STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BAHASA ARAB SISWI YANG BERLATAR BELAKANG PENDIDIKAN SMP, MTs DAN MTs DI LINGKUNGAN PESANTREN DI KELAS X MA TASYWIQUL BANAT KALINYAMATAN JEPARA
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh : BUDI BARLIAN CAHYADI NIM : 073 111 547
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO 2011
ABSTRAKSI Budi Barlian Cahyadi (NIM. 073111547). Studi Komparasi Hasil Belajar Bahasa Arab Siswi Yang Berlatar Belakang Pendidikan SMP, MTs Dan MTs Di Lingkungan Pesantren Di Kelas X MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo, 2011. Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui prestasi hasil belajar Bahasa Arab di MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara yang berlatar belakang pendidikan SMP; 2) Untuk mengetahui prestasi hasil belajar Bahasa Arab di MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara yang berlatar belakang pendidikan MTs yang berada di lingkungan pesantren; 3) Untuk mengetahui prestasi hasil belajar Bahasa Arab di MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara yang berlatar belakang pendidikan MTs murni (tidak berada di lingkungan pesantren); 4)Untuk mengetahui perbedaan prestasi hasil belajar Bahasa Arab antara Siswi MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara yang berasal dari SMP, MTs murni dan MTs pesantren. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik komparasi. Subyek penelitian sebanyak 30 sampel dari populasi 52 orang, menggunakan teknik quota sampling dengan 10 sampel untuk masing-masing kategori yaitu : a) 10 sampel untuk siswi berlatar belakang pendidikan SMP; b) 10 sampel untuk siswi berlatar belakang pendidikan MTs murni; dan c) 10 sampel untuk siswi berlatar belakang pendidikan MTs pesantren. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes, dengan hasil tes seperti yang tertera dalam buku laporan pendidikan atau raport. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan Analisis of Varians (ANAVA). Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara latar belakang pendidikan dengan prestasi hasil belajar bahasa Arab, ditunjukkan oleh nilai dari F hitung > F tabel, sehingga Ho ditolak. Karena diperoleh F hitung = 5.04, dalam taraf (derajat) signifikansi 0.05 atau α = 0.05 diperoleh F tabel = 3.35 berarti F hitung > F tabel sehingga Ho ditolak (H diterima). Tetapi dalam taraf (derajat) signifikansi 0.01 atau α = 0.01 diperoleh F tabel = 5.49 berarti F hitung < F tabel sehingga Ho diterima (H ditolak). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para sivitas akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti, dan semua fihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
ii
Nota Pembimbing
NOTA DINAS
Semarang, 19 Maret 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di- Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan : Judul
:
Nama NIM Jurusan Program Studi
: : : :
Studi Komparasi Hasil Belajar Bahasa Arab Siswi Yang Berlatar Belakang Pendidikan SMP, MTs Dan MTs Di Lingkungan Pesantren Di Kelas X MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara. Budi Barlian Cahyadi 073111547 Pendidikan Agama Islam S1
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Prof. DR. H. Ibnu Hadjar, M.Ed. NIP. 195805071984021002
iii
iv
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Maret 2011 Deklarator,
Budi Barlian Cahyadi NIM. 073111547
v
MOTTO
tÎtIôϑßϑø9$# zÏΒ ¨sðθä3s? Ÿξsù ( y7Îi/¢‘ ÏΒ ,ysø9$# “Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.”(Q.S. Al Baqarah 147)1
1
Al Qur’an dan Terjemahannya, Kudus, PT. Menara Kudus, 1427 H, hlm. 23
vi
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur pada Allah SWT, karya ilmiah ini penulis persembahkan secara khusus kepada : 1. Kedua orang tua, Bapak D. Suryadi dan Ibu E. Nur Hasanah serta Bapak H. Turmudzi (alm) dan Hj. Ulfah. 2. Belahan hati, dinda Isti’anah serta tiga biji kehidupan dan harapan, Mbak Dela, Kak Razqa dan Dek Kautsar
vii
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum War. Wab.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Tidak ketinggalan, penulis haturkan shalawat serta salam kepada haribaan alam, Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah merubah wajah dunia sehingga penuh dengan ilmu pengetahuan, berbudaya, terutama nilai-nilai ke-Islaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup, baik di dunia dengan segala kefanaan dan di akhirat dengan segala keabadian kelak. Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya serta untaian do’a jazaakumullahu ahsanal jaza penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, pengarahan, bimbingan dan bantuan apapun yang sangat besar artinya bagi penulis, terutama disampaikan kepada : 1. Dr. Suja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang 2. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar M. Ed. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya dengan memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini 3. Ahmad Muthohar, M.Ag selaku Ketua Program Kualifikasi yang selalu mendorong mahasiswa untuk lebih baik lagi 4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen beserta karyawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan 5. Kepala MA Tasywiqul Banat yang telah memberi ijin dan memfasilitasi penelitian, Bapak dan Ibu guru serta karyawan di lingkungan YPI “Al Muslim” Robayan Kalinyamatan Jepara yang banyak membantu
viii
6. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan segala kasih sayang serta do’a tiada henti 7. Istri terkasih serta anak-anak tersayang yang selalu memberikan dorongan dan semangat sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini 8. Sahabat-sahabat terbaikku di kelas B, serta teman-teman senasib dan seperjuangan Kepada mereka, penulis memberikan apresiasi serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala jerih payah, cucuran keringat dan tetesan air mata, untaian do’a dan asa yang tiada tara. Semoga Allah yang Maha Pemurah membalas semua amal kebaikan, dan semoga skripsi yang berjudul STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BAHASA ARAB SISWI YANG BERLATAR BELAKANG PENDIDIKAN SMP, MTs DAN MTs DI LINGKUNGAN PESANTREN DI KELAS X MA TASYWIQUL BANAT KALINYAMATAN JEPARA ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang berkenan membacanya. Akhirnya, tak ada gading yang tak retak. Tak ada kerja intelektual yang sempurna. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Oleh karena itu, saran dan pendapat yang konstruktif sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan karya-karya berikutnya. Semoga bermanfaat, amin.
Wassalamu’ alaikum War. Wab Semarang, Maret 2011
Penulis
ix
DAFTAR ISI Halaman Judul ………………………………………………………………. i Abstrak Penelitian ………………………………………………………….. ii Persetujuan Pembimbing …………………………………………………… iii Pengesahan Penguji ………………………………………………………… iv Pernyataan ………………………………………………………………….
v
Motto ………………………………………………………………………. vi Persembahan ……………………………………………………………….. vii Kata Pengantar …………………………………………………………….. viii Daftar Isi …………………………………………………………………..
x
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………
4
D. Pembatasan Istilah ………………………………………………..
5
E. Sistematika Penelitian …………………………………………….
5
BAB II : KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS A. Hasil Belajar Bahasa Arab ……………………………………….. 7 1. Pengertian Hasil Belajar Bahasa Arab ……………………….. 7 2. Penegasan Lingkup Hasil Belajar Bahasa Arab ……………… 10 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar …………… 15 B. Latar Belakang Pendidikan ………………………………………. 19 1. Pengertian ……………………………………………………. 19 2. Macam-macam Latar Belakang Pendidikan …………………. 19 C. Kajian Pustaka …………………………………………………… 20 D. Kerangka Berfikir ……………………………………………….. 21 E. Hipotesis ………………………………………………………… 22 BAB III : DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ……………………………………………. 24 B. Variabel dan Instrumen ………………………………………….. 25
x
1. Hasil Belajar Bahasa Arab ………………………………….. 26 2. Latar Belakang Pendidikan …………………………………. 26 3. Teknik Pengumpulan Data …………………………………..
