1
Skenario II “Semangat…menulis Proposal”
Qonita saat ini semakin semangat setelah berhasil menyusun permasalahan, tujuan, hipotesis dan manfaat penelitian yang akan dilakukan. Selanjutnya dia merancang metode penelitian yang tepat bagi penelitiannya. Dia tertarik untuk melakukan penelitian eksperimental laboratorik tentang manfaat uji ekstrak tumbuhan tertentu yang memiliki potensi anti kanker. Sedangkan beberapa temannya lebih tertarik untuk melakukan penelitian di dalam komunitas masyarakat. Selain itu Qonita juga harus dapat menentukan populasi dan jumlah sampelnya, variabel dependent dan independet serta uji statistik apa yang akan digunakan.
2
STEP 1 -
STEP 2 1. Apa yang dimaksud dengan metode penelitian dan apa saja jenis-jenisnya? 2. Apa saja komponen-komponen yang terlibat dalam metode penelitian? 3. Apa yang dimaksud dengan penelitian eksperimental? 4. Apa saja uji statistik yang dapat dilakukan? 5. Bagaimana merancang metode penelitian?
3
STEP 3
1. Apa yang dimaksud dengan metode penelitian dan apa saja jenis-jenisnya? Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.
2. Apa saja komponen-komponen yang terlibat dalam metode penelitian? - Desain Penelitian - Jenis Data - Teknik Pengumpulan Data - Variabel Penelitian - Metode Analisis Data - Jadwal dan Lokasi Penelitian
3. Apa yang dimaksud dengan penelitian eksperimental? Metode eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam bidang sains, penelitianpenelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental dari penelitian-penelitian lain.
4. Apa saja uji statistik yang dapat dilakukan?
4
- Uji Kolmogorov Smirnov - Uji T Berpasangan - Uji T Tidak Berpasangan - Wikoxon - Mann Whitney - One Way Annova - Friedman - Kruskal Walls - Chi Square - Fisher - Korelasi Pearson, Spearman - Regresi Linear - Regresi Logistic
5. Bagaimana merancang metode penelitian? A. Desain Penelitian
B. Jenis Data
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Variabel Penelitian
E. Metode Analisis Data
F. Jadwal dan Lokasi Penelitian
5
STEP 4
1. Apa yang dimaksud dengan metode penelitian dan apa saja jenis-jenisnya? Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. 1. Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. 2. Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lainpun dapat mengamatinya. 3. Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis Tiga tujuan penelitian : 1. penemuan, berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betulbetul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui 2. pembuktian, berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. 3. Pengembangan, berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.
6
Fungsi (kegunaan hasil) penelitian : 1. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi fakta 2. Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah. 3. Mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi Syarat-syarat latar belakang masalah : 1. Argumentasikan urgensi penelitian, sehingga orang percaya bahwa hal itu perlu diteliti 2. Bagaimana meyakinkan pada pembaca bahwa topic itu penting 3. Kemukakan fakta-fakta awal yang kongkrit 4. Kemukakan kesenjangan yang ada antara dassain (keadaan yang ada) dengan dassolen (keadaan yang diinginkan) 5. Perlu segera ditangani atau perlu diteliti 6. Kemukakan ide-ide awal Syarat-syarat rumusan masalah : 1. Berisi pertanyaan yang akan dijawab melalui pengumpulan data, pengolahan dan analisis data 2. Rumusan masalah sebaiknya terdiri dari 2 atau 3 3. Harus mempunyai rujukan (tinjauan pustaka) Tinjauan pustaka (bagaimana seorang peneliti menempatkan teori sebagai satu bangunan ilmiah atau mereview pendapat-pendapat orang lain) terbagi atas dua:
Landasan teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan kondisi nyata dimasyarakat.
Landasan empiris : merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang kemudian digunakan sebagai landasan dengan melengkapi banguna ilmiah yang telah ada sebelumnya.
7
Kerangka pikir merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu sendiri dan melihat hubungan-hubungan setelah membaca referensi, kemudian memilih pendekatan-pendekatan apa yang digunakan
Jenis-jenis penelitian Penelitian menurut tujuan:
Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu administrsi atau manajemen.
Penelitian terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
Penelitian menurut metode:
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapI data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia.
Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan sebabsebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas.
8
Penelitian naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat
tertentu,
penelitian
untuk
menemukan
factor-faktor
yang
menyebabkan terjadinya korupsi.
Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk membuat undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur organisasi.
Action research aadalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Contih: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.
Penelitian menurut tingkat explanasinya
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen x.
9
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU.
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
dua
variable
atau
lebih.
Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai. Penelitian menurut jenis data dan analisis
Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang
berbentuk
data,
kalimat,
skema,
dan
gambar)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang
berbentuk
angka
atau
data
yang
diangkakan
Penelitian kualitatif dan kuantitatif Macam-macam data penelitian
Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
Data diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara trepisah, secara diskrit atau kategori.
Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran.
Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
Rasio adalah data yang jaraknya sama.
Variable adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
Macam-macam istilah dalam penelitian
10
Variable independent adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat (dependen). Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas. Variable
moderator
adalah
variable
yang
mempengaruhi
(memperkuat
atau
memperlemah) hubungan antara variable dependen dan variable independent. Variable intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi hub. Antara variable dependen dan variable independent menjadi hub. Yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variable control adalak variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistic yang akan digunakan. Bentuk-bentuk
paradigma
atau
model
penelitian
kuantitatif
:
Paradigma sederhana adalah paradigma penelitian yang terdiri dari satu variabel independent dan satu variable dependen Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian Teknik sampling terdiri dari :
Probability sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample, yang terdiri dari :
11
Simple random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
Proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam populasi tersebut.
Disproporsi stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata tersebut kurang proporsional.
Cluster sampling adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi yang sangat luas.
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sample, yang terdiri dari :
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota
popuasi
yang
telah
diberi
nimor
urut.
Sampling kuota adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Sampling incidental adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
Sampling purporsive adalah tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu
Sample jenuh adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sample.
Snowball sampling adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar
2. Apa saja komponen-komponen yang terlibat dalam metode penelitian?
12
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. - Desain Penelitian - Jenis Data - Teknik Pengumpulan Data - Variabel Penelitian - Metode Analisis Data - Jadwal dan Lokasi Penelitian
3. Apa yang dimaksud dengan penelitian eksperimental? METODE PENELITIAN EKSPERIMEN Metode eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam bidang sains, penelitianpenelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental dari penelitian-penelitian lain. Wiersma (1991) dalam Emzir (2009) mendefinisikan eksperimen sebagai suatu situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel bebas, yang disebut sebagai variabel eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti. Arikunto (2006) mendefinisikan eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. A.Karakteristik Penelitian Ada tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental:
13
1.Manipulasi, dimana peneliti menjadikan salah satu dari sekian variabel bebas untuk menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, sehingga variabel lain dipakai sebagai
pembanding
yang
bisa
membedakan
antara
yang
memperoleh
perlakuan/manipulasi dengan yang tidak memperoleh perlakuan/manipulasi. 2.Pengendalian, dimana peneliti menginginkan variabel yang diukur itu mengalami kesamaan sesuai dengan keinginan peneliti dengan menambahkan faktor lain ke dalam variabel atau membuang faktor lain yang tidak diinginkan peneliti dari variabel. 3.Pengamatan, dimana peneliti melakukan suatu kegiatan mengamati untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang telah dilakukannya terhadap variabel lain (terikat) dalam penelitian eksperimental yang dilakukannya. B.Prosedur Penelitian Prosedur penelitian eksperimental pada dasarnya sama dengan penelitian lain, yakni; memilih dan merumuskan masalah, memilih subyek dan instrumen pengukuran, memilih desain penelitian, melaksanakan prosedur, menganalisis data, dan merumuskan kesimpulan.
C.Validitas Suatu eksperimen dikatakan valid jika hasil yang diperoleh hanya disebabkan oleh variabel bebas yang dimanipulasi, dan jika hasil tersebut dapat digeneralisasikan pada situasi di luar setting eksperimental (Emzir:2009) Sehingga ada dua kondisi yang harus diterima yakni faktor internal dan eksternal. 1.Validitas Internal Validitas ini mengacu pada kondisi bahwa perbedaan yang diamati pada variabel bebas adalah suatu hasil langsung dari variabel beas yang dimanipulasi dan bukan dari variabel lain. Campbel dan Stanley (dalam Gay:1981) sebagaimana dikutip Emzir (2009) mengidentifikasi delapan ancaman utama terhadap validitas internal, antara lain:
14
Historis, dimana munculnya suatu kejadian yang bukan bagian dari perlakuan dalam eksperimen yang dilakukan, tetapi mempengaruhi model, karakter, dan penampilan variabel bebas.
Maturasi, dimana terjadi perubahan fisik atau mental peneliti atau obyek yang diteliti yang mungkin muncul selama suatu periode tertentu yang mempengaruhi proses pengukuran dalam penelitian.
Testing, dimana sering terjadi ketidak efektifan suatu penelitian yang menggunakan metode test karena suatu kegiatan test yang dilakukan dengan menggunakan pra test dan post test, apalagi dengan rentang waktu yang cukup panjang, dan terkadang nilai pra test dan post test yang sama.
