PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MENYONTEK DITINJAU DARI AKREDITASI DAN STATUS SEKOLAH Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 2015-2016
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Kekhususan Pendidikan Akuntansi
Oleh : Theresia Dianita Octaviani NIM : 121334006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
:-: SKRIPSI
SIKAPflSWA IERHADAP PERILAKU MEFTYOilTTEK D,ITET[I{r]-,,D,49I- 44{BEAIT DAN STATT.SE=IoLAE StudirKasus,P.ada Siswa SMP Negeri dar
'
,,
Swls& di'Kota Y.oEI{11q1
",'," ,,. ' +ahAi@?*ts,r*:-,
,,
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI SIKAP SISWA TERIIADAP PERILAI(U MENYONTTK DITINJAU DARI AKREDITASI,DAilT STATUS SEKOLAH Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri dan Swasta di Kota Yogaakarta Tahtm Ajaran 20t5l20t6
Diprsiapkaa dan ditulis oldt : Theresia Dianita OctaYiari
NIM:
121334006
&pan panitia pcnguji
Anggob
M.si. ,S
Anggpta
Riti8ihyPurwanti, s.ld.,
fulgg$a
Wee'waueno
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Hasil karya yang jauh dari sempurna ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Yang Mengiringi Setiap Langkahku.
Kedua Orangtua Mama Elisabeth Eni Murniati dan Papa Antonius Agus Sunarya serta kakak ku yang tercinta Yohanes Andhika Arien Wibowo yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa sehingga aku sampai pada titik ini.
Untuk keluarga besar, sahabat dan teman-teman di Program Studi Pendidikan Akuntansi, serta
Almamaterku Tercinta Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Dibalik Keberhasilan Yang Dicapai ada Usaha serta Doa yang Selalu Jalan Beriringan. (Penulis)
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil (Lukas 1:37)
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya (Matius 21:22)
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
!
.
PEru{YATAAN KEASILIAN I(ARYA
I
i
I
il
Saya
maryekm fuisan to.nsg,rlut)r"
bahwa s*ripsi ymg sa),a tulis
ini tid*
q
I
I
rl
mcmrnt
krya
atau bagian karya orang
laiq keouali yeng telah discbu*an dalam
it
l
l
I
k*ipm fuI
daftar fnrstelca, sebfigaiirtra layalrrya karya ihmiah-
I
Ir
I
l
I
i
i
Yosld.sfra 28 Juli 2016 Penulis
Ther*Dipitr
u
Octavimi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERI{YAIAAI\I PERSETUJUA}{ PUBLIKASI KARYA ILMIAII UNTUK KEPEI{TINGAhT AKAI}EN/flS Yang berhnda tang3fl di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sailafa
Nama
: Theresia
*arma
:
Dianita Octaviani
NomorMithasiswa : 121334ffi5 Demi pengembangan ilmu pengetahuarl saya memberikan kepada Perpustakaan Ijnivereitas Sanata Dharma karya ilmiah say? yaag berjudul :
DARI SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MEI\TYONTEK DITINJAU AKRE,DITASI DAN STATUS SEKOLAII. studi Kasus Pada siswa sMP Negeri dan swasta di Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 2$15-2S16-
Dengan demikian saya mernberikan kepada Perpustakaan universitas sanata lairU Dhanna hak untuk menyimptr, mengalihkan datam bentuk media dan mengelolanya dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secaraterbatas, tanpa mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akadeinis
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya' Dibuat di Yogiakarta Pada tanggal : 28 Juli 2016
Yang menya
Theresia Dianita Octaviani
Ytt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MENYONTEK DITINJAU DARI AKREDITASI DAN STATUS SEKOLAH Studi Kasus pada Siswa SMP Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 2015-2016
Theresia Dianita Octaviani Universitas Sanata Dharma 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan: (1) sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status sekolah, (2) sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi sekolah. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April 2016. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta, SMP Perak Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, SMP Tumbuh Yogyakarta, dan SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta yang berjumlah 421 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan sampel 113 siswa. Uji Hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji Mann-Whitney dan KruskalWallis dengan bantuan Statistical Program For Studies (SPSS). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status sekolah (nilai Asymp. Sig 0.009 dengan mean rank sekolah negeri lebih rendah dibandingkan sekolah swasta, yaitu 44.45<62.18). (2) ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi sekolah (nilai Asymp. Sig 0.022 dengan mean rank akreditasi A lebih rendah dibandingkan akreditasi B yaitu 44.45<66.92 dan sekolah yang belum terakreditasi lebih rendah dibawah akreditasi B 59.89<66.92).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ATTITUDES TOWARDS STUDENT CHEATING BEHAVIOR PERCENED FROM ACCREDITATION AND STATUS OF SCHOOL A Case Study in Public and Private Junior High School Students in Yogyakarta in 2015-2016 Academic Year
Theresia Dianita Octaviani Sanata Dharma University 2016
This study aims to determine two differences: (1) the students' attitudes toward cheating behavior perceived from the status of the school, (2) the students' attitudes toward cheating behavior perceived from the accreditation of the school. This research is a case study. This study was conducted from February to April 2016. The data collection technique was questionnaires. The population were the 8th grade students of SMP N 15 Yogyakarta, SMP Perak Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, SMP Tumbuh Yogyakarta and SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta. They were 421 students. The sampling technique was purposive sampling with 113 students as the samples. The hypothesis testing was done by using Mann-Whitney and Kruskal-Wallis with the help of Statistical Program for Studies (SPSS). The result shows that: (1) there are differences in students' attitudes toward cheating behavior perceived from the status of the school (value Asymp. Sig 0.009 with public school mean rank is lower than private school, that is 44.45 <62.18). (2) there are differences in students' attitudes toward cheating behavior perceived from school accreditation (value Asymp. Sig 0.022 with A accreditation mean rank is lower than B accreditation, that is 59.89 <66.92).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha kasih karena skripsi ini telah selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PS Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Rohandi, PH. D., Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Ignasius Bondan Suratno, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Ignasius Bondan Suratno, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak Bambang Purnomo, S.Pd. M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah benyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 5. Bapak Ibu selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv MOTTO ................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................. vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii ABSTRAK .......................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian......................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 7 A. Pendidikan Karakter dan Nilai Pendidikan Karakter .................... 7
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Sikap .............................................................................................. 9 1. Pengertian Sikap ........................................................................ 9 2. Komponen Sikap ..................................................................... 11 3. Faktor Pembentuk Sikap.......................................................... 11 C. Menyontek ................................................................................... 13 1. Pengertian Menyontek ............................................................. 13 2. Faktor-Faktor Penyebab Menyontek ....................................... 14 3. Bentuk-bentuk Menyontek ...................................................... 16 D. Status Sekolah ............................................................................. 17 1. Pengertian Status Sekolah ....................................................... 17 2. Jenis-jenis Jenjang Sekolah ..................................................... 17 E. Akreditasi Sekolah ....................................................................... 21 1. Pengertian Akreditasi Sekolah................................................. 21 2. Tujuan Akreditasi Sekolah ...................................................... 22 F. Kerangka Berpikir ........................................................................ 23 G. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 26 H. Rumusan Hipotesis...................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 29 A. Jenis Penelitian ............................................................................ 29 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 29 1. Tempat Penelitian .................................................................... 29 2. Waktu Penelitian ..................................................................... 30
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 30 1. Subjek Penelitian ..................................................................... 30 2. Objek Penelitian ...................................................................... 30 D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian ....... 30 1. Populasi Penelitian .................................................................. 30 2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian ................... 32 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ...................................... 33 1. Variabel Penelitian .................................................................. 33 2. Pengukuran Variabel ............................................................... 34 F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 35 1. Kuesioner ................................................................................. 35 2. Penyusunan Kuesioner ............................................................ 36 G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian....................................... 39 1. Uji Validitas............................................................................. 39 2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 44 H. Teknik Analisis Data ................................................................... 46 1. Analisis Deskriptif ................................................................... 46 2. Uji Prasyarat ............................................................................ 48 3. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan ..................... 49
BAB IV GAMBARAN UMUM.......................................................... 51 A. SMP N 15 Yogyakarta ................................................................ 51 B. SMP Perak Yogyakarta ............................................................... 51
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta...................................... 52 D. SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta ...................................... 53 E. SMP Tumbuh Yogyakarta ........................................................... 53
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................... 54 A. Deskripsi Data ............................................................................. 54 1. Deskripsi Responden Penelitian .............................................. 55 2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................... 57 B. Pengujian Prasyarat Analisis Data............................................... 62 C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 66 D. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 69
BAB V PENUTUP............................................................................... 74 A. Kesimpulan.................................................................................. 74 B. Saran dan Keterbatasan ............................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 78 LAMPIRAN ......................................................................................... 81
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Nilai-Nilai Karakter dan Deskripsi Karakter .......................... 8 Tabel 3.1 Data Sekolah yang digunakan untuk penelitian ..................... 29 Tabel 3.2 Rekapitulasi Data siswa-siswi di SMP Negeri dan Swasta yang digunakan untuk penelitian .............................. 31 Tabel 3.3 Data Sampel Penelitian .......................................................... 32 Tabel 3.4 Skor Skala Likert Dalam Kuesioner ...................................... 34 Tabel 3.5 Operasional Variabel Sikap Menyontek ................................ 37 Tabel 3.6 Tabel Rincian Item Positif dan Negatif.................................. 39 Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Sikap Menyontek (pertama) ................................................................................ 40 Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Sikap Menyontek (kedua) ................................................................................... 42 Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi .................................................................................. 45 Tabel 3.10 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Sikap Menyontek ..... 45 Tabel 3.11 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II .............................. 47 Tabel 3.12 Rentang Skor Variabel Sikap Menyontek ............................ 48 Tabel 4.1 Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta ....... 51 Tabel 4.2 Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Perak Yogyakarta...... 52 Tabel 4.3 Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Kristen Kalam Kudus ............................................................ 52 Tabel 4.4 Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bhineka Tunggal Ika.............................................................. 53 Tabel 4.5 Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Tumbuh Yogyakarta .............................................................. 53 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah .................................................................................. 55 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah .................................................................................. 56 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Akreditasi Sekolah
.............................................................................. 57
Tabel 5.4 Rentang Skor Variabel Sikap Menyontek .............................. 58 Tabel 5.5 Rentang Skor Variabel Status Sekolah Negeri ...................... 59 Tabel 5.6 Rentang Skor Variabel Status Sekolah Swasta ...................... 60 Tabel 5.7 Rentang Skor Variabel Akreditasi A ..................................... 60 Tabel 5.8 Rentang Skor Variabel Akreitasi B ........................................ 61 Tabel 5.9 Rentang Skor Variabel Akreditasi BT ................................... 62 Tabel 5.10 Hasil Pengujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi Sekolah .............................................................................. 59 Tabel 5.11 Hasil Pengujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Status Sekolah 60 Tabel 5.12 Hasil Pengujian Homogenitas Status Sekolah ..................... 61 Tabel 5.13 Hasil Pengujian Homogenitas Akreditasi Sekolah .............. 62 Tabel 5.14 Hasil Pengujian Mann-Whitney Mengenai Sikap Siswa
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Status Sekolah .................................................................................. 64 Tabel 5.15 Hasil Pengujian Mann-Whitney Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi Sekolah .................................................................................. 65
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ......................................................... 79 Lampiran 2. Data Induk ......................................................................... 87 Lampiran 3. Data Validitas dan Reliabilitas ....................................... 108 Lampiran 4. Data Normalitas dan Homogenitas .................................. 119 Lampiran 5. Data Uji Hipotesis .......................................................... 124 Lampiran 6. Daftar Tabel ..................................................................... 127 Lampiran 7. Daftar jumlah siswa, Status, dan Akreditasi Sekolah ...... 136 Lampiran 8. Surat Izin Penelitian......................................................... 139
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Perilaku menyontek menjadi fenomena yang perlu diperhatikan dalam dunia pendidikan. Kebanyakan siswa di SD, SMP, SMA/K maupun mahasiswa di perguruan tinggi pernah menyontek. Menyontek dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menulis di atas meja, menulis di kertas/tissue, menulis di anggota tubuh, bertanya kepada teman, searching menggunakan ponsel, melihat dan menyalin jawaban teman, menyontek dengan buku yang diletakkan di laci atau di WC, dan lain-lain. Perilaku menyontek merupakan suatu upaya yang dilakukan pelajar dan mahasiswa untuk mendapatkan nilai yang baik. Beberapa alasan lainnya pelajar/mahasiswa menyontek adalah agar mendapatkan pujian dari orang tua, guru, dan teman-temannya, tidak siap dalam ulangan/ujian, tidak percaya diri, kesulitan dalam mata pelajaran tertentu, malas belajar, dan sebagai bentuk solidaritas antar teman. Bila hal ini terus-menerus dibiarkan maka dapat dipastikan pendidikan di Indonesia akan mengalami kemunduran. Dunia pendidikan perlu mengikis perilaku menyontek ini. Perilaku menyontek merupakan bagian dari ketidakjujuran. Ketika dunia pendidikan membiarkan ketidakjujuran ini berlanjut, maka akan memberikan dampak pada pembangunan karakter manusia Indonesia. Pencurian, korupsi,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
penipuan, dan plagiarisme yang marak terjadi merupakan contoh dari kegagalan dunia pendidikan dalam membentuk karakter peserta didik. Fakta tentang perilaku ketidakjujuran di dunia pendidikan biasanya banyak terjadi saat menjelang ujian. Hal ini di dukung oleh hasil penelitian dari Hartanto dalam Kharisma (2014 : 21) menunjukkan bahwa intensitas perilaku menyontek di SMP Swasta di daerah Pondok Cabe Jakarta, berada pada posisi sedang (53,3%), rendah (33,3%), dan tinggi (13,3%). Bentuk perilaku menyontek yang biasa dilakukan oleh peserta didik antara lain melihat, menyalin, dan meminta jawaban dari teman-temannya. Selain itu, ada fakta lain mengenai perilaku menyontek di kota Yogya karta. kota yang dikenal dengan sebutan “Kota Pelajar” ini dinobatkan sebagai daerah yang memiliki nilai Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) tertinggi di Indonesia pada tahun 2015 (Harian Republika, 2015 tanggal 19 Mei). Berdasarkan data laporan hasil UN dan IIUN per kabupaten/kota yang masuk ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kota Yogyakarta meraih nilai tertinggi, yakni sekitar 82,37 dengan rata-rata nasional 63,28. Di samping itu, perilaku menyontek juga disebutkan dalam website komunitas air mata guru (www.komunitasairmataguru.blogspot.co.id). Dalam website tersebut disebutkan banyak kecurangan-kecurangan dalam UN baik yang dilakukan oleh siswa maupun guru. Selain itu, hasil penelitian longitudinal Anderman dalam Mubiar (2011 : 4) menunjukkan bahwa menyontek sering dilakukan siswa SMP dikarenakan adanya perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
keadaan lingkungan belajar yang dialami siswa. Hal ini disebabkan karena siswa mengalami masa transisi dari sekolah dasar ke sekolah menengah, struktur kelas, dan lingkungan sekolah yang kompetitif. Sekolah Menengah Pertama merupakan salah satu jenjang pendidikan yang dilalui oleh peserta didik. Pada jenjang ini, peserta didik dihadapkan pada perkembangan mental dan moral. Menurut Anderman dalam Mubiar (2011 : 4), pada usia 12-15 tahun yang umumnya individu duduk di bangku SMP akan mulai memasuki dunia baru yang berbeda dengan pengalaman di sekolah dasar serta banyak hal baru yang menuntut individu untuk menyesuaikan diri, terutama pada siswa kelas VII. Akreditasi sekolah merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga mandiri yang berwenang untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Sekolah Negeri maupun Swasta memiliki akreditasi atau penilaian yang berbeda-beda, kemungkinan salah satu penyebab perilaku mencontek di kalangan pelajar adalah karena rendahnya pengawasan pada saat ulangan atau ujian berlangsung sehingga menyebabkan para siswa-siswi dengan mudahnya dan leluasa mencontek dengan cara apapun. Apabila sebaliknya, jika pengawasan ketat maka kecenderungan mencontek akan lebih kecil. Munculnya perilaku mencontek ini ketika siswa kesulitan memahami materi pembelajaran dan beban materi pelajaran yang terlalu berat, maka siswa pesimis untuk mengerjakan sehingga mencontek menjadi jalan mereka untuk menjawab semua pertanyaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
diajukan pada saat ujian. Siswa mencontek akan terbiasa apabila tidak diketahui dan tidak mendapat teguran dari pengawas pada saat ujian berlangsung. Dengan timbulnya kebiasaan mencontek membuat para siswa malas belajar, mudah menyerah, dan tidak yakin dan percaya dengan jawaban mereka sendiri. Kebiasaan seperti ini yang harus dikikis secara perlahan untuk tidak menumbuhkan generasi seperti ini pada masa yang akan datang. Perubahan
keadaan
lingkungan
belajar
mengakibatkan
siswa
melakukan tindakan menyontek. Mereka menganggap tindakan itu sebagai bentuk solidaritas antar teman. Menyontek biasanya dilakukan pada pelajaran matematika dan ilmu alam atau ilmu pasti, dibandingkan dengan pelajaran lainnya. Menyontek biasanya terjadi pada waktu ulangan atau ujian. Di pihak lain, Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (wawancara dilakukan bulan Agustus 2015) menyatakan bahwa pada tahun 2015, wilayah DIY merupakan termasuk daerah putih (daerah yang bersih dari kecurangan dalam UN). Pernyataan ini bertentangan dengan hasil penelitian Anderman yang menyatakan bahwa perilaku menyontek sering dilakukan oleh siswa SMP. Berdasarkan ketidakkonsistenan antara pendapat Prof. Djemari dan hasilhasil penelitian sebelumnya maka perlu dilakukan penelitian kembali yang berjudul “Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau Dari Akreditasi Dan Status Sekolah”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
B.
Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka akan dibuat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status dan akreditasi sekolah di SMP Negeri dan SMP Swasta di kota Yogyakarta?
C.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status dan akreditasi sekolah di SMP Negeri dan SMP Swasta di kota Yogyakarta.
D.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan sekolah dan perguruan tinggi. 1.
Guru Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru dalam mengetahui dan mencegah perilaku menyontek siswa-siswa SMP. Sehingga, hasil ujian/ulangan yang dihasilkan benar-benar merupakan hasil belajar siswa dan mencerminkan kemampuan siswa yang sesungguhnya. Dengan demikian, pengambilan keputusan terkait dengan nilai yang dihasilkan siswa tidak bias.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
2.
Siswa Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa. Siswa lebih menyadari tentang kemampuan yang dimiliki dan dapat mengoptimalkan kompetensi-kompetensi yang ada pada diri siswa.
3.
