Selanjutnya indikator-indikator dan target kinerja dari setiap sasaran strategis tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja Sasaran 1.
Meningkatnya pasokan energi domestik
Indikator
Target 2011
· Produksi minyak bumi (MBOPD)
970
· Produksi gas bumi (MBOEPD) · Produksi CBM (MBOEPD)
3220
· Produksi BBM (juta KL)
39,9
· Produksi LPG (juta Ton)
2
· Produksi LNG (MMTPA)
23,29
2.
Meningkatnya kemampuan pasokan · Persentase pemenuhan kebutuhan bahan baku bahan baku untuk domestik pupuk dan petrokimia (%)
3.
Meningkatnya pengembangan berbagai sumber energi dalam rangka diversifikasi energi:
· Pangsa gas bumi (%) · Pangsa CBM (%) · Pangsa batubara (%)
Meningkatnya pembangunan infrastruktur energi dan mineral
6.
7.
93 100 30,0 22,1
· Pangsa panas bumi (%)
2,8
· Pangsa energi baru terbarukan lainnya (%)
3,0
· Fasilitas produksi minyak bumi (BOPD)
66.534
· Fasilitas produksi gas bumi (MMSCFD)
1.375
• Jaringan pipa transmisi gas bumi (km)
5.
-
· Produksi batubara (MBOEPD)
· Rencana pasokan batubara untuk kebutuhan dalam negeri (juta ton)
4.
1.592
420
• Jaringan pipa gas kota (RT)
16.000
· PLTP (MW)
70,4%
· pembangkit listrik (MW)
5.279
· Rasio elektrifikasi
158
Peningkatan efisiensi pemakaian dan pengolahan energi
· Elastisitas Energi
1,60
Meningkatnya investasi sektor ESDM
· Jumlah investasi sector ESDM
Terwujudnya peran penting sektor ESDM dalam penerimaan negara
· Penurunan Emisi CO2 (%)
5,9 29.533
-
Jumlah Investasi sub sektor migas (US$ juta)
-
Jumlah Investasi bidang listrik dan pemanfaatan energi (US$ juta)
9.279
-
Jumlah investasi sub sektor pertambangan umum (US$ juta)
3.077
· Jumlah penerimaan Negara sektor ESDM
17.177
238,693
-
Jumlah penerimaan negara sub sektor migas (Triliun Rupiah)
179,20
-
Jumlah PNBP dari subsektor pertambangan umum (Triliun Rupiah)
58,843
-
Jumlah PNBP dari Badan Litbang (Triliun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) KESDM 2011
0,059 52
Sasaran
Indikator
Target 2011
Rupiah)
8.
-
Jumlah PNBP dari Badan Diklat (Triliun Rupiah)
0,155
-
Jumlah PNBP dari BPH Migas (Trilliun Rupiah )
0,436
Terwujudnya peningkatan peran · Jumlah dana bagi hasil subsektor Minerba Pabum sektor ESDM dalam pembangunan (Milliar Rupiah) daerah · Jumlah dana bagi hasil subsektor Migas (Milliar Rupiah)
708
· Jumlah CSR subsektor Listrik dan Pemanfaatan Energi (Milliar Rupiah)
94
· Jumlah jaringan distribusi listrik(kms) dan gardu distribusi listrik (MVA)
Terwujudnya pengurangan beban subsidi BBM dan Listrik
10. Peningkatan peran penting sektor ESDM dalam peningkatan surplus neraca perdagangan dengan mengurangi impor
18091/1311 50
· Jumlah sumur bor daerah sulit air
100
· Jumlah subsidi BBM, LPG dan BBN (Trilyun Rupiah)
59,6
· Jumlah subsidi Listrik (Trilyun Rupiah)
41,5
· Jumlah ekspor minyak mentah (juta barel)
135
· Jumlah nilai ekspor natural gas (BBTU)
355.956,8
· Jumlah nilai impor BBM (juta KL)
30,06
· Jumlah impor crude oil (juta barel)
90,04
· Jumlah tenaga kerja sub sektor migas · Jumlah tenaga kerja sub sektor Ketenagalistrikan · Jumlah tenaga kerja sub sektor pertambangan umum
12. Terwujudnya pemberdayaan nasional
385
· Jumlah desa mandiri energi (desa)
· Jumlah impor pertambangan umum (Juta US$) 11. Terwujudnya penyerapan tenaga kerja
18.423
· Jumlah CSR subsektor Minerba Pabum (Milliar Rupiah)
· Jumlah CSR subsektor Migas (Milliar Rupiah)
9.
