ANALISIS PENERIMAAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER (TABK) MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL EKSTERNAL: STUDI KASUS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI JAWA TENGAH
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh: EKA WAHYUNINGTYAS NIM. F 1309030
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN SWADANA TRANSFER AKUNTANSI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i
commit to user
ABSTRAK
ANALISIS PENERIMAAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER (TABK) MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL EKSTERNAL: STUDI KASUS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI JAWA TENGAH
EKA WAHYUNINGTYAS NIM. F1309030
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gender sebagai variabel ekternal terhadap penerimaan teknologi Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jawa Tengah menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada auditor KAP di wilayah Jawa Tengah yang menggunakan teknologi TABK. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan sampel yang dperoleh sebanyak 109 responden. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) melalui program AMOS 7. Hasil analisis Goodness of fit atas model yang digunakan menunjukkan hasil yang cukup baik yaitu Chi-Square (c2) sebesar 157,549, Significance Probability (p) sebesar 0,002, CMIN/DF sebesar 1,432, GFI sebesar 0,851, AGFI sebesar 0,793, TLI sebesar 0,916, CFI sebesar 0,932, dan RMSEA sebesar 0,063. Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa gender berpengaruh secara signifikan terhadap perceived usefulness dengan nilai probabilitas sebesar 0,015. Hasil selanjutnya menunjukkan bahwa gender tidak berpengaruh terhadap perceived ease of use dan behavior dengan masing-masing nilai probabilitas sebesar 0,714 dan 0,204.
Kata kunci: gender, Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK), Technology Acceptance Model (TAM)
ii
commit to user
ABSTRACT
COMPUTER-ASSISTED AUDIT TOOLS AND TECHNIQUES (CAAT) ACCEPTANCE ANALYSIS BY TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) APPROACH WITH GENDER AS EXTERNAL VARIABLE: CASE STUDY AT PUBLIC ACCOUNTANT FIRM IN CENTRAL JAVA perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKA WAHYUNINGTYAS NIM. F1309030
The purpose of this study is to analyze effect of gender as external variable toward Audit Tools and Techniques (CAAT) technology acceptance in Public Accountant Firm in Central Java by Technology Acceptance Model (TAM) approach. Data type was used in this study is primary data from spreading of questionnaire to auditors at Public Accountant Firm in Central Java which are used Audit Tools and Techniques (CAAT) technology. Under purposive sampling method, 109 respondents are collected. The data was analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with AMOS 7. The goodness of fit of used model show good result that are ChiSquare (c2) is 157,549, Significance Probability (p) is 0,002, CMIN/DF is 1,432, GFI is 0,851, AGFI is 0,793, TLI is 0,916, CFI is 0,932, and RMSEA is 0,063. The result of hypothesis test in this study show that gender significant to perceived usefulness with probability value is 0,015. Next result show that gender not significant to perceived ease of use and behavior with each probability value is 0,714 and 0,204.
Keyword: gender, Audit Tools and Techniques (CAAT), Technology Acceptance Model (TAM)
iii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
v
commit to user
MOTTO
♥
Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan (Confusious)
♥ Kesalahan terbesar yang bisa dibuat manusia dalam kehidupannya adalah terusperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menerus mempunyai rasa takut bahwa mereka akan membuat kesalahan (Elbert Hubbart)
PERSEMBAHAN Karya ini aku persembahkan kepada: ♪ Bapak dan Ibu tercinta ♪ Adikku tersayang ♪ Mas Isdaryanto ♪ Sahabat-sahabatku
vi
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, karunia, kasih sayang, dan kekuatan, sehingga penulis dapat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul ”ANALISIS PENERIMAAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER (TABK) MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL EKSTERNAL: STUDI KASUS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI JAWA TENGAH” sebagai tugas akhir guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr. Wisnu Untoro MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Santoso Tri H, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Christiyaningsih Budiwati, S.E., M.Si., Ak., selaku dosen pembimbing. Terima kasih telah meluangkan waktu dan pikiran, memberikan arahan, nasihat, saran, serta bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Dra. Evy Gantyowati, M.Si., Ak., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan masukan dan bimbingan.
vii
commit to user
5. Bapak dan Ibu tercinta, yang telah memberikan kasih sayang dan cinta yang luar biasa. 6. Mas Isdaryanto, yang selalu mendampingiku dan menjadi motivator dalam penulisan karya ini. 7. Tim skripsiku, Mas Bandoro dan Ernita atas kerja sama dan semangat berjuang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bersama sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 8. Sahabat-sahabatku, Atin, Arya, Esga, Esti, Mas Agnes, Nadia, terima kasih atas kebersamaan kita selama ini. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Surakarta,
Penulis
viii
commit to user
Juli 2011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRACT ................................................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................
vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................
vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................
1
A.
Latar Belakang Masalah .......................................................
1
B.
Rumusan Masalah ................................................................
6
C.
Tujuan Penelitian .................................................................
6
D.
Manfaat Penelitian ...............................................................
6
E.
Batasan Penelitian ................................................................
7
F.
Sistematika Penulisan ..........................................................
7
TELAAH PUSTAKA ..................................................................
9
A.
Landasan Teori .....................................................................
9
1. Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) ...............
9
2. Technology Acceptance Model (TAM) ..........................
14
BAB II
ix
commit to user
B.
a. Perceived Usefulness .................................................
15
b. Perceived Ease of Use ...............................................
16
c. Attitude toward Behavior ..........................................
16
d. Behavioral Intention ..................................................
17
e. Behavior ....................................................................
17
Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis .............
18
1. Pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Perceived perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Usefulnes dan Attitude toward Behavior ........................
18
2. Pengaruh Perceived Usefulnes terhadap Attitude toward Behavior, Behavioral Intention dan Behavior ................
20
3. Pengaruh Attitude toward Behavior terhadap Behavioral Intention ........................................................
21
4. Pengaruh Behavioral Intention terhadap Behavior .........
21
5. Pengaruh Gender terhadap Perceived Ease of Use, Perceived Usefulnes, dan Behavior ................................
22
Kerangka Teori .....................................................................
23
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................
25
C.
A.
Desain Penelitian...................................................................
25
B.
Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling .............................
25
C.
Instrumen Penelitian dan Pengukuran Variabel ....................
26
D.
Teknik Pengumpulan Data ....................................................
29
E.
Metode Analisis Data ............................................................
29
1. Analisis Deskriptif .........................................................
29
2. Uji Validitas ...................................................................
29
3. Uji Reliabilitas ...............................................................
30
4. Uji Asumsi Model ..........................................................
30
a. Asumsi Normalitas Data ...........................................
30
b. Evaluasi Outlier .........................................................
31
5. Uji Hipotesis ..................................................................
31
a. Analisis Kesesuaian Model (Goodness of Fit) ..........
32
b. Analisis Koefisien Jalur ............................................
34
x
commit to user
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................. A.
36
Analisis Deskriptif ...............................................................
36
1. Karakteristik Responden ................................................
37
2. Tanggapan Responden ...................................................
40
a. Tanggapan Responden mengenai Perceived perpustakaan.uns.ac.id
Usefulness .................................................................. 41 digilib.uns.ac.id b. Tanggapan Responden mengenai Perceived Ease of Use .............................................................................
42
c. Tanggapan Responden mengenai Attitude toward Behavior .....................................................................
43
d. Tanggapan Responden mengenai Behavioral Intention ....................................................................
44
e. Tanggapan Responden mengenai Behavior ...............
45
B.
Uji Validitas .........................................................................
45
C.
Uji Reliabilitas .....................................................................
48
D.
Uji Asumsi Model ................................................................
49
1. Normalitas Data .............................................................
49
2. Evaluasi Outlier .............................................................
50
3. Analisis Kesesuaian Model ............................................
52
Uji Hipotesis .........................................................................
53
E.
1. H1: Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Perceived Usefulnes .......................................................
54
2. H2: Perceived Usefulness berpengeruh terhadap Attitude toward Behavior ...............................................
55
3. H3: Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Attitude toward Behavior ...............................................
56
4. H4: Attitude toward Behavior berpengaruh terhadap Behavioral Intention ......................................................
56
5. H5: Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Behavioral Intention ......................................................
57
6. H6: Behavioral Intention berpengaruh terhadap Behavior .........................................................................
xi
commit to user
58
7. H7: Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Behavior .........................................................................
59
8. H8: Gender berpengaruh terhadap Perceived Ease of Use .................................................................................
60
9. H9: Gender berpengaruh terhadap Perceived Usefulness ......................................................................
61
10. H10: Gender berpengaruh terhadap Behavior ............... 61 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id F. BAB V
Pembahasan Hasil Penelitian ................................................
62
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
64
A.
Kesimpulan ...........................................................................
64
B.
Keterbatasan Penelitian .........................................................
65
C.
Saran......................................................................................
66
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) Sebelum Dimodifikasi
15
Gambar 2.2 Technology Acceptance Model (TAM) Setelah Dimodifikasi 18 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 2.3 Kerangka Teori 24 Gambar 3.1 Model TAM dengan Gender sebagai Variabel Eksternal
xiii
commit to user
35
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Syarat Analisis Kesesuaian Model (Goodness of Fit) Tabel 4.1 Jumlah Sampel perpustakaan.uns.ac.id Tabel 4.2 Komposisi Responden Berdasarkan Usia
34 37 digilib.uns.ac.id 38
Tabel 4.3 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
38
Tabel 4.4 Komposisi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
39
Tabel 4.5 Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
39
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Perceived Usefulness
41
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Perceived Ease of Use
42
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Attitude toward Behavior
43
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Behavioral Intention
44
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Behavior
45
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel
46
Tabel 4.12 Hasil Revisi Uji Validitas Variabel
47
Tabel 4.13 Hasil Uji Realibilitas Variabel
48
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas
49
Tabel 4.15 Jarak Mahalanobis
51
Tabel 4.16 Hasil Goodness of Fit Model
52
Tabel 4.17 Regression Weight
53
Tabel 4.18 Standardized Regression Weight
54
xiv
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
KUESIONER ANALISIS PENERIMAAN TABK PADA KAP DI JATENG
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id LAMPIRAN B HASIL STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK KARAKTERISTIK RESPONDEN LAMPIRAN C
MODEL
AWAL
TAM
DENGAN
GENDER
SEBAGAI
VARIABEL EKSTERNAL LAMPIRAN D
MODEL TAM DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL EKSTERNAL
SETELAH
PEoU2,
ATB3,
DAN
BI1
DIKELUARKAN DARI MODEL LAMPIRAN E
UJI VALIDITAS MODEL AWAL
LAMPIRAN F
UJI VALIDITAS MODEL SETELAH PEoU2, ATB3, DAN BI1 DIKELUARKAN DARI MODEL
LAMPIRAN G
UJI RELIABILITAS
LAMPIRAN H
UJI NORMALITAS
LAMPIRAN I
EVALUASI OUTLIERS
LAMPIRAN J
UJI GOODNESS OF FIT
LAMPIRAN K
SURAT KETERANGAN OBSERVASI DARI KAP
LAMPIRAN L
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
xv
commit to user
ABSTRAK
ANALISIS PENERIMAAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER (TABK) MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL EKSTERNAL: STUDI KASUS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI JAWA TENGAH
EKA WAHYUNINGTYAS NIM. F1309030
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gender sebagai variabel ekternal terhadap penerimaan teknologi Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jawa Tengah menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada auditor KAP di wilayah Jawa Tengah yang menggunakan teknologi TABK. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan sampel yang dperoleh sebanyak 109 responden. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) melalui program AMOS 7. Hasil analisis Goodness of fit atas model yang digunakan menunjukkan hasil yang cukup baik yaitu Chi-Square (c2) sebesar 157,549, Significance Probability (p) sebesar 0,002, CMIN/DF sebesar 1,432, GFI sebesar 0,851, AGFI sebesar 0,793, TLI sebesar 0,916, CFI sebesar 0,932, dan RMSEA sebesar 0,063. Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa gender berpengaruh secara signifikan terhadap perceived usefulness dengan nilai probabilitas sebesar 0,015. Hasil selanjutnya menunjukkan bahwa gender tidak berpengaruh terhadap perceived ease of use dan behavior dengan masing-masing nilai probabilitas sebesar 0,714 dan 0,204.