Instrumentasi, instrumentasi sering muncul karena kurang konsistensinya instrumen pengukuran yang mungkin menghasilkan penilaian performansi yang tidak valid. Dimana jika dua test berbeda digunakan untuk pratest dan postest, dan test-test tersebut tidak sama tingkat kesulitannya, maka instrumentasi dapat muncul.
Regresi Statistik, dimana regresi statistik ini sering muncul bila subyek dipilih berdasarkan skor ekstrem dan mengacu pada kecenderungan subyektif yang memiliki skor yang paling tinggi pada pratest ke skor yang lebih rendah pada postes, begitupun sebaliknya.
Seleksi subyek yang berbeda, dimana biasanya muncul bila kelompok yang ada digunakan dan mengacu pada fakta bahwa kelompok tersebut mungkin berbeda sebelum kegiatan penelitian dimulai.
Mortalitas, dimana sering terjadi bahwa subyek yang terkadang drop out dari lingkup penelitian dan memiliki karakteristik kuat yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
Interaksi seleksi Maturasi, dimana satu kelompok akan termaturasi dengan hasil kelompok lain tanpa melalui perlakuan.
2.Validitas Eksternal Validitas ini mengacu pada kemampuan generalisasi suatu penelitian. Dimana dibutuhkan kemampuan suatu sampel populasi yang benar-benar bisa digeneralisasikan ke populasi yang lain pada waktu dan kondisi yang lain.
15
Campbell dan Stanley dalam Gay (1981) yang dikutip Emzir (2009) mengidentifikasi beberapa ancaman terhadap validitas eksternal, diantaranya:
Interaksi Prates-Perlakuan, dimana biasanya sering muncul bila respons subjek berbeda pada setiap perlakuan karena mengikuti prates.
Interaksi Seleksi-Perlakuan, dimana akibat yang muncul bila subjek tidak dipilih secara acak sehingga seleksi subjek yang berbeda diasosiasikan dengan ketidakvalidan internal.
Spesifisitas Variabel, adalah suatu ancaman terhadap yang tidak mengindahkan generalisabilitas dari desain eksperimental yang digunakan.
Pengaturan Reaktif, mengacu pada faktor-faktor yang diasosiasikan dengan cara bagaimana penelitian dilakukan dan perasaan serta sikap subjek yang dilibatkan.
Interferensi Perlakuan Jamak, biasanya sering muncul bila subjek yang sama menerima lebih dari satu perlakuan dalam pergantian.
Kontaminasi dan Bias Pelaku Eksperimen, sering muncul bila keakraban subjek dan peneliti mempengaruhi hasil penelitian.
D.Desain Penelitian Eksperimental 1.Pengontrolan Variabel Luar 2.Pemadanan, yaitu suatu teknik untuk penyamaan kelompok pada satu atau lebih variabel yang telah diidentifikasi peneliti sebagai berhubungan dengan performansi pada variabel terikat. 3.Perbandingan Kelompok atau Subkelompok Homogen 4.Penggunaan Subjek sebagai pengendalian diri mereka sendiri 5.Analisis Kovarian, yaitu suatu metode statistik untuk penyamaan kelompok yang dibentuk secara random pada satu atau lebih variabel terkontrol. E.Jenis-Jenis Desain Penelitian Eksperimental
16
Wiersma (1991) dalam Emzir (2009) mengemukakan kriteria-kriteria untuk suatu desain penelitian eksperimental yang baik, diantaranya;
Kontrol eksperimental yang memadai
Mengurangi artifisialitas (dalam merealisasikan suatu hasil eksperimen ke noneksperimen)
Dasar untuk perbandingan dalam menentukan apakah terdapat pengaruh atau tidak
Informasi yang memadai dari data yang akan diambil untuk memutuskan hipotesis
Data yang diambil tidak terkontaminasi dan memadai dan mencerminkan pengaruh
Tidak mencampurkan variabel yang relevan agar variabel lain tidak mempengaruhi keterwakilan dengan menggunakan randomisasi aspek-aspek yang akan diukur dan kecermatan terhadap karakteristik desain yang akan dilakukan. Dengan demikian maka suatu desain eksperimental yang dipilih oleh peneliti membutuhkan perluasan terutama pada
prosedur
dari
setiap
penelitian
yang
akan
dilakukan.
