PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI
SKRIPSI
OLEH DIAN NOVITA RRA1A110025
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI DESEMBER 2014 1
PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI Dian Novita1), Dra. Hj. May Maemunah, ME2), Rosmiati, S.Pd., M.Pd3) 1) Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi Email:
[email protected]) Pembimbing Utama, Dosen Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi3) Pembimbing Pendamping, Dosen Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi Kata Kunci: Aktivitas Belajar di Rumah, Hasil Belajar ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah bahwa rata-rata mid semester kelas VIII mata pelajaran IPS setiap kelas masih berada dibawah KKM yaitu 75. Penyebab rendahnya hasil belajar tersebut karena aktivitas yang meliputi: membaca buku pelajaran, mengafal pelajaran, membuat ringkasan, mengerjakan tugas, belajar kelompok, membagi waktu pelajaran, masih rendah. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar di rumah terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di SMPN 22 Kota Jambi. Jenis penelitian ini adalah Ex post Facto. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 22 Kota Jambi sebanyak 40 orang, data diperoleh dengan cara menyebarkan angket. Setelah itu dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana, adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independent) aktivitas belajar (X), sedangkan variabel terikatnya (dependent) hasil belajar (Y). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisis regresi sederhana dengan menggunakan bantuan SPSS release 16.0 diperoleh koefesien regresi (r) sebesar 0,775 dengan nilai signifikannsi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Hi diterima atau terdapat pengaruh aktivitas belajar di rumah (X) terhadap hasil belajar (Y) pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 22 Kota Jambi. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan aktivitas belajar di rumah terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 22 Kota Jambi yaitu sebesar 0,775 dan pengaruh tersebut dapat dijelaskan sebesar 60%.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKAN MASALAH Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental, sehingga para ahli banyak yang merumuskan
mengenai pentingnya proses belajar untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Dalam proses belajar tidak bisa hanya mengandalkan pada kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah saja, untuk bisa mendapatkan hasil belajar yang optimal, maka perlu belajar di luar jam sekolah yaitu di rumah baik secara individual atau kelompok 2
karena waktu siswa lebih banyak dihabiskan di rumah, sehingga tidak sedikit guru-guru kita selalu mengingatkan kepada siswa agar hendaknya siswa banyak belajar dirumah. Djamarah (2011:38) mengatakan bahwa setelah pulang sekolah siswa diharapkan mengulangi kembali bahan pelajaran di rumah, hal ini dilakukan karena tidak semua yang dijelaskan guru terkesan dengan baik. Pengulangan bertujuan agar kesan yang masih samar-samar menjadi terkesan dan tergambar jelas dalam ingatan, melatih dayadaya jiwa, dan membentuk respons yang benar. Tanpa pengulangan, informasi yang diterima di sekolah akan hilang karena daya ingat kerja sifatnya terbatas. Dalam proses belajar siswa kebanyakan malas dalam belajar, terutama melakukan aktivitas belajar di rumah karna itu merupakan kegiatan mereka sebagai siswa, dalam proses aktivitas belajar di rumah orang tua juga sangat berperan penting dalam membina anak-anak mereka untuk melakukan aktivitas belajar di rumah karena kalau sudah di rumah itu bukan tanggung jawab guru lagi, jadi di rumah orang tua mempunyai pengaruh yang besar buat anak mereka. pelajaran yang didapat dari sekolah untuk dipelajari kembali di rumah, dan perkembangan teknologi dibidang media massa dan elektronik yang melahirkan berbagai produk elektronik seperti TV, Komputer, Internet, HP dan lain-lainya yang juga dapat mempengaruhi hilangnya keinginan anak/siswa untuk melakukan aktivisebenarnya sebagai pelajar. Dewasa ini
kecenderungan anak untuk menonton TV, Bermain Game dan aktivitas lainya yang kurang bermanfaat baik siswa semakin tinggi, sehingga anak lupa akan belajar. Dari uraian singkat diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai hasil belajar yang optimal salah satunya adalah belajar di rumah baik secara individual atau kelompok, misalnya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, membaca kembali materi yang dipelajari di sekolah, mengisi LKS dan seterusnya. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI” 1.1 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh aktivitas belajar di rumah terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di SMP Negeri 22 Kota Jambi. 1.2 Batasan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Aktivitas belajar di rumah yang diteliti adalah aktivitas yang dilakukan siswa secara individu atau kelompok dalam mempelajari mata pelajaran IPS setelah pulang sekolah dan istirahat. 2
2. Hasil belajar yang diteliti adalah nilai rata-rata ujian mid semester genap siswa tahun ajaran 2013/2014 sudah terdokumentasi oleh guru bidang studi pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII di SMP N 22 Kota Jambi. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penelitian yaitu: Untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar siswa di rumah terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di SMP Negeri 22 Kota Jambi. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar. Pengertian belajar menurut Djamarah, SB. (2011:13) mengemukakan bahwa belajar adalah serangkai kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya. 2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Faktor-faktor dalam belajar menurut Wasti Soemanto (2003:113) dalam belajar banyak
