SISTEM INFORMASI SIRKULASI BERKAS DI KANTOR NOTARIS DAN PPAT MAGDAWATI
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Asmawi Roiyansyah 10.11.3650
Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
i
ii
INFORMATION SYSTEM OF FILE CIRCULATION IN NOTARY OFFICE OF PPAT MAGDAWATI
SISTEM INFORMASI SIRKULASI BERKAS DI KANTOR NOTARIS DAN PPAT MAGDAWATI
Asmawi Roiyansyah Rum Muhamad Andri Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT
The success of a notary can not only be measured by the number of the deed which he made, but also from the expertise of the administration that was set up in his office. Many deed, without neat and orderly administration will lead to problems and difficulties in the future. In the era of globalization, information technology advances so rapidly, it has led people to always know the technological development that is increasingly growing day. In fact the information technology to be the most fundamental requirements for all aspects of human life. Utilizing information technology development currently a writer doing research aimed at designing application acceptance receipt of the file in and out at the notary office magdawati to make it easy for Admins to control incoming or out going file from client using PIECES (Performance, Economy, Information, Control, Efficiency, Services) as a measure to know the level of vulnerability of a system that is running on the Office of a notary and PPAT Magdawati Hadisuwito, SH. After the weakness of the old system is known, the proposed system was implemented to to overcome the problems that arise in the organize administrative control of client files and the results of the proposed system can facilitate officers in controlling and managing incoming and outgoing file in the Office of a notary and PPAT MagdawatiHadisuwito SH, speeding up the search data a more accurate truth.
Keywords : Notary, Information System, Files
iii
1.
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Dalam era glogalisasi saat ini, kemajuan teknologi informasi yang semakin maju
telah membawa manusia untuk selalu mengetahui perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang. Dalam kenyataannya teknologi informasi memang menjadi kebutuhan yang paling mendasar untuk seluruh aspek kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi ini bersamaan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi computer yang semakin canggih dan murah. Dengan adanya sistem informasi berbasis computer, maka pekerjaan yang dihasilkan akan menjadi lebih efektif dan efisien. Berdasarkan bunyi pasal 1 Peraturan Jabatan Notaris (Staatsblad 1860 Nomor 3) bahwa yang dimaksud dengan Notaris adalah pejabat umum yang satu-satunya berwenang untuk membuat akta otentik mengenai semua pembuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau oleh yang berkepentingan dikehendaki untuk dinyatakan dalam suatu akta otentik, menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya dan memberikan grosse, salinan dan kutipannya, semuanya sepanjang pembuatan akta itu oleh suatu peraturan umum tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat atau orang lain. Sedangkan yang dimaksud dengan Akta Otentik sebagaimana yang diatur dalam pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata adalah suatu akta yang sedemikian, yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang - undang oleh atau di hadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu, di tempat di mana akta itu dibuat. Berkas adalah sebuah unit tempat menyimpan
informasi. Berkas ini dapat
diakses lebih dari satu proses, dapat dibaca, dan bahkan menulis yang baru. Informasi yang disimpan dalam berkas harus persisten, dalam artian tidak hilang sewaktu proses berhenti. Berkas-berkas ini diatur oleh sistem operasi, bagaimana strukturnya, namanya, aksesnya, penggunaannya, perlindungannya, dan implementasinya. Bagian dari sistem operasi yang mengatur masalah-masalah ini disebut sistem berkas. Untuk kebanyakan pengguna, sistem berkas adalah aspek yang paling terlihat dari sebuah sistem operasi. Sistem operasi menyediakan mekanisme untuk penyimpanan online dan akses ke data dan program. Sistem berkas terbagi menjadi dua bagian yang jelas; koleksi berkas (masing-masing menyimpan data yang berkaitan) dan struktur direktori (mengatur dan menyediakan informasi mengenai semua berkas yang berada di sistem). Keberhasilan seorang Notaris tidak hanya bisa diukur dari banyaknya akta yang ia buat, melainkan juga dari kepiawaiannya mengatur administrasi di kantornya. Akta yang banyak, tanpa disertai administrasi yang rapi dan teratur akan mengakibatkan
