perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA
TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh : CERLI SURYANININGSIH F3308035
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu hendaknya kamu berharap” (QS: Al-Insyirah 6-8)
DO what you love! LOVE what you do! Pilihlah apa yang kamu cintai untuk kamu lakukan. Tapi, kalau kamu tidak berkesempatan untuk berbuat demikian, cintailah apa yang kamu lakukan (Young on Top_Billy Boen) “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga kaum itu berusaha mengubah nasibnya sendiri” (Ar-Ra’du : 11)
Kupersembahkan : Teruntuk ibu dan (alm) ayah yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh syukur Untuk kakak yang selalu menjaga dengan penuh kasih sayang commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk keluarga besar yang selalu mendukungku Dan Untuk seluruh teman-teman yang telah menjadi keluarga kedua bagiku
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas
akhir
ini
dengan
judul
“EVALUASI
SISTEM
PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA”. Penulisan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk menyelesaikan Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan, bimbingan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak selama penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1.
Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2.
Bapak Drs. Santoso T H, Msi, Ak selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Bapak Drs. Agus Budiatmanto, Msi, Ak selaku ketua Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
4.
digilib.uns.ac.id
Bapak Drs. Jaka Winarna, Msi., Ak selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan saran, nasehat, teguran dan motivasi yang membangun kepada penulis.
5.
Bapak Ibu Dosen dan seluruh staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6.
Ibu Nimri Rohmi, SE selaku Manajer yang telah membimbing dan memberikan ilmu di Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah BMT Insan Kamil.
7.
Mbak Alma selaku Teller di Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah BMT Insan Kamil yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
8.
Seluruh karyawan di Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah BMT Insan Kamil.
9.
(Alm) Bapak dan Ibuku tercinta penulis ucapkan terimakasih atas segala doa, cinta, kasih sayang, kesabaran, perhatian, dukungan dan motivasi baik moril maupun materiil yang tak pernah putus. Semoga penulis selalu dapat memberikan yang terbaik dan menjadi anak yang berbakti.
10. Kakakku yang terbaik Dwi Suryanto terimakasih untuk nasehat dan dukungan yang tiada hentinya kepada penulis. Yakin penulis akan menjadi adik terbaik buatmu dan membuat bangga untuk Ibu tercinta. 11. Pacarku tersayang Henry Cahyo Nugroho terimakasih untuk dukungan, bantuan, dan nasehat yang selama ini diberikan kepada penulis. Penulis tidak akan melupakan kebaikanmu selama ini. Keep Spirit!
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12. Kakak tingkatku Mas Aat terimakasih atas dukungan moral, informasi yang diberikan, dan bimbingannya kepada penulis. 13. Teman-teman dekatku Dyah, Yuni, Amin terimakasih atas segala bantuan, saran, dukungan dan persahabatan yang sangat berharga bagi penulis. 14. Sahabat-sahabatku “Weksur” Dian, Citra, Destia, Dhita, Selvi, Dwi, Nisa, Marita, terimakasih atas pengalaman suka dukanya, dan persahabatan yang dibina sampai saat ini. Sukses Selalu. Keep Contact Whereever We Are! 15. Teman-teman Akuntansi 2008 terimakasih atas berbagai perjuangan, kebersamaan dan kekeluargaannya selama dibangku kuliah. 16. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan tugas akhir ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini masih jauh dari kesempunaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya tugas akhir ini. Penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi akademi, perusahaan, dan para pembaca yang budiman.
Surakarta, 16 Juni 2011
Penulis
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................................
i
ABSTRAKSI ............................................................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiii
BAB I
PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ................... .......................................... 1 1. Pengertian BMT .. .......................................................................... 1 2. Sejarah KJKS BMT Insan Kamil .................................................. 2 3. Visi, Misi, dan Tujuan KJKS BMT Insan Kamil ............. ............. 4 4. Sifat dan Fungsi KJKS BMT Insan Kamil .................................... 5 5. Struktur Permodalan KJKS BMT Insan Kamil ............................. 6 6. Produk Layanan KJKS BMT Insan Kamil ................................. .. 7 7. Struktur Organisasi KJKS BMT Insan Kamil ............................... 11 8. Deskripsi Jabatan KJKS BMT Insan Kamil ............ ..................... 13
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 23 C. Perumusan Masalah ............................................................................. 26 D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 27 E. Manfaat Penelitian................................................................................ 27 BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... ....... 28 1. Pengertian Sistem dan Prosedur ................................................... . 28 2. Pengertian Sistem Akuntansi ......................................................... 29 3. Pembiayaan dengan Prinsip Murabahah ....................................... 32 4. Sistem Pembiayaan Murabahah ..................................... ............... 37 5. Sistem Pengendalian Intern ......................... .................................. 39 B. Sistem Pembiayaan Murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil ....................................................... ...... 43 1.
Syarat Pengajuan Permohonan Pembiayaan ................................. 43
2.
Fungsi yang Terkait ....................................................................... 44
3.
Dokumen yang Digunakan ........................................................... 47
4.
Catatan Akuntansi yang Digunakan ............................................. 50
5.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ................................. 51
6.
Bagan Alir Dokumen Pembiayaan Murabahah ........................... 57
7.
Sistem Pengendalian Intern .......................................................... 64
C. Evaluasi Sistem Pembiayaan Murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil …..……….. ......................................... 69 1.
Fungsi yang Terkait ...................................................................... 69
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.
Dokumen yang Digunakan ........................................................... 70
3.
Catatan Akuntansi yang Digunakan ............................................. 70
4.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ................................. 71
5.
Sistem Pengendalian Intern .......................................................... 71
BAB III TEMUAN A. Kelebihan ..................... ....................................................................... 73 B. Kelemahan …................................................................................ ....... 74 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 76 B. Saran .......................................... .......................................................... 78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1.1
Bagan Struktur Organisasi KJKS BMT Insan Kamil ..................................... 12
2.1
Diagram Akad Murabahah …………............................................................. 36
2.2
Bagan Alir Dokumen Sistem Pembiayaan Murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil …………........................................................ 58
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Formulir Permohonan Pembiayaan.
2.
Formulir Hasil Survey.
3.
Akad Pembiayaan Murabahah.
4.
Surat Tanda Terima Agunan.
5.
Kartu Angsuran Pembiayaan.
6.
Bukti Realisasi Pembiayaan.
7.
Slip Realisasi Pembiayaan.
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
EVALUATION SYSTEM OF MURABAHAH FINANCING ON KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA
Cerli Suryaniningsih F3308035
The purpose of this research is to know and evaluate the murabahah financing system on KJKS BMT Insan Kamil Surakarta. The step of this research is done by comparing between theory with Standard Operational Procedure (SOP) carried out by KJKS BMT Insan Kamil. The results of this research are found strenght and weaknesses of the murabahah financing system implemented by KJKS BMT Insan Kamil Surakarta. The advantages of this system include murabahah financing transactions involving operational functions, analyzer functions, financial functions, as well as accounting functions, existence a distinct of functions separation between finance functions and accounting functions, all documents which used have been authorized by the parties or the authorities. In addition to these advantages, there are also some disadvantages of not optimal by any other section granting authority to replace the marketing of the financing contract document made, document evidence of the realization of financing has not been made a double. The conclusion of this research is the murabahah financing system implemented by KJKS BMT Insan Kamil has been running properly and adequately. Based on the results of research, the researchers give some suggestion on KJKS BMT Insan Kamil to give briefing to the accounting section to replace a part in making contract financing marketing and use of documents which duplicate the proof of the realization of the financing documents.
Keywords: The Murabahah Financing System, KJKS BMT Insan Kamil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA
Cerli Suryaniningsih F3308035
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta. Langkah dari penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara teori dengan Standar Operasional Prosedur yang dilaksanakan oleh KJKS BMT Insan Kamil. Hasil dari penelitian ini ditemukan beberapa kelebihan dan kelemahan dari sistem pembiayaan murabahah yang dilaksanakan oleh KJKS BMT Insan Kamil Surakarta. Kelebihan dari sistem ini antara lain transaksi pembiayaan murabahah melibatkan fungsi operasional, fungsi penganalisis, fungsi keuangan, serta fungsi akuntansi, adanya pemisahan fungsi yang tegas antara fungsi keuangan dan fungsi akuntansi, semua dokumen yang digunakan telah diotorisasi oleh pihak atau bagian yang berwenang. Selain kelebihan tersebut, juga ada beberapa kelemahan yaitu belum optimalnya pemberian wewenang oleh bagian lain untuk menggantikan bagian marketing dalam membuatkan dokumen akad pembiayaan, dokumen bukti realisasi pembiayaan belum dibuat rangkap. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem pembiayaan murabahah yang dilaksanakan oleh KJKS BMT Insan Kamil telah berjalan dengan baik dan memadai. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran pada KJKS BMT Insan Kamil untuk memberikan pembekalan pada bagian akuntansi untuk menggantikan bagian marketing dalam membuat akad pembiayaan dan penggunaan dokumen yang rangkap pada dokumen bukti realisasi pembiayaan.
Kata Kunci: Sistem Pembiayaan Murabahah, KJKS BMT Insan Kamil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Pengertian Baitul Maal wat Tamwil Baitul Maal wat Tamwil adalah kelompok swadaya masyarakat sebagai lembaga ekonomi rakyat yang berupaya mengembangkan usahausaha produktif dan investasi dengan sistem bagi hasil (profit sharing) untuk meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha kecil dalam upaya pengentasan kemiskinan (Sumiyanto, 2008:15). Menurut Muhamad (2000:113) menjelaskan bahwa Baitul Maal wat Tamwil adalah lembaga yang terdiri atas dua lembaga yaitu Baitul Maal dan Baitut Tamwil. Baitul Maal adalah lembaga yang kegiatannya menerima dan menyalurkan dana zakat, infak, dan sadaqah. Sedangkan Baitut Tamwil adalah lembaga yang kegiatannya mengembangkan usahausaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas usaha ekonomi pengusaha kecil bawah dan mikro dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan pembiayaan usaha ekonomi. Menurut Sholahuddin dan Lukman (2008: 202) menjelaskan bahwa secara konseptual Baitul Mall wat Tamwil memiliki dua fungsi yaitu Baitut Tamwil dan Baitul Maal. Baitut Tamwil berasal dari kata Bait yang berarti rumah dan at-Tamwil yang berarti pengembangan harta, sehingga
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Baitut Tamwil dapat berarti melakukan kegiatan pengembangan usahausaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Sedangkan Baitul Maal berasal dari kata Bait yang berarti rumah dan Maal yang berarti harta, sehingga Baitul Maal dapat berarti menerima titipan dana zakat, infaq, dan shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya. Jadi, Baitul Mal wat Tamwil merupakan perpaduan fungsi antara Baitul Mal dan Baitul Tamwil untuk mendukung kegiatan masyarakat golongan
bawah
yang
berlandaskan
syari’ah.
Disamping
BMT
mempunyai tujuan sosial untuk membantu sesama juga berperan serta menggerakkan perekonomian umat yang dibangun dengan asas manfaat, amanah, dan adil, dengan prinsip saling percaya, saling membantu, dan mengacu pada kaidah syari’ah.
