1 SISTE INFORASI TATA KELOLA AT DI BANK SUSEL BABEL CABANG PANGKALPINANG LINDRA DWI PURWANTO Sistem Informasi STIK ATA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jend. S...
SISTEM INFORMASI TATA KELOLA ATM DI BANK SUMSEL BABEL CABANG PANGKALPINANG LINDRA DWI PURWANTO
Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel email : [email protected]
Abstrak Babylon Bank of South Sumatra is one of the most developed in the Regional Bank Indonesia, as evidenced by the many awards and good assessment of the various institutions. The results of a 2008 audit by her Bank Indonesia also put Sumsel Babylon Bank as the Bank and the health ratings mean BK II sound bank. Bank of South Sumatra Pangkalpinang Babylon branch currently has 18 ATMs spread across a number of points in the area Pangkalpinang. The amount is enough to require good governance so that it can operate optimally. To overcome the problems encountered in the above, it is necessary governance ATM information systems are computerized and integrated in order to provide precise and accurate information as a basis for decision making Kata kunci : Sistem Informasi Tata Kelola ATM, Metodologi Berorientasi Objek, Unifield Modelling Language (UML)
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang tergabung dalam grup G20 yaitu kelompok 20 ekonomi utama dunia yang terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar ditambah Uni Eropa. Kelompok G20 menguasai hampir 70% perekonomian dunia. Keikut sertaaan Indonesia di dalam group ini merupakan suatu kesempatan yang sangat baik untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang beberapa tahun terakhir ini tumbuh rata-rata 6% per tahun. Angka ini cukup besar mengingat ditengah ketidakpastian perekonomian global, bahkan tahun 2013 pertumbuhan perekonomian Indonesia terbesar ke dua setelah china. Dengan semakin baiknya perekonomian Indonesia saat ini tentunya juga berakibat pada pertumbuhan pendapatan masyarakatnya, disinilah peran perbankan sangat penting untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Masyarakat modern saat ini tidak lagi menyimpan uangnya di dalam lemari atau di bawah ranjang seperti masyarakat zaman dahulu. Mereka akan lebih merasa aman dan lebih mudah jika menyimpan uang mereka di bank. Menurut undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana diubah dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang
dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simopanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan semakin banyaknya bank yang beroperasi di Indonesia saat ini menyebabkan semakin sengitnya kompetisi antar bank. Begitu banyak fitur dan produk yang mereka tawarkan agar masyarakat mau menempatkan dananya ataupun ataupun melakukan akad kredit di bank tersebut. Saat ini pun masyarakat dengan mudah memilih bank mana yang menurut mereka paling baik. Diantara berbagai macam fitur yang ditawarkan bank salah satunya adalah ATM (Automatic Teller Machine). Peran ATM di dunia perbankan sangatlah penting, dari fungsi awalnya yang hanya untuk menarik uang tunai saat ini berbagai fitur tambahan telah banyak ditambahkan di ATM misalnya: permbelian pulsa, pembayaran listrik, pembayaran telepon, transfer antar bank, pembayaran pajak dan fitur-fitur lainnya. Berkaca dari pentingnya peranan ATM dalan dunia perbankan, penulis ingin mencoba membuat sebuah system yang berguna untuk mempermudah pegawai bank dalam melakukan tata kelola ATM Dalam kesempatan ini, penulis mengadakan penelitian pada salah satu perusahaan yakni Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang.