Sekolah dan Perguruan Tinggi Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah dan perguruan tinggi dalam mengimplementasikan pendidikan karakter khususnya kejujuran dalam belajar. Implementasi pendidikan karakter dapat dimulai dari halhal yang sederhana, salah satunya adalah mendidik untuk jujur dalam ulangan/ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Pendidikan Karakter dan Nilai Pendidikan Karakter Pendidikan karakter terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan karakter. Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar dan terencana untuk menciptakan seseorang yang dapat berguna di masa yang akan datang, sedangkan karakter adalah suatu atribut yang membentuk dan membedakan ciri pribadi, ciri etis, dan komplesitas, mental satu orang dengan orang lainnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan usaha yang sungguh-sungguh dilakukan dan mampu menciptakan ciri pribadi yang berbeda anat orang satu dan lainnya. Pendidikan karakter memiliki makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak, yang mana tujuannya adalah untuk membentuk karakter pribadi anak supaya menjadi manusia dan warga negara yang baik. Secara universal, berbagai karakter dirumuskan sebagai nilai hidup bersama berdasarkan beberapa pilar yaitu : kedamaian, menghargai, kerjasama, kebebasan, kebahagian, kejujuran, kerendahan hati, kasih sayang, tanggung jawab, kesederhahaan, toleransi, dan persatuan (Samani, 2013 : 43). Nilai-nilai karakter tersebut dijabarkan pada Tabel 1 berikut ini.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Tabel 2.1 Nilai-Nilai Karaker dan Deskripsi Karakter No. Nilai Karakter
Deskripsi
1
Sikap dan perilaku yang menyukai adanya
Kedamaian
harmoni dan bebas dari konflik dan gangguan, serta suka akan ketenangan. 2
Menghargai
Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Bersikap beradab, sopan, tidak melecehkan, tidak menghina orang lain, dan tidak
menilai
orang
lain
sebelum
mengenalnya dengan baik. 3
Kerjasama
Saling membantu untuk mencapai sebuah tujuan.
4
Kebebasan
Tidak adanya paksaan/tekanan yang sengaja mendesak
seseorang
untuk
bertidak
melawan kehendak diri sendiri. 5
Kebahagian
Suatu keadaan di mana hadir kesenangan, ketentraman, dan kepuasan terhadapa apaapa yang telah dicapai.
6
Kejujuran
Menjunjung tinggi kebenaran, ikhlas dan lurus hari, tidak suka berbohong, mencuri dan memfitnah, tidak pernah bermaksud menjerumuskan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
7
Kerendahan Hati
Mengakui adanya peranan dan jasa orang lain dan tidak pernah menonjolkan diri.
8
Kasih sayang
Memiliki dan menunjukkan perasaan penuh kasih sayang, mencintai, dan bersikap penuh kelembutan
9
Tanggung Jawab
Melakukan tugas sepenuh hati, bekerja dengan etos kerja yang tinggi, berusaha keras mencapai prestasi terbaik, mampu mengontrol diri, dan berdisplin diri.
10
Kesederhanaan
Suatu keadaan tentang bagaimana berlaku sederhana, tidak pamer, bermewah-mewah, tidak berpikiran melit, dan rumit.
11
Toleransi
Menerima secara terbuka orang lain yang tingkat kematangan dan latar belakang yang berbeda.
12
Persatuan
Menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi satu sama lain, serta menjalin rasa kemanusiaan dan saling toleransi.
B. Sikap 1. Pengertian Sikap Pengertian sikap didefinisikan berbeda-beda oleh para ahli. Azwar (2009) mendefinisikan sikap sebagai bentuk pernyataan seseorang terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
hal-hal yang ditemuinya seperti benda, orang ataupun fenomena. Sikap membutuhkan stimulus untuk menghasilkan respon. Sikap merupakan perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung (unfavorable) pada suatu objek. Istilah sikap atau attitude pada awalnya digunakan untuk menunjukkan status mental individu. Sikap dapat menuntun perilaku individu sehigga individu akan bertindak sesuai dengan sikap yang diekspresikan. Kesadaran individu untuk menentukan tingkah laku nyata dan perilaku yang mungkin terjadi itulah yang dimaksud dengan sikap. Kurinasih (2014, 65) mendefinisikan sikap sebagai sebuah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Selanjutnya Kurinasih menjelaskan bahwa sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Ahmadi dalam Sukarmin (2009), menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan merespon yang sifatnya positif atau negative terhadap objek atau situasi secara konsisten. Winkel (1999) memiliki pendapat yang berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya. Winkel (1999) berpendapat bahwa sikap merupakan kemampuan internal yang berperanan sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih jika terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak. Dari pengertian-pengertian sikap di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan nilai yang dimiliki seseorang dalam merespon fenomenafenomena yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
2. Komponen Sikap Azwar (2005) menggolongkan komponen-komponen sikap ke dalam tiga komponen yaitu: a. Komponen Kognitif Komponen kognitif yakni kepercayaan seseorang mengenai apa yang benar bagi objek sikap. Kepercayaan yang dibentuk menjadi dasar pengetahuan seseorang terhadap objek yang diharapkan. b. Komponen Afektif Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif sesorang terhadap suatu objek sikap. Reaksi emosional dari komponen afektif banyak dipengaruhi oleh kepercayaan yang dipercayai bagi objek tertentu. c. Komponen Konatif Komponen konatif menunjukkan perilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.
3. Faktor pembentuk sikap Faktor-faktor pembentuk sikap individu menurut Azwar (2005) yaitu: a. Pengalaman Pribadi Pengalaman pribadi meninggalkan kesan yang kuat dan dapat menjadai dasar pembentukan sikap. Sikap lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
b. Kebudayaan Kebudayaan menanamkan pengaruh sikap terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan memberi corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat. c. Orang Lain yang Dianggap Penting Pada umumnya individu cenderung memiliki sikap konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konlik dengan orang dianggap penting. d. Media massa Sebagai sarana komunikasi, media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Dalam penyampaian informasi, media massa memberikan pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Pesan sugesti tersebut apabila cukup kuat akan meberi dasar efektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama Pemahaman baik dan buruk, sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan keagamaan. Konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistem kepercayaan, maka konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
tersebut ikut berperan dalam menetukan sikap individu terhadap suatu hal. f. Emosional Suatu bentuk sikap pernyataan yang didasari oleh emosi berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
C. Menyontek 1. Pengertian Menyontek Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008), menyontek berasal dari kata sontek yang berarti melanggar, mencontoh, menggocoh yang artinya mengutip tulisan, dan lain sebagainya sebagaimana aslinya, menjiplak. Sedangkan Anderman dan Murdock dalam Purnamasari (2013) menyatakan bahwa perilaku kecurangan akademik merupakan penggunaan segala kelengkapan dari materi ataupun bantuan yang tidak diperbolehkan digunakan dalam tugas-tugas akademik dan atau aktivitas yang mengganggu proses asesmen. Bower dalam Purnamasari, (2013) mendefinisikan cheating adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang sah dan terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademik untuk menghindari kegagalan akademik. Sedangkan menurut Pincus & Schemelkin (Mujahidah, 2009) perilaku menyontek merupakan suatu tindakan curang yang sengaja dilakukan ketika seseorang mencari dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
membutuhkan adanya pengakuan atas hasil belajarnya dari orang lain meskipun dengan cara yang tidak sah seperti memalsukan informasi terutama ketika dilaksanakannya evaluasi akademik. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku menyontek adalah kegiatan, tindakan atau perbuatan yang dilakukan secara sengaja dengan menggunakan cara-cara yang tidak jujur atau curang untuk memalsukan
hasil
belajar
dengan
menggunakan
bantuan
atau
memanfaatkan informasi dari luar secara tidak sah pada saat dilaksanakan tes atau evaluasi akademik untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Faktor-Faktor Penyebab Menyontek Salah satu alasan yang mendorong individu untuk menyontek adalah untuk memuaskan harapan orang tua. Santrock (2003) mengatakan bahwa tidak jarang orang tua dalam mengasuh atau mendidik anak-anaknya dipengaruhi oleh keinginan atau ambisi dari orang tua tanpa melihat kemampuan anaknya. Orang tua bermaksud ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, namun keinginan tersebut tidak memperhatikan kemampuan anak. Sikap orang tua yang mengharapkan terlalu berlebihan pada anak akan menghambat anak untuk menunjukkan prestasi sesuai dengan potensi yang dimiliki. Menurut Gunarsa & Gunarsa (1991) biasanya anak menyadari harapan orang tuanya. Oleh karena itu sikap yang terlalu menuntut dapat menyebabkan anak merasa takut kehilangan kasih sayang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
dari orang tuanya. Hal ini menimbulkan rasa rendah diri, gangguan tingkah laku, berkurangnya motivasi untuk belajar serta ketegangan atau kecemasan dalam diri anak. Agustin (2014) menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan siswa menyontek pada saat ujian. Faktor-faktor tersebut adalah: a. Tekanan yang terlalu besar yang diberikan kepada orang tua “hasil studi” berupa angka dan nilai yang diperoleh siswa dalam tes formatif atau sumatif. b. Pendidikan moral, baik di rumah maupun di sekolah kurang diterapkan dalam kehidupan siswa. c. Sikap malas yang tertanam dalam diri siswa sehingga ketinggalan dalam menguasai mata pelajaran dan kurang bertanggung jawab. d. Anak remaja sering menyontek daripada anak SD, karena masa remaja bagi mereka penting sekali memiliki banyak teman dan populer di kalangan teman-teman sekelasnya. e. Kurang mengerti arti dari pendidikan. Disadari atau tidak, siswa yang menyontek pada saat ujian disebabkan oleh satu atau lebih faktor-faktor di atas. Perilaku menyontek ini akan mengakibatkan perilaku atau watak tidak percaya diri, tidak disiplin, tidak bertanggung jawab, tidak mau membaca buku pelajaran tetapi rajin membuat catatan kecil-kecil untuk bahan menyontek, menghalalkan segala macam cara, dan akhirnya menjadi koruptor (Buchari dalam Prihatnaningtyas 2014). Dengan demikian tampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
bahwa perilaku menyontek secara tidak langsung membelajarkan pada siswa untuk menjadi seorang koruptor.
3. Bentuk-Bentuk Menyontek Bentuk-bentuk perilaku menyontek menurut Hetherington and Feldman dalam Veronikha (2013) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Social Active 1) Melihat jawaban teman yang lain ketika ujian berlangsung 2) Meminta jawaban kepada teman yang lain ketika ujian sedang berlangsung b. Individualistic-Opportunistic 1) Menggunakan HP atau alat elektronik lain yang dilarang ketika ujian sedang berlangsung. 2) Mempersiapkan catatan yang digunakan pada saat ujian akan berlangsung. 3) Melihat dan menyalin sebagian atau seluruh hasil kerja teman lain pada saat tes. c. Individual Planned 1) Mengganti jawaban ketika guru keluar kelas. 2) Membuka buku teks ketika ujian sedang berlangsung. 3) Memanfaatkan kelengahan/kelemahan guru ketika menyontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
d. Social Passive 1) Mengijinkan orang lain melihat jawaban ketika ujian sedang berlangsung. 2) Membiarkan orang lain menyalin pekerjaannya. 3) Member jawaban tes kepada teman pada saat ujian sedang berlangsung. D. Status Sekolah 1. Pengertian Status Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang digunakan untuk proses belajar mengajar. Sekolah adalah organisasi kerja sebagai wadah kerjasama kelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai organisasi, wadah tersebut merupakan alat dan bukan tujuan. Dengan kata lain sekolah adalah suatu bentuk ikatan kerjasama sekelompok orang yang bermaksud mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Sekolah merupakan wujud relasi antar personal yang didasari berbagai motif, yang menjadi intensif ke satu arah dan kurang intensif kearah yang lain (Nawawi, 1981:25).
2. Jenis-jenis Jenjang Sekolah Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal adalah mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas kehidupan sebagai manusia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Ditinjau dari sudut perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
anak
dan
dengan
tidak
melupakan
berbagai
faktor
lain
yang
mempengaruhinya, maka penjenjangan sekolah di Indonesia diatur sebagai berikut (Nawawi, 1981:32) : a. Menurut penjenjangan sekolah 1) Taman kanak-kanak 2) Sekolah dasar 3) Sekolah menengah yang terdiri dari Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas 4) Perguruan tinggi b. Menurut jenis sekolah 1) Sekolah umum, terutama dalam bentuk SD, SMP, SMA 2) Sekolah kejuruan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah, sehingga pada umumnya bertingkat sekolah lanjutan atas 3) Sekolah khusus untuk anak-anak yang menderita kelainan sehingga disebut SLB untuk anak cacat mental, tuna rungu, tuna wicara, dan anak-anak nakal. 4) Sekolah yang diselenggarakan oleh Departemen Agama dengan penjenjangan c. Menurut penanggung jawab dalam melaksanakan sekolah 1)Sekolah
negeri
yakni
sekolah
dan
perguruan
tinggi
yang
diselenggarakan oleh pemerintah 2)Sekolah bantuan yakni sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat melalui bantuan badan tertentu, yang mendapat bantuan berupa pembiayaan dan tenaga guru pemerintah 3)Sekolah swasta yakni sekolah yang diselenggarakan sepenuhnya oleh masyarakat melalui suatu badan atau organisasi tertentu, tanpa mendapat bantuan dari pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Sekolah lanjutan sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah, merupakan kelanjutan dari sekolah dasar yang diselenggarakan untuk anakanak yang berumur 12-13 s/d 17-18 tahun. Sekolah dipisahkan menjadi 2 jenjang yaitu SMP dan SMA. Sekolah Menengah Atas diperuntukan bagi tamatan SMP yang pada umumnya berusia 15-16 s/d 17-18 tahun. Dengan demikian sekolah ini diselenggarakan dalam tiga jenjang ata tingkatan kelas secara vertikal, yang terdiri dari kelas X s/d XII. Berdasarkan
Keputusan-Keputusan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 1993 sekolah dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1. Sekolah Negeri Sekolah Negeri adalah sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Tanggung jawab pengelola sekolah (kepala sekolah) negeri ini sebagai berikut: a. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang meliputi: 1) Penyusunan program kerja sekolah. 2) Peraturan kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan penilaian dan proses belajar serta bimbingan penyuluhan. 3) Penyusunan Rencana dan Anggaran Belanja Sekolah (RAPBS). b. Pembinaan Kesiswaan 1) Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi guru dan tenaga pendidik lainnya. 2) Penyelenggaraan administrasi sekolah. 3) Perencanaan pengembangan, penyalahgunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
2. Sekolah Swasta Sekolah swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah atau masyarakat, penyelenggara sekolah swasta biasanya berupa badan maupun yayasan pendidikan. Tanggung jawab pengelola sekolah swasta diatur sebagai berikut: a. Menteri bertanggung jawab atas pengelolaan yang berkenaan dengan: 1) Pengembangan, pengadaan, dan pendayagunaan kurikulum. 2) Pembinaan dan pengembangan guru serta tenaga pendidik lainnya. 3) Penetapan pedoman penyusunan buku pelajaran. 4) Penyusunan pedoman pengembangan. 5) Penyusunan pedoman pengembangan, pengadaan dan pemanfaatan peralatan pendidikan. 6) Pengawasan penyelenggaraan pendidikan.
b. Yayasan atau badan yang menyelenggarakan sekolah bertanggung jawab atas pengelolaan yang berkenaan dengan: 1) Pengadaan, pemanfaatan, dan pengembangan guru serta tenaga kependidikan lainnya. 2) Pengadaan, pemanfaatan tanah, gedung, dan ruang kelas. 3) Keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, dan perundangan sekolah. 4) Pembiayaan penyelenggaraan pendidikan. 5) Penambahan jam pelajaran berkenaan dengan ciri khas sekolah tanpa mengurangi struktur program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
E. Akreditasi Sekolah 1. Pengertian Akreditasi Sekolah atau Madrasah Seperti pada umumnya akreditasi adalah penilaian pemerintah terhadap suatu lembaga pendidikan formal yang bermaksud untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan nasional, yang biasanya di tandai dengan nilai A, B, atau C, dengan maksud agar sekolah yang satu dengan yang lain bisa berkompetisi untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan nasional. Adapun yang dimaksud dengan peringkat di sini adalah kedudukan suatu sekolah terhadap sekolah lain, dan kedudukan sekolah tersebut terhadap standar yang telah ditentukan oleh pemerintah sebagai ukuran kualifikasi yang diharapkan untuk dicapai oleh sekolah-sekolah yang bersangkutan. Jadi dengan singkat dapat dikatakan bahwa akreditasi adalah penilaian jenjang kualifikasi mutu lembaga pendidikan yang telah diakreditasi oleh pemerintah. Menurut keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Akreditasi Sekolah tahun 2003 pasal 1 ayat 3 adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan suatu sekolah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan. Menurut Suharsimi Arikunto akreditasi adalah suatu penilaian yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sekolah swasta untuk menentukan peringkat pengakuan pemerintah terhadap sekolah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Berdasarkan pengertian tersebut di atas akreditasi sekolah dapat diartikan sebagai tindakan menilai tingkat kelayakan setiap sekolah melalui tindakan menilai tingkat kelayakan setiap sekolah melalui tindakan membandingkan keadaan sekolah menurut kenyataan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jika keadaan sekolah kenyataannya lebih besar atau sama dengan standar, maka sekolah yang bersangkutan dinyatakan terakreditasi. Sebaliknya, sebuah sekolah dinyatakan tidak terakreditasi jika keadaan sekolah menurut kenyataannya lebih kecil dari standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian hasil akreditasi dinyatakan
dalam
bentuk
pengakuan
terakreditasi
dan
tidak
terakreditasi. 2. Tujuan Akreditasi Sekolah Akreditasi dilakukan dengan tujuan sebagai berikut (Arikunto, 1988): a. Mendapatkan
bahan-bahan
bagi
usaha-usaha
perencanaan
pemberian bantuan dalam rangka pembinaan sekolah yang bersangkutan. b. Mendorong dan menjaga agar mutu pendidikan sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku. c. Mendorong dan menjaga mutu tenaga kependidikan d. Mendorong terjadinya prasarana atau saran pendidikan yang baik e. Mendorong terciptanya dan menjaga terpeliharanya ketahanan sekolah dalam pengembangakn sekolah sebagai pusat kebudayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
f. Melindungi masyarakat dari usaha pendidikan yang kurang bertanggung jawab g. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang mutu pendidikan suatu sekolah h. Memudahkan pengaturan perpindahan siswa dari sekolah ke satu ke sekolah yang lain 3. Ruang Lingkup Akreditasi Sekolah yang diakreditasi (Arikunto, 1988) meliputi taman kanakkanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah luar biasa (SLB), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK). F. Kerangka Berpikir 1. Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Mencontek Berdasarkan Status Sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang digunakan untuk proses belajar mengajar. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang terbagi menjadi dua macam yaitu sekolah negeri dan sekolah swasta. Sekolah negeri adalah sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sekolah swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah atau masyarakat, penyelenggara sekolah swasta biasanya berupa badan maupun yayasan pendidikan melalui suatu badan atau organisasi tertentu, tanpa mendapat bantuan dari pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Status sekolah yang baik adalah sekolah yang dianggap berpotensi untuk memberikan masa depan yang baik bagi siswa. Status sekolah akan memberi pengaruh terhadap pembentukan sikap siswa setelah lulus dari bangku sekolah menengah atas. Dengan kata lain baik-buruknya status sekolah dan iklim sekolah akan mempengaruhi keadaan siswa karena dengan status sekolah dan iklim sekolah yang baik sehingga dapat mempengaruhi kebiasaan siswa menjadi baik juga. Ada dugaan bahwa sekolah Negeri memiliki intensitas mencontek yang cukup tinggi, hal ini disebabkan banyak oknum pendidik yang membantu dalam mensukseskan keberlangsunganya terutama saat Ujian Nasional untuk menjaga nama baik sekolah dan peserta didiknya dapat lulus 100%. Sedangkan di sekolah swasta memiliki intensitas mencontek yang rendah dikarenakan kedisiplinan serta kejujuran yang ditanamkan sejak awal peserta didik masuk disekolah tersebut, dan biasanya sekolah swasta memiliki pengawasan yang sangat ketat sehingga para peserta didik tidak memiliki kesempatan mencontek terutama pada saat ujian berlangsung dan peserta didik dengan sendirinya memiliki semangat dalam belajar dan kepercayaan diri yang tinggi. Sehingga peneliti menduga bahwa ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku mencontek berdasarkan status dan akreditasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
2. Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Mencontek Berdasarkan Akreditasi Sekolah. Dalam dunia pendidikan formal, akreditasi dianggap penting dalam sebuah proses belajar mengajar. Kebanyakan orang tua memilih sekolah untuk anak-ankanya dengan kuwalitas dan akreditasi yang baik. Oleh sebab itu akreditasi dianggap penting dalam sebuah sekolah negeri maupun swasta. Akreditasi merupakan penilaian pemerintah terhadap suatu lembaga pendidikan formal yang bermaksud untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan nasional, yang biasanya di tandai dengan nilai A, B, atau C, dengan maksud agar sekolah yang satu dengan yang lain bisa berkompetisi untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan nasional. Sekolah yang memilik akreditasi A biasanya memiliki peserta didik yang cukup banyak karena sekolah berakreditasi A dianggap sangat mampu dalam mendidik dan menggali prestasi peserta didik yang lebih tinggi. Sedangkan untuk sekolah yang berakreditasi B atau C bahkan Belum Terakreditasi memiliki peserta didik yang relative sedikit, kemungkinan karena bangunan sekolah yang kecil dan ruang kelas yang sedikit, kurangnya tenaga pendidik, lokasi yang tidak strategis dan mungkin untuk yang memiliki akreditasi C dan Belum Terakreditasi belum bisa menunjukan kemampuan sekolahnya untuk menyaingi sekolah lain sehingga dianggap sekolah yang tak bermutu. Dari keberanekaragaman penilaian pemerintah untuk masing-masing sekolah penilaian yang berupa akreditasi ini diduga ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku mencontek berdasarkan akreditasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
G. Penelitian yang Relevan 1. Hubungan antara motivasi berprestasi dengan perilaku Menyontek Penelitian ini dilakukan oleh Alvianto, (2008) Universitas sanata Dharma. Penelitian yang dilakukan pada siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Dukun Kecamatan Muntilan yang berjumlah 70 orang, menunjukkan bahwa terdapat hubugan negatif yang signifikan antara variabel motivasi berprestasi dengan perilaku menyontek (r=-0.577, seigifikansi 0.000). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat motivasi berpretasi pada siswa-siswi, maka akan semakin rendah tingkat perilaku menyonteknya. Demikian pula sebalikya, semakin rendah tingkat motivasi berprestasi pada siswa-siswi, maka semakin tinggi tingkat perilaku menyonteknya.
