SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET NEGARA (SIMAN)
BUKU MANUAL SIMAN PENGGUNA USER : UAKPB dan UAPBB-W FITUR : PERENCANAAN KEBUTUHAN BMN (v1.1) TANGGAL : 17 AGUSTUS 2015
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................................
1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................
3
BAB II
PENYUSUNAN RKBMN TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG …………………………………............................................
BAB III
7
PENYUSUNAN RKBMN TINGKAT PEMBANTU PENGGUNA BARANG WILAYAH …………………................................................
19
BAB IV
LAIN-LAIN …………………………………………………………….
23
BAB V
RINGKASAN ……................................................................................
25
BAB VI
HELPDESK SIMAN ..............................................................................
26
2 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
BAB I PENDAHULUAN
Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) merupakan aplikasi yang digunakan untuk membantu kegiatan pengelolaan BMN mulai dari perencanaan, penggunaan, pemeliharaan, penatausahaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, sampai dengan pengawasan dan pengendalian BMN. SIMAN menggunakan database terpusat dan komunikasi data berbasis internet yang dapat diakses oleh Pengelola Barang dan Pengguna Barang. Tujuan Pengembangan SIMAN adalah : 1. Membangun sistem informasi manajemen aset negara yang standar untuk Pengelola Barang dan Pengguna Barang. 2. Membangun database aset terpusat dengan memberikan otorisasi akses kepada masingmasing user sesuai kewenangan yang dimiliki. 3. Membangun sistem otomasi proses pengajuan perencanaan, penggunaan, pemeliharaan, pemanfaatan,
pemindahtanganan,
pemusnahan
dan
penghapusan
aset
sehingga
pengelolaan BMN menjadi lebih akurat, cepat, efisien serta terdokumentasi secara digital. 4. Membangun sistem yang dapat mempermudah dan mempercepat penyajian informasi terkait pengelolaan BMN secara akurat, dan up to date. 5. Membangun sistem monitoring online dan realtime yang dapat diakses Pengelola Barang dan Pengguna Barang. 6. Meningkat efektitas, efisiensi serta optimalisasi pengelolaan BMN. SIMAN dibagi menjadi dua, yaitu SIMAN Pengelola dan SIMAN Pengguna. SIMAN Pengguna adalah SIMAN yang digunakan untuk mengakomodir kebutuhan Pengguna Barang, yang meliputi 4 (empat) level user, yaitu : 1. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB), 2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 (UAPPB-E1), 3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W), dan 4. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB).
3 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
Sedangkan SIMAN Pengelola adalah SIMAN yang digunakan untuk mengakomodir kebutuhan Pengelola Barang, yang meliputi 3 (tiga) level user, yaitu : 1. Kantor Pusat DJKN, 2. Kantor Wilayah DJKN, dan 3. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). SIMAN Pengguna terdiri dari 6 (enam) fitur utama meliputi Master Aset, Perekaman SK, Pemutakhiran Data, Perencanaan Kebutuhan BMN, Pengelolaan BMN dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) serta 4 (empat) fitur tambahan meliputi Penelusuran Aset, Inventarisasi, Monitoring dan Dashboard). Adapun fitur yang telah dapat diimplementasikan adalah Master Aset, Perekaman SK, Pemutakhiran Data, Perencanaan Kebutuhan BMN dan Fitur Penelusuran Aset. Salah satu fitur SIMAN Pengguna yang sangat penting adalah fitur Perencanaan Kebutuhan BMN. Fitur ini dibangun untuk mendukung implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 150/PMK.06/2014 tentang Perencanaan Kebutuhan BMN. Perencanaan Kebutuhan BMN dimaksudkan sebagai proses evaluasi hubungan antara kebutuhan BMN sesuai program dan kegiatan Kementerian/Lembaga dengan ketersediaan BMN yang berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga serta Standar Barang dan Standar Kebutuhan. Maksud dan
Tujuan Perencanaan Kebutuhan BMN adalah
mewujudkan efektifitas, efisiensi, dan optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). SIMAN Fitur Perencanaan BMN bagi Pengguna Barang dapat digunakan untuk penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara (RKBMN) Pengadaan dan Pemeliharaan, untuk monitoring status RKBMN serta untukdigitalisasi dokumen perencanaan kebutuhan BMN, sedangkan bagi Pengelola Barang digunakan untuk alat bantu penelaahan RKBMN. Ruang lingkup perencanaan kebutuhan BMN, yaitu : 1. Penyusunan RKBMN untuk pengadaan BMN, meliputi : •
Tanah untuk Bangunan Gedung Kantor;
•
Tanah untuk Bangunan Rumah Negara;
•
Bangunan Gedung Kantor; dan
•
Bangunan Rumah Negara;
4 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
2. Penyusunan RKBMN untuk pemeliharaan BMN, meliputi: •
BMN dengan kondisi baik (BB) atau rusak ringan (RR) yang masih digunakan untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi oleh instansi pemerintah yang bersangkutan.
