STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI FRONTLINERS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh : Moqoddas Al Aslami NIM. 1110053000014
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/ 2014 M
STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI FRONTLINERS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh : Moqoddas Al Aslami NIM. 1110053000014
Di bawah bimbingan :
Drs. Cecep Castrawijaya, MA NIP. 19670818 199803 1 002
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/ 2014 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI FRONTLINERS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 30 April 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Manajemen Dakwah. Jakarta, 7 Mei 2014 Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota,
Sekretaris Merangkap Anggota,
Dr. H. Sunandar, MA
Drs. Sugiharto, MA
NIP. 19620626 199403 1 002
NIP. 19660806 199603 1 001 Anggota,
Penguji I
Penguji II
H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM
Muhammad Zen, S.Ag, Lc, MA
NIP. 19550101 198302 1 001 Pembimbing,
Drs. Cecep Castrawijaya, MA NIP. 19670818 199803 1 002
i
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 27 Maret 2014
Moqoddas Al Aslami
ii
ABSTRAK
Nama : Moqoddas Al Aslami Program Studi : Manajemen Dakwah Judul : Strategi Rekrutmen Pegawai Frontliners Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peluang dan tantangan yang dihadapinya. Di satu sisi, industri perbankan syariah tumbuh berkembang pesat dengan produk-produk yang dimiliknya. Namun di sisi yang lain, minimnya sumber daya manusia (SDM) untuk industri perbankan syariah sejak tahun 2008 hingga 10 tahun ke depan menjadi tantangan tersendiri bagi industri perbankan syariah di Indonesia. Kondisi di atas tentu saja menuntut bank-bank syariah yang telah beroperasi, terutama Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II Jakarta untuk dapat menerapkan strategi yang tepat guna menyikapi peluang dan tantangan tersebut. Melalui penerapan strategi rekrutmen pegawai yang tepat, terutama untuk posisi frontliners, yaitu Teller dan Customer Service, maka hal tersebut membawa dampak positif terhadap eksistensi dan perkembangan BSM kantor wilayah II Jakarta di tengah pesatnya perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif tersebut peneliti melakukan penelitian untuk menghasilkan data deskriptif terkait dengan strategi rekrutmen pegawai frontliners yang diterapkan oleh BSM kantor wilayah II melalui teknik observasi dan wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi rekrutmen pegawai frontliners yang diterapkan oleh BSM kantor wilayah II Jakarta pada tahun 2013. Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa strategi rekrutmen pegawai frontliners diterapkan melalui proses formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Dengan menerapkan strategi rekrutmen tersebut, BSM kantor wilayah II Jakarta telah berhasil menambah sebanyak 186 pegawai atau sebesar 51,66 % dari target pencapaian rekrutmen pegawai di tahun 2013. Dengan bertambahnya pegawai frontliners di Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II Jakarta pada tahun 2013, hal tersebut membawa dampak positif terhadap eksistensi dan perkembangan Bank Syariah Mandiri di Indonesia, terutama dalam pelayanan nasabah di wilayah Jabodetabek.
Kata Kunci : Strategi, Rekrutmen, Frontliners, BSM kantor wilayah II Jakarta, Formulasi, Implementasi, Evaluasi.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur teruntuk hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan berbagai macam nikmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Strategi Rekrutmen Pegawai Frontliners Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta” untuk kepentingan tugas akhir dalam jenjang studi strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini tidak bisa dilepaskan dari adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dalam penyelesaiannya. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam mensukseskan penulisan skripsi ini, terutama kepada : 1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. Suparto, M.Ed., PhD selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, dan Dr. H. Sunandar, MA selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA selaku Dosen Penasihat Akademik. 4. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku ketua jurusan Manajemen Dakwah (MD) dan dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan
iii
waktunya untuk memotivasi dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak H. Mulaknasir, BA., S.Pd., MM selaku sekretaris jurusan program studi manajemen dakwah. 6. Para Dosen jurusan manajemen dakwah dan konsentrasi manajemen lembaga keuangan syariah atas semua ilmu yang telah diberikan. 7. Orang tua tercinta H. Muchtar Sholeh (Ayah) dan Bidayah (Umi) serta Qurrotul A’yun, S.Si. (Kakak) dan Mawaddah Addini (Adik) yang senantiasa memotivasi dan mendo’akan penulis agar dapat sukses dan bermanfaat bagi nusa, bangsa, agama, dan negara. 8. Keluarga besar PT Bank Syariah Mandiri – Kantor Wilayah II : Ibu Eny Maya Gustini (Kepala Kantor Wilayah II), Ibu Putry (Kepala bagian Operasional), Bapak M. Raitaudin Tato (Kepala Seksi SDI), Bapak Puja Deta P. (PIC Rekrutmen dan Staff SDI), Ibu Badriati (Staff SDI), Ibu Tania Rahma (Staff SDI) dan seluruh pegawai lainnya. 9. Kawan-kawan seperjuangan di kelas “MD A” dan konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah (MLKS) angkatan 2010 yang telah banyak berbagi ilmu pengetahuan dan menjadi partner diskusi penulis selama berjalannya perkuliahan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya. Jakarta,
Maret 2014
Moqoddas Al - Aslami
iv
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN.............................................................
i
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………
ii
KATA PENGANTAR…………………………………………….
iii
ABSTRAK…………………………………………………………
v
DAFTAR ISI………………………………………………………
vi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………
1
B. Batasan dan Rumusan Masalah………………….
9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………….
10
D. Metodologi Penelitian…………………………...
11
E. Tinjauan Pustaka…………………………………
14
F. Sistematika Penulisan……………………...……..
16
TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Strategi 1. Pengertian Strategi…………….……………….
18
2. Proses Strategi a. Formulasi Strategi………….…….……………. 21 b. Implementasi Strategi………………………..… 25 c. Evaluasi Strategi………………………….….… 29 B. Konsep Rekrutmen 1. Pengertian Rekrutmen……………………..…...
30
2. Proses Rekrutmen………..…………………….
32
vi
3. Sumber-sumber Rekrutmen……………….……
34
C. Bank Syariah
BAB III
1. Pengertian Bank Syariah………………………
36
2. Aspek Yuridis Perbankan Syariah…………….
38
3. Frontliners Bank Syariah……………………...
43
GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA A. Sejarah Singkat dan Perkembangan………………
47
B. Visi dan Misi……………..………………………
51
C. Shared Values…………………………………….
52
D. Struktur Organisasi……………………………….
53
E. Frontliners Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta................................................................ F. Produk-produk Bank Syariah Mandiri………….. BAB IV
54 57
STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI FRONTLINERS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA
BAB V
A. Formulasi Strategi…………………………………
62
B. Implementasi Strategi……………………………..
64
C. Evaluasi Strategi………………………………….
72
PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………….
76
B. Saran ……...…………….……………………….. DAFTAR PUSTAKA
77
LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ekonomi Islam merupakan salah satu kajian aplikatif yang bermuara pada konsep muamalah dalam ajaran agama Islam. Konsep muamalah tersebut dalam konteks kekinian di antaranya dimanifestasikan dalam dunia perbankan, yaitu perbankan syariah. Dalam sejarahnya, kehadiran perbankan syariah esensinya memiliki maksud dan tujuan untuk menyejahterakan umat manusia melalui konsep bagi hasil (Mudharabah) dan juga sebagai upaya umat Islam untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunah.1 Sebagaimana firman Allah SWT :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil.” ( Q.S. An-Nisaa (4) : 29) Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya terdapat larangan bagi orangorang yang beriman untuk mengambil harta orang lain dengan jalan yang haram atau jalan yang tidak sesuai syara’, seperti riba, judi, gasab, dan menipu.2 Hal tersebut jelas dilarang dikarenakan Islam tidak mengajarkan hal semacam itu, melainkan Islam mengajarkan untuk melakukan jual beli dan
1
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema
Insani, 2001), h.18. 2
Wahbah Zuhaili, dkk., Ensiklopedia Al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2007), h.84.
1
2
menerapkan sistem bagi hasil (Mudharabah). Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW:
Artinya : “Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda : Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.”(HR.Ibnu Majah)3 Upaya awal penerapan sistem ekonomi yang berlandaskan syariah secara institusional dimulai oleh Pakistan dan Malaysia sekitar tahun 1940an, yaitu dengan adanya upaya mengelola dana jamaah haji secara nonkonvensional. Rintisan institusional lainnya pun berkembang tatkala Islamic Rural Bank pada tahun 1963 di Kairo, Mesir.4 Setelah dua rintisan awal yang cukup sederhana itu, bank Islam pun tumbuh dengan sangat pesat hingga pada akhir tahun 1999 tercatat lebih dari dua ratus lembaga keuangan syariah yang beroperasi diseluruh dunia.5
3
Ibnu Hajar Atsqalani, Buluughul Maram Min Adilatil Ahkam, (Kairo : Dar Ibn al-
Haytsam, t.t.), h. 190. 4
Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan Lembaga Keuangan, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2012), h. 19. 5
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h. 18.
3
Perkembangan dunia perbankan syariah di dunia itu pun juga berpengaruh terhadap sistem perekonomian di Indonesia. Tercatat di awal tahun 1980-an, terdapat ide dan gagasan untuk menerapkan Baitut TamwilSalman di Bandung. 6 Selanjutnya gagasan untuk mendirikan bank kembali digulirkan dalam lokakarya yang diselenggarakan MUI di Cisarua, Bogor, pada 19-20 Agustus 1990, yang diikuti pejabat moneter Indonesia, para bankir, pakar ekonomi dan para ulama ahli hukum Islam.7 Hingga akhirnya pada tahun 1992 secara resmi diperkenalkan kepada masyarakat aspek hukum bank syariah di Indonesia, yaitu dengan diberlakukannya UU No.7 Tahun 1992
tentang
perbankan.
Undang-undang
ini
yang
selanjutnya
diinterpretasikan dalam berbagai ketentuan pemerintah, telah memberikan peluang seluas-luasnya untuk pembukaan bank-bank yang beroperasi dengan prinsip bagi hasil/syariah.8 Selanjutnya pada era reformasi, regulasi mengenai perbankan syariah kembali dikeluarkan, yakni UU No.10 Tahun 1998. Undang-undang tersebut dengan jelas mengakui keberadaan bank syariah dan bank konvensional serta memperkenankan bank konvensional membuka kantor cabang syariah.9
6
Veithzal Rivai, dkk., Bank dan Financial Institution Management, Conventional and
Sharia System, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 739. 7 8
A. Riawan Amin. Menata Perbankan Syariah di Indonesia. (UIN Press. 2009), h.78. Veithzal Rivai, dkk., Bank dan Financial Institution Management, Conventional and
Sharia System, h. 740. 9
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Grup, 2009), h. 64.
4
Lahirnya UU mengenai perbankan tersebut pun memicu bank-bank yang masih dioperasikan dengan menggunakan prinsip konvensional menkonversi prinsip operasionalnya menjadi lembaga keuangan bank yang berdasarkan pada prinsip syariah. Salah satu di antara lembaga keuangan bank yang mengubah prinsip operasionalya menjadi bank syariah adalah PT Bank Susila Bakti (BSB) yang berubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri pada tahun 1999.10 Kehadiran PT Bank Syariah Mandiri pada tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah
sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat dan dunia usaha, seperti banyaknya perusahaan yang gulung tikar. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan
nasional
yang didominasi
oleh
bank-bank
konvensional
mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.11 Perkembangan bank syariah di Indonesia pun semakin berkembang secara kelembagaan, tercatat pada tahun 2012 bahwa jumlah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) semakin berkembang terlihat 10 11
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h.26. http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/
diakses pada 19 november 2013 pukul 21.40 wib
5
dari bertambahnya Kantor Cabang dari sebelumnya sebanyak 452 menjadi 508 kantor, sementara Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan Kantor Kas (KK) telah bertambah sebanyak 440 kantor pada periode yang sama (oktober 2012 sampai dengan oktober 2012). 12 Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia juga tercermin dari semakin bertambahnya jumlah pegawai yang bekerja di perbankan syariah. Peningkatan jumlah tersebut dapat dilihat pada statistik jumlah pekerja di perbankan syariah yang tercatat di Bank Indonesia sebagai berikut : Tabel 1.1 Jumlah Pekerja di Perbankan Syariah (Number of Worker in Islamic Banking) Tahun
2008
2009
2010
2011
2012 Per-Oktober
Bank Umum Syariah (BUS)
6.609
10.348
15.224
21.820
23.502
2.562
2.296
1.868
2.067
3.053
2581
2.779
3.172
3.773
4.320
Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
Sumber : Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah 2012 Perkembangan perbankan syariah yang cukup tinggi tersebut tidak terlepas dari kebijakan yang dilaksanakan pada tahun 2011, yakni salah satunya adalah melalui peningkatan kualitas human capital bagi industri
12
Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah 2013, diakses pada 7 mei 2014 pukul 05.15 wib dari www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/outlook-perbankan-syariah2013
6
perbankan syariah yang dilakukan oleh BI bekerja sama dengan IFSB dan bank sentral lain seperti Bank Negara Malaysia.13 Di samping perkembangannya, industri perbankan syariah di Indonesia pun tidak terlepas dari berbagai tantangan. Di antara tantangan industri perbankan syariah itu sendiri terletak pada aspek pemenuhan akan kebutuhan sumber daya manusia. Menurut data Biro Perbankan Syariah BI dalam jangka waktu sepuluh tahun ke depan setidaknya dibutuhkan sekitar 10.000 SDM untuk industri perbankan syariah. 14 Namun demikian kebutuhan yang mampu dipenuhi oleh lembaga pendidikan yang menyelenggarakan studi tentang ekonomi syariah hanya mampu meluluskan kurang lebih 1000-an orang per tahun. Selain itu, menurut hasil penelitian dalam bentuk tesis yang dilakukan oleh Jasman Ginting M. menyatakan bahwa SDM yang dibutuhkan untuk perbankan syariah pada tahun 2013 adalah sebanyak 40.433 pegawai untuk BUS, 2.298 untuk UUS dan 5.950 untuk BPRS.15 Data di atas tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi industri perbankan syariah di Indonesia terutama pada aspek sumber daya
13
Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah 2012, diakses pada 7 mei 2014 pukul 05.25 wib dari www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/outlook-perbankan-syariah2012 14 15
Ibid., h. 159
Jasman Ginting Munthe, Proyeksi Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Perbankan Syariah dan Skenario Pemenuhannya, (Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2012), h. 48.
7
manusianya. Padahal sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam suatu perusahaan apa pun bentuk dan tujuannya.16 Pada prinsipnya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang memenuhi syarat dan kriteria organisasi.17 Dalam organisasi yang baik tentu saja akan senantiasa mencari individu-individu yang mempunyai etos kerja di dalam dirinya. Sehingga ketika hal tersebut telah dimiliki oleh sebuah organisasi, maka ia akan mampu bertahan di tengah persaingan yang penuh dengan kompetisi dan perubahan yang begitu cepat.18 Kaitannya dengan bank syariah, maka sumber daya manusia dalam perbankan syariah tersebut dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas di bidang perbankan, memahami implementasi prinsip-prinsip syariah dalam praktik perbankan, serta mempunyai komitmen kuat untuk menerapkannya secara konsisten.19 Dalam sebuah organiasasi, pengelolaan sumber daya manusia ditempatkan sebagai unsur terpenting. Dari sekian banyak aspek manajemen sumber daya manusia, perencanaan sumber daya manusia (human resource planning) esensinya akan menghasilkan kinerja perusahaan yang tinggi tanpa menyampingkan aspek-aspek lainnya. Perencanaan sumber daya manusia
16
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 75. 17
Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Graha Ilmu, 2008), h.