2. Perbedaan Sikap antara Mahasiswa Laki-Laki dan Perempuan Terhadap Perilaku Menyontek dalam Ujian di Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dilakukan oleh Meidiana (2005) Universitas Sanata Dharma. Penelitian pada mahasiswa USD yang berjumlah 80 orang yang terdiri dari 40 orang laki-laki dan 40 orang perempuan, menunjukkan bahwa ada perbedaan sikap antara mahasiswa laki-laki dan perempuan terhadap perilaku menyontek. Perbandingan nilai mean pada mahasiswa laki-laki sebesar 132.07 dan pada perempuan sebesar 110.90. Hal ini menunjukkan bahwa sikap mahasiswa laki-laki lebih permisif daripada perempuan terhadap perilaku menyontek dalam ujian di USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
H. Hipotesis Penelitian yang dilakukan oleh Prihatnaningtyas menunjukkan bahwa ada hubungan negative antara konsep diri dan efikasi diri dengan perilaku menyontek pada siswa kelas X SMA Negeri “X” dengan koefisien korelasi sebesar -0,564. Penelitian ini tidak membedakan SMA berdasarkan akreditasi. Di duga ada perbedaan sikap siswa antara siswa SMP Negeri dan SMP Swasta. Perbedaan ini disebabkan karena fasilitas oleh masing-masing sekolah berbeda. Perbedaan fasilitas yang ada ini menyebabkan kualitas pembelajaran yang ada juga berbeda. Pada sekolah yang memiliki fasilitas yang lengkap, guru dapat memberikan materi kepada siswa dengan menggunakan fasilitas/media yang sesuai. Hal ini berdampak pada pemahaman siswa yang semakin baik. Jika siswa memiliki pemahaman materi yang baik maka siswa tidak memiliki kemauan untuk menyontek. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis I : Ho: tidak ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek berdasarkan status sekolah Ha: ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek berdasarkan status sekolah 2. Hipotesis II : Ho: tidak ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek berdasarkan akreditasi sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Ha: ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek berdasarkan akreditasi sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Dalam penelitian ini siswa akan berperan sebagai responden. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa di kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta, SMP Perak Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, SMP Tumbuh Yogyakarta, dan SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta. Hasil atau kesimpulan ini tidak bisa direalisasikan pada SMP-SMP lainnya di Yogyakarta sebab penelitian studi kasus merupakan jenis penelitian dengan karakteristik serta masalah yang mempunyai kaitan antara latar belakang dan kondisi nyata saat ini dari subyek yang diteliti.
B. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 15 Yogyakarta, SMP Perak Yogyakart, SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, SMP Tumbuh Yogyakarta, dan SMP SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta. Seperti yang tersaji pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Data Sekolah yang digunakan untuk penelitian Sekolah
Alamat
SMP N 15 Yogyakarta
Tegal Lempuyangan No 61 Yogyakarta 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
SMP Tumbuh Yogyakarta
Jl. Amri Yahya No 1
SMP Perak Yogyakarata
Jl. Kemasan No. 46 Kotagede
SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta SMP SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta
Jl. Jambon IV RT/RW 01/01 Jl. Poncowinatan No 16
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari 2016 – April 2016.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta, SMP Perak Yogyakart, SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, SMP Tumbuh Yogyakarta, dan SMP SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta. 2. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah sikap siswa terhadap perilaku mencontek.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiono (2012: 80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Margono (2010: 118), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi adalah keseluruhan dari subjek yang memiliki karakteristik untuk diteliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Oleh sebab itu dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Yogyakarta. Tabel 3.2 Rekapitulasi Data Siswa-Siswi di SMP Negeri dan Swasta Sekolah
Alamat
Jumlah Seluruh Siswa
SMP N 15 Yogyakarta
Tegal Lempuyangan No 61 Yogyakarta
1014 siswa (L 495 P 519)
SMP Tumbuh Yogyakarta
Jl. Amri Yahya No 1
56 Siswa (L 39 P 17)
SMP Perak Yogyakarat
Jl. Kemasan No. 46 Kotagede
36 Siswa (L 26 P 10)
SMP Kristen Jl. Jambon IV RT/RW 153 Siswa Kalam Kudus 01/01 (L 75 P 78) Yogyakarta SMP Bhineka Jl. Poncowinatan No 16 26 siswa Tunggal Ika (L 15 P 11) Yogyakarta Alasan memilih beberapa sekolah di Daerah Kota Yogyakarta, Dengan pertimbangan akan ketersediaan waktu, tenaga dan biaya peneliti, maka tidak mungkin sampel diambil dari seluruh SMP se-Kota Yogyakarta. Penelitian ini diarahkan untuk status sekolah negeri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
swasta, dan yang memiliki keberanekaragaman akreditasi A, B dan belum terakreditasi. 2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling, yang merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel (Noor, 2011: 155). Dalam penelitian ini peneliti hanya memilih siswa kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta, SMP Perak Yogyakart, SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, SMP Tumbuh Yogyakarta, dan SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta sebagai sampel dengan pertimbangan bahwa kelas VIII menurut Biehlier (1972) dalam buku Perkembangan Peserta Didik anak yang berumur antara 12-14 tahun memiliki berbagai ciri-ciri emosional dalam diri siswa tersebut, misalnya: seorang remaja cenderung tidak tolerir terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya sendiri yang disebabkan kurangnya rasa percaya diri. Kurangnya kepercayaan diri ini membuat siswa mudah untuk melakukan hal-hal negtif seperti mencontek. Tabel 3.3 Data Sekolah SMP Negeri dan Swasta yang diambil untuk Data Penelitian adalah kelas VIII Sekolah
Status
Akreditasi
Jumlah Responden
SMP N 15 Yogyakarta
Negeri
A
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta
Swasta
B
21
SMP Perak Yogyakarat
Swasta
B
5
SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta SMP Tumbuh Yogyakarta
Swasta
BT
30
Swasta
BT
24
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:64). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel pokok yaitu variabel bebas atau independent variable dan variabel terikat atau dependent variable. a. Variabel bebas atau independent variable Menurut Nawawi (1994: 50), variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang mewakili berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat. Sedangkan menurut Sugiyono (2011: 64) yang disebut variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/ terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: status sekolah dan akreditasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
b. Variabel terikat atau dependent variable Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011: 64). Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah sikap siswa terhadap perilaku mencontek siswa sekolah menengah pertama (SMP).
2. Pengukuran Variabel a. Variabel sikap siswa dan perilaku mencontek dapat diukur dengan menggunakan kuesioner yaitu skala likert. Menurut Sugiyono (2011:93) skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang/ kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert yang digunakan telah dimodifikasi yaitu disedikan dalam empat opsi jawaban untuk setiap pernyataan yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju. Adapun penentuan skor dalam opsi jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.4 Skor Skala Likert dalam Kuesioner Jawaban Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
b. Variabel status sekolah dan akreditasi merupakan variabel nominal yang digolongkan ke dalam sekolah negeri dan sekolah swasta dan memiliki nilai dengan takaran huruf (A, B, C dan Belum Terakreditasi). Variabel nominal merupakan variabel merupakan
kategori
atau
kelompok
dari
suatu
yang
subyek.
Pengelompokan ini tidak dimaksudkan untuk membedakan tingkatan negeri dan swasta. Namun untuk sekolah negeri diberi kode 1, dan untuk sekolah swasta diberi kode 2. Sedangkan untuk sekolah yang berakreditasi A diberi kode 1, B diberi kode 2, C diberi kode 3 dan yang belum terakreditasi diberi kode 4. Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai instrinsik dan tidak memiliki arti apa pun. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data non-tes yaitu kuesioner/angket dengan tipe pertanyaan yang tertutup. Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011:192). Penelitian ini menggunakan angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
atau kuesioner dengan pertimbangan: (1) dapat menghemat tenaga, biaya, dan waktu; (2) pengumpulan data lebih mudah karena banyak variabel penelitian yang ingin diteliti; (3) tidak terlalu menggangu responden karena dapat dijawab sesuai dengan waktu yang ada. pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan koesioner instrumen yang dikembangkan oleh Meidiana (2005) dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,9682. Instrumen yang dikembangkan oleh Meidiana (2015) ini akan diuji kembali validitas dan reliabilitasnya sehingga instrument yang dikembangkan benar-benar valid dan reliable.
2. Penyusunan Kuesioner Agar
kuesioner
yang
dibagikan
kepada
responden
dapat
memberikan gambaran umum mengenai perilaku mencotek di sekolah menengah pertama se-kota Yogyakarta, maka terlebih dahulu dibuat kisi-kisi penyusunan kuesioner. Penyusunan kisi-kisi ini dilakukan untuk memperoleh kuesioner yang memiliki validitas konstruk dan validitas isi. adapun kisi-kisi kuesioner sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Tabel 3.5 Operasional Variabel Sikap Mencontek No
1
2.
Dimensi
Bekerjasama dengan orang lain dalam mengerjakan ujian
Menggunakan material yang tidak sah pada saat ujian
Indikator
Kognitif
Item Favourable (positif) 1, 2, 3, 35, 48
Afektif Konotif Kogniti
13, 22, 31, 40, 54 5, 19, 24, 42, 59 6, 26, 37, 44, 57 8, 15, 33, 46, 53 12, 18, 30, 36, 58 10, 11, 23, 41, 51
Afektif Konotif
14, 25, 32, 43, 60 4, 17, 29, 45, 56, 20, 27, 34, 47, 52 7, 16, 38, 49, 55
Unfavourable (negatif) 9, 21, 28, 39, 50
Skala ini disusun dengan menggunakan 4 kategori jawaban, yaitu SS (Sangat setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Semua item disusun berdasarkan Operasional Variabel yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya. Peneliti memutuskan untuk meniadakan pilihan alternative jawaban tengan yauit Ragu-Ragu (R), sehinga hanya ada empat pilihan alternative jawaban saja. Hadi (2004) ditiadakannya pilihan alternative jawaban didasarkan pada tiga alasan pokok yaitu: a. Pertama, kategori undecided yaitu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban (menurut konsep aslinya), bisa juga diartikan netral atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban yang ganda ini (multi interpretable) ini tentu saja tidak diharapkan dalam suatu instrument.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
b. Kedua, tersedianya jawaban yang ditengah itu menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas kecenderungan jawabannya kea rah setuju ataukan kea rah tidak setuju. c. Ketiga, maksud kategorisasi jawaban SS-S-TS-STS adalah terutama untuk melihat kecenderungan pendapat responden kea rah setuju atau kearah tidak setuju. Subjek
diminta
untuk
menyatakan
kesetujuannya
atau
ketidaksetujuannya dengan memilih salah satu dari keempat pilihan alternatif jawaban yang tersedia untuk setiap item pernyataan. Keseluruhan item pernyataan yang dibuat terdiri dari item yang favorable dan item yang unfavourable. Item favorable adalah item-item yang menyatakan sikap positif atau mendukung perilaku mencontek, sedangkan item yang unfavourable adalah item-item yang menyatakan sikap negatif atau tidak mendukung adanya perilaku mencontek. item-item pernyataan ini dissusun secara acak. Empat pilihan alternatif dalam item memiliki nilai tersendiri yaitu untuk pernyataan favourable, respon SS diberi nilai 4, S diberi nilai 3, TS diberi nilai 2, dan STS diberi nilai 1, sedangkan unfavourable, respon SS diberi nilai 1, S diberi nilai 2, TS diberi nilai 3, STS diberi nilai 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Dibawah ini adalah tabel rincian item favourable dan unfavourable Tabel 3. 6 Tabel Rincian Item Favourable dan Unfavourable Item Favourable (positif) Item Unfavourable (negatif) 1, 2, 3, 6, 12, 13, 14, 18, 20, 22, 25, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 16, 17, 19, 26, 27, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 21, 23, 24, 28, 29, 33, 38, 39, 41, 40, 43, 44, 47, 48, 52, 54, 57, 58, 60 42, 45, 46, 49, 50, 51, 53, 55, 56, 59
G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen Menurut Jonathan Sarwono (2014:247) validitas adalah suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan inferensi yang dihasilkan mendekati kebenaran. Pengujian validitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan program komputer SPSS versi 17.0 for Windows dengan cara melihat nilai korelasi (pearson correlation) adalah positif, dan nilai probabilitas korelasi [sig. (2-tailed)] ≤ taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Pelaksanaan analisis uji validitas ini dilakukan kepada siswa-siswi kelas VIII di SMP N 15 Yogyakarta, SMP Perak Yogyakart, SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta dan SMP Tumbuh Yogyakarta, dan SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta dengan jumlah responden 113 dengan dk= n-2. Dari hasil pengujian diketahui bahwa derajat kebebasan sebesar 111 (dk=113-2) dengan taraf signifikan 5% menunjukan r tabel = 0,1848
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Sikap Menyontek No 1 2
Butir 1 2
rhitung .442 .636
rtabel 0,1848 0,1848
Keterangan Valid Valid
3
3
.458
0,1848
Valid
4
4
.231
0,1848
Valid
5
5
.379
0,1848
Valid
6
6
.537
0,1848
Valid
7
7
.232
0,1848
Valid
8
8
.331
0,1848
Valid
9
9
.576
0,1848
Valid
10
10
.315
0,1848
Valid
11
11
.311
0,1848
Valid
12
12
-.178
0,1848
Tidak Valid
13
13
.307
0,1848
Valid
14
14
.650
0,1848
Valid
15
15
.325
0,1848
Valid
16
16
.573
0,1848
Valid
17
17
.298
0,1848
Valid
18
18
.301
0,1848
Valid
19
19
.527
0,1848
Valid
20
20
.599
0,1848
Valid
21
21
.491
0,1848
Valid
22
22
-.413
0,1848
Tidak Valid
23
23
.396
0,1848
Valid
24
24
.490
0,1848
Valid
25
25
.713
0,1848
Valid
26
26
.561
0,1848
Valid
27
27
.690
0,1848
Valid
28
28
.557
0,1848
Valid
29
29
.119
0,1848
Tidak Valid
30
30
.110
0,1848
Tidak Valid
31
31
.618
0,1848
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
32
32
.624
0,1848
Valid
33
33
.711
0,1848
Valid
34
34
.670
0,1848
Valid
35
35
.666
0,1848
Valid
36
36
-.246
0,1848
Tidak Valid
37
37
.681
0,1848
Valid
38
38
.564
0,1848
Valid
39
39
.428
0,1848
Valid
40
40
.605
0,1848
Valid
41
41
.293
0,1848
Valid
42
42
.530
0,1848
Valid
43
43
.686
0,1848
Valid
44
44
.694
0,1848
Valid
45
45
.118
0,1848
Tidak Valid
46
46
.441
0,1848
Valid
47
47
.664
0,1848
Valid
48
48
.700
0,1848
Valid
49
49
.594
0,1848
Valid
50
50
-.513
0,1848
Tidak Valid
51
51
.359
0,1848
Valid
52
52
.735
0,1848
Valid
53
53
.548
0,1848
Valid
54
54
.382
0,1848
Valid
55
55
.464
0,1848
Valid
56
56
.148
0,1848
Tidak Valid
57
57
.712
0,1848
Valid
58
58
.424
0,1848
Valid
59
59
.333
0,1848
Valid
60
60
.692
0,1848
Valid
Dari tabel 3.7 menunjukan hasil pengukuran validitas variabel sikap siswa terhadap perilaku mencontek dengan butir 60 dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
diketahui ada 52 butir soal valid karena r hitung lebih besar dari r tabel dan ada 8 butir soal tidak valid. Pernyataan dalam kuesioner dipertahankan karena penting untuk mengungkap sikap siswa terhadap perilaku mencontek maka peneliti melakukan perbaikan yaitu: 8 untuk butir soal yang tidak valid dihilangkan sehingga jumlah butir soal dalam kuesioner untuk variabel sikap siswa terhadap perilaku menyontek menjadi 52 butir soal. Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Sikap Mencontek No 1
Butir 1
rhitung .443
rtabel 0,1848
Keterangan Valid
2
2
.644
0,1848
Valid
3
3
.475
0,1848
Valid
4
4
.219
0,1848
Valid
5
5
.391
0,1848
Valid
6
6
.560
0,1848
Valid
7
7
.219
0,1848
Valid
7
8
.347
0,1848
Valid
8
9
.592
0,1848
Valid
9
10
.341
0,1848
Valid
10
11
.340
0,1848
Valid
11
13
.314
0,1848
Valid
12
14
.645
0,1848
Valid
13
15
.339
0,1848
Valid
14
16
.589
0,1848
Valid
15
17
.274
0,1848
Valid
16
18
.309
0,1848
Valid
17
19
.536
0,1848
Valid
18
20
.600
0,1848
Valid
19
21
.524
0,1848
Valid
20
23
.405
0,1848
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
21
24
.490
0,1848
Valid
22
25
.720
0,1848
Valid
23
26
.582
0,1848
Valid
24
27
.677
0,1848
Valid
25
28
.547
0,1848
Valid
27
31
.604
0,1848
Valid
28
32
.617
0,1848
Valid
29
33
.715
0,1848
Valid
30
34
.677
0,1848
Valid
31
35
.666
0,1848
Valid
32
37
.681
0,1848
Valid
33
38
.572
0,1848
Valid
34
39
.441
0,1848
Valid
35
40
.618
0,1848
Valid
36
41
.314
0,1848
Valid
37
42
.541
0,1848
Valid
38
43
.686
0,1848
Valid
39
44
.711
0,1848
Valid
40
46
.453
0,1848
Valid
41
47
.684
0,1848
Valid
42
48
.709
0,1848
Valid
43
49
.584
0,1848
Valid
44
51
.365
0,1848
Valid
45
52
.738
0,1848
Valid
46
53
.551
0,1848
Valid
47
54
.384
0,1848
Valid
48
55
.445
0,1848
Valid
49
57
.720
0,1848
Valid
50
58
.426
0,1848
Valid
51
59
.294
0,1848
Valid
52
60
.704
0,1848
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
2.
