STRATEGI PENGEMBANGAN TEKNIK PERMINYAKAN DALAM ERA GLOBALISASI Oleh Sugiatmo Kasmungin dan Siti Nuraini E. Sibuea Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Jakarta Jl. Kiai Tapa Grogol Jakarta 11440 Telp. 021 56632332 ext.509 Email:
[email protected],
[email protected] Abstrak Makalah ini ingin mengkaji perkembangan jurusan teknik perminyakan (TP) USAKTI dan strategi yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas lulusan di era globalisasi ini. Adanya perubahan global dunia ( era teknologi komunikasi informasi ) yang serba cepat secara tidak langsung akan mempengaruhi sistem pendidikan teknik (Sandeen, 1976; Gentry, 1991; Schuller, 1995) di dalam menyiapkan sumber manusia ( tenaga kerja) . Di samping itu cadangan migas Indonesia semakin menipis (Achmad, 2003) dan perubahan perpu RI no. 42 tahun 2002 ( sekertariat Negara RI) secara langsung akan mempunyai pengaruh kepada pasar kerja industri perminyakan. Sehingga diperlukan tenaga kerja yang mempunyai kepakaran (teknologi) yang memadai dalam mencari dan memanfaatkan migas tersebut. Jurusan TP USAKTI merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang ingin mengambil peranan dalam mendidik tenaga yang siap kerja tersebut. Sejak didirikan pada tahun 1980 hingga kini jurusan TP USAKTI tidak terlepas dari usaha kerja sama yang cukup erat dengan kalangan industri perminyakan di Indonesia. Maka, arah pengembangan pendidikan jurusan TP USAKTI pada era global ini mengalami penyesuaian kurikulum ( Sugiatmo, 1998 ). Kualitas lulusan dari tahun ke tahun menjadi prioritas utama yang perlu ditingkatkan. Terdapat 6 strategi pengembangan jurusan yang akan dilakukan dengan pembenahan organisasi jurusan, peningkatan kualitas staf pengajar, pengambilan calon mahasiswa, penyesuaian kurikulum yang ada dengan pengontrolan pelaksanaan jadwal kuliah yang ketat, kerja praktek, ko-kurikuler mahasiswa dan kolaborasi. Dengan melakukan strategi pengembangan ini, maka diharapkan jurusan teknik perminyakan USAKTI mempunyai dosen yang handal dan berkualitas, sehingga lulusan mahasiswa memiliki jaminan mutu yang baik dalam menjawab tantangan masalah-masalah lapangan migas di masa datang. Kata kunci : kualitas lulusan, jaminan mutu, kerja praktek I. PENDAHULUAN Dalam era globalisasi ini, semua negara di dunia tanpa kecuali dituntut untuk merubah cara berpikir dan bertindak. Sistem pendidikan suatu negara mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan global (Bell dan Youngson, 1973). Sebagai contoh, dari kegagalan sistem pendidikan tinggi di Inggris yang mempengaruhi pasaran kerja (Hussey, 1988). Adanya mata uang tunggal di Eropa pada tahun 1986 memaksakan negara-negara anggota untuk menyamakan setiap gerak langkahnya pada segala bidang (Schuller,1995). Baik dalam bidang pendidikan, penelitian ataupun cara berbisnis
mempunyai aturan yang hampir sama setiap negara. Sehingga, mereka mempunyai sistem keuangan (perbankan) dan industri yang kokoh. Akibatnya, krisis keuangan melanda dunia perbankan tahun 1997 di negara-negara eropa hampir sama sekali tidak berkesan, kecuali Rusia dan eropa timur. Sebaliknya kita tidak mempunyai sistem perbankan yang kokoh, akibatnya negara terus mengalami krisis yang berkepanjangan. Sebagai negara anggota APEC, peranan negara Indonesia sangat kurang dibandingkan negara-negara jiran lainnya dalam memanfaatkan peluang globalisasi tersebut. Hal ini bukan berarti disebabkan kita tidak mempunyai teknologi, tetapi lebih sebabkan oleh “soft skill” dan komukasi. Perkembangan yang menarik dengan adanya perubahan perpu Migas tahun 2002 yang diharapkan perusaahan-perusahan swasta nasional mampu menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Ekonomi nasional sekarang sedang lesu setelah boom minyak ( Sawidji, 1992). Pertumbuhan ekonomi pada tahun ini