eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam Menumbuhkan Minat Konsumen Untuk Berkunjung Arief Mulyawan1, Hadi Suprapto Arifin2, Teddy Kurnia Wirakusumah3 Departemen Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author:
[email protected]
ABSTRAK Arief Mulyawan, 210111060602, 2012, Jurusan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Judul Penelitian yang diambil adalah “Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam Menumbuhkan Minat Konsumen Untuk Berkunjung”, dengan subjudul studi deskriptif mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengevaluasian strategi komunikasi pemasaran trans studio bandung dalam menumbuhkan minat konsumen untuk berkunjung. Drs. Hadi Suprapto Arifin, M. Si. sebagai dosen pembimbing utama, dan Drs. Teddy Kurnia Wirakusuman, M. I.Kom. sebagai pembimbing pendamping. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran Trans Studio Bandung dalam upaya menumbuhkan minat konsumen untuk mengunjungi wahana bermain indoor tebesar di dunia. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian pihak Trans Studio Bandung untuk menumbuhkan minat masyarakat sekitar bandung mengunjungi wahana bermain indor terbesar yang terletak di daerahnya sendiri. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perencanaan Trans Studio Bandung dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasarannya dilaksanakan dengan memanfaatkan media-media yang sudah tersedia di dalam TransCorp. Pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran Trans Sudio Bandung dilaksanakan oleh divisi adv & promotion dengan cara turun langsung ke lapangan membagikan brosur, pemasangan spanduk di tempat2 yang strategis dan megajak kerjasama pihak-pihak yang di anggap dapat saling menguntungkan. Pengevaluasian dilaksanakan jika strategi yang dilaksanakan kurang evektif untuk di lakukan dan memberikan gagasan baru yang lebih kreatif. Penelitian ini berkesimpulan bahwa wahan bermain keluarga Trans Studio Bandung ini strategi komunikasi pemasarannya belum cukup evektif di terapkan di kota Bandung, terapi sangat evektif dilaksanakan untuk menarik minat konsumen yang berada di luar kota Bandung. Kata Kunci
: Komunikasi, Strategi Komunikasi, Pemasaran, Konsumen, Trans
Studio Bandung 1
Penulis Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 2
Page 1 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
ABSTRACT
Arief Mulyawan, 210111060602, 2012, the Department of Management Communication, Faculty of Communication, University of Padjadjaran. Research Title taken is "Marketing Communication Strategy Trans Studio Bandung in Growing Consumer Interest To Visit", with the subtitle descriptive study on planning, implementing, evaluating of marketing communication strategy Trans Studio Bandung in growing consumer interest to visit. Drs. Hadi Suprapto Arifin, M. Si. as Chief Counselor, and Drs. Teddy Kurnia Wirakusuman, M. I.Kom. as Vice Counselor. The purpose of this study was to determine the marketing communication strategies Trans Studio Bandung in an effort to foster interest for consumers to visit the largest indoor play rides in the world. This study describes how the process of planning, implementing and evaluating the Trans Studio Bandung to foster community interest around bandung visiting the largest indor play in their own lies. These results indicate that the planning of the Trans Studio Bandung in implementing marketing communication strategies implemented by utilizing the media are already available in Transcorp. Implementation of the marketing communication strategy implemented by Trans Studio Bandung adv & promotion division by directly down to the ground handing out flyers, at banners mounting strategic places and getting cooperative parties in regard to mutual benefit. Evaluation carried out if the strategies implemented in less evektif to do and provide a new, more creative ideas. This study concluded that families play wahan Trans Studio Bandung is not enough evektif staregy marketing communications to applied in the city of Bandung, so evektif therapies implemented to attract customers outside the city of Bandung Keywords: Communication, Communication Strategy, Marketing, Consumer, Trans Studio Bandung
