PENGARUH PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 241 JAKARTA
Skripsi Diajukan Kepada FakultasI lmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh AHMAD FARHAN NIM: 107011001357
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK Ahmad Farhan (NIM: 107011001357). Pengaruh Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 241 Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juli 2013 di SMP Negeri 241 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelatif, yaitu untuk menguji hubungan antar variabel X (bantuan operasional sekolah) dengan variabel Y (prestasi belajar siswa). Analisis data menggunakan deskripsi korelasi kemudian dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment dan didukung dengan teknik-teknik pengumpulan data melalui angket, observasi, dokumentasi dan wawancara. Jumlah populasi penelitian 180 siswa dengan sampel sebanyak 21 siswa. Hasil penelitian berdasarkan interpretasi secara sederhana atau kasar menunjukan bahwa nilai “r” hitung sebesar 0,262 terletak pada rentang 0,20-0,40, berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. Sedangkan melalui interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” product moment nilai “r” hitung 0,262 lebih kecil dari “r” tabel baik pada taraf signifikan 1% (0,549) maupun pada taraf signifikan 5% (0,433) yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Adapun koefisien determinasi (kontribusi variabel X terhadap variabel Y) diperoleh hasilnya sebesar 6,9%. Dengan demikian hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang rendah atau rendah antara pelaksanaan bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 241 Jakarta. Bantuan operasional sekolah (BOS) memberikan kontribusi kecil sekali dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 241 Jakarta.
Ahmad Farhan
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Wasyukurillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Habibina Wanabiyina Wamaulana Muhammad SAW yang telah membawa umatnya kepada kebenaran, juga bagi keluarganya, sahabat dan orang-orang yang menyelusuri kembaran siran dan menyambung perjuangan hingga akhir zaman. Dalam penulisan skripsi ini banyak kesulitan, hambatan dan rintangan, yang penulis hadapi, namun berkat partisipasi dan motivasi serta masukan terhadap penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Uiniversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. Abdul Majid Khon, MAg, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Dan Ibu Marhamah Saleh, Lc, MA, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam 3. Bapak Dr. H. Dimyati, MA. Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan nasihat dan arahan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan perlindungannya. 4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan yang berlimpah, semoga ilmu yang telah diberikan bermanfaat bagi penulis. 5. Kepala sekolah dan seluruh dewan guru SMP Negeri 241 Jakarta yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.
ii
6. Pimpinan serta staf Perpustakaan Utama UIN, serta Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang telah membantu penulis dalam melengkapi literature guna mendukung penulisan skripsi ini. 7. Terutama untuk kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Suratno dan Ibunda Sapariyah yang telah memberikan kasih sayang dengan besar hati mendidik dan menanamkan nilai-nilai kehidupan serta selalu menginspirasikan penulis sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan. 8. Kakak-kakak tercinta yang telah banyak membantu baik materil maupun memberikan semangat dan keceriaan untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Sahabat-sahabat tercinta “Golden Friend” (Ahmad Hubbudin, Ahmad Syarif, Lia Widiawati, dan Lailatul Mahmudah) serta teman-teman kelas Pendidikan Agama Islam A angkatan 2007/2008 (maaf tidak dapat disebutkan satu persatu) yang selama ini telah mensupport dan membantu penulis. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas namun tidak mengurangi rasa terimaksih yang sedalam-dalamnya semoga allah SWT memberikan kebaikan kepada mereka. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan serta saran dari pembaca semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang telah membaca khususnya bagi penulis. Amin
Jakarta, Maret 2014
Ahmad Farhan
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ABSTRAK...................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
ix
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................
5
C. Pembatasan Masalah .........................................................
5
D. Perumusan Masalah...........................................................
5
E. Tujuan Penelitian .............................................................
6
F. Manfaat Penelitian............................................................
6
: LANDASAN TEORI DAN PANGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ..................................................................
8
1. Program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) .............
8
a. Pengertian Program BOS .......................................
8
b. Tujuan BOS ...........................................................
8
c. Sasaran Program dan Besar Bantuan BOS .............
8
d. Penggunaan Dana BOS ..........................................
9
2. Prestasi Belajar ...........................................................
12
a. Pengertian Prestasi Belajar ....................................
12
b. Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Prestasi
Belajar ..................................................................
15
c. Cara mengetahui Prestasi Belajar ...........................
23
iv
BAB III
BAB IV
d. Indikator Prestasi Belajar .......................................
24
B. Hasil Penelitian yang Relevan ...........................................
25
C. Kerangka Berfikir ..............................................................
27
D. Hipotesis Penelitian ...........................................................
28
: METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................
29
B. Metode Penelitian..............................................................
29
C. Populasi dan Sampel .........................................................
30
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................
30
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data................................
33
F. Hipotesis Statistik..............................................................
37
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 241 Jakarta ......................
38
1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta ...............
38
2. Letak Geografis SMP Negeri 241 Jakarta ...................
40
3. Visi dan Misi SMP Negeri 241 Jakarta .......................
40
4. Tujuan SMP Negeri 241 Jakarta .................................
42
5. Keadaan Guru dan Siswa Serta Orang Tua Siswa SMP Negeri 241 Jakarta .............................................
44
6. Struktur dan Bagan Organisasi SMP Negeri 241
BAB V
Jakarta........................................................................
45
7. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 241 Jakarta ...........
49
B. Deskripsi Data .................................................................
49
C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .............................
69
D. Pembahasan Hasil Penelitian............................................
76
: KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................
77
B. Saran-saran ........................................................................
77
C. Penutup .............................................................................
78
v
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
80
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Komponen Pembiayaan BOS
Tabel 2
Kisi-kisi Kuesioner Bantuan Operasional Sekolah terhadap
9
prestasi belajar siswa di SMP Negeri 241 Jakarta
32
Tabel 3
Skala Penilaian
33
Tabel 4
Penafsiran Persentase 4
34
Tabel 5
Jumlah Siswa SMP Negeri 241 Jakarta
42
Tabel 6
Angka Indeks Korelasi Product Moment
36
Tabel 7
Jumlah guru SMP Negeri 241 Jakarta
44
Tabel 8 Tabel 9
Jumlah siswa SMP Negeri 241 Jakarta Sarana prasarana SMP Negeri 241 Jakarta
45 49
Tabel 10 Hasil jawaban angket tentang bantuan operasional sekolah di SMP Negeri 241 Jakarta
50
Tabel 11 Dana BOS dalam memberikan keringanan pembiayaan iuran bulanan di sekolah membuat siswa bersemangat belajar
51
Tabel 12 Siswa termotivasi dalam kegiatan praktikum dikarenakan dana BOS dalam membantu pembiayaaniuran praktek di sekolah
51
Tabel 13 Walapun siswa kurang berprestasi di sekolah dengan adanya dana BOS dalam keringan pembiayaan iuran ujian membuat siswa giat belajar
52
Tabel 14 Siswa optimis dengan tugas di sekolah dapat belajar lebih baik berkat dana bos yang meringankan iuran sekolah
53
Tabel 15 Dalam pembiayaan iuran sekolah yang ditanggung oleh BOS membantu siswa dalam berprestasi
53
Tabel 16 Dalam perlengkapan buku-buku di sekolah yang ditanggung dana BOS membuat siswa mudah mendapatkan buku-buku yang diinginkan
54
Tabel 17 Perlengkapan bahan belajar dalam proses belajar yang didapatkan di sekolah berkat bos membuat siswa giat belajar
vii
54
Tabel 18 Siswa belajar menggunakan perlengkapan alat-alat tulis yang di dapatkan berkat dana BOS membantu siswa dalam proses belajar lebih semangat
55
Tabel 19 Alat-alat perlengkapan siswa di sekolah sangat memadai berkat dana BOS
56
Tabel 20 Perlengkapan siswa dalam proses belajar dipengaruhi dana BOS untuk sekolah
56
Tabel 21 Walapun buku pelajaran sudah tersedia berkat dana BOS di Sekolah membuat siswa sulit berprestasi
57
Tabel 22 Pembelajaran dengan buku pelajaran yang memadai karena adanya dana BOS membuat siswa rajin belajar
57
Tabel 23 Siswa bisa berprestasi tanpa dana BOS dalam proses belajar dalam pengadaan buku pelajaran di sekolah
58
Tabel 24 Belajar dengan buku pelajaran yang tersedia di sekolah masih belum cukup dalam proses belajar saya walaupun sudah dibantu oleh dana BOS
58
Tabel 25 Siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar dikarenakan sarana yang digunakan kurang memadai walapun sudah dibantu dana BOS
59
Tabel 26 Prestasi siswa di sekolah dipengaruhi sarana pendidikan yang memadai berkat dana BOS
60
Tabel 27 Ruang kelas yang dibantu dana BOS di sekolah memadai dan nyaman dalam proses belajar
60
Tabel 28 Dana BOS dalam proses belajar di sekolah pembeliaan buku pelajaran yang lengkap di perpustakaan mempengaruhi semangat belajar siswa
61
Tabel 29 Dengan menggunakan sarana laboratorium komputer pendidikan di sekolah yang di danai oleh bos membantu siswa giat belajar
62
Tabel 30 Dalam proses belajar siswa di sekolah dipengaruhi sarana Laboratorium IPA pendidikan yang dibantu oleh BOS Tabel 31 Respon terhadap cara guru dalam penyampaian materi di
viii
62
sekolah dalam proses belajar lebih baik berkat dana BOS yang membantu proses belajar mengajar
63
Tabel 32 Cara guru dalam penyampaian materi yang diajarkan kepada siswa kualitas guru meningkat karena dana BOS
64
Tabel 33 Guru selalu memberikan pelajaran dengan serius berkat dana BOS yang menunjang semua keperluan guru
64
Tabel 34 Dalam proses belajar alat peraga yang digunakan guru lebih variasi berkat dana BOS yang membantu proses belajar
65
Tabel 35 Dana BOS sangat membantu guru dalam menyampaikan materi dengan metode yang belum pernah disampaikan, berkat BOS metode lebih efektif
65
Tabel 36 Dana BOS menunjang dalam kegiatan belajar mengajar guru menggunakan media belajar
66
Tabel 37 Guru selalu melakukan evaluasi belajar secara berkala
67
Tabel 38 Penambahan honor (insentif) dari BOS membuat guru dalam proses belajar mengajar mengalami peningkatan
67
Tabel 39 Pemberian honor (insentif) dari BOS membuat guru lebih termotivasi dalam memberikan materi pelajaran
68
Tabel 40 Guru lebih disiplin dalam masuk kelas setelah mendapatkan dana BOS
68
Tabel 41
Nilai hasil angket bantuan operasional sekolah
69
Tabel 42
Klasifikasi skor angket bantuan operasional sekolah
70
Tabel 43
Hasil prestasi belajar siswa
71
Tabel 44 Klasifikasi prestasi belajar siswa Tabel 45 Kerja koefisien korelasi penggunaan bantuan operasional sekolah (bos) terhadap prestasi belajar siswa di smp negeri 241 Jakarta
ix
72 73
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Angket bantuan operasional sekolah
Lampiran 2
Pedoman wawancara kepala sekolah SMP Negeri 241 Jakarta
Lampiran 3
Latar Belakang Ekonomi Keluarga
Lampiran 4
Daftar nilai siswa
x
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik 1. Program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) a. Pengertian Program BOS Program BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Menurut PP 48 tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan, biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau alat pelajaran pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa langganan daya dan jasa serta pemeliharan sarana dan prasarana.1 Program BOS di latarbelakangi dengan adanya peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) diakibatkan oleh ditariknya sebagian subsidi pemerintah untuk BBM. Sebagai akibat dari naiknya harga BBM tersebut, diperkirakan akan menambah beban masyarakat, terutama masyarakat miskin. Dalam bidang pendidikan, para orang tua akan mengalami kesulitan dalam membiayai pendidikan anaknya. Atas dasar
pertimbangan
tersebut,
pemerintah
sejak
tahun
2006
mengalihkan sebagian dari subsidi BBM tersebut untuk membantu murid dari keluarga kurang mampu melalui Program Kompensasi Pengurangan Subsidi (PKPS) BBM bidang pendidikan, dalam bentuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bantuan untuk murid di bawah Departemen Pendidikan Nasional di integrasikan melalui BOS (Bantuan Operasional Sekolah.2 1
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Laporan Keuangan Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2012 ( Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan, 2012), h. 2. 2 Departemen Pendidikan Nasional, Petunjuk Pelaksanaan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS) Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Bantuan Khusus Murid (BKM), (Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003), h.1.
7
8
b. Tujuan BOS Dalam buku petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan laporan keuangan bantuan operasional sekolah tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan bahwa tujuan dari program BOS antara lain : 1) Secara umum, program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. 2) Secara khusus, program BOS ini bertujuan agar murid ditingkat dasar dan menengah, yang berasal dari keluarga kurang/tidak mampu dapat membiayai keperluan sekolahnya, sehingga : a) Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI). Sumbangan/pungutan bagi sekoah RSBI dan SBI harus tetap mempertimbangkan fungsi pendidikan
sebagai
kegiatan
nirlaba,
sehingga
pungutan/sumbangan tidak boleh berlebihan. b) Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta. c) Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di sekolah swasta. c. Sasaran Program dan Besar Bantuan BOS Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD/SDLB dan SMP/SMPLB/SMPT, termasuk SD-SMP Satu Atap (SATAP) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi Indonesia. Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah termasuk BOS buku, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan :
9
1) SD/SDLB sebesar Rp 580.000,-/siswa/tahun 2) SMP/SMPLB/SMPT/SATAp sebesar Rp 710.000,-/siswa/tahun.3 d. Penggunaan dana BOS Dana BOS yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut: Tabel 1 Komponen Pembiayaan BOS No 1
2
3
4
Komponen Item Pembiayaan Pembiayaan Pembelian/ a. Mengganti yang rusak Penggandaan b. Menambah kekurangan buku teks untuk memenuhi rasio satu pelajaran siswa satu buku Kegiatan a. Biaya pendaftaran dalam rangka b. Penggandaan formulir penerimaan c. Administrasi pendaftaran siswa baru d. Pendaftaran ulang e. Pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan Kegiatan a. PAKEM (SD) pembelajaran b. Pembelajaran Kontekstual dan ekstra (SMP) kurikuler c. Pengembangan pendidikan siswa karakter d. Pembelajaran remedial e. Pembelajaran pengayaan f. Pemantapan persiapan ujian g. Olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja h. Usaha kesehatan sekolah (UKS) Kegiatan a. Ulangan harian ulangan dan b. Ulangan umum ujian c. Ulangan sekolah
3
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , op.Cit. h. 2-3.
Penjelasan Perhatikan Peraturan Mendiknas No. 2 Tahun 2008 Tentang Buku Termasuk untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru
Termasuk untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran dan biaya transportasinya, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba, fotocopy, membeli alat olahraga, alat kesenian, dan biaya pendaftaran mengikuti lomba Termasuk untuk fotocopy, penggandaan soal, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyususnan rapor siswa
10
5
Pembelian bahan-bahan habis pakai
6
Langganan daya dan jasa
7
Perawatan sekolah
8
Pembayaran honorarium bulanan guru
a. Buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, nahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris b. Langganan Koran, majalah pendidikan, majalah ilmiah dan majalah sastra c. Minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah d. Pengadaan suku cadang alat kantor a. Listrik, air dan telepon, internet (fixed/mobile modem) baik dengan cara berlangganan maupun prabayar b. Pembiayaan penggunaan internet termasuk untuk pemasangan baru c. Membeli genset atau jenis lainnya yang lebih cocok di daerah tertentu misalnya panel surya, jika di sekolah yang tidak ada jaringan listrik a. Pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela b. Perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah(kamar mandi dan WC), perbaiakan lantai ubin/keramik dan perawatan fasilitas sekolah lainnya
a. Guru honorer (hanya untuk memenuhi SPM) b. Pegawai administrasi
Penggunaan internet dengan mobile modem dapat dilakukan untuk mekasimal pembelian voucher sebesar Rp. 250.000 perbulan
Kamar mandi dan WC siswa harus dijamin berfungsi dengan baik. Jika dalam keadaan mendesak dan tidak ada sumber dana lainnya, dana BOS dapat digunakan untuk pembelian meja dan kursi siswa jika meja dan kursi yang ada sudah rusak berat
11
honorer dan tenaga kependidikan honorer
9
10
(termasuk administrasi untuk SD) c. Pegawai perpustakaan d. Penjaga sekolah e. Satpam f. Pegawai kebersihan Pengembanga KKG/MGMP dan n profesi guru KKKS/MKKS
Membantu siswa miskin
a. Pemberian tambahan bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transportasi dari dan ke sekolah b. Membeli alat transportasi sederhana bagi siswa miskin yang menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu penyebrangan, dll) c. Membeli seragam, sepatu dan alat tulis bagi siswapenerima subsidi siswa miskin (SSM) sebanyak penerima SSM, baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten/kota di sekolah tersebut
Khusus untuk sekolah yang memperoleh hibah/block grant pengembanagn KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama hanya diperbolehkan menggunakan dana BOS untuk biaya transportasi kegiatan apabila tidak disediakan oleh hibah/block grant tersebut.
