkan umat untuk berbagi dengan rela hati. Bagaimanapun, umat selama zaman Amos tidak memahami pentingnya perintah Allah. Sebagai akibatnya, Amos diutus untuk menyatakan dosa-dosa Israel dan beritahukan penghukuman Allah bagi perilaku mereka yang berdosa itu. Lanjutkan ke Lembar Kerja # 2 untuk temukan bagaimana Allah rencanakan penghukuman umat karena dosa-dosa mereka.
9
Para Nabi Allah 31
Lembar Kerja # 2 Penghukuman Allah Dalam Am. 7, nabi melihat tiga penglihatan mengenai penghukuman Israel. Lihatlah ayat-ayat berikut dan tulislah apa yang Allah telah rencanakan bagi umat, bila mereka tetap menindas orang miskin dan tidak mengubah perbuatan mereka.
(Anda perlu jelaskan apa tali sipat itu kepada murid-murid. Berdasarkan the American Standard Dictionary, tali sipat adalah tali yang berfungsi untuk mengukur ketegaklurusan suatu bangunan. Tukang bangunan biasa menggunakannya untuk mengukur ketegaklurusan suatu dinding sebelum membangun suatu bangunan lebih lanjut.)
32 1x
Para Nabi Allah
Am. 7:1-3 l Apakah yang Allah siapkan dan bagaimana penghukuman ini membuat umat menderita? (Allah mengirim banyak belalang untuk habisi tumbuh-tumbuhan di tanah yang akan sebabkan meluasnya kelaparan karena serangga tersebut akan memakan habis tumbuh-tumbuhan, sehingga tidak ada yang tersisa untuk dimakan. Sebagai akibatnya, manusia akan mati kelaparan.) l Apakah yang terjadi saat Amos memohon supaya membantu umat? (Allah menyesal dan katakan bahwa ia tidak akan membinasakan umat dengan belalang.) l Apakah penghukuman kedua yang Allah rencanakan? (Allah mengirim api dan membakar habis tanah ladang.) l Apakah yang terjadi saat Amos memohon supaya membantu umat? (Allah menyesal dan katakan bahwa ia tidak akan membinasakan umat dengan api.) l Apakah yang Allah tunjukkan kepada Amos? (Tali sipat yang mewakili standar Allah.) l Apakah maksud dari ayat ini? (Sekalipun Allan tidak akan gunakan belalang ataupun api untuk menghukum Israel, tetapi mereka tidak dapat diampuni, karena dosa-dosa mereka begitu besar. Dengan gunakan tali sipat, umat tidak akan memiliki alasan karena standar Allah akan menghakimi mereka. Iman dan perbuatan mereka akan diukur, sehingga semua kesalahan mereka akan diperhitungkan. Dengan menyatakan Bait Suci akan dihancurkan, maka Allah menyinggung keadaan yang sebenarnya bahwa Israel pada akhirnya akan ditaklukkan oleh Asyur.) Sekalipun Allah menyesali penghukuman pertama dan kedua, tetapi tali sipat mengukur dengan tegas perkataan dan perbuatan umat yang menentang standar Allah.
"Sesungguhnya, Aku akan menaruh tali sipat di tengah-tengah umat-Ku Israel; Aku tidak akan memaafkannya lagi." (Am. 7:8b)
l Apakah perbedaan antara standar dunia dan standar Allah? (Standar dunia senantiasa berubah berdasarkan keperluan manusia. Sebagai contoh, pada abad yang lalu, belumlah dapat diterima secara sosial untuk hidup bersama dengan seseorang tanpa menikahinya. Tetapi sekarang, kita menjadi seorang yang aneh, bila tidak mengikuti kebiasaan tersebut. Dan karena moral dunia telah merosot, banyak dari antara kita tampak seperti orang benar yang berperilaku santun ketika membandingkannya dengan orang lain. Kita bahkan membodohi diri dengan beranggapan bahwa akan diselamatkan, karena tidak seburuk orang-orang di sekitar kita. Bagaimanapun, standar Allah tidak pernah berubah sejak permulaan zaman. Allah ingin kita tidak berubah. Dalam Rm. 3:23 dikatakan bahwa kita kehilangan kemuliaan Allah. Maksudnya adalah sekeras kita berusaha, kita tidak pernah dapat menjadi cukup baik. Dengan kata lain, ketika Allah gunakan tali sipat untuk mengukur, maka kita tidak pernah akan menjadi lurus atau cukup sempurna.) l Apakah maksudnya berjuang menjadi sempurna ketika kita tidak akan pernah mencapai standar Allah? (Memang sulit untuk mencapai standar Allah yang telah ditetapkan dan harus kita jalankan. Bila terus mengukur diri dengan standar Allah, maka kita akan menjadi orang yang benar. Tetapi bila sebaliknya, maka kita akan beresiko kehilangan keselamatan diri sendiri. Bukan karena tidak berjudi, mabuk ataupun mencuri kita pasti masuk ke dalam surga. Menurut pandangan orang banyak, kita adalah orang benar ketika dapat menjadi cukup baik, tetapi Allah senantiasa menantang kita untuk menjadi lebih baik lagi, untuk jalani kehendak-Nya. Memang benar bahwa hanya Allahlah yang sempurna, tetapi bukan berarti kita tidak harus berusaha untuk menjadi sempurna. Sebaliknya, Allah tidak akan pernah berikan perintah untuk membantu dan ajarkan kita, bila segala sesuatu yang kita lakukan adalah sia-sia.
Para Nabi Allah 33
pelajaran
3
Lembar Kerja # 2
Pemahaman
Amos Hadapi Ketidakjujuran
Alkitab
Penghukuman Allah
Dalam Am. 7, nabi melihat tiga penglihatan mengenai penghukuman Israel. Lihatlah ayat-ayat berikut dan tulislah apa yang Allah telah rencanakan bagi umat, bila mereka tetap menindas orang miskin dan tidak mengubah perbuatan mereka. Am. 7:1-3 Apakah yang Allah siapkan dan bagaimana penghukuman ini membuat umat menderita? Apakah yang terjadi saat Amos memohon supaya membantu umat?
Am. 7:4-6 Apakah penghukuman kedua yang Allah rencanakan?
Apakah yang terjadi saat Amos memohon supaya membantu umat?
Am. 7:7-9 Apakah yang Allah tunjukkan kepada Amos? Apakah maksud dari ayat ini? Apakah perbedaan antara standar dunia dan standar Allah? Apakah maksudnya berjuang menjadi sempurna ketika kita tidak akan pernah mencapai standar Allah?
10
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Ketidakjujuran Kita pernah berbohong atau bersikap tidak jujur terhadap suatu hal. Ketika mengukur diri dengan standar dunia, kita mungkin beranggapan diri masihlah benar, karena telah bermaksud baik ketika katakan kebohongan kecil yang tidak melukai hati siapapun. Tetapi sebagaimana kita telah pelajari dari Lembar Kerja sebelumnya, Allah memperhitungkan ketidakjujuran itu dengan serius. Bila Ia gunakan tali sipat hari ini untuk mengukur kita, maka seberapa tegak lurusnya kita? Apakah sedikit miring atau bengkok diri kita? Lihatlah beberapa pertanyaan berikut dan jawablah yang terbaik sesuai kemampuan kalian. Lalu, putuskan seberapa benarkah diri kita sebenarnya! 1.
34 1x
Para Nabi Allah
Kepada siapakah kalian kira sebagian besar anak kecil bersikap tidak jujur? (Lingkarilah tiga jawaban teratas) ORANGTUA GURU TEMAN ALLAH SAUDARA KANDUNG LAINNYA __________
2.
3.
"Bibir yang mengatakan kebenaran, tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata."
4.
(Ams. 12:19)
5.
6. 7.
Hal-hal apakah yang kalian pernah bersikap tidak jujur pada masa yang lalu? (sebutkan satu per satu) _____ menyanjung orang lain _____ kekayaan kalian _____ kepintaran kalian _____ tingkat kalian _____ perihal uang _____ lainnya Taruhlah tanda benar sesuai alasan mengapa kalian berbohong atau bersikap tidak jujur terhadap suatu hal? (sebutkan satu per satu) _____ lebih mudah daripada katakan kebenaran _____ saya ingin lukai hati orang lain _____ saya ingin lindung seseorang _____ saya ingin hindari dapatkan masalah _____ saya ingin diterima _____ terjadi begitu saja _____ membantu menutupi kesalahan saya _____ dapat peroleh keuntungan _____ membuat diri tampak baik Kamu masuk ke suatu toko dan membeli sesuatu yang berharga Rp. 6.000 serta menyerahkan Rp. 10.000 ke penjaga kasir. Pengganti dari berikan empat lembar Rp. 1.000, ia berikan Rp. 5.000 secara tidak sengaja dan kamu tahu bahwa penjaga kasir telah berikan uang kembalian lebih dari yang seharusnya. Tetapi kamu tidak katakan apa-apa dan menerima uang itu. Kamu anggap ini hari keberuntungan saya! Bagaimana dengan perasaanmu? Tentu saja, kamu telah bersikap tidak jujur dan berbohong kepada seseorang. Kamu masuk ke suatu toko dan membeli sesuatu yang berharga Rp. 6.000 serta menyerahkan Rp. 10.000 ke penjaga kasir. Pengganti dari berikan empat lembar Rp. 1.000, ia hanya berikan Rp. 3.000 kepadamu. Penjaga kasir mengira telah berbuat benar. Bagaimana perasaanmu ketika seseorang berbohong kepadamu? Bagaimana perbedaan sikap dalam dua skenario di atas bila terjadi pada diri kita? Kita beranggapan berbohong itu benar karena tidak terjadi apa-apa dengan kita. Sebagaimana umat Israel yang menindas orang miskin, mereka hanya ingin menjadi lebih dan lebih kaya lagi. Apakah sikap kita akan berubah bila segera menanggung akibatnya?
Para Nabi Allah 35
"Orang jahat terjerat oleh pelanggaran bibirnya, tetapi orang benar dapat keluar dari kesukaran." (Ams. 12:13)
Kita tidak akan bersikap tidak jujur, bila tahu bahwa Allah akan hukum kita dengan sambaran kilat ketika berbohong. Alkitab dengan jelas beritahukan bahwa ketidakjujuran tidaklah dapat diterima dan seharusnya bersikap benar. Ketidakjujuran membawa kita kepada kesenangan sesaat saja, seperti membuat kita kaya atau merasa senang. Tetapi hal tersebut akan jatuhkan kita, karena tidak ada kekayaan yang dapat bertahan lama dan akan terbelenggu untuk berbohong terus. Pada akhirnya, kita akan dihukum oleh Allah. Dalam kitab Amsal, ada banyak ayat yang membicarakan hukuman akibat ketidakjujuran. Lihatlah ayat-ayat berikut dan tulislah di tempat yang disediakan apa yang kalian telah pelajari dari ayat-ayat tersebut (Ams. 12:13; 12:19; 12:22; 19:5; 21:6).
pelajaran
8.
Aplikasi
Amos Hadapi Ketidakjujuran
3
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
4. Kamu masuk ke suatu toko dan membeli sesuatu yang berharga Rp. 6.000 serta serahkan Rp. 10.000 ke penjaga kasir. Pengganti dari berikan empat lembar Rp. 1.000, ia berikan Rp. 5.000 secara tidak sengaja dan kamu tahu bahwa penjaga kasir telah berikan uang kembalian lebih dari yang seharusnya. Tetapi kamu tidak katakan apa-apa dan menerima uang itu. Kamu anggap ini hari keberuntungan saya! Bagaimana dengan perasaanmu?
5. Kamu masuk ke suatu toko dan membeli sesuatu yang berharga Rp. 6.000 serta menyerahkan Rp. 10.000 ke penjaga kasir. Pengganti dari berikan empat lembar Rp. 1.000, ia hanya berikan Rp. 3.000 kepadamu. Penjaga kasir mengira telah berbuat benar. Bagaimana perasaanmu ketika seseorang berbohong kepadamu?
6. Bagaimana perbedaan sikap dalam dua skenario di atas bila terjadi pada diri kita? ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ 7. Kita beranggapan berbohong itu benar karena tidak terjadi apa-apa dengan kita. Sebagai-mana umat Israel yang menindas orang miskin, mereka hanya ingin menjadi lebih dan lebih kaya lagi. Apakah sikap kita akan berubah bila segera menanggung akibatnya? _______________________________ _______________________________ _______________________________
8. Kita tidak akan bersikap tidak jujur, bila tahu bahwa Allah akan hukum kita dengan sambaran kilat ketika berbohong. Alkitab dengan jelas beritahukan bahwa ketidakjujuran tidaklah dapat diterima dan seharusnya bersikap benar. Ketidakjujuran membawa kita kepada kesenangan sesaat saja, seperti membuat kita kaya atau merasa senang. Tetapi hal tersebut akan jatuhkan kita, karena tidak ada kekayaan yang dapat bertahan lama dan akan terbelenggu untuk berbohong terus. Pada akhirnya, kita akan dihukum oleh Allah. Dalam kitab Amsal, ada banyak ayat yang bicarakan hukuman akibat ketidakjujuran. Lihatlah ayat-ayat berikut dan tulislah di tempat yang disediakan apa yang kalian telah pelajari dari ayatayat tersebut (Ams. 12:13; 12:19; 12:22; 19:5; 21:6).
____________________________________ ____________________________________
12
Aktivitas Bila waktu masih tersedia, mintalah murid-murid untuk berbagi pengalaman ketika mereka bersikap tidak jujur dan menanggung akibatnya. Anda dapat mulai beritahukan pengalaman pribadi kepada mereka. Dengan berbagi, membuat mereka melihat bahwa setiap orang dapat bersikap tidak jujur. Lebih baik membuat setiap orang merasa malu, itu dapat memotivasi bagi setiap orang untuk menjadi lebih teguh. Murid-murid dapat saling mendoakan, sehingga kelemahan ini dapat berubah menjadi kekuatan suatu saat nanti.
36 1x
Para Nabi Allah
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Kel. 22 – 24
Memang mudah berikan alasan untuk bersikap tidak jujur dalam masyarakat hari ini. Yang lainnya menindas untuk dapat kekayaan lebih daripadaku dan begitu pula yang ada di pikiranku, lakukan hal serupa untuk dapatkan kembali kekayaan. Temanku masuk sekolah terkemuka karena mereka memiliki jawaban ujian dan begitu pula, saya ingin memperoleh jalan untuk informasi yang sama. Demikian pula, umat Israel yang menindas orang miskin untuk peroleh kekayaan mereka mungkin berpikir hal yang sama, yaitu karena setiap pedagang yang lain juga melakukannya, oleh karena itu, saya pun perlu melakukannya pula. Semuanya terdengar dapat dibenarkan, yaitu hal terpenting adalah manusia hanya pentingkan dirinya sendiri dan ingin pastikan apa yang direncanakan mereka jalankan pula. Tetapi di hadapan Allah, tidak ada alasan yang membenarkan sikap tidak jujur itu. Daripada jalani hidup dengan standar dunia, kita perlu ingat bahwa standar Allah merupakan apa yang akhirnya akan mengukur iman dan perbuatan kita. Memang tidak mudah untuk hidup di dunia, di mana manusia lakukan hal-halnya sendiri, seharusnya kita berusaha untuk hidup dengan sikap yang saleh. Bagaimanapun, dengan kuasa dari Roh Kudus, kita dapat berjuang untuk lakukan yang terbaik. Akhirilah dengan memohon kekuatan dari Allah agar membantu dan membimbing kita.
Para Nabi Allah 37
38 1x
Para Nabi Allah
pelajaran
4
Hosea dan Perzinahan Rohani
GARIS BESAR Kitab Bacaan Ayat pilihan dari kitab Hosea Kebenaran Alkitab Allah tetap setia walaupun kita cenderung tidak setia. Tujuan Pelajaran Memahami mengapa Hosea tanggapi dan patuhi perintah Allah untuk menikahi seorang perempuan sundal. Ayat Hafalan "Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah." (Yak. 4:4b)
Latar Belakang Alkitab Kitab Hosea adalah kitab pertama dari dua belas kitab nabi-nabi kecil, yang terdapat dalam urutan pada kitab Perjanjian Lama. Bagaimanapun, Hosea bukanlah nabi pertama yang beritakan pesan Allah kepada umat. Ia sebenarnya bernubuat setelah Amos (lihat Pelajaran 3). Hosea menyampaikan pesan Allah kepada Israel, kerajaan utara, sebagaimana yang dilakukan oleh pendahulunya. Dosa umat begitu banyak pada masa itu. Kitab Hosea merangkum ketidaksetiaan Israel terhadap Allah, walaupun kasih-Nya tidak berkesudahan. Untuk menggambarkan hal ini, Allah perintahkan Hosea untuk menikahi seorang perempuan sundal yang bernama Gomer. Melalui pernikahan mereka, tergambarlah macam hubungan umat dengan Allah. Gomer akan tinggali Hosea demi laki-laki yang lain, sebagaimana umat Israel yang menyembah berhala dan melupakan Allah sebagai Tuhan yang benar. Tetapi, Hosea akan mengambil Gomer kembali, sebagaimana Allah pun senantiasa menanti umat-Nya untuk kembali kepada-Nya. Yang menarik, Allah pun beritahu Hosea untuk memberi nama kepada ketiga anak laki-lakinya dari Gomer sebagai tanda dari apa yang akan terjadi kepada umat Israel (Hos. 1:3-10).
Para Nabi Allah 39
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
(Berkali-kali, kita berbuat perzinahan rohani terhadap Allah, memilih untuk habiskan waktu demi pekerjaan, teman atau menonton televisi.)
40 1x
Para Nabi Allah
"Aku akan menjadikan engkau istri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau istriKu dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau istri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan." Dalam Hos. 2:18-19, Allah membuat janji yang penting, seperti janji-janji lainnya dalam pernikahan, demikianlah Allah katakan firman-Nya dengan serius. Ia berjanji untuk mengikat kita dalam keadilan dan kebenaran. Ia pun katakan akan menjadi setia dan bermurah hati terhadap kita. Tentu saja, semuanya ini akan dilakukan dalam kasih yang tidak berkesudahan. Dalam upacara pernikahan, sepasang pengantin akan katakan bahwa mereka akan lanjutkan cinta mereka hingga akhir, baik dalam keadaan sehat maupun sakit; tetap bersama, baik dalam keadaan kaya maupun miskin. Tetapi berapa banyakkah dari antara mereka yang dapat mengulangi apa yang Allah tawarkan dalam kesatuan bersama dengan-Nya? Tingginya angka perceraian menunjukkan bahwa tidak semua orang dapat menjadi setia hingga akhirnya. Banyak orang yang dikhianati bertahun-tahun dengan merasa hilangnya kasih sayang dalam suatu hubungan pada hari ini. Hanya Allahlah yang dapat jadikan pasangan suami-istri sempurna. Tetapi, kita sering memandang remeh terhadap hadirat-Nya. Berkali-kali, kita berbuat perzinahan rohani terhadap Allah, memilih untuk habiskan waktu demi pekerjaan, teman atau menonton televisi. Beruntung-lah, Allah masih bermurah hati dan senantiasa menantikan kita kembali kepada-Nya. Marilah kita bertekad untuk habiskan waktu bersama dengan-Nya, sehingga hubungan kita dengan-Nya dapat bertumbuh semakin dalam dan teguh.
Mengenai Murid Anda Alkitab
Belakang
Murid-murid kelas Tunas Muda masih muda dan cenderung terlindungi dari dunia nyata yang kejam. Oleh karena itu, mereka belum dapat memahami gagasan tentang pasangan suami-istri yang tidak setia (bila ada murid-murid di kelas yang orangtua mereka bercerai, hendak Anda bersikap lebih peka terhadap pandangan dan perasaan mereka selama mengajar pelajaran ini). Mereka belum memahami tentang rusaknya kesetiaan dalam pernikahan dapat terjadi. Selain itu, mereka pun belum memiliki hubungan cinta dan pandangan masyarakat tentang pernikahan pada hari ini. Banyak orang segera berpisah bila mereka tidak menyukai terhadap hal-hal yang sedang berlangsung. Bukanlah hal yang tidak biasa bagi banyak orang untuk menikah 3 hingga 4 kali. Tetapi ini bukanlah pandangan Allah tentang ikatan kesatuan yang kudus. Pernikahan berarti ikatan bagi seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk bertekad tinggal bersama, tidak peduli apapun yang terjadi. Murid-murid perlu tahu konsep tersebut agar memahami bahwa hubungan mereka dengan Allah dalam banyak hal seperti sebuah pernikahan. Begitu telah bertekad kepada Allah, mereka harus mengasihi dan menghormati-Nya, sebagaimana suami dan istri. Mereka tidak dapat berubah-ubah dan datang kepadaNya hanya ketika memerlukan-Nya dalam hidup. Allah akan merasa dipermainkan dengan cara mereka memperlakukan-Nya. Dapat pula membantu memandang hubungan ini dari sudut pandang seorang sahabat. Mereka tidak akan ingin mempunyai seorang sahabat yang hanya datang untuk meminta bantuan, tetapi meninggalkannya di saat yang baik. Demikian pula, Allah ingin mereka perlakukan-Nya seperti sahabat yang mereka miliki, yaitu berbagi segala rahasia, harapan dan mimpi mereka.
Para Nabi Allah 41
Persiapkan Hati Murid
Mintalah murid-murid untuk berpura-pura memberi nasihat kepada seorang penulis artikel yang tetap pada suatu surat kabar. Mereka hanya menerima sebuah surat dari seseorang yang mengeluhkan tentang pernikahan mereka. Laki-laki ini mengatakan dalam suratnya bahwa sang istri mendesak dirinya untuk segera bercerai dan meninggalkan tiga anak mereka. Anak yang bungsu berusia 6 tahun, sedangkan dua anak lagi adalah remaja. Ia memiliki masa yang sulit sejak harus lakukan dua macam pekerjaan yang membuat cukup keuangan untuk membeli sesuatu yang diinginkan. Tetapi ia masih mencintai istrinya (mereka tidak pernah bercerai sebelumnya) dan akan menyayanginya bila ia kembali. Apakah nasihat yang kalian berikan kepada laki-laki ini? Haruskah ia membawa istrinya kembali? Haruskah ia melupakan yang terjadi dan tetap hidup bersama dengan sang istri? Murid-murid mungkin akan memiliki pandangan yang berlainan. Sempatkan waktu bagi mereka untuk menanggapinya dan beritahukan bahwa pelajaran hari ini seperti surat yang mereka telah terima sebelumnya. Pelajaran hari ini tentang seorang nabi yang memiliki seorang istiri yang meninggalkannya dan hidup bersama dengan laki-laki lain. Tetapi nabi ini masih ingin membawa sang istri kembali. Yang lebih aneh lagi, ternyata Allahlah yang menyuruhnya untuk berbuat demikian. Marilah kita lihat Lembar Kerja # 1.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Ketidaksetiaan Israel 1. Lihatlah Hos. 1:2. l Apakah yang Allah minta Hosea lakukan? (Allah meminta sang nabi untuk menikahi seorang perempuan sundal dan memulai keluarga bersama dengannya.) l Mengapa Allah meminta Hosea melakukan sesuatu yang tampaknya mengerikan? (Dengan menikahi seorang perempuan sundal yang akan meninggalkan dirinya, menunjukkan bahwa ketidaksetiaan umat terhadap-Nya. Sama seperti Gomer yang tinggalkan suaminya untuk menjadi istri dari laki-laki lain, demikian pula, umat tinggalkan Allah dengan menyembah berhala.
42 1x
Para Nabi Allah
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Sementara Gomer lakukan tindak perzinahan secara jasmani, demikian pula, umat lakukan tindak perzinahan secara rohani.) 2. Lihatlah ayat-ayat berikut. Bagaimana umat berperilaku tidak setia kepada Allah? l Hos. 4:1-2 (mereka membunuh, berzinah, berdusta, mencuri) l Hos. 4:12-13 (mereka menyembah berhala) l Hos. 5:4-5 (mereka sombong dan tidak mengakui Allah) 3. Lihatlah Hos. 11:1-4. l Bagaimana perasaan Allah ketika umat-Nya bersikap tidak setia dan melakukan perzinahan rohani? (Allah mengasihi Israel dari saat mereka dipilih. Hal ini seperti sebuah pernikahan, di mana sepasang suami-istri saling memperhatikan. Tetapi ketika Israel meninggalkan Allah berkalikali, maka Ia berduka dan terluka. Di sinilah Allah berbicara tentang umat-Nya seperti kepada anakanak-Nya. Sering kali, anak-anak tidak sadari macam kesakitan yang mereka timbulkan kepada orangtua. Tetapi Allah ungkapkan rasa sakit-Nya di sini, seperti Ia berbicara tentang Israel yang tidak mengetahui seberapa banyaknya Ia peduli.) Kesetiaan Allah Allah memanggil kita untuk masuk kepada suatu hidup yang bertekad bulat ketika mulai berhubungan dengan Allah. Ketika kita tidak setia terhadap-Nya dengan cara apapun, maka kita sebabkan Allah mengalami rasa sakit yang begitu rupa, sebagaimana pasangan suami-istri. Hari ini, sebagian besar manusia akan berkata, "Lupakan. Saya tidak perlu hal ini dalam hidup", bila mereka memiliki pasangan hidup yang mendesak mereka. Mereka mungkin akan bercerai dan mencari seorang lainnya. Bila Allah lakukan hal tersebut kepada kita dan Ia berhak untuk itu, maka kita semua tidak akan masuk ke dalam kerajaan surga. Tetapi Allah itu setia, bahkan ketika kita tidak setia. Ia menantikan kita kembali kepada-Nya. 1. Lihatlah Hos. 2:19-20. l Lima hal penting apakah yang disebutkan dalam ayat-ayat ini, bahwa Allah telah janjikan kita sebagai istri-Nya? (Kebenaran, keadilan, kasih setia, kasih sayang dan kesetiaan)
Para Nabi Allah 43
(Hos. 2:18-19)
pelajaran
"Aku akan menjadikan engkau istri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau istri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau istri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan."
l Dari kelima hal ini, manakah yang kalian rasa paling berharga, sesuatu yang tidak seorangpun dapat menawarkannya kepada kalian? 2. Lihatlah Hos. 3:1. l Apakah yang Allah suruh sang nabi untuk lakukan setelah Gomer berzinah? (Ia menyuruh Hosea mencari dan mencintainya kembali, sekalipun Gomer telah tidak setia terhadapnya.) l Bagaimana kejadian ini menggambarkan kasih Allah kepada kita? (Cinta Hosea terhadap istrinya menunjukkan kasih Allah bagi umat Israel yang tidak setia.) 3. Sesulit apakah bagi Hosea untuk pergi dan meminta istrinya kembali dan mencintainya lagi? (Jawaban murid-murid.) 4. Seberapa dalamkah Allah mengasihi kita? (Jawaban murid-murid.)
4
Hosea dan Perzinahan Rohani
Lembar Kerja # 1
Pemahaman Alkitab
Ketidaksetiaan Israel
Ketidaksetiaan Israel
1. Lihatlah Hos. 1:2. Apakah yang Allah minta Hosea lakukan? Mengapa Allah meminta Hosea melakukan sesuatu yang tampaknya mengerikan? 2. Lihatlah ayat-ayat berikut. Bagaimana umat berperilaku tidak setia kepada Allah? Hos. 4:1-2 Hos. 4:12-13 Hos. 5:4-5 3. Lihatlah Hos. 11:1-4. Bagaimana perasaan Allah ketika umat-Nya bersikap tidak setia dan melakukan perzinahan rohani?
Kesetiaan Allah Allah memanggil kita untuk masuk kepada suatu hidup yang bertekad bulat ketika mulai berhubungan dengan Allah. Ketika kita tidak setia terhadap-Nya dengan cara apapun, maka kita sebabkan Allah mengalami rasa sakit yang begitu rupa, sebagaimana pasangan suami-istri. Hari ini, sebagian besar manusia akan berkata, "Lupakan. Saya tidak perlu hal ini dalam hidup", bila mereka memiliki pasangan hidup yang mendesak mereka. Mereka mungkin akan bercerai dan mencari seorang lainnya. Bila Allah lakukan hal tersebut kepada kita dan Ia berhak untuk itu, maka kita semua tidak akan masuk ke dalam kerajaan surga. Tetapi Allah itu setia, bahkan ketika kita tidak setia. Ia menantikan kita kembali kepada-Nya.
1. Lihatlah Hos. 2:19-20. Lima hal penting apakah yang disebutkan dalam ayat-ayat ini, bahwa Allah telah janjikan kita sebagai istri-Nya? Manakah yang kalian rasa paling berharga, sesuatu yang tidak seorangpun dapat menawarkannya kepada kalian? 2.Lihatlah Hos. 3:1. Apakah yang Allah suruh sang nabi untuk lakukan setelah Gomer berzinah? Bagaimana kejadian ini menggambarkan kasih Allah kepada kita? 3. Sesulit apakah bagi Hosea untuk pergi dan meminta istrinya kembali dan mencintainya lagi? 4. Seberapa dalamkah Allah mengasihi kita?
13 14
Lembar Kerja # 2 Perzinahan Rohani Ketika berpikir tentang perzinahan rohani, tampaknya tidak seburuk daripada perzinahan jasmani. Ketika seseorang melakukan perzinahan, tentu akan berdampak terhadap pasangan hidup dan anak-anak serta hancurnya kehidupan pribadi. Kita dapat saksikan sendiri macam kehancuran yang tidak bertanggung
44 1x
Para Nabi Allah
(Jawaban dari bagian Kehancuran tidak terdapat dalam Lembar Kerja Murid. Bagikan gagasan di sini kepada mereka, tetapi motivasi pula untuk berbicara tentang pandangan mereka.)
jawab ini sering kali terjadi. Demikian pula, perzinahan rohani sebenarnya serupa dengan perzinahan jasmani. Hanya kita menyakitkan Allah dan diri sendiri. Bagaimana kita dapat memandang remeh perihal ini? Mungkin karena tidak dapat saksikan sendiri bagaimana sakitnya hati Allah ketika ketika berperilaku tidak setia terhadap-Nya. Tetapi bukan berarti Ia tidak menderita, sebagaimana perasaan pasangan hidup yang diselingkuhi. Mungkin pula karena tidak sadari banyak hal yang diperbuat adalah perzinahan rohani dan tidak tahu berapa banyak sakit hati yang kita sebabkan kepada Tuhan Yesus. Tetapi ketika melihat dari sudut pandang suami-istri, kita beroleh suatu pandangan yang lebih baik, karena tidak dapat bayangkan tinggal dengan seseorang yang tidak setia terhadap kita. Allah sanggup layakkan kita dan temukan seorang lainnya untuk menunjukkan kasih-Nya, tetapi Ia masih ingin kita kembali. Sekalipun kita berdosa, Ia menantikan kita untuk kembali kepada-Nya. Tetapi sebelum dapat berbuat hal tersebut, kita harus mengakui terlebih dahulu bahwa dapat berbuat perzinahan rohani pada hari ini. 1.
Sekalipun tidak menyembah berhala pada hari ini, kita mungkin lakukan perzinahan rohani dalam bentuk lainnya. Dalam cara seperti apakah kita dapat berperilaku tidak setia terhadap Allah pada hari ini? (Mencari popularitas, kekayaan, kekuasaan, kesenangan dunia dan lain sebagainya.)
2.
Berikut daftar beberapa keserupaan antara tindakan perzinahan jasmani dengan perzinahan rohani. Setelah melihatnya, tulislah bagaimana setiap hal dapat hancurkan hidup sebagaimana hubungan kita dengan Allah. l Keduanya berlawanan hukum dan perintah Allah Kehancuran: Karena kita tahu hal tersebut berlawanan dengan perintah Allah dan dengan sengaja berbuat dosa, maka Allah tidak akan berikan kita kesempatan untuk kembali kepadaNya; hubungan kita dengan-Nya telah hancur dan tidak memiliki kepercayaan dalam hidup.
Para Nabi Allah 45
(Karena kita tahu hal tersebut berlawanan dengan perintah Allah dan dengan sengaja berbuat dosa, maka Allah tidak akan berikan kita sesempatan untuk kembali kepada-Nya; hubungan kita dengan-Nya telah hancur tidak memiliki kepercayaan dalam hidup.)
46 1x
Para Nabi Allah
l Keduanya bermula karena kita tidak merasa puas dengan hubungan yang ada, baik terhadap pasangan hidup maupun Allah Kehancuran: Memang wajar bagi kita merasa seolah-olah Allah tidak menjawab doa kita atau harus bertahan dalam pencobaan tanpa akhir atau Allah sedang melatih kita. Tetapi bila perasaan itu membawa kita menjadi tidak puas terhadap Allah dan rencana-Nya, maka kita meninggalkan-Nya dan kehilangan rasa damai sejahtera dan kepercayaan yang kita hanya dapat temukan bersama-Nya. l Keduanya melibatkan janji kesetiaan kita dan mencintai sesuatu yang lain pada suatu masa tertentu Kehancuran: Manusia berbuat zinah bukanlah terjadi dalam satu malam saja. Pada mulanya, mungkin kurang peduli terhadap apa yang masuk ke dalam pikiran mereka. Tetapi lambat-laun, mereka akan perbandingkan pasangan hidup yang ada dengan 'kekasih' baru, sehingga temukan kekurangan demi kekurangan pada pasangan hidup dan mulai mengalihkan perhatian bagi 'kekasih' baru mereka. Dengan berjalannya waktu, tampaknya bukan suatu dosa dan wajarlah bila berikan suatu alasan kepada seseorang untuk lakukan hal-hal seperti itu. Demikian pula, ketika menemukan hal-hal lain untuk gantikan posisi Allah, kita mungkin tidak sadari betapa jauhnya kita dari pada-Nya, merasa tidak bersalah telah habiskan waktu bersama hal-hal yang lain hingga melupakan-Nya. l Keduanya melibatkan sesuatu yang lain yang memiliki gambaran penawaran hidup yang lebih baik Kehancuran: Dengan menyangka bahwa 'kekasih' baru kita lebih baik, maka kita dapat membuat harapan yang tidak nyata. Sebagai contoh, sebuah usaha baru bersama mungkin menyenangkan dan membawa banyak harapan dan bertekad menghabiskan semua waktu kita pada usaha bersama itu, berpikir bahwa inilah kehendak Allah bagi kita untuk bekerja keras dan hasilkan banyak uang. Tetapi ketika harapan itu tidak terwujud, kita mungkin kecewa dan dapat membawa kita ke tahap depresi berat. Dapat menjadi begitu sulitnya
pelajaran
bagi kita untuk kembali kepada Allah dan tidak lagi percaya Allah setelah tidak beroleh apa yang diharapkan. l Lainnya (murid-murid dapat menambahkan keserupaan mereka dan diskusikan cara yang dapat hancurkan hubungan kita dengan Allah.)
4
Hosea dan Perzinahan Rohani
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 2
Perzinahan Rohani Ketika berpikir tentang perzinahan rohani, tampaknya tidak seburuk daripada perzinahan jasmani. Ketika seseorang melakukan perzinahan, tentu akan berdampak terhadap pasangan hidup dan anak-anak serta hancurnya kehidupan pribadi. Kita dapat saksikan sendiri macam kehancuran yang tidak bertanggung jawab ini sering kali terjadi. Demikian pula, perzinahan rohani sebenarnya serupa dengan perzinahan jasmani. Hanya kita menyakitkan Allah dan diri sendiri. Bagaimana kita dapat memandang remeh perihal ini? Mungkin karena tidak dapat saksikan sendiri bagaimana sakitnya hati Allah ketika ketika berperilaku tidak setia terhadap-Nya. Tetapi bukan berarti Ia tidak menderita, sebagaimana perasaan pasangan hidup yang diselingkuhi. Mungkin pula karena tidak sadari banyak hal yang diperbuat adalah perzinahan rohani dan tidak tahu berapa banyak sakit hati yang kita sebabkan kepada Tuhan Yesus. Tetapi ketika melihat dari sudut pandang suami-istri, kita beroleh suatu pandangan yang lebih baik, karena tidak dapat bayangkan tinggal dengan seseorang yang tidak setia terhadap kita. Allah sanggup layakkan kita dan temukan seorang lainnya untuk menunjukkan kasih-Nya, tetapi Ia masih ingin kita kembali. Sekalipun kita berdosa, Ia menantikan kita untuk kembali kepada-Nya. Tetapi sebelum dapat berbuat hal tersebut, kita harus mengakui terlebih dahulu bahwa dapat berbuat perzinahan rohani pada hari ini.
1. Sekalipun tidak menyembah berhala pada hari ini, kita mungkin lakukan perzinahan rohani dalam bentuk lainnya. Dalam cara seperti apakah kita dapat berperilaku tidak setia terhadap Allah pada hari ini?
____________________________________ ____________________________________ 2. Berikut daftar beberapa keserupaan antara tindakan perzinahan jasmani dengan perzinahan rohani. Setelah melihatnya, tulislah bagaimana setiap hal dapat hancurkan hidup sebagaimana hubungan kita dengan Allah.
Tindakan Perzinahan Jasmani
Keserupaan
Tindakan Perzinahan Rohani
Keserupaan
14
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Apakah Kamu Bahayakan Dirimu Sendiri? Banyak dari antara kita yang belum sadari bahwa kita telah sering lakukan perzinahan rohani. Hal ini tidak senyata perzinahan jasmani. Bagaimanapun, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat hindari kita terjatuh dari hadapan Allah sebelum terlambat. Perhatikan pertanyaan berikut dan introspeksilah diri apakah kalian bahayakan diri sendiri. 1.