Kata kunci: gender, Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK), Technology Acceptance Model (TAM)
ii
commit to user
ABSTRACT
COMPUTER-ASSISTED AUDIT TOOLS AND TECHNIQUES (CAAT) ACCEPTANCE ANALYSIS BY TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) APPROACH WITH GENDER AS EXTERNAL VARIABLE: CASE STUDY AT PUBLIC ACCOUNTANT FIRM IN CENTRAL JAVA perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKA WAHYUNINGTYAS NIM. F1309030
The purpose of this study is to analyze effect of gender as external variable toward Audit Tools and Techniques (CAAT) technology acceptance in Public Accountant Firm in Central Java by Technology Acceptance Model (TAM) approach. Data type was used in this study is primary data from spreading of questionnaire to auditors at Public Accountant Firm in Central Java which are used Audit Tools and Techniques (CAAT) technology. Under purposive sampling method, 109 respondents are collected. The data was analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with AMOS 7. The goodness of fit of used model show good result that are ChiSquare (c2) is 157,549, Significance Probability (p) is 0,002, CMIN/DF is 1,432, GFI is 0,851, AGFI is 0,793, TLI is 0,916, CFI is 0,932, and RMSEA is 0,063. The result of hypothesis test in this study show that gender significant to perceived usefulness with probability value is 0,015. Next result show that gender not significant to perceived ease of use and behavior with each probability value is 0,714 and 0,204.
Keyword: gender, Audit Tools and Techniques (CAAT), Technology Acceptance Model (TAM)
iii
commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Arus informasi teknologi informasi tanpa henti, mulai dari jaringan internet hingga nirkabel, hingga sistem telepon dan kabel digital, secara terus menerus mengubah wajah dunia bisnis (Laudon, 2007). Fenomena perkembangan teknologi tersebut membuat para usahawan dan pelaku bisnis mampu menciptakan produk dan jasa baru, mengembangkan model bisnis yang baru serta melakukan sistem pengelolaan baru yang sesuai dengan keadaan yang ada. Perkembangan teknologi yang sangat pesat dalam semua aspek kehidupan termasuk dunia bisnis dan perekonomian tersebut menuntut para pelakunya untuk mengikuti perkembangan agar tetap dapat bertahan dan berkembang. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap bagaimana cara perusahaan mengumpulkan, mengolah, melaporkan serta menyimpan data keuangannya. Kondisi
yang demikian
berpengaruh juga pada teknik audit yang harus diterapkan. Auditor harus menentukan bagaimana perusahaan menggunakan sistem teknologi informasi untuk mencatat, memproses dan melaporkan transaksi dalam laporan keuangan yang sebagian besar tersimpan dalam sistem yang terkomputerisasi, bukan lagi pada media kertas. Salah satu perkembangan yang terjadi dalam bidang auditing sehubungan dengan pemakaian teknologi informasi adalah dengan adanya teknologi Teknik
1
commit to user
Audit
Berbantuan
Komputer-TABK
(Computer-Assisted
Audit
Tools
and
Techniques-CAAT). Penerapan teknologi baru dalam suatu organisasi akan berpengaruh pada keseluruhan organisasi, terutama pada sumber daya manusia. Faktor pengguna sangat penting untuk diperhatikan dalam penerapan sistem baru, karena tingkat kesiapan pengguna untuk menerima sistem baru mempunyai pengaruh perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id besar dalam menentukan sukses tidaknya pengembangan/ penerapan sistem tersebut (Kustono, 2000 dalam Tangke, 2004). Secara umum, Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau ComputerAssisted Audit Tools and Technique (CAATT) adalah setiap penggunaan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam kegiatan audit. TABK dapat juga didefinisikan sebagai penggunaan perangkat dan teknik untuk mengaudit aplikasi komputer serta mengambil dan menganalisa data (Mahyuni, 2007). Penggunaan TABK diharapkan akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas auditor dalam melaksanakan audit dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki oleh komputer. Dengan mengkombinasikan pemahaman mengenai pentingnya keahlian audit serta pengetahuan sistem informasi berbasis komputer maka akan menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam proses audit yang terkomputerisasi. Tetapi masih terdapat kendala dalam pelaksanaannya karena pemanfaatan software-software audit yang masih kurang di lingkungan KAP. Diperlukan pembiasaan
dalam
penggunaan
teknologi
tersebut
untuk
memaksimalkan
manfaatnya. Jika dibandingkan dengan KAP yang ada di kota-kota besar, misalnya Jakarta dan Surabaya, yang sudah sering bersentuhan dengan teknologi audit yang terkomputerisasi maka bisa dikatakan KAP yang ada di daerah masih kurang dalam
2
commit to user
pembiasaan penggunaan teknologi tersebut. Apalagi melihat kondisi operasional KAP di wilayah Jawa Tengah yang menangani klien-klien yang sebagian besar berasal dari daerah sekitar, kebanyakan masih menggunakan sistem audit manual. Oleh karenanya perlu diketahui bagaimana sikap dan perilaku yang dirasakan user terhadap sistem informasi yang digunakan. perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam menggunakan teknologi informasi, user akan menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap sikap perilaku pengguna sistem informasi (Wibowo, 2008). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meneliti perilaku pengguna komputer terhadap penerimaan teknologi tersebut. Penelitian tentang perilaku penerimaan teknologi banyak mengacu pada pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan Davis et.al (1989) berdasarkan Theory of Reasoned Action (TRA). Tujuan utama TAM adalah memberikan penjelasan tentang penentuan penerimaan komputer secara umum, memberikan penjelasan tentang perilaku atau sikap pengguna dalam suatu populasi (Davis et.al 1989). Pemakaian TAM dalam penelitian tentang penerimaan penerapan teknologi sudah dilakukan oleh beberapa peneliti di negara yang berbeda dan penerapan teknologi yang berbeda pula untuk menguji keakuratan TAM. Model ini menggunakan lima konstruk utama, yaitu kegunaan persepsian (perceived usefulness), kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use), sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) atau sikap menggunakan teknologi (attitude toward using technology), minat perilaku (behavioral intention) dan perilaku (behavior) (Jogiyanto, 2007).
3
commit to user
Telah dilakukan penelitian-penelitian yang mencoba mengembangkan model TAM dengan menambahkan variabel-variabel eksternal. Gardner dan Amoroso (2004) melakukan penelitian dengan menambah empat variabel eksternal pada model tersebut yang digunakan untuk menguji penerimaan pelanggan menggunakan teknologi internet. Empat variabel eksternal tersebut adalah gender, pengalaman perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (experience), kerumitan (complexity), dan kesukarelaan (voluntariness). Dari penelitian oleh Gardner dan Amoroso (2004) yang telah melakukan modifikasi model TAM, gender berpengaruh dalam tiga persepsian yaitu kegunaan persepsian (perceived usefulness), kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use) dan pemakaian persepsian (perceived usage). Pengalaman (experience) hanya berpengaruh terhadap kegunaan persepsian (perceived usefulness). Sedangkan kerumitan (complexity) berpengaruh terhadap kegunaan persepsian (perceived usefulness) dan pemakaian persepsian (perceived usage). Dalam penelitian tentang penerimaan teknologi, perbedaan gender banyak dibahas sebagai variabel eksternal. Gefen dan Straub (1997) menyelidiki pengaruh perbedaan gender pada model TAM. Mereka mengembangkan TAM dengan menambahkan konstruk-konstruk keberadaan sosial persepsian (perceived social presence) dan kekayaan informasi (infomation richness). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa perempuan akan cenderung lebih dapat bekerja sama sedangkan laki-laki cenderung untuk lebih berkompetisi. Dibandingkan dengan laki-laki, perempuan memandang lebih tinggi nilai dari kegunaan persepsian (perceived usefulness). Sebaliknya dibandingkan dengan perempuan, laki-laki lebih melihat ke kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use) di dalam penggunaan komputer. 4
commit to user
Venkatesh & Morris (2000) juga melakukan tentang hubungan gender dan masalah sosial terhadap penerimaan teknologi dan kebiasaan penggunaannya. Penelitian tersebut menguji reaksi partisipan terhadap teknologi yang baru diperkenalkan dalam periode waktu 5 bulan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Gefen dan Straub (1997), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id laki-laki lebih banyak dipengaruhi oleh pandangan mereka akan kegunaan (perceived usefulness) dari suatu teknologi baru, sedangkan perempuan lebih banya dipengaruhi oleh pandangan mereka akan kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dilakukannya pula pengujian terhadap pemakaian persepsian (perceived usage). Dimana pada penelitian sebelumnya hanya menguji perbedaan gender terhadap kegunaan persepsian (perceived usefulness) dan kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Seiring semakin dibutuhkannya TABK dalam proses pengauditan maka semakin banyak pula user, dalam hal ini adalah auditor, yang mau tidak mau harus bersentuhan dengan teknologi tersebut. Dari hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa gender berpengaruh terhadap penerimaan teknologi, maka menarik pula untuk dikaji tentang penerimaan TABK oleh auditor dengan melihat gender sebagai variabel eksternal. Responden dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di kantor akuntan publik di Jawa Tengah terkait dengan penerimaannya terhadap Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK). Peneliti bermaksud untuk mengetahui apakah gender berpengaruh terhadap penerimaan Teknik Audit Berbantuan Komputer
5
commit to user
(TABK) pada para auditor yang bekerja di KAP di Jawa Tengah dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). B. Rumusan Masalah Dengan melihat kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya, terdapat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id permasalahan yang akan diteliti yaitu “Apakah gender mempengaruhi penerimaan penggunaan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dengan menggunakan kerangka model TAM?”. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gender terhadap penerimaan teknologi informasi yaitu dalam penggunaan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dengan menggunakan kerangka model Technology Acceptance Model (TAM). D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada pihak-pihak berikut. 1.
Praktisi a. Bagi penulis, merupakan penerapan teori yang telah didapatkan selama mengikuti kuliah dan menambah wacana serta wawasan mengenai pengembangan penerimaan teknologi informasi sehingga diharapkan bisa diterapkan dalam dunia kerja.
6
commit to user
b. Bagi manajemen KAP, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dalam pengambilan kebijakan untuk pengaplikasian teknologi audit yang berbantuan komputer sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. 2.
Akademisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajiandigilib.uns.ac.id dan memberi perpustakaan.uns.ac.id sumbangan dalam pengembangan ilmu akuntansi baik di dalam maupun di luar Lembaga Perguruan Tinggi, khususnya mengenai pengembangan penelitian tentang penerimaan teknologi informasi. E. Batasan Penelitian Penelitian ini menggunakan batasan-batasan sebagai berikut dalam proses pelaksanaannya. 1.
Teknologi informasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK).
2.
Responden adalah para auditor dari KAP yang ada di wilayah Jawa Tengah.
3.
Variabel eksternal yang digunakan dalam penelitian ini adalah gender yang dibedakan menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan.
F. Sistematika Penulisan Penelitian ini memiliki sistematika pembahasan terdiri dari lima bab. Masingmasing bab secara garis besar dapat dijelaskan berikut ini.
7
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
perpustakaan.uns.ac.id BAB II TELAAH PUSTAKA
digilib.uns.ac.id
Pada bab ini dijelaskan tentang landasan teori dan konsep teoritis yang terkait dengan topik penelitian dan dipergunakan sebagai dasar pemikiran dalam pengembangan berbagai hipotesis yang diajukan dalam penelitian. BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian yang dipergunakan dalam penelitian, meliputi: metode pemilihan sampel, pengumpulan data, pengukuran variabel, serta alat analisis yang dipergunakan dalam pengujian hipotesis penelitian.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini memaparkan mengenai hasil analisis pengujian hipotesis dan pembahasannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan dalam penelitian, implikasi keterbatasan, serta saran bagi penelitian selanjutnya.
8
commit to user
BAB II TELAAH PUSTAKA
A. Landasan Teori perpustakaan.uns.ac.id 1.
digilib.uns.ac.id
Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) TABK merupakan perangkat dan teknik yang digunakan untuk menguji
(baik secara langsung maupun tidak langsung) logika internal dari suatu aplikasi komputer yang digunakan untuk mengolah data (Mahyuni, 2007). Beberapa manfaat TABK menurut SA Seksi 327 PSA nomor 59 adalah sebagai berikut. a.
Tidak adanya dokumen masukan atau tidak adanya jejak audit (audit trail) dapat mengharuskan auditor menggunakan TABK dalam penerapan pengujian pengendalian dan pengujian substantif.
b.
Peningkatan efektivitas dan efisiensi prosedur audit. Masih dalam SA Seksi 327 PSA nomor 59, TABK dapat digunakan dalam
pelaksanaan berbagai prosedur audit berikut ini. a.
Pengujian rincian transaksi dan saldo seperti penggunaan perangkat lunak audit untuk menguji semua (suatu sampel) transaksi dalam file komputer.
b.
Prosedur review analitik seperti, penggunaan software atau perangkat lunak audit untuk mengidentifikasi unsur atau fluktuasi yang tidak biasa.
