ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Min Oi Universitas Bina Nusantara, Jl. K. H. Syahdan No. 9, +62 21 534 5830 / +62 21 530 0244,
[email protected] Min Oi, Enrico Mulawarman Wirakusumah
ABSTRAK BCA as the transactional bank, has been succeeded to become the largest private bank in Indonesian’s banking industry. Regarding this achievement, this article aims to discuss the analysis of marketing communication strategies that BCA use to attract the consumer’s interest. The research itself carried out by using qualitative research methods so the feelings, opinions, interests, tastes and behavior of the respondent can be clearly seen for finding the respondent’s motivation. BCA has a marketing communication strategy that called “360 Degree Marketing Communication Strategy”, to communicate to customers through all available media, including all aspects contained in the promotional mix. But after conducting in-depth interviews with the respondents, the conclusion shows that the respondents chose to be a customer of BCA is not due to promotional activities that has been done by BCA, but because the BCA’s well known reputation for extensive network and a reliable company. Key words: BCA, marketing communication, promotion mix
PENDAHULUAN Latar Belakang Kegiatan perbankan saat ini terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan khususnya di Indonesia. Seperti yang terjadi pada PT Bank Central Asia Tbk atau BCA sebagai Bank swasta terbesar di Indonesia. BCA yang fokus sebagai Bank transaksional telah menjadi populer semenjak kehadiran program tabungan Tahapan BCA. Hal tersebut terbukti berdasarkan hasil survei Indonesian Bank Loyalty Index (IBLI) 2011 yang dilakukan oleh InfoBank bersama MarkPlus Insight, BCA menduduki peringkat pertama sebagai bank yang memiliki nasabah paling loyal. Tabel1.1 Indonesian Bank Loyalty Index 2011 Nama Bank Peringkat BCA 1 Bank Mandiri 2 BNI 3 BRI 4 Bank Danamon 5 Bank Bukopin 6 Panin Bank 7 Bank OCBC NISP 8 Bank UOB Buana 9 BII 10 (Sumber: www.infobanknews.com/2011/01/10-bank-yang-memiliki-nasabah-tabungan-paling-loyal/) BCA melakukan berbagai macam kegiatan komunikasi pemasaran yang secara keseluruhan saling berintegrasi dengan baik sehingga kegiatan komunikasi pemasaran dapat saling mendukung satu sama lain. Oleh sebab itu penulis ingin membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran BCA, sebagai objek penelitian untuk dapat menjelaskan serta menganalisa lebih dalam strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh BCA yang berhasil mempertahankan peringkat pertama berdasarkan tingkat loyalitas dari nasabah tabungan.
Kajian Pustaka Penelitian ini menggunakan teori khusus promotion mix atau bauran promosi yang merupakan turunan dari teori marketing mix atau bauran pemasaran yang telah dipopulerkan oleh E. J. McCarthy. Promotion mix terdiri dari lima aspek diantaranya: public relations, advertising, sales promotion, personal selling, dan direct marketing. Philip Kotler mendefinisikan promosi yakni bahwa promosi merupakan berbagai macam kegiatan akan dikendalikan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan suatu produkk dan membujuk konsumen untuk membelinya. (2002:43) Untuk itu lah penulis menggunakan teori promotion mix sebagai landasan utama dalam penelitian tentang analisis strategi komunikasi pemasaran ini.
Rumusan Masalah Dengan melihat keberhasilan dalam strategi komunikasi pemasaran BCA, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh BCA terhadap ketertarikan minat konsumen.