1
masalah dan kesulitan dikemudian hari. Oleh karena itu perlu bagi seorang calon Notaris untuk mengetahui, mempelajari serta memperhatikan administrasi kantor, sebelum ia melaksanakan jabatannya sebagai seorang Notaris. Di kantor Notaris dan PPAT Magdawati dalam pengelolaan penerimaan berkas masih menggunakan cara manual dan belum terkomputerisasi. Hal ini meyulitkan pegawai dalam pengelolaan data klien, seperti halnya dalam penyimpanan data-data yang masih disimpan dalam bentuk berkas sehingga menyulitkan pegawai dalam mencari data berkas masuk dari klien ataupun berkas yang sudah selesai dibuat serta berkas yang sudah diambil klien. Untuk pekerjaan
dan
mengatasi
masalah-masalah
memudahkan
yang
pengelolahaan
data
dihadapi, perlu
untuk adanya
mempercepat sistem
yang
terkomputerisasi dalam pengelolaan berkas klien. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan melakukan penelitian “SISTEM INFORMASI SIRKULASI BERKAS DI KANTOR NOTARIS DAN PPAT MAGDAWATI“ 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka terindentifikasi rumusan
masalah sebagai berikut: Bagaimana membuat sistem informasi sirkulasi berkas untuk memudahkan pegawai dalam mengontrol dan mengelola berkas yang masuk dan keluar di kantor notaris dan PPAT Magdawati ?.
2.
Landasan Teori
2.1
Definisi Sistem Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu
digunakan. Berikut akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum : 1.
Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Contoh : Sistem Tatasurya, Sistem Pencernaan, Sistem Transportasi Umum, Sistem Otomotif, Sistem Komputer, Sistem Informasi.
2.
Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk satu tujuan. Adapun definisi sistem menurut Hanif Al Fatta, sistem adalah suatu kumpulan
atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.
2.2
1
Definisi Informasi Informasi adalah adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda
yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya
1
Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi (Yogyakarta : Andi, 2007), hal.3
2
yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan
format
sesuai dengan
perkembangan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
2
secara elektronik ataupun nonelektronik.
2.3
Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan seperangkat fungsi operasi manajemen yang
menghasilkan suatu keputusan yang tepat dan jelas, sehingga sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi, media dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, proses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik. Selain itu, dalam pandangan dan ungkapan lain mengatakan bahwa sistem informasi
adalah sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan
prosedur kerja) yang diproses (data menjadi informasi) dengan maksud untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Dari dua pengertian yang dijabarkan diatas sebenarnya memiliki konsep dasar yang sama, hanya bahasa penyampaiannya saja yang berbeda, dan berdasarkan dua pengertian diatas dapat diambil kesimpulanpengertian sistem informasi itu adalah unsurunsur yang terkait dalam sistem dan saling berhubungan untuk mengubah data (masukan) menjadi informasi (keluaran), yang berguna untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi atau perusahaan. 2.4
Pengertian Sirkulasi Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “Circulation” yang berarti perputaran, 3
peredaran, seperti pada “ sirkulasi udara” sirkulasi uang dan sebagainya. 2.5
Definisi Berkas Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada
penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas merupakan bagian terkecil dari penyimpanan logis, artinya data tidak dapat ditulis ke penyimpanan sekunder kecuali jika berada di dalam berkas. Berkas merepresentasikan program (baik source mau pun bentuk objek) dan data. Data dari berkas dapat bersifat numerik, alfabetik, alfanumerik, atau pun biner. Format berkas juga bisa bebas, misalnya berkas teks, atau
2
BKKBN, Pengertian Informasi Publik, http://www.bkkbn.go.id/ppid/Pages/Informasi-Publik.aspx , Diakses 12 November 2013. 3 M.Nursolihin, Pelayanan Sirkulasi Di Perpustakaan, http://nursolihin.wordpress.com/pelayanan-sirkulasi-di-perpustakaan/ , Diakses 11 November 2013.
