STRATEGI PENGELOLAAN PIUTANG MURABAHAH ANALISIS KOMPARATIF PADA BMT FAJAR SHIDIQ UJKS KOPP AS TANAH ABANG DAN BMT TA'AWUN CIPULIR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Satjana Ekonomi Islam
Oleh:
Uswatun Hasanah NIM : 103046128360
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUD! MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008 MI 1429 H
STRATEGI PENGELOLAAN PIUTANG MURABAHAH ANALISIS KOMPARATIF PADA BMT FAJAR SHIDIQ UJKS KOPP AS T ANAH AB ANG DAN BMT TA' A WUN CIPULIR
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah clan Hukum Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Saijana Ekonomi Islam (SE!) Oleh:
USWATUN HASANAkl NUvl: 103046128360 Di bawah Bimbingan
Pembimbing II
l'cmbirnbing I
Prof. I ·. H. Fathurrnhman Djamil, MA
NIP. 15 222 824
KONSENTRASi PERBANKAN SY ARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HllKlJM UNIVLRSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF HIDAY ATULLAH .JAKARTA 1429 HI 2008 M
PENGESAHAN P ANITIA UJIAN
Skripsi berjudul STRATEGI PENGELOLAAN PIUTANG MURABAHAH ANALISIS KOMPARATIF PADA BMT FAJAR SHIDDIQ UJKS KOPPAS TANAH ABANG DAN BMT TA' AWUN CIPULIR telah diujikan dalam sidang Munaqosyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13 Maret 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE!) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta; 13 Maret 200 8
Al'
~
. I. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM
NIP. 150 210 422 PANITIA UJIAN 1. Ketua
: Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA. MM NIP. 150 210 422
2. Sekretaris
: Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag NIP. 150 318 308
3. Pembimbing I : ?rof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA
NIP. 150 222 824 4. Pembimbing ll: H. M. Dawud Arif Khan, SE, M.Si., Ak., llAP
5. Penguji l
: Ors. Zainul Ari fin Yusuf M.Pd
NIP. I 50 204 484
6. Penguji II
: Euis Amalia, M.Ag NIP. 150289264
r-·-
/
LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di Univesitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Negeri Islam (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 November 2007
Uswatun Hasanah
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagian dari tugas akademis di jurusan Muamalat Perbankan Syariah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada umat manusia menuju kehidupan dan peradaban dan berkeadilan serta para keluarga dan para sahabat yang dicintainya. Skripsi yang berjudul "Strategi Pengelolaan Piutang Murabahah, Analisis Komparatif pada BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPP AS Tanah Abang dan BMT Ta'awun Cipulir" akhirnya dapat diselesaikan dengan yang diharapkan penulis. Kebahagiaan
yang
tak ternilai
bagi
penulis
secara pribadi
adalah
dapat
mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga dan pihakpihak yang telah ikut andil yang mensukseskan harapan penulis. Sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan, izinkanlah penulis menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada : I. Prof. Dr. H. Amin Suma, SH, MA, MM selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mencurahkan buktinya kepada kami, selaku Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum.
2. Euis Amalia, M. Ag, selaku Ketua Program Studi Muamalat dan Ah, Azharudin Latief, M. Ag, selaku Sekeretaris Program Studi Muamalat yang telah membantu penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini. 3. Prof Dr. H. Faturahman Djamil, MA dan H.M. Dawud Arif Khan, S.E., M.Si., Ak., BAP selaku pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu di sela-sela kesibukan dalam memberikan masukan maupun nasihat dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama di bangku kuliah. 5. Pihak BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun yang telah banyak membantu dalam memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Rasa Ta'zim dan Terima Kasih yang mendalam kepada Ayahanda Moch. Sofyan Elfaizi dan lbunda Nurjannah
atas dukungan moril dan materil,
kesabaran, keikhlasan, perhatian serta cinta dan kasih sayang yang tak pernah habis bahkan do'a-do'a munajatnya yang tak henti-hentinya kepada ALLAH SWT, senantiasa agar penulis mendapatkan kesukseskan dalam belajar dan bekerja, juga atas perjuangan mereka yang telah mendidik dan mengajarkan arti kehidupan. Penulis persembahkan skripsi ini. Rabbiqfirli waliwaalidayya
warhamhuma kama rabbayaani shagiiro.
7. Yang tercinta dan tersayang kakak-kakakku Susi Rahmawati dan Moch. Abduh dan adik-adikku Moch. Kholid, Siti Wardah dan si bungsu yang cerewet Moch. Iqbal yang selalu memberikan motivasi, keceriaan, canda dan tawanya kalian yang selalu menghiasi hari-hari penulis lebih hidup. 8.
Untuk sahabat-sahabat terbaikku; Mince, Umbreng, Listi, Ifah, Rina, Tuha, Bandy, Gengster AstroBoy Omen, Deni, ltik, Ijul, Qo2 dan juga untuk seluruh teman-teman Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah 2003 terutama kelas D yang tercinta yang ga bisa disebutin atu-atu. Skripsi ini aku dedikasikan buat temen kita Ali Ma'ruf yang sudah lebih dulu meninggalkan kita semua, semoga semua amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, dan diampuni segala dosanya arnin ..... doa kita semua buat lo Li ......
9.
Untuk La Ode Muhammad !swan yang udah rela bolak-balik benerin komputer, thank u Bro ... dah turut membantu penyelesaian penulisan skprisi In!.
Semoga amal dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima oleh Allah SWT dengan pahala yang berlimpah. Dengan segala kelemahan, kekurangan dan kelebihan yang ada semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap langkah kita Amiin Ciputat, 23 November 2007
Uswatun Hasanah
ABSTRAKSI Produk yang dikeluarkan BMT salah satunya adalah pembiayaan. Dan pembiayaan yang diberikan BMT kepada nasabahnya tidak hanya berbasis bagi hasil, melainkan juga ada yang berbasis jual beli. Salah satu pembiayaan dengan akad jual beli disalurkan dalam bentuk pembiayaan murabahah. Pembiayaan murabahah ini paling banyak diminati oleh para nasabah terutama bagi nasabah usaha kecil dan menengah karena sangat membantu untuk tambahan modal usaha, karena itu
murabahah merupakan pembiayaan yang paling besar. Namun tidak semua pembiayaan yang diberikan BMT kepada nasabah dapat berjalan dengan lancar (mace!). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dan pengendalian piutang murabahah pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan penagihan piutang, strategi pengelolaan dan pengendalian piutang pada masing-masing BMT, perlakuan akuntansi yang diterapkan pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan tambahan data pendukung yang bersifat kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun dan mengolah data tersebut dengan menggunakan analisis laporan keuangan, yaitu analisis Account Receivable
Turnover dan Average Collection period. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengelolaan dan pengendalian piutang
murabahah pada BMT Fajar Shiddq dan BMT Ta'awun masih belum optimal, terlihat Account Receivable Turnover dan Average Collection Period yang masih belum stabil,. Kedua rasio tersebut meningkat di tahun 2005 dan menurun di tahun 2006. BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun harus meningkatkan kinerjanya, terutama kinerja Account Oficcer dalam melakukan penagihan piutang pada nasabah dan melakukan pembinaan pada nasabah agar dapat memperkecil resiko pembiayaan yang macet.
DAFTARISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... . DAFTAR ISI .................................................... .... .................................................
BABI
v
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................... .
BABII
B. Perumusan Masalah .........................................................
4
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ........................................
5
D. Ruang Lingkup Penelitian ................................................
5
E. Kajian Pustaka ...................................................................
6
F. Metodologi Penelitian .....................................................
8
G. Sistematika Penulisan .......................................................
I0
: TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Pembiayaan .....................................................
12
I. Pengertian Pembiayaan ...............................................
12
2. Pembiayaan Modal Kerja Syari'ah ............................
12
B. Mengenal Murabahah .......................................................
14
1. Pengertian Murabahah ............................. :..................
14
2. Pembebanan Biaya......................................................
17
3. Rukun dan Syarat Murabahah....................................
18
4. Penjadwalan Kembali Tagihan Murabahah ..............
20
C. Mengenal Akuntansi Murabahah......................................
21
1. Dasar Pengaturan.........................................................
21
2. Tujuan Akuntansi Syariah ..........................................
29
3. Asumsi Dasar Akuntansi Syariah...............................
30
BAB III
: GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPP AS Tanah Abang ......................................................................
31
1. Visi dan Misi ...............................................................
33
2. Struktur Organisasi UJKS Fajar Shiddiq KOPPAS Tanah
BAB IV
Abang ...........................................................................
34
3. Kegiatan Penghimpunan dan Penyaluran Dana........
35
B. Sejarah Berdirinya BMT Ta'awun Cipulir.......................
38
l. Visi dan Misi ...............................................................
39
2. Struktur Organisasi BMT Ta'awun ............................
41
3. Kegiatan Penghirnpunan dan Penyaluran Dana........
42
PENGELOLAAN
: ANALISIS
PIUTANG
MURABAHAH A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah.................. B. Strategi
Pengelolaan
dan
Pengendalian
46
Piutang
Murabahah.........................................................................
49
C. Faktor-faktor Pendukung dan Pengharnbat Penagihan
BABY
Piutang Murabahah ...........................................................
55
D. Analisis Rasio Keuangan ..................................................
56
1. Analisis Account Receivable Turnover......................
56
2. Analisis Average Collection Period...........................
61
E. Perlakuan Akuntansi Piutang Murabahah........................
65
: PENUTUP A. Kesi m pu Ian .. ... ..... .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. ... ...... ...... ....... ... ........ .... .
73
B. Saran-Saran ............. ,....... .. .. .. .. .. ... ... .... .. ...... .. .. .. .. .. ... ... ..... ..
77
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
78
LAMP IRAN
ILilM SYPJl!F H!OiWATtlUAil Jl\i(i\fff,J BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan bank umum, prakarsa masyarakat sangat penting. Dari prakarsa masyarakat tersebut, sebelum adanya legislasi syari'ah, telah berkembang bank syari'ah mikro, yang bernama Bait al Maal wa al Tamwil (BMT) atau Bait al Tamwil (BT) yang disponsori oleh gerakan Muhammadiyah, sehingga di lingkungan
Muhammadiyah lebih dikenal lembaga BTM (Bait ai Tamwil Muhammadiyah). BMT ini, sebagai lembaga kredit mikro berkembang pesat. Model BMT ini juga tidak dijumpai di negara-negara lain. Jumlahnya di seluruh Indonesia hampir 4.000 unit, dengan nilai asset sekitar Rp. 1,4 Triliun. Tapi operasi BMT ini masih menghadapi banyak kendala, misalnya tidak adanya penjamin terhadap tabungan masyarakat, belum adanya lembaga untuk menyimpan surplus dana, sepe1ti Sertifikat Bank Indonesia dan tidak adanya lembaga pengawas BMT semacam "bank sentral" untuk BMTdan banksyari'ah lainnya. 1 BMT adalah suatu lembaga keuangan mikro syariah yang digerakan awal tahun sembilan puluhan oleh aktivis muslim yang resah melihat keberpihakan ekonomi negara yang tidak berpihak kepada wong cilik. Para penggerak lembaga ini benar-benar beragam mu lai dari Dompet Dhuafa, Baitul Maal Muamalat, dan kelompok perorangan seperti BMT Bina lnsan Kamil, BMT Semarang dan BMT 1
Adiwam10n Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 2007,h. XXIV
2
Tamzis di Wonosobo. Pada tahun 1992 gerakan ini mulai menyebar dari Jawa Tengah, Jawa Barnt dan Jakarta. Dan pada tahun 1995 oleh Dr. Amin Aziz digerakan secara masal melalui PINBUK (Pusat Inkulasi Bisnis Usaha Kecil). Keberhasilan
BMT adalah
bagaimana bisa meraih
kepercayaan
dari
masyarakat dan mengenali nasabah secara intens dan cepat. Ini dimungkinkan karena transaksi dilakukan secara harian. Selain itu, ada keseimbangan antara jumlah nasabah penabung dan yang membutuhkan pembiayaan. Tidak heran kalau pembiayaan bennasalah dalam lembaga ini relatif sangat kecil, yaitu kurang dari 2 %. Perkembangan lembaga keuangan mikro yang seperti ini dilihat secara jeli oleh perbankan nasional yang sekarang dikuasai investor asing. Mereka mulai melirik ceruk pasar yang digarap BMT dengan kekuatan teknologi dan modal yang besar, bahkan mereka melakukan rekrutmen terhadap SDM-SDM BMT yang ada untuk bersaing dengan lembaga yang dulu ditekuninya, sesuatu yang lazim namun ironi. 2 Dan sayangnya, gairah munculnya begitu banyak BMT di Indonesia tidak didukung oleh faktor-faktor pendukung yang memungkinkan BMT untuk terus berkembang dan be1jalan dengan baik. Fakta yang ada di lapangan menunjukan banyaknya BMT yang tenggelam dan bubar yang disebabkan oleh berbagai macam hal, antara lain : manajemen yang tidak baik, pengelola yang tidak amanah dan professional, tidak dipercaya oleh inasyarakat, kesulitan modal dan lain-lain. Akibatnya, citra yang timbul di masyarakat sangat buruk.
2
wv.:\v .republ ika.con1
3
Suatu BMT tetap harus memenuhi kriteria-kriteria syari'ah. Salah satu alasan yang sederhana adalah sebuah lembaga yang mengelola uang masyarakat, tentunya harus kredibel, dapat dipercaya oleh masyarakat. Siapapun pasti ingin dirinya diyakinkan bahwa uang yang dia simpan di suatu BMT aman dari resiko apapun dan setiap saat Japat diambil kembali 3 . Keberhasilan Perbankan Syari'ah di tanah air tak bisa dilepaskan dari peran Lembaga Keuangan Mikro Syari'ah (LKMS). Kedudukan LKMS, yaitu Bank Perkreditan Rakyat Syari'ah (BPRS), Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi Pesantren (KOMPOTREN) sangat vital melayani masyarakat yang tidak dapat dijangkau bank umum sekalipun bank yang membuka unit cabang syari'ah. Hanya saja sampai saat ini banyak LKMS yang memiliki keterbatasan baik dalam modal ketja maupun manajemen sehingga membuat gerak mereka sebagai ujung tombak pengmbangan syari'ah menjadi tumpul. Keberadaan LKMS diakui banyak membantu masyarakat kecil dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam menjalankan
bisnisnya.
Namun,
acapkali
LKMS
tidak
dapat
menyalurkan
pembiayaannya kepada mereka karena keterbatasan modal kerja. Dari uraian diatas, penulis merasa perlu menganalisis bagaimana strategi pengelolaan piutang khususnya murabahah yang dilakukan oleh BMT Fajar Shidiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun Cipulir, agar modal kerja BMT dapat terus berputar dan BMT dapat terus berkembang dan dapat memberikan pembiayaan pada masyarakat sekitar. 'Filc://F:\ BMT«Tridaya ,\41!fakat Adil & Amanah.htm
4
B. Pcrumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas secara khusus terdapat dua masalah pokok yang mendasari penelitian ini, yakni: I. Strategi apa yang diterapkan pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun dalam pengelolaan dan pengendalian piutang murabahah? 2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan penagihan piutang murabahah pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun? 3. Bagaimana perlakuan akuntansi murabahah pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun?
C. Tujuan dan Manfaat Penclitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan pen el itian ini ad al ah: I. Untuk mengetahui pengelolaan dan pengendalian piutang murabahah pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun dengan menggunakan analisis rasio keuangan. 2. Untuk mengidentisifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penagihan piutang
murabahah.pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun. 3. Untuk mengetahui perlakuan akuntansi yang diterapkan pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan manfaat: I. Secara umum sebagai tambahan wawasan ilmu pengetahuan, referensi dan pemahaman
mengenai pengelolaan piutang pembiayaan dan perlakuan akuntansi.
5
2.
Secara khusus sebagai informasi kepada lembaga BMT Fajar Shidiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun Cipulir mengenai analisis strategi pengelolaan piutang khususnya pembiayaan murabahah.
D. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah: I.
Strategi BMT Fajar Shidiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun Cipulir dalam mengelola piutang murabahah.
2. Jenis produk yang diteliti adalah produk pembiayaan murabahah pada BMT Fajar Shidiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun Cipulir. 3. Penelitian dilaksanakan di BMT Fajar Shidiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun Cipulir dengan pertimbangan efisiensi waktu, tenaga dan biaya.
E. Kajian Pustaka Kajian pustaka memberikan gambaran tentang penelitian tesis sebelumnya yang dilakukan oleh Muhammad Akip yang berjudul "Analisis Strategi Pengelolaan
Piutang luran Perusahaan Pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Gatot Subroto", Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Penelitian tersebut memberikan hasil bahwa periode pengumpulan piutang iuran perusahaan semakin lambat dari tahun ke tahun, hal ini ditunjukan oleh rasio average
collection period dan dari basil perhitungan rasio account receivable turnover juga menunjukan trend perputaran yang semakin lambat.
6
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Akip menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: I. Analisis internal menunjukan jumlah peserta dan penerimaan mran yang terus meningkat, jaringan kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, memiliki pengalaman dalam penyelenggaraan program iamsostek merupakan kekeuatan yang dimiliki oleh PT. jamsostek (Persero). 2. Transparasi pengelolaan iuran Jamsostek yang kurang jelas, koordinasi antar unit kerja terkait yang belum maksimal, pembayaran ITW (luran Tepat Waktu) oleh perusahaan yang masih rendah, penerapan sanksi dan denda yang belum efektif, sosialisasi program yang belum memasuki wilayah kerja usaha informal, pengusaha menganggap pengisian DUMK (Daftar Upah dan Mutasi Kerja) sebagai beban, tingkat kepedulian perusahaan untuk membayar iuran yang masih rendah, dukungan data processing terhadap operasional perusahaan yang masih bersifat manual dan masih terbatasnya kualitas maupun kuantitas personil merupakan kelemahan yang dimiliki oleh PT. Jamsostek (Persero ). 3. Strategi bisnis untuk mencari posisi kompetitif dalam industri agar memperoleh posisi pasar yang paling menguntungkan yang sesuai dengan strategi korporasi ad a Iah strategi d iferensiasi fokus. 4. Periode pengumpu Ian piutang iuran yang semakin lam bat yang ditunjukan oleh rasio average collection period. 5. Hasil perhitungan rasio account receivable turnover yang menunjukan trend perputaran yang semakin lambat harus dijadikan pertimbangan perusahaan dalam
7
membuat kebijakan maupun program kerja yang mendukung pengendalian piutang iuran. Dan dari penelitian skripsi yang dilakukan oleh Hilwani yang berjudul
"Analisa
Penerapan
Prinsip-prinsip
Akuntansi Syari'ah
pada
Laporan
Keuangan Bank Syari'ah ( Studi kasus Unit Usaha Syari'ah PT. Bank Permata, Tbk)", Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, diperoleh hasil bahwa penerapan prinsip akuntansi syari'ah pada unit usaha syari'ah PT. Bank Permata, Tbk, belum dapat diterapkan secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan berjalannya perusahaan masih relatif baru. Dan prinsip-prinsip yang telah diterapkan pada Unit Usaha Syari'ah PT. Bank Permata, Tbk, adalah sebagai berikut: a.
Acrual Basis hanya dipergunakan untuk kepentingan pembuatan laporan keuangan, sedangkan untuk distribusi bagi basil dilakukan dengan cara Cash
Basis. b. Pemisaban pos pendapatan, yaitu pendapatan yang diperoleh dari murabahah menggunakan dasar acrual, sedangkan pendapatan selain murabahah (
mudharabah, mu.1yarakah, ijarah, istihsna, dll. ) menggunakan dasar cash. Sedangkan penghitungan pendapatan untuk tujuan bagi basil menggunakan dasar cash. c. Menerapkan metode revenue sharing sebagai pendapatan bank dan nasabah. d.
Dibuat pemisahan laporan mengenai asal dan penggunaan dana zakat dan
qardul hasan.
8
e.
Laporan keuangan disusun sebagai penyediaan informasi kepada stockholders dan stakeholders, tennasuk sebagai kepatuhan bank terhadap prinsip-prinsip syari 'ah pad a bank sentral. Dari kedua penelitian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang "Strategi Pengelolaan l'iutang Mnrabahah pada BMT Fajar Shidiq
UJKS KOPP AS Tanah Abang dan BMT Ta'awnn Cipulir". Dan dari kedua penelitian tersebut penulis akan menggunakan rasio keuangan average collection
period dan account receivable
turnover untuk mengetahui perputaran piutang
murabohah, dan juga menjelaskan perlakuan akuntansi yang terjadi pada saat performing loan dan non performing loan yang diterapkan pada BMT, apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syari'ah atau belum.
F. Metodologi Penelitian I. Jenis Penelitian Jenis metodologi penelitian yang dipergunakan penulis bersifat deskriptif kualitatif dengan tambahan data pendukung yang bersifat kuantitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang berusaha menggali, mengumpulkan semua data yang relevan untuk menjelaskan secara kualitatif, yang menjadi pokok permasalahan yang menjadi tujuan untuk dianalisa dalam penelitian ini. Sedangkan analisis rasio keuangan yang terdiri dari Account Receivable Turnover dan Average
Collection Period merupakan analisa pendukung yang bersifat kuantitatif.
