SKRIPSI DAMPAK LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 23 KOTA JAMBI.
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Ektensi Bimbingan Dan Konseling FKIP Universitas Jambi.
OLEH : NAOMI LASMARIA ERAID009053
PROGRAM BIMBINGAN KONSELING EKSTENSI FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2013
1
DAFTAR ISI
PERSEMBAHAN HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang ..............................................................................
1
B. Batasan Masalah............................................................................
5
C. Rumusan Masalah .........................................................................
6
D. Tujuan Penelitian ..........................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ........................................................................
6
F. Anggapan Dasar ............................................................................
7
G. Definisi Operasional......................................................................
8
H. Kerangka Konseptual ....................................................................
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................
10
A. Layanan Penguasaan konten ..........................................................
10
B. Kegiatan Pendukung ......................................................................
17
C. Operasionalisasi Layanan...............................................................
18
D. Belajar ............................................................................................
19
1. Pengertian Belajar ....................................................................
19
2. Ciri-ciri Belajar ........................................................................
20
E. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar .......................................................
21
2. Jenis-Jenis Prestasi Belajar ......................................................
23
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ..............
28
F. Hasil Belajar ...................................................................................
29
1. Pengertian Hasil Belajar ..........................................................
29
2
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ......................
30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................
32
A. Jenis Penelitian ..............................................................................
32
B. Populasi dan Sampel .....................................................................
32
C. Jenis dan Sumber data ...................................................................
34
D. Alat Pengumpul Data ....................................................................
34
E. Teknik Analisa Data .......................................................................
35
BAB IV HASIL PEMBAHASAN .................................................................
37
A. Diskripsi Data ................................................................................
37
B. Hasil Penelitian .............................................................................
39
C. Pembahasan dan Hasil Penelitian .................................................
46
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...............................................................
48
A. Simpulan........................................................................................
48
B. Saran ..............................................................................................
49
C. Implikasi Penelitian Terhadap Bimbingan Dan Konseling ...........
50
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
3
ABSTRAK
Judul Skripsi
: Dampak Layanan Penguasaan Konten Terhadap Prestasi Siswa Di SMP Negeri 23 Kota Jambi Peneliti : Naomi Lasmaria. ART NIM : ERA1D009053 Dosen Pembimbing : Drs. Asradi.MM Menyadari bahwa perkembangan dan kehidupan setiap individu perlu menguasai berbagai hal. Mulai belajar melihat, mendengar, makan, minum, berbicara, berjalan, dan sebagainya. Proses belajar adalah usaha untuk membentuk hubungan antara perangsang dan reaksi. Namun menurut Depdiknas (2003) belajara adalah proses yang sangat membangun makna pemahaman terhadap informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk tingkah manakah kualitas layanan penguasaan terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 23 Kota Jambi. Menurut Prayitno (2004:2) adalah layanan bantuan kepada individu atau kelompok untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Menurut Ernest R. Hilgrad dalam (Sumardi Suryabrata, (1984 : 252) belajar adalah proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan. Sedangkan Menurut Winkel (1996 : 162) menngatakan Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Penelitian ini dibatasi pada dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 23 Kota Jambi, Layanan Penguasan Konten dalam penelitian ini adalah Meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kemampuan tanya jawab sedangkan komponen prestasi belajar siswa adalah Harapan, Kemauan, Kebutuhan dan bisa dilihat siswa yang ditunjukkan dengan leger nilai. Hasil penelitian ini berjumlah 56 item dengan jumlah sampel penelitian 50. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan menggunakan angket yang diisi oleh siswa sebagai subyek penelitian. Penelitian ini termasuk kuisioner. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikasi antara Layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 23 Kota Jambi, dengan nilai korelasi besar 88% ternyata berada pada kualitas ―Baik‖ . yang menujukan korelasi rendah artinya hubungan jelas korelasi kecil. Oleh karena itu direkomendasikan kepada guru pembimbing disekolah untuk memberikan layanan yang ekstra dalam meningkatkan mutu hasil prestasi belajar siswa. Meningkatkan hasil belajar siswa Hasil layanan penguasaan konten responden pada Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi yang membahas tentang Meningkatkan hasil belajar siswa dengan descriptor minat terhadap belajar, etika dalam melakukan tanya jawab, pemahaman terhadap materi. Ada 20item berbobot positif, deskripsi data jawaban angket pada 20 . hasil Meningkatkan kemampuan Tanya jawab siswa di dalam kelas serta gambaran tentang Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi, yang membahas tentang meningkatkan kemampuan Tanya jawab siswa di dalam kelas dengan descriptor kemampuan bertanya dan kemampuan menjawab yang terdiri dari 11item. Ada 11item berbobot positif.
4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan kepribadiannya
merupakan
sesuai
dengan
usaha
manusia
nilai-nilai
dalam
untuk
membina
masyarakat
dan
kebudayaan. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa : ― pendidik nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalamdalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan perkembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab‖. Fungsi dan tujuan pendidikan tersebut menujukkan karakter pribadi peserta didik yang diharapkan terbentuk melalui pendidikan. Klausul undang-undang ini memberikan implikasi imperatif terhadap semua penyelenggaraan pendidika, baik formal dan nonformal, maupun informal agar senantiasa mengorientasikan program untuk membangun karakter. Kondisi seperti yang telah dijelaskan diatas tidak luput pula terjadi dan dialami oleh siswa SMP Negeri 23 Kota Jambi. Menyikapi hal tersebut, sekolah sebagai pendidikan formal sangat penting peran dan fungsinya dalam membantu siswa mengatasi masalah belajar. Untuk itulah layanan penguasaaan konten merupak proses yang terpadu dari bimbingan
5
dan konseling, yang didalamnya mengandung makna menata, membantu, merefisi, dan menyeleksi hal-hal yang bersifat inovatif. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling disekolah mengikuti pola progam tertentu. Pola umum bimbingan dan konseling meliputi keseluruhan kegiatan bimbingan, jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling. Pola tersebut adalah bimbingan dan konseling pola ± 17 plus. Yang terdiri dari bidang bimbingan, 9 jenis layanan dan 6 kegiatan pendukung. Dimana layanan penguasaan konten terdapat
didalamnya
yang
dapat
membantu
siswa
memahami,
mengarahkan penilaian dan sikap, menguasai cara-cara atau kebiasaan tertentu, untuk memenuhi kebutuhan dn mengatasi masalah. Perkembangan dan kehidupan setiap individu perlu menguasai berbagai kemampuan atau kompetensi. Dengan kemampuan atau kompetensi itulah individu hidup dan berkembang. Banyak dari kemampuan atau kompetensi itu harus pelajar. Untuk itu individu harus belajar, dalam kegiataan belajar individu yang bersangkutan menjalani proses pembelajaran. Menurut Agus Wibowo, Layanan penguasaan konten adalah salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa dapatmemahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntuntan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya.
6
Menurut Prayitno (2004:2) Layanan penguasaan konten merupakan layanan bantuan kepada individu (sendiri-sendiri ataupun kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. kemampuan atau kompetensi yang dimaksud satu unit konten yang didalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum dan aturan, nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan yang terkait didalamnya. Layanan penguasaan konten juga membantu individu menguasai aspekaspek konten tersebut secara tersinergikan. Dengan penguasaan konten, individu diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya.Layanan penguasaan konten dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik siswa. Menurut Pandangan ini dikemukan oleh aliran psikologi yang dipelopori oleh Koneksinonisme. Belajar adalah usaha untuk membentuk hubungan antara perangsang dab reaksi.Menurut James O. Whittaker merumuskan belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Menurut winkel, belajar adalah semua aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahaan-perubahaan dalam pengelolaan pemahaman. Kemampuan intelektual siswa dapat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar
7
mengajar berlangsung. Adapun prestasi dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. dapatlah dikaitkan dengan pengertian prestasi belajar adalah pengetahuan akan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dan pada umumnya berpengaruh baik pada pekerjaan- pekerjaan yang berikutnya, maksudnya prestasi lebih baik. Menurut
(Ach,dkk,1980:8).
Menyadari
bahwa
usaha
yang
dilakukan oleh siswa dalam meraih prestasi belajar siswa tentunya mempunyai pengaruh berbagai faktor. Dalam faktor tersebut bisa berupa faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun, faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) dalam mencapai prestasi belajarbelajar yang sebaik-baiknya. Berdasarkan fenomena lapangan ditemui siswa yang suka meninggalkan kelas pada saat jam pelajaran sedang berlangsung, sering tidak hadir, tidak aktif dikelas dan tidak mematuhi aturan disekolah, sehingga sangatlah wajar apabila hanta siswa memperoleh hasil belajar yang tidak sesuai dengan harapan. Beberapa permasalahan diatas di duga disebabkan banyak siswa tidak memahami dirinya sendiri dengan baik dan rendahnya prestasi. Kegiatan dipantau dari kegiatan guru kelas dalam membimbing siswa terutama bermasalah belajar yang rendah, guru dikelas memiliki tahap-tahap sebagai berikut : 1. Pendekatan ( pada umumnya secara langsung (bersifat direktif) dan tatap muka, dengan formal klasikal, kelompok, atau individu) 2. Penjelasaan materi penguasaan konten 3.
