PENGGUNAAN PERFORMANCE ASSESSMENT (PENILAIAN KINERJA) PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN KURIKULUM 2013 (Penelitian Deskriptif di SMAN Kota Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: MIRNA MARDIANAH NIM: 109016100047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1436 H
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi yang berjudul Penggunaan Performance Assessmenl (Penilaian Kinerja) pada Pembelajaran Biologi dengan Kurikulum 2013 (Penelitian
Deskriptif di SMAN Kota Tangerang Selatan) disusun oleh Mirna Mardianah, NIM 109016100047, Prcgram Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarla. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta,
Desember 2014
Yang mengesahkan:
imbing I,
Pembimbing II,
V.c-br?, Dr. Yanti [Ierlanti. M.Pd NIP. 1976030
0s0]l 2 002
NIP. 19710119 200801 2 010
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul '?enggunaan performance Assessmenl (penilaian Kinerja) pada Pembelajaran Biologi dengau Kurikulum 2013 (penelitian Deskriptif di SMAI{ Kota Tangerang selatan),' disuzun oleh Mirna Mardianah, NIM 109016100047, teiah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas IImu Tarbiyah cian Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 18 Desember 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh geiar Sarjana Pendidikan (S.pd) pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi pendidikan Biologi.
Jakarta, 26 Desember 2014 Panitia Ujian Munaqasah Tanggal Ketua Panitia Ujian Munaqasah
lg -Dt-aai
Dr. Zulfiani^ M.Pd NIP. 1976A309 200501 2002 Pengqli I
Dr. Ahmad So{van. M.Pd
NIP: 19650115 198703 1020 Penguji
I
i\*
Ii
Eny S. Rosvidatun. S.Si. MA
11
-o\ 'tl-li.<
NIP: 19750924 200604 2 001 Mengetahui: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dra. Nur{ena. MA. Ph.D.
NIP: 19591020 198603
2001
y'(
SURAT PERNYATAAN KARYA
ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
Mirna Mardianah
NIM
109016100047
Jurusan / Prodi
Pendidikan IPA / Pendidikah Biologi
Angkatan Tahun
2009
Alamat
Jl. Daan Mogot KM 17,5 Kp. Buaran RT 04 RW 08 No. 3 Kecamatan Kalideres Jakarta Barat Kode Pos 11840
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) pada Pembelajaran Biologi dengan Kurikulum 2013 (Penelitian Deskriptif di SMAN Kota Tangerang Selatan) adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
1.
Nama
Dr. Zulfrani, M.Pd
NIP
19760309 200501 2002
Dosen Jurusan Pendidikan IPA
2.
Nama
Dr. Yanti Herlanti, M.Pd
NIP
19710t19 200801
20r0
Dosen Jurusan: Pendidikan IPA
Demikian surat pernyataan
ini
saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensinya apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri
Jakarta, I 4 J anuari 201 5
Mirna Mardianah
NrM 109016t00047
ABSTRAK MIRNA MARDIANAH, (109016100047). “Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) pada Pembelajaran Biologi dengan Kurikulum 2013 (Penelitian Deskriptif di SMAN Kota Tangerang Selatan)”, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran penggunaan performance assessment oleh guru biologi di SMA Negeri yang telah menerapkan Kurikulum 2013 di Kota Tangerang Selatan. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014, dimulai pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 6 (enam) sekolah dengan 8 (delapan) responden/guru kelas X. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen non tes yang terdiri dari lembar observasi instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), angket, dan wawancara. Analisis data dilakukan menggunakan statistik deskriptif persentase untuk menghitung angket dan lembar observasi dengan hasil perhitungan pengetahuan guru tentang performance assessment terbagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu baik, sedang dan buruk. Analisis data juga dilakukan untuk menghitung rata-rata penggunaan performance assessment dari KD 4.1 sampai dengan KD 4.16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui dengan baik tentang performance assessment. Selain itu, penilaian diskusi merupakan jenis penilaian performance assessment (penilaian kinerja) yang paling banyak diketahui oleh para responden sekaligus penilaian yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran. KataKunci: Performance Assessment, pembelajaran biologi, Kurikulum 2013.
i
ABSTRACT MIRNA MARDIANAH, (109016100047). "The Use of Performance Assessment in Learning Biology with 2013 Curriculum (Descriptive Study in High School (SMAN) South Tangerang City)", Skripsi, Program Study of Biology Education, Science Education Departement, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta. The aim of this study was to obtain some facts of the use of performance assessment by biology teachers in high schools that have implemented State Curriculum 2013 in South Tangerang City. The experiment was conducted in the second semester of the academic year 2013/2014, starting in May through June 2014. The method that used in this research is a survey method. Sampling was done by using purposive sampling technique. Sample size was 6 (six) schools with 8 (eight) respondents / teachers. The instrument that used in this study was nontest instrument consist of a sheet of observation instruments Learning Implementation Plan (RPP), questionnaires, and interviews. Data analysis was performed using descriptive statistics to calculate the percentage of the questionnaire and observation sheet with the results of the calculation of teacher knowledge about the performance assessment is divided into three (3) categories: good, average and poor. Data analysis was also performed to calculate the average use of performance assessment of KD 4.1 to KD 4.16. The results showed that most of the respondents knew about the performance assessment well. In addition, assessment of discussion is kind of performance assessment are the most widely known by the respondents at the same time the most widely used assessment for learning. Keywords: Performance Assessment, learning biology, 2013 Curriculum.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah dan terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. sebagai suri tauladan bagi umat Islam, yang telah memberikan qudwah hasanah untuk ummatnya guna mencapau insan kamil. Semoga senantiasa mendapatkan syafa’atnya di yaumil akhir. Amin. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung dan membantu terselesaikannya skripsi ini, di antaranya : 1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi sekaligus dosen pembimbing I penulis yang penuh kesabaran serta keikhlasan telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta motivasi kepada penulis. 4. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., pembimbing II terima kasih tak terhingga atas waktu, saran, dan arahannya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing selama penulisan skripsi. 5. Seluruh dosen, staff, dan karyawan jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang telah memberikan ilmu dan arahannya selama ini. 6. Kepala SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 6, SMAN 9 dan SMAN 11 Kota Tangerang Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut. Bapak Hadi Prasetyo, S.Si., Ibu Djuriah, S.Pd., Ibu Nellyta Basrie, S.Pd., Ibu Diani Atika, S.Si., Ibu Dra. Hendri Sutresnowati M.Pd., Ibu
iii
Dwi Indriyati, S.Si., Bapak Drs. Agus Purwanto, dan Ibu Sukarlin, S.Pd. yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. 7. Orang tua tercinta, Ayahanda Mardani dan Ibunda Rapiah yang selalu sabar mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis selalu termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Kakak dan adik-adik tercinta, Nofiyah Mardiani, S.Pd., Muhammad Rafli, dan Bilqis Elisya Putri Ardani yang membuat penulis termotivasi agar memberikan teladan kepada mereka. 9. Dwi Nanda Banu Putera, yang sudah menemani dan melengkapi perjalanan hidup penulis, terimakasih atas waktu, doa, kasih sayang, saran dan bantuan, serta motivasi yang selama ini selalu tercurah kepada penulis. 10. Sahabat-sahabat penulis, Nuramelia, Muhammad Pahrudin, S.Pd., Muhammad Nuruzzaman Shiddiqi, S.Pd, yang telah memberikan pengalaman hidup bagi penulis, terimakasih atas kebersamaannya semasa kuliah. 11. Kawan-kawan angkatan 2009 Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, namun tak menyurutkan kasih sayang penulis kepada mereka. 12. Kawan-kawan kosan Assalam, Aan, Opi, Yayi, Reisa, Maria, Yeyen, Mba Ita, Weny, Oci, Anggi, terima kasih untuk support doa dan canda tawanya kepada penulis. 13. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang sepadan kepada semua pihak atas jasa dan bantuan yang telah diberikan. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya dan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan, khususnya bidang studi biologi.
Jakarta,
Desember 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Judul Isi
Halaman
ABSTRAK ……………………………………………………..……….
i
KATA PENGANTAR …………………………………………………
iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………
v
DAFTAR TABEL………………………………………………………
viii
DAFTAR GAMBAR………………………………………...…………
x
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………...………
xi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar belakang ……………………………………………… 1 B. Identifikasi Masalah ……………………………………….. 4 C. Pembatasan Masalah ……………………………………….. 5 D. Perumusan Masalah ………………………………………... 6 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………………………....... 6
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teoretik ……………………………………………... 7 1. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi ………. 7 a. Pengukuran ………………………………………….. 7 b. Penilaian ……………………………………………... 8 c. Evaluasi ……………………………………………… 10 2. Hakikat dan Lingkup Penilaian ……………………….... 10 a. Jenis dan Sistem Penilaian ………………………....... 10 b. Tujuan dan Fungsi Penilaian ………………………... 11 c. Prinsip Umum Penilaian …………………………….. 12 d. Kualitas Alat Pendidikan ……………………………. 13 e. Hasil Belajar sebagai Objek Penilaian ………………. 13 3. Performance Assessment (Penilaian Kinerja) ………….. 16 a. Pengertian Performance Assessment ………………... 16 v
b. Rubrik atau Pedoman Penskoran ……………………. 19 c. Perbandingan Performance Assessment dengan Tes Konvensional ……………………………………. 23 d. Jenis atau Metode Performance Assessment ………..... 24 e. Langkah-langkah Performance Assessment ………….. 25 f. Kelebihan dan Kelemahan Performance Assessment ... 25 4. Kurikulum 2013 ………………………………………… 26 a. Pengertian Kurikulum 2013 …………………………. 26 b. Urgensi Perubahan Kurikulum 2013 ………………… 28 c. Landasan Filosofi Kurikulum 2013 …………………. 31 d. Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013 …………… 32 e. Penilaian pada Kurikulum 2013 ……………………… 35 5. Implementasi Performance Assessment …………………. 38 B. Hasil Penelitian yang Relevan ………………………………. 40 C. Kerangka Berpikir …………………………………………… 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………. 43 B. Metode Penelitian …………………………………………… 43 C. Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………. 45 D. Instrumen Penelitian ………………………………………… 46 E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….. 48 F. Teknik Analisis Data ………………………………………… 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Angket pada Sekolah Sasaran Kurikulum 2013 … 51 1. Hasil Angket Tentang Penilaian ...………………………. 51 2. Hasil Angket Pengetahuan Performance Assessment …… 53 3. Hasil Angket Penggunaan Performance Assessment …… 65 B. Analisis Instrumen RPP …………………………………...... 94 1. Kelengkapan Komponen ……………………………….. 94 vi
2. Pendekatan atau Metode ………………………………… 95 3. Media dan Sumber Belajar ……………………………… 96 4. Kegiatan Pembelajaran ………………………………….. 97 5. Jenis Penilaian …………………………………………... 99 C. Pembahasan ………………………………………………… 100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan …………………………………………………. 104 2. Saran ………………………………………………………... 105 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….... 106 LAMPIRAN ……………………………………………………………... 108
vii
DAFTAR TABEL
Judul Tabel
Halaman
2.1
Contoh Rubrik dengan Daftar Cek ………………………………… 20
2.2
Contoh 2 Rubrik dengan Daftar Cek ………………………………. 20
2.3
Contoh Rubrik dengan Skala Penilaian Holistik …………………… 21
2.4
Contoh 2 Rubrik dengan Skala Penilaian Holistik …………………. 21
2.5
Contoh Rubrik dengan Skala Penilaian Analitik …………………… 22
2.6
Contoh 2 Rubrik dengan Skala Penilaian Analitik …………………. 23
2.7
Perbandingan Antara Asesmen Performansi dengan Tes Konvensional …………………………………………………… 23
3.1
Lembar Observasi Instrumen RPP …………………………………. 47
4.1
Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 2 dan 3 ……………………. 58
4.2
Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 4 …………………………... 60
4.3
Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 5-17 ………………………. 61
4.4
Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.1 …………………….. 66
4.5
Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.2 …………………….. 68
4.6
Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.3 …………………….. 70
4.7
Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.4 …………………….. 72
4.8
Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.5 …………………….. 73
4.9
Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.6 …………………….. 75
4.10 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.7 …………………….. 77 4.11 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.8 …………………….. 78 4.12 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.9 …………………….. 80 4.13 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.10 …………………… 82 4.14 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.11 ……………………. 84 4.15 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.12 ……………………. 86 4.16 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.13 ……………………. 87 viii
4.17 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.14 ……………………. 89 4.18 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.15 ……………………. 91 4.19 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.16 ……………………. 92 4.20 Uraian Kegiatan Pembelajaran dalam Kegiatan Inti pada Kurikulum 2013 …………………………………………………….. 97 4.21 Penggunaan Penilaian Kinerja dalam RPP Responden …………….. 99
ix
DAFTAR GAMBAR
Judul Gambar
Halaman
Gambar 3.1
Bagan Alur Penelitian ……………………………………. 44
Gambar 3.2
Ilustrasi Pengambilan Sampel ……………………………. 45
Gambar 4.1
Grafik Jawaban Pertanyaan No.2 Poin A ………………… 51
Gambar 4.2
Grafik Jawaban Pertanyaan No.2 Poin B ………………… 53
Gambar 4.3
Grafik Jawaban Pertanyaan No.2 Poin C ………………… 56
Gambar 4.4
Contoh Tulisan Jawaban Responden G A.1 ……………… 63
Gambar 4.5
Contoh Tulisan Jawaban Responden G D.1 ……………… 63
Gambar 4.6
Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.1 …… 65
Gambar 4.7
Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.2 …… 67
Gambar 4.8
Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.3 …… 70
Gambar 4.9
Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.4 …… 71
Gambar 4.10 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.5 …… 72 Gambar 4.11 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.6 …… 74 Gambar 4.12 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.7 …… 76 Gambar 4.13 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.8 …… 77 Gambar 4.14 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.9 …… 79 Gambar 4.15 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.10 ….. 81 Gambar 4.16 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.11 ….. 83 Gambar 4.17 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.12 ….. 85 Gambar 4.18 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.13 …... 86 Gambar 4.19 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.14 ….. 88 Gambar 4.20 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.15 ….. 90 Gambar 4.21 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.16 …… 91 Gambar 4.22 Grafik Analisis Instrumen RPP Kelengkapan Komponen … 93 Gambar 4.23 Grafik Analisis Instrumen RPP Pendekatan/Metode ……... 94 Gambar 4.24 Grafik Analisis Instrumen RPP Media & Sumber Belajar …95 Gambar 4.25 Grafik Analisis Instrumen RPP Kegiatan Pembelajaran ….. 96 Gambar 4.26 Grafik Analisis Instrumen RPP Jenis Penilaian …………… 98 x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Data Hasil Perhitungan Angket Tentang Penilaian ………… 109 Lampiran 2 Data Hasil Perhitungan Angket Pengetahuan PA ………….. 110 Lampiran 3 Data Hasil Perhitungan Angket Penggunaan PA …………... 114 Lampiran 4 Rekapitulasi Angket Tentang Penilaian …………………….. 122 Lampiran 5 Rekapitulasi Angket Pengetahuan Performance Assessment... 123 Lampiran 6 Rubrik Angket Pengetahuan Performance Assessment ……... 124 Lampiran 7 Indikator Jawaban Angket Pengetahuan PA ………………... 125 Lampiran 8 Rekapitulasi Angket Penggunaan Performance Assessment… 129 Lampiran 9 Tabel Rata-rata Penggunaan PA dari KD 4.1-4.16 …………. 130 Lampiran 10 Lembar Analisis Instrumen RPP ……………………………. 131 Lampiran 11 Data Hasil Perhitungan Lembar Instrumen RPP ……………. 132 Lampiran 12 Lembar Angket Tentang Penilaian ………………………….. 134 Lampiran 13 Lembar Angket Pengetahuan Performance Assessment ……. 136 Lampiran 14 Lembar Angket Penggunaan Performance Assessment ……. 140 Lampiran 15 Lembar Wawancara Responden ……………………………. 151 Lampiran 16 Lembar Pedoman Wawancara ……………………………… 155 Lampiran 17 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen ………………………. 157 Lampiran 18 Dokumentasi RPP …………………………………………... 160 Lampiran 19 Surat-surat …………………………………………………... 244 Lampiran 20 Lembar Uji Referensi ………………………………………. 248
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah
ditetapkan.
Tujuan
pembelajaran
tersebut
dapat
diketahui
ketercapaiannya dengan melakukan penilaian yang dalam penggunaannya memerlukan alat ukur tertentu.1 Penting bagi seorang guru untuk dapat menguasai cara penilaian hasil maupun proses belajar siswa. Penilaian atau dikenal juga dengan asesmen berarti suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes. Asesmen (penilaian) memberikan nilai tentang kualitas sesuatu, tidak hanya mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih diarahkan kepada menjawab pertanyaan bagaimana sesuatu proses atau suatu hasil yang diperoleh seseorang atau suatu program.2 Ana Ratna Wulan mengungkapkan bahwa tes prestasi belajar sering dijadikan sebagai alat utama pengambilan keputusan tentang siswa. Informasi hasil tes dijadikan sebagai alat utama untuk mengetahui pencapaian tujuan penting pembelajaran. Padahal penggunaan tes memiliki beberapa kelemahan yang telah diajukan para ahli asesmen, seperti misalnya, tes objektif kurang dapat menilai kemampuan berpikir siswa, dan hasil belajar yang terbatas serta kurang dapat menampilkan potensi siswa yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, asesmen alternatif diperlukan untuk menilai dimensi proses dan hasil belajar siswa yang tidak tergali melalui tes.3
1
Zulfiani, Toni Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajara Sains, (Jakarta: Lembaga Penulisan UIN Jakarta, 2009), h. 60. 2 Wahyudi, “Asesmen Pembelajaran Berbasis Portofolio Di Sekolah”, Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, Pontianak: FKIP-UNTAN Pontianak, 2009, h. 288. 3 Ana Ratna Wulan, “Penggunaan Asesmen Alternatif Pada Pembelajaran Biologi”, Seminar Nasional Biologi: Perkembangan Biologi dan Pendidikan Biologi untuk Menunjang Profesionalisme, (Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2007), h.381, tidak dipublikasikan.
1
2
Dari pemaparan di atas dapat kita ketahui bahwa tes prestasi belajar atau bisa disebut dengan tes kognitif bukan merupakan penentu utama keberhasilan proses belajar. Ana Ratna Wulan menambahkan bahwa standar asesmen pembelajaran sains dewasa ini telah mengalami pergeseran penekanan dari “yang mudah dinilai” menjadi “yang penting untuk dinilai”. Dalam hal ini asesmen hendaknya ditekankan pada penilaian kemampuan siswa dalam real life situation.”4 Berdasarkan informasi dari Depdiknas yang dinyatakan di dalam Zulfiani, terdapat tiga kemampuan dalam IPA, yaitu 1) kemampuan mengetahui apa yang diamati, 2) kemampuan untuk memprediksi apa yang belum terjadi, dan kemampuan untuk tindak lanjut hasil eksperimen, 3) dikembangkannya sikap ilmiah.5 Tiga kemampuan inilah yang menjadi ciri pembelajaran IPA, termasuk di dalamnya Biologi. Untuk memperoleh informasi bahwa siswa memiliki kemampuan-kemampuan tersebut dilakukan penilaian. Seperti yang telah diungkapkan di atas, bahwa penilaian dewasa ini hanya dikenal sebagai tes tertulis yang memuat unsur-unsur kognitif semata, sedangkan Biologi memuat unsur lain seperti keterampilan karena terkait dengan kegiatan ilmiah. Pengalaman peneliti saat mengajar di sekolah dan saat menjalankan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) mengungkap kurang jelasnya prosedur penilaian meskipun kegiatan keterampilan sudah diterapkan pada pembelajaran. Seperti misalnya tidak adanya pedoman atau rubrik yang kemudian membuat guru mengambil jalan mudah dengan menjadikan nilai secara instan dan terkadang membuat guru menjadi subyektif. Selain itu, kebanyakan guru menilai siswa secara kelompok, tidak benar-benar melihat kemampuan siswa secara individual. Standar Penilaian Pendidikan pada Kurikulum 2013 adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Perubahan Kurikulum 2006 menjadi 2013 didasari adanya kelemahan bahwa kompetensi yang dikembangkan pada Kurikulum 2006 lebih didominasi 4
Ibid. Zulfiani,dkk., op.cit., h. 47.
5
3
oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik (pengetahuan, keterampilan, dan sikap)6 dan penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi, serta belum tegas memberikan layanan remediasi dan pengayaan secara berkala.7 Penilaian dalam Kurikulum 2013 tidak hanya mengukur pada ranah kognitif, tetapi juga mengukur ranah sikap dan keterampilan. Dalam Kurikulum 2013, terdapat 4 (empat) Kompetensi Inti (KI) diantaranya, Kompetensi Inti (KI) mencakup sikap kepada Tuhan (KI-1), sikap diri dan terhadap lingkungan (KI-2), pengetahuan terhadap materi ajar (KI-3) dan penyajian pengetahuan melalui kegiatan keterampilan (KI-4).8 Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4 yang merupakan pembelajaran langsung. Sedangkan KD-KD pada KI-1 dan KI-2 di mana pembelajaran bersifat tidak langsung (indirect teaching), penilaian dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua mata pelajaran.9 Adanya KI-4 yang mengukur aspek keterampilan siswa, membuat Kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Penilaian pada aspek keterampilan sangat membantu guru mengetahui lebih dalam kemampuan siswa. Biologi sebagai mata pelajaran yang menuntut kegiatan ilmiah, sangat memerlukan penilaian keterampilan untuk mengukur kemampuan siswa melakukan sesuatu sebagai penjabaran kemampuan kognitif yang sudah diterimanya di kelas. Penilaian pada aspek keterampilan yang disarankan pada pembelajaran Kurikulum 2013 ini diantaranya adalah penilaian unjuk kerja. Penilaian kinerja atau dalam istilah Bahasa Inggris disebut performance assessment
adalah
suatu
penilaian
yang
meminta
peserta
tes
untuk
mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan yang diinginkan. Performance assessment ini biasanya 6
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 61. 7 Ibid. 8 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013, Pedoman Umum Pembelajaran, h. 14. 9 Ibid.
4
digunakan untuk menilai kualitas hasil kerja siswa dalam menyelesaikan suatu tugas.10 Pengertian penilaian unjuk kerja dalam Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 ialah penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik sholat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.11 Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kemampuan IPA, termasuk di dalamnya Biologi adalah kemampuan mengetahui apa yang diamati, kemampuan untuk memprediksi apa yang belum terjadi, dan kemampuan untuk tindak lanjut hasil eksperimen, serta dikembangkannya sikap ilmiah, menjadikan penilaian keterampilan sebagai penilaian yang mampu menilai tiga kemampuan IPA tersebut. Penilaian kinerja sebagai salah satu cara menilai keterampilan siswa, sangat baik diterapkan dalam pembelajaran biologi dengan tujuan dapat melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan ilmiah seperti perumusan masalah, penyusunan hipotesis, melakukan eksperimen dan penarikan kesimpulan dapat berjalan secara sistematis dan terarah. Mengingat pentingnya penilaian kinerja dalam pembelajaran biologi, maka Penulis ingin mendeskripsikan penggunaan performance assessment (penilaian kinerja) yang dilakukan oleh responden, dalam hal ini guru biologi SMA Kelas X, pada pembelajaran biologi di SMA-SMA Negeri yang telah menerapkan Kurikulum 2013 di Kota Tangerang Selatan.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:
10
Cheiriyah Idha, Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui Performance Assessment, Jurnal Pendidikan Inovatif, volume 3, nomor 2 (Balikpapan: 2008), h.69. 11 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013, Pedoman Umum Pembelajaran, h.27.
5
1. Pandangan sebagian besar pendidik/guru bahwa achievement test atau tes prestasi belajar merupakan satu-satunya penentu keberhasilan proses belajar siswa. Pandangan ini membuat pendidik mengenal tes tertulis sebagai bentuk penilaian mutlak, sedangkan tes tertulis hanya memuat unsur kognitif semata. 2. Terdapat tiga kemampuan IPA, dalam hal ini Biologi termasuk di dalamnya, ialah kemampuan mengetahui apa yang diamati, kemampuan untuk memprediksi apa yang belum terjadi dan kemampuan untuk tindak lanjut hasil eksperimen. Tiga kemampuan tersebut membutuhkan jenis penilaian yang lebih dari penilaian kognitif, karena memuat aspek-aspek keterampilan di dalamnya. 3. Pengalaman peneliti saat mengajar dan menjalani kegiatan PPKT mengungkap kurang jelasnya prosedur penilaian meskipun kegiatan keterampilan sudah diterapkan pada pembelajaran. Seperti misalnya tidak adanya pedoman atau rubrik yang kemudian membuat guru mengambil jalan mudah dengan menjadikan nilai secara instan dan terkadang membuat guru menjadi subyektif. Selain itu, kebanyakan guru menilai siswa secara kelompok, tidak benar-benar melihat kemampuan siswa secara individual. 4. Penilaian dan kompetensi yang dikembangkan pada Kurikulum 2006 lebih didominasi oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) seperti yang terdapat dalam Kurikulum 2013. 5. Biologi sebagai mata pelajaran yang menuntut kegiatan ilmiah, sangat memerlukan penilaian keterampilan untuk mengukur kemampuan siswa melakukan sesuatu sebagai penjabaran kemampuan kognitif yang sudah diterimanya di kelas. Penilaian pada aspek keterampilan yang disarankan pada pembelajaran Kurikulum 2013 ini diantaranya adalah penilaian unjuk kerja.
C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari kekeliruan dan ketidakselarasan antara pembatasan dengan pokok masalah di atas, maka penulis membatasi masalahnya pada
6
penggunaan performance assessment (penilaian kinerja) pada pembelajaran biologi dengan Kurikulum 2013 di SMAN Kota Tangerang Selatan.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana penggunaan performance assessment (penilaian kinerja) pada pembelajaran biologi dengan Kurikulum 2013 di SMAN Kota Tangerang Selatan?”
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini ialah memperoleh informasi tentang penggunaan performance assessment (penilaian kinerja) pada pembelajaran biologi dengan Kurikulum 2013 di SMAN Kota Tangerang Selatan.
2.
Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a.
Secara teoretis, dapat menambah khazanah pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya penilaian pembelajaran.
b.
Guru dapat termotivasi membuat instrumen yang sesuai dengan indikator dalam penilaian kinerja (performance assessment) dan menambah wawasan, pengetahuan serta keterampilan guru tentang jenis-jenis penilaian kinerja.
c.
Siswa diharapkan dapat termotivasi dalam belajar biologi, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan hasil belajar dapat ditingkatkan.
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teoretik 1.
Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi a. Pengukuran Ahmad Sofyan dkk mengemukakan pengertian pengukuran (to measure =
measurement) adalah “suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik atau angka. Pengukuran bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian.”1 Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu. Misalnya mengukur suhu badan dengan ukuran thermometer: hasilnya 36º Celcius, 38º Celcius, 39º Celcius dan seterusnya. Contoh lain: Dari 100 butir soal yang diajukan dalam tes, Ahmad menjawab dengan betul sebanyak 80 butir soal.2 Menurut Guilford seperti dikutip Masnur Muslich, pengukuran adalah “proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu. Pengukuran pendidikan berbasis kompetensi berdasarkan pada klasifikasi observasi unjuk kerja atau kemampuan peserta dididk dengan menggunakan suatu standar. Pengukuran dapat menggunakan tes dan non-tes”.3 Dari penjelasan para ahli di atas dapat dikatakan bahwa pengukuran adalah menetapkan sesuatu berdasarkan angka. Dalam setiap aspek kehidupan, tentunya menggunakan konsep pengukuran. Dalam dunia pendidikan pengukuran sangat diperlukan untuk mengukur pemahaman siswa sebagai hasil belajar.
1
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), cetakan 1, h.2. 2 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), Ed.1, h.4. 3 Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, (Bandung: PT Refika Aditama, 2011), cetakan kesatu, h. 5.
7
8
b. Penilaian Penilaian sebenarnya diambil dari kata assessment (bahasa Inggris) atau assidere (bahasa Perancis) yang artinya sit beside (duduk di samping atau duduk di dekat).4 Namun sulit mencari padanan kata dalam Bahasa Indonesia sehingga assessment disebut sebagai asesmen saja. Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria.5 Hart seperti dikutip Masnur Muslich menyatakan, asesmen didefinisikan sebagai proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik yang diperoleh melalui pengukuran untuk menganalisis atau menjelaskan unjuk kerja/kinerja atau prestasi peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas terkait. Proses asesmen mencakup sejumlah bukti-bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik. Asesmen ini dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran sehingga disebut penilaian berbasis kelas (PBK). PBK dilakukan dengan berbagai cara seperti pengumpulan kerja peserta didik (portofolio), hasil karya (product), penugasan (project), kinerja (performance) dan tes tertulis (paper dan pencil). 6 Jadi menurut Masnur Muslich penilaian adalah suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu. Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran. Pengertian penilaian menurut Sofyan menyatakan, pengertian asesmen (to assess = assessment) merupakan “kegiatan mengukur dan mengadakan estimasi terhadap hasil pengukuran atau membanding-bandingkan dan tidak sampai ke taraf pengambilan keputusan”.7
4
Zulfiani,dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cetakan 1, h. 73. 5 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 3. 6 Masnur Muslich, op.cit., h. 2. 7 Ahmad Sofyan, dkk., op.cit., h. 2.
9
Begitu banyaknya pengertian penilaian, sehingga dari beberapa pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah proses menentukan keputusan tentang sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Dalam pembelajaran, penilaian dilakukan untuk melihat ketercapaian hasil belajar siswa.
c. Evaluasi Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris (to evaluate – value = evaluation), secara harfiah dapat diartikan sebagai penilaian. Namun dari segi istilah ada beberapa definisi yang dapat dikemukakan, yakni: 8 1)
Suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan sesuatu.
2)
Kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas.
3)
Proses penentuan nilai berdasarkan data kuantitaif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan. Evaluasi menurut Stufflebeam & Shinkfield dalam Masnur Muslich
mengatakan bahwa evaluasi adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek. Dalam melakukan evaluasi, di dalamnya ada kegiatan untuk menentukan nilai suatu program, oleh karenanya terdapat unsur subyektif.9 Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa proses evaluasi dilakukan setelah kegiatan pengukuran dan penilaian dilakukan. Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk melihat sesuatu. Untuk dapat menentukan nilai dari sesuatu yang sedang dinilai itu, dilakukanlah pengukuran, dan wujud dari pengukuran itu adalah pengujian, dan pengujian inilah yang dalam dunia kependidikan dikenal dengan istilah tes.10
8
Ibid., h.3. Masnur Muslich, op.cit., h. 6. 10 Anas Sudijono, op.cit., h. 5. 9
10
2.
Hakikat dan Lingkup Penilaian Perkembangan konsep penilaian pendidikan yang ada pada saat ini
menunjukkan arah yang lebih luas. Konsep-konsep tersebut pada umumnya berkisar pada pandangan sebagai berikut. 11 a)
Penilaian diarahkan kepada tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dan terhadap tujuan-tujuan yang tersembunyi, termasuk efek samping yang mungkin timbul.
b)
Penilaian tidak hanya melalui pengukuran perilaku siswa, tetapi juga melakukan pengkajian terhadap komponen-komponen pendidikan, baik masukan proses maupun keluaran.
c)
Penilaian dimaksudkan untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dan untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan tersebut penting bagi siswa dan bagaimana siswa mencapainya.
d)
Mengingat luasnya tujuan dan objek penilaian, maka alat yang digunakan dalam penilaian sangat beraneka ragam, tidak hanya terbatas pada tes, tetapi juga alat penilaian bukan tes.
a.
Jenis dan Sistem Penilaian Dilihat dari fungsinya, jenis penelitian ada beberapa macam, diantaranya:
12
1)
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.
2)
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa.
3)
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. 11
Nana Sudjana, op.cit., h. 1. Ibid., h. 5.
12
11
4)
Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.
5)
Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.
b.
Tujuan dan Fungsi Penilaian Suharsimi Arikunto mengatakan tujuan dan fungsi penilaian atau asesmen
adalah sebagai berikut.13 1)
Penilaian berfungsi selektif. Dengan cara mengadakan penilaian, guru mempunyai cara untuk
mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu. Atau untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya. 2)
Penilaian berfungsi diagnostik. Dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru melakukan diagnosis
kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahan. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah mencari cara untuk mengatasinya. 3)
Penilaian berfungsi sebagai penempatan. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa
harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar. 4)
Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Fungsi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program
berhasil diterapkan.