Emzir
(2009)
mengklasifikasikan desain eksperimental dalam dua kategori yakni: 1.Desain Variabel Tunggal, yang melibatkan satu variabel bebas (yang dimanipulasi) yang terdiri atas;
Pra-Experimental Designs (non-designs)
Dikatakan pre-experimental design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Hal ini disebabkan karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat (dependen). Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat (dependen) itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Hal ini bisa saja terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak (random). Bentuk pra-experimental designs antara lain:
17
a) One-Shot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan) Dimana dalam desain penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah sebagai variabel independen dan hasil adalah sebagai variabel dependen). Dalam eksperimen ini subjek disajikan dengan beberapa jenis perlakuan lalu diukur hasilnya.
b) One Group Pretest-Posttest Design (Satu Kelompok Prates-Postes) Kalau pada desain “a” tidak ada pretest, maka pada desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. c) Intact-Group Comparison Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua yaitu; setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan).
True Experimental Design
Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random. Desain true experimental terbagi atas : a. Posstest-Only Control Design Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
18
b. Pretest-Posttest Control Group Design Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak/random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. c. The Solomon Four-Group Design Dalam desain ini, dimana salah satu dari empat kelompok dipilih secara random. Dua kelompok diberi pratest dan dua kelompok tidak. Kemudian satu dari kelompok pratest dan satu dari kelompok nonpratest diberi perlakuan eksperimen, setelah itu keempat kelompok ini diberi posttest.
Quasi Experimental Design
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan experimen. Walaupun demikian, desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit medapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen misalnya, sering tidak mungkin menggunakan sebagian para karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan
desain
Quasi
Experimental.
Desain eksperimen model ini diantarnya sebagai berikut: 1. Time Series Design Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali
19
ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok dapay diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment/perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol. 2. Nonequivalent Control Group Design Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Dalam desain ini, baik kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelompok yang ada diberi pretes, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan postes. 3. Conterbalanced Design Desain ini semua kelompok menerima semua perlakuan, hanya dalam urutan perlakuan yang berbeda-beda, dan dilakukan secara random. 4. Desain Faktorial, yang melibatkan dua atau lebih variabel bebas (sekurangkurangnya satu yang dimanipulasi). Desain faktorial secara mendasar menghasilkan ketelitian desain trueeksperimental dan membolehkan penyelidikan terhadap dua atau lebih variabel, secara individual dan dalam interaksi satu sama lain. Tujuan dari desain ini adalah untuk menentukan apakah efek suatu variabel eksperimental dapat digeneralisasikan lewat semua level dari suatu variabel kontrol atau apakah efek suatu variabel eksperimen tersebut khusus untuk level khusus dari variabel kontrol, selain itu juga dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan yang tidak dapat dilakukan oleh desain eksperimental variabel tunggal. Salah satu metode penelitian adalah eksperimen. Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakekat eksperimen, karakteristik, tujuan, syarat-syarat eksperimen, langkah-langkah penelitian eksperimen, dan bentuk-bentuk desain penelitian eksperimen. Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian
20
eksperimen, dalam makalah ini akan dibahas mengenai metode penelitian eksperimen beserta hal-hal yang terkaitdi dalamnya.
Pembahasan 1. Variabel dalam Penelitian Eksperimen Dalam penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel. Variabel adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan yang diperkirakan dapat memengaruhi hasil eksperimen. Variabel yang berkaitan secara langsung dan diberlakukan untuk mengetahui suatu keadaan tertentu dan diharapkan mendapatkan dampak/akibat dari eksperimen sering disebut variabel eksperimental (treatment variable), dan variabel yang tidak dengan sengaja dilakukan tetapi dapat memengaruhi hasil eksperimen disebut variabel noneksperimental.
Variabel
eksperimental
adalah
kondisi
yang
hendak
ditelitibagaimana pengaruhnya terhadap suatu gejala. Untuk mengetahui pengaruh varibel itu, kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimental dan kontrol dikenakan variabel eksperimen yang berbeda atau yang bervariasi.
Variabel noneksperimental sebagian dapat dikontrol, baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Ini disebut variabel kontrol atau controlled variabel. Akan tetapi, sebagian lagi dari variabel non-eksperimen ada di luar kekuasaan eksperimen untuk dikontrol atau dikendalikan. Jenis variabel ini disebut variabel ekstrane atau extraneous variabel. Dalam setiap eksperimen, hasil yang berbeda pada kelompok eksperimen dan kontrol sebagian disebabkan oleh variabel eksperimental dan sebagian lagi karena pengaruh variabel ekstrane. Oleh karena itu, setiap peneliti yang akan melakukan eksperimen harus memprediksi akan munculnya variabel pengganggu ini.
2. Pengertian Penelitian Eksperimen Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa 2004). Manurut Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja olehpeneliti. Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan bahwa
21
penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship) (Sukardi 2011:179). Selanjutnya, metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2011:72).