12
11
Pembiayaan pengelolaan BOS
12
Pembelian perangkat computer
13
Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 s.d 12 terlah terpenuhi pendanaanny a dari BOS
a. Alat tulis kantor (ATK termasuk tinta printer, Cd dan flash disk) b. Penggandaan, suratmenyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan baiay transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di bank/PT Pos a. Desktop/work station b. Printer atau printer plus scanner
a. Mesin ketik b. Peralatan UKS
Masing-masing maksimal 1 unit dalam satu tahun anggaran. Peralatan computer tersebut harus ada di sekolah Tidak boleh menggunakan dana BOS untuk membeli alat peraga/media pembelajaran IPS, IPA dan Lab. Bahasa4
2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Sebelum pembahasan tentang prestasi belajar, terlebih dahulu penulis terangkan beberapa pengertian prestasi menurut beberapa sumber. Meskipun prestasi belajar istilah yang sudah lazim dalam dunia pendidikan namun hal ini adalah predikat yang masih bersifat umum dan luas penggunannya. Istilah prestasi belajar diberikan kepada keadaan yang menggambarkan tentang hasil yang optimal dari suatu aktifitas belajar. Sehingga prestasi belajar tidak bisa dipisahkan dari
4
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , op.cit. h. 17-21
13
pengertian belajar. Oleh karena itu akan dikemukakan pengertian masingmasing kedua kata tersebut. Kata prestasi berasal dari kata belanda “Prestise” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti apa yang telah dilakukan atau diciptakan. Hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan bekerja.
5
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan/dikerjakan dsb).6 Atau prestasi belajar bisa diartikan sebagai usaha yang telah dilakukan seseorang setelah melakukan pekerjaan atau perbuatan.7 Apabila ada orang yang mendapat prestasi di bidang Sejarah Nasional, maka yang dimaksud adalah hasil yang diperoleh seseorang dalam bidang Sejarah Nasional. Demikian juga, bila orang yang mendapat prestasi di bidang pendidikan maka yang dimaksud adalah hasil yang dicapai seseorang dalam bidang belajar. Hal tersebut merupakan bukti dari keberhasilannya setelah ia melakukan suatu aktifitas tertentu.
Sebagaimana pendapat yang
dikemukakan oleh Pasaribu prestasi adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti pendidikan atau latihan tertentu.8 Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau diusahakan seseorang setelah melakukan suatu aktifivitas yang dilakukan. Sedangkan arti belajar dalam kamus besar Bahasa Indonesia belajar adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih,
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.9 Sedangkan dalam kamus pedagogik dikatakan bahwa belajar adalah
5
Habsyi, Kamus Populer, ( Jakarta: Centre, 1983), Cet. 20, h. 216. Lukman Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h. 787. 7 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru professional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), cet. 2, h. 5. 8 Pasaribu, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Tarsito, 1983), hlm. 115. 9 Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. 13. 6
14
berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan, seseorang yang telah mempelajari sesuatu dapat terbukti melalui perbuatannya.
10
Belajar
adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.11 Sedangkan belajar menurut beberapa pendapat adalah : 1) Menurut M. Uzer Usman, belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interkasi antara individu dengan lingkungannya.
12
2) Menurut Djamarah mendefinisikan belajar sebagai serangkain kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, objektif, dan psikomotor.13 3) Menurut
Paimun
dalam
bukunya
Psikologi
Perkembangan
berpendapat bahwa belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau terbentknya respon utama dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena keadaan sewaktu.14 Dalam beberapa pengertian yang diungkapkan oleh beberapa ahli diatas, terdapat kesamaan mengenai pengertian belajar yaitu adanya perubahan baik pada pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang dihasilkan sebagai akibat dari proses latihan atau pengalaman. Kini akan dibicarakan lebih lanjut tentang hasil dari kegiatan belajar siswa, yaitu prestasi belajar.
10
Abu Ahmadi, Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, ( Solo: Aneka , 1993), cet. I, h.
21. 11
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), Cet. I, h. 2. 12 Moh. Uzer Usman, op. cit., h. 5. 13 Syaiful Bachri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 13. 14 Paimun, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1997), h. 178.
15
Mochtar Buchori dalam bukunya teknik-teknik evaluasi dalam pendidikan prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai atau ditunjukkan oleh murid sebagai hasil belajarnya baik itu berupa angka atau huruf maupun tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai oleh masing-masing anak dalam periode tertentu.15 b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi Belajar Dalam lembaga-lembaga pendidikan, belajar merupakan key term (istilah kunci) dan utama dalam upaya pendidikan. Karena proses belajar merupakan the process of aquiring knowledge, yakni proses untuk memperoleh pengetahuan.
Sehingga belajar dapat dikatakan sebagai
tonggak terjadinya suatu perubahan-perubahan dalam diri anak didik yang diwujudkan dalam tingkah lakunya sehari-hari. Oleh karena itu, belajar merupakan hal pokok dalam kehidupan manusia. Karena hampir semua perkembangan dan perubahan manusia terjadi karena belajar. Proses belajar tentunya tidak lepas dari berbagai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sebagaimana keberhasilan belajar tadi.
Nana
Sudjana berpendapat bahwa hasil belajar yang siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar siswa/faktor lingkungan.16 Untuk lebih jelasnya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar akan dipaparkan per item sebagai berikut: 1) Faktor Internal Faktor internal yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi: a) Faktor Fisiologis (Jasmaniah) Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dibandingkan dengan jasmani yang kurang sehat, karena hal ini berpengaruhi terhadap kegiatan belajar siswa. Untuk itu agar tetap sehat, maka kondisi makanan harus diperhatikan dan didukung oleh kegiatan 15
Mochtar Buchori, Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan, (Bandung: Jemmars, 1983), hlm. 8. 16 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru AlGensindo, 1995), h. 39.
16
olah raga. Dalam hal ini panca indera pun berpengaruh dalam belajar, karena panca indera merupakan pintu masuk pertama segala apa yang dilihat, didengaar, diucapkan dari hasil kerja indera kemudian otak dan hati baru dapat menerima, memahami, dan beraksi. b) Faktor Psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi aktifitas belajar cukup banyak. Faktor ini dipandang sebagai berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran sehingga penguasaan terhadap bahan pelajaran yang disajikan lebih mudah dan efektif.
Dengan demikian proses belajar mengajar akan
berhasil dengan baik. Faktor psikologis meliputi: (1) Bakat Bakat yang terdapat pada tiap siswa berbeda-beda, siswa yang belajar sesuai dengan bakat yang telah ada akan lebih cepat berhasil. Seperti orang yang memiliki bakat seni, ia akan cepat tanggap dengan hal-hal yang berhubungan dengan seni. Sehubungan dengan hal ini, Sardiman menyatakan bahwa bakat adalah sesuatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada.17 (2) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.18 Minat memegang peranan penting dalam menentukan proses belajar dan prestasi siswa. Minat menyangkut maslah senang dan tidak senang, tertarik dan tidak tertarik. Apabila bahan pelajaran itu sesuai dengan keinginan (minat) siswa, maka akan lebih giat dalam belajar. Akan tetapi jika pelajaran tersebut tidak menarik lagi 17
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 1995), h.
45. 18
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 119.
17
siswa akan menimbulkan kelesuan dan semangat belajarnya berkurang. (3) Sikap Sikap adalah kemampuan yang mempengaruhi lahirnya tindakan individu yang bersumber dari desakan atau dorongan dalam hati, kebiasaan-kebiasaan dengan lingkungan yang mempengaruhinya.19 Sikap mempunyai peranan dalan pola tingkah laku yang spesifik dan biasanya muncul dengan reaksi emosional. (4) Intelegensi Intelegensi adalah kemampuan untuk meletakkan hubunganhubungan
dari
proses
berpikir.20
Intelegensi
adalah
kecerdasan yang merupakan salah satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap keberhasilan siswa. Jadi siswa yang intelegensinya rendah, dan merasa kesulitan dalam menyerap materi yang dipejari, tetapi sebaliknya siswa yang mempunyai intelegensi tinggi akan mudah menerima materi yang diajarkan (5) Motivasi Motivasi sebagai gejala yang terkandung dalam stimuli tindakan kearah tujuan tertentu dimana sebelumnya tidak ada gerakan menuju kearah tujuan tersebut. Motivasi ini bisa berupa dorongan dasar atau internal dan insentif di luar diri individu.21 (6) Konsentrasi Konsentrasi adalah memusatkan segenap kekuatan perhatian kepada suatu situasi belajar.22 Apabila dalam belajar kurang
19
Sardiman, op. cit. h. 341. Kartini Kartono, Psikologhi Umum. (Bandung: Mandar Maju, 1996), h. 79. 21 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Offset, 1992), h. 20
137. 22
Sardiman, op. cit., h. 40.
18
berkonsentrasi maka materi
yang masuk dalam pikiran
cenderung berkesan, tetapi samar-samar dalam kesadaran (7) Perhatian Perhatian maksudnya adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada sesuatu objek pelajaran yang atau dapat dikatakan
sebagai
banyak
sedikitnya
kesadaran
yang
menyertai aktivitas belajar.23 (8) Pemahaman Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuai dengan pikiran. Karena itu maka belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya.24 Apabila siswa benar-benar memahami materi pelajarannya maka siswa akan siap memberi jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan atau berbagai masalah dalam belajar. 2) Faktor Eksternal Faktor eksternal yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi: a) Faktor Non Sosial Yang dimaksud faktor non sosial adalah faktor-faktor dari luar diri anak itu sendiri seperti : (1) Situasi dan tempat belajar yang memadai, sejuk dan tidak gaduh dan ruang belajar yang cukup luas (2) Alat peraga yang berfungsi sebagai alat pembantu dalam memahami suatu materi pelajaran (3) Metode
dan
gaya
pengajaran
dan
pembinaan
dalam
penyampaian pelajaran yang digunakan (4) Bahan pelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa (5) Hukuman dan ganjaran, hal ini bertujuan untuk menimbulkan motif belajar yang lebih giat 23 24
Sardiman, op. cit., h. 44. Ibid., h. 42.
19
Oleh karena itu agar proses belajar dapat berhasil dengan baik, maka harus dipersiapkan faktor-faktor yang mendukung dan menghindari faktor yang menghambat kegiatan belajar. b) Faktor Sosial Yang dimaksud dengan faktor sosial dalam belajar adalah hubungan manusia dengan manusia. Untuk lebih jelasknya faktorfaktor sosial di atas akan penulis paparkan sebagai berikut : (1) Faktor lingkugan keluarga, meliputi : (a) Orang tua Cara orang tua mendidikan anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama dan cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya.25 Orang tua merupakan faktor yang sangat dominan yang dapat mempengaruhi anak dalam proses belajar, karena orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya yang mula-mula menerima pendidikan. Partisipasi orang tua antara lain dengan menciptakan iklim rumah yang nyaman, disiplin, menciptakan budaya belajar atau memotivasi serta membimbing belajar anaknya dirumah. Orang tua juga memegang peranan utama dalam memikul tanggung jawab terhadap pendidikan dan kelangsungan hidup anak-anaknya. Kasih sayang orang tua yang diberikan kepada anak secara wajar atau sesuai dengan kebutuhan, mempunyai arti sangat penting bagi pertumbuhannya. Dalam pendidikan agama, dorongan dan perhatian orang tua sangat diperlukan bagi anaknya. (b) Ekonomi Keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus 25
Slameto, op. cit., h.61
20
terpenuhi kebutuhan pokoknya juga membutuhkan fasilitas belajar .26 Karena faktor ekonomi keluarga ini merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan belajar siswa pada masa sekarang ini, sebab hal ini berkenaan dengan masalah biaya pendidikan yang dirasa amat membebani beban orang tua siswa, khususnya, bagi mereka yang status ekonominya menengah kebawah. Masalah biaya pendidikan ini memang merupakan faktor yang sangat menentukan bagi kelangsungan studi siswa. (2) Faktor lingkungan pendidikan formal (sekolah), antara lain: (a) Kurikulum dan metode mengajar Kurikulum dan metode mengajar merupakan faktor yang sangat
berpengaruh
terhadap
hasil
belajar
siswa
penggunaan metode pembelajaran yang tepat bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu seorang guru harus mampu mengusahakan metode belajar yang tepat dan efisien. (b) Relasi guru dan siswa Hubungan antara guru dengan siswa sangat penting diciptakan sehingga antara guru dan murid atau sebaliknya dapat berkomunikasi dengan baik. Sehingga guru akan lebih mudah mengetahui kelemahan dan kelebihan antara siswa yang satu dengan yang lain. (c) Disiplin sekolah Peraturan dan tata tertib sekolah sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran di sekolah. Untuk itu perlu diciptakan disiplin sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, karyawan serta siswa itu sendiri. Dengan disiplin yang
26
Slameto, op. cit., h. 5.
21
tinggi maka siswa akan terbiasa hidup dalam lingkungan yang teratur (d) Sarana dan Prasarana Alat pelajaran dan keadaan gedung sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa sebab dengan peralatan pembelajaran yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan serta keadaan gedung yang baik, iklim sekolah yang sehat dan nyaman akan mengantarkan siswa pada pembelajaran yang efektif dan efisien. (3) Faktor lingkungan masyarakat, antara lain : (a) Kegiatan siswa dalam masyarakat Dengan kegiatan yang positif di masyarakat misalnya tentang kegiatan sosial masyarakat, olah raga dan sebagainya akan menambah pengalaman siswa hal ini akan menunjang prestasi siswa27 (b) Mass Media Peran mass media adalah memberikan informasi tentang segala sesuatu yang ditujukan kepada masyarakat luas, yang di dalamnya termasuk dalam bidang pendidikan, sehingga informasi tentang ilmu pengetahuan dan masalah sosial yang ada di masyarakat dapat berpengaruh terhadap prestasi (c) Teman Beraul Persahabatan siswa sangat berpengaruh pada prestasi belajar untuk itu siswa harus dapat memilih teman gaul yang sesuai baik di sekolah maupun di masyarakat. Dengan bersahabat pada orang yang sesuai maka lebih mudah dalam bertanya, bertukar pikiran tentang hal-hal yang positif. Misalnya tentang kegiatan di masyarakat dan di sekolah 27
Slameto, op. Cit., h. h.70
22
(d) Bentuk kehidupan masyarakat Dengan
pola
pendidikan peningkatan
kehidupan
maka
akan
prestasi
masyarakat
yang
berpengaruh
positif
siswa.
Demikian
peduli pada
sebaliknya
masyarakat yang acuh pada pendidikan khususnya sekolah hal ini akan menghambat tercapainya prestasi.28 Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar, menambahkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar selain faktor intern dan faktor ekstern adalah faktor pendekatan belajar diartikan sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran materi tertentu.29 Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni ada 3 pendekatan belajar menurut Briggs seperti dikutip Muhibbin Syah, yaitu : 1) Pendekatan surface (bersifat ilmiah) yaitu siswa belajar karena dorongan dari luar, antara lain takut tidak lulus yang menyebabkan dia malu, maka gaya belajarnya santai asal hafal dan tidak mementingkan pemahaman yang mendalam 2) Pendekatan deep (mendalam) yaitu siswa mempelajari materi karena dia memang tertarik dan mereka merasa membutuhkan sehingga gaya belajarnya serius dan memahami materi secara mendalam serta memikirkan cara mengaplikasikannya 3) Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi) yaitu siswa mempelajari karena ambisi pribadi yang besar dalam meningkatkan prestasi ilmiah.30 Seorang siswa misalnya yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep (mendalam), mungkin sekali berpeluang banyak untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface (bersifat lahiriah atau permukaan). Dengan 28
Slameto, op. cit., h. 71 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos, 1999), h. 142. 30 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2000), h. 128. 29
23
demikian selain faktor-faktor internal dan eksternal siswa, faktor pendekatan belajar juga sangat berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa. Keseluruhan faktor-faktor tersebut baik faktor internal, eksternal dan pendekatan belajar saling mempengaruhi satu sama lain. Adanya pengaruh dari faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam usaha mencapai prestasi yang maksimal.31 c. Cara Mengetahui Prestasi Belajar Rangkaian akhir dari suatu proses kependidikan adalah evaluasi atau penilaian. Berhasil atau tidaknya pendidikan dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan evalusai terhadap output yang dihasilkannya. Secara sederhana evaluasi pendidikan dapat diberi batasan sebagai suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan dalam proses pendidikan.