3
dapat juga diformat pasti. Secara umum, berkas adalah urutan bit, byte, baris, atau catatan yang didefinisikan oleh pembuat berkas dan pengguna. 2.6
4
Pengertin Sistem Informasi Sirkulasi Berkas Sistem informasi sirkulasi berkas adalah kumpulan atau himpunan dari unsur
atau variable-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain untuk memberikan informasi perputaran atau pengolahan berkas. 2.7
Pengertian Notaris Dan PPAT Notaris dan PPAT adalah dua profesi yang berbeda dengan kewenangan yang
juga berbeda. Peraturan perundang-undangan yang utama mengenai Notaris adalah UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (“UUJN”), sedangkan mengenai Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah PP No. 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan 5
Pejabat Pembuat Akta Tanah (“PP 37/1998”).
3.
Analisis
3.1
Analisis Kelemahan Sistem Untuk mengetahui tingkat kelemahan suatu sistem, maka diperlukan metode
PIECES(Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Services). Berikut penjelasan metode tersebut: 1.
Analisis Kinerja (Performance) Throughput : Dalam satu hari kerja (08.00-17.00) kantor magdawati mampu
menyelesaikan 20 akta. Respon time : 1 Akta dikerjakan dalam waktu 30 menit. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, kinerja sistem lama sudah bisa dikatakan baik karena jumlah akta yang bisa dibuat setiap harinya mampu menutupi kebutuhan client yang datang. 2.
Analisis Informasi (Information) Kualitas informasi di kantor Notaris dan PPAT Magdawati kurang baik, karena
informasi yang baik menghasilkan infomasi yang akurat, tepat waktu dan relevan sesuai dengan yang diharapkan. Parameter Akurat
Hasil Analisis Informasi tentang penyimpanan berkas di kantor notaris sering kali tidak akurat sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan
4
Ibam, Sistem Operasi: Bahan Kuliah IKI-20230 (Bab 5. Sistem Berkas), http://ikc.dinus.ac.id/umum/ibam/ibam-os-html/x4777.html , Diakses 11 November 2013 5 Ilman Hadi, Perbedaan Kode Etik Notaris dan PPAT, http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt509f7875153dc/perbedaan-kode-etik-notaris-danppat , Diakses 2 November 2013
4
Relevan
Informasi yang dihasilkan sering kali tidak sesuai dengan keinginan dari pihak yang membutuhkan informasi sehingga menyebabkan
kurangnya
kepercayaan
terhadap
data
informasi yang berujung pada terlambatnya pengambilan keputusan Tepat Waktu
Informasi yang disajikan sering kali tidak tepat waktu sehingga mengakibatkan terlambatnya pengambilan keputusan
3.
Analisis Ekonomi (Economy) Pada kantor notaris dan PPAT Magdawati pengeluaran terbesar adalah untuk
menggaji pegawainya. Sistem penggajiannya adalah gaji pokok + bonus, dimana bonus diberikan setiap seorang pegawai menyelesaikan tugasnya, khusus untuk bagian pembuatan akta nilai bonus adalah Rp. 50.000/akta. Hal ini akan memberikan motivasi terhadap pegawainya untuk mengerjakan akta dengan cepat, jika pengerjaan akta bisa cepat selesai, maka notaris bisa menerima klien lebih banyak lagi sehingga masukan yang diperoleh juga bertambah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ekonomi dinyatakan baik karena besar pengeluaran sebanding dengan manfaat yang didapatkan. 4.
Analisis Kendali (Control) Analisis control dilakukan untuk meningkatkan kinerja sistem, mendeteksi
kesalahan atau penyalahgunaan sistem dan menjamin keamanan data dari pihak yang tidak berkepentingan. Pada sistem yang diterapkan saat ini, kontrol terhadap data transaksi masih kurang karena belum adanya control secara periodik yang dikarenakan banyaknya berkas. Pencarian berkas yang masuk sulit dilakukan yang disebabkan faktor kelalaian manusia seperti lupa. 5.
Analisis Efisiensi (Efficiency) Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada digunakan
seefisien mungkin. Apabila ditinjau dari beberapa aspek diatas maka bisa dikatakan sistem yang saat ini ada di kantor notaris dan PPAT Magdawati belum efisien karena masih ada pemborosan pada waktu, alat tulis, dan biaya sehingga menyebabkan pengeluaran yang berlebih. 6.