•
Selain tanah dan/atau bangunan dilakukan atas BMN dengan kategori sebagai berikut: a. BMN berupa Alat Angkutan Bermotor; dan b. BMN selain Alat Angkutan Bermotor dengan nilai perolehan per unit minimal sebesar Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
•
RKBMN untuk pemeliharaan tidak dapat dilakukan oleh Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang terhadap: a. Bangunan yang dalam kondisi rusak berat b. Bangunan yang sedang diusulkan akan dipindahtangankan c. Bangunan yang sedang dalam status penggunaan sementara d. Bangunan yang sedang dalam status dioperasikan pihak lain e. Bangunan yang sedang dalam status dimanfaatkan. f. Tanah (tanah tidak ada mata anggaran pemeliharaan tanah)
•
RKBMN untuk pemeliharaan BMN dalam status pinjam pakai, dioperasionalkan pihak lain, dan/atau pemanfaatan lainnya dengan jangka waktu kurang dari 6 (enam) bulan dapat diusulkan oleh Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang. Berikut ini adalah alur perencanaan kebutuhan BMN menggunakan SIMAN:
5 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
Keterangan : No
User
Keterangan
1
KPB 1. Menyusun usulan RKBMN untuk Pengadaan dan (Satuan Kerja) Pemeliharaan, 2. Menyampaikan usulan RKBMN ke unit diatasnya secara berjenjang.
2
PPB-W (Koordinator Wilayah)
1. Mengkonsolidasikan usulan RKBMN dari Satker, 2. Menyampaikan usulan RKBMN ke unit diatasnya secara berjenjang.
3
PPB-E1 (Kordinator Eselon I)
1. Mengkonsolidasikan usulan RKBMN dari Kordinator Wilayah, 2. Dapat Meneliti RKBMN sesuai kewenanganya, 3. Menyampaikan usulan RKBMN ke Unit diatasnya secara berjenjang.