18
Suhendra dan Murdiyah Hayati,Manajemen Sumber Daya Manusia,(UIN Jakarta Press,
53.
2006), h.7. 19
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h. 226.
8
merupakan proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis.20 Selain itu, perencanaan sumber daya manusia juga menjadi bagian yang penting dalam manajemen sumber daya manusia dan sebagai kontributor pada proses perencanaan strategis organisasi, mengingat perencanaan sumber daya manusia tidak hanya membantu organisasi dalam menentukan sumber daya manusia yang diperlukan untuk mencapai tujuan, tetapi juga menentukan apa yang benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya manusia yang tersedia. Bermula dari perencanaan sumber daya manusia, maka ketersediaan karyawan dapat diprediksi sebelumnya. Hal ini akan sangat menguntungkan organisasi karena mengurangi unsur ketidakpastian jumlah karyawan di masa depan. Selain itu dengan adanya perencanaan sumber daya manusia,
maka suatu organisasi atau perusahaan dapat
membuat keputusan tatkala akan melakukan rekrutmen pegawai.21 Kaitannya dengan industri perbankan syariah, perencanaan SDM tentu saja akan memudahkan para pimpinan dalam memformulasikan strategi yang tepat untuk merekrut pegawai baru bagi perusahaanya. Karena kemajuan
20
A.A. Anwar Mangkunegara Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 6. 21
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, h. 151.
9
kinerja organisasional bagi seorang pimpinan tidak hanya berasal dari perubahan dalam program insentif, pelatihan yang lebih baik, atau rancangan yang lebih baik. Akan tetapi juga dimulai dengan merekrut orang-orang yang memiliki kapabilitas dan sesuai dengan tujuan perusahaan serta siap untuk bekerja pada perusahaan. Berdasarkan data-data sebagaimana dituturkan di atas, terutama erat kaitannya dengan latar belakang yang mengungkapkan bahwa adanya kesenjangan antara minimnya ketersediaan sumber daya yang profesional untuk industri perbankan syariah dengan kebutuhan akan pegawai profesional yang cukup besar pada industri perbankan syariah. Maka hal tersebut menarik penulis untuk melakukan penelitian mengenai strategi perekrutan yang dilakukan oleh salah satu bank syariah di Indonesia dengan judul penelitian “Strategi Rekrutmen Pegawai Frontliners Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta”. B. Batasan dan Rumusan masalah 1. Batasan Masalah Perkembangan sistem ekonomi Islam di Indonesia menuntut lembaga keuangan Islam khususnya industri perbankan syariah untuk dapat merekrut pegawai profesional yang terampil pada bidangnya. Kebutuhan akan pegawai yang profesional tersebut tentu saja erat kaitannya dengan strategi yang diterapkan industri perbankan syariah dalam merekrut pegawai. Melihat dari luasnya jaringan Bank Syariah Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia, maka penulis akan membatasi pada strategi rekrutmen
10
pegawai yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II Jakarta dalam merekrut pegawai untuk posisi frontliners, yaitu Customer Service dan Teller. 2. Rumusan masalah Dari uraian latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pokoknya adalah Bagaimana strategi yang dilakukan Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II dalam merekrut pegawai untuk posisi frontliners pada tahun 2013 ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Melihat dari rumusan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II dalam merekrut pegawai posisi frontliners pada tahun 2013.
2.
Manfaat Penelitian a. Akademis Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan terhadap kajian mengenai ekonomi Islam,
khususnya
kajian
mengenai
manajemen
strategi
manajemen sumber daya manusia pada lembaga keuangan Islam. b. Praktis
dan
11
Jika ditinjau dari segi aplikasi atau secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi mahasiswa dalam melakukan penulisan karya ilmiah. c. Bank Syariah Mandiri Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi Bank Syariah
Mandiri
terkait
dengan
rekrutmen
pegawai
guna
meningkatkan kualitas dalam merekrut dan mendapatkan pegawai yang berkualitas sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Hingga pada akhirnya akan membawa dampak positif bagi Bank Syariah Mandiri untuk dapat menjadi lembaga keuangan bank yang sehat dan menjadi benchmark dalam perekonomian di Indonesia.
D. Metodologi Penelitian 1.
Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yaitu suatu
prosedur dalam penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.22 Dalam aplikasinya pendekatan ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai startegi rekrutmen pegawai posisi frontliners yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II. 2.
22
Sumber Data
Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (UIN Jakarta Press,
2006), h.30.
12
Pada penelitian ini peneliti menggunakan sumber data yang terdiri dari : a. Data Primer Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik, atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya (subjek penelitian atau informan yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumendokumen grafis seperti tabel, catatan, notulen rapat, foto-foto, dan lain sebagainya yang dapat memperkaya data primer.23 3.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data atau informasi dengan cara tanya-jawab sepihak, dikerjakan secara sistemik dan berlandaskan pada tujuan penyelidikan.24 Adapun instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara terpimpin, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci dan lengkap dengan
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2010), h. 22. 24
Arief Subiyantoro dan FX. Suwarto, Metode dan Penelitian Sosial, (Yogyakarta : CV
Andi Offset, 2007), h. 97.
13
sederetan pertanyaan.
25
Dalam hal ini peneliti mengajukan
pertanyaan kepada pihak-pihak terkait di antaranya adalah Bapak Muhammad Ritaudin Tato selaku Kepala Seksi Sumberdaya Insani (SDI), Bapak Puja Deta P. selaku PIC Rekrutmen SDI, Ibu Badriati selaku Staff SDI, dan Ibu Tania Rahma selaku Staff SDI Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II. b. Observasi Sistematis (Partisipan) Observasi sistematis adalah pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yang berpartisipasi langsung dalam proses merekrut pegawai dan menjadi bagian dari yang diteliti. Dalam hal ini peneliti akan mengamati secara langsung terkait dengan aktivitas yang dilakukan oleh divisi sumberdaya insani Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II dalam merekrut pegawai. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah kumpulan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya yang berkaitan dengan penelitian. Penggunaan data-data tersebut dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan bank syariah dan kondisi minimnya SDM pada perbankan syariah. Selain itu penggunaan dokumentasi juga bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara lebih mendalam mengenai Bank Syariah Mandiri.
25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h.199.
14
Teknik Analisis Data
4.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Analisis Deskriptif adalah suatu teknik yang dilakukan oleh peneliti dengan berusaha menggambarkan objek penelitian sesuai dengan kenyataan berdasarkan pada teori yang ada dan berusaha memecahkan masalah sehingga menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata lisan atau tertulis dari orang-orang yang dapat dicermati oleh peneliti. Lokasi dan Waktu Penelitian
5.
Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta yang bertempat di gedung graha mandiri lantai 22, Jl.Imam Bonjol No.61 Jakarta Pusat. Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 2 Desember 2013 sampai dengan 6 Maret 2014.
E. Tinjauan Pustaka Berkaitan dengan penelitian ini peneliti telah melakukan tinjauan pustaka pada skripsi-skripsi terdahulu yang mengangkat variabel penelitian mengenai perekrutan. Meskipun begitu, substansi dari penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya sangatlah jauh berbeda. Adapun substansi dari skripsi-skripsi terdahulu yang telah menjadi tinjauan pustaka peneliti adalah sebagai berikut : 1. “Pola Rekrutment Anggota Baru Pada Induk Koperasi Syariah – BMT Jakarta Timur” oleh Rizky Nurdiansyah mahasiswa Fakultas Ilmu
15
Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Penelitian tersebut menekankan pada pembahasan mengenai pola-pola apa saja yang telah dilakukan inkopsyah-BMT dalam rekrutmen anggota baru dan juga menekankan pada proses rekrutmen yang terjadi di inkopsyah-BMT Jakarta Timur. 2. “Korelasi Rekrutment Karyawan Dengan Kualitas SDM Pada Bank Syariah” oleh Ai Ika mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum. Penelitian tersebut membahas tentang hubungan rekrutmen dengan kinerja sumber daya manusia yang berkualitas dengan menggunakan penyeleksian yang membutuhkan biaya tinggi dan menggunakan biaya yang rendah. 3. “Rancang Bangun Sistem Informasi Perekrutan Karyawan Kontrak Pada BNI Syariah Cabang Fatmawati” oleh Rahmi Fitriana mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi. Penelitian tersebut menekankan pada penerapan website dengan bahasa pemrograman php yang terintegrasi MySQL. 4. “Sistem Pendukung Keputusan dalam Perekrutan Guru Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) : Studi Kasus MI Irsyaduthalibin Sukabumi” oleh Jamil Abdullah mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi. Penelitian tersebut menekankan pada teknik penghitungan kriteria dalam kualitas guru dengan menggunakan model Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari keempat tinjauan pustaka tersebut, substansi dan kesimpulan dari penelitian yang penulis lakukan sangatlah jauh berbeda. Jika ditinjau dari segi variabel penelitian, penelitian sebelumnya menekankan pada pola,
16
korelasi, dan aplikasi sistem informasi pada upaya perekrutan pegawai dan guru baru. Akan tetapi, pada penelitian ini peneliti membahas terkait dengan strategi rekrutmen yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta dalam merekrut pegawai posisi frontliners pada tahun 2013.
F. Sistematika Penulisan Pada penelitian ini penulis menyajikan hasil penelitian berdasarkan sistematika penulisan skripsi yang telah dimaktubkan dalam pedoman akademik program strata satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.26 Hal tersebut dimaksudkan agar pembaca dapat dengan mudah memahami isi dari penelitian ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut : BAB I,
Bab ini merupakan bab pendahuluan yang mencakup penjelasan-
penjelasan yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas dalam penelitian. Bagian pendahuluan ini merupakan satu bab tersendiri yang terdiri dari beberapa sub-bab seperti latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat menelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. BAB II, Bab ini merupakan bab yang di dalamnya penulis menyajikan tentang teori-teori pendukung mengenai konsep strategi yang terdiri dari 26
Tim Penyusun. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. (Jakarta: UIN Press, 2010), h. 387.
17
pengertian strategi, formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Pada bab ini juga disajikan terkait dengan konsep rekrutmen pegawai yang terdiri dari pengertian rekrutmen, proses rekrutmen dan sumber-sumber rekrutmen. Selain itu bab ini juga menyajikan terkait bank syariah yang terdiri dari pengertian bank Syariah, aspek yuridis perbankan syariah, frontliners bank syariah, produk-produk bank syariah dan peluang serta tantangan perbankan syariah. BAB III, Bab ini merupakan bab tersendiri yang memaparkan mengenai gambaran umum Bank Syariah Mandiri yang terdiri dari sejarah singkat, visi dan misi, shared values, struktur organisasi dan produk-produk Bank Syariah Mandiri. BAB IV, Bab ini merupakan bab yang mengungkapkan dan membahas mengenai hasil penelitian yang terkait dengan frontliners Bank Syariah Mandiri, formulasi, impelementasi, dan evaluasi strategi rekrutmen yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II. BAB V, Bab ini merupakan bab terakhir yang di dalamnya penulis menyajikan kesimpulan dari penelitian dan memberikan saran atas riset yang telah dilakukan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Strategi 1. Pengertian Strategi Secara etimologi kata strategi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “strategos” yang berarti suatu cara untuk memenangkan pertempuran. 1 Hal tersebut dikarenakan pada awalnya konsep strategi pertama kali digunakan di dalam dunia militer yang dimaknai sebagai berbagai cara yang digunakan oleh panglima perang untuk mengalahkan musuh dalam suatu peperangan (war). Dalam perkembangannya, strategi tidak lagi hanya dipahami sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan (ways to achieve goals) melainkan mencakup pola penentuan berbagai tujuan itu sendiri.2 Sedangkan secara terminologi para ahli mendefiniskan kata strategi sebagai berikut : a. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, strategi adalah ilmu siasat perang atau akal untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah direncanakan.3
1
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 78. 2
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Jakarta : Erlangga, 2012), h. 24.
3
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, (Jakarta: Pustaka Amani,
t.t.), h.462.
18
19
b. Menurut Pearce dan Robinson, strategi adalah rencana berskala besar bertujuan ke masa depan untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan demi mencapai tujuan perusahaan.4 c. Menurut Mintzberg yang dikutip oleh Ismail Ilyas dalam bukunya manajemen strategik, definisi strategi itu dapat dilihat dari beberapa dimensi dan konsep strategi yang dinamakan “5 P’s of strategy”. 5 Adapun rincian dari dimensi dan konsep “5 P’s of strategy” mintzberg adalah sebagai berikut : 1) Strategy as a plan Dalam hal ini terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama, strategi direncanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut. Kedua, strategi kemudian dikembangkann dan diimplementasikan agar mencapai suatu tujuan. 2) Strategy as a ploy Dalam hal ini strategi merupakan suatu maneuver yang spesifik untuk memberi isyarat mengencam kepada pesaing. 3) Strategy as a pattern Dalam hal ini strategi dibagi menjadi sebuah pola ke dalam 5 kategori strategi, yaitu : intended strategy, deliberate strategy, 4
John A. Pearce II dan Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategis - Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian, (Jakarta: Salemba Empat, 2008), h.6 5
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h.25-28.
20
unrealized strategy, emerging strategy, dan realized strategy. Berdasarkan pengamatan yang diakukannya,
Mintzberg
menemukan fenomena bahwa strategi yang direncanakan perusahaan melalui proses perencanaan (intended strategy) yang diterjemahkan ke dalam suatu tindakan strategi yang disengaja (deliberate strategy) sering kali berubah menjadi strategi yang tidak dapat direalisasikan (unrealized strategy) akibat terjadinya lingkungan
perusahaan.
Sebaliknya
strategi
yang
tidak
dimaksudkan sebelumnya dapat muncul menjadi alternatif strategi (emerging strategy) yang apabila diimplementasikan perusahaan dapat menjadi strategi yang dapat direalisasikan (realized strategy). 4) Strategy as a position Dalam hal ini strategi menunjukkan berbagai keputusan yang dipilih perusahaan untuk memosisikan organisasi perusahaan di dalam lingkungan perusahaan. 5) Strategy as a perspective Dalam hal ini strategi menunjukkan perspektif dari para strategist (pembuat keputusan strategi) di dalam memandang dunianya. Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat diambil pengertian bahwa strategi adalah suatu rencana yang dilakukan oleh perusahaan
21
dalam menetapkan cara-cara terbaik yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Strategi suatu perusahaan adalah kesesuaian antara keunggulan (pemasok dan karyawannya) dengan hubungan eksternalnya (pesaing, konsumen, dan lingkungan ekonomi di mana dia beroperasi).6 Untuk sebuah perusahaan strategi merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan adanya strategi perusahaan dapat menentukan arah, cara-cara dan tujuan perusahaan dalam meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage).
2. Proses Strategi a. Formulasi Strategi Formulasi strategi merupakan perencanaan jangka panjang yang berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. 7 Dalam prosesnya, Formulasi (perumusan) strategi diawali dengan penetapan misi perusahaan.8 Pada tahap formulasi strategi, perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan tujuan perusahaan serta merumuskan strategi yang sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan tersebut.9
6
Mudrajad Kuncoro, Strategi: Bagaimana Meraih Kunggulan Kompetitif, (Jakarta :
Erlangga, 2005), h. 75. 7
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h.164.
8
Agus Maulana, Manajemen Strategik, Jilid 1, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1997), h. 53.
9
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h. 82.
