PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK SISWA KELAS XA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2011- 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Firmando NIM : 081434003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK SISWA KELAS XA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2011- 2012 Firmando Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012 Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus dengan subyek penelitian adalah siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu dan pokok bahasan pengelolaan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XA pada materi Pengelolaan Lingkungan di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimana pada setiap siklus memiliki empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan kuisioner, lembar observasi, dan hasil tes pada tiap siklus. Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan analisis deskriptif kuantitatif-kualitatif. Data kualitatif akan digunakan untuk memperkuat deskripsi data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan : 1) aktivitas siswa dalam 5 unsur pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dari siklus I ke siklus II, yaitu pada tingkat K sebesar 17.9% menjadi 7.3%, tingkat C sebesar 44.3% menjadi 33.9%, dan tingkat B sebesar 37.6% menjadi 58.6% dan 2) Hasil belajar siswa yang diukur dengan skor rata-rata dan persentase ketuntasan belajar secara klasikal dari data awal, siklus I, dan siklus II. Skor rata-rata diperoleh hasil (57.06, 53.33, dan 73.66) dan ketuntasan belajar klasikal diperoleh hasil (20.68%, 30%, dan 83.3%). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
Kata Kunci : Keaktifan Siswa, Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS), dan Pengelolaan Lingkungan.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT IMPROVING ACTIVENESS AND LEARNING RESULT OF ENVIRONMENTAL MANAGEMENT MATERIAL USING TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TYPE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL FOR XA STUDENTS OF PANGUDI LUHUR SEDAYU SENIOR HIGH SCHOOL IN THE ACADEMIC YEAR OF 2011-2012 Firmando Sanata Dharma University Yogyakarta 2012 This was a Classroom Action Research (CAR) consisted of 2 cycles. The subjects of this research were the XA students of Pangudi Luhur Sedayu Senior high School and the material of managing the environment. This research was aimed to know whether the application of Two Stay Two Stray (TSTS) type of cooperative learning model could improve activeness and learning results of XA students of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School. This research was done in 2 cycles and each cycle had four steps namely planning, implementing, observation, and reflecting. The data gathering was done using questionnaire, observation sheet, and test results in each cycle. The data analysis used in this Classroom Action Research was quantitative-qualitative descriptive analysis. The qualitative data would be used to support the description of the quantitative data. Research result showed that the implementation of Two Stay Two Stray type of cooperative learning model increased: (1) students’ activity in 5 elements Two Stay Two Stray type of cooperative learning from cycle I to cycle II, in which level K from 17,9% became 7,3%, level C from 44,3% became 33,9%, and level B from 37,6% became 58,6% and (2) Students’ learning result measured by average scores and the percentage of the learning completeness classically from the previous data, cycle I, and cycle II. From the average scores results were obtained (57,06, 53,33, and 73,66) and from the learning completeness results were obtained (20,68%, 30%, and 83,3%). From the data above it is concluded that there was an improvement in students’ activeness and learning result after joining Two Stay Two Stray cooperative learning process.
Key words : Students’ activeness, Students’ learning results, Two Stay Two Stray type of cooperative learning model, and Environmental management.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Karya kecil ini kupersembahkan untuk: Bapak dan Ibuku tercinta yaitu A. Manungkalit dan Kundari yang tak pernah lelah mencurahkan kasih sayangnya padaku. Adik-adikku tersayang Romauli Manungkalit, Daniel Manungkalit, dan Yonatan Manungkalit. Kekasihku Viviani Diah Riyantika yang selalu memberikan perhatian dan kasih sayangnya selama ini padaku. Terima kasih atas perhatian dan dukungan yang kalian berikan padaku selama ini. Inilah karya kecilku yang aku persembahkan sebagai wujud rasa cinta dan rasa sayangku.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………………...
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..................................
v
ABSTRAK…………………...........................................................................
vi
ABSTRACT....................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN...........................................................................................
viii
KATA PENGANTAR………………………………………………………
ix
DAFTAR ISI...................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL..........................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................
xvi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.............................................................
1
B. Rumusan Masalah.......................................................................
6
C. Batasan Masalah..........................................................................
6
D. Tujuan Penelitian.........................................................................
7
E. Manfaat Penelitian.......................................................................
8
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II : DASAR TEORI A. Belajar dan Pembelajaran...........................................................
10
B. Hasil Belajar.................................................................................
12
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar dan Hasil Belajar
16
D. Keaktifan Siswa............................................................................
17
E. Metode Pembelajaran…………………………………………..
18
1. Pembelajaran Kooperatif.......................................................
18
2. Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS……………………..
23
F. Penelitian Relevan.........................................................................
28
G. Materi Pengelolaan Lingkungan……………………..................
29
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian............................................................................
30
B. Setting Penelitian........................................................................
30
C. Hipotesa Penelitian…………………………………………….
30
D. Variabel Penelitian…………………………………………….
31
E. Rancangan Penelitian.................................................................
31
F. Instrumen Penelitian...................................................................
42
G. Metode Pengumpulan Data.......................................................
43
H. Validasi Instrumen…………………………………………….
45
I. Metode Analisis Data..................................................................
46
J. Indikator Keberhasilan………………………………………..
52
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Observasi Awal Tindakan Kelas...............................................
54
B. Deskripsi Tiap Siklus 1. Siklus I....................................................................................
55
2. Siklus II..................................................................................
62
C. Hasil Penelitian dan Analisis Data 1. Hasil Observasi Keaktifan Siswa a. Kuisioner………………………………………………….
68
a.1. Kuisioner Awal Siklus I……………………………..
68
a.2. Kuisioner Akhir Siklus II……………………………
69
b. Lembar Observasi Siswa………………………………...
70
2. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa a. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I………………… .
75
b. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II………………….
78
D. Pembahasan 1. Keaktifan Belajar Siswa………............................................
80
2. Hasil Belajar Ranah Kognitif……........................................
83
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .....................................................................................
86
B. Saran ...............................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
88
LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel. 3.1. Metode Pengumpulan Data…………………............................................. 43 Tabel.3.2. Lembar Observasi Pengamatan Lima Unsur Pembelajaran Kooperatif... 47 Tabel.3.3. Penskoran Kuisioner Keaktifan Belajar Siswa…………………………. 51 Tabel.3.4. Kualifikasi Persentase Skor Kuisioner Keaktifan Siswa………………... 52 Tabel.3.5. Indikator Keberhasilan Tindakan……………………………………….. 52 Tabel 4.1. Hasil kuisioner siswa pada awal siklus I………………………………... 68 Tabel 4.2. Hasil kuisioner siswa pada akhir siklus II……………………………… 69 Tabel 4.3. Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran…………………... 70 Tabel 4.4. Hasil test awal…………………………………………………………..
75
Tabel 4.5. Hasil test siklus I……………………………………………………….
76
Tabel 4.6. Hasil test siklus II……………………………………………………….
78
Tabel 4.7. Hasil Belajar Siswa Pada Data Awal, Siklus I, dan Siklus II…………..
84
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar.2.1. Skema diskusi model pembelajaran tipe TSTS........................ 24 Gambar.3.1. Spiral Penelitian Tindakan Kelas............................................ 32 Gambar.4.1. Guru melakukan presentasi didepan kelas Siklus I………….
57
Gambar.4.2. Siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok Siklus II……..
58
Gambar.4.3. Siswa melakukan kegiatan presentasi kelompok Siklus I……
60
Gambar.4.4. Guru Melakukan Presentasi di depan Kelas Siklus II……….
64
Gambar.4.5. Siswa Melakukan Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus II…...
65
Gambar.4.6. Siswa Melakukan Kegiatan Presentasi Kelompok Siklus II…
66
Gambar.4.7. Grafik Skor rata-rata tiap siklus………………………………
85
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian……………………………….
89
Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian…………………………… 90 Lampiran 3. Materi Pengelolaan Lingkungan……………………………….
91
Lampiran 4. Silabus......................................................................................... 103 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran............................................ 105 Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa siklus I dan II............................................ 128 Lampiran 7. Hasil Lembar Kerja Siswa siklus I dan II................................... 135 Lampiran 8. Kisi-kisi soal test (test awal, tes siklus I dan II)………............. 139 Lampiran 9. Soal Test Awal……………………………………………. ...... 142 Lampiran 10. Panduan Skoring Test Awal………………………………...... 146 Lampiran 11. Kunci jawaban Soal Test Awal……………………………….. 147 Lampiran 12. Soal Test Siklus I……………..……………………. ................ 148 Lampiran 13. Panduan Skoring Test Siklus I…………………. ..…. . . .…… 150 Lampiran 14. Kunci jawaban soal Test Siklus I…………………………….. 151 Lampiran 15. Soal Test Siklus II……………..……………………. ............. 152 Lampiran 16. Panduan Skoring Test Siklus II…………………. ..…. . . ....... 154 Lampiran 17. Kunci jawaban soal Test Siklus II…………………………… 155 Lampiran 18. Hasil Test Awal, Test Siklus I, Test Siklus II Siswa…………
156
Lampiran 19. Nilai Test Awal, Test Siklus I, Test Siklus II………..............
172
Lampiran 20. Kisi-kisi Kuisioner..................................................................... 175 Lampiran 21. Lembar Kuisioner……………………………………………..
176
Lampiran 22. Analisis Kuisioner……………………………………………. 178
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 23. Hasil Kuisioner Siswa………………………………………… 180 Lampiran 24. Lembar Observasi…………………………………………….. 184 Lampiran 25. Analisis Lembar Observasi…………………………………… 186 Lampiran 26. Hasil Observasi Siswa………………………………………... 188 Lampiran 27. Daftar Nama Kelompok Diskusi Siklus I dan Siklus II………. 194 Lampiran 28. Aktivitas Guru di Kelas……………………………………….. 198 Lampiran 29. Jadwal Penelitian……………………………………………… 202
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat dua kegiatan yang saling mempengaruhi,
yaitu
guru
mengajar
dan
siswa
belajar.
Guru
mengajarkan bagaimana siswa harus belajar, sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar baik itu melalui berbagai pengalaman belajar hingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Siswa dituntut untuk selalu aktif dalam setiap proses
pembelajaran yang dilakukan. Keaktifan inilah yang dapat
membantu siswa dalam memahami materi yang dipelajari. Apabila siswa hanya diam dan selalu mengikuti apa yang diberikan guru, maka pemahaman siswa hanya sebatas materi yang disampaikan. Menurut Mulyasa (2002: 32), pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Berdasarkan hal ini, peranan guru sangat diperlukan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa, karena keaktifan siswa merupakan penentu dalam keberhasilan proses pembelajaran. Penerapan metode mengajar yang bervariasi berupaya untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar sekaligus sebagai salah satu indikator peningkatan kualitas
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
pendidikan. Metode pengajaran yang baik hendaknya disesuaikan dengan karakteristik materi yang akan disampaikan. Penerapan metode-metode yang bervariasi akan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Pemilihan dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam mencapai tujuan pembelajaran (Suharsini, 2007). Menurut Slameto (2010), metode mengajar mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa sehingga menjadi tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik maka metode mengajar harus diusahakan yang tepat, efisien dan efektif. Pembelajaran kooperatif dalam lingkungan pendidikan sangat penting. Pembelajaran kooperatif mempunyai syarat-syarat untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
mencapai hasil yang maksimal yaitu, adanya aktifitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial dalam kelompokkelompok belajar yang setiap pembelajaran bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain ( Huda, 2011 : 29 ). Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama dan saling berinteraksi dalam mengerjakan tugas akademik untuk mencapai tujuan bersama. Adapun beberapa model pembelajaran kooperatif, antara lain : Student Teams Achievement Division (STAD), Teams Games Tournament (TGT), Jigsaw, Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Teams Assisted Individualization (TAI), Two Stay Two Stray (TSTS), dan Think Pair Share (TPS). Menurut Lie (2002: 62), salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah pembelajaran kooperatif. Salah satunya adalah tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Pada tipe ini terdapat beberapa tahap yang harus dilalui selama proses pembelajaran. Tahap awal, siswa belajar dalam suatu kelompok dan diberikan suatu materi yang dirancang sebelumnya oleh guru. Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Banyak kegiatan belajar yang diwarnai dengan kegiatankegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Penerapan metode yang bervariasi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan observasi di kelas XA SMA Pangudi Luhur sedayu, Pembelajaran yang umumnya dilakukan di kelas adalah dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Selama proses pembelajaran masih ditemukan kelemahan-kelemahan, yaitu: masih banyak siswa yang kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru, sebagian besar siswa cenderung diam dan siswa tidak memperhatikan pelajaran yang diterangkan oleh guru, khususnya siswa yang duduk di belakang. Pada saat guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan metode ceramah, banyak siswa yang tidak memperhatikan pelajaran dengan baik sehingga kelas terkesan di dominasi oleh siswa-siswa yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata. Melalui metode ceramah ini siswa terlihat bosan, ngantuk, dan malas mengikuti pelajaran yang disampaikan guru. Siswa tidak aktif bertanya ataupun mengemukakan pendapatnya sehingga informasi hanya berjalan satu arah yaitu dari guru kepada siswa. Pada saat guru memberikan pertanyaan, siswa menjawab pertanyaan guru secara bersamaan. Siswa akan menjawab pertanyaan guru jika ditunjuk oleh guru untuk menjawab. Jika diberi kesempatan untuk bertanya, siswa hanya berbisik-bisik dengan teman bahkan sebagian besar hanya diam.. Selama pembelajaran berlangsung sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
besar siswa tidak memanfaatkan buku pelajaran yang ada untuk membantu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Mereka hanya menggunakan catatan yang diberikan guru. Setelah selesai mengerjakan tugas, siswa tidak mempresentasikan hasilnya, tetapi hanya dibahas bersama oleh guru. Hal ini dikarenakan siswa tidak ada yang berani mempresentasikan hasil tugas mereka. Dari informasi yang didapat dari guru bidang studi, guru pernah menerapkan pembelajaran kooperatif, yaitu: Siswa dibentuk dalam kelompok kecil dan diberikan tugas untuk mengerjakan soal. Hasilnya siswa lebih aktif dalam kelas, tetapi terdapat beberapa kendala, yaitu guru mengalami kesulitan mengkondisikan siswa karena siswa ingin selalu diperhatikan sementara guru harus berkeliling. Sedangkan metode ceramah cenderung mengakibatkan siswa kurang aktif karena hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas maka dilakukan penelitian dengan judul: “Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Materi Pengelolaan Lingkungan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Siswa Kelas XA SMA
Pangudi
Luhur
Sedayu
Tahun
Ajaran
2011-2012”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu pada materi Pengelolaan Lingkungan tahun ajaran 2011 - 2012 ?
C. Batasan Masalah 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian dibatasi pada siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011-2012. 2. Obyektif Penelitian Objek penelitian ini adalah Peningkatan Keaktifan dan Hasil belajar siswa. 3. Materi Pokok Pengelolaan Lingkungan 4. Parameter Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011/2012 dalam aspek kognitif dan afektif. Parameter tersebut secara terperinci adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
a. Hasil belajar siswa dalam aspek kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Hasil
belajar siswa dapat diketahui melalui soal tes yang dikerjakan siswa pada pelaksanaan penelitian. b. Hasil belajar siswa dalam aspek afektif mencakup sikap siswa dalam hal menerima, merespon, dan menghargai terhadap proses pembelajaran, yaitu meliputi kedisiplinan, sikap ketika guru sedang menyampaikan materi, dan sikap ketika teman sedang mengeluarkan pendapat. Hasil belajar siswa dalam aspek afektif dapat diukur dengan lembar kuisioner dan lembar observasi siswa.
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XA pada materi Pengelolaan Lingkungan di SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011-2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian tindakan kelas ini, antara lain bagi guru, bagi siswa, bagi sekolah dan bagi peneliti. 1. Bagi Guru a. Manfaat dari penelitian ini adalah
memberikan gambaran,
pendekatan dan model pembelajaran Biologi serta menambah wawasan dan pengalaman melaksanakan pembelajaran dalam hal ini meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan model Two Stay Two Stray (TSTS). Selain itu, guru diharapkan dapat mengasah kreativitas guru dalam melakukan proses pembelajaran b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi belajar mengajar. c. Memberikan suatu inovasi dalam dunia pendidikan khususnya dalam pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran Biologi. 2. Bagi Siswa Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. 3. Bagi Sekolah Memberikan informasi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dengan penerapan model pembelajaran aktif dalam pembelajaran di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
4.
Bagi Peneliti Sebagai bahan inspirasi dan referensi terkait dengan penelitian sejenis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II DASAR TEORI
A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar Menurut Dahar (2006 : 3), belajar dihasilkan dari pengalaman dengan lingkungan yang didalamnya terjadi hubungan-hubungan antara stimulus dan respon. Menurut Winkel (2009:5), belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Belajar merupakan suatu proses akibat dari pengalaman serta interaksi aktif dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Belajar merupakan kegiatan yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu. Bahkan, hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
2. Pembelajaran Menurut Dahar (2006 : 169), pembelajaran adalah penggunaan jenis-jenis belajar yang tepat dengan memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan konsep sebelumnya dan kesempatan untuk berdebat dan menguji konsep ini sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan kemampuan untuk menggunakan pola penalaran yang terlibat dalam pembentukan dan pengujian pengetahuan konseptual. Menurut Suherman (2003: 8), pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. peristiwa belajar yang disertai proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik daripada belajar yang semata-mata dari pengalaman dalam kehidupan sosial dalam masyarakat. Belajar dengan proses pembelajaran ada peran guru, sumber belajar, dan lingkungan kondusif yang sengaja diciptakan. Sedangkan menurut Usman (2000 :4), pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan guru, siswa, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan yang kondusif dalam rangka mencapai tujuan belajar yang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
B. Hasil Belajar Menurut Bloom dalam Sudjana (1989 : 22), hasil belajar secara garis besar dibagi dalam tiga ranah yaitu: ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris. 1. Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. a) Pengetahuan atau ingatan Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah yang paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi hasil belajar berikutnya. Hal ini berlaku bagi semua bidang studi, baik bidang Matematika, IPA, IPS maupun Bahasa. b) Pemahaman Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Pemahaman dapat dibedakan dalam tiga kategori: 1.
Pemahaman terjemahan Menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari bahasa inggris ke bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
2.
Pemahaman penafsiran Menghubungkan bagian-bagian yang terdahulu dengan yang
diketahui
beberapa
berikutnya
bagian
dari
atau
grafik
menghubungkan dengan
kejadian,
membedakan yang pokok dan yang bukan pokok. 3.
Pemahaman ekstrapolasi Pemahaman untuk melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.
c) Aplikasi Aplikasi adalah kemampuan menggunakan abstraksi berupa ide, teori atau penunjuk teknis kedalam situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut merupakan prinsip atau generalisasi yang sifatnya umum. Bloom dalam Sudjana (1989: 26), membedakan delapan tipe aplikasi yang akan dibahas dalam menyusun tes kemampuan aplikasi. 1.
Dapat menetapkan prinsip atau generalisasi yang akan diterapkan dalam situasi yang dihadapi.
2.
Dapat menyusun kembali problemnya sehingga dapat menetapkan prinsip atau generalisasi yang sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
3.
Dapat memberikan spesifikasi batas-batas relevansi suatu prinsip atau generalisasi.
4.
Dapat mengenali hal-hal khusus yang terpampang dari prinsip dan generalisasi.
5.
Dapat menjelaskan gejala baru berdasarkan prinsip dan generalisasi tertentu.
6.
Dapat meramalkan sesuatu yang akan terjadi berdasarkan prinsip dan generalisasi tertentu.
7.
Dapat menentukan tindakan atau keputusan tertentu dalam menghadapi situasi baru dengan menggunakan prinsip dan generalisasi yang relevan.
8.
Dapat menjelaskan alas an menggunakan prinsip dan generalisasi bagi situasi yang dihadapi.
d) Analisis Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya.
Dengan
analisis
diharapkan
seseorang
mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian yang tetap terpadu, untuk beberapa hal memahami prosesnya, untuk hal lain memahami cara kerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
e) Sintesis Sintesis merupakan penyatuan unsur-unsur atau bagianbagian kedalam bentuk menyeluruh. Salah satu berpikir sintesis adalah menjadikan orang menjadi lebih kreatif. Berpikir kreatif merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam pendidikan. f)
Evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan, metode, materil, dll.
2. Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan,
jawaban
atau
reaksi,
penilaian,
organisasi
dan
internalisasi. 3. Ranah Psikomotoris Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks,
keterampilan
gerakan
dasar,
kemampuan
perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampian kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Hasil Belajar Menurut Slameto (2010), belajar dan hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menentukan keberhasilan yang dicapai. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa, dan dari luar misalnya dukungan orang tua, serta lingkungan. a. Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri. Faktor intern terdiri dari aspek jasmani dan psikologis. Aspek jasmani sangat mendukung peserta didik sehingga dapat melaksanakan kegiatan belajar dengan baik, karena apabila kesehatannya terjaga akan sangat berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh. Aspek psikologis merupakan kemampuan berupa intelegensi, bakat, sikap, minat dan motivasi yang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pada kualitas pengetahuan yang terserap oleh peserta didik, karena cara belajar peserta didik dipengaruhi oleh aspek psikologis tersebut. b. Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar yang mempengaruhi diri individu. Faktor ekstern dibagi menjadi tiga faktor utama yaitu latar belakang keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat.
