JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
59
PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI PKn MATERI SENANG BEKERJA DENGAN MENERAPKAN METODE CERAMAH DAN TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS II DI SDN 1 BARUHARJO KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh: Istiyah SD Negeri 1 Baruharjo, Durenan, Trenggalek
Abstrak. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran ceramah dan tanya jawab; (2) Mengetahui sikap siswa dalam pembelajaran PKn yang menggunakan ceramah dan Tanya jawab.Lokasi penelitian yang akan digunakan adalah SDN 1 BaruharjoKecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek.Peneliti dalam hal ini adalah guru kelas II di SDN 1 BaruharjoKecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa Kelas II Semester II SDN 1 BaruharjoTahun 2012/2013 yang berjumlah 22 siswa.Berdasarkan dari hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Dari hasil data di atas, prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan pembelajaran ceramah dan tanya jawab menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa Kelas II SDN 1 Baruharjosebelum siklus: 67,73 siklus I: 75,00 dan siklus II: 84,55 dengan prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 90,91%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas II Semester II SDN 1 BaruharjoTahun 2012/2013; (2) Sikap siswa dalam pembelajaran dapat dilihat dari hasil hasil rekapitulasi angket siswa siklus I diperoleh skor sebesar 1,72% dan siklus II sebesar 1,97%. Hal ini menunjukkan respon yang sangat positif dari siswa dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran dari guru. Kata kunci: ceramah dan tanya jawab, prestasi belajar, PKn
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), yaitu mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai-nilai moral yang luhur tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku seharihari siswa, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa (Akbar, 2002). Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bertujuan membentuk kepribadian warga negara yang baik (desirable personal qualities) selaras dengan jiwa dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. PKn atau Kewarganegaraan (citizenship) mendatang harus
mampu membekali kompetensi peserta didik terhadap pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skills) dan etika atau karakter kewarganegaraan (civic ethic atau civic Fisposition) (Nurhadi,2003). Pendidikan kewarganegaraan (civic education) harus disikapi dan diperlakukan sebagai bidang kajian ilmu kependidikan yang memusatkan perhatian pada pengembangan warganegara yang cerdas, demokratis dan religius. Dalam rangka ini pendidikan kewarganegaraan harus dipandang sebagai gerakan sosial-budaya kewarganegaraan yang secara sinergistik dilakukan dalam upaya membangun kebajikan warga negara
59
60
Istiyah, Peningkatan Pemahaman dan Prestasi Belajar
(civic cirtue) dan budaya warganegara (civic culture) yang secara realitis mampu memahami perbedaan-perbedaan dan menyelesaikan persoalan kehidupan secara demokratis, cerdas, dan religius. Sementara itu, Cogan mengidentifikasi karakteristik yang perlu dimiliki oleh seorang warga negara, yang antara lain; (1) ability to understand, accept and tolerate cultural differences (kemampuan untuk memahami dan menerima perbedaan budaya); (2) capacity to think in a critical and systematic way (kemampuan untuk berfikir kritis dan sistematis); (3) willingness to revolve conflict in a non violent manner (kemampuan menyelesaikan konflik tanpa kekerasan); (4) ability to work with others cooperative away and to take responsibility for one's rule/duties within society (memiliki kemampuan untuk tolong menolong dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas peran dan kewajibannya dalam masyarakat; (5) ability to sensitive towards and to defend human rights (memiliki kepekaan terhadap hak-hak asasi manusia ); dan (6) ability to participate in politics at local, national, and international levels (kemampuan berpartisipasi dalam politik pada tingkat lokal, nasional dan internasional). Secara garis besar mata pelajaran PKn atau Pendidikan Kewarganegaraan terdiri dari 3 dimensi yakni pertama, dimensi pengetahuan kewarganegaraan (civics knowledge) yang mencakup bidang politik, hukum dan moral. Materi PKn mencakup semua unsur yang erat kaitannya dengan sejarah dan perkembangan PKn terutama tentang Pendidikan Masalah Moral. Dengan adanya materi yang disediakan itu diharapkan dihayati dan diamalkan. Perintah yang ada dalam Pancasila yang berdasarkan UUD
