perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAMPAK PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 9 SURAKARTA
Skripsi
Oleh: ISNA ROHIMA AGUSTINA K7408105
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JUNI 2012
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
DAMPAK PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 9 SURAKARTA
Oleh: ISNA ROHIMA AGUSTINA K7408105
Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi BKK. P. Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JUNI 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
ABSTRAK Isna Rohima Agustina. DAMPAK PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 9 SURAKARTA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2012. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pelaksanaan program BOS di SMP Negeri 9 Surakarta. (2) Untuk mengetahui dampak pemberian dana BOS dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 9 Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bila ditinjau dari aspek yang diteliti, penelitiaan ini merupakan studi kasus (case study). lnforman dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, komite sekolah, pustakawan dan siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling atau bertujuan. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Validitas data dengan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Pelaksanaan program BOS di SMP Negeri 9 Surakarta yang terdiri dari 3 tahapan yaitu mekanisme alokasi dan penyaluran dana BOS, mekanisme penggunaan dana BOS, serta pelaporan dan pertanggungjawaban program BOS telah berjalan sesuai dengan peraturan dalam buku pedoman BOS. (2) Dana BOS memberikan dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa pada siswa SMP Negeri 9 Surakarta. Terlihat dari nilai Ujian Nasional dari tahun ajaran 2004/2005 sampai dengan 2010/2011 mengalami peningkatan meskipun dengan persentase yang sedikit, kecuali pada tahun ajaran 2007/2008, nilai menurun 6,6 % dari tahun sebelumnya. Pada tahun ajaran 2005/2006 mengalami peningkatan sebesar 3,5 %, tahun ajaran 2006/2007 meningkat sebesar 4,1 %, tahun ajaran 2008/2009 mengalami peningkatan sebesar 4,3 %, begitu juga tahun ajaran 2009/2010 dan tahun ajaran 2010/2011 meningkat masing-masing sebesar 0,7 % dan 0,5 %. Peningkatan tersebut terjadi karena sekolah berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara memperbaiki pelayanan pendidikan bagi siswa dan memotivasi siswa agar lebih giat belajar dengan bantuan dana BOS. Kata kunci: Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Prestasi belajar siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
ABSTRACT
Isna Rohima Agustina. THE IMPACT OF GRANTING SCHOOL OPERATIONAL ASSISTANCE (BOS) TO STUDENT ACHIEVEMENT IN SMP NEGERI 9 SURAKARTA. Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret Surakarta. June 2012. The objectives of this research are to (1) examine the implementation of BOS programme at SMP Negeri 9 Surakarta. (2) examine the impact of granting BOS fund in improving the achievement of students at SMP Negeri 9 Surakarta. This research used qualitative descriptive approach. Referring to the aspect researched, this researched was a case study. Informants in this research were the headmaster, the vice headmaster, the teachers, the school committee, the librarian, and the students. The sampling technique of this research was purposive sampling. The technique of collecting data was done by interview, observation, and documentation. To validate the data, source and method triangulation are used. Referring to the result of analysis and discussion, it could be concluded as follows: (1) The implementation of BOS programme at SMP Negeri 9 Surakarta that consisted of three main steps which were the allocation and distribution mechanism of BOS fund, the mechanism of BOS fund usage, and the BOS fund report of usage has been implemented properly in accordance with rules in the guidance book of BOS. (2) BOS fund gave a positive impact towards the improvement of students achievement at SMP Negeri 9 Surakarta. It was indicated by the result of National Examination since academic year 2004/2005 until 2010/2011 that showed a continuous increase although it was only small percentage of increase, except on 2007/2008 in which within that year the grade of the National Examination decreased up to 6.6 % compared to that of the previous year. At 2005/2006 the improvement of grade reached 3.5 %, it increased 4.1 % at 2006/2007, there was also an improvement up to 4.3 % in 2008/2009, and the same thing also happened in 2009/2010 and also 2010/2011 in which the increase of mark for each academic year reached 0.7% and 0.5%. This improvement happened because the school tried to improve the quality of education by improving education service for students and motivating students to study harder with the assistance of BOS fund. Keywords : School Operational Assistance (Bantuan Operasional Sekolah: BOS), Students achievement
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
MOTTO
#
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Q.S. Alam Nasyroh: 6-8) #
#
You may never know what results come of your action, but if you do nothing there will be no result (Mahatma Gandhi ) #
#
Bisa itu karena Usaha. Aku Pasti Bisa (penulis) #
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
PERSEMBAHAN
Dengan kerendahan hati, saya ucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang kepada-Nya kita berserah diri. Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Ibunda Herni Rukanah dan almarhum ayahanda Sunaryo, terima kasih atas doa, sayang, cinta, pengorbanannya yang tidak dapat saya ungkapkan 2. Mbak Elok, terimakasih atas doa, dorongan, motivasi, dan kasih sayang yang engkau berikan padaku. 3. Mas Fiqi, terima kasih atas doa, perhatian, semangat dan kasih sayang yang telah diberikan. 4. Dosen Pembimbing saya, Ibu Siswandari dan Bapak Ngadiman, terima kasih atas motivasi dan bimbingannya 5. Teman-teman HIMANNOMI, terimakasih saya ucapkan untuk teman-teman seperjuangan di HIMANNOMI yang telah membantu baik fikiran maupun tenaga serta terimakasih atas motivasi dan Pengalaman yang kalian berikan selama berorganisasi. 6. FKIP Universitas Sebelas Maret, Almamater tercinta. Tempatku menimba ilmu, pengetahuan, dan pengalaman, serta tempat yang mempertemukanku dengan teman-teman yang peduli padaku.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaiakan skripsi dengan judul DAMPAK PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 9 SURAKARTA Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. 3. Ketua BKK Pendidikan Akuntansi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Prof. Dr. Siswandari, M.Stats., selaku Pembimbing I, yang selalu memberi motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Drs. Ngadiman, M.Si., selaku Pembimbing II, yang selalu memberi pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Kepala SMP Negeri 9 Surakarta, yang telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.. 7. Para guru, staf TU, dan siswa SMP Negeri 9 Surakarta yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini. 8. Ibu Herni Rukanah atas doanya dan selalu sabar memberikan perhatian, dukungan, cinta serta kasih sayang yang tak terhingga, almarhum ayah Sunaryo yang tentunya senantiasa mendoakanku dari sana.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
9. Mbak Elok dan Mas Fiqi terima kasih atas perhatian dan dukungannya. 10. Saudari-saudariku yang senantiasa membantu dan akan selalu kurindukan, keluarga besar Puspa Asri : Lintang, tolia, lisa, sharin dan risun (semangat terus ya), dek Endah dan Dek Nurul (terima kasih sudah memperbolehkan laptopnya untuk saya pakai), Dek Tari, Dek Wulan, Dek Maman, Dek Peni, dek Dita, Dek Muti, Dek Tia (terima kasih untuk semangat kalian). 11. Sahabat-sahabatku terbaik : Ika, Kiki, Hani, Isti, Leha, Kurniawan, Septi, Triska,dan Ndut. Terima kasih telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, dukungan dan doa yang tiada henti dan rasa kebersamaan semoga selalu ada. 12. Teman-teman seperjuangan BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2008 khususnya kelas A atas kebersamaan dan semua bantuannya selama studiku di FKIP UNS. 13. Keluarga besar HIMANNOMI: Aris, Eka, Rofi, Asa, Muti, Kiki, Vesti, Bakti, dek Nira, dek Haris, dek Hana, dek Yuyun, dek Lelya, dek Umi, dek Saiful, dek Puput, dan yang lainnya terima kasih atas rasa kebersamaan dan semua bantuannya selama berorganisasi di FKIP UNS. 14. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta, 21 Mei 2012
Penulis,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................
iv
HALAMAN REVISI ................................................................................
v
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
vi
HALAMAN ABSTRAK ...........................................................................
vii
HALAMAN MOTTO ...............................................................................
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................
ix
KATA PENGANTAR ..............................................................................
x
DAFTAR ISI .............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xv
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Perumusan Masalah .............................................................
5
C. Tujuan Penelitian .................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ...............................................................
5
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ..................................................................
7
1. Bantuan Operasional Sekolah .....................................
7
2. Prestasi Belajar ............................................................
16
B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................
26
C. Kerangka Berfikir ................................................................
27
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................
30
C. Sumber Data ......................................................................
31
D. Teknik Sampling ................................................................
32
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................
33
F. Uji Validitas Data ..............................................................
34
G. Teknik Analisis Data .........................................................
35
H. Prosedur Penelitian ............................................................
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................
39
B. Deskripsi Temuan Penelitian ...............................................
47
C. Pembahasan .........................................................................
62
1. Pelaksanaan Program BOS di SMPN 9 Surakarta .......
62
2. Dampak Dana BOS terhadap Prestasi Belajar ............
69
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ..............................................................................
89
B. Implikasi ..............................................................................
90
1. Implikasi Teoretis........................................................
90
2.Implikasi Praktis ........................................................
91
C. Saran ....................................................................................
91
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
93
LAMPIRAN ............................................................................................
96
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar
................................................................................................ Halaman
1
Kerangka Berfikir..............................................................................
30
2
Skema Model Analisis Data Interaktif ..............................................
39
3
Prosedur Penelitian............................................................................
40
4
Bagan Struktur Organisasi SMP Negeri 9 Surakarta ........................
43
5
Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa SMP N 9 Surakarta .......
71
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
DAFTAR TABEL
Tabel
................................................................................................ Halaman
1
Penelitian yang Relevan ....................................................................
27
2
Jadwal Penyusunan Skripsi ...............................................................
31
3
Data Siswa Smp Negeri 9 Surakarta dalam 5 Tahun Terakhir .........
48
4 Rekap Rata-rata Nilai Ujian Nasional Tahun 2004-2011 SMP Negeri 9 Surakarta .........................................................................................
56
5 Pelaksanaan Program BOS di SMP Negeri 9 Surakarta ....................
66
6 Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran OHP ............................
72
7
Jenis Buku yang Didanai BOS Tahun Ajaran 2006/2007................
73
8
Intensitas Penggunaan Komputer .....................................................
75
9
Jadwal Penggunaan Laboratorium Fisika .........................................
77
10 Jadwal Penggunaan Laboratorium Biologi .......................................
78
11 Peningkatan Penggunaan Metode Pembelajaran Aktif pada Guru SMP Negeri 9 Surakarta....................................................................
78
12 Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran LCD Kelas VIII .........
81
13 Jenis Buku yang Didanai BOS Tahun Ajaran 2009/2010................
82
14 Intensitas Kunjungan Siswa ke Perpustakaan SMP N 9 Surakarta ...
84
15 Peningkatan Penggunaan IT dalam KBM .........................................
85
16 Jumlah Pengguna Internet di SMP Negeri 9 Surakarta ....................
87
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ................................................................................................ Halaman 1
Data Informan Penelitian ..................................................................
96
2
Pedoman Wawancara ........................................................................
97
3
Catatan Lapangan ..............................................................................
99
4
Trianggulasi Data ..............................................................................
130
5
Profil SMP Negeri 9 Surakarta .........................................................
135
6
Struktur Organisasi SMP Negeri 9 Surakarta ...................................
136
7
Rata-rata nilai Ujian Nasional ...........................................................
138
8
Prestasi Non Akademik Siswa SMP Negeri 9 Surakarta ..................
139
9
Daftar Inventaris Perpustakaan .........................................................
145
10 Buku BOS Perpustakaan SMP Negeri 9 Surakarta ...........................
146
11 Laporan Layanan Perpustakaan Tahun Ajaran 2009/2010 ...............
149
12 Program Kerja Laboratorium IPA .....................................................
165
13 Jadwal Kegiatan Laboratorium IPA ..................................................
166
14 Kartu Inventaris Barang SMP Negeri 9 Surakarta ............................
168
15 Daftar Blog Siswa .............................................................................
186
16 Jurnal ................................................................................................
197
17 Dokumentasi Foto .............................................................................
200
18 Surat Permohonan Ijin Penyusunan Skripsi ......................................
206
19 Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ...
207
20 Surat Permohonan Ijin Research kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Surakarta ...........................................................................................
208
21 Surat Keterangan Penelitian ..............................................................
209
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting bagi bangsa dan negara untuk mewujudkan suatu pembangunan yang merata bagi setiap warga negaranya. Kunci keberhasilan dalam membangun Negara yang maju adalah tersedianya penduduk yang terdidik dalam jumlah, jenis dan tingkat yang memadai. Oleh sebab itu, hampir semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam program pembanguanan nasional. Pembangunan di bidang pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, serta memungkinkan para warganya untuk mengembangkan diri baik yang berkenaan dengan aspek jasmani maupun rohani berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintah Indonesia dalam Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Pasal 31 ayat (1) telah mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Dalam rangka mewujudkan cita-cita pendidikan nasional, sampai saat ini Pemerintah masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan, yaitu kualitas pendidikan di Indonesia yang masih rendah meskipun ada peningkatan. Data United Nation Development Programme (UNDP) menunjukkan kenaikan nilai Indeks Prestasi Manusia (IPM) dari 0,600 (2010) menjadi 0,617 (2011). Namun, peringkat IPM Indonesia justru menurun dari peringkat 108 pada tahun 2010 menjadi peringkat 124 dari 187 Negara di tahun 2011. Melihat keadaan tersebut pemerintah secara terus menerus melakukan upaya, salah satunya melalui penanganan penuntasan terhadap Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. Kebijakan pembangunan bidang pendidikan dalam kurun waktu 2004 - 2009 diprioritaskan pada peningkatan akses masyarakat terhadap
pendidikan
dasar
yang lebih berkualitas
commit to user
melalui Peningkatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini dirasakan kurang dapat menjangkau layanan pendidikan dasar. Kontribusi terhadap kendala yang dihadapi dalam program belajar pendidikan dasar 9 tahun lebih banyak berasal dari jenjang SMP atau yang sederajat. Dibandingkan dengan SD, angka partisipasi kasar (APK) maupun angka partisipasi murni (APM) pada jenjang SMP rata-rata lebih rendah, tingkat kelulusannya lebih rendah, rata-rata nilai ujian nasional (UN) lebih rendah. Padahal salah satu indikator keberhasilan program wajib belajar 9 tahun terletak pada tingginya APK dan APM. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil objek penelitian pada jenjang SMP. Permasalahan lain yang di hadapi pemerintah Indonesia dalam mewujudkan cita-cita pendidikan nasional adalah biaya pendidikan yang cukup tinggi. Jika berbicara mengenai biaya pendidikan, tidak hanya mencakup biaya sekolah, training, kursus atau lembaga pendidikan formal atau informal lain yang dipilih, namun juga berbicara mengenai property pendukung seperti buku teks pengajaran, alat tulis, transportasi, laboratorium pengajaran, dan lain sebagainya, yang ketika di survey masih banyak lembaga pendidikan yang memungut biaya untuk hal tersebut. Tingginya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi
(PT) membuat masyarakat kurang mampu tidak
memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Kesempatan memperoleh pendidikan yang layak masih terbatas pada tingkat pendidikan dasar di Negara Indonesia. Hal ini diperkuat dengan penjelasan berikut : Sampai dengan tahun 2010 masih banyak anak usia sekolah yang tidak dapat mengikuti pendidikan sebagaimana yang diharapkan. Jumlah anak SD sampai SMA yang putus sekolah mencapai 1,08 juta. Angka itu melonjak lebih dari 30 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 750.000 siswa. Tak hanya itu, masih ada 3,03 juta siswa yang tak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP, SMA, dan perguruan tinggi. (Harian Suara Pembaharuan, Agustus 2011) Hal ini tentu saja menjadi kendala tersendiri bagi pemerintah dalam upaya mensukseskan Program Wajib Belajar Sembilan Tahun. Melihat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
permasalahan tersebut, pemerintah telah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada tahun 2005 dan merealokasi sebagian besar dananya untuk kepentingan pendidikan dengan
cara membuat program
yaitu Bantuan
Operasional Sekolah (BOS). Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dicetuskan sebagai upaya untuk meningkatkan akses masyarakat, khususnya siswa dari keluarga miskin atau kurang mampu terhadap pendidikan yang berkualitas dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun. Melalui program ini, pemerintah pusat memberikan dana ke sekolah-sekolah setingkat SD dan SMP yang bersedia memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam persyaratan peserta program. Sekolah yang dicakup dalam program ini adalah SD/MI/SDLB/salafiyah setingkat SD dan SMP/MTS/SMPLB setingkat SMP, baik negeri maupun swasta. Sekolah merupakan lembaga formal tempat siswa mengembangkan kemampuan dirinya. Disinilah peran sekolah dalam memaksimalkan setiap kemampuan siswa sehingga menghasilkan prestasi yang cemerlang. Berbicara masalah prestasi sangatlah luas. Pihak pengelola pendidikan telah melakukan berbagai
usaha
untuk
memperoleh
kualitas
pendidikan
dalam
rangka
meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mencapai sumber daya yang berkualitas sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional, maka seluruh komponen pendidikan seperti kurikulum, guru, siswa, sarana sekolah, dan fasilitas sekolah menjadi sangat strategis dalam pencapaian prestasi belajar. Menurut Slameto (2002) ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern terdiri dari faktor jasmaniah, psikologi dan kelelahan misalnya kesehatan, kondisi tubuh, IQ, minat, perhatian, bakat, dan kematangan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari faktor keluarga dan sekolah, misalnya: faktor orang tua mendidik anak, suasana rumah, model mengajar, bahan, sarana prasarana dan lain-lain. Pihak sekolah dan Orang tua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, tenang dan kondusif dengan dukungan yang diberikan pemerintah melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sehingga dapat mengoptimalkan semangat dan minat sang anak, yang pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
akhirnya anak akan mampu berprestasi dengan baik, dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. SMPN 9 Surakarta merupakan salah satu sekolah menengah pertama di Surakarta yang banyak diminati karena kualitas pendidikannya cukup bagus. Sama halnya seperti sekolah atau lembaga lainnya, SMPN 9 Surakarta juga mendapatkan aloksi dana BOS dari pemerintah. Dari pertama kali program ini dilaksanakan oleh pemerintah, SMP ini telah 5 kali mendapatkan dana BOS di mulai dari tahun ajaran 2005/2006 sampai sekarang ini tahun 2010/2011. Sebelum mendapatkan dana BOS, SMPN 9 memiliki prestasi yang tergolong cukup bagus, hal itu dapat dilihat dari peringkat sekolah yaitu SMPN 9 Surakarta memperoleh peringkat 6 dari 27 SMPN se-Surakarta, namun prestasi yang bagus tersebut kurang di dukung dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai guna meningkatkan prestasi sekolah yang lebih baik lagi, misalnya alat peraga untuk mata pelajaran IPA, media pembelajaran dan buku-buku penunjang. Belum semua siswa dapat mengakses buku pelajaran, baik dengan membeli sendiri maupun dengan meminjam dari sekolah. Keterbatasan buku itu secara langsung berdampak pada sulitnya anak menguasai ilmu pengetahuan yang dipelajari. Selain itu masih terdapat siswa
kurang mampu yang seharusnya berhak mendapatkan bantuan finansial agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa lebih baik lagi. Atas dasar kebijakan dari pihak sekolah dan komite sekolah, alokasi dana BOS yang diperoleh sekolah ini digunakan untuk membeli/memperbaiki sarana dan prasarana yang diperlukan namun belum disediakan oleh pihak sekolah itu sendiri, misalnya pembelian alat peraga yang digunakan dalam pelajaran biologi dan matematika, selain itu dana BOS digunakan untuk pengembangan profesi guru dengan mengadakan pelatihan (workshop) atau MGMP serta digunakan untuk meringankan beban siswa yang di anggap oleh pihak sekolah kurang/tidak mampu. Dengan peningkatan kualitas pendidikan tersebut diharapkan dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar di SMPN 9 Surakarta, agar motivasi belajar siswa meningkat sehingga akan berdampak pada prestasi belajar siswa yang meningkat pula. Jadi penerimaan dana BOS di SMPN 9 Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
yang dipusatkan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan diatas maka penulis tertarik
DAMPAK PEMBERIAN
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP
PRESTASI
BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 9 SURAKARTA
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMPN 9 Surakarta? 2. Bagaimana dampak pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SMPN 9 Surakarta selama mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitin ini adalah : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 9 Surakarta 2. Untuk mengetahui dampak pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 9 Surakarta selama mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan tentang pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) khususnya di tingkat SMP
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
b. Sebagai bahan referensi peneliti lain yang tertarik dengan permasalahan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi pemerintah dalam mengelola pembagian BOS lebih adil dan bijaksana, karena hal demikian dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa. b. Bagi Sekolah Sebagai bahan pertimbangan atau masukan akan pentingnya pemberian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan prestasi belajar pada siswa SMPN 9 Surakarta. c. Bagi Siswa Jika pemerintah melaksanakan program BOS dengan baik, maka dengan pemberian dana BOS kepada setiap sekolah diharapkan siswa dapat memanfaatkan pelayanan pendidikan seperti sarana dan prasarana sekolah dengan maksimal sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar untuk mendapatkan prestasi yang tinggi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) a. Pengertian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Agar pelaksana program BOS dan masyarakat memahami program BOS dengan benar, maka dalam hal ini akan diuraikan tentang definisi Biaya Pendidikan dan terminologi program BOS. Biaya Satuan Pendidikan (BSP) adalah besarnya biaya yang diperlukan rata rata siswa tiap tahun, sehingga mampu menunjang proses belajar mengajar sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan. Dari cara penggunaannya, BSP dibedakan menjadi BSP investasi dan BSP Operasional. BSP investasi adalah biaya yang dikeluarkan setiap siswa dalam satu tahun untuk pembiayaan sumberdaya yang tidak habis pakai dalam kurun waktu lebih dari satu tahun. Seperti pengadaan tanah, bangunan, buku, alat peraga, media, perabot dan alat kantor. Sedangkan BSP Operasional adalah biaya yang dikeluarkan setiap siswa dalam satu tahun untuk pembiayaan sumberdaya pendidikan yang habis pakai dalam satu tahun. BSP mencakup biaya personalia dan biaya non personalia. Menurut standar biaya
Peraturan
Mendiknas
nomor
69
Tahun 2009,
nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan
untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. (www.kemdiknas.go.id/juklakBOS)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
b. Landasan Hukum BOS Ketentuan pemerintah mengenai Bantuan Operasional Sekolah adalah sebagai berikut : 1) UU
No.
