Strategi Jitu Pengembangan Produk UMKM Gula Kelapa di Kabupaten Cilacap Slamet Wahyudin, S.Pt.
Pendahuluan
Kabupaten Cilacap adalah salah satu kabupaten terluas di Jawa Tengah. Membentang seluas lebih dari 225.000.000 Ha, termasuk Pulau Nusakambangan. Secara administratif pemerintahan, wilayah Kabupaten Cilacap terdiri dari 24 Kecamatan, 269 Desa dan 15 Kelurahan. Selain itu Kabupaten Cilacap juga berhadapan langsung dengan samudera Hindia di sebelah selatan1. Wilayah yang demikian luas menjadikan Kabupaten Cilacap memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan baik itu sektor pertanian, perkebunan,
perairan
maupun
pariwisatanya.
Hal
tersebut
tentu
membutuhkan terobosan-terobosan dan strategi yang tepat untuk dapat mengembangkan potensi yang ada menjadi sesuatu yang mampu meningkatkan kesejahteraan warga Kabupaten Cilacap. Terobosan-terobosan yang dilakukan, walaupun dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga Kabupaten Cilacap, namun jangan sampai lepas dari RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan agar prosesnya lebih terarah, terukur, terkontrol dan dapat dievaluasi. Terobosan-terobosan
tersebut
kemudian
dirumuskan
dalam
suatu
kebijakan yang tepat dan sesuai dengan semangat pembangunan Kabupaten Cilacap, yaitu Bangga Mbangun Desa2. Salah satu potensi pertanian dan perkebunan di Kabupaten Cilacap yang perlu mendapat terobosan untuk dapat dikembangkan lebih baik adalah produk UMKM berupa gula kelapa. 1 2
http://swa.co.id/cilacap/terus-memacu-potensi-daerah-untuk-kesejahteraan-masyarakat.html Ibid.
Potensi Gula Kelapa Kabupaten Cilacap
Produksi Gula Kelapa di Kabupaten Cilacap pada tahun 2013 mencapai lebih dari 48.800 ton. Produksi ini berasal dari areal pohon kelapa seluas 5.260 Ha yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan. Sentra produksi gula kelapa terutama berada di Kecamatan Kesugihan, Jeruklegi dan Bantarsari. Sisanya menyebar pada hampir semua kecamatan. 3 Jumlah produksi tersebut tentu masih dapat ditingkatkan lagi, baik kuantitas maupun kualitasnya. Apalagi jika sentra-sentra UMKM gula kelapa yang ada mendapat terobosan-terobosan yang tepat. Maka, bukan hal yang mustahil produk UMKM gula kelapa dari Kabupaten Cilacap akan menjadi gula kelapa terbaik bahkan akan mampu menembus pasar ekspor, sebagaimana produk UMKM Sabutret (sabut kelapa karet). Pengembangan sentra UMKM gula kelapa memang bukan perkara mudah seperti membalik telapak tangan. Akan ada tantangan yang harus dihadapi dan diatasi. Baik itu dari sisi pelaku (perajin atu produsen gula kelapa), pemerintah, lembaga-lembaga mitra maupun pihak swasta. Namun, insyaAllah, jika semua pihak, mulai dari perajin atau produsen, pemerintah, lembaga mitra dan swasta bersinergi, pengembangan produk UMKM gula kelapa adalah hal yang mudah untuk dilakukan.
Mengapa Memilih Mengembangkan Produk UMKM Gula Kelapa? Pemilihan kami terhadap produk UMKM gula kelapa, agar segera mendapatkan terobosan-terobosan pengembangan yang tepat adalah berdasarkan beberapa alasan, antara lain: a. Kabupaten Cilacap memilik potensi wilayah yang luas sehingga masih memungkinkan untuk pengembangan luas lahan tanam pohon kelapa. b. UMKM gula kelapa sebagian besar berkembang di pedesaan dan ditekuni oleh masyarakat yang umumnya berpenghasilan rendah. 3
http://berita-cilacap.blogspot.com/2013/11/gula-merah-asal-cilacap-dicampur-bahan.html
Sehingga, jika UMKM gula kelapa yang dikembangkan, secara tidak langsung
akan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
yang
berpenghasilan rendah. c. Pengembangan produk UMKM gula kelapa disamping meningkatkan pendapatan, secara tidak langsung juga akan dapat mengurangi pengangguran. d. Kabupaten Cilacap memiliki pelabuhan Tanjung Intan dan dilintasi oleh jalan lintas provinsi Trans Jawa yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pelabuhan dan jalan lintas provinsi tersebut adalah urat nadi perekonomian yang dapat menjadi sarana untuk proses distribusi produk UMKM gula kelapa. Hambatan Pengembangan UMKM Gula Kelapa4
Melihat potensi yang sangat bagus dari pengembangan UMKM gula kelapa, maka sudah seharusnya untuk segera dirumuskan terobosan-terobosan apa saja yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. Terobosan
terobosan
yang
dirumuskan
sebaiknya
disusun
berdasarkan permasalahan yang timbul di kalangan pelaku UMKM gula kelapa. Harapannya, agar terobosan tersebut tepat sasaran, tepat guna dan benar-benar menjadi problem solver atas permasalahan yang mereka hadapi. Permasalahan yang biasanya menghambat pengembangan produk UMKM gula kelapa antara lain: a. Mindset Perajin Gula Kelapa Sebagian besar perajin gula kelapa merasa cukup dengan ilmu yang ada dalam membuat gula kelapa. Mereka tidak berfikir untuk
4
Sriyana, Jaka. 2010. Stategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM): Studi Kasus di Kabupaten Bantul. Makalah Simposium Nasional Menuju Purworejo Dinamis dan Kreatif. FE UII Yogyakarta.