32
dalam ruang lingkup terbatas, evaluasi
dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan pendidik dalam menyampaikan materi pendidikan kepada peserta didik. Sedangkan dalam ruang lingkup luas, evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu proses pendidikan (dengan seluruh komponen yang terlibat di dalamnya) dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Disisi lain evaluasi mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu, juga untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. Serta untuk mengetahui hingga sejauhmana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya untuk keperluan belajar dengan kata lain bahwa evaluasi adalah sebagai kontrol pelaksanaan pendidikan. 33
31
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,Op. Cit., h. 128. Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis ( Ciputat: PT Ciputat Pres 2005), Cet. II, h. 77 33 Abu Ahmadi, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, ( Bandung: armico, 1986), h. 212 32
24
d. Indikator Prestasi Belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal ini disebabkan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu ini dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminakan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.34 1) Ranah cipta (kognitif) yang berupa: pengamatan, ingatan, pemahaman, aplikasi/penerapan, analisis, sintesis (membuat paduan baru dan utuh). 2) Ranah rasa (afektif), yang berupa: penerimaan, sambuatan, apresiasi (sikap
menghargai),
internalisasi
(pendalaman),
karakteriasi
(pengahayatan). 3) Ranah karsa (psikomotorik) yang berupa: keterampilan bergerak dan bertindak, kecakapan ekpresi verbal dan non verbal.35 Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diuangkapkan atau diukur.36 Salah satu indikator wujud perubahan dari hasil belajar di sekolah adalah prestasi belajar yang diformulasikan menjadi angka-angka di dalam raport atau daftar nilai siswa. Djamarah mengungkapkan pengertian karakteristik prestasi belajar sebagai berikut : 1) prestasi belajar merupakan tingkah laku yang dapat diukur. Untuk mengukur tingkah laku tersebut dapat digunakan test prestasi belajar. 2) Prestasi menunjuk kepada individu sebagai sebab, artinya individu sebagai pelaku. 34
Muhibbin, op. cit., h. 192-193 Ibid., h. 217-218 36 Ibid., h. 216 35
25
3) Prestasi belajar dapat di evaluasi tinggi rendahnya, baik berdasarkan atas kriteria yang di tetapkan terlebih dahulu atau ditetapkan menurut standar yang di capai oleh kelompok. Prestasi belajar menunjuk kepada hasil dari kegiatan yang dilakukan secara segaja dan disadari.37
B. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian tentang prestasi belajar pada dasarnya telah banyak dilakukan, tapi bila dikaitkan dengan bantuan/dana/beasiswa sepanjang data di perpustakaan utama dan perpustakaan fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sepengetahuan penulis belum banyak yang membahasnya. Penelitian tentang program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) atau sejenis dengan beasiswa serta prestasi belajar nampaknya bukanlah hal yang baru lagi. Dari penelitian mahasiswa yang berkenaan dengan beasiswa diantaranya, yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh Lulu Il Maknun, Jurusan Manajemen Pendidikan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2006 dengan judul “Efektifitas Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam peningkatan mutu pendidikan di SMP Al-Madzhab Ciheulang Bogor”. Dari penelitian kuantitatif ini Berdasarkan hasil pengujian hipotesis mengenai hubungan bantuan operasional sekolah dengan peningkatan mutu pendidikan, diperoleh nilai t hitung 0,667 dengan melihat tabel distribusi frekuensi 50 pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai t tabel : 0,273. Maka dapat disimpilkan bahwa prestasi belajar siswa setelah mendapat dana bantuan operasional sekolah ternyata lebih tinggi dari prestasi belajar siswa sebelum mendapat dana BOS dengan mengacu pada nilai ujian akhir nasional (UAN). Dari penelitian ini, bantuan operasional sekolah (BOS) dan peningkatan mutu pendidikan ternyata sangat berpengaruh satu sama lain sehingga pemberian bantuan dana BOS bisa 37
Rezeki Amaliyah, Hubungan antara Kedisiplinan siswa Dengan Prestasi Belajar Sosiologi di SMA Triguna Utama, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2010), hal. 30.
26
ditingkatkan dengan tujuan mampu memberikan kemajuan bagi pendidikan Indonesia agar lebih bermutu atau berkualitas.38 Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Majid, Jurusan Kependidikan Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2003 dengan judul “Peran bantuan operasional sekolah dalam meningkatkan minat menyekolahkan anak”. Penelitian ini menggunakan metode kulitatif dengan kesimpulan bantuan operasional sekolah telah berperan dalam rangka meningkatkan minat menyekolahkan anak melalui peringanan SPP atau iuran bulanan siswa, dan hal ini adalah cara yang baik dilakukan oleh sekolah meningkatkan kondisi sebagian besar orang tua siswa berdasarkan data bekerja mayoritas sebagai pekerja tidak tetap. 39 Penelitian yang dilakukan oleh Sinta Dwi Permata, Jurusan Kependidikan Islam Manajemen Pendidikan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2011 dengan judul “ Studi pengelolaan dana bantuan operasional sekolah dalam mensukseskan wajib belajar Sembilan tahun di MTs Unwaanunnajah
Pondok
Aren
Tangerang
Selatan”.
Penelitian
ini
menggunakan penelitian kualitatif dengan kesimpulan bantuan operasional sekolah telah membantu dalam meringankan biaya pendidikan di sekolah tersebut, karena penggunaan dana BOS dialokasikan pada pos-pos yang tepat sesuai dengan RAPBS yang telah ditetapkan sebelumnya.
40
Dari ketiga penelitian di atas terdapat perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan salah satu diantaranya adalah dengan mengacu pada indikator pencapaian hasil belajar (prestasi) siswa di SMP Negeri 241 Jakarta.
38
Lulu Il Maknun, Efektifitas Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam peningkatan mutu pendidikan di SMP Al-Madzhab Ciheulang Bogor, (S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2006), h. 62. 39 Abdul Majid, Peran Bantuan Operasional Sekolah dalam Meningkatkan Minat Menyekolahkan Anak, (S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2003), h. 69. 40 Sinta Dwi Permata, Study Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah dalam Mensukseskan Wajib Belajar Sembilan Tahun di MTs Unwaanunnajah Pondok Aren Tangerang Selatan, (S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2011), h. 57.
27
C. Kerangka Berfikir Dalam penelitian ini penulis bertitik tolak pada anggapan bahwa naiknya
harga
pemenuhan
kebutuhan
hidup
sehari-hari
masyarakat
berhubungan dengan anggaran biaya kehidupan masyarakat, dalam hal ini khususnya orang tua murid, sehingga mereka berfikir prioritas mana yang yang lebih penting untuk dipenuhi, dan pada masyarakat kalangan ekonomi menengah bawah, besarnya anggaran kehidupan sehari-hari berimbas kepada alokasi biaya untuk kebutuhan yang lainnya, himpitan ekonomi dapat mendorong orang tua siswa untuk berpikir bahwa biaya sekolah mahal, sedangkan kebutuhan pokok lebih mereka butuhkan dibanding dengan sekolah, hal ini sangat membahayakan jika terjadi putus sekolah kepada anaknya, angka partisipasi dan minat mendidika anak menurun, sehingga ada kekhawatiran akan kemampuan bersaing generasi anak bangsa bagi investasi pembangunan sumber daya manusia Indonesia ditahun-tahun selanjutnya akan memburuk, untuk mengurangi beban masyarakat ekonomi lemah perlu adanya bantuan yang dapat meringankan kebutuhan biaya kehidupan sehari-hari walaupun tidak banyak namun memeiliki arti bahwa mereka diperhatikan, salah satunya adalah pemberian biaya bantuan operasional sekolah (BOS) kepada sekolah-sekolah diseluruh Indonesia melalui bantuan operasional sekolah yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut. Biaya per-siswa tersebut digunakan untuk meringankan beban orang tua siswa dalam rangka mengurangi anggaran keuangan keluarga untuk pendidikan, dan dana tersebut dikelolah oleh sekolah untuk pembiayaan operasional sekolah yang sebelum ada BOS sebagian besar dibebankan kepada orangtua siswa, dari sini kita dapat ambil kesimpulan sementara bahwa dana BOS telah meringankan beban orang tua dalam biaya pendidikan anaknya. Dengan dasar tujuan dari adanya program BOS yakni keberpihakan pemerintah kepada masyarakat dalam bidang pemerataan pendidikan, yang salah satu harapan dari tujuan tersebut adalah adanya keringanan biaya pendidikan bagi anak siswa, Dengan dua cara tersebut yakni keringanan biaya pendidikan anak sekolah dan atau pemebebasan biaya pendidikan, diharapkan
28
dapat membantu masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke sekolahsekolah guna mendapatkan pendidikan keterampilan dasar untuk menghadapi tantangan di masa depan yang kian membutuhkan kemampuan dan keahlian terhadap suatu ilmu dengan menunjukan prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis
adalah
jawaban
yang
bersifat
sementara
terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.41 Sehingga kedudukan hipotesis akan benar-benar jika fakta-fakta yang membenarkannya dan hipotesa ditolak jika fakta-fakta ada yang salah. Dengan demikian, hipotesis mempunyai peranan untuk membantu tujuan yang tegas bagi penelitian, membantu menentukan arah yang ditempuh dan menghindari suatu penelitian yang tidak terarah/tidak bertujuan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut : Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara bantuan operasional
sekolah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 241 Jakarta. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif yang signifikan antara bantuan operasional sekolah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 241 Jakarta.
41
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002) Edisi Revisi Cet. XII, hlm. 67
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab sebelumnya penulis telah menjelaskan landasan teori dalam penelitian ini. Selanjutnya, pada bab ini penulis akan menjelaskan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian (juga sering disebut metodologi) adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya. 1 Metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.2 Adapun dalam metodologi penelitian ini akan penulis uraikan tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan obyek penelitian ini adalah di SMP Negeri 241 di Kel. Pulau Tidung Kec. Kep. Seribu Selatan Kab. Adm. Kep. Seribu Jakarta. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013.
B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini tergolong dalam jenis
1
Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), h. 10. 2 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001), h. 16.
29
30
korelasional karena berusaha mencari hubungan antara variabel bebas yaitu bantuan operasional sekolah dan variabel terikat yaitu prestasi belajar.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 241 Jakarta berjumlah 180 siswa. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 4 Adapun pengambilan sampel dalam penelitian ini berpedoman kepada pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik mengambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 10% - 15% Atau 20 - 25% atau lebih sesuai dengan kemampuan peneliti.5 Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 11,6% atau 21 siswa berdasarkan klasifikasi latar belakang ekonomi menegah kebawah dengan latar belakang siswa sebagai tour guide (pemandu wisata).
D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan untuk menilai keadaan seseorang.6
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) Eds. Revisi, cet. XII, h. 108. 4 Ibid, h. 130. 5 Ibid, h.136 6 Ibid., h. 132
31
2. Observasi Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan, pencatatan yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.7 Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi – informasi secara lengkap mengenai objek tempat penelitian seperti memperoleh data tentang situasi sekolah. 3. Dokumentasi Dalam mengadakan penelitian yang bersumber pada tulisan, maka metode yang digunakan adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda dan sebagainya.8 Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai identitas siswa, orang tua siswa dan catatan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 241 Jakarta. 4. Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.9 Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yakni daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya, sehingga responden cukup memilih alternatif jawaban yang sudah disediakan sesuai dengan keadaan dirinya. Metode kuesioner ini untuk memperoleh data tentang penggunaan program BOS di SMP negeri 241 Jakarta. Adapun kriteria nilai angket atau kuesioner yang penulis gunakan dipandang dari cara jawabannya, yaitu sebagai berikut : a. Alternatif jawabannya a nilainya 4 7
Jamas, A. Black dan Dean J. Champion, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2001), hlm. 285. 8 Suharimi Arikunto, op. cit., h. 206. 9 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 128
32
b. Alternatif jawabannya b nilainya 3 c. Alternatif jawabannya c nilainya 2 d. Alternatif jawabannya d nilainya 1 Adapun kisi-kisi instrument pada penelitian yang penulis gunakan dalam pembuatan angket dan wawancara adalah sebagai berikut: Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Bantuan Operasional Sekolah terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 241 Jakarta No
Variabel
1
Pembiayaan Iuran Sekolah
2
3
Pembelian Perlengkapan murid Penyediaan sarana dan prasarana
Indikator a. Pembiayaan iuran Bulanan b. Pembiayaan iuran Praktek c. Pembiayaan iuran Ulangan a. Penyediaan buku b. Alat-alat Belajar c. Sumber Belajar a. Buku Pelajaran b. c. d. e.
4
5
Proses Pembelajaran
Pemberian Honorarium dan Pengembangan Profesi
a. b. c. d. e. a. b. c.
Sarana Ruang Kelas Sarana Perpustakaan Sarana Lab. Komputer Sarana Lab. IPA dan IPS Materi Pelajaran Alat peraga Metode Pembelajaran Media Belajar Evaluasi Pelajaran Peningkatan Kualitas Mengajar Motivasi Guru Disiplin Guru
Nomor Pertanyaan 1 2 3, 4, 5
6 7, 8, 9 10 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 18 19 20 21, 22, 23 24 25 26 27 28 29 30
Jumlah 5
5
10
7
3
33
E. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data Penggunaan teknik analisa data dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui pengaruh bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 241 Jakarta, maka data yang penulis sebarkan diolah menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Editing Dalam pengolahan data pertama kali harus dilakukan adalah editing. Ini berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. b. Skoring Skoring adalah pemberian skor pada setiap butir pertanyaan yang terdapat dalam angket, dimana pada setiap item diberi berdasarkan jawaban yang dipilih yaitu pertanyaan positif dan negative. Adapun untuk pernyataan positif skor bergerak dari jawaban skor 4,3,2,1 sedangkan untuk pernyataan negative penskoran bergerak sebaliknya. Dalam skala ini terdapat empat alternative jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3 Skala Penilaian Alternatif Jawaban
Bobot Nilai Posotif
Negatif
Sangat Setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak Setuju
2
3
34
Sangat Tidak Setuju
1
4
c. Tabulating Selanjutnya adalah perhitungan terhadap hasil skor yang telah ada. Penulis memindahkan jawaban responden ke dalam blanko yang telah tersusun rapi dan rinci dalam bentuk tabel. Dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut: P = F x 100% N Keterangan : P = Angka Persentase F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jumlah Frekuensi/individu Selanjutnya untuk menafsirkan data yang telah diolah melalui proses perhitungan persentase dengan kategori sebagai berikut:
Tabel Penafsiran Persentase 4 No
10
Persentase
Penafsiran
1
100%
Seluruhnya
2
90%-99%
Hampir seluruhnya
3
60%-89%
Sebagian besar
4
51%-59%
Lebih dari setengahnya
5
50%
Setengahnya
6
40%-49%
Hampir setengahnya
7
10%-39%
Sebagian kecil
8
1%-9%
Kecil sekali
9
0%
Tidak sama sekali10
Ahmad Supriadi dan Wahyudi Syah, Metodologi Riset, (Bandung, IAIN SGD Bandung, 1984), cet. 1, h. 52
35
Untuk mengetahui pengaruh pelaksaan bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa sesuai dengan nilai raport di SMP Negeri 241 Jakarta, maka dibuatlah klasifikasi prestasi belajar sebagai berikut:
Tabel 5 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa No
Skor
Frekuensi
Klasifikasi
1
<60
-
Rendah
2
60-75
10
Sedang/cukup
3
76-90
11
Tinggi
1. Teknik Analisis Data Teknik analisa data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan-keterangan data yang diperoleh agar data tersebut dapat dipahami bukan hanya oleh orang yang mengumpulkan data saja tetapi juga oleh orang lain. Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut: a.
Analisa Korelasi Untuk langkah selanjutnya agar mengetahui apakah ada pengaruh
antara bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa di SMP 241 Jakarta, maka penulis menggunakan rumus product moment sebagai berikut: Mencari angka korelasi dengan rumus rxy= Keterangan: rxy
= Angka indeks korelasi “r” product momen
N
= Number Of Cases / Banyak siswa = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y = Jumlah seluruh skor X
36
= Jumlah seluruh skor Y Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product
b.
moment. Memberikan interpretasi kasar dan sederhana, yaitu dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment seperti berikut: Tabel 6 Angka Indeks Korelasi Product Moment Besarnya “r” product Moment (rxy) 0,00 – 0,20 0,20 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 0,90 0,90 – 1,00
Interpretasi Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi, tetapi sangat lemah atau sangat rendah: sehingga korelasi diabaikan (dianggap tidak ada korelasi var. X dan var. y) Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang lemah atau rendah Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sedang atau cukup Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang kuat dan tinggi Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
Interpretasi menggunakan tabel nilai “r” product moment (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degress of freedom (df) dengan rumus sebagai berikut: Rumus: df = N-nr Keterangan: df
= Degrees of freedom (derajat bebas)
N
= Jumlah sample (objek penelitian)
nr
= Jumlah variabel11
Setelah hasilnya dicocokan dengan pedoman nilai “r” product moment baik pada taraf signifikan 5% ataupun pada taraf signifikan 1%
11
Asnas Sudijono, op. cit., h. 181.
37
kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat korelasi positif yang signifikan atau tidak. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 21, maka df-nya adalah (21-2 = 19 ), jika r dihitung lebih besar dari tabel, maka korelasi dianggap signifikan atau Ha diterima dan Ho ditolak. Namun jika r dihitung lebih kecil dari tabel, maka korelasi dianggap tidak signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak. c.
Analisis Determinasi Untuk
mengetahui
seberapa
besar
persentase
hubungan
(kontribusi) variabel X (Bantuan Operasional Sekolah) terhadap variabel Y (prestasi belajar siswa), maka selanjutnya dilakukan analisis determinasi dari angka indeks korelasi (rxy) product moment yang telah diperoleh. Koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus: Kd
= r² x 100%
Keterangan: Kd
= Koefisien Determinasi
r²
= Angka Indeks Korelasi product Moment dikuadratkan.