8
Tanya dan jawab antara guru dan siswa 4. Kegiatan lanjutan berupa diskusi kelompok. 5. Media yang digunakan komputer dan media tulis. Evalusinya tujuan sebuah tindakan dalam menentukan nilai siswa didalam kelas, hasil evaluasinya dipantau dari mulai perencanaan dan pengumpulan data siswa untuk bisa terlaksanakan oleh seorang konselor (guru), perencanaan juga bisa ditetapkan aspek-aspek yang harus dinilai, perencanaan bisa memilih atau menyusun alat- alat yang akan digunakan dalam kelas. Bukan perencanaan dan pengumpulan data saja guru menentukan kriterianya siswa. Kesimpulan dilapangan dari pendekatan guru kepada siswa banyak informasi atau masalah yang dialami terutama masalah belajar, pendekatan secara langsung bisa dalam bentuk kelompok , dan sebagai Guru BK disana menjelaskan apa yang dimaksud Layanan Penguasaan Konten terhadap siswa, setelah Guru BK membimbing setiap pertanyaan dan serta biasakan siswanya aktif , secara evaluasinya melihat atau pantau setiap kelompok yang sudah bentuk, dari segi aktif siswa tanya jawab kepada teman sebaya dalam masalah belajar. Sesuai dengan latar belakang permasalahan, maka penulis ingin mengangkat penelitian sseputar masalah yang hubungan dengan motivasi belajar siswa, dengan judul skripsi : ― Dampak Layanan Pennguasaan Konten Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMP Negeri 23 Kota Jambi.”
B. Batasan Masalah
9
Mengingat banyak masalah yang berkaitan dengan kemampuan siswa, maka dalam penelitian ini pun dilakukan pembatasan masalah pada : 1.
Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa yang berkenaan dengan Meningkatkan hasil belajar siswa
2.
Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa yang berkenaan dengan meningkatkan kemampuan tanya jawab.
3.
Adapun siswa yang akan diteliti adalah siswa kelas VII.1 Dan VII.2 di SMP Negeri 23 Kota Jambi.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
ditemukan,
maka
permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan, yaitu : 1. Bagaimanakah Kualitas dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi siswa yang berkenaan dengan meningkatkan hasil belajar. 2. Bagaimanakah Kualitas dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi siswa yang berkenaan dengan meningkatkan tanya jawab.
D. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan tingkah Danpak layanan penguasaan konten terhadap prestasi siswa yang berkenaan meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Mendeskripsikan tingkah Dampak layanan penguasaan konten yang berkenaan dengan meningkatkan tanya jawab.
E. Manfaat Penelitian
10
1. Bagi siswa sebagai bahan masuk dalam meningkatkan dan menguasai tertentu serta menambah pemahaman, mengarahkan sikap dan kebiasaan positif, mengatasi masalah membolos pada saat jam belajar. 2. Bagi orang tua sebagai masukan agar menuntun dan mengarahkan anak-anaknya agar dapat meningkatkan prestasi belajar. 3. Bagi guru pembimbing penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang bagaimana meningkatakan prestasi belajar dalam layanan penguasaan konten yang optimal. 4. Bagi guru mata peljran atau wali kelas sebagaimana menjadi bahan masukkan guna mengadakan kerjasama dengan guru pembimbing, sehingga penyelenggaraan layanan penguasaan konten lebih efektif serta dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. 5. Bagi sekolah sebagai bahan masuk dapat dipergunakan untuk mempelajari kebijaksanaan apa yang hasru dilakukan oleh pihak sekolah di masa yang akan datang agar kebutuhan siswa yang terpenuhi.
F. Anggapan Dasar Menurut sutja, dkk (2014:68), Anggapan dasar atau asumsi adalah merupakan prinsip, kepercayaan, sikap atau predisposisi yang digunakan peneliti untuk pembangun hipotesis atau pertanyaan penelitian. Maka penelitian ini mengacu pada asumsi bahwa : 1. Menurut Agus Wibowo, Layanan Penguasaan Konten adalah salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa dapat memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan
11
belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntuntan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya 2. Drs.
Slameto
juga
merumuskan
pengertian
tentang
belajar.
Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk mempreroleh suatu perubahaantingkah laku yang baru secara keseluruhan. 3. Sementara Nasrun Harapan dan kawan-kawan memberikan batasan, bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat didalam kurikulum.
G. Defisini Operasional 1. Layanan penguasaan konten Layanan penguasaan konten (PKO) artinya layanan bantuan kepada individu (sendiri-sendiri ataupun dalam kelompok ) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. 2. Belajar Bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi. 3. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses
12
dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu untuk perubahan perilaku yang relative menetap. 4. Siswa Siswa adalah peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur. H. Kerangka Konseptual Menurut Sutja, dkk (2004:48):‖
kerangka konseptual atau juga
paradigma adalah gambaran tentang alur pikir yang digunakan dalam penelitian, kerangka konseptual dilukiskan dalam bentuk bagan Atau chart, agar terlihat permasalahan penelitiandalam kerangka yang utuh, variabel independen maupun dependen dari penelitian dapat dipahami dengan jelas. Kerangka konseptual Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi. Penulis gambarkan bagan sebagai berikut : Dampak Layanan Penguasaan Konten
Prestasi Belajar
1) Meningkatkan hasil belajar siswa 2) Meningkatkan kemampuan tanya jawab
LEGER SISWA VII.1 DAN VII.2
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Layanan Penguasaan Konten 1. Pengertian Layanan Penguasaan Konten Menurut Agus Wibowo ―Layanan Penguasaan Konten adalah salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa dapat memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntuntan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya. BK Komprehensif Materi Pengembangan Layanan Bimbingan Konseling, Layanan Penguasaan Konten mengungkapkan : Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan penguasaan bahan belajar, seperti: Menyusun
jadwal
belajar,
Bertanya/menjawab
didalam
kelas,
Meringkas materi bacaan, Menyusun kalimat efektif dalam paragraph, Menyusun laporan kegiatan/tugas pelajaran, Menyusun makalah.
14
Menurut Drs. Abu Bakar M. Luddin, M.Pd., Ph.D ―Layanan penguasaan
konten
dimaksudkan
untuk
memungkinkan
siswa
memahami serta mengembangkan sikap‖ Menurut Prayitno (2004:2), Layanan L1-L9 adalah Layanan Penguasaan Konten merupakan layanan bantuan kepada individu atau kelompok untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Kemampuan yang pelajari itu merupakan satu unit konten yang di dalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum, dan aturan, nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan yang terkait di dalamnya. Layanan penguasaan konten membantu individu menguasai aspek-aspek konten tersebut secara tersinegrika. Dengan penguasaan konten, individu diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya..
2. Tujuan Bimbingan Konseling di dalam Layanan Penguasaan Konten a. Tujuan Umum Penguasaan konten ini perlu bagi individu atau klien untuk menambah wawasan dan pemahaman, mengarahkan penilaian dan sikap, menguasai cara-cara atau kebiasaan tertentu, untuk memenuhi kebutuhannya
dan
mengatasi
masalah-masalahnya.
Dengan
penguasaan konten yang dimaksud itu individu yang bersangkut lebih mampu menjalani kehidupan secara efektif. b. Tujuan dan Fungsi-fungsi
15
Menurut
Prayitno
(2004:3),Tujuan
Khusus
Layanan
Penguasaan Konten dapat dilihat pertama dari kepentingan individu atau klien mempelajarinya. Dan kedua isi konten itu sendiri. Tujuan khusus layanan penguasaan konten terkait dengan fungsi-fungsi konseling: a. Fungsi Pemahaman, menyangkut seluruh aspek konten b. Fungsi Pencegahan dapat menjadi layanan penguasaan konten
apabila
kontennya
memang
terarah
kepada
terhindarkannya individu atau klien dari mengalami masalah tertentu. c. Fungsi Pengetasan menjadi arah layanan bila penguasaan konten memang untuk mengatasi masalah sedang dialami klien. d. Pengajaran dan Pelatihan dalam layanan penguasaan konten dapat mengemban Fungsi Pengembangan dan Pemeliharaan e. Penguasaan Konten yang tepat dan terarah memungkinkan individu membela diri-sendiri terhadap ancaman ataupun pelanggaraan atas hak-haknya. f. Fungsi Advokasi, individu dapat membela diri terhadap ancaman atau pelanggaran terhadap hak-hak.
