SISTEM INFORMASI PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL PADA BP3MD PROVINSI SUMATERA SELATAN
Dedi Suprapto Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal pada Badan Promosi dan Perizinan Penanaman Modal Daerah (BP3MD) saat ini kurang efektif dan efisien sehingga membutuhkan sistem baru yang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. Perancangan sistem ini berdasarkan landasan teori Sistem informasi, Delphi, SQL Server, Perizinan, dan Penanaman Modal. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Alat yang digunakan yaitu DFD (Data Flow Diagram) sebagai model logika data atau proses yang dibuat, ERD (Entity Relationship Diagram) sebagai gambar atau diagram yang menunjukkan informasi yang dibuat. Teknik pengembangan sistem menggunakan metode waterfall. Berdasarkan analisis, maka dihasilkan suatu sistem yang terdiri dari informasi data pemohon, data pengajuan perizinan, dan data perizinan yang akan menghasilkan laporan perizinan dan surat perizinan. Sistem Informasi Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal ini berguna untuk melayani proses pelayanan perizinan dan penanaman modal pada BP3MD Provinsi Sumatera Selatan. Kata kunci :Sistem informasi, Delphi, SQL server, Perizinan dan Penanaman Modal, DFD, ERD.
PENDAHULUAN Badan Promosi dan Perizinan Penanaman Modal Daerah (BP3MD) merupakan salah satu instansi pemerintah provinsi Sumatera Selatan yang bergerak di bidang promosi seluruh kekayaan dan potensi yang ada di provinsi sumatera selatan, serta melayani berbagai jenis perizinan dan penanaman modal. Pelayanan pada BP3MD Sumatera Selatan masih memerlukan waktu yang lama, dimana masih memisahkan ruangan antar sub bagian divisi, sehingga kinerja pelayanan belum optimal dari segi kualitas standar pelayanan serta proses penyampaian informasinya. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pelayanan yang dapat mengoptimalkan kinerja pelayanan. Sehingga perlu diajukan suatu sistem pelayanan yang di buat dalam satu ruangan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan dan dapat mempersingkat waktu dalam melakukan proses pelayanan.Pemohon atau pengguna jasa menyampaikan pengajuan ke loket pengajuan. Kemudian loket pengajuan menerima pengajuan, setelah itu melakukan entri data pengajuan. Petugas menganalisa penyebab pengajuan perizinan, setelah itu menetapkan tindakan yang akan dilakukan, memberikan informasi kepada pemohon, kemudian melakukan tindakan perizinan atau bahkan penolakan proses perizinan jika pemohon tidak memenuhi persyaratan yang berlaku, kemudian melakukan verifikasi dan pemohon menerima informasi serta memberikan pernyataan puas atau tidak. Prosedur pengajuan perizinan pun selesai. Demikian juga dengan penanaman modal, calon penanam modal atau investor mengajukan keikutsertaannya dalam kegiatan penanaman modal. Para calon investor datang ke BP3MD untuk menyampaikan keinginannya dalam berinvestasi, kemudian bagian loket pengajuan memberikan informasi dan persyaratan penanaman modal. Jika calon peserta setuju, maka penanaman modal pun akan dilakukan. Setelah itu, data atau arsip yang telah selesai di input kedalam microsoft
1
word. Prosedur seperti ini memiliki kekurangan, karena arsip yang menjadi dokumen instansi tidak disimpan dalam database. Pencarian datanya sulit dilakukan karena arsipnya hanya disimpan dalam lemari arsip, dan jika sewaktu-waktu data tersebut dibutuhkan akan sulit mencarinya karena tidak disimpan secara tersusun rapi atau tidak berdasarkan abjad. Sedangkan jika memakai sistem data yang akan dibutuhkan bisa dicari secara cepat menggunakan komponen yang ada pada sistem yang dibuat dengan memasukkan kata kunci atau keyword untuk mencari data yang diinginkan. Selain itu, pencarian data sulit dilakukan karena arsipnya disimpan dalam lemari arsip dan jika sewaktu-waktu arsip tersebut dibutuhkan proses pencarian akan lama. Sedangkan jika memakai sistem, data yang akan dibutuhkan bisa dicari secara cepat menggunakan komponen yang ada pada sistem yang dibuat dengan cara memasukkan kata kunci atau keyword untuk mencari data yang diinginkan. Oleh karena itu, instansi membutuhkan sistem yang berintegrasi ke database sehingga mampu mengatasi kendala tersebut.