27
C. Analisis Data ……………………………………………………. 27 1. Analisis Deskriptif ………………………………………….. 27 2. Analisis Uji Hipotesis ………………………………………. 28 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Tentang MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara ….. 33 1. Sejarah Berdirinya MA Tasywiqul Banat ………………….. 33 2. Letak Geografis …………………………………………….. 33 3. Visi, Misi dan Tujuan ………………………………………. 33 B. Data Umum Sampel Penelitian …………………………………. 35 C. Deskripsi Data …………………………………………………... 35 D. Penghitungan Data Hasil Penelitian …………………………….. 38 E. Pengujian Hipotesis …………………………………………….. 41 F. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………… 41 G. Keterbatasan Penelitian ………………………………………… 42 BAB V : KESIMPULAN, REKOMENSDASI DAN PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………….. 43 B. Rekomendasi …………………………………………………… 43 C. Penutup ………………………………………………………... 44 Lampiran
xi
Hal
: Nilai Bimbingan Skripsi
Semarang, 19 Maret 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di- Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bersama ini, saya kirimkan naskah skripsi :
Berdasarkan bimbingan, arahan dan koreksi atas naskah tersebut, maka nilai bimbingan adalah : ………. ( …………………………………………………. ) Kemudian harap menjadikan maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Prof. DR. H. Ibnu Hadjar, M.Ed. NIP. 195805071984021002
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang membawa misi agar umatnya senantiasa menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Ayat al Qur’an yang pertama kali turun, disamping menerangkan masalah keimanan juga yang berkenaan dengan pendidikan. Allah berfirman dalan QS. Al ‘Alaq 1 – 5 :
y7š/u‘uρ ù&t ø%$# ∩⊄∪ @,n=tã ôÏΒ z≈|¡ΣM}$# t,n=y{ ∩⊇∪ t,n=y{ “Ï%©!$# y7În/u‘ ÉΟó™$$Î/ &t ø%$# ∩∈∪ ÷Λs>÷ètƒ óΟs9 $tΒ z≈|¡ΣM}$# zΟ¯=tæ ∩⊆∪ ÉΟn=s)ø9$$Î/ zΟ¯=tæ “Ï%©!$# ∩⊂∪ ãΠt ø.F{$# “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. Al Alaq 1 – 5)2 Ayat-ayat tersebut mendorong ummat Islam untuk belajar dengan tanpa melupakan siapa yang menciptakannya. Dengan belajar, manusia akan mengerti siapa diri dan Tuhannya. Ayat-ayat tersebut juga menginformasikan tentang asal usul kejadian manusia, alat belajar, dan tujuan dari belajar yaitu agar mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya. Selanjutnya, dari wahyu pertama al Qur’an diperoleh isyarat bahwa ada dua cara perolehan dan pengembangan ilmu, yaitu Allah mengajar dengan pena yang telah diketahui manusia lain sebelumnya, dan mengajar manusia (tanpa pena) yang belum diketahuinya. Cara pertama adalah mengajar dengan alat atau atas dasar usaha manusia. Cara kedua dengan mengajar tanpa alat dan tanpa usaha manusia. Walaupun berbeda, kedyanya berasal dari satu sumber, yaitu Allah Swt.3
2 3
Al Qur’an dan Terjemahannya, Kudus, PT. Menara Kudus, 1427 H, hlm. 597 M. Quraish Shihab, Wawasan Al Qur’an, Bandung, Mizan, 1996, hlm.434
1
Salah satu alat untuk belajar adalah mempelajari bahasa. Suatu bahasa hidup atau mati sangat ditentukan oleh sejauh mana masyarakat memakainya dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Suatu bahasa dikatakan hidup jika masyarakat masih memakainya dalam kehidupan sehari-hari dan dikatakan mati bila terjadi sebaliknya.4 Bahasa Arab dikenal dikalangan ummat Islam sebagai bahasa agama. Disamping karena kelahiran agama Islam di jazirah Arab, keterkaitan Bahasa Arab dan agama Islam sangatlah erat yang tercermin dalam keberadaan al Qur’an yang merupakan kitab suci agama Islam. Di madrasah, Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang selama ini dianggap oleh sebagian peserta didik sebagai mata pelajaran yang relatif sulit untuk dipahami. Tidak sedikit dari para peserta didik yang merasa kalah sebelum perang. Hal ini dikarenakan karena kepopuleran Bahasa Arab dikalangan peserta didik tingkat dasar dan menengah masih kalah pamor dibanding bahasa asing lain seperti Bahasa Inggris. Kenyataan di lapangan tersebut seakan sudah menjadi tantangan tersendiri bagi Guru Bahasa Arab di Madrasah. Padahal salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah antara lain adalah menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.5 Memperhatikan tujuan tersebut, bisa diartikan bahwa memahami Bahasa Arab adalah suatu keniscayaan, karena rata-rata literatur agama Islam adalah berbahasa Arab. Pembelajaran di suatu lembaga pendidikan akan dianggap baik apabila lembaga tersebut berhasil meluluskan siswanya dalam jumlah besar atau dalam persentase yang besar.6 Salah satu komponen yang berkaitan langsung dengan kualitas lulusan adalah siswa atau subjek didik. 4
Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab & Bahasa Indonesia, Jakarta, PT. Pustaka Al Husna Baru, 2004, hlm. 24 5 Permenag RI nomor 2 Tahun 2008 6 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,Jakarta, Rineka Cipta, 2005, hlm. 228
2
Kurikulum yang baik, mutu pengajar yang dapat diandalkan, dan lengkapnya sarana dan prasarana tidak dapat menjamin bahwa mutu lulusannya mesti baik.7 Dengan demikian, inteligensi, kerajinan, kreatifitas dan gairah belajar akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran yang baik yang pada endingnya akan menghasilkan lulusan yang baik pula. Dalam pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah akan sangat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan siswa di jenjang sebelumnya. Ini sejalan dengan pemahaman bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Akan tetapi, faktor lingkungan juga akan sangat berpengaruh, jika lingkungan tersebut terkondisikan untuk mendukung proses pembelajaran. Seperti dalam teori Koneksionisme, penulis beranggapan bahwa siswa yang telah terbiasa dengan pembelajaran Bahasa Arab dan atau berada di lingkungan yang berkaitan erat dengan Bahasa Arab relatif akan lebih mudah dalam mengadaptasikan diri dengan pembelajaran Bahasa Arab selanjutnya. Sama halnya dengan siswa yang belum mengenal pembelajaran Bahasa Arab sebelumnya dan atau berada pada lingkungan yang tidak terkait langsung
dengan
Bahasa
Arab
relatif
akan
lebih
sulit
dalam
memahaminya. Berangkat dari latar belakang pemikiran itulah, penulis melihat bahwa prestasi hasil belajar Bahasa Arab di Madrasah Aliyah akan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan siswa pada jenjang sebelumnya. Disamping itu, kondisi lingkungan disekitar jenjang sebelumnya juga akan memberi dampak pada proses pembelajaran Bahasa Arab tersebut. Untuk membuktikan hal tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian secara langsung dalam sebuah skripsi yang berjudul ” Studi Komparasi Hasil Belajar Bahasa Arab Siswi Yang
7
Ibid, hlm. 230
3
Berlatar Belakang Pendidikan SMP, MTs Dan MTs Di Lingkungan Pesantren Di Kelas X MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara.”
B. Rumusan Masalah Mengacu pada latar belakang penelitian ini, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimanakah hasil belajar bahasa Arab siswi yang berlatar belakang pendidikan SMP, MTs Dan MTs di lingkungan pesantren di Kelas X MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara jika dikomparasikan satu sama lain ? b. Adakah perbedaan prestasi hasil belajar Bahasa Arab antara Siswi MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara yang berasal dari SMP, MTs murni dan MTs pesantren?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui hasil belajar bahasa Arab siswi yang berlatar belakang pendidikan SMP, MTs Dan MTs di lingkungan pesantren di Kelas
X
MA
Tasywiqul
Banat
Kalinyamatan
Jepara
jika
dikomparasikan satu sama lain ; 2. Untuk mengetahui perbedaan prestasi hasil belajar Bahasa Arab antara Siswi MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara yang berasal dari SMP, MTs, dan MTs di lingkungan pesantren.
D. Pembatasan Istilah Untuk memfokuskan permasalahan dan supaya tidak terjadi kesalahan
atau
pengimpretasian
skripsi,
dipandang
menjabarkan istilah pada judul skripsi, sebagaimana berikut : 1. Latar Belakang Pendidikan
4
perlu
untuk
Yang penulis maksud latar belakang pendidikan disini adalah pendidikan siswi pada jenjang sebelumnya, yakni jenjang pendidikan menengah pertama. Dalam hal ini ada 3 (tiga) kategori latar belakang pendidikan siswi, yaitu : a. Lulusan SMP b. Lulusan MTs murni (tidak di lingkungan Pesantren) c. Lulusan MTs di lingkungan Pesantren
2. Hasil Belajar Bahasa Arab Yang penulis maksud adalah nilai hasil belajar Bahasa Arab siswi MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara di kelas X pada Tahun Pelajaran 2010/2011.
E. Sistematika Penelitian Penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu : `Bagian awal yang berisi : Halaman Judul, Abstrak Penelitian, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, dan Daftar Isi. Bagian inti yang terdiri dari Bab I sampai dengan Bab V, dengan sistematika laporan penelitian sebagai berikut : Bab I PENDAHULUAN, yang berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Pembatasan Istilah, dan Sistematika Penelitian. Bab II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS, yang berisi Hasil Belajar Bahasa Arab, Latar Belakang Pendidikan, Kajian Pustaka, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis. Bab III DESAIN DAN METODE PENELITIAN, yang berisi Populasi dan Sampel, Variabel dan Instrumen, dan Analisis Data. Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN yang berisi Profil MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara, Data Umum Sampel Penelitian, Data Hasil Penelitian, Deskripsi Data Hasil Penelitian,
5
Pengujian Hipotesis, Pembahasan Hasil Penelitian dan Keterbatasan Penelitian. Bab V KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN PENUTUP Bagian akhir yang terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiranlampiran.