Objek yang menjadi penelitian adalan ATM yang dimiliki Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang yang saat ini berjumlah 18 unit. Bank SumselBabel merupakan salah satu Bank Pembangunan Daerah yang ada di Indonesia. Bank ini didirikan pada tanggal 06 November 1957 dengan nama Bank Sumsel berdasarkan keputusan panglima ketua penguasa perang daerah sriwijaya tingkat I Sumatera selatan nomor 132/SPP/58 tanggal 10 April 1958 dengan berlaku surut mulai tanggal 06 November 1957 yang beroperasi di daerah Sumatera Selatan. Pada tahun 2010 seiring dengan berdirinya Propinsi Kepulauan Bangka Belitung maka, pada tanggal 08 Januari 2010 bank sumsel berganti nama menjadi PT. Bank Pembangunan daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang saat ini memiliki 18 ATM yang tersebah disejumlah titik di daerah Pangkalpinang. Jumlah tersebut cukup banyak sehingga memerlukan tata kalola yang baik sehingga dapat beroperasi secara optimal. Pengisian ATM dilakukan jika saldo yang ada pada mesin ATM minimal 25% dari saldo awal pengisian, namun hal tersebut tidak berlaku jika ada nasabah yang melakukan complain misalnya saja saldo nasabah berkurang sedangkan uang tidak keluar, maka penanganan complain ini maksimal adalah 3x24 jam sejak nasabah melakukan complain. Dalam perawatannya fasilitas pendukung ATM juga harus dicek secara berkala, misalnya saja AC, bola lampu, cat tembok, serta dalam ATM juga terdapat kertas jurnal yang berfungsi sebagai rekapan transaksi nasabah dan kertas receipt yang berfungsi sebagai bukti transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Kertas ini tentunya harus diganti jika sudah habis. Seringkali komlain nasabah yang saat ini dicatat secara manual menggunakan kertas hilang sebelum complain tersebut diselesaikan, ataupun nasabah tidak menadapatkan bukti transaksi dikarenakan kertas receipt di mesin atm habis. Permasalahan-permasalahan klasik seperti ini dapat diminimalisir salah satunya yakni dengan system tata kelola yang baik sehingga dapat diketahui kaopan kertas di mesin atm akan habis, ataupun ada atau tidaknya complain nasabah yang belum diseklesaikan. Untuk itu, penulis ingin mencoba membuat suatu system yang dapat digunakan untuk mempermudah pihak Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang dalam melakukan tata kelola ATM. 1.2 Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penulisan sebagai berikut : a. Menghasilkan rancangan sistem tata kelola ATM yang terkomputerisasi dan terintegrasi yang dapat membantu penanganan tata kelola ATM dengan cepat dan mudah.
b.
c. d.
Mempermudah penanganan complain nasabah yang berupa saldo terdebet dan kartu ATM yang tertelan sehingga dapat diselesaikan dengan cepat Mengetahui kapan perawatan rutin ATM. Dapat menghasilkan laporan tata kelola ATM secara cepat dan mudah kepada pimpinan
1.3 Batasan Penelitian Untuk menghindari meluasnya pembahasan laporan ini dari ruang lingkup permasalahan dan tujuan yang akan dicapai, maka perlu diberikan batasan-batasan sebagai berikut : a. Menyelesaikan complain nasabah yang berupa saldo terdebet dan kartu ATM yang tertelan b. Penyelesaian laporan monitoring dari bagian monitoring kantor pusat c. Proses perawatan rutin ATM d. Penanganan jual beli ATM 1.4 Metode Penelitian Metode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini: a. Pengumpulan Data b. Analisa Sistem c. Perancangan Sistem 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Informasi Tata Kelola ATM “Sistem Informasi adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu-kesatuan. (Indrajani 3). Automatic Teller Machine (ATM) atau dalam bahasa Indonesia sring kita sebut dengan Anjungan Tunai Mandiri adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia. 2.2 Analisa dan Perancangan Sistem Berorientasi Obyek dengan UML Menurut Munawar (2005:27) mendefinisikan obyek sebagai berikut: Obyek, baik yang konkret maupun konseptual, selalu ada di sekeliling kita. Sebuah obyek memiliki keadaaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State suatu obyek adalah kondisi obyek tersebut yang dinyatakan dalam attribute/properties. Sedangkan perilaku sebuah obyek mendefinisikan bagaimana sebuah obyek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi. 2.2.1 Unified Modelling Language (UML) UML adalah sebuah ”bahasa pemodelan” yang menspesifikasikan, menvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan kerangka dari sebuah sistem software. Menurut Munawar (25) menyatakan, bahwa UML adalah sistem notasi yang sudah dibakukan di dunia pengembangan sistem, hasil kerja bersama dari Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson.
