SeminarNasional Peternakan don Vetertner 1997
PENGARUH TANAMAN KUDZU (Pueraria triloha) SEBAGAI NAUNGAN KANDANG TERHADAP MIKROKLIMAT DAN PERFORMAN PERTUMBUHAN SAPI PERAH DARA DI DAERAH DATARAN RENDAH KomARUDIN-MA'sum, D. PAMUNGKAs, D.B . WI)UNodan A . RAsjiD Instalasi Pengkatian clan Penerapan Teknologi Pertanian Grati-Pasuman
RINGKASAN
Di daerah tmpik, sapi perah memerlukan unsur iklim mikro spesifik, yaitu berada pads kondisi suhu clan kelembaban yang optimal atau pada tingkat thermal humidity index (THI) lebih kecil dari 72 (M<72) . Suatu penelitian telah dilakukan di kandang percobaan IPPTP Grati; untuk mengkaji potensi tanaman Kudzu (Pueraria triloba) sebagai naungan kandang sapi perah, penganihnya terhadap mikroklimat clan performan pertumbuhan sapi perch dara yang dipelihara di daerah dataran rendah. Sembilan ekor sapi PFH darn (berumur 10 bulan) ditempatkan kedalam tiga unit kandang beratap seng. Perlakuan berupa naungan Kudzu dengan tiga level, A= naungan Kudzu (20 pols), B= naungan Kudzu (10 pols) clan C= tanpa naungan. Kudzu ditanam mengelilingi kandang clan diberikan tiang panjatan untuk merambat sampai menutupi "atap kandang. Parameter yang diamati adalah fluktuasi harian suhu clan kelembaban kandang, perumbuhan clan produksi hijauan Kudzu, serta konsumsi pakan clan pertambahan berat badan ternak . Rancangan percobaan yang digunakan adalah Acak Lengkap pola single covariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eliminasi papas sangat nyata (P<0,01) pads kandang A clan B, yaitu pads suhu udara maksimum (tegadi pads pukul 12.00) sebesar 1,35 oC clan 1,20 OC; yang dfkuti dengan peningkatan kelembaban kandang sebesar 19,40% clan 16,50°/x . Pertumbuhan tunas cabang stolon di kandang B lebih banyak dibanding kandang A, sehingga produksi bahan kering hijauan per rumpun tanaman pada kandang B tampak lebih tinggi . Antar masing-masing perlakuan, menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) terhadap rataan konsumsi bahan kering clan konsumsi air minum . Terdapat indikasi peningkatan pertambahan berat badan dari perlakuan C ke A. Kata kunci : Tanaman kudzu, mikroklimat, sapi perch dara, dataran rendah PENDAHULUAN
Performan sapi perah dipengaruhi oleh faktor genetik clan lingkungan. Faktor lingkungan diantaranya adalah suhu clan kelembaban ruang kandang sapi, yang dapat mempengaruhi status faali clan berlanjut terhadap performan tubuhnya. SINURAT (1988) melaporkan bahwa untuk mengurangi pengaruh negatif suhu udara panas dapat dilakukan dengan empat cars, antara lain dilakukan seleksi pads suhu lingkungan yang panas, penyesuaian tatalaksana pemeliharaan, memanipulasi gizi pakan clan memodifikasi mikroklimat . Saat ini, kondisi perkandangan di usaha peternakan sapi perah rakyat masih sangat beragam, baik bahan, kapasitas, bentuk, kebersihan maupun lingkungannya . Bahan penyusun kandang sapi perah rakyat bervariasi, bergantung kepada ketersediaan bahan di daerah setempat (KomARUDIN MA'StIM et al., 1992). Iklim tropik khususnya di daerah lingkungan lahan kering beriklim kering, merupakan salah satu masalah di dalam upaya optimalisasi produksi ternak . Cekaman panas yang ditimbulkan akan berpengaruh negatif terhadap proses faali, produksi maupun reproduksi ternak 901
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1997 (YOUSEF, 1982) . Selain itu iklim tropik melalui unsur-unsurnya dapat berperan sebagai stressor pada sistem fungsi atau faali ternak, maka iklim dapat menghambat kemampuan ternak untuk tumbuh, berkembangbiak (reproduksi) dan membentuk susu (laktasi) (KEMAN, 1986) . Macam dan jenis kandang dapat berpengaruh terhadap performan sapi perah . Atap kandang dari bahan seng, walaupun'menyebabkan frekuensi respirasi lebih tinggi dibanding atap rumbia atau atap genting, namun respon denyut nadi dan suhu rektal tidak berbeda nyata (KOMARUDIN-MA'sum et al., 1992) . Tanaman Kudzu bukaniah tanaman leguminosa asli Indonesia, akan tetapi berasal dari Asia Timur dan Asia Pasifik yang Temasuk daerah sub-tropik . Termasuk tanaman tahunan, sifat tumbuhnya menjalar dan merambat aktif membentuk semak belukar, tahan kering dan dapat tumbuh baik pada musim kemarau . Produksi hijauan Kudzu lebih tinggi dibandingkan dengan jenis leguminosa lain, serta sangat baik digunakan sebagai pakan ternak ruminansia dan babi (Bo GOHL, 1981 ; SOEDOMO, 1973 dan ANONIMOUS, 1982) . Melalui pemanfaatan leguminosa rambat seperti tanaman Kudzu sebagai naungan kandang sapih perah diharapkan mampu menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman (comfort zone) bagi tubuh sapi perah terutama yang dipelihara di daerah dataran rendah, sehingga didapatkan performan pertumbuhan yang optimal . MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di kandang percobaan IPPTP Grati (5 m dpl) . Sembilan ekor sapi PFH data (berumur 10 bulan) ditempatkan kedalam tiga unit kandang beratap gable terbuat dari bahan seng bergelombang. Perlakuan berupa naungan Kudzu dengan tiga level, A= naungan . Kudzu (20 pols), B= naungan Kudzu (10 pols) dan C= tanpa naungan. Kudzu ditanam melalui pols mengelilingi kandang ; jarak antar tanaman Kudzu pada kandang A dan B masing-masing 50 .cm dan 100 cm (denah tercantum dalam Gambar 1) dan diberikan tiang panjatan untuk merambat sampai menutupi atap kandang . Pakan yang diberikan adalah sama, berupa rumput gajah (20% dari berat badan), konsentrat 1% dari berat badan dan air minum diberikan ad libitum, Parameter yang diamati adalah : fluktuasi harian sulm dan kelembaban kandang (diukur selama 24 jam yaitu setiap 4 jam sekah ; mulai pukul 08 .00 ; 12 .00 ; 16 .00 ; 20 .00 ; 24 .00 dan 04 .00), pertumbuhan dan produksi hijauan tanaman Kudzu, konsumsi pakan dan pertambalian berat badan . Penimbangan berat badan ternak dan petgukuran tanaman dilakukan setiap 14 hari . Rancangan percobaan yang digunakan adalah Acak Lengkap pola single covariate dengan berat badan awal sebagai satu covariate.
E E E E E E E E
E
E
E E E E E E E E
E : tetak tanaman Kudzu
Gambar 1 . Denah kandang pada masing-masing perlakuan
90 2
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1997
HASIL DAN PEMBAHASAN Fluktuasi harian suhu dan kelembaban kandang Penempatan termometer bola basah-kering di dua tempat, yaitu tepat ditengah bagian atas (atau f 15 cm di bawah atap kandang) clan di bagian tengah (di atas t 15 cm punggung sapi). Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh rataan yang optimal terhadap suhu clan kelembaban kandang yang terkait dengan rekaman terhadap arus konduksi, konveksi dan radiasi panas di dalam kandang. Suhu clan kelembaban dalam kandang diukur pada kondisi seluruh atap kandang dalam perlakuan A tertutup semua oleh tanaman Kudzu, waktu yang diperlukan adalah mencapai dua bulan . Penentuan kondisi ini dilakukan oleh tiga orang panelis . Data mengenai fluktuasi harian suhu clan kelembaban kandang selama periode pengamatan tercantum dalam Gambar 2 clan 3 . `C
Jam pengamatan Gambar 2. Fluktuasi harian suhu kandang pada masing-masing perlakuan Rataan suhu kandang sangat bervariasi pada interval pengamatan empat jam; namun demikian apabila dibandingkan antar perlakuan, maka tidak didapatkan perbedaan (P>0,05) . Suhu maksimum diperkirakan terjadi antara pukul 12 .00 sampai dengan pukul 13 .00 . Rataan suhu pada kandang A, B clan C masing-masing mencapai 32.25OC. 32,40 0 C clan 33,600C. Keadaan yang demikian berarti terdapat pemtnman suhu dari kandang C ke kandang A dan B sebesar 1,450C dan 1,200C; atau telah terjadi eliminasi panas sebesar 4,31%, clan 3,57Yo -, pads kondisi ini, tampak terjadi peningkatan angka kelembaban kandang, yaitu dari kandang C (42,45°/x) ke kandang A clan B (61,85% dan 58,95%) . Dengan demikian tampak ada korelasi negatif antara penuninan suhu dengan peningkatan persentase kelembaban kandang. RAGSDALE et al. (1953) yang dikutip SIREGAR (1982) menyatakan baliwa suhu udara yang semakin rendah akan berakibat pada kelembaban udara yang tinggi dan kedaan ini berkaitan dengan faktor ketinggian tempat dari permukaan laut.
