STRATEGI PENGELOLAA}I ......
STRATEGI PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK NEGAIT{ (BUMN) DALAM UPAYA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI Eka Desydan M.S. Tumanggor' Abstract
The nation andpeopleof Indonesia,nowadays,face the challengeof globalizationdemandinggood qualiryof Indonesianproductsto compete with foreign productsin Indonesiaor the internationalmnrket. matters,time is consideredto be an Confrontingsuchburdensome the along with the spiit and essentialelementfor which Government supportfrom Indonesianpeoplealso in collaborationwith othernations to find a solutionfor the economiccrisis. Therefore,to increase economicfficiency, Indonesiahas to strugglein a hurry to answerthe challenge.This article will discussan alternativesolutionto these matters,i.e. madmizingthe role of BUMN throughan fficient, and that will enhancethe fficiency of the modernnewformat of management nationalecononry.
Pendahuluan krisisekonominasional mengatasi dantantangan D tengahusahapemerintah era globalisasi unnrk ekonomi,diperlukan bertagailangkahaltematifyangdimaksudkan perekonomian menberikankontribusimenjawab tantangan ke depan.Kendalayang adalahmengupayakan agarproduklndonesia dihadapilndonesiadi eraglobalisasi nurmpubersaingterhadapprodukluaryangmasukke lndonesia atarlpundi pasar waktuadalahesensial, internasional. Menghadapi kendalatersebutmasalah di mana pemerintah harusbekerjaekstrakerasuntuk menangani kondisiini secaracepat, rakyat serta bekerja samadenganbe6agai dengandisertaisemangat dandukungan jalankeluardarikisis ekonomisehingga mampu bangsalaindi duni4untukmencari meningkatkan efisiensiekonomi.Dalamkontekstersebutlangkahaltematifyang peranBLMN melaluiformat dapatditempuhdi antaranya adalahmemaksimalkan Dosenoada Fakultas Ekonomi - Llkrida
MeditelqVol.9, No.24,Jqruqri - April 2001
35
....... STRATEGIPENGELOLAAN yangpadaakhimyadiharapkan baruyang efisiendan modemdalampengelolaanny4 akandapatmemacuefisiensiekonominasional. Di Indonesia,BUMN bergerakhampir di seluruhaspekekonomi,dan bahkan beberapadi antaranyamemainkanposisisebagaiindustrihulu.KemampuanBUMN untuk menjadi penggerak efisiensinasional sangat diharapkaq sehinggaperan seb€ai agen pembangunanmampu dicapai.Dda$ hal ini BUMN tidak hanya s$agai penyediabarangmurahbersubsiditetapijuga mampumembangunproduk bebas lndonesiayang mempunyaicompetitiveadvantages.Dalam era perdagangan masalahdaya saing dan keunggulansaing merupakanisu kunci, dan sekaligus sebagaitantanganyang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuandan keunggulan saing yang tinggi niscayaproduk Indonesiatidak akan mampumenembuspasar intemasional,bahkan posisi pasardomestiknyapun akan menjadiincaranproduk impor. Dengankata lain, dayasaingatau keunggulankompetitifmerupakanfaktor yang menentukandalam upaya meningkatkanvolume perdagangandan menarik minat investasi. Oleh karena itu, upaya meningkatkandaya saing dan upaya membangunkeunggulan kompetitif tidak dapat ditunda-tr:ndald dan zudah selayaknyamenjadi perhatianberbagaipihak, bukan saja bagi para pelaku bisnis lainnyayang tetapijuga bag aparatbirokasi danorganisasiatauanggotamasyarakat merupakanlingkungankerjainstitr:sibisnis. Dalam bisnisfaktor produktivitas,efisiensi,kualitasproduk dan layananprima merupakan ujung tombak dalam menghadapipersaingarqtanpa membedakan apakahperusahaanswastaatau BUMN. Faktor harga murah bukan komponen dalam menghadapipersaingan.Kualitas produk dan layananprima satu-sah.rnya kepada pelanggan merupakan faktor dorninan dalam menciptakankepuasan pelanggandan pemenuhankebutuhanpelangganDi luar lembagabisnis,harusjuga diciptakanlingkunganusahayangkompetitif Makna pentingdari dayasaingadalah kemampuan bersaing dan lingkungan persaingan yang kondusif perlu ditraruformasikan s@ara terus-meneruskepada masyarakatluas dan apuat pemuintah. Kesamaanpersepsibahwa persainganakan memberikankeuntungan ftepadamasyarakaqdi mana salah satunyaadalahtersedianyaberbagaialtematif pilihanjenis dan kualitasproduk sertahargamurahperlu dibangun.Dengancaraini diharapkanberbagai kelembagaanyang ada dan anggota masyarakatakan ikut memiliki tanggungjawab moral dalammemberikandukunganterhadapterciptanya yang sehat. lingkunganpersaingan
36
Januori- April 2001 Meditehtr'ol.9, No.21,
STRATEGI PENGELOLAAN .......