2.2.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek Tools yang digunakan dalam analisa sistem berorientasi obyek dengan UML adalah sebagai berikut: a) Activity Diagram, teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. b) Analisa Dokumen Keluaran, analisa mengenai dokumen-dokumen keluaran yang dihasilkan sistem. c) Analisa Dokumen Masukan, bagian dari pengumpulan informasi tentang sistem berjalan, dengan tujuan untuk memahami prosedur berjalan. d) Usecase Diagram, deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Diagram usecase menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang lebih menekankan pada “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. e) Deskripsi Usecase, digunakan untuk menjelaskan urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dengan sistem yang mendeskripsikan urutan kejadian, dan menjelaskan secara rinci mengenai usecase diagram. 2.2.3 Perancangan Sistem Berorientasi Obyek Perancangan sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu: a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem. b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Alat-alat yang digunakan dalam tahap perancangan sistem adalah sebagai berikut: 1) Entity Relationship Diagram (ERD), sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam hal entitas dan relasi yang digambarkan oleh data tersebut.(Jeffery L. Whitten et al, 2004 : 295) 2) Transformasi ERD ke LRS (Logical Record Structure), sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah Diagram-ER akan mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu. 3) LRS, (Logical Record Structure), terdiri dari link-link diantara tipe record. Record adalah sekumpulan atribut yang mempunyai hubungan relasi terhadap obyek tertentu. Link ini menunjukkan arah hubungan dari satu record ke record lainnya berdasarkan tingkat cardinality setiap entity. LRS digambarkan dengan kotak persegi panjang dan berisi atribut setiap entity. 4) Tabel/Relasi, sekumpulan record yang sejenis secara relasi. Relasi menyatakan sebuah tabel
dalam basis data. Tabel dihasilkan dari LRS dimana tiap satu LRS akan menjadi satu tabel, dan nama LRS akan menjadi nama tabel. 5) Spesifikasi Basis Data, menurut Indrajani (2009:2) mendefinisikan basis data sebagai berikut: Basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Artinya basis data merupakan tempat penyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh banyak pengguna. Menurut Aji Supriyanto (2005:190) mendefinisikan basis data secara konsep sebagai berikut: Basis data adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas (file) yang saling berhubungan (relation) dengan tatacara tertentu untuk membentuk data baru atau informasi. 6) Rancangan Dokumen Keluaran, berisi gambaran tentang dokumen keluaran yang dihasilkan oleh sistem yang dirancang. 7) Rancangan Dokumen Masukan, berisi gambaran tentang dokemen masukan yang dibutuhkan oleh sistem yang dirancang. 8) Rancangan Layar Program, berisi semua rancangan layar yang dibuat beserta format datanya. 9) Sequence Diagram, suatu diagram UML yang memodelkan logika dari suatu use case dengan menggambarkan interaksi berupa pengiriman pesan (message) antar objek dalam urutan waktu. (Jeffery L. Whitten et al,2004:702) 10) Class Diagram, merupakan himpunan dari objek yang sejenis yang mempunyai atribut dan perilaku (method) yang sama. struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain. Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini: 3.1 Pengumpulan Data a. Wawancara Merupakan metode pengumpulan data yang berupa komunikasi langsung antara penulis dengan responden bertujuan untuk mendapatkan masukan serta informasi yang berkaitan dengan penyusunan laporan ini. b. Observasi Dalam hal ini penulis langsung melihat atau mengadakan pengamatan ke bagian-bagian yang ada hubungannya dengan sistem penggajian Pegawai sekaligus pengumpulan dokumen-dokumen yang digunakan. c. Studi Pustaka
Metode pengumpulan data dengan mempelajari dan mengumpulkan bahan dari buku-buku atau sumber yang berkaitan dengan topic permasalahan. d. Studi Literatur Pengumpulan bahan tertulis yang ada kaitannya dengan masalah yang dihadapi. 3.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek Kegiatan - kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ialah: a) Menganalisa sistem yang ada, yaitu mempelajari dan mengetahui apa yang dilakukan oleh sistem yang ada. b) Menspesifikasikan sistem, yaitu menspesifikasi masukan yang ada, database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan. Tools yang digunakan antara lain, yaitu: 1) Activity diagram sistem berjalan 2) Use case diagram sistem usulan 3) Deskripsi Use Case 4) Dokumen keluaran 5) Dokumen masukan 3.3 Rancangan Sistem Berorientasi Obyek Tahap Perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program. Alat-alat yang digunakan pada tahap ini adalah: a) Entity Ralationship Diagram (ERD) b) Logical Record Structure (LRS) c) Table d) Spesifikasi Basis Data e) Rancangan masukan f) Rancangan keluaran g) Rancangan Dialog Layar h) Sequence Diagram i) Class Diagram
d.