berkisar antara 3- 4 %. Pengangguran masih menjadi masalah yang kompleks. Apakah mundur perekonomian kita akibat kegagalan sistem pendidikan yang ada? Selanjutnya dalam dunia perminyakan penemuan-penemuan baru lapangan Migas baru pada umumnya ke arah lepas pantai atau laut dalam dan hasil kegiatan eksplorasi kebanyakan menghasilkan gas bumi. Disamping itu, optimalisasi produksi minyak dari lapangan-lapangan tua yang umummya pada tingkat matang (mature), yaitu tahap perolehan minyak sekunder dan tersier. Sehingga pelaksanaan operasi migas memerlukan teknologi tinggi, baik secara IOR ataupun EOR. Isu pengembangan lapangan marjinal menjadi masalah utama tersendiri di Indonesia. Demikian juga hal dengan industri panas bumi mengalami perkembangan cukup pesat. Selanjutnya masalah lingkungan terutama efek rumah kaca dan emisi CO2 sangat mendapat perhatian di masa datang (Bhargava, 2003. Adanya perkembangan teknologi akan menurunkan tarif pajak ( Fox et al. 1996). Seterusnya kini perkembangan teknologi komukasi informasi (ICT) yang pesat dan memaksakan untuk berkolaborasi di dalam penggunaan peralatan bersama (Morse dan Tyler, 2003). Adanya perubahan-perubahan global tersebut dan perkembangan teknologi di atas, lambat laun akan mengimbas sistem pendidikan teknik. Bagaimana seharusnya strategi yang dilakukan dalam meningkatkan pendidkan ?Apakah sistem pendidikan jurusan Teknik Perminyakan USAKTI masih relevan dalam menghadapi perubahan global tersebut. II. KEADAAN JURUSAN TP USAKTI DAN MASALAH YANG DIHADAPI Seperti diketahui, jurusan teknik Perminyakan Universitas Trisakti telah berdiri sejak tahun 1980. Pada tahun 2000 telah mempunyai akreditasi A yang berlaku selama 5 tahun. Pada tahun ajaran 2003/04 jurusan tknik perminyakan mempunyai lebih dari 700 mahasiswa yang diasuh dengan 33 staf pengajar tetap, 15 staf pengajar tidak tetap dan 8 staf penunjang. Struktur organisasi jurusan TP dipimpin oleh ketua jurusan yang dibantu oleh sekertaris jurusan bidang akademik dan sekertaris jurusan bidang kemahasiswaan. Di samping itu ketua jurusan membawahi staf dosen, ketua-ketua laboratorium dan koordinator-koordinator mata kuliah dan tenaga penunjang. Berikut ini akan dijelaskan mengenai keadaan jurusan dan masalah yang dihadapi.
2.1 Mahasiswa dan Alumni Sebagai perguruan tinggi swasta, pengambilan mahasiswa sangat tergantung kepada prediksi keperluan industri dan batas ekonomis dari biaya operasional jurusan. Pengambilan mahasiswa nantinya sangat berkaitan dengan kuantitas dan kualitas lulusan yang dihasilkan ( Sandeen, 1976). Pada tahun 2003 ini diperkirakan telah menghasilkan 1500 alumni. Suatu angka yang tidak kecil menurut jumlahnya. Menurut pengamatan kami hanya berkisar 30-60 % lulusan yang terserap di dalam industri Migas. Sisanya bekerja di bidang lain. Hal ini dapat disebabkan ruang lingkup pekerjaan migas yang terbatas dan sangat kompetitif di dalam negeri. Sehingga ini merupakan suatu tantangan di dalam usaha untuk meningkatkan kualitas lulusannya. Sebagai perbandingan masalah ini juga pernah dialami oleh sistem pendidikan di Inggris pada tahun 1970 hingga 1980an (Hussey, 1988). Dimana lulusan sarjana banyak tidak mendapatkan pekerjaan dan pada kurun tersebut, disebabkan sistem pendidikan dianggap tidak sesuai dengan keperluan industri mereka. Sehingga diperlukan usaha pembenahan secara menyeluruh. 