3.
Pendekatan dan Teknik Dalam Layanan Penguasaan Konten a. Konselor
16
Konselor merupakan ahli pelayanan konseling, konselor menguasai konten yang menjadi isi layanan penguasaan konten yang diselenggarakannya. b. Individu Individu merupakan subjek penerima layanan. Individu penerima layanan penguasaan konten dapat merupakan peserta didik (siswa di sekolah), klien yang secara khusus memerlukan bantuan konselor, c. Konten Konten merupakan isi layanan, yaitu satu unit materi yang menjadi pokok bahasan atau materi latihan. Konten penguasaan konten Menurut Prayitno, (2004). Seri Layanan Konseling. Padang.Jurusan BK FIP UNP. Berkenaan dan semua bidang pelayanan yang dimaksudkan itu dapat diambil dan dikembangkan berbagai hal yang kemudian dikemas menjadi topik atau pokok bahasan, bahan latihan, dan atau isi kegiatan yang diikuti oleh peserta pelayanan penguasaan konten.
4. Asas Layanan Penguasaan Konten Layanan Penguasaan Konten bersifat terbuka. Asas yang diutamakan adalah asas kegiatan, peserta layanan benar-benar aktif mengikuti menjalani kegiatan yang ada di dalam proses layanan. Asas kegiataan ini dilandasi oleh Asas Kegiataan, Asas Kesukarelaan dan Asas Keterbukaan. Dengan ketiga asas tersebut, proses layanan akan
17
berjalan lancar dengan keterlibatan penuh peserta layanan. Asas kerahasian, apabila klien dan kontennya menghendakinya.
5. Pendekatan Layanan Penguasaan Konten Layanan Penguasaan Konten diselenggarakan secara langsung dan tatap muka, dengan format klasikal, kelompok, atau individual. Dalam hal ini konselor menegakkan dua nilai proses pembelajaran, yaitu : High-touch, adalah sentuhan-sentuhan tingkat tinggi yang mengenai aspek-aspek kepribadian dan kemanusiaan peserta layanan (terutama aspek- aspek afektif, semangat, sikap, nialai, dan moral). a. High-touch,
adalah
sentuhan-sentuhan
tingkat
tinggi
yang
mengenai aspek-aspek kepribadian dan kemanusiaan peserta layanan (terutama aspek-aspek afektif, semangat, sikap, nilai, dan moral), melalui impelementasi oleh konselor : a. Kewibawaan b. Kasih sayang dan kelembutan c. Keteladan d. Pemberian penguataan e. Tindakan tegas yang mendidik b. High-tech, yaitu teknologi tingkah tinggi untuk menjamin kualitas penguasaan konten, melalui impelementasi oleh konselor : a. Materi pembelajaran b. Metode pembelajaran c. Alat bantu pembelajaran
18
d. Lingkungan pembelajaran e. Penilaian hasil pembelajaran
6. Metode Dan Teknik a. Penguasaan Konten Pertama-tamai konselor menguasai konten dengan berbagai aspeknya yang akan menjadi isi layanan. Makin kuat penguasaan konten ini akan semakin meningkatkan kewibawaan konselor di mata peserta layanan. Untuk memperkuat penguasaan konten, pemanfaatan berbagai sumber oleh konselor sangat diharapkan. Suatu konten tidak hanya dapat dibangun berdasarkan sumbersumber
canggih,
materi
konten
dapat
dibangun
dengan
memanfaatkan kondisi dan berbagai hal yang ada di lingkan sekitar.
b. Teknik Setelah konten dikuasai, konselor membawa konten tersebut ke arena layanan penguasaan konten. Berbagai teknik dapat digunakan, yaitu : 1) Penyajian, konselor menyajikan materi pokok konten, setelah para peserta disiapkan sebagaimana mestinya. 2) Tanya jawab dan diskusi, konselor mendorong partisipasi aktif dan langsung para peserta, memantapkan wawasan dan pemahaman peserta, serta berbagai kaitan dalam segenap aspek-aspek konten.
19
3) Kegiatan lanjutan, sesuai dengan penekanan aspek tertentu dari konten dilakukan berbagai kegiatan lanjutan. Kegiataan ini dapat beruba :
Diskusi kelompok
Penugasaan dan latihan terbatas
Survei lapangan ; studi kepustakaan
Pencobaan (termasuk kegiatan laboratorium, bengkel, studio)
Latihan tindakan (dalam rangka pengubahan tingkah laku)
7. Media Pembelajaran Untuk memperkut proses pembelajaran dalam rangka penguasaan konten, konselor dapat menggunakan berbagai perangkat keras dan perangkat lunak media pembelajaran, meliputi alat peraga, media tulis dan grafis, peralatan dan program elektronik. 8. Waktu dan Tempat Layanan penguasaaan konte dapat diselenggarakan kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan kesepakatan konselor dan para pesertanya, serta aspek-asepk konten yang dipelajari. Makin besar paket konten, makin banyak waktu yang diperlukan. Konselor merencanakan dan mengatur penggunaan waktu dengan memperhatikan aspek-aspek yang dipelajari dan kondisi peserta. Tempat penyelenggaraan penguasaan konten disesuaikan pula dengan aspek-aspek konten sserta kondisi peserta. Penyelenggaraan 20
layanan dengan format klasikal dapat diselenggarakan di dalam ruang kelas disekolah, sedangkan format kelompok didalam kelas disekolah, sedangkan format kelompok di dalam ruang kelas atau di luar kelas.
9. Penilaiaian Penilaian hasil layanan diselenggarakan dalam tiga tahap : a. Penilaian segera (laiseg), penilaian yang diadakan segera menjelang diakhirnya setia kegiatan layanan. b. Penilaian jangka pendek (laijapen), penilaian yang diadakan beberapa waktu ( satu minggu sampai satu bulan) setelah kegiatan layanan. c. Penilaian jangka pendek (laijapang), penilaian yang diadakan setelah satu bulan atau lebih pasca layanan.
10. Keterkaitan Di antara berbagai layanan konseling, layanan penguasaan konten dapat berdiri sendiri. Di samping itu layanan penguasaan konten dapat juga menjadi isis layanan-layanan konseling lainnya. Dalam hal ini tekankan perlunya klien menguasai suatau konten tertentu terkait dengan permasalahan klien.
B. Kegiatan Pendukung 1.
Aplikasi Instrumenasi Hasil aplikasi instrumentasi dapat di jadikan konten dalam layanan penguasaan konten. Skor tes, sosiogram, hasil AUM Umum dan PSTDL, hasil ulangan danujian, isian angket, dan lain-lain, merupakan
21
konten yang aktual dan dinamis, khususnya bagi respoden yang peserta aplikasi instrumentasi yang di maksud. Dalam hal ini asas kerahasiaan perlu mendapat perhatian sepenuhnya apabila aspek konten yang dibicarakan menyangkut pribadi-pribadi tertentu.
2.
Himpunan Data Sama dengan hasil aplikasi instrumentasi, data yang tercantum di dalam himpunan data dapat di jadikan konten yang di bawa ke dalam layanan penguasaan konten. Demikian juga, data dalam himpunan data dapat menggerakan konselor untuk menetapkan seseorang untuk mengikuti/ menjalani layanan penguasaan konten tertentu. Dalam hal ini asa kerahasiaan sangat ditekankan. Konferensi Kasus, Kunjungan Rumah, dan Alih Tangan Kasus. Ketiga kegiataan pendukung tersebut di atas, pada umumnya ditempuh apabila peserts penguasaan konten memerlukan tindak lanjut tertentu.
C. Operasionalisasi Layanan Layanan penguasaan konten terfokus kepada dikuasainya konten oleh para peserta yang memperoleh layanan. Untuk itu layanan ini perlu direncanakan, dilaksanakan serta dievaluasi secara tertib dan akurat. 1.
Perencanaan a. Menetapkan subjek atau peserta layanan b. Menetapkam dan menyiapkan konten yang akan di pelajari secara rinci dan kaya
22
c. Menetapkan proses dan langkah-langkah layanan d. Menetapkan dan menyiapkan fasilitas layanan, termasuk media dengan perangkat keras dan lemahnya e. Menyiapkan kelengkapan adminitrasi 2.
Pelaksanaan a. Melaksanankan kegiataan layanan melalui perorganisasian proses pembelajaran penguasaan konten. b. Mengimplementasikan high-touh dan high-tech dalam proses pembelajaran
3.
