Summitmas II, 10th - 11th Floors Jl. Jend. Sudirman Kav. 61 - 62 Jakarta 12190 Indonesia
SMBCI News To From Date Re
: : : :
All Customers PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 28 August 2015 Bank Indonesia Regulations on Foreign Currency Transactions against Rupiah which have been enacted since 25 August 2015
Dear valued Customer, In relation to the issuance of:
Sehubungan dengan telah diterbitkannya:
1. Bank Indonesia Regulation No. 17/13/PBI/2015 regarding the Second Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 16/16/PBI/2015 concerning the Foreign Currency Transactions against Rupiah between Banks and Domestic Parties; and 2. Bank Indonesia Regulation No. 17/14/PBI/2015 regarding the Second Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 16/17/PBI/2015 concerning the Foreign Currency Transactions against Rupiah between Banks and Foreign Parties,
1. Peraturan Bank Indonesia No.17/13/PBI/ 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan Bank Indonesia No.16/16/PBI/2015 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik; dan
we would hereby like to inform you concerning the changes of the thresholds of foreign exchange transactions that are required to submit transaction underlying documents:
berikut kami sampaikan informasi terkait perubahan threshold transaksi valuta asing yang wajib menyampaikan dokumen yang mendasari transaksi:
2. Peraturan Bank Indonesia No.17/14/PBI/ 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan Bank Indonesia No.16/17/PBI/2015 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Asing,
Foreign Currency Transactions against IDR which are required to submit Transaction Underlying Documents Domestic Party No.
1.
2.
Transactions
Threshold Spot (Today, Tomorrow) Threshold Derivatives
Foreign Party
Previous
New
Previous
New
Regulation
Regulation
Regulation
Regulation
USD100,000.00
USD25,000.00
USD100,000.00
USD25,000.00
USD100,000.00
Remains unchanged
USD1,000,000.00
Remains unchanged
Minimal rounding in multiples of 3.
transaction underlying documents
USD10,000.00
USD5,000.00
USD10,000.00
USD5,000.00
In relation to above matters, we have made necessary changes to the format of the Statement Letter that is required to be submitted to the Bank when a customer conducts foreign currency transactions against Rupiah as regulated in Bank Indonesia Regulations as mentioned above. The obligation to submit a Statement Letter and Underlying Documents in line with the abovementioned regulations are mandatory to be submitted for transactions that are executed as of 31 August 2015. Details of the above regulations can be seen in BI Regulations No. 17/13/PBI/2015 and 17/14/PBI/2015 which can be downloaded through the Bank’s website: www.smbc.co.id or through BI’s website: www.bi.go.id
Terkait dengan hal tersebut, kami telah melakukan beberapa perubahan pada format Surat Pernyataan yang wajib disampaikan kepada Bank pada saat nasabah melakukan transaksi valuta asing terhadap Rupiah sebagaimana diatur dalam kedua Peraturan Bank Indonesia sebagaimana dimaksud di atas. Kewajiban menyampaikan Surat Penyataan dan dokumen yang mendasari transaksi sesuai ketentuan di atas wajib dilakukan untuk transaksi yang dilakukan sejak tanggal 31 Agustus 2015. Rincian mengenai kedua peraturan tersebut diatas, dapat dilihat pada Peraturan Bank Indonesia No. 17/13/PBI/ 2015 dan No. 17/14/PBI/ 2015 yang dapat diunduh melalui situs web Bank: www.smbc.co.id atau melalui situs web Bank Indonesia: www.bi.go.id
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/13 /PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/16/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK DOMESTIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BANK INDONESIA,
Menimbang :
a. bahwa tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah; b. bahwa dalam rangka mendukung kestabilan nilai Rupiah diperlukan pasar valuta asing domestik yang memiliki daya tahan terhadap gejolak eksternal; c. bahwa perkembangan terkini kondisi pasar valuta asing
domestik
menyebabkan
diperlukannya
kebijakan untuk mewujudkan pasar valuta asing domestik
yang
sehat,
dengan
tetap
memenuhi
kebutuhan masyarakat untuk mendukung aktivitas ekonomi; d. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu melakukan perubahan kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/16/PBI/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Domestik;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia
Indonesia
Tahun
(Lembaran 1999
Negara
Nomor
66,
Republik Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843) sebagaimana…
-2sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1999
tentang
Undang-Undang Indonesia
Bank
(Lembaran
Tahun
2009
Indonesia Negara
Nomor
menjadi Republik
7,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4962); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3844). MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/16/PBI/2014
TENTANG
TRANSAKSI
VALUTA
ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK DOMESTIK.
Pasal I Beberapa
ketentuan
dalam
Peraturan
Bank
Indonesia
Nomor
16/16/PBI/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Domestik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 212, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5581) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/6/PBI/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/16/PBI/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Domestik
(Lembaran Negara Republik
Indonesia…
-3Indonesia Tahun 2015 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5701) diubah sebagai berikut:
1.
Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 4 (1)
Jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) untuk pembelian valuta asing terhadap Rupiah oleh Nasabah
kepada
Bank
melalui
Transaksi
Spot
adalah
USD25,000.00 (dua puluh lima ribu dolar Amerika Serikat) atau ekuivalennya per bulan per Nasabah. (2)
Pembelian valuta asing terhadap Rupiah oleh Nasabah kepada Bank sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang melebihi nilai nominal Underlying Transaksi.
(3)
Dalam hal nilai nominal Underlying Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dalam kelipatan USD5,000.00 (lima ribu dolar Amerika Serikat) maka terhadap nilai nominal Underlying Transaksi dimaksud dapat dilakukan pembulatan ke atas dalam kelipatan USD5,000.00 (lima ribu dolar Amerika Serikat).
2.
Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 6 (1)
Kewajiban memiliki Underlying Transaksi untuk pembelian valuta asing terhadap Rupiah oleh Nasabah kepada Bank melalui Transaksi Spot dan/atau Transaksi Derivatif di atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 5 ayat (1) tidak berlaku untuk penyelesaian Transaksi Derivatif awal yang dilakukan melalui: a. perpanjangan transaksi (roll over) sepanjang jangka waktu perpanjangan transaksi (roll over) paling lama sama dengan jangka waktu Underlying Transaksi awal; b. percepatan penyelesaian transaksi (early termination); atau c. pengakhiran transaksi (unwind). (2) Kewajiban…
-4(2)
Kewajiban memiliki Underlying Transaksi untuk penjualan valuta asing terhadap Rupiah oleh Nasabah kepada Bank melalui transaksi forward atau option di atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (2) tidak berlaku untuk penyelesaian Transaksi Derivatif awal yang dilakukan melalui: a. perpanjangan transaksi (roll over) sepanjang jangka waktu perpanjangan transaksi (roll over) paling lama sama dengan jangka waktu Underlying Transaksi awal; b. percepatan penyelesaian transaksi (early termination); atau c. pengakhiran transaksi (unwind).
3.
Ketentuan Pasal 12 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 12 (1)
Dalam hal Nasabah melakukan pembelian valuta asing terhadap Rupiah
kepada
Bank
di
atas
jumlah
tertentu
(threshold)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 5 ayat (1), Bank wajib memastikan Nasabah untuk menyampaikan dokumen sebagai berikut: a. dokumen
Underlying
Transaksi
yang
dapat
dipertanggungjawabkan baik yang bersifat final maupun berupa perkiraan; dan b. dokumen pendukung berupa: 1. fotokopi dokumen identitas Nasabah dan fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan 2. pernyataan tertulis bermaterai cukup yang ditandatangani oleh pihak yang berwenang dari Nasabah atau pernyataan tertulis yang authenticated dari Nasabah yang memuat informasi mengenai: a) keaslian dan kebenaran dokumen Underlying Transaksi sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan penggunaan dokumen Underlying Transaksi untuk pembelian valuta asing terhadap Rupiah paling banyak sebesar nominal
Underlying…
-5Underlying
Transaksi
dalam
sistem
perbankan
di
Indonesia; dan b) jumlah kebutuhan, tujuan penggunaan, dan tanggal penggunaan Underlying
valuta Transaksi
asing,
dalam
sebagaimana
hal
dokumen
dimaksud
pada
huruf a berupa perkiraan. (2)
Dalam hal Nasabah melakukan penjualan valuta asing terhadap Rupiah kepada Bank melalui transaksi forward atau option di atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud pada Pasal
5
ayat
(2),
Bank
wajib
memastikan
Nasabah
menyampaikan dokumen sebagai berikut: a. dokumen
Underlying
Transaksi
yang
dapat
dipertanggungjawabkan, baik yang bersifat final maupun berupa perkiraan; dan b. dokumen pendukung berupa pernyataan tertulis bermaterai cukup yang ditandatangani oleh pihak yang berwenang dari Nasabah atau pernyataan tertulis yang authenticated dari Nasabah yang memuat informasi mengenai: 1. keaslian dan kebenaran dokumen Underlying Transaksi sebagaimana dimaksud pada huruf a; dan 2. penggunaan
dokumen
Underlying
Transaksi
untuk
penjualan valuta asing terhadap Rupiah paling banyak sebesar
nominal
Underlying
Transaksi
dalam
sistem
perbankan di Indonesia; 3. sumber dana, jumlah penjualan, dan waktu penerimaan valuta asing, dalam hal dokumen Underlying Transaksi sebagaimana dimaksud pada huruf a berupa perkiraan. (3)
Dalam hal Nasabah melakukan pembelian valuta asing terhadap Rupiah kepada Bank paling banyak sebesar jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dan Pasal
5
ayat
(1),
Bank
wajib
memastikan
Nasabah
menyampaikan dokumen berupa pernyataan tertulis bermaterai cukup atau pernyataan tertulis yang authenticated dari Nasabah yang menyatakan bahwa pembelian valuta asing terhadap Rupiah…
-6Rupiah tidak lebih dari jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 5 ayat (1) dalam sistem perbankan di Indonesia. (4)
Dalam hal Nasabah melakukan penjualan valuta asing terhadap Rupiah kepada Bank melalui transaksi forward atau option paling banyak sebesar jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), tidak ada kewajiban bagi Nasabah untuk menyampaikan dokumen.
(5)
Dalam hal Nasabah melakukan penyelesaian transaksi secara netting
untuk
Transaksi
Derivatif
pembelian
valuta
asing
terhadap Rupiah paling banyak sebesar USD100,000.00 (seratus ribu dolar Amerika Serikat) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), Bank wajib memastikan Nasabah menyampaikan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (6)
Dalam hal Nasabah melakukan penyelesaian transaksi secara netting untuk transaksi penjualan valuta asing terhadap Rupiah melalui transaksi forward atau option paling banyak sebesar USD1,000,000.00 (satu juta dolar Amerika Serikat) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2), Bank wajib memastikan Nasabah menyampaikan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
4.
Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 13 (1)
Bank memastikan Nasabah menyampaikan dokumen Underlying Transaksi dan/atau dokumen pendukung Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah untuk setiap transaksi pada tanggal transaksi.
(2)
Dalam hal Bank telah mengetahui track record Nasabah dengan baik,
dan
Nasabah
menyampaikan
dokumen
Underlying
Transaksi yang bersifat final, Bank dapat menerima dokumen pendukung Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah yang disampaikan oleh Nasabah secara berkala. (3) Bank…
-7(3)
Bank dapat menerima dokumen pendukung Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah berupa pernyataan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) secara berkala.
(4)
Dokumen Underlying Transaksi dan/atau dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Transaksi Spot wajib diterima oleh Bank paling lambat pada tanggal valuta.
(5)
Dokumen Underlying Transaksi dan/atau dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Transaksi Derivatif wajib diterima oleh Bank paling lambat pada 5 (lima) hari kerja setelah tanggal transaksi.