Seminar IJasional Peternakan dan Veteriner 1997
oC
100 s0
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - --
s0
----------------------------------
-__-__--____ .s0 .~..___-__-_______7! ' .i -__-____--_-__-__-_ so
40' 08.00 Gambar 3.
1 2 .00
-10 .4040
20.00
Jam pengamatan
24 .00
04 .00
Fluktuasi kelembaban kandang pada masing-masing perlakuan
Pertumbuhan dan produksi hijauan tanaman Kudzu Kudzu merupakan tanaman berdaun tiga (trifoliat), mampu tumbuh baik di daerah dataran . rendah sampai tinggi yang beriklim kering . Sifat tumbuhnya menjalar/merambat membentuk stolon atau cabang stolon yang dapat merupakan titik tumbuh baru (anakan) . Hasil pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman Kudzu tercantum dalam Tabel 1. Tabel 1 . Pertumbuhan (daun, stolon dan cabang stolon) dan produksi hijauan tanaman Kudzu Parameter Stolon - rataan panjang (cm) - kecepatan tumbuh (cm/hari) Cabang stolon rataan jumlah - pertambahan tunas per hari Daun (pasang) - rataan jumlah - pertambahan tunas per hari Produksi hijauan segar (kg/potong) - per rumpun - total rumpun a,b : (P<0,05)
90 4
A 217,80 8,24
Kandang
B 204,90 8,19
14,30 0,37a
14,40 0,68b
69,80 2,34
65,50 1,98
2,85a 57,10
4,27b 42,70
Seminar Nasional Peternakan dan Peteriner 1997
Pengukuran perturnbuhan tanaman dilakukan setiap 14 hari. Panjang danarnan yang menrpakan panjang stolon diukur dan permukaan tanah sampai ujung tunas dawn terjauh . Data dalam Tabel 1 menunjukkan bahwa rataan panjang stolon berkisar antara 2(14,90 cm sampai dengan 217,80 cm dengan kecepatan tumbuh sekitar 8 cm/hari . Raman jumlah daun dalam satu rumpun tanaman pada kandang A dan B masing-masing 69,80 dan 65,50 pasang. Hal ini berarti terdapat 209,40 dan 196,50 helai daun Apabila dibandingkan antar kandang, ternyata tidak menunjukkan perbedaan (P>0,05); demikian halnya pertambahan tunas datm dalam satu rumpun, antar kandang A clan B jugs tidak rnenunjukkan perbedaan . Terkait dengan pertambahan tunas cabang stolon per hari, tampak bahwa pada kandang B lebih banyak (P<0,05) dibanding kandang A. Hal ini berarti dalam satu nunpun tanaman Kudzu, pertumbuhan tunas cabang stolon di kandang B dua kali lebih cepat dibanding kandang A atau dapat diindikasikan bahwa dalam waktu dua han, tumbuh satu tunas cabang stolon/nunpun di kandang B; sedangkan di kandang A akan tumbuh satu tunas cabang stolon dalam waktu empat hari . Kenyataan ini dapat dimengerd karena berkaitan dengan ternaunginya tanaman, mengingat jumlah nunpun yang ada di kandang A lebih banyak (20 pols) sehingga tanaman lebih rimbun, menyebabkan proses fotosintesa tanarnan agak terganggu dan ini terbukti pada produksi hijauan segarnya, kandang A menghasillcan hijauan sebesar 2,85 kg/nunpun/potong, lebih rendah (P<0,05) dibanding kandang B yang mencapai 4,27 kglnumpun/potong. Kandungan gizi berdasarkan hasil analisis proksimat -di laboratorium IPPTP Grati tanarrman Kudzu, didapatkan hasil bahwa tanaman Kudzu mengandung protein kasar 21,19% . Oleh karena itu apabila dikonversikan ke produksi hijauannya maka jelas akan terjadi peningkatan kuantum protein dalam pakan, apabila peternak memanfaatkan tanaman Kudzu sebagai pakan tambahan . Konsumsi pakan dan pertambahan hcrat badan ternak Data mengenai rataan konsumsi badan kering (BK) pakan, konsuritsi air minum dan konversi pakan tercantum dalam Tabel 2 . Tabel 2. Rataan konsumsi BK pakan, konsumsi air minum dan konversi pakan pada masingmasing perlakuan (P>0,05) Perlakuan A B C
