Strategi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri ….(Muhammad Nurudin 09102249029)
1
STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM KYAI SURATMAN KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL Oleh: Muhammad Nurudin, Pendidikan Luar Sekolah
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh tutor dalam melakukan proses pembelajaran keaksaraan usaha mandiri (KUM) di PKBM Kyai Suratman Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan metodologi paradigma kualitatif. Sebagai sumber informasi dalam penelitian ini adalah tutor, pengelola, dan peserta didik. Sampel diambil secara purposive sampling. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan berpartisipasi, wawancara secara mendalam, dan analisis dokumen terkait. Sebagai instrumen dalam penelitian ini peneliti sendiri. Analisis data dilakukan secara induktif. Sebagai alat untuk mempertinggi validitas digunakan metode triaggulasi dengan cara mengadakan cross checking antara keterangan yang didapat dari tutor dengan peserta didik dan pengelola PKBM Kyai Suratman, dengan perinciannya adalah 14 orang sumber informasi yang terdiri dari 2 orang tutor, 2 orang pengelola PKBM (key information), dan 10 orang peserta didik sebagai informan. Dari hasil penelitian dan data yang ada terungkap bahwa metode pembelajaran yang paling sering digunakan dalam pembelajaran adalah dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, curah pendapat, latihan, pendalaman materi dan penulisan kertas kerja atau buku skrib. Metode pembelajaran tersebut dipilih karena mampu menggali atau mengungkapkan pengalaman dari para peserta didik sehingga mereka terlibat secara aktif dalam pembahasan, penganalisaan masalah, bahkan sampai pada tahap penerapannya. Metode pembelajaran yang paling disukai peserta didik adalah dengan menggunakan metode ceramah, dan diskusi pemecahan masalah dengan berbagi pengalaman antar mereka. Media yang paling sering digunakan dalam pembelajaran adalah buku resep dan gambar-gambar yang ada hubungannya dengan topik pembelajaran. Media tersebut di pilih karena bisa merangsang mengemukakan pendapat dan berfikir secara sistematis bagi peserta didik. Dengan demikian dalam benaknya bisa mendorong rasa ingin tahu dan sekaligus akan mendorong terjadinya interaksi langsung/komunikasi langsung antara peserta didik dengan tutor, juga antara peserta didik itu sendiri. Dengan cara inilah bagi tutor akan menimbulkan strategi dan seni tersendiri dalam mengelola pembelajaran. Kata kunci: strategi pembelajaran, keaksaraan usaha mandiri.
Strategi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri ….(Muhammad Nurudin 09102249029)
2
Abstract THE STRATEGY OF INDEPENDENT BUSINESS LETTER (KUM) LEARNING IN PKBM SURATMAN OF PANDAK DISTRICT, BANTUL REGENCY This research was aimed to know the strategy used by tutor in performing process of independent business letter (KUM) learning in PKBM Kyai Suratman of Pandak District, Bantul Regency. This was a qualitative paradigm methodology research. The research information source was tutors, administrators and learners. The sample was taken in purposive sampling way. Method and data gathering technique used a participated observation, in depth interview and documentary analysis related. This research instrument was researcher himself. Data analysis was conducted inductively. As an instrument to heighten validity used a triangulation method by cross checking among information obtained from tutors, learners and administrators of PKBM Kyai Suratman with details of 14 information source people consisted of 2 tutors, 2 PKBM administrators (key information) and 10 learners as informants. Out of the research results and data available it uncovered that most often used learning method was by speech method, question and answer, hearing, training, material in depth and work sheet writing or script books. The learning methods were chosen due to they were able to