PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MENYONTEK DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN AKREDITASI PADA SISWA KELAS VIII DI KOTA YOGYAKARTA
Survei pada Empat SMP di Kota Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
OLEH: B. GUNAWAN SULASTOMO NIM: 121334012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk:
TUHAN YESUS KRISTUS Terima kasih Tuhan telah memberikan ku kelancaran dan kemudahan dalam mengerjakan skripsiku ini.
Orang tuaku tercinta, Bapak Fx. Cipto Gunawan dan ibu C. Sarmiyati yang selalu mendengarkan keluh kesah ku dan selalu memberikan doa, dukungan, semangat, dan nasehat yang selalu membangkitkan semangatku ketika aku merasa lelah dan bosan dalam mengerjakan skripsiku serta selalu menjadi motivasi dalam hidupku. Pacarku, Albertin Nopi Yundari yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan selalu menemaniku dalam mengerjakan skripsiku.
Adikku, Aloysius Sigit Guntoro yang telah memberikan doa, dukungan dan kasih sayang dalam penyusunan skripsi ini.
Adikku, Katarina Cindi Pratiwi yang telah memberikan doa dan dukungan untuk menyelesaikan skripsiku.
Sahabat-sahabat terbaikku: Jalu, Mamik, Tomi, Chrismas, Yosep, Pater, Galing Pak Kemet, Suhu, Heru, Fajri, Angga, Wakhidin, Ramdan, Bang Jimmy, Bang Goris, Andre yang selalu mendukung, menghiburku dikala penat mengerjakan skripsi dan doa atas penyusunan skripsi ini.
Sahabat-sahabatku mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Terima kasih atas segala dukunganya selama 4 tahun ini.
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku, Universitas Sanata Dharma
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto “Berhentilah membuat rencana, melangkahlah!” (Bob Sadino)
“Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang” (Ir. Soekarno)
“If you born poor it’s not your mistake, but if you die poor it’s your mistake” (Bill Gates)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MENYONTEK DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN AKREDITASI PADA SISWA KELAS VIII DI KOTA YOGYAKARTA
Gunawan Sulastomo Universitas Sanata Dharma 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) ada tidaknya perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari jenis kelamin; 2) ada tidaknya perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari akreditasi. Jenis penelitian ini termasuk penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari sampai April 2016. Subjek penelitian ini berjumlah 146 siswa kelas VIII yang terdiri 68 siswa laki-laki dan 78 siswa perempuan. Siswa yang diteliti berasal dari sekolah terakreditasi A, B, C, dan belum terakreditasi. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah Man Whitney dan Kruskal Wallis dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari jenis kelamin dengan nilai asymp sig =0,174 ; 2) tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari akreditasi sekolah dengan nilai asymp sig =0,088. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin dan akreditasi sekolah.
Kata kunci: siswa, menyontek, jenis kelamin, akreditasi
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE ATTITUDE OF STUDENTS TOWARD CHEATING BEHAVIOR PERCEIVED FROM GENDER AND ACCREDITATION ON THE EIGHT GRADE STUDENT IN YOGYAKARTA
Gunawan Sulastomo Sanata Dharma University 2016
This research aims to find out whether: 1) there are differences of attitude of students toward cheating behavior in terms of gender; 2) there are differences of attitude of students toward cheating behavior in terms of accreditation. The type of research is a research case study. This research was carried out from February to April 2016. The subject of this research were 146 eight grade students consist of 68 male students and 78 female students. The samples come from schools of which accredited in A, B, C, and others which had been not yet accredited. Method of data collection was questionnaire. Data analysis technique were Man Whitney and Kruskal Wallis with the help of the program SPSS. The results show that: 1) there is no difference in the attitudes of students toward cheating behavior perceived from gender with a value of asymp sig = 0.174; 2) there is no difference in the attitudes of students toward cheating behavior of school accreditation with a value of asymp sig = 0.088. It can be concluded that there is no difference in the attitudes of students toward cheating behaviour based on gender and school accreditation. Keywords: student, cheating, gender, accreditation
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau Dari Jenis Kelamin dan Akreditasi Pada Siswa Kelas VIII Di Kota Yogyakarta” dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
2.
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.
3.
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi
Bidang
Keahlian
Khusus
Pendidikan
Akuntansi,
Universitas Sanata Dharma. 4.
Bapak Drs. Bambang Purnomo S.E., M.Si.. selaku Dosen Pembimbing, bapak terima kasih untuk doa, bimbingan, serta bantuannya selama ini. Terima kasih pula untuk motivasi, nasihat, kesabaran, dan perhatian yang telah bapak berikan kepada saya. xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan membimbing saya selama proses perkuliahan.
6.
Staf Kesekretariatan Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah membantu saya dalam urusan administrasi selama proses perkuliahan.
7.
Kedua Orang Tuaku Bapak Fx. Cipto Gunawan dan C. Sarmiyati yang selalu mendengarkan keluh kesah ku dan selalu memberikan doa, dukungan, semangat, dan nasehat yang selalu membangkitkan semangatku ketika aku merasa lelah dan bosan dalam mengerjakan skripsiku serta selalu menjadi motivasi dalam hidupku.
8.
Pacarku Albertin Nopi Yundari yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan selalu menemaniku dalam mengerjakan skripsiku.
9.
Adikku, Aloysius Sigit Guntoro yang telah memberikan doa, dukungan dan kasih sayang dalam penyusunan skripsi ini.
10. Adikku, Katarina Cindi Pratiwi yang telah memberikan doa dan dukungan untuk menyelesaikan skripsiku. 11. Sahabat-sahabat terbaikku: Jalu, Mamik, Tomi, Chrismas, Yosep, Pater, Galing Pak Kemet, Suhu, Heru, Fajri, Angga, Wakhidin, Ramdan, Bang Jimmy, Bang Goris, Andre yang selalu mendukung, menghiburku dikala penat mengerjakan skripsi dan doa atas penyusunan skripsi ini. 12. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2012 yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas empat tahun yang luar biasa xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman Sampul .................................................................................................
i
Halaman Persetujuan Pembimbing .....................................................................
ii
Halaman Persembahan ........................................................................................
iii
Halaman Motto....................................................................................................
iv
Pernyataan Keaslian Karya .................................................................................
v
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis ............................................................................................................
vi
Abstrak ................................................................................................................
vii
Abstract ...............................................................................................................
viii
Kata Pengantar ....................................................................................................
ix
Daftar Isi..............................................................................................................
xii
Daftar Tabel ........................................................................................................
xv
Daftar Lampiran .................................................................................................. xviii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................
1
A. Latar Belakang ......................................................................................
1
B. Rumusan Penelitian ...............................................................................
6
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................
6
D. Manfaat Penelitian .................................................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................
8
A. Pendidikan Karakter dan Nilai Karakter ................................................
8
B. Sikap .......................................................................................................
10
C. Menyontek ..............................................................................................
13
D. Remaja ....................................................................................................
17
E. Jenis Kelamin .........................................................................................
20
F. Akreditasi ...............................................................................................
26
G. Penelitian yang relevan ..........................................................................
31
H. Kerangka berpikir ...................................................................................
32
I. Paradigma penelitian ..............................................................................
35
J. Hipotesis penelitian. ...............................................................................
36
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................
37
A. Jenis Penelitian ........................................................................................
37
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................
37
C. Subyek Penelitian ....................................................................................
38
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................
39
E. Pengujian Instrumen Penelitian ...............................................................
41
F. Teknik Analisis Data ...............................................................................
50
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Pengujian Normalitas ..............................................................................
53
H. Pengujian Homogenitas ...........................................................................
53
I. Pengujian Hipotesis .................................................................................
44
BAB IV GAMBARAN UMUM ......................................................................
55
A. SMP Bhinneka Tunggal Ika ....................................................................
55
B. SMP Negeri 10 Yogyakarta ....................................................................
55
C. SMP Kristen Kalam Kudus .....................................................................
56
D. SMP Negeri 15 Yogyakarta ....................................................................
57
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...........................................
58
A. Deskripsi Data .........................................................................................
58
B. Pengujian Prasyarat Analisis ...................................................................
65
C. Pengujian Hipotesis .................................................................................
71
D. Pembahasan .............................................................................................
74
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ..........................
78
A. Kesimpulan .............................................................................................
78
B. Keterbatasan ............................................................................................
78
C. Saran .......................................................................................................
78
Daftar Pustaka .....................................................................................................
81
Lampiran .............................................................................................................
84
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Nilai-nilai Karakter dan Deskripsi Karakter .......................................
9
Tabel 3.1 Operasional Variabel Sikap Menyontek ............................................
35
Tabel 3.2 Sebagian r tabel ...................................................................................
37
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Sikap Menyontek .....................
38
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Ulang Instrumen Sikap Menyontek ..........
41
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas ................................................................
45
Tabel 3.6 Nilai Presentil PAP Tipe II .................................................................
46
Tabel 3.7 Rentang Sikap Menyontek .................................................................
47
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah ........
58
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah .....
59
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ......
60
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Akreditasi Sekolah ...........................................................................................................
60
Tabel 5.5 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek ........................................................................................
xvii
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.6 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Laki-laki Terhadap Perilaku Menyontek ............................................................................
62
Tabel 5.7 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Perempuan Terhadap Perilaku Menyontek ..........................................................................
63
Tabel 5.8 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau dari Akreditasi A ..............................................
63
Tabel 5.9 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau dari Akreditasi B .............................................
64
Tabel 5.10 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau dari Akreditasi BT ...........................................
64
Tabel 5.11 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Akreditasi A ................................
65
Tabel 5.12 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Akreditasi B ................................
65
Tabel 5.13 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Akreditasi BT ..............................
66
Tabel 5.14 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Siswa Laki-laki .........................................
xviii
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.15 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Siswa Perempuan ......................................
68
Tabel 5.16 Hasil Ujian Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi Sekolah ....................................
70
Tabel 5.17 Hasil Ujian Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................
70
Tabel 5.18 Hasil Uji Man Whitney Berdasarkan Jenis Kelamin. .......................
72
Tabel 5.19 Hasil Uji Kruskal Berdasarkan Akreditasi Sekolah. .........................
73
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran .............................................................................................................
84
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ........................................................................
85
Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas...........................................................
89
Lampiran 3 Normalitas .......................................................................................
94
Lampiran 4 Homogenitas ....................................................................................
97
Lampiran 5 Man Whitney dan Kruskal Walls ....................................................
98
Lampiran 6 Surat Ijin Dinas ................................................................................
100
Lampiran 7 Tabel R ............................................................................................
102
Lampiran 8 Kuisoner...........................................................................................
109
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Menyontek merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi. Perilaku menyontek sering disebut ketidakjujuran akademis. Saat ini perilaku menyontek tidak hanya terjadi pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan, SMA saja, bahkan pada perguruan tinggi, baik itu di desa dan di sekolah maju ataupun sekolah yang biasa-biasa saja. Menyontek dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menulis di atas meja, menulis di kertas/tissue, menulis di anggota tubuh, bertanya kepada teman, searching menggunakan ponsel, melihat dan menyalin jawaban teman, menyontek dengan buku yang diletakkan di laci atau di WC, dan lain-lain. Setiap individu atau pelajar menginginkan prestasi belajar yang baik, karena keinginan untuk berprestasi tersebut, segala cara pun dilakukan baik itu positif maupun negatif. Cara positifnya bisa melalui belajar dengan tekun dan jujur serta percaya diri saat mengerjakan ujian atau tes akademik lainnya, sedangkan cara negatifnya adalah dengan menyontek. Selain keinginan untuk berprestasi, masih banyak lagi alasan yang menyebabkan seseorang menyontek, misalnya ingin menghindari kegagalan, tekanan dari teman sebaya maupun dari orang tua, dan tidak percaya diri ketika mengikuti ujian. Siswa juga mempunyai persepsi bahwa prestasi itu adalah sebuah keberuntungan dan mempersepsi menyontek merupakan hal yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
sudah biasa. Pelajar yang telah terbiasa melakukan perilaku menyontek akan sangat sulit untuk meninggalkannya karena sudah tidak ada lagi rasa takut di dalam dirinya. Menyontek dapat juga dikatakan sebagai suatu tradisi atau kebiasaan yang tak pernah hilang. Hal ini dapat terjadi karena masalah menyontek tidak hanya berasal dari lingkungan sekolah saja tetapi bisa berasal dari lingkungan sekolah. Dunia pendidikan perlu mengikis perilaku menyontek ini. Perilaku menyontek merupakan bagian dari ketidakjujuran. Ketika dunia pendidikan membiarkan ketidakjujuran ini berlanjut, maka akan memberikan dampak pada pembangunan karakter manusia Indonesia. Pencurian, korupsi, penipuan, dan plagiarisme yang marak terjadi merupakan contoh dari kegagalan dunia pendidikan dalam membentuk karakter peserta didik. Fakta tentang perilaku ketidakjujuran di dunia pendidikan biasanya banyak terjadi saat menjelang ujian. Hal ini di dukung oleh hasil penelitian dari Hartanto dalam Kharisma (2014 : 21) menunjukkan bahwa intensitas perilaku menyontek di SMP Swasta di daerah Pondok Cabe Jakarta, berada pada posisi sedang (53,3%), rendah (33,3%), dan tinggi (13,3%). Bentuk perilaku menyontek yang biasa dilakukan oleh peserta didik antara lain melihat, menyalin, dan meminta jawaban dari teman-temannya. Setiap orang memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap suatu objek atau stimulus begitupun sikap pelajar yang berbeda-beda terhadap perilaku mencontek. Menurut Gunarsa (1991) mengatakan bahwa terdapat perbedaan pada laki-laki dan perempuan, yaitu jika perempuan lebih mengandalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
aspek-aspek emosional, perasaan dan suasana hati sedangkan untuk laki-laki lebih agresif, lebih aktif dan tidak sabaran dalam menyelesaikan masalah. Sama halnya dibidang prestasi, laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang besar karena laki-laki memiliki keinginan yang lebih besar untuk sukses daripada perempuan. Oleh karena itu laki-laki lebih agresif dalam menggapai cita-citanya daripada perempuan (Kumara, 1990). Beberapa sekolah di Indonesia mempunyai standar tersendiri dalam upaya peningkatan dan menjaga agar mutu pendidikan sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku salah satunya dengan penilaian akreditasi sekolah. Untuk memperoleh akreditasi yang baik sekolah harus memenuhi beberapa kriteria salah satunya adalah standar pendidik dan tendik yang baik oleh karena itu salah satunya guru dituntut untuk memiliki integeritas kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan berlaku yang disebutkan dalam website (http://bansm.or.id/konten/instrumen-smp-mts). Tentu sangat berdampak pada kegiatan belajar mengajar disekolah terutama kepada siswa. Pada saat ujian berlangsung di sekolah diharapkan guru mengakplikasikan instrumen akreditasi yaitu dengan memperketat pengawasan terhadap siswa pada saat ujian berlangsung supaya status akreditasi di sekolah tetap bertahan atau naik. Siswa pun harus berusaha keras terhadap kebijakan pemerintah yang ada yaitu dengan menghindari perilaku mencontek pada saat ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Di kota Yogyakarta terdapat 67 sekolah SMP dan beberapa diantara nya ada yang berakreditasi A, B dan C yang disebutkan dalam website (http://www.pendidikan-diy.go.id). Selain itu, ada fakta lain mengenai perilaku menyontek di kota Yogyakarta.
