Bung Karno dan Tugas Illuminaty http://www.bergelora.com/opini-wawancara/artikel/2137-bung-karno-dan-tugas-illuminaty.html
Kamis, 25 Juni 2015 Mata Horus, Simbol Illuminaty (Ist) Ditengah Penjajahan Kolonialisme Belanda pada 6 Juni 1900, seorang perempuan, Ida Ayu Nyoman Rai, yang sehari-hari dipanggil Nyoman, melahirkan seorang putra bernama Soekarno. Pada 1 Juni 1945, dihadapan Badan Penyelidik Usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Soekarno, pertama kali berpidato tentang Pancasila yang selanjutnya menjadi dasar Ideologi Negara Republik Indonesia. Sehingga Setiap 1 Juni dikenal sebagai Hari Kelahiran Pancasila. Ia menjadi menjadi Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang berdiri pada 17 Agustus 1945. Pada 22 Juni 1966 Soekarno dipaksa meletakkan jabatan lewat penolakan oleh MPRS atas Pidato Pertanggung Jawaban Presiden Soekarno,--setelah sebuah kudeta militer yang didukung Amerika Serikat pada 30 September 1965. Presiden Soekarno meninggal dunia di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta pada 21 Juni 1970. Sebagai penghormatan terhadap Bulan Bung Karno, selama sebulan Bergelora.com akan menurunkan berbagai tulisan tentang Bung Karno. Oleh : DR Dharma Wisesa* Sudah banyak tokoh sejarawan, budayawan, ilmuwan maupun politisi yang membahas tentang Sang Proklamator RI, Soekarno. Khususnya pada bulan Juni ini terkait dengan Lahirnya Pancasila serta hari ulang tahun kelahiran dan meninggalnya beliau. Melalui tulisan ini saya yang bukan siapa-siapa namun pernah diasuh Bung Karno selama 5 tahun secara langsung mencoba untuk menjawab beberapa kontroversi yang muncul,-- tentang langkah politik Sang Proklamator dari sisi yang tidak banyak diketahui umum. Kita sudah membaca tulisan bagaimana beliau bersahabat dengan HOS Cokroaminoto dan tokoh-tokoh lain dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Hanya sayang sampai kini belum ada satu tulisanpun yang membahas tentang hubungan Bung karno dengan seorang tokoh yang memiliki perusahaan percetakan di Yogjakarta sejak tahun 1918. Tokoh ini dikenal bernama Yudho Prayitno,-- tinggal di Desa Klirong, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen.
1
Sesungguhnya tokoh inilah yang menjadi tokoh sentral dari semua tindakan dan keputusan dibelakang Bung Karno. Ki Yudho Prayitno juga adalah penasihat spiritual Hamengku Buwono (HB) VII sampai dengan HB IX, Soekarno dan terakhir,-- Jenderal Soeharto. Walaupun Ki Yudho Prayito tidak banyak dikenal dalam sejarah Indonesia saat ini, namun para pendiri dan pejuang yang memerdekakan bangsa ini pada tahun 1945 mengenalnya. Pada masa sebelum kemerdekaan, Yudho Prayitno ini dikenal para perjuangan kemerdekaan dengan sebutan Romo Yudho. Sesungguhnya Ki Yudho Prayitno lah yang merancang negeri ini merdeka sampai dirinya wafat tahun 1978. Ki Yudho Prayitno juga yang mengatur kepergian Bung Karno ke Eropa dan keliling dunia tahun 1929 sampai 1934. Untuk membuktikan pernyataan ini kami berharap para sejarawan mau meneliti peninggalan dokumen sejarah yang masih utuh di rumah peninggalan Ki Yudho Prayitno di desa Klirong untuk menjadi referensi sejarah yang selama ini belum terbuka. Semua arsip dokumen surat menyurat rahasia pemimpin dunia dengan Ki Yudho Prayitno sampai tahun 1978 masih lengkap tersimpan dan bisa dilihat di rumahnya di desa Klirong, Kecamatan Klirong. Lewat dokumen-dokumen itu kita akan tahu bahwa dirinya berhubungan