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Edisi 2, h. 18-19.
12
c.
Prinsip Umum Penilaian Penilaian pendidikan yang ideal harus memenuhi prinsip-prinsip umum
penilaian. Prinsip-prinsip umum yang harus dipenuhi dalam penilaian pendidikan sebagai berikut. 14 1)
Valid Penilaian pendidikan harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan
menggunakan alat yang dipercaya, tepat atau sahih. 2)
Mendidik Penilaian harus memberi sumbangan positif terhadap pencapaian hasil
belajar peserta didik. 3)
Berorientasi pada Kompetensi Penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam
kurikulum. Oleh karena setiap alat penilaian yang dipakai harus dapat memicu pemunculan informasi berupa indikator-indikator pencapaian kompetensi tertentu. 4)
Adil dan Objektif Penilaian harus adil terhadap semua peserta didik dan tidak membeda-
bedakan latar belakang peserta didik yang tidak berkaitan dengan pencapaian hasil belajar. 5)
Terbuka Kriteria penilaian hendaknya terbuka bagi berbagai kalangan sehingga
keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 6)
Berkesinambungan Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, teratur, terus-menerus dan
berkesinambungan untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan kemajuan belajar peserta didik. 7)
Menyeluruh Penilaian terhadap hasil belajar peserta didik harus dilakukan menyeluruh,
utuh dan tuntas yang mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif serta
14
Masnur Muslich, op.cit., h. 25-26.
13
berdasarkan pada berbagai teknik dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik. 8)
Bermakna Penilaian hendaknya mudah dipahami dan bisa ditindaklanjuti oleh pihak-
pihak yang berkepentingan. Hasil penilaian mencerminkan gambaran yang utuh tentang prestasi peserta didik yang mengandung informasi keunggulan dan kelemahan, minat, dan tingkat penguasaan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
d.
Kualitas Alat Pendidikan Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat
tersebut memiliki atau memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau validitasnya dan ketetapan atau keajegannya atau reliabilitasnya. 1)
Validitas Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau sahih, yakni
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Artinya, bahwa valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut mencapai tujuan yang dikehendai dengan tepat. 15 2)
Reliabilitas Reliabilitas (rely + ability = reliability) bermakna: keterpercayaan,
keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsistensi; dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten.16
e.
Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian kompetensi secara
operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi. Ada tiga aspek kompetensi yang harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar capaian kompetensi tersebut, yakni penilaian terhadap: (1) penguasaan materi akademik
15
Ahmad Sofyan, dkk, op.cit., h.105. Ibid.
16
14
(kognitif), (2) hasil belajar yang bersifat normatif (afektif), dan aplikatif produktif (psikomotor).17 1)
Hasil Belajar Penguasaan Materi (kognitif) Penilaian terhadap hasil belajar penguasaan materi bertujuan untuk
mengukur penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan (content objectives) berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci dan prinsip utama.18 Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang yang dimaksud adalah: 19 a) Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge) Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingatingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus
dan
sebagainya,
tanpa
mengharapkan
kemampuan
untuk
menggunakannya. b) Pemahaman (comprehension) Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. c) Penerapan (aplication) Penerapan atau aplikasi (aplication) adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret. d) Analisis (analysis) Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk memerinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. 17
Ibid., h. 13. Ibid., h. 14. 19 Anas Sudijono, op.cit., h. 50-52. 18
15
e) Sintesis (synthesis) Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru. f) Penilaian (evaluation) Penilaian atau evaluasi (evaluation) merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide, misalnya jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan, maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik, sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.
2)
Hasil Belajar Proses (Normatif/Afektif) Hasil belajar proses berkaitan dengan sikap dan nilai, berorientasi pada
penguasaan dan pemilikan kecakapan proses atau metode.20 Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks. 21 a) Receiving/attending,
yakni
semacam
kepekaan
dalam
menerima
rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dll. b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. c) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. d) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian tingkah lakunya. 20
Ahmad Sofyan dkk., op.cit., h. 19. Nana Sudjana, op.cit., h. 30.
21
16
3)
Hasil Belajar Aplikatif (Psikomotor) Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.22 Ranah psikomotor ada yang membagi menjadi 7 tingkatan dan ada pula yang hanya 6 tingkatan, yakni: 23 a) Persepsi – perception (mampu menafsirkan rangsangan, peka terhadap rangsangan, menyeleksi objek) b) Kesiapan – set (mampu berkonsentrasi, menyiapkan diri secara fisik, emosi, dan mental) c) Gerakan terbimbing – guided response (mampu meniru cintoh, mencobacoba, pengembangan respon baru) d) Gerakan terbiasa – mechanism (berketerampilan, berpegang pada pola, respons baru muncul dengan sendirinya) e) Gerakan kompleks – complex overt response (sangat terampil secara lancar, luwes, supel, gesit, lincah) f) Penyesuaian pola gerakan – adaptation (mampu menyesuaikan diri, bervariasi, pemecahan masalah) g) Kreatifitas/keaslian – creativity/origination (mampu menciptakan yang baru, berinisiatif).
3.
Performance Assessment (Penilaian Kinerja)
a.
Pengertian Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Penilaian kinerja (Performance assessment) secara sederhana dapat
dinyatakan sebagai penilaian terhadap kemampuan dan sikap siswa yang ditunjukkan melalui suatu perbuatan. Penilaian kinerja merupakan penilaian terhadap perolehan, penerapan pengetahuan dan keterampilan yang menunjukkan
22
Ahmad Sofyan dkk., op.cit., h. 23. Ibid., h. 24-25
23
17
kemampuan siswa dalam proses maupun produk yang mengacu pada standar tertentu.24 Albert Oosterhof mengungkapkan bahwa “a performance assessment is used to observe this performance systematically. The selection of the performance to be observed must be based on a clear awareness of the capability being assessed. Identifying the capability helps us determine the type of behavior we should observe and how broadly our observation must generalize.”25 Arti dari kalimat di atas ialah bahwa penilaian kinerja digunakan untuk mengamati performa
atau
penampilan/pertunjukkan
secara
sistematis.
Seleksi
dari
penampilan yang akan diamati harus berdasarkan pada kriteria yang jelas pada kemampuan yang akan dinilai. Pengenalan kemampuan tersebut dapat membantu kita melihat tipe perilaku yang bisa diamati dan bagaimana secara luas pengamatan kita harus bersifat generalisasi. Terdapat istilah lainnya yang berkaitan dengan penilaian kinerja yaitu penilaian alternatif (alternative assessment) dan penilaian otentik (authentic assessment). Marzano, Popham dan Bookhart menyatakan bahwa istilah penilaian otentik kadang-kadang digunakan untuk menjelaskan penilaian kinerja karena tugas-tugas asesmennya yang lebih dekat dengan kehidupan nyata.26 Berkaitan dengan penilaian alternatif dan penilaian otentik, Wiggins di dalam Airasian mengungkapkan bahwa penilaian kinerja termasuk dalam keduanya. Performance assessments may also be called alternative or authentic assessments. The term “alternative” is used to describe performance assessments because they serve as an alternative to a multiple-choice or short-answer test. The term “authentic” is used because some performance assessments permit students to show what they can do in real situation.27 Arti dari kalimat di atas ialah bahwa penilaian kinerja bisa disebut dengan penilaian alternatif atau penilaian otentik. 24
Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan Portofolio pada Pembelajaran Biologi, Handout kuliah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA UPI), diakses dari http://file.upi.edu/, pada 25 Juni 2013 pk 15.03, h.1. 25 Albert Oosterhof, Developing and Using Classroom Assessment, (USA: R. R Donnelley & Sons Company, 2003), 3rd ed, h. 163. 26 Ana Ratna Wulan, op.cit., h.1. 27 Peter W Airasian and Michael K Russel, Classroom Assessment Concepts and Applications, (New York: McGraw-Hill Companies, 2008), 6th ed., h. 202.
18
Kata alternatif digunakan untuk menggambarkan penilaian kinerja karena mereka hadir sebagai alternatif dari tes pilihan ganda atau tes jawaban singkat. Kata otentik digunakan karena beberapa penilaian kinerja mengijinkan para peserta didik untuk menunjukkan apa yang bisa mereka lakukan pada situasi nyata. NSTA tahun 2002, dalam buku Masnur Muslich menyatakan bahwa Assessment Performance pada hakekatnya adalah asesmen autentik karena dalam asesmen ini peserta didik dituntut untuk mendemonstrasikan inkuiri ilmiah mereka, melakukan penalaran dan keterampilan, dan melakukan berbagai tugas menarik dan menantang dalam konteks kehidupan nyata.28 Menurut Ana Ratna Wulan, asesmen kinerja adalah prosedur yang menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang belajar siswa. Asesmen kinerja mensyaratkan siswa dalam menyelesaikan tugastugas kinerjanya menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan, tindakan atau unjuk kerja. Tes Unjuk Kerja meminta siswa melakukan kinerja ilmiah seperti mempersiapkan alat, menggunakan alat/merangkai alat, menuliskan data, menganalisis data, menyimpulkan, menyusun laporan dan sebagainya. Penilaian kinerja dapat menjelaskan kemampuan-kemampuan siswa, pemahaman konseptual, kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan, kemampuan melaksanakan kinerja dan kemampuan melakukan suatu proses.29 Permendikbud No.81A tentang Implementasi Kurikulum 2013 Lampiran IV tentang Pedoman Umum Pembelajaran menjelaskan definisi tentang penilaian unjuk kerja bahwa penilaian ini merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
28
Masnur Muslich, op.cit., h. 124. I Ketut Susila, “Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assesment) Laboratorium Pada Mata Pelajaran Fisika Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Kelas X Di Kabupaten Gianyar”, Artikel Pendidikan, (Bali: Program Studi Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 2012) diakses pada tanggal 15 Januari 2014 pk 08.03, h. 5. 29
19
tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik sholat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.30 Dari beberapa pendapat ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa performance assessment atau penilaian kinerja ialah suatu cara melihat atau menilai kinerja siswa dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran. Penilaian kinerja ini didapat dari hasil mengamati aktivitas siswa dalam bekerja ilmiah seperti melakukan eksperimen atau pratikum di laboratorium, mulai dari menemukan masalah sampai kepada mengambil kesimpulan dan menyusunnya menjadi sebuah laporan.
b.
Rubrik atau Pedoman Penskoran Standar diperlukan dalam penilaian kinerja untuk mengidentifikasi secara
jelas apa yang seharusnya siswa ketahui dan apa yang seharusnya siswa dapat lakukan. Standar tersebut dikenal dengan istilah rubrik. Rubrik dapat dinyatakan sebagai panduan pemberian skor yang menunjukkan sejumlah kriteria performance pada proses atau hasil yang diharapkan.31 Rubrik menurut Masnur Muslich adalah suatu pedoman penskoran yang digunakan untuk menentukan tingkat kemahiran (proficiency) peserta didik dalam mengerjakan suatu tugas. Di dalam suatu rubrik, guru mendeskripsikan masingmasing tingkat kemahiran peserta didik untuk setiap kriteria.32 Terdapat dua macam rubrik, yaitu rubrik dengan daftar cek (checklist) dan rubrik dengan skala penilaian (rating scale). a.
Rubrik dengan Daftar Cek Dalam menggunakan daftar cek, guru hanya perlu menunjukan elemen
tertentu ada atau tidak dalam unjuk kerja peserta didik.33 Misalnya, pada indikator penggunaan termometer, rubrik yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.
30
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran, h.27. 31 Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan Portofolio pada pembelajaran Biologi, Handout Kuliah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA UPI),diakses dari http://file.upi.edu/, pada 25 Juni 2013 pk 15.03, h. 1. 32 Masnur Muslich, op.cit., h. 131. 33 Ibid.
20
Tabel 2.1 Contoh Rubrik dengan Daftar Cek34 Berilah tanda √ untuk setiap penampilan yang benar dari setiap tindakan yang dilakukan peserta didik seperti yang diuraikan di bawah ini! Mengeluarkan termometer dari tempatnya dengan memegang bagian … 1) ujung yang tidak berisi air raksa. Menurunkan posisi air raksa dalam pipa kapiler termometer serendah… 2) rendahnya. Memasang termometer pada tubuh pasien (di mulut, di ketiak, atau di … 3) dubur) sehingga bagian yang berisi air raksa kontak dengan tubuh orang yang diukur suhu tubuhnya. Menunggu beberapa menit termometer yang tinggal dalam tubuh … 4) orang yang diukur suhunya. Mengambil termometer dari tubuh orang yang diukur dengan … 5) memegang bagian ujung yang tidak berisi air raksa. Membaca tinggi air raksa dalam pipa kapiler termometer dengan … 6) posisi mata tegak lurus. Total Skor = Rubrik di atas memiliki karakteristik butir-butir yang mengandung uraian perbuatan yang sudah pasti. Jika perbuatan dalam rubrik nampak dalam setiap kriteria, maka guru hanya menuliskan tanda cek saja sedangkan jika perbuatan itu tidak nampak maka kolom cek dikosongkan.35 Contoh lain rubrik penilaian dengan daftar cek seperti ditunjukkan gambar di bawah ini. Tabel 2.2 Contoh 2 Rubrik dengan Daftar Cek36 Aspek yang dinilai Ide
Pendapat
Ide
Argumentasi
Bersikap
Orisinal
Nama
berhubungan
benar/tepat
disampaikan
baik/mempertahankan
menghargai
(pendapat
Siswa
erat
(sesuai
jelas
pendapat
pendapat
yang
topik
konsep
sistematis
orang lain
disampaikan
permasalahan
biologi)
dengan
Ana Andi Anya Bima
34
Ibid. Ibid., h. 132. 36 Ana Ratna Wulan, op.cit., h. 7. 35
dan
dengan
alasan yang logis dan ilmiah
baru)
21
b. Rubrik dengan Skala Penilaian Pada rubrik ini, guru menetapkan derajat standar. Misalnya ditetapkan skala 1 sampai 5. Skala 1 berarti “tidak baik” dan skala 5 “sangat baik”. Skala penilaian dalam rubrik ini terbagi atas 2 macam yaitu skala holistik dan analitik. Dalam rubrik holistik, baik peserta didik melakukan kegiatan dinilai dengan memperhatikan semua kriteria secara bersama-sama atau menyeluruh.37 Berikut ini disajikan contoh rubrik dengan skala penilaian holistik. Tabel 2.3 Contoh Rubrik dengan Skala Penilaian Holistik38 Skor Deskripsi 5 Menunjukkan pemahaman yang sempurna tentang permasalahan. Semua yang diperlukan dalam tugas dimasukkan dalam respon/jawaban. 4 Menunjukkan pemahaman yang substansial tentang permasalahan. Semua yang diperlukan dalam tugas dimasukkan dalam respon/jawaban. 3 Menunjukkan pemahaman parsial/sebagian tentang permasalahan. Sebagian besar yang diperlukan dalam tugas dimasukkan dalam respon/jawaban. 2 Menunjukkan pemahaman sedikit/kurang tentang permasalahan. Banyak yang diperlukan dalam tugas dimasukkan dalam respon/jawaban. 1 Tidak menunjukkan pemahama terhadap permasalahan. 0 Tidak ada respon/jawaban atau tidak ada usaha Contoh lain rubrik dengan skala penilaian holistik seperti ditunjukkan gambar di bawah ini. Tabel 2.4 Contoh 2 Rubrik dengan Skala Penilaian Holistik39 Nilai
Deskripsi
A
Respons terhadap tugas sangat spesifik. Informasi yang diberikan memberikan pemahaman yang utuh dari tugas. Jawaban jelas, singkat dan langsung ke masalah yang diminta dengan menggunakan berbagai informasi yang akurat. Pendapat dan kesimpulan mengalir secara baik dan logis. Secara keseluruhan respons terhadap tugas lengkap dan sangat baik.
37
Masnur Muslich, op.cit., h. 132. Ibid. 39 Yani Kusmarni, “Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran Sejarah”, Artikel Bahan Ajar, (Bandung: UPI, 2010), h. 19, tidak dipublikasikan. 38
22
B
C
D
Respons terhadap tugas sudah baik. Informasi yang diberikan cukup akurat dengan menggunakan berbagai sumber informasi. Respons yang dikemukakan dalam tulisan baik dengan pendapat serta kesimpulan yang baik pula. Jawaban dan uraian tugas cenderung bertele-tele. Respons yang diberikan kurang memuaskan. Informasi yang diberikan akurat dengan menggunakan berbagai sumber informasi tetapi tidak ada kesimpulan atau pendapat. Alur berpikir yang dikemukakan dalam tugas kurang logis dan cenderung bertele-tele. Respons tidak menjawab tugas yang diminta. Banyak informasi yang tidak akurat karena tidak menggunakan sumber informasi. Tidak ada kesimpulan dan pendapat. Secara keseluruhan respons tidak akurat dan tidak lengkap.
Rubrik dengan skala penilaian yang lain yaitu skala analitik. Dalam rubrik skala analitik, unjuk kerja dinilai secara terpisah-pisah untuk setiap kriteria. Sistem penilaian holistik lebih efisien dibandingkan dengan skala analitik, tetapi sistem penilaian analitik memberikan informasi yang lengkap yang dapat dimanfaatkan dalam perencanaan dan peningkatan pembelajaran peserta didik.40 Berikut ini disajikan contoh rubrik dengan skala penilaian analitik. Tabel 2.5 Contoh Rubrik dengan Skala Penilaian Analitik41 Lingkarilah angka 5 jika sangat tepat, angka 4 jika tepat, angka 3 jika agak tepat, angka 2 jika tidak tepat dan angka 1 jika sangat tidak tepat untuk setiap tindakan di bawah ini! 5 4 3 2 1 Mengeluarkan termometer dari tempatnya dengan memegang bagian ujung yang tidak berisi air raksa 5 4 3 2 1 Menurunkan posisi air raksa dalam pipa kapiler termometer serendah-rendahnya. 5 4 3 2 1 Memasang termometer pada tubuh pasien (di mulut, di ketiak, atau di dubur) sehingga bagian yang berisi air raksa kontak dengan tubuh orang yang diukur suhu tubuhnya. 5 4 3 2 1 Menunggu beberapa menit termometer yang tinggal dalam tubuh orang yang diukur suhunya. 5 4 3 2 1 Mengambil termometer dari tubuh orang yang diukur dengan memegang bagian ujung yang tidak berisi air raksa. 5 4 3 2 1 Membaca tinggi air raksa dalam pipa kapiler termometer dengan posisi mata tegak lurus. Contoh lain rubrik dengan penilaian analitik seperti ditunjukkan gambar di bawah ini. 40
Masnur Muslich, op.cit., h. 133. Ibid., h. 134.
41
23
Tabel 2.6 Contoh 2 Rubrik dengan Skala Penilaian Analitik42 Nama Kegiatan: Membuat Peta Konsep tentang Pengaruh Imprealisme Barat Terhadap Kehidupan Sosial, Politik dan Ekonomi Indonesia Pada Abad ke- 20 Skor
Peta Konsep
4
Tampilan gambar memberikan visualisasi untuk memahami dan mengkomunikasikan apa yang telah dipelajari. Sebagian besar gambar yang ditampilkan cukup baik
Semua spesifikasi diberikan benar
yang
Rasionalisasi diberikan jelas
Semua spesifikasi diberikan benar
yang
2
Beberapa gambar yang ditampilkan cukup baik
Hanya sebagian spesifikasi yang diberikan benar
1
Gambar yang disajikan hanya sebagian yang benar
Spesifikasi yang diberikan pada umumnya salah
Penjelasan yang diberikan masih membutuhkan perbaikan Rasional yang diberikan tidak lengkap Rasional yang diberikan tidak benar
3
c.
Spesifikasi
Rasional yang
Perbandingan Performance Assessment dengan Tes Konvensional Jika dibandingkan dengan tes konvensional, penilaian unjuk kerja
memiliki beberapa penekanan seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.43
Tabel 2.7 Perbandingan Antara Penilaian Unjuk Kerja dan Tes Konvensional Penilaian Unjuk Kerja Mementingkan
Tes Konvensional
kemampuan
peserta didik dalam menerapkan
Lebih
mengutamakan
pemahaman konsep peserta didik
pengetahuannya menjadi unjuk kerja yang dapat diamati atau produk yang dihasilkan Membutuhkan banyak
untuk
waktu membuat
melaksanakan
yang dan
Membutuhkan banyak
untuk
waktu
yang
membuat,
tetapi
pelaksanaannya lebih cepat dan
menghasilkan format penilaian
dapat digunakan untuk peserta
42
Yani Kusmarni, op.cit., h. 20. Masnur Muslich, op.cit., h.125.
43
24
yang dapat digunakan berulang-
didik
dalam
jumlah
banyak
ulang pada peserta didik yang
secara serentak, tetapi digunakan
sama atau peserta didik yang baru
hanya sekali untuk sekelompok peserta didik.
Memungkinkan
untuk
untuk
mendiagnosis dan meremediasi
mendiagnosis dan meremediasi
performansi peserta didik dan
performansi peserta didik tetapi
memetakan
hanya untuk soal uraian terbuka
kemajuan
peserta
didik sepanjang waktu Memfokuskan pembelajaran pada unjuk kerja peserta didik
d.
Memungkinkan
(open ended) Memfokuskan pembelajaran pada materi pelajaran.
Jenis atau Metode Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Metode-metode yang dapat digunakan dalam menilai kinerja siswa antara
lain: 44 1)
Observasi.
2)
Interviu.
3)
Portofolio.
4)
Penilaian essay.
5)
Ujian praktek (practical examination).
6)
Paper.
7)
Penilaian proyek.
8)
Kuesioner.
9)
Daftar cek (checklist).
10) Penilaian oleh teman (peer rating). 11) Penilaian diskusi. 12) Penilaian jurnal kerja ilmiah.
44
Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan Portofolio, Handout kuliah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA UPI), diakses dari http://file.upi.edu/, pada 25 Juni 2013 pk 15.03, h. 4.
25
e.
Langkah-langkah Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Dalam penilaian pembelajaran, penilaian unjuk kerja dapat dilakukan
secara efektif dengan langkah-langkah sebagai berikut: 45 1)
Tetapkan kinerja yang akan dinilai
2)
Buat daftar yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dari masingmasing mata pelajaran dan butir-butir yang dipertimbangkan untuk menentukan apakah pekerjaan itu memenuhi standar yang telah ditetapkan.
3)
Tentukan pekerjaan peserta didik yang mencakup semua elemen kinerja yang dinilai dan alokasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
4)
Buat semua daftar, alat dan dan gambar yang diperlukan peserta didik untuk mengerjakan penilaian.
5)
Siapkan petunjuk tertulis yang jelas untuk peserta didik.
6)
Siapkan sistem penskoran (scoring).
f.
Kelebihan dan Kelemahan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Kelebihan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) di antaranya: 46
1)
Siswa dapat mendemonstrasikan suatu proses.
2)
Proses yang didemonstrasikan dapat diobservasi langsung.
3)
Menyediakan evaluasi lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa macam penalaran, kemampuan lisan, dan keterampilan-keterampilan fisik.
4)
Adanya kesepakatan antara guru dan siswa tentang kriteria penilaian dan tugas-tugas yang akan dikerjakan.
5)
Menilai hasil pembelajaran dan keterampilan-keterampilan yang kompleks.
6)
Memberi motivasi yang besar bagi siswa.
7)
Mendorong aplikasi pembelajaran pada situasi kehidupan yang nyata.
45
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 145-146. 46 Ana Ratna Wulan, op.cit., h. 2-3.
26
Keuntungan lain dari penilaian kinerja kinerja ialah: 47 1)
Guru memiliki pemahaman yang mendalam tentang pengetahuan yang dimiliki peserta didik dan apa yang seharusnya dilakukan peserta didik untuk belajar selanjutnya.
2)
Guru memiliki metode asesmen yang lebih sesuai dan relevan dengan peserta didik.
3)
Guru memiliki metode untuk menemukan apa yang diketahui peserta didik dan bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya.
4)
Guru memiliki cara yang efisien untuk mengevaluasi peserta didik dalam sistem pendidikan yang berbasis standar/kompetensi.
5)
Guru memiliki cara penilaian yang dapat diadaptasi untuk menilai berbagai bakat dan kemampuan peserta didik.
6)
Peserta didik lebih terlibat aktif dalam pembelajaran.
Adapun kekurangan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) di antaranya: 48 1) Sangat menuntut waktu dan usaha. 2) Pertimbangan (judgement) dan penskoran sifatnya lebih subyektif. 3) Lebih membebani guru. 4) Mempunyai reliabilitas yang cenderung rendah.
4.
Kurikulum 2013
a.
Pengertian Kurikulum 2013 Istilah kurikulum muncul untuk pertama kalinya dan digunakan dalam
bidang olahraga. Secara etimologis curriculum yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Jadi istilah kurikulum pada zaman Romawi kuno mengandung pengertian sebagai suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.49 47
Masnur Muslich, op.cit., h. 124-125. Ana Ratna Wulan, op.cit., h. 3. 49 Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), cetakan pertama, h. 19. 48
27
Dalam pandangan klasik, kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu sekolah atau madrasah. Pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus ditempuh di sekolah atau madrasah, itulah kurikulum.50 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.51 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 Ayat 16 menyebutkan penjelasan yang sama mengenai kurikulum. Kehadiran Kurikulum 2013 adalah untuk menyempurnakan pelaksanaan kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Perubahan kurikulum dirasa perlu dilakukan demi menjawab tantangan masa depan yang semakin berkembang menuju globalisasi dunia. Pendidikan sebagai pondasi utama suatu negara, harus terus ditingkatkan agar menghasilkan generasigenerasi penerus yang siap menyongsong masa depan dengan lebih produktif, inovatif, dan kreatif. Secara konseptual
Kurikulum 2013 dicita-citakan untuk mampu
melahirkan generasi masa depan yang cerdas komprehensif yakni tidak hanya cerdas intelektualnya, tetapi juga cerdas emosi, sosial, dan spiritualnya. Hal itu tampak dengan terintegrasikannya nilai-nilai karakter ke dalam proses pembelajaran, tidak lagi menjadi suplemen seperti dalam kurikulum 2006.52 Pengembangan
Kurikulum
2013
difokuskan
pada
pembentukan
kompetensi dan karakter peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual.53
50
Ibid., h. 20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h.1. 52 Sholeh Hidayat, op.cit., h. 113. 53 E. Mulyasa, op.cit., h. 65. 51
28
Berdasarkan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Marasah Aliyah, Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: 54 1)
Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2)
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3)
Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4)
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5)
Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
6)
Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7)
Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
b.
Urgensi Perubahan Kurikulum 2013 Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus
selalu
dilakukan
perubahan
dan
pengembangan
agar
dapat
mengikuti
perkembangan dan tantangan zaman. Mendikbud seperti dikutip E. Mulyasa mengungkapkan bahwa perubahan dan pengembangan kurikulum merupakan 54
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h.3-4.
29
persoalan yang sangat penting, karena kurikulum harus senantiasa disesuaikan dengan tuntutan zaman.55 Perlunya perubahan dan pengembangan Kurikulum 2013 didorong oleh beberapa hasil studi internasional tentang kemampuan peserta didik Indonesia dalam kancah internasional. 56 1)
Hasil survei “Trends in International Math and Science” tahun 2007 yang dilakukan oleh Global Institute, menunjukkan hanya lima persen peserta didik Indonesia yang mampu mengerjakan soal penalaran berkategori tinggi, padahal peserta didik Korea dapat mencapai 71 persen. Sebaliknya 78 persen peserta didik Indonesia dapat mengerjakan soal hapalan berkategori rendah, sementara siswa Korea 10 persen.
2)
Data lain diungkapkan oleh Programme for International Student Assessment (PISA, hasil studinya tahun 2009 menempatkan Indonesia pada peringkat bawah 10 besar, dari 65 negara peserta PISA. Dari data di atas membuktikan bahwa prestasi peserta didik Indonesia
masih jauh tertinggal dari negara-negara lain. Oleh sebab itulah diperlukan perubahan dan pengembangan kurikulum. Perlunya perubahan kurikulum juga karena adanya beberapa kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai berikut: 57 1)
Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.
2)
Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional.
3)
Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik (pengetahuan, keterampilan dan sikap).
4)
Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan masyarakat, seperti pendidikan karakter, kesadaran lingkungan, pendekatan 55
E. Mulyasa, op.cit., h. 60. Ibid. 57 Ibid., h. 60-61. 56
30
dan metode pembelajaran konstruktifistik, keseimbangan soft skills and hard skills, serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum. 5)
Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
6)
Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
7)
Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi, serta belum tegas memberikan layanan remediasi dan pengayaan secara berkala.
Adapun faktor-faktor lainnya yang menjadi alasan pengembangan Kurikulum 2013 adalah: 58 1)
Tantangan masa depan di antaranya meliputi arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada pendidikan serta hasil TIMSS dan PISA.
2)
Kompetensi masa depan yang meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.
3)
Fenomena sosial yang mengemuka seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarism, kecurangan dalam berbagai jenis ujian, dan gejolak sosial (social unrest).
4)
Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat, dan kurang bermuatan karakter.
58
Sholeh Hidayat, op.cit., h. 121.
31
c.
Landasan Filosofi Kurikulum 2013 Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. 59 Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut: 1)
Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2)
Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari 59
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h.4-5.
32
dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini. 3)
Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
4)
Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
d.
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013 Elemen perubahan pada Kurikulum 2013 menyangkut empat standar
pendidikan yakni Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian. Keempat standar ini dirumuskan dalam tujuh elemen sebagai berikut: 60
60
Sholeh Hidayat, op.cit., h. 126-129.
33
1)
Kompetensi Lulusan Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 2)
Kedudukan Mata Pelajaran Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi
mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi. 3)
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui: a) SD : Tematik integratif dalam semua mata pelajaran b) SMP : mata pelajaran c) SMA : mata pelajaran wajib dan pilihan d) SMK : mata pelajaran wajib, pilihan dan vokasi.
4)
Struktur Kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu) a) Sekolah Dasar (SD) i. Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya). ii. Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6. iii. Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran. b) Sekolah Menengah Pertama (SMP) i. TIK menjadi media semua mata pelajaran. ii. Pengembanagn diri terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan ekstrakurikuler. iii. Jumlah mata pelajaran dari 12 menjadi 10. iv. Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran. c) Sekolah Menengah Atas (SMA) i. Perubahan sistem: ada mata pelajaran wajib dan ada mata pelajaran pilihan. ii. Terjadi penguranagn mata pelajaran yang harus diikuti siswa. iii. Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
34
d) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) i. Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini. ii. Penyeragaman mata pelajaran dasar umum. iii. Produktif disesuaikan dengan tren perkembangan industri. iv. Pengelompokkan mata pelajaran produktif sehingga terlalu rinci pembagiannya. 5)
Proses pembelajaran Penilaian a) Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. b) Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. c) Guru bukan satu-satunya sumber belajar. d) Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan. SD
: Tematik dan Terpadu
SMP : IPA dan IPS masing-masing dibelajarkan secara terpadu SMA : Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya. SMK : Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri. 6)
Penilaian a) Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil). b) Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal). c) Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL. d) Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian.
35
7)
Ekstrakurikuler a) SD: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dll. b) SMP/SMA/SMK: i. Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dll. ii. Perlunya ekstrakurikuler partisipatif.
e.
Penilaian pada Kurikulum 2013 Penilaian
merupakan
serangkaian
kegiatan
untuk
memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.61 Cakupan penilaian dalam kurikulum 2013 dirumuskan sesuai dengan Kompetensi Isi (KI) sebagai berikut: 62 1)
KI-1 : kompetensi inti sikap spiritual
2)
KI-2 : kompetensi inti sikap sosial
3)
KI-3 : kompetensi inti pengetahuan
4)
KI-4 : kompetensi inti keterampilan Karakteristik penilaian dalam Kurikulum 2013 antara lain: 63
1)
Belajar tuntas Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan
KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik. 2)
Otentik Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik
harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan dan sikap). 61
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran, h.11. 62 Ibid., h.22. 63 Ibid., h. 25-26.