F. Hipotesis Statistik Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut H0 : ρ ≤ = 0 H1 : ρ > = 0 Keterangan: H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pelaksanaan bantuan operasional sekolah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 241 Jakarta. H1 =
Terdapat
pengaruh
yang
signifikan
pelaksanaan
bantuan
operasional sekolah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 241 Jakarta.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 241 Jakarta 1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta Berdirinya suatu lembaga atau instansi tertentu dilatarbelakangi oleh suatu pemikiran atau dorongan tertentu. Begitu juga berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta, ini didasari atas pemikiran dan dorongan dari tokoh masyarakat Pulau Tidung Kepulauan Seribu. Berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta ini berawal dari sekolah kelas jauh (SKJ 133) yang di dirikan pada tahun 1981 dan sebagai pimpinan instansi atau lembaga pendidikan tersebut pada saat itu oleh Bapak Suyoto. Sedangkan sekolah induknya berada di Pulau Panggang (Masih dalam lingkungan Kecamatan Kepulauan Seribu). Kemudian, pada tahun 1986 tepatnya pada tanggal 22 Desember 1986 diresmikan S MP Negeri 241 Jakarta sebagai sekolah negeri. Hal ini dapat diperkuat dengan dikeluarkannya surat keputusan dari Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan SK. No. 0886/D/1986. Di samping itu, latar belakang berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta semata-mata karena didorong oleh rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap perkembangan umat, terutama dalam mempersiapkan generasi mendatang agar berguna bagi agama, bangsa dan negara.1 Adapun dasar pemikiran dan hal-hal yang mendorong berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta adalah sebagai berikut : a. Dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa, maka tokoh masyarakat Pulau Tidung Kepulauan Seribu Selatan mempunyai
1
Wawancara Kepala Sekolah SMP negeri 241 Jakarta, Majid
38
39
keinginan untuk mendirikan sekolah lanjutan tingkat pertama umum dengan kata lain Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). b. Didasari atas pertimbangan, bahwa pada saat itu transportasi adalah merupakan sesuatu yang sangat penting atau vital bagi masyarakat Pulau Tidung Kepulauan Seribu Selatan, khususnya apabila ingin berpergian ke tempat lain. Karena minimnya alat transportasi sehingga mengalami kesulitan. Begitu juga dengan anak yang ingin melanjutkan tidak hanya terletak pada transportasi saja melainkan juga terletak pada biaya. c. Di Kelurahan Pulau Tidung terdapat 5 SD (Sekolah Dasar), lima dari sekolah dasar tersebut terdapat satu sekolah Madrasah Ibtidaiyah dari lima sekolah dasar di Pulau Tidung itu tiap tahunnya mengeluarkan lulusan lebih kurang 50 anak, 30% melanjutkan ke MTs Pulau Tidung, 10% melanjutkan ke SLTP yang berada di luar Pulau Tidung. Atas latar belakang itulah berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta yang dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Pulau Tidung khususnya dan masyarakat Kelurahan Pulau Tidung pada umumnya. Peralihan kepemimpinan pada sekolah ini dari sejak berdiri sampai sekarang sudah mengalami 8 (delapan) kali pergantian. Adapun data kepemimpinan SMP Negeri 241 Jakarta Selatan adalah sebagai berikut : a. Tahun 1980-1985 dikepalai oleh Bapak Wijoto b. Tahun 1985-1990 dikepalai oleh Bapak Sopingi c. Tahun 1990-1995 dikepalai oleh Bapak Abdullah d. Tahun 1995-1997 dikepalai oleh Bapak Drs. Mujiono e. Tahun 1997-2000 dikepalai oleh Ibu Dra. Purwanti f. Tahun 2000-2002 dikepalai oleh Bapak Tjatjang Ruchiat, A.Md g. Tahun 2002-2008 dikepalai oleh Ibu Dra. Komsatun h. Tahun 2008-2011dikepalai oleh Bapak Wahyudi, SE i. Tahun 2011-sekarang dikepalai oleh Bapak Majid, S.Pd2 2
Majid, op. cit
40
2. Letak Geografis SMP Negeri 241 Jakarta SMP Negeri 241 Jakarta adalah merupakan salah satu sekolah menengah tingkat pertama yang berada di Kecamatan Kepulauan seribu tepatnya di Pulau Tidung. Letak SMP Negeri 241 Jakarta cukup strategis karena mudah dijangkau, jauh dari kebisingan kota. Oleh karena itu suasana SMP Negeri 241 Jakarta cukup baik dan nyaman sehingga memungkinkan belajar dengan tenang. SMP Negeri 241 Jakarta tepatnya terletak di bagian timur Pulau Tidung Besar, yang dibatasi dengan : sebelah selatan dibatasi dengan perumahan guru dan perumahan penduduk, di sebelah timur dibatasi dengan perumahan penduduk, di sebelah barat dibatasi dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan di sebelah utara dibatasi dengan pantai utara Pulau Tidung. Keadaan sekolah tersebut cukup memadai karena di samping dikelilingi perumahan penduduk juga disekeliling gedung dipagar dengan pagar batako setinggi dua meter dan hanya satu pintu gerbang, SMP Negeri 241 Jakarta dibangun di atas tanah sendiri yang luasnya (Luas : 5000 meter) dengan bentuk bangunan terlampir.3
3. Visi dan Misi SMP Negeri 241 Jakarta a. Visi SMP Negeri 241 Jakarta
3
Majid, op. cit
41
“Unggul dalam mutu, berpijak pada iman dan taqwa”. Alasan memilih visi ini adalah untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Visi
ini
menjiwai
warga
sekolah
kami
untuk
selalu
mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah. Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang : 1) Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian 2) Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat 3) Ingin mencapai keunggulan 4) Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah 5) Mendorong adanya perubahan yang lebih baik 6) Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas. b. Misi SMP Negeri 241 Jakarta “Disiplin dalam kerja, mewujudkan manajemen kekeluargaan, kerjasama, pelayanan prima dengan meningkatkan silaturahmi”. Di setiap kinerja komunitas pendidikan, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai aturan bidang kerja masing-masing, saling menghormati dan saling percaya dan tetap menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama, dan silaturahmi. Penjabaran misi di atas meliputi : 1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki. 2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
42
3) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal.4 4) Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 5) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia. 6) Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas. 4. Tujuan SMP Negeri 241 Jakarta Pelaksanaan pendidikan di SMP Negeri 241 Jakarta, dilaksanakan pada dasar yang telah ditetapkan oleh Garis-garis Besar Haluan Negara Republik Indonesia yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Tujuan sekolah kami merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut : a. Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah. b. Unggul dalam perolehan nilai UAN c. Unggul dalam persaingan masuk ke jenjang SMA Negeri. d. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang sains dan matematika. e. Unggul dalam lomba olah raga, kesenian, PMR, Paskibra, dan Pramuka. f. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan sekolah. Tujuan sekolah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai 4
Majid, op. cit
43
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah yang dibakukan secara nasional, sebagai berikut : a. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam kehidupan. b. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab. c. Berfikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media. d. Menyenangi dan menghargai seni. e. Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat. f. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air. Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa, SKL tersebut dapat lebih di rinci sebagai profil siswa SMP Negeri 241 Jakarta sebagai berikut : a. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan akhlak mulia dan iman taqwa. b. Mampu berbahasa Inggris secara aktif. c. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga, sesuai dengan pilihannya. d. Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih. e. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program Microsoft word, excel, dan desain grafis. f. Mampu melanjutkan ke SMA/SMK terbaik sesuai pilihannya melalui pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri. g. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetensi akademik dan non akademik di tingkat Kecamatan, Kota Madya, Provinsi, dan Nasional. h. Mampu memiliki kecakapan hidup personal dan sosial.5 5
Majid, op. cit
44
5. Keadaan Guru dan Siswa Serta Orang Tua Siswa SMP Negeri 241 Jakarta a. Keadaan Guru Dari data yang penulis peroleh, guru yang mengajar di SMP Negeri 241 Jakarta berjumlah 19 orang pengajar, terdiri dari 9 orang guru laki-laki dan 10 orang guru perempuan. Adapun nama-nama guru dan latar belakang pendidikannya serta mata pelajaran yang diajarkan dapat dilihat pada data di bawah ini: TABEL 7 Jumlah Guru SMP Negeri 241 Jakarta No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Guru Sugiyarti, S. Pd Muh. Rosim, S. Pd Siti Saroh, S. Pd Bastian, S. Pd Ririn Yuniarsih, S.Pd Eni Susilowati, S. Pd Lilik S, S. Pd Dahyar, S.Pd Sutarsih, S. Pd Agung Tutaya, S. Pd Fathilah, S. Ag Edy Kusworo, S. Pd Suryadi, S. Pd Rahmawati, S. Ag Hermawati, S. Pd
Jenjang pendidikan
Bid. Studi/ Tugas lain
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Inggris Matematika/Tek. Informasi Matematika IPA IPA IPS IPS Penjasorkes Pendidikan Agama Islam Pend. Kewarganegaraan Seni Budaya PLKJ/PKK Bimbingan dan Konseling
b. Keadaan Siswa Gambaran keadaan siswa SMP Negeri 241 Jakarta, dapat dilihat pada data di bawah ini :
45
NO 1.
TABEL 8 Jumlah Siswa SMP Negeri 241 Jakarta SISWA KELAS JUMLAH L P VII 11 18 30
2. 3. 4. 5.
VII VIII VIII IX
15 17 12 14
16 12 15 18
30 29 27 32
6.
IX
13
19
32
JUMLAH
82
98
180
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan siswa SMP Negeri 241 Jakarta adalah berjumlah 180 siswa. c. Latar Belakang Orang tua Siswa Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis latar belakang kehidupan sosial ekonominya dapat diketahui bahwa sebagian besar profesi orang tua siswa adalah nelayan, hanya beberapa orang saja yang berprofesi sedikit lebih tinggi dibanding profesi tersebut seperti pegawai negeri sipil, dan dari segi ekonomi dapat diketahui pula dapat diketahui pula bahwa sebagian besar orang tua siswa bertaraf ekonomi menengah kebawah (Lihat Lampiran). 6. Struktur dan Bagan Organisasi SMP Negeri 241 Jakarta a. Struktur Organisasi SMP Negeri 241 Jakarta Kepala Sekolah
: Majid, S.Pd
Wakil Kepala Sekolah
: Mansur, M.Pd
Staf Kurikulum
: Siti Saroh, S.Pd
Staf Kesiswaan
: Bastian, S.Pd
Staf Sapras
: Bastian, S.Pd
Staf Humas
: Dahyar, S.Pd
Kepala Bagian Tata Usaha
: Khaidar Ali
Pembina Osis
: Agung Tutaya, S.Pd
Pembina Pramuka
: Bastian, S.Pd
46
Pembina Rohis
: Fathilah, S.Ag
Komite Sekolah
: Mahri Abdul Malik
Wali Kelas VII A
: Ririn Yuniarsih, S.Pd
Wali Kelas VII B
: Eni Susilowati, S.Pd
Wali Kelas VIII A
: Suryadi, S.Pd
Wakil Kelas VIII B
: Agung Tutaya, S.Pd
Wali Kelas IX A
: Edy Kusworo, S.Pd
Wali Kelas IX B
: Sugiyarti, S.Pd
Guru pada mata pelajaran : 1) Bahasa Indonesia
: Sugiyarti, S.Pd
2) Bahasa Inggris
: Muh. Rosim, S.Pd Siti Saroh, S.Pd
3) Matematika
: Bastian, S.Pd Ririn Yuniarsih, S.Pd
4) IPA
: Eni Susilowati, S.pd
5) IPS
: Dahyar, S.Pd Mansur, M.Pd Sutarsih, S.Pd
6) Penjasorkes
: Agung Tutaya, S.Pd
7) Pend. Agama Islam
: Fathilah, S.Ag
8) Pend. Kewarganegaraan
: Edy Kusworo, S.Pd
9) Seni budaya
: Suryadi, S.Pd
10) Tek. Informatika dan Kom.
: Bastian, S.Pd
11) PLKJ
: Rahmawati, S.Pd
12) PKK
: Rahmawati, S.Pd
13) Bimbingan dan Konseling
: Hermawati, S.Pd
47
b. Bagan Struktur Organisasi SMP Negeri 241 Jakarta BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SMP NEGERI 241 JAKARTA Kepala Sekolah
Ketua Komite
Wk. Kepala Sekolah
Staf Kurikulum
Staf Sapras
Wali Kelas
Staf Kesiswaan
Teknisi Media
Laboran
Koordinator mata pelajaran Koordinator guru mata pelajaran Koordinator guru pembimbing
Siswa-siswi SLTP N 241 Pulau Tidung Kepulauan Seribu
Masyarakat
Keterangan : Garis Komando
:
Garis Koordinasi
:
Kepala TU
Staf Humas
Pustawan
48
c. Struktur Organisasi Komite SMP Negeri 241 Jakarta STRUKTUR ORGANISASI KOMITE SMP NEGERI 241 JAKARTA Ketua Komite
Kepala Sekolah
Sekretaris 1
Sekretaris
Nara Sumber
Bendahara 1
Bendahara 1
Bidang-bidang
Pengendalian Sumber Daya Sekolah
Pengelolaan Sumber Daya Sekolah
Pengendalian Pelayanan Sekolah
Sarana dan prasarana Sekolah
Sarana dan prasarana Sekolah
Sarana dan prasarana Sekolah
Keterangan : Garis Komando : Garis Koordinasi
:
7. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendidikan merupakan sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok manusia atau alat penunjang proses pendidikan agar dapat memberi kontribusi secara berarti dan optimal bagi jalannya proses pendidikan, sehingga dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapakan disuatu lembaga pendidikan. Adapun sarana dan prasarana di SMP Negeri 241 Jakarta sampai dengan sekarang yaitu sebagai berikut :
49
TABEL 9 Sarana Prasarana SMP Negeri 241 Jakarta No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Deskripsi Ruang Kelas Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru Ruang TU Perpustakaan Lab. Komputer Lab. IPA Ruang OSIS Mushola Ruang Multi Media Kantin Rumah Dinas Kep. Sekolah Rumah Dinas Wk. Kep. Sekolah Toilet Guru Toilet Siswa
Jumlah 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Sedang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Keadaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 241 Jakarta bisa dikatakan belum memadai untuk melaksanakan proses pembelajaran. Seperti kedaan laboratorium IPA dan komputer yang tidak semua komputer bisa beroperasi atau dalam keadaan rusak dan begitu juga dengan keadaan laboratorium IPA tidak semua alat peraga bisa dipergunakan untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar, sehingga menunda kegiatan proses pembelajaran.
B. Deskripsi Data Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, bantuan operasional sekolah dan variabel prestasi belajar siswa. Untuk data variabel X penulis menggunakan nilai angket yang telah penulis berikan ke responden sedangkan variabel Y penulis
menggunakan dari nilai hasil raport semester ganjil.
Berikut ini skor nilai angket bantuan operasional sekolah:
50
Tabel 10 Hasil Jawaban Angket Tentang Bantuan Operasional Sekolah di SMP Negeri 241 Jakarta No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Jumlah Jawaban Angket SS S TS STS 7 19 0 4 7 17 6 0 6 18 5 1 7 15 7 1 7 17 4 2 11 14 2 3 11 11 3 5 9 17 4 0 7 19 3 1 11 10 6 3 6 15 8 1 8 18 2 2 9 14 5 2 12 10 7 1 4 18 7 1 8 17 4 1 8 16 3 3 11 9 8 2 10 13 6 1 6 11 12 1 10 14 6 0
Jumlah Jawaban Angket 4 3 2 1 28 57 0 4 28 51 12 0 24 54 10 1 28 45 14 1 28 51 8 2 44 42 4 3 44 33 6 5 36 51 8 0 28 57 6 1 28 30 18 3 24 45 16 1 32 54 4 2 36 42 10 2 48 30 14 1 16 54 14 1 32 51 8 1 32 48 6 3 44 27 16 2 40 39 12 1 24 33 24 1 40 42 12 0
Jumlah Skor 89 91 89 88 89 93 88 95 92 89 86 92 90 93 85 92 89 89 92 82 94
Setiap variabel penelitian akan dijelaskan dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Data statistik yang akan dianalisis adalah skor-skor dari penyebaran angket siswa yang ditemukan di lapangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan menghitung persentase setiap alternatif jawaban. Untuk menghitung persentase setiap alternatif jawaban, penulis menggunakan rumus: P = F x 100% N
51
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
Tabel 11 Dana BOS dalam memberikan keringanan pembiayaan iuran bulanan di sekolah membuat siswa bersemangat belajar No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
7
33,4%
2
Setuju
12
57,1%
3
Tidak Setuju
2
9,5%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju BOS memberikan keringanan pembiayaan iuran bulanan di sekolah mempengaruhi semangat belajar sebesar 33,4%, yang menjawab setuju sebanyak 57,1%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya dana BOS memberikan semangat dalam belajar. Tabel 12 Siswa termotivasi dalam kegiatan praktikum dikarenakan dana BOS dalam membantu pembiayaan iuran praktek di sekolah No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
10
47,6%
2
Setuju
10
47,6%
3
Tidak Setuju
1
4,8%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
52
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dengan adanya bos siswa termotivasi dalam kegiatan ujian praktikum mempengaruhi semangat belajar sebesar 47,6%, yang menjawab setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa dengan adanya bantuan operasional siswa dalam meringankan pembiayaan ujian praktikum membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar untuk ujian praktikum. Tabel 13 Walapun siswa kurang berprestasi di sekolah dengan adanya dana BOS dalam keringan pembiayaan iuran ujian membuat siswa giat belajar No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
5
23,9%
2
Setuju
15
71,4%
3
Tidak Setuju
1
4,7%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju BOS memberikan keringanan pembiayaan iuran ujian sekolah mempengaruhi semangat belajar sebesar 23,9%, yang menjawab setuju sebanyak 71,4%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,7%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyadari meskipun belum bisa berprestasi tapi dengan adanya BOS mereka sangat termotivasi untuk selalu giat belajar untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
53
Tabel 14 Siswa optimis dengan tugas di sekolah dapat belajar lebih baik berkat dana bos yang meringankan iuran sekolah 53 No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
8
38,0%
2
Setuju
12
57,2%
3
Tidak Setuju
1
4,8%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju BOS memberikan keringanan pembiayaan iuran di sekolah mempengaruhi semangat belajar lebih baik sebesar 38,0%, yang menjawab setuju sebanyak 57,2%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa optismis belajar lebih baik dengan adanya keringanan biaya iuran di sekolah. Tabel 15 Dalam pembiayaan iuran sekolah yang ditanggung oleh BOS membantu siswa dalam berprestasi No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
10
47,6%
2
Setuju
9
42,9%
3
Tidak Setuju
2
9,5%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dalam pembiayaan iuran sekolah yang ditanggung oleh BOS membantu siswa berprestasi sebesar 47,6%, yang menjawab setuju sebanyak
54
42,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan BOS dalam meringankan iuran di sekolah membantu siswa dalam berprestasi.