Tujuan Penelitian Penelitian yang membahas mengenai strategi komunikasi BCA, penulis mempunyai tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Diantaranya: • Sebagai prasyarat mendapatkan gelar strata 1 (S1) jurusan marketing communication divisi Public Relations. • Untuk mengetahui dan menganalisis strategi komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk pengaruhnya terhadap minat konsumen • Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk terhadap minat konsumen • Untuk mengetahui dan menganalisis hambatan-hambatan yang muncul dan cara mereka mengatasinya serta melaksanakan strategi komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk dalam menarik minat konsumen
METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Dedi Mulyana (2007:5) memberikan definisi sederhana mengenai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurutnya adalah penelitian yang bersifat interpretif atau menggunakan penafsiran atau menggunakan penafsiran yang melibatkan banyak metode dalam menelaah masalah penelitiannya. Metode penelitian kualitatif dipilih karena hanya metode penelitan kualitatif yang dapat menjelaskan perasaan, opini, minat, selera, perilaku respondennya dapat secara jelas terlihat untuk menemukan motivasi yang dimiliki responden tersebut. Pengumpulan data diperoleh melalui dua metode yakni data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara secara mendalam terhadap narasumber dan observasi lapangan, data sekunder diperoleh melalui studi pustaka dan data internal perusahaan. Penentuan sampel untuk memperoleh responden yang akan diwawancara secara mendalam dilakukan secara acak tetapi tetap berdasarkan segmentasi pasar BCA yakni berkisar diantara 30-44tahun. Meskipun begitu, beberapa responden yang diwawancara ada yang dibawah usia tersebut dikarenakan nasabah BCA juga banyak yang dibawah usia 30 tahun. Kemudian teknik analisa yang digunakan didasarkan kepada data-data yang telah dikumpulkan selama melakukan penelitian di lapangan. Data dianalisa mengacu pada teori promotion mix. Validitas dalam sebuah penelitian sangat vital dan sangat perlu diperhatikan. Namun dalam penelitian kualitatif, kebenaran dalam sebuah penelitian merupakan hal yang tidak mutlak. Dalam penelitian ini penulis menggunakan triangulasi sebagai teknik validasi data dalam menganalisis strategi komunikasi pemasaran BCA dalam menarik minat konsumen. Bachri mengutip apa yang dikatakan oleh Wiliam
Wiersma dalam buku Sugiono bahwa “Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the suffiency of the data according to the convergence of multiple data source or multiple data collection procedures” yang diartikan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu, sehingga triangulasi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yakni triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. (2010:56) Berkaitan dengan penelitian ini, penulis menggunakan teknik validasi dengan memanfaatkan jenis triangulasi sumber. Triangulasi sumber berari membandingkan mencek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. (Bachri, 2010:56)
HASIL DAN BAHASAN Secara keseluruhan, BCA telah menjalankan semua aspek dalam promotion mix atau yang juga dikenal dengan istilah marcom mix. Tetapi ada yang sedikit berbeda antara teori dengan penerapannya di lapangan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa divisi humas tidak berada dibawah naungan subdivisi komunikasi pemasaran BCA. Meskipun dari seluruh narasumber dalam penelitian ini mengatakan bahwa beberapa tahun yang lalu sebelum penelitian skripsi ini dilakukan, divisi humas berada dalam naungan subdivisi Komunikasi Pemasaran/Marketing Communication BCA.