Aspek
lingkungan
keluarga
mempengaruhi
perkembangan individu karena kegiatan belajar yang berlangsung ketika berada di lingkungan rumah dan kepedulian orang tua terhadap kegiatan belajar anak pada saat belajar di rumah. Aspek lingkungan sekolah dapat mempengaruhi hasil belajar dari iklim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
belajar yang tercipta antara peserta didik dan guru. Aspek lingkungan
sekolah
meliputi
sarana
dan
prasarana,
media
pembelajaran,
D. Keaktifan Siswa Keaktifan siswa dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar yang beraneka ragam seperti pada saat siswa mendengarkan ceramah, mendiskusikan, membuat suatu alat, membuat laporan pelaksanaan tugas dan sebagainya. Diedrich dalam Hamalik (2005:172) membagi kegiatan belajar siswa dalam 8 kelompok, yaitu: 1. Visual activities (kegiatan-kegiatan visual) seperti membaca, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2. Oral
Activities
(kegiatan-kegiatan
lisan)
seperti
mengemukakan suatu fakta, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. 3. Listening Activities (kegiatan-kegiatan mendengarkan) seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, dan sebagainya. 4. Writing activities (kegiatan-kegiatan menulis) seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, sebagaianya.
angket,
menyalin, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
5. Drawing activities (kegiatan-kegiatan menggambar) seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola, dan sebagainya. 6. Motor
activities
(kegiatan-kegiatan
motorik)
seperti
melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya. 7. Mental
activities
merenungkan,
(kegiatan-kegiatan
mengingat,
mental)
memecahkan
seperti masalah,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya. 8. Emotional activities (kegiatan-kegiatan emosional) seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya.
E. Metode Pembelajaran 1. Pembelajaran Kooperatif Menurut Suyatno (2009; 51), pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa, dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
perbedaan pendapat dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya. Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilanketerampilan khusus agar dapat bekerjasama di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut. a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. b. Menyajikan informasi. c. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar. d. Membimbing kelompok belajar dan bekerja. e. Evaluasi. f. Memberikan penghargaan. Menurut Sadker, 1997 dalam Huda (2011: 66), pembelajaran kooperatif selain meningkatkan keterampilan kognitif, psikomotor, dan afektif siswa, pembelajaran kooperatif juga memberikan manfaat-manfaat besar lain seperti berikut ini: 1. Siswa yang diajari dengan struktur-struktur kooperatif akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi; hal ini khususnya berlaku bagi siswa-siswa SD untuk mata pelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
2. Siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap harga diri yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih besar untuk belajar. 3. Dengan pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih peduli pada teman-temannya, dan diantara mereka akan terbangun rasa ketergantungan yang positif (positive interdependence) untuk proses belajar mereka nanti. 4. Pembelajaran kooperatif meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap teman-temannya yang berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda-beda. Metode pembelajaran kooperatif ini mempunyai kelebihankelebihan yaitu: a. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa b. Siswa dapat berkomunikasi dengan temannya c. Dapat meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran d. Dapat meningkatkan pemahaman dalam prestasi belajar Roger dan Johnson seperti yang dinyatakan oleh Lie (2002: 31), mengemukakan adanya lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif meliputi: 1. Saling ketergantungan positif (positive interdependence) Siswa harus merasa senang bahwa mereka saling tergantung positif dan saling terikat sesama anggota kelompok. Mereka merasa tidak akan sukses bila siswa lain juga tidak sukses,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
dengan demikian materi tugas haruslah mencerminkan aspek saling ketergantungan, seperti tujuan belajar, sumber belajar, peran kelompok dan penghargaan.
Selain itu, guru perlu
menciptakan kelompok kerja yang efektif serta menyusun tugas yang diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. 2. Tatap Muka (face to face interaction) Belajar kooperatif membutuhkan siswa untuk bertatap muka satu dengan yang lainnya dan berinteraksi secara langsung. Siswa harus saling berhadapan dan saling membantu dalam pencapaian tujuan belajar dan memberikan sumbangan pikiran dalam pemecahan masalah, siswa juga harus mengembangkan keterampilan komunikasi secara efektif. 3. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability). Setiap anggota kelompok bertanggung jawab mempelajari materi dan bertanggung jawab terhadap hasil belajar kelompok. Hal inilah yang menuntut tanggung jawab perseorangan untuk melaksanakan tugas dengan baik. 4. Komunikasi antar anggota Keterampilan sosial sangat penting dalam belajar kooperatif dan harus diajarkan pada siswa. Siswa harus dimotivasi untuk menggunakan keterampilan berinteraksi dalam kelompok yang benar sebagai bagian dari proses belajar. Keterampilan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
yang perlu dan sengaja diajarkan seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman,
berani
mempertahankan
pikiran
logis,
tidak
mendominasi orang lain, mandiri dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi. 5. Evaluasi proses kelompok (group processing). Guru perlu mengalokasikan waktu khusus untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama agar selanjutnya anggota kelompok dapat bekerja sama dengan lebih efektif. Siswa memproses keefektifan kelompok mereka dengan cara menjelaskan tindakan mana yang dapat menyumbang dan mana yang tidak, dan membuat keputusan terhadap tindakan yang bisa dilanjutkan atau yang perlu diubah. Fase-fase dalam proses kelompok meliputi umpan balik, refleksi dan peningkatan kualitas kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Model pembelajaran tipe Two Stay Two Stray (TSTS) ini dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1990. Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil informasi dengan kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu sama lainnya. Menurut
Huda
(2011:140-141),
langkah-langkah
model
pembelajaran tipe TSTS adalah sebagai berikut. a. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat. b. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama. c. Setelah selesai, 2 anggota dari masing-masing kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok lain. d. Dua orang yang “tinggal” dalam kelompok bertugas membagikan informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka. e. “Tamu” mohon diri dan kembali ke kelompok semula dan melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
f. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka semua. Prosedur: 1. Salah satu siswa dari masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan. 2. Siswa
berikutnya
lalu
ikut
memberikan
kontribusi
pemikirannya. 3. Demikian seterusnya. Giliran bicara bisa dilaksanakan menurut arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan. Berikut disajikan gambar skema diskusi Model pembelajaran tipe TSTS yang dilakukan.
Gambar. 2.1. Skema diskusi model pembelajaran tipe TSTS.
Keterangan: Siswa yang bertamu ke kelompok lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Pembelajaran kooperatif model TSTS terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut. 1. Persiapan Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa dan suku. 2. Presentasi Guru Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. 3. Kegiatan Kelompok Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok.
Setelah
menerima
lembar
kegiatan
yang
berisi
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempelajarinya dalam kelompok kecil (4 siswa) yaitu dengan mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama anggota kelompoknya.
Masing-masing
kelompok
menyelesaikan
atau
memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. Kemudian 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing dan melaporkan temuannya serta mancocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. 4. Formalisasi Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal. 5. Evaluasi Kelompok dan Penghargaan Pada tahap evaluasi ini untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Masingmasing siswa diberi kuis yang berisi pertanyaan-pertanyaan dari hasil pembelajaran dengan tipe TSTS, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Suatu model pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun kelebihan dari tipe TSTS adalah sebagai berikut : 1. Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan. 2. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna 3. Lebih berorientasi pada keaktifan. 4. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar Sedangkan kekurangan dari model TSTS adalah: 1. Membutuhkan waktu yang lama 2. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok 3. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan tenaga) 4. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
F. Penelitian yang Relevan Penelitian terdahulu yang relevan terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. Faishal (2008) dalam penelitian tindakan kelasnya yang berjudul “ Penerapan Pembelajaran Model Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan 5 Unsur Pembelajaran Kooperatif dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XB Semester II MAN 3 Malang” menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Sari
(2010)
dalam
penelitiannya
yang
berjudul
“Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui model pembelajaran Kooeratif Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS 4 MAN 2 Pati Tahun Ajaran 2009/2010. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 4 MAN 2 Pati tahun ajaran 2009/2010. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Wahyunigsih (2009) dengan penelitian tindakan kelasnya yang berjudul “Eksperimentasi Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Dan JIGSAW Ditinjau dari Akivitas Siswa Kelas VII Semester II SMP Muhammadiyah 1 Surakarta” menunjukkan bahwa aktivitas siswa meningkat selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dibuktikan dengan munculnya sikap siswa tampak terlihat lebih aktif dan kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
G. Materi Pengelolaan Lingkungan Dalam penelitian ini, Standar Kompetensi yang digunakan adalah SK. 4. “Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem”. Kompetensi dasar yang digunakan adalah KD 4.3. “Mengkaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pemeliharaan lingkungan”. Secara garis besar materi yang akan diajarkan dalam model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) adalah sebagai berikut: 1. Keseimbangan lingkungan 2. Aktivitas manusia dan dampaknya terhadap lingkungan 3. Limbah dan Pengolahannya 4. Penanganan limbah dengan cara daur ulang 5. Upaya pencegahan pencemaran lingkungan (Materi pembelajaran secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan analisis deskriptif kuantitatif-kualitatif. Data kualitatif akan digunakan untuk memperkuat deskripsi data kuantitatif. B. Setting Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a) Waktu penelitian : bulan Maret 2012 sampai Mei 2012 b) Tempat penelitian : SMA Pangudi Luhur Sedayu 2. Subyek Penelitian Subyek yang teliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu pada semester II (genap) tahun ajaran 2011 – 2012 yang berjumlah 32 siswa. 3. Obyektif Penelitian Obyek penelitian ini adalah Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa. C. Hipotesa Penelitian Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu pada materi Pengelolaan Lingkungan tahun ajaran 2011 - 2012.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
C. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Variabel terikat : keaktifan dan hasil belajar siswa. 2. Variabel bebas : model pembelajaran kooperatif tipe TSTS.
D. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian Khemmis & Mc Taggart yang terdiri dari 4 komponen berulang dalam satu siklus, yaitu: 1. Perencanaan (planning) 2. Pelaksanaan tindakan (acting) 3. Pengamatan (observing) 4. Refleksi (reflecting) Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (PTK) ini nantinya yang membentuk siklus demi siklus sampai tuntas penelitian, sehingga diperoleh data yang dapat dikumpulkan sebagai jawaban dari permasalahan penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dengan pokok bahasan keseimbangan lingkungan dan aktivitas manusia dan dampaknya terhadap lingkungan , dan siklus II dengan pokok bahasan limbah dan pengolahannya, penanganan limbah dengan cara daur ulang, dan upaya pencegahan pencemaran lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Gambar.3.1. Spiral Penelitian Tindakan Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
a. Observasi dan Refleksi Awal Berdasarkan hasil observasi, di kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu sudah diterapkan pembelajaran kooperatf
namun pada
pelaksanaannya masih belum optimal hal ini dapat diketahui bahwa pembelajaran di kelas lebih sering menggunakan metode ceramah dan belum adanya kelompok kooperatif sehingga peneliti kesulitan untuk memperoleh data lima unsur pembelajaran kooperatif. Situasi kelas pada saat pembelajaran tidak terlalu aktif sehingga informasi hanya berjalan satu arah yaitu dari guru kepada siswa. Data hasil belajar menunjukkan bahwa rata-rata kelas sebesar 65.96 diantaranya 46.6% (14 siswa) telah tuntas belajar sedangkan 53.3% ( 16 siswa) belum tuntas belajar. Padahal SKM klasikal di SMA Pangudi Luhur Sedayu ditentukan sebesar 70 % dari jumlah (Σ) siswa yang mencapai daya serap minimal ≥70. Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran belum menunjukkan hasil belajar yang maksimal. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa sekaligus diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya maka diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray ( TSTS) b. Siklus I (2 x pertemuan – 3 JP) Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan sebanyak 3 x 45 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Mei 2012 sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Mei 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
1. Perencanaan Tindakan Siklus I Berdasarkan observasi awal, maka peneliti merencanakan tindakan kelas untuk menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Rencana tindakan adalah sebagai berikut: 1. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pokok bahasan Pengelolaan Lingkungan. 2. Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa). 3. Membuat soal tes pada siklus I. 4. Menyiapkan alat/bahan/sumber belajar yang diperlukan untuk pembelajaran pada siklus I. 5. Menyusun lembar observasi tentang aktivitas siswa yang berisi lima unsur pembelajaran kooperatif selama proses belajar kooperatif tipe TSTS 6. Menyusun lembar observasi tentang aktivitas guru selama proses pembelajaran tipe TSTS berlangsung 7. Membagi
siswa
dalam
8
kelompok
yang
masing-masing
beranggotakan 4 orang, pembagian kelompok didasarkan atas kemampuan akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Tahap
pelaksanaan
tindakan
berupa
penerapan
kegiatan
pembelajaran yang telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Secara garis besar, pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah sebagai berikut: a) Kegiatan awal Pada awal pelajaran guru pelaksana menyampaikan salam pembuka kepada siswa dan menyiapkan kondisi belajar siswa. Guru
Pelaksana
mempresentasikan
tentang
bagaimana
pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Guru pelaksana tindakan mengorganisasikan siswa kedalam 8 kelompok kerja dan siswa melakukan kegiatan diskusi secara berkelompok. Memberikan apersepsi kepada siswa: dengan menanyakan “apakah yang kalian ketahui tentang Perubahan dan Pencemaran Lingkungan ?” Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes awal siswa (Pilihan Ganda). Guru pelaksana tindakan menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
b) Kegiatan Inti Pada kegiatan ini siswa melakukan 4 tahap kegiatan: Guru pelaksana menjelaskan materi pelajaran yang akan diajarkan. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan pertanyaanpertanyaan yang diajukan oleh guru dalam LKS. Dua orang siswa dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain secara terpisah untuk bertukar pendapat mengenai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam LKS. Setelah bertamu siswa kembali ke kelompok semula dan memberi informasi yang diperolehnya dari bertamu ke kelompok lain. c) Tindak Lanjut Pada kegiatan ini salah satu kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok yang lain bisa mengajukan pendapat atau pertanyaan. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi tentang perubahan dan pencemaran lingkungan yang telah mereka pelajari. d) Evaluasi Setelah
selesai
mengikuti
kegiatan
pembelajaran
kooperatif
menggunakan tipe Two Stay Two Stray (TSTS) siswa diberi tes tertulis sebanyak 10 buah soal subyektif dalam waktu 15 menit. Tes dilakukan secara individu dan siswa diminta agar tidak bekerja sama dengan teman yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
3.
Observasi Siklus I Pengamatan dilakukan oleh guru dan dibantu oleh 2 orang observer selama pelaksanaan tindakan. Yang menjadi fokus pengamatan adalah: a. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TSTS serta respon siswa terhadap pembelajaran tipe TSTS. b. Keaktifan siswa selama proses belajar yang menyangkut lima unsurunsur kooperatif, yaitu: interaksi tatap muka, keterampilan komunikasi antar individu dan kelompok, saling ketergantungan positif, tanggung jawab individu dan evaluasi proses kelompok.
4.
Refleksi Siklus I Refleksi dilakukan oleh guru dan peneliti pada akhir siklus I. Hasil refleksi menjadi acuan dan penyempurnaan tindakan pada siklus II. Inti pembahasan adalah: a. Menganalisis kelebihan dan kekurangan yang masih terdapat pada rancangan pembelajaran kooperatif tipe TSTS. b. Mendiskusikan perencanaan pembelajaran selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
c.
Siklus II (1 x pertemuan – 2 JP) Siklus II dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan pada hari Jumat, 25 Mei 2012 dengan alokasi waktu 2x45 menit (90 menit). Materi yang dibahas dalam tindakan siklus II ini adalah limbah dan pengolahannya, penanganan limbah dengan cara daur ulang, dan upaya pencegahan pencemaran lingkungan. 1. Perencanaan Tindakan Siklus II Berdasarkan refleksi pelaksanaan siklus I, maka guru merencanakan tindakan untuk menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TSTS untuk siklus II. Pada dasarnya pelaksanaan tindakan pada siklus II tidak berbeda dengan siklus I. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi aktivitas siswa, dan soal tes siklus II. Rencana tindakan siklus II adalah sebagai berikut: a. Memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I b. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pokok bahasan adalah limbah dan pengolahannya, penanganan limbah dengan cara daur ulang, dan upaya pencegahan pencemaran lingkungan. c. Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa) siklus II. d. Membuat soal tes pada siklus II. e. Menyiapkan alat/bahan/sumber belajar yang diperlukan untuk pembelajaran pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
f. Menyusun lembar observasi tentang aktivitas siswa yang berisi lima unsur pembelajaran kooperatif selama proses belajar kooperatif tipe TSTS. g. Menyusun lembar observasi tentang aktivitas guru selama proses pembelajaran tipe TSTS berlangsung h. Kelompok pada siklus II diubah dari siklus I. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Tahap
pelaksanaan
tindakan
berupa
penerapan
kegiatan
pembelajaran yang telah tersusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah sebagai berikut: a) Kegiatan awal Menyampaikan
salam
pembuka
kepada
siswa
dan
menyiapkan kondisi belajar siswa Mengabsen siswa Memberikan apersepsi kepada siswa: dengan menanyakan: “Apakah yang kalian ketahui mengenai limbah?” “Bagaimana cara pengelolahannya ?”
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
b) Kegiatan inti Guru mengajak siswa menemukan
penyebab munculnya
berbagai jenis limbah dalam lingkungan hidup. Pada pertemuan ini susunan kelompok diubah dari susunan kelompok awal Siswa duduk berkelompok (4 orang) untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan mengenai berbagai jenis limbah yang terdapat pada LKS Mengajak siswa untuk
mengerjakan LKS tentang ”limbah
dan pengelolaannya” dalam kelompok dengan jujur, peduli, serta tanggungjawab. c) Tindak lanjut Presentasi hasil diskusi (dipilih secara acak) Melakukan pembahasan hasil diskusi. Membuat kesimpulan hasil diskusi d) Evaluasi Melakukan tes siklus II, Tes dilakukan secara individu dan siswa diminta agar tidak bekerja sama dengan teman yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
3. Observasi Pada tahap observasi, kegiatan yang dilakukan yaitu observasi siswa selama proses pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru bidang studi biologi dan rekan peneliti yang berperan sebagai pengamat dalam proses pembelajaran kooperatif tipe TSTS. 4. Refleksi Data yang diperoleh dari tindakan siklus II dianalisis dan digunakan sebagai perbaikan dalam perencanaan proses pembelajaran berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
E. Instrumen Instrumen yang digunakan ada 2 macam, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian. 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen yang digunakan dalam pembelajaran, meliputi : a) Silabus Biologi Kelas X.(Lampiran 4) b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk tiap siklus ( Lampiran 5) c) Lembar Kerja Siswa ( lampiran 6) 2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian, meliputi : a) Soal tes tertulis ( Lampiran 8) b) Kisi-kisi soal test ( Lampiran 9) c) Panduan skoring tes ( Lampiran 10) d) Kunci jawaban tes ( Lampiran 11) e) Kisi-kisi kuisioner ( Lampiran 20) f) Lembar kuisioner ( Lampiran 21) g) Lembar observasi aktifitas siswa ( Lampiran 24)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
F. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Tabel. 3.1. Metode Pengumpulan Data Jenis Data
Kuantitatif 1. Hasil Belajar 2. Keaktifan siswa Kualitatif 1. Keaktifan siswa saat proses pembelajaran
Alat Pengumpulan Data Tes Kuisioner Lembar observasi Kuisioner Lembar observasi
Sumber Data
Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa
Cara Analsis Data Analisis Kuantitatif
Analisis kualitatif deskriptif
1. Tes Jenis tes yang digunakan dalam memperoleh data kuantitatif hasil belajar ranah kognitif siswa adalah soal-soal pilihan ganda.
Soal
pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban benar atau paling tepat. Menurut Sudjana (1989: 48), dilihat dari strukturnya, bentuk soal pilihan ganda terdiri dari stem, option, kunci dan distractor. a) Stem Pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan. b) Option Sejumlah pilihan atau alternative jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
c) Kunci Jawaban yang palng tepat d) Distractor (pengecoh) Jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban. 2. Lembar Observasi Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa. Data diperoleh dari siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa yang meliputi lembar observasi pengamatan lima unsur pembelajaran kooperatif selama proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas dan kelompok diskusi. Lembar observasi dibuat untuk mengukur tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil observasi keaktifan siswa dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif deskriptif. 3. Kuisioner Tujuan penggunaan kuisioner dalam proses
pembelajaran menurut
Sudjana (1989: 72) adalah : a. Untuk memperoleh data mengenai latar belakang siswa sebagai bahan dalam menganalisis tingkah laku hasil dan proses belajarnya b. Untuk memperoleh data mengenai hasil belajar yang dicapainya dan proses belajar yang ditempuhnya c. Untuk memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan program belajar mengajar d. Hasil kuisioner dianalisis secara kuantitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
G. Validasi Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diuji keabsahannya dengan cara : 1. Instrumen tes Validasi instrumen tes dilakukan dengan
mempertimbangkan
validitas isi. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak dibentuk (Sudjana, 1989:13). 2. Instrumen bentuk non tes Validasi instrumen non tes yang meliputi kuisioner, observasi siswa. Validasi dalam hal ini yaitu dengan membuat kisi-kisi. Selanjutnya, akan meminta bantuan ahli yang berkompeten dibidangnya (judgment experts) untuk menilai apakah instrumen yang dibuat telah memenuhi kelayakan sebagai alat pengumpul data (Sudjana, 1989:13).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
H. Metode Analisis Data 1. Tes Tes yang digunakan
berbentuk pilihan ganda dan selanjutnya akan
dianalisis dengan berbeda antara tes sebelum melakukan penelitian dan tes pada saat melakukan penelitian. Hal ini dikarenakan soal tes yang digunakan berbeda yaitu 20 soal pada tes awal dan 10 soal saat tes tindakan siklus I dan tindakan siklus II. a. Analisis soal tes awal sebelum melakukan tindakan penelitian. Nilai =
× 100
b. Analisis soal tes tindakan siklus I dan tindakan siklus II. Nilai =
× 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
2. Lembar Observasi Penilaian terhadap hasil lembar observasi siswa menggunakan aturan sebagai berikut : Tabel.3.2. Lembar Observasi Pengamatan Lima Unsur Pembelajaran Kooperatif No
Nama Interaksi siswa tatap muka
K
C
B
Keterampilan komunikasi antar individu dan kelompok K C B
Saling ketergantungan positif
Tanggung jawab individu
Evaluasi proses kelompok
K
K
K
C
B
C
B
1 2 3 4 5 Jumlah total Keterangan: K = Kurang C = Cukup B = Baik
1. Interaksi tatap muka K: Jika siswa tidak saling duduk berhadapan pada saat berdiskusi C: Jika siswa duduk saling berhadapan tetapi tidak saling memandang wajah pada saat berdiskusi. B: Jika siswa duduk saling berhadapan dan memandang wajah pada saat berdiskusi.