2. Sejarah KJKS BMT Insan Kamil Kehidupan ekonomi masyarakat kebanyakan terdiri dari masyarakat yang bermata pencaharian pedagang kecil dan menengah. Pada umumnya, mereka membutuhkan dana untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha produktif yang dimilikinya. Selama ini lembaga keuangan yang ada belum menjangkau kalangan bawah seperti pedagang kecil dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
menengah. Lembaga keuangan saat ini hanya mengakses golongan tertentu saja seperti kelompok masyarakat yang hanya mempunyai usaha besar yang bisa mendapatkan tambahan modalnya dari lembaga keuangan baik perbankan maupun lainnya. Sedangkan kelompok pedagang kecil dan menengah dalam memperbesar modalnya berasal dari rentenirrentenir yang mematok bunga yang sangat tinggi. Sehingga, hal ini sangat memberatkan bagi kelompok pedagang kecil dan menengah dalam memperluas dan meningkatkan usahanya. Menyadari akan hal tersebut, timbul kesadaran untuk mendirikan sebuah lembaga keuangan yang berdasarkan prinsip syari’ah islam. Hal ini menjadi suatu gagasan karena lembaga keuangan umumnya dalam menjalankan operasionalnya berdasarkan sistem bunga. Sistem tersebut sangat memberatkan usaha mikro kecil menengah yang akan memperluas modalnya. Oleh karena itu, didirikanlah BMT Insan Kamil sebagai lembaga pengelola dana (mudhorib) dari umat dan milik umat. BMT Insan Kamil didirikan pada tanggal 19 Mei 2004. Pendirian BMT Insan Kamil pada awalnya berasal dari dana yang dikumpulkan oleh para anggota pendiri BMT Insan Kamil. Dana yang terkumpul digunakan sebagai modal awal yang didasarkan atas akad wadiah yang merupakan titipan yang dijamin keamanannya dan atas izin penyimpan dana tersebut dimanfaatkan untuk pembiayaan produktif guna pengembangan ekonomi umat khususnya pengusaha kecil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
BMT Insan Kamil secara resmi berbadan hukum pada tanggal 12 Juli 2004 dengan Nomor 14046/BH/KD.II/VII/2004. Pada awalnya BMT Insan Kamil berbentuk Koperasi Serba Usaha (KSU) yang kemudian lebih dikenal dengan nama KSU BMT Insan Kamil. KSU BMT Insan Kamil terletak di Jalan Kalilarangan No.153 Jayengan Surakarta. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pada tanggal 12 Januari 2010 secara resmi BMT Insan Kamil berubah menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS). Perubahan menjadi KJKS didasarkan pada perubahan anggaran dasar dengan Nomor 01/PAD/KDK.II/I/I/2010. Perubahan ini disebabkan karena semakin kompleksnya permasalahan dalam BMT. Dengan berubahnya badan hukum Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah yang ditetapkan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, BMT Insan Kamil lebih mudah dalam menyelesaikan masalah-masalah intern maupun ekstern. Hal ini karena telah memiliki aturan resmi yang khusus mengatur KJKS BMT Insan Kamil.
3. Visi, Misi, dan Tujuan KJKS BMT Insan Kamil Sebagaimana lembaga keuangan lainnya KJKS BMT Insan Kamil juga mempunyai Visi, Misi, dan Tujuan. Adapun visi, misi, dan tujuan KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
a.
Visi KJKS BMT Insan Kamil yaitu: Meningkatkan khalifatullah
kualitas
dalam
ibadah
memakmurkan
anggota dan
untuk
menjadi
meningkatkan
taraf
kehidupan. b.
Misi KJKS BMT Insan Kamil yaitu: Meningkatkan kualitas usaha ekonomi rakyat kecil dengan sistem syari’ah.
c.
Tujuan KJKS BMT Insan Kamil yaitu: Meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian berdasarkan konsep syari’ah dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur dalam ridho Allah SWT.
4. Sifat dan Fungsi KJKS BMT Insan Kamil Sifat dan fungsi KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: a. Sifat KJKS BMT Insan Kamil yaitu: Sebagai pendukung usaha ekonomi rakyat kecil dengan melakukan semua kegiatan dengan konsep dan sistem syari’ah. b. Fungsi KJKS BMT Insan Kamil yaitu: 1) Membangun
dan
mengembangkan
potensi
ekonomi
untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. 2) Membentuk dan mengembangkan jaringan antar anggota dan asas BMT.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
5. Struktur Permodalan KJKS BMT Insan Kamil Pada awalnya struktur permodalan untuk kegiatan operasional pada KJKS BMT Insan Kamil berasal dari simpanan pokok anggota pendiri. Namun seiring dengan perkembangannya, struktur permodalan pada KJKS BMT Insan Kamil ini juga diperoleh dari penghimpunan dana baik dari anggota, calon anggota maupun dari pihak lain. Adanya peningkatan dana yang dihimpun oleh KJKS BMT Insan Kamil dapat memperbesar modal, memperbesar aset, dan memperbesar operasi pembiayaan. Berikut ini sumber dana yang dihimpun oleh KJKS BMT Insan Kamil yaitu: a. Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib Penyertaan modal di KJKS BMT Insan Kamil berasal dari simpanan pokok dan simpanan wajib dari anggota. Simpanan pokok dibayar pada saat menjadi anggota dan tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Sedangkan simpanan wajib dibayar oleh anggota koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah yang sama untuk setiap bulannnya. Atas penyertaan dana tersebut anggota maupun KJKS BMT Insan Kamil memperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU). b. Simpanan Pokok Khusus Simpanan pokok khusus merupakan sumber dana yang berasal dari simpanan para anggota pendiri KJKS BMT Insan Kamil. Oleh karena itu, simpanan ini menjadi salah satu dasar terbentuknya KJKS BMT Insan Kamil dan atas terbentuknya koperasi ini para anggota
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
pendiri sebagai pengurus maupun pengawas dalam mengelola KJKS BMT Insan Kamil. c. Cadangan Cadangan
merupakan
sumber
dana
yang
diperoleh
dan
dikumpulkan dari penyisihan sebagian Sisa Hasil Usaha (SHU) tiap tahun, dengan maksud jika sewaktu-waktu diperlukan dapat menutup kerugian dan keperluan dalam memupuk permodalan.
6. Produk Layanan KJKS BMT Insan Kamil Produk yang dihasilkan oleh KJKS BMT Insan Kamil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah sebagai berikut: a. Baitul Mal Baitul mal merupakan salah satu jenis produk yang memberikan pelayanan dalam bentuk menerima titipan zakat, infaq, shodaqoh dari para wajib zakat (muzakki) dan menyalurkannya kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) serta menjalankan peraturan dan amanahnya. b. Baitut Tamwil Baitut tamwil merupakan salah satu jenis produk yang memberikan pelayanan dalam bentuk penghimpunan dana berupa simpanan dan penyaluran dana berupa pembiayaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
1) Simpanan Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk simpanan/tabungan dan simpanan berjangka. Simpanan yang dikelola dalam KJKS BMT Insan Kamil berdasarkan prinsip wadiah yadhamanah
dan
mudharabah
mutlaqah.
Simpanan
yang
berdasarkan prinsip wadiah yadhamanah adalah simpanan anggota pada koperasi dengan akad wadiah/titipan, namun dengan seizin penyimpan dapat digunakan oleh KJKS BMT Insan Kamil untuk kegiatan operasionalnya, dengan ketentuan penyimpan tidak mendapatkan bagi hasil atas penyimpanan dananya, tetapi bisa dikompensasi dengan imbalan bonus yang besarnya ditentukan sesuai kebijakan KJKS BMT Insan Kamil. Sedangkan, simpanan yang berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah adalah simpanan anggota pada koperasi dengan akad mudharabah mutlaqah yang penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan. Adapun jenis-jenis simpanan yang dikelola oleh KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: a) Si Inka (Simpanan Insan Kamil) Si Inka adalah jenis simpanan yang sistem penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan nisbah 70:30 dari pendapatan BMT.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
b) Si Haj (Simpanan Haji) Si Haj adalah jenis simpanan yang diperuntukkan bagi yang ingin menunaikan ibadah haji dan umroh. c) Si Qurban (Simpanan Qurban) Si Qurban adalah jenis simpanan yang diperuntukkan bagi anggota yang ingin memberikan qurban. d) Si Dik (Simpanan Pendidikan) Si Dik adalah jenis simpanan yang diperuntukkan untuk biaya pendidikan. Simpanan ini hanya bisa diambil pada waktu tertentu saja seperti pada saat tahun ajaran baru. e) Si Jaka (Simpanan Berjangka)/Deposito Si Jaka adalah jenis simpanan yang sistem penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati, dengan nisbah 65:35 dari pendapatan BMT. Simpanan ini berjangka waktu 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun. Pihak yang melakukan investasi ini mendapatkan bagi hasil sesuai dengan perjanjiannya. f) Si Ama (Simpanan Amanah) Si Ama adalah jenis simpanan untuk rekening khusus infaq, zakat, dan shodaqoh serta lainnya juga diperuntukkan bagi mereka yang menyimpan tanpa mengharapkan bagi hasil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
2) Pembiayaan Pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya yang mewajibkan penerima pembiayaan itu untuk melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad disertai dengan pembayaran sejumlah bagi hasil dari pendapatan atau laba dari kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut. Adapun jenis-jenis pembiayaan di KJKS BMT Insan Kamil meliputi: a) Mudharabah Mudharabah adalah akad kerjasama permodalan usaha dimana KJKS BMT Insan Kamil sebagai pemilik modal (shohibul maal) menyetorkan modalnya kepada anggota, calon anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya sebagai pengusaha (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha sesuai akad dengan ketentuan pembagian keuntungan dibagi bersama sesuai kesepakatan (nisbah) dan apabila terjadi kerugian ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan kelalaian penerima pembiayaan. b) Musyarakah Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk
memberikan
suatu
usaha,
kontribusi
dimana
dana
commit to user
dengan
masing-masing
pihak
kesepakatan
bahwa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. c) Murabahah Murabahah adalah akad pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk pembelian barang-barang yang akan dijadikan modal kerja atau tagihan atas transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati pihak penjual (koperasi) dan pembeli (anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya). Atas transaksi jual beli tersebut mewajibkan anggota untuk melunasi kewajibannya sesuai jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran imbalan berupa margin (keuntungan) yang disepakati di muka sesuai akad. d) Al Ijarah Al ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa dalam jangka waktu tertentu yang disepakati. Pada akhir waktu sewa dapat diberikan pilihan hak kepemilikan barang ditangan penyewa atau nasabah dengan kesepakatan.