1945 oleh setiap peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Para guru PKn seharusnya mengenal, memahami dan dapat menerapkan berbagai metode penyajian yang bervariasi sesuai dengan perkembangan dunia metodologi pendidikan dewasa ini. Metode apapun yang kita pilih atau kita gunakan dalam pelaksanaan program pengajaran PKn hendaknya dapat menjamin pengembangan keseluruhan aspek, yakni Pengetahuan, sikap dan keterampilan, terutama pcngembangan sikap dan moral dan mental (penghayatan) nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945. Sasaran akhir PKn adalah dihayati dan diamalkannya Pancasila oleh setiap anak didik di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dalam pada itu D. Djamal mengemukakan bahwa “Tujuan mempelajari PKn adalah untuk mengerti dan memahami tentang isi dan makna yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 atau dengan kata lain untuk menjadi warganegara yang baik dengan sikap moral dan perilaku yang berdasarkan falsafah negara dan UUD 1945”. (Asshiddiqie, 2005: 7). Dengan demikian PKn juga membentuk peserta didik yang sadar akan hak dan kewajibannya. Sebagai peserta didik yang taat akan peraturan kedisiplinan sekolah dan peraturan lainnya. Disinilah peranan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah penting, hal ini dapat menentukan kesuksesan dalam peningkatan pemahaman siswa sehingga prestasi siswa juga akan meningkat. Guru harus memilki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Salah satu kemampuan yang harus dimilki oleh seorang guru dalam meningkatkan kompetensi
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
profesinya ialah kemampuan mengembangkan model pembelajaran. Prestasi belajar PKn pada siswa Kelas II Semester II SDN 1 Baruharjo Kecamatan Durenan Tahun 2012/2013 masih rendah, masih banyak nilai siswa yang berada di bawah KKM PKn yang telah ditentukan. Oleh karena itu diperlukan adanya perbaikan proses pembelajaran sehingga terjadi perubahan kearah peningkatan prestasi belajar siswa. Pembelajaran ceramah dan tanya jawab menjadi pilihan penulis untuk menjawab problem ini karena pembelajaran ceramah dan tanya jawab mengarahkan pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Yang dimaksud dengan ceramah yaitu memberi tahu dan menerangkan kepada pendengar tentang sesuatu masalah atau petunjuk secara global atau detail. Ceramah bisanya diterapkan atau digunakan oleh para da’i atau mubaligh yang memberikan petuahpetuah kepada pendengar. Pengertian lain dari ceramah adalah suatu penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betulbetul disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode ini, seperti dijelaskan berikut: (1) Menetapkan apakah metode ceramah wajar digunakan dengan pertimbangan sebagai berikut: (a) Tujuan yang hendak dicapai; (b) Bahan yang diajarkan termasuk buku sumbernya yang tersedia; (c) Jumlah siswa beserta taraf kemampuannya; (d) Kemampuan guru dalam penguasaan materi dan kemampuan berbicara; (e) Pemilihan metode mengajar lainnya sebagai metode bantu; (f) Situasi pada waktu itu. (2) Langkah-langkah menggunakan metode
61