sekali faktor yang mempengaruhi belajar namun dari sekian banyaknya faktor yang mempengaruhi belajar, hanya dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu: a. Faktor-faktor stimulus Belajar Stimulus adalah segala hal di luar individu yang merangsang individu untuk mengadakan reaksi atau pembuatan belajar. b. Faktor-faktor individual faktor-faktor individual juga sangat besar pengaruhnya dalam belajar seseorang. 2.1.3 Pengertian Hasil Belajar Menurut Dimyati Mudjiono (2013:200) hasil belajar merupakan hasil dari interaksi tindak belajar dan tindak mengajar dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Dari beberapa pendapat di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah keseluruhan perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang di capai oleh siswa pada mata pelajaran tertentu setelah siswa mengalami proses belajar di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk angka dan huruf. 2.1.4 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Sudjana (2010:24) hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu: 1. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar, minat perhatian, sikap dan kebiasaan 3
belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. 2. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas pembelajaran. Sedangkan menurut Slameto (2010:54-72), secara rinci menjelaskan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut: a. Faktor internal Didalam faktor internal ini akan dibahas tiga faktor yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor kelelahan. 1. Faktor Jasmaniah a. Faktor Kesehatan ` Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian – bagiannya / bebas dari penyakit. 2. Faktor Psikologis a. inteligensi Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep konsep yang abstrak secara efektif. b. Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat fase dalam pertumbuhan seseorang, belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). c. Kesiapan Kesiapan adalah kesulitan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jiwa siswa belajar padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar adalah:
1. Faktor keluarga a. Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama, cara orang tua mendidik anak – anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. Orang tua kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak tidak/kurang berhasil dalam belajarnya. b. Relasi antar anggota keluarga Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. c. Suasana rumah Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejaidan – kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada belajar. Agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram, sehingga anak dapat belajar dengan baik dan memperoleh hasil belajar maksimal. d. Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Jika anak hidup keluarga ekonomi lemah, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi akibatnya kesehatan anak terganggu, sehingga belajar anakpun terganggu. e. Perhatian orang tua Anak yang belajar perlu dorongan dan perhatian orang tua, jika anak sedang belajar jangan di ganggu dengan tugas – tugas rumah.
4
f. Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak di tanamkan kebiasaan – kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar sehingga akan memperoleh hasil belajar yang baik. 2. Faktor sekolah a. Metode mengajar Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui dalam mengajar. Metode mengajar itu mempengaruhi belajar dan berakibat pada hasil belajar. Jika metode yang digunakan hanya satu maka anak akan bosan, pasif untuk belajar. c. Relasi guru dengan siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa, proses tersebut juga diperbaharui oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa atau kurang akrab, menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar dan akan berpengaruhi keadaan hasil belajar. d. Relasi siswa dengan siswa Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga bagus. e. Disiplin sekolah Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin didalam belajar baik di sekolah, dirumah, maupun di perpustakaan.
f. Alat Pengajaran Alat pengajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar di pakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. g. Waktu sekolah Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore/malam hari. Memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh positif terhadap belajar dan hasil belajar. d. Keadaan gedung Dengan jumlah siswa banyak serta variasi karakteristik mereka masing – masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas. i. Metode belajar Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah, dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. 3. Faktor masyarakat a. Kegiatan siswa dalam masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan dalam perkembangan pribadinya. Perlu pula kiranya membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat supaya jangan terpengaruh yang negatif dan sampai mengganggu belajarnya. b.