Tabel 16 Dalam perlengkapan buku-buku di sekolah yang ditanggung dana BOS membuat siswa mudah mendapatkan buku-buku yang diinginkan No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
9
42,9%
2
Setuju
10
47,6%
3
Tidak Setuju
2
9,5%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju BOS membantu dalam memberikan perlengkapan buku-buku di sekolah sebesar 42,9%, yang menjawab setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya BOS membuat siswa merasa lebih mudah dalam mendapatkan buku-buku yang diperlukan.
Tabel 17 Perlengkapan bahan belajar dalam proses belajar yang didapatkan di sekolah berkat bos membuat siswa giat belajar No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
6
28,5%
2
Setuju
13
62,0%
3
Tidak Setuju
2
9,5%
55
4
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
0
0%
21
100%
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju BOS membantu dalam penyediaan perlengkapan belajar dalam meningkatkan giat belajar siswa sebesar 28,5%, yang menjawab setuju sebanyak 62,0%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya BOS perlengkapan belajar siswa menambah giat belajar.
Tabel 18 Siswa belajar menggunakan perlengkapan alat-alat tulis yang di dapatkan berkat dana BOS membantu siswa dalam proses belajar lebih semangat No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
9
42,8%
2
Setuju
11
52,3%
3
Tidak Setuju
2
9,5%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju BOS memberikan perlengkapan alat-alat tulis dalam memeberikan semangat belajar siswa sebesar 42,8%, yang menjawab setuju sebanyak 52,2%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya BOS terbantu dalam penyediaan perlengkapan alat-alat tulis dalam membuat siswa belajar lebih bersemangat.
56
Tabel 19 Alat-alat perlengkapan siswa di sekolah sangat memadai berkat dana BOS No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
6
28,5%
2
Setuju
13
62,0%
3
Tidak Setuju
2
9,5%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dengan adanya BOS alat-alat perlengkapan sekolah sangat memadai sebesar 28,5%, yang menjawab setuju sebanyak 62,0%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya BOS alat-alat perlengkapam saya di sekolah sangat memadai. Tabel 20 Perlengkapan siswa dalam proses belajar dipengaruhi dana BOS untuk sekolah No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
8
38,1%
2
Setuju
12
57,1%
3
Tidak Setuju
1
4,8%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju perlengkapan siswa dengan dana BOS sangat memadai sebesar 38,1%, yang menjawab setuju sebanyak 57,1%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi
57
penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya dana BOS memberikan semangat dalam belajar. Tabel 21 Walapun buku pelajaran sudah tersedia berkat dana BOS di Sekolah membuat siswa sulit berprestasi No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
0
0%
2
Setuju
0
0%
3
Tidak Setuju
11
52,4%
4
Sangat Tidak Setuju
10
47,6%
Jumlah Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab tidak setuju walaupun buku pelajaran sudah tersedia berkat dana BOS di Sekolah membuat sulit berprestasi sebesar 52,4%, yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 0%, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan tidak setuju ketersediaan buku pelajaran membuat ssulit berprestasi.
Tabel 22 Pembelajaran dengan buku pelajaran yang memadai karena adanya dana BOS membuat siswa rajin belajar No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
7
33,4%
2
Setuju
10
47,6%
3
Tidak Setuju
4
19,0%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
58
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan yang menjawab sangat setuju Pembelajaran dengan buku pelajaran yang memadai karena adanya dana BOS membuat siswa rajin belajar bahwa siswa sebesar 33,4%, yang menjawab setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 19,0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya dana BOS memberikan semangat dalam belajar.
Tabel 23 Siswa bisa berprestasi tanpa dana BOS dalam proses belajar dalam pengadaan buku pelajaran di sekolah No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
0
0%
2
Setuju
1
4,8%
3
Tidak Setuju
11
52,3%
4
Sangat Tidak Setuju
9
42,9%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab tidak setuju bisa berprestasi tanpa dana BOS dalam proses belajar dalam pengadaan buku pelajaran di sekolah sebesar 52,3%, yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 0%, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan BOS berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Tabel 24 Belajar dengan buku pelajaran yang tersedia di sekolah masih belum cukup dalam proses belajar saya walaupun sudah dibantu oleh dana BOS
59
No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
1
4,8%
2
Setuju
5
23,8%
3
Tidak Setuju
11
52,4%
4
Sangat Tidak Setuju
4
19,0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab tidak setuju belajar dengan buku pelajaran yang tersedia di sekolah masih belum cukup dalam proses belajar saya walaupun sudah dibantu oleh dana BOS sebesar 52,4%, yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 23,8%, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 4,8%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa buku pelajaran yang tersedia di sekolah dengan adanya BOS sudah cukup dalam proses belajar siswa.
Tabel 25 Siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar dikarenakan sarana yang digunakan kurang memadai walapun sudah dibantu dana BOS No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
0
0%
2
Setuju
2
9,6%
3
Tidak Setuju
14
66,7%
4
Sangat Tidak Setuju
5
23,8%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab tidak setuju bahwa kesulitan dalam proses belajar dikarenakan sarana yang digunakan kurang memadai walapun sudah dibantu dana BOS sebesar 66,7%, yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 23,8%, kemudian yang menjawab
60
setuju sebanyak 9,6%, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa
Tabel 26 Prestasi siswa di sekolah dipengaruhi sarana pendidikan yang memadai berkat dana BOS No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
0
0%
2
Setuju
9
42,9%
3
Tidak Setuju
10
47,6%
4
Sangat Tidak Setuju
2
9,5%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju prestasi siswa di sekolah dipengaruhi sarana pendidikan yang memadai berkat dana BOS sebesar 0%, yang menjawab setuju sebanyak 42,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 47,6%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 9,5%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan prestasi siswa disekolah dipengaruhi sarana pendidikan yang memadai dengan adanya bantuan operasional sekolah.
Tabel 27 Ruang kelas yang dibantu dana BOS di sekolah memadai dan nyaman dalam proses belajar No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
10
47,6%
2
Setuju
9
42,9%
3
Tidak Setuju
2
9,5%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
61
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju Ruang kelas yang dibantu dana BOS di sekolah saya memadai dan nyaman dalam proses belajar sebesar 47,6%, yang menjawab setuju sebanyak 42,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS membantu sarana ruang kelas yang nyaman dan memadai dalam proses belajar mengajar.
Tabel 28 Dana BOS dalam proses belajar di sekolah pembeliaan buku pelajaran yang lengkap di perpustakaan mempengaruhi semangat belajar siswa No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
6
28,6%
2
Setuju
14
66,6%
3
Tidak Setuju
1
4,7%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju Dana BOS dalam proses belajar di sekolah pembeliaan buku pelajaran yang lengkap di perpustakaan mempengaruhi semangat belajar siswa sebesar 28,6%, yang menjawab setuju sebanyak 66,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,7%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS dalam pembelian buku pelajaran yang ada di perpustakaan membantu semangat belajar siswa.
62
Tabel 29 Dengan menggunakan sarana laboratorium komputer pendidikan di sekolah yang di danai oleh bos membantu siswa giat belajar No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
8
38,1%
2
Setuju
11
52,4%
3
Tidak Setuju
2
9,5%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dengan menggunakan sarana laboratorium komputer pendidikan di sekolah yang di danai oleh BOS membantu siswa giat belajar sebesar 38,1%, yang menjawab setuju sebanyak 52,4%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS dalam penggunaan sarana laboratorium yang di sediakan oleh sekolah membuat siswa menjadi giat dalam mencari bahan pelajaran.
Tabel 30 Dalam proses belajar siswa di sekolah dipengaruhi sarana Laboratorium IPA pendidikan yang dibantu oleh BOS No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
5
23,8%
2
Setuju
13
61,9%
3
Tidak Setuju
3
14,3%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
63
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dalam proses belajar siswa di sekolah dipengaruhi sarana laboratorium IPA yang dibantu oleh BOS sebesar 23,8%, yang menjawab setuju sebanyak 61,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 14,3%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS dalam penggunaan sarana laboratorium IPA sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar.
Tabel 31 Respon terhadap cara guru dalam penyampaian materi di sekolah dalam proses belajar lebih baik berkat dana BOS yang membantu proses belajar mengajar No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
9
42,9%
2
Setuju
9
42,9%
3
Tidak Setuju
3
14,2%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju bahwa respon terhadap cara guru dalam penyampaian materi di sekolah dalam proses belajar lebih baik berkat dana BOS yang membantu proses belajar mengajar sebesar 42,9%, yang menjawab setuju sebanyak 42,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 14,2%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS dalam pelatihan peningkatan kualitas guru mengalami perubahan yang lebih baik dalam penyampaian materi kepada siswa sehingga siswa merasa respon terhadap materi yang disamapaikan guru.
64
Tabel 32 Cara guru dalam penyampaian materi yang diajarkan kepada siswa kualitas guru meningkat karena dana BOS No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
8
38,0%
2
Setuju
12
57,2%
3
Tidak Setuju
1
4,8%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju cara Guru dalam penyampaian materi yang diajarkan kepada siswa kualitas guru meningkat karena dana BOS sebesar 38,0%, yang menjawab setuju sebanyak 57,2%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS pelatihan peningkatan cara guru dalam penyampaian materi yang diajarkan kepada siswa kualitas guru meningkat.
Tabel 33 Guru selalu memberikan pelajaran dengan serius berkat dana BOS yang menunjang semua keperluan guru No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1
Sangat Setuju
9
42,9%
2
Setuju
11
52,4%
3
Tidak Setuju
1
4,7%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju guru selalu memberikan pelajaran dengan serius berkat dana BOS yang menunjang semua keperluan guru sebesar 42,9%, yang menjawab setuju
65
sebanyak 52,4%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,7%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS guru selalu memberikan materi dengan serius karena dana BOS yang menunjang semua keperluan guru dalam belajar mengajar. Tabel 34 Dalam proses belajar alat peraga yang digunakan guru lebih variasi berkat dana BOS yang membantu proses belajar No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
6
28,6%
2
Setuju
12
57,2%
3
Tidak Setuju
3
14,2%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dalam proses belajar alat peraga yang digunakan guru lebih variasi berkat dana BOS yang membantu proses belajar sebesar 28,6%, yang menjawab setuju sebanyak 57,2%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 14,2%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS guru selalu menggunakan alat peraga yang variatif dalam proses belajar mengajar.
Tabel 35 Dana BOS sangat membantu guru dalam menyampaikan materi dengan metode yang belum pernah disampaikan, berkat BOS metode lebih efektif No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
7
33,4%
2
Setuju
13
61,9%
66
3
Tidak Setuju
1
4,7%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dana BOS sangat membantu guru dalam menyampaikan materi dengan metode yang belum pernah disampaikan, berkat BOS metode lebih efektif sebesar 33,4%, yang menjawab setuju sebanyak 61,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,7%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS guru menggunakan metode yang variatif agar lebih efektif dalam proses belajar mengajar.
Tabel 36 Dana BOS menunjang dalam kegiatan belajar mengajar guru menggunakan media belajar No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
9
42,9%
2
Setuju
10
47,6%
3
Tidak Setuju
2
9,5%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dana BOS menunjang dalam kegiatan belajar mengajar guru menggunakan media belajar sebesar 42,9%, yang menjawab setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS guru menggunakan media dalam proses belajar mengajar.
67
Tabel 37 Guru selalu melakukan evaluasi belajar secara berkala No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
4
19,1%
2
Setuju
16
76,1%
3
Tidak Setuju
1
4,8%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dana BOS menunjang dalam kegiatan belajar mengajar guru menggunakan media belajar sebesar 19,1%, yang menjawab setuju sebanyak 76.1%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS guru menggunakan media dalam proses belajar mengajar.
Tabel 38 Penambahan honor (insentif) dari BOS membuat guru dalam proses belajar mengajar mengalami peningkatan No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
4
19,1%
2
Setuju
15
71,4%
3
Tidak Setuju
2
9,5%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju penambahan honor (insentif) dari BOS membuat guru dalam proses belajar mengajar mengalami peningkatan sebesar 19,1%, yang menjawab setuju sebanyak 71,4%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang
68
menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya penambahan insentif dari BOS guru dalam proses belajar mengalami peningkatan kemampuan.
Tabel 39 Pemberian honor (insentif) dari BOS membuat guru lebih termotivasi dalam memberikan materi pelajaran No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
3
14,3%
2
Setuju
12
57,2%
3
Tidak Setuju
4
19,0%
4
Sangat Tidak Setuju
2
9,5%
21
100%
Jumlah
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju pemberian honor (insentif) dari BOS membuat guru lebih termotivasi dalam memberikan materi pelajaran sebesar 14,3%, yang menjawab setuju sebanyak 57,2%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 19,0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 9,5%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya penambahan insentif dari BOS guru dalam proses belajar lebih termotivasi dalam memberikan materi pelajaran.
Tabel 40 Guru lebih disiplin dalam masuk kelas setelah mendapatkan dana BOS No
Jawaban
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
1
4,8%
2
Setuju
11
52,4%
3
Tidak Setuju
6
28,6%
4
Sangat Tidak Setuju
3
14,2%
21
100%
Jumlah
69
Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju guru lebih disiplin dalam masuk kelas setelah mendapatkan dana BOS dalam pemberian insentif sebesar 4,8%, yang menjawab setuju sebanyak 52,4%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 28,6%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 14,6%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya penambahan insentif dari BOS guru lebih disiplin dalam masuk kelas.
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Data Berdasarkan deskripsi data di atas, penulis menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment untuk mengetahui bagaimana pengaruh bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 241 Jakarta.
Tabel 41 Nilai Hasil Angket Bantuan Operasional Sekolah No 1
Nama Ade Fajar Kusuma
2
Febriyansyah
91
3
Fuzanada Hari Azhari
89
4
Iksan Setiawan
88
5
Subandi
89
6
Kardiansyah
Skor 89
93
7
Heri RudiantO
88
8
Wahyu Pratama
95
9
Abdul Basit
92
70
10
Sigit Kamseno
89
11
Suhirpan
86
12
Syahrul Gunawan
92
13
M. Zainal
90
14
Leo Setiawan
93
15
Dimas Wisnu
85
16
Ariyanto
92
17
Roni Putra Dilah
89
18
Sapriadi
89
19
Bahrul
92
20
Rohman Nurjaman
82
21
Dhimas Gustiawan
94
JUMLAH
∑X = 1887
Untuk mengetahui nilai rata-rata tentang bantuan operasional sekolah, maka penulis menggunakan rumus: Mx
x N
1887 21 89,9
Tabel 42 Klasifikasi Skor Angket Bantuan Operasional Sekolah No
Skor
Frekuensi
Klasifikasi
1
30-60
-
Rendah
2
60-90
12
Sedang/cukup
71
3
90-120
9
Tinggi
Berdasarkan tabel di atas, skor angket persepsi siswa mengenai bantuan operasional sekolah termasuk pada klasifikasi tinggi karena berada pada rentang skor 89,9 yaitu sebanyak 12 siswa.
Tabel 43 Hasil Prestasi Belajar Siswa 71 No 1
Nama Ade Fajar Kusuma
2
Febriyansyah
72
3
Fuzanada Hari Azhari
73
4
Iksan Setiawan
76
5
Subandi
74
6
Kardiansyah
Skor/Nilai 81
80
7
Heri RudiantO
75
8
Wahyu Pratama
78
9
Abdul Basit
80
10
Sigit Kamseno
75
11
Suhirpan
74
12
Syahrul Gunawan
82
13
M. Zainal
77
14
Leo Setiawan
75
15
Dimas Wisnu
80
16
Ariyanto
82
17
Roni Putra Dilah
80
72
18
Sapriadi
75
19
Bahrul
72
20
Rohman Nurjaman
75
21
Dhimas Gustiawan
80
JUMLAH
∑Y = 1616
Dari skor yang diperoleh dari rapor, kemudian dihitung rata-rata skor tersebut. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: My
y N
1616 21 77
Tabel 44 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa No
Skor
Frekuensi
Klasifikasi
1
<60
-
Rendah
2
60-75
10
Sedang/cukup
3
76-90
11
Tinggi
Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa SMP Negeri 241 Jakarta termasuk klasifikasi tinggi karena sebanyak 11 siswa berada pada skor 76-90. Hal ini juga dapat dilihat pada nilai ratarata yang diperoleh siswa sebesar 77. Adapun langkah selanjutnya, setelah data diperoleh dari setiap responden dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan nilai persentase frekuensi, makan selanjutnya penulis akan mencari korelasi
73
antara dua variabel penelitian dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Oleh karena itu, tabel di bawah ini akan menjelaskan perhitungan untuk memperoleh koefisien korelasi bantuan BOS terhadap prestasi belajar siswa selanjutnya akan dapat diinterpretasikan.
Tabel 45 Kerja Koefisien Korelasi Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 241 Jakarta Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 18 20 21 ∑N = 21
X 89 91 89 88 89 93 88 95 92 89 86 92 90 93 85 92 89 89 92 82 94 ∑X = 1887
Y 81 72 73 76 74 80 75 78 80 75 74 82 77 75 80 82 80 75 72 75 80 ∑Y = 1616
X² Y² 7921 6561 8281 5184 7921 5329 7744 5776 7921 5476 8649 6400 7744 5625 9025 6084 8464 6400 7921 5625 7396 5476 8464 6724 8100 5929 8649 5625 7225 6400 8464 6724 7921 6400 7921 5625 8464 5184 6724 5625 8836 6400 ∑X² = 169755 ∑Y² = 124572
XY 7209 6552 6497 6688 6586 7440 6600 7410 7360 6675 6364 7544 6930 6975 6800 7544 7120 6675 6624 6150 7520 ∑XY = 145263
Berdasarkan dari tabel persiapan di atas kemudian dilakukan perhitungan untuk mengetahui koefisien korelasi atau indek korelasi antara
74
variabel X (Bantuan Operasional Sekolah) dan Y (Prestasi Belajar Siswa) di SMP Negeri 241 Jakarta, Diketahui : ∑N
= 21
∑X2
= 169755
∑X
= 1887
∑Y2
= 124572
∑Y
= 1616
∑XY = 135750 N∑XY – (∑X) (∑Y)
rxy = N∑X2 – (∑X)2
N∑Y2 – (∑Y)2
21 x 145263 – (1887) (1616) = { 21 x 169755 – (1887)2 }{ 21 x 124572 – (1616)2 } 3050523 – 3049392 = { 3112344 – 3108169 } { 2616012– 2611456} 1131 = (4086) (4556) 1131 = 18615816 1131 = 4314.6049 rxy =
0,262
2. Pengujian Hipotesis Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh bantuan opearsional sekolah terhadap prestasi belajar siswa maka penulis akan mengadakan analisis dengan pengujian hipotesis.
