PENGUATAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Oleh: Ir. Ambar Rahayu, MNS Sekretaris Utama (Plt. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga ) BKKBN
Disampaikan pada Kegiatan Seminar “Refleksi Satu Dekade dan Proyeksi Penelitian” Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Institut Pertanian Bogor Bogor, 12 April 2016
9 AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL (NAWA CITA) PEMERINTAH 2015-2019
PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK) MENDUKUNG AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL (NAWACITA) KE-3 “MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAERAHDAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN”, AGENDA PRIORITAS KE-5 YAITU “MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA”, SERTA AGENDA PRIORITAS KE-8 YAITU MELAKUKAN “REVOLUSI KARAKTER BANGSA”
3 DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN
Pendidikan
Kedaulatan Pangan
Antarkelompok Pendapatan
Kesehatan
Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan
Perumahan
BKKBN
Mental / Karakter
Kemaritiman dan Kelautan Pariwisata dan Industri
Antar wilayah: (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur
KONDISI dan PENCAPAIAN TFR, Jml Anak Ideal, CPR, UNMET NEED 4,5 3,1
TFR
4
3
3,5
3
3
2,85
2,9
3,2
2,5
2,78
2,8
2
2,63
2,7
2,6
2,6
1
2,5
0,5
2,4
1991
1994
1997
2002
2007
2012
TFR 3,1 3,0
2,9 2,9
Anak ideal
1,5
2,6
2,9 2,8
2,9
2,8 2,65 2,6 2,6
2,6
Trend TFR stagnan = ideal anak yg diinginkan
0
1987
CPR 65 60 55 50 45 40 35 30
4,1
1991
1994
1997
02/03
2007
2012
Unmet need 54,7
57,4
49,7 52,1
54,7
60,3
61,4
61,9
14
12,7 10,6
12
56,7
57,4
57,9
10
9,2
8,6
9,1
8,5
1997
2002
2007
2012
8
47,1
6 4
1991
1994
1997
Semua Cara
2002
2007
Cara Modern
2012
2 0 1991
1994
Angka Kelahiran Total (TFR) STAGNAN, TFR = Ideal anak yang diinginkan CPR NAIK TDK SIGNIFIKAN dan Unmet Need MENURUN SEDIKIT Kondisi ini menyebabkan sasaran target RPJMN 2014 tidak tercapai Sumber: BPS, SDKI 1991 - 2012
4
ISU-ISU STRATEGIS Isu Strategis mencakup keadaan sepanjang siklus kehidupan manusia yang terkait dengan Program PEMBANGUNAN KELUARGA Usia Kerja 5
6
Usia Lanjut
Usia Sekolah
4
1
Nikah
3 2
Hamil
Program PEMBANGUNAN KELUARGA
Bayi & Anak KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA 5
6 Agenda Prioritas No. 8: MELAKUKAN REVOLUSI KARAKTER BANGSA
LANDASAN HUKUM
• UU No. 52 tahun 2009 ttg Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga • PP No. 87 tahun 2014 ttg Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga (SIGA) • UU No. 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
REVOLUSI MENTAL berbasis keluarga
Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)
BKKBN
DUKUNGAN • K/L terkait • Pemerintah prov. • Pemerintah Kabupaten/kota • Perguruan tinggi • Mitra kerja • LSOM/LSM • Peran serta masyarakat
KELUARGA merupakan kunci utama dalam “membangun kharakter anak bangsa “
MENGAPA KELUARGA ? Keluarga merupakan pilar masyarakat/ bangsa Keluarga merupakan lingkungan pertama & utama yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan “asah, asih dan asuh “ Keluarga, merupakan tumpuan untuk menumbuh kembangkan dan menyalurkan potensi setiap anggota keluarga
8 Fungsi Keluarga
Dasar penerapan 9
Fungsi Agama
Fungsi Sosial Budaya
Fungsi Lingkungan Cinta dan Kasih Sayang
Fungsi Ekonomi
Fungsi Sosialisasi & Pendidikan
Fungsi Perlindungan Fungsi Reproduksi
KERANGKA KONSEP PEMBANGUNAN KARAKTER DALAM KELUARGA INPUT
PROSES
Masalah Penduduk Kuantitas Jumlah Struktur Balita Remaja Lansia Kualitas : Pendidikan Kesehatan/Gizi Agama Pengasuhan
Masalah Keluarga: Nikah Dini/Perceraian Kemiskinan Stunting Narkoba/NAPZA Sex Bebas KTD/Aborsi
OUTPUT
Pola Pembangunan Keluarga
Hasil yang Diharapkan
Pemerintah Pendidikan Formal/Non Formal TK/RA, SD/MI, SMP/STAN/SMA/AI/PT
Optimali sasi Fungsi Keluarga
Siklus Keluarga
Pendidikan Berbasis Masyarakat BKB, PAUD, TPA, BKR, BKL, UPPKS
Program BKB Program BKR dan GenRe Program BKL dan Lansia Peduli Program Pemberdaya an Ekonomi Keluarga
MISI Meningka tkan Kualitas : • anak • remaja • Lansia • Kesejaht eraan Keluarg a
VISI
Keluarg a kecil yang berkara kter dan sejahter a
Masyarakat Dengan pendekatan keluarga, sebagai unit terkecil dalam masyarakat sekaligus wahana pertama dan utama, maka diharapkan nilai-nilai etos kerja, integritas, dan gotong royong akan dapat lebih terinternalisasi bagi anggota keluarga maupun masyarakat sekitarnya. (Surya Chandra Surapati)
KUALITAS PENDUDUK INDONESIA 1. 2. 3. 4. 5. 6.