Arief Mulyawan - Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 2 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Latar Belakang Manusia pada hakikatnya memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, diantaranya kebutuhan primer sekunder dan tersier. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, manusia harus rela bekerja agar mendapatkan penghasilan sebagai bentuk usaha dalam pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dan sifatnya wajib untuk dipenuhi. Contohnya adalah seperti sembilan bahan makanan pokok atau sembako, rumah tempat tinggal, pakaian, dan lain sebagainya. Kebutuhan selanjutnya adalah kebutuhan sekunder yang merupakan jenis kebutuhan lanjutan setelah semua kebutuhan pokok primer telah semuanya terpenuhi dengan baik. Kebutuhan sekunder sifatnya menunjang kebutuhan primer. Misalnya seperti makanan yang bergizi, pendidikan yang baik, pakaian yang baik, perumahan yang baik, dan sebagainya yang belum masuk dalam kategori mewah. Kebutuhan terakhir adalah kebutuhan tersier yakni kebutuhan manusia yang sifatnya mewah, tidak sederhana dan berlebihan yang timbul setelah terpenuhinya kebutuhan primer dan kebutuhan skunder. Contohnya adalah mobil, antena parabola, PDA phone, komputer laptop notebook, tv 50 inchi, jalan-jalan ke hawaii, apartemen dan lain sebagainya. Berdasarkan penjelasan di atas kebutuhan primer dan sekunder dapat dipenuhi oleh manusia dengan cara bekerja sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikan ataupun menciptakan lapangan pekerjaan yang ditujukan untuk
Arief Mulyawan - Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 3 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
mendapatkan keuntungan. Baik upah ataupun keuntungan yang diperoleh dapat digunakan sebagai sarana dalam pemenuhan kebutuhan. Manusia akan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya. Jika kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi maka manusia akan sangat memerlukan kebutuhan tersier untuk menghilangkan kejenuhan dalam bekerja, salah satunya sarana hiburan dan bermain. Baru-baru ini di Indonesia telah di dirikan wahana bermain keluarga indoor terbesar di dunia yaitu Trans Studio Bandung yang baru dibuka Pada Tanggal 18 Juni 2011. Sesuai dengan namanya, Trans Studio merupakan wahana bermain yang di dirikan oleh Trans Corporation yang dikenal oleh masyarakat dengan media televisinya yang terdiri dari Trans TV dan Trans 7. Selain itu Trans Corp juga mendirikan taman bermain indoor yang berlokasi di Makasar. TRANS STUDIO THEME PARK, Trans Studio Theme Park adalah taman hiburan indoor terbesar di Indonesia. Di atas lahan seluas 2.7 Hektar , TRANS STUDIO THEME PARK menyajikan 21 wahana permainan dan bermacam bentuk hiburan yang terdapat dalam 4 kawasan dengan tema yang berbeda dan unik. Para pengunjung dapat merasakan bagaimana menjadi seorang bintang di depan kamera serta menjadi orang – orang di belakang layar dari tayangan – tayangan favorit TRANS TV dan TRANS 7,seperti Dunia Lain,Jelajah,X-travaganza.4
4
http://www.transstudioworld.com/theme.html
Arief Mulyawan - Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 4 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Trans Studio Makasar tersebut adalah wahana bermain indoor pertama yang di bangun oleh Trans Corp. Selanjutnya Trans Corp kembali membangun wahana bermain indoor yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Bandung pada saat ini telah menjadi kota wisata yang merupakan tujuan utama wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini disebabkan karena udara Bandung yang sejuk serta memiliki beberapa objek wisata, diantaranya wisata belanja, wisata alam, wisata kuliner, dan wisata hiburan. Dengan banyaknya intensitas wisatawan yang datang ke Bandung menjadi dayatarik investor untuk mendirikan usaha hiburan keluarga di Bandung seperti Trans Studio. TRANS STUDIO THEME PARK, Trans Studio Bandung adalah Indoor Theme Park ke dua di Indonesia setelah Makassar. Trans Studio Bandung lebih spektakuler dan lebih dahsyat dari Trans Studio yang ada di Makassar sehingga menjadikan Trans Studio Bandung tidak hanya terbesar
di
Indonesia
tapi
juga
terbesar
di
dunia.