9
commit to user
c.
Pengujian pengendalian (test of control) atas pengendalian umum sistem informasi komputer seperti penggunaan data uji untuk menguji prosedur akses ke perpustakaan program (program libraries).
d.
Pengujian pengendalian atas pengendalian aplikasi sistem informasi komputer
seperti, penggunaan data uji untuk menguji berfungsinya prosedur yang telah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id diprogram. e.
Mengakses file, yaitu kemampuan untuk membaca file yang berbeda record dan berbeda formatnya.
f.
Mengelompokkan data berdasarkan kriteria tertentu.
g.
Mengorganisasi file, seperti menyortasi dan menggabungkan.
h.
Membuat laporan, mengedit dan memformat keluaran.
i.
Membuat persamaan dengan operasi rasional (AND; OR; =; < >; <; >; IF). Dalam melaksanakan proses audit berbantuan komputer, auditor dapat
memilih untuk menggunakan pendekatan yaitu antara melakukan pengujian aplikasi atau melakukan pengujian substantif. Untuk pelaksanaan pengujian aplikasi, terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh auditor (Hall & Singleton, 2007) yaitu sebagai berikut. a.
Metode data audit (Test Data Method) Digunakan untuk membentuk integritas aplikasi melalui pemrosesan rangkaian data input yang dibuat khusus melalui aplikasi produksi yang sedang dikaji. Hasil dari tiap pengujian akan dibandingkan dengan berbagai perkiraan yang yang telah ditetapkan untuk menghasilkan evaluasi yang objektif atas logika aplikasi dan efektivitas pengendaliannya.
10
commit to user
b.
Fasilitas uji terintegrasi (Integrated Test Facility-ITF) Merupakan teknik otomatis yang memungkinkan auditor menguji logika aplikasi dan pengendaliannya dalam masa operasi normal. ITF adalah salah satu atau lebih modul yang didesain di dalam aplikasi selama proses
pengembangan sistem yang basis datanya berisi dummy atau berbagai record perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id file master uji yang diintegrasikan dengan berbagai record yang sah. c.
Simulasin Paralel (Paralel Simulatin-PS) Pendekatan ini mengharuskan auditor untuk menulis sebuah program yang menyimulasikan berbagai fitur atau proses utama dari aplikasi yang dikaji. Aplikasi yang disimulasi tersebut kemudian digunakan untuk memproses ulang berbagai transaksi yang sebelumnya diproses oleh aplikasi produksi. Jika auditor lebih memilih untuk melakukan pengujian substantif, maka
terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan oleh auditor, yaitu sebagai berikut. a.
Modul audit melekat (Embedded Audit Module-EAM) Disebut juga sebagai audit berkelanjutan, yaitu pendekatan untuk mengidentifikasi berbagai transaksi penting ketika transaksi-transaksi tersebut diproses dan mengekstraksi salinan dan seluruh transaksi tersebut secara realtime. EAM adalah modul yang diprogram khusus dan melekat pada aplikasi host untuk menangkap berbagai jenis transaksi yang telah ditentukan akan dianalisis lebih lanjut.
11
commit to user
b.
Peranti lunak audit yang digeneralisasai (Generalized Audit Software-GAS) Adalah pendekatan yang paling banyak digunakan untuk audit sistem informasi. GAS memungkinkan auditor untuk mengakses secara elektronik berbagai file data berkode dan melakukan berbagai operasi atas isinya.
Pendekatan ini merupakan teknik yang paling populer karena relatif lebih perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mudah karena tidak diperlukan kemampuan teknik komputasi yang cukup mendalam. Apabila dilihat dari sisi proses pengujian logika internal suatu aplikasi, maka pendekatan Test Data Method, ITF, PS dan EAM merupakan teknik-teknik pengujian logika internal aplikasi secara langsung sedangkan teknik GAS merupakan suatu teknik pengujian tidak langsung. GAS disebut dengan teknik pengujian tidak langsung karena lebih cenderung untuk mengambil output dari aplikasi untuk kemudian diolah kembali untuk diuji apakah output itu sesuai dengan kriteria pengujian yang ditentukan. Ada banyak software GAS yang saat ini beredar dan digunakan oleh kantorkantor akuntan publik di seluruh dunia. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut (Mahyuni, 2007). a.
ACL (Audit Command Language) ACL for Windows dirancang khusus untuk menganalisa data dan menghasilkan laporan audit baik untuk pengguna biasa (common/ nontechnical users) maupun pengguna ahli (expert users). ACL for Windows dapat mengakses data dalam berbagai macam format dan pada berbagai macam tipe media penyimpanan. ACL for Windows juga mampu menguji
12
commit to user
output atas suatu aplikasi di mana data yang digunakan kurang meyakinkan, atau mungkin aplikasi tersebut tidak berjalan dengan benar. Selain itu, software ini dapat digunakan untuk keperluan View, Explore, dan menganalisa seluruh data serta membuat laporan atas hasil-hasilnya. b. IDEA (Interactive Data Analysis Software) perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Merupakan software audit yang dapat digunakan untuk membuat rekonsiliasi, investigasi kecurangan, internal/ operasional audit, pemindahan file, mempersiapkan laporan manajemen dan analisis-analisis lainnya, termasuk menelusuri security log. Software ini memungkinkan kita untuk mengimpor data dengan cepat, menyertakan, menganalisa, mengambil sampel dan mengekstrak data dari berbagai macam sumber, termasuk laporan yang dicetak dari sebuah file. c.
APG (Audit Program Generator) APG memungkinkan tim audit mempersiapkan daftar perencanaan audit mereka, serta memungkinkan tim audit tersebut untuk menambah, menghapus atau melakukan modifikasi item-item individual dalam daftar perencanaan audit untuk menyesuaikan antara pekerjaan auditor dengan keperluan klien mereka. Kegunaan lain dari APG adalah dapat digunakan untuk meninjau daftar pengungkapan dan tingkat kepatuhan terhadap perpajakan. Hal ini dapat membantu auditor memastikan bahwa laporan keuangan memenuhi semua unsur pengungkapan dan bahwa perusahaan klien telah mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku.
13
commit to user
d.
Microsoft Excel Dengan kemampuannya membaca file database seperti DBF dan MDB, serta ditambah dengan dukungan fungsi-fungsi/ formula-formula yang ada, maka dapat dikatakan bahwa Microsoft Excel juga dapat dijadikan sebagai
software GAS. Dengan memilih menggunakan Microsoft Excel sebagai GAS, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id maka berarti Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan telah melakukan efisiensi biaya. Selain software-software tersebut, masih ada banyak lagi software yang telah beredar di pasaran, antara lain adalah AUDIT-Easy, EZ-R Stats, QSAQ, Random Audit Assistant, RAT-STATS, Auto Audit, serta GRC on Demand. Tetapi sayangnya keberadaannya masih kurang familier dan masih jarang digunakan. 2.
Technology Acceptance Models (TAM) Ada beberapa teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi, antara
lain Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behavior (TPB) dan Technology Acceptance Model (TAM). Dari ketiga teori tersebut, Technology Acceptance Model (TAM) dianggap sebagai teori yang sangat berpengaruh dan telah banyak digunakan untuk menjelaskan penerimaan individu terhadap penggunaan sistem teknologi informasi. Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan oleh Davis et.al (1989) berdasarkan model TRA dan sudah diacu oleh beberapa penelitian dengan melakukan modifikasi. TAM dikembangkan dengan mengkhususkan pada bidang sistem informasi untuk memprediksi penerimaan dan penggunaan sistem informasi di pekerjaan individual pemakai. Berbeda dengan TRA, TAM
14
commit to user
menambahkan dua konstruk utama yaitu Perceived Usefulness (Kegunaan persepsian) dan Perceived Ease of Use (Kemudahan penggunaan persepsian) karena kedua komstruk tersebut dianggap menentukan penerimaan individual terhadap teknologi (Jogiyanto, 2007). Berikut adalah model TAM awal:
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 2.1
digilib.uns.ac.id
Technology Acceptance Model (TAM) Sebelum Dimodifikasi
Sumber: Jogiyanto, 2007 Terdapat lima konstruk utama yang dikembangkan dalam TAM awal (sebelum adanya modifikasi dengan adanya variable eksternal) yaitu: a.
perceived usefulness (kegunaan persepsian) Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Dari definisi tersebut diketahui bahwa kegunaan persepsian merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan
15
commit to user
keputusan. (Jogiyanto, 2007). Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konstruk ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan teknologi. Selain itu, konstruk ini paling banyak mempengaruhi signifikansi terhadap konstruk lain dalam model TAM tersebut. b. perceived ease of use (kemudahan penggunaan persepsian) perpustakaan.uns.ac.id Persepsi
tentang
kemudahan
penggunaan
digilib.uns.ac.id
sebuah
teknologi
didefinisikan sebagai didefinisikan sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan menggunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha apapun (Davis et.al dalam Tangke 2004). Maksudnya adalah bahwa jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah digunakan, maka dia akan menggunakannya. Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap kegunaan persepsian (perceived usefulness), sikap, minat dan penggunaan sesungguhnya. c.
attitude towards behavior (sikap terhadap perilaku) Seperti pernyataan Davis et.al (1989) yang dikutip Jogiyanto (2007) sikap terhadap perilaku didefinisikan sebagai perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan. Sementara Mathieson (1991), juga dalam Jogiyanto (2007) mendefinisikan sebagai evaluasi pemakai tentang ketertarikannya menggunakan sistem. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konstruk sikap ini ada yang berpengaruh positif maupun yang negatif terhadap minat perilaku. Oleh karena itu beberapa penelitian yang menggunakan TAM tidak memasukkan variabel ini.
16
commit to user
d.
behavioral intention (minat perilaku) Minat
perilaku
adalah
kecenderungan
perilaku
untuk
tetap
menggunakan suatu teknologi (Wibowo, 2008). Seseorang akan melakukan sesuatu, misalnya teknologi, jika mempunyai minat atau keinginan untuk melakukan. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwadigilib.uns.ac.id minat perilaku perpustakaan.uns.ac.id merupakan prediksi yang baik dari penerimaan teknologi dari pemakai sistem. e.
behavior (perilaku) Merupakan kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Dalam konteks sistem teknologi informasi, perilaku adalah penggunaan sesungguhnya (actual use) dari teknologi (Jogiyanto, 2007). Oleh karena penggunaan sesungguhnya ini tidak bisa diobservasi oleh peneliti, maka konstruk ini diganti dengan pemakaian persepsian (perceived usage). Gardner dan Amoroso (2004) mengembangkan TAM dengan menambah
empat variabel eksternal untuk digunakan meneliti penerimaan sistem teknologi informasi. Empat variabel eksternal tersebut adalah gender, pengalaman (experience), kerumitan (complexity), dan kesukarelaan (voluntariness). Selain itu, banyak penelitian lain yang juga menambahkan variable eksternal dalam pemakaian model tersebut. Berikut adalah model TAM setelah adanya modifikasi dengan penambahan variable eksternal:
17
commit to user
Gambar 2.2 Technology Acceptance Model (TAM) Setelah Dimodifikasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sumber: Jogiyanto, 2007 B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis 1.
Pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Perceived Usefulness dan Attitude toward Behavior Perceived ease of use telah terbukti memiliki pengaruh pada minat perilaku
(intention behavior) melalui dua jalur kausal yaitu efek langsung pada minat, dan efek tidak langsung pada minat melalui kegunaan yang dirasakan perceived usefulness. Seorang pengguna teknologi TABK akan merasa mudah dalam menggunakannya jika ia tidak menemui kesulitan ketika menggunakannya. Davis_et.al (1989) seperti yang dikutip Tangke (2004) mendefinisikan perceived usefulness sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu subyek tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut.
18
commit to user
Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa kemanfaatan dari penggunaan komputer dapat meningkatkan kinerja orang yang menggunakannya. Apabila seseorang percaya bahwa teknologi TABK mudah digunakan, maka orang tersebut akan percaya bahwa menggunakan TABK akan meningkatkan kinerja mereka. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Davis et.al (1989) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menunjukkan bahwa perceived ease of use merupakan penentu perceived usefulness. Hasil penelitian Tangke (2004), Wibowo (2008), Park (2009), Yuadi (2009), Yang, Hsu, dan Tan (2010), serta Chinyamurindi dan Louw (2010) yang juga
menyatakan bahwa perceived ease of use berpengaruh positif terhadap
perceived usefulness. Dalam penelitian Tangke (2004), Park (2009), Muhammad S.B. (2010), serta Yang, Hsu, dan Tan (2010) menyatakan bahwa perceived ease of use berpengaruh signifikan terhadap attitude toward behavior. Apabila seseorang beranggapan bahwa suatu teknologi mudah digunakan maka orang tersebut akan menggunakan teknologi tersebut dibandingkan dengan teknologi yang lebih sulit penggunaannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut. H1 : Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Perceived Usefulness. H3 : Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Attitude toward Behavior.
