STRATEGI PRESENTASI PT JOMBLO LAJANG INDONESIA DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN STAKEHOLDERS EKSTERNAL HELGA Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 Telp. (62-21) 534 5830 Email penulis :
[email protected] Nama Mahasiswa : Helga Nama Dosen Pembimbing : D4786 – Ferane Aristrivani Sofian, S.I.Kom., M.I.Kom.
Abstrak Masalah penelitian dalam penelitian skripsi ini melihat keperluan perusahaan dalam berhubungan dengan para stakeholders eksternal. Perusahaan perlu memikirkan cara yang tepat untuk berhubungan dengan para stakeholders eksternal. Tujuan Penelitian adalah menjelaskan cara strategi presentasi PT. Jomblo Lajang Indonesia dalam berhubungan dengan para stakeholders. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah studi kasus dimana metode ini bertujuan menganalis kegiatan presentasi perusahaan dan dilakukan wawancara untuk memberikan gambaran presentasi perusahaan secara faktual dan aktual tentang fakta-fakta dan sifat objek penelitian. Hasil yang dicapai dari penelitian ini menyatakan bahwa pemilihan strategi presentasi yang tepat pada saat berhubungan dengan para stakeholders sangat bergantung pada presentasi yang dibawakan. Kesimpulan yang diperoleh menyatakan bahwa membawakan presentasi yang profesional merupakan salah satu cara yang perlu dipelajari oleh perusahaan untuk membangun hubungan baik dengan para stakeholders yang akan mendukung seluruh kegiatan dan aktivitas perusahaan. (H) Kata Kunci : presentasi, perusahaan, stakeholders
1. PENDAHULUAN Saat ini menjalin hubungan menjadi topik utama dalam aktivitas bisnis perusahaan. Perusahaan adalah organisasi yang melakukan kegiatan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Menjalin hubungan dengan banyak pihak menjadi hal utama yang biasanya perusahaan lakukan, terlebih pada perusahaan yang baru dibentuk. Kebanyakan perusahaan, secara financial, bertujuan ingin mendapat profit yang maksimal dari hasil operasinya dengan memaksimalkan hubungan dengan internal dan eksternal perusahaan. Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mampu menjalin hubungan jangka panjang dengan seluruh bagian yang terkait dengan perusahaan. Pada saat hubungan jangka panjang dengan bagian yang terkait dengan perusahaan terbentuk, maka hal tersebut dapat membentuk loyalitas pada pihak yang berhubungan dengan perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan perlu memilih strategi yang tepat untuk menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Memilih strategi yang tepat menjadi salah satu langkah awal perusahaan dapat menjalin hubungan dengan pihak yang terkait dengan perusahaan. Presentasi adalah salah satu cara perusahaan membangun hubungan dengan para pihak yang terkait dengan perusahaan. Presentasi dilingkungan kerja menjadi hal penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Presentasi menjadi salah satu alat komunikasi bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi bagi para pemegang kepentingan, khususnya bagi pihak eksternal perusahaan. Presentasi pada saat ini merupakan bagian penting bagi perusahaan. Keterampilan presentasi menjadi aset utama bagi perusahaan pada saat menjalin hubungan dengan pihak yang terkait dengan perusahaan. Presentasi membantu perusahaan menyampaikan informasi kepada bagian-bagian penting perusahaan. Begitu pula pada saat menyampaikan presentasi, kemampuan perusahaan memberikan presentasi dapat menentukan kualitas perusahaan. Maka dari itu, pada saat membangun hubungan dengan pihak yang terkait dengan perusahaan, perusahaan harus sangat memerhatikan cara menyajikan dan membawakan materi presentasi yang tentunya hal tersebut akan berpengaruh pada perusahaan. Salah satu pihak yang memegang peranan penting bagi perusahaan biasanya disebut dalam istilah stakeholders. Stakeholders menjadi penting bagi perusahaan karena stakeholders menentukan keberlangsungan berjalannya suatu perusahaan. Perusahaan akan memulai usahanya dengan membangun hubungan baik dengan para stakeholders. Dengan membangun hubungan baik dengan para stakeholders akan membantu mencapai tujuan perusahaan. Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen Public relations,Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan. Jadi stakeholders adalah sekolompok organisasi yang mempertaruhkan hidupnya yang akan membantu perusahaan menjalankan usahanya baik dari pihak internal maupun dari pihak eksternal.