6
BAB II KERANGKA TEORI DAN HEPOTESIS
A. Hasil Belajar Bahasa Arab 1. Pengertian Hasil Belajar Bahasa Arab Kata hasil berarti sesuatu yang menjadi akibat dari usaha, pendapatan, panen dan sebagainya.8 Sedangkan belajar, ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi belajar tersebut. Diantara definisi belajar itu antara lain : a. Menurut Clifford T. Morgan, learning is any permanent change in behaviour that is result of past experince (belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu) b. Menurut Dr. Musthofa Fahmi, Innatta’alluma ‘ibaarotun ‘an ‘amaliyati tahgoyyurin au ta’diilin fissuluuki awil khibroh (sesungguhnya belajar adalah ungkapan yang menunjuk aktifitas yang menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman) c. Menurut Harold Spears (1995.p 94), learning is to observe, to read, to imitate, to something themselves, to listen, to follow direction (belajar adalah mengamati, membaca, meniru mencoba sendiri tentang sesuatu, mendengarkan, mengikuti petunjuk)9 Bahasa Arab adalah kalimat yang disampaikan oleh orang Arab untuk maksud-maksud mereka.10 Bahasa Arab merupakan rumpun dari bahasa semit, yang ketika menjelang abad ketiga masehi, bahasa ini berkembang menjadi suatu bahasa yang terkenal.11 Dalam
8
Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya, Amanah, tt, hlm. 202. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009, hlm. 40 10 Syeikh Musthafa Ghulayain, Jami’ud Durus al Arabiyyah 11 Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab & Bahasa Indonesia, Jakarta, PT. Pustaka Al Husna Baru, 2004, hlm. 22 9
7
perkembangannya Bahasa Arab dapat dibedakan menjadi tiga kelompok : 1) Bahasa Arab klasik (Clasical Arabic) adalah bahasa al Qur’an dan bahasa yang dipakai oleh para pujangga dan penyair, seperti AlMutanabhi, Ibn Khaldun, dll. 2) Bahasa Arab sastera (Modern Literary Arabic) adalah bahasa yang dipakai dalam surat kabar, radio, buku, dll. 3) Bahasa Arab tutur/pergaulan (Modern Spoken or Colloquial Arabic) adalah bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari.12 Sejak bahasa Arab yang tertuang di dalam al Qur’an didengungkan hingga kini, semua pengamat baik Barat maupun orang muslim Arab menganggapnya sebagai bahasa yang memiliki standar ketinggian dan keelokan linguistik yang tertinggi, yang tiada taranya (the supreme standard of linguistic excellence and beauty). Hal ini tentu saja berdampak pada munculnya superioritas sastra dan filsafat bahkan pada sains seperti ilmu matematika, kedokteran, ilmu bumi, dan tata bahasa Arab sendiri pada masa-masa kejayaan Islam setelahnya.13 Bisa dimaklumi bila banyak ulama dan ilmuwan yang menyebutkan keistimewaan bahasa Arab dibanding bahasa asing lainnya. Seperti dikutip Azhar Arsyad, Ali al-Najjar (1980:35) dalam Syahin (1980) mengungkapkan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang terluas dan terkaya kandungannya, deskripsi dan pemaparannya sangat mendetail dan dalam. Statemennya sebagai berikut :14
ا ا او ا ت وا ه واد ا Kedudukan istimewa yang dimiliki oleh bahasa Arab diantara bahasa-bahasa lain di dunia karena ia berfungsi sebagai bahasa al Qur’an dan hadits serta kitab-kitab lainnya. Itulah sebabnya, maka di 12
Ibid. Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2004, hlm. 6. 14 Ibid, hlm. 7 13
8
dalam kitab Faid al-Qadir Syarh al-Jami’ al-Shaghir susunan alManawi (1976:178) disebutkan bahwa
dari Ibnu Abbas riwayat
15
Muslim, Rasulullah bersabda :
%& ' وآم اه( ا%& ءان- وا%& %ﻥ/ : "ا اب ث#ا Al Qur’an dianggap sebagai contoh bahasa Arab yang paling sempurna, sehingga para penulis selalu berusaha untuk meniru gaya dan susunannya. Bahkan setelah mereka mempelajari dengan seksama, ternyata ia mempunyai jangkauan pemikiran yang dalam, yang membikin mereka harus lebih giat lagi dalam menekuni dan mendalami (al Qur’an).16 Berdasarkan itulah maka orang yang hendak memahami hukum-hukum (ajaran) agama Islam dengan baik haruslah berusaha mempelajari bahasa Arab. Bahasa-bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia, tidak dapat diandalkan untuk memberikan kepastian arti yang tersurat dan tersirat dari makna yang terkandung dalam al Qur’an (ash Shiddiqi, 1975:207). Karena al Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab yang mubin, maka kaidah-kaidah yang diperlukan dalam memahami al Qur’an bersendi atas kaidah-kaidah bahasa Arab, memahami asas-asasnya, merasakan uslub-uslubnya, dan mengetahui rahasia-rahasianya (ash Shiddiqi, 1972:284). Keunggulan bahasa Arab adalah kekayaannya, pengertian-pengertian niskala (abstrak) serta ketepatan makna (semantic precision) dan kemungkinan pembentukan kata turunan (derivation).17 Di madrasah, Bahasa Arab adalah salah satu mata pelajaran yang masuk dalam rumpun bahasa asing, yang mulai diberikan mulai dari kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah. Bila ditarik kesimpulan, yang dimaksud hasil belajar Bahasa Arab artinya sesuatu yang menjadi akibat dari belajar Bahasa Arab. Dalam hal ini adalah nilai yang diperoleh peserta didik setelah belajar Bahasa Arab.
15
Ibid. Abdul Mu’in, op cit, hlm. 23 17 Azhar Arsyad, op cit, hlm. 8 16
9
Hasil belajar juga biasa disebut dengan prestasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi berarti hasil karya yang dicapai.18 Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.19 Seperti dikutip Djemari Mardapi, hasil belajar menurut Bloom (1976:11) mencakup peringkat dan tipe prestasi belajar, kecepatan belajar, dan hasil afektif. Andersen (1981) sependapat dengan Bloom bahwa karakteristik manusia meliputi cara yang tipikal dari berfikir, berbuat dan perasaan. Tipikal berfikir berkaitan dengan ranah kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan ranah psikomotor, dan tipikal perasaan berkaitan dengan ranah afektif. Ketiga ranah tersebut merupakan karakteristik manusia dan dalam bidang pendidikan ketiga ranah tersebut merupakan hasil belajar.20 Hasil belajar dapat diperoleh melalui penilaian. Menurut (Chittenden:1991) kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran perlu diarahkan pada 4 (empat) hal sebagai konsep hasil belajar, yaitu : 1. Penelusuran, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri apakah proses pembelajaran telah berlangsung sesuai yang direncanakan atau tidak. 2. Pengecekan, yaitu untuk mencari informasi apakah terdapat kekurangan-kekurangan
pada
peserta
didik
selama
proses
pembelajaran. 3. Pencarian, yaitu untuk mencari dan menemukan penyebab kekurangan
yang
muncul
selama
proses
pembelajaran
berlangsung.
18
Sulchan Yasyin, op cit, hlm. 381 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta, PT Rineka Cipta, 2004, hlm. 138. 20 Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes, Jogjakarta, Mitra Cendikia Offset, 2008, hlm. 102. 19
10
4. Penyimpulan,
yaitu
untuk
menyimpulkan
tentang
pencapaian belajar yang telah dimiliki peserta didik.
tingkat
21
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka yang dimaksud dengan hasil belajar bahasa Arab adalah nilai komulatif bahasa Arab siswi MA Tasywiqul Banat Kalinymatan Jepara pada semester gasal Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Penegasan Lingkup Hasil Belajar Bahasa Arab a. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah22 Mata pelajaran bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhasap bahasa Arab, baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami
bacaan.
Kemampuan
produktif
yaitu
kemampuan
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Isalam yaitu al-Qur'an dan al- hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik. Untuk itu, bahasa Arab di Madrasah Aliyah dipersiapkan untuk pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan dasar (elementary) dititikberatkan pada kecakapan menyimak dan berbicara sebagai landasan berbahasa. Pada tingkat pendidikan menengah (intermediate), keempat kecakapan berbahasa diajarkan secara seimbang. Pada tingkat pendidikan lanjut (advanced), 21 22
Ibid, hlm. 7 Permenag RI Nomor 2 Tahun 2008, hlm.85
11
dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan menulis, sehingga peserta didik diharapkan mampu mengakses berbagai referensi berbahasa Arab. Mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira'ah), dan menulis (kitabah). 2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam. 3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
b. Ruang Lingkup Bahasa Arab di Madrasah Aliyah23 Mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah terdiri atas bahan yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam, wawasan Islam, hari-hari besar Islamdan tokoh-tokoh Islam untuk melatih keempat aspek kemampuan berbahasa, yaitu
menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Arab Kelas X Semester Ganjil.24
23 24
Ibid, hlm. 89 Ibid, hlm. 112
12
STANDAR KOMPETENSI Menyimak 1. Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan ()ارف dan kehidupan keluarga ( )ا ة ا
Berbicara 2. Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
Membaca 3. Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
Menulis 4. Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