Kota yang dikenal dengan sebutan “Kota Pelajar” ini
dinobatkan sebagai daerah yang memiliki nilai Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) tertinggi di Indonesia pada tahun 2015 (Harian Republika, 2015 tanggal 19 Mei). Berdasarkan data laporan hasil UN dan IIUN per kabupaten/kota yang masuk ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kota Yogyakarta meraih nilai tertinggi, yakni sekitar 82,37 dengan rata-rata nasional 63,28. Di samping itu, perilaku menyontek juga disebutkan dalam website komunitas air mata guru (www.komunitasairmataguru.blogspot.co.id). Dalam website tersebut disebutkan banyak kecurangan-kecurangan dalam UN baik yang dilakukan oleh siswa dan guru. Selain itu, hasil penelitian longitudinal Anderman dalam Mubiar (2011:4) menunjukkan bahwa menyontek sering dilakukan siswa SMP dikarenakan adanya perubahan keadaan lingkungan belajar yang dialami siswa. Hal ini disebabkan karena siswa mengalami masa transisi dari sekolah dasar ke sekolah menengah, struktur kelas, dan lingkungan sekolah yang kompetitif. Sekolah Menengah Pertama merupakan salah satu jenjang pendidikan yang dilalui oleh peserta didik. Pada jenjang ini, peserta didik dihadapkan pada perkembangan mental dan moral. Menurut Anderman dalam Mubiar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
(2011:4), pada usia 12-15 tahun yang umumnya individu duduk di bangku SMP akan mulai memasuki dunia baru yang berbeda dengan pengalaman di sekolah dasar serta banyak hal baru yang menuntut individu untuk menyesuaikan diri, terutama pada siswa kelas VII. Perubahan
keadaan
lingkungan
belajar
mengakibatkan
siswa
melakukan tindakan menyontek. Mereka menggangap tindakan itu sebagai bentuk solidaritas antar teman. Menyontek biasanya dilakukan pada pelajaran matematika dan ilmu alam atau ilmu pasti, dibandingkan dengan pelajaran lainnya. Menyontek biasanya terjadi pada waktu ulangan atau ujian. Di pihak lain, Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (wawancara dilakukan bulan Agustus 2015) menyatakan bahwa pada tahun 2015, wilayah DIY merupakan termasuk daerah putih (daerah yang bersih dari kecurangan dalam UN). Pernyataan ini bertentangan dengan hasil penelitian Anderman yang menyatakan bahwa perilaku menyontek sering dilakukan oleh siswa SMP. Berdasarkan ketidakkonsistenan antara pendapat Prof. Djemari dan hasil-hasil penelitian sebelumnya maka perlu dilakukan penelitian yaitu “Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Yang Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Akreditasi Pada Siswa Kelas VIII Di Kota Yogyakarta”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari akreditasi sekolah? 2. Apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari jenis kelamin? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui perbedaan sikap antara siswa laki-laki dan perempuan di SMP yang berakreditasi a, b dan belum terakreditasi Negeri di kota Yogyakarta terhadap perilaku menyontek. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan sekolah dan perguruan tinggi. 1. Guru Penelitian
ini
diharapkan
bermanfaat
bagi
guru
dalam
mengetahui dan mencegah perilaku menyontek siswa-siswa SMP. Sehingga, hasil ujian/ulangan yang dihasilkan benar-benar merupakan hasil belajar siswa dan mencerminkan kemampuan siswa yang sesungguhnya. Dengan demikian, pengambilan keputusan terkait dengan nilai yang dihasilkan siswa tidak bias.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
2. Siswa Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa. Siswa lebih menyadari
tentang
kemampuan
yang
dimiliki
dan
dapat
mengoptimalkan kompetensi-kompetensi yang ada pada diri siswa. 3. Sekolah dan Perguruan Tinggi Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah dan perguruan tinggi dalam mengimplementasikan pendidikan karakter khususnya kejujuran dalam belajar. Implementasi pendidikan karakter dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana, salah satunya adalah mendidik untuk jujur dalam ulangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Pendidikan Karakter dan Nilai Pendidikan Karakter Pendidikan karakter terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan karakter. Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar dan terencana untuk menciptakan seseorang yang dapat berguna di masa yang akan datang, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Oleh karena itu, menurut Saptono (2011:23) bahwa pendidikan karakter merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk mengembangkan karakter yang baik (good character) berlandaskan kebajikan-kebajikan inti (cor virtues) yang secara objektif baik bagi individu maupun masyarakat. Pendidikan karakter memiliki makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak, yang mana tujuannya adalah untuk membentuk karakter pribadi anak supaya menjadi manusia dan warga negara yang baik. Secara universal, berbagai karakter dirumuskan sebagai nilai hidup bersama berdasarkan beberapa pilar yaitu: kedamaian, menghargai, kerjasama, kebebasan, kebahagian, kejujuran, kerendahan hati, kasih sayang, tanggung jawab, kesederhahaan, toleransi, dan persatuan (Samani, 2013 : 43). Nilai-nilai karakter tersebut dijabarkan pada tabel berikut ini:
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Tabel 2.1 Nilai-Nilai Karaker dan Deskripsi Karakter No. Nilai Karakter 1 Kedamaian
2
Menghargai
3
Kerjasama
4
Kebebasan
5
Kebahagian
6
Kejujuran
7
Kerendahan Hati
8
Kasih sayang
9
Tanggung Jawab
10
Kesederhanaan
11
Toleransi
12
Persatuan
Deskripsi Sikap dan perilaku yang menyukai adanya harmoni dan bebas dari konflik dan gangguan, serta suka akan ketenangan. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Bersikap beradab, sopan, tidak melecehkan, tidak menghina orang lain, dan tidak menilai orang lain sebelum mengenalnya dengan baik. Saling membantu untuk mencapai sebuah tujuan. Tidak adanya paksaan/tekanan yang sengaja mendesak seseorang untuk bertidak melawan kehendak diri sendiri. Suatu keadaan di mana hadir kesenangan, ketentraman, dan kepuasan terhadapa apa-apa yang telah dicapai. Menjunjung tinggi kebenaran, ikhlas dan lurus hari, tidak suka berbohong, mencuri dan memfitnah, tidak pernah bermaksud menjerumuskan orang lain. Mengakui adanya peranan dan jasa orang lain dan tidak pernah menonjolkan diri. Memiliki dan menunjukkan perasaan penuh kasih sayang, mencintai, dan bersikap penuh kelembutan Melakukan tugas sepenuh hati, bekerja dengan etos kerja yang tinggi, berusaha keras mencapai prestasi terbaik, mampu mengontrol diri, dan berdisplin diri. Suatu keadaan tentang bagaimana berlaku sederhana, tidak pamer, bermewah-mewah, tidak berpikiran melit, dan rumit. Menerima secara terbuka orang lain yang tingkat kematangan dan latar belakang yang berbeda. Menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi satu sama lain, serta menjalin rasa kemanusiaan dan saling toleransi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
B. Sikap 1. Pengertian Sikap Pengertian sikap didefinisikan berbeda-beda oleh para ahli. Azwar (2009) mendefinisikan sikap sebagai bentuk pernyataan seseorang terhadap hal-hal yang ditemuinya seperti benda, orang ataupun fenomena. Sikap membutuhkan stimulus untuk menghasilkan respon. Sikap merupakan perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung (unfavorable) pada suatu objek. Istilah sikap atau attitude pada awalnya digunakan untuk menunjukkan status mental individu. Sikap dapat menuntun perilaku individu sehigga individu akan bertindak sesuai dengan sikap yang diekspresikan. Kesadaran individu untuk menentukan tingkah laku nyata dan perilaku yang mungkin terjadi itulah yang dimaksud dengan sikap. Kurinasih (2014, 65) mendefinisikan sikap sebagai sebuah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Selanjutnya Kurinasih menjelaskan bahwa sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Ahmadi dalam Sukarmin (2009), menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan merespon yang sifatnya positif atau negative terhadap objek atau situasi secara konsisten. Winkel (1999) memiliki pendapat yang berbeda dengan pendapatpendapat sebelumnya. Winkel (1999) berpendapat bahwa sikap merupakan
kemampuan
internal
yang
berperanan
sekali
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
mengambil tindakan, lebih-lebih jika terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak. Dari pengertian-pengertian sikap di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan nilai yang dimiliki seseorang dalam merespon fenomena-fenomena yang ada. 2. Komponen Sikap Azwar (2005) menggolongkan komponen-komponen sikap ke dalam tiga komponen yaitu: a. Komponen Kognitif Komponen kognitif yakni kepercayaan seseorang mengenai apa yang benar bagi objek sikap. Kepercayaan yang dibentuk menjadi dasar pengetahuan seseorang terhadap objek yang diharapkan. b. Komponen Afektif Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif sesorang terhadap suatu objek sikap. Reaksi emosional dari komponen afektif banyak dipengaruhi oleh kepercayaan yang dipercayai bagi objek tertentu. c. Komponen Konatif Komponen konatif menunjukkan perilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
3. Faktor pembentuk sikap Faktor-faktor pembentuk sikap individu menurut Azwar (2005) yaitu: a. Pengalaman Pribadi Pengalaman pribadi meninggalkan kesan yang kuat dan dapat menjadai dasar pembentukan sikap. Sikap lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. a. Kebudayaan Kebudayaan menanamkan pengaruh sikap terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan memberi corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat. b. Orang Lain yang Dianggap Penting Pada umumnya individu cenderung memiliki sikap konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konlik dengan orang dianggap penting. c. Media massa Sebagai sarana komunikasi, media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Dalam penyampaian informasi, media massa memberikan pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Pesan sugesti tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
apabila cukup kuat akan meberi dasar efektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. d. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama Pemahaman baik dan buruk, sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan keagamaan. Konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistem kepercayaan, maka konsep tersebut ikut berperan dalam menetukan sikap individu terhadap suatu hal. e. Emosional Suatu bentuk sikap pernyataan yang didasari oleh emosi berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. C. Menyontek 1. Pengertian Menyontek Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008), menyontek berasal dari kata sontek yang berarti melanggar, mencontoh, menggocoh yang artinya mengutip tulisan, dan lain sebagainya sebagaimana aslinya, menjiplak. Sedangkan Anderman dan Murdock dalam Purnamasari (2013) menyatakan bahwa perilaku kecurangan akademik merupakan penggunaan segala kelengkapan dari materi ataupun bantuan yang tidak diperbolehkan digunakan dalam tugas-tugas akademik dan atau aktivitas yang mengganggu proses asesmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Bower dalam Purnamasari, (2013) mendefinisikan cheating adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang sah dan terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademik untuk menghindari kegagalan akademik. Sedangkan menurut Pincus & Schemelkin (Mujahidah, 2009) perilaku menyontek merupakan suatu tindakan curang yang sengaja dilakukan ketika seseorang mencari dan membutuhkan adanya pengakuan atas hasil belajarnya dari orang lain meskipun dengan cara yang tidak sah seperti memalsukan informasi terutama ketika dilaksanakannya evaluasi akademik. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku menyontek adalah kegiatan, tindakan atau perbuatan yang dilakukan secara sengaja dengan menggunakan cara-cara yang tidak jujur atau curang untuk memalsukan hasil belajar dengan menggunakan bantuan atau memanfaatkan informasi dari luar secara tidak sah pada saat dilaksanakan tes atau evaluasi akademik untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Faktor-faktor penyebab menyontek Salah satu alasan yang mendorong individu untuk menyontek adalah untuk memuaskan harapan orang tua. Santrock (2003) mengatakan bahwa tidak jarang orang tua dalam mengasuh atau mendidik anak-anaknya dipengaruhi oleh keinginan atau ambisi dari orang tua tanpa melihat kemampuan anaknya. Orang tua bermaksud ingin memberikan yang terbaik
bagi
anak-anaknya,
memperhatikan kemampuan anak.
namun
keinginan
tersebut
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Sikap orang tua yang mengharapkan terlalu berlebihan pada anak akan menghambat anak untuk menunjukkan prestasi sesuai dengan potensi yang dimiliki. Menurut Gunarsa & Gunarsa (1991) biasanya anak menyadari harapan orang tuanya. Oleh karena itu sikap yang terlalu menuntut dapat menyebabkan anak merasa takut kehilangan kasih sayang dari orang tuanya. Hal ini menimbulkan rasa rendah diri, gangguan tingkah laku, berkurangnya motivasi untuk belajar serta ketegangan atau kecemasan dalam diri anak. Agustin (2014) menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan siswa menyontek pada saat ujian. Faktor-faktor tersebut adalah: a. Tekanan yang terlalu besar yang diberikan kepada “hasil studi” berupa angka dan nilai yang diperoleh siswa dalam tes formatif atau sumatif. b. Pendidikan moral, baik di rumah maupun di sekolah kurang diterapkan dalam kehidupan siswa. c. Sikap malas yang tertanam dalam diri siswa sehingga ketinggalan dalam menguasai mata pelajaran dan kurang bertanggung jawab. d. Anak remaja sering menyontek daripada anak SD, karena masa remaja bagi mereka penting sekali memiliki banyak teman dan populer di kalangan teman-teman sekelasnya. e. Kurang mengerti arti dari pendidikan. Perilaku menyontek ini akan mengakibatkan perilaku atau watak tidak percaya diri, tidak disiplin, tidak bertanggung jawab, tidak mau membaca buku pelajaran tetapi rajin membuat catatan kecil-kecil untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
bahan menyontek, menghalalkan segala macam cara, dan akhirnya menjadi koruptor (Buchari dalam Prihatnaningtyas 2014). Dengan demikian tampak bahwa perilaku menyontek secara tidak langsung membelajarkan pada siswa untuk menjadi seorang koruptor. 3. Bentuk-Bentuk Menyontek Bentuk-bentuk perilaku menyontek menurut Hetherington and Feldman dalam Veronikha (2013) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Social Active 1) Melihat jawaban teman yang lain ketika ujian berlangsung 2) Meminta jawaban kepada teman yang lain ketika ujian sedang berlangsung b. Individualistic-Opportunistic 1) Menggunakan HP atau alat elektronik lain yang dilarang ketika ujian sedang berlangsung. 2) Mempersiapkan catatan yang digunakan pada saat ujian akan berlangsung. 3) Melihat dan menyalin sebagian atau seluruh hasil kerja teman lain pada saat tes. c. Individual Planned 1) Mengganti jawaban ketika guru keluar kelas. 2) Membuka buku teks ketika ujian sedang berlangsung. 3) Memanfaatkan kelengahan/kelemahan guru ketika menyontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
d. Social Passive 1) Mengijinkan orang lain melihat jawaban ketika ujian sedang berlangsung. 2) Membiarkan orang lain menyalin pekerjaannya. 3) Memberi jawaban tes kepada teman pada saat ujian sedang berlangsung. D. Remaja 1. Pengertian remaja Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut Konopka (Dahlan, 2011) masa remaja ini meliputi (a) remaja awal: 12-15 tahun; (b) remaja madya: 15-18 tahun, dan (c) remaja akhir: 19-22 tahun. Sementara Salzman (Dahlan, 2011) mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantungan (dependence) terhadap orangtua kearah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral. Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak (Hurlock, 1980). Menurut Santrock (2003) remaja dapat diartikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
masa perkembangan transisi anatara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan tahap atau proses perkembangan manusia kekehidupan yang lebih mandiri serta tumbuh menjadi dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, kematangan psikologis. 2. Ciri-ciri remaja Hurlock (1980) mengatakan bahwa seperti hal nya dengan semua periode yang penting selaa rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri terntentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersbut akan diterangkan secara singkat dibawah ini: a. Masa remaja sebagai periode yang penting Bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. b. Masa remaja sebagai periode peralihan Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang. Bila anak-anak beralih dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, anak-anak harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
c. Masa remaja sebagai periode perubahan Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. d. Masa remaja sebagai usia bermasalah Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, namun masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun perempuan. Terdapat dua alasan bagi kesulitan itu yaitu: 1) Sepanjang masa kanak-kanak, masalah anak-anak sebagaian diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru, sehingga banyak remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. 2) Karena para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin megatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang tua dan guru-guru. e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas Identitas diri
yang dicari remaja berupa usaha untuk
menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya dalam masyarakat. Apakah ia seorang anak atau seorang yang dewasa. f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan Anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak dan berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda takut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal. g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita. Cita-cita yang tidak realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan temantemannya, menyebabkan meningginya emosi yang merupakan ciri dari awal masa remaja. h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hamper dewasa. 3. Tugas-tugas perkembangan remaja Menurut Hurlock (1980) ada beberapa tugas perkembangan masa remaja antara lain: a. Remaja harus menerima keadaan fisiknya Di
dalam
memperbaikinya
konsep dan
ini untuk
diperlukan
waktu
mempelajari
memperbaikinya dibutuhkan penampilan
cara-cara
diri yang sesuai
dengan yang dicita-citakan oleh remaja tersebut. b. Menerima peran seks dewasa
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Untuk diakui oleh masyarakat tidaklah mempunyai banyak kesulitan bagi anak laki-laki, mereka telah didorong dan diarahkan sejak awal masa kanak-kanak. Tetapi halnya berbeda bagi
anak
perempuan.