e.
f.
g.
h.
Nasabah dapat berupa complain dana terdebet, dan ATM Tertelan. Buat Dokumen Pengaduan Nasabah Customer Service buat dokumen pengaduan nasabah, pengaduan nasabah berupa dana terdebet akan diserahkan kepada Teller dan pengaduan nasabah berupa ATM tertelan akan diserahkan Ke Bagian Umum. Proses Jual Beli ATM Petugas ATM terima informasi dari Head Teller untuk melakukan jual beli ATM. Kegiatan jual beli ATM berupa pengisian saldo ATM Proses Monitoring ATM Bagian Monitoring (TSI) memantau ATM yang mengalami gangguan dan dilaporkan kepada petugas ATM untuk dilakukan perbaikan. Kegiatan Rutin Bagian Umum (Personil) melakukan kegiatan rutin pengecekan kondisi ATM seperti: kondisi AC, lampu, cat ruangan ATM, dan kelengkapan hasilnya dilaporkan ke Penyelia Umum. Pembuatan Cheklist Petugas ATM membuat cheklist yang akan diserahkan kepada Kepala Cabang Bank SUMSEL.
4.2 Activity Diagram KEPALA CABANG
Serahkan data ATM
PETUGAS ATM
Terima data ATM
Lakukan inventarisasi ATM
Gambar 1. Activity Diagram Inventarisasi ATM
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Proses Bisnis Proses bisnis yang ada pada SMP Negeri 3 Pangkalpinang adalah sebagai berikut: a. Inventarisasi ATM Kepala Cabang memberikan informasi tentang lokasi ATM, dan nomor ATM Bank Sumsel Babel cabang Pangkalpinang kepada Petugas ATM b. Pendataan Personil ATM Kepala Cabang memberikan data personil ATM kepada petugas ATM untuk dilakukan pendataan. c. Terima Keluhanan Nasabah Nasabah buat keluhan ATM kepada Customer Service (CS), selanjutnya Customer Service terima keluhan nasabah. Keluhan
KEPALA CABANG
PETUGAS ATM
Serahkan data personil ATM
Terima data personil ATM
Lakukan pendataan personil ATM
Gambar 2. Activity Diagram Pendataan Personil ATM
NASABAH
CUSTOMER SERVICE
Buat Keluhan pelayanan ATM
BAGIAN UMUM
PENYELIA UMUM
Lakukan kegiatan rutin perawatan ATM
Terima keluhan pelayanan ATM
Buat laporan hasil kegiatan rutin
Gambar 3. Activity Diagram Terima Keluhan Nasabah CUSTOMER SERVICE
TELLER
Serahkan laporan hasil kegiatan rutin
Terima laporan hasil kegiatan rutin
BAGIAN UMUM
Cek keluhan pelanggan
[ keluhan ATM ]
[ dana terdebet ]
Gambar 7. Activity Diagram Kegiatan Rutin PETUGAS ATM
KEPALA CABANG
Buat dokumen keluhan ATM
Buat dokumen keluhan dana terdebet
Serahkan dokumen keluhan ATM
Serahkan dokumen keluhan dana terdebet
Terima dokumen keluhan ATM
Buat cheklist kegiatan pengelolaan ATM
Terima dokumen keluhan dana terdebet Tindak lanjuti keluhan ATM Tindak lanjuti keluhan dana terdebet
Terima cheklist kegiatan pengelolaan ATM
Serahkan cheklist kegiatan pengelolaan ATM
Gambar 4. Activity Diagram Dokumen Pengaduan HEAD TELLER
Gambar 8. Activity Diagram Pembuatan ChekList
PETUGAS ATM
4.3 Sistem Usulan a. Use Case Diagram Berikan perintah untuk lakukan jual beli ATM
Terima perintah jual beli ATM
Import Data Nasabah
Tindak lanjuti jual beli ATM
Entry Jenis Keluhan
NASABAH