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain. Menurut Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu penelitian di dalam laboratorium dan di luar laboratorium. Sehubungan dengan subjek dalam pendidikan adalah siswa, penelitian yang paling banyak dilakukan adalah di luar laboratorium. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh penelitian di luar laboratorium, diantaranya: (a) variabel eksperimen dapat lebih kuat; (b) lebih mudah dalam memberikan perlakuan; (c) dapat melakukan setting yang mendekati keadaan sebenarnya; dan (d) hasil eksperimen lebih aktual. Selain itu, penelitian eksperimen juga lebih cocok dilakukan dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan dua alasan sebagai berikut: (1) metode pengajaran yang lebih tepat disetting secara alami dan dikomparasikan di dalam keadaan yang tidak bias; (2) penelitian dasar dengan tujuan menurunkan prinsip umum teoritis kedalam ilmu terapan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh sekolah.
3. Karakteristik Penelitian Eksperimen Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian eksperimen, anatara lain: (a) Variabel bebas yang dimanipulasi
22
Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait. (b) Variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan Menurut Gay (1982), control is an effort on the part of researcher to remove the influence of any variable other than the independent variable that ought affect performance on a dependent variable. Dengan kata lain, mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi variabel terkait. Dalam pelaksanaan eksperimen, group eksperimen dan group kontrol sebaiknya diatur secara intensif agar karakteristik keduanya mendekati sama. (c) Observasi langsung oleh peneliti Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah untuk melihatdan mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan adanya perbedaan diantara dua group.
4. Tujuan Penelitian Eksperimen Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving) terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematika pada siswa SMP atau untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika dibandingkan dengan metode konvensional. Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan tetapi juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.
23
5. Syarat-syarat Penelitian Eksperimen Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut, Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu: (1) peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan penelitian; (2) penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama; (3) peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya; (4) diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi perlakukan (experimental group).
6. Proses Penelitian Eksperimen Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan penelitian lainnya. Menurut Gay (1982 : 201) langkah-langkah dalam penelitian eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut. (a) Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti. (b) Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. (c) Pembuatan atau pengembangan instrumen. (d) Pemilihan desain penelitian. (e) Eksekusi prosedur. (f) Melakukan analisis data. (g) Memformulasikan simpulan.
5. Bagaimana merancang metode penelitian? Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.
24
A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan komparatif. Menurut Erlina (2008:20), penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh oleh peneliti dari subjek berupa individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain. Penelitian deskriptif dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang: apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana yang berkaitan dengan karakteristik populasi atau fenomena tersebut. Penelitian juga dilakukan dengan menggunakan metode komparatif yang dilakukan dengan membandingkan teori yang ada dengan praktik yang ditemui di dalam perusahaan dan menarik kesimpulan.
Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, maka
melakukan pendekatan studi kasus. Dengan menggunakan
pendekatan ini, data yang dikumpulkan dapat disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya dan dibandingkan dengan teori yang menunjang. Dengan demikian, dapat memberikan gambaran yang cukup jelas serta dapat menarik kesimpulan dari objek yang diteliti.
B. Jenis Data Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah: 1. Data primer merupakan data mentah yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan pihak yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan, kemudian akan diolah untuk tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhan. 2. Data sekunder, merupakan data yang telah dikumpulkan lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
C. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah: 1. Teknik observasi yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung ke perusahaan tersebut.
25
2. Teknik wawancara yaitu dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang berkompeten. 3. Teknik kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data dari buku atau bahan tulisan yang ada relevansinya dengan skripsi ini.
D. Variabel Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu “Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengendalian Biaya”, maka terdapat dua jenis variabel yang menjadi atribut dalam penelitian yang dilakukan, yaitu : 1. Variabel bebas yaitu variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun negatif bagi variabel dependen. Dalam hal ini, variabel independen adalah akuntansi pertanggungjawaban (variabel x). 2. Variabel terikat yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh Variabel Independen. Dalam hal ini, Variabel Dependen adalah pengendalian biaya (variabel y).
E. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu metode di mana data dikumpulkan, disusun, diinterpretasikan, dan dianalisa sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi permasalahan yang dihadapi. Penelitian juga dilakukan dengan menggunakan metode komparatif. Hal ini dilakukan untuk membandingkan teori yang ada dengan praktik yang ditemui di dalam perusahaan dan menarik kesimpulan. Langkah akhir yang digunakan dalam menganalisis data adalah memberi saran dari hasil perbandingan yang telah dilakukan.
26
STEP 5 Jelaskan tentang uji statistic !