Sebagai
anak-anak,
mereka
diperbolehkan bahkan didorong untuk memainkan peran sederajat, sehingga usaha untuk mempelajari peran feminism dewasa yang diakui masyarakat dan menerima peran tersebut, seringkali
merupakan
tugas
pokok
yang
memerlukan
penyusaian diri selama bertahun-tahun. c. Kemandirian ekonomis Kemandirian ekonomis tidak dapat dicapai sebelum remaja memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja. Kalau remaja memilih pekerjaan yang memerlukan periode pelatihan
yang
lama,
tidak
ada
jaminan
memperoleh
kemandirian ekonomis bilamana secara resmi menjadi dewasa nantinya. Secara ekonomis mereka harus bergantung selama beberapa tahun sampai pelatihan yang diperlukan untuk bekerja selesai dijalani sekolah dan pendidikan tinggi menekankan keterampilan intelektual dan konsep yang penting bagi kecakapan sosial namun hanya sedikit remaja yang mampu menggunakan keterampilan dan konsep ini dalam situasi praktis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
E. Jenis Kelamin 1. Remaja laki-laki dan perempuan Menurut Blakemore, Berenbaun dan Liben dalam buku Jhon W. Santrock (2014: 184) gender merujuk pada karakteristik orang sebagai laki-laki dan perempuan. Identitas gender melibatkan makna gender itu sendiri termasuk pengetahuan pemahaman dan penerimaan sebagai lakilaki dan perempuan. Peran jenis kelamin adalah seperangakat harapan yang menetapkan bagaimana perempuan atau laki-laki harus berpikir, bertindak dan merasa. Terdapat berbagai cara untuk melihat perkembangannya. Beberapa pandangan menekankan faktor biologis dalam perilaku dan perempuan yang lainnya menekankan faktor-faktor sosial atau kognitif. Namun, bahkan para ahli dengan orientasi lingkungan kuat mengakui bahwa anak perempuan dan anak laki-laki diperlakukan berbeda karena perbedaan fisik mereka dan peran mereka yang berbeda dalam reproduksi. Selain faktor biologis dan sosial, faktor kognitif berkontribusi terhadap pembangunan gender anak (Martin dan Rubel, 2010 dalam buku Jhon W. Santrock (2014: 185). Teori skema gender, saat ini merupakan teori kognitif yang paling banyak diterima dari jenis kelamin, menyatakan bahwa stereotip gender muncul ketika anak-anak secara bertahap mengembangkan skema gender, apa gender yang tepat, dan gender yang tidak pantas dalam budaya mereka. Skema adalah struktur kognitif jaringan asosiasi yang memadu persepsi individu. Skema gender
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
mengatur dunia dalam hal perempuan dan laki-laki. Anak-anak secara internal termotivasi untuk melihat dunia dan bertindak sesuai dengan skema mereka berkembang sedikit demi sedikit anak-anak memilih gender apa yang tepat dan gender yang tidak pantas dalam budaya mereka dan mengembangkan skema gender yang membentuk bagaiman mereka melihat dunia dan apa yang mereka ingat. Anak-anak termotivasi untuk bertindak dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin skema tersebut. 2. Klasifikasi jenis kelamin dipandang dari peran gender Menurut John W. Santrock (2009: 227) klasifikasi peran gender melibatkan pengevaluasian anak laki-laki dan anak perempuan dalam hal kelompok sifat-sifat kepribadian. Dimasa lalu, seorang anak laki-laki yang diurus dengan baik seharusnya mandiri, agresif, dan kuat. Seorang wanita yang diurus dengan baik seharusnya tidak mandiri memiliki sifat mengasuh dan tidak tertarik pada kekuatan. Pada saat yang sama, secara keseluruhan, karakteristik maskulin dianggap sehat dan baik oleh masyarakat,
sementara
karakteristik
feminism
dianggap
tidak
menyenangkan. 3. Interaksi Guru dan siswa Bias antara laki-laki dan perempuan hadir di ruang kelas. Guru berinteraksi lebih banyak dengan anak laki-laki dibandingkan dengan perempuan disemua tingkat pendidikan. Menurut Blakemore, Berenbaun dan Liben dalam buku Jhon W. Santrock (2014: 192) ada beberapa faktor yang mempertimbangkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
a. Patuh, mengikuti aturan dan menjadi rapih serta teratur dinilai dan diperkuat dibanyak kelas. Ini adalah perilaku yang biasanya berhubungan dengan anak perempuan daripada anak laki-laki. b. Sebagian besar guru adalah perempuan, terutama disekolah dasar. Hal
ini
dapat
membuat
anak
laki-laki
lebih
sulit
untuk
mengidentifikasi guru dan meneladani perilaku guru mereka daripada anak perempuan. c. Anak laki-laki lebih mungkin untuk teridentifikasi memiliki masalah belajar dibandingkan dengan anak perempuan. d. Anak laki-laki lebih mungkindikritik dibandingkan anak perempuan. e. Personal sekolah cenderung memberikan streotip bermasalah pada anak laki-laki. Berikut ini beberapa faktor yang menjadi bukti bahwa kelas bias terjadi terhadap anak perempuan, antara lain: a. Dalam kelas khusus, anak perempuan lebih patuh, anak laki-laki lebih kasar. Anak laki-laki menuntut perhatian lebih, anak perempuan cenderung menunggu giliran mereka. Pendidik khawatir bahwa kecenderungan anak perempuan untuk diam dan patuh memiliki dampak yaitu ketegasan yang berkurang. b. Dibanyak kelas, guru menghabiskan lebih banyak waktu dan memperhatikan anak laki-laki, sedangkan anak perempuan bekerja dan berinteraksi sendiri. Sebagian besar guru tidak sengaja mendukung anak laki-laki dengan menghabiskan lebih banyak waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
bersama mereka, namun entah bagaiamana kelas lebih berakhir dengan jenis profil gender ini. c. Anak laki-laki mendapatkan intruksi bantuan lebih banyak dibandingkan anak perempuan ketika mereka mengalami kesulitan dengan pertanyaan. Guru sering memberikan anak laki-laki lebih banyak waktu untuk menjawab pertanyaan, petunjuk lebih pada jawaban yang benar dan selanjutnya mencoba jika mereka memberi jawaban yang salah. d. Anak perempuan dan anak laki-laki memasuki kelas dengan tingkat penghargaan diri yang sama, namun setelah masa sekolah menengah tingkat penghargaan diri perempuan secara signifikan lebih rendah dari pada anak laki-laki. e. Meskipun anak perempuan di identifikasi untuk program berbakat lebih dari anak laki-laki disekolah dasar, disekolah tinggi terdapat lebih banyak anak laki-laki dibandingkan anak perempuan dalam program berbakat (Dinas Pendidikan A.S.1999 dalam buku Jhon W. Santrock 2014:192). 4. Perbedaan sikap laki-laki dan perempuan terhadap perilaku menyontek dalam ujian. Sebuah penelitian pada tahun 1984 yang dilakukan oleh Lueptow (Santrock, 2003), membuktikan bahwa perempuan memiliki tingkat yang lebih tinggi dalam orientasi berprestasi dalam prestasi akademik daripada laki-laki. Prestasi bisa jadi merupakan komponen yang kuat dalam peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
gender perempuan daripada laik-laki. Suatu pembedaan mungkin diperlukan adanya prestasi yang berdasarkan kecakapan dan mutu yang baik (fokus utama adalah perempuan) dan prestasi yang berdasarkan tuntutan dan kompetensi agresif (fokus utama adalah laki-laki) dimana perempuan adalah peraih sukses yang ulet, sedangkan laki-laki adalah pesaing yang ulet (Santrock, 2003). Walaupun perempuan memiliki tingkat yang lebih tinggi dalam berprestasi, tetapi karena adanya faktor sosial yang menuntut perempuan supaya dapat dipercaya, sensitif dan ikut memikirkan kesejahteraan orang lain. Menurut Nathaniel (kumara, 1990) menyebabkan perempuan menekankan keinginannya untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi karena perempuan akan dianggap tidak feminism lagi. Berlawanan dengan sifat feminism, maskulin yang merupakan karakteristik laki-laki, yaitu mandiri, aktif, kompetitif, mudah membuat keputusan, cenderung berperan sebagai pemimpin, tidak mudah menyerah, percaya diri, merasa superior, ambisius dan mampu bertahan dalam kondisi yang memberikan stress. Hal tersebutlah yang mendorong laki-laki memiliki perasaan lebih tinggi daripada perempuan sehingga mereka
akan
melakukan
perbuatan
apa
saja
untuk
mencapai
keinginannya tersebut. Dalam sebuah studi nasional yang dilakukan U.S Departement of Education (Santrock, 2007), laki-laki memperlihatkan performa sedikit lebih tinggi dibandingkan perempuan. Meskipun demikian, secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
keseluruhan, pada umumnya perempuan termasuk siswa yang superior, memperoleh ranking lebih tinggi, dan memiliki kemampuan membaca yang lebih baik dibandingkan laki-laki. Dalam studi nasional lain yang dilakukan baru-baru ini, perempuan memperlihatkan prestasi membaca dan keterampilan menulis lebih baik dibandingkan laki-laki di kelas 4, 8, 12, dimana perbedaan ini cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya mereka ke jenjang kelas yang lebih tinggi. Dibandingkan perempuan, laki-laki lebih sering dimasukkan dalam khusus/remedial. Dibandingkan laki-laki, perempuan cenderung lebih baik dalam menangani materi-materi akademis, memberikan perhatian terhadap pelajaran dikelas, berusaha lebih keras dalam menyelesaikan tugas-tugas akademis dan berpartipasi di kelas. F. Akreditasi 1. Pengertian Akreditasi Menurut Suharsimi (1988: 256) akreditasi adalah suatu penilaian yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sekolah swasta ataupun negeri untuk menentukan peringkat pengakuan pemerintah terhadap sekolah tersebut. Yang dimaksud dengan peringkat adalah kedudukan sesuatu sekolah tersebut terhadap sekolah-sekolah swasta lain, dan kedudukan sesuatu sekolah terhadap standar yang ditentukan oleh pemerintah sebagai ukuran kualifikasi yang diharapkan untuk dicapai oleh sekolah yang bersangkutan dan sekolah sekolah-sekolah swasta pada umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Jadi dengan singkat dapat dikatakan bahwa akreditasi adalah penilaian jenjang kualifikasi mutu sekolah swasta oleh pemerintah. Menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional
Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2005 akreditasi sekolah/madrasah adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan suatu sekolah/madrasah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh BAN-S/M yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa akreditasi adalah
penilaian jenjang kualifikasi mutu sekolah dan
kelayakan sekolah yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan. Mengacu pada pengertian akreditasi sekolah tersebut, maka perlu dilakukan dua tindakan. Pertama menetapkan standar akreditasi sekolah yang digunakan sebagai tolak ukur kriteria. Mengingat sekolah sebagai system terdiri dari sejumlah komponen yang saling terkait, maka perlu ditetapkan terlebih dahulu standar dari masing-masing komponen sekolah tersebut. Kedua, menilai kinerja dan kelayakan sekolah melalui tindakan membandingkan masing-masing komponen sekolah menurut kenyataan dengan standar/ kriteria yang telah ditetapkan bagi masing-masing komponen sekolah. Hasil perbandingan secara keseluruhan komponen-komponen sekolah menurut kenyataan dengan standar akreditasi akan menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
hasil akreditasi yang klasifikasinya dapat digolongkan menjadi terakreditasi (amat baik, baik, cukup atau tidak terakreditasi), sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah kepada publik/ masyarakat. 2. Tujuan akreditasi Di Indonesia, akreditasi dilakukan dengan tujuan sebagai mana tersebut di Buku Pedoman Akreditasi Sekolah dalam buku Suharsimi (1988: 260) sebagai berikut: a. Mendapatkan bahan-bahan bagi usaha-usaha perencanaan pemberian bantuan dalam rangka pembinaan sekolah yang bersangkutan. b. Mendorong dan menjaga agar mutu pendidikan sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku. c. Mendorong dan menjaga mutu tenaga kependidikan. d. Mendorong tersedianya prasarana/sarana pendidikan yang baik. e. Mendorong terciptanya dan menjaga terpeliharanya ketahanan sekolah dalam pengembangan sekolah sebagai pusat kebudayaan. f. Melindungi masyarakat dari usaha pendidikan yang kurang bertanggung jawab. g. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang mutu pendidikan suatu sekolah. h. Memudahkan pengaturan perpindahan siswa dari sekolah yang satu kesekolah yang lain. 3. Tata cara Menetapkan Jenjang Akreditasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Sesuai dengan apa yang tercantum di dalam Undang-Undang Dasar 1945 dalam buku Suharsimi (1988:262), setiap warga Negara diperbolehkan mendirikan sekolah. Apabila ada badan atau yayasan yang mendirikan sekolah, maka segera harus melaporkan pendiriannya tersebut kepada instansi yang berwenang. Walaupun untuk mendirikan sekolah terdapat kebebasan, tetapi pendirian sesuatu sekolah harus ada izin tertulis. Selnajutnya didalam waktu selambat-lambatnya enam bulan, sekolah baru tersebut sudah harus dinilai oleh instansi yang ditunjuk, untuk memperoleh jenjang akreditasi. Untuk sekolah Menengah Tingkat Pertama prosedur yang harus dilalui oleh Sekolah Menengah Tingkat Pertama Berbeda dengan prosedur yang untuk SD/TK. a. Kepala bidang yang bersangkutan, atas dasar hasil penilaian sebuah tim yang diketuai oleh pengawas mengusulkan jenjang akreditasi kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi. b. Kepala Kantor Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Propinsi menetapkan jenjang akreditasi. Hasil akreditasi sekolah dinyatakan dalam peringkat akreditasi sekolah. Peringkat akreditasi sekolah terdiri atas tiga klasifikasi sebagai berikut A (Amat baik), B (Baik), dan C (Cukup). Bagi sekolah yang hasilnya akreditasinya kurang dari C dinyatakan tidak terakreditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Peringkat akreditasi sekolah berlaku selama 4 (empat) tahun terhitung sejak ditetapkan peringkat akreditasinya. Sekolah diwajibkan mengajukan permohonan akreditasi ulang, sebelum 6 (enam) bulan masa berlakunya peringkat akreditasi berakhir. Sekolah yang menghendaki untuk diakreditasi ulang dapat mengajukan permohonan sekurangkurangnya setelah 1 tahun terhitung sejak ditetapkannya peringkat akreditasi. Sekolah yang peringkat akreditasinya berakhir masa berlakunya dan telah mengajukan akreditasi ulang tetapi belum dilakukan akreditasi
oleh
kewenangannya
BAS maka
provinsi/kabupaten/kota sekolah
yang
sesuai
bersangkutan
masih
dengan tetap
menggunakan peringkat akreditasi terdahulu. Sekolah yang peringkat akreditasinya telah berakhir masa berlakunya dan menolak untuk diakreditasi ulang oleh BAS provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya, maka peringkat akreditasi sekolah yang bersangkutan dinyatakan tidak berlaku. 4. Syarat-syarat akreditasi Menurut yang ditercantum dalam Keputusan Mentri Pendidikan Nasional (Dalam Khafid & Barokah) akreditasi memiliki syarat yaitu: a. Memiliki surat keputusan kelembagaan unit pelaksana teknis (UPT) sekolah. b.
Memiliki siswa pada semua tingkatan kelas.
c. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan. d. Memiliki tenaga kependidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
e. Melaksanakan kurikulum nasional. f. Telah menamatkan peserta didik. 5. Pelaksana akreditasi Menurut yang ditercantum dalam Keputusan Mentri Pendidikan Nasional (Dalam Khafid & Barokah) pelaksana akreditasi sekolah di Indonesia
adalah Badan Akreditasi Sekolah (BAS), yang merupakan
badan non struktural yang bersifat independen. BAS terdiri atas BAS Nasional, BAS Provinsi, dan BAS Kabupaten/kota. Susunan organisasi BAS terdiri atas: a. Ketua merangkap anggota b. Sekretaris merangkap anggota c. Anggota. Anggota BAS sekurang-kurangnya 11 orang dan sebanyakbanyaknya sesuai dengan keperluan serta berjumlah gasal. Ketua dan sekretaris BAS dipilh oleh dan dari anggota. G. Penelitian yang Relevan 1. Perbedaan Sikap antara Mahasiswa Laki-Laki dan Perempuan Terhadap Perilaku Menyontek dalam Ujian di Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dilakukan oleh Meidiana (2005) Universitas Sanata Dharma. Penelitian pada mahasiswa USD yang berjumlah 80 orang yang terdiri dari 40 orang laki-laki dan 40 orang perempuan, menunjukkan bahwa ada perbedaan sikap antara mahasiswa laki-laki dan perempuan terhadap perilaku menyontek. Perbandingan nilai mean pada mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
laki-laki sebesar 132.07 dan pada perempuan sebesar 110.90. Hal ini menunjukkan bahwa sikap mahasiswa laki-laki lebih permisif daripada perempuan terhadap perilaku menyontek dalam ujian di USD. 2. Hubungan antara motivasi berprestasi dengan perilaku Menyontek Penelitian ini dilakukan oleh Alvianto, (2008) Universitas sanata Dharma. Penelitian yang dilakukan pada siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Dukun Kecamatan Muntilan yang berjumlah 70 orang, menunjukkan bahwa terdapat hubugan negatif yang signifikan antara variabel motivasi berprestasi dengan perilaku menyontek (r=-0.577, signifikansi 0.000). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat motivasi berpretasi pada siswasiswi, maka akan semakin rendah tingkat perilaku menyonteknya. Demikian pula sebalikya, semakin rendah tingkat motivasi berprestasi pada siswa-siswi, maka semakin tinggi tingkat perilaku menyonteknya. H. Kerangka Berpikir 1. Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Yang Ditinjau Dari Jenis Kelamin Pada Siswa Kelas VIII Di Kota Yogyakarta Peran identitas jenis kelamin adalah salah satu pemahaman tentang kepribadian manusia bedasarkan jenis kelaminnya (laki-laki dan perempuan) dan mempenggaruhi perilaku dan nilai yang dikembangkan oleh individu. Perkembangan peran identitas jenis kelamin pada diri seseorang tidak bisa dilepas dari unsur biologis dan psikis. Banyak sifat dan ciri-ciri khas perempuan dan laki-laki yang membedakan antara kedua jenis ini, yaitu perbedaan dan kekhususan laki-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
laki dan perempuan sesuai dengan tujuan peranan masing-masing dan memberi makna kehidupan bagi kehidupan mereka masing-masing. Suatu pembedaan sangat terlihat pada prestasi mereka di sekolah, perempuan memiliki tingkat prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini disebabkan karena perempuan adalah peraih sukses yang ulet, sedangkan laki-laki adalah pesaing yang ulet (Santrock,2003). Perempuan sebagai peraih sukses yang ulet akan lebih rajin dalam belajar untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan, sedangkan laki-laki sebagai pesaing yang ulet dan kompetitif akan cenderung melakukan perbuatan apa saja untuk mencapai keinginannya tersebut. Adanya perbedaan sikap antara laki-laki dan perempuan dalam bersikap inilah yang membuat peneliti menduga bahwa ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari jenis kelamin. 2. Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Yang Ditinjau Dari Akreditasi Pada Siswa Kelas VIII Di Kota Yogyakarta Akreditasi adalah penilaian jenjang kualifikasi mutu sekolah negeri atau swasta oleh pemerintah. Jika sekolah memiliki akreditasi A maka sekolah tersebut akan mempunyai mutu pendidikan yang sangat baik, tetapi jika sekolah tersebut memiliki akreditasi B maka sekolah tersebut mempunyai akreditasi yang baik. Sekolah dengan akreditasi A akan selalu menjaga agar mutu pendidikan sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku, sehingga sekolah akan melakukan berbagai usaha misalnya sekolah ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
meminimalisir ketidakjujuran para siswa dalam ujian atau melarang siswa untuk mencontek. Dengan berbagai peraturan yang melarang siswa untuk mencontek tersebut membuat para siswa tidak berani untuk mencontek pada saat ujian. Berbeda dengan sekolah yang belum terakreditasi, sekolah yang belum terakreditasi mempunyai mutu pendidikan yang jauh berbeda dengan sekolah berakreditasi A, sehingga peraturan-peraturan di sekolah yang belum terakreditasi kurang ketat. Oleh sebab itu, peneliti menduga ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari akreditasi sekolah. I. Paradigma Penelitian Keterkaitan antara variabel-variabel penelitian dapat disusun dalam suatu paradigma sebagai berikut:
Jenis Kelamin: Laki-laki Perempuan Sikap Meyontek Para Siswa
Akreditasi: Akreditasi A,B,C dan Belum Terdaftar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
I. Hipotesis Penelitian 1. Hipotesis 1 Ho=Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari jenis kelamin.. Ha= Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari jenis kelamin. 2. Hipotesis 2 Ho= Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari akreditas sekolah. Ha= Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari akreditas sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Dalam penelitian ini siswa berperan sebagai responden. Menurut Subiyanto (1993:6) studi kasus adalah suatu perancangan penelitian dengan tujuan melakukan pengujian dengan cermat dan teliti terhadap suatu obyek penelitian berdasarkan suatu situasi ataupun kondisi tertentu dengan melihat kesesuaiannya dengan pernyataan atau nilai tertentu yang diikuti dan diamati dengan cermat dan teliti, Penelitian ini akan dilakukan di SMP dan hasil atau kesimpulan ini tidak bisa direalisasikan pada SMP-SMP lainnya di Yogyakarta sebab penelitian studi kasus merupakan jenis penelitian dengan karakteristik serta masalah yang mempunyai kaitan antara latar belakang dan kondisi nyata saat ini dari subyek yang diteliti. B. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 10 Yogyakarta, SMP Negeri 15 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus, SMP Bhineka Tunggal Ika.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari 2016 – April 2016. C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah mereka yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan serta terdaftar sebagai siswa di sekolah yang berakreditasi A,B,C atau belum terakreditasi. Siswa yang dipilih oleh peneliti adalah siswa yang berada di kelas VIII, karena peneliti berpendapat siswa yang berada di kelas VIII adalah siswa yang berada masa usia anak-anak menuju remaja sehingga memiliki emosi yang tidak stabil dan dapat mempenggaruhi bagaimana mereka bersikap. Menurut Bichler (1972) dalam buku perkembangan peserta didik, remaja berusia 12-15 tahun cenderung tidak toleren terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya sendiri yang disebabkan kurangnya percaya diri. Kurangnya kepercayaan diri inilah yang menyebabkan remaja pada usia tersebut dapat melakukan hal-hal yang negatif, misalnya menyontek untuk memperoleh nilai yang tinggi. Berdasarkan gambaran populasi yang diperoleh oleh peneliti, maka didapat sampel penelitian. Menurut Sugiono (2012: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut Yusuf (2014: 150), sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya. Jadi sampel adalah sebagian besar dari populasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
sesuai dengan karakter yang telah ditentukan. Oleh karena itu, sampel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki karakteristik di bawah ini, yaitu: 1. Laki-laki dan perempuan yang berada di kelas VIII yang berada pada usia anak-anak menuju remaja dan berusia 12-15 tahun. 2. Terdaftar sebagai siswa sekolah yang berakreditasi A,B,C, dan belum terakreditasi. Penelitian yang ideal mensyaratkan pengambilan sampel yang random
untuk
mendapatkan
sampel
yang
representatif.
Namun
keterbatasan yang dimiliki peneliti dalam hal tenaga, waktu, dan biaya menyebabkan peneliti memilih menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Teknik ini memilih sekelompok subjek yang berrdasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi, 2004). D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Menurut Sugiyono (2013:230) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data di mana partisipan/responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada peneliti. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Meidiana (2005) dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,9682. Instrumen yang dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
oleh Meidiana (2015) ini akan diuji kembali validitas dan reliabilitasnya sehingga instrument yang dikembangkan benar-benar valid reliable. Berikut ini adalah dimensi dan indikator sikap menyontek: Tabel 3.1 Operasional Variabel Sikap Menyontek No . 1.
2.
Konteks atau Aspek
Komponen Sikap
Item Favorable
Unfavorable
Bekerjasama dengan orang lain dalam mengerjakan ujian
Kognitif
1,2,3,35,48
9,21,28,39,50
Afektif Perilaku
13,22,31,40,54 6,26,37,44,57
5,19,24,42,59 8,15,33,46,53
Menggunakan 2 material yang tidak sah pada saat ujian
Kognitif
12,18,30,36,58
10,11,23,41,51
Afektif Perilaku
14,25,32,43,60 20,27,34,47,52
4,17,29,45,56 7,16,38,49,55
Setiap butir pernyataan dalam 4 (empat) pilihan kategori, yaitu meliputi SS (Sangat Setuju), S ( Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Keseluruhan item pernyataan yang dibuat dari item yang favorable dan item unfavorable. Item favorable adalah item-item yang menyatakan sikap positif atau mendukung perilaku mencontek, sedangkan item yang unfavorable adalah item-item yang menyatakan sikap negatif atau tidak mendukung adanya perilaku mencontek. Item-item disusun secara acak. Empat pilihan alternatif dalam item memiliki nilai tersendiri, yaitu untuk pernyataan favorable, respon SS diberi nilai 4, S diberi nilai 3, TS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
diberi nilai 2 dan STS diberi nilai 1, sedangkan unfavorable, respon SS diberi nilai 1, S diberi ilai 2, TS diberi nilai 3, dan STS diberi nilai 4. E. Pengujian InstrumenPenelitian 1. Uji Validitas Instrumen Menurut Sugiyono (2013:203) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment, sebagai berikut Sugiyono (2013:286):
∑ √
∑
∑ ∑
}
∑ ∑
∑
Keterangan: r = koefisien korelasi antara variabel X dengan Variabel Y Y = skor total dari seluruh item X = skor total dari setiap item N =jumlah responden ∑ =hasil kali X dan Y Jika nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir soal tersebut dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid. Nilai
dapat di hitung
dengan menggunakan sampel
sebanyak 146 responden dengan taraf signifikansi 5%, dari responden sebanyak 146 siswa tersebut dapat dilihat di tabel dengan cara menghitung:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Df= n-2 Keterangan: Df = degree of freedom (derajat bebas) n = jumlah responden Perhitungan
adalah sebagai berikut:
Df= 146-2 = 144 Tabel 3.2 Sebagian dari r tabel Df= n-2 144
Taraf Signifikansi sebesar 0,05 (5%) 0,1625
Jika nilai-nilai corrected item-total correlation setiap item lebih besar dari nilai
0,1625, maka item pertanyaan/pernyataan
dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai corrected item-total correlation setiap item lebih kecil
0,1625, maka item
pertanyaan/pernyataan dikatakan tidak valid. Pengujian validitas dilakukan secara serentak dengan jumlah responden sebanyak 146 siswa. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 10 Yogyakarta, SMP Negeri 15 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus, dan SMP Bhineka Tunggal Ika. Berikut ini disajikan hasil validitas item penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
a. Variabel Sikap Menyontek Siswa Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Sikap Menyontek No Item
r hitung
r tabel
Keterangan
Butir 1
0.428
0,1625
Valid
Butir 2
0.615
0,1625
Valid
Butir 3
0.417
0,1625
Valid
Butir 4
0.108
0,1625
Tidak valid
Butir 5
0.323
0,1625
Valid
Butir 6
0.502
0,1625
Valid
Butir 7
0.197
0,1625
Valid
Butir 8
0.358
0,1625
Valid
Butir 9
0.558
0,1625
Valid
Butir 10
0.428
0,1625
Valid
Butir 11
0.369
0,1625
Valid
Butir 12
-0.273
0,1625
Tidak valid
Butir 13
0.225
0,1625
Valid
Butir 14
0.608
0,1625
Valid
Butir 15
0.359
0,1625
Valid
Butir 16
0.535
0,1625
Valid
Butir 17
0.210
0,1625
Valid
Butir 18
0.248
0,1625
Valid
Butir 19
0.550
0,1625
Valid
Butir 20
0.621
0,1625
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
No Item
r hitung
r tabel
Keterangan
Butir 21
0.483
0,1625
Valid
Butir 22
-0.318
0,1625
Tidak valid
Butir 23
0.343
0,1625
Valid
Butir 24
0.451
0,1625
Valid
Butir 25
0.635
0,1625
Valid
Butir 26
0.523
0,1625
Valid
Butir 27
0.605
0,1625
Valid
Butir 28
0.498
0,1625
Valid
Butir 29
0.137
0,1625
Tidak valid
Butir 30
0.128
0,1625
Tidak valid
Butir 31
0.571
0,1625
Valid
Butir 32
0.592
0,1625
Valid
Butir 33
0.582
0,1625
Valid
Butir 34
0.638
0,1625
Valid
Butir 35
0.592
0,1625
Valid
Butir 36
-0.167
0,1625
Tidak valid
Butir 37
0.573
0,1625
Valid
Butir 38
0.532
0,1625
Valid
Butir 39
0.392
0,1625
Valid
Butir 40
0.617
0,1625
Valid
Butir 41
0.399
0,1625
Valid
Butir 42
0.488
0,1625
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
No Item
r hitung
r tabel
Keterangan
Butir 43
0.669
0,1625
Valid
Butir 44
0.673
0,1625
Valid
Butir 45
0.150
0,1625
Tidak valid
Butir 46
0.409
0,1625
Valid
Butir 47
0.629
0,1625
Valid
Butir 48
0.601
0,1625
Valid
Butir 49
0.582
0,1625
Valid
Butir 50
-0.441
0,1625
Tidak valid
Butir 51
0.456
0,1625
Valid
Butir 52
0.675
0,1625
Valid
Butir 53
0.476
0,1625
Valid
Butir 54
0.429
0,1625
Valid
Butir 55
0.456
0,1625
Valid
Butir 56
0.209
0,1625
Valid
Butir 57
0.684
0,1625
Valid
Butir 58
0.415
0,1625
Valid
Butir 59
0.350
0,1625
Valid
Butir 60
0.578
0,1625
Valid
Tabel
3.3
menunjukkan
bahwa
ada
beberapa
butir
pertanyaan/pernyataan tentang sikap menyontek adalah tidak valid karena nilai corrected item-total correlation <
= 0,1625). Butir
yang tidak valid antara lain 4, 12, 22, 29, 30, 36, 45, dan 50, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
ada beberapa butir pertanyaan/pertanyaan yang tidak valid maka dilakukan pengujian validitas ulang. Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Ulang 1 Instrumen Sikap Menyontek No Item
r hitung
r tabel
Keterangan
Butir 1
0.423
0,1625
Valid
Butir 2
0.623
0,1625
Valid
Butir 3
0.424
0,1625
Valid
Butir 5
0.326
0,1625
Valid
Butir 6
0.530
0,1625
Valid
Butir 7
0.197
0,1625
Valid
Butir 8
0.381
0,1625
Valid
Butir 9
0.580
0,1625
Valid
Butir 10
0.448
0,1625
Valid
Butir 11
0.399
0,1625
Valid
Butir 13
0.237
0,1625
Valid
Butir 14
0.600
0,1625
Valid
Butir 15
0.366
0,1625
Valid
Butir 16
0.531
0,1625
Valid
Butir 17
0.177
0,1625
Valid
Butir 18
0.249
0,1625
Valid
Butir 19
0.551
0,1625
Valid
Butir 20
0.620
0,1625
Valid
Butir 21
0.521
0,1625
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
No Item
r hitung
r tabel
Keterangan
Butir 23
0.372
0,1625
Valid
Butir 24
0.456
0,1625
Valid
Butir 25
0.648
0,1625
Valid
Butir 26
0.542
0,1625
Valid
Butir 27
0.628
0,1625
Valid
Butir 28
0.490
0,1625
Valid
Butir 31
0.556
0,1625
Valid
Butir 32
0.605
0,1625
Valid
Butir 33
0.596
0,1625
Valid
Butir 34
0.644
0,1625
Valid
Butir 35
0.607
0,1625
Valid
Butir 37
0.592
0,1625
Valid
Butir 38
0.527
0,1625
Valid
Butir 39
0.392
0,1625
Valid
Butir 40
0.614
0,1625
Valid
Butir 41
0.422
0,1625
Valid
Butir 42
0.489
0,1625
Valid
Butir 43
0.668
0,1625
Valid
Butir 44
0.692
0,1625
Valid
Butir 46
0.427
0,1625
Valid
Butir 47
0.638
0,1625
Valid
Butir 48
0.618
0,1625
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
No Item
r hitung
r tabel
Keterangan
Butir 49
0.584
0,1625
Valid
Butir 51
0.455
0,1625
Valid
Butir 52
0.685
0,1625
Valid
Butir 53
0.490
0,1625
Valid
Butir 54
0.433
0,1625
Valid
Butir 55
0.438
0,1625
Valid
Butir 56
0.168
0,1625
Valid
Butir 57
0.694
0,1625
Valid
Butir 58
0.421
0,1625
Valid
Butir 59
0.299
0,1625
Valid
Butir 60
0.595
0,1625
Valid
Tabel
3.4
setelah
menghapus
beberapa
butir
pertanyaan/pertanyaan yang tidak valid dan melakukan pengujian validitas ulang maka semua butir pertanyaan/pernyataan tentang sikap menyontek adalah valid karena nilai corrected item-total correlation > = 0,1625).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
2. Uji Reliabilitas Instrumen Jonathan Sarwono (2014:248) reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil pengukuran tertentu di setiap kali pengukuran dilakukan pada hal yang sama. Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan program komputer SPSS dengan teknik koefisien Alpha Cronbach yaitu dengan membelah item sebanyak jumlah itemnya. Semakin besar koefisien reliabilitas berarti semakin kecil kesalahan pengukuran maka semakin reliabel alat ukur tersebut. Sebaliknya, semakin kecil koefisien reliabilitas berarti semakin besar kesalahan pengukuran maka semakin tidak reliabel. Pengujian
realibitas
dalam
penelitian
ini
menggunakan
Cronbach’s Alpha, sebagai berikut Kountur (2003:158): ∑
α= Keterangan: a N
= cronbach’s alpha = banyaknya pertanyaan = variance dari pertanyaan = variance dari skor
Jika cronbach’s alpha lebih dari 0,6 maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel. Hasil pengujian reliabilitas variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual, variabel keterampilan berkomunikasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
variabel integritas pribadi, dan variabel minat belajar siswa tampak dalam tabel berikut: Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Sikap Menyontek
Nilai r hitung
Nilai r tabel
Status
0,943
0,6
Reliabel
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa instrumen penelitian untuk variabel sikap menyontek adalah reliabel (keseluruhan nilai r hitung atau cronbach’s alpha > 0,6). 3. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Data Deskripsi data digunakan peneliti untuk menggambarkan karakter suatu data yang berasal dari populasi penelitian pada variabel sikap. Menurut Kountor (2003:104) penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif atau pemaparan. Data hasil kuesioner dideskripsikan dengan Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP II), karena jika dibandingkan dengan PAP tipe I, PAP tipe II memiliki passing score lebih rendah yaitu pada persentil 56. Tuntutan pada persentil 56 sering disebut sebagai presentil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
minimal, karena passing score pada presentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Perlu kiranya diperhatikan bahwa passing score pada presentil kurang dari 56 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score tersebut telah keluar dari presentil minimal dan maksimal. Namun, terbuka kesempatan untuk menentukan passing score pada daerah presentil 56 dan 65, asalkan penentuan passing score tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan. Nilai presentil PAP tipe II adalah sebagai berikut (Masidjo, 1995:157): Tabel 3.6 Nilai Presentil PAP Tipe II Nilai Presentil
Kategori Kecenderungan Variabel
81%-100%
Sangat Tinggi
66%-80%
Tinggi
56%-65%
Sedang
46%-55%
Rendah
<46%
Sangat Rendah
PAP tipe II ini pada umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor tertinggi 4 dan skor terendah 1, maka dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
itu untuk mendiskripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus
dilakukan
adalah
menemukan
skor
interval
dengan
memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus: Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai presentil x (skor tertinggi yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai)] Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut: a. Variabel Sikap Menyontek Para Siswa Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 52 = 208 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 52= 52 Skor: 52+81% (208-52) = 178,36 dibulatkan 178 52+66% (208-52) = 154,96 dibulatkan 155 52+56% (208-52) = 139,36 dibulatkan 139 52+46% (208-52) = 123,76 dibulatkan 124 52+0% (208-52) = 52 Data
perhitungan
di
atas
dapat
disimpulkan
kecenderungan variabel berikut: Tabel 3.7 Rentang Tingkat Sikap Menyontek Siswa No.