Refleksi BUMN dalam Perekonomian Dunia PadasaatAdam Smith menulisbuku berjudul"An Inquiry into the Nanre ud Causesof the Wealthof Nationf'di tahun 1776yangmerupakanbabakbaruQarah ilmu ekonomimoderr\ disimpulkanbahwasebaiknyapemerintahsuatunegaratidak terlalubanyakcampurtanganpadamekanismepasardi manasetiaporangmencoba memenuhi kebutuhannya.Smith sangat peraya bahwa ada tangan yang tidak kelihatan(irwisible M) yar,gmenyebabkan produsenmenghasilkan benda-benda yangpastidibututrkanmasyarakat.Anjurannyauntuk memberlakukan "laissezfaire" atau perdaganganbebas. Smith mengakui bahwa campur tangan pemerintah mungkin dibututrkanhanya untuk hal-hal tertentu. Namun Smith percayasekali bahwa hal-hal tertentu itu adalah terbatas, misalnya pemerintah harus mempertahankan negar4pemuintahhanrsmembuatundang-undang dan peftrturan serta menyeleggarakanpengadilan.Untuk semua kegatan larq seperti kegiatan usahadan perdaganganatau semuaoperasibisniq jauh akan lebih baik di dalam jika didasarkankepadamekanisme pemenuhankebutuhanmasyarakat pasar(Riphag 2000,a). John MaynardKeynessatusetengahabadkemudiarLpadasaatAmerika Serikat mengalamidepresi yang berat di akhir tahun 1920-anhingga medio 1930-a4 menulisbuku"General Theoryof Ernpk4tment,Interesl, wd Monef' menyerang teori tradisionalperdaganganbebas.Keynesmenyimpulkanbahwamemangbetul perusahaanmendapatrangsangandari pasar untuk memproduksibenda-benda tertenhryang diinginkanoleh masyarakat.Tetapi merupakansuatukesalahanbesar parapakar ekonomiklasilqjika merekamenganggappilsarsecaratepatwaktu akan menjawab tantangan perekonomia4 misalnya pengangguran.Bahkan menurut Keynes,sebaliknyalah yangterjadi,bahwapengangguran akanterjaditerusmenerus jika pemuintah tidak bertanggungiawab untuk mengadakanprogram yang dapat menciptakanpekujaan untuk masyarakatKarenany4 pemerintahhanrs campur tanganagarpengangguran dapatdihilangkan@ipha! 2000,b) Berangkat dari konsep Keynes, tidak mengherankanjika banyak BUMN bermunculandi beftagai negam.Melalui pembentukanBUMN diharapkanakan dapatterciptabanyaklapangankerj4 sehinggapadaakhimyadapatmenghilangkan pengangguran.SeJakinr pengaruhpemikiranKeynesmulai terasadan mencapai puncaknyapada dasawarsa1950-ansampaidengan 1970-an.Kehadirannegara dalamkegiatanekonomidanbisnisdiperlukanuntuk mengatasikegagalanpasardan untuk memacupembangunan sertapertumbuhanekonomi. D tahun 1980-andunia mengalamikrisis ekonomi yang berakibatterjadinya pergeseransistemperekonomiandari struktur ekonomi publik ke ekonomi pasar. Mediteh Vol.9, No.24,Jmuori -April 2001
37
STRATEGIPENGELOLAAN ....... Berbeda dengan pandangankegagalanpamr (marketfuilare) periode 1950-an sampaidurgan 1970-a4 di manainefisiensiekonomi termazukinefisiensidalam manajemenBUMN dipandanglebih merupakankegagalanpemerintah(govemment failure) dibanding kegagalanmanajemenQnanagement failure), kekuatanpasar diharapkandapat mendorong peningkatanefisiensiusaha-usahayang dilakukan perusahaannegara (Mardjana 1995:85).Pergeseranfilosofi ekonomi ini telah mendorongbanyaknegarauntuk mulai mengurangiperananinvestasinegamdalam produksi maupun distribusi dalam memacu tumbuhnya kekuatan pasar dan persaingan. Pergeseranfilosofi dimaksud, setidak+idaknyadapat dijustifikasidengandua