Strategi Komunikasi Pemasaran BCA Kepala subdivisi Marcom BCA, Esther Meliana Wibowo mengatakan bahwa BCA menjalankan strategi komunikasi pemasaran yang paling efektif disebut dengan istilah ‘360 Degree Marketing Communication Strategy’. Yang dimaksud dengan 360 Degree Marketing Communication Strategy yakni dimana BCA berupaya berkomunikasi kepada nasabah atau konsumen dengan berbagai cara. Berikut aspek-aspek dalam promotion mix yang telah dijalankan oleh BCA beserta hasil pengaruhnya terhadap ketertarikan minat konsumen: 1) Public Relations / Humas Aktifitas humas BCA tentu dijalankan oleh subdivisi terkait yakni aspek humas BCA yang berada di bawah naungan sekretariat perusahaan. Humas BCA memiliki 3 (tiga) bagian utama yakni humas internal, humas eksternal, dan corporate social responsibility (CSR). Humas Eksternal: Secara rinci kegiatan humas eksternal diantaranya: monitoring berita, media gathering, permohonan wawancara, press conference, sponsorship yang terkait dengan media, penanganan keluhan melalui media, dan penyebaran informasi melalui press release, iklan korporasi, laporan tahunan, pengembangan company profile, dan kegiatan administrasi. Humas Internal: Info BCA (majalah internal BCA), temu redaktur nasional, My BCA (website internal BCA), email blast, kliping harian, hiasan lobby, dan silahturahmi purnabakti. Sedangkan kegiatan yang menjadi program korporasi terencana yakni kegiatan Rakernas (Rapat Kerja Nasional), BCA Award, HUT BCA, Analyst Meeting, BCA Update, RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), makan bersama/lunch together, dan COP (Community of Practice), pembukaan cabang, serah terima jabatan, sigining, seminar internal Corporate Social Responsibility: Aspek CSR menjalankan tanggungjawab sosial perusahaan baik melalui program-program terencana maupun tidak terencana. BCA pada dasarnya fokus pada kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Beberapa program terencana BCA diantaranya: Beasiswa PPA (Program Pendidikan Akutansi), Magang Bhakti BCA, dan beasiswa untuk para siswa/i dan mahasiswa/i dari berbagai sekolah dan universitas. Gambar 1 Konferensi Pers BCA KlikPay
Sumber: http://www.tabloidpcplus.com/2012/02/berita-teknologi/bca-klikpay-permudah-belanjaonline-dengan-otp/
2) Advertising / Iklan BCA melakukan aktifitas iklan melalui semua media yang tersedia. Seperti TV, radio, majalah, koran, billboard, midi billboard, LED, focus media, poster, website, social media, media online, brosur, hanging mobile, neon box, wobler, TV Plasma, stiker, dan bahkan struk ATM pun dimanfaatkan oleh BCA sebagai media untuk beriklan. Gambar 2 Contoh Print Ad
3) Sales Promotion / Promosi Penjualan Untuk aktifitas promosi penjualan, BCA memiliki program promosi penjualan. Seperti program Gebyar Tahapan BCA yang mendorong para nasabah untuk terus menabung dan meningkatkan transaksi di BCA dengan memberikan hadiah, kemudian program-program promosi diskon pengguna kartu kredit BCA, Flazz Card BCA, penawaran bunga rendah bagi pengguna KPR BCA, dan program-program promosi lainnya. 4) Direct Marketing / Pemasaran Langsung BCA melakukan penjualan pribadi melalui SPG (Sales Promotion Girl) yang ditempatkan di beberapa event pameran, dan customer service di cabang-cabang yang melakukan cross selling selain melayani kebutuhan konsumen. Yang dimaksud cross selling merupakan penjualan yang dilakukan disela-sela kesempatan ketika melayani konsumen/nasabah. 5) Personal Selling / Penjualan Pribadi Aktifitas direct marketing yang dilakukan oleh BCA diantaranya: direct-mail marketing seperti email blast, sms blast dan katalog bulanan yang dikirimkan bersamaan dengan tagihan kartu kredit. Namun sama dengan aktifitas personal selling (penjualan pribadi), aktifitas direct marketing atau pemasaran langsung ini hanya untuk beberapa produk saja. Hal tersebut dikarenakan BCA memandang bahwa tidak semua produk perlu menggunakan strategi yang sama dalam mempromosikan produknya. Ibu Esther sebagai Kepala Subdivisi Marketing Communications BCA, mengakui bahwa dalam menjalankan strategi marcom, pihaknya juga menemui kendala. Kendala yang dihadapi terletak pada begitu banyaknya produk yang dimiliki BCA untuk dikomunikasikan kepada publik. Ditambah lagi konsumen sudah dibombardir pesan dari produk-produk lain selain produk BCA, sehingga BCA selain berhadapan dengan tantangan dari internal, pihak markom BCA juga ditantang untuk bisa mendapatkan perhatian lebih dari konsumen yang tereskpos dengan produk-produk lainnya. Disamping itu, waktu yang tersedia untuk mengkomunikasikan pesan produk kepada konsumen juga terbatas. Untuk itu BCA meskipun menggunakan semua channel yang ada, tetapi tetap mementingkan segi kreatif dan melakukan pemilihan media dalam strategi marketing communications-nya sehingga pesan yang tersampaikan kepada publik dapat diterima dengan baik sesuai dengan objektif pesan tersebut. Selain itu, menurut Ibu Esther, kita perlu memperhatikan habit atau kebiasaan target penerima pesan dalam memilih media serta trend media yang sedang berkembang. Seperti trend media online yang saat ini terus menerus berkembang. Intinya, beberapa hal seperti manajemen waktu, poin kreatif, pemilihan media yang tepat kemudian memegang peranan penting agar bisa menarik perhatian konsumen yang tentunya disesuaikan
dengan perencanaan budget yang matang. Sehingga pengeluaran tepat sasaran dan memperoleh hasil yang diinginkan.