36
3)
Berkesinambungan Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas). 4)
Berdasarkan acuan kriteria Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya,
tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing. 5)
Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk,
portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
Pelaksanaan penilaian dalam kurikulum 2013 dapat dilakukan melalui metode tes dan non tes. Metode tes dilakukan dengan tes tertulis dan tes kinerja. Sedangkan non tes umunya digunakan untuk mengukur ranah afektif (KD-KD pada KI-1 dan KI-2). Ada tujuh teknik penilaian yang dapat digunakan, yaitu:64 1)
Penilaian unjuk kerja Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.65 2)
Penilaian sikap Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-
teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi.66
64
Ibid., h. 26. Ibid., h.27. 66 Ibid., h. 29. 65
37
3)
Penilaian tes tertulis Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan
kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan lain sebagainya.67 4)
Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada matapelajaran tertentu secara jelas.68 5)
Penilaian produk Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas
suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.69 6)
Penilaian portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik.70 7)
Penilaian diri Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat 67
Ibid., h. 30. Ibid., h.31. 69 Ibid., h.32. 70 Ibid., h.34. 68
38
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian kompetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu matapelajaran tertentu. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.71
5.
Implementasi Performance Assessment pada Pembelajaran Biologi Menurut pengertian secara psikologis, belajar adalah merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.72 Suatu pembelajaran dikatakan berhasil jika aspek yang termasuk dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi seseorang menuju ke arah perubahan tingkah laku yang lebih baik. Biologi merupakan bagian dalam sains. Depdiknas dalam Zulfiani, menyatakan bahwa terdapat empat unsur utama hakikat pembelajaran sains, yaitu sikap, proses, produk dan aplikasi.73 Pembelajaran biologi pada hakikatnya merupakan suatu proses untuk menghantarkan siswa ke tujuan belajarnya, dan biologi itu sendiri berperan sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut. Biologi sebagai ilmu dapat diidentifikasikan melalui objek, benda alam, persoalan/gejala yang ditunjukkan oleh alam, serta proses keilmuan dalam menemukan konsepkonsep biologi. Menurut Hilman Faruq dalam skripsi Hadhifa Asni Akmalia menyatakan bahwa tujuan pembelajaran biologi adalah mengembangkan cara berfikir ilmiah melalui penelitian dan percobaan, mengembangkan pengetahuan praktis dari 71
Ibid., h. 36-37. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), Ed. Rev., Cet.5, h. 2. 73 Zulfiani, dkk., op.cit., h. 46-47. 72
39
metode biologi untuk dapat memecahkan masalah-masalah kehidupan individu, sosial serta merangsang studi lebih lanjut di bidang biologi dan bidang lain yang berhubungan dengan biologi serta membangkitkan pengertian dan rasa kasih sayang kepada makhluk hidup.74 Penggunaan performance assessment dimaksudkan agar guru tidak hanya menilai siswa pada ranah kognitif saja. Tetapi juga mengukur kemampuan siswa pada ranah afektif dan psikomotor sehingga dapat lebih meningkatkan keterampilan siswa dalam belajar. Penggunaan performance assessment dalam pembelajaran biologi dapat sangat membantu guru dalam menilai kemampuan siswa lebih detail terutama pada kemampuan berpikir dan berpraktik ilmiah. Penerapan performance assessment dapat mendorong siswa lebih kreatif dalam
belajar,
menemukan
cara
belajar
sendiri
(berekspresi),
mampu
mengintegrasikan apa yang sudah dipelajari, meningkatkan kemampuan analitis dan praktis siswa serta meningkatkan kemampuan berkolaboratif dengan siswa lain. Performance assessment dapat dikembangkan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 75 a.
Menetapkan tujuan.
b.
Memilih jenis tugas/kegiatan, terdiri dari kegiatan keterampilan, kegiatan investigasi
pendek
(event
investigation)
dan
kegiatan
investigasi
berkelanjutan (extended investigation). c.
Menulis tugas performansi, terdiri dari membuat konteks, menuliskan petunjuk,
menentukan
audien,
klarifikasi
prosedur
administratif,
mengembangkan kriteria perfromansi. d.
Membuat rubrik performansi, terdiri dari rubrik dengan daftar cek (checklist) dan rubrik dengan skala penilaian (rating scale).
74
Hadhifa Asni Akmalia, “Perbandingan Laju Transpirasi Tumbuhan yang Hidup di Habitat Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi untuk Penyusunan LKS Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI”, Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, 2012, h. 9, tidak dipublikasikan. 75 Masnur Muslich, op.cit., h. 126-132.
40
B. Hasil Penelitian Yang Relevan Ana Ratna Wulan di dalam jurnal Seminar Nasional
Biologi
menyimpulkan bahwa asesmen alternatif memiliki keunggulan dalam menilai kemampuan siswa secara multidimensi. Asesmen alternatif merupakan alternatif pendamping tes yang digunakan untuk mengatasi kelemahan dari tes tersebut. Meskipun situasi dan kondisi kebanyakan sekolah di Indonesia kurang mendukung bagi pelaksanaan asesmen alternatif, namun asesmen alternatif tetap perlu dilaksanakan dalam pembelajaran biologi. Oleh sebab itu beberapa modifikasi perlu dilakukan untuk memudahkan guru biologi dalam menyusun dan mengembangkannya.76 Penelitian selanjutnya yaitu oleh I Ketut Susila dalam artikelnya yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assessment) Laboratorium pada Mata Pelajaran Fisiska sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Kelas X di Kabupaten Gianyar” menyimpulkan hasil penelitian dan pengembangan instrumen penilaian unjuk kerja laboratorium sebagaimana hasil uji coba menunjukkan semua butir instrumen adalah valid, nilai reliabilitas antar penilai
(rater) sangat tinggi, reliabilitas internal instrumen
sangat tinggi dan praktis untuk digunakan . Ini berarti instrumen penilaian unjuk kerja laboratorium bidang fisika yang dikembangkan telah memenuhi syarat validitas, reliabilitas dan kepraktisan sebagai alat evaluasi yang dapat digunakan lebih lanjut oleh para guru fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA).77 Lis Permana Sari dalam jurnalnya yang berjudul “Pengembangan Instrumen Performance Assessment Sebagai Bentuk Penilaian Berkarakter Kimia” menyimpulkan penilaian unjuk kerja (performance assessment) dapat melihat perkembangan peserta didik dalam mempelajari materi yang diberikan karena dilakukan oleh peserta didik dalam sebuah unjuk kerja. Unjuk kerja yang dilakukan oleh peserta didik diamati oleh guru. Peserta didik yang bersangkutan
76
Ana Ratna Wulan, “Penggunaan Asesmen Alternatif pada Pembelajaran Biologi”, Seminar Nasional Biologi: Perkembangan Biologi dan Pendidikan Biologi untuk Menunjang Profesionalisme, (Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2007), h.383, tidak dipublikasikan. 77 I Ketut Susila, op.cit., h. 12-13.
41
diharapkan mengetahui perkembangan kemampuannya dalam menyelesaikan suatu tugas tertentu. Peserta didik termotivasi untuk memperbaiki kekurangan dan meningkatkan
terus
kemampuan
yang
dimilikinya.
Penerapan
kegiatan
performance assessment dalam kegiatan pembelajaran di kelas menjadikan peserta didik lebih aktif. Keterlibatan dan keaktifan dalam pembelajaran akan lebih memotivasi peserta didik dalam memahami materi pelajaran.78 Cheiriyah
Idha
dalam
jurnalnya
yang
berjudul
“Meningkatkan
Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui Performance Assessment” menyimpulkan bahwa jenis penilaian kinerja (performance assessment) pada pembelajaran biologi mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsepkonsep biologi. Selain itu, proses penilaian semacam ini dapat meningkatkan motivasi siswa dan memunculkan kreativitas guru dalam mengembangkan proses penilaian pembelajaran biologi.79
C. Kerangka Berpikir Seperti dikemukakan di atas bahwa biologi termasuk ke dalam sains yang memiliki 4 hakikat utama, yaitu sikap, proses, produk dan aplikasi. Sikap sebagai rasa ingin tahu siswa akan alam sekitarnya menuntut proses dalam pencarian bukti-bukti ilmiah agar menghasilkan produk yang sesuai dengan metodologi ilmiah. Semua itu menuntut siswa bertindak/berproses secara ilmiah mulai dari penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, pengujian, sampai pada pengambilan kesimpulan. Kemampuan siswa melakukan kegiatan ilmiah tersebut perlu didukung dengan instrumen penilaian yang sesuai. Performance assessment (penilaian kinerja) sebagai sebuah penilaian memuat indikator-indikator pencapaian siswa tentang urutan sistematik terhadap suatu kegiatan ilmiah agar kemampuan siswa
78
Lis Permana Sari, “Pengembangan Instrumen Performance assessment sebagai bentuk Penilaian Berkarakter Kimia”, Makalah Seminar MIPA 2010 Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY, 2010, diakses pada tanggal 18 September 2014 pk 11.36, h.10, tidak dipublikasikan. 79 Cheiriyah Idha, “Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui Performance Assessment”, Jurnal Pendidikan Inovatif Volume 3 Nomor 2, 2008, diakses pada tanggal 15 Januari 2014 pk 23.00 h. 73, tidak dipublikasikan.
42
dapat diukur secara langsung sehingga kelemahan-kelemahan siswa yang terlihat dalam penilaian dapat diperbaiki secara tuntas. Perubahan kurikulum dari KTSP menuju Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk lebih mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Tidak hanya aspek kognitif saja, melainkan aspek sikap dan keterampilan pun dikembangkan. Pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual. Oleh sebab performance assessment (penilaian kinerja) termasuk dalam fokus penilaian pada kurikulum 2013, tentunya penilaian tersebut diterapkan pula dalam pembelajaran pada sekolah-sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Performance Assessment (Penilaian Kinerja) diharapkan dapat diterapkan dalam setiap KD pembelajaran di kelas sesuai dengan tuntutan penilaian dalam Kurikulum 2013.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di 4 (empat) SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. Adapun kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014, dimulai pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2014.
B. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Mahmud, penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekadar untuk mengungkapkan fakta. Hasil penelitian ditekankan pada pemberian gambaran secara objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diselidiki.1 Metode pada penelitian ini ialah dengan metode survei. Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).2 Penggunaan metode survei dalam penelitian ini didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengungkap data penggunaan performance assessment (penilaian kinerja) pada pembelajaran biologi siswa kelas X SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. Berikut ini adalah alur/bagan penelitian:
1
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h. 32. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2009), cetakan ke-8, h. 6. 2
43
44
Pra Penelitian Observasi awal: Keberadaan Kurikulum 2013 di Tangsel, ketersediaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja), kesediaan pihak sekolah
Penyusunan Instrumen Uji Instrumen Pengambilan Data Penelitian, terdiri dari: 1) Data Kuesioner Kuesioner Guru 2) Data Observasi Observasi Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) oleh Guru di sekolah dan observasi portofolio RPP Guru 3) Data wawancara Wawancara guru, wawancara kepala sekolah 4) Data Dokumentasi Dokumentasi RPP, Dokumentasi Produk Asessmen Pengolahan Data dan Analisis Siswa Kesimpulan Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian
C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh SMA Negeri maupun Swasta di Kota Tangerang Selatan. Sampel diambil sejumlah populasi antara SMA Negeri dan Swasta yang telah menerapkan Kurikulum 2013 (ditunjukkan dengan daerah bergaris-garis). Gambar berikut menunjukkan ilustrasi pengambilan sampel.
45
SMAN
SMAS
SMAN dan SMAS
Populasi
Sampel
Gambar 3.2 Ilustrasi Pengambilan Sampel Keterangan: = sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013
Berdasarkan Gambar 3.2 di atas, pengambilan sampel dilakukan dengan mencari SMA-SMA antara SMA Negeri dan SMA Swasta di kota Tangerang Selatan yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Peneliti mendapatkan data dari Kepala Seksi SMA Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan bahwa terdapat 10 (sepuluh) SMA di kota Tangsel yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Sekolah-sekolah tersebut terdiri dari 5 (lima) SMA Negeri dan 5 (lima) SMA Swasta. Peneliti kemudian mengambil hanya lima SMA Negeri untuk dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan
tertentu.3
Dalam
purposive
sampling,
pemilihan
sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut-paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.4 Sampel dipilih hanya SMA Negeri saja agar memudahkan peneliti mendapatkan kebijakan-kebijakan terkait penelitian karena SMA Negeri berada di
3
Sugiyono, op.cit., h. 218-219. Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), cetakan ke-1, h. 179. 4
46
bawah pengawasan langsung pemerintah. Sementara SMA Swasta dimiliki oleh perorangan di mana kebijakan-kebijakan tergantung kepada pemilik yayasan. Dari 5 (lima) SMA Negeri hanya 4 (empat) SMA yang bersedia sekolahnya dijadikan sampel penelitian. Jumlah responden dalam hal ini guru biologi SMA kelas X ialah berjumlah 6 orang.
D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah instrumen non tes berupa kuesioner atau angket dan lembar observasi instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu, untuk menunjang data kesimpulan yang diharapkan di akhir penelitian ini, digunakan instrumen non tes lain berupa wawancara dengan guru biologi serta dokumentasi RPP dan lembar penilaian kinerja siswa. 1.
Angket Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa butir-butir
pertanyaan untuk mengetahui informasi tentang pengetahuan guru mengenai tiga ranah penilaian dalam Kurikulum 2013, pengetahuan guru tentang performance assessment dan jenis-jenisnya serta penggunaan performance assessment yang dilakukan guru dalam pembelajaran biologi. Pengujian kelayakan lembar angket dilakukan melalui validasi kepada guru kelas X SMAN 87 Jakarta, di mana pada sekolah tersebut telah diterapkan Kurikulum 2013.
2.
Lembar Observasi Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berikut adalah lembar kisi-kisi instrumen RPP. Format lembar observasi
RPP disajikan dalam tabel berikut ini.
47
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen RPP N o 1.
2.
3.
4.
5.
Indikator
SMA A
RPP SMA SMA B C
Kelengkapan Komponen a. KI b. KD c. Indikator d. Tujuan Pembelajaran e. Materi Pembelajaran Pendekatan / Metode a. Eksperimen b. Inkuiri c. Discovery d. Diskusi e. dll (sebutkan) ……………………… ……………………… Media dan Sumber Belajar a. Alat dan Bahan Praktek b. LCD + Laptop c. LKS d. Laboratorium e. dll (sebutkan) ……………………… ……………………… Kegiatan Pembelajaran a. Pendahuluan b. Inti 1) mengamati 2) menanya 3) mengumpulkan informasi 4) mengasosiasikan 5) mengkomunikasika n c. Penutup Jenis Penilaian a. Penilaian Kognitif b. Penilaian Afektif c. Penilaian Psikomotor Jumlah
Keterangan: Jika terdapat komponen dalam RPP : diceklis (v)
SMA D
Jumlah
48
Suatu instrumen dikatakan valid atau layak apabila instrumen tersebut mampu mengungkapkan data dari variabel yang diinginkan. Pengujian kelayakan lembar observasi instrument RPP dilakukan dengan pertimbangan ahli (dalam hal ini dosen pembimbing 1).
3.
Wawancara Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
wawancara dengan bentuk semistructured. Semistructured dalam hal ini mulamula pewawancara menanyakan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian memeperdalam satu per satu untuk mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian, jawaban yang diperoleh dapat meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.5 Wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap guru biologi dan kepala sekolah.
E. Teknik pengumpulan data Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik non tes angket, lembar observasi instrumen RPP, dokumentasi dan wawancara. Dalam hal ini yang akan peneliti dokumentasikan adalah dokumen performance assessement (penilaian kinerja) yang dibuat oleh guru biologi dan produk asesmen siswa. Adapun langkah-langkah atau prosedur dalam pengumpulan data yang dilakukan terbagi menjadi tiga tahap yaitu: 1.
Tahap Persiapan a. Menyusun instrumen penelitian berupa angket, lembar observasi instrumen RPP dan pedoman wawancara. b. Melakukan validasi instrumen angket kepada sekolah selain sekolah penelitian yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. c. Meminta pertimbangan (judgement) instrumen penelitian kepada dosen ahli dalam hal ini dosen pembimbing kemudian diperbaiki berdasarkan hasil judgement.
5
Mahmud, op.cit., h. 175.
49
2.
Tahap Pelaksanaan a. Melakukan wawancara ke Dinas Pendidikan Kota Tangsel untuk mengetahui SMA mana saja di Tangsel yang telah menerapkan Kurikulum 2013. b. Melakukan survei kepada sekolah yang sudah dan yang belum menerapkan Kurikulum 2013 untuk mendapatkan dokumen penilaian kinerja yang digunakan sekolah, kemudian menyebarkan angket dan wawancara dengan guru dan kepala sekolah serta mengobservasi RPP yang dibuat oleh guru. c. Menganalisis setiap jawaban angket performance assessment (penilaian kinerja) yang diisi oleh guru serta menganalisis RPP yang disusun oleh guru.
3.
Tahap Akhir a. Menghitung persentase tingkat kesesuaian angket penilaian kinerja yang diisi oleh guru biologi. b. Menggabungkan data hasil persentase dengan hasil analisis observasi instrument RPP dan wawancara. c. Masing-masing hasil analisis dibuat deskriptif mengenai keseringan penggunaan penilaian kinerja dalam pembelajaran biologi. Deskripsi tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk pembahasan hasil penelitian, kemudian dibuat kesimpulan.
F.
Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan statistik
deskriptif dengan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1.
Setelah seluruh data dikumpulkan maka dilakukan reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah
50
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.6 2.
Kedua, yaitu dengan display data (penyajian data). Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.7
3.
Menghitung persentase hasil angket dengan rumus sebagai berikut. jumlah responden yang memilih % pilihan jawaban
=
x 100% jumlah seluruh responden
4.
Menghitung tingkat pemahaman guru tentang pengetahuan performance assessment berdasarkan rubrik atau pedoman yang telah dibuat. Kemudian membaginya menjadi (3) tiga kriteria yaitu baik, sedang dan buruk melalui pertimbangan oleh ahli (dalam hal ini dosen pembimbing 2).
5.
Menghitung rata-rata penggunaan performance assessment oleh guru biologi dari KD 4.1 sampai dengan KD 4.16 dengan rumus sebagai berikut. Jumlah pemilih jenis PA ‘X’ dari KD 4.1 s/d KD 4.16 Rata-rata = Jumlah seluruh KD
6.
Menghitung hasil observasi instrument RPP dengan rumus sebagai berikut. jumlah responden yang membuat % pembuat indikator
=
x 100% jumlah seluruh responden
7.
Selanjutnya, hasil dari display data serta perhitungan kemudian data tersebut dideskripsikan dan dianalisis untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian. Berdasarkan hasil analisa tersebut selanjutnya data diverifikasi dan ditarik kesimpulan.
6
Ibid, h. 247. Ibid, h. 249.
7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan Pembahasan pada penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu data hasil angket pada responden atau sekolah sasaran Kurikulum 2013, analisis instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pembahasan.
A. Data Hasil Angket pada Sekolah Sasaran Kurikulum 2013 1.
Hasil Angket Tentang Penilaian Hasil angket tentang penilaian terdiri atas tiga poin pertanyaan yang
mengacu pada Permendikbud No. 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, yaitu poin A penilaian sikap, poin B penilaian pengetahuan, dan poin C penilaian keterampilan. a.
Poin A Penilaian Sikap Pada poin A ini terdapat dua pertanyaan. Hasil pada pertanyaan pertama
menunjukkan bahwa semua responden mengetahui tentang penilaian sikap.1 Hasil pada pertanyaan kedua menunjukkan bahwa kebanyakan responden memilih observasi perilaku sebagai jenis penilaian sikap.2 Berikut disajikan grafik hasil jawaban responden untuk pertanyaan nomor 2. G A.1 Jumlah Responden yang Memilih
6 83% 5 4
G B.1 67%
G B.2
67%
G C.1
50%
3
G C.2
2
17%
17%
17%
f
g
G D.1
1 0
a
b
c
d
e
Pilihan Jawaban
Gambar 4.1 Grafik Jawaban Pertanyaan No. 2 Poin A Keterangan pilihan jawaban: a = observasi perilaku b = pertanyaan langsung 1
Lampiran 12, h. 134. Ibid.
2
51
52
c = laporan pribadi d = penilaian diri e = penilaian teman sebaya (peer group assessment) f = jurnal (catatan guru) g = dll (sebutkan)
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas dapat terlihat bahwa lima dari enam responden memilih pilihan jawaban a yaitu observasi perilaku. Hal ini menunjukkan bahwa teknik observasi perilaku merupakan teknik yang paling dominan diterapkan dalam menilai sikap siswa dalam pembelajaran di kelas. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah. 3 Terbanyak kedua, dengan persentase 67% responden ialah teknik penilaian diri dan teknik penilaian teman sebaya. Kemudian menyusul teknik pertanyaan langsung dengan persentase 50%; dan teknik-teknik yang jarang digunakan yaitu teknik laporan pribadi, teknik jurnal (catatan guru) dan teknik dll (sebutkan) dengan persentase 17%. Hal tersebut diperkuat dengan dilampirkannya lembar pengamatan sikap di dalam RPP para responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden menggunakan teknik observasi perilaku seperti jujur, kerja keras, tanggung jawab, teliti dan lain sebagainya dalam menilai sikap para siswa. (lembar penilaian sikap terlampir). Berdasarkan Gambar 4.1 di atas pula, dapat terlihat bahwa G A.1 memilih 2 jawaban pada pertanyaan no. 2 ini (bisa dilihat pada kotak berwarna hitam) yaitu pilihan jawaban a (observasi perilaku) dan pilihan jawaban c (laporan pribadi). G B.1 memilih tiga pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna biru tua) yaitu b (pertanyaan langsung), d (penilaian diri), dan e (penilaian teman sebaya (peer group assessmen)). G B.2 memilih tiga pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna biru muda), yaitu pilihan jawaban a (observasi perilaku), d (penilaian diri), dan e (penilaian teman sebaya (peer group assessmen)). G C.1 hanya memilih 1 pilihan jawaban a (bisa dilihat pada kotak berwarna merah) yaitu 3
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran, Lampiran IV, h. 29.
53
pilihan jawaban a (observasi perilaku). G C.2 memilih empat pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna merah muda) yaitu a (observasi perilaku), b (pertanyaan langsung), d (penilaian diri), dan e (penilaian teman sebaya (peer group assessmen)). Dan yang terakhir G D.1 memilih 6 dari tujuh pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna hijau). Hanya satu pilihan jawaban yang tidak dipilih oleh G D.1 yaitu pilihan jawaban c (laporan pribadi). Untuk pilihan jawaban g (dll sebutkan) hanya dipilih oleh satu dari enam responden yaitu G D.1. G D.1 menuliskan „penilaian dari guru-guru lain‟ pada pilihan g (dll sebutkan) tersebut. Pilihan jawaban g memang dimaksudkan agar memungkinkan guru menuliskan pendapatnya sendiri mengenai teknik apa saja yang diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Namun dari enam responden hanya G D.1 saja yang menuliskan. Hal ini menjadi nilai plus bagi G D.1 dan menandakan bahwa G D.1 menerapkan teknik tersebut dalam pembelajaran di kelas.
b.
Poin B Penilaian Pengetahuan Pada poin B ini terdapat dua pertanyaan. Hasil pada pertanyaan pertama
menunjukkan
bahwa
semua
responden
mengetahui
tentang
penilaian
4
pengetahuan. Hasil pada pertanyaan kedua menunjukkan bahwa kebanyakan responden memilih tes tertulis sebagai jenis penilaian pengetahuan. 5 Berikut disajikan grafik hasil jawaban responden untuk pertanyaan nomor 2. G A.1
100%
6
G B.1
5
Jumlah Responden yang Memilih
67%
4
G B.2
67%
50%
G C.1
50%
3
G C.2
33%
2
17%
1 0
G D.1
17% 0%
a
b
c
d
e
f
g
h
i
Pilihan Jawaban
Gambar 4.2 Grafik Jawaban Pertanyaan No. 2 Poin B
4
Lampiran 12, h. 134. Ibid.
5
54
Keterangan pilihan jawaban : a = tes tertulis b = tes lisan c = pengayaan d = penugasan e = unjuk kerja f = portofolio g = proyek h = produk i = (dll sebutkan)
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban a (tes tertulis) merupakan jawaban yang paling banyak dipilih oleh semua responden dengan persentase sebesar 100%. Menyusul urutan kedua terbanyak (persentase 67%) yaitu pilihan jawaban c (pengayaan) yang terdiri dari responden G B.2, G C.1, dan G C.2, dan G D.1 dan pilihan jawaban d (penugasan) dengan responden G A.1, G B.1, G B.2, dan G D.1. Urutan ketiga terbanyak dengan persentase sebesar 50% yaitu pilihan jawaban b (tes lisan) yang terdiri dari responden G A.1, G C.2, dan G D.1 dan pilihan jawaban g (proyek) dengan responden G B.1, G B.2, dan G C.1. Urutan keempat dengan persentase sebesar 33% yaitu pilihan jawaban f (portofolio) dipilih oleh responden G B.2 dan G D.1. Urutan kelima dengan persentase sebesar 17% yaitu pilihan jawaban e (unjuk kerja) dipilih oleh responden G B.2 dan pilihan jawaban h (produk) dipilih oleh responden G C.1. Dan urutan terakhir yaitu pilihan jawaban i (dll sebutkan) tidak ada respponden yang memilih atau menuliskan pendapatnya yang lain tentang teknik penilaian pengetahuan pada pilihan jawaban i. Pilihan jawaban a (tes tertulis) menempati urutan pertama dari sembilan pilihan yang ada yaitu dengan jumlah yang menjawab ada enam responden dan dengan persentase 100%. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden menggunakan teknik tes tertulis untuk menilai pengetahuan siswa di kelas. Tes tertulis bisa dilakukan dengan soal pilihan ganda maupun uraian. Tes tertulis dinilai paling mudah dilakukan dalam menilai pengetahuan siswa di kelas. Tes tertulis dilampirkan pada RPP responden yang sudah penulis kumpulkan ketika penelitian. (lembar tes tertulis terlampir)
55
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas pula, dapat terlihat bahwa G A.1 memilih 3 jawaban pada pertanyaan no. 2 ini (bisa dilihat pada kotak berwarna hitam) yaitu pilihan jawaban a (tes tertulis), pilihan jawaban b (tes lisan) dan pilihan jawaban d (penugasan). G B.1 memilih tiga pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna biru tua) yaitu a (tes tertulis), d (penugasan), dan g (proyek). G B.2 memilih enam pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna biru muda), yaitu pilihan jawaban a (tes tertulis), c (pengayaan), d (penugasan), e (unjuk kerja), f (portofolio), dan g (proyek). G C.1 memilih 4 pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna merah) yaitu pilihan jawaban a (tes tertulis), c (pengayaan), g (proyek), dan h (produk). G C.2 memilih tiga pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna merah muda) yaitu a (tes tertulis), b (tes lisan), dan c (pengayaan). Dan yang terakhir G D.1 memilih 5 dari sembilan pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna hijau) yaitu pilihan jawaban a (tes tertulis), b (tes lisan), c (pengayaan), d (penugasan), dan f (portofolio). Untuk pilihan jawaban i (dll sebutkan) pada poin B penilaian pengetahuan ini tidak ada yang menuliskan pendapat mereka pribadi. Pada dasarnya pilihan jawaban pada nomor pertanyaan ini sengaja ditambahkan oleh penulis dari pilihan jawaban aslinya yaitu pilihan jawaban e, f, g, h yang merupakan pilihan jawaban untuk pertanyaan nomor 2 poin C yaitu penilaian keterampilan (sesuai dengan Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013). Hal ini dimaksudkan untuk mengecoh para responden dalam menjawab. Terbukti ada beberapa guru yang menjawab pilihan jawaban e, f, g, dan h. Respondenresponden tersebut diantaranya ialah G B.1, G B.2, G C.1, dan G D.1.
c.
Poin C Penilaian Keterampilan Pada poin C ini terdapat dua pertanyaan. Hasil pada pertanyaan pertama
menunjukkan
bahwa
semua
responden
mengetahui
tentang
penilaian
keterampilan.6 Hasil pada pertanyaan kedua menunjukkan bahwa kebanyakan
6
Lampiran 12, h. 134.
56
responden memilih penilaian unjuk kerja sebagai jenis penilaian keterampilan.7 Berikut disajikan grafik hasil jawaban responden untuk pertanyaan nomor 2. G A.1 6
G B.1
83%
5
Jumlah Responden yang Memilih
G B.2
4
50%
3
G C.1
50%
G C.2
33%
2 17% 1 0
50%
a
G D.1
17% 0%
b
c
0%
d
e
f
g
h
i
Pilihan Jawaban
Gambar 4.3 Grafik Jawaban Pertanyaan No. 2 Poin C Keterangan pilihan jawaban : a = tes tertulis b = tes lisan c = pengayaan d = penugasan e = unjuk kerja f = portofolio g = proyek h = produk i = (dll sebutkan)
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.3 di atas dapat menyimpulkan bahwa pilihan jawaban e (unjuk kerja) merupakan jawaban yang paling banyak dipilih oleh semua responden dengan persentase sebesar 83%. Responden tersebut terdiri dari G B.1, G B.2, G C.1, G C.2 dan G D.1. Menyusul urutan kedua terbanyak dengan persentase sebesar 50% yaitu pilihan jawaban d (penugasan), pilihan jawaban g (proyek), pilihan jawaban h (produk). Pilihan jawaban d (penugasan) dipilih oleh responden yang terdiri dari responden G A.1, G C.2, dan G D.1. Pilihan jawaban g (proyek) dipilih oleh responden yang terdiri dari responden G B.1, G B.2, dan G D.1. Pilihan jawaban h (produk) dipilih oleh responden yang terdiri dari responden G A.1, G C.1, dan G D.1. Ururtan ketiga dengan persentase sebesar 33% yaitu pilihan jawaban b (tes lisan) dengan responden G C.2 dan G D.1. Urutan keempat dengan persentase sebesar 17% yaitu pilihan jawaban a (tes tertulis) yang terdiri dari responden G C.2 dan pilihan jawaban f (portofolio) 7
Ibid.
57
dengan responden G D.1. Dan urutan terakhir dengan persentase sebesar 0% yaitu pilihan jawaban c (pengayaan) dan pilihan jawaban i (dll sebutkan) tidak ada responden yang memilih atau menuliskan pendapatnya yang lain tentang teknik penilaian pengetahuan pada pilihan jawaban i. Pilihan jawaban e (unjuk kerja) menempati urutan pertama dari sembilan pilihan yang ada yaitu dengan jumlah yang menjawab ada lima responden dan dengan persentase 83%. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden menggunakan teknik unjuk kerja untuk menilai keterampilan siswa di kelas. Unjuk kerja atau dalam istilah Bahasa Inggris performance assessment, bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya yaitu dengan praktikum secara langsung di laboratorium. Tes unjuk kerja dinilai mampu merepresentasikan kemampuan siswa ketika belajar. Lembar unjuk kerja dilampirkan pada RPP responden yang sudah penulis kumpulkan ketika penelitian. (terlampir) Berdasarkan Gambar 4.3 di atas pula, kita dapat melihat bahwa G A.1 memilih 2 jawaban pada pertanyaan no. 2 ini (bisa dilihat pada kotak berwarna hitam) yaitu pilihan jawaban d (penugasan), dan pilihan jawaban h (produk). G B.1 memilih dua pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna biru tua) yaitu pilihan jawaban e (unjuk kerja), dan pilihan jawaban g (proyek). G B.2 (bisa dilihat pada kotak berwarna biru muda) memilih jawaban yang sama dengan G B.1 yaitu pilihan jawaban e (unjuk kerja), dan pilihan jawaban g (proyek). G C.1 memilih 2 pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna merah) yaitu pilihan jawaban e (unjuk kerja), dan pilihan jawaban h (produk). G C.2 memilih empat pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna merah muda) yaitu a (tes tertulis), b (tes lisan), dan d (penugasan), dan e (unjuk kerja). Dan yang terakhir G D.1 memilih 6 dari sembilan pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna hijau) yaitu pilihan jawaban b (tes lisan), d (penugasan), e (unjuk kerja), f (portofolio), g (proyek) dan h (produk). Untuk pilihan jawaban i (dll sebutkan) pada poin C penilaian keterampilan ini tidak ada yang menuliskan pendapat mereka pribadi. Pada dasarnya pilihan jawaban pada nomor pertanyaan ini sengaja ditambahkan oleh penulis dari pilihan jawaban aslinya. Pilihan jawaban a, b, c, d merupakan pilihan jawaban untuk poin
58
B yaitu penilaian pengetahuan (sesuai dengan Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013). Hal ini dimaksudkan untuk mengecoh para responden dalam menjawab. Terbukti ada beberapa guru yang menjawab pilihan jawaban a, b, c, dan d. Responden-responden tersebut diantaranya ialah G A.1, G C.2, dan G D.1.