bagaimana mengembangkan produksi gula kelapa tersebut sehingga dapat memberikan penghasilan yang lebih. b. Kurangnya Modal Dana Ini permasalahan klasik. Setiap pengembangan produk pasti perlu modal. Modal dana terutama. Hal ini terjadi karena sentra UMKM gula kelapa biasanya terletak di pedesaan yang berada di lingkungan berpenghasilan rendah dan jauh dari lembaga keuangan. c. Kurangnya Akses Informasi dan Teknologi Akses informasi dan teknologi menjadi kendala selanjutnya. Sebab, bagaimana para perajin gula kelapa itu akan mengetahui teknologi pengolahan terbaru ataupun harga gula terbaru jika mereka tidak memiliki akses informasi yang cukup? Sebenarnya masih banyak permasalahan yang biasa muncul di kalangan UMKM. Namun ketiga permasalahan tersebut adalah yang paling umum terjadi pada UMKM apapun, termasuk UMKM gula kelapa.
Strategi Pengembangan UMKM Gula Kelapa
Melihat permasalahan diatas, dapat disusun beberapa strategi untuk mengembangkan produk UMKM gula kelapa. Beberapa strategi tersebut antara lain: a. Menggandeng lembaga mitra Menggandeng lembaga mitra di sini bukan hanya menggandeng Bank, BMT dan koperasi atau CSR perusahaan saja sebagai penyedia dana. Hal itu baik-baik saja. Tetapi lebih jauh lagi, menggandeng juga lembaga-lembaga pemberdayaan
yang
memang
masyarakat
dan
memiliki
kepedulian
pengembangan
UMKM.
terhadap Dengan
demikian, para pelaku UMKM tidak hanya mendapat solusi dana sebagai tambahan modal pengembangan, tapi juga mendapatkan pendampingan dan pelatihan untuk pengembangan sisi soft skill dan mindset mereka.
Contoh lembaga yang sukses melakukan hal tersebut adalah Dompet Dhuafa. Pemerintah
dalam
hal
ini
dapat
menjadi
fasilitator
untuk
mempertemukan lembaga mitra dengan para pelaku UMKM gula kelapa yang ada. b. Pendampingan informasi dan teknologi Penguasaan informasi dan teknologi memang beperan penting dalam pengembangan apapun, termasuk produk UMKM gula kelapa. Dengan mengetahui harga terbaru gula kelapa misalnya, mereka tidak akan dibohongi oleh pengepul atau tengkulak. Contoh lain, dengan mengetahui teknik pengolahan gula kelapa terbaru, mereka akan lebih mudah melakukan adopsi inovasi sehingga dapat meningkatkan produksi gula kelapa. Pada sisi lain, informasi dan teknologi juga sangat berperan dalam banyak hal. Antara lain: 1. Membuat pengemasan (packing) lebih menarik, menjual dan terkesan profesional, sehingga konsumen akan lebih percaya dan tertarik untuk membeli. 2. Mempercepat
dan
memperluas
pemasaran
(marketing).
Teknologi masa kini terutama internet sangat membantu mempercepat dan memperluas proses pemasaran. Sebab, internet mampu menjangkau seluruh pelosok nusantara bahkan dunia. 3. Mempermudah transaksi antara konsumen dan produsen gula kelapa walaupun tidak saling bertemu. Salah satunya adalah dengan teknologi e-banking. Semua itu, menjadi ‘dongkrak’ keberhasilan pengembangan produksi UMKM gula kelapa. Pendampingan terkait informasi dan teknologi ini dapat dilakukan oleh pemerintah ataupun lembaga mitra yang telah digandeng. c. Memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada kelompok-kelompok secara berkala.
Penyuluhan sangat penting diberikan terutama untuk membuka wawasan dan mindset para pelaku UMKM gula kelapa. Jika wawasan dan mindsetnya telah terbuka, maka mereka akan dengan mudah menerima informasi dan teknologi apapun yang dapat mengembangkan usaha mereka. Jika penyuluhan telah berhasil, baru diberikan pelatihan, yaitu pemberian kemampuan-kemampuan teknis terkait teknologi-teknologi seputar UMKM gula kelapa. Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan penyuluhan dan pelatihan adalah agar dibentuk kelompok-kelompok terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar mereka lebih mudah diatur dan dipantau karena ada ketua kelompok yang bertanggungjawab.
Penutup
Strategi-strategi tersebut hanyalah gambaran umumnya saja tentang bagaimana mengembangkan produk UMKM gula kelapa. Banyak hal detil yang belum terungkap. Namun 3 (tiga) strategi tersebut jika dilakukan dengan kerja keras, penuh semangat, berkelanjutan dan saling sinergi antara pemerintah, lembaga mitra dan pelaku UMKM gula kelapa, insyaAllah akan mampu meningkatkan produksi UMKM gula kelapa di Kabupaten Cilacap. Peningkatan produksi UMKM gula kelapa di Kabupaten Cilacap secara tidak langsung akan mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada akhirnya hal tersebut akan turut mensukseskan semangat pembangunan gerakan ‘Bangga Mbangun Desa’ di Kabupaten Cilacap.