explore or uncover experiences from the learners so that they get involved actively in discussing, problem analyzing and even its application stages. The most liked learning method by the learners was by using a speech method and problem solving discussion by sharing experiences among them. The most often used media in learning was prescription books and pictures related to the learning topics. The media was chosen due to it could stimulate how to propose opinion and think systematically for the learners. Therefore in their minds it stimulated eagerness and also led direct interaction/communication among learners and tutors and also the learners themselves. By this way the tutor would emerge strategy and specific art in managing learning. Keywords: learning strategy, independent business letter
Pendahuluan Pendidikan pada dasarnya adalah hak bagi setiap warga Negara sejak ia dalam kandungan sampai akhir hayatnya (pendidikan sepanjang hayat). Pendidikan nasional secara umum telah dapat dinikmati oleh sebagian warga masyarakat yang tidak mengalami permasalahan, baik
secara ekonomi, keluarga maupun sosialnya. Namun bagi mereka yang mengalami masalah tersebut di atas, tentu mereka mengalami kendala yang mengakibatkan mereka tidak bisa mengakses pendidikan secara formal. Dalam rangka itulah, maka pendidikan non formal sangat
Strategi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri ….(Muhammad Nurudin 09102249029)
penting peranannya agar setiap warga Negara berkesempatan memperoleh pendidikan sesuai dengan bakat dan ketrampilannya, sebagaimana diamanatkan dalam UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan non formal berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal. Bahwa pendidikan formal dan sistem persekolahan ternyata tidak cukup untuk menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, tingginya tingkat buta aksara bagi orang dewasa, tingginya tingkat pengangguran, tingginya tingkat kemiskinan dan sebagainya. Di pihak lain, kebijakan pemerintah dalam pembangunan pendidikan sangat menitikberatkan pada pendidikan formal dan sistem persekolahan. Adapun perhatian pada pendidikan non formal masih sangat terbatas. Hal ini dapat dilihat dari alokasi anggaran dan fasilitas maupun berbagai sumberdaya lainnya yang jauh lebih besar dicurahkan bagi pendidikan formal dan sistem persekolahan. Saat ini di PKBM Kyai Suratman telah menggunakan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh tutor Keaksaran Usaha Mandiri (KUM). Strategi pengorganisasian yaitu dengan cara koordinasi bahan ajar sesama tutor KUM sesuai
3
dengan kondisi lokal yang ada di wilayahnya. Pemilihan materi dan pembuatan RPP di sesuaikan dengan ketrampilan yang diminati oleh peserta didik. Bahan ajar yang disiapkan oleh tutor juga menyesuaikan dengan materi CALISTUNG (membaca, menulis dan berhitung) yang berhubungan dengan ketrampilan yang akan diajarkan, kemudian format dan diagram yang dipersiapkan juga menyesuaikan dengan materi ketrampilannya. Strategi penyampaian yang dilakukan oleh tutor KUM di PKBM Kyai Suratman adalah dengan cara menyampaikannya secara lisan maupun bendanya secara langsung dengan merujuk pada bahan praktek yang telah disepakati oleh peserta didik sebelumnya. Dalam strategi ini peserta didik akan tahu wujud dari bendanya dan sekaligus langsung belajar calistung dengan bimbingan dan arahan dari tutor. Sedangkan strategi pengelolaan yang dilakukan oleh tutor adalah pengkondisian dari kedua strategi diatas dengan peserta didik. Pengkondisian disini adalah mengkondisikan peserta didik agar materi bahan ajar yang disampaikan oleh tutor cepat direspon dan langsung ada tindakan calistung, kemudian tidak menutup kemungkinan akan timbul diskusi dan kerjasama dalam cara-cara menuliskannya. Sambil mengingat bentuk wajah huruf tutor
Strategi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri ….(Muhammad Nurudin 09102249029)