75
Oleh sebab itu, Sebagai langkah terakhir dalam menganalisis data dari penelitian lapangan ini adalah menguji hipotesis yang diajukan dalam bab II. setelah nilai rxy diketahui, maka penulis memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dengan dua cara yaitu: a. Interpretasi secara sederhana atau kasar yaitu dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi product moment, nilai rxy yaitu 0,262 terletak dalam rentang 0,20-0,40. Berarti antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. Dengan demikian, secara sederhana dapat kite berikan interpretasi terhadap rxy tersebut, yaitu bahwa sekalipun terdapat korelasi antara variabel X (BOS) dan variabel (Y), namun korelasi itu adalah korelasi yang lemah (hubungan antara kedua variabel itu lemah atau rendah). b. Interpretasi dengan menggunakan nilai “r” product moment, yaitu dengan terlebih dahulu merumuskan hipotesis kerja atau alternatif
(Ha) dan
hipotesis nihil (Ho). Ha : Ada korelasi positif yang signifikan antara bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa Ho : Tidak ada korealsi positif yang signifikan antara bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa Dari uji koefisien korelasi product moment di atas dapat diketahui bahwa rxv (hitung) adalah 0,262. Kemudian dikonsultasikan dengan rt (tabel) pada signifikasi 5 % dan 1 %. Jika rxy
0,433; sedangkan pada taraf signifikan 1%
diperoleh “r” tabel sebesar 0,549. Ternyata rxy atau ro yang besarnya 0,262 adalah jauh lebih kecil dari pada “r” tabel, baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%. Karena ro lebih kecil dari “r” tabel maka hipotesis alternatif
76
(Ha) di tolak sedangkan Hipotesis Nihih (Ho) diterima atau disetujui. Berarti korelasi positif antara bantuan operasional sekolah dan prestasi belajar di SMP Negeri 241 Jakarta di sini bukanlah merupakan korelasi positif yang meyakinkan.
c. Analisis Determinasi Selanjutnya untuk mencari seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut : Kd = r² x 100% = (0,262)² x 100% = 0,068644 x 100% = 6,9% D. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis tersebut di atas, bahwa hipotesis yang berbunyi ada pengaruh positif yang lemah atau rendah dalam pelaksanaan bantuan operasional sekolah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 241 Jakarta tidak dapat diterima pada taraf signifikan 5% maupun 1%. Sedangkan dari hasil analisis determinasi diketahui bahwa bantuan operasional sekolah memberikan kontribusi sebesar 6,9% terhadap prestasi belajar siswa sedangkan
sisanya
100%-6,9%
=
93,1%
adalah
faktor-faktor
lain.
Kemungkinan ini bisa terjadi karena faktor psikologis siswa yang terkadang suka malas membaca buku ataupun karena faktor lingkungan yang kurang mendukung dalam proses pencapai hasil belajar yang lebih baik. Sehingga kurang meningkatnya prestasi belajar siswa, keterbatasan sumber fasilitas belajar mempengaruhi hasil belajar yang maksimal Berdasarkan analaisa di atas dapat diartikan penggunaan dana bantuan operasional sekolah tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan prestasi belajar siswa disebabkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pretasi belajar siswa baik yang berasal dari dalam maupun dari luar siswa.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian di SMP Negeri 241 maka pengaruh bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa antarsemester di SMP Negeri 241 Jakarta kelas VII dapat disimpulkankan bahwa: Berdasarkan hasil analisa pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara bantuan oprasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa antarsemester kelas VII di SMP Negeri 241 Jakarta tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan hasil nilai rxy sebesar 0,687 sedangkan “r” tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,250 dan pada taraf signifikansi 1% diperoleh “r” tabel sebesar 0,325 pada N= 60. Hal ini berarti rxy “r” hitung lebih besar dari “r” tabel (0,687 > 0,250 dan 0,325). Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara bantuan dana operasional sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dari kategori cukup menjadi kategori baik antarsemester kelas VII di SMP Negeri 241 Jakarta.
B. Saran Setelah mengadakan penelitian di SMP Negeri 241 Jakarta tentang pengaruh program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) terhadap prestasi belajar siswa. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyumbangkan buah pikiran atau saran-saran yang sekiranya bermanfaat bagi SMP Negeri 241 Jakarta pada khususnya maupun pada sekolah-sekolah lain pada umumnya. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
77
78
1. Untuk pemerintah, sebaiknya memberikan waktu yang tetap dalam pendistribusian dana BOS. Ini dapat mempermudah dan membantu sekolah dalam penggunaan atau setidaknya tidak memperlambat dari penerimaan sebelumnya, karena sekolah sangat terbantu dan sangat membutuhkan dana BOS tersebut. Dan jika memang pemerintah benarbenar ingin membebaskan pendidikan anak warna Indonesia dari biaya pendidikan/sekolah maka sekiranya pemerintah memberikan subsidi pendidikan BOS dengan jumlah yang lebih besar, agar tidak ada lagi sekolah yang memungut pungutan dana dari siswa/orang tua siswa, 2. Bagi sekolah yang diharapkan dapat mengelola dan mengalokasikan dana tersebut dengan benar dan tepat sesuai prosedur yang berlaku dan tepat sasaran sehingga dapat lebih meningkatkan tercapainya tujuan pendidikan. Sekolah juga harus mengikuti ketentuan dan peraturan-peraturan yang diberikan oleh pemerintah. Contoh seperti transparan dalam mengelola dan dengan mengumumkannya. Dan bagi sekolah yang sudah transparan dalam mengelola BOS maka diharapkan tetap dijaga agar stakeholder mengetahui dan terdorong dalam memajukan sekolah dan dapat ditiru oleh sekolah lain. 3. Kepada siswa yang menerima BOS, hendaknya memanfaatkan bantuan tersebut sebagai motivasi untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih baik lagi. 4. Kepada orang tua yang anaknya mendapatkan BOS, hendaknya membantu dan mengarahkan dalam mengelola BOS tersebut agar urusan dengan administrasi sekolah tidak terbengkalai.
C. Penutup Demikianlah sekilas pembahasan mengenai pengaruh pelaksanaan bantuan dana bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 241 Jakarta. Tiada untaian kata yang terungkap dari lisan ini kecuali rasa puji syukur kepada Allah SWT. Karena hanya Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya penulis diberikan kemudahan sehingga dapat
79
menyelesaikan skripsi ini dengan penuh semangat dan tegar, serta berkat bimbingan, arahan, dan dorongan dari semua pihak skripsi ini dapat tersusun dengan rapi dan baik. Dengan segala kekuatan dan kemampuan serta rasa rendah hati penulis curahkan untuk menyusun skripsi ini, namun karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dan masih banyak kekeliruan serta kesalahan. Oleh karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis pribadi. Amin…
DAFTRA PUSTAKA Ahmadi, Abu. Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam. Bandung: Armico, 1986. Ahmadi, Abu. Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses. Solo: Aneka , Cet. I,1993. Al-Rasyidin dan Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis. Ciputat: PT Ciputat Pres, Cet. II, 2005. Amaliyah, Rezeki Hubungan antara Kedisiplinan siswa Dengan Prestasi Belajar Sosiologi di SMA Triguna Utama. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2010. Ali, Lukman. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1991. Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. XII, 2002. Buchori, Mochtar. Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan. Bandung: Jemmars, 1983. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990. Departemen Pendidikan Nasional, Petunjuk Pelaksanaan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Bantuan Khusus Murid (BOS). Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003. Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama, Petunjuk Pelaksanaan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS) Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Bantuan Khusus Murid (BKM). Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003. Departemen Pendidikan Nasional, Petunjuk Pelaksanaan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS) Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Bantuan Khusus Murid (BKM). Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003.
80
81
Djamarah, Syaiful Bachri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2002Habsy. Kamus Populer. Jakarta: Centre, Cet. XX, 1983 Hadjar, Ibnu. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996. Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Offset, 1992. Jamas, A. Black dan Dean J. Champion, Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama, 2001. Kartono, Kartini. Psikologhi Umum. Bandung: Mandar Maju, 1996. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Laporan Keuangan Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2012 . Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan, 2012. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , Pedoman Operasional BOS provinsi Jawa Barat. Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, 2009. Langgulung, Hasan. Pendidikan Islam Menghadapi Abad ke-21. Jakarta: Pustaka al-Husna, 1988. Leni, 105016300600, Pengaruh Model Pembelajaran Children Learning In Science (Clis) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Getaran Dan Gelombang Di Mts Sa’adatul Mahabbah Pamulang, 2005. Majid, Abdul. Peran Bantuan Operasional Sekolah dalam Meningkatkan Minat Menyekolahkan Anak. S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: 2003. Maknun, Lulu Il. Efektifitas Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam peningkatan mutu pendidikan di SMP Al-Madzhab Ciheulang Bogor. S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: 2006. Paimun. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1997. Pasaribu. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito, 1983. Permata, Sinta Dwi. Study Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah dalam Mensukseskan Wajib Belajar Sembilan Tahun di MTs Unwaanunnajah Pondok Aren Tangerang Selatan. S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifS Hidayatullah, Jakarta: 2011.
82
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press, 1995. Saroni, Mohammad. Orang Miskin Harus Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010. Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara, Cet. I, 1988. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000. Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru AlGensindo, 1995. Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001. Supriyadi, Dedi. Jaring Pengaman Sosial Pendidikan. Bandung: al-Fabeta, 2000. Syah, Muhibin. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos, 1999. Suyanto. Refleksi dan Reformasi Pendidikan Di Indonesia Memasuki Milenium III. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2000. Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005. Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru professional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 2, 2005. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika, 2003.
r i
I
i, a@ , !rn,;
iLm;:
KEMEilTERIANAGATA UINJAKARTA FITK
No.Ilokumen : FITK-FR-AKD-082 : 1 Maret 2010 Tgf.Terbit : 01 No.Revisi: 1{1 Hal
FORM(FR)
A k il Jffidalb$Sciptlwlillzw*t
SURATPERMOHONANIZIN PENELITIAN 1 /K 1 1 ........12A12 . M.0.3 N o m o:r U n .0 1 /F Lamp. : Outline/Proposal Hal : Permohonanlzin Penelitian
Jakarta,l9 April2012
KepadaYth. KepalaSMPNEGERI241JAKARTA Di Ternpat A ssalamu'alaikum wr.wb. Denganhormatkami sampaikanbahwa, Nama
: AHMAD FARHAN
NIM
: 1 0 7 0110 0 1 3 5 7
Jurusan
AgamaIslam(PAI) : Pendidikan
Semester
: X (Sepuluh)
Judul skripsi :. "PENGARUH PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SIIKOLAI{ (BOS) TERTIADAPPRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN AGAMA tst.AM ( PAI ) SISWAKIILASVII SMPNEGDRI24IJAKARTA'. FakultasllmuTarbiyahdan KeguruanUINJakartayang adalahbenarmahasiswa/i sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakanpenelitian (riset) di yangSaudarapimpin. instansi/sekolah/madrasah Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkanmahasiswatersebut penelitian dimaksud. nrelaksanakan Atas perhatiandan kerjasamaSaudara,kanriucapkanterirnakasih. Wassalam u'alaikumwr.wb. anAgamaIslam
m, Tembusan: 1. DekanFfTK DekanBidangAkademik 2. Pembantu yangbersangkutan 3. Mahasiswa
.Ag 199803r 002
r I
KEilTENTERIANAGAIilA UIfiI JAKARTA FITK ,t- rt H".ffi
tb # WN,5112
FORM{FR}
ffitE*,
No-Dokurnen : FfTKFR-AKD-O81 Tgl.Terbil : 1 Maret 2010 No. Revtsi:
:
Hal
Ol 1t1
SURATBIMBINGANSKRIPSI Nomor: Un.0l/F.l/I(M.01.31.......n0D L,amp.: Hal : Bimlingan Skripsi
Jal<art4l5 Februari2011
KepadaYth. Dr. H. Dimyati, MA. PembimbingSkripsi Firkultasllmu Tarbiyahdan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Assalamu'a!aihrm wr,wb. Dengan ini diharapkankesediaanSaudarauntuk menjadi pembimbing VII (materi/teknis)penulisanslaipsimahasiswa: Nama
AhmadFarhan
NIM
1 0 7 0110 0 1 3 5 7
Jurusan
PendidikanAgamaIslam(PAI)
Semester.
X (sepuluh) a
Judul Skripsi
: PENGARUH PELAKSANAAN BANTUAN OPERASICNAL
SEKOLAH (BOS) TERHADAP PRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAD SrSWAKELAS Vrr SMp NEGERI24I JAKARTA Judui tersebuttelah disetujui oleh Jurusanyang bersangkutanpada tanggal 15 Februari 2012, abstraksVoutline terlampir.Saudaradapatmelakukanperubahanredaksionalpada judul tersebut. Apabila perubahansubstansialdianggap perlu, mohon pembimbing menghubungiJurusanterlebihdahulu. Bimbingan skripsi ini diharapkanselesaidalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjangselama6 (enam)bulanberikutnyatanpasuratperpaqlangan. Atas perhatiandankerjasamaSaudara, kami ucapkanterimakasih. LTas saIamu'alaihtm wr.wb.
AgamaIslam
199803 1 002 Tembusan: l. DekanFITK 2. Mahasiswaybs.
,lv
I
PEMERINTAHPROV|NSTDAEMH KHUSUSTBUKOTA|AKARTA DTNASPENDIDIKAN SEKOTAHMENENGAHPERTAMA(SMP) NEGERr241 TAKARTA !1.Pendidikan Pulau Tidung Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
SURATIKETERANGAN NOMOR: 070 / 1.851.2.046 Yang bertanda tangandi bawah ini KepalaStvlPNegeri 241 fakarta di Pulau Tidung Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Kabupaten Administrasi Kepuiauan Seribu, menerangkanbahwa: Nama TempatTgl. Lahir NIM Fakultas/furusan Semester Alamat
AHMAD FARHAN fakarta, 01 oktober 1989 107011001357 llmu Tarbiyah dan Keguruan / Pendidikan Agama lslam Xll ( Dua Belas ) Pulau Tidung Rt O4/O4 Kel.Pulau Tidung Kec. Kep. Seribu Selatan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Bahwa Mahasiswatersebut telah melaksanakanPenelitihan( Riset ) di SMP Negeri 241 fakarta untuk keperluan melengkapi PenyusunanSkripsi dengan fudul " pengaruh Pelaksanaan Bantuan0perasionalsekalah ( BOS) terhudaphestasi Belajar SiswaKelas WI SMPN 247 Jakartn " Demikiansuratketeranganini di berikan untuk dipergunakansebagaimmana mestinya.
fakarra,24 fuli 2013 KepalaSMPNegeri241fakarta
M AI I D, S.Pd NrP.19721427L999431007
I
I i,.1.