Konsumsi BK Hijauan Konsentrat Pakan ---------:___________-_______________ k iari 5,62b 2,57 8,21b 5,37b 2,54 7,91b 4,49a 2,19 6,68a
Konsumsi air minum 19,86a 21,81b 22,65b
Konversi pakan 13,61 13,24 14,21
a,b : (P<0,05)
Banyaknya konsumsi pakan adalah sebagai akibat banyaknya konsumsi pakan yang berasal dari rumput dan konsentrat . Rataan konsumsi BK pakan antar masing-masing perlakuan menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) yaitu terjadi penuninan konsumsi BK pakan dari perlakuan A ke C (Tabel 2). Keadaan yang demikian ntengindikasikan bahwa kandang sapi perch yang dinaungi oleh tanaman Kudzu mampu menciptakan kondisi nyarnan, sehingp mempengaruhi ternak untuk meningkatkan konsumsi pakannya . Banyak faktor yang berpengtMh 905
Seminar Nasional Peternakan don Vetervner /997
terhadap tingkat konsumsi pakan . seekor tern* diantaranya adalah tingkat palatabilitas pakan dan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap pusat lapar di hipothalamus (SoETANTo, 1983). Letak ketinggian suatu tempat dari permukaan laut yang dimanifestasikan ke kondisi suhu dan kelembaban udara dapat mempengaruhi jumlah konsumsi bahan kering pada sapi madura jantan; disamping itu Voluntaryfeed intake pads sapi potong jugs sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan (thermal environment) (NRC, 1981 ; KOMARUD[N-MA'sUM, 1982). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsuumsi rumput pads perlakuan C lebih rendah (P<0,05) dari perlakuan A dan B. Sejalan dengan pendapat YOUSEF (1982) dan NRC (1981) bahwa pada suhu lingkungan yang tinggi dapat menekan konsumsi pakan. Konsumsi pakan yang rendah pads perlakuan C merupakan salah satu respon produksi panas dalam tubuh . Gejala meningkatnya konsumsi pakan pada kandang yang lebih sejuk berkaitan dengan kebutuhan energi yang lebih banyak guna memproduksi panas tubuh agar suhu tubuh tetap normal . Pengaruh naungan kandang terhadap konsumsi air minum menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) . Ternak yang ditempatkan dalam perlakuan C menunjukkan respon yang lebih tiaggi dalam mengkonsumsi air, yaitu sebesar 22,65 kg/hari . Gejala ini mungkin menrpakan kompensasi terhadap berkurangnya persediaan air tubuh akibat frekuensi respirasi dan sweating rate yang meningkat . Dalam hal ini air yang dikonsumsi ternak ilcut berperan dalam pengaturan suhu tubuh. SOEHARSONO (1976) yang dikutip KomARUDIN-MA'SUM (1982) menyatakan bahwa mekanisme adaptasi ternak terhadap suhu lingkungan sesungguhnya amat kompleks . Mekanisme thermostatik diperlukan untuk mengontrol input dan out put energi ke dan dari dalam tubuh ternak yang berkaitan dengan upaya mempertahankan kestabilan suhu tubuh, namun sayangnya mekanisme ini tidak memperhatikan kebutuhan zat-zat gizi pakan, terutama protein untuk pertumbuhan adalah kebutuhan yang mutlak . Salah satu parameter untuk mengetahui pertumbuhan sapi PFH dara adalah dengan mengetahui pertambahan berat badan rata-rata