8 Tahun
1974
tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 43 Tahun 1999. 2) UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN. 3) UU No.17 Tahun 2000 tentang Bendaharawan Wajib Memungut Pajak Penghasilan. 4) UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 5) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 6) UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 7) UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. 8) UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. 9) UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. 10) PP No. 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar sebagaimana telah diubah dengan PP No. 55 Tahun 1998. 11) PP No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah dengan PP No. 56 Tahun 1998. 12) PP No.106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. 13) PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom. 14) PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Nasional. 15) PP No. 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Materai dan Besarnya Batas Pengenaan Nominal yang dikenakan Bea Materai. 16) Kepres No. 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan/atau Jasa di Lingkungan Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan 17) Perpres No.95 Tahun 2007.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
Dengan memperhatikan landasan hukum dari pelaksanaan bantuan tersebut dapat dikatakan bahwa pemerintah benar-benar telah merencanakan program Bantuan Operasional Sekolah tersebut dengan matang. Untuk selanjutnya berjalan dengan lancar atau tidak dari pelaksanaan bantuan ini akan sangat bergantung pada pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah. c. Tujuan dan Sasaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu dan meningkatkan layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sehingga kualitas pendidikan dapat ditingkatkan. Secara khusus program BOS bertujuan untuk: 1) Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI); 2) Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta; 3) Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta. Dengan adanya program BOS ini telah membawa dampak bagi orang tua siswa yaitu pengurangan iuran biaya pendidikan siswa, oleh karena itu harapan pemerintah, sekolah harus tetap dapat menjaga kualitas pelayanan pendidikan. Pelayanan pendidikan yang dimaksud adalah penyediaan fasilitas yang layak dan memadai sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Kelancaran proses belajar mengajar tersebut akan mempermudah pencapaian prestasi belajar maupun tujuan belajar yang ingin dicapai, sehingga kualitas pendidikan akan meningkat untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional. Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP, termasuk Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia. Program Kejar Paket A dan Paket B tidak termasuk sasaran dari program BOS ini. Besar biaya satuan BOS periode tahun 2005-2008 yang diterima oleh sekolah belum termasuk untuk BOS Buku, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan sebagai berikut : 1) SD/SDLB Rp252.000,00/siswa/tahun, 2) SMP/SMPLB/SMPT Rp330.000,00/siswa/tahun. Sedangkan BOS buku diberikan sejak tahun 2006, untuk SD/SDLB Rp20.000,00 untuk satu judul buku dan SMP/SMPLB/SMPT besarnya Rp30.000,00 setiap judul buku. Diharapkan dalam kurun waktu 3-5 tahun ke depan, seluruh kebutuhan buku siswa telah dapat disediakan oleh perpustakaan sekolah. Kebijakan dasar pelaksanaan program BOS tahun 2009 mengalami perubahan bahwa biaya satuan BOS (termasuk BOS Buku), untuk tiap siswa/tahun mulai Januari 2009 naik secara signifikan menjadi : 1) SD/SDLB di kota
:
Rp400.000,00/siswa/tahun
2) SD/SDLB di kabupaten
:
Rp397.000,00/siswa/tahun
3) SMP/SMPLB/SMPT di kota
:
Rp575.000,00/siswa/tahun
4) SMP/SMPLB/SMPT di kabupaten
: Rp570.000,00/siswa/tahun
d. Ketentuan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah penerima dana BOS adalah semua sekolah negeri atau swasta yang mempunyai syarat-syarat yang sudah ditentukan, yaitu harus memiliki surat ijin operasional atau kelembagaan dari pemerintah daerah atau kantor Departemen Agama, menandatangi surat perjanjian pemberian bantuan, serta bersedia mengikuti ketentuan yang tertuang dalam buku petunjuk pelaksana. Sekolah yang menerima dana BOS dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1) Satuan pendidikan dasar dengan anggaran pendapatan sama atau lebih kecil dari BOS. Sekolah yang selama ini memungut dana perimbangan siswa baru dan iuran bulanan yang tertuang dalam RAPBS lebih kecil dari dana BOS, maka sekolah tersebut harus membebaskan semua
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
bentuk pungutan/sumbangan/iuran kepada seluruh siswa yang akan digunakan
untuk
membiayai
beberapa
komponen
pembiayaan
pendidikan sebagai berikut : a) Uang formulir pendaftaran. b) Buku pelajaran pokok dan buku penunjang untuk perpustakaan. c) Biaya peningkatan mutu. d) Biaya pemeliharaan ringan. e) Ujian sekolah, ulangan umum bersama, dan ulangan umum harian. f) Honor guru dan tenaga kependidikan honorer. g) Kegiatan kesiswaan (remidial, pengayaan, dan ekstrakurikuler). h) Sekolah penerimaan dana BOS diwajibkan untuk memfasilitasi siswa tidak mampu yang mengalami kesulitan transportasi dari dan kesekolah. i) Sekolah dilarang memanipulasi data dengan maksud untuk tetap dapat memungut iuran peserta didik, atau untuk memperoleh dana BOS yang lebih besar. 2) Satuan pendidikan dasar dengan anggran pendapatan atau jumlah penerimaan dari peserta didik lebih besar dari dana BOS, maka sekolah tersebut dapat memungut tambahan biaya, dengan ketentuan sebagai berikut : a) Sekolah yang terdapat siswa miskin, maka sekolah tersebut diwajibkan membebaskan pungutan/iuran seluruh siswa miskin yang ada di sekolah tersebut. Apabila masih ada sisa dana BOS, digunakan untuk mensubsidi siswa lain sehingga iuran bulanan siswa lainnya akan lebih kecil dari iuran sebelum menerima dana BOS. b) Sekolah yang tidak ada siswa miskin, apabila dengan sekolah tipe ini bersedia menerima dana BOS, maka dana tersebut akan dikenakan untuk mensubsidi seluruh siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
e. Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Penggunaan dana BOS di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS Sekolah, Dewan Guru dan Komite Sekolah. Dana BOS harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RKAS/RAPBS, di samping dana yang diperoleh dari Pemda atau sumber lain yang sah. Dari seluruh dana BOS yang diterima oleh sekolah, sekolah menggunakan dana tersebut untuk membiayai kegiatan-kegiatan berikut: 1) Pembelian/penggandaan buku teks pelajaran. Jenis buku yang dibeli/digandakan untuk SD adalah satu buku, yaitu Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, sedangkan SMP sebanyak 2 buku yaitu (a) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dan (b) Seni Budaya dan Ketrampilan. Jika buku dimaksud belum ada di sekolah/belum mencukupi sebanyak jumlah siswa, maka sekolah wajib membeli/menggandakan sebanyak jumlah siswa. Jika jumlah buku telah terpenuhi satu siswa satu buku, baik yang telah dibeli dari dana BOS maupun dari Pemerintah Daerah, maka sekolah tidak harus menggunakan dana BOS untuk pembelian/penggandaan buku tersebut. Selain daripada itu, dana BOS juga boleh untuk membeli buku teks pelajaran lainnya yang belum mencukupi sejumlah siswa. 2) Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu
biaya
pendaftaran,
penggandaan
formulir,
administrasi
pendaftaran, dan pendaftaran ulang, pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lainnya yang relevan); 3) Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, pemantapan persiapan ujian, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
mengikuti lomba, fotocopy, membeli alat olah raga, alat kesenian dan biaya pendaftaran mengikuti lomba); 4) Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopi/ penggandaan soal, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa); 5) Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah, serta pengadaan suku cadang alat kantor; 6) Pembiayaan langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, internet termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika sekolah tersebut memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka diperkenankan untuk membeli genset; 7) Pembiayaan perawatan sekolah, yaitu pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah, perbaikan lantai ubin/keramik dan perawatan fasilitas sekolah lainnya; 8) Pembayaran
honorarium
bulanan
guru
honorer
dan
tenaga
kependidikan honorer. Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga yang membantu administrasi BOS; 9) Pengembangan profesi guru seperti pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS. Khusus untuk sekolah yang memperoleh hibah/block grant pengembangan KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama tidak diperkenankan menggunakan dana BOS untuk peruntukan yang sama; 10) Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. Jika dinilai lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
penyeberangan, dll); Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK termasuk tinta printer, CD dan flash disk), penggandaan, surat-menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos; 11) Pembelian komputer (desktop/work station) dan printer untuk kegiatan belajar siswa, masing-masing maksimum 1 unit dalam satu tahun anggaran; 12) Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik, peralatan UKS dan mebeler sekolah. Didalam Pedoman Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2007, dana BOS tidak boleh digunakan untuk hal-hal berikut : 1) Disimpan dalam jangka waktu lama (Deposito atau sejenisnya) dengan maksud dibungakan 2) Dipinjamkan kepada pihak lain 3) Membayar bonus, transportasi, pakaian atau makanan yang tidak berkaitan dengan kepentingan operasional sekolah 4) Membangun gedung/ruang baru 5) Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran 6) Menanamkan saham/usaha patungan dan sejenisnya 7) Membiayai segala jenis kegiatan yang telah dibiayai secara penuh dari sumber dana Pemerintah pusat atau daerah, seperti guru kontrak/bantu atau kelebihan jam mengajar. f. Mekanisme Penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Mekanisme pengalokasian dan penyaluran penggunaan Dana BOS dilaksanakan sebagai berikut : 1) Tim Manajemen BOS pusat mengumpulkan jumlah siswa tiap sekolah/madrasah/ponpes melalui Tim Manajemen BOS setiap Provinsi kemudian menetapkan alokasi dana BOS tiap Provinsi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
2) Berdasarkan data jumlah siswa, tim Manajemen BOS Pusat membuat alokasi dana BOS tiap Provinsi yang dituangkan dalam DIPA Povinsi. 3) Tim manajemen BOS Provinsi dan Kabupaten/Kota melakukan verifikasi ulang data jumlah siswa sebagai dasar menetapkan alokasi tiap sekolah/madrasah/ponpes. 4) Tim manajemen BOS Kabupaten/Kota membuat SK penetapan sekolah/madrasah/ponpes yang bersedia menerima BOS. SK ini ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dewan Pendidikan untuk penetapan sekolah umum yang menerima BOS, serta ditandatangani oleh Kepala Kendepag Kab/Kota dan Dewan
Pendidikan
BOS.
SK
ini
dilampiri
daftar
nama
sekolah/madrasah/ponpes salafiyah dan besar dana bantuan yang diterima. Sekolah-sekolah yang bersedia menerima BOS harus menandatangi Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB). 5) Tim Manajemen BOS Kab/Kota mengirimkan SK Alokasi BOS tersebut ke Tim Manajemen BOS Provinsi, tembusan ke Pos/Bank penyalur dana dan penerima BOS. 6) Dana BOS kemudian ditransfer ke rekening rutin sekolah oleh lembaga penyalur Kantor Pos/Bank. 7) Pengeluaran dana didasarkan permintaan penanggung jawab kegiatan dan diketahui oleh Kepala Sekolah dan disetujui oleh Komite Sekolah. 8) Penanggung jawab kegiatan harus memberikan pertanggungjawaban kepada Bendahara Guru. Didalam Pedoman Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) (2007), terdapat syarat penyaluran dana BOS sebagai berikut : 1) Bagi sekolah yang belum memiliki rekening rutin sekolah harus membuka nomor rekening atas nama lembaga (tidak boleh atas nama pribadi). 2) Sekolah
mengirimkan
nomor
rekening
PKPSBBM Kabupaten/Kota.
commit to user
tersebut
kepada
Tim
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
3) Tim
PKPS-BBM
Kabupaten/Kota
melakukan
verifikasi
dan
mengkompilasikan nomor rekening sekolah dan selanjutnya dikirim kepada Tim PKPS-BBM Propinsi. Alur penyaluran dana BOS adalah : 1) Dana BOS disalurlan sekaligus dalam satu tahap untuk periode JuliDesember 2005. 2) Penyaluran dana dilaksanakan oleh Tim PKPS-BBM Tingkat Propinsi melalui PT. Pos/Bank Pemerintah, dengan tahap-tahap sebagai berikut: a) Datker PKPS-BBM Propinsi mengajukan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) dana BOS kepada Dinas Pendidikan Propinsi. b) Dinas Pendidikan propinsi setelah melakukan verifikasi atas SPPLS dimaksud menerbitkan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LM). c) Dinas Pendidikan Propinsi selanjutnya mengirimkan SPM-LS dimaksud kepada KPPN Propinsi. d) KPPN Propinsi melakukan verifikasi terhadap SPM-LS untuk selanjutnya menerbitkan SP2D yang membebani rekening Kas Negara. e) Selanjutnya dana BOS di salurkan ke sekolah penerima BOS melalui Kantor Pos/Bank Pemerintah yang ditunjuk sesuai dengan Perjanjian Kerjasama antar Dinas Pendidikan Propinsi dengan Lembaga Penyalur (Pos/Bank).
2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Seorang dikatakan berprestasi bila dia dapat mencapai suatu hasil yang maksimal dari apa yang telah dilakukan. Slameto (1995) mengungkapkan,
ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi (hlm. 2), sedangkan Syah (2008) berpendapat,
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi (hlm. 92). Arifin
(1990)
kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hlm. 3). Dengan mengetahui prestasi belajar siswa dapat diketahui kedudukan siswa dalam kelas yang dikategorikan dalam kelompok pandai, sedang atau kurang. Prestasi belajar bisa dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun simbol pada tiap-tiap periode tertentu yang dapat diwujudkan dalam rapot. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya pada seorang anak dalam pendidikan baik yang dikerjakan atau bidang keilmuan. Prestasi belajar dari siswa adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa yang didapat dari proses pembelajaran. Prestasi belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, affektif dan psikomotor. Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Aspek afektif berkenaan dengan sifat yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Aspek psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri dari enam aspek, yaitu: gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Prestasi belajar yang di maksud dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai siswa dari ke tiga aspek di atas setelah kegiatan belajar mengajar. Pengukuran hasil yang dicapai setelah proses pembelajaran adalah melalui evaluasi dengan menggunakan alat ukur yang kualitasnya baik. Alat ukur tersebut adalah tes prestasi yang mengacu kepada ranah kognitif dalam bentuk tertulis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu hasil dari usaha belajar atau kegiatan belajar yang diperoleh melalui pengukuran dan penilaian baik berupa angka, huruf atau suatu tindakan yang mencerminkan hasil belajar. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Menurut
Dimyati itu ditentukan oleh
berbagai faktor yang saling berkaitan. Dimyati (1989) berpendapat, -faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa mencakup : faktor internal dan faktor
(hlm 84-87). Dari pendapat ini dapat
dijelaskan mengenai kedua faktor tersebut sebagai berikut : 1) Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Berikut yang termasuk dalam faktor internal : a) Kecerdasan Kecerdasan merupakan aspek yang berperan penting dalam proses belajar. Siswa yang memiliki kecerdasan normal atau genius,akan dengan mudah memahami materi pelajaran. Siswa tersebut mempunyai potensi untuk mendapatkan prestasi yang bagus. b) Bakat Bakat adalah potensi dasar yang dimiliki oleh manusia. Bakat merupakan potensi bawaan yang sudah dimiliki manusia sejak lahir Siswa yang memiliki bakat besar dalam bidang tertentu akan lebih mudah untuk berprestasi di bidang tersebut. c) Minat. Minat belajar adalah kecenderungan atau kegemaran atau perhatian penuh siswa untuk mengikuti proses belajar. d) Motivasi Motivasi adalah dorongan kuat atau keinginan kuat untuk terus melakukan sesuatu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
Motivasi belajar yang lahir dari dalam siswa adalah modal besar untuk meningkatkan prestasi belajar. 2) Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar. Faktor lingkungan dan hal-hal lain yang berada di luar diri siswa sangat berpengaruh
positif
terhadap prestasi
belajar
yang diperoleh.
Mengingat siswa adalah makhluk sosial yang sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. a) Keadaan keluarga Keluarga adalah lingkungan dimana anak pertama kali memahami sebuah proses belajar. Rumah yang selalu dalam atmosfer belajar akan memotivasi anak-anak untuk terus aktif belajar. Kemudian keadaan rumah yang aman, tenang dan nyaman juga akan memberikan dampak positif bagi prestasi belajar siswa. b) Kondisi sekolah Yang termasuk dalam kondisi sekolah adalah tenaga pengajar, kurikulum, fasilitas belajar dan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Sebagai lembaga pendidikan formal sekolah tentu memiliki sistem belajar yang sudah terprogram. Sistem belajar yang terlaksana dengan baik dan dilakukan secara sungguhsungguh tentu akan berdampak besar bagi kemajuan prestasi belajar siswa. c) Lingkungan masyarakat Lingkungan masyarakat adalah lingkungan lain setelah keluarga yang banyak mempengaruhi prestasi belajar siswa. Lingkungan mengajarkan siswa mengenai kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain (kecerdasan interpersonal).
Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa secara umum dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
pertama berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor yang kedua berasal dari luar diri siswa yang sedang melakukan proses kegiatan belajar. c. Penilaian Prestasi Belajar Untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah memiliki kompetensi dasar perlu dikembangkan suatu sistem penilaian. Sistem penilaian
yang dilakukan harus mencakup seluruh kompetensi dasar
dengan menggunakan indikator yang dikembangkan oleh guru. Sistem penilaian berbasis kompetensi yang direncanakan adalah sistem penilaian berkelanjutan. Berkelanjutan disini memiliki pengertian bahwa semua indikator di tagih, kemudian hasil di analisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. Untuk memperoleh data dan informasi sebagai dasar penentuan tingkat keberhasilan peserta didik dalam penguasaan kompetensi dasar yang diajarkan diperlukan adanya beberapa jenis tagihan. Jenis tagihan yang dipakai dalam system penilaian berbasis kompetensi meliputi : 1) Pertanyaan lisan di kelas 2) Kuis 3) Tugas individu 4) Tugas kelompok 5) Ulangan harian 6) Ulangan blok 7) Laporan praktikum pengamatan Tujuan diadakannya penilaian adalah untuk : 1) Mengetahui apakah siswa telah atau belum menguasai kompetensi dasar tertentu 2) Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa 3) Mengukur pertumbuhan dan perkembangan siswa 4) Mendiagnosis kesulitan belajar siswa 5) Mengetahui hasil belajar 6) Mendorong siswa belajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
7) Mendorong guru akan mengajar dengan lebih baik Prestasi merupakan bagian dari suatu hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah (PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 63 Ayat 1). Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik seperti yang dijelaskan dipoin atas. Sedangkan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik. 2) Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. 3) Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik. 4) Menentukan criteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik. 5) Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik. 6) Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolah/madrasah. 7) Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
8) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan. 9) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Dinas pendidikan kabupaten/kota. 10) Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria: a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran. b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. c) Lulus ujian sekolah/madrasah. d) Lulus UN. e) Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN. f) Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN. d. Strategi Peningkatan Prestasi Sjahfrizal mendefinisikan strategi adalah cara atau langkah untuk mencapai tujuan (2004), sedangkan arti prestasi belajar menurut Djamarah merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (1994). Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa strategi peningkatan prestasi adalah cara atau langkah yang ditempuh agar suatu hasil yang telah di capai siswa dapat meningkat lebih baik. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar anak antara lain:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
1) Menyediakan fasilitas belajar (alat tulis, buku pelajaran, dan sarana belajar), 2) Mengawasi kegiatan belajar anak, 3) Mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam belajar, dan 4) Menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar Nurlaela membantu para
mengungkapkan
beberapa
langkah
yang
dapat
guru dan pengelola sekolah dalam mencetak lahirnya
siswa yang berprestasi, baik secara akademik maupun secara emosional (2009). Berikut langkah-langkah yang dapat encetak siswa yang berprestasi: 1) Pengalaman pertama di sekolah Masuk sekolah merupakan pengalaman baru yang cukup menyenangkan bagi siswa. Pengalaman ini membutuhkan waktu dan kesiapan mental untuk menerimanya. Jika siswa sudah mencapai taraf mental yang memadai, maka mereka tidak akan mengalami kesulitankesulitan dengan semua perubahan yang dihadapinya. Hal ini akan membawa efek
yang baik bagi kegiatan pembelajaran siswa
selanjutnya. 2) Perhatikan mutu dan kualitas guru Keberhasilan seorang siswa dalam meraih prestasinya tentu tidak terlepas dari keberhasilan seorang guru yang mendidiknya. Seorang guru yang sukses mendidik siswanya memiliki kemungkinan besar untuk melahirkan siswa yang berprestasi, maka ada baiknya jika pihak sekolah memperhatikan terlebih dahulu mutu dan kualitas guru pengajar. 3) Lengkapi sarana dan prasarana pendukung belajar Pendidikan
merupakan
hak
semua
bangsa.
Hal
ini
mengisyaratkan agar siapa saja dapat mengenyam pendidikan dengan sarana dan prasarana memadai yang memungkinkan sebuah proses pendidikan dapat belangsung secara efektif. Karena itulah sarana prasarana pendukung perlu mendapat perhatian pihak sekolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
Hendaknya setiap sekolah memiliki
perpustakaan yang
memadai, laboratorium yang lengkap, pusat-pusat latihan dan sarana prasarana lainnya yang secara keseluruhan dapat menampung berbagai potensi yang dimiliki oleh siswa. Dengan demikian, diharapkan kelak akan muncul sosok pelajar yang memiliki dedikasi tinggi serta memiliki semangat untuk menjadi pribadi yang berprestasi. 4) Lakukan rekreasi edukatif Ada baiknya sesekali mengajak siswa keluar sejenak dari rutinitas mereka sehari-hari. Rekreasi tertentu menjadi hal yang paling disukai oleh siswa. Rekreasi, selaim menjadi sarana perekat emosional yang penuh dengan suasana kekeluargaan, juda menjadi momentum untuk menyegarkan kembali motivasi yang mungkin sudah terkuras akibat rutinitas yang tanpa henti. Namun rekreasi yang perlu dilakukan disini adalah rekreasi yang bernilai edukasi.
Prestasi merupakan indikator yang menjadi tolk ukur mutu pendidikan. Apabila mutu pendidikan suatu sekolah dikatakan baik maka prestasi siswa pada sekolah tersebut juga baik. Jadi untuk meningkatkan prestasi siswa dapat dilakukkan dengan meningkatkan mutu pendidikan sekolah tersebut. Upaya meningkatkan mutu pendidikan merupakan prioritas dalam pelaksanaan pembangunan pendidikan nasional di samping prioritas yang lainnya, yaitu penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, pendidikan untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan peningkatan relevansi melalui kebijaksanaan keterkaitan dan kesepadanan (Mendikbud RI, 1996). Dalam rangka meningkatkan mutu semua jenis dan jenjang pendidikan, maka perhatian dipusatkan pada tiga faktor utama (Mendikbud RI, 1996), yaitu: 1) Kecukupan
sumberdaya
pendidikan
untuk
menunjang
proses
pendidikan, dalam arti kecukupan adalah tersedianya jumlah dan mutu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
guru, maupun tenaga kependidikan lainnya, buku teks, perpustakaan dan sarana prasarana belajar 2) Mutu proses pendidikan itu sendiri dalam arti kurikulum dan pelaksanaan pengajaran untuk mendorong para siswa belajar yang lebih efektif 3) Mutu output dari proses pendidikan dalam arti keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh oleh siswa. Bertitik tolak dari kutipan di atas, secara jelas disadari oleh Diknas bahwa faktor utama penentu mutu pendidikan berkaitan erat dengan masalah biaya. Jadi, pembahasan masalah-masalah sumberdaya pendidikan, sarana dan prasarana itu tidak lepas dari masalah biaya. Dalam hubungan ini, semakin besar jumlah biaya pendidikan itu akan lebih dimungkinkan untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan (Natajaya, 2003). Faktor biaya pendidikan adalah penting dan strategis dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan yang berakibat juga pada prestasi siswa yang lebih baik, kondisi tersebut dapat dilihat dari kecenderungan pada setiap tahun anggaran biaya pendidikan secara nasional dalam APBN selalu meningkat beberapa tahun belakangan. Dukungan pemerintah terhadap peningkatan mutu pendidikan dapat dilihat dengan adanya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dan meningkatkan layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sehingga kualitas pendidikan dapat ditingkatkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
B. Penelitian Yang Relevan Beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan mengangkat masalah mengenai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah, sebagai berikut : Tabel 1. Penelitian Yang Relevan No
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan
Perbedaan
1.
Dampak dana Bantuan Operasional (BOS) terhadap prestasi belajar siswa tingkat SD di Surakarta tahun ajaran 2008/2009 dan 2009/2010 Hanief Muntazar, 2010
Variabelvariabel BOS berpengaruh terhadap prestasi belajar dilihat dari adanya peningkatan prestasi pada yang signifikan tahun 2008/2009 dan 2009/2010.
Mengangkat masalah mengenai pengaruh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa.
Sampel penelitian yang diambil adalah SD baik negeri maupun swasta di Surakarta dengan analisis penelitian kuantitatif dan alat analisis regresi berganda, Penelitian tersebut hanya melakukan penelitian pada tahun ajaran 2008/2009 dan 2009/2010
2.
The Impact of Financial Aid on College GPA at Three Flagship Public Institutions Ameri can Educational Research Journal September 2009 46: 782-815, first published on January 7, 2009
Bantuan keuangan pendidikan memiliki dampak positif terhadap prestasi akademik bagi sebagian perguruan tinggi negeri di dunia.
Mengangkat masalah mengenai pengaruh dana Bantuan untuk pendidikan (BOS) terhadap prestasi belajar siswa.
Sampel penelitian yang digunakan adalah 3 universitas di negara Amerika Serikat
3.
Institutional Aid and Student Persistence: An Analysis of the Effects of Institutional Financial Aid at
Bantuan keuangan pendidikan berpengaruh positif terhadap ketekunan mahasiswa
Mengangkat masalah mengenai dampak dana Bantuan pendidikan (BOS) dari
Metode penelitian memakai metode regresi logistik yaitu menganalisis dampak bantuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
4.
Public Four-Year Institutions By Jacob P. K. Gross, Don Hossler, and Mary Ziskin, Nasfaa Journal of Student Financial Aid vol. 37, no. 1, 2007
untuk selalu aktif di kampus
tahun ke tahun bagi siswa dan lembaga.
keuangan berdasarkan kemampuan finansial siswa.
The Good, the Right, and the Purposes of Financial Aid (Articles The Consequences of Leaving Money on the Table: Examining Persistence among Students Who Do Not File a FAFSA) Heather Novak and Lyle McKinney, Journal of Student Financial Aid Volume 41, Number 3
Program FAFSA berpengaruh positif terhadap ketekunan mahasiswa untuk selalu aktif di kampus
Mengangkat masalah mengenai pengaruh dana Bantuan pendidikan (BOS) terhadap prestasi belajar siswa.
Metode penelitian memakai metode regresi logistik yaitu menganalisis dampak bantuan keuangan berdasarkan kemampuan finansial siswa.
C. Kerangka Berpikir Untuk memudahkan dalam menganalisis masalah yang di hadapi dalam penelitian ini maka disusun suatu kerangka berpikir yang menjadi pedoman dalam proses penelitian dan memberikan gambaran tahap-tahap penelitian untuk mendapatkan kesimpulan. Kerangka berpikir merupakan kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin dicermati atau di ukur melalui penelitianpenelitian yang akan dilakukan. Salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan cara membuat program BOS. Tujuan BOS secara umum adalah untuk meningkatkan pelayanan mutu pendidikan dan membebaskan biaya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
pendidikan. Faktor-faktor yang terdiri dari aliran dana BOS yaitu Mekanisme alokasi dan penyaluran dana BOS, penggunaan dana BOS, dan pelaporan
serta
pertanggungjawaban diharapkan dapat mempengaruhi kualitas pendidikan diantaranya adalah peningkatan kualitas guru dalam mengajar, sumber belajar seperti buku-buku
penunjang,
dan kelengkapan sarana prasarana. Dari
peningkatan pelayanan pendidikan tersebut dimaksudkan agar motivasi belajar siswa semakin meningkat, yang akhirnya juga akan berdampak pada prestasi belajar siswa yang meningkat pula. Dapat kita lihat dari gambar dibawah bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh pemberian dana BOS.
1. Mekanisme penyaluran dana BOS 2. Penggunaan dana BOS 3. Pelaporan dan pertanggungjawaban
Program Bantuan Operasional Sekolah
Peningkatan kualitas guru, kelengkapan sarana prasarana, sumber belajar Prestasi belajar siswa: 1. Akademik Motivasi belajar Meningkat
2. Non Akademik
Gambar 1. Kerangka Berpikir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Tempat penelitian digunakan untuk mendapatkan data, informasi, keterangan-keterangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan penelitian serta sekaligus sebagai tempat penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SMP Negeri 9 Surakarta karena di sekolah tersebut tersedia data-data yang mendukung kelancaran penulis dalam melakukan pengumpulan data yang diperlukan dan belum pernah dilakukan penelitian serupa di lembaga tersebut.
2.
Waktu Penelitian Penelitian terhadap permasalahan yang telah dirumuskan di muka dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 sampai dengan bulan Maret 2012. Penelitian
dimulai sejak disetujuinya proposal penelitian sampai dengan
penyusunan laporan penelitian. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka alokasi waktu dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 2 . Jadwal Penyusunan Skripsi
No 1
Keterangan Persiapan penelitian a. pengajuan judul b. penyusunan proposal c. pengurusan izin
2
Pelaksanaan Penelitian a. mengumpulkan data
3
b. mengolah data Menyusun Laporan
commit to user
jan
Feb
2012 mar
apr
mei
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan menemukan, mengumpulkan mengolah, dan menganalisis untuk menguji kebenaran secara ilmiah. Dengan demikian suatu penelitian harus menggunakan prosedur, metode, atau cara tertentu agar penelitian tersebut sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
dipergunakan dalam mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-a
.
Dalam penelitian ini menggunakan metode atau pendekatan deskriptif kualitatif, karena tujuannya adalah untuk mendeskripsikan dan menggambarkan apa adanya mengenai suatu variabel, gejala, keadaan atau fenomena sosial tertentu. Dalam hal ini guna menganalisis data yang diperoleh secara mendalam dan menyeluruh, dengan harapan dapat diketahui sejauh mana dampak pemberian dana BOS terhadap prestasi belajar siswa di salah satu sekolah menengah pertama di kota Surakarta. Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Data yang dimaksud mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Selain itu ada sedikit data pendukung yang berupa data kuantitatif berbentuk tabel-tabel dan berupa angka-angka. Data tersebut akan ditampilkan dan dilakukan analisis serta pembahasan secara detail, digunakan untuk mendukung analisis secara keseluruhan sebagai pembuktian bagi fenomena-fenomena yang sedang diteliti. Sedangkan jenis penelitian ini lebih memfokuskan pada studi kasus yang merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh. Penelitian studi kasus menurut Afriani (2009) adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
C. Sumber Data Moleong (2009) berpendapat,
Sumber data utama dalam penelitian
kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
(hlm.112). Dari pendapat tersebut, maka dalam penelitian
ini yang menjadi sumber data adalah informan dan tempat serta peristiwa. Sedangkan data tambahannya adalah arsip dan dokumen. 1. Informan Informan merupakan orang yang memberikan informasi atau keterangan mengenai seluk beluk permasalahan yang diperlukan dalam
data manusia (narasumber) sangat penting perannya individu yang menpunyai (hlm. 50). Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati merupakan sumber utama dalam melakukan penelitian. Di dalam penelitian ini informan yang dipilih adalah informan yang mengetahui seluk-beluk mengenai dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), prestasi sekolah dan keadaan umum SMP Negeri 9. Informan tersebut adalah kepala sekolah, bendahara BOS, penanggung jawab BOS, wakil kepala sekolah kurikulum, wakil kepala sekolah sarana prasarana, wakil kepala sekolah umum, perwakilan guru (guru penjaskes, guru kesenian, guru IPA dan guru IPS), dan perwakilan siswa (siswa kelas VII dan siswa kelas XI. 2. Tempat dan peristiwa Tampat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber daya yang dimanfaatkan oleh peneliti. Informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa atau aktifitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya, baik yang merupakan tempat maupun lingkungannya (Sutopo, 2002). Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 9 Surakarta. Untuk peristiwa yang relevan dengan permasalahan adalah tentang penggunaan dana BOS dan berbagai prestasi yang dicapai oleh SMP Negeri 9 Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
3. Dokumen dan Arsip Sutopo (2002) berpendapat
okumen atau arsip merupakann suatu
bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia merupakan rekaman tertulis tetapi juga berupa gambar atau benda peninggalan 52). Dokumen atau arsip yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen tentang profil sekolah, visi & misi , data guru, data jumlah siswa, data hasil belajar (nilai UAN dari tahun ajaran 2004/2005-2010/2011) dan laporanlaporan lainnya yang berhubungan dengan obyek penelitian.
D. Teknik Sampling Pengertian sampling menurut bentuk khusus atau proses yang umum dalam memfokuskan atau pemilihan dalam (hlm. 55).
Dari Pendapat tersebut dapat
diambil suatu pengertian bahwa pengambilan sampel harus memperhatikan cara atau teknik pemilihannya, sebab sangat penting dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti tidak menenentukan sejumlah sampel melainkan hanya menentukan sejumlah informan untuk diwawancarai guna memperoleh keterangan tentang permasalahan yang diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling atau bertujuan, dimana peneliti hanya memilih informan yang di anggap mengetahui masalahnya. Sutopo (2002) berpendapat, Purposive sampling adalah peneliti cenderung memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui masalahnya secara (hlm. 36), sedangkan Moleong (2009) berpendapat purposive sampling yang mengundang maksud untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber data dan bangunannya (contructions
(hlm. 224).
Peneliti tidak menentukan jumlah informan untuk diwawancari guna memperoleh informasi tentang permasalahan yang diteliti. Informan yang terpilih dapat menunjuk informan lainnya yang lebih mengetahui, maka pemilihan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
informan dapat berkembang sesuai dengan pendalaman dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Peneliti berusaha mendapatkan informasi sebanyak mungkin yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. Dalam hal ini, peneliti menunjuk informan pertama yaitu kepala sekolah SMPN 9 Surakarta, selanjutnya kepala sekolah memberi saran untuk menunjuk bendahara BOS selaku penanggung jawab Program BOS sebagai informan kedua dan wakil kepala sekolah kurikulum yang mengetahui mengenai prestasi siswa di SMPN 9 Surakarta sebagai informan ketiga.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Menurut Moleong Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (2009). Dengan demikian maka jelaslah bahwa wawancara merupakan jenis metode komunikasi langsung antara peneliti dengan responden untuk mendapatkan data atau informasi dalam waktu relatif singkat. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah, wakasek, bendahara BOS, guru dan siswa guna untuk memperoleh data mengenai pelaksanaan BOS serta hasil belajar siswa SMPN 9 Surakarta. 2. Dokumentasi Menurut Arikunto mencari data mengenai hal-hal atau yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
(hlm.206). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dokumentasi adalah teknik mengumpulkan data yang diperoleh dari tempat penelitian dalam bentuk dokumen. Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen mengenai data yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam hal ini, data diperoleh berdasarkan dokumen yang ada di SMPN9 Surakarta yaitu berupa gambaran umum mengenai SMPN 9 Surakarta, laporan hasil belajar siswa SMPN 9 Surakata mulai tahun 2004 sampai 2010 (sebelum dan sesudah mendapatkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
dana BOS) yang diambil dari nilai Ujian Nasional, dan laporan mengenai pelaksanaan BOS. 3. Observasi Observasi yaitu pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan suatu alat. Metode ini adalah metode yang menggunakan pencatatan. Dalam hal ini peneliti mneggunakan observasi partisipan yaitu teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala gejala subyek yang diselidiki. Dalam peneletian ini, peneliti melakukan beberapa kali pengamatan atau observasi ke sekolah agar peneliti dengan mudah dapat mengetahui
bagaimana
kondisi
sekolah,
letak
geografis,
kegiatan
ekstrakurikuler, sarana, dan prasarana yang ada di sekolah yang menjadi objek penelitian.
F. Uji Validitas data Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Agar memperolah data yang valid dan obyektif maka dalam penelitian ini menggunakan : 1. Ketekunan dan keajegan pengamat Ketekunan pengamatan dilakukan peneliti dengan mengadakan observasi secara terus menerus terhadap objek yang diteliti guna memahami gejala yang lebih mendalam, sehingga mengetahui aspek yang penting, terfokus dan relevan dengan topik penelitian. 2. Trianggulasi Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas dalam penelitian kualititaif. Moleong (2009) berpendapat,
memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk kepentingan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap d
(hlm. 330).
Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data dibedakan menjadi empat macam yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
a) Trianggulasi sumber adalah penggunaan beragam sumber data dalam suatu penelitian b) Trianggulasi peneliti adalah penggunaan beberapa peneliti yang berbeda disiplin ilmunya dalam suatu penelitian c) Trianggulasi teori adalah penggunaan sejumlah perspektif dalam menafsir satu set data d) Trianggulasi metodologis adalah penggunaan sejumlah teknik atau metode dalam suatu penelitian Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Trianggulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan data hasil wawancara antara beberapa informan penting dalam penelitian.
Sedangkan
Trianggulasi
metode
dilakukan
dengan
cara
membandingkan data hasil pengamatan (observasi) dengan hasil wawancara, data hasil wawancara dengan dokumentasi, dan data hasil pengamatan dengan dokumentasi.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyatukan persepsi atas data yang diperoleh.