pendekatanyak'n property right theory danprincipal agent theory. Dalam teori yang pertam4 pada intinya diklaim bahwa kepemilikanswasta akan lebih baik daripadakepemilikannegar4 mengingatimplikasi langsungpada pribadi pemilik, sehinggapengelolaannya pun dikontrol lebih ketat dzurbiasanyalebih berhasildan menguntungkan.Kondisi ini dikuatkan pula oleh teon prirrcipal agent di mana hubunganprincipal (pemili{<)dan agent (pelaksana)datam BLMN onbigious hanya karena pemilik BUMN tidak dapat diidentifikasikan(Aharoni, 1985), mengingat(r) The owner of a state ownedentetpriseis not a person nor evena single orgwimtion. The state acts through a variety of people-ministries, Iegrslators,ciil servqnts-who we themselvesagents of generalpublic, dan (ii) ketidakjelasanini menyebabkanBUMN bertuiuan ganda dan samar. Apatug, BI-A4N seringkaliberadadi bawahkendaliberbagaidepartemenyang mempunyai visi dan misi yang berbed4 bahkantidak jarang salingbertentangan.Keadaanini mendorongmanajemenBUMN tidak tahu harusberbuat apadan rancu, sekaligus mendorongbertambahtingginyaagencycost Olehkarenaitr:, jalan keluarterbaik dan cepatadalahmelaluiprivatisasi,kepemilikanBUMN tidak hanyadipegangoleh pemerintall tetapi juga swast4 baik individual maupun perusahaan.Dengan demihaq kepemilikan BUMN dapat diidentifikasi dengan jelas, sehingga pengawasiu:r terhadapjalannyausahapun dapatdilaksanakan denganlebihketat. Mengingat berbagai kelemahanpada BUMN, maka beberapanegara mulai mengubahkebljakan pengelolaanperusahaannegara.Selamaini para pengambil keputusantelahmenekankancampurtanganpemerintahuntuk mengatasikegagalan pasar,maka dewasaini privatisasiBUMN merupakanciri yang menonjoldalam kebijaksanaan ekonomi pada sebagianbesarnegara-negara di dunia.Era privatisasi dimulaisejaktahun 1980-aqdi manadalamdekadeiniteqadi perubahan kebijakan ekonomi dari kecenderunganpemerintahbaru yang lebih mempercayakan pengelolaan perekonomian kepadakekuatanpa-sar.
38
MeditehLbl.9, No.21, Joruwi -April 2001
STRATEGIPENGELOLAAN ....... RtrntuhnyanegamkomunisUni Soviet yang merupakantonggak kemenangan demokrasi" oleh para pengamat ekonomi juga disebut-sebutsebagaitonggak dominasipemerintahdalampenyelenggaraan ekonomi.Benar,privatisasi memangbukan dimulai setelatrUni Soviet bzurgkrut.Privatisasidimulai dari satu kesadaranbahwa kesejahteraan rakyat lebih ditentukanoleh dunia bisnisdaripada pemerintah.Privatisasimulai dilancarkanketika orang mulai menyadaribahwa (yang berkualitas)lebih banyak orang langkah itu akan menambahkesejahteraan ketimbangkalau satubadanusahq yangberkaitandenganhajathidup orangbanyak sekalipundijalankanoleh negara(Tirole, 1994).Tampaknyadia sependapat dengan Smitb bahwa dalam ekonomi dan bisnis hampir tidak mungkin mempercayai keinginanbaib kesukarelaan negara.fuumsi yangadadi sini adalah danperusahaan bahwapemerintahidentik denganinefisiensi,danswastaakanlebihmampuberbisnis denganefisien. Ketika pemerintahberanimelepaskankontrolnyaatasperusahiunnegar4 yang akan terjadi adalahupaya memaksimalkanlaba. Dalam industri tanpa monopoli, maksimalisasilaba yang dapat dilakukan akhirnyahanyaefisiensi,karena semua pelaku usaha(swasta)akan menekantingkat harga sampaisekompetitifmungkin. Dalam