9
2. Jenis dan Sumber Data Sumber data primer diambil dari Al-Quran, Hadits, Undang-undang dan wawancara dengan pihak BMT. Sumber data sekunder diambil dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian dan data-data statistik di lapangan yang diperoleh dari data dokumentasi BMT. 3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data primer (Field Research), dengan melakukan wawancara di lapangan pada pihak BMT mengenai permasalahan yang dihadapi oleh BMT dalam pengelolaan piutang pembiayaan murabahah. b. Pengumpulan data sekunder ( Library Research), dengan melakukan studi literatur
meialui
kepustakaan
, internet,
koran,
maupun
prospektus
perusahaan. 4. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah: a. Analisis rasio keuangan, yamg terdiri dari Account Receivable Turnover dan Average Collection Period, untuk mengetahui perputaran piutang yang terjadi pada BMT. b. Analisis teknik penagihan piutang yang merupakan implementasi dari strategi perusahaan. c. Perlakuan akuntasi yang diterapkan pihak BMT pada saat Performing Loan dan Non Pei.forming Loan.
IO
5. Pedoman Penulisan Laporan Adapun pedoman penulisan laporan penelitian ini didasarkan pada buku " Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi " yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2007.
G. Sistematika penulisan Bab I
: Pendahuluan Terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II
: Tinjauan pustaka Terdiri dari teori-teori yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah, yaitu:
pengerlian
pengertian
pembiayaan, pembiayaan
murabahah,
pembebanan
modal
biaya, · rukun
kerja syariah, dan
syarat
murabahah, penjadwalan kembali tagihan murabahah, dan akuntansi murabahah.
Bab III
: Fakta-fakta dari objek penelitian Membahas mengenai gambaran umum BMT Fajar Shidiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun Cipulir yang meliputi: sejarah berdirinya BMT Fajar Shidiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun Cipulir, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, produk-produk pembiayaan
II
Bab IV
: Stratcgi pengclolaan piutang murabahah. Menbahas mengenai prosedur penyaluran pembiayaan murabahah, strategi pengelolaan dan pengendalian piutang, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pengelolaan dan pengendalian piutang, analisis
rasio
keuangan average collection period dan account
receivable turnover, dan perlakuan akuntansi piutang murabahah.
BabV
: Kesimpulan dan Rekomendasi
Daftar Pnstaka
Lampiran
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Pembiayaan 1. Pengertian Pembiayaan
Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 (Pasal I ayat 12), pembiayaan berdasarkan prinsip syari'ah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil 1.
2. Pcmbiayaan Modal Kcrja Syari'ah a. Konsep dasar modal kerja. Konsep modal kerja mencakup tiga hal, yakni: I) Modal ke1ja (Working Capital Assets). Modal kerja adalah modal lancar yang dipergunakan untuk mendukung operasional perusahaan sehari-hari sehingga perusahaan dapat beroperasi secara normal dan lancar. Beberapa penggunaan modal kerja antara lain
1
f!i1np11nan Peraturan Perundang-undangan Perbankan dan Lembaga Penjan1in Simpanan,
Bandung, Fokusmedia, 2004, h. 140
13
adalah untuk pembayaran persekot pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, dan lain-lain. 2) Modal kerja brutto (Gross Working Capital). Modal kerja brutto merupakan keseluruhan dari jumlah aktiva lancar
(current assets). Pengertian modal kerja brutto didasarkan pada jumlah atau kuantitas dana yang tertanam pada unsur-unsur aktiva lancar. Aktiva lancar merupakan aktiva yang sekali berputar akan kembali dalam bentuk semula. 3) Modal kerja netto (Net Working Capital). Modal kc1ja netto merupakan kelebihan aktiva lancar atas hutang lancar. Dengan konsep ini, sejumlah tertentu aktiva lancar harus digunakan untuk kepentingan pembayaran hutang lancar dan tidak boleh dipergunakan untuk keperluan lain. b. Penggolongan modal kerja. Berdasarkan penggunaannya, modal kerja dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu: 4) Modal ke1ja permanent Modal kerja permanent berasal dari modal modal sendiri atau dari pembiayaan jangka panjang. Sumber pelunasan modal kerja permanent berasal dari laba bersih setelah pajak ditambah dengan penyusutan.
14
5) Modal kc1ja seasonal. Modal kerja seasonal bersumber dari modal jangka pendek dengan sumber pelunasan dari hasil penjualan barang dagangan, penerimaan hasil tagihan rennin, atau dari penjualan hasil produksi. 2 c. Perputaran modal kerja. Peningkatan penjualan perusahaan harus didukung oleh peningkatan produksi sehingga kelangsungan penjualan dapat terjamin. Peningkatan produksi sampai dengan batas 111aksimu111 kapasitas yang ada membutuhkan tambahan modal kerja. Tambahan modal kerja dapat dipenuhi dari sejumlah kas yang tersedia dari hasil penjualan. Selanjutnya kas dimaksud digunakan untuk membeli bahan baku sehingga proses produksi dapat berkesinambungan .3
B. l\1engena1A1urabahah 1.
Pengertian Afurabahah. Salah satu skim liqih yang paling popular digunakan oleh perbankan syari'ah adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazim dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Secara sederhana, murabahah berarti suatu penjualan harang seharga barang tersebut ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Karena definisinya disebut adanya "keuntungan yang disepakati",
2
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta, PT. Raja Grafindo, 2007, h.232 J Jan1cs C. Van Horne & Jhon M. \Vnchovvicz, Jr., Prinsip-prinsip Manaje111en Keuangan, Jakarta, Sale1nba En1pat, 1997, h. 214
15
karakteristik murabahah adalah si penjual harus rnernberi tahu pernbeli tentang harga pernbelian barang dan rnenyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya tersebut.
4
' ' Secara bahasa, kata murabahah berasal dari ka1a ~J
berarti beruntung atau rnendapat laba.
'
~,
('.'.:!_;!. -
~J
, yang
5
Adapun secara isti lah, ada ban yak definisi yang dikemukakan para ulama baik dari kalangan ulama salaf maupun ulama muta 'akhirin. Yang pada intinya terdapat kesamaan subsistansi diantara definisi-definisi tersebut. Menurut Slarnet Wiyono, bai' al-murabahah adalah bagian dari jenis bai', yaitu jual beli dimana harga jualnya terdiri dari harga pokok barang yang dijual ditambah dengan sejumlah keuntungan (ribhun) yang disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli dan penjual. Pada transaksi murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi, sernentara pembayarannya dapat dilakukan secar tunai, tangguh ataupun dicici1 6• Menurut Muhammad Syafi'i Antonio, bai' a/-murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam bai'
4
l(arin1, Bank /s/an1, Ana/isis Fiqih dan Keuangan, h. 113 'Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta, PT. Hidakarya Agung, 1990, h.136 'Slamet Wiyono, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syari'ah Berdasar PSAK dan PAPS/, Jakarta, PT. Grasindo, 2005, h.40.
16
a/-murabahah, penjual harus memberitahu harga produk yang
ia
beli dan
menentukan tingkat keuntungan sebagai tambahannya7 • Menurut lbnu Mas'ud, murabahah adalah menyebutkan harga pokok barang si pembeli dengan harapan si pembeli memberikan keuntungan kepada si penjual. Murabahah dibolehkan untuk menolong orang-orang yang tidak mampu membeli
barang dagangan untuk kehidupan sehari-harinya 8 • Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga
perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Jika murabahah dilakukan dengan cara pembayaran angsuran, maka yang timbul dari transaksi ini adalah piutang uang 9. Murabahah adalah akad jual beli dimana penjual menyebutkan harga jual
yang terdiri atas harga pokok barang dan tingkat keuntungan tertentu atas barang, dimana harga jual tersebut disetujui oieh pembeli. Dari beberapa pengertian murabahah yang telah dikemukakan para ulama maupun para praktisi perbankan syari'ah diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan
(margin) yang disepakati oleh kedua belah
pihak, pembeli dan penjual, baik secara tunai maupun kredit.
7
Muhan1mad Syafi'I Antonio, Bank Syari 'ah: Dari Teori ke Praktek, Jakarta, Gema Insani Press, 200 I, h. l 0. 8 Mas'ud dan Zainal Abidin S, Fiqih Mazhab Syafi 'I edisi lengkap muamalat, munakahat, jinayat, Bandung, CV. Pustaka Setia, 2000, h.60. 9 Tim Pengernbangan Perbankan Syari'ah Institut Bankir Indonesia, Konsep, produk dan '111plen1e11tasi ()perasional BankSyari'ah, Jakarta, Djen1batan, 2003, h. 60.
17
Landasan syari'ah dari pembiayaan murabahah terdapat dalam surat An-Nisa (4) ayat 29:
"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil kecuali dengan jalan perdagangan yang didasari suka sama suka diantara kamu sesungguhnya Allah maha penyayang kepadamu" (AnNisa:29)
Dan juga terdapat pada surat Al-Baqarah (2) ayat 275:
" ... Allah menghalalkanjual beli dan mengharamkan riba ... " (Al-Baqarah :275)
2. Pembebanan Biaya Para ulama mazhab berbeda pendapat tentang biaya apa saja yang dapat dibebankan kepada harga jual barang tersebut. Misalnya, ulama mazhab Maliki membolehkan biaya-biaya yang langsung terkait dengan transaksi jual beli itu dan biaya-biaya yang tidak langsung terkait dengan transaksi tersebut, namun mernberikan nilai tambah pada barang tersebut. Ularna rnazhab Syafi'i membolehkan membebankan biaya-biaya yang secara umum timbul dalam suatu transaksi jual beli kecuali biaya tenaga kerjanya sendiri
18
karena kornponen ini terrnasuk dalarn keuntungannya. Begitu pula biaya-biaya yang tidak boleh dirnasukan sebagai kornponen biaya. Ularna rnazhab Hanafi rnernbolehkan rnernbebankan biaya-biaya yang secara umum timbul dalarn suatu transaksi jual beli, narnun rnereka tidak membolehkan biaya-biaya yang sernestinya dikerjakan oleh si penjual. Ularna rnazhab Hambali berpendapat bahwa sernua biaya langsung rnaupun tidak langsung dapat dibebankan pada harga jual selama biaya-biaya itu harus dibayarkan kepada pihak ketiga dan akan menarnbah nilai barang yang dijual. Secara ringkas, dapat dikatakan bahwa keempat rnazhab membolehkan pernbebanan biaya langsung yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga. Keempat rnazhab sepakat tidak mernbolehkan pembebanan biaya langsung yang berkaitan dengan pekerjaan yang memang semestinya dilakukan penjual maupun biaya langsung yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak berguna. Keempat mazhab juga membolehkan pembebanan biaya tidak langsung yang dibayarkan kepada pihak ketiga dan pekerjaan itu harus dilakukan oleh pihak ketiga. Bila pekerjaan itu harus dilakukan si penjual, mazhab Maliki tidak membolehkan pembebanannya, sedangkan ketiga mazhab lainnya membolehkannya. Mazhab yang empat sepakat tidak membolehkan pembebanan biaya tidak langsung bila tidak menambah nilai barang atau tidak berkaitan dengan hal-hal yang berguna. 10
1
°Karin1, Bank lsla111 Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 114
19
3. Rulmn dan Syarat Mumbahah
Murabahah merupakan suatu transaksi jual beli, dengan demikian rukunrukunnya pun sama dengan rukun jual beli, yaitu: a.
Pihak yang berakad dalam hal ini penjual dan pembeli.
b. Objek yang diakadkan yaitu: I) Barang yang diperjualbelikan. 2) Harga barang yang dipe1jualbelikan. c. Akad atau Shigat yaitu ijab qabul. Adapun syarat-syaratjual beli sesuai rukunjual beli diatas yaitu: I) Syarat-syarat pihak yang berakad yaitu: a) Cakap hukum, yaitu baligh dan berakal. b) Sukarela (Ridha), tidak dalam keadaan dipaksakan atau terpaksa atau dibawah tekanan. c) Yang melakukan akad itu adalah 2 (dua) orang yang berbeda atau tidak sama 11 • 2) Syarat-syarat yang terkait dengan ijab qabul, yaitu: a)
Harus jelas dan disebutkan secara spesifik dengan siapa berakad.
b) Antara ijab qabul (serah terima) harus selaras baik dalam spesifikasi barang maupun harga yang disepakati. c) Tidak menggantungkan
klausul
yang
bersifat menggantungkan
keabsahan transaksi pada ha! atau kejadian yang akan datang. 11
Nasroen Haroen, Fiqih Muamalat, Jakarta, Gaya Media Pratama, 2000, h. 115.
20
d) Tidak membatasi waktu, misalnya:"saya jual ini kepada anda dalam jangka waktu 12 bu Ian. Setelah itu akan jadi milik saya kembali".
4. Penjadwalan kembali tagihan murabahah Sistem pembayaran dalam akad murabahah pada lembaga keuangan syari'ah (LKS) umumnya dilakukan secara ciciloan dalam kurun waktu yang telah disepakati LKS dengan nasabah. Bila nasabah mengalami penurunan kemampuan dalam membayar cicilan, maka ia dapat diberikan keringanan, yaitu dengan cara: a. Ketentuan Penyelesaian LKS
(rescheduling)
tagihan
dapat melakukan penjadwalan kembali
murabahah
bagi
nasabah
yang
tidak
bisa
menyelesaikan atau rnelunasi pernbayaran sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati dengan ketentuan: I) Tidak rnenarnbah tagihan yang tersisa. 2) Pernbebanan biaya dalam proses penjadwalan kernbali adalah biaya riil. 3) Perpanjangan rnasa pernbayaran harus berdasarkan kesepakatan kedua pihak. b. Ketentuan Penutup: I) Jika salah satu pihak tidak rnenunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan diantara pihak terkait, maka penyelesaiannya dilakukan melalui badan arbitase syari'ah nasional setelah tidak tercapai kesepakatan rnusyawarah.
21
2) Fatwa
ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan jika
dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. (Fatwa No. 48/DSN/Il/2005) 12 •
C. Analisis Laporan Keuangan 1. Definisi Analisis Laporan Keuangan
Anal is is laporan keuangan adalah anal is is yang membahas hubungan (membandingkan) antara satu pos atau satu kelompok perkiraan dengan pos atau kelompok perkiraan lain mengenai posisi keuangan suatu perusahaan. Analisis laporan keuangan digunakan oleh decision maker sebagai salah satu dasar untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan keadaan keuangan perusahaan yang bersangkutan. 13
a. Activity ratio Activity ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan didalam mengatur penggunaan dana-dananya secara efisien. Ratio aktivitas menunjukan tingkat aktivitas atau efisiensi penggunaan dana yang tertanam pada pos-pos aktiva dalam neraca perusahaan. Semakin tinggi perputarannya semakin aktif aktiva yang bersangkutan. 14
12
1"/urian Republika, Ju1n'at, 15 Juni 2007, h. 24 Darsono dan Ashari, Pedon1an Praktis laporan Keuangan, Yogyakarta, ANDI, 2005, h. 25 14 Budi Raharjo, laporan Keuangan Perusahaan: metnbaca, memahami dan menganalisis, Yogyakarta, Gajah Mada University, 2003, h. 125 13
22
I) Account Receivable Turnover
Account Receivable Turnover digunakan untuk mengetahui perputaran piutang perusahaan. Tingkat perputaran piutang perusahaan
mengukur
kemampuan perusahaan dalam memutarkan pembiayaan kepada nasabah. Jika ratio ini semakin tinggi berarti perusahaan mampu menarik piutang pembiayaan murabahah dengan baik, semakin rendah ratio ini berarti perusahaan. kurang optimal dalam menarik piutang murabahah pada nasabah. Semakin kecil piutang yang tertahan pada nasabah semakin baik (piutang = 0). 2) Average Collection Period
Ratio ini mengukur berapa lama piutang dagang (murabahah) dibayar oleh debitur atau untuk mengukur perputaran piutang. Semakin kecil ratio ini berarti semakin cepat pengumpulan piutang, dengan demikian dana yang tertanam dalam piutang murabahah semakin kecil, sehingga dana tersebut dapat dialihkan kembali untuk pembiayaan yang lainnya. 15
D. Mengenal Akuntansi Murabahah
1. Definisi Akuntansi
15
Rach1nat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajemen Peerkreditan Bank Umutn, Bandung,
Alfabeta, 2004, h. 74
23
Apabila ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatau organisasi (perusahaan). 16 Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi dan sebagai dasar dalam memilih diantara beberapa alternatif. 17 Daiam murabahah, bank syari'ah dapat bertindak sebagai penjual dan pembeli. Sebagai penjual apabila bank syari'ah menjual barang kepada nasabah, sedangkan sebagai pembeii apabila bank syari'ah membeli barang kepada
supplier untuk dijual kepada nasabah 18 .
2. Dasar Pengaturan a. Pada saal perolehan, aktiva yang diperoieh dengan tujuan untuk dijual kembali dalam murabahah diakui sebagai aktiva murabahah sebesar biaya perolehan.(PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syari'ah. Paragra/61) b. Pengukura11 aktiva murabahah seteiah perolehan adaiah sebagai berikut: I) Aktiva tersedia untuk dijual dalam murabahah pesanan mengikat. a) Dinilai sebesar biaya peroiehan. 16
AL. Haryono YusuC Dasar-dasar Akuntans;, Yogyakarta, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi lln1u Ekono111i Yl<.PN, 1997, h. 5 17
Hartanto Widodo, Panduan Praktis Operasional Bailu/ Maal wat Tamwi/ (EMT), Bandung, Mizan, 1999, h.57 18 Wiyono, Cara mudah memahami akuntansi Perbankan Syariah berdasar ?SAK dan PAPS/, h. 81
24
b) Jika terjadi penurunan aktiva karena usang, rusak, atau kondisi lainnya,
penurunan
nilai
tersebut
diakui
sebagai
beban
dan
mengurangi nilai aktiva. 2) Apabila dalam murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat terdapat ind ikasi kuat pembeli batal melakukan transaksi, maka aktiva murabahah: a) Dinilai berdasarkan biaya perolehan atau dinilai bersih yang dapat direalisasi, mana yang lebih rendah. b) Jika nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian. (PSAK 59:
Akuntansi Perbankan Syariah, Paragra/62) c.
Potongan pembelian dari pemasok diakui sebagai pengurang biaya perolehan aktiva murabahah. (PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, Paragra/63)
d. Pengakuan dan pengukuran piutang murabahah I) Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan aktiva murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. 2) Pada akhir periode laporan keuangan , piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi pcnyisihan piutang diragukan.(PSAK 59: Akuntansi Perbankan
Syariah, paragraf 64) e.
Pengakuan keuntungan murabahah
25
I) Pada periode te1jaclinya, apabila akad berakhir pada periode laporan keuangan yang sama; atau 2) Selama periode akad secara proposional, apabila akad melampaui satu periode laporan keuangan.(PSAK 59: Akuntasi Perbankan Syariah,
puragraf65)
f.
Potongan pelunasan dini diakui dengan menggukan salah satu metode berikut: I) Jika
potongan pelunasan diberikan pada saat penyelesaian, bank
mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah; atau 2) Jika potongan pelunasan diberikan setelah penyelesaian, bank terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar potongan pelunasan kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah (PSAK 59: Akuntasi Perbankan Syariah, paragraf 66).
3) Denda dikenakan apabila nasabah lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai akad. Pada saat diterima, denda diakui sebagai bagian dari dana sosial (PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragra/67) 19 •
19
PSAK No. 59
26
3. Iustrasi jurual akuntansi pembiayaan murabahah Pengakuan dan pengukuran murabahah telah diatur oleh PSAK No. 59 (2002), sebagai berikut: a.
Pada saat perolehan, aktiva yang diperoleh dengan tujuan untuk dijual kembali dalam murabahah diakui sebagai aktiva murabahah sebesar biaya perolehan. Dalam transaksi ini bank syari'ah akan mencatat, yakni sebagai berikut:
Tgl
Aktiva murabahah
Rp.xx
Kasi rek. Supplier
-
Rp.xx
b. Pada saat akad piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan aktiva
murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode, laporan keuangan piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang. Tgl
Piutang murabahah Aktiva murabahah
Margin ditangguhkan
Rp. xx
-
-
Rp. xx
-
Rp. xx
27
c. Keuntungan murabahah diakui sebagai berikut: I) Mengurangi piutang murabahah Tgl
Rek. Nasabah Piurnng murabahah
Rp.xx
-
-
Rp. xx
2) Pengakuan pendapatan murabahah Tgl
Margin murabahah ditangguhkan
Rp. xx
Pendapatan murabahah
-
-
Rp.xx
3) Pada saat rnenerirna pelunasan piutang murabahah Tgl
Kas
Rp. xx
-
Margin murabahah ditangguhkan
Rp. xx
-
Piutang murabahah Pendapatan murabahah
-
-
Rp.xx Rp.xx
d. Murabahah dengan uang rnuka (urbun). Pengakuan dan pengukuran urbun adalah sebagai berikut: I) Urbun diakui sebagai uang rnuka pembelian sebesar jumlah yang diterima bank pada saat diterima. 2) Pada saat barang jadi dibeli oleh nasabah maka urbun diakui sebagai pernbayaran piutang.