Mass media Mass media yang baik memberikan pengaruh yang baik terhadap siswa yang juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. 5
c.
Teman bergaul Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlu lah di usahakan agar memiliki teman bergaul yang baik – baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana. Dari penjelasan diatas, dapat di simpulkan bahwa hasil belajar suatu penilaian akhir dari proses pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang, serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama. 2.2 Aktivitas Belajar di Rumah 2.2.1 Pengertian Aktivitas Aktivitas adalah melakukan suatu kegiatan tertentu secara aktif. Aktivitas menunjukkan adanya kebutuhan untuk aktif bekerja atau melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Lawan aktivitas adalah non-aktivitas yang artinya tidak melakukan aktivitas apapun. Menurut W.J.S. Poewadarminto (dalam Sriyono 2009:181) Aktivitas adalah kegiatan atau kesibukan. Sedangkan Menurut S. Nasution (dalam Sudjana 2010:72) aktivitas adalah keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan. Sebenarnya jika dipandang secara luas bahwa pengertian aktivitas bermacam-macam, namun yang dimaksud aktivitas dalam penelitian ini yaitu aktivitas dalam belajar di rumah. 2.2.2 Pengertian Aktivitas Belajar di Rumah Menurut Djamarah (2011:38) menjelaskan yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah
segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit perubahan. Menurut Aunurrahman (2012:32) aktivitas keseharian di rumah yang berkenaan dengan upaya belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan atau keterampilan baru yang belum diketahui atau untuk memperluas dan memperkokoh sesuatu yang telah dimiliki sebelumnya merupakan aktivitas belajar. Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar dirumah (siswa) merupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam sekolah secara individu maupun kelompok secara sadar dengan maksud untuk mengulangi, melatih, menggali dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan tujuan memperkuat dan memperjelas pengetahunan, sikap dan keterampilan yang diperoleh dari proses belajar di sekolah. 2.2.3 Bentuk-bentuk Aktivitas Balajar di Rumah Djamarah (2011 : 38) menjelaskan bahwa aktivitas belajar di rumah dalam beberapa situasi adalah sebagai berikut : 1. Mendengarkan 2. Memandang 3. Menulis atau mencatat 4. Membaca 5. Membuat ringkasan 6. Menggaris bawahi 7. Mengingat 8. Berfikir 6
Sedangkan bentuk-bentuk aktivitas belajar dirumah menurut Aunurrahman (2012:34-36) adalah: 1. Membaca buku pelajaran Secara sederhana membaca buku bukanlah yang sulit dilakukan oleh seseorang bila ia telah menguasai huruf demi huruf yang ada, namun membaca dengan hasil yang baik dan efisien tentunya tidaklah mudah dilakukan, tetapi harus melalui prosedur dan tata cara yang baik pula. 2. Menghafal Pelajaran Menurut Oemar Hamalik (2010:66) dalam bukunya mengungkapkan bahwa menghafal adalah pada garis besarnya proses menghafal itu dimulai dengan penerimaan atas sejumlah perangsang dari luar oleh alat-alat indera kita. Menurut Aunurrahman (2012:35) sebaiknya ringkasan itu dicatat pula pada lembaran kertas yang terlepas untuk tiap-tiap pokok persoalan baru dipergunakan halaman yang baru pula. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuk ringkasan itu dapat dibentuk lembaran-lembaran dan bisa berbentuk sebuah buku, bila bentuk lembaran-lebaran maka setiap satu lembar hanya memuat satu persoalan saja.