Urutkan aktivitas ini pada skala dari 1 hingga 5. Angka 1 berarti kita tidak habiskan waktu dalam melakukannya, sementara angka 5 berarti kita habiskan waktu dalam melakukannya. _____ menonton televisi _____ berdoa _____ bermain video games _____ berbelanja
Para Nabi Allah 47
_____ kerjakan PR _____ kerjakan aktivitas rumah _____ bergaul dengan teman _____ membaca Alkitab _____ jalankan komputer atau internet _____ bergabung dalam aktivitas sekolah _____ kerjakan hobi _____ berolahraga _____ bantu pelayanan atau pekerjaan kudus _____ lainnya (tulislah sesuai jawaban kalian) Manakah tiga aktivitas yang kalian lakukan seharihari yang kalian ingin batalkan? Mengapa?
3.
Bila kalian habiskan waktu lebih setiap minggunya untuk lakukan ketiga hal tersebut, apakah yang akan terjadi? Mengapa?
4.
Apakah kalian merasa aktivitas yang dikerjakan sehari-hari mengganggu waktu kalian dengan Allah?
5.
Seberapa pentingkah waktu yang kalian habiskan bersama dengan Allah itu?
6.
Bila merasa seolah-olah bahayakan diri sendiri, bagaimana kalian dapat menjaga hubungan kalian dengan Allah?
7.
Bagaimana kalian dapat habiskan waktu bersama Allah tampak seperti suatu pekerjaan dan lebih bersukacita? pelajaran
(Ada pertanyaan diskusi yang baik untuk memotivasi murid-murid. Biarlah mereka berbagi jawaban, sehingga dapat saling membangun di antara mereka.)
2.
4
Hosea dan Perzinahan Rohani
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Apakah Kamu Bahayakan Dirimu Sendiri? Banyak dari antara kita yang belum sadari bahwa kita telah sering lakukan perzinahan rohani. Hal ini tidak senyata perzinahan jasmani. Bagaimanapun, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat hindari kita terjatuh dari hadapan Allah sebelum terlambat. Perhatikan pertanyaan berikut dan introspeksilah diri apakah kalian bahayakan diri sendiri. 1. Urutkan aktivitas ini pada skala dari 1 hingga 5. Angka 1 berarti kita tidak habiskan waktu dalam melakukannya, sementara angka 5 berarti kita habiskan waktu dalam melakukannya. _____ menonton televisi _____ berdoa _____ bermain video games _____ berbelanja _____ kerjakan PR _____ kerjakan aktivitas rumah _____ bergaul dengan teman _____ membaca Alkitab _____ jalankan komputer atau internet _____ bergabung dalam aktivitas sekolah _____ kerjakan hobi _____ berolahraga _____ bantu pelayanan atau pekerjaan kudus _____ lainnya (tulislah sesuai jawaban kalian) 2. Manakah tiga aktivitas yang kalian lakukan sehari-hari yang kalian ingin batalkan? Mengapa? 3. Bila kalian habiskan waktu lebih setiap minggunya untuk lakukan ketiga hal tersebut, apakah yang akan terjadi? Mengapa? 4. Apakah kalian merasa aktivitas yang dikerjakan sehari-hari mengganggu waktu kalian dengan Allah? 5. Seberapa pentingkah waktu yang kalian habiskan bersama dengan Allah itu? 6. Bila merasa seolah-olah bahayakan diri sendiri, bagaimana kalian dapat menjaga hubungan kalian dengan Allah? 7. Bagaimana kalian dapat habiskan waktu bersama Allah tampak seperti suatu pekerjaan dan lebih bersukacita?
15 14
48 1x
Para Nabi Allah
Aktivitas Berkelilinglah di ruang kelas dan biarlah setiap murid mengatakan satu cara yang mereka dapat gunakan untuk habiskan waktu bersama dengan Allah lebih bersukacita dan mengurangi pekerjaan yang ada (lihatlah pertanyaan 7 pada Lembar Kerja # 3). Gunakan boneka binatang yang disumpalkan untuk diedari dalam ruang kelas, sehingga barangsiapa yang memegang boneka tersebut, maka dialah yang harus mengatakannya. Pastikan setiap murid beroleh gilirannya. Ketika boneka binatang itu kembali ke guru, maka akhirilah aktivitas ini dengan suatu doa pemahaman dan memohon agar Allah membantu setiap anak-Nya untuk lebih dekat kepada-Nya.
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Kel. 25 – 27
Satu hal terbesar dari karakter yang kita kagumi pada seseorang adalah kesetiaan. Maksudnya adalah karakter tersebut menjaga kualitas perkataan seseorang, senantiasa berada bersama kita tidak peduli apapun yang terjadi, sekalipun kita bersalah, ia akan tetap berada dalam diri kita. Apakah yang kita tidak ingin memiliki seorang sahabat yang seperti ini? Sayangnya, kita sering abaikan kenyataan bahwa Bapa yang di surga itulah justru macam sahabat yang dimaksudkan. Tidak peduli bagaimana tidak setianya kita, Ia tetap setia. Kesetiaan-Nya kekal selamanya. Sayangnya, kita sering kali tidak mengakuinya, bahkan membahayakan diri akan kehilangan hubungan bersama-Nya dengan menggantikan hal-hal yang lebih penting. Tetapi seperti seorang sahabat, Allah terasa sakit hati ketika kita mengesampingkan diri-Nya. Semua hubungan, terutama yang menyayangi kita, tentu memerlukan pemeliharaan. Marilah kita mengintrospeksi tekad kita kepada Allah pada hari ini.
Para Nabi Allah 49
50 1x
Para Nabi Allah
pelajaran
5
Yesaya: "Saya Melihat Tuhan"
GARIS BESAR Kitab Bacaan Ayat pilihan lainnya dari kitab Yesaya Kebenaran Alkitab Allah itu kudus. Tujuan Pelajaran Senantiasa kuduskan diri, sehingga kita tetap kudus. Ayat Hafalan "Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu." (1 Pet. 1:15)
Latar Belakang Alkitab Yesaya merupakan salah seorang yang tergolong nabi besar, yang bernubuat tentang bangsa Asyur yang berkuasa dan yang menaklukkan kerajaan Israel utara. Sebagian besar dari pesan-Nya ditujukan kepada Yehuda. Ia memperingati umat akan penghakiman dan penghukuman Allah, bila mereka tidak bertobat dan kembali kepadaNya. Kehidupan nabi menjangkau masa pemerintahan beberapa raja (Yes. 6:1). Yesaya dihukum mati selagi Manasye berkuasa. Tentu saja, pesannya tidaklah disukai oleh umat Israel dan mereka tidak ingin mendengarkan apa yang ia harus sampaikan. Tiga puluh sembilan pasal terdahulu dari kitab Yesaya berbicara tentang penyataan penghakiman Allah yang akan datang terhadap umat sebagaimana bangsabangsa lain di sekitar mereka. Beberapa kata memang keras dan mengkritik dan inilah mungkin mengapa umat tidak peduli terhadap pelayanan Yesaya. Bagaimanapun, pasal 40 hingga 66 berisi hal yang berbeda dari pasal-pasal sebelumnya. Banyak ayat yang berbicara tentang harapan masa depan, mungkin setelah penghakiman berlalu, yang membawa motivasi bagi barangsiapa yang tetap setia kepada Allah.
Para Nabi Allah 51
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
(Tentu bukanlah hal yang menyenangkan bila harus berusaha temukan sesuatu di dalam suasana yang gelap dengan sebuah genggaman lilin yang menyala.)
Banyak dari antara kita yang sedang lakukan sesuatu, tiba-tiba berada dalam keadaan gelap. Ini terjadi karena sekring listrik yang terbakar atau aliran listrik yang sengaja diputuskan karena suatu hal. Apapun sebabnya, tentu bukanlah hal yang menyenangkan bila harus berusaha temukan sesuatu di dalam suasana yang gelap dengan sebuah genggaman lilin yang menyala. Sering kali, kita merasa takut untuk melangkah atau merasa tertekan karena tidak dapat melakukan apa-apa. Tetapi ketika lampu tiba-tiba menyala, maka kita dapat melihat lagi dengan jelas dan merasakan kelegaan. Inilah yang mungkin Yesaya rasakan saat ia melihat penglihatan Allah pada takhtaNya yang mulia. Sekalipun Yesaya belum sadari sebelumnya, namun penglihatan itu menunjukkan betapa mulia dan agungnya Allah pada saat itu, sehingga ia sadar bahwa dirinya betapa berdosanya dan hidup di dalam kegelapan, seperti ia berusaha temukan sesuatu di dalam suasana yang gelap dalam hidupnya. Tetapi beruntungnya, terang Allah memenuhi Bait Suci, sehingga ia dapat melihat dengan jelas untuk pertama kalinya. Ia memohon penghapusan dan pengampunan dosa dirinya untuk pelayanan. Hari ini, kita masih berjalan dengan genggaman lilin yang menyala, di manakah kita mengira dapat melihat suatu hal, tetapi nyatanya tidak? Apakah kita masih hidup dalam perasaan takut dan tertekan, sekalipun mengenal Allah? Bila ini permasalahannya, kita perlu memohon terang Allah untuk menyinari kita dan kecemerlangan memenuhi hidup kita.
Mengenai Murid Anda Alkitab
52 12
Para Nabi Allah
Banyak dari antara murid-murid kelas Tunas Muda yang sepertinya menjadi dewasa karena pendidikan agama di gereja. Mereka tahu cerita-cerita Alkitab dengan baik dan dapat menjawab banyak pertanyaan yang sederhana. Bagaimanapun, bila ditanyakan apakah mereka melihat Allah dalam hidup, mereka mungkin tidak segera menjawabnya. Mereka mungkin bingung untuk menjawabnya dengan jawaban standar seperti Allah itu sahabatku atau Ia aalah Juruselamatku, tetapi apakah hal tersebut berarti bagi mereka? Sayangnya, banyak dari antara mereka kurang mengenal Allah secara pribadi. Mungkin dengan memiliki Roh Kudus akan banyak lagi membantu mereka, tetapi bila mereka menerima-Nya di usia
seperti sekarang ini, akan menjadi lebih sulit untuk menyatakan makna Allah dalam hidup, karena mereka mungkin belum pernah mengalami Tuhan Yesus seperti orang dewasa lainnya. Oleh karena itu, saat Anda mengajar pelajaran ini, buatlah kagum dan kemukakan seperti apakah perasaan Yesaya saat ia melihat penglihatan Allah kepada murid-murid. Ini penting untuk menegaskan banyak keluarbiasaan dan karakter Allah lainnya, sehingga mereka dapat benar-benar 'melihat' siapa Allah itu, bahwa Ia segalanya dan semua hal diciptakan-Nya. Bantulah murid-murid untuk mengenal Allah dengan cara ini, sehingga mereka dapat mengenal-Nya lebih mendalam dan lebih menyeluruh. Bersyukurlah, setelah pelajari pelajaran ini, mereka akan dipenuhi dengan rasa luar biasa terhadap kebesaran Allah, sama seperti yang Yesaya rasakan. Tantanglah mereka untuk belajar siapa Allah itu bagi diri sendiri dan buatlah hubungan mereka dengan-Nya lebih pribadi lagi daripada sebelumnya.
Persiapkan Hati Murid
Sebelum pelajaran dimulai, mintalah muridmurid untuk berpikir tentang pertanyaan berikut: Bagaimana perasaan kalian bila melihat Allah secara langsung suatu saat nanti? Seperti apakah Ia kelihatannya? Apakah akan tampak begitu agung dan berkuasa? Bagaimana tanggapan kalian dan apakah yang kalian akan katakan? Berikan sedikit waktu bagi murid-murid untuk berbagi jawaban mereka. Tentu saja, banyak dari antara kita tidak dapat melihat Allah secara langsung, tetapi itu dapat terjadi bila kita yakini dengan iman. Yang lebih penting lagi, iman dapat benar-benar membantu kita mengalami hadirat Allah, seperti yang sering kali digambarkan dalam Alkitab. Kita sepertinya akan merasakan semua karakter Allah, yaitu: Kebesaran-Nya, kemurahan-Nya, kasih-Nya dan kuasa-Nya secara berkelimpahan dan luar biasa dalam waktu yang bersamaan. Dalam pelajaran hari ini, kita akan belajar tentang bagaimana besarnya Allah itu dari nabi Yesaya dalam suatu pengungkapan rahasia yang menarik. Marilah kita menuju Lembar Kerja # 1.
Para Nabi Allah 53
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Penglihatan Yesaya Kitab Yesaya merupakan kitab yang panjang, sekaligus meliputi banyak hal. Tetapi salah satu hal penting itu adalah banyaknya rencana Allah yang terungkap. Ketika mendalami kitab tersebut, kita akan mengenal Allah lebih utuh dan jelas lagi. Dalam pasal 6, Yesaya melihat suatu penglihatan langsung dari Allah. Saat melihat Allah langsung, ia tiba-tiba beroleh suatu pengungkapan rahasia tentang Allah dan dirinya. Sebagaimana kalian baca catatan berikut, taruhlah diri kalian pada posisi Yesaya dan bayangkan bagaimana perasaan kalian melihat Allah dalam terang. Kemudian, jawablah pertanyaan berikut.
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Bacalah Yes. 6:1-4. l Di manakah Allah saat Yesaya melihat-Nya? (Allah sedang duduk di atas takhta yang tinggi, dengan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.) l Siapakah yang bersama dengan Allah? Gambarkan seperti apakah kelihatannya mereka itu? (Serafim adalah malaikat yang memiliki enam sayap, dua sayap untuk menutupi muka mereka dan dua sayap untuk menutupi kaki mereka. Dua sayap lagi dipakai untuk melayanglayang. Mungkin mereka gunakan sayap yang untuk menutupi muka, karena tidak dapat melihat kemuliaan Allah secara langsung.) l Apakah yang mereka katakan tentang Allah? (Mereka memuji Allah dengan menyerukan kudus, kudus, kudus dan menyatakan kemuliaan-Nya.) l Apakah yang terjadi setelah mereka memuji Allah? (Alas ambang pintu Bait Suci bergoyang dan Bait Suci dipenuhi oleh asap.) Bacalah Yes. 6:5. l Bagaimana perasaan Yesaya setelah melihat penglihatan Allah ini? (Yesaya merasa dirinya seperti bukan siapa-siapa setelah melihat kemuliaan Allah, bahkan menganggap dirinya adalah seorang yang najis.) l Mengapa Yesaya merasakan semuanya itu secara tiba-tiba? (Ketika membandingkan diri dengan orang lain di dunia ini, kita merasa lebih baik daripada yang lainnya. Tetapi ketika membanding-
54 1x
Para Nabi Allah
kan diri dengan Allah, kita hanya merasa berdosa, karena Ia sempurna dan kudus. Yesaya mungkin tiba-tiba teringat bahwa dirinya perlu dikuduskan oleh Allah.) l Bila kalian adalah Yesaya, bagaimana kalian akan bereaksi dalam situasi yang sama? (Jawaban murid-murid.)
"Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" (Yes. 6:3)
Bacalah Yes. 6:6-7. l Apakah yang salah satu serafim lakukan kepada Yesaya? (Serafim itu mengambil bara dari atas mezbah dengan sepit dan disentuhkan bara itu ke mulut Yesaya. Setelah itu, ia menyatakan bahwa sang nabi sekarang kudus dan tidak lagi penuh dosa atau rasa bersalah di hadapan Allah.) l Mengapa bara itu memiliki kekuatan untuk menguduskan dosa Yesaya? (Bukanlah bara yang benar-benar memiliki kekuatan untuk hal itu. Tetapi karena Allah tahu bagaimana yang Yesaya rasakan, sehingga kuasa-Nya melalui bara menguduskan sang nabi. Semua benda adalah mati dan tidak memiliki kuasa apa-apa. Tetapi Allah dapat gunakan apapun sebagai alat-Nya bagi kehendak-Nya yang baik.) Rangkuman: Sebelum Yesaya melihat penglihatan Allah di Bait Suci, ia mungkin menghormati dan mengagungkan Allah dengan caranya sendiri. Tetapi ketika bertemu Allah secara langsung, barulah ia sadari betapa najis dirinya, baik secara jasmani maupun rohani. Ia bukanlah siapa-siapa bila dibandingkan dengan kemuliaan dan kekudusan Allah. Itulah sebabnya Yesaya katakan bahwa dirinya memerlukan pengudusan dari Allah, karena ia tidak pernah dapat menjadi cukup kudus dengan caranya. Bila pernah melihat Allah dengan cara yang serupa, kita sepertinya akan bersikap seperti Yesaya pula. Semakin banyak kita dapat gunakan kata-kata untuk menggambarkan Allah, maka bukanlah siapa-siapa diri ini, karena tidak benar-benar dapat mengambarkan kebesaran-Nya secara tepat.
Para Nabi Allah 55
pelajaran
5
Yesaya: "Saya Melihat Tuhan"
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Penglihatan Yesaya Bacalah Yes. 6:1-4. Di manakah Allah saat Yesaya melihatNya?
Bacalah Yes. 6:6-7. Apakah yang salah satu serafim lakukan kepada Yesaya?
Siapakah yang bersama dengan Allah? Gambarkan seperti apakah kelihatannya mereka itu?
Mengapa bara itu memiliki kekuatan untuk menguduskan dosa Yesaya?
Apakah yang mereka katakan tentang Allah?
Sebelum Yesaya melihat penglihatan Allah di Bait Suci, ia mungkin menghormati dan mengagungkan Allah dengan caranya sendiri. Tetapi ketika bertemu Allah secara langsung, barulah ia sadari betapa najis dirinya, baik secara jasmani maupun rohani. Ia bukanlah siapasiapa bila dibandingkan dengan kemuliaan dan kekudusan Allah. Itulah sebabnya Yesaya katakan bahwa dirinya memerlukan pengudusan dari Allah, karena ia tidak pernah dapat menjadi cukup kudus dengan caranya. Bila pernah melihat Allah dengan cara yang serupa, kita sepertinya akan bersikap seperti Yesaya pula. Semakin banyak kita dapat gunakan katakata untuk menggambarkan Allah, maka bukanlah siapa-siapa diri ini, karena tidak benar-benar dapat mengambarkan kebesaran-Nya secara tepat.
Apakah yang terjadi setelah mereka memuji Allah? Bacalah Yes. 6:5. Bagaimana perasaan Yesaya setelah melihat penglihatan Allah ini? Mengapa Yesaya merasakan semuanya itu secara tiba-tiba? Bila kalian adalah Yesaya, bagaimana kalian akan bereaksi dalam situasi yang sama?
16 14
Lembar Kerja # 2 Allah itu...
(Karena Lembar Kerja ini lebih banyak bersifat diskusi dan berbagi, maka pastikan murid-murid dapat bertukar pikiran sebanyak mungkin. Sebagai contoh, mereka dapat melihat ayat-ayat yang disebutkan pada sebelah kanan dan jelaskan maksudnya.)
56 1x
Para Nabi Allah
Allah kita sungguh penuh kuasa dan kasih. Bila pernah melihat-Nya secara seperti Yesaya, kita tidak mungkin memiliki keberanian untuk berbicara. Kita mungkin begitu terkagum-kagum hingga tercengang. Allah dipuji oleh para serafim dan dirasakan penuh KEKUDUSAN dan KEMULIAAN oleh Yesaya. Tetapi Ia sesungguhnya lebih daripada itu. Dalam kitab Yesaya, diungkapkan banyak karakter tentang Allah. Lihatlah ayat-ayat berikut dalam kitab Yesaya. Murid-murid harus dapat lengkapi kalimat Allah itu... setelah membaca tiap ayat dan tuliskan di tempat yang tersedia. 1. Yes. 8:13-15 (Allah itu... Tuhan semesta alam) 2. Yes. 11:3-5 (Allah itu... Hakim) 3. Yes. 26:1-4 (Allah itu... keselamatan kita) 4. Yes. 44:6-8 (Allah itu... Tuhan yang kekal) 5. Yes. 41:10,13 (Allah itu... Tuhan yang hidup) Setelah murid-murid lengkapi kalimat tersebut, diskusikan apa maksud dari setiap kalimat itu bagi mereka. Apakah maksudnya bahwa Tuhan semesta alam bagi mereka? Apakah maksudnya bahwa Allah itu Hakim dan Tuhan yang kekal? Sediakan waktu bagi murid-murid untuk membagikan pandangan mereka. Ayat-ayat berikut mungkin dapat berguna bagi mereka sebagai petunjuk dalam diskusi.
Tuhan semesta alam Kata semesta alam berarti berwenang atau berkuasa mutlak. Dalam Ayb. 36:26 dikatakan, "Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita; jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki." Bukanlah masalah seberapa banyak kita merasa memahami Allah, kita tetap tidak dapat mengenal-Nya secara utuh. Alkitab ungkapkan banyak tentang Allah seperti yang ayat di atas katakan, ada banyak pertanyaan yang kita masih belum beroleh jawabannya, karena hanya Allah yang memiliki jawabannya. Ketika dapat benar-benar memahami bahwa Allah memiliki kuasa dan kendali atas segala sesuatu, kita hanya dapat terkagum-kagum dan menghormati-Nya. Tidak ada di dunia ini, betapapun berkuasanya ia, yang dapat membandingkan dirinya dengan Allah. "Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir... namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni Tuhan semesta alam." (Yes. 6:5)
Hakim Dalam Ayb. 37:23-24 dituliskan, "Yang maha kuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar kekuasaan dan keadilan-Nya; walaupun kaya akan kebenaran Ia tidak menindasnya. Itulah sebabnya Ia ditakuti orang; setiap orang yang menganggap dirinya mempunyai hikmat, tidak dihiraukan-Nya." Kita tahu bahwa Allah akan datang suatu hari nanti untuk menghakimi dunia (Mat. 16:27; Why. 20:12). Sekalipun kadang tidak seperti itu tampaknya, tetapi Allah itu adil dan Ia akan menghakimi umat manusia menurut kehendak dan standar-Nya. Dalam Mat. 25:46 dikatakan bahwa orang jahat akan dihukum kekal, sementara orang benar akan beroleh hidup kekal. Tetapi bukan berarti, kita tidak peduli terhadap hidup kita di dunia, sekalipun kadang merasa beberapa orang pantas untuk dihukum dan yang baik diberikan upah. Ketika waktunya tiba, Allah akan berikan keadilan-Nya dan para pengikutNya akan dibenarkan. Keselamatan Kita Dalam Yoh. 6:68-69 dikatakan, "Tuhan kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." Hanya Allah yang dapat tawarkan kita keselamatan. Tidak ada ilah lain atau orang hebat manapun yang dapat katakan pernyataan tersebut. Yang lebih penting lagi, kita dapat beroleh hidup kekal
Para Nabi Allah 57
ini, karena Yesus Kristus mati demi kita dengan cumacuma. Dalam Ef. 2:8-9 dituliskan, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oeh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri." Ketika menyadari betap besar kasih karunia dan pemberian Allah ini, kita hanya dapat bersyukur kepada Allah setiap hari. Kita beruntung telah dipilih oleh-Nya.
"Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikatmalaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya." (Mat. 16:27)
58 1x
Para Nabi Allah
Tuhan yang Kekal Dalam Why. 22:13 dikatakan, "Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." Allah telah ada sebelum dunia ini tercipta dan Ia akan tetap ada setelah dunia ini berakhir. Banyak ilmuwan telah berusaha untuk menyatakan bahwa segala sesuatu dalam alam semesta ini dapat ada karena teori Big Bang. Bagaimanapun, teori tersebut tidak menjelaskan apa atau siapa yang menyebabkan semuanya ini terjadi. Faktanya, dunia sejauh ini hanya didukung dan dibuktikan bahwa Allah adalah Pencipta, yang telah ada melampaui waktu dan tepat. Sebagai akibatnya, kita hanya dapat menyembah-Nya saja. Tuhan yang Hidup Ketika muda, kita telah merasakan bahwa Allah itu seolah-olah sesuatu yang jauh sekali dan sulit untuk dicapai dan diperbincangkan. Tetapi telah tahu bahwa Ia bukanlah seorang raja atau penguasa yang duduk di takhta. Ia adalah Allah yang hidup, yang peduli kepada kita. Dalam Luk. 20:38 dikatakan, "Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup." Ia tahu keperluan kita dan senantiasa menyertai kita. Inilah sebabnya Ia telah datang dalam bentuk manusia dan menderita demi kita. Dalam Ibr. 4:15-16 dikatakan, "Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." Kita dapat beroleh penghiburan yang luar biasa, karena Allah memahami dan menawarkan kita pertolongan ketika kita memerlukan-Nya. Semua gambaran Allah ini
pelajaran
hanya dimaksudkan untuk menyatakan betapa besarnya Tuhan Yesus kita. Kita seharusnya diteguhkan dan iman kita seharusnya bertumbuh ketika mengetahui siapa Allah yang kita percayai.
5
Pemahaman
Yesaya: "Saya Melihat Tuhan"
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Allah itu... Allah kita sungguh penuh kuasa dan kasih. Bila pernah melihatNya secara seperti Yesaya, kita tidak mungkin memiliki keberanian untuk berbicara. Kita mungkin begitu terkagum-kagum hingga tercengang. Allah dipuji oleh para serafim dan dirasakan penuh KEKUDUSAN dan KEMULIAAN oleh Yesaya. Tetapi Ia sesungguhnya lebih daripada itu. Dalam kitab Yesaya, diungkapkan banyak karakter tentang Allah. Lihatlah ayat-ayat berikut dalam kitab Yesaya. Murid-murid harus dapat lengkapi kalimat Allah itu... setelah membaca tiap ayat dan tuliskan di tempat yang tersedia. 1. Yes. 8:13-15 Allah itu...
2. Yes. 11:3-5 Allah itu...
3. Yes. 26:1-4 Allah itu...
Tuhan
__________ __________
__________
Kita
5. Yes. 41:10,13 Allah itu...
4. Yes. 44:6-8 Allah itu...
Tuhan
Tuhan
__________
__________
17
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Kuduskan Aku, Oh Allah! Yesaya tidak memohon untuk dikuduskan, tetapi dengan mengatakan bahwa ia merasa begitu berdosa dan najis di hadapan hadirat Allah, maka ia mengakui betap ia memerlukan kasih karunia dan pengampunan dari Allah. Sebagai hasilnya, salah seorang serafim menyentuhkan bara ke mulut Yesaya. Hari ini, kita telah dikuduskan pula. Tentu saja, Allah tidak menyentuhkan bara yang begitu panasnya ke bibir kita, tetapi Ia menghapuskan segala kesalahan ketika kita bertobat dan dibaptis. Apakah tujuan dari semuanya ini? Agar menjalani hidup yang kudus. Lihatlah 1 Pet. 1:15 dan tulislah di tempat yang tersedia. Sebelum mengenal Allah, kita semua adalah orang berdosa, bahkan setelah kita dibaptis, kita masih gagal mencapai kekudusan dan kemuliaan Allah sepanjang hidup kita. Tetapi karena standar Allah yang tinggi bukan berarti kita harus menyerah. Lebih baik kita berjuang untuk meraih puncak yang tinggi, karena sebagaimana kita telah mengetahui dari Lembar Kerja
Para Nabi Allah 59
"Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu." (1 Pet. 1:15)
60 1x
Para Nabi Allah
sebelumnya bahwa Allah itu sungguh menakjubkan dan besar. Ia adalah maha besar dan adil. Ia adalah Pencipta dan Juruselamat. Melalui pelajaran hari ini, kita telah memandang keagungan dan kemuliaan Allah secara sepintas. Sekalipun tidak sama atau melihat Allah secara langsung, seharusnya membuat kita menunjukkan ketidakmampuan dan ketidaksempurnaan serta berjuang untuk menjadi lebih baik di hadapan Allah yang kudus, sehingga kita dilayakkan saat Ia berbuat sesuatu bagi kita. Renungkan pertanyaan berikut: l Adakah dalam hidup kalian yang merintangi Allah dari menguduskan atau membuat kalian lebih kudus? (Jawaban murid-murid.) l Bagaimana kita dapat menjaga kekudusan kita setiap saat? (Mintalah murid-murid untuk berbagi pandangan mereka, tetapi pastikan untuk membagikannya setelah yang berikut.) 1. MENGAKU dosa pribadi – Kita harus senantiasa mengintrospeksi diri untuk melihat apakah kita jalani suatu hidup yang kudus, yang layak disebut seorang Kristen. Bila kita temukan ada dosa, tidak peduli betapa kecilnya, kita harus mengaku dan bertobat di hadapan Allah. 2. MEMBERSIHKAN diri melalui doa dan tindakan – Satu-satunya cara untuk membersihkan diri setelah kita dibaptis adalah memohon pengampunan dari Allah. Kemudian, kita harus bertekad untuk mengubah hidup kita dan diperbarui setiap harinya. 3. MENGUDUSKAN diri sehingga kita senantiasa siap dipakai oleh Allah – Menguduskan berarti memisahkan untuk menjadi istimewa atau kudus. Ketika memasuki salah satu katedral besar yang tua, kita menunjukkan rasa hormat dan kagum terhadap struktur bangunan yang tampak menakjubkan. Tentu, kita tidak ingin mengotori bangunan tersebut. Ketika datang kepada Allah, kita seharusnya merasa lebih hormat, karena Allah lebih besar dan menakjubkan daripada gereja paling agung sekalipun. Oleh karena itu, kita seharusnya menguduskan diri sehingga dapat menjadi kudus dan dipanggil untuk lakukan pekerjaan-Nya.
pelajaran
5
Aplikasi
Yesaya: "Saya Melihat Tuhan"
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Kuduskan Aku, Oh Allah! Renungkan pertanyaan berikut: Adakah dalam hidup kalian yang merintangi Allah dari menguduskan atau membuat kalian lebih kudus? Bagaimana kita dapat menjaga kekudusan kita setiap saat?
Yesaya tidak memohon untuk dikuduskan, tetapi dengan mengatakan bahwa ia merasa begitu berdosa dan najis di hadapan hadirat Allah, maka ia mengakui betap ia memerlukan kasih karunia dan pengampunan dari Allah. Sebagai hasilnya, salah seorang serafim menyentuhkan bara ke mulut Yesaya. Hari ini, kita telah dikuduskan pula. Tentu saja, Allah tidak menyentuhkan bara yang begitu panasnya ke bibir kita, tetapi Ia menghapuskan segala kesalahan ketika kita bertobat dan dibaptis. Apakah tujuan dari semuanya ini? Agar menjalani hidup yang kudus.
MENGAKU dosa pribadi
MEMBERSIHKAN diri melalui doa dan tindakan
Lihatlah 1 Pet. 1:15 dan tulislah di tempat yang tersedia. __________________________ __________________________
MENGUDUSKAN diri
__________________________ __________________________
Kita harus senantiasa mengintrospeksi diri untuk melihat apakah kita jalani suatu hidup yang kudus, yang layak disebut seorang Kristen. Bila kita temukan ada dosa, tidak peduli betapa kecilnya, kita harus mengaku dan bertobat di hadapan Allah.
Satu-satunya cara untuk membersihkan diri setelah kita dibaptis adalah memohon pengampunan dari Allah. Kemudian, kita harus bertekad untuk mengubah hidup kita dan diperbarui setiap harinya. Menguduskan berarti memisahkan untuk menjadi istimewa atau kudus. Ketika memasuki salah satu katedral besar yang tua, kita menunjukkan rasa hormat dan kagum terhadap struktur bangunan yang tampak menakjubkan. Tentu, kita tidak ingin mengotori bangunan tersebut. Ketika datang kepada Allah, kita seharusnya merasa lebih hormat, karena Allah lebih besar dan menakjubkan daripada gereja teragung sekalipun. Oleh karena itu, kita seharusnya menguduskan diri sehingga dapat menjadi kudus dan dipanggil untuk lakukan pekerjaan-Nya.
18
Aktivitas Angkatlah pujian dalam Kidung Rohani # 224 ('Mohon Tuhan Selidiki') dan nyanyikan pujian tersebut bersama-sama. Setelah itu, diskusikan tentang apa yang lirik pujian tersebut maksudkan. Apakah syairnya menyentuh hati murid-murid, terutama setelah mengikuti pelajaran ini? Mintalah murid-murid untuk benar-benar berpikir tentang apakah maksud dari syair tersebut dan bagaimana mereka dapat gunakan waktu yang ada untuk menyatakan dan mengintrospeksi hidup mereka.
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Kel. 28 – 30
Makin banyak berusaha, kita tidak akan dapat membayangkan seperti apakah melihat Allah itu dengan mata kita sendiri. Mungkin kita akan melihatNya dengan rasa terkagum-kagum. Mungkin kita akan menanyakan ribuan pertanyaan. Tetapi tidak masalah bagaimana kita bereaksi, satu hal yang pasti adalah keagungan dan kemuliaan-Nya akan terbukti. Ketika Allah tidak menyatakan kebesaran-Nya sekalipun, kita sujud di dalam penghormatan dan penyembahan terhadap Pencipta yang luar biasa itu. Lalu Yesaya sadari, kita akan mulai melihat bagaimana kecil dan najisnya diri kita benar-benar di hadapan Allah. Marilah kita bertekad untuk tetap kudus dan murni, sehingga ketika hari yang menakjubkan itu tiba dan melihat Allah secara langsung, maka kita akan siap. Akhirilah dengan berdoa.
Para Nabi Allah 61
62 1x
Para Nabi Allah
pelajaran
6
Yeremia: "Akan Ada Pembuangan"
GARIS BESAR Kitab Bacaan Ayat pilihan lainnya dari kitab Yeremia Kebenaran Alkitab Allah berduka karena kita berdosa kepada-Nya; Ia senantiasa menanti kita untuk bertobat. Tujuan Pelajaran Memahami sejarah Yehuda dan mengapa Yeremia meratap karena dosa umat; belajar berbelaskasihan dan menilai hubungan kita dengan Allah hari ini. Ayat Hafalan "Tunjukkan kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!" (Zak. 7:9b)
Latar Belakang Alkitab Yeremia adalah anak dari imam Hilkia, yang menjadi alat Allah untuk menyampaikan kata-kata teguran dan penghukuman-Nya kepada Yehuda. Sekalipun enggan pada mulanya, Yeremia dimotivasi oleh Allah (Yer. 1:6-9) dan menerima amanat-Nya dengan keberanian, seperti ia sering dianiaya karena bernubuat. Yeremia adalah salah seorang nabi terakhir yang bernubuat kepada kerajaan selatan dan pelayanannya melampaui pemerintahan lima raja terakhir. Kitab Yeremia bukanlah kronologis perintah. Beberapa hal yang ia nubuatkan, termasuk pembuangan Yehuda yang sebentar lagi dan apa yang akan terjadi dengan kota-kota seperti Yerusalem, Babel dan bangsa kafir lainnya. Ia pun mengungkapkan beberapa informasi tentang kedatangan Mesias. Yeremia dikenal sebagai nabi yang meratap, karena ia merasa begitu banyak menderita karena pemberitaan hal tersebut seumur hidupnya. Rasa duka pribadi terpancar dalam kitab Ratapan, yang secara garis besar ditulis oleh sang nabi. Beberapa tulisan puisi yang ia dukakan karena umat Allah dan menyaksikan kasih karunia Allah yang tiba dengan terselamatkannya umat Israel pada akhirnya.
Para Nabi Allah 63
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
"...apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau." (Yer. 1:7b-8)
52 64 1x
Para Nabi Allah
"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa" (Yer. 1:5). Inilah panggilan Allah kepada Yeremia. Tetapi karena Yeremia merasa dirinya masih muda, ia enggan menerima panggilan Allah ini. Ia menjawab Allah bahwa dirinya hanyalah seorang anak yang tidak pandai bicara. Tetapi Allah berkata, "Jangan katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau." Kemudian Allah menjamah mulut Yeremia dengan tangan-Nya dan berkata, "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu" (Yer. 1:7-9). Bayangkan betapa terhiburnya Yeremia saat itu. Tentu apa yang Yeremia alami telah berikan kebanggaan bahwa ia diperlukan untuk lakukan pekerjaan Allah. Hari ini, kita diutus untuk beritakan injil hingga ke ujung dunia. Banyak dari antara kita yang tidak berani dan kurang pandai berbicara. Allah pun memotivasi kita dengan cara yang sama. Dengan mengintrospeksi diri dari kehidupan para nabi di Perjanjian Lama, kita sadari bahwa banyak dari antara para nabi merupakan orang biasa, tidak berbeda dengan diri kita. Satu hal yang membedakannya adalah Allah menaruh perkataan-perkataan-Nya ke dalam mulut mereka. Hari ini, kita memiliki Roh Kudus dan Ia akan mengarahkan apa yang kita perlu sampaikan. Oleh karena itu, marilah kita berdoa dan biarlah Roh Allah yang memimpin kita untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Mengenai Murid Anda Alkitab
Setiap hari, kita membuat penilaian tentang orang-orang di sekitar tanpa berpikir dua kali terlebih dahulu. Ketika melihat seorang laki-laki berpakaian bisnis, kita berpikir bahwa ia pasti memiliki suatu pekerjaan yang berpenghasilan besar. Atau bila melihat seorang ibu remaja dengan gendongan dua anak yang baru dapat berjalan, maka kita segera mengira bahwa ia pasti seorang perempuan yang bermoral rendah. Sangat jarang kita berpikir bahwa seorang laki-laki yang mengenakan pakaian bisnis, tetapi faktanya, ia sedang mencari suatu pekerjaan untuk mencukupi kehidupan keluarganya. Kita pun tidak akan pernah mengira bahwa seorang gadis sebenarnya berperilaku kasar dan tidak menghargai hubungannya sendiri. Bila memilikinya, kita tentu akan sedikit mengritik dan lebih berbelaskasihan kepada orang lain. Sayangnya, pikiran kita tidak terbiasa bekerja seperti itu. Kita cenderung berpikir yang terburuk dari seseorang dan sepertinya kita lebih dewasa dan temukan sesuatu yang lebih sulit dan lebih sulit untuk dikritik, karena 'kita telah melihat segala sesuatunya'. Pada usia seperti sekarang ini, murid-murid kelas Tunas Muda masih mudah dipengaruhi. Ada banyak hal yang mereka lihat dan alami untuk pertama kalinya. Bila kita tidak sering mengomentari atau menilai seseorang, maka mereka akan belajar melakukan hal-hal yang sama. Kita tidak ingin mengajarkan anak-anak yang tidak bersimpati, suka mengritik dan mengolok-olok. Sekalipun masyarakat dapat lakukan hal tersebut kepada seseorang, tetapi mereka lebih memahami pentingnya memiliki kemurahan dan belas kasihan terhadap sesama, selain itu, mereka akan dapat menyatakan kasih dalam banyak cara. Cara terbaik untuk lakukan adalah belajar melihat orang lain melalui pandangan Yesus Kristus. Berdoalah bersama agar mereka dipenuhi dengan kelimpahan kasih dan belas kasihanNya, sehingga mereka dapat berbagi kasih karunia-Nya dengan yang memerlukannya.