Hasil Berikut hasil dari penelitian yang dilakukan melalui wawancara secara mendalam melalui beberapa responden terkait dengan aspek-aspek promotion mix yang telah dilakukan oleh BCA: 1) Public Relations / Humas Berdasarkan hasil wawancara dengan para responden, mereka mengatakan bahwa BCA merupakan bank dengan reputasi yang cukup baik karena dikenal sebagai bank swasta terbesar di Indonesia yang didukung oleh jaringannya yang luas dan memiliki produk-produk yang berkualitas. Ditambah lagi selama ini publikasi mengenai BCA sangat baik. Namun beberapa diantara mereka merasa kini dalam hal pelayanan BCA kurang memuaskan karena dianggap sudah tidak memperdulikan nasabahnya dan hanya mempedulikan para nasabah prioritas. Hal tersebut berdampak pada menurunnya citra perusahaan dimata para konsumen, khususnya para konsumen yang mayoritas merupakan nasabah biasa dan bukan nasabah priorias. Seperti yang dikatakan oleh responden yang bernama Michael. Katanya, “Pelayanan BCA seolah-olah hanya basa-basi, sepertinya hanya merupakan bagian dari SOP (red: Standard Operational Procedure) saja. Saya tidak merasakan kehangatan”. Sama halnya dengan yang dikatakan oleh responden lainnya yang bernama Sandy yang mengatakan, “Saya berharap pelayanan yang diberikan oleh petugas BCA lebih ramah, tulus, dan bisa akrab dengan para nasabah meskipun bukan nasabah Prioritas.”
2) Advertising / Iklan BCA mengiklankan hampir semua jenis produknya, baik itu produk consumer banking maupun produk kartu kredit. Tetapi iklan BCA yang selama ini ada, produk kartu kredit yang paling dominan dalam benak konsumen. Konsumen menyadari iklan tersebut melalui media billboard, katalog, dan banner. Perihal ketertarikan responden mengenai iklan-iklan BCA, hampir seluruh responden dalam penelitian ini mengaku tidak terlalu tertarik dengan iklan-iklan BCA. Jika disimpulkan, menurut para responden, selain mereka kurang menyadari iklan BCA, mereka juga merasa iklan BCA kurang menarik dan membosankan. Konsumen mengharapkan iklan BCA bisa tampil berbeda serta melakukan perubahan yang lebih fantastis.
3) Sales Promotion / Promosi Penjualan Sejauh ini sebagian dari responden cukup tertarik dengan penawaran promosi penjualan yang diberikan BCA, tetapi tidak sampai langsung mengambil tindakan. Seperti yang dikatakan oleh responden yang bernama Ng Megawati, dirinya mengaku tertarik dengan promo program KPR fixed 8% p.a tetapi belum mencoba program promosi penjualan tersebut karena belum menjadi kebutuhan bagi dirinya. Pendapat lainnya mengenai program promosi penjualan BCA seperti Gebyar Tahapan BCA, Sandy (salah satu responden lainnya) mengatakan bahwa program promosi Gebyar Tahapan BCA lebih baik diganti dengan program promosi penjualan yang lebih inovatif. Hal tersebut dikarenakan dirinya sebagai nasabah merasa program tersebut tidak lagi menarik perhatian.