7. Struktur Organisasi KJKS BMT Insan Kamil Struktur organisasi merupakan suatu urutan manusia atau orang yang disusun menurut tugas dan kewajibannya. Struktur organisasi mencerminkan distribusi tanggung jawab didalam bidangnya masing-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
masing disuatu organisasi perusahaan, otoritas peraturan tertentu guna mencapai tujuan dan akuntabilitas perusahaan (James, 2007:22). KJKS BMT Insan Kamil menggunakan struktur organisasi garis yang menunjukkan suatu rangkaian dari kekuasaan perintah dari manajemen ke bawah melalui bermacam-macam bagian sampai pada tingkat kekuasaan atau tanggung jawab terendah. Adapun struktur organisasi pada KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI’AH BMT INSAN KAMIL
Rapat Anggota Tahunan Pengawas Pengurus
Manajer
Teller
Akuntansi
Marketing
Administrasi Umum
Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi KJKS BMT Insan Kamil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
8. Deskripsi Jabatan Deskripsi jabatan untuk pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam KJKS BMT Insan Kamil antara lain: a. Pengawas Pengawas berfungsi sebagai lembaga struktural yang secara fungsional melakukan kepengawasan teknis operasional di lingkungan KJKS BMT Insan Kamil. Adapun tugas pengawas adalah sebagai berikut: 1) Melaksanakan fungsional leadership puncak sebagai panutan (teladan), berprakarsa (berinisiatif), bersikap tanggung jawab, adil, tegas, dan objektif. 2) Melaksanakan fungsi supervisor yaitu memberikan arahan, saran, bimbingan, motivasi, nasihat, jalan keluar, penilaian, dan pengawasan kepada pejabat/staf bawahannya. 3) Mengadakan pemeriksaan sekurang-kurangnya tiga bulan sekali mengenai hal uang, surat berharga, persediaan barang, alat perlengkapan,
dan
mengenai
kebenaran
pembukuan
serta
kebijaksanaan pengurus dalam menyelenggarakan organisasi dan Koperasi. 4) Menyampaikan laporan secara tertulis dalam Rapat Anggota Tahunan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
b. Pengurus Pengurus berfungsi sebagai lembaga struktural di lingkungan KJKS BMT Insan Kamil yang dipilih dan diangkat melalui RAT yang secara fungsional sebagai pengendali visi dan misi di lingkungan KJKS BMT Insan Kamil. Tugas pokok pengurus dalam KJKS BMT Insan Kamil sebagai berikut: 1) Melaksanakan fungsi leadership yaitu sebagai panutan (teladan), berprakarsa (berinisiatif), bersikap tanggung jawab, adil, tegas, dan objektif. 2) Melaksanakan fungsi manajemen yaitu melaksanakan planning, budgeting,
organizing,
actuating,
decissioning,
controlling,
reporting, evaluating. 3) Melaksanakan
fungsi
administrator
tertinggi
seperti
menandatangani surat, perjanjian/akad, memvalidasi, otorisasi laporan dan keuangan. 4) Melaksanakan fungsi public relation seperti menjalin hubungan dengan masyarakat, anggota, lembaga sejenis, instansi, dan institusi terkait. 5) Melaksanakan fungsi supervisor seperti memberi arahan, saran, bimbingan, motivasi, nasihat, jalan keluar, penilaian, dan pengawasan kepada staf bawahannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
Wewenang pengurus dalam KJKS BMT Insan Kamil sebagai berikut: 1) Membuat keputusan dan kebijakan operasional yang tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku, anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan prosedur operasional baku. 2) Mengangkat, memberhentikan, memutasi, memberi promosi, sangsi, dan penghargaan kepada pengelola dengan sepengetahuan dan sepersetujuan pengawas. 3) Melakukan perjanjian/kontrak dan kerja sama kelembagaan. 4) Membatalkan dan mengoreksi keputusan, tindakan, dan kebijakan yang dilakukan oleh bawahannya bila bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku, anggaran dasar, anggaran rumah tangga, prosedur operasional baku, keputusan serta ketentuan dan kesepakatan yang telah disetujui bersama. Tanggung jawab pengurus dalam KJKS BMT Insan Kamil sebagai berikut: Pengurus bertanggung jawab atas seluruh aspek operasional KJKS BMT Insan Kamil baik secara normatif, formatif, dan material kepada anggota, pengawas, masyarakat, dan pemerintah. c. Manajer Manajer berfungsi sebagai pimpinan operasional di kantor KJKS BMT Insan Kamil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
Tugas manajer dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Melaksanakan fungsi leadership yaitu sebagai panutan, berprakarsa (berinisiatif), bersikap tanggung jawab, adil, tegas, dan objektif. 2) Melaksanakan fungsi manajemen yaitu melaksanakan planning (harian, mingguan, bulanan, dan tahunan), budgeting, organizing, actuating, controlling, reporting, evaluating. 3) Melaksanakan
fungsi
administrator
yaitu
menandatangani
surat/perjanjian/akad, memvalidasi, dan otorisasi laporan keuangan. 4) Melaksanakan fungsi public relation yaitu menjalin hubungan dengan masyarakat, nasabah, lembaga sejenis, instansi dan institusi terkait. 5) Melaksanakan fungsi supervisor yaitu memberi arahan, saran, bimbingan,
motivasi,
nasihat,
jalan
keluar,
penilaian
dan
pengawasan kepada staf bawahannya. Wewenang manajer dalam KJKS BMT Insan Kamil sebagai berikut: 1) Menerima atau menolak pengajuan permohonan sebagai anggota KJKS BMT Insan Kamil sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. 2) Menerima atau menolak pengajuan permohonan membuka rekening simpanan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
3) Menerima atau menolak pengajuan pembiayaan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. 4) Memberikan persetujuan atau penolakan realisasi pembiayaan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. 5) Melakukan akad pembiayaan sesuai dengan syarat, prosedur, dan ketentuan yang berlaku. Tanggung jawab manajer dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: Manajer betanggung jawab atas seluruh aspek operasional kantor yang dipimpinnya baik secara normatif, formatif, dan material kepada pengurus. d. Teller Teller berfungsi sebagai pelaksana teknis front office yang meliputi pelaksanaan teknis kasir, teller, dan front office. Tugas teller dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Melayani dan memberikan informasi tentang produk-produk KJKS BMT Insan Kamil kepada nasabah. 2) Melayani transaksi funding maupun financing. 3) Meneliti
secara
cermat
alat
dan
bukti
transaksi
tentang
kelengkapannya, keabsahannya, kebenarannya dan legalitasnya. 4) Membuat laporan transaksi funding, financing, kas dan lainnya serta rekapannya kepada bagian pembukuan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
5) Mengajukan otorisasi, persetujuan pencairan kas, dan penerimaan kas yang diluar kewenangannya kepada pejabat yang berwenang dan memiliki otoritas untuk itu. Wewenang teller dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Berwenang menolak transaksi yang tidak memenuhi syarat dan prosedur baku KJKS BMT Insan Kamil. 2) Berwenang menolak transaksi yang tidak terbukti atau diragukan keabsahannya, kebenarannya, dan legalitasnya. 3) Berwenang menolak transaksi yang telah ditentukan tidak mendapat persetujuan atau otorisasi dari pejabat yang berwenang. Tanggung jawab teller dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Bertanggung jawab secara moral, material dan administratif atas pekerjaan yang menjadi tugasnya. 2) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan teknis administratif teller, kasir, dan customer service. 3) Bertanggung jawab atas validasi dan akurasi data transaksi funding, financing, dan kas. 4) Bertanggung jawab kepada manajer. e. Akuntansi Bagian akuntansi berfungsi sebagai pelaksana teknis administrasi akuntansi di kantor KJKS BMT Insan Kamil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
Tugas bagian akuntansi dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Melakukan verifikasi, validasi data-data, dan bukti-bukti transaksi serta kebenaran faktualnya. 2) Melakukan pembukuan akuntatif dan membuat laporan keuangan serta laporan lainnya yang diperlukan oleh lembaga. 3) Bersama manajer melakukan koordinasi untuk mengendalikan dan menjaga kesehatan rasio keuangan. 4) Melayani dan memberikan data/laporan dalam rangka pelaporan rutin, pengawasan rutin, serta keperluan audit dan investigasi. Wewenang bagian akuntansi dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Berwenang meminta data dan bukti-bukti pendukungnya yang berkaitan dengan transaksi yang terjadi di kantor yang dilakukan oleh manajer maupun seluruh staf KJKS BMT Insan Kamil. 2) Berwenang menolak melakukan transaksi kredit bila membuat rasio keuangan menjadi tidak sehat. 3) Berwenang memberikan laporan, data, arsip maupun dokumen yang diminta dengan sepengetahuan dan persetujuan manajer. 4) Tidak berwenang memberikan data, informasi, dan berkas kepada pihak lain atau instansi lain tanpa persetujuan manajer atau pengurus.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
Tanggung jawab bagian akuntansi dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Bertanggung jawab secara moral, material, dan administrasi atas pekerjaan yang menjadi tugasnya. 2) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan akuntansi. 3) Bertanggung jawab atas validitas dan akurasi transaksi funding, financing, dan accounting. 4) Bersama manajer bertanggung jawab atas kesehatan rasio keuangan dan performa keuangan. 5) Bertanggung jawab kepada manajer. f. Marketing Bagian marketing berfungsi sebagai agen, pemasaran, penagihan, dan surveyor di KJKS BMT Insan Kamil. Tugas bagian marketing dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Bertugas melaksanakan kegiatan keagenan mewakili lembaga di lapangan dalam melayani anggota yang membutuhkan transaksi dengan lembaga seperti setoran atau penarikan simpanan sesuai dengan syarat, prosedur yang telah ditetapkan dan berlaku serta sesuai dengan kewenangannya. 2) Bertugas melaksanakan kegiatan pemasaran atas produk-produk KJKS BMT Insan Kamil kepada masyarakat sesuai dengan target, sasaran, dan segment yang telah ditentukan/diprogramkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
3) Bertugas melakukan kegiatan survey bagi calon anggota debitur yang mengajukan pembiayaan atas tugas/rekomendasi dari manajer. 4) Bertugas melaksanakan kegiatan penarikan angsuran/pengembalian pembiayaan, bagi hasil atau margin mark-up atas pembiayaan yang diberikan oleh lembaga. Wewenang bagian marketing dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Berwenang melakukan cross check data antara data di anggota dan data di kantor. 2) Berwenang melakukan negoisasi dalam melaksanakan tugas-tugas funding dalam berbagai aspek, seperti aspek jenis simpanan, jenis akad, jangka waktu, dan nisbah bagi hasil/mark-up. 3) Berwenang melakukan negoisasi dan pendekatan yang dirasa tepat dan efektif dalam melakukan penarikan/penagihan pembiayaan. 4) Berwenang membuatkan akad pembiayaan dalam KJKS BMT Insan Kamil. Tanggung jawab bagian marketing dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Bertanggung jawab secara moral, material, administratif atas pekerjaan yang menjadi tugasnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
2) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan keagenan KJKS BMT Insan Kamil. 3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pemasaran atas produk-produk KJKS BMT Insan Kamil. 4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan survey bagi calon anggota pembiayaan yang mengajukan pembiayaan ke KJKS BMT Insan Kamil. 5) Bertanggung
jawab
atas
pelaksanaan
kegiatan
penarikan
angsuran/pengembalian pembiayaan, bagi hasil/ margin mark-up dari pembiayaan yang diberikan oleh KJKS BMT Insan Kamil. 6) Bertanggung jawab kepada manajer. g. Administrasi Umum Bagian administrasi umum berfungsi sebagai pelaksana teknis administrasi umum di KJKS BMT Insan Kamil. Tugas bagian administrasi umum dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Melakukan kegiatan teknis administrasi, personalia, dan kearsipan . 2) Melakukan kegiatan teknis inventaris dalam bentuk pengelolaan dan pembelian inventaris kantor. Wewenang bagian administrasi umum dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah berwenang untuk memberikan usulan tentang kebutuhan inventaris.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
Tanggung jawab bagian administrasi umum dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan teknis administrasi umum dan personalia. 2) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan teknis kearsipan, dokumentasi, dan inventarisasi. 3) Bertanggung jawab kepada manajer.
B. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini tidak dipungkiri bank merupakan salah satu faktor terpenting dalam menggerakkan perekonomian suatu negara. Di Indonesia telah berdiri banyak bank, namun kebanyakan bank tersebut masih menerapkan sistem konvensional yaitu sistem dan kinerjanya masih belum berpegang teguh pada prinsip dasar yang berlandaskan syari’ah. Seiring dengan hal tersebut wacana mengenai lembaga keuangan syari’ah mulai merebak ditengah masyarakat Indonesia yang memperbincangkan mengenai pro dan kontra atas hukum bunga bank. Dengan adanya kontroversi mengenai bunga bank, maka di Indonesia mulai melirik untuk mendirikan lembaga keuangan yang berlandaskan syari’ah. Perkembangan lembaga keuangan syari’ah ternyata mengalami kemajuan pesat di Indonesia. Hal ini diawali dengan terbitnya UndangUndang No.10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang No.7 Tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
1992 yang mengatur tentang peraturan yang memperbolehkan setiap bank konvensional membuka sistem pelayanan syari’ah (dual banking system) dan perkembangan
selanjutnya
mengenai
dikeluarkannnya
fatwa
tentang
haramnya bunga bank yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2003. Dalam perkembangannya sekarang ini, ada dua jenis lembaga keuangan syari’ah yaitu lembaga keuangan syari’ah berupa bank dan non bank. Lembaga keuangan syari’ah yang berupa bank terdiri dari Bank Umum Syari’ah (BUS) dan Unit Usaha Syari’ah (UUS), sedangkan lembaga keuangan syari’ah non bank antara lain berupa Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) dan Unit Simpan Pinjam Syariah (USPS). Fungsi lembaga keuangan syari’ah pada dasarnya sebagai lembaga perantara antar intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan dana dengan pihak-pihak yang kekurangan dana. Bank syari’ah pada kenyataannya masih belum mampu menjangkau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Padahal lapisan inilah yang merupakan penyedia lapangan kerja terbesar di Indonesia. Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa layanan pembiayaan dengan menggunakan pendekatan perbankan sulit dilakukan dan tidak menjangkau UMKM dikarenakan adanya faktor yang membatasi hubungan UMKM dengan perbankan, seperti masalah agunan dan formalitas. Namun demikian, telah ada lembaga keuangan syari’ah yang berpihak pada pengusaha mikro yaitu Baitul Mal Wat Tamwil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
Lembaga keuangan syari’ah yang berbentuk Baitul Mal Wat Tamwil saat ini mulai bermunculan. Baitul Mal wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga keuangan syari’ah yang dalam kegiatan operasionalnya berlandaskan syari’ah islam dengan menghimpun dana dari masyarakat, kemudian difungsikan kembali secara profesional, amanah dan adil untuk membantu kepentingan anggota maupun masyarakat yaitu dalam upaya mengembangkan usaha produktif guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan. Salah satu dari sekian banyak BMT yang ada di kota Surakarta adalah BMT Insan Kamil. Keberadaan BMT Insan Kamil di Kota Surakarta mulai banyak dinikmati oleh masyarakat, hal ini tidak lain dikarenakan bentuk pelayanan BMT yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada nasabah karena dapat menghindarkan dari sistem riba. BMT tidak menerapkan sistem bunga bank melainkan bagi hasil dan mark up (Jasa yang diberikan oleh nasabah atas pembiayaan dari BMT sesuai dengan perjanjian awal atas dana yang dipinjamnya). Beberapa bentuk pelayanan yang dikeluarkan BMT Insan Kamil dalam menarik dana dari masyarakat yaitu berupa simpanan dan deposito. Disamping itu, BMT Insan Kamil juga mengeluarkan produk yang berupa pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat maupun pengusaha kecil. Dalam pemberian pembiayaan, produk-produk yang ditawarkan oleh BMT Insan Kamil cukup variatif, sehingga mampu memberikan pilihan atau alternatif bagi calon debitur dalam memanfaatkannya. Dari sekian banyak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
produk pembiayaan yang dipraktikkan saat ini, pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang sering dijalankan dalam BMT Insan Kamil. Hal ini disebabkan karena karakteristiknya yang profitable, mudah dalam penerapan, dan dengan risiko yang ringan untuk diperhitungkan. Dalam pemberian pembiayaan murabahah, mulai dari pengajuan sampai dengan pencatatan akuntansiya telah sesuai dengan prosedur yang ada. Namun demikian, dalam pelaksanaannya masih ada bagian yang merangkap fungsi. Oleh karena itu, evaluasi terhadap sistem pembiayaan murabahah sangat diperlukan agar dalam menjalankan operasional pembiayaan dalam BMT Insan Kamil dapat berjalan secara lebih baik lagi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA”.
C. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penulisan tugas akhir ini penulis merumuskan masalah yaitu: 1. Bagaimana sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta? 2. Apakah sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta sudah memadai?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
D. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta. 2. Mengevaluasi sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta.
E. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Penulis Hasil penelitian dapat membantu peneliti dalam memperoleh pemahaman yang jelas mengenai sistem pembiayaan murabahah. 2. Bagi KJKS BMT Insan Kamil Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi KJKS BMT Insan Kamil untuk memperbaiki sistem pembiayaan murabahah. 3. Bagi Pembaca Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan/wawasan tentang sistem pembiayaan murabahah, serta dapat digunakan sebagai bahan referensi penyusunan tugas akhir bagi peneliti-peneliti berikutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Sistem dan Prosedur Sebuah sistem mempunyai peranan yang sangat besar bagi perusahaan, karena dengan adanya sistem kinerja perusahaan akan lebih teratur dan dapat dikoordinir, sehingga dapat memperkecil kemungkinan adanya berbagai kecurangan dan penyelewengan dalam perusahaan. Oleh karena itu, suatu sistem sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan maupun instansi untuk membentuk jaringan kerja yang sistematis dan terorganisir. Menurut Mulyadi (2008:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan (Cole dalam Zaki Baridwan, 1990:1). Menurut Mulyadi (2008:5) prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara beragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.
commit to user 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani (klerikal), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi (Cole dalam Zaki Baridwan, 1990:1). Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal dilakukan untuk mencatat informasi akuntansi ke dalam formulir, buku jurnal dan buku besar yang meliputi menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih (mensortasi), memindahkan, dan membandingkan.
2. Pengertian Sistem Akuntansi Menurut Haryono Jusup (2003:395) menjelaskan bahwa sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan-laporan, dan prosedur-prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasil-hasilnya. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2008:3). Dari definisi sistem akuntansi tersebut, Mulyadi (2008:3) membagi unsur-unsur pokok sistem akuntansi menjadi lima yaitu formulir, jurnal, buku besar, buku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
pembantu, dan laporan. Adapun penjelasan dari unsur-unsur pokok sistem akuntansi adalah sebagai berikut: a) Formulir Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir juga sering disebut dengan istilah dokumen. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. b) Jurnal Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dari data lainnya. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir. Hasil dari jurnal ini akan di-posting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar. c) Buku Besar Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Buku besar ini disatu pihak lain dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, dipihak lain dipandang sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
d) Buku Pembantu Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akuntansi akhir, karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan. e) Laporan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan ini dapat berupa neraca, laporan rugi/laba, laporan perubahan laba yang ditahan, dll. Laporan keuangan ini berisi informasi yang merupakan keluaran dari sistem akuntansi. Menurut Mulyadi (2008:19) tujuan umum pengembangan dari sistem akuntansi adalah sebagai berikut: a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya. c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
3. Pembiayaan dengan Prinsip Murabahah a.
Pengertian Pembiayaan Murabahah Pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau kerjasama perrmodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya, yang mewajibkan penerima pembiayaan itu untuk melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad disertai dengan pembayaran sejumlah bagi hasil dari pendapatan atau laba dari kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut (Keputusan Nomor 90/Kep/M.KUKM/IX/ 2004). Menurut Sumiyanto (2008:165) pembiayaan adalah aktivitas menyalurkan dana yang terkumpul kepada anggota pengguna dana, memilih jenis usaha yang akan dibiayai, dan menentukan anggota mana yang akan dibiayai agar diperoleh jenis usaha yang produktif, menguntungkan dan dikelola oleh anggota yang jujur dan bertanggung jawab. Murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba (Dewan Syariah Nasional dalam Wiroso, 2005:13-14).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Pada saat ini, jenis transaksi murabahah sangat dominan dijalankan oleh lembaga keuangan syari’ah yang berupa Baitul Mal wat Tamwil (BMT). Berikut ini beberapa alasan mengapa transaksi murabahah begitu dominan dalam pelaksanaan investasi di lembaga keuangan syari’ah adalah sebagai berikut ini (Saeed dalam Wiroso, 2005:13). 1) Murabahah adalah mekanisme penanaman modal jangka pendek dengan pembagian untung rugi atau bagi hasil/PLS (profit and loss sharing). 2) Mark-up (keuntungan atau margin) dalam murabahah dapat ditetapkan dengan cara yang menjamin bahwa lembaga keuangan
syari’ah
mampu
mengembalikan
dibandingkan
dengan lembaga keuangan konvensional yang berbasis bunga. 3) Murabahah menghindarkan ketidakpastian yang dilekatkan dengan perolehan usaha berdasarkan sistem PLS (profit and loss sharing). Murabahah adalah akad jual beli atas suatu barang dengan harga yang disepakati antara penjual dan pembeli, setelah sebelumnya
penjual
menyebutkan
dengan
sebenarnya
harga
perolehan atas barang tersebut dan besarnya keuntungan yang diperolehnya (Veithzal dan Andria, 2008:145). Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah adalah tagihan atas transaksi penjualan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh pihak penjual (koperasi) dan pembeli (anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya), atas transaksi jual beli tersebut mewajibkan pembeli untuk melunasi kewajibannya sesuai jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran imbalan berupa margin keuntungan yang telah disepakati di muka sesuai akad pembiayaan. b.
Unsur-Unsur Pembiayaan Murabahah Menurut Veithzal dan Andria (2008:4) unsur-unsur yang terdapat dalam pembiayaan adalah sebagai berikut: 1) Adanya dua pihak yaitu pemberi pembiayaan (shahibul mal) dan penerima pembiayaan (mudharib). 2) Adanya kepercayaan shahibul mal kepada mudharib yang didasarkan atas prestasi dan potensi mudharib. 3) Adanya persetujuan berupa kesepakatan pihak shahibul mal dengan pihak lainnya yang berjanji membayar dari mudharib kepada shahibul mal. 4) Adanya penyerahan barang, jasa atau uang dari shahibul mal kepada mudharib. 5) Adanya unsur waktu (time element). Pembiayaan terjadi karena unsur waktu, baik dilihat dari shahibul mal dan mudharib. 6) Adanya unsur risiko (degree of risk) baik di pihak shahibul mal maupun mudharib.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
c.
Landasan Syari’ah Pembiayaan Murabahah Menurut Wiroso (2005:46) dalam fatwa Nomor 04/DSNMUI/IV/2000 Tanggal 1 April 2000 tentang murabahah, sebagai landasan syari’ah transaksi murabahah adalah sebagai berikut: 1) Al-Qur’an “....Allah
telah
menghalalkan
jual
beli
dan
mengharamkan riba.......”.(QS. Al- Baqarah [2]:275) “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu......”. (QS. An-Nisa’ [4]:29) “Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai ia berkelapangan....” 2) Al-Hadits Dalam hadits Nabi riwayat Ibnu Majah bersabda, “Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradah (mudharabah), dan mencampur gandum dan jewawut untuk kepentingan rumah tangga, bukan untuk dijual” (HR Ibnu Majah dari Shuhaib). Hadits Nabi riwayat Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad: “Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu menghalalkan harga diri dan pemberian sanksi kepadanya”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
d.
Diagram Akad Murabahah Menurut Sumiyanto (2008:155) menjelaskan bahwa dalam penerapan pembiayaan murabahah, KJKS BMT bertindak sebagai pembeli sekaligus penjual barang halal tertentu yang dibutuhkan anggota (nasabah). Secara umum prosedur pembiayaan murabahah pada KJKS BMT dapat dijelaskan pada gambar 2.1 berikut ini.
