Pelatihan Tutor TTM 2016
PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua Making Higher Education Open to All
STRATEGI BELAJAR MANDIRI
Tujuan
Pada akhir kegiatan ini para peserta dapat menerapkan strategi belajar mandiri
STRATEGI BELAJAR MANDIRI
1. Mengelola WAKTU 2. Membaca cepat 3. Merekam hasil baca (resume,
outline, dan peta konsep)
Mengelola Waktu • Apa yang ingin Anda peroleh dari studi di UT? • Berapa lama Anda merencanakan selesai studi di UT? • Seberapa bagus nilai yang ingin diraih dari UT? • Apa upaya yang akan dilakukan?
• Bagaimana Anda merencanakan kegiatan belajar?
Mengelola Waktu (Lanjutan) • Pahami katalog dan kalender akademik: registrasi, perolehan bahan ajar, tutorial, tugas, dan ujian
• Aturlah diri sendiri: Tetapkan tujuan dan hasil belajar Berapa waktu belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan/hasil yang diinginkan Rancanglah jadwal belajar yang sesuai Santai dan lakukan latihan berkala
Tips Merancang Jadwal Belajar • Tetapkan jumlah minggu untuk belajar • Susun target dan waktu belajar (realistik dan tidak ambisius, tapi terlaksana) • Sisihkan waktu untuk mengecek capaian hasil belajar
• Pantau dan evaluasi keterlaksanaan dan rencana belajar
LATIHAN
Tabel Waktu Belajar Matakuliah
Minggu ke ----1
2
3
4
5
6
7
Catatan
Tips Merancang Jadwal Belajar Lanjutan
• Cari teman yang berdekatan untuk belajar kelompok • Berikan imbalan terhadap kerja keras yang sudah dilakukan apabila mencapai target
• Tidak perlu membandingkan kecepatan dan gaya belajar dengan orang lain • Cari solusi bila ada kesulitan dalam belajar, jangan menyalahkan diri terusmenerus
Membaca Cepat Perbedaan membaca textbook/modul, dengan membaca koran/novel. Membaca koran/novel tidak pernah menggarisbawahi atau mencatat tetapi tetap dapat mengingat isinya.
Karena apa? Karena TERTARIK Jadi
BELAJAR harus TERTARIK
Membaca ? • Dalam membaca yang lebih berperan mata atau otak?
• Otak memiliki keterbatasan akan informasi tekstual (tulisan). Perlu dukungan informasi visual (Piktorial: gambar, peta, matrik, dsb).
• Pengaitan isi bacaan dg pengetahuan dan pengalaman pembaca atau imajinasi dan aplikasi hasil baca. • Kapasitas otak sangat besar, tetapi memori (daya ingat) terbatas.
‘Penyakit’ Membaca Efektif Membaca untuk hafal, bukan paham Menyuarakan dan menunjuk apa yang dibaca Tidak tahu apa yang dicari dari kegiatan membaca
Membaca semua hal (kata) Lupa apa yang sudah dibaca Susah konsentrasi Membaca tanpa strategi
Teknik Membaca Cepat dan Efektif • Speed reading: cara membaca cepat untuk memperoleh gambaran utuh- menyeluruh atas suatu bacaan. • Skimming: membaca cepat untuk memperoleh gambaran utuh- menyeluruh atas suatu bacaan tanpa fokus pada hal-hal detil. Contoh: mencari ide pokok dari suatu bacaan. • Scanning: membaca cepat untuk memperoleh informasi tertentu. Contoh: Cari kata tertentu dalam kamus.
Teknik Membaca Efektif (SQ3R) Teknik SQ3R (Survey, Questions, Read, Recite, Review) • Survey: melakukan survey untuk memperoleh gambaran umum tentang apa yang sedang dibaca. Gunakan teknik skimming. • Questions: munculkan pertanyaan-pertanyaan dari hasil survey. • Read: baca secara teliti, kritis, kreatif dan tandai konsep-konsep penting untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada tahap questions.
Teknik Membaca Efektif (SQ3R) Lanjutan • Recite: ceritakan kembali tentang apa yang telah dibaca. • Review: lakukan evaluasi terhadap apa yang telah dibaca, temukan bagian-bagian yang belum dipahami dengan baik. Baca kembali bagian yang belum dipahami.