4) Direct Marketing / Pemasaran langsung BCA memang melakukan aktifitas direct marketing seperti email blast. Tetapi aktifitas email blast hanya dilakukan jika ada penawaran penjualan. Kurangnya frekuensi direct marketing juga disadari oleh para responden dalam penelitian ini. Para responden mengaku tidak pernah mendapat email blast, telemarketing, SMS blast, dan lainnya. Sehingga mereka tidak menyadari bahwa BCA juga melakukan aktifitas direct marketing atau pemasaran langsung. Bapak Matthew sebagai salah satu narasumber dalam penelitian ini mengatakan bahwa email blast hanya ditujukan kepada beberapa nasabah, karena tidak semua nasabah memiliki email. Begitu pula sebaliknya, BCA tidak memiliki email semua nasabah meskipun nasabah tersebut memiliki email.
5) Personal Selling / Penjualan pribadi Para responden tidak begitu merasakan peranan customer service dan teller BCA yang bertugas untuk melakukan kegiatan cross selling. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan responden Sandy, Ng Megawati, dan Henry Leo yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah ditawarkan secara langsung produk dan layanan BCA oleh customer service dan teller BCA. Mereka yang mencari tahu sendiri mengenai produk dan layanan BCA.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan BCA telah melakukan kegiatan promosi melalui segala saluran media khususnya untuk produk consumer banking. Hal tersebut telah dibuktikan berdasarkan data-data yang telah disajikan sebelumnya. Termasuk seluruh aspek yang terdapat dalam Marcomm Mix atau promotion mix. Tetapi dalam hal promosi baik itu dari segi iklan, promosi penjualan, pemasaran langsung, maupun penjualan pribadi, para responden sebagai nasabah lebih banyak terekspos dengan promosi produk kartu kredit BCA. Hampir semua jawaban responden mengatakan bahwa alasan mereka menjadi nasabah BCA bukan karena terpengaruh promosi, melainkan reputasi BCA yang memiliki jaringan luas, ATM dimana-mana, dan mudah dijangkau. Untuk itu penulis menyimpulkan bahwa promosi BCA ini baik untuk produk consumer banking maupun produk kartu kredit sebenarnya sudah cukup sukses. Hanya saja produk kartu kredit lebih berhasil mempromosikan produk mereka dibandingkan dengan produk consumer banking. Nasabah atau konsumen mengharapkan BCA melakukan perubahan, lebih kreatif, dan out of the box dalam melakukan kegiatan promosi khususnya dari segi periklanan dan promosi penjualan sehingga para nasabah tidak merasa strategi promosi BCA itu kaku dan monoton. Sedangkan dari aspek public relations yang fungsinya untuk membangun hubungan baik dengan publik yang termasuk didalamnya adalah konsumen, telah menjalankan fungsinya dengan baik. Yaitu bertugas untuk menangani keluhan konsumen dan melakukan kegiatan media relations. Tetapi konsumen mengharapkan pelayanan yang diberikan kepada konsumen baik itu nasabah BCA biasa maupun nasabah BCA Prioritas, tidak terjadi kesenjangan. Untuk membangun hubungan baik dengan konsumen tentu diperlukan ketulusan dan bukan hanya melayani sebagai bagian dari standar operational prosedure (SOP).