AKI : 359/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012) AKB : 32 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012) 60% penduduk hanya tamat SD atau lebih rendah HDI peringkat ke 110 dari 188 Negara (2015). Angka Harapan Hidup Indonesia: 71 Tahun Angka kemiskinan: 31,02 juta jiwa (13,3% dari total penduduk Indonesia) *BPS 2010 dan pada tahun 2014 diperkirakan 10,4 % 7. Indeks Pembangunan Gender: 0,927 8. Angka pengangguran: 7,39% dari angkatan kerja 116,5 juta (BPS, Agustus 2013) 11
UU RI NOMOR 52 TAHUN 2009 Pasal 47 (1) Pemerintah dan pemerintah daerah menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. (2) Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk mendukung keluarga agar dapat melaksanakan fungsi keluarga secara optimal.
KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA Ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah
kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik-materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir dan batin. Ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang
dimaksud meliputi seluruh tahapan dalam siklus hidup manusia mulai lahir hingga lanjut usia
PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA Pembangunan Keluarga
Upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat UU RI No.52 Tahun 2009 Pasal 48 (1) Kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 dilaksanakan dengan cara: a. Peningkatan kualitas anak dengan pemberian akses informasi, pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan tentang perawatan, pengasuhan dan perkembangan anak; b.Peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga;
PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA d.
e.
f. g.
h.
Peningkatan kualitas hidup lansia agar tetap produktif dan berguna bagi keluarga dan masyarakat dengan pemberian kesempatanuntuk berperan dalam kehidupan keluarga; Pemberdayaan keluarga rentan dengan memberikan perlindungan dan bantuan untuk mengembangkan diri agar setara dengan keluarga lainnya; Peningkatan kualitas lingkungan keluarga; Peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan informasi dan sumber daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga ;Pengembangan cara inovatif untuk memberikan bantuan yang lebih efektif bagi keluarga miskin; dan Penyelenggaraan upaya penghapusan kemiskinan terutama bagi perempuan yang berperan sebagai kepala keluarga.
TUJUAN PEMBANGUNAN KELUARGA Terbangunnya Ketahanan Keluarga Balita dan Anak serta Kualitas Anak dalam memenuhi Hak Tumbuh Kembang Anak Terbangunnya Ketahanan Keluarga Remaja dan Kualitas Remaja dalam menyiapkan Kehidupan Berkeluarga Meningkatnya kualitas Lansia dan Pemberdayaan Keluarga Rentan sehingga mampu berperan dalam Kehidupan Keluarga Terwujudnya Pemberdayaan Ekonomi Keluarga untuk meningkatkan Kesejahteraan Keluarga
KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA Penguatan Komitmen Para Pengelola dan Pelaksana
Peningkatan Akses Pelayanan
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Penguatan Kemitraan
STRATEGI PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA Meningkatkan Sosialisasi dan Penggerakan Memberdayakan SDM Meningkatkan Kepedulian dan Peran Serta Mitra Menyiapkan Data Basis dan Profil Program Pembangunan Keluarga Menumbuhkembangkan Tahapan Kelompok Pembangunan Keluarga Meningkatkan Ketersediaan Sarana Prasarana Menyelenggarakan MONEV Meningkatkan Pembiayaan Program Pembangunan Keluarga
PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA BERBASIS PENDEKATAN 19 KELUARGA • Peraturan Pemerintah No. 87 Tahun 2014 Pasal 7 (1) Kebijakan
Nasional Pembangunan Keluarga dimaksudkan untuk memberdayakan keluarga agar dapat melaksanakan fungsi keluarga secara optimal (2) Fungsi keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Fungsi keagamaan b. Fungsi sosial budaya c. Fungsi cinta kasih d. Fungsi perlindungan e. Fungsi reproduksi f. Fungsi sosialisasi dan pendidikan g. Fungsi ekonomi h. Fungsi pembinaan lingkungan
8 Fungsi Keluarga
Fungsi Agama
Fungsi Sosial Budaya
Fungsi Lingkungan
Cinta dan Kasih Sayang
Fungsi Ekonomi
Fungsi Sosialisasi & Pendidikan
Fungsi Perlindungan Fungsi Reproduksi 20
NILAI MORAL DALAM 8 FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi Agama Keimanan, ketaqwaan, kejujuran,
kepedulian, tenggang rasa, rajin, keshalehan, ketaatan, suka menolong, disiplin, sopan santun, kesabaran, keikhlasan, dan kasih sayang. 2. Fungsi Sosial Budaya Toleransi dan saling menghargai, gotong royong, sopan santun, kebersamaan dan kerukunan, kepedulian, kebangsaan atau nasionalisme.