Para Nabi Allah 65
Persiapkan Hati Murid
Mintalah murid-murid untuk memikirkan skenario berikut: Skenario 1 – Ketika melihat seorang tua berjalan dengan tongkat di jalan dan tiba-tiba terjatuh, apakah yang kalian akan lakukan? Skenario 2 – Ketika melihat seorang tua berjalan dengan gunakan payung yang rusak dan tiba-tiba terjatuh, apakah yang kalian akan lakukan? Berikan waktu bagi murid-murid untuk mendiskusikan pendapat mereka tanpa menaruh penilaian. Tentu saja setiap orang dari antara kita telah membuat beberapa penilaian di dalam pikirannya tentang setiap orang sebelum kita putuskan untuk menawarkan bantuan atau tidak. Pelajaran hari ini memusatkan bagaimana kita dapat mengurangi penilaian dan lebih berbelas kasihan kepada sesama. Marilah kita menuju Lembar Kerja # 1.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Raja-Raja Yehuda yang Terakhir
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
66 1x
Para Nabi Allah
Yehuda merupakan kerajaan sebelah selatan. Kerajaan ini ada raja-raja yang baik dan yang jahat. Ada saat ketika raja-raja yang baik berusaha untuk memperbarui kerajaannya, tetapi akhirnya, penduduk senantiasa kembali berbuat dosa kepada Allah. Yeremia bernubuat kepada kerajaan Yehuda selama masa pemerintahan lima raja yang terakhir. Ia menyaksikan banyak kesalahan umat dan merasa begitu berdukacita atas bangsa, karena mengetahui bahwa Allah akan menghukum atas ketidakpatuhan mereka. Rangkumlah sejarah umat Israel selama masa ini dan tuliskan di tempat yang tersedia berbagai macam dosa yang mereka perbuat hingga membuat murka Allah tidak dapat ditahan atau ditunda lagi. Yosia (2 Raj. 22:1-23:25; 2 Taw. 34-35) l Berapa usianya saat ia menjadi seorang raja? (8) l Berapa lamakah ia memerintah Yehuda? (31 tahun) l Apakah ia seorang raja yang baik atau yang jahat? (Yang baik) l Tuliskan pembaruan yang ia perbuat? (Membuang berhala dan merayakan Paskah)
Yoahas (2 Raj. 23:31-35; 2 Taw. 36:1-4) l Berapa usianya saat ia menjadi seorang raja? (23) l Berapa lamakah ia memerintah Yehuda? (3 bulan) l Apakah ia seorang raja yang baik atau yang jahat? (Yang jahat) l Apakah yang terjadi dengan dirinya? (Ia diturunkan sebagai raja oleh Firaun dan dipenjarakan di Mesir hingga hari kematiannya; saudaranya, Eliakim, yang diubah ke Yoyakim, menggantikannya sebagai raja)
(Yeremia saksikan banyak kesalahan umat dan merasa begitu berdukacita atas bangsa, karena mengetahui bahwa Allah akan menghukum atas ketidakpatuhan mereka.)
Yoyakim (2 Raj. 23:36-24:7; 2 Taw. 36:5-8) l Berapa usianya saat ia menjadi seorang raja? (25) l Berapa lamakah ia memerintah Yehuda? (11 tahun) l Apakah ia seorang raja yang baik atau yang jahat? (Yang jahat) l Apakah yang terjadi dengan Yerusalem ketika ia berkuasa? (Nebukadnezar, raja Babel, telah mengambil alih Yehuda dan membuatnya menjadi suatu negeri jajahan; Yoyakim adalah boneka dari Nebukadnezar) Yoyakhin (2 Raj. 24:8-17; 2 Taw. 36:9-10) l Berapa usianya saat ia menjadi seorang raja? (18) l Berapa lamakah ia memerintah Yehuda? (10 hari) l Apakah ia seorang raja yang baik atau yang jahat? (Yang jahat) l Apakah yang terjadi dengan dirinya? (Ia dan seluruh keluarganya, berikut perbendaharaan Bait Suci dibawa ke Babel oleh Nebukadnezar) Zedekia (2 Raj. 24:17-25:9; 2 Taw. 36:11-19) l Siapakah nama Zedekia yang sebenarnya dan bagaimana ia menjadi raja Yehuda yang terakhir? (Nama sebenarnya adalah Matanya tetapi diubah oleh Nebukadnezar, yang menggantikan Yoyakhin dengannya; ia sebenarnya adalah paman Yoyakhin, di mana anaknya adalah Yosia – Yer. 37:1) l Berapa usianya saat ia menjadi seorang raja? (21) l Berapa lamakah ia memerintah Yehuda? (11 tahun) l Apakah ia seorang raja yang baik atau yang jahat? (Yang jahat)
Para Nabi Allah 67
l Apakah yang terjadi dengan Yehuda di bawah pemerintahannya? (Setelah ia berusaha memberontak terhadap Babel, Yerusalem dihancurkan seluruhnya oleh Nebukadnezar)
pelajaran
Beberapa raja terakhir Yehuda tidak hanya jahat, Yeremia pun memperhitungkan dosa umat. Lihatlah Yer. 7:5-11. Tuliskan dosa-dosa umat di tempat yang tersedia. l menindas orang miskin dan tidak bersalah l membunuh l menyembah berhala l merampas l berzinah
6
Yeremia: "Akan Ada Pembuangan"
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Raja-Raja Yehuda yang Terakhir Yosia (2 Raj. 22:1-23:25; 2 Taw. 34-35)
Yoahas (2 Raj. 23:31-35; 2 Taw. 36:1-4)
Berapa usianya saat ia menjadi seorang raja?
Berapa usianya saat ia menjadi seorang raja?
Berapa lamakah ia memerintah Yehuda?
Berapa lamakah ia memerintah Yehuda?
Apakah ia seorang raja yang baik atau yang jahat?
Apakah ia seorang raja yang baik atau yang jahat?
Tuliskan pembaruan yang ia perbuat?
Apakah yang terjadi dengan dirinya?
Yoyakim (2 Raj. 23:36-24:7; 2 Taw. 36:5-8)
Yoyakhin (2 Raj. 24:8-17; 2 Taw. 36:9-10) Berapa usianya saat ia menjadi seorang raja?
Berapa usianya saat ia menjadi seorang raja?
Berapa lamakah ia memerintah Yehuda? Berapa lamakah ia memerintah Yehuda? Apakah ia seorang raja yang baik atau yang jahat?
Apakah ia seorang raja yang baik atau yang jahat?
Apakah yang terjadi dengan dirinya? Apakah yang terjadi dengan Yerusalem sementara ia berkuasa?
Zedekia (2 Raj. 24:17-25:9; 2 Taw. 36:11-19)
Beberapa raja terakhir Yehuda tidak hanya jahat, Yeremia pun memperhitungkan dosa umat. Lihatlah Yer. 7:5-11. Tuliskan dosadosa umat di tempat yang tersedia.
Berapa usianya saat ia menjadi seorang raja?
__________________________________ Berapa lamakah ia memerintah Yehuda? __________________________________ Apakah ia seorang raja yang baik atau yang jahat?
__________________________________
Apakah yang terjadi dengan Yehuda di bawah pemerintahannya?
__________________________________ __________________________________
19
Lembar Kerja # 2 Ratapan Yeremia Dalam keadaan bagaimanapun, tidaklah aneh bahwa Allah harus biarkan Babel hancurkan Yerusalem. Ini disebabkan umat-Nya tidak menjadi lebih baik daripada orang Babel, sekalipun Allah telah berikan banyak kesempatan untuk berubah dan bertobat. Hal inipun tidaklah heran bahwa Yeremia meratapi bangsa tersebut, karena ia menyaksikan sendiri semua hal mengerikan yang mereka perbuat. Dalam faktanya, selama masa pemerintahan Yoyakim
68 1x
Para Nabi Allah
dan Zedekia, sang nabi menderita secara pribadi sebagai akibat dari perkataannya, tetapi karena sang nabi adalah nabi Allah, maka ia harus berbicara kepada umat. Bagaimanapun, ketika sadari bahwa mereka tidak berubah, maka ia lebih menderita lagi.
Beginilah firman Tuhan: "Berdirilah di pelataran rumah Tuhan dan katakanlah kepada penduduk segala kota Yehuda... mungkin mereka mau mendengarkan dan masing-masing mau berbalik dari tingkah langkahnya yang jahat..." (Yer. 26:2-3)
Lihatlah Yer. 26:1-24 1. Apakah pesan yang Yeremia sampaikan kepada umat? (Ia menghimbau agar umat bertobat. Allah berikan suatu kesempatan untuk mengubah jalan hidup dengan membiarkan mereka tahu apa yang akan terjadi bila mereka tetap berbuat dosa.) 2. Bagaimana umat menanggapi perkataan Yeremia? (Mereka ingin membunuhnya, karena tidak ingin mendengar bahwa kota tersebut suatu saat akan dihancurkan bersama dengan Bait Suci.) 3. Bagaimana raja Yoyakim perlakukan para nabi, terutama Uria, yang berbicara menentangnya? (Ia mengancam akan membunuh barangsiapa yang tidak mengatakan hal yang baik mengenai raja dan umat dan Uria dibunuh karena hal tersebut.) Lihatlah Yer. 36 4. Saat itu, Allah ingin Yeremia menuliskan apa yang Allah harus katakan pada sebuah gulungan. Apakah yang Yoyakim perbuat terhadap gulungan itu? (Ia memotong bagian demi bagian dari gulungan yang dibacakan kepadanya dan membakar dengan menaruhnya ke dalam api, karena ia tidak ingin mendengar isi nubuatan dalam gulungan itu.) Lihatlah Yer. 37 5. Apakah yang terjadi kepada Yeremia saat raja Zedekia tidak menyukai lagi apa yang sang nabi h a r u s k a t a k a n ? ( Ye r e m i a d i p u k u l d a n dipenjarakan.) Dari sebagian besar kehidupan Yeremia, ia diperlakukan dengan tidak hormat dan sering diancam, karena apa yang ia harus katakan adalah tidak seharusnya kepada umat. Kitab Ratapan merupakan kumpulan puisi singkat yang memberitahukan kesedihan dan kedukaan yang mendalam dari hati sang nabi terhadap umat.
Para Nabi Allah 69
6.
(Anda boleh berharap membagi murid-murid ke dalam beberapa kelompok. Kemudian, mereka dapat bagikan jawaban yang ada kepada yang lainnya dan ungkaplah kitab Ratapan lebih mendalam.)
pelajaran
7.
Pilihlah salah satu dari lima pasal dan bacalah ayat-ayatnya. Catatlah hal-hal yang kalian temukan yang menyebabkan Yeremia begitu berduka. (Jawaban murid-murid.) Bayangkan bila kalian adalah sang nabi dan harus katakan hal-hal tersebut, berharaplah umat akan bangun dari kesalahan hidup mereka dan mengubah jalan hidup mereka. Tetapi kalian akan mendapati hati yang keras. Umat hanya ingin mengolok-olok dan mengancam hidup kalian. Bagaimana kalian akan merasakannya? (Jawaban murid-murid.)
6
Pemahaman
Yeremia: "Akan Ada Pembuangan"
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Ratapan Yeremia
Lihatlah Yer. 26:1-24 1. Apakah pesan yang Yeremia sampaikan kepada umat?
Lihatlah Yer. 36 4. Saat itu, Allah ingin Yeremia menuliskan apa yang Allah harus katakan pada sebuah gulungan. Apakah yang Yoyakim perbuat terhadap gulungan itu?
2. Bagaimana umat menanggapi perkataan Yeremia?
3. Bagaimana raja Yoyakim perlakukan para nabi, terutama Uria, yang berbicara menentangnya?
Lihatlah Yer. 37 5. Apakah yang terjadi kepada Yeremia saat raja Zedekia tidak menyukai lagi apa yang sang nabi harus katakan?
6. Pilihlah salah satu dari lima pasal dan bacalah ayat-ayatnya. Catatlah hal-hal yang kalian temukan yang menyebabkan Yeremia begitu berduka.
7. Bayangkan bila kalian adalah sang nabi dan harus katakan hal-hal tersebut, berharaplah umat akan bangun dari kesalahan hidup mereka dan mengubah jalan hidup mereka. Tetapi kalian akan mendapati hati yang keras. Umat hanya ingin mengolokolok dan mengancam hidup kalian. Bagaimana kalian akan merasakannya?
20
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Marilah Kita Berbelas Kasihan! Memang sulit menjadi seperti Yeremia. Ia tidak meratapi umat karena pekerjaannya. Kita dapat beritahukan dari bacaan pekerjaannya dalam Alkitab bahwa ia benar-benar merasakan kesedihan yang mendalam karena umat Allah yang tidak ingin mendengarkan dan bertobat. Hari ini, kita mungkin merasa terkagum-kagum dan menunjukkan banyak belas kasihan kepada orang yang menderita, tetapi yang tidak pantas mendapatkan hal itu. Bagaimanapun, kita tidak meratapi orang-orang yang tampaknya seperti mereka itu. Umat berbuat banyak hal yang
70 1x
Para Nabi Allah
Aktivitas keliru dan bila kita adalah Yeremia, mungkin akan katakan, "Mereka tidak akan berubah! Lihatlah pada sejarah mereka! Berkali-kali mereka meninggalkan Allah. Mereka pantas untuk dihukum dengan keras. Lalu, mereka mungkin akan mendapatkan suatu pelajaran." Allah tentu pernah memikirkan hal tersebut karena Ia adalah Hakim, tetapi Ia tidak melakukannya. Lebih baik, Ia berikan kesempatan untuk mengubah jalan hidup mereka. Inilah cara Allah. Ia penuh belas kasihan, karena tahu inilah satu-satunya cara untuk selamat. Bila setiap kali ada seseorang yang berbuat kesalahan dan Ia segera menghakiminya, maka kita semua akan masuk ke dalam neraka pada hari ini dengan tidak beroleh kesempatan untuk selamat. Apakah kita berbelas kasihan seperti Allah kita atau apakah kita senantiasa siap untuk menghakimi? Bacalah beberapa skenario berikut dan bagikan bagaimana perasaan kalian tentang setiap orang dari antara mereka. Akankah kalian secara jujur menginginkan orang-orang ini untuk diselamatkan dan menghadiri kebaktian, duduk di samping kita? l Seorang teman kelas yang telah mencuri uang dari padamu sebelumnya l Seorang narapidana pembunuh yang telah keluar dari penjara l Seorang pengemis yang masuk ke dalam gereja dan meminta beberapa makanan atau uang Faktanya dalam banyak situasi, kita mungkin akan beranggapan yang terburuk dan berpikir bahwa orang-orang ini tidak memiliki kesempatan untuk diselamatkan atau setidaknya, kita tidak pasti mereka akan diselamatkan. Beruntunglah, Allah adalah Tuhan yang penuh kemurahan dan tidak segera menghakimi seperti kita. Ingatkah Zakheus, pemungut cukai (Luk. 19:1-10)? Ia adalah seorang yang penuh dengan dosa dan tidak memiliki teman, karena ia memungut cukai yang berlebihan dari nilai yang seharusnya. Tetapi ia ingin bertemu dengan Yesus Kristus hingga memanjat sebuah pohon untuk melihat seperti apakah Ia itu. Saat Tuhan Yesus melihatnya, Ia berbelas kasih kepadanya dan memanggil Zakheus untuk turun dari pohon, karena keselamatan telah datang ke rumahnya. Tetapi ketika kerumunan orang mendengar apa yang Yesus katakan, mereka menjadi marah. Mereka tidak memahami mengapa Yesus ingin pergi ke rumah
Para Nabi Allah 71
(Apakah kita berbelas kasihan seperti Allah kita atau apakah kita senantiasa siap untuk menghakimi?)
seorang yang berdosa. Ini karena pandangan mereka yang menghakimi Zakheus dan beranggapan bahwa ia tidak pantas untuk diselamatkan. Apakah ini terdengar seperti situasi yang kita sedang bicarakan? Bila Yesus Kristus telah berbuat hal yang sama seperti kebanyakan orang, maka Zakheus mungkin akan tetap menjadi orang berdosa. Tetapi karena Tuhan Yesus memberi kesempatan dan kemurahan kepadanya, maka ia bertobat, bahkan kembalikan uang empat kali lipat dari yang pernah diperasnya. Itulah belas kasih terhadap sesama yang akan membawa kesempatan baginya untuk diselamatkan. Bila kita hanya menilai, tidak seorangpun yang akan dapat menerima pembaruan kasih karunia dan belas kasih dari Allah. Tentu saja, Allah akan menghakimi suatu hari nanti, tetapi Ia sediakan hal itu pada hari kiamat. Maksudnya, Ia di sini menawarkan kasih karunia-Nya. Bagaimana kita dapat memiliki belas kasihan kepada sesama? Apakah kita perlu berduka bagi mereka seperti Yeremia? Tidak perlu. Saat kadang mendengar tentang situasi seseorang, kita mungkin tergerak untuk menangis, karena merasa susah hati terhadap mereka. Tetapi yang lebih penting lagi, kita perlu berdoa bahwa Allah akan bermurah hati kepada mereka. Memang sulit untuk memerantarai orang-orang yang tampaknya tidak pantas menurut kita. Tetapi sebagaimana Allah tidak hanya berikan harapan kepada kita, tetapi kita pun seharusnya berusaha untuk memiliki belas kasihan pada akhirnya, bila mereka tidak diselamatkan, tentu merupakan suatu hal yang mengerikan. Bagaimana kita dapat tunjukkan belas kasihan kita? (Jawaban murid-murid.) Tukang Periuk dan Hasil Pekerjaannya Setelah kita mengintrospeksi diri bagaimana memperlakukan sesama, kita pun perlu mengkaji hubungan pribadi dengan Allah. Alangkah mudahnya merasa lebih benar atau lebih baik daripada orang lain ketika merasa bersalah kepada seseorang. Tetapi apakah kita seperti lainnya yang perlu mendengarkan apa yang Allah katakan kepada kita? Kita dapat melihat dari Lembar Kerja sebelumnya bahwa Allah berikan manusia banyak kesempatan untuk mengubah jalan hidup mereka. Ia ingin berbelas kasihan dan
72 12
Para Nabi Allah
pelajaran
(Sempatkan waktu bagi murid-murid untuk membagikan pandangan mereka dan mengapa mereka memilih bentuk bejana tersebut.)
menyelamatkan hidup umat dengan mendengarkan apa yang Yeremia katakan kepada mereka. Tetapi, mereka tidak takut dan hanya menginginkan sang nabi yang berdiam diri. Hari ini, Allah berusaha untuk mengungkapkan hal-hal ini kepada kita. Kadang kita mendengar dan kadang pula tidak. Ini dapat terjadi karena apa yang Ia ingin beritahukan kepada kita sulit untuk diterima. Inilah mengapa penting bagi kita untuk mengkaji hubungan pribadi dengan Allah. Dalam kitab Yeremia, ada catatan tentang tukang periuk dan hasil pekerjaannya. Lihatlah Yer. 18:1-6 dan bacalah untuk diri sendiri. Kemudian, lihatlah berbagai hasil pekerjaan tukang periuk pada Lembar Kerja. Manakah hasil pekerjaan tukang periuk yang paling baik mewakili hubungan kalian dengan Allah saat sekarang ini? Seberapa terwakilinya hasil pekerjaan itu terhadap keinginan kalian untuk mendengarkan apa yang Ia telah katakan kepada kalian? Siaplah untuk berbagi mengapa kalian memilih hasil pekerjaan tersebut. l gumpalan tanah liat l bejana yang baru dibentuk l bejana yang pecah l bejana dalam perapian l bejana yang siap digunakan
6
Aplikasi
Yeremia: "Akan Ada Pembuangan"
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Marilah Kita Berbelas Kasihan! Bacalah beberapa skenario berikut dan bagikan bagaimana perasaan kalian tentang setiap orang dari antara mereka. Akankah kalian secara jujur menginginkan orang-orang ini untuk diselamatkan dan menghadiri kebaktian, duduk di samping kita?
l Seorang teman kelas yang telah mencuri uang dari padamu sebelumnya
l Seorang narapidana pembunuh yang telah keluar dari penjara
l Seorang pengemis yang masuk ke dalam gereja dan meminta beberapa makanan atau uang
Bagaimana kita dapat tunjukkan belas kasihan kita?
Tukang Periuk dan Hasil Pekerjaannya Inilah mengapa penting bagi kita untuk mengkaji hubungan pribadi dengan Allah. Dalam kitab Yeremia, ada catatan tentang tukang periuk dan hasil pekerjaannya. Lihatlah Yer. 18:1-6 dan bacalah untuk diri sendiri. Kemudian, lihatlah berbagai hasil pekerjaan tukang periuk pada Lembar Kerja. Manakah hasil pekerjaan tukang periuk yang paling baik mewakili hubungan kalian dengan Allah saat sekarang ini? Seberapa terwakilinya hasil pekerjaan itu terhadap keinginan kalian untuk mendengarkan apa yang Ia telah katakan kepada kalian? Siaplah untuk berbagi mengapa kalian memilih hasil pekerjaan tersebut.
gumpalan tanah liat
bejana yang baru dibentuk
bejana yang pecah
bejana dalam perapian
bejana yang siap digunakan
21
Para Nabi Allah 73
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Kel. 31 – 33
74 12
Para Nabi Allah
Alangkah mudahnya bagi kita untuk memusatkan diri dan keselamatan pribadi, terutama bila orangorang di sekitar kita yang tidak tampak seperti mereka yang pantas memiliki Allah di dalam hidup mereka. Tetapi pelajaran ini telah mengajari kita bahwa Allah ingin selamatkan setiap orang dan dengan demikian, Ia berikan kesempatan kepada mereka untuk mendengar dan menerima perkataan dan pengajaran-Nya. Kita perlu belajar dari contoh Yeremia, yang menghabiskan sebagian besar dari hidupnya, dengan meratapi umat pilihan Allah, karena ia sadari betapa kasihannya hidup mereka bila tanpa Allah. Marilah berdoa agar kita dapat dipenuhi dengan macam belas kasihan yang demikian dan ingatlah siapapun perlu simpati dalam doa kita, karena di hadapan Allah, setiap orang pantas untuk menerima hal itu.
pelajaran
7
Habakuk Nantikan Keadilan Allah
GARIS BESAR Kitab Bacaan Ayat pilihan lainnya dari kitab Habakuk Kebenaran Alkitab Pembalasan dari Allah. Tujuan Pelajaran Menantikan dengan tekun bagi keadilan Allah. Ayat Hafalan: "Tuhan itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada pada musuh-Nya." (Nah. 1:2b)
Latar Belakang Alkitab Sedikit yang diketahui tentang Habakuk, kecuali apa yang dituliskan dalam kitabnya. Ia sepertinya sebaya dengan Yeremia, karena garis besar nubuatan dalam kitab Habakuk membahas tentang penghancuran Yehuda melalui tangan orang Babel (Hab. 1:6). Habakuk membuka kitabnya dengan suatu pertanyaan kepada Allah. Ia tidak dapat memahami mengapa Allah justru membiarkan musuh orang Israel tidak dihukum. Ini menunjukkan bahwa sementara Yosia merupakan seorang raja yang relatif baik, yang membuat banyak pembaruan, sedangkan Yoahas (atau Yoyakim) dan umat telah jatuh ke dalam penyembahan berhala (lihat Pelajaran # 6). Allah menanggapi dengan membiarkan nabi mengetahui bahwa Babel segera akan dipakai oleh Allah untuk menghukum umat pilihan-Nya. Kemudian, Habakuk bertanya untuk kedua kalinya, mengapa Allah akan memakai orang yang lebih jahat daripada orang Israel untuk melanjutkan rencana Allah. Inilah saatnya Allah jelaskan tentang keadilan-Nya. Ketika Habakuk merasakan kengerian murka Allah dan kuasa-Nya, ia hanya dapat memohon dan menantikan penghukuman Allah yang akan datang.
Para Nabi Allah 75
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
(Allah pernah berkata, "Pembalasan adalah hak-Ku." Allah ingin kita belajar bagaimana menjadi sabar dan menantikan waktu-Nya.)
Kita sering merasa dihina karena pelanggaran kecil di dunia. Ketika kita melihat sebuah keluarga miskin atau seorang saksi yang kehilangan orang yang dicintainya, kita merasa aneh mengapa kejadiankejadian tersebut terjadi kepada mereka. Ketika melihat orangtua keliru perlakukan anak-anaknya, kita ingin membantu dan mengajarkan suatu pelajaran mendidik anak-anak kepada mereka. Kita semua berharap dapat lakukan sesuatu yang mengubah situasi-situasi tersebut. Tetapi ketika kita sadari bahwa tidak ada yang dapat dilakukan, simpati mungkin berubah menjadi suatu kemarahan. Kita tidak dapat memahami mengapa Allah menjadi begitu kejam, membiarkan yang tidak pantas menderita melalui banyak kesakitan dan membiarkan orang jahat tidak dihukum karena membunuh. Bagaimanapun, ketika berpikir seperti itu, kita tertarik terhadap perasaan adil diri sendiri. Kita merasa bahwa yang benar seharusnya dihargai dan yang buruk seharusnya dihukum. Sering kali, ketika merasa perlu lakukan sesuatu, kita benar-benar berusaha untuk membuat diri sendiri merasa lebih baik seketika itu pula. Tetapi Allah pernah berkata, "Pembalasan adalah hak-Ku." Allah ingin kita belajar bagaimana menjadi sabar dan menantikan waktu-Nya. Kita sering menginginkan Allah bekerja pada tahap kita, dengan memasukkan-Nya ke dalam dunia kita. Tetapi Allah berusaha untuk ajarkan kita bahwa Ia tidak berbuat demikian. Kita mungkin tidak senantiasa memahami waktu dan alasan-Nya, tetapi dapatlah dipastikan bahwa semua rencana Allah pada akhirnya lebih baik daripada rencana kita.
Mengenai Murid Anda Alkitab
76 1x8
Para Nabi Allah
Murid-murid kelas Tunas Muda dapat menjadi seperti Habakuk, menanyakan banyak pertanyaan dan membuat banyak permohonan kepada Allah. Inilah saatnya dalam hidup, ketika mereka dihadapkan pada berbagai situasi yang menekan dan yang aneh. Tetapi sering kali, mereka beroleh sedikit atau tidak sama sekali jawaban dari Allah, setidaknya tidak seperti yang mereka harapkan. Sejak masa muda, kita mengajarkan bahwa Allah senantiasa ada pada hidup dan apapun yang mereka pohonkan dalam doa. Ia akan mengakui mereka. Oleh karena itu, dengan berjalannya waktu, mereka menjadi takut ketika tidak beroleh jawaban, karena permohonan doa lebih
mendesak daripada sudut pandang mereka. Ini terutama sekali, bila iman mereka tidak begitu teguh. Ketika menghadapi suatu pencobaan yang besar, baik di rumah ataupun di sekolah, mereka dapat tersandung atau bahkan jatuh, karena tidak beroleh bantuan Allah dalam kegelisahan. Sayangnya, sebanyak kita ingin lindungi mereka dari luka atau kecewa dalam hidup, iman merupakan suatu proses pertumbuhan. Ini bukannya sesuatu yang kita dapat berikan kepada mereka. Mereka harus belajar tujuan hidup untuk percaya kepada Allah, sekalipun pada pencobaan terberat. Tentu saja, ini bukan berarti kita harus biarkan mereka menjaga diri sendiri. Kita dapat memotivasi dan mendukung mereka melalui kesaksian pribadi dan mengakui perjuangan yang mereka sedang hadapi. Yang lebih penting lagi, kita dapt berdoa bersama mereka dan memohon agar Allah membiarkan mereka mengalami kasih dan perlindungan-Nya setiap saat.
Persiapkan Hati Murid
Sebelum pelajaran dimulai, persiapkan waktu dan kumpulkan judul artikel dalam surat kabar yang menggambarkan tindak kejahatan atau ketidakadilan (seperti pencurian, pembunuhan, pengendara mabuk yang membunuh orang yang tidak bersalah dan lain sebagainya). Ini baik bila kalian membaca surat kabar dan mengumpulkannya selama satu minggu untuk beroleh suatu contoh yang baik. Pada pelajaran hari ini, rekatkan artikel-artikel itu pada tembok atau bagikan ke atas meja murid-murid lihat. Berikan waktu kepada mereka untuk membacanya dan diskusikan tentang kemerosotan moral masyarakat pada hari ini. Lalu, mintalah mereka untuk pikirkan tentang beberapa pertanyaan berikut: 1. Mengapa mereka berpikir tindakan-tindakan itu terjadi setiap hari? 2. Bagaimana mereka merasa ketika mendengar tentang tindakan-tindakan itu? 3. Apakah yang mereka pikirkan akan mendatangkan hasil dari segala dosa dan kejahatan di dalam dunia? Pelajaran hari ini membahas ketidakadilan yang sang nabi saksikan selama hidupnya. Tetapi ia tidak pahami mengapa Allah tidak lakukan sesuatu tentang hal tersebut. Marilah kita temukan tentang situasi dan bagaimana Allah menanggapinya.
Para Nabi Allah 77
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Pertanyaan Habakuk...Jawaban Allah
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
78 1x
Para Nabi Allah
Habakuk merupakan salah seorang nabi yang bertanya kepada Allah. Ia bernubuat pada zamannya, di mana ada banyak terjadi dosa dan tidak memahami mengapa Allah tidak lakukan sesuatu tentang situasi tersebut. Bacalah ayat-ayat berikut dan tuliskan dua pertanyaan atau keluhan yang Habakuk miliki. Lalu, tuliskan pula pada tempat yang tersedia apakah jawaban yang Allah berikan. Hab. 1:1-4. Apakah keluhan pertama Habakuk? (Mengapa Allah tidak menghukum kejahatan Yehuda sekarang karena dosa mereka? Karena Allah adalah Tuhan yang adil, Ia tidak seharusnya menjadi toleran terhadap kekerasan dan kejahatan.) Hab. 1:5-11. Apakah jawaban Allah kepada Habakuk? (Allah menjawab bahwa Ia akan membangkitkan orang Kasdim untuk hancurkan orang Israel, karena mereka berkuasa dan ditakutkan oleh bangsa-bangsa lain.) Hab. 1:12-2:1. Apakah keluhan kedua Habakuk? (Mengapa Allah ingin memakai orang Kasdim untuk hancurkan orang Israel karena mereka lebih jahat daripada umat Allah? Ini tidak masuk akal bahwa Allah biarkan orang jahat menjadi berhasil dan beroleh kemenangan. Bukankah hal ini noda bagi kemuliaan Allah?) Hab. 2:2-20. Apakah jawaban Allah kepada Habakuk? (Bila saat Allah tiba, orang jahat pun akan dihukum. Karena sekarang muncul sebagai pemenang, bukan berarti mereka benar-benar dapat menikmati hidup. Sekalipun telah beroleh banyak kekayaan, tetapi mereka harus menjaganya karena takut ada yang merampasnya. Mereka tidak merasa puas dengan apa yang dimiliki dan senantiasa mencari yang lebih. Pada hakikatnya, ini bukanlah kebahagiaan yang sesungguhnya.) Hab. 3:1-19. Bagaimana Habakuk menanggapi setelah memahami keilahian dan keadilan Allah? (Setelah mendengarkan Allah, ia sadari kenyataan penghukuman-Nya. Sekalipun ada banyak hal yang tidak dipahami sebelumnya tentang mengapa Allah memakai orang jahat untuk lakukan pekerjaan-Nya atau mengapa setiap orang tidak beroleh akibat perbuatan mereka, tetapi akhirnya ia pahami bahwa penghukuman Allah pasti akan datang. Dan ketika
"Tuhan, telah kudengar kabar tentang Engkau dan pekerjaan-Mu, ya Tuhan, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!"
pelajaran
melihat betapa menakutkan dan tidak dapat dihindari waktu penghukuman itu, maka ia merasa bersukacita. Habakuk hanya dapat berdoa kepada Allah bagi pemahaman yang lebih mendalam lagi.
7
Pemahaman
Habakuk Nantikan Keadilan Allah
Alkitab
Lembar Kerja # 1
Pertanyaan Habakuk...Jawaban Allah Habakuk merupakan salah seorang nabi yang bertanya kepada Allah. Ia bernubuat pada zamannya, di mana ada banyak terjadi dosa dan tidak memahami mengapa Allah tidak lakukan sesuatu tentang situasi tersebut. Bacalah ayat-ayat berikut dan tuliskan dua pertanyaan atau keluhan yang Habakuk miliki. Lalu, tuliskan pula pada tempat yang tersedia apakah jawaban yang Allah berikan.
Apakah keluhan pertama Habakuk? Hab. 1:1-4 Apakah jawaban Allah kepada Habakuk? Hab. 1:5-11 Apakah keluhan kedua Habakuk?
(Hab. 3:2)
Hab. 1:12-2:1 Apakah jawaban Allah kepada Habakuk?
Hab. 2:2-20 Bagaimana Habakuk menanggapi setelah memahami keilahian dan keadilan Allah? Hab. 3:1-19
22
Lembar Kerja # 2 Keadilan Allah pada Hari Terakhir Dalam daftar berikut, bandingkan persamaan dan perbedaan antara keadilan kita dengan keadilan Allah. (Berikut adalah beberapa kemungkinan jawabannya.) Keadilan Kita l merasa marah ketika saksikan pelanggaran l merasa hukuman harus segera dijatuhkan l yang baik seharusnya dipuji l yang jahat seharusnya dihukum l ingin diselesaikan menurut cara sendiri l merasa senang ketika yang lain menderita karena pelanggaran mereka Keadilan Allah l merasa murka pada ketidakadilan dunia l jatuhkan hukuman pada masa mendatang l yang baik akan diberi upah tetapi tidak seperti di dunia ini; upah mereka dapat diperoleh di surga l yang jahat mungkin tidak dihukum hingga hari penghakiman
Para Nabi Allah 79
"...pada waktu Tuhan Yesus dari dalam surga menyatakan diri-Nya... di dalam api yang bernyala-nyala dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak menaati Injil Yesus, Tuhan kita." (2 Tes. 1:7b-8)
80 1x
Para Nabi Allah
l tidak merasa senang ketika harus menghukum seseorang, karena itu berarti berkuranglah satu orang yang diselamatkan l menghukum orang yang berdosa, tetapi ingin tawarkan kasih karunia kepada orang berdosa l hanya Allahlah yang berhak untuk menghakimi, karena Ia sempurna dan tidak berdosa sama sekali Dalam banyak hal, kita seperti Habakuk. Ketika saksikan beberapa bentuk ketidakadilan, kita tidak dapat menerima hal tersebut dan ingin selesaikan dengan cara sendiri. Kita ingin yang berbuat pelanggaran dihukum, yang lapar diberi makan dan yang berperang didamaikan. Kadang kita bertanya kepada Allah, seperti yang sang nabi lakukan dan merasa heran mengapa Ia tidak lakukan sesuatu tentang permasalahan tersebut. Lagipula, bukankah Ia itu Allah yang maha kuasa? Pastikan dengan satu kedipan mata, semua ketidakadilan ini akan dihapuskan. Tetapi Allah dengan jelas katakan bahwa Ia akan membalas. Tuliskan apa yang dikatakan dalam Nah. 1:2-3 di tempat yang tersedia. "Tuhan itu Allah yang cemburu dan pembalas, Tuhan itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. Tuhan itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya. Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah." Ayat-ayat ini beritahukan bahwa Allah tidak membiarkan yang bersalah bebas dari hukuman. Ia adalah Allah yang mengadili dan kejahatan dunia akan dihukum. Tetapi penghukuman itu berlaku menurut waktu dari Allah saja. Hanya Allah yang tahu apa yang terbaik. Tetapi ketika murka-Nya tiba, maka akan menjadi suatu hari pembalasan. Itulah sebabnya Habakuk gemetar dan menaruh hormat, ketika ia sadari betapa menakutkannya hari-hari penderitaan itu bila tiba. Bila yang kita kasihi belum dibaptis dan hari penghakiman itu tiba, maka kita mungkin hanya dapat berdoa agar Allah menunda kemurkaan-Nya. Lihatlah ayat-ayat berikut untuk temukan akan seperti apakah hari penghakiman itu bila tiba, ketika setiap orang akan dihakimi. Tulislah suatu rangkuman singkat tentang apakah yang ayat-ayat ini katakan.
pelajaran
2 Tes. 1:7-9 (yang jahat akan menderita kehancuran selamanya) Why. 21:7-8 (yang penakut, yang tidak percaya, yang keji, yang membunuh, yang bersundal, yang lakukan sihir, yang menyembah berhala dan yang berdusta, akan dilemparkan ke dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang) Mat. 25:41-46 (yang jahat akan dikutuk dan akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, yang dipersiapkan bagi iblis) Why. 20:10 (iblis dan para pengikutnya akan menderita siang malam selama-lamanya) Kita dapat melihat dengan jelas dari ayat-ayat ini bahwa sementara kita mungkin tidak merasa sabar sekarang dan berharap Allah akan segera lakukan sesuatu tentang hal-hal ketidakadilan di dunia ini, ketika Ia lakukan sesuatu hal, maka itu tidak akan dapat ditahan dan penuh kuasa, apapun yang kita dapat bayangkan. Ketika ingin membalas dendam, maka kita mungkin berpikir tentang hal-hal yang sederhana. Sebagai contoh, bila seseorang merampoki orang yang lebih tua usianya, kita berharap ia akan ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Tetapi ini tidak dapat dibandingkan dengan apa yang Allah akan lakukan di masa yang mendatang. Ini pasti bukanlah suatu skenario yang kita ingin ambil bagian di dalamnya. Ketika Allah menghakimi dan membalas, maka itu akan: l tidak dapat dielakkan l sesuai waktu-Nya l adil l seluruh alam semesta l penentuan
7
Pemahaman
Habakuk Nantikan Keadilan Allah
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Keadilan Allah pada Hari Terakhir Dalam daftar berikut, bandingkan persamaan dan perbedaan antara keadilan kita dengan keadilan Allah.