ceramah. Pada umumnya tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni: persiapan/perencanaan, pelaksanaan, dan kesimpulan. Metode ceramah akan berhasil baik bila didukung/dibantu oleh metode-metode yang lain, misalnya Tanya jawab, tugas, latihan, dan lain-lain. (Hambali, 2004). Metode Tanya Jawab adalah suatu penyajian bahan pelajaran dengan cara siswa membahas, bertukar pendapat mengenai topik/masalah tertentu, untuk memperoleh suatu kesepakatan atau kesimpulan. Tujuan penggunaan Metode Tanya Jawab ialah agar siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara membahas dan memecahkan masalah tertentu. Manfaat Penggunaan Metode Tanya Jawab baik untuk: (a) Menimbulkan dan membina sikap serta perbuatan siswa yang demokratis; (b) Menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara berfikir kritis, analitis dan logis; (c) Memupuk rasa tolong menolong, sikap toleran dan rasa sosial; (d) Membina kemampuan untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan benar. Berdasarkan latar belakang masalah di atas Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran ceramah dan tanya jawab; (2) Mengetahui sikap siswa dalam pembelajaran PKn yang menggunakan ceramah dan Tanya jawab. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian yang akan digunakan adalah SDN 1 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa Kelas II Semester II SDN 1 Baruharjo Tahun 2012/2013 yang berjumlah 22 siswa. Penelitian ini dimulai bulan
61
62
Istiyah, Peningkatan Pemahaman dan Prestasi Belajar
Februari sampai dengan Maret Tahun 2013 pada Semester II. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini terdiri dari: (1) Instrumen Lembar Observasi Guru dalam PBM; (2) Instrumen Lembar Observasi Kerja Siswa dalam PBM; (3) Kuesioner untuk siswa; (4) Soal tes kinerja siswa. Penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing meliputi: Refleksi Awal, planning (perencanaan), action (pelaksanaan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas, pada siklus dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penggunaan Pembelajaran ceramah dan tanya jawab dalam proses belajar mengajar. Untuk mendapatkan hasil penelitian maka digunakan instrumen sebagai berikut: (1) Lembar perencanaan pembelajaran mata pelajaran PKn konsep tolong menolong; (2) Lembar kisi-kisi dan lembar soal ulangan harian; (3) Lembar analisis penilaian formatif; (4) Lembar observasi aktivitas guru dan siswa; (5) Lembar pelaksanaan program perbaikan/pengayaan. Metode Pengumpulan Data yaitu dengan menggunakan: (1) Tes, digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman dan pencapaian prestasi belajar siswa.Seorang
siswa dianggap tuntas belajarnya apabila siswa tersebut telah menyelesaikan sekurangkurangnya 75% dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan secara klasikal jika 85% dari banyaknya siwa kelas tersebut menyelesaikan sekurang-kurangnya 75% dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai; (2) Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung. Observasi dimaksudkan untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas atau respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran; (3) Angket, digunakan untuk mendeteksi sikap, minat, respon, dan motivasi siswa terhadap pembelajaran. Angket ini diberikan setelah dilakukan tindakan pada siklus terakhir; (4) Catatan Lapangan (fieldnote), dimaksudkan untuk melengkapi data yang tidak terekam dalam instrumen pengumpul data. Dengan demikian diharapkan tidak ada data yang terlewatkan dalam kegiatan penelitian ini. (Arikunto, 1993). HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Refleksi Awal Pada refleksi awal ini peneliti bersama kolaborator penelitian berupaya untuk mengidentifikasi permasalahan yang kerap terjadi pada siswa kelas II yaitu rendahnya prestasi belajara siswa sehingga siswa kurang dapat menyerap ilmu yang disampaikan oleh guru dan akibatnya berdampak pada kemerosotan nilai siswa. berdasarkan pada hasil identifikasi permasalahan ynag terjadi pada siswa kelas II peneliti selaku guru kelas II bersama kolaborator penelitian dari guru kelas lain berupanya meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar yang lebih baik dari sebelumnya sehingga siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran dan tidak hanya mengamati guru berceramah didepan.