G. Teknik Analisis data Analisis Data atau Pengolah Data adalah bentuk analisis yang lebih rinci dan mendalam juga membahas suatu tema atau pokok permasalahan. Bogdan & Biklen dalam Moleong (2009) mengatakan: Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (hlm. 248).
penelitian kualitif terdiri dari tiga komponen pokok yaitu reduksi data, penyajian
menjalin dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Dan ketiga kegiatan tersebut tentunya tidak lepas dari proses pengumpulan data sebagai proses siklus.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
1. Pengumpulan data Sesuai dengan teknik pengumpulan data seperti yang sudah dikemukakan diatas, maka pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan dokumentasi, wawancara, dan observasi. Seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber tersebut dibaca, dipelajari dan ditelaah. Analisis data dapat dilakukan sejak pengumpulan data terakhir. 2. Reduksi data Setelah data dikumpulankan dan dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data. Reduksi data dilakukan dengan jalan membuat abstraksi, yaitu membuat rangkuman inti, membuang data yang tidak perlu dan mengatur data serta pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga agar tetap berada di dalamnya, sehingga penarikan kesimpulan akhir dari penelitian ini dapat dilakukan dengan mudah oleh peneliti. Tahapan reduksi data dapat berlangsung selama penelitian berlangsung. 3. Penyajian data Merupakan suatu rakitan organisasi informasi secara sistematis untuk mempermudah penelitian dalam menggabungkan dan merangkai keterikatan antar data dalam menyusun penggambaran proses serta memahami fenomena yang ada pada objek penelitian. 4. Menarik kesimpulan atau verifikasi Pada dasarnya kesimpulan awal sudah dapat ditarik pada saat matriks terisi, tetapi hal tersebut belum begitu jelas, dalam hal ini dapat menggiring pada pengambilan keputusan untuk menentukan langkah-langkah berikutnya yang harus dilakukan. Kesimpulan akhir merupakan keadaan dari yang belum jelas kemudian meningkat sampai pada pernyataan yang telah memiliki landasan yang kuat dari proses analisis terhadap gejala yang ada atau dari beberapa permasalahan didiskusikan dengan berbagai pihak yang relevan yang akhirnya terjadi sebuah kesimpulan, dengan maksud apabila ada data baru kemudian akan merubah kesimpulan sementara, segera melakukan perbaikan melalui data yang diperolah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
selanjutnya. Hal ini terus dilaksanakan sampai seluruh data dikumpulkan. Dibawah ini peneliti sajikan model analisis interaktif mengalir :
Pengumpulan data Sajian Data
Reduksi Data Kesimpulan / Verifikasi
Gambar 2. Skema Model Analisis Data Interaktif
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan tahap-tahap dalam penelitian mulai dari awal sampai akhir penulisan penelitian. Dalam penelitian ini prosedur atau langkah-langkah pembuatan laporan mengacu pada teori dalam buku (Sutopo, 2002), yakni sebagai berikut: 1. Tahap Pra Lapangan (Persiapan) Tahap pra lapangan adalah merencanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian. Tahap ini dilakukan mulai dari pembuatan usulan penelitian, proposal penelitian, menyusun rancangan penelitian, memilih obyek penelitian, pencarian berkas perijinan lapangan dan menyiapkan perlengkapan penelitian. 2. Tahap Lapangan (Pengumpulan Data) Tahap lapangan ini dilakukan dari penggalian data yang relevan dengan tujuan penelitian. Tahap ini peneliti mulai mengeksplorasi data yang ada di lapangan kemudian dikumpulkan untuk memasuki dikumpulkan untuk memasuki tahap analisis data.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
3. Tahap Analisis Data Tahap analisis data dilakukan bersamaan dengan tahap pengumpulan data untuk menghindari data yang tercecer karena dianggap tidak berguna atau hilang. Proses analisis data dalam penelitian ini meliputi: pengelompokan data, penganalisaan data kemudian ditarik suatu kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah itu persiapan penyajian data secara jelas dan rinci dalam suatu laporan. 4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian Penyusunan laporan penelitian ini merupakan tahap akhir dari prosedur-prosedur sebelumnya. Pada tahap ini hasil dari pengumpulan data diolah dan dianalisa kemudian dilaporkan dalam bentuk skripsi
Gambar 3. Prosedur Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian Deskripsi lokasi penelitian merupakan tahapan dimana data yang diperoleh peneliti di lapangan yaitu SMP Negeri 9 Surakarta dikumpulkan, kemudian data yang diperoleh diolah dan dianalisis sehingga dapat disajikan secara sistematis. Aspek-aspek yang diteliti diantaranya mengenai sejarah singkat SMP Negeri 9 Surakarta, stuktur organisasi, visi dan misi, keadaan sumber daya manusia, dan keadaan sarana prasarana.
1. Sejarah Singkat SMPN 9 Surakarta SMP Negeri 9 Surakarta pada awalnya adalah suatu program pemerintah bernama KPKPKB (Kursus Pendidikan Ke Pengajaran dan Kewajiban Belajar) mulai tahun 1950. Kursus ini bertempat di rumah-rumah penduduk di sekitar kampung Mangkuyudan sampai tahun 1953. Pimpinan KPKPKB waktu itu adalah bapak Sudjadi Siswodiprojo. Karena beliau anggota Yayasan Murni maka kursus tersebut dipindah dengan menyewa di Komplek Tugu Kebangkitan Nasional. Tugu ini terletak di Kampung Penumping Surakarta. Tugu inilah salah satu saksi sejarah berdirinya cikal bakal SMP Negeri 9 Surakarta. Pada waktu itu kepala sekolahnya diganti oleh bapak Supardi Tondomartono. KPKPKB ada 3 kelas yaitu kelas A,B, dan C. Bersamaan dengan itu mulai tanggal 1 Juli 1958 menerima siswa SGB III, 2 tahun filial SMP Negeri 1 Surakarta sampai tahun 1960. Berdasarkan SK No. 69691/S. 22-71959 SGB III menerima siswa SMP dengan nama SMP Negeri 9 Surakarta. Kepala sekolah waktu itu adalah bapak Pramono sampai tahun 1963, dilanjutkan bapak Sumartono. Selama 14 tahun SMP Negeri 9 Surakarta menumpang di Komplek Tugulilin Penumping, dengan bentuk bangunan yang masih sederhana, sebagian dindingnya masih terbuat dari bambu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
Pada tahun 1973 pemerintah memindahkan lokasi sekolah yang baru, berupa ruang belajar baru, di sebidang tanah di Jalan Sekar Jagat I Jegon, Pajang, Laweyan Surakarta. Luas tanah 5130 meter persegi dengan sertifikat tanah No. 3152044. Bangunan itu diresmikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum Propinsi Jawa Tengah bapak Drs. Winarno Hamiseno pada tanggal 4 Nopember 1973. Sampai pada saat ini SMP Negeri 9 Surakarta dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Endang Mangularsih, S. Pd. MM. M. Pd. Selain itu SMP Negeri 9 Surakarta termasuk dalam sekolah unggulan dengan jenjang akreditasi A serta mempunyai prestasi yangbaik untuk akademik maupun non akademik.Sebagai sekolah yang menjadi salah satu sekolah di Surakarta, maka dalam program sekolah SMP Negeri 9 Surakarta terus mengembangkan diri meningkatkan mutu pendidikannya dengan menggunakan model sekolah standar nasional sejak tahun pelajaran 2004/2005. Sebagai lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai unit pelaksana teknis pendidikan formal, SMP Negeri 9 Surakarta memmpunyai tugas dan tanggung jawab. a. Melaksanakan pendidikan formal selama jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku b. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku c. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa di sekolah d. Membina organisasi siswa intra sekolah e. Melaksanakan urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga sekolah f. Membina kerjasama dengan orang tua, masyarakat dan dunia usaha g. Bertanggung jawab kepada kantor Dina Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah 2. Struktur Organisasi SMPN 9 Surakarta Struktur
organisasi
dapat
menggambarkan
kedudukan,
tugas,
wewenang dan tanggung jawab setiap unit kerja dan staf, baik dari tingkat puncak sampai tingkat bawah. Dengan struktur organisasi yang jelas dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
memudahkan
pelaksanaan
tugas
masing-masing
karyawan
sekaligus
memudahkan evaluasi kinerja karyawan. Dengan adanya struktur organisasi akan lebih mudah dalam mendelegasikan tugas sehingga tidak akan terjadi duplikasi jabatan. Dengan demikian setiap tenaga pendidik atau pengelola sekolahakan bekerja sesuai dengan kedudukannya masing-masing. Berikut ini adalah bagan struktur Organisasi SMP Negeri 9 Surakarta :
Gambar 4. Bagan Struktur Organisasi SMP Negeri 9 Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
Deskripsi tugas dan fungsi masing-masing pengelola sekolah akan dirinci sebagai berikut: a. Kepala Sekolah 1) Kepala Sekolah sebagai Edukator 2) Kepala Sekolah sebagai Manajer 3) Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi 4) Kepala Sekolah sebagai Penyedia 5) Kepala Sekolah sebagai Pemimpin 6) Kepala Sekolah sebagai Pembaharu 7) Kepala Sekolah sebagai Pendorong b. Wakil Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah adalah membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam : 1) Menyusun perencanaan, membuat program pelaksanaan, koordinasi pengawasan, dan evaluasi bidang sarana prasarana, kesiswaan, alur dan manajemen sekolah, ketenagaan, serta lingkungan budaya sekolah. 2) Mewakili
Kepala
Sekolah
untuk
menghadiri
rapat-rapat
sesuai
Tupoksinya. 3) Mewakili tugas-tugas Kepala Sekolah yang sesuai dengan Tupoksinya bila Kepala Sekolah terhalang. 4) Membuat laporan secara berkala. 5) Menyusun, merencanakan, membuat program pelaksanaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi bidang kurikulum dan pengembangan, kehumasan, peran serta masyarakat, organisasi dan RAPBS. c. Guru Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab guru meliputi: 1) Membuat perangkat program pembelajaran. 2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
3) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, ulangan semester dan ujian akhir. 4) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian dan ulangan semester. 5) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan. 6) Mengisi daftar siswa. 7) Melaksanakan kegiatan membimbing (mengibaskan pengetahuan) kepada guru lain dalam kegitan proses belajar mengajar. 8) Membuat alat pelajaran atau alat peraga. 9) Menumbuh-kembangkan sikap menghargai karya seni. 10) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum. 11) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah yang sifatnya insidentil. 12) Mengadakan pengembangan program
pengajaran
yang menjadi
tanggung-jawabnya. 13) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa. 14) Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran. 15) Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum / laborat. 16) Mengumpulkan dan
menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkatnya. d. Guru Bimbingan Konseling Bimbingan dan konseling membantu Kepala Sekolah dalam kegiatankegiatan sebagai berikut: 1) Penyusunan program dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling 2) Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalahmasalah yang dihadapi anak didik tentang kesulitan belajar 3) Memberikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar berprestasi dalam kegiatan belajar 4) Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak didik dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai 5) Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
6) Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling 7) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling e. Pustakawan Sekolah Pustakawan Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatankegiatan sebagai berikut : 1) Perencanaan pengadaan buku-buku bahan pustaka 2) Pelayanan perpustakaan 3) Perencanaan pengembangan perpustakaan 4) Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku bahan pustaka 5) Inventarisasi dan pengadministrasi 6) Penyimpanan buku-buku bahan pustaka 7) Menyusun tata tertib perpustakaan 8) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala f. Laboran Pengelola Laboratorium membantu Kepala Sekolah dalam kegiatankegiatan sebagai berikut : 1) Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium 2) Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium 3) Mengatur
penyimpanan,
pemeliharaan
dan
perbaikan
alat-alat
laboratorium 4) Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium 5) Inventarisasi dan pengadministrasi alat-alat laboratorium 6) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala g. Pengelola Tata Usaha Pengelola tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Menyusun program kerja tata usaha sekolah 2) Pengelolaan keuangan sekolah 3) Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
4) Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah 5) Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah 6) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala
3. Visi dan Misi SMP Negeri 9 Surakarta a. Visi SMP Negeri 9 Surakarta Adalah Bertaqwa, Berprestasi, Cerdas, Dan Terampil b. Misi SMP Negeri 9 Surakarta 1) Menumbuhkan penghayatan dan ketaatan terhadap ajaran agama yang dianut, sehingga selalu menjadi sumber kearifan dalm berpikir, berbicara dan bertindak 2) Melaksanakan pendidikan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai bakat dan potensi yang dimiliki 3) Mengembangkan semangat berprestasi, sikap cerdas dan terampil dalam setiap kegiatan dan tindakan
4. Keadaan Sumber Daya Manusia Dilihat dari sumber daya manusia di SMP Negeri 9 Surakarta telah memenuhi salah satu persyaratan sebagai sekolah standar nasional dengan jumlah tenaga edukatif 53 orang. Dari jumlah tersebut, 43 orang berstatus Pegawai Negeri Sipildan7orang guru tidak tetap ditambah lagi dengan seorang pustakawan dan 3 orang penangungjawab laboran.Untuk membantu proses kegiatan akademik, SMP Negeri 9 Surakarta juga dibantu oleh tenaga administrasi. Tenaga administrasi berdasarkan status kepegawaian berjumlah 4 orang pegawai negeri sipil dan 12 orang yang berstatus tidak tetap. Sedangkan untuk siswa di SMP Negeri 9 Surakarta selalu mengalami kenaikan jumlah pendaftar dari tahun ke tahun, berikut data jumlah siswa di SMP Negeri 9 Surakarta dari tahun ajaran 2004/2005 sampai dengan 2010/2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
Tabel 3. Data siswa SMP Negeri 9 Surakarta dalam 7 (tujuh) tahun terakhir Jml. Pendaftar (Cln Siswa Baru)
Th. Ajaran
Th. 2004/2005 Th. 2005/2006 Th. 2006/2007 Th. 2007/2008 Th. 2008/2009 Th. 2009/2010 Th. 2010/2011
320 org 358 org 360 org 405 org 470 org 472 org 477 org
Kelas VII
Jlm. Siswa 250 org 250 org 261 org 258 org 292 org 255 org 255 org
KelasVIII Regular Kelas IX Regular Jumlah dan Aksel dan Aksel (Kls.VII +VIII+ IX) Jml. Jlm. Jml. Jlm. Jml. Jml. Jml. Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel 6 261 org 6 258 org 6 769 org 18 Rbl 7 270 org 6 258 org 6 778 org 20 Rbl 7 243 org 6 286 org 7 790 org 20 Rbl 7 290 org 7 261 org 6 809 org 20 Rbl 7 264 org 8 242 org 7 837 org 22 Rbl 7 327 org 9 276 org 8 859 org 24 Rbl 7 297 org 9 323 org 9 872 org 25 Rbl
Dengan didukung oleh kedua faktor diatas dan penanaman disiplin yang tinggi baik kepada siswa, guru, dan tenaga administrasi SMP Negeri 9 Surakarta mampu menunjukkan prestasi akademik maupun non akademik. Prestasi dan kedisiplinan yang tinggi serta kualitas tenaga edukatifnya menjadi alasan bagi orang tua untuk menyekolahkan putra-putrinya di sekolah ini. 5. Keadaan Sarana dan Prasarana Bangunan gedung SMP Negeri 9 Surakarta dengan keadaan gedung permanen dan bertingkat. Untuk menunjang proses belajar mengajar dan kegiatan ekstrakurikuler, SMP Negeri 9 Surakarta memiliki ruang utama dan ruang penunjang. Ruangan yang digunakan untuk kepentingan kegiatan akademik antara lain : a. Ruang Kepala sekolah b. Ruang Guru c. 21 Ruang Kelas d. Ruang perpustakaan e. Ruang komputer f. Ruang Laboratorium Bahasa g. Ruang Laboratorium IPA h. Ruang Laboratorium IPS i. Ruang BP/ BK j. Ruang UKS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
k. Ruang Tata Usaha l. Ruang Ketrampilan m. Ruang Agama Selain Ruangan diatas, sekolah juga menyediakan sarana penunjang kegiatan ekstrakurikuler lainnya antara lain: a. Ruang karawitan b. Ruang Musik c. Ruang Serba Guna (Aula) d. Ruang OSIS e. Lapangan Basket f. Ruang Koperasi g. Masjid Berkaitan dengan lingkungan sekitar sekolah, lingkungan fisik SMP Negeri 9 Surakarta pun cukup bagus. Hal ini dapat dilihat dari tata cara pengaturan dan pemeliharaan ruang kelas, halaman sekolah, kantor, kamar mandi, tempat parkir dan fasilitas sekolah lainnya. Kerapian dan kebersihan sekolah selalu diperhatikan di sekolah ini. Meskipun ruang peneliti, ruang tamu dan ruang kepala sekolah berada dalam ruang yang berbeda, namun tetap kondusif. Semua ruangan tertata rapi, bersih dan didukung dengan pengadaan air yang cukup serta ventilasi udara yang cukup.