19
commit to user
2.
Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Attitude toward Behavior, Behavioral Intention, dan Behavior Semakin seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan
meningkatkan kinerja pekerjaannya, maka secara logika orang tersebut akan semakin positif untuk menggunakan teknologi tersebut. Yang, digilib.uns.ac.id Hsu, dan Tan perpustakaan.uns.ac.id (2010) menyatakan bahwa perceived usefulness signifikan terhadap attitude toward behavior. Penelitian Adiwibowo, Huri, Sari (2007), Wibowo (2008), serta Park (2009) juga mendukung pernyataan bahwa perceived usefulness merupakan konstruk yang cukup signifikan mempengaruhi attitude toward behavior. Taylor & Todd (1995) dalam Felasufazain (2010) menemukan hasil bahwa perceived usefulness merupakan penyebab utama dari behavioral intention untuk pemakai yang kurang berpengalaman. Hasil penelitian Venkatesh dan Morish (2000) memperkuat pernyataan tersebut yang menunjukkan bahwa behavioral intention ditentukan oleh perceived usefulness. Yuadi (2009) juga menyatakan bahwa perceived usefulness merupakan konstruk yang cukup signifikan terhadap behavioral intention. Tangke (2004) serta Ndubisi (2008) menyatakan bahwa perceived usefulness merupakan konstruk yang paling signifikan menentukan actual system usage atau behavior. Pernyataan tersebut diartikan bahwa persepsi kegunaan seseorang sangat menentukan perilaku orang tersebut. Jadi, tingkat kepercayaan seseorang akan kegunaan suatu teknologi akan mempengaruhi perilaku orang tersebut
untuk
menggunakannya.
Berdasarkan
uraian
tersebut,
dapat
dikembangkan hipotesis berikut ini.
20
commit to user
H2 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Attitude toward Behavior. H5 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Behavioral Intention. H7 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Behavior. 3.
Pengaruh Attitude toward Behavior terhadap Behavioral Intention
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dalam hubungan attitude toward behavior terhadap behavioral intention ada beberapa hasil penelitian yang menjelaskan bahwa sikap (attitude) berpengaruh positif terhadap behavioral intention. Penelitian yang mendukung pernyataan tersebut antara lain Adiwibowo, Huri, Sari (2007), Park (2009), Yuadi (2009), serta Yang, Hsu, dan Tan (2010). Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dinyatakan hipotesis berikut. H4 : Attitude toward Behavior berpengaruh terhadap Behavioral Intention. 4.
Pengaruh Behavioral Intention terhadap Behavior Jogiyanto (2007) menyatakan bahwa seseorang akan melakukan sutu
perilaku (behavior) jika di mempunyai keinginan atau minat (behavioral intention) untuk melakukannya. Dari pernyataan tersebut dapat diartikan jika seseorang mempunyai minat terhadap suatu hal, maka orang tersebut akan melakukan hal tersebut. Hasil penelitian Venkatesh (2008), Yuadi (2009) serta Muhammad S.B. (2010) juga menunjukkan hasil yang sama. Dari pernyataan tersebut, maka dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut. H6 : Behavioral Intention berpengaruh terhadap Behavior.
21
commit to user
5.
Pengaruh Gender terhadap Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness dan Behavior Penelitian yang telah dilakukan oleh Gefen dan Straub (1997) menyelidiki
pengaruh perbedaan gender di model TAM. Mereka mengembangkan TAM dengan menambahkan konstruk-konstruk keberadaan sosial persepsian (perceived perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id social presence) dan kekayaan informasi (information richness). Mereka menemukan bahwa wanita akan cenderung lebih dapat bekerja sama dan laki-laki cenderung untuk lebih berkompetisi. Dibandingkan dengan laki-laki, wanita memandang lebih tinggi nilai dari kegunaan persepsian (perceived usefulness). Sebaliknya dibandingkan dengan wanita, laki-laki lebih melihat ke kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use) di dalam penggunaan komputer. Penelitian lain dilakukan oleh Venkatesh & Morris (2000) tentang hubungan gender dan masalah sosial terhadap penerimaan teknologi dan kebiasaan penggunaannya. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Gefen dan Straub (1997), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak dipengaruhi oleh pandangan mereka akan kegunaan (perceived usefulness) dari suatu teknologi baru, sedangkan wanita lebih banyak dipengaruhi oleh pandangan mereka akan perceived ease of use. Wahid (2005) juga menguji dengan menggunakan TAM dengan mengkaji gender dalam pengadopsian internet. Hasil penelitian Wahid menunjukkan bahwa gender berpengaruh pada adopsi internet. Dia menemukan bahwa laki-laki lebih cepat dalam mengadopsi internet dan terdapat perbedaan faktor yang mempengaruhi keputusan mengadopsi internet antara laki-laki dan perempuan.
22
commit to user
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gefen dan Straub (1997) serta Wahid (2005) menyatakan hasil bahwa gender berpengaruh secara signifikan pada perceived usefulness dan perceived ease of use. Penelitian Ndubisi (2008) dan Chinyamurindi dan Louw (2010) juga mendukung adanya temuan tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gardner dan Amorosodigilib.uns.ac.id (2004), gender perpustakaan.uns.ac.id dihubungkan dengan perceived usage atau behavior. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa gender berpengaruh signifikan terhadap behavior. Hal ini diartikan bahwa terdapat perbedaan perilaku terhadap teknologi antara laki-laki dan perempuan. Tetapi hal ini berbeda dengan penelitian Gefen dan Straub (1997) menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara gender dengan behavior. Dari uraian tersebut, dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: H8 : Gender berpengaruh terhadap Perceived Ease of Use H9 : Gender berpengaruh terhadap Perceived Usefulness. H10 : Gender berpengaruh terhadap Behavior. C. Kerangka Teori Berdasarkan penelitian terdahulu, kerangka atau model penelitian yang akan digunakan adalah Model TAM dengan modifikasi penambahan variabel eksternal berupa gender. Model penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut.
23
commit to user
Gambar 2.3 Kerangka Teori
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penelitian ini akan menjelaskan pengaruh gender terhadap penerimaan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dengan menggunakan model TAM (Technology Acceptance Model). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menetapkan perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menelaah varians dalam variabel dependen atau untuk memperkirakan keluaran organisasi (Sekaran, 2006). B. Populasi, Sample, dan Teknik Sampling Populasi merujuk pada keadaan atau sesuatu yang menarik sehingga peneliti ingin mempelajari (Sekaran, 2006). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lalu ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di kantor akuntan publik (KAP). Sampel adalah bagian populasi yang akan dipelajari secara detail (Sekaran, 2006). Dalam definisi lain sampel diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2002). Pemilihan sampel
25
commit to user
menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive sampling ini dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah auditor yang bekerja di KAP di wilayah Jawa Tengah dengan tidak membatasi pada KAP tertentu. perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Instrumen Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dalam pengumpulan data. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian data responden dan bagian pernyataan. Di bagian data, peneliti ingin mengetahui data usia dan jenis kelamin responden. Sementara dalam bagian pernyataan, responden diminta untuk memilih item yang sesuai dengan keadaannya. Item pernyataan tersebut diukur dengan skala likert. Skala likert yang digunakan dimodifikasi menjadi empat skala likert karena pada umumnya jika menggunakan lima skala likert dengan pilihan raguragu atau netral, responden cenderung akan memilih pilihan tersebut. Kuesioner tersebut dibagikan kepada responden dengan menggunakan survei langsung kepada responden. Variabel penelitian adalah konsep abstrak yang dapat diukur. Konsep abstrak yang langsung dapat diukur disebut variabel observed atau manifest. Sedangkan variabel yang tidak dapat diukur langsung disebut variabel unobserved atau sering disebut latent atau konstruk (Ghozali, 2008). Variabel eksogen adalah variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen, sedangkan variabel endogen adalah variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam sebuah model SEM, sebuah variabel latent dapat berfungsi sebagai variabel eksogen atau
26
commit to user
variabel endogen secara sekaligus tergantung dari model penelitian yang ada (Santoso, 2011). Pada penelitian ini digunakan satu variabel yang hanya menjadi variabel endogen, empat variabel yang berkedudukan sebagai variabel eksogen sekaligus endogen, dan satu variabel yang hanya menjadi variabel eksogen.digilib.uns.ac.id Dalam model perpustakaan.uns.ac.id penelitian ini gender dikategorikan ke dalam observed variable yang hanya menjadi variabel eksogen. Hal ini dikarenakan gender dapat langsung diukur, yaitu laki-laki dan perempuan serta mempengaruhi variabel lainnya tanda adanya pengaruh dari variabel lainnya. Variabel endogen yang digunakan adalah actual usage (penggunaan sesungguhnya) atau disebut sebagai variabel behavior (perilaku). Perilaku adalah tindakan yang dilakukan seseorang. Dalam konteks sistem teknologi informasi, perilaku adalah penggunaan sesungguhnya (actual use) dari teknologi. Oleh karena penggunaan sesungguhnya ini tidak bisa diobservasi oleh peneliti, maka konstruk ini diganti dengan pemakaian persepsian (perceived usage). Igbaria et.al (1995) dalam Jogiyanto (2007) menggunakan perceived usage yang diukur dengan jumlah waktu yang digunakan untuk berinteraksi dengan suatu teknologi dan frekuensi penggunaannya. Sedangkan keempat variabel eksogen yang juga berkedudukan sebagai variabel endogen yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.
Perceived Usefulness (Kegunaan Persepsian) Perceived Usefulness atau kegunaan yang dirasakan didefinisikan oleh Davis sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan 27
commit to user
menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerjanya (Davis et.al, 1989). Persepsi
Pengguna terhadap
Kegunaan
TABK (Perceived
Usefulness)
mempengaruhi penerimaan terhadap TABK dari dua arah yaitu secara langsung dan secara tidak langsung melalui Attittude towards Using. 2. Perceived Ease of Use (Kemudahan Penggunaan Persepsian) perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Davis et.al (1989) dalam Tangke (2004), kemudahan penggunaan persepsian (Perceived Ease of Use) didefinisikan sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan menggunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha apapun (free of effort). Persepsi Pengguna terhadap Kemudahan dalam Menggunakan TABK mempengaruhi Penerimaan terhadap TABK secara tidak langsung melalui konstruk Persepsi Pengguna terhadap Kegunaan TABK dalam konstruk Perceived Usefulness dan Sikap Pengguna terhadap Penggunaan TABK dalam konstruk Attittude towards Behavior. 3.
Attittude towards Behavior (Sikap terhadap Perilaku) Attitude towards behavior didefinisikan sebagai perasaan positif atau negatif seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan (Jogiyanto, 2007). Jika seseorang merasa harus melakukan sesuatu, dalam hal ini menggunakan suatu teknologi, maka orang tersebut akan berminat menggunakan teknologi tersebut.
4.
Behavioral Intention (Minat Perilaku) Minat perilaku adalah suatu keinginan (minat) seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Item pengukur konstruk ini diadaptasi dari Davis et.al
28
commit to user
(1989) serta telah dikembangkan dalam penelitian-penelitian selanjutnya seperti pada Park (2009) dan Yang, Hsu, Tan (2010). D. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan, yaitu perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id peneliti secara langsung membagikan kuesioner kepada responden. Sumber data yang digunakan adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data yang langsung dari sumbernya yang dalam penelitian ini adalah langsung dari jawaban responden. E. Metode Analisis Data 1.
Analisis Deskriptif Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai tanggapan
yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk
menganalisa data dengan
cara mendeskripsikan
atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2002). Studi deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). 2.
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan (dalam penelitian ini adalah pernyataan) pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2009). Dengan menggunakan instrumen
29
commit to user
penelitian yang memiliki validitas tinggi, maka hasil penelitian akan mampu menjelaskan masalah penelitian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 3.
Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi instrumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian yang digunakan untuk mengukur konsep. Untuk mengukur reliabilitas dari instrumen penelitian ini dilakukan dengan melihat Cronbach Alpha melalui bantuan program komputer SPSS for Windows versi 17.0. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2008). 4.
Uji Asumsi Model a.
Asumsi Normalitas Data Structural Equation Modeling (SEM) mensyaratkan data berdistribusi
normal.