TRANS STUDIO THEME PARK menyajikan 20 wahana permainan dan bermacam bentuk hiburan yang terdapat dalam 3 kawasan dengan tema yang berbeda dan unik. Para pengunjung dapat merasakan bagaimana menjadi seorang bintang di depan kamera serta menjadi orang – orang di belakang layar dari tayangan – tayangan favorit TRANS TV dan TRANS 7,seperti Dunia Lain, Jelajah. Si Bolang, dan masih banyak wahana menarik lainnya.5
5
http://www.transstudiobandung.com/bahasa/theme.html
Arief Mulyawan - Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 5 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Dalam upaya untuk memperkenalkan Trans Studio Bandung, Trans Corp memanfaatkan Trans TV dan Trans 7 sebagai media pemasarannya. Media televisi menjadi pilihan yang sangat bagus untuk memperkenalkan suatu produk dan jasa. Hal ini dikarenakan pada media televisi terdapat dua unsur yang dapat memudahkan konsumen menerima informasi lengkap tentang produk yaitu audio (suara) dan visual (gambar). Dengan adanya audio dan visual maka konsumen akan dapat mudah menerima informasi secara lengkap dan santai. Hal ini lebih unggul dibandingkan media cetak yang dapat menampilkan visual dan radio yang hanya dapat menampilkan audio. Kegiatan memperkenalkan suatu produk dan jasa pada media televisi disebut juga dengan iklan. Kegiatan komunikasi pemasaran dalam media televisi pun tidak terbatas pada iklan saja, saat ini telah berkembang pada konten acara yang ditayangkan. Dimana iklan produk atau jasa tersebut disisipkan di dalam program acara yang ada di dalam stasiun televisi, dengan cara mengajak atau membujuk konsumen untuk membeli produk serta pelayanan jasa yang sedang di iklankan. Program acara yang dipilih adalah program acara yg memiliki rating yang sangat tinggi, karena dengan tingginya rating program acara yang dipilih maka dapat dipastikan banyaknya jumlah penonton acara tersebut. Dengan banyaknya jumlah penonton maka iklan yang disisipkan pada program acara tersebut dapat dilihat oleh banyak orang, sehingga peluang dikenalnya produk atau jasa tersebut akan sangat besar. Dalam setiap program acara yang ditayangkan oleh Trans TV dan Trans 7 yang memiliki rating tinggi seperti OVJ (Opera Van Java), Laptop Si Unyil, Mr. Arief Mulyawan - Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 6 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Tukul (Empat Mata), Jelajah, Si Bolang, dll. Kegiatan program acara tersebut seluruhnya diambil dari lokasi Trans Studio Bandung. Ditambah lagi dengan banyaknya artis – artis Trans Corp yang mengunjungi wahana tersebut dapat menjadi tambahan daya tarik masyarakat untuk mengunjungi Trans studio Bandung. Berdasarkan komunikasi pemasaran, iklan digunakan sebagai media promosi, dimana semakin banyak iklan yang ditayangkan maka pesan yang disampaikan ke konsumen semakin jelas informasinya dan mudah di ingat konsumen. Dengan demikian, berbagai kegiatan acara yang dilaksanakan di lokasi Trans Studio Bandung, seharusnya dapat menarik minat masyarakat untuk datang berkunjung dan mencoba wahana yang ada di dalamnya. Menurut pandangan penulis pada kenyataan yang terjadi di lapangan, Trans Studio terlihat tidak terlalu ramai pada hari Senin – Jumat atau hari biasa, padahal pada hari itu terdapat potongan harga yang cukup besar, dengan kata lain potongan harga tersebut ditujukan kepada masyarakat yang tinggal di Bandung. Namun berbeda sekali keadaan pengunjungnya pada hari Sabtu dan Minggu atau hari libur dimana harga masuknya cukup mahal dibandingkan hari biasa. Melihat hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Strategi komunikasi pemasaran Trans Studio Bandung dalam menumbuhkan minat konsumen untuk berkunjung ”.