28
3) Jika barang batal dibeli oleh nasabah maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan
oleh bank. Alas urbun tersebut di atas, bank syari'ah akan membuat pencatatan, yakni: a) Pada saat penerirnaan urbun, jurnal yang dibuat: Tgl
Kas I Rek. Nasabah
Rp.xx
Kewajiban lain-urbun
-
-
Rp.xx
J//11rahahah
b) Pada saat barangjadi dibeli nasabah,jurnal yang dibuat: Tgl
Piutang murabahah J\1argin murabahah ditangguhkan
Rp. xx
-
-
Rp. xx
-
Rp. xx
Aktiva murabahah
c) Pengurangan piutang dengan perhitungan urbun Tgl
Kewajiban lain-urbun murabahah Piutang murabahah
Rp. xx
-
-
Rp. xx
29
e. Pelunasan murabahah sebelurn jatuh tempo. Apabila nasabah melakukan pelunasan piutang murabahah sebelum jatuh tempo, bank boleh memberikan potongan harga!discountlmuqasah. Namun pemberian potongan harga/discounllmuqasah tidak boleh diperjanjikan diawal dalam akad. Dan nominal potongan harga diserahkan kepada kebijakan bank. I) Jika potongan pelunasan diberikan setelah penyelesaian, bank terlebih dahulu rnenerirna pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar potongan pelunasan kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah. Untuk kasus potongan pelunasan dini, bank syari'ah mencatat pengakuan pad a saat penyelesaian dengan jurnal sebagai berikut: a) Pada saat pengakuan keuntungan murabahah: Tgl
Margin murabahah ditangguhkan Pendapatan murabahah
Rp. xx -
-
Rp. xx
b) Pada saat menerima pelunasan murabahah. Tgl
Rek. Nasabah Piutang
murabahah/pelunasan
Rp. xx -
-
Rp.xx
30
c) Bank memberikan potongan harga kepada nasabah.
Tgl
-[ Beban operasional- disc.
'
Rp. xx
111urabuhah
-
-
Rp.xx
Rek. Nasabah-disc. pelunasan
Perlakuan akuntansi murabahah menurut PAPS! 2003: a.
Pengakuan dan pengukuran. I) Pengakuan dan pengukuran urbun (uang muka). a) Urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima; b) Jika transaksi murabahah dilaksanakan, maka urbun diakui sebagai bagian dari pelunasan piutang; c) Jika
transaksi
murabahah
tidak
dilaksanakan,
maka
urbun
dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan bank. b. Pengakuan piutang Pada saat transaksi murabahah, piutang murabahah diakui sebesar nilai perolehan ditambah keuntungan (margin) yang disepakati. c. Pengakuan keuntungan Keuntungan h murabahah diakui:
31
I) Pada periode te1jadinya, apabila akad berakhir pada periode laporan keuangan yang sama;atau 2) Selama periode akad secara proposional, apabila akad melampaui satu periode laporan keuangan. d.
Pengakuan potongan pelunasan dini diakui dengan menggunakan salah satu metode: I) Pad a saat penyelesaian, bank mengurang1 piutang murabahah dan keuntungan murabahah, dan 2) Setelah penyelesaian, bank terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar potongan pelunasan dini kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah.
e. Pengakuan denda. Denda diakui sebagai dana kebajikan pada saat diterima. f.
Penyajian Penilaian piutang murabahah pada akhir periode akuntansi 1) Piutang
murabahah disajikan sebesar nilai
besih yang dapat
direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.
32
2) Margin murabahah ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah. 20
4. Tujuan Akuntansi Syari'ah. Tujuan akuntansi keuangan bank syari'ah yaitu sebagai berikut: a. Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait, termasuk hak dan kewajiban yang berasal dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi lain. sesuai dengan prinsip syari'ah yang berlandaskan pada konsep kejujuran, keadilan, kebajikan, dan kepatuhan terhadap nilai-nilai bisnis islami. b. Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pemakai laporan untuk pengambilan keputusan. c. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syari'ah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha21 •
5. Asumsi Dasar Akuntansi Syari'ah. Asumsi dasar konsep akuntansi bank syari'ah sama dengan asumsi dasar konsep akuntansi keuangan secara umum, yaitu konsep kelangsungan usaha (going concern) dan dasar akrual serta pendapatan untuk tujuan penghitungan bagi hasil menggunakan dasar kas 22 •
20 21
PAPS/, h. 34
Wiyono, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syari'ah Berdasar PSAK dan PAPS!, h. 78 °'!hid, h.79.
33
Setelah dikeluarkannya PSAK No. 59 tentang bank syari'ah, maka bagi bank syari'ah, hal ini merupakan suatu kemajuan yang sangat luar biasa, karena dengan dikeluarkan PSAK tersebut, bank syari' ah telah mempunyai acuan yang baru dalam membukukan transaksinya. Dalam melakukan pencatatan pendapatan bank syari'ah yaitu menggunakan konsep dasar kas (cash basis), sedangkan untuk membukukan beban yang dikeluarkan mempergunakan konsep dasar akrual (acrual basis). Yang mendasari hal tersebut adalah adanya "kepastian", bagi bank syari'ah saat itu dalam membukukan pendapatan mempergunakan konsep dasar kas, karena pendapatan tersebut telah benar-benar diterima.
Sedangkan untuk beban yang telah
dikeluarkan rnempergunakan konsep dasar akrual, karena belum jelas beban tersebut telah pasti dikeluarkan, sehingga bank syari'ah dapat mengatur beban tersebut sesuai dengan manfaatnya 23 •
'.iSyol)•an Syafri Harahap dkk., ..Jkuntansi Perbankan Syari'ah, Jakarta, LPFE Usakti, 2005,
h.18
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPP AS Tanah Abang Bennula dari keinginan untuk menciptakan kebersamaan diantara sesama para pedagang, guna mengatasi persaingan yang kurang sehat, dan rayuan para rentenier serta keinginan yang besar untuk mendapatkan kios tempat berdagang yang Jayak, maka pada maret 1978, didirikan organisasi pedagang pasar Tanah Abang berbentuk koperasi dengan nama Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang (KOPERTA). Dimulai dengan 32 orang anggota. Koperasi dikukuhkan pada tanggal 27 Februari 1979 dengan Badan Hukum No. 1274/B.H/l/27 dengan nama Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang (KOPERTA). Pada rapat tahunan tanggal 7 Februari 1988, Kakanwil depkop DK! mensahkan perubahan nama menjadi Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang, disingkat KOPPAS Tanah Abang. Sesuai perkembangan sistem syari'ah yang terjadi di lembaga-lembaga keuangan la inn ya, maka KOPP AS pun mengikutinya, karena sistemnya sangat sesuai dengan misi gerakan koperasi. Berdasarkan amanat anggota pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) XXll Tahun buku 2000, tanggal 7 November 2000 dibuka Unit Sim pan Pinjam dengan sistem syari'ah dengan nama Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Fajar Shiddiq,
pembukaan
usaha
m1
berdasarkan
keputusan
pengurus
No.
35
541 /XXll/SK.Peng/X/2000. Dengan demikian KOPP AS beroperasi dengan 2 jenis usaha Simpan Pinjam Konvensional dan Syari'ah. Kemudian RAT tahun 2004 memutuskan untuk menggabungkan kedua Unit Simpan Pinjam tersebut mcnjadi satu Unit Simpan Pinjam saja yang beroperasional dengan sistem syari'ah dan diberi nama Unit Jasa Keuangan Syari'ah (UJKS)KOPPAS Tanah Abang. Penggabungan ini efektif mulai berlaku per tanggal I Juli 2005 sesuai Surat Keputusan Pengurus No. 14/XXVIIl/SK.Peng./KP-TAN/2005 tentang perubahan tersebut. Untuk menjadi anggota KOPPAS harus memenuhi persyaratan antara lain mempunyai toko di Pasar Tanah Abang (milik sendiri atau kontrak) dan bersedia membayar Simpanan Pokok Rp. 500.000,- dan Simpanan Wajib Rp. 25.000,- setiap bulannya, sedangkan untuk menjadi calon anggota cukup membeli (minimal selembar) sertifikat investasi Rp. 25.000,-. Diharapkan calon anggota ini dalam waktu yang tisdak lama dapat menjadi anggota KOPPAS. Sampai Desember 2006 UJKS mempunyai sebanyak 960 (sembilan ratus enam puluh) orang calon anggota dan asset yang dimiliki sebesar Rp. 6.861.368.044,-yang terdiri dari: AKTIYA
: a. Aktiva Lancar. .......................... Rp. 6.724.343.510,b. Aktiva Tidak Lancar. .................. Rp.
PASIVA
137.024.534,-
: a. Kewajiban Lancar. ..................... Rp. 4.886.754.981,b. Kewajiban Tidak Lancar ............... Rp.
0,-
c. Ekuitas ................................... Rp. 1.974.613.063,-
36
1. Visi dan Misi
UJKS KOPPAS Tanah Abang Syari'ah merupakan Unit Usaha yang beroperasi secara penuh berdasarkan prinsip-prinsip syari'ah yang memiliki visi dan misi untuk memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat akan produk dan jasa keuangan. Dalam menunjang pencapaian visi KOPPAS Tanah Abang Syari'ah melalui inovasi dan teknologi jasa keuangan yang dikelola oleh sumber daya manusia yang berwawasan is!arni dan professional. a. Yisi UJKS KOPPAS Tanah Abang Syari'ah: I) Menjadikan KOPPAS Tanah Abang Syari'ah sebagai Lembaga Keuangan Syari'ah alternatif 2) Memberikan layanan sempurna dalam pelayanan perbankan. 3) Selalu berusaha untuk menambah keuntungan demi kelangsungan KOPP AS Tanah Abang Syari'ah. b. Misi UJKS KOPPAS Tanah Abang Syari'ah: I) Menyediakan berbagai prooduk dan jasa keuangan syari'ah yang didukung dengan sistem teknologi informasi. 2) Menjalankan usaha dengan layanan prima dalam rangka kemitraan yang adil dan amanah sesuai dengan syari'ah islam. 3) Bermanfaat terutama dalam menunjang kegiatan islam masyarakat sekitar KOPPAS Tanah Abang.
37
2. Struktur Organisasi UJKS Fajar Shiddiq KOPP AS Tn. Abang Syariah.
38
3. Kegiatan Penghimpunan dan Penyaluran Dana Unit Jasa Keuangan Syari'ah (UJKS) KOPPAS Tanah Abang sebagai suatu lernbaga keuangan syari'ah yang salah satu fungsinya adalah rnenghirnpun dana masyarakat, harus memiliki sumber dana sebelum kembali disalurkan ke masyarakat. Sumber dana masyarakat yang dapat dihimpun oleh UJKS digolongkan menjadi.4 (empat) golongan, yaitu: a. Modal, terdiri dari: 1) Penyertaan (modal dan penempatan) dari pusat. 2) Modal sendiri. b. Dana Titipan I Wadiah. c. Dana lnvestasi Tidak Terbatas I Mudharabah Mutlaq.oh d. Dana lnvestasi Terbatas I Aiudharabah Muqayyadah.
4. Produk-produk/unding (pengumpulan dana) BMT Fajar Shiddiq. a. Tabungan Fajar Shiddiq (TAFSHI). Produk tabungan yang keuntungannya akan selalu diinformasikan secara berkala dengan buku tabungan sebagai bukti penyimpanan. Dan dana dapat diambil setiap saat.
39
b. Tabungan Pendidikan. Merupakan tabungan yang memberikan keuntungan yang sama tetapi hanya dapat diambil ketika siswa/i menghadapi catur wulan, semester atau tahun ajaran baru guna mencukupi kebutuhan sekolah. c. Tabungan Qurban Al An 'am. Tabungan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin berqurban
dengan
cara menyimpan
uangnya setiap saat, sampai
tabungannya dapat membeli hewan qurban yang akan diqurbankan pada hari raya Idul Adha. d. Tabungan Haji/Umrah. Disamping mendapatkan bagi hasil yang menarik dengan langsung ditambdhkan
kcdalam
Haji/Umrah
membantu
saldo
tabungan
mewujudkan
setiap keinginan
bulannya.
Tabungan
masyarakat
untuk
menunaikan ibadah haji/ umrah. e.
Deposito Fajar Shiddiq. Simpanan investasi be1jangka berdasrkan prinsip mudharabah, dengan imbalan bagi hasil yang telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak, yaitu BMT Fajar Shiddiq selaku mudharib dan deposan selaku
shahibul 111aol.
5. Produk-produk pembiayaan/ penyalurau dana BMT Fajar Shiddiq. a. Pembiayaan Mudlwrabah
40
b. Pembiayaan lvlurabahah. c. Pembiayaan Ijarah. d. Pembiayaan Hawalah.
e. ZIS.
6. Prosedur Pei1yaluran Pembiayaan. Dalam menyalurkan pembiayaan suatu BMT harus memiliki prosedur dalam pengajuan pembiayaan agar dapat mengikat pihak yang mengajukan pembiayaan untuk melunasi atau menyelesaikan pembiayaannya dan agar pihak BMT dapat memiliki jaminan dari pemohon sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di masa yang akan datang pihak BMT dapat memiliki pegangan berupa jaminan. Adapun prosedur pembiayaan pada BMT Fajar Shiddiq yaitu: a. Mengisi formulir yang telah dibuat oleh pihak BMT, yang berisikan tentang identitas pemohon, jenis akad pembiayaan, jumlah pembiayaan serta jangka watu pelunasan pernbiayaan. b. Melampirkan surat-surat dan dokumen yang dibutuhkan seperti: I) Foto Copy KTP Suami dan Istri. 2) Foto Copy Kartu Keluarga. 3) Surat Persetujuan lstri/Suarni. 4) Foto Copy SIPT/ Surat Kontrak Kios. 5) Foto Copy Surat Jaminan/Angsuran. 6) Materai.
41
B. Sejarah Berdirinya BMT Ta'awun Cipulir Pada saat kondisi ekonomi yang tidak menentu pasca krisis moneter, munculah beberapa
gagasan
atau
pemikiran
untuk mereformasi dunia usaha dengan
pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berbasis usaha mikro. Langkah untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan sangat penting, terbukti dengan penyerapan tenaga kerja dalam menggerakan aktifitas ekonomi nasional, melandasi banyak berdiri dan berkembangnya lembaga keuangan yang mengembangkan usaha kecil dan menengah. Maka dari itu BMT Ta'awun hadir sebagai salah satu lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan kegiatan usaha kecil dan menengah yang perannya mulai dirasakan oleh masyarakat. BMT Ta'awun berlokasi di JL. Amsar No. 4 Cipulir Kebayoran Lama Jakarta Selatan dengan legalitas SK Menkop dan UKM No: 0254/BH/-1.82/Vll/2005 dan Akta Notaris: Arnasya Pattinama, SH No: 6 tanggal 18 Juli 2005. BMT Ta'awun didirikan oleh Abdul Khoir selaku ketua yayasan Ta'awun dengan modal awal pendirian sebesar Rp. 92.751.700 dan asset perusahaan seharga Rp. 194.026.901, dengan jumlah karyawan sebanyak 6 orang. Dan pada tahun 2006 modal BMT Ta'awun meningkat menjadi Rp. 113.353.820 dan asset perusahaan seharga Rp. 841.046.631, dengan jum lah karyawan sebanyak 8 orang. Dengan kehadiran BMT Ta'awun telah memberikan harapan bagi rakyat kecil untuk mengembangkan dan men ingkatkan usaha kearah yang lebih baik. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui lembaga BMT ini, begitu pula
42
kehadiran lembaga ini tidak akan berfungsi secara optimal bila tidak didukung oleh sernua pihak. Perkernbangan Data Base Anggota BMT Ta'awun Cipulir:
WANITA
TAHUN
PRIA
%
2004
88 Nasabah
100,00%
76 Nasabah
100,00%
2005
150 Nasabah
70,45%
107 Nasabah
40,78%
2006
163 Nasabah
8,66%
226 Nasabah
111,21%
%
1. Visi dan Misi
Dalam menjalankan usahanya BMT Ta'awun memiliki visi dan misi, agar kegiatan operasionalnya memiliki tujuan dan dalam perjalanan usahanya tidak rnelenceng atau tidak keluar dari visi dan misi yang telah dibuat BMT Ta'awun pada saat pendirian BMT Ta'awun. a.
Visi BMT Ta'awun: I) Menjadi lernbaga keuangan mikro syari'ah yang professional dan amanah. 2) Menegakkan perekonomian umat dengan mensosialisasikan konsep ekonorn i isl am . 3) Meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan zakat. 4) Mcningkatkan kesadaran berzakat bagi para muzakki serta membangun kemandirian para mustahiq.
43
b. Misi BMT Tn'awun: I) Mernperkenalkan konsep ekonorni is lam pada masyarakat luas. 2) Menciptakan potensi masyarakat (SOM) yang berkualitas dan berakhlak mulia, agar professional dalam berusaha, sehingga meningkatkan asset usahanya semakin berkernbang. 3) Memberikan kesadaran kepada para aghniya untuk mengeluarkan ZIS.
44
2. Struktur Organisasi BMT Tn'awun
45
3. Kegiatan Penghimpunan dan Penyaluran Dana. Dalam menjalankan kegiatan usahanya BMT Ta'awun menjalani fungsinya sebagai Baitul maal dan Baitul tamwil. Dimana Baitul maal kegiatan pokoknya adalah menerima danmenyalurkan dana non komersial. Sumber dananya berasal dari zakat, infak dan shadaqoh, sedangkan penyalurannya dialokasikan kepada yang berhak menerimanya (mustahiq). Sedangkan Baitul tamwil kegiatan pokoknya bergerak dalan1 bidang simpan pinjam (usaha komersial) dengan memberikan
pembiayaan
kepada
usaha-
usaha
yang
produktif
dan
menguntungkan melalui sistem kemitraan serta pembinaan.
4. Produk-prodnk Funding (pcngumpulan dana) BMT Ta'awun. BMT Ta'awun memiliki 164 nasabah penyimpan pada tahun 2004 dengan total DPK Rp. I 03.770.895, yang di dapat dari produk Ta'awun sebesar Rp. 84.762.507. produk Pendidikan Rp. 629.824, produk ldul Fitri Rp. 548.564 dan produk Wadi' ah Rp. 17.830.000. Dan pada tahun 2006 nasabah penyimpan BMT Ta'awun berjumlah 710 dengan total DPK Rp. 451.397.809, yang di dapat dari produk Ta'awun Rp. 228.928.287, produk Pendidikan Rp. 5.674.596, produk ldul Fitri Rp. 1.548.926, produk Wadi'ah Rp. 21.630.000 dan produk Deposito Rp. 193.616.000. a. Produkjimding dari kegiatan Baitul maal l) Zakal
2) lnfak
46
3) Shadaqah b. Produkfunding dari kegiatan Baitul tamwil I) Simpanan Ta'awun 2) Simpanan Pendidikan 3) Simpanan Idul Fitri 4) Simpanan Qurban 5) Deposito Perkembangan Data Base Simpanan BMT Ta'awun Cipulir:
TAHUN
PRIA
WANITA
%
%
2004
88 Nasabah
100,00%
76 Nasabah
100,00%
2005
126 Nasabah
43,18%
121 Nasabah
59,21%
2006
407 Nasabah
223,01%
303 Nasabah
150,41%
Perkembangan produk simpanan BMT Ta'awun Cipulir:
KETERAN GAN
2004
2005
2006
Simpanan Ta'awun
Rp. 84.762.507,-
Rp. 88.887.752,-
Rp. 228.928.287,-
Simpanan Pendidikan
Rp.
629.824,-
Rp. 6.047.735,-
Rp.
5.674.596,-
Simpanan Idul Fitri
Rp.
548.564,-
Rp.
Rp.
1.548.926,-
Simpanan Wadi'ah
Rp. 17.830.000,-
Rp. 11.050.000,-
Rp. 21.630.000,-
Deposito
Rp. -
Rp. 45.000.000,-
Rp. 193.616.000,-
Rp. I 03.770.895,-
Rp. 151.205.350,-
Rp. 451.397.809,-
219.863,-
.
Total DPK
47
5. Produk-produk penyaluran dana BMT Ta'awun BMT Ta'awun memiliki 128 nasabah pembiayaan pada tahun 2004 dengan penyaluran dana sebesar Rp. 300.750.000, dan pada tahun 2006 nasabah pembiayaan BMT Ta'awun meningkat menjadi 647 nasabah dengan penyaluran dana sebesar Rp. 1.300.700.000 a. Produk pcnyaluran dana dari kegiatan Baitul maal I) Pemberdayaan zakat a) Santunan b) Beasiswa Pendidikan
c) Qord Hasan d) Ami/in e) Muqayyadah
2) Pemberdayaan In faq a) Kesehatan b) Kemanusiaan c) Muqayvadah
b. Penyaluran dana dari kegiatan Baitul tamwil l) Produk Pembiayaan a) Pembiayaan Murabahah b) Pembiayaan Qord c) Pembiayaan Jjarah
48
Perkembangan Data Base Pembiayaan BMT Ta'awun Cipulir:
TAHUN
%
PRIA
WANITA
%
2004
67 Nasabah
100,00%
61 Nasabah
100,0%
2005
96 Nasabah
43,28%
93 Nasabah
52,46%
2006
364 Nasabah
279,16%
283 Nasabah
204,30%
6. Prosedur pengajuan pembiayaan Prosedur pembiayaan pada BMT Ta'awun Cipulir secara umum sama dengan prosedur pembiayaan pada BMT Fajar Shidiq UJKS KOPPAS Tanah Abang, yaitu: a. Mengisi formulir permohonan pembiayaan yang telah dibuat oleh pihak BMT, yang berisikan tentang identitas pemohon, keterangan akad pembiayaan yang ingin dilakukan pemohon, jumlah pembiayaan, jangka waktu pelunasan. b. Pemohon juga diwajibkan untuk melampirkan, surat-surat dan dokumen seperti: l) Foto Copy KTP Suami dan Istri. 2) Foto Copy Kartu Keluarga. 3) Surat Persetujuan lstri/Suami. 4) Foto Copy SIPT/ Surat Kontrak Kios. 5) Foto Copy Surat Jaminan/ Agunan. 6) Materai
BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG MURABAHAH
A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah. Dalam menyalurkan pembiayaan murabahah, BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun memiliki prosedur pembiayaan yang harus dilakukan oleh nasabah dan BMT agar pernbiayaan yang akan disalurkan tepat sasaran, secara umum prosedur pembiayaan pada BMT Fajar Shidiq UJKS KOPPAS Tanah Abang sama dengan BMT Ta'awun Cipulir, yaitu: I. Calon nasabah yang membutuhkan pembiayaan mendatangi BMT dan mengisi formulir permohonan pembiayaan yang telah dibuat oleh pihak BMT, yang berisikan tentang identitas pemohon, keterangan akad pembiayaan yang ingin dilakukan pemohon, jumlah pembiayaan, jangka waktu pelunasan dan mengisi formilir analisasi kelayakan usaha. 2. Pemohon juga diwajibkan untuk melampirkan, surat-surat dan dokumen seperti: a. Foto Copy KTP Suami dan lstri. b. Foto Copy Kartu Keluarga. c. Surat Persetujuan lstri/Suami. d. Foto Copy SIPT/ Surat Kontrak Kios. e.