(6)
Dalam hal Transaksi Derivatif sebagaimana dimaksud pada ayat (5) memiliki jatuh waktu kurang dari 5 (lima) hari kerja setelah tanggal transaksi maka dokumen Underlying Transaksi dan/atau dokumen pendukung Transaksi Derivatif wajib diterima oleh Bank paling lambat pada tanggal jatuh waktu.
(7)
Penyampaian dokumen Underlying Transaksi dan dokumen pendukung Transaksi Derivatif sampai dengan jumlah tertentu (threshold) yang akan diselesaikan secara netting wajib diterima oleh Bank paling lambat: a. pada tanggal valuta dalam hal perpanjangan transaksi (roll over), percepatan penyelesaian transaksi (early termination), dan
pengakhiran
transaksi
(unwind)
dilakukan
melalui
Transaksi Spot; b. 5 (lima) hari kerja setelah tanggal transaksi dalam hal perpanjangan transaksi (roll over), percepatan penyelesaian transaksi (early termination), dan pengakhiran transaksi (unwind) dilakukan melalui Transaksi Derivatif; atau c. pada tanggal jatuh waktu dalam hal perpanjangan transaksi (roll
over),
percepatan
penyelesaian
transaksi
(early
termination), dan pengakhiran transaksi (unwind) dilakukan melalui Transaksi Derivatif yang memiliki jatuh waktu kurang dari 5 (lima) hari kerja setelah tanggal transaksi.
Pasal II…
-8Pasal II 1.
Transaksi pembelian valuta asing terhadap Rupiah oleh Nasabah kepada Bank yang telah dilakukan sebelum berlakunya Peraturan Bank Indonesia ini tetap tunduk pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/16/PBI/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Domestik
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan
Bank
Indonesia Nomor 17/6/PBI/2015. 2.
Ketentuan
mengenai
dimaksud
dalam
sanksi
Pasal
20
kewajiban
membayar
Peraturan
Bank
sebagaimana
Indonesia
Nomor
16/16/PBI/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Domestik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/6/PBI/2015 untuk pelanggaran
atas
ketentuan
mengenai
pembelian
valuta
asing
terhadap Rupiah sebagaimana dimaksud dalam: a.
Pasal
3
ayat
(1)
Peraturan
Bank
Indonesia
Nomor
16/16/PBI/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Domestik sebagaimana telah diubah
dengan
Peraturan
Bank
Indonesia
Nomor
17/6/PBI/2015; dan b.
Pasal 4 ayat (2), Pasal 12 ayat (1), dan Pasal 13 ayat (4) Peraturan Bank Indonesia ini,
mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 2015, khusus untuk pembelian valuta asing terhadap Rupiah melalui Transaksi Spot dengan jumlah di atas USD25,000.00 (dua puluh lima ribu dolar Amerika Serikat) sampai dengan USD100.000,00 (seratus ribu dolar Amerika Serikat). 3.
Peraturan
Bank
Indonesia
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan.
Agar…
-9Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Agustus 2015 GUBERNUR BANK INDONESIA,
AGUS D. W. MARTOWARDOJO
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 25 Agustus 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 201 DPM
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 13 /PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/16/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK DOMESTIK
I.
UMUM Perkembangan
terkini
kondisi
pasar
valuta
asing
domestik
menimbulkan tantangan terhadap upaya mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Salah satu tantangan yang muncul adalah tingginya
permintaan
masyarakat
kegiatan
yang
terkait
tidak
terhadap
secara
valuta
langsung
asing
dengan
untuk
kegiatan
perdagangan dan investasi. Tantangan ini menyebabkan diperlukannya kebijakan di pasar valuta asing domestik yang bersifat proaktif, untuk mendorong permintaan valuta asing yang sehat dan tetap memenuhi kebutuhan
masyarakat
Sehubungan
dengan
untuk itu,
mendukung
Bank
Indonesia
aktivitas perlu
ekonomi. melakukan
penyempurnaan terhadap ketentuan terkait dengan Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak Domestik.
II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 4 Cukup jelas. Angka 2 Pasal 6 Cukup jelas. Angka 3…
-2Angka 3 Pasal 12 Ayat (1) Huruf a Yang
dimaksud
dengan
”dokumen
Underlying
Transaksi yang bersifat final” adalah dokumen yang tidak akan mengalami perubahan dalam hal jumlah dan/atau waktu pemenuhan kebutuhannya. Huruf b Angka 1 Cukup jelas. Angka 2 Dalam hal Nasabah merupakan badan usaha selain Bank, yang dimaksud dengan “pihak yang
berwenang”
adalah
pejabat
yang
mewakili badan usaha berdasarkan anggaran dasarnya atau pejabat yang ditunjuk dengan menggunakan surat kuasa. Dalam hal Nasabah merupakan perorangan, yang
dimaksud
dengan
”pihak
yang
berwenang” adalah dirinya sendiri atau pihak yang diberi kuasa. Ayat (2) Huruf a Yang
dimaksud
dengan
”dokumen
Underlying
Transaksi yang bersifat final” adalah dokumen yang tidak akan mengalami perubahan dalam hal jumlah dan/atau waktu pemenuhan kebutuhannya. Huruf b Dalam hal Nasabah merupakan badan usaha selain Bank, yang dimaksud dengan “pihak yang berwenang” adalah
pejabat
yang
mewakili
badan
usaha
berdasarkan anggaran dasarnya atau pejabat yang ditunjuk dengan menggunakan surat kuasa. Dalam…
-3Dalam hal Nasabah merupakan perorangan, yang dimaksud dengan ”pihak yang berwenang” adalah dirinya sendiri atau pihak yang diberi kuasa. Ayat (3) Yang dimaksud dengan ”pernyataan yang authenticated” adalah pernyataan yang telah diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya secara sistem. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Angka 4 Pasal 13 Cukup jelas.