Metodik sebagai berikut : “Tugas guru disamping mendidik dan mengajar adalah membuat penilaian terhadap murid diatas bahkan yang telah diterima. Pelaksanaannya dengan jalan memberikan ulangan terhadap murid. Dari pendapat tersebut di atas, dipahami bahwa beberapa fase dalam aktivitas belajar, yaitu mengerjakan tugas, fase pertama siswa menerima tugas, dan tugas tersebut bisa dari guru ataupun siswa itu sendiri sebagai hasil kerjasama antar siswa, fase kedua siswa mengerjakan tugas, fase ketiga yaitu mempertanggung jawabkan dari hasil tugas yang dilaksanakan tersebut untuk dinilai guru. 4. Belajar kelompok Menurut pendapat Hasbullah Tabrany (2001:96) yaitu: “Sebagian para ahli juga berpendapat bahwa belajar kelompok (Group Study) banyak membantu proses belajar. Memang ada orang yang tidak bisa belajar kelompok tetapi hasilnya juga bagus. 5. Membagi waktu belajar
3. Mengerjakan tugas
Waktu adalah merupakan hal yang penting dan sangat berharga bagi manusia, sudah sepatutnya manusia memperhatikan waktu dan mempergunakannya dalam hal-hal yang dianjurkan oleh syari’at Islam.
Menurut pendapat Ahmadi (2003:35) dalam bukunya Didaktik
Dengan menggunakan mengatur waktu di atas, maka 7
seorang siswa akan lebih mudah untuk mengatur waktu belajarnya dengan baik. 1.2.4
Indikator-indikator Aktivitas Belajar di Rumah
Menurut Aunurrahman (2012:36) aktivitas keseharian yang berkenaan dengan upaya untuk mendapatkan informasi, pengetahuan atau keterampilan baru yang belum diketahui atau untuk memperluas dan memperkokoh sesuatau yang telah dimiliki sebelumnya merupakan aktivitas belajar. Menurut Aunurrahman (2012:34-36) mengemukakan bahwa aktivitas belajar di rumah terdapat beberapa indicator yaitu: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 1.2.5
Membaca buku pelajaran Mengafal pelajaran Membuat ringkasan Mengerjakan tugas Belajar kelompok Membagi waktu belajar Pengaruh Aktivitas Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar
Menurut Mudyaharjo (2001:3) pendidikan dalam arti luas tidak hanya meliputi pendidikan formal tetapi juga pendidikan nonformal dan informal. Dari hasil penelitian yang relevan Dhida Dwi Kurniwati (2010:84) menyimpulkan bahwa aktivitas belajar di rumah memberikan sumbangan lebih besar terhadap hasil belajar IPS (51%), sehingga kektifan belajar di rumah memberikan pengaruh yang
lebih dominan terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP N 22 Kota Jambi. Hasil penelitian oleh Fajar Kurniawan Saputro (2012:36) menyimpulkan variabel aktivitas belajar di rumah berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Besar pengaruh secara slimultan aktivitas belajar di rumah dan motivasi orang tua terhadap hasil belajar adalah 32%. 2.3 Kerangka Berfikir Apabila dalam mata pelajaran IPS siswa cara belajarnya baik, maka cara belajar siswa tersebut akan baik pula, sehingga dalam proses pembelajaran siswa akan memiliki kebiasaan belajar yang baik yang pada akhirnya akan menyebabkan hasi belajar yang di perolehnya pun baik. Aktivitas Belajar di Rumah (X)
Hasil Belajar (Y)
Gambar 1: Pengaruh aktivitas belajar di rumah terhadap hasilbelajar 2.4 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah :Terdapat pengaruh aktivitas belajar di rumah terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di SMP Negeri 22 Kota Jambi.
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Rancangan Penelitian Dalam rancangan penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian Ex post facto. Menurut Sugiyono 8
(2012:7) penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Adapun untuk pendekatan yang dipakai adalah pendekatan secara kuantitatif. 1.2 Variabel Penelitian Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian Suharsimi Arikunto (2010:159). 1.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1
Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2014:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.