AFiGKET PNLAKSANAAI\IBOS (BAIITUAI\ OPERASIONALSEKOLAIT) DI SMP NEGERI 24I JAKARTA
PETT]NJUK l. Bacalahbasmalahsebelumandamenjawab 2. Bacalahpertanyaan di bawahini denganbaikdanbenar 3. BerilahtandaSilang( { ) padajawabanyangandaanggappalingbenar 4. SS(SangatSetuju),S (Setuju),TS (TidakSetuju),STS(SangatTidakSetuju) datayangbenardemi kejujuranandaagarpenelitimemperoleh 5. Diharapkan tercapainyatujuanpenelitian 6. Dalammengisiangketini tidak adajawabanyangbenaratausalahyangbersifat pribadi akankamijaga kerahasiaannya anda 7. Terimaksihataspartisipasidankerjasama pertanyaan Jawablah di bawahini denganmemilihalternatifjawabanyangpalingbenar! Nama Kelas JenisKelamin Pekerjaanorangtua
:l
{
No
Pernyataan
I
Dana BOS dalammemberikankeringananpembiayaaniuran bulanan sekolah membuat sayabersemangatbelaiar
2
Sayatermotivasidalamkegiatanpraktikumdikarenakandana BOS dalammembantupembiayaaniuranpraktekdi sekolah Walapunsayakurangberprestasidi sekolahdenganadanyadana iuranujianmembuatsayagiat BOSdalamkeringanpembiayaan belaiar Sayaoptimisdengantugassayadi sekolahdapatbelajarlebih baik berkatdanaBOSyangmeringankaniuran sekolahsaya Dalampembiayaaniuran sekolahyangditanggungolehBOS membantusayadalambemrestasi Dalamperlengkapan buku-bukusayadi sekolahyangditanggung buku-bukuyang danaBOSmembuatsayamudahmendapatkan savaineinkan Perlengkapan bahanbelajardalamprosesbelajarsayayang didaoatkan di sekolahberkatbosmembuatsavasiat belaiar perlengkapanalat-alattulis yangdi Sayabelajarmenggunakan dapatkanberkatdanaBOSmembantusayadalamprosesbelajar lebihsemansat sayadi sekolahsangatmemadaiberkat Alat-alatperlengkapan danaBOS danaBOS Perlengkapan sayadalamprosesbelajardipengaruhi untuk sekolahsaya WalapunbukupelajaransudahtersediaberkatdanaBOSdi Sekolahmembuatsavasulit bemrestasi Pembelajaran denganbuku pelajaranyangmemadaikarena adanyadanaBOSmembuatsayaraiin belaiar tanpadanaBOSdalamproses Sayamerasabisaberprestasi pensadaan bukupelaiaransavadi sekolah belaiarsavadalam Belajardenganbukupelajaranyangtersediadi sekolahmasih belumcukupdalamprosesbelajarsayawalaupunsudahdibantu olehdanaBOS Sayamengalamikesulitandalamprosesbelajardikarenakan saranayangdigunakankurangmemadaiwalapunsudahdibantu danaBOS Prestasisayadisekolatrdipengaruhisaranapendidikanyang memadaiberkatdanaBOS RuangkelasyangdibantudanaBOS di sekolahsayamemadai belaiarsava dannvamandalamDroses DanaBOSdalamprosesbelajar,sayadi sekolahpembeliaan mempengaruhi bukupelajaranyanglengkapdi perpustakaan semangatbelaiarsaya
3 4 5 6 7
8 9
10 ll
t2 13 t4 15
t6 L7 18
1 9 Dengan menggunakansaftmalaboratorium komputer pendidikan di sekolatrvans di danai oleh BOS membantu saya giat belaiar
Jawaban
ss s
TS STS
v 1l
20 Dalamprosesbelajarsayadi sekolahdipengaruhisarana 2l
LaboratoriumIPA oendidikanvanedibantuolehBOS materidi sekolah Responterhadapcaragurudalampenyampaian dalamprosesbelajarlebihbaikberkatdanaBOSyangmembantu belaiarmengaiar Droses
22 Guru sayadalam penyampaianmateri yang diajarkan kepada savakualitas suru savameninekat berkat danaBOS
23 Gurusayaselalumemberikanpelajarandenganseriusberkat 24 25 26
27
semuakeperluangurusaya danaBOSyangmenuniang Dalamprosesbelajaralatperagayangdigunakangurusayalebih belaiar variasiberkatdanaBOSvansmembantu Droses DanaBOS sangatmembantuguru sayadalammenyampaikan materidenganmetodeyangbelumpemahdisampaikan,berkat BOSmetodelebihefektif DanaBOSmenunjang dalamkegiatanbelajarmengajarguru mengzunakan mediabelaiar Guruselalumelakukanevaluasibelaiarsecaraberkala
28 Penambahanhonor (insentif) dari BOS membuatguru dalam Drosesbelaiar mensaiarmengalami peningkatan 29 Pemberianhonor (insentif) dari BOS membuatguru lebih termotivasidalam memberikanmateri pelaiaran
30 Gurulebihdisiplindalammasukkelassetelahmendapatkan dana BOS
terhnaLasifr. atasperfwtian,frgsefinan [an frgrjasamanla Say ucapfotnterimafrasifr
tt4
ROspottfen
1
,1
:lr
I
HASIL WAWAI\CARA KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI24l JAKARTA Nama
: Majid,S.Pd
Jabatan
:KepalaSekolah
Tanggal
:2 8 A p ri l 2 0 l 4
Tempat
: RuangKepalaSekolah
Pedomanwawancarakepalasekolah: 1. Bagaimana sejarahberdirinyadanapavisi misi SMPNegeri24I Jakarta'l Jawaban: Berdirinya suatulembagaatau instansitertentudilatarbelakangioleh suatupemikiranataudorongantertentu.Begitujuga berdirinyaSMPNegeri241 Jakafia, PulauTidungKepulauan ini didasariataspemikirandandorongandaritokohmasyarakat Seribu.BerdirinyaSMPNegeri24l Jakartaini berawaldari sekolahkelasjauh (SKJ 133) pimpinaninstansiataulembagapendidikan yangdi dirikan padatahunl98l dansebagai sekolahinduknyaberadadi Pulau tersebutpadasaatitu oleh BapakSuyoto.Sedangkan Panggang(Masih dalam lingkunganKecamatanKepulauanSeribu).Kemudian,pada Desember1986diresmikanSMPNegeri24l Jak,arta tahun1986tepatnyapadatanggal22 sebagaisekolahnegeri.Hal ini dapatdiperkuatdengandikeluarkannyasuratkeputusan Di denganSK. No. 0886/D/1986. PendidikandanKebudayaan dari Kanwil Departemen sampingitu, latar belakangberdirinya SMP Negeri 241 Jakartasemata-matakarena umat,terutama didorongoleh rasatanggungjawab yang tinggi terhadapperkembangan generasimendatangagar bergunabagiagama,bangsadannegara dalammempersiapkan danaBOStersebut? 2. ApakahSMPNegeriz4l Jakatlamendapat Jawaban: Ya, sejak pemerintahmencangkanprogram bantuanoperasionalsekolah,sekolah SMP negeri 241 JakartamenerimaBOS sejaktahun2005 sebagaiprogrambantuan dalamkegiatanoperasionalsekolah. 3. ApakahsetelahmendapatdanaBOS sekolahmasih memungutbiaya dari siswa? Untukbiayaapa?
$/ I I
Jawaban: SetelahSMPNegeri 241 JakartamendapatBantuanoperasionalsekolah, sekolahini tidak lagi memungutbiaya pendidikan,adapunhal-hal yang mungkin terjadi jika sekolahmemungutbiaya adalahuntuk kegiatanstudy toure yang sudah dilakukanrapatinternalantarakepalasekolah,dewangurudankomitesekolah. 4. Apakalrpenggunaan danaBOS di SMP Negeri 241 lakafia sudahsesuaidengan petunjukteknispenggunaan danaBOS? Jawaban: penggunaanBOS tidak boleh di gunakandi luar komponenyang telah ditetapkanoleh pemerintah(13 komponen)dan sekolahharusmampumenggunakan bantuanuntukkegiatansekolahyangpalingprioitas. ).
penggunaan danaBOS? pelaksanaan Siapayangmenjadipengawas pendidikantanggungjawab pemerintah Jawaban: Dalam rangkapenyelenggaraan dan pemerintahdaerah(SUDIN Pendidikan)sebagaipenanggungjawab terhadap pendanaanbiaya operasi satuanpendidikan yang diberikan sampai terpenuhnya standarnasionalpendidikan. adalahkepalasekolah,dewanguru Adapuninternalsekolahyangmenjadipengawas dalamkegiatanpendidikan. dankomitesekolahuntukprosespenggunaan danaBOS? Apakahadasanksiyangdikenakanjika terdapatpenyalahgunaan wewenangyang dapat merugikan Jawaban: ya, sanksi terhadappenyalahgunaan yangberwenang. Negaraatausekolahdan siswaakandijatuhkanoleh pejabaVaparat dapatdiberikandalamberbagai sanksikepadaoknumyangmelakukanpelanghgaran bentukmisalnyapenurunanpangkatsampai kepadaproseshukum dan pemblokiran sementara.
penggunaan danaBOSdiawasi? 7 . Apakahmekanisme anggaranyangdiberikanpemerintahselaludi awasi Jawaban: ya, semuapenggunaan sebagaibentuk pemantauanterhadappenggunaanbantuanyang diberikan kepada masiang-masing satuanpendidikan(sekolah). 8 . BagaimanamekanismepenyaluranBantuanOperasionalSekolah(BOS) kepada siswa? Jawaban: ProgramBOS di keluarkanberdasaraknsetiap tahun anggaran.proses mekanismepenyalurandanaBOS yaitu dilakukandenganpencairantriwulan selama sekolah. satutahunmelaluikepalasekolahataubendahara
I
ir.
9. Saranadan prasaranaapa sajayang dimiliki SMP Negeri 241Jakatta? Jawaban : dengan adanya bantuan operasional sekolah tentunya sangat membantu dalamprosespenyediaansarandan prasaranyang dimiliki oleh sekolahmenjadi lebih baik terutamakeadaanruang kelasdan perelangkapanbelajar di sekolah. 10.Apakah ada peningkatanprestasi yang ditunjukan oleh murid di SMP Negeri 241 Jakarta? Jawaban : ya, pengkatan prestasi di sekolah tentunya ada namun belum mencapai peningkatanprestasi yang signifikan. Peningkatanyang lebih menonjol adalahdalamkegiatanlomba-lomba antarsekolah.
Pewawancara
Terwawancara.
Ahmad Farhan 0271p99031007
, le/
,
I
k
}{
ct
F
Cg
ri
OI
,ja
b4 o{ o0 o{) o0
g :: g
t-i ol cl
cl
tr c
OI !!
b{
c
b(
tr GI
bI
tq
o{ o{ o[ b0 cit
G'
b!
6t
b! fil
L
b!
bI
F
.J
bT OI
tr
L
Lr
oo Gl
C)
tr cl
cl L.
F
c) I c)
b! 6t L
c
f>
G
A
-
&
lr at
cl
,-
(6
o
E
c)
bt
b{
bt
al
(ll
GI
d
GI
(s c)
(g
CI
()
d Q)
(\t
a.)
OI
OI
OI
OI
tr Gt
(d
GI
!€
GI
() o
() ()
ct c)
(g C,)
c)
q)
q)
CI 0.)
of of
b{
ol
ol
bI
ot
OT
bI
bI
'o E E € .(' .(t F F F F F F F F F F F F
5
(l
c)
cl q)
(.)
OT
OT
h{
GI
o) z z z z z z z zz z z z z zz z z z z z z
'r3
"o "tr, F
F (g
GI
tr 3
al 5
Gl
5
5 cg
(E
(l
Cg
ro
G'
bf
tr
E
E
co
F
F
F
d
(l
ct
L
J
F ;)
F rh
z
cl
F
6t
G'
GI
F br
6t
z
cl
t'{ A
FI
tr B
!q
L
rv. A
a
cg
a
a
a
"o
tr Jd
3
a
(n a
cl
tr (g
GI () tr tr (t) q)
o
(g Lr
z
(n
Lr
o
E q
,o
cn
a
&
z
€
a
X X X X X X X X
q)
M
Ls =4
EE zFl Fl
r\ € c\
c-l c.l a.) cO F- c-.
\o r\o cO r- fr
!f,
f-
t\ \o
t-
J
Fl
Fl
t]
11
F1
c.l t\
Fl
t]
@ @
(n
!l
ra
\o s \o
rn \o
J
Fl
rrf
Fl
z
F-l
a
z
M
? U)
? z frl
rr'l
F
z F a
N a
u
s
a
z z z z x F-.]
-l
-l
Fl
J
F]
D a M
P
F F a
irl
a
z
Fl
F1
M D F Fl
rrl
O
z
z
z r-
c\
cO
co
c4
F.l
Fl
Fl
tl
7
t
'I
p
t-
a F z
E t-z
F rrl a (A
N
;) (n a
fF*
z z
z
N cl
\o \a) 6 oo ca \o o\ co !f, \o \o \o lal \o \o cr c\l
Fl
frl
.l
crl
s
o\ c\ r-
J4 (l) ai
c.l t-
rt)
(l)
E
z b{
L
F
c-
o) bo q.)
cS
(g
L
z '.\ z
F F.\
z
3
a
a F-.\
rF1
a
(\l
(l (t
a. a M
2,
l:'
I
c o ct c
G'
E
*
o o Y
.+
t\t
(f)
J
-v -(E o (L
.F
(\
(5
o0 (I)
z
o,
c ([
z
co
a
o\ o\ o\
.cl'E
GI
E i5 q,
.g c o
o) o
5J
€8
[L
C)cl
b0= hp.
c
.g !t
>g
(U c o Y
U)
u
d)
o
x o (L E
5 z
(t c
t o.
lo
1r) co t\ 1\
o
o
r()
r() o
s
ro
(o
F
o o
i-
t\
@
t\
ro
\l 1\
s
rf N
l\
o ot
lo @
o
a o
o o
o r-
@
tr
sN
o
1\
@ @
(\l N
(o (o
E
c
lO F
o F
I\ @
!t c
rJ) @
o
o
t\
@ t\
o
c G
o
q
rl)
V L
o
Ir
(o
(L
t\ j
o5
@
r
N
€
zE
6l t-
C.l c-
J(L
r.l
J
(u 3 o
(o
N
o F
N
CO
lf) t-
$
@
to
GI @
N N
oo
(Y) @
6.1
oo
€
o
CD
o o!
€
lo @
rtt @
00
€
c-
o
o
|..
o
o
€
o F
F t\
o
(o o t\
F
c\
N
ro (o
ro N
t* (o
t\ @
!l F
tr
r() @
N F
@ t-
t\ f-
@
r-
lO t\
1() F
o o
€ ('\
(o I,\
O) F
r
m c\
J
J
€ F-
@ l\
$
N
o o
€ € F-
o
lO t\
o o
rq t\
t--
v fr
o
I-
t-
\o r-
*l
\o t,r
J
\o
*l
F-
J
l-1
u) p
(l'
M
i
@
oo
J
r\ i+
\o
*l
l.*
z F F
F
z C)
z ? z z z .Jj
rI]
N
6
rn
€
|n
F-
ln
6
lo
oo F-
VJ
s & p
F a Fl
M F
6
(o
@
c-
t,-
t-
@
(\I t\
t.'-
\o
F-
o, (o
t.\
m \o
F
F
ro
lr)
ro
* f-
o (o
h
c\
rO co
\o t..-
@ t\
N
o
*
rr) N
F-
\o
lo F
rl 6
F\
lO I*
c)
€
o o
r
a-
F..
N f\
@ fs
lo
F
€ r
r
€ r
o N
o\ \o
*1
@
c-
ro oo oo
\c
-l
r (\| \o
J
o F
J
z
Fl
(o
oo @
o
€ € o\
J
J
o, t\
a cr) \o
J
g
r-- r s \o
-l
z ,
F
z
h
N
x
a
@
o
(\ r\
f-
lo t-
o
@
€ s1'r
F-
c.l
m
J
-J
J
z z
!Tr.
zra
t\
F
\o \o
to
s
t'-
6
F F
oo oo
@
F
z U)
ro
r
N
l\
N
Fr
z
(h
z
z
@
6
F
1r) 1o o o t- t\
v r
t t\
s
t\
F
c\
l\
t\
o o
qt
@ @
(o (o
c-.
F
@
CD
t\
F-
o)
o
t\
ro
o t\
F-
al F-
o t\
F-
€
o F
t-
@ t-
6
r\
@
3
€
ro o o o lo @ o) o, o) o
lO
o
@
d'
(\.l @
1\
T\
a
lo l\
r\
F
t\ F
oo
F. F
tt
(o o
3
oo ot
o ap
oo
s
t\
(o @ o, (\I o o)
lf) t\
€
F
6
F
o,
rO
lo o, (t,
N
F-
t-
t\
o)
F
F*
(.)
ro (,
oo
4
o o
\f
ct)
r()
c! F
o
o
1\
lo
N @
CD f.-
r\
o o
F\
ol @
€
6
rO
o
o
€
@
l\
@
@ @
@
|r) o
o @ o o @ (t) r(, O) o)
o) ca)
@
tt\ (\I CD
t{)
ot
@ F
(\
N
N
6
E (!
@
ct
(> o (,
@
uJ d) F o a uJ v (L ut Y .9 a l--
@
o o
s
Y F
IT I c cL
rf N
E I
J (L
g.
o
@ t\
o @ CD @
v
z o
r\ F @
F
-
(t,
E
z J
GI t\
F CD
-
F
O
F
Fl
td (h
za
F a
E
tr
F
z 5 ? &
z
-z
lJ ;l
7
v)
f* aOl a-O
ta
c\
^r-
,n o\ da"
2z
,{
x
Or 6
!^l
o (n
o)
@
N
?& I
t-l
G.l
$
(r1
sf
(l1
(\
(n
d't
(o
(l1
(f)
fo
(n (n
sf
(n (n sr (o (o (n (n
N
fft
sf
(n
(r'l G1 fft
sf
ft1
(T')
N
(Yl
fr'l
(n (n
(r') sf
(n (n (n
(o (\
sf
CO (r1 sf
Gl
$
(}1
c't
\f
N
(n (r')
sf
ln
(n
(t1
f{
(n
sf
sf
ft')
CN
sf
(n
tf
(n
sf
(r1 sf
(n (n sf (n
sf
(n
ff)
rf
(n (r)
N
(n
(r1 sf
sf
(n
(r1
(r1
(n (n
(n
sf
(r1 sf
(n (n
sl
(Yt sf
(n
(o
rf
(r1
(\
sf
(r1 o't sf
(n
(r1
si
sf
sf
N
sf cl
N
Gl
(r1 .f
(r1
$
(n (n (n
sf
(n (n
g (!
(n sf (n (n (n sf
(r'l
sr (n
fft
(n
(\l
(\l
(\l
N
(fl
N
N
N
FI
FI
=f
N
(n
sf
(Y1 G')
F{
=Fl PZ
o st (r) E o (fl
FI FI
if
(\l
F{
sr
(n
(r1
N
rf
(\I
Vt
(n
Crl
(n
ln
sf
(n (n
G1
E o
N
(n
(n
?€)
(r1
(\l
C'r
(n (n
(\I
(\l
(!
(\ (\
sf
(n
(.r1
0 F1
o
a
o) (n si
(r1 N
o
(n
Gl
(o sr
N
(n
(r1
G.)