KOMPETENSI DASAR 1.1 Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu konteks dengan tepat tentang ارفdan ا ا ة 1.2 Menangkap makna dan gagasan atau ide dari berbagai bentuk wacana lisan secara tepat tentang ارفdan ا ة ا 2.1 Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan dengan lafal yang tepat tentang ارفdan ا ا ة 2.2 Melakukan dialog sesuai konteks dengan tepat dan lancar tentang ارفdan ا ا ة 3.1 Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat dan wacana tulis dengan benar tentang perkenalan dan kehidupan keluarga 3.2 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat tentang perkenalan dan kehidupan keluarga 3.3 Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana tulis secara tepat tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
4.1 Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat tentang perkenalan dan kehidupan keluarga 4.2 Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frasa, dan struktur yang benar tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
13
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR Keterangan Tema-tema tersebut menggunakan bentuk kata وا اةdan struktur kalimat وا اأ
d. Indikator Ketercapaian Pembelajaran Bahasa Arab Kelas X Semester Gasal Memperhatikan SK, KD, tema, bentuk kata dan struktur kalimat yang dipelajarai di kelas X, dapat dirumuskan Indikator ketercapaian pembelajaran sebagai berikut : 1) Indikator SK 1, KD 1.1 -
Mendemonstrasikan teks hiwar tentang رف2 اdan ة4ا 5 ا
-
Menjelaskan makna kata, frase, dan kalimat dalam hiwar/teks lisan yang diperdengarkan
2) Indikator SK 1, KD 1.2 -
Menjelaskan ragam رف2 اdan 5 ة ا4 اyang terdapat dalam hiwar/teks lisan yang diperdengarkan
-
Menjelaskan makna ragam رف2ا
dan 5 ة ا4 اyang
diperdengarkan -
Menjelaskan makna dan gagasan yang terdapat dalam hiwar/teks lisan sederhana tentang رف2 اdan 5 ة ا4ا yang diperdengarkan
-
Menjawab
pertanyaan
tentang
kandungan
materi
hiwar/teks lisan tentang رف2 اdan 5 ة ا4 اyang diperdegarkan. 3) Indikator SK 2, KD 2.1
14
-
Mengucapkan mufradat baru tentang رف2ا
dan ة4ا
5 اdengan lafal yang baik dan benar -
Mengucapkan materi hiwar tentang رف2 اdan 5 ة ا4ا dengan lafal dan intonasi yang baik dan benar
4) Indikator SK 2, KD 2.2 -
Mendemonstrasikan materi hiwar tentang رف2 اdan ة4ا 5 اsecara berpasangan
-
Menggunakan mufradat yang berkaitan dengan رف2 اdan 5 ة ا4 اdalam bentuk kata 67ة وا8 اdan struktur kalimat "9اء وا:2"7ا
-
Melakukan tanya jawab dengan mufradat yang berkaitan dengan رف2 اdan 5 ة ا4 اdalam bentuk kata ة8ا 67 واdan struktur kalimat "9اء وا:2"7ا
-
Mengungkapkan kandungan/ gagasan dalam teks hiwar dengan bahasa Arab sederhana
5) Indikator SK 3, KD 3.1 -
Melafalkan kata, frase dan kalimat tentang رف2 اdan 5 ة ا4 اdalam bentuk kata 67ة وا8 اdan struktur kalimat "9اء وا:2"7ا
-
Melafalkan materi qira’ah tentang رف2 ا اdan 5 ة ا4ا dalam bentuk kata 67ة وا8 اdan struktur kalimat اء:2"7ا "9وا
6) Indikator SK 3, KD 3.2 dan 3.3 -
Menjelaskan ketentuan membaca yang benar tentang
ا
رف2 اdan 5 ة ا4 اdalam bentuk kata 67ة وا8 اdan struktur kalimat "9اء وا:2"7ا -
Menjawab pertanyaan/latihan tentang makna kata,frase dan kalimat yang terdapat dalam teks tulis/qira’ah sederhana yang berkaitan dengan رف2 ا اdan 5 ة ا4ا
15
dalam bentuk kata 67ة وا8 اdan struktur kalimat اء:2"7ا "9وا -
Menjelaskan gagasan yang terdapat dalam teks tulis sederhana yang berkaitan dengan رف2 ا اdan 5 ة ا4ا dalam bentuk kata 67ة وا8 اdan struktur kalimat اء:2"7ا "9وا
-
Menjawab pertanyaan/latihan tentang kandungan bahan qira’ah tentang رف2 ا اdan 5 ة ا4 اdalam bentuk kata 67ة وا8 اdan struktur kalimat "9اء وا:2"7ا
dengan
baik dan benar 7) Indikator SK 4, KD 4.1 -
Menulis kalimat-kalimat Arab tentang رف2 ا اdan ة4ا 5 اmalalui imla’ manqul
-
Menyusun kata acak menjadi kalimat sempurna
8) Indikator SK 4, KD 4.2 -
Menyusun kalimat dalam beberapa alinea sesuai tema ا رف2 اdan 5 ة ا4 اdan struktur yang dipelajari
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri (faktor internal) dan dari luar diri (faktor internal). Yang termasuk faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah : 1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. 2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang terdiri atas : a. Faktor intelektif yang meliputi : i. Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat ii. Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki
16
b. Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. 3) Faktor kematangan fisik25 Sedangkan yang tergolong faktor eksternal ialah : 1) Faktor sosial, yang terdiri atas : a. Lingkungan keluarga b. Lingkungan sekolah c. Lingkungan masyarakat d. Lingkungan kelompok 2) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian. 3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. 4) Faktor lingkungan spritual atau keamanan.26 Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi baik secara langsung atau tidak langsung, sehingga akan sangat mempengaruhi prestasi atau hasil belajar seorang peserta didik di sekolah. Dalam hal ini, latar belakang pendidikan yang disinyalir mempengaruhi prestasi hasil belajar bahasa Arab siswi MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara termasuk dalam faktor internal yang bersifat faktor psikologis, baik intelektif maupun non-intelektif. Disamping itu juga ada faktor eksternal yang menjadi penunjang latar belakang pendidikan, yaitu faktor sosial. Selain ada hal-hal yang mempengaruhi hasil belajar, ada juga faktor-faktor yang menghambat hasil belajar. Yang paling banyak terjadi, hambatan itu terjadi pada masa proses pembelajaran di kelas. Apabila hal itu terjadi, maka hasil belajar akan semakin jauh dari hasil belajar yang diharapkan. 25 26
Ibid. Ibid.
17
Pada prinsifnya, pembelajaran di kelas adalah proses komunikasi. Dalam proses pembelajaran, ada beberapa faktor yang menjadi hambatan proses komunikasi atau dikenal dengan istilah barriers atau noises.27 Hambatan-hambatan tersebut adalah : 1) Faktor internal Hambatan yang berasal dari dalam diri penerima pesan atau pembelajar itu sendiri, berupa : a. Hambatan
psikologis,
seperti
minat,
sikap,
pendapat
kepercayaan, intelegensi, pengetahuan. Pembelajar yang senag terhadap mata pelajaran, topik, serta pengajarnya tenru lain hasil belajarnya dibandingkan dengan yang benci atau tak menyukai semua itu. b. Hambatan fisik, seperti kelelahan, sakit, keterbatan daya indera, dan cacat tubuh 28 2) Hambatan eksternal Hambatan yang berasal dari luar pembelajar, seperti : a. Hambatan kultural, seperti perbedaan adat istiadat, normanorma sosial, kepercayaan, dan nilai-nilai panutan. Perbedaan adat istiadat, norma sosial dan kepercayaan kadang-kadang dapat menjadi sumber salah paham. b. Hambatan lingkungan, yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh situasi dan kondisi keadaan sekitar. Proses pembelajaran di tempat yang tenang, sejuk, dan nyaman, tentu akan lain hasilnya dengan proses yang dilakukan di kelas yang bising, panas, dan berjubel.29 Hasil belajar akan sangat dipengaruhi oleh terciptanya faktorfaktor yang mempengaruhi, serta teratasinya faktor-faktor yang menghambat proses pembelajaran. Hasil belajar yang optimal, akan 27
Hujair Ah. Sanaky, Media Pembelajaran, Yogyakarta, Safiria Insania Press, 2009,
28
Ibid.. Ibid.
hlm. 13 29
18
mengahasilkan tujuan akhir dari proses pembelajaran bagi pembelajar dan mengajar bagi pengajar atau guru yang diharapkan. Masyarakat secara umum akan sangat berharap agar sekolah atau madrasah mampu memenuhi berbagai macam tujuan dari proses pembelajaran atau pendidikan tersebut. Tujuan pembelajaran yang begitu banyak dapat menjadi tidak terbendung kecuali jika para guru dapat memfokuskan tujuan mengajarnya. Tujuan akhir mengajar adalah untuk membantu siswa agar dapat menjadi pelajar yang independen (mandiri) dan selfregulated (mampu mengatur dirinya sendiri)30 Tujuan akhir ini berfungsi sebagai tujuan menyeluruh yang beberapa tujuan lain dan aktivitas guru lainnya dapat dimasukkan didalamnya. Maksud primer ini didasari oleh dua asumsi. Salah satunya adalah pandangan kontemporer bahwa pengetahuan tidak sepenuhnya tetap dan dapat ditularkan/diteruskan, tetapi sesuatu yang dikonstruksikan secara aktif oleh semua individu, siswa maupun orang-orang dewasa, melalui pengalaman pribadi maupun sosial. Asumsi lainnya adalah pandangan yang percaya bahwa terpenting yang seharusnya dipelajari siswa adalah how to learn (bagaimana untuk belajar).31
B. Latar Belakang Pendidikan 1. Pengertian Salah satu arti kata latar adalah keterangan mengenai ruang waktu dan suasananya saat berlangsungnya peristiwa.32 Sedangkan kata belakang berarti bagian yang dianggap sebagai akhir.33 Bila dirangkai dengan kata pendidikan, latar belakang pendidikan berarti keterangan mengenai ruang waktu dan suasananya
30
Richard I. Arends, Learning To Teach, Edisi Ketujuh Buku Satu, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2008, hlm. 17 31 Ibid. 32 Sulchan Yasyin, op cit, hlm. 313 33 Ibid, hlm. 63
19
saat berlangsungnya peristiwa pada bagian yang dianggap sebagai akhir dari sebuah pendidikan. Dengan kata lain, latar belakang pendidikan berarti jenjang pendidikan yang ditempuh seseorang yang paling akhir sebelum dia berada pada jenjang pendidikan atau posisinya sekarang. Yang penulis maksud dari latar belakang pendidikan dalam skripsi ini adalah latar belakang pendidikan peserta didik sebelum jenjang pendidikan Madrasah Aliyah, dalam hal ini adalah jenjang SLTP atau yang sederajat.