bahwa,--mengendalikan secret society dunia yang dikenal dengan nama Illuminaty atau Free Masson, --kelompok-kelompok rahasia yang mengatur keseimbangan dunia internasional sampai saat ini. Dari arsip-arsip dokumen sejarah di desa Klirong, juga akan diketahui Ki Yudho Prayitno adalah generasi terakhir orang Lemurian yang memiliki kekuatan 1.680 kali daya gravitasi bumi. Sebuah kenyataan yang sangat susah diterima oleh akal sehat dan ilmu pengetahuan manusia saat ini. Melalui Romo Yudho inilah Bung Karno menimba Ilmu khususnya wawasan internasional yang belakangan banyak menimbulkan kontroversi. Beberapa kalangan, sudah mulai melihat Bung Karno dikaitkan dengan Illuminaty atau The Free Masson. Tidak mengherankan karena kedekatannya dengan Ki Yudho Prayitno. Apakah bung karno adalah anggota Illuminaty atau The Free Masson? Bung Karno bukan anggota Illuminaty atau The Free Masson. Bung Karno adalah riil, wakil pemimpin Illuminaty atau The Free Masson yang dipimpin oleh Ki Yudho Prayitno. Ini sebuah garis tidak diwariskan kecuali bagi mereka pemegang kesaktian yang disebut wali-nya jagad. Setiap era selalu hanya ada dua orang Pemimpin dan wakilnya. Saat ini juga sudah ada generasi baru Pemimpin dan wakilnya. Hanya bedanya, generasi baru inilah yang akan 2
bergerak mengambil alih peradaban dunia yang selama ini ditunggu tunggu dengan segala macam tafsir dan sudut pandang. Perang Dunia Proses Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua tidak lepas dari dua tokoh dari Nusantara, Yudho Prayitno yang menjadi guru spiritual pemimpin-pemimpin Eropa dan Amerika,-- dengan tangan kanannya yang bernama Soekarno. Perang Dunia Pertama dan Kedua adalah dalam rangka mempersatukan pulau-pulau di Nuswantara untuk menjadi sebuah bangsa dan Negara. Tujuan akhirnya adalah mengembalikan kebesaran sejarah Nuswantara yang oleh bangsa-bangsa Eropa disebut Atlantis. Upaya persatuan itu dilakukan oleh Bung Karno atas petunjuk Ki Yudho Prayitno. Tidak ada satu tulisan sejarah nasional yang mampu menjawab dimana Bung Karno pasca Sumpah Pemuda sampai Oktober 1930. Dalam kurun waktu itu Bung Karno berangkat ke Inggris dengan fasilitas dari Ki Yudho Prayitno. Sejak itu dimulailah petualangan Bung Karno dalam kancah pertarungan politik di Eropa. Dalam perjalanan di Eropa, Bung Karno berkomunikasi beberapa orang politisi Eropa, salah satunya dengan Winston Churchill yang belakangan menjadi perdana menteri Inggris, bahkan dengan Adolf Hitler yang bekalangan memimpin Jerman Raya. Kedua orang ini adalah anggota Illuminaty atau The Free Masson. Kembali muncul pertanyaan,-- mengapa Bung Karno berkomunikasi dengan orang-orang yang saat ini dikenal sebagai bagian dari gerakan konspirasi berdasarkan teori yang berkembang saat ini? Bung Karno sedang mempersiapkan sebuah revolusi dunia,-mengubah dunia dengan tujuan akhir untuk mempersatukan nuswantara menjadi sebuah negara bernama Indonesia. Lemuria-Atlantis-Nuswantara Sesungguhnya kedua pergerakan bawah tanah Illuminaty atau The Free Masson tersebut adalah bagian dari rencana untuk mengembalikan peradaban dunia ke asal mulanya. Bila demikian asal peradaban itu dari mana? Inilah yang tidak pernah kita pelajari dan mau peduli. Sesungguhnya asal peradaban itu bernama Atlantis atau Nuswantara Raya dan berpusat di pulau Jawa. Bangsa Atlantis atau Nuswantara itulah sesungguhnya bangsa Lemuria. Secara genetis peradaban inilah yang coba dikudeta oleh kaum Samiri Yahudi.