Uji Reliabilitas Instrumen Jonathan Sarwono (2014:248) reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil pengukuran tertentu di setiap kali pengukuran dilakukan pada hal yang sama. Menurut Siregar (2013:55) reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach (Siregar, 2013:58): 𝑘
r11 = [𝑘−1] [1 −
∑ 𝜎𝑏2 𝜎𝑡2
]
Keterangan: r11
= koefisien reliabilitas instrumen
k
= jumlah butir pertanyaan
∑ 𝜎𝑏2
= jumlah varians butir
𝜎𝑡2
= varians total
Sedangkan untuk mendapatkan varian digunakan rumus sebagai berikut: 𝜎𝑏2
=
∑ 𝑋2 −
(∑ 𝑋)2 𝑁
𝑁
Keterangan: 𝜎𝑏2
= Varian skor butir
∑ 𝑋2
= Jumlah kuadrat skor butir
∑𝑋
= Jumlah skor butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
𝑁
= Banyaknya siswa
Selanjutnya nilai r11 diinterpretasikan dengan pedoman sebagai berikut: Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Interpretasi 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup 0,200 – 0,399 Rendah 0,000 – 0,199 Sangat Rendah (Sugiyono, 2011:242)
Ketentuan untuk menilai reliabel atau tidaknya suatu instrumen sebagai berikut: jika koefisien reliabilitas (r11) lebih besar dari 0,6 maka kuesioner tersebut reliabel, sebaliknya jika koefisien reliabilitas (r11) kurang dari 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel (Siregar, 2013:57). Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika pada α = 5% nilai alpha cronbach lebih dari 0,6. Tabel 3.10 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Sikap Mencontek Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha Based on
Alpha
Standardized Items
.950
N of Items .954
52
Dari tabel 3.11 menunjukkan bahwa variabel sikap siswa terhadap perilaku mencontek adalah reliable dimana koefisien Cronbach's Alpha yaitu 0,950 lebih besar dari 0,600 dengan tingkat reliabilitasnya tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
H. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara statistik dengan menggunakan teknik komparasi T-test, untuk mengetahui perbedaan status sekolah dan akreditasi sekolah terhadap perilaku mencontek. Selain itu dalam menganalisi data memiliki kriteria pengujian agar tercapai kesahihan, yaitu uji prasarat/asumsi. Tiga asumsi yang harus dipenuhi untuk mengerjakan analisis varian adalah pengambilan sampel secara purposive sampling, uji normalitas dan uji homogenitas (Hadi, 2004) 1. Teknik Deskripsi Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan stastistika deskriptif. Menurut Siregar (2013:126) analisis statistika deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan suatu sampel. Analisis deskriptif ini dilakukan dengan pengujian hipotesis deskriptif. Sedangkan menurut Subagyo (2003:1) statistika deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai-nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar mengenai sesuatu hal. Peneliti melakukan penyajian data dengan mendeskripsikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan nilai-nilai statistika yang akan diinterpretasikan secara kualitatif. Untuk mendeskripsikan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
penelitian menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Berikut adalah tabel PAP tipe II (Masidjo, 1995:157): Tabel 3. 11 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II Tingkat Penguasaan Kategori Kecenderungan Kompetensi Variabel 81% - 100% Sangat Baik 66% - 80% Baik 56% - 65% Cukup 46% - 55% Tidak Baik Dibawah 46% Sangat Tidak Baik PAP tipe II umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 10. Namun data penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya dengan skor terendah 1 dan skor tertinggi 4, maka untuk mendeskripsikan kategori kecenderungan variabel Sikap Siswa Terhadap Perilaku Mencontek harus menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus: Skor terendah yang mungkin dicapai + {nilai persentase x (skor tertinggi yang mungkin dicapai – skor terendah yang mungkin dicapai)}. Berikut ini adalah pendeskripsian variabel penelitian: a. Variabel Sikap Siswa Terhadap Perilaku Mencontek Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 52 = 208 Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 52 = 52 Perhitungan rentang skor untuk variabel Sikap Siswa Terhadap Perilaku Mencontek : 52 + 81% (208-52) = 178,36 dibulatkan 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
52 + 66% (208-52) = 154,96 dibulatkan 155 52 + 56% (208-52) = 139,36 dibulatkan 139 52 + 46% (208-52) = 123,76 dibulatkan 124 52 + 0% (208-52) = 52 Dari data perhitungan diatas dapat ditentukan rentang skor untuk variabel Sikap Mencontek sebagai berikut: Tabel 3. 12 Rentang skor variabel sikap menyontek Interval Kategori 178 - 208 Sangat Tinggi 155 - 177 Tinggi 139 – 154 Sedang 124 – 138 Rendah 52 - 123 Sangat Rendah
2. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan analisis data akan digunakan program komputer yaitu SPSS versi 17.0 for windows Yang dapat menunjukkan normalitas data. Kriteria yang ditetapkan yaitu: a) Jika koefisien sig pada output Kolmogorov-Smirnov test > dari α 5% (0.05) maka data berdistribusi normal. b) Jika koefisien sig pada output Kolmogorov-Smirnov test < dari α 5% (0.05) maka data tidak berdistribusi normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
b. Uji Homogenitas Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah kelompok mempunyai varian yang homogeny atau sama (Santoso, 2003). Caranya adalah dengan melihat nilai probabilitas Levene’s Test For Equality of Variance dari program SPSS 17, dengan kriteria sebagai berikut: a) Jika nilai probabilitasnya > dari 0,05 (p>0,05) maka kelompok sampel mempunyai varian sama b) jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 (p<0,05) maka kelompok sampel mempunyai varian yang tidak sama. 3. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang diuji adalah sikap siswa terhadap perilaku mencontek berdasarkan akreditasi sekolah dan status sekolah. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan Independent Sample t-Test dengan alat bantu SPSS versi 17. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan cara teknik statistik yang bisa digunakan untuk menguji perbedaan dua kelompok sampel (Nurgiyantoro, dkk, 2000) tidak berhubungan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis Hipotesis 1 : Ho: tidak ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
berdasarkan status sekolah Ha: ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek berdasarkan status sekolah Hipotesis 2 : Ho: tidak ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek Berdasarkan Akreditasi sekolah Ha: ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek Berdasarkan Akreditasi sekolah. Menentukan tingkat signifikansi pengujian perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek menggunakan taraf signifikansi 5% b. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis Ha diterima apabila probability value lebih kecil daripada taraf signifikansi yang ditetapkan (α = 5%). Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa apabila probability value lebih kecil dari taraf signifikansi (α) 5%, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara sekolah yang memiliki akreditasi dan status sekolah yang yang kurang baik. c. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat bantu Program SPSS versi 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH Berikut ini beberapa gambaran umum Sekolah Menengah Pertama yang akan digunakan oleh peneliti di Kota Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain: A. SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP Negeri 15 Yogyakarta terletak di jalan Tegal Lempuyangan No 61 Yogyakarta. SMP N 15 Yogyakarta ini memiliki jumlah siswa terbanyak di seluruh SMP Negeri maupun swasta yang ada di Yogyakarta, keseluruhan siswa berjumlah 1.014 yang terdiri dari: kelas VII sebanyak 166 siswa laki-laki dan 174 siswa perempuan, kelas VIII sebanyak 162 siswa laki-laki dan 174 siswa perempuan, dan kelas IX memiliki 167 siswa laki-laki dan 171 siswa perempuan Tabel 4. 1 Daftar jumlah siswa kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta Kelas VII
VIII
IX
L= P=
162 174
167 171
166 174
B. SMP Perak Yogyakarta SMP Perak Yogyakarta terletak di jalan Kemasan No 46 Kotagede. SMP Perak Yogyakarta ini kondisi yang ada dilapangan sangat memprihatinkan dan bisa dikatakan tidak layak bila disebut sebagai sekolah, dikarenakan kondisi bangunan sekolahan yang kotor, tidak strategis dan memiliki sedikit 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
siswa. SMP Perak Yogyakarta memiliki jumlah siswa 36 yang terdiri dari: kelas VII sebanyak 3 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan, kelas VIII sebanyak 4 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan, dan kelas IX sebanyak 19 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Tabel 4. 2 Daftar jumlah siswa kelas VIII SMP Perak Yogyakarta Kelas VII
VIII
IX
L= P=
4 6
19 1
3 3
C. SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta terletak di jalan Jambon IV RT/RW 01/01. SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta memiliki jumlah siswa keseluruhan 153 yang terdiri dari: kelas VII sebanyak 26 siswa lakilaki dan 24 siswa perempuan, kelas VIII sebanyak 25 siswa laki-laki dan 33 siswa perempuan, dan kelas IX sebanyak 24 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Tabel 4.3 Daftar jumlah siswa kelas VIII SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta Kelas VII
VIII
IX
L= P=
25 33
24 21
26 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
D. SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta terletak dijalan Poncowinatan No 16. SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta memiliki jumlah siswa keseluruhan 26 siswa terdiri dari: kelas VII sebanyak 34 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan, kelas VIII sebanyak 23 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan, dan kelas IX sebanyak 32 siswa laki-laki dan 30 siswa perempuan. Tabel 4.4 Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta Kelas VII L= 34 P= 18
VIII IX 23 32 21 30
E. SMP Tumbuh Yogyakarta SMP Tumbuh Yogyakarta terletak dijalan Amri Yahya No 1. SMP Tumbuh Yogyakarta memiliki jumlah siswa keseluruhan 56, yang terdiri dari: kelas VII sebanyak 15 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan, kelas VIII sebanyak 9 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan, dan kelas IX sebanyak 15 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Tabel 4.5 Daftar Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Tumbuh Yogyakarta Kelas VII L= 15 P= 6
VIII IX 9 15 1 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April 2016 di sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta. Jumlah responden dalam penelitian berjumlah 113 dari jumlah keseluruhan responden telah mengisi kuesioner secara lengkap. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta, SMP Perak Yogyakart, SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, SMP Tumbuh Yogyakarta, dan SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta yang berjumlah 458 orang. Tetapi yang digunakan untuk sampel merupakan siswa kelas VIII dengan jumlah responden 113. Data yang diperoleh dari kuesioner merupakan data sikap siswa terhadap perilaku mencontek, sedangkan variabel status sekolah dan akreditasi sekolah diperoleh dari informasi dinas pendidikan kota Yogyakarta. A. Deskripsi Data Dalam penelitian ini variabel yang digunakan peneliti berjumlah 3 variabel, yaitu status sekolah, akreditasi sekolah, dan sikap siswa terhadap perilaku
menyontek.
Variabel-variabel
berdasarkan PAP tipe II.
54
tersebut
akan
dideskripsikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
1. Deskripsi Responden Penelitian a. Asal Sekolah Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah No Asal Sekolah F Frekuensi Relatif 1
SMP N 15 Yogyakarta
30
27%
2
SMP Perak Yogyakarta
5
4.4%
3
SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta
30
27%
4
SMP Tumbuh Yogyakarta
24
21%
5
SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta
21
19%
Jumlah
113
100%
Tabel 5.1 menunjukan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden dalam penelitian adalah 113 siswa. Rincianya sebagai berikut : 30 siswa (27%) dari SMP N 15 Yogyakarta, 5 siswa (4.4%) dari SMP Perak Yogyakarta, 30 siswa (27%) dari SMP Kristen Kalam Kudus, 24 siswa (21%) dari SMP Tumbuh Yogyakarta, 21 siswa (19%) dari SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
b. Status Sekolah Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah No Asal Sekolah Status F Frekuensi Relatif 1
SMP N 15 Yogyakarta
Negeri
2
SMP Perak Yogyakarta
Swasta
3
SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta
Swasta
4
SMP Tumbuh Yogyakarta
Swasta
5
SMP Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta
Swasta
Jumlah
30
26.55%
83
73.45%
113
100%
Tabel 5.2 menunjukan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden penelitian ini adalah 113 yang terdiri dari 30 siswa (26.5%) dari SMP Negeri dan 83 siswa (73.4%) dari SMP Swasta. Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari SMP Swasta. c. Akreditasi Sekolah Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah Akreditasi F Frekuensi No Asal Sekolah Sekolah Relatif 1
SMP N 15 Yogyakarta
A
2
SMP Perak Yogyakarta
B
3
SMP Bhineka Tunggal
B
30
26.55%
26
23%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Ika Yogyakarta 4
SMP Tumbuh Yogyakarta
BT
5
SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta
BT
Jumlah
54
48%
113
100%
Tabel 5.3 menunjukan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden penelitian ini adalah 113 yang terdiri dari 30 siswa (26.5%) dari SMP yang berakreditasi A, 26 siswa (23%) dari SMP berakreditasi B, dan 54 siswa (48%) berasal dari SMP yang Belum Terakreditasi. Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari SMP yang Belum Terakreditasi.
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian a. Berdasarkan Variabel Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diperoleh berdasarkan penilaian dengan menggunakan PAP tipe II maka akan dijelaskan secara singkat pada Tabel 5.4. PAP tipe II umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 10. Jumlah pertanyaan kuesioner yang dinyatakan valid sebanyak 52 butir dari 60 butir. Jadi jumlah butir pernyataan kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian sebanyak 52, jumlah skor maksimum yang dicapai adalah 52x4 = 208 sedangkan skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
minimum yang dicapai adalah 52x1 = 52. Dengan demikian hasil analisis deskriptif disajikan pada Tabel 5.4 berikut ini: Tabel 5. 4 Rentang skor variabel sikap siswa terhadap perilaku menyontek Interval Frekuensi Persentase Kategori 178 - 208 0 0% Sangat Tinggi 155 - 177 1 0.9% Tinggi 139 – 154 10 9% Sedang 124 – 138 31 27% Rendah 52 - 123 71 63% Sangat Rendah Jumlah 113 100%
Tabel 5.1 dapat menujukan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, 1 siswa (0.9%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori tinggi, 10 siswa (9%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sedang, 31 siswa (27%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori rendah dan 71 siswa (63%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat rendah. Hasil perhitungan ststistik rata-rata (mean) diperoleh = 93, nilai tengah (median) = 95, modus = 62, dan nilai deviasi standar =21. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap menyontek yang sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
b. Berdasarkan Variabel Status Sekolah 1. Status Sekolah Negeri Tabel 5.5 Rentang Skor Sikap Siswa Terhadap Perilaku Meyontek Berdasarkan Variabel Status Sekolah Negeri Interval 178 - 208
Frekuensi 0
Persentase 0%
Kategori Sangat Tinggi
155 - 177
0
0%
Tinggi
139 – 154
0
0%
Sedang
124 – 138
9
27.27%
Rendah
52 - 123
24
72.72%
Sangat Rendah
Jumlah
33
100%
Tabel 5.5 dapat menujukan status sekolah negeri memiliki 0 siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, 0 siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori tinggi, 0 siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sedang, 9 siswa (27.27%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori rendah dan 24 siswa (72.72%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat rendah. 2. Status Sekolah Swasta Tabel 5.6 Rentang Skor Sikap Siswa Terhadap Perilaku Meyontek Berdasarkan Variabel Status Sekolah Swasta Interval 178 - 208
Frekuensi 0
Persentase 0%
Kategori Sangat Tinggi
155 - 177
1
1.25 %
Tinggi
139 – 154
10
12.5 %
Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
124 – 138
22
27.5 %
Rendah
52 - 123
46
57.5 %
Sangat Rendah
Jumlah
80
100%
Tabel 5.6 dapat menujukan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, 1 siswa (1.25%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori tinggi, 10 siswa (12.5%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sedang, 22 siswa (27.5%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori rendah dan 46 siswa (57.5%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.
c. Berdasarkan Variabel Akreditasi Sekolah 1. Akreditasi Sekolah A Tabel 5.7 Rentang Skor Sikap Siswa Terhadap Perilaku Meyontek Berdasarkan Variabel Akreditasi A 178 - 208
Interval
Frekuensi 0
Persentase 0%
Kategori Sangat Tinggi
155 - 177
0
0%
Tinggi
139 – 154
0
0%
Sedang
124 – 138
9
27.27%
Rendah
52 - 123
24
72.72%
Sangat Rendah
Jumlah
33
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Tabel 5.7 dapat menujukan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, 0 siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori tinggi, 0 siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sedang, 9 siswa (27.27%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori rendah dan 24 siswa (72.72%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat rendah. 2. Akreditasi Sekolah B
Tabel 5.8 Rentang Skor Sikap Siswa Terhadap Perilaku Meyontek Berdasarkan Variabel Akreditasi B Interval 178 - 208
Frekuensi 0
Persentase 0%
Kategori Sangat Tinggi
155 - 177
0
0%
Tinggi
139 – 154
3
11.53%
Sedang
124 – 138
7
26.92%
Rendah
52 - 123
16
61.53%
Sangat Rendah
Jumlah
26
100%
Tabel 5.8 dapat menujukan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, 0 siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori tinggi, 3 siswa (11.53%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sedang, 7 siswa (26.92%) mempunyai sikap menyontek dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
kategori rendah dan 16 siswa (61.53%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat rendah. 3. Sekolah Belum Terakreditasi Tabel 5.9 Rentang Skor Sikap Siswa Terhadap Perilaku Meyontek Berdasarkan Variabel Akreditasi BT Interval 178 - 208
Frekuensi 0
Persentase 0%
Kategori Sangat Tinggi
155 - 177
1
1.85%
Tinggi
139 – 154
7
12.96%
Sedang
124 – 138
15
27.77%
Rendah
52 - 123
31
57.40%
Sangat Rendah
Jumlah
54
100%
Tabel 5.9 dapat menujukan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, 1 siswa (1.85%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori tinggi, 7 siswa (12.96%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sedang, 15 siswa (27.77%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori rendah dan 31 siswa (57.40%) mempunyai sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data 1. Pengujian Normalitas Sebelum dilakukan penghitungan data penelitian secara kuantitatif terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
dilakukan untuk mengetahui apakah data setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Jika p<0,05 maka sebaran skor dinyatakan tidak normal, sebaliknya jika p>0,05 maka sebaran skor dinyatakan normal (Sugiyono, 2000). Uji normalitas dilakukan dengan One Sample Kolmogorov Smirnov dengan program SPSS Versi 17.
a. Pengujian Normalitas Berdasarkan Akreditasi sekolah Tabel 5.10 Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi Sekolah No
Variabel
Asymp Sig.2tailed
α
Kesimpulan
1
Akreditasi Sekolah A
0.642
0.05
Normal
2
Akreditasi Sekolah B
0.377
0.05
Normal
3
Akreditasi Sekolah BT
0.582
0.05
Normal
Dari tabel diatas menunjukan bahwa nilai-nilai probabilitas (asymptotic significance) untuk distribusi dari variabel akreditasi sekolah A = 0.642, nilai probabilitas tersebut lebih besar dari α= 0.05 yang berarti distribusi data normal. Nilai probabilitas (asymptotic significance) untuk distribusi variabel akreditasi sekolah B = 0.377, nilai probabilitas tersebut lebih besar dari α= 0.05 yang berarti distribusi data normal. Nilai probabilitas (asymptotic significance) untuk distribusi variabel akreditasi sekolah BT = 0.5, nilai probabilitas tersebut lebih besar dari α= 0.05 yang berarti distribusi data normal. Dengan demikian dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
disimpulkan bahwa variabel sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status sekolah dan akreditasi sekolah adalah normal. b. Pengujian Normalitas Berdasarkan Status Sekolah Tabel 5.11 Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Status Sekoalh No
Variabel
Asymp Sig.2tailed
α
Kesimpulan
1
Status Sekolah Negeri
0.642
0.05
Normal
2
Status Sekolah Swasta
0.899
0.05
Normal
Dari tabel diatas menunjukan bahwa nilai-nilai probabilitas (asymptotic significance) untuk distribusi dari variabel status sekolah Negeri = 0.642, nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari α= 0.05 yang berarti distribusi data status sekolah adalah normal. Nilai probabilitas (asymptotic significance) untuk distribusi dari variabel status sekolah swasta = 0.899, nilai probabilitas tersebut lebih besar dari α = 0.05 yang berarti distribusi data tersebut normal.