Foto Copy Surat Jaminan/ Agunan.
f.
Materai
50
3. Data tersebut kemudian dianalisa untuk menentukan layak tidaknya calon nasabah tersebut mendapat pembiayaan dengan langkah yang dilakukan diantaranya: a. Analisa kelengkapan data identitas, proposal dan lain-lain. b. Analisa kelayakan usaha. c. Analisa survey lapangan. d. Wawancara. 4. Semua data yang telah dianalisa kemudian dirapatkan dalam komite yang terdiri dari: Kabag. Tamwiil/Pembiayaan, Kepala Unit BMT/Manager dan Kabid. Usaha, dengan pembahasan yang mencakup: a. Kelayakan usaha. b. Kondisi keuangan BMT. c. Bentuk akad yang akan dilakukan. d. Kesepakatan untuk dicairkannya pembiayaan atau tidak. e. Pertimbangan teknis dan yuridis. Hasil dari komite kemudian diserahkan pada administrasi pembiayaan untuk selanjutnya dibuatkan bentuk akad yang akan dilaksanakan dan kelengkapan administrasi
lainnya, termasuk asuransi pembiayaan. Bagian administrasi
menyerahkan hasil pembuatan akad setelah melalui kelengkapan administrasi dan menyerahkan kepada pihak marketing yang terkait dengan nasabah untuk aplikasi pembiayaan.
51
Flow Prosedur Pembiayaan
TOI.AK
TOI.AK
MARKETING/AO
Ka.Bag PEMBIA YAANJ
l TOT.AK
TOI.AI<
SURVEY
KO MITE
REALISASI
SELESAI MAINTAINCE
MASALAH/NPF (Non Pe1forming Loan)
A(X".
-------4
52
B. Stratcgi Pengelolaan dan Pengendalian Piutang. Agar pcngelolaan dan pengendalian piutang dapat berjalan dengan optimal, maka BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun memilki strategi dalam pengelolaan dan pengendalian piutang murabahah, yaitu: I. Melakukan pemisahan tugas yang memadai, pemisahan tugas yang memadai bermanfaat untuk mencegah berbagai macam kesalahan, baik disengaja maupun tidak disengaja. 2. Melakukan
otorisasi
yang
semestinya
sesuai
dengan
prosedur.
Auditor
berkepentingan atas otorisasi pada tiga titik kunci; penjualan secara kredit harus diotorisasi dengan semestinya sebelum penjualan dilakukan; barang dikirim hanya setelah diotorisasi dengan semestinya dan harga jual, termasuk syarat penjualan, ongkos angkut dan potongan-potongan harga harus diotorisasi. Dua pengendalian pertama dimaksudkan untuk mencegah hilangnya aktiva BMT dengan mengirim barang kepada pelanggan fiktif atau kepada orang yang tidak mampu membayar untuk barang yang dikirim. 3. Menberikan barang /surat jaminan. 4. Membuat dokumen dan catatan yang memadai. 5. Mendebet tabungan untuk pembayaran cicilan 6. Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan agar dana pembiayaan yang disalurkan dapat kembali menjadi modal kerja BMT. 7. Membuat surat penolakan untuk pinjaman selanjutnya (yang termasuk nasabah macet).
53
8. Pembayaran angsuran dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan. 9. Menggunakan sistem jemput bola. I 0. Mengenakan denda keterlambatan pelunasan angsuran pembiayaan. 11. Meningkatan mutu pelayanan. 12. Meningkatan fasilitas karyawan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
13. Memberikan peningkatan skill pada karyawan. 14. Meningkatkan pengawasan internal. Apabila te1jadi kemacetan/NPF maka BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun akan melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan permasalahan nasabah. Langkah-langkah yang diambil yaitu dengan cara: I. Melakukan Restrukturing, yaitu dengan cara merubah nominal angsuran sampai angsuran pembiayaan lrnias, hal ini diberikan kepada nasabah yang usahanya macet dalam jangka panjang. 2. Melakukan Rescheduling, dengan cara merubah nominal angsuran sampai keadaan usaha nasabah rnernbaik dan kekurangan angsuran akan ditambahkan pada angsuran berikutnya. 3. Melakukan Remedial, yaitu melakukan sita jaminan terhadap jaminan nasabah, pihak BMT akan rnenjual jaminan nasabah, apabila terdapat kelebihan dari hasil penjualan
setelah
dikurangi
kekurangan
mengembalikannya kepada nasabah.
hutang
maka
BMT
akan
54
4. Melakukan Write Off, yaitu penghapusan piutang hal ini dilakukan apabilajumlah jaminan tidak mencukupi kekurangan hutang dan nasabah tidak sanggup untuk melunasi kekurangannya. Agar strategi pengelolan dan pengendalian piutang dapat berjalan dengan baik maka BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun harus memiliki admistrasi atau tata cara pembayaran piutang murabahah dan teknik pengumpulan piutang murabahah yang baik. a. Admistrasi pembayaran piutang murabahah. Dalam menjalankan operasional perusahaan, BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun memiliki peraturan atau tata cara pembayaran piutang
murabahah yang harus dilakukan oleh seluruh nasabah yang memiliki piutang murabahah pada BMT. Secara garis besamya BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun memiliki peraturan yang sama dalam tata cara pembayaran piutang murabahah yang dilakukan oleh nasabalrnya, yaitu dengan cara sebagai berikut: l) Pembayaran hutang murabahah dapat dilakukan nasabah di BMT. Yaitu nasabah
mendatangi
BMT
untuk
melakukan
pembayaran
hutang
murabahah. 2) Pembayaran hutang murabahah dapat dilakukan nasabah di tempat. Yaitu nasabah dapat membayarkan hutangnya kepada BMT ditempat nasabah berada, dan pihak BMT yang mendatangi nasabah sehingga kegiatan nasabah dapat terus berlangsung.
55
Tata cara pembayaran piutang murabahah seperti diatas adalah tata cara yang umumnya dilakukan oleh semua BMT yang melakukan operasional pembiayaan, yaitu dengan cara nasabah mendatangi BMT atau pihak BMT yang mendatangi nasabah. b. Teknik pengumpulan Piutang. Teknik-teknik memperoleh
pengumpulan
piutang
perusahaan
dilakukan
untuk
implementasi strategi pengendalian piutang yang akurat.
Jmplementasi tindakan yang baik adalah tindakan yang sesuai dengan kebijakan strategi perusahaan dan sesuai dengan penyelesaian piutang yang tepat. Teknik penagihan piutang menggunakan 5 (lima) cara, yaitu: I) Mengirimkan surat (letters). Perusahaan mengirimkan surat klarifikasi pernyataan hutang debitur. Kemudian dapat dilanjutkan mengirimkan surat tagihan atas hutang debitur. 2) Menggunakan klarifikasi penagihan melalui telepon (telephone calls). Perusahaan
melakukan konfirmasi
melalui telepon kepada debitur
rnengenai telah diterirnanya atau belum diterimanya surat pemberitahuan klarifikasi jumlah hutang dan surat tagihan mengenai jumlah hutang debitur. Biasanya dapat pula dilanjutkan mengenai rencana jadwal pernbayaran hutang . 3) Mengunjungi dengan rnenggunakan orang (personel visits). Perusahaan mengirimkan utusan atau karyawan untuk menagih langsung kepada debitur maupun menegoisasikan penjadwalan pembayaran hutangnya.
56
4) Menggunakan jasa pihak ketiga (using collection agencies). Perusahaan menggunakan jasa agensi penagih hutang atau lebih dikenal dengan perusahaan factoring untuk melakukan penagihan. Biasanya pembayaran kepada agensi tersebut berdasarkan perjanj ian tentang besarnya presentase keberhasilan atas hutang yang dapat ditarik. Misalnya dalam perjanjian, perusahaan factoring
memperoleh sebesar 20% dari total hutang
perusahaan debitur.' sehingga perusahaan pemilik piutang mernperoleh hasil penagihan sebesar 80%. 5) Menerapkan jalur hukum (legal action). Perusahaan dapat mengajukan tuntutan secara hukum ke Pengadilan Niaga mengenai perselisihan dagang.
Bahkan
perusahaan
pemilik
piutang
dapat
mempailitkan
perusahaan debitur untuk memaksa menjual asset-assetnya dan membayar sejumlah hutangnya kepada perusahaan pemilik piutang 1• Dari beberapa teknik penagihan piutang diatas, tidak seluruhnya dipergunakan BMT
untuk
melakukan
penagihan
atau
pengumpulan
piutang,
teknik
pengumpulan piutang yang dilakukan BMT, yaitu dengan cara: I) Melakukan klarifikasi penagihan piutang melalui telepon. Hal ini dilakukan BMT untuk mengingatkan bahwa nasabah harus membayarkan hutangnya kepada BMT, atau pada saat pihak BMT akan rnendatangi nasabah untuk menagih hutangnya.
1
Arens & Loebbecke, Auditing Pendekatan Terpadu, Jakarta, Salemba Empat, I 996, h.78
57
2) Pihak BMT mengirimkan utusannya (AO I Account Officer) untuk menagih hutang nasabah. 3) Apabila nasabah mengalami kemacetan pembayaran hutang kepada BMT maka pihak BMT akan mengeksekusi agunan Uaminan) yang cliberikan nasabah kepada pihak BMT. Apabila terdapat sisa hasil penjualan agunan maka akan dikembalikan kepada nasabah. 4) Apabila nasabah mengalami kemacetan pembayaran hutang kepada BMT karena adanya musibah kejadian alam (gempa bumi, tsunami, kebakaran dll.) maka pihak BMT akan melakukan penjadwalan ulang atas hutang nasabah sampai nasabah dapat membayar hutangnya kembali kepada pihak BMT. c. lmplikasi terhadap likuiditas modal kerja. Suatu perusahaan dalam menjual barang hasil produksi atau jasanya dapat dilakukan secara tunai atau secara kredit (pernbayaran berkala atau per
termin). Memberikan kredit atau membuat piutang berarti perusahaan melakukan investasi puda costumer, yaitu suatu investasi yang berkaitan dengan penjualan barang atau jasa. Piutang terjadi pada saat perusahaan melakukan penjualan secara kredit yang merupakan upaya untuk meningkatkan penjualan atau untuk mencegah penurunan penjualan. Pcningkatan penjualan akan menimbulkan peningkatan pada laba yang akan diperoleh oleh perusahaan. Tetapi memiliki piutang juga menimbulkan berbagai beban biaya bagi perusahaan. Oleh karena itu
58
perusahaan perlu melakukan analisis ekonomi tentang piutang. Tujuannya adalah untuk menilai manfaat perusahaan memiliki piutang yang lebih besar atau lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan. Sehingga apabila diperkirakan manfaatnya lebih besar, maka secara ekonomi pemilikan piutang tersebut dapat dibenarkan. Perencanaan kebijakan keuangan yang mempengaruhi piutang perlu mengidentifikasi manfaat dan pengorbanan karena keputusan tersebut. Dampak
dari
bertambahnya
piutang
adalah
tambahan
laba,
tetapi
pengorbanannya adalah tarnbahaan biaya dana. Tarnbahan biaya tersebut muncul karena perusahaan mernerlukan dana yang lebih besar lagi untuk membiayai penambahan piutang baru. Kesalahan dalam menganalisa akan rnenyebabkan perusahaan kekurangan likuiditas yang digunakan untuk membiayai penambahan piutang. Kesulitan likuiditas tersebut membuat kekurangan modal kerja, karena selain membutuhkan dana untuk berproduksi juga membutuhkan dana untuh menambah piutang. Meskipun penambahan piutang biasanya berdarnpak pada penambahan laba perusahaan, tetapi selalu ada trade-off antara penambahan laba kecukupan likuiditas modal kerja. Kesimpulanya sernakin lambat perputaran piutang, maka akan semakin lama pula rata-rata dana terikat dalam modal kerja selama satu proses produksi. Akibatnya semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendanai besarnya piutang yang semakin lama terikat dalam satu siklus modal kerja.
59
C. Faktor-faktor pcndukung dan penghambat penagihan piutang murabahah
Dari prosedur dan strategi
dalam pengelolaan dan pengendalian piutang
murabahah di BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun, kita dapat mengetahui faktorfaktor yang dapat mendukung dan menghambat penagihan piutang murabahah. Dalam menjalankan operasional perusahaan, BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun memiliki faktor-faktor yang dapat mendukung dalam penagihan piutang, yakni: I. Adanya SOM (Sumber Daya Manusia) yang memiliki skill yang baik 2. Penyediaan soft ware sebagai alat pendukung sistem komputerisasi keuangan. 3. Memiliki Standar Operasional (SOP). 4. Sarana lisik yang mendukung seperti adanya bangunan yang dijadikan kantor, meja teller dan meja marketing yang tersediri. Sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman. 5. Publikasi dan marketing dengan pembuatan papan nama, penyebaran brosur dan pemasangan spanduk. 6. Aspek legal (menyangkut perjanjian dan penyelesaian kasus-kasus) Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan penagihan piutang murabahah pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun, yaitu:
I. Rush (terjadinya kerusuhan). 2. Kondisi usaha nasabah. 3. Nasabah sakit, mengalami kecelakaan dan atau meninggal dunia.
60
4. Adanya musibah kebakaran, banjir dan bencana alam, seperti: gempa bumi dan tsunami. 5. Nasabah tidak ada ditempat pada saat penagihan. 6. Nasabah melarikan diri.
D. Analisis Rasio Keuangan.
Rasio keua11gan biasanya digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang telah dikeluarkan oleh manajemen perusahaan. Rasio keuangan biasanya dinyatakan dala satuan prosentase (%) dan "kali" yang menunjukan perputaran ..Rasio keuangan dihitung berdasarkan pos-pos yang ada di dalam laporan kcuangan dari berbagai kombinasi atau pasangan angka. Perbandingan yang dilakukan pada pos-pos neraca dan laporan laba rugi dalam bentuk rasio harus dilakukan pada periode yang sama. ldealisme dalam melakukan penilaian kincria dengan menggunakan rasio adalah menggunakan data setiap bulan sehingga dapat diketahui siklus maupun ada kejadian-kejadian yang Iuar biasa. Tetapi biasanya para analis eksternal hanya dapat menganalisis dari laporan keuangan pada akhir periode.
1. Analisis Account Receivable Tumover.
Perputaran piutang (AR Turnover) merupakan total pendapatan (sales atau revenue mau margin) dibagi dengan jumlah piutang murabahah perusahaan. Cara
lain untuk mendapatkan AR Turnover adalah dengan membagi waktu satu hari
61
dalam setahun dengan Average Collection Period maka akan diperoleh berapa kali perputaran piutang perusahaan dalam satu tahun. Rasia perputaran piutang atau AR turnover biasa digu11akan dcngan analisis terhadap modal kerja, karena memberikan penilaian kinerja tentang seberapa cepat piutang perusahaan berputar kembali menjadi kas. AR Turnover menunjukan siklus uang kas perusahan yang dimulai dari kas
yang dimiliki oleh perusahaan dalam bentukjasa, selanjutnya dilakukan penjualan kredit yang menjad i piutang dan ketika debitur melunasi hutangnya maka piutang telah menjadi kas kembali, sehingga lengkap berupa satu siklus atau satu kali putaran.
Rasia AR Turnover atau perputaran piutang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: l'cnjualan Kredit Perputaran Piutang = Piutang
Semakin cepat perputaran piutang, maka akan semakin cepat bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dalam bentuk tunai, sehingga posisi keuangan perusahaan tetapo terjaga atau likuiditas perusahaan menjadi semakin baik.
62
Hasil perhitungan Account Receivable Turnover pada BMT Fajar Shiddiq UJKS KOl'PAS Tanah Abang ditunjukan oleh data sebagai berikut:
2004
KETERANGAN Penerirnaan
piutang
Rp.
118.545.350
2005 Rp.
2006
879.160.527
Rp.2.299.212.075
1nurabahah Piutang 11111rabahuh
Rp. 1.131.201.930
Rp. 652.467.744
Rp. 2.307 .136.695
Pembiayaan
Rp. 1.249.747.280
Rp. 1.531.628.271
Rp. 4.606.348.770
murabahah Account
receivable
1,10 kali
2,35 kali
1,99 kali
QO;(i
113,64 %
-15,32 %
Jurnover
Pertun1buhan rasio
Perhitungan account receivable turnover pada BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPPAS Tanahn Abang menunjukan peningkatan perputaran pada tahun 2005 dari sebesar 1, 10 kali (2004) menjadi 2,35 kali (2005) dengan pertumbuhan rasio sebesar 113,64%, namun pada tahun 2006 perhitungan account receivable turnover rnengalarn i penurunan perputaran dari sebesar 113,64% (2005) menjadi 15,32% (2006). Hasil perhitungan rasio ini dapat dijadikan pertimbangan BMT
Fajar Shiddiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dalam membuat kebijakan maupun program ke1:ja yang mendukung pengendalian piutang murabahah yang mengalami kenaikan pada tahun 2005 dan penurunan pada tahun 2006.
63
Hasil perhitungan Account Receivable Trunover pada BMT Ta'awun ditunjukan oleh data sebagai berikut:
KE TERAN GAN
2004
2005
2006
Rp. 125.961.449
Rp. 253.957.150
Rp. 683.506.200
Piutang n1urabahah
Rp. 174.788.551
Rp. 234.842.850
Rp. 566.817.100
Pen1biayaan
Rp. 300.750.000
Rp. 488.800.000
Rp. 1.250.323.300
Peneri1naan
piutang
1nurabahah
111urahaha/1
Account
receivable
1,72 kali
2,08 kali
2,20 kali
Oo/o
20,93 %
5,77 %
turnover
I Pertun1buhan rasio
Perhitungan account receivable turnover pada BMT Ta'awun menunjukan peningkatan perputaran piutang dari tahun 2004 sampai tahun 2006. Pada tahun 2005 perputaran l}iutang mengalami peningkatan dari sebesar 1,72 kali (2004)
menjadi 2,08 kali (2005) dengan pertumbuhan rasio sebesar 20,93% dan pada tahun 2006 perputaran piutang mengalami peningkatan dari sebesar 2,08 kali (2005) menjadi 2,20 kali (2006) dengan pertumbuhan rasio 5,77% dari tahun
sebelumnya. Hasil perhitungan ras10 ini dapat dijadikan pertimbangan BMT Ta'awun dalam membuat kebijakan maupun program kerja yang mendukung pengendalian piutang murabahah agar pada setiap tahunnya BMT Ta'awun dapat terns meningkatkan tingkat pengendalian piutang murabahahnya.
64
Dari basil account receivable turnover pada BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun, maka dapat diambil suatu perbandingan tentang tingkat pengendalian piutang pada masing-masing BMT. Pada tahun 2005 BMT Fajar Shiddiq mengalami peningkatan perputaran sebesar 2,35 kali dengan rasio sebesar 113,64%, pada BMT Ta'awun juga mengalami peningkatan perputaran sebesar 2,08 kali dengan rasio sebesar 20,93%, pada tahun 2005 BMT Fajar Shiddiq memiliki pertumbuhan rasio lebih besar sebanyak 92,71 % dibandingkan dengan BMT Ta'awun, pada tahun 2006 BMT Fajar Shiddiq mengalami penurunan perputaran piutang sebesar 1,99 kali dengan rasio 15,32% dan BMT Ta'awun mengalami peningkatan perputaran piutang sebesar 2,20 kali dengan rasio 5,77%, pada tahun 2006 BMT Ta'awun memiliki pertumbuhan rasio lebih besar sebanyak 21,09 % dibandingkan BMT Fajar Shiddiq. Apabila dilihat secara keseluruhan BMT Ta'awun memiliki tren pengendalian piutang yang lebih baik daripada BMT Fajar Shiddiq karena rasio perputaran piutang murabahahnya selalu meningkat dari tahun ke tahun.
65
Grafik Perbandingan Pertumbuhan AR Turnover BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPP AS Tanah Abang dengan BMT Ta'awun tahun 2004 -2006: 140 1---120 100 80
/
.
'-
/ / /
60
/ /
40 20
/
--------
I.
/ """'--
0
-20
~
/
--
l
O~
-40 -----....
. ~---
''
- -+ - BMT Fajar Shiddiq
' '
__.._ BMT Ta'awun
\
''
~
'
-~-
·-----
2. Analisis Average C.-;//ec·1ion Period.
Pengelolaan piutang dengan menggunakan rasio average collection period yang membagi piutang (account receivable) dengan rata-rata total pendapatan per hari (average sales per days), adalah untuk melihat sejauh mana efektifitas kebijakan yang dia111i1il perusahaan dan waktu penagihannya. Semakin lama waktu yang dibutuhkan dalam penagihan, maka kebijakan penagihan perusahaan semakin tidak efektif. Kondisi ini menunjukan bahwa perusahaan
mou:ol
k:rj:. yang lebih besar atau membutuhkan biaya yang lebih
besar untuk 111endan:1i piutang dalam jangka waktu yang lebih lama. Jika waktu rata-rata penagihan sc111akin sedikit, maka modal kerja yang dibutuhkan untuk mendanai piutang sci11akin sedikit.