3.3.2 Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2014:118) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang diambil peneliti menggunakan rumus Slovin (Umar, 2003:120).
Keterangan: n = jumlah sampel N = Jumlah populasi responden)
(200
e² = presisi (ditetapkan 1%-15% yang diambil 14 % dengan tingkat kepercayaan 95%) Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:
= 40 responden Dari perhitungan ukuran sampel di atas, sampel penelitian ini adalah 40 siswa.. 3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini digunakan teknik probability random sampling berarti teknik pengambilan sampel memberi peluang sama kepada seluruh anggota populasi untuk dapat dipilih sebagai anggota sampel (Sugiyono, 2014:120). Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah perwakilan tiap kelas tersebut adalah: n n1 N1 N Keterangan: n1 = banyaknya sampel di setiap kelas n = banyaknya populasi di setiap kelas N = banyaknya populasi seluruh kelas N1 = banyaknya sampel penelitian (Umar, 2003:120) Selanjutnya, setelah jumlah subjek diketahui, untuk menentukan subjek mana yang akan menjadi responden peneliti memilih subjek secara acak atau random.
9
3.4 Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010:193) instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti untuk memudahkan mengumpulkan data. 3.4.1 Angket Menurut Sugiyono (2012:162) angket merupakan teknik pengumpul data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawabnya, yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII di SMP Negeri 22 Kota Jambi. Adapun jumlah butir soal angket ini berjumlah 34 pertanyaan/pernyataan dari variabel aktivitas belajar di rumah terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 22 Kota Jambi. Dalam penelitian ini, untuk pemberian skor peneliti menggunakan skala Likert. Adapun pemberian skor untuk tiap-tiap jawaban tersebut adalah: (1) Jika jawaban selalu: Skor 5 (2) Jika jawaban sering: Skor 4 (3) Jika jawaban kadan kadang: Skor 3 (4) Jika jawaban jarang : Skor 2 (5) Jika jawaban tidak pernah: Skor 1 3.4.2 Dokumentasi Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsiparsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian (Riduwan, 2011:77). 3.5 Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen penelitian dilakukan sebelum angket diberikan kepada responden. Tujuan dari uji coba instrumen adalah untuk menghindari pertanyaanpertanyaan yang kurang jelas maksudnya, menghilangkan katakata yang sulit dipahami, mempertimbangkan, menambahkan atau mengurangi item 3.5.1
Uji Validitas Instrumen Menurut Sugiyono (2012:137) suatu instrumen dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, derajat ketepatan mengukurnya benar, dan validitasnya tinggi. Adapun untuk mengukur validitas konstruksi pada penelitian ini menggunakan teknik validitas butir soal yaitu dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Sugiyono, 2012:137).