2. Pengujian Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah sampel-sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang memiliki varian yang sama (Santoso, 2001). Uji homogenitas varians dilakukan dengan program SPSS For Windows Versi 17, yaitu melalui Levene’s Test For
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Equality of Variance. Pengambilan keputusan didasarkan pada probabilitas, jika p>0.05 maka dinyatakan data berasal dari populasi yang memiliki varian yang sama, tetapi apabila p<0.05 maka data dinyatakan berasal dari populasi yang memiliki varian yang tidak sama. a. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Status Sekolah Tabel 5.12 Hasil Pengujian Homogenitas Status Sekolah Levene Statistic
df1
.187
df2 1
Sig. 111
.666
Bersadarkan tabel 5.12 diatas menunjukan bahwa hasil pengujian homogenitas Levene’s Test for Equality of Variance untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status sekolah diperoleh nilai probabilitasnya nilai Sig.> 0.05 yaitu 0.666. maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditas adalah identik. b. Sikap Terhadap Perilaku Menyontek Berdasrakan Akreditasi Sekolah Tabel 5.13 Hasil Uji Homogenitas Akreditasi Sekolah Levene Statistic 3.748
df1
df2 2
Sig. 110
.027
Bersadarkan tabel 5.13 diatas menunjukan bahwa hasil pengujian homogenitas Levene’s Test for Equality of Variance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
untuk
data
sikap
siswa
terhadap
perilaku
menyontek
berdasarkan akreditasi diperoleh nilai probabilitasnya nilai Sig. < dari 0.05 yaitu 0.027. maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditas adalah tidak identik.
C. Pengujian Hipotesis Berdasarkan pengujian prasyarat, analisis data diketahui data mengenai sikap siswa terhadap perilaku mencontek berdasarkan Akreditasi dan Status sekolah berdistribusi normal, sedangkan dalam pengujian homogenitas data mengenai sikap siswa terhadap perilaku mencontek berdasarkan Status Sekolah identik, sedangkan berdasarkan Akreditasi Sekolah tidak identik. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, teknik analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah dengan menggunakan Uji Man-Whitney untuk variabel yang memiliki 2 sampel dan Uji Kruskial untuk variabel yang memiliki lebih dari 2 sampel dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 17 For Windows. Program ini menampilkan dua tabel yaitu hasil statistik dari subjek status sekolah dan akreditasi sekolah yang hasilnya dapat dilihat pada deskripsi dibawah ini: 1. Pengujian Hipotesis I a. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Ho= Tidak Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status sekolah. Ha= Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status sekolah. Tabel 5.14 Hasil Uji Man Whitney Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Status Sekolah
Ranks status_sekolah sikap_menyontek
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Negeri
33
44.45
1467.00
swasta
80
62.18
4974.00
Total
113
Test Statisticsa sikap_menyontek Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed)
906.000 1467.000 -2.615 .009
Berdasarkan tabel 5.14 tampak bahwa nilai asymp sig adalah 0,009, karena nilai asymp sig < dari 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status sekolah. Dalam tabel output rank bagian mean rank, terlihat angka mean rank (rata-rata ranking untuk status sekolah), sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
mean rank status sekolah swasta = 62.18 dan mean rank status sekolah negeri = 44.45. b. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi sekolah. Ho= Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi sekolah. Ha= Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi sekolah Tabel 5.15 Hasil Uji Kruskal-Wallis Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditas Sekolah Ranks akreditasi_sekolah sikap_menyontek
N
Mean Rank
A
33
44.45
B
26
66.92
BT
54
59.89
Total
113
Test Statisticsa,b sikap_menyontek Chi-Square df Asymp. Sig.
7.646 2 .022
Dari tabel 5.15 diatas menunjukan bahwa nilai Asymp. Sig adalah 0.022 yang jauh dibawah 0.05 maka H0 ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan antara sikap siswa terhadap perilaku menyontek di ketiga sekolah dengan akreditasi yang berbeda yaitu A B dan belum terakreditasi. Dalam tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
output rank bagian mean rank, terlihat angka mean rank (rata-rata ranking untuk akreditasi tertentu), sebagai berikut: Mean Rank Akreditasi A = 44.45, mean rank Akreditasi B = 66.92, dan mean rank belum terakreditasi = 59.89. Jika dilihat dari mean rank semua akreditasi hampir sama. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa diantara ketiga akreditasi tersebut jika dibandingkan bersama-sama. D. Pembahasan 1. Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Status Sekolah Berdasarkan data yang ditemukan dari hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek pada sekolah yang bestatus negeri dan swasta ditunjukan dengan hasil (Asymp. Sig = 0.009 < α 0.05). sikap siswa terhadap perilaku menyontek pada nilai mean sekolah negeri lebih rendah dari sekolah swasta, hal ini terlihat dari perbandingan mean yaitu mean sekolah negeri < mean sekolah swasta (44.45 < 62.18). Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diartikan bahwa adanya perbedaan sikap antara siswa disekolah negeri maupun disekolah swasta. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: a. Karena sekolah negeri memiliki fasilitas yang lengkap dan memadai karena didukung dan diberi bantuan oleh pemerintah, sedangkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
sekolah swasta semua fasilitas yang ada diperoleh dari donatur dan pemilik sekolah (yayasan) tersebut. b. Proses pembelajaran yang berbeda antara negeri dan swasta karena sarana dan prasarana yang ada dimasing-masing sekolah. c. Pendidik yang sudah menjadi pegawai negeri sipil, yang hidupnya sudah terjamin dengan berbagai tunjangan dan gaji yang lumayan besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, berbeda dengan pendidik yang bekerja pada sekolah swasta yang statusnya sebagai pendidik tetap yayasan atau pendidik tidak tetap yayasan yang penghasilannya ditentukan dari berapa banyaknya jumlah jam mengajar. d. Pendidik yang memperoleh feedback tidak sesuai dengan apa yang sudah diberikan kepada siswa-siswinya. Tak jarang hanya demi menjaga nama baik sekolah, agar terkesan memiliki kualitas pendidikan yang baik, pihak sekolah melakukan berbagai upaya untuk mempertinggi persentase angka kelulusan. Sekolah yang memberikan tambahan les diluar jam pelajaran perlu di apresiasi, namun ketika pihak sekolah telah kehabisan cara untuk mempertahankan kredibilitasnya sebagai sekolah terpandang, bisa jadi bukan hanya memberikan pengawasan yang leluasa tetapi memperbolehkan siswanya bertindak tidak jujur pada saat ujian berlangsung, atau bahkan pihak sekolah membantu memberikan jawaban yang mungkin belum tentu benar jawabanya. Siswa disekolah swasta sering sekali terdengar sebagai siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
“buangan” karena mereka tidak diterima disekolah negeri. Dalam kondisi seperti ini peran pendidik sangat penting dalam kemajuan akademik para siswanya. Oleh sebab itu, status sekolah menjadi salah satu alasan mengapa sikap siswa terhadap perilaku menyontek lebih banyak terjadi pada sekolah swasta. Namun begitu sebagai pendidik sudah sewajarnya memberikan apa yang menjadi hak siswa-siswinya dan merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang harus terus dijalani karena berani mengambil pekerjaan dalam bidang pendidikan. Hal-hal itulah yang menjadi adanya perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek pada sekolah swasta dan negeri.
2. Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi Sekolah Berdasarkan data dari hasil penelitian bahwa ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi sekolah ditunjukkan dengan hasil (Asymp. Sig= 0,022 < α 0,05). Sementara itu sekolah dengan peringkat akreditasi A (sangat baik) menunjukkan mean rank terendah yaitu 44.45, akreditasi B (baik) menunjukan mean rank tertinggi yaitu 66.92, sedangkan sekolah yang belum terakreditasi menunjukan mean rank sedang yaitu 59.89. Dari hasil diatas menunjukan bahwa sekolah dengan akreditasi A memiliki siswa dengan kategori rendah dalam perilaku menyontek dibandingkan dengan akreditasi B yang memiliki siswa dengan kategori tinggi dalam perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
menyontek, sedangkan untuk sekolah yang belum terakreditasi memiliki jumlah siswa dengan kategori sedang dalam perilaku menyontek. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang terjamin mutunya dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar nasional yang ditetapkan pemerintah. Sekolah dengan mutu penyelenggaraan pendidikan yang ‘’sangat baik ataupun baik’’ dengan peringkat akreditasi A ataupun B tentu mampu menghasilkan sumber daya manusia yang baik dengan perolehan prestasi yang baik pula. Setiap sekolah memiliki cara dan proses pembelajaran yang berbeda-beda, oleh karena itu hal ini mungkin dapat dijadikan faktor mengapa disetiap sekolah dengan akreditasi yang berbeda-beda memiliki sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang berbeda-beda juga. Faktor tersebut diantaranya: a.
Siswa yang bersekolah pada sekolah yang memiliki berakreditasi A dimana mean rank lebih rendah cenderung lebih giat dan tekun dalam belajar, sarana dan prasarana terpenuhi sehingga tidak banyak siswa yang terjerumus pada kegiatan moral yang menyimpang yang berupa tindakan menyontek.
b. Sekolah yang memiliki akreditasi B dimana mean rank lebih tinggi dibandingkan sekolah berakreditasi A merasa sudah memiliki akreditasi baik maka dari itu siswa-siswinya merasa sombong dan dengan leluasa melakukan tindakan menyimpang seperti perilaku menyontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
c. Bahkan sekolah
yang belum terakreditasi
ternyata berupaya
semaksimal mungkin untuk terus meningkatkan mutu dan kualitasnya dengan berbagai cara, pendidik dan siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, belajar dengan semaksimal mungkin dan berjuang untuk mendapatkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas tinggi sehingga dapat meningkatkan akreditasi sekolahnya. Oleh karena itu sekolah dengan nilai akreditasi A (sangat baik) seharusnya mampu menjamin bahwa siswa sebagai peserta didik mampu mendapatkan prestasi
akademik
yang baik juga. Dalam usaha
mempertahankan mutu pendidikannya, sekolah membuat berbagai peraturan yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik mempunyai perilaku yang baik dan juga berprestasi. Sebagai contoh sekolah melarang keras siswa untuk menyontek pada saat ujian dan memberikan hukuman kepada peserta didik yang melanggar peraturan tersebut. Peraturan seperti ini akan membiasakan peserta didik untuk bersikap jujur pada saat ujian. Hal ini yang membedakan sekolah yang berakreditas A dengan sekolah yang berakreditas B, atau sekolah yang belum terakreditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek dalam ujian berdasarkan akreditasi dan status sekolah. Hasil analisis dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa: 1. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status sekolah. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai (Asymp. Sig = 0.009 <0.005). Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek di sekolah negeri dan swasta. Hal ini dapat diartikan bahwa sekolah swasta memiliki nilai mean yang lebih tinggi dibandingkan sekolah negeri. Oleh sebab itu, maka sebaiknya pihak sekolah mulai membenahi proses pembelajaran yang dianggap dapat menimbulkan perilaku menyontek. 2. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi sekolah. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai (Asymp. Sig=0.022<0.05) Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi A, B dan belum terakreditasi. Karena adanya perbedaan, hal ini dapat diartikan bahwa nilai mean akreditasi B lebih tinggi dibandingkan akreditasi A dan yang belum terakreditasi. Oleh sebab itu, maka sebaiknya pihak sekolah dapat mengevaluasi kembali sarana dan prasarana yang dimiliki, pelayanan yang diberikan kepada 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
siswa-siswi,
serta
proses
pembelajaran
didalam
kelas
untuk
meminimalkan perilaku menyontek.
B. Saran dan Keterbatasan Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis memberikan saran-saran yang akan dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan status sekolah, maka saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: a. Siwa-siswi diharapkan untuk bisa meningkatkan tanggung jawab mereka sebagai seorang pelajar. Khususnya untuk sekolah negeri yang sudah memiliki fasilitas yang memadai sebagai upaya untuk menekan sikap siswa terhadap perilaku menyontek dalam ujian. b. Sekolah negeri dan swasta diharapkan memiliki sarana dan prasana yang sama dan memadai, agar menunjang keberlangsungan proses pembelajaran dikelas. c. Sekolah swasta diharapkan untuk meningkatkan pengawasan pada saat ujian berlangsung dan memberlakukan peraturan untuk siswa yang kedapatan menyontek. 2. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditas sekolah, maka saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
a. Pihak sekolah dapat memberikan perlakuan yang lebih tepat kepada siswa-siswi dan memiliki perilaku mencontek dalam ujian. Terutama sekolah-sekolah
yang
memiliki
akreditasi
B
untuk
lebih
memperhatikan siswa-siswinya dalam proses pembelajaran dikelas, Agar dapat meminimalkan perilaku menyontek dan meningkatkan rasa percaya diri berupa keyakinan, berfikir positif, optimis dan bertanggung jawab pada siswa-siswinya . b. Untuk sekolah yang berakreditas A yang sudah memiliki mutu pendidikan yang sangat baik harus berusaha untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan berbagai cara misalnya menambah peraturan mengenai menyontek, agar siswa dapat meningkatkan kejujuran dalam mengerjakan soal ujian. c. Untuk sekolah yang berakreditas B, harus berusaha meningkatkan mutu pendidikan agar menjadi sekolah yang memiliki mutu pendidikan sangat baik. d. Untuk sekolah yang belum terakreditasi, harus banyak melakukan perubahan seperti memperbaiki fasilitas sekolah, memperbaiki kinerja guru, membuat berbagai peraturan yang bertujuan untuk mentertibkan dan menghasilkan siswa-siswi yang memiliki kualitas. 3. Penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan, maka untuk penelitian selanjutnya peneliti diharapkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
a. Mempertimbagkan satu aspek perilaku mencontek, yaitu melihat atau mencuri informasi secara diam-diam karena hal tersebut merupakan salah satu perilaku mencontek. b. Peneliti tidak dapat menjanjikan kejujuran responden dalam mengisi kuesioner. c. Mengupayakan untuk peneliti benar-benar dapat memastikan kesungguhan responden untuk mengisi kuesioner dengan baik dan jujur, karena isi atau jawaban dari pernyataan-pernyataan yang ada di kuesioner berpengaruh pada hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Agustin, Mubiar. 2011. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama Azwar, Zaifuddin. 2005. Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar ----------------------. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Alvianto, Candra. 2008. Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Perilaku Mencontek. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Tidak diterbitkan. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Gunarsa & Gunarsa. 1991. Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia Puspitasari, I.W (2009). “Minat Siswa untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Jenis Kelamin, Prestasi Belajar Siswa, dan Pendapatan Orang Tua”. Skripsi. USD Yogyakarta. Tidak diterbitkan. Margono. S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Meidiana. 2005. Perbedaan Sikap Antara Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan terhadap Perilaku Mencontek dalam Ujian di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. tidak diterbitkan. Mujahidah. 2009. Perilaku Menyontek Laki-laki dan Perempuan. Studi Meta Analisis. Jurnal Psikologi. Vol. 2 (2) Nasrudin. 2012. “Pengaruh Status Akreditasi Terhadap Kinerja Guru Madrasah Aliah Muhammad 08 Takerharjo Lamongan”. Thesis Evaluasi Pendidikan Kualitas Guru. UIN Sunan Ampel Surabaya: Tidak diterbitkan Ahmadi, dan Sholeh,. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Noor, Juliansyah.2011. Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta:Kencana Nurgiyantoro, dkk. 2000. Statistik Terapan Psikologi Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Pihatnaningtyas, T.K. 2014. Perilaku Menyontek Ditinjau dari Konsep Diri dan Efikasi Diri pada Siswa Kelas X SMA Negeri “X”. Skripsi. UIN Sunankalijaga. Yogyakarta. Tidak diterbitkan. Purnamasari. D. 2013. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kecurangan Akademik pada Mahasiswa. Educational Psichology Journal. Vol. 2 (1) Samani. M. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya. Santrock, J.W., 2003. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta Sukarmin, Y. 2009. Sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal Cakrawala Pendidikan. Th. XXVIII, No. 1. Sunarto dan Hartono Agung. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta Santoso, S. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS Versi 11. Jakarta: Penerbit Erlangga. Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada Veronikha, M. 2013. Hubungan antara Moral Judgment Maturity dengan Perilaku Menyontek pada Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Surakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. Vol 2. No. 4. Walgito, B. 1999. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Wijaya, K. dan Dedi, D. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks. Yusuf, A. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
BAGIAN I IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Siswa
:
2. Jenis Kelamin
:
Laki-laki
3. Kelas
:
VII
4. Sekolah
:
perempuan VIII
IX
BAGIAN II
Petunjuk mengerjakan Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama kemudian berikan jawaban anda dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan alternatif jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi anda. Di sini tidak ada Jawaban benar maupun salah yang penting Anda Jujur mengisi sesuai kondisi anda. Adapun pilihan jawaban tersebut adalah: SS
: Apabila pernyataan tersebut Sangat Setuju dengan kondisi Anda.