22
Misi perusahaan merupakan pernyataan atau rumusan umum yang luas dan bersifat tahan lama (enduring) tentang keinginan atau maksud perusahaan. Jika dilihat dari sifatnya, misi merupakan pernyataan tentang sikap, pandangan, dan orientasi yang bersifat umum, bukan target yang dapat diukur. Misi suatu perusahaan juga dapat diartikan sebagai bagian dari proses manajemen strategik yang dipublikasikan kepada masyarakat.10 Dalam implementasinya, sasaran dari misi perusahaan adalah bertujuan untuk beberapa hal sebagai berikut : 1) Memastikan kesamaan tujuan dalam organisasi. 2) Menjadi landasan untuk memotivasi pemanfaatan sumber daya organisasi. 3) Mengembangkan landasan atau standar untuk pengalokasian sumber daya organisasi. 4) Menetapkan warna umum iklim organisasi. 5) Berfungsi sebagai titik fokus bagi mereka yang sepakat dengan tujuan umum dan arah organisasi serta menghalangi mereka yang tidak sepakat dengan itu agar tidak lagi melibatkan diri dengan kegiatan-kegiatan organisasi. 6) Memudahkan penerjemahan sasaran dan tujuan ke dalam suatu struktur kerja yang mencakup penetapan tugas kepada elemenelemen yang bertanggung jawab dalam organisasi.
10
Ibid. h. 19
23
7) Menegaskan tujuan umum organisasi dan perwujudan tujuan umum menjadi tujuan yang lebih spesifik sedemikian rupa sehingga parameter biaya, waktu, dan kinerja dapat ditetapkan dan dikendalikan.11 Dalam menentukan arah strategi, umumnya perusahaan merumuskan misi yang tercermin pada keinginan perusahaan untuk kelangsungan hidup (survival)
melalui
pertumbuhan
(growth)
dan
profitabilitas
(profitability).12 Selain menetapkan misi perusahaan, pada tahap formulasi strategi ini perusahaan juga dituntut untuk menetapkan tujuan perusahaan yang hendak dicapai. Tujuan yang dibuat oleh suatu perusahaan sangat menentukan strategi-strategi yang akan dibuat oleh perusahaan. Melalui penetapan tujuan, perusahaan akan memperoleh arah di dalam mengembangkan berbagai strategi. Tujuan perusahaan merupakan penjabaran lebih lanjut dari misi perusahaan. 13 Tujuan dibuat dengan mengacu kepada visi dan misi perusahaan yang selalu disesuaikan dengan dinamika perkembangan lingkungan perusahaan.14 Jika dilihat dari segi waktu pencapaian, antara misi dan tujuan memiliki arti yang berbeda. Tujuan memiliki jangka waktu yang spesifik
11
Agus Maulana, Manajemen Strategik, Jilid 1, h. 55-56.
12
Ibid., h. 60.
13
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h.94.
14
Ibid., h.105.
24
untuk mencapainya, sementara misi suatu perusahaan membutuhkan horizon waktu yang lebih panjang untuk pencapaiannya dan menunjukkan bisnis apa perusahaan bergerak. Dengan kata lain, misi akan memberikan batasan yang jelas di dalam wilayah bisnis apa perusahaan saat ini bergerak. Sedangkan tujuan yang jelas akan memberikan arah bagi seluruh sumber daya manusia yang terlibat di dalam perusahaan mengenai hasil akhir apa yang ingin dicapai perusahaan dalam periode waktu tertentu. Dalam realisasinya misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perubahan misi dan tujuan perusahaan secara mendasar dapat disebabkan dengan adanya peluang usaha yang jauh lebih menarik dan menguntungkan. Sebagaimana halnya misi dan tujuan perusahaan yang dapat mengalami perubahan karena strategi perusahaan berubah, demikian halnya strategi pun dapat berubah disesuaikan dengan tujuan perusahaan yang baru. Visi, misi, dan tujuan secara bersama-sama akan menentukan pilihan strategi yang akan dirumuskan oleh perusahaan. Strategi sebagai cara untuk mencapai tujuan harus mengacu pada tujuan-tujuan yang dicapai oleh perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan tidak akan dapat mengembangkan formulasi strategi dengan optimal apabila perusahaan tidak merumuskan misi dan tujuan perusahaan secara spesifik. 15 Dengan
15
Ibid., h. 105.
25
kata lain, formulasi strategi yang dibuat oleh suatu perusahaan haruslah mengacu pada tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. b. Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah proses bagaimana melaksanakan strategi yang telah diformulasikan dengan tindakan nyata.16 Implementasi strategi yang
sering juga disebut sebagai eksekusi strategi (executing
strategy) merupakan faktor yang sangat menentukan bagi keberhasilan suatu strategi yang telah diformulasikan. Menurut Li, Guohui, dan Eppler yang dikutip oleh Ismail Solihin, dalam memandang pengertian implementasi strategi, maka dibutuhkan tiga perspektif, yaitu : 1) Process Perspective Menurut cara pandang ini, implementasi strategi merupakan serangkaian langkah berurutan yang sudah direncanakan dengan sangat cermat. 2) Behavior Perspective Cara pandang ini menganggap implementasi strategi sebagai suatu rangkaian tindakan dan menilai tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan eksekusi strategi dari sudut pandang ilmu perilaku. 3) Hybrid Perspective
16
Mudrajad Kuncoro, Strategi: Bagaimana Meraih Kunggulan Kompetitif, h. 13
26
Cara pandang ini memandang implementasi strategi sebagai suatu kombinasi antara proses implementasi strategi dan perilaku pihak-pihak yang mengeksekusi strategi.17 Dengan memperhatikan berbagai perspektif di atas, menurut Li dkk yang dikutip oleh Ismail Solihin, implementasi strategi tersebut secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dinamis, berurutan, dan kompleks yang terdiri dari serangkaian tindakan dan aktivitas yang dilakukan oleh manajer dan para karyawan yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor internal dan eksternal yang saling berhubungan dengan tujuan mengubah berbagai rencana strategis perusahan menjadi suatu kenyataan untuk mencapai tujuan perusahaan.18 Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi strategi adalah suatu proses atau serangkaian tindakan dan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan usaha yang didasarkan pada strategi yang telah diformulasikan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam implementasinya strategi memliki model implementasi strategi yang diterapkan bagi suatu perusahaan. Di bawah ini akan disajikan model implementasi strategi yang terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :
17
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h.202.
18
Ibid. h. 204
27
Gambar 2.1 Model Implementasi Strategi Strategi korporat
Struktur korporat/ integrasi Struktur Bisnis/Integrasi
Strategi bisinis Insentif dan Pengendalian
1) Strategi korporat Strategi ini dibuat pada level korporat yang mencakup di dalamnya berbagai unit bisnis yang saat ini dikelola oleh perusahaan. Strategi korporat meliputi organisasi perusahaan secara keseluruhan dan memfokuskan perhatiannya pada berbagai isu seperti manajemen portofolio, diversifikasi, dan alokasi sumber daya untuk berbagai unit bisnis. 2) Strategi bisinis Strategi bisnis memiliki arti yang sangat penting bagi perusahaan korporasi. Karena strategi ini membantu unit bisnis memperoleh keunggulan kompetitif dan profitabilitas di dalam industry tertentu. Pencapaian keunggulan kompetitif dan profitabilitas oleh unit bisnis akan memberi kontribusi bagi pencapaian tujuan korporasi secara keseluruhan. Strategistrategi yang berfokus pada level unit bisnis umumnya berfokus
28
pada produk, jasa, dan bagaimana produk atau jasa yang dimiliki masing-masing unit bisnis bersaing dalam suatu industri. 3) Struktur korporat/ integrasi Struktur korporasi memiliki makna berbagai unit organisasi yang dibuat oleh perusahaan sebagai respons terhadap tuntutan dari penerapan strategi korporat. Ekseskusi strategi pada tingkat korporasi sebagian sangat bergantung pada keberhasilan perusahaan di dalam melakukan perubahan struktur organisasi. 4) Struktur Bisnis/ Integrasi Struktur organisasi yang dipilih oleh suatu unit bisnis akan sangat dipengaruhi oleh strategi unit bisnis dan situasi persaingan yang dihadapi oleh unit bisnis tertentu dalam suatu industry. Karena di antara faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya implementasi strategi pada unit bisnis adalah struktur organisasi unit bisnis itu sendiri. 5) Insentif dan Pengendalian Implementasi
oleh
sumber
daya
manusia
perusahaan
membutuhkan komitmen dari seluruh sumber daya manusia yang terlibat. Perusahaan harus mengembangkan sistem imbalan yang akan mendorong sumber daya manusia perusahaan untuk melakukan hal yang benar. Hal ini dapat dicapai melalui pemberian imbalan untuk setiap kinerja yang
29
dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian insentif akan menjadi alat yang efektif untuk memotivasi hal yang penting untuk dilakukan oleh sumber daya manusia perusahaan. Selain pemberian insentif yang tepat, faktor lain yang mempengaruhi bagi keberhasilan implementasi strategi pada tingkat unit bisnis dan pencapaian strategi korporat secara keseluruhan adalah adanya sistem pengendalian. Dengan adanya pengendalian, maka dapat diperoleh informasi kepada manajemen perusahaan mengenai sejauh mana pencapaian tujuan telah dilakukan.19 c. Evaluasi Strategi Sebagai sebuah proses manajemen, akhir dari proses manajemen strategik adalah tahap evaluasi dan pengendalian (evaluation and control).20 Pada tahap evaluasi, perusahaan akan membandingkan kinerja aktual yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja. Hasil evaluasi akan dijadikan dasar bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian, yakni apakah kesenjangan yang terjadi antara kinerja aktual dengan kinerja standar masih berada dalam toleransi ataukah perbedaan antara kinerja standar sudah menyimpang sangat jauh sehingga perlu dilakukan tindakan koreksi.
19
Ibid., h. 207-212.
20
Ibid., h.83.
30
Sistem pengendalian tersebut dijalankan melalui empat langkah yang lazim untuk pengendalian pasca tindakan, yakni menetapkan standar kinerja, mengukur kinerja awal, mengidentifikasi penyimpangan (deviasi) dari standar, dan melakukan tindakan koreksi (perbaikan).21 Sistem pengendalian ini juga berfiungsi sebagai bagian penting yang akan memberikan umpan balik terkait dengan strategi yang telah diimplementasikan. Umpan balik tersebut sangat diperlukan karena implementasi strategi pada dasarnya merupakan proses yang bersifat adaptif, yakni strategi yang dijalankan tidak selamanya langsung sesuai dengan perubahan lingkungan yang terjadi sehingga perlu dilakukan berbagai penyusunan agar tujuan perusahaan maupun unit bisnis dalam jangka panjang dapat tercapai.22 Setelah dilakukan evaluasi, hasil dari evaluasi dan pengendalian tersebut selanjutnya akan menjadi umpan balik bagi perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan perbaikan dalam setiap langkah proses manajemen strategik sejak pemindaian lingkungan sampai tahap evaluasi dan pengendalian.
B. Konsep Rekrutmen 1.
Pengertian Rekrutmen Kata rekrutmen merupakan kata resapan yang berasal dari bahasa
inggris, yakni recruitment. Kata recruitment itu sendiri merupakan kata 21
Agus Maulana, Manajemen Strategik, h.489.
22
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h. 212.
31
yang dibangun dari asal kata to recruit (merekrut atau menambah) yang ditambah dengan suffix (akhiran) “–ment” dalam kosakata bahasa inggris yang berarti penambahan anggota baru.23 Sedangkan secara terminologi para ahli mendefiniskan kata rekrutmen sebagai berikut : a. Menurut Veitzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, rekrutmen pada hakikatnya adalah suatu proses menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan.24 b. Menurut Bernadian dan Russel yang dikutip oleh Danang Sunyoto dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia, rekrutmen adalah proses penemuan dan penarikan para pelamar yang tertarik dan memiliki kualifikasi terhadap lowongan yang dibutuhkan. 25 c. Menurut T. Hani Handoko, rekrutmen adalah proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan26 Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat diambil pengertian bahwa rekrutmen adalah suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh
23
S. Wojowasito dan Tito Wasito W, Kamus Lengkap Inggeris – Indonesia dengan Ejaan
Yang Disempurnakan, (Bandung : Hasta, 1980), h. 172. 24
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, h. 146. 25
Danang Sunyoto, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: CAPS, 2013), h.93.
26
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, (Yogyakarta:
BPFE, 2012), h. 69.
32
perusahaan untuk mendapatkan tambahan pegawai yang memenuhi kualifikasi dengan melalui tahapan yang mencakup identifkasi dari sumber-sumber perusahaan.
2.
Proses Rekrutmen Proses rekrutmen adalah suatu proses penerimaan calon tenaga kerja
untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja pada suatu unit kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan. 27 Menurut T. Hani Handoko, proses rekrutmen merupakan sebuah proses panjang yang dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir bila lamaran-lamaran (aplikasi) mereka diserahkan.
28
Bagi perusahaan, rekrutmen tersebut diawali dengan
mengidentifikasi lowongan pekerjaan melalui perencanaan SDM dan permintaan manajer.29 Pelaksanaan rekrutmen merupakan tanggung jawab departemen personalia. Proses rekrutmen ini merupakan proses yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Karena kualitas sumberdaya manusia organisasi atau perusahaan tergantung pada kualitas rekrutmennya. 30 Secara ringkas dapat dilihat pada gambar 2.2 sebagai ilustrasi proses rekrutmen :
27
M. Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2012), h.
28
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, h. 69.
29
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
61
Perusahaan dari Teori ke Praktek, h.147. 30
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, h. 69.
33
Gambar 2.2 Proses Rekrutmen
Analisis Informasi Jabatan
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Permintaanpermintaan khusus dari para manajer
Lowon gan Pekerja an yang tersedia
Persyaratapersyaratan jabatan
Metodemetode penarikan
Pendapat Manajer Pelamarpelamar yang memuaskan
Dalam implementasinya, bila suatu organisasi atau perusahaan akhirnya
memutuskan
untuk
melakukan
rekrutmen,
maka
perlu
diselaraskan terlebih dahulu rencana kegiatan yang diinginkan dan juga kebutuhan khusus yang ditentukan oleh perusahaan berdasarkan analisis pekerjaan dan permintaan para manajer untuk melakukan rekrutmen. Dengan adanya perencanaan SDM, maka kebutuhan akan tenaga kerja dapat diperkirakan dan diketahui karakteristik dari pekerjaan dan spesifikasi seperti apa yang dibutuhkan.31 Dalam upaya untuk mensukseskan proses rekrutmen, para rekruter umumnya akan menggunakan beberapa sumber dan metode unuk mendapatkan apa yang diinginkan. sumber dan metode yang umum
31
M. Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 61
34
menjadi alternatif dalam proses rekrutmen adalah sumber dan metode yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) atau dari luar organisasi (eksternal). 32 3.
Sumber-sumber Rekrutmen Dalam pelaksanaannya, rekrutmen perlu ditempuh melalui berbagai
sumber penerimaan SDM yang berasal dari berbagai tempat. Sumbersumber tersebut dapat tergolong menjadi dua, yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal perusahaan, yakni SDM yang ditarik berasal dari perusahaan atau lembaga itu sendiri.
33
Sumber internal juga dapat
diartikan sebagai sumber yang diberikan melalui penunjukkan oleh pegawai-pegawai lama.34 Dengan cara ini perusahaan mencari karyawan yang ada di dalam lingkungan sendiri untuk ditempatkan pada posisi tertentu. Perekrutan dengan menggunakan sumber ini dapat dilakukan melalui berbagai cara sebagai berikut35 : a. Penawaran terbuka untuk suatu jabatan (Job Positioning Programs). Rekrutmen terbuka ini merupakan sistem mencari pekerja yang berkemampuan tinggi untuk mengisi jabatan yang 32
Mondy and Noe, Human Resource Management, (USA : Prentice Hall, 1990), h. 175.