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan perubahan penerapan metode pembelajaran lama yang telah divariasi dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Planning (perencanaan) Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ini adalah: (1) Menentukan topik yang akan dipelajari; (2) Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK); (3) Merumuskan butir-butir pengarahan, petunjuk dan tindakan-tindakan lain untuk kelancaran jalannya diskusi (kapan memberikan pujian, teguran, meluruskan pembicaraan yang menyimpang, dan sebagainya); (4) Menyusun jadwal penelitian siklus I Action (pelaksanaan) Dalam kegiatan proses pembelajaran ini guru dan siswa melaksanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pertemuan 1 dan 2, terdiri dari: (1) Kegiatan Pendahuluan (30 menit), meliputi: (a) Membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama; (b) Mengabsen siswa yang hadir di kelas; (c) Tanya jawab tentang nama pekerjaan yang mereka ketahui. (2) Kegiatan Inti (60 menit), meliputi: (a) Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran pengertian tentang bekerja secara luas; (b) Secara kelompok siswa mengerjakan lembar kerja; (c) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok; (d) Menyimpulkan hasil kerja kelompok dengan bimbingan guru; (e) Mengerjakan tes mandiri. (3) Kegiatan Penutup (30 menit), meliputi: (a) Pemajangan hasil tes; (b) Penegasan catatan siswa. Observation (pengamatan) Evaluasi terhadap tindakan kelas dilakukan dengan menggunakan observasi dan tes. Melalui observasi diharapkan perilaku siswa di kelas yang berkaitan dengan
63
pembelajaran materi pelajaran dapat diamati. Guru mengukur produk pembelajaran dilihat dari prestasi yang diperoleh siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dilihat dari perilaku siswa di kelas, nampak siswa menjadi lebih aktif. Siswa sudah mulai berani menjawab pertanyan dari guru secara langsung. Proporsi siswa dalam metode ceramah dan tanya jawab baru mencapai 60.42%, artinya proporsi siswa dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas sudah menunjukkan aktivitas yang “baik“. Hal ini sejalan dengan proporsi yang diberikan guru dalam proses pembelajaran yang menunjukkan proporsi aktivitas yang baik dengan prosentase 59.17%. Tabel aktivitas guru dan siswa akan ditampilkan sebagai berikut. Tabel 1 Aktivitas Guru Siklus I No
Aktivitas
1
Guru membuat RPP Waktu yang digunakan sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai dengan RPP Guru melakukan pengaturan ruangan Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan Guru memberikan perhatian kepada siswa secara merata Guru merangsang interaksi antar siswa Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung Guru memberikan pertanyaan yang relevan Guru memberiakn penguatan yang positif Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas Metode pembelajaran berpusat pada siswa Guru melaksanakan evaluasi Guru memberikan penghargaan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
63
P1 3
Siklus I P1 ∑ 3 6
2
3
5
3
3
6
3
3
6
2
2
4
2
2
4
2
2
4
2
2
4
2
2
4
2
2
4
2
2
4
2
3
5
2
3
5
2
3
5
64 No
Istiyah, Peningkatan Pemahaman dan Prestasi Belajar Aktivitas
P1
Guru memberikan tugas kepada siswa Jumlah Rata-rata Tabel 2 Aktivitas Siswa Siklus I 15
No 1 2 3 4 5 6
2
Siklus I P1 ∑ 3
5
17
71 59.17
18
Siklus I P1 P1 ∑
Aktivitas Keaktifan siswa dalam bertanya, menyampaikan gagasan/ide Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru Perhatian siswa terhadap penjelasan dari guru Ketepatan siswa dalam mengerjakan tugas Keakuratan jawaban siswa Komunikasi siswa dalam pembelajaran Jumlah Rata-rata
2
2
4
3
3
6
2
3
5
2
2
4
3
2
5
2
3
5 29 60.42