Keadilan Kita l merasa marah ketika saksikan pelanggaran l merasa hukuman harus segera dijatuhkan l yang baik seharusnya dipuji l yang jahat seharusnya dihukum l ingin diselesaikan menurut cara sendiri l merasa senang ketika yang lain menderita karena pelanggaran mereka
Keadilan Allah l merasa murka pada ketidakadilan dunia l jatuhkan hukuman pada masa mendatang l yang baik akan diberi upah tetapi tidak seperti di dunia ini; upah mereka dapat diperoleh di surga l yang jahat mungkin tidak dihukum hingga hari penghakiman l tidak merasa senang ketika harus menghukum seseorang, karena itu berarti berkuranglah satu orang yang diselamatkan l menghukum orang yang berdosa, tetapi ingin tawarkan kasih karunia kepada orang berdosa l hanya Allahlah yang berhak untuk menghakimi, karena Ia sempurna dan tidak berdosa sama sekali
Tuliskan apa yang dikatakan dalam Nah. 1:2-3 di tempat yang tersedia. _____________________________________
Ketika Allah menghakimi dan membalas, maka itu akan:
_____________________________________ _____________________________________ Lihatlah ayat-ayat berikut untuk temukan akan seperti apakah hari penghakiman itu bila tiba, ketika setiap orang akan dihakimi. Tulislah suatu rangkuman singkat tentang apakah yang ayatayat ini katakan. 2 Tes. 1:7-9
tidak dapat dielakkan
sesuai waktu-Nya
seluruh alam semesta
adil
Why. 21:7-8 Mat. 25:41-46 PENENTUAN Why. 20:10
23
Para Nabi Allah 81
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Permainan Penantian Di tempat yang tersedia, daftarlah beberapa ketidakadilan yang kalian sering saksikan atau pernah saksikan di sekitarmu. Berilah gagasan pada muridmurid atau teman kalian. Beberapa jawaban yang mungkin adalah yang miskin bertambah miskin, sementara yang kaya bertambah makmur, yang berbuat suatu kesalahan tetapi tidak beroleh hukuman (seperti kalian belajar keras dan hanya beroleh nilai B, sementara seseorang menyontek dan beroleh nilai A), yang berbuat baik tidak beroleh pujian dan lain sebagainya. Ketika saksikan hal-hal ini, perasaan pribadi sering kali menguasai diri, bahkan bila kita tahu bahwa Allah akan memelihara segala sesuatu pada waktunya Tampaknya begitu tidak adil bila yang berbuat suatu kesalahan tetapi tidak beroleh hukuman, sementara kita menderita seorang diri. Bagaimana kita dapat jalani hidup secara disiplin dalam menantikan keadilan Allah? 1. Kita harus pahami bahwa hukuman Allah mungkin tidak terjadi pada waktunya atau bahkan semasa hidup kita. Sekalipun tampaknya tidak adil, tetapi itu menurut pandangan kita saja. Bila kita berpikir kapan ingin membalas untuk hal apapun, ini benar-benar berikan kepuasaan dengan melihat orang lain menderita. Itu bukanlah sasaran penghukuman Allah. Ingatlah, Allah menghukum DOSA karena adil, tetapi Ia ingin selamatkan ORANG BERDOSA. Dengan memberikan waktu lebih, Allah ingin orang berdosa itu bertobat, sehingga dapat diselamatkan. 2. Kita harus belajar mengampuni. Kita sering merasa iri hati terhadap orang lain dan dapat menghancurkan banyak hubungan. Kita bahkan rendahkan seseorang yang kita tidak mengenalinya, karena merasa ia telah berbuat sesuatu yang menakutkan. Yesus Kristus ingatkan kita untuk mengampuni, bukan sekali tetapi tujuh kali tujuh puluh kali. Kita perlu memiliki suatu hati yang pengasih seperti Allah. 3. Kita perlu mendoakan sesama agar Allah selamatkan mereka sebelum terlambat.
82 1x
Para Nabi Allah
Berikut adalah dua cerita nyata. Bagikan cerita nyata tersebut kepada murid-murid dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang ada.
(Berikan waktu untuk diskusikan setiap cerita. Mintalah murid-murid untuk bayangkan dalam situasi yang dialami oleh orang-orang ini dan bagaimana mereka akan bersikap sejujurnya.)
Cerita Pertama Ada seorang ibu yang hanya memiliki anak laki-laki yang berusia 11 tahun. Suatu hari, ia diculik oleh seorang laki-laki, yang mencemari dan membunuhnya. Ketika pihak kepolisian menemukan anak laki-laki itu, sesungguhnya sudah terlalu terlambat karena sang anak telah meninggal. Namun akhirnya, pihak kepolisian berhasil menangkap dan menghukum mati sang pelaku kejahatan dengan suatu suntikan yang mematikan. Orangtua sang anak katakan bahwa persidangan perkara dan hukuman mati telah mengakhiri perasaan mereka, tetapi sekalipun demikian, apapun bentuk hukuman yang diberikan, tetap tidak membawa kembali anak mereka. Sementara sang pelaku menantikan kematiannya, ia mulai mengenal Allah. Ia sadari betapa mengeringkan tindakan yang telah diperbuat dalam hidupnya dan memohon agar Allah mengampuninya. Yang lebih penting lagi, ia ingin orangtua sang anak tahu bahwa dirinya benar-benar menyesal. Ia berusaha untuk hubungi orangtua sang anak agar mereka tahu bagaimana ia menyesali semua perbuatannya itu. Sekalipun sulit pada mulanya, sang ibu akhirnya bersedia mengampuni sang pelaku atas apa yang ia telah perbuat. Sang ibu katakan bahwa memang tidak mudah untuk mengampuni, tetapi ia berdoa agar Allah membantunya untuk memiliki suatu hati yang pengasih. Sementara sang ayah, sebaliknya, tidak ingin tunjukkan belas kasih terhadap sang pelaku dan hingga saat itu, ia masih nantikan saat sang pelaku dihukum mati. Sang ayah katakan bahwa ia tidak akan pernah dapat mengampuni seseorang seperti dia. Ia tidak percaya bahwa setiap orang betapapun mengerikan dirinya dapat benar-benar berubah. Cerita Kedua Seorang istri dibunuh secara sadis oleh seseorang. Seorang laki-laki ditangkap dan dituduh telah membunuh, karena segala sesuatu telah mengarah kepada orang itu, tetapi belum ada bukti yang cukup kuat untuk hal tersebut. Ia terlihat pada rangkaian tindak kejahatan saat itu, tetapi tidak ada sidik jari atau
Para Nabi Allah 83
"Tuhan itu Allah yang cemburu dan pembalas, Tuhan itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. Tuhan itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya. Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai dan awan adalah debu kaki-Nya." (Nah. 1:2-3)
84 1x
Para Nabi Allah
DNA diri orang itu telah ditemukan. Ia memang memiliki sejumlah catatan tuduhan, tetapi tidak seorangpun yang dapat gunakan hal tersebut untuk menuduhnya. Bagaimanapun, sang suami dan pihak kepolisian menyakini bahwa orang inilah sang pelakunya. Mereka pergi ke persidangan dan setelah melalui hari-hari pertimbangan yang mendalam, akhirnya laki-laki itu dinyatakan tidak bersalah oleh hakim. Sang suami menjadi begitu marahnya. Istrinya merupakan cinta terbesar dalam hidupnya dan sekarang, ia harus hidup tanpa dirinya. Karena tahu bahwa akan ada kesempatan bagi laki-laki itu untuk dibebaskan tanpa terkena hukuman apapun, maka ia datang ke persidangan untuk persiapkan hari putusan itu. Ketika laki-laki itu dinyatakan tidak bersalah dan ditetapkan bebas oleh hakim, ia melangkah keluar persidangan. Sang suami mengikutinya dan ketika beroleh suatu kesempatan, maka ia mengeluarkan pistolnya dan menembak tiga kali pada dada orang tersebut dan kejadian tersebut terliput oleh beberapa wartawan. Sekarang, sang suami harus mendekam sisa hidupnya di dalam penjara, karena setiap orang menyaksikan tembakan itu. Tetapi sang suami katakan bahwa memang pantas berakhir demikian, karena hukum tidak dapat memberi keadilan kepadanya, sehingga ia pastikan istrinya meninggal dengan tenang, yang sebenarnya apa yang ia perbuat disebabkan karena tembakan dari sang suami terhadap istrinya dalam keadaan mabuk berat. Pertanyaan Diskusi: 1. Seperti siapakah diri kalian kira, sang ibu dalam cerita pertama atau sang suami dalam cerita kedua? Jelaskan jawaban kalian? 2. Siapakah yang kalian kira merasa lebih tenang pada akhirnya? 3. Manakah yang kalian kira perlu keberanian untuk menjadi seperti sang ibu atau sang suami yang membunuh istri dengan tangannya sendiri? 4. Bagaimana kalian kira Allah akan inginkan mereka atasi situasi tersebut? 5. Bila kalian adalah teman mereka, apakah kalian dapat berikan kata-kata penghiburan atau katakata yang membangkitkan semangat di dalam situasi mereka?
(Why. 21:8)
7
pelajaran
pelajaran
"Tetapi orangorang penakut... ...orangorang keji... ...dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Aplikasi
Habakuk Nantikan Keadilan Allah
Kehidupan
7
Lembar Kerja # 3
Lembar Kerja # 3
Permainan Penantian (1)
Aplikasi
Habakuk Nantikan Keadilan Allah
Kehidupan
Permainan Penantian (2)
Berikut adalah dua cerita nyata. Bagikan cerita nyata tersebut kepada murid-murid dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang ada.
Daftarlah beberapa ketidakadilan yang kalian sering saksikan atau pernah saksikan di sekitarmu.
Cerita Kedua Seorang istri dibunuh secara sadis oleh seseorang. Seorang laki-laki ditangkap dan dituduh telah membunuh, karena segala sesuatu telah mengarah kepada orang itu, tetapi belum ada bukti yang cukup kuat untuk hal tersebut. Ia terlihat pada rangkaian tindak kejahatan saat itu, tetapi tidak ada sidik jari atau DNA diri orang itu telah ditemukan. Ia memang memiliki sejumlah catatan tuduhan, tetapi tidak seorangpun yang dapat gunakan hal tersebut untuk menuduhnya. Bagaimanapun, sang suami dan pihak kepolisian menyakini bahwa orang inilah sang pelakunya. Mereka pergi ke persidangan dan setelah melalui hari-hari pertimbangan yang mendalam, akhirnya laki-laki itu dinyatakan tidak bersalah oleh hakim. Sang suami menjadi begitu marahnya. Istrinya merupakan cinta terbesar dalam hidupnya dan sekarang, ia harus hidup tanpa dirinya. Karena tahu bahwa akan ada kesempatan bagi laki-laki itu untuk dibebaskan tanpa terkena hukuman apapun, maka ia datang ke persidangan untuk persiapkan hari putusan itu. Ketika laki-laki itu dinyatakan tidak bersalah dan ditetapkan bebas oleh hakim, ia melangkah keluar persidangan. Sang suami mengikutinya dan ketika beroleh suatu kesempatan, maka ia mengeluarkan pistolnya dan menembak tiga kali pada dada orang tersebut dan kejadian tersebut terliput oleh beberapa wartawan. Sekarang, sang suami harus mendekam sisa hidupnya di dalam penjara, karena setiap orang menyaksikan tembakan itu. Tetapi sang suami katakan bahwa memang pantas berakhir demikian, karena hukum tidak dapat memberi keadilan kepadanya, sehingga ia pastikan istrinya meninggal dengan tenang, yang sebenarnya apa yang ia perbuat disebabkan karena tembakan dari sang suami terhadap istrinya dalam keadaan mabuk berat.
Gagasan!
Ketika saksikan hal-hal ini, perasaan pribadi sering kali menguasai diri, bahkan bila kita tahu bahwa Allah akan memelihara segala sesuatu pada waktunya Tampaknya begitu tidak adil bila yang berbuat suatu kesalahan tetapi tidak beroleh hukuman, sementara kita menderita seorang diri. Bagaimana kita dapat jalani hidup secara disiplin dalam menantikan keadilan Allah? 1. Kita harus pahami bahwa hukuman Allah mungkin tidak terjadi pada waktunya atau bahkan semasa hidup kita. Sekalipun tampaknya tidak adil, tetapi itu menurut pandangan kita saja. Bila kita berpikir kapan ingin membalas untuk hal apapun, ini benar-benar berikan kepuasaan dengan melihat orang lain menderita. Itu bukanlah sasaran penghukuman Allah. Ingatlah, Allah menghukum DOSA karena adil, tetapi Ia ingin selamatkan ORANG BERDOSA. Dengan memberikan waktu lebih, Allah ingin orang berdosa itu bertobat, sehingga dapat diselamatkan.
2. Kita harus belajar mengampuni. Kita sering merasa iri hati terhadap orang lain dan dapat menghancurkan banyak hubungan. Kita bahkan rendahkan seseorang yang kita tidak mengenalinya, karena merasa ia telah berbuat sesuatu yang menakutkan. Yesus Kristus ingatkan kita untuk mengampuni, bukan sekali tetapi tujuh kali tujuh puluh kali. Kita perlu memiliki suatu hati yang pengasih seperti Allah.
Cerita Pertama Ada seorang ibu yang hanya memiliki anak laki-laki yang berusia 11 tahun. Suatu hari, ia diculik oleh seorang laki-laki, yang mencemari dan membunuhnya. Ketika pihak kepolisian menemukan anak lakilaki itu, sesungguhnya sudah terlalu terlambat karena sang anak telah meninggal. Namun akhirnya, pihak kepolisian berhasil menangkap dan menghukum mati sang pelaku kejahatan dengan suatu suntikan yang mematikan. Orangtua sang anak katakan bahwa persidangan perkara dan hukuman mati telah mengakhiri perasaan mereka, tetapi sekalipun demikian, apapun bentuk hukuman yang diberikan, tetap tidak membawa kembali anak mereka. Sementara sang pelaku menantikan kematiannya, ia mulai mengenal Allah. Ia sadari betapa mengeringkan tindakan yang telah diperbuat dalam hidupnya dan memohon agar Allah mengampuninya. Yang lebih penting lagi, ia ingin orangtua sang anak tahu bahwa dirinya benarbenar menyesal. Ia berusaha untuk hubungi orangtua sang anak agar mereka tahu bagaimana ia menyesali semua perbuatannya itu. Sekalipun sulit pada mulanya, sang ibu akhirnya bersedia mengampuni sang pelaku atas apa yang ia telah perbuat. Sang ibu katakan bahwa memang tidak mudah untuk mengampuni, tetapi ia berdoa agar Allah membantunya untuk memiliki suatu hati yang pengasih. Sementara sang ayah, sebaliknya, tidak ingin tunjukkan belas kasih terhadap sang pelaku dan hingga saat itu, ia masih nantikan saat sang pelaku dihukum mati. Sang ayah katakan bahwa ia tidak akan pernah dapat mengampuni seseorang seperti dia. Ia tidak percaya bahwa setiap orang betapapun mengerikan dirinya dapat benar-benar berubah.
3. Kita perlu mendoakan sesama agar Allah selamatkan mereka sebelum terlambat.
Pertanyaan Diskusi: 1. Seperti siapakah diri kalian kira, sang ibu dalam cerita pertama atau sang suami dalam cerita kedua? Jelaskan jawaban kalian? 2. Siapakah yang kalian kira merasa lebih tenang pada akhirnya? 3. Manakah yang kalian kira perlu keberanian untuk menjadi seperti sang ibu atau sang suami yang membunuh istri dengan tangannya sendiri? 4. Bagaimana kalian kira Allah akan inginkan mereka atasi situasi tersebut? 5. Bila kalian adalah teman mereka, apakah kalian dapat berikan kata-kata penghiburan atau kata-kata yang membangkitkan semangat di dalam situasi mereka?
25
24
Aktivitas Lembar Kerja # 4 Bingkai Gambar
pelajaran
Belilah bingkai gambar yang belum siap jadi dari kayu dengan ukuran 4 x 6 inci. Biarkan murid-murid menghiasi bingkai dengan cat akrilik. Kemudian, mintalah murid-murid menggunting ayat Alkitab dari Lembar Kerja mereka dan biarkan masukkan ke dalam bingkai. Selanjutnya, mereka merasa seolah-olah Allah mengabaikan kekerasan, ketidakjujuran atau kekejaman di dunia, mintalah mereka mengingat katakata yang terdapat dalam kitab Mazmur.
7
Aktivitas
Habakuk Nantikan Keadilan Allah
Lembar Kerja # 4
Bingkai Gambar
"Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa... ...Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan Allah, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya. (Mzm. 73:27-28)
26
Para Nabi Allah 85
Kesimpulan Evaluasi
Belakang Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Kel. 34 – 36
86 1x
Para Nabi Allah
Menantikan keadilan Allah yang terjadi bukan berarti kita harus menanti dan berpikir saat siapa yang pantas untuk dihukum. Untuk benar-benar memahami keadilan Allah, kita harus memahami keilahian Allah. Ia itu adil dan akan menghukum orang yang berdosa. Tetapi Ia pun pengasih dan ingin selamatkan orang yang berdosa. Itulah mengapa waktu-Nya bukanlah menurut kehendak kita. Faktanya, ketika Allah memberikan keadilan-Nya, maka sesungguhnya kita tidak ingin berada di dalamnya, karena saat itu akan menjadi saat yang mengerikan dan menentukan. Selagi menanti, kita harus mendoakan setiap orang agar mengenal dan menerima Allah, sehingga mereka dapat diselamatkan. Akhirilah dengan berdoa.
pelajaran
8
Penglihatan Yehezkiel tentang Penghukuman Allah dan Harapan GARIS BESAR Kitab Bacaan Ayat pilihan lainnya dari kitab Yehezkiel Kebenaran Alkitab Allah itu adil dan akan menghukum yang bersalah. Bagaimanapun, Ia pun berikan harapan kepada barangsiapa yang mengikuti kehendak-Nya. Tujuan Pelajaran Memahami beberapa penglihatan yang terungkap dalam kitab Yehezkiel. Ayat Hafalan "...supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus." (Tit. 2:12-13)
Latar Belakang Alkitab Yehezkiel termasuk bagian kelompok pertama orang-orang yang ditawan ke Babel (lihat pula Pelajaran 9 seperti Daniel yang mengalami penderitaan serupa), sebelum Yerusalem benar-benar dihancurkan. Beberapa raja terakhir Yehuda diangkat oleh raja Nebukadnezar, karena ia telah membuat Yehuda menjadi suatu negeri jajahan dengan serangkaian penyerangan antara tahun 605 hingga 586 SM (ketika Yerusalem benarbenar dihancurkan). Yehezkiel berasal dari keluarga imam dan sepertinya dipaksa untuk tinggalkan negeri asalnya, karena Yehuda tidak dapat bertahan lagi dari serangan Babel. Yehezkiel menerima panggilannya ketika berada di Babel dan ia beritakan tentang kehancuran Yehuda yang akan datang. Setelah Bait Suci dan Yerusalem dihancurkan, nubuatan Yehezkiel berubah ke arah harapan dan menghibur bagi para orang buangan. Yehezkiel melihat banyak penglihatan semasa hidupnya dan sebagian besar dari penglihatan itu luar biasa bentuknya. Ia pun diminta untuk tunjukkan beberapa tindakan yang aneh (seperti memakan gulungan kitab dan berbaring pada sebelah kirinya selama 390 hari untuk menunjukkan jumlah tahun Israel akan dihukum – Yeh. 3-4). Bagaimanapun, ia lakukan segala sesuatu menurut kehendak Allah seperti yang beberapa nabi benar perbuat.
Para Nabi Allah 87
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
(Sehebat apapun pasukan tentara ini tampak dari luar, ternyata belum ada Roh Allah pada diri mereka.)
Penglihatan Yehezkiel tentang tulang-tulang yang amat kering dalam lembah yang bersatu kembali benar-benar luar biasa, bila kita berusaha untuk membayangkan penglihatan tersebut. Tidak hanya bersatu kembali, tetapi ada daging yang menutupi tulang-tulang itu, sehingga membentuk satu tubuh yang utuh. Kita akan terkesan menyaksikan apapun seperti yang terjadi pada hari ini. Faktanya, kita akan begitu terkejut bila melihat sedikit dari tindak jasmani yang ajaib ini. Bagaimanapun, sang nabi mengatakan sesuatu yang begitu pentingnya tentang satu tubuh yang utuh. Yehezkiel mencatatkan bahwa 'mereka belum bernafas' (Yeh. 37:8). Sehebat apapun pasukan tentara ini tampak dari luar, ternyata belum ada Roh Allah pada diri mereka. Tanpa nafas kehidupan Allah, mereka sama dengan orang yang mati. Hari ini, kita pun tampak mengesankan dari sebelah luarnya, tetapi apakah Roh Allah ada pada diri kita, membimbing dan memberikan petunjuk dalam segala sesuatu yang kita lakukan? Atau telah hilangkah kegairahan kita bagi Tuhan Yesus Kristus dan pekerjaan-Nya, sehingga hanya bergerak seperti serangkaian tulang yang kering? Kita ingin dipenuhi oleh Roh Allah. Itulah satusatunya jalan memimpin kehidupan yang benar-benar puas dan berarti. Apakah ini saatnya untuk meneguhkan kembali iman kita? Bila ini saatnya, lihatlah apa yang dapat dilakukan untuk menyalakan energi, sehingga kita dipenuhi tidak hanya dengan kekuatan jasmani, tetapi dengan kekuatan rohani pula.
Mengenai Murid Anda Alkitab
88 1x
Para Nabi Allah
Penglihatan sering kali sulit untuk dipahami, bahkan bagi orang dewasa sekalipun. Karena pelajaran ini difokuskan pada beberapa penglihatan, maka penting untuk sempatkan waktu berikan penjelasan dan gambaran dari setiap penglihatan, sehingga muridmurid tidak merasa kebingungan. Sekalipun beberapa penglihatan di dalam Alkitab tidak terjadi pada hari ini, beberapa orang masih katakan melihat penglihatan, tetapi tidak tahu apakah penglihatan itu berasal dari Allah atau bukan. Ada yang katakan bahwa mereka tahu dunia akan berakhir, karena melihat sebuah penglihatan. Tetapi kita dapat pastikan penglihatanpenglihatan itu bukanlah berasal dari Allah, karena dengan jelas dikatakan dalam Alkitab bahwa tidak seorangpun akan tahu saat di mana hari Penghukuman
Allah itu akan datang. Yang lainnya katakan bahwa melihat beberapa jemaat lakukan kejahatan dalam penglihatan. Ada pula yang melihat secara singkat sosok Allah atau malaikat-Nya. Macam penglihatan ini berupa penafsiran dan sepertinya bukan berasal dari iman kita. Bila menyebabkan terbangunnya iman kita, maka penglihatan itu tidak akan mencelakakan kita, tetapi bila menyebabkan dugaan atau perpecahan dalam gereja, maka kita harus waspada dan benarbenar memohon pemahaman dari Allah. Murid-murid kelas Tunas Muda mungkin belum diungkapkan sisi sulitnya dari suatu penglihatan, jadi gunakan kesempatan ini untuk menjawab beberapa pertanyaan yang mereka miliki. Anda pun dapat mengundang seorang diaken atau pendeta untuk bergabung membantu murid-murid.
Persiapkan Hati Murid
Sebelum memulai pelajaran, Anda boleh memberikan garis besar tentang Yeh. 1-2, termasuk penglihatan empat makhluk hidup dan kemuliaan Allah pada diri mereka. Melalui penglihatan inilah Yehezkiel dipanggil sebagai nabi Allah. Penglihatan pertama ini sungguh luar biasa. Murid-murid dapat diminta untuk membayangkan atau bahkan menggambarkan seperti apakah setiap makhluk hidup itu di kertas (empat makhluk hidup: Manusia, singa, lembu dan rajawali; empat sayap dengan berbagai posisi; roda-roda dan bara api yang menyala). Setelah Yehezkiel beroleh gambaran tentang penampilan empat makhluk hidup itu, yang mungkin menyertai takhta Allah, ia mendengar suara Allah sendiri, yang memanggilnya untuk lakukan pekerjaan-Nya. Dengan demikian, pelayanan sang nabi dimulai. Sebagian besar dari hidup Yehezkiel dihabiskan untuk pemberitaan penghukuman Allah, karena saat kehancuran umat sudah demikian dekatnya (lihat bagian Latar Belakang Alkitab untuk penetapan sejarah). Inilah fokus pelajaran hari ini: Beberapa penglihatan tentang penghukuman yang Allah ungkapkan kepadanya. Mari kita menuju Lembar Kerja # 1.
Para Nabi Allah 89
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Penglihatan tentang Penghukuman
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
90 1x
Para Nabi Allah
Yehezkiel hidup selama masa ketika umat jatuh ke dalam penyembahan berhala hingga telah melupakan Allah. Sekalipun umat diserang oleh Babel, tetapi mereka tetap tidak berbalik kepada Allah. Sebagai gantinya, mereka justru bersandar pada bangsa lain dan berhala untuk pecahkan persoalan mereka. Yehezkiel telah dibuang ke Babel ketika ia dipanggil untuk menjadi seorang nabi, karena Allah ingin semua orang buangan masih dapat mendengar pesan penghukuman-Nya. Mungkin mereka mau bertobat, bila tahu apa yang terjadi dengan tanah kelahiran mereka. Namun sayangnya, mereka tidak mau bertobat dan Yerusalem akhirnya ditaklukkan dan dihancurkan oleh raja Nebukadnezar. Dalam Lembar Kerja ini, kita akan memusatkan pada tiga penglihatan yang Yehezkiel lihat berkaitan dengan penghakiman Allah atas umat-Nya, karena penyembahan berhala dan penolakan mereka untuk bertobat. 1.
Penglihatan tentang dosa-dosa umat (Yeh. 8:1-18) l Di manakah Yehezkiel memperoleh penglihatan ini? (Saat berada di rumahnya) l Apakah yang Yehezkiel saksikan ketika Allah menyuruhnya melihat ke utara pada ayat 5? (Ia melihat berhala cemburuan berada dalam Bait Allah, yang umat telah tetapkan. Para sejarahwan mengatakan bahwa berhala ini sepertinya berbentuk Asyera, dewi kesuburan orang Kanaan.) l Ketika Allah membawa Yehezkiel ke pelataran Bait Allah dan menyuruhnya untuk membuat lubang pada dinding (ayat 7-8), apakah yang sang nabi lihat? (Ia melihat banyak gambar binatang menjijikkan terukir pada dinding Bait Allah dan tujuh puluh tua-tua menyembahnya.) l Dalam ayat 14, Yehezkiel melihat beberapa perempuan yang menangisi dewa Tamus, yang merupakan dewa kesuburan orang Babel. Dalam ayat 16, Yehezkiel melihat beberapa laki-laki sujud pada matahari. Apakah tujuan Allah menunjukkan semuanya ini kepada Yehezkiel? (Allah ingin mengungkapkan betapa telah menjadi berdosa umat-Nya itu. Setiap orang, dari imam hingga
rakyat biasa, menyembah berhala dan telah melupakan Allah. Beberapa hukuman pada akhirnya datang menimpa mereka sesuai perbuatan, karena mereka telah memilih untuk tidak patuh lagi kepada Allah.) 2.
"Pada tahun ketiga puluh, dalam bulan yang keempat, pada tanggal lima bulan itu, ketika aku bersama-sama dengan para buangan berada di tepi sungai Kebar, terbukalah langit dan aku melihat penglihatan-penglihatan tentang Allah.) (Yeh. 1:1)
Penglihatan tentang penghukuman Allah (Yeh. 9:1-11) l Macam orang bagaimana yang Yehezkiel lihat pada penglihatan ini? (Ia melihat enam laki-laki membawa alat pemusnah di tangannya. Ia pun melihat seseorang dari antara mereka berpakaian lenan yang memiliki alat penulis di tangannya.) l Apakah yang Allah perintahkan kepada yang berpakaian lenan untuk dilakukan? (Berjalanlah dari tengah-tengah kota Yerusalem dan tandailah pada dahi semua orang yang tidak menyembah berhala dan yang masih setia kepada Allah.) l Apakah yang lima laki-laki itu perbuat setelah penandaan itu selesai? (Pergilah ke dalam kota dan bunuhlah setiap orang, tua maupun muda, yang tidak memiliki tanda pada dahi mereka.) l Karena ini merupakan suatu penglihatan, maka pembunuhan sebenarnya tidaklah terjadi. Tetapi mewakili hal apakah penglihatan ini? (Bagi orangorang yang tidak setia akan segera binasa semuanya, ketika Babel menyerang Yehuda. Hanya beberapa orang yang setia yang akan bertahan.) 3.
Penglihatan tentang terbakarnya kayu anggur (Yeh. 15:1-8) l Seperti apakah umat dibandingkan dalam penglihatan ini? (Mereka seperti sesuatu yang tidak berguna, pohon anggur yang tidak berbuah.) l Apakah yang akan terjadi dengan pohon anggur itu? (Pohon itu akan dilempar ke dalam api dan dibakar, karena tidak berguna dan tidak menghasilkan buah sejak semula.) l Apakah yang Allah maksudkan ketika Ia katakan dalam ayat 7 bahwa sekalipun mereka luput dari api, tetapi api akan memakan mereka? (Maksud Allah adalah sekalipun ada beberapa orang terluput dari kematian karena dibuang ke Babel, suatu penyerangan yang lebih dahsyat akhirnya akan hancurkan Yerusalem.)
Para Nabi Allah 91
"Sedang mereka memukuli orang-orang sampai mati – waktu itu aku tinggal di belakang – aku sujud dan berseru, kataku: Aduh, Tuhan Allah, apakah Engkau memusnahkan seluruh sisa Israel di dalam mencurahkan amarah-Mu atas Yerusalem?" (Yeh. 9:8)
pelajaran
Rangkuman: Penglihatan-penglihatan ini menyebutkan tentang dosa-dosa umat dan penghukuman yang akan menimpa mereka. Mereka akan dihancurkan dan ditaklukkan oleh Babel dan kehilangan negeri asal, karena telah menolak untuk berbalik kepada Allah. Dalam Yeh. 8:18, Allah berkata, "Oleh karena itu, Aku akan membalas di dalam kemurkaan-Ku. Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepadaKu dengan suara yang nyaring, Aku tidak akan mendengarkan mereka." Sekalipun dengan berjalannya waktu, umat menyadari kesalahan dan menginginkan Allah membebaskan mereka, tetapi Ia tidak akan menyertai mereka lagi.
8
Penglihatan Yehezkiel tentang Penghukuman Allah dan Harapan
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Penglihatan tentang Penghukuman
Yehezkiel hidup selama masa ketika umat jatuh ke dalam penyembahan berhala hingga telah melupakan Allah. Sekalipun umat diserang oleh Babel, tetapi mereka tetap tidak berbalik kepada Allah. Sebagai gantinya, mereka justru bersandar pada bangsa lain dan berhala untuk pecahkan persoalan mereka. Yehezkiel telah dibuang ke Babel ketika ia dipanggil untuk menjadi seorang nabi, karena Allah ingin semua orang buangan masih dapat mendengar pesan penghukuman-Nya. Mungkin mereka mau bertobat, bila tahu apa yang terjadi dengan tanah kelahiran mereka. Namun sayangnya, mereka tidak mau bertobat dan Yerusalem akhirnya ditaklukkan dan dihancurkan oleh raja Nebukadnezar. Dalam Lembar Kerja ini, kita akan memusatkan pada tiga penglihatan yang Yehezkiel lihat berkaitan dengan penghakiman Allah atas umat-Nya, karena penyembahan berhala dan penolakan mereka untuk bertobat. 1. Penglihatan tentang dosa-dosa umat (Yeh. 8:1-18) l Di manakah Yehezkiel memperoleh penglihatan ini? l Apakah yang Yehezkiel saksikan ketika Allah menyuruhnya melihat ke utara pada ayat 5? l Ketika Allah membawa Yehezkiel ke pelataran Bait Allah dan menyuruhnya untuk membuat lubang pada dinding (ayat 7-8), apakah yang sang nabi lihat? l Dalam ayat 14, Yehezkiel melihat beberapa perempuan yang menangisi dewa Tamus, yang merupakan dewa kesuburan orang Babel. Dalam ayat 16, Yehezkiel melihat beberapa laki-laki sujud pada matahari. Apakah tujuan Allah menunjukkan semuanya ini kepada Yehezkiel?
Penglihatan-penglihatan ini menyebutkan tentang dosa-dosa umat dan penghukuman yang akan menimpa mereka. Mereka akan dihancurkan dan ditaklukkan oleh Babel dan kehilangan negeri asal, karena telah menolak untuk berbalik kepada Allah. Dalam Yeh. 8:18, Allah berkata, "Oleh karena itu, Aku akan membalas di dalam kemurkaan-Ku. Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepada-Ku dengan suara yang nyaring, Aku tidak akan mendengarkan mereka." Sekalipun dengan berjalannya waktu, umat menyadari kesalahan dan menginginkan Allah membebaskan mereka, tetapi Ia tidak akan menyertai mereka lagi.
2.Penglihatan tentang penghukuman Allah (Yeh. 9:1-11) l Macam orang bagaimana yang Yehezkiel lihat pada penglihatan ini? l Apakah yang Allah perintahkan kepada yang berpakaian lenan untuk dilakukan? l Apakah yang lima laki-laki itu perbuat setelah penandaan itu selesai? l Karena ini merupakan suatu penglihatan, maka pembunuhan sebenarnya tidaklah terjadi. Tetapi mewakili hal apakah penglihatan ini? 3.Penglihatan tentang terbakarnya kayu anggur (Yeh. 15:1-8) l Seperti apakah umat dibandingkan dalam penglihatan ini? l Apakah yang akan terjadi dengan pohon anggur itu? l Apakah yang Allah maksudkan ketika Ia katakan dalam ayat 7 bahwa sekalipun mereka luput dari api, tetapi api akan memakan mereka?
27
Lembar Kerja # 2 Penglihatan tentang Harapan Karena umat berkeras hati dan menolak untuk mendengarkan atau mengubah jalan hidup mereka, merendahkan banyak nabi yang memberitahukan tentang penghukuman Allah, maka Allah tidak mempunyai pilihan, tetapi membiarkan Babel pada akhirnya menyerang Yehuda. Ketika sebagian besar dari umat dibuang ke Babel, mereka mungkin merasa begitu kehilangan atas negeri asal dan mengakui
92 1x
Para Nabi Allah
ketidakpatuhan mereka terhadap Allah bertahun-tahun lamanya. Tetapi tidak banyak yang mereka dapat lakukan, karena mereka di bawah kendali bangsa lain dan hidup jauh dari negeri asal mereka. Sekalipun Allah bersedih dan murka karena umat telah tidak mematuhiNya, tetapi Ia pun masih Allah yang berbelas kasih. Setelah Yerusalem dihancurkan, sebagai ganti penglihatan tentang penghukuman yang terdapat pada Lembar Kerja # 1, Ia mengungkapkan macam penglihatan yang berbeda agar Yehezkiel bagikan kepada orang-orang yang tinggal di pembuangan, untuk berikan mereka harapan dan penghiburan atas masa yang akan datang. Salah satunya adalah penglihatan tentang tulang-tulang yang amat kering.