33
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, h.152. 34
Danang Sunyoto. Manajemen Sumber Daya Manusia. h. 102.
35
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, h.153.
35
kosong dengan memberikan kesempatan pada semua karyawan yang berminat. Semua karyawan yang berminat unttuk
mengisi
jabatan
itu
dapat
menyampaikan
permohonan untuk mengikuti seleksi intern. b. Perbantuan pekerja (Departing Employees) Rekrutmen ini dapat dilakukan melalui perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari unit kerja lain (pekerja ynag sudah ada). kemudian setelah selang beberapa waktu lamanya, apabila pekerja yang diperbantukan tersebut merupakan calon yang tepat, maka dapat diangkat untuk mengisi jabatan kosong tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan sumber eksternal adalah sumber daya manusia baru yang diperoleh perusahaan berdasarkan hasil rekrutmen dengan menggunakan metode eksternal.36 Menurut Veitzhal Rivai, sumber eksternal terbagi menjadi dua, yaitu sumber eksternal di dalam negeri dan sumber eksternal di luar negeri.37 Dari sumber eksternal di dalam negeri, perekrutan dapat ditempuh di antaranya melalui beberapa cara sebagai berikut : a. Walk-ins dan Write-ins. b. Rekomendasi dari karyawan. c. Pengiklanan. 36
Mondy and Noe, Human Resource Management, h.76.
37
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, h. 153-156.
36
d. Agen-agen keamanan tenaga kerja. e. Agen-agen penempatan tenaga kerja. f. Lembaga-lembaga
pendidikan
dan
pelatihan
yang
menggunakan tenaga khusus yang menghasilkan tenaga kerja. g. Departemen tenaga kerja. h. Tenaga-tenaga professional mencari perusahaan. i. Organisasi-organisasi profesi atau keahlian. j. Operasi-operasi militer. k. Program pelatihan kerja. l. Pekerja-pekerja sewaan. m. Open house. Adapun rekrutmen dari sumber eksternal di luar negeri atau internasional, cara-cara yang dapat ditempuh di antaranya adalah melalui professional search firm, educational institution, professional association, labour
organization,
military
operation,
government-funded
and
community training program.
C. Bank Syariah 1.
Pengertian Bank Syariah Secara etimologi kata bank berasal dari bahasa latin, yaitu “banco”
yang artinya banku atau meja.38 Pada abad ke-12 kata “banco” merujuk
38
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Grup, 2009), h.62.
37
pada meja, counter atau tempat penukaran uang (money changer). 39 Sedangkan secara terminologi, bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.40 Kalau
dilihat
dari
fungsinya,
maka
definsi
bank
dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bank sebagai penerima kredit, bank sebagai pemberi kredit, dan bank sebagai pemberi kredit bagi masyarakat melalui sumber yang berasal dari modal sendiri, simpanan atau tabungan masyarakat maupun melalui penciptaan uang bank. 41 Dengan demikian dapat dipahami bahwa fungsi dasar bank adalah sebagai tempat untuk menitipkan uang dengan aman dan menyediakan alat pembayaran untuk membeli barang dan jasa serta sebagai tempat yang berfungsi sebagai pemberi pinjaman. Kaitannya dengan perbankan syariah, maka definsi dari bank syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.42 Adapun yang dimaksud dengan bank umum syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan yang dimaksud dengan unit usaha syariah adalah 39
Ibid., h. 93.
40
Undang-Undang No.14 Tahun 1967 Pasal 1 tentang Pokok-pokok Perbankan
41
Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan Lembaga Keuangan, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2012), h. 3. 42
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 61
38
unit kerja dari kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Kemudian yang dimaksud dengan bank pembiayaan rakyat syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.43
2.
Aspek Yuridis Perbankan Syariah Perkembangan perbankan syariah di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari perkembangan perundang-undangan yang menjadi dasar atau landasan hukum operasionalisasinya. 44 Pada prinsipnya aspek yuridis perbankan syariah terdiri dari dua aspek hukum, yakni hukum positif dan hukum syariah. Hal tersebut tentu saja berbeda dengan prinsip bank konvensional yang hanya mengedepankan aspek hukum positifnya saja. Gambar 2.3 Landasan Hukum Perbankan Syariah Bank Syariah Hukum Positif : 1. UU (Undang-undang). 2. PBI (Peraturan Bank Indonesia). 3. KUHAP
Hukum Syariah : 1. Al – Qur’an 2. Hadits 3. Ijma Ulama
Dalam realisasinya, hukum positif tersebut diwujudkan dengan adanya beberapa UU sebagai berikut :
43
Ibid., h.61-62
44
A. Riawan Amin. Menata Perbankan Syariah di Indonesia. (UIN Press. 2009), h.94
39
a. Diberlakukannya UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan yang telah memasukkan ketentuan mengenai pelaksanaan kegiatan perbankan dengan sistem bagi hasil. b. Keluarnya UU No.10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No.7 Tahun 1992 yang mengakui keberadaan Bank Syariah dan Bank Konvensional serta memperkenankan bank konvensional membuka kantor cabang syariah. c. Keluarnya UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang mengakomodasi kebijakan moneter berdasarkan prinsip syariah dimana BI bertanggung jawab terhadap pengaturan dan pengawasann bank komersial termasuk bank syariah. d. BI
mengeluarkan
Peraturan
BI
No.4/1/2002
mengenai
pengenalan pembuktian bersih cabang syariah yang merupakan penyempurnaan jaringan kantor cabang syariah. e. Keluarnya UU No.3 Tahun 2004 tentang perubahan UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang makin mempertegas penetapan kebijakan moneter dengan yang dilakukan oleh BI dapat dilakukan dengan prinsip syariah. f. Diberlakukannya PBI No.8/3/PBI/2006 tentang perubahan kegiatan usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan pembukaan kantor bank yang melaksanakan
40
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah oleh Bank Umum Konvensional. g. Disahkannya UU No.21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah.45 Selain adanya hukum positif di atas, eksistensi bank syariah di Indonesia juga tidak bisa dilepaskan dari adanya sistem keuangan syariah yang bersandar pada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta Ijma Ulama. Sistem keuangan syariah adalah sistem keuangan yang menjembatani anatar pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki kelebihan dana melalui produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah.46 Di antara prinsip syariah dalam sistem keuangan syariah adalah transaksi yang dilakukan harus didasarkan pada kerja sama yang saling menguntungkan dan solidaritas (mudharabah). 47 Adapun hukum syariah terkait dengan prinsip bagi hasil (mudharabah) tersebut didasari pada ayat, hadits, dan ijma sebagai berikut : a. Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Muzzammil ayat 20 :
Artinya : “dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT”.
45
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 64.
46
Ibid., h. 19.
47
Ibid., h. 20
41
Yang menjadi argumen dari ayat di atas adalah dengan adanya kata yadhribuun. Kata tersebut sama dengan akar kata mudharabah yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha.48 b. Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
Artinya : “Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda : Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.”(HR.Ibnu Majah)49 c. Ijma Ulama Imam Zailai telah menyatakan bahwa para sahabat telah berkonsensus terhadap legitimasi pengelolaan harta secara mudharabah.50
48
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema
Insani, 2001), h. 95. 49
Ibnu Hajar Atsqalani, Buluughul Maram Min Adilatil Ahkam, (Kairo : Dar Ibn al-
Haytsam,t.t.), h. 190. 50
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h. 96.
42
Dalam bank syariah, akad yang dilakukan memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi, karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam. 51 Setiap akad dalam perbankan syariah, baik dalam hal barang, pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya harus memenuhi ketentuan akad sebagai berikut : a. Rukun, yang terdiri dari : 1) Penjual 2) Pembeli 3) Barang 4) Harga 5) Akad/ijab-qabul b. Syarat, yang terdiri dari : 1) Barang dan jasa harus halal sehingga transaksi atas barang dan jasa yang haram menjadi batal demi hukum syariah. 2) Harga barang dan jasa harus jelas. 3) Tempat penyerahan (delivery) harus jelas karena akan berdampak pada biaya transportasi. 4) Barang yang ditransaksikan harus sepenuhnya dalam kepemilikan. Tidak boleh menjual sesuatu yang belum dimiliki atau dikuasai.52
51
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h. 29.
52
Ibid., h. 30.
43
Dengan demikian dapat dipahami bahwa operasional bank syariah di Indonesia tidak hanya dijalankan berdasarkan pada hukum positif saja melainkan juga didasari pada hukum syariah.
3.
Fronliners Bank Syariah Frontliners merupakan salah satu kunci sukses menciptakan
customer base yang berperan membina dan mempertahankan existing customer serta menarik nasabah-nasabah baru. Frontliners sebuah bank adalah setiap orang yang ditugaskan sebagai teller, customer service, operator telepon, dan security.53 Dalam sebuah bank, frontliners memiliki fungsi sebagai the gate of the bank (pintu gerbang sebuah bank). Sebagai pintu gerbang sebuah bank diharapkan para frontliners mampu menciptakan corporate image dan corporate identity dengan cara memberikan kualitas layanan yang memiliki nilai pelayanan yang tinggi. Dalam memberikan pelayanan kepada nasabah, frontliners dituntut untuk memiliki inovasi dan improvisasi yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan tidak sedikit existing customer meninggalkan banknya akibat kualitas layanan frontliners yang buruk dan tidak mempunyai nilai pelayanan yang tinggi di mata nasabah. Oleh karena itu, kepuasan dan loyalitas nasabahlah yang menjadi tolak ukur keberhasilan kinerja frontliners.
53
Suherman Sapri, Kiat Sukses Seorang Pemasar Bank, (Bogor : IPB Press, 2013), h. 53.
44
Frontliners sebuah bank tidak sekedar memberikan layanan informasi produk dan jasa bank kepada nasabah, tetapi frontliners dituntut untuk mampu menjadi tenaga penjual yang handal dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan customer based banknya. Dengan kata lain, seorang frontliners harus mampu membina hubungan jangka panjang dengan para nasabahnya sehingga customer based banknya tidak menjadi buruk. Dalam meningkatkan kualitas layanan, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan frontliners, yaitu sebagai berikut : a. Jiwa melayani Dalam hal ini seorang frontliners dituntut untuk memiliki jiwa dalam melayani nasabah dengan tulus. Kunci sukses dalam pelayanan
adalah mencintai,
senang, dan
mensyukuri
pekerjaan yang dilakukan sehingga hasil pekerjaannya memiliki nilai kualitas yang tinggi. b. Menguasai produk dan jasa bank Penguasaan akan produk dan jasa bank merupakan bagian penting yang dapat meningkatkan kualitas layanan frontliners di mata nasabah. Frontliners harus tahu keunggulan produk dan jasa banknya, sehingga frontliners dapat membandingkan dengan produk dan jasa bank pesaingnya. Selain itu, frontliners juga dituntut untuk memahami fitur-fitur yang berhubungan dengan produk.
45
c. Komunikatif Sikap komunikatif juga merupakan bagian penting dalam meningkatkan kualitas layanan frontliners. Dalam hal ini komunikatif artinya frontliners mampu berkomunikasi dengan baik kepada nasabah saat frontliners melakukan interaksi dengan nasabah. Komunikasi yang dilakukan oleh frontliners tidak hanya menggunakan komunikasi verbal saja, melainkan juga menggunakan komunikasi nonverbal atau bahasa tubuh. Hal tersebut perlu dilakukan agar menjadi daya tarik tersendiri bagi nasabah. d. Memiliki jiwa salesmanship skill Dalam hal ini seorang frontliners dituntut untuk mampu mencipatakan kemasan impresif saat berinteraksi dengan nasabah sehingga frontliners diharapkan dapat mengarahkan calon nasabahnya memilih banknya dan meningkatkan intensitas transaksu keuangannya. e. Berpola pikir kritis dan strategis Memiliki pola pikir kritis dan strategis menjadi bagian penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Hal tersebut perlu untuk dilakukan karena nasabah saat ini yang semakin rasional terhadap produk dan jasa bank serta semakin kritis terhadap layanan frontliners. f. Mampu bernegosiasi
46
Kemampuan untuk bernegosiasi
juga merupakan bagian
penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan frontliners. Dalam
bernegosiasi
frontliners
dituntut
untuk
dapat
mengemas konsep family banking. Hal tersebut perlu dilakukan agar nasabah merasa cocok dan akrab dengan banknya.54 Dengan demikian apabila faktor-faktor di atas diperhatikan oleh para frontliners dalam memberikan pelayanan kepada nasabah, maka sudah barang tentu nasabah akan menjadi nyaman untuk bertransaksi dengan menggunakan produk dan jasa bank dengan setia.
54
Ibid., h. 54-66.
BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA A. Sejarah Singkat dan Perkembangan Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
47
48
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di
kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas
diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Tim
Pengembangan
Perbankan
Syariah
memandang
bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
49
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia
melalui SK Gubernur BI No. 1/24/
KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.1 PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilainilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik. Dalam upaya untuk memberikan kemudahan koordinasi antara kantor pusat dengan kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, PT Bank Syariah Mandiri membagi otoritasnya kepada 5 (lima) kantor wilayah. Fungsi dari kantor wilayah tersebut adalah bertanggung jawab atas berjalannya
1
Company Profile, PT Bank Syariah Mandiri, Tbk.
50
aktivitas perbankan kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang berada di bawah koordinasinya.2 Tercatat pada tahun 2008 PT Bank Syariah Mandiri telah membagi otoritasnya kepada Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II sebagai kantor wilayah yang mengkoordinir aktifitas perbankan kantor cabang dan kantor cabang pembantu Bank Syariah Mandiri di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).3 Pada awalnya Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II memulai operasinya untuk mengelola 10 kantor cabang di wilayah Jabodetabek. Dalam tugasnya, Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II memiliki beragam tanggung jawab yang harus diembannya. Di antara tugas-tugas tersebut adalah bertanggung jawab atas terlaksananya bisnis yang dilakukan oleh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di bawah koordinasinya, memastikan kepatuhan, tingkat kesehatan dan prudensialitas seluruh aktifitas cabang, memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang prima, melakukan manajemen sumber daya insani, melakukan koordinasi dengan kantor cabang dan kantor cabang pembantu dibawahnya, berkoordinasi dengan kantor pusat dan lain sebagainya yang berkaitan dengan aktifitas perbankan di PT Bank Syariah Mandiri.4
2
Wawancara Pribadi dengan Ibu Badriati (Pelaksana SDI), Jakarta, 12 Maret 2014
3
Ibid.
4
Job Description Kepala Kantor Wilayah II Jakarta diperoleh 10 Februari 2014
51
Seiring berjalannya waktu dan kesadaran masyarakat yang mulai tumbuh terhadap eksistensi perbankan syariah, perkembangan perbankan syariah pun semakin tumbuh khususnya di wilayah yang dikoordinasi oleh Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II. Perkembangan tersebut dapat tercermin dari banyaknya jumlah kantor cabang dan kantor cabang yang mulai beroperasi di bawah koordinasi BSM kantor wilayah II. Tercatat pada tahun 2013 sudah terdapat sebanyak 38 kantor cabang dan 118 kantor cabang pembantu dengan jumlah pegawai sebanyak 2000 pegawai yang berada dibawah koordinasi Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II.5
B. Visi dan Misi Berangkat dari sejarah dan perkembangannya sejak tahun 1999, pada tahun 2014 PT Bank Syariah Mandiri melakukan pembaharuan visi dan misi perusahaan guna menyikapi perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia. Adapun visi dan misi baru PT Bank Syariah Mandiri tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Visi
:
“Memimpin Pengembangan Peradaban Ekonomi Yang Mulia” 2.