NILAI MORAL DALAM 8 FUNGSI KELUARGA 3. Fungsi Cinta Kasih Empati, keakraban, keadilan, pemaaf,
kesetiaan, suka menolong, dan tanggung jawab. 4. Fungsi Perlindungan Rasa aman, pemaaf, tanggap, tabah, dan kepedulian. 5. Fungsi Reproduksi Bertanggung jawab, sehat, dan keteguhan.
NILAI MORAL DALAM 8 FUNGSI KELUARGA 6. Fungsi Sosialisasi Pendidikan Pembentukan karakter sehingga
menjadi sumber daya manusia yang ulet, kreatif, bertanggung jawab, dan berbudi luhur, serta percaya diri, luwes, bangga, rajin, kreatif, bertanggung jawab, dan kerjasama. 7. Fungsi Ekonomi Hemat, teliti, disiplin, kepedulian, dan keuletan. 8. Fungsi Pemeliharaan Lingkungan Kebersihan dan disiplin.
INTERVENSI PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA
Balita & Anak
Remaja
Lansia & Rentan
PEK
• Orangtua Hebat • Generasi Berencana (GenRe) • Keluarga Lansia Tangguh
• Ekonomi Keluarga Kuat dan Mandiri
KELUARGA SEBAGAI “AGENT OF CHANGE” DALAM melaksanakan 1000 HPK dengan BAIK dan BENAR, dan PEMBENTUKAN KARAKTER SEJAK DINI
PEMBANGUNAN KELUARGA PENTING Menjadi
Orangtua Hebat
Membentuk karakter sejak DINI Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).
Untuk menghadapi Era Globalisasi, Indonesia memerlukan manusia berkualitas yang kompeten dan berkarakter. Untuk membentuk karakter, perlu adanya Revolusi Mental.
Mengenali Karakter Anak/Remaja Mengembangkan Karakter Anak/remaja : penanaman nilai2, memberi teladan, tidak memarahi/mengancam Mengamati Perilaku Anak/ Remaja
Membentuk Karakter Sejak Usia Dini
Pembiasaan dalam Kehidupan Penguatan Karakter Anak/Remaja
Catatan Aktifitas Anak/Remaja Sehari-hari
Jika kita melaksanakan gerakan membangun karakter anak bangsa sejak dini dengan serius berarti kita Menyiapkan Generasi Penerus Indonesia
Kuncinya “PERAN KELUARGA”
JADILAH “KELUARGA/ ORANGTUA HEBAT” 1. Bersiap-siap menjadi Orangtua
5. Mendorong Tumbuh Kembang Anak/ Remaja
3. Memahami Konsep Diri Orangtua
2. Memahami Peran Orangtua 6. Membantu Tumbuh Kembang Balita/ Remaja
8. Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita/ Remaja
4. Melibatkan Peran Ayah
7. Menjaga Anak/Remaja dari Pengaruh Media 9. Membentuk Karakter Anak Sejak Dini
41
Arah Program GenRe
PIK Remaja/ Mahasiswa
Remaja/ Mahasiswa
Kelompok BKR
Keluarga
GenRe
Arah Kebijakan Program Pembangunan Keluarga Lansia Tangguh KELUARGA Yang punya Lansia
KELUARGA
7 Dimensi Lansia Tangguh Keluarga LANSIA TANGGUH
BKL
INTEGRASI LINTAS SEKTOR
Sehat Aktif Produktif Mandiri
KELUARGA Lansia
8 Fungsi Keluarga
Materi Lansia Tangguh Integratif memperhatikan 7 Dimensi Lansia Tangguh
LANSIA TANGGUH
7 Dimensi Lansia Tangguh 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Dimensi fisik Dimensi Sosial Dimensi Spiritual Dimensi Vokasional (Profesional) Dimensi Emosional Dimensi Lingkungan Dimensi Intelektual
Buku: Seri Pembangunan Lansia Tangguh 11 S E R I : 1.