kondisi seperti ini masyarakatakan mendapatkankeuntunganmaksimal dalam bentuk harga yang paling murah. Di sampingitu, tugas pemerintahpada dasamya sebenarnya bukanlah berbisnis. Negara merlalankan perusalnan semata-matademi menjagakepentinganral{yat secarakeseluruhan.Namun soal juga dipertanyakan. kemampuanpemerintahsffira riil meningkatkankesejahteraan Karenaitu ketika efisiensimenjadiacuansementara faktor'demi kepentinganralryat banyak' untuk sektor tertentu tidak lagi mendesalgprivatisasimenjadigelombang baruperekonomiandunia. Pengalamanbanyaknegamkiranyaperlu menjadibahanpertimbangantentang kebijakan pengelolaanBUMN di lndonesia. PengalamanInggrs bermula dari ketidakpuasanPartai Konservatif pada tahun 1979 terhadapkinerja perusahaan negar4 sehinggapartai tersebutterdorong untuk mengurangiketerlibatansecara langzungdalampengelolaanperekonomianmasyarakat. PartaiKonservatifmenaruh kepercayaan yang sangat besar terhadap kekuatan pasar untuk mencapai tujuan-tujuanekonomi.Untuk itu, subsidikepadaBLMN yang tidak efisienjuga dipandangsebagaikendalabesarterhadaprestrukturisasi industri. Privatisasidi Inggds diklaim oleh PartaiKonservatifsebagaisuatusuksesbesar karena telah meningkatkan efisiensi, memperluas kepemilikan saham dan memperbesarpenerimaankas negara.Perrgalamanprivatisasidi Inggris ini telah menarikperhatianparapengarrbilkeputusandi berbagainegara.Bahkandewasaini
Mediteh Vol. 9, No.24,Jaraori - April 2001
39
STRATEGIPENGELOLAAN ....... konsepprivatisasitelah diterapkanolehberbagainegaramaju maupunberkembang penerbanganny4 Argentinadan Sebagaiconto[ Australiatelahmenjualperusahaan negara ke seklor swasta.Pakistan Mexico mengalihkansistemtelepondari sektor menjualpabrik tekstil dan industri semen.JepangmenjualBLil\4N yang meliputi kepadaswasta. industritembakau,keretaapi dansistemtelekomunikasi Gelombangswastanisasimemangmarak di berbagainegara.Kecenderungan yang terjadi adalah negara maju melakukanini demi mengurangicengkeraman pemerintahpada urusan masyarakat.Sementaraitu negara miskin melakukan swastanisasidemi mencari dana. Untuk negaramaju swastanisasimemangsoal kesejahteraaqwalau pemerintahtetap juga mendapatpemasukanyang cukup di negaraberkembangseringmelaluimodelkerja berarti.Sementaraitu swastanisasi sama operasi di mana swasta membanguq mengoperasikandan kemudian padapemerintahAtau swastamelakukannyasecaramandiriyaitu mengalihkannya membangun,mengoperasikandan sekaligusmemiliki. Sementaraitu str"rdisatu Amerika Latin lembagariset AS menunjukkansatr"rgejalamenarik.Negara-negara memiliki satu kemiripan dalam menjalankan program swastanisasi,yakni menswastakanseldor mi"yaL" gas dan energi. Walaupun demikiaq swastanisasi masihdilakukandenganmalu-malu.Hanyabeberapanegarayangmembiarkanpihak asing masuk dalam junrlah sangatterbatas,sementarakebanyakannegarahanya beranimelepaskansistemdistribusinya. BagaimanaBUMN IndonesiaMenghadapiEra Globalisasi? Globalisasihampir pasti telah menjadi salah satu kekuatanyang memberikan pengaruhterhadap bangs4 masyarakat,kehidupanmanusi4 kegiatanbisnis dan lingkungankeqa. Kekuatan ekonomi global menyebabkandunia usaha,termasuk BUMN di Indonesia,perlu melakukanreorientasiterhadapstruktur dan strategi usahadenganmelandaskanstrategimanajemenpadabasisduniausahadan efisensi biaya. Salahsatu konsepstrateglmanajunentersebutadalahmengarahpada5 "f', "fast moving!'