Interval Skor
Kategori
1
178-208
Sangat Tinggi
2
155-177
Tinggi
3
139-154
Sedang
4
124-138
Rendah
kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
No.
Interval Skor
Kategori
5
52-123
Sangat Rendah
2. Pengujian Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan analisis data akan digunakan program computer yaitu SPSS 17.00. Yang dapat menunjukkan normalitas data. Kriteria yang ditetapkan yaitu: a. Jika koefisien sig pada output Kolmogorov-Smirnov test > dari alpha 5% (0.05) maka data berdistribusi normal. b. Jika koefisien sig pada output Kolmogorov-Smirnov test < dari alpha 5% (0.05) maka data tidak berdistribusi normal. 3. Uji Homogenitas Varian Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah kelompok mempunyai varian yang homogen atau sama (Santoso,2003). Caranya adalah dengan melihat nilai probabilitas Levene’s Test for Equality of Variance dari program SPSS for windows versi 17,0. Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 (p>0,05) maka kelompok sampel mempunyai varian sama dan jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 (p<0,05) maka kelompok sampel mempunyai varian yang tidak sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
4. Uji Hipotesis Hipotesis yang diuji adalah ada perbedaan sikap menyontek yang ditinjau dari jenis kelamin dan akreditasi sekolah. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan dengan alat bantu SPSS for windows versi 17,0, pengujiannya antara lain: a.
Mann-Whitney Uji mann-whitney berfungsi sebagai pengujian signifikan hipotesis komparatif dua kelompok data independent.
b. Kruskal-Wallis Uji kruskal wallis sebagai pengujian signifkan hipotesis komparatif lebih dari dua kelompok dataindependent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM A. SMP Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta adalah sekolah yang membangun pribadi yang humanis, serta membekali kecerdasan di bidangnya, dengan kesadaran; Perdamaian, Cinta dan Persahabatan. Sekolah ini beralamatkan di jalan Poncowinatan No. 16 , Yogyakarta dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa. B. SMP Negeri 10 Yogyakarta SMP Negeri 10 beralamatkan di jalan Jalan Tritunggal No.2, Yogyakarta. SMP Negeri 10 merupakan salah satu sekolah yang didirikan Pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 478/0/1977 Tanggal 25 Oktober 1977 terhitung mulai 1 April 1977. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (waktu itu Bapak Drs. Susanto Martodiharjo) menunjuk SMP 9 Yogyakarta di bawah asuhan Bapak Y.B. Soekarsono B.A. untuk mengurusi dan mengelola SMP 10 Yogyakarta. Kepala Sekolah SMP 10 Yogyakarta dirangkap oleh Kepala Sekolah SMP 9 Yogyakarta untuk tahun ajaran pertama. Jumlah siswa yang diterima 87 orang terdiri atas 54 siswa putra dan 33 siswa putri, menempati dua ruang kelas. Tenaga edukasi dan administrasi masih bersama dengan
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
tenaga edukasi dan administrasi SMP 9 Yogyakarta. Kegiatan belajar mengajar diselenggarakan pada siang atau sore hari menempati lokal gedung SMP 9 Yogyakarta, berhubung pada saat itu sarana gedung dan segala fasilitas belum selesai, masih dalam proses pembangunan. SMP Negeri 10 Yogyakarta memiliki visi yaitu terwujudnya insan yang bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, dan berbudaya dan memiliki misi yaitu mengembangkan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, bersih, sehat, dan terpelihara, mewujudkan perilaku siswa yang dilandasi nilai-nilai agama dan budaya, menciptakan suasana kerja yang sinergis antara pimpinan, guru, dan tenaga kependidikan, mengembangkan sistem tata kelola sekolah yang transparan, efisien, efektif, dan akuntabel, dan menjalin hubungan yang sinergis antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Saat ini SMP Negeri 10 memiliki siswa sebanyak 511 siswa. C. SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta SMP Kristen Kalam Kudus beralamatkan di jalan Jambon No 41 Tegalrejo Yogykarta. Sekolah ini memiliki visi yaitu terbangunnya manusia utuh yang takut akan Tuhan, mandiri dan berguna bagi dunia dan memiliki misi yaitu mengajak peserta didik untuk memiliki hati yang takut kepada Tuhan, membimbing peserta didik supaya mengasihi sesama manusia dan menghargai lingkungan alam ciptaan Tuhan, membina peserta didik bertumbuh menjadi manusia yang sehat mental, berbudi pekerti luhur dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
bertanggung jawab, memberikan pengetahuan yang berkualitas kepada peserta didik sesuai tuntutan perkembangan zaman, melengkapi peserta didik dengan ketrampilan
yang
berkualitas
sesuai
kebutuhan
dan
potensi
untuk
pengembangan diri, dan membimbing peserta didik supaya mengasihi sesama manusia dan menghargai lingkungan dan ciptaan Tuhan. Saat ini sekolah ini memiliki siswa sebanyak 153 siswa. D. SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP Negeri 15 Yogyakarta berada di Jalan Tegal Lempuyangan No.61, Danurejan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini mempunyai visi yaitu “Teguh dalam Iman, Santun dalam laku, Unggul dalam ilmu, Terampil dalam karya, Hijau dalam nuansa” dan memiliki misi yaitu mengembangkan sekolah
berwawasan
mengembangkan
mutu
penghayatan
dan
keunggulan, terhadap
menumbuhkan
agama
yang
dan
dianut,
menumbuhkembangkan rasa cinta seni dan olah raga sehingga mampu meraih prestasi yang lebih baik, membekali
jiwa
kewirausahaan
dan
kemandirian dalam menghadapi persaingan global, membekali keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, meningkatkan mutu media, sarana dan prasarana belajar serta kegiatan siswa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, dan lingkungan sekolah yang asri, bersih, nyaman dan bersahaja. Saat ini sekolah memiliki siswa sebanyak 1014 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Data penelitian ini terdiri dari sikap siswa terhadap perilaku menyontek dan jenis kelamin siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Yogyakarta, SMP Negeri 15 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus, dan SMP Bhineka Tunggal Ika,serta akreditas sekolah dari SMP Negeri 10 Yogyakarta, SMP Negeri 15 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus, dan SMP Bhineka Tunggal Ika. Data sikap siswa terhadap perilaku menyontek dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan sebanyak 146 eksemplar. A. Deskripsi Data Dalam penelitian ini variabel yang digunakan peneliti berjumlah 3 variabel, yaitu sikap siswa terhadap perilaku menyontek, jenis kelamin, dan akreditasi
sekolah.
Variabel-variabel
tersebut
akan
dideskripsikan
berdasarkan PAP tipe II. 1. Deskripsi Responden Penelitian a. Asal Sekolah Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah No 1 2 3 4
Asal Sekolah SMPNegeri15 Yogyakarta SMPNegeri10 Yogyakarta SMPKristen Kalam Kudus SMP Bhinneka Tunggal Ika Jumlah
58
F 33 62 30 21 146
Frekuensi Relatif 23 % 42 % 21 % 14 % 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden dalam penelitian adalah 146 siswa. Rinciannya sebagai berikut : 33 siswa (23%) dari SMP Negeri 15 Yogyakarta, 62 siswa (42%) dari SMPNegeri10 Yogyakarta, 30 siswa (21%) dari SMPKristen Kalam Kudus, dan 21 siswa (14%) dari SMPBhinneka Tunggal Ika. b. Status Sekolah Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah No
Asal Sekolah
Status
1 2 3 4
SMPNegeri15 Yogyakarta SMPNegeri10 Yogyakarta SMPKristen Kalam Kudus SMP Bhinneka Tunggal Ika Jumlah
Negeri Negeri Swasta Swasta
F 95 51 146
Frekuensi Relatif 65 % 35 % 100%
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden penelitian ini adalah 146 yang terdiri dari 95 siswa (65 %) dari SMP negeri dan 51 siswa (35 %) dari SMP swasta. Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari SMP negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
c. Jenis Kelamin Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin No 1 2
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
F 68 78 146
FR 47% 53% 100%
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden penelitian ini adalah 146 yang terdiri dari 68 siswa (47%) berjenis kelamin laki-laki dan 78 siswa (53%) berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan. d. Akreditasi Sekolah Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jumlah Sekolah Berdasarkan Akreditasi No 1 2 3
Akreditas Sekolah A B BT Jumlah
F 95 21 30 146
FR 65% 14% 21% 100%
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa jumlah sekolah yang menjadi responden penelitian ini adalah 146 yang terdiri dari 95 siswa (65%) berasal dari sekolah yang berakreditasi A, 21 siswa (14%) berasal dari sekolah yang berakreditasi B dan 30 siswa (21%) berasal dari sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
yang belum berakreditasi. Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari sekolah yang berakreditasi A. 2. Deskripsi Variabel Penelitian a. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Jumlah pertanyaan kuesioner yang dinyatakan valid sebanyak 52 butir dari 60 butir. Jadi jumlah butir pertanyaan/pernyataan kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian sebanyak 52, jumlah skor maksimum yang dicapai adalah 52 x 4= 208, sedangkan untuk skor minimum adalah 52 x 1= 52. Berikut tabel perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh: Tabel 5.5 Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek No 1 2 3 4 5
Frekuensi 0 0 0 4 142 Jumlah
Presentasi (%) 0% 0% 0% 3% 97 % 100 %
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, tinggi, dan sedang,
4 siswa (3%) mempunyai persepsi sikap
menyontek dengan kategori rendah, dan 142 siswa (97%) mempunyai persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil = 91,8; nilai tengah (median) = 95; dan nilai modus = 103. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah. b. Sikap Siswa Laki-laki dan perempuan Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan dari data 4 sekolah
yaitu SMP Negeri 15
Yogyakarta, SMP Negeri 10 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus, SMP Bhineka Tunggal Ika terdapat 68 laki-lakidan 78 perempuan. Berikut tabel perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh: Tabel 5.6 Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa laki-laki Terhadap Perilaku Menyontek No 1 2 3 4 5
Frekuensi 0 0 0 2 66 Jumlah
Presentasi (%) 0% 0% 0% 3% 97 % 100 %
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, tinggi, dan sedang, 2 siswa laki-laki (3%) mempunyai persepsi sikap menyontek dengan kategori rendah, dan 66 siswa (97%) mempunyai persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Tabel 5.7 Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Perempuan Terhadap Perilaku Menyontek No 1 2 3 4 5
Frekuensi 0 0 0 2 76 Jumlah
Presentasi (%) 0% 0% 0% 3% 97 % 100 %
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, tinggi, dan sedang, 2 siswa (3%) mempunyai persepsi sikap menyontek dengan kategori rendah, dan 76 siswa (97%) mempunyai persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah. c. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau Dari Akreditasi Tabel 5.8 Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Akreditasi A No 1 2 3 4 5
Frekuensi 0 0 0 0 95 Jumlah
Presentasi (%) 0% 0% 0% 0% 100 % 100 %
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, tinggi, dan sedang, 95 siswa (100%) mempunyai persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah. Tabel 5.9 Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Akreditasi B No 1 2 3 4 5
Frekuensi 0 0 0 2 19 Jumlah
Presentasi (%) 0% 0% 0% 10% 90% 100 %
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, tinggi, dan sedang, 2 siswa (10%) mempunyai persepsi sikap menyontek dengan kategori rendah, dan 19 siswa (90%) mempunyai persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah. Tabel 5.10 Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Akreditasi BT No 1 2 3 4 5
Frekuensi 0 0 0 2 28 Jumlah
Presentasi (%) 0% 0% 0% 7% 93 % 100 %
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, tinggi, dan sedang, 2 siswa (7%) mempunyai persepsi sikap menyontek dengan kategori rendah, dan 28 siswa (93%) mempunyai persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah. B. Pengujian Prasyarat Analisis Data 1. Pengujian Normalitas a. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Yang Berakreditasi A Tabel 5.11 Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Yang Berakreditasi A
Sikap N
95
Normal Parameters
a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
89.93 17.317
Absolute
0.131
Positive
0.076
Negative
-0.131
Kolmogorov-Smirnov Z
1.277
Asymp. Sig. (2-tailed)
0.077
Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
yang berakrditasi A diperoleh asymptotic sig (2 tailed)= 0,077. Karena asymptotic sig (2 tailed)>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah yang berakrditasi A berdistibusi normal.
b. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Yang Berakreditasi B Tabel 5.12 Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Yang Berakreditasi B
Sikap
N Normal Parameters
21 a,,b
Most Extreme Differences
Mean
101.48
Std. Deviation
15.181
Absolute
0.165
Positive
0.165
Negative
-0.116
Kolmogorov-Smirnov Z
0.756
Asymp. Sig. (2-tailed)
0.617
Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah yang berakrditasi B diperoleh asymptotic sig (2 tailed) = 0,617. Karena asymptotic sig (2 tailed) > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah yang berakrditasi B berdistibusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
c. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Yang Belum Terakreditasi Tabel 5.13 Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Yang BelumTerakreditasi
sikap N
30 a,,b
Normal Parameters
Mean
90.97
Std. Deviation Most Extreme Differences
20.900
Absolute
0.118
Positive
0.087
Negative
-0.118
Kolmogorov-Smirnov Z
0.645
Asymp. Sig. (2-tailed)
0.800
Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah yang belum terakreditasi diperoleh asymptotic sig (2 tailed) = 0,800. Karena asymptotic sig (2 tailed) > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan
berdistibusi normal.
sekolah
yang
belum
terakreditas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
d. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki Tabel 5.14 Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-Laki
sikap N
68 a,,b
Normal Parameters
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
89.44 19.590
Absolute
0.087
Positive
0.073
Negative
-0.087
Kolmogorov-Smirnov Z
0.721
Asymp. Sig. (2-tailed)
0.676
Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin laki-laki diperoleh asymptotic sig (2 tailed) = 0,676. Karena asymptotic sig (2 tailed) > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin laki-laki berdistibusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
e. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Perempuan Tabel 5.15 Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Perempuan
sikap N Normal Parametersa,,b
78 Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
93.86 16.657
Absolute
0.103
Positive
0.062
Negative
-0.103
Kolmogorov-Smirnov Z
0.911
Asymp. Sig. (2-tailed)
0.377
Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin perempuan diperoleh asymptotic sig (2 tailed) = 0,377. Karena asymptotic sig (2 tailed) > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin perempuan berdistibusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
2. Pengujian Homogenitas a. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi Tabel 5.16 Hasil Uji Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi Levene Statistic
df1
1.713
df2 2
Sig.
143
0.184
Hasil pengujian homogenitas Levene’s Test for Equality of Variance untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi diperoleh nilai probabilitasnya= 0,184. Karena nilai probabilitasnya > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi adalah identik. b. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.17 Hasil Uji Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Levene Statistic 4.551
df1
df2 1
144
Sig. 0.035
Hasil pengujian homogenitas Levene’s Test for Equality of Variance untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin diperoleh nilai probabilitasnya= 0,035.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Karena nilai probabilitasnya > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin adalah tidak identik. C. Pengujian Hipotesis Berdasarkan pengujian
prasyarat analisis data diketahui data
mengenaisikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah yang berakreditas A berdistribusi normal, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah yang berakreditas B berdistribusi normal, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah yang belum terakreditas berdistibusi normal, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin laki-laki berdistribusi normal, dan data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin perempuan berdistribusi normal,sedangkan untuk pengujian homogenitas, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditas adalah identik dan data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin adalah tidak identik. Berdasarkanhasilpengujiantersebut terdapat variabel yang tidak identik atau homogen. Oleh karena itu, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitianini adalah Man Whitney (dua kelompok data) dan Kruskal Wallis (lebih dari dua kelompok data) yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
1. Pengujian Hipotesis Man Whitney dan Kruskal Walls a. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin. Ho=Tidak
ada
perbedaan
sikap
siswa
terhadap
perilaku
menyontek yang ditinjau dari jenis kelamin.. Ha1= Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari jenis kelamin. Tabel 5.18 Hasil Uji Man Whitney Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan JenisKelamin
JK
N
sikap LAKI-LAKI PEREMPUAN Total
Mean Rank
Sum of Ranks
68
68.40
4651.50
78
77.94
6079.50
146
sikap Mann-Whitney U
2305.500
Wilcoxon W
4651.500
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-1.360 0.174
Berdasarkan tabel 5.12 tampak bahwa nilai asymp sig adalah 0,174, karena nilai asymp sig > dari 0,05 maka Ho diterima. Hal ini bearti tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
menyontek berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. b. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi sekolah Ho=Tidak
ada
perbedaan
sikap
siswa
terhadap
perilaku
menyontek yang ditinjau dari akreditasi sekolah. Ha2= Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari akreditasi sekolah. Tabel 5.19 Hasil Uji Kruskal Walls Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi Sekolah
Akreditas sikap
N
Mean Rank
A
95
69.79
B
21
92.17
BT
30
72.18
Total
146
Sikap Chi-Square Df Asymp. Sig.