Jika
data
berdistribusi
tidak
normal,
dikhawatirkan
akan
mempengaruhi hasil analisis dengan kecenderungan bias yang tinggi. Uji normalitas dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu uji normalitas untuk setiap variabel (univariate normality) dan uji normalitas semua variabel secara bersama-sama (multivariate normality). Hal ini disebabkan jika setiap variabel berdistribusi normal secara parsial, belum tentu berdistribusi normal secara bersama-sama. Dalam penelitian ini uji normalitas dihitung dengan bantuan program komputer AMOS 7. Patokan yang digunakan dalam pengujian normalitas data
30
commit to user
adalah nilai critical ratio (cr). Distribusi dikatakan normal jika angka cr skweness atau angka cr kurtosis ada diantara -2,58 dan +2,58 (Ghozali, 2008). b. Evaluasi Outlier Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karakteristik unik yang sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk variabel tunggal maupun variable-variabel kombinasi (Hair et.al dalam Ghozali, 2008). Proses penanganan data outlier adalah menghapus satu atau beberapa data yang jauh dari titik pusat tertentu. Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak mahalanobis dievaluasi dengan menggunakan nilai mahalanobis d-squared (Ghozali, 2008). Mahalanobis d-squared digunakan untuk mengukur jarak skor hasil observasi terhadap nilai cetroidnya. Nilai ini diikuti oleh dua kolom yaitu p1 dan p2 yang menunjukkan probabilitas d-squared dengan asumsi normal. Arbuckle dalam Ghozali (2008) mencatat bahwa walaupun nilai p1 diharapkan lebih kecil, tetapi nilai kecil pada kolom p2 menunjukkan observasi yang jauh dari nilai centroidnya dan dianggap outlier serta harus dibuang dari analisis. Evaluasi outliers ini dilakukan dengan bantuan program komputer AMOS 7. 5.
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis multivariat
Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan program komputer Amos 7. SEM adalah teknik statistik multivariat yang merupakan kombinasi 31
commit to user
antara analisis faktor dan analisis regresi, yang bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan antar variabel yang ada pada sebuah model, baik itu antar indikator dengan konstruknya ataupun hubungan antar konstruk (Santoso, 2011). Penggunaan program AMOS 7 dimaksudkan untuk menguji apakah model yang diestimasi mempunyai kesesuaian yang baik dan apakah terdapat hubungan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kausalitas seperti yang dihipotesiskan. Pengujian yang dilakukan meliputi: a.
Analisis kesesuaian model (Goodness of Fit) Model struktural dikategorikan sebagai “good fit”, bila memenuhi
beberapa persyaratan berikut ini: 1.
Mengukur Chi Square (χ2) Statistic Merupakan alat ukur utama dan pertama dari penentuan fit atau tidaknya sebuah model. Pada model SEM, alat ukur tersebut dapat berupa CMIN atau minimum discrepancy yang menunjukkan ketidakcocokan antara matrik kovarians sampel yang tidak dibatasi dengan matrik kovarians sampel yang dibatasi (Santoso, 2011). Nilai dari CMIN ini sendiri diharapkan kecil, yang menunjukkan bahwa perbedaan kedua matrik tersebut tidak signifikan sehingga semakin bagus modelnya.
2.
Nilai level probabilitas minimum Nilai level probabilitas minimum yang disyaratkan adalah 0,1 atau 0,2, tetapi untuk level probabilitas sebesar 0,05 masih diperbolehkan (Hair et al., 1998 dalam Ghozali, 2008)
32
commit to user
3.
Normed Chi-Square (CMIN/DF) Indeks ini adalah nilai chi square dibagi dengan degree of freedom. Untuk nilai alat ukur ini dianjurkan dibawah nilai dua atau CMIN/DF ≤ 2,00 (Santoso, 2011).
4. Goodness of Fit Index (GFI) perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
GFI mencerminkan tingkat kesesuaian model secara keseluruhan. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan GFI adalah sebesar ≥ 0,90 (Santoso, 2011). 5.
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) Indeks ini sama seperti GFI tetapi telah menyesuaikan pengaruh degrees of freedom pada suatu model. Nilai yang direkomendasikan adalah sebesar ≥ 0,90 (Santoso, 2011).
6.
Tucker Lewis Index (TLI) Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimony ke dalam indeks komparasi antara proposed model dan baseline model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan TLI adalah ≥ 0,90 (Ghozali, 2008).
7.
Comparative Fit Index (CFI) CFI yaitu indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan baseline model. Nilai yang direkomendasikan CFI adalah ≥ 0,90 (Santoso, 2011).
8.
The Root Mean Square of Approximation (RMSEA) RMSEA merupakan indeks yang digunakan untuk mengkompensasi chi-square statistic dalam sampel besar. Nilai RMSEA menunjukkan 33
commit to user
goodness of fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. Nilai penerimaan yang direkomendasi yaitu sebesar ≤ 0,08 (Santoso,2011). Indikator-indikator yang harus dipenuhi yang telah disebutkan di atas dapat disarikan dalam tabel berikut ini: perpustakaan.uns.ac.id Tabel 3.1
digilib.uns.ac.id
Syarat Analisis Kesesuaian Model (Goodness of Fit) Goodness of fit Indices Cut-off Value 2 Chi-square (χ ) Diharapkan kecil Significance Probability (p) ≥ 0,05 CMIN/DF ≤ 2,00 GFI ≥ 0,90 AGFI ≥ 0,90 TLI ≥ 0,90 CFI ≥ 0,90 RMSEA ≤ 0,08 Sumber: Ghozali (2008), Santoso (2011) b. Analisis Koefisien Jalur Analisis ini dilihat dari signifikansi besaran regression weight model. Kriteria bahwa jalur yang dianalisis signifikan adalah apabila memiliki nilai C.R. ≥ nilai t tabel. Pedoman umum nilai t tabel untuk sampel lebih besar dari 150 dengan level signifikansi 5% adalah ± 1,96. Analisis ini juga menunjukkan besaran dari efek total, efek langsung serta efek tidak langsung dari satu variabel terhadap variabel lainnya. Efek langsung adalah koefisien dari semua garis koefisien dengan anak panah satu
34
commit to user
ujung. Efek tidak langsung adalah efek yang muncul melalui sebuah variabel antara (mediasi) dan efek total adalah efek dari berbagai hubungan. Berikut adalah gambar model SEM yang digunakan dalam penelitian ini. Gambar 3.1 perpustakaan.uns.ac.id Model TAM dengan Gender sebagai Variabel Eksternaldigilib.uns.ac.id TAM Dengan Gender Sebagai Variabel Eksternal
G
e1
e2
1
e3
1
1
PU2
PU3
PU1
e4
e5
1
1
PU4
PU5
1
Err4
e19
e18
1
Err1
PU
1
1
Err2 B1
1 1
1
e11
ATB1
1
e12 e13
B2
1
ATB2
ATB
1
BI
B 1
1 ATB3
1 1
BI1
PEOU
Err5
1
e6
PEOU2
1
e7
PEOU3
1
e8
PEOU4
1
e9
BI3
BI4
1
1
1
1
e14
e15
e16
e17
Err3
1
PEOU1
BI2
PEOU5
1
e10
35
commit to user
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas hasil-hasil survei yang telah dilakukan yang diawali perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dengan analisis deskriptif tentang karakteristik responden dan tanggapan responden, pemaparan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi model serta pengujian hipotesis. A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik responden beserta tanggapannya terhadap item-item pertanyaan yang tertera dalam kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekarja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jawa Tengah yang telah menggunakan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan metode purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan (Sekaran, 2006). Pengambilan data dilakukan dengan metode survei, yaitu dengan memberikan kuesioner secara langsung kepada responden. Lamanya waktu yang digunakan untuk menyebar kuesioner sampai dengan kuesioner terkumpul kurang lebih 1 bulan yaitu mulai tanggal 31 Maret 2011 sampai dengan 5 Mei 2011. Sampel yang berhasil terkumpul berjumlah 109 responden dari 120 kuesioner yang disebarkan. Perinciannya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:
36
commit to user
Tabel 4.1 Jumlah Sampel Keterangan
Jumlah
Persentase
Kuesioner yang dibagikan
120
100%
Kuesioner yang tidak kembali perpustakaan.uns.ac.id Kuesioner yang menjadi sampel
11 109
9,17% digilib.uns.ac.id 90,83%
Sumber: Data Primer yang Diolah (2011) Berdasarkan tabel tersebut, kuesioner yang dibagikan kepada responden berjumlah 120 kuesioner dan 109 kuesioner kembali dimana kuesioner yang kembali tersebut dapat dijadikan sebagai sampel. Jumlah sampel data yang terkumpul telah memenuhi ukuran sampel minimum yang disyaratkan, dimana jumlah sampel untuk model
estimasi
maximum
likehood
(ML)
dalam
interpretasi
hasil
SEM
direkomendasikan antara 100 sampai 200 untuk mendapatkan ukuran goodness of fit yang bagus (Ghozali, 2008). 1.
Karakteristik Responden Penjelasan umum tentang responden dapat dilihat dari pengisian data diri oleh responden yang tertera dalam bagian identitas responden pada kuesioner yang meliputi usia, jenis kelamin, lama bekerja di KAP, jabatan, pendidikan, serta software audit yang digunakan. Gambaran umum responden sesuai kriteria yang ada dalam kuesioner tersebut dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini.
37
commit to user
Tabel 4.2 Komposisi Responden Berdasarkan Usia Usia (Tahun) 21-25 perpustakaan.uns.ac.id
Frekuensi 71
Persentase 65,14% digilib.uns.ac.id
26-30
32
29,36%
31-35
6
5,50%
Jumlah
109
100%
Sumber: Data Primer yang Diolah (2011) Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 109 responden, sebanyak 71 responden atau 65,14% yang berusia 21 sampai 25 tahun, 32 responden atau 29,36% berusia 26 sampai 30 tahun, dan sebanyak 6 responden atau 5,50% berusia 31 sampai 35 tahun. Dengan data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak berusia antara 21 sampai 25 tahun. Tabel 4.3 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Laki-Laki 65 Perempuan 44 Jumlah 109 Sumber: Data Primer yang Diolah (2011)
Persentase 59,63% 40,37% 100%
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa 65 responden atau 59,63% dari keseluruhan responden berjenis kelamin laki-laki dan 44 responden atau 40,37% berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel lebih banyak berjenis kelamin laki-laki.
38
commit to user
Tabel 4.4 Komposisi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja (Tahun) Frekuensi 0-2 53 2-4 28 4-6 19 6-8 5 perpustakaan.uns.ac.id 8-10 1 10-12 3 Jumlah 109 Sumber: Data Primer yang Diolah (2011)
Persentase 48,62% 25,69% 17,43% 4,59% digilib.uns.ac.id 0,92% 2,75% 100%
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa mayoritas responden telah bekerja pada KAP dalam rentang waktu 0 sampai 2 tahun yaitu sebanyak 53 responden atau 48,62%. Komposisi responden berdasarkan jenis software audit yang dipakai adalah sebagian besar menggunakan MS Excel, yaitu sebanyak 100 responden atau 91,74% sedangkan sisanya menggunakan software ACL ataupun kombinasi dari keduanya (data terlampir). Adapun jabatan pada KAP dari sebagian besar responden adalah sebagai auditor yaitu sebesar 104 responden yaitu sebesar 95,41% dan lainnya adalah auditor supervisor serta manager dari KAP tersebut. Dimungkinkan dari 104 responden tersebut sebagian juga merupakan auditor supervisor, tetapi karena tidak terdapat pengklasifikasian yang jelas pada kuesioner maka responden hanya menuliskan auditor saja. Tabel 4.5 Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan D3 S1 S2 Jumlah
Frekuensi 56 51 2 109
Persentase 51,38% 46,79% 1,83% 100%
39
commit to user
Sumber: Data Primer yang Diolah (2011) Berdasarkan
tabel
4.5
dapat
diketahui
bahwa
responden
yang
berpendidikan D3 (Diploma 3) adalah sebanyak 56 responden atau 51,38%, responden berpendidikan S1 (Strata 1) yaitu sebanyak 51 responden atau 46,79% dan yang berpendidikan S2 (Strata 2) adalah sebanyak 2 responden atau 1,83%. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah responden berpendidikan D3. 2.