4
Pengguna Barang
1. Mengkonsolidasikan usulan RKBMN dari Kordinator Eselon 1, 2. Melakukan penelitian usulan RKBMN, 3. Menyusun usulan RKBMN tingkat Pengguna Barang (RKBMN PB) 4. Meminta Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) untuk melakukan Review atas Usulan RKBMN PB 5. Menyampaikan usulan RKBMN PB kepada Pengelola Barang
5
Pengelola Barang
1. Melakukan penelahaan usulan RKBMN, 2. Menyampaikan hasil penelaahan RKBMN Pengguna Barang
6 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
kepada
BAB II PENYUSUNAN RKBMN TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG Langkah untuk melakukan penyusunan RKBMN tingkat Kuasa Pengguna Barang (Satuan Kerja) mengunakan SIMAN fitur Perencanaan BMN, adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan SIMAN Plugin Identitas, untuk : a. Identitas User, satker harus merubah passwordnya secara berkala demi keamanan, jika lupa maka KPKNL akan melakukan reset agar kembali ke default NIP. b. Unit kerja, lengkapi unit kerja karena akan berpengaruh pada penandatangan RKBMN, Laporan Wasdal dan Berita Acara Rekonsiliasi BMN. c. Komposisi Pegawai, isi dengan jumlah pegawai pada tahun anggaran 2015. d. Profil Satuan Kerja, dapat digunakan untuk melihat di Profil Satuan Kerja. 2. Mengunakan SIMAN fitur Pemutakhiran Data, untuk : a. Melakukan rekonsiliasi BMN tingkat satuan dengan Semester I Tahun 2015 dan telah diberi nomor BAR oleh KPKNL. b. Melakukan sinkronisasi SIMAK-SIMAN jika sudah ada transaksi SIMAK BMN semester II Tahun 2015. 3. Satker telah melengkapi SIMAN Fitur Master Aset, yaitu : a. Master Aset Bangunan, 1) Detail, alamat provinsi dan kabupaten, dan luas bangunan dan luas dasar bangunan harus diisi. 2) Detail , mengisi status penggunaan. 3) Foto, size foto harus di kecilkan. Cara mengecilkan foto ada di bab IV. b. Master Aset Tanah, Khususnya Tanah untuk Bangunan Gedung Kantor dan Tanah untuk Bangunan Rumah Negara, berupa; 1) Detail , alamat provinsi dan kabupaten, dan luas harus diisi. Alamat lain diisi lengkap seperti alamat lengkap dengan nama kota.
Luas tanah otomatis muncul dari nilai kuantitas dari transaksi SIMAK BMN sehingga tidak perlu diisi.
7 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
Luas dasar bangunan otomatis muncul dari luas dasar bangunan pada Master Aset, oleh karena itu detail Master Aset Bangunan harus diisi dahulu.
Luas tanah untuk sarana lingkungan di rekam.
Luas tanah kosong, otomatis muncul dari perhitungan, Luas tanah dikurangi Luas dasar bangunan dikurangi Luas tanah untuk sarana lingkungan.
2) Detail , mengisi status penggunaan. 3) Foto, upload diberi keterangan agar mengambarkan kondisi sesungguhnya dari obyek foto. 4) Bangunan, merekam semua bangunan yang BMN (baik milik sendiri maupun punya satker lain). Sebelum merekam pastikan data bangunan sudah disiapkan, untuk bangunan milik sendiri kode satker, kode barang, nup dan kib sudah ada dapat diperoleh dengan export data excel pada master aset bangunan. 5) Dokumen sebelum diupload, filenya dicompress terlebih dahulu menggunakan aplikasi Compress PDF. c. Master Aset Rumah Negara 1) Detail , alamat provinsi dan kabupaten, dan luas dasar bangunan harus diisi. 2) Detail , mengisi status penggunaan. 3) Foto, harus diupload sizenya dikecilkan . 4) Penghuni, merekam penghuni rumah negara. d. Master Aset Kendaraan Bermotor 1) Detail , lengkapi detail kendaraan bermotor. 2) Detail , mengisi status penggunaan. 3) Foto, harus diupload sizenya dikecilkan 4) Pemakai, merekam pemakai kendaraan bermotor, jabatan pemakai akan direkam di tab pemakai untuk keperluan penghitungan SBSK alat angkutan. e. Master Aset Peralatan Mesin Diatas 100 juta 1) Detail , lengkapi detail kendaraan bermotor 2) Foto, harus diupload sizenya dikecilkan 3) Pemakai, merekam pemakai
8 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
4. Kuasa Pengguna Barang menyusun RKBMN tingkat satker dengan berpedoman pada Renstra-K/L yang menjadi kewenangan dan tanggung jawabnya dan Standar Barang dan Standar Kebutuhan (SBSK). Langkah-langkah menggunakan SIMAN fitur Perencanaan Kebutuhan BMN tingkat Satker adalah sebagai berikut: a. Login ke SIMAN, gunakan user dan password Koordinator UAKPB.