4.855 2 0.088
Berdasarkan tabel 5.13 tampak bahwa nilai asymp sig adalah 0,088, karena nilai asymp sig > dari 0,05 maka Ho diterima. Hal ini bearti tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
menyontek berdasarkan akreditasi sekolah antara akreditas A,B, dan belum terakreditasi. D. Pembahasan 1. Tidak Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan data dari hasil penelitian bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan dengan hasil (Asymp. Sig= 0,174 >α 0,05). Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, maka dapat diartikan tidak ada perbedaan sikap antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Seperti yang dikatakan oleh Santrock (2003) bahwa perempuan sering dikatakan kurang kompeten daripada siswa laki-laki, sehingga membuat siswa perempuan menjadi kurang percaya diri dibandingkan dengan siswa laki-laki dalam kemampuan intelektual umum dan memiliki harapan yang rendah untuk berhasil pada kegiatan akademis. Hal tersebut dapat juga memicu siswa perempuan untuk berusaha lebih keras lagi agar dapat mencapai kesuksesan. Dalam melakukan usahanya tersebut siswa perempuan dapat melakukan berbagai cara seperti
menyontek.
Begitu
pula
siswa
laki-laki
mempunyai
kecenderungan juga terhadap menyontek karena siswa laki-laki memiliki masalah dalam hal belajar. Siswa laki-laki memiliki jiwa kompeten yang tinggi, sehingga membuat siswa laki-laki memiliki cara untuk mendapat nilai yang baik dengan cara menyontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Jika dilihat dari nilai mean rank antara siswa perempuan dan siswa laki-laki memiliki angka yang tidak jauh berbeda, ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara sikap menyontek siswa perempuan dan siswa laki-laki. 2. Tidak Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi Sekolah Berdasarkan data dari hasil penelitian bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah yang berakreditasi ditunjukkan dengan hasil (Asymp. Sig= 0,088 >α 0,05). Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, maka dapat diartikan bahwa sekolah dengan peringkat akreditasi A (sangat baik) menunjukkan bahwa sekolah tersebut merupakan lembaga pendidikan yangterjamin mutunya dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar nasional
yang
ditetapkan
pemerintah.
Sekolah
dengan
mutu
penyelenggaraan pendidikan yang „‟amat baik‟‟ tentu mampu menghasilkan sumber daya manusiayang baik dengan perolehan prestasi yang bagus pula. Dengan kata lain, sekolahdengan nilai akreditasi A (sangat baik) seharusnya mampu menjamin bahwasiswa sebagai peserta didik mampu mendapatkan prestasi akademik yang baik juga. Dalam usaha mempertahankan mutu pendidikannya, sekolah membuat program misalnya meningkatkan saran dan prasarana, meningkatkan sumber daya pendidik, dan berbagai peraturan yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik mempunyai perilaku yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
baik dan juga berprestasi. Sebagai contoh sekolah membuat peraturan yang melarang keras siswa untuk menyontek pada saat ujian dan memberikan hukuman kepada peserta didik yang melanggar peraturan tersebut. Peraturan seperti ini akan membiasakan peserta didik untuk bersikap jujur pada saat ujian. Jika dibandingkan sekolah yang memiliki akreditasi A dengan sekolah yang memiliki akreditasi B, maka akan terlihat perbedaan yaitu sekolah yang berakreditasi A sudah memiliki mutu pendidikan yang “sangat baik” dengan didukung dengan standar isi, sarana prasarana, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga pendidik, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian yang sangat baik. Sedangkan
sekolah yang memiliki
akreditasi B belum memiliki mutu pendidikan yang sebaik sekolah berakreditasi A. Sekolah yang berakreditasi B perlu meningkatkan standar-standar yang harus dipenuhi untuk mendapatkan akreditasi A. Melalui perbedaan tersebut maka akan berdampak pada peserta didik. Jika dibandingkan sekolah yang memiliki akreditasi A dengan sekolah yang belum memiliki akreditasi akan terlihat perbedaan yang sangat jauh, karena sekolah yang belum terakreditasi belum memiliki standar-standar yang ditetapkan oleh Badan Akreditas Nasional. Jika dibandingkan sekolah yang memiliki akreditas B dengan sekolah yang belum terakreditasi tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh, kedua sekolah ini perlu meningkatkan standar-standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
yang diperlukan Badan Akreditasi Sekolah agar dapat memperoleh akreditasi A. Melihat penjelasan di atas terlihat berbagai perbedaan antara sekolah yang berakreditasi A,B, dan sekolah belum terakreditas, akan tetapi jika dilihat dari nilai mean rank sekolah berakreditasi A menunjukkan perilaku menyontek siswa lebih kecil dari sekolah yang berakreditasi B, namun sekolah yang berakreditasi BT lebih kecil daripada sekolah yang berakreditasi B, hal ini dikarenkan sekolah yang belum terakreditasi sedang berusaha memperbaiki standar-standar yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional untuk mendapatkan akreditasi yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin dan akreditasi sekolah maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai (Asymp. Sig= 0,174 > α 0,05). 2. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai (Asymp. Sig= 0,088> α 0,05). B. Keterbatasan Dalam melakukan penelitian ini, penulis menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini. 1. Informasi jumlah siswa yang berbeda dari pihak dinas dan pihak sekolah. 2. Ketidak hadiran siswa juga menjadi hambatan penulis karena kuisoner yang diterima tidak sesuai yang diharapkan. C. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
1. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin, maka saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: a. Penulis menyarankan agar siswa SMP Negeri 10, SMP Negeri 15 SMP Kalam kudus dan SMP Bhineka Tunggal Ika terutama siswa perempuan diharapkan bisa memiliki tanggung jawab sebagai siswa agar mengurangi sikap menyontek para siswa perempuan b. Penulis juga menyarankan kepada siswa laki-laki SMP Negeri 10, SMP Negeri 15 SMP Kalam kudus dan SMP Bhineka Tunggal Ika untuk mempertahankan sikap tidak menyontek. c. Pihak sekolah dapat memberikan perhatian yang lebih kepada siswa perempuan dan memberikan hukuman jika ada siswa yang ketahuan menyontek agar siswa yang menyontek memiliki efek jera. 2. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan akreditasi sekolah, maka saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: a. Untuk sekolah yang memiliki akreditasi A : Sekolah yang memiliki akreditasi A sudah memiliki mutu pendidikan
yang sangat
baik,
tetapi
sekolah
juga
harus
mempertahankan dan meningkatkan standar isi, sarana prasarana, standar kompetensi, standar pendidikan dan tenaga pendidik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian agar dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas. b.
Untuk sekolah yang memiliki akreditasi B: Sekolah yang memiliki akreditasi B, perlu memperbaiki beberapa standar yang ditetapkan Badan Akreditasi Nasional untuk mencapai akreditasi A. Peneliti memberikan saran agar sekolah yang berakreditasi B terlebih dahulu memperbaiki standar pendidik dan tenaga pendidik, lalu menambah sarana prasarana yang ada di sekolah.
c. Untuk sekolah yang belum terakreditas: Sekolah yang belum memiliki akreditas harus berjuang keras untuk memperbaiki standar-standar yang sudah ditetapkan Badan Akreditasi Nasional. Peneliti memberikan saran agar sekolah tersebut rutin melakukan evaluasi dan sedikit demi sedikit memperbaiki berbagai standar-standar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka Agustin, Mubiar. 2011. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama Arikunto, Suharsimi. 1988. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: PT BINA AKSARA Azwar, Zaifuddin. 2005. Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar ----------------------. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Alvianto, Candra. 2008. Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Perilaku Mencontek. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Tidak diterbitkan. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Gunarsa & Gunarsa. 1991. Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Margono. S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Meidiana. 2005. Perbedaan Sikap Antara Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan terhadap Perilaku Mencontek dalam Ujian di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. tidak diterbitkan.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Mujahidah. 2009. Perilaku Menyontek Laki-laki dan Perempuan. Studi Meta Analisis. Jurnal Psikologi. Vol. 2 (2) Pihatnaningtyas, T.K. 2014. Perilaku Menyontek Ditinjau dari Konsep Diri dan Efikasi Diri pada Siswa Kelas X SMA Negeri “X”. Skripsi. UIN Sunankalijaga. Yogyakarta. Tidak diterbitkan. Purnamasari. D. 2013. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kecurangan Akademik pada Mahasiswa. Educational Psichology Journal. Vol. 2 (1) Samani. M. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya. Santrock, J.W., 2003. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga Santrock, J.W., 2007. Perkembangan Remaja. Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga Santrock, John W., 2009. Psikologi Pendidikan Educational Psychology. Edisi Ketiga buku 1. Jakarta: Salemba Humanika. Santrock, John W., 2014. Psikologi Pendidikan Educational Psychology. Edisi Kelima buku 1. Jakarta: Salemba Humanika. Saptono, 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter. Penerbit Erlangga Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta Sunarto & Hartono Agung. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Sukarmin, Y. 2009. Sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal Cakrawala Pendidikan. Th. XXVIII, No. 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada Veronikha, M. 2013. Hubungan antara Moral Judgment Maturity dengan Perilaku Menyontek pada Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Surakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. Vol 2. No. 4. Walgito, B. 1999. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo. Wijaya, K. dan Dedi, D. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks. Yusuf, A. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group. Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya www.komunitasairmataguru.blogspot.co.id/2011/03/laporan-lengkap-kecuranganun-2007.html (diunduh 25 Januari 2016, pukul 11.00) http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/Permendikbud%20%20No%2029 %20Tahun%202005%20BAN-SM.pdf (diunduh 3 maret 2016, pukul 16.45) http://bansm.or.id/konten/instrumen-smp-mts (diunduh 14 Maret 2016, pukul 01.00) (http://www.pendidikan-diy.go.id) (diunduh 14 Maret 2016, pukul 02.00)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 4 2 1 2 3 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1
2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 3 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 4 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1
3 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 4 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 3 2 1 2 4 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 1 1 2
5 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 4 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 4 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 4 1 1 2 1 3 3 3 2 4 4
6 1 1 1 1 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 3 2 3 3 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 3 1 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 1
7 1 1 1 1 4 3 1 2 2 1 3 4 1 3 3 2 2 3 1 3 1 2 4 4 3 3 2 1 1 2 2 1 1 3 1 1 2 2 2 3 2 2 3 3 1 1 2 2 1 1 2 1 3 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2 1 4 4 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 4 2 1 3 2 1
8 1 1 2 1 1 2 1 2 1 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 4 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 3 3 3 1 1 3
9 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 1 2 3 2 1 1 4 1 1 1 3 2 2 1 1 2 1 2 1 1 3 2 1 1 2 1 4 1 1 2 1 2 1 3 1 1 2 2 3 3 2 1 1 1
10 1 1 1 1 1 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 4 3 2 2 2 2 1 1 4 2 1 2 2 4 3 2 1 2 2 2 1 1 2 3 1 4 2 2 1 1 1 2 2 3 4 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2 1
11 1 1 1 1 1 3 3 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 3 4 2 2 1 1 1 4 2 1 2 3 2 3 1 1 2 3 2 1 1 1 3 1 4 2 4 1 1 2 2 1 3 3 1 4 2 3 3 4 3 2 3 2 2
13 1 4 1 3 2 4 1 3 1 2 3 3 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 1 2 3 3 3 2 3 3 1 4 1 2 2 2 2 2 4 3 4 3 3 4 1 2 4 1 2 1 3 2 2 3 4 2 2 2 4 2 4 2 1 3 3 2 1 2 1 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 4 1 4 2 1
14 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 1 4 2 2 1 2 4 1 4 1 1
15 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 4 2 2 2 1 3 1 1 4 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 4 3 1 3 2 4 4 4 2 2 4 2 2 3 2 2 2 3 4 3 4 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2 4 4 1 1 2 2 2 4 2 3 4 3 4
16 1 1 4 1 1 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 3 2 2 3 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 4 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 3 1 1 3 1 2 2 3 4 3 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2
17 1 2 4 1 1 1 2 2 1 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 4 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 3 1 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2
18 1 2 1 3 3 2 3 2 4 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 3 1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 3 1 2 4 2 2 4 2 3 3 3 1 2
19 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2
20 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 1 1 3 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 4 1 2 2 2 1 1 1 2 1 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 3 1 1 2 1
21 1 3 1 1 1 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 4 2 2 2 3 2 1 1 2 1 2 2 2 2 3 4 1 3 2 2 1 2 2 3 1 1 2 2 4 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 2 1 1 2 2
23 1 1 1 1 1 2 3 2 1 3 1 1 3 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 2 1 2 3 1 1 2 2 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 1 2 2 3 2 3 4 2 2 3 4 2 1 1 2 2
24 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2
25 1 1 1 1 1 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 3 2 1 2 2 2
26 1 2 1 1 1 3 1 2 1 2 3 3 2 2 2 2 1 1 3 2 1 1 1 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 3 2 1 3 1 2 2 3 1 2 1 1 1 1 3 1 2 2 2 3 2 2 1 1 4 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3 3 1 2 1
27 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 1 2 2 1 1 1 1
SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA Butir 28 31 32 33 34 35 37 38 39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 4 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 1 4 4 1 3 4 1 1 4 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 4 4 2 1 4 3 3 3 4 2 1 4 2 4 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 3 4 3 3 2 2 2 2 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 3 3 1 3 2 2 2 2 3 1 1 2 1 1 1 2 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 4 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
40 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 4 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2
41 2 2 1 1 1 3 3 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 3 2 2 1 3 4 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 3 4 1 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 1 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 2 2 2 1 2 1
42 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 3 2
43 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 4 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1
44 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 3 3 1 1 1 1 1 3 1 2 2 2 3 2 2 3 1 1 2 1 1 2 1 3 2 3 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 4 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1
46 1 2 4 1 1 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 4 3 3 1 1 1 1 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 1 2 1 2 1 3 2 4 2 2 2 4 1 2 2 1 1 2 2 4 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 3 1 2 2
47 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 3 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 3 2 3 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1
48 1 3 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 1 3 3 1 1 1 1 1 2 1 3 2 1 3 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1
49 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 4 3 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1
51 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 3 3 2 2 2 1 1 2 2 1 1 3 1 3 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1
52 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 4 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1
53 1 1 4 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 4 3 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 3 1 2 3 2 3 3 2 3 1 1 2 2 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2 1 2 1 2 3 2 4 3 2 3 3 2 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 2 2
54 1 1 4 1 1 2 1 2 3 4 2 2 3 2 4 2 1 1 3 2 1 1 1 2 2 2 2 3 3 1 1 4 1 1 1 4 3 2 1 2 2 4 3 3 1 1 3 1 1 4 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 4 1 2 3 2 3 4 1 2 2 2 2 3 2 2 3 1 4 2 1 1 2 2
55 1 1 4 1 1 1 1 2 2 3 1 2 2 3 2 2 1 4 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 1 4 2 2 1 3 3 1 2 3 1 2 2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2
56 2 1 2 4 4 1 1 2 2 4 1 1 2 2 2 2 1 4 1 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 1 2 1 1 1 3 2 2 3 4 2 3 1 1 1 2 2 4 2 1 2 2 1 1 2 2 2 4 1 1 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 1
57 1 1 1 1 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 3 3 2 3 2 2 1 1 1 1 1 3 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 1 1 1 3 1 2 2 2 4 4 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 4 2 3 2 2 2
58 2 2 1 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 4 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 4 1 4 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 4 2 2 2 1 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 4 2 4
59 2 1 3 1 1 1 2 2 1 3 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 4 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 1 1 2 1 4 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 3 3 1
60 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1 3 2 2 4 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 1 1 1
57 78 83 62 65 108 78 104 69 90 89 93 112 106 97 95 58 74 73 100 63 57 75 116 113 111 104 108 110 64 62 66 56 69 86 64 103 105 96 133 107 101 119 83 58 63 96 62 89 75 110 91 115 124 77 107 101 107 73 67 84 106 58 103 126 88 119 120 90 109 96 103 89 121 94 84 113 89 125 116 81 93 90 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
12356789 22112311 24323222 21222111 11122414 42232411 21422311 22222222 22212211 12212312 31111211 22343323 21211211 12212211 22322222 22212122 22232433 22233233 11332132 11122311 21141211 11241131
10 11 4 4 2 2 2 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 3 3 4 3 3 1 1 4 2 2 3 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2
13 3 3 2 1 2 1 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 4 1 4 2 1
14 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 1 4 2 2 1 2 4 1 4 1 1
15 3 4 2 3 3 2 3 2 4 4 1 1 2 2 2 4 2 3 4 3 4
16 1 3 1 1 3 1 2 2 3 4 3 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2
17 1 2 2 2 3 1 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2
18 2 2 2 1 2 2 3 2 3 1 2 4 2 2 4 2 3 3 3 1 2
19 1 2 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2
20 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 3 1 1 2 1
21 23 1 1 2 2 2 1 4 1 3 1 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 4 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2
24 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2
25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 3 2 1 2 2 2
SMP BHINNEKA TUNGGAL IKA Butir 26 27 28 31 32 33 34 35 37 38 39 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 4 4 2 1 4 3 3 2 2 3 4 2 1 4 2 4 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
40 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2
41 2 2 1 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 2 2 2 1 2 1
42 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 3 2
43 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1
44 46 2 1 4 2 2 2 3 4 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 2 2 1 2
47 1 3 2 3 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1
48 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1
49 2 2 1 4 3 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1
51 1 3 1 3 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1
52 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1
53 54 2 2 3 3 2 2 4 3 3 4 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 1 3 4 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2
55 3 3 1 2 3 1 2 2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2
56 57 58 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 3 2 2 3 1 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 3 4 3 2 2 2 1 3 1 3 2 4 2 2 2 1 2 4
59 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 3 3 1
60 3 2 2 4 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2
2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2
3 1 1 2 1 2 3 3 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 1 1 1 1 3 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 4 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 3 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2
6 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2
7 4 4 4 4 3 2 3 1 2 2 3 3 4 4 4 2 2 4 4 2 1 2 4 4 4 3 2 1 3 2 4 1 1 3 2 3 3 2 4 2 2 1 1 3 1 3 3 1 1 2 2 3 1 1 3 3 4 2 1 4 2 1
8 2 1 4 2 3 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2
9 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2
10 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2
11 1 2 2 4 2 2 1 2 2 2 1 4 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 1 1 4 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 3 3 2
13 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
14 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2
15 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 1 1 2 3 3 2 2 1 2 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 1 3 3 1 2 3 1 1 3 2 2 1 2 3 3 2 3 1 3 3 3
16 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2
17 2 2 2 2 1 2 2 4 2 1 2 4 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
18 1 1 2 3 3 2 2 2 2 1 3 4 1 1 1 1 2 1 1 2 3 2 2 1 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
19 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 4 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2
20 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
21 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 3 3 3 3 2
23 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 3 4 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 3 3 3 2
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 1 2 1 1
25 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 3 2 2 1 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
26 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
SMP NEGERI 10 YOGYAKARTA Butir 27 28 31 32 33 34 35 37 38 1 2 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 4 4 1 4 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 4 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
39 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 3 1 2 4 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 3 2 1 2
40 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 4 2 2 2
41 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2
42 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1 2 2 2 3 1 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2
43 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 4 2 1 2
44 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 4 2 2 2
46 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 3 1 1 1 1 3 3 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2
47 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2
48 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 1 2
49 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 4 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2
51 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2
52 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
53 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
54 2 2 3 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 4 1 2
55 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2
56 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 1 3 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 1 2 1 1 2 2 1 1 2 3
57 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2
58 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 1 2
59 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 1 1 3 2 1 2 2 3
60 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 4 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
12356789 32111311 21223111 21111111 22212222 22222222 11121221 33223323 11121221 22212222 22222323 22223322 21212121 21112111 41423214 21112211 11111111 22212121 33223213 11141122 12212322 11211111 11111141 22222222 22212221 22222222 11222121 11112211 22112133 22222222 21212121
10 11 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 4 4 3 3 2 4 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 4 4 2 2 1 1 2 2 2 3 4 2 3 3 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 1 3 3 1 1
13 2 2 2 2 2 4 3 4 3 3 4 1 2 4 1 2 1 3 2 2 3 4 2 2 2 4 2 4 2 1
14 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1
15 4 3 1 3 2 4 4 4 2 2 4 2 2 3 2 2 2 3 4 3 4 1 2 2 3 2 2 2 2 2
16 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 4 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 1
17 4 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1
18 1 3 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 1 1 1 2 1
19 1 1 1 1 2 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2 1 1
20 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 4 1 2 2 2 1 1 1 2 1
21 23 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 3 4 1 1 1 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 3 1 1
24 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1
25 1 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1
26 27 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 1 1 3 3 1 2 2 2 2 3 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 4 1 2 2 1 1
SMP KALAM KUDUS Butir 28 31 32 33 34 35 37 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 4 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 1 4 4 1 3 4 1 4 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
39 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1
40 1 2 1 2 2 2 2 4 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 1 1 2 2
41 1 1 3 2 2 1 3 4 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 3 4 1 2 2 2 1 2 1 3 1
42 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1
43 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 4 1 2 2 2 1 1 1 2 1
44 46 1 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 3 2 2 1 3 3 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 1 4 1 1 1 2 2 2 1 1
47 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 3 1 2 1 2 1 1 1 2 1
48 1 2 1 3 2 1 3 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1
49 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2 1
51 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 3 3 2 2 2 1 1 2 2 1
52 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 4 1 2 1 2 1 1 2 2 1
53 54 1 1 3 1 1 4 2 3 3 2 2 1 3 2 3 2 2 4 3 3 1 3 1 1 2 1 2 3 2 1 3 1 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 2 4 1 1
55 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 1 4 2 2 1
56 57 58 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 4 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 4 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 1 1 1
59 4 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 1 1 2 1 4 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 1 2 1
60 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
b1
109.51
302.859
0.428
.