66
Rasio average collection period atau rata-rata penagihan piutang dihitung dengan rnenggunakan rumus sebagai berikut:
Piutang Rata-rata penagihan piutang =
----------------
Rata-rata Pendapatan Per Hari Rata-rata prndapatan per hari dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Pendapatan Rata-rata Pendapatan Per Hari = _________ 360 Hari Asumsi pada perhitungan dalam tulisan ini tentang penggunaan jurnlah hari dalam setahun adalah 360 hari (hal tersebut telah disesuaikan dengan buku
literature yang telah dijadikan acuan), meskipun pada beberapa literature lain asumsi waktu dalarn setahun adalah 365 hari.
67
Hasi I pcrh itungan average collection period pada BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPP AS Tanah Abang ditunjukan oleh data sebagai berikut:
KETERANGAN Penerin1aan
piutang
2004 Rp.
I I 8.545.350
2006
2005 Rp. 879.160.527
Rp. 2.299.212.075
1nurabahah Q 0/o
Pertumbuhan
penerimaan
641,62 %
161,52 %
piutang
1nurabahah Piutang 11111rahaliuh
Rp. 1.131.201.930
Pertun1buhan piutang
Rp. 652.467.744
Oo/o
Rp2.307 .136.695
-42,32%
253,60%
murabahah Rata-rata pendapatan
Rp.
329.292,64
Rp.
2.442.112,57
Rp.
6.386.700,21
per hari
Average
collection
3.435,2Hari
267,2Hari
361,2Hari
Oo/o
-92,22 %
35,18 %
period Pertumbuhan rasio
Hasil perhitungan average collection period pada BMT Fajar Shiddiq pada tahun 2005 rnengalarni peningkatan yang cukup signifikan dari 3.435,2 hari (2004) rnenjadi 267,2 hari
(200~)
dengan perturnbuhan rasio -92,22%, sedangkan pada tahun
2006 average collection period pada BMT Fajar Shiddiq mengalami penurunan perputaran, yaitu dari 267,2 hari (2005) rnenjadi 361,2 hari (2006) dengan perturnbuhan rasio 35, 18%.
68
Hasil perhitu11gan average collection period pada BMT Ta'awun ditunjukan oleh data sebagai berikut:
KETERANGAN Penerin1aan
piutang
2004 Rp. 125. 961.449
2005 Rp. 253.957.150
2006 Rp. 683.506.200
n1urubuhal1
Pertumbuhan penerimaan 111111-cr
101,61 %
0 o/o
169,14%
piutang
bu ha h
··------Piutang 11111rabahah Rp.
174. 788.551
Rp. 234.842.850
Oo/o
Perturnbuhan piutang
34,36 %
Rp. 566.817 .100 141,36 %
murabahah
Rata-rata pendapalan
Rp.
349.892,91
Rp.
705.436,53
Rp. 1.898.628,33
per hari
Average
co//eclion
499,5Hari
332,9Hari
298,5Hari
QO/o
-33,35 %
-10,33 %
period Pertun1buhan rasio
Hasil perhitungan average collection period pada BMT Ta'awun mengalami kenaikan pada tahun 2005 dari 499,5 hari (2004) menjadi 332,9 hari (2005) dengan pertumbuhar.. rasio -33,35%. Begitu pula pada tahun 2006 perputaran piutang terus meningkat dari 332,9 hari (2005) menjadi 298,5 hari (2006) dengan pertumbuhan -10,33%. Dari hasil awrage collection period pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun maka dapat diambil suatu perbandingan tentang tingkat perputaran
69
piutang pada masing-masing BMT. Pada tahun 2005 BMT Fajar Shiddiq memiliki tingkat pcr11utara11 piutang lebih baik yaitu dengan pertumbuhan rasio sebesar -92,22% dihandingkan tingkat perputaran piutang pada BMT Ta'awun dengan pertumbuhan rasio sebesar -33,35%, namun pada tahun 2006 BMT Fajar Shiddiq mengalarni penurunan perputaran piutang sebesar 35,18% sedangkan pada BMT Ta'a\\un .nengalarni peningkatan perputaran piutang sebesar -10,33%. Apabila dilihat secara keseluruhan BMT Ta'awun memiliki tren perputaran piutang lebih baik daripada BMT Fajar Shiddiq. Grafik Perb,;ioj:·.. ,•.::" l'erturnbuhan Average Collection Period BMT Fajar Shiddiq UJKS Tanal; 1\i1'mg dengan BMT Ta'awun tahun 2004-2006:
60
40+-----
20 0
!
+----I
;-----..t-:;:--
-20 -J.--2illl4,___::~~'110.5L__~~!llll.fL__j - .. - BMT Fajar Shiddiq -....- BMT Ta'awun
______
-40+-------,,-------1--------1 I - , ,__ .., -60
+-----
____ '
·80 + - - - - -
·100
~--·
'
I
70
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Analisis Account Receivable Turnover dan Analisis Average Collection Period
a. Pada BMT Fajar Shiddiq adalah sebagai berikut: I) Jumlah SDM yang kurang memadai 2) Satu orang merangkap 2 posisi 3) Nasabah kurang terkontrol 4) Penanganan.. nasabah NPF belum maksimal b. Pada BMT Ta'awun adalah sebagai berikut: I) Penambahan modal tidak disetujui dalam RAT 2) Nasabah NP F kurang terkontrol 3) Belum ada penanganan serius bagi nasabah NPF 4) Tim remedial be Ium terbentuk sehingga jaminan tidak dapat disita c. Perkembangan NPF pembiayaan murabahah pada BMT Fajar Shiddiq: Tahun
Lan car
2004
Rp.
Kurang lancar
Macet
5.927.268
Rp. 29.636.337
Rp.1.131.201.930
2005
Rp. 659.370.396
Rp. 43.958.026
Rp.175.832.105
Rp. 652.467.744
2006
Rp.1.954.330.264
Rp.114.960.603,8
Rp.229.921.207,5
Rp.2.307.136.695
82.981.745
Diperhatikan Rp.
71
d. Perkembangan NPF pembiayaan murabahah pada BMT Ta'awun: Oiperhatikan Kurang lancar
Macet
128.887.091
Rp. 19.139.880
Rp. 26.761.580
Rp. 174.788.551
2005
Rp. 167.508.618
Rp. 26.016.506
Rp. 166.318.655
Rp. 234.842.850
2006
Rp. 522.206.360
Rp. 16.177.355
Rp. 280.598.882
Rp. 566.817.100
Tahun
La near
2004 I Rp.
E. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengmuhi pembiayaan, dimana faktor-faktor internal meliputi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), dan faktor-faktor eksternal meliputi Threats (ancaman), dan Opportunities (peluang). Hasil analisa SWOT pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun sebagai berikut: I. Strenghts (kekuatan) pada BMT Fajar Shiddiq meliputi:
a. Memiliki gedung kantor yang memadai b. Adanya SOP (standar operasional prosedur) c. SOM berpengalaman dalam ke BMT-an d. Memiliki ketjasama dengan lembaga lain 2. Strenghts (kekuatan) pada BMT Ta'awun meliputi: a. Memiliki SOM yang produktif
72
b. Jumlah SOM yang memadai c. Mem i liki ke1jasa111a
clengan Kementerian Koperasi, Bank Muamalat
Indonesia, BPRS Wakalumni 3. Weaknesses (kelemahan) pada BMT Fajar Shicldiq meliputi: a. Jumlah SOM belum memadai b. Belum mermiliki inventaris kendaraan c. Program Bai tu I Maal be Iurn maksimal 4. Weaknesses (kelemahan) pada BMT Ta'awun meliputi: a. Gedung kantor belum memadai b. Skill SOM belum maksimal c. Belum memiliki inventaris kendaran. 5. Opportunities (peluang) pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun meliputi: a. Potensi pasar trad isional masih terbuka lebar b. Potensi funding masih luas baik bersifat lembaga maupun perorangan c. Potensi mendirikan cabang 6. Threats (ancaman) pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun meliputi: a. Belum memiliki legalitas yang bersifat independen dalam ha! izin pendirian clan operasional BMT. b. Sidak kementerian koperasi, atas produk-produk dan jumlah pengurus yang tidak sesuai dengan peraturan menteri koperasi. c. Lingkungan kantor yang tidak kondusif d. Karakter buruk dari nasabah
73
D. Perlakuan Akuntansi Piutang Murabahah
Sebelum menjelaskan mengenai perlakuan akuntansi pembiayaan di atas, penulis terlebih dahulu menjelaskan serta menegaskan prinsip akad transaksi pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun. Hal ini karena perlakuan akuntansi pembiayaan tidak terlepas dari bentuk transaksi-transaksi yang akan dicatat. Prinsip akad transaksi di alas jika disesuaikan dengan bentuk murabahah dari segi definisi, rukun-rukun serta syarat-syarat transaksinya: dalam pembiayaan murabahah menurut fatwa DSN. barang yang diperjualbelikan haruslah berupa pesanan dengan dimodali olch pihak pem!lik dana (BMT), dan pihak BMT yang membeli barang tersebut dengan menawarkan terlebih dahulu harga pokok pembelian dan meiakukan negoisasi dengan nasabah untuk menyepakati profit marjin murabahah kepada pihak BMT, BMT dapat 1newakilkan pembelian barang kepada nasabah melalui akad taukil. Dalam ha! ini, seharusnya pihak BMT tidak boleh langsung menetapkan profit
marjin murabahahnya kepada nasabahnya, melainkan harus ditawarkan dan disepakati bersama. Apabila ditinjau dari rukun-rukun murabahah, semua rukun sudah sesuai dan terpenuhi oleh pihak BMT, yaitu adanya penjual (bai ') BMT, pembeli (musytari') nasabah, banmg (mabi '), harga (Isaman), ijab qabul (sighat). Pencatatan akuntansi pernberian pernbiayaan akuntansi murabahah kepada nasabah BMT: apabila ditinjau dari keabsahan transaksi tersebut yang mana sesuai dengan Fatwa DSN nomor 04/DSN-MUl/IV/2000 tertanggal I April 2000, yakni jarninan dalam murabahah diperbolehkan agar nasabah serius dengan pesanannya,
74
sehingga bank dapat mcminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dipegang. Sedangkan mengenai uang muka (urbun) dalam murabahah di BMT sesuai dengan Fatwa DSN nomor 13/DSN-MUI/IX/2000, yakni bank diperbolehkan meminta uang muka kepada nasabah scbagai bukti keseriusan nasabah. Pencatatan akuntansi pembiayaan murabahah di BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun pada saat ini mengacu pada PSAK No.59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah dan berpedoman pada Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPS!) 2003. BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun menyusun laporan keuangan atas dasar akrual (accrual basis), dimana transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar). Perlakuan akuntansi murabahah yang diterapkan BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun. BMT menjual 5 (lima) unit mesin jahit dengan akad murabahah kepada Tuan Wahyu dengan data sebagai berikut: Harga perolehan barang
: @ Rp. I 0.000.000 x 5 = Rp. 50.000.000,00
Margin (20%)
: Rp. I 0.000.000,00
Harga jual barang kepad.a nasabah : Rp. 60.000.000,00 Urbun
: Rp. 10.000.000,00
Piutang murabahah
: Rp. 50.000.000,00
Periode murabahah
: 20 bulan
Angsuran per bu Ian
: Rp. 2.500.000,00
75
Perlakuan akuntansi murabahah yang diterapkan BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun. 1. Pada saat bank menerima urbun sebagai uang muka dari nasabah, diakui sebagai uang muka sebesar:jumlah yang diterima sesuai dengan PSAK No. 59 paragraf 68. Jurnal akuntansi untuk mengakui urbun sebagai uang muka dari nasabah adalah sebagai berikut: Tgl
Kas I Rek. Nasabah Kewajiban lain-urbun
Rp. 10.000.000
Rp.
-
10.000.000
murabahah
2. Pada saat perolehan aktiva mu~abahah. Pada saat BMT membeli barang dari pemasok yang akan dijual kembali untuk
murabahah maka nilai barang tersebut pada saat diperoleh akan diakui oleh BMT sebesar biaya perolehan. Jurnal untuk mengakui pembelian dari supplier untuk dijual kembali dalam transaksi murabahah adalah sebagai berikut: Tgl
Aktiva murabahah Kasi rek. Supplier
Rp. 50.000.000 -
Pencatatan jurnal tersebut sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 61.
Rp. 50.000.000
76
3. Pada saat penjualan aktiva murabahah kepada nasabah maka piutang diakui sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati. Jurnal yang dicatat adalah: Tgl
Piutang murabahah
Rp 60.000.000
-
Aktiva murabahah
-
Rp. 50.000.000
Margin ditangguhkan
-
Rp. 10.000.000
Pencatatan jurnal tersebut sesuai dengan PSAK No. 59 paragraf 64. 4. Pengurangan piutang dengan perhitungan urbun Tgl
Kewaj iban lain-urbun
murabahah
Rp. 10.000.000
-
Piutang murabahah
-
Rp. 10.000.000
5. Pada saat nasabah mengangsur cicilan piutang murabahah. Bank mengakui keuntungan murabahah kas. Pengakuan porsi pokok dan keuntungan dilakukan secara merata dan tetap selama jangka waktu angsuran. Makajurnal yang dicatat adalah:
77
Tgl
Rek. Nasabah Piutang murabahah Margin murabahah ditangguhkan Pendapatan margin
Rp. 2.500.000
Rp. 2.500.000
-
Rp. 500.000
-
Rp.
-
500.000
murabahah
Pencatatan jurnal tersebut sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 65. 6. Pada saat nasabah menunggak angsuran. Atas angsuran yang tcrtunggak BMT melakukan jurnal atas pengakuan pendapatan yang tclah menjadi haknya, sebagai berikut: Tgl
Piutang murabahah jatuh tempo PiutDng murabahah Marj in murabahah ditangguhkan Pendapatan marjin
murabahah akrual
Rp. 2.500.000
Rp. 500.000
-
-
Rp. 2.500.000 -
Rp. 500.000
78
Sedangkan pad a saat nasabah mengangsur tunggakan angsuran atas piutang
murabahah,jurnalnya adalah: Tgl
Kas/rekening Piutang murabahah jatuh
Rp. 2.500.000 -
-
Rp. 2.500.0QO
tempo Marjin murabahah akrual Pendapatan marjin
Rp. 500.000 -
-
Rp. 500.000
murabahah kas
Pencatatan jurnal Lcrsebut sesuai dengan PSAK No. 59 paragraf 65. 7. Pada saat menerima denda dari nasabah yang lalai melakukan kewajibannya, maka denda tersebut diakui sebagai bagian dana sosial sesuai dengan PSAK No. 59 paragraf 67. Misalkan, jika nasabah telat 2 hari membayar angsuran sehingga BMT mengenakan denda sebesar Rp. 5.000,- jurnalnya adalah: Tgl
Kas/reken ing Dana sosial Ex Penalty
Rp. 5000,-
Rp. 5000,-
-·-----------r-
Berdasarkan w'aian diatas, jurnal akuntansi yang dilakukan oleh BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun telah sesuai dengan pedoman akuntansi bank syari'ah yaitu PSAK No. 'i9 tahun 2002. BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun menerapkan dasar kas (cash basis) dalam menjalankan operasionalnya, sehingga
79
pelaporan keuangan sesuai dengan arus keluar masuk kas. Dalam ha! pembiayaan
murabahuh yang t!ilakukan oleh BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun menggunakan dasar kas sehingga penulisan pembayaran piutang murabahah sesuai dengan pendapalan murabahah yang masuk. Apabila BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun menggunakan dasar akrual (acrual basis) maka pada setiap bulannya BMT menuliskan pembayaran piutang terlepas nasabah membayarkan hutangnya atau tidak pada BMT, sehingga pencatatan tidak sesuai dengan kas yang ada.
BABY KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulau 1.
Strategi yang digunakan untuk pengelolaan dan pengendalian piutang, yaitu dengan cara: a. Melakukan Restrukturing, yaitu dengan cara merubah nominal angsuran sampai angsuran pembiayaan lunas, hal ini diberikan kepada nasabah yang usahanya macet dalam jangka panjang. b. Melakukan Rescheduling, dengan cara merubah nominal angsuran sampai keadaan
usaha
nasabah
membaik dan
kekurangan
angsuran
akan
ditambahkan pada angsuran berikutnya. c. Melakukan Remedial, yaitu melakukan sita jaminan terhadap jaminan nasabah, pihak BMT akan menjual jaminan nasabah, apabila terdapat kelebihan dari hasil penjualan setelah dikurangi kekurangan hutang maka BMT akan mengembalikannya kepada nasabah. d. Melakukan Write Off, yaitu penghapusan piutang hal ini dilakukan apabila jumlah jaminan tidak mencukupi kekurangan hutang dan nasabah tidak sanggup untuk melunasi kekurangannya.
2. Faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan penagihan piutang adalah:
81
a. Adanya SOM yang memiliki skill yang baik dalam melaksanakan penagihan piutang pada nasabah. b. Penyediaan soft ware sebagi alat pendukung sistem kompyterisasi keuangan. c. Memiliki Standac Operasional (SOP). d. Sarana fisik yang mendukung, seperti gedung atau bangunan yang dijadikan kantor, meja teller dan meja marketing yang tersendiri. e. Publikasi dan marketing dengan pembuatan papan nama, penyebaran brosur dan pemasangan spanduk. f.
Aspek legal (menyangkut perjanjian dan penyelesaian kasus-kasus)
3. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan penagihan piutang adalah: a. Pada BMT Fajar Shiddiq adalah sebagai berikut: I) Jumlah SOM yang kurang memadai 2) Satu orang merangkap 2 posisi 3) Nasabah kurang terkontrol 4) Penanganan nasabah NPF belum maksimal b. Pada BMT Ta'awun adalah sebagai berikut: I) Penambahan modal tidak disetujui dalam RAT 2) Nasabah NPF kurang terkontrol 3) Belum ada penanganan serius bagi nasabah NPF 4) Tim remedial belum terbentuk sehingga jaminan tidak dapat disita
82
4. a. Dari hasil analisis account receivable turnover pada BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun dapat diambil suatu perbandingan tentang tingkat pengendalian piutang pada masing-masing BMT. Pada tahun 2005 BMT Fajar Shiddiq mengalami peningkatan perputaran sebesar 2,35 kali dengan rasio sebesar 113,64% dan BMT Ta'awun juga mengalami peningkatan perputaran sebesar 2,08 kali dengan rasio sebesar 20,93%, dari hasil perbandingan tersebut maka dapat diketahui bahwa pe1tumbuhan rasio account receivable turnover BMT Fajar Shiddiq lebih besar, yaitu sebanyak 92,71 % dibandingkan BMT Ta'awun pada tahun 2005. Pada tahun 2006 BMT Fajar Shiddiq mengalami penurunan piutang menjadi sebesar 1,99 kali dengan rasio
-15,32% dan BMT Ta'awun mengalami
peningkatan perputaran piutang sebesar 2,20 kali dengan rasio 5,77%, dengan demikian pada tahun 2006 BMT Ta'awun memiliki pertumbuhan rasio account receivable turnover lebih baik daripada BMT Fajar Shiddiq. Dari basil keseluruhan analisis account receivable turnover tersebut dapat disimpulkan bahwa BMT Ta'awun memiliki tren pengendalian piutang lebih baik daripada BMT Fajar Shiddiq, karena rasio perputaran piutang
murabahahnya selalu meningkat dari tahun ke tahun.
83
b.
Dari hasil analisis average collection period pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun maka dapat diambil suatu perbandingan tentang tingkat perputaran piutang pada masing-masing BMT. Pada tahun 2005 BMT Fajar Shiddiq memiliki tingkat perputaran piutang lebih baik, yaitu dengan pertumbuhan rasio sebesar -92,22% dibandingkan tingkat perputaran piutang pada BMT Ta'awun dengan ras10
pertumbuhan
sebesar -33,35%.
Namun pada tahun 2006 BMT Fajar Shiddiq mengalami penurunan perputaran piutang menjadi sebesar 35,18% sedangkan pada BMT Ta'awun mengalami peningkatan perputaran sebesar-10,33%. Secara keseluruhan hasil analisis average collection period pada BMT Ta'awun memiliki tren perputaran piutang lebih baik daripada BMT Fajar Shiddiq.
5. Perlakuan Akuntansi Jumal akuntansi yang dilakukan oleh BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun telah sesuai dengan pedoman akuntansi bank syariah, yaitu PSAK No. 59 tahun 2002. BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun menerapkan dasar akrual (acrual
basis) dalam menjalankan operasionalnya, sehingga pelaporan keuangan sesuai dengan pendapatan murabahah yang masuk.
84
B. Kesimpulan dan Saran-saran Sebagai program perbaikan ke depan, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: I. Dari hasil analisis account receivable turnover dan average collection period pada BMT Fajar Shidiq dan BMT Ta'awun, pergerakan rasio belum stabil, terjadi kenaikan pada tahun 2005 pada masing-masing BMT dan penurunan pada tahun 2006 pada masing-masing BMT. Maka BMT Fajar Shiddiq dan RMT Ta'awun harus meningkatkan kinerjanya, terutama kinerja Account
Officer yang berhubungan langsung dengan nasabah, terutama dalam penagihan piutang murabahah. 2.