Pasal II Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5736
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 14 /PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/17/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK ASING
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BANK INDONESIA,
Menimbang :
a. bahwa tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah; b. bahwa dalam rangka mendukung kestabilan nilai Rupiah diperlukan pasar valuta asing domestik yang memiliki daya tahan terhadap gejolak eksternal; c. bahwa perkembangan terkini kondisi pasar valuta asing
domestik
menyebabkan
diperlukannya
kebijakan untuk mewujudkan pasar valuta asing domestik
yang
sehat,
dengan
tetap
memenuhi
kebutuhan masyarakat untuk mendukung aktivitas ekonomi; d. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu melakukan perubahan kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/17/PBI/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Asing;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia
Indonesia
Tahun
(Lembaran 1999
Negara
Nomor
66,
Republik Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan…
-2dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1999
tentang
Undang-Undang Indonesia
Bank
(Lembaran
Tahun
2009
Indonesia Negara
Nomor
7,
menjadi Republik
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4962); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3844);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/17/PBI/2014
TENTANG
TRANSAKSI
VALUTA
ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK ASING.
Pasal I Beberapa
ketentuan
dalam
Peraturan
Bank
Indonesia
Nomor
16/17/PBI/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Asing (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5582) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/7/PBI/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/17/PBI/2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5702) diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan…
-3-
1. Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 4 (1) Jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) untuk pembelian valuta asing terhadap Rupiah oleh Pihak Asing kepada Bank melalui Transaksi Spot adalah USD25,000.00 (dua puluh lima ribu dolar Amerika Serikat) atau ekuivalennya per bulan per Pihak Asing. (2) Pembelian valuta asing terhadap Rupiah oleh Pihak Asing kepada Bank sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang melebihi nilai nominal Underlying Transaksi. (3) Dalam hal nilai nominal Underlying Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dalam kelipatan USD5,000.00 (lima ribu
dolar
Amerika
Serikat)
maka
terhadap
nilai
nominal
Underlying Transaksi dimaksud dapat dilakukan pembulatan ke atas dalam kelipatan USD5,000.00 (lima ribu dolar Amerika Serikat).
2. Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 6 (1)
Kewajiban memiliki Underlying Transaksi untuk pembelian valuta asing terhadap Rupiah oleh Pihak Asing kepada Bank melalui Transaksi Spot di atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud
dalam
Pasal
4
ayat
(1)
tidak
berlaku
untuk
penyelesaian Transaksi Derivatif awal yang dilakukan melalui: a. perpanjangan transaksi (roll over), sepanjang jangka waktu perpanjangan transaksi (roll over) paling lama sama dengan jangka waktu Underlying Transaksi awal; b. percepatan penyelesaian transaksi (early termination); atau c. (2)
pengakhiran transaksi (unwind).
Kewajiban
memiliki
Underlying
Transaksi
untuk
Transaksi
Derivatif antara Bank dengan Pihak Asing di atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) tidak berlaku…
-4berlaku
untuk
penyelesaian
Transaksi
Derivatif
awal
yang
dilakukan melalui: a. perpanjangan transaksi (roll over), sepanjang jangka waktu perpanjangan transaksi (roll over) paling lama sama dengan jangka waktu Underlying Transaksi awal; b. percepatan penyelesaian transaksi (early termination); atau c.
pengakhiran transaksi (unwind).
3. Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 22 (1)
Dalam hal Pihak Asing melakukan pembelian valuta asing terhadap Rupiah kepada Bank melalui Transaksi Spot dengan nilai nominal di atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), Bank wajib memastikan Pihak Asing untuk menyampaikan dokumen sebagai berikut: a. dokumen
Underlying
Transaksi
yang
dapat
dipertanggungjawabkan, baik yang bersifat final maupun yang berupa perkiraan; dan b. dokumen
pendukung
authenticated
dari
berupa
Pihak
pernyataan
Asing
yang
tertulis
berisi
yang
informasi
mengenai: 1. keaslian dan kebenaran dokumen Underlying Transaksi sebagaimana dimaksud pada huruf a; dan 2. penggunaan
dokumen
Underlying
Transaksi
untuk
pembelian valuta asing terhadap Rupiah paling banyak sebesar nominal
Underlying Transaksi dalam sistem
perbankan di Indonesia. 3. jumlah kebutuhan, tujuan penggunaan, dan tanggal penggunaan valuta asing, dalam hal dokumen Underlying Transaksi sebagaimana dimaksud pada huruf a berupa perkiraan.
(2) Dalam…
-5(2)
Dalam hal Pihak Asing melakukan pembelian valuta asing terhadap Rupiah kepada Bank melalui Transaksi Spot paling banyak
sebesar
jumlah
tertentu
(threshold)
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), Bank wajib memastikan Pihak Asing
untuk
menyampaikan
dokumen
pendukung
berupa
pernyataan tertulis yang authenticated yang menyatakan bahwa pembelian valuta asing terhadap Rupiah tidak lebih dari USD25,000.00 (dua puluh lima ribu dolar Amerika Serikat) atau ekuivalennya per bulan per Pihak Asing dalam sistem perbankan di Indonesia.
4. Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 26 (1)
Bank dapat menerima dokumen pendukung Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah yang disampaikan oleh Pihak Asing secara berkala dengan ketentuan sebagai berikut: a. Dokumen Underlying Transaksi bersifat final; dan b. Bank telah mengetahui track record Pihak Asing dengan baik.
(2)
Dalam hal Bank melakukan fungsi kustodian dan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dokumen pendukung dapat diterima dari Pihak Asing paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun kalender.
(3)
Dalam hal Bank tidak melakukan fungsi kustodian dan Pihak Asing memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dokumen pendukung dapat diterima paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan kalender.