Membaca Efektif •
Aktivitas mencari informasi dari teks tulis,
•
dilakukan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya,
•
diperoleh informasi sebanyakbanyaknya dengan pemahaman yang sebaik-baiknya,
•
dan dengan daya rekam yang tinggi.
Strategi Membaca Cepat dan Efektif Persiapan Cek karakteristik materi bacaan (contoh: eksakta dan non eksakta) Sesuaikan tingkat kecepatan baca dengan karakteristik bacaan Tetapkan tujuan (Apa yang ingin dicari/dipahami?) Buat pertanyaan pemandu
Siapkan perangkat pendukung: alat tulis, kertas catatan, dsb.
Strategi Membaca Cepat dan Efektif Pelaksanaan
Lakukan membaca dengan cepat: Melajulah terus, jangan berbalik Gerakkan mata hanya untuk menangkap bagian penting Jangan gunakan alat tunjuk Minimalkan suara Atur kecepatan baca sesuai dengan tingkat kesulitan materi bacaan
Strategi membaca cepat dan efektif Pelaksanaan
Catat materi yang tidak dipahami atau dipertanyakan (tanyakan ke tutor/sumber lain, cari dan baca referensi lain, diskusikan dengan sejawat) Jawab pertanyaan pemandu atau buat pertanyaan tentang bacaan Buatlah simpulan dan pengaitan antar gagasan Baca ulang bagian penting yang tidak terpahami
Strategi membaca cepat dan efektif Catatan:
Bangun konsentrasi Pilih situasi dan gaya belajar yang sesuai Selektif: pilih bagian yang penting, tandai dan beri catatan
Bacalah terus jika ada materi yang belum terpahami
3. Merekam Hasil Baca Cek & perkuat pemahaman Rekam hasil baca dalam bentuk yang disukai Peta konsep Outline (penulisan butir ide penting secara berjenjang dan sistematis) Rangkuman (Gunakan parafrase/ ungkapkan pemahaman Anda dengan bahasa sendiri)
Merekam Hasil Baca (Lanjutan) Tuangkan hasil rekaman bacaan ke dalam buku catatan atau potongan kertas HVS. Khusus untuk perekaman bacaan melalui outlining atau resume: Buat cover identitas buku/bahan ajar
Tuliskan konsep-konsep penting Cantumkan halaman sumber kutipan
Latihan 1: Membaca Cepat 1. Hitung jumlah kata dalam suatu bacaan. 2. Bacalah bacaan tersebut 3. Baca dengan cepat keseluruhan bacaan. 4. Catat waktu yang Anda butuhkan
5. Bandingkan kecepatan membaca Anda dengan kriteria yang telah ditentukan
NAMAKU EDELWEISS Namaku Edelweiss alias Anaphalis javanica. Biasanya aku tumbuh di dataran tinggi atau puncak-puncak gunung. Oleh kalangan Botani, aku sering disebut tanaman sejenis perdu, dan termasuk anggota family Compositae atau disebut juga Asteraceae (sambung-sambungan). Bungaku kecil sebesar bunga rumput. Orang lebih mengenalku dengan warna putih daripada warna lainnya. Hidupku bergerombolan di ujung dahan dengan harum yang khas. Tinggi batangku dapat mencapai lima meter dengan daun-daun runcing dan lurus. Bungaku istimewa, tak pernah layu, mekarku abadi sehingga dijuluki ”bunga abadi”. Sungguh julukan inilah yang menjadi ’beban’ bagiku karena banyak orang menyalahgunakan ’arti’ keabadianku selama ini! Keabadianku mereka samakan dengan ’cinta abadi’, cinta sepasang manusia yang tidak memiliki ikatan resmi. Ah ... apalah arti protesku? Toh, siapa yang perduli dengan rintihanku. Aku berada di kamar Rieska. Tersusun rapi di atas lemari belajarnya. Di sampingku ada bunga mawar dan anggrek. Tempatnya sengaja disimpan Rieska. Yap! Untuk mengenang siapa yang memberikannya! Aku memang lebih beruntung dari bunga mawar yang menjadi pendatang baru di kamar ini. Wajahnya pucat karena air di dalam vasnya tak pernah diganti Rieska. Sama halnya dengan nasib suplir yang telah mengering menjadi pembatas buku, lengkap dengan spora yang masih menempel di tubuhnya, dan anggrek yang merana karena sebagian kelopak bunganya telah mengering. Ya ... di