(lebih yaknimembuatusahamenjadi\ebth"focuf'(elas sasarannya), "flexibld' "ffiendl1/" (lebih ramahterhadapmitra), bergerakcepat), Qebihlincah), darr"free"(lebihbebasdari pengaruhbirokrasi)dan 3 "C': utncept,compelencedan connection(Champy,1966).Dalampraltiknya konseptersebutbanyakdipakaioleh perusahaanswast4 nalnun tidak demikian denganmanajernenBLMN sehingga BUMN Hal ini untuk perusahaan besarswastaterlihatlebih maju dibandingkan terlihat dari hasil studi di beberapanegaramengarahpadakesimpulanyang hampir samayakni terjadiinefisiensidi BUMN, bahwaongkosproduksibarangdanjasa rata-rataBLMN lebih tinggi daripadaperusahaanswasta.Di Amerika Serikat - April 2001 Meditek Vol.9. No.21..Jcvruori
STRATEGIPENGELOLAAN ....... rata-rataBUMN l6ih tinggi daripadaperusahaanswasta.D Amerika Serikat pobedaan biaya produksi perusahaannegara dibandingusaha swastamencapai 4U/o, hanryk 50% di Jermanbarat,dan 20Yobngga 40% dt Inggrs (Veljenovski, 1996).Bagi Indonesi4biayaproduksirata-rataBLJMN antaratahun 1996dantahun 1998 lebih tinggi sekitar 28,80 hingga 49,504dibandingbiaya produksi swasta (Simatupang2000).Berkaitandenganlingkunganpasaryangdemikianmengglobal pedu dipikirkan penerapankonsep 5"f' dan 3 "C' ini. "Concepf' didefnisikan sebagaisikap dan perilaku inovatif dan profesionalyang mampumengembangkan berbagaigagasan.FIal ini diperlukandalamupayauntuk memenuhipermintaandan kepuasan pelanggan. Kompetensi merupakan kemampuan manajemendalam yang mewujudkangagasanke dalamrealita.Perubahanteknologidanpengetahuan berkembang cepat telah menjadi tantangan bagi dunia usaha untuk mampu dankaryawan. mentrarsformasikarurya ke dalamorganisasisi Dalam era persainganyang makin tajam mengakibatkanpeningkatankualitas zumber daya manusia yang kompeten telah menjadi suahr tantangan dalam mengantisipasikebutuhan pelanggan dan kepuasan pelanggan."Connectiorf' merupakan suatu kemampuan manajernenuntuk melalmkan kemitraan atall networking. Kolaborasi,kemitraandan aliansimerupakansalah satu aspek atau taktik usahayang cukup menentukandalam mencapaisuksesmanajemendalam marghadapi persaingan Kesemuanyaini adalah upaya dalam memenangkan persainganmelaluisinerg bidangpermodalarlteknologi,zumberdayamanusi4dan bidanglainnya.Di sampingaplikasidari konsep5 "f" dan 3"C', BTIMN juga perlu melaksanakan reorientasi,di antaranyaadalah: i. Manajemenyang berwawasanpada wewenangkarenajabatan menjadi wewenang karena eksistensi. ii. Praktik yang berlandaskanpraktik manajemendari "kepemimpinan pemilik" ke "manajer profesional" yang mampu menjalankanperusahaan. Ibarat mesin,dapatdikendalikandan diramalkan. iii Praktik manajemenyang diwarnai pada kerancuansasaranmenuju pada kejelasan target, pengukuran keberhasilan,penerapanpola reward dan punishment yang efektif dalam meningkatkan produktivitas kerja, dan mobilisasisumberdayasecaraefisiendan komunikatifatautransparan. iv. Mengubahpraktik dan perilakumanajemenpadaperusahaan milik negara menjadi lebih profesional (Champy, 1966). Perubahanpraktik dan perilaku manajementersebut akan berakibat pada perubahanvisi dan strategiusaha.