(4)
Bank dapat menerima dokumen pendukung yang disampaikan oleh Pihak Asing atas pembelian valuta asing terhadap Rupiah melalui Transaksi Spot paling banyak sebesar USD25,000.00 (dua puluh lima ribu dolar Amerika Serikat) atau ekuivalennya per bulan per Pihak Asing paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
Pasal II…
-6Pasal II 1. Transaksi pembelian valuta asing terhadap Rupiah oleh Nasabah kepada Bank yang telah dilakukan sebelum berlakunya Peraturan Bank Indonesia ini tetap tunduk pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/17/PBI/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Asing sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/7/PBI/2015. 2. Ketentuan dimaksud
mengenai dalam
sanksi
Pasal
30
kewajiban
membayar
Peraturan
Bank
sebagaimana
Indonesia
Nomor
16/17/PBI/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Asing sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/7/PBI/2015 untuk pelanggaran atas ketentuan mengenai pembelian valuta asing terhadap Rupiah sebagaimana dimaksud dalam: a.
Pasal
3
ayat
(1)
Peraturan
Bank
Indonesia
Nomor
16/17/PBI/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Asing sebagaimana telah diubah
dengan
Peraturan
Bank
Indonesia
Nomor
17/7/PBI/2015; dan b.
Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 22 ayat (1) Peraturan Bank Indonesia ini,
mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 2015, khusus untuk pembelian valuta asing terhadap Rupiah melalui Transaksi Spot dengan jumlah di atas USD25,000.00 (dua puluh lima ribu dolar Amerika Serikat) sampai dengan USD100.000,00 (seratus ribu dolar Amerika Serikat). 3. Peraturan
Bank
Indonesia
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan.
Agar…
-7Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Agustus 2015 GUBERNUR BANK INDONESIA,
AGUS D. W. MARTOWARDOJO
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 25 Agustus 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 202 DPM
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/14/PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/17/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK ASING
I.
UMUM Perkembangan terkini kondisi pasar valuta asing domestik menimbulkan tantangan terhadap upaya mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Salah satu tantangan yang muncul adalah tingginya permintaan masyarakat terhadap valuta asing untuk kegiatan yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan perdagangan
dan
investasi.
Tantangan
ini
menyebabkan
diperlukannya kebijakan di pasar valuta asing domestik yang bersifat proaktif, untuk mendorong permintaan valuta asing yang sehat dan meningkatkan pasokan valuta asing di pasar domestik dengan tetap memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendukung aktivitas ekonomi. Sehubungan dengan itu, Bank Indonesia perlu melakukan penyempurnaan terhadap ketentuan terkait dengan Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak Asing.
II.
PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 4 Cukup jelas.
Angka 2…
-2Angka 2 Pasal 6 Cukup jelas. Angka 3 Pasal 22 Ayat (1) Huruf a Yang
dimaksud
dengan
”dokumen
Underlying
Transaksi yang bersifat final” adalah dokumen yang tidak akan mengalami perubahan dalam hal jumlah dan/atau waktu pemenuhan kebutuhannya. Huruf b Yang
dimaksud
authenticated” diverifikasi
atau
dengan
adalah
”pernyataan
pernyataan
dibuktikan
yang
yang
telah
kebenarannya
secara
sistem. Ayat (2) Yang dimaksud dengan ”pernyataan yang authenticated” adalah pernyataan yang telah diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya secara sistem.
Angka 4 Pasal 26 Cukup jelas.
Pasal II Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5737
DOMESTIC PARTY PIHAK DOMESTIK STATEMENT LETTER ON FOREIGN EXCHANGE TRANSACTION AGAINST RUPIAH BY DOMESTIC PARTIES SURAT PERNYATAAN TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH OLEH PIHAK DOMESTIK
With respect to the foreign exchange transaction ("FX Transaction") conducted on : Sehubungan dengan transaksi valuta asing ("Transaksi FX") yang dilakukan pada tanggal :
Deal Date Tanggal Transaksi
DD-MM-YYYY
by the Customer (named below) against Rupiah with PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ("SMBCI") oleh Nasabah (dengan nama di bawah ini) terhadap Rupiah dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ("SMBCI")
The undersigned, for and on behalf of : Yang bertanda tangan di bawah ini, untuk dan atas nama : Name of Account Holder Nama Pemegang Rekening
:
As the holder of account number Selaku pemegang nomor rekening
:
maintained with PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia di PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Hereby declares as follows / dengan ini menyatakan bahwa : √ /Harap pilih salah satu pernyataan berikut dengan membubuhkan tanda √
[Please select one of below statements by
]
PURCHASE/PEMBELIAN Spot FX Transaction below and up to USD25,000.- per month Transaksi FX Spot di bawah dan sampai dengan USD25,000 per bulan That the FX Transaction executed by the Customer to purchase foreign exchange against Rupiah with SMBCI on the date of this statement letter does not and will not exceed USD 25,000.- (twenty five thousand US Dollars) or equivalent per month in all banking system in Indonesia. Transaksi FX yang dilakukan oleh Nasabah untuk pembelian valuta asing terhadap Rupiah pada SMBCI pada tanggal surat pernyataan ini tidak melebihi dan tidak akan melebihi USD 25,000.- (dua puluh lima ribu dolar Amerika Serikat) atau ekuivalen per bulan di seluruh sistem perbankan di Indonesia
Spot FX Transaction above USD25,000.- per month Transaksi FX Spot di atas USD25,000 per bulan The Customer shall comply with prevailing regulation and that the underlying document(s) that the Customer has submitted with respect to the Customer's FX transaction against Rupiah conducted with SMBCI (the "Underlying") is/are true and correct and will not be used to purchase (Spot) foreign exchange exceeding the nominal amount of the Underlying in all banking system in Indonesia. Nasabah tunduk pada ketentuan yang berlaku dan bahwa dokumen (-dokumen) underlying yang Nasabah berikan sehubungan dengan Transaksi FX Nasabah terhadap Rupiah dengan SMBCI ("Underlying") adalah asli dan benar dan tidak digunakan untuk pembelian (Spot) valuta asing melebihi nilai nominal dokumen Underlying dalam sistem perbankan di Indonesia.