2.
Hasil Angket Pengetahuan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Angket ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru-guru biologi
khususnya kelas X mengenai Performance Assessment (Penilaian Kinerja). Angket ini terdiri atas empat pertanyaan pokok. Hasil jawaban pada pertanyaan pertama menunjukkan bahwa semua responden mengetahui tentang performance assessment.8 Pertanyaan kedua berisikan pertanyaan tentang pengertian performance assessment.9 Hasil pada pertanyaan kedua menunjukkan bahwa kebanyakan responden mengetahui dengan baik tentang pengertian performance assessment. Pertanyaan ketiga berisikan pertanyaan tentang ciri-ciri performance assessment.10 Hasil pada pertanyaan ketiga menunjukkan bahwa kebanyakan responden kurang memahami dengan baik tentang ciri-ciri performance assessment. Berikut disajikan tabel hasil jawaban responden untuk nomor 2 dan 3. Tabel 4.1 Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 2 dan 3 No
2
3
Indikator
Kriteria
n (jumlah)
% (persentase)
Baik
5
83
Sedang
1
17
Buruk
0
0
Baik
2
33
Sedang
2
33
Buruk
2
33
Pengertian Performance Assessment (PA)
Ciri-ciri Performance Assessment (PA)
8
Lampiran 13, h. 136. Ibid. 10 Ibid., h. 136-137. 9
59
Keterangan: n = jumlah responden yang memilih Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa untuk soal nomor 2 tentang pengertian Performance Assessment (Penilaian Kinerja), kebanyakan responden menjawab pertanyaan dengan benar. Pertanyaan nomor 2 tentang pengertian PA ini memperoleh kriteria jawaban baik yaitu lima dari enam responden yang menjawab sesuai dengan rubrik jawaban sehingga diperoleh persentase sebesar 83%. Ini berarti bahwa sebagian besar para responden dalam hal ini guru mengetahui tentang pengertian dari Performance Assessment (Penilaian Kinerja). Untuk pertanyaan nomor tiga tentang ciri-ciri Performance Assessment (Penilaian Kineja), diperoleh hasil yang merata antara kriteria baik, sedang dan buruk. Jawaban dengan kriteria baik, sedang dan buruk sama-sama memperoleh persentase sebesar 33% dengan jumlah pemilih yang sama pula yaitu dua responden untuk masing-masing kriteria. Ini menunjukkan bahwa masih kurangnya pemahaman guru-guru mengenai ciri-ciri dari Performance Assessment (Penilaian Kinerja). Hasil pada pertanyaan keempat menunjukkan bahwa kebanyakan responden mengetahui tentang penilian diskusi dibandingkan jenis penilaian lain.11 Dan hasil jawaban uraian untuk jenis penilaian terkait menunjukkan bahwa kebnayakan responden menjawab dengan skor terbanyak untuk jenis penilaian diskusi.12 Berikut disajikan tabel hasil jawaban responden untuk pertanyaan nomor 4.
11
Ibid., h. 137. Ibid., h. 137-139.
12
60
Tabel 4.2 Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 4 No
Jenis-Jenis Performance Assessment
n
(Penilaian Kinerja)
(jumlah)
% (persentase)
1.
Observasi
4
67
2.
Interview
4
67
3.
Portofolio
4
67
4.
Penilaian essay
4
677
5.
Ujian praktek (practical examination)
4
67
6.
Paper
4
67
7.
Penilaian proyek
4
67
8.
Penilaian produk
4
67
9.
Kuesioner
4
67
10.
Daftar cek (checklist)
3
50
11.
Penilaian oleh teman (peer rating)
3
50
12.
Penilaian diskusi
5
83
13.
Penilaian jurnal kerja ilmiah
4
67
Keterangan: n = jumlah responden yang memilih Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian diskusi merupakan jenis penilaian Performance Assessment (Penilaian Kinerja) yang paling banyak diketahui oleh para responden. Terbukti dengan penilaian diskusi memperoleh persentase sebesar 83%. Jenis penilaian observasi, interview, portofolio, penilaian essay, ujian praktek (practical examination), paper, penilaian proyek, penilaian produk, kuesioner dan penilaian jurnal kerja ilmiah memperoleh persentase sebesar 67% atau sama dengan 4 guru/responden yang menjawab pertanyaan tersebut. Jenis penilaian daftar cek (checklist) dan penilaian oleh teman (peer rating) memperoleh persentase sebesar 50% atau sama dengan 3 jumlah guru/responden yang memilih jenis-jenis Performance Assessment (Penilaian Kinerja) tersebut.
61
Pertanyaan selanjutnya ialah para guru/responden diminta untuk menuliskan penjelasan terkait jenis-jenis Performance Assessment (Penilaian Kinerja) yang sudah dijawab pada pertanyaan nomor 4. Hasil jawaban uraian dari jenis-jenis Performance Assessment (Penilaian Kinerja) yang dimulai dari nomor 5 sampai dengan 17 disajikan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini.
Tabel 4.3 Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 5-17 No. Pertanyaan
Jenis-Jenis Performance Assessment (Penilaian Kinerja)
5.
Observasi
6.
Interview
7.
Portofolio
8.
Penilaian essay
9.
Ujian praktek (practical examination)
10.
Paper
Skor
n (jumlah)
% (persentase)
4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4
0 3 0 1 2 0 4 0 0 2 0 3 0 1 2 0 2 1 1 2 0 3 0 1 2 0
0 50 0 17 33 0 67 0 0 33 0 50 0 17 33 0 33 17 17 33 0 50 0 17 33 0
62
11.
Penilaian Proyek
12.
Penilaian produk
13.
Kuesioner
14.
Daftar cek (checklist)
15.
Penilaian oleh teman (peer rating)
16.
Penilaian diskusi
17.
Penilaian jurnal kerja ilmiah
3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
1 2 1 2 0 4 0 0 2 0 4 0 0 2 0 3 0 1 2 0 1 0 2 2 0 0 3 0 3 0 5 0 0 1 0 1 1 2 2
17 33 17 33 0 67 0 0 33 0 67 0 0 33 0 50 0 17 33 0 17 0 33 33 0 0 50 0 50 0 83 0 0 17 0 17 17 33 33
63
Keterangan: n = jumlah responden yang memilih Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden
Gambar 4.4 Contoh Tulisan Jawaban Responden G A.1
Gambar 4.5 Contoh Tulisan Jawaban Responden G D.1 Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 13 jenis-jenis penilaian Performance Assessment (Penilaian Kinerja) yang memperoleh persentase paling tinggi ialah penilaian diskusi (skor 3, persentase 83%) dengan jumlah responden yang memilih ada 5 dari 6 guru/responden. Hanya ada satu responden yang tidak menjawab jenis penilaian ini. Urutan yang kedua dengan persentase sebesar 67% skor 3, diperoleh jenis penilaian interview, penilaian proyek dan penilaian produk dengan jumlah responden yang memilih yaitu 4 dari 6 guru/responden. Urutan yang ketiga dengan persentase sebesar 50% diperoleh jenis penilaian observasi, portofolio, ujian praktek (practical examination), kuesioner dan penilaian oleh teman (peer
64
rating). Semua jenis penilaian tersebut menempati skor 3 kecuali jenis penilaian oleh teman (peer rating) yang memperoleh persentase sebesar 50% dengan skor 2. Urutan keempat dengan persentase sebesar 33% diperoleh jenis penilaian essay di skor 2, jenis penilaian daftar cek (checklist) di skor 1 dan jenis penilaian jurnal kerja ilmiah di skor 1. Urutan kelima dengan persentase sebesar 17% diperoleh jenis penilaianobservasi di skor 1, jenis penilaian portofolio di skor 1, jenis penilaian essay di skor 2 dan 1, jenis penilaian ujian praktek (pratical examination) di skor 1, jenis penilaian paper di skor 3 dan 1, jenis penilaian kuesioner di skor 1, jenis penilaian daftar cek (checklist) di skor 3 dan jenis penilaian jurnal kerja ilmiah di skor 3 dan 2. Penilaian diskusi menempati urutan pertama atau merupakan jenis penilaian yang dijawab dengan benar oleh sebagian besar responden. Ini menandakan bahwa sebagian besar responden mengetahui dengan jelas jenis penilaian diskusi dibandingkan jenis penilaian lain. Padahal penulis berharap responden dapat mengetahui dengan lebih jelas jenis penilaian unjuk kerja, proyek, produk dan lain sebagainya yang termasuk ke dalam penilaian keterampilan dalam Kurikulum 2013. Alasan yang penulis dapatkan di lapangan diperoleh bahwa Kurikulum 2013 masih dalam tahap percobaan atau tahap transisi dari penerapan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP. Oleh sebab masih dalam tahap transisi, proses dalam menerapkannya pun belum terwujud secara keseluruhan. Seperti misalnya ketersediaan buku, format penilaian yang sangat banyak dan bahkan belum meratanya pelatihan bagi guru-guru pada sekolah terpilih untuk penerapan kurikulum 2013 ini. Kendala-kendala tersebut yang memungkinkan jenis penilaian Performance Assessment (Penilaian Kinerja) belum dipahami secara keseluruhan oleh para guru.
3.
Hasil Angket Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Angket ketiga yaitu angket penggunaan Performance Assessment
(Penilaian Kinerja). Angket ini bertujuan untuk mengetahui para responden, dalam hal ini guru biologi SMA Kelas X dalam menggunakan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) di setiap KD pembelajaran.
65
Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4.13 Penilaian kinerja yang merupakan penilaian keterampilan terangkum pada KD-KD di KI-4. Sedangkan KD-KD pada KI-3 mengukur aspek kognitif atau pengetahuan dengan penilaian-penilaian berupa tes tertulis. Angket penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) ini memuat dua pertanyaan pokok di setiap KD-nya. Pertanyaan pertama meminta para responden untuk menceklis teknik penilaian kinerja yang dapat digunakan pada pembelajaran KD 4.1 berdasarkan teori sesuai dengan pengetahuan responden. Sedangkan pertanyaan kedua memuat teknik penilaian kinerja yang paling sering digunakan para responden di kelas dengan ditulis berurutan mulai dari yang paling sering.14 Berikut ini disajikan Gambar data penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) para responden dari KD 4.1 sampai dengan KD 4.16.
a. KD 4.1 Menerapkan Prosedur Keselamatan Kerja di Laboratorium dan Biosafety Sederhana Dalam Melakukan Praktek Biologi di Laboratorium Secara Disiplin, Cermat dan Bertanggung Jawab. G A.1 6
G B.1
83%
5
Jumlah Responden yang Memilih
G B.2
4
G C.1
3 33% 2
33% 17%
17%
17%
17%
1
0%
0
1
2
3
33%
4
5
6
7
0%
0%
8
9
0%
10
11
12
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.6 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.1 Berdasarkan Pengetahuan Guru. Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 13
Permendikbud No. 81A Tahun 2013, op.cit, h. 11. Lampiran 18, h. 194-204.
14
G C.2 G D.1
17%
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
66
8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Berdasarkan Gambar 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 5 (ujian praktek (practical examination)) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.1 ini. Hal ini berarti responden sepakat bahwa jenis penilaian ujian praktek cocok untuk diterapkan pada KD 4.1. Namun dalam kenyataannya, berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, tidaklah sesuai dengan teori yang ada. Berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.1.
Tabel 4.4 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.1
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
1
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
2
G B.1
-
-
5
4
6
8
7
-
1
-
3
2
-
3
G B.2
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
2
-
4
G C.1
1
2
-
5
-
-
4
-
-
-
-
3
-
5
G C.2
6
G D.1
3
4
-
-
tidak memilih pilihan jawaban 1
2
-
5
6
Keterangan: Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan - : Tidak Dipilih
-
-
-
-
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Dari Tabel 4.4 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.6 di atas) teknik ujian praktek adalah yang paling banyak
67
dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.1 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih sering menggunakan observasi daripada ujian praktek. G C.1 Tangsel lebih sering menggunakan observasi. Dan G B.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik penilaian kuesioner. Sedangkan G B.2 Tangsel tidak memilih teknik 5 untuk diterapkan pada KD 4.1 ini.
b. KD 4.2 Membuat Desain Penelitian Tentang Suatu Objek Biologi dan Permasalahannya pada Tingkat Organisasi Kehidupan Tertentu. G A.1 6 Jumlah Responden yang Memilih
G B.1
5
G B.2
4 50% 3
33%
2
17%
1 0
33%
33%
33%
2
3
33%
4
5
G C.2 G D.1
17%
0%
1
G C.1
50%
6
7
8
0%
0%
0%
9
10
11
12
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.7 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.2 Berdasarkan Pengetahuan Guru Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 1 (observasi) dan 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.2 ini. Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian observasi dan diskusi cocok untuk diterapkan pada KD 4.2. Namun dalam kenyataannya, berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di
68
kelas, tidaklah sesuai dengan teori yang ada. Berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.2. Tabel 4.5 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.2
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
-
-
-
-
-
1
3
-
-
-
-
2
-
2
G B.1
3
5
1
-
-
-
4
2
-
-
-
-
-
3
G B.2
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
2
-
4
G C.1
1
2
-
-
-
-
4
5
-
-
-
3
6
5
G C.2
6
G D.1
-
-
1
-
tidak memilih pilihan jawaban -
-
-
2
Keterangan: Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
: Tidak Dipilih
-
-
3
-
-
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Dari Tabel 4.5 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.7 di atas) teknik penilaian observasi dan diskusi adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.2 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih sering menggunakan paper daripada diskusi. G B.1 Tangsel lebih memilih teknik portofolio dibanding observasi. G B.2 Tangsel lebih memilih teknik penilaian essay kemudian penilaian diskusi dan G D.1 lebih sering menggunakan penilaian diskusi.
c. KD 4.3 Melakukan Observasi untuk Mengidentifikasi Objek, Permasalahan, Produk dan Profesi berbasis Biologi dan Menyajikan Data Hasil Observasinya dalam Bentuk Tabel.
69
G A.1 6 Jumlah Responden yang Memilih
G B.1
5
67%
G B.2
67%
4
G C.1
3 33% 2
33%
33%
17%
1 0
G C.2
33% 17%
0%
1
2
3
4
5
6
7
8
17% 0%
0%
0%
9
10
11
12
G D.1
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.8 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.3 Berdasarkan Pengetahuan Guru. Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.8 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 6 (paper) dan 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.3 ini. Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian paper dan diskusi cocok untuk diterapkan pada KD 4.3. Namun dalam kenyataannya, berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, tidaklah sesuai dengan teori yang ada. Berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.3.
70
Tabel 4.6 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.3
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
1
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
3
4
2
G B.1
-
1
2
-
-
-
3
4
-
-
-
-
-
3
G B.2
-
-
-
3
-
1
-
-
-
-
-
2
-
4
G C.1
1
2
3
-
-
4
-
-
-
-
-
5
-
5
G C.2
6
G D.1
-
-
1
-
tidak memilih pilihan jawaban -
-
-
3
-
Keterangan: Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
: Tidak Dipilih
2
-
-
-
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Dari Tabel 4.6 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.8 di atas) teknik penilaian paper dan diskusi adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.3 ini. Sebagai contoh G A.1 dan G C.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik observasi daripada paper atau diskusi. G B.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian interview dan G B.2 lebih sering menggunakan teknik penilaian paper. G D.1 lebih sering menggunakan tenik penilaian diskusi di mana teknik tersebut merupakan teknik dengan jumlah responden terbanyak.
d. KD 4.4 Membuat Usulan Tindakan Preventif Virus (HIV, SARS, Herpes, dll.) pada Manusia dan Menjelaskan Peran Vius dalam Rekayasa Genetika.
71
G A.1 6 Jumlah Responden yang Memilih
G B.1
5
67%
67%
G B.2
67%
4
G C.1
3
33%
2 17% 1 0
1
17% 0%
2
0%
3
G C.2
33%
4
5
17%
0%
6
7
17% 0%
8
9
10
11
12
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.9 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.4 Berdasarkan Pengetahuan Guru Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 4 (penilaian essay), 6 (paper) dan 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.4 ini. Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.4. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.4.
G D.1
72
Tabel 4.7 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.4
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
2
-
-
3
-
4
-
-
-
-
-
-
1
2
G B.1
-
-
-
3
-
4
-
-
2
-
-
1
-
3
G B.2
-
-
-
3
-
1
-
-
-
-
-
2
-
4
G C.1
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
G C.2
6
G D.1
7
-
1
-
tidak memilih pilihan jawaban -
-
4
5
-
3
-
2
Keterangan:
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
6
: Tidak Dipilih
Dari Tabel 4.7 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.9 di atas) teknik penilaian essay, paper dan diskusi adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.3 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih sering menggunakan penilaian jurnal kerja ilmiah. G C.1 Tangsel bahkan tidak memilih teknik portofolio pada KD ini. Sedangkan G B.1 Tangsel dan G D.1 memilih teknik penilaian diskusi di mana teknik tersebut merupakan teknik penilaian yang dipilih dengan jumlah responden terbanyak. e. KD 4.5 Merancang Model dan Menyajikan Replikas Virus. G A.1 6 Jumlah Responden yang Memilih
G B.1
5
G B.2
4 3
33%
2 17% 1 0
G C.1
50%
1
33% 17%
17%
17%
17%
G D.1
17%
0%
2
0%
3
4
5
6
7
G C.2
33%
8
9
10
11
0%
12
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.10 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.5 Berdasarkan Pengetahuan Guru
73
Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.10 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 8 (penilaian produk) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.5 ini. Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.5. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.5.
Tabel 4.8 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.5
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
2
-
-
-
-
-
1
3
-
-
-
-
-
2
G B.1
-
-
-
4
-
1
-
-
3
-
-
2
-
3
G B.2
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
2
-
4
G C.1
tidak memilih pilihan jawaban
5
G C.2
tidak memilih pilihan jawaban
6
G D.1
-
-
-
-
-
-
3
-
Keterangan: Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
: Tidak Dipilih
-
1
-
2
-
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
74
Dari Tabel 4.8 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.12 di atas) teknik penilaian produk adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.3 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih sering menggunakan penilaian proyek. G B.1 Tangsel, G B.2, dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian paper. G C.1 dan G C.2 tidak menjawab pertanyaan ini.
f. KD 4.6 Melakukan Percobaan Pengamatan Koloni Bakteri Pada Medium Buatan Dari Berbagai Lokasi (Ruang Terbuka, Tempat Lembab, Lingkungan Bersih) Dan Menghubungkannya dengan Penanggulangannya Menggunakan Desinfektan, Sabun, Antis, Karbol, Dan Lain-Lain Serta Melaporkannya Dalam Bentuk Laporan. G A.1 6 Jumlah Responden yang Memilih
G B.1
5
G B.2
4
50%
3 33% 2
50% 33%
17%
17%
33% 17%
1 0
G C.1
50%
17%
17%
17%
10
11
12
G C.2 G D.1
0%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.11 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.6 Beradasarkan Pengetahuan Guru Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.11 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 3 (portofolio), 5 (ujuan praktek (practical examination)) dan 8 (penilaian
75
produk) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.6 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.6. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.6.
Tabel 4.9 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.6
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
1
-
2
-
3
-
-
4
-
-
-
-
-
2
G B.1
-
-
3
-
1
-
-
2
-
-
-
-
4
3
G B.2
4
G C.1
-
-
-
-
5
G C.2
6
G D.1
4
-
2
10
tidak memilih pilihan jawaban -
-
-
-
-
1
-
-
tidak memilih pilihan jawaban 1
6
7
8
9
Keterangan: Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
-
: Tidak Dipilih
1
-
3
-
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Dari Tabel 4.9 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.11 di atas) teknik 3 (portofolio), 5 (ujian praktek (practical examination)) dan 8 (penilaian produk) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.6 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih sering menggunakan penilaian observasi dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian paper. Sedangkan G B.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik penilaian ujian
76
praktek di mana teknik tersebut dipilih dengan jumpal responden terbanyak. G B.2 dan G C.2 Tangsel tidak menjawab pertanyaan ini.
g. KD 4.7 Mengamati Berbagai Jenis Jamur Melalui Pengamatan Langsung atau Gambar dan Mengelompokkannya Berdasarkan Ciri atau Perannya Bagi Kehidupan. G A.1 6 Jumlah Responden yang Memilih
G B.1
83%
5 67% 4
50%
3
33%
2
33%
33%
1
0%
1
2
3
4
5
6
7
17%
17%
10
11
G D.1
0%
8
9
12
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.12 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.7 Berdasarkan Pengetahuan Guru Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.12 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 5 (ujian praktek (practical examination)) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.7 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.7. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.7.
G C.1 G C.2
33%
17%
0
G B.2
67%
77
Tabel 4.10 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.7
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
1
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
3
-
2
G B.1
-
-
-
3
-
-
-
-
2
-
-
1
-
3
G B.2
1
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
3
4
G C.1
1
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
2
-
5
G C.2
6
G D.1
4
-
2
10
tidak memilih pilihan jawaban 5
6
7
8
9
1
-
3
Keterangan:
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
-
: Tidak Dipilih
Dari Tabel 4.10 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.12 di atas) teknik penilaian 5 (ujian praktek (practical examination)) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.7 ini. Sebagai contoh G A.1, G B.2 dan G C.1 Tangsel lebih sering menggunakan penilaian observasi dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian paper. G C.2 Tangsel tidak menjawab pertanyaan ini.
h. KD 4.8 Membuat Kultur Paramaecium dan Membuat Gambar Hasil Pengamatannya Dengan Mikroskop. G A.1 6 Jumlah Responden yang Memilih
G B.1
5 67% 4
G B.2
3
33%
2
17%
33% 17% 0%
1
2
33%
17%
1 0
G C.1
50%
3
4
5
6
0%
7
0%
8
9
0%
10
11
12
13
Pilihan Jawaban
Grafik 4.13 Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.8 Berdasarkan Pengetahuan Guru
G C.2 G D.1
17%
78
Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.13 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 1 (observasi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.8 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.8. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.8.
Tabel 4.11 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.8
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
1
-
-
-
2
-
-
3
-
-
-
-
-
2
G B.1
-
-
1
-
-
3
-
-
-
-
-
-
2
3
G B.2
4
G C.1
-
-
-
-
5
G C.2
6
G D.1
1
-
6
7
tidak memilih pilihan jawaban 1
2
-
-
-
2
3
4
5
Keterangan: Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
-
-
3
-
tidak memilih pilihan jawaban
: Tidak Dipilih
-
-
-
-
-
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
79
Dari Tabel 4.11 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.13 di atas) teknik penilaian 1 (observasi) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.8 ini. Sebagai contoh G B.1 lebih sering menggunakan penilaian portofolio dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian daftar cek (checklist). Sedangkan G A.1 dan G C.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian observasi di mana teknik penilain tersebut dipilih dengan jumlah responden terbanyak.
i. KD 4.9 Mengelompokkan Berbagai Jenis Makhluk Hidup Pada Tingkat Gen, Jenis dan Ekosistem dari Berbagai Objek dan Atau Menggunakan Gambar. G A.1 6 5 Jumlah Responden 4 50% yang Memilih 3 2
G B.2 G C.1
50% 33% 17%
1
2
G C.2
33% 17%
17%
1 0
G B.1
83%
3
4
5
6
0%
0%
7
8
9
17% 0%
0%
10
11
12
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.14 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.9 Berdasarkan Pengetahuan Guru Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.14 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.9 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian
G D.1
80
tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.9. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.9.
Tabel 4.12 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.9
G B.1
-
-
4
6
3
G B.2
1
-
-
-
4
G C.1
1
2
-
-
5
G C.2
6
G D.1
Jurnal
2
Diskusi
-
Peer Rating
-
Daftar Cek
1
Kuesioner
Essay
-
Produk
Portofolio
G A.1
Proyek
Interview
1
Paper
Nama Sekolah
Ujian Praktek
No
Observasi
Pilihan Jawaban
-
2
-
-
-
-
-
3
-
1
-
-
-
5
-
-
2
3
-
2
-
-
-
-
-
3
-
-
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
1
-
tidak memilih pilihan jawaban 1
-
2
4
-
Keterangan: Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
: Tidak Dipilih
-
-
-
-
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Dari Tabel 4.12 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.14 di atas) teknik penilaian 12 (penilaian diskusi) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.9 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian interview. G B.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik penilaian ujian praktek (practical examination). G B.2 dan G C.2 lebih sering menggunakan teknik penilaian observasi pada KD 4. 9 ini. Sedangkan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian penilaian dikusi dimana teknik penilaian tersebut merupakan teknik yang dipilih dengan jumlah responden terbanyak.
81
j. KD 4.10 Mencari Data Ancaman Kelestarian Berbagai Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan Khas Indonesia dan Menyusun Hasilnya Dalam Bentuk Laporan. G A.1 6 Jumlah Responden yang Memilih
G B.1
5
G B.2
67%
4 50% 3
50% 33%
33%
2
0%
1
2
3
4
G C.2 G D.1
17%
1 0
G C.1
50%
5
6
0%
0%
0%
0%
0%
7
8
9
10
11
12
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.15 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.10 Berdasarkan Pengetahuan Guru Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.15 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 3 (portofolio) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.10 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.10. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.10.
82
Tabel 4.13 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.10
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
-
-
1
-
-
2
-
-
-
-
-
-
3
2
G B.1
1
2
3
4
-
5
-
-
-
-
-
-
6
3
G B.2
4
G C.1
1
2
3
-
-
-
4
-
5
G C.2
6
G D.1
-
-
2
-
tidak memilih pilihan jawaban -
-
-
-
tidak memilih pilihan jawaban 1
-
3
5
-
Keterangan: Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
-
: Tidak Dipilih
1
-
-
-
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Dari Gambar Tabel 4.25 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.23 di atas) teknik penilaian 3 (penilaian portofolio) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.10 ini. Sebagai contoh G B.1 dan G C.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik penilaian observasi. Dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian paper. Sedangkan G A.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian 3 portofolio dimana teknik penilaian tersebut merupakan teknik yang dipilih dengan jumlah responden terbanyak. G B.2 dan G C.2 tidak menjawab pertanyaan ini.
k. KD 4.11 Melakukan Pengamatan Berbagai Jenis Tumbuhan yang Ada Di Lingkungan Sekitar dan Mengelompokkan Menurut Ciri Divisionya Serta Menyusun Laporan.
83
G A.1
100%
6 Jumlah Responden yang Memilih
G B.1
5
G B.2
67%
4
50%
3
33%
33%
2
17%
17%
1
2
3
4
5
6
33%
7
G C.2 G D.1
17%
1 0
G C.1
50%
8
0%
0%
0%
9
10
11
12
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.16 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.11 Berdasarkan Pengetahuan Guru Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.16 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 1 (observasi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.11 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.11. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.11.
84
Tabel 4.14 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.11
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
1
-
2
-
-
-
3
-
-
-
-
-
4
2
G B.1
-
-
1
4
2
-
-
-
5
-
-
3
-
3
G B.2
1
-
2
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
G C.1
1
2
-
-
3
-
-
4
-
-
-
-
-
5
G C.2
6
G D.1
-
-
3
7
tidak memilih pilihan jawaban 1
2
4
6
5
Keterangan: Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
: Tidak Dipilih
-
-
-
-
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Dari Tabel 4.14 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.16 di atas) teknik penilaian 1 (observasi) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.11 ini. Sebagai contoh G B.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik penilaian portofolio. Sedangkan G A.1, G B.2, G C.1 dan G D.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik penilaian observasi dimana teknik penilaian tersebut merupakan teknik yang dipilih dengan jumlah responden terbanyak. G C.2 tidak menjawab pertanyaan ini.
l. KD 4.12 Mengidentifikasi Ciri dan Kompleksitas Sistem dari Berbagai Jenis Hewan Invertebrata Melalui Pengamatan Objek/Gambar dan Menyajikannya Dalam Bentuk Tabel.
85
G A.1 6 Jumlah Responden yang Memilih
G B.1
83%
5 67% 4
G B.2
67% 50%
G C.1
50%
3
G C.2
2
17%
17%
17%
1 0
17% 0%
1
2
3
4
5
6
7
8
G D.1
17% 0%
9
10
11
0%
12
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.17 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.12 Berdasarkan Pengetahuan Guru Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.17 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.12 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.12. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.12.
86
Tabel 4.15 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.12
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
1
-
2
3
-
4
-
-
-
-
-
-
-
2
G B.1
-
-
1
2
-
-
-
-
3
-
-
4
-
3
G B.2
1
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
3
-
4
G C.1
1
2
-
-
-
-
3
-
-
-
-
4
-
5
G C.2
6
G D.1
4
-
3
-
tidak memilih pilihan jawaban 1
2
6
7
5
-
-
-
-
Keterangan:
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
: Tidak Dipilih
Dari Tabel 4.15 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.17 di atas) teknik penilaian 12 (penilaian diskusi) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.12 ini. Sebagai contoh G A.1, G B.2, G C.1 dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian observasi. G B.1 memilih teknik penilaian portofolio, dan G C.2 tidak menjawab pertanyaan ini.
m. KD 4.13 Melakukan Pengamatan Berbagai Jenis Hewan Vertebrata Untuk Memahami Ciri-Cirinya dan Membandingkan Kompleksitas Pada Berbagai Sistem Organnya. G A.1 6 83% 5
Jumlah Responden yang Memilih
G B.1 G B.2
4 3
33%
2
33%
G C.2
33%
17%
17%
17%
1 0
G C.1
50%
1
2
3
4
5
6
7
17% 0%
0%
8
9
17% 0%
10
11
12
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.18 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.13 Berdasarkan Pengetahuan Guru
G D.1
87
Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.18 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 1 (observasi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.13 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.13. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.13.
Tabel 4.16 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.13
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
1
2
3
4
5
-
-
-
6
-
-
7
8
3
G B.2
1
-
-
3
-
-
-
-
-
-
-
2
-
4
G C.1
1
2
-
-
-
-
3
-
-
-
-
4
-
5
G C.2
6
G D.1
3
-
-
-
tidak memilih pilihan jawaban 1
-
-
4
2
Keterangan: Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
Jurnal
Paper
1
G B.1
Diskusi
Ujian Praktek
G A.1
2
Essay
1
Portofolio
Nama Sekolah
Interview
No
Observasi
Pilihan Jawaban
: Tidak Dipilih
-
-
-
-
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
88
Dari Tabel 4.16 di atas dapat terlihat bahwa seluruh responden kecuali G C.2 (tidak memilih teknik penilaian) sepakat dalam memilih teknik penilaian 1 yaitu observasi sebagai teknik penilaian yang sering mereka gunakan dalam pembelajaran pada KD 4.13 ini.
n. KD 4.14 Melakukan Pengamatan Pada Suatu Ekosistem dan Mengidentifikasi Komponen-Komponen Penyusunnya Serta Menggambarkan Hubungan Antar Komponen dan Kaitannya Dengan Aliran Energi. G A.1 Jumlah Responden yang Memilih
6 83% 5 4
G B.2 50%
50%
G C.1
50%
3
G C.2
33%
2
17%
1 0
G B.1
83%
1
2
3
4
5
6
17% 0%
0%
0%
0%
0%
7
8
9
10
11
12
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.19 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.14 Berdasarkan Pengetahuan Guru Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.19 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 1 (observasi) dan 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.14 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.14. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan
G D.1
89
tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.14.
Tabel 4.17 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.14
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
2
G B.1
1
2
3
4
-
5
-
-
-
-
-
6
-
3
G B.2
1
-
-
3
-
-
-
-
-
-
-
2
-
4
G C.1
1
2
3
-
-
-
-
-
-
-
-
4
-
5
G C.2
6
G D.1
-
-
4
-
tidak memilih pilihan jawaban 2
3
1
5
-
Keterangan: Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
: Tidak Dipilih
-
-
-
-
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Dari Tabel 4.17 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.19 di atas) teknik penilaian 1 (observasi) dan 12 (penilaian diskusi) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.14 ini. Sebagai contoh G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian portofolio. Sedangkan G A.1, G B.1, G B.2, dan G C.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik penilaian 1 observasi di mana teknik penilaian tersebut merupakan teknik penilaian yang dipilih dengan jumlah responden terbanyak. o. KD 4.15 Membuat Charta Daur Biogeokimia (Siklus Nitrogen/Siklus Karbon/Siklus Sulfur/Siklus Pospor) Dari Hasil Kajian Literatur.