(Anda dapat meminta kepada murid-murid untuk berbagi pandangan mereka terlebih dahulu sebelum membagikan informasi yang ada di sebelah kanan.)
Penglihatan tentang tulang-tulang yang amat kering (Yeh. 37:1-14) l Di manakah Yehezkiel mendapatkan penglihatan ini? (Di suatu lembah, yang bertaburan banyak tulang yang amat kering di sekitarnya.) l Mewakili hal apakah tulang-tulang yang amat kering ini? (Orang Israel yang telah mati karena ketidakpatuhan mereka kepada Allah.) l Apakah yang Allah minta Yehezkiel lakukan? (Bernubuatlah kepada tulang-tulang, beritahukan agar mereka mendengarkan apa yang Allah harus katakan.) l Apakah yang terjadi dengan tulang-tulang itu setelah Yehezkiel bernubuat sesuai dengan yang Allah perintahkan? (Terdengar suara berderakderak dan tulang-tulang itu berkumpul kembali serta daging menutupi mereka.) l Setelah nafas kehidupan masuk ke dalam tulangtulang, mereka hidup kembali dari kematian. Sekarang bangkitlah suatu pasukan umat Allah. Apakah tujuan Allah melakukan hal ini? Bacalah ayat 12-14. (Allah ingin umat mengetahui bahwa sekalipun mereka telah dibuang dan tampaknya tidak ada harapan lagi, seperti tulang-tulang yang amat kering, tetapi Ia akan bebaskan suatu saat, sehingga mereka akan dapat kembali ke Yerusalem. Dalam ayat 14, Allah berjanji untuk menaruh Roh-Nya ke dalam diri mereka, sehingga mereka akan mengetahui bahwa Allah adalah Tuhan yang maha kuasa dan Juruselamat mereka.)
Para Nabi Allah 93
Apakah yang Kalian Ketahui? Apakah tujuan dari penglihatan? Ada beberapa alasan penting mengapa penglihatan ditonjolkan di dalam Alkitab. 1. Untuk memilih para pekerja Allah – Yehezkiel dan Yesaya merupakan dua orang yang dipanggil untuk menjadi nabi Allah melalui penglihatan yang diungkapkan kepada mereka. 2. Untuk mengungkapkan pesan Allah – Umat Allah, terutama selama masa Perjanjian Lama, tidak mempunyai 'jalan masuk' kepada Allah, sehingga memerlukan para imam dan nabi untuk mengungkapkan apa yang Allah ingin mereka ketahui. Sering kali, pengungkapan ini ada dalam bentuk penglihatan. 3. Untuk memotivasi umat menjadi patuh – Sekalipun banyak penglihatan meliputi pesan-pesan tentang kehancuran dan penghukuman, tetapi mereka tetap diberikan harapan agar umat termotivasi bertobat, tetapi biasanya, mereka jatuh kembali ke dalam jalan-jalan ketidakpatuhan mereka yang terdahulu. 4. Untuk memberikan harapan – Seperti dalam kejadian pada pelajaran hari ini, Allah memberi harapan melalui penglihatan tentang tulang-tulang yang amat kering hingga dapat hidup kembali. Penglihatan ini memberikan harapan kepada umat yang dalam pembuangan terhadap suatu masa yang akan datang dan menyebabkan mereka kembali kepada Allah dan bersandar pada kekuatan-Nya. Daripada tinggal dalam perasaan mengasihani diri atau perasaan kehilangan, lebih baik dihiburkan dengan mengetahui bahwa Allah masih menyertai mereka dan Ia memiliki sebuah rencana untuk mengeluarkan mereka dari situasi yang tidak menyenangkan ini.
94 1x
Para Nabi Allah
pelajaran
8
Penglihatan Yehezkiel tentang Penghukuman Allah dan Harapan
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 2
Penglihatan tentang Harapan
Karena umat berkeras hati dan menolak untuk mendengarkan atau mengubah jalan hidup mereka, merendahkan banyak nabi yang memberitahukan tentang penghukuman Allah, maka Allah tidak mempunyai pilihan, tetapi membiarkan Babel pada akhirnya menyerang Yehuda. Ketika sebagian besar dari umat dibuang ke Babel, mereka mungkin merasa begitu kehilangan atas negeri asal dan mengakui ketidakpatuhan mereka terhadap Allah bertahun-tahun lamanya. Tetapi tidak banyak yang mereka dapat lakukan, karena mereka di bawah kendali bangsa lain dan hidup jauh dari negeri asal mereka. Sekalipun Allah bersedih dan murka karena umat telah tidak mematuhi-Nya, tetapi Ia pun masih Allah yang berbelas kasih. Setelah Yerusalem dihancurkan, sebagai ganti peng-lihatan tentang penghukuman yang terdapat pada Lembar Kerja # 1, Ia mengungkapkan macam penglihatan yang berbeda agar Yehezkiel bagikan kepada orang-orang yang tinggal di pembuangan, untuk berikan mereka harapan dan penghiburan atas masa yang akan datang. Salah satunya adalah penglihatan tentang tulangtulang yang amat kering.
Apakah yang Kalian Ketahui? Apakah tujuan dari penglihatan? Ada beberapa alasan penting mengapa penglihatan ditonjolkan di dalam Alkitab.
1. Untuk memilih para pekerja Allah 2. Untuk mengungkapkan pesan Allah
Penglihatan tentang tulang-tulang yang amat kering (Yeh. 37:1-14) l Di manakah Yehezkiel mendapatkan penglihatan ini? l Mewakili hal apakah tulang-tulang yang amat kering ini?
3. Untuk memotivasi umat menjadi patuh
l Apakah yang Allah minta Yehezkiel lakukan?
4. Untuk memberikan harapan
l Apakah yang terjadi dengan tulang-tulang itu setelah Yehezkiel bernubuat sesuai dengan yang Allah perintahkan?
28
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Harapan- Harapan Kita
Aktivitas
Pada pelajaran ini, kita mempelajari penglihatan tentang penghukuman Allah dan harapan. Betapapun mengerikan hukuman-Nya, sasaran Allah bukanlah untuk membuat kita takut terhadap-Nya, tetapi untuk memotivasi agar umat mematuhi-Nya. Pada akhirnya, Allah senantiasa memberi harapan bagi masa depan kita. Hari ini, kita hidup dengan iman, karena mempercayai segala janji Allah dan harapan bagi masa yang akan datang. Kita semua berharap akan masuk ke dalam kerajaan surga suatu hari nanti, sebagaimana umat mempunyai harapan untuk kembali ke negeri asal mereka, sekalipun dosa-dosa mereka di masa yang lalu. Sekalipun kita tidak pernah melihat penglihatan tentang tulang-tulang yang kering hidup kembali untuk memotivasi kita, tetapi kita mempunyai banyak gambaran tentang seperti apakah kerajaan surga itu. Sebelum melihat ke dalam Kitab Suci, lakukan aktivitas TIGA SUDUT bersama dengan murid-murid. Mintalah mereka untuk memilih salah satu sudut ruangan untuk pergi ke sana, sekaligus menanggapi pernyataan ‘seperti apakah kerajaan surga itu...’. Pilihan tiga sudut itu adalah pelangi, puncak gunung tertinggi dan ruang besar makan malam yang selamanya. Tempatkan pilihan pada
Para Nabi Allah 95
“Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan yang membuatnya.” (Yeh. 37:14)
96 1x
Para Nabi Allah
ruangan yang berbeda, sehingga murid-murid dapat secara fisik berpindah dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Begitu telah membuat pilihan, mintalah mereka untuk berpasangan dengan murid lainnya pada sudut ruangan yang sama dan bagikan alasan tentang mengapa mereka memilih sudut itu. Setelah beberapa menit, mintalah secara acak beberapa pasangan untuk berbagi pandangan mereka dengan murid lainnya di kelas. Tidak ada jawaban yang benar atau yang salah, karena pilihan-pilihan itu didasarkan pada penafsiran mereka sendiri. Arahkan murid-murid untuk mengikuti ayat-ayat berikut yang menggambarkan seperti apakah kerajaan surga yang sebenarnya itu (mintalah mereka untuk duduk dan selesaikan Lembar Kerja berikut). l “Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di surga.” (Mrk. 12:25) Maksudnya di kerajaan surga, kita tidak akan menguatirkan perihal menemukan keluarga kita, tetapi akan seperti malaikat di surga! l “Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di surga, dan di takhta itu duduk Seorang...dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.” (Why. 4:2-3) Ketika Yohanes melihat beberapa penglihatan tentang surga, maka semuanya itu tampak begitu mulianya. Saat itu, ia melihat takhta Allah yang dilingkungi oleh pelangi, berkilauan seperti permata yang berharga. Dari ayat ini, kita dapat melihat bahwa surga akan menjadi tempat yang begitu indahnya, bersama Allah yang memimpin umat-Nya. l “Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.” (Why. 4:4) Tua-tua di sini digambarkan memakai pakaian putih dan makhota emas di kepala mereka. Kita tidak tahu sebenarnya apa yang kita akan kenakan, yang pasti adalah pakaian itu akan berkilauan dan putih, karena kita dikuduskan dan diselamatkan. Kita akan diberkati dan mendapat bagian dalam kemuliaan surgawi.
l “Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal...dan keempat makhluk itu masingmasing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.” (Why. 4:6a,8) Dari ayat ini, dapatlah diketahui ketika di surga, kita akan menghabiskan waktu dengan memuji dan menyembah Allah, tanpa penghalang dan rasa kuatir. Pikirkan Hal ini: Kita semua berdoa begitu tekun untuk Roh Kudus, karena ingin menuju surga suatu hari nanti. Mintalah murid-murid untuk berbagi apa yang mereka pikirkan tentang surga. Harapan macam apakah yang kita miliki yang menyebabkan kemajuan bagi iman kita? Rangkuman: Kita hanya melihat sekilas pandang mengenai seperti apa kerajaan surga itu. Beberapa ayat memberitahukan kita bahwa surga akan menjadi suatu tempat tinggal yang begitu mulia dan luar biasa. Kita harus banyak berpikir setelah melewati hari-hari yang penuh pergumulan di bumi!
pelajaran
(Kita semua berharap akan masuk ke dalam kerajaan surga suatu hari nanti, sebagaimana umat mempunyai harapan untuk kembali ke negeri asal mereka.)
8
Penglihatan Yehezkiel tentang Penghukuman Allah dan Harapan
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Harapan- Harapan Kita
l “Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di surga.” (Mrk. 12:25)
l “Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di surga, dan di takhta itu duduk Seorang... dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.” (Why. 4:2-3)
l “Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.” (Why. 4:4)
¤¤¤
Maksudnya di kerajaan surga, kita tidak akan menguatirkan perihal menemukan keluarga kita, tetapi akan seperti malaikat di surga!
l “Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal...dan keempat makhluk itu masingmasing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.” (Why. 4:6a,8)
Ketika Yohanes melihat beberapa penglihatan tentang surga, maka semuanya itu tampak begitu mulianya. Saat itu, ia melihat takhta Allah yang dilingkungi oleh pelangi, berkilauan seperti permata yang berharga. Dari ayat ini, kita dapat melihat bahwa surga akan menjadi tempat yang begitu indahnya, bersama Allah yang memimpin umat-Nya.
Tua-tua di sini digambarkan memakai pakaian putih dan makhota emas di kepala mereka. Kita tidak tahu sebenarnya apa yang kita akan kenakan, yang pasti adalah pakaian itu akan berkilauan dan putih, karena kita dikuduskan dan diselamatkan. Kita akan diberkati dan mendapat bagian dalam kemuliaan surgawi.
Pikirkan Hal ini: Kita semua berdoa begitu tekun untuk Roh Kudus, karena ingin menuju surga suatu hari nanti. Mintalah murid-murid untuk berbagi apa yang mereka pikirkan tentang surga. Harapan macam apakah yang kita miliki yang menyebabkan kemajuan bagi iman kita?
¤ Dari ayat ini, dapatlah diketahui ketika di surga, kita akan menghabiskan waktu dengan memuji dan menyembah Allah, tanpa penghalang dan rasa kuatir.
Rangkuman: Kita hanya melihat sekilas pandang mengenai seperti apa kerajaan surga itu. Beberapa ayat memberitahu-kan kita bahwa surga akan menjadi suatu tempat tinggal yang begitu mulia dan luar biasa. Kita harus banyak berpikir setelah melewati hari-hari yang penuh pergumulan di bumi!
29
Para Nabi Allah 97
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Kel. 37 – 39
98 1x
Para Nabi Allah
Alkitab mengungkapkan banyak misteri tentang surga dan neraka. Ada beberapa pengungkapan yang lebih dipahami daripada yang lainnya, tetapi kita dapat memastikan tentang neraka yang penuh siksaan dan surga yang penuh kemuliaan. Kita percaya kepada Allah, karena tidak ingin berakhir di tempat yang hanya menawarkan penderitaan kekal. Iman kita didasarkan pada harapan untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya yang kekal suatu hari nanti. Sekalipun sulit bagi kita untuk membayangkan benarbenar seperti apa, tetapi kita tahu bahwa surga akan menjadi suatu tempat yang damai dan indah, yang tidak dapat ditemukan di manapun di dunia ini. Marilah kita memotivasi diri dengan firman Allah, sehingga harapan kita tidak akan pernah lenyap. Akhirilah dengan berdoa.
pelajaran
9
Daniel dan Ketiga Temannya: “Tidak!”
GARIS BESAR Kitab Bacaan Dan. 1 Kebenaran Alkitab Allah memahami semua tekanan yang kita hadapi pada hari ini. Tujuan Pelajaran Berani menerima hukuman perihal serangkaian sikap yang ada pada hidup kita, ketika berhadapan dengan apa yang kita yakini. Ayat Hafalan “Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu." (Kel. 14:13a)
Latar Belakang Alkitab Daniel merupakan salah seorang pemuda yang dibawa ke Babel oleh Raja Nebukadnezar, ketika ia menyerbu Yehuda dan menjadikannya suatu negeri jajahan pada tahun 605 SM. Daniel dibawa ke dalam pembuangan bersama dengan para pemuda bijak lainnya yang berasal dari tanah jajahan yang berbeda. Mereka dilatih untuk bekerja pada raja, sehingga dapat membantu memajukan kerajaan Babel. Sebagian besar dari kehidupan Daniel, seperti yang dicatatkan dalam Alkitab, dihabiskan semasa pembuangan orang Yehuda 70 tahun lamanya. Setelah itu, ia melanjutkannya dengan memegang salah satu jabatan tinggi kerajaan yaitu sebagai seorang penasihat raja, bahkan hingga Babel ditaklukkan oleh Media-Persia. Memang ironis bahwa Daniel dan ketiga temannya menjadi seorang penasihat yang terpandang dalam kerajaan yang penuh kuasa saat itu, tetapi bukan karena pelatihan yang dilakukan oleh Babel ataupun Persia. Tetapi karena kepatuhan mereka yang sejati kepada Allah hingga membuat mereka di atas yang lainnya. Karena memilih patuh kepada Allah, maka mereka diberkati dengan hikmat. Faktanya, Daniel terkenal karena banyak mimpi dan penglihatan yang ia dapat tafsirkan (Dan. 1:17), yang semua penafsirannya ternyata terjadi pada akhirnya.
Para Nabi Allah 99
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
Bayangkan terpilih dari ratusan orang lebih untuk menjadi wakil presiden dari suatu perusahaan. Setiap hari, mereka datang kepada kita untuk meminta nasihat dan keputusan yang penting. Tidak ada rencana yang dijalankan, kecuali mendapat persetujuan dari kita. Tentu akan ada sedikit kemegahan dalam perasaan kita. Dan sesering ingin menjadi rendah hati, maka mudah pula untuk memegahkan prestasi kita sendiri. Bagaimana kita menjadi terlibat promosi kedudukan yang lebih tinggi? Daniel ditempatkan dalam peranan ini, yaitu menjadi salah seorang penasihat tertinggi raja. Tetapi, ia tetap rendah hati dan dapat membuat keputusan yang bagus sekalipun dalam situasi yang sulit. Ia tidak pernah membiarkan kedudukannya yang tinggi mempengaruhi dirinya. Bagaimana ia berhasil melakukannya? Ia dapat tetap benar karena imannya. Setiap hari, ia berdoa tiga kali kepada Allah untuk memohon kekuatan dan bimbingan-Nya. Dalam menafsirkan suatu hal, ia memberikan segala kemuliaan kepada Tuhan, tidak pernah mengambilnya bagi diri sendiri. Hari ini, segeralah pastikan orangorang di sekitar untuk mengetahui peranan kita, sehingga semua usaha kita diakui. Seberapa seringkah kita membawa kehormatan bagi Allah, karena memberikan kita hikmat dan pengertian? Faktanya, kita merasa pantas menerima sedikit pujian setiap kalinya. Bila bekerja keras, itu hal yang wajar. Demikian pun dengan, keyakinan diri dan kebaikan tentang apa yang kita lakukan adalah hal yang baik, tetapi jangan biarkan kemegahan diri menyelimuti karakter kekristenan kita.
Mengenai Murid Anda Alkitab
100 1x
Para Nabi Allah
Murid-murid kelas Tunas Muda tidak pernah dapat membayangkan menyembah kepada ilah-ilah atau menyantap makanan yang dipersembahkan kepada berhala. Ini karena mereka melihat betapa siasianya tindakan itu dan karena diingatkan dalam Sepuluh Perintah bahwa semuanya itu janganlah dibuat dan dipersembahkan. Bagaimanapun, seberapa cepatkah mereka akan bereaksi dengan teguh ketika kehilangan kebaktian Sabat karena bekerja paruh waktu atau diundang oleh teman-teman yang merokok karena ingin melihat keberanian mereka? Memang sulit bagi mereka untuk membuat keputusan kedua ketika berhadapan dengan tekanan yang menghampiri semakin dekat kepada mereka. Mereka akan
(Hari ini, segeralah pastikan orang-orang di sekitar untuk mengetahui peranan kita, sehingga semua usaha kita diakui. Seberapa seringkah kita membawa kehormatan bagi Allah, karena memberikan kita hikmat dan pengertian?)
beralasan untuk membenarkan tindakan mereka dan menyalahkan fakta bahwa yang lainnya tidak memahami apa yang mereka alami. Tentu saja, sebagai guru dan orang dewasa, ini sungguh mudah bagi kita untuk menilai atau menegur, karena melihat hal-hal lebih jelas sebagai orang yang berdiri di dekat mereka. Bagaimanapun, cara terbaik untuk membantu murid-murid membuat keputusan penting ini adalah menyelidiki hal-hal itu kepada mereka. Dalam pelajaran ini, pada Lembar Kerja # 3 membahas mengenai berbagai situasi yang mungkin dihadapi sewaktu masa muda mereka. Bahkan bila belum pernah mengalaminya, maka masih akan memberikan kesempatan untuk mengintrospeksi iman mereka dan bagaimana mereka menanggapinya. Dengan menghadapi pergumulan dan perasaan mereka, maka akan membantu menyadarkan bahwa tidaklah sesederhana yang ilah-ilah itu katakan, ada beberapa akibat berbeda yang bergantung pada bagaimana kita menanggapinya. Kita perlu mengakui tekanantekanan yang mereka hadapi pada masyarakat sekarang ini dan berdoalah bagi mereka dengan tekun, sehingga dapat menjadi seperti menghukum semua keputusan di dalam hidup mereka.
Persiapkan Hati Murid
Sebelum pelajaran dimulai, tanyakan macammacam tekanan yang murid-murid hadapi pada hari ini. Pastikan untuk mengakui semua jawaban sepanjang yang mereka rasakan, karena ini penting dan berguna bagi mereka. Setelah itu, tanyakan mereka pula bila merasa tekanan-tekanan itu telah mengubah masa yang lalu (seperti apakah mereka merasakan tekanantekanan yang dihadapi pada hari ini berbeda daripada salah satu orangtua atau kakek-nenek mereka telah hadapi?). Jangan terlalu cepat menilai dan sempatkan beberapa saat untuk mendiskusikan hal ini. Kemudian bimbinglah mereka ke dalam pelajaran hari ini. Sekalipun Daniel dan ketiga temannya hidup pada masa yang lampau, tetapi semua tekanan yang mereka hadapi tidaklah berbeda daripada salah satu tekanan yang murid-murid hadapi sekarang ini. Marilah kita periksa hidup mereka dan lihatlah apakah kita dapat menemukan kesamaannya. Lanjutkan ke Lembar Kerja # 1.
Para Nabi Allah 101
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Tekanan Masa Lampau atau Masa Kini?
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Sering kali, ketika membaca Alkitab, kita cenderung memikirkan cerita-cerita sebagai catatan kehidupan dari orang-orang pada masa yang lampau. Tentu saja, kita sadar bahwa kita dapat beroleh berbagai pengajaran dari mempelajari tentang mereka, tetapi seberapa seringkah kita menaruh diri ke dalam kehidupan orang-orang itu. Faktanya, tidaklah terlalu sulit untuk memindahkan hampir setiap cerita pada masa lampau ke dalam cerita pada masa kini. Kita hanya perlu mengubah beberapa nama, memberikan kumpulan pakaian yang baru, menambahkan beberapa teknologi hingga cerita-cerita tersebut tidak akan tampak berbeda. Suatu cerita yang bagus menyatakan betapa miripnya cerita itu dengan kita pada sekarang ini adalah Daniel dan ketiga temannya ketika mereka ditawan dan dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Lihatlah beberapa ayat dan bandingkan untuk menanggapi beberapa situasi sekarang ini. Bacalah Dan. 1:1-4 Apakah yang terjadi kepada penduduk Yehuda, terutama mereka yang dianggap cerdas dan berpendidikan? (Mereka dibawa oleh Raja Nebukadnezar untuk ditawan ke suatu negeri asing, sehingga dapat diajari cara-cara hidup orang Babel.) Bacalah Dan. 1:5 Bagaimana orang tawanan itu diperlakukan? (Mereka dipelihara dengan baik; mereka diberi makanan kerajaan dan pendidikan yang terbaik.) Mengapa diperlakukan sebaik itu, padahal mereka bukan orang Babel? (Sekalipun semua hal yang raja lakukan membuat mereka merasa penting dan istimewa, tetapi raja mempunyai suatu sasaran pada akhirnya, yaitu untuk melayani kepentingannya.) Bagaimana menurut kalian Daniel dan ketiga temannya rasakan ketika diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan terbaik yang mereka mungkin belum menerimanya di Yehuda? (Jawaban murid-murid.)
102 1x
Para Nabi Allah
"Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja." (Dan. 1:8a)
Bacalah Dan. 1:6-7 Daniel dan ketiga teman dekatnya merupakan bagian dari penawanan itu. Apakah yang terjadi terhadap nama-nama mereka? Apakah kalian mengetahui mengapa nama-nama mereka diubah? (Nama Daniel diubah menjadi Beltsazar. Hananya dipanggil Sadrakh. Misael dikenal sebagai Mesakh dan Azarya diubah menjadi Abednego. Kita mungkin berpikir, "Apakah bedanya? Mereka telah beroleh nama yang berbeda." Tetapi perubahan ini jelas sekali. Banyak nama di Babel mempunyai arti yang khusus. Sebagai contoh, Daniel berarti 'Allah adalah hakimku' dan Hananya berarti 'kasih karunia Allah'. Misael berarti 'siapakah yang seperti Allah?', sementara Azarya berarti 'yang Allah bantu'. Bagaimanapun, begitu nama-nama mereka diubah, mereka mempunyai akibat yang berbeda. Beltsazar berarti 'yang disukai Bel'. Bel merupakan ilah utama orang Babel. Sadrakh berarti 'di bawah perintah atau kendali Aku'. Aku Merupakan dewi bulan orang Babel. Mesakh berarti 'siapakah yang seperti Aku?'. Abednego dinamai menurut Nebo, dewa api dan anak dari Bel. Abednego berarti 'yang melayani Nebo'. Jadi seperti kita dapat lihat, dengan mengubah nama-nama mereka, sesungguhnya memaksakan cara-cara raja kepada mereka untuk menyesuaikan diri kepada masyarakat dan budaya orang Babel.) Bacalah Dan. 1:8 Mengapa Daniel lebih mempersoalkan tentang menyantap makanan raja daripada pengubahan namanya yang menyatakan dirinya bersekutu dengan Bel, suatu ilah palsu orang Babel? (Dengan menerima makanan raja, Daniel dan ketiga temannya akan mencemarkan diri mereka dan melanggar perintah Allah. Sebagian besar dari makanan raja dipersembahkan kepada berhala terlebih dahulu dengan anggur dituangkan ke atas altar sebelum disajikan. Daniel dapat saja dihukum mengenai fakta bahwa penduduk Babel memakai bintang najis yang orang-orang Israel dilarang untuk memakannya. Dengan menerima makanan raja dan anggur mungkin merupakan suatu pertanda kegagalan. Sekalipun nama diubah dengan jelas, itu hanya berubah menurut pandangan penduduk Babel, tetapi tetap tidak dapat mencemari jasmani atau rohani mereka ataupun kesetiaan mereka kepada kebenaran Allah.)
Para Nabi Allah 103
(Hari ini, apakah kita kadang ditekan untuk memprioritaskan hal-hal lain di hadapan Allah?)
104 1x
Para Nabi Allah
Sejauh ini, pengujian ini tampaknya begitu berbeda dengan kehidupan kita. Kita tidak perlu berhadapan dengan pergantian nama atau dipaksa untuk menyembah berhala atau menyantap makanan yang najis pada hari ini. Sebagaimana Daniel dipaksa untuk mengganti Allahnya ke ilah lain, seberapa seringkah kita ditekan untuk menyelubungi jati diri kita sebagai orang Kristen hari ini? Pikirkan tentang beberapa pertanyaan berikut: 1. Apakah teman-teman mengetahui bahwa kita adalah seorang Kristen melalui tindakan dan perkataan kita? 2. Apakah kita harus menggunakan pakaian bermerk? 3. Seberapa banyakkah dari antara kita yang peduli ketika teman-teman bersumpah atau mengatakan candaan porno di sekitar dan kita hanya mengabaikannya? 4. Ketika beroleh undangan sebagai suatu kelompok kecil, apakah yang membuat kita merasa penting? 5. Apakah kita kadang mengabaikan Allah karena mempertimbangkan berbagai alasan sekolah yang kita anggap benar? Sekalipun jawaban sebenarnya terhadap beberapa pertanyaan di atas tidak pasti, tetapi mereka menyadarkan bahwa Daniel dan ketiga temannya menghadapi tekanan yang serupa seperti yang kita hadapi hari ini. Mereka ditekan oleh lingkungan untuk menyembah Allah yang lain. Hari ini, kita kadang ditekan untuk memprioritaskan hal-hal lain di hadapan Allah. Lagi pula, mereka pun ditekan untuk menyesuaikan diri ke dalam standar masyarakat Babel. Hari ini, kita sering kali mengikuti kecenderungan dunia, sehingga tidak merasa takut memasuki tempat-tempat yang tidak benar. Selain itu, mereka telah dapat percaya kepada Allah selama menerima pendidikan seumur hidup. Hari ini, kita memberi berbagai alasan bagi hilangnya pelayanan atau terlupanya membaca Alkitab dengan belajar, sehingga kita dapat mengejar prestasi di sekolah. Sekalipun situasi sebenarnya mungkin berbagai rupa, tetapi penyebab hal-hal ini tidaklah berubah setiap saat. Inilah mengapa firman Allah begitu pentingnya bagi hidup kita. Bahkan sekalipun telah ditulis ribuan tahun yang lalu, firman Allah itu masih berlaku bagi kita hari ini. Inilah alasan mengapa Allah
pelajaran
mewariskan firman-Nya yang berharga kepada kita, agar mengajarkan dan membimbing kita ke jalan yang benar dalam hidup. Ketika melihat bahwa permasalahan bukanlah sesuatu yang baru bagi Allah, maka kita tahu bahwa tidak ada hal yang Ia tidak dapat bantu kepada kita. Jadi, daripada bersikap kasar terhadap cerita-cerita pada masa yang lampau sebagai hal-hal yang tidak berlaku bagi kita, lebih baik kita pikirkan kembali dan lihatlah apa yang kita dapat pelajari dari apa yang mereka pernah alami.
9
Daniel dan Ketiga Temannya, “Tidak!”
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Tekanan Masa Lampau... Bacalah Dan. 1:1-4 Apakah yang terjadi kepada penduduk Yehuda, terutama mereka yang dianggap cerdas dan berpendidikan?
Bacalah Dan. 1:5 Bagaimana orang tawanan itu diperlakukan?
Mengapa diperlakukan sebaik itu, padahal mereka bukan orang Babel?
Bagaimana menurut kalian Daniel dan ketiga temannya rasakan ketika diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan terbaik yang mereka mungkin belum menerimanya di Yehuda?
Bacalah Dan. 1:6-7 Daniel dan ketiga teman dekatnya merupakan bagian dari penawanan itu. Apakah yang terjadi terhadap nama-nama mereka? Apakah kalian mengetahui mengapa nama-nama mereka diubah?
Bacalah Dan. 1:8 Mengapa Daniel lebih mempersoalkan tentang menyantap makanan raja daripada pengubahan namanya yang menyatakan dirinya bersekutu dengan Bel, suatu ilah palsu orang Babel?
Sejauh ini, pengujian ini tampaknya begitu berbeda dengan kehidupan kita. Kita tidak perlu berhadapan dengan pergantian nama atau dipaksa untuk menyembah berhala atau menyantap makanan yang najis pada hari ini. Sebagaimana Daniel dipaksa untuk mengganti Allahnya ke ilah lain, seberapa seringkah kita ditekan untuk menyelubungi jati diri kita sebagai orang Kristen hari ini? Pikirkan tentang beberapa pertanyaan berikut: 1. Apakah teman-teman mengetahui bahwa kita adalah seorang Kristen melalui tindakan dan perkataan kita? 2. Apakah kita harus gunakan pakaian yang bermerk? 3. Seberapa banyakkah dari antara kita yang peduli ketika teman-teman bersumpah atau mengatakan candaan porno di sekitar dan kita hanya mengabaikannya? 4. Ketika diundang sebagai suatu kelompok kecil, apakah yang membuat kita merasa penting? 5. Apakah kita kadang mengabaikan Allah karena mempertimbangkan berbagai alasan sekolah yang kita anggap benar? Sekalipun jawaban sebenarnya terhadap beberapa pertanyaan di atas tidak pasti, tetapi mereka menyadarkan bahwa Daniel dan ketiga temannya menghadapi tekanan yang serupa seperti yang kita hadapi hari ini. Mereka ditekan oleh lingkungan untuk menyembah Allah yang lain. Hari ini, kita kadang ditekan untuk memprioritaskan hal-hal lain di hadapan Allah. Lagi pula, mereka pun ditekan untuk menyesuaikan diri ke dalam standar masyarakat Babel. Hari ini, kita sering kali mengikuti kecenderungan dunia, sehingga tidak merasa takut memasuki tempat-tempat yang tidak benar. Selain itu, mereka telah dapat percaya kepada Allah selama menerima pendidikan seumur hidup. Hari ini, kita memberi berbagai alasan bagi hilangnya pelayanan atau terlupanya membaca Alkitab dengan belajar, sehingga kita dapat mengejar prestasi di sekolah. Sekalipun situasi sebenarnya mungkin berbagai rupa, tetapi penyebab hal-hal ini tidaklah berubah setiap saat. Inilah mengapa firman Allah begitu pentingnya bagi hidup kita. Bahkan sekalipun telah ditulis ribuan tahun yang lalu, firman Allah itu masih berlaku bagi kita hari ini. Inilah alasan mengapa Allah mewariskan firman-Nya yang berharga kepada kita, agar mengajarkan dan membimbing kita ke jalan yang benar dalam hidup. Ketika melihat bahwa permasalahan bukanlah sesuatu yang baru bagi Allah, maka kita tahu bahwa tidak ada hal yang Ia tidak dapat bantu kepada kita. Jadi, daripada bersikap kasar terhadap cerita-cerita pada masa yang lampau sebagai hal-hal yang tidak berlaku bagi kita, lebih baik kita pikirkan kembali dan lihatlah apa yang kita dapat pelajari dari apa yang mereka pernah alami.
ni? Masa Ki ... atau 30
Lembar Kerja # 2 Tahu Saatnya Menolak Melakukan Sesuatu Hal
(Lembar Kerja ini bersifat informatif. Pastikan murid-murid terlibat dalam setiap bagian diskusi pada Lembar Kerja ini.)
Daniel dan ketiga temannya dapat dibenarkan di hadapan Allah, karena tidak ada yang mereka lakukan mengenai pemaksaan untuk menyantap makanan kerajaan atau mengubah nama mereka. Mereka benar-benar diperlakukan dengan baik sebagai seorang tawanan. Tetapi mereka tidak mendapat peran yang mudah dan yang menyenangkan di hadapan penduduk Babel. Agaknya mereka tahu dan bertekad untuk menolak melakukan sesuatu hal dari sejak semula dalam situasi seperti ini. Mungkin mereka dapat menyelesaikan persoalan pergantian nama, karena itu bukanlah sesuatu yang berarti bagi mereka dan orang-orang yang mengganti nama
Para Nabi Allah 105
mereka. Tetapi menyantap makanan kerajaan berarti melanggar perintah Allah. Mereka tahu harus setia, bahkan bila harus kehilangan nyawa mereka. Sebaliknya, di manakah mereka akan membatasi diri dan berkata, "Inilah tempat saya tidak akan merusak imanku"?
"Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!" (1 Kor. 16:13)
Bacalah Dan. 1:8-21 Ketika Daniel dan ketiga temannya diberi makanan kerajaan untuk disantap, mereka dapat saja berpikir, "Setiap orang menyantapnya. Kita dapat mati, bila menolaknya. Selain itu, Allah mengizinkan kita untuk ditawan. Ia mungkin tidak mengharapkan terlalu banyak dari pada kita untuk berada dalam keadaan ini." Tetapi sebaliknya mereka berpikir, "Kita tidak akan mencemari diri kita apapun penyebabnya." Ketika mereka memutuskan untuk berbicara dengan seorang penjenang perihal situasi mereka, mereka dapat berkata, "Kami ini pengikut Allah dan kamu semua adalah penyembah berhala. Kami tidak dapat menyantap apapun yang kamu sajikan kepada kami. Kelak kamu akan melihat bagaimana Allah menghukum kamu karena telah melakukan hal ini kepada kami. Sekarang, sajikan apa yang kami ingin menyantapnya. Kemudian, mungkin Allah kami akan bermurah hati kepada kamu." Tetapi sebaliknya mereka berkata, "Marilah kita adakan percobaan selama 10 hari untuk menyantap hanya sayur-sayuran dan minum air, sehingga kamu tidak akan berada pada posisi sulit ini. Bila tidak seperti yang diharapkan, kamu dapat menghentikan percobaan ini dan lakukan apapun yang kamu ingin lakukan kepada kami setelah 10 hari berlalu." Apakah Daniel dan ketiga temannya bekerja keras untuk lakukan sesuatu? Sebagian besar dari antara kita mungkin tidak mempunyai keberanian untuk mengatakan tidak. Dari manakah kekuatan mereka berasal? Tentu saja, berasal dari Allah, tetapi mereka pun bersandar pada beberapa pendekatan yang kita dapat pelajari dari padanya. 1.
106 1x
Para Nabi Allah
Mereka bersandar pada dukungan teman. Agaknya daripada seorang diri, Daniel dan ketiga temannya saling membantu melewati saat-saat sulit ini. Dengan tinggal bersama, mereka beroleh kekuatan lebih. Mungkin bila mereka harus
lakukan seorang diri, mereka tidak akan mempunyai kekuatan bertahan hingga pada akhirnya. Yang lebih penting lagi adalah seorang teman sejati tidak hanya seseorang yang menghibur yang lainnya selagi menghadapi kesulitan, tetapi ketika hal-hal tidak menyenangkan tampak terjadi, tidak ada seorangpun pula yang setuju dan meninggalkan yang lainnya untuk membela diri mereka sendiri. Inilah tandanya pertemanan yang sejati. "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Ams. 17:17) 2.
Mereka membicarakan secara adil tentang permintaan mereka. Allah tidak menyuruh kita untuk lakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Ia adalah Allah yang maha adil. Sebagai ganti permintaan bahwa segala sesuatu dijalankan menurut jalannya, Daniel berbicara dengan penjenang dan mereka membuat suatu kesepakatan. Hanya karena kita benar, bukan berarti Allah ingin kita menjadi ekstrimis. Beberapa orang Kristen saat itu melakukan sesuatu untuk menyatakan 'perang salib' dengan membunuh orang yang tidak bersalah, karena merasa satusatunya kepercayaan yang benar. Sementara, Allah menginginkan kita untuk mendukung-Nya. Ia tidak mengharapkan kita menjadi tidak adil atas permintaan atau tindakan kita.
3.
Mereka mengambil langkah yang berani. Sering kali, kita ingin lakukan hal yang benar. Pikiran kita berpacu tentang bagaimana kita akan melakukannya dan beroleh kegembiraan tentang dukungan terhadap kepercayaan kita. Tetapi, kita sering kehilangan keberanian untuk menyelesaikan rencana pada akhirnya. Daniel dan ketiga temannya mengambil langkah yang berani hingga membuat permintaan mereka diketahui oleh penjenang. Mereka tidak tahu bagaimana hal ini akan terjadi. Mereka hanya menaruh iman masing-masing kepada Allah. "Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!" (1 Kor. 16:13)
Para Nabi Allah 107
pelajaran
Ketika kita melakukan hal-hal ini, Allah akan menyertai kita. Dalam kasus ini, Allah menyebabkan penjenang menunjukkan rasa simpatinya terhadap Daniel dan ketiga temannya. Kita pun akan melihat tangan Allah bekerja saat memilih untuk mendukung apa yang kita percayai dengan membuat tekad untuk menolak melakukan suatu hal. Allah dapat melihat bahwa kita ingin setia terhadap-Nya dan Ia akan setia terhadap kita. Tetapi bila kita tetap berbuat alasan untuk mendapatkan sedikit di sini dan sedikit di sana, maka kita tidak akan pernah dapat mengatakan cukup hingga terlambat.
