SISTEM PENJUALAN PADA PT.PANASONIC GOBEL INDONESIA
Nama NPM Kelas Dosen Pembimbing
: Ulfa Maharani : 41209893 : 3 DA 04 : Aris Budi Setyawan
Latar Belakang Pada suatu perusahaan diperlukan komputerisasi untuk menjalankan sistem penjualan. Sistem penjualan merupakan prosedur yang melibatkan sumber daya dalam suatu organisasi serta sarana pendukung untuk mengoperasikannya, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem penjualan pada perusahaan dapat dilakukan melalui pejualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Penjualan secara kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan harus menagih kepada pembeli tersebut. Berdasarkan uraian yang ada diatas maka penulis tertarik untuk menyusun laporan kerja praktek yang diberi judul “ Sistem Penjualan pada PT. Panasonic Gobel Indonesia.
Materi Kerja Praktek Materi kerja praktek yang penulis pilih adalah berkaitan dengan Sistem Penjualan pada PT. Panasonic Gobel Indonesia. Berikut adalah detail materi kerja praktek yang akan akan dibahas : 1. Pengertian Sistem Penjualan 2. Prosedur Penjualan 3. Dokumen - dokumen pada Sistem Penjualan 4. Sistem pengendalian intern dalam Sistem Penjualan
Tujuan Kerja Praktek Adapun tujuan yang diharapkan penulis selama kerja praktek adalah : Penulis dapat : 1. Mengetahui sistem penjualan pada PT. Panasonic Gobel Indonesia. 2. Mengetahui tentang pembuatan faktur penjualan pada PT. Panasonic Gobel Indonesia. 3. Mengetahui dokumen-dokumen yang digunakan oleh PT. Panasonic Gobel Indonesia dalam sistem penjualan.
Tempat Kerja Praktek dan Periode Kerja Praktek Tempat kerja praktek yang dipilih penulis untuk melakukan kerja praktek adalah di PT. Panasonic Gobel Indonesia. Penulis melakukan kerja praktek selama 3 bulan yang dimulai dari tanggal 3 Juni 2011 sampai dengan 26 Agustus 2011 ditempatkan pada bagian Admin. Finance. Berikut ini adalah tabel periode kerja praktek di PT. Panasonic Gobel Indonesia :
Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut : 1. Metode Observasi dan Kerja Praktek Penulis melihat dan mengamati keadaan sekitar perusahaan secara langsung dengan tujuan agar penulis dapat mengaktualisasikan ilmu yang diperoleh di Universitas Gunadarma ke dalam praktek kerja yang telah penulis jalani. Penulis membantu langsung dalam pelaksanaan kerja praktek dan turut menangani langsung dalam hal mengurus dokumen-dokumen yang dilakukan oleh PT. Panasonic Gobel Indonesia. 2. Metode Wawancara Penulis mewawancarai beberapa orang pihak yang terkait dalam tugas-tugas yang penulis kerjakan di Perusahaan tempat penulis melaksanakan Praktek Kerja, sehingga dari sana dapat kita ambil masalah, kesimpulan dan hal-hal lain. 3. Studi Kepustakaan Penulis mencari bahan dan membandingkan laporan yang telah ada sebelumnya, dan dapat dijadikan pedoman kembali untuk perbaikan dalam menulis Laporan Kerja Praktek dan juga mempelajari sumber-sumber pengetahuan dari buku yang berkaitan erat dengan masalah yang sedang penulis jalankan.
PEMBAHASAN Sistem penjualan yang diterapkan oleh PT. Panasonic Gobel Indonesia cabang Jakarta II Baterai dalam memasarkan produk-produknya terdiri dari 2 sistem : 1. Sistem Penjualan secara Modern Market Sistem penjualan Modern Market adalah sistem penjualan yang ditujukan untuk khusus untuk pasar Modern Market. Sistem penjualan Modern Market yang ada di Jakarta II Baterai ditangani oleh team Modern Market (MM) yang pangsa pasarnya meliputi sistem toko Modern (Supermarket, Hypermarket dll). Contoh ; Carrefour, Makro, Alfa, Indomaret, Lion Superindo, Hero Giant, dll. 2. Sistem Penjualan secara Traditional Market Sistem ini dijalankan oleh Team Traditional Market yang pangsa pasarnya meliputi toko-toko traditional yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya, berbeda dengan sistem penjualan modern market, sistem penjualan di traditional market berorientasi pada pasar traditional yang pada pendistribusiannya dilakukan oleh key dealer , yaitu : a. PT. Wicaksana Overseas Indonesia (WOI ) b. PT. Sarindo Perkasa
FLOWCHART PENANGANAN PO
FLOWCHART PENJUALAN KREDIT
LANJUTAN FLOWCHART PENJUALAN KREDIT
FLOWCHART PENJUALAN TUNAI
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis pada bab sebelumnya, maka kesimpulannya adalah : Sistem Penjualan pada PT. Panasonic Gobel Indonesia telah memenuhi beberapa kriteria dalam pengendalian intern diantaranya : Pada fungsi penjualan sudah mempunyai dokumen yang disimpan oleh perusahaan sebagai arsip dan diserahkan kepada pelanggan sebagai tanda pengiriman barang. Adapun secara periodik perhitungan saldo kas dilakukan oleh bagian pengendalian intern, penyerahan barang dan pencatatan ke dalam buku jurnal sudah di otorisasi dengan benar. Sistem penjualan di PT. Panasonic Gobel Indonesia mempunyai kendala dalam Sistem Pengendalian Intern diantaranya , kendala pada fungsi administarsi dan fungsi pengiriman barang masih ada keterlambatan dalam pengiriman barang sehingga mengakibatkan keterlambatan juga pada proses penagihan, dokumen yang kurang lengkap, baik tanda terima dari toko, stempel toko, atau tanda tangan penerima, masih adanya dokumen yang pending. Kendala bagian akuntansi belum menggunakan prosedur rekonsiliasi bank sehingga bisa terjadi penyelewengan kas, dan semua fungsional belum menggunakan sistem komputerisasi yang dapat menghambat kinerja fungsional.
Saran Saran-saran yang ingin disampaikan penulis adalah agar bagian gudang dapat mengkonfirmasi untuk mengatur jadwal pengiriman agar pengiriman dapat dilakukan tepat waktu dan pada saat pengirimaan harus dicek kembali kelengkapan dokumen agar terpenuhi, tidak ada yang kurang lengkap lagi. Dan untuk bagian akuntasi supaya tidak terjadi penyelewengan kas pada bagian akuntansi, diperlukan prosedur rekonsiliasi bank yang menjamin keamanan perusahaan. Perusahaan yang dikatakan bagus adalah cepat serta efisien dalam pembuatan laporan, sehingga diperlukan sistem komputerisasi di setiap fungsional agar tidak menghambat kinerja fungsional.