Saran Berikut saran praktis yang diharapkan dapat bermanfaat bagi PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang terdapat dalam Marcomm Mix atau Promotion Mix : 1) Public Relations (PR) / Hubungan Masyarakat BCA telah memiliki reputasi yang cukup baik di mata para nasabah. Sebagai bank swasta terbesar di Indonesia, bukan hanya reputasi yang baik yang perlu diperhatikan, melainkan dengan menjalin hubungan baik dengan publik eksternal maupun publik internal. Secara khusus yang perlu diperhatikan adalah menjalin hubungan baik dengan para konsumen. Dari segi PR, penulis memberikan beberapa saran, yaitu : • Kegiatan PR bagi nasabah BCA Prioritas sangat kental sekali. Sebaiknya hal tersebut juga dilakukan terhadap nasabah BCA non-prioritas. Sehingga nasabah BCA non-prioritas juga merasa diperhatikan. Serta kegiatan PR yang sudah ada dapat mengembangkan fungsi PR-nya, bukan hanya untuk menangani keluhan tetapi memberikan kepuasan sebelum terjadi keluhan. • Merancang kegiatan-kegiatan PR yang dapat melibatkan konsumen secara langsung, sehingga diharapkan akan terjalin hubungan baik antara perusahaan dengan konsumen. • Meningkatkan kualitas pelayanan bagi frontliner BCA, dengan tidak menjadikan pelayanan hanya sebagai SOP (Standard Operating Procedure) perusahaan. Sehingga konsumen dapat merasa nyaman dan dihargai meskipun mereka bukan nasabah Prioritas. Dengan memberikan ketulusan dan kehangatan saat melayani para nasabah. 2) Advertising / Iklan Dari sisi advertising/iklan, BCA sudah menjalankannya dengan baik. Segala macam media untuk beriklan telah dimanfaatkan oleh BCA. Namun meskipun demikian, produk kartu kredit BCA lebih dominan dibandingkan dengan produk consumer banking, dan konsumen kurang tertarik dengan iklan yang sudah ada. Untuk itu berikut saran-saran penulis yang berkaitan dengan iklan : • Melakukan perubahan dalam tampilan iklan-iklan BCA baik itu dari print ad, radio, maupun iklan TV sehingga tidak monoton. • Membuat iklan yang dapat membangun rasa penasaran audiens-nya. Iklan lebih eye-catching dan lebih heboh. • Memasukkan unsur humor dalam pembuatan iklan-iklan BCA khususnya iklan TV. • Meningkatkan intensitas iklan BCA di berbagai media, karena para konsumen jarang ada yang menyadari ada iklan BCA khususnya iklan TV dan radio. • Membuat iklan yang ‘out of the box’ yang dapat meningkatkan puncak kesadaran mengenai produk BCA selain produk kartu kredit dalam benak konsumen (TOMA – Top of Mind Awareness)
3) Sales Promotion / Promosi Penjualan Sejauh ini konsumen menyadari bahwa BCA memiliki banyak program promosi penjualan. Tetapi penawaran yang diberikan oleh BCA dirasakan oleh konsumen sebagai penawaran yang tidak memiliki kelebihan dibandingkan promosi penjualan bank kompetitor. Berikut saran penulis mengenai promosi penjualan BCA : • Membuat program promosi terbaru selain Gebyar Tahapan BCA, karena para nasabah akan tetap menabung di BCA meskipun tidak mendapatkan hadiah. • Buat program promosi penjualan yang digabungkan dengan program Corporate Social Responsibility. Sehingga membuat konsumen tertarik untuk ikut berpartisipasi. Contohnya : Dengan menabung di BCA, 10% dari jumlah setoran nasabah akan dimanfaatkan untuk membantu biaya pendidikan bagi kalangan yang kurang mampu. Selain mendorong nasabah untuk ikut serta dalam kegiatan sosial, pengumpulan dana tabungan akan meningkat, dan citra perusahaan pun akan semakin baik • Lebih berani memberikan penawaran promosi penjualan. Sehingga penawaran tidak cenderung statis dan biasa-biasa saja. Serta memberikan differensiasi antara BCA dengan bank kompetitor. 4) Direct Marketing / Pemasaran Langsung Aktifitas direct marketing atau pemasaran langsung yang dilakukan oleh BCA dirasa kurang menonjol dibandingkan aktifitas promosi lainnya, terbukti dari jawaban dari para responden yang telah dibahas sebelumnya. Berikut saran-saran yang berkaitan dengan direct marketing : • • •
Lebih agresif dalam menawarkan produk consumer banking kepada para konsumen. Mengumpulkan database email para konsumen sehingga lebih banyak konsumen yang mendapatkan informasi terbaru mengenai berita penting BCA secara langsung. Memastikan bahwa apakah nasabah memang menginginkan produk yang dijual tersebut bukan dengan tanpa pemberitahuan. Seperti mengirimkan kartu kredit tanpa menginformasikan nasabah terlebih dahulu.