rhitumg
n XY ( X )( Y ) n X2
X2 n Y2
Keterangan: rhitung =
Koefisien korelasi suatu butir/item n = Jumlah sampel/subyek = jumlah skor butir soal Y = jumlah skor total ∑XY = jumlah perkalian skor butir soal = jumlah kuadrat skor butir soal = jumlah kuadrat skor total 10
Y2
Untuk mengetahui apakah angket yang digunakan valid atau tidak, maka rxy yang telah diperoleh (rhitung) dikonsultasikan dengan rtabel product moment pada α 0,05. Apabila rhitung > rtabel maka angket dikatakan valid dan apabila rhitung > rtabel maka angket dikatakan tidak valid. Berdasarkan uji coba angket penelitian yang dianalisis menggunakan uji validitas product moment, dari 40 butir angket aktivitas belajar dirumah pada α 0,05 dengan n = 30, dinyatakan 6 butir soal dinyatakan tidak valid. 3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Riduwan (2011:115) reliabilitas angket dapat diuji dengan menggunakan Cronbach Alpha. Adapun rumus koefisien Cronbach Alpha sebagai berikut: K 1 K 1
b2 t2
Keterangan: = Reliabilitas instrumen k = Jumlah item b 2 = Jumlah varians skor tiap item t2 = Jumlah varian skor total Selanjutnya koefisien reliabilitas dikonsultasikan dengan nilai rtabel pada taraf kesalahan 5%. Apabila rhitung> rtabel, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian. Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha diperoleh koefisien reliabilitas untuk angket aktivitas belajar di
rumah sebesar 0.912820 pada α 0.05 dengan n = 30 diperoleh rtabel sebesar 0.316. Karena koefisien reliabilitas r hitung> r tabel, maka angket tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Perhitungan Skor Analisis ini tidak menghubung-hubungkan satu variabel dengan variabel lainnya dan tidak membandingkan satu varaibel dengan variabel lainnya. Variabel diukur nilai pemusatannya dengan mencari nilai skor maksimal ideal, skor minimal ideal, mean ideal (Mi) dan standar deviasi (SDi). Rumus yang digunakan untuk mencari rata-rata ideal (Mi) adalah ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) dan untuk mencari standar deviasi ideal digunakan rumus 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal). Selanjutnya nilai standar deviasi ideal (SDi) dan rata/mean ideal (Mi) dikonversikan ke dalam 5 (lima) kategori nilai kecenderungan dengan kriterian sebagai berikut : Mi + 1,5 SDi – Mi + 3,0 SDi = Sangat Tinggi Mi + 0,5 SDi – Mi + 1,5 SDi = Tinggi Mi – 0,5 SDi – Mi + 0,5 SDi = Sedang Mi - 1,5 SDi – Mi – 0,5 SDi = Rendah Mi – 3,0 SDi – Mi - 1,5 SDi = Sangat Rendah Keterangan : Mi = Rata-rata Ideal SDi = Standar Deviasi Ideal.
11
3.6.2 Uji Normalitas Uji normalitas yaitu uji yang digunakan untuk melihat data yang diteliti normal atau tidak sesuai dengan standar statisik, dan bila datanya tidak normal, maka datanya tidak dapat digunakan, begitu pula sebaliknya. Menurut Sugiyono (2014:241) untuk melakukan uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Dimana : X2
= Koefesien chi squere fo = Koefesien yang ada/ koefesien observasi fh = Frekuensi harapan Dalam penelitian ini untuk menganalisis data normal atau tidak digunakan rumus Kolmogorov Smirnov melalui aplikasi SPSS dengan melihat nilai probabilitas atau sig. (ketentuan sig > 0,05 data berdistribusi normal). Selain dengan Kolmogorov Smirnov, normalitas data dapat dilihat dari grafik normal P.P Plot dengan bantuan SPSS release 16.0. Apabila titik-titik mendekati garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 3.6.3 Uji Homogenitas Menurut Sugiyono (2014:276) menyatakan bahwa pengujian homogenitas varians digunakan uji F dengan rumus : F= Uji homogenitas data dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan mempunyai varian sama
atau tidak. Data dalam penelitian ini dinyatakan homgen karena probabilitas > 0,05 (lihat lampiran )