Jika belum memiliki user SIMAN, maka lakukan resgistrasi untuk memperoleh user dan password dari KPKNL. b. Klik Plugin Perencanaan Kebutuhan BMN.
Pastikan gunakan plugin update terbaru, cek di Web SIMAN. c. Maka akan muncul menu utama yang terdiri dari
Perencanaan -
Permohonan Perencanaan
-
Perencanaan selesai
Bangunan & Referensi.
9 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
d. Untuk menyusun Rencana Kerja BMN (RKBMN) Tingkat Kuasa Pengguna Barang, klik menu Perencanaan>>Permohonan Perencanaan. Kemudian klik tombol Tanda Tambah untuk membuat tiket RKBMN KPB.
e. Setelah disimpan maka akan muncul grid tiket. Salah satu kolomnya berisi status. Kolom status ini, dapat digunakan oleh Satker untuk memonitoring permohonan perencanaan.
f. Menyusun RKBMN Pengadaan Rencana pengadaan disusun berdasarkan Standar Barang dan Standar Kebutuhan. Saat ini peraturan yang sudah diterbitkan adalah PMK. 248/PMK.06/2011 tentang Standar Barang dan Standar Kebutuhan Barang Milik Negara Berupa Tanah dan Bangunan.
10 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
Dalam PMK tersebut diatur SBSK Tanah dan Gedung Kantor Pemerintahan serta Rumah Negara. Cara menyusun RKBMN pengadaan adalah sebagai berikut: 1) Menyusun rencana pengadaan a) Menyusun pengadaan Tanah dan Bangunan
Isi form pengadaan Tanah dan Bangunan
1
2 Keterangan: Program Kegiatan Jenis Pengadaan Jenis Kantor
Setiap Eselon 1 mempunyai satu Program, sehingga setiap satker otomatis muncul satu program. Memilih kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi satker TB untuk pengadaan Tanah dan Bangunan RN untuk pengadaan Rumah Negara Dipilih sesuai dengan jenis kantor Satker
11 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
Lokasi Kabupaten/ Kota Tujuan
Pilih lokasi tempat pengadaan bangunan.
Kode Output
Diisi sesuai kode Output Tanah dan Bangunan Gedung pada masing-masing Kementerian/Lembaga Satu jenis pengadaan dapat digunakan untuk dua jenis output. Contoh: TB-01 : Satu paket pengadaan, dapat hanya terdiri dari : Tanah Bangunan Tanah dan Bangunan TB-02 : dst …..
Uraian Output Akun Belanja Akun Neraca Kode Barang Uraian Barang Usulan Keterangan
Pilih Tanah atau Bangunan
Pilih yang sesuai Contoh Kasus: 1. Satker mempunyai Tipe Kantor E1 (Pejabat tertinggi setingkat Eselon III), maka: Pada Master Aset terdapat kode barang 4010101001 (Bangunan Gedung Kantor Permanen) maka pilihan tujuan yang muncul adalah PERLUASAN. Pada Master Aset tidak terdapat kode barang 4010101001, maka pilih tujuan yang muncul adalah PEMBANGUNAN BARU dan PERLUASAN. 2. Satker mempunyai Tipe Kantor D (Pejabat tertinggi setingkat Eselon II), maka: Pada Master Aset terdapat kode barang 4010101001 (Bangunan Gedung Kantor Permanen) maka pilihan tujuan yang muncul adalah PENAMBAHAN UNIT dan PERLUASAN. Pada Master Aset terdapat kode barang 4010101001, maka pilih tujuan yang muncul adalah PEMBANGUNAN BARU.
Otomatis Otomatis Pilih Kode Barang yang sesuai Otomatis Diisi luas usulan Diisi jika perlu.