C
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
2. Tanggung jawab individu K:
Siswa tidak mengerjakan LKS dan tidak dapat menjelaskan kepada kelompok tentang materi yang ditugasinya.
C:
Siswa mengerjakan LKS tetapi tidak dapat menjelaskan kepada kelompok tentang materi yang ditugasinya.
B:
Siswa mengerjakan LKS dan dapat menjelaskan kepada kelompok tentang materi yang ditugasinya.
3. Saling ketergantungan positif K: Siswa tidak aktif bertanya dan tidak aktif memberikan pendapatnya selama diskusi, tidak mengerjakan LKS serta tidak mendengarkan pendapat temannya. C: Siswa tidak aktif bertanya dan tidak aktif memberikan pendapatnya selama diskusi, tetapi mengerjakan LKS dan mendengarkan pendapat temannya. B: Siswa aktif bertanya, aktif memberikan pendapatnya selama diskusi, mengerjakan LKS dan mendengarkan pendapat temannya. 4. Ketrampilan berkomunikasi antar individu dalam kelompok K: Selama diskusi siswa tidak dapat menyampaikan pendapat atau mengajukan
pertanyaan
dengan
jelas
sehingga
tidak
mudah
dimengerti oleh temannya, suka memotong penjelasan atau pertanyaan teman dan apabila mengajukan pertanyaan tidak mengacungkan tangan lebih dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
C: Selama diskusi siswa tidak dapat menyampaikan pendapat atau pertanyaan dengan jelas sehingga tidak mudah dimengerti oleh temannya, menghormati pendapat teman dan apabila mengajukan pertanyaan mengacungkan tangan lebih dahulu. Jika siswa mau mendengarkan dan menghargai pendapat anggota kelompoknya tampak seperti (senyuman, kontak mata, angkat telunjuk dan menepuk punggung) B: Selama diskusi siswa dapat menyampaikan pendapat atau mengajukan pertanyaan dengan jelas sehingga mudah dimengerti oleh temannya, menghormati pendapat teman dan apabila mengajukan pertanyaan mengacungkan tangan dahulu 5. Evaluasi proses kelompok K: Siswa tidak berpartisipasi dalam kerja kelompok yaitu tidak mengerjakan LKS, tidak dapat menjelaskan materi yang menjadi tugasnya, tidak mau mendengarkan temannya dan sebagainya. C: Siswa hanya mengerjakan LKS tetapi tidak dapat menjelaskan materi yang menjadi tugasnya, mau mendengarkan pendapat temannya. B: Siswa mengerjakan LKS, dapat menjelaskan materi yang menjadi tugasnya, mau mendengarkan pendapat temannya dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran data yang sudah tercatat dalam lembar observasi aktivitas siswa dihitung ratarata frekuensinya dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
3. Kuisioner Kuisioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang keaktifan siswa belajar Biologi dengan menggunakan model pembelajaran tipe Two Stay Two Stray (TSTS) guna memperkuat data yang diperoleh dari observasi. Kuisioner terdiri dari 20 butir pernyataan. Butir pernyataan angket dinyatakan dalam dua bentuk yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Siswa mengisi angket dengan memberikan tanda √ sesuai kondisi yang dialaminya pada setiap pernyataan. Pedoman penskoran untuk setiap kriteria adalah Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-ragu (RR), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). Data hasil angket aktivitas belajar siswa dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat, dihitung jumlah skor tiap-tiap butir pernyataan untuk masing-masing siswa. b. Skor masing-masing siswa dikomulatifkan. c. Hasil komulatif dipersentase dan dikualifikasikan untuk membuat kesimpulan mengenai keaktifan siswa terhadap pembelajaran. Skala nilai =
x 100%
Tabel.3.3. Penskoran Kuisioner Keaktifan Belajar Siswa Alternatif
Sangat
Jawaban
Setuju
Setuju
Ragu-
Tidak
Sangat
ragu
Setuju
Tidak Setuju
Pernyataan Positif
5
4
3
2
1
Pernyataan Negatif
1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Tabel.3.4. Kualifikasi Persentase Skor Kuisioner Keaktifan Siswa Rentang Skor
Kualifikasi
80.01% - 100%
Sangat Tinggi
60.01% - 80%
Tinggi
40.01% - 60%
Sedang
20.01% - 40%
Rendah
0% - 20%
Sangat Rendah
I. Indikator Keberhasilan Tindakan Tabel.3.5. Indikator Keberhasilan Tindakan Variabel
Data
Instrumen
Keaktifan
50%
siswa
memiliki tingkat observasi
siswa Lembar
baik (B) dalam keaktifan siswa. pembelajaran. Hasil
belajar 70%
siswa Tes
ranah kognitif tuntas KKM siswa
≥ 70
1. Lima Unsur Pembelajaran Kooperatif Kriteria keberhasilan lima unsur pembelajaran kooperatif yaitu frekuensi aktivitas belajar siswa pada ke-5 unsur pembelajaran kooperatif diharapkan semakin baik, dalam arti persentase tingkat baik (B) semakin besar dan pesentase tingkat kurang (K) semakin menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
2. Hasil Belajar Secara perseorangan jumlah persentase (%) siswa yang skor tinggi semakin meningkat antara data awal dengan siklus I dan antara siklus I dengan siklus II. Sebaliknya jumlah persentase (%) skor siswa yang rendah semakin menurun antara observasi awal dengan siklus I dan antara siklus I dengan siklus II. Secara klasikal dengan membandingkan persentase (%) ketuntasan klasikal antara observasi awal, siklus I dan siklus II dengan kriteria persentase semakin besar atau meningkat dari observasi awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Observasi Awal Tindakan Kelas Observasi awal penelitian tindakan kelas dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran biologi di kelas. Pada pertemuan pertama, peneliti diberi kesempatan oleh guru untuk mengamati proses pembelajaran biologi di kelas XC. Selanjutnya peneliti mengadakan Observasi di kelas XA dan untuk pertemuan ketiga peneliti diberi kesempatan kembali untuk melakukan pengamatan di kelas XA, yang merupakan fokus dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam proses pembelajaran. Peneliti juga melihat bahwa pembelajaran Biologi cenderung didominasi oleh guru. Pada saat guru memberikan pertanyaan, siswa hanya diam. Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru jika ditunjuk oleh guru. Kebanyakan dari siswa bila diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terlebih dahulu saling berbisik-bisik kepada teman sebangku ataupun yang berada didekatnya. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, peneliti melihat bahwa siswa kelas XA belum cukup aktif karena sebagian besar siswa tidak mengikuti pelajaran dengan baik. Oleh karena itu, keaktifan belajar Biologi siswa kelas XA masih perlu ditingkatkan dengan harapan hasil belajar juga meningkat. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
B. Deskripsi Tiap Siklus 1. Siklus I a. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan semua instrumen penelitian yang digunakan selama siklus I. Perencanaan yang telah dibuat, dikonsultasikan juga dengan guru. Berdasarkan hasil diskusi antara guru dan peneliti, disepakati bahwa untuk siklus I materi yang akan dipelajari adalah tentang pengelolaan lingkungan. b. Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan di kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu dengan jumlah siswa sebanyak 32 dan dilakukan dalam 2 siklus. Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Mei 2012 jam ke 2 (7.45 – 08.30) sedangkan pertemuan kedua pada hari Rabu, 23 Mei 2012 jam ke 7-8 (12.00 – 13.30). Alokasi waktu dalam 1 jam pelajaran adalah 45 menit sehingga total pelaksanaan pembelajaran pada siklus I adalah 3 x 45 menit (135 menit). Pokok bahasan yang diajarkan, yaitu keseimbangan Lingkungan dan aktivitas manusia serta dampaknya terhadap lingkungan. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS terbagi menjadi 5 tahapan, yaitu: 1). Persiapan, 2). Presentasi guru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
3). Kegiatan kelompok, 4). Presentasi kelompok, 5). Evaluasi. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dikelas berupa lembar aktivitas guru. Pada lembar aktivitas guru terdapat langkah-langkah yang harus dilaksanakan sesuai dengan RPP. Guru dimaksudkan disini adalah peneliti itu sendiri. Pengisian lembar aktivitas guru dilakukan oleh observer yang ikut terlibat dalam proses penelitian tindakan kelas di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Berikut dibawah ini memuat langkah-langkah aktivitas guru yang sudah dilaksanakan pada tahap persiapan. Guru memasuki ruangan kelas didampingi guru mata pelajaran biologi dan 2 orang observer yang bertujuan untuk mengamati guru saat proses penelitian berlangsung. Peneliti dalam hal ini bertindak sebagai guru atau pengajar selama proses pembelajaran
kooperatif
tipe
TSTS.
Sebelum
memulai
pembelajaran, guru mengabsen siswa dan terdapat 2 siswa yang tidak masuk dikarenakan sakit. Dengan keadaan siswa yang tidak lengkap diharapkan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
Guru
menjelaskan
langkah-langkah
pelaksanaan
pembelajaran kooperatif tipe TSTS kepada siswa. Sebagian besar siswa langsung paham penjelasan guru mengenai pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS namun ada beberapa siswa yang belum paham sehingga guru harus mengulanginya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Secara keseluruhan pada tahap persiapan sudah tercantum dalam RPP dan sudah dilaksanakan oleh guru. Pokok bahasan yang diajarkan dalam proses pembelajaran siklus I, yaitu keseimbangan lingkungan dan aktivitas manusia dan dampaknya terhadap lingkungan. Tahap kedua dari model pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah tahap presentasi guru. Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menjelaskan materi pembelajaran secara garis besar serta mengkaitkannya dengan kejadian yang ada disekitar sekolah, rumah dan lingkungan sekitar.
Gambar.4.1. Guru melakukan presentasi didepan kelas Siklus I
Guru menjelaskan materi secara garis besarnya karena dalam kegiatan kelompok siswa akan membahas LKS. LKS akan menjelaskan siswa untuk mendalami lebih lanjut materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
dibahas dan supaya siswa berusaha untuk menemukan sendiri materi yang sedang dipelajari. Tahapan selanjutnya adalah kegiatan kelompok. Tahapan ini merupakan tahapan paling penting dalam model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Kegiatan ini dimulai dengan guru membagikan LKS dalam tiap kelompok. Guru meminta masingmasing anggota kelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS dan mendiskusikannya.
Gambar.4.2. Siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Setelah selesai berdiskusi dalam tiap-tiap kelompok guru memerintahkan bertamu kesalah satu kelompok yang berbeda. Dalam kelompok dua orang siswa bertugas bertamu ke kelompok yang lain dan mencari informasi dari kelompok yang dikunjungi, sedangkan 2 orang siswa tinggal dalam kelompok yang bertugas memberikan informasi tentang hasil diskusinya kepada siswa yang bertamu. Guru bertugas mengontrol jalannya diskusi agar suasana lebih terkontrol, setelah waktu selesai siswa kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil informasi yang didapatkan dari bertamu ke kelompok lain. Kelompok 1 bertamu ke kelompok 2, kelompok 2 bertamu ke kelompok 3, dan seterusnya hingga kelompok 8 bertamu ke kelompok 1. Tahap berikutnya adalah presentasi kelompok. Presentasi kelompok bertujuan untuk mengukur penguasaan materi siswa terhadap tugas yang telah diberikan dan melatih keberanian dalam berpendapat dan menjawab pertanyaan. Guru pada tahap presentasi kelompok ini berperan sebagai moderator yang mengawasi dan mengatur jalannya presentasi. Guru meminta siswa untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang melakukan presentasi. Apabila kelompok yang melakukan presentasi belum bisa menjawab pertanyaan, maka guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk membantu menjawabnya. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
pertanyaan dijawab kemudian guru memberikan penguatan dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang menjawab.
Gambar.4.3. Siswa melakukan kegiatan presentasi kelompok Siklus I
Setelah diskusi dan presentasi kelompok selesai kemudian guru memberikan tes akhir siklus I kepada siswa sebagai tahap evaluasi. Soal tes berupa pilihan ganda dan berjumlah 10 soal dengan alokasi waktu 15 menit. Pemberian tes ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I mulai dari tahap persiapan, presentasi guru, kegiatan kelompok, presentasi kelompok dan evaluasi dapat dikatakan bahwa secara umum 5 tahapan pembelajaran TSTS sudah terlaksana dengan baik. Hasil observasi terhadap guru (peneliti) pada siklus I akan dijadikan refleksi bagi guru pada siklus II sehingga menjadi lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
c. Observasi Proses pembelajaran pada pembelajaran siklus I dilihat dari aktifitas siswa pada saat berdiskusi yang dilakukan oleh 2 orang observer dengan melakukan pengamatan melalui lembar aktifitas siswa yang bertujuan untuk menilai tingkat keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran kooperatif tipe TSTS. d. Refleksi Dari hasil observasi siklus I, bahwa proses belajar belum berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan beberapa siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, yaitu siswa membahas hal-hal lain dalam berdiskusi dan siswa cenderung diam dalam berdiskusi. Dari hasil belajar ranah kognitif siswa belum mencapai target yang diinginkan peneliti. Pada siklus II diharapkan pembelajaran kooperatif tipe TSTS dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
2. Siklus II a. Perencanaan Dari hasil refleksi dan perbaikan yang didapatkan pada siklus I, peneliti mempersiapkan kembali instrumen yang akan digunakan selama pembelajaran siklus II. b. Pelaksanaan Tindakan siklus II dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x45menit (90 menit). Materi yang dibahas dalam tindakan siklus II ini adalah limbah dan pengolahannya, penanganan limbah dengan cara daur ulang, dan upaya pencegahan pencemaran lingkungan. Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Mei 2012 jam 3-4 (08.30 – 10.00). Pelaksanaan siklus II seperti halnya yang dilakukan pada siklus I, yaitu melalui 5 tahapan: 1). Persiapan, 2). Presentasi guru, 3). Kegiatan kelompok, 4). Presentasi kelompok, 5). Evaluasi. Instrumen yang digunakan pada siklus II tidak berbeda jauh dengan siklus I. lembar aktivitas guru digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dikelas. Pada lembar aktivitas guru terdapat langkahlangkah yang harus dilaksanakan sesuai dengan RPP. Pengisian lembar aktivitas guru dilakukan oleh observer yang ikut terlibat dalam proses penelitian tindakan kelas di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Berikut dibawah ini memuat langkah-langkah aktivitas guru yang sudah dilaksanakan pada tahap persiapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Dari hasil yang didapatkan pada refleksi siklus I guru mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Sebelum memulai pembelajaran pada siklus II , guru mengabsen siswa dan terdapat 2 siswa yang tidak hadir karena sakit. Pada saat pelaksanaan siklus I proses pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TSTS masih belum berjalan dengan baik dikarenakan siswa belum pernah melaksanakan proses pembelajaran TSTS sehingga pada pelaksanaannya belum optimal. Pada pelaksanaan siklus II ini dapat menerapkan prinsip pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan baik. Siswa diharapkan lebih terbiasa dalam melaksanakan proses diskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS pada siklus II karena sudah pernah dilaksanakan pada siklus I. Tahap kedua dari model pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah tahap presentasi guru. Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menjelaskan materi pembelajaran secara garis besarnya karena dalam kegiatan kelompok siswa akan membahas LKS. LKS akan menjelaskan siswa untuk mendalami lebih lanjut materi yang dibahas dan supaya siswa berusaha untuk menemukan sendiri materi yang sedang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Gambar.4.4. Guru Melakukan Presentasi di depan Kelas Siklus II Tahapan selanjutnya adalah kegiatan kelompok. Tahapan ini merupakan tahapan paling penting dalam model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Tahap kegiatan kelompok ini merupakan tahap paling penting dalam pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Pada umumnya untuk tahapan kegiatan kelompok pada siklus II tidak berbeda dengan siklus I. Pada kegiatan ini komposisi kelompok diubah dari pelaksanaan siklus yang sebelumnya, hal ini dilakukan karena melihat dari hasil belajar siswa tidak sesuai dengan harapan peneliti. Beberapa faktor lainnya adalah siswa sering kurang dapat berkomunikasi dengan baik antar siswa satu dengan yang lain dalam kelompok sebelumnya. Kegiatan ini dimulai dengan guru membagikan LKS
dalam tiap kelompok.
Guru meminta masing-masing anggota kelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS dan mendiskusikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Setelah selesai berdiskusi dalam tiap-tiap kelompok guru memerintahkan bertamu kesalah satu kelompok yang berbeda. Dalam kelompok dua orang siswa bertugas bertamu ke kelompok yang lain dan mencari informasi dari kelompok yang di kunjungi sedangkan 2 orang siswa tinggal dalam kelompok yang bertugas memberikan informasi tentang hasil diskusinya kepada siswa yang bertamu. Guru bertugas mengontrol jalannya diskusi agar suasana lebih terkontrol, setelah waktu selesai siswa kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil informasi yang di dapatkan dari bertamu ke kelompok lain. Kelompok 1 bertamu ke kelompok 2, kelompok 2 bertamu ke kelompok 3, dan seterusnya hingga kelompok 8 bertamu ke kelompok 1.
Gambar.4.5. Siswa Melakukan Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus II Tahap berikutnya adalah presentasi kelompok. Presentasi kelompok bertujuan untuk mengukur penguasaan materi siswa terhadap tugas yang telah diberikan dan melatih keberanian dalam berpendapat dan menjawab pertanyaan. Guru pada tahap presentasi kelompok ini berperan sebagai moderator yang mengawasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
mengatur jalannya presentasi. Guru meminta siswa untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang melakukan presentasi. Apabila kelompok yang melakukan presentasi belum bisa menjawab pertanyaan, maka guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk membantu menjawabnya. Setelah pertanyaan dijawab kemudian guru memberikan penguatan dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang menjawab. Pada tahap ini diharapkan semua siswa dapat terlibat aktif dalam proses presentasi kelompok baik menjawab pertanyaan, menanggapi pertanyaan dan mempresentasikan hasil kegiatan kelompok dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS.