2. Macam-macam Latar Belakang Pendidikan Untuk memfokuskan batas penelitian, penulis menganggap perlu untuk menjelaskan macam-macam latar belakang pendidikan dalam penelitian skripsi ini. Latar belakang pendidikan yang dimaksud adalah : 1) Sekolah Menengah Pertama (SMP), artinya peserta didik lulusan SMP. Yang penulis maksud adalah SMP secara umum, baik negeri atau swasta. 2) Madrasah Tsanawiyah (MTs) Murni, artinya peserta didik lulusan MTs yang tidak berada dibawah Yayasan yang menaungi Pondok Pesantren, atau secara geografis jauh dari Pesantren. 3) Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pesantren, artinya peserta didik lulusan MTs yang berada dibawah Yayasan yang menaungi Pondok Pesantren, atau secara geografis berdekatan dengan Pesantren. Pengelompokkan
latar
belakang
pendidikan
tersebut
dilatarbelakangi beragamnya latar belakang pendidikan siswi kelas X di MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara, yang dianggap penulis punya
keterkaitan
yang
signifikan
dalam
ketuntasan
proses
pembelajaran bahasa Arab pada semester gasal tahun pelajaran 2010/2011. Dari data peserta didik kelas X, disimpulkan ada 3 (tiga) varian latar belakang pendidikan, yaitu :
20
1. Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik negeri maupun swasta. 2. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Murni, yaitu peserta didik lulusan MTs selain MTs Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara. 3. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pesantren, yaitu peserta didik lulusan MTs Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara, yang berada dibawah YPI Al Muslim di lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Robayan Kalinyamatan Jepara.
C. Kajian Pustaka Untuk menghindari pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang sama dari seseorang baik dalam bentuk buku atau dalam bentuk tulisan lainnya, maka penulis akan memaparkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan. Dari hasil temuan itu nantinya akan dijadikan sebagai sandaran teori dan sebagai pembanding dalam mengupas permasalahan tersebut sehingga diharapkan akan muncul penemuan baru. Adapun penelitian-penelitian yang penulis paparkan diantaranya sebagai berikut : Skripsi Mudlofar (073111573) yang berjudul “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Terhadap Kemampuan Mengajar Di Madrasah Ibtidaiyah Raudlotul Wildan Wedung Demak” tahun 2009 Fakultas Tarbiyah. Dalam Skripsi tersebut disimpulkan bahwa karena dari hasil nilai latar belakang pendidikan guru (variabel X) dan tingkat kemampuan mengajar guru (variabel Y) lebih besar dari pada nilai koefisien yang ada pada tabel dalam taraf signifikan 5 % dan 1 %, maka diperoleh hasil yang signifikan, yaitu r xy = 0.898 lebih besar dari pada r t. Dengan demikian latar belakang pendidikan dan kemampuan mengajar guru Madrasah Ibtidaiyah Raudlotul Wildan Wedung Demak mempunyai hubungan yang
21
sejajar. Oleh karena itu hasil analisis Uji Hipotesis peneliti dapat diterima.34 Skripsi
Samsudin
(073111498)
yang
berjudul
“Pengaruh
Penerapan Metode Drill Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Bidang Studi Bahasa Arab di MI Hidayatul Athfal Negarayu Tonjong Brebes Tahun Pelajaran 2008/2009” tahun 2009 Fakultas Tarbiyah. Dalam Skripsi tersebut disimpulkan bahwa ada pengaruh dalam pemakaian variasi metode terhadap prestasi belajar siswa kelas VI MI Hidayatul Athfal Negarayu Tonjong Brebes. Hal ini ditunjukkan oleh nilai df atau db 25 (5 % tt = 2.06 dan 1 % tt = 2.70). Dengan demikian maka hipotesa nihil (Ho) ditolak, berarti antara variabel X dan Y terdapat perbedaan mean yang sangat signifikan. Berarti terdapat pengaruh penerapan metode drill terhadap prestasi belajar siswa kelas VI MI Hidayatul Athfal Negarayu Tonjong Brebes.35 Dari kajian pustaka di atas, dapat dikemukakan beberapa perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu : 1. Variabel dan objek penelitian yang berbada 2. Kajian pustaka diatas hanya mencari tingkat signifikansi dari pengaruh hubungan antar variabel. Adapun titik persamaannya adalah : 1. Mencari keterkaitan hubungan antar variabel. Akan tetapi dalam penelitian yang dilakukan penulis dilanjutkan dengan dikomparasikan antar treatment atau varian variabel. 2. Objek penellitian dilakukan di lingkungan madrasah/sekolah.
34 Mudlofar (073111573), “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Terhadap Kemampuan Mengajar Di Madrasah Ibtidaiyah Raudlotul Wildan Wedung Demak”, Skripsi, (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009) 35 Samsudin (073111498), “Pengaruh Penerapan Metode Drill Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Bidang Studi Bahasa Arab di MI Hidayatul Athfal Negarayu Tonjong Brebes Tahun Pelajaran 2008/2009”, Skripsi, (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009)
22
D. Kerangka Berfikir Seperti dikutip Sugiyono, Uma Sekaran dalam bukunya Business Research (1992) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.36 Memperhatikan latar belakang pendidikan siswi MA Tasywiqul Banat dari SMP, dimana mata pelajaran Bahasa Arab tidak diajarkan akan relatif berat dalam mengikuti pelajaran tersebut, yang akan berimbas pada hasil belajar yang diperoleh. Begitu juga siswi dengan latar belakang pendidikan MTs murni. Meskipun di MTs sudah diajarkan Bahasa Arab, akan tetapi bila tidak diukung oleh faktor lain seperti lingkungan yang mendukung misalnya, dirasa akan tetap ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam mengikuti pelajaran itu. Lain halnya dengan peserta didik berlatar belakang pendidikan MTs pesantren. Dengan lingkungan yang mendukung, siswi dengan latar belakang pendidikan pesantren akan relatif lebih mudah dalam mengikuti dan memahami pelajaran Bahasa Arab, yang pada akhirnya hasil belajar yang diperoleh akan menjadi lebih baik dibanding dengan siswi yang berlatar belakang pendidikan SMP atau MTs murni. Mencermati sintesa atau kesimpulan sementara yang dirumuskan di atas, dapat dirumuskan bahwa jika siswi MA Tasywiqul Banat kelas X itu berlatar belakang pendidikan MTs pesantren, maka hasil belajar yang diperoleh akan relatif lebih baik dibandingkan siswi berlatar belakang pendidikan SMP atau MTs murni.
E. Hipotesis Hipotesis atau hipotesa tidak lain dari jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesa menyatakan hubungan apa yang kita cari atau yang ingin kita pelajari. Hipotesa adalah pernyataan yang diterima secara sementara 36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta, CV Alfabeta, 2009, hlm. 91
23
sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Hipotesa adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks.37 Secara umum, hipotesa yang baik harus mempertimbangkan semua fakta-fakta yang relevan, harus masuk akal dan tidak bertentangan dengan huku, alam yang telah diciptakan Tuhan. Hipotesa harus dapat diuji dengan aplikasi deduktif atau induktif untuk verifikasi. Hipotesa harus sederhana.38 Sebagai mata pelajaran bahasa asing yang hanya diajarkan di sekolah atau madrasah yang berbasis agama yang kental, efektifitas pembelajaran bahasa Arab akan sangat dipengaruhi faktor-faktor penunjang dan berhubungan erat dengan proses pembelajaran di jenjang sebelumnya. Begitu juga halnya, siswi di MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara. Sudah barang tentu siswi yang mempelajarinya harus mengenal Bahasa Arab sebelumnya. Berdasarkan kondisi rill tersebut, kiranya penulis bisa menjabarkan rumusan hipotesis penelitian skripsi ini sebagai berikut : -
Ada perbedaan hasil belajar Bahasa Arab antara siswi yang berasal dari SMP, MTs, dan MTs di lingkungan pesantren di MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara.