Mediteh Vol.9, No.24,Jmntui -April 2001
4l
STRATEGI PENGELOLAAN ....... Globalisasiekonomi telah mengantarkankegiatanekonomi padaoperasipasar dan persaingan.Situasiini mencerminkanterjadinyaperubahandari sistemekonomi publik ke ekonomi pasar,di manapersaingandipandangmirmpumemacuindividu dan efisiensi untuk lebih kreatif sertaterus berinisiatifdenganbasiskewirausahaan biaya. Kompetisi pasar mendorong lembaga usaha untuk memproduksi atau menyalurkanbarangdanjasa yang dibutuhkankonsumenpadatingkat hargayang mencerminkanharga produksi (economicfficienqt) (Kay, Mayer, dan Thomsoq le86). Di sampingitu, kombinasi antara kompetisi pasar dan orientasimemperoleh keuntunganakan memberikanmotivasiatau memberikantekanankepadaindividu dan manajer perusahaaquntuk selalu berupayamelakukanminimalisasibiaya. S$aliknya" dominasi negar4 pemerintahanyang besar (hig govemment) dan keberadaansektor publik diklaim sebagaipemicu inefisiensiekonomi. lntervensi pemerintahseringmenghambatkreativitas,mendorongperilakumenghindaririsiko dan peningkatanrelasr,sehinggamenyebabkannaiknyabiayaagensidan timbulnya X-inefisiensidanproduktif inefisiensi. Pergeseranini telah mempengaruhitatananmanajemenBUMN. Proteksi dan ekonomi di tangannegaradianggapsebagaipenghambattercipanya persaingan yang bebasdan adil. Sementaraitu ekonomi di tanganswastadianggapmemiliki nuansa yang lebih luas, terutama dalam menciptakanlingkungan pasar dan persaingan.Pergeserandari filosofi ekonomipublik (sistemperekonomiandi mana peranpemerintahdalammemotorigerakekonomisangatmenonjol)menujusistem ekonomi pasar (manajemenekonomi dilandaskanpada mekanismepasar dan global persaingan) telahmerupakangejalamendunia.Olehkarenaitu, erapersaingan Dalam ini konteks konsep mendorongperlunya diadakanpenyesuaianstruktur. privatisasi- yang telah menggoyahkandominasinegaradalamkegiatzuibisnisdan bergeserke dalamperanswasiayangrnakinbesar.Produktifefisiensiberkaitdengan upayameminimalisasi masukan(inpuAuntuk mencapaikeluarankrutput)tertentu.di mana efisiensiterkait denganinsenti{ motivasi dan bentuk tekanandalamupaya mempengaruhimanajer dan individu di organisasiuntuk berperilakuefisien dan produktif Peranan Privatisasidalam Manajemen BUMN Privatisasitelah menjadi model pembenahanmanajemenBLMN selamadua dekadeterakhir,bahkan dipandangsebagaialat yang efektif dalammendorong persainganpasar dan mencegahintervensiserta proteksi pemerintahPara pakar
42
Medite( Vol.9, No.24,Jarruori-April 2001
STRATEGIPENGELOLAAN ....... yang percayaterhadapdampakpositif dari privatisasimengatakan bahwaprivatisasi akan mencegahpolitisasidan intervensipemerintahdalam kegiatanBUMN, dan dengandemikianakanmendorongadanyakompetisisertaefisiensi.Sebagaicontotr, Pelkmansdan Wagner (1990: hal23) mengatakanterdapatdua kondisiyang harus dilakukan pemerintahuntuk meningkatkanefisiensiBUMN, "first, goverunent control md interference hove to be abolished, and secondly, the pnvatised comlnnies rmts-tbe eryosedto increasecompetition." Kekuatan persainganakan memberikanmotivasi maupun tekanan kepada manajerdan individu perusahaaquntuk meminimalisasikan biayadanmeningkatkan kualitasproduk. Apabila minimalisasibiaya dan peningkatankualitasproduk tidak tersebutakanmenerimahukumandari dapatuntuk dilalcanakarUmakaperusahaan pasar,yakni barangdanjasa yang diperjualbelikan tidak dapatbersaingdan bahkan mungkintidak laku. Namun demikiaq privatisasitidak sederhan4tetapi merupakankonsep yang kompleks. Pada dasamyakegiatanprivatisasimenyangkutdua hal. divestasidan nondivestasiPrivatisasidalambentuk divestasiditandaidenganpemindahtanganan pemilikanpemerintall sebagianataukeseluruhaqkepadaswasta.Aplikasinyadapat dilakukan dengango public melalui pasarmodal atauprivate placement dengan menempatkansecara langsung saham BI-IMN kepada strategrc irwes-torsatau perusahaanswastalainnya.PertimbanganpengalihanasetBUMN kepadaswasta perlu dipertimbangkansecara sangat hati-hati, karena sebelum melaksanakan privatisasisedikitnyaperludljawabduapertanyaan berikut: i. Apakah penjualanasetakanmendorongkompetisi,dan ii. Apakah hasilpenjualanasetnegarasecarariil akanmemperbaikiekonomi nasional.Pertama,persaingantidak akan tercapaiapabilapenjualanaset hanya bersifat pengalihanmonopoli dari negarakepadaswasta.Apabila ini terjadi