Karena stakeholders merupakan bagian penting bagi perusahaan, setiap perusahaan dituntut untuk dapat bersikap profesional pada saat melakukan presentasi dalam berhubungan dengan para pemegang kepentingan tersebut. Perusahaan dituntut profesional dalam mempersiapkan setiap presentasi kepada stakeholders baik itu kepada karyawan perusahaan internal sendiri dan kepada stakeholders eksternal. Presentasi yang dipersiapkan dapat berhubungan dengan perkembangan perusahaan, menjalin kerjasama, serta membantu pembaharuan kinerja perusahaan. Setiap presentasi dituntut dapat dipersiapkan dengan baik agar dapat menarik perhatian para stakeholders. Jomblo.com adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam media sosial. Jomblo.com didirikan dengan melihat penggunaan jejaring sosial di Indonesia mencapai peringkat 3 terbesar di dunia. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Jomblo.com untuk merancang sebuah jejaring sosial yang dapat digunakan masyarakat untuk menghubungkan satu individu ke individu lain, dari satu individu ke kelompok lain bahkan dari satu kelompok atau komunitas ke masyarakat luas tentunya didasarkan sesuai dengan aktivitas dan minat dari kepribadian seorang individu. Jomblo.com yang baru diresmikan pada 6 Februari 2014 lalu memberikan kesempatan untuk para pemegang status ‘jomblo’ (berarti single/sendiri) agar tidak jatuh dalam perangkap untuk bersikap melankolis atau depresi, melainkan untuk tetap semangat mencari teman, komunitas dan kegiatan yang disesuaikan dengan minat masing-masing individu, kemudian pergi melakukan hal-hal menyenangkan bersama-sama, menikmati hidup dan tetap bergerak maju ke arah hidup yang positif. Melihat Jomblo.com merupakan salah satu perusahaan yang baru didirikan dan harus menghadapi persaingan ditengah banyaknya jejaring sosial yang sudah banyak dikembangkan, menjadi hal yang menarik untuk dapat mengetahui strategi presentasi yang digunakan pada saat Jomblo.com ingin membangun hubungan dengan para stakeholders. Penilitian skripsi kali ini bertujuan untuk melihat strategi perusahaan menghadapi para stakeholders pada saat berhubungan dengan para stakeholders. Tujuan Penelitian 1.
2.
3.
Untuk mengetahui bagaimana strategi PT. Jomblo Lajang Indonesia mempersiapkan presentasi perusahaan kepada stakeholders eksternal perusahaan. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh perusahaan PT. Jomblo Lajang Indonesia pada saat membangun hubungan dengan para stakeholders eksternal perusahaan. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan PT. Jomblo Lajang Indonesia mengatasi kendala saat membangun hubungan dengan para stakeholders eksternal perusahaan.
2.
Landasan Konseptual Selain menggunakan beberapa penelitian sebelumnya sebagai tolak ukur dan masukan untuk membantu penelitian skripsi ini, untuk mempermudah penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa landasan konseptual yang akan mendukung penelitian seperti, konsep strategy presentasion in Global Workplace, hambatan komunikasi dan beberapa cara yang dapat digunakan dalam mendukung keberhasilan suatu presentasi. Dalam penyampaian presentasi perusahaan menggunakan komunikasi grup dan tim serta memperhatikan bahasa verbal dan non-verbal untuk penyampaian materi yang maksimal.
3. Metode Penelitian 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Riset kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil riset. Hasil riset lebih bersifat kontekstual dan kasuistik, yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu sewaktu riset dilakukan. Besarnya sampel bukan menjadi tolak ukur baik tidaknya riset, pada riset kualitatif tidak dikenal istilah sampel. Sampel pada riset kualitatif disebut informan atau subjek riset, yaitu orang-orang yang dipilih diwawancarai atau diobservasi sesuai tujuan riset. Disebut subjek riset karena informan dianggap aktif mengkonstruksi realitas, bukan sekedar objek yang hanya mengisi kuosioner (Kriyantono, 2006 :163).
3.2 Teknik Pengumpulan Data a) Wawancara mendalam (In-Depth Interview) Wawancara mendalam adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif. Selanjutnya, dibedakan antara responden (orang yang akan diwawancarai hanya sekali) dengan informan (orang yang ingin peneliti ketahui/pahami dan yang akan diwawancarai beberapa kali). Karena itu, wawancara mendalam disebut juga wawancara intensif (intesif-interview). Biasanya wawancara mendalam menjadi alat utama pada penelitian kualitatif yang dikombinasikan dengan observasi partisipasi. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam, bila perlu, tidak ada yang disembunyikan. Caranya dengan mengusahakan wawancara berlangsung informal seperti sedang ngobrol. b) Observasi Metode observasi adalah metode dimana periset mengamati langsung objek yang diteliti. Ada dua jenis observasi, pertama yaitu observasi partisipan, yaitu periset ikut berpartisipasi sebagai anggota kelompok yang diteliti yaitu terlibat dalam kegiatan presentasi. Kedua, observasi
nonpartisipan yaitu observasi di mana periset tidak memposisikan dirinya sebagai anggota kelompok yang diteliti.