.918
b2
109.63
300.014
0.615
.
.917
b3
109.41
302.864
0.417
.
.918
b4
109.04
308.343
0.108
.
.921
b5
109.60
303.249
0.323
.
.919
b6
109.43
301.626
0.502
.
.918
b7
108.97
304.226
0.197
.
.921
b8
109.48
303.093
0.358
.
.919
b9
109.61
298.764
0.558
.
.917
b10
109.38
300.900
0.428
.
.918
b11
109.29
300.361
0.369
.
.919
b12
108.25
319.611
-0.273
.
.924
b13
109.06
305.231
0.225
.
.920
b14
109.53
298.871
0.608
.
.917
b15
108.78
301.069
0.359
.
.919
b16
109.36
299.722
0.535
.
.917
b17
109.52
307.244
0.210
.
.920
b18
109.25
304.973
0.248
.
.920
b19
109.77
301.214
0.550
.
.918
b20
109.45
298.015
0.621
.
.917
b21
109.30
300.102
0.483
.
.918
b22
108.17
320.529
-0.318
.
.924
b23
109.40
302.876
0.343
.
.919
b24
109.79
303.833
0.451
.
.918
b25
109.43
298.647
0.635
.
.917
b26
109.36
299.998
0.523
.
.918
b27
109.53
299.161
0.605
.
.917
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
b28
109.55
300.925
0.498
.
.918
b29
109.31
308.808
0.137
.
.920
b30
109.12
308.536
0.128
.
.921
b31
109.43
298.868
0.571
.
.917
b32
109.55
297.973
0.592
.
.917
b33
109.60
298.242
0.582
.
.917
b34
109.55
298.345
0.638
.
.917
b35
109.60
300.820
0.592
.
.917
b36
108.75
316.839
-0.167
.
.924
b37
109.36
297.514
0.573
.
.917
b38
109.53
299.878
0.532
.
.918
b39
109.79
303.861
0.392
.
.919
b40
109.45
298.414
0.617
.
.917
b41
109.32
302.109
0.399
.
.919
b42
109.37
302.097
0.488
.
.918
b43
109.58
298.066
0.669
.
.917
b44
109.45
295.891
0.673
.
.916
b45
109.22
307.814
0.150
.
.921
b46
109.29
301.296
0.409
.
.918
b47
109.58
299.155
0.629
.
.917
b48
109.49
299.065
0.601
.
.917
b49
109.66
299.178
0.582
.
.917
b50
108.42
325.322
-0.441
.
.926
b51
109.79
303.520
0.456
.
.918
b52
109.59
299.623
0.675
.
.917
b53
109.14
300.483
0.476
.
.918
b54
109.32
299.031
0.429
.
.918
b55
109.40
300.849
0.456
.
.918
b56
109.21
305.971
0.209
.
.920
b57
109.42
295.653
0.684
.
.916
b58
109.36
302.203
0.415
.
.918
b59
109.38
303.850
0.350
.
.919
b60
109.61
299.605
0.578
.
.917
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Item-Total Statistics (uji validitas setelah dihapus) Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
b1
90.10
319.742
0.423
.
.942
b2
90.22
316.531
0.623
.
.941
b3
90.00
319.462
0.424
.
.942
b5
90.18
319.945
0.326
.
.943
b6
90.02
317.772
0.530
.
.942
b7
89.55
321.062
0.197
.
.945
b8
90.07
319.264
0.381
.
.943
b9
90.20
314.891
0.580
.
.941
b10
89.97
317.103
0.448
.
.942
b11
89.88
316.117
0.399
.
.943
b13
89.65
321.691
0.237
.
.944
b14
90.12
315.681
0.600
.
.941
b15
89.37
317.559
0.366
.
.943
b16
89.95
316.487
0.531
.
.942
b17
90.11
324.912
0.177
.
.944
b18
89.84
321.752
0.249
.
.944
b19
90.36
317.900
0.551
.
.942
b20
90.04
314.660
0.620
.
.941
b21
89.89
315.836
0.521
.
.942
b23
89.99
318.869
0.372
.
.943
b24
90.38
320.528
0.456
.
.942
b25
90.02
315.013
0.648
.
.941
b26
89.95
316.239
0.542
.
.942
b27
90.12
315.323
0.628
.
.941
b28
90.14
317.821
0.490
.
.942
b31
90.02
315.869
0.556
.
.941
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
b32
90.14
314.290
0.605
.
.941
b33
90.18
314.552
0.596
.
.941
b34
90.14
314.841
0.644
.
.941
b35
90.19
317.232
0.607
.
.941
b37
89.95
313.638
0.592
.
.941
b38
90.12
316.661
0.527
.
.942
b39
90.38
320.666
0.392
.
.942
b40
90.03
315.109
0.614
.
.941
b41
89.91
318.261
0.422
.
.942
b42
89.96
318.812
0.489
.
.942
b43
90.17
314.708
0.668
.
.941
b44
90.04
311.998
0.692
.
.941
b46
89.88
317.543
0.427
.
.942
b47
90.17
315.619
0.638
.
.941
b48
90.08
315.345
0.618
.
.941
b49
90.25
315.773
0.584
.
.941
b51
90.38
320.319
0.455
.
.942
b52
90.18
316.106
0.685
.
.941
b53
89.73
316.818
0.490
.
.942
b54
89.90
315.577
0.433
.
.942
b55
89.99
317.993
0.438
.
.942
b56
89.79
323.999
0.168
.
.944
b57
90.01
311.972
0.694
.
.941
b58
89.95
318.797
0.421
.
.942
b59
89.97
321.868
0.299
.
.943
b60
90.20
315.912
0.595
.
.941
Reliability Statistics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .943
N of Items .948
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (SIKAP BERDASARKAN AKREDITAS A) sikap N
95
Normal Parameters
a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
89.93 17.317
Absolute
.131
Positive
.076
Negative
-.131
Kolmogorov-Smirnov Z
1.277
Asymp. Sig. (2-tailed)
.077
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (SIKAP BERDASARKAN AKREDITAS B) sikap N Normal Parameters
21 a,,b
Most Extreme Differences
Mean
101.48
Std. Deviation
15.181
Absolute
.165
Positive
.165
Negative
-.116
Kolmogorov-Smirnov Z
.756
Asymp. Sig. (2-tailed)
.617
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(SIKAP BERDASARKAN AKREDITAS BT) sikap N Normal Parameters
30 a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
90.97 20.900
Absolute
.118
Positive
.087
Negative
-.118
Kolmogorov-Smirnov Z
.645
Asymp. Sig. (2-tailed)
.800
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test( SIKAP BERDASARKAN JENIS LAKI-LAKI) sikap N Normal Parameters
68 a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
89.44 19.590
Absolute
.087
Positive
.073
Negative
-.087
Kolmogorov-Smirnov Z
.721
Asymp. Sig. (2-tailed)
.676
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test( SIKAP BERDASRKAN PEREMPUAN) sikap N Normal Parameters
78 a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
93.86 16.657
Absolute
.103
Positive
.062
Negative
-.103
Kolmogorov-Smirnov Z
.911
Asymp. Sig. (2-tailed)
.377
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV HOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Test of Homogeneity of Variances Sikap berdasarkan akreditas Levene Statistic
df1
1.713
df2 2
Sig. 143
.184
Test of Homogeneity of Variances Sikap berdasrkan jenis kelamin Levene Statistic 4.551
df1
df2 1
Sig. 144
.035
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V UJI MAN WHITNEY DAN KRUKSAL WALLIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Sikap meyontek berdasarkan jenis kelamin Ranks JK sikap
N
Mean Rank
LAKI-LAKI
68
68.40
4651.50
PEREMPUAN
78
77.94
6079.50
Total
146
Test Statistics
a
sikap Mann-Whitney U
2305.500
Wilcoxon W
4651.500
Z
-1.360
Asymp. Sig. (2-tailed)
.174
a. Grouping Variable: JK
Sikap menyontek berdasarkan akreditas sekolah
Ranks akredita s sikap
Sum of Ranks
N
Mean Rank
A
95
69.79
B
21
92.17
BT
30
72.18
Total
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
a,b
Test Statistics
sikap Chi-Square df Asymp. Sig. a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: akreditas
4.855 2 .088
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI SURAT IJIN PENELITIAN DAN DATA DARI DINAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII TABEL r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
DF = n-2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
0,1 r 0,005 0,9877 0,9000 0,8054 0,7293 0,6694 0,6215 0,5822 0,5494 0,5214 0,4973 0,4762 0,4575 0,4409 0,4259 0,4124 0,4000 0,3887 0,3783 0,3687 0,3598 0,3515 0,3438 0,3365 0,3297 0,3233 0,3172 0,3115 0,3061 0,3009 0,2960 0,2913 0,2869 0,2826 0,2785 0,2746
TABEL R STATISTIKA rumushitung.com http://rumushitung.com 0,05 0,02 r 0,05 r 0,025 0,9969 0,9995 0,9500 0,9800 0,8783 0,9343 0,8114 0,8822 0,7545 0,8329 0,7067 0,7887 0,6664 0,7498 0,6319 0,7155 0,6021 0,6851 0,5760 0,6581 0,5529 0,6339 0,5324 0,6120 0,5140 0,5923 0,4973 0,5742 0,4821 0,5577 0,4683 0,5425 0,4555 0,5285 0,4438 0,5155 0,4329 0,5034 0,4227 0,4921 0,4132 0,4815 0,4044 0,4716 0,3961 0,4622 0,3882 0,4534 0,3809 0,4451 0,3739 0,4372 0,3673 0,4297 0,3610 0,4226 0,3550 0,4158 0,3494 0,4093 0,3440 0,4032 0,3388 0,3972 0,3338 0,3916 0,3291 0,3862 0,3246 0,3810
0,01 r 0,01 0,9999 0,9900 0,9587 0,9172 0,8745 0,8343 0,7977 0,7646 0,7348 0,7079 0,6835 0,6614 0,6411 0,6226 0,6055 0,5897 0,5751 0,5614 0,5487 0,5368 0,5256 0,5151 0,5052 0,4958 0,4869 0,4785 0,4705 0,4629 0,4556 0,4487 0,4421 0,4357 0,4296 0,4238 0,4182
0,001 r 0,001 1,0000 0,9990 0,9911 0,9741 0,9509 0,9249 0,8983 0,8721 0,8470 0,8233 0,8010 0,7800 0,7604 0,7419 0,7247 0,7084 0,6932 0,6788 0,6652 0,6524 0,6402 0,6287 0,6178 0,6074 0,5974 0,5880 0,5790 0,5703 0,5620 0,5541 0,5465 0,5392 0,5322 0,5254 0,5189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
DF = n-2 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
0,1 r 0,005 0,2709 0,2673 0,2638 0,2605 0,2573 0,2542 0,2512 0,2483 0,2455 0,2429 0,2403 0,2377 0,2353 0,2329 0,2306 0,2284 0,2262 0,2241 0,2221 0,2201 0,2181 0,2162 0,2144 0,2126 0,2108 0,2091 0,2075 0,2058 0,2042 0,2027 0,2012 0,1997 0,1982 0,1968 0,1954
0,05 r 0,05 0,3202 0,3160 0,3120 0,3081 0,3044 0,3008 0,2973 0,2940 0,2907 0,2876 0,2845 0,2816 0,2787 0,2759 0,2732 0,2706 0,2681 0,2656 0,2632 0,2609 0,2586 0,2564 0,2542 0,2521 0,2500 0,2480 0,2461 0,2441 0,2423 0,2404 0,2387 0,2369 0,2352 0,2335 0,2319
0,02 r 0,025 0,3760 0,3712 0,3665 0,3621 0,3578 0,3536 0,3496 0,3457 0,3420 0,3384 0,3348 0,3314 0,3281 0,3249 0,3218 0,3188 0,3158 0,3129 0,3102 0,3074 0,3048 0,3022 0,2997 0,2972 0,2948 0,2925 0,2902 0,2880 0,2858 0,2837 0,2816 0,2796 0,2776 0,2756 0,2737
0,01 r 0,01 0,4128 0,4076 0,4026 0,3978 0,3932 0,3887 0,3843 0,3801 0,3761 0,3721 0,3683 0,3646 0,3610 0,3575 0,3542 0,3509 0,3477 0,3445 0,3415 0,3385 0,3357 0,3328 0,3301 0,3274 0,3248 0,3223 0,3198 0,3173 0,3150 0,3126 0,3104 0,3081 0,3060 0,3038 0,3017
0,001 r 0,001 0,5126 0,5066 0,5007 0,4950 0,4896 0,4843 0,4791 0,4742 0,4694 0,4647 0,4601 0,4557 0,4514 0,4473 0,4432 0,4393 0,4354 0,4317 0,4280 0,4244 0,4210 0,4176 0,4143 0,4110 0,4079 0,4048 0,4018 0,3988 0,3959 0,3931 0,3903 0,3876 0,3850 0,3823 0,3798
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
DF = n-2 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105
0,1 r 0,005 0,1940 0,1927 0,1914 0,1901 0,1888 0,1876 0,1864 0,1852 0,1841 0,1829 0,1818 0,1807 0,1796 0,1786 0,1775 0,1765 0,1755 0,1745 0,1735 0,1726 0,1716 0,1707 0,1698 0,1689 0,1680 0,1671 0,1663 0,1654 0,1646 0,1638 0,1630 0,1622 0,1614 0,1606 0,1599
0,05 r 0,05 0,2303 0,2287 0,2272 0,2257 0,2242 0,2227 0,2213 0,2199 0,2185 0,2172 0,2159 0,2146 0,2133 0,2120 0,2108 0,2096 0,2084 0,2072 0,2061 0,2050 0,2039 0,2028 0,2017 0,2006 0,1996 0,1986 0,1975 0,1966 0,1956 0,1946 0,1937 0,1927 0,1918 0,1909 0,1900
0,02 r 0,025 0,2718 0,2700 0,2682 0,2664 0,2647 0,2630 0,2613 0,2597 0,2581 0,2565 0,2550 0,2535 0,2520 0,2505 0,2491 0,2477 0,2463 0,2449 0,2435 0,2422 0,2409 0,2396 0,2384 0,2371 0,2359 0,2347 0,2335 0,2324 0,2312 0,2301 0,2290 0,2279 0,2268 0,2257 0,2247
0,01 r 0,01 0,2997 0,2977 0,2957 0,2938 0,2919 0,2900 0,2882 0,2864 0,2847 0,2830 0,2813 0,2796 0,2780 0,2764 0,2748 0,2732 0,2717 0,2702 0,2687 0,2673 0,2659 0,2645 0,2631 0,2617 0,2604 0,2591 0,2578 0,2565 0,2552 0,2540 0,2528 0,2515 0,2504 0,2492 0,2480
0,001 r 0,001 0,3773 0,3748 0,3724 0,3701 0,3678 0,3655 0,3633 0,3611 0,3589 0,3568 0,3547 0,3527 0,3507 0,3487 0,3468 0,3449 0,3430 0,3412 0,3393 0,3375 0,3358 0,3341 0,3323 0,3307 0,3290 0,3274 0,3258 0,3242 0,3226 0,3211 0,3196 0,3181 0,3166 0,3152 0,3137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
DF = n-2 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140
0,1 r 0,005 0,1591 0,1584 0,1576 0,1569 0,1562 0,1555 0,1548 0,1541 0,1535 0,1528 0,1522 0,1515 0,1509 0,1502 0,1496 0,1490 0,1484 0,1478 0,1472 0,1466 0,1460 0,1455 0,1449 0,1443 0,1438 0,1432 0,1427 0,1422 0,1416 0,1411 0,1406 0,1401 0,1396 0,1391 0,1386
0,05 r 0,05 0,1891 0,1882 0,1874 0,1865 0,1857 0,1848 0,1840 0,1832 0,1824 0,1816 0,1809 0,1801 0,1793 0,1786 0,1779 0,1771 0,1764 0,1757 0,1750 0,1743 0,1736 0,1729 0,1723 0,1716 0,1710 0,1703 0,1697 0,1690 0,1684 0,1678 0,1672 0,1666 0,1660 0,1654 0,1648