Dari aktivitas pembelajaran yang terekam maka dapat peneliti sampaikan hasil perolehan prestasi belajar siswa pada Tabel 3. Tabel 3 Perolehan Prestasi Belajar siswa N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Siswa
Nilai
AJI PANGESTU MOH.WAHYUDI MOH.FIKRI AZAMZAMI AURA BINTAN AULIA CANDRA RAMANDHANI FERNANDA ADE R HERI GUNAWAN HENDRI KURNIAWAN LUSIANA AMBA ROHMI MOH.BAHRUL ROZIKIN MOH.DIMAS RAMADANI MARISHA IKA S NAUFAL ABIYYU FAWWAZ NIKEN RIZKA MAJDIA NADYA PUTRI BERLIANA PUTRI FITRIA AMANDA M
80 80 80 80 60 80 70 70 80 80 80 80
% Ketuntasan T TT T T T T TT T TT TT T T T T
60 80
T
80
T
80
T
N o
TT
19 20 21 22
Nama Siswa RATNA PUTRI DEWI P SHERLY PUTRI OKTAVIANI SEPTIFA VERA NATASYA SITI NUR AZIZAH WISNU WAHYU T DEVINA SHAKILA M Jumlah Rata-Rata
80
% Ketuntasan T TT T
60
TT
60 70 80 80 1650 75.0 0
TT TT
Nilai
T T 15 68.1 8
7 31.8 2
Berdasarkan pada hasil penilaian diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus I mencapai 75,00 dengan ketuntasan belajar sebesar 68,18%. Ketuntasan belajar pada siklus I masih belum mencapai ketuntasan yang peneliti inginkan yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan guru masih terlalu banyak menggunakan sistem ceramah dan kurang melibatkan siswa dalam pembelajarannya, maka dari itu perlu diperbaiki pada siklus berikutnya. Refleksi Dari hasil obervasi diketahui bahwa prestasi belajar belum mampu mencapai keriteria yang telah ditentukan yaitu dengan tingkat ketuntasan belajar siswa yang masih mencapai 68,18% dari ketuntasan minimal yang telah ditentukan sebesar 85,00%. Melihat hasil prestasi belajar siswa inilah, peneliti perlu melakukan tindakan perencaan lebih lanjut pada siklus selanjutnya. Siklus II Planning (perencanaan) Dari hasil tindakan siklus I dijumpai bahwa hasil tes masih rendah.Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan siklus II. Adapun hal-hal yang direncanakan dalam pembelajaran ini adalah: (a) Guru harus
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sera memberikan perhatian kepada siswa secara merata; (b) Guru mengurangi dominasi dalam kegiatan ceramah dalam kelas serta lebih menggunakan bahasa yang komunikatif.
65
melaksanakan tugas secara efisien dan efektif. Pada pertemuan selanjutnya guru sudah dapat melaksanakan skenario pembelajaran secara optimal karena didukung oleh suasana belajar yang responsive dan ceria.Aktivitas siswa dalam KBM di kelas sudah mencapai 75.00%. Artinya siswa memberikan proporsi aktivitas yang baik pada siklus II selama pembelajaran berlangsung. Hal ini tentu berkat guru dalam memberikan aktivitas tindakan perbaikan pembelajaran yang sbaik pula dalam melaksanakan metode pembelajaran dan perubahan perencanaan tindakan dengan prosentase sebesar 70,00%.
Action (pelaksanaan) Pada siklus II pelaksanaan tindakannya secara garis besar sama dengan siklus I dengan adanya perbaikan mengurangi dominasi guru, memperbaiki teknik bertanya dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Berikut ini penulis sajikan Langkah-langkah Pembelajaran bidang studi PKn untuk Siklus II: Pertemuan 1 dan 2, terdiri dari: (1) Kegiatan Pendahuluan (30 menit), meliputi: (a) Membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama; (b) Mengabsen siswa yang hadir di kelas; (c) Tanya jawab tentang nama pekerjaan yang mereka ketahui. (2) Kegiatan Inti (60 menit), meliputi: (a) Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran pengertian tentang bekerja secara luas; (b) Secara kelompok siswa mengerjakan lembar kerja; (c) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok; (d) Menyimpulkan hasil kerja kelompok dengan bimbingan guru; (e) Mengerjakan tes mandiri. Kegiatan Penutup (30 menit), meliputi: (a) Pemajangan hasil tes; (b) Penegasan catatan siswa.