3.6.4 Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak dan jika probabiliats < 0,05 maka model diterima. Dalam penelitian ini bentuk persamaan linear Y = a + bX 3.6.5 Uji Analisis Regresi Menurut M.Iqbal Hasan (2010:219) Model analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat, yaitu antara aktivitas belajar di rumah (X) terhadap hasil belajar (Y). Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Spesifik yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y=a+bX Dimana : Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksi X = Subjek pada variabel indenpenden yang mempunyai nilai tertentu a = Bilangan Konstan b = Koefesien Regresi
Selain itu harga a dan b dapat dihitung dengan rumus : a 12
b=
Keterangan : Xi = Nilai rata-rata aktivitas belajar di rumah Yi = Nilai rata-rata hasil belajar Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas (aktivitas belajar dirumah) terhadap variabel terikat (hasil belajar), sehingga diketahui apakah hipotesis yang ada dapat diterima atau ditolak digunakan pengujian nilai F dengan rumus :
Fh= dimana : R = Koefesien Korelasi sederhana n = banyaknya sampel k = konstanta variabel bebas Hipotesis yang diuji denga F ratio ini kreterianya adalah: F hitung dibandingkan dengan F table dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = n-2. Dengan ketentuan F hitung > F tabel maka korelasi antara dua variabel tersebut signifikan. 3.6.6 Koefesien Determinasi Untuk mencari pengaruh varians variabel dapat digunakan teknik statistik dengan menghitung besarnya koefesien determininasi. Koefesien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan koefesien korelasi yang telah ditemukan, dan selanjutnya dikalikan 100%. Koefesien determinasi ditentukan dalam persen (Sugiyono, 2012:154). Rumus : R2 = r2 x 100% Keterangan : R2 : Koefesien determinasi r : Koefesien korelasi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh akivitas belajar di rumah terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 22 Kota Jambi. Pada bagian hasil penelitian, akan diuraikan mengenai 4.1 4.1.1
Hasil penelitian Deskriptif Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 22 Kota Jambi dengan mengambil subjek penelitiannya yaitu seluruh kelas VIII 200 orang. Dalam penelitian ini sampel diambil secara acak yaitu 14% dari populasi adalah 40 orang yang dijadikan sampel penelitian. 1. Deskripsi Data Variabel aktivitas Belajar di Rumah (X) Berdasarkan hasil analisis dari jawaban responden, untuk variable aktivitas belajar di rumah (X) diperoleh skor minimum dan maksimum yang dicapai dari variabel ini. Skor minimum 76,00 adalah sedangkan skor maksimum adalah 144,00. Hasil perhitungan distribusi skor tersebut menghasilkan skor rata-rata sebesar 1.147502, variansi sebesar 182,859 dan simpangan baku sebesar 13,52254. 2. Deskripsi Data Variabel hasil belajar (Y) Berdasarkan hasil analisis dari jawaban responden, untuk variabel hasil belajar (Y) diperoleh skor minimum dan maksimum yang 13
dicapai dari variabel ini. Skor minimum adalah 60,00 sedangkan skor maksimum 80,00. Hasil perhitungan distribusi skor tersebut menghasilkan skor rata-rata sebesar 70,6500, variansi sebesar 28,695 dan simpangan baku sebesar 5,35676. 4.1.2 Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas Data yang terkumpul adalah data tentang pengaruh aktivitas belajar di rumah terhadap hasil belajar. Data yang telah terkumpul tersebut dianalisis.Perhitungan signifikansi (sig.= 968) lebih besar jika dibandingkan dengan alpha (ɑ =0,05).Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh pada variabel aktivitas belajar di rumah normal. 2. Homogenitas Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS release 16.0. Adapun pengambilan keputusannya adalah jika probabilitas atau nilai sig. > 0,05 maka varians populasi identik (sama). 3.