Evaluasi a. Menetapkan materi evaluasi b. Menetapkan prosedur evaluasi c. Menyusun instrumen evaluasi d. Mengaplikasi instrumen evaluasi e. Mengeloh hasil aplikasi instrument
4.
Analisis Hasil Evaluasi a. Menetapkan norma / strandar evaluasi b. Melakukan analisis c. Menafsirkan hasil evaluasi
5.
Tindak Lanjut a. Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut b. Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada peserta layanan dan pihak-pihak terkait
23
c. Melaksanakan rencana tindak lanjut 6.
Laporan a. Menyusun laporan pelaksanaan layanan penguasaan konten b. Menyampaikan laporan kepada pihak terkait c. Mendokumentasikan laporan layanan.
D. Belajar 1.
Pengertian Belajar Menurut Winkel, belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelohan pemahaman. Menurut Ernest R. Hilgrad dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang timbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk dan sebagainya. Pengertian belajar menurut Morgan, dkk (1984) memberikan definisi mengenai belajar bahwa perubahan perilaku itu relative permanen. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
2.
Ciri-Ciri Belajar
24
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimaksudkan ke dalam ciri-ciri belajar. a. Perubahan yang terjadi secara sadar Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terajadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan
yang
terjadi
akan
menyebabkan
perubahan
berikutnya. c. Perubahan dalam belajar bersifat postif dan aktif Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju memperoleh suatu yang lebih baik daari sebelumnya. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hany untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar ari mata, menangis, dan sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam penegrtian belajar. e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
25
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
E. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Kemampuan intelektual siswa dapat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka diperlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Adapun prestasi diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Bahwa prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari disekolah yang menyangkut
pengetahuan
atau
kecakapan/keterampilan
yang
dinyatakan sesudah hasil penilaian. Fungsi prestasi belajar bukan saja untuk mengetahui sejauhmana kemajuan siswa telah menyelesaikan suatu aktivitas, tetaoi yang lebih penting adalah sebagai alat untuk memotivasi setiap siswa agar lebih giat belajar, baik secara individu maupun kelompok. Menurut Winkel (1996:162) mengatakan bahwa Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.
26
Dari pengertian yang dikemukan tersebut diatas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu penekanan, namun intinya sama bahwa prestasi belajar adalah hasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan. Menurut Sardiman A.M mengatakan bahwa belajar adalah suatu rumusan, bahwa belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwa-raga, psikofisik menuju ke perkembangan pribadi siswa seutuhnya,yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotorik. Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah kesempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu Kognitif, Afektif, Psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Ditambahkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat kemanusiaan yang memiliki oleh siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Setelah menelusuri uraian diatas, maka dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik beruba perubahan tingkah laku, ketrampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam pernyataan.
2. Jenis-jenis Prestasi Belajar
27
Setiap lembaga pendidikan menginginkan agar peserta didiknya mempunyai prestasi yang tinggi. Untuk mengetahui bahwa siswa telah mencapai prestasi belajar seperti apa yang diharapkan pendidik jika dilihat dari adanya perubahan tingkah laku atas sikap dari peserta didik. Bloom menyatakan ada tiga bentuk prestasi yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan dari masing-masing ranah tersebut, yaitu : 1) Prestasi belajar aspek kognitif Prestasi belajar siswa pada aspek kognitif menitikberatkan pada masalah bidang intelektual, sehingga kemampuan akal akan mendapatkan perhatian yaitu kerja otak untuk dapat menguasai berbagai pengetahuan yang diterimanya. Bloom mengklasifikasi tujuan kognitif menjadi enam tingkatan.Keenam aspek pendukung tersebut kesemuanya menitikberatkan pada kemampuan akal semata. a. Pengetahuan Pengetahuan didefinisikan sebagai ingatan tentang materimateri atau bahan yang telah dipelajari sebelumnya.I ni mencakup mengingat semua hal, dari fakta khusus sampai pada teori-teori yang lengkap mencakup pemikiran tentang informasi yang bermanfaat. b. Pemahaman Didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti atau menguasai materi atau bahan yang dipelajari. Ini dapat
28
ditunjukkan dengan penerjemahan bahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya, dari kata-kata ke angka-angka, penafsiran bahan (menjelaskan atau merangkum). c. Penerapan (aplikasi) Didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari kedalam situasi-situasi yang baru dan konkret. Ini meliputi penerapan hal-hal seperti aturan-aturan, metode , konsep, hukum dan teori. d. Analisis (pengkajian) Dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menguraikan atau merinci suatu materi atau bahan menjadi komponenkomponen atau bagian-bagian agar struktur organisasinya dapatdipahami.Ini mencakup
identifikasi
bagian-bagian,
mengkaji (menganalisis) hubungan antar bagian-bagian dan mengenali prinsip-prinsip organisasi yang terlibat. e. Sintesis Dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menggabungkan bagian-bagian
untuk
membentuk
suatu
keseluruhan
yang baru. Ini mencakup produksi dari satu komunikasi yang unit, suatu rencana operasi atau seperangkat hubunganhubungan yang abstrak. Penekanannya pada tingkah laku yang kreatif sebagai hasil belajar. Namun dengan penekanan utama pada formulasi pola-pola dan struktur-struktur baru.
29
f. Evaluasi Dimaksudkan
sebagai
kemampuan
untuk
mempertimbangkan nilai suatu materi untuk maksud tertentu dan berdasarkan pertimbangan kriteria tertentu, yang terdiri dari kriteria internal (organisasi) atau kriteria eksternal (kesesuaian dengan maksud) dan siswa dapat menuntukan kriteria atau diberi kriteria.
2) Prestasi belajar aspek afektif Ini lebih banyak menitikberatkan pada bidang sikap dan tingkah laku. Aspek ini berkaitan dengan sikap mental, perasaan dan kesadaran siswa. Prestasi belajar ini diperoleh melalui proses internalisasi, yaitu suatu proses kearah pertumbuhan batiniah atau rohaniah siswa (Sudjana, 1995:76). Aspek afektif ini sudah tentu mempunyai
nilai
yang
lebih
tinggi
karena
didalamnya
menyangkut kepribadian siswa‖. Prestasi belajar aspek afektif ini dapat dikatakan berhasil apabila siswa benar-benar mampu bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan tujuan pendidikan dan apa yang diharapkan guru. Bloom berpendapat sebagaimana yang dikutip Ibrahim dan Nana Syaodih bahwa dominan afektif terdiri dari : a.
Penerimaan (receiving) Maksudnya
yakni
kemampuan
siswa
untuk
memperhatikan dalam memberikan sebagai bentuk respon terhadap stimulus tertentu. Dalam pembelajaran
30
ranah ini berkenaan dengan membangkitkan dan mengarahkan perhatian siswa. b. Merespon (responding) Menunjukkan pada partisipasi aktif oleh siswa. Siswa bukan
hanya
memperhatikan,
akan
tetapi
juga
memberikan reaksi atau respon terhadap gejala tertentu. Hasil belajar ditekankan pada kesediaan dan kemauan merespon. c.
Penilaian Dimaksudkan
sebagai
kemampuan
memberikan
penilaian atau pertimbangan terhadap suatu gejala, obyek atau tingkah lakutertentu, seperti menerima, menolak, atau tidak menghiraukan. d. Pengorganisasian Dimaksudkan sebagai pengembangan nilai ke dalam suatu
sistem
organisasi
termasuk
menentukan
hubungan satu nilai dengan nilailain dan kemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Jadi, untuk memiliki suatu nilai atau sikap diri yang tegas terhadap suatu yang harus melalui proses pilihan terhadap berbagai nilai-nilai yang sama relevan. e.
Karakterisasi Dimaksudkan keterpaduan dari semua sistem nilai dari semua yang telah dimiliki seseorang yang telah
31
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya (Daradjat, 1995:203).
3) Prestasi belajar aspek psikomotor Prestasi belajar aspek psikomotor adalah kemampuan didalam
masalah skill atau
keterampilan
dan
kemampuan
bertindak. Prestasi belajar aspek psikomotor ini merupakan tingkah laku nyata dan dapat diamati. Adapun tingkatan aspek ini antara lain : a.
Persepsi Berhubungan dengan penggunaan untuk memperoleh petunjuk yang membimbing kegiatan motorik.
b. Kesiapan Berhubungan dengan sesuatu kesiapsediaan yang meliputi kesiapan mental, fisik dan emosi untuk melakukan suatu kegiatan keterampilan sebagai tindak lanjut setelah adanya persepsi. Dengan demikian siswa dipandang siap menerima dan mengikuti pengarahan penampilan melalui latihan. c.
Respon terpimpin Respon terpimpin merupakan langkah permulaan dalam mempelajari keterampilan yang komplek. Respon terpimpin juga merupakan kecermatan dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan.