Tabel 4 Aktivitas Guru Siklus II No
Aktivitas
1 Guru membuat RPP Waktu yang digunakan sesuai 2 rencana Materi yang diberikan sesuai 3 dengan RPP Guru melakukan pengaturan 4 ruangan Guru melaksanakan kegiatan 5 belajar yang menyenangkan Guru memberikan perhatian 6 kepada siswa secara merata Guru merangsang interaksi antar 7 siswa Guru mengunakan bahasa yang 8 komunikatif saat proses proses belajar berlangsung Guru memberikan pertanyaan 9 yang relevan Guru memberiakn penguatan yang 10 positif Guru memberikan umpan balik 11 dari materi yang dibahas Metode pembelajaran berpusat 12 pada siswa 13 Guru melaksanakan evaluasi 14 Guru memberikan penghargaan Guru memberikan tugas kepada 15 siswa Jumlah Rata-rata
Observation (pengamatan) Dengan melaksanakan apa yang telah direncanakan hasilnya menunjukkan keaktifan siswa dikelas menjadi lebih baik, sudah ada interaksi yang relevan, baik itu interaksi siswa dangan siswa, maupun siswa dengan guru. Begitu pula prestasi siswa dalam proses pembelajaran sangat baik, sudah tampak pemanfaatan waktu dalam
65
P1 3
Siklus II P1 ∑ 4 7
3
3
6
3
3
6
3
3
6
3
3
6
2
3
5
2
3
5
3
3
6
2
3
5
2
3
5
3
3
6
3
3
6
2 2
3 3
5 5
2
3
5 84 70
66
Istiyah, Peningkatan Pemahaman dan Prestasi Belajar 3
Tabel 5 Aktivitas Siswa Siklus II No 1 2
Aktivitas Keaktifan siswa dalam bertanya, menyampaikan gagasan/ide Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru
P1
Siklus II P1 ∑
3
3
2
3
3
3
Sesuai dengan perencanaan evaluasi hasil tindakan yang telah dirancang nampaknya keberhasilan metode ceramah dan tanya jawab dalam mata pelajaran PKn mangalami peningkatan baik yang dilihat dari respon yang ditunjukkan siswa maupun prestasi akhir yang dicapai. Berikut ini peneliti tampilkan tabulasi data prestasi belajar siswa pada siklus II sebagai berikut. Tabel 6 Perolehan Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II % Ketuntasan No Nama Siswa Nilai T TT 1 Aji Pangestu 90 T 2 Moh.Wahyudi 80 T 3 Moh.Fikri Azamzami 80 T 4 Aura Bintan Aulia 80 T 5 Candra Ramandhani 80 T 6 Fernanda Ade R 90 T 7 Heri Gunawan 100 T 8 Hendri Kurniawan 100 T 9 Lusiana Amba Rohmi 80 T 10 Moh.Bahrul Rozikin 90 T 11 Moh.Dimas Ramadani 80 T 12 Marisha Ika S 70 TT 13 Naufal Abiyyu Fawwaz 90 T 14 Niken Rizka Majdia 90 T 15 Nadya Putri Berliana 80 T 16 Putri Fitria Amanda M 80 T 17 Ratna Putri Dewi P 90 T 18 Sherly Putri Oktaviani 80 T 19 Septifa Vera Natasya 70 TT 20 Siti Nur Azizah 90 T 21 Wisnu Wahyu T 90 T 22 Devina Shakila M 80 T Jumlah 1860 20 2 Rata-Rata 84.5 90.9 9.09
Berdasarkan data penilaian diatas pada siklus ke II terdapat peningkatan
4 5 6
Perhatian siswa terhadap penjelasan dari guru Ketepatan siswa dalam mengerjakan tugas Keakuratan jawaban siswa Komunikasi siswa dalam pembelajaran Jumlah Rata-rata
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2 36 75
penilaian dengan nilai rata-rata siklus ke II sebesar 84,55 dan ketuntasan belajar sebesar 90,91% dengan demikian permasalahan yang ada pada siklus I dapat teratasi pada siklus ke II dengan baik. Refleksi Berdasarkan hasil observasi tindakan yang dilakukan, ternyata mengalami peningkatan dalam membangkitkan motivasi belajar siswa.Pada siklus II juga terjadi peningkatan prestasi hasil belajar karena Metode Ceramah dan Tanya Jawab telah berjalan lebih efektif.Kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I telah dapat teratasi dengan baik pada siklus II. Sehingga ketuntasan belajar siswa mampu mencapai 90,91%. Dengan demikian penelitian ini berakhir pada siklus ini. Interpretasi Data Prestasi Belajar Siswa Dari hasil data di atas, prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan pembelajaran ceramah dan tanya jawab menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa Kelas II SDN 1 Baruharjo sebelum siklus: 67,73 siklus I: 75,00 dan siklus II: 84,55 dengan prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 90,91%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas II Semester II SDN 1 BaruharjoTahun
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
2012/2013, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian tersebut telah berhasil. Untuk dapat lebih jelasnya dalam peningkatan prestasi belajar ini peneliti sajikan dalam bentuk Gambar 1.