Tanggapan Responden Tanggapan responden terhadap kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti dapat terlihat pada jawaban responden. Kuesioner tersebut menggunakan empat skala likert dan besifat close-ended question. Skala likert empat poin dari 1 sampai 4 yaitu dijabarkan sebagai berikut: · 1 = sangat tidak setuju · 2 = tidak setuju · 3 = setuju · 4 = sangat setuju Pemeringkatan poin tersebut berlaku untuk pertanyaan yang bersifat positif. Sedangkan untuk pertanyaan yang bersifat negatif digunakan pemeringkatan yang sebaliknya, yaitu pernyataan sangat setuju diberikan poin 1, pernyataan setuju diberikan poin 2, pernyataan tidak setuju diberikan poin 3, dan pernyataan sangat tidak setuju diberikan poin 4. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari hasil analisis data yang bersifat bias.
40
commit to user
a. Tanggapan Responden Mengenai Perceived Usefulness Deskripsi tanggapan dari total 109 responden terhadap item pertanyaan responden terhadap perceived usefulness adalah sebanyak 5 item. Pernyataan yang dugunakan untuk mengukur tingkat perceived usefulness tercermin dalam pernyataan PU1 sampai PU5. digilib.uns.ac.id Data kuesioner perpustakaan.uns.ac.id yang disertakan pada lampiran menunjukkan tanggapan responden pada setiap item pernyataan diringkas dalam tabel berikut. Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Perceived Usefulness
No 1.
Jumlah Jawaban Responden SS S TS STS
Perceived Usefulness (PU) Penggunaan TABK memungkinkan penyelesaian audit dengan lebih cepat
dapat proses
43
66
0
0
37
70
2
0
2.
Penggunaan TABK meningkatkan kinerja saya
3.
Penggunaan TABK dapat memudahkan pekerjaan saya
48
60
1
0
4.
Penggunaan TABK dapat meningkatkan produktivitas kerja saya
38
71
0
0
33
74
2
0
dapat
5.
Penggunaan TABK dapat meningkatkan efektivitas kerja Sumber: Data Primer yang Diolah (2011)
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 66 responden atau 60,55% menjawab setuju atas item pernyataan mempercepat pekerjaan. Pernyataan peningkatan kinerja dijawab 70 responden atau 64,22% dengan jawaban setuju. Sebanyak 60 responden atau 55,04% menjawab setuju atas pernyataan mempermudah 41
commit to user
pekerjaan, 71 responden atau 65,14% menjawab setuju atas pernyataan peningkatan produktivitas, serta 74 responden atau 67,89% juga menjawab setuju atas pernyataan peningkatan efektivitas. b. Tanggapan Responden Mengenai Percived Ease of Use perpustakaan.uns.ac.id Pernyataan selanjutnya mengenai perceived ease ofdigilib.uns.ac.id use tercermin dalam pernyataan PEoU1 sampai PEoU5. Data kuesioner yang disertakan pada lampiran menunjukkan tanggapan responden terhadap perceived ease of use pada setiap item pernyataan yang diringkas dalam tabel berikut. Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Perceived Ease of Use Jumlah Jawaban Responden SS S TS STS
No
Perceived Ease of Use (PEoU)
1.
Mempelajari TABK merupakan hal yang mudah bagi saya
18
69
22
0
2.
Banyak hal yang saya dapatkan dalam menggunakan TABK
27
79
3
0
3.
Menurut saya TABK jelas dan mudah dipahami
17
70
21
1
4.
Menurut saya TABK fleksibel
23
73
12
1
14
77
18
0
5.
Menurut saya TABK mudah penggunaannya Sumber: Data Primer yang Diolah (2011)
Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 69 responden atau 63,30% menjawab setuju atas pernyataan kemudahan mempelajari. Sebanyak 79 responden atau 72,48% menjawab setuju atas pernyataan penambahan pengetahuan, 70 responden atau 64,22% juga menjawab setuju atas pernyataan kemudahan dan kejelasan
42
commit to user
pemahaman. Pada pernyataan fleksibilitas dan kemudahan penggunaan, masing-masing sebanyak 73 responden atau 66,97% dan 77 responden atau 70,64% juga memberikan jawaban setuju. c. Tanggapan Responden Mengenai Attitude toward Behavior perpustakaan.uns.ac.id Pernyataan selanjutnya adalah tentang attitude towarddigilib.uns.ac.id behavior yang terdapat dalam pernyataan ATB1 sampai ATB3. Data kuesioner yang dilampirkan menunjukkan tanggapan responden terhadap attitude toward behavior pada setiap item pernyataan yang diringkas dalam tabel berikut. Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Attitude toward Behavior Jumlah Jawaban Responden SS S TS STS
No
Attitude toward Behavior (ATB)
1.
Saya merasa senang menggunakan TABK
26
80
3
0
2.
Saya menikmati penggunaan TABK
28
73
8
0
2
17
65
25
3.
Saya merasa bosan menggunakan TABK (pernyataan negatif) Sumber: Data Primer yang Diolah (2011)
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 80 responden atau 73,39% menjawab setuju atas item pernyataan senang menggunakan. Pernyataan menikmati penggunaan dijawab 73 responden atau 66,97% dengan jawaban setuju. Sebanyak 65 responden atau 59,63% menjawab tidak setuju atas pernyataan bosan menggunakan yang merupakan pernyataan yang bersifat negatif.
43
commit to user
d. Tanggapan Responden Mengenai Behavioral Intention Pernyataan tentang behavioral intention tercermin dalam pernyataan BI1 sampai BI4. Data kuesioner yang disertakan dalam lampiran menunjukkan tanggapan dari responden atas behavioral intention yang ringkasannya disajikan dalam tabel berikut. perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Behavioral Intention Jumlah Jawaban Responden SS S TS STS
No
Behavioral Intention (BI)
1.
Saya memilih menggunakan TABK dalam penyelesaian proses audit saya
27
80
2
0
Saya berencana untuk menggunakan TABK untuk penyelesaian transaksi dimasa yang akan datang
21
83
5
0
Saya berminat menggunakan TABK dimasa yang akan datang
19
76
14
0
26
70
12
1
2.
3. 4.
Saya berharap terus menggunakan TABK di masa yang akan datang Sumber: Data Primer yang Diolah (2011)
Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 80 responden atau 73,39% menjawab setuju atas item pernyataan memilih menggunakan. Sebanyak 83 responden atau 76,15% memilih jawaban setuju atas pernyataan rencana penggunaan di masa yang akan datang, 76 responden atau 69,72% memilih jawaban setuju atas pernyataan minat penggunaan di masa yang akan datang. Pada pernyataan kontinuitas penggunaan sebanyak 70 responden atau 64,22% juga memberikan jawaban setuju.
44
commit to user
e. Tanggapan Responden Mengenai Behavior Pernyataan
terakhir
yaitu
tentang behavior
tercermin
dalam
pernyataan B1 sampai B2. Data kuesioner yang disertakan dalam lampiran menunjukkan tanggapan dari responden atas behavior yang diringkas dalam tabel berikut. perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Behavior
No
Behavior (B)
1.
Saya menggunakan TABK dalam melakukan proses audit
2.
Saya sering menggunakan TABK dalam melakukan proses audit Sumber: Data Primer yang Diolah (2011)
Jumlah Jawaban Responden SS S TS STS 15
91
3
0
24
73
12
0
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 91 responden atau 83,48% menjawab setuju atas item pernyataan penggunaan sebenarnya. Pernyataan frekuensi penggunaan dijawab 73 responden atau 66,97% dengan jawaban setuju. B. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan (dalam penelitian ini adalah pernyataan) pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2009). Konstruk yang hendak diuji merupakan pengujian kembali dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang
45
commit to user
telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor yang membentuk konstruk sehingga dalam penelitian ini digunakan teknik analisis Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan program AMOS 7. CFA
digunakan
unidimesionalitas atau perpustakaan.uns.ac.id
untuk
menguji
apakah
apakah
suatu
indikator-indikator
konstruk
yang
mempunyai
digunakan dapat digilib.uns.ac.id
mengkonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel (Ghozali, 2009). Pedoman umum yang menatapkan kriteria convergent validity yang dapat diterima adalah lambda atau factor loading-nya memiliki nilai lebih dari 0,50 (Ghozali, 2008). Hasil uji validitas dari CFA disajikan pada tabel 4.11 berikut ini. Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Variabel
Item Standardized Loading PU1 0,652 PU2 0,668 Perceived Usefulness (PU) PU3 0,617 PU4 0,840 PU5 0,850 PEoU1 0,812 PEoU2 0,310 Perceived Ease of Use PEoU3 0,848 (PEoU) PEoU4 0,665 PEoU5 0,804 ATB1 0,718 Attitude toward Behavior ATB2 0,780 (ATB) ATB3 0,366 BI1 0,260 BI2 0,755 Behavioral Intention (BI) BI3 0,852 BI4 0,656 B1 0,730 Behavior (B) B2 0,665 Sumber: Data Primer yang Diolah (2011)
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid
46
commit to user
Berdasarkan hasil CFA yang disajikan pada tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa tidak semua item pernyataan, yang dalam penelitian ini disebut indikator, dapat dinyatakan valid karena nilai dari factor loadingnya ≥ 0,50. Untuk proses analisis selanjutnya item pernyataan yang dinyatakan tidak valid yaitu
PEoU2,
ATB3, dan BI1 harus dikeluarkan dari instrumen analisis. Dari proses tersebut, pada perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id variabel perceived ease of use hanya terdiri dari empat item pernyataan, variabel attitude toward behavior terdiri dari dua item pernyataan, serta variabel behavioral intention terdiri dari tiga item pernyataan. Hasil analisis validitas dari CFA setelah adanya revisi dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini, dimana indikator-indikator yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam analisis. Tabel 4.12 Hasil Revisi Uji Validitas Variabel Variabel
Item Standardized Loading PU1 0,650 PU2 0,666 Perceived Usefulness (PU) PU3 0,615 PU4 0,841 PU5 0,852 PEoU1 0,812 PEoU3 0,848 Perceived Ease of Use (PEoU) PEoU4 0,668 PEoU5 0,805 ATB1 Attitude toward Behavior 0,700 (ATB) ATB2 0,797 BI2 0,732 Behavioral Intention (BI) BI3 0,888 BI4 0,650 B1 0,725 Behavior (B) B2 0,669 Sumber: Data Primer yang Diolah (2011)
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
47
commit to user
Dari hasil revisi pengujian validitas dari CFA maka didapatkan hasil bahwa semua indikator yang digunakan pada pengujian selanjutnya telah memenuhi kriteria untuk dinyatakan valid. C. Uji Reliabilitas perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Setelah didapatkan hasil yang valid pada semua item pernyataan yang digunakan pada proses analisis data, maka tahap selanjutnya adalah melaksanakan pengujian reliabilitas. Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan (dalam penelitian ini adalah pernyataan) adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009). Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha (á). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha-nya lebih besar dari 0,6 atau dinyatakan á > 0,6 (Ghozali, 2009). Dari hasil pengujian reliabilitas variabel dengan bantuan program SPSS for Windows versi 17.0 didapatkan nilai Cronbach Alpha untuk masing-masing variabel yang disajikan pada tabel 4.13 berikut ini. Tabel 4.13 Hasil Uji Realibilitas Variabel Variabel Cronbach Alpha Perceived Usefullness (PU) 0,852 Perceived Ease of Use (PE) 0,863 Attitude toward Behavior (ATB) 0,722 Behavioral Intention (BI) 0,790 Behavior (B) 0,654 Sumber: Data Primer yang Diolah (2011)
Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik
48
commit to user
Berdasarkan koefisien Cronbach Alpha dari masing-masing variabel pada tabel 4.13 di atas maka dapat dikatakan bahwa kuesioner yang digunakan sudah reliabel karena semua variabel telah memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6. D. Uji Asumsi Model perpustakaan.uns.ac.id 1. Normalitas Data
digilib.uns.ac.id
Dalam analisis ini, dilakukan uji normalitas univariate dan multivariate dengan menggunakan bantuan program AMOS 7. Hasil dari analisis tersebut disajikan pada tabel 4.14 berikut ini. Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Variabel min max skew G 1.000 2.000 0.393 BI4 1.000 4.000 -0.305 BI3 2.000 4.000 0.027 BI2 2.000 4.000 0.476 B2 2.000 4.000 0.020 B1 2.000 4.000 0.973 ATB1 2.000 4.000 0.589 ATB2 2.000 4.000 0.087 PEOU5 2.000 4.000 -0.028 PEOU4 1.000 4.000 -0.288 PEOU3 1.000 4.000 -0.198 PEOU1 2.000 4.000 0.016 PU5 2.000 4.000 0.479 PU4 3.000 4.000 0.635 PU3 2.000 4.000 0.074 PU2 2.000 4.000 0.332 PU1 3.000 4.000 0.471 Multivariate Sumber: Data Primer yang Diolah (2011)
c.r. 1.674 -1.300 0.114 2.027 0.087 4.146 2.509 0.370 -0.121 -1.229 -0.844 0.069 2.043 2.708 0.315 1.414 2.009
kurtosis -1.846 0.581 0.298 0.861 0.017 2.476 0.119 -.057 0.402 0.842 0.272 -0.273 -0.682 -1.596 -1.509 -0.921 -1.778 55.893
c.r. -3.934 1.238 0.636 1.835 0.036 5.277 0.254 -0.121 0.857 1.795 0.579 -0.582 -1.453 -3.402 -3.216 -1.964 -3.789 11.479
49
commit to user
Dari hasil analisis pada tabel 4.14 terlihat bahwa hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini evaluasi normalitas diidentifikasi secara univariate maupun multivariate. Secara univariate untuk nilai-nilai dalam c.r skewness, terdapat 2 item yang menunjukkan nilai diatas harga mutlak ± 2,58 yaitu B1 dan PU4. Tetapi kedua indikator tersebut mempunyai nilai kurtosis perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dibawah ± 2,58 sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa data yang digunakan telah terdistribusi secara normal secara univariate. Dari hasil analisis tersebut penelitian ini belum dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal secara multivariate karena nilainya menunjukkan nilai 11,479 yang jauh di atas ± 2,58. Analisis data yang berdasarkan jawaban responden atas pernyataan dalam kuesioner yang sangat beragam akan mengakibatkan sulitnya menghasilkan data yang berdistribusi normal secara sempurna. 2.