3.3 Teknik Analisis Data Pada dasarnya teknik analisis data kualitatif mengelola dan menyajikan data yang sistematik, teratur, terstruktur dan memiliki makna. Menurut Nasution (2003) pada buku “Metodologi Penelitian untuk PublicRelation”. Berikut merupakan tahapan analisis data dalam penelitian ini (Ardianto,2011,p.216-217) a. Mereduksi data Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan yang perinci. Laporan ini akan terus menerus bertambah. Bila tidak segera dianalisis sejak awal, akan menambah kesulitan. Laporan-laporan ini perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya. Jadi, laporan lapangan sebagai bahan mentah disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, diberi susunan yang lebih sistematis sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah untuk mencari kembali data bila diperlukan. b. Men-display Data Agar dapat melihat gambaran keseluruhannya atau bagian tertentu dari penelitian itu, harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, grafik, networks, dan charts. Dengan demikian, peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam dalam tumpukan detail. c. Mengambil kesimpulan dan verifikasi Sejak awalnya, perlu diusahakan mencari makna dari data yang dikumpulkan. Untuk itu, perlu mencari pola, tema hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis, dan sebagainya. Jadi, dari data yang diperolehnya sejak awal dicoba mengambil kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula masih tentatif, kabur, diragukan. Akan tetapi, dengan bertambahnya data, kesimpulan itu lebih grounded. Selama penelitian berlangsung, kesimpulan senantiasa harus diverifikasi. Verifikasi dapat singkat dengan mencari data baru, dapat pula lebih mendalam bila penelitian dilakukan oleh satu tim untuk mencapai intersubjectiveconsensus, yakni persetujuan bersama agar lebih menjamin validitas atau comfirmability. d. Menganalisis data Menganalisis data sewaktu pengumpulan data antara lain akan menghasilkan lembar rangkuman dan pembuatan kode pada tingkat rendah, menengah (kode pola) dan tingkat tinggi (memo) e. Membuat lembar rangkuman Untuk memperoleh inti data, dapat diajukan pertanyaan, siapa peristiwa atau situasi apa, tema atau masalah yang dihadapinya dalam lapangan, hipotesis apa yang timbul dalam pikirannya. Pada kunjungan berikutnya, informasi apa yang harus ditemukannya dan hal apa yang harusnya diberinya perhatian khusus. f. Menggunakan matriks dalam analisis data
Matriks dapat memberi bantuan yang sangat berguna dalam mengolah dan menganalisis data yang banyak, yang terdiri dari membentuk matriks, memasukkan data ke dalam matriks, menganalisis data matriks.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Membangun hubungan dengan para stakeholders adalah hal penting yang perlu diperhatikan oleh banyak perusahaan. Terlebih dengan para stakeholders eksternal. Stakeholders eksternal adalah orang-orang diluar perusahaan yang akan membantu aktivitas dan kegiatan perusahaan. Menjalin hubungan dengan para stakeholders akan membantu perusahaan mengenalkan dan mengkomunikasi fitur baru kepada para eksternal perusahaan. Selain itu eksternal stakeholders secara kangsung maupun tidak langsung akan membantu jalannya aktivitas perusahaan, baik dalam dukungan materi, ide, pemberitaan dan dukungan lainnya. Jomblo.com merupakan salah satu perusahaan media sosial yang baru diresmikan 6 Februari 2014 lalu. Menjadi tantangan tersendiri bagi pihak Jomblo.com untuk dapat mengenalkan hingga diterima oleh para stakeholders eksternal ditengah persaingan dunia bisnis saat ini. Perusahaan perlu menyiapkan alat yang akan menjadi alat komunikasi bisnis yang dapat membantu perusahaan berhubungan dengan para stakeholders eksternal Jomblo.com. Salah satu alat yang digunakan untuk menunjang komunikasi bisnis adalah presentasi. Pada umumnya presentasi merupakan salah satu cara mengenalkan perusahaan pada para stakeholders. Presentasi adalah cara perusahaan dapat menyampaikan informasi dan pendapat kepada satu orang maupun lebih. Presentasi merupakan bagian dari komunikasi kelompok. Karena presentasi tidak hanya melibatkan satu atau 2 orang, tetapi presentasi melibatkan lebih dar 2 orang. Presentasi termasuk komunikasi kelompok karena diperngaruhi oleh jumlah komunikator yang tidak terbatas dalam 1 orang dan juga jumlah komunikan yang bisa dalam jumlah kecil maupun dalam jumlah besar. Salah satu contohnya adalah stakeholders. stekeholder perusahaan dapat berjumlah sedikit dan dapat berjumlah banyak. Melihat jumlah dan pentingnya stakeholders eksternal, maka dari itu perusahaan dituntut dalam melakukan komunikasi bisnis dengan cara presentasi, perusahaan dituntut untuk dapat menjaga profesionalitas pada saat berhubungan dengan para stakeholders tersebut. Dalam menjaga profesionalitas tersebut, maka perusahaan perlu menyiapkan orang-orang yang kemudian akan disebut dengan presenter untuk berhubungan dengan para stakeholders. Tujuan presenter ini disiapkan agar dapat membawakan presentasi secara profesional sehingga dapat diterima oleh para stakeholders eksternal. Presenter perlu bekerjasama dengan perusahaan untuk menyiapkan presentasi yang profesional hingga diterima oleh para stakeholders. Dalam pembahasan skripsi ini akan membahas bagaimana perusahaan dapat menyiapkan presentasi yang baik dan membawakan secara profesional kepada para stakeholders eksternal.