12 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
Untuk pengadaan yang terdiri dari satu paket tanah dan bangunan maka setelah selesai rekam tanah dilanjutkan dengan rekam bangunan dengan klik tombol Tambah, sebagaimana berikut ini :
Menghitung Standar Barang dan Standar Kebutuhan (SBSK) 1) Menghitung Hitung SBSK Rencana, masukan jumlah pegawai rencana, jenis ruangan pelayanan, nisbah luas netto dan koefisian dasar bangunan kemudian simpan dan hitung SBSK. 2) Menghitung SBSK Existing, klik tombol generate TB untuk mengambil data tanah bangunan yang ada di master aset. Kemudian masukan jumlah pegawai rencana, jenis ruangan pelayanan, nisbah luas netto dan koefisian dasar bangunan kemudian simpan dan hitung SBSK.
3
13 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
Berikut ini adalah tampilan hasil penghitungan SBSK:
Hasil perhitungan SBSK Tanah/Bangunan akan muncul pada grid.
b. Menyusun rencana pengadaan rumah negara
14 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
Isi form pengadaan Rumah Negara , dengan cara :
Klik tomboh Tanda tambah.
Pilih Jenis pengadaan rumah negara klik tombol RN. Satu jenis pengadaan dapat digunakan untuk dua jenis output.
Pilih Jenis Rumah Negara
Pilih lokasi Kabupaten/Kota
Pilih tujuan apakah pembangunan baru, penambahan unit atau perluasan
Input kode output, tanah atau pembangunan
Pilih Gedung Bangunan Kantor Pemerintah
Isi Usulan
Isi Keterangan
Simpan, maka akan muncul grid Rumah Negara
Klik Kolom Aksi untuk menghitung SBSK Rumah Negara, maka akan muncul tampilan gambar berikut ini:
Klik Hitung SBSK, dan Klik generate RN untuk melihat jumlah Rumah Negara yang Existing.
15 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
c. Lakukan Pencetakan RKBMN pengadaan.
2) Menyusun rencana pemeliharaan Pada fitur ini semua batasan pemeliharaan pada PMK150/MK.06/2014 secara otomatis difilter oleh aplikasi. Pada fitur ini semua batasan pemeliharaan pada PMK150/MK.06/2014 secara otomatis difilter oleh aplikasi. Cara menyusun RKBMN pemeliharaan adalah sebagai berikut:
Klik Tombol Generate, maka seluruh data BMN yang ada di Master Aset otomatis akan muncul di grid.
Jika ada BMN tidak diusulkan, lakukan UNCHECK pada barang. refresh
Jika ada BMN tidak diusulkan karena Digunakan Oleh Satker lain, Klik Barang, ke Pop Up status. Pilih status Penggunan Sementara
Jika ada BMN, status dioperasional pihak lain, namun tetap dipelihara, Klik Barang
muncul Pop UP, ubah status menjadi dioperasional pihak lain.
SIMPAN. Tandain Uncheck pada ceklist, ubah menjadi Check, isi Keterangan.
16 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
Salah Satu Barang berupa Gedung, status sebagian digunakan satker lain, status digunakan sendiri, Klik Barang
muncul Pop UP, ubah Isian
Pemanfaatan, Usulan dan Keterangan. SIMPAN.
Jika ada BMN pihak ketiga yang digunakan oleh Satker, maka klik tombol Pihak ketiga kemudian rekam.
Selanjutnya lakukan perekaman barang pihak ketiga jika ada dan edit status pemanfaatan BMN jika ada dan dilanjutkan dengan
Cetak RKBMN Pemeliharaan.
17 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
3) Upload dokumen Setelah RKBMN pengadaan dan pemeliharaan di cetak, selanjutnya bersama dengan surat pengantar RKBMN di tandangani penanggung jawab Kuasa Pengguna Barang. Kemudian di scan dan diupload ke Tab Dokumen.
4) Selanjutnya lakukan pengiriman tiket ke Pembantu Pengguna Barang Wilayah. Setelah tiket dikirim maka Satker tidak dapat mengubah data.