90
G A.1 6 Jumlah Responden yang Memilih
G B.1
83%
5
G B.2
4
50%
3 33% 2
G C.2
33% 17%
17%
1 0
G C.1
50%
17%
0%
1
2
3
4
5
6
7
8
17% 0%
0%
0%
9
10
11
12
13
Pilihan Jawaban
Gambar 4.20 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.15 Berdasarkan Pengetahuan Guru Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.20 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.15 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.15. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.15.
G D.1
91
Tabel 4.18 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.15
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
2
-
2
G B.1
-
-
1
2
-
3
-
-
4
-
-
-
-
3
G B.2
1
-
-
3
-
-
-
-
-
-
-
2
-
4
G C.1
1
2
3
7
-
-
5
6
-
-
-
4
-
5
G C.2
6
G D.1
-
-
2
-
tidak memilih pilihan jawaban -
-
1
3
-
-
-
-
Keterangan:
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
-
: Tidak Dipilih
Dari Tabel 4.18 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.20 di atas) teknik penilaian 12 (penilaian diskusi) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.15 ini. Sebagai contoh G B.1 dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian portofolio. G B.2 dan G C.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian observasi dan G A.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian paper.
p. KD 4.16 Membuat Produk Daur Ulang Limbah yang Dapat Bermanfaat Bagi Kehidupan. G A.1 6 Jumlah Responden yang Memilih
83%
G B.1
83%
5
G B.2
4 50% 3 2
50%
17%
17%
17%
0%
1
G C.2
33%
1 0
G C.1
50%
2
3
4
5
6
7
8
0%
0%
0%
9
10
11
12
13
Pilihan Jawaban
Grafik 4.21 Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.16 Berdasarkan Pengetahuan Guru
G D.1
92
Keterangan pilihan jawaban: 1 = observasi 2 = interview 3 = portofolio 4 = penilaian essay 5 = ujian praktek (practical examination) 6 = paper 7 = penilaian proyek 8 = penilaian produk 9 = kuesioner 10 = daftar cek (checklist) 11 = penilaian oleh teman (peer rating) 12 = penilaian diskusi 13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.21 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban 7 (penilaian proyek) dan 8 (penilaian produk) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.16 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.16. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.16. Tabel 4.19 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.16
No
Nama Sekolah
Observasi
Interview
Portofolio
Essay
Ujian Praktek
Paper
Proyek
Produk
Kuesioner
Daftar Cek
Peer Rating
Diskusi
Jurnal
Pilihan Jawaban
1
G A.1
1
-
-
-
-
-
2
3
-
-
-
-
-
2
G B.1
-
-
1
-
2
3
4
5
-
-
-
-
6
3
G B.2
1
-
-
3
-
-
-
-
-
-
-
2
-
4
G C.1
1
2
-
5
-
-
3
4
-
-
-
-
-
5
G C.2
6
G D.1
-
-
3
-
tidak memilih pilihan jawaban -
-
4
5
-
-
2
1
-
Keterangan: Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan -
: Tidak Dipilih
Keterangan warna: G A.1 = Guru SMAN A G B.1 = Guru SMAN B.1 G B.2 = Guru SMAN B.2 G C.1 = Guru SMAN C.1 G C.2 = Guru SMAN C.2 G D.1 = Guru SMAN D
93
Dari Gambar Tabel 4.37 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.36 di atas) teknik penilaian 7 (penilaian proyek) dan 8 (penilaian produk) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.16 ini. Sebagai contoh G A.1, G B.2, G C.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian 1 (observasi). G B.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian 3 (portofolio). Sedangkan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian 8 (penilaian produk) di mana tenik penilaian ini merupakan teknik penilaian yang dipilih dengan jumlah responden terbanyak. B. Analisis Intrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Analisis instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan dengan mengumpulkan RPP setiap sekolah pada saat penelitian. Lembar instrumen RPP memuat ketersediaan komponen RPP yang dibuat oleh para responden (guru) yang terdiri atas lima indikator, di antaranya kelengkapan komponen, pendekatan atau metode, media dan sumber belajar, kegiatan pembelajaran dan jenis penilaian. Berikut disajikan grafik dari setiap indikator analisis instrumen RPP.
1. Kelengkapan Komponen Indikator pertama dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah kelengkapan komponen yang terdiri atas KI (Kompetensi Isi), KD (Kompetensi Dasar), Indikator Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, dan
Materi Pembelajaran. Di
bawah ini disajikan grafik kelengkapan komponen. Jumlah Responden yang Memilih
6 5 4 3 2 1 0
SMAN D 100%
100%
100%
100%
100%
SMAN C SMAN B SMAN A
KI
KD
Indikat or
T ujuan Pemb.
Materi Pemb.
Kelengkapan Komponen
Gambar 4.22 Grafik Analisis Instrumen RPP Indikator Kelengkapan Komponen
94
Pada Gambar 4.43 di atas, dapat disimpulkan bahwa semua indikator mendapatkan persentase yang sempurna yaitu 100%. Hal ini berarti bahwa seluruh responden dalam hal ini terdiri dari 4 SMAN di Tangsel mencantumkan indikator KI (Kompetensi Inti), KD (Kompetensi Dasar), Indikator Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran dan Materi Pembelajaran pada RPP mereka.
2. Pendekatan/Metode Indikator kedua dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah pendekatan atau metode yang terdiri atas sebelas pendekatan/metode, diantaranya eksperimen, inkuiri, discovery, diskusi, studi literatur, penugasan, kontekstual, observasi, konstruktivisme, dan ceramah. Di bawah ini disajikan grafik pendekatan/metode. 6 Jumlah Responden yang Memilih
SMAN D
5
SMAN C
4
75%
3
75%
2 25%
SMAN A 25%
25%
1 0
SMAN B
50%
a
b
c
d
e
f
0%
0%
g
h
25%
25%
i
j
0% k
Jenis Pendekatan atau Metode
Gambar 4.23 Grafik Analisis Instrumen RPP Indikator Pendekatan/Metode Keterangan: a = eksperimen b = inkuiri c = discovery d = diskusi e = studi literatur f = penugasan g = kooperatif h = kontekstual i = observasi j = konstruktivisme k = ceramah Pada Gambar 4.44 di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan/metode diskusi dan penugasan meraih urutan tertinggi dengan persentase sebesar 75%. Urutan kedua dengan persentase sebesar 50% yaitu inkuiri, dipilih oleh responden SMAN C, dan SMAN D. Urutan ketiga dengan persentase 25% yaitu eksperimen
95
dipilih oleh SMA A, discovery dipilih oleh responden SMAN D, studi literatur oleh SMAN B dan observasi dan konstruktivisme dipilih oleh SMAN C. Sebagai contoh pendekatan/metode eksperimen. Hanya satu sekolah saja yang menggunakan pendekatan/metode esperimen dalam RPP nya yaitu SMAN A dengan RPP materi Ruang Lingkup Biologi (Kelas X Semester 1). Jika melihat materi dalam RPP tersebut, tentu pendekatan/metode eksperimen sangatlah cocok diterapkan pada pembelajaran tersebut. Pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum 2013 sangat menuntut kinerja siswa supaya lebih aktif dalam belajar di setiap materi pembelajaran. Dan hal ini bertentangan dengan hasil yang didapat di lapangan bahwa kebanyakan responden menggunakan metode diskusi dalam pembelajarannya. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benarbenar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya.15 3. Media dan Sumber Belajar Indikator ketiga dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah media dan sumber belajar yang terdiri atas alat dan bahan praktek, LCD/OHP + laptop, LKS, laboratorium, buku sumber terkait, bahan presentasi/gambar, internet, dan artikel/majalah. Di bawah ini disajikan grafik media dan sumber belajar. 6 Jumlah Responden yang Memilih
SMAN D
5
100%
4
100% 75%
SMAN C
75%
3
SMAN B 50%
2 25% 1 0
SMAN A 25%
0%
a
b
c
d e f Jenis Media dan Sumber Belajar
g
h
Gambar 4.24 Grafik Analisis Instrumen RPP Indikator Media & Sumber Belajar
15
Permendikbud No.81A Tahun 2013, Op.Cit., h.3.
96
Keterangan : a = alat dan bahan praktek b = LCD/OHP + Laptop c = LKS d = laboratorium e = buku sumber terkait f = bahan presentasi/gambar g = internet h = artikel/majalah Berdasarkan Gambar 4.45 di atas, dapat disimpulkan bahwa media dan sumber belajar berupa LCD/OHP dan laptop serta bahan presentasi/gambar dipilih oleh semua responden (persentase 100%). Menyusul urutan kedua dengan persentase 75% yaitu LKS dan buku sumber terkait. Urutan ketiga dengan persentase sebesar 50% yaitu internet. Urutan keempat dengan presentase sebesar 25% yaitu alat dan bahan praktek dan artikel/makalah. Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang didgunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.16
4. Kegiatan Pembelajaran Indikator keempat dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah kegiatan pembelajaran yang terdiri atas tiga sub besar yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan inti dijabarkan menjadi lima tahap yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Di bawah ini disajikan grafik kegiatan pembelajaran. SMAN D Jumlah Responden yang Memilih
5 100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
SMAN C
4
SMAN B
3
SMAN A
2 1 0
a
b1
b2
b3
b4
b5
c
Tahapan Kegiatan Pembelajaran
Gambar 4.25 Grafik Analisis Instrumen RPP Indikator Kegiatan Pembelajaran
16
Ibid., h. 12.
97
Keterangan : a = pendahuluan b1 = inti (mengamati) b2 = inti (menanya) b3 = inti (mengumpulkan informasi) b4 = inti (mengasosiasikan) b5 = inti (mengkomunikasikan) c = penutup Berdasarkan Gambar 4.46 di atas, didapat bahwa semua responden membuat tahapan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan dalam Kurikulum 2013. Dalam Kurikulum 2013, kegiatan inti yang dipecah menjadi 5 tersebut (b1b5) di atur dalam Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran yang berbunyi “Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: a. mengamati; b. menanya; c. mengumpulkan informasi; d. mengasosiasi; e. mengkomunikasikan.”17 Berikut disajikan tabel yang menguraikan aplikasi kelima kegiatan pembelajaran tersebut.18
Tabel 4.20 Uraian Kegiatan Pembelajaran dalam Kegiatan Inti pada RPP Kurikulum 2013
1.
Kegiatan Pembelajaran Mengamati
2.
Menanya
No
17
Ibid., h.5. Ibid., h. 13-14.
18
Uraian Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih
98
3.
Mengumpulkan Informasi
4.
Mengasosiasi
5.
Mengkomunikasikan
abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
5. Jenis Penilaian Indikator terakhir dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah jenis penilaian yang terdiri atas penilaian kognitif, penilaian afektif dan penilaian psikomotorik. Di bawah ini disajikan grafik jenis penilaian. 6 Jumlah Responden yang Memilih
5
SMAN D 100%
100%
100%
SMAN C
4
SMAN B
3
SMAN A
2 1 0
P. Kognitif
P. Afektif
P. Ps iko mo to r
Jenis Penilaian
Gambar 4.26 Grafik Analisis Instrumen RPP Indikator Jenis Penilaian
99
Berdasarkan Gambar 4.47 di atas dapat disimpulkan bahwa semua responden mencantumkan penilaian kognitif, penilaian afektif dan penilaian psikomotor dalam RPP yang mereka buat (RPP terlampir) Dalam RPP Kurikulum 2013, penilaian keterampilan dapat berupa penilaian kinerja, penilaian portofolio, penilaian proyek dan penilaian produk. Berdasarkan RPP yang penulis kumpulkan dari para responden, didapatkan jenisjenis penilaian kinerja yang beragam, sesuai dengan materi dalam RPP tersebut. Berikut disajikan tabel penggunaan penilaian kinerja berdasarkan RPP yang dibuat oleh responden.
Tabel 4.21 Penggunaan Penilaian Kinerja (PK) dalam RPP Responden N o 1.
Nama Sekolah
SMA A
Materi Pembelajaran
Ruang Lingkup Biologi
2.
SMA B
Archaebacteria dan Eubacteria
3. SMA C
Fungi
KD 4.1 Menerapkan prosedur keselamatan kerja di laboratorium dan biosafety sederhana dalam melakukan praktek biologi di laboratorium secara disiplin, cermat dan bertanggung jawab 4.6 Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai lokasi (ruang terbuka, tempat lembab, lingkungan bersih) dan menghubungkannya dengan penanggulanggannya menggunakan desinfektan, sabun, antis, karbol, dan lain-lain serta melaporkannya dalam bentuk laporan 4.7 Mengamati berbagai jenis jamur melalui pengamatan langsung atau
Perkiraan PK pada Materi RPP 1.Cara memegang alat 2. Cara menggunakan alat 3. Cara menjaga kebersihan dan ketertiban 4. Cara merapikan alat kembali
Fakta
Ket. Fakta Banyak
1. Cara memegang alat 2. Cara menggunakan alat 3. Cara menanam bakteri 4. Cara mensterilisasi 5. Cara menginterpretasi data 6. Cara membuat kesimpulan bersama kelompok 7. Cara membuat laporan sesuai kaidah ilmiah 8. Cara menyajikan laporan (presentasi)
-
1. Cara memegang alat 2. Cara menggunakan alat
-
Ket. PK Jenis PK yang digunakan: penilaian observasi (pengamatan) dan penilaian portofolio
Banyak
Jenis PK yang digunakan: penilaian proyek dan penilaian diskusi
Banyak
Jenis PK yang digunakan: Penilaian
-
100
gambar dan mengelompokkannya berdasarkan ciri atau perannya bagi kehidupan
4.
SMA D
Virus
3. Cara menggambar hasil pengamatan 4. Cara mengelompokkan spesies berdasarkan sumber terkait 5. Cara menentukan peranan spesies 6. Cara membuat laporan sesuai kaidah ilmiah 7. Cara menyajikan laporan (presentasi)
-
4.4 Membuat usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi virus (HIV, SARS, Herpes , dll.) pada manusia dan menjelaskan peran virus dalam rekayasa genetika
1. Cara menyampaikan pendapat/usulan 2. Cara membuat portofolio
4.5 Merancang model dan menyajikan replikasi Virus
1. Cara berdiskusi dengan kelompok. 2. Cara penyajian replika Virus (presentasi)
portofolio, penilaian proyek
Banyak
Jenis PK yang digunakan: penilaian observasi (pengamatan) , penilaian produk
Berdasarkan tabel 4.21 di atas, dapat terlihat bahwa semua responden sudah mencantumkan penilaian kinerja pada RPP yang mereka buat. Penilaian kinerja tersebut sangat bervariasi sesuai dengan materi pembelajaran.
C. Pembahasan Angket Tentang Penilaian, Angket Pengetahuan, dan Angket Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) pada Sekolah Sasaran Kurikulum 2013 Hasil untuk angket umum tentang penilaian, semua responden/guru pada menjawab bahwa mereka mengetahui tentang penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan dengan persentase sebesar 100%. Dalam memilih jenis penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pun, para responden hampir sebagian besar menjawab pertanyaan sesuai dengan Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013. Seperti misalnya
101
pada penilaian sikap, sebanyak 83% responden memilih pilihan jawaban a yaitu observasi perilaku. Ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden melakukan penilaian sikap menggunakan observasi perilaku. Observasi perilaku dalam Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013 dijelaskan “…Guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didiknya. Hasil observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah.”19 Penilaian sikap yang dilakukan oleh responden/guru dengan urutan kedua (presentase sebesar 67%) yaitu penilaian diri dan penilaian teman sebaya. Untuk penilaian pengetahuan, semua responden memilih pilihan jawaban a (tes tertulis) sebagai teknik penilaian pengetahuan yang mereka ketahui. Kemudian menyusul d (penugasan) dan c (pengayaan). Tes tertulis dinilai paling efektif dalam mengevaluasi siswa dalam ranah kognitif atau penilaian pengetahuan. Untuk penilaian keterampilan, hampir sebagian besar responden memilih penilaian unjuk kerja sebagai jenis penilaian keterampilan. Sebanyak 83% atau 5 dari 6 responden memilih pilihan jawaban e yaitu unjuk kerja. “Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik sholat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.”20 Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk hasil angket tentang penilaian, sebagian besar mengetahui
tentang penilaian
sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Kurikulum 2013. Untuk angket pengetahuan, semua responden mengetahui tentang pengetahuan performance assessment (penilaian kinerja). Sebesar 83% atau 5 dari 6 responden menjawab dengan kriteria baik untuk pertanyaan tentang pengertian 19
Ibid. Ibid., h.27.
20
102
performance assessment (penilaian kinerja). Untuk pertanyaan tentang ciri-ciri performance assessment (penilaian kinerja), sebesar 33% responden menjawab dengan kriteria baik. Ini menandakan bahwa sebagian besar responden tidak mengetahui dengan baik tentang ciri-ciri performance assessment (penilaian kinerja). Hal ini dikarenakan belum familiarnya performance assessment (penilaian kinerja) bagi guru-guru karena Kurikulum 2013 baru berjalan, bahkan belum genap 1 tahun. Untuk pertanyaan jenis-jenis performance assessment (penilaian kinerja), sebesar 83% atau 5 dari 6 responden mengetahui tentang jenis penilaian diskusi. Hal yang sama juga pada pertanyaan selanjutnya ketika menguraikan pengertian dari masing-masing jenis penilaian performance assessment (penilaian kinerja). Sebanyak 83% responden menjawab dengan skor tertinggi 3 untuk jenis penilaian diskusi. Ini menandakan bahwa responden lebih mengetahui penilaian diskusi dibandingkan jenis penilaian lain. Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok dengan cara bertukar pendapat antara siswa satu dengan siswa lainnya tentang materi yang dipelajari.21 Penilaian diskusi berarti menilai pendapat atau gagasan yang dikemukakan peserta didik tentang suatu permasalahan. Untuk angket ketiga tentang penggunaan performance assessment (penilaian kinerja), berdasarkan rata-rata jenis-jenis penilaian yang digunakan dari KD 4.1 sampai dengan KD 4.16 didapat persentase rata-rata sebesar 3.125 untuk penilaian observasi dan penilaian diskusi.22 Ini menandakan bahwa jenis penilaian observasi dan diskusi merupakan jenis penilaian yang paling banyak dilakukan oleh guru pada KD pembelajaran. Padahal penulis berharap responden dapat lebih sering menggunakan jenis penilaian unjuk kerja, proyek, produk dan lain sebagainya yang termasuk ke dalam penilaian keterampilan dalam kurikulum 2013. Alasan yang penulis dapatkan di lapangan diperoleh bahwa kurikulum 2013 21
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cetakan 1, h.100. 22 Lampiran 9, h. 130.
103
masih dalam tahap percobaan di mana tidak semua sekolah SMAN khususnya di Tangsel menerapkan Kurikulum 2013 ini. Oleh sebab masih dalam tahap percobaan, proses dalam menerapkannya pun belum terwujud secara keseluruhan. Seperti misalnya belum tersedianya buku dari pemerintah, format penilaian yang sangat banyak dan bahkan belum meratanya pelatihan bagi guru-guru pada sekolah terpilih untuk percobaan Kurikulum 2013 ini. Kendala-kendala tersebut yang memungkinkan guru belum secara konsisten menggunakan penilaianpenilaian dalam kurikulum 2013 termasuk penilaian Performance Assessment (Penilaian Kinerja). Namun berdasarkan RPP yang penulis kumpulkan dari responden, didapat bahwa semua responden membuat penilaian kinerja di dalam RPP yang mereka buat. Seperti misalnya SMA D membuat RPP dengan materi pembelajaran Virus dan melakukan penilaian observasi atau pengamatan serta penilaian produk. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penilaian diskusi yang paling sering digunakan dalam KD pembelajaran, merupakan hasil rata-rata perhitungan dari seluruh KD pembelajaran yang ada. Jenis penilaian diskusi dan observasi dianggap sebagai jenis penilaian yang paling mudah dilakukan dalam pembelajaran. Untuk penilaian diskusi, penilaian dilakukan dengan melihat seberapa aktif siswa berbicara dalam mengajukan pendapat, menyanggah pendapat dan menghormati siswa lain ketika berbicara. Penilaiannya pun terkadang dihitung secara kumulatif per kelompok walaupun ada pula guru yang menilai satu per satu siswa. Jenis penilaian diskusi dianggap mudah karena dapat dengan mudah melihat seberapa jauh siswa dapat memahami suatu materi pelajaran. Untuk penilaian observasi, biasanya pembelajaran dilakukan dengan praktikum. Dan biasanya pula berdasarkan pengalaman penulis sewaktu PPKT (Praktik Profesi Keguruan Terpadu), penilaian observasi dihitung secara kumulatif per kelompok. Sehingga penilaiannya pun tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Untuk lembar observasi instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
didapat
persentase
sebesar
75%
responden
pendekatan/metode diskusi dan penugasan dalam pembelajaran.
menggunakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa penilaian diskusi merupakan jenis penilaian performance assessment (penilaian kinerja) yang paling diketahui oleh para responden sekaligus penilaian yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran. Berikut rincian hasil analisis data dan pembahasannya. 1. Responden mengetahui tentang penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan pada kurikulum 2013 dengan persentase sebesar 83%. 2. Pengetahuan responden tentang performance assessment (penilaian kinerja) termasuk dalam kategori baik dengan persentase sebesar 83%. Namun hanya sebesar 33% responden mengetahui dengan baik tentang ciri-ciri performance assessment (penilaian kinerja). 3. Penilaian diskusi merupakan jenis penilaian yang paling banyak diketahui oleh para responden yaitu sebesar 83 % responden menjawab penilaian diskusi dengan skor tertinggi 3. 4. Hasil rata-rata penggunaan performance assessment (penilaian kinerja) dari KD 4.1 sampai dengan KD 4.16 yaitu sebesar 3,125 untuk jenis penilaian diskusi dan observasi. 5. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP) yang dibuat oleh semua responden sesuai dengan pedoman dalam ketentuan Permendikbud tentang Implementasi Kurikulum 2013. Untuk pendekatan/metode sebesar 75% responden memilih metode/pendekatan diskusi dan penugasan dalam RPP mereka buat. Untuk jenis penilaian didapat persentase sebesar 100% responden membuat penilaian afektif (sikap), penilaian kognitif (pengetahuan) dan penilaian psikomotorik (keterampilan) dengan jenis yang bervariasi disesuaikan dengan tuntutan dalam KD pembelajaran.
104
105
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, disarankan kepada pendidik/guru untuk mengembangkan instrumen penilaian dan metode yang sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan metode diskusi. Diskusi yang kebanyakan diketahui adalah menampilkan kemampuan peserta didik dalam berbicara mengemukakan pendapat mereka tentang suatu permasalahan. Pengembangan diskusi diharapkan dapat membuat metode pembelajaran ini bukan hanya sekedar mengemukakan pendapat saja, tapi menjadikannya sebagai sebuah kegiatan berpikir tingkat tinggi atau disebut dengan high order thinking untuk lebih mengasah kemampuan para peserta didik menemukan solusi terhadap suatu permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA Airasian, Peter W., and Russel, Michael K. Classroom Assessment Concepts and Applications. New York: McGraw-Hill Companies, 6th ed, 2008. Akmalia, Hadhifa Asni. Perbandingan Laju Transpirasi Tumbuhan yang Hidup di Habitat Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi untuk Penyusunan LKS Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI, Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, tidak dipublikasikan, 2012. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, edisi 2, 2012. Hidayat, Sholeh. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cetakan pertama, 2013. Idha, Cheiriyah. Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui Performance Assessment. Balikpapan: Jurnal Pendidikan Inovatif, volume 3, nomor 2, 2008. Kusmarni, Yani. Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran Sejarah. Bandung: Artikel Bahan Ajar UPI, 2010, tidak dipublikasikan. Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011. Mulyasa, E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013. Muslich, Masnur. Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama, cetakan kesatu, 2011. Oosterhof, Albert. Developing and Using Classroom Assessment. USA: R. R Donnelley & Sons Company, 3rd ed , 2003. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
106
107
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013. Pedoman Umum Pembelajaran, Lampiran IV. Saebani, Beni Ahmad. Metode Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia, cetakan ke-1, 2008. Sari, Lis Permana. Pengembangan Instrumen Performance assessment sebagai bentuk Penilaian Berkarakter Kimia Makalah Seminar MIPA 2010 Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY, diakses pada tanggal 18 September 2014 pk 11.36, tidak dipublikasikan, 2010. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, Ed. Rev., Cet.5, 2012. Sofyan, Ahmad., Feronika, Tonih., dan Milama, Burhanuddin. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, cetakan 1, 2006. Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press, edisi 1, 2013. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA, cetakan ke-8, 2009. Susila, I Ketut. Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assesment) Laboratorium Pada Mata Pelajaran Fisika Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Kelas X Di Kabupaten Gianyar, Artikel Pendidikan. Bali: Program Studi Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, diakses pada tanggal 15 Januari 2014 pk 08.03, 2012. Wahyudi. Asesmen Pembelajaran Berbasis Portofolio Di Sekolah. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan. Pontianak: FKIP-UNTAN Pontianak. Wulan, Ana Ratna. Penggunaan Asesmen Alternatif Pada Pembelajaran Biologi. Seminar Nasional Biologi: Perkembangan Biologi dan Pendidikan Biologi untuk Menunjang Profesionalisme. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2007.
108
_____. Penilaian Kinerja dan Portofolio pada Pembelajaran Biologi, Handout kuliah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: FPMIPA UPI, diakses dari http://file.upi.edu/, pada 25 Juni 2013 pk 15.03. Zulfiani, Feronika, Toni., dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajara Sains. Jakarta: Lembaga Penulisan UIN Jakarta, 2009.
109 Lampiran 1 DATA HASIL PERHITUNGAN ANGKET TENTANG PENILAIAN Poin A Penilaian Sikap No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
% (Persentase)
1
a
5
6
83
2
b
3
6
50
3
c
1
6
17
4
d
4
6
67
5
e
4
6
67
6
f
1
6
17
7
g
6
17
1 Jumlah Pemilih
Rumus :
x 100% Jumlah Responden
Poin B Penilaian Pengetahuan No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
% (Persentase)
1
a
6
6
100
2
b
3
6
50
3
c
4
6
67
4
d
4
6
67
5
e
1
6
17
6
f
2
6
33
7
g
3
6
50
8
h
1
6
17
9
i
6
0
0 Jumlah Pemilih
Rumus :
x 100% Jumlah Responden
Poin C Penilaian Keterampilan No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
% (Persentase)
1
a
1
6
17
2
b
2
6
33
3
c
0
6
0
4
d
3
6
50
5
e
5
6
83
6
f
1
6
17
7
g
3
6
50
8
h
3
6
50
9
i
6
0
0 Jumlah Pemilih
Rumus :
x 100% Jumlah Responden
110 Lampiran 2 DATA HASIL PERHITUNGAN ANGKET PENGETAHUAN PA Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 2 dan 3 No
Indikator
Kriteria
n (jumlah)
2
Pengertian
Baik
5
Sedang
1
Buruk
0
Baik
2
Sedang
2
Buruk
2
% (persentase)
Performance Assessment (PA)
3
Ciri-ciri Performance Assessment (PA)
Keterangan: n = jumlah responden yang memilih Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden
Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 4 No
Jenis-Jenis Performance Assessment (Penilaian Kinerja)
n (jumlah)
1.
Observasi
4
2.
Interview
4
3.
Portofolio
4
4.
Penilaian essay
4
5.
Ujian praktek (practical examination)
4
6.
Paper
4
7.
Penilaian proyek
4
8.
Penilaian produk
4
9.
Kuesioner
4
10.
Daftar cek (checklist)
3
11.
Penilaian oleh teman (peer rating)
3
12.
Penilaian diskusi
5
13.
Penilaian jurnal kerja ilmiah
4
Keterangan: n = jumlah responden yang memilih Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden
% (persentase)
111 Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 5-17 (K-13) No.
Jenis-Jenis Performance
Pertanyaan
Assessment (Penilaian Kinerja)
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Observasi
Interview
Portofolio
Penilaian essay
Ujian praktek (practical examination)
Skor
n (jumlah)
4
0
3
3
2
0
1
1
0
2
4
0
3
4
2
0
1
0
0
2
4
0
3
3
2
0
1
1
0
2
4
0
3
2
2
1
1
1
0
2
4
0
3
3
2
0
1
1
0
2
4
0
3
1
Paper
% (persentase)
112
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Penilaian Proyek
Penilaian produk
Kuesioner
Daftar cek (checklist)
Penilaian oleh teman (peer rating)
Penilaian diskusi
2
2
1
1
0
2
4
0
3
4
2
0
1
0
0
2
4
0
3
4
2
0
1
0
0
2
4
0
3
3
2
0
1
1
0
2
4
0
3
1
2
0
1
2
0
2
4
0
3
0
2
3
1
0
0
3
4
0
3
5
2
0
113
17.