Gambar.4.6. Siswa Melakukan Kegiatan Presentasi Kelompok Siklus II Setelah diskusi dan presentasi kelompok selesai kemudian guru memberikan tes akhir siklus II kepada siswa sebagai tahap evaluasi. Soal tes berupa pilihan ganda dan berjumlah 10 soal dengan alokasi waktu 15 menit. Pemberian tes ini bertujuan untuk mengetaui perkembangan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperati tipe TSTS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Setelah siswa selesai mengerjakan tes dan hasil tes dikumpulkan, guru kemudian membagikan angket dan meminta siswa untuk mengisi angket tersebut. Angket tersebut berisi pernyataan dan sikap siswa setelah menerima materi dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe TSTS. Dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I mulai dari tahap persiapan, presentasi guru, kegiatan kelompok, presentasi kelompok dan evaluasi dapat dikatakan bahwa secara umum 5 tahapan pembelajaran kooperatif tipe TSTS sudah terlaksana dengan baik. Kekurangan pada siklus I sudah diperbaiki dalam siklus II. c. Observasi Dilihat dari keseluruhan aktivitas siswa dalam pembelajaran selama proses diskusi berlangsung yang meliputi interaksi tatap muka,
keterampilan komunikasi antar individu dan kelompok,
saling ketergantungan positif, tanggung jawab individu dan evaluasi proses kelompok dapat dikatakan baik. Hal ini terlihat dari keterlibatan siswa dalam mengikuti proses diskusi. d. Refleksi Dari hasil observasi pada siklus II, aktifitas siswa dalam proses pembelajaran sudah semakin baik dan mencapai target yang diharapkan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
C. Hasil Penelitian dan Analisis Data 1. Hasil Observasi Keaktifan Siswa a. Kuisioner Kuisioner dalam penelitian ini diberikan 2 kali, pada awal penelitian dan akhir penelitian. a.1. Kuisioner awal siklus I Tabel 4.1. Hasil kuisioner siswa pada awal siklus I No
Rentang Skor
Siklus I
Kualifikasi
1
80.01%- 100%
3 Siswa
Sangat Tinggi
2
60.01% - 80%
24 Siswa
Tinggi
3
40.01% - 60%
2 Siswa
Sedang
4
20.01% - 40%
-
Rendah
5
0% - 20%
-
Sangat Rendah
Dari analisis yang diperoleh pada lembar kuisioner, bahwa siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu memiliki tingkat keaktifan yang baik. Hal ini dibuktikan dari hasil kuisioner siswa yaitu terdapat 24 (82.75%) siswa mencapai kategori tinggi, 3 (10.34%) siswa mencapai kategori sangat tinggi dan 2 (6.89%) siswa mencapai kategori sedang. Untuk kategori rendah dan sangat rendah tidak ada siswa yang masuk dalam kategori ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
a.2. Kuisioner akhir siklus II Tabel 4.2. Hasil kuisioner siswa pada akhir siklus II No
Rentang Skor
Siklus II
Kualifikasi
1
80.01%- 100%
4 Siswa
Sangat Tinggi
2
60.01% - 80%
25 Siswa
Tinggi
3
40.01% - 60%
1 Siswa
Sedang
4
20.01% - 40%
-
Rendah
5
0% - 20%
-
Sangat Rendah
Pada siklus II dari analisis yang diperoleh dari lembar kuisioner siswa terjadi peningkatan pada kategori sangat tinggi menjadi 4 siswa. Tingkat keaktifan siswa yang diperoleh semakin baik dari awal siklus I ke akhir siklus II, hal ini disebabkan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran pada siklus II. Hasil kuisioner siswa selengkapnya yaitu terdapat 4 (13.33%) siswa mencapai kategori sangat tinggi, 25 (83.33%) siswa mencapai kategori tinggi dan 1 (3.33%) siswa mencapai kategori sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
b. Lembar Observasi Siswa Tabel 4.3. Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran Unsur
Siklus I Tingkat ∑
%
Interaksi tatap muka
K C B
5 12 43
8.3% 20% 71.6%
Keterampilan komunikasi antar individu dan kelompok Saling ketergantungan positif
K C B
10 33 17
16.6% 55% 28.3%
K C B
15 31 14
25% 51.6% 23.3%
Tanggung jawab individu
K C B
15 25 20
25% 41.6% 33.3%
Evaluasi proses kelompok
K C B
9 32 19
15% 53.3% 31.6%
Rata-rata
K C B
17.9% 44.3% 37.6%
Siklus II Tingkat ∑
%
K C B K C B
2 3 55 5 20 35
3.3% 5% 91.6% 8.3% 33.3% 58.3%
K C B K C B K C B K C B
6 23 31 3 27 30 6 29 25
10% 38.3% 51.6% 5% 45% 50% 10% 48.3% 41.6% 7.3% 33.9% 58.6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Pada unsur interaksi tatap muka, pada siklus II masih terdapat siswa yang mencapai tingkat K yaitu sebesar 3.3%, namun terjadi penurunan dari siklus I yang pada awalnya sebesar 8.3%. Siswa yang mencapai tingkat kurang pada unsur interaksi tatap muka karena pada saat proses diskusi siswa tidak duduk saling berhadapan dan siswa masih sibuk sendiri mengerjakan LKS dan masih kurang berinteraksi dengan anggota kelompoknya. Sedangkan pada tingkat C juga mengalami penurunan dari 20% menjadi 5%, hal ini dikarenakan siswa mulai tampil aktif saat berinteraksi dalam kelompok. Namun masih ada siswa yang belum terlibat dalam kegiatan kelompok hal ini dikarenakan siswa tidak melihat wajah teman sekelompoknya tetapi dapat berinteraksi dalam kelompok dengan baik. Pada tingkat B terjadi kenaikan pula dari 71.6% menjadi 91.6%, hal ini menunjukkan bahwa setiap anggota kelompok melaksanakan diskusi dengan interaksi tatap muka yang baik yaitu dengan duduk saling berhadapan dan memandang wajah pada saat berdiskusi. Hampir semua anggota kelompok mencapai tingkat B, dikarenakan semua anggota dalam satu kelompok merasa saling membutuhkan sehingga proses diskusi dapat berjalan dengan baik dan interaksi tatap muka berlangsung dengan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Pada unsur keterampilan komunikasi antar individu dan kelompok, pada siklus II yang masih mencapai tingkat K sudah berkurang dibandingkan dengan siklus I yaitu
8.3%, disini
siswa mulai mengikuti kegiatan berdiskusi secara optimal. Hal ini dibuktikan adanya penurunan dari tingkat K siklus I sebesar 16.6% menjadi 8.3%. Pada tingkat C mengalami penurunan dari siklus I sebesar 55% menjadi 33.3%, hal ini disebabkan adanya kemauan dari dalam diri siswa untuk saling berkomunikasi antar individu dan kelompok. Pada tingkat B mengalami peningkatan dari 28.3% menjadi 58.3%. Selama diskusi siswa dapat menyampaikan pendapat atau mengajukan pertanyaan dengan jelas sehingga mudah dimengerti oleh temannya,
menghormati
pendapat
teman
dan
apabila
mengajukan pertanyaan mengacungkan tangan dahulu. Pada unsur saling ketergantungan positif, yang mencapai tingkat K sebesar 10% dan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan siklus I sebesar 25%. Siswa yang masih mencapai tingkat K dapat disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya masih kurang sehingga siswa tersebut tidak aktif bertanya dan tidak aktif memberikan pendapatnya selama diskusi. Sedangkan pada tingkat C mengalami penurunan dari 51.6% pada siklus I dan 38.3% pada siklus II,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
hal
ini
menandakan
bahwa
siswa
cenderung
hanya
mengerjakan LKS dan tidak terlibat aktif dalam bertanya maupun mengemukakan pendapat kepada kelompok. Pada tingkat B pada siklus I mencapai 23.3% dan 51.6% pada siklus II, ini menandakan selama proses kegiatan klompok dan proses diskusi siswa aktif bertanya, aktif memberikan pendapatnya, mengerjakan LKS dan mendengarkan pendapat teman dalam kelompok. Pada unsur tanggung jawab individu, masih adanya siswa yang mencapai tingkat K sebesar 5% dan mengalami penurunan bila dibandingkan pada siklus I sebesar 25%. Hal ini dikarenakan siswa tidak dapat menjelaskan kepada kelompok tentang materi yang ditugasinya dan siswa tidak mengerjakan LKS. Pada tingkat C mencapai
45% dan mengalami
peningkatan dari siklus I yang mencapai 41.6%, dalam hal ini siswa tidak dapat menjelaskan kepada kelompok tentang materi yang ditugasinya tetapi dapat mengerjakan LKS. Pada tingkat B poin yang dicapai sebesar 50% dan mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 33.3%. Siswa dapat menjelaskan kepada kelompok tentang materi yang ditugasinya dan mengerjakan LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Pada unsur evaluasi proses kelompok pada siklus II yang masih mencapai tingkat K sudah berkurang dibandingkan dengan siklus I yaitu 10% dari 15%. Siswa masih sering kurang terlibat aktif dalam kelompok bahkan siswa sering kurang paham
dengan materi
yang diberikan oleh kelompok
kepadanya. Sedangkan pada tingkat C mengalami penurunan dari siklus I sebesar 53.3% menjadi 48.3%, dalam hal ini siswa hanya mengerjakan LKS tetapi tidak dapat menjelaskan materi yang menjadi tugasnya dan siswa mau mendengarkan pendapat temannya. Pada tingkat B mengalami peningkatan dari 31.6% menjadi 41.6%. dalam proses berdiskusi siswa terlibat aktif disini siswa benar-benar menunjukkan saling kerja sama antara siswa yang satu dengan yang lain dalam kelompok. Hal ini diperoleh karena adanya perubahan cara guru dalam mengajar dan dalam membangkitkan semangat belajar siswa yaitu dengan mengaitkan materi pelajaran dengan fenomenafenomena alam yang terjadi pada saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
2. Hasil Belajar Ranah Kognitif a. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus, sebelum melakukan pembelajaran pada siklus I siswa diberikan soal test yang berfungsi untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum dilakukan pembelajaran siklus I. setelah data awal didapatkan, guru melaksanakan
proses
pembelajaran
siklus
I.
Pada
akhir
pembelajaran siklus I, siswa diberikan tes akhir siklus I, tes ini berfungsi
sebagai
alat
pengukur
tingkat
pemahaman
kemampuan siswa setelah pembelajaran berlangsung.
Tabel 4.4. Hasil Tes Awal No
Kriteria
Skor
1
Nilai siswa yang tertinggi
80
2
Nilai siswa yang terendah
30
3
Rata-rata
57.06
4
Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 70
6
5
Jumlah siswa yang nilai < 70
23
6
Jumlah siswa yang Hadir
29
7
Ketuntasan klasikal
20.68%
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Tabel 4.5. Hasil Tes Siklus I No
Kriteria
Skor
1
Nilai siswa yang tertinggi
70
2
Nilai siswa yang terendah
10
3
Rata-rata
53.33
4
Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 70
9
5
Jumlah siswa yang nilai < 70
21
6
Jumlah siswa yang Hadir
30
7
Ketuntasan klasikal
30%
Skor rata-rata data awal sebesar 57,06 dan skor rata-rata siklus I adalah 53.33. Jadi, terdapat penurunan skor rata-rata data awal ke rata-rata siklus I sebesar 3.73 poin. Adanya penurunan skor rata-rata sebesar 3.73 poin tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran siklus I dirasa belum berhasil. Jika dilihat dari ketuntasan belajar minimal tiap individu, pada siklus I terdapat 9 siswa yang sudah tuntas dalam belajar karena memperoleh skor ≥ 70 (siswa mencapai daya serap minimal 70%) dan hasil tes awal menunjukkan ketuntasan belajar minimal tiap individu, terdapat 6 siswa yang sudah tuntas dalam belajar karena memperoleh skor ≥ 70 (siswa mencapai daya serap minimal 70%). Sehingga jika dipersentase adalah sebesar 30% dan 20.68%. Hal ini dapat dikatakan bahwa secara klasikal, siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu pada siklus I belum tuntas belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Pada siklus I, Siswa yang memperoleh skor < 70 sebanyak 21 siswa atau 70% dan pada hasil tes awal siswa yang memperoleh skor < 70 sebanyak 23 siswa atau 79.31 %. Dari data yang diperoleh dari proses pembelajaran pada siklus I, secara klasikal siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur belum tuntas. Namun pada proses pembelajaran pada siklus II diharapkan nantinya Siswa yang masih belum mencapai ketuntasan belajar minimal pada siklus I diharapkan jumlahnya berkurang pada siklus II. Guru akan memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I sehingga pada pembelajaran siklus II dapat lebih baik dan jumlah siswa yang belum tuntas belajar dapat berkurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
b. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan tes akhir siklus II, tes ini berfungsi untuk mengukur tingkat pemahaman dan kemampuan siswa setelah pembelajaran berlangsung. Tabel 4.6. Hasil Tes Siklus II No
Kriteria
Skor
1
Nilai siswa yang tertinggi
100
2
Nilai siswa yang terendah
40
3
Rata-rata
73.66
4
Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 70
25
5
Jumlah siswa yang nilai < 70
5
6
Jumlah siswa yang Hadir
30
7
Ketuntasan klasikal
83.3%
Skor rata-rata dari data awal ke siklus I kemudian siklus II diketahui mengalami penurunan dan peningkatan yaitu dari data awal ke siklus I mengalami penurunan dan pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Diketahui skor rata-rata data awal sebesar 57.06 , skor rata-rata siklus I sebesar 53.33 dan skor ratarata siklus II sebesar 73.66. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui skor rata-rata dari data awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Penurunan dari data awal ke siklus I sebesar 3.73 poin dan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 20.33 poin. Berdasarkan
hasil
analisis
tersebut
menunjukkan
adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
peningkatan dari siklus I ke siklus II. Peningkatan skor rata-rata tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran siklus II lebih baik dari pada siklus I. Data pada siklus II menunjukkan bahwa siswa yang sudah tuntas dalam belajar yang ditentukan oleh sekolah sebesar ≥ 70 (siswa mencapai daya serap minimal 70%) sebanyak 25 siswa. Terjadi peningkatan jumlah siswa yang telah tuntas dalam belajar secara individu jika dibandingkan dengan siklus I sebanyak 9 siswa dan data awal dari hasil tes awal sebanyak 6 siswa yang tuntas dalam belajar. Persentase ketuntasan belajar klasikal yang ditetapkan oleh sekolah adalah 70% dari jumlah siswa yang mencapai daya serap ≥ 70%. Jumlah s iswa yang mencapai daya serap ≥ 70% pada siklus II sebanyak 25 siswa sehingga jika dipersentase adalah sebesar 83.3% sedangkan siswa yang memperoleh skor < 70 sebanyak 5 siswa atau 16.66%. Hal ini dapat dikatakan bahwa secara klasikal, siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu pada siklus II telah tuntas belajar. Pada data awal, tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 20.68%. Pada siklus I, tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 30% sedangkan pada siklus II sebesar 83.3%. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran mengalami peningkatan dari data awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang dibuat oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
peneliti pada penelitan tindakan kelas yaitu “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu pada materi Pengelolaan Lingkungan tahun ajaran 2011 – 2012”.
D. Pembahasan 1. Keaktifan Belajar Siswa Pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dikelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu, telah dilakukan sesuai tahapan pelaksanaannya, yaitu presentasi guru, kegiatan kelompok, presentasi kelompok, dan evaluasi. Peningkatan keaktifan siswa pada saat pembelajaran biologi akan ditentukan dari kuisioner keaktifan siswa dan 5 aspek yang terdapat dalam lembar observasi keaktifan belajar siswa. Dari hasil kuisioner yang diperoleh diawal siklus I, diketahui 82.75% siswa aktif mengikuti pelajaran biologi pada kriteria tinggi, 10.34% siswa aktif mengikuti pelajaran biologi pada kriteria sangat tinggi dan 6.89% siswa aktif dalam mengikuti pelajaran biologi pada kriteria sedang. Pada akhir siklus II, terjadi peningkatan pada kriteria sangat tinggi menjadi 13.3% dan pada kriteria sedang mengalami penurunan menjadi 3.3% setelah siswa melaksanakan proses pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
menunjukan bahwa siswa mengalami perubahan dari dalam dirinya untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran biologi. Pada lembar observasi keaktifan siswa dapat diketahui bahwa ratarata tingkat ketercapaian lima unsur pembelajaran kooperatif secara klasikal pada tingkat K dari siklus I ke siklus II mengalami penurunan. Penurunan persentase pada tingkat K berarti terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa yang dinilai melalui lima unsur pembelajaran kooperatif. Rata-rata ketercapaian tingkat K pada siklus I sebesar 17.8% dan pada siklus II sebesar 7.3%. Rata-rata tingkat ketercapaian lima unsur pembelajaran kooperatif secara klasikal pada tingkat C dari siklus I ke siklus II juga mengalami penurunan. Pada siklus I, rata-rata ketercapaian tingkat C sebesar 44.3% sedangkan pada siklus II sebesar 33.9%. Pada tingkat B rata-rata tingkat ketercapaian lima unsur pembelajaran kooperatif secara klasikal dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata ketercapaian tingkat B sebesar 37.6% sedangkan pada siklus II sebesar 58.6%. Peningkatan ini disebabkan siswa sudah melaksanakan diskusi kelompok dengan baik dan sesuai prosedur dalam pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat ketercapaian lima unsur pembelajaran kooperatif secara klasikal dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan baik pada tingkat K, tingkat C maupun tingkat B. Peningkatan ini menunjukkan bahwa aktifitas belajar siswa sudah berjalan dengan baik. Penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
pembelajaran kooperatif tipe TSTS ini bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Dimana dalam pelaksanaannya siswa lebih berperan aktif dan bukan hanya sebagai penerima informasi dari guru. Jadi, selain memperoleh pengetahuan siswa juga mendapatkan keterampilan dan membangun sikap mental dengan cara memupuk kerjasama yang kuat dalam kelompoknya. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang meningkat dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil analisis tingkat aktivitas belajar kooperatif pada siklus I dan siklus
II
menunjukkan
aktivitas
siswa
selama
pembelajaran
berlangsung mempunyai kecenderungan ke arah baik (B). Berdasarkan
pembahasan
aktivitas
belajar
siswa
dalam
pembelajaran menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe TSTS dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat berdasarkan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung dari siklus I ke siklus II mempunyai kecenderungan ke arah baik (B). Meskipun pada siklus II masih terdapat siswa yang mencapai tingkat kurang (K) dan cukup (C) namun jumlahnya telah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan siklus I. Siswa yang masih mencapai tingkat K dan C tersebut perlu ada bimbingan dan arahan dari guru supaya aktivitas belajar mereka dapat lebih baik. Meningkatnya aktivitas siswa ke arah baik (B) dari siklus I ke siklus II juga dipengaruhi oleh aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran. Guru melaksanakan pembelajaran dengan baik sehingga siswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran dan pada akhirnya aktivitas siswa menjadi meningkat. Adanya peningkatan keaktifan siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu menunjukan bahwa proses pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pelajaran Biologi.
2. Hasil Belajar Ranah Kognitif Hasil belajar ranah kognitif siswa dapat diketahui dari setiap hasil yang diperoleh pada awal siklus I, siklus I, dan siklus II. Sebelum melakukan tindakan siklus I, peneliti memberikan tes awal dan hasilnya rata-rata nilai siswa 57.06 dan 20.68% siswa yang tuntas KKM. Setelah dilakukan tindakan siklus I, hasil belajar ranah kognitif yang didapatkan tidak jauh berbeda dari hasil tes awal yaitu 53.33 dan 30% siswa tuntas KKM. Jika dilihat dari hasil rata-rata antara tes awal dan tes siklus I mengalami penurunan, namun dilihat dari hasil KKM yang diperoleh dari awal siklus ke siklus I mengalami peningkatan. Pelaksanaan siklus I ini jauh dari harapan peneliti yaitu 50% siswa tuntas KKM ≥70. Hal ini disebabkan banyaknya siswa cenderung diam dan asyik dengan kegiatan sendiri-sendiri saat proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil pelaksanaan siklus II,
Rata-rata hasil belajar ranah
kognitif siswa mengalami peningkatan secara signifikan, dari 53.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
menjadi 73.66 dan siswa yang mencapai KKM sebanyak 83.3%. Adanya peningkatan secara signifikan, hal ini disebabkan banyaknya siswa yang antusias terhadap proses pembelajaran, rasa antusias muncul setelah peneliti memberikan motivasi dalam pembelajaran dengan mengaitkan materi pembelajaran yang diajarkan dengan fenomena-fenomena alam yang ada disekitar lingkungan saat ini dan hasilnya
siswa
mengikuti
proses
pembelajaran
dan
prosedur
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan baik. Peningkatan yang diperoleh secara signifikan dari awal siklus, siklus I siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu. Tabel 4.7. Hasil Belajar Siswa Pada Data Awal, Siklus I, dan Siklus II No
Kriteria
Skor Tes
Skor Tes
Skor Tes
Awal
Siklus I
Siklus II
1
Nilai siswa yang tertinggi
80
70
100
2
Nilai siswa yang terendah
30
10
40
3
Rata-rata
57.06
53.33
73.66
4
Jumlah siswa yang mencapai
6
9
25
nilai ≥ 70 5
Jumlah siswa yang nilai < 70
23
21
5
6
Jumlah siswa yang hadir
29
30
30
7
Ketuntasan klasikal
20.68%
30%
83.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
180
Grafik Skor Rata-rata dan Ketuntasan Klasikal Siswa 83.3
160 140 120 100
20.68
30
80 60
57.06
73.66
53.33
Ketuntasan Klasikal (%) Skor RataRata
40 20 0 Tes awal
Tes Siklus I
Tes Siklus II
Gambar.4.7. Skor rata-rata dan ketuntasan klasikal siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar Biologi Siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu pada pokok Pengelolaan Lingkungan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) mengalami peningkatan. Dari hasil pengolahan data yang diperoleh dari penelitian pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Biologi siswa pada pokok Pengelolaan Lingkungan di kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu, terdapat beberapa aspek keaktifan belajar siswa yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 5 aspek untuk mengukur keaktifan siswa antara lain: aspek Interaksi tatap muka dari 71.6% menjadi 91.6%, Keterampilan komunikasi antar individu dan kelompok dari 28.3% menjadi 58.3%, saling ketergantungan positif dari 23.3% menjadi 51.6%, Tanggung jawab individu dari 33.3% menjadi 50% dan aspek Evaluasi proses kelompok dari 31.6% menjadi 41.6%. Sementara itu untuk hasil belajar siswa didapatkan data awal, tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 20.68%, pada
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
siklus I, tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 30% sedangkan pada siklus II sebesar 83.3%, hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran mengalami peningkatan dari data awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan saran-saran yang dapat meningkatkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray sebagai berikut. 1. Siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu
menunjukkan
tanggapan yang baik setelah dilaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS melihat hal tersebut peneliti menyarankan kepada guru untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS sebagai salah satu alternatif pembelajaran Biologi selanjutnya. 2. Guru harus terampil dalam mengelola kelas agar setiap siswa dalam proses diskusi kelompok dapat lebih aktif dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru mampu memberikan motivasi untuk mengarahkan siswa kepada materi yang akan dipelajari sehingga siswa dapat lebih aktif. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dalam prosesnya membutuhkan perencanaan yang baik dan pengelolaan waktu yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga. Hamalik, Oemar. 2005. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Memperaktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Setyaningsih, Eko. 2010. Biology Bringing Science to Your Life. Jakarta: Bailmu. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Bandung: Rineka Cipta. Suharsini, A. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Suherman, E. Turmudi, Suryadi, D. Herman, T. Suhendra, Prabawanto, S. Nurjanah, Rohayati, A. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. Usman, M. U. (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Winkel, W. S. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Lampiran 2 SURAT SELESAI PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Lampiran 3 MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN 1. Keseimbangan lingkungan Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang ada terlibat dalam aksireaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi (aliran energi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu bila terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen, yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Apakah yang menjadi penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem? Ekosistem dapat rusak selain karena bencana alam, juga karena perbuatan manusia. Apakah contoh kerusakan ekosistem akibat bencana alam? Kerusakan ekosistem akibat bencana alam contohnya, yaitu letusan gunung berapi, dimana laharnya dapat menyebabkan kematian bagi organisme yang dilaluinya. Apakah contoh kerusakan ekosistem akibat perbuatan manusia? Dalam rangka pemenuhan kebutuhannya, manusia sering berbuat yang kurang bijaksana, seperti penggundulan hutan serta pembuangan limbah tanpa pengolahan terlebih dahulu sehingga dapat menimbulkan pencemaran air, tanah, dan udara yang dapat merusak ekosistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
2. Aktivitas manusia dan dampaknya terhadap lingkungan a) Pembabatan Hutan Hutan alam merupakan salah satu ekosistem klimaks yang mantap. Sejalan dengan meningkatnya populasi manusia, kawasan hutan diubah menjadi berbagai kepentingan seperti untuk lahan pertanian, perumahan, industry, perdagangan, dan lain-lain. Pembukaan hutan untuk berbagai kepentingan lain, dilakukan dengan pembakaran hutan. Dampak pembakaran hutan terhadap lingkungan bergantung pada beberapa hal, seperti luasnya hutan yang terbakar serta populasi tumbuhan yang tersisa. Bila hutan yang terbakar itu berskala besar dan menghanguskan semua yang ada di hutan tersebut, dampaknya terhadap lingkungan akan besar pula. Dengan melakukan pembakaran hutan, berarti akan membunuh semua komponen biotik yang ada. Pembakaran hutan akan berdampak besar terhadap tata air tanah dan kelangsungan daur hidrologi tersebut. Rusaknya hutan akan menyebabkan humus akan cepat hilang. 1) Penggunaan Pestisida Pestisida adalah bahan kimia yang biasa dipergunakan untuk memberantas hama. Salah satu sifat pestisida adalah sulit terurai, tetapi mudah larut dalam lemak dan jaringan lemak. Contoh pestisida yang memiliki sifat-sifat diatas adalah DDT. Untuk meningkatkan kesejahteraannya, manusia melakukan berbagai usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
guna
meningkatkan
produksi
pertanian,
diantaranya
dengan
intensifikasi pertanian.