Misi
:
a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industry yang berkesinambungan. 5
Wawancara Pribadi dengan Ibu Badriati (Pelaksana SDI), Jakarta, 12 Maret 2014
52
b. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. c. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat. d. Meningkatkan
kepedulian
terhadap
masyarakat
dan
lingkungan. e. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.6 C. Shared Values Shared values merupakan nilai-nilai perusahaan yang menjadi pedoman bagi seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri dalam menjalankan aktivitas perbankannya.7 Dalam sejarahnya, shared values ini merupakan hasil dari proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak pertengahan 2005. Hingga akhirnya nilai-nilai yang disebut shared values Bank Syariah Mandiri ini disingkat “ETHIC”. Adapun shared values “ETHIC” tersebut terdiri dari : 1.
Excellence maksudnya adalah berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.
2.
Teamwork maksudnya adalah mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
6
Data Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta diperoleh pada 10 Februari 2014
7
Ibid.
53
3.
Humanity
maksudnya
adalah
menjunjung
tinggi
nilai-nilai
kemanusiaan dan religius. 4.
Integrity maksdunya adalah menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.
5.
Customer Focus maksudnya adalah memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.8
D. Struktur Organisasi BSM Kantor Wilayah II Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Kantor Wilayah II Sekretaris
Bisnis
Operasional SDI Clerk
Legal
Marketing
General Affair Clerk
Performance & Budgeting Clerk
Sumber : Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II 8
Wawancara Pribadi dengan Ibu Badriati (Pelaksana SDI), Jakarta, 10 Februari 2014
54
E. Frontliners Bank Syariah Mandiri Frontliners Bank Syariah Mandiri ialah Teller dan Customer Service. Teller adalah pegawai yang memiliki tugas utama untuk menerima dan melakukan pembayaran atas nama dan untuk kepentingan Bank sesuai dengan kewenangannnya.
9
Sedangkan Customer Service adalah pegawai yang
memiliki tugas untuk memberikan penjelasan kepada nasabah atau calon nasabah maupun investor mengenai produk-produk Bank Syariah Mandiri, berikut syarat-syarat maupun tata cara prosedurnya.10 Keberadaan teller dan customer service di Bank Syariah Mandiri merupakan bagian yang penting. Karena keduanya merupakan garda terdepan yang berfungsi sebagai penghubung antara masyarakat sebagai nasabah maupun calon nasabah dengan pelayanan Bank Syariah Mandiri. Kualifikasi umum yang dipersyaratkan untuk menjadi frontliners di Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut : 1.
Memiliki pendidikan formal minimal S1 atau D3.
2.
Memiliki IPK 2,75 (untuk jurusan terakreditasi A), 3,00 (untuk jurusan terakreditasi B), 3,10 (untuk jurusan terakreditasi C) dalam skala 4.00 yang diterbitkan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN).
9
Data SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II diperoleh pada 10
Februari 2014. 10
Ibid.
55
3.
Usia kandidat maksimal adalah 27 tahun.
4.
Diutamakan belum menikah.
5.
Memiliki Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).11
Selain kualifikasi di atas, seseorang yang hendak menjadi frontliners di Bank Syariah Mandiri juga diharapkan memiliki penampilan yang menarik, memiliki kemampuan untuk mengoperasikan komputer minimal Ms. Office, energik, percaya diri, mampu berkomunikasi dengan baik, memiliki sifat jujur, cerdas, dan ramah. Kualifikasi di atas tentulah menjadi standar yang perlu dimiliki oleh seorang frontliner. Karena dalam kesehariannya, seorang frontliner (teller atau customer service) memiliki tugas untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah maupun calon nasabah. Meskipun demikian, tugas teller dan customer service tidaklah sama. Teller memiliki tugas untuk melayani transaksi nasabah, seperti transfer, penyetoran, penarikan, dan tukar uang. 12 Selain itu, teller juga menjalani tugas untuk penerimaan tunai, penerimaan non tunai, kliring keluar,
11
Wawancara Pribadi dengan Bapak Puja Deta P. sebagai PIC Rekrutmen Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 27 Februari 2014. 12
Wawancara Pribadi dengan Bapak M. Ritaudin Tato sebagai Kepala Seksi Sumber Daya
Insani Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 27 Februari 2014.
56
pemindahbukuan, RTGS (Real Time Gross Settlement), selisih kas dan penanganan uang palsu.13 Disamping tugas yang diembannya, pegawai posisi teller pun diberikan kewenangan oleh Bank Syariah Mandiri dalam melakukan pembayaran atau penerimaan tanpa persetujuan Supervisor. Untuk setoran tunai dan warkat kliring, wewenang teller tanpa batas. Sedangkan untuk setoran warkat cabang sendiri ada beberapa ketentuan, yakni apabila warkat yang disetorkan nominalnya tidak lebih besar dari wewenang teller, maka slip setoran langsung ditandatangani teller. Dan apabila nominal warkat lebih besar dari wewenang teller, maka harus mendapatkan persetujuan Supervisor.14 Secara struktur fungsional, teller memiliki tanggung jawab kepada atasnya. Untuk kantor kantor cabang kelas I, teller memiliki tanggung jawab kepada Head Teller. Kemudian untuk di kantor cabang kelas II dan III teller memiliki tanggung jawab kepada Operation Manager. Sedangkan teller di KCP (Kantor Cabang Pembantu), maka tanggung jawabnya ialah kepada Operation Officer di KCP (Kantor Cabang Pembantu). 15 Berbeda dengan teller, tugas yang diemban oleh Customer Service di Bank Syariah Mandiri adalah berkaitan dengan memberikan informasi 13
Data SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II diperoleh pada
10 Februari 2014. 14
Ibid.
15
Wawancara Pribadi dengan Bapak M. Ritaudin Tato sebagai Kepala Seksi Sumber Daya
Insani Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 27 Februari 2014.
57
penjelasan terkait dengan nasabah atau calon nasabah yang ingin mengetahui produk-produk BSM, pembukaan tabungan, konsultasi produk, dan lain sebagainya yang terkait dengan penjelasan produk.16 Secara garis besar tanggung jawab pokok customer service adalah terkait dengan kebenaran pemberian penjelasan atau informasi mengenai jenis-jenis produk dan jasa yang ditawarkan kepada nasabah atau investor, kebenaran input data nasabah, kelancaran dan ketepatan pelayanan kepada nasabah atau investor, dan menjaga kerahasiaan password atau sandi yang menjadi wewenangnya.17
E. Produk-produk Bank Syariah Mandiri 1.
Produk Dana a. Tabungan BSM Yaitu tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM. b. Tabungan Mabrur BSM Yaitu tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji & umrah.
16
Ibid.
17
Data SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II diperoleh pada
10 Februari 2014.
58
c. Tabungan Investa Cendikia Yaitu tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi. d. Tabungan Berencana BSM Yaitu tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan. e. Tabungan Simpatik BSM Yaitu tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati. f.
Tabungan BSM Dollar Yaitu tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM.
g. Deposito BSM Yaitu investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah. h. Deposito BSM Valas Yaitu investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah. i. Giro BSM
59
Yaitu sarana penyimpanan dana dalam mata uang Rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. j.
Giro BSM Valas Yaitu sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah.18
2.
Produk Pembiayaan a. Pembiayaan Griya BSM Yaitu pembiayaan untuk pembelian rumah tinggal idaman, baik baru maupun second dengan beragam kemudahan dan keringanan. b. BSM Customer Networking Financing Yaitu Fasilitas BSM Customer Network Financing (Anjak Hutang) yang untuk selanjutnya disebut BSM-CNF adalah fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada Nasabah untuk pembelian persediaan barang dari Rekanan yang menjalin kerjasama dengan BSM. c. BSM Implan Yaitu pemberian fasilitas pembiayaan konsumer kepada sejumlah karyawan (kolektif) dengan rekomendasi perusahaan/instansi
18
Ibid.
60
(approve company), di mana pembayaran angsurannya dikoordinasi oleh perusahaan/instansi melalui pemotongan gaji langsung. d. Pembiayaan Dana Berputar Yaitu pembiayaan usaha komersial kecil, menengah, komersial besar, dan korporasi. (cfm SE Pembiayaan no 6/012/PEM tgl 24 Juni 2004 perihal revisi segmentasi dan penanganan pembiayaan atas dasar gross annual sales (GAS). Atau ketentuan lain yang akan diatur kemudian. e.
Pembiayaan Kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya (Channeling) Yaitu
pembiayaan
yang
bertujuan
untuk
Meminimalisasi
overhead/operational cost dan collection, melalui kerjasama dengan koperasi karyawan dengan cara pemotongan gaji langsung. f. Pembiayaan Multijasa Yaitu pembiayaan digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umrah seperti namun tidak terbatas untuk tiket, akomodasi
dan
persiapan
biaya
umrah
lainnya
melalui
Penyelenggara Umrah yang telah terdaftar dan mempunyai izin dari Departemen
Agama
serta
memiliki
pengalaman
penyelenggaraan umrah minimal selama 2 tahun. 3.
Produk Jasa a. BSM Card.
usaha
61
b. Mobile Banking GPRS dan BSM SMS Banking. c. BSM Net Banking. d. Multi Bank Payment. e. Sistem Pembayaran Offline (SPO). f. Batch Transfer. g. Layanan ePayroll. h. Layanan Transfer Uang Tunai. i. BSM Polling Fund.
BAB IV STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI FRONTLINERS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA A. Formulasi Strategi Formulasi strategi merupakan perencanaan jangka panjang yang berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. 1 Dalam prosesnya, formulasi (perumusan) strategi diawali dengan penetapan misi perusahaan.2 Dalam proses memformulasikan strategi rekrutmen pegawai untuk posisi frontliners, Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II memulainya dengan didasarkan pada visi dan misi perusahaan, yakni merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat. Pada prinsipnya tujuan pembuatan strategi rekrutmen ini adalah untuk memudahkan divisi SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta dalam merekrut pegawai dengan efektif dan efisien guna memenuhi kebutuhan SDM di kantor-kantor cabang yang berada di bawah koordinasinya. Langkah awal yang dilakukan dalam merealisasikan misi tersebut adalah dengan cara menganalisis terhadap posisi jabatan di Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta. Tujuan dilakukannya analisis posisi jabatan di atas adalah untuk mengidentifikasi jabatan yang lowong.
1
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Jakarta : Erlangga, 2012), h.164.
2
Agus Maulana, Manajemen Strategik, Jilid 1, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1997), h. 53.
62
63
Umumnya jabatan yang lowong tersebut disebabkan oleh adanya pegawai yang resign, pembukaan kantor cabang baru, promosi, dan mutasi.3 Faktor-faktor yang mendorong pegawai untuk resign dari BSM kantor wilayah II umumnya disebabkan oleh beberapa hal seperti adanya ambisi pribadi untuk berwiraswasta, fokus pada keluarga, adanya pegawai yang menikah dengan sesama pegawai PT Bank Syariah Mandiri, dan diterima kerja di Instansi lain.4 Tercatat bahwa selama tahun 2013 Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II telah menyetujui sebanyak 268 orang pegawai yang resign.5 Setelah melakukan identifikasi atas jabatan yang lowong, maka langkah selanjutnya adalah melakukan rapat antara staf SDI kantor wilayah dan HCD (Human Capital Division) kantor pusat untuk menentukan kualifikasi, sumber dan metode rekrutmen yang tepat untuk mengisi kelowongan tersebut. Lihat Gambar 4.1 : Gambar 4.1 Proses Formulasi Startegi Rekrutmen
Menetapkan Visi dan Misi Perusahaan
3
Analisis Posisi dan Jabatan Pegawai
Kualifikasi Jabatan Lowongan pekerjaan yang tersedia
Sumber Rekrutmen
Pelamar Pekerjaan
Metode Rekrutmen
Wawancara Pribadi dengan Bapak M. Ritaudin Tato sebagai Kepala Seksi Sumber Daya
Insani Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 27 Februari 2014. 4
Wawancara Pribadi dengan Ibu Tania Rahmah sebagai Pelaksana SDI Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 6 Maret 2014. 5
Ibid.
64
Sejalan dengan misi Bank Syariah Mandiri untuk merekrut pegawai yang profesional, maka penetapan kualifikasi SDM untuk mengisi posisi frontliners merupakan hal yang penting dalam perumusan strategi. SDM yang dibutuhkan oleh Bank Syariah Mandiri setidaknya memiliki jiwa yang tulus dalam melayani, komunikatif, sabar dan energik. Hal tersebut diperlukan karena frontliner merupakan garda terdepan dalam pelayanan bank terhadap nasabah. Langkah strategis yang diambil dalam perumusan strategi rekrutmen untuk posisi frontliners adalah dengan mengikuti job fair yang diselenggarakan oleh pihak ke-3, bekerja sama dengan kampus-kampus terkemuka, dan membuka lowongan di cabang-cabang. Selain melibatkan SDI kantor wilayah dan HCD kantor pusat, dalam perumusan strategi itu juga melibatkan SDI dari kantor-kantor cabang. Peran SDI kantor cabang dalam hal ini adalah berfungsi sebagai tindak lanjut dari koordinasi yang telah dibangun untuk membantu dalam mengimplementasikan strategi rekrutmen yang telah diformulasikan.
B. Implementasi Strategi Dalam implementasi atas strategi yang telah dibuat, Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II mengimplementasikannya dengan melakukan rekrutmen yang berasal sumber internal maupun dari seumber eksternal. Sumber internal digunakan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II untuk merekrut pekerja outsourcing menjadi pegawai organik
65
BSM dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan untuk sumber eksternal, Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II merekrutnya melalui job fair, pembukaan lowongan di kantor cabang dan website resmi PT Bank Syariah Mandiri.6 Media yang digunakan dalam melakukan rekrutmen tersebut adalah dengan menggunakan media iklan elektronik maupun media cetak. Media iklan elektronik yang digunakan adalah dengan cara pemasangan iklan di situs pencari kerja, seperti Jobstreet dan website resmi Bank Syariah Mandiri. Sedangkan media iklan cetak yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II dalam rekrutmen pegawai baru adalah dengan adanya pemasangan banner dan spanduk di kantor-kantor cabang BSM.7 Selain dengan penggunaan media iklan tersebut, Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II juga melakukan kerja sama dengan kampuskampus terkemuka di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), seperti UI, IPB, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, STEI Tazkia, Trisakti, Perbanas, Gunadarma, dan Mercubuana dalam penyiapan sumberdaya manusia untuk perbankan syariah.8 Kerja sama antara Bank Syariah Mandiri dengan kampus-kampus tersebut dimanifestasikan dalam acara Job Fair yang diselenggarakan. Di mana pihak kampus menyediakan kesempatan bagi mahasiswanya yang
6
Wawancara Pribadi dengan Bapak M. Ritaudin Tato sebagai Kepala Seksi Sumber Daya
Insani Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 27 Februari 2014. 7
Ibid.
8
Ibid.