32
d. Mekanisme Mekanisme adalah suatu penampilan keterampilan yang sudah terbiasa atau bersifat mekanis (menjadi kebiasaan tetapi tidak seperti mesin) dan gerakangerakan yang dilakukan dengan penuh keyakinan, mantap, tertib, santun, khidmat dan sempurna. Dapat dipahami bahwa mekanisme ini menitikberatkan pada suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang sesuai untuk mencapai harapan yang diinginkan. e.
Respon yang komplek Berhubungan dengan penampilan keterampilan yang sangat mahir, dengan kemampuan tinggi, diperlukan tingkatan prestasi belajar sebelumnya. Dari aspek ini mengacu
pada
penampilan
gerakan
dengan
mengeluarkan energi fisik maupun psikis (Daradjat, 1995:206). Ketiga jenis prestasi belajar tersebut akan lebih sempurna jika ketiganya dimiliki oleh setiap siswa, dimana aspek afektif merupakan aspek yang harus ada dalam PAI. Karena tanpa memiliki sikap dan tingkah laku yang terpuji tentu saja kecerdasan yang ada pada diri siswa tidak akan berarti.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Usaha yang dilakukan oleh siswa-siswa dalam meraih prestasi belajar tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor
33
tersebut bisa berupa faktor internal maupun faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. a. Faktor-faktor Internal Keadaan yang muncul dari dalam diri individu itu sendiri, 1) Faktor Jasmaniah (fisiologis) Yang termasuk faktor ini antara lain : penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya. 2) Faktor psikologis Yang termasuk faktor psikologis antara lain : a. Intelektual (taraf intelegensia/kecerdasan, kemampuan belajar, dan cara-cara belajar). b. Non intelektual (motivasi belajar, sikap, perasaan, minat, kondisi psikisi dan kondisi akibat sosiokultural). c. Faktor kondisi fisik. b. Faktor-faktor Eksternal Yang termasuk faktor eksternal antara lain : a. Faktor pengaturan belajr disekolah (kurikulum, disiplin sekolah, guru, fasilitas belajar, dan pengelompokan siswa ). b. Faktor sosial di sekolah (sistem sosial, status sosial siswa, dan interaksi guru dan siswa ). c. Faktor situasional (keadaan politik ekonomi, keadaan waktu dan tempat atau iklim).
F. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar
34
Hasil belajar menurut (Saiful Bahri, 2007:22) adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan pada individu sebagai hasil dari aktivitas belajar yang biasanya dinyatakan dalam bentuk angka dan huruf. Hasil belajar mengajar tercemin dalam perubahan
perilaku
baik
secara
material-subtansial,
struktural-
fungsional, maupun secara bahavior. Hasil
belajar
menurut
(Abdurrahaman
2003:62),
adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang dalam kegiatan beran belajar yang terprogaram dan terkontrol yang disebut dahulu oleh guru. Noeh Nasution, dan kawan-kawan (1993:3) memandang belajar adalah itu bukanlah satu suatu aktivitas yang berdiri sendiri. Mereka berkesimpulan ada unsur-unsur lain yang ikut terlibat langsung didalamny. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil akhir yang beruba pengetahuan, nilai, dan sikap. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penguasaan siswa dalam materi pelajaran dan tingakh keberhasilan siswa yang dinyatakan dengan ukuran ini.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar dan berpretasi siswa Noeh Nasution, dan kawan-kawan (1993:3), prestasi dan hasil belajar siswa dapat ditentukan oleh :
35
a. Unsur Luar a) Lingkungan
Lingkungan Alamiah Lingkungan hidupadalah lingkungan tempat tinggal anak didk, hidup dan berusaha didalamnya.
Lingkungan sosial budaya Pendapat yang tak dapat disangkal adalah mereka yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk homo socius. Semacam makhluk yang berkencendrungan untuk hidup bersama satu sam lainnya.
b) Instrumental
Kurikulum Kurikulim adalah a plan for learning yang merupakan unsur substansial dalam pendidikan.
Program Program adalah setiap sekolah mempunyai program pedidikan. Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan.
b. Unsur Dalam a. Fisiologis
Kondisi fisiologis Kondisi fisiologis pada umunya sangat berpengaruhi
terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang
36
keadaan segar jasmani akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan.
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Didalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriftif yaitu penelitian yang berupa untuk menggambarkan dilapangan pada masa sekarang sebagaimana adanya dengan mengunakan kuisioner atau angket sehingga permasalahan lebih mendalam tentang hasil yang akan digunakan untuk memecahkan permasalahan. Menurut Sutja, dkk (2014:86) yang menyatakan bahwa ―penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan keadaan subjek saat itu, atau menggambarkan lapangan sebagaimana adanya‖. Gambaran
data-data
lapangan
akan
dianalisa
dengab
mengungkapkan formula statistik prensentasi, sehingga dapt memperoleh informasi yang berguna.
B. Populasi Dan Sampel 1. Polulasi
37
Populasi menurut Fraenkel dan Walen dalam Yatim. R (2001:63) ―adalah kelompok yang meraik peneliti, dimana kelompok tersebut oleh peneliti dijadikan sebagai objek untuk menggeneralisasikan hasil penelitian. Selanjutnya Menurut Dr.Akmal Sutja,M.Pd, dkk (2014:7) berpendapat populasi adlah lingkup, wilayah, atau tempat keberadaan dari karakteristik subjek yang diteliti dan akan disimpukan nantinya. Populasi biasanya tertera pada judul penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII.1 dan VII.2 di SMP Negeri 23 kota Jambi. Tabel 1.
Jumlah populasi Siswa kelas VII.1 dan VII.2 di SMP Negeri 23 Kota Jambi. NO. KELAS
JUMLAH
1.
VII.1
24
2
VII.2
26
Jumlah
50
2. Sampel Sampling atau sampel adalah wakil representatif yang tepilih dari populasi untuk dijadikan sumber data atau responden. Sementara responden adalah sampel yang berasal
dari orang-orang yang telah
melaksanakan fungsinya sebagai pemberi data. Sampel yang telah memberi data/informasi tidak lagi disebut sampel tetapi dengan sebutan respoden. Menurut Dr.Akmal Sutja,M.Pd, dkk (2014:7) Teknik pengambilan sampel hendaknya disesuaikan dengan karakteristik
38
populasi agar terjadi sifat repsentatifnya dengan kriteria siswa yang dipilih menjadi siswa penelitian adalah sisswa cendrung memiliki. Tabel 2. Jumlah Sampel Siswa kelas VII.1 dan VII.2 di SMP Negeri 23 Kota Jambi. NO. KELAS JUMLAH 1.
VII.1
24
2
VII.2
26
Jumlah
50
C. Jenis Data Dan Sumber Data 1. Jenis data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data langsung diperoleh dari responden yang menjadi sampel penelitian ini adalah Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi. Cara memperolehnya melalui data primer yang artinya data yang diambil oleh peneliti langsung dari sumbernya atau dari responden. 2.
Sumber Data Sumber data dari penelitian ini adalah siswa kelas VII, 1 dan VII, 2 di SMP Negeri 23 Kota Jambi sebanyak 50 orang siswa yang telah mengisi angket penelitian.