per ekor per hari selama periode 14 hari. Respon PBB yang dihasilkan pada masing-masing perlakuan tidak menunjukan perbedaan nyata (P>0,05) (label 3). Namun demikian terdapat indikasi peningkatan dari perlakuan C (0,603 kg/hari) ke perlakuan B (0,597 kglhari) dan A (0,430 kg/hari). Rendahnya PBB pads perlakuan C dimungkinkan berkaitan dengan rendahnya konsumsi pakan . Selain itu dari segi lain, bahwa suhu dalam kandang yang tinggi telah diketahui dapat menekan konsumsi pakan dan meningkatnyn konsumsi air minum . Keadaan ini dapat mengakibatkan pertumbuhan ternak tertekan sebagai akibat konsumsi pakan yang lebih sedikit . Pada ternak kelinci, RAHARDJO et al. (1991) melaporkan bahwa cekaman panas menyebabkan penurunan konsumsi pakan dan PBB secara drastis, selain menununkan konsumsi oksigen dan meningkatnyn konsumsi air minum. Tabel 3. Pertambahan berat badan sapi PFH dara pada masing-masing perlakuan (P>0,05) Perlakuan
Pertambahan berat badan (kg/hari)
A
0,634
B C
0,597 0,430
PBB sapi PFH dara hasil penelitian ini tampak lebih rendah apabila dibandingkan dengan PBB sapi madura jantan yang dipelihara di daerah dengan ketinggian tempat di atas 500 m dpl, yakni mencapai 0,73 kg/han (KOMARUDrN-MA'sum, 1982) . Perbedaan ini jelas membuktikan bahwa selain jenis/bangsa ternak, faktor ketinggian tempat dari permukaan laut yang
Seminar Nasional Peiernakon dan Veteriner 1997
dimanifestasikan dalam mikroklimat (suhu clan kelembaban kandang) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak . Respon fisiologis
Data dalam Tabel 4 menyatakan respon fisiologis ternak yang bcrupa denyut nadi, frekuensi respirasi clan suhu rektal . Tampak bahwa respon denyut nadi antar masing-masing perlakuan tidak menunjukkan perbedaan, demikian halnya pada jam pengamatan yang berbeda juga tidak ditunjukkan adanya ;perbedaan . Hal ini berarti bahwa denyut nadi sapi relatif konstan namun terdapat kecenderungan meningkat pada jam 12.00 (slang hari) dimana suhu kandang berkisar antara 32 sampai 34 OC. Kondisi ini berpengaruh juga terhadap frekuensi respirasinya. Tampak dalam Tabel 4 bahwa frekuensi respirasi cenderung meningkat dari kandang A ke C. Namun, pada pukul 20 .+00 tetjadi penurunan frekuensi respirasi dari kandang A ke C. Kondisi ini diduga berkaitan dengan arus ahran udara di kandang B dan C lebih bebas akibat kurang atau tidak adanya tanaman Kudzu, sehingga udara langsung mengenai permukaan kulit sapi dan suhu kandang lebih sejuk . Suhu rektal antar masing-masing perlakuan tidak menunjukkan perbedaan, hal ini berarti suhu kandang pada masing-masing perlakuan kurang berpengaruh terhadap suhu rektal . Tabel 4 . Respon fisiologis pada masing-masing kandang dan jam pengamatan yang berbeda (P>0,05) Kandang (Denyut nadifkali per menit) A B C (Frek. respirasilkali per menit) A B C (Suhu TaktalPC) A B C
08.00
12.00
Jam peng matan 16.00 20 .00
24 .00
04.00
78,79 77,68 74,44
84,63 85,76 82,44
81,98 84,22 84,44
76,58 85,19 78,83
77,63 80,29 80,79
74,36 76,33 72,74
34,03 34,85 34,73
40,03 44,14 45,03
47,15 42,44 49,04
40,50 39,17 38,04
35,92 32,96 34,70
33,99 24,10 32,44
38,46 38,43 38,32
38,79 38,85 38,75
38,97 39,03 38,71
38,72 38,77 38,25
38,47 38,60 38,50
38,31 38,49 38,28