maka akan dapat merugikan masyarakatdenganmenanggung harga yang lebih mahal. Hal ini karena biasanyaperusahaanmonopoli akan berusahauntuk memperkecilproduksi, dan faktor inefisiensisering melekat pada perusahaanmonopoli karena tidak terjadi tekananpasar. Kedua, secarakonseptualpenjualansahamBLMN selayaknyamampu membawaekonomi nasionalke arah lebih baik. Hal ini semestinyaakan tercermindari meningkatnyaproduksidan distribusibarangdanjasa,baik untuk kebutuhanpasardomestikataupunekspor. yangpadadasamyatidak Sementaraitu, privatisasiyanglain adalahnondivestasi, disertaidenganpengalihanasetatau sahampemerintahkepadaswastatetapi lebih merupakan suatu pembenahanorganisasi intemal, baik melalui pembenahan -April 2001 Medite( Wl.9, No.24,,Jmruari
43
STRATEGIPENGELOLAAN ....... langsung rranajemen BLMN yang besangkutan atau melalui pembenahan lingkungan kerja BLJMN. Privatisasibentuk kedua ini sering disebut dengan privatisasi manajemen atau korporatisasi. Premis dari konsep korporatisasi suatuperusahaan menyatakanbahwapersaingan,efisiensidankeandaianmanajemen tidak ditentukan oleh status pemilikarl apakah berada di tangan swasta atau panerintall tetapi lebih dipenganrhi oleh lingkungan usaha dan (Mardjana" 1995.a).Atau dengankata laiq tantangannyaterletak kewirausahaan padaduapertanyaanpokok: i. Apakah manajemen BLMN (entrepreneur), dan
mampu berperilaku sebagai wirausaha
BUMN sebagailayaknya ii. Apakah pemerintah mampu memperlakr,rkan perusahaan (corporate). berperilaku wirausahabagi Kemampuan suatu manajemendan memberikankebebasanbagi BUMN oleh pemerintah sebagai layaknya lembaga bisnis akan membantu menumbuhkan kreativitas, inovasi dan tanggungjawab manajemen,yang lebih lanjut akanmemacutercapainyaefisiensioptimal (Mardjana,1994). Secara rittgkas, ide dasar korporatisasiadalah menyeraplingkunganusaha perusahaan swastake dalammanajemensektorpublilqtetapipemilikantetapberada di tanganpemerintah.Dari sudut pandangini terladi pemisahanyangjelas antara fungsi pemerintahdan BUMN. Dengan status sebagailembagabisnis, BUMN tanggungjawab sosial hanyamemiliki salutujuanyakniprofit, sedangkan selayaknya jawab pemerintah.Sepertidikemukanoleh kepadamasyarakatmerupakantanggung whereby Boston(1988:hal 19)., "Theword "corporatiseflirn"reJbrsto theprcrcess the trading or commercialactiities of govemntetildeparlmentscn'ehived offfrom the non
44
Mediteh I,'o1..9, No.21,knruari -April 2001
STRATEGIPENGELOLAAN ....... perluasandaripadakebijakanderegulasi,liberalisasi,komersialisasidan reformasi administrasi. Deregulasi merupakan penyederhanaan yang mengharrrbat ketentuan-ketentuan fl eksibilitasoperasionalBUMN. Liberalisasimerupakansuatu kebijakan pemerintahdalam menciptakan lingkungan usaha yang kondusif melalui pemberian izin terhadap kompetitor BLIMN untuk beroperasi pada pasar yang sama. Kornersialisaisebagaisuatutindakanuntuk menempatkanBIIMN dalam lingkungan kompetisi, sehingga membuka insentif ekternal bagi manajemenuntuk selalumemperbaikikinerjaperusahaan. Dengancaraini maka akanterjadi pergeserandari kontrol birokrasimenujukontrol pasar. Namun demikian, di balik kelebihan yang dimiliki, korporatisasi juga mengandungkelemahan.Apabilapemilika.nBUMN secarapenuhberadadi tangan pemerintah maka efektivitas korporatisasidiragukan untuk mampu menyerap lingkungankerja perusahaan swastadan kompetisipasar.Terdapatdua alasankuat terhadapargumentasi ini: i. Pemerintahmerupakanbagiandari sistempolitik,dan ii. Terjadi ketidaksempurnaan kontrol pasar. Argumentasiyang pertamamenekankanbahwapemerintahsecaranatural kurang berperilakusebagaiwira usaha,tetapi sebaliknyalebih melayani kepentingan politik dan masyarakat. Hal ini karena pemerintah merupakan bagian yang tidak terpisahkandari sistem sosial-politik. Argumentasikedua menekankanbahwa BLMN perlu menjual sebagian sahamnya(walaupunhanya sebagiankecil dari jumlah sahamyang ada) kepada publik. Dengan cara ini maka akan tercipta pengawasan masyarakatdan kontrol pasarmodal, yang lebih lanjut akan mendorong pemerintahdan manajemenBUMN rnenjadilebih transparan.Sebaliknya, gagal menciptakanpengawasanmasyarakatdan kontrol pasar modal akan berakibat pada lemahnyasistem monitoring kinerja BUMN, dan mengurangiinsentifatau tekanankepadamanajeruntuk mencapaikinerja yang memuaskan.