9
Lembar Kerja # 2
Daniel dan Ketiga Temannya, “Tidak!”
Pemahaman Alkitab
Bacalah Dan. 1:8-21
Ketika Daniel dan ketiga temannya diberi makanan kerajaan untuk disantap, mereka dapat saja berpikir, "Setiap orang menyantapnya. Kita dapat mati, bila menolaknya. Selain itu, Allah izinkan kita untuk ditawan. Ia mungkin tidak mengharapkan terlalu banyak dari pada kita untuk berada dalam keadaan ini."
Ketika mereka memutuskan untuk berbicara dengan seorang penjenang perihal situasi mereka, mereka dapat berkata, "Kami ini pengikut Allah dan kamu semua adalah penyembah berhala. Kami tidak dapat menyantap apapun yang kamu sajikan kepada kami. Kelak kamu akan melihat bagaimana Allah menghukum kamu karena telah melakukan hal ini kepada kami. Sekarang, sajikan apa yang kami ingin menyantapnya. Kemudian, mungkin Allah kami akan bermurah hati kepada kamu."
Tetapi sebaliknya mereka berpikir, "Kita tidak akan mencemari diri kita apapun penyebabnya."
Tetapi sebaliknya mereka berkata, "Marilah kita adakan percobaan selama 10 hari untuk menyantap hanya sayur-sayuran dan minum air, sehingga kamu tidak akan berada pada posisi sulit ini. Bila tidak seperti yang diharapkan, kamu dapat menghentikan percobaan ini dan lakukan apapun yang kamu ingin lakukan kepada kami setelah 10 hari berlalu."
Apakah Daniel dan ketiga temannya bekerja keras untuk lakukan sesuatu? Sebagian besar dari antara kita mungkin tidak mempunyai keberanian untuk mengatakan tidak. Dari manakah kekuatan mereka berasal? Tentu saja, berasal dari Allah, tetapi mereka pun bersandar pada beberapa pendekatan yang kita dapat pelajari dari padanya. Agaknya daripada seorang diri, Daniel dan ketiga teman1. Mereka bersandar pada dukungan teman. nya saling membantu melewati saat-saat sulit ini. Dengan tinggal bersama, mereka beroleh kekuatan lebih. Mungkin bila mereka harus lakukan seorang diri, mereka tidak akan mempunyai kekuatan bertahan hingga pada akhirnya. Yang lebih penting lagi adalah seorang teman sejati tidak hanya seseorang yang menghibur yang lainnya selagi menghadapi kesulitan, tetapi ketika hal-hal tidak menye-nangkan tampak terjadi, tidak ada seorangpun pula yang setuju dan meninggalkan yang lainnya untuk membela diri mereka sendiri. Inilah tandanya pertemanan yang sejati. "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Ams. 17:17) 2. Mereka membicarakan secara adil tentang permintaan mereka.
Allah tidak menyuruh kita untuk lakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Ia adalah Allah yang maha adil. Sebagai ganti permintaan bahwa segala sesuatu dijalankan menurut jalannya, Daniel berbicara dengan penjenang dan mereka membuat suatu kesepakatan. Hanya karena kita benar, bukan berarti Allah ingin kita menjadi ekstrimis. Beberapa orang Kristen saat itu melakukan sesuatu untuk menyatakan 'perang salib' dengan membunuh orang yang tidak bersalah, karena merasa satusatunya kepercayaan yang benar. Sementara, Allah menginginkan kita untuk mendukung-Nya. Ia tidak mengharapkan kita menjadi tidak adil atas permintaan atau tindakan kita.
3. Mereka mengambil langkah yang berani. Sering kali, kita ingin lakukan hal yang benar. Pikiran kita berpacu tentang bagaimana kita akan melakukannya dan beroleh kegembiraan tentang dukungan terhadap kepercayaan kita. Tetapi, kita sering kehilangan keberanian untuk menye-lesaikan rencana pada akhirnya. Daniel dan ketiga temannya mengambil langkah yang berani hingga membuat permintaan mereka diketahui oleh penjenang. Mereka tidak tahu bagaimana hal ini akan terjadi. Mereka hanya menaruh iman masing-masing kepada Allah. "Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!" (1 Kor. 16:13)
31
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Di manakah Kamu Menolak Melakukan Suatu Hal? Kadang ada situasi yang mudah bagi kita untuk katakan 'tidak'. Bagaimanapun, ada saatnya ketika sesuatu tidak begitu jelas. Kita mungkin diuji untuk katakan 'marilah kita pertimbangkan' atau bahkan 'baiklah', tergantung dari keadaannya. Berikut adalah beberapa kemungkinan skenario yang kalian telah hadapi atau dapat hadapi. Di manakah kalian menolak melakukan suatu hal? Apakah hanya ketika timbul halhal yang tidak penting seperti menyantap makanan yang dipersembahkan kepada berhala atau apakah kalian senantiasa bertahan, selama itu berkaitan
108 1x
Para Nabi Allah
Aktivitas dengan iman? Memang tidak ada aturan yang jelas dan jawaban yang benar atau salah, inilah saat yang penting bagi kalian untuk pikirkan tentang apakah iman itu berarti bagi kalian dan di manakah kalian rencanakan untuk menolak melakukan suatu hal. Bila kalian dapat dihukum karena hal ini sekarang, lebih baik pergunakan kesempatan yang ada saat kalian benar-benar menghadapi situasi dan harus membuat suatu keputusan. 1. 2.
3. (Sempatkan waktu untuk mendiskusikan tentang situasi-situasi dengan murid-murid. Kita sering kali masukkan banyak pandangan tentang bagaimana mereka hal-hal informal untuk dibagikan.)
4. 5. 6. 7.
Pergi ke gereja lain untuk kebaktian bersama seorang teman. Menerima pekerjaan paruh waktu dengan bayaran $ 5.00 per jam daripada pekerjaan yang sekarang, tetapi kalian harus bekerja satu kali Sabat per bulan. Meminjam keponakan kalian untuk salah satu peran dalam permainan Halloween. Meninggalkan gereja pada Sabat siang untuk mempersiapkan ujian pada hari Senin. Mengenakan pakaian modern yang kalian ketahui tidak dapat dikenakan untuk pergi ke gereja. Mendengarkan musik modern yang jemaat tidak benar-benar termotivasi. Berkencan dengan seorang yang bukan jemaat adalah baik, kecuali bila orang itu adalah ateis.
Pikirkan tentang beberapa situasi ini dan putuskan apakah kalian akan katakan, "Tidak!", "Biarkan saya pikirkan lagi" atau "Apakah masalahnya?". Setelah memeriksa daftar di atas, persiapkan untuk berdiskusi tentang alasan kalian terhadap murid lainnya. Ingatlah, Allah harapkan kita menjalani setiap bidang kehidupan untuk memprioritaskan dan memuliakan-Nya. Ini penting untuk menolak melakukan beberapa hal dalam kehidupan kalian, sehingga tidak akan dikalahkan oleh pencobaan. Hanya Katakan Tidak Selain situasi-situasi yang disebutkan dalam Lembar Kerja sebelumnya, hal lain apakah yang kalian tidak akan pernah ingin lakukan? Perasaan apakah yang kalian perlukan untuk menolak melakukan hal-hal itu, ketika datang kepada teman atau sekolah? Jawablah sejelas mungkin.
Para Nabi Allah 109
pelajaran
Ketika diskusi kelas telah usai, buatlah suatu poster yang besar. Tulislah besar-besar huruf pada poster itu hingga kalian dapat membacanya "HANYA KATAKAN TIDAK". Kemudian, serahkan poster berikut jawaban yang murid-murid berikan. Mereka pun dapat menyertakan gambar dan beberapa gagasan kreatif lainnya. Kemudian, kita dapat menemukannya pada suatu tempat (seperti majalah dinding) di gereja, sehingga yang lainnya dapat terinspirasi dari pekerjaan mereka itu.
9
Daniel dan Ketiga Temannya, “Tidak!”
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Di manakah Kamu Menolak Melakukan Suatu Hal? Kadang ada situasi yang mudah bagi kita untuk katakan 'tidak'. Bagaimanapun, ada saatnya ketika sesuatu tidak begitu jelas. Kita mungkin diuji untuk katakan 'marilah kita pertimbangkan' atau bahkan 'baiklah', tergantung dari keadaannya. Berikut adalah beberapa kemungkinan skenario yang kalian telah hadapi atau dapat hadapi. Di manakah kalian menolak melakukan suatu hal? Apakah hanya ketika timbul hal-hal yang tidak penting seperti menyantap makanan yang dipersembahkan kepada berhala atau apakah kalian senantiasa bertahan, selama itu berkaitan dengan iman? Memang tidak ada aturan yang jelas dan jawaban yang benar atau salah, inilah saat yang penting bagi kalian untuk pikirkan tentang apakah iman itu berarti bagi kalian dan di manakah kalian rencanakan untuk menolak melakukan suatu hal. Bila kalian dapat dihukum karena hal ini sekarang, lebih baik pergunakan kesempatan yang ada saat kalian benar-benar menghadapi situasi dan harus membuat suatu keputusan. Taruhlah tanda X pada kotak yang merupakan jawaban kalian yang terbaik
Tidak!
Biarkan saya berpikir lagi
Apakah masalahnya?
1. Pergi ke gereja lain untuk kebaktian bersama seorang teman. 2. Menerima pekerjaan paruh waktu dengan bayaran $ 5.00 per jam daripada pekerjaan yang sekarang, tetapi kalian harus bekerja satu kali Sabat per bulan. 3. Meminjam keponakan kalian untuk salah satu peran dalam permainan Halloween. 4. Meninggalkan gereja pada Sabat siang untuk mempersiapkan ujian pada hari Senin. 5. Mengenakan pakaian modern yang kalian ketahui tidak dapat dikenakan untuk pergi ke gereja. 6. Mendengarkan musik modern yang jemaat tidak benar-benar termotivasi. 7. Berkencan dengan seorang yang bukan jemaat adalah baik, kecuali bila orang itu adalah ateis.
Setelah memeriksa daftar di atas, persiapkan untuk berdiskusi tentang alasan kalian terhadap murid lainnya. Ingatlah, Allah harapkan kita menjalani setiap bidang kehidupan untuk memprioritaskan dan memuliakan-Nya. Ini penting untuk menolak melakukan beberapa hal dalam kehidupan kalian, sehingga tidak akan dikalahkan oleh pencobaan.
32
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Kel. 40 – Im. 2
110 1x
Para Nabi Allah
Ketika berpikir tentang situasi Daniel dan ketiga temannya, kita akan cenderung bersimpati kepada mereka. Mereka adalah tawanan yang dipaksa untuk hidup menjauh dari rumah dan dilatih untuk seseorang yang telah menaklukkan mereka. Tampaknya wajar bagi kita untuk mengampuni mereka yang telah menyantap makanan kerajaan. Itu bukanlah hal terparah yang terjadi. Lagi pula, Allah sudah tahu bagaimana hati mereka. Tetapi mereka tidak mau mengalah, bahkan terhadap sesuatu yang tampaknya tidak berarti dalam hidup mereka. Mereka merasa yakin terhadap apa yang mereka percayai dan saling setia. Hari ini, kita sering kali mengalah atau menghiraukan hal-hal kecil terhadap iman kita. Kita mencari alasan dan meyakini hal-hal kecil itu bukanlah masalah besar. Allah tidak akan mempedulikan bagaimana kita mengatasinya. Bagaimanapun, pelajaran ini telah
mengajarkan apakah kita benar-benar dihukum menurut keyakinan kita, tidak peduli apapun macam situasi yang sedang dihadapi, besar ataupun kecil, kita tidak akan berubah. Oleh karena itu, marilah kita berpandangan apa yang penting dan tolaklah melakukan hal-hal itu di dalam hidup, sehingga kita tidak akan pernah menyimpang. Akhirilah dengan berdoa.
Para Nabi Allah 111
112 1x
Para Nabi Allah
pelajaran
10
Sadrakh, Mesakh dan Abednego
GARIS BESAR Kitab Bacaan Dan. 3; ayat pilihan lainnya Kebenaran Alkitab Allah akan memerdekakan para pengikut setia-Nya. Tujuan Pelajaran Diubah melalui iman kita. Ayat Hafalan “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar." (2 Kor. 3:18)
Latar Belakang Alkitab Inilah satu-satunya rincian yang mencatatkan kehidupan teman-teman Daniel dan pastinya merupakan sesuatu yang luar biasa. Sebuah patung telah didirikan dengan tinggi 90 kaki dan lebar 9 kaki. Ini mendekati ketinggian dari 10 gedung bertingkat; seperti bangunan yang dilapisi oleh emas. Ini menarik untuk dicatat pada pasal sebelumnya. Daniel baru saja menafsirkan mimpi bagi Nebukadnezar, di mana patung dalam mimpinya hanya mempunyai sebuah kepala dari emas, yang mewakili kerajaan Babel. Sementara sisa dari bagian patung lainnya terdiri dari bahan logam yang berbeda (Dan. 2:36-45). Dengan mendirikan patung emas ini, mungkin Nebukadnezar ingin menyelamatkan kerajaannya selama yang ia dapat lakukan. Tentu saja, kehadiran patung emas ini akan sia-sia saja, karena tidak ada seorangpun yang dapat mengubah apa yang Allah telah tetapkan. Sebagai tambahan, Nebukadnezar akhirnya mengakui kuasa Allah, baik setelah penafsiran Daniel maupun setelah ketiga teman Daniel dimasukkan ke dalam perapian (Dan. 2:46-47; 3:28-29). Bagaimanapun, kepercayaan Nebukadnezar merupakan sesuatu yang sangat singkat waktunya setiap kalinya. Ini berbeda dengan kehidupan iman Daniel dan ketiga temannya.
Para Nabi Allah 113
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
(Tidak ada tingkat perbuatan dari yang benar-benar baik hingga yang benar-benar jahat, baik kepada yang masuk ke surga ataupun yang tidak.)
Sadrakh, Mesakh dan Abednego mungkin telah membuat banyak alasan untuk tidak menyembah patung emas itu. Memang tidak sulit untuk memunculkan sejumlah alasan ketika berada dalam situasi yang tidak menyenangkan. Tetapi mereka menolak untuk menyembah apapun selain Allah, bahkan bila itu berarti harus kehilangan nyawa mereka. Itu membutuhkan banyak keberanian dan pemahaman terhadap kerajaan surga. Hari ini, kita sering membuat alasan bagi tindakan kita yang tidak sempurna. Bagaimanapun, ketiga teman Daniel ini menyadari bahwa tidak ada kesempurnaan ketika menuju surga. Bersama Allah, tidak ada daerah ‘abu-abu’. Ia tidak akan berpura-pura tidak memperhatikan barangsiapa yang mencuri permen dan hanya menghukum yang membunuh. Allah tidak melakukan yang demikian, baik kepada yang masuk ke surga ataupun yang tidak. Tidak ada tingkat perbuatan dari yang benar-benar baik hingga yang benar-benar jahat, Sadrakh, Mesakh dan Abednego dapat saja mengambil suatu kesempatan dan memohon pengampunan Allah bagi diri mereka kemudian. Mungkin Allah telah mengampuni karena keadaan mereka yang menyesakkan saat itu. Tetapi bagaimana bila tidak? Itulah kesempatan yang kita sering ambil hari ini, yaitu berharap bahwa Allah akan bermurah hati, sehingga kita dapat berada di antara tingkat perbuatan yang baik dan yang jahat. Memang Allah kita maha pemurah, tetapi Ia bukanlah Tuhan yang seperti itu. Ketika tahu apa yang baik untuk dilakukan dan kita tidak menjalankannya, maka Ia tidak akan bermurah hati lagi terhadap kita.
Mengenai Murid Anda Alkitab
114 1x
Para Nabi Allah
Ada banyak kebebasan beragama pada hari ini. Sangat sedikit lingkungan yang penduduknya masih berani mati demi kepercayaan mereka. Oleh karena itu, pelajaran ini mungkin terasa sulit bagi murid-murid untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka. Memang sulit bagi mereka untuk mengaitkan kepada kenyataan seperti beberapa kondisi ekstrim yang pernah terjadi. Bagaimanapun, agar membuat pelajaran ini penuh arti bagi mereka, penting bagi sang guru untuk menekankan patung yang Sadrakh, Mesakh dan Abednego dipaksa untuk menyembahnya dalam kaitannya dengan berhala pada hari ini (seperti uang, kekuasaan, kedudukan). Mereka bukan dibunuh demi
kepercayaan karena tidak menyembah berhala, tetapi agaknya mereka memprioritaskan Allah di atas segalanya. Mereka dapat membuat sejumlah alasan untuk membenarkan diri menyembah patung emas itu. Setelah ditawan, mereka tidak benar-benar mempunyai banyak pilihan. Mereka dapat berpurapura menyembah patung dan memohon pengampunan Allah bagi mereka kemudian. Hari ini, kita membuat alasan yang serupa untuk tidak memprioritaskan Allah, seperti: Kita harus belajar di sekolah dengan rajin; kita perlu mencari uang lebih, sehingga dapat membantu gereja nantinya. Tetapi sebenarnya, kita memprioritaskan keinginan sendiri dibandingkan Allah. Faktanya, memang lebih sulit bagi murid-murid kelas Tunas Muda untuk berhenti bermain musik, mempunyai teman, mengikuti kecenderungan dunia demi Allah daripada menolak menyembah kepada berhala. Mengapa? Karena ada begitu banyak daerah ‘abu-abu’ ketika hendak mencapai hal-hal itu. Hal ini tidak terdapat dalam Sepuluh Perintah ketika macam musik apa yang mereka harus dengar atau macam pakaian apa yang mereka harus kenakan. Oleh karena itu, marilah kita bimbing mereka menurut langkah yang benar dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat terluput dari hukuman.
Persiapkan Hati Murid
Bacakan dua skenario berikut kepada muridmurid: 1. Suatu hari, seorang laki-laki memasuki suatu gereja dan menahan seseorang dengan sebuah pistol. Laki-laki itu katakan bahwa ia akan membebaskan, bila orang itu mengatakan tidak ada Allah di dalam dunia ini. Bila mengatakan yang sebaliknya, maka orang itu akan ditembak. Apakah yang kamu akan lakukan? 2. Kamu dan teman-temanmu tidak pernah memperbincangkan perihal kepercayaan, karena kamu tahu bahwa mereka tidak akan mempedulikannya. Pada beberapa kejadian, mereka menggunakan nama Allah dengan sembarangan, tetapi kamu tidak mengatakan apapun karena tidak ingin membuat mereka marah. Lagi pula, bukan urusanmu bila mereka tidak ingin pergi ke gereja. Itu antara mereka dengan Allah. Suatu hari,
Para Nabi Allah 115
mereka katakan bahwa Allah itu bodoh dan hanya orang bodohlah yang pergi ke gereja. Apakah yang kamu akan lakukan? Skenario manakah yang kamu anggap lebih sulit bertahan demi Allah? Mengapa? Hari ini, kita akan menyelidiki kehidupan dari beberapa tokoh Alkitab, yang benar-benar menyatakan iman yang teguh. Kita pun akan belajar bagaimana dapat membiarkan iman itu memperbarui kita ke dalam orang-orang yang pantas disebut orang Kristen.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Lompatan Iman yang Luar Biasa
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
116 1x
Para Nabi Allah
Tiga laki-laki terluput dari kematian dan keluarlah yang tidak terluka dari perapian yang menyala-nyala... Tidak pernah disaksikan seluar biasa ini di seluruh Babel! Ini kejadian luar biasa yang pernah terjadi, di mana tiga pejabat tinggi Raja Nebukadnezar secara terbuka melanggar perintah raja di istananya sendiri. Menurut beberapa keterangan dari narasumber, Sadrakh, Mesakh dan Abednego menolak untuk sujud menyembah kepada patung emas yang telah didirikan sebelumnya di dataran Dura, di mana setiap orang harus menaruh hormat kepada patung itu begitu mendengar bunyi-bunyian musik yang dimainkan. Bagaimanapun, ketiga orang Israel ini berani menolak untuk sujud menyembah, tidak hanya satu kali tetapi dua kali. Mereka tetap bertahan menyatakan untuk tidak menyembah ilah manapun kecuali Allah mereka. Ketika raja mengetahui bahwa mereka tidak mau sujud menyembah, maka ia segera menjadi geram di dalam istananya. Tetapi ia masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk berubah pikiran. Pada akhirnya, Raja Nebukadnezar mengumumkan ketetapannya: Mereka harus melakukan apa yang ia suruh atau akan dilemparkan ke dalam perapian api yang menyalanyala. Tetapi Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab dengan tegas, "Oh Nebukadnezar, tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian
"Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu dan dari dalam tanganmu, ya raja." (Dan. 3:17)
yang menyala-nyala itu dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." Setelah mendengar perkataan itu, raja memerintahkan untuk memanaskan perapian menjadi tujuh kali lipat dari temperatur biasanya dan menyuruh pengawal untuk mengikatkan ketiga orang itu. Mereka segera dilemparkan ke dalam perapian karena tidak patuh terhadap perintahnya. Bagaimanapun, panasnya perapian hingga turut membunuh orang-orang yang melemparkan mereka itu. Raja Nebukadnezar duduk di takhtanya, merasa puas dengan dirinya, bahkan berharap terjadi pula terhadap ketiga orang itu. Tetapi ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah. Dalam kekejutan, ia bangun dari takhtanya dan bertanya, "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu? Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!" Ia memanggil Sadakh, Mesakh dan Abednego untuk segera keluar dari dalam perapian. Yang luar biasa, mereka tidak terluka. Catatan mengatakan bahwa tidak hanya pakaian mereka yang tidak rusak, rambut di kepala merekapun tidak hangus atau bahkan bau kebakaranpun tidak tercium pada mereka. Pada kejadian ini, raja memuji Allah karena ketiga orang yang berani ini. Kemudian, ia berikan sebuah perintah, "Setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggalpenggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu." Ketika penduduk Babel mengetahui hal ini, banyak dari antara mereka yang tidak berkata apa-apa lagi. Ketika ditanya pendapat mereka tentang perintah raja, mereka menghormati perintahnya, seperti kepatuhan dalam sujud menyembah kepada patung emas. Tampaknya tidak berpengaruh bila menambahkan lebih dari satu kepercayaan lagi ke dalam daftar sembahan mereka. Bagaimanapun, Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego sungguh berarti bagi mereka, sehingga mereka rela korbankan diri sendiri bagi-Nya. Dicatatkan pula bahwa ketiga orang ini akhirnya diberi kedudukan yang lebih tinggi dari semula.
Para Nabi Allah 117
"Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggalpenggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu." (Dan. 3:29)
118 1x
Para Nabi Allah
Pertanyaan: 1. Bagian tersulit apakah yang kalian anggap dari keseluruhan pengalaman yang menyesakkan dari ketiga teman Daniel? Mengapa? 2. Apakah yang telah diperbuat secara nyata bila kalian berada pada posisi mereka? 3. Apakah Allah akan mengampuni bila mereka sujud menyembah patung sekali saja dan setelah itu tidak pernah melakukannya lagi? Sesungguhnya, kehidupan mereka berada dalam keadaan bahaya. Pikirkan tentang Hal ini: Ketiga teman Daniel secara terbuka telah tidak patuh terhadap perintah raja pada mulanya. Mereka dapat memutuskan secara diam-diam untuk tidak menyembah kepada patung. Itu bagian yang mudah, karena raja belum mengetahui apa-apa. Hanya ketika orang-orang yang ingin membuang merekalah yang memberitahukan kepada raja tentang penolakan yang mereka harus pertanggungjawabkan di hadapan Nebukadnezar. Bahkan mereka dapat sujud menyembah untuk menyenangkan hati raja sekali saja dan kemudian kembali untuk tidak menyembah begitu mereka meninggalkan istana. Tetapi tidak demikian. Mereka tidak ingin menjadi orang Kristen yang munafik. Kadang, kita dapat menjadi orang Kristen yang demikian tanpa menyadarinya. Kita menyembah Allah di rumah dan di gereja, tetapi ketika di masyarakat, kita tidak senantiasa menunjukkan kekristenan kita yang sejati kepada orang lain. Kita mungkin tidak bermaksud untuk menyembunyikannya ataupun tidak berusaha dengan keras untuk menunjukkannya. Tetapi daripada memfokuskan pada hal-hal yang tidak dilakukan, marilah kita memikirkan tentang hal-hal yang dapat dilakukan. Beberapa hal apa sajakah yang kita dapat lakukan kepada seseorang hingga mereka tahu bahwa kita percaya di dalam Yesus Kristus? (Jawaban murid-murid.)
pelajaran
10
Sadrakh, Mesakh dan Abednego
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Lompatan Iman yang Luar Biasa Tiga laki-laki terluput dari kematian dan keluarlah yang tidak terluka dari perapian yang menyala-nyala... Tidak pernah disaksikan seluar biasa ini di seluruh Babel! Ini kejadian luar biasa yang pernah terjadi, di mana tiga pejabat tinggi Raja Nebukadnezar secara terbuka melanggar perintah raja di istananya sendiri. Menurut beberapa keterangan dari narasumber, Sadrakh, Mesakh dan Abednego menolak untuk sujud menyembah kepada patung emas yang telah didirikan sebelumnya di dataran Dura, di mana setiap orang harus menaruh hormat kepada patung itu begitu mendengar bunyi-bunyian musik yang dimainkan. Bagaimanapun, ketiga orang Israel ini berani menolak untuk sujud menyembah, tidak hanya satu kali tetapi dua kali. Mereka tetap bertahan menyatakan untuk tidak menyembah ilah manapun kecuali Allah mereka. Ketika raja mengetahui bahwa mereka tidak mau sujud menyembah, maka ia segera menjadi geram di dalam istananya. Tetapi ia masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk berubah pikiran. Pada akhirnya, Raja Nebukadnezar mengumumkan ketetapannya: Mereka harus melakukan apa yang ia suruh atau akan dilemparkan ke dalam perapian api yang menyala-nyala. Tetapi Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab dengan tegas, "Oh Nebukadnezar, tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." Setelah mendengar perkataan itu, raja memerintahkan untuk memanaskan perapian menjadi tujuh kali lipat dari temperatur biasanya dan menyuruh pengawal untuk mengikatkan ketiga orang itu. Mereka segera dilemparkan ke dalam perapian karena tidak patuh terhadap perintahnya. Bagaimana-pun, panasnya perapian hingga turut membunuh orang-orang yang melemparkan mereka itu. Raja Nebukadnezar duduk di takhtanya, merasa puas dengan dirinya, bahkan berharap terjadi pula terhadap ketiga orang itu. Tetapi ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah. Dalam kekejutan, ia bangun dari takhtanya dan bertanya, "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu? Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!" Ia memanggil Sadakh, Mesakh dan Abednego untuk segera keluar dari dalam perapian. Yang luar biasa, mereka tidak terluka. Catatan mengatakan bahwa tidak hanya pakaian mereka yang tidak rusak, rambut di kepala merekapun tidak hangus atau bahkan bau kebakaranpun tidak tercium pada mereka. Pada kejadian ini, raja memuji Allah karena ketiga orang yang berani ini. Kemudian, ia berikan sebuah perintah, "Setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu." Ketika penduduk Babel mengetahui hal ini, banyak dari antara mereka yang tidak berkata apa-apa lagi. Ketika ditanya pendapat mereka tentang perintah raja, mereka menghormati perintahnya, seperti kepatuhan dalam sujud menyembah kepada patung emas. Tampaknya tidak berpengaruh bila menambahkan lebih dari satu kepercayaan lagi ke dalam daftar sembahan mereka. Bagaimanapun, Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego sungguh berarti bagi mereka, sehingga mereka rela korbankan diri sendiri bagi-Nya. Dicatatkan pula bahwa ketiga orang ini akhirnya diberi kedudukan yang lebih tinggi dari semula. Pertanyaan: 1. Bagian tersulit apakah yang kalian anggap dari keseluruhan pengalaman yang menyesakkan dari ketiga teman Daniel? Mengapa? 2. Apakah yang telah diperbuat secara nyata bila kalian berada pada posisi mereka? 3. Apakah Allah akan mengampuni bila mereka sujud menyembah patung sekali saja dan setelah itu tidak pernah melakukannya lagi? Sesungguhnya, kehidupan mereka berada dalam keadaan bahaya.
33
Lembar Kerja # 2 Percaya vs Imam (Adakah perbedaan antara percaya Allah dan beriman itu?)
Sebelum melanjutkan dengan Lembar Kerja ini, mintalah murid-murid untuk berpikir tentang pertanyaan berikut: Adakah perbedaan antara percaya Allah dan beriman itu? (Biarkan murid-murid berpikir dan berbagi gagasan mereka.) Kita dapat melihat kembali pada cerita tentang ketiga teman Daniel yang membuat pilihan yang benar. Allah menyelamatkan ketiga teman itu pada akhirnya karena rela menyerahkan hidup mereka bagi-Nya. Kita bahkan memberitahu orang-orang pada hari ini, "Serahkan saja kepada Allah. Ia akan memelihara segala sesuatunya bagi kita." Tetapi bila berada dalam posisi mereka, kita mungkin tidak begitu jelas dalam membuat pilihan. Mengapa banyak dari antara kita tidak mempunyai macam iman seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego? Itu karena kita masih berada pada tahap percaya Allah saja. Kita semua percaya Allah. Itulah mengapa kita berdoa dan datang ke gereja. Kita percaya Ia adalah Juruselamat, satusatunya yang akan kembali untuk memerdekakan kita. Kita percaya Ia menciptakan langit dan bumi. Tetapi berapa banyakkah dari antara kita yang benar-benar beriman? Ini sungguh berbeda daripada sekedar percaya Yesus Kristus. Maksudnya sepenuhnya percaya kepada-Nya, bahkan ketika kita tidak tahu
Para Nabi Allah 119
(Pastikan murid-murid menuliskan ayat-ayat di tempat yang tersedia pada Lembar Kerja mereka.)
120 1x
Para Nabi Allah
atau tidak memahami hasilnya. Ayat Alkitab yang sangat terkenal terdapat dalam Ibr. 11:1 berkata, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." Itulah yang ketiga teman Daniel miliki. Berharap akan sesuatu, sekalipun belum dapat melihatnya dengan mata jasmani mereka. Dan bila tidak menjadi kenyataan, mereka rela menerima apapun yang Allah telah kehendaki bagi mereka. Itulah maksud sebenarnya dari beriman. Hari ini, ada banyak orang yang rela mengambil resiko hidup bagi Allah. Bagaimanapun, banyak dari antara kita tidak akan pernah bertemu keadaan seperti ini. Tetapi kita akan menghadapi saat-saat ketika harus menyatakan iman, melebihi dari sekedar percaya kepada Allah. Sebagai contoh, beberapa orang Kristen berserah sepenuhnya kepada Allah ketika mereka sakit. Daripada pergi ke dokter, mereka berdoa kepada Allah mohon pertolongan-Nya. Sebagian besar dari antara kita memahami dan mempunyai firasat iman. Bagaimana kita meningkatkannya hingga dapat menjadi seperti ketiga teman Daniel? 1.
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri." (Ef. 2:89) Pada mulanya, kita perlu memahami bahwa iman itu merupakan suatu kasih karunia dari Allah. Ia menawarkan keselamatan dengan cuma-cuma, bukan karena kita bekerja keras untuknya, tetapi karena Ia memilih kita. Kita tidak dapat lebih beriman karena memperolehnya setiap saat. Agaknya untuk memperoleh iman, kita perlu mencari kerajaan Allah. Sebagaimana Daniel dan ketiga temannya berdoa setiap hari kepada Allah, mereka mencari kerajaan-Nya. Dengan berbuat demikian, iman mereka bertumbuh dengan berdoa setiap hari.
2.
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Rm. 12:2)
Begitu menyempatkan waktu di dalam doa, kita perlu diperbarui oleh Roh Kudus. Tidak cukup hanya berdoa, tetapi kita perlu bimbingan untuk menuju hidup baru. Maksudnya setiap hari tindakan dan perkataan kita seharusnya berbeda daripada sebelum kita percaya. Selain itu, kita seharusnya menjadi lebih baik sebagai orang Kristen di dalam suatu dunia yang penuh kejahatan dan dosa. Ketiga teman Daniel mungkin tidak memiliki Roh Kudus seperti kita pada hari ini, tetapi melalui perkataan dan tindakan mereka, kita dapat katakan bahwa Allah hidup di dalam mereka. Mereka lebih diperbarui dengan hadirnya Allah, lebih setia karena lebih mengenal keberadaan-Nya. Mereka mengalami-Nya dalam hidup sehari-hari. "Janganlah padamkan Roh." (1 Tes. 5:19) Ketika dipenuhi dengan Roh Kudus, kita seharusnya membiarkan-Nya bekerja dalam hidup, memimpin dan membimbing kita. Kita seharusnya tidak memadamkan gerakan Roh Kudus. Kadang kita memutuskan apa yang harus dilakukan sebelum berdoa dan hanya berdoa untuk pengabulan permohonan kita. Doa-doa macam demikian tidak akan membantu iman kita bertumbuh. Faktanya, doa-doa itu hanya menghalangi kita. Agaknya ketika berdoa, kita perlu memohon kehendak Allah untuk menyatakannya. Apa yang Allah ingin kita lakukan mungkin tidak selalu mudah untuk diikuti, tetapi dengan mematuhi, iman kita akan bertumbuh ke tahap yang lebih tinggi lagi. pelajaran
3.
10
Pemahaman
Sadrakh, Mesakh dan Abednego
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Iman
Percaya
Adakah perbedaan antara percaya Allah dan beriman itu?
?
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri." (Ef. 2:8-9)
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Rm. 12:2)
Begitu menyempatkan waktu di dalam doa, kita perlu diperbarui oleh Roh Kudus. Tidak cukup hanya berdoa, tetapi kita perlu bimbingan untuk menuju hidup baru. Maksudnya setiap hari tindakan dan perkataan kita seharusnya berbeda daripada sebelum kita percaya. Selain itu, kita seharusnya menjadi lebih baik sebagai orang Kristen di dalam suatu dunia yang penuh kejahatan dan dosa. Ketiga teman Daniel mungkin tidak memiliki Roh Kudus seperti kita pada hari ini, tetapi melalui perkataan dan tindakan mereka, kita dapat katakan bahwa Allah hidup di dalam mereka. Mereka lebih diperbarui dengan hadirnya Allah, lebih setia karena lebih mengenal keberadaan-Nya. Mereka mengalamiNya dalam hidup sehari-hari.
Pada mulanya, kita perlu memahami bahwa iman itu merupakan suatu kasih karunia dari Allah. Ia menawarkan keselamatan dengan cuma-cuma, bukan karena kita bekerja keras untuknya, tetapi karena Ia memilih kita. Kita tidak dapat lebih beriman karena memperolehnya setiap saat. Agaknya untuk memperoleh iman, kita perlu mencari kerajaan Allah. Sebagaimana Daniel dan ketiga temannya berdoa setiap hari kepada Allah, mereka mencari kerajaan-Nya. Dengan berbuat demikian, iman mereka bertumbuh dengan berdoa setiap hari.
? "Janganlah padamkan Roh." (1 Tes. 5:19)
Ketika dipenuhi dengan Roh Kudus, kita seharusnya membiarkan-Nya bekerja dalam hidup, memimpin dan membimbing kita. Kita seharusnya tidak memadamkan gerakan Roh Kudus. Kadang kita memutuskan apa yang harus dilakukan sebelum berdoa dan hanya berdoa untuk pengabulan permohonan kita. Doa-doa macam demikian tidak akan membantu iman kita bertumbuh. Faktanya, doa-doa itu hanya menghalangi kita. Agaknya ketika berdoa, kita perlu memohon kehendak Allah untuk menyata-kannya. Apa yang Allah ingin kita lakukan mungkin tidak selalu mudah untuk diikuti, tetapi dengan mematuhi, iman kita akan bertumbuh ke tahap yang lebih tinggi lagi.
34
Para Nabi Allah 121
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Apakah Saya Bersikap Patuh atau Berserah? Cara lain untuk menggambarkan keteguhan iman dari ketiga teman Daniel adalah kepatuhan. Mereka membiarkan sepenuhnya Allah mengambil kendali dan menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Dengan membiarkan Allah melakukan pekerjaan-Nya, mereka dapat menuai manfaat yang menumbuhkan iman mereka. Bahkan ketika situasi tidak banyak memberikan harapan, mereka percaya kepada Allah dan Ia membebaskan di luar harapan mereka. Apakah kita berserah sepenuhnya ketika situasi itu menantang iman kita pada hari ini? Lihatlah beberapa pertanyaan berikut dan jawablah dengan jawaban yang terbaik. 1. Ketika menghadapi sebuah ujian, saya merasa... (periksalah semua kemungkinan jawaban) _____ kalah sebelum memulainya _____ bingung dan kuatir _____ percaya diri _____ penuh ketakutan _____ mampu hadapi segala sesuatu di dalam Yesus Kristus _____ tidak berani _____ positif dan penuh harapan _____ siap untuk bertumbuh 2.