Derivative FX Transaction below and up to USD 100,000.- per month Transaksi FX Derivatif di bawah dan sampai dengan USD 100.000 per bulan That the FX Transaction executed by the Customer to purchase foreign exchange against Rupiah with SMBCI on the date of this statement letter does not and will not exceed USD 100,000.- (one hundred thousand US Dollars) or equivalent per month in all banking system in Indonesia. Transaksi FX yang dilakukan oleh Nasabah untuk pembelian valuta asing terhadap Rupiah pada SMBCI pada tanggal surat pernyataan ini tidak melebihi dan tidak akan melebihi USD 100,000.- (seratus ribu dolar Amerika Serikat) atau ekuivalen per bulan di seluruh sistem perbankan di Indonesia
Derivative FX Transaction above USD 100,000.- per month; Transaksi FX Derivatif di atas USD 100,000.- per bulan; The Customer shall comply with prevailing regulation and that the underlying document(s) that the Customer has submitted with respect to the Customer's FX transaction against Rupiah conducted with SMBCI (the "Underlying") is/are true and correct and will not be used to purchase (Derivative) foreign exchange exceeding the nominal amount of the Underlying in all banking system in Indonesia. Nasabah tunduk pada ketentuan yang berlaku dan bahwa dokumen (-dokumen) underlying yang Nasabah berikan sehubungan dengan Transaksi FX Nasabah terhadap Rupiah dengan SMBCI ("Underlying") adalah asli dan benar dan tidak digunakan untuk pembelian (Derivatif) valuta asing melebihi nilai nominal dokumen Underlying dalam sistem perbankan di Indonesia.
SELL/PENJUALAN Forward or Option FX Transaction above USD1,000,000.- per transaction; Transaksi FX Forward atau Option diatas USD1,000,000.- per transaksi The Customer shall comply with prevailing regulation and that the underlying document(s) that Nasabah has submitted with respect to the Customer's FX transaction against Rupiah conducted with SMBCI (the "Underlying") is/are true and correct and will not be used to sell (Forward or Option) foreign exchange exceeding the nominal amount of the Underlying in all banking system in Indonesia. Nasabah tunduk pada ketentuan yang berlaku dan bahwa dokumen (-dokumen) underlying yang saya/kami berikan sehubungan dengan Transaksi FX Nasabah terhadap Rupiah dengan SMBCI ("Underlying") adalah asli dan benar dan tidak digunakan untuk penjualan (Forward or Option) valuta asing melebihi nilai nominal dokumen Underlying dalam sistem perbankan di Indonesia.
As stipulated in SE-BI No. 16/14/DPM (as amended from time to time) sebagaimana diatur dalam SE-BI No. 16/14/DPM (sebagaimana diubah dari waktu ke waktu)
IN THE EVENT THAT THE SETTLEMENT OF FX TRANSACTION CONDUCTED BY NETTING: DALAM HAL PENYELESAIAN TRANSAKSI FX DILAKUKAN SECARA NETTING FX Purchase Derivative Transaction below and up to USD100,000 per transaction
FX Sell Forward or Option Transaction below and up to USD1,000,000 per transaction
The Customer shall comply with prevailing regulation and that the underlying document(s) that Customer has submitted with respect to the Customer's FX transaction against Rupiah conducted with SMBCI (the "Underlying") is/are true and correct and will not be used to purchase and/or sell foreign exchange against Rupiah exceeding the nominal amount of the Underlying in all banking system in Indonesia. Nasabah tunduk pada ketentuan yang berlaku dan bahwa dokumen (-dokumen) underlying yang saya/kami berikan sehubungan dengan Transaksi FX Nasabah terhadap Rupiah dengan SMBCI ("Underlying") adalah asli dan benar dan tidak digunakan untuk pembelian dan/atau penjualan valuta asing terhadap Rupiah melebihi nilai nominal dokumen Underlying dalam sistem perbankan di Indonesia.
[Provide below information only when Underlying is estimation/ Di bawah ini hanya diisi jika Underlying berupa perkiraan ]
The Customer further declares that if the underlying of such FX Transaction is estimation, then it will be conducted with the following details: Nasabah lebih lanjut menyatakan bahwa apabila dokumen underlying dari Transaksi FX sebagaimana dimaksud berupa perkiraan, maka Transaksi FX akan dilakukan dengan rincian sebagai berikut:
[Please select one of below types of transaction/ Harap pilih salah satu jenis transaksi berikut ] FX Purchase Transaction Transaksi Pembelian FX Purpose of foreign exchange utilization Tujuan penggunaan valuta asing Date of foreign exchange is required Tanggal dibutuhkannya valuta asing Amount of Foreign Exchange Needed Jumlah Kebutuhan Valuta Asing Underlying and/or other information1 Underlying dan/atau informasi lainnya 1
: : : :
FX Sell Transaction Transaksi Penjualan FX Source of foreign exchange Sumber valuta asing Acceptance amount of foreign exchange Jumlah penerimaan valuta asing Acceptance date of foreign exchange Tanggal penerimaan valuta asing Underlying and/or other information1 Underlying dan/atau informasi lainnya 1
: : : :
In regard to the FX Transaction specified above, the Customer hereby declare that all information contained herein is true and correct to the best of Customer knowledge and belief. In the event there is ny inconsistency in the future between other information and information contained herein, all legal consequences arising therefrom will fully be borne by the Customer. Berkenaan dengan Transaksi FX tersebut diatas, Nasabah menyatakan bahwa informasi dalam pernyataan ini benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam hal dikemudian hari ditemukan hal-hal yang tidak sesuai antara informasi lain dan isi pernyataan ini, segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggung jawab Nasabah sepenuhnya.