18 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
BAB III PROSES PENYUSUNAN RKBMN TINGKAT WILAYAH Pembantu Pengguna Barang Wilayah melaksanakan konsolidasi dan penyusunan RKBMN tingkat wilayah yang bersumber dari RKBMN tingkat Satker yang berada diwilayah kerjanya masing-masing.
Langkah-langkah menggunakan SIMAN fitur Perencanaan
Kebutuhan BMN tingkat Pembantu Pengguna Barang Wilayah adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan SIMAN Plugin Identitas, untuk : a. Identitas User, satker harus merubah passwordnya secara berkala demi keamanan, jika lupa maka Kanwil DJKN akan melakukan reset agar kembali ke default NIP. b. Unit kerja, lengkapi unit kerja karena akan berpengaruh pada penandatangan RKBMN dan Berita Acara Rekonsiliasi BMN. c. Profil Satuan Kerja, dapat digunakan untuk melihat di Profil Satuan Kerja. 2. Login ke SIMAN, gunakan user dan password Koordinator UAPPB-W
3. Klik Plugin Perencanaan Kebutuhan BMN, jika plugin belum terbaru lakukan update terlebih dahulu.
19 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
Maka akan muncul menu utama yang terdiri dari Perencanaan dan sub menu RKBMN KPB dan RKBMN Kanwil.
Pada submenu RKBMN KPB akan muncul tiket-tiket yang dikirim oleh Satker.
4. Klik dua kali pada grid, maka Pembantu Pengguna Barang Tingkat Wilayah dapat memeriksa RKBMN KPB.
a. Jika dalam RKBMN KPB ada yang harus diperbaiki, maka Pembantu Pengguna Barang Wilayah dapat membuat notifikasi (catatan) kepada Satker untuk diperbaiki klik Tombol Simpan dan klik Tombol Kirim ke Satker.
20 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
Pada saat ada notifikasi dari Pembantu Pengguna Barang Wilayah, maka dilevel Satker dapat melakukan perubahan RKBMN dan mengirimkan kembali tiket tersebut ke Pembantu Pengguna Barang Wilayah. Setelah tiket Satker terkirim, maka
Pembantu Pengguna Barang Wilayah dapat
memeriksa kembali RKBMN KPB. Jika RKBMN KPB sudah dianggap benar klik Tombol Terima Menjadi RKBMN Korwil, maka secara otomatis tike diterima menjadi RKBMN Korwil.
b. Jika setelah dikompilasi ternyata tiket satker tersebut ingin dibatalkan, klik tombol Kembalikan RKBMN KPB.
21 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
c. Jika seluruh tiket satker sudah selesai dikonsolidasi, lakukan pencetakan RKBMN pengadaan dan pemeliharaan tingkat Pembantu Pengguna Barang Wilayah.
d. Setelah RKBMN pengadaan dan pemeliharaan dicetak, selanjutnya bersama dengan surat pengantar RKBMN di tandangani penanggung jawab Kuasa tingkat Pembantu Pengguna Barang Wilayah. Kemudian di scan dan diupload ke Tab Dokumen.