37 38
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1988, hlm. 182 Ibid, hlm. 184
24
Dari jumlah peserta didik kelas X sebanyak 55 siswi, sebagai bahan penelitian diambil 30 siswi dengan masing-masing kategori diambil 10 (sepuluh) siswi. Data peserta didik tersebut adalah sebagai berikut : No
Nama Siswi
1
SULASTRI
2
5
NANIK KUSNIASARI ANA DUROTIN AQSO UVI LUHFATUL IZZAH ZUNITA UMAIDAH
6
AYU SEKARSARI
7
MARIKHATUN NIKMAH KHANIFATUL KHASANAH
3 4
8
Asal Sekolah/Madrasah
No Ijazah
SMP N 02 Welahan
DN-03 DI 0250873
SMP N 03 Demak
DN-03 DI 0282566
SMP N 01 Welahan
DN-03 DI 0249063
SMP N 03 Welahan
DN-03 DI 0253556
SMP N 03 Demak SMP Sula 3 Kalinyamatan
DN-03 DI 0249063
SMP N 01 Welahan
DN-03 DI 0249189
SMP N 03 Welahan
DN-03 DI 0253544
DN-03 DI 0248358
9
SITI FADILILLAH
SMP N 01 Kalinyamatan
DN-03 DI 0249003
10
WIDYA MARDIKANING DIYAH NOVIANI
SMP N 01 Kalinyamatan
DN-03 DI 0249005
11
RISKA AYU RAHMAWATI
MTs. Miftahul Huda Jleper
12
INDAH WATI
MTs. Miftahul Huda Jleper
13
FENTY NOOR LAILA
MTs. Nurul Ulum Welahan
14
NURUL FITRIYAH
MTs Nurul Islam Kriyan
15
ZUMROTUL FARIDA
25
MTs75/11.21/PP.01.1/042/ 2010 MTs75/11.21/PP.01.1/016/ 2010 MTs26/11.20/PP.01.1/018/ 2010 MTs21/11.20/PP.01.1/094/ 2010 MTs25/11.21/PP.01.1/058/
16
MAIDATUS SHOLIKHAH
17
ANIS CHORIDA
18
IRA IRANI
19
KHILMA ZAHROTUN NAJIAH
20
HILYA MALIH MAHAROH
21
MITSNA ROSALINA
MTs. Tasywiqul Banat Robayan
22
SYAFRIKA FARIZ
MTs. Tasywiqul Banat Robayan
23
DAVANIA IZZANI
MTs. Tasywiqul Banat Robayan
24
KHILMA NADIYYA
MTs. Tasywiqul Banat Robayan
25
WIRDA UMAMI
MTs. Tasywiqul Banat Robayan
26
SITI LAYYINATUSSIFA
MTs. Tasywiqul Banat Robayan
27
PUTRI FARADINA
MTs. Tasywiqul Banat Robayan
28
IKA MULYANI
MTs. Tasywiqul Banat Robayan
29
AMALIA SYAHZANAN
MTs. Tasywiqul Banat Robayan
30
NI'MAH SYUKRIYA
MTs. Tasywiqul Banat Robayan
26
2010 MTs73/11.20/PP.01.1/102/ 2010 MTs72/11.21/PP.01.1/004/ 2010 MTs72/11.21/PP.01.1/012/ 2010 MTs26/11.20/PP.01.1/082/ 2010 MTs20/11.20/PP.01.1/319/ 2010 MTs23/11.20/PP.01.1/023/ 2010 MTs23/11.20/PP.01.1/034/ 2010 MTs23/11.20/PP.01.1/006/ 2010 MTs23/11.20/PP.01.1/014/ 2010 MTs23/11.20/PP.01.1/040/ 2010 MTs23/11.20/PP.01.1/033/ 2010 MTs23/11.20/PP.01.1/030/ 2010 MTs23/11.20/PP.01.1/015/ 2010 MTs23/11.20/PP.01.1/001/ 2010 MTs23/11.20/PP.01.1/020/ 2010
BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Dalam sebuah penelitian, peneliti dapat dapat melaksanakan penelitian yang bersifat penelitian populasi maupun penelitian sampel. Secara sederhana, populasi dapat diartikan sebagai berikut :39 1. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 1998) 2. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciriciri yang ditetapkan (Nazir, 1983) 3. Sekumpulan objek yang lengkap dan jelas (Vincent, 1989) Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Nawawi, 1983)40 Bagian atau wakil dari suatu populasi yang diselidiki disebut sampel. Seperti pendapat Moh. Nazir, sebuah sampel adalah bagian dari populasi. Survei sampel adalah suatu prosedur dalam mana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi.41 Dalam penelitian skripsi ini, populasinya adalah seluruh siswi kelas X MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Berdasarkan data dari Kantor Madrasah, siswi kelas X tercatat sebanyak 52 siswi. Dari jumlah tersebut, diketahui 13 orang lulusan SMP, 17 orang lulusan MTs Murni, dan 22 orang lulusan MTs Pesantren. Meskipun jumlah populasi penelitian ini 52 orang, dengan pertimbangan tertentu penelitian ini tidak menggunakan penelitian populasi,
tetapi
penelitian
sampel.
39
Teknik
pengambilan
Subana dkk, Statistik Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2005, hlm. 24 Ibid. 41 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988, hlm. 325 40
24
sampel
menggunakan teknik kuota atau quota sampling, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi penelitian dengan cara menentukan sejumlah anggota sampel secara quota atau jatah.42 Untuk itu, dari populasi penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 30 orang dengan asumsi setiap kategori lulusan diambil 10 sampel. Pengambilan sampel dengan teknik ini dengan pertimbangan : 1. Memperhatikan jumlah populasi tiap kategori lulusan yang tidak merata, 2. Agar dapat mengambil sampel dari tiap kategori lulusan dengan cara random atau acak, sehingga hasil penelitian diharapkan akan lebih valid.
B. Variabel dan Instrumen Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variansi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.43 Umumnya variabel dibagi atas 2 jenis, yaitu variabel kontinu (continous variable) dan variabel deskrit (descrete variable). Variabel juga dapat dibagi sebagai variabel dependen dan variabel bebas. Juga variabel dapat dilihat sebagai variabel aktif dan variabel atribut.44 Variabel penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah latar belakang pendidikan siswi dengan 3 (tiga) kategori, yaitu lulusan SMP, MTs, dan MTs di lingkungan pesantren. Sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi hasil belajar bahasa Arab. Sifat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah sebagai hubungan korelasional yang akan dicari pengaruhnya, dari masing-masing kategori lulusan. Hubungan antara variabel penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
42
Subana dkk, op cit, hlm. 28. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta, CV Alfabeta, 2009, hlm. 61 44 Moh. Nazir, op cit, hlm. 149 43
25
SMP
Latar Belakang Pendidikan
MTs Murni
Hasil Belajar Bahasa Arab
MTs Pesantren
1. Hasil Belajar Bahasa Arab Hasil belajar bahasa Arab yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai mata pelajaran bahasa Arab. Instrumen variabel ini adalah hasil tes yang dilakukan oleh guru seperti yang tercatat dalam buku laporan
pendidikan
(raport)
semester
ganjil
tahun
pelajaran
2010/2011. 2. Latar Belakang Pendidikan Latar belakang pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jenjang pendidikan yang ditempuh oleh siswi sebelum tercatat sebagai siswi Kelas X MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Dalam hal ini, penulis membagi latar belakang pendidikan siswi tersebut menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu : a. Lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) b. Lulusan Madrasah Tsanawiyah Murni (MTs Murni) yaitu madrasah yang tidak berada di lingkungan Pondok Pesantren. Dalam hal ini yang dimaksud adalah MTs selain MTs Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara. c. Lulusan Madrasah Tsanawiyah Pesantren (MTs Pesantren) yaitu madrasah yang berada di lingkungan Pondok Pesantren. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah MTs Tasywiqul Banat yang secara geografis berada di lingkungan beberapa Pondok Pesantren, yaitu
26
Pon. Pes. Miftahul Ulum, Pon. Pes. Hidayatus Salikin, Pon. Pes. Baiturrahim, dan Pon. Pes. Al Fattah.
3. Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik data dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik quota atau quota sampling, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi penelitian dengan cara menentukan sejumlah anggota sampel secara quota atau jatah.45 Penulis mengambil 30 sampel dengan asumsi 10 sampel dari masingmasing latar belakang pendidikan seperti yang tertera pada buku data di Kantor MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara.
C. Analisis Data Analisis adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah dibaca.46 Analisis yang dimaksudkan disini adalah kegiatan menganalisis data tentang hubungan atau kaitan antar variabel dalam suatu penelitian dengan menggunakan teknik-teknik statistik. Kegiatan menganalisis dengan teknik statistik korelasional yang tepat bertujuan mengolah data hasil dari penelitian korelasional untuk menguji ada tidaknya hubungan itu dan mengungkapkan seberapa besar kekuatan hubungan antar variabel yang dimaksud.47
1. Analisis Deskriptif Dari catatan buku raport, diperoleh informasi nilai bahasa Arab dari masing-masing sampel. Dari catatan tersebut, selanjutnya akan dicari data-data pelengkap dari masing-masing kategori lulusan, yaitu :
45
Subana dkk, Statistik Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2005, hlm. 28. Moh. Nazir, op cit, hlm. 419 47 Subana dkk, op cit, hlm. 136. 46
27
a. Mean atau rata-rata ( X ), dengan rumus : = ΣX n
X
Dimana = Rata-rata X ΣX n
= Jumlah seluruh data = Banyaknya data
b. Variance (Vx) dan Standar Deviasi (S), dengan rumus : Vx
=
S
=
Dimana Vx =
Σ(X - X )² n-1 Σ(X - X )² n-1 Variance
S
=
Standar Deviasi
X
=
Nilai-nilai
X n
=
Rata-rata
=
Banyaknya data
c. Nilai tertinggi dan terendah, yaitu dengan mencari nilai terendah dan tertinggi dari data yang tersedia.
2. Analisis Uji Hipotesis Salah satu ciri dari penelitian pendidikan berjenis penelitian kuantitatif adalah keberadaan hipotesis atau hipotesa. Hipotesis juga menjadi kendali bagi peneliti, agar penelitian yang dilakukannya sesuai dengan tujuan penelitiannya. Hipotesia menjadi pengendali bagi semua kegiatan penelitian, mulai dari pemilihan sampel, penyiapan instrumen, pengolahan data, hingga statistik agar mengarah pada pengujian hipotesis yang dikeluarkan.48
48
Subana dkk, op cit, hlm. 113.
28
Dari data di atas, akan dilakukan uji hopotesis dengan menggunakan teknik Analisis of Varians (ANAVA) yang prosedurnya adalah sebagai berikut : a. Rumusan hipotesis Ho
:
µı = µ2 = µ3, artinya : tidak ada beda antara meanmean dari populasi
H1
:
µı ≠ µ2 ≠ µ3, artinya terdapat perbedaan antara populasi.
b. Tentukan jumlah pengamatan dari sampel, yaitu : n1
= besar sampel 1 (10)
n2
= besar sampel 2 (10)
n3
= besar sampel 3 (10)
n
= total pengamatan, yaitu : n1 + n2 + n3 = 30
c. Menentukan level signifikacance : α = 0.05 dan 0.01 d. Membuat Tabel Analisa Variance (ANAVA) : Untuk ini perlu dihitung terlebih dahulu : -
Correction factor : CF
= (ΣTj)² n Dimana :
-
CF
= Correction factor
ΣTj
= Total nilai pengamatan (nilai variabel)
n
= Total anggota sampel (besar sampel)
Sumsquare total : SSт
= Σ(Xij)² - CF
Dimana : SSт
= Sumsquare total
Xij
= Nilai pengamatan I dari sampel j.
