Survei Konsumsi Gizi, oleh Clara M. Kusharto; I Dewa Nyoman Supariasa Hak Cipta © 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail:
[email protected] Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN: 978-602-262-271-0 Cetakan ke I, tahun 2014
KATA PENGANTAR
I
ndonesia sebagai salah satu negara berkembang menghadapi masalah gizi ganda yaitu masalah gizi kurang termasuk pendek (stunting) dan gizi lebih termasuk obesitas. Kedua masalah ini berkaitan dengan meningkatnya penyakit tidak menular (PTM), seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, diabetes, dan penyakit akibat gangguan metabolisme. Kondisi ini diperburuk dengan perilaku yang kurang baik antara lain perilaku konsumsi makan. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 80% penyakit jantung, stroke dan diabetes serta 40% kanker dapat dicegah dengan pola konsumsi makanan yang baik. Dewasa ini pola konsumsi makan, terutama anak-anak mengalami perubahan yang sangat berarti. Anak-anak cenderung makan dengan gaya orang barat (Eropa & Amerika) yang rendah serat, tinggi gula, dan tinggi lemak. Untuk mengatasi masalah ini, Kemenkes RI (2012) telah membuat Strategi Nasional Penerapan Pola Konsumsi Makanan dan Aktivitas Fisik untuk mencegah penyakit tidak menular. Strategi nasional penerapan pola konsumsi makanan dan aktivitas fisik ada 6 (enam) yaitu: Pertama, pemantapan hukum dan per-
vi
Survei Konsumsi Gizi
aturan perundang-undangan yang mendukung pelaksanaan pola konsumsi makanan beragam, bergizi seimbang dan aman serta aktivitas fisik cukup dan teratur. Kedua, pendekatan kemitraan dan multi-sektor termasuk penguatan mekanisme jejaring kerja nasional pengendalian PTM. Ketiga, peningkatan dan pengembangan sumberdaya untuk implementasi kegiatan/aksi. Keempat, pemusatan perhatian pada persamaan hak dan menghilangkan disparitas antara kelompok masyarakat. Kelima, peningkatan intervensi berbasis bukti yang efektif pada ber bagai tatanan, terutama rumah tangga, sekolah, tempat umum, tempat kerja dan fasilitas pelayanan kesehatan. Keenam, pelaksanaan riset operasional dan pengembangan kebijakan dan strategi jangka penjang untuk kelestarian pencegahan PTM berbasis masyarakat. Dalam mengukur pola konsumsi makanan, banyak cara atau metode yang dapat dilakukan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk maksud tersebut buku ini disusun secara komprehensif tentang cara-cara mengukur konsumsi gizi baik tingkat nasional, rumah tangga, dan perorangan berdasarkan studi literatur dan pengalaman penulis sebagai dosen. Buku ini disusun dan ditujukan kepada para mahasiswa gizi, ahli gizi, dan petugas kesehatan yang bergerak di bidang gizi serta pihak lain yang terkait dengan survei konsumsi gizi. Khusus kepada teman sejawat dosen di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang dan Jurusan Gizi Masyarakat IPB Bogor kami sampaikan terima kasih yang telah banyak memberikan saran dan masuk an sehingga buku ini dapat diterbitkan. Terimakasih untuk Nunung Cipta Dainy dan Risti Rosmiati yang telah membantu dalam proses penyusunan buku ini. Dan kepada para pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu yang telah berkontribusi langsung maupun tidak langsung, kami haturkan perhargaan dan terima kasih yang setulustulusnya. Buku ini tidak terlepas dari kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhirnya
Kata Pengantar
vii
dengan penuh harapan semoga buku ini bermanfaat untuk para pembaca pada umumnya dan praktisi gizi pada khususnya.
Malang, September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1
BAB 2 SURVEI KONSUMSI GIZI
7
A. Pengertian Pengukuran Konsumsi Makanan B. Metode Pengukuran Status Gizi C. Alasan Penggunaan Metode Pengukuran Konsumsi Makanan D. Tujuan Survei konsumsi E. Metode Survei konsumsi F. Pemilihan Metode Survei Konsumsi G. Kesalahan dalam Survei Konsumsi H. Perencanaan dan Pengorganisasian BAB 3 METODE RECALL 24 JAM A. Pengertian B. Tujuan C. Ruang Lingkup D. Alat dan Bahan
8 9 10 11 11 13 16 19 23 23 24 24 25
x
Survei Konsumsi Gizi
E. Keunggulan dan Kelemahan F. Langkah-Langkah Pelaksanaan BAB 4 METODE PENIMBANGAN MAKANAN (FOOD WEIGHING) A. Pengertian B. Tujuan C. Alat yang Dibutuhkan D. Kebaikan dan Kelemahan E. Waktu Pelaksanaan Survei F. Langkah-Langkah G. Formulir Pengumpulan Data BAB 5 METODE FOOD RECORD A. Food Record Method B. Unit Konsumsi
25 28 33 33 35 35 36 37 37 38 41
41 42
BAB 6 METODE FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE (FFQ) 47 A. Frekuensi Pangan (Food Frequency) B. Metode Kombinasi BAB 7 METODE DIETARY HISTORY A. Pengertian B. Kelebihan C. Kekurangan
47 47 49 49 50 50
BAB 8 METODE FOOD ACCOUNT DAN FOOD INVENTORY 53 A. Food Account Method B. Inventaris Makanan (Food Inventory) BAB 9 ANGKA KECUKUPAN GIZI A. Pendahuluan B. Pengertian C. Kegunaan D. Interpretasi Konsumsi Energi dan Zat Gizi
53 54 59 59 60 61 62