Mengadakan pembinaan nasabah untuk mengurangi resiko kemacetan, dengan cara mengadakan silaturahmi nasabah, pembinaan tentang amanah dan kepercayaan dan meningkatkan moralitas, etika berniaga secara Islami.
3. Jika dilihat dari faktor yang mempengaruhi turunnya rasio perputaran piutang murabahah pada masing-masing BMT, maka yang diperlukan BMT untuk menanggulangi pembiayaan yang macet adalah dengan cara melakukan perekrutan yang memadai sesuai dengan kapasitas nasabah pembiayaan, agar nasabah pembiayaan dapat terkontrol dengan baik dan memiliki gedung kantor yang memadai sesuai dengan kapasitas karyawan.
85
DAFTAR PUSTAKA
Arens & Loebbecke. Auditing Pendekatan Terpadu. Jakarta: Salemba Em pat, 1996. Antonio, Muhammad Syafi'I. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press, 200 I Darsono dan Ashari. Pedoman Prak/is Laporan Keuangan. Yogyakarta: ANDI, 2005. Firdaus, Rachmat dan Maya Ariyanti. Manajemen Perkreditan Bank Umum. Bandung: Alfabeta, 2004.
File:/IF:\BMT<
Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Perbankan dan Lembaga Penjamin Simpanan. Bandung: Fokusmedia, 2004. Horne, James C. Van & Jhon M. Wachowicz. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat, 1997 Jusup, AL. Haryono. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 1997. Jogianto. Metodologi Penelitian Bisnis: Sa/ah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman edisi Tahun 200412005. Yogyakarta: BPFE, 2005 Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Marshall, Robert dan Miranda. Kamus Populer Vang dan Bank. Jakarta: Ladang Pustaka dan lntimedia.
86
Mas'ud dan Zainal Abidin S. Fiqih Mazhab Syaji'J Edisi Lengkap Muamalat Munakahat Jinayat. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2000. PAPS!, 2003. PSAK No. 59 Rahatjo, Budi. Laporan Keuangan Perusahaan: membaca, menganalisis. Yogyakarta: Gajah Mada University, 2003
memahami
&
Rukyat, Adang dkk. Panduan Penelitian Bagi Siswa. Jakarta: Uhamka Press, 2001. Widodo, Hartanto. Panduan Praktis Operasional Baitul Maal wat Tamwil (EMT). Bandung: Mizan, 1999 Wiyono, Slamet. Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah Berdasar PSAK dan PAPSJ. Jakarta: PT. Grasindo, 2005. www.republika.com Tim Pengembangan Perbankan Syariah lnstitut Bankir Indonesia. Konsep Produk fmplementasi Operasional Bank Syariah. Jakarta: Djembatan, 2003. Yunus, Mahmud. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990.
PEDOMAN WAWANCARA STRATEGI PENGELOLAAN PIUTANG MURABAHAH ANALISIS KOMPARATIF Pada BMT FAJAR SHIDDIQ UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT TA'AWUN Cipulir
Nama
Andonala
Jabatan
KaBag. LITBANG
Hari/Tanggal
25,Juni2007
Tern pat
: BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPP AS Tanah Abang
Daftar Pertanyaan dan jawaban: I. Produk-produk apa saja yang ditawarkan BMT Fajar Shiddiq? Produk-produk BMT Fajar Shiddiq terdiri dari produk pendanaan dan produk pembiayaan. Produk pendanaan pada BMT Fajar Shiddiq: I. Tabungan Fajar Shiddiq (TAFSHI). 2. Tabungan Pendidikan. 3. Tabungan Qurban Al An'am. 4. Tabungan Haji/Umrah. 5. Deposito Fajar Shiddiq. Produk pembiayaan pada BMT Fajar Shiddiq: I. Pembiayaan Mudharabah. 2. Pembiayaan Murabahah. 3. Pembiayaan ljarah. 4. Pembiayaan Hawa/ah. 5. ZIS. 2. Bagaimana prosedur pengajuan pembiayaan pada BMT Fajar Shiddiq? Prosedur pembiayaan pada BMT Fajar Shiddiq adalah sebagai berikut: a. Calon nasabah yang membutuhkan pembiayaan mendatangi BMT dan mengisi formulir permohonan pembiayaan yang telah dibuat oleh pihak BMT, yang berisikan tentang identitas pemohon, keterangan akad pembiayaan yang
I~
ingin dilakukan pemohon, jumlah pembiayaan, jangka waktu pelunasan dan mengisi formilir analisasi kelayakan usaha. b.
Pemohon juga diwajibkan untuk melampirkan, surat-surat dan dokumen seperti: Foto Copy KTP Suami dan lstri, Foto Copy Kartu Keluarga, Surat Persetujuan lstri/Suami, Foto Copy SIPT/ Surat Kontrak Kios, Foto Copy Surat Jaminan/ Agunan, Materai .
Data tersebut kemudian dianalisa untuk menentukan layak tidaknya calon nasabah tersebut mendapat pembiayaan dengan langkah yang dilakukan diantaranya: Analisa kelengkapan data identitas, proposal dan lain-lain, Analisa kelayakan usaha, Analisa survey lapangan, Wawancara. Semua data yang telah dianalisa kemudian
dirapatkan
dalam
komite
yang
terdiri
dari:
Kabag.
Tamwii//Pembiayaan, Kepala Unit BMT/Manager dan Kabid. Usaha, dengan pembahasan yang mencakup: Kelayakan usaha, Kondisi keuangan BMT, Bentuk akad yang akan dilakukan, Kesepakatan untuk dicairkannya pembiayaan atau tidak, Pertimbangan teknis dan yuridis. Hasil dari komite kemudian diserahkan pada administrasi pembiayaan untuk selanjutnya dibuatkan bentuk akad yang akan dilaksanakan dan kelengkapan administrasi
lainnya,
termasuk asuransi
pembiayaan.
Bagian administrasi
menyerahkan hasil pembuatan akad setelah melalui kelengkapan administrasi dan menyerahkan kepada pihak marketing yang terkait dengan nasabah untuk aplikasi pembiayaan.
LEMBAGA KEUANGAN SYARI'AH KOPPAS TANAHhllhNG
Bismillahirrahmanirrahim
SURAT KETERANGAN
No .• 00?/ :XXXJ /uJr:>/~P-TA(l /'200&
Dengan ini kami menerangkan bahwa : Na ma NIM Program
: USWATUN HASANAH : 103046128360 : Studi Mu'amalat - Konsentrasi Perbankan Syari'ah Fakultas Syari'ah dan Hukum - UIN Syarif Hidayatullah
Pada bulan April - Oktober 2007 telah melakukan pendataan dan penelitian di BMT FAJAR SHIDDIQ - Unit Jasa Keuangan KOPPAS Tanah Abang Syari'ah dalam rangka penulisan skripsi dengan judul " Strategi Pengelolaan Piutang Murabahah - Analisis Komparatif pada BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun Cipulir" Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya .
••
(YULINDA RAHM!, S.Kom} Ka. Bag. Umum & Personalia
Kantor:
3. Bagaimana tata cara pembayaran piutang murabahah yang dilakukan nasabah kepada BMT Fajar Shiddiq? Tata cara pembayaran piutang murabahah nasabah kepada BMT: a.
Pembayaran hutang murabahah dapat dilakukan nasabah di BMT. Yaitu nasabah mendatangi BMT untuk melakukan pembayaran hutang murabahah.
b. Pembayaran hutang murabahah dapat dilakukan nasabah di tempat. Yaitu nasabah dapat membayarkan hutangnya kepada BMT ditempat nasabah berada, dan pihak BMT yang mendatangi nasabah sehingga kegiatan nasabah dapat terus berlangsung. 4. Teknik apa yang dilakukan BMT Fajar Shiddiq dalam pengumpulan piutang
murabahah? Teknik pengumpulan piutang murabahah yang dilakukan BMT Fajar Shiddiq, yaitu: l. Melakukan klarifikasi penagihan piutang melalui telepon. Hal ini dilakukan BMT untuk mengingatkan bahwa nasabah harus membayarkan hutangnya kepada BMT,atau pada saat pihak BMT akan mendatangi nasabah untuk menagih hutangnya. 2. Pihak BMT mengirimkan utusannya (AO I Account Officer) untuk menagih hutang nasabah. 3. Apabila nasabah mengalami kemacetan pembayaran hutang kepada BMT maka pihak BMT akan mengeksekusi agunan (jaminan) yang diberikan nasabah kepada pihak BMT. Apabila terdapat sisa hasil penjualan agunan maka akan dikembalikan kepada nasabah. 4. Apabila nasabah mengalami kemacetan pembayaran hutang kepada BMT karena adanya musibah kejadian
alam (gempa bumi, tsunami, kebakaran dll.) maka pihak BMT akan melakukan penjadwalan ulang atas hutang nasabah sampai nasabah dapat membayar hutangnya kembali kepada pihak BMT. 5. Faktor-faktor apakah yang dapat mendukung dan menghambat dalam penagihan piutang murabahah? Faktor-faktor yang mendukung penagihan piutang murabahah pada BMT Fajar Shiddiq: I. Adanya SOM (Sumber Daya Manusia) yang memiliki skill yang baik. 2. Penyediaan soft ware sebagai alat pendukung sistem komputerisasi keuangan. 3. Memiliki Standar Operasional (SOP). 4. Sarana fisik yang mendukung seperti adanya bangunan yang dijadikan kantor, meja teller dan meja marketing yang tersediri. Sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman. 5. Publikasi dan marketing dengan pembuatan papan nama, penyebaran brosur dan pemasangan spanduk. 6. Aspek legal (menyangkut perjanjian dan penyelesaian kasus-kasus). 6. Strategi apa yang diterapkan BMT Fajar Shiddiq dalam pengelolaan dan pengendalian piutang murabahah? Strategi pengelolaan dan pengendalian piutang murabahah yang diterapkan BMT Fajar Shiddiq: I. Melakukan pemisahan tugas yang memadai, pemisahan tugas yang memadai bermanfaat untuk mencegah berbagai macam kesalahan, baik disengaja maupun tidak disengaja. 2. Melakukan otorisasi yang semestinya sesuai dengan prosedur. Dua pengendalian pertama dimaksudkan untuk mencegah hilangnya aktiva BMT dengan mengirim barang kepada pelanggan fiktif atau kepada orang yang tidak mampu membayar untuk barang yang dikirim. 3.
Menberikan barang /surat jaminan. 4. Membuat dokumen dan catatan yang memadai. 5. Mendebet tabungan untuk pembayaran cicilan. 6. Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan . 7. Membuat surat penolakan untuk pinjaman selanjutnya (yang termasuk nasabah macet). 8. Pembayaran angsuran dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan. 9. Menggunakan sistem jemput bola. I 0. pelunasan
angsuran
pembiayaan.
Mengenakan denda keterlambatan
11. Meningkatan
mutu
pelayanan.
12.
Meningkatan fasilitas karyawan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. 13. Memberikan
peningkatan skill
pada karyawan.
14.
Meningkatkan
pengawasan internal. 7. Sejauh mana pihak manajemen mengimplentasikan strategi tersebut? Pihak BMT Shiddiq telah mengimlementasikan strategi tersebut melalui langkahlangkah sebagai berikut: Optimalisasi fungsi Direksi, Organisasi, DPS, Audit, Kinerja Pegawai, Manajemen Risiko, Sosialisasi di berbagai kesempatan, Melakukan prosedur yang benar dalam setiap pembiayaan yang akan disaluran, Melakukan otorisasi yang semestinya sesuai dengan prosedur. 8. Bagaimana proses akuntansi murabahah pada BMT Fajar Shiddiq? Proses akuntansi pembiayaan murabahah di BMT Fajar Shiddiq dilaksanakan dari prosedur awal sampai akhir, yaitu pada saat nasabah melakukan permohonan pembiayaan murabahah, penyerahan barang pesanan kepada nasabah, sampai nasabah melakukan pembayaran jumlah angsuran.
9. Sumber/rujukan standar apakah yang dijadikan pedoman dalam perlakuan akuntansi murabahah pada BMT Fajar Shiddiq? PSAK No. 59 dan PAPS! 2003 I 0. Sebagai opini syariah apakah DPS juga mengontrol pengelolaan piutang
murabahah dan pencatatan akuntansi yang diterapkan BMT Fajar Shiddiq? Ya, laporan keuangan BMT Fajar Shiddiq setiap bulannya masuk ke DPS untuk menjamin bahwa pengelolaan piutang murabahah dan pencatatan akuntansi di BMT Shiddiq telah sesuai dengan prinsip syariah.
Jakarta, 25 Juni 2007 Pewawancara
Nara Sumber
r
(Uswatun Hasanah)
(Bpk. Andonala)
10 ....
Jakarta, ....................... . f.:epatla Ykh. P1mpinan BMT Fajar Shiddiq 1.antai Atap Blok E Pasar Reg. Tanah Abang Jakarta Pusat - 10250 I \;\I
Pennohonan Pembiaya
ff 1s111 if f ahi rro/11naa11i rrohi 1n :\.r.rofa111u 'alaikun1 wr. wb.
Y~1ng
bertanda tangan diba\vah ini :
:-.:am
Status Toko Hcr~<11na
............. No. Rek. Di BMT : ................ . ............. Pekerjaan : Pedagaog .............................. . . . Pekerjaan : ...................... Penghasi\an Rp ...................... . .................................. Kode Pos: ........ . ............................. Handphone : ..................... . Milik Sendiri Milik Sendiri
Milik Ke\uarga I Kontrak Bulanan I Kon1rak Tahunan
Milik Keluarga I Kontrak Bulanan I Kontrak Tahun;i11
ini dengan mengajukan pembiayaan untuk MODAL USAHA I INVESTASI dengan
ki.:ti.:rdn,:.::;111
'l..'bagai berikut : I. Jumlah diajukan ) Aqad Pembiayaan .\ Jangka Waktu
Rp. . ............. pembiayaan sebelumnya Rp ................. . MBA /MDA I MSA I HWL/ !JR/ BS /QH I AQ ................... Hari I Pekan I Bulan
Bersama ini kami lampirkan :
- Foto Copy KTP Suami dan lstri - Foto Copy Kartu Keluarga - Surat Persetujuan Istri I Suami - Foto Copy SIPT I Surat Kontrak Kios - Foto Copy Surat Jaminan I Angunan ......................... .. Penggunaan dana untuk rnembeli ................................................. Harga Rp........................... .... I. Demikian, atas kepercayaan dan bantuannya kami ucapkan terima kasih. Wassala111u 'alaik11111
( ......................
hT
n·h
...... I
Pe1nohon
( 'atatan : Omset Toko : - tertinggi Rp. ..... - terendah Rp. .....
.......................... pada bulan-bulan ................... . ................................. pada bulan-bulan ................. .
- normal ( rata-rata perbulan ) Rp ................................................................................... .
FAJAR SHIDDIQ LEMBAGA KEUANGAN SYARl'AH KOPPAS TANAH ABANG Lantai Atap Blok E Pasar Regional Tanah Abang Jakarta 10250 Telp. (021) 310 6696 Fax.: (021) 391 3076
Bismillahirrahmanirrahiim
AKAD PERJANJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH (JUAL-BELI)
No. Lamp.
2.1 _ _ _ _ /FS/II/_/_
Kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Andonala Jab a tan : Manajer dalam ha! ini bertindak untuk dan atas nama BMT Fajar Shiddiq yang berkedudukan di Lantai Atap Bick E Pasar Regional Tanah Abang Jakar.ta Pusat untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Pihak Pertama. Nama Alamat Pekerjaan No. KTP dalam ha! ini bertindak untuk diri sendiri, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai Pihak Kedua atau Pemegang Amanah. Kedua be Iah tel ah bersepakat untuk melakukan jual-beli (Murabahah) dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pihak Pertama akan membelikan sejumlah barang yang dibutuhkan oleh Pihak Kedua sebagaimana terdapat dalam lampiran akad ini sejumlah Rp. - - - - - - ( _,
_______________________________
2. Barang-barang sebagaimana tersebut dalam pasal.1 di atas selanjutnya dijual oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua seharga Rp. - - - - - - - - - - - - -
(-----------------------------dengan rincian sebagai berikut: hargapokok:
Rp. _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __
·RP·----------------------untung dan oleh karenanya Pihak Kedua menyatakan dengan ini telah berhutang kepada Pihak Pertama sebesar harga jual barang terse but. 3. Pihak Kedua bersedia melunasi hutang tersebut selama _ _ hari/pekan/bulan *) sejak ditandatangani akad ini dengan cara Csekaligus/cicilan per _ _ hari/pekan/ bulan *) terhitung mulai tanggal sampai dengan _ _ _ _ _ __ Bila Pihak Kedua melunasi hutang tersebut secara cicilan, maka besarnya cicilan sebesar Rp. ( · l dengan perincian sebagai berikut:
ookok -
Rp. _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __
4. Pemegang Amanah dalam kedudukanya sebagai pengusaha harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Penggunaan modal tidak boleh digunakan untuk tujuan lain dengan alasan apapun tanpa pemberitahuan dan persetujuan tertulis dari Pihak Pertama. b. Us aha yang dijalankan oleh Pemegang Aman ah hendaklah halal menurut syara' serta tidak bertentangan dengan undang-undang dan hukum yang berlaku. 5. Terhadap akad perjanjian ini Pernegang Amanah bersedia membayar kepada BMT sebesar Rp. .( ) untuk: 1. Biaya administrasi Rp. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2. Biaya materai Rp. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3. Biaya pengawasan Rp. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 6. Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan amanah tersebut, maka Pihak Kedua bersedia menyerahkan jaminan berupa: Apabila Pemegang Amanah lalai a tau tidak mampu dalam melunasi hutang tersebut di atas, maka jaminan tersebut menjadi milik Pihak Pertama sehingga pemegang Amanah secara langsung pada saat itu telah melepas segala hak atas jaminan tersebut dan beralih hak menjadi milik Pihak Pertama. 7. Jika dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan dalam pernjanjian ini dan atau terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah dengan dilandasi rasa ukhuwah islamiyah. Apabila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan diselesaikan secara hukum melalui Pengadilan N egeri Jakarta Pus at. tanggal Demikianlah akad ini disepakati dan ditandatangani pada hari - - - - - - - - d i Jakarta. Dengan mengharap ridho Allah SWT dan mengikat kedua belah pihak untuk menjalankan amanah dengan sebaiknya-baiknya.
Pihak Pertama
Pihak Kedua
Andonala Manajer
Pemegang Amanah
Saksi I
Saksi II
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM AKAD WAKALAH ( PENGUASAAN) NO. 2.3 ........ / FS I II I ...... / ..... . " Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad perjanjian ......... ( Al-Maidah : l ) Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Jabatan bertindak untuk dan atas nama BMT FAJAR SHIDDIQ berkantor di Lantai Atap Blok E Pasar Regional Tanah Abang, Jakarta untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. Nama Alamat Pekerjaan .............................................. .. No. KTP/SIM/PASPORT: ............................................. .. dalam hal in! bertindak untuk diri sendiri, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Kedua belah pihak telah sepakat mengadakan akad WAKALAH ( PENGUASAAN ) seperti tersebut dibawah ini : I. Pihak Pertama menyerahkan uang sebesar Rp ........................... ( _ _ _ _ _ _ _ _ __ ,---:-:'.":'.""-:-::-=--:----:---:---;,-,:----:-- ) kepada Pihak Kedua dan atau menguasakan kepada Pihak Kedua untuk membeli barang dagangan Pihak Kedua atas nama Pihak Pertama. 2. Barang yang tersebut dalam pasal I setelah dibeli oleh Pihak Kedua akan dilaporkan kepada Pihak Pertama selambat-la.mbatnya 3 ( tiga ) hari setelah pihak Kedua menerima uang dari Pihak Pertama dengan menunjukkan kwitansi I bukti pembelian barang yang dimaksud. 3. Apabila dalam pembelian barang tersebut pada pasal I yang dilakukan oleh Pihak Kedua ada kelebihan uang dari jumlah yang dikuasakan oleh Pihak Pertama maka, Pihak Kedua setuju dan bersedia mengembalikannya kepada Pihak Pertama. 4. Pihak Kedua Setuju tidak akan menggunakan uang tersebut pada pasal I diluar kebutuhan yang tel ah dijanjikan kepada Pihak Pertama. Demikian akad ini disepakati dan ditanda tangani pada hari ............ tanggal ............................... . di ........................... Dengan mengharap ridho Allah SWT, dan n:iengikat kedua belah pihak untuk menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
SAKS! I
SAKS! II
h <\lfl'l
j
i'Ei'il .A\VASAN PFf11BIA \'AAN J!"i\!l_,\ll l'Oh:OK l'YD
J\11. ..'d.\l{h... l l'.
" i · ~' ·. ·, I
\1):\\1:\IST!t\~l
'. \ '- • ~ '. I •I . ·.
~
i .\(;Sl"H·\.~
\ l'I '. i I
t. I . '' \-. '\ l. \ : !t · :-.. 1'ill
.)\fl-11TJ.'\ll'
~ -
Hp.
· ''-\T,\ll
l{p
' ' -··- --·-----·--- -···------···-· ---·--··
- -- :__________ :______
----
,
· ··· · · -- -
·-·~---------If------+----<
--- - -
i-·----f·-----.J----t
.t _______ -.-----+-----<
"-----· --- --- -+---------+-------;f-----l . ,_____ --· ··- --f--·------f--------f---i
-
-·f'------!------.J-----1
I
-+ ,.
u
-
·i
l
t:
~-~----1-------+---l
- 1-- -- - - - - - - - - - - · - - 1 - - - - - - l - - - l --1··------
i
!