2) Penyederhanaan Ekosistem Untuk meningkatkan produksi pertanian, manusia melakukan intensifikasi pertanian. Dampak lain dari intensifikasi adalah penurunan
keanekaragaman
hayati.
Hal
ini
terjadi
karena
intensifikasi cenderung membentuk ekosistem monokultur. Akibat pertanian monokultur ini terjadilah perubahan daur materi. Akibatnya, tanah cepat tandus. Untuk mengatasi ini, manusia sangat bergantung pada penggunaan pupuk dan pestisida secara terusmenerus. Pemuliaan tanaman, yang diikuti budidaya tanaman sistem monokultur
akan
mengakibatkan
terjadinya
penyerderhanaan
keanekaragaman hayati. Dampak selanjutnya akan diikuti terjadinya penyerderhanaan ekosistem. selanjutnya terjadilah perubahan pola daur materi dan energi. b) Beberapa bahan pencemaran dan dampaknya 1) Pencemaran berdasarkan tempat terjadinya -
Pencemaran air
-
Pencemaran udara
-
Pencemaran tanah
-
Pencemaran suara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
2) Pencemaran berdasarkan macam bahan pencemar Menurut bahan pencemarnya, pencemaran dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pencemaran fisik, kimiawi dan biologi.
Pencemaran fisik, bahan pencemar berasal dari botol-botol, plastik, besi, atau karet.
Pencemaran
kimiawi,
bahan
pencemar
berasal
dari
insektisida, pupuk anorganik, detergen, minyak, dan logam (Pb, Ni, Cr, Hg, dan As)
Pencemaran
biologi,
bahan
pencemar
berasal
dari
mikroorganisme; misalnya Escherichia coli dan Entamoeba coli 3) Pencemaran berdasarkan tingkat pencemaran - Pencemaran ringan, apabila bahan pencemar menimbulkan gejalagejala ringan, seperti, iritasi ringan pada panca indera, atau tubuh. Misalnya pencemaran berasal dari gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih. - Pencemaran
kronis,
apabila
akibat
yang
ditimbulkan
menyebabkan penyakit atau kelainan menahun. Misalnya, akibat pencemaran merkuri (Hg) di Teluk Minamata, Jepang yang menyebabkan kanker dan bayi lahir cacat. - Pencemaran akut, apabila akibat yang ditimbulkan sampai menyebabkan kematian. Misalnya, akibat peledakan nuklir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
3. Limbah dan Pengolahannya a) Pengertian Limbah Limbah/Sampah/Polutan adalah semua bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber-sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum/tidak memiliki nilai ekonomis. b) Identifikasi Limbah 1) Sampah berdasarkan materinya dibedakan atas :
Unsur kimia : polutan yang berupa unsur-unsur kimia. Contohnya : air raksa (Hg), timbah (Pb), arsen (As).
Senyawa kimia : polutan yang berupa senyawa kimia. Contohnya : karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), asam sulfide (H2S).
Materi/gabungan bahan : polutan kompleks yang berupa gabungan dari berbagai senyawa dan materi. Contohnya : sampah rumah tangga, limbah pabrik.
2) Berdasarkan wujudnya sampah dibagi atas :
Sampah padat : sampah yang berwujud padat. Contoh : plastik, kaca, sisa logam.
Sampah cair : sampah yang berwujud cair. Contoh : pestisida, tumpahan minyak, air raksa.
Sampah gas : sampah yang berwujud gas. Contoh : gas metana (CH4), gas dinitrogen monoksida (N2O).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
3) Polutan kompleks seperti sampah rumah tangga atau industri biasa dibedakan atas materi penyusunnya :
Sampah organik : sampah yang tersusun dan berasal dari bahan organik seperti tumbuhan dan hewan. Contoh : dedaunan, sisa makanan.
Sampah anorganik : sampah yang tersusun dan berasal daril bahan anorganik biasanya diambil dari sumber daya alam tidak terbarui atau proses industri. Contoh : sampah logam, kaca.
Sampah khusus : sampah yang disusun oleh bahan beracun dan berbahaya penanganan
(B3)
atau
khusus
radioaktif untuk
sehingga
menghindari
memerlukan bahaya
yang
ditimbulkan. Contoh : sisa obat-obatan, sampah nuklir, sisa batu baterai. 4) Sumber-sumber sampah :
Pemukiman (rumah tangga) adalah sampah yang kompleks baik dari wujudnya, penyusunnya maupun penanganannya. Contoh : sisa-sisa makanan (sampah organik), plastik dan kaleng (sampah anorganik), deterjen, sisa obat.
Pertanian/perkebunan adalah sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunan. Contoh : jerami, sisa daun-daunan, pupuk, pestisida.
Bangunan/konstruksi, contoh : kayu, sisa kaca, sisa bahan bangunan, sisa cat.
Perkantoran/sarana pendidikan, contoh : kertas, kardus, tinta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Industri, contoh : sisa pelarut, potongan bahan, emisi mesin.
4. Penanganan limbah dengan cara daur ulang a) Pengelolaan limbah didasarkan pada : - jenis limbah (organik, anorganik, khusus) - keadaan limbah (campuran dengan limbah lain atau tidak) dan - wujud limbah (cair, gas, padat). 1) Sampah Organik Sampah organik relaltif lebih mudah didaur ulang, karena terurai oleh mikroorganisme, tetapi karena waktu yang diperlukan mikroorganisme dengan jumlah sampah tidak seimbang maka sampah ini perlu dikelola. Sampah organik dikelola dengan cara : Sampah yang masih segar seperti
sisa sayuran atau daun-
daunan dapat digunakan untuk pakan ternak. Pembuatan kompos Pengomposan pada dasarnya mengurangi atau mendegradasi bahan organik menjadi bahan anorganik secara terkontrl dengan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme yang berperan dalam pengolahan ini antara lain bakteri, jamur, insekta dan cacing. Mikroorganisme pengurai harus dikondisikan dengan mengatur suhu, kelembaban udara, kandungan oksigen dan perbandingan campuran. Keuntungan pengomposan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
- Jenis pupuk yang didapat adalah pupuk yang ramah lingkungan - Bahan yang dibutuhkan ada di sekitar kita - Masyarakat dapat membuat sendiri - Unsur hara yang terkandung dalam kompos lebih bertahan lama dlibanding pupuk buatan. Pembuatan biogas Biogas adalah gas-gas yang dapat dipergunakan untuk bahan bakar. Gas ini berasal dari pembusukan bahan organik dengan cara anaerob (tanpa oksigen), dibantu oleh mikroorganisme. Sampah organik (kotoran hewan, sisa tumbuhan) dicampur dan dimasukkkan ke dalam tempat kedap udara, dibiarkan kira-kira 2 minggu. Pirolisis Pengolahan
limbah
dengan
proses
dekomposisi
kimia.
Reaksinya : 3 C6H10O5
8H2O + 2CO + 2CO2 + CH4 + H2 + C6H8O +
7C Dengan cara tertentu pada tekanan yang tinggi dibantu katalisator terbentuk CO + H2O CO2 + H2 CO2 dan H2 merupakan bahan pembentuk gas metana dibantu oleh katalisator : CO2 + H2
CH4 + H2
Limbah organik dapat diubah menjadi bahan bangunan seperti di Jepang dan di Jerman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Digunakan sebagi penyubur kolam ikan. 2) Sampah Anorganik Pengelolaan sampah anorganik dibedakan atas : sampah yang masih bisa dipakai lagi tanpa pengolahan, sampah yang bisa didaur ulang atau sampah yang tidak bisa digunakan lagi. Sampah-sampah yang bisa didaur ulang biasanya adalah sampah yang berasal dari plastik, logam, kerts dan kaca. Hasil dari daur ulang bisa berupa produk yang sama atau produk yang berbeda. Karena produk daur ulang mengandung radikal bebas maka disarankan agar tidak menggunakan hasil daur ulang untuk kepentingan yang langsung dengan kita. Contoh daur ulang plastik untuk pot bunga atau gayung saja, bukan untuk piring, gelas dan tempat/bungkus makanan. Apabila pemilihan dan pemilahan sampah dilakukan sedini mungkin maka kualitas daur uang akan semakin bagus, minimal produk daur ulang masih bisa diberi warna, sebab warna seperti semula sudah tidak mungkin. Jika terlalu kotor sampah yang akan didaur ulang maka hasil akhirnya adalah hitam. Untuk sampah yang tidak bisa didaur ulang atau digunakan lagi biasanya ditempuh dengan cara antara lain : Penimbunan Penimbunan dengan maksud untuk menutupi rawa, jurang atau lekukan tanah di permukaan tanah atau di laut. Kekurangan dari sistem penimbunan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
- sejumlah lahan tertimbun oleh sampah dan tidak produktif lagi - cairan hasil pembusukan bisa mencemari sumber air - sungai dan pipa-pipa air mungkin tercemar oleh polutan sampah - penyumbatan badan air - tempat yang menarik bagi hewan (tikus, anjing, kucing dll) - sumber dan tempat perkembangbiakan penyakit - gas yang dihasilkan bisa meledak, misal gas CH4 dari proses penguraian anaerob - menimbulkan dampak terhadap kesehatan dan sosial di masyarakat. Pembakaran Sampah padat dibakar dalam insinerator. Hasil pembakaran berupa gas dan residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat mencapai 70%. Kelebihan pembakaran : - lahan yang digunakan relatif sedikit - dapat dibangun di lokasi industri - hasil pembakaran bersifat stabil dan anorganik - gas hasil pembakaran sebagai alternatif energi. Kekurangannya : - membutuhkan tenaga terampil 3) Limbah Cair Pengelolaan limbah cair antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
a) Penyaringan Penyaringan bertujuan agar jangan ada sampah padat yang terbuang ke dalam air. b) Pengelolaan limbah cair secara terorganisir proses persiapan meliputi pemisahan limbah cair dengan limbah padat proses pengolahan meliputi dekomposisi bahan
dengan
melibatkan udara dan sinar matahari untuk menurunkan bakteri patogen dan meningkatkan DO. Menghilangkan komponen seperti fosfor, zat tersuspensi, warna dan bau melalui adsorbsi, elektrodialisis dan osmosis. c) Normalisasi keadaan umum limbah cair Sebelum dibuang ke badan air, limbah cair sebaiknya dinormalkan dulu suhu dan komposisinya. Sebagai penguji adalah kolam ikan. Jika kondisi ikan di kolam ikan bagus berarti air siap dibuang di badan air. d) Memanfaatkan bakteri pengurai untuk pengikatan dan penguraian secara enzimatik. e) Reboisasi untuk menyelamatkan sumber mata air dan air tanah, menghambat erosi, mencegah terjadinya banjir. f) Memberikan lahan peresapan. Peresapan bisa dilakukan oleh bidang tanah dan tanaman, bisa pula melalui bantuan hewan. g) Program kali bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
h) Pembuatan drainase untuk mengatur jumlah debit air yang mengalir melalui sungai. 5. Upaya pencegahan pencemaran lingkungan Pemanfaatan kembali dan daur ulang Pengelolaan limbah Meningkatkan efisiensi produksi Penegakan hukum dan perundangan Rehabilitasi dan konserva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Lampiran 4 SILABUS Nama Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Sedayu
Mata pelajaran
: Biologi
Kelas/Program
:X
Semester
: II
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Kompetensi Dasar
: 4.3 Mengkaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pemeliharaan lingkungan.
Alokasi Waktu
: 3 JP
Kompetensi dasar
Materi Pelajaran
4.3 Pengelolaan Mengkaitkan lingkungan hubungan . kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pemeliharaan
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Sumber/Bahan/ waktu Alat (menit)
Melakukan kegiatan pengamatan dengan media gambar serta pengamatan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dan
Menjelaskan berbagai tujuan aktifitas yang dilakukan manusia Mengidentifikasi berbagai dampak akibat aktifitas manusia Menjelaskan pengaruh bahan pencemar terhadap
Jenis Penilaian Tugas kelompok Tes tertulis Keterlibatan dalam diskusi Bentuk Penilaian Produk :soal tes lisan, Lembar kerja, pengamatan aktifitas siswa dan soal-soal
3x45 menit
Keterangan
Tatap Muka Sumber : D.A Pratiwi,dkk. Melakukan 2004. Buku pengamatan Penuntun gambar BIOLOGI SMA langsung kelas X tentang Jakarta : perubahan Erlangga lingkungan dan pencemaran lingkungan Setyaningsih,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
lingkungan.
perubahannya. Diskusi tentang penyebab perubahan lingkungan dan pencemaran lingkungan Menggali informasi dari berbagai sumber informasi tentang dampakdampak perubahan lingkungan dan pencemaran lingkungan.
kehidupan organisme
Menjelaskan definisi Menjelaskan dampak berbagai bahan pencemar terhadap lingkungan Menjelaskan definisi limbah Mengidentifikasi berbagai jenis limbah Mengetahui penanganan limbah dengan cara daur ulang Mendeskripsikan upaya pencegahan pencemaran lingkungan
pilihan ganda.
Eko. 2010. Biology Bringing Science to Your Life. Jakarta: Bailmu.
Berdiskusi mengenai perubahan lingkungan dan pencemaran lingkungan. Secara berkelompok menyimpulkan penyebab perubahan lingkungan dan pencemaran lingkungan.
Yogyakarta, 12 Mei 2012 Mengetahui, Guru Pembimbing
Mahasiswa
Yuliana Eni Purwaningsih, S.Si
Firmando
NIP. 6. 11834.
NIM. 081434003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP SIKLUS I ) Satuan Pendidikan
: SMA
Nama sekolah
: SMA Pangudi Luhur Sedayu
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/ II
Tahun Ajaran
: 2011-2012
Alokasi Waktu
: 3x45 menit (2x pertemuan)
A. Standar kompetensi 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. B. Kompetensi dasar 4.3 Mengkaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pemeliharaan lingkungan. C. Indikator pencapaian kompetensi 1. Menjelaskan berbagai tujuan aktifitas yang dilakukan manusia 2. Mengidentifikasi berbagai dampak akibat aktifitas manusia 3. Menjelaskan pengaruh bahan pencemar terhadap kehidupan organisme 4. Menjelaskan dampak berbagai bahan pencemar terhadap lingkungan D. Tujuan pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat : 1. Siswa dapat menjelaskan berbagai tujuan aktifitas manusia yang berkontribusi dalam kerusakan lingkungan 2. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai dampak akibat aktivitas manusia 3. Siswa dapat menjelaskan pengaruh bahan pencemar terhadap kehidupan organisme 4. Siswa dapat menjelaskan dampak berbagai bahan pencemar terhadap lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
E. Materi ajar
Keseimbangan lingkungan Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang ada terlibat dalam aksi-reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi (aliran energi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu bila terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen, yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Apakah yang menjadi penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem? Ekosistem dapat rusak selain karena bencana alam, juga karena perbuatan manusia. Apakah contoh kerusakan ekosistem akibat bencana alam? Kerusakan ekosistem akibat bencana alam contohnya, yaitu letusan gunung berapi, dimana laharnya dapat menyebabkan kematian bagi organisme yang dilaluinya. Apakah contoh kerusakan ekosistem akibat perbuatan manusia? Dalam rangka pemenuhan kebutuhannya, manusia sering berbuat yang kurang bijaksana, seperti penggundulan hutan serta pembuangan limbah tanpa pengolahan terlebih dahulu sehingga dapat menimbulkan pencemaran air, tanah, dan udara yang dapat merusak ekosistem.
Aktivitas manusia dan dampaknya terhadap lingkungan
1.
Pembabatan Hutan Hutan alam merupakan salah satu ekosistem klimaks yang mantap. Sejalan dengan meningkatnya populasi manusia, kawasan hutan diubah menjadi berbagai kepentingan seperti untuk lahan pertanian, perumahan, industry, perdagangan, dan lain-lain. Pembukaan hutan untuk berbagai kepentingan lain, dilakukan dengan pembakaran hutan. Dampak pembakaran hutan terhadap lingkungan bergantung pada beberapa hal, seperti luasnya hutan yang terbakar serta populasi tumbuhan yang tersisa. Bila hutan yang terbakar itu berskala besar dan menghanguskan semua yang ada di hutan tersebut, dampaknya terhadap lingkungan akan besar pula. Dengan melakukan pembakaran hutan, berarti akan membunuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
semua komponen biotik yang ada. Pembakaran hutan akan berdampak besar terhadap tata air tanah dan kelangsungan daur hidrologi tersebut. Rusaknya hutan akan menyebabkan humus akan cepat hilang. 2.
Penggunaan Pestisida Pestisida adalah bahan kimia yang biasa dipergunakan untuk memberantas hama. Salah satu sifat pestisida adalah sulit terurai, tetapi mudah larut dalam lemak dan jaringan lemak. Contoh pestisida yang memiliki sifat-sifat diatas adalah DDT. Untuk meningkatkan kesejahteraannya, manusia melakukan berbagai usaha guna meningkatkan produksi pertanian, diantaranya dengan intensifikasi pertanian
3.
Penyederhanaan Ekosistem Untuk meningkatkan produksi pertanian, manusia melakukan intensifikasi pertanian. Dampak lain dari intensifikasi adalah penurunan keanekaragaman hayati. Hal ini terjadi karena intensifikasi cenderung membentuk ekosistem monokultur. Akibat pertanian monokultur ini terjadilah perubahan daur materi. Akibatnya, tanah cepat tandus. Untuk mengatasi ini, manusia sangat bergantung pada penggunaan pupuk dan pestisida secara terus-menerus. Pemuliaan tanaman, yang diikuti budidaya tanaman sistem monokultur akan mengakibatkan
terjadinya
penyerderhanaan
keanekaragaman
hayati.
Dampak selanjutnya akan diikuti terjadinya penyerderhanaan ekosistem. selanjutnya terjadilah perubahan pola daur materi dan energi.
Beberapa bahan pencemaran dan dampaknya a. Pencemaran berdasarkan tempat terjadinya - Pencemaran air - Pencemaran udara - Pencemaran tanah - Pencemaran suara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
b. Pencemaran berdasarkan macam bahan pencemar Menurut bahan pencemarnya, pencemaran dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pencemaran fisik, kimiawi dan biologi. a. Pencemaran fisik, bahan pencemar berasal dari botol-botol, plastik, besi, atau karet. b. Pencemaran kimiawi, bahan pencemar berasal dari insektisida, pupuk anorganik, detergen, minyak, dan logam (Pb, Ni, Cr, Hg, dan As) c. Pencemaran biologi, bahan pencemar berasal dari mikroorganisme; misalnya Escherichia coli dan Entamoeba coli c. Pencemaran berdasarkan tingkat pencemaran - Pencemaran ringan, apabila bahan pencemar menimbulkan gejalagejala ringan, seperti, iritasi ringan pada panca indera, atau tubuh. Misalnya pencemaran berasal dari gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih. - Pencemaran kronis, apabila akibat yang ditimbulkan menyebabkan penyakit atau kelainan menahun. Misalnya, akibat pencemaran merkuri (Hg) di Teluk Minamata, Jepang yang menyebabkan kanker dan bayi lahir cacat. - Pencemaran akut, apabila akibat yang ditimbulkan sampai menyebabkan kematian. Misalnya, akibat peledakan nuklir. F. Model dan Metode pembelajaran 1. Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) 2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, Diskusi Kelompok dan penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
G. Kegiatan pembelajaran Pertemuan I (1x45 menit)
No. 1
Alokasi
Kegiatan
waktu
Keterangan
Pendahuluan : Menyampaikan salam pembuka kepada siswa dan menyiapkan kondisi belajar siswa Mengabsen siswa Memberikan
apersepsi
kepada
siswa:
dengan menanyakan “apakah yang kalian
10
ketahui tentang Perubahan dan Pencemara
menit
TM
Lingkungan ?” Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pretest Pilihan Ganda
2
Kegiatan Inti Eksplorasi Guru
mengajak
siswa
menemukan
TM
penyebab Perubahan Lingkungan dengan memberikan
pertanyaan
:
“Mengapa
perubahan lingkungan sangat penting bagi keseimbangan lingkungan ? “
30 menit
Elaborasi Guru bersama siswa mengidentifikasi sistem keseimbangan dalam lingkungan dengan menampilan tayangan slide berupa gambar mengenai perubahan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Guru
bersama
dampak
siswa
aktivitas
mendiskusikan
manusia
terhadap
keseimbangan lingkungan. Guru bersama siswa mendefinisikan pengertian pencemaran lingkungan. Guru bersama siswa mengidentifikasi berbagai pencemaran lingkungan, sebab, dan dampaknya. Konfirmasi Siswa diminta menanggapi pembelajaran yang telah dilakukan.
3
Penutup Melakukan refleksi dan menyimpulkan pembelajaran dengan melibatkan siswa. Guru menanyakan kesiapan kelompok untuk pertemuan selanjutnya Salam penutup
5 menit
TM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Pertemuan II (1x45 menit)
No. 1
Alokasi
Kegiatan
waktu
Keterangan
Pendahuluan : Menyampaikan salam pembuka kepada siswa dan menyiapkan kondisi belajar siswa Mengabsen siswa
10
Memberikan apersepsi kepada siswa.
menit
TM
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2.
Kegiatan Inti Eksplorasi Siswa disiapkan untuk mempelajari materi yang akan di pelajari Elaborasi Siswa duduk berkelompok (4 orang) untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS Menyampaikan
aturan
proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan menggunakan
model
pembelajaran
Kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray). Mengajak siswa untuk mengerjakan LKS tentang ”Pencemaran linkungan” dalam kelompok dengan jujur, peduli, serta tanggungjawab. Presentasi hasil diskusi (dipilih secara acak)
70 menit
TT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Melakukan pembahasan hasil diskusi. Konfirmasi Membuat kesimpulan hasil diskusi Melakukan
post-test
mengetahui
siklus
ketercapaian
I
untuk
indikator
pembelajaran
3.