5) Personal Selling / Penjualan Pribadi Berikut saran-saran penulis berkaitan dengan kegiatan penjualan pribadi BCA: • Para staff BCA termasuk di dalamnya adalah customer service, teller, dan staff cabang BCA agar lebih aktif memberikan informasi mengenai produk dan penawaran promosi penjualan BCA sehingga konsumen mengetahui berbagai macam produk dan layanan consumer banking BCA selain produk kartu kredit. • Lebih intensif mengadakan pameran di mal-mal dan menempatkan tenaga penjual seperti SPG/SPB yang memang mempunyai skill dalam memberikan informasi produk sekaligus menawarkan produk dan layanan tersebut secara persuasif. Tentunya dengan memberikan pelatihan terlebih dahulu kepada para SPG/SPB agar para tenaga penjual yang berinteraksi secara langsung dengan konsumen tidak memberikan informasi yang salah. • Tidak melakukan pendekatan yang cenderung memaksa saat menawarkan produk BCA.
REFERENSI Sumber Buku: Alifahmi, Hifni. (2005). Sinergi Komunikasi Pemasaran-Integrasi Iklan, Public Relations dan Promosi. Jakarta: Quantum Bisnis & Manajemen. Ardianto, E. (2010). Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Cetakan pertama. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Belch, G. E., Belch, M. A. (2001). Advertising and Promotion: an Integrated Marketing Communications Perspective. 5th edition. New York: McGraw Hill. Berkowitz, E. N., Kerin, R. A., Rudelius, W. (1989). Marketing. 2nd edition. United States of America: IRWIN. Chitty, W., Barker, N., Shimp, T. A. (2008). Integrated Marketing Communications. 2nd edition. Australia: Cengange Learning. Clow, K. E., Baack, D. (2007). Integrated Advertising, Promotion, and Marketing Communications. 3rd edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Cutlip, S. M., Center, A. H., Broom, G. M. (2009). Effective Public Relations. Edisi kesembilan, cetakan kesembilan. Jakarta: Kencana. Dolan, R. J. (1991). Strategic Marketing Management. USA: Harvard Bussiness School.
Kartajaya, H., Liestyo, S. (2006). Beyond Banking, Menguak Sukses BCA dalam Perbankan. Jakarta: MarkPlus&Co. Kennedy, J. E., Soemanagara, R. D. (2006). Marketing Communication Taktik & Strategi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Kotler,P., Armstrong, G., Ang, S.H., Leong, S. M., Tan, C. T., and Tse, D. K. (2005). Principles of Marketing an Asian Perspective. Singapore: Pearson Prentice Hall. Kotler, P., Armstrong, G. (2010). Principles of Marketing. 13th edition. New Jersey: Pearson Education. Kotler, P., Armstrong, G. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid ke-1, edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga. Kotler, P., Keller, K. L. (2009). Marketing Management. 13th edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall. McCarthy, E. J., Perreault, W. D. (1984). Basic Marketing. 8th edition. Homewood, Illinois: IRWIN. Moriarty, S., Mitchell, N., Wells, W. (2011). Advertising. Edisi kedelapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Mulyana, D., Solatun. (2007). Metode Penelitian Komunikasi, Contoh-contoh Penelitian Kualitatif dengan pendekatan Praktis. Bandung: Rosda. Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Smith, P. R. (1998). Marketing Communication, an Integrated Approach. 