2.2 Kurikulum dan Pengajaran Kalau dilihat dari kurikulum TP USAKTI dengan 144 sks sudah dapat dikatakan sebagai ”world class” atau setaraf dengan perguruan tinggi yang berada diluar negeri (US ataupun UK). Pada dasar pendidikan jurusan teknik perminyakan menitikan beratkan kepada pemahaman dan penguasaan pada ilmu kebumian (geoscience) dan aplikasinya dalam menjawab rahasia alam. Pedoman pelaksananan kuliah TP USAKTI telah diatur dalam buku “Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pendidikan- Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti”. Adanya badan musyawarah teknik perminyakan antar perguruan tinggi sangat membantu dalam pengembangan kurikulum dan pengajaran yang ada. 2.3 Prasarana Pendidikan dan Laboratorium Terdapat 7 laboratorium teknik pada jurusan TP USAKTI. Tabel 1 memperlihatkan laboratorium TP USAKTI. Sejak tahun 1986/87 sampai sekarang tidak ada penambahan peralatan baru laboratorium. Kecuali hanya perbaikan dan perawatan saja, sehingga kedudukan yang telah dicapai dalam bentuk”S” mencapai urutan kelima. Ditinjau dari skala prioritas mendudukan urutan kedua, hal ini dikarenakan sejalan dengan perkembangan jurusan perlu dilakukan “upgrading” secara menyeluruh dan bertahap ( Sugiatmo, 1998 ). Ruang dosen dan kuliah belum optimal penggunaannya. Untuk kasus tertentu yang menggunakan kapasitas ruang besar mengalami kendala. No 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 1. Laboratorium TP USAKTI Aras Analisa Fluida Reservoir Analisa Batuan Reservoir Teknik Pemboran/Produksi Peralatan Pemboran/Produksi Enhanced Oil Recovery Penilaian Formasi Komputer
C C C C C C -
Tahun akedemik 1983/84 1983/84 1983/84 1983/84 1998/99 1999 2000
2.4 Tempat Kerja Praktek Disebabkan jumlah mahasiswa yang kerja praktek cukup besar jumlahnya dan jumlah tempat kerja praktek terbatas di industri perminyakan. Maka pelaksanaan kerja praktek selama 5 tahun terakhir ini dilakukan pada DOH Pertamina Cirebon, Prabumulih dan PPT Migas-Cepu. Sehingga kerja praktek masih menjadi persoalan. Penyelesaiannya dengan melakukan kerja praktek secara berkumpulan dan tanpa meninggalkan tugas perorangan selama 1 hingga 2 bulan. 2.5 Staf Pengajar Staf pengajar jurusan TP pada umumnya mempunyai tingkat kesarjanaan S-2 sekitar 70% , S-1 20% dan S-3 10% dengan tingkat kepakaran yang beragam. Adapun staf pengajar jurusan TP mempunyai komposisi golongan IIIA (30%), IIIC(30%) dan IVA (20%), IVB (5%) dan IVC (5%). Sehingga untuk masa akan datang perlu ditingkatkan keahliannya dan kualifikasi golongannya. 2.6 Penelitian dan Pengembangan Teknologi Dari aspek ini, sejalan dengan langkah Universitas Trisakti pada masa depan ingin mewujudkan suatu “University of Research and Development Technology”. Pada saat ini, memang belum banyak menghasilkan suatu penelitian yang berkualitas. Mungkin tidak ada motivasi staf untuk berkembang di sebabkan dana universitas terbatas dan pihak kalangan industri belum merasa yakin akan kepakaran dari jurusan dan topik penelitian tidak mengarah kepada persoalan-persoalan yang dihadapi oleh industri. Tetapi melalui Badan appliasi FTM telah melakukan beberapa projek konsultasi pada industri migas. III. STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN JURUSAN TP USAKTI MENUJU "WORD CLASS" TAHUN 2010 Terdapat 6 strategi yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kualitas lulusan TP USAKTI, yaitu penyesuaian struktur organisasi jurusan, staf pengajar, pengambilan mahasiswa baru, penyesuaian kurikulum-pengajaran, kerja praktek, kegiatan ko-kurikuler mahasiswa dan kolaborasi dalam pemanfaatan prasarana pendidikan dan pengembangan teknologi. 3.1 Struktur Organisasi Jurusan Teknik Perminyakan Dalam usaha untuk pengembangan jurusan TP USAKTI yang utama diperlukan adalah pembenahan struktur organisasi jurusan TP USAKTI dengan menambahkan 2 koordinator baru , yaitu: bidang ICT dan multimedia dan kontrol jaminan mutu (QA). Kedua koordinator bidang pada masa kini diharapkan dapat membantu ketua jurusan dalam meningkatkan image jurusan agar lebih baik dalam menjawab tantangan perubahan zaman. 3.2 Staf Pengajar Perkembangan selanjutnya, dengan melihat kemampuan Staf pengajar Jurusan TP sekarang yang hampir semua telah mempunyai pendidikan S-2 atau setaraf dengannya. Di rencanakan pada tahun 2008 nanti mempunyai komposisi staf pengajar menjadi 5 %