B. Deskripsi Temuan Penelitian Data yang telah terkumpul dari lapangan selanjutnya di analisis oleh peneliti dengan menggunakan analisis interaktif. Proses analisis lebih mudah dilakukan dengan mendeskripsikan data-data yang diperoleh secara sistematis agar dapat mempermudah penarikan kesimpulan sebagai hasil penelitian. Masalah yang dikaji sesuai dengan perumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu tentang dampak pemberian dana bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 9 Surakarta sejak tahun dibagikan dana BOS yaitu tahun 2004 sampai dengan tahun 2010. Sebelum membahas mengenai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
dampak BOS terhadap prestasi, peneliti akan memberi gambaran yang lebih rinci mengenai pelaksanaan BOS di SMPN 9 Surakarta, prestasi belajar siswa sebelum maupun setelah mendapatkan dana BOS dan manfaat dana BOS yang diperoleh SMP Negeri 9 Surakarta. 1. Pelaksanaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) di SMP Negeri 9 Surakarta Sebagaimana diketahui bahwa Bantuan Operasional Sekolahadalah suatu bantuan dana dari pemerintah yang di alokasikan untuk biayaoperasional di sekolah. Untuk menghindari terjadinya penyelewenganpenggunaan dana pemerintah tersebut maka pemerintah mengatur tentang tahapan-tahapan dalam pelaksanaan dana Bantuan Operasional Sekolah. Tahapan-tahapan pelaksanaan BOStersebut diantaranya adalahpenentuan alokasi penerima BOS dan mekanisme penyaluran dana BOS dari pusat ke SMP Negeri 9 Surakarta, Penggunaan dana BOS oleh SMP Negeri 9 Surakarta, dan pelaporannya. a. Mekanisme alokasi dan penyaluran dana BOS Jumlah dana BOS yang diberikan ke-sekolah dihitung berdasarkan jumlah murid yang ada dimasing-masing sekolah, sehingga dana BOS yang diterima tiap sekolah tidak sama atau bervariasi.Jumlah murid yang disertakan harus sesuai dengan kenyataan, dalam hal ini harus mendapat persetujuan dari pihak komite Sekolah. Dalam hal ini pihak SMP Negeri 9 Surakarta telah mematuhi, sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ibu Endang di ruang kepala sekolah pada tanggal 1 Maret 2012
ah
diminta mengirimkan data jumlah siswa, dan data tersebut telah disetujui oleh pihak komite. Hal ini yang selanjutnya dijadikan dasar pemberian
Dalam hal ini jumlah siswa yang diajukan SMP Negeri 9 Surakarta sudah memperoleh persetujuan dari pihak komite. Seperti yang disampaikan Bapak Joko Sarwono di ruang depan rumah pada tanggal 26 Maret 2012:
mengeceknya dan sudah kami setujui. Jumlah ini nantinya akan menjadi acuan unt
Selanjutnya sekolah penerima BOS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
harus menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB). Surat perjanjian ini yang selanjutnya menjadi dasar untuk besarnya penerimaan dana BOS tersebut. Surat perjanjian yang telah di tandatangani tersebut selanjutnya hanya berlaku selama setahun, sesuai dengan jumlah siswa pada tahun ajaran yang berlaku. Mengingat penyaluran dilakukan langsung dari lembaga penyalur ke rekening sekolah, maka semua sekolah penerima BOS harus memiliki rekening sekolah atas nama lembaga, begitu juga SMP Negeri 9 Surakarta. Rekening tersebut tidak boleh atas nama pribadi, dan harus ditandatangani oleh kepala sekolah dan bendahara BOS. Sesuai
dengan petunjuk
pelaksanaan program BOS penyaluran dana BOS dilakukan lewat Kantor Pos/Bank Pemerintah. Berkaitan dengan hal ini, SMP Negeri 9 Surakarta memiliki nomor rekening sekolah atas nama BOS SMP Negeri 9 Surakarta di Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang unit Laweyan Surakarta dengan nomor rekening 310101 0000 59503. Tetapi pada tahun 2011 lalu, dana BOS tidak disalurkan langsung ke rekening melainkan melalui APBD kota setempat. Hal itu dibenarkan oleh Ibu Endah : Mulai adanya dana BOS sampai tahun 2010 penyaluran langsung ke rekening sekolah, tetapi untuk tahun 2011 berganti sistem penyalurannya yaitu melalui APBD Kota Surakarta. Kami juga mempunyai rekening di BRI mbak atas nama BOS SMP n 9 Surakarta, agar lebih mudah dalam proses pengambilan dana BOS sendiri. Adapun penyaluran dana BOS tersebut dilakukan secara bertahap yakni setiap triwulan yang akan langsung di transfer ke rekening sekolah yang telah dibuat tersebut, dan mengenai pengambilan dana diserahkan pada pihak sekolah sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ibu Endah di ruang guru pada tanggal 1 Maret 2012 yaitu : Selama ini penyaluran dana BOS selalu tepat waktu yaitu disalurkan tiap triwulan. Tapi pernah terlambat pertama kali di salurkan tahun ajaran 2005/2006 yaitu bulan Juli, baru sampai ke rekening bulan September. Periode penyaluran pertama bulan Januari-Maret, April-Juni, Juli-September, dan terakhir pada bulan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
Oktober-Desember. Dan untuk pengambilan dananya disesuaikan kebutuhan sekolah yang diperlukan pada saat itu. b. Penggunaan Dana BOS Berdasarkan bahwapenggunaan
dari
dana
observasi Bantuan
yang
sudah
Operasional
peneliti
Sekolah
lakukan
sepenuhnya
menjaditanggung jawab lembaga yang kegiatannya mencakup pencatatan danpengeluaran uang serta pelaporan keuangan, sehingga memudahkan prosespengawasan atas penggunaan dana.Tetapi dalam penggunaan dana BOS tetap berpedoman pada aturan yang ada di dalam buku panduan BOS. Didalamnya terdapat beberapa poin yang termasuk diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk penggunaannya. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Ibu Endang di ruang Kepala Sekolah pada tanggal 1 Maret 2012 :
Dari RAPBS yang ada, pihak sekolah sudah mematuhi aturan pelaksanaan. Dari beberapa poin aturan pelaksanaan penggunaan dana BOS sebagian besar bertumpuk pada anggaran untuk kegiatan siswa seperti ulangan harian, ulangan umum serta kegiatan-kegiatan kesiswaan yanglain, gaji hohorer atau pegawai tidak tetap (PTT), dan peningkatan kualitas guru seperti workshop, MGMP serta training. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Endah selaku bendahara BOS yaitu: Penggunaan dana BOS disesuaikan dengan buku panduan BOS. Sebagian besar dana BOS dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan siswa misalnya dalam ulangan harian, ulangan umum serta kegiatan lain dalam bentuk keikutsertaan lomba-lomba, selain itu untuk gaji honorer yang ada di SMP N 9, dan juga untuk pelatihan guru-guru seperti workshop, MGMP maupun training kependidikan. Dan ditegaskan lagi oleh Ibu Endang Mangularsih selaku kepala sekolah pada tanggal 1 Maret 2012 sebagai berikut : Penggunaan dana BOS di sekolah ini langsung di alokasikan ke berbagai hal yang lebih di prioritaskan, misalkan ya untuk kegiatan-kegiatan siswa dalam proses belajar,lomba-lomba yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
diikuti siswa, kegiatan penerimaan siswa baru, dan untuk para guru juga mbak, seperti workshop yang setiap tahun sekali diadakan, serta untuk gaji para honorer di SMP N 9. Adapun rincian penggunaan dana BOS di SMP N 9 Surakarta secara garis besar adalah sebagai berikut: 1) Pembelian buku-buku teks pelajaran di perpusatakaan, jenis-jenis buku yang dibeli terlampir 2) Pembiayaan kegiatan penerimaan siswa baru, yaitu penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan konsumsi panitia. 3) Membiayai kegiatan pembelajaran, seperti pelaksanaan ulangan harian, ulangan umum bersama, ujian sekolah dan kegiatan ektrakurikuler, misalnya olahraga, kesenian, UKS (Unit Kesehatan Sekolah), pramuka dan sejenisnya 4) Membiayai untuk perawatan sekolah, seperti perbaikan alat-alat kesenian 5) Membayar honorarium bulanan untuk guru honorer dan tenaga kependidikan honorer. 6) Pengembangan kualitas guru dengan membiayai kegiatanworkshop, MGMP serta training guru. 7) Pemenuhan sarana dan prasarana, yaitu dengan membeli alat-alat peraga, media pembelajaran, peralatan UKS, alat-alat olahraga seperti bola dan net, pembelian komputer serta printer. Komite sekolah merupakan pihak yang langsung berkaitan dengan proses pelaksanaan BOS. Pihak Komite Sekolah harus selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan dan BOS, meskipun hanya sekedar persetujuan. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan Bapak Joko Sarwono di depan rumah beliau pada tanggal 26 Maret 2012: Pihak Komite merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan sekolah, jadi setiap kegiatan Kami harus selalu diberi tahu.selain itu, kami juga bertugas mengawasi setiap penggunaan dana BOS tersebut, apabila ada yang tidak beres ya kita ingatkan. Semua harus sesuai dengan apayang telah disepakati dari awal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
Komite sekolah selalu memantau pelaksanaan setiap kegiatan sekolah yang berkaitan dengan penggunaan dana BOS. Setiap penggunaan dana BOS oleh sekolah harus melalui persetujuan pihak komite. Hal ini tentunya telah sesuai dengan peran komite yang merupakan organisasi rekanan dari pihak sekolah sekaligus wakil dari wali murid yang mengawasi hal-hal yang bersifat teknis tentang monitoring penyaluran dana BOS agar selalu sesuai dengan keputusan awal yang telah disepakati dan tidak menyimpang dari aturan-aturan yang ada. c. Pelaporan dan pertanggungjawaban dana BOS Pada tahap akhir dari pelaksanaan dana BOS di SMP Negeri 9 Surakarta adalah pelaporandan pertanggung jawaban. Laporan merupakan pertanggung jawaban atassegala aktivitas atau kegiatan yang telah dilakukan oleh kepala sekolahkepada pihak pemberi tugas.Laporan disusun dengan singkat dan jelas,lengkap, tertata rapi, serta membukukan semua transaksi penerimaan danpengeluaran, menyusun danmenyampaikan laporan kepada pihak yangberkepentingan.Pihak sekolah diwajibkan membuat laporan pertanggung jawabanmengenai setiap penggunaan dana BOS untuk selanjutnya LPJ tersebutdiserahkan kepada TIM PKPS-BBM Kota.Sekolah di wilayah kota umumnya mengirim laporan langsung kekantor satker kota,seperti SMP Negeri 9 Surakarta. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ibu Endang Mangularsihbahwa : Untuk pertanggungjawaban suatu program dalam hal ini adalah BOS, maka SMP N 9 pun wajib membuat laporan, disini yang bertugas sudah ada yaitu bendahara BOS.Laporan yang sudah dibuat kami teliti terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada TIM PKPS-BBM. Hal ini dikuatkan oleh pendapat bapak Joko Sarwono selaku
selalu dimintakan persetujan pihak komite.Selama ini kami belum menemukan kesalahan dalam penggunaananggaran, semua sudah sesuai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
Proses
pencatatan
dan
pengeluaran
uang
serta
pelaporan
keuanganmeliputi beberapa hal, yaitu dengan pembukuan, dengan syarat setiaptransaksi harus dengan bukti yang sah, bukti pengeluaran yang dalam jumlahtertentu harus dibubuhi materai yang cukup sesuai dengan ketentuan beamaterai, bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang atau jasa yang dibayar, tanggal dan nomor bukti. Kemudian seluruh penerimaan danpengeluaran harus dicatat dalam buku kas.Semua transaksi penerimaan danpengeluaran dicatat sesuai urutan tanggal, setiap akhir bulan tersebut ditutupdan dihitung saldonya untuk dicocokkan dengan saldo fisik baik yang ada diKas maupun Bank.Buku kas tidak boleh ada halaman kosong yang tidakteriasi atau, tanda bekas coretan atau sesuatu catatan yang membuatinterpretasi berbeda. Laporan pertanggungjawaban dibuat setiap bulan sekali, wawancara bersama ibu Endah menyampaikan hal yang sama sebagai berikut : Untuk kegiatan pelaporan alhamdulillah berjalan lancar dengan bantuan bendahara 2 juga mbak. Kami membuat pembukuan, pembukuan tersebut berisi transaksi penerimaan yang berasal dari BOS dan pengeluarannya untuk apa saja. Kami setiap bulan membuat laporan untuk BOS mbak, setiap tiga bulan membuat laporan triwulan, dan bulan Bulan Desember ditutup dengan membuat laporan tahunan. Dalam tahapan ini SMP Negeri 9 Surakarta sudah melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban sesuai dengan buku pedoman BOS. Laporan pertanggung jawaban selalu dibuat dan diserahkan langsung ke kantor satker kota. 2. Prestasi belajar Siswa SMP Negeri 9 Surakarta Dengan lembagapendidikan
adanya baik
Bantuan SMP
Operasional
maupun
MTs
sangat
Sekolah terbantu
(BOS) dalam
usahanyameningkatkan prestasi belajar siswa khususnya bagi SMP Negeri 9 Surakarta. Berikut hasil belajar dari siswa SMP Negeri 9 Surakarta mulai tahun ajaran 2004/2005
2010/2011 yang menunjukkan peningkatan prestasi :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
Tabel 4. Rekap Rata-rata Nilai Ujian Nasional Tahun 2004-2011 SMP Negeri 9 Surakarta NO
TAHUN
1 2 3 4 5 6 7
2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011
BAHASA INDONESIA 8,26 8,69 8,83 8,15 8,51 8,78 8,90
BAHASA INGGRIS 7,88 8,20 8,38 8,00 7,80 8,14 8,10
MATEMATIKA 7.80 7,90 8,59 8,32 8,87 8,44 8,45
IPA
JUMLAH
7,66 8,34 8,43 8,51
23,94 24,79 25,80 32,13 33,52 33,78 33,96
RATARATA 7,98 8,26 8,60 8,03 8.38 8,44 8.49
Tabel 4 menunjukkan rata-rata nilai UAN dari tahun 2004/2005 sampai dengan tahun 2010/2011 selalu mengalami peningkatan antara sebelum dan sesudah menerima dana BOS. Tetapi ada tahun dimana nilai UAN mengalami penurunan yaitu pada tahun 2007/2008 dengan beberapa alasan yang memang sulit bagi siswa. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Bapak Gunadi Aris pada tanggal 1 Maret 2012 yaitu : Prestasi akademik siswa SMP N 9 Surakarta alhamdulillah mengalami peningkatan mulai tahun ajaran 2005/2006 saat adanya program BOS sampai sekarang ini, sedangkan untuk peringkat sekolah pun relatif meningkat dan stabil. Awalnya SMP N 9 Surakarta mendapatkan peringkat 6 se-Kota Surakarta, tapi sekitar tahun 2007/2008 naik menjadi peringkat 3 nilai ujian Nasional untuk SMP Negeri Kota Surakarta sampai dengan tahun sekarang ini. Hal ini senada dengan yang diutarakan oleh Ibu Endang Mangularsih di ruang kepala sek mengenai prestasi siswa sini alhamdulillah cukup bagus mbak, setiap tahunnya meningkat. Baik prestasi akademik maupun non akademik. Peningkatan akademik terlihat dari hasil UAN yang terus mengalami peningkatan,baik
Dokumen-dokumen SMP Negeri 9 Surakarta menunjukkan banyak sekali prestasi siswa, baik itu prestasi akademik maupun non akademik, baik tingkatannya lokal maupun nasional. Pretasi akademik ada yang melalui berjenjang dan tanpa proses berjenjang begitu pula dengan prestasi non akademik. Jika diatas tadi peneliti menguraikan tentang perkembangan prestasi belajar siswa di bidang akademik, selanjutnya adalah melihat bagaimana
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
perkembangan prestasi belajar siswa di bidang non akademik, dalam hal ini yang dimaksud dengan prestasi non akademik adalah hasil ikut serta perlombaan baik tingkat lokal maupun
nasional.
Jenis perlombaan yang
diikuti pun bermacam-macam. Dan hasilnya selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Endang Mangularsih di ruang kepala sekolah pada tanggal 1 M akademiknya juga bagus mbak, siswanya kreatif dan alhamdulillah juga sering mendapatkan juara dalam lomba-lomba, bahkan kejuaraan siswa teladan
dilakukan kepada Ibu Supartinah di Ruang Musik Pada Tanggal 5 Maret 2012 menyampaikan bahwa : Prestasinya cukup baik mbak, dari tahun ke tahun meningkat. berhubung saya ini guru kesenian, jadi prestasi yang saya lihat disini adalah bidang non akademiknya yaitu lomba-lomba. Dulu kalau tidak salah tahun 2005 pertama kali mendapat juara 3 lomba solo vokal tingkat kota, dan tahun 2007 sampai 2010 pun tetap mendapat juara 3. Selain itu sekitar tahun 2006 pernah mengikuti festival band dan alhamdulillah mendapat juara 3, tetapi pada tahun 2007 berhasil mendapat juara 1. Banyak mbak kalau bicara mengenai prestasi non akademik. Pernah juara mocopat, drumband, geguritan, baca puisi, dan sebagainya. Wilayahnyapun sampai nasional. Prestasi non akademik yang semakin meningkat tidak hanya di bidang kesenian saja, tetapi bidang olahraga maupun perlombaan mata pelajaran juga sering didapatkan oleh SMP N 9 Surakarta. Bidang olahraga yang paling banyak mendapatkan juara adalah taekwondo, renang, sepak bola dan atletik. Kejuaraan tersebut berhasil mendapatkan juara 3, 2 bahkan 1 di tingkat lokal sampai dengan internasional. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Bapak Ilham Nawawi pada wawancara tanggal 5 Maret 2012 di depan ruang guru yaitu: Prestasi untuk olahraga sangat bagus dan meningkat. siswa SMP N 9 Surakarta ini banyak yang berbakat sehingga sering juga mengikuti kejuaraan. Dan mendapatkan juara terbaik di setiap bidang olahraga. Misalnya pada tahun 2008 salah satu siswa dikirim ke Australia sebab lolos seleksi dalam pelatihan sepak bola remaja. Dan yang unggul lagi, Pertama kali mengikuti kejuaran Taekwondo tingkat nasional, siswa SMP N 9 Surakarta berhasil mendapatkan juara 1 pada tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
2005 sepertinya, olahraga taekwondo pun selalu mendapat juara 1 baik di tingkat lokal bahkan nasional. Selain itu olahraga renang selalu mendapat juara 3 besar di tingkat provinsi. Dari beberapa uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa SMP Negeri 9 Surakarta cukup bagus dan stabil. Dalam artian bahwa prestasi belajar mengalami peningkatan meskipun persentasenya tidak banyak, namun hal itu dapat dipertahankan. 3. Manfaat Pemberian dana BOS Dana BOS memiliki manfaat yang besar bagi SMP Negeri 9 Surakarta.Bantuan Operasional Sekolah dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di SMP Negeri 9 Surakarta.Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan sarana dan prasarana baik kuantitas maupun kualitas sehingga berpengaruh besar terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini juga dapat dilihat dari perbaikan lingkungan sekolah baik di ruang kelas maupun gedung, yang mana hal ini dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi siswa , guru dan karyawan untuk melaksanakan tugas dan fungsi masingmasing terutama bagi siswa untuk belajar. Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh Ibu Endah : BOS memegang peranan sangat penting, apalagi sekarang setelah pemerintah menetapkan wajib belajar 9 tahun untuk SD dan SMP gratis, Bagi SMP N 9 dana BOS lah yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana untuk mendukung suasana belajar yang nyaman bagi siswa sehingga siswa akan termotivasi untuk lebih berprestasi, selain itu juga mampu untuk pengembangan kualitas guru-guru disiniseperti untuk kegiatan workshop, training, mgmp, dan lainnya. Hal senada diungkapkan oleh Ibu Endang selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Surakarta Bahwa: Dana BOS yang diterima sekolah kami sampai saat ini kami gunakan untuk pendaftaran siswa baru, alat tulis kantor, renovasi ringan misalnya perbaikan alat-alat kesenian, buku pokok maupun penunjang, dan honor bagi guru honorer. Dengan adanya dana BOS kami merasa diuntungkan karena kami mampu menyediakan alat-alat penunjang kegiatan belajar mengajar yang lebih baik lagi. Selain itu kesejahteraan guru juga meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
Wawancara pada Bapak Puji selaku Wakil Kepala Sekolah Sarana prasarana di ruang guru pada tanggal 6 Maret 2012 membenarkan bahwa : Dana BOS cukup menunjang kelengkapan sarana dan prasarana sekolah ini mbak, dari tahun ke tahun pasti ada peningkatan untuk sarana. Misalnya seingat saya sekitar tahun 2007 dan 2008 mulai membeli alat-alat peraga fisika dan biologi serta perlengakapan yang ada di Laboratorium IPA yaitumikroskop, tabung reaksi, dan awetan. Tahun 2010 dan 2011 membeli perlengkapan olahraga yang kurang yaitu bola sepak, bola basket, net dan raket.Selain itu untuk pembelian alat-alat kesenian misalnya gamelan dan perbaikan gitar. Jadi dana BOS menurit saya ya bermanfaat, selain peningkatan sarana tadi juga untuk kegiatan lomba-lomba yang diikuti oleh siswa SMP N 9 Surakarta. Ibu Supartinah selaku Guru Kesenian pun mengungkapkan manfaat dana BOS bagi peningkatan prestasi. Beliau mengatakan dengan dana BOS siswa lebih termotivasi untuk belajar lebih giat di bidang kesenian musik, hal tersebut terjadi karena banyak alat-alat yang mendukung dalam pembelajaran, selain itu pada tahun 2009 sekolah memberikan ruang studio sebagai tempat pembelajaran kesenian musik yang dilengkapi de
iswa-siswa lebih
senang belajar seni musik di ruang studio mbak, hal itu membuat siswa semangat dan termotivasi untuk giat belajar, dan hasilnya pun juga bagus. Siswa-siswa sering mengikuti perlombaan seperti band, vokal, maupun Selain ibu Supartinah, guru mata pelajaran matematika yaitu Bapak Suparno juga menyampaikan manfaat yang diperoleh dengan adanya dana BOS. Beliau menyampaikan bahwa ada peningkatan sarana kaitannya dengan kegiatan belajar megajar di kelas. Pada saat tahun 2007 beliau mengajar masih menggunakan media OHP, tetapi tahun 2009 guru-guru sudah mengajar siswa dengan menggunakan media komputer dan LCD. Bapak Gunadi Aris selaku Wakil Kepala Sekolah Kurikulum mengungkapkan beberapa manfaat yang didapat SMP Negeri 9 Surakarta