4.1 Strategi Presentasi Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Persiapan Presentasi adalah: a) Pemilihan Tujuan Presentasi 1) Pemilihan Tujuan dan Jenis Presentasi Hal yang paling pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan pada saat presentasi adalah pemilihan jenis presentasi pada saat ingin berhubungan dengan stakeholders eksternal. Secara umum terdapat jenis presentasi kedalam 2 bagian, yaitu presentasi informatif dan presentasi persuasif. Pihak Jomblo.com melakukan kedua sifat tersebut, yaitu presentasi yang persuasif dan informatif. Presentasi informatif dilakukan pada saat perusahaan berhubungan dengan seluruh stakeholders tetapi secara khusus diarahkan kepada media dan user Jomblo.com. Presentasi informatif ini bertujuan untuk menginformasikan mengenai Jomblo.com sediri, baik dari latar belakangnya, makna dan fungsi Jomblo.com, serta fungsi dari setiap fitur yang disediakan di dalam Jomblo.com sendiri. Tidak hanya informatif, sifat persuasif yang dibawakan juga dilakukan pada saat berhubungan dengan seluruh stakeholders, tetapi sifat persuasif lebih difokuskan pada para calon investor dan kepada para partnership. Sifat presentasi persuasif ini dibawa agar dapat mempersuasi para stakeholders eksternal untuk ikut bergabung menjadi user dan membuat komunitas Jomblo.com (untuk para user dan masyarakat umum), menjadi investor Jomblo.com (untuk para calon investor), serta untuk mempersuasi para partnership untuk bekerja sama dengan Jomblo.com baik secara komersil (tukar iklan) maupun menjadi media partner untuk acara yang dibuat para komunitas. 2) Analisis Audiens Pemilihan tujuan presentasi biasanya diikuti dengan pengembangan profil audiens. Audiens yang disebutkan disini adalah para stakeholders eksternal. Disini perusahaan mencoba mencari tahu sebenarnya apa tujuan dari masing-masing audiens. Dengan mengetahui apa yang menjadi tujuan dari para audiens informasi yang disampaikan menjadi lebih mudah untuk disampaikan dan sebisa mungkin informasi yang disampaikan sesuai dengan harapan dari harapan para audiens. Hal berikut yang menjadi keuntungan pada saat mengetahui profil audiens adalah kita dapat menentukan cara terbaik pada saat melakukan presentasi. Tidak hanya pada pembawaan tetapi pada saat penyajian data. Dalam kaitannya dengan analsis sudiens, maka perusahaan perlu mengetahui kemungkinan yang akan ditimbulkan oleh reaksi para
audiens. Dalam konteks ini ada baiknya jika sebelum presentasi dimulai, komunikator harus mengetahui bagian materi yang kemungkinan akan menyulitkan dan membingungkan audiens. Oleh karena itu, komunikator harus mempersiapkan jawaban kemungkinan pertanyaan yang bernada tidak setuju terhadap materi presentasi yang disajikan. Selaiun itu, presenter perlu memprediksi bagian-bagian mana yang kemungkinan dapat diterima positif oleh para stakeholders. Presenter harus mempertimbangkan tingkat pengetahuan stakeholders. tingkat pengetahuan yang berbeda memungkinkan bahasa penyampain presentasi yang berbeda pula. Oleh sebab itu, presenter perlu mempertimbangkan pengetahuan presenter guna mempersiapkan cara dan bahasa pada saat penyampaian. Pengembangan profil audiens memudahkan pembawa presentasi untuk mempersiapkan diri pada saat presentasi. Berbicara dengan mahasiswa tentunya tidak akan sama dengan cara berbicara pada saat berhadapan dengan calon investor 3) Menetapkan Hasil Penetapan hasil menjadi hal penting untuk diperhatikan. Penetapan hasil dapat membantu mengukur apakah presentasi yang dilakukan telah berhasil atau tidak. Jomblo.com menetapkan