Penutup Membuat kesimpulan pembelajaran dengan melibatkan siswa Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.
10 menit
TT
Menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari materi untuk pertemuan selanjutnya
H. Alat belajar/Sumber acuan Alat : Spidol/White Board, LKS,LCD dan Laptop Buku Biologi SMA kelas X, Bumi Aksara, Bab X Buku Biology Bringing Science to Your Life, Eko Setyaningsih, Bailmu. Jakarta, october 2010 Biologi Kelas X, Erlangga.
I. Penilaian 1. Jenis Penilaian Tes Tertulis 2. Bentuk Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
indikator
Jenis Tagihan
instrumen
Produk 1. Menyebutkan beberapa
contoh Tes
dampak
aktivitas
manusia
terhadap
Soal
lingkungan 2. Menjelaskan dampak
dari
perusakan lingkungan 3. Menjelaskan beberapa bahan
macam pencemar
terhadap perubahan lingkungan Afektif sosial 1. Memberikan pendapat proses
dalam diskusi
kelompok 2. Dapat bekerjasama dalam
proses
diskusi
dengan
kelompok
Pengamatan
3. Mampu mempertahankan pendapat 4. Menghargai pendapat yang lain
teman
Lembar observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Yogyakarta, 12 Mei 2012 Peneliti
Firmando 081434003 Mengetahui , Guru pamong
Yuliana Eni Purwaningsih, S.Si NIP. 6.11834
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP SIKLUS II ) Satuan Pendidikan
: SMA
Nama sekolah
: SMA Pangudi Luhur Sedayu
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/ II
Tahun Ajaran
: 2011-2012
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (1 x pertemuan)
A. Standar kompetensi 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. B. Kompetensi dasar 4.4 Mengkaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pemeliharaan lingkungan. C. Indikator pencapaian kompetensi 5. Menjelaskan definisi limbah 6. Mengidentifikasi berbagai jenis limbah 7. Mengetahui penanganan limbah dengan cara daur ulang 8. Mendeskripsikan upaya pencegahan pencemaran lingkungan D. Tujuan pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat : 5. Siswa dapat menjelaskan definisi limbah 6. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai jenis limbah 7. Siswa mengetahui penanganan limbah dengan cara daur ulang 8. Siswa dapat mendeskripsikan upaya pencegahan pencemaran lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
E. Materi ajar
Limbah dan Pengolahannya 1. Pengertian Limbah Limbah/Sampah/Polutan adalah semua bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber-sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum/tidak memiliki nilai ekonomis.
2. Identifikasi Limbah Sampah berdasarkan materinya dibedakan atas : a. Unsur kimia : polutan yang berupa unsur-unsur kimia. Contohnya : air raksa (Hg), timbah (Pb), arsen (As). b. Senyawa kimia : polutan yang berupa senyawa kimia. Contohnya : karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), asam sulfide (H2S). c. Materi/gabungan bahan : polutan kompleks yang berupa gabungan dari berbagai senyawa dan materi. Contohnya : sampah rumah tangga, limbah pabrik. Berdasarkan wujudnya sampah dibagi atas : a. Sampah padat : sampah yang berwujud padat. Contoh : plastik, kaca, sisa logam. b. Sampah cair : sampah yang berwujud cair. Contoh : pestisida, tumpahan minyak, air raksa. c. Sampah gas : sampah yang berwujud gas. Contoh : gas metana (CH4), gas dinitrogen monoksida (N2O). Polutan kompleks seperti sampah rumah tangga atau industri biasa dibedakan atas materi penyusunnya : a. Sampah organik : sampah yang tersusun dan berasal dari bahan organik seperti tumbuhan dan hewan. Contoh : dedaunan, sisa makanan. b. Sampah anorganik : sampah yang tersusun dan berasal daril bahan anorganik biasanya diambil dari sumber daya alam tidak terbarui atau proses industri. Contoh : sampah logam, kaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
c. Sampah khusus : sampah yang disusun oleh bahan beracun dan berbahaya (B3) atau radioaktif sehingga memerlukan penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan. Contoh : sisa obat-obatan, sampah nuklir, sisa batu baterai. Sumber-sumber sampah : a. Pemukiman (rumah tangga) adalah sampah yang kompleks baik dari wujudnya, penyusunnya maupun penanganannya. Contoh : sisa-sisa makanan (sampah organik), plastik dan kaleng (sampah anorganik), deterjen, sisa obat. b. Pertanian/perkebunan adalah sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunan. Contoh : jerami, sisa daun-daunan, pupuk, pestisida. c. Bangunan/konstruksi, contoh : kayu, sisa kaca, sisa bahan bangunan, sisa cat. d. Perkantoran/sarana pendidikan, contoh : kertas, kardus, tinta. e. Industri, contoh : sisa pelarut, potongan bahan, emisi mesin.
Penanganan limbah dengan cara daur ulang Pengelolaan limbah didasarkan pada : - jenis limbah (organik, anorganik, khusus) - keadaan limbah (campuran dengan limbah lain atau tidak) dan - wujud limbah (cair, gas, padat). 1. Sampah Organik Sampah organik relaltif lebih mudah didaur ulang, karena terurai oleh mikroorganisme, tetapi karena waktu yang diperlukan mikroorganisme dengan jumlah sampah tidak imbang maka sampah ini perlu dikelola. Sampah organik dikelola dengan cara : a. Sampah yang masih segar seperti sisa sayuran atau daundaunan dapat
digunakan untuk pakan ternak.
b. Pembuatan kompos
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Pengomposan
pada
dasarnya
mengurangi
atau
mendegradasi bahan organik menjadi bahan anorganik secara
terkontrl
dengan
bantuan
mikroorganisme.
Mikroorganisme yang berperan dalam pengolahan ini antara lain bakteri, jamur, insekta dan cacing. Mikroorganisme pengurai harus dikondisikan dengan mengatur suhu, kelembaban udara, kandungan oksigen dan perbandingan campuran. Keuntungan pengomposan : - Jenis pupuk yang didapat adalah pupuk yang ramah lingkungan - Bahan yang dibutuhkan ada di sekitar kita - Masyarakat dapat membuat sendiri - Unsur hara yang terkandung dalam kompos lebih bertahan lama dlibanding pupuk buatan. c. Pembuatan biogas Biogas adalah gas-gas yang dapat dipergunakan untuk bahan bakar. Gas ini berasal dari pembusukan bahan organik dengan cara anaerob (tanpa oksigen), dibantu oleh mikroorganisme. Sampah organik (kotoran hewan, sisa tumbuhan) dicampur dan dimasukkkan ke dalam tempat kedap udara, dibiarkan kira-kira 2 minggu. Secara garis besar reaksinya sebagai berikut: - Selulosa diubah menjadi glukosa (C6H12O6)n
n (C6H12O6)
- Peruraian glukosa n (C6H12O6)
2n CH3CH2OH
+ 2n CO2+ E
- Pembentukan asam oleh alkohol (etanol) dengan bantuan bakteri 2n CH3CH2OH
+
2n CO2
bakteri 2n
pembentukasan asam
CH3COOH + 2n CH4 - Pembentukan metana oleh asam dengan bantuan bakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
2n CH3COOH
bakteri metana
2n CH4 + 2n CO2 (metana)
d. Pirolisis Pengolahan limbah dengan proses dekomposisi kimia. Reaksinya : 3 C6H10O5
8H2O + 2CO + 2CO2 + CH4 + H2 + C6H8O
+ 7C Dengan cara tertentu pada tekanan yang tinggi dibantu katalisator terbentuk CO + H2O CO2 + H2 CO2
dan H2 merupakan bahan pembentuk gas metana
dibantu oleh katalisator : CO2 + H2
CH4 +
H2 O
e. Limbah organik dapat diubah menjadi bahan bangunan seperti di Jepang dan di Jerman. f. Digunakan sebagi penyubur kolam ikan.
2. Sampah Anorganik Pengelolaan sampah anorganik dibedakan atas : sampah yang masih bisa dipakai lagi tanpa pengolahan, sampah yang bisa didaur ulang atau sampah yang tidak bisa digunakan lagi. Sampah-sampah yang bisa didaur ulang biasanya adalah sampah yang berasal dari plastik, logam, kerts dan kaca. Hasil dari daur ulang bisa berupa produk yang sama atau produk yang berbeda. Karena produk daur ulang mengandung radikal bebas maka disarankan agar tidak menggunakan hasil daur ulang untuk kepentingan yang langsung dengan kita. Contoh daur ulang plastik untuk pot bunga atau gayung saja, bukan untuk piring, gelas dan tempat/bungkus makanan. Apabila pemilihan dan pemilahan sampah dilakukan sedini mungkin maka kualitas daur uang akan semakin bagus, minimal produk daur ulang masih bisa diberi warna, sebab warna seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
semula sudah tidak mungkin. Jika terlalu kotor sampah yang akan didaur ulang maka hasil akhirnya adalah hitam. Untuk sampah yang tidak bisa didaur ulang atau digunakan lagi biasanya ditempuh dengan cara antara lain : a. Penimbunan Penimbunan dengan maksud untuk menutupi rawa, jurang atau lekukan tanah di permukaan tanah atau di laut. Kekurangan dari sistem penimbunan : - sejumlah lahan tertimbun oleh sampah dan tidak produktif lagi - cairan hasil pembusukan bisa mencemari sumber air - sungai dan pipa-pipa air mungkin tercemar oleh polutan sampah - penyumbatan badan air - tempat yang menarik bagi hewan (tikus, anjing, kucing dll) - sumber dan tempat perkembangbiakan penyakit - gas yang dihasilkan bisa meledak, misal gas CH4 dari proses penguraian anaerob - menimbulkan dampak terhadap kesehatan dan sosial di masyarakat. b. Pengisian tanah kesehatan (sanitary landfill) Sampah ditimbun di suatu daerah, kemudian dipadatkan dengan traktor selanjutnya ditutupi tanah. Pada bagian bawah dilengkapi oleh saluran yang menyalurkan air sisa pembusukan yang harus diolah dulu sebelum dibuang ke sungai. Di bagian atas dibuat saluran untuk menyalurkan gas. Hal yang perlu diperhatikan pada sanitary landfill adalah : - Sanitary landfill adalah warisan bagi generasi mendatang - Memerlukan lahan luas - Pemilihan lahan agar tidak mencemari lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
- Pemantauan yang terus menerus - Drainase dan pembuangan gas harus dipersiapkan. c. Pembakaran Sampah padat dibakar dalam insinerator. Hasil pembakaran berupa gas dan residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat mencapai 70%. Kelebihan pembakaran : - lahan yang digunakan relatif sedikit - dapat dibangun di lokasi industri - hasil pembakaran bersifat stabil dan anorganik - gas hasil pembakaran sebagai alternatif energi. Kekurangannya : - membutuhkan tenaga terampil - membutuhkan
dana/biaya
yang
besar
untuk
pemeliharaan dan perbaikan.
3. Limbah Cair Pengelolaan limbah cair antara lain : a. Penyaringan Penyaringan bertujuan agar jangan ada sampah padat yang terbuang ke dalam air. b. Pengelolaan limbah cair secara terorganisir - proses persiapan meliputi pemisahan limbah cair dengan limbah padat - proses pengolahan meliputi dekomposisi bahan dengan melibatkan udara dan sinar matahari untuk menurunkan bakteri patogen dan meningkatkan DO. Menghilangkan tersuspensi,
komponen
warna
dan
seperti bau
fosfor,
melalui
zat
adsorbsi,
elektrodialisis dan osmosis. c. Normalisasi keadaan umum limbah cair Sebelum dibuang ke badan air, limbah cair sebaiknya dinormalkan dulu suhu dan komposisinya. Sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
penguji adalah kolam ikan. Jika kondisi ikan di kolam ikan bagus berarti air siap dibuang di badan air. d. Memanfaatkan bakteri pengurai untuk pengikatan dan penguraian secara enzimatik. e. Reboisasi untuk menyelamatkan sumber mata air dan air tanah, menghambat erosi, mencegah terjadinya banjir. f. Memberikan lahan peresapan. Peresapan bisa dilakukan oleh bidang tanah dan tanaman, bisa pula melalui bantuan hewan. g. Program kali bersih. h. Pembuatan drainase untuk mengatur jumlah debit air yang mengalir melalui sungai. 4. Limbah B3 Cara-cara menangani limbah B3 agar tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Proses mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3, tujuannya agar limbah tersebut menjadi tidak berbahaya dan atau beracun. Proses tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi yang sesuai, seperti
stabilisasi,
solidifikasi,
insinerasi
atau
netralisasi, pertukaran ion dan membran sel serta teknologi lain yang sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi. b.Pengenceran dengan menambahkan cairan atau zat lainnya pada limbah B3 sehingga konsentrasi zat racun dan/atau
tingkat
bahayanya
turun.
Akan
tetapi
sebaiknya jangan dilakukan dan dilarang karena bahan pencemarannya masih tetap sama dengan sebelum dilakukan pengenceran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
c. Pengolahan limbah radioaktif dilakukan oleh Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) yang merupakan instansi yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan limbah radioaktif.
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan - Pemanfaatan kembali dan daur ulang - Pengelolaan limbah - Meningkatkan efisiensi produksi - Penegakan hukum dan perundangan - Rehabilitasi dan konservasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
F. Model dan Metode pembelajaran 1. Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) 2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, Diskusi Kelompok dan penugasan
G. Kegiatan pembelajaran Pertemuan I (2x45 menit)
No. 1
Alokasi
Kegiatan
waktu
Keterangan
Pendahuluan : Menyampaikan salam pembuka kepada siswa dan menyiapakan kondisi belajar siswa Mengabsen siswa Memberikan
apersepsi
kepada
siswa:
dengan menanyakan: Apakah yang kalian ketahui mengenai
10 menit
TM
limbah? Bagaimana cara pengelolahannya ? Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2
Kegiatan Inti
TM
Eksplorasi Guru
mengajak
penyebab
siswa
munculnya
menemukan
berbagai
jenis
limbah dalam lingkungan hidup.
Elaborasi Pada pertemuan ini susunan kelompok
75 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
diubah dari susunan kelompok awal Siswa duduk berkelompok (4 orang) untuk berdiskusi
dan
menjawab
pertanyaan
mengenai berbagai jenis limbah yang terdapat pada LKS Mengajak siswa untuk mengerjakan LKS tentang ”limbah dan pengelolaannya” dalam kelompok dengan jujur, peduli, serta tanggungjawab. Presentasi hasil diskusi (dipilih secara acak) Melakukan pembahasan hasil diskusi. Konfirmasi Membuat kesimpulan hasil diskusi Melakukan post-test siklus II untuk mengetahui
ketercapaian
indikator
pembelajaran Konfirmasi Siswa diminta untuk menanggapi proses belajar yang terjadi.
3
Penutup Melakukan refleksi dan menyimpulkan pembelajaran dengan melibatkan siswa. Guru menanyakan kesiapan kelompok untuk pertemuan selanjutnya Salam penutup
5 menit
TM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
H. Alat belajar/Sumber acuan Alat : Spidol/White Board, LKS, LCD dan Laptop Buku Biologi SMA kelas X, Bumi Aksara, Bab X Buku Biology Bringing Science to Your Life, Eko Setyaningsih, Bailmu. Jakarta, october 2010 Biologi Kelas X, Erlangga. I. Penilaian 1. Jenis Penilaian Tes Tertulis 2. Bentuk Soal Pilihan Ganda
indikator
Jenis Tagihan
instrumen
Produk 4. Menyebutkan beberapa
contoh Tes
limbah
dalam
kehidupan. 5. Menjelaskan upaya pengelolaan limbah. 6. Menjelaskan bagaimana pencegahan pencemaran lingkungan
upaya
Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Afektif sosial 5. Memberikan pendapat proses
dalam diskusi
kelompok 6. Dapat bekerjasama dalam
proses
diskusi
dengan
kelompok
Pengamatan
Lembar observasi
7. Mampu mempertahankan pendapat 8. Menghargai pendapat
teman
yang lain
Yogyakarta, Mei 2012 Peneliti
Firmando 081434003 Mengetahui , Guru pamong
Yuliana Eni Purwaningsih, S.Si NIP. 6.11834
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
lampiran 6 Nama Kelompok :
LEMBAR KERJA SISWA (SIKLUS I) Kegiatan 1
Judul
: Berbagai aktifitas manusia yang berdampak pada lingkungan
Tujuan
: Siswa dapat mengetahui berbagai aktifitas yang berdampak pada lingkungan.
Petunjuk
: Isilah titik-titik pada tabel sesuai dengan jawabannnya.
No.
Aktifitas yang berdampak pada perubahan lingkungan
Pembabatan hutan
Pertanyaan Jelaskan kerugian yang ditimbulkan dari pembabatan hutan bagi perubahan lingkungan? ……………………………………………………… ………
1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Penggunaan pupuk
Mengapa penggunaan pupuk kimia secara terusmenerus mempengaruhi perubahan lingkungan? ……………………………………………………… ………
2.
……………………………………………………… ………
Mengapa efek rumah kaca keseimbangan lingkungan?
3.
berbahaya
bagi
……………………………………………………… ………
……………………………………………………… ………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Kegiatan 2
Judul
: Sumber-sumber Pencemaran
Tujuan
: Siswa dapat mengetahui sumber-sumber pencemaran
Petunjuk
: Isilah titik-titik pada tabel sesuai dengan jawabannya dan lengkapilah tabel dengan memberi tanda cek () pada jawaban yang sesuai.
Wujud Limbah No .
Sumber Pencemar an
Nama Limbah/Pencemaran
……………………….. ……………………….. 1.
Rumah tangga
……………………….. ……………………….. ……………………….. ……………………….. ………………………. ……………………….
2.
Transporta ………………………. si ………………………. ………………………. ………………………. ……………………….. ……………………….
3.
Pertanian ……………………….
Padat
Cair
Gas
Jenis Limbah
Organik
An Organ ik
B3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
………………………. ………………………. ………………………. ……………………….. ……………………….. ……………………….. 4.
Iindustri
……………………….. ……………………….. ……………………….. ……………………….. ………………………..
5.
Kegiatan ……………………….. penebanga ……………………….. n hutan ……………………….. ………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 Nama Kelompok :
LEMBAR KERJA SISWA (SIKLUS II) Kegiatan 1 Judul
: Pengelompokkan Limbah
Tujuan
: Siswa dapat mengelompokkan limbah berdasarkan jenis senyawa dan wujudnya.
Petunjuk
: Lengkapilah tabel pengelompokkan limbah berikut dengan memberi tanda cek () pada yang sesuai.
Materi No .
Limbah Unsur
1.
Daun
2.
Timbal
3.
Kertas
4.
Merkuri
5.
Asam sulfat
6.
Plastik
7.
Pestisida
8.
Sisa makanan
9.
Eter/pelar ut
10. Jerami 11. Tinta 12. Oli bekas
Senyawa
Wujud Gabungan
Padat
Cair
Jenis
Gas
Organik
An Orga nik
B3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
13. Kaleng 14.
Nitrogen dioksida
15. Botol 16. Metana 17. Amonia 18. Baterai 19. Sisa obat 20. Sianida
Kegiatan 2 Judul
: Pengelompokkan Pengelolaan Limbah
Tujuan
: Siswa dapat mengelompokkan limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa daur ulang dan dengan daur ulang.
Petunjuk
: Lengkapilah tabel pengelompokkan sampah berikut.
Jenis Limbah No.
Nama Limbah
1.
Plastik
2.
Onderdil
3.
Kaca
4.
Jerami
5.
Serbuk gergaji
Terurai
Tidak Terurai
Dimanfaatkan Diambil kembali elemennya
Daur ulang
Produk barang hasil daur ulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Pertanyaan : 1. 2. 3. 4. 5. …….
Sebutkan contoh sampah rumah tangga yang berupa unsur kimia ? Sebutkan limbah yang berasal dari kendaraan bermotor ? Dapatkah alam menghasilkan limbah ? Jelaskan dan berikan contoh ? Adakah hubungan pertumbuhan jumlah penduduk dengan limbah ? Jelaskan ! Sebutkan jenis polutan yang dihasilkan oleh lingkungan sekolahmu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Lampiran 7
HASIL LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SISWA SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
HASIL LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SISWA SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 8 KISI-KISI SOAL PENELITIAN (Soal Test Awal) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Jumlah Soal Waktu Bentuk soal Kompetensi Dasar
Indikator
4.3 Mengkaitkan 1. Menjelaskan berbagai tujuan hubungan kegiatan aktifitas yang dilakukan manusia manusia dengan masalah perusakan 2. Mengidentifikasi berbagai dan pemeliharaan dampak akibat aktifitas manusia lingkungan. 3. Menjelaskan pengaruh bahan pencemar terhadap kehidupan organisme 4. Menjelaskan dampak berbagai bahan pencemar terhadap lingkungan 5. Menjelaskan definisi limbah 6. Mengidentifikasi berbagai jenis limbah 7. Mengetahui penanganan limbah dengan cara daur ulang 8. Mendeskripsikan upaya pencegahan pencemaran lingkungan
Materi Pokok Pengelolaan Lingkungan
: SMA Pangudi Luhur Sedayu : Biologi : X/II : 20 soal : 15 menit : Pilihan ganda Soal dan Jawaban No. Soal Jawaban 1, 2, 19 D, D, D.
C1 1, 2
C2 19
5, 15, 20
B, A, E.
5, 18
15, 20
6, 13
B, D.
13
6
10, 11
B, B.
11
10
4, 9 3, 18
B, C. E, B.
7, 12
C, D.
8, 14, 16, D, B, D, B. 17
Keterangan : C1 : pengetahuan, C2 : pemahaman, C3: penerapan, C4 : analisis, C5 : sintesis, C6 : evaluasi.