8.643
• Rasio tenaga kerja asing dengan tenaga kerja
903 424.254 2.102.000 124.182 1
nasional
• Persentase pemanfaatan barang dan jasa dalam
55
• Persentase peningkatan pemberdayaan kapasitas
30
negeri pada usaha minyak dan gas bumi nasional sub sektor Migas
• Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri
65%
• Persentase peningkatan kemampuan nasional dalam
65 %
• Jumlah industri jasa penunjang Migas (perusahaan)
950
• Jumlah industri jasa penunjang ketenagalistrikan
680
• Jumlah industri jasa penunjang Pertambangan umum
650
• Persentase pemenuhan bahan baku industri pupuk
100
dalam pembangunan sektor ketenagalistrikan
13. Peningkatan nilai tambah
merancang dan merakit instalasi peralatan migas
14. Peningkatan industri jasa dan industri yang berbahan baku dari sektor ESDM, antara lain pupuk.
(perusahaan) (perusahaan)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) KESDM 2011
53
3.3. Indikator Kinerja Utama Sebagai konsekuensi dari penerapan sistem AKIP, maka Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) sebagai salah satu dari instansi pemerintah tidak akan lepas dari proses penetapan indikator kinerja. Proses ini merupakan bagian yang penting bagi setiap instansi pemerintah karena indikator kinerja merupakan komponen utama Sistem AKIP yang akan digunakan dalam menilai keberhasilan maupun kegagalan instansi pemerintah dalam melaksanakan kegiatannya dalam rangka mencapai visi dan misinya. Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan. Selain itu juga menetapkan bagaimana kinerja akan diukur dengan suatu skala atau dimensi tanpa menyinggung tingkat pencapaian khusus. Indikator kinerja utama (IKU) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berdasarkan Peraturan Menteri KESDM No. 12 Tahun 2009 merupakan acuan kinerja untuk menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). IKU merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh KESDM beserta masing-masing unit utama di lingkungan KESDM untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan organisasi dan dokumen Rencana Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Gambar 3.4.Indikator Kinerja Utama KESDM
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) KESDM 2011
54
Selanjutnya target kinerja tahun 2011 dari Indikator kinerja utama (IKU) KESDM, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2. Target Indikator Kinerja Utama NO.
URAIAN
SATUAN
1.
Jumlah penerimaan negara Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral terhadap target APBN
Rp
324,3
2.
Jumlah investasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
US$
30.429
3.
Jumlah Kontrak Kerja Sama Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral yang telah ditawarkan dan ditanda tangani: Penawaran WK Migas
WK
40
Penandatanganan KKS Migas
KKS
27
WK
13
Penandatanganan KKS CBM
KKS
10
Wilayah Kerja Pertambangan Panas Bumi yang telah dilelang
WKP
9
Penawaran WK CBM
4.
TARGET
Jumlah produksi : Minyak bumi
MBOPD
970
Gas bumi
MBOEPD
8.541
Batubara
Ton
327
Tembaga
Ton
665.158
Emas
Kg
102.562
Perak
Kg
278.431
Ni + Co in matte
Ton
70.500
Timah
Ton
75.000
Bijih nikel
Ton
8.500.000
Ferronikel
Ton Ni
Mineral :
Bauksit
Mt
10.000.000
Bijih besi
Mt
5.000.000
Granit
M3
2.500.000
Listrik
MWh
171.330,16
Uap panas bumi
Ton
71
Bioetanol
Kilo Liter
4.000
Bio alkohol
Kilo Liter
600.000
M3
28.800
BBM
%
3.59
LPG 3 Kg
%
77.17
BBN
%
604.000
Listrik
%
65,5 Triliun Rp
Biogas 5.
18,000
Persentase pengurangan Volume Subsidi:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) KESDM 2011
55
NO. 6.
URAIAN
SATUAN
TARGET
Persentase pemanfaatan produk sektor ESDM :
7.
Prosentase pemanfaatan hasil produksi minyak bumi domestik yang diolah menjadi LPG, BBM dan hasil olahannya
%
70
Persentase pemanfaatan produksi gas untuk kebutuhan domestik
%
58
Persentase hasil pemanfaatan mineral dan batubara untuk kebutuhan domestik
%
78.97
Persentase pemanfaatan BBN pada BBM Transportasi
%
2,5
Rasio Elektrifikasi
%
70,4
Penurunan Intensitas Energi
%
Persentase peningkatan pemberdayaan kapasitas nasional: Persentase Jumlah Tenaga Kerja Nasional Sektor ESDM terhadap Tenaga Kerja Sektor ESDM
%
95.95
Persentase penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri dalam pembangunan sektor ESDM
%
48
8.
Persentase kemampuan pasokan energi dalam negeri
%
70
9.
Persentase peningkatan pembangunan daerah : Jumlah Dana Bagi Hasil
Rp
43,6
Jumlah CSR dan Community Development
Rp
1.565
Jumlah Desa Mandiiri Energi berbasis BBN
DME
50
Jumlah daerah sulit air yang kebutuhan air bersihnya dapat terpenuhi melalui sumur bor air tanah
Titik Bor
255
Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga
Wilayah
5 16.000
Jumlah wilayah yang terbangun fasilitas dan pemanfaatan gas untuk transportasi
Wilayah
1 4 1
a.Pangsa Gas Bumi
%
30
b.Pangsa Batubara
%
49
c.Pangsa Panas Bumi
%
4,24
%
7
%
0,08
10.
peran
sektor
ESDM
dalam
Persentase pemanfaatan energi Non BBM dalam rangka diversifikasi energi:
d.Pangsa Tenaga Air .Pangsa Bio Diesel Bio Energi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) KESDM 2011
56