KJKS BMT
Pembayaran dengan
Beli Tunai
SUPPLIER
Jual Barang
Tangguhan/Cicilan
ANGGOTA
Kirim Barang
Gambar 2.1 Diagram Akad Murabahah
Adapun penjelasan dari gambar 2.1 diatas adalah sebagai berikut: 1) Mula-mula KJKS BMT membeli barang kepada supplier sebagaimana yang dimaksud oleh pihak ketiga (anggota) dengan harga tertentu secara langsung. 2) Selanjutnya KJKS BMT menjual barang tersebut kepada anggota dengan harga tertentu setelah ditambah keuntungan (mark up) yang disepakati bersama pada akad murabahah. Besarnya keuntungan yang diambil oleh KJKS BMT bersifat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
konstan yaitu tidak berkembang dan tidak berkurang, serta tidak ada kaitannya dengan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar. 3) Anggota membayarkan cicilan/angsurannya sesuai dengan jumlah yang telah disepakati bersama sampai dengan akhir pelunasan utang kepada pihak KJKS BMT.
4. Sistem Pembiayaan Murabahah a.
Sistem Pembiayaan Murabahah Dalam sistem pembiayaan murabahah pada prinsipnya sama dengan proses pemberian pembiayaan dengan prinsip yang lain, yang membedakan adalah isi dari akadnya saja, yaitu margin dengan prinsip jual beli.
b.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengevaluasi Sistem Pembiayaan Murabahah a.
Unit organisasi yang terkait dalam sistem pembiayaan murabahah: a)
Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
b) Sistem wewenang otorisasi dan proses pencatatan. c)
Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
b.
Dokumen
yang
digunakan
murabahah:
commit to user
dalam
sistem
pembiayaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
a)
Pencamtuman nomor urut tercetak pada dokumen sehingga pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan oleh bagian yang berwenang.
b) Dokumen yang digunakan tersebut harus sudah cukup memadai dan merekam data-data kegiatan pembiayaaan murabahah. c)
Dokumen yang digunakan dibuat rangkap agar tidak terjadi penyelewengan.
c.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pembiayaan murabahah: a)
Catatan akuntansi harus berdasarkan dokumen sumber dan dokumen pendukung.
b) Catatan akuntansi harus mencatat semua transaksi yang benar-benar terjadi. c)
Catatan akuntansi harus mencatat transaksi dalam periode akuntansi yang seharusnya.
d.
Jaringan
prosedur
yang
membentuk
sistem
pembiayaan
murabahah: a)
Jaringan yang membentuk suatu sistem akuntansi harus dapat membentuk sistem pembiayaan murabahah yang sebenarnya.
b) Jaringan prosedur yang membentuk suatu sistem akuntansi harus dapat dilaksanakan sesuai dengan sistem tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
e.
Bagan alir yang terdapat dalam sistem pembiayaan murabahah: a)
Bagan alir yang terdapat dalam sistem pembiayaan murabahah
dapat
menjelaskan
analisis
sistem
dan
rancangan sistem kepada pemakai informasi. b) Bagan alir telah mencerminkan aliran data dan dokumen dalam sistem yang menggunakan simbol-simbol standar. c)
Prosedur
sistem
yang
telah
dirinci
dengan
yang
digambarkan saling berkesesuaian.
5. Sistem Pengendalian Intern Dalam melaksanakan pemberian pembiayaan (kredit) kepada masyarakat diperlukan suatu sistem pengendalian intern yang baik, agar tidak terjadi kesalahan maupun penyelewengan dari masing-masing bagian yang dapat mengakibatkan kerugian perusahaan maupun lembaga keuangan. Oleh karena itu, sistem pengendalian intern sangat penting untuk diterapkan pada perusahaan maupun lembaga keuangan. Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek
ketelitian
dan
keandalan
data
akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2008:163). Menurut
Mulyadi
(2008:165-171)
pengendalian intern antara lain:
commit to user
unsur
pokok
sistem
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur
organisasi
merupakan
rerangka
(frame
work)
pembagian tugas tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip berikut: 1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang mencatat peristiwa keuangan perusahaan. 2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. Apabila suatu transaksi hanya dilakukan oleh unit tertentu saja, maka dimungkinkan akan terjadi kecurangan. Pencatatan yang seharusnya tidak terjadi tersebut, dapat mengakibatkan data akuntansinya tidak dapat dipercaya kebenarannya dan kekayaan organisasi menjadi tidak terjamin keamanannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, piutang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Prosedur pencatatan yang baik menjamin data yang direkam dalam formulir yang dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalannya yang tinggi. c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah sebagai berikut: 1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak yang berwenang. Formulir merupakan alat untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksi, maka pengendalian pemakaiannya dengan menggunakan nomor urut tercetak. 2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. Jika dalam organisasi dilaksanakan pemeriksaan mendadak, maka akan dapat mendorong karyawan untuk melaksanakan tugas sesuai aturan yang ditetapkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi. Apabila suatu transaksi dilakukan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, maka akan dimungkinkan terjadi manipulasi data. Oleh sebab itu setiap transaksi harus dilaksanakan dengan campur tangan pihak lain, sehingga akan terjadi internal check terhadap pelaksanaan tugas setiap unit organisasi yang terkait. 4) Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari. 5) Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak. Hal tersebut dimaksudkan seandainya terjadi kecurangan dalam departemen yang bersangkutan, diharapkan dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikan untuk sementara tersebut. 6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya, dengan maksud untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan akuntansinya. 7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain. Adanya satuan pengawas dalam perusahaan akan menjamin efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Unsur mutu karyawan merupakan unsur pengendalian intern yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan. Cara yang ditempuh untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya adalah sebagai berikut: 1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut dalam pekerjaannya. Program yang baik dalam seleksi calon karyawan akan menjamin diperolehnya karyawan yang memiliki kompetensi sesuai jabatan yang akan didudukinya. 2) Perkembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
B. Sistem Pembiayaan Murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil Sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1. Syarat Pengajuan Permohonan Pembiayaan Pengajuan permohonan pembiayaan pada KJKS BMT Insan Kamil mempunyai beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah atau calon debitur. Syarat-syarat tersebut adalah: a.
Menjadi anggota KJKS BMT Insan Kamil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
b.
Mengisi formulir permohonan pembiayaan.
c.
Menyerahkan fotocopy: 1) KTP yang bersangkutan 2) KTP suami/istri 3) Kartu Keluarga/Surat Nikah 4) Rekening PLN/PDAM/PBB 5) Surat-surat agunan/jaminan 6) KTP pemilik agunan/jaminan 7) Surat gaji dari bendahara (bagi pegawai)
d. Menyerahkan jaminan pengajuan pembiayaan yang dapat berupa: 1) BPKB disertai gesekan nomor rangka dan mesin. 2) Sertifikat kepemilikan. 3) Apabila jaminan adalah milik orang lain harus disertai surat kuasa dari pihak pemiliknya. e. Menyerahkan denah rumah dan tempat usaha lengkap dengan alamatnya.
2. Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam sistem pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut: a.
Fungsi Pelayanan Pembiayaan Fungsi pelayanan pembiayaan dilaksanakan oleh bagian marketing yang bertanggung jawab melayani calon debitur dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
memberikan penjelasan mengenai pembiayaan dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan pembiayaan murabahah, serta memeriksa kelengkapan persyaratan. b.
Fungsi Operasional Fungsi operasional dilaksanakan oleh bagian marketing yang bertanggung jawab untuk melakukan survey lapangan dengan tujuan untuk menguji kebenaran data yang tertulis dalam formulir permohonan pembiayaan dengan kondisi di lapangan. Selain itu, fungsi ini juga bertanggung jawab memberikan masukan mengenai usaha calon debitur kepada manajer untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pemberian keputusan pembiayaan.
c.
Fungsi Penganalisis Fungsi bertanggung
penganalisis jawab
untuk
dilaksanakan mengadakan
oleh
manajer
analisis
yang
pembiayaan
berdasarkan formulir hasil survey yang diisi oleh fungsi operasional. Analisis yang dilakukan oleh fungsi penganalisis harus mengacu pada tiga faktor utama yaitu faktor internal, faktor koternal, dan faktor eksternal. d.
Fungsi Pemberi Keputusan Fungsi pemberi keputusan dilaksanakan oleh manajer yang bertanggung jawab untuk memberi keputusan atas permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon debitur. Keputusan ini diambil berdasarkan analisis dan hasil survey yang telah dilakukan oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
fungsi penganalisis dan fungsi operasional. Untuk pembiayaan dibawah Rp 5.000.000 keputusan berada ditangan manajer, sedangkan untuk pembiayaan diatas Rp 5.000.000 harus meminta persetujuan dari pengurus. e.
Fungsi Administrasi Pembiayaan Fungsi administrasi pembiayaan dilaksanakan oleh bagian marketing yang bertanggung jawab melakukan semua kegiatan yang berhubungan
dengan
administrasi
pembiayaan.
Kegiatan
administrasi pembiayaan ini terdiri dari membuat akad pembiayaan, bukti realisasi pembiayaan, surat tanda terima jaminan dan suratsurat yang berhubungan dengan administrasi pembiayaan. f.
Fungsi Keuangan Fungsi keuangan dilaksanakan oleh bagian teller yang bertanggung jawab untuk menerima pembayaran dari biaya administrasi pembiayaan dan menyerahkan dana pembiayaan kepada debitur berdasarkan slip realisasi pembiayaan dan bukti realisasi pembiayaan yang telah diotorisasi oleh manajer.
g.
Fungsi Akuntansi Fungsi Akuntansi dilaksanakan oleh bagian akuntansi yang bertanggung jawab untuk mencatat semua transaksi ke dalam jurnal, buku besar, dan buku pembantu yang berasal dari dokumendokumen pembiayaan yang diterima dari bagian teller serta mengarsipkan dokumen tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
3. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut: a.
Formulir Permohonan Pembiayaan (FPP) Formulir permohonan pembiayaan merupakan dokumen pertama yang digunakan dalam prosedur pembiayaan pada KJKS BMT Insan Kamil. Formulir ini berisi data calon debitur, data usaha, rencana penggunaan dana, serta data keuangan calon debitur. Dokumen ini diisi oleh calon debitur pada saat konsultasi dengan marketing dan akan diserahkan kepada manajer untuk menentukan kelayakan survey yang akan dilaksanakan oleh marketing.
b.
Dokumen Syarat Pembiayaan (DSP) Dokumen Syarat Pembiayaan merupakan sekumpulan syaratsyarat yang harus dipenuhi oleh calon debitur pada saat pengajuan pembiayaan. Dokumen ini antara lain fotocopy KTP, fotocopy KK, fotocopy jaminan, rekening listrik/telepon, serta denah rumah.
c.
Formulir Hasil Survey (FHS) Formulir hasil survey merupakan dokumen yang harus diisi oleh bagian marketing pada saat melakukan kunjungan (survey) lapangan.
Dokumen
ini
berisi
hasil
wawancara
mengenai
kemampuan, kepribadian, dan kapasitas usaha sebagai dasar analisa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
pembiayaan yang dilakukan oleh manajer untuk menentukan apakah layak atau tidak untuk mendapatkan pembiayaan. d.