29
-
Sumsquare antar perlakuan : = Σ (Tj)² - CF nj Dimana : SSp
-
Tj
= Total nilai sampel j
Nj
= Besar sampel j
SSp
= Sumsquare antar perlakuan
Sumsquare error : SSE
= SSт - SSp
Dimana :
-
SSE
= Sumsquare error
SSp
= Sumsquare antar perlakuan
SSт
= Sumsquare total
Menentukan degree of freedom : DFP
= k–1
DFT
= n–1
DFE
= DFT – DFP
Dimana :
-
DFP
= degree of freedom antar perlakuan
DFT
= degree of freedom total
DFE
= degree of freedom error
n
= Jumlah anggota total sampel
k
= Jumlah perlakuan
Mean square MSP MSE
= SSp DFP = SSE DFE
30
Dimana :
-
MSP
= Mean square antar perlakuan
MSE
= mean square error
DFP
= degree of freedom antar perlakuan
DFE
= degree of freedom error
Menghitung harga statistik F, yaitu : F
= MSP MSE Dimana : MSP
= Mean square antar perlakuan
MSE
= mean square error
F
= Statistik F
Semua perhitungan di atas dalam disingkat dalam sebuah tabel yang dinamakan Tabel Analisa Variance, atau Tabel ANAVA. Bentuknya adalah seperti di bawah ini :
Tabel 3 TABEL ANAVA Sumber Variasi
DF
SS
MS
Antar perlakuan
k-1
SSp
SSp k- 1
Dalam perlakuan (error)
(n-k) – (k-1)
SSE
___SSE____ (n-k) – (k-1)
Total
n-k
SSт
SSт n-k
e. Mencari harga distribusi F pada level significance
MSP MSE
yang
diinginkan, yaitu : Fa ; f1, f2 Harga F ini dapat dicari pada Tabel Distribusi F pada level
significance 1% dan 5%. Angka-angka dalam tabel tersebut adalah
31
nilai F pada degree of freedom f1 dan f2. Degree of freedom f1 dan f2 adalah f3 degree of freedom dalam tabel ANAVA dari MS yang
besar, sedangkan f2 adalah degree of freedom dari MS yang kecil. f. Tentukan daerah penolakan hipotesa : Tolak Ho , terima H1 jika F > Fa ; f1, f2 Terima Ho , tolak H1 jika F < Fa ; f1, f2 g. Rumusan kesimpulan, berdasarkan uji di atas. Jika hipotesa diterima, berarti tidak ada beda antara mean dari populasi, atau kita sebutkan bahwa perbedaan mean tidak significance. Di lain fihak, jika Ho diterima, maka terdapat perbedaan antara meanmean dari populasi. Jika ditolak pada level 0.05 sering kita sebut beda adalah signifikan. Jika penolakan dilakukan pada level 0.01 pada beda sangat signifikan.
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Tentang MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara 1. Sejarah Berdirinya MA Tasywiqul Banat Madrasah Aliyah (MA) Tasywiqul Banat berdiri pada tahun 1971 oleh al maghfurilah KH. Muslim bersama masyarakat desa Robayan, yang merupakan kelanjutan dari lembaga formal yang sudah ada sebelumnya, yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tasywiqush Shoghirin dan Madarsah Tsanawiyah (MTs) Tasywiqul Banat. Saat ini MA Tasywiqul Banat merupakan salah satu lemmbaga dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al Muslim. Disamping menaungi lembaga formal, YPI Al Muslim juga mengelola Pondok Pesantren Putra dan Putri, Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Al Qur’an, dan Majlis Ta’lim. Dari sejak berdiri sampai sekarang, MA Tasywiqul Banat adalah satu-satunya lembaga pendidikan di Jepara yang hanya mengelola peserta didik perempuan. Dengan keeksistensiannya, MA Tasywiqul Banat telah meluluskan ribuah peserta didik dan berkontribusi besar dalam perkembangan pendidikan di Kabupaten Jepara.
2. Letak Geografis MA Tasywiqul Banat terletak di Jl. Pondok Pesantren No. 01 Desa Robayan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara. Secara geografis, dalam radius 100 meter MA Tasywiqul Banat diapit oleh 4 (empat) Pondok Pesantren, yaitu Pon. Pes. Miftahul Ulum, Pon. Pes. Hidayatus Salikin, Pon. Pes. Baiturrahim dan Pon. Pes. Al Fattah. MA Tasywiqul Banat dikelola oleh 25 orang guru dan karyawan.
3. Visi, Misi dan Tujuan a. Visi
44
Visi MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara, adalah : Unggul, Inovatif, Mandiri dan Berwawasan Iptek yang Berlandaskan Imtaq. b. Misi Misi MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara adalah : 1. Melaksanakan proses pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan potensi secara optimal 2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta didik untuk mengembangkan diri yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam 3. Mendorong warga masyarakat (stakeholder) untuk menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif 4. Menumbuh
kembangkan
semangat
pembaharuan
dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan keimanan dan ketaqwaan c. Tujuan Adapun Tujuan MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara adalah : 1. Meningkatkan nilai Ujian Nasional dengan asumsi 0.45 per-tahun 2. Meningkatkan out put peserta didik yang dapat diterima melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan asumsi 6% per-tahun 3. Minimal 70% peserta didik mampu berkomunikasi aktif dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris 4. Meraih prestasi olah raga dan seni minimal di tingkat kabupaten 5. Mengoptimalkan kegiatan Karya Ilmiah Remaja (KIR) hingga mampu berkiprah di tingkat provinsi 6. 80% peserta didik mampu mengaplikasikan nilai-nilai baru dalam kehidupan sehari-hari dengan senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai Islam 7. 80% peserta didik mampu membaca dan menulis al Qur’an dengan baik dan benar
45
B. Data Umum Sampel Penelitian Dari data populasi Kelas X siswi MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 tercatat sebanyak 52 siswi, dengan kategori sebagai berikut : 1. Siswi lulusan SMP sebanyak 13 orang 2. Siswi lulusan MTs Murni sebanyak sebanyak 17 orang 3. Siswi lulusan MTs Pesantren sebanyak 22 orang Seperti telah dikemukakan sebelumnya, dari populasi tersebut diambil sampel masing-masing 10 orang untuk setiap kategori lulusan.
C. Deskripsi Data Bersumber dari buku raport, diperoleh data nilai bahasa Arab sampel penelitian semester ganjil kelas X MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara, seperti tertera dalam tabel berikut ini : Tabel 1 Nilai Smt. Ganjil Bahasa Arab Sampel Nilai Bahasa Arab Siswi dengan kategori lulusan : No
SMP
MTs Murni
MTs Pesantren
x1
x1²
x2
x2²
x3
x3²
1
62
3844
75
5625
68
4624
2
65
4225
63
3969
80
6400
3
63
3969
75
5625
73
5329
4
70
4900
68
4624
78
6084
5
60
3600
60
3600
77
5929
6
88
7744
87
7569
88
7744
7
68
4624
75
5625
83
6889
8
63
3969
60
3600
75
5625
9
62
3844
63
3969
85
7225
10
65
4225
73
5329
68
4624
Σ
666
44944
699
49535
775
60473
46
Mencarai Mean ( x ), Variance (Vx) dan Standar Deviasi (S) sebagai berikut : a. Mencari Mean ( x ) sebagai berikut : x1
= Σx1 n = 666 10 = 66.6
x2
= Σx2 n = 669 10 = 66.9
x3
= Σx3 n = 775 10 = 77.5
b. Mencari Variance (Vx) dan Standar Deviasi (S) sebagai berikut : Vx1
Vx1 S
= nΣx1² - (Σx1)² n (n-1) = 10(44944) - (666)² 10(10-1) = 449440 – 443556 90 = 5884 90 = 65.38 =
Vx
=
65.38 = 8.09
Vx2
= nΣx2² - (Σx2)² n (n-1)
47
Vx2 S
= 10(49535) - (699)² 10(10-1) = 495350 – 488601 90 = 6749 90 = 74.99 =
Vx
=
74.99 = 8.66
Vx3
Vx3 S
= nΣx3² - (Σx3)² n (n-1) = 10(60473) - (775)² 10(10-1) = 604730 – 600625 90 = 4105 90 = 45.61 =
Vx
=
45.61 = 6.75
Selanjutnya dari hasil penghitungan di atas, dapat dibuat tabel seperti berikut : Tabel 2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
SMP
10
Nilai Min. 60
MTs Murni
10
60
87
69.9
8.66
MTs Pes.
10
68
88
77.5
6.75
n
Nilai Max. 88
Mean 66.6
Standar Deviasi 8.09
Dari data pada tabel 2 di atas terlihat bahwa untuk kategori SMP nilai terendah adalah 60 dan tertinggi 88 dengan rata-rata 66.6. Hal ini
48
menunjukkan bahwa secara umum nilai yang diperoleh sampel pada kategori ini adalah sedang. Bila nilai tertinggi dibandingkan nilai rata-rata, terlihat ada sedikit dari sampel yang memperoleh nilai tinggi. Untuk kategori MTs Murni terlihat nilai yang diperoleh sampel cenderung lebih merata seperti terlihat dari rata-rata kategori ini sebesar 69.9, lebih tinggi dari rata-rata kategori SMP. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun masih termasuk kategori sedang, tetapi variasi nilai lebih merata. Sedangkan untuk kategori MTs Pesantren dengan nilai terendah 68, tertinggi 88 dan rata-rata 77,5 dapat diartikan sampel pada kategori ini sudah mendapat nilai cukup tinggi. Meskipun nilai terendah 68, tetapi bila memperhatikan nilai rata-rata dapat disimpulkan sedikit sekali sampel yang memperoleh nilai rendah.