Aspek Kognitif C3 C4
4, 9 18
3 7, 12
16
8
17
14
C5
C6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
KISI-KISI SOAL PENELITIAN (Soal Test Siklus I) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Jumlah Soal Waktu Bentuk soal
: SMA Pangudi Luhur Sedayu : Biologi : X/II : 10 soal : 10 menit : Pilihan ganda
Soal dan Jawaban Kompetensi Materi Indikator Dasar Pokok No. Soal Jawaban 4.3 Mengkaitkan 9. Menjelaskan berbagai Pengelolaan 1, 2, 6 D, D, D. hubungan tujuan aktifitas yang Lingkungan kegiatan manusia dilakukan manusia dengan masalah perusakan dan 10. Mengidentifikasi 3, 5, 7 E, A, B. pemeliharaan berbagai dampak akibat lingkungan. aktifitas manusia 1. Menjelaskan pengaruh 4, 8 B, D bahan pencemar terhadap kehidupan organisme 2. Menjelaskan dampak 9, 10 B, B. berbagai bahan pencemar terhadap lingkungan Keterangan : C1 : pengetahuan, C2 : pemahaman, C3: penerapan, C4 : analisis, C5 : sintesis, C6 : evaluasi.
C1 1, 2
C2 6
7
3, 5
8
4
10
9
Aspek Kognitif C3 C4
C5
C6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
KISI-KISI SOAL PENELITIAN (Soal Test Siklus II) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Jumlah Soal Waktu Bentuk soal Kompetensi Dasar 4.3 Mengkaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pemeliharaan lingkungan.
Indikator 1. Menjelaskan defenisi limbah 2. Mengidentifikasi berbagai jenis limbah 3. Mengetahui penanganan limbah dengan cara daur ulang 4. Mendeskripsikan upaya pencegahan pencemaran lingkungan
: SMA Pangudi Luhur Sedayu : Biologi : X/II : 10 soal : 10 menit : Pilihan ganda
Soal dan Jawaban Materi Pokok No. Soal Jawaban Pengelolaan 2, 3 C, B. Lingkungan 5, 7 E, B. 4, 9
D, C.
1, 6, 8, 10
D, B, B, D.
Keterangan : C1 : pengetahuan, C2 : pemahaman, C3: penerapan, C4 : analisis, C5 : sintesis, C6 : evaluasi.
C1
C2 2, 3
Aspek Kognitif C3 C4
7
5 4, 9
10
1
6
8
C5
C6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Lampiran 9 SOAL TEST AWAL (SIKLUS I) Nama Sekolah Nama Siswa Materi Kelas/ Semester Hari/tanggal Waktu
: …………… : …………… : …………… : …………… : …………… : 15 – 20 menit
Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (X) ! 1. Keseimbangan Sumber Daya Alam pada suatu habitat dapat terganggu antara lain karena: A.Penggunaan bibit padi jenis unggul B.Meningkatnya penggunaan pupuk. C.Meningkatnya populasi kijang di hutan D.Meningkatnya populasi manusia secara cepat E.Penggunaan insektisida secara tepat 2. Pertanian monokultur dapat menimbulkan gangguan keseimbangan lingkungan berupa… A.Menurunnya populasi jasad renik B.Tanah pertanian menjadi padat C.Menurunya kadar CO2 dan mineral tanah D.Meningkatnya populasi gulma E.Menurunnya kualitas tanah 3. Perhatikan beberapa jenis-jenis sampah dibawah ini! 1. Plastik, kaca, dan asam sulfide 2. Plastik, kaca, dan logam 3. Pestisida, tumpahan minyak dan air raksa 4. Gas metana, karbon monoksida dan asam sulfide 5. Insektisida, limbah cair pabrik, dan air raksa Yang termasuk kedalam sampah cair adalah …. A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 4 D. 3 dan 4 E. 3 dan 5 4. Sampah plastik tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Untuk memperkecil kadar polusinya dapat dilakukan dengan cara . . . A. Membakar sampah plastik B. Sampah plastik di daur ulang C. Melarang masyarakat menggunakan plastik D. Menghindari produksi bahan jadi dari bahan baku plastic F. Mengumpulkan sampah plastik dan ditempatkan di lokasi yang aman 5. Penggunaan insektisida dan pemupukan yang berlebihan dapat menyebabkan polusi... A. Air dan udara B. Air dan tanah C. Udara dan tanah D. Udara dan ozon E. Sumber air dan udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
6. Meningkatnya penderita penyakit kanker kulit berhubungan erat dengan penggunaan CFCS. hipotesis yang menunjang pernyataan tersebut adalah . . . . A. Penggunaan CFCS akan menyebabkan sel kulit mudah membelah sehingga timbul kanker B. Pengikatan ozon oleh CFCS akan menyebabkan intensitas sinar ultraviolet yang merangsang kanker kulit meningkat C. Penguraian CFCS akan memerlukan banyak energy sehingga merusak system pertahanan tubuh yang mencegah kanker D. Reaksi antara CFCS dengan zat ozon dapat menghasilkan senyawa perangsang terbentuknya kanker kulit E. CFCS merupakan bahan kimia yang sangat aktif sehingga mendorong munculnya kanker kulit 7. Masyarakat di seluruh peternakan mengeluh karena limbah kotoran ternak yang dapat mencemari lingkungan sekitar. Usaha pemanfaatan yang tepat untuk mengatasi hal tersebut adalah... A.Mengolah kembali menjadi makanan ternak B.Membuat kolam-kolam ikan di bawah kandang sapi C.Memproses menjadi biogas dan pupuk D.Mengeringkan dan mengumpulkan untuk persediaan bahan bakar di musim hujan E.Memproses menjadi campuran bahan bangunan 8. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan industri pabrik mengakibatkan naiknya kadar CO2 di udara yang sangat mengganggu proses pernapasan bagi makhluk hidup.Salah satu alternatif untuk penanggulangannya adalah... A. Membuat saringan CO2 di tempat tertentu B. Membatasi jumlah kendaraan didalam kota C. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan D. Menggalakan kegiatan penghijauan di kota besar E. Menghentikan semua kendaraan yang masuk kota 9. Berikut ini yang merupakan usaha-usaha pengelolaan limbah domestik, yaitu . . . . A. Membakar semua jenis sampah B. Mengubur sampah plastik dalam tanah C. Memisahkan sampah organik dan anorganik D. Membuang sampah organik ke saluran air E. Membuang sampah anorganik langsung ke lingkungan 10. Penggunaan pupuk kimia yang terus-menerus akan mengakibatkan... A. Tanah menjadi lebih subur B. Berkurangnya hara tanah C. Menurunnya hama penyakit D. pH tanah meningkat E. Menetralkan tanah 11.Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah organik dan anorganik. Salah satu penyebab pencemaran tanah tersebut adalah.... A. Anorganik yaitu daun, plastik dan besi B. Anorganik yaitu kaca, plastik dan besi C. Organik yaitu daun, kaca dan sisa makanan D. Organik yaitu kaca, kertas dan besi E. Organik yaitu kaca, plastik dan sisa makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
12. Adanya mikroorganisme pada pembuatan kompos berfungsi untuk . . . A. menyuplai ketersediaan oksigen B. mengurangi aerasi pada sampah C. meningkatkan keasaman sampah D. membantu penguraian sampah E. menurunkan kebasaan sampah 13. Jika suatu ekosistem air tawar tercemar insektisida, kadar terbesar penimbunan bahan pencemar akan terdapat pada: . .. A. Air tawar B. Ikan kecil C. Fitoplankton D. Ikan besar E. Zooplanktron 14. Pernyataan-pernyataan berikut merupakan tujuan dan usaha pelestarian alam : 1.Mencegah terjadinya erosi 2.Mengadakan reboisasi 3.Mengganti tanaman tua dengan yang muda 4.Menjaga kelestarian hewan, spesies, dan tumbuhan 5.Menjaga keseimbangan air dimusim kemarau dan penghujan 6.Mencegah kebakaran hutanYang merupakan pelestarian hutan, adalah... A. 1 - 2 - 3 B. 2 - 3 - 4 C. 2 - 3 - 5 D. 2 - 3 - 6 E. 3 - 4 - 6 15. Suhu lingkungan yang meningkat akan menyebabkan pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah sebagai berikut, kecuali... A. Mencairnya es di kutub menyebabkan turunnya permukaan air laut B. Keseimbangan ekosistem menjadi terganggu C. Berkurangnya keanekaragaman hayati D. Mencairnya es di kutub menyebabkan pulau-pulau kecil terendam E. Tingginya kadar polutan di atmosfer 16. Undang-undang lingkungan hidup diadakan dengan maksud... A.Mendayagunakan hutan, tanah, air B.Pencegahan pengembangan lingkungan pemukiman C.Mencegah pemanfaat flora dan fauna D.Meningkatkan kualitas hidup manusia E.Pengaturan daerah dan lingkungan perburuan 17. Salah satu prinsip etika lingkungan yaitu: “ manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan dan bukan penguasa lingkungan ” . Contoh: penerapan prinsip tersebutdalam kehidupan sehari-hari adalah... A. Mengeksploitasi SDA semaksimal mungkin B. Bertani secara menetap C. Mengubah hutan untuk pemukiman D. Bertani secara berpinda-pindah E. Memberantas hama dengan pestisida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
18. Dampak negatif dari kemajuan ilmu dan teknologi terhadap lingkungan adalah….. A. Kelangkaan sumber daya alam, turunnya suhu udara kota B. Kelangkaan sumber daya alam, eutrofikasi eceng gondok C. Bervariasinya sumber daya alam, naiknya suhu udara kota D. Eutrofikasi eceng gondok, turunnya suhu udara kota E. Kadar O2 meningkat, naiknya suhu udara kota 19. Perhatikan gambar grafik dibawah ini!
Sumbu X : Pencemaran Lingkungan Sumbu Y : Pertumbuhan penduduk Yang menunjukkan hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan pencemaran lingkungan adalah… A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 20. Populasi manusia yang berlebihan disuatu habitat dapat mengganggu keseimbangan sumber daya alam sebab… A. Perubahan lingkungan selalu akan mempengaruhi manusia B. Mutu lingkugan berbanding terbalik dengan pemenuhan kebutuhan hidup manusia C. Derajat kebutuhan manusia berbanding lurus dengan mutu lingkungan. D. Perubahan lingkungan oleh manusia selalu akan meningkatkan taraf hidup. E. Manusia akan selalu berusaha mengubah lingkunga hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Lampiaran 10
PANDUAN SKORING HASIL TEST AWAL 1. Setiap jawaban benar diberi skor 1 2. Setiap jawaban benar dianalisis sebagai berikut: Nilai = Total Skor x 100 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Lampiran 11 KUNCI JAWABAN TEST AWAL
1.D 2.D 3.E 4.B 5.B 6.B 7.C 8.D 9.C 10.B
11.B 12.D 13.D 14.B 15.A 16.D 17.B 18.B 19.D 20.E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148 Lampiran 12 SOAL TEST (SIKLUS I) Nama Sekolah Nama Siswa Materi Kelas/ Semester Hari/tanggal Waktu
: …………… : …………… : …………… : …………… : …………… : 10 menit
Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (X) ! 1. Keseimbangan Sumber Daya Alam pada suatu habitat dapat terganggu antara lain karena: A.Penggunaan bibit padi jenis unggul B.Meningkatnya penggunaan pupuk. C.Meningkatnya populasi kijang di hutan D.Meningkatnya populasi manusia secara cepat E.Penggunaan insektisida secara tepat 2. Pertanian monokultur dapat menimbulkan gangguan keseimbangan lingkungan berupa… A.Menurunnya populasi jasad renik B.Tanah pertanian menjadi padat C.Menurunya kadar CO2 dan mineral tanah D.Meningkatnya populasi gulma E.Menurunnya kualitas tanah 3. Populasi manusia yang berlebihan disuatu habitat dapat mengganggu keseimbangan sumber daya alam sebab… A. Perubahan lingkungan selalu akan mempengaruhi manusia B. Mutu lingkugan berbanding terbalik dengan pemenuhan kebutuhan hidup manusia C. Derajat kebutuhan manusia berbanding lurus dengan mutu lingkungan. D. Perubahan lingkungan oleh manusia selalu akan meningkatkan taraf hidup. E. Manusia akan selalu berusaha mengubah lingkunga hidupnya. 4. Meningkatnya penderita penyakit kanker kulit berhubungan erat dengan penggunaan CFCS. hipotesis yang menunjang pernyataan tersebut adalah . . . . A. Penggunaan CFCS akan menyebabkan sel kulit mudah membelah sehingga timbul kanker B. Pengikatan ozon oleh CFCS akan menyebabkan intensitas sinar ultraviolet yang merangsang kanker kulit meningkat C. Penguraian CFCS akan memerlukan banyak energy sehingga merusak system pertahanan tubuh yang mencegah kanker D. Reaksi antara CFCS dengan zat ozon dapat menghasilkan senyawa perangsang terbentuknya kanker kulit E. CFCS merupakan bahan kimia yang sangat aktif sehingga mendorong munculnya kanker kulit 5. Suhu lingkungan yang meningkat akan menyebabkan pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah sebagai berikut, kecuali... A. Mencairnya es di kutub menyebabkan turunnya permukaan air laut B. Keseimbangan ekosistem menjadi terganggu C. Berkurangnya keanekaragaman hayati D. Mencairnya es di kutub menyebabkan pulau-pulau kecil terendam E. Tingginya kadar polutan di atmosfer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
6. Perhatikan gambar grafik dibawah ini!
Sumbu X : Pencemaran Lingkungan Sumbu Y : Pertumbuhan penduduk Yang menunjukkan hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan pencemaran lingkungan adalah… A. B. C. D. E.
1 2 3 4 5
7. Penggunaan insektisida dan pemupukan yang berlebihan dapat menyebabkan polusi... A. Air dan udara B. Air dan tanah C. Udara dan tanah D. Udara dan ozon E. Sumber air dan udara 8. Jika suatu ekosistem air tawar tercemar insektisida, kadar terbesar penimbunan bahan pencemar akan terdapat pada: . .. A. Air tawar B. Ikan kecil C. Fitoplankton D. Ikan besar E. Zooplanktron 9. Penggunaan pupuk kimia yang terus-menerus akan mengakibatkan... A. Tanah menjadi lebih subur B. Berkurangnya hara tanah C. Menurunnya hama penyakit D. pH tanah meningkat E. Menetralkan tanah 10.Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah organik dan anorganik. Salah satu penyebab pencemaran tanah tersebut adalah.... A. Anorganik yaitu daun, plastik dan besi B. Anorganik yaitu kaca, plastik dan besi C. Organik yaitu daun, kaca dan sisa makanan D. Organik yaitu kaca, kertas dan besi E. Organik yaitu kaca, plastik dan sisa makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Lamiran 13 PANDUAN SKORING HASIL TEST SIKLUS I 1. Setiap jawaban benar diberi skor 1 2. Setiap jawaban benar dianalisis sebagai berikut: Nilai = Total Skor x 20 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
Lampiran 14 KUNCI JAWABAN HASIL TEST SIKLUS I 1. D 2. D 3. E 4. B 5. A 6. D 7. B 8. D 9. B 10. B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152 Lampiran 15 SOAL TEST (SIKLUS II) Nama Sekolah Nama Siswa Materi Kelas/ Semester Hari/tanggal Waktu
: …………… : …………… : …………… : …………… : …………… : 10 menit
Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (X) ! 1. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan industri pabrik mengakibatkan naiknya kadar CO2 di udara yang sangat mengganggu proses pernapasan bagi makhluk hidup.Salah satu alternatif untuk penanggulangannya adalah... A. Membuat saringan CO2 di tempat tertentu B. Membatasi jumlah kendaraan didalam kota C. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan D. Menggalakan kegiatan penghijauan di kota besar E. Menghentikan semua kendaraan yang masuk kota 2. Berikut ini yang merupakan usaha-usaha pengelolaan limbah domestik, yaitu . . . . A. Membakar semua jenis sampah B. Mengubur sampah plastik dalam tanah C. Memisahkan sampah organik dan anorganik D. Membuang sampah organik ke saluran air E. Membuang sampah anorganik langsung ke lingkungan 3. Sampah plastik tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Untuk memperkecil kadar polusinya dapat dilakukan dengan cara . . . A. Membakar sampah plastik B. Sampah plastik di daur ulang C. Melarang masyarakat menggunakan plastik D. Menghindari produksi bahan jadi dari bahan baku plastic E. Mengumpulkan sampah plastik dan ditempatkan di lokasi yang aman 4. Adanya mikroorganisme pada pembuatan kompos berfungsi untuk . . . A. menyuplai ketersediaan oksigen B. mengurangi aerasi pada sampah C. meningkatkan keasaman sampah D. membantu penguraian sampah E. menurunkan kebasaan sampah 5. Perhatikan beberapa jenis-jenis sampah dibawah ini! 1. Plastik, kaca, dan asam sulfide 2. Plastik, kaca, dan logam 3. Pestisida, tumpahan minyak dan air raksa 4. Gas metana, karbon monoksida dan asam sulfide 5. Insektisida, limbah cair pabrik, dan air raksa Yang termasuk kedalam sampah cair adalah …. A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 4 D. 3 dan 4 E. 3 dan 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153 6. Salah satu prinsip etika lingkungan yaitu: “ manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan dan bukan penguasa lingkungan ” . Contoh: penerapan prinsip tersebutdalam kehidupan sehari-hari adalah... A. Mengeksploitasi SDA semaksimal mungkin B. Bertani secara menetap C. Mengubah hutan untuk pemukiman D. Bertani secara berpinda-pindah E. Memberantas hama dengan pestisida 7. Dampak negatif dari kemajuan ilmu dan teknologi terhadap lingkungan adalah….. A. Kelangkaan sumber daya alam, turunnya suhu udara kota B. Kelangkaan sumber daya alam, eutrofikasi eceng gondok C. Bervariasinya sumber daya alam, naiknya suhu udara kota D. Eutrofikasi eceng gondok, turunnya suhu udara kota E. Kadar O2 meningkat, naiknya suhu udara kota 8. Pernyataan-pernyataan berikut merupakan tujuan dan usaha pelestarian alam : 1.Mencegah terjadinya erosi 2.Mengadakan reboisasi 3.Mengganti tanaman tua dengan yang muda 4.Menjaga kelestarian hewan, spesies, dan tumbuhan 5.Menjaga keseimbangan air dimusim kemarau dan penghujan 6.Mencegah kebakaran hutanYang merupakan pelestarian hutan, adalah... A. 1 - 2 - 3 B. 2 - 3 - 4 C. 2 - 3 - 5 D. 2 - 3 - 6 E. 3 - 4 - 6 9. Masyarakat di seluruh peternakan mengeluh karena limbah kotoran ternak yang dapat mencemari lingkungan sekitar. Usaha pemanfaatan yang tepat untuk mengatasi hal tersebut adalah... A.Mengolah kembali menjadi makanan ternak B.Membuat kolam-kolam ikan di bawah kandang sapi C.Memproses menjadi biogas dan pupuk D.Mengeringkan dan mengumpulkan untuk persediaan bahan bakar di musim hujan E.Memproses menjadi campuran bahan bangunan 10. Undang-undang lingkungan hidup diadakan dengan maksud... A.Mendayagunakan hutan, tanah, air B.Pencegahan pengembangan lingkungan pemukiman C.Mencegah pemanfaat flora dan fauna D.Meningkatkan kualitas hidup manusia E.Pengaturan daerah dan lingkungan perburuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Lampiran 16 PANDUAN SKORING HASILTEST SIKLUS II 1. Setiap jawaban benar diberi skor 1 2. Setiap jawaban benar dianalisis sebagai berikut: Nilai = Total Skor x 20 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Lampiran 17 KUNCI JAWABAN HASIL TEST SIKLUS II 1. D 2. C 3. B 4. D 5. E 6. B 7. B 8. B 9. C 10. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Lampiran 18 HASIL TEST AWAL, TEST SIKLUS I, TEST SIKLUS II SISWA HASIL TEST AWAL TERTINGGI SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
HASIL TEST AWAL TERENDAH SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
HASIL TEST SISWA TERTINGGI SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
HASIL TEST SISWA TERENDAH SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
HASILTEST SISWA TERTINGGI SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
HASIL TEST SISWA TERENDAH SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Lampiran 19 NILAI TEST AWAL No
Nama siswa
Pretest
Kriteria Tuntas
1 AF 2 ASV 3 AM 4 AMW 5 BGP 6 BTP 7 BBL 8 CTY 9 CDH 10 DPP 11 E 12 EIR 13 FC 14 FTRNP 15 H 16 IL 17 KRDP 18 KCH 19 LEY 20 MMS 21 MTID 22 OLSL 23 PBS 24 PH 25 PFA 26 RC 27 RRR 28 SH 29 TT 30 VDYN 31 VPM 32 WA 33 YSK ∑ Rata-rata
45 65 45 35 50 30 50 65 50 55 60 70 60 50 65 55 80 70 60 50 70 50 60 65 35 55 70 65 75 1655 57.06
-
Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ -
√ -
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
NILAI TEST SIKLUS I No
Nama siswa
Postest I
Kriteria Tuntas
1 AF 2 ASV 3 AM 4 AMW 5 BGP 6 BTP 7 BBL 8 CTY 9 CDH 10 DPP 11 E 12 EIR 13 FC 14 FTRNP 15 H 16 IL 17 KRDP 18 KCH 19 LEY 20 MMS 21 MTID 22 OLSL 23 PBS 24 PH 25 PFA 26 RC 27 RRR 28 SH 29 TT 30 VDYN 31 VPM 32 WA 33 YSK ∑ Rata-rata
40 70 40 10 50 30 70 60 70 40 50 60 70 50 60 60 70 70 50 50 40 50 70 50 60 30 30 60 70 70 1600 53.33
Tidak Tuntas √
√
-
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
NILAI TEST SIKLUS II No
Nama siswa
Postest II
Kriteria Tuntas
1 AF 2 ASV 3 AM 4 AMW 5 BGP 6 BTP 7 BBL 8 CTY 9 CDH 10 DPP 11 E 12 EIR 13 FC 14 FTRNP 15 H 16 IL 17 KRDP 18 KCH 19 LEY 20 MMS 21 MTID 22 OLSL 23 PBS 24 PH 25 PFA 26 RC 27 RRR 28 SH 29 TT 30 VDYN 31 VPM 32 WA 33 YSK ∑ Rata-rata
70 60 50 40 70 90 80 80 60 70 70 80 90 80 60 70 90 100 70 90 80 90 70 70 80 70 70 80 80 90 2210 73.66
Tidak Tuntas
√
√ √ √ √
√ √ √ -
√ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
Lampiran 20 Kisi-Kisi Kuisioner Keaktifan Sswa No 1
Aspek yang diamati Kerjasama dengan teman