Akad Pembiayaan (AP) Akad pembiayaan merupakan dokumen yang berisi perjanjian pembiayaan antara pihak BMT sebagai kreditur dengan nasabah sebagai debitur. Dalam dokumen ini dijelaskan secara rinci mengenai jumlah dana pembiayaan, margin yang disepakati, jangka waktu angsuran, jaminan yang diberikan, serta biaya administrasi yang harus dibayarkan oleh calon debitur. Formulir ini dibuat oleh bagian marketing dan ditandatangani oleh debitur, manajer, serta dua orang saksi.
e.
Slip Realisasi Pembiayaan (SRP) Slip
realisasi
pembiayaan
merupakan
dokumen
yang
digunakan untuk merekam transaksi penerimaan biaya administrasi pembiayaan, biaya materai, dan biaya lain-lain. Dokumen ini dibuat rangkap dua yaitu: a)
Slip lembar pertama berwarna putih diserahkan kepada debitur sebagai bukti pembayaran biaya administrasi.
b) Slip lembar kedua berwarna hijau diserahkan kepada bagian teller sebagai bukti pencatatan pada buku kas harian. Setelah bagian teller selesai mencatat, dokumen ini diserahkan kepada bagian akuntansi untuk pencatatan ke dalam jurnal, buku besar, serta buku pembantu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
f.
Bukti Realisasi Pembiayaan (BRP) Bukti realisasi pembiayaan merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam transaksi pembayaran oleh bagian teller. Dokumen ini dibuat 1 lembar yang diserahkan kepada bagian teller sebagai dasar pencatatan pada buku kas harian. Setelah selesai pencatatan oleh bagian teller, dokumen ini diserahkan kepada bagian akuntansi untuk pencatatan ke dalam jurnal, buku besar, dan buku pembantu.
g.
Surat Persetujuan Pembiayaan (SPtP) Surat persetujuan pembiayaan merupakan dokumen yang dibuat oleh manajer sebagai dasar persetujuan dari pembiayaan yang diajukan. Dokumen ini sebagai dasar mutlak untuk realisasi pembiayaan yang akan diserahkan kepada debitur. Jadi, tanpa adanya dokumen ini dari yang berwenang maka pembiayaan tersebut tidak boleh dilakukan.
h.
Surat Penolakan Pembiayaan (SPlP) Surat penolakan pembiayaan merupakan dokumen yang dibuat oleh manajer sebagai dasar penolakan pembiayaan yang diajukan yang akan diserahkan kepada debitur.
i.
Surat Tanda Terima Jaminan (STTJ) Surat tanda terima jaminan merupakan dokumen yang dibuat oleh
bagian
marketing
untuk
merekam
transaksi
peristiwa
penerimaan jaminan dan pengambilan jaminan oleh debitur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
Dokumen ini memuat rincian data jaminan yang diserahkan debitur pada saat akad pembiayaan.
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut: a.
Kartu Angsuran Pembiayaan Catatan akuntansi ini akan diserahkan kepada debitur digunakan untuk mencatat jumlah angsuran pokok dan margin yang telah dibayar oleh debitur.
b.
Buku Anggota Pembiayaan Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat identitas debitur yang telah disetujui oleh manajer setelah dilakukan proses akad pembiayaan.
c.
Buku Kas Harian Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan oleh bagian teller berdasarkan slip realisasi pembiayaan dan bukti realisasi pembiayaan.
d.
Buku Penerimaan Agunan Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat jaminan yang telah diterima oleh bagian marketing dan digunakan untuk pencatatan pengambilan jaminan debitur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
e.
Jurnal Umum Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dari bagian teller sebagai dasar untuk melakukan posting ke dalam buku besar dan buku pembantu.
f.
Buku Besar Catatan akuntansi ini digunakan oleh bagian akuntansi untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
g.
Buku Pembantu Catatan akuntansi ini digunakan untuk merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dari transaksi pembiayaan murabahah dalam buku besar.
5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Jaringan prosedur yang membentuk sistem pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut: a.
Prosedur Permohonan Pembiayaan Penjelasan mengenai prosedur pengajuan pembiayaan dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Bagian Marketing melayani calon debitur dengan menerangkan prosedur, cara, dan syarat-syarat dalam mengajukan pembiayaan pada KJKS BMT Insan Kamil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
2) Calon debitur mengisi formulir permohonan pembiayaan serta melengkapi
dan
digunakan
sebagai
menyerahkan
dokumen-dokumen
yang
syarat administrasi dalam pengajuan
pembiayaan kepada bagian marketing. 3) Bagian marketing menerima dan memeriksa dokumen yang diserahkan oleh debitur yaitu formulir permohonan pembiayaan dan dokumen syarat pembiayaan. 4) Kemudian dokumen tersebut diserahkan kepada manajer untuk dievaluasi dan ditentukan apakah layak untuk dilakukan survey atau tidak. 5) Manajer menyerahkan formulir permohonan pembiayaan dan dokumen syarat pembiayaan kepada bagian marketing sebagai bentuk penugasan dalam melakukan survey lapangan kepada calon debitur. b.
Prosedur Pemberian Keputusan Penjelasan mengenai prosedur pemberian keputusan pada pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut: 1) Bagian marketing menerima dokumen tersebut dari manajer, kemudian melakukan survey kepada calon debitur. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk menguji kebenaran data yang tertulis pada formulir permohonan pembiayaan dengan keadaan di lapangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
2) Setelah selesai dilakukan survey, marketing mengisi formulir hasil survey. Kemudian formulir permohonan pembiayaan, dokumen syarat pembiayaan, dan formulir hasil survey tersebut diserahkan
kepada
manajer
untuk
dilakukan
analisis
pembiayaan. 3) Manajer menerima dokumen tersebut dari bagian marketing, kemudian melakukan analisis pada pembiayaan tersebut. Analisis pembiayaan yang dilakukan harus mengacu pada tiga faktor utama yaitu faktor internal, faktor koternal, dan faktor eksternal.
Faktor
internal
yaitu
mengacu
pada
tingkat
kemampuan keuangan BMT. Faktor koternal yaitu mengacu pada akhlak atau karakter nasabah, agunan yang diberikan, kapasitas
usaha,
prospek
usaha,
kemampuan
keuangan
peminjam, beban keuangan yang sedang ditanggung peminjam, dan riwayat/catatan tentang hutang-hutang yang telah dilakukan. Faktor eksternal yaitu mengacu pada trend/kecenderungan pasar tentang perubahan harga. 4) Setelah dilakukan analisis, manajer mengambil keputusan atas pengajuan pembiayaan tersebut. Dalam pengambilan keputusan manajer
juga
mempertimbangkan
masukan
dari
bagian
marketing. Jika pengajuan tersebut disetujui maka manajer membuat surat persetujuan pembiayaan sebagai dasar realisasi pembiayaan yang akan diserahkan kepada debitur. Apabila tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
disetujui maka manajer membuat surat penolakan yang akan diserahkan kepada debitur. 5) Manajer
mengarsipkan
menyerahkan
dokumen
formulir
hasil survey,
kemudian
syarat
pembiayaan,
formulir
permohonan pembiayaan kepada bagian marketing untuk pembuatan dokumen administrasi pembiayaan. 6) Calon debitur datang kemudian menyerahkan jaminan kepada bagian marketing. 7) Selanjutnya bagian marketing menerima jaminan pembiayaan, lalu membuat akad pembiayaan, bukti realisasi pembiayaan, kartu angsuran pembiayaan, serta surat tanda terima jaminan. 8) Bagian marketing mencatat surat tanda terima jaminan sebagai dasar pengambilan jaminan pembiayaan pada buku penerimaan agunan. 9) Dokumen
syarat
pembiayaan,
formulir
permohonan
pembiayaan, akad pembiayaan, bukti realisasi pembiayaan, kartu angsuran pembiayaan, serta surat tanda terima jaminan diserahkan kepada manajer untuk proses akad pembiayaan. c.
Prosedur Akad Pembiayaan Penjelasan mengenai prosedur akad pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut: 1) Manajer menerima dokumen syarat pembiayaan, formulir permohonan pembiayaan, akad pembiayaan, bukti realisasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
pembiayaan, kartu angsuran pembiayaan, serta surat tanda terima jaminan dari bagian marketing. 2) Manajer memimpin pengakadan dengan membacakan isi pokok akad pembiayaan yang meliputi besarnya pembiayaan, jangka waktu pengembalian, cara pengembalian, besarnya angsuran pokok, biaya administrasi, besarnya margin, dan konsekuensi apabila tidak lancar dalam pembayarannya. 3) Apabila kedua belah pihak sudah sepakat dan tidak ada lagi yang keberatan maka debitur menandatangani dokumendokumen tersebut. 4) Manajer melakukan otorisasi terhadap dokumen tersebut dan membubuhkan stempel KJKS BMT Insan Kamil pada dokumen tersebut. 5) Manajer menyerahkan dokumen syarat pembiayaan dan formulir permohonan pembiayaan kepada bagian teller. Kartu angsuran pembiayaan dan surat tanda terima jaminan diserahkan kepada debitur sebagai bukti pencatatan pembayaran angsuran dan pengambilan jaminan. 6) Manajer mencatat akad pembiayaan pada buku anggota pembiayaan, kemudian formulir permohonan pembiayaan, dokumen syarat pembiayaan, akad pembiayaan, dan bukti realisasi pembiayaan diserahkan kepada bagian teller.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
d.
Prosedur Pencairan Dana Pembiayaan Penjelasan mengenai prosedur pencairan dana pembiayaan adalah sebagai berikut: 1) Bagian teller menerima dokumen-dokumen pembiayaan yang diserahkan oleh manajer. Kemudian melakukan input data pembiayaan debitur ke dalam komputer. 2) Bagian teller menghitung dana yang dicairkan
berdasarkan
jumlah nominal yang tercantum pada dokumen tersebut. Dalam KJKS BMT Insan Kamil, debitur menerima dana pembiayaan setelah dikurangi dengan biaya administrasi yang dikenakan. Jadi, bagian teller langsung memotong dana pembiayaan yang seharusnya diterima oleh debitur untuk biaya administrasi. Kemudian bagian teller membuatkan slip realisasi pembiayaan sebagai bukti penerimaan biaya administrasi yang telah dibayarkan debitur. 3) Selanjutnya bagian teller membubuhkan tanda tangan dan memberikan stempel setelah ditandatangani debitur. 4) Bagian teller menyerahkan silp realisasi pembiayaan lembar1 kepada debitur bersamaan dengan uang dan mencatat bukti realisasi pembiayaan dan slip realisasi pembiayaan lembar 2 ke dalam buku kas harian. 5) Setelah semua proses pencatatan yang dilakukan oleh bagian teller selesai, kemudian dokumen-dokumen tersebut diserahkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
kepada bagian akuntansi sebagai proses pencatatan transaksi akuntansi. e.
Prosedur Pencatatan Akuntansi Penjelasan mengenai prosedur pencatatan akuntansi pada pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut: 1) Bagian akuntansi menerima dokumen syarat pembiayaan, formulir permohonan pembiayaan, akad pembiayaan, slip realisasi pembiayaan lembar 2, dan bukti realisasi pembiayaan dari bagian teller. 2) Dokumen
syarat
pembiayaan,
formulir
permohonan
pembiayaan, dan akad pembiayaan dimasukkan dalam satu map dan diarsipkan secara permanen berdasarkan tanggal pencairan. 3) Bagian akuntansi mencatat transaksi slip realisasi pembiayaan lembar 2 dan bukti realisasi pembiayaan ke dalam jurnal, kemudian di-posting ke dalam buku besar dan buku pembantu. Kemudian diarsipkan secara permanen berdasarkan tanggal transaksinya.