pengukuran hasil presentasi dengan melihat dari bagaimana pemberitaan, penambahan user, dan respon langsung dari para audiens. Pada saat berhubungan dengan investor maka ada penetapan hasil berupa berapa kemungkinan calon investor yang akan ikut bergabung dalam Jomblo.com. Hubungan dengan partnership biasanya dengan dinilai berapa partner yang berhasil diajak kerjasama dengan Jomblo.com dalam satu kurun waktu. Menetapkan hasil harus ditentukan diawal karena akan membantu proses penyusunan dan penyampaian materi presentasi disesuaikan dengan target dan hasil yang ditentukan. 4) Membangun Kredibilitas Membangun kredibilitas menjadi hal yang perlu dilakukan pada pembicara. Menunjukkan status pembicara akan membantu mendapatkan perhatian dari audiens pada saat presentasi. Jika kredibilitas tinggi audiens kemungkinan akan merasa bahwa mereka dapat mempercayai informasi yang disajikan kepada mereka. Pengembangan kredibilitas dapat berupa menyertakan pendidikan formal yang pernah didapat, menunjukkan keahlihan dari pengalaman sebelumnya, bersikap empati dan mencoba melibatkan audiens dengan cara menanyakan respon dari stakeholders pada saat presentasi, menunjukkan antusiasme serta mempersiapkan penampilan yang menarik pada saat ingin melakukan presentasi. 5) Mengembangkan Kriteria untuk Mengukur Keberhasilan Membuat standar pengukuran keberhasilan menjadi hal yang wajib dilakukan pada saat ingin melakukan presentasi. Hal ini membantu perusahaan menilai kinerja presenter pada saat membawakan presentasi. Beberapa kriteria yang dapat digunakan perusahaan dalam pengukuran keberhasilan presentasi adalah spresifik, menetapkan standarisasi
peningkatan presentasi, menetapkan goal yang dapat dicapai seperti yang dilakukan pada Jomblo.com hasil ditentukan dari event dan publisitas yang dikerjakan, serta pengukuran harus realistik dan penentuan keberhasilan harus menetapkan waktu pencapaian. 2) Creating : The Business Presentation Setelah menetapkan tujuan dan penilaian audiens, saatnya dimulai tahap penyajian presentasi. Ketika membuat presentasi, persuasif atau informatif, adalah penting untuk mengikuti struktur pembuatan presentasi yang baik. Komponen pembuatan presentasi yang baik mencakup: 1. Memiliki sebuah tujuan yang jelas 2. Memiliki sebuah pernyataan yang dapat mendukung 3. Menunjukkan pratinjau 4. Menyertakan poin utama dan subpoin 5. Memberikan dukungan untuk setiap titik 6. Transisi dari satu titik utama ke poin berikutnya 7. Menggunakan cara pengenalan yang efektif 3) Coordinating: The Business Presentation Komunikasi memerlukan kesadaran untuk peduli terhadap kebutuhan dan harapan orang lain. Ketika perusahaan mengatakan "orang lain", berarti audiens lebih dari sekedar audiens langsung, hal ini merujuk kepada semua orang yang mungkin dipengaruhi oleh aktivitas komunikasi. Koordinasi komunikasi juga memungkinkan untuk mendapatkan wawasan penting (umpan balik) yang kita tidak bisa kerjakan sendirian. Akhirnya, koordinasi komunikasi kita berarti memastikan setiap orang yang harus disertakan dalam aktivitas komunikasi dan diinformasikan beberapa hal penting yang perlu dilakukan. 4) Delivering: The Business Presentation Dalam penyampaian presentasi agar lebih mudah diterima oleh para stakeholders, perusahaan perlu menyiapakn diri dengan baik dengan cara latihan. Selain itu dalam menyampaikan presentasi perusahaan perlu memperhatikan penggunaan komunikasi verbal dan non-verbal. Untuk presentasi yang lebih menarik perusahaan dapat menggunakan penyampain pesan presentasi dengan menggunakan teknik komunikasi grup dan tim.
