Skrip Narasi Film Dokumenter Konser Metallica di Gelora Bung Karno Jakarta Teks Sumber (Indonesia): Sabtu, 17 Agustus 2013. Hari ini adalah perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-68. Dan hari ini juga merupakan awal dari persiapan salah satu konser musik terbesar yang akan menjadi bagian dari sejarah pertunjukan musik di Indonesia. Waktu berlalu, jam berdetak. Kami hanya memiliki 7 hari untuk melakukan yang terbaik sebelum tenggat waktu serah terima dengan tim produksi artis. Ribuan orang meninggalkan rumah mereka untuk bermalam di stadion nasional kebanggaan bangsa dan para pendiri negeri, Gelora Bung Karno. Terlepas dari semua rintangan dan skeptisme dari mereka yang menghalangi jalan kami, bahumembahu, bersama-sama, siang dan malam, kami harus yakin bahwa kami dapat mewujudkan mimpi para penggemar musik di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Venue. Panggung. Tata cahaya. Tata suara. Sistem rangka. Layar LED. Barikade. Pelindung rumput. Dari nol, kami harus memastikan segalanya dipersiapkan tahap demi tahap. Produksi ini harus dieksekusi secara sempurna. _____ Bagi kami, ini merupakan panggung terbesar yang pernah kami lihat dan kami kerjakan dalam industri pertunjukan musik. Perencanaan dan pembuatan panggung dikerjakan oleh TAE. Dan peralatan utama oleh Adi Tent. Untuk pertama kalinya, kami menggunakan rangka alumunium yang dilengkapi dengan sertifikasi dan ukuran yang presisi untuk rangka dasar, daya tahan terhadap beban, ketahanan terhadap angin, bahkan getaran.
Panggung dibangun secara sistematis dengan estimasi batas waktu. Perkembangan kerja per hari terwujud dalam sebuah pencapaian kerja tim yang hebat. Tata cahaya dan layar LED disediakan oleh Focus Production. Pada awalnya, tim tata cahaya mengalami kesulitan berkenaan dengan permintaan dari tim artis. Tapi semua dapat diatasi dengan lancar setelah kami merujuk pada panduan untuk setiap hal yang diminta oleh tim artis. Ratusan item lampu dan layar LED yang disediakan oleh Focus dipasang tepat waktu sesuai dengan linimasa produksi. Dan semuanya ditangani dengan efisien. Ada 48 pengeras suara di masing-masing sisi, dengan kekuatan maksimal 250.000 watt yang akan menyuguhkan kekuatan musik yang hebat yang dimainkan oleh artis. Dan itu harus dapat memenuhi hasrat, kemeriahan, dan euforia para penggemar musik di Jakarta. Ada sebuah pengalaman unik berkenaan dengan tata suara. Sejak 2009, awal kami berkecimpung dalam industri konser, kami belum pernah melihat Front of House (FOH) yang tidak berada di tengah-tengah. Jadi kami pun menanyakannya kepada penata suara. Dia berkata, “Kami melakukannya pada dasarnya untuk memberi penonton VIP pemandangan yang lebih baik untuk menyaksikan pertunjukan artis. Selain itu, penempatan Front of House yang tidak berada di tengah-tengah ini menjadi tren baru di Amerika dan Eropa. Front of House bisa bisa dibangun di lokasi lain, dan tentu saja tetap dengan proses yang sistematis.” Menggunakan stadion nasional Gelora Bung Karno tidaklah mudah. Kami harus berhati-hati dengan lapangan sepak bola tersebut. Untuk itu, kami harus menggunakan pelindung rumput untuk mengalasi stadion. Kami mengimpor pelindung rumput langsung dari Amerika. Pelindung rumput tersebut pernah digunakan di Olimpiade London. Tapi permasalahannya adalah, ini kali pertama jenis pelindung seperti ini digunakan di Indonesia. Dan kami jelas harus memberikan pujian kepada Coen. Ini adalah pertama kalinya dia bekerja dengan kru Indonesia. Dan dia memimpin tim, dia memandu tim, dia mengarahkan tim, dan mengatur lalu lintas tim dengan cara yang sama. Dengan usaha terbaiknya. Jadi, untuk pertama kalinya pelindung rumput ini
berhasil dipasang di stadion GBK, meskipun ada kesalahan perhitungan jadwal. Namun tetap, Coen melakukannya dengan baik. Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penonton festival, kami mengimpor barikade Mojo langsung dari Australia. Barikadi Mojo berfungsi untuk menahan gelombang tekanan para penonton di tengah area festival. Area festival akan dipernuhi oleh 25.000 penonton. Jadi, keamanan adalah prioritas. Ada 315 barikade Mojo telah dipasang di area festival, dan kami harap semuanya bisa memberikan keamanan bagi penonton di area Festival. Bagi kami semua, menyelenggarakan acara ini bukanlah hal yang mudah. Tapi itu tidak berarti mustahil. Kami berusaha menangani semua kekurangan yang ada sebaik mungkin. Dan kami berusaha yang terbaik hingga tetes darah terakhir. Bekerja di area backstage bagaikan melakukan sebuah keajaiban. Kami memasang partisi ruangan untuk memaksimalkan privasi bagi anggota band. Kami menyulap kontainer logistik biasa menjadi studio mini untuk tuning room band. Kami membangun teknologi toilet portabel dan menyuplainya dengan air mineral untuk kebutuhan sanitasi artis. Selain itu, kami tiba-tiba harus membuat ruang VIP bagi tamu VIP dan undangan eksklusif. Menjadi bagian dalam event ini bagaikan sebuah mimpi. Saat pertama kali promotor Blackrock Entertainment menghubungi kami, LBC (Lintas Batas Cakrawala), untuk ikut serta dalam event besar ini, kami memiliki keraguan. Menyelenggarakan acara ini merupakan tantangan yang berat bagi semua tim yang terlibat. Memang benar apa yang dikatakan kepala tim produksi band kepada kami sebelumnya. Dia berkata, “Kalian akan terlibat dalam sebuah pengalaman hebat. Dan kalian akan melakukan pekerjaan yang sangat berat yang belum pernah kalian lakukan sebelumnya, dan kalian akan membutuhkan usaha yang luar biasa. Tapi percayalah, kalian akan menjadi bagian pertunjukan yang luar biasa yang tidak akan pernah kalian lupakan seumur hidup.” Semua, maksud kami, semua... yang telah dikerjakan oleh promotor dan tim produksi dimaksudkan untuk memberikan persiapan produksi yang terbaik.