6. Bagan Alir Dokumen Pembiayaan Murabahah Untuk menggambarkan lebih jelas jaringan prosedur pembiayaan murabahah dapat digunakan bagan alir atau flowchart. Bagan alir tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
BAGIAN MARKETING
2
Mulai
DSP FPP
Melayani calon debitur dan menyerahkan FPP
Calon debitur mengisi FPP dan menyerahkan DSP
Melakukan survey lapangan
Mengisi formulir hasil survey
Menerima dan memeriksa FPP & DSP
FHS DSP
DSP
FPP
FPP
3
1
Keterangan: DSP : Dokumen Syarat Pembiayaan FPP : Formulir Permohonan Pembiayaan FHS : Formulir Hasil Survey
Gambar 2.2 Bagan Alir Dokumen Sistem Pembiayaan Murabahah Pada KJKS BMT Insan Kamil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
BAGIAN MARKETING 4
DSP FPP
Calon debitur menyerahkan jaminan Menerima jaminan pembiayaan
Membuat akad pembiayaan, bukti realisasi pembiayaan, surat tanda terima jaminan, kartu angsuran pembiayaan
KAP STTJ BRP AP DSP FPP
Buku Penerimaan Agunan
5
Keterangan: DSP : Dokumen Syarat Pembiayaan FPP : Formulir Permohonan Pembiayaan AP : Akad Pembiayaan KAP : Kartu Angsuran Pembiayaan STTJ : Surat Tanda Terima Jaminan BRP : Bukti Realisasi Pembiayaan
commit to 2.2 user Gambar Bagan Alir Dokumen Sistem Pembiayaan Murabahah Pada KJKS BMT Insan Kamil (Lanjutan)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
MANAJER
3
1
DSP
DSP
FPP
FPP FHS
Mengevaluasi dokumen pembiayaan
Melakukan analisa pembiayaan
Menentukan kelayakan survey
Melakukan pengambilan keputusan
DSP
Tidak Jika
FPP Ya
Membuat Surat Penolakan Pembiayaan
Membuat Surat Persetujuan Pembiayaan
2
SPlP Keterangan: DSP : Dokumen Syarat Pembiayaan FPP : Formulir Permohonan Pembiayaan FHS : Formulir Hasil Survey SPtP : Surat Persetujuan Pembiayaan SPlP : Surat Penolakan Pembiayaan
DSP FPP FHS SPtP
Diserahkan kepada debitur
Diserahkan kepada debitur
4 T
Gambar 2.2 commit to user Bagan Alir Dokumen Sistem Pembiayaan Murabahah Pada KJKS BMT Insan Kamil (Lanjutan)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
MANAJER 5
KAP STTJ BRP
AP DSP FPP
Memimpin pengakadan
Debitur menandatangani
Memberi otorisasi
Membubuhkan stempel
KAP STTJ BRP AP DSP FPP Keterangan: DSP : Dokumen Syarat Pembiayaan FPP : Formulir Permohonan Pembiayaan AP : Akad Pembiayaan KAP : Kartu Angsuran Pembiayaan STTJ: Surat Tanda Terima Jaminan BRP : Bukti Realisasi Pembiayaan
Buku Anggota Pembiayaan
Diserahkan kepada debitur 6
Gambar 2.2to user commit Bagan Alir Dokumen Sistem Pembiayaan Murabahah Pada KJKS BMT Insan Kamil (Lanjutan)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
BAGIAN TELLER 6
BRP AP DSP FPP
Menginput data ke dalam komputer Menghitung dana yang dicairkan
Membuat slip realisasi pembiayaan
Membubuhkan paraf dan stempel
2 SRP
1
BRP AP DSP Keterangan: BRP : Bukti Realisasi Pembiayaan SRP : Slip Realisasi Pembiayaan AP : Akad Pembiayaan DSP: Dokumen Syarat Pembiayaan FPP : Formulir Permohonan Pembiayaan
Bersama dengan uang
FPP
Diserahkan kepada debitur
7
Buku Kas Harian
Gambar 2.2 commit to user Bagan Alir Dokumen Sistem Pembiayaan Murabahah Pada KJKS BMT Insan Kamil (Lanjutan)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
BAGIAN AKUNTANSI
7
SRP BRP AP
2
DSP FPP
Jurnal Umum
Dimasukkan dalam satu map
Buku Besar
T
Buku Pembantu
T Keterangan: DSP : Dokumen Syarat Pembiayaan FPP : Formulir PermohonanPembiayaan AP : Akad Pembiayaan BRP : Bukti Realisasi Pembiayaan SRP : Slip Realisasi Pembiayaan
Selesai
Gambar 2.2 Bagan Alir Dokumen Sistem Pembiayaan Murabahah Pada KJKS BMT Insan Kamil commit(Lanjutan) to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
7. Sistem Pengendalian Intern a.
Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan rerangka pembagian tanggung jawab
kepada
unit-unit
organisasi
yang
dibentuk
untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Beberapa bentuk pemisahan tanggung jawab pada pembiayaan murabahah di KJKS BMT Insan Kamil: 1) Fungsi keuangan dipisahkan dengan fungsi akuntansi. Fungsi keuangan dalam sistem pembiayaan murabahah yang dipegang oleh bagian teller terpisah dengan fungsi akuntansi yang dipegang oleh bagian akuntansi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kekayaan lembaga tersebut dan menjamin ketelitian dan keandalan catatan akuntansi, sehingga tidak membuka kesempatan bagi karyawan untuk melakukan tindakan kecurangan. 2) Proses penyelenggaraan/pelaksanaan pembiayaan murabahah lebih dari satu fungsi. Dalam pelaksanaan pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil melalui beberapa tahap dan dilaksanakan oleh beberapa fungsi yaitu fungsi pelayanan pembiayaan, fungsi operasional, fungsi penganalisis, fungsi pemberi keputusan, fungsi administrasi pembiayaan, fungsi keuangan, dan fungsi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
akuntansi. Suatu fungsi tidak diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan
semua
tahap
transaksi.
Hal
ini
dimaksudkan agar terjadi internal check dalam pelaksanaan setiap tahap transaksi, sehingga diharapkan dapat memperkecil adanya penyelewengan. b.
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Dalam melaksanakan transaksi pembiayaan murabahah, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pada KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1) Fungsi operasional yang dilaksanakan oleh bagian marketing berwenang memberikan otorisasi pada formulir hasil survey, sebagai tanda telah dilakukannya survey lapangan yang diserahkan kepada fungsi pemberi keputusan untuk dilakukan analisa dan pengambilan keputusan. 2) Fungsi pemberi keputusan yang dilaksanakan oleh manajer berwenang memberikan otorisasi pada formulir permohonan pembiayaan, akad pembiayaan, dan bukti realisasi pembiayaan. Hal
ini
diotorisasi
sebagai
tanda
bahwa
permohonan
pembiayaan telah disetujui, persetujuan pembiayaan telah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
disepakati, dan pencairan dana pembiayaan agar dilaksanakan oleh bagian teller. 3) Fungsi keuangan yang dilaksanakan oleh bagian teller berwenang memberikan otorisasi pada slip realisasi pembiayaan, sebagai tanda bahwa telah menerima pembayaran biaya administrasi yang dikenakan oleh debitur. 4) Pencatatan ke dalam catatan akuntansi didasarkan atas dokumen sumber yang ditunjang oleh dokumen-dokumen pelengkap yang telah diotorisasi oleh bagian yang berwenang. Pencatatan ini dilakukan oleh bagian akuntansi. Dalam praktiknya apabila bagian marketing sedang ada kepentingan, belum optimalnya pemberian wewenang untuk menggantikan bagian marketing dalam pembuatan dokumen akad pembiayaan. Sehingga hal ini diatasi oleh bagian lain yang merangkap fungsi administrasi pembiayaan dan sebagai akibatnya yaitu kesalahan dalam menentukan tarif margin dari jumlah pembiayaan yang diajukan. c.
Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi Struktur organisasi merupakan gambaran arah tanggung jawab setiap fungsi dalam menjalankan suatu sistem yang dibuat untuk kegiatan operasional perusahaan. Suatu sistem dapat berjalan dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
baik jika terdapat praktik yang sehat dalam menjalankannya. Praktik kegiatan yang terjadi di KJKS BMT Insan Kamil yaitu: 1) Setiap awal dan akhir jam kerja dilakukan pengecekan jumlah kas yang ada dibrankas dengan catatan atas laporan harian kas. Sebelum memulai aktivitas operasionalnya di KJKS BMT Insan Kamil, bagian teller dibantu oleh bagian akuntansi yang berwenang melakukan pengecekan jumlah kas yang ada dibrankas dengan saldo kas dalam catatan buku kas harian. Kegiatan pengecekan ini juga dilakukan pada waktu akhir jam kerja
sebelum
karyawan
pulang.
Pengecekan
ini
juga
disaksikan/diawasi oleh manajer. 2) Adanya perputaran jabatan oleh karyawan KJKS BMT Insan Kamil. Dalam pelaksanaan kegiatan operasional pembiayaan di KJKS BMT Insan Kamil sudah terdapat perputaran (rolling) jabatan pada setiap karyawannya. Hal ini diharapkan dapat menjaga
independensi
masing-masing
karyawan
dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara karyawan dapat dihindari. 3) Adanya pemeriksaan mendadak yang dilakukan oleh pengurus KJKS BMT Insan Kamil. Pada waktu-waktu tertentu pengurus akan melakukan pemeriksaan mengenai kinerja karyawan yang terdapat di KJKS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
BMT Insan Kamil. Pemeriksaan ini dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak pengelola KJKS BMT Insan Kamil, sehingga diharapkan karyawan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. 4) Adanya pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Hak cuti pada KJKS BMT Insan Kamil diberikan pada karyawan yang mempunyai kepentingan dan acara-acara tertentu, misalnya cuti menikah dan melahirkan. Fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari karyawan yang sedang mengambil cuti diambil alih oleh manajer yang kemudian didelegasikan kepada karyawan yang memiliki kompetensi skill dan relevan sesuai bidang tersebut, sehingga seandainya terjadi kecurangan dapat diungkap oleh karyawan yang menggantikan. d.
Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Karyawan di KJKS BMT Insan Kamil mempunyai gelar sarjana dan diploma, meskipun ada juga sebagian kecil yang lulusan SMA maupun SMK. Dengan demikian tingkat kecakapan dan profesionalisme kerjanya telah sesuai dengan mutu pendidikannya. Pada KJKS BMT Insan Kamil, untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan dapat dipercaya menggunakan cara yaitu dengan menyeleksi calon karyawan yang sesuai dengan pekerjaannya. Pendidikan yang disyaratkan minimal Sarjana untuk jabatan manajer, sedangkan untuk bagian lain minimal lulusan SMA maupun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
SMK tinggal disesuaikan dengan kebutuhannya. Selain itu, calon karyawan juga diharapkan mempunyai sikap untuk mampu menumbuhkembangkan BMT menjadi lebih baik lagi. Sehingga, dalam hal ini diharapkan kegiatan operasional KJKS BMT Insan Kamil dapat berjalan dengan baik.