S
: Apabila pernyataan tersebut Setuju dengan kondisi Anda.
TS
: Apabila pernyataan tersebut Tidak Setuju dengan kondisi Anda.
STS
: Apabila pernyataan tersebut Sangat Tidak Setuju dengan kondisi Anda.
~ SELAMAT MENGERJAKAN ~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 No. 1.
Pernyataan Bekerjasama saat ujian sering saya lakukan bersama teman-teman sekelas.
2.
Menurut saya sah-sah saja jika saya melirik jawaban teman sebelah sewaktu ujian.
3.
Siswa yang ketahuan bekerjasama saat ujian sebaiknya didiamkan saja.
4.
Saya merasa cemas ketika saya akan memberikan tissue yang berisi contekan kepada teman sebelah.
5.
Tidak memberikan contekan pada teman akan membuat saya merasa lebih tenang.
6.
Saya akan menggunakan kode-kode tertentu untuk saling menukarkan jawaban dengan teman pada saat ujian.
7.
Saya akan membuka catatan hanya pada saat ujian open-book saja.
8.
Saya tidak akan memberitahukan jawaban saya kepada teman pada saat ujian.
9.
Jika sedang ujian berlangsung saya akan bekerja secara individu.
10.
Menurut saya menulis contekan di kertas kecil tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
11.
Menurut saya lempar-lemparan kertas contekan pada saat ujian tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
12.
Menulis contekan dikertas kecil bisa dilakukan oleh siswa yang malas belajar.
13.
Saya merasa senang karena dapat tempat duduk bersebelah dengan teman yang pandai karena akan lebih mudah untuk bekerjasama.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
14.
Saling bertukaran jawaban melalui tissue akan saya lakukan dengan senang hati pada teman sebelah saya.
15.
Jika saya mengalami kesulitan menjawab ujian, saya akan membiarkan kertas ujian kosong dari pada bertanya kepada teman sebelah saya.
16.
Pada saat ujian saya tidak akan melihat segala sesuatu yang berkaitan dengan contekan walaupun sudah saya persiapkan sebelumnya.
17.
Saya merasa kurang yakin dengan jawaban yang diberikan teman saya karena jawaban tersebut belum tentu benar.
18.
Meja dan kursi sering dijadikan alat untuk menulis contekan disaat ujian.
19.
Saya merasa senang jika bisa menjawab sendiri soalsoal ujian meskipun saya duduk bersebelahan dengan teman yang pintar.
20.
Saya sering melihat catatan pada waktu ujian closebook.
21.
Melirik jawaban teman sebelah saat ujian menurut saya tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
22.
Melirik jawaban teman sebelah saat ujian menurut saya tidak dilakukan siswa yang baik.
23.
Menurut saya menulis contekan dimeja dan kursi tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
24.
Jika soal-soal ujian dapat saya kerjakan sendiri, saya merasa lebih puas dan bangga meskipun nilainya kurang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
25.
Walaupun jawaban yang diberikan oleh teman sebelah belum tentu benar, tetapi saya merasa lebih yakin dengan jawabannya tersebut.
26.
Jika saya tidak bisa mengerjakan ujian, saya akan bertanya kepada teman sebelah saya.
27.
Saya berusaha melihat tissue yang sudah saya tulis dan persiapkan untuk contekan pada saat ujian.
28.
Peringatan atau hukuman sebaiknya diberikan kepada siswa yang bekerja sama dalam ujian.
29.
Saya merasa gelisah jika saya memiliki contekan ujian yang sudah saya persiapkan sebelumnya.
30.
Tissue sering dijadikan media untuk menulis contekan disaat ujian.
31.
Saya akan merasa tenang jika saya bekerjasama dengan teman sebelah saya
32.
Dalam mengerjakan soal-soal ujian saya merasa tenang apabila saya sudah membuat contekan.
33.
Walaupun tidak ada guru pengawas saat ujian, saya tetap akan bekerja sendiri tanpa bantuan dari teman sebelah.
34.
Saya memilih duduk paling belakang supaya saya bebas melihat catatan sewaktu ujian close book.
35.
Menurut saya, supaya saya mendapatkan nilai yang bagus maka salah satu cara yang harus saya pakai adalah mencontek teman.
36.
Salah satu trik mencontek yang sering dilakukan oleh siswa yang malas belajar adalah lemparlemparan kertas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
37.
Saya akan bekerjasama dengan teman sebelah jika tidak ada guru pengawas saat ujian.
38.
Pada saat ujian close book, saya akan menjauhkan catatan-catatan agar tidak bisa mencontek.
39.
Belajar dengan giat dan tidak mencontek, pasti akan mendapatkan nilai yang bagus.
40.
Saya merasa senang jika memberikan contekan kepada teman-teman saya.
41.
Menurut saya menulis contekan di
tissue tidak
dilakukan oleh siswa yang baik. 42.
Tanpa bantuan teman-teman saya merasa mampu untuk mengerjakan soal-soal ujian.
43.
Secara terang-terangan dan berani, saya akan membuka kertas kecil yang berisi contekan.
44.
Saya akan melirik lembar jawaban teman sebelah lalu meniru jawabannya tersebut.
45.
Saya takut membuka kertas kecil yang berisi contekan serta takut ketahuan.
46.
Saya tidak mau meniru jawaban teman meskipun kertas jawaban teman terbuka.
47.
Saya akan menuliskan contekan diatas meja supaya mudah melihatnya
48.
Menurut saya, bekerjasama disaat ujian merupakan salah satu cara termudah untuk mendapatkan nilai bagus.
49.
Pada saat ujian saya akan memilih meja yang bersih dan tidak ada coretan contekan supaya saya dapat lebih konsentrasi dalam mengerjakan ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
50.
Perjuangan
yang
besar
diperlukan
dalam
bekerjasama saat ujian karena memiliki resiko yang besar. 51.
Menurut saya, duduk dimana saja adalah sama karena semua tergantung pada diri kita masingmasing.
52.
Saya akan saling tukar jawaban dengan teman sebelah menggunakan kertas-kertas kecil pada saat ujian.
53.
Saya tidak ingin mendapatkan jawaban teman disaat ujian dengan cara memilih tempat duduk di depan.
54.
Saya merasa bangga dengan jawaban yang saya dapat dari teman sebelah meskipun nilainya tidak terlalu tinggi.
55.
Saya tidak akan memberikan jawaban saya kepada teman sebelah walaupun menggunakan kertas kecil.
56.
Saya merasa cemas jika saya bisa membuka buku catatan pada saat ujian walaupun ujian bersifat close book.
57.
Saya memilih duduk didekat teman yang pandai supaya saya mendapatkan jawaban saat ujian.
58.
Saya mendukung pepatah “posisi menentukan prestasi”
karena
akan
memudahkan
untuk
bekerjasama dengan teman yang diinginkan. 59.
Saya merasa cemas dan gelisah jika bekerjasama dengan teman saat ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
60.
Walaupun ujian bersifat close book, saya merasa sangat senang apabila bisa membuka buku catatan untuk mencontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN II DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Butir 1 2 1 1 1 1 3 1 3 3 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 2 1
Butir 2 3 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 2 1 2
Butir 3 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 4 1 2
Butir 4 4 3 3 4 3 2 2 1 3 4 1 3 3 4 1 4 4 4 1 2 1 3
Butir 5 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 4 2 3 1 1 1 1 2
Butir 6 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2
Butir 7 2 4 4 4 4 2 1 3 2 1 2 2 2 1 2 1 3 2 3 1 4 2
Butir 8 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 1 2
Butir 9 2 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2
Butir 10 2 2 2 2 2 3 4 2 2 4 2 2 2 2 2 4 1 1 2 2 4 2
Butir 11 2 2 2 2 1 3 3 4 2 4 4 2 2 3 2 3 1 1 2 3 1 1
Butir 12 2 2 2 3 2 2 4 4 3 1 4 3 3 2 2 1 3 4 3 3 4 2
Butir 13 2 1 1 2 1 3 2 4 2 1 2 2 2 3 1 1 4 1 2 2 1 2
Butir 14 2 1 1 1 1 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 1 3 1 1 3 1 2
Butir 15 2 2 2 2 3 3 4 4 3 4 2 3 2 4 1 3 2 2 3 3 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92 1 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 1 1 1
1 2 1 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 1 1
2 3 1 3 3 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 4 3 3 3 1 2 2 2 1 1
4 2 1 4 4 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 4 4 2 2 1 2
2 4 1 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2 1
1 2 1 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 3 3 2 2 1 1 4 4 2 2 1 2 2 2 3 2 4 4 2 2 2 2
1 2 1 3 3 2 2 1 2 4 4 3 2 3 2 2 2 3 2 4 1 2 2 2 2
2 2 1 3 3 2 2 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1
2 3 1 2 2 1 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 4 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2
3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3
2 2 1 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 4 4 2 2 3 2 1 4 2 2 2 2
1 3 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 2
3 3 4 3 4 4 3 2 4 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 1 1 2 2 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 4
1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1 2 2 2 1 1 1
3 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 4
1 1 2 3 1 1 2 4 1 1 3 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 4
1 1 2 1 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2
1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 3 1 2 2 1 3 1 2 2 3 2 2 3
4 2 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 1 1 2 2 2 3 2 2 3 3 1 1 2
4 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
1 2 2 1 4 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 3 1 2 3 2 1 1 4
1 1 4 4 3 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 4 3 2 2 2 2 1 1 4
1 1 4 4 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 4 3 4 2 2 1 1 1 4
1 4 3 1 3 3 2 2 3 2 3 3 4 4 3 3 2 2 2 4 1 3 4 4 3 3
1 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 4 3 3 4 1 2 4
1 3 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2
1 3 4 3 3 4 2 3 2 1 2 2 4 3 1 3 2 4 4 4 2 2 4 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94 2 1 2 3 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2
1 1 2 3 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1
1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2
2 1 2 1 1 2 4 1 2 2 2 1 1 1 2 1
1 1 1 2 4 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1
2 1 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 2 1 3 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1
1 1 2 1 2 2 1 4 2 2 2 2 1 3 2 2
1 1 1 3 2 2 1 1 2 1 2 1 1 3 2 1
2 1 2 2 4 3 2 1 2 2 2 1 1 2 3 1
2 1 2 3 2 3 1 1 2 3 2 1 1 1 3 1
4 4 1 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4
1 2 1 3 2 2 3 4 2 2 2 4 2 4 2 1
1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1
2 2 2 3 4 3 4 1 2 2 3 2 2 2 2 2
1 2 2 1 1 2 1 2 1 2
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
1 2 1 1 2 2 2 1 2
1 1 4 1 1 2 2 3 1 1
1 1 1 1 1 2 2 2 1 1
1 1 1 1 1 3 1 2 1 2
1 1 1 1 4 3 1 2 2 1
1 1 2 1 1 2 1 2 1 3
1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
1 1 1 1 1 2 3 2 1 1
1 1 1 1 1 3 3 2 1 1
3 3 1 3 3 3 3 3 4 2
1 4 1 3 2 4 1 3 1 2
1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
2 3 3 2 2 3 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1
2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1
1 1 2 3 2 2 4 4 4 2 1 4 2 2 3 2 2 2 2 4 4 1 1
1 1 2 2 2 1 1 2 4 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 3 2 3 3 1 1 1 1
3 4 1 3 3 2 2 3 1 3 1 2 4 4 3 3 2 1 1 2 2 1 1
3 3 3 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1
1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 1 3
3 3 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 1 2 3 3 3 2 3 3 1 4 1
2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1
3 3 3 2 4 2 2 2 1 3 1 1 4 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96 Butir 16 2 1 1 1 2 3 4 3 2 4 1 3 2 1 1 2 4 1 1 4 1 2 2 2
Butir 17 2 2 2 1 3 2 1 4 2 1 1 1 4 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2
Butir 18 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 4 1 2 1 1 4 1 2 1 4
Butir 19 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 4 1 2 4 1 2 2 1 2 1 1
Butir 20 2 3 3 1 1 2 2 3 2 4 1 1 2 2 1 1 4 1 1 3 1 1 1 2
Butir 21 3 2 2 2 1 3 3 2 2 1 2 3 2 1 2 1 3 1 3 2 1 2 3 3
Butir 22 3 3 3 3 4 3 1 2 3 4 3 2 3 4 3 4 1 4 3 2 4 3 4 2
Butir Butir 23 24 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 3 1 2 2 2 1 1 2 1 3 3 2 2 2 3 2 1 1 4 2 3 1 3 2 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2
Butir 25 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 4 1 2 2 3
Butir Butir 26 27 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 3 4 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 4 2 1 1 2 2 2 2 2 2
Butir 28 2 2 2 4 2 2 1 2 2 1 1 3 2 3 1 4 3 1 1 2 1 2 2 2
Butir 29 2 2 2 1 2 2 2 4 3 1 1 3 2 3 2 4 4 2 2 1 4 3 2 2
Butir 30 2 1 1 2 1 2 3 3 2 1 3 1 2 3 2 1 1 1 2 2 1 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97 1 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2
1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 1
1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 1 4 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3
1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1
1 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 1 1 2
1 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1
4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4
1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1
1 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2
1 3 3 2 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3
1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3
1 3 2 3 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1
1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 1 1
3 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98 4 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 4 1 2
3 3 2 1 2 2 1 1 2 2 4 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2
2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 3 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 2
3 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1
3 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2
3 3 4 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 4 2 2 2 3 2 1 1 2 1 2
2 2 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 1 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3
3 3 4 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1
2 3 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 1 1 2
3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1
3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 3 2 1 3 1 2 2 3 1 2 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2
2 3 3 3 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 1 1 1 2 1 2
3 3 3 1 2 2 2 1 2 1 4 1 1 3 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2
2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 4 1 3 2 2 1 2 1 3 3 1 2 1 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 1
1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1
2 2 3 3 4 2 2 2 2 1 1 1 2 1
1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2 1 1
1 2 2 2 4 1 2 2 2 1 1 1 2 1
2 2 2 3 4 1 3 2 2 1 2 2 3 1
3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 3 3 2 4
2 1 2 3 1 1 2 2 2 1 2 1 3 1
1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1
1 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1
1 3 1 2 2 2 3 2 2 1 1 4 2 1
1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1
1 2 1 2 4 1 2 2 2 1 1 1 2 1
1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 4 1 2 1
2 2 3 2 3 1 2 2 2 1 1 1 2 2
1 1 4 1 1 2 1 2 1 2 3 3
1 2 4 1 1 1 2 2 1 3 2 2
1 2 1 3 3 2 3 2 4 1 1 1
1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1
1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2
1 3 1 1 1 2 3 2 1 1 2 2
4 2 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3
1 1 1 1 1 2 3 2 1 3 1 1
1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
1 1 1 1 1 3 2 2 1 2 2 3
1 2 1 1 1 3 1 2 1 2 3 3
1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2
1 1 4 1 2 1 2 2 1 2 1 1
2 1 1 1 2 1 2 2 2 3 1 1
1 2 1 3 3 2 3 2 4 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100 3 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 3 2 2 3 2 1 1 1 1
2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1
2 2 1 1 1 2 1 2 3 1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1
2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1
2 2 3 2 1 2 1 2 1 1 1 3 2 2 2 3 3 1 1 1 1
2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 1 4 4
3 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 3 2 1 1 1 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1
2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 2 1 1
3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 1 2
2 2 2 1 1 3 4 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 3 3 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101 Butir 31 2 1 1 1 2 3 1 3 2 1 1 2 3 4 1 1 2 1 3 3 1 2 2 3
Butir Butir 32 33 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 3 2 2 4 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 3
Butir 34 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 4 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2
Butir Butir Butir 35 36 37 2 3 3 1 2 3 1 1 2 1 4 1 2 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 4 1 2 2 2 2 2 2 3 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 2 1 2 3 2 1 1 1 2 2 2 1 3 2 3 3 3
Butir 38 2 2 2 1 1 3 3 1 2 1 1 3 2 3 1 1 4 1 1 2 1 2 2 2
Butir 39 2 4 1 1 1 2 1 2 2 1 1 3 2 1 1 1 3 1 1 2 1 2 2 2
Butir 40 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2
Butir Butir 41 42 2 3 1 4 2 1 2 1 4 1 2 3 3 2 2 2 2 2 4 1 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 1 1 1 2 1 1 3 1 2 3 1 1 2 2 3 2 2 3
Butir 43 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 4 1 2 2 2
Butir 44 2 2 2 1 1 2 3 3 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 3 1 2 2 2
Butir 45 3 2 3 2 3 2 1 4 2 1 1 3 3 2 2 4 1 2 2 2 1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102 1 3 3 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2
1 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 1 2
1 2 3 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2
1 3 3 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2
2 2 2 3 3 3 3 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 1 3 3 4
1 4 4 1 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 1 2 1 2 2 1 2
2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1
2 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1
1 3 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2
2 2 2 2 2 4 4 1 1 1 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 1 1
1 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1
1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 4 2 2 1 2 1 2
1 2 3 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 1 4 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 4 1 1 2 2 2 4 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 2
2 3 3 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2
2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1
2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 2
2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 4 1 3 3 2 1 2 1 3 2 1 2 3 2 3 3
3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 1 4
4 3 3 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2
3 3 3 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 3 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 4 2 2 1 2 1 1 1 1
3 4 3 2 2 2 2 1 2 1 1 1 3 2 2 1 3 4 2 2 1 1 1 2 2 2
3 3 3 1 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2
2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 3 2 2 3 1 1 2 1 1 2
3 3 3 3 3 1 2 1 2 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 2 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104 1 2 1 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 1
1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1
1 2 2 2 4 1 2 2 2 1 1 2 1 1
2 2 2 2 4 1 2 2 2 1 1 1 2 1
1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1
3 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 1 2 2
1 2 1 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 1
1 2 2 2 4 1 2 2 2 1 2 1 1 1
1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1
2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 1 1 2 2
2 3 2 3 4 1 2 2 2 1 2 1 3 1
1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1
1 2 1 2 4 1 2 2 2 1 1 1 2 1
1 3 2 3 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1
1 1 2 2 4 4 2 2 2 4 2 4 2 1
1 2 1 1 1 3 1 2 1 2 2 2
1 1 1 1 1 3 1 2 1 2 1 1
1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1
1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1
1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2
4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 3 3
1 2 1 1 1 3 1 2 1 2 2 2
1 2 1 1 1 1 1 2 4 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2
2 2 1 1 1 3 3 2 1 1 1 1
1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2
1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2
1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2
1 3 4 2 2 1 4 2 2 3 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105 3 2 2 2 1 2 3 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 3 2 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1
2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 1 3 3 3 2 3 3 4 4 1 3
2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 3 2 3 2 2 2 1 1 1 1
2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 3 3 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1
3 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1
2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1
2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1
2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 3 3 1 1 1 1
2 2 2 2 2 4 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106 Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 3 2 3 2 3 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 4 1 2 1 3 1 1 2 2 1 3 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 2 4 1 2 2 3 2 1 1 2 1 1 3 1 2 1 4 1 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 1 3 2 1 1 1 2 3 4 2 2 4 2 3 2 4 3 3 2 1 1 3 2 3 1 2 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 4 2 1 1 1 2 4 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 2 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 1 2 2 1 2 1 4 3 3 2 1 1 1 1 3 1 1 2 1 4 2 1 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 4 4 1 3 4 1 3 3 1 1 2 3 3 1 3 1 3 2 3 4 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 1 2 1 3 4 1 1 3 4 2 3 2 2 2 4 3 1 2 3 2 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107 1 3 3 2 2 2 1 1 1 2 1 3 3 3 2 3 2 1 2 1 2 2 2 3 3
1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 3 2 1 1 2 2 1 2 1 2
1 3 3 3 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 2 1 2
2 3 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1
4 2 1 2 2 2 3 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 4 1
2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1
1 2 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2
2 3 4 2 2 2 2 1 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 1 4
1 2 3 1 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 1 2 2 4 1
2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 1 2 2 3 1 2 4 2 1 2 2 2 2 1
1 2 3 2 4 1 2 1 1 2 1 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2
1 3 4 3 2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 2 4 2 1 3 2 2 2 2 1 2
1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 4 2 1 1 2 2 4 1
1 3 4 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108 3 4 3 3 2 2 2 1 1 1 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 1 2
1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2 1 3 2 2 3 2 1 1 1 1 1
3 3 3 1 2 3 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2
4 3 3 1 3 2 3 3 4 1 4 2 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 2 4 4 2
3 3 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1
1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2
3 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 3 1 2 3 2 3 3 2 3 1 1 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 1 1 4 3 2 1 2 2 4 3 3 1 1 3 1 1
3 3 3 2 3 2 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2
3 3 3 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 3 2 2 3 4 2 3 1 1 1 2 2 4
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2
3 4 3 2 3 2 2 1 2 1 4 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 1 1 2 1 4
2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109 1 2 1 3 2 4 2 2 2 4 1 2 2 1
2 1 1 2 3 1 2 1 2 1 1 1 2 1
1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1
1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2 1
4 1 3 1 1 4 2 3 3 3 4 3 2 4
1 2 1 1 3 3 2 2 2 1 1 2 2 1
1 2 1 2 4 1 2 1 2 1 1 2 2 1
2 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2 1 2 1
4 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 4 1
2 1 2 2 3 1 2 2 2 1 4 2 2 1
2 1 2 2 1 1 2 2 2 4 1 1 2 1
1 2 2 2 4 2 2 2 2 1 1 1 3 1
1 3 2 2 2 4 2 2 2 1 1 1 2 1
1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 1 2 1
1 3 1 2 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1
1 2 4 1 1 2 4 2 2 2 1 2
1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1
1 3 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2
1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1
2 1 4 4 3 3 3 2 2 4 1 1
1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2
1 1 4 1 1 2 2 2 2 1 1 2
1 1 4 1 1 2 1 2 3 4 2 2
1 1 4 1 1 1 1 2 2 3 1 2
2 1 2 4 4 1 1 2 2 4 1 1
1 1 1 1 1 3 1 2 1 2 2 2
2 2 1 2 2 3 2 2 1 1 2 2
2 1 3 1 1 1 2 2 1 3 1 1
1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 4 3 3 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 1 3 3 1 1 1 1
2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1
3 3 4 2 4 4 3 2 4 4 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 2
2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1
2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1
2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 4 3 2 2 3 2 2 2 2 1 1
3 2 4 2 1 1 3 2 1 1 1 2 2 2 2 3 3 1 1 4 1
2 3 2 2 1 4 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 1 4 1 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 1 2
2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 3 3 2 3 2 2 1 1 1 1
2 2 4 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 4 1 4 1
2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2
2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
LAMPIRAN III DATA VALIDITAS & RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
1. Pengujian Validitas Pertama
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .928
N of Items .937
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
b1
1.72
.713
112
b2
1.55
.641
112
b3
1.82
.713
112
b4
2.28
1.076
112
b5
1.73
.849
112
b6
1.80
.655
112
b7
2.13
.960
112
b8
1.69
.760
112
b9
1.62
.738
112
b10
1.94
.862
112
b11
1.99
.973
112
b12
2.92
.829
112
b13
2.30
.966
112
b14
1.69
.748
112
b15
2.61
.914
112
b16
1.87
.854
112
b17
1.59
.705
112
b18
1.93
.856
112
b19
1.49
.658
112
b20
1.79
.810
112
b21
1.93
.756
112
b22
3.05
.792
112
b23
1.73
.723
112
b24
1.59
.665
112
b25
1.78
.681
112
b26
1.83
.793
112
b27
1.61
.662
112
b28
1.70
.745
112
b29
1.99
.833
112
b30
1.98
.782
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
b31
1.88
.825
112
b32
1.63
.749
112
b33
1.60
.703
112
b34
1.67
.715
112
b35
1.54
.583
112
b36
2.45
.919
112
b37
1.85
.830
112
b38
1.71
.753
112
b39
1.48
.657
112
b40
1.79
.659
112
b41
1.96
.764
112
b42
1.89
.702
112
b43
1.61
.649
112
b44
1.73
.735
112
b45
2.06
.862
112
b46
1.91
.886
112
b47
1.64
.656
112
b48
1.80
.757
112
b49
1.54
.683
112
b50
2.63
.978
112
b51
1.47
.600
112
b52
1.61
.620
112
b53
2.05
.769
112
b54
2.08
1.015
112
b55
1.83
.793
112
b56
2.07
.856
112
b57
1.87
.854
112
b58
2.04
.874
112
b59
2.01
.844
112
b60
1.61
.689
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Item-Total Statistics Corrected
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance if
Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
b1
110.94
410.690
.442
.