Sekarang, saya merasakan hidupku... _______________________________________ berserah sepenuhnya tidak berserah sama sekali (Berilah tanda benar pada jawaban yang benar)
3.
Apakah bidang kehidupan yang kalian perlu berserah kepada Allah (seperti membiarkan Allah mengambil kendalinya)? Bersiaplah untuk menjelaskan jawaban kalian.
Selanjutnya ketika hadapi pengujian, saya akan berdoa kepada Allah, agar Ia menunjukkan bagaimana menghadapi pengujian itu daripada berusaha untuk menyelesaikannya sendiri. Tanda Tangan, ____________
122 1x
Para Nabi Allah
pelajaran
10
Aplikasi
Sadrakh, Mesakh dan Abednego
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Apakah Saya Bersikap Patuh atau Berserah? Cara lain untuk menggambarkan keteguhan iman dari ketiga teman Daniel adalah kepatuhan. Mereka membiarkan sepenuhnya Allah mengambil kendali dan menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Dengan membiarkan Allah melakukan pekerjaan-Nya, mereka dapat menuai manfaat yang menumbuhkan iman mereka. Bahkan ketika situasi tidak banyak memberikan harapan, mereka percaya kepada Allah dan Ia membebaskan di luar harapan mereka. Apakah kita berserah sepenuhnya ketika situasi itu menantang iman kita pada hari ini? Lihatlah beberapa pertanyaan berikut dan jawablah dengan jawaban yang terbaik.
1. Ketika menghadapi sebuah ujian, saya merasa... (periksalah semua kemungkinan jawaban) _____ kalah sebelum memulainya _____ bingung dan kuatir _____ percaya diri _____ penuh ketakutan _____ mampu hadapi segala sesuatu di dalam Yesus Kristus _____ positif dan penuh harapan
_____ tidak berani _____ siap untuk bertumbuh
2. Sekarang, saya merasakan hidupku... __________________________________________________________________ berserah sepenuhnya tidak berserah sama sekali (Berilah tanda benar pada jawaban yang benar) 3. Apakah bidang kehidupan yang kalian perlu berserah kepada Allah (seperti membiarkan Allah mengambil kendalinya)? Bersiaplah untuk menjelaskan jawaban kalian. Selanjutnya ketika hadapi pengujian, saya akan berdoa kepada Allah, agar Ia menunjukkan bagaimana menghadapi pengujian itu daripada berusaha untuk menyelesaikannya sendiri. Tanda Tangan, ____________
35
Aktivitas Mintalah murid-murid untuk membuat suatu poster yang bila huruf depannya tersusun membentuk suatu kata DIPERBARUI. Motivasilah mereka untuk menggunakan kata-kata rohani yang akan menginspirasi yang lainnya ketika mereka melihat poster itu. Mereka pun dapat menghiasi poster dengan memakai potongan-potongan majalah atau gambaran sendiri untuk menghasilkan poster yang lebih nyaman dipandang. Kemudian, gantungkan pada majalah dinding di gereja, sehingga para jemaat dapat termotivasi pula. Pastikan untuk membuat gagasan dari beberapa kata atau kalimat yang murid-murid dapat menyusun huruf depannya hingga membentuk kata DIPERBARUI. Berikut adalah beberapa contoh kalimat. D ibenarkan oleh Allah I P E R B A R U I manku bertumbuh
Para Nabi Allah 123
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Im. 3 – 5
124 1x
Para Nabi Allah
Memang mudah untuk tidak bertumbuh pada tahapan iman kita, terutama ketika hal-hal berlangsung dengan baik. Inilah mengapa Paulus mengatakan bahwa ia senantiasa dijadikan kuat dalam kelemahan, karena saat-saat itulah ia menyadari dirinya memerlukan Yesus Kristus dalam hidupnya. Ketiga teman Daniel menyatakan iman yang teguh di dalam Allah. Mereka tidak hanya percaya bahwa Allah itu ada. Mereka pun mengimani bahwa Allah akan membebaskan, sekaligus membuktikan apa yang mereka perlukan dalam menjalani kehendak-Nya. Kita dapat beriman seperti mereka pula. Kita hanya perlu berserah kepada Allah dan membiarkan-Nya memperbarui kita. Akhirilah dengan berdoa.
pelajaran
11
Pesan Hagai: Jangan Lupakan Allah pada Masa Keberhasilan GARIS BESAR Kitab Bacaan Ayat pilihan lainnya dari kitab Hagai Kebenaran Alkitab Allah itu sumber segala keberhasilan kita. Tujuan Pelajaran Mengingat Allah pada masa senang, tidak hanya pada masa susah. Ayat Hafalan "Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan; aku hendak menyebutnyebut segala pekerjaan-Mu dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu." (Mzm. 77:12a,13)
Latar Belakang Alkitab Hagai merupakan seorang nabi yang berbicara kepada kelompok pertama orangorang Israel yang kembali ke Yehuda. Pada tahun 538 SM, Raja Koresy dari Persia telah mengizinkan suatu kelompok sekitar 50 ribu orang untuk kembali membangun kehidupan mereka (Ezr. 1-2). Kelompok itu dipimpin oleh Zerubabel dan kembali dengan tujuan untuk membangun Bait Suci yang telah diruntuhkan oleh Babel beberapa tahun yang lalu. Bagaimanapun, setelah peletakan pondasi, mereka beralih fokus hingga mengabaikan tujuan semula. Salah satu alasan yang dihadapi adalah berasal dari musuh mereka (Ezr. 4:1-5). Tetapi yang lebih menggegerkan lagi adalah fakta bahwa penduduk mulai menguatirkan diri mereka sendiri. Tanah itu menjadi tandus setelah sekian lama mereka berada dalam pembuangan. Apalah artinya sebuah Bait Suci yang baru, bila mereka tidak mempunyai rumah atau hasil tanaman untuk mencukupi diri mereka sendiri? Sebagai akibatnya, mereka menghabiskan waktu untuk membangun suatu komunitas, bahkan memakai dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan Bait Suci. Apakah mereka tidak sadar bahwa Allah merupakan sumber berkat mereka? Itulah mengapa Hagai mengingatkan dan memotivasi penduduk untuk melanjutkan kembali dan menyelesaikan pembangunan Bait Suci.
Para Nabi Allah 125
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
Sebagian besar dari antara kita mendapati Allah itu sumber penghiburan yang luar biasa, ketika berada dalam keadaan susah. Selama pada masa-masa ini, kita menyadari betapa lemahnya diri dan betapa banyaknya hidup kita berada dalam kuasa Tuhan Yesus. Tetapi ketika hidup dengan senang, kita cenderung untuk melupakan-Nya. Bahkan lebih mengerikan lagi, kita tidak mungkin melupakan Allah dalam waktu satu malam. Bahkan bila menang undian pada hari ini, kita mungkin akan sujud memohon Allah agar membantu kita tetap rendah hati dengan kemakmuran yang datangnya tiba-tiba itu. Tetapi dengan berlalunya waktu, kita sepertinya akan mulai menikmati gaya hidup kita yang baru. Mungkin kita akan mengambil lebih banyak perjalanan ke tempat-tempat istimewa atau memperluas usaha kita. Kemudian suatu hari, kita akan bangun dan sadar bahwa kita telah menjauh dari hadapan-Nya dan bahkan tidak tahu kapan itu terjadinya. Maksudnya dengan berlalunya waktu, iman mungkin tidak menjadi penting lagi bagi kita. Ini sungguh mengerikan. Allah memberi pengujian untuk membantu kita bertumbuh. Tetapi bila kita mengingatkan-Nya lebih pada keadaan yang buruk daripada yang baik, maka itu dapat mendatangkan bahaya bagi keberhasilan pribadi kita. Bagaimana kita berjaga-jaga ketika mendapatkan hal-hal yang menyenangkan? Jawabannya sederhana, yaitu mengingat bahwa Allah itu sumber segala keberhasilan kita. Apapun kesulitannya tetaplah ingat hal ini. Marilah kita memohon kemurahan Allah untuk membantu kita.
Mengenai Murid Belakang Anda Alkitab
126 1x
Para Nabi Allah
Bagi kebanyakan murid-murid kelas Tunas Muda, mereka telah mempunyai kehidupan yang menyenangkan. Mereka dapat menikmati banyak ragam kemewahan hari ini, seperti komputer, mobil dan telepon genggam tanpa menghabiskan uang banyak untuk waktu atau tenaga mereka. Faktanya, mereka mungkin tidak dapat membayangkan hidup tanpa halhal itu, karena merupakan bagian dari gaya hidup mereka sehari-hari. Oleh karena itu, mungkin sulit bagi mereka untuk memahami bagaimana mungkin hal-hal itu dapat membuat mereka melupakan Allah, karena belum mempunyai keberhasilan sendiri. Mereka mungkin tidak benar-benar memahami apa maksudnya mendesak Allah hingga masuk kuliah atau setelah itu.
(Bila kita mengingatkan-Nya lebih pada keadaan yang buruk daripada yang baik, maka itu dapat mendatangkan bahaya bagi keberhasilan pribadi kita.)
Mereka hanya berfokus pada bagaimana menyelesaikan sekolah dan mencari pekerjaan yang nantinya akan menghasilkan banyak uang. Biasanya, fokus ini akan terwujud dengan ditemukannya suatu pekerjaan dengan bayaran yang tinggi, sehingga membuat hidup menjadi menyenangkan bagi diri dan keluarga mereka sendiri. Kemudian, mereka mungkin telah mengeluarkan Allah secara diam-diam dari jadwal mereka. Berharaplah, ini tidak menjadi masalah, tetapi bila terjadi masalah secara perlahan dalam suatu kurun waktu tertentu, tentu lebih sulit bagi mereka untuk kembali ke gereja dan kepada Tuhan Yesus. Oleh karena itu, bantulah murid-murid untuk mempersiapkan dan biarkan mereka memahami kemungkinan bahaya dari keberhasilan pribadi mulai sekarang. Ini penting bagi murid-murid, agar membantu membangun iman mereka, sehingga dapat menyatakan iman secara tekun. Bagikan beberapa kesaksian tentang orang-orang yang kehilangan pandangan Allah sebagai akibat dari pekerjaan mereka atau keberhasilan lainnya. Kemudian, diskusikan tentang bagaimana mereka menemukan Allah sebagai sumber dari keberhasilan mereka yang sebenarnya.
Persiapkan Hati Murid
Bagikan data statistik berikut kepada muridmurid sebelum memulai pelajaran: Antara tahun 1983 hingga 1988, penduduk Amerika membeli 62 juta microwave, 88 juta mobil dan truk, 105 juta perlengkapan televisi, 63 juta VCR, 31 juta telepon tanpa kabel dan 30 juta mesin penjawab. Sekalipun angka-angka ini sedikit tidak relevan, tetapi mengungkapkan seperti apa kita hidup. Faktanya, sebagai ganti telepon tanpa kabel, kita mungkin menggunakan jutaan telepon genggam sekarang dan banyak VCR yang dibeli selama masa tertentu sepertinya diganti dengan DVD. Apakah maksud semuanya ini? Kita sepertinya hidup dengan senang dan memiliki kemewahan yang membiarkan kita melakukan semuanya itu. Sepertinya tidak ada yang salah dengan macam gaya hidup ini, tetapi tentu ada masalah bila semuanya itu membawa kita lupa akan Allah. Bagaimana sebuah telepon genggam dapat membuat kita melupakan Allah? Marilah kita temukan dalam pelajaran hari ini. Lanjutkan ke Lembar Kerja # 1.
Para Nabi Allah 127
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Pesan Hagai
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
128 1x
Para Nabi Allah
Bagikan latar belakang berikut untuk memperkenalkan pesan Hagai kepada murid-murid: Pada tahun 605 SM, Nebukadnezar menyerang Yehuda dan menjadikannya sebuah negeri jajahan. Ini merupakan bagian dari rencana Allah karena semua nabi hingga pada masa itu telah menubuatkan tentang hal itu berkaitan dengan dosa-dosa orang Israel. Allah tidak dapat lagi menghiraukan kejahatan mereka. Setelah kehancuran Yerusalem, Nebukadnezar membawa banyak orang Israel sebagai tawanan ke Babel. Bagaimanapun, setelah berlalu suatu masa, Kerajaan Media-Persia datang menyerang dan menaklukkan Babel. Pada tahun 538 SM, Raja Koresy dari Persia digerakkan oleh Allah untuk membiarkan sebuah kelompok yang terdiri dari 50 ribu orang Israel kembali membangun kehidupan mereka setelah masa penawanan (Ezr. 1-2). Kelompok itu dipimpin oleh Zerubabel dan kembali dengan maksud membangun Bait Suci, yang sebelumnya telah dihancurkan oleh Babel beberapa tahun yang lalu. 1.
Menurut Ezr. 3:8-11, peletakan dasar Bait Suci dilakukan dengan segera dan penuh semangat. Tetapi apakah yang terjadi kemudian? Bacalah Hag. 1:4 dan tuliskan apa yang kalian kira telah terjadi. (Umat mengabaikan rencara semula dan mulai beralih kepada pembangunan rumah dan kehidupan mereka sendiri. Mereka mungkin tidak menyangka bahwa Bait Suci itu ternyata banyak membantu, bila mereka tidak mencari kesenangan pribadi setelah kembali ke Yerusalem. Intinya, mereka telah melupakan Allah dan hanya berfokus pada bagaimana dapat membuat hidup mereka lebih menyenangkan. Ingatkan murid-murid, kita sebutkan bahwa telepon genggam dapat membuat kita melupakan Allah. Sementara orang Israel tidak mempunyai telepon genggam, tetapi berusaha keras untuk memastikan bahwa mereka mempunyai semua kemewahan pada masa itu, yaitu berupa rumah dan barang, ladang yang subur untuk menghasilkan tanaman. Karena ingin mempunyai hal-hal itu, mereka mulai beralih fokus. Setelah beberapa saat, sepertinya mereka mem-
2.
3.
"Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu haus, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang!"
4.
5.
(Hag. 1:6)
6.
peroleh kemakmuran dan membangun suatu kehidupan yang menyenangkan hingga mereka melupakan Allah dan Bait-Nya.) Bacalah Hag. 1:5-7,9-11. Sekalipun umat bekerja keras untuk membangun kehidupan mereka, apakah yang terjadi kemudian? (Mereka tidak diberkati oleh Allah karena Ia bukan bagian dari hidup mereka dan apapun yang dikumpulkan tidaklah memuaskan atau memenuhi apa yang mereka harapkan.) Apakah yang hendak dikatakan tentang sumber berkat kita yang sebenarnya? (Ini penting untuk membuat suatu hidup yang mempunyai hal-hal baik di dalamnya, tetapi bila Allah tidak menaruh hal-hal itu di dalam hidup kita, maka semua usaha akan menjadi sia-sia, karena Allah adalah sumber berkat yang sebenarnya. Ini seperti orang Israel yang bekerja keras, tetapi tidak beroleh cukup karena mengabaikan hidup rohani mereka.) Bacalah Hag. 1:8. Apakah yang Hagai motivasikan agar umat lakukan? (Melanjutkan dan menyelesaikan pekerjaan pembangunan kembali Bait Suci.) Bacalah Hag. 2:1,12-15. Bagaimana umat menanggapinya? (Tidak sampai satu bulan lamanya, 23 hari tepatnya, mereka memutuskan untuk mengalihkan fokus dari hadapan Allah. Inilah suatu tanggapan singkat yang dipertimbangkan oleh orang Israel. Sejarah menunjukkan bahwa mereka terbiasa untuk tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh para nabi. Tetapi sekarang, mereka bertobat dan setelah lebih dari sepuluh tahun pengabaian pembangunan Bait Suci, mereka melanjutkan kembali sisa pembangunannya.) Bacalah Hag. 2:15-19. Apakah hasil akhir dari tindakan mereka? (Sebelum mereka melanjutkan pekerjaan pembangunan kembali Bait Suci, hasil gandum dan anggur umat hanyalah 50 % atau kurang dari ladang saat panen berlangsung. Tetapi sekarang, Allah berjanji untuk memberkati mereka, bahkan sebelum selesai membangun Bait Suci.)
Para Nabi Allah 129
pelajaran
11
Pesan Hagai: Jangan Lupakan Allah pada Masa Keberhasilan
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Pada tahun 605 SM, Nebukadnezar menyerang Yehuda dan menjadikannya sebuah negeri jajahan. Ini merupakan bagian dari rencana Allah karena semua nabi hingga pada masa itu telah menubuatkan tentang hal itu berkaitan dengan dosa-dosa orang Israel. Allah tidak dapat lagi menghiraukan kejahatan mereka. Setelah kehancuran Yerusalem, Nebukadnezar membawa banyak orang Israel sebagai tawanan ke Babel. Bagaimanapun, setelah berlalu suatu masa, Kerajaan Media-Persia datang menyerang dan menaklukkan Babel. Pada tahun 538 SM, Raja Koresy dari Persia digerakkan oleh Allah untuk membiarkan sebuah kelompok yang terdiri dari 50 ribu orang Israel kembali membangun kehidupan mereka setelah masa penawanan (Ezr. 1-2). Kelompok itu dipimpin oleh Zerubabel dan kembali dengan maksud membangun Bait Suci, yang sebelumnya telah dihancurkan oleh Babel beberapa tahun yang lalu.
1. Menurut Ezr. 3:8-11, peletakan dasar Bait Suci dilakukan dengan segera dan penuh semangat. Tetapi apakah yang terjadi kemudian? Bacalah Hag. 1:4 dan tuliskan apa yang kalian kira telah terjadi.
2. Bacalah Hag. 1:5-7,9-11. Sekalipun umat bekerja keras untuk membangun kehidupan mereka, apakah yang terjadi kemudian?
3. Apakah yang hendak dikatakan tentang sumber berkat kita yang sebenarnya?
4. Bacalah Hag. 1:8. Apakah yang Hagai motivasikan agar umat lakukan?
"Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada Tuhan, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya, maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada musuh yang akan disuruh Tuhan melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan-Nya." (Ul. 28:47-48)
130 1x
Para Nabi Allah
5. Bacalah Hag. 2:1,12-15. Bagaimana umat menanggapinya?
36
Lembar Kerja # 2 Keberhasilan Hidup yang Sebenarnya Kita dapat melihat dari Lembar Kerja sebelumnya bahwa memang mudah untuk melupakan Allah ketika berada pada hidup yang menyenangkan. Dengan berjalannya waktu, kita bahkan beranggapan bahwa kita adalah salah seorang yang bertanggungjawab atas keberhasilan yang telah dicapai hingga melupakan ketetapan Allah. Orang-orang Israel telah tinggal dalam penawanan dan mereka telah kembali ke Yerusalem dengan maksud untuk membangun Bait Suci, karena menyadari bahwa Allahlah yang mengizinkan mereka untuk tinggal dan melihat saat kembali ke negeri asal. Tetapi mereka segera melupakan-Nya ketika mulai menghasilkan uang dan membangun kehidupan pribadi. Sebenarnya, ribuan tahun yang lalu, Musa telah memperingatkan umat akan fakta permasahan yang sama. l Lihatlah Ul. 28:38-45. Apakah yang Musa beritahukan kepada umat tentang usaha-usaha mereka di ladang? (Mereka akan bekerja begitu kerasnya, tetapi akan menuai begitu sedikitnya ketika masa panen tiba. Anak-anak mereka pun akan ditawan dan musuh-musuh akan menguasai mereka.)
l Apakah alasannya hingga Allah mengutuki mereka demikian? Lihatlah Ul. 28:45-48 dan tulislah Ul. 28:47 pada tempat yang tersedia. (Umat melupakan Allah ketika hal-hal baik terjadi pada kehidupan mereka. Mereka tidak mengakui bahwa Ia merupakan sumber segala sesuatu yang mereka miliki.) l Mengapa kalian berpikir begitu sulitnya bagi umat untuk mengingat Allah ketika mereka berhasil atau hidup dengan senang? (Jawaban murid-murid.)
"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yos. 1:8)
Sekarang, bagi kebanyakan manusia, suatu hidup yang berhasil itu tidak diukur lagi dengan mempunyai ladang saja. Mungkin akan melibatkan pula rumah yang mewah, penghasilan yang tinggi dan keluarga yang harmonis. Tetapi seperti yang kita ketahui, hidup yang berhasil itu bukanlah semuanya berhasil bila tidak membiarkan Allah terlibat di dalamnya. Melupakan Allah bukan berarti kita melupakan bahwa Ia adalah Allah. Tetapi mulai mengira kita mampu menghasilkan sesuatu atau menyelesaikan suatu masalah atau mencapai suatu prestasi tanpa bantuan siapapun. Allah tidak akan memberkati kita dan seberapapun kerasnya usaha, kita tidak akan merasa puas. Lalu, apakah yang merupakan keberhasilan hidup yang sebenarnya itu? l Lihatlah Yos. 1:8. Apakah yang dikatakan tentang mempunyai keberhasilan yang sebenarnya dan kehidupan yang makmur? (Agar beroleh keberhasilan yang sebenarnya, kita perlu mengikuti cara dan firman Allah. Sekalipun mungkin tidak kaya dan tidak terkenal ataupun beroleh masalah, tetapi kita mempunyai Allah yang merupakan sumber segala sesuatu dari keberhasilan kita.) l Bagaimana membedakan hal ini dengan pandangan dunia? (Dunia beranggapan bahwa yang mengalami keberhasilan hidup adalah mereka yang mempunyai banyak uang, kekuasaan dan prestasi. Allah tidak mengharuskan yang demikian terjadi kepada umat-Nya. Itulah mengapa begitu sulitnya bagi orang-orang yang berhasil dalam hidupnya bersedia datang ke gereja dan merendahkan hatinya di hadapan Allah,
Para Nabi Allah 131
karena mereka merasa telah mencapai segala sesuatunya.)
pelajaran
l Dalam Mat. 6:19-21 dan 24, Yesus Kristus mengingatkan untuk menyimpan harta kita di dalam kerajaan surga. Apakah maksud dari ayat-ayat ini? (Maksudnya adalah semua hal-hal di dunia akan binasa pada akhirnya. Bahkan bila kita adalah orang terkaya yang pernah hidup, maka kitapun tidak dapat mengambil kekayaan itu ketika meninggal. Dengan menyimpan harta di dalam kerajaan surga, berarti kita perlu mengingat Allah sebagai Pencipta dan Yang memberikan segala sesuatu; berarti mematuhi-Nya dan berhasil mencapai hidup kita yang rohani. Bila hanya menghabiskan waktu untuk memikirkan dunia dan keberhasilannya, kita akan menjadi seperti orangorang Israel yang kehilangan tekad mereka kepada Allah.) l Apakah keberhasilan hidup itu harus melibatkan diri kalian? (Jawaban murid-murid.)
11
Pesan Hagai: Jangan Lupakan Allah pada Masa Keberhasilan
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 2
Keberhasilan Hidup yang Sebenarnya Kita dapat melihat dari Lembar Kerja sebelumnya bahwa memang mudah untuk melupakan Allah ketika berada pada hidup yang menyenangkan. Dengan berjalannya waktu, kita bahkan beranggapan bahwa kita adalah salah seorang yang bertanggung-jawab atas keberhasilan yang telah dicapai hingga melupakan ketetapan Allah. Orang-orang Israel telah tinggal dalam penawanan dan mereka telah kembali ke Yerusalem dengan maksud untuk membangun Bait Suci, karena menyadari bahwa Allahlah yang mengizinkan mereka untuk tinggal dan melihat saat kembali ke negeri asal. Tetapi mereka segera melupakan-Nya ketika mulai menghasilkan uang dan membangun kehidupan pribadi. Sebenarnya, ribuan tahun yang lalu, Musa telah memperingatkan umat akan fakta permasahan yang sama.
Sekarang, bagi kebanyakan manusia, suatu hidup yang berhasil itu tidak diukur dengan mempunyai ladang saja. Mungkin akan meli-batkan pula rumah yang mewah, penghasilan yang tinggi dan keluarga yang harmonis. Tetapi seperti yang kita ketahui, hidup yang berhasil itu bukanlah semuanya berhasil bila tidak membiarkan Allah terlibat di dalamnya. Melupakan Allah bukan berarti kita melupakan bahwa Ia adalah Allah. Tetapi mulai mengira kita mampu menghasilkan sesuatu atau menyelesaikan suatu masalah atau mencapai suatu prestasi tanpa bantuan siapapun. Allah tidak akan memberkati kita dan seberapapun kerasnya usaha, kita tidak akan merasa puas. Lalu, apakah yang merupakan keberhasilan hidup yang sebenarnya itu? Lihatlah Yos. 1:8. Apakah yang dikatakan tentang mempunyai keberhasilan yang sebenarnya dan kehidupan yang makmur?
Lihatlah Ul. 28:38-45. Apakah yang Musa beritahukan kepada umat tentang usahausaha mereka di ladang?
Bagaimana membedakan hal ini dengan pandangan dunia? Apakah alasannya hingga Allah mengutuki mereka demikian? Lihatlah Ul. 28:45-48 dan tulislah Ul. 28:47 pada tempat yang tersedia.
Mengapa kalian berpikir begitu sulitnya bagi umat untuk mengingat Allah ketika mereka berhasil atau hidup dengan senang?
Dalam Mat. 6:19-21 dan 24, Yesus Kristus mengingatkan untuk menyimpan harta kita di dalam kerajaan surga. Apakah maksud dari ayat-ayat ini?
Apakah keberhasilan hidup itu harus melibatkan diri kalian?
37
132 1x
Para Nabi Allah
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Bankir dan Nelayan (Sempatkan waktu bagi murid-murid untuk membaca cerita berikut. Kemudian, mintalah mereka untuk berbagi pandangan dan jawaban mereka atas beberapa pertanyaan berikut.)
Seorang bankir berencana menanamkan modalnya pada sebuah desa di tepi pantai, ketika sebuah perahu kecil dengan seorang nelayan berlabuh di dermaga itu. Perahunya penuh dengan ikan tuna. Bankir itu memuji sang nelayan atas tangkapannya, menanyakan berapa lama untuk mendapatkan tangkapan itu. Sang nelayan menjawab, "Oh, hanya memerlukan waktu yang singkat." Lalu, bankir itu menanyakan mengapa sang nelayan tidak tetap tinggal di perahu dan menangkap ikan lebih banyak. Sang nelayan menjawab, "Saya telah cukup menangkap ikan untuk memberi makan kepada keluarga." Kemudian, bankir itu menanyakan apa yang sang nelayan perbuat dengan sisa waktu hidupnya. Laki-laki itu menjawab, "Saya tidur paling malam, menikmati ikan bersama keluarga, bermain bersama anak-anak, menghabiskan waktu bersama istri, berjalan santai setiap sore hari, menikmati minuman bersama teman-teman sambil bermain gitar. Saya mempunyai kegiatan yang padat setiap harinya." Ternyata bankir itu tidak menaruh kesan apa-apa terhadapnya. "Saya bergelar MBA dari Harvard dan dapat membantu kamu. Kamu seharusnya menghabiskan waktu lebih banyak untuk menangkap ikan. Oleh karena itu, kamu harus membeli sebuah perahu yang lebih besar dan dari hasil tangkapan ikan yang meningkat itu kamu dapat membeli beberapa perahu lagi. Sebagai ganti dari menjual ikan kepada tengkulak, kamu dapat mengendalikan produksi, proses dan distribusinya dengan membangun suatu pabrik makanan kaleng milikmu sendiri. Kamu dapat meninggalkan desa ini dan berpindah ke kota, di mana kamu dapat memperluas usahamu." Sang nelayan menjawab, "Butuh berapa lamakah semuanya ini?" Bankir itu menjawab, "Mungkin sepuluh atau dua puluh tahun lamanya." "Tetapi bagaimana kemudian?"
Para Nabi Allah 133
"Selanjutnya, kamu dapat menjual persediaan produksi kepada masyarakat luas. Bahkan kamu dapat menyewakan desa, di mana kamu dahulu tinggal di sana," jawab bankir sambil tersenyum saat memberi pandangan kepada sang nelayan itu. Sang nelayan tampak terkejut, "Saya tidak mengerti. Kamu menyangka bahwa saya harus berkeliling satu putaran penuh menemukan suatu tempat di mana saya siap hari ini untuk menangkap ikan dan menghabiskan waktu bersama dengan orangorang yang saya cintai, begitu?"
(Apakah keberhasilan dan kebahagiaan yang sebenarnya itu? Apakah menghabiskan seluruh hidup dengan mencari uang atau mencari Allah dan mengejar pengajaran-Nya?)
134 1x
Para Nabi Allah
Renungkan tentang Hal ini: Sekalipun cerita ini tidak menyebutkan tentang kehadiran Allah, tetapi Ia dapat dengan mudahnya menjadi bagian dari kehidupan nelayan ini. Ia hidup dengan penuh damai sejahtera dan sukacita atas apa yang dilakukannya, sekalipun dirinya tidak mempunyai banyak harta. Ia merasa puas, walau tidak senantiasa mudah dalam menjalani hidup. Bila beriman dan percaya kepada Allah, menguduskan hari Sabat secara teratur, maka tentunya ia akan memiliki suatu hidup yang berkenan di hadapan Allah. Hampir setiap manusia di dunia ini bekerja secara rutin untuk mencapai kebahagiaan. Sebagian besar manusia menyamakan kebahagiaan dengan memperoleh uang yang lebih seperti sang bankir. Tentu saja, memang penting untuk bekerja keras dan memberi makan bagi keluarga, tetapi seperti Lembar Kerja sebelumnya yang mendiskusikan tentang apakah keberhasilan dan kebahagiaan yang sebenarnya itu? Apakah menghabiskan seluruh hidup dengan mencari uang atau mencari Allah dan mengejar pengajaran-Nya? Ada banyak kesaksian di mana orang-orang melupakan Allah, karena mereka telah menjadi sibuk dengan keberhasilan karir dan usaha mereka. Kemudian suatu hari, keberhasilan itu hancur di hadapan mereka atau menemui suatu kesulitan yang tidak dapat diatasi. Satu-satunya yang mereka harus sadari adalah Allah merupakan sumber dari berkat dan keberhasilan mereka. Sekalipun masih muda, seharusnya mengingat dan tetap berjaga-jaga bahwa kita tidak berkeliling dalam suatu lingkaran, yang hanya menemukan tempat yang sama di mana Allah menginginkan kita untuk berada di sana.
Pertanyaan Diskusi: 1. Apakah yang membuat kalian merasa lebih bahagia: Ketika dapat menghasilkan uang dan membeli sesuatu barang atau ketika menghabiskan waktu bersama Allah dengan membaca Alkitab atau berdoa kepada-Nya? 2. Ketika beroleh nilai yang bagus, berapa kalikah kalian telah katakan kepada diri sendiri bahwa nilai itu karena DIRI KALIAN telah belajar dengan sungguh-sungguh? Memang tidak ada salahnya berusaha dan belajar dengan sungguh-sungguh, tetapi kita masih perlu ingat bahwa Allahlah yang memberi segala sesuatu yang kita miliki. Ia merupakan satu-satunya yang memberkati kita dengan hal-hal baik dalam kehidupan.
11
Pesan Hagai: Jangan Lupakan Allah pada Masa Keberhasilan
Aplikasi Kehidupan
pelajaran
pelajaran
Berapa kalikah dalam satu minggu ini, kalian telah bersyukur atas semua yang dimiliki? Selesaikan kalimat berikut: Allah, pada masa yang lalu, aku telah membiarkan __________ hubungan di antara Engkau dan aku. Oleh karena itu, aku perlu __________. Aku mohon agar Engkau mau membantu dan membimbingku.
11
Lembar Kerja # 3
Lembar Kerja # 3
Pesan Hagai: Jangan Lupakan Allah pada Masa Keberhasilan
Aplikasi Kehidupan
Bankir dan Nelayan
Bankir dan Nelayan Seorang bankir berencana menanamkan modalnya pada sebuah desa di tepi pantai, ketika sebuah perahu kecil dengan seorang nelayan berlabuh di dermaga itu. Perahunya penuh dengan ikan tuna. Bankir itu memuji sang nelayan atas tangkapannya, menanyakan berapa lama untuk mendapatkan tangkapan itu. Sang nelayan menjawab, "Oh, hanya memerlukan waktu yang singkat." Lalu, bankir itu menanyakan mengapa sang nelayan tidak tetap tinggal di perahu dan menangkap ikan lebih banyak. Sang nelayan menjawab, "Saya telah cukup menangkap ikan untuk memberi makan kepada keluarga." Kemudian, bankir itu menanyakan apa yang sang nelayan perbuat dengan sisa waktu hidupnya. Laki-laki itu menjawab, "Saya tidur paling malam, menikmati ikan bersama keluarga, bermain bersama anak-anak, menghabiskan waktu bersama istri, berjalan santai setiap sore hari, menikmati minuman bersama teman-teman sambil bermain gitar. Saya mempunyai kegiatan yang padat setiap harinya." Ternyata bankir itu tidak menaruh kesan apa-apa terhadapnya. "Saya bergelar MBA dari Harvard dan dapat membantu kamu. Kamu seharusnya menghabiskan waktu lebih banyak untuk menangkap ikan. Oleh karena itu, kamu harus membeli sebuah perahu yang lebih besar dan dari hasil tangkapan ikan yang meningkat itu kamu dapat membeli beberapa perahu lagi. Sebagai ganti dari menjual ikan kepada tengkulak, kamu dapat mengendalikan produksi, proses dan distribusinya dengan membangun suatu pabrik makanan kaleng milikmu sendiri. Kamu dapat meninggalkan desa ini dan berpindah ke kota, di mana kamu dapat memperluas usahamu." Sang nelayan menjawab, "Butuh berapa lamakah semuanya ini?" Bankir itu menjawab, "Mungkin sepuluh atau dua puluh tahun lamanya." "Tetapi bagaimana kemudian?" "Selanjutnya, kamu dapat menjual persediaan produksi kepada masyarakat luas. Bahkan kamu dapat menyewakan desa, di mana kamu dahulu tinggal di sana," jawab bankir sambil tersenyum saat memberi pandangan kepada sang nelayan itu. Sang nelayan tampak terkejut, "Saya tidak mengerti. Kamu menyangka bahwa saya harus berkeliling satu putaran penuh menemukan suatu tempat di mana saya siap hari ini untuk menangkap ikan dan menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang yang saya cintai, begitu?" ...berlanjut ke halaman berikutnya
38
Renungkan: Sekalipun cerita ini tidak menyebutkan tentang kehadiran Allah, tetapi Ia dapat dengan mudahnya menjadi bagian dari kehidupan nelayan ini. Ia hidup dengan penuh damai sejahtera dan sukacita atas apa yang dilakukannya, sekalipun dirinya tidak mempunyai banyak harta. Ia merasa puas, walau tidak senantiasa mudah dalam menjalani hidup. Bila beriman dan percaya kepada Allah, menguduskan hari Sabat secara teratur, maka tentunya ia akan memiliki suatu hidup yang berkenan di hadapan Allah. Hampir setiap manusia di dunia ini bekerja secara rutin untuk mencapai kebahagiaan. Sebagian besar manusia menyamakan kebahagiaan dengan memperoleh uang yang lebih seperti sang bankir. Tentu saja, memang penting untuk bekerja keras dan memberi makan bagi keluarga, tetapi seperti Lembar Kerja sebelumnya yang mendiskusikan tentang apakah keberhasilan dan kebahagiaan yang sebenarnya itu? Apakah menghabiskan seluruh hidup dengan mencari uang atau mencari Allah dan mengejar pengajaran-Nya? Ada banyak kesaksian di mana orang-orang melupakan Allah, karena mereka telah menjadi sibuk dengan keberhasilan karir dan usaha mereka. Kemudian suatu hari, keberhasilan itu hancur di hadapan mereka atau menemui suatu kesulitan yang tidak dapat diatasi. Satu-satunya yang mereka harus sadari adalah Allah merupakan sumber dari berkat dan keberhasilan mereka. Sekalipun masih muda, seharusnya mengingat dan tetap berjagajaga bahwa kita tidak berkeliling dalam suatu lingkaran, yang hanya menemukan tempat yang sama di mana Allah menginginkan kita untuk berada di sana.
Pertanyaan Diskusi: 1. Apakah yang membuat kalian merasa lebih bahagia: Ketika dapat menghasilkan uang dan membeli sesuatu barang atau ketika menghabiskan waktu bersama Allah dengan membaca Alkitab atau berdoa kepada-Nya? 2. Ketika beroleh nilai yang bagus, berapa kalikah kalian telah katakan kepada diri sendiri bahwa nilai itu karena DIRI KALIAN telah belajar dengan sungguh-sungguh? Memang tidak ada salahnya berusaha dan belajar dengan sungguh-sungguh, tetapi kita masih perlu ingat bahwa Allahlah yang memberi segala sesuatu yang kita miliki. Ia merupakan satu-satunya yang memberkati kita dengan hal-hal baik dalam kehidupan. Berapa kalikah dalam satu minggu ini, kalian telah bersyukur atas semua yang dimiliki? Selesaikan kalimat berikut: Allah, pada masa yang lalu, aku telah membiarkan __________ hubungan di antara Engkau dan aku. Oleh karena itu, aku perlu __________. Aku mohon agar Engkau mau membantu dan membimbingku.