67
Kesimpulan Dari hasil data di atas, prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan pembelajaran ceramah dan tanya jawab menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa Kelas II SDN 1 Baruharjosebelum siklus: 67,73; siklus I: 75,00; dan siklus II: 84,55 dengan prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 90,91%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas II Semester II SDN 1 BaruharjoTahun 2012/2013. Sikap siswa dalam pembelajaran dapat dilihat dari hasil hasil rekapitulasi angket siswa siklus I diperoleh skor sebesar 1,72% dan meningkat pada siklus II sebesar 1,97%. Hal ini menunjukkan respon yang sangat positif dari siswa dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran dari guru.
Implementasi Metode Ceramah dan Tanya Jawab Dalam menerapkan metode ceramah dan tanya jawab, peneliti membagi dalam tiga tahapan utama, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Dalam kegiatan awal guru melakukan apersepsi melalui ceramah dan tanya jawab mengenai kegiatan yang biasa dilakukan oleh siswa pada pagi hari. Kemudian pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa dengan diselingi beberapa pertanyaan. Pada kegiatan pengambilan kesimpulan, peneliti beserta siswa merumuskan kesimpulan materi yang telah dipelajari.
Saran Perlu adanya beberapa metode atau metode bervariasi dalam penyampaian materi pada setiap PBM, sebab dengan metode yang bervariasi siswa tidak akan jenuh dan bahkan menyenangi materi yang disampaikan. Penulisan penelitian seperti ini perlu waktu yang cukup untuk mempersiapkan instrumen dan perangkat untuk pengambilan data. Hendaknya terjadi interaksi antara peserta didik dengan pendidik agar KBM berjalan efektif.
Sikap Siswa Sikap siswa dalam pembelajaran dapat dilihat dari hasil angket yang dibagikan oleh peneliti kepada siswa. Dari hasil rekapitulasi angket siswa pada siklus I diperoleh skor sebesar 1,72% meningkat pada siklus II sebesar 1,97%. Hal ini menunjukkan respon yang sangat positif dari siswa dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran guru. PENUTUP
67
68
Istiyah, Peningkatan Pemahaman dan Prestasi Belajar
100.00
90.91 84.55
90.00 80.00
75.00 68.18
67.73
70.00 60.00 50.00
NILAI RATA-RATA 40.91
%KETUNTASAN
40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 SEB. SIKLUS
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 1 Prestasi Belajar Siswa
DAFTAR RUJUKAN Akbar. 2002. Kajian Kurikulum dan Modelmodel Pembelajaran PKn SD. Laporan penelitian: Karya Kerjasama Puslitdik Lemlit UM dengan Direktorat TK/SD melalui SEQIP. Malang: Lemlit UM. Arikunto, Suharsimi. 1993. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Renika Cipta. Asshiddiqie, Jimly. 2005. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945. Jogjakarta: FH UII Press.
Hambali. 2004. Perbedaan Prestasi Belajar IPA Kelompok yang Diajar dengan Menggunakan Pendekatan Inkuiri dan Metode Ceramah pada Siswa Kelas V SD Negeri Bareng 3 Malang Tahun Ajaran 2003/2004. Tesis yang tidak dipublikasikan. Malang: Universitas Negeri Malang-Program Pasca Sarjana. Nurhadi, & Senduk, G., A. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.