Authorized representative/Pejabat yang berwenang 2 Stamp Duty/ Meterai
Name/Nama: Title/Jabatan: 1
2
Please refer to Page 3 for Type of Underlying Estimation Mohon merujuk pada Halaman 3 tentang Tipe Underlying Perkiraan Shall be signed by the authorised representative based on the Articles of Association (if company), otherwise a power of attorney shall be required Wajib ditandatangan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan Anggaran Dasar Nasabah (jika perusahaan), jika tidak maka diperlukan surat kuasa Please affix with physical stamp duty, otherwise will be debited from Customer's account based on the General Terms and Conditions Governing Account Mohon bubuhkan Meterai tempel, jika tidak maka akan didebit dari rekening Nasabah berdasarkan Syarat dan Ketentuan Umum Yang Berlaku Bagi Rekening
UNDERLYING DOCUMENT ESTIMATION BASED ON BANK INDONESIA CIRCULAR LETTER DOKUMEN UNDERLYING PERKIRAAN BERDASARKAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA
Underlying Document- Estimation/ Dokumen Underlying Transaksi Berupa Perkiraan
00 Payment document of school fees abroad: estimation of tuition and living expenses abroad. Dokumen pembayaran biaya sekolah di luar negeri, antara lain : perkiraan biaya sekolah dan biaya hidup di luar negeri
06 Photocopy notification of export of goods Fotokopi pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
02 Payment document on medical treatment abroad, among others: 07 Document of purchase (e.g: purchase order confirmation) the estimated cost of treatment and accomodation needs Dokumen pembelian (antara lain: konfirmasi atas purchase order) Dokumen pembayaran biaya berobat ke luar negeri, antara lain : perkiraan biaya perjalanan dan akomodasi
03 Travel expensed document which include the estimated cost of travel & accomodation needs Dokumen biaya perjalanan ke luar negeri antara lain berupa perkiraan biaya perjalanan dan akomodasi
08 Performa Invoice Performa Invoice
04 Cashflow projection document of travel agency services Dokumen proyeksi cashflow pengguna jasa travel agent
09 Sales/ Import Projection issued by customer Sales/ Import Projection yang dikeluarkan oleh nasabah
05 Photocopy notification of import of goods Fotokopi pemberitahuan Impor Barang (PIB)
10 Cashflow projection that related to certain transaction with a term of three years from the date of transaction Proyeksi cashflow yang terkait dengan suatu proyek tertentu untuk jangka waktu tiga tahun kedepan terhitung sejak tanggal transaksi
FOREIGN PARTY PIHAK ASING STATEMENT LETTER ON FOREIGN EXCHANGE TRANSACTION AGAINST RUPIAH BY FOREIGN PARTIES SURAT PERNYATAAN TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH OLEH PIHAK ASING With respect to the foreign exchange transaction ("FX Transaction") conducted on : Sehubungan dengan transaksi valuta asing ("Transaksi FX") yang dilakukan pada tanggal :
Deal Date Tanggal Transaksi
DD-MM-YYYY
by the Customer (named below) against Rupiah with PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ("SMBCI") oleh Nasabah (dengan nama di bawah ini) terhadap Rupiah dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ("SMBCI")
The undersigned, for and on behalf of : Yang bertanda tangan di bawah ini, untuk dan atas nama : Name of Account Holder Nama Pemegang Rekening
:
As the holder of Account number Selaku pemegang nomor Rekening
:
maintained with PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia di PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Hereby declares as follows / dengan ini menyatakan bahwa : [Please select one of below statements by
√ /Harap pilih salah satu pernyataan berikut dengan membubuhkan tanda √
]
PURCHASE/PEMBELIAN Spot FX Transaction below and up to USD25,000.- per month Transaksi FX Spot di bawah dan sampai dengan USD25,000 per bulan That the FX Transaction executed by the Customer to purchase foreign exchange against Rupiah with SMBCI on the date of this statement letter does not and will not exceed USD25,000.- (twenty five thousand US Dollars) or equivalent per month in all banking system in Indonesia. Transaksi FX yang dilakukan oleh Nasabah untuk pembelian valuta asing terhadap Rupiah pada SMBCI pada tanggal surat pernyataan ini tidak melebihi dan tidak akan melebihi USD25,000.- (dua puluh lima ribu dolar Amerika Serikat) atau ekuivalen per bulan di seluruh sistem perbankan di Indonesia
Spot FX Transaction above USD25,000.- per month Transaksi FX Spot di atas USD25,000 per bulan The Customer shall comply with prevailing regulation and that the underlying document(s) that the Customer has submitted with respect to the Customer's FX transaction against Rupiah conducted with SMBCI (the "Underlying") is/are true and correct and will not be used to purchase (Spot) foreign exchange exceeding the nominal amount of the Underlying in all banking system in Indonesia. Nasabah tunduk pada ketentuan yang berlaku dan bahwa dokumen (-dokumen) underlying yang Nasabah berikan sehubungan dengan Transaksi FX Nasabah terhadap Rupiah dengan SMBCI ("Underlying") adalah asli dan benar dan tidak digunakan untuk pembelian (Spot) valuta asing melebihi nilai nominal dokumen Underlying dalam sistem perbankan di Indonesia.
Derivative FX Transaction above USD1,000,000.Transaksi FX Derivatif di atas USD1,000,000.The Customer shall comply with prevailing regulation and that the underlying document(s) that the Customer has submitted with respect to the Customer's FX transaction against Rupiah conducted with SMBCI (the "Underlying") is/are true and correct and will not be used to purchase (Derivative) foreign exchange exceeding the nominal amount of the Underlying in all banking system in Indonesia. Nasabah tunduk pada ketentuan yang berlaku dan bahwa dokumen (-dokumen) underlying yang Nasabah berikan sehubungan dengan Transaksi FX Nasabah terhadap Rupiah dengan SMBCI ("Underlying") adalah asli dan benar dan tidak digunakan untuk pembelian (Derivatif) valuta asing melebihi nilai nominal dokumen Underlying dalam sistem perbankan di Indonesia.