0,02 r 0,025 0,2236 0,2226 0,2216 0,2206 0,2196 0,2186 0,2177 0,2167 0,2158 0,2149 0,2139 0,2131 0,2122 0,2113 0,2104 0,2096 0,2087 0,2079 0,2071 0,2062 0,2054 0,2046 0,2039 0,2031 0,2023 0,2015 0,2008 0,2001 0,1993 0,1986 0,1979 0,1972 0,1965 0,1958 0,1951
0,01 r 0,01 0,2469 0,2458 0,2446 0,2436 0,2425 0,2414 0,2403 0,2393 0,2383 0,2373 0,2363 0,2353 0,2343 0,2333 0,2324 0,2315 0,2305 0,2296 0,2287 0,2278 0,2269 0,2260 0,2252 0,2243 0,2235 0,2226 0,2218 0,2210 0,2202 0,2194 0,2186 0,2178 0,2170 0,2163 0,2155
0,001 r 0,001 0,3123 0,3109 0,3095 0,3082 0,3068 0,3055 0,3042 0,3029 0,3016 0,3004 0,2991 0,2979 0,2967 0,2955 0,2943 0,2931 0,2920 0,2908 0,2897 0,2886 0,2875 0,2864 0,2853 0,2843 0,2832 0,2822 0,2811 0,2801 0,2791 0,2781 0,2771 0,2761 0,2752 0,2742 0,2733
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
DF = n-2 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175
0,1 r 0,005 0,1381 0,1376 0,1371 0,1367 0,1362 0,1357 0,1353 0,1348 0,1344 0,1339 0,1335 0,1330 0,1326 0,1322 0,1318 0,1313 0,1309 0,1305 0,1301 0,1297 0,1293 0,1289 0,1285 0,1281 0,1277 0,1273 0,1270 0,1266 0,1262 0,1258 0,1255 0,1251 0,1247 0,1244 0,1240
0,05 r 0,05 0,1642 0,1637 0,1631 0,1625 0,1620 0,1614 0,1609 0,1603 0,1598 0,1593 0,1587 0,1582 0,1577 0,1572 0,1567 0,1562 0,1557 0,1552 0,1547 0,1543 0,1538 0,1533 0,1528 0,1524 0,1519 0,1515 0,1510 0,1506 0,1501 0,1497 0,1493 0,1488 0,1484 0,1480 0,1476
0,02 r 0,025 0,1944 0,1937 0,1930 0,1924 0,1917 0,1911 0,1904 0,1898 0,1892 0,1886 0,1879 0,1873 0,1867 0,1861 0,1855 0,1849 0,1844 0,1838 0,1832 0,1826 0,1821 0,1815 0,1810 0,1804 0,1799 0,1794 0,1788 0,1783 0,1778 0,1773 0,1768 0,1762 0,1757 0,1752 0,1747
0,01 r 0,01 0,2148 0,2140 0,2133 0,2126 0,2118 0,2111 0,2104 0,2097 0,2090 0,2083 0,2077 0,2070 0,2063 0,2057 0,2050 0,2044 0,2037 0,2031 0,2025 0,2019 0,2012 0,2006 0,2000 0,1994 0,1988 0,1982 0,1976 0,1971 0,1965 0,1959 0,1954 0,1948 0,1942 0,1937 0,1932
0,001 r 0,001 0,2723 0,2714 0,2705 0,2696 0,2687 0,2678 0,2669 0,2660 0,2652 0,2643 0,2635 0,2626 0,2618 0,2610 0,2602 0,2593 0,2585 0,2578 0,2570 0,2562 0,2554 0,2546 0,2539 0,2531 0,2524 0,2517 0,2509 0,2502 0,2495 0,2488 0,2481 0,2473 0,2467 0,2460 0,2453
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
DF = n-2 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205
0,1 r 0,005 0,1237 0,1233 0,1230 0,1226 0,1223 0,1220 0,1216 0,1213 0,1210 0,1207 0,1203 0,1200 0,1197 0,1194 0,1191 0,1188 0,1184 0,1181 0,1178 0,1175 0,1172 0,1169 0,1166 0,1164 0,1161 0,1158 0,1155 0,1152 0,1149 0,1146
0,05 r 0,05 0,1471 0,1467 0,1463 0,1459 0,1455 0,1451 0,1447 0,1443 0,1439 0,1435 0,1432 0,1428 0,1424 0,1420 0,1417 0,1413 0,1409 0,1406 0,1402 0,1398 0,1395 0,1391 0,1388 0,1384 0,1381 0,1378 0,1374 0,1371 0,1367 0,1364
0,02 r 0,025 0,1743 0,1738 0,1733 0,1728 0,1723 0,1719 0,1714 0,1709 0,1705 0,1700 0,1696 0,1691 0,1687 0,1682 0,1678 0,1674 0,1669 0,1665 0,1661 0,1657 0,1652 0,1648 0,1644 0,1640 0,1636 0,1632 0,1628 0,1624 0,1620 0,1616
0,01 r 0,01 0,1926 0,1921 0,1915 0,1910 0,1905 0,1900 0,1895 0,1890 0,1884 0,1879 0,1874 0,1869 0,1865 0,1860 0,1855 0,1850 0,1845 0,1841 0,1836 0,1831 0,1827 0,1822 0,1818 0,1813 0,1809 0,1804 0,1800 0,1795 0,1791 0,1787
0,001 r 0,001 0,2446 0,2439 0,2433 0,2426 0,2419 0,2413 0,2406 0,2400 0,2394 0,2387 0,2381 0,2375 0,2369 0,2363 0,2357 0,2351 0,2345 0,2339 0,2333 0,2327 0,2321 0,2315 0,2310 0,2304 0,2298 0,2293 0,2287 0,2282 0,2276 0,2271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
DF = n-2 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220
0,1 r 0,005 0,1144 0,1141 0,1138 0,1135 0,1133 0,1130 0,1127 0,1125 0,1122 0,1120 0,1117 0,1114 0,1112 0,1109 0,1107
0,05 r 0,05 0,1361 0,1358 0,1354 0,1351 0,1348 0,1345 0,1342 0,1338 0,1335 0,1332 0,1329 0,1326 0,1323 0,1320 0,1317
0,02 r 0,025 0,1612 0,1608 0,1604 0,1601 0,1597 0,1593 0,1589 0,1586 0,1582 0,1578 0,1575 0,1571 0,1568 0,1564 0,1561
0,01 r 0,01 0,1782 0,1778 0,1774 0,1770 0,1766 0,1761 0,1757 0,1753 0,1749 0,1745 0,1741 0,1737 0,1733 0,1729 0,1726
0,001 r 0,001 0,2265 0,2260 0,2255 0,2250 0,2244 0,2239 0,2234 0,2229 0,2224 0,2219 0,2214 0,2209 0,2204 0,2199 0,2194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VIII KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Kuesioner Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Nama
:
Kelas
:
Jenis Kelamin
:
Sekolah
:
Petunjuk mengerjakan Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama kemudian berikan jawaban anda dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan alternatif jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi anda. Di sini tidak ada Jawaban benar maupun salah yang penting Anda Jujur mengisi sesuai kondisi anda. Adapun pilihan jawaban tersebut adalah: SS
: Apabila pernyataan tersebut Sangat Setuju dengan kondisi Anda.
S
: Apabila pernyataan tersebut Setuju dengan kondisi Anda.
TS
: Apabila pernyataan tersebut Tidak Setuju dengan kondisi Anda.
STS
: Apabila pernyataan tersebut Sangat Tidak Setuju dengan kondisi Anda.
No.
Pernyataan
1.
Bekerjasama saat ujian sering saya lakukan bersama teman-teman sekelas.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
2.
Menurut saya sah-sah saja jika saya melirik jawaban teman sebelah sewaktu ujian.
3.
Siswa yang ketahuan bekerjasama saat ujian sebaiknya didiamkan saja.
4.
Saya merasa cemas ketika saya akan memberikan tissue yang berisi contekan kepada teman sebelah.
5.
Tidak memberikan contekan pada teman akan membuat saya merasa lebih tenang.
6.
Saya akan menggunakan kode-kode tertentu untuk saling menukarkan jawaban dengan teman pada saat ujian.
7.
Saya akan membuka catatan hanya pada saat ujian open-book saja.
8.
Saya tidak akan memberitahukan jawaban saya kepada teman pada saat ujian.
9.
Jika sedang ujian berlangsung saya akan bekerja secara individu.
10.
Menurut saya menulis contekan di kertas kecil tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
11.
Menurut saya lempar-lemparan kertas contekan pada saat ujian tidak dilakukan oleh siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
baik. 12.
Menulis contekan dikertas kecil bisa dilakukan oleh siswa yang malas belajar.
13.
Saya merasa senang karena dapat tempat duduk bersebelah dengan teman yang pandai karena akan lebih mudah untuk bekerjasama.
14.
Saling bertukaran jawaban melalui tissue akan saya lakukan dengan senang hati pada teman sebelah saya.
15.
Jika saya mengalami kesulitan menjawab ujian, saya akan membiarkan kertas ujian kosong dari pada bertanya kepada teman sebelah saya.
16.
Pada saat ujian saya tidak akan melihat segala sesuatu yang berkaitan dengan contekan walaupun sudah saya persiapkan sebelumnya.
17.
Saya merasa kurang yakin dengan jawaban yang diberikan teman saya karena jawaban tersebut belum tentu benar.
18.
Meja dan kursi sering dijadikan alat untuk menulis contekan disaat ujian.
19.
Saya merasa senang jika bisa menjawab sendiri soal-soal ujian meskipun saya duduk bersebelahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
dengan teman yang pintar. 20.
Saya sering melihat catatan pada waktu ujian closebook.
21.
Melirik jawaban teman sebelah saat ujian menurut saya tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
22.
Melirik jawaban teman sebelah saat ujian menurut saya tidak dilakukan siswa yang baik.
23.
Menurut saya menulis contekan dimeja dan kursi tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
24.
Jika soal-soal ujian dapat saya kerjakan sendiri, saya merasa lebih puas dan bangga meskipun nilainya kurang baik.
25.
Walaupun jawaban yang diberikan oleh teman sebelah belum tentu benar, tetapi saya merasa lebih yakin dengan jawabannya tersebut.
26.
Jika saya tidak bisa mengerjakan ujian, saya akan bertanya kepada teman sebelah saya.
27.
Saya berusaha melihat tissue yang sudah saya tulis dan persiapkan untuk contekan pada saat ujian.
28.
Peringatan atau hukuman sebaiknya diberikan kepada siswa yang bekerja sama dalam ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
29.
Saya merasa gelisah jika saya memiliki contekan ujian yang sudah saya persiapkan sebelumnya.
30.
Tissue sering dijadikan media untuk menulis contekan disaat ujian.
31.
Saya akan merasa tenang jika saya bekerjasama dengan teman sebelah saya
32.
Dalam mengerjakan soal-soal ujian saya merasa tenang apabila saya sudah membuat contekan.
33.
Walaupun tidak ada guru pengawas saat ujian, saya tetap akan bekerja sendiri tanpa bantuan dari teman sebelah.
34.
Saya memilih duduk paling belakang supaya saya bebas melihat catatan sewaktu ujian close book.
35.
Menurut saya, supaya saya mendapatkan nilai yang bagus maka salah satu cara yang harus saya pakai adalah mencontek teman.
36.
Salah satu trik mencontek yang sering dilakukan oleh siswa yang malas belajar adalah lemparlemparan kertas.
37.
Saya akan bekerjasama dengan teman sebelah jika tidak ada guru pengawas saat ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
38.
Pada saat ujian close book, saya akan menjauhkan catatan-catatan agar tidak bisa mencontek.
39.
Belajar dengan giat dan tidak mencontek, pasti akan mendapatkan nilai yang bagus.
40.
Saya merasa senang jika memberikan contekan kepada teman-teman saya.
41.
Menurut saya menulis contekan di
tissue tidak
dilakukan oleh siswa yang baik. 42.
Tanpa bantuan teman-teman saya merasa mampu untuk mengerjakan soal-soal ujian.
43.
Secara terang-terangan dan berani, saya akan membuka kertas kecil yang berisi contekan.
44.
Saya akan melirik lembar jawaban teman sebelah lalu meniru jawabannya tersebut.
45.
Saya takut membuka kertas kecil yang berisi contekan serta takut ketahuan.
46.
Saya tidak mau meniru jawaban teman meskipun kertas jawaban teman terbuka.
47.
Saya akan menuliskan contekan diatas meja supaya mudah melihatnya
48.
Menurut saya, bekerjasama disaat ujian merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
salah satu cara termudah untuk mendapatkan nilai bagus. 49.
Pada saat ujian saya akan memilih meja yang bersih dan tidak ada coretan contekan supaya saya dapat lebih konsentrasi dalam mengerjakan ujian.
50.
Perjuangan
yang
besar
diperlukam
dalam
bekerjasama saat ujian karena memiliki resiko yang besar. 51.
Menurut saya, duduk dimana saja adalah sama karena semua tergantung pada diri kita masingmasing.
52.
Saya akan saling tukar jawaban dengan teman sebelah menggunakan kertas-kertas kecil pada saat ujian.
53.
Saya tidak ingin mendapatkan jawaban teman disaat ujian dengan cara memilih tempat duduk di depan.
54.
Saya merasa bangga dengan jawaban yang saya dapat dari teman sebelah meskipun nilainya tidak terlalu tinggi.
55.
Saya tidak akan memberikan jawaban saya kepada teman sebelah walaupun menggunakan kertas kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
56.
Saya merasa cemas jika saya bisa membuka buku catatan pada saat ujian walaupun ujian bersifat
SEL
close book. 57.
~
Saya memilih duduk didekat teman yang pandai
AMA T
supaya saya mendapatkan jawaban saat ujian. MEN 58.
Saya mendukung pepatah “posisi menentukan prestasi”
karena
akan
memudahkan
untuk
bekerjasama dengan teman yang diinginkan. 59.
Saya merasa cemas dan gelisah jika bekerjasama dengan teman saat ujian.
60.
Walaupun ujian bersifat close book, saya merasa sangat senang apabila bisa membuka buku catatan untuk mencontek.
GER JAK AN ~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Lampiran II: Anggaran Penelitian
Lampiran III: Jadwal Penelitian