D. Alat Pengumpul Data Dalam penelitian ini alat pengumpulan data yang akan digunakan adalah angket. Angket adalah seperangkat pernyataan untuk mendapatkan informasi tentang atribut tertentu atau karakteristik tertentu yang meliputi
39
fakta, opini, informasi yang dimiliki oleh seseorang, Angket ini diberikan kepada siswa kelas VII, 1 dan VII, 2 di SMP Negeri 23 kota Jambi sebagai subyek penelitian. Angket ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan dalam bentuk pertanyaan dengan dua alternative jawaban Ya dan Tidak. Adapun angket tersebut digunakan berdasarkan pengembangan kisikisi angket, seperti tertera pada tabel berikut :
Tabel 3. Pengembangan Kisi-kisi Angket VARIABEL
INDIKATOR
DESKRIPTOR
1. Dampak Layanan Penguasa an Konten
1) Meningkatkan hasil belajar siswa 2) Meningkatkan kemampuan tanya jawab
a. Minat terhadap belajar b. Etika dalam melakukan tanya jawab c. Pemahaman terhadap materi d. Kemampuan bertanya e. Kemampuan menjawab
2. Prestasi Belajar
1) harapan
a. Harapan terhadap cita-cita
2) Kemauan
b. Harapan terhadap prestasi belajar
3) kebutuhan
c. Kemampuan untuk belajar d. Kemampuan mandiri
berkerja
JUMLAH
secara
e. Kebuthan mendapat penghargaan f. Kebu g. tuhan aktualisasi diri
E. Tehnik Analisa Data
40
Pengolahan data terkumpul melalui angket. Data yang telah terkumpul diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Memeriksa kelengkapan isian instrument yang telah diterima dari subjek penelitian. 2. Membuat tabel pengolahan 3. Meneliti dan menghitung jumlah jawaban guru serta memasukkan kedalam tabel pengolahan 4. Menghitung persentase masing-masing frekuensi yang diperoleh. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan rumus persentase sebagai sebagaimana dikemukakan Sutja dkk (2014 : 124) dibawah ini: ∑F P =
x 100% ∑N
Keterangan : P = Presentase yang dihitung ∑f = jumlah Frekuensi yang diperoleh dari yang menjawab ∑n = Jumlah frekuensi dari keseluruhan data
Dalam teknik analisa data perlu ditetapkan kriteria penafsiran. Agar hasil perhitungan persentase bermakna, maka hasil persentase dapat dimaknai secara kualitatif (Sutja. A, dkk (2014 : 115) sebagai berikut : Tabel 4. Kriteria tafsiran Persentase
41
Aspek Tingkatan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Presentasi (%) 89-100 60-88 41=59 12-40
<
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan dan disesuaikan dengan metode penelitian berkaitan dengan sampel penelitian yang dibahas Bab III, maka dengan ini akan diuraikan hasil penelitian secara terperinci. Penelitian memiliki 56 item adalah hasil setelah angket disebar dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 50 responden dan terkumpul kembali sebanyak 50 angket, untuk selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus persentase (%) sehingga menghasilkan data penelitian yang valit dan akurat. Data yang dijaring melalui angket adalah berupa data yang disajikan dengan
menggunakan
tabel,
selanjutnya
diadministrasikan
secara
kelompok sesuai dengan variabel penelitian yang akan diungkap. Variabel dalam penelitian ini adalah dampak layanan penguasaan konten dan Prestasi belajar
42
Adapun
penomoran
digambarkan
secara
item
terperinci
didasarkan dari
pada
indicator
masing-masing
yang
indikotor
tersebut.Inidikator-indikator dalam penelitian ini diantaranya : item I meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kemampuan tanya jawab siswa didalam kelas serta item II
Harapan, Kemauan
dan
Kebutuhan seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 5. Data Metah Hasil Penelitian item I No item
1. 2. 3 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Jawaban Responden Ya
Tidak
50 48 50 44 49 49 45 47 29 48 43 17 25 33 50 48 49 49 48 47 43 47 43 48 36 45 45 46 49 47 46
0 2 0 6 1 1 15 3 21 2 7 33 25 17 0 2 1 1 2 3 7 3 7 2 14 5 5 4 1 3 4
Tabel 6. Data Metah Hasil Penelitian item II
43
No item
Jawaban Responden
1. 2. 3 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Ya
Tidak
50 50 49 49 50 41 48 48 13 48 50 46 44 41 40 36 49 48 48 36 42 44 38 46 48
0 0 1 1 0 9 2 2 37 2 0 4 6 9 10 14 1 2 2 14 8 6 12 4 2
B. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengolahan data yang dihitung dengan menggunakan rumus persentase (%) sebagaimana yang dipaparkan pada metode penelitian maka Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 7. Gambaran Umum Hasil Penelitian item I
No item 1. 2. 3 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Ya 50 48 50 44 49 49 45 47 29 48 43 17 25 33
% 100 96 100 88 98 98 90 94 58 96 86 34 50 66
Penilaian Tidak 0 2 0 6 1 1 15 3 21 2 7 33 25 17
% 0 4 0 12 2 2 10 6 42 4 14 66 50 34 44
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. Jumlah Rata-rata
50 48 49 49 48 47 43 47 43 48 36 45 45 46 49 47 46 1363
100 96 98 98 96 94 86 94 86 96 72 90 90 92 98 94 92 2726 88
0 2 1 1 2 3 7 3 7 2 14 5 5 4 1 3 4 187
0 4 2 2 4 6 14 6 14 4 28 10 10 8 2 6 8 374 12
Tabel 8. Gambaran Umum Hasil Penelitian item II
No item 1. 2. 3 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Ya 50 50 49 49 50 41 48 48 13 48 50 46 44 41 40 36 49 48 48 36 42
% 100 100 98 98 100 82 96 96 26 96 100 92 88 82 80 72 98 96 96 72 84
Penilaian Tidak 0 0 1 1 0 9 2 2 37 2 0 4 6 9 10 14 1 2 2 14 8
% 0 0 2 2 0 18 4 4 74 4 0 8 12 18 20 28 2 4 4 28 16
45
22. 23. 24. 25. Jumlah Rata-rata
44 38 46 48 1102
88 76 92 96 2202 88
6 12 4 2 148
12 24 8 4 298 12
Berdasarkan tabel 7 dan 8 diatas, gambaran secara umum hasil pengolahan data yang telah dihitung menurut rumus persentase (%) yang rujuk dari pendapat Sutja, dkk (2014:114) Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi secara keseluruhan dapat dikategorikan pada kualitas “baik” terbukti dari hasil rata-rata jawaban responden menyatakan bahwa Dampak layanan penguasaan konten adalah 88% dan prestasi belajar 88%.
Untuk lebih
jelasnya dapat dijabarkan melalui variabel-variabel berikut : 1. Dampak layanan penguasaan konten a. Meningkatkan hasil belajar siswa Hasil layanan penguasaan konten responden pada Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi yang membahas tentang Meningkatkan hasil belajar siswa dengan descriptor minat terhadap belajar, etika dalam melakukan tanya jawab, pemahaman terhadap materi. Ada 20item berbobot positif, deskripsi data jawaban angket pada 20 item pernyataan tersebut sebagai berikut :
Tabel 9. Meningkatkan hasil belajar siswa No.
No. Item
Jawaban Responden
Jumlah
46
Ya
%
Tidak
%
1.
1.
50
100
0
0
2.
2.
48
96
2
4
3
3
50
100
0
0
4. 5. 6. 7. 8. 9.
4. 5. 6. 7. 8. 9.
44 49 49 45 47 29
88 98 98 90 94 58
6 1 1 15 3 21
12 2 2 10 6 42
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
48 43 17 25 33 50 48 49 49 48 47
96 86 34 50 66 100 96 98 98 96 94 1736
2 7 33 25 17 0 2 1 1 2 3 132
4 14 66 50 34 0 4 2 2 4 6 264
Jumlah Rata-rata
868 87
13
N 50 50
% 100 100
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 2000
1000
100
Dari tabel 9 terungkap bahwa Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi pada indicator meningkatkan hasil belajar dengan descriptor minat terhadap belajar, etika dalam melakukan tanya jawab, pemahaman terhadap materi, secara keseluruhan berkaitan dengan layanan penguasaan konten ternyata berada pada kualitas “baik” ini terbukti dari hasil rata-rata jawaban responden sebesar 87 %
artinya
meningkatkan hasil belajar siswa sudah sesuai dengan keinginan guru SMP 23 Kota Jambi pada umumnya.
b. Meningkatkan kemampuan Tanya jawab siswa di dalam kelas Gambaran
tentang
Dampak layanan penguasaan konten
terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi, yang
47
membahas tentang meningkatkan kemampuan Tanya jawab siswa di dalam kelas dengan descriptor kemampuan bertanya dan kemampuan menjawab yang terdiri dari 11item.
Ada 11item berbobot positif.
Deskripsi data jawaban angket pada 11 item pernyataan yaitu sebagai berikut :
Tabel 10.
Data hasil jawaban angket pada indicator meningkatkan kemampuan Tanya jawab siswa
No.
No. Item
1.
21.
Ya 43
% 86
Tidak 7
% 14
N 50
% 100
2.
22.
47
94
3
6
50
100
3
23.
43
86
7
14
50
100
24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. Jumlah Rata-rata
48 36 45 45 46 49 47 46 495
96 72 90 90 92 98 94 92 990
2 14 5 5 4 1 3 4 55
4 28 10 10 8 2 6 8 110
50 50 50 50 50 50 50 50 550
100 100 100 100 100 100 100 100 1100
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Jawaban Responden
90
Jumlah
10
100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa meningkatkan kemampuan Tanya jawab siswa di dalam kelasberada pada tingkat “sangat baik” dengan persentase 90%, Artinya dalam meningkatkan kemampuan Tanya jawab siswa di dalam kelasberada pada tingkat sangat baik, ini menujukkan bahwa guru pembimbing berhasil dalam memberi layanan penguasaan konten kepada siswa, sehingga hal ini perlu dipertahankan.