.::::::.\-=~-
- - - ---·---
.. -·- ------- -i - - · - - - - - - - - < - - - - - - - f - - - l
..
r-. . ._
({p.
· l'IH)l·TI
.. •· ·-----+-------f---1
-- -
· ·· r -···
- - -~ ---~
Rp.
• l'tll\.Oh.
l:\:\11>.;AN
kl !"Ell\-..;!;_\'-:
~
_ _ _ _ _ llRJPKIBL
.L'. \1 ,h._\ \\'.\\\Tl
I·. \:I
I ;; ,, i,
Hp. Hp. Hp.
--
--- ---l
.
---·-<------+----<
--------··--·--· ---·-- . -·-----
--
--------1-------1-------1----l
f---------1----1------+-------t------+------+-------l---1 f-------------1---·---t-----+------+------i------t---1
·-·---f----f-------+---·----
~l---
--·- --- ------- -
f·-----·--- -
'
I
I
-·-----+------+-------!---~
·--·----
·- - - ----- -· t----=--------i------+------1----i
I(. ·t": :1:19.:in
: «.o;:·.11 I unluh Tell.Ji _ -~111t1.1r !I ~
untuk Adm. P
,,,:1b,l1 HI untuk Mitra
Angs. PYO ke Pokok Pendapatan
II
Ca tab
!.
K8iefangan
lnller
Penyetor
---·--·-----------------------
RMT
009075
FAJAR SHIDDIQ
.it(~;li LEMBAGA KEUANGAN SYARl'AH
--~---'-------------; ::::.,..._.;.::::
KOPPASTANAHABANG
No. Rek.
:
Oalam Huruf
Keterangan
Angs. PYO ke
L<'!111bar
Pokok Pendapatan Ca tab
J
untuk Teller
Lemb
Teller
Penyetor
Keterangan
t~mm
I~~T
00907~
L!~ngga!
::::.,_;.::::
l~'.~-~la1na
FAJAR··-------~ SHIDDIQ LEMBAGA KEUANGAN SYARI' AH KOPPAS TANAH ABANG
-------·
No. Rek.
L\1larn Angka
.-· •.·••}; -~f,;/Jit;~&i
Rp.
l .orr.t:u I untuk Teller t.··~n1!hl1
II untuk Adn1. P
Lcrnl)
Keterangan
Pendapatan Ca tab
Teller
Penyetor
.~
DAFT AR TAGIHAN ANGSURAN PYO 1v!URABAHAH {Mb.J.) BULAN DESEMBER 2004 Nama Mitra Pembiavaan A Svarit Hldavat AbdulBasit : Abdul L3tif SY Adestinal Asmnnur Dadan Ramadhan Oarlis::':O.- ':>..- ,_,,·. -,, ·
Tanggal Drop[ ina 23.Jul-04 25- ust-04 07-0ei;.-04 17-Sep-02 18-Feb-03 OJ.Mar-04 27-Feb-04 OesiAaustina 22-0es-02 ea~kti\~~t)t~ 25-Se 3 E"" Samsuardi ~s-04 EfrizalS 03-Ckt-02
1
Env Dwi Surasati 31-Jul.Q.4 Enjum Jumiah 28-Aaust-03 Eh~~W:.~i*1~:§%%fR~::\~ 27-Aoust-03
Firdaus Hafiiams.ah L Hanafi l Hasnovel 1 neriyan:o 1 1
t Heovoes~awan
lchwan Affany lmarSuhermana 1 )I Maroi::him : lrl
·" M.Sotian MYU:sct·D.JbiS,:.; :; . 1 1
Marliah-:-::' Matiina Meca'l'(ati ?.lciahiddln MykhtarNurc!in fl.1uisida ~Iida
Nurhavanis
0 "?' Ms Tz Ms Tz: Tz IS HG Tz Ms lS Tz Ms AM Ms Tz Tz Tz
24-0kt-02 02.Sep-03 10.Mei·04 28-AQUSf-01 AM 26-Nov-04 IS 02-0kt--03 HG 25-Agust-04 !S 09. ust-()4 Tz I 25..Jun-03 Tz ! 03- usf-04 Ms 09.Jul-04 IS 24-Jun-04 Tz AM 06-Jun-03 11·Aaust-03 Tz 19-0kt-04 Ms 29-Se Ms 09-Jun-03 Ms 27-No 1 !>ke Tz 05-Jul--02 Tz 08-Ju/-04 14-0kt-04 IS 29-Sep-04 IS 18-0kt-01 AM 10.Ckt-02 Tz 07-~s-04 Tz
Nominal oroor ino Pokok Profit 14.960.000 4.488.000 20.550.000 5.212.500 2.000.000 100.000 5.850.000 225.000 3.250.000 75.000 1.000.200 300.000 3.099.500 150.000 24.970.000 2.ns.000 7.500.000 2.835.540 24.045.000 · 1.202.250 9.990.000 1.485.000 9.963.000 1.524.540 7.000.000
612.500
2-400.000 31.050.000 30.100.000 15.300.000 4.660.000 9.990.COO 29.900.000 6.C00.000 5.495.000 62.100.000 4.850.000 2.990.000 13.010.000 40.930.000 2.400.000 5.000.000 7.000.000 15.000.000 1.79-4,000 40 000.000 34.068.000 3.600.000 65.027.500 10.000,000 53.300.000 45.950.000
378.000 1.350.000 3225.000 4.275.000 360.000 1.405.000
Oronolna Bulan Oesember '04 Pokok Profit PYO
2.000.000
100.000
Total Annsuran Bulan Oesember ·04 Pokok Profit Non PYO Catab 426.000 374.000 678.750 521.250
2.100.000 285.000 25.000 259.950
24.045.000
1.202.250
50.050
725.080
421.920
1.730.000
506.000
25.247-250
! -I
! 175.000 I
1.619.950 1.374.000
859.000 993.750
290.COO 356.250
1.665.000 29.900.000 500.000 1.017.800
234.500
-1 .
I
134.900 .i12.:rno'
:t - ji .
I
----:1
I 1.455.000 747.500 ~8.000
.. 600.000 .260.000 2.tos.000 2.502.000 639.600 3.200.000 4.370.400 208.800 9.066.700 400.000 5.705.000 9.600.000
404.200 175.250 1.554.000 1!19.950
121.250 74.750
3.760.000
130.0CJO
10.502.000 432.000
213.200
l.225.600 795.600 6.714.550
874.400 104.400 1.511.450
. I
·-
1.050.000 9.600.CCO
55.550.000
JO~s-03
2.502.000 l .. J • I
I t
45.950.000
11 Saldo I Sisa Bulan Desember '04 Jatuh Tempo! Pokok Profit PYO ! 11.823.000 2.618.000 14.441.000 1 2J..Jul-05 I 15.326.500 3.127.500 18.454,000 25-Jun-05 2.000.000 100.000 2.100.000 07-Feb-05 I 3.675.000 3.675.000 17-Feb-03 2.750.000 75.000 2.825.000 lS-Mar-03 333.400 75.000 408.400 OJ.Mar-OS 27-0es-04 i 22.840.000 2.553.000 25.393.000 2J...Mei-03 3.061.920 1.800.000 4.851.920 25-NoC.04 24.045.000 1.202.250 25.247.250 08-Feb-05 6.867.000 1485.000 S.352.000 07-Apr-03 3.251.500 256.540 3.508.140 29..Jan--OS 1 i'.C00.000 139.000 7.139.000 28-Nop--03 I 1.377.000 244.440 1.6'Z1.4.4CJ 27-Feb--04 i 21.752.000 21.752.000 09-0es-04 1 5.548.000 1.C00.000 5.548.000 02-Feb-04 6.656.250 1.781.250 8.437.500 10-Mei-05 J.1J0.000 :150.000 3-4SO.OCO I 23-01<1-01 8.J25.COO 1 171.500 9.496.500 25-Mei-05 ! 15-Anust-04 4.500.000 1,CB0.350 5.580.350 , 26-A,..ust-05 I 4.477.200 961.eoo 5.439.0001 09-..:un--05 I 54.725.000 54.725.COO 25-0kt-CJ I 3.233.200 970.000 4.203.200 OJ...Anust-05 1.917.750 373.750 2.291.500 09-Mei--05 2.041.000 2.041.000 23-0kt--04 38.840.050 38.840.0SO OS.Oes-04 1.200.000 300.000 1.500.000 30-Mef.-04 19-0es-04 5.332.000 1.753.000 7.585.000 29-Sep.-05
• l l
.i
40.C00.000 12.558.200 2.804.400 46.435.850 I 464.700 24.662.621 45.950.000
4.534.350 • , 3.305.000 I 9.600.000
27-Nop-02 40.000.000 15..Jan-03 12.658.200 08--Des-04 2.&J4.4CO ! 14--De:s-04 50.970.200 29-Mar-05 464.700 17-No~ "1 27.967.521 28-Mar--03 55.550,000 I 10-0kt-05 I
L
·1~1f Jrh:ivau ;rm:i1n1t\'l:ir!.c!l ;rm:i1n. ;rs1rr::ih C;lr:i
11 atnawan eni Puspita .S;iri isdian:o !a met widoao ri ?umami ,ulasui
I 07·Nco.Q2 j 07·:-lco.Q2 I i 21-Sea-o.:: / I 10-0es-04 J \-24~bes---021 I 1$-Apr-04 \ I 23-Jul-04 I
I
I·
T;: ;:
15.-515.000 15500.000 lC0.000.000 19.720.000 2.100.000 40000.000 : .030.000 10.500.000 s.012.000 6.995.000 50.C00.400 1.500.000 10.000.000
T;: i[
:s I/ !S :i r.G :\ Tz i! .'.1s :
I 9-APi-04 · · l Tz \ 12-:Ckt--::Q4l IS"-i
!25-0kt.o.; I
Ms /?i1-JU1.03 TT:! •uwamo 20·M'li-03 !~~~4¥'/~.St::~:,;::: 27-AQust.03 Ms atiMaryati 26-Sep-02 Tz "aufikf3enrudin 2J-De5.-04 lS Jjar:q Z:ltio.ni 05-Mar-04 1 T:: N:arCah 17-Mei--04 I Tz ft..::"i Sastrawati I 25.Jun-04 I IS Za~rman 14-Apr-04 I Ms Zanini i 27·Nop.02 j Tz Zul F~hmi 1 10-oes-04 1··Ms Z.uaciei :;in 3ar.tiar tS-Cl!t-04 \ 7z
l1
!,
"' i
!
957.500 4.300.000 4.895.000 2.210.000 322.500 10.000.000 113.300 1.575.000 250.600 1.114.500 18.041.400 300.COQ 2.000.000
2s.a30.ooo 19.720.000
!
2.210.000
l
I)
S.450.000 5.100.000 I 60.350.000 I 16.900.000 j 1.ZC0.000 I 20.C00.000 j
322.500 433.500 13.312.500 3.510.000 90.000 4.750.000
9.oso.ooo
:.
20.250.000
sso.ooo 3.000.000
J! i! ii II
--ir·· I
I
6.450.COO
!
322.500
I
s.112.500
!i -------·1 !1.V:;>V.\NV
• • - --·'-
!l>N.Ul.N
I
1
\" '-'"0 1~1
no
I
.'larr:;:i .\1it;a P~rr.Cia•1aan
•Wirman Gari :~~rj Suo"n
~;:,ng~;?I / ,.,,..G !;
i'
,_,rooo1ng . ·
I
ZO-Jul-03
;
J Tz ;
, CS.Sep.CJ ) ,'IZ i
Mominal Droooina ?okok I Profit. 10.C00.000 I 5.C00.000 I
!I
.I
11
0
I
10.310.000 ! 9.510.000 I 73.170.000 ! \9.720.000 l
2.210.000
1 ~ .267 ,500 11.110.000 13.170.000 21.930.000
3 360.000
16.720.CCO
957.500 1.300.000
13.360.000
!
07-Jan-03 07-Sep-03 30-Nop-04 10-Jun-05 24-Mar..03 \' 2C-Aor.C5 02-Des-04 19-0kt-04 12-0es-04 25-Apr.C5 31-Jan-05 20-Mar-04 28-Apr-04 26-Feb.Q3
I
.,
."1
:J()Q
·I
250.600 185.750 2.044.600
I
I
223.600
J
.,,''
2CO.~
l
.!
205.0CO
I
I
·1
• ... ,. "'"'
1
"'"'" """
1
li
.1\
'
.ii
I
.iii'
iL10~:~;:;; ! l'l.~"';:~~ l 2.562.05~ 1
\If\
. ~
!
I
·-,....Ul.N.WV --'- --- "
-ii.. (,80
-h
534.000 4.228.500 6.026.500 11.075.400 750.000 5.200.000 4.925.000 0.450.X-O
·I 743.000 662.300 \80.000 1.040.000
i
322.500
534.000 4.228.500 6.759.500 lt.737.700\ 930.000 6.240.000 4.925.0C-O 6.772.SCC
·I 13.008.700 \ 8.421.250 995.000 I
•.s.oso.ooo I
~
.555.0CO S0.000 2.798.000 950.000.
13.0CS.700 9.976.250
!.085.COO
1
I
2.79'1.000
10.cco.oco
j
06-Mar-05 05-Juo--04 I 17-Mar.05 · : 26-Feb-G5 \'
30-0kt-C.; i 27-Nockl4 i 10-Aor-C5 i 10·Nop-C4
1
·i
soa.ooo·r , •. 773.oool j 2.273.0CO 720.307 .991.02 l 64.665.129,50 I 784.973.120,52 !1
f 11
1 1 9.~1...1·~ .-:,~o
DAFT AR TAGIHAN ANGSURAN PYD 1_.;...tUlYl Qoti5i-iuL HASAN{QH) BUlAN OESEMBER 2004
;/-
!
161.100 830.000
1eo.ooo I
tP ;ij4' , (:iCO 1'f)
1) ,
.l I
1.092.000 3.330.000 35.750 2.276.000 783.400 564.250 1.372.400
101.215.ooo 11 14.384.750 U 121.599.750 I
I
21.930.COO IJ
-s.aoo.ooo
ll
I
I
.
Droooina Bulan Desember •04 Pokck PYO Profit
.
·I
Total Anc;suran Sulan Desember "04 i Profit Non PYO I Ca tab
Pokok.
.,!
10.000.000 2.500.000
200.000
12.500.000
200.000 !!
.1 ..
Saldo I Sisa Bulan Desember ·o.:. Po Kok ?rofit PYO
' ·I
2.500.000 2.500.000
·I
·I
'./ Ja1uh Terr.po!
2.!:C0.000 2.S'J0.000 !
30-0es4$. 08·Nop..q3·
'
KOl'PAS TANAH ABANG
NERACA llln Des 2008 13111 Nop 2008 dan
:abungan
Keten1ngan
ll ll ll
Bin Des 2007
Bin Des 2008
Dalam Rupiah Bin Nop 2008
\.
Aktiwt Ltt11c:11r
- Kus & Bank
Olli - 117
1.343.151.689,66
1.536.529.930,28
- lnvestusi Jk.Pcndck
120-129
- Pembiaym1n Yang Dibcrika11
1)0- 139
- Piu1ang. l ):.;;ilia
l·IO - 1'~8 1.19 - 1·19 !50- 159
36.436.633,00 5.299.548. 706,00 0.00 1185.393.969.00) 11.296. 700,00 0,00
36.436.633,00 l.- · 5.666.458.436,00 t 0.00 (185.393.969,00) 11.296.700,00 1.849.260,00
- Cad.P~11)h:1pu~;1;1 Akl.!'1ud11k:;itl
- Pcrscdi;mn llarang
- Pajal.:. Oibnyar Oi1nuk<1 l3cba11 Dibayar Dirn11h<1
l(,Q - 161
- Ri:k./\nwr Kantor
l(i9 - [(19
1{12 -
[(,g
Tutu/ Af.1il·11 Lu11L'l1r
Aktii a Titluk L1111c11r - Pcnyerltian Pada ;'\lrn1 Kupcn1si
257.474.524,00 0.00 6.762.514.283,66
60.416.519,00 0,00 1.121.593.509.28
1
170-170 I 71 - I 79
119.639.041.00 0,00
119.639.041,00
- Harga l'..:rtill!lmn
1XO - lX5
531.~31.405,00
- Akuuwlasi Pcuyusut111 - Nilai Uuku
1:\8 - ! ~8
532.421.800,00 (410.292. 954.00) 122.128.846,00
- Pcnycrl<1a11 Pada llnit t :.:ilia - Aklivit Te llq>
- Akuu1ulasi - Nilai Buku
l'...:11~ lhtl\;111
lleba11 Yang Uitaug~uhl,;111 li\c t)
186 - 187 1()9 - 189 l l)Q - 199
624. I 08.196,00 7 .386.(i22.479.66
Total Al1tiw1 Ji't111/; Lu11cur
Tu·1: ti ... lf{t/VA Kew11jibflll L1111c:ar - Hutang. Usalrn & l'ad;.1 UM!
2.{IU - 2.1 l
- l·lutang Pada H:uik '1)
212 - 212 213 - 21J
-
214-216 217 - 2 ! 7 218 - 218
Behan Yang tvlasih 1laru'i Dlhayar 1-lutang. Oa11<1 Hagia11 Sl1l! Hutaug Lain-Lain Rcl\cning 1\11tar Kai.tot Hutang Simp;urn11 Suh.t1rd;1 Simpanan Kopent!>i lh:1:ja11gka "J"orul Ke11•1ljib1111 /,1tlll'llr Ke1vt1jibt111 1'id11/; Lalll'{lr - Hutang ptH.la £3m1h. Syaria!t - I lutung Puda !l;mk - Rupu-Rupa l'
\\';~jib
- Simpm1<111 \\',~jib Kh11:-11~ - Modal Di:.;etor - Cadang11n - SHU Tuhun-1 ;ihun L,dt1 - SHU Tahun IJ1.:~i<1l;rn 1'111u/ t:k.11ito.'> '/"OT. IL J>ASSll'A
0.00 0,00 0.00 382.340.309.00
219 - 21') 220 - 227
230 - 239
2 10 - 259 2-60- 2h9 1
270- 279
280-281 282 - 282 284 - 285 283 - 283 286 - 286 287 - 299 300 - 999
1.}i~Z~{~tt&: 1 5.299~548.106.00 . i -----.-_- 9._09 . ! (\85,:\93,9§?,90) i IL2J6.JQO,QO
-'I
_____ 9._9~,
I
257_.474,5_2ii~gg. \
r I
- - . -
·---·-·-j
6.762,_51_i]~3,6_6 _I
i .i>9
0,00. · 1
. !
119,6)_9,04 .. - 0,90
-- -----·----:
532.421.800,00 '1 (410.292.954,00) · ii2~[2:S:8.4~.iiii ~ .1 I
( 405.380. 712,QO) 126.450.693..00
- Akth'a Scwa Guua l sah;1 - Harga Pcroldurn
I
2~07__
llln_ Des
0,00 0,00
0.00 0.00
o.o.o
0,90_. ~g)40.3_Q9_,QO_J
361.789.759,00 607.879.493,QO 7. 735.473.002,28
_§24.108.126,j)Q __ I 7.386.622.479,66 '!
''
-1
21.190. 937,06 163.635.567.00 0,00 1.306.759.199,96 2.096.845.229,00
4.143.428.291.60
4.501.607.624,15 '
l.316_.882,999,_96 - ! 1.Jln24~,8_91,oo : 4.143.428.291,60
0.00 0.00 210. 742.542,00 2!0.742.542.00
o.oo 0,00 21o,742.542,00 2 I0.742.542,00
I
.... _?,PQ_/
118.150.000.00 455.369.000.00
111.915.000.00 450.869.000,00
1.393.453.816,28 0.00 1.110.211. 705,00 (44.732.875,22)
L393A53.8t6,28 O,QO l.ll0._211.705,00
0,00 3.032.451.646,06 7.386.622.479,66
239.583.321,00 ; 657. 732.829,00
.:-~-~ ·:·~-----~ --~!
229.166.654,00 500.299.533,00 0,00 16.149.958.58 20.600.937.06 213.082.31&.00 0,00 1.316.882.999.96 1.847.245.891,00
I 15.8,60.541.13 .. o.oo
. 229.166.654,00 - - - .. - - . -· -- i; 500.299.533,00 ' ~ i
-----. o:o·o
16,[4_9,9_5?,_58. 20.600.937,06 213:082})8,00. i
9~_D9 _ !
. --·-1 __ ,_
-----~- -~ --~i
0,00
!
~1i1-!.2:5_-!.2,(iQ ~I i_1(!.74~,s42~Qo _I
11&150:000,00 , 455j69.000,00. '1
'f
_1.~~3_.45_3,8_t?,28 _. _______ 0,09 .. !-![O,~l_l,7_Q?,09_
( 122.626.689,92) ·.1· . _. {4~,7.?~c8?~.n)_ 73.240.004,7_7 - ... (),QQ_ 3.023.122.836,13 3.!J32,>15-t_,~6,06 7.735.473.002,28. _,,4'
7.386.622.479,66 09-02-2008
SURAT KETERANGAN No. 003/SKP-BT-TA'AWUN/I/2008
Kami yang bertanda tangan dibawah ini : Nam a Jabatan Perusahaan Alamat
: SUBANDIKOT, Amd : General Manager : Lembaga Keuangan Mikro Syari'ah BMT TA'AWUN : JI. H. Amsar No. 4 Cipulir Keb. Lama Jakarta Selatan: Telp. (021) 70829216, Fax (021) 7210095 ·
Menerangk<>n dengan sebenarnya bahwa mahasiswafl : Nam a NIM Alamat Sekolah/Lembaga Program Studi
: USWATUN HASANAH : 103046128360 : JI. Kata Bambu Selatan Rt.009/05 No.2 Kola Bambu Jak-Bar : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 81 Perbankan Syari'ah
Benar telah melakukan kegiatan Riset di perusahaan kami dalam rangka menyelesaikan tugas akhimya, dengan masa rise! 1 (satu) hari. Demikianlah surat keterangan ini kami buat dengan sebenamya, doa dan harapan kami mudahmudahan tugas akhir saudari ini dapat berhasil dengan baik.