STEP 6 Belajar Mandiri
STEP 7
Uji statistik merupakan komponen utama yang diperlukan untuk dapat menarik kesimpulan dari suatu penelitian. Penelitian sendiri dibagi menjadi dua, yaitu penelitian experimental (percobaan) dan penelitian survai. Penelitian experimental merupakan penelitian yang mengamati suatu fenomena atau karakteristik tertentu dengan melakukan perlakuan terhadap karakteristik yang diamati. Sedangkan penelitian survai merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengamati fenomena-fenomena yang terjadi dan umumnya memerlukan bantuan soal-soal yang disusun dalam bentuk kuesioner.
Dalam penelitian survei, untuk menguji hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan diperlukan bantuan alat uji statistik. Alat uji statistik untuk data paramatrik berbeda penggunaanya dengan data non parametrik. Data parametric yaitu data yang dapat diukur dalam angka sedangkan non paramterik data bukan dalam bentuk angka, sehingga untuk dapat dianalisis harus menggunakan skor. Contonya pada penggunaan skala likert.
Skala pengukuran data dapat dibagi 4, yaitu: 1. Data dengan skala nominal Yaitu pengukuran dengan menggunakan angka-angka atau symbol lain yang digunakan untuk mengklasifikasikan suatu objek, sifat atau orang. 2. Data dengan skala ordinal Yaitu pengukuran dengan menggunakan data dengan perbedaan relatif 3. Data dengan skala interval
27
Yaitu pengukuran yang memberikan gambaran tepat berapa besar jarak (interval) antara objek yang satu dengan yang lainnya 4. Data dengan skala ratio Yaitu pengukuran yang memiliki titik nol sejati
Komputasi uji statistik menggunakan bantuan software SPSS program dapat disajikan pada tabel sebagai berikut:
No.
Uji
Data Parametrik
Data Non Parametrik
1.
Uji Beda Satu
t-test (1 sampel)
Normalitas χ2 (Chi-Square)
2.
3.
4.
Uji Beda Dua (Sampel t-test (pairs sample)
Wilcoxon (2 sampel)
berpasangan)
Friedman (>2 sampel)
Uji Beda Dua (Sampel t-test
(independent Mann-Whitney (2 smpl)
tak berpasangan)
sample)
Kruakall-wallis (>2)
Korelasi
Korelasi Pearson
Kor. Rank Spearman Kor. Kendall Koef. Kontingensi
5.
Regresi
Regresi linier
Tidak ada
28
PENGGUNAAN STATISTIK PARAMETRIS DAN NON PARA METRIS UNTUK MENGUJI HIPOTESIS Bentuk hipotesis Macam data Deskriptif (1 variabel)
Komparatif (2 variabel) related
Binominal
Mc namer
independen
Komparatif (>2 variabel) related
Fisher exact probability
X for k sample
X two sample
Cochran Q
Sign test
Median test
Wilcoxon matched pairs
Mann Whitney U test
Friedman Two way Anova
independ e X for k sample
Asosiasif (hubungan)
Contingency Coefficient C
XOne sample Nominal
Ordinal
Run test
Median Extensio n
Spearman Rank Correlation
Kruskal Wallis one Way anova
Kendal tau
One way Anova
One way anova
Pearson Product Moment
Two way anova
Two way anova
Kolmogorov Smirnov
T test
Interval rasio
T test of related
Wald Woldfowitz T test independen
Partial Correlation Multiple Coorelaltion
29
PEMILIHAN UJI STATISTIK UNIVARIAT/BIVARIAT
Jenis variabel Tujuan Uji
Jumlah sampel/ pasangan
Rasio-interval Populasi berdistribusi normal
Ordinal/rasiointerval distribusi tak normal
Nominal/kateg orik
Bebas
Uji t2 sample
- Uji khkuadrat - Uji eksak dai fisher
Berpasangan
Uji t sample berpasangan
- Uji mannwhitney - Uji jumlah peringkat dari wilcoxon Uji peringkat bertanda dari wilcoxon
Bebas
Anova 1 arah
Uji kruskallwallis
Uji khikuadrat
Berpasangan
Anova untuk Uji friedman subyek yang sama
Uji cochran’s
-korelasi dari pearson -(regresi)
-Koefisien kontingensi (C) -koefisien Phi
Sampel bebas/ berpasangan
2 komparasi
>2
korelasi
-korelas dari spearman -asosiasi kappa
Uji Mc namer
30
Uji Statistik
A. Uji Kolmogorov Smirnov
Pengertian 1. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. 2. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. 3. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. 4. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. 5. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku
Tujuan
Uji Kolmogorov-Smirnov (Chakravart, Laha, dan Roy, 1967) biasa digunakan untuk memutuskan jika sampel berasal dari populasi dengan distribusi spesifik/tertentu.