mendampingi peserta didik KUM ini untuk belajar menggoreskan pensilnya kedalam buku tulis yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dari beberapa kali proses pembelajaran akhirnya tutor dapat mengklasifikasikan peserta didiknya sesuai dengan kemampuan masingmasing, dan sekaligus tutor membuat dan mencatatnya dalam buku perkembangan peserta didik sesuai dengan jumlah pertemuan yang direncanakan. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, artinya suatu penelitian yang menggambarkan/ melukiskan suatu peristiwa untuk diambil kesimpulannya secara umum, oleh karena itu penelitian ini hanya berusaha untuk memfokuskan pada gambaran pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dengan memusatkan perhatian pada permasalahan yang tengah dihadapi dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan dan kemudian dianalisis secara akurat dan sistematis, sehingga diharapkan hasil yang akan dicapai dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Menurut Suharsimi Arikunto (1993: 291) penelitian deskriptif kualitatif tidak bermaksud untuk menguji hipotesis melainkan hanya dengan cara data yang diperoleh disajikan melalui ungkapan verbal yang dapat
4
menggambarkan sebagaimana kondisi yang sebenarnya. Jenis Penelitian Fokus penelitian ini pada strategi pembelajaran keaksaraan usaha mandiri di PKBM Kyai Suratman. Berhubungan dengan fokus penelitian ini maka jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu mendeskripsikan gejala-gejala fenomena dari obyek penelitian. Subyek Penelitian Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah: 1. Tutor atau pamong belajar Yaitu seorang tutor yang telah bersedia dan memiliki kemampuan kompetensi di bidang pembelajaran Keaksaraan usaha Mandiri 2. Warga Belajar Yaitu peserta didik dalam pendidikan non formal PKBM yang menjadi sasaran program Keaksaraan Usaha Mandiri. 3. Pengelola Yaitu orang yang di pandandang mampu dan memiliki kompetensi dalam bidang pengelolaan lembaga PKBM. Pengelola ini terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan seorang yang ditunjuk sebagai koordinator program Keaksaraan Usaha Mandiri di PKBM Kyai Suratman. 4. Staf pengajar Yaitu orang-orang yang mengajar di PKBM Kyai Suratman pandak Bantul
Strategi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri ….(Muhammad Nurudin 09102249029)
Tempat dan Waktu Penelitian Tempat atau lokasi penelitian di lakukan di PKBM Kyai Suratman, Jl. Srandakan Km. 9, Dusun Tegallayang 9, Desa Caturharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. Waktu yang di gunakan dalam penelitian ini, adalah bulan Mei sampai dengan Desember 2014 Seting Penelitian Seting penelitian ini di lakukan pada saat kegiatan belajar mengajar PKBM, di dusun Kwalangan, desa Wijirejo, Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul tahun 2014. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Metode ini bertujuan untuk mengumpulkan data terkait dengan kegiatan tutor dalam melakukan strategi pembelajaran keaksaraan usaha mandiri di PKBM Kyai Suratman. Instrumen Penelitian Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus di validasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti memasuki obyek
5
penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Yang melakukan validasi adalah peneliti itu sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan. Menurut Nasution dalam Sugiyono (2011: 30) menyatakan, peneliti sebagai instrumen penelitian serasi untuk penelitian serupa, karena memiliki cirri-ciri sebagai berikut: 1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian. 2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. 3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa test atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia. 4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya diperlukan sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki.
Strategi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri ….(Muhammad Nurudin 09102249029)
5.
Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul seketika. 6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, atau perbaikan. Dalam penjelasan diatas dapat disimpulkan, penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (disarikan dari pendapat Miles Huberman dan Bogdan dalam Sugiyono, 2011: 334335). Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
6
menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Analisis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara berfikir. Hal ini berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola. Dari berbagai argumen diatas dapat ditarik benang merah bahwa, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawanvara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan unitunit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Keabsahan Data Keabsahan data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu keabsahan berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan dari data tersebut, selanjutnya di carikan data lagi secara berulang-ulang yang selanjutnya dapat simpulkan apakah hipotesis tesebut diterima atau
Strategi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri ….(Muhammad Nurudin 09102249029)
ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triagulansi (bermacam-macam), ternyata hipotesis diterima, maka hipotesisi tersebut berkembang menjadi teori Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Strategi pembelajaran
pengorganisasian
Berdasarkan data yang telah diperoleh, bahwa strategi pembelajaran KUM di PKBM Kyai Suratman melibatkan berbagai macam pihak, antara lain pengurus yayasan, pemeritah, tutor, dan masyarakat sekitar. Masing-masing pihak mempunyai peran atau tugas sesuai dengan kapasitas dan posisi yang didudukinya, seperti yayasan bertugas menyelenggarakan PKBM dan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan PKBM bersama dengan pemerintah, sebagaimana pendapat yang disampaikan oleh Gagne dan Briggs (1979) yang menyebutkan strategi ini dengan delivery system, yang didefinisikan sebagai “the total of all components necessary to make an instructional system operate as intended” (jumlah keseluruhan komponen yang dibutuhkan untuk menyusun sistem) (Degeng, 1989). Pada dasarnya strategi mencakup lingkungan fisik, tutor, bahan pembelajaran, pengurus, dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran. Dalam hal ini
7
media pembelajaran merupakan satu komponen penting dari strategi penyampaian pembelajaran karena pembelajaran (KUM) tanpa disertai dengan media maka pembelajaran sulit dilaksanakan. Itulah sebabnya, media pembelajaran merupakan bidang kajian utama strategi. Adapun pihak-pihak yang berperan tersebut mempunyai tugas sesuai dengan bagiannya masing-masing yang saling mendukung dan saling memberi sumbangan. Jika ada satu bagian yang tidak ada, maka akan mempersulit faktor lain, sehingga dalam menjalankan program, faktorfaktor pendukungnya diusahakan terpenuhi dengan baik. Pemenuhan faktor-faktor tersebut dilakukan dengan cermat dan teliti agar tidak ada sedikitpun bagian yang terlewatkan sebagaimana pendapat yang disampaikan oleh Daeng dalam Made Wena bahwa strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (Made Wena, 2011: 2). Warga belajar dalam kegiatan pembelajaran dapat memilih terhadap progam-progam yang telah direncanakan, dan pilihan warga belajar yang telah dilakukan dikontrol oleh yayasan dan tutor yang membimbingnya. Seorang tutor harus mampu merancang kegiatan pembelajaran yang mampu memberikan berbagai alternatif pilihan belajar bagi siswa. Tutor tersebut selalu melakukan kontrol
Strategi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri ….(Muhammad Nurudin 09102249029)
terhadap progam yang telah di rencanakan agar progam tersebut dapat terkontrol dengan baik, sehingga keberhasilan dan kegagalan progam yang telah direncanakan dapat dipantau dengan baik. Adapun kontrol yang dilakukan oleh yayasan dapat dilakukan dengan cara melihat berjalannya progam yang telah dilakukan di keaksaraan usaha mandiri. Kontrol yang dilakukan oleh yayasan berfungsi untuk mendukung keberhasilan progam yang telah dilakukan oleh yayasan yang diberlakukan di KUM. Adapun pengurus dan para tutor Keaksaraan Usaha Mandiri berusaha menjalankan progam yang telah dilakukan dengan bekerja sama dengan PKBM Kyai Suratman, dinas pendidikan dan kebudayaan, warga setempat, dan pihak-pihak yang bersangkutan. 2. Strategi pembelajaran
penyampaian
Pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan dilakukan dengan menggunakan berbagai macam strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan situasi dan kondisi yang ada. Tutor yang sangat berkompeten dalam menyampaikan materi ajar akan tetapi jika tidak menggunakan metode yang baik maka tidak akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Strategi sangat mempengaruhi berhasil tidaknya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan, sebaik apapun
8
materi ajar akan tetapi strategi penyampaiannya kurang baik, maka sulit untuk mencapai keberhasilan. Strategi pembelajaran yang dilakukan berupa strategi pengorganisasian (organizational strategy), strategi penyampaian (delivery strategy), dan strategi pengelolaan (management strategy) sebagaimana pernyataan yang disampaikan oleh Made Wena (2011: 5-6), strategi pengelolaan pembalajaran berhubungan dengan pemilihan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar, dan motivasi. Strategi pengorganisasian berupa materi yang akan dipelajari warga belajar disusun dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pada waktu pelaksanaannya. Materi ajar yang terorganisasi atau tersusun dengan baik akan mudah menyampaikan dan warga belajarpun akan mudah menerimanya. Tutor juga akan mudah menjelaskan materi pada warga belajar, sehingga warga belajar akan semangat mengikuti pembelajaran. Untuk meningkatkan keterampilan tutor dalam membuat strategi pembelajaran hendaknya ada pelatihan atau pembinaan khusus dari yayasan atau pengurus KUM baik secara rutin atau secara insidental.