2. Prestasi Belajar a. Harapan
48
Hasil layanan penguasaan konten responden pada Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi yang membahas tentang Harapan terhadap citacita dan harapan terhadap prestasi belajar. Dari 8 pernyataan berbobot positif, deskripsi data jawaban angket pada 8 item pernyataan tersebut sebagai berikut Tabel 11.
Harapan terhadap cita-cita dan harapan terhadap prestasi belajar
No.
No. Item Ya
%
Tidak
%
1. 2.
1. 2.
50
100
0
0
50
100
0
0
3 4. 5. 6. 7. 8. Jumlah Rata-rata
49
98
1
2
49 50 41 48 48
98 100 82 96 96 770
1 0 9 2 2 15
2 0 18 4 4 30
3 4. 5. 6. 7. 8.
Jawaban Responden
385 96
Dari tabel 11 terungkap
Jumlah
4
N 50 50
% 100 100
50 50 50 50 50 50
100 100 100 100 100 100 800
400
100
bahwa Dampak layanan penguasaan
konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi pada
indicator
harapan dengan descriptor harapan terhadap cita-cita dan
harapan terhadap prestasi belajar, secara keseluruhan berkaitan dengan prestasi belajar
ternyata berada pada kualitas “sangat baik”
ini
terbukti dari hasil rata-rata jawaban responden sebesar 96 % artinya harapan terhadap cita-cita dan harapan terhadap prestasi belajarsudah sesuai dengan keinginan guru SMP 23 Kota Jambi pada umumnya dan dapat dipertahankan. b. Kemauan 49
Gambaran
tentang Dampak layanan penguasaan konten
terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi, yang membahas tentang indicator kemauan dengan descriptor kemauan untuk belajar dan kemauan bekerja secara mandiri, yang terdiri dari 9 pernyataan. Dari 9 pernyataan tersebut 7 pernyataan berbobot positif dan 2 pernyataan berbobot negative. Deskripsi data jawaban angket pada 9 item pernyataan yaitu sebagai berikut : Tabel 12. Data hasil jawaban angket pada indicator kemauan dengan descriptor kemauan untuk belajar dan kemauan bekerja secara mandiri No.
No. Item
1.
9.
Ya 13
% 26
Tidak 37
% 74
N 50
% 100
2.
10.
48
96
2
4
50
100
3
11.
50
100
0
0
50
100
4. 5. 6. 7. 8. 9.
12. 13. 14. 15. 16. 17.
46 44 41 40 36 49
92 88 82 80 72 98
4 6 9 10 14 1
8 12 18 20 28 2
50 50 50 50 50 50
100 100 100 100 100 100
734
83
166
450
Jumlah Rata-rata
Jawaban Responden
367 82
Jumlah
18
900 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kemauan untuk belajar dan kemauan bekerja secara mandiri,berada pada tingkat “baik” dengan persentase 82%, Artinya kemauan untuk belajar dan kemauan bekerja secara mandiri siswa berada pada tingkat baik, ini menujukkan kemauan untuk belajar dan bekerja secara mandiri dapat ditingkatkan lagi.
c. Kebutuhan Gambaran tentang Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi yang
50
membahas tentang indicator kebutuhan dengan descriptor kebutuhan mendapat penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri yang terdiri dari 8 pernyataan. Dari 8 pernyataan tersebut 7 pernyataan berbobot positif dan 1 pernyataan berbobot negative. Deskripsi data jawaban angket pada 8 item pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 13 :
Kebutuhan dengan descriptor kebutuhan mendapat penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri
No.
No. Item Ya
%
Tidak
%
1. 2.
18.
48
96
2
4
19.
48
96
2
4
3 4. 5. 6. 7. 8.
20.
36
72
14
28
21. 22. 23. 24. 25.
42 44 38 46 48
84 88 76 92 96
8 6 12 4 2
16 12 24 8 4
700
50
Jumlah Rata-rata
Jawaban Responden
350 88
Jumlah
100 12
N 50 50
% 100 100
50 50 50 50 50 50 400
100 100 100 100 100 100 800 100
Berdasarkan tabel 13 mengenai Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi yang membahas tentang indicator kebutuhan dengan descriptor kebutuhan mendapat penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri berada pada tingkat “baik” yaitu 88 %, artinya
kebutuhan mendapat
penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri perlu ditingkatkan agar lebih baik lagi.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Gambaran tentang Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi, dari hasil penelitian
51
diperoleh rata-rata secara keseluruhan menurut variabel
dampak
penguasaan konten dengan indicator meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kemampuan tanya jawab siswa di dalam kelas seperti tabel berikut : Tabel 14 : Rangkuman hasil penelitian Persentase (%) No 1 2
Indicator
Aspek kualitas Ya
Tidak
87
13
Baik
90
10
Sangat Baik
Meningkatkan hasil belajar siswa meningkatkan kemampuan tanya jawab siswa di dalam kelas Rata-rata
88
12
Baik
Berdasarkan tabel 14 diatas secara umum terungkap bahwa Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi yang membahas tentang variabel Dampak layanan Penguasaan konten dengan indicator Meningkatkan hasil belajar siswa dengan descriptor minat terhadap belajar, etika dalam melakukan tanya jawab, pemahaman terhadap materi dan indicator Meningkatkan kemampuan tanya jawab siswa di dalam kelas dengan descriptor kemampuan bertanya dan kemampuan menjawab, secara keseluruhan berkaitan dengan layanan penguasaan konten ternyata berada pada kualitas “Baik” ini terbukti dari hasil rata-rata jawaban responden sebesar 88%, artinya Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa sudah sesuai dengan keinginan guru SMP Negeri 23 Kota Jambi pada umumnya.
52
Gambaran tentang Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi yang membahas tentang variabel Prestasi belajar indicator Harapan dengan deskriptor Harapan terhadap cita-cita dan harapan terhadap prestasi belajar dan indicator kemauan dengan descriptor kemauan untuk belajar dan kemauan bekerja secara mandiri serta indicator kebutuhan dengan descriptor kebutuhan mendapat penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri seperti tabel berikut : Tabel 15 : Rangkuman hasil penelitian Persentase (%) No 1
Indicator
Aspek kualitas Ya
Tidak
96
4
Sangat Baik
82
18
Baik
88
12
Baik
Harapan
2
Kemauan
3
Kebutuhan Rata-rata
88
12
Baik
Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi yang membahas tentang Prestasi belajar indicator Harapan, Kemauan, Kebutuhan berada pada tingkat 88% “Baik”, ini menujukkan Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi dapat ditingkatkan agar lebih baik lagi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
53
Setelah dilakukan penelitian sebagaimana yang telah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi, dari hasil penelitian diperoleh rata-rata secara keseluruhan menurut variabel dampak penguasaan konten dengan indicator meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kemampuan tanya jawab siswa di dalam kelas
Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi yang membahas tentang variabel Dampak layanan Penguasaan konten dengan indicator Meningkatkan hasil belajar siswa dengan descriptor minat terhadap belajar, etika dalam melakukan tanya jawab, pemahaman terhadap materi dan indicator Meningkatkan kemampuan tanya jawab siswa di dalam kelas dengan descriptor kemampuan bertanya dan kemampuan menjawab, secara keseluruhan berkaitan dengan layanan penguasaan konten ternyata berada pada kualitas “Baik” ini terbukti dari hasil rata-rata jawaban responden sebesar 88%, artinya Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa sudah sesuai dengan keinginan guru SMP Negeri 23 Kota Jambi pada umumnya. Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi yang membahas tentang variabel Prestasi belajar indicator Harapan dengan deskriptor Harapan terhadap cita-cita dan harapan terhadap prestasi belajar dan indicator kemauan dengan descriptor kemauan untuk belajar dan kemauan bekerja secara 54
mandiri serta indicator kebutuhan dengan descriptor kebutuhan mendapat penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi yang membahas tentang Prestasi belajar indicator Harapan, Kemauan, Kebutuhan berada pada tingkat 88% “Baik”, ini menujukkan Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi dapat ditingkatkan agar lebih baik lagi
B. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penting untuk menyampaikan beberapa saran yang sekiranya bermanfaat, saran yang diajukan antara lainHendaknya Dampak layanan penguasaan konten terhadap prestasi belajar
siswa di SMP Negeri 23 Kota Jambi
khususnya pada layanan penguasaan konten dan prestasi belajar yang sudah sangat baik dapat di pertahankan dan yang masih tingkat baik dapat ditingkatkan dimasa mendatang. Hendaknya siswa dan guru pembimbing perlu meningkatkan perannya sebagai salah satu factor yang mempengaruhi belajar dengan memberikan bantuan melalui layanan bimbingan konseling khususnya layanan penguasaan konten kepada siswa.