antara bunga-bunga milik Rieska, ternyata aku memang diperlakukan ’istimewa’ oleh majikanku, Rieska! Aku ditaruh di dalam kotak berwarna biru muda, berlapiskan plastik transparan. Aku sangat senang dengan perlakuan baik Rieska. Tapi, aku sangat resah dengan label hitam yang bertulisakan ”Cinta Abadi” yang melekat manis di atas plastik kotak ini. ”Kamu beruntung, ya, Weis tempatmu terempuk!” komentar mawar suatu hari saat Rieska berangkat kuliah ”Iya ... Weis, kamu tidak perlu ganti-ganti air seperti aku!” ujar anggrek. ”Ah, kalian bisa saja,” ujarku pelan. ”Tapi, benar kan memang kamu anak emas! Apa karena kamu pemberian Ari pacar Rieska anak gunung itu?! Kali ini suara suplir dari balik buku angkat bicara. Ya, benar aku memang anak emas Reiska. Ia mangambilku ketika dia mendaki gunung Ceremai, Jawa Barat. Aku diberikan kepada Reiska tepat pada ulang tahun ke-22, enam bulan lalu.” ”Ah ... itu kan pikiran kalian saja kalau aku bahagia ada di sini, sebenarnya aku nggak terlalu bahagia kok tinggal di sini!” ujarku. ”Kok bisa? Mengapa?” tanya mawar keheranan.
”Aku ingin sekali Reiska menyadari keberadaan kita. Reiska seharusnya berpikir ada apa di balik kekuasaan Allah yang telah menciptakan kita. Mereka seharusnya menjaga kita dengan baik. Bukankah Allah menciptakan mereka untuk menjadi Khalifah di muka bumi ini? Manusia seharusnya menyayangi dan merawat kita. Mereka seharusnya berpikir andai tidak ada mawar, anggrek, suplir, atau bunga lainnya, bagaimana? Dunia pasti suram tanpa penyejuk mata. Beda kalau ada kita, mereka akan merasa senang dan tenteram bila memandang si mawar yang sedang mekar, suplir yang segar atau anggrek yang ..... dan seharusnya manusia yang melihat ’keabadianku’ sebagai contoh bagaimana mengabadikan hatinya sebagai rasa syukur ke hadirat Illahi,” suaraku pelan, mataku mulai berkaca-kaca menahan air mata yang hampir tertumpah. ”Kamu benar, Weis. seharusnya manusia belajar dari fenomena alam seperti kita. Lihat bungaku, berwarna merah menawan, wangi yang merebak. Allah sengaja menciptakan duri-duri kecil di batangku untuk menjaga kehormatanku dari serangan makhluk yang jahil agar tidak mudah dipetik begitu saja. Dan kamu juga hidup di tepi jurang sehingga diperlukan perjuangan bagi yang ingin memetikmu. Seharusnya manusia menyadari hal itu, mencontohkan kita! Indah tapi tak mudah diraih.
Kriteria 1. Siswa SD/SMP: 200 kata/menit 2. Siswa SMA: 250 kata/menit
3. Mahasiswa: 325 kata/menit 4. Pasca: 400 kata/menit di mana posisi Anda ?
Latihan 2: Membaca & Merekam hasil Baca 1. Bacalah teks yang tersedia secara utuh dengan menerapkan teknik SQ3R. 2. Lakukan penandaan dan pencatatan konsep-konsep penting 3. Tuangkan hasil baca dalam bentuk rangkuman, outline, atau peta konsep. 4. Buatlah pertanyaan dari bacaan dan jawab 5. Cek kembali adakah bagian penting bacaan yang tidak terekam
Peta Konsep
Pengertian Konsep Konsep merupakan suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa, atau fenomena. Woodruff (Amin, 1987) mendefinisikan konsep sebagai: 1. Suatu ide atau gagasan yang relatif sempurna dan bermakna 2. Pengertian tentang suatu objek 3. Produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda tersebut)
Pengertian Peta Konsep Peta konsep: suatu alat (dapat berupa skema) yang digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsepkonsep dalam bentuk proposisi-proposisi. (Novak dan Gowin 1985:15) Proposisi merupakan gabungan dua konsep atau lebih yang dihubungkan oleh kata-kata penghubung. Suatu peta konsep dapat terdiri dari dua konsep yang dihubungkan oleh satu kata penghubung untuk membentuk satu proposisi.