Kesimpulan
Hipotesis pada uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut: H0 : data mengikuti distribusi yang ditetapkan Ha : data tidak mengikuti distribusi yang ditetapkan
B. Uji T Berpasangan
Pengertian
Uji-t menilai apakah mean dan keragaman dari dua kelompok berbeda secara statistik satu sama lain. Analisis ini digunakan apabila kita ingin membandingkan mean dan keragaman dari dua kelompok data, dan cocok sebagai analisis dua kelompok rancangan percobaan acak.
Tujuan
Uji t berpasangan (paired t-test) biasanya menguji perbedaan antara dua pengamatan. Uji t berpasangan biasa dilakukan pada Subjek yang diuji pada situasi sebelum dan sesudah proses, atau subjek yang berpasangan ataupun serupa. Misalnya jika kita ingin menguji
31
banyaknya gigitan nyamuk sebelum diberi lotion anti nyamuk merk tertentu maupun sesudahnya.
Kesimpulan
Hipotesis pada uji-t berpasangan yang digunakan adalah sebagai berikut: H0: D = 0 (perbedaan antara dua pengamatan adalah 0) Ha: D ≠ 0 (perbedaan antara dua pengamatan tidak sama dengan 0)
C. One Way Annova
Pengertian ANOVA merupakan lanjutan dari uji-t independen dimana kita memiliki dua kelompok percobaan atau lebih.
Tujuan ANOVA biasa digunakan untuk membandingkan mean dari dua kelompok sampel independen (bebas)
Kesimpulan Asumsi yang digunakan adalah subjek diambil secara acak menjadi satu kelompok n. Distribusi mean berdasarkan kelompok normal dengan keragaman yang sama. Ukuran sampel antara masing-masing kelompok sampel tidak harus sama, tetapi perbedaan ukuran kelompok sampel yang besar dapat mempengaruhi hasil uji perbandingan keragaman. Hipotesis yang digunakan adalah: H0: µ1 = µ2 … = µk (mean dari semua kelompok sama) Ha: µi <> µj (terdapat mean dari dua atau lebih kelompok tidak sama)
D. Friedman
Pengertian
Uji Friedman merupakan metode di dalam statistika nonparametrik yang digunakan untuk melakukan analisis ragam 2-arah (two way analysis of variance).\ Friedman Test mensaratkan tidak ada ulangan (replication) bagi perlakuan yang diberikan kepada unit-unit percobaan. Maksudnya, hanya ada tepat 1 (satu) pengamatan untuk setiap perlakuan di dalam setiap blok. Selain itu, perlakuan yang digunakan setidak-tidaknya sebanyak 3 perlakuan.
Tujuan
32
Friedman Test digunakan manakala seseorang tidak mempertimbangkan asumsi kenormalan dari distribusi sampel. Bisa juga, ketika asumsi-asumsi yang dibutuhkan oleh metode 2-way ANOVA parametrik tidak terpenuhi. Atau, apabila data hasil pengamatan berupa rankingranking (misal pada uji organoleptik, dll.), maka Friedman Test lebih tepat digunakan, karena data berupa ranking tergolong tipe data ordinal, sehingga metode parametrik tidak tepat untuk diterapkan.
Kesimpulan
Metode padanan di dalam statistika parametrik bagi Friedman Test adalah Analisis Ragam 2arah (2-way ANOVA)
E. Kruskal Walls
Pengertian
Kruskal-Wallis test dikembangkan oleh Kruskal dan Wallis. Uji Kruskal-Wallis adalah uji nonparametrik yang digunakan untuk membandingkan tiga atau lebih kelompok data sampel.
Tujuan
Uji Kruskal-Wallis digunakan ketika asumsi ANOVA tidak terpenuhi. ANOVA adalah teknik analisis data statistik yang digunakan ketika kelompok-kelompok variabel bebas lebih dari dua. Pada ANOVA, kita asumsikan bahwa distribusi dari masing-masing kelompok harus terdistribusi secara normal. Dalam uji Kruskal-Wallis, tidak diperlukan asumsi tersebut, sehingga uji Kruskal-Wallis adalah uji distribusi bebas. Jika asumsi normalitas terpenuhi, maka uji Kruskal-Wallis tidak sekuat ANOVA
Kesimpulan
Penyusunan hipotesis dalam uji Kruskal Wallis adalah sebagai berikut: H0 : sampel berasal dari populasi yang sama (µ1 = µ2 = … = µk) Ha : sampel berasal dari populasi yang berbeda (µi = µj) Uji Kruskal Wallis harus memenuhi asumsi berikut ini: a) Sampel ditarik dari populasi secara acak b) Kasus masing-masing kelompok independen c) Skala pengukuran yang digunakan biasanya ordinal
F. Chi Square
Pengertian
33
Teknik uji Chi Square pertama kali diperkenalkan oleh karl Pearson untuk menguji keselarasan.