4.2 Kendala Presentasi Dari hasil analisis, wawancara dan observasi perusahaan PT Jomblo Lajang Indonesia dilihat ada beberapa kendala yang terjadi pada saat persiapan presentasi seperti seringkali waktu yang tidak cukup untuk mempersiapkan presentasi, sehingga pada saat persiapan materi presentasi menjadi sangat terburu-buru. Terkadang perusahaan mendapat jadwal keputusan pertemuan dari para stakeholders mendadak, sehingga waktu persiapan menjadi sangatlah terbatas. Ditambah lagi, dengan adanya jenis stakeholders baru sehingga waktu untuk penyusunan materi baru menjadi terburu-buru. Telah dijelaskan
sebelumnya, perbedaan stakeholders akan membedakan materi presentasi yang dibawakan dan juga akan membedakan cara presentasi terhadap para stakeholders. Seperti hal yang dialami Jomblo.com, para komunikator dan materi presentasi yang akan dibawakan, dibedakan menurut stakeholders. Kendala lain pada saat persiapan presentasi adalah menyiapkan materi presentasi yang cocok untuk para stakeholders. menyiapkan materi menjadi sulit karena perlu mengikuti karakter dan menyesuaikan persepsi dari para stakeholders. perbedaan stakeholders biasanya akan menyebabkan perbedaan persepsi. Untuk perusahaan dituntut dapat menyiapkan presentasi yang disesuaikan dengan para stakeholders. Biasanya jika bertemu dengan kalangan yang lebih tua maka mereka akan lebih menyukai design presentasi dalam penyajian yang sederhana, sedangkan jika bertemu dengan kalangan muda maka presentasi biasanya dibuat dengan bentuk yang unik, lebih rumit dan berwarna. Oleh sebab itu, menjadi kendala perusahaan untuk harus menyajikan materi presentasi yang disesuaikan dengan karakter dan kepribadian stakeholders. Kendala yang akan dibahas selanjutnya adalah kendala pada saat melakukan presentasi. Beberapa kendala yang biasanya dihadapi pada saat melakukan presentasi adalah kendala-kendala teknis seperti kendala perbedaan dan penurunan resolusi yang dihasilkan oleh proyektor pada saat menampilkan materi, bahan presentasi tidak terlihat semenarik saat dilihat dari resolusi asli. Kendala ini merupakan kendala pada keterbatasan media dalam hambatan komunikasi. Kendala teknis lainnya adalah pada saat presentasi terjadi pemadaman listrik. Sama seperti hal yang dialami Jomblo.com pada saat melakukan presentasi tim di Universitas Budi Luhur terjadi pemadaman listrik sehingga pada saat presentasi dokumen yang akan menjadi materi presentasi tidak dapat ditampilkan dan pada saat presentasi tidak dapat menggunakan alat pembantu untuk pengeras suara. Kondisi yang dihadapi seperti ini adalah kondisi biasanya yang tidak terduga. Tetapi pada saat dilingkungan kerja terlebih pada saat berhadapan di dunia bisnis, semua komunikator tetap dituntut menjaga profesionalitas terhadap para stakeholders. Gugup dan lupa pada saat presentasi menjadi hal yang sering ditemui saat presenter melakukan presentasi. Gugup dan lupa merupakan salah satu kesulitan pada komunikan, ini merupakan hambatan yang terjadi pada sikap dari komunikan. Gugup dan lupa perlu dihindari karena akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan pada saat presentasi, misalnya materi yang penting menjadi terlewatkan. Hal ini merupakan hal yang terjadi dari dalam diri sendiri. Oleh sebab itu, presenter harus mengetahui cara yang tepat untuk mengatasi rasa gugup dan lupa ketika berhadapan dengan para stakeholders. Kendala berikutnya yang dihadapi pada saat presentasi adalah perbedaan persepsi. Dalam kaitannya dengan hambatan komunikasi, kendala perbedaan persepsi dapat dikarenakan karena perbedaan kepentingan audiens, dan perbedaan bisa dikarenakan perbedaan sosial budaya. Perbedaan persepsi menjadi kendala karena adanya perbedaan persepsi ini menjadi sulit untuk meyakinkan para stakeholders untuk bergabung dalam Jomblo.com. Oleh sebab itu pihak perusahaan mencari cara untuk memengaruhi para stakeholders sehingga argumen yang dikemukakan perusahaan dapat diterima oleh pihak perusahaan.
Penggunaan istilah asing terkadang menjadi kendala perusahaan pada saat penyampaian presentasi. Dalam hambatan komunikasi, ini merupakan hambatan pesan pada penggunaan kata. Penggunaan kata-kata yang tepat merupakan hal yang sangat penting karena akan memengaruhi pemaknaan pesan yang disampaikan. Banyak istilah asing yang tidak dimengerti oleh para stakeholders sehingga pada saat penyampaian presentasi, informasi tidak dapat diterima sepenuhnya oleh para stakeholders. Penggunaan istilah asing menjadi salah satu alasan penghambat pada saat presentasi karena akan memengaruhi penyampaian informasi kepada stakeholders. Kendala juga dihadapi pada saat menyajikan informasi dalam bentuk tim. Jika perusahaan menyajikan presentasi dalam bentuk tim maka bahan dan materi presentasi juga akan semakin banyak. Perusahaan membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk mempersiapkan materi. Tidak hanya itu presentasi yang banyak akan membuat para audiens cepat bosan dan tidak menangkap inti dari presentasi karena informasi yang diberikan terlalu banyak. Oleh sebab itu perusahaan perlu waktu untuk menyederhanakan materi presentasi dan memerhatikan poin penting yang disampaikan. Hal ini membantu para stakeholders menangkap poin penting yang diinformasikan.