Ini adalah usaha terbaik kami yang kami persembahkan dengan rendah hati untuk band, untuk penonton, dan untuk kepuasan kami sendiri. Dengan sebuah harapan, bahwa band akan menyajikan pertunjukan bersejarah yang terbaik untuk ribuan pecinta musik, pengunjung konser, dan para fans musik di Indonesia, pada Minggu, 25 Agustus 2013.
Teks Terjemahan (Inggris): Saturday, 17th August 2013. Today is the 68th Independence Day celebration of the Republic of Indonesia. And this day is also the beginning of preparation of one of the biggest music concert, which will be a part of the historical music performances in Indonesia. Time is running, the clock is ticking. We only have seven days to put our best effort before the handover deadline to the main artist production team. Thousands of people leave their homes to overstay in this national stadium, the pride of our nation and founding fathers, Gelora Bung Karno. Despite all of the obstacles and skepticism from those who stand in our way, hand in hand, together, 24/7, we must put trust in ourselves that we can fulfill the dreams of thousands music enthusiasts in Indonesia, from Sabang to Merauke. Venue. Stage. Lighting system. Sound system. Truss system. LEDs. Barricades. Grass covers. From down zero, we have to make sure that everything will be prepared step by step. This production must be executed perfectly! __________________________ For us, this is the biggest stage we’ve ever seen and worked on, in music concert industry. The stage drawing and finishing are done by TAE. And main hardware is provided by Adi Tent.
For the first time, we use aluminum rigs, equipped with certificate and fix measurements, for ground structures, load power, hardiness from the wind, and even tremor. The stage is built systematically with the time limit estimation. Day per day work progress is implemented in a great achievement of teamwork. Lighting system and LEDs are supplied by Focus Production. At first, the lighting team had difficulties to counter the riders from the artist team. But they’re all managed rather smoothly, after we follow the manual book for each requirement from them. Hundred items of the lighting system and LEDs are provided by Focus were installed on time, as the production timeline. And all are handled efficiently. There are 48 speakers in each right and left side. The sound system’s maximum output of 250.000 watts will deliver a magnificent power of music that the artist play. And it shall fulfill the desire, excitement, and also the euphoria of the music enthusiasts ears. There’s a unique experience regarding the sound system. Since 2009 we worked on concert industry, we’ve never seen a Front of House, which is not located in front of the center stage. So we asked about it to the sound guy. And he said, “We do this basically to give the VIP audiences a better view to see the artist performance. And also, building a Front of House not in front of the stage becomes a new trend in the United States and also Europe. It can be built in any other locations, and of course, still with the systemized process. Using the national stadium of Gelora Bung Karno is not easy. We have to be careful with this football field. And for that, we have to use grass covers for stadium flooring. We imported grass
covers straight from the United States. They were used in London Olympic Games. But the problem is, this is the first time this type of grass covers are used in Indonesia. And we do have to give credit for Coen. It’s his first time working with Indonesian crews. And he leads the team, he guides the team, he briefs the team, and he arranges the traffic of the team, still in the same way. In his best effort. So, for the first time, this type of grass covers were successfully installed in Indonesia, despite the miscalculated timeline. And Coen does that nicely. To provide comfort and safety for the Festival audiences, we imported Mojo barricades straight from Australia. The Mojo barricades function to hold the human wave pressure among the crowd in the Festival area. The Festival area is going to be fulfilled with 25.000 people. So, safety is a priority. There are 315 Mojo barricades are installed in the Festival area, and we hope, it will successfully give the safety to the Festival audiences. For all of us, doing this event is not an easy job, but it doesn’t mean that this is impossible. We try to handle all of the existing shortcomings as best as we can. And we put our best effort ‘till the last drop. Working in the backstage area of this event is like doing a magic. We install the room partitions to maximize the privacy for the band. We turn the ordinary logistic container into a mini studio for the band tuning room. We build portable toilets and supply it with mineral water for the artists’ sanitation need. And not to mention, we suddenly have to make an improvised VIP room for the band’s VIP guests and also the exclusive invitations. Getting involved in this event is like a dream. At first, when the promoter, Blackrock Entertainment, contacted us, the LBC (Lintas Batas Cakrawala), to get involved in this grand event, we had doubts. Doing this event is a tough challenge for every team that’s involved. It’s true, what the head of the production team of the band had said to us earlier. He said, “You guys, will be involved in a great experience, and you will do a very extra hard work than you had
ever done before, and you will need a tremendous effort. But trust me, you will be a part of an extraordinary show, that you’ll never forget for the rest of your life.” Everything, and we mean, everything… that had been done by the promoter and the production teams, are meant to give the best production preparation. This is the best effort from us, that we humbly present for the band, for the audiences, and for our own satisfaction. With a hope, that the band will deliver the best historical performance for thousands music lovers, concert goers, and music enthusiasts in Indonesia, on Sunday, 25 August 2013.