Analisis Pelayanan (Services) Sistem
yang
baik
adalah
sistem
yang
memberikan
kemudahan
bagi
penggunanya sekaligus kemudahan dalam penyampaian informasi kepada sasaran yang dituju dimana sasaran yang dimaksudkan pegawai kantor. Sistem pengelolaan berkas yang saat ini berjalan di kantor notaris dan PPAT Magdawati belum memuaskan pegawai sehingga menyebabkan adanya pengerjaan ganda seorang pegawai.
5
3.2
Analisis Kebutuhan Sistem Dalam pembuatan sistem informasi sirkulasi kerkas di kantor notaris dan PPAT
Magdawati dibutuhkan perangkat pendukung. Berikut ini adalah analisis dari kebutuhan sistem yang akan dibuat : 3.2.1
Kebutuhan Fungsional
3.2.2
1.
Olah data berkas
2.
Menampilkan informasi berkas yang akurat, tepat waktu dan relevan.
3.
Mengolah data menjadi laporan secara efisien.
Kebutuhan Non Fungsional a.
Perangkat Lunak
b.
1.
Microsoft Windows Xp Professional
2.
Microsoft visual basic 6.0
3.
Microsoft SQL Server 2008
Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan minimal 1.
Prosessor 1GHz
2.
VGA 640 X 480 atau resolusi terbesar dari Microsoft
3.
Microsoft XP
4.
NET Framework 2.0 SP2
5.
512 MB RAM
6.
Drive minimum 2,2GB
4.1
Implementasi Sistem Implementasi
Sistem merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk
menerapkan sistem agar bisa digunakan. Adapun tahap implementasi sistem adalah sebagai berikut : 4.1.1
Instalasi Sistem 1.
Instalasi perangkat lunak Adapun tahapan instalasi perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : 1. Instalasi SQL Server 2008 R2 2. Membuat user baru pada Microsoft SQL Server 2008 R2 3. Membuat database 4. Instalasi Crystal Report
2.
Manual Instalasi Adapun langkah – langkah manual instalasi adalah sebagai berikut 1. Pembuatan .exe 2. Pembuatan pakage dan deployment
6
3. Distribusi aplikasi
4.1.2
Pelatihan Personil Pelatihan (training) dimaksudkan untuk personil-personil operasi (operating
personnel) yang bertugas langsung pada pekerjaannya untuk mengerjakan tugasnya masing-masing serta dibimbing secara langsung dalam mengoperasikan sistem baru. Cara – cara yang bisa ditempuh untuk melakukan pelatihan yaitu: a. Pelatihan Prosedur (Procedural Training) Dengan menyediakan prosedur secara tertulis yang menjelaskan kegiatan masing-masing personil. b. Pelatihan Tutorial (Tutorial Training) Dengan mengadakan pelatihan kepada masing-masing personil langsung dengan tatap muka. c. Latihan Langsung di Pekerjaan (On-the-Job-Training) Personil diberi penjelasan dan intruksi tentang apa yang harus dikerjaan, bagaimana mengerjakannya dan langsung dipraktekkan pada situasi kerja sebenarnya.
4.1. 3
Pengetesan Program Dan Sistem
1.
Pengetesan Program Sebelum program diterapkan harus dilakukan pengetesan program untuk
menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Pengetesan dilakukan pada setiap program dan dilanjutkan dengan pengetesan modul-modul yang telah dirangkai. Pengetesan program dilakukan bersamaan dengan pembuatan program, yaitu dengan pengentrian data, penghapusan data. Kesalahan program yang m ungkin terjadi, yaitu: a.
Kesalahan Bahasa (language Error) atau kesalahan penulisan (Syntax Error)
b.
Kesalahan sewaktu proses (Run-time Error)
c.
Kesalahan Logika (Logical Error)
2.
Pengetesan Sistem Tahapan uji coba sistem ini dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar
sistem yang diimplementasikan. Tujuannya untuk memastikan semua komponenkomponen dari sistem yang telah berjalan sesuai fungsi yang diinginkan. Pengetesan perlu dilakukan untuk mencari kesalahan atau kelemahan yang mungkin saja masih terjadi. Cara yang dilakukan dalam pengetesan sistem antara lain: 1.