Kesimpulan Secara.i"gk^, korporatisasitanpa diikuti denganpenjualansahammenjadi kurang efektifkarena kurangnyainsentifdan kurangnyatekananyang diakibatkan oleh kontrol masyarakat(penanammodal) dan pasar. Sejalandenganpaparan teoretisdan kondisiperekonomianglobalmaupundomestikdewasair{ keberadaan
Medite( Vol. 9, No.24,Jonuari - April 2001
45
STRATEGIPENGELOLAAN ....... Direktorat JenderalPembinaanBLIMN dimalsudkanuntuk mencariformat baru pengelolaanBUMN, agar mampu lebih memberdayakansumber yang dimiliki BUMN sehinggakeberadaannyaakan memberikankontribusi bagi peningkatan efisiensiekonomi nasional,menarnbahsumberkeuangannegaradari dMden dan pajalqdan mendorongaktivitasekonomilainnyasepertitumbuh-kembangnya usaha kecil-menenga[ bergairahnyakegratan pasar modal, lancarnya produksi dan distribusi produk kebutuhan ral
Kepustakaan l.Aharoni,Y., "ManagerialDiscretion".dalam R.Vernon and Y. Aharoni (eds), Stute-owned Enterprise in the Western Economies, St.Martin'sPress,New York, 1981. 2.Boston,J., "From corporatisation to privatisation.Publicsectorreformin New Zealand," Canberra Bulletin of Public Administration, 57, I988 3.Case,Karl 8., CorporateFinance,Boston,Irwin, Inc, 1990.
46
Meditelq Wil. 9, No.21,Janun'i - April 2001
....... STRATEGIPENGELOLAAN 4.Champy, J., Manajemen Rekayasa-Ulang (Alih Bahasa dari Reengeneering Management oleh Agus Maulana), Jakarta, BinarupaAksara,1966. 5.Kay, J., Mayer, C. dan Thomson, D., Privatisation and Deregulation: The UK Experience,Oxford, UniversityPress,1986. 6.Mardjana, IK, "Korporatisasi dan Privatisasi: Sebagai Alternatif PembenahanBfIMN," Jumal Keuangan clan Moneter, 2, (l), 1994 7-,ownershiporManagementProblem?:ACaseStudyofThree IndonesianState Enterprises',Bulletin of Indonesian Economic S t u d i e s , 3 l (, 1 ) l O 7 , 1 9 9 5a, . 8.-,''IJntungRugiSwastanisasiB{'lMN,''Tempo,44,XXlII,hal 9 5 , 1 9 9 5b, . 9.Pelkmans,J. dan Wagner, N, "The Economics of Privatization and Deregulationin ASEAN and the EC", Dalam J. Pelkmansdan N. Wagner (Eds.) Privatization and Deregulation in ASEAN and the EC, 1990. 1O.Ross, Stephen,Principlesof Economics,London,PrenteceHall, 1990. ll.Simatupang, Mawardi, Meningkatkan peran BLII\4N sebagai Motor PembangunanDaerah, Seminar Nasional Menyambut Kongres PDIP, Hotel BorobudurJakarta,l7-18 Maret,2000. l2.Riphat, Singgih,StrategireposisiBLMN dalammenghadapipelaksanaan undang-undangotonomi daerah (UU 2211999dan UU 2511999) tahun 2001. suatu pendekatananalitik dan penelitianlapangan, BAKM DepkeuRI, Jakarta,2000,a. Strategi reposisi BI-JMN dalam menghadapipelaksanaan undang-undangotonomi daerah (lN 2211999dan IJU 2511999) tahun 2001. suatu pendekatan analitik dan penelian lapangan, BAKM DepkeuRI, Jakarta,2000, b. l4.Tirole, Jean, "The lnternal Organizationof Government",Oxford Economic Papers,46(l) 1994.
13 _,
l5.Veljenovski. C., The Economic Instutions of Capitalism: Firms, Markets, relational Contracting, New York, The Free Press, 1996.
Meditek,L/ol.9, No.24,,Iqmnri- April 2001
47