66
fresh graduate untuk dapat bergabung dengan Bank Syariah Mandiri dengan cara mengirim aplikasi diri mereka. Efektifitas dari implementasi rekrutmen yang telah dilakukan, baik itu melalui kerja sama dengan kampus-kampus terkemuka, pelaksanaan job fair, dan membuka lowongan di kantor-kantor cabang adalah hanya berebeda tipis. Melalui kerja sama dengan kampus-kampus terkemuka memiliki persentase keberhasilan sebesar 35%, job fair sebesar 30%, dan lowongan di kantor cabang sebesar 35%. Berangkat dari metode dan sumber rekrutmen pegawai di atas, tercatat bahwa selama tahun 2013 Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II telah berhasil menerima lamaran masuk sebanyak 1101 pelamar. 9 Sebagimana terperinci dalam Tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1 Lamaran Masuk Tahun 2013 BULAN
9
JUMLAH LAMARAN MASUK
Januari
128
Februari
49
Maret
38
April
36
Mei
22
Juni
17
Juli
58
Agustus
19
September
91
Laporan Final Rekrutmen Tahun 2013 SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri
Kantor Wilayah II diperoleh pada 27 Februari 2014
67
Oktober
185
Nopember
277
Desember
181 1101
TOTAL
Sumber : Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
Fluktuasi jumlah lamaran kerja yang masuk tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti intensitas penyelenggaraan job fair dan walk in interview di kantor cabang. Semakin sering Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II mengikuti job fair dan mengadakan walk in interview, maka semakin banyak pula lamaran kerja yang masuk. Selain itu, lamaran yang masuk juga dipengaruhi oleh lulusan baru yang hendak mencari kerja. Dari lamaran-lamaran kerja yang masuk di atas, selanjutnya kandidat yang sudah mengajukan lamarannya akan ditindaklanjuti untuk masuk ke dalam proses rekrutmen. Dalam hal ini, keterlibatan kantor pusat merupakan bagian penting dalam proses rekrutmen yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II. Gambar 4.2 Alur Implementasi Rekrutmen Frontliners
Lamaran Masuk
Walk in Interv iew
Psikotes
Test Performance
MCU (Medical Check Up)
Konfirmasi Akhir dan Penandatan ganan Kontrak Kerja
68
Peran serta kantor pusat tersebut dapat terlihat pada perannya dalam melakukan walk in interview (wawancara langsung kepada kandidat), penyelenggaran tes psikotes, dan konfirmasi akhir dari kantor wilayah atas kelulusan kandidat dalam seluruh rangkaian tes sebelum dilakukan offering letter (penawaran kontrak kerja).10 Proses rekrutmen pegawai di Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II diawali dengan adanya lamaran masuk yang dikirim oleh kandidat atau pelamar. Dari lamaran yang masuk tersebut nantinya akan dilakukan pengecekan berkas untuk menilai telah sesuai atau tidaknya dengan kriteria yang telah ditentukan sebelum masuk ke tahap Walk in Interview yang dilakukan oleh HCD (Human Capital Division) Kantor Pusat atau pihak yang ditugaskan oleh HCD, seperti Kantor Wilayah atau Kantor Cabang.11 Dalam prosesnya, kandidat (pelamar) yang telah lulus dalam walk in interview harus melewati proses selanjutnya, yakni tes psikotes. Tes psikotes merupakan tes terkait dengan kondisi psikologis kandidat dalam kesiapannya menjadi pegawai di Bank Syariah Mandiri. Dalam pelaksanaannya, tes ini merupakan tes yang juga diselanggarakan oleh HCD kantor pusat. Sebagaimana disebutkan di atas, tahapan tes psikotes yang menjadi bagian penting dalam melihat psikologis kandidat, tahapan tes 10
Wawancara Pribadi dengan Bapak Puja Deta P. sebagai PIC Rekrutmen Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 27 Februari 2014. 11
Ibid.
69
selanjutnya pun juga memegang peranan penting dalam melihat sikap dan pengetahuan kandidat, yakni tes performance. Kandidat (pelamar) yang telah lulus dalam tes psikotes, maka kandidat tersebut diharuskan mengikuti tes performance terlebih dahulu. Tes performance ini merupakan tes yang menguji terkait dengan kognisi, afeksi dan psikomotorik kandidat. Dalam hal ini kognisi, afeksi dan psikomotorik kandidat akan dinilai oleh divisi Service Quality Officer (SQO) BSM kantor wilayah II sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pelayanan kantor-kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang berada di bawah koordinasi BSM kantor wilayah II. Selanjutnya apabila kandidat telah selesai tes performance, maka kandidat akan dicek kesehatan fisiknya melalui tes Medical Check Up (MCU). Tahapan MCU merupakan suatu tahapan yang memegang peranan penting untuk melihat kondisi fisik kandidat sehingga dapat dinilai layak atau tidaknya untuk bekerja di Bank Syariah Mandiri. Dalam penyelenggaraan MCU, Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II melakukan kerja sama dengan laboratorium pramita kemayoran untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi fisik kandidat. Kerja sama tersebut dilakukan agar pihak dokter dari laboratorium pramita dapat memberikan penjelasan dan rekomendasi terkait dengan kondisi kelayakan fisik kandidat untuk bekerja di Bank Syariah Mandiri.12
12
Ibid.
70
Setelah tahapan MCU selesai dan kandidat tersebut memiliki kondisi fisik yang prima, maka data kandidat akan dikirim dan dilakukan konfirmasi akhir ke kantor cabang untuk dilakukan penempatan kerja dan laporan ke HCD kantor pusat. Proses terakhir untuk memastikan kandidat tersebut menjadi pegawai baru adalah diwujudkan dengan adanya penawaran kerja (offering letter) atau yang disebut dengan perjanjian kerja waktu tertentu. Penawaran kontrak kerja (offering letter) yang dilakukan oleh BSM kantor wilayah II untuk pegawai posisi frontliners memiliki durasi kerja selama satu tahun. Dalam pelaksanaanya, offering letter tersebut nantinya akan ditandatangani oleh kedua belah pihak, yakni Kepala Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II dan kandidat yang telah melewati serangkaian proses rekrutmen. Dengan ditandatangani offering letter tersebut, maka secara resmi kandidat tersebut telah bergabung menjadi pegawai posisi frontliner di PT Bank Syariah Mandiri untuk penempatan kerja dan waktu sebagaimana yang telah ditentukan.13 Selama tahun 2013 Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II telah melakukan offering letter (penawaran kontrak kerja) sebanyak 186 kepada pegawai baru. Lihat Tabel 4.2 sebagai rincian jumlah offering letter (penawaran kontrak kerja) tiap bulannya14 : 13
Ibid.
14
Laporan Final Rekrutmen Tahun 2013 SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II diperoleh pada 27 Februari 2014
71
Tabel 4.2 Offering Letter (Penawaran Kontrak Kerja)
BULAN
JUMLAH OFFERING LETTER
Januari
23
Februari
23
Maret
3
April
36
Mei
23
Juni
12
Juli
4
Agustus
8
September
11
Oktober
11
Nopember
22
Desember
10
TOTAL
186
Sumber : Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
Jumlah pegawai yang telah menandatangani offering letter tersebut merupakan pelamar kerja yang telah lulus dari semua alur tes rekrutmen di Bank Syariah Mandiri dengan memiliki latar belakang pendidikan D3 dan S1 rincian sebagai berikut : Tabel 4.3 Pegawai Frontliners Baru Tahun 2013 Berdasarkan Pendidikan Pendidikan D3 S1 Total
Jumlah 30 156 186
Persentase % 16 % 84 % 100 %
72
Persentase kelulusannya adalah sebesar 16 % atau sebanyak 30 orang yang memiliki latar belakang pendidikan D3 dan sisanya sebesar 84 % atau sebanyak 156 orang ialah mereka yang berlatar belakang pendidikan S1. Pegawai baru posisi frontliners yang memiliki latar belakang pendidikan D3 dan S1 tersebut pada umumnya berasal dari jurusan yang terkait dengan dunia perbankan, seperti ilmu ekonomi islam, akuntansi, komunikasi, teknologi dan informatika, perbankan syariah, dan muamalat. Komposisi kelulusan yang beragam secara latar belakang jurusan tersebut disebabkan karena kesemuanya dibutuhkan dan qualified dengan yang dipersyaratkan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II.15 Keberhasilan lulusnya pelamar menjadi pegawai di Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta tersebut di antaranya dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti jumlah lamaran yang masuk dan kesiapan para pelamar dalam mengikuti serangkaian tes dalam proses rekrutmen yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II.
C. Evaluasi Strategi Evaluasi merupakan tahapan terakhir dalam proses manajemen strategi. Pada tahapan ini Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II
15
Wawancara Pribadi dengan Bapak Puja Deta P. sebagai PIC Rekrutmen Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 7 Mei 2014.
73
melakukan evaluasi terhadap kinerja yang dilakukan dalam melakukan dan menerapkan strategi rekrutmen. Pada prinsipnya salah satu standar kinerja divisi sumber daya insani Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II adalah melakukan proses rekrutmen dengan merekrut sebanyak-banyaknya kandidat atau pelamar untuk dapat bergabung dengan PT Bank Syariah Mandiri.16 Dengan target melakukan offering letter sebanyak 30 orang pada tiap bulannya.17 Melihat dari kondisi yang ada, di mana cukup besarnya jumlah pegawai yang resign selama tahun 2013, Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II memandang bahwa rekrutmen merupakan suatu tindakan yang penting. Karena dari hasil rekrutmen, maka tambahan tenaga baru tersebut dapat membantu dalam kegiatan bisnis dan operasional di Bank Syariah Mandiri. Dalam sebulan divisi Sumber Daya Insani (SDI) kantor wilayah ditargetkan untuk dapat melakukan offering letter atau mandapatkan pegawai baru minimal sebanyak 30 orang. Hal tersebut perlu untuk dilakukan guna mengisi kelowongan posisi frontliner yang disebabkan oleh beragam hal, seperti pegawai resign dan pegawai yang habis kontrak. Selama tahun 2013 tercatat bahwa Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II telah merekrut sebanyak 1101 kandidat dengan jumlah yang
16
Job description SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
diperoleh pada tanggal 10Februari 2014 17
Wawancara Pribadi dengan Bapak Puja Deta P. sebagai PIC Rekrutmen Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 6 Maret 2014.
74
fluktuatif setiap bulannya. Dari jumlah lamaran yang masuk tersebut tersaring sebanyak 186 orang yang berhasil direkrut untuk menjadi pegawai baru di Bank Syariah Mandiri.18 Lihat tabel 4.3 :
Tabel 4.4 Laporan Final Rekrutmen Tahun 2013 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
Jml.
128
49
38
36
22
17
58
19
91
185
277
181
1101
23
23
3
36
23
12
4
8
11
11
22
10
186
17
47
8
100
104
70
7
42
12
6
8
5
16,89%
Lamaran Masuk Offering Letter %
Sumber : Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
Dari data di atas dapat dilihat bahwa selama tahun 2013 persentase jumlah pegawai yang diterima itu hanya sebesar 16,89 % dari jumlah lamaran yang masuk. Jumlah tersebut tentu saja jauh dari target yang ditentukan, yakni sebesar 30 orang tiap bulannya atau sebanyak 360 orang dalam setahun. Jika dibandingkan antara jumlah pegawai baru yang diterima kerja pada tahun 2013 dengan jumlah target yang ditentukan, maka persentase pencapaiannya hanya sebesar 51,66%. Jumlah tersebut tentu saja belum memenuhi ekspektasi untuk memenuhi pegawai di kantor cabang-cabang yang berada di bawah koordinasi BSM kantor wilayah II.
18
Data SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II diperoleh
pada 27 Februari 2014.
75
Melihat dari kondisi di atas, maka dapat dilihat beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kesenjangan. Dari sisi internal, faktor yang mempengaruhi timbulnya kesenjangan di antaranya disebabkan oleh tingginya standar yang diberikan oleh BSM terhadap kualitas kandidat pegawai baru. Tingginya standar penilaian yang diberikan oleh BSM terhadap pegawai yang baru dalam mengikuti serangkaian tes, terutama dalam tes psikotes, hal itu membuat banyak kandidat tidak lulus dalam tes selama rekrutmen pada tahun 2013. Sedangkan dari sisi eksternal, faktor yang mempengaruhi timbulnya kesenjangan adalah minimnya kesiapan (kognisi, afeksi, dan psikomotorik) SDM yang mengajukan aplikasi dalam mengikuti serangkaian tes yang dilakukan oleh BSM kantor wilayah II. Berangkat dari kondisi di atas, hal tersebut tentu saja menjadi bahan pertimbangan Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II dalam melakukan rekrutmen
pegawai.
Dengan
memperhatikan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi dalam rekrutmen, hal tersebut menjadi umpan balik (feedback) dalam menerapkan strategi rekrutmen pegawai di Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II pada tahun selanjutnya.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Strategi Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II dalam melakukan rekrutmen pegawai untuk posisi frontliners pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1. Formulasi strategi rekrutmen dimulai dengan menetapkan visi dan misi perusahaan, analisis posisi dan jabatan pegawai, menemukan kelowongan jabatan, menetapkan kualifikasi jabatan, menetapkan sumber rekrutmen, dan menetapkan metode rekrutmen pegawai untuk posisi frontliners Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta. 2. Implementasi strategi rekrutmen dilakukan melalui tiga cara, yaitu melakukan kerja sama dengan kampus-kampus terkemuka, mengikuti job fair yang diselenggarakan oleh pihak ke-3, dan membuka lowongan di cabang-cabang Bank Syariah Mandiri. Dengan persentase keberhasilan sebesar 35 % untuk kerja sama dengan kampus-kampus terkemuka, job fair sebesar 30%, dan membuka lowongan di kantor cabang sebesar 35%. 3. Evaluasi strategi rekrutmen dilakukan dengan mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi dalam rekrutmen, terutama pada faktor penyebab banyaknya jumlah kandidat yang tidak lulus dalam rangkaian tes yang diselenggarakan oleh Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II. Tujuan evaluasi strategi rekrutmen pegawai posisi
76
77
frontliners ini adalah untuk dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk strategi rekrutmen pegawai pada tahun selanjutnya agar lebih efektif dan efisien.
B. Saran Adapun saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Melihat dari besarnya jumlah kandidat yang tidak lulus dalam rangkaian tes rekrutmen, hal tersebut tentu saja mempengaruhi terhadap keberhasilan rekrutmen pegawai posisi frontliners pada tahun 2013. Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II agar dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut : a. Meningkatkan berkualitas
di
kerja
sama
wilayah
dengan
Jabodetabek
kampus-kampus dalam
rangka
penyediaan SDM yang qualified (sesuai kriteria) untuk Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II. b. Melakukan diskusi bersama kantor pusat terkait dengan standar penilaian yang ditetapkan dalam tes psikotes untuk kandidat pegawai posisi frontliners. 2.
Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II harus mampu untuk menjaga aset perusahaan yang paling berharga, yakni pegawai yang telah direkrut agar tetap loyal kepada perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin dan Tantri, Francis. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012. Ali, Muhammad. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen. Jakarta: Pustaka Amani, t.t. Amin, A. Riawan. Menata Perbankan Syariah di Indonesia. UIN Press. 2009 Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. 2001. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. 2010. Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah 2013, diakses pada 7 mei 2014 pukul 05.15 wib dari www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/outlookperbankan-syariah2013 Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah 2012, diakses pada 7 mei 2014 pukul 05.25 wib dari www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/outlookperbankan-syariah2012 Handoko, T. Hani. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE, 2012. http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profilperusahaan/sejarah/ diakses pada 19 november 2013 pukul 21.40 wib Kuncoro, Mudrajad. Strategi: Bagaimana Meraih Kunggulan Kompetitif. Jakarta : Erlangga, 2005. Mangkunegara Prabu, A.A. Anwar. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001. Maulana, Agus. Manajemen Strategik, Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997. Mondy and Noe. Human Resource Management. USA : Prentice Hall, 1990. Munthe, Jasman Ginting. Proyeksi Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Perbankan Syariah dan Skenario Pemenuhannya, Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2012.