2. 3. 4.
5. 6. 7.
8.
Buku Pegangan Fasilitator/ Pelatih
9. 10. 11.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KELUARGA KONSEP DASAR LANSIA TA N G G U H L A N S I A TA N G G U H DIMENSI SPIRITUAL L A N S A TA N G G U H DIMENSI INTELEKTUAL L A N S I A TA N G G U H DIMENSI FISIK L A N S I A TA N G G U H DIMENSI EMOSIONAL L A N S I A TA N G G U H DIMENSI SOSIAL K E M A S YA R A K AT A N L A N S I A TA N G G U H DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL L A N S I A TA N G G U H DIMENSI LINGKUNGAN MEKNISME KERJA KELOMPOK BKL TEKNIK PENYULUHAN DI KELOMPOK BKL
MENJADI EKONOMI KUAT DAN MANDIRI MELALUI UPPKS • • • • •
ASPEK PEMASARAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN SDM ASPEK PERMODALAN ASPEK MANAJEMEN ASPEK TEKNOLOGI
1. PEMBENTUKAN KELOMPOK
• • • •
INVENTARISASI DATA POTENSI KELUARGA PERTEMUAN ANTAR KELUARGA MENENTUKAN PENGURUS KELOMPOK KOORDINASI DENGAN KEPALA DESA/LURAH UNTUK MENDAPATKAN IJIN DAN SURAT KEPUTUSAN
2. MENGENALI PELUANG PASAR
7. KEMITRAAN
• PENETAPAN HARGA YANG RASIONAL DAN BERSAING • PENYEDIAAN BARANG DALAM KEMASAN SESUAI DENGAN SELERA PASAR • PROMOSI • PENGIRIMAN BARANG. BERIKAN JAMINAN BAHWA BARANG YANG RUSAK AKAN DIGANTI • BERORIENTASI PADA KEPUASAN PELANGGAN
6. PEMASARAN
PENYEDIAAN BAHAN BAKU PEMILIHAN BAHAN BAKU YANG BERKUALITAS PENGOLAHAN BAHAN BAKU JAGA MUTU DENGAN PROSEDUR PENGOLAHAN YANG BENAR • KEMAS DENGAN BAIK DAN MENARIK • MENJAGA KONTUINITAS PRODUKSI • • • •
8. PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN
• MENDATANGI WARUNG, TOKO, PENGUSAHA YANG ADA DISEKITAR TEMPAT KELOMPOK UPPKS • JENIS PRODUK YANG LAKU DIJUAL • INFORMASI TENTANG JENIS PRODUK YANG LAKU DIJUAL • JUMLAH KEBUTUHAN PRODUK YANG LAKU DIJUAL • MENGENALI POTENSI WILAYAH
• MENGGALANG PERMODALAN DARI ANGGOTA KELOMPOK • IDENTIFIKASI SUMBER-SUMBER PERMODALAN YANG PALING EFEKTIF DENGAN RESIKO PALING KECIL • MENGAJUKAN USULAN KEPADA PIHAK-PIHAK YANG BERSANGKUTAN UNTUK MENDAPATKAN MODAL SESUAI KEBUTUHAN
5. PROSES PRODUKSI
4. MENGGALANG PERMODALAN
3. MENENTUKAN JENIS USAHA • KEMUDAHAN UNTUK MENDAPATKAN BAHAN BAKU • PENGUASAAN TEKNOLOGI YANG DIPERLUKAN • RESIKO KEGAGALAN, KERUSAKAN • PROSPEK PENGEMBANGAN MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK
Kampung KB Sebagai Best Practice Akselerasi Pembangunan KKBPK Dengan pencanangan Kampung KB, program KKBPK diharapkan akan dapat bergema kembali dan menjangkau masyarakat terutama yang berada di desa-desa, dusun-dusun, wilayah padat penduduk, wilayah miskin per Kabupaten dan kampungkampung di seluruh Indonesia. Guna mewujudkan Nawacita, terutama agenda prioritas ke-3, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
KESIMPULAN Melalui Program Pembangunan Keluarga yang komprehensif dapat meningkatkan kualitas keluarga yang berkarakter guna mewujudkan Keluarga Sejahtera
39
Selamatkan Anak Bangsa, Selamatkan Keluarga, Selamatkan Negara
TERIMA KASIH