White Box Testing White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul
untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Salah satu contoh white box testing adalah disaat pengguna
7
melakukan login, maka sistem secara otomatis akan memberikan pemberitahuan jika terjadi kesalahan. Data Masukan
Yang di Harapkan
Pengamatan
Username,
Menampilkan menu
Menu utama berhasil
Password
dan
jabatan
jika
utama
Kesimpulan Diterima
Ditampilkan
benar Username,
Menampilkan
Pesan
berhasil ditampilkan
password
dan
pesan
jabatan
jika
kesalahan/gagal
salah
kesalahan
Diterima
login
Login
user
Menampilkan
Pesan
benar
tapi
gagal
login
pesan Gagal Login
berhasil ditampilkan
Data tersimpan
Data tersimpan
Merubah data dan
Data
pegawai,
menyimpannya
tersimpan
penjual,
kembali
Diterima
password salah atau Login user salah
tapi
password benar Penambahan data
Diterima
pegawai,
penjual, pembeli, tanah, berkas Edit
data
berubah
dan
Diterima
Data yang diinginkan
Diterima
pembeli, tanah, berkas Pencarian data
Menemukan
data
berkas,
yang diinginkan
berhasil ditampilkan
pegawai, penjual, pembeli, tanah
8
2.
Black Box Testing Black Box Testing terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan
(requirement) yang disebutkan dalam spesifikasi. Cara pengujiannya hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atatu modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan diinginkan. Berikut adalah hasil dari black box testing yang telah dilakukan : No
Menu 1 Login
Action Validasi Login
Keterangan Apabila belum memasukkan password maka akan
muncul
pesan
Kosong”,
Apabila
username
maka
“Password
belum akan
Masih
memasukkan muncul
pesan
“Username Masih Kosong”, Apabila belum memasukkan jabatan akan muncul pesan “Jabatan Masih Kosong”, Apabila username, password, dan jabatan tidak sesuai, akan muncul pesan “Gagal Login, Silahkan Ulangi Lagi” 2 Menu
Tampil
Utama
Apabila yang login Admin semua item menu akan aktif,
jika Front Office yang login item
menu yang aktif adalah file logout, exit, master data penjual, pembeli, tanah berkas, laporan data penjual, laporan data pembeli, dan laporan data berkas, jika yang login pembuat akta dan petugas lapangan item menu yang aktif hanya file logout, exit,
master data
berkas, dan laporan data berkas 5 Olah Data
Validasi, insert,
Pada saat menambah/mengedit data, jika ada
update, delete
kolom yang tidak boleh kosong dan ternyata pengguna belum mengisinya, maka akan keluar pesan “Data [nama kolom] Belum Terisi”, pada saat pengguna belum memilih data untuk diubah maupun di hapus, maka tombol ubah dan hapus mati
9
4.1.4 Konversi Sistem Langkah - langkah konversi sistem yang lama kedalam sistem yang baru dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
4.2
1.
Konversi dokumen dasar
2.
Konversi file
3.
Pengoperasia sistem
Manual Program Implementasi dari aplikasi sistem informasi sirkulasi berkas di kantor notaries dan
PPAT magdawati yang telah dibuat adalah : 1.
Form login
2.
Form menu utama admin
3.
Form menu utama front office
4.
Form menu utama pembuat akta
5.
Form menu utama petugas lapangan
6.
Form data pegawai
7.
Form data penjual
8.
Form data pembeli
9.
Form data berkas
10. Form data tanah 11. Form olah data pegawai 12. Form olah data penjual 13. Form olah data pembeli 14. Form olah data berkas 15. Form olah data tanah 16. Form pencarian penjual 17. Form pencarian pembeli 18. Form pencarian tanah 19. Form cetak laporan 4.3
Tindak Lanjut Implementasi Setelah sistem ini di implementasikan, analisis masih terus berjalan guna untuk
melakukan pengujian penerimaan sistem. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam waktu tertentu yang dilakukan oleh analisis sistem bersama dengan pengguna. Setelah pengujian selesai dilakukan, rapat penerimaan sistem baru perlu diselenggarakan oleh managemen. Rapat ini dihadiri oleh analisis sistem, pimpinan dan pemakai sistem untuk menentukan sistem yang baru diterima atau harus ada perbaikan kembali. Jika sistem baru telah disetujui, maka rapat ini juga dapat merupakan acara penyerahan sistem, tindak lanjut implementasi melibuti
10
1.