Pearce II, John A. dan Robinson Jr, Richard B. Manajemen Strategis - Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat, 2008. Rivai, Veithzal dkk.. Bank dan Financial Institution Management, Conventional and Sharia System. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2007. dan Sagala, Ella Jauvani. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek. Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Salam, Syamsir dan Aripin, Jaenal. Metodologi Penelitian Sosial. UIN Jakarta Press, 2006. Sapri, Suherman, Kiat Sukses Seorang Pemasar Bank, Bogor : IPB Press, 2013. Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup. 2009. Sofyandi, Herman. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Graha Ilmu. 2008. Solihin, Ismail. Manajemen Strategik. Jakarta : Erlangga, 2012. Subiyantoro, Arief dan Suwarto, FX. Metode dan Penelitian Sosial. Yogyakarta : CV Andi Offset. 2007. Suhendra dan Hayati, Murdiyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. UIN Jakarta Press. 2006. Sunyoto, Danang. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS, 2013. Tim Penyusun. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010. Undang-Undang No.14 Tahun 1967 Pasal 1 tentang Pokok-pokok Perbankan Wojowasito, S. dan W, Tito Wasito. Kamus Lengkap Inggeris – Indonesia dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Bandung : Hasta, 1980. Yani, M. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Mitra Wacana Media, 2012. Zuhaili, Wahbah, dkk.. Ensiklopedia Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani, 2007.
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI Jl. Ir. H. JuandaNo.95 Ciputat 15412 Indonesia
Telepon/Fax : (021) 7432728 / 74703580
Website: urvrv.fdkuluialatt.ag.4!
E-mail :
[email protected]. id
Nomor
:
Un.01iF5lpp.00.9/ ZgO tZOt+
J
akartae f A J anuari 201 4
Lamp :1(satu)bundel
Hal : Bimbingan
Skripsi
Kepada Yth. Drs. Cecep Castrawijaya, MA Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ass
alamu' alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasisw:r Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UiN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut, Nama Nomor Pokok Jurusan Semester
Moqoddas Al-Aslami 1 1 100530000r4 Manajemen Dakwah (MD) VIII (Delapan)
'F^l-
rlo
r srP.
Judul Skripsi
Strategi Rekrutmen Pegawai Bank Syariah Mandiri Kantor TT T_t_-_r w llavau rr JaKarra.
rrr:l^__^t-
Kami mohon
kesediaannya
untuk membimbing mahasiswa tersebut dalam
penyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yang tidak terlalu lama.
Demikian, atas perhatian dan kesediaamya kami sampaikan terima kasih. Wassalamu' alaikum Wr. Wb.
Bidang Akademik
/NI.Ed, MA.r 30 199803 Tembusan: l. Dekan 2. I(etua Jurusan Manajemen Dakwah (MD)
I
0b4
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM I\EGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI Telepon/Far . (021) Jl.
Ir. H. JuandaNo. 95 Ciputat 15412 Indonesia
Nomor Lampiran Hal
Website: wrv.fdkuinrakarta.ac.id,
]
:
Un.O1iF5lPP.00.e/Jl
:
Izin Penelitian (Skripsi)
Du4
7
432728 I "1 47 03 580
E-mail
Jakarta, I
y'
Januari20I4
Kepada Yth, Pimpinan Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jl. Imam Bonjol No 61 Jakarta Pusat di Tempat A
ss
al amu'
alaikum Wr. IYb.
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullalr Jakarta menerangkan bahwa :
Nama
Nomor Pokok Tempat/Tanggal Lahir Semester
Jurusan/Konsentrasi Alamat
Moqoddas Al-Aslamr 1 1 10053000014 Jakarta, 15 Oktober 19912 VIII (Delapan) Manajemen Dakwah (MD)
Jl. Raya Lenteng Agung Gg. H. Zakaria No 23 Jakarta Selatan
08s693062155
Telp.
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi IJIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalam rangka penulisan skripsi berjudul Strotegi Rekrutmen Pegawai Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta.
Sehubungan dengan
itu, dimohon kiranya
Bapak/Ibu/Sdr. dapat menerima/mengizinkan mahasiswa karni tersebut dalam pelaksanaan kegiatan dimaksud.
Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih. Ws
s
alamu' alaikum Wr. Wb.
Subhan, MA nl 110 199303 I 004 Tembusan : L Wakil Dekan Bidang Akademik
mandrn syarrah Mandiri KantorWilayah ll Graha Mandiri Lantai 22 Jl. lmam Bonjol No.6'1 iakarta 1 031 0, lndonesia fel.+6221 230 1477,31 5 6369 Faks. +6221 390 4395 wwwsyariahmandiri.co.id PT Bank Syariah
SURAT KETERANGAN No. OO1/SKET/KWL
PT BANK SYARIAH MANDIRI
II
- KANTOR WILAYAH ll yang berkedudukan di Jalan lmam
Bonjol No. 61 Jakarta Pusat, dengan ini menerangkan bahwa
Nama: NIM: Jurusan:
:
Moqoddas AlAslami 11
10053000014
Manajemen Dakwah
Universitas: UIN Syarif Hidayatullah
Telah melaksanakan Penelitian/ Wawancara KANTOR WILAYAH
ll
di PT BANK SYARIAH MANDIRI
pada 27 Januari s.d.27 Februari 2014.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 28 Februari 201 4 PT BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH
II
F{WfibrWtHgati
r
Kepala Seksi
r
ffi
*4ft *r4b#tEra [ $ {{de *qctt ft
SVArl;j*
mandlrr syanarl
Kami me*gilndang Anda untuk berkarir di Bank Syariah Mandiri sebagai: ", t:*, il'
J*ln Us far ts*tter
l*dcnesia
www-$ya riah 3*rk 5v.riieh &lenciiil r.:**i-t:ke
rn
a
Jain Us for Better lndonesia www.sya riah mand i ri.co.idlka :,
ndiri.cs"idlk*rir
ke,5eirli-',aiar
'!. Managerneilt Development Program 2. Pelaksana Unit $isnis / Support 3. Collateral Valuation Officer 4. Frontfiner {{ustomer Service &Teiler}
tl+rL:iir
;-ir:t:-;i:
labeirr',
Framtllner {eusterner Servise & Te*trer} Fsrsyar*tnn {."lrnun:l j*iii i i,iiti taili,rtai'i .; i r. 1 . |'e;triidika;i ft ''; ;', iilirril }l ; l. ili!rrilytillrl ii:ii J.7:i ,,akrer{iiasi ,ei3" Jsra i-nor[simurn r-l laftun i'11gnrpr_i;:y.ll penqai*r*a:r e-eb*g*i lrclnlliner mir-r 3 t*h,.r:r], fiel,h qrr*di;nte if 5 t..:hunl. 4. Mampli nre*gi,'*ere sika* kr:n:pi.lfer r.r-ri*jrlai f,il5 *filce i$,rcrC. ixcel & Forn;'er Pninl]. 5, lnergik. f:et'taya di:'i, me*n.' l*-:kr:n"r.rrir*ci Cerrg3r b;ii<,. n:e r"r li l.li i*r:lir^r* s i 1. ry** tin gg r d: r r.le: y,",r k ai la :]idiE ii. '$. Eeiun: n:enlkah. 7. Ticiak nemi l:ki keii_rar';* inti {or+nq luarsr_ram ilt:tri. ;a*dc;.., ha niu;rtli yar:g bekrrja :ei:;:r;ai karyav,,*n $a r: r. Syarier fu,iandi u. Be,un perrrah tn-r!tkuti or$\es 5et*K5! pcgat'v,l. liank lyariah Mandir-i dalarn 6 buian r*rakhir. i
r
i
ri
r
ill -'---
BIODA IIT
LON I] EGAWAI PT BANK SYARIAH MANDIRI
Pas Foto 3x4
C,A
Harap diisi lengkap dengan huruf cetak
&'"<'#-< a rlcJ
5_Va
l
l'
ld
irr
it
I I I
_l
I
Jabatan yang dilamar;
I
t
IDENTITAS DIRI Nama lengkap: Jenis kelamin:
D
Laki-- laki
D
Perempuan
1'empa'r & tgl lahir; Ag anra:
Siatus sipil.
fI n i
Beium Menikah
fl tl
Sudah Menikah
rnggi badan:
Janda, sejak tanggal: Duda, sejak targgal: Berat badan:
Alamat tempat tinggal:
l.io Telepon: l--l\/l
...
.
Ks
t'1P:
t rl'
Pi:t'lDlDt[{AN DAN t{ETERAfr4plL AN
Ti
Lembaga
Akademi/Diploma
J
Universitas (Fakultas/jurusan)
nggi
TempaUKota
lqtrun
--:]
.
urusan
Universitas J
Pasca Sariana
U
uru san
nir.rersitas
Jurusan
PEKERJAAN DAN PENGALAMAN I -
----
Jenis Organisasi
ama Organisasi
I
Jabatan
]
-_
_l
-l
I
I
l
I l
---,_1_ I
___-_i_ l__
_l
_
_l
I
l I
I
#'^#*-e,. i-n a nc rrr 2,. _ijiiwayat peke
i\/,-l i lil
arr (mulai daripebgllq4n sekaran /terakhir
Jabatan dan fiepartemen
Nama dan alamat perusahaa rr
ll
Tahun (lama)
Alasan,keluar
.."".. s/d
lsi pertarryaan dibavrah ini sesuai dengan pendapat Saudara
?
Sebutkan minimal 4 kelebihan dan kekuranqan yang Saudara miliki Kelebihan.
Kckur angan:
Bagaimana visi & misi pribadi anda?
LAIN - LAIN
1
i"il::ff:flll,il"nn'ou'i n tr
2
3' 4 5
sereksi penerimaan pegawaidi Bank Svariah Manrjiri (tidak
Belurn pernah pernalr
n
..... pada bulan. . tahr_rn. mpunyai kerabat / keluarga yang saat ini masih aktif bekerja di Bank Syariah
Untuk Jabatan... me
il:rx:;lrt"o" tl lidak Punya U Punya D Jabatan. ... .^. r-runrng.n d"ignn o"."rtr. Kemampuan men.ibaca
l',I-Quran:
Kenranrpuan keteranrpilan Bersedia
"'" ' Unit Kerja Lancar/ Kurang [-ancar/
computer.
t o"t L"n.o.
Mahir/ Kurang fvlahir/ Tidak llahir rnpatkan dr seluruh jaringan BSM seluruh indonesia? D Tidak, alasan Diisi
cii.
, pada
tanggal
.
Tanda tangan & nama tengkap
T___l
Hp. O866q3OLZ\r6
T"ip at -
{
Nomor : Istimewa Lampiran : I berkas Perihal : Pengajuan
1861oo5
Jakarta, 30 Desember 2013
proposal Skripsi
g*ry.
I(epada Yth. : Ketua Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu I(omunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Di Tempat alamu' alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, semoga Bapak/Ibu dalam lindungan Allah SWT, sefta selalu sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Selanjutnya saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama Moqoddas Al - Aslami
A
ss
NIM
1
Semester
VII (Tujuh)
r I 00s3000014
Jurusan
Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Bermaksud mengajukan proposal skripsi dengan judul "strategi Perekrutan pegawai Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta". Proposal skripsi ini selanjutnya diharapkan dapat dilanjutkan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar S.Kom.I jenjang dalam strata 1 (Sl) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan ini saya lampirkan : 1. Outline 2. Proposal Skripsi
3.
Daftar Pustaka Sementara Demikianlah proposal ini saya sampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih. Was s a lamu' al aikum Wr. Wb. Mengetahui, t Akademik
Pemohon
Moqoddas Al - Aslami NIM. 11100s3000014
HASIL INTERVIEW (WAWANCARA) “STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA” Penanya
: Moqoddas Al Aslami (NIM.1110053000014)
Penjawab
: Bpk. M. Ritaudin Tato (NIP. 097874066)
Jabatan
: Kepala Seksi SDI Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
Tanggal Pelaksanaan : 27 Februari 2014 1.
Penanya
:
Apa yang dimaksud dengan frontliner Bank Syariah Mandiri ?
2.
Penjawab
:
Frontliner itu Teller dan Customer Service.
Penanya
:
Siapa saja yang dimaksud dengan pegawai posisi frontliner di Bank Syariah Mandiri ?
3.
Penjawab
:
Teller dan Customer Service.
Penanya
:
Apa fungsi frontliner bagi Bank Syariah Mandiri ?
Penjawab
:
Teller melayani
transaksi
penabungan, penarikan, dan
nasabah, seperti
transfer,
tukar uang. CS mau buka
tabungan, konsultasi produk, dan lain sebagainya yang terkait dengan penjelasan produk.
4.
5.
Penanya
: Apa tugas-tugas dari frontliner ?
Penjawab
: Melayani nasabah dalam transaksinya.
Penanya
: Kewenangan seperti apa yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri kepada pegawai posisi frontliner ?
Penjawab
: Tidak ada kewenangan khusus yang diberikan kepada pegawai posisi frontliner.
6.
Penanya
:
Secara struktur fungsional (hirarki organisasi), frontliner itu memiliki garis koordinasi dan tanggung jawab kepada siapa dan apa yang dipertanggungjawabkan ?
Penjawab
:
Untuk di kantor cabang kelas I, Frontliner bertanggung jawab kepada haed teller. Kemudian untuk di kantor cabang Kelas II dan III frontliner bertanggung jawab kepada Operation Manager. Dan kalau frontliner di KCP (Kantor Cabang Pembantu), maka tanggung jawabnya ke Operation Officer.
7.
Penanya
:
Bagaimana
deskripsi
kondisi
kerja
pegawai
posisi
frontliner? Penjawab
:
Jam kerja di mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB, Sasana ruangan
banking
hall
yang
nyaman,
aman,
dan
berpendingin udara, tersedianya fasilitas musholla, toilet, dan istirahat di area kantor.
8.
Penanya
: Target apa yang hendak dicapai dari kinerja frontliner ?
Penjawab
: Untuk Teller targetnya adalah memberikan service yang baik serta
teliti agar tidak terjadi selisih dan menjaga
kerahasiaan nasabah. Selanjutnya untuk Customer Service adalah mengedukasi nasabah agar tertarik dengan produk dan berhasil menjual produk sebanyak-banyaknya.
9.
Penanya
: Kualifikasi atau spesifikasi SDM seperti apa yang dibutuhkan oleh Bank Syariah Mandiri untuk mengisi posisi frontliner ?
Penjawab
: Cantik atau Good looking, Jujur, Cerdas, dan silahkan tanya ke saudara Puja untuk yang lebih jelas.
10.
Penanya
: Faktor apa yang menyebabkan timbulnya permintaan SDM untuk frontliner di Bank Syariah Mandiri ?
Penjawab
: Karena adanya pegawai yang resign, pembukaan kantor cabang baru, promosi, dan mutasi.
11.
Penanya
: Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II dalam merekrut pegawai untuk posisi frontliner ?
Penjawab
: Langkah pertama adalah dengan mengikuti job fair yang diselenggarakan oleh pihak ke-3, selanjutnya bekerja sama dengan kampus-kampus terkemuka, dan yang ketiga adalah dengan membuka lowongan di cabang-cabang.
12.
Penanya
: Bagimana proses perumusan strategi yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II dalam merekrut pegawai untuk posisi frontliner ?
Penjawab
: Diawali dengan rapat dari staf SDI dan HCD kantor pusat, dan untuk itu biasanya ditentukan PIC Rekrutmen. Selanjutnya adalah dilakukan koordinasi dengan kantorkantor cabang.
13.
Penanya
: Kebijakan apa yang mempengaruhi dalam perumusan strategi rekrutmen pegawai untuk posisi frontliner ? Jawab : Kebijakan yang mempengaruhi biasanya hanya
Penjawab
: berasal dari adanya perubahan kualifikasi SDM yang dibutuhkan.
14.
Penanya
:
Target apa yang hendak dicapai dari proses rekrutmen pegawai untuk posisi frontliner ?