Penilaian jurnal kerja ilmiah
Keterangan: n = jumlah responden yang memilih Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden
1
0
0
1
4
0
3
1
2
1
1
2
0
2
114 Lampiran 3 DATA HASIL PERHITUNGAN GRAFIK ANGKET PENGGUNAAN PA KD 4.1 No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
2
6
33%
2
2
1
6
17%
3
3
1
6
17%
4
4
1
6
17%
5
5
5
6
83%
6
6
0
6
0%
7
7
2
6
33%
8
8
0
6
0%
9
9
0
6
0%
10
10
1
6
17%
11
11
1
6
17%
12
12
0
6
0%
13
13
2
6
33%
No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
3
6
50%
2
2
0
6
0%
3
3
1
6
17%
4
4
2
6
33%
5
5
1
6
17%
6
6
2
6
33%
7
7
2
6
33%
8
8
2
6
33%
9
9
0
6
0%
10
10
0
6
0%
11
11
0
6
0%
12
12
3
6
50%
13
13
2
6
33%
KD 4.2
115 KD 4.3 No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
2
6
33%
2
2
2
6
33%
3
3
2
6
33%
4
4
2
6
33%
5
5
0
6
0%
6
6
4
6
67%
7
7
1
6
17%
8
8
1
6
17%
9
9
0
6
0%
10
10
0
6
0%
11
11
0
6
0%
12
12
4
6
67%
13
13
1
6
17%
No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
1
6
17%
2
2
0
6
0%
3
3
2
6
33%
4
4
4
6
67%
5
5
0
6
0%
6
6
4
6
67%
7
7
0
6
0%
8
8
1
6
17%
9
9
2
6
33%
10
10
1
6
17%
11
11
0
6
0%
12
12
4
6
67%
13
13
1
6
17%
KD 4.4
116 KD 4.5 No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
1
6
17%
2
2
0
6
0%
3
3
2
6
33%
4
4
1
6
17%
5
5
1
6
17%
6
6
1
6
17%
7
7
1
6
17%
8
8
3
6
50%
9
9
2
6
33%
10
10
1
6
17%
11
11
0
6
0%
12
12
2
6
33%
13
13
0
6
0%
No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
2
6
33%
2
2
1
6
17%
3
3
3
6
50%
4
4
1
6
17%
5
5
3
6
50%
6
6
2
6
33%
7
7
1
6
17%
8
8
3
6
50%
9
9
0
6
0%
10
10
1
6
17%
11
11
1
6
17%
12
12
1
6
17%
13
13
2
6
33%
KD 4.6
117 KD 4.7 No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
4
6
67%
2
2
1
6
17%
3
3
2
6
33%
4
4
2
6
33%
5
5
5
6
83%
6
6
2
6
33%
7
7
0
6
0%
8
8
2
6
33%
9
9
0
6
0%
10
10
1
6
17%
11
11
1
6
17%
12
12
4
6
67%
13
13
3
6
50%
No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
4
6
67%
2
2
1
6
17%
3
3
2
6
33%
4
4
1
6
17%
5
5
3
6
50%
6
6
0
6
0%
7
7
0
6
0%
8
8
2
6
33%
9
9
0
6
0%
10
10
1
6
17%
11
11
0
6
0%
12
12
1
6
17%
13
13
2
6
33%
KD 4.8
118 KD 4.9 No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
3
6
50%
2
2
1
6
17%
3
3
2
6
33%
4
4
3
6
50%
5
5
1
6
17%
6
6
2
6
33%
7
7
0
6
0%
8
8
0
6
0%
9
9
1
6
17%
10
10
0
6
0%
11
11
0
6
0%
12
12
5
6
83%
13
13
1
6
17%
No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
3
6
50%
2
2
2
6
33%
3
3
4
6
67%
4
4
1
6
17%
5
5
0
6
0%
6
6
3
6
50%
7
7
0
6
0%
8
8
0
6
0%
9
9
0
6
0%
10
10
0
6
0%
11
11
0
6
0%
12
12
3
6
50%
13
13
2
6
33%
KD 4.10
119 KD 4.11 No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
6
6
100%
2
2
2
6
33%
3
3
4
6
67%
4
4
1
6
17%
5
5
3
6
50%
6
6
1
6
17%
7
7
1
6
17%
8
8
2
6
33%
9
9
0
6
0%
10
10
0
6
0%
11
11
0
6
0%
12
12
3
6
50%
13
13
2
6
33%
KD 4.12 No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
4
6
67%
2
2
3
6
50%
3
3
3
6
50%
4
4
4
6
67%
5
5
1
6
17%
6
6
1
6
17%
7
7
1
6
17%
8
8
0
6
0%
9
9
1
6
17%
10
10
1
6
17%
11
11
0
6
0%
12
12
5
6
83%
13
13
0
6
0%
120 KD 4.13 No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
5
6
83%
2
2
2
6
33%
3
3
1
6
17%
4
4
2
6
33%
5
5
2
6
33%
6
6
1
6
17%
7
7
1
6
17%
8
8
0
6
0%
9
9
0
6
0%
10
10
1
6
17%
11
11
0
6
0%
12
12
3
6
50%
13
13
1
6
17%
KD 4.14 No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
5
6
83%
2
2
3
6
50%
3
3
3
6
50%
4
4
3
6
50%
5
5
2
6
33%
6
6
1
6
17%
7
7
0
6
0%
8
8
0
6
0%
9
9
0
6
0%
10
10
0
6
0%
11
11
0
6
0%
12
12
5
6
83%
13
13
1
6
17%
121 KD 4.15 No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
2
6
33%
2
2
1
6
17%
3
3
3
6
50%
4
4
3
6
50%
5
5
0
6
0%
6
6
2
6
33%
7
7
1
6
17%
8
8
1
6
17%
9
9
0
6
0%
10
10
0
6
0%
11
11
0
6
0%
12
12
5
6
83%
13
13
1
6
17%
No
Pilihan Jawaban
Jumlah Pemilih
Jumlah Responden
Persentase
1
1
3
6
50%
2
2
1
6
17%
3
3
3
6
50%
4
4
3
6
50%
5
5
0
6
0%
6
6
1
6
17%
7
7
5
6
83%
8
8
5
6
83%
9
9
0
6
0%
10
10
0
6
0%
11
11
0
6
0%
12
12
2
6
33%
13
13
1
6
17%
KD 4.16
122
Lampiran 4 REKAPITULASI ANGKET TENTANG PENILAIAN
Nomor Pertanyaan Nama Sekolah
A 1
B 2
1
C 2
1
2
SMA A Tangsel
1
1,3
1
1,2,4
1
4,8
SMA B Tangsel (1)
1
2,4,5
1
1,4,7
1
5,7
SMA B Tangsel (2)
1
1,4,5
1
1,3,4,5,6,7
1
5,7
SMA C Tangsel (1)
1
1
1
1,3,7,8
1
5,8
SMA C Tangsel (2)
1
1,2,4,5
1
1,2,3
1
1,2,4,5
SMA D Tangsel
1
1,2,4,5,6,7 1
1,2,3,46
1
2,4,5,6,7,8
Keterangan: -
Untuk No. Pertanyaan 1A, 1B, 1C => Ya = 1 Tidak = 0
-
Untuk No. Pertanyaan 2A: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
-
Observasi perilaku Pertanyaan langsung Laporan pribadi Penilaian diri Penilaian teman sebaya (peer group assessment) Jurnal (catatan guru) Dll sebutkan
Untuk No. Pertanyaan 2B dan 2C: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Tes tertulis Tes lisan Pengayaan Penugasan Unjuk kerja Proyek Produk Dll sebutkan
123 Lampiran 5 REKAPITULASI ANGKET PENGETAHUAN PERFORMANCE ASSESSMENT (PA) Nama Sekolah
Nomor Pertanyaan 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
SMA A Tangsel
1
2
1
1-12
1
3
3
1
3
3
3
3
3
1
2
3
2
SMA B Tangsel (1)
1
2
0
4,5,7,8,11
0
0
0
0
1
2
3
3
1
0
0
3
0
SMA B Tangsel (2)
1
2
2
1-12
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
2
3
1
SMA C Tangsel (1)
1
2
0
1,2,3,4,11,12
3
3
1
2
0
0
0
0
0
0
0
3
1
SMA C Tangsel (2)
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
SMA D Tangsel
1
2
2
1-12
3
3
3
2
3
2
4
3
3
1
2
3
3
Keterangan: - Untuk pertanyaan No. 1 => Ya = 1 Tidak = 0 - Untuk pertanyaan No. 2 dan 3: Jika memilih pilihan 1 dan 3 =2 Jika memilih pilihan 1 saja atau 3 saja =1 Jika tidak memilih =0 - Untuk pertanyaan No. 4 => sesuai nomor jenis penilaian pada kuesioner - Untuk pertanyaan No. 5-17 = lihat rubrik
124
Lampiran 6 RUBRIK ANGKET PENGETAHUAN PERFORMANCE ASSESSMENT (PA) No Soal 1
2
3
4
Skor
Keterangan
1
Jika menjawab ya
0
Jika menjawab tidak
2
Jika menjawab butir 1 dan 3
1
Jika menjawab butir 1 saja
1
Jika menjawab butir 3 saja
0
Jika menjawab butir 2 dan 4
2
Jika menjawab butir 1 dan 3
1
Jika menjawab butir 1 saja
1
Jika menjawab butir 3 saja
0
Jika menjawab butir 2 dan 4
0
Jika menjawab ya
1
Jika menjawab tidak
4
Jika menjawab sangat tepat dan sesuai dengan indikator jawaban Jika menjawab tepat dan sesuai dengan
3
indikator jawaban ditandai dengan adanya keyword atau kata kunci
5-17 2
1 0
Jika menjawab kurang tepat dan sesuai dengan indikator jawaban Jika menjawab tidak tepat dan tidak sesuai dengan indikator jawaban Jika tidak menjawab
125
Lampiran 7 INDIKATOR JAWABAN ANGKET PENGETAHUAN PA No
Penilaian
1 Observasi
2 Interview
3 Portofolio
1
Definisi Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu maupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.1 Wawancara atau interview dan kuesioner adalah alat penilaian digunakan untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan, dan lain-lain sebagai hasil belajar siswa. Cara yang dilakukan ialah dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan berapa cara. Apabila pertanyaan yang diajukan dijawab oleh siswa secara lisan, maka cara ini disebut wawancara. Bila pertanyaan yang diajukan oleh siswa secara tertulis, disebut kuesioner.2 Portofolio,yakni satu kumpulan hasil karya peserta didik yang disusun berdasarkan urutan waktu maupun urutan kategori kegiatan. Farr dan Tone (1998:10-11) mendefinisikan portofolio sebagai asesmen yang terdiri dari kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematik yang menunjukkan dan membuktikan upaya belajar, hasil belajar, proses belajar dan kemajuan (progress) yang dilakukan siswa dalam jangka waktu tertentu.3
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 84 Ibid., h. 68 3 Said Hamid Hasan dan Yani Kusmarini, Bahan Ajar Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran Sejarah, Pendidikan Profesi Guru, Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Sosial, h. 26-27 2
126
4 Penilaian Essay 5 Ujian Praktek (practical examination) 6
Paper
7 Penilaian Proyek
8
Penilaian Produk 4
Asesmen (penilaian) esai menghendaki peserta didik untuk mengorganisasikan, merumuskan, dan mengemukakan sendiri jawabannya. Ini berarti peserta didik tidak memilih jawaban, akan tetapi memberikan jawaban dengan kata-katanya sendiri secara bebas.4 Penilaian praktek dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi atau indikator keberhasilan yang menurut peserta didik menunjukkan unjuk kerja, misalnya bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi, menggunakan peralatan laboratorium, mengoperasikan komputer.5 Paper atau karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium dan artikel jurnal.6 Penilaian paper berarti menilai paparan hasil tulisan peserta didik bersama kelompoknya tentang suatu permasalahan dan ditulis sesuai dengan kaidah keilmuan, dalam hal ini bisa disebut makalah. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.7 Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk
Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, (Bandung: PT Refika Aditama, 2011), h. 73. Yasri, Penialain Otentik Dalam Implementasi Kurikulum 2013, Widyaiswara Madya Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama , diakses melalui pta.kemenag.go.id/index.php/fronted/news/index/163, 30 Juni 2014, pk. 14.00 WIB, h.4 6 id.m.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah, diakses pada tanggal 1 Juli 2014 pukul 11.45 WIB 7 Permendiknas No 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran, h. 31 5
127
meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.8 9 Kuesioner
10 Daftar cek (checklist)
11
12
Penilaian oleh Teman (peer rating) Penilaian Diskusi 8
Wawancara dan kuesioner adalah alat penilaian digunakan untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan, dan lain-lain sebagai hasil belajar siswa. Cara yang dilakukan ialah dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan berapa cara. Apabila pertanyaan yang diajukan dijawab oleh siswa secara lisan, maka cara ini disebut wawancara. Bila pertanyaan yang diajukan oleh siswa secara tertulis, disebut kuesioner.9 The simple checklist provides evidence of either the presence or absence of a particular behavior, trait, ability, or characteristic. The simple checklist merely requires the observer to check yes or no as to weather or not the item was observed.10 Daftar cek sederhana menyajikan bukti ada atau tidaknya fakta-fakta tingkah laku, sifat/ciri, kemampuan, atau karakteristik. Daftar cek sederhana hanya membutuhan seorang peneliti untuk menceklis ya atau tidak pada butir-butir jawaban instrument yang diteliti Penilaian antar teman dilakukan pada saat pembelajaran dengan sistem berkelompok, tujuannya adalah menggali informasi kompetensi siswa anggota kelompok dan untuk mengambil keputusan tentang pencapaian hasil belajar/kompetensi siswa secara akurat dan adil.11 Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok dengan cara bertukar pendapat antara siswa satu dengan siswa lainnya tentang materi yang dipelajari. 12 Biasanya komunikasi
Ibid., h. 32. Nana Sudjana, op.cit., h. 67-68 10 Thomas Worley, Alternative Assessment: Methods to Make Learning More Meaningful, College of Education, Armstrong Atlantic State University, Savannah, GA 31419, h.3. 11 Departemen Pendidikan Nasional, Penilaian Berbasis Kelas, diakses melalui file.upi.edu pada tanggal 1 Juli 2014 pukul 11.30 9
128
antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Penilaian diskusi berarti menilai pendapat atau gagasan yang dikemukakan peserta didik tentang suatu permasalahan. 13
Penilaian Jurnal Kerja Ilmiah
12
Jurnal digunakan untuk kelengkapan assessment, yaitu untuk memperoleh beberapa pemecahan masalah yang berasal dari buku pelajaran yang dipelajari beserta peserta didik atau pekerjaan rumah yang telah dibuat oleh peserta didik, untuk memperoleh tanggapan peserta didik terhadap pertanyaan dari pendidik atau peserta didik lainnya, untuk mengidentifikasi masalah-masalah dan melaporkan bagaimana cara memecahkan masalah tersebut, untuk mengklarifikasikan sesuatu yang baru dan menyempurnakan suatu teori dari apa yang telah dipelajari di sekolah, untuk menghubungkan ide-ide yang telah dikemukakan dari suatu permasalahan, dari pemikiran tentang proyek yang berpotensi, tulisan-tulisan, dan presentasipresentasi, dan untuk mengikuti kemajuan dari sebuah eksperimen.13
Zulfiani,dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta), Cetakan 1, h.100. Yasri, op.cit.,, h.3
13
129 Lampiran 8 REKAPITULASI ANGKET PENGGUNAAN PERFORMANCE ASSESSMENT Nama Sekolah
KD 4.1 2 1-5
SMA A
1 1,5
SMA B (1)
5,7,13
SMA B (2) SMA C (1)
3,7 5,13
SMA C (2) SMA D
1,2,4,5,10, 11
Nama Sekolah
KD 4.2 1 2 6,7,12 6-12-7
9-12-114-3-5-76 4-12 1-2-127-4 1-2-1011-4-5
1,3,8,13
3-8-17-2
KD 4.3 1 2 1,6,12, 1-613 12-13 2,3,7,8 2-3-78
1,4 1,5,6,8, 12,13 4,7,12
4-12 1-2-127-8-13 12-4-7
4,6,12 1,2,3,6 ,12 4,6,12
6-12-4 1-2-36-12 12-6-4
KD 4.10 1 2 3,6,13 3-6-13 1,2,3,6,1 1-2-33 4-6-13
KD 4.11 1 2 1,3,7,13 1-3-7-13 1,3,6, 3-5-12-49
SMA B (2) SMA C (1)
KD 4.9 1 2 4,6,12 2-6-12 3,4,5,9, 5-1212,13 13-3-94 1,6,12 1-6-12 1,2 1-2-12
1,2,3,12
1-2-312
1,3,12 1,2,5,8
1-3-4 1-2-5-8
SMA C (2) SMA D
12 1,3,4,12
12 1,3,4,6,1 2
6-123-1-4
1,5,12 1,2,3,4,5, 8,12,13
1-2-12-35-4-13-12
SMA A SMA B (1)
12-3-14
Angket 3 (Pelaksanaan PA) KD 4.4 KD 4.5 1 2 1 2 1,4,6,13 13-1-4-6 1,7,8 7-1-8
1 1,3,5,8
KD 4.6 2 1-3-5-8
1 1,5,12
KD 4.7 2 1-5-12
1 1,5,8
KD 4.8 2 1-5-8
4,6,9,12
12-9-4-6
3,5,8,1 2
6-129-4
3,5,6,8,1 3
5-8-3-13
3,5,6,13
12-9-4
1,3,5,13
3-13-6
4,6,12 3
6-12-4 3
4,12 -
6-12 -
7
7
1,4,5 1,812
1-5-13 1-12-8
1,8
1-2-8
12 3,4,6,8, 9,10,12
12-8-63-4-9-10
3,6,8
6-8-3
1,2,3,4,5, 6,8,10,11 ,12,13
6-12-810-1-23-4-5-13
5,12,13 1,2,3,4,5, 6,8,10,11 ,12,13
6-12-810-1-23-4-513
1,2,3,4,5,1 0,12,13
10-1-23-4-512-13
Angket 3 (Pelaksanaan PA) KD 4.12 KD 4.13 1 2 1 2 1,3,4,6 1-3-4-6 1,6 1-6 3,4,9,12 3-4-9-12 1,2,3,5 1-2-3,12,13 4-5-912-13 1,4,12 1-4-12 1,4,12 1-12-4 1,2,7,12 1-2-7-12 1,2,7,1 1-2-72 12 2,12 1,2,3,4, 5,10,12
1-2-1210-5-3-4
1,4,51 0
1-510-4
KD 4.14 1 2 1,12 1-12 1,2,3,6 1-2-3-4,13 6-12
KD 4.15 1 2 6,12 6-12 3,6,8,13 3-4-6-9
KD 4.16 1 2 1,7,8 1-7-8 3,6,7,8,13 3-5-67-8-13
1,4,12 1,2,3,1 2
1-12-4 1-2-3-12
1,4,12 1,2,3,4,7, 12
1,4,12 1,2,4,7,8
1-12-4 1-2-78-4
4,12 1,2,3,4 ,12
3-1-212-4
4,12 3,4,12
3,7,8 3,4,7,8,12
8-7-123-4
1-12-4 1-2-312-7-84 3-12-4
Lampiran 9
130
TABEL RATA-RATA PENGGUNAAN PERFORMANCE ASSESSMENT (PA) DARI KD 4.1-4.16
No
Jenis-jenis Performance Asssessment (penilaian kinerja) Observasi Interview Portofolio Essay Ujian Praktek Paper Proyek Produk Kuesioner Daftar cek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Penilaian Oleh Teman 12 Diskusi 13 Jurnal Jumlah
KD 4.1 KD 4.2 KD 4.3 KD 4.4 KD 4.5 KD 4.6 KD 4.7 KD 4.8 KD 4.9 KD 4.10 KD 4.11 KD 4.12 KD 4.13 KD 4.14 KD 4.15 KD 4.16 Jumlah Rata-rata
2 1 1 1 5 0 2 0 0 1 1 0 2 16
3 0 1 2 1 2 2 2 0 0 0 3 2 18
2 2 2 2 0 4 1 1 0 0 0 4 1 19
1 0 2 4 0 4 0 1 2 1 0 4 1 20
1 0 2 1 1 1 1 3 2 1 0 2 0 15
2 1 3 1 3 2 1 3 0 1 1 1 2 21
4 1 2 2 5 2 0 2 0 1 1 4 3 27
4 1 2 1 3 0 0 2 0 1 0 1 2 17
3 1 2 3 1 2 0 0 1 0 0 5 1 19
3 2 4 1 0 3 0 0 0 0 0 3 2 18
6 2 4 1 3 1 1 2 0 0 0 3 2 25
4 3 3 4 1 1 1 0 1 1 0 5 0 24
5 2 1 2 2 1 1 0 0 1 0 3 1 19
5 3 3 3 2 1 0 0 0 0 0 5 1 23
2 1 3 3 0 2 1 1 0 0 0 5 1 19
3 1 3 3 0 1 5 5 0 0 0 2 1 24
50 21 38 34 27 27 16 22 6 8 3 50 22 324
3,125 1,3125 2,375 2,125 1,6875 1,6875 1 1,375 0,375 0,5 0,1875 3,125 1,375 20,25
131
Lampiran 10 ANALISIS INSTRUMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) No Indikator 1.
2.
3.
4.
Kelengkapan Komponen a. KI b. KD c. Indikator d. Tujuan Pembelajaran e. Materi Pembelajaran Pendekatan/Metode a. Eksperimen b. Inkuiri c. Discovery d. Diskusi e. Studi literatur f. Penugasan g. Kooperatif h. Kontekstual i. Observasi j. Konstruktivisme k. Ceramah Media dan Sumber Belajar a. Alat dan bahan praktek b. LCD/OHP + Laptop c. LKS d. Laboratorium e. Buku sumber terkait f. Bahan presentasi/gambar g. Internet h. Artikel/Makalah Kegiatan Pembelajaran a. Pendahuluan b. Inti 1) mengamati 2) menanya 3) mengumpulkan informasi 4) mengasosiasikan 5) mengkomunikasikan
5.
c. penutup Jenis Penilaian a. Penilaian Kognitif b. Penilaian Afektif c. Penilaian Psikomotor
RPP SMA A
SMA B
SMA C
SMA D
Jumlah
4 4 4 4 4
1 2 1 3 1 3 0 0 1 1 0
1 4 3 0 3 4 2 1
4
4 4 4 4 4 4
4 4 4
Keterangan : Materi RPP SMA A = Ruang Lingkup Biologi Materi RPP SMA B = Archaebacteria dan Eubacteria Materi RPP SMA C = Fungi (Jamur) Materi RPP SMA D = Virus, Ciri dan Peranannya dalam Kehidupan
132
Lampiran 11 DATA HASIL PERHITUNGAN LEMBAR OBSERVASI INSTRUMEN RPP 1. Indikator Kelengkapan Komponen No
Indikator
1
KI
Jumlah Responden yang Membuat 4
2
KD
3
Jumlah Seluruh RPP
% (persentase)
4
4/4 x 100% = 100
4
4
4/4 x 100% = 100
Indikator Pembelajaran
4
4
4/4 x 100% = 100
4
Tujuan Pembelajaran
4
4
4/4 x 100% = 100
5
Materi Pembelajaran
4
4
4/4 x 100% = 100
2. Indikator Pendekatan/Metode No
Indidkator
Jumlah Responden yang Membuat
Jumlah Seluruh RPP
1
Eksperimen
1
4
1/4 x 100% = 25
2
Inkuiri
2
4
2/4 x 100% = 50
3
Discovery
1
4
1/4 x 100% = 25
4
Diskusi
3
4
3/4 x 100% = 75
5
Studi Literatur
1
4
1/4 x 100% = 25
6
Penugasan
3
4
3/4 x 100% = 75
7
Kooperatif
0
4
0/4 x 100% = 0
8
Kontekstual
0
4
0/4 x 100% = 0
9
Observasi
1
4
1/4 x 100% = 25
10
Konstruktivisme
1
4
1/4 x 100% = 25
11
ceramah
0
4
0/4 x 100% = 0
% (Persentase)
3. Indikator Media dan Sumber Belajar No
Indidkator
1
Alat dan Bahan Praktek
Jumlah Responden yang Membuat 1
2
LCD/OHP + Laptop
3
Jumlah Seluruh RPP
% (Persentase)
4
1/4 x 100% = 25
4
4
4/4 x 100% = 100
LKS
3
4
3/4 x 100% = 75
4
Laboratorium
0
4
0/4 x 100% = 0
5
Buku Sumber Terkait
3
4
3/4 x 100% = 75
6
Bahan Presentasi/Gambar
4
4
5/6 x 100% = 75
7
Internet
2
4
2/6 x 100% = 50
8
Artikel/Majalah
1
4
1/6 x 100% = 25
133
4. Indikator Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Jumlah Responden yang Membuat 4
Jumlah Seluruh Responden 4
4/4 x 100% = 100
2
Inti (mengamati)
4
4
4/4 x 100 % = 100
3
Inti (menanya)
4
4
4/4 x 100% = 100
4
Inti (mengumpulkan informasi)
4
4
4/4 x 100% = 100
5
Inti (mengasosiasikan)
4
4
4/4 x 100% = 100
6
Inti (mengkomunikasikan)
4
4
4/4 x 100% = 100
7
Penutup
4
4
4/4 x 100% = 100
No
Indidkator
1
% (Persentase)
5. Indikator Jenis Penilaian
Penilaian kognitif
Jumlah Responden yang Membuat 4
Jumlah Seluruh Responden 4
4/4 x 100% = 100
2
Penilaian Afektif
4
4
4/4 x 100% = 100
3
Penilaian Psikomotorik
4
4
4/4 x 100% = 100
No
Indidkator
1
% (Persentase)
134
Lampiran 12 ANGKET TENTANG PENILAIAN Petunjuk Pengisian : 1) Gunakan tanda ceklis (v) untuk menjawab pertanyaan pada lembar kuesioner atau angket di bawah ini! 2) Jawablah semua butir pertanyaan yang tersedia! 3) Jawaban boleh lebih dari satu item!
Sesuai dengan Permendiknas No. 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, terdapat acuan mengenai penilaian sebagai berikut: A. Penilaian Sikap 1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang penilaian sikap? (Jika ya, lanjutkan ke no. 2, jika tidak lanjutkan ke point B) Ya
Tidak
2. Untuk menilai sikap teknik penilaian apa yang Bapak/Ibu terapkan dalam pembelajaran di kelas? o Observasi perilaku o Pertanyaan langsung o Laporan Pribadi o Penilaian diri o Penilaian teman sebaya (peer group assessment) o Jurnal (catatan guru) o dll (sebutkan) ………………………………………………………….. B. Penilaian Pengetahuan 1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang penilaian pengetahuan? (Jika ya, lanjutkan ke no. 2, jika tidak lanjutkan ke point C) Ya
Tidak
2. Untuk menilai pengetahuan, teknik penilaian apa yang Bapak/Ibu terapkan dalam pembelajaran di kelas? o Tes tertulis o Tes lisan
135
o Pengayaan o Penugasan o Unjuk kerja o Portofolio o Proyek o Produk o dll (sebutkan) ………………………………………………………….. C. Penilaian Keterampilan 1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang penilaian keterampilan? (jika ya, lanjutkan ke no.2) Ya
Tidak
2. Untuk menilai keterampilan, teknik penilaian apa yang Bapak/Ibu terapkan dalam pembelajaran di kelas? o Tes tertulis o Tes lisan o Pengayaan o penugasan o Unjuk kerja o Portofolio o Proyek o Produk o dll (sebutkan) …………………………………………………………..
136
Lampiran 13 ANGKET PENGETAHUAN PERFORMANCE ASSESSMENT (PENILAIAN KINERJA) Petunjuk Pengisian : 1) Gunakan tanda ceklis (v) untuk menjawab pertanyaan pada lembar kuesioner atau angket di bawah ini! 2) Jawablah semua butir pertanyaan yang tersedia! 3) Jawaban boleh lebih dari satu item! 1. Apakah Anda mengetahui tentang Performance Assessment (Penilaian Kinerja)? (Jika ya, lanjutkan ke no. 2, jika tidak teruskan ke no. 4) Ya
Tidak
2. Berilah tanda ceklis (v) yang menunjukkan pernyataan yang benar terkait dengan Performance Assessment (Penilaian Kinerja)! (ceklis boleh lebih dari satu) o Penilaian terhadap kemampuan dan sikap yang ditunjukkan melalui suatu perbuatan o Satu kumpulan hasil karya peserta didik yang disusun berdasarkan urutan waktu maupun urutan kategori kegiatan. o Suatu penilaian yang mampu membuat peserta didik memberikan suatu jawaban atau suatu hasil dengan mendemonstrasikan atau mempertunjukan segala pengetahuan dan keterampilan atau kinerjanya. o Sekelompok siswa yang terdiri atas lima sampai enam anak untuk menilai bersama hasil kerja dari anggota kelompoknya. o (dll tuliskan) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… 3. Berilah tanda ceklis (v) yang menunjukkan ciri-ciri Performance Assessment (Penilaian Kinerja) yang Anda ketahui! (ceklis boleh lebih dari satu) o Siswa melaksanakan pembelajaran berfokus pada unjuk kerja o Siswa terbatas menggunakan kreativitas dalam unjuk kerjanya
137
o Rubrik dibutuhkan sebagai pedoman penskoran untuk menentukan kemahiran siswa dalam unjuk kerja. o Guru tidak perlu membimbing siswa dalam melakukan unjuk kerjanya. o (dll tuliskan) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… 4.
Apakah bapak/ibu mengetahui jenis-jenis Performance Assessment (Penilaian Kinerja) berikut? Jenis Penilaian
Ya
Tidak
Keterangan
Observasi
Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 5
Interview
Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 6
Portofolio
Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 7
Penilaian Essay
Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 8
Ujian Praktek
Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 9
Paper
Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 10
Penilaian Proyek
Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 11
Penilaian Produk
Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 12
Kuesioner
Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 13
Daftar Cek (Checklist)
Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 14
Penilaian oleh teman
Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 15
(peer rating) Penilaian diskusi
Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 16
Penilaian Jurnal Kerja
Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 17
Ilmiah
5. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian observasi? …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
138
………………………………………………………………………………… 6. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian interview? …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 7. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian portofolio? …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 8. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian essay? …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 9. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian ujian praktek? …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 10. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian paper? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………….... ………………………………………………………………………………… 11. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian proyek? …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
139
12. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian Penilaian Produk? …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 13. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian kuesioner? …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 14. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian daftar cek (checklist)? …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 15. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian oleh teman (peer rating)? …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 16. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian diskusi? …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 17. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian jurnal karya ilmiah? …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
140
Lampiran 14 ANGKET PENGGUNAAN PERFORMANCE ASSESSMENT (PENILAIAN KINERJA) Petunjuk Pengisian : 1) Gunakan tanda ceklis (v) untuk menjawab pertanyaan pada lembar kuesioner atau angket di bawah ini! 2) Jawablah semua butir pertanyaan yang tersedia! 3) Jawaban boleh lebih dari satu item! KD 4.1 Menerapkan prosedur keselamatan kerja di laboratorium dan biosafety sederhana dalam melakukan praktek biologi di laboratorium secara disiplin, cermat dan bertanggung jawab. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.1 di atas? o Observasi o Penilaian produk o Interviu o Kuesioner o Portofolio o Daftar cek (checklist) o Penilaian essay o Penilaian oleh teman o Ujian praktek (practical (peer rating) examination) o Penilaian diskusi o Paper o Penilaian jurnal kerja o Penilaian proyek ilmiah 2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.1 di atas adalah … (urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 1) Observasi 8) Penilaian produk 2) Interviu 9) Kuesioner 3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist) 4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman 5) Ujian praktek (practical (peer rating) examination) 12) Penilaian diskusi 6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja 7) Penilaian proyek ilmiah KD 4.2 Membuat desain penelitian tentang suatu objek biologi dan permasalahannya pada tingkat organisasi kehidupan tertentu. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.2 di atas?
141
o o o o o
Observasi Interviu Portofolio Penilaian essay Ujian praktek (practical examination) o Paper o Penilaian proyek
o o o o
Penilaian produk Kuesioner Daftar cek (checklist) Penilaian oleh teman (peer rating) o Penilaian diskusi o Penilaian jurnal kerja ilmiah
2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.2 di atas adalah … (urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 1) Observasi 8) Penilaian produk 2) Interviu 9) Kuesioner 3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist) 4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman 5) Ujian praktek (practical (peer rating) examination) 12) Penilaian diskusi 6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja 7) Penilaian proyek ilmiah KD. 4.3 Melakukan observasi untuk mengidentifikasi objek, permasalahan, produk dan profesi berbasis biologi dan menyajikan data hasil observasinya dalam bentuk tabel. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.3 di atas? o Observasi o Penilaian produk o Interviu o Kuesioner o Portofolio o Daftar cek (checklist) o Penilaian essay o Penilaian oleh teman o Ujian praktek (practical (peer rating) examination) o Penilaian diskusi o Paper o Penilaian jurnal kerja o Penilaian proyek ilmiah 2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.3 di atas adalah …(urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 1) Observasi 2) Interviu
3) Portofolio 4) Penilaian essay
142
5) Ujian praktek (practical examination) 6) Paper 7) Penilaian proyek 8) Penilaian produk 9) Kuesioner
10) Daftar cek (checklist) 11) Penilaian oleh teman (peer rating) 12) Penilaian diskusi 13) Penilaian jurnal kerja ilmiah
KD 4.4 Membuat usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak virus (HIV, SARS, Herpes, dll) pada manusia dan menjelaskan peran virus dalam rekayasa genetika. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.4 di atas? o Observasi o Penilaian produk o Interviu o Kuesioner o Portofolio o Daftar cek (checklist) o Penilaian essay o Penilaian oleh teman o Ujian praktek (practical (peer rating) examination) o Penilaian diskusi o Paper o Penilaian jurnal kerja o Penilaian proyek ilmiah 2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.4 di atas adalah …(urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 1) Observasi 8) Penilaian produk 2) Interviu 9) Kuesioner 3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist) 4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman 5) Ujian praktek (practical (peer rating) examination) 12) Penilaian diskusi 6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja 7) Penilaian proyek ilmiah KD 4.5 Merancang model dan menyajikan replikasi virus. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.5 di atas? o Observasi o Paper o Interviu o Penilaian proyek o Portofolio o Penilaian produk o Penilaian essay o Kuesioner o Ujian praktek (practical o Daftar cek (checklist) examination)
143
o Penilaian oleh teman (peer rating) o Penilaian diskusi
o Penilaian jurnal kerja ilmiah
2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.5 di atas adalah …(urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 8) Penilaian produk 1) Observasi 9) Kuesioner 2) Interviu 10) Daftar cek (checklist) 3) Portofolio 11) Penilaian oleh teman 4) Penilaian essay (peer rating) 5) Ujian praktek (practical 12) Penilaian diskusi examination) 13) Penilaian jurnal kerja 6) Paper ilmiah 7) Penilaian proyek KD 4.6 Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai lokasi (ruang terbuka, tempat lembab, lingkungan bersih) dan menghubungkannya dengan penggunaannya menggunakan desinfektan, sabun, antis, karbol, dan lain-lain serta melaporkannya dalam bentuk laporan. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.6 di atas? o Observasi o Penilaian produk o Interviu o Kuesioner o Portofolio o Daftar cek (checklist) o Penilaian essay o Penilaian oleh teman o Ujian praktek (practical (peer rating) examination) o Penilaian diskusi o Paper o Penilaian jurnal kerja o Penilaian proyek ilmiah 2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.6 di atas adalah … (urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 1) Observasi 6) Paper 2) Interviu 7) Penilaian proyek 3) Portofolio 8) Penilaian produk 4) Penilaian essay 9) Kuesioner 5) Ujian praktek (practical 10) Daftar cek (checklist) examination)
144
11) Penilaian oleh teman (peer rating) 12) Penilaian diskusi
13) Penilaian jurnal kerja ilmiah
KD 4.7 Mengamati berbagai jenis jamur melalui pengamatan langsung atau gambar dan mengelompokkannya berdasarkan ciri atau perannya bagi kehidupan. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.7 di atas? o Penilaian produk o Observasi o Kuesioner o Interviu o Daftar cek (checklist) o Portofolio o Penilaian oleh teman o Penilaian essay (peer rating) o Ujian praktek (practical o Penilaian diskusi examination) o Penilaian jurnal kerja o Paper ilmiah o Penilaian proyek 3. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.7 di atas adalah … (urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 1) Observasi 8) Penilaian produk 2) Interviu 9) Kuesioner 3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist) 4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman 5) Ujian praktek (practical (peer rating) examination) 12) Penilaian diskusi 6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja 7) Penilaian proyek ilmiah KD 4.8 Membuat kultur Paramaecium dan membuat gambar hasil pengamatannya dengan mikroskop. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.8 di atas? o Observasi o Penilaian produk o Interviu o Kuesioner o Portofolio o Daftar cek (checklist) o Penilaian essay o Penilaian oleh teman o Ujian praktek (practical (peer rating) examination) o Penilaian diskusi o Paper o Penilaian jurnal kerja o Penilaian proyek ilmiah
145
2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.8 di atas adalah …(urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 8) Penilaian produk 1) Observasi 9) Kuesioner 2) Interviu 10) Daftar cek (checklist) 3) Portofolio 11) Penilaian oleh teman 4) Penilaian essay (peer rating) 5) Ujian praktek (practical 12) Penilaian diskusi examination) 13) Penilaian jurnal kerja 6) Paper ilmiah 7) Penilaian proyek KD 4.9 Mengelompokkan berbagai jenis makhluk hidup pada tingkat gen, jenis dan ekosistem dari berbagai objek dan atau menggunakan gambar. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.9 di atas? o Observasi o Penilaian produk o Interviu o Kuesioner o Portofolio o Daftar cek (checklist) o Penilaian essay o Penilaian oleh teman o Ujian praktek (practical (peer rating) examination) o Penilaian diskusi o Paper o Penilaian jurnal kerja o Penilaian proyek ilmiah 2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.9 di atas adalah … (urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 1) Observasi 8) Penilaian produk 2) Interviu 9) Kuesioner 3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist) 4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman 5) Ujian praktek (practical (peer rating) examination) 12) Penilaian diskusi 6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja 7) Penilaian proyek ilmiah KD 4.10 Mencari data ancaman kelestarian berbagai keanekaragamn hewan dan tumbuhan khas Indonesia dan menyusun hasilnya dalam bentuk laporan.