C. Implikasi Hasil Penelitian bagi BK Bimbingan konseling yang merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan di sekolah, dengan berbagai jenis layanan yang
55
tujuannya untuk membantu siswa mencapai pretasi belajar yang baik, layanan yang diberikan tersebut hendaknya merupakan program yang sesuai dengan kebutuhan siswa disekolah. Guru pembimbing diharapkan dapat bekerja dengan baik dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. Ada beberapa implikasi yang diharapkan, beberapa diantaranya adalah Agar terlaksananya kurikulum
yang telah
direncanakan
pemerintah, perlu dilakukan pemberian layanan bimbingan dan konseling terutama dalam membantu siswa yang ingin prestasi belajarnya lebih baik, maka dalam hal ini guru pembimbing seringkali dituntut untuk memberikan layanan penguasaan konten guna untuk meningkatkan mutu belajar siswa. Sehingga hasil belajar siswa dapat dijadikan gambaran keberhasilan siswa tersebut sebagai bahan evaluasi bagi kegiatan bimbingan dan konseling disekolah.
DAFTAR PERPUSTAKAAN
Prayitno,(2004) Seri Layanan Konseling, PADANG
FKIP UNIVERSITAS NEGERI
56
Sutja, dkk. 2014. Panduan Penulisan Skripsi Program Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Jambi. LKS Prestasi Agung Pratama, (2013), Ngaren Rt. 19/Rw. 08 Pedan – Klaten Drs. M.Ngalim Purwanto, Mp. (1990), Psikologi Pendidikan, PT.REMAJA ROSDAKARYA-BANDUNG . Drs.Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag.,(2011), Psikologi Belajar, PT. RINEKA CIPTA, Jakarta. Drs.Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag.,(2011), Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, USAHA NASIONAL , Surabaya—Indonesia. Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., (1991), PSIKOLOGI PENDIDKAN, PT. REMAJA ROSDAKRYA, BANDUNG http://kasabonline. Wordpress.com/2012/04/15/prestasi-belajar/ Drs. Mardarlis, (2004), Metode Penelitian, PT.Bumi Aksara, Jakarta. Tim Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling, (2013), Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Mengah, PROVINSI JAKARTA. Tim
Pustaka Famili, (2013), PR & MENYENANGKA, Seri Pustaka Familia.
PELAJARAN
SULIT
BISA
Drs. Eni Wibowo, S.Pd, (2013), Materi Pengembangan Layanan Bimbingan Konseling SMA N 1. Agus Wibowo, (2011), Layanan Penguasaan Konten, PROVINSI JAKARTA Tiara, 2014. Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII DI SMP Negeri 24 Kota Jambi, Skripsi, Jambi, Program Ekstensi Bimbingan Dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unveristas Jambi.
INSTRUMEN PENELITIAN
57
Judul
: Dampak Layanan Penguasaan Konten Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII Di SMP N 23 Kota Jambi.
Definsi Operasional : Dampak layanan penguasaan konten ialah membantu para peserta didik untuk menguasai konten dalam bentuk keterampilan dan kompetensi yang berkait dengan belajar, Item 1 Variabel Indikator Dampak 1. Meningkatan Layanan belajar siswa Penguasaan Konten
Deskriptor hasil a. Minat terhadap belajar b. Etika dalam melakukan tanya jawab c. Pemahaman terhadap materi 2. Meningkatkan a. Kemampuanberta kemampuan tanya jawab nya siswa di dalam kelas b. Kemampuanmenj awab Jumlah
No. Item 1, 2, 3
Jumlah 3
4,5,6,7,8,9,10
7
11,12,13,14,15, 16,17,18,19,20 21,22,23,24,25, 26 27,28,29,30,31
10 6 5 31
Item 2 Variabel Indikator Prestasibelajar 1. Harapan
2. Kemauan
3. Kebutuhan
Deskriptor a. Harapan terhadap cita-cita b. Harapan terhadap prestasi belajar a. Kemauan untuk belajar b. Kemauan bekerja secara mandiri a. Kebutuhan mendapat penghargaan Kebutuhan Aktulisasi diri
No.item 1, 2, 3, 4
Jumlah 4
4, 5, 6, 7, 8
4
9, 10, 11, 12, 13
5
14, 15, 16, 17
4
18, 19, 20
3
21, 22, 23, 24, 25
5
Jumlah Variabel 1
58
NO
PERNYATAAN
1 2
Saya berminat terhadap semua bidang mata pelajaran Saya memusatkan perhatian dalam mengikuti mata pelajaran saat berlangsung. Saya suka membaca buku mata pelajaran. Saya menggunakan kesempatan yang diberikan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Saya senang bila bisa menjawab pertanyaan dari temanteman tentangpelajaran Saya dapat menggunakan kata-kata yang baik disaat dalam bertanya jawab. Saya lebih dahulu mengacungkan tangan dari teman untuk bertanya Saya memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan guru yang berkaitan dengan pelajaran Saya memberikan pertanyaan pada pelajaran yang belumsayapahami Saya memberanikan diri untuk bertanya kapada guru, tentang materi pelajaran yang belum saya pahami. Saya dapat memahami materi mata pelajaran yang diajarkan Saya menguasai materi pelajaran dengan cepat. Saya dapat meningkatkan pengetahuan dengan cepat Saya dapat memahami materi pelajaran dengan baik setelah mendapat layanan penguasaan konten Saya memahami pelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar saya Saya diajarkan guru untuk memahami pelajaran, dengan mengulang pelajaran dirumah Saya dapat memahami pelajaran secara positif Saya memanfaatkan buku pelajaran untuk meningkatkan pengetahuan saya Saya dapat mengatur jadwal pelajaran sesuai dengan petunjuk guru Saya berusaha mengembalikan tugas tepat pada waktunya kepada guru Saya belajar dengan baik untuk mengasah kemampuan bertanya pada pelajaran Saya dapat mengasah kemampuan bertanya dengan bertanya pada guru Saya belajar dengan sering bertanya pada guru
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
PENILAIAN B S K
Saya rajin belajar disekolah dengan mempelajari semua pelajaran Saya berani menanyakan langsung kepada guru tentang materi pelajaran belum saya pahami.
59
26 27 28 29 30 31
Saya melatih kemampuan bertanya dengan mempelajarimateri yang disampaikan guru Saya belajar menjawab pertanyaan guru dengan materi pelajaran yang dikuasai Saya rajin belajar dirumah agar dapat menjawab pertanyaan guru Saya mampu menjawab pertanyaan guru dengan baik sesuai dengan materi yang diajarkan Saya belajar dengan baik untuk bertanya jawab tentang pelajaran disekolah Saya menjawabnya dengan baik, bila ada teman yang bertanya disaat belajar.
Variabel 2
NO 1 2 3 4 5 6 7
8
9 10 11 12 14
15
PERTANYAAN
TANGGAPAN B S
Saya mengharapkan dapat naik kelas dan nilai yang baik. Saya rajin belajar untuk mewujudkan cita-cita Saya berusaha dan bertekad untuk giat belajar agar dapat meraih cita-cita yang saya inginkan. Saya ingin membuat orang tua bangga dengan keberhasilan yang saya raih. Saya mempunyai keinginan untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik. Saya memilih dalam belajar kelompokuntukmeningkatkanprestasisaya. Saya mendapat motivasi dari teman yang telah berhasil meraih prestasi untuk meningkatkan prestasi belajar. Saya mempunyai keinginan dan berusaha mengerahkan seluruh kemampuan yang ada pada diri saya. Kemauan belajar saya datang dari diri pribadi Saya melakukan hal yang terbaik dalam menyelesaikan tugas. Saya berusaha untuk giat dalam belajar disekolah Saya berusaha bisa meluangkan waktu untuk belajar dirumah. Saya berusaha dengan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara mandiri tanpa bergantung pada orang lain. Saya mempunyai sifat tidak suka jika ada teman 60
K
16 17 18 19 20 21 22 23
24
25
yang mengerjakan tugas saya. Saya suka mencontek dalam mengerjakan ujian atau tugas yang diberikan oleh guru. Saya berusaha dalam mengerjakan tugas denganbaik Saya termotivasiuntuk belajar lebih giat lagi. Saya lebih giat belajarkarena mendapat dukungan dari kedua orang tua. Saya mendapatprestasi yang tinggi karena orang tua memberi hadiah Saya berusaha menjadi yang terbaik dalam belajar. Saya menunjukkan kemampuan yang saya memiliki dalam belajar. Saya mudah terpengaruh dengan ajakan teman untuk membolos ketika proses belajar mengajar berlangsung disekolah. Saya mampu meraih prestasi terbaikdalambelajardan ingin menunjukan kepada orang tua Saya belajar berusaha untuk mengembangkan bakat yang saya miliki.
61