Evaluasi Outlier Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan mengamati kriteria jarak mahalanobisnya. Suatu kasus dianggap sebagai outliers jika nilai yang dinyatakan dengan p menunukkan angka kurang dari 0,001 atau disebutkan p<0,001. Jarak mahalanobis dievaluasi dengan menggunakan nilai mahalanobis d-squared (Ghozali,2008). Mahalanobis d-squared digunakan untuk mengukur jarak skor hasil observasi terhadap nilai centroidnya. Pada hasil analisis menggunakan program Amos 7.0, nilai Mahalanobis d-squared dijelaskan lebih lanjut dengan nilai p1 dan p2 yang menunjukkan probabilitas d-squred dengan asumsi normal. Nilai kecil pada kolom p2
50
commit to user
menunjukkan observasi yang jauh dari nilai centroidnya dan dianggap outliers serta harus dibuang dari analisis. Tabel berikut ini menyajikan hasil evaluasi outliers dengan mengamati jarak mahalanobis menggunakan program Amos 7.0. Tabel 4.15 perpustakaan.uns.ac.id
Jarak Mahalanobis
Observation number Mahalanobis d-squared 103 41.305 104 39.786 26 37.290 86 36.785 5 36.411 69 35.015 78 32.763 61 32.099 22 31.628 109 31.150 28 29.610 63 28.894 89 28.174 102 27.497 100 27.449 14 27.320 62 25.947 37 3.733 52 3.733 76 3.733 Sumber: Data Primer yang Diolah (2011)
digilib.uns.ac.id p1 .001 .001 .003 .004 .004 .006 .012 .015 .017 .019 .029 .036 .043 .051 .052 .054 .075 1.000 1.000 1.000
p2 .088 .010 .005 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .001 .001 .001 .000 .003 1.000 1.000 1.000
Dari tabel yang disajikan tersebut dapak kita ketahui bahwa terdapat delapan kasus yang dikategorikan sebagai outliers yaitu observasi nomor 5, 69, 78, 61, 22, 109, 28, dan 14. Tetapi outliers tersebut tidak perlu dikeluarkan dari analisis karena dalam analisis penelitian, jika tidak terdapat alasan khusus
51
commit to user
mengeluarkan kasus yang mengindikasikan adanya outliers, maka kasus tersebut dapat tetap diikutsertakan dalam analisis selanjutnya. 3.
Analisis Kesesuaian Model (Goodness of Fit) Evaluasi nilai goodness of fit dari analisis yang telah dilakukan dari hasil
perpustakaan.uns.ac.id penelitian yang dilakukan disajikan dalam tabel 4.16 berikut ini. digilib.uns.ac.id Tabel 4.16 Hasil Goodness of Fit Model Nilai yang diharapkan 2 Chi-Square (χ ) Diharapkan kecil Significance Probability (p) ≥0,05 CMIN/DF ≤2,0 GFI ≥0,9 AGFI ≥0,9 TLI ≥0,9 CFI ≥0,9 RMSEA ≤0,08 Sumber: Data Primer yang Diolah (2011) Goodness of Fit Indices
Hasil 157,549 0,002 1,432 0,851 0,793 0,916 0,932 0,063
Evaluasi Model Buruk Baik Marjinal Marjinal Baik Baik Baik
Pada tabel yang menyajikan hasil goodness of fit model di tatas dapat dilihat bahwa terdapat empat indikasi yang baik yaitu CMIN/DF, TLI, CFI, dan RMSEA. Nilai CMIN/DF adalah 1,432 yang mempunyai nilai lebih kecil dari 2,0. Nilai TLI DAN CFI masing-masing 0,916 dan 0,932 yang keduanya lebih besar dari nilai 9,0. Serta nilai RMSEA yang lebih kecil dari 0,08 yaitu 0,063. Adapun nilai GFI dan AGFI dianggap mempunyai nilai marjinal karena mendekati nilai yang disyaratkan. GFI mempunyai nilai 0,851 serta AGFI yang mempunyai nilai 0,793 telah mendekati nilai 0,90. Sedangkan nilai Chi Square
52
commit to user
(χ2) sebesar 157,549 serta Significance Probability (p) sebesar 0,002 masih belum memenuhi syarat nilai yang diharapkan. Nilai Significance Probability (p) sangat sensitif terhadap besarnya sampel, yaitu semakin besar ukuran sampel maka kemungkinan goodness of fit akan semakin buruk (Ghozali, 2008). Jadi ukuran yang menunjukkan kriteria perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id marjinal
tersebut
dianggap
tidak
mempengaruhi
model.
Berdasarkan
keseluruhan pengukuran goodness of fit tersebut mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. E.
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
Structural Equation Modeling (SEM) yang hasilnya dapat dilihat pada besaran regression weight model yang disajikan pada tabel 4.17 berikut ini. Tabel 4.17 Regression Weight Estimate S.E. PEOU <--- G 0.038 0.103 PU <--- G 0.154 0.063 PU <--- PEOU 0.228 0.073 ATB <--- PU 0.568 0.170 ATB <--- PEOU 0.329 0.113 BI <--- ATB 0.162 0.125 BI <--- PU 0.243 0.154 B <--- BI 0.179 0.121 B <--- PU 0.298 0.124 B <--- G 0.083 0.066 Sumber: Data Primer yang Diolah (2011)
C.R. 0.367 2.433 3.127 3.338 2.926 1.300 1.574 1.479 2.403 1.270
P 0.714 0.015 0.002 *** 0.003 0.194 0.115 0.139 0.016 0.204
*** = menunjukkan nilai yang lebih kecil dari signifikansi 1% atau 0,01
53
commit to user
Tabel 4.19 berikut ini akan menyajikan besaran standardized regression weight yang menjelaskan hubungan positif atau negatif dari variabel yang dianalisis. Tabel 4.18 Standardized Regression Weight perpustakaan.uns.ac.id PEOU PU PU ATB ATB BI BI B B B
<--<--<--<--<--<--<--<--<--<---
G G PEOU PU PEOU ATB PU BI PU G
Estimate 0.038 0.238 0.355 0.414 0.373 0.207 0.225 0.215 0.332 0.144
digilib.uns.ac.id
Sumber: Data Primer yang Diolah (2011) Berikut hasil analisis hipotesis yang didasarkan pada kedua tabel tersebut. 1.
H1 : Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Perceived Usefulness Uji signifikansi yang dilakukan terhadap hipotesis 1 terbukti secara signifikan karena diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,002 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan pada tingkat signifikansi 5% (H1 diterima). Hasil estimasi pengaruh perceived ease of use terhadap perceived usefulness diperoleh koefisien jalur (standardized regression weight estimate) adalah sebesar 0,355. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara variabel perceived ease of use terhadap perceived usefulness adalah positif.
54
commit to user
Hasil penelitian ini sesuai dengan banyak hasil penelitian, yaitu antara lain penelitian yang dilakukan oleh Tangke (2004), Wibowo (2008), Park (2009), Yuadi (2009), Yang, Hsu, dan Tan (2010), serta Chinyamurindi dan Louw (2010) yang juga menyatakan bahwa perceived ease of use berpengaruh positif terhadap perceived usefulness. perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hal tersebut juga menguatkan pernyataan pada penelitian Davis et.al (1989) menunjukkan bahwa perceived ease of use merupakan penentu perceived usefulness. Jadi apabila seseorang percaya bahwa teknologi TABK mudah digunakan, maka orang tersebut akan percaya bahwa menggunakan TABK akan meningkatkan kinerja mereka. 2.
H2 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Attitude toward Behavior Uji signifikansi terhadap hipotesis 2 terbukti secara signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas *** atau jauh lebih kecil dari 0,01 yang berarti juga signifikan pada taraf signifikansi 5% maupun 1% (H2 diterima). Hasil estimasi pengaruh perceived usefulness terhadap attitude toward behavior diperoleh koefisien jalur (standardized regression weight estimate) sebesar 0,414. Artinya hubungan antara variabel perceived usefulness terhadap attitude toward behavior adalah positif. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil yang diungkapkan dalam penelitian Yang, Hsu, dan Tan (2010), Adiwibowo, Huri, Sari (2007), Wibowo (2008), serta Park (2009) yang juga mendukung pernyataan bahwa perceived usefulness merupakan konstruk yang cukup signifikan mempengaruhi attitude toward behavior.
55
commit to user
Jadi semakin seseorang percaya bahwa menggunakan TABK akan meningkatkan kinerja mereka, maka mereka akan lebih bersikap positif dalam menggunaka TABK tersebut. 3.
H3 : Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Attitude toward Behavior
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Uji signifikansi terhadap hipotesis 3 terbukti secara signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,003 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan pada taraf signifikansi 5% (H3 diterima). Hasil estimasi pengaruh perceived ease of use terhadap attitude toward behavior diperoleh koefisien jalur (standardized regression weight estimate) adalah sebesar 0,373 yang menunjukkan bahwa hubungan antara variabel perceived ease of use terhadap attitude toward behavior adalah positif. Hasil tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Tangke (2004), Park (2009), Muhammad S.B. (2010), serta Yang, Hsu, dan Tan (2010) yang menyatakan bahwa perceived ease of use berpengaruh signifikan terhadap attitude toward behavior. Jadi apabila seseorang beranggapan bahwa suatu teknologi mudah digunakan maka orang tersebut akan menggunakan teknologi tersebut dibandingkan dengan teknologi yang lebih sulit penggunaannya. Dalam hal ini teknologi tersebut adalah teknologi TABK. 4.
H4 : Attitude toward Behavior berpengaruh terhadap Behavioral Intention Uji signifikansi terhadap hipotesis 4 tidak terbukti secara signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,194 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan pada taraf signifikansi 5% (H4 ditolak). Hasil ini menunjukkan bahwa seseorang yang beranggapan perlu menggunakan 56
commit to user
teknologi tersebut (TABK) untuk melakukan aktivitasnya tidak selalu mempunyai minat untuk menggunakannya secara terus menerus. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa attitude toward behavior berpengaruh terhadap behavioral intention. Penelitian yang mendukung pernyataan tersebut antara lain Adiwibowo, Huri, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sari (2007), Park (2009), Yuadi (2009), serta Yang, Hsu, dan Tan (2010). Dari hasil pengamatan pada data statistik deskriptif yang ada, dapat dilihat bahwa perbedaan hasil signifikansi yang terjadi dapat disebabkan karena sebagian dari responden berusia di atas 26 tahun sehingga mereka kurang berminat untuk mempelajari teknologi baru yang ditawarkan walaupun mereka beranggapan bahwa teknologi tersebut dibutuhkan. Selain itu, penyebab lain yang memungkinkan adalah sebagian dari responden sudah bekerja selama lebih dari dua tahun sehingga mereka merasa lebih nyaman dengan proses audit sebelumnya yaitu secara manual yang biasa mereka kerjakan. 5.