KESIMPULAN Tanaman Kudzu sebagai naungan kandang mampu mengeliminasi pangs pada kondisi suhu maksimum kandang (sekitar pukul 12.00), yakni sebesar 3,57% clan 4,31% . Sapi PFH dara yang dipelihara dalam kandang yang ternaungi tanaman Kudzu menunjukkan respon positif terhadap peningkatan konsumsi BK pakan clan terdapat indikasi peningkatan pertambahan best badan. . Apabila peternak sapi perah di daerah dataran rendah memanfaatkan tanaman Kudzu sebagai naungan kandang, maka akan memperoleh dug keuntungan, yaitu kondisi kandang akan lebih
SeminarNasional Peternakan don Yeteriner 1997
sejuk dan dapat memanfaatkan tanaman Kudzu sebagai pakan lambaltan, mengingat kandungan proteinnya cukup tinggi . DAFTAR PUSTAKA ANONimous . 1982. Hijauan Makanan Ternak . AAK . Penerbit Swadaya . Jakarta . Bo Got-n,. 1981 . Tropical Feeds . Feed Information Summaries and Nutritive Values . FAO, United Nation, Rome . KEmAN, S . 1986 . Keterkaitan Produktivitas Ternak dengan lklim di Daerah Tropis : Masalah dan Tantangan. Univ . Gajah Mada. Yogyakarta. KomARuDrN-MA'sum. 1982 . Pengaruh Ketinggian Tempat terhadap Status Fisiologis, Peaggunaan Pakan dan Pertambahan Berat Badan Sapi Madura Jantan . Tesis S-2 . Fak . Pascasarjana . Univ. Gajah Mada. Yogyakarta . KomARuDrN-MA'sum, MARIYONO, U . UNayAsui, L . AFFANDHY dan ARYoGi . .1992. Evaluasi perkandangan aapi perah: Perkandangan sapi perah rakyat pads beberapa daerah dataran rendah dan tmggi di Jawa Timur . Laporan Penyelesaian DIP . Sub Balitnak Grati . NRC . 1981 . Effect of Environment on Nutrient Requirements of Domestic Animals . National Academy Press, Washington DC . SJNURAT, A.P ., E . KUSNADI, R . WIJAYAKESumA dan D . SASTRAPRADJA . 1991 . Pengaruh cekaman suhu dingin dan panas terhadap respons pertumbuhan dan fisologis kelinci Rex . Proc . Sem . Nas . Usaha Peningkatai Produktivitas Peternakan dan Perikanan . Fak . Petemakan . Univ . Diponegoro . Semarang . SIREGAR, S .B . 1982 . Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Penggunaan Makanan, Status Faah dan Pertumbuhan Kambing dan Domba Lokal . Tesis S-2 . Fak . Peternakan . Univ . Gajah Mada. Yogyakarta . Somomo . 1973 . 11mu Tanaman Makanan Ternak dan Kultur Padangan. Fak. Petennakan . Univ . Gajah Mada . Yogyakarta . SoETANTo, H. 1983 . Ilmu Gizi Ruminansia . Fak. Peternakan. Univ. Brawijaya . Malang . YousEF, M .K . 1982 . Animal Production in The Tropics . Praeger Publish . New York .
TANYA JAWAB Sukardi : Tanaman Kudzu ditanam sebagai pelindung dan jugs sebagai pakan, apakah di dalam penanaman tidak dikombinasikan dengan rumput mengingat produksinya untuk ternak besar kemungkinan tidak mencukupi . Dicky Pamungkas : Tanaman Kudzu di dalam penelitian ini digunakan dengan tujuan untuk mengeliminasi panas sehingga dalam penelitian ini ddak dicampurkan dengan rumput . Kudzu disini digunakan sebagai pakan tambahan . Budi Haryanto : Dalam kesimpulan lierlu ditinjau kembali bahwa tanaman Kudzu dapat mengeliminasi pangs . Dicky Pamungkas : Saran diterima . Dari basil penelitian ini kandang yang ads tanaman Kudzunya suhunya lebih rendah dibandingkan kandang yang tanpa tanaman Kudzu . Jadi Kudzu bisa menurunkan (mengurangi) suhu dalam kandang bukan mengeliminasi .
908