Gambar 5. Activity Diagram Jual Beli TAM Entry Data ATM TSI
CETAK PENANGANAN MONITORING No. Penanganan Tanggal
<>
Hari
<>
Jam
<>
Periode
<<Sysdate>>
Data Monitoring
Bulan
pilih
Tahun
pilih
Data Personil cari
Kode Monitoring
<>
Gangguan
<>
Nomor ATM
<>
LoKasi
<>
cari
Kode Personil
<>
Nama Personil
<>
CETAK
KELUAR
Gambar 28. Rancangan Layar Cetak Laporan Simpan
Cetak
Batal
Keluar
Gambar 25. Rancangan Layar Cetak Penanganan Monitoring
5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi dan juga solusi pemecahan yang diusulkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Komputerisasi pada rancangan Sistem Informasi Tata Kelola ATM dapat meningkatkan efisiensi kerja dan memudahkan Petugas ATM dalam mengontrol tata kelola ATM Bank Sumsel cabang pangkalpinang dan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat. b. Sistem yang dibangun secara komputerisasi dan terintegrasi dapat menghasilkan kecepatan dalam proses administrasi, ketepatan dan keakuratan data, serta dapat meminimalisir kesalahan dalam tata kelola ATM. c. Perancangan Sistem Informasi tata kelola ATM Bank Sumsel cabang Pangkalpinang yang berorentasi objek (Object Oriented) dapat menghasilkan sebuah sistem informasi yang lebih baik dan lebih mudah dipahami oleh user (pengguna) dalam hal struktur perancangannya dan implementasinya 5.2 Saran
a.
b.
c.
d.
e.
Adapun saran–saran yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut : Perlu adanya pelatihan kepada user yang akan menggunakan sistem informasi ini, supaya mereka mengetahui bagaimana cara menggunakan dan perawatan sistem informasi ini. Untuk menghindari berbagai kesalahan yang mungkin timbul pada sistem, perlu dilakukan perawatan (maintenance) secara rutin. Pengontrolan data merupakan cara perawatan yang tebaik untuk menghindari berbagai kesalahan. Secara rutin melakukan back-up data yang ada minimal satu tahun sekali untuk menghindari kerusakan data atau kehilangan data. Perlu adanya peningkatan infrastruktur komputer yang digunakan oleh Petugas ATM Bank Sumsel cabang Pangkalpinang agar dapat meningkatkan kinerja sistem. Perlu adanya audit sistem paling tidak setiap 5 tahun sekali pada sistem informasi ini agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem ini sehingga kedepannya diharapkan sistem dapat lebih optimal dan mampu memenuhi kebutuhan user.
Daftar Pustaka Indrajani, Pengantar dan Sistem Basis Data Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009 Munawar, Pemodelan Visual Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
dengan
UML
Sutanta Edhy, Basis Data dalam Tinjauan Konseptual Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011 Sutabri Tata, Analisis Sistem Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2012
Informasi
Wahyudi Bambang, Konsep Sistem Informasi dari Bit sampai ke Database Yogyakarta, CV. Andi Offset, 2008 Widjaya Iwan Kurniawan, Manajemen Proyek Teknologi Informasi Yogyakarta, Graha Ilmu, 2013