15.
Penjawab
:
Penanya
: Dalam implementasinya, Metode dan sumber rekrutmen
Pemenuhan pegawai di cabang-cabang.
apa yang dipilih oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah
II dalam
merekrut
pegawai
untuk posisi
frontliner? Penjawab
: Internal dan Eksternal. Sumber internal BSM digunakan untuk merekrut pekerja outsourcing menjadi pegawai organik BSM dengan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya untuk eksternal BSM merekrutnya melalui job fair maupun pembukaan lowongan di kantor cabang.
16.
Penanya
: Apakah ada kerja sama yang dijalin dengan lembaga lain dalam hal penyediaan SDM untuk Bank Syariah Mandiri ?
Penjawab
: Ya ada, kami bekerja sama dengan kampus terkemuka seperti
UI,
IPB,
UIN
Tazkia,
Trisakti,
Perbanas,
Gunadarma, dan Mercubuana.
17.
Penanya
: Metode dan sumber apa yang paling efektif diterapkan dalam merekrut pegawai untuk posisi frontliner di Bank
Syariah
Mandiri
Kantor
Wilayah
II
?
berikan
argumentasinya !
18.
Penjawab
: Keduanya sama-sama efektif.
Penanya
: Bagimana proses (alur) rekrutmen yang dilakukan oleh Bank Syari’ah Mandiri Kantor Wilayah II dalam merekrut pegawai untuk posisi frontliner ?
19.
Penjawab
: Silahkan tanyakan kepada PIC Rekrutmen (Bpk. Puja).
Penanya
: Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam proses rekrutmen pegawai untuk posisi frontliner ?
20.
Penjawab
: Silahkan tanyakan kepada PIC Rekrutmen (Bpk. Puja).
Penanya
: Berapa banyak jumlah pegawai untuk mengisi posisi frontliner yang menjadi target keberhasilan rekrutmen Bank Syari’ah Mandiri Kantor Wilayah II selama tahun 2013 ? Apakah sudah mencapai target atau belum ?
Penjawab
: Jawab : Silahkan tanyakan kepada PIC Rekrutmen (Bpk. Puja).
21.
Penanya
:
Bagaimana evaluasi yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II setelah melakukan rekrutmen pegawai untuk posisi frontliner ?
Penjawab
:
Menjaga pegawai yang telah direkrut agar tidak resign dengan cara-cara yang sesuai dengan ketentuan. Karena bagi kami peagwai itu adalah aset yang berharga.
Jakarta, 27 Februari 2014 Telah dijawab Oleh : Kepala Seksi SDI,
M. Ritaudin Tato NIP. 097874066
HASIL INTERVIEW (WAWANCARA) “STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA”
Penanya
: Moqoddas Al Aslami ( NIM.1110053000014 )
Penjawab
: Bpk. Puja Deta P. ( NIP. 138513353 )
Jabatan
: PIC Rekrutmen dan Staff Pelaksana SDI
Tanggal Pelaksanaan I : 27 Februari 2014 (mulai no. 1 – 8) Tanggal Pelaksanaan II : 6 Maret 2014 (mulai no.9) Tanggal Pelaksanaan III : 12 Maret 2014 (mulai no.10 – 12) : Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II,
Lokasi
Gd. Graha Mandiri Lt.22, Jl. Imam Bonjol No.61
1.
Penanya
:
Kualifikasi atau spesifikasi SDM seperti apa yang dibutuhkan oleh Bank Syariah Mandiri untuk mengisi posisi frontliner ?
Penjawab
:
Sebagaimana yang telah diatur dalam Surat Edaran (SE) Sumber daya Insani, secara umum kualifikasi SDM yang dibutuhkan untuk mengisi posisi frontliner di antaranya adalah kandidat (Pelamar) harus telah lulus dari pendidikan formal dalam jenjang S1 atau D3 dengan memiliki IPK 2,75 (untuk jurusan terakreditasi A), 3,00 (untuk jurusan terakreditasi B), 3,10 (untuk
jurusan terakreditasi C) dalam skala 4.00 yang diterbitkan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN). Selain itu, usia kandidat maksimal adalah 27 tahun dan diutamakan belum menikah serta memliki Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
2.
Penanya
:
Target apa yang hendak dicapai dari proses rekrutmen pegawai untuk posisi frontliner ?
Penjawab
:
Untuk pemenuhan kebutuhan frontliner di Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu maupun Kantor Kas Bank Syariah Mandiri.
3.
Penanya
: Bagimana proses (alur) rekrutmen yang dilakukan oleh Bank Syari’ah Mandiri Kantor Wilayah II dalam merekrut pegawai untuk posisi frontliner ?
Penjawab
: Langkah pertama yang harus ditempuh dalam proses rekrutmen adalah Walk in Interview oleh HCD (Human Capital Division) Kantor Pusat atau pihak yang ditugaskan oleh HCD, seperti Kantor Wilayah atau Kantor Cabang. Selanjutnya apabila kandidat (pelamar) telah lulus dalam walk in interview, maka tahapan yang harus dilewati selanjutnya adalah Psikotes. Kemudian, apabila kandidat (pelamar) telah lulus dalam tes
psikotes maka kandidat diharuskan mengikuti test performance terlebih dahulu. Tes performance ini merupakan tes yang menguji terkait dengan kognisi, afeksi dan psikomotorik dari kandidiat. Selanjutnya apabila kandidat telah selesai tes performance, maka kandidat akan dicek kesehatan fisiknya melalui tes Medical Check Up (MCU). Tahapan MCU tersebut juga berperan penting untuk melihat kesiapan fisik kandidat sehingga data kandidat dapat dikirim dan dilakukan konfirmasi akhir ke kantor cabang, penempatan Kerja, dan aporan ke HCD. Setelah semua tahapan itu semua berjalan sesuai dengan harapan, maka tahapan yang terakhir adalah penawaran kerja (offering letter) atau yang disebut dengan perjanjian kerja waktu tertentu. Apabila penawaran kerja (offering letter) tersebut telah ditandatangani oleh kedua belah pihak, maka secara resmi kandidat tersebut telah resmi bekerja di PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana waktu yang ditentukan.
4.
Penanya
:
Dalam implementasinya, Metode dan sumber rekrutmen apa yang dipilih oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II dalam merekrut pegawai untuk posisi frontliner ?
Penjawab
:
Dalam melakukan rekrutmen, Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II melakukannya dengan beberapa metode dan sumber rekrutmen seperti Job Fair, Tes Online,
Rekomendasi
Cabang,
Iklan
Jobstreet,
Penggunaan Banner/Spanduk di kantor cabang.
5.
Penanya
: Apakah ada kerja sama yang dijalin dengan lembaga lain dalam hal penyediaan SDM untuk Bank Syariah Mandiri ?
Penjawab
: Kerja sama yang dijalin oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
dalam penyediaan SDM dan
rekrutmen sejauh ini baru berjalan dengan sifatnya yang momentum saja. Kerja sama tersebut biasanya terjalin tatkala adanya permohonan (proposal) dari pihak luar seperti kampus yang hendak melaksanakan job fair dikampusnya.
Dari
adanya
permohonan
apabila
memang sedang dibutuhkan SDM untuk Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II, maka akan direspon dengan kesediaan untuk mengisi job fair tersebut.
6.
Penanya
: Metode dan sumber apa yang paling efektif diterapkan dalam merekrut pegawai untuk posisi frontliner di Bank
Syariah
Mandiri
Kantor
Wilayah
II
?
berikan
argumentasinya ! Penjawab
:
Jobstreet, karena Jobstreet memiliki jangkauan yang lebih luas dan sudah terkenal dikalangan pencari kerja.
7.
Penanya
: Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam proses rekrutmen pegawai untuk posisi frontliner ?
Penjawab
: Diantara
faktor
yang
mendukung
dalam
proses
rekrutmen adalah adanya rekomendasi kandidat dari kantor cabang. Hal tersebut disebut sebagai faktor pendukung
karena
dengan
begitu
cabang
dapat
mengidentifikasi kelayakan kandidat untuk mengisi posisi yang tersedia. Selanjutnya terkait dengan faktor penghambat, pada dasarnya hal tersebut tidak ada, hanya saja adanya kebijakan yang sering berubah seringkali dapat membuat kandidat yang direkrut banyak yang gugur ditengah proses rekrutmen, seperti banyaknya peserta tes yang tidak lulus psikotes.
8.
Penanya
: Berapa banyak jumlah pegawai untuk mengisi posisi frontliner yang menjadi target keberhasilan rekrutmen Bank Syari’ah Mandiri Kantor Wilayah II selama tahun 2013 ? Apakah sudah mencapai target atau belum ?
Penjawab
:
Selama tahun 2013 Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II telah berhasil mendapatkan tambahan pegawai dari proses rekrutmen sebanyak 186 orang, secara lebih terperinci dapat dilihat langsung di laporan final rekrutmen 2013 Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II.
9.
Penanya
:
Berapa jumlah SDM yang dibutuhkan dan menjadi target rekrutmen pada tahun 2013 ?
Penjawab
:
Tiap bulannya kami ditargetkan untuk dapat merekrut minimal 30 orang untuk di terima sebagai pegawai atau dilakukan Offering Letter. Jumlah itu pun masih dapat berubah kalau kami mendapat laporan ada pegawai di KC atau KCP ada yang resign maupun habis kontrak. Jadi, sifatnya tentatif.
10.
Penanya
: Siapa yang menjadi penyelenggara Tes Psikotes ? adakah kerjasama yang dijalin dengan lembaga lain ?
Penjawab
: Yang menyelenggarakan Tes Psikotes untuk kandidat adalah langsung dari HCD (Human Capital Division) kantor pusat.
11.
Penanya
: Apa nama lembaga yang melakukan MCU untuk kandidat ?
13. 12.
Penjawab
: Pramita Laboratorium Matraman.
Penanya Penanya
:: Dalam MCU, biasanya yang menjadi tolak ukur untuk lulus atau tidak lulusnya kandidat dalam MCU itu apa ?
Penjawab Penjawab
:: Yang pasti sehat jasmani, dan BSM hanya mengacu pada rekomendasi dari dokter lab. yang menyatakan bahwa kandidat tidak punya penyakit kronis yang bisa menyebabkan terganggunya aktivitas kerja.
Jakarta, 14 Maret 2014 Telah dijawab Oleh : Staff Pelaksana SDI,
Puja Deta P. NIP. 138513353
HASIL INTERVIEW (WAWANCARA) “STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA”
Penanya
: Moqoddas Al Aslami ( NIM.1110053000014 )
Penjawab
: Ibu Badriati
Jabatan
: Staff Pelaksana SDI (Sumber Daya Insani)
Tanggal Pelaksanaan I : 27 Februari 2014 (mulai dari no.1 – 5) Tanggal Pelaksanaan II: 12 Maret 2014 (mulai dari no. 6 – 11) Lokasi
: Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II, Gd. Graha Mandiri Lt.22, Jl. Imam Bonjol No.61
1.
Penanya
:
Bagimana Sejarah berdirinya Bank Syariah Mandiri ?
Penjawab
:
Bank Syariah Mandiri berdiri sejak tahun 1999, secara lebih lengkap terkait dengan sejarah dan profil BSM dapat dilihat di website www.syariahmandiri.co.id.
2.
Penanya
:
Apa visi dan misi Bank Syariah Mandiri ?
Penjawab
:
Sebelumnya kita memiliki visi dan misi sebagaimana yang terdapat di website kita, tapi untuk saat ini dan ke depan visi dan misi tersebut berubah. Ini visi dan misi BSM yang terbaru.
3.
Penanya
:
Apa yang dimaksud dengan shared values BSM ?
Penjawab
:
Shared values adalah nilai-nilai perusahaan yang dijadikan pedoman bagi pegawai dalam menjalankan aktivitas perbankan. Secara terperinci shared values BSM terdiri dari ETHIC, yaitu Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada data ini. (menunjukkan dan memberikan copy shared values terbaru).
4.
Penanya
:
Bagaimana struktur organisasi Bank Syariah Mandiri ?
Penjawab
:
Untuk struktur secara keseluruhan, seperti struktur dewan komisaris, struktur dewan pengawas syariah, dan struktur dewan direksi dapat diakses di website www.syariahmandiri.co.id. Sedangkan untuk struktur organisasi di kanwil II ini kami punya datanya. (menunjukkan dan memberikan copy filenya).
5.
Penanya
:
Apa saja produk-produk yang terdapat di BSM ?
Penjawab
:
Bisa
dilihat
di
data
memberikan copy filenya).
kami
(menunjukkan
dan
6.
Penanya
:
Berapa jumlah kantor wilayah yang ada di BSM ?
Penjawab
:
Melihat dari besarnya jaringan BSM, maka BSM membaginya menjadi 5 (lima) kantor wilayah di seluruh Indonesia.
7.
Penanya
:
Sejak kapan BSM Kantor Wilayah II ini mulai
Penjawab
:
beroperasi ? BSM Kantor Wilayah II mulai beroperasi sejak tahun 2008.
8.
Penanya
:
Apa yang mendasari dan tujuan dioperasikannya BSM Kantor Wilayah II ?
Penjawab
:
Hal yang paling utama adalah untuk memberikan kemudahan dalam aktivitas perbankan dan koordinasi antara kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang ada dibawahnya kepada kantor pusat. Fungsi kami di sini adalah sebagai penghubung antara kantor cabang yang berada di bawah kami dengan kantor pusat.
9.
Penanya
:
Pada awal berdirinya, ada berapa KC dan KCP yang berada dibawah koordinasi BSM Kanwil II ?
Penjawab
:
Sekitar 10 kantor cabang saja yang ada dibawah koordinasi kami saat mulai dioperasikannya BSM Kanwil II.
10.
Penanya
:
Berapa jumlah KC dan KCP yang saat ini telah beroperasi di bawah koordinasi BSM Kanwil II ?
Penjawab
:
Untuk saat ini BSM Kanwil II membawahi sebanyak 38 KC (kantor cabang) dan 118 KCP (kantor cabang pembantu).
11.
Penanya
:
Berapa jumlah pegawai BSM Kantor Wilayah II saat ini ?
Penjawab
:
Sekitar 2000an.
Jakarta, 14 Maret 2014 Telah dijawab Oleh : Staff Pelaksana SDI,
Badriati
HASIL INTERVIEW (WAWANCARA) “STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA”
Penanya
: Moqoddas Al Aslami ( NIM.1110053000014 )
Penjawab
: Ibu Tania Rahma
Jabatan
: Staff Pelaksana SDI (Sumber Daya Insani)
Tanggal Pelaksanaan : 6 Maret 2014 Lokasi
: Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II, Gd. Graha Mandiri Lt.22, Jl. Imam Bonjol No.61
1.
Penanya
:
Faktor apa yang menyebabkan pegawai di BSM itu resign ?
Penjawab
:
Pegawai yang resign di BSM itu biasanya dikarenakan pegawai tersebut tidak lulus dalam 3 x (tiga kali) tes pengangkatan yang dilakukan oleh BSM. Selain itu biasanya juga diebabkan oleh adanya keinginan untuk berwiraswasta dari pegawai tersebut, ingin fokus kepada keluarga, mencari insentif gaji yang lebih tinggi, adanya pegawai yang menikah dengan sesama pegawai BSM dan diterima kerja di instansi lain.
2.
Penanya
: Berapa banyak jumlah pegawai yang resign dari BSM Kanwil II selama tahun 2013 ?
Penjawab
: Di tahun 2013 itu ada sebanyak 268 orang.
Jakarta, 14 Maret 2014 Telah dijawab Oleh : Staff Pelaksana SDI,
Tania Rahma