SUBANDIKOT, Amd General Manager
Office:
PEDOMAN WA WAN CARA STRATEGI PENGELOLAAN PIUTANG MURABAHAH ANALISIS KOMPARATIF Pada BMT FAJAR SHIDDIQ UJKS KOPP AS Tan ah A bang dan BMT TA' A WUN Cipulir
Nam a
Syahruciciin, S.Kom
Jabatan
Manager Keuangan
Hari/Tanggal
Senin, 28 Mei 2007
Tern pat
BMT Ta'awun Cipulir
Daftar Pertanyaan dan jawaban: I. Prociuk-prociuk apa saja yang ditawarkan BMT Ta'awun?
Prociuk -produk BMT Ta'awun terdiri ciari Prociuk pendanaan cian prociuk pembiayaan. Aciapun Prociuk Pencianaan antara lain: Zakat, lnfak, Shaciaqah, Simpanan
Penciiciikan,
Simpanan
Iciul
Fitri,
Simpanan
Qurban.
Prociuk
\ Pembiayaan terciiri ciari: Pemberciayaan zakat ciengan menyalurkan Santunan, Beasiswa Penciiciikan, Qord Hasan, Ami/in, Muqayyadah, Pemberciayaan lnfaq ciengan
menyalurkan
Penyaluran
dana
ciari
ciana untuk Kesehatan, kegiatan
Baitul
Kemanusiaan,
tamwil:
Pembiayaan
Muqayyadah. Murabahah,
Pembiayaan Qord, Pembiayaan Jjarah. 2. Bagaimana prosedur pengajuan pembiayaan pada BMT Ta'awun? Prosedur pembiayaan murabahah pada BMT Ta'awun sebagai berikut:
a. Calon nasabah yang membutuhkan pembiayaan mendatangi BMT dan mengisi forrnulir permohonan pembiayaan yang telah dibuat oleh pihak BMT, yang berisikan tentang identitas pemohon, keterangan akad pembiayaan yang ingin dilakukan pemohon, jumlah pembiayaan, jangka waktu pelunasan dan mengisi formilir analisasi kelayakan usaha. b.
Pemohon juga diwajibkan untuk melampirkan, surat-surat dan dokumen seperti: Foto Copy KTP Suami dan Istri, Foto Copy Kartu Keluarga, Surat Persetujuan lstri/Suami, Foto Copy SIPT/ Surat Kontrak Kios, Foto Copy Surat Jaminan/ Agunan, Materai .
Data tersebut kemudian dianalisa untuk menentukan layak tidaknya calon nasabah tersebut mendapat pembiayaan dengan langkah yang dilakukan diantaranya: Analisa kelengkapan data identitas, proposal dan lain-lain, Analisa kelayakan usaha, Analisa survey lapangan, Wawancara. Semua data yang telah dianalisa kemudian
dirapatkan
dalam
komite
yang
terdiri
dari:
Kabag.
Tamwii//Pembiayaan, Kepala Unit BMT/Manager dan Kabid. Usaha, dengan pembahasan yang mencakup: Kelayakan usaha, Kondisi keuangan BMT, Bentuk akad yang akan dilakukan, Kesepakatan untuk dicairkannya pembiayaan atau tidak, Pertimbangan teknis dan yuridis. Hasil dari komite kemudian diserahkan pada administrasi pembiayaan untuk selanjutnya dibuatkan bentuk akad yang akan dilaksanakan dan kelengkapan administrasi
lainnya,
termasuk asuransi pembiayaan.
Bagian administrasi
menyerahkan hasil pembuatan akad setelah melalui kelengkapan administrasi dan
menyerahkan kepada pihak marketing yang terkait dengan nasabah untuk aplikasi pembiayaan. 3. Bagaimana tata cara pembayaran piutang murabahah yang dilakukan nasabah kepada BMT Ta'awun? Tata cara pembayaran piutang murabahah nasabah kepada BMT: a. Pembayaran hutang murabahah dapat dilakukan nasabah di BMT. Yaitu nasabah mendatangi BMT untuk melakukan pembayaran hutang murabahah. b. Pembayaran hutang murabahah dapat dilakukan nasabah di tempat. Yaitu nasabah dapat membayarkan hutangnya kepada BMT ditempat nasabah berada, dan pihak BMT yang mendatangi nasabah sehingga kegiatan nasabah dapat terus berlangsung. 4. Teknik apa yang dilakukan BMT Ta'awun dalam pengumpulan piutang
murabahah? Teknik pengumpulan piutang murabahah yang dilakukan BMT Ta'awun, yaitu:
I. Melakukan klarifikasi penagihan piutang melalui telepon .. Hal ini dilakukan BMT untuk mengingatkan bahwa nasabah harus membayarkan hutangnya kepada BMT,atau pada saat pihak BMT akan mendatangi nasabah untuk menagih hutangnya. 2. Pihak BMT mengirimkan utusannya (AO I Accounl Officer) untuk menagih hutang nasabah. 3. Apabila nasabah mengalami kemacetan pembayaran hutang kepada BMT maka pihak BMT akan mengeksekusi agunan Uaminan) yang diberikan nasabah kepada pihak BMT. Apabila terdapat sisa hasil penjualan
agunan maka akan dikembalikan kepada nasabah. 4. Apabila nasabah mengalami kemacetan pembayaran hutang kepada BMT karena adanya musibah kejadian alam (gempa bumi, tsunami, kebakaran dll.) maka pihak BMT akan melakukan penjadwalan ulang atas hutang nasabah sampai nasabah dapat membayar hutangnya kembali kepada pihak BMT. 5. Faktor-faktor apakah yang dapat mendukung dan menghambat dalam penagihan piutang murabahah? Faktor-faktor yang mendukung penagihan piutang murabahah pada BMT Ta'awun: 1. Adanya SOM (Sumber Daya Manusia) yang memiliki skill yang baik. 2. Penyediaan soft ware sebagai alat pendukung sistem komputerisasi keuangan. 3. Memiliki Standar Operasional (SOP). 4. Sarana fisik yang mendukung seperti adanya bangunan yang dijadikan kantor, meja teller dan meja marketing yang tersediri. Sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman. 5. Publikasi dan marketing dengan pembuatan papan nama, penyebaran brosur dan pemasangan spanduk. 6. Aspek legal (menyangkut perjanjian dan penyelesaian kasus-kasus). 6. Strategi apa yang diterapkan BMT Ta'awun dalam pengelolaan dan pengendalian piutang murabahah? Strategi pengelolaan dan pengendalian piutang murabahah yang diterapkan BMT Ta 'awun: I. Melakukan pemisahan tugas yang memadai, pemisahan tu gas yang memadai bermanfaat untuk mencegah berbagai macam kesalahan, baik disengaja maupun tidak disengaja. 2. Melakukan otorisasi yang semestinya sesuai dengan
prosedur. Dua pengendalian pertama dimaksudkan untuk mencegah hilangnya aktiva BMT dengan mengirim barang kepada pelanggan fiktif atau kepada orang yang tidak mampu membayar untuk barang yang dikirim. 3. Menberikan barang /surat jaminan. 4. Membuat dokumen dan catatan yang memadai. 5. Mendebet tabungan untuk pembayaran cicilan. 6. Menerapkan prinsip kehati-hatian dalarn memberikan
pembiayaan.
7.
Membuat surat
penolakan
untuk
pinjaman
selanjutnya (yang terrnasuk nasabah macet). 8. Pembayaran angsuran dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan. 9. Menggunakan sistern jernput bola. 10. Mengenakan
denda
keterlambatan
pelunasan
angsuran
pembiayaan.
11.
Meningkatan mutu pelayanan. 12. Meningkatan fasilitas karyawan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. 13. Memberikan peningkatan skill pada karyawan. 14. Meningkatkan pengawasan internal. 7. Sejauh mana pihak manajemen mengimplentasikan strategi tersebut? Pihak BMT Ta'awun telah mengimlementasikan strategi tersebut melalui Jangkah-langkah sebagai berikut: Optimalisasi fungsi Direksi, Organisasi, DPS, Audit, Kinerja Pegawai, Manajemen Risiko, Sosialisasi di berbagai kesempatan, Melakukan prosedur yang benar dalam setiap pembiayaan yang akan disaluran, Melakukan otorisasi yang semestinya sesuai dengan prosedur. 8. Bagaimana proses akuntansi murabahah pada BMT Ta'awun? Proses akuntansi pembiayaan murabahah di BMT Ta'awun dilaksanakan dari prosedur awal sampai akhir, yaitu pada saat nasabah melakukan permohonan
pembiayaan murabahah, penyerahan barang pesanan kepada nasabah, sampa1 nasabah melakukan pembayaran jumlah angsuran. 9. Sumber/rujukan standar apakah yang dijadikan pedoman dalam perlakuan akuntansi murabahah pada BMT Ta'awun? PSAK No. 59 dan PAPS! 2003 I 0. Sebagai opini syariah apakah DPS juga mengontrol pengelolaan piutang
murabahah dan pencatatan akuntansi yang diterapkan BMT Ta'awun? Ya, laporan keuangan BMT Ta'awun setiap bulannya masuk ke DPS untuk menjamin bahwa pengelolaan piutang murabahah dan pencatatan akuntansi di BMT Ta'awun telah sesuai dengan prinsip syariah. Jakarta, 28 Mei 2007 Pewawancara
~
(Uswatun Hasanah)
Nara Sumber
'
LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH TA'AWUN JI. H. Amsar No. 4 Cipulir Kcbayoran Lan1a Jak-Scl 12230 Telp.: 021-70329216, Fax.: 021-7210095 en1ail : [email protected]
Kepada Yth,DMT TA 'A WUN Perihal : Surat Pennohonan Pembiayaan Assalaniu 'alaiku1n lVr. lVb.
Yang bertanda tangan Ji bawah ini Nama Usia Tempatffgl. Lahir Pekerjaan/Usaha Bidang Nomor KTP/SIM/Ket. Lain Pendidikan Terakpir Lama Berusaha Jumlah Tanggungan Alamat Rumah
: ------- ------- ---- --------- ---------------------------------- ---- -- --: -- --------- ----- ---------------------------------------------------··: -- -- --------- ---- ---------------------------------------------------: -- ---- -------- --- ------ ----------------------------------------------:
------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------
: -- ---------- -: -------
Alamat Usaha
Dengan ini mengajukan pennohonan untuk mendapalkan fasilitas pembiayaan usaha dari BMT Ta'awun dalam bentuk Modal Ketja/Investasi sebesar, Rp. ------------------------- Untuk pembiayaan yang ke: -----, Pembiayaan tersebut akan saya pergunakan untuk keperluan O Modal Kerja D Investasi Rencana Pembayaran/Pengembalian Dengan Perincian Sbb : •!• Angsuran Pokok •!• D Margin I D Bagi Hasil Adapun Jaminan yang akan saya serahkan berupa
0
-----Bulan 0 -----Mingguan 0 -----Harian
;:;: ;
Rp . .............................................................
;:;: ;
Rp. ·····························································
D
Rp ............................................................. . Lainnya
D Jaminan Simpanan
Data-data tambahan : •!• Status Pribadi 0 KawinOBelum K
... ·w.-i!i&
:@ff~'i'.lfJ~#~~)JiWJ&11~~'%W~1~M;Dfit'.IBAWKEREtrntn~H$.~\lfii~Bl'*~'i
No
Nama Kebutuhan
Jumlah Baran•
Har>a/unit
Total
Estimasi Laba
2 3 4
5 6 Jumlah (f{fflj!Jflfjfjjj!Jf,A• M,~ ',;D'Atrll\>1l!lilNGfl11\S11liAlittfANHaillltJi'llffi!f&Nt'KEEtlWR'.G'A~f€4W&i'IMW~
Penehasilan Suami Penghasilan lstri Pen•hasilan lainnva
...........................................
Ro. Ro. Rn. Ro. Rn. Ro,
Biava Rumah Tan••a Biava Sekolah Biava Teh1, & Listrik Pen•eluaran Pribadi Pen•eluaran Hutan• Pen•eluaran Lainnva
Ro. Rn. Ro. Rn. Rn. Ro.
PERJANJIAN MURABAHAH Nomor: SPM-1522/TA'AWUNNlll/2007.
Bismil/ah/rrahmanlrrahlim "Hai Orang-orang yang beriman penuhllah akad-akad perjanjian itu "(QS. Al·Maidah:1) Yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Abdul Kodir, S.H.lsebagai Manajer Pembiayaan BMT TA'AWUN dan berkantor di
JI. H. Amsar
Rt 14 / 5 No. 4 Cipulir Keb-Lama Jak-Sel, selanjutnya disebut: Pihak Pertama.
2. Sarjlnl Sebagai Kateringbertempat tinggal JI. Cidodol Rt.04/06 Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri dan selanjutnya disebut: Pihak Kedua . ....................................... PENERIMAAN PEMBIAYAAN ................................ . BMT TA'AWUN dan PENERIMA PEMBIAYAAN disebut secara bersama-sama untuk selanjutnya disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut: •
Bahwa PENERIMA PEMBIAYAAN dalam rangka untuk pembelian barang dagangan dan memerlukan dana untuk pembelian tersebut dan meminta kepada BMT TA'AWUN untuk menyediakan pembiayaan .................................................................................... .
•
Bahwa atau permintaan tersebut, BMT TA'AWUN menyetujui memberikan pembiayaan dan mewakilkan untuk pembelian barang kepada PENERIMA PEMBIYAAN ......................... ..
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat mengikat diri untuk mengadakan "Perjanjian Murabahah" dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut : Pasal 1 MAKSIMUM PEMBIAYAAN 1. PENERIMA PEMBIAYAAN
mengaku dengan sebenamya dan secara sah telah menerima
Pembiayaan Murabahah yang disediakan oleh BMT TA'AWUN dan oleh karena itu menyatakan berhutang kepada BMT TA'AWUN sejumlah. 2. Pembiayaan yang diberikan BMT TA'AWUN kepada Penerima PEMBIAYAAN adalah 100 % dari harga perolehan. Dan nasabah dikenakan bagi hasil bagi BMT TA'AWUN yang telah disepakati.
a. Harga Barang
Rp. 2000000
b. Profit Margin Yang disepakati
Rp. 400000
c. MAKSIMUM PEMBIAYAAN
Rp. 2,400,000
Pasal2 TUJUAN PEMBIAYAAN Tujuan pembiayaan adalah membiayai Pembelian barang dagangan I untuk kebutuhan konsumtif.
Pasal3 BENTUK PEMBIAYAAN Bentuk pembiayaan yaitu pembiayaan yang wajib dibayar PENERIMA PEMBIAYAAN secara angsuran sesuai jadwal sebagaimana ditetapkan dalam lampiran 1
Pasal4 JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN Jangka waktu pembiayaan adalah 5 bulan terhitung mulai 06/1212007 sampai dengan tanggal 06105/2008.
Pasal5 KEUNTUNGAN BAGI BMTTA'AWUN PARA PIHAK sepakat bahwa bagi hasil bagi BMT TA'AWUN adalah sebesar Rp. 200 000 .. sebagaimana diatur dalam pasal 1 perjanjian ini
Pasal6 PELUNASAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN
1.
PENERIMAAN PE MBIAYAAN wajib melunasi /menyelesaikan seturuh jumlah pembiayaan diatur dalam pasal 1 perjanjian ini, selambat-lambatnya pada tanggal berakhirnya jangka waktu pembiayaan
2.
Bilamana setelah berakhirnya jangka waktu pembiayaan ini, PENERIMA PEMBIAYAAN tidak menyelesaikan pembayaran/pelunasan pembiayaan sebagaimana mestinya, maka BMT TA'AWUN pertama-tama akan menempuh jalan musyawarah untuk mufakat guna penyelesaian kewajiban PENER!MAAN PEMBiAYAAN dalam jangka waktu yang disepakati .................. 3. Apabila dalam jangka waktu yang telah disepakati tersebut PENERIMA PEMBIAYAAN belum dapat menyelesaikan kewajibannya, maka BMT TA'AWUN menjual jaminan yang diserahkan oleh PENERIMA PEMBIAYAAN atau mengambil tindakan hukum berdasarkan peraturan perundangundangan yang bertaku untuk menyelesaikan pembiayaan dimaksud .................. ..
Pasal 7. JAMI NAN Guna lebih menjamin ketertiban pembayaran kembali/pelunasan pembiayaan dan keseriusan PENERIMA PEMBIAYAAN dalam menjalankan amanah pembiayaan ini, maka PENERIMA PE MBIAYAAN mernberikan jaminan berupa Simpanan Jaminan : Rp 200.000 Jika pada perjanjian ini pihak kedua melakukan pelanggaran tersebut diatas maka pihak pertama berhak mengeksekusi jaminan pihak kedua ...
Pasal8 BEBAN BIAYA-BIAYA PENERIMA PEMBIAYMN wajib membayar kepada BMT TA'AWUN secara bayar dimuka biaya-biaya sebagaiberikut: a. Biaya Administrasi Rp. 5.000 b. Biaya Materai Rp. 6.000 c. Simpanan Awai Rp. 10.000 d. Biaya Buku Simpanan Rp 2.000 e. Biaya Asuransi Rp. f. Biaya Notaris Rp. e. Biaya lnfaq R. + Total Rp. Pasal9 KEWAJIBAN PENERIMA PEMBIAYAAN PENERIMA PEMBIAYMN wajib untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. Menjadi Anggota Luar Biasa BMT TA'AWUN dengan membayar Simpanan Pokok.............. . 2. Mengembalikan seluruh jumlah pokok pembiayaan dan bagian keuangan yang merupakan bagian BMT TA'AWUN pada saat jatuh tempo yang sesuai dengan jadwal.. ......................... 3. Tidak mencampur dana yang berasal dari pembiayaan dengan harta yang lainnya................... . 4. Membayar angsuran pembiayaan secara tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan 5. Jika Jaminan yang dimiliki pihak penerima pembiayaan telah laku terjual, maka penerima pembiayaan akan melunasi seluruh hutang dan bagi hasilnya kepada pihak BMT TA'AWUN ..... 6. Pembayaran angsuran Rp 12.000 /hari Rp /minggu Rp /bulan Pasal10 ADDENDUM Hal-ha! yang belum diatur dan atau belum cukup diatur dan atau diperlukan perubahan syarat-syarat dalam perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk menuangkan dalam satu perjanjian tambahan (addendum) yang ditanda tangani oleh PARA PIHAK, yang satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini ................................................................................. . Perjanjian ini ditandatangani di Jakarta pada Tanggal 06/1212007 dan bermaterai cukup dan mempunyai pembuktian yang kuat. · PENERIMA PEMBIAYAAN
( Sarjinl) Saksl-saksl
1. ....................... .
BMTTA'AWUN
(Abdul Kodir,S.HI ) Tandatangan
PERJANJlAN WAKALAH Nomor: SPW- !604rfA' AWUN/Xll/2007
Bismil/ahirrahmanirrahiim "Hai Orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad perjanjian itu " ( QS-Al-Maidah: 1)
(ang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Abdul Kodir, S.H.I
Alamat
: JI Amsar Rt. 014 / 05 No.4 Cipulir Kebayoran Lama
Jakarta - Se Iatan 12230 >elakuPihak I BMTTA'AWUN
Nama Usaha Alamat Selaku Pihak II Nasabah Pembiayaan
Dengan ini pihak I (pertama) telah memberikan Pembiayaan Murabahah kepada Pihak II (kedua) dan selanjutnya Pihak I (pertama) menyerahkan sepenuhnya kepada Pihak II (kedua) untuk membelikan sarana usaha atau investasi usaha dengan syarat yang disepakati oleh Pihak II (kedua) dan Pihak I (pertama) dengan spesifikasi barang - barang sebagai berikut:
Nama Barang : Model Tipe
Perjanjian ini ditanda tangani di Jakarta pada Tanggal 04/12/2007
PENERIMA W AKALAH
(
BMTTA'AWUN
(Abdul Kodir, S.H.I)
.i
i
I
DAFTAR MUTASI KAS HARIAN ACCOUNT OFFICER Hari /Tanggal:
NAMA PASAR:
NOi
N A M A
No. Rek
JUM~M~!~~RAK
llll
PEMBIAYAAN
NAM A
No. Rek
Pokok I
Basil
Total
j,
b. ~
i,. §, .§.,
L ~
.2., ~
ll,.
11' 11' 14 •
.& 12'
1L ~
.1lh ~ 21. 22.
a
24.
1;,j,'ia!~•,~~tl'*lii/~i!
1
Oibuat
Diperiksa
Disetujui
$1 BMT TA'AWUN <.OS
KWITANSJ-1
lembaga Keuangan Miao Syarfah
I
II
Description I Uraian
Jumlah
I
Telah Terima dari : ................................................................................. . Untuk
E•• • • •·• • • •·• • · · • • • • • • • • • •••I Rp..
I
Terbi!ang DIFIAT
m
m
mmm
Rp.: .......................................... .
PEMBUKUAN
PENYETOR
Jakarta, ......•..................... 20 .... Yang menerima,
JI. H. Amsar No. 4 Clpullr Kebayoran Lama Jak..Sel 12230 Telp. : 021-70829216, Fax. : 021-7210095 I 72193421