Strategi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri ….(Muhammad Nurudin 09102249029)
Setelah dilaksanakannya pengorganisasian dengan baik, maka strategi penyampaian materi ajar hendaknya dilakukan dengan baik. strategi penyampaian materi dapat dilakukan dengan cara pembagian waktu mulai awal sampai selesainya waktu yang tersedia. Waktu yang digunakan menyampaikan materi ajar dibagi secara rutin dan direncanakan sebaik-baiknya, sehingga materi-materi yang telah disiapkan dapat terselesaikan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Awal mulainya penyampaian materi dibagi dengan rinci dan jelas serta langkah-langkah yang digunakan dalam mencapai tujuan, seperti gambaran waktu pembelajaran satu jam, maka dalam satu jam tersebut sepuluh menit diguanakan untuk pembukaan atau pengantar, empat puluh menit digunakan untuk menjelaskan materi pokok, dan sepuluh menit digunakan untuk menyimpulkan dan menutup pembelajaran yang dilakukan. Dengan demikian waktu yang tersedia dapat bermanfaat dengan baik. 3. Strategi pengelolaan pembelajaran Pembelajaran yang dilaksanakan di buat jadwal dengan baik dan jelas serta disosialisasikan secara transfaran. Pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan ditulis secara lengkap dan disosialisasikan ke semua pihak yang berhubungan dengan keaksaraan usaha mandiri (KUM). Pimpinan atau
9
kepala sekolah (KUM) semaksimal mungkin berusaha menyampaikan pola-pola pembelajaran yang kemungkinan dapat dilaksanakan oleh para tutor. Pembuatan strategi pengelolaan pembelajaran mempertimbangkan empat unsur pokok dalam setiap usaha, yaitu mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil yang akan diperoleh (out pout). Hasil yang akan didapatkan menjadi tolak ukur menentukan langkah-langkah yang akan digunakan agar tindakan yang dilakukan efektif dan efesien. Pembuatan strategi tanpa mempedulikan hasil yang diinginkan, maka strategi tersebut akan dilakukan asal-asalan dan tidak efektif dan efesien. Strategi kedua dengan mempertimbangkan dan memilih jalan utama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pertimbangan dan pemilihan jalan terbaik sangat mendukung dan mempengaruhi bentuk strategi yang akan digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penentuan jalan utama untuk mencapai hasil yang diinginkan sangat penting dan hendaknya diperhatikan sungguhsungguh. Karena jalan atau cara akan mengantarkan mencapai hasil yang baik. Setelah penentuan cara atau jelan, maka langkah selanjutnya menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh. Penentuan langkah yang pasti akan memudahkan menjalankan rencana yang telah ditetapkan bersama, tanpa adanya langkah-langkah yang pasti akan mempersulit menjalankan progam-progam yang telah ditentukan,
Strategi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri ….(Muhammad Nurudin 09102249029)
sehingga hasil yang sesuai harapan tidak tercapai. Langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha. Untuk mengetahui berhasil tidaknya progam yang telah dibuat diukur dengan menggunakan standar yang ada di lembaga. Stantar yang ada dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan progam yang telah diadakan. Jika hasil yang diperoleh kurang dari standar yang telah disepakati berarti progam tersebut belum sukses atau sebaliknya jika hasil yang diperoleh seperti standar yang telah ditentukan menunjukkan progam tersebut dapat dilakukan dengan baik. Keempat langkah tersebut diatas sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003: 40) yang berbunyi ada empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu: Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha. Pengelolaan
10
pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan cara-cara yang baik dan menarik serta memungkinkan dilaksanakan. Kondisi dan keadaan warga belajar dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan dalam penentuan kebijakan pengelolaan pembelajaran. Penentuan kebijakan dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai macam faktor yang ada dalam lembaga (KUM). Faktor-faktor yang ada hendaknya diperhatikan dengan sungguh-sungguh dan dijadikan penunjang atau pertimbangan dalam membuat kebijakan. Adapun kebijakan yang dilakukan hendaknya memberi kemudahan dan kemanfaatan kepada semua cifitas yang ada dalam lembaga (KUM) tanpa terkecuali. Warga belajar hendaknya dapat merasakan kenyamanan dan kemudahan terhadap kebijakan atau pengelolaan pembelajaran yang telah ditentukan. Pimpinan lembaga (KUM) juga hendaknya berusaha selalu memperhatikan tutor, warga belajar, dan kondisi yang sedang berlangsung dalam lembaga. Kebijakan yang diambil yang tanpa memperdulikan kondisi lembaga, tutor, dan warga belajar akan menghasilkan kebijakan yang kurang baik bagi pihak-pihak tertentu, sehingga kebijakan yang diambil tidak dapat berjalan sesuai dengan harapan. Adapun dalam penentuan kebijakan pengelolaan pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai macam cara dengan bekerja sama dengan tutor yang menjadi pendamping warga belajar. Cara yang dapat dilakukan dalam mengelola pembelajaran dari pihak tutor adalah tutor membuat strategi dalam proses pembelajaran yaitu tutor
Strategi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri ….(Muhammad Nurudin 09102249029)
memposisikan dirinya sebagai fasilitator. Oleh karena itu, warga belajar dalam proses pembelajaran hendaknya aktif dan mandiri dalam mengikuti pembelajaran, dan berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan progam-progam yang ditentukan dengan pendampingan seorang tutor.
Kesimpulan, Implikasi dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi pengorganisasian pembelajaran KUM PKBM Kyai Suratman Strategi Keaksaraan usaha mandiri PKBM kyai Suratman di susun kepengerusan secara bertingkat, yaitu kepengurusan tingkat yayasan, kepengurusan tingkat PKBM secara umum, dan kepengurusan tingkat KUM secara khusus. Semua tingkat keorganisasian tersebut berada di bawah pengawasan pemerintah. Pengorganisasian pembelajaran dilakukan melalui pengaturan jadwal (penjadwalan), mencatat kemajuan yang diperoleh, cara menimbulkan semangat atau motivasi, dan kontrol terhadap proses pembelajaran. Pelaksanaan pengorganisasian pembelajaran dilakukan secara langsung oleh tutor dan pengurus KUM PKBM Kyai Suratman. 2. Strategi penyampaian pembelajaran KUM PKBM Kyai Suratman Strategi pembelajaran yang digunakan melalui empat unsur yang akan dipenuhi, yaitu
11
a. Strategi pengorganisasian; materi yang akan dipelajari warga belajar disusun dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pada waktu pelaksanaannya. b. Strategi penyampaian; penyampaian materi, waktu yang tersedia dibagi dengan baik dan rinci c. Strategi pengelolaan; dilakukan dengan cara rencana yang jelas, tujuan, objek yang ditangani, media, dan pengetahuan yang berkaitan
3. Pengelolaan pembelajaran KUM PKBM kyai Suratman dilakukan dengan cara: a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil yang akan diperoleh (out pout), b. Mempertimbangkan dan memilih jalan utama untuk mencapai hasil yang diinginkan. c. Menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
e. Pengelolaan media pembelajaran: media pembelajaran yang tersedia di PKBM berupa alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktek, seperti memasak kue donat, dengan media calistung (membaca, menulis, berhitung) soblok, wajan, takaran bahan, dan lain-lain. Penyediaan alat tersebut dilakukan oleh PKBM kyai Suratman dan warga belajar itu sendiri.