.927
b2
111.11
407.069
.636
.
.926
b3
110.84
410.226
.458
.
.927
b4
110.38
412.725
.231
.
.929
b5
110.93
410.193
.379
.
.927
b6
110.86
409.277
.537
.
.926
b7
110.54
413.963
.232
.
.928
b8
110.97
413.161
.331
.
.927
b9
111.04
406.259
.576
.
.926
b10
110.72
412.166
.315
.
.928
b11
110.67
410.764
.311
.
.928
b12
109.74
429.401
-.178
.
.931
b13
110.36
410.988
.307
.
.928
b14
110.97
403.864
.650
.
.925
b15
110.05
411.060
.325
.
.928
b16
110.79
403.552
.573
.
.926
b17
111.07
414.914
.298
.
.928
b18
110.73
412.738
.301
.
.928
b19
111.17
409.493
.527
.
.926
b20
110.88
403.804
.599
.
.926
b21
110.73
408.378
.491
.
.926
b22
109.61
437.015
-.413
.
.932
b23
110.93
411.815
.396
.
.927
b24
111.07
410.301
.490
.
.927
b25
110.88
403.995
.713
.
.925
b26
110.83
405.421
.561
.
.926
b27
111.05
405.114
.690
.
.925
b28
110.96
406.665
.557
.
.926
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
b29
110.67
419.196
.119
.
.929
b30
110.68
419.824
.110
.
.929
b31
110.78
402.806
.618
.
.925
b32
111.04
404.593
.624
.
.926
b33
111.06
403.374
.711
.
.925
b34
110.99
404.171
.670
.
.925
b35
111.12
407.923
.666
.
.926
b36
110.21
432.530
-.246
.
.932
b37
110.81
400.640
.681
.
.925
b38
110.95
406.285
.564
.
.926
b39
111.18
412.112
.428
.
.927
b40
110.87
407.414
.605
.
.926
b41
110.71
414.264
.293
.
.928
b42
110.77
408.432
.530
.
.926
b43
111.05
405.601
.686
.
.925
b44
110.93
402.932
.694
.
.925
b45
110.60
419.035
.118
.
.929
b46
110.75
407.414
.441
.
.927
b47
111.02
405.982
.664
.
.926
b48
110.86
402.124
.700
.
.925
b49
111.12
407.131
.594
.
.926
b50
110.04
444.161
-.513
.
.935
b51
111.19
414.838
.359
.
.927
b52
111.05
405.222
.735
.
.925
b53
110.61
406.367
.548
.
.926
b54
110.58
407.273
.382
.
.927
b55
110.83
408.466
.464
.
.927
b56
110.59
418.046
.148
.
.929
b57
110.79
398.939
.712
.
.925
b58
110.62
408.221
.424
.
.927
b59
110.65
411.851
.333
.
.928
b60
111.05
404.303
.692
.
.925
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
2. Pengujian Validitas Kedua Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .950
N of Items .954
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
b1
1.72
.713
112
b2
1.55
.641
112
b3
1.82
.713
112
b4
2.28
1.076
112
b5
1.73
.849
112
b6
1.80
.655
112
b7
2.13
.960
112
b8
1.69
.760
112
b9
1.62
.738
112
b10
1.94
.862
112
b11
1.99
.973
112
b13
2.30
.966
112
b14
1.69
.748
112
b15
2.61
.914
112
b16
1.87
.854
112
b17
1.59
.705
112
b18
1.93
.856
112
b19
1.49
.658
112
b20
1.79
.810
112
b21
1.93
.756
112
b23
1.73
.723
112
b24
1.59
.665
112
b25
1.78
.681
112
b26
1.83
.793
112
b27
1.61
.662
112
b28
1.70
.745
112
b31
1.88
.825
112
b32
1.63
.749
112
b33
1.60
.703
112
b34
1.67
.715
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
b35
1.54
.583
112
b37
1.85
.830
112
b38
1.71
.753
112
b39
1.48
.657
112
b40
1.79
.659
112
b41
1.96
.764
112
b42
1.89
.702
112
b43
1.61
.649
112
b44
1.73
.735
112
b46
1.91
.886
112
b47
1.64
.656
112
b48
1.80
.757
112
b49
1.54
.683
112
b51
1.47
.600
112
b52
1.61
.620
112
b53
2.05
.769
112
b54
2.08
1.015
112
b55
1.83
.793
112
b57
1.87
.854
112
b58
2.04
.874
112
b59
2.01
.844
112
b60
1.61
.689
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha if Item
Total Correlation Correlation
Deleted
b1
91.79
439.251
.443
.
.949
b2
91.96
435.340
.644
.
.948
b3
91.69
438.307
.475
.
.949
b4
91.23
441.910
.219
.
.951
b5
91.78
438.373
.391
.
.949
b6
91.71
437.201
.560
.
.948
b7
91.38
443.230
.219
.
.950
b8
91.82
441.337
.347
.
.949
b9
91.89
434.223
.592
.
.948
b10
91.57
439.905
.341
.
.950
b11
91.52
438.216
.340
.
.950
b13
91.21
439.336
.314
.
.950
b14
91.82
432.364
.645
.
.948
b15
90.90
439.152
.339
.
.950
b16
91.64
431.367
.589
.
.948
b17
91.92
444.363
.274
.
.950
b18
91.58
441.129
.309
.
.950
b19
92.02
437.819
.536
.
.948
b20
91.72
432.130
.600
.
.948
b21
91.58
435.885
.524
.
.948
b23
91.78
440.175
.405
.
.949
b24
91.92
438.903
.490
.
.949
b25
91.73
432.144
.720
.
.948
b26
91.68
433.139
.582
.
.948
b27
91.90
433.855
.677
.
.948
b28
91.81
435.415
.547
.
.948
b31
91.63
431.624
.604
.
.948
b32
91.88
433.185
.617
.
.948
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
b33
91.91
431.614
.715
.
.948
b34
91.84
432.334
.677
.
.948
b35
91.96
436.413
.666
.
.948
b37
91.66
428.911
.681
.
.948
b38
91.79
434.489
.572
.
.948
b39
92.03
440.405
.441
.
.949
b40
91.71
435.539
.618
.
.948
b41
91.55
442.303
.314
.
.950
b42
91.62
436.617
.541
.
.948
b43
91.90
434.035
.686
.
.948
b44
91.78
430.752
.711
.
.948
b46
91.60
435.468
.453
.
.949
b47
91.87
433.883
.684
.
.948
b48
91.71
430.138
.709
.
.948
b49
91.96
435.873
.584
.
.948
b51
92.04
443.422
.365
.
.949
b52
91.90
433.531
.738
.
.948
b53
91.46
434.719
.551
.
.948
b54
91.43
435.689
.384
.
.950
b55
91.68
437.589
.445
.
.949
b57
91.64
426.844
.720
.
.947
b58
91.46
436.665
.426
.
.949
b59
91.50
441.838
.294
.
.950
b60
91.90
432.342
.704
.
.948
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
LAMPIRAN IV NORMALITAS & HOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
A. Uji Normalitas 1. Uji Normalitas Status Sekolah Negeri One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sikap_Menyontek N
33
Normal Parametersa,,b
Mean
84.82
Std. Deviation Most Extreme Differences
20.351
Absolute
.129
Positive
.129
Negative
-.117
Kolmogorov-Smirnov Z
.741
Asymp. Sig. (2-tailed)
.642
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
2. Uji Normalitas Status Sekolah Swasta One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sikap_Menyonte k N Normal Parametersa,,b
80 Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
96.96 20.652
Absolute
.064
Positive
.046
Negative
-.064
Kolmogorov-Smirnov Z
.572
Asymp. Sig. (2-tailed)
.899
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
3. Uji Normalitas Akreditas Sekolah A One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sikap_Menyontek N
33
Normal Parametersa,,b
Mean
84.82
Std. Deviation Most Extreme Differences
20.351
Absolute
.129
Positive
.129
Negative
-.117
Kolmogorov-Smirnov Z
.741
Asymp. Sig. (2-tailed)
.642
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
4. Uji Normalitas Akreditas Sekolah B One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sikap_Menyonte k N Normal Parametersa,,b
26 Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
99.92 14.916
Absolute
.179
Positive
.179
Negative
-.113
Kolmogorov-Smirnov Z
.911
Asymp. Sig. (2-tailed)
.377
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
5. Uji Normalitas Sekolah Belum Terakreditasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sikap_Menyonte k N Normal
54 Parametersa,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
95.54 22.900
Absolute
.106
Positive
.106
Negative
-.105
Kolmogorov-Smirnov Z
.777
Asymp. Sig. (2-tailed)
.582
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
B. Uji Homogenitas
1. Uji Homogenitas Status Sekolah Test of Homogeneity of Variances sikap_menyontek Levene Statistic
df1
.187
df2 1
Sig. 111
.666
2. Uji Homogenitas Akreditasi Sekolah Test of Homogeneity of Variances sikap_menyontek Levene Statistic 3.748
df1
df2 2
Sig. 110
.027
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
LAMPIRAN V UJI HIPOTESIS 1. Uji Mann-Whitney
2.