Uji Linearitas Penggunaan model linear dikatakan tepat dan dapat digunakan nilai probabilitas (pada table anova tertulis Sig) dengan taraf nyatanya (0,05 atau 0,01). Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak dan jika probabilitas < 0,05 maka model diterima. Adapun ringkasan hal uji linearitas Tabel diatas menjelaskan bahwa Fhitung = 63,090 dan nilai probabilitas 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa bentuk
persamaan linier Y = a + bx sudah tepat dan dapat diterima. Hal ini sesuai dengan syarat uji linearitas yaitu apabila nilai probabilitas < 0,05 (dari tabel menjelaskan nilai probabilitas = 0,000 < 0,05). 4.1.3 Pengujian Hipotesis A. Hasil analisis Regresi Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh nilai F hitung = 63.090 dengan signifikansi F sebesar 0,000. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 maka signifikansi F sebesar 0,000 menunjukkan lebih kecil dari dari 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan Hi diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang positif antara variabel aktivitas belajar di rumah (X) terhadap hasil belajar (Y) dapat diterima. B. Koefesien Determinasi Persentase pengaruh semua variabel indenpenden terhadap variabel dependen ditunjukkan oleh besarnya Koefesien Determinasi (R2). Koefesien Determinasi (R2) ini menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhdap variabel dependent atau bebas yang dinyatakan dalam persen (%) (Jonathan Sarwono 2006:116). Untuk lebih jelasnya dijabarkan pada table berikut: menjelaskan bahwa terdapat antara aktivitas belajar dirumah terhadap hasil belajar yakni sebesar 0,775 atau 77,5% . Sedangkan R squere (R2) menjelaskan bahwa variabel indenpenden dapat dijelaskan oleh variabel dependen sebesar 0,600 atau 60% sedangkan sisanya 40% diterangkan oleh factor lain yang diteliti. 14
agar dapat melaksanakan penelitian pokok bahasan yang lain dan dalam ruang lingkup yang lebih luas.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Hasil analisis regresi sederhana dengan menggunakan bantuan SPSS release 16.0 diperoleh koefesien regresi (r) sebesar 0,775 dengan nilai signifikannsi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Hi diterima atau terdapat pengaruh aktivitas belajar di rumah (X) terhadap hasil belajar (Y) pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 22 Kota Jambi. . BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa : Terdapat pengaruh aktivitas belajar di rumah terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 22 Kota Jambi yaitu sebesar 0,775 dan pengaruh tersebut dapat dijelaskan sebesar 60%. 5.2 Saran Dari analisis yang diperoleh peneliti ingin menyampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Kepada semua pihak terutama orang tua dan guru bidang studi IPS agar dapat mengarahkan siswa atau anak-anaknya supaya lebih meningkatkan aktivitas belajar dirumah karena itu akan berpengaruh kepada hasil belajar siswa tersebut. 2. Penelitian ini hanya dilakukan pada dua variabel, maka diharapkan kepada peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi.
2003. Sosiologi Sosial (EdisiRevisi), Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. ----------. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabet. Darsono, Wingkel. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Djamarah, SB. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik Oumar. 2010. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hasan M Iqbal. 2010. Pokok – Pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Rineka Cipta. http://myfortuner.wordpress.com. Diakses Tanggal 7 Maret 2014. http://SMA PGRI 2 Kayen.com/pengaruhaktivitas. Diakses Tanggal 9 Maret 2014. Kurniawati ,DD. 2010. Pengaruh Metode Minde Mapping dan Aktivitas Belajar Siswa di Rumah Terhadap Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas VII SMP 15
Muhammadiyah 05 Surakarta Margono. 2003.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Masnum, M. 2009. Melaksanakan PTK. Jakarta: Bumi Aksara. Mudjiono, Dimiyati. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Mudyaharjo. 2001. Pendidikan Informal. Jakarta: PT Rineka Cipta. Purwanto, MN. 2007. Ruang Lingkup Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rasyid. 2008. Hasil belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. Saputro, KF. 2012. Pengaruh Aktivitas Belajar di Rumah, dan Motivasi Orang Tua terhadap Hasil Belajar Kelas XI SMAN 12 Semarang Tahun Pelajaran 2012. Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta. Slameto, 2010. Belajar dan Faktorfaktor Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soemanto, Wasty. 2003. FaktorFaktorDalamBelajar. Surabaya: Usaha Nasional. Sriyono. 2009. Aktivitas dan Prestasi Belajar. Ipotes (Diskes 29 April
2014)http://ipotes.wordpres s.com/2009/03/10/prestasibelajar. Sudjana, N. 2010. Dasar-Dasar Pendidikan. Bandung: Rineka Cipta. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. ------------, 2012. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. ------------, 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Syah, M. 2004. Dasar– Dasar Kependidikan. Jakarta: Gramedia. Taruh. Briggs. 2003. Konsep Diri dan Motivasi Prestasi dalam Kaitannya denga Hasil Belajar IPS. Gorontalo: IKIP Negeri Gorontalo. Tbrany, H. 2001. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Bumi Aksara. Umar. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Uno, HB. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi aksara.
16