3
Sejarah peradaban dari Lemuria, Atlantis dan kemudian Nuswantara ini didapat dan disadari oleh Bung karno setelah mendapat wawasan lengkap dari Ki Yudho Prayitno. Sejak saat itulah muncul gagasan Tri Sakti dalam diri Bung karno. Bung Karno jugalah yang merancang Merah Putih, Panca Sila dan Bhinneka Tunggal Ika. Doktrin Tri Sakti Bung Karno adalah bukti bahwa dirinya berperan penting dalam Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua. Bung Karno juga berperan penting dalam membuat sistem pembayaran dunia baru dibawah program Jenderal George Marshall yang dikenal dengan Marshall Plan. Tentang Tri Sakti dan Keterlibatan Bung Karno dalam Marshall Plan membutuhkan penjelasan tersendiri. Jadi sesungguhnya Bung Karno memegang rahasia sejarah besar bangsa yang hidup dijajaran pulau-pulau di Nuswantara,--termasuk sejarah Negeri bernama Astina Nagari, Amarta Nagari dan Magada yang justru diklaim jadi sejarah India. Coba buka dan cermati pidato bung karno saat maulid di istana tahun 1962 dan 1964. Bung Karno mengerti benar inilah negeri-negeri bangsa besar bernama bangsa Lemurian. Saat itu Bung Karno bicara tentang Astina Pura Nagari dan Amarta Pura Nagari dan Magada bukanlah negeri pewayangan namun. Bung Karno mengatakan bahwa ketiga negeri yang dimaksud itu adalah negeri kita yang disebut ‘Jamrud Khatulistiwa’ Pelan-pelan rahasia yang tadinya dipegang oleh kelompok-kelompok bawah tanah Iluminaty dan Free Masson,-- ini sudah mulai terbuka dalam catatan-catatan rahasia di Eropa, Amerika Serikat dan di China. Mungkin semua orang tidak percaya sesungguhnya Iluminaty dan Free Masson itu dibawah kendali orang Indonesia yang bernama Yudho Prayitno dan pendampingnya, Soekarno, yang bertugas membangun komunikasi terbuka dengan seluruh kelompok pergerakan di dunia. Inilah sebab mengapa pada saat pembentukan program Marshall Plan Bung Karno dilibatkan. Hingga saat ini kelompok rahasia tersebut tetap dikendali orang Indonesia. Sehingga dunia tidak berani frontal menghancurkan negeri ini. Saat ini semua pengamat konspirasi di dunia sedang menanti rahasia tersebut terbuka. Semua sudah digariskan alam, oleh sebab itu krisis keuangan dan ekonomi dunia akan berlanjut sampai seluruh negara di dunia menyadari mereka butuh penyelamatan dari kelaparan dan pemusnahan. Seperti yang sudah diakui oleh NASA akan terjadi benturan benda angkasa dalam waktu dekat. Di beberapa bagian dunia, orang mendengan suara ‘Terompet Sangkakala’. Padahal peristiwa tersebut berkaitan dengan akan terbukanya beberapa bagian peradaban yang
4
disembunyikan oleh peradaban sekarang,--yaitu saat ditutupnya peradaban di Menara Babel. Saat peradaban Lemurian ditutup ada perjanjian antara bangsa-bangsa yang melayani Menara Babel tentang bangsa apa saja yang diperkenankan oleh peradaban. Kelak, bersamaan dengan tertutupnya agama-agama samawi, maka terbuka kembali peradaban Lemurian yang pernah hilang. Dalam prosesnya selalu ada yang diberi tugas untuk mengendalikan melalui gerakan bawah tanah agar sejarah peradaban tidak diselewengkan lagi pada tujuan mengapa bumi dan semesta diciptakan. Gerakan-gerakan bawah tanah ini setiap jaman selalu berubah-ubah. Di Inggris dikenal dengan Satria Templar, di Nuswantara disebut Mandala. Demikian sedikit tulisan kecil ini semoga berguna bagi bangsa Indonesia untuk mengenal siapa Bung Karno yang dicintainya agar siap menyambut peradaban baru yang sebentar lagi datang di atas bumi Nuswantara ini. *Penulis adalah antropolog dan dosen dari Universitas Jerusalem, Israel
5