4.3 Upaya Mengatasi Kendala Agar presentasi dapat berhasil dengan baik, disamping mempersiapkan atau menguasai materi, persiapan diri juga sangat membantu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mempersiapkan diri untuk melakukan presentasi. Tidak menampakkan rasa gugup. Rasa gugup merupakan hambatan komunikasi. Rasa gugup dapat dikontrol dengan banyak latihan, penguasaan materi. Pengurangan rasa gugup dapat dibantu dengan meyakinkan diri sendiri kalau sudah menguasai materi. Ini akan menambah rasa percaya diri dan akan membantu mengurangi rasa gugup. Begitu juga pada saat berbicara dengan stakeholders, presenter perlu memerhatikan volume suara, posisi kepala, memandang ke arah audiens, serta gaya berbicara. Suara yang jelas tentu akan menarik audiens untuk menyimak. Volume suara ditentuk dengan jumlah stakeholders. Jika stakeholders semakin banyak maka volume suara yang dikeluarkan semakin besar. Volume suara juga akan menentukan perhatian stakeholders dengan presenter. Begitu pula dengan posisi kepala tegak dengan memandang ke arah stakeholders tentukan akan lebih menarik audiens karena audiens akan lebih merasa dilibatkan dalam interaksi dan presentasi yang sedang dilakukan. Gaya berbicara merupakan salah satu hal yang perlu dipersiapkan presenter pada saat ingin menyampaikan presentasi. Gaya berbicara dengan baik perlu direncanakan sesuai dengan kondisi para stakeholders yang telah dianalisis sebelumnya. Tidak lupa volume suara dan gaya bicara perlu disesuaikan dengan suasana tempat melakukan presentasi. Jika suasana presentasi tidak mendukung, maka hal yang dapat menarik perhatian dari para stakeholders adalah memerhatikan volume suara dan gaya bicara.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pada saat penyampaian para stakeholders tetap dapat menaruh fokus dan perhatian pada presentasi yang sedang disampaikan. Pada saat penyampaian hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan presentasi adalah menghindari kebiasaan buruk seperti ‘latah’, memberikan perhatian pada waktu sesuai dengan yang telah dijanjikan. Penggunaan waktu harus disesuaikan dari awal sebelum dilaksanakan presentasis seperti yang diungkap oleh salah satu informan dari Jomblo.com yaitu memerhatikan waktu presentasi sesuai yang telah dijanjikan, hal ini membantu agar pada penyampaian tidak terlihat terburu-buru. Kemudian pada saat presentasi perlu diperhatikan reaksi dari para stakeholders. Hal ini membantu agar tujuan awal presentasi dapat tetap tersampaikan kepada para stakeholders. Memerhatikan reaksi dari audiens akan membantu penentuan dan gaya penyampaian presentasi. Jika pada saat presentasi terlihat reaksi para stakeholders telah berahli maka presenter harus merubah strategi dan cara penyampaian presentasi. Bisa berupa menyisipkan humor. Selain itu, penggunaan bahasa yang efektif juga perlu diperhatikan. Yang dimaksudkan disini adalah pemilihan kata yang tepat dan tidak bermakna ganda. Sehingga waktu tidak terbuang untuk menjelaskan makna dari kata-kata yang digunakan. Tidak lupa, pada saat presentasi hal yang perlu diperhatikan adalah menciptakan kesan positif melalui berpakaian rapi, sikap dan gaya yang mengesankan, ekspresi wajah yang menyenangkan serta tata krama yang baik pada saat presentasi. Selain untuk menciptakan hal positif poin akan membantu menciptakan profesionalitas pada para presenter. Para presenter akan terlihat lebih siap untuk presentasi yang diadakan. Dengan memerhatikan 4 hal tersebut akan mendorong penarikan perhatian, sehingga pada saat para stakeholders bertemu dengan para presenter, tercipta daya tarik untuk memerhatikan presentasiyang sedang dibawakan. Poin ini pula yang akan membantu para presenter untuk lebih memberikan keyakinan pada audiens. Sedangkan jika menjumpai kendala sulit meyakinkan para stakeholders maka yang perlu ditonjolkan adalah kelebihan dari perusahaan serta berusaha meyakinkan para stakeholders dengan mengenali dan menonjolkan kelebihan perusahaan.