LANDASAN TEORI Sistem Menurut Kristanto (2007:1), suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Informasi Menurut Kristanto (2007:7), informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa sebuah informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Sistem Informasi Menurut Kristanto (2007:12), sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Delphi Menurut Andi (2009:2), Delphi adalah aplikasi development tool yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis windows dan web secara cepat dan mudah. SQL Server 2008 Menurut Nugroho dan Smitdev (2008:1), SQL server 2008 adalah sebuah DBMS (Database management system) yang handal dalam mengolah data dengan disertai User Interface yang cukup mudah untuk digunakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas.DFD terdiri dari diagram konteks (context diagram) dan diagram rinci (DFD Levelled). 1.
Diagram Konteks (Context Diagram) Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan bagian besar dari aliran arus data perizinan dan penanaman modal, dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini :
2
Gambar 1. Diagram Konteks Pada Gambar 1 diagram konteks menjelaskan yaitu sistem informasi perizinan dan penanaman modal pada BP3MD memiliki 3 enitas yaitu Pemohon, Bagian Pengaduan, dan Pimpinan. Sistem Informasi perizinan dan penanaman modal mempunyai masukan dari entitas bagian pemohon yaitu berupa data pemohon, pengajuan perizinan, pengajuan penanaman modal, dari entitas bagian pengaduan yaitu data perizinan, data penanaman modal. Data yang diinput dan diolah akan menghasilkan laporan perizinan, laporan penanaman modal yang akan diberikan kepada entitas Pimpinan. 2.
Diagram Level 0 Diagram ini untuk menggambarkan tahapan proses yang ada di dalam diagram konteks yang penjabarannya lebih rinci diagram dapat dilihat pada gambar 2:
3
Gambar 2. Diagram Level 0 3.
Diagram Level 1 Diagram level 1 yang dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada di diagram level 0. Diagram ini dapat di lihat pada gambar 3:
Gambar 3. Diagram Level 1 4.
Entity Relationship Diagaram (ERD) Berikut ini adalah diagram Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut diagram yang menggambarkan hubungan antara entitas dengan atribut penghubungnya, dapat dilihat pada gambar 4:
4
1
M o Mem
1
hon
1
1 1
Gambar 4. Entity Relationship Diagram 5.
Implementasi Adapun hasil Implementasi dari rancangan sistem yang telah dibuat adalah sebagai berikut :
a.
Implementasi Basis Data Basis data merupakan database yang digunakan dalam proses pembuatan sistem informasi pelayanan perizinan dan penanaman modal pada BP3MD, dapat dilihat pada tabel 5.12 berikut : Tabel 1. Basis data pada SQL Server No
Nama Tabel
Hasil Implementasi
Keterangan
1.
Pemohon
dbo.Pemohon
Tabel Pemohon
2.
Pengajuan_Perizinan
dbo.Pengajuan_Perizinan
Tabel Pengajuan Perizinan
3.
Pengajuan_Penanama n_Modal
dbo. Pengajuan_PM
Tabel Pengajuan Penanaman Modal
4.
Perizinan
dbo.Perizinan
Tabel Perizinan
5.
Penanaman_Modal
dbo.Penanaman_Modal
Tabel Penanaman Modal
b.
Implementasi Menu Menu merupakan form yang digunakan pengguna dalam proses pembuatan sistem informasi pelayanan perizinan dan penanaman modal, terdiri dari : 1.
Form Menu Login Form Menu login merupakan tampilan user dan password, dan hak akses yang berfungsi untuk menjaga kerahasiaan data BP3MD. Adapun tampilan form menu login seperti pada Gambar 5:
5
Gambar 5. Desain Menu Login 2.