SELL/PENJUALAN Derivative FX Transaction above USD1,000,000.- per transaction Transaksi FX Derivative diatas USD1,000,000.- per transaksi Customer shall comply with prevailing regulation and that the underlying document(s) that Customer have submitted with respect to the Customer's FX transaction against Rupiah conducted with SMBCI (the "Underlying") is/are true and correct and will not be used to sell (Derivative) foreign exchange exceeding the nominal amount of the Underlying in all banking system in Indonesia. Nasabah tunduk pada ketentuan yang berlaku dan bahwa dokumen (-dokumen) underlying yang Nasabah berikan sehubungan dengan Transaksi FX Nasabah terhadap Rupiah dengan SMBCI ("Underlying") adalah asli dan benar dan tidak digunakan untuk penjualan (Derivatif) valuta asing melebihi nilai nominal dokumen Underlying dalam sistem perbankan di Indonesia.
As stipulated in SE-BI No. 16/15/DPM (as amended from time to time) sebagaimana diatur dalam SE-BI No. 16/15/DPM (sebagaimana diubah dari waktu ke waktu)
IN THE EVENT THAT THE SETTLEMENT OF FX TRANSACTION CONDUCTED BY NETTING: DALAM HAL PENYELESAIAN TRANSAKSI FX DILAKUKAN SECARA NETTING
FX Purchase Derivative Transaction below and up to USD1,000,000 per transaction
FX Sell Derivative Transaction below and up to USD1,000,000 per transaction The Customer shall comply with prevailing regulation and that the underlying document(s) that Customer has submitted with respect to the Customer's FX transaction against Rupiah conducted with SMBCI (the "Underlying") is/are true and correct and will not be used to purchase and/or sell foreign exchange against Rupiah (Derivative) exceeding the nominal amount of the Underlying in all banking system in Indonesia. Nasabah tunduk pada ketentuan yang berlaku dan bahwa dokumen (-dokumen) underlying yang saya/kami berikan sehubungan dengan Transaksi FX Nasabah terhadap Rupiah dengan SMBCI ("Underlying") adalah asli dan benar dan tidak digunakan untuk pembelian dan/atau penjualan valuta asing terhadap Rupiah (Derivatif) melebihi nilai nominal dokumen Underlying dalam sistem perbankan di Indonesia.
[Provide below information only when Underlying is estimation/ Di bawah ini hanya diisi jika Underlying berupa perkiraan ]
The Customer further declares that if the underlying of such FX Transaction is estimation, then it will be conducted with the following details: Nasabah lebih lanjut menyatakan bahwa apabila dokumen underlying dari Transaksi FX sebagaimana dimaksud berupa perkiraan, maka Transaksi FX akan dilakukan dengan rincian sebagai berikut:
[Please select one of below types of transaction/ Harap pilih salah satu jenis transaksi berikut ] FX Purchase Transaction Transaksi Pembelian FX Purpose of foreign exchange utilization Tujuan penggunaan valuta asing Date of foreign exchange is required Tanggal dibutuhkannya valuta asing Amount of Foreign Exchange Needed Jumlah Kebutuhan Valuta Asing Underlying and/or other information1 Underlying dan/atau informasi lainnya 1
: : : :
FX Sell Transaction Transaksi Penjualan FX Source of foreign exchange Sumber valuta asing Acceptance amount of foreign exchange Jumlah penerimaan valuta asing Acceptance date of foreign exchange Tanggal penerimaan valuta asing Underlying and/or other information1 Underlying dan/atau informasi lainnya 1
: : : :
In regard to the FX Transaction specified above, the Customer hereby declare that all information contained herein is true and correct to the best of the Customer knowledge and belief. In the event there is any inconsistency in the future between other information and information contained herein, all legal consequences arising therefrom will fully be borne by the Customer Berkenaan dengan Transaksi FX tersebut diatas, Nasabah menyatakan bahwa informasi dalam pernyataan ini benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam hal dikemudian hari ditemukan hal-hal yang tidak sesuai antara informasi lain dan isi pernyataan ini, segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggung jawab Nasabah sepenuhnya.
Authorized representative/Pejabat yang berwenang 2
Name/Nama: Title/Jabatan: 1
Please refer to Page 3 for Type of Underlying Estimation Mohon merujuk pada Halaman 3 tentang Tipe Underlying Perkiraan
2
Shall be signed by the authorized representative registered with SMBCI for Account otherwise a power of attorney shall be required Wajib ditandatangan oleh pejabat yang berwenang yang terdaftar pada SMBCI untuk Rekening, jika tidak maka diperlukan surat kuasa
UNDERLYING DOCUMENT ESTIMATION BASED ON BANK INDONESIA CIRCULAR LETTER DOKUMEN UNDERLYING PERKIRAAN BERDASARKAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA
Underlying Document- ESTIMATION / Dokumen Underlying Yang Bersifat PERKIRAAN 00 Cashflow projection document of operational expense such as salary and billing statement on utilities payment (telephone, electricity,gas, water) Dokumen proyeksi arus kas untuk tujuan pembayaran beban operasional antara lain berupa gaji dan tagihan rekening utilities (telepon, listrik, gas, air)
02 Memorandum of Understanding and/or Agreement on the sale and purchase of asset in Indonesia inconnection with the merger and acquisition in accordance with prevailing laws Nota Kesepakatan dan/atau Perjanjian untuk penjualan dan pembelian aset di dalam negeri dalam rangka merger dan akuisisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
01 Settlement agreement and sales/purchase order confirmation Perjanjian penyelesaian dan konfirmasi penjualan/pemesanan barang
03 Estimation on devidend received enclosing with (i) audited/unaudited financial statement, (ii) proof of an official announcement by the Company, and (iii) proof of investment ownership Dokumen estimasi mengenai dividen yang akan diterima yang dilengkapi dengan (i)laporan keuangan audited/unaudited yang terkait, (ii) bukti informasi resmi dari Perusahaan, dan (iii) bukti kepemilikan investasi