Strategi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri ….(Muhammad Nurudin 09102249029)
f. Tempat pembelajaran: tempattempat yang digunakan tersebut diantaranya adalah rumah tutor dan rumah warga belajar. Penggunaan tempat pembelajaran sesuai dengan kesepakatan sekaligus mempertimbangkan ketersediaan bahan pembelajaran yang akan digunakan. g. Hasil pembelajaran: 1) Warga dikenalkan tanda tangan ini merubah dari cap jempo menjadi tandatangan walaupun masih kelihatan belum sempurna, 2) Warga belajar mengenal identitasdiri (KTP); mengamati dan menghafal huruf namanya sendiri, syukur bias A. menuliskannya atau meniru huruf nama pada KTP-nya sendiri. 3) Mengenalkan angka pada tanggal lahirnya, termasuk tanggal kadaluarsa KTP. 4) Belajar tanda tangan secara ajeg sesuai di KTP. Adapun keterampilan yang diperoleh warga belajar adalah mengenal, mengetahui resep, cara berwira usaha terutama masakan, warga bisa membaca resep, membaca takaran, dan sekaligus cara memasaknya. Implikasi Berdasarkan kesimpulan tersebut, penelitian ini menunjukkan beberapa implikasi sebagai berikut: 1. Dari aspek pengorganisasian keaksaraan usaha mandiri berjalan baik, oleh karena itu kegiatan
12
keaksaraan usaha mandiri di PKBM Kyai Suratman berjalan sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang dinginkan. 2. Dari aspek pelaksanaan pembelajaran hendaknya dilakukan dengan sungguh-sungguh dan jadwal yang ada dijadikan sebagai patokan dalam pelaksanaan pembelajaran. 3. Dari aspek pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan dengan profesional, sehibgga mendapatkan hasil yang memuaskan. 4. Dari aspek hasil pembelajaran yang telah diperoleh dapat berupakan pengetahuan umum (kognitif) dan juga keterampilan dalam kehidupan seperti pembuatan donat. Saran Berdasarkan temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Tutor hendaknya selalu meningkatkan kemampuannya dalam menyampaikan materi pembelajaran. Disamping itu, perhatiannya juga hendaknya ditingkatkan agar pembelajaran berjalan lebih baik kembali 2. Bagi pengurus keaksaraan usaha mandiri dan pengurus PKBM Kyai Suratman hendaknya meningkatkan kualitas pengelolaaannya, agar lebih baik lagi kualitas pembelajarannya. 3. Bagi pemegang kebijakan (pemerintah) hendaknya lebih meningkatkan perhatiannya dengan langsung memberi segala fasilitas
Strategi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri ….(Muhammad Nurudin 09102249029)
yang dibutuhkan dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat setempat khususnya warga belajar. Daftar Pustaka Agus
Salim, 2010, Teori & Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana. Kemdikbud, 2013. NSPK Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri. Jakarta: Direktorat pembinaan pendidikan masyarakat. Knud Illeris–Terjemahan M. Khozim, 2011. Contemporary Theories of Learning. Bandung: Nusa Media. Made Wena, 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. ---------------------------, 2010. Prosedur Penelitian Suatu endekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Muhtar Dan Martini Yamin, 2002. Metode Pembelajaran Yang Berhasil. Jakarta: Sasama Mitra Suksena. Nurul Zuriah, 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Safruddin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman, 2002. Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Pers. Siti Sari’ah, 2012. Skripsi Strategi Pembelajaran Seni Musik di
13
SMP N 8 Yogyakarta, FBSUNY. Sudjana, S. 2000. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfa betha. Suharsimi Arikunto, 2011. Dasardasar Evaluasi Pendidika, Jakarta: Bumi Aksara. Umberto Sihombing, 1999. Pendidikan Luar Sekolah Kini Dan Masa depan. Jakarta: PD Mahkota. Wina Sanjaya, 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.