(n
(\l
(n
qf
(n
sf
(n (r') (n
N
(n
s (n
(n
frl
sf
sf
(n
(\
sf
N
N
(Yl
(r') (r1
N
N
(n
N
(rl
N
(\
N
N
N
N
(n (\
N
N
G1 N
N
(r1
N
N
N
FI
(\
(\
(r1 sf
N
(n
$
N
m
N
('n
N
N
FI
N
FI
N
(n (r)
sf
(\
(n
(l1
sf
G't
sf
ft)
(n
0,') sf
(n
N
$
cr) sf
N
(n
|l1
N
rl
(\
N
(\
N
(\
sf
N
N
(n
(o
sf
(n sf (o
N
F{
(\
FI
$
(n
G.}
$
G1
sf
(n
(r1 sf
sf
(n
sf
(n (o
(t1
f{
(n
('r'l
ftl
G.}
(n si (n sr sf
a\l
sr cn
N
(\ if
N
sf
o1
G)
sf
G1
tft
{ft
lr
(r1
rn v
(o
(r)
\f
m
(ft
sf
LN
sf
(n sf (r') (r'| rr.} sr
sf
(n
(Y)
ft1
sf
(Yl
sf
(t')
(r'l (t1
sf
(r1 sf
ff1
(r1 sf
(n (r1 sf
N
=f
(n
fn
(r1 =f
fo
=t
(t)
=f
FI
(n
(r1 ('r1
Gl
(}1
(r') (Yt {r1 t
{\l
N
(t'l
ltt
rcl
cn o FI
(\
sr
(r) sf
F{
N $
m sf
sf
N
N
FI
(n
Gl
N
(\
(1t
cl
sf
sf
(n sr sf (n (n
(n (n (n (n
(n
(Yt
sf
sr (\ sf
N
(n (n (n
(\
(Y.)
(n (n m
sf
ft.l
F{
sf
Gl
o
(t1
(n (n
o (\ (n
CL
o't
(r1
si
FE t-l
N
(n
(\
cl
Fl
m
f{
(l1
(n
tM
(n
('n (n (\
@
tr €
ZA
(r1
(r1
(f)
(g (!
z
(\l
N
(\l
g
H= fra
(r1 =f
(r1
7 i; Flv
Lrr
N
G')
(\I
?!t FI GI
(n (n (n
ol C') N N sf o o or € ('r
FI
rd a
lr
F{
N
ol
sf
N N
Fl
(Y)
l.f)
o) o
N
FI A
F<
(Yl
CN
sf
(n (n sf (n N
IF
N
N
(tl
(n
H
3s 21 r(g
rt! C'l
(r1
N
F]
c) (n
o) (n oo o or €
(n
N
v
(\ o) (o Or @ @
@ 6
Ol N
(\
I
FI
(t'l
N
ft't
6l
qr
fft
(vt
N
6rt
sf
(n (n sf
fn
(\
sf
sf
(n
(Yt
(n sf
CN
sr
N
sf
t\
(r1
ftl
sf
sf (r')
(r1 ('r') sf
CO
s
rYl
(o
sf
(n
(t1
N
sf
a't
sf
(i'l
tY'l
(t1
{r1
(n
(r1
ft1
(\
(n
sf
sf
(tl
rt
{t'}
(f)
=f
(\l
rif
G1
sf
(r1
@
ctl
("r') (r) sf
sf
6l
=f
(Yt
(t'1 |r'!
(n sf
co
sf
tn ro
(\
.t
''l
o
z
o
F{
(.t) r{
r{
FI
F{
o N
N
a
DENAH SEKOLAH SMP I\IEGERI 241 JAKARTA Kantin
R.Kelas IXA
Ruang Guru
Ruang R.Kep. TU Sekolah
Rumah I Rumah Dinas I Dinas
LAB Komputer
Lapangan
I
Mushola Perpustakaan
PintuGerbang
LAB IPA
I I
i. t-
tr o
(g
CD
c 6
J'G l
o o
}4
t+ c!
(r)
:5 -g
Lr (l) bI) (l)
(\l
L
z
o
(L
c(E CD c o .ct'e
u)
z
R'
E 6 o,
.-l o 5J 'a c) E E/)
.E c o
CD c
o tL'
(l)cg
9pE
HA JC q)
c
.g !t
>v
o .c o Y
c (\l
t
@
o
-
t\ g)
z
F
@ 6
?
o
o-
t uJ a IIJ
IJJ
U)
= Y Y
@
(o o
..4 o
o |r, CD o
E
o o
l{) @
o (o o o
o
CD
CO
lo
lo
F
o-
2E
F N F
J(L
J
€ (\ F-
€
(\l @
ln @
€
CD
00
€
€
o o
00 t\
rtt
€
lf1
ro
ia F-
F
F.
ro o
rr
to
tn
€
€
F
t\
o
ra) t.
I
N t\
t\
l
t c.
@
lar
ro |n
00
€
00
@
lr-
ra) t-
c.-
q
€
€
@
N @
€
ra t\
oo
€
€
(> o)
o ('r
o
o
()
CD
o o)
() o)
r.l, ra o €
o r\
o
o
o
1\
t
F-
(o (o €
@
s
a
rn
t\ (o (o
$ F-
F-
€ t*
r\
@
00
r.
o
rf1 € €
{N
h
h-
N
lr
@
o
lo
lo F
o
lr)
o
@
@
@
t o
o N
o) o t*
F
t\ m c-
(n m
4..
l
@
F*
\o F-
l
\o m t.-
J
t".
t'-
l\
ro
r-
r\
@
ral r(, (o
F-.
a
@
a 6
\f F-
\o
-]
tr-
o\
4, 0(
F-
J
I
6
t*
to (o
ro F\
t\
F
r
a t-
ra
s J
o\ \o
tl
M
?
a
z3
t-'1 a
z z z N
€ € f..
6l
c,
o
(Y)
FI
o
o
(o
tn
t\
@ F
u.) € € € co @
ral 00
l(, @
oo
€ 6l
oo t-.
U1
@
r'-
€ o c.. @
0,
n
r(l tr
€
r.| t\
tct t\
o 6
€ o @
N
€ r-.
@
!t
ra oo
lo
(o o
m
o
o o
i.)
ral
\o
ral \o
\o \o
J
>J
ra \o
J
00
o\ n
I
s z Y a
F v7
N
oo ca \o
.l
t.
F-
tl
E l
\o
z *l
u)
7,
v F
:-)
.1
G' 6l
(')
to
rn c.-
lo i-
t-
F
N
F. t
(\l
6
J
J
I
z z z
z
z
o,
F
lo N
00
@
t-.
00
t\
o
ra \o
N @
t\
ro
t-
t-
@
@
c-
(o
(o
o
c?) \0
N
\0 ln € r-
t o
t\
r tr-
(o
l*
t-,
\f F
@
lar
lo
\o
t,-
s t.-
N
lo
F
(\l
sl
lo
@
z z F
D U)
F-
ra t\
ro r/)
tl-
r-
6
o
N
(U
= o 6 o E (s z
o o
(r, @
t\
rl
€
l()
o
F*
o
cl
lo
t\
@
GI
I
(o
o)
f,
(0 @
i-
(o (o ro 6l g) (o o) (\I () rr) g)
N
GI
@
CD
o) o)
() @
(o (o o) (o @
ro
(o o r() @ (D
@
CD
@
c Y
CD
@
CD
I-
t
o
ro o co t\
o o
u) ro o) @
l()
s
lo
(9
!
(!
@
(')
o (0
@
6l @
s
@
0
N
lf
6
$
t,Ct
o
@
N
F-
@
lo o
o
ro o
r(,
@
@
(o o
N
F-
o
€ o)
o
t\
(\t
o
@
@
@ @
F-
E
CD
@
t o
J
I l@
l{'it
@
@
o o
a og .q .E (L o og o = =
o
o
@
c
(o {
ro to t
Y F
C (5 !,
e)
r.l
z N
v. a
F
J
r a |4.
za
F Fz a 3 E
z ti
z
Fl
z
a
t i. t$ l-a
g
$
c.l
ro
o
bI) 6l I
!
u
6l I
-
lr bl E 6l
ca cq
Cq
=
cl
F b0 OI b! -
F
bT h!
}:
g g
l:
E
tq ,F bI
cq t-'r F
E
ct
bt ct
c{ .?
(g .F
b{
h[
F b[
g
(l
g
cn cl ca (q € 5 .= .= = u F F F b[
ht
b0 b!
C(l
g g
RI
bI
g
cq CN Cg G 5 5 F F F b0 b{ bI bT RI g 6 g
Cq F b{ ct
()
GI
z
b{ cl k
v)
= F.{
.-i
u €
L
6t
c 'tr (t) .ll c)
B € Fr bl
c
cd GI .!)
z z
R'
g ct
(g
crt at
(l
(l
ct
(l
b{ Fi 7
o{
g
tr i1 EI d c\t 6 crt d ct arl Gt 6t .q) E 6 6
crt Cg C' ct RI Gt (l o E .o) . Q )
tr
tr
d
crt cd at (€ crl crl 6t GI GI 6l C) .(l) , o o) o)
c
Cd
Ctt
(l
cl o)
6 E E c) c) zz zz z z z z z zzz zz z z z zz .q)
L
6l
e -t g p
bt bt ot b{ ol ri tr gp ci tr = -o 3 2 G € E € I Fi F F F F F at ((l cl Gl cl 3 I a 6 L ^\
F
{ra
6t
E 6l
OI g bI Fi = 'ot F GI
E
F. F (tl
C(l
u( Fi 2 F al
u = u ,
E
E -
bI g
bI H
F
)
al
E
F GI
u =
cl
ot bI o{ OI o{ b{ b[ bI b[ tr tr € tri tri FI dp g 3 '1:, a u = 't' F 't' E ! "o F F F F F F F F F 2 GI
=
cl I
(tl
cl
D
(l
GI
cl
=
t
u
cl
cl
u
F]
5
6l
;)
Fr rh
v
z
63 6t
z
6l L
C\I
F t
-CB C!
(1
Cg
d
H
g A v
tr
tr
€ lr
bt !
Cg
g
F
Cg
a a
tr
at
ct
.F
g
tr J
7
a
u)
tr p
€ .o a a
co ! cq G
cl
a
z
v
a
Lru f-
c\ f-
C-
F1 J
6t
V)
G
M
z
&
V)
o o s a &
E
X X
x
X
G'
*{ =
z
f-
C-
\o
Fr
F]
Fl
Fl
F]
-l
'\
Fl
C\ co co ca
Fl
.l
(r)
tr
z
fr'l
z
l-l
Fl
Fl
F]
F]
F]
F]
Fl
a
zz
N a p
o
z
M a M
p & ts
Fl F-\
z
zD
z
F a a
z
hl
;)
M F
7
a
N
o
z a
F: a V) r?I
ct) :
F
Fl
Fl
Fl
F
Fl
zz
z z 3r-
(E
xX
f-
F
rY\
(l)
fr
6
z
fYl
\t
a c art €
\o rr| oo € tf,ca \o tr€ ra o\ lf6 ca oo sf * rn c\ rn \o \o \o \o \o \o rn \o \o
oo c\l ca fr \o $ c\ cn ca \o ra tr*
N E
cl
XX
€)
F
Fl
.l
ct'
I o) tr tr E a ch u tr 5o
a 6
E€ €E
'.{
cl
E
F. F
z3
Fl F-]
z z
F a a
z o
o
o\ o\ o\ r\
,"4 )"N
^ t\!
C)
\o\
c()
FA; h.H,
b0 6
c.l
h,""F:
{'7 : , 'rl "#
v I
LEMBAR UJI REFERENSI Nama NIM Jurusan Fakultas Skripsi
No
I
2 a J
4
AhmadFarhan 1 0 7 0110 0 1 3 5 7 PendidikanAgamaIslam Ilmu TarbiyatrdanKeguruan bantuanoperasionalsekolahterhadappengaruhprestasibelajar Pelaksanaan siswaSMPNegeri24l Jakafia Dosen Pembimbing
Buku Referensi Ahmadi, Abu. Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam. Bandung: Armico, 1986. Ahmadi, Abu Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses. Solo: Aneka , Cet.I.l993. Al-Rasyidin dan Nizar, Samsul.Filsafat PendidikanIslam, Pendekntan Historis, Teoritis dan Prahis. Ciputat: PT Ciputat Pres,Cet. II, 2005. Amaliyah, Rezeki Hubungan antara Kedisiplinan siswa Dengan PrestasiBelajar Sosiologidi SMA Triguna Utama.Skripsi S1 FakultasIlmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif Hidayatullah, Jakarta2010.
5
Ali. Lukman KamusBesar BahasaIndonesia.Jakarta:Balai Pustaka, 1991.
6
Arifin. M.Ilmu PendidikanIslam. Jakarta:PT Bumi Aksara 2009.
7
Arikunto, Suharsimi.Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPralaek Jakarta:RinekaCipta Cet.XII, 2002.
8
Buchori, Mochtar. Tehtik-teknikEvaluasi dalam Pendidikan Bandung: Jemmats,1983.
9
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka.1990.
\y \
Departemen Pendidikan Nasional, Petunjuk Pelalaanaan Program KompensasiPenguranganSubsidiBahan Balwr Minyak (PKPS' BBM) Bidang PendidikanDasar dan MenengahBantuanKhusus 10 Murid (BOS).Jakarta:Direktorat JendralPendidikanDasar dan Menengah,2003. / 1
.d
I' I
L,:,
.l'
DepartemenPendidikan Nasional dan DepartemenAgama, Petuniuk PelalrsanaanProgr am Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan lt Bakar Minyak (PKPS)Bidang PendidikanDasar dan Menengah Bantuan Khusus Murid (BKM. Jakarta:Direktorat Pendidikan Dasardan Menengah,2003. Departemen Pendidikan Nasional, Petuniuk Pelaksanaan Program KompensasiPenguranganSubsidiBahanBaknr Minyak (PKPS) 12 BidangPendidilmnDasar dan MenengahBantuanKhususMurid (BKM. Jakarta: Direltorat Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003.
l3
Djamarah, Syaiful Bachri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka CiptA 2002Habsy.Kanus Populer. Jakarta:Centre,Cet. )Oi 1983
l4
Hadjar, Ibnu. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian.Jakarta:Raja GrafindoPersada,1996.
15
Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Offset.1992.
t6
Jamas,A. Black dan Dean J. Champion, Metode Penelitian Sosial. Bandung:Refika Aditama,2001.
I
t 7 Kartono,Kartini. Psikologhi Umum.Bandung:MandarMaju, 1996. KementerianPendidikandan KebudayaanPetuniukTelcnisPenggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Laporan KeuanganBantuanOperasionalSekolahTahunAnggaran2012 . 18 Jakarta : Direlctorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan.2012. KementerianPendidikandan Kebudayaan, PedomanOperasionalBOS provinsi Jana Barat. Bandung:Dinas PendidikanProvinsi Jawa 19 Barat.2009.
20
Langgulung,Hasan PendidikanIslam MenghadapiAbad l@'21.Jakarta: Pustakaal-Husna-1988.
PengaruhModelPembelajaranChildrenLearning Leni, 105016300600, In Science(Clk) TerhadapHasil Belaiar SiswaPada Konsep 2l Sa'adatul Mahabbah Getaran Dan Gelombang Di Mts Pamulang,2005. Maji4 Abdul. Peran Bantuan Operasional Sekolah dalam Meningkatlun Minat MerryekolahkanAnak. Sl Fakultas llmrr 22 Tarbiyahdan KeguruanUIN Syarif Hidayatullah,Jakarta:2003. 1
"l
r\
\(T
{
Mataruu Lulu Il. EfeWiJitasBantuanOperasionalSekoloh(BOS)dalam peninglmtan mutu pendidikan di SMP Al-Madzhab Ciheulang 23 Bogor. 51 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidavatullah.Jakarta: 2006. Paimun. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Direktorat Jenderal 24 PembinaanKelembagaanAgamaIslam dan UniversitasTerbuka, t997.
25 Pasaribu.ProsesBelajarMengajar.Bandung:Tarsito,1983. Permata, Sinta Dwi. Stufu Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolahdalam MensukseskanWajib Belaiar SembilanTahundi 26 MTs UnwaanunnajahPondok Aren Tangerang Selatan. Sl FakultasIlmu Tarbiyahdan KeguruanUIN SyarifSHidayatullah, Jakarta:201l.
27
Sardiman.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Press.1995.
28
Saroni,Mohammad Orang Miskin Harus Sekolah.Jogiakarta:Ar-Ruzz Media,2010.
29
Slameto. Belajar dan falaor-fahor yang mempengaruhinya.Jakarta: BinaAksara Cet.I, 1988.
Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan dengan Pendelmtan Baru. 30 Bandung:Remaja Rosdakarya2000.
31
m/
\t
-.i
Sudjana,Nana.Dasar-DasarProsesBelajar Mengajar. Bandung:Sinar BaruAl-Gensindo.1995.
Sudjana Nana dan lbrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidiknn, 32 (Bandung:SinarBaruAlgesindo,2001.
I \ \
aa JJ
Supriyadi, Dedi. Jaring Pengaman Sosial Pendidikan Bandung: alFabeta2000.
34 Syalr,Muhibbin Psikologi Belajar. Jakarta:Logos, 1999.
35
.I
,l
Suyanto.Refleksidan ReformasiPendidilan Di IndonesiaMemasuki MileniurnIII. Yogyakafia: Adicita Karya Nusq 2000. \_/
Tohirin. Psilwlogi PembelajaronPendidikanAgama Islam. Jakarta:PT RajaGrafindoPersadq2005. Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru professional. Bandung:PT Remaja Rosdakarya, Cet.2, 2005. Undang-undangRI No. 20 Tahun 2003, SistemPendidikan Nasional. Jakarta:SinarGrafika 2003.
NIP. l 9640704t993031003
,'i
l'
I :l
f:
,'
l',
1
I