Butir (1+),(2+), (4+), (5+), (9-)
sekelompok 2
Mengerjakan tugas dan soal
(3+), (6+), (12-)
3
Interaksi siswa dalam diskusi
(15-), (16-), (18-), (19-), (20-)
kelompok 4
Motivasi dalam mengikuti pelajaran
(7+), (8+), (10+), (11-), (13-), (14+), (17-)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
Lampiran 21 KUISIONER Nama Sekolah
: ……………
Nama Siswa
: ……………
Mata Pelajaran
: ……………
Kelas/ Semester
: ……………
Hari/tanggal
: ……………
Petunjuk: 1. Berilah tanda (√) sesuai dengan apa yang telah kamu lakukan pada saat proses pembelajaran. 2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya. jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain. 3. Catat respon anda pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjuk-petunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban. terima kasih. Keterangan Pilihan jawaban: 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = ragu-ragu 4 = setuju 5 = sangat setuju No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12
Saya memberikan pendapat pada setiap diskusi kelompok saya Pendapat dari teman sekelompok sering dijadikan bahan diskusi Mengerjakan tugas yang sudah diberikan sangat mendorong saya supaya aktif dalam diskusi kelompok Saya menghargai pendapat orang lain Saya membantu teman dalam mencari jawaban yang benar Saya lebih senang menyelesaikan tugas dengan cara berdiskusi kelompok Saya suka belajar biologi Saya merasa bahwa pembelajaran biologi memberikan banyak manfaat bagi saya Banyaknya informasi dalam buku paket membuat saya sukar untuk mengambil ide-ide penting dan mengingatnya tanpa bantuan dari kelompok saya Menyelesaikan pembelajaran dengan berhasil sangat penting dalam belajar biologi Saya lebih suka belajar sendiri daripada belajar secara kelompok Tugas yang diberikan membuat saya bingung harus berbuat apa dalam diskusi kelompok
Pilihan Jawaban 1 2 3 4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
13 14 15 16 17 18 19 20
Saya lebih suka mendengarkan penjelasan dari guru daripada menemukan jawaban sendiri. Saya banyak belajar karena ingin menambah ilmu Penggunaan media bagi saya tidak dapat membantu dalam menjawab pertanyaan di dalam diskusi kelompok Saya tidak terlalu dibutuhkan dalam diskusi kelompok Saya sering melamun dikelas Belajar secara diskusi kelompok membutuhkan waktu yang lama daripada belajar secara mandiri Diskusi kelompok memudahkan saya dalam menyalin hasil diskusi tanpa harus berusaha Ide-ide/ gagasan saya lebih baik disimpan sendiri daripada dikemukakan pada kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178 Lampiran 22 ANALISIS KUISIONER AWAL SIKLUS I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Siswa AF ASV AM AMW BGP BTP BBL CTY CDH DPP E EIR FC FTRNP H IL KRDP KCH LEY MMS MTID OLSL PBS PH PFA RC RRR SH TT VDYN VPM WA YSK Jumlah
Butir Pernyataan 1 4 4 4 3
2 3 4 4 4
3 3 5 5 4
4 5 4 4 3
5 4 4 5 3
6
5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5
4 5 4 4 4 5 5 4 3 3 4
5 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4
5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5
5 5 4 4 4
2
3
2
5 4
5 4
3 5 4 4 5 5 4 4 3 3 5
4 2 4 3 5 4 4 4 3 3 5
Jumlah
4 5 2
7 3 3 3 4
8 3 4 4 4
9 3 5 3 3
10 3 4 4 4
11 4 4 3 2
12 4 2 4 2
13 2 2 4 1
14 4 4 5 4
15 3 1
5 4 5 4 4
3 2 5 5 5 3 5 4 3 5 5
3 4 3 5 4 5 5 3 5 3 4
4 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5
3 3 3 4 4 5 4 3 2 3 3
5 5 3 4 5 4 5 3 5 4 5
1 1 3 4 4 3 1 4 1 4 5
2 3 3 4 3 5 5 3 3 4 5
3 2 3 3 4 2 1 4 3 3 3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
5 5
5 5
5 4
5 4
4 4
4 4
5 3
4 5
3 4
3 5 3
5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5
3 4 3 4 5 4 5 4 3 4 5
5 3 2 4 5 3 4 5 3 4 5
3 3 5 4 3 4 3 4 4 3 5
3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5
2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 5
2 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5
5 3 2 3 4 3 3 4 1 4 1
5 4 5 4 4 4 5
%
3
16 4 1 4 3
17 3 3 4 2
18 3 2 4 1
19 2 2 5 3
20 4 4 5 3
64 66 79 58
64% 66% 79% 58%
5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5
2 3 4 4 2 4 2 4 3 4 5
3 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5
1 2 3 4 2 4 5 4 3 4 3
3 1 3 4 3 4 1 4 1 3 2
4 3 3 2 4 4 2 4 2 4 2
3 5 3 2 4 4 5 4 2 3 5
69 70 70 78 79 79 78 68 69 78 84
69% 70% 70% 78% 79 % 79% 78% 68% 69% 78% 84%
2
3
4
3
2
4
3
3
60
60%
5 4
1 1
5 4
5 4
5 4
5 3
1 5
1 4
5 4
83 79
83% 79%
3 5 3 4 4 3 2 4 2 4 3
2 3 2 3 4 3 2 3 1 3 4
3 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5
4 5 2 4 4 3 2 3 4 4 1
4 5 3 4 4 4 2 4 4 3 3
3 3 5 4 4 4 2 3 2 4 1
3 3 2 3 3 4 2 3 2 5 2
2 3 4 4 5 4 2 2 4 4 2
3 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5
65 80 70 73 88 75 66 74 64 75 77 2118
65% 80% 70% 73% 88% 75% 66% 74% 64% 75% 77%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179 ANALISIS KUISIONER AKHIR SIKLUS II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Siswa AF ASV AM AMW BGP BTP BBL CTY CDH DPP E EIR FC FTRNP H IL KRDP KCH LEY MMS MTID OLSL PBS PH PFA RC RRR SH TT VDYN VPM WA YSK Jumlah
Butir Pernyataan
Jumlah
1 4 4 4 3
2 4 4 5 5
3 4 4 4 4
4 5 4 5 3
5 4 4 5 4
6 4 4 3 4
7 3 3 3 4
8 3 4 4 5
9 3 3 3 4
10 3 3 4 3
11 4 2 4 2
12 4
5
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
5 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4
4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 4 2 5 4 4 4 5 3 5
5 4 5 4 5 4 5 4 3 5 5 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3
5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5
5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5
4 3 5 4 3 4 4 5 3 3 5 4 3 5 3 2 4 4 3 5 3 3 4 4
4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 5
4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 3 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 2 4 3 3 3 2 4 4 2 5 3 5
5
%
4 1
13 3 2 3 2
14 5 5 5 3
15 4 3 3 2
16 3 3 4 3
17 3 2 4 1
18 3 2 2 1
19 3 2 4 2
20 5 3 5 2
74 61 78 58
74% 61% 78% 58%
2
3
4
5
3
5
2
2
4
5
74
74%
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
68
68%
3 4 5 3 5 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
3 4 1 4 1 4 4 3 2 2 3 3 4 4 3 2 2 4 3 4 4 1 3 3
3 4 5 4 5 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3
3 3 3 3 4 2 3 2 3 1 1 2 4 3 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3
5 4 5 4 5 5 5 5 3 3 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5
2 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
3 4 5 4 4 4 3 5 3 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3
2 4 5 3 4 4 4 3 2 5 5 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4
3 3 2 4 3 2 2 2 3 1 1 4 4 2 3 1 3 3 4 3 4 1 3 3
4 4 2 4 4 4 2 1 3 3 4 4 2 2 2 3 4 4 4 2 2 4 4 3
4 4 5 4 4 5 4 5 3 3 5 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3
75 77 84 74 84 80 79 77 64 75 81 78 76 67 71 69 70 82 77 69 76 73 67 77 2215
75% 77% 84% 74% 84% 80% 79% 77% 64% 75% 81% 78% 76% 67% 71% 69% 70% 82% 77% 69% 76% 73% 67% 77 %
4 3 3 3
3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
Lampiran 23 HASIL KUISIONER SISWA KUISIONER AWAL SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
KUISIONER AKHIR SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
Lampiran 24 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Nama Sekolah
: ……………
Mata Pelajaran
: ……………
Kelas/ Semester
: ……………
Hari/tanggal
: ……………
Petunjuk: Amatilah aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, kemudian isilah lembar observasi dengan prosedur sebagai berikut: 1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk ditempat yang memungkinkan dapat melihat semua aktivitas siswa yang diamati. 2. Berilah tanda (√) sesuai dengan kode – kode kategori yang dituliskan secara berurutan sesuai dengan kejadian dan kolom yang tersedia.
No Nama Siswa/Kode Siswa
Interaksi tatap muka
K
C
B
Keterampilan komunikasi antar individu dan kelompok K C B
Saling Tanggung ketergantungan jawab positif individu
Evaluasi proses kelompok
K
K
C
B
K
C
B
C
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Yogyakarta, …………………….. Mei 2012 Observer
(
)
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185 Keterangan :
1. Interaksi tatap muka K: Jika siswa tidak saling duduk berhadapan pada saat berdiskusi C: Jika siswa duduk saling berhadapan tetapi tidak saling memandang wajah pada saat berdiskusi. B: Jika siswa duduk saling berhadapan dan memandang wajah pada saat berdiskusi
2. Ketrampilan berkomunikasi antar individu dalam kelompok K: Selama diskusi siswa tidak dapat menyampaikan pendapat atau mengajukan pertanyaan dengan jelas sehingga tidak mudah dimengerti oleh temannya, suka memotong penjelasan atau pertanyaan teman dan apabila mengajukan pertanyaan tidak mengacungkan tangan lebih dahulu. C: Selama diskusi siswa tidak dapat menyampaikan pendapat atau pertanyaan dengan jelas sehingga tidak mudah dimengerti oleh temannya, menghormati pendapat teman dan apabila mengajukan pertanyaan mengacungkan tangan lebih dahulu. Jika siswa mau mendengarkan dan menghargai pendapat anggota kelompoknya tampak seperti (senyuman, kontak mata, angkat telunjuk dan menepuk punggung) B: Selama diskusi siswa dapat menyampaikan pendapat atau mengajukan pertanyaan dengan jelas sehingga mudah dimengerti oleh temannya, menghormati pendapat teman dan apabila mengajukan pertanyaan mengacungkan tangan dahulu
3. Saling ketergantungan positif K:
Siswa tidak aktif bertanya dan tidak aktif memberikan pendapatnya selama diskusi, tidak mengerjakan LKS serta tidak mendengarkan pendapat temannya. C: Siswa tidak aktif bertanya dan tidak aktif memberikan pendapatnya selama diskusi, tetapi mengerjakan LKS dan mendengarkan pendapat temannya. B: Siswa aktif bertanya, aktif memberikan pendapatnya selama diskusi, mengerjakan LKS dan mendengarkan pendapat temannya.
4. Tanggung jawab individu K: Siswa tidak mengerjakan LKS dan tidak dapat menjelaskan kepada kelompok tentang materi yang ditugasinya. C: Siswa mengerjakan LKS tetapi tidak dapat menjelaskan kepada kelompok tentang materi yang ditugasinya. B: Siswa mengerjakan LKS dan dapat menjelaskan kepada kelompok tentang materi yang ditugasinya
5. Evaluasi proses kelompok K: Siswa tidak berpartisipasi dalam kerja kelompok yaitu tidak mengerjakan LKS, tidak dapat menjelaskan materi yang menjadi tugasnya, tidak mau mendengarkan temannya dan sebagainya. C: Siswa hanya mengerjakan LKS tetapi tidak dapat menjelaskan materi yang menjadi tugasnya, mau mendengarkan pendapat temannya. B: Siswa mengerjakan LKS, dapat menjelaskan materi yang menjadi tugasnya, mau mendengarkan pendapat temannya dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186 Lampiran 25 ANALISIS LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I No
Nama siswa
Interaksi tatap muka
K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑ %
AF ASV AM AMW BTP CTY CDH DPP E EIR FC FTRNP H IL KCH LEY MMS MTID OLSL PBS PH PFA RC RRR SH TT VDYN VPM WA YSK
1 1 1 1 1 5 8.3%
C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 20%
B 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 43 71.6%
Keterampilan komunikasi antar individu dan kelompok K C B 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 10 33 17 16.6% 55% 28.3%
Saling ketergantun-gan positif
Tanggung jawab individu
Evaluasi proses kelompok
K
K
K
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 15 25%
C 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 31 51.6%
B 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 23.3%
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 15 25%
C 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 25 41.6%
B 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 33.3%
1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 15%
C 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 32 53.3%
B 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 19 31.6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187 ANALISIS LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑ %
Nama siswa
AF ASV AM AMW BTP CTY DPP E EIR FC FTRNP H IL KRDP KCH LY MMS MTID OLSL PBS PH PFA RC RRR SH TT VDYN VPM WA YSK
Interaksi tatap muka
K 1 1 2
C 1 1 1 3
B 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 55
3.3%
5%
91.6%
Keterampilan komunikasi antar individu dan kelompok K C B 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 5 20 35 8.3%
33.3%
58.3%
Saling ketergantun-gan positif
K 2 -
Tanggung jawab individu
Evaluasi proses kelompok
1 1 1 1 6
C 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 23
B 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 31
K 2 1 3
C 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 27
B 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
K 1 1 1 1 1 1 6
C 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 29
B 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 25
10%
38.3%
51.6%
5%
45%
50%
10%
48.3%
41.6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Lampiran 26 HASIL LEMBAR OBSERVASI SISWA (SIKLUS I)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
HASIL LEMBAR OBSERVASI SISWA (SIKLUS II)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
Lampiran 27
NAMA KELOMPOK DISKUSI SIKLUS I KELAS XA KELOMPOK 1 1. 2. 3. 4.
Elisabet Isyana Rahayu Kristina Rini Damayani P Hermawan Alfredo Manik
KELOMPOK 2 1. 2. 3. 4.
Florentina Tika Rima Nanti Putri Theresia Triwiyanti Yohanes sony Kusuma Paulus Bayu Setiawan
KELOMPOK 3 1. 2. 3. 4.
Valentina Dina Yuni Nirmala Adina Fatima Edianto Oktavianus Lumen Suwito Laras
KELOMPOK 4 1. 2. 3. 4.
Maria Mei Susanti Catharina Dwi Handayani Antonius Megan Wicaksono Diky Pratama Putra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
KELOMPOK 5 1. 2. 3. 4.
Polycarpus Febry Aryanto Monica Tanjung Isti Daryati Petry Handayani Carolus Tri Yuniadi
KELOMPOK 6 1. 2. 3. 4.
Retno Cempaka Agnesy Serly Verawati Windi Agusviani Bernadus Bagas Liyanto
KELOMPOK 7 1. 2. 3. 4.
Sergius Hardiman Ludovica Erma Yulianti Inggit Listyorini Bellany Tantri Pratiwi
KELOMPOK 8 1. 2. 3. 4.
Victoria Putri Maharani Fernandez Christenty Rilidea Rebecca Rindengan Kristoforus Christiberto Hadiwijaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
NAMA KELOMPOK DISKUSI SIKLUS II KELAS XA
KELOMPOK 1 1. 2. 3. 4.
Elisabet Isyana Rahayu Monica Tanjung Isti Daryati Alfredo Manik Petry Handayani
KELOMPOK 2 1. 2. 3. 4.
Theresia Triwiyanti Yohanes sony Kusuma Paulus Bayu Setiawan Retno Cempaka
KELOMPOK 3 1. 2. 3. 4.
Valentina Dina Yuni Nirmala Adina Fatima Oktavianus Lumen Suwito Laras Inggit Listyorini
KELOMPOK 4 1. 2. 3. 4.
Catharina Dwi Handayani Antonius Megan Wicaksono Victoria Putri Maharani Kristoforus Christiberto Hadiwijaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
KELOMPOK 5 1. 2. 3. 4.
Polycarpus Febry Aryanto Carolus Tri Yuniadi Kristina Rini Damayani P Hermawan
KELOMPOK 6 1. 2. 3. 4.
Agnesy Serly Verawati Windi Agusviani Bernadus Bagas Liyanto Florentina Tika Rima Nanti Putri
KELOMPOK 7 1. 2. 3. 4.
Sergius Hardiman Ludovica Erma Yulianti Bellany Tantri Pratiwi Edianto
KELOMPOK 8 1. 2. 3. 4.
Fernandez Christenty Rilidea Rebecca Rindengan Maria Mei Susanti Diky Pratama Putra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
Lampiran 28 Aktivitas Guru Pada Siklus I Tahap
Tujuan
Aktivitas Guru
Keterlaksanaan Ya
Persiapan
Presentasi guru
Kegiatan kelompok
Menyiapkan perangkat pembelajaran
Membangkitkan motivasi dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran Saling bertukar
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Menyiapkan alat, bahan, dan sumber belajar yang diperlukan dalam proses pembelajaran siklus I Membuat lembar kerja siswa (LKS) Membuat soal test untuk siklus I Menyusun lembar aktivitas siswa yang berisi lima unsur pembelajaran kooperatif Membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen Menjelaskan prosedur diskusi dengan model TSTS Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Menjelaskan materi pembelajaran secara garis besar
Membagikan lembar kerja
pendapat/informasi
siswa kepada masing-masing
antar anggota
kelompok
kelompok Mengaktifkan kerja kelompok
Mengaktifkan setiap kelompok
untuk saling berdiskusi Membimbing kelompok saat proses diskusi Memerintahkan 2 orang siswa dalam tiap kelompok untuk saling bertamu ke kelompok lainnya dengan tujuan
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
memperoleh informasi dan 2 siswa tetap tinggal untuk memberikan informasi kepada tamunya Mengamati aktivitas siswa saat proses
pembelajaran
agar
kondisi belajar tetap terkontrol Memerintahkan siswa yang
bertamu untuk kembali kekelompoknya dan mendiskusikan informasi yang didapatkan Meminta satu perwakilan
Presentasi
Mengukur
kelompok
penguasaan materi
kelompok untuk melaporkan
siswa terhadap
hasil diskusi yang didapatkan
tanggung jawab yang diberikan
Siswa diminta untuk menanggapi hasil presentasi
kelompok yang telah memberikan hasil laporan diskusinya evaluasi
Mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dengan mengunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)
Memberikan tes pada akhir siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
Aktivitas Guru Pada Siklus II Tahap
Tujuan
Aktivitas Guru
Keterlaksanaan Ya
Persiapan
Presentasi guru
Kegiatan kelompok
Menyiapkan perangkat pembelajaran
Membangkitkan motivasi dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran Saling bertukar
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Menyiapkan alat, bahan, dan sumber belajar yang diperlukan dalam proses pembelajaran siklus II Membuat lembar kerja siswa (LKS) Membuat soal test untuk siklus II Menyusun lembar aktivitas siswa yang berisi lima unsur pembelajaran kooperatif Membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Menjelaskan materi pembelajaran secara garis besar
Membagikan lembar kerja
pendapat/informasi
siswa kepada masing-masing
antar anggota
kelompok
kelompok Mengaktifkan kerja kelompok
Mengaktifkan setiap kelompok
untuk saling berdiskusi Membimbing kelompok saat proses diskusi Memerintahkan 2 orang siswa dalam tiap kelompok untuk saling bertamu ke kelompok lainnya dengan tujuan memperoleh informasi dan 2 siswa tetap tinggal untuk memberikan informasi kepada
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
tamunya Mengamati aktivitas siswa saat proses
pembelajaran
agar
kondisi belajar tetap terkontrol Memerintahkan siswa yang
bertamu untuk kembali kekelompoknya dan mendiskusikan informasi yang didapatkan Meminta satu perwakilan
Presentasi
Mengukur
kelompok
penguasaan materi
kelompok untuk melaporkan
siswa terhadap
hasil diskusi yang didapatkan
tanggung jawab yang diberikan
Siswa diminta untuk menanggapi hasil presentasi
kelompok yang telah memberikan hasil laporan diskusinya evaluasi
Mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dengan mengunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)
Memberikan tes pada akhir siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
Lampiran 29 Jadwal Kegiatan Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 bulan yaitu dari bulan Maret 2012 sampai dengan Juli 2012. Berikut adalah gambaran jadwal kegiatan penelitian : Tabel.3.6. Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan
Tahap
Maret Perencanaan Penelitian
April
Persiapan Penelitian
Mei
Pelaksanaan Penelitian
Juni
Pasca Penelitian
Juli
Penyusunan dan pelaporan hasil penelitian
No
Kegiatan
1
Observasi awal dan identifikasi masalah pembelajaran di sekolah.
2
Menetapkan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian berdasarkan permasalahan yang ditemukan dan mengkonsultasikannya kepada guru bidang studi.
3
Menyusun proposal penelitian.
4
Menyusun instrumen penelitian.
5
Melakukan observasi kelas dan pengamatan terhadap pembelajaran dikelas.
6
Siklus I: 3 JP, 2 pertemuan.
7
Siklus II: 2 JP, 1 pertemuan
8
Analisis data hasil penelitian
9
Pembahasan hasil analisis data
10
Membuat kesimpulan penelitian Penyerahan laporan hasil penelitian ke sekolah.
Minggu I
II
III
IV