39
Para Nabi Allah 135
Aktivitas Undanglah seseorang untuk datang dan berbagi sebuah kesaksian pribadi tentang melupakan Allah pada masa-masa keberhasilan mereka atau ketika mencapai tahap yang lebih baik dalam kehidupan hingga Allah tidak lagi penting bagi mereka. Bila tidak seorangpun yang bersedia memberi kesaksian, bagikan sebuah kesaksian dari beberapa literatur Gereja Yesus Sejati sebagai suatu gambaran yang membangun motivasi murid-murid.
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Im. 6 – 8
136 1x
Para Nabi Allah
Kita akan sulit sekali melupakan Allah dalam waktu satu malam, sebagian besar karena jalan menuju keberhasilan merupakan perjalanan yang panjang dan sulit (kecuali kita memenangkan undian keesokan harinya!). Pada mulanya kita bergumul, memohon kekuatan kepada Allah dengan tekun. Tetapi begitu beroleh ukuran keberhasilan, kita merasa senang dan lambat-laun beralih fokus kepada pekerjaan atau sekolah kita dan jarang mohon pertolongan Allah. Bila beruntung, kita mungkin mengingat Allah kembali dan bersyukur kepada-Nya bagi berkat yang kita telah miliki. Sayangnya, banyak orang yang melupakan Allah untuk suatu masa tertentu, bahkan tidak menyadari betapa jauhnya mereka telah menyimpang hingga terlambat. Satusatunya solusi untuk tidak melupakan bahwa Allah merupakan sumber dari semua yang kita miliki adalah bersyukur bagi segala kasih karunia dan hal-hal baik lainnya dalam hidup begitu kita bangun dari tidur. Akhirilah dengan berdoa.
pelajaran
12
Maleakhi: Kasih yang Menjadi Dingin
GARIS BESAR Kitab Bacaan Ayat pilihan lainnya dari kitab Maleakhi Kebenaran Alkitab Allah mengasihi kita dan Ia tidak pernah berubah. Tujuan Pelajaan Menguji seberapa dalam kasih kita kepada Allah. Ayat Hafalan "Bahwasanya Aku, Tuhan, tidak berubah... Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu." (Mal. 3:6-7)
Latar Belakang Alkitab Maleakhi merupakan seorang nabi yang terakhir pada Perjanjian Lama (beberapa teolog beranggapan bahwa Yoel dan Obaja merupakan nabi yang terakhir pada masa itu). Maleakhi melayani umat yang telah kembali ke Yehuda (mungkin antara tahun 460-430 SM) dan yang telah membangun Yerusalem lebih dari seratus tahun lamanya. Ketika kelompok orangorang buangan telah kembali, ada banyak sukacita dan harapan pada mulanya; mereka membangun Bait Suci dengan motivasi dari Hagai dan Zakharia, begitu pula dengan pembangunan tembok kota di bawah pimpinan Nehemia. Segala sesuatu tampak baru dan penuh harapan. Tetapi sekarang, iman mereka telah berubah menjadi memuaskan kepentingan diri sendiri. Tampaknya pekerjaan telah selesai dan benar-benar tidak memerlukan Allah lagi untuk membicarakan kehidupan mereka yang telah mapan. Yang lebih parah lagi, tidak menyadari betapa jauhnya mereka telah menyimpang. Mereka telah menerima ritual penyembahan berhala dan faktanya, hukuman Allah saat itu seperti janji kesuburan tanah yang tidak terwujud di hadapan umat. Maleakhi menggunakan segala usaha dan tenaga untuk memulihkan hubungan yang benar antara umat dengan Allah.
Para Nabi Allah 137
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
(Tetapi bayangkan empat atau lima tahun mendatang, seseorang membuang selimut itu karena telah menjadi seperti pakaian yang kotor dan yang usang.)
138 1x
Para Nabi Allah
Ada banyak anak-anak yang sepertinya mempunyai selimut kesayangan untuk melindungi dirinya ketika masih kecil. Selimut itu memberikan rasa kehangatan dan kenyamanan seiring dengan bertambah dewasanya mereka. Sebagian besar dari orangtua tidak merasa kuatir akan hal itu, karena biasanya, setelah dewasa anak-anak tidak lagi memerlukan dan peduli terhadap selimut itu ketika diganti dengan sesuatu yang baru. Karena selimut tidak mempunyai perasaan, sehingga tidak mungkin terlukai. Tetapi bayangkan empat atau lima tahun mendatang, seseorang membuang selimut itu karena telah menjadi seperti pakaian yang kotor dan yang usang. Kadang kita memperlakukan hubungan pribadi dengan Allah seperti selimut kesayangan itu. Pada mulanya, kita tampak tidak cukup dapat memahami Allah dan ingin menghabiskan seluruh waktu kita bersama denganNya, melakukan apapun yang menyukakan hati-Nya. Macam hasrat ini akan terjadi beberapa tahun lamanya, bila kita masih beriman teguh dan bertekad penuh. Tetapi seperti rasa sayang anak-anak terhadap selimut kesayangannya, demikian pula, kasih kita kepada Yesus Kristus kadang menjadi dingin di suatu waktu tertentu. Kita menjadi seolah-olah tidak memerlukanNya lagi atau mungkin telah mendesak-Nya keluar dari jadwal kita yang padat. Dan sayangnya, beberapa orang yang mengesampingkan Allah, tidak pernah lagi berkomunikasi dengan-Nya. Tetapi tidak seperti selimut, Allah mempunyai perasaan dan dapat menjadi terluka hati-Nya. Sudahkah kita memeriksa tekad pribadi kepada Tuhan Yesus Kristus? Marilah kita ingat untuk memegang-Nya lebih erat lagi.
Mengenai Murid Anda Alkitab
Kasih merupakan suatu kata abstrak yang sulit untuk dipahami. Ketika kita menanyakan kepada anak kecil apa maksudnya mengasihi itu, mungkin mereka akan mengacu kepada sebuah pelukan atau ciuman. Dengan bertambahnya usia, mereka mungkin mengaitkan kasih itu dengan kehangatan. Tetapi perasaan dan gambaran tersebut timbul karena mereka bergaul dengan orang lain. Ketika kata 'kasih' itu digabungkan dengan kata 'Allah', maka akan menjadi lebih sulit lagi untuk dipahami. Lalu, apakah maksudnya mengasihi Allah itu? Apapun itu, ketika mempunyai kesulitan untuk memahami kasih terhadap sesama, bagaimana kita mengasihi Allah yang tidak dapat dilihat maupun disentuh? Bahkan yang lebih buruk lagi, bagaimana mengetahui kasih kita kepada Allah telah menjadi dingin dan renggang? Mungkin baik bila mempunyai beberapa macam ukuran yang memberitahukan bahwa kondisi kasih kita telah merosot ke tahap yang membahayakan dalam mengasihi Allah. Seperti memompakan gas ke dalam tabung yang hampir kosong, kita dapat mengisinya kembali dan tidak harus mengambil resiko lebih jauh. Kita mempunyai beberapa cara sederhana untuk mengukur kasih kita kepada Tuhan Yesus. Tidak peduli berapa usia anak-anak itu, penting memotivasi untuk mengintrospeksi senantiasa hubungan mereka dengan Allah dan tanyakan pertanyaan sederhana seperti, "Seberapa banyakkah kalian merenungkan pemberian Allah setiap harinya?" atau "Kapankah terakhir kalinya kalian berniat untuk membaca Alkitab milik sendiri?" Bahkan yang lebih penting lagi adalah kehidupan doa mereka. Berkomunikasi dengan Allah itu seperti suatu bahan bakar yang tidak pernah berakhir, yang terus-menerus membuat kita bersemangat. Dengan senantiasa berdoa, maka dapat terlihat 'ukuran kasih' kita kepada Allah. Tantanglah murid-murid untuk menjaga semangat doa sesering mungkin.
Para Nabi Allah 139
Persiapkan Hati Murid
Sebelum memulai pelajaran, gambarlah secara sederhana tentang ukuran sebuah tabung gas pada papan tulis. Kemudian, mintalah kepada setiap murid untuk menyebutkan di mana anak panah mereka seharusnya tertuju dalam hubungan kasih mereka kepada Allah: PENUH, SETENGAH PENUH, KOSONG (atau di antaranya). Tidak ada jawaban benar atau salah, tetapi biarlah murid-murid berpikir tentang hubungan mereka dengan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Sempatkan waktu untuk mendiskusikan pilihan dan alasan mereka. Kemudian, bimbinglah mereka menuju Lembar Kerja # 1. Katakan bahwa umat Israel mengira 'tabung gas' mereka PENUH. Mereka tidak menyangka mempunyai beberapa permasalahan ketika ingin mengasihi Allah. Tetapi Allah memakai nabi Maleakhi untuk membiarkan umat tahu bahwa mereka merosot ke arah bahan bakar yang hampir habis. Marilah kita lihat apa yang Allah hendak katakan.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Kasih yang Menjadi Dingin
Mengenai
140 1x
Para Nabi Allah
Umat Israel tinggal di tanah milik mereka lagi (lihatlah Pelajaran # 11) dan telah membangun Bait Suci serta kehidupan mereka hingga saat ini. Setelah menjalani masa pembuangan, mereka mampu memerintah diri sendiri, yang seharusnya ada harapan dan sukacita bagi setiap orang. Mereka seharusnya bersyukur kepada Allah setiap harinya karena segala berkat yang mereka telah terima. Pada mulanya mungkin bersyukur, tetapi setelah sekian lamanya, mereka mulai ingin memuaskan diri sendiri lagi, seperti yang dilakukan oleh bapa leluhur mereka sebelum Yerusalem dihancurkan. Mereka tidak sepenuhnya melupakan Allah, tetapi ibadah mereka telah menjadi rutinitas hingga kasih mereka kepada Allah telah menjadi dingin. Yang lebih parah lagi, mereka bahkan tidak menyadari betapa jauhnya telah menyimpang dari Allah. Maleakhi merupakan seorang nabi yang diutus untuk menunjukkan permasalahan ini kepada umat. Tetapi setiap kali ia menyampaikan perkataan Allah, umat Israel menanggapinya dengan sebuah pertanyaan yang tajam, yang menunjukkan bahwa mereka
tidak setuju terhadap apa yang Allah katakan. Sempatkan waktu sejenak untuk melihat sikap mereka seperti kalian membaca rangkaian pesan Allah dan tanggapan mereka. 1.
Pesan Allah yang pertama mengingatkan bahwa Ia masih mengasihi umat, tetapi mereka bertanya, "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" (Mal. 1:2) Dengan mengatakan demikian, umat beranggapan bahwa Allah tidak sungguh-sungguh ada demi mereka seperti yang seharusnya. Mungkin umat menyangka bahwa mereka dapat lebih makmur atau seharusnya beroleh lebih banyak kemenangan dalam penaklukan, daripada tinggal di tanah milik mereka yang sempit. Tidak peduli apa yang sedang dihadapi, mereka telah mengeluh kepada Allah. Tetapi kita tahu bahwa Allah menunjukkan kasih dalam berbagai cara yang melampaui pengertian kita. Ketika umat menanyakan tentang bagaimana Allah telah mengasihi mereka, Ia menanggapinya dengan mengatakan bahwa Ia memilih mereka untuk menjadi umat-Nya (Yakub di atas Esau). Itulah kepedulian yang istimewa yang tidak seorangpun dapat menikmatinya. Bagaimana kita mengetahui Allah mengasihi kita hari ini? Bukankah karena kita kaya? Bagaimana mengukur seberapa besar kasih-Nya kepada kita?
2.
Pesan Allah yang kedua menyalahkan umat telah menghina-Nya, tetapi mereka bertanya, "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?" (Mal. 1:6) Umat tidak mengira bahwa mereka telah menunjukan sikap tidak hormat terhadap Allah. Tetapi faktanya tidak demikian, bahkan mereka telah menyimpang jauh. Mereka telah kehilangan kerinduan dalam beribadah, iman telah menjadi hal yang biasa, bahkan mereka tidak mengakuinya. Hari ini, kita pun dapat memuaskan diri sendiri dan bahkan tidak menyadari bila kita telah bersikap tidak hormat kepada Allah. Kita seharusnya berjaga-jaga dan senantiasa menguji hubungan kita dengan Yesus Kristus. Bagaimana dapat pastikan bahwa kita berada pada jalur yang benar dengan Allah?
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Para Nabi Allah 141
(Sempatkan waktu untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan yang mengikuti setiap pesan. Mintalah murid-murid untuk membagikan pandangan mereka.)
Mengenai
142 1x
Para Nabi Allah
3.
Pesan Allah yang ketiga menyatakan bahwa umat mencemarkan persembahan korban, tetapi mereka bertanya, "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" (Mal. 1:7-8,13) Umat mempersembahkan binatang-binatang yang cacat dan beranggapan bahwa itu cukup baik. Allah bertanya kepada umat, akankah mereka mempersembahkan hal yang sama kepada bupati. Ini karena ketika menghormati seseorang, kita akan menunjukkannya melalui tindakan. Umat mungkin tidak akan mempersembahkan binatang yang buta atau yang sakit kepada seseorang yang penting seperti bupati, tetapi mereka tidak berpikir dua kali tentang mempersembahkan korban kepada Allah. Hal ini menunjukkan betapa tidak hormatnya mereka kepada Allah, bahkan beranggapan bahwa Allah itu sesuatu yang tidak penting. Apakah kita menempatkan Allah sebagai yang terpenting melalui tindakan dan perkataan kita pada hari ini?
4.
Pesan Allah yang keempat mengungkapkan bahwa Ia tidak akan menjawab doa umat, tetapi mereka bertanya, "Oleh karena apa?" (Mal. 2:13-16) Umat beranggapan bahwa mereka memohon dan berdoa kepada Allah di Bait Suci merupakan hal yang biasa. Mereka mempersembahkan korban di mezbah. Tidak ada alasan mengapa Allah tidak akan menjawab doa-doa mereka. Tetapi Allah memberitahukan bahwa tindakan mereka di luar Bait suci itulah yang Ia tidak berkenan. Suami menceraikan istri dengan mudahnya. Sesungguhnya, Allah benci perceraian. Bahkan yang lebih parah lagi, mereka memuaskan hawa nafsunya dengan perempuan lain setelah perceraian itu. Hari ini, mungkin kita seorang jemaat teladan di dalam gereja, tetapi bagaimana dengan tindakan kita di luar sana? Apakah kita bertindak seperti orang Kristen? Adakah hal-hal yang merintangi doa kita kepada Allah? Agar doa-doa dapat sampai ke hadirat Allah, kita harus mempunyai sasaran doa dan tidak perlu malu-malu memohon apapun kepada Allah. Adakah rintangan yang harus kita singkirkan hari ini?
pelajaran
12
Maleakhi: Kasih yang Menjadi Dingin
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Kasih yang Menjadi Dingin 1. Pesan Allah yang pertama mengingatkan bahwa Ia masih mengasihi umat, tetapi mereka bertanya, "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" (Mal. 1:2)
____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________
____________________________________ 2. Pesan Allah yang kedua menyalahkan umat telah menghina-Nya, tetapi mereka bertanya, "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?" (Mal. 1:6)
____________________________________ ____________________________________ ____________________________________
3. Pesan Allah yang ketiga menyatakan bahwa umat mencemarkan persembahan korban, tetapi mereka bertanya, "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" (Mal. 1:7-8,13)
____________________________________
4. Pesan Allah yang keempat mengungkapkan bahwa Ia tidak akan menjawab doa umat, tetapi mereka bertanya, "Oleh karena apa?" (Mal. 2:13-16)
____________________________________
____________________________________ ____________________________________ ____________________________________
____________________________________ ____________________________________ ____________________________________
40
Lembar Kerja # 2 (Sempatkan waktu untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan yang mengikuti setiap pesan. Mintalah murid-murid untuk membagikan pandangan mereka.)
5.
Pesan Allah yang kelima menyalahkan umat telah menyusahi-Nya dengan perkataan, tetapi mereka bertanya, "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?" (Mal. 2:17) Umat tidak memahami betapa mereka telah menyusahi Allah. Maleakhi harus menjelaskan masalah ini kepada umat bahwa mereka beranggapan setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di hadapan Allah. Tampaknya ketika membaca ayat ini, yang berbuat jahat tidak akan pernah dapat dianggap baik, tetapi masyarakat mempunyai cara-cara untuk membengkokkan kebenaran. Sebagai contoh, homoseksual dan pornografi tidaklah dianggap kejahatan hingga saat ini. Masyarakat secara perlahan dapat meyakini bahwa perilaku mereka dapat diterima oleh kalangan luas. Tetapi bagaimanapun, perilaku mereka itu bukan berarti dikenan oleh Allah. Itulah permasalahan umat pada saat itu. Adakah hal-hal yang kita lakukan mungkin diterima dalam masyarakat, tetapi tidak di hadapan Allah pada hari ini?
6.
Pesan Allah yang keenam mengatakan bahwa umat perlu kembali kepada-Nya, tetapi mereka bertanya, "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?" (Mal. 3:7)
Para Nabi Allah 143
Umat bahkan tidak mengetahui bila mereka telah menyimpang jauh dari Allah. Dengan menanyakan pertanyaan ini, mereka sama saja mengatakan, "Apa? Kita tidak pernah menyimpang! Bagaimana Engkau dapat menduga seperti itu!" Betapa cepatnya umat melupakan saat-saat yang lampau, mereka tetap tidak mematuhi Allah dan melanggar perintah-Nya. Mereka meyakini bahwa telah cukup menghormati Allah dan berperilaku baik, sehingga tidak memerlukan lagi pengampunan Allah. Apakah kita pun membenarkan diri sendiri hari ini, terlalu yakin bahwa iman kita berada pada posisi puncak? Ataukah kita perlu berdoa kepada Allah untuk meningkatkan iman kita? 7. "Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu?" (Mal. 1:6a)
Mengenai
144 1x
Para Nabi Allah
Pesan Allah yang ketujuh mengeluhkan bahwa umat menipu-Nya, tetapi mereka bertanya, "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" (Mal. 3:8-12) Sistem persepuluhan mulai diberlakukan sejak zaman Musa (Im. 27:30-34; Ul. 14:22). Umat diwajibkan untuk memberi sepersepuluh dari hasil pertama mereka kepada Allah. Hasil persepuluhan disimpan dalam gudang di Bait Suci, di mana para imam dapat hidup dari pemberian itu. Tetapi selama zaman Maleakhi, umat tidak lagi memberi persepuluhan. Mereka tidak mau menyerahkan apa yang dimiliki. Ketika berbantah dengan Maleakhi, mereka menolak untuk meyakini bahwa mereka telah merampoki rumah Allah. Mereka beranggapan adalah hak penuh untuk menikmati apa yang telah diperoleh dari hasil kerja keras selama ini. Tetapi Allah menantang mereka untuk memberi dan mengalami bagaimana Ia akan memberkati mereka berlimpah-limpah. Kadang, kita tidak dapat melihat hal-hal yang jauh dengan jelas, hanya dapat melihat hal-hal yang di hadapan kita. Tetapi Allah telah berjanji untuk memberkati berlimpah-limpah, bila kita memberikan apa yang terbaik dari yang wajib diberikan kepada Allah terlebih dahulu. Pernahkah kalian mengabaikan gereja, karena bertindak egois terhadap milik dan waktu kita?
8.
Pesan Allah yang kedelapan menyalahkan umat berbicara kurang ajar terhadap-Nya, tetapi mereka bertanya, "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?" (Mal. 3:13-15) Umat tidak menaruh perhatian kepada perkataan mereka sendiri. Maleakhi harus mengingatkan apa yang mereka telah katakan. Mereka bersungutsungut tentang apa untungnya kita melayani Allah. Mereka memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya, tetapi tidak beroleh berkat sebagai imbalannya. Agaknya umat meyakini bahwa orang yang melakukan kesalahan tidak dihukum oleh karena perbuatannya. Lalu apakah manfaatnya dari beribadah kepada Allah? Sementara mereka pergi ke Bait Suci dan mempersembahkan korban secara teratur; dalam hati, mereka telah mengesampingkan Allah sebagai sesuatu yang tidak penting. Mungkin terlihat baik pergi beribadah karena yang lainnya berbuat demikian pula, tetapi merasa sia-sia terhadap segala sesuatu yang dilakukan menurut iman mereka. Sudahkah kita lakukan atau katakan apapun hari ini yang bertentangan dengan Allah? Sudahkan kita menggerutu atau bersungut-sungut dalam hati bahwa Allah tidak lagi menyertai kita? Aplikasi
"Bahwasanya Aku, Tuhan, tidak berubah... ...Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman Tuhan semesta alam." (Mal. 3:6-7a)
Rangkuman: Jelaslah ada sesuatu yang salah terhadap perilaku umat selama zaman Maleakhi. Mereka menyatakan masih beribadah kepada Allah, tetapi masalah demi masalah menunjukkan bahwa kasih mereka terhadap Allah telah menjadi dingin. Yang lebih parah lagi, mereka tidak mengakui keadaan ini, bahkan menyalahkan Allah atas apa yang mereka rasakan. Kita perlu belajar dari perilaku mereka. Memang mudah menjauhkan diri secara perlahan dari Allah dan bahkan tidak menyadarinya. Sudahkah kasih kalian kepada Allah menjadi dingin atau berkobar-kobar? Beralihlah ke Lembah Kerja # 3 untuk menemukannya!
Para Nabi Allah 145
pelajaran
12
Maleakhi: Kasih yang Menjadi Dingin
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 2
Kasih yang Menjadi Dingin 5. Pesan Allah yang kelima menyalahkan umat telah menyusahi-Nya dengan perkataan, tetapi mereka bertanya, "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?" (Mal. 2:17)
____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________
____________________________________ 6. Pesan Allah yang keenam mengatakan bahwa umat perlu kembali kepada-Nya, tetapi mereka bertanya, "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?" (Mal. 3:7)
7. Pesan Allah yang ketujuh mengeluhkan bahwa umat menipu-Nya, tetapi mereka bertanya, "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" (Mal. 3:8-12)
8. Pesan Allah yang kedelapan menyalahkan umat berbicara kurang ajar terhadap-Nya, tetapi mereka bertanya, "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?" (Mal. 3:13-15)
____________________________________ ____________________________________ ____________________________________
____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________
____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________
41
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Kasihku kepada Allah
(Sempatkan waktu yang banyak untuk mendiskusikan pertanyaan yang terdapat di sebelah kanan. Murid-murid dapat Mengenai mengungkapkan hubungan mereka dengan Allah.)
146 1x
Para Nabi Allah
Umat Israel tentunya mempunyai beberapa permasalahan dengan iman mereka. Mungkin mudah bagi kita untuk melihat adanya suatu permasalahan. Tetapi mereka mempunyai kesulitan untuk melihat masalah itu bagi diri mereka sendiri. Faktanya, mereka menyangkal tuduhan demi tuduhan yang ada. Kadang memang sulit untuk mengakui bahwa kita mempunyai masalah, karena berarti mengakui pula bahwa kitalah yang bersalah. Tetapi penting senantiasa mengintrospeksi kasih kita kepada Allah untuk memastikan apakah masih melangkah di jalan-Nya atau telah menyimpang jauh. Lihatlah pada bagian berikut dan kenalilah masalah yang mungkin terdapat dalam hidup kalian. Apakah yang kalian dapat lakukan untuk menyemangati kembali kasih kalian kepada Allah pada bagian ini? 1.
Apakah kalian mengalami kehampaan, ibadah yang rutinitas? l Apakah yang menyebabkan kehampaan dan ibadah yang rutinitas? l Apakah kalian berharap pergi ke gereja setiap minggu atau membaca Alkitab setiap hari?
2. Apakah kalian merampok persepuluhan Allah? l Apakah maksudnya merampok Allah itu? Aplikasi
3.
Apakah kalian mengalami hubungan yang negatif hingga menjauh dari Allah? l Adakah orang-orang yang menyebabkan kalian mendesak Allah keluar dari dalam hidup? 4.
Seberapa besarkah meyakini Allah mengasihi kalian? l Bagaimana menjelaskan kasih-Nya kepada kalian? 5.
Seberapa banyaknya kalian menghabiskan waktu bersama dengan Allah setiap harinya? l Inikah prioritas dalam jadwal sehari-hari atau menghabiskan waktu ketika kalian mempunyai waktu senggang? Seberapa banyakkah kalian merasakan mengasihi Allah? l Bagaimana menjelaskan kasih kalian kepada Allah?
pelajaran
6.
12
Maleakhi: Kasih yang Menjadi Dingin
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Kasihku kepada Allah
1. Apakah kalian mengalami kehampaan, ibadah yang rutinitas? l Apakah yang menyebabkan kehampaan dan ibadah yang rutinitas?
Umat Israel tentunya mempunyai beberapa permasalahan dengan iman mereka. Mungkin mudah bagi kita untuk melihat adanya suatu permasalahan. Tetapi mereka mempunyai kesulitan untuk melihat masalahitu bagi diri mereka sendiri. Faktanya, mereka menyangkal tuduhan demi tuduhan yang ada. Kadang memang sulit untuk mengakui bahwa kita mempunyai masalah, karena berarti mengakui pula bahwa kitalah yang bersalah. Tetapi penting senantiasa mengintrospeksi kasih kita kepada Allah untuk memastikan apakah masih melangkah di jalan-Nya atau telah menyimpang jauh. Lihatlah pada bagian berikut dan kenalilah masalah yang mungkin terdapat dalam hidup kalian. Apakah yang kalian dapat lakukan untuk menyemangati kembali kasih kalian kepada Allah pada bagian ini?
l Apakah kalian berharap pergi ke gereja setiap minggu atau membaca Alkitab setiap hari? 2. Apakah kalian merampok persepuluhan Allah? l Apakah maksudnya merampok Allah itu? 3. Apakah kalian mengalami hubungan yang negatif hingga menjauh dari Allah? l Adakah orang-orang yang menyebabkan kalian mendesak Allah keluar dari dalam hidup? 4. Seberapa besarkah meyakini Allah mengasihi kalian? l Bagaimana menjelaskan kasih-Nya kepada kalian? 5. Seberapa banyaknya kalian menghabiskan waktu bersama dengan Allah setiap harinya? l Inikah prioritas dalam jadwal sehari-hari atau menghabiskan waktu ketika kalian mempunyai waktu senggang? 6. Seberapa banyakkah kalian merasakan mengasihi Allah? l Bagaimana menjelaskan kasih kalian kepada Allah?
42
Para Nabi 147
Aktivitas
Mengenai
Mengenai
Sebagai murid-murid, motivasilah dalam beberapa aktivitas hingga dapat membantu mengobarkan kembali semangat mereka. Mereka dapat menjadi sesuatu yang sederhana dari bagian jemaat. Bila waktu dan sumber daya masih tersedia, mereka dapat menghiasi sebuah majalah bagi perhatian para jemaat. Bila ada kebutuhan tertentu pada jemaat setempat, mereka pun dapat merencanakannya. Apapun aktivitas itu, tujuannya adalah membantu mendekatkan mereka kepada Allah melalui aktivitas iman. Pergunakan ketertarikan muridmurid untuk membuat sesuatu yang lebih berarti lagi. Mohonlah petunjuk dari pada Allah.
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Im. 9 – 11
148 1x
Para Nabi Allah
Setiap murid dapat mempergunakan sedikit semangat yang berkobar-kobar ketika hendak memulai mengamalkan iman dan kasih mereka kepada Allah. Inilah mengapa mereka sering diberikan motivasi untuk menghadiri kebaktian dan Pemahaman Alkitab, karena satu kata atau penggalan kalimat saja mungkin dapat memperjelas dan membawa mereka lebih dekat kepada Tuhan Yesus. Tentu saja, ini lebih mudah untuk dibicarakan daripada dilakukan, karena mereka berusaha untuk mempelajari sesuatu yang baru setiap kali mendengar. Mereka berusaha untuk mencari pemahaman. Pencarian mereka kepada Allah adalah benar-benar pencarian. Mereka harus mengusahakannya. Melalui kasih karunia dan kemurahan Allah yang diberikan dengan cuma-cuma, mereka harus melakukan bagian pribadi untuk memastikan diri mereka berada pada jalan Allah. Motivasilah muridmurid untuk memohon kasih mereka bagi Allah tetap kuat sepanjang masa. Bahkan bila perlu sedikit bermegah, tidak mengapalah, karena itulah alasan mereka berada di sini. Akhirilah dengan berdoa.
pelajaran
13
Ulasan
GARIS BESAR Kitab Bacaan: Semua ayat pilihan lainnya Tujuan Pelajaran: 1. Memiliki pengetahuan umum tentang kehidupan para nabi besar dan nabi kecil. 2. Memahami sejarah umat Israel setelah masa kerajaan terbagi dan lingkaran dosa mereka. 3. Mengingat penghakiman dan janji pengharapan dari Allah.
Pada kuartal ini, kita telah mempelajari banyak hal tentang tulisan dari para nabi. Beberapa kitab memang lebih mudah dipahami karena lebih banyak bersifat sejarah, sementara yang lainnya lebih sulit sulit dipahami karena mengandung lebih banyak penglihatan. Semua kitab ini memang terdapat dalam Alkitab, karena mengajarkan kebenaran-kebenaran penting tentang firman Allah. Selama sejarah mereka, umat Israel senantiasa menentang Allah. Sekalipun Allah memberikan banyak kesempatan untuk kembali kepada-Nya, mereka senantiasa kembali lagi ke dalam dosa. Para nabi diutus untuk menyampaikan pesan Allah tentang penghancuran, tetapi pengharapan pula bila umat bertobat. Sayangnya, umat menolak untuk mendengar dan pada akhirnya, mereka dihancurkan oleh musuh. Beberapa nabi sebenarnya bersaksi tentang kehancuran Israel dan Yehuda. Mereka harus merasa sedih karena mengetahui kesetiaan dan murka Allah pula, karena umat begitu keras kepala. Pelajaran ini telah mengajarkan bahwa Allah itu adil, tetapi sekaligus pemurah pada saat yang sama. Hari ini, memang mudah bagi kita untuk jatuh ke dalam dosa. Kita harus belajar dari kehidupan umat dan memperhatikan pesan dari para nabi yang disampaikan, sehingga dapat hidup di dalam pengharapan keselamatan yang Allah janjikan.
Para Nabi Allah 149
Ulasan 1.
Tuliskan nama-nama dari nabi besar dan nabi kecil. Mereka tidak harus menyebutkan secara berurutan. (Yehezkiel, Yeremia, Daniel, Yesaya, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikah, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi.)
2.
Tuliskan lima hal yang nabi harus lakukan setiap harinya dalam pekerjaan mereka. (Menghadapi raja-raja yang jahat, menegur penyembahan yang sia-sia dan kegagalan para imam, menemukan dosa umat, menyuruh umat untuk bertobat, mengungkapkan nubuatan dan penghukuman Allah, mendoakan umat.)
3.
Jelaskan apakah tali sipat Allah itu? Bagaimana menerapkannya dalam kehidupan kita hari ini? (Tali sipat adalah sesuatu yang digunakan secara biasa oleh para tukang bangunan untuk mengukur berapa lurus atau tegaknya suatu tembok sebelum mereka membangunnya lebih tinggi. Tali sipat yang disebutkan dalam kitab Amos mewakili cara pengukuran Allah terhadap umat-Nya dan berapa lurusnya jalan mereka. Sekalipun Allah tidak menggunakan belalang atau api untuk menghukum orang Israel, tetapi mereka tidak dapat diampuni karena segala dosa mereka besar. Dengan menetapkan tali sipat ini, umat tidak akan mempunyai alasan karena standar Allah akan menghukum mereka secara jelas. Iman dan perbuatan umat akan diukur menurut standar Allah, sehingga akan ditemukan kesalahan mereka dalam banyak hal. Hari ini, kita harus hidup menurut standar Allah dan bukan menurut standar dunia. Sebaliknya, kita akan kehilangan resiko keselamatan ketika diukur pada hari terakhir dengan standar Allah.)
4.
Apakah maksudnya melakukan perzinahan rohani? (Ketika manusia berbuat zinah, maka tentu akan menyakitkan pasangan hidup, anak-anak dan meruntuhkan kehidupan, karena mereka memilih untuk menghabiskan waktu bersama dengan seorang lainnya daripada anggota keluarga sendiri. Kita dapat menyaksikan dengan mata sendiri macam kehancuran yang tidak bertanggung jawab dapat disebabkan. Perzinahan rohanipun sebenarnya adalah hal yang sama. Hanya kita
"Pertanyaan pada bagian ini tidaklah terdapat dalam Lembar Kerja Murid. Silahkan perbanyak dan bagikan kepada murid-murid. Pergunakan jawaban yang diberikan untuk membantu kalian tentukan jawaban yang tepat. Berikan nilai dengan skala 1 – 100. Setiap pertanyaan bernilai 10."
150 1x
Para Nabi Allah
menyakitkan Allah dan diri sendiri. Bagaimana kita tidak mempertimbangkan hal tersebut dengan serius? Mungkin karena tidak dapat melihat betapa sakitnya Allah ketika kita tidak setia terhadap-Nya. Tetapi bukan berarti Ia tidak menderita, seperti yang dialami oleh pasangan hidup pada umumnya. Hal ini mungkin karena kita belum menyadari banyaknya hal yang telah diperbuat dalam perzinahan rohani dan tidak ingin mengakui seberapa sakitnya kita telah sebabkan kepada Tuhan Yesus. Sekalipun mungkin tidak menyembah berhala, kita masih dapat melakukan bentuk perzinahan rohani lainnya. Sebagai contoh, kita mungkin mencari kepopuleran, kekayaan, kekuasaan, kesenangan atau pengakuan diri. Intinya, apapun yang kita taruh lebih penting di hadapan Allah, maka kita telah melakukan perzinahan rohani.) 5.
Mengapa Yeremia dikenal sebagai nabi yang meratap? (Yeremia dikenal sebagai nabi yang meratap karena ia merasakan banyak kesengsaran bagi kondisi yang ia saksikan selama masa hidupnya. Lima raja Yehuda terakhir tidaklah mengenal Allah sama sekali. Yeremia melihat kesalahan-kesalahan umat dan merasa berduka bagi bangsa, karena ia mengetahui bahwa Allah akan menghukum atas ketidakpatuhan mereka. Selama masa pemerintahan Yoyakim dan Zedekia, nabi pun menderita secara pribadi sebagai akibat dari segala pesan Allah yang disampaikannya. Ia dipenjarakan dan dipukuli. Kejahatan dan kekerasan hati umat pada masa itu mungkin menyakitkan hatinya begitu rupa. Ketika ia menyadari mereka tidak berubah, ia berduka sepenuhnya. Ia pun menuliskan kitab Ratapan untuk menunjukkan kesedihannya.)
6.
Tuliskan tentang satu penglihatan Yehezkiel. (Lihatlah Pelajaran 8 kepada murid-murid sebagai jawaban.)
7.
Bagaimana kita dapat melupakan Allah pada masa-masa keberhasilan? (Melupakan Allah bukan berarti kita melupakan bahwa Ia adalah Allah. Maksudnya kita mulai merasa mampu
Para Nabi Allah 151
melakukan sesuatu tanpa bantuan siapapun, dapat memecahkan masalah pribadi dan meraih tujuan hidup pribadi. Sepertinya kita mencapai beberapa ukuran keberhasilan, kita menjadi heboh dan secara berangsur-angsur lebih memusatkan diri pada pekerjaan atau sekolah dan kurang pada bantuan Allah. Dengan berlalunya waktu, kita melupakan Allah dan tidak menyadari betap jauhnya kita telah menyimpang.) 8.
Apakah perbedaan antara percaya kepada Allah dan memiliki sebuah iman yang mendasar? (Percaya kepada Allah berarti kita meyakini bahwa Ia adalah Juruselamat, satu-satunya yang akan kembali menyambut kita; meyakini bahwa Ia menciptakan langit dan bumi. Tetapi iman sungguh berbeda daripada meyakini hal-hal itu. Maksudnya mempercayai-Nya sepenuhnya, bahkan ketika kita tidak mengetahui atau memahami hasil akhirnya. Dalam Ibr. 11:1 dikatakan, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." Sekalipun sering tidak dapat melihat jawaban dengan mata jasmani, tetapi kita sepenuhnya menerima apapun yang Allah telah kehendaki. Memiliki iman berarti membiarkan Roh Allah mengubah dan membimbing kita dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Maksudnya kita perlu tunduk terhadap apapun yang Ia telah rencanakan. Itulah yang dimaksud dengan memiliki iman.)
9.
Apakah yang kalian dapat lakukan bila menemukan kasih kalian kepada Allah telah menjadi dingin? (Jawaban dari murid-murid.)
10. Tuliskan satu ayat hafalan dari pelajaran dalam kuartal ini. (Lihatlah bagian ini pada Buku Pegangan Guru.)
152 1x
Para Nabi Allah
Aktivitas Adakan suatu persekutuan yang santai dengan hidangan dan aktivitas yang ringan. Kalian dapat kembali dan mempergunakan aktivitas yang belum dipakai sebelumnya.
Para Nabi Allah 153
“Oh Tuhan, jadikan aku seorang hamba!” Allah tidak harapkan Anda menjadi seorang guru terbesar. Allah hendaki Anda menjadi seorang hamba, lakukan yang terbaik yang dapat Anda lakukan, dan beriman bahwa Ia akan lakukan hal yang mustahil.
Pendidikan Agama
TUNAS MUDA
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. (Ul. 6:5)
True Jesus Church General Assembly, USA. (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2010