Uji Kruskial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
1. UJI MAN-WHITNEY (Status Sekolah)
Ranks status_se kolah sikap_menyontek
N
Mean Rank
Negeri
33
44.45
1467.00
swasta
80
62.18
4974.00
Total
113
Test Statisticsa sikap_menyontek Mann-Whitney U Wilcoxon W
Sum of Ranks
906.000 1467.000
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: status_sekolah
-2.615 .009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
2. UJI KRUSKAL (Akreditasi Sekolah)
Ranks akreditasi_sekolah sikap_menyontek
N
Mean Rank
A
33
44.45
B
26
66.92
BT
54
59.89
Total
113
Test Statisticsa,b sikap_menyontek Chi-Square df Asymp. Sig. a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: akreditasi_sekolah
7.646 2 .022
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
LAMPIRAN VI DAFTAR TABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
TABEL R STATISTIKA rumushitung.com http://rumushitung.com DF = n-2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
r 0,005 0.9877 0.9000 0.8054 0.7293 0.6694 0.6215 0.5822 0.5494 0.5214 0.4973 0.4762 0.4575 0.4409 0.4259 0.4124 0.4000 0.3887 0.3783 0.3687 0.3598 0.3515 0.3438 0.3365 0.3297 0.3233 0.3172 0.3115 0.3061 0.3009 0.2960 0.2913 0.2869 0.2826 0.2785 0.2746
r 0,05 0.9969 0.9500 0.8783 0.8114 0.7545 0.7067 0.6664 0.6319 0.6021 0.5760 0.5529 0.5324 0.5140 0.4973 0.4821 0.4683 0.4555 0.4438 0.4329 0.4227 0.4132 0.4044 0.3961 0.3882 0.3809 0.3739 0.3673 0.3610 0.3550 0.3494 0.3440 0.3388 0.3338 0.3291 0.3246
r 0,025 0.9995 0.9800 0.9343 0.8822 0.8329 0.7887 0.7498 0.7155 0.6851 0.6581 0.6339 0.6120 0.5923 0.5742 0.5577 0.5425 0.5285 0.5155 0.5034 0.4921 0.4815 0.4716 0.4622 0.4534 0.4451 0.4372 0.4297 0.4226 0.4158 0.4093 0.4032 0.3972 0.3916 0.3862 0.3810
r 0,01 0.9999 0.9900 0.9587 0.9172 0.8745 0.8343 0.7977 0.7646 0.7348 0.7079 0.6835 0.6614 0.6411 0.6226 0.6055 0.5897 0.5751 0.5614 0.5487 0.5368 0.5256 0.5151 0.5052 0.4958 0.4869 0.4785 0.4705 0.4629 0.4556 0.4487 0.4421 0.4357 0.4296 0.4238 0.4182
r 0,001 1.0000 0.9990 0.9911 0.9741 0.9509 0.9249 0.8983 0.8721 0.8470 0.8233 0.8010 0.7800 0.7604 0.7419 0.7247 0.7084 0.6932 0.6788 0.6652 0.6524 0.6402 0.6287 0.6178 0.6074 0.5974 0.5880 0.5790 0.5703 0.5620 0.5541 0.5465 0.5392 0.5322 0.5254 0.5189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
DF = n-2 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 DF = n-2 71
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
r 0,005 0.2709 0.2673 0.2638 0.2605 0.2573 0.2542 0.2512 0.2483 0.2455 0.2429 0.2403 0.2377 0.2353 0.2329 0.2306 0.2284 0.2262 0.2241 0.2221 0.2201 0.2181 0.2162 0.2144 0.2126 0.2108 0.2091 0.2075 0.2058 0.2042 0.2027 0.2012 0.1997 0.1982 0.1968 0.1954
r 0,05 0.3202 0.3160 0.3120 0.3081 0.3044 0.3008 0.2973 0.2940 0.2907 0.2876 0.2845 0.2816 0.2787 0.2759 0.2732 0.2706 0.2681 0.2656 0.2632 0.2609 0.2586 0.2564 0.2542 0.2521 0.2500 0.2480 0.2461 0.2441 0.2423 0.2404 0.2387 0.2369 0.2352 0.2335 0.2319
r 0,025 0.3760 0.3712 0.3665 0.3621 0.3578 0.3536 0.3496 0.3457 0.3420 0.3384 0.3348 0.3314 0.3281 0.3249 0.3218 0.3188 0.3158 0.3129 0.3102 0.3074 0.3048 0.3022 0.2997 0.2972 0.2948 0.2925 0.2902 0.2880 0.2858 0.2837 0.2816 0.2796 0.2776 0.2756 0.2737
r 0,01 0.4128 0.4076 0.4026 0.3978 0.3932 0.3887 0.3843 0.3801 0.3761 0.3721 0.3683 0.3646 0.3610 0.3575 0.3542 0.3509 0.3477 0.3445 0.3415 0.3385 0.3357 0.3328 0.3301 0.3274 0.3248 0.3223 0.3198 0.3173 0.3150 0.3126 0.3104 0.3081 0.3060 0.3038 0.3017
r 0,001 0.5126 0.5066 0.5007 0.4950 0.4896 0.4843 0.4791 0.4742 0.4694 0.4647 0.4601 0.4557 0.4514 0.4473 0.4432 0.4393 0.4354 0.4317 0.4280 0.4244 0.4210 0.4176 0.4143 0.4110 0.4079 0.4048 0.4018 0.3988 0.3959 0.3931 0.3903 0.3876 0.3850 0.3823 0.3798
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
r 0,005 0.1940
r 0,05 0.2303
r 0,025 0.2718
r 0,01 0.2997
r 0,001 0.3773
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 DF = n-2 106 107 108 109
0.1927 0.1914 0.1901 0.1888 0.1876 0.1864 0.1852 0.1841 0.1829 0.1818 0.1807 0.1796 0.1786 0.1775 0.1765 0.1755 0.1745 0.1735 0.1726 0.1716 0.1707 0.1698 0.1689 0.1680 0.1671 0.1663 0.1654 0.1646 0.1638 0.1630 0.1622 0.1614 0.1606 0.1599
0.2287 0.2272 0.2257 0.2242 0.2227 0.2213 0.2199 0.2185 0.2172 0.2159 0.2146 0.2133 0.2120 0.2108 0.2096 0.2084 0.2072 0.2061 0.2050 0.2039 0.2028 0.2017 0.2006 0.1996 0.1986 0.1975 0.1966 0.1956 0.1946 0.1937 0.1927 0.1918 0.1909 0.1900
0.2700 0.2682 0.2664 0.2647 0.2630 0.2613 0.2597 0.2581 0.2565 0.2550 0.2535 0.2520 0.2505 0.2491 0.2477 0.2463 0.2449 0.2435 0.2422 0.2409 0.2396 0.2384 0.2371 0.2359 0.2347 0.2335 0.2324 0.2312 0.2301 0.2290 0.2279 0.2268 0.2257 0.2247
0.2977 0.2957 0.2938 0.2919 0.2900 0.2882 0.2864 0.2847 0.2830 0.2813 0.2796 0.2780 0.2764 0.2748 0.2732 0.2717 0.2702 0.2687 0.2673 0.2659 0.2645 0.2631 0.2617 0.2604 0.2591 0.2578 0.2565 0.2552 0.2540 0.2528 0.2515 0.2504 0.2492 0.2480
0.3748 0.3724 0.3701 0.3678 0.3655 0.3633 0.3611 0.3589 0.3568 0.3547 0.3527 0.3507 0.3487 0.3468 0.3449 0.3430 0.3412 0.3393 0.3375 0.3358 0.3341 0.3323 0.3307 0.3290 0.3274 0.3258 0.3242 0.3226 0.3211 0.3196 0.3181 0.3166 0.3152 0.3137
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
r 0,005 0.1591 0.1584 0.1576 0.1569
r 0,05 0.1891 0.1882 0.1874 0.1865
r 0,025 0.2236 0.2226 0.2216 0.2206
r 0,01 0.2469 0.2458 0.2446 0.2436
r 0,001 0.3123 0.3109 0.3095 0.3082
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 DF = n-2 141 142 143 144 145 146 147
0.1562 0.1555 0.1548 0.1541 0.1535 0.1528 0.1522 0.1515 0.1509 0.1502 0.1496 0.1490 0.1484 0.1478 0.1472 0.1466 0.1460 0.1455 0.1449 0.1443 0.1438 0.1432 0.1427 0.1422 0.1416 0.1411 0.1406 0.1401 0.1396 0.1391 0.1386
0.1857 0.1848 0.1840 0.1832 0.1824 0.1816 0.1809 0.1801 0.1793 0.1786 0.1779 0.1771 0.1764 0.1757 0.1750 0.1743 0.1736 0.1729 0.1723 0.1716 0.1710 0.1703 0.1697 0.1690 0.1684 0.1678 0.1672 0.1666 0.1660 0.1654 0.1648
0.2196 0.2186 0.2177 0.2167 0.2158 0.2149 0.2139 0.2131 0.2122 0.2113 0.2104 0.2096 0.2087 0.2079 0.2071 0.2062 0.2054 0.2046 0.2039 0.2031 0.2023 0.2015 0.2008 0.2001 0.1993 0.1986 0.1979 0.1972 0.1965 0.1958 0.1951
0.2425 0.2414 0.2403 0.2393 0.2383 0.2373 0.2363 0.2353 0.2343 0.2333 0.2324 0.2315 0.2305 0.2296 0.2287 0.2278 0.2269 0.2260 0.2252 0.2243 0.2235 0.2226 0.2218 0.2210 0.2202 0.2194 0.2186 0.2178 0.2170 0.2163 0.2155
0.3068 0.3055 0.3042 0.3029 0.3016 0.3004 0.2991 0.2979 0.2967 0.2955 0.2943 0.2931 0.2920 0.2908 0.2897 0.2886 0.2875 0.2864 0.2853 0.2843 0.2832 0.2822 0.2811 0.2801 0.2791 0.2781 0.2771 0.2761 0.2752 0.2742 0.2733
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
r 0,005 0.1381 0.1376 0.1371 0.1367 0.1362 0.1357 0.1353
r 0,05 0.1642 0.1637 0.1631 0.1625 0.1620 0.1614 0.1609
r 0,025 0.1944 0.1937 0.1930 0.1924 0.1917 0.1911 0.1904
r 0,01 0.2148 0.2140 0.2133 0.2126 0.2118 0.2111 0.2104
r 0,001 0.2723 0.2714 0.2705 0.2696 0.2687 0.2678 0.2669
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 DF = n-2 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185
0.1348 0.1344 0.1339 0.1335 0.1330 0.1326 0.1322 0.1318 0.1313 0.1309 0.1305 0.1301 0.1297 0.1293 0.1289 0.1285 0.1281 0.1277 0.1273 0.1270 0.1266 0.1262 0.1258 0.1255 0.1251 0.1247 0.1244 0.1240
0.1603 0.1598 0.1593 0.1587 0.1582 0.1577 0.1572 0.1567 0.1562 0.1557 0.1552 0.1547 0.1543 0.1538 0.1533 0.1528 0.1524 0.1519 0.1515 0.1510 0.1506 0.1501 0.1497 0.1493 0.1488 0.1484 0.1480 0.1476
0.1898 0.1892 0.1886 0.1879 0.1873 0.1867 0.1861 0.1855 0.1849 0.1844 0.1838 0.1832 0.1826 0.1821 0.1815 0.1810 0.1804 0.1799 0.1794 0.1788 0.1783 0.1778 0.1773 0.1768 0.1762 0.1757 0.1752 0.1747
0.2097 0.2090 0.2083 0.2077 0.2070 0.2063 0.2057 0.2050 0.2044 0.2037 0.2031 0.2025 0.2019 0.2012 0.2006 0.2000 0.1994 0.1988 0.1982 0.1976 0.1971 0.1965 0.1959 0.1954 0.1948 0.1942 0.1937 0.1932
0.2660 0.2652 0.2643 0.2635 0.2626 0.2618 0.2610 0.2602 0.2593 0.2585 0.2578 0.2570 0.2562 0.2554 0.2546 0.2539 0.2531 0.2524 0.2517 0.2509 0.2502 0.2495 0.2488 0.2481 0.2473 0.2467 0.2460 0.2453
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
r 0,005 0.1237 0.1233 0.1230 0.1226 0.1223 0.1220 0.1216 0.1213 0.1210 0.1207
r 0,05 0.1471 0.1467 0.1463 0.1459 0.1455 0.1451 0.1447 0.1443 0.1439 0.1435
r 0,025 0.1743 0.1738 0.1733 0.1728 0.1723 0.1719 0.1714 0.1709 0.1705 0.1700
r 0,01 0.1926 0.1921 0.1915 0.1910 0.1905 0.1900 0.1895 0.1890 0.1884 0.1879
r 0,001 0.2446 0.2439 0.2433 0.2426 0.2419 0.2413 0.2406 0.2400 0.2394 0.2387
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 DF = n-2 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223
0.1203 0.1200 0.1197 0.1194 0.1191 0.1188 0.1184 0.1181 0.1178 0.1175 0.1172 0.1169 0.1166 0.1164 0.1161 0.1158 0.1155 0.1152 0.1149 0.1146
0.1432 0.1428 0.1424 0.1420 0.1417 0.1413 0.1409 0.1406 0.1402 0.1398 0.1395 0.1391 0.1388 0.1384 0.1381 0.1378 0.1374 0.1371 0.1367 0.1364
0.1696 0.1691 0.1687 0.1682 0.1678 0.1674 0.1669 0.1665 0.1661 0.1657 0.1652 0.1648 0.1644 0.1640 0.1636 0.1632 0.1628 0.1624 0.1620 0.1616
0.1874 0.1869 0.1865 0.1860 0.1855 0.1850 0.1845 0.1841 0.1836 0.1831 0.1827 0.1822 0.1818 0.1813 0.1809 0.1804 0.1800 0.1795 0.1791 0.1787
0.2381 0.2375 0.2369 0.2363 0.2357 0.2351 0.2345 0.2339 0.2333 0.2327 0.2321 0.2315 0.2310 0.2304 0.2298 0.2293 0.2287 0.2282 0.2276 0.2271
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
r 0,005 0.1144 0.1141 0.1138 0.1135 0.1133 0.1130 0.1127 0.1125 0.1122 0.1120 0.1117 0.1114 0.1112 0.1109 0.1107 0.1104 0.1102 0.1099
r 0,05 0.1361 0.1358 0.1354 0.1351 0.1348 0.1345 0.1342 0.1338 0.1335 0.1332 0.1329 0.1326 0.1323 0.1320 0.1317 0.1314 0.1311 0.1308
r 0,025 0.1612 0.1608 0.1604 0.1601 0.1597 0.1593 0.1589 0.1586 0.1582 0.1578 0.1575 0.1571 0.1568 0.1564 0.1561 0.1557 0.1554 0.1550
r 0,01 0.1782 0.1778 0.1774 0.1770 0.1766 0.1761 0.1757 0.1753 0.1749 0.1745 0.1741 0.1737 0.1733 0.1729 0.1726 0.1722 0.1718 0.1714
r 0,001 0.2265 0.2260 0.2255 0.2250 0.2244 0.2239 0.2234 0.2229 0.2224 0.2219 0.2214 0.2209 0.2204 0.2199 0.2194 0.2189 0.2184 0.2179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263
0.1097 0.1094 0.1092 0.1090 0.1087 0.1085 0.1083 0.1080 0.1078 0.1076 0.1073 0.1071 0.1069 0.1067 0.1064 0.1062 0.1060 0.1058 0.1055 0.1053 0.1051 0.1049 0.1047 0.1045 0.1043 0.1041 0.1039 0.1036 0.1034 0.1032 0.1030 0.1028 0.1026 0.1024 0.1022 0.1020 0.1018 0.1016 0.1015 0.1013
0.1305 0.1303 0.1300 0.1297 0.1294 0.1291 0.1288 0.1286 0.1283 0.1280 0.1277 0.1275 0.1272 0.1269 0.1267 0.1264 0.1261 0.1259 0.1256 0.1254 0.1251 0.1249 0.1246 0.1244 0.1241 0.1239 0.1236 0.1234 0.1231 0.1229 0.1226 0.1224 0.1222 0.1219 0.1217 0.1215 0.1212 0.1210 0.1208 0.1205
0.1547 0.1543 0.1540 0.1537 0.1533 0.1530 0.1527 0.1523 0.1520 0.1517 0.1514 0.1510 0.1507 0.1504 0.1501 0.1498 0.1495 0.1492 0.1489 0.1486 0.1483 0.1480 0.1477 0.1474 0.1471 0.1468 0.1465 0.1462 0.1459 0.1456 0.1453 0.1451 0.1448 0.1445 0.1442 0.1439 0.1437 0.1434 0.1431 0.1428
0.1710 0.1707 0.1703 0.1699 0.1695 0.1692 0.1688 0.1684 0.1681 0.1677 0.1674 0.1670 0.1667 0.1663 0.1660 0.1656 0.1653 0.1650 0.1646 0.1643 0.1640 0.1636 0.1633 0.1630 0.1626 0.1623 0.1620 0.1617 0.1614 0.1610 0.1607 0.1604 0.1601 0.1598 0.1595 0.1592 0.1589 0.1586 0.1583 0.1580
0.2175 0.2170 0.2165 0.2161 0.2156 0.2151 0.2147 0.2142 0.2138 0.2133 0.2129 0.2124 0.2120 0.2115 0.2111 0.2107 0.2102 0.2098 0.2094 0.2090 0.2085 0.2081 0.2077 0.2073 0.2069 0.2065 0.2061 0.2057 0.2053 0.2049 0.2045 0.2041 0.2037 0.2033 0.2029 0.2025 0.2022 0.2018 0.2014 0.2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289
0.1011 0.1009 0.1007 0.1005 0.1003 0.1001 0.0999 0.0998 0.0996 0.0994 0.0992 0.0990 0.0989 0.0987 0.0985 0.0983 0.0981 0.0980 0.0978 0.0976 0.0975 0.0973 0.0971 0.0969 0.0968 0.0966
0.1203 0.1201 0.1199 0.1196 0.1194 0.1192 0.1190 0.1187 0.1185 0.1183 0.1181 0.1179 0.1177 0.1175 0.1173 0.1170 0.1168 0.1166 0.1164 0.1162 0.1160 0.1158 0.1156 0.1154 0.1152 0.1150
0.1426 0.1423 0.1420 0.1418 0.1415 0.1413 0.1410 0.1407 0.1405 0.1402 0.1400 0.1397 0.1395 0.1392 0.1390 0.1387 0.1385 0.1382 0.1380 0.1377 0.1375 0.1373 0.1370 0.1368 0.1366 0.1363
0.1577 0.1574 0.1571 0.1568 0.1565 0.1562 0.1559 0.1557 0.1554 0.1551 0.1548 0.1545 0.1543 0.1540 0.1537 0.1534 0.1532 0.1529 0.1526 0.1524 0.1521 0.1518 0.1516 0.1513 0.1510 0.1508
0.2006 0.2003 0.1999 0.1995 0.1992 0.1988 0.1984 0.1981 0.1977 0.1974 0.1970 0.1967 0.1963 0.1960 0.1956 0.1953 0.1949 0.1946 0.1943 0.1939 0.1936 0.1932 0.1929 0.1926 0.1923 0.1919
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
LAMPIRAN VII DAFTAR JUMLAH SISWA, STATUS SEKOLAH, DAN AKREDITASI SEKOLAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
No
Nama Sekolah
Akre ditasi
Siswa Menurut Tingkat dan Jenis Kelamin Tingkat I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
SMP NEGERI 1 SMP NEGERI 2 SMP NEGERI 3 SMP NEGERI 4 SMP NEGERI 5 SMP NEGERI 6 SMP NEGERI 7 SMP NEGERI 8 SMP NEGERI 9 SMP NEGERI 10 SMP NEGERI 11 SMP NEGERI 12 SMP NEGERI 13 SMP NEGERI 14 SMP NEGERI 15 SMP NEGERI 16 JUMLAH NEGERI SMP MUHAMADIYAH 1 SMP MUHAMADIYAH 2 SMP MUHAMADIYAH 3 SMP MUHAMADIYAH 4 SMP MUHAMADIYAH 5 SMP MUHAMADIYAH 6 SMP MUHAMADIYAH 7 SMP MUHAMADIYAH 8 SMP MUHAMADIYAH 9 SMP MUHAMADIYAH 10 SMP BOPKRI 1 SMP BOPKRI 3 SMP BOPKRI 5 SMP BOPKRI 10 SMP PIRI 1 SMP PIRI 2 SMP PANGUDI LUHUR 1 SMP INSTITUT INDONESIA SMP JOANNES BOSCO SMP STELLA DUCE 1 SMP STELLA DUCE 2 SMP MARSUDI LUHUR SMP TAMAN DEWASA JETIS SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN SMP TD KUMENDAMAN SMP MARIA IMMACULATA MARSUDIRINI
II
64 14 0 55 33 119 24
P 154 137 100 102 196 129 114 194 131 87 74 87 65 71 174 130 1945 93 115 101 63 47 37 83 54 66 53 50 55 17 2 28 10 127 23
L 105 97 94 69 127 97 87 136 76 79 68 73 77 62 167 110 1524 132 148 152 71 81 56 148 55 97 45 51 63 16 3 44 24 141 27
P 151 120 101 101 166 134 116 176 128 91 66 95 50 74 171 128 1868 114 133 141 55 64 69 92 51 76 65 51 60 9 2 26 14 114 17
Jumlah L 351 275 293 202 401 317 262 384 225 231 197 234 227 191 495 331 4616 380 386 413 204 221 199 430 191 317 151 170 204 47 7 120 76 412 79
P 454 419 308 306 536 390 349 568 385 280 211 272 172 219 519 377 5765 286 346 324 161 173 161 260 156 202 151 140 161 33 5 78 36 380 62
37 91 65 4 44
83 92 61 6 94
62 123 79 4 64
81 103 64 11 104
62 104 87 16 57
252 311 186 18 286
161 318 231 24 165
413 629 417 42 451
31
24
58
60
47
35
136
119
255
24 91
3 79
18 88
8 71
30 79
6 107
72 258
17 257
89 515
L 123 76 98 67 144 112 85 122 78 69 65 80 79 63 166 116 1543 129 116 121 60 76 79 157 75 113 55
P 149 162 107 103 174 127 119 193 126 102 71 90 57 74 174 119 1952 79 98 82 43 62 55 85 51 60 33
L 123 102 101 66 130 108 90 126 71 83 64 81 71 66 162 105 1549 119 122 140 73 64 64 125 61 107 51
77 17 4 21 19 152 28
46 7 1 24 12 139 22
1 1 1 1 1
88 116 61 1 88
2 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1
III
L+P 805 694 601 508 937 707 611 952 610 511 408 506 399 410 1014 708 10381 666 732 737 365 394 360 690 347 519 302 324 365 80 12 198 112 792 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
SMP KANISIUS GAYAM SMP BUDYA WACANA SMP BUDI LUHUR SMP PEMBANGUNAN MAARIF SMP BHINEKA TUNGGAL IKA SMP ISLAM SMP PERAK SMP PERINTIS SMP “17” 1 SMP “17” 2 SMP GOTONG ROYONG SMP IT ABU BAKAR SMP IT MASJID SYUHADA SMP IT BINA ANAK SHOLEH SMP KRISTEN KALAM KUDUS SMP TUMBUH JUMLAH SWASTA
1 3 2 2
24 50 2 10
24 38 0 7
37 29 6 18
30 32 3 14
34 48 6 14
29 53 4 6
95 127 14 42
83 123 7 27
178 250 21 69
2
4
6
5
2
6
3
15
11
26
3 2 2 3 2 3 1 2
9 3 20 6 8 2 107 34
6 3 18 4 3 6 140 18
16 4 0 12 8 10 132 23
4 6 0 2 4 9 119 21
16 19 0 14 17 8 127 32
9 1 0 3 3 3 137 30
41 26 20 32 33 20 366 89
19 10 18 9 10 18 396 69
60 36 38 41 43 38 762 158
2
22
14
27
14
20
16
69
44
113
4
26
24
25
33
24
21
75
78
153
4
15 2201 3744
6 1601 3553
9 2161 3710
1 1798 3743
15 2273 3797
10 1955 3823
39 6635 11251
17 5354 11119
56 11989 22370
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
LAMPIRAN VIII SURAT IZIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146