146
1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.10 di atas? o Penilaian produk o Observasi o Kuesioner o Interviu o Daftar cek (checklist) o Portofolio o Penilaian oleh teman o Penilaian essay (peer rating) o Ujian praktek (practical o Penilaian diskusi examination) o Penilaian jurnal kerja o Paper ilmiah o Penilaian proyek 2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.10 di atas adalah … (urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 1) Observasi 8) Penilaian produk 2) Interviu 9) Kuesioner 3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist) 4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman 5) Ujian praktek (practical (peer rating) examination) 12) Penilaian diskusi 6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja 7) Penilaian proyek ilmiah KD 4.11 Melakukan pengamatan berbagai jenis tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar dan mengelompokkan menurut ciri Divisionya serta menyusun laporan. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.11 di atas? o Observasi o Penilaian produk o Interviu o Kuesioner o Portofolio o Daftar cek (checklist) o Penilaian essay o Penilaian oleh teman o Ujian praktek (practical (peer rating) examination) o Penilaian diskusi o Paper o Penilaian jurnal kerja o Penilaian proyek ilmiah 2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.11 di atas adalah … (urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 1) Observasi 2) Interviu
147
3) Portofolio 4) Penilaian essay 5) Ujian praktek (practical examination) 6) Paper 7) Penilaian proyek
9) Kuesioner 10) Daftar cek (checklist) 11) Penilaian oleh teman (peer rating) 12) Penilaian diskusi 13) Penilaian jurnal kerja ilmiah
8) Penilaian produk KD 4.12 Mengidentifikasi ciri dan kompleksitas sistem dari berbagai jenis hewan invertebrata melalui pengamatan objek/gambar dan menyajikannya dalam bentuk tabel. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.12 di atas? o Observasi o Penilaian produk o Interviu o Kuesioner o Portofolio o Daftar cek (checklist) o Penilaian essay o Penilaian oleh teman o Ujian praktek (practical (peer rating) examination) o Penilaian diskusi o Paper o Penilaian jurnal kerja o Penilaian proyek ilmiah 4. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.12 di atas adalah … (urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 1) Observasi 8) Penilaian produk 2) Interviu 9) Kuesioner 3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist) 4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman 5) Ujian praktek (practical (peer rating) examination) 12) Penilaian diskusi 6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja 7) Penilaian proyek ilmiah KD 4.13 Melakukan pengamatan berbagai jenis hewan vertebrata untuk memahami ciri-cirinya dan membandingkan kompleksitas pada berbagai sistem organnya. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.13 di atas? o Observasi o Portofolio o Interviu o Penilaian essay
148
o Ujian praktek (practical examination) o Paper o Penilaian proyek o Penilaian produk o Kuesioner
o Daftar cek (checklist) o Penilaian oleh teman (peer rating) o Penilaian diskusi o Penilaian jurnal kerja ilmiah
5. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.13 di atas adalah … (urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 1) Observasi 8) Penilaian produk 2) Interviu 9) Kuesioner 3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist) 4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman 5) Ujian praktek (practical (peer rating) examination) 12) Penilaian diskusi 6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja 7) Penilaian proyek ilmiah KD 4.14 Melakukan pengamatan pada suatu ekosistem dan mengidentifikasi komponen-komponen penyusunnya serta menggambarkan hubungan antar komponen dan kaitannya dengan aliran energi. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.14 di atas? o Observasi o Penilaian produk o Interviu o Kuesioner o Portofolio o Daftar cek (checklist) o Penilaian essay o Penilaian oleh teman o Ujian praktek (practical (peer rating) examination) o Penilaian diskusi o Paper o Penilaian jurnal kerja o Penilaian proyek ilmiah 6. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.14 di atas adalah … (urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 1) 2) 3) 4)
Observasi Interviu Portofolio Penilaian essay
5) Ujian praktek (practical examination) 6) Paper 7) Penilaian proyek
149
11) Penilaian oleh teman (peer rating) 12) Penilaian diskusi 13) Penilaian jurnal kerja ilmiah KD 4.15 Membuat charta daur biogeokimia (siklus Nitrogen/siklus Karbon/siklus Sulfur/siklus Pospor) dari hasil kajian literatur. 8) Penilaian produk 9) Kuesioner 10) Daftar cek (checklist)
1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.15 di atas? o Penilaian produk o Observasi o Kuesioner o Interviu o Daftar cek (checklist) o Portofolio o Penilaian oleh teman o Penilaian essay (peer rating) o Ujian praktek (practical o Penilaian diskusi examination) o Penilaian jurnal kerja o Paper ilmiah o Penilaian proyek 2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.15 di atas adalah … (urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 1) Observasi 8) Penilaian produk 2) Interviu 9) Kuesioner 3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist) 4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman 5) Ujian praktek (practical (peer rating) examination) 12) Penilaian diskusi 6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja 7) Penilaian proyek ilmiah KD 4.16 Membuat produk daur ulang limbah yang dapat bermanfaat bagi kehidupan. 1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa yang dapat digunakan pada KD 4.16 di atas? o Observasi o Penilaian produk o Interviu o Kuesioner o Portofolio o Daftar cek (checklist) o Penilaian essay o Penilaian oleh teman o Ujian praktek (practical (peer rating) examination) o Penilaian diskusi o Paper o Penilaian jurnal kerja o Penilaian proyek ilmiah
150
7. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.16 di atas adalah … (urutkan mulai dari yang paling sering digunakan) ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 8) Penilaian produk 1) Observasi 9) Kuesioner 2) Interviu 10) Daftar cek (checklist) 3) Portofolio 11) Penilaian oleh teman 4) Penilaian essay (peer rating) 5) Ujian praktek (practical 12) Penilaian diskusi examination) 13) Penilaian jurnal kerja 6) Paper ilmiah 7) Penilaian proyek
151 Lampiran 15 Lembar Wawancara Responden
1.
Wawancara dengan Wakabid Kurikulum SMA A
Penulis
: Menurut Pengetahuan Ibu, bagaimana gambaran secara umum Kurikulum 2013?
Wakabid : Yang jelas agak berbeda dengan kurikulum 2006. Keterkaitannya dengan struktur kurikulumnya. Pada Kurikulum 2013 ada mata pelajaran umum, peminatan, dan mata pelajaran lintas minat. Mata pelajaran lintas minta yaitu di mana anak yang sudah memilih suatu program tertentu mengambil mata pelajaran di luar program yang dipilih si anak tersebut. Penulis
: Menurut Ibu, apa pentingnya perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013?
Wakabid : Ada perbedaan yg sangat penting, terutama pada proses pembelajaran. Kalau kurikulum yang lalu kan penilaian dilakukan ketika ulangan harian, UTS, UAS, pada kurikulum 2013 penilaian dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Penulis
: Berkaitan dengan skripsi saya tentang penilaian, apa yang Ibu ketahui tentang performance assessment atau Penilaian Kinerja?
Wakabid : Itu Penilaian proyek bukan? Setahu saya, siswa diberikan tugas untuk membuat sesuatu, kemudian dinilai hasilnya Penulis
: Apakah semua guru perlu melakukan penilaian kinerja, Bu?
Wakabid : Yaa kalau di struktur Kurikulum 2013 memnag dituntut demikian. Penulis
: Apakah hanya guru-guru tertentu saja, Bu? Misalnya apakah hanya guru IPA saja?
Wakabid : Oh tidak. Semua guru mata pelajaran apapun dituntut untuk melakukan penilaian tersebut. seperti misalnya IPS, Bahasa Indonesia, dan lain-lain. Penulis
: Apakah semua guru di SMA ini juga sudah melakukan penilaian tersebut?
Wakabid : Yaa sebisanya dituntut. Walaupunn bagi kami ini masih dini ya. Jadi masih agak sulit dalam melakukan prosedur dan juga mengubah pola pemikirian. Ditambah lagi,anak harus dikenal oleh guru, di luar wali kelas untuk kepentingan penilaian itu. Sedangkan jumlah siswa anak di setiap kelas itu banyak. Jadi agak sulit. Penulis
: Menurut Ibu, apa pentingnya Peniaian Kinerja?
Wakabid : Mungkin perlu adanya perubahan. Siswa dituntut aktif untuk mencari sendiri bukan guru memberi. Penulis
: Apa harapan Ibu ke depannya agar Kurikulum 2013 ini berjaan baik?
Wakabid : Perlu perencanaan lebih matang lagi karna buku pun siswa kami belum dibagi semua. Kemudian sulitnya mengubah mind set para SDM sehingga pelatihan tentang Kurikulum 2013 itu mesti lebih gencar lagi dilakukan Penulis
: Baik Bu, sudah cukup. Terima kasih
Wakabid : Ya sama-sama, semoga bermanfaat.
152 2.
Wawancara dengan Wakabid Kurikulum SMA B
Penulis
: Menurut Pengetahuan Ibu, bagaimana gambaran secara umum Kurikulum 2013?
Wakabid : Kurikulum 2013 sebetulnya tidak terlalu jauh berbeda dengan KTSP. Pengajaran KTS itu sudah bagus sebetulnya. Siswa dituntut aktif dan mandiri. Guru pun demikian, dituntut agar pengajarannya kreatif. Namun ada perbedaan, itu terletak pada strutkturnya. Di K-13 terdapat 4 Kompetensi Inti yang pokok yaitu KI-1 tentang spiritual, KI-2 tentang sikap, KI-3 tentang Pengetahuan dan KI-4 tentang keterampilan. Nah di kurikulum 2013 ini kita dituntut bagaimana menggabungkan keempat aspek tadi dalam satu proses pembelajaran. Selain itu juga terdapat penilaian yang dilakukan beragam untuk mengukur proses belajar siswa, tidak lagi mengukur hasil akhir saja. Penulis
: Terkait dengan skripsi saya tentang penilaian, di K-13 pun ada yang namanya penilaian kinerja, Apa yang ibu ketahui tentang penilaian tersebut?
Wakabid : Penilaian kinerja itu dilakukan ketika siswa belajar. Jadi kita menilai proses. Dari awal masuk kelas sampai selesai, guru harus menilaia siswa secara keseluruhan, baik secarakinerja, sikap dan pengetahuannya. Dan penilaian ini kan termasuk dalam penilaian keterampilan yang
banyak macamnya ya. Nah, tidak semuanya bisa dilakukan. Jadi
tergantung pada situasi dan kondisi dari materi pelajaran juga. Ada materi yang tidak bisa praktek, maka penilaian bisa dilakukan dengan portofolio. Atau penilaian proyek yang sifatnya ilmiah. Untuk mata pelajaran PKN pun misalnya, tidak bisa penilaian dilakukan dengan praktikal, jadi tergantung dengan kondisi mata pelajarannya. Penulis
: Apakah semua guru-guru di sini sudah menerapkan penilaian tersebut, Bu?
Wakabid : Ya, guru-guru kelas X terutama. Penulis
: Menurut Ibu, apa pentingnya melakukan Penilaian Kinerja?
Wakabid : Itu sangat perlu ya, karna dengan begitu kita menghargai proses belajar anak-anak. Pengajaran itu berhasil sebetulnya bukan karna nilai anak itu tinggi, tapi adanya perubahan sikap dalam proses belajar tadi. Kalau sikap sudah berubah, maka semuanya akan mengikuti. Penulis
: Apa harapan Ibu ke depannya agar Kurikulum 2013 ini berjalan baik?
Wakabid : Mudah-mudahan kurikulum 2013 dapat berjalan baik dan sesuai dengan harapan yang terdapat pada Undang-undang Pendidikan Nasional. Semua kendala seperti belum tersedianya buku, menurut saya butuh proses karna ini berhubungan dengan kesiapan pemerintah. Respon guru-guru pun agaknya tidak menyenangkan untuk kurikulum 2013 ini, tapi sebetulnya ini bisa dijadikan cambuk supaya guru-guru bisa lebih kreatif dalam mengajar.Ya sedapat mungkin semua kendala itu kita atasi dengan menggunakan alternatif lain misalnya buku kita gunakan yang sesuai dan sebagainya untuk membantu pemerintah juga dalam mewujudkan pendiidkan yang lebih baik. Penulis
: Baik Bu, sudah cukup. Terima kasih
Wakabid : Ya sama-sama, semoga bermanfaat.
153 3.
Wawancara dengan Wakabid Kurikulum SMA C Penulis
: Dalam penilaian Kurikulum 2013, terdapat tiga penilaian yaitu penilaian sikap,
penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Saya ingin bertanya, apa yang Ibu ketahui tentang penilaian keterampilan dalam Kurikulum 2013? Wakabid
: Penilian keterampilan itu ya menilai keterampilan siswa seperti kinerja, portofolio,
produk, tugas-tugas, kerja kelompok dan lain sebagainya. Penulis
: Terkait dengan skripsi saya dengan penilaian kinerja, apa yang Ibu ketahui tentang
penilaian kinerja? Wakabid
: Bahwa penilaian tersebut menilai kinerja siswa dalam melakukan kegiatan.
Misalnya siswa diberikan lembar aktivitas untuk kemudian diisi berdasarkan instruksi yang ditetapkan. Aktivitas tersebut menggunakan pendekatan saintifik. Penulis
: Apakah hanya mata pelajaran tertentu saja yang bisa dilakukan penilaian kinerja,
Bu? Wakabid
: Oh tidak. Seluruh mata pelajaran bisa dilakukan penilaian kinerja.
Penulis
: Apa menurut Ibu pentingnya penilaian kinerja?
Wakabid
: Penilaian kinerja tidak hanya mengukur ranah kognitif saja. Tetapi sikap, dan
psikomotor juga tentunya. Penulis
: Bagaimana dengan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP terkait dengan penilaian
kinerja atau penilaian keterampilan ini, Bu? Wakabid
: Tentu berbeda. Pada Kurikulum KTSP, hanya beberapa aspek yang dapat dinilai
keterampilannya. Sedangkan di Kurikulum 2013, itu dijadikan yang utama dalam proses KBM. Penilaian keterampilan itu lebih luas cakupannya dibandingkan jenis penilaian kognitif. Penulis
: Bagaimana penerapan Kurikulum 2013 di sekolah ini?
Wakabid
: Kurikulum 2013 sudah berjalan tetapi belum sempurna dan butuh proses.
Penulis
: Menurut Ibu, apakah implementasi Kurikulum 2013 sudah bagus atau masih ada
kekurangan? Wakabid
: Tentu masih banyak yang harus diperbaiki. Terutama tentang penilaian. Hal ini
menjadi hal yang sulit bagi guru karna menambah tugas guru yang sudah padat. Belum lagi kadang penilaian itu kurang sesuai dengan yang diharapkan. Buku paket juga belum terdistribusi merata. Tetapi kalau mau berubah ke arah yang lebih baik yaa harus mencoba. Kita tidak akan tahu hasilnya bila kita tidak mencoba. Penulis
: Menurut Ibu, apa yang kira-kira perlu diberi masukan kepada pemerintah supaya
tahun ajaran baru nanti implementasi Kurikulum 2013 dapat berjalan lebih baik lagi? Wakabid
: Sebenarnya sudah terlalu banyak materi yang diberikan ketika diklat. Namun,
semua itu bergantung pada masing-masing individu. Kesiapan guru-guru terkait dengan SDM sangat diperlukan dalam hal ini. Karna guru adalah pelaksana kurikulum dan yang bertanggung jawab dalam seluruh proses KBM di kelas, termasuk di dalamnya penilaian.
154 4.
Wawancara dengan Wakabid Kurikulum SMA D Penulis
: Dalam penilaian Kurikulum 2013, terdapat tiga penilaian yaitu penilaian sikap,
penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Saya ingin bertanya, apa yang Bapak ketahui tentang penilaian keterampilan dalam Kurikulum 2013? Wakabid
: Penilaian keterampilan berarti yang dinilai tidak hanya kognitif. Proses dan
kreatifitas anak yang dinilai. Bukan hanya dikelas saja pembelajarannya. Selain itu juga ada laporan tertulis. Penulis
: Terkait dengan skripsi saya dengan penilaian kinerja, apa yang Bapak ketahui
tentang penilaian kinerja? Wakabid
: Penilaian kinerja termasuk ke dalam penilaian keterampilan. Seperti yang saya
sebutkan tadi bahwa penilaian ini menuntut kreatifitas anak. Penulis
: Apakah hanya mata pelajaran tertentu saja yang bisa dilakukan penilaian kinerja,
Pak? Wakabid
: Tidak. Semua mata pelajaran pun bisa dilakukan penilaian kinerja. Mislanya saja
ekonomi. Kita bisa mendatangi perusahaan untuk melihat atau mempelajarai pembuatan laporan keuangan. Penulis
: Bagaimana penerapan Kurikulum 2013 di sekolah ini?
Wakabid
: Iya, semua guru sudah menerapkan khususnya kelas X. Kelas XI dan XII masih
menggunakan KTSP. Penulis
: Menurut Bapak, apakah implementasi Kurikulum 2013 sudah bagus atau masih
ada kekurangan? Wakabid
: Masih banyak kendala ya. Kesannya seperti dipaksakan. Sehingga belum
sempurna. Kendala yang jelas terlihat adalah buku. Buku belum terdistribusi secara merata ya walaupun buku bukan satu-satunya sumber belajar. Selain itu juga guru belum memahami dan belum siap, sedangkan pelatihan pun belum terlaksana secara merata. Pelatihan untuk guru baru diberikan untuk tiga mata pelajaran saja yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah. Penulis
: Apa bedanya Kurikulum 2013 dengan KTSP, Pak?
Wakabid
: Sebetulnya hampir sama seperti model pembelajaran PAKEM yang dulu. Jadi
pada Kurikulum 2013 ini guru dituntut untuk berinovasi secara luas lagi. Penulis
: Menurut Bapak, apa pentingnya penilaian kinerja bagi siswa?
Wakabid
: Penilaian kinerja sangat menuntut kreatifitas anak. Sangat penting bagi anak untuk
mengasah kemampuan kreatifitasnya. Penulis
: Menurut Bapak, apa yang kira-kira perlu diberi masukan kepada pemerintah
supaya tahun ajaran baru nanti implementasi Kurikulum 2013 dapat berjalan lebih baik lagi? Wakabid
: Pelatihan bagi guru. Karna tidak semua guru diberikan pelatihan. Intinya kan
adalah guru. Guru yang nanti melaksanakan. Semoga ke depannya,pelatihan untuk guru dapat ditingkatkan. Tidak hanya beberapa guru matapelajaran saja, tetapi semua guru dapat mengikuti pelatihan Kurikulum 2013.
155
Lampiran 16 PEDOMAN WAWANCARA
NO RESPONDEN
:
NAMA SEKOLAH
:
JABATAN
:
No
Pertanyaan
1
Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan Performance Assessment (Penilaian Kinerja)?
2
Apa saja ciri-ciri dari Performance Assessment (Penilaian Kinerja) yang Bapak/Ibu ketahui?
3
Apa saja jenis-jenis Performance Assessment (Penilaian Kinerja) yang Bapak/Ibu ketahui?
Jawaban
156
4
Apakah Bapak/Ibu sudah menggunaakan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) dalam pembelajaran di kelas?
5
Apa saja jenis penilaian yang Bapak/Ibu pernah terapkan dalam pembelajaran di kelas?
6
Menurut Bapak/Ibu, menggunakan
apakah semua
guru
Performance Assessment
sudah
(Penilaian
Kinerja) dalam pembelajaran di kelas? Jelaskan!
7
Menurut Bapak/Ibu, apakah penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) sangat penting terutama terkait dengan kurikulum 2013 ini? Jelaskan!
8
Apa
harapan
Bapak/Ibu
mengenai
penggunaan
Performance Assessment (Penilaian Kinerja) di sekolah ini?
157
Lampiran 17
REKAPITULASI VALIDASI ANGKET
SJ
Jumlah guru yang Menjawab J KJ TJ TM
1
1
0
0
0
2
No 2. B. Penilaian Pengetahuan No. 1
1
1
0
0
0
2
1
1
0
0
0
2
No. 2 C. Penilaian Keterampilan No. 1
2
0
0
0
0
2
0
1
0
0
1
2
1 6
1 5
0 0
0 0
0 1
2 12
SJ
Jumlah guru yang Menjawab J KJ TJ TM
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 14
1 2 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16
Jenis Angket
Nomor Soal A. Penilaian Sikap No 1.
Angket Umum
No. 2 Jumlah
Jenis Angket
Angket Pengetahuan
Nomor Soal Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3 Nomor 4 Nomor 5 Nomor 6 Nomor 7 Nomor 8 Nomor 9 Nomor 10 Nomor 11 Nomor 12 Nomor 13 Nomor 14 Nomor 15 Nomor 16 Jumlah
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
Jumlah
Jumlah 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32
158
Jenis Angket
Nomor Soal
SJ
Jumlah guru yang Menjawab J KJ TJ TM
Jumlah
KD 4.1
No. 1
1
1
0
0
0
2
KD 4.2
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
KD 4.3
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
KD 4.4
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
KD 4.5
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
KD 4.6
No. 2 No. 1
2 2
0 0
0 0
0 0
0 0
2 2
KD 4.7
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
KD 4.9
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
KD 4.10
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
KD 4.11
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
KD 4.12
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
KD 4.13
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
KD 4.14
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
KD 4.15
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
KD 4.8 Angket Penggunaan
159
KD 4.16
Jumlah
No. 2 No. 1
1 2
1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
No. 2
1 48
1 16
0 0
0 0
0 0
2 32
160 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan
: SMAN 1 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran
: BIOLOGI
Kelas/Semester
: X/1 ( Dua )
Materi pokok
: Ruang Lingkup Biologi
Alokasi Waktu
: 1 x 3 JP
A. Kompetensi Inti KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
: Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup. 1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses 1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya
161 2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3.1. Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
Melakukan pengamatan terhadap permasalahan biologi pada objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan di alam dan membuat laporannya.
Melakukan studi literatur tentang cabang-cabang biologi, obyek biologi, permasalahan biologi dan profesi yang berbasis biologi (distimulir dengan contoh-contoh dan diperdalam dengan penugasan/PR)
Diskusi tentang kerja seorang peneliti biologi dengan menggunakan metode ilmiah dalam mengamati bioproses dan melakukan percobaan dengan menentukan permasalahan, membuat hipotesis, merencanakan percobaan dengan menentukan variabel percobaan, mengolah data pengamatan dan percobaan dan menampilkannya dalam tabel/grafik/skema, mengkomunikasikannya secara lisan dengan berbagai media dan secara tulisan dengan format laporan ilmiah sederhana
4.1. Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
162 Indikator Pencapaian Kompetensi : Diskusi aspek-aspek keselamatan kerja laboratorium biologi dan menyepakati komitmen bersama untuk melaksanakan secara tanggung jawab aspek keselamatan kerja di lab. Mengamati contoh laporan hasil penelitian biologi dalam jurnal ilmiah berbahasa Indonesia atau Bahasa Inggris tentang komponen/format laporan dan mengamati komponennya dan mengaitkannya dengan ruang lingkup biologi sebagai mata pelajaran kelompok ilmu alam Mendiskusikan hasil-hasil pengamatan dan kegiatan tentang ruang lingkup biologi, cabang-cabang biologi, pengembangan karir dalam biologi, kerja ilmiah dan keselamatan kerja untuk membentuk/memperbaiki pemahaman tentang ruang lingkup biologi Mengkomunikasikan secara lisan tentang ruang lingkup biologi, kerja ilmiah dan keselamatan kerja, serta rencana pengembangan karir masa depan berbasis biologi . C. Tujuan Pembelajaran Setelah proses mengamati, menanya, berdiskusi, melaksanakan percobaan, mengasosiasi dan mengkomunikasikan siswa :
Dapat melakukan pengamatan terhadap permasalahan biologi pada objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan di alam dan membuat laporannya.
Dapat melakukan studi literatur tentang cabang-cabang biologi, obyek biologi, permasalahan biologi dan profesi yang berbasis biologi (distimulir dengan contoh-contoh dan diperdalam dengan penugasan/PR)
Dapat mendiskuskan i tentang kerja seorang peneliti biologi dengan menggunakan metode ilmiah dalam mengamati bioproses dan melakukan percobaan dengan menentukan permasalahan, membuat hipotesis, merencanakan percobaan dengan menentukan variabel percobaan, mengolah data pengamatan dan percobaan dan menampilkannya dalam tabel/grafik/skema, mengkomunikasikannya secara lisan dengan berbagai media dan secara tulisan dengan format laporan ilmiah sederhana Dapat mendiskusikan aspek-aspek keselamatan kerja laboratorium biologi dan menyepakati komitmen bersama untuk melaksanakan secara tanggung jawab aspek keselamatan kerja di lab. Dapat mengamati contoh laporan hasil penelitian biologi dalam jurnal ilmiah berbahasa Indonesia atau Bahasa Inggris tentang komponen/format laporan dan mengamati
163 komponennya dan mengaitkannya dengan ruang lingkup biologi sebagai mata pelajaran kelompok ilmu alam Dapat mendiskusikan hasil-hasil pengamatan dan kegiatan tentang ruang lingkup biologi, cabang-cabang biologi, pengembangan karir dalam biologi, kerja ilmiah dan keselamatan kerja untuk membentuk/memperbaiki pemahaman tentang ruang lingkup biologi Dapat mengkomunikasikan secara lisan tentang ruang lingkup biologi, kerja ilmiah dan keselamatan kerja, serta rencana pengembangan karir masa depan berbasis biologi
D. Materi Ajar 1. Materi Fakta Berbagai gambar/Foto/Film berbagai ruang lingkup Biologi, Kerja Ilmiah, dan keselamatan kerja serta karir berbasis Biologi 2. Materi Konsep Permasalahan biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisasi kehidupan Cabang-cabang ilmu dalam biologi dan kaitannya dengan pengembangan karir di masa depan Manfaat mempelajari biologi bagi diri sendiri dan lingkungan, serta masa depan peradapan bangsa Metode Ilmiah Keselamatan Kerja 3. Materi Prinsip Biologi
merupakan
ilmu
yang
mengkaji
makhluk
hidup
dengan
segala
permasalahannya. Biologi bagian dari sains yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya. Ruang lingkup biologi meliputi objek biologi dan permasalahannya dari berbagai tingkat organisasi kehidupan (sel, jaringan, organ, sistem organ, individu,populasi, komunitas, ekosistem, biosfer). menentukan perkembangan ilmu Biologi.
E. Metode Pembelajaran
Eksperimen
Diskusi
Penugasan
Teknologi
164 F. Sumber Belajar Sumber Belajar
D.A Pratiwi Dkk, Tahun…., Biologi 1 SMA, Erlangga
Syamsuri I Dkk, Tahun…. Biologi jilid 1 SMA, Erlangga
Heny Riandari, 2009 , Theory and Application of biology ,Tiga serangkai
G. Media Pembelajaran
Media LKS Power Point Gambar/Foto/Film tentang Ruang Lingkup Biologi dan kerja ilmiah
Alat LCD
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan ( 20 menit )
Memberikan salam dan berdoa
Mengonkondisikan kelas dan pembiasaan
Apersepsi
Buatlah sebuah artikel yang berjudul “Dampak penebangan hutan secara sembarangan ”. Dalam tulisan Anda itu jelaskanlah: Untuk tujuan apa pohon-pohon di hutan biasanya ditebangi. akibat-akibat buruk apa yang akan terjadi dari penggundulan hutan. bagaimana cara menanggulanginya?
Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran
Pretest
Kegiatan Inti ( 100 menit ) Mengamati Siswa mengamati kehidupan masa kini yang berkaitan dengan biologi seperti ilmu kedokteran, gizi, lingkungan, makanan, penyakit dll di mana semua berhubungan dengan biologi
165 Menanya Apakah kaitan kegiatan-kegiatan tersebut dengan biologi? Apakah Biologi, apa yang dipelajari, agaimana mempelajari biologi, apa metode ilmiah dan keselamatan kerja dan karir berbasis biologi?
Mencoba Siswa melakukan pengamatan terhadap permasalahan biologi pada objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan di alam dan membuat laporannya. Siswa melakukan studi literatur tentangcabang-cabang biologi, obyek biologi, permasalahan biologi dan profesi yang berbasis biologi (distimulir dengan contoh-contoh dan diperdalam dengan penugasan/PR) Siswa mendiskusikan tentang kerja seorang peneliti biologi dengan menggunakan metode ilmiah dalam mengamati bioproses dan melakukan percobaan
dengan
menentukan
permasalahan,
membuat
hipotesis,
merencanakan percobaan dengan menentukan variabel percobaan, mengolah data
pengamatan
dan
percobaan
dan
menampilkannya
dalam
tabel/grafik/skema, mengkomunikasikannya secara lisan dengan berbagai media dan secara tulisan dengan format laporan ilmiah sederhana Siswa mendiskusi aspek-aspek keselamatan kerja laboratorium biologi dan menyepakati komitmen bersama untuk melaksanakan secara tanggung jawab aspek keselamatan kerja di lab. Siswa mengamati contoh laporan hasil penelitian biologi dalam jurnal ilmiah berbahasa Indonesia atau Bahasa Inggris tentang komponen/format laporan dan mengamati komponennya dan mengaitkannya dengan ruang lingkup biologi sebagai mata pelajaran kelompok ilmu alam
Mengasosiasi Siswa mendiskusikan hasil-hasil pengamatan dan kegiatan tentang ruang lingkup biologi, cabang-cabang biologi, pengembangan karir dalam biologi, kerja ilmiah dan keselamatan kerja untuk membentuk/memperbaiki pemahaman tentang ruang lingkup biologi
166 Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan secara lisan tentang ruang lingkup biologi, kerja ilmiah dan keselamatan kerja, serta rencana pengembangan karir masa depan berbasis biologi
Penutup (15 menit ) Bersama siswa menyimpulkan ciri-ciri Protista beserta perannya dalam kehidupan Melaksanakan post test
Penilaian 1. Jenis / Teknik Penilaian
Portofolio (Hasil identifikasi masalah biologi)
observasi Sikap
Performance/tes Praktik
Tes Tertulis ( Essay )
Lembar penilaian antar teman
Penilaian Produk
2. Instrumen penilaian
Intrumen Penilaian Portofolio
Instrumen Penilaian Sikap
Instrumen Penilaian Diskusi
Instrumen penilaian laporan praktik menggunakan rubrik penilaian
Instrumen penilaian produk
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian
Instrumen (Terlampir)
Tangerang Selatan, 11 Desember 2013
Mengetahui, Kepala SMAN 1 Tangerang Selatan
Team MGMP Biologi,
Drs. H. Sujana, M.Pd
Hadi Prastyo, S.Si
167 Lampiran 1 : INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO
Sekolah
:SMA NEGERI 1 TANGERANG SELATAN
Matapelajaran
:BIOLOGI
Durasi Waktu
:
Nama Peserta didik
:
Kelas/SMT
:X / 1 (Satu)
MACAM PORTOFOLIO No
KI / KD / PI
Waktu
Kualitas Rangkuma n
Makala h
Laporan Pengama tan
Laporan
Juml ah
Nilai
Eksperimen Score
1
2
3 Catatan:
PI = Pencapaian Indikator
Untuk setiap karya peserta didik dikumpulkan dalam satu file sebagai bukti pekerjaan yang masuk dalam portofolio. Skor menggunakan rentang antara 0 -10 atau 10 – 100. Kolom keterangan diisi oleh guru untuk menggambarkan karakteristik yang menonjol dari hasil kerja tersebut.