siswa dan kegiatan intra maupun ekstra kurikuler, diharapkan juga menunjang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
Bagi siswa SMP Negeri 9 Surakarta program dana BOS memberikan manfaat cukup berarti yaitu antara lain dengan adanya dana BOS, siswa mempunyai buku penunjang meskipun dalam bentuk perpustakaan, akan tetapi minimal dapat mencukupi seluruh siswa mengingat harga buku yang semakin mahal dan tidak bisa dijangkau oleh para siswa apalagi siswa yang kurang mampu. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Monika siswa kelas IX di -buku pelajaran disediakan di sekolah saya dan teman-teman senang dan terbantu karena tidak perlu lagi beli buku pelajaran dan setiap mengikuti pelajaran kami sekarang
salah satu siswa kelas VIII di ruang kelas A pada tanggal 10 Maret 2012 menyampaikan bahwa dia dan teman-teman merasa diuntungkan karena tidak perlu membeli buku pelajaran, sebab dari sekolah sudah ada. Dengan adanya buku-buku pelajaran tersebut siswa menjadi mudah untuk belajar dan mengikuti pelajaran di kelas.Hal tersebut juga dapat memotivasi siswa untuk giat belajar. Hal senada diungkapkan oleh Ibu Danik selaku pegawai perpustakaan di ruang perpustakaan pada tanggal 10 Maret : Buku-buku disini kebanyakan dari dana BOS mbak, terutama buku penunjang pelajaran. Mulai tahun 2006 sampai sekarang ini selalu ada peningkatan pembelian buku-buku dari Bantuan Operasional Sekolah, memang awalnya pada tahun 2006 jenis bukunya hanya 3, namun untuk tahun selanjutnya selalu ada peningkatan. Terutama tahun 2009 meningkat menjadi 11 jenis buku.Hal ini demikian sangat berpengaruh mbak, siswa jadi sering ke perpusatakaan untuk membaca bahkan meminjamnya.Di samping itu, perpustakaan sini selalu memberi reward bagi setiap siswa yang meminjam buku paling sering dalam jangka waktu yang ditentukan.Dengan adanya keadaan seperti itu otomatis dapat meningkatkan motivasi belajar siswa juga. Karena dengan membaca siswa akan lebih banyak pengetahuan dan memungkinkan prestasi yang meningkat pula. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum Bapak Gunadi Aris pun juga gadaan buku bagi siswa merupakan hal sangat urgent dan sangat menentukan keberhasilannya dalam proses belajar mereka,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76
karena kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien jika semua
Bagi guru honorer atau guru tidak tetap di SMP Negeri 9 Surakarta, dana BOS juga memberikan manfaat yang cukup berarti, karena sebagian besar dana BOS di sekolah tersebut dialokasikan untuk kesejateraan guru honorer atau guru tidak tetap, artinya sebagai honorarium setiap bulannya. Hal tersebut membawa dampak positif bagi para guru honorer, yaitu meningkatkan motivasi dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Hal ini seperti dikemukakan oleh gaji para a halnya juga dikemukakan oleh Bapak Joko Sarwono selaku Sekretaris komite SMP Negeri 9 Surakarta : Saya melihat dana BOS sangat bermanfaat, selain memenuhi kebutuhan sekolah baik sarana maupun prasarana, juga di alokasikan untuk membayar honor guru-guru honorer atau tidak tetap. Hal tersebut untuk kesejahteraan para honorer, sehingga lebih termotivasi dalam mengajar.Seperti saya tahu salah satu guru honorer ada guru kesenian yang juga mengajar kegiatan ekstrakulikler, beliau selalu mengajar dengan baik, dan menghasilkan siswa yang berprestasi dalam artian sering mengikuti lomba-lomba. Dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) lembaga pendidikan baik SMP maupun MTs sangat terbantu dalam usahanya meningkatkan kualitas atau kompetensi guru dan mutu pendidikan termasuk di SMP Negeri 9 Surakarta.Dari hasil observasi yang telah peneliti lakukan di lapangan, ditemukan berbagai upaya yang di lakukan dalam peningkatan kompetensi guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 9 Surakarta antara lain: a. Mengadakan pelatihan (training) dengan mengundang narasumber yang sudah mampu di bidangnya. b. Mengikutkan guru dalam seminar dan pelatihan yang diadakan oleh Diknas atau oleh lembaga lain yang dipandang dapat membawa hasil yang bermanfaat c. Pengadaan Bedah SKL dan persiapan latihan Ujian Nasional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
d. Mengadakan Workshop di sekolah yang diikuti seluruh guru di SMP Negeri 9 Surakarta setiap tahun dengan tema yang berbeda, mulai dari IT (Ilmu Teknologi), pembelajaran aktif, penyusunan KTSP, dan sebagainya. e. Pemberdayaan musyawarah guru mata pelajaran(MGMP) sekolah dan partisipasi MGMP kota Dari hasil wawancara peneliti dengan kepala Sekolah yaitu Ibu Endang, menyatakan bahwa: BOS sangat berpengaruh pada peningkatan kompetensi guru di sekolah ini. Dengan dana BOS sekolah dapat mengikutsertakan guruguru untuk seminar, pelatihan, MGMP, Workshop bersama dan lain sejenisnya sehingga wawasan guru, pola pikir dan kemampuannya semakin bertambah. Hal ini disampaikan juga oleh guru mata pelajaran Seni bapak Dwi Sulistyo di ruang guru pada tanggal 5 Maret 2012 bahwa : Dengan dana BOS, para guru di SMP N 9 ini dapat mengikuti seminar, musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), workshop, dan pelatihan-pelatihan dalam bidang Pendidikan. Yang baru-baru ini workshop, saya senang dan tertarik dengan temanya, yaitu mengenai Ilmu Teknologi (IT). Banyak sekali yang guru-guru dapati di workshop tersebut. Saya menjadi bisa untuk membuat blog, dan semua kegiatan pengajaran dengan menggunakan komputer maupun internet. Ini adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi para guru di sekolah ini untuk mengembangkan kualitas demi peningkatan prestasi belajar siswa. Hal serupa juga dikemukakan oleh Bapak Ilham diruang guru pada tanggal 5 Maret 2012 bahwa : Untuk peningkatan kualitas guru, ya di sekolah ini mengadakan workshop setiap tahunnya dengan tema yang berbeda-beda, seperti tentang pembelajaran aktif, dan pelatihan-pelatihan mengenai pembuatan silabus, RPP dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan seperti ini sangat bermanfaat mbak buat kami. Wawancara pada Bapak Puji selaku Wakil Kepala Sekolah Sarana Prasarana membenarkan bahwa : Sebelum mendapatkan dana BOS, guru masih ksesulitan dalam menggunakan komputer/IT, namun setelah diadakannya dana BOS guru sudah memiliki kemampuan yang meningkat dalam bidang IT, seperti sudah bisa membuat power point, mengajar menggunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
LCD dan laptop serta sudah bisa mengoperasikannya, sudah bisa membuat blog sehingga untuk memberikan materi yang akan diajarkan atau tugas-tugas bisa di download dan dipelajari oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi, adanya kelengkapan sarana dan prasarana sangat menunjang bagi proses belajar mengajar. Jika dalam belajar siswa sudah menggunakan alat yang memadai maka kemungkinan besar belajarnya akan berhasil dengan baik dan memberikan hasil sebuah prestasi yang membanggakan. Begitu juga dengan kualitas guru-guru yang semakin baik dan profesional dalam mengajar, membuat siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar, dan mengakibatkan prestasi belajar siswa meningkat.Seperti yang diungakapkan oleh Bapak Ilham bahwa dengan penggunaan LCD dalam kegiatan penyampaian materi kepada siswa berpengaruh terhadap prestasi siswa, yaitu nilai ulangan harian siswa yang memuaskan. Siswa menjadi tertarik dengan slide powerpoint yang guru buat, dan siswa lebih paham akan materi yang disampaikan. Begitu juga salah
guru-guru yang mengajar dengan menggunakan slide power point mbak, soalnya saya lebih faham dan kadang ada gambar atau videonya yang membuat saya tertarik, misalnya pelajaran sejarah, biologi, ekonomi, bahasa Indonesia
Melihat beberapa temuan penelitian dari hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi dapat disimpulkan bahwa begitu banyak manfaat yang didapatkan oleh SMP Negeri 9 Surakarta dengan adanya program BOS yang diselenggarakan tahun 2005. Mulai dari peningkatan sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas guru yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa-siswi SMP Negeri 9 Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79
C. Pembahasan Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan dari lapangan, maka pada bagian ini peneliti akan menganalisis temuan yang ada dan kemudian membangun pemaparan yang disajikan sebagai hasil dari penelitian
dengan
menyesuaikan landasan teori yang sudah ada serta menyesuaikan implikasiimplikasi dari hasil penelitian. Sebagaimana diterangkan dalam teknik analisis data dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif deskriptif (pemaparan) dari data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan intisari dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan dari penelitian di lapangan. Adapun data yang akan dipaparkan dan dianalisis oleh peneliti sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Pelaksanaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) di SMP Negeri 9 Surakarta Gambaran umum mengenai pelaksanaan dana BOS di SMP Negeri 9 Surakarta, berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari setiap tahapan pelaksanaan program BOS berjalan dengan lancar dan sesuai dengan peraturan perundangan mengenai BOSdengan melibatkan tim manajemen BOS sekolah yaitu kepala sekolah, bendahara sekolah, ketua komite sekolah, dan dewan guru. 1) Mekanisme Alokasi dan Penyaluran Dana BOS Alokasi dana BOS setiap sekolah didasarkan pada jumlah seluruh siswa di sekolah tersebut. Jumlah siswa yang disertakan harus sesuai dengan kenyataan yang artinya data jumlah siswa tidak dimanipulasi. Dalam hal ini harus mendapat persetujuan dari pihak komite sekolah. Selanjutnya sekolah penerima BOS harus menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB). Surat perjanjian ini akan menjadi dasar untuk besarnya penerimaan dana BOS tersebut. Surat perjanjian yang telah di tandatangani selanjutnya hanya berlaku selama setahun, sesuai dengan jumlah siswa pada tahun ajaran yang berlaku. Setelah tahapan di atas sudah terlaksana dana BOS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80
akan disalurkan langsung dari lembaga penyalur ke rekening sekolah. Sebelum dana BOS disalurkan, sekolah diharuskan memiliki rekening rutin atas nama sekolah. Hal tersebut merupakan syarat penyaluran dana BOS. SMP Negeri 9 Surakarta pun juga memiliki rekening khusus untuk pemasukan dari dana BOS pada BRI cabang unit Laweyan Surakarta dengan nomor rekening 310101 0000 59503. Sekolah mengirimkan nomor rekening tersebut kepada Tim Manajemen Kabupaten/Kota. Tim Manajemen Kabupaten/Kota melakukan verifikai dan mengkompilasikan nomor rekening sekolah dan selanjutnya dikirim kepada Tim Manajemen Provinsi. Pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 dana BOS langsung disalurkan dari Tim
Manajemen Provinsi ke sekolah melalui Kantor Bank
Pemerintah/POS yang ditunjuk sesuai dengan perjanjian kerjasama antara Dinas Pendidikan Provinsi dan lembaga penyalur (Bank/Pos), sehingga hal ini akan memudahkan sekolahdan proses penyaluranpun dapat berjaan dengan lancar. Selama ini SMP Negeri 9 Surakarta tidak pernah mengalami keterlambatan penyaluran dana BOS. Dana BOS disalurkan secara triwulanan (tiga bulanan), yaitu: 1) Triwulan Pertama (bulan Januari sampai dengan bulan Maret)dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja pada awal bulanJanuari 2011; 2) Triwulan Kedua (bulan April sampai dengan bulan Juni) dilakukanpaling lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan April 2011; 3) Triwulan Ketiga (bulan Juli sampai dengan bulan September) dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan Juli 2011; dan 4) Triwulan Keempat (bulan Oktober sampai dengan bulan Desember)dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja pada bulan Oktober2011 setelah PMK Alokasi prognosa definitif BOS 2011 ditetapkan Pengambilan dana BOS dilakukan oleh Kepala Sekolah atau bendahara BOS sekolah dengan diketahui oleh Ketua Komite sekolah dan pengambilan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dengan menyisakan saldo minimun sesuai peraturan yang berlaku.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81
Penyaluran dana BOS secara bertahap (triwulan) bukan berarti dana harus dihabiskan dalam periode tersebut, namun besar penggunaan dana tiap bulan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah sebagaimana tertuang dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah. Pada tahun 2011 sistem penyaluran mengalami perubahan. Penyaluran dana BOS dilakukan
melalui dua tahap. Tahap pertama
penyaluran dana dari kas umum negara ke kas umum daerah dan tahap keduapenyaluran dana dari kas umum daerah ke sekolah.Tetapihal yang demikian tersebut dirasa lebih rumit untuk sekolah-sekolah, sehingga sistem penyaluran dana BOS kembali lagi seperti semula yaitu langsung disalurkan dari Tim Manajemen Provinsi ke rekening sekolah pada tahun 2012 ini. 2) Mekanisme penggunaan dana BOS Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah sepenuhnya menjaditanggung jawab lembaga yang kegiatannya mencakup pencatatan danpengeluaran uang serta pelaporan keuangan, sehingga memudahkan prosespengawasan atas penggunaan dana. Tetapi dalam penggunaan dana BOS tetap berpedoman pada aturan yang ada di dalam buku panduan BOS. Didalamnya terdapat beberapa poin yang termasuk diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk penggunaannya. Poin yang tidak perbolehkan juga tidak lakukan oleh SMP Negeri 9 Surakarta. Dari beberapa poin aturan pelaksanaan penggunaan dana BOS sebagian besar bertumpuk pada anggaran untuk kelengkapan sarana prasarana kegiatan siswa seperti pembelian alat peraga, alat keseniaan, alat olahraga, alat-alat penunjang belajar,selain itu juga untuk gaji hohorer atau pegawai tidak tetap (PTT), dan peningkatan kualitas guru seperti workshop, MGMP serta training. Namun penggunaan BOS dari tahun ke tahun terkadang tidak merata seperti pada aturan yang ada di dalam buku panduan BOS. Misalnya untuk tahun ajaran 2005/2006 dana BOS lebih banyak digunakan untuk membeli OHP,pada tahun ajaran 2006/2007 sekolah membeli 4 set komputer dengan menggunakan dana BOS, padahal didalam buku pedoman BOS tertera bahwa untuk membeli komputer maksimal 1 buah, pada tahun ajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82
2007/2008 dana BOS lebih banyak di alokasikan untuk pembayaran gaji untuk guru/pegawai honorer. Secara keseluruhan SMP Negeri 9 Surakarta telah menggunakan dana BOS sesuai dengan petunjuk penggunaan dana BOS. Penggunaan BOS di SMP N 9 Surakarta adalah sebagai berikut : 1) Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka Penerimaan Siswa Baru seperti biaya pendaftaran, penggadaan formulir, administrasi pendaftaran 2) Pembelian buku-buku penunjang pelajaran di perpusatakaan 3) Pemenuhan sarana dan prasarana belajar seperti alat-alat laboratorium IPA, alat-alat kesenian, alat-alat olahraga dan kelengkapan sarana di kelas yaitu kursi dan papan tulis 4) Peningkatan kualitas guru dengan membiayai adanya workshop serta MGMP guru 5) Membiayai siswa dalam peningkatan prestasi, misalnya keikutsertaan dalam perlombaan 6) Membayar gaji guru maupun pegawai honorer 7) Membiayai pelaksanaan ulangan harian, ulangan umum bersama dan ujian sekolah Penggunaan dana BOS di SMP Negeri 9 Surakarta tidak secara langsung untuk menggratiskan biaya pendidikan atau dalam hal ini adalah SPP bagi semua siswa, melainkan hanya mengurangi jumlah biaya SPP yang dikeluarkan siswa. Hal tersebut dikarenakan banyaknya kebutuhan sekolah yang harus dipenuhi yang bertujuan untuk menigkatkan mutu pendidikan sekolah serta prestasi belajar siswa. 3) Pelaporan dan pertanggungjawaban Berdasarkan data penelitian, pelaporan SMP N 9 Surakarta terhadap pelaksanaan dana BOS telah dilaksanakan sesuai aturan perundangan tentang BOS. Proses pencatatan dan pengeluaran uang serta pelaporan keuangan meliputi beberapa hal, yaitu dengan pembukuan, dengan syarat setiaptransaksi harus dengan bukti yang sah, bukti pengeluaran yang dalam jumlahtertentu harus dibubuhi materai yang cukup sesuai dengan ketentuan beamaterai, bukti pengeluaran harus jelas uraian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83
mengenai
barang
atau
jasa
yang
dibayar,
tanggal
dan
nomor
bukti.Kemudian seluruh penerimaan danpengeluaran harus dicatat dalam buku kas.Semua transaksi penerimaan danpengeluaran dicatat sesuai urutan tanggal, setiap akhir bulan tersebut ditutupdan dihitung saldonya untuk dicocokkan dengan saldo fisik baik yang ada diKas maupun Bank.Laporan Pertanggungjawaban ini dibuat setiap bulan sekali, setiap tiga bulan membuat laporan triwulan, dan bulan Desember ditutup dengan membuat laporan tahunan. Melaporkan penggunaan dana BOS kepada Tim PKPSBBM Kab/Kota menjadi tugas dan tanggungjawab sekolah paling utama dalam pelaksanaan dana BOS, hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan penggunaan dana BOS. Tabel 5. Pelaksanaan Program BOS di SMP Negeri 9 Surakarta Pelaksanaan di SMPN 9 surakarta Mekanisme 1. Tim Manajemen 1. SMPN 9 penyaluran BOS Pusat mengirimkan dana BOS meminta jumlah jumlah siswa siswa tiap sekolah kepada tim sebagai dasar manajemen BOS alokasi Pusat atas persetujuan Komite Sekolah 2. Sekolah harus 2. SMPN 9 telah membuka nomor membuka nomor rekening atas nama rekening dengan lembaga nomor 310101 0000 59503 3. Sekolah 3. SMPN 9 telah mengirimkan mengirimkan nomor rekening nomor rekening kepada tim kepada tim PKPSBBM Kota PKPSBBM Kota 4. Dana BOS 4. Dana BOS langsung dikirim ke disalurkan ke rekening SMPN 9 sekolah melalui di Bank BRI Bank Pemerintah cabang Surakarta 5. Pengeluaran dana 5. Mengeluarkan BOS didasarkan dana BOS atas permintaan persetujuan Indikator
Buku pedoman
commit to user
Keterangan Syarat dan Pelaksanaan penyaluran di SMPN 9 Surakarta sudah sesuai dengan Buku Pedoman BOS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84
penanggung jawab kegiatan dan diketahui oleh Kepala Sekolah serta disetujui Komite Sekolah
Kepala Sekolah dan Komite Sekolah
Mekanisme 1. Pembelian/pengga 1. Dana BOS penggunaan ndaan buku teks digunakan untuk dana BOS pelajaran yang membeli buku belum mencukupi penunjang sebanyak jumlah sebanyak jumlah siswa. siswa di SMPN 9 2. Pembiayaan 2. Dana BOS seluruh kegiatan digunakan untuk penerimaan siswa administrasi baru pendaftaran, fotocopy dan konsumsi 3. Pembiayaan 3. Dana BOS kegiatan belajar digunakan untuk mengajar, seperti membeli alat remidial, persiapan olargara, alat ujian, olahraga, keseniaan dan kesenian, PMR, biaya transportasi UKS kegiatan lomba 4. Pembiayaan 4. Dana BOS ulangan harian, digunakan untuk ulangan umum, menggandakan ujian sekolah dan soal-soal ulangan rapor 5. Pembelian bahan 5. Untuk membeli habis pakai bahan praktikum dan spidol 6. Pembiayaan 6. Untuk langganan daya pemasangan dan jasa jaringan internet 7. Pembiayaan 7. Untuk perawatan sekolah memperbaiki alat-alat kesenian 8. Pembayaran gaji 8. Untuk membayar bulanan bagi gaji 4 guru honorer honorer diSMPN 9 9. Pengembangan 9. Dana BOS di profesi guru SMPN 9 juga digunakan untuk
commit to user
Penggunaan BOS di SMPN 9 sesuai dengan Buku Pedoman BOS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85
kegiatan Workshop bagi guru-guru setiap tahun dengan tema yang berbeda-beda. 10. Belum digunakan untuk hal tersebut
10. Pemberian bantuan transportasi bagi siswa miskin 11. Pembelian 11. Untuk membeli komputer dan 4 komputer yang printer untuk diletakkan di KBM perpustakaan 12. Jika masih 12. Untuk membeli terdapat sisa dana, alat-lat peraga dapat digunakan dan media untuk pembelian pembelajaran alat peraga, media OHP dan LCD. pembelajaran, mesin ketik, dan peralatan UKS Pelaporan 1. Laporan yang dan harus dilampirkan pertanggung dalam Laporan jawaban Triwulan adalah laporan berupa format rincian penyaluran dana.
2. Untuk laporan akhir tahun meliputi: nama siswa miskin yang dibebaskan dari pungutan, Jumlah dana yang dikelola sekolah dan catatan penggunaan dana, Lembar pencatatan pertanyaan/kritik/s aran
1. Laporan triwulan yang dibuat SMPN 9 pagu yaitu alokasi anggaran, rincian pencairan dana, penyaluran dana ke sekolah di tiap kabupaten/kota. 2. SMPN 9 membuat laporan akhir tahun
commit to user
Pencatatan pelaporan di SMPN 9 sesuai dengan Buku Pedoman BOS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86
Berdasarkan penjelasan dan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa jika kondisi ini baik dan tidak berubah maka prestasi belajar akan lebih baik lagi. Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisien, transparansi, dan akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Sedang menurut Gamer (2004) : Efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaiaan visi lembaga.
Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes.Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prisip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya pengelolaan keuangan sekolah merupakan poin penting dalam peningkatan mutu sekolah yang lebih baik. Asalkan pengelolaan dana tersebut mengacu kepada prinsip yang telah diatur dalam Undang-undang, yaitu transparansi, akuntabilitas efektivitas, dan efisien. 2. Dampak Dana BOS dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pelaksanaan suatu program akan membawa dampak pada pelaksana program dan kelompok sasaran serta masyarakat. Dampak yang timbul sebagai akibat pelaksanaan program dana BOS merupakan perubahan yang terjadi sebagai akibat diberlakukannya program dana BOS ini. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sekolah dan khususnya siswa merasa sangat diuntungkan dan telah memberikan semangat belajar yang lebih bagi siswa sehingga diharapkan bisa meningkatkan prestasi siswa. Prestasi belajar yang dicapai seorang peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam maupun luar individu.Ahmadi mengatakan Faktor yang mempengaruhi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87
prestasi belajar dapat digolongkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kematangan fisik maupun psikis, sedangkan faktor eksternal mekiputi faktor sosial, budaya, lingkungan fisik, dan lingkungan spiritual atau keamanan (1991: 138). Memperlancar belajar siswa adalah dengan memenuhi kebutuhan belajarnya. Ada kebutuhan yang disediakan oleh orang tua tetapi ada juga yang harus disediakan oleh pemerintah yang diberikan ke sekolah. Sekolah perlu menyediakan kebutuhan siswa antara lain buku pelajaran, alat-alat olahraga, ruangan belajar yang bersih dan nyaman, perpustakaan yang memadai, laboratorium yang fungsional (dapat dipakai bukan hanya pajangan), alat kesenian sesuai kebutuhan dan yang paling penting adalah media pembelajaran guna mendukung kegiatan proses belajar mengajar di ruangan kelas. Berdasarkan data penelitian, prestasi non akademik siswa SMP Negeri 9 Surakarta juga menunjukkan hasil yang sangat baik. Setiap tahunnya terdapat peningkatan penghargaan yang diperoleh dari keikutsertaan siswa dalam setiap lomba-lomba. Hal ini menunjukkan sekolah sudah mampu memfasilitasi siswanya untuk mengeluarkan setiap minat dan bakat yang dimiliki siswa, dalam hal ini berkaitan dengan life skill yang dimiliki siswa. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sagala (2007) bahwa ketersediaan biaya untuk sarana dan prasarana sekolah merupakan indikator yang cukup berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM). Ketersediaan sarana dan prasarana akan tergantung kepada dana yang ada. Dari berbagai penelitian dapat diinformasikan bahwa sekolah yang termasuk sekolah favorit didukung oleh fasilitas belajar, fasilitas olahraga, fasilitas kesenian serta kelengkapan yang cukup memadai untuk membangkitkan minat serta bakat siswanya.Adanya kesempatan yang diberikan sekolah dalam memaksimalkan minat dan bakat setiap siswa, mendorong siswa untuk dapat berprestasi. Sedangkan untuk prestasi akademik siswa SMP Negeri 9 Surakarta menunjukkan hasil yang baik dan selalu meningkat. Hal tersebut terlihat dari hasil UAN dan keaktifan siswa dalam mengikuti perlombaan yang bersifat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88
akademik. Jika kondisi ini baik dan menetap ke depannya prestasi belajar dapat lebih baik. Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar dapat dilakukan dengan berbagai diantaranya, siswa harus mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dalam proses pembelajaran. Berdasarkan data penelitian yang telah dipaparkan pada poin sebelumnya menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa, baik prestasi akademik maupun non akademik telah mengalami peningkatan sejak tahun ajaran 2004/2005, tahun ajaran dimana pemerintah belum menyelenggarakan program dana BOS sampai dengan tahun ajaran 2010/2011. Hal ini membuktikan bahwa dimungkinkan dana BOS berdampak pada prestasi belajar siswa serta merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk lebih jelas dalam mengetahui dampak dana BOS terhadap peningkatan prestasi belajar, maka peneliti menyajikan grafik peningkatan rata-rata nilai UAN SMP Negeri 9 Surakarta beserta analisisnya sebagai berikut:
Gambar 5. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 9 Surakarta Berdasarkan grafik diatas dilihat bahwa prestasi belajar SMP Negeri 9 Surakarta setelah menerima dana BOS mengalami peningkatan, kecuali pada tahun ajaran 2007/2008. Peningkatan prestasi yang terjadi dikarenakan salah satu faktor yaitu dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Setelah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89
mendapatkan dana BOS, sekolah lebih baik dalam memberikan pelayanan pendidikan, meskipun belum semua kebutuhan operasional sekolah tepenuhi. Hal tersebut dapat dibandingkan antara hasil UAN pada tahun ajaran 2004/2005 dengan tahun-tahun berikutnya. Berikut analisis meningkatnya atau menurunnya prestasi belajar dari tahun ajaran 2005/2006 sampai dengan tahun ajaran 2010/2011: a. Analisis pada tahun ajaran 2005/2006 Pada tahun ajaran 2005/2006 rata-rata nilai Ujian Nasional mengalami peningkatan sebesar 3,5 % dari rata-rata nilai 7,78 menjadi 8,26. Pada tahun tersebut pertama kali program BOS diselenggarakan, sehingga membuat pihak sekolah lebih antusias untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dana BOS pertama kali masuk ke sekolah di alokasikan sebagai pengurang dana iuran SPP siswa. Dan dana tersebut langsung dipergunakan untuk menunjang kegiatan siswa seperti pembelian sarana yang sangat diperlukan dan untuk membayar honor guru/pegawai tidak tetap. Pembelian sarana pada saat itu diantaranya adalah kursi/bangku siswa karena semakin banyak siswa yang mendaftar di SMP Negeri 9 Surakarta pada tahun tersebut yaitu dari 320 menjadi 358 siswa pendaftar, kipas angin, papan tulis (Lampiran 5), serta untuk kegiatan lomba-lomba yang diikuti siswa seperti lomba Taekwondo tingkat Provinsi yang mendapatkan juara 1 untuk putra dan juara 2 untuk putri. Selain itu dana BOS juga digunakan untuk pembelian OHP sebagai media pembelajaran yang diberikan pada kelas VIII sebanyak 6 buah dan kelas XI sebesar 6 buah. Sedangkan untuk kelas VII OHP sudah ada sejak tahun lalu.Pembelian OHP tersebut digunakan secara optimal oleh para pengajar di SMP Negeri 9 Surakarta. Hal itu dapat dibuktikan dengan setiap guru mata pelajaran baik sosial, bahasa maupun mipa menggunakan media pembelajaranOHP dalam menjelaskan materi kepada para siswa. Berikut peneliti sajikan intensitas penggunaan media pembelajaran OHP oleh guru dan siswa di SMP Negeri 9 Surakarta:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90
Tabel 6. Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran OHP Pengguna Keterangan Mata Pelajaran
Guru
Mengajar dengan menggunakan media pembelajaran OHP
Fisika Biologi Ekonomi Sejarah Geografi Bhs. Indonesia PKN Agama Islam Matematika Bhs. Inggris Bhs. jawa Penjaskes Seni Budaya BK IPA terpadu
2 2 1 1 2 4 2 1 4 3 2 1 1 2 1
Mengajar dengan tidak menggunakan media pembelajaran OHP
Fisika Biologi Matematika BK Sejarah Penjaskes TIK Mulok Batik Mulok Boga Bhs. Jawa Bhs. Indonesia Bhs. Inggris Agama Katolik Seni budaya
1 1 3 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1
Berdasarkan
tabel
diatas
dapat
Persentase
30
58,8 %
22
43,2 %
dilihat
penggunaan media pembelajaran dengan OHP 58,8%
Jumlah
bahwa
intensitas
oleh para guru sebesar
lebih banyak daripada yang tidak menggunakan. Hal ini
menunjukkan bahwa media pembelajaran OHP sudah dimanfaatkan oleh guru-guru di SMP Negeri 9 Surakarta secara maksimal. Diharapkan untuk tahun-tahun berikutnya dapat dimanfaatkan lebih baik lagi. Salah satu guru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91
sekaligus wakil kepala sekolah sarana prasarana mengungkapkan bahwa guru-guru di SMP Negeri 9 Surakarta sudah memanfaatkan media pembelajaran OHP dengan baik. Selain itu para siswa juga dapat menggunakan, sekitar 50 % siswa di SMP Negeri 9 Surakarta memanfaatkannya ketika mendapatkan tugas presentasi di dalam kelas. Dalam Bukunya Media Pembelajaran, Sanaky berpendapat bahwa: Salah satu manfaat media pembelajaran adalah sebagaialat bantu dalam proses pembelajaran agar pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar dan bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar serta memungkinkan guru menguasai tujuan pengajaran dengan baik (hlm.5). Media pembelajaran merupakan sarana pendidikan yang dapat digunakan
sebagai
perantara
dalam
proses
pembelajaran
untuk
mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Beberapa sarana yang dilengkapi oleh sekolah seperti OHP, guna mendukung kegiatan belajarsiswa merupakan salah satu faktor eksternal dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Analisis tahun ajaran 2006/2007 Pada tahun ajaran 2006/2007 prestasi belajar siswa meningkat sebesar 4,1 % dari rata-rata nilai 8,26 menjadi 8,6. Pada Tahun ajaran ini alokasi untuk dana BOS semakin diperluas, apalagi pada tahun 2006/2007 ini mulai diadakan pembelian buku-buku penunjang yang dana untuk pembelian buku tersebut berasal dari BOS. Meskipun hanya 3 jenis buku yaitu
Bahasa
Inggris,
Matematika
dan
Bahasa
Indonesia,
telah
memberikan dampak yang positif. Berikut tabel jenis-jenis buku yang dibeli dengan dana BOS untuk menunjang kegiatan belajar siswa : Tabel 7. Jenis Buku yang Didanai BOS Tahun Ajaran 2006/2007 JENIS BUKU Bahasa Inggris
JUDUL BUKU Smart Steps The Smastest Way to Learn English An English Textbook For Junior High Scool kelas XI
commit to user
JUMLAH 286
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92
Matematik
Matematika Kelas XI Untuk SMP dan MTs
288
Bahasa Indonesia
Cermat Berbahasa 1 Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk SMP MTs
286
Buku-buku yang dibeli dengan dana BOS untuk tahun ini hanya buku-buku untuk kelas XI saja. Hal ini di dikarenakan buku-buku penunjang bagi kelas XI di perpustakaan SMP Negeri 9 Surakarta kurang memadai, artinya buku-buku sudah banyak yang rusak dan tidak mencukupi jumlah siswa kelas XI.Pada tabel 3 diketahui jumlah siswa kelas XI sebesar 286 orang. Maka buku-buku penunjang yang sudah dibeli dengan dana BOS sudah mencukupi seluruh siswa kelas XI. Buku-buku yang sudah di beli ini dipinjamkan kepada seluruh siswa kelas XI sampai satu tahun ajaran. Melihat bahwa sebagian siswa SMP Negeri 9 Surakarta memiliki kemampuan finansial yang kurang, maka hal ini dapat mengurangi beban orang tua siswa serta siswa menjadi lebih giat karena termotivasi akan buku-buku tersebut. Apalagi jenis buku-buku yang dibeli adalah mata pelajaran yang dibuat untuk Ujian Nasional. Selain buku-buku penunjang yang dapat melengkapi koleksi buku perpustakaan, dana BOS juga digunakan untuk membeli 4 set komputer yang diletakkan di ruang perpustakaan.Komputer tersebut sangat bermanfaat untuk memperlancar kegiatan belajar siswa di sekolah.Selain itu dapat digunakan untuk mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan oleh para siswa SMP Negeri 9 Surakarta dan untuk membaca buku-buku berbentuk elektronik.Siswa juga dapat menggunakan jika ada tugas-tugas sekolah yang mengharuskan diketik.Jadi bagi siswa yang tidak mempunyai komputer di rumah, bisa memanfaatkan komputer perpustakaan. Berikut peneliti sajikan tabel penggunaan komputer oleh siswa SMP Negeri 9 Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93
Tabel 8. Intensitas Penggunaan Komputer No
Bulan
Jumlah pengunjung
Persentase
Keterangan Turun, karena libur Ramadhan dan Hari Raya Naik Naik Naik Naik Turun, karena libur semester Naik Naik Naik Naik Turun, karena libur semester
1 2
Juli Agustus
243 207
30,75 % 26,20 %
3 4 5 6 7
September Oktober November Desember Januari
255 289 301 345 156
32,27 % 36,58 % 32,10 % 43,67 % 19,74 %
8 9 10 11 12
Februari Maret April Mei Juni
350 356 371 376 149
44,30 % 45,02 % 46,96 % 47,59 % 18,86 %
Dana BOS tidak hanya untuk pembelian sarana pada ruang kelas maupun perpustaakan saja, melainkan juga untuk pembelian alat-alat kesenian dan olahraga yang mendukung kegiatan-kegiatan siswa dalam bidang seni maupun olahraga. Sehingga yang mengalami peningkatan bukan hanya prestasi akademik saja, namun juga dalam prestasi non akademik. Dalam hal ini adalah perlombaan yang di ikuti oleh siswa SMP Negeri 9 Surakarta. c. Analisis tahun ajaran 2007/2008 Tahun ajaran 2007/2008 prestasi belajar siswa SMP Negeri 9 Surakarta mengalami penurunan sebesar 6,6 % dari rata-rata nilai 8,6 menjadi 8,03. Hal tersebut terjadi dikarenakan ada beberapa hal yaitu : 1) Pada Tahun ajaran 2007/2008 mata pelajaran Ujian Nasional bertambah 1 yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), hal ini membuat siswa merasa lebih sulit, karena beban ujian nasional bertambah. 2) Ujian Nasional pada tahun ajaran ini mempunyai bobot soal yang dirasa lebih sulit dibandingkan dengan tahun sebelumnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94
Tidak hanya di SMP N 9 Surakarta saja yang mengalami penurunan melainkan hasil Ujian Nasional tingkat provinsi pun juga mengalami penurunan, selain itu penurunan prestasi siswa juga dapat dilihat dari pemanfaatan dana BOS yang kurang maksimal oleh sekolah. Pada tahun ini dana BOS banyak digunakan untuk gaji para honorer, kegiatan ekstrakurikuler seperti kesenian dan olahraga yang dilaksanakan diluar jam pelajaran serta untuk uang binaan bagi siswa yang berprestasi. Dari Kondisi diatas bisa diambil kesimpulan bahwa dana BOS tidak berpengaruh besar terhadap prestasi belajar siswa terutama pada prestasi akademiknya. d. Analisis tahun ajaran 2008/2009 Untuk tahun ajaran 2008/2009 SMP Negeri 9 Surakarta mulai menunjukkan kemampuannya. Nilai Ujian Sekolah yang sempat menurun di tahunajaran 2007/2008 kembali mengalami kenaikan sebesar 4,3 %. Dengan melihat prestasi tahun lalu, sekolah berusaha untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara memperbaiki pelayanan pendidikan bagi siswa dan memotivasi siswa agar lebih giat belajar melihat soal ujian nasional yang semakin sulit. Hal tersebut ditempuh dengan bantuan dana BOS. Upaya-upaya yang dilakukan sekolah salah satunya adalah dengan menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan siswa terkait dengan mata pelajaran IPA seperti membeli alat-alat peraga, awetan, mikroskop,resistor, neraca timbang, termometer, ampermete, erlenmeyer, corong gelas, pipet, dan semua kelengkapan yang ada di laboratorium IPA. Hal ini sesuai dengan program kerja bidang kurikulum mengenai laboratorium IPA diantaranya adalah pengadaan alat-alat dan bahan untuk mendukung pelaksanaan Praktik Ujian Akhir Nasional, pengadaan alat-alat dan bahan untuk mendukung pelaksanaan Karya Ilmiah Remaja serta mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.Laboratorium IPA selalu digunakan dalam kegiatan belajar terutama kegiatan praktikum bagi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
95
guru dan siswa SMP Negeri 9 Surakarta. Mulai dari kelas VII sampai dengan XI. Bertambah lengkapnya alat-alat pada laboratorium IPA membuat siswa semakin mudah dalam
memahami materi
yang
disampaikan guru karena siswa secara langsung dapat mengamati dan melakukan kegiatan yang tertera dalam buku pelajaran.Laboratorium ini sudah dimanfaatkan secara maksimal,mulai dari kelas VII sampai dengan XI bergantian dalam
menggunakan laboratorium. Berikut jadwal
Penggunaan Laboratorium IPA di SMP Negeri 9 Surakarta : Tabel 9. Jadwal Penggunaan Laboratorium Fisika HARI
JAM 1 2 3 4 5 6 7 8
SENIN 9F 8G, 9F
7D, 8C 8C, 7C, 8B 7A
SELASA
8E, 9B 7E, 9B 7E, 8B 7B, 8B, 9F 8D 9C
RABU 7D 8F 9E 8A 7B 9A 8C, 8F
KAMIS 7A BE
JUM'AT
9G
7C 8F 8A
Tabel 10. Jadwal Penggunaan Laboratorium Biologi JAM
i d a k
1 2 3 4 5 6 7 8
HARI SENIN SELASA RABU KAMIS T 8E 8A 7E, 8C 9E 8B 8C 7D 8B 7A 9C 9B 8D 7C 8G 8F 9A 7D,8F
JUM'AT 7B,9D 9D 8H
SABTU 7G 9G 9F 7F
Selain itu dana BOS juga dipergunakan untuk kegiatanworkshop bagi para guru, agar guru-guru di SMP Negeri 9 Surakarta semakin profesional dan berkualitas guna membimbing siswa-siswanya agar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96
mendapatkan hasil Ujian Nasional lebih baik lagi. Pada tahun ajaran ini, workshop yang diselenggarakan sekolah bertemakan pembelajaran aktif. Para guru menilai hal ini sangat bermanfaat, agar dalam pembelajaran selanjutnya dapat mempraktekkan dan membuat para siswa termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. Setelah kegiatan workshop tersebut hampir semua guru di SMP Negeri 9 Surakarta mempraktekkan di kelas. Kondisi tersebut bisa dilihat pada tabel mengenai peningkatan kualitas guru dalam mengajar sebagai berikut : Tabel 11. Peningkatan Penggunaan Metode Pembelajaran Aktif Pada Guru SMP Negeri 9 Surakarta Keterangan
Mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran aktif dan inovatif
Mengajar dengan menggunakan metode konvensional dan tradisonal
Guru Mata Pelajaran
Frekuensi
Fisika Biologi Ekonomi Sejarah Geografi Bhs. Indonesia PKN Agama Islam Matematika Bhs. Inggris Bahasa jawa Penjaskes Seni Budaya BK IPA terpadu Fisika Matematika Agama Katolik BK Sejarah Penjaskes TIK Mulok Batik Mulok Boga Bhs. Jawa Bhs. Indonesia Bhs. Inggris
2 3 1 2 2 5 2 1 5 4 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
commit to user
Jumlah
Persentase
36
70,5 %
15
29,5 %
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
97
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase guru yang menggunakan metode pembelajaran aktif dan inofatif sebanyak 70,5 % lebih
banyak
daripada
guru
yang
masih
menggunakan
metode
pembelajaran konvensional. Terjadi peningkatan dalam cara mengajar guru setelah ada kegiatan workshop yang bertemakan pembelajaran aktif. Hal tersebut juga ditegaskan oleh salah satu guru sekaligus wakasek kurikulum SMP Negeri 9 Surakarta bahwa dengan diadakannya workshop tentang pembelajaran aktif, guru-guru lebih mendalami model-model pembelajaran aktif dan mengaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, sekitar 70 % guru yang sudah mengaplikasikan metode pembelajaran aktif. Dalam penyampaian materi pun lebih bervariasi, sehingga siswa akan tertarik dalam mengikuti pelajaran. Ketertarikan tersebut akan membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar lebih giat. Guru SMP Negeri 9 Surakarta juga senang dengan hasil belajar siswa yang memuaskan, dilihat dari nilai ulangan harian untuk setiap materi pelajaran mendapat hasil yang bagus. Seorang siswa kelas XI juga a mengajar guru-guru sekarang ini mbak, kadang disela dengan game edukasi, hal ini yang membuat saya dan teman-teman tertarik, saya juga lebih faham dengan materi yang disampaikan karena guru membuat materi semenarik at diambil kesimpulan bahwa sedikitnya kegiatan workshop guru yang dibiayai oleh dana BOS dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. e. Analisis tahun ajaran 2009/2010 Seperti
pada
tahun
ajaran
2008/2009
yang
mengalami
peningkatan, pretasi belajar siswa tahun ajaran 2009/2010 pun juga meningkat sebesar 0,7 % dari sebelumnya dengan nilai rata-rata 8,44. Pada tahun ini, penggunaan BOS benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan siswa dalam mencapai prestasi yang lebih baik. Berbeda pada tahun-tahun sebelumnya yang dalam kegiatan belajar mengajar di ruang kelas masih menggunakan media pembelajaran OHP, namun pada tahun ajaran ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
98
sekolah memperbaharui dengan membeli LCD yang diletakkan di kelas VIII sebanyak 7 buah. Hal ini telah membuat proses belajar lebih efektif dan para siswa maupun guru dapat mengembangkan kreatifitas dalam pembelajaran karena media pembelajaranyang semakin bagus, sehingga siswa lebih senang dan termotivasi untuk lebih berprestasi dari tahuntahun sebelumnya. Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (2002), bahwa dengan penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar mengajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Penggunaan media pembelajaran pada saat terjadinya proses belajar mengajar dalam kelas diharapkan dapat mempertinggi minat dan perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Hal tersebut dapat mempertinggi motivasi siswa untuk mengikuti
proses
belajar
mengajar.