Tujuan
Pengujian dilakukan untuk memeriksa ketergantungan dan homogenitas kedua prosedur tersebut meliputi perbandingan frekuensi yang teramati dengan frekuensi yang diharapkan bila hipotesis nol yang ditetapkan benar
Kesimpulan
Hipotesis Null: Distribusi frekuensi beberapa kejadian yang diamati pada sebuah sampel konsisten dengan distribusi teoritis tertentu.
G. Fisher
Pengertian
Uji exact Fisher digunakan ketika Anda memiliki dua variabel nominal
Tujuan
Uji exact Fisher digunakan ketika Anda memiliki dua variabel nominal.
Kesimpulan
Penyusunan Hipotesis nol pada Uji exact Fisher adalah sebagai berikut: H0 : proporsi relatif dari satu variabel tidak terkait dengan variabel kedua.
H. Korelasi Pearson, Spearman
Pengertian
Korelasi Pearson didasarkan pada nama penemunya yaitu Karl Pearson.
Tujuan
Korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan dari beberapa variable.
Kesimpulan
Beberapa asumsi yang digunakan apabila dilakukan analisis korelasi produk moment atau korelasi pearson antara lain 1. Distribusi nilai dari variable berdistribusi normal atau mendekati normal. 2. Variable yang akan dicari korelasinya adalah variable kontinum yang bersifat rasional atau minimal bersifat interval. 3. Hubungan dari 2 variabel adalah liniear
I. Regresi Linear
34
Pengertian
Persamaan umumnya adalah: Y = a + b X. Dengan Y adalah variabel terikat dan X adalah variabel bebas. Koefisien a adalah konstanta (intercept) yang merupakan titik potong antara garis regresi dengan sumbu Y pada koordinat kartesius.
Tujuan
Analisis regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat.
Kesimpulan
Maka yang harus diperhatikan adalah memastikan apakah asumsi-asumsi regresi sudah terpenuhi sehingga model regresi dapat dikatakan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Asumsi regresi linier klasik tersebut antara lain adalah: model regresi dispesifikasikan dengan benar, data berdistribusi normal, tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak terjadi multikolinieritas antar peubah bebas, dan tidak terjadi autokorelasi (untuk data yang diurutkan berdasarkan waktu/time series).
J. Regresi Logistic
Pengertian
Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen (respon) merupakan variabel dikotomi. Variabel dikotomi biasanya hanya terdiri atas dua nilai, yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 atau 1.
Tujuan
Tidak seperti regresi linier biasa, regresi logistik tidak mengasumsikan hubungan antara variabel independen dan dependen secara linier. Regresi logistik merupakan regresi non linier dimana model yang ditentukan akan mengikuti pola kurva linier
K. Uji Mann-Whitney/Wilcoxon merupakan alternative bagi uji-t. UjiMannWhitney/Wilcoxon merupakan
uji
non-parametrik
yang
digunakan
untuk
membandingkan dua mean populasi yang berasal dari populasi yang sama. Uji MannWhitney juga digunakan untuk menguji apakah dua mean populasi sama atau tidak.
Uji Mann-Whitney biasanya digunakan dalam berbagai bidang, terutama lebih sering dalam Psikologi,
medik/perawatan
dan
bisnis.
Misalnya,
pada
psikologi, uji
Mann-
35
Whitney digunakan untuk membandingkan sikap dan perilaku, dan lain-lain. Dalam bidang pengobatan, uji Mann-Whitneydigunakan untuk mengetahui efek obat apakah sama atau tidak, selain itu juga bisa digunakan untuk menguji apakah obat tertentu dapat menyembuhkan penyakit atau tidak. Dalam Bisnis, uji Mann-Whitney dapat digunakan untuk mengetahui preferensi orang-orang yang berbeda.
Asumsi yang berlaku dalam uji Mann-Whitney adalah: 1. Uji Mann-Whitney mengasumsikan bahwa sampel yang berasal dari populasi adalah 2. Pada uji Mann-Whitney sampel bersifat independen (berdiri sendiri), 3. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal.
Hipotesis yang digunakan adalah: H0: tidak ada perbedaan distribusi skor untuk populasi yang diwakilkan oleh kelompok eksperimen dan control. Ha: Skor untuk kelompok eksperimen secara statistik lebih besar daripada skor populasi kelompok control.
Untuk menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Dimana: U = Nilai uji Mann-Whitney N1= sampel 1 N2= sampel 2 Ri = Ranking ukuran sampel