Daun
Hijau
Berwarna-warni
Langkah Pengembangan Peta Konsep
Identifikasi konsep utama yang ada di modul atau bahan pelajaran lainnya Tulis konsep utama ini dengan menggunakan Huruf Kapital Identifikasi semua konsep pendukung yang relevan dengan konsep utama Hubungkan semua konsep pendukung dengan konsep utama dan/atau antar konsep pendukung
Langkah Pengembangan Peta Konsep Bila ingin menambahkan konsep pendukung, buat garis baru yang dimulai dari konsep utama Selesaikan satu peta konsep dalam satu kali kerja Evaluasi peta konsep yang telah dibuat Gunakan penekanan tertentu, misal dengan warna atau ukuran huruf yang berbeda, untuk pengelompokkan tertentu
menuju pembelajaran profesional
PAU-PPI-Litgasis
LATIHAN 1 Buatlah Peta Konsep berdasarkan kata berikut ini •
TUMBUHAN • Batang • Daun • Akar • Bunga • Kelopak bunga • Buah • Singkong • Ubi Jalar • Hijau • Berwarna-warni
menuju pembelajaran profesional
PAU-PPI-Litgasis
Jawaban TUMBUHAN Kata penghubung memiliki
Daun
Akar
Batang
Bunga
mendukung
Kaitan silang
dapat biasanya
Hijau
menyimpan
dimodifikasi menjadi
menghasilkan dapat memiliki
Berwarna-warni menyimpan
Buah
Kelopak bunga
Makanan contoh - ubi jalar - singkong
menuju pembelajaran profesional
PAU-PPI-Litgasis
Contoh Peta Konsep 1 BAHASA berfungsi sebagai
memiliki
Kaidah
Alat komunikasi
mencakup
Sintaksis
Semantik
Morphologi
Phonologi mencakup
Sintaksis
menuju pembelajaran profesional
Sintaksis
PAU-PPI-Litgasis
Contoh Peta Konsep 2 Kesediaan pembeli membeli barang pd harga tertentu
Efektif diartikan sbg
PERMINTAAN
dpt dibuat
Potensial
Absolut
terdiri atas
dibedakan atas
Daya beli
Kurva adalah
Jumlah konsumen
Grafik yg menghub jml barang dng harga Pendapatan masy Hukum permintaan
dipengaruhi oleh
dibedakan
Permintaan individu berlaku
Selera masy disebut
berbunyi
Harga naik jml barang turun dan sebaliknya
Pasar
Cateris paribus
Harga barang pengganti
Contoh Peta Konsep 3 sel eukariotik
sel prokariotik
melakukan
SINTESIS PROTEIN terjadi pada
terjadi pada
terdapat tahap
transkripsi terdapat tahap
inisiasi
elongasi
translasi Pemrosesan RNA
terminasi
terdapat tahap Penggantian ujung mRNA
menuju pembelajaran profesional
Pemisahan gen
berlangsung pada
nukleus
berlangsung pada
sitoplasma
Penyambungan RNA
PAU-PPI-Litgasis
Latihan 2: Membuat Peta Konsep Kembangkan satu Peta Konsep dari materi mata kuliah Anda, sesuai prosedur pengembangan peta konsep Gunakan Buku Materi Pokok (BMP) sebagai acuan utama, kaitkan dengan referensi lain, web suplemen, atau Bajan Ajar Non Cetak (BANC) yang telah dikembangkan Manfaatkan waktu mengerjakan tugas, sesuai jadwal.
menuju pembelajaran profesional
PAU-PPI-Litgasis
Terima Kasih Mohamad Yunus, Adi Suryanto, Tri Darmayanti