S-1, 60% S-2 dan 35 %S-3. Golongan yang dimiliki minimal III D hingga IVB dan bahkan ada guru besar. Sehingga diharapkan dapat mempunyai peluang untuk bergerak lebih maju lagi. Disamping itu melalukan regenerasi melalui pengambilan dosen baru minimal berpendidikan S-2 sebanyak 2-3 staf. Untuk meningkatkan skill staf pengajar disarankan secara bergilir mendapat pelatihan magang di KPS-KPS, Pertamina ataupun perusahaan jasa lebih kurang selama 3-6 bulan. Baik dalam melakukan riset bersama ataupun di dalam operasi pemboran dan produksi di lapangan. 3.3 Pengambilan Calon Mahasiswa Baru Dalam usaha meningkatkan kualitas lulusan mahasiswa diperlukan terobosan baru dalam mencari calon mahasiswa baru di sekolah unggulan di seluruh indonesia. Promosi tetap dilakukan dari tahun ke tahun, meskipun calon minat yang ke teknik perminyakan tidak pernah sepi dalam masa krisis ekonomi ini. Dengan melakukan promosi tersebut jurusan akan mendapatkan calon mahasiswa yang baik. Seperti diketahui bahwa biaya pendidikan diperguruan tinggi itu mahal. Sehingga suatu kewajiban jurusan untuk melayani mahasiswa dalam mendapatkan mutu pendidikan yang terbaik. 3.4 Kurikulum dan Pengajaran Kurikulum S-1 pada jurusan Teknik perminyakan dapat dikatakan sudah mantap, tetapi perlu ditingkatkan dengan “soft skill” mahasiswa melalui pemberian bahasa inggris, aplikasi komputer dan kepemimpinan secara komprehensif. Disamping itu perlu menyisipkan mata kuliah elektip seperti teknik reservoir lanjut, penilaian formasi lanjut, teknologi lepas pantai, kimia permukaan, pengetahuan material dan olah raga. Dimana proses pengajarannya diberikan persoalan-persoalan proyek lapangan minyak, gas dan panas bumi. Dalam proses pelaksanaan kuliah: jadwal pelaksanaan dan materi kuliah akan dimonitor oleh koordinator QA. Selanjutnya pada tiap tahun sekali akan diadakan seminar “ Kolaborasi Antara Universitas- Industri Dalam Pendidikan Teknik Perminyakan”. Diharapkan sejauh mana kurikulum dan pengajaran jurusan dapat lebih fleksibel dan implementasi dengan keperluan industri dapat diketahui dengan pasti. Kurikulum pendidikan akan ditinjau setiap periodik 3 tahun sekali. 3.4 Kerja Praktek Untuk mengurangi masalah kerja praktek telah dilakukan dengan beberapa langkah misalnya kerja praktek di industri hulu perminyakan (DOH) dilakukan dengan kerja kelompok, memadatkan materi kerja praktek dan masa yang pendek sekitar 2 minggu dari 1-3 bulan. Untuk masa datang akan diusulkan melalui pola program pengembangan lapangan migas (Field development study). Sejumlah data geologi, reservoir, pemboran, evaluasi formasi dan produksi akan diolah dan dikembangkan untuk lapangan tersebut. Dalam pelaksanaanya mahasiswa akan dibimbing oleh dosen pembimbing jurusan dan lapangan. Dengan melakukan ini secara tidak langsung akan mendapatkan keuntungan bersama antara industri dan universitas. 3.5 Kegiatan ko-kurikuler mahasiswa Kalau kita pinjam kata-kata Bung Karno: Beri aku dengan 10 pemuda niscaya aku akan mengubah dunia dengan 10 pemuda tersebut. Pemuda senantiasa mempunyai jiwa semangat, ambisius dan kreativitas. Pemuda (Mahasiswa) sebagai tonggak pemimpin