Form Menu Utama Form menu utama merupakan tampilan untuk menampilkan daftar menu yang bisa digunakan oleh pengguna. Adapun tampilan menu utama seperti pada Gambar 6:
Gambar 6. Desain Menu Utama 3.
Form Menu Pemohon Form menu pemohon merupakan tampilan untuk menampilkan data pemohon. Adapun tampilan menu pemohon seperti pada Gambar 7:
6
Gambar 7. Desain Menu Data Pemohon 4.
Form Menu Pengajuan Perizinan Form menu pengajuan perizinan merupakan tampilan untuk menampilkan data pengajuan perizinan. Adapun tampilan menu pemohon seperti pada Gambar 8:
Gambar 8. Desain Menu Pengajuan Perizinan 5.
Form Menu Pengajuan Penanaman Modal Form menu pengajuan penanaman modal merupakan tampilan untuk menampilkan data pengajuan penanaman modal. Adapun tampilan menu pengajuan penanaman modal seperti pada Gambar 9:
7
Gambar 9. Desain Menu Pengajuan Penanaman Modal 6.
Form Menu Perizinan Form menu perizinan merupakan tampilan untuk menampilkan data perizinan. Adapun tampilan menu perizinan seperti pada Gambar 10:
Gambar 10. Desain Menu Data Perizinan 7.
Form Menu Penanaman Modal Form menu penanaman modal merupakan tampilan untuk menampilkan data penanaman modal. Adapun tampilan menu penanaman modal seperti pada Gambar 11:
8
Gambar 11. Desain Menu Data Penanaman Modal
8.
Menu Laporan Perizinan Menu laporan perizinan merupakan tampilan untuk menampilkan dan mencetak laporan perizinan. Adapun tampilan menu laporan perizinan seperti pada Gambar 12:
Gambar 12. Desain Menu Laporan Perizinan 9.
Menu Laporan Penanaman Modal Menu laporan penanaman modal merupakan tampilan untuk menampilkan dan mencetak laporan penanaman modal. Adapun tampilan menu laporan penanaman modal seperti pada Gambar 13:
9
Gambar 13. Desain Menu Laporan Penanaman Modal
PENUTUP Dari hasil pembahasan yang telah dibuat, dapat diuraikan simpulan, yaitu Badan Promosi dan Perizinan Penanaman Modal Daerah (BP3MD) Sumatera Selatan menghadapi permasalahan dan kendala dalam prosedur pelayanan perizinan dan penanaman modal yang sedang berjalan. Oleh karena itu, penulis membuat suatu Perangkat Lunak (Software) Bantu Pengolahan perizinan dan penanaman modal pada BP3MD Sumsel menggunakan Delphi 2007 dan SQL Server 2008. Data yang dinput berupa data pemohon, data pengajuan perizinan, dan data pengajuan penanaman modal. Kemudian data-data tersebut diproses sehingga menghasilkan data perizinan dan data penanaman modal. Dengan menggunakan perangkat lunak yang baru, permasalahan dan kendala yang dihadapi instansi dapat diatasi, diantaranya: 1) Perangkat lunak yang baru dapat membantu proses penyajian informasi secara cepat, proses pembuatan laporan secara cepat, proses menghapus data, dan proses pencarian data secara cepat. 2) Perangkat lunak yang baru dapat menghasilkan informasi perizinan dan penanaman modal, menghasilkan laporan, dan pengeluaran surat perizinan. 3) Perubahan data secara otomatis pada setiap data yang terkait sehingga kesalahan pada penyajian informasi pelayanan dapat diminimalisir sekecil mungkin untuk menghasilkan laporan yang akurat. 4) Sistem keamanan data yang terjamin karena dilengkapi dengan login user untuk bisa mengakses data yang di olah dalam perangkat lunak.
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi. Andi. 2008. Pemrograman Delphi 8.0. CV. Yrama Widya : Bandung. Kristanto, Andri 2007. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Gava Media: Yogyakarta.
10