C. Evaluasi Sistem Pembiayaan Murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil Berikut ini evalusi sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut: 1. Fungsi yang Terkait Dalam melakukan suatu transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan harus dilakukan oleh beberapa fungsi dan setiap fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap transaksi. Pada KJKS BMT Insan Kamil sudah memiliki struktur organisasi yang cukup baik dan melibatkan beberapa fungsi yaitu fungsi pelayanan pembiayaan, fungsi operasional, fungsi penganalisis, fungsi pemberi keputusan, fungsi administrasi pembiayaan, fungsi keuangan, serta fungsi akuntansi. Dengan melibatkan beberapa fungsi yang terkait dalam pembiayaan murabahah maka akan terjadi internal check diantara unit organisasi pelaksana, sehingga hal ini dapat memudahkan penelusuran apabila terjadi penyalahgunaan maupun kesalahan dalam pencatatan yang dilakukan oleh fungsi yang terkait. Selain itu, dalam KJKS BMT Insan Kamil telah dipisahkan fungsi akuntansi (bagian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
akuntansi) dan fungsi keuangan (bagian teller), sehingga menghindarkan adanya pencatatan transaksi yang fiktif.
2. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam pembiayaan murabahah di KJKS BMT Insan Kamil telah sesuai dengan kebutuhan untuk pencatatannya. Dokumen-dokumen yang dibuat dalam proses pembiayaan murabahah yaitu formulir permohonan pembiayaan, dokumen syarat pembiayaan, formulir hasil survey, akad pembiayaan, slip realisasi pembiayaan, bukti realisasi pembiayaan, surat persetujuan pembiayaan, surat penolakan pembiayaan, serta surat tanda terima jaminan. Penggunaan dokumen tersebut telah diotorisasi oleh pihak atau bagian yang berwenang. Namun demikian, bukti realisasi pembiayaan belum dibuat rangkap, sehingga tidak ada unsur internal check antar fungsi yang menangani dokumen tersebut. Hal tersebut dapat memungkinkan perbedaan jumlah pelaporan transaksi keuangan yang dibuat oleh bagian teller dalam bentuk laporan harian kas dengan jumlah pelaporan transaksi keuangan yang dibuat oleh bagian akuntansi dalam bentuk laporan keuangan harian.
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan pada pembiayaan murabahah di KJKS BMT Insan Kamil sudah memadai. Catatan akuntansi yang digunakan oleh KJKS BMT Insan Kamil adalah kartu angsuran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
pembiayaan, buku anggota pembiayaan, buku kas harian, buku penerimaan agunan, jurnal umum, buku besar, serta buku pembantu. Dalam praktiknya semua dokumen yang terkait dengan transaksi pembiayaan murabahah telah dicatat pada catatan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan untuk merekam semua bukti transaksi tersebut.
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Beberapa
prosedur
yang
membentuk
sistem
pembiayaan
murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil sudah memadai yaitu terdiri dari prosedur permohonan pembiayaan, prosedur pemberian keputusan, prosedur akad pembiayaan, prosedur pencairan dana pembiayaan, dan prosedur pencatatan akuntansi. Masing-masing prosedur telah dijalankan oleh masing-masing fungsi yang terkait sesuai dengan kewenangannya, sehingga sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil dapat berjalan dengan baik. Selain itu juga didukung dengan adanya koordinasi yang baik antara karyawan sehingga akan lebih memudahkan dalam pelaksanaan proses pembiayaan murabahah.
5. Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian intern pada KJKS BMT Insan Kamil secara umum sudah memadai. Dilihat dari struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional, sudah terdapat pemisahan fungsi oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
masing-masing bagian yang terkait yaitu fungsi akuntansi telah dipisahkan dengan fungsi keuangan. Dalam sistem wewenang dan prosedur pencatatan sudah dilakukan dengan baik oleh setiap fungsi yang terkait sesuai dengan wewenangnya. Namun demikian, belum optimalnya pemberian wewenang dari manajer untuk menggantikan tugas bagian marketing dalam pembuatan akad pembiayaan jika bagian marketing sedang ada kepentingan, sehingga hal tersebut dilakukan oleh bagian lain yang merangkap fungsi administrasi pembiayaan. Dilihat dari praktik yang sehat, BMT Insan Kamil sudah terdapat pengecekan jumlah kas yang ada di brankas dengan saldo kas yang ada dalam catatan buku kas harian pada setiap awal dan akhir jam kerja, sudah terdapat pemeriksaan mendadak yang dilakukan oleh pengurus KJKS BMT Insan Kamil, sudah terdapat pengecekan pada setiap dokumen yang digunakan, sudah terdapat perputaran jabatan masing-masing karyawan sesuai dengan kebijakan manajemen, sudah terdapat hak cuti bagi masingmasing karyawan KJKS BMT Insan Kamil. Sedangkan untuk karyawan KJKS BMT Insan Kamil sudah sesuai dengan mutu pendidikan yang dibutuhkan oleh BMT ini. Dalam menyeleksi calon karyawannya, KJKS BMT Insan Kamil sudah menyesuaikan antara jabatan dengan latar belakang pendidikannya dengan melalui beberapa tes dan wawancara kerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
BAB III TEMUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil berdasarkan informasi yang penulis peroleh langsung dari Koperasi. Setelah memperoleh informasi mengenai fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan, jaringan prosedur yang membentuk sistem, dan sistem pengendalian intern, langkah selanjutnya yang dilakukan penulis adalah mengevaluasi sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil. Berdasarkan evaluasi tersebut, penulis menemukan temuan berupa kelebihan dan kelemahan pada sistem pembiayaan murabahah di KJKS BMT Insan Kamil. Adapun temuan tersebut adalah sebagai berikut: A. KELEBIHAN 1. Transaksi pembiayaan murabahah melibatkan fungsi operasional (bagian marketing), fungsi penganalisis (manajer), fungsi keuangan (bagian teller), dan fungsi akuntansi (bagian akuntansi), sehingga akan terjadi internal check terhadap pelaksanaan tugas setiap unit organisasi yang terkait, dimana karyawan yang satu dengan yang lainnya saling mengawasi tugas dan tanggung jawabnya dalam transaksi pembiayaan murabahah untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dan sikap tidak bertanggung jawab, maka akan tercipta praktik yang sehat dalam pelaksanaan tugasnya.
commit to user 73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
2. Adanya pemisahan fungsi yang tegas antara fungsi keuangan dan fungsi akuntansi. Fungsi keuangan dilaksanakan oleh bagian teller dan fungsi akuntansi dilaksanakan oleh bagian akuntansi, sehingga catatan akuntansi yang diselenggarakan dapat digunakan untuk mengontrol bagian teller bahwa transaksi yang dicatat tersebut benar-benar terjadi. 3. Semua dokumen yang digunakan telah diotorisasi oleh pihak atau bagian yang berwenang. Dokumen tersebut antara lain formulir hasil survey diotorisasi oleh bagian marketing, slip realisasi pembiayaan diotorisasi oleh bagian teller, akad pembiayaan diotorisasi oleh manajer, dan bukti realisasi pembiayaan diotorisasi oleh bagian teller, bagian akuntansi, dan manajer. Sehingga dengan adanya otorisasi oleh pihak yang berwenang dapat menghasilkan dokumen untuk pencatatan akuntansi yang dapat dipercaya.
B. KELEMAHAN 1. Belum optimalnya pemberian wewenang oleh bagian lain untuk menggantikan bagian marketing dalam membuatkan akad pembiayaan. Fungsi administrasi pembiayaan yang biasanya dilakukan oleh bagian marketing tetapi pada saat pembuatan akad pembiayaan sementara bersamaan dengan itu juga bagian marketing sedang bertugas di lapangan, dan oleh manajer wewenang tersebut kemudian diserahkan pada bagian lain yang kurang begitu paham, maka hal ini dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
memungkinkan terjadinya kesalahan dalam menentukan tarif margin pembiayaan. 2. Dokumen bukti realisasi pembiayaan tidak dibuat rangkap, sehingga tidak ada unsur internal check antar fungsi yang menangani dokumen bukti realisasi pembiayaan tersebut. Hal itu dapat memungkinkan perbedaan dalam pelaporan pembiayaan antara fungsi yang terkait.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
BAB IV PENUTUP
Berdasarkan analisis dan pemaparan yang telah tertulis dalam bab-bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut: A. KESIMPULAN Berdasarkan evaluasi terhadap sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa: 1. Sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil telah berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam perusahaan. Diawali dengan bagian marketing melayani debitur dan menerima formulir permohonan pembiayaan beserta dokumen syarat pembiayaan dari debitur. Kemudian formulir permohonan pembiayaan dan dokumen syarat pembiayaan diserahkan kepada manajer untuk menetukan kelayakan survey. Setelah itu diserahkan kepada bagian marketing untuk dilakukan survey lapangan oleh bagian marketing. Bagian marketing membuat formulir hasil survey sebagai dasar analisis untuk pengambilan keputusan persetujuan pembiayaan. Dari dokumen formulir hasil survey, formulir permohonan pembiayaan, dan dokumen syarat pembiayaan dilakukan analisis pembiayaan oleh manajer, kemudian mengambil keputusan dengan membuat surat persetujuan jika disetujui dan membuat surat penolakan jika tidak disetujui. Formulir
commit to user 76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
hasil survey diarsipkan oleh manajer dan surat persetujuan pembiayaan diserahkan kepada debitur. Setelah itu bagian marketing membuat akad pembiayaan, bukti realisasi pembiayaan, surat tanda teriman jaminan, kartu angsuran pembiayaan untuk diserahkan kepada manajer. Setelah menerima jaminan, bagian marketing mencatatnya ke dalam buku penerimaan agunan. Manajer melakukan proses akad pembiayaan dan mengotorisasi dokumen-dokumen tersebut lalu menyerahkan kartu angsuran pembiayaan dan surat tanda terima jaminan kepada debitur. Dokumen akad pembiayaan, formulir permohonan pembiayaan, dan dokumen syarat pembiayaan diserahkan kepada bagian teller. Bagian teller menginput dokumen-dokumen tersebut kedalam komputer, lalu membuatkan slip realisasi pembiayaan untuk penerimaan pendapatan administrasi
dari
biaya
administrasi
pembiayaan.
Slip
realisasi
pembiayaan lembar 1 diserahkan kepada debitur dan dokumen-dokumen lainnya diserahkan kepada bagian akuntansi untuk proses pencatatan akuntansi dan pengarsipan dokumen. 2. Sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta secara umum sudah cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari adanya transaksi pembiayaan murabahah yang melibatkan fungsi operasional (bagian marketing), fungsi penganalisis (manajer), fungsi keuangan (bagian teller), fungsi akuntansi (bagian akuntansi), adanya pemisahan fungsi yang tegas antara fungsi keuangan dengan fungsi akuntansi, semua dokumen yang digunakan telah diotorisasi oleh pihak atau bagian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
yang berwenang. Namun demikian masih ada kelemahan yang perlu diperbaiki, seperti bukti realisasi pembiayaan tidak dibuat rangkap dan belum optimalnya pemberian wewenang oleh bagian lain untuk membantu bagian marketing dalam membuatkan akad pembiayaan.
B. SARAN Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang ada, penulis menyampaikan saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya bagian akuntansi juga diberi pembekalan untuk membantu tugas bagian marketing dalam membuatkan akad pembiayaan, jadi sewaktu bagian marketing sedang bertugas dilapangan, bagian akuntansi bisa menggantikan wewenang bagian marketing tersebut, sehingga kesalahan dalam menentukan tarif dapat dihindari. 2. Sebaiknya bukti realisasi pembiayaan dibuat rangkap dua. Lembar pertama diberikan kepada bagian akuntansi yang digunakan sebagai dasar pencatatan pencairan dana pembiayaan sedangkan lembar kedua diserahkan kepada bagian teller sebagai arsip. Dengan demikian ada unsur internal check antar fungsi yang menangani bukti realisasi pembiayaan.
commit to user