Catatan: Penilaian Portofolio dilakukan dengan sistem pembobotan sesuai tingkat kesulitan dalam pembuatannya.
168 Lampiran 2 : INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi
: Ruang Lingkup Biologi
Kelas/Semester
: X/1
Hari/Tanggal
:
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama
Disiplin
Kerjasama
Kejujuran
Kepedulian
Tanggung
Jumlah
jawab
Skor
Nilai
169 *) Ketentuan: 1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
FORMAT PENILAIAN Nilai :
Jumlah Skor X 10 30
170 Lampiran 3 : INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI
Hasil Penilaian Diskusi Topik
: ……………………………..…………..
Tanggal
: ……………………………………….
Jumlah Siswa
: …………….………
orang.
No Nama Menyampaikan Menanggapi siswa 1
pendapat 1
2
3
1
2
3
4
Mempertahankan
Jumlah Nilai
argumentasi
skor
1
2
3
4
2 3
Rubrik : Menyampaikan pendapat 1.Tidak sesuai masalah 2.Sesuai dengan masalah, tapi belum benar 3. Sesuai dengan masalah dan benar Menanggapi pendapat 1.Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan 2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna 3. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar 4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi Mempertahankan pendapat 1.Tidak dapat mempertahankan pendapat 2.Mampu Mempertahankan pendapat, alasan kurang benar 3.Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi 4.Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi
171 Lampiran 4 : INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK
Kompentesi Inti
:
Kompetensi Dasar
:
Indikator
:
Aspek Penilaian
: Praktik/Psikomotor
Tanggal Penilaian
:
Kriteria/Aspek No
Nama
1
2
3
4
5
6
Skor
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9. 10.
Kriteria: Tahap Perencanaan Bahan (1) Tahap Proses Pembuatan Persiapan alat dan bahan (2) Tehnik Pengolahan (3) K3 ( keselamatan, keamanan dan kebersihan ) (4) Tahap Akhir ( bentuk Produk) Bentuk Fisik (5) Inovasi (6) Penskoran : Tiap Indikator rentang 1 – 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
172 Lampiran 5 : INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK
Mata Pelajaran
:
Nama Proyek
:
Alokasi Waktu
:
Guru Pembimbing
:
Nama
:
NIS
:
Kelas
:
No
ASPEK
1
PERENCANAAN : Persiapan Rumusan Judul
2
PELAKSANAAN : Sistematika Penulisan Keakuratan Sumber Data / Informasi Kuantitas Sumber Data Analisis Data Penarikan Kesimpulan
3
LAPORAN PROYEK : Performance Presentasi / Penguasaan
TOTAL SKOR
SKOR (1 - 5) 1
2
3
4
5
173 Lampiran 6 LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN
NO
NAMA
ASPEK 1
2
JUMLAH 3
4
5
6
7
NILAI
SCORE
Keterangan Aspek : 1.Keaktifan 2.Kesediaan menerima pendapat 3.Tanggungjawab dalam tugas 4.Inisiatif dalam mengambil keputusan 5.Kepedulian terhadap kesulitan yang dialami sesama teman 6.Kepedulian dalam memberi kesempatan yang dialami sesama teman 7.Kemampuan mendorong aktivitas kerja kelompok
*) Ketentuan: 1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator Nilai = Jumlah score x 100 35
174 LAMPIRAN 7 INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
KEGIATAN 1. Tugas : Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaan-pertanyaannya! PEMECAHAN MASALAH MALARIA SECARA ILMIAH Alphonse Laveran, seorang dokter tentara berkebangsaan Perancis, pada tahun 1880 bekerja di Aljazair dengan tekun melakukan observasi, yaitu memeriksa darah penderita-penderita malaria. dari observasi yang dilakukan berulang-ulang, ia memperoleh data bahwa pada setiap darah penderita malaria ditemukan benda berbentuk cincin, sedangkan pada darah orang-orang yang sehat tidak ditemukan benda-benda itu. Penemuan tersebut mendorng Laveran untuk menduga bahwa benda aneh itu ada hubungannya dengan penyakit malaria. Selanjutnya Laveran mencoba menyuntikan darah yang berasal dari penderita malaria kepada orang yang sehat. Dari percobaan yang berulang kali, Laveran mencatat bahwa orang yang mendapat suntikan tersebut kejangkitan penyakit malaria. Masalah yang belum terjawab adalah bagaimanakah cara berjangkitnya penyakit malartia dari seseorang kepada orang lain. Dari hasil eksperimen yang dilakukan Laveran, timbullah dugaan bahwa menularnya wabah malaria melalui serangga pengahisap darah. Pada tahun 1897, Ronald Ross berusaha meneliti berjangkitnya wabah malaria. Dari pengamatannya ia berhasil mengumpulkan data bahwa orang-orang yang tidur dengan kelambu terhindar dari wabah malaria. Dengan hasil pengamatan tersebut, Ross mengemukakan bahwa menularnya wabah malaria disebabkan oleh sejenis nyamuk. Untuk menguji kebenarannya, ia menyuruh beberapa sukarelawan untuk tidur di tempat yang berkelambu dan ke dalam kelambu itu dilepaskan nyamuk-nyamuk Anopheles betina. ternyata bahwa dua dari sukarelawan-sukarelawan tersebut kejangkitan malaria. Pertanyaan : 1. Bagaimana rumusan masalah penelitian Laveran? Jawab : ………………………………………………………………………………….. 2. Bagaimana rumusan hipotesis yang diajukan Laveran di dalam penelitian? Jawab: ………………………………………………………………………………………… Bagaimana eksperiman yang dilakukan oleh Laveran? Jawab : ………………………………………………………………………………………………
175 3. Tuliskan data yang diperoleh dari eksperimen Laveran! Jawab : ……………………………………………………………………………………… 4. Tuliskan kesimpulan yang diperoleh Laveran! Jawab : ……………………………………………………………………………………… 5. Dari hasil penelitian Laveran, timbul masalah baru yang dipecahkan oleh Ronald Ross. Bagaimana rumusan masalahnya ? Jawab : ……………………………………………………………………………………… 6. Data apakah yang dikumpulkan Ross yang mendasari didalam merumuskan hipotesisnya? Jawab : ……………………………………………………………………………………… 7. Bagaimana rumusan hipotesis yang dikemukakan Ross? Jawab : ……………………………………………………………………………………… 8. Bagaimana eksperimen yang dilakukan oleh Ross? Jawab : ……………………………………………………………………………………… 9. Apakah tujuan dilaksanakannya eksperimen? Jawab : ……………………………………………………………………………………… 10. Apakah data yang diperoleh dari eksperimen Ross? Jawab : ……………………………………………………………………………………… 11. Apakah kesimpulan hasil penelitian Ross? Jawab : ……………………………………………………………………………………… 12. Rumuskan langkah-langkah yang dilakukan oleh Laveran dan Ross dalam hal memecahkan masalah malaria sehingga tergambarkan jelas metode ilmiah yang dianutnya! Jawab : ………………………………………………………………………………………
KEGIATAN 2. Tugas : Bantulah Andi di dalam merencanakan penelitiannya berdasar latar belakang masalah berikut dengan mengisi titik-titik ! LATAR BELAKANG MASALAH Seorang siswa SMU bernama Andi, setiap hari berjalan menuju sekolah melalui ladang tempat pak tani biasa bercocok tanam. Andi senang memperhatikan tanaman yang tumbuh di ladang pak tani. Diamatinya tanaman itu sejak ditanam hingga panen. Pada suatu ketika ia heran dan bertanya-tanya dalam hati,karena dari pengamatannya ia menemukan hal yang luar biasa. Tanaman cabe yang ditanam bersamaan dari perbenihan yang sama, tidak berbunga pada waktu yang sama. Beberapa rumpun berbunga lebih dulu, yang lain dua minggu kemudian baru berbunga. Andi ingin tahu penyebabnya, ia ingin tahu jawabnya.
176 Andi mencari informasi kepada pak tani yang menanam cabe itu, dijawab oleh pak tani bahwa hal itu sudah biasa. Andi tidak puas dengan jawaban pak tani. Andi minta ijin untuk melihat-lihat dan meneliti keadaan tanaman lebih dekat. Andi mengamati lebih teliti tanaman dan keadaan sekitarnya. Tiap rumpun tanaman yang berbunga lebih dahulu diperiksa dan dibandingkan dengan tanaman lain yang berbunga lebih lambat. Ia tidak hanya mengamati tanamannya tetapi juga mengamati dan memeriksa tanah tempat tumbuhnya tanaman tersebut. Ia terperanjat dan gembira, karena menemukan suatu perbedaan tanah tempat tumbuh rumpun-rumpun itu. Andi menemukan dalam pengamatannya, bahwa rumpunrumpun cabe yang berbunga lebih dulu ternyata tumbuh pada tanah yang banyak abu bekas pak tani membakar sampah dan rumput-rumput kering yang telah dibabat oleh pak tani. Menurut dugaannya, abu itulah yang menyebabkan rumpun-rumpun tertentu berbunga lebih dulu. Rencana Penelitian : 1. Rumusan masalah :…………………………………………………………………………………………… 2. Tujuan Penelitian :…………………………………………………………………………………………… 3. Hipotesis :…………………………………………………………………………………………… 4. Variabel penelitian : a. Variabel bebas
: ………………………………………………………………
b. Variabel tergantung : …………………………………………………………….. 5. Desain eksperimen :…………………………………………………………………………………………… 6. Alat dan bahan yang diperlukan :…………………………………………………………………………………………… 7. Langkah kerja untuk mendapatkaan data :…………………………………………………………………………………………… 8. Teknik analisis data :……………………………………………………………………………
177 SISMATIKA KARYA TULIS ILMIAH Halaman Judul Halaman Pengesahan Intisari Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar BAB I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah 2. Perumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian 4. Manfaat Penelitian BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 1. …. 2. …. 3. …. 4. Perumusan Hipotesa BAB III. METODELOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian 2. Populasi dan Sempel 3. Tekinik Penggumpoulan Data 4. Teknik Analisa Data BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. …. 2. …. 3. …. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 2. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
178 KEGIATAN 4. A. Tujuan
:
1. Mengenal objek biologi 2. Mengidentifikasi objek biologi 3. Memahami objek-objek biologi mulai tingkat molekul sampai bioma B. Tempat pengamatan : C. Informasi
Alam sekitar
:
Objek-objek biologi menurut tingkatan-tingkatan yaitu mulai dari tingkatan molekuler, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, hingga tingkatan bioma, dimana antar tingkatan tersebut saling berhubungan. D. Cara Kerja : 1. Amati alam sekitar sekolah anda, dan bacalah Buku yang relevan 2. Tentukan objek pengamatan yang anda amati sesuai tingkatan objek biologi , kemudian catat dalam tabulasi data dibawah ini! 3. Diskripsikan dasar pengelompokan data pengamatan tingkatan ke objek biologi Tabulasi Data Hasil Pengamatan : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Objek pengamatan
Dasar pengelompokan
Kindom
179 10 11 12 13 14 15 Jawab pertanyaan dibawah ini! 1. Jelaskan obyek yang dipelajari dalam biologi ! Jawab:………………………………………………………………………………………… ……..…………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 2. Dari tabulasi data manakah yang dikelompokkan dalam tingkat molekul? Jawab:………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. Jelaskan klasifikasi objek biologi dan dasar pengklasifikasian menurut R. Wittakher! Jawab:………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………. 4. Jelaskan perbedaan Objek biologi dengan pembagian 5 kingdom dan 6 Kingdom ! Jawab:………………………………………………………………………………………… ……..…………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 5. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan diatas ! Jawab:………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………
180 KEGIATAN 5. Cabang-cabang Biologi A. Tujuan
:
1. mengenal Cabang-cabang biologi 2. menjelaskan manfaat mempelajari biologi B. Petunjuk Kegiatan : 1.
Baca literatur tentang Cabang Biologi
2.
Buku biologi jilid 1 kementerian Pendidikan atau buku lain yang mendukung
3.
Laksanakan langkah-langkah pengamatan
1. Lengkapi tabel Cabang Biologi dibawah ini ! No
Cabang Biologi
1
Genetika
2
Biokimia
3
Bioteknologi
4
Peternakan
5
Pertanian
6
Patologi
7
Fitopatologi
8
Biomolekuler
9
Organologi
10
Entomologi
11
Mik Patologi
12
Morfologi
13
Anatomi
14
Taksonomi
Objek kajian
181
15
Ekologi
16
Parasitologi
17
Ginekologi
18
Fisiologi
19
Bakteriologi
20
Virologi
2. Jelaskan berbagai ilmu terapan Biologi dalam kehidupan ! Jawab:………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. Dalam memahami proses respirasi sel, ilmu-ilmu apa sajakah yang harus dipela-jari ? Jawab:………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 4. Dengan kemajuan IPTEK ,mikroorganisme bermanfaat dalam kehidupan, jelaskan Jawab:………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………
KEGIATAN 6.
Metode Ilmiah dan Sikap Ilmiah
A. Tujuan : 1. Melaksanajan langkah-langkah metode ilmiah 2. Melaksanakan sikap ilmiah B. Alat dan bahan
:
1. Gelas aqua bekas
5 buah
2. Bubuk detergen
secukupnya
3. Timbangan
1 buah
4. Pengaduk
1 buah
5. Air bersih 6. Ikan kecil
15 ekor
182 7. Stopwacth
1 buah
C. Cara Kerja : 1. Timbangan detergen, untuk membuat larutan air sabun 5%, 20 %, 50 % dan 70 % 2. Siapkan ikan dengan ukuran sama dan kondisi yang sehat. 3. Masukkan ke dalam gelas aqua bekas, beri label 5%, 20 %, 50 % dan 70 %, dan sebagai kontrol ) % 4. Beri label gelas aqua bekas dengan urutan A ; 0 % , B; 5%, C; 20%, D ; 50%, E; 70 % 5. Siapkan stopwach 6. Masukkan seekor ikan di setiap masing-masing gelas aqua tadi, amati dan catat waktu yang diperlukan mulai dimasukan sampai aktifitas gerakkan tidak ada. 7. Ulangi percobaan tersebut 3 x 8. Catat data yang diperoleh ke dalam tabulasi data. D. Hasil pengamatan Waktu yang diperlukan sampai tidak ada gerakan NO
Keaadan Ikan
Perlakuan I
II
III
I
II
ABCDE E. Pertanyaan 1. Tentukan variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol dari percobaan diatas! Jawab :………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………. 2. Buatlah grafik yang menunjukan hubungan kadar detergen dengan kemampuan bertahan ikan pada air deterjen dalam percobaan diatas! Jawab :………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. Data pengamatan yang diperoleh diperoleh termasuk kualitatif atau kuantitatif ? jelaskan Jawab : ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………
III
183 4. Buatlah hipotesa dari percobaan diatas ? Jawab ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 5. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatas ? Jawab ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 6. Apakah anda melakukan langkah-langkah metode ilmiah ? jelaskan Jawab ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 7. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatas ? Jawab ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 8. Apakah anda melakukan sikap ilmiah ? jelaskan Jawab ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 9. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatas ? Jawab ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 10. Buatlah laporan percobaan diatas ? Jawab ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………….
244 PEMERINI AH KOTA TANGERANG SEI.ATAN
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI
1
Jl. Pendidikan No. 49 Ciputat 15411 Tetp. / Fax. (021) t40,tffi2 t74f/3O11 Website : www.sman 1 koEtangsel.com ; E-Mail : infu@smanl kotatangsel.com
Nomor
:
423.7
/
421.3
I t3t lSMAN.I
Yang bertanda tangan dibawatr ini, Kepala SMA Negeri
I
Kota Tangerang Selatan menerangkan
batrua:
Nama
MIRNA MARDL{NAH
Tempat Tanggal Lahir
iakart4 25 Agustus l99l
NiM
r
Status
Mahasiswa
Universitas
LJIN Syarif Hidayatullah Jakafia
Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ( FITK )
Jurusan
Pendidikan IPA (Biologi)
Alamat
09016100047
Jl. Daan Mogot Km 17,5 No. 43
RT
004 / 0g Kalideres
.lakarta Barat.
Telah melaksanakan riset di SMA Negeri
I
Kota Tangerang Selatan pada tanggal 6 s.d. 20 Mei
2014 denganjudul: "Deskripsi Penggunaan Performance Assesment pada Pembelajaran Biotogi Siswa Kelas X
sMA yang telah menerapkan Kurikulum 2013 di Kota Tangerang selatan, Demikian keterangan ini kami berikan, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
2l Mei
2014
006
Catatan: Foto Copy hasil penelitian agar diserahkan ke sekolah sebagai orsip
p4-,.
PEMERINTAII KO]-:\ TANGERANG SELATAN DINAS PENDIDIK.\N SMA I\EGERI3 KO'I"\ TANGEII,ANG SELATAN Jl. Benda Timur XI, Komp. Panrrriang Permai 2. Tangerang Selatan 15416 Telp. (021) 746)t772 Fax (021)74631117 Website: hltp: v,v'v'..\ttt.tn3tdn]:ii t1try- email. i4'qfu19t9t1 'rrrrr4.l1rl4gr:91
SURAT KETERANGAN Nomor
Yang bertanda tangan di bawah ini
: : : : :
Nama
NIP Pangkat/Gol.Ruang Jabatan
Unit Keqa Menerangkan bahwa
0701
$o - Slvl,\N3TGSL
:
Drs t{ P.A. SOPANDY, M I95ti0726 198301 I 009 Pernbina Tk.l - IV b
Pd
Kepala Sekolah SM,^. Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
:
Nama
: Mirna Mardianah
\Trl
- ,nnnt
a
.t\ tIvI
Jurusan Semester
Tahun Akademik
rlAAAta . luyulottr(/ri+/ : Pendjdikan iPA (Biologi) : X (Sepuluh) '. 2013t2014
Benar nama tersebut di atas telah melakukan penelitian di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan yang dilaksanakan dari tanggal 06 Mei s.d [r4 Juni 20l4.Dalam rangka p.ry*unu,
Skripsi denganjudul: "Deskripsi Penggunaan Performontc Asessenunt (Penilr:ian Kinerja) patla pembelaiaran Biologi Kelas X SMA ytng teluh ntenerapkan Kurikulum 2013 tti Kota Tangerang
Selottn". Demrkian surat keterangan
ini kamr buat untuk diketahui dan dipergunakan
sebagaimana
mestirrya.
I'anrerang Selatan,
(. ry! d7
ul
o-
os
.luni 2014
MAN 3 Tangerang Selatan
Y I ANALIATI
l4 t99412
2 001
2.4.b
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS PENDIDIKAN MA NEGERI 6 KOTA TANGERANG SELATAN Komplek Pamulang Permai l, Kec, PamL'!ang Kota Tangerang Selatan Telp.021.7401484 Fax. o?L.74t7e23 Email : du
SURAT KETERANGAN Nomor
Yarig bertandarangan di bawah ini
:
121.1t
asl /KS-2014
:
\a-rna
Drs, .-\girs Hendrarvan, M.Pd
\IP
19650615
PangkaVgolongzur J
:
aharan
Unit
kerja
t99lll I 0{}t
Pembin:r Tk.l / IV.t) Kepala sekolah
:
SMA Ncgeri 6 Tangerang Sclatan
N'lenerangJ
Narna
MIRNA NIARDIAN.IH
NIIvI
I090t6t00047
JurusaniProdi
PENDI DI KAN IP A/B IOLOGI
Fakultas
ILN4L] I -\RBIYAH D,\N KEGURUAN
Judul
"Dcskripsi Penggunaan perflon.ancc Assessment (penilaiarr Kinelja) pada Pembclaia.an Biologi Kelas X StvlA yang telah nrenerapkan Kurikulurn 2013 di Kota Tangerang Selatan,'.
Nana tersebut di atas adalah benar telah rnelaksanalian penelitian di sr\4AN 6 Tangerang Selatan pada Tanggal 7 tr4ei Vd 2 Juni 20i4. Demikierr surar kererangan ini diberika,, aga. dapat digunakan sebagaimana mestinya.
w
k/-/ -
Sh"
mulang,05 |uni 2014
\o
Tata Usaha
198103
l
010
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELA TAN
sMA
NE G ERr Jalan Hidup Baru
E-mair:
di
bawah
i',16+i'ffii%$frIn. 3:1
, Serua Raya,
'ELATAN
Ciputat, Kota Tangerang Selatan 15414
","nst"nJiihi'"t;ll1t"1irtff"trXn,'lil,ffil"o,l",rtansser.sch.id
Nomor :
Yang bertandatangan
247
SURAT KETERANGAN 121.3/342lSMAN.9 KTS/2014
423.41 t
ini Kepala SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan menerangkan
bahrva:
Nama
Mirna Mardianah
NIM
i 09ttl f,100047
Prcgram
S1
Program Studi
Pendidikan IPA (Biologi)
Unir crsitas Islarn Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Semester
telah trrelaktrkan penelitian dengan
10 (scpuluh)
judul 'Di'rkripsi
Penggunacrn Per.formance As.se.ssment (penilttian
l'"irtariu) 1t'ulu Pentbelqjaran Bic.ttogi Si.iuo A'c1a.i X SltL/t
lttng Telcrh Menerapkan Kur.ikulrnt 2013 di l"'rtttt Ton;lerung ,\el(ttQr?" yang dilaksanakrirr di SNIA Ner-{eri 9 Kota Tangerang Selatan pada I 6 26 \ Iei 201.1 l)cruikian sltrat keterangan ini dibuat
r.rntr.rk
rlripat dipergunakan sebagaimana mesti'ry1.
Tangerang Selatan, 26 Mei 2014 epala Sekolah
urikulum
u:a-sE-]4
jd
97203072006041013
UJI REFERENSI
Nama
: Mirna Mardianah
NIM
: 109016100047
Judul
Skripsi
: Deskripsi Penggunaan Performance
Assessment
(Penilaian Kinerja) pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas
X SMA pada Sekolah dengan Kurikulum
2013
di Kota Tangerang Selatan
Pembimbing Skripsi : 1. Dr. Zulfiani, M.Pd
2.Dr. Yanti Herlanti, M.Pd
Paraf Pembimbins
Referensi
No.
)
I BAB I
1.
2.
4. 5. 6. 7. 8.
Zulfrani, Toni Feronika, Kinkin Suartini, e I aj ar o S ain s, (Jakarta: Lembaga Penulisan UIN Jakarta,2009), h. 60. Wahyudi, Asesmen Pembelaj aran Berbasis Portofolio Di Sekolah, Jurnal Visi llmy P e ndi dikan, Pontianak: FKIP-LJNTAN Pontianak, h. 288. Ana Ratna Wulan, Penggunaan Asesmen Alternatif P ada P emb e I aj ar an Bi ol o gi, Seminar Nasional Biolo gi : P erkembangan Biologi dan Pendidikan Biologi untuk Menunj ang Pr ofes i onalisme, (Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2407),, h.3 8 1, tidak dipublikasikan. Ibid. Zulfiani.dkk., op.cit.,h. 47. E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013). h. 61. rbid. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 1A
+
Str at e gi P e mb
U
U-
\/
w
Y,'
+
Y\
\0
(,
.I
+f' ,< .t
{
YL Yu
Y'
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013, P edoman Umum P embelai aron, h.9. 9.
10.
l1
1
2.
J.
4.
5. 6. 7 8. 9. 10.
t1
t2. 13.
14. 15. 16.
17. 18.
Ibid,h.l4. Cheiriyah ldha, Meningkatkan P emahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui P erfor manc e As s e s s m e nt, Jurnal Pendidikan Inovatif volume 3, nomor 2 (Balikpapan: 2008). h.69. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indodnesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013, P edomqn Umum P embelai aran. h.27 . BAB II Ahmad Sofyan dlrJr', Evaluasi Pembelajaran IP A B e r b as i s Komp e t e ns i, (J akarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), cetakan l, h.2. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), Ed.1, h.4. Masnur Muslich, Authentic As s es sment : Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, (Bandung: PT Refika Aditama, 20ll), cetakan kesatu, h. 5. Zulfiani,dkk., Strate gi P embelaj aran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009). Cetakan 1.h.73. Nana Sudjana, Penilaian Hosil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 3. Masnur Muslich, op.cit., h.2. Ahmad Sofyan, dl
Ibid.,h.5. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Edisi 2, h. 18-19. Masnur Muslich, op. cit., h. 25-26. Ahmad Sofuan, dkk, op.cit., h.105. rhid.
Ibid.,h.13. Ibid.,h. t4.
yl
U \-7
,P at/ \, )-L \X
*
/
,t
U
w
("
(9
f,
r1
K
Yt
tr Yv U" tlt-
tr
{a\
t(
\t \.{
V,J ,tl nV
,/Y
k
\r !
'\{
tr iq-
\\
tlr-
L{
lL
t
t9. Anas Sudiiono. oo.cit.. h. 50-52. 20. 21. 22. 23.
24'.
25. 26.
27.
28.
29.
30.
31
)2. 33. 34. 35.
36.
Ahmad Sofyan dkk.. op.cit.. h. 19. Nana Sudf ana, op.cit.,h.30. Ahmad Sofuan dl
Ibid..h.24. Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan P or tofolio pada P emb el aj or an Biol o gi, Handout kuliah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA UPD, diakses dari http ://fi le.upi.edu/, pada 25 Juni 2013 ok 15.03. h.1. Albert Oosterhof, Developing and Using Classroom Assessmenr, (USA: R. R Donnelley & Sons Company,2003), 3'd ed, h. 163. Ana Ratna Wulan, op.cit.,h.l Peter W Airasian and Michael K Russel, Classroom Assessment Concepts and Applications, Q.{ew York: McGraw-Hill Companies, 2008), 6th ed., h. 202. Masnur Muslich, op.cit., h. 124. I Ketut Susila, Pengembangan Instrumen P enilaian Unjuk Kerj a (P erformance Assesment) Laboratorium Pada Mata Pelajaran Fisiko Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Kelas X Di Kabupaten Gianyar, Artikel Pendidikan, @ali: Program Studi Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan Program Pascasarj ana Universitas Pendidikan Ganesha, 2012) diakses pada tanssal 15 Januari 2014 ok 08.03. h. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 1 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelaiaran, h.27. Ana Ratna Wulan, Penilaisn Kinerja dan P ortofolio pada P embelaj aran Biologi, Handout kuliah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA UPD, diakses dari http ://fi le.upi.edui, pada 25 Juni 2013 pk 15.03, h.1. Masnur Muslich, op.cit., h. 131. Ibid. Ibid. Ibid.,h. t32. Ibid.
\& Y\
4
.*
w
V4-
t/"-
w_
clr tl,.
ry
uo,
r&
U
kt
U
lv
I
J-{
v
\4
V-
4
vt
w
q
1,,
\+ '{
V
*
Va
u
UA
k\
UY
u
lrY u
37. 38.
39. 40.
41.
42. 43.-
44. 45. 46. 47.
48.
49.' 50.'
51.
52.
53. 54.' 55.
56.
57.
58.
S.
rbid. Ibid. rbid., h. 134. Ibid., h.125. Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan Portofolio, Handout kuliah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA UPI), diakses dari http ://fi le.upi. edu/, pada25 Juni 2013 pk 15.03, h.4. E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 201 3), h. 145-146. Ana Ratna Wulan, op.cit..h.2-3. Masnur Muslich, op.cit., h. 124-125. Ana Ratna Wulan, op.cit., h.3. Sholeh Hidayat, P engemb angan Kur ikulum Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), cetakan pertama. h. 19.
w t! l"\
X,4
h3-4. 'E. Mulyasa, op.cit., h. 60. Ibid. Ibid.,h.60-61. 'Sholeh Hidayat, op. cit.. h. l2l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h.4-5. Sholeh Hidayat, op. cit., h. 126-129. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 1A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, P edoman Umum P emb elai aran, h.ll.
U
lt
r-1
it kt u k\
\e-
V Un
V1r
r,X
Ibid..h.20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h.1. 'Sholeh Hidayat, op.cit., h. 113. €. Mulyasa, op.cit.,h. 65. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah,
tlt
't*K
tr
<\
tt.
v
i\
V-
\eUo-
,t
q?
\K
\\1\.
Un t
"t'.
t.
^.*'
0\Y
V t,? \.y
b L
t
a-
(l-
-\
Ibid.,h.22. Ibid.,h.25-26. rbid..h.26. rbid."h.27.
59. 60.
6t. 62.
74.
75.
76.
tr
\1
t
1{'
'kt
Ibid.,h.32. Ibid..h.34. rbid..h.36-37. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang 69. Memp engaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), Ed. Rev., Cet.5, h. 2. 70. Zulfrani, dl
K
Menunj ang Profesionalisme, (Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2007), h.3 83, tidak dipublikasikan. Ketut Susila. oo.cit..h.12-13. Lis Permana Sari, Pengembangan Instrumen P erformance os ses sment sebagai bentuk P enilaian Berkarakter Kimia Makalah Seminar MIPA 2010 Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY, 2010, diakses pada tanggal 18 September 2014 pk 11.36, h.10, tidak dipublikasikan. Cheiriyah ldha, Meningkatkan P emahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui P erfor manc e A s s e s s m e nt, J umal Pendidikan Inovatif Volume 3 Nomor 2,2008, diakses pada tanggal 15 Januari2014 pk 23.00 h.73, tidak dipublikasikan.
I
BAB
III
V
t
t (t ,a
q&
\
^9
Ua
a\\
A.
*1
\I
U
'Yr
ll*
t\
r
VrY.
'iJ
rbid..h.29. Ibid.,h.30. Ibid.,h.3l.
63. 64. 65. 66. 67. 68.
1l
lv
U
k\
..(
\
\|
V I
n--
a
V
^
v^
V
,b, *\
'k?
w
1
2.
4. 5.
6. 7.
,()
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia. 2011). h.32. Sugiyono, Metode P enelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2009), cetakan ke-8, h. 6. Sugiyono, op. cit., h. 218-219. Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia,2008), cetakan
ke-L,h.179. Mahmud, op.cit.,h. Ibid, h.247. Ibid.h.249.
17
{*
4v
^it i\-1
\K U),
<\
5.
U
"t :k1
uv
k\
Vt
ld,
\& v,
,y"
V
BAB IV Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, P edoman Umum P emb elaj ar an, Lampiran IV, h.29.
I
2.
U
Ibid.,h.ll Peraturan Menteri Pendidikan dan
3.
LT
Kebudayaan Republik Indodnesia Nomor 18A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013, P edoman Umum P embelai aran, h.3.
u.
tv
t\
Y\l
b
t
(o-
4.
Ibid.,h. t2.
5.
Ibid.,h.5.
LK
6.
Ibid.,h.13
K
7.
Ibid.
IV
8.
Ibid.,h.29.
s
qd-
\(\y
U ,lv
9.. Ibid. 10. 11.
Ibid., h.27. Zl;,lfiani, dW., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009). Cetakan 1, h.100.
\
v^ t
{
',1
r
Pembimbing II,
W
Dr. Yanti Herlanti. M.Pd NrP. 19760309 200501
NrP. 19710119 200801 2 010