2nd edition. London: Kogan Page. Shah, K., D’Souza, A. (2009). Advertising and Promotion: an IMC Perspective. New Delhi: Tata McGrawHill. Ulanoff, S. M. (1985). Hand Book of Sales Promotion. USA: McGraw-Hill Inc. Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Uyung, S. (2003). Integrated Marketing Communication. Yogyakarta: Puskatak Pelajar. Sumber Jurnal: Bachri, B.S. (2010). Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Pendekatan Kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Vol 10 (1): 50-56 Sumber Internet: Abdurrani, Z., 2012, BCA 55 Th, http://www.infoBanknews.com/2012/02/direksi-dan-komisaris-pt-Bankcentral-asia-tbk-bca-tos-bersama-pada-acara-memperingati-hari-ulang-tahun-yang-ke-55-tahun-bcamenyelenggarakan-acara-bca-anniversary-week-yang-mengusung-tema-s/ Alfiansyah, M., 2011, Materi B. Indo: Definisi & Pengertian Arti Kata (Glosarium Mini), www.sentraedukasi.com/2009/08/materi-bindo-definisi-pengertian-arti_8059.html Anonim, 2011, Advertorial-Asiknya Menjadi Pemenang Mandiri Fiesta!, http://news.detik.com/read/2011/12/16/010002/1792302/727/asyiknya-menjadi-pemenang-mandirifiesta Anonim, 2012, Gebyar Tahapan BCA 2012: Kesempatan Anda Makin Berlipat Ganda, http://id.berita.yahoo.com/blogs/beritabca/gebyar-tahapan-bca-2012-kesempatan-anda-makin-berlipat045728584.html Anonim, Website Resmi BCA yang baru dirilis Mei 2012, www.bca.co.id Aspek Humas, 2012, Tentang Perusahaan, www.klikbca.com/individual/silver/company.html Ddankz, 2012, Indah Dewi Pertiwi Live Performance_*Gebyar BCA, http://www.youtube.com/watch?v=gjPz15d9hcE Djojokartiko, S., 2011, Magazine Cover: Prioritas Edisi 31, http://saptodjojokartiko.wordpress.com/2011/03/25/magazine-cover-prioritas-edisi-31/ Ekapacsy, 2009, Owner SA di Majalah Prioritas, http://www.bismania.com/home/showthread.php?t=720&page=1 Facebook eBankingBCA, 2012, http://www.facebook.com/eBankingbca Facebook Mandiri Fiesta, http://www.facebook.com/mandirifiesta Ratnasari, D. P., 2011, Enchanting Karimunjawa on BCA Prioritas Magz, http://travelboogie.wordpress.com/2011/12/14/enchanting-karimunjawa-on-prioritas-bca-magz/ Santhika, E., 2012, BCA KlikPay, Permudah Belanja Online dengan OTP, http://www.tabloidpcplus.com/2012/02/berita-teknologi/bca-klikpay-permudah-belanja-online-denganotp/ Setiawati, D. 2011, 10 Bank yang Memiliki Nasabah Tabungan Paling Loyal, www.infobanknews.com/2011/01/10-bank-yang-memiliki-nasabah-tabungan-paling-loyal/ Sihotang, E., 2012, Laba BCA-BNI Tumbuh Dua Digit, www.seputarindonesia.com/edisicetak/content/view/473093/ Twitter BCA Xpresi, 2012, https://twitter.com/#!/BCAXpresi
Webite Bank Indonesia, 2011, Rating Bank http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/4F85578C-5D30-4D38-8102F9E24E1EF3EF/25443/BISPIDesember20111.pdf
Berdasarkan
Jumlah
Aset,
Sumber Internal: Annual Report 2010 PT Bank Cental Asia Tbk Contoh-contoh Print Ad subdivisi Marketing Communication
RIWAYAT PENULIS Min Oi lahir di Jakarta pada 15 September 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara Jakarta dalam bidang jurusan Komunikasi Pemasaran peminatan Public Relations pada tahun 2012.