masa depan akan sangat memerlukan pembinaan lebih terencana supaya ia lebih matang dalam menentukan gerak langkah di masa depan. Pembekalan keahlian menjadi sasaran utama dari program jurusan. Prestasi akademiknya perlu tingkatkan dengan seminarseminar dan kunjungan ke industri perminyakan. Selain itu, pembinaan non-akademik baik jasmani dan rohani perlu ditingkatkan dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan di kampus. Jadi hendaklah pihak pembina secara pro-aktif menyusun kegiatannya dengan senat mahasiswa. Dimana, program-program harus menunjang kegiatan akademik dan sosial kemasyarakatan. Adanya klub-klub teknologi, olah raga, kesenian dan kerohanian, klub bahasa dan wira usaha mulai tingkatkan kegiatannya di kampus. 3.6 Kolaborasi Dalam Menggunakan Fasilitas Pendidikan Dan Pengembangan Teknologi Migas Dalam era global ini perkembangan jurusan TP USAKTI tidak terlepas hubungan erat dari kalangan universitas ( ITB, UPN), industri, lembaga peneliti dll. Jurusan TP USAKTI dengan terbatasnya kemampuan dana operasional yang ada, maka perlu melakukan kolaborasi. Kolaborasi dapat dilakukan dengan pemanfaatan staf pengajar, sabatical work, sarana pendidikan, penelitian, latihan kerja pratek dan tugas akhir yang sedia ada terus ditindak lanjuti dengan memorandum kesepahamam (MOU). Dengan melihat kenyataan masala yang dihadapi dan kemampuaan jurusan dan juga peranan kerja sama dari semua pihak yang berkompeten. Maka strategi pengembangan jurusan TP USAKTI ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh staf pengajar, sehingga diharapkan pada tahun 2010 sistem pendidikan dan pengajaran jurusan TP USAKTI akan mencapai “World Class”. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa: 1. Perkembangan global perlu diambil pelajaran dalam usaha meningkatkan kualitas lulusan dengan melakukan penyusuaian kurikulum pendidikan dan pengajaran. 2. Peningkatan sarana pendidikan dan laboratorium yang dilengkapi dengan sistem multi media perlu dilakukan dengan segera secara terencana dan bertahap. 3. Pengiriman staf pengajar ke peringkat S-3 akan terus ditingkatkan jumlahnya. 4. Dalam efisiensi anggaran jurusan perlu dilakukan kolaborasi. Dalam mempertahankan dan meningkatkan pendidikan status jurusan TP, maka saran yang perlu dilakukan : 1. Promosi dengan mencari pelajar-pelajar “first class” pada sekolah-sekolah SMU unggulan di seluruh Indonesia akan terus dijajaki dengan penawaran khusus terutama di daerah dekat industri perminyakan. 2. Mengwujudkan sistem managemen terpadu, baik jadual kuliah, ruangan, ujian, keuangan, perpustakaan, staf dan mahasiswa. 3. Dokumentasi dan multimedia setiap kegiatan akademik dan non-akademik. 4. Mengwujudkan pembuatan modul-modul buku pengajaran dan penulisan ilmiah. 5. Mengwujudkan dan up date data alumni jurusan.
6. Menegakkan aturan hukum yang jelas bagi Staf akademik dan Mahasiswa yang melanggar. Punish and Reward mesti diberlakukan. Datar Pustaka Achmad, Z. (2003). Summary of E& P in 2002.” New Letter IPA, June. Bell, R.E. and Youngson, A.J.(1973)."Present and Future in Higher Education." Tavistock Publication Limited. Bhargava, R.K.(2003).” How Recent Trends Are Affecting Global Energy Resources.” Gulf Publishing Company, World Oil. March.64-67. Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pendidikan- Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti Tahun akademik 2003/2004. Fox, C.E., Cooper, J.C., Ward, J.B. and Anderson, S.R.(1996).” Improved Technology and Field Application Profits Back to CO2 EOR.” JPT. March. 200-202. Gentry, D.W. (1991)." Educating Engineers for the Next Century." JPT, April 382-384. Hussey, D.E. (1988). " Management Training and Corporate Strategy- How to Improve Competiteve Performance." Pergamon Press. Morse, W. And Tyler, T.(2003). “ The Next Generation in Visualization/Collaboration Facilities.” World Oil. May, 58-61. Sandeen, A.(1976).” Undergraduate Education : Conflict and Change”. Lexington Books. Sawidji, W. (1985)." Ekonomi Indonesia Pasca Boom Minyak- Analisis Kebijaksaanaan Ekonomi Tanpa Dominasi Migas." Gadjah Mada University Press. Schuller, T. (1995).”The Changing University “ SRHE and Open University Press, UK, 1995.1-14. Sugiatmo (1998). ” Perspektif Jurusan Teknik Perminyakan Universitas “Reformasi” Trisakti Pada Era Tahun 2000.” Seminar IKASAKTI Home coming Jakarta, 4-6 Desember 1998.