H5 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Behavioral Intention Uji signifikansi terhadap hipotesis 5 tidak terbukti secara signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,115 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan pada taraf signifikansi 5% (H5 ditolak). Hasil ini menunjukkan bahwa kegunaan dari teknologi TABK tidak selalu berpengaruh terhadap minat pengguna untuk menggunakan teknologi tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yang, Hsu, dan Tan (2010), Park (2009), serta Adiwibowo, Huri, Sari (2007) 57
commit to user
yang menyatakan bahwa perceived usefulness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap behavioral intention. Tetapi hasil tersebut berbeda dengan hasil penelitian Taylor & Todd (1995), Venkatesh et.al (2000), serta Yuadi (2009) yang mengemukakan hasil bahwa perceived usefulness merupakan penyebab utama dari behavioral intention. perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari hasil pengamatan pada data statistik deskriptif yang ada, dapat dilihat bahwa perbedaan hasil signifikansi yang terjadi dapat disebabkan karena sebagian dari responden yaitu lebih dari 50% sudah bekerja di KAP lebih dari dua tahun. Hal tersebut menyebabkan auditor tersebut sudah terbiasa dengan kebiasaan yang lama dan mereka kurang tertarik untuk mempelajari teknologi baru yang ditawarkan walaupun mereka mengetahui kegunaan dari teknologi tersebut yang dapat meningkatkan kinerja mereka. 6.
H6 : Behavioral Intention berpengaruh terhadap Behavior Uji signifikansi terhadap hipotesis 6 tidak terbukti secara signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,139 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan pada taraf signifikansi 5% (H6 ditolak). Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua orang melakukan suatu perilaku (behavior) yang dalam hal ini adalah menggunakan teknologi TABK walaupun ia mempunyai minat untuk menggunakannya. Hasil tersebut bertentangan dengan penelitian sebeluamnya yang dilakukan oleh Venkatesh (2008), Yuadi (2009) serta Muhamad S.B. (2010) dimana hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dari
58
commit to user
behavioral intention pada behavior atau penggunaan aktual user dari teknologi tersebut. Dalam hal ini, kemungkinan kondisi yang membedakan tingkat signifikansi penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain adalah perbedaan budaya penerimaan teknologi dalam lingkup wilayah tertentu yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id diteliti. Penelitian ini hanya meliputi wilayah Jawa Tengah yang mayoritas perusahaa di wilayah tersebut belum menggunakan database yang cukup baik. Hal itu tentu saja mempengaruhi proses audit karena sebagian besar klien dari KAP di Jawa Tengah adalah perusahaan di sekitarnya sehingga proses auditnya masih menggunakan proses manual. 7.
H7 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Behavior Uji signifikansi yang dilakukan terhadap hipotesis 7 terbukti secara signifikan karena diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.016 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan pada tingkat signifikansi 5% (H7 diterima). Hasil estimasi pengaruh perceived usefulness terhadap behavior diperoleh koefisien jalur (standardized regression weight estimate) sebesar 0,332. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara variabel perceived usefulness terhadap behavior adalah positif. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil yang diungkapkan dalam penelitian Tangke (2004) serta Ndubisi (2008) yang menyatakan bahwa perceived usefulness merupakan konstruk yang paling signifikan menentukan actual system usage atau behavior. Pernyataan tersebut diartikan bahwa persepsi kegunaan seseorang sangat menentukan perilaku orang tersebut. Jadi,
59
commit to user
tingkat kepercayaan seseorang akan kegunaan suatu teknologi akan mempengaruhi perilaku orang tersebut untuk menggunakannya. 8.
H8 : Gender berpengaruh terhadap Perceived Ease of Use Uji signifikansi terhadap hipotesis 8 tidak terbukti secara signifikan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena diperoleh nilai probabilitas 0,714 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan pada taraf signifikansi 5% (H8 ditolak). Hal ini menunjukkan bahwa persepsi seseorang tentang kemudahan penggunaan teknologi TABK tidak ditentukan oleh gender. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gardner dan Amoroso (2004), Gefen dan Straub (1997) serta Wahid (2005) menyatakan hasil bahwa gender berpengaruh secara signifikan pada perceived ease of use. Penelitian Ndubisi (2008) serta Chinyamurindi dan Louw (2010) juga mendukung adanya temuan tersebut. Dari hasil pengamatan pada data statistik deskriptif yang ada, dapat dilihat bahwa komposisi jumlah responden laki-laki dan perempuan sudah cukup berimbang. Tetapi terdapat perbedaan hasil signifikansi dengan penelitian terdahulu yang dapat disebabkan antara lain karena perbedaan budaya penerimaan teknologi oleh responden pada wilayah tertentu seperti yang dinyatakan pada penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya bahwa tingkat penerimaan teknologi di Indonesia lebih rendah daripada di negara lainnya. Selain itu dimungkinkan karena teknologi TABK yang digunakan sebagian besar responden adalah MS Excel yang cenderung sudah cukup lama dikenal.
60
commit to user
9.
H9 : Gender berpengaruh terhadap Perceived Usefulness Uji signifikansi yang dilakukan terhadap hipotesis 9 terbukti secara signifikan karena diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.015 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan pada tingkat signifikansi 5% (H9 diterima). Hasil
estimasi pengaruh gender terhadap perceived usefulness diperoleh koefisien perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id jalur (standardized regression weight estimate) sebesar 0,238. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara gender terhadap variabel perceived usefulness adalah positif. Hasil tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Gardner dan Amoroso (2004), Gefen dan Straub (1997) serta Wahid (2005), Ndubisi (2008) serta Chinyamurindi dan Louw (2010) menyatakan hasil bahwa gender berpengaruh secara signifikan pada perceived usefulness. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa persepsi seseorang tentang kegunaan dari suatu teknologi, dalam hal ini TABK, akan berbeda jika dilihat dari sudut pandang seorang lakilaki dan perempuan. 10.
H10 : Gender berpengaruh terhadap Behavior Uji signifikansi terhadap hipotesis 10 tidak terbukti secara signifikan, karena diperoleh nilai probabilitas 0,204 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan pada taraf signifikansi 5% (H10 ditolak). Hal ini menunjukkan bahwa sudut pandang laki-laki atau perempuan tidak terlalu berpengaruh terhadap penggunaan teknologi TABK secara aktual. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya oleh Gefen dan Straub (1997) yang menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara 61
commit to user
gender dengan behavior. Tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gardner dan Amoroso (2004), dimana gender dihubungkan dengan perceived usage atau behavior. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa gender berpengaruh signifikan terhadap behavior. Dapat dilihat bahwa hasil statistik deskriptif bahwa komposisi responden perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id laki-laki dan perempuan sudah cukup berimbang tetapi hal tersebut belum cukup untuk mendapatkan hasil uji signifikansi yang disyaratkan. Adanya perbedaan hasil analisis hipotesis dengan penelitian sebelumnya dapat dikarenakan beberapa hal yaitu antara lain jenis teknologi yang diteliti, yang dalam penelitian ini adalah teknologi TABK, perbedaan budaya teknologi dalam wilayah tertentu yang dijadikan lingkup pengambilan sampel dan bahwa teknologi TABK yang digunakan sebagian besar responden adalah MS Excel yang cenderung sudah dikenal dan digunakan sejak lama. F.
Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil pembahasan pada kesepuluh uji hipotesis tersebut didapatkan hasil
bahwa terdapat sebagian hipotesis yang ditolak karena tidak memenuhi syarat signifikansi yang telah ditetapkan. Hipotesis yang diterima antara lain yaitu H1:_perceived ease of use berpengaruh terhadap perceived usefulness, H2: perceived usefulness berpengaruh terhadap attitude toward behavior, H3: perceived ease of use berpengaruh terhadap attitude toward behavior, H7: perceived usefulness berpengaruh terhadap behavior, serta H9 : gender berpengaruh terhadap perceived usefulness.
62
commit to user
Sedangkan sebagian hipotesis lain yang tidak diterima atau ditolak yaitu H4: attitude toward behavior berpengaruh terhadap behavioral intention, H5: perceived usefulness berpengaruh terhadap behavioral intention, H6: behavioral intention berpengaruh terhadap behavior, H8: gender berpengaruh terhadap perceived ease of use, serta H10 : gender berpengaruh terhadap behavior. perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Adanya perbedaan hasil analisis dengan penelitian sebelumnya dapat disebabkan oleh banyak hal. Kemungkinan penyebabnya antara lain adalah perbedaan karakteristik dari responden, perbedaan budaya penggunaan teknologi oleh responden, perbedaan jangkauan wilayah secara geografis atas pengambilan sampel, perbedaan teknologi yang diteliti tingkat penerimaannya, dan lain sebagainya.
63
commit to user
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian ini akan disampaikan kesimpulan, saran, serta keterbatasan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian sebagai bagian akhir dari penelitian ini. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil analisis data yang telah dilakukan dan akan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Selain kesimpulan akan disertakan keterbatasan dari penelitian ini dan saran-saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan. A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian mengenai pengaruh gender sebagai variabel eksternal terhadap penerimaan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) melalui pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) serta berdasarkan
hasil
analisis yang telah dilakukan peneliti pada bab IV dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Modelling (SEM) maka dapat diambil kesimpulan bahwa gender berpengaruh secara signifikan terhadap perceived usefulness. Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi seseorang tentang kegunaan dari suatu teknologi, dalam hal ini TABK, akan berbeda jika dilihat dari sudut pandang seorang laki-laki dan perempuan. Pada variabel lain yang juga diteliti pengaruh gender terhadapnya yaitu perceived ease of use dan behavior didapatkan kesimpulan bahwa gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kedua variabel tersebut. Hal tersebut
64
commit to user
menyatakan bahwa persepsi seseorang tentang kemudahan penggunaan teknologi TABK tidak ditentukan oleh gender. Hal lain yang dapat dilihat yaitu bahwa sudut pandang laki-laki atau perempuan tidak terlalu berpengaruh terhadap penggunaan teknologi TABK secara aktual. Adanya perbedaan hasil analisis dengan penelitian sebelumnya dapat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id disebabkan oleh banyak hal. Kemungkinan penyebabnya antara lain adalah perbedaan karakteristik dari responden, perbedaan budaya penggunaan teknologi oleh responden, perbedaan jangkauan wilayah secara geografis atas pengambilan sampel, serta adanya perbedaan teknologi yang diteliti tingkat penerimaannya. Selain itu kemungkinan yang mempengaruhi hasil penelitian ini adalah bahwa sebagian besar responden menggunakan teknologi TABK yang berupa aplikasi MS Excel yang cenderung sudah lama dikenal dan sudah sering digunakan sehingga pengaruh perbedaan gender terhadap penerimaan teknologi sulit untuk diidentifikasikan walaupun komposisi sampel untuk laki-laki dan perempuan sudah cukup berimbang. B. KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan untuk penelitian selanjutnya. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain. 1. Ruang lingkup penelitian hanya di wilayah Jawa Tengah, sehingga kurang bisa mewakili persepsi atau tingkat penerimaan auditor tentang penggunaan TABK di wilayah lain dengan karakteristik klien serta budaya teknologi yang berbeda atas auditor tersebut.
65
commit to user
2. Keterbatasan yang melekat dalam metode survei yaitu peneliti tidak bisa mengontrol jawaban responden apabila responden tidak jujur dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. 3. Penelitian ini hanya menggunakan variable eksternal TAM sesuai dengan penelitian Gardner & Amoroso (2004) yaitu gender, sehingga belum dapat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dipastikan bahwa variabel tersebut merupakan faktor utama
yang
mempengaruhi auditor dalam menggunakan teknologi TABK. 4. Sebagian besar responden menggunakan software MS. Excel dalam pekerjaannya sehingga masih kurang mewakili keragaman daya terima terhadap software audit yang lain. 5. Sebagian besar responden baru bekerja di KAP dalam waktu antara 0-2 tahun sehingga pengalaman bekerja menggunakan TABK masih sedikit sehingga tingkat penerimaan terhadap teknologi tersebut masih rendah. C. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran untuk penelitian yang akan datang sebagai berikut: 1. Memperluas ruang lingkup penelitian untuk penelitian selanjutnya sehingga tingkat generalisasi sampel ke populasinya bisa lebih luas. 2. Menambah metode survei yaitu wawancara untuk melengkapi metode kuesioner yang telah dilakukan sebelumnya yang bertujuan untuk menghindari adanya respon yang bias dari responden.
66
commit to user
3. Menambah variabel eksternal lainnya, hal ini bertujuan agar dapat diketahui faktor yang sesungguhnya mempengaruhi penerimaan teknologi TABK bagi auditor. 4. Menambah syarat pengkualifikasian responden dalam hal penggunaan teknologi yaitu untuk responden yang pernah atau sedang menggunakan lebih perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dari satu jenis software audit. 5. Menambah syarat pengkualifikasian responden yaitu hanya untuk auditor dengan pengalaman kerja pada KAP di atas dua tahun.
67
commit to user