5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab 4 dan bab-bab sebelumnya, bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi presentasi Jomblo.com pada saat berhubungan dengan stakeholders eksternal. 5.1.1 Perusahaan telah malakukan presentasi berkaitan dengan membangun hubungan dengan stakeholders eksternal. Untuk menunjukkan profesionalitas perusahaan, Jomblo.com telah mengupayakan strategi presentasi yang mengacu pada konsep strategy presentation in Global Workplace dengan melakukan tahapan berupa choosing, creating, coordinating dan delivering. Selain itu, untuk menunjukkan profesionalitas perusahaan, perusahaan menyiapkan para
5.1.2
5.1.3
presenter untuk memerhatikan komunikasi verbal dan nonverbal dan menambahkan strategy communication team untuk presentasi yang maksimal. Kendala-kendala yang dilakukan perusahaan pada saat melakukan presentasi mengacu pada hambatan komunikasi pada umumnya, yaitu waktu persiapan yang kurang, persepsi yang berbeda antara stakeholders dan perusahaan, persiapan diri yang kurang, penggunaan istilah asing serta masalah-masalah teknis pada saat presentasi seperti resolusi yang berbeda dan kurangnya media pembantu komunikasi diakibatkan pemadaman listrik. Sedangkan masalah dalam presentasi tim yang dilakukan adalah pembuatan materi presentasi yang banyak dalam waktu yang terbatas. Upaya perusahaan mengatasi kendala-kendala yang ditemui pada saat presentasi adalah mempelajari teknik presentasi yang baik, memerhatikan gaya bicara pada saat presentasi melalui penggunaan bahasa verbal dan bahasa tubuh untuk menarik perhatian stakeholders pada saat presentasi serta mempersiapkan penampilan diri dari cara berpenampilan sehingga menimbulkan ketertarikan dari stakeholders. Sedangkan cara untuk menghadapi kendala pada presentasi tim adalah dengan koordinasi dan pembagian tugas dengan para anggota tim.
5.2 SARAN Dari simpulan yang dijabarkan diatas, penulis memberikan saran-saran bagi penelitian selanjutnya maupun bagi perusahaan yang ingin menerapkan presentasi pada saat berhubungan dengan stakeholder eksternal, adalah: 5.2.1 Saran Akademis 1. 2.
3.
Penelitian kedepannya meneliti bagaimana perusahaan membangun hubungan baik dengan stakeholders internal. Penelitian kedepannya meneliti strategi lain dalam membangun hubungan dengan stakeholders eksternal diluar presentasi, misalnya komunikasi interpersonal, antarbudaya, penyampaian komunikasi menggunakan media. Penelitian selanjutnya berfokuskan pada evaluasi yang perusahaan lakukan dalam keberhasilan presentasi.
5.2.2. Saran Praktis 4. Sebaiknya Jomblo.com dapat melakukan pelatihan internal pada perusahaan dalam kaitannya mempersiapkan presentasi serta membawakan presentasi. 5. Perusahaan dan masyarakat perlu secara cerdas memilih strategi yang diperlukan pada saat presentasi yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
REFERENCES Sumber Buku Ardianto, E. (2011). Metodologi Penelitian untuk Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Butterick, K. (2012). Pengantar Public Relations. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Cutlip, S. M. (2009). Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Goodall, J. H., Goodall, S., & Schiefelbein, J. (2010). Business and Professional Communication in The Global Workplace, Third Edition. Lyn Uhl. John, W. C. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Penerjemah: Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kriyantono, R. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Mulyana, D. (2010). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moleong, J.L. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suharsono, & Dwiantara, L. (2013). Komunikasi Bisnis Peran Komunikasi Interpersonal Dalam Aktivitas Bisnis. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service). Wibisono, Y. (Membedah Konsep dan Aplikasi CSR). 2007. Gresik: Fascho Publishing.
Yuyun Wirasasmita, (penyunting). (2005). Komunikasi Bisnis dan Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumber Jurnal Englehart, N. (2004). Giving Effective Presentation. ORNAC - Operating Room Nurses Association . Irawan, R. E. (2013). Representasi Pembawa Acara Program Talk Show Di Televisi Indonesia. E- Jounal Binus University . John, L. (2010). Presentation Skills are Key to Career Growth. Penton Media, Inc., Penton Business Media, Inc. Olsson, J. A., & Berg, K. (2005). Local Stakeholders' Acceptance of Model Generated Data Used as a Communication Tool in Water Management: The Ronnea Study. Ambio Vol.34 No. 7 , 507. Suharjanto, G. (2006). Komunikasi Verbal Pada Sebuah Presentasi Di Dunia Pendidikan Arsitektur. E-Jurnal Universitas Bina Nusantara , Vol.3 No.1.
RIWAYAT PENULIS Helga, lahir pada 24 September 1992, di kota Singkawang, Kalimantan Barat dan berpendidikan formal S-1 Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Jurusan Marketing Communication pada Universitas Bina Nusantara.