D. Penghitungan Data Hasil Penelitian Dari data seperti yang terlihat dalam tabel di atas, dapat dihitung dalam analisa variance dengan prosedur sebagai berikut : h. Rumusan hipotesis Ho
:
µı = µ2 = µ3, artinya tidak ada beda antara mean-mean dari populasi
H1
:
µı ≠ µ2 ≠ µ3, artinya terdapat perbedaan antara meanmean dari populasi.
i. Menentukan jumlah pengamatan dari sampel, yaitu : n1
= 10
n2
= 10
n3
= 10
n
= 30
j. Menentukan level signifikacance, yaitu : 0.05 dan 0.01 k. Membuat Tabel Analisa Variance (ANAVA), untuk itu perlu dihitung terlebih dahulu :
49
-
Penghitungan correction factor : CF
-
= (ΣTj)² n = (2140)² 30 = 4579600 30 = 152653.33
Penghitungan sumsquare total : SSт
= Σ(Xij)² - CF = (62² + 65² + 63² + 70² + 60² + 88² + 68² + 63² + 62² + 65² + 75² + 63² + 75² + 68² + 60² + 87² + 75² + 60² + 63² + 73² + 68² + 80² + 73² + 78² + 77² + 88² + 83² + 75² + 85² + 68²) - 148403.33 = 154952 - 152653.33 = 2298.67
-
Penghitungan sumsquare antar perlakuan : SSp
= Σ (Tj)² - CF nj = (666)² + (699)² + (775)² - 148403.33 10 10 10 = (44355.6 + 48860.1 + 60062.5) - 148403.33 = 153278.2 - 152653.33 = 624.87
-
Penghitungan sumsquare error : SSE
= SSт - SSp = 2298.67 - 624.87 = 1673.8
-
Menentukan degree of freedom : DFP
= k–1=3–1=2
50
DFT
= n – 1 = 30 – 1 = 29
DFE
= DFT – DFP = 29 – 2 = 27
-
-
Penghitungan Mean square MSP
= SSp DFP = 624.87 2 = 312.44
MSE
= SSE DFE = 1673.8 27 = 61.99
Penghitungan harga statistik F, yaitu : F
= MSP MSE = 312.44 61.99 = 5.04
Semua perhitungan di atas disingkat dalam sebuah tabel yang dinamakan Tabel Analisa Variance, atau Tabel ANAVA, seperti di bawah ini : Tabel : 2 Sumber Variasi Antar perlakuan Dalam perlakuan (error) Total
DF
SS
MS
2
624.87
312.44
F
5.04 27
1673.8
29
2298.67
51
61.99
l. Harga distribusi F pada Tabel Distribusi F. Dari Tabel ANAVA di atas dapat dilihat : MS terbesar adalah 312.44 dengan DF = 2; f1 = 2 MS terkecil adalah 61.99 dengan DF = 27; f2 = 27 Harga F pada tabel adalah : F 0.05; 2,27 = 3.35 F 0.01; 2,27 = 5.49 m. Daerah penolakan hipotesa : Tolak Ho , terima H1 jika : F > 3.35 pada level 0.05 F > 5.49 pada level 0.01 Terima Ho , tolak H1 jika : F < 3.35 pada level 0.05 F < 5.49 pada level 0.01
E. Pengujian Hipotesis Kriteria Pengujian : Jika F
hitung
Karena diperoleh F = 0.05 diperoleh F
>F
tabel,
hitung tabel
Ho ditolak dan jika F
hitung
tabel,
Ho diterima.
= 5.04, dalam taraf (derajat) signifikansi 0.05 atau α
= 3.35 berarti F
hitung
>F
tabel
sehingga Ho ditolak (H
diterima). Tetapi dalam taraf (derajat) signifikansi 0.01 atau α = 0.01 diperoleh F
tabel
= 5.49 berarti F
hitung
< F
tabel
sehingga Ho diterima (H
ditolak). Hal ini berarti pengaruh latar belakang pendidikan terhadap prestasi belajar Bahasa Arab adalah signifikan. Setelah data dianalisis dengan menggunakan teknik ANAVA satu jalur (one way ANAVA) dan diperoleh nilai Fhitung = 5.04 kemudian dikonsultasikan dengan Tabel Distribusi F pada taraf signifikan 5% = 3.35. dan 1% = 5.49. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak pada taraf signifikan 5%, atau dapat dikatakan bahwa ada pengaruh latar belakang pendidikan yang signifikan antara siswi lulusan SMP, MTs Murni dan MTs Pesantren terhadap hasil belajar bahasa Arab pada siswi Kelas
52
X MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2010/2011. Akan tetapi, dalam taraf signifikan 1% hipotesis nol diterima, dalam arti tidak ada perbedaan antara mean-mean dari populasi. Atau juga bisa disebut
perbedaan
mean
tidak
signifikan.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan, bahwa dalam taraf signifikan 1% tidak ada pengaruh latar belakang pendidikan terhadap hasil belajar bahasa Arab pada siswi Kelas X MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2010/2011.
F. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil pengujian hipotesis di atas, dapat dikemukakan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Dari perhitungan menggunakan tektik ANAVA seperti di atas diperoleh data yang mengindikasikan bahwa pengaruh latar belakang pendidikan terhadap hasil belajar bahasa Arab di Kelas X Semester Gasal MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara adalah signifikan. Dikategorikan signifikan, karena dalam pengujian hipotesis Ho (Hipotesis nol) ditolak hanya dalam taraf signifikan 5 %. Sedangkan dalam taraf signifikan 1 % Ho diterima.(Nazir:1998 hal.419) 2. Memperhatikan hasil pengujian hipotesis dengan hasil signifikan tidak pada taraf sangat signifikan, mengindikasikan bahwa siswi Kelas X MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara meskipun berlatar belakang belakang pendidikan SMP atau MTs Murni sudah mengenal mata pelajaran Bahasa Arab.
G. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilakukan secara optimal, walaupun penulis menyadari adanya beberapa keterbatasan . Walaupun demikian hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan awal untuk penelitian selanjutnya. Keterbatasan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
53
1. Instrumen nilai yang digunakan dalam penelitian ini hanya satu, yaitu nilai bahasa Arab yang tertera dalam raport sehingga variasi nilai tidak terlalu terlihat karena nilai raport adalah merupakan nilai akumulasi dari berbagai aspek selama satu semester. 2. Rentang waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian belum maksimal.
54
BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil belajar bahasa Arab siswi yang berlatar belakang pendidikan SMP dikategorikan cukup, karena rata-rata nilai 66.6 dengan nilai terendah 60 dan tertinggi 88. Lulusan MTs cukup baik, karena rata-rata nilai adalah 66.9 lebih tinggi dari pada siswi berlatar belakang pendidikan SMP, sedangkan siswi lulusan MTs di lingkungan pesantren jauh lebih baik dibanding dengan siswi berlatar belakang lainnya. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata 77.5 dengan nilai terendah 68 dan tertinggi 88. 2. Ada perbedaan signifikan dalam prestasi hasil belajar Bahasa Arab antara Siswi Kelas X MA Tasywiqul Banat Kalinyamatan Jepara yang berasal dari SMP, MTs murni dan MTs pesantren, meskipun taraf signifikansinya pada level 95%.
B. Rekomendasi Penelitian ini telah dilakukan dengan seksama. Namun demikian, beberapa hal kiranya perlu disempurnakan, terkait dengan penelitian mendatang. Untuk itu, di bawah ini disampaikan beberapa rekomendasi untuk penelitian yang akan datang, antara lain : a. Penelitian ini menggunakan nilai yang tertera dalam raport yang dijadikan bahan penelitian. Terdapat kemungkinan nilai raport adalah nilai akumulasi dari beberapa aspek, yang tidak hanya bertendensi dari kemampuan murni siswi pada mata pelajaran bahasa Arab. b. Pengkajian nilai raport dalam penelitian ini, perlu diperluas lagi pada penelitian mendatang. Seperti dengan pengkajian tes secara langsung baik
55
tertulis atau lisan, atau dengan teknik kuisioner sebagai alat pengumpilan data dengan memperhatikan minat belajar, lingkungan, dan lain-lain. c. Diperlukan interview yang mendalam untuk bisa mengurai pembahasan hasil penelitian.
C. Penutup Alhamdulillah, dengan rasa syukur kepada Allah rabbul ‘izzah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis sangat menyadari, bahwa skripsi ini masih perlu perbaikan. Untuk itu saran, kritik, atau pendapat yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan selanjutnya. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan untuk pergaulan kita dimasa yang akan datang. Amin…ya rabbal ‘alamin.
56
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004. Arends, Richard I, Learning To Teach, Edisi Ketujuh Buku Satu, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Arikunto, Suharsimi Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2005. Arsyad, Azhar, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Al Qur’an dan Terjemahannya, Kudus: PT. Menara Kudus, 1427 H. Ghulayain, Syeikh Musthafa Jami’ud Durus al Arabiyyah Mudlofar (073111573), “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Terhadap
Kemampuan Mengajar Di Madrasah Ibtidaiyah Raudlotul Wildan Wedung Demak”, Skripsi, (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009) Mu’in, Abdul, Analisis Kontrastif Bahasa Arab & Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Pustaka Al Husna Baru, 2004. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009. Nazir, Moh., Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988. Samsudin (073111498), “Pengaruh Penerapan Metode Drill Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas VI Bidang Studi Bahasa Arab di MI Hidayatul Athfal Negarayu Tonjong Brebes Tahun Pelajaran 2008/2009”, Skripsi, (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009) Sanaky, Hujair Ah, Media Pembelajaran, Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2009. Shihab, M. Quraish, Wawasan Al Qur’an, Bandung: Mizan, 1996. Subana dkk, Statistik Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia,2005. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: CV Alfabeta, 2009.
Permenag RI nomor 2 Tahun 2008 Yasyin, Sulchan, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amanah, tt.
57