STUDI POTENSI AIRTANAH UNTUK IRIGASI PADA LAHAN KERING ( Kasus Lahan Kering DAS Bedadung, Jember )
T 551.49 SUN
STUDI POTENSI AIRTANAH UNTUK IRIGASI PADA LAHAN KERING (SUNARDI, 221 94 025) ABSTRAK Penelitian dilakukan di DAS Bedadung, Jember. Lokasi penelitian merupakan daerah dataran rendah dengan morfologi agak datar yakni mempunyai ketingggian 0.0 - 25.0 m D.M.A.L (dari muka air laut). Batuan penyusun lokasi penelitian adalah batuan gunungapi Tuf Argopuro (Qvat), Breksi Argopuro (Qvab) serta endapan Aluvial. Pola aliran sungainya adalah pola aliran sejajar dari arah Utara ke Selatan. Sungai utama yang mengalir di daerah penelitian adalah K. Bedadung dengan beberapa anak sungai kecil yang hanya mempunyai aliran dimusim penghujan. Data primer yang digunakan adalah basil usahatani tanaman polowijo jagung, kedelai, kacang tanah dan tembakau. Data sekunder yang digunakan meliputi data hidrogeologi dari beberapa sumurbor dan sumur eksplorasi, data nilai transmisibilitas dan permeabilitas dari hasil uji pemompaan menerus, debit optimum sumur berkisar antara 7,7 1/det sampai 28,5 1/det yang diperoleh dari hasill uji pemompaan bertahap. Data hidrologi diperoleh dari lima (5) stasiun curah hujan yang terdapat di daerah penelitian, sedangkan curah hujan efektif ditentukan dengan metode R80, evapotranspirasi dihitung dengan menggunakan metode Pemuann. Kebutuhan air tanaman berkisar 1,6 mm/hari - 6,3 mm/hari yang dihitung dengan menggunakan r u m s dari Doorenbos dan Pruit, sedangkan kebutuhan air irigasi berkisar 0,0 - 1,3 Udetlha tanaman. Kualitas airtanah di lokasi penelitian didominsi oleh unsur kalsium walaupun masih sesuai untuk air irigasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kondisi hidrologi dan hidrogeologi daerah penelitian maka penggunaan airtanah dengan menggunakan sumurbor yang sesuai dengan debit optimumnya masih mungkin dikembangkan untuk irigasi airtanah pads saat dibutuhkan tanaman. Hasil optimasi menunjukkan bahwa dengan luas lahan 30 ha maka diperoleh keuntungan Rp.31,476 juta apabila ditanami kacang tanah, diperoleh keuntungan Rp. 23,275 juta apabila ditanami kacang tanah dan tembakau, dan diperoleh keuntungan Rp. 31,142 juta apabila ditanami kacang tanah, tembakau dan kedelai. Kota kunci : optimasi, airtanah, lahan kering iii
THE STUDY OF GROUNDWATER POTENCY ON DRYLAND IRRIGATION by : SUNARDI (221 94 025) ABSTRACT The research were conducted in DAS Bedadung, Jember. The location of research was clasified as dryland region with 0.0 - 25.0 m m.s.l. ( mean sea level) altitude and arranged by Tuff Argopuro (Qvat), Breksi Argopuro (Qvab), and aluvial. The current characteristic of Bedadung river are paralel stream from North to South of area of research location. The main river in DAS Bedadung are K. Bedadung with river-branch are this discharge in wet monsoon only . The primary of data in this study was investigated of horticulture production, as well as zea mays, soy bean, peanut, and tobacco. The secundary of data has been described from hydrology data from artesian well and exploration-well, transmisibility and permeability of soil are computed from continues pumping test, optimum discharge (7.7 Lis - 28.5 Lis) are computed from gradually pumping test. The hydrology data are taken from five station of meteorology station in the area of research. Efective rainfall has been described by Rso method, evapotranspiration are computed by Penmann Method. The requirement of plant-water at least 1,6 mm/day until 6,3 nun/day are computed by Doorenbos and Pruit equation, and the requirement of water-irrigation at least 0,0 - 1,3 L/s/ha areal. Water quality of groundwater in the research location was dominated by Ca, although still efective for water irrigation. The research has shown that using groundwater with optimum discharge of artesian-well maybe was developed for irrigation on plant-water requirement under the condition of hydrology and hydrogeology of the research location. The optimation procedure has shown that cost advantage can be reach Rp 31,476 million by peanut was planted, or Rp 23,275 million by peanut and tobacco was planted, or Rp 31,142 million by peanut, tobacco and soybean was planted. Keyword : optimation, groundwater, dryland iv