Pemeliharaan perangkat keras a.
Adapun cara pemeliharaan perangkat keras adalah sebagai berikut
b.
Perhatikan masukan daya listrik sesuai kebutuhan perangkat keras
c.
Hidup dan matikan sesuai prosedur
d.
Jaga kesetabilan suhu perangkat keras
e.
Jauhkan perangkat keras seperti monitor dari benda – benda yang mengandung magnet
f.
Bersihkan perangkat keras dari debu
g.
Perhatikan selalu kebersihan dari Headsing dan fan
h.
Buka memory RAM dengan hati-hati dan bersihkan dengan lap halus
i.
Buka Power Suply dengan obeng dan Bersihkan dengan hati-hati
j.
Bersihkan semua port eksternal yang ada pada Mainboard
k.
Bersihkan dengan menggunakan kuas halus bagian permukaan Keyboard.
2.
Pemeliharan perangkat lunak Pemeliharaan perangkat lunak meliputi a.
Pemeliharaan sistem sistem perlu dipantau dan pemeliharaan secara berkala untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin. Tahap operasi dan pemeliharaan meliputi: 1) Memahami berbagai kendala dan kelemahan pada sistem yang digunakan dengan tujuan melakukan analisis kearah pengembangan sistem. 2) Membuat pencatatan dokumentasi hasil pemeliharaan untuk di gunakan sebagai referensi jika menghadapi permasalahan yang
sama
sehingga
dapat
pelaksanaan sistem komputer. b.
Pemeliharaan data 1) Memelihara Hardisk 2) Melakukan backup secara periodic 3) Melakukan restore ketika diperlukan
11
membantu
kelancaran
5.
Penutup
5.1
Kesimpulan Berdasarkan uraian penjelasan dan pembahasan pada keseluruhan bab pada
skripsi “Sistem Informasi Sirkulasi Berkas Pada Kantor Notaris Dan PPAT Magdawati” maka dapat ditarik kesimpulan, sistem yang diusulkan dapat membantu mempermudah pegawai dalam mengontrol dan mengelola berkas yang masuk dan keluar di kantor notaris dan PPAT Magdawati Hadisuwito SH, mempercepat pencarian data yang lebih akurat kebenarannya. 5.2
Saran Penulisan skripsi ini tentu terdapat banyak kekurangan, adapun kekurangan
aplikasi ini, diantaranya : a.
Belum dapat menangani berkas lain selain jual - beli.
b.
Belum bisa menampilkan posisi berkas berada secara langsung.
c.
Belum bisa menunjukan dimana tempat berkas disimpan.
d.
Belum dapat mencatat syarat – syarat yang dibutuhkan untuk pembuatan berkas.
Saran kepada seluruh pembaca atau pengembang yang ingin mengembangkan sistem ini supaya untuk menyempurnakan kekurangan yang terdapat dalam tersebut.
12
aplikasi
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan perancangan Sistem informasi, Yogyakarta: Andi Offset. BKKBN.
Pengertian
Informasi
Publik.
http://www.bkkbn.go.id/ppid/Pages/Informasi-
Publik.aspx. Diakses 12 November 2013. M.Nursolihin.
Pelayanan
Sirkulasi
Di
Perpustakaan.
http://nursolihin.wordpress.com/pelayanan-sirkulasi-di-perpustakaan/ . Diakses 11 November 2013. Ibam.
Sistem
Operasi:
Bahan
Kuliah
IKI-20230
(Bab
5.
Sistem
Berkas).
http://ikc.dinus.ac.id/umum/ibam/ibam-os-html/x4777.html. Diakses 11 November 2013 Ilman
Hadi.
Perbedaan
Kode
Etik
Notaris
dan
PPAT,
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt509f7875153dc/perbedaan-kode-etiknotaris-dan-ppat . Diakses 2 November 2013
13