Selain
ituHamalik
(1990)
jugamengemukakan bahwa media pembelajaran yang digunakan sebagai alat bantu dalam peroses belajar mengajar berfungsi untuk membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Dengan menggunakan media pembelajarantersebut, siswa dapat melihat secara langsung mengenai materi yang dipelajari misalkan dengan penyajian gambar maupun video, tidak hanya dengan kata-kata sehingga diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru didalam kelas. Beberapa guru yang peneliti wawancarai mengatakan bahwa beliau sering memanfaatkan media pembelajaran LCD dalam menyampaikan materi kepada siswa, begitu juga siswa yang diberikan tugas untuk presentasi. Berikut peneliti sajikan tabel intensitas penggunaan media pembelajaran LCD pada kelas VIII :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
99
Tabel 12. Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran LCD Kelas VIII Keterangan Mengajar dengan menggunakan media pembelajaran LCD
Mengajar dengan tidak menggunakan media pembelajaran LCD
Pengguna Guru Mata Pelajaran Bhs. Inggris 1 TIK 2 Matematika 1 Kesda 1 PKN 1 Seni Budaya 2 Bhs. jawa 1 Sejarah 1 Bhs. Indonesia 2 Fisika 1 Biologi 1 Geografi 2 Agama Islam 1 Ekonomi 1 BK Matematika Agama Kristen Bhs. Jawa Agama Katolik Sejarah Penjaskes Mulok Batik
2 1 1 1 1 1 2 1
Jumlah
Persentase
18
64,2 %
10
35,8 %
Kegiatan belajar mengajar yang terjadi di tahun ini berpengaruh terhadap prestasi siswa pada kesehariaanya. Ada peningkatan nilai setiap ulangan harian dengan materi yang berbeda. Dengan penggunaan LCD dalam kegiatan belajar mengajar, para siswa juga mengungkapkan ketertarikannya dan lebih termotivasi dalam mengikuti materi yang disampaikan guru. Salah satu siswa kelas VII mengungkapkan bahwa dia lebih antusias mengikut pelajaran jika gurunya menggunakan LCD dan komputer dalam menyampaikan materi, apalagi guru-guru yang membuat slide powerpointnya lebih menarik dan mudahdipahami oleh siswa sendiri sehingga dalam ulangan harian pun siswa bisa mengerjakan dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100
Selain ketersediaan fasilitas tersebut guru pun harus lebih kreatif lagi dalam menciptakan model pembelajaran yang didukung dengan media pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam
mengikuti
pembelajaran. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran dapat membawa manfaat besar terhasap keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Disamping itu kualitas guru dalam mengajar merupakan faktor penting dalam peningkatan prestasi belajar siswa, dengan kualitas mengajar guru yang baik akan menjadi faktor pendorong bagi guru tersebut untuk memberikan yang terbaik bagi para siswa. Peningkatan prestasi pada tahun ini juga didukung dengan adanya pembelian buku-buku penunjang yang semakin banyak jenisnya dan bukubuku baik fiksi maupun non fiksi. Berikut data pembelian buku oleh dana BOS pada tahun ajaran 2009/2010 : Tabel. 13Jenis Buku Yang Didanai Bos Tahun Ajaran 2009/2010 JENIS BUKU
JUDUL BUKU
JUMLAH
IPA
Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar "Panduan Belajar IPA Terpadu" Untuk Kelas 9 SMP / MTs
307 (BSE)
IPA
Belajar IPA "Membuka Cakrawala Alam Sekitar" Untuk Kelas 8 SMP / MTs
338 (BSE)
PKn
Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas VII
295 (BSE)
Matematika Matematika Bermakna Untuk Kelas 7 Bahasa Inggris Bahasa Indonesia IPA IPA IPA PKn
59
English For Junior High School Untuk Kelas 7
98
Berbahasa dan Bersastra Indonesia Untuk Kelas 8
57
Belajar IPA "Membuka Cakrawala Alam Sekitar" Untuk Kelas 8 SMP / MTs Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar "Panduan Belajar IPA Terpadu" Untuk Kelas 9 SMP / MTs Belajar IPA "Membuka Cakrawala Alam Sekitar" Untuk Kelas 8 SMP / MTs Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas VIII
commit to user
13 39 338 335 (BSE)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
101
PKn
Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX
IPA
Non Fiksi
Fiksi
Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP / MTs Kelas VII (BSE) Rahasia Dibalik situs WEB (1), Aku Pintar Pengetahuan Umum (1), Kamus Fisika Bergambar (2), Senyuman Abadi Leonardo Davinci (1), The Girl Guide To Hunting ang Fishing (1), Rahasia Masuk Surga dan Kenikmatannya (1), Sederhana kerja keras dan Mandiri itu Keren (1), Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara (1), Cerdas Biologi SMA (1), Rumah Fosil (1)
279 (BSE) 288 (BSE)
10
Ensiklopedia Fisika
5
Novel teenlit
6
Usaha sekolah untuk melengkapi buku-buku di perpustakaan disambut gembira oleh siswa SMP Negeri 9 Surakarta. Sejak itu, banyak siswa yang datang berkunjung ke perpustakaan, walaupun sebagian tidak meminjam namun hanya sekedar membaca di ruang baca. Hal tersebut sesuai dengan yang di ungkapkan oleh salah satu siswa kelas VII bahwa siswa tersebut menjadi sering berkunjung ke perpustakaan untuk mencari referensi jika mendapat tugas dari guru atau sekedar membaca buku fiksi sebagai hiburan dan non fiksi untuk menambah pengetahuan. Berikut peneliti sajikan peningkatan kunjungan siswa ke perpustakaan SMP Negeri 9 Surakarta dalam satu tahun ajaran ini. Tabel 14. Intensitas Kunjungan Siswa ke Perpustakaan SMP N 9 SurakartaTahun Ajaran 2009/2010 No
Bulan
1 2 3 4
Juli Agustus September Oktober
Jumlah Pengunjung 365 386 389 236
5 6
November Desember
323 342
Persentase 42,69 % 45,14 % 45,49 % 27,60 %
37,77 % 40,00 %
commit to user
Keterangan Naik Naik Naik Turun, karena libur Ramadhan dan Hari Raya Naik Naik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102
7 8 9 10 11
Januari Februari Maret April Mei
382 394 468 490 338
44,67% 46,08 % 54,73 % 57,31 % 39,53 %
12
Juni
149
17,42 %
Naik Naik Naik Naik Turun, karena 2 minggu pekan Ujian Semester Turun, karena libur semester
Dari data di atas menunjukkan bahwa siswa yang mengunjungi perpustakaan dari bulan ke bulan mengalami peningkatan yang signifikan. Kecuali pada bulan November, Mei dan Juni.Ini menunjukkan bahwa kesadaran siswa dalam hal manfaat perpustakaan terhadap peningkatan minat baca siswasudah mengalami kemajuan. Hal tersebut sedikitnya akan membawa dampak positif bagi prestasi belajar siswa. f. Analisis Tahun Ajaran 2010/2011 Analisis terakhir pada tahun ajaran 2010/2011, prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan sebesar 0,5 %. Peningkatan tersebut terjadi salah satunya karena bantuan atas dana BOS yang sedikitnya bermanfaat bagi pemenuhan operasional sekolah dengan tujuan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan membuat prestasi semakin meningkat. Sama seperti tahun ajaran sebelumnya yaitu tahun 2009/2010, dana BOS juga digunakan untuk pembelian LCD yang masih kurang. Selain itu dana BOS juga digunakanuntuk penyelenggaraan workshop bagi guru dengan tema mengenai ilmu teknologi (IT), tema ini membuat para guru SMP Negeri 9 Surakarta tertarik dan lebih termotivasi. Kualitas dan keprofesionalan para guru semakin meningkat akibat dengan adanya workshop tersebut, ketrampilan penggunaan laptop atau komputer, pembuatan power point yang menarik dan berkualitas serta pengetahuan tentang internet membuat para guru dapat mengembangkan kemampuan dalam pembelajaran bagi siswa-siswanya. Agar siswa tidak merasa bosan dengan pelajaran, dan membuat siswa tertarik serta termotivasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
103
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu guru biologi bahwa dengan adanya workshop yang bertemakan pemanfaatan Ilmu Teknologi (IT) guru lebih menguasai tentang IT, dari situ guru bisa mendesain model pembelajaran dan guru juga dapat mengoperasikan komputer LCD secara mandiri, dampaknya guru akan menguasai berbagai media pembelajaran seperti powerpoint, macromedia flashsehingga mampu untuk mengajar siswa-siswanya dengan lebih bervariasi. Berikut peneliti sajikan persentase penggunaan IT oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Tabel 15. Peningkatan Penggunaan IT dalam Kegiatan Belajar Mengajar Pengguna Jumlah Persentase Guru Mata Pelajaran Mengajar dengan Fisika 3 menggunakan IT Biologi 2 38 74,5 % (Power point, Ekonomi 1 Macromedia flas, Sejarah 3 Internet, LCD) Geografi 2 Bhs. Indonesia 4 PKN 2 Agama Islam 2 Matematika 4 Bhs. Inggris 3 Bhs. jawa 2 Penjaskes 3 Seni Budaya 2 BK 1 IPA terpadu 1 Mulok Batik 1 TIK 1 Mengajar dengan Biologi 1 tidak menggunakan Matematika 2 13 25,5 % IT BK 1 Penjaskes 1 Mulok Boga 1 Bhs. Jawa 1 Bhs. Indonesia 2 Bhs. Inggris 2 Agama Katolik 1 BK 1 Tabel diatas menunjukkan bahwa hampir sebagian besar guruKeterangan
guru di SMP Negeri 9 Surakarta mengajar dengan menggunakan power
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
104
point, macromedia flash, internet dan LCD.
Semakin variasi dalam
mengajar siswa-siswanya. Hal demikian dapatmembuat siswa senang dan bergairah dalam mengikuti pelajaran. Karena kebanyakan siswa lebih suka belajar dengan hal-hal yang menarik. Sehingga membuat siswa lebih termotivasi dan menghasilkan prestasi belajar yang bagus.Namun demikian ada kendala yang di alami guru-guru, yaitu mengenai Laptop. Diharapkan pihak sekolah dapat menyediakan laptop atau komputer agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar. Djamarah (1995) berpendapat, menentukan
Motivasi belajar siswa merupakan faktor utama yang keberhasilan
belajarnya.
Kadar
motivasi ini
banyak
ditentukan oleh kadar kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaranyang dimiliki oleh sisya yang bersangkutan (hlm.70). Selain itu pada tahun ajaran tersebut, sekolah menggunakan dana BOS untuk memasang koneksi internet di area SMP Negeri9 Surakarta agar siswa dan guru lebih mudah untuk mengakses data serta bisa belajar dengan menggunakan media internet. Sejak adanya pemasangan koneksi internet di SMP Negeri 9 Surakarta, akses internet semakin tinggi. Hampir semua siswa selalu mengakses setiap hari, begitu juga para guru. Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah warga sekolah yang sudah mempunyai pasword, email dan blog dalam proses koneksi internet. Berikut peneliti sajikan frekuensi akses internet di SMP Negeri 9 Yang ditunjukkan dengan daftar email dan blog siswa serta guru. Tabel 16. Jumlah Pengguna Internet di SMP Negeri 9 Surakarta KETERANGAN GURU SISWA JUMLAH Pasword 45 700 745 Email 51 875 926 Blog 30 300 330 Dari Tabel diatas dapatdilihat bahwa jumlah pengguna internet di sekolah setelah pemasangan koneksi internet semakin banyak. Selain itu sekolah juga berupaya agar internet dapat dimanfaatkan secara maksimal maka peraturan-peraturan, jadwal, dan materi belajar di muat didalam internet. Agar semua warga sekolah yang membutuhkan informasi tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
105
dengan mudah mengakses. Hal ini juga salah satu faktor yang membuat para siswa SMP Negeri 9 ini termotivasi untuk belajar giat di sekolah. Berdasarkan paparan diatas, dapat dilihat bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) cukup dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 9 Surakarta. Hal tersebut diatas diperkuat oleh beberapa pernyataan para ahli Johns, Mophet dan Alexander (1983), menyatakan : Biaya dan mutu pendidikan mempunyai keterkaitan secara langsung. Biaya pendidikan memberikan pengaruh yang positif melalui faktor kepemimpinan dan manajemen pendidikan, dan tenaga pendidik yang kompeten dalam meningkatkan pelayanan pendidikan melalui peningkatan mutu faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses belajar mengajar (hlm. 60). Selanjutnya Novak dan McKinney (2011) berpendapat, There is evidence that financial aid can help increase degree attainment among these student
(hlm. 3) yang artinya bahwa bantuan keuangan dapat
membantu meningkatkan hasil pencapaian
belajar.Dengan melihat
pernyataan tersebut peneliti mengambil kesimpulan bahwa saat lingkungan sekolah
mampu
memberikan
pengaruh
yang
baik
bagi
proses
pembelajaran, maka akan memberi efek positif terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Bertitik tolak dari kutipan di atas, dapat kita sadari bahwa faktor utama penentu mutu pendidikan berkaitan erat dengan masalah biaya.Jadi, pembahasan masalah-masalah sumberdaya pendidikan,
sarana dan
prasarana itu tidak lepas dari masalah biaya. Dalam hubungan ini, semakin besar jumlah biaya pendidikan itu akan lebih dimungkinkan untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan. Jika mutu pendidikan bagus tentu prestasi belajar siswa pun juga bagus. Namun melihat kemampuan finansial masyarakat Indonesia yang kurang, maka dengan adanya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk sekolah terutama SMP Negeri 9 Surakarta diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga prestasi belajar siswa juga dapat meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
106
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Dari pelaksanaan kegiatan penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 9 Surakarta tentang Dampak pemberian dana BOS terhadap prestasi belajar siswa dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan program BOS di SMP Negeri 9 Surakarta telah sesuai dengan peraturan perundangan tentang BOS. Hal tersebut dilihat dari setiap tahapan pelaksanaan program BOS berjalan dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada Buku Panduan BOS dengan melibatkan tim manajemen BOS sekolah yaitu kepala sekolah, bendahara sekolah, ketua komite sekolah, dan dewan guru. Beberapa tahapan pelaksanaan BOS tersebut diantaranya adalah mekanisme alokasi dan penyaluran dana BOS, mekanisme penggunaan dana BOS, dan pelaporan serta pertanggungjawaban. 2. Perkembangan prestasi belajar siswa SMP Negeri 9 Surakarta mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Bukti adanya peningkatan prestasi
belajar
tersebut adalah dengan meningkatnya prestasi akademik dan prestasi Non Akademik. Prestasi akademik ditunjukkan dengan rata-rata nilai Ujian Nasional dan prestasi non akademik ditunjukkan dengan banyaknya penghargaan yang diperoleh dalam keikutsertaan lomba-lomba di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Namun ada tahun dimana prestasi akademik mengalami penurunan, hal tersebut tidak dipengaruhi oleh dana BOS melainkan karena bobot soal untuk UN pada tahun tersebut semakin sulit dan tidak hanya di SMP N 9 Surakarta saja yang mengalami penurunan melainkan hasil UN tingkat provinsi pun juga mengalami penurunan. Dengan melihat banyaknya manfaat dana BOS yang diperoleh sekolah, maka dapat diketahui bahwa dana BOS merupakan salah satu faktor yang dimungkinkan dapat mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa pada siswa SMP Negeri 9 Surakarta, meskipun tingkat presentase peningkatan dalam jumlah yang kecil. Pada tahun ajaran 2004/2005 sebelum mendapatkan dana BOS sampai dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
107
tahun ajaran 2005/2006 setelah medapatkan dana BOS, prestasi belajar siswa naik sebesar 3,5% yang dipengaruhi oleh pembelian sarana OHP sebagai media pembelajaran. Pada tahun ajaran 2006/2007 prestasi belajar siswa meningkat lagi sebesar 4,1%, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh pembelian buku-buku penunjang bagi kelas XI dan pembelian seperangkat komputer dalam membantu kegiatan belajar siswa. Tetapi tahun ajaran 2007/2008 prestasi belajar siswa mengalami penurunan yang cukup tajam dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 6,6%. Hal tersebut dikarenakan bobot soal Ujian Nasional pada tahun tersebut dirasa bertambah sulit dengan penambahan mata pelajaran IPA. Sedangkan tahun ajaran 2008/2009, SMP Negeri 9 Surakarta berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa kembali dengan persentase peningkatan sebesar 4,3%. Peningkatan prestasi ini sedikitnya dikarenakan pemanfaatan laboratorium IPA yang maksimal dan menyelenggarakan kegiatan workshop bagi guru-guru di SMP N 9 Surakarta. Hal tersebut semakin membuat pihak sekolah untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan. Ditunjukkan pada tahuntahun berikutnya, yaitu tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011. Keduanya mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,7% dan 0,5%. Kenaikan prestasi belajar siswa diatas disebabkan oleh pemanfaatan sarana dan prasarana yang maksimal dan kualitas guru yang semakin baik akibat dari kegiatan workshop yang diadakan oleh sekolah. Hal demikian membuktikan bahwa dana BOS sedikitnya memberikian dampak yang positif pada prestasi belajar siswa di SMP Negeri 9 Surakarta.
B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan pada bagian kesimpulan, maka implikasi penelitian ini adalah: 1.
Implikasi teoritis Hasil penelitian ini membuktikan bahwa biaya BOS memberikan dampak positif pada prestasi belajar siswa dan merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung peningkatan prestasi belajar siswa. Berdasarkan simpulan hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa penelitian ini mendukung teori yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
108
dikemukakan oleh Natajaya (2003), yaitu faktor utama penentu mutu pendidikan berkaitan erat dengan masalah biaya, sehingga pembahasan masalah-masalah sumberdaya pendidikan, sarana dan prasarana itu tidak lepas dari masalah biaya. Dalam hubungan ini, semakin besar jumlah biaya pendidikan itu akan lebih dimungkinkan untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan yang berakibat juga pada prestasi siswa yang lebih baik. 2.
Implikasi Praktis Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana serta kualitas guru mempunyai peranan yang besar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Dana BOS sangat membantu sekolah dalam penyediaan sarana prasarana dan peningkatan kualitas guru pengajar, maka dengan ini program Bantuan Operasional perlu dilanjutkan.
C. Saran Berdasarkan pada kesimpulan dan implikasi di atas, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Pihak Sekolah a. Pihak sekolah lebih memaksimalkan pemanfaatan dana BOS dan menerapkan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan sekolah, artinya menggunakan dana BOS untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting. b. Semua pihak sekolah harus saling bekerjasama dalam menciptakan suasana lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif (tersedianya fasilitas pembelajaran yang lengkap, kualitas guru yang baik, lingkungan belajar yang nyaman dan bersih), sehingga dengan keberadaan semua faktor tersebut diharapkan siswa dapat lebih fokus dalam belajar serta termotivasi untuk berprestasi. c. Hal yang sudah baik untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan guna menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain penerima BOS. 2. Bagi Pihak Guru a. Kepada guru SMP Negeri 9 Surakarta yang masih menggunakan model pembelajaran konvensional hendaknya berusaha untuk meningkatkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
109
kualitas mengajar yaitu dengan kesadaran tinggi untuk terus mengikuti perkembangan dengan mengikuti pelatihan, seminar, workshop dan lainlain. b. Bagi guru yang masih kurang memaksimalkan sarana dan prasarana yang sudah ada, hendaknya dapat memanfaatkan secara maksimal sarana dan prasarana yang sudah tersedia, sehingga siswa dapat termotivasi dalam mengikuti pelajaran. 3. Bagi Pihak Siswa Siswa hendaknya harus lebih tekun dan disiplin belajar. Tuntutan pendidikan secara nasional sangat berat.jangan karena merasa sudah ada yang membiayai lalu enak-enakan tidak ada beban. Tuntutan secara akademis begitu berat dan banyak. Pengaruh BOS dalam upaya meningkatkan prestasi siswa ini harus selalu ditingkatkan. 4. Bagi Pihak Komite Komite sekolah hendaknya berperan aktif dalam pelaksanaan pengelolaan dana BOS terutama dalam proses pengawasan terhadap penggunaan dana BOS sehingga dapat terhindar dari penyalahgunaan. 5. Bagi Pihak Pemerintah a. Pemerintah diharapkan tepat waktu dalam pengalokasian dana BOS, sehingga dapat memperlancar kegiatan-kegiatan sekolah penerima BOS b. Pemerintah dapat segera merealisasikan wacana yang menyebutkan bahwa dana BOS juga akan diberikan kepada pendidikan tingkat menengah atas (SMA) melihat pentingnya program Bantuan Operasional Sekolah.
commit to user