Arief Mulyawan - Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 7 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Metode Penelitian Penelitian kali ini akan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam memandang suatu realitas/ fenomena/ gejala. Dalam paradigma ini, realitas social dipandang sebagai suatu yang holistic/ utuh, kompleks, dinamis dan penuh makna. Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara rtiangulasi (gabungan), analisis data induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Obyek yang alamiah adalah objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di obyek, dan setelah keluar dari objek relative tidak berubah. Selanjutnya metode penelitian ini juga digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya. Data yang pasti merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. (Sugiyono, 2005:1-3) Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan. Oleh karena itu analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan faktafakta yang ditemukan dan kemudian dapat dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak peneliti menyusun
Arief Mulyawan - Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
proposal, melaksanakan pengumpulan data di lapangan, sampai peneliti mendapatkan seluruh data. (Sugiyono, 2005:3) Untuk mengadakan pengkajian selanjutnya terhadap istilah penelitian kualitatif perlu kiranya dikemukakan melalui beberapa definisi. Bogdan dan Taylor (1975: 5), dalam Moleong (2005: 4) mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilakunya yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh. Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, namun perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Tujuan kualitatif memang bukan semata-mata mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subjek terhadap dunia sekitarnya. Dalam
memahami
dunia sekitarnya, mungkin apa yang dikemukakan subyek salah, karena tidak sesuai dengan teori, tidak sesuai dengan hukum. Lincoln dan Guba (1985) dalam Moleong (2005:5) menyatakan bahwa metode dalam penelitian kualitatif digunakan dengan beberapa pertimbangan pertama dapat lebih mudah menyesuaikan dengan kenyataannya; kedua metode ini menyajikan langsung hakikat hubungan antara perilaku dengan respondennya dan ketiga metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama serta terhadap pola-pola yang dihadapi. David Williams (1995) dalam
Moleong (2005:5) menulis bahwa
penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah. Jelas definisi ini memberi gambaran bahwa Arief Mulyawan - Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, metode alamiah dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian alamiah. Usaha dalam mendefinisikan suatu penelitian pendekatan kualitatif, seringkali akhirnya metode ini dibandingkan dengan metode pendekatan kualitatif. Suatu penelitian kuantitatif itu sendiri mempelajari cirri-ciri dan objek penelitiannya dengan melakukan perhitungan-perhitungan statistik berdasarkan hasil pengamatan. Namun sebaliknya, tradisi penelitian kualitatif menolak kuantifikasi dari aspek prilaku manusia dalam memahami perilaku. Penelitian kualitatif merujuk kepada aspek kausalitas/alamiah dari subjek penelitian sehingga dengan berbagai penyederhanaan penelitian kualitatif seringkali diasosiasikan sebagai penelitian yang tidak menggunakan perhitungan melalui angka-angka. Perbedaan antara metode penelitian kualitatif dengan kuantitatif, bukan yang kualitatif tidak menggunakan angka sedangkan kuantitatif menggunakan angka.Perlu diketahui bahwa metode kualitatif tidak menolak angka dan menggunakan teknik statistic untuk penyajian data dan analisis.Statistik dalam kualitatif tidak digunakan untuk menguji hipotesis, sehingga tidak ada kata signifikan. (Sugiono, 2005: 2-4) Keragaman tradisi pendekatan kualitatif sesuai dengan keragaman aliran teori dan akar tradisinya masing-masing. Beberapa diantaranya tergolong sering digunakan dalam ilmu sosial diantaranya adalah : (1) Studi Fenomenologi, (2) Studi Observasi Partisipatif Interaksionisme Simbolik, (3) Studi Etnometodologi, (4) Studi Etnografi, (5) Studi Grounded Theory, (6) Studi Life History, (7) Studi Hermeneutika, (8) Studi Analisis Diri, (9) studi Kasus. (Bungin, 2001:29) Arief Mulyawan - Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 10 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Usaha dalam meneliti dan membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan olen Trans Studio Bandung akan meliputi perilakuperilaku individu dalam lingkup perusahaan dan konsumennya. Dalam kasus ini yang diteliti masih dapat terus berkembang terkait baru berdirinya perusahaan sehingga tiap hari akan terus terjadi perubahan sehingga tidak mungkin dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrument tes, kuisioner, dan pedoman wawancara. Penulis bermaksud mempelajari dan memantau usaha-usaha dan strategi yang dilakukan pihak Trans Studio Bandung di mata konsumen. Penelitian kualitatif terfokus pada keinginan untuk mengetahui keragaman (diversity) dan kekhususan (particularity) objek studi. Namun hasil akhir yang ingin diperoleh adalah menjelaskan keunikan kasus yang dikaji. Keunikan kasus umumnya berkaitan dengan enam aspek berikut: (a) hakikat kasus; (b) latar belakang; (c) setting fisik; (d) konteks kasus, khususnya ekonomi, politik, hukum dan eksetika; (e) persoalan lain di sekitar kasus yang dipelajari dan (f) informan atau tentang keberadaan kasus tersebut. Secara metodologis, seorang periset kasus mengikuti beberapa alur umum studi, antara lain identifikasi, kasus, pemilihan dan sampling kasus, kerja lapangan, serta interpretasi dan pemaparan hasil studi. Namun demikian, periset kasus dapat pula mengembangkan sendiri langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai alur yng ia kembangkan secara mandiri (Salim, 2002:46). seperti halnya yang dilaksanakan oleh penulis di Trans Studio Bandung. Kesimpulan Berdasarkan analisa data yang dilakukan oleh penulis, maka diperoleh kesimpulan sebagau berikut: Arief Mulyawan - Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 11 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
1. Perencanaan strategi komunikasi pemasaran Trans Studio Bandung dalam memudahkan minat konsumen untuk berkunjung dilatar belakangi oleh baru berdirinya wahana bermain tersebut yang usianya belum genap satu tahun tetapi memiliki dua sarana media yang sangat besar yaitu Trans TV dan Trans 7, sehingga dapat menekan biaya promosi dengan cara memanfaatkan sarana yang sudah dimiliki Trans Corp. 2. Pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran Trans Studio Bandung dalam memudahkan minat konsumen untuk berkunjung agar sesuai dengan konsep yang sudah direncanakan dimulai dari pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah dimiliki Trans Corp. Trans Studio Bandung memanfaatkan sarana tersebut dengan baik, dengan cara memanfaatkan program acara yang retingnya tinggi untuk syuting di dalam wahana bermain Trans Studio agar dapat dilihat oleh seluruh masyarakat di dunia dan tertarik untuk mengunjungi Trans Studio Bandung. 3. Evaluasi strategi komunikasi pemasaran trans studio Bandung dalam memudahkan minat konsumen untuk berkunjung dilaksanakan sebagai pengukuran kinerja yang telah dilakukan dengan target yang ingin dicapai untuk mengarah kepada perbaikan strategi komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi pemasaan Trans Studio Bandung sangat sukses menarik pengunjung yang ada di luar kota Bandung bahkan sampai ke luar negeri, akan tetapi masih belum mencapai target pada masyarakat Bandung itu sendiri.
Arief Mulyawan - Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 12 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
DAFTAR PUSTAKA Barker, Chris 2005. Cultural Studies: Teori dan Praktik, Yogyakarta: Kreasi Wacana. Bungin, Burhan. 2001. Metodologo Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Effendy, Onong uchjana. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Effendy, Onong uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kasali, Rhenald. 2001. Manajemen Periklanan. Jakarta: Yayasan Indonesiatera. Kother, Philip. 2000. Manajemen Periklanan. Jakarta: PT. Prenhallindo. Littlejohn, W. Stephen. 1996. Theory of Human Communication Fifth Edition. Wadsworth Publishing Company. McQuail, Denis. 1994. Theori Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Moleong, Lexy J. 1990. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy, 2001, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. Rakhmat Jalaludin. Drs. Msc. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Soemanagara, Rd. 2006, Konsep Strategis dan Terpaan. Bandung: Alfa Beta Bandung. Sumarwan, Ujang. 2003. Prilaku Konsumen. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Arief Mulyawan - Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 13 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Sutisna. 2001. Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suyanto, M. 2005. Strategi Perencanaan Iklan Televisi: Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: Andi Offset Tjiptono, Frandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. Winardi. 1991. Marketing dan Prilaku Konsumen, Bandung: Mandar Maju Zuhal, R.M. 1988. Menjual Promosi dan Pemasaran. Gersik: Bintang Remaja
Sumber Lain : www.pikiran-rakyat.com www.transstudiobandung.com www.wikipedia.com www.kamusbesarbahasaindonesia.co.id cipaganti travel Bandung Super Mal
Arief Mulyawan - Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 14 of 14