22 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
BAB IV RINGKASAN Berikut ini adalah ringkasan penjelasan singkat alur Perencanaan Kebutuhan BMN dari mulai penyusunan RKMN tingkat Kuasa Pengguna Barang sampai dengan Penelaahan oleh Pengelola Barang : NO
UNIT KERJA 1 Kuasa Pengguna Barang (KPB/Satker)
2 Pembantu Pengguna Barang Wilayah (Koordinator Wilayah)
URAIAN KEGIATAN 1. Klik menu PERENCANAAN, klik tanda Tambah untuk membuat Tiket RKBMN Tingkat Kuasa Pengguna Barang. 2. Pada Tab Pengadaan menyusun rencana usulan pengadaan BMN dan menghitung Standard Barang dan Standar Kebutuhan (SBSK), selanjutnya cetak RKBMN Pengadaan. 3. Pada Tab Pemeliharaan menyusun daftar BMN yang akan dilakukan pemeliharaan, selanjutnya cetak RKBMN Pemeliharaan. 4. Penanggung jawab UAKPB menandatangani Surat Pengantar RKBMN, RKBMN Pengadaan dan/atau RKBMN Pemeliharaan. 5. Pada Tab Dokumen, Isi Nomor Surat dan upload scan dokumen Surat Pengantar RKBMN, RKBMN Pengadaan dan/atau RKBMN Pemeliharaan. 6. Klik Tombol Ajukan RKBMN KPB agar Tiket RKBMN terkirim ke Pembantu Pengguna Barang Tingkat Wilayah. 1. Klik menu RKBMN KPB, kemudian pilih tiket RKBMN KPB yang telah dikirim KPB, selanjutnya a. Pada Tab Pengadaan meneliti rencana usulan pengadaan BMN dan SBSK. b. Pada Tab Pemeliharaan meneliti daftar BMN yang akan dilakukan pemeliharaan. c. Pada Tab Dokumen, meneliti scan dokumen Surat Pengantar RKBMN, RKBMN Pengadaan dan/atau RKBMN Pemeliharaan. d. Pada Tab Notifikasi, apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh KPB, berikan catatan kemudian klik Tombol Kirim ke Satker. e. KPB dapat memperbaiki RKBMN sesuai dengan catatan Korwil, dan klik kembali Tombol Ajukan RKBMN KPB agar Tiket RKBMN terkirim ke Pembantu Pengguna Barang Tingkat Wilayah. f. Jika RKBMN KPB sudah dianggap benar klik Tombol Terima Menjadi RKBMN Kanwil.
23 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
3 Pembantu Pengguna Barang Wilayah (Koordinator Eselon1) 4 Pengguna Barang)
Lakukan kegiatan tersebut terhadap semua tiket KPB. Pastikan tidak ada KPB yang belum mengirimkan tiket, karena tidak dimungkinkan untuk melakukan susulan tiket KPB. 2. Klik Menu RKBMN KORWIL, selanjutnya a. Pada Tab Tiket Satker, cetak RKBMN Pengadaan dan Pemeliharaan. Tetapi jika ternyata masih ada tiket satker yang dianggap salah maka klik tombol Kembalikan RKBMN KPB agar dapat dikembalikan lagi ke satker (kembali ke nomor 1d). b. Penanggung jawab PPB-W menandatangani Surat Pengantar RKBMN tingkat Wilayah, RKBMN Pengadaan dan/atau RKBMN Pemeliharaan tingkat Wilayah. c. Pada Tab Dokumen Pengajuan, isi nomor dan tanggal dokumen serta dan upload scan dokumen Surat Pengantar RKBMN, RKBMN Pengadaan dan/atau RKBMN Pemeliharaan tingkat wilayah. 3. Klik Tombol Ajukan RKBMN Korwil agar Tiket RKBMN terkirim ke Pembantu Pengguna Barang Tingkat Eselon 1. Proses Penyelesaian
Proses Penyelesaian
24 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
BAB V LAIN-LAIN 1. Cara mengecilkan foto, yaitu: a. Klik kanan pada file foto yang akan dikecilkan sizenya, pilih Open With>>
Microsoft Office Picture Manager
b. Klik tombol Edit Pictures, maka disebelah kanan akan muncul menu Change Picture
Size kemudian klik Resize c. Pilih option Predefined width x height, kemudian pilih Web - Small, kemudian
klik OK
d. Kemudian Klik Menu File>>Save As, untuk membentuk file baru
25 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015
BAB VI HELPDESK SIMAN Untuk mempermudah komunikasi antara pengembang SIMAN dengan user SIMAN, maka user SIMAN dapat menghubungi helpdesk pada Email :
[email protected]. Sedangkan untuk mengikuti perkembangan